Tampilkan postingan dengan label sumber daya manusia 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sumber daya manusia 1. Tampilkan semua postingan

sumber daya manusia 1

  


1. Sejarah Lahirnya MSDM 

 bukanlah 

merupakan hal yang timbul secara mendadak. Sudah sejak 

lama manusia hidup berorganisasi, seiring dengan itu 

manajemen sumberdaya manusia sebenarnya juga 

dilakukan. 

Kehidupan organisasi yang telah lama ada, seperti 

misalnya di bidang pemerintahan, ekonomi dan 

kewarga an dibutuhkan satuan kerja yang secara 

khusus akan mengelola sumber daya manusia. 

Tonggak sejarah yang teramat penting dalam 

menandai diperlukannya sumber daya manusia adalah 

timbulnya Revolusi Industri di Inggris. Dampak Revolusi 

Industri tidak hanya merubah cara produksi, tetapi juga 

penanganan sumberdaya manusia yang berbeda dengan 

sebelumnya, lahirnya berbagai perusahaan dengan 

pemakaian  teknologi memungkinkan diproduksinya 

barang secara besar-besarnya dengan memanfaatkan 

tenaga manusia yang tidak sedikit. 

Penggunaan tenaga secara besar-besaran ini akan 

menuntut pemilik perusahaan mulai memikirkan gaji, 

penempatan, perlakuan terhadap pekerja  termasuk 

kesejahteraannya. Akhirnya saat itu dibentuk apa yang 

disebut ”Sekretaris Kesejahteraan” (Hasibuan, 1997). Tugas 

utama Sekretaris kesejahteraan ini  adalah 

memikirkan cara perumusan kebutuhan ekonomi para 

pekerja dan mencegah para pekerja jangan sampai 

membentuk serikat pekerja. 

Dengan makin berkembangnya jumlah organisasi 

berskala besar, para manajer puncak merasa bahwa 

mereka tidak lagi mampu untuk menangani sendiri 

masalah kesejahteraan pekerja, sehingga diperlukan 

“sekretaris kesejahteraan” untuk membantunya. Dengan 

kata lain dapat dinyatakan bahwa para “sekretaris 

kesejahteraan” itulah sebenarnya yang menjadi pelopor 

keberadaan tenaga spesialis yang menangani pengelolaan 

sumberdaya manusia. 

Revolusi Industri yang lahir di Inggris telah 

“menjalar” ke berbagai dunia pada permulaan abad ke dua 

puluh, terutama di daratan Eropa dan Amerika Utara. 

Salah satu dampak Revolusi Industri ini  adalah 

makin banyak berdirinya perusahaan besar yang bergerak 

dalam bidang perekonomian (industri, perdagangan, 

pertambangan). 

Perkembangan ini ternyata berdampak pula pada 

kehidupan manajemen umumnya dan manajemen 

sumberdaya manusia khususnya. Dua tokoh besar yang 

menjadi bapak manajemen adalah Frederick W. Taylor dan

Henry Fayol. 

Tanpa mengetahui apa yang dikerjakan oleh yang 

lain, ternyata kedua pelopor ini  saling mengisi. 

Taylor melihat gerakan manajemen ilmiah sebagai usaha 

meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sedangkan 

Fayol lebih memfokuskan pada peningkatan kemampuan 

memecahkan masalah majerial. 

Timbulnya berbagai teori motivasi pada tahun 1940-

an dengan Abraham H. Maslow sebagai pelopornya 

merupakan bukti bahwa perlunya perhatian kepada unsur 

manusia dalam suatu organisasi. Kebutuhan manusia 

memerlukan pemenuhan secara hirarki, untuk menunjang 

prestasinya dalam berkarya. Semuanya itu perlu mendapat 

perhatian di dalam pengelolaan sumberdaya manusia. 

 

2. Pengertian  

(MSDM) 

Organisasi merniliki berbagai macam sumber daya 

sebagai ‘input’ untuk diubah menjadi ‘output’ berupa 

produk barang atau jasa. Sumber daya ini  meliputi 

modal atau uang, teknologi untuk menunjang proses 

produksi, metode atau strategi yang digurunakan untuk 

beroperasi, manusia dan sebagainya. Di antara berbagai 

macam sumber daya ini , manusia atau sumber daya 

manusia (SDM) merupakan elemen yang paling penting.  

Untuk merencanakan, mengelola dan 

mengendalikan sumber daya manusia dibutuhkan suatu 

alat manajerial yang disebut manajemen sumber daya 

manusia (MSDM). 

MSDM dapat dipahami sebagai suatu proses dalam 

organisasi serta dapat pula diartikan sebagai suatu 

kebijakan (policy). 

Sebagai suatu proses, 

mendefinisikan MSDM sebagai ‘Part of the process that helps 

the organization achieve its objectives’. Pernyataan ini dapat 

diterjemahkan sebagai 'bagian dari proses yang membantu 

organisasi mencapai tujuannya’. 

 mengartikan MSDM dalam rumusan seperti 

berikut ini: 

Manajemen Sutnber Daya Manusia/MSDM 

merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga 

kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang 

sangat penting dalam memberi kontribusi bagi 

tujuan-tujuan organisasi, dan pemakaian  

beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan 

bahwa SDM ini  digunakan secara efektif dan 

adil bagi kepentingan individu, organisasi dan 

warga . 

Fokus fASDM terletak pada upaya mengelola SDM 

di dalam dinamika interaksi antara organisasi-pekerja 

yang acap memiliki kepentingan berbeda.  MSDM meliputi pemakaian  SDM secara 

produktif dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi dan 

pemuasan kebutuhan pekerja secara individual. 

Stoner menambahkan bahwa karena berupaya 

mengintegrasikan kepentingan orgarnisasi dan pekerjanya, 

maka MSDM lebih dari sekadar seperangkat kegiatan yang 

berkaitan dengan koordinasi SDM organisasi. MSDM 

adalah kontributor utama bagi keberhasilan organisasi. 

Oleh karena itu, jika MSDM tidak efektif dapat menjadi 

hambatan utama dalam memuaskan pekerja dan 

keberhasilan organisasi. 

Sedangkan dalam pengertiannya sebagai kebijakan, 

MSDM dimaksudkan sebagai suatu sarana untuk 

memaksimalkan efektifitas organisasi dalam mencapai 

tujuannya. Dalam konteks yang demikian ini, MSDM 

didefinisikan oleh Guest (1987) dengan uraian seperti 

berikut ini:   

Human resource management (HRM) comprises a set of 

policies designed to maximise organizational integration, 

employee commitment, flexibility and quality of work. 

 

Menurut Guest, kebijakan yang diambil organisasi 

dalam mengelola SDM-nya diarahkan pada penyatuan 

elemen-elemen organisasional, komitmen pekerja, 

kelenturan organisasi dalam beroperasi serta pencapaian 

kualitas hasil kerja secara maksimal. 

Dengan merujuk pada pengertian ini , ukuran 

efektifitas kebijakan MSDM yang dibuat dalam berbagai 

bentuknya dapat diukur pada seberapa jauh organisasi 

mencapai kesatuan gerak seluruh unit organisasi, seberapa 

besar komitmen pekerja terhadap pekerjaan dan 

organisasinya, sampai sejauh mana organisasi toleran 

dengan perubahan sehingga mampu membuat keputusan 

dengan cepat dan mengambil langkah dengan tepat, serta 

seberapa tinggi tingkat kualitas `output' yang di.hasilkan 

organisasi. 

