Pementasan ini dimainkan oleh lima orang, yaitu Andrean Fahreza Nur Wicaksono,….
C. Dialog tidak terlalu kaku karena pemain bisa dan terkadang menyelipkan humor di
antaranya.
D. Secara fisik, tokoh ini berpostur tinggi, kurus, tegap, berambut cepak, berkulit cokelat,
berseragam rapi, berkumis, bermata tajam dengan pandangan menyelidik.
E. Dari segi sosiologis, ia anggota kepolisian yang berpangkat sersan, ayah dari dua anak,
mempunyai istri cantik, mengemban misi rahasia dari kepolisian dengan menyamar
sebagai warga sipil.
17. Maipa sendiri juga tipe perempuan setia. Cintanya kepada suaminya tidak goyah oleh apa
pun, sekalipun sudah berhadapan dengan maut. Maipa juga tidak rela tubuhnya dimiliki oleh
bangsa yang berniat menjajah negerinya.
Cuplikan di atas mengomentari unsur ….
A. tema
B. penokohan
C. amanat
D. setting
E. alur
18. Beginilah kata-kata Maipa saat hendak menghembuskan napas terakhir.
“Datuku, jangan ragukan ketulusan Maipamu. Aku rela pergi men dahuluimu, merintis
jalan menuju tempat yang telah ditentukan oleh Maha Pencipta. Junjunganku Datu, aku
rela mati di tanganmu. Tuhan jadi saksi, bahwa kuharamkan kulitku ini disentuh Balandaya
(Belanda).“ – Maipa Deapati.
Untuk menulis teks seperti itu, yang harus dilakukan seseorang adalah ....
A. memerhatikan pementasan
B. mencatat dialog tokoh
C. menemukan pokok pikiran tokoh
D. mengikuti alur cerita
E. menjelaskan rangkaian peristiwa
-- 220
(Cuplikan di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 19‑20)
Inti dari film ini, secara emosional, sebenarnya Ikal. Penonton langsung jatuh cinta sejak
kemunculan pertama Ikal di layar. Sebagai anak termiskin dari sebuah komunitas miskin, gayanya
yang terengah-engah menggenjot sepeda yang terlalu besar untuknya adalah sebuah scene tak
terlupakan.
19. Aspek yang dikomentari dalam cuplikan ini adalah ….
A. tata pementasan
B. teknik bermain peran
C. kemampuan penyutradaraan
D. pengetahuan dalam perfilman
E. penguasaan panggung
20. Berikut ini yang bukan termasuk argumen dalam cuplikan ini adalah ….
A. kekuatan cerita berada pada tokoh Lintang
B. kehidupan orang miskin selalu menarik
C. penonton akan tertarik dengan kemunculan tokoh Ikal
D. teknik bermain tokoh Ikal sangat berkesan
E. awal sajian film sangat memukau
Teks Sejarah 221
A Pengertian Teks Sejarah
Secara etimologi atau asal katanya, sejarah diambil dari dalam bahasa Arab yaitu syajaratun
artinya ‘pohon’. Dalam bahasa Arab dikenal pula istilah syajarah annasab, artinya ‘pohon
silsilah’. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat
yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks. Sejarah dianalogikan sebagai pohon yang terus
berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.
Dalam bahasa Inggris, sejarah berpadanan dengan kata history. Artinya ‘masa lampau umat
manusia’. Kata history diturunkan dari bahasa Latin dan Yunani, yaitu historia. Artinya ‘informasi’
atau ‘pencarian’; dapat pula diartikan ‘ilmu’. Hal ini menunjukkan bahwa pengkajian sejarah
sepenuhnya bergantung kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah
terjadi. Istor dalam bahasa Yunani artinya ‘orang pandai’. Istoria artinya ‘ilmu yang khusus
untuk menelaah gejala-gejala dalam urutan kronologis’.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah diartikan sebagai asal-usul (keturunan)
silsilah; kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; pengetahuan atau
uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah.
Dalam sumber lain, dinyatakan bahwa sejarah merupakan catatan peristiwa masa lampau.
berdasar sumber ini sejarah mengandung tiga pengertian.
1. Sejarah adalah silsilah atau asal-usul.
2. Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
3. Sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang
benar-benar terjadi di masa lampau.
Namun, kata sejarah lebih sering dimaknai sebagai sesuatu yang telah terjadi pada waktu
lampau dalam kehidupan umat manusia. Sejarah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia
dan bahkan berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dari tingkat yang
sederhana ke tingkat yang lebih maju atau modern.
Sejarah sangat penting dipelajari dengan alasan-alasan sebagai berikut.
1. Kita dapat mengetahui peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau.
2. Peristiwa yang terjadi di masa lampau ini dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa kini dan yang akan datang.
3. Dengan sejarah kita tidak sekadar mengingat fakta-fakta yang ada pada masa lampau,
tetapi kita pun dapat lebih memaknainya dengan mengetahui sebab akibat terjadinya suatu
peristiwa.
XI Teks Sejarah
-- 222
Sebagai suatu teks, sejarah memiliki kesamaan dengan teks eksplanasi jika penyajiannya
terfokus pada proses atau sebab-akibat terjadinya peristiwa. Misalnya, tentang proses
berlangsungnya Proklamasi Kemerdekaan RI, proses keluarnya Dekret Presiden, sebab-akibat
terjadinya Perang Diponegoro.
Teks sejarah dapat pula dikelompokkan ke dalam jenis cerita ulang (recount text), yakni
teks yang menceritakan kembali tentang kejadian-kejadian atau pengalaman-pengalaman di masa
lampau. Lebih sepesifik lagi, sejarah termasuk ke dalam cerita ulang faktual (factual recount)
karena yang menjadi dasar penceritaannya berupa peristiwa yang benar-benar terjadi. Mungkin
pula kita pun akan membahas sejarah tentang kehidupan seseorang (biografi, autobiografi). Jenis
teks semacam ini digolongkan ke dalam pengalaman pribadi (personal recount). Selain itu, cerita
ulang mungkin pula bersifat imajinatif, bentuknya mungkin berupa legenda ataupun hikayat.
B Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Sejarah
1. Fungsi Teks Sejarah
Dengan adanya pelajaran sejarah di sekolah, pasti ada manfaatnya. Teks sejarah
memberi pengalaman, pelajaran, dan pemantapan kepribadian bagi individu, masyarakat
dan bangsa. Adapun manfaat-manfaat mempelajari teks sejarah adalah sebagai berikut.
a. memberi Kesadaran Waktu
Kesadaran waktu yang dimaksud adalah kehidupan dengan segala perubahan,
pertumbuhan, dan perkembangannya yang terus berjalan melewati waktu. Dengan
memiliki kesadaran sejarah (waktu) yang baik, seseorang akan senantiasa berupaya
mengukir sejarah kehidupannya sebaik-baiknya. Dia akan selalu berusaha untuk
membuat catatan kehidupannya dengan hal-hal bermanfaat sepanjang waktu.
b. memberi Pelajaran yang Baik
Dengan mempelajari sejarah seseorang atau suatu bangsa akan bercermin dan menilai
peristiwa-peristiwa yang merupakan prestasi dan peristiwa-peristiwa yang merupakan
kegagalan. Peristiwa-peristiwa masa lalu, baik itu yang positif maupun negatif, harus
kita jadikan hikmah agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi.
Misalnya, sikap kedaerahan atau mementingkan diri sendiri dan kelompok selalu
membuahkan kegagalan, sedangkan sikap persatuan dan kesatuan menjadikan bangsa
ini kokoh dan mudah pula mencapai cita-cita untuk Indonesia merdeka. Oleh karena
itu, kita harus menjauhkan diri dari sikap mementingkan golongan ataupun kelompok;
sebaliknya harus bersatu padu untuk menuju Indonesia yang adil dan makmur.
c. Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme)
Suatu bangsa adalah suatu kelompok sosial yang ditinjau dari berbagai segi memiliki
banyak perbedaan. Terbentuknya suatu bangsa disebabkan adanya kesamaan sejarah
besar di masa lampau dan adanya kesamaan keinginan untuk membuat sejarah besar
bersama. Dengan membaca sejarah, rasa kebersamaan ini akan semakin kokoh demi
membangun sebuah bangsa yang besar di masa yang akan datang.