 

3. Fungsi-fungsi MSDM 

ada  beberapa macam fungsi utama MSDM. Di 

dalam buku ini dikemukakan  lima fungsi, yaitu: 

- Perencanaan untuk kebutuhan SDM 

Fungsi perencanaan kebutuhan SDM setidaknya 

meliputi dua kegiatan utama, yaitu: 

1. Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga 

kerja organisasi baik dalam  jangka pendek 

maupun panjang; 

2. Analisa  jabatan dalam organisasi untuk 

menentukan tugas, tujuan, keahlian, pengetahuan 

dan kemampuan yang dibutuhkan. 

Kedua fungsi ini  sangat esensial dalam 

melaksanakan kegiatan MSDM secara efektif. 

- Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi 

Setelah kebutuhan SDM ditentukan, langkah 

selanjutnya adalah mengisi formasi yang tersedia. 

Dalam tahapan pengisian staf ini ada  dua kegiatan 

yang diperlukan, yaitu: 

1. Penarikan (rekrutmen) calon atau pelamar 

pekerjaan; 

2. Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang 

dinilai paling memenuhi syarat. 

Umumnya rekrutmen dan seleksi diadakan dengan 

memusatkan perhatian pada ketersediaan calon tenaga 

kerja baik yang ada di luar organisasi (eksternal) 

maupun dari dalam organisasi (internal). Uraian 

selengkapnya dapat dilihat pada Bab 4 tentang 

Rekrutmen dan Seleksi. 

- Penilaian kinerja 

Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar 

dipekerjakan dalam kegiatan organisasi. Organisasi 

menentukan bagaimana sebaiknya bekerja dan 

kemudian memberi penghargaan atas kinerja yang 

dicapainya. Sebaliknya organisasi juga harus 

menganalisis jika terjadi kinerja negatif dimana pekerja 

tidak dapat mencapai standar kinerja yang ditetapkan.  

Dalam penilaian kinerja ini dilakukan dua kegiatan 

utama, yaitu: 

1. Penilaian dan pengevaluasian perilaku pekerja; 

2. Analisa  dan pemberian motivasi perilaku pekerja. 

Kegiatan penilaian kinerja ini dinilai sangat sulit 

baik bagi penilai maupun yang dinilai. Kegiatan ini 

rawan dengan munculnya konflik. 

- Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja 

Saat ini pusat perhatian MSDM mengarah pada tiga 

kegiatan strategis, yaitu: 

1. Menentukan, merancang dan mengimplementasi- 

kan program pelatihan dan pengembangan SDM 

guna meningkatkan kemampuan dan kinerja 

pekerja ; 

2. Memperbaiki kualitas lingkungan kerja, khususnya 

melalui kualitas kehidupan kerja dan program-

program perbaikan produktifitas; 

3. Memperbaiki kondisi fisik kerja guna 

memaksimalkan kesehatan dan keselamatan 

pekerja. 

Salah satu outcome yang dapat diperoleh dari ketiga 

kegiatan strategis ini  adalah peningkatan atau 

perbaikan kualitas fisik dan non-fisik lingkungan kerja. 

- Pencapaian efektifitas hubungan kerja 

Setelah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terisi, 

organisasi kemudian mempekerjakannya, memberi gaji 

dan memberi kondisi yang akan membuatnya merasa 

tertarik dan nyaman bekerja. Untuk itu organisasi juga 

harus membuat standar bagaimana hubungan kerja 

yang efektif dapat diwujudkan. Dalam hal ini ada  

tiga kegiatan utama, yaitu: 

1. Mengakui dan menaruh rasa hormat (respek) 

terhadap hak-hak pekerja; 

2. Melakukan tawar-menawar (bargaining) dan 

menetapkan prosedur bagaimana keluhan pekerja 

disampaikan 

3. Meiakukan penelitian tentang kegiatan-kegiatan 

MSDM. 

Persoalan yang harus diatasi dalam ketiga kegiatan 

utama ini  sifatnya sangat kritis. Jika organisasi 

tidak berhati-hati dalam menangani setiap persoalan 

hak-hak pekerja maka yang muncul kemudian adalah 

aksi-aksi protes seperti banyak terjadi di banyak 

perusahaan di Indonesia. 

 

4. Tujuan MSDM 

Tujuan MSDM secara tepat sangatiah sulit untuk 

dirumuskan karena sifatnya bervariasi dan tergantung 

pada pentahapan perkembangan yang terjadi pada 

masing-masing organisasi. 

Menurut Cushway, tujuan MSDM meliputi: 

- Memberi pertimbangan rnana;ernen dalam membuat 

kebijakan SDM untuk memastikan bahwa organisasi 

memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja 

tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi 

perubahan dan memenuhi kewajiban pemekerjaan 

secara legal; 

- Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan 

dan prosedur SDM yang memungkinkan organisasi 

mampu mencapai tujuannya; 

- Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan 

organisasi dan strategi, khususnya yang berkaitan 

dengan implikasi SDM;  

- Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu 

manajer lini mencapai tujuannya; 

- Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam 

hubungan antar pekerja untuk meyakinkan bahwa 

mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai 

tujuannya; 

- Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan 

manajemen organisasi; 

- Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional 

dan nilai dalam manajemen SDM.  

Sementara itu menurut Schuler et al setidaknya 

MSDM memiliki tiga tujuan utama yaitu: 

- Memperbaiki tingkat produktifitas 

- Memperbaiki kualitas kehidupan kerja 

- Meyakinkan bahwa organisasi telah memenuhi aspek-

aspek legal. 

Produktifitas merupakan sasaran organisasi yang 

sangat penting. Dalam hal ini MSDM dapat berperan 

dalam meningkatkan produktifitas organisasi. Organisasi 

yang telah mencapai tingkat produktifitas tinggi di 

dalamnya ada  praktek MSDM yang unik. Keunikan 

ini  menunjuk secara khusus pada suatu keadaan 

dimana: 

- Organisasi membatasi peran SDM menurut tingkat 

partisipasinya di dalam pembuatan keputusan bisnis 

yang mengimplementasikan strategi bisnis; 

- Organisasi memfokuskan pemakaian  sumber daya 

yang tersedia dicurahkan pada fungsi-fungsi SDM 

dalam merigatasi setiap masalah sebelum menambah 

program baru atau mencari sumber daya tambahan; 

- Staf SDM organisasi berinisiatif untuk membuat 

program dan berkomunikasi dengan manajemen lini; 

- Manajemen lini berbagi tanggung jawab untuk seluruh 

program SDM; 

- Staf perusahaan berbagi tanggung jawab untuk 

perumusan kebijakan SDM dan administrasi program 

pada seluruh tingkatan organisasional. 

 

5. Kebijakan dan Kegiatan MSDM 

Untuk dapat memahami kebijakan dan kegiatan 

MSDM dapat dilihat dari suatu pendekatan yang spesifik. 