Teks Sejarah 223
d. memberi Ketegasan Identitas Nasional dan Kepribadian Suatu Bangsa
Kepribadian dan identitas nasional suatu bangsa terbentuk dari keseluruhan
pengalaman sejarah suatu bangsa ini . Karena setiap bangsa memiliki pengalaman
sejarah yang berbeda-beda, kepribadian suatu bangsa akan berbeda-beda pula. Dengan
mempelajari sejarah akan lebih memperjelas identitas nasional dan kepribadian suatu
bangsa. berdasar sejarah kita adalah bangsa yang tidak mudah menyerah; gigih
dalam melawan semua bentuk penjajahan. Dengan demikian, tidaklah layak apabila kita
sebagai generasi penerusnya begitu mudah menyerah dalam menghadapi setiap masalah.
Kita adalah bangsa yang besar yang berkepribadian kuat dan tidak mudah menyerah.
e. Sumber Inspirasi
Sejarah berupaya merekam aktivitas manusia pada masa silam. Pengetahuan dan
cita-cita masa lampau dapat menjadi sumber inspirasi dalam rangka menumbuhkan cita-
cita masa depan. George Macaulay Travelyan berpendapat bahwa di dalam pendidikan
dan usaha menumbuhkan cita-cita masa kini dan hari esok, pengetahuan tentang cita-cita
masa lampau merupakan sumber ilham yang penting.
f. Sarana Rekreatif
Sejarah dalam bentuk kisah seringkali menjadi sumber bacaan yang mengasyikkan
karena merupakan kisah, apalagi kalau penyajiannya menarik dengan gaya bahasa yang
memikat. Seperti halnya membaca cerpen ataupun novel, teks sejarah dapat menghibur
karena dapat menumbuhkan suasana hati yang menyenangkan.
2. Struktur Teks Sejarah
berdasar struktur ataupun bentuknya, teks sejarah umumnya merupakan teks yang
panjang. Misalnya, teks yang menjelaskan sejarah pergerakan nasional Indonesia. Teksnya
tentu akan terdiri atas ratusan halaman, atau bahkan berjilid-jilid buku. Demikian pula dengan
teks sejarah tentang revolusi industri, bentuknya akan jauh lebih tebal karena meliputi cerita
di berbagai negara.
Namun, secara umum, teks sejarah terbagi ke dalam tiga bagian, yakni pengenalan
(orientation), rekaman peristiwa (events), dan penutup (ending).
a. Pengenalan, berupa penyampaian informasi tentang pengertian ataupun definisi luas
peristiwa yang akan diceritakan. Pada bagian ini disebutkan waktu dan tempat terjadinya
peristiwa. Mungkin pula langsung disebutkan pelaku-pelaku. Apabila sejarah itu tentang
perjalanan hidup seseorang, yang diperkenalkan adalah identitas umum dari tokoh itu.
Berikut contoh pengenalan di dalam teks sejarah Perang Dunia II.
Perang Dunia Kedua (PD II) merupakan perang global yang berlangsung mulai
tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak negara di dunia. Perang ini
merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di
berbagai pasukan militer. Negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan
ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang sehingga menghapus
perbedaan antara sumber daya sipil dan militer. Perang ini pun ditandai oleh sejumlah
peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil, termasuk holocaust
dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan. Perang Dunia II memakan korban
jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Perang Dunia II juga merupakan konflik
paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.
-- 224
b. Rekaman peristiwa, berupa rangkaian peristiwa yang biasanya disampaikan dalam urutan
koronologis. Adapun yang dimaksud dengan kronologis adalah pola pengembangan teks
yang berdasar urutan waktu. Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan
urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat
urutan waktunya; atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis). Peristiwa-peristiwa
sejarah yang diceritakan dan disusun berdasar urutan kejadian tanpa memberi
penjelasan tentang hubungan sebab akibat antara peristiwa ini , disebut kronik.
Di dalam urutan peristiwa sejarah, sering dikenal istilah periodisasi, yakni
pembagian atau pembabakan peristiwa-peristiwa masa lampau yang sangat panjang
menjadi beberapa zaman. Dalam kenyataan sejarah yang sebenarnya tidak dikenal
adanya periodisasi sejarah. Penyusunan periodisasi dalam teks sejarah bertujuan untuk
mempermudah dalam mempelajari sejarah. Dalam menyusun periode-periode sejarah
ini harus disusun secara kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah ini harus
dikelompokkan dan disusun berdasar urutan waktu kejadiannya dengan unsur-unsur
di dalamnya terkandung unsur tema (siapa), pelaku (siapa), tempat (di mana), waktu
(kapan), proses kejadian (bagaimana), dan sebab akibat peristiwa (mengapa).