Pendekatan ini  pemakaian  MSDM sebagai sebuah 

cara untuk melakukan rekonseptualisasi dan 

pengorganisasian kembali peran SDM dan penjelasan 

ulang tentang tugas dan fungsi departemen personalia 

dalam organisasi. 

berdasar  pendekatan ini , Guest menyatakan 

adanya empat kebijakan utama dalam MSDM yaitu: 

- Employee Influence 

- Human resource flow 

- Rewards systems 

- Work systems 

Empat fokus kebijakan MSDM ini  dapat 

dipahami sebagai strategi dalam mempengaruhi pekerja 

guna mengarahkannya pada tujuan organisasi. Sebagai 

suatu proses pencapaian tujuan, organisasi 

mengorganisasikan SDM dalam suatu mekanisme sistemik 

berupa alur SDM (human resources flow) mulai dari 

perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi, perumusan analisis 

jabatan, dan seterusnya.  

Kebijakan lainnya berkaitan dengan sistem 

penghargaan yang  merupakan bagian utama organisasi 

memberi motivasi guna memaksimalkan kerja dan proses 

pemekerjaan. Sistem penghargaan (rewards systems) 

misalnya dapat berupa paket rernunerasi yang terdiri dari 

penggajian, pemberian bonus dan insentif serta berbagai 

bentuk kompensasi lainnya. 

Di dalam organisasi, peran dan fungsi SDM harus 

dise!araskan dengan elemen-elemen sumber daya lainnya. 

Oleh karena itu dalam merxrbuat kebijakan, organisasi 

memusatkan perhatiannya pada bagaimaan sistem kerja 

disusun sedemikian rupa sehingga ada kesesuaian antara 

gerak SDM dengan sumber daya lainnya. 

Sementara itu, dengan merujuk pada pendapat ahli-

ahli lainnya, Guest menyatakan kegiatan MSDM terdiri 

dari empat proses generik yaitu: 

- Selection 

- Appraisal 

- Rewards 

- Development 

Seorang manajer SDM paling tidak harus 

menguasasi empat kegiatan mendasar ini . Kegiatan 

seleksi tidak lain berkaitan dengan penyediaan staf dan 

pekerja yang akan mengisi berbagai formasi pekerjaan dan

jabatan dalam organisasi. 

Sebagai suatu kegiatan generik, seleksi akan diikuti 

dengan kegiatan lainnya misalnya berupa penempatan 

pada pekerjaan (job placement) yang segera disertai dengan 

kegiatan generik lainnya yaitu penilaian kinerja 

(performance appraisal). Organisasi harus memiliki standar 

yang dapat dipakai sebagai ukuran dalam menentukan 

dan menilai apakah seorang pekerja memiliki kualitas 

kerja baik atau sebaliknya. 

Sementara itu, untuk memotivasi pekerja organisasi 

menailiki skema (scheme) Yang dirupakan dalam bentuk 

gaji atau upah dan penghargaan lainnya. Untuk 

menetapkan besaran dan bentuk penghargaan ini 

organisasi juga telah memiliki berbagai acuan yang 

pembalzasannya dapat dilihat pada Bab 6 tentang 

Remunerasi. 

Sedangkan kegiatan generik MSDM yang terakhir 

adalah pengembangan; SDM (human resource development). 

Pengembangan SDM ini dapat berupa pendidikan 

pelatihan serta program-program pengembangan SDM 

lainnya. Urnumnya kegiatan pengembangan SDM 

diarahkan pada pencapaian penguasaan keahlian (skills), 

pengetahuan (knowledge) dan kemampuan (ability). Arah 

rogramm pengembangan SDM diarahkan selaras dengan 

perkernbangan dan kemajuan organisasi. 

 

6. Basis Teori MSDM 

Menurut Guest, tidak ada teori dalam MSDM. 

Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa di 

belakang MSDM berdiri secara implisit beragam teori 

pendukung. Dengan merujuk pada hasil studi beberapa 

ahli di Harvard University, Guest membuat suatu 

kerangka kerja teori MSDM 

Kerangka kerja seperti digambarkan dalam skema 

ini  di atas dinilai sebagai basis teori MSDM dengan 

mendasarkan diri pada dukungan sejumlah teori lintas 

ilmu. MSDM bersifat multidisipliner. Oleh karena itu 

dibelakang MSDM dapat dijumpai disiplin ilmu ekonomi 

manajemen, psikologi, hukum, sosial, sejarah, serta 

hubungan industrial. 

  

- Secara konseptual, MSDM berbeda dengan manajemen 

personalia. 

- MSDM dibutuhkan untuk merencanakan, mengelola 

dan mengendalikan SDM. 

- ada  paling tidak lima fungsi utama MSDM yaitu 

perencanaan SDM, staffing, penilaian kinerja, perbaikan 

kuaiitas pekerja dan lingkungan kerja, dan pencapaian 

efektifitas hubungan kerja. 

 


- Tujuan MSDM bervariasi menurut konteks organisasi. 

- Tempat kebijakan utama dalam MSDM meliputi 

employee influence, human resource flow, rewards systems, 

dan work systems. 

- Kegiatan MSDM meliputi empat proses generik yaitu 

selection, appraisal, rewards dan development. 

- Tidak ada teori dalam MSDM, namun demikian di 

belakangnya berdiri sejumlah teori dari berbagai 

disiplin ilmu. MSDM bersifat multidisipliner. 

 


1.  Arti dan Pentingnya Sumber Daya Manusia 

Perencanaan sumber daya manusia akan dapat 

dilakukan dengan baik dan benar jika perencananya 

mengetahui apa dan bagaimana sumber daya manusia itu. 

Sumber daya manusia atau manpower disingkat SDM 

merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. 

SDM terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia. 

Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh 

daya pikir dan daya fisiknya. SDM/manusia menjadi 

unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang 

dilakukan. Peralatan yang andal/canggih tanpa peran aktif 

SDM, tidak berarti apa-apa. 

Apakah Sumber Daya Manusia itu? 

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu 

dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. 

Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan 

lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi 

oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya. 

Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa lahir 

(modal dasar) sedangkan kecakapan peroleh dari usaha 

(belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya 

Intelegence Quotient (IQ). 

Jika IQ-nya di bawah 79 (tujuh puluh sembilan), 

kecerdasan kurang. bila  IQ-nya antara 80-119, 

kecerdasannya sedang, tetapi apabil IQ-nya di atas 120, 

kecerdasannya tinggi atau jenius. Kecerdasan dan 

kecakapan individu diimplementasikan untuk 

menciptakan ide-ide, inovasi, kreativitas, dan sistem kerja 

yang terbaik. 

 

Emotion Quality (EQ) 

EQ adalah kemampuan manusia untuk 

mengendalikan emosi dan bersosialisasi (berwarga ). 

bila  IQ didukung EQ maka realisasi pendapat-

pendapatnya akan disambut baik dan antusias oleh 

warga . 

 

 

Perilaku seseorang akan dapat ditingkatkan dalam 

rumah tangga yang sakinah, lingkungan pergaulan yang 

baik, pembinaan iman yang baik, pelaksanaan hukum 

yang adil dan tegas, contoh teladan yang menjadi panutan 

penghayatan budaya malu, dan lain-lain. 

Keinginan berprestasi (N.Ach), akan dapat 

ditingkatkan dengan memberi  rangsangan dan daya 

penggerak sehingga semangat kerjanya meningkat. 

Fisis rasa dan fisis pikir juga selalu ada  dalam diri 

setiap individu. Fisis ini diartikan cara seseorang menilai 

lingkungan (bawahannya). 

Jika fisis rasa lebih dominan dari fisis pikir, 

seseorang akan menilai lingkungan (bawahannya) 

berdasar  atas like and dislike, jadi penilaiannya 

subjektif. 

Jika fisis pikir lebih dominan dan fisis rasa, seseorang 

akan menilai lingkungan (bawahannya) berdasar  atas 

Right or Wrong, jadi penilaiannya objektif. 

D. Yung membedakan manusia menjadi dua 

golongan menurut arah perhatiannya, yaitu: 

1. Tipe introverse, jika perhatiannya terutama diarahkan 

ke dalam dirinya sendiri.  

Orang-orang ini disebut introvert dengan ciri-ciri 

egoistis, senang menyendiri, pendiam, kurang bergaul, 

dan selalu mengutamakan kepentingan pribadinya di 

atas kepentingan umum. 

2. Tipe extroverse, jika perhatiannya terutama ditujukan 

ke sekelilingnya. Orang tipe ini disebut extrovert yang 

ciri-cirinya berhati terbuka, gembira, ramahtamah 

dalam pergaulan, sosial, dan menempatkan 

kepentingan umum di atas kepentingan pribadinya. 

3. Tipe ambiverse adalah orang-orang yang berada di 

antara extrovert dan introvert. 

 

Daya Fisik 

Dimaksudkan sebagai kekuatan dan ketahanan 

seseorang untuk melakukan pekerjaan yang berat dan 

bekerjanya lama, maupun ketahanannya menghadapi 

serangan penyakit. Misalnya, ada orang hanya mampu 

bekerja 4 jam sehari, tetapi ada yang sampai 8-10 jam 

sehari. Daya fisik sangat penting dan merupakan penentu 

bagi seseorang untuk dapat mencapai cita-citanya. 

Manusia adalah orangnya, sedangkan SDM adalah 

kemampuan totalitas daya pikir dan daya fisik yang 

ada  pada orang ini . Kualitas SDM harus 

ditingkatkan supaya produktivitas kerjanya meningkat, 

sehingga hidup sejahtera tercapai. 

Hidup sejahtera diartikan secara relatif dapat 

memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan merasa aman 

dalam menikmatinya. 

bahwa 

golongan darah mengungkapkan sifat manusia sebagai 

berikut. 

1. Golongan darah A bisa dipercaya.  

2. Golongan darah B lemah lembut. 

3. Golongan darah AB emosional. 

4. Golongan darah 0 berbakat pemimpin. 

 

Douglas Mc Gregor membedakan manusia dengan: 

1. Teori X  

2. Teori Y 

 

Teori Kepribadian 

a. Teori sifat (Traitest Theory). 

b. Teori Psikodinamis (Psychodynamic Theory) oleh 

Freud. 

c. Teori Humanistis (Humanistic Theory) oleh Carl 

Rogers. 

 

Pendekalan SDM 

Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu 

dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki tiap individu. 

Pendekatan SDM dibedakan atas pendekatan mikro dan 

pendekatan makro. 

Pendekatan Mikro 

Pendekatan mikro diartikan penganalisisan dan 

pengkajian sumber daya manusia dari ruang lingkup yang 

lebih sempit dalam perusahaan. Masalah-masalah pokok 

yang dianalisis dan dikaji pada pendekatan mikro, antara 

lain meliputi hal-hal berikut. 

1. Hubungan dan peranan tenaga kerja dalam 

perusahaan. 

2. Fungsi-fungsi MSUM dalam perusahaan. 

3. SDM dipelajari dari sudut kepentingan perusahaan 

dan pekerja . 

4. SDM dipelajari dari produktivitas dan kesejahteraan 

pekerja .  

5. SDM dikaji dari peraturan-peraturan perburuhan 

pemerintah. 

 

Pendekatan Makro 

Pendekatan makro atau ekonomi SDM, di mana 

SDM dikaji dan dianalisis secara luas dan menyeluruh, 

baik nasional maupun internasional. Hal-hal pokok yang 

dikaji dan dianalisis pada pendekatan makro ini, antara 

lain sebagai berikut. 

1. Kualitas dan kuantitas SDM yang tersedia. 

2. Perbandingan SDM dengan lapangan kerja yang ada. 

3. Susunan umur dan tingkat pendidikan SDM yang ada.  

4. Tingkat pertambahan penduduk dan penyebarannya. 

5. Latar belakang kultur, budaya, dan agama SDM yang 

ada. 

6. Tingkat produktivitas SDM yang ada. 

7. Pendidikan dan kesehatan SDM. 

8. Disiplin dan loyalitas SDM. 

9. Kesadaran membela negara dari SDM. 

 

Tenaga Kerja 

Tenaga kerja adalah orang-orang/SDM yang telah 

dapat memenuhi syaratsyarat yang ditetapkan dalam 

Undang-undang Perburuhan di negara bersangkutan. 

Tenaga kerja dikelompokkan atas pengusuhu, pekerja , 

dan penganggur. 

Pengusaha adalah orang-orang yang memiliki 

perusahaan dengan menginvestasikan kekayaannya, dan 

pendapatannya berasal dari laba perusahaan. Jadi, pen-

dapatannya belum diketahul terlebih dahulu. 

pekerja  adalah orang-orang penjual jasa dan 

pendapatannya merupakan kompensasi yang besarnya 

telah diketahui terlebih dahulu. pekerja  terdiri dari 

manajerial dan operasional. 

Manajerial adalah orang-orang yang memiliki  

bawahan, sehingga sebagian dari pekerjaan dapat 

didelegasikan kepada bawahannya untuk dikerjakan. 

Operasional adalah orang-orang yang harus 

mengerjakan sendiri pekerjaan yang didelegasikan 

kepadanya. 

Penganggur adalah orang-orang yang tidak punya 

pekerjaan dan penghasilan. .ladi, kebutuhannya menjadi 

beban orang yang bekerja. 

 

Perkembangan Pendekatan SDM 

Perkembangan pendekatan SDM dipengaruhi 

kemajuan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan hak asasi 

manusia. Sumber daya manusia adalah total itas terpadu 

dari daya pikir dan daya fisik yang bersumber dari 

manusia. Pendekatan terhadap pekerja , antara lain 

sebagai berikut. 

a. pekerja  dianggap dan diperlakukan sebagai barang 

dagangan.  

b. pekerja  dianggap dan diperlakukan sebagai SDM. 

c. pekerja  dianggap sebagai mesin. 

d. pekerja  dianggap dan diperlakukan sebagai 

manusia.  

e. pekerja  dianggap dan diperlakukan sebagai partner. 

2. Perencanaan Sumber Daya Manusia 

Perencanaan Sumber Daya Manusia atau Human 

Resources Planning disingkat PSDM merupakan fungsi 

pertama dan utama dari Manajemen Sumber Daya 

Manusia. PSDM diproses oleh perencana (planner) dan 

hasilnya menjadi rencana (plan). Dalam rencana ditetapkan 

tujuan dan pedoman pelaksanaan serta menjadi dasar 

kontrol. Tanpa rencana, kontrol tak dapat dilakukan, dan 

tanpa kontrol, pelaksanaan rencana baik ataupun salah 

tidak dapat diketahui. 

 

Apakah Peranan dari PSDM itu? 

Perencanaan merupakan masalah memilih, yaitu 

memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan 

ini  dari beberapa alternatif yang ada, tanpa alternatif, 

perencanaan pun tidak ada. 

Planning is the selecting and relating of facts and the 

making and using of assumptions regarding the future in the 

visualization and formulations of proposed activition believed 

necessary to achive desired result. (George R.Terry) 

(Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta 

dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi 

mengenai masa yang akan datang dengan jalan 

menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang 

diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan). 