Berikut contoh rekaman peristiwa yang di dalamnya terkandung periodisasi sejarah
peradaban manusia purba.
a. Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600.000 tahun silam. Selama
kurun waktu ini manusia hanya memakai alat-alat yang paling dekat
dengan lingkungan hidup mereka, seperti kayu, bambu, dan batu. Mereka
memakai batu yang masih kasar untuk berburu binatang. Batu juga
berfungsi sebagai kapak yang digenggam untuk memotong kayu atau membunuh
binatang buruan. Kehidupan manusia pendukung zaman ini masih nomaden atau
berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Kegiatan hidup harian manusia
pendukung zaman ini adalah mengumpulkan bahan makanan untuk dikonsumsi
saat itu. Kegiatan seperti ini disebut peradaban food gathering tahap awal atau
pengumpul makanan (berburu, menangkap ikan, mengumpulkan keladi, ubi, dan
buah-buahan hutan).
Hasil kebudayaan zaman ini dikenal dengan Budaya Pacitan {Contoh: kapak
penetak (chopper) dan kapak perimbas} dan Budaya Ngandong (Contoh: alat-alat
tulang dan tanduk rusa, flake atau alat-alat yang terbuat dari batu-batu kecil).
Zaman Paleolitikum diperkirakan didukung oleh jenis-jenis manusia purba
yang ditemukan di pulau Jawa pada akhir abad ke-19 dan sepanjang abad
ke-20. Manusia pendukung ini , yaitu Meganthropus Palaeojavanicus,
Pithecantropus Robustus, Pithecantropus Mojokertensis, Pithecantropus
Erectus, Homo Soloensis, dan Homo Wajakensis. Selain itu, juga didukung oleh
Sinanthropus Pekinensis.
b. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
Manusia Zaman Mesolitikum telah bertempat tinggal tetap. Mereka ber-
tempat tinggal di gua yang disebut peradaban abris sous roche. Para ahli ilmu
purbakala menyebutkan bahwa zaman ini berlangsung kurang lebih 20.000 tahun
Teks Sejarah 225
silam. Manusia purba pendukung peradaban ini merupakan campuran bangsa-
bangsa pendatang dari Asia. Dengan demikian, alat-alat yang mereka gunakan
juga mendapat pengaruh dari daratan Asia. Mereka memakai batu yang lebih
halus serta panah bergigi yang terbuat dari tulang hewan untuk berburu binatang
buruan. Zaman ini merupakan masa food gathering tahap lanjut.
c. Penutup, berisi cerita akhir dari paparan peristiwa yang disampaikan sebelumnya.
Bentuk umumnya berupa akibat (konsekuensi) dari rangkaian peristiwa sebelumnya,
misalnya berupa kekalahan, kemenangan, kematian, penaklukan. Mungkin pula pada
bagian ini berisi kesimpulan, komentar, atau evaluasi atas peristiwa-peristiwa yang telah
diceritakan.
Berikut contoh bagian penutup untuk teks sejarah tentang Perang Dipenogoro.
Dengan tertangkapnya Diponegoro berakhirlah perang Diponegoro. Perang ini cukup
merepotkan keuangan Belanda karena menelan biaya perang yang cukup besar.
S
tru
kt
ur
T
ek
s
S
ej
ar
ah
Pengenalan
Rekaman Peristiwa
Penutup (akibat,
kesimpulan, penilaian)
Peristiwa I
Peristiwa II
Peristiwa III, dst.
3. Kaidah Teks Sejarah
Pada saat membaca teks sejarah, kita akan menemukan kaidah kebahasaannya, seperti
berikut.
a. memakai kalimat-kalimat yang menyatakan peristiwa pada masa lampau.
Contoh:
1) Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600.000 tahun silam.
2) saat itu, belum ditemukan peralatan yang memakai logam; semuanya
berbahan tanah.