Planning is fundamentally choosing and a planning arises 

only when an alternative course of action is discovered (Billy E. 

Goetz) 

(Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental 

dan masalah perencanaan timbul, jika ada  alternatif-

alternatif). 

(Rencana diartikan sebagai pernyataan dari segala sesuatu 

yang dikehendaki yang digambarkan dalam suatu pola 

atau peta-peta, chart, atau pernyataan dari bagian-

bagiannya sesuai dengan pola tertentu). 

Rencana ialah sejumlah keputusan yang menjadi 

pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, 

setiap rencana mengandung dua unsur yaitu tujuan dan 

pedoman. (Drs. Malayu S.P. Hasibuan) 

Human resource planning or man power planning has 

been defined as the process of determining man power 

requirement and the means for meeting those requirement in 

order to carry out the integrated plans of the organization. 

(Andrew F. Sikula dalam bukunya Personnel 

Administration and Human Resources Management) 

(Perencanaan sumber daya manusia atau 

perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses 

menentukan kebutuhan akan tenaga kerja dan cara 

memenuhi kebutuhan ini  untuk melaksanakan 

rencana terpadu organisasi). 

Human resource planning is the process 

offorecastingfuture human resource needs of an organization so 

that steps can be taken to ensure that these needs are met. 

(Thomas H. Stone dalam bukunya Understanding Personnel 

Management)  

(Perencanaan sumber daya manusia adalah proses 

meramalkan kebutuhan akan sumber daya manusia dari 

suatu organisasi untuk waktu yang akan datang agar 

langkah-langkah dapat diambil untuk menjamin bahwa 

kebutuhan ini dapat dipenuhi). 


(Perencanaan sumber daya manusia dapat diuraikan 

sebagai suatu proses yang berusaha menjamin jumlah dan 

jenis pegawai yang tepat akan tersedia pada tempat yang 

tepat pada waktu yang tepat untuk waktu yang akan 

datang, mampu melakukan hal-hal yang diperlukan agar 

organisasi dapat terus mencapai tujuannya). 

 

Perencanaan Sumber Daya Munusia 

Perencanaan sumber daya manusia adalah 

merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan 

perusahaan serta efektif dan efisien dalam membantu 

terwujudnya tujuan. (Drs. Malayu S.P. Hasibuan 1990) 

Perencanaan SDM ini untuk menetapkan program 

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, 

pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, 

pemeliharaan, kedisiplinan, darn pemberhentian 

pekerja . Jadi, dalam rencana SDM harus ditetapkan 

semua hal ini  di atas secara baik dan benar. 

 

Tujuan Perencanuan SDM 

1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas pekerja  

yang akan mengisi semua jabatan dalam perusahaan. 

2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja masa kini 

maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada 

yang mengerjakannya. 

3. Untuk menghindari terjadinya mismanajemen dan 

tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. 

4. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi, dan 

sinkronisasi (KIS) sehingga produktivitas kerja 

meningkat. 

5. Untuk menghindari kekurangan dan atau kelebihan 

pekerja . 

6. Untuk menjadi pedoman dalam menetapkan program 

penarikan, seleksi, pengembangan, kompensasi, 

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan 

pemberhentian pekerja . 

7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi 

(vertikal atau horizontal) dan pensiun pekerja . 

8. Menjadi dasar dalam melakukan penilaian pekerja .  

 

3. Metode, Informasi, dan Peramalan PSDM 

Metode PSDM 

Metode PSDM, dikenal atas metode nonilmiah 

dan.metode ilmiah. Metode nonilmiah diartikan bahwa 

perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman, 

imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaannya 

saja. 

Rencana SDM semacam ini risikonya cukup besar, 

misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak 

sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya, 

timbul mismanajemen dan pemborosan yang 

merugikan perusahaan. 

Metode Ilmiah diartikan bahwa perencanaan 

SDM dilakukan berdasar  atas hasil analisis dari 

data, informasi, dan peramalan-peramalan (forecasting) 

dari perencananya. Rencana SDM semacam ini 

risikonya relatif kecil karena segala sesuatunya telah 

diperhitungkan terlebih dahulu. 

Pada metode ilmiah ini, data dan informasinya 

harus akurat, serta analisis yang baik dan benar. 

Apakah data dan informasi itu? 

Data adalah kejadian-kejadian nyata pada masa 

lampau, baik data sekunder maupun data primer. 

Informasi adalah hasil proses data serta 

memberi  informatif kepada penerimanya. 

(Informasi adalah data yang telah diolah menjadi 

suatu bentuk yang penting bagi penerima dan 

memiliki  nilai yang nyata atau dapat dirasakan 

dalam keputusankeputusan sekarang atau keputusan-

keputusan akan datang). 

Perencanaan SDM barn dapat dilakukan dengan 

baik dan benar jika informasi tentang job analysis, 

organisasi, dan situasi persediaan tenaga kerja 

diperoleh. 

 

Job Analysis 

Job analysis memberi  informasi tentang 

aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks 

pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia, 

dan alatalat yang dipergunakan. 

Job description memberi  informasi tentang 

tugas-tugas dan tanggung jawab seorang pejabat pada 

suatu jabatan. 

Job specification memberi  informasi tentang 

kualifikasi-kualifikasi SDM yang akan menjabat suatu 

jabatan. 

  

Job evaluation memberi  informasi mengenai 

berat-ringannya pekerjaan, risiko pekerjaan, dan gaji 

jabatan. 

Job enrichment memberi  informasi untuk 

memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tertentu 

yang sifatnya vertikal. 

Job enlargement memberi  informasi untuk 

memperkaya jenis pekerjaan yang sifatnya horizontal. 

Work simplification memberi  informasi untuk 

spesialisasi pekerjaan, karena perkembangan 

perusahaan: 

Organisasi 

Organisasi memberi  informasi tentang hal-hal berikut. 

1. Tujuan yang ingin dicapai, apakah laba atau 

memberi  pelayanan. 

2. Jenis organisasi, apakah organisasi lini, lini dan staf, 

fungsional, atau komite.  

3. Dasar pendepartemenan dan struktur organisasi. 

4. Rentang kendali setiap departemen/bagian. 

5. Kepemimpinan organisasi, individu, atau kolektif. 

6. Jumlah pekerja  dan perincian manajerial dan 

operasional. 

7. Jenis-jenis authority yang didelegasikan dalam 

organisasi.  

8. Tingkat-tingkat posisi pejabat. 

 

Situasi Persediaan Tenaga Kerja 

Situasi persediaan tenaga kerja memberi  informasi 

tentang hal-hal berikut. 

1. Persediaan tenaga kerja dan tingkat kemampuan SDM. 

2. Jenis jenis, susunan umur, tingkat pendidikan, serta 

penyebaran atau pemerataan tenaga kerja. 

3. Kebijaksanaan perburuhan dan kompensasi 

pemerintah.  

4. Sistem, kurikulum, dan tingkat-tingkat pendidikan 

SDM. 

 

bila  informasi-informasi di atas diperoleh 

perencana secara lengkap dan akurat maka perencanaan 

SDM akan baik dan benar. Jika rencana SDM baik dan 

benar, realisasi MSDM akan lancar. 

Peramalan 

Perencana SDM yang baik adalah jika ia dapat 

meramalkan masa depan dengan cara memproyeksikan 

hasil analisis informasi yang diperolehnya. Peramalan 

biasanya untuk masa 5 tahun yang akan datang. bila  

ramalan-ramalannya mendekati kebenaran, rencana itu 

baik dan benar, karena la dapat membaca situasi masa 

yang akan datang dengan baik. 

Tujuan peramalan antara lain, untuk hal-hal berikut. 

1. Meramalkan kebutuhan dan persediaan tenaga kerja 

yang ada. 

2. Meramalkan kemajuan perusahaan dan teknologi 

sehingga harus dilaksanakan pelatihan dengan 

kurikulum yang tepat. 

3. Meramalkan kemajuan pendidikan dan peningkatan 

kemampuan SDM. 

4. Meramalkan kebutuhan akan jenis-jenis kecakapan 

yang berlainan dan jenis SDM (pria-wanita) pada masa 

yang akan datang. 

5. Meramalkan kebijaksanaan perburuhan pemerintah, 

seperti usia, UMR, dan jam kerja. 

Analysis, organisasi dan situasi persediaan SDM. 

4. Harus mampu membaca situasi SDM masa kini dan 

masa mendatang 

5. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan 

teknologi masa depan. 

6. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan 

perburuhan pemerintah. 

 

Prosedur Perencanaan SDM 

1. Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM 

yang dibutuhkan. 

2. Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM. 

3. Mengelompokkan data dan informasi serta 

menganalisisnya. 

4. Menetapkan beberapa alternatif. 

5. Memilih yang terbaik dari alternatif yang ada menjadi 

rencana. 

6. Menginformasikan rencana kepada para pekerja  

untuk direalisasikan. 

 

Rencana SDM 

Rencana SDM harus baik dan benar, supaya 

pembinaan dan pengarahan pekerja  efektifdan efisien 

dalam melakukan tugas-tugasnya. Ciri-ciri SDM yang baik 

dan benar, antara lain sebagai berikut. 

1. Rencana harus menyeluruh, jelas, dan mudah 

dipahami para pekerja . 

2. Job description setiap personel jelas dan tidak ada  

tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja. 

3. Kualitas dan kuantitas serta penempatan pekerja  

sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

4. Rencana harus secara jelas menetapkan hubungan 

kerja, saluran perintah, dan tanggung jawab. 

5. Rencana harus fleksibel dalam pelaksanaannya, tetapi 

tujuan, pedoman, dan pola dasarnya tetap. 

6. Rencana harus mengatur tentang mutasi (vertikal-

horizontal), peraturan dan sanksi hukuman, 

pengembangan, cara penilaian dan yang dinilai, dan 

lain-lain. 

7. Dalam rencana harus ada  secara jelas hak dan 

kewajiban para pekerja . 

8. Rencana harus menjadi pedoman, kejelasan tugas 

pendorong semangat kerja pekerja . 

9. Rencana harus dapat digunakan menjadi alat kontrol 

yang baik. 

 

Jangka Waktu Rencana 

1. Rencana jangka panjang, waktunya lebih dari S tahun, 

seperti rencana pensiun dan lain-lain. 

2. Rencana waktu menengah, waktunya 3-5 tahun, seperti 

rencana promosi, demosi, dan lain-lain. 

3. Rencana jangka pendek, waktunya 1-2 tahun, seperti 

rencana seleksi dan lain lain. 

 

Pentingnya PSDM 

PSDM ini perlu untuk kepentingan perseorangan, 

perusahaan, dan nasional. Kepentingun Perseorangun 

PSDM penting bagi setiap orang karena dengan 

PSDM la dapat menetapkan tujuan yang ingin dicapainya. 

Untuk mencapai tujuan atau cita-cita ini maka kegiatan-

kegiatannya akan lebih terarah, efektif, dan efisien. Selain 

itu, la dapat menilai seberapa jauh tujuan yang telah 

dicapainya setiap periode. Contohnya, rencana 

pendidikan, karier, ekonomi, dan lain-lain. 

Kepentingan Perusahaan 

PSDM ini sangat penting bagi setiap perusahaan 

(organisasi) untuk dapat meningkatkan daya guna dan 

hasil guna dalani mencapai tujuan perusahaan. Dengan 

PSDM kualitas, kuantitas, dan penempatan pegawai tepat 

sesuai kebutuhan perusahaan. PSDM perusahaan juga 

akan dapat menilai apakah perusahaan maju atau tidak, 

serta apakah kontrol pekerja  dapat dilakukan. 

Kepentingun Nasional 

PSDM bagi kepentingan nasional sangat penting 

karena kemajuan suatu negara terletak pada keunggulan 

sumber daya manusianya. Semakin tinggi mutu SDMnya, 

kemajuan negara akan semakin cepat pula. Oleh karena 

itu, pemerintah harus merencanakan peningkatan mutu 

SDM supaya pembangunan negara berjalan lancar dan 

cepat. Tanpa mutu SDM yang baik, sulit bagi negara untuk 

mencapai kemajuan yang cepat. Peningkatan mutu SDM 

hanya dapat dilakukan dengan adanya PSDM yang baik 

dan benar. Misalnya, PSDM di bidang pertambahan 

penduduk, kesehatan, pendidikan, dan disiplin. 

Kendala-Kendala PSDM 

Kendala-kendala PSDM, antara lain meliputi hal-hal 

berikut. 

1. Standar Kemampuan SDM 

Standar kemampuan SDM yang pasti dan akurat 

belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM 

hanya berdasar  ramalan-ramalan (prediction) saja 

yang sifatnya subjekif. Hal ini menjadi kendala yang 

serius dalam PSDM untuk menghitung potensi SDM 

secara pasti, seperti informasi energi mesin. Jadi, PSDM 

di bidang kemampuannya sulit sekali, sehingga PSDM 

yang baik dan benar menghadapi kendala. 

2. Manusia (SDM) Makhluk Hidup 

Manusia sebagai makhluk hidup tidak dapat dikuasai 

sepenuhnya seperti mesin. Hal ini menjadi kendala 

PSDM, karena itu sulit untuk memperhitungkan segala 

sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tetapi 

kurang man melepaskan kemampuannya. 

3. Situasi SDM 

di kendala proses perencanaan sumber daya manusia 

yang baik dan benar. Persediaan, mutu, dan 

penyebaran penduduk yang kurang mendukung 

kebutuhan SDM perusahaan. 

4. Kebijaksanaan Perhuruhan Pemerintah 

Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti 

kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain 

dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan 

tepat.  

Tantangan dalam PSDM bersifat eksternal dan internal. 

a. Tantangan Eksternal meliputi bidang ekonomi, 

sosial politik, perundang undangan, teknologi, dan 

persaingan. 

b. Tantangan Internal meliputi anggaran, estimasi 

produk dan penjualan, usaha, atau kegiatan baru, 

dan sebagainya. 

 

5. Perencanaan Fungsi-Fungsi MSDM 

 oleh para penulis 

dibagi atas beberapa fungsi dengan tujuan sebagai berikut. 

a. Analisa  pembahasannya sisternatis, teratur, dan 

baik sehingga mudah dipahami. 

b. Menjadi pedoman bagi manajer dalam 

melaksanakan langkah-langkah kepemimpinannya di 

bidang sumber daya manusia.agar setiap fungsi 

MSDM diterapkan dengan baik dan tepat maka 

perlu perencanaan terlebih dahulu. 

 

1. Perencanaan Organisasi 

Organisasi sebagai alat dan wadah orang-orang untuk 

bekerja sama, terintegrasi, terkoordinasi, efektif, dan 

harmonis, perlu direncanakan terlebih dahulu. 

Hal-hal yang perlu direncanakan dalam 

pengorganisasian, antara lain sebagai berikut. 

1. Besar kecilnya organisasi yang dibutuhkan, supaya 

efektif dan efisien membantu tercapainya tujuan. 

2. Tipe organisasi yang paling tepat, apakah 

organisasi lini, organisasi lini dan staf, organisasi 

fungsional, atau organisasi komite. 

3. Hubungan-hubungan dan saluran perintah serta 

tanggung jawab dalam organisasi. 

4. Struktur (Organization Chart) dan jumlah 

departemen/bagiannya. 

5. Job description untuk setiap jabatan, sehingga 

tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas dapat 

dihindarkan. 

6. Rentang kendall setiap departemen/bagian sesuai. 

bila  perencanaan organisasi baik, organisasi 

akan berjalan efektif dan efisien membantu tercapainya 

tujuan yang diinginkan. 

 

2. Perencanaan Pengarahan 

Pengarahan SDM perlu direncanakan agar mereka 

bekerja giat, efektif, dan efisien membantu tercapainya 

tujuan perusahaan. Hal-hal yang perlu direncanakan 

dalam pengarahan (directing) SDM, antara lain sebagai 

berikut. 

1. Peraturan-peraturan perusahaan dan sanksi 

hukuman bagi yang melanggarnya.  

2. Delegation qfAuthority, apakah desentralisasi atau 

sentralisasi authority.  

3. Cara pelaksanaan komunikasi dan sinibolis 

komunikasi yang diberikan. 

4. Alat-alat motivasi dan cara-cara pemberiannya. 

5. Pengaturan pemberian insentif dan upah insentif. 

 

3. Perencanaan Pengendalian 

Pengendalian (controlling) SDM harus direncanakan 

sebaik-baiknya, supaya pelaksanaan pengendalian 

efektif. Pengendalian harus mengetahui sedini 

mungkin terjadinya kesalahan dan melakukan 

tindakan perbaikan. 

Hal-hal yang perlu direncanakan dalam pengendalian, 

antara lain sebagai berikut. 

1. Sistem dan poin-poin yang akan dinilai. 

2. Periode dan proses pen ilaian yang akan dilakukan.  

3. Metode penilaian yang akan diterapkan. 

4. Tindakan hasil penilaian terhadap SDM. 

 

4. Perencanaan Pengadaan 

Pengadaan (procurement) SDM harus direncanakan 

secara baik dan benar supaya kualitas dan kuantitas 

SDM sesual dengan kebutuhan perusahaan. Hal-hal 

yang perlu direncanakan dalam pengadaan SDM, 

antara lain sebagai berikut. 

1. Penentuan jumlah dan kualitas SDM yang akan 

diperlukan. 

2. Sumber calon pekerja  dan cara-cara 

penarikannya. 

3. Dasar, sistem, metode, dan tingkat-tingkat seleksi 

yang akan dilakukan.  

4. Kualifikasi-kualifikasi dan prosedur seleksi yang 

akan dilakukan. 

5. Cara-cara penempatan calon pegawai yang akan 

dilakukan. 

 

5. Perencanaan Pengembangan 

Pengembangan (development) SDM harus 

direncanakan secara tepat supaya pengembangan 

dapat meningkatkan produktivitas pekerja  masa 

kini maupun masa depan. 

Hal-hal yang perlu direncanakan dalam 

pengembangan SDM, antara lain sebagai berikut. 

1. Tujuan dan peserta pengembangan. 

2. Metode-metode dan kurikulum pengembangan 

yang akan diberikan. 

3. Tolok ukur metode pengembangan yang akan 

diterapkan. 

4. Dasar penilaian dan unsur-unsur yang dinilai.  

5. Asas dan dasar-dasar promosi pekerja .  

6. Biaya-biaya pengembangan yang akan dikeluarkan.  

7. Penilai dan ruang lingkup penilaian 

 

6. Perencanaan Kompensasi 

Kompensasi (compensation) SDM perlu direncanakan 

dengan baik, supaya dapat mendorong gairah kerja 

pekerja . Hal-hal yang harus direncanakan dalam 

kompensasi, antara lain sebagai berikut. 

1. Dasar, sistem, dan metode kompensasi yang akan 

diberlakukan.  

2. Kebijaksanaan kompensasi yang akan 

diberlakukan. 

3. Waktu pembayaran kompensasi yang akan 

diterapkan. 

 

7. Perencanaan Pengintegrasian 

Pengintegrasian perlu direncanakan sebaik-baiknya 

supaya pekerja  termotivasi. Hal-hal yang perlu 

direncanakan dalam pengintegrasian, antara lain 

sebagal berikut. 

1. Metode pengintegrasian yang akan dilakukan. 

2. Alat-alat dan jenis-jenis motivasi yang akan 

diberikan. 

3. Pemimpin dan kesepakatan kerja bersama. 

4. Biaya-biaya untuk alat-alat motivasi yang 

dikeluarkan. 

 

8. Perencanaan Pemelilraraan 

Pemeliharaan (maintenance) perlu direncanakan 

dengan baik supaya labor turnover relatif rendah. Hal-

hal yang harus direncanakan, antara lain sebagai 

berikut. 

1. Jenis-jenis kesejahteraan ekonomis yang akan 

diberikan. 

2. Jenis-jenis kesejahteraan fasilitas yang akan 

diberikan. 

3. Jenis-jenis kesejahteraan pelayanan yang akan 

disediakan.  

4. Biaya-biaya yang akan dikeluarkan. 

5. Cara dan waktu pemberian kesejahteraan. 

9. Perencanaan Kedisiplinan 

Kedisiplinan sebagai cerminan tanggung jawab 

pekerja  harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. 

Hal-hal yang harus direncanakannya, antara lain 

sebagai berikut. 

1. Peraturan-peraturan perusahaan dan sanksi 

hukuman yang akan diberikan.  

2. Sistem pengawasan yang akan diterapkan. 

3. Penyelesaian persaingan konflik yang akan 

diberlakukan. 

 

10. Perencanaan Pemberhentian 

Pemberhentian (separation) SDM harus direncanakan 

dengan sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan 

kesulitan bag' perusahaan. Karena cepat atau lambat 

semua pekerja  akan berhenti dengan alasan } ang 

beraneka ragam. Setiap pekerja  yang berhenti akan 

membawa biaya (penarikan, seleksi, pengembangan) 

yang merugikan perusahaan. Hal-hal yang perlu 

diperhatikan dalam pemberhentian SDM, antara lain 

sebagal berikut. 

1. Penetapan syarat-syarat status setlap pekerja  

dalam perusahaan (tetap, kontrak, percobaan, dan 

lain-lain). 

2. Merencanakan peraturan-peraturan pemberhentian 

yang dikaitkan dengan status SDM dan alasan-

alasan pernberhentiannya. 

3. Merencanakan persyaratan pensiun dan 

pembayaran uang pensiun dan atau pesangonnya. 

4. Merencanakan prosedur pemberhentian dengan 

tidak hormat.  

6. Audit SDM 

Audit SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi 

perencanaan-perencanaan yang telah dilakukan. Audit 

SDM penting dan mutlak harus dilakukan untuk 

mengetahui apakah para pekerja  bekerja dengan baik 

dan berperilaku sesuai rencana. Pelaksanaan audit SDM 

ini sangat penting bagi perusahaan maupun bag] 

pekerja  yang bersangkutan. 

Kepentingan Audit bagi Perusahaan 

1. Untuk mengetahui prestasi pekerja . 

2. Untuk menetapkan besarnya kompensasi pekerja  

bersangkutan. 

3. Untuk mengetahui kreativitas dan perilaku pekerja . 

4. Untuk menetapkan apakah pekerja  perlu dimutasi 

(vertikal atau horizontal) an atau diberhentikan. 

5. Untuk mengetahui apakah pekerja  itu dapat bekerja 

sama dengan pekerja  lainnya. 

Kepentingan Audit bagi SLIM 

1. Untuk memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu 

ingin diperhatikan dan mendapat nilai/pujian dari 

hasil kerjanya. 

2. pekerja  ingin mengetahui apakah prestasi kerjanya 

lebih baik daripada pekerja  lainnya. 

3. Untuk kepentingan jasa dan promosinya. 

4. Mengakrabkan hubungan para pekerja  dengan 

pimpinannya. 

Tujuan Audit SDM 

1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja 

pekerja  sesuai dengan rencana yang telah 

ditetapkan. 

2. Untuk mengetahul apakah semua pekerja  dapat 

meyelesaikan job description-nya dengan baik dan tepat 

waktu. 

3. Sebagai pedoman menentukan besarnya balas jasa 

kepada setiap pekerja . 

4. Sebagai dasar pertimbangan pemberian pujian dan 

atau hukuman kepada setiap pekerja . 

5. Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi 

vertikal (promosi atau demosi), horizontal, dan atau 

alih tugas bagi pekerja . 

6. Untuk memotivasi peningkatan semangat kerja, 

prestasi kerja, dan disiplin pekerja . 

7. Untuk menghindari terjadinya kesalahan sedini 

mungkin dan tindakan perbaikannya dapat dilakukan 

secepatnya. 

8. Sebagai dasar pertimbangan ikut sertanya pekerja  

mengikuti pengembangan (pelatihan pendidikan). 

9. Untuk memenuhi ego dan kepuasan dengan 

memperhatikan nilai mereka. 

10. Sebagai pedoman yang efektif dalam melaksanakan 

seleksi penerimaan pekerja  di masa datang. 

11. Sebagai dasar penilaian kembali rencana SDM apakah 

sudah baik atau tidak, atau masih perlu 

disempurnakan kembali. 

Pelaksanaan Audit SDM 

Pelaksanaan audit SDM dilakukan oleh atasan 

langsung dan manajer urusan SDM, baik secara individual 

maupun kolektif. Audit SDM dilakukan secara formal dan 

informal, baik langsung maupun tidak langsung (laporan 

tertulis). Audit formal dilakukan oleh atasan langsung atau 

orang yang dapat memberi  sanksi. Audit informal 

dilakukan oleh warga  sehingga tidak dapat 

memberi  sanksi, tetapi penilaiannya sangat objektif jadi 

perlu diperhatikan penilai formal sebagai masukan. Audit 

SDM baru ada artinya jika ada tindak lanjut dari hasilnya. 

Hal ini perlu supaya pekerja  termotivasi untuk 

meningkatkan disiplin, semangat kerja, dan perilakunya. 

Tindak Lanjut Audit SDM 

1. bila  nilai auditnya baik, diberikan kenaikan balas 

jasa (gaji dan atau kesejahteraan pekerja ), 

dipromosikan, dan atau penghargaan seperti bintang 

jasa, piagam, dan lain-lain. 

2. Jika nilai auditnya kurang/jelek dikenakan hukuman 

seperti gajinya tidak dinaikkan, demosi, dan atau 

diberhentikan. 

Ruang Lingkup Audit SDM 

Ruang lingkup audit SDM, cara, sistem, metode 

penilaian, dan penilai harus diinformasikan secara jelas 

kepada pekerja  supaya mereka mengetahuinya. 

Ruang lingkup audit SDM, yaitu what, why, where, 

when, who, and how disingkat 5W + 1 H. 

What (apa) yang dinilai, yaitu prestasi kerja, perilaku, 

kesetiaan, kejujuran, kerja sama, kepemimpinan, loyalitas 

saat sekarang, potensi akan datang, sifat, dan hasil 

kerjanya. 

Why (kenapa) dinilai, untuk meningkatkan kepuasan 

kerja pekerja , kepentingan, pengembangan, dan lain-

lain. 

Where (di mana) dinilai, di dalam atau di luar 

pekerjaan. 

When (kapan) dinilai, yaitu secara periodik (formal) 

dan secara terus-menerus (informal). 

Who (siapa) yang menilai, yaitu atasan langsung,

atasan dari atasan langsungnya, dan atau suatu tim yang 

dibentuk di perusahaan. 

How (bagaimana) penilaiannya, yaitu dengan metode 

tradisional atau metode modern. Metode tradisional 

seperti ratingscale, employer comparation, alternative 

ranking, paired comparation, dan lain-lain. 

Metode modern seperti assesment centre dan 

Management By Objective atau Manajemen berdasar  

Sasaran (MBS = MBO). 

 


 

1. Pentingnya Pengembangan 

Pengembangan pekerja  (sumber daya manusia), 

baik baru maupun lama perlu dilakukan secara terencana 

dan berkesinambungan. Oleh karenanya perlu ditetapkan 

lebih dahulu program pengembangan pekerja . 

Pengembangan pekerja  ini dirasakan makin 

penting keberadaannya karena tuntutan pekerjaan dan 

jabatan sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan 

teknologi serta semakin ketatnya persaingan di antara 

perusahaan sejenis. 

Pemimpin perusahaan pada dasarnya menyadari 

bahwa pekerja  baru, pada umumnya hanya memiliki  

pengetahuan teoritis dari bangku sekolah, oleh karenanya 

perlu dikembangkan kemampuan nyata untuk dapat 

mengerjakan tugasnya. Demikian pula bagi pekerja  

lama senantiasa diperlukan latihan karena tuntutan tugas 

baru baik dalam rangka menghadapi transfer maupun 

promosi. 

Program pengembangan pekerja  hendaknya 

disusun secara cermat dan di dasarkan kepada metode 

ilmiah serta berpedoman keterampilan yang dibutuhkan 

perusahaan baik saat ini maupun masa yang akan datang. 

Latihan sebagai salah satu bentuk pengembangan 

pekerja  merupakan suatu proses yang berjalan terus 

menerus. Masalah baru, prosedur baru, peralatan baru, 

pengetahan dan jabatan baru selalu timbul dalam 

organisasi yang dinamis. Untuk menghadapi perubahan 

ini  diperlukan instruksi, bimbingan kepada para 

pekerja. Munculnya  kondisi baru ini  mendorong 

manajemen untuk terus menerus memperhatikan dan 

menyusun program pengembangan secara 

berkesinambungan. 

Pengembangan adalah suatu usaha untuk 

meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual dan 

moral pekerja  sesuai dengan kebutuhan 

pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan. 

Pendidikan sendiri berhubungan dengan peningkatan 

pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan 

secara menyeluruh. Sedangkan latihan adalah suatu usaha 

peningkatan pengetahuan da