3) Pada tanggal 30 Juli 1826 Pasukan Diponegoro memenangkan pertempuran di dekat
Lengkong dan tanggal 28 Agustus 1826 di Delanggu.
4) Selama kurun waktu ini manusia hanya memakai alat-alat yang paling
dekat dengan lingkungan hidup mereka, seperti kayu, bambu, dan batu.
b. memakai kata-kata kerja yang bermakna tindakan atau perbuatan pelaku (sejarah),
seperti memerangi, menyaksikan, membuat, membacakan, merundingkan.Kata-
kata itu sangat dipengaruhi oleh tema peristiwanya. Jika peristiwa peperangan yang
-- 226
diceritakannya, maka kata-kata kerjanya tidak jauh dari tindakan yang menandai
peperangan itu. Misalnya, menembak, menculik, menyerang, menghabisi. saat peristiwa
sejarah yang diceritakan itu berkenaan dengan kebudayaan, kata-kata yang dipakai
adalah mementaskan, mempertontonkan, menciptakan, mengkreasikan, dan sejenisnya.
c. memakai fungsi keterangan yang memakai tempat, waktu, atau cara.
Contoh:
1) Bangunan-bangunan Megalitikum banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah
Sumatra Selatan.
2) Mereka hidup di gua‑gua dan hanya memakai peralatan hidup yang sangat
sederhana dari tulang, batu, dan kayu yang berada di lingkungan sekitarnya.
3) Tradisi pembuatan gerabah di Nusantara telah berkembang pada zaman Mesolithikum.
4) Pada zaman ini tradisi pembuatan gerabah berkembang menjadi beberapa kompleks
berikut ini.
5) Dengan melalui sungai dan lembah mereka menyebar ke daerah pantai.
6) Mereka memakai kapal berupa kapal perang yang diperleng kapi dengan meriam‑
meriam yang siap untuk ditembakkan.
d. memakai konjungsi yang menyatakan urutan peristiwa, seperti kemudian, lalu,
setelah (temporal).
Contoh:
1) Mereka kemudian meminta izin untuk berdagang di Malaka.
2) Portugis kemudian mendirikan benteng yang diberi nama Sao Paulo.
3) Setelah pembentukan VOC pada tahun 1602, kekuatan Belanda terus meningkat.
4) Setelah memberi te busan untuk membebaskan teman-temannya yang disekap pengu asa.
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh analisis terhadap struktur dan kaidah teks sejarah.
Chairil Anwar
Bagi mereka yang mempelajari sejarah kesusastraan
Indonesia, pasti akan menjumpai istilah Angkatan
45. Salah seorang yang tidak dapat dilepaskan dari
angkatan itu ialah penyair yang tengah kita bicarakan
ini. Dunia sastra Indonesia mencatat namanya karena
usahanya memberi corak baru dalam puisi kita.
Berbeda dengan sajak-sajak sebelumnya, penyair ini
benar-benar memperhitungkan pemakaian kata dan
ungkapan dalam ciptaannya. Kata-kata yang dipakai
benar-benar merupakan representasi dari pemikiran dan
pengendapan pengalaman. Singkat, padat, bermakna,
dan tentunya tetap menampilkan keindahan bahasa.
“Aku sebagai seniman harus mempunyai ketajaman
dan ketegasan dalam menimbang serta memutus,”
katanya dalam salah satu pidatonya.
Teks Sejarah 227
Mengenai mutu, dikatakannya, “Sebuah sajak, sebuah hasil kesenian menjadi penting
bukanlah karena panjangnya ataupun pendeknya, tetapi adalah karena tingkatannya,
kadarnya.”
Pendiriannya ini kita jumpai dalam kenyataan hidupnya. Tidak banyak karya
ditinggalkannya. Hanya dua kumpulan sajak, yakni Deru Campur Debu yang pertama
kali diterbitkan oleh Penerbit Pembangunan tahun 1949; kemudian Kerikil Tajam dan
Yang Terampas dan Yang Putus diterbitkan oleh Pustaka Rakyat pada tahun yang sama.
Masih ada lagi beberapa sajaknya yang dikumpulkan bersama penyair lain yang kemudian
diterbitkan dengan nama Tiga Menguak Takdir (Balai Pustaka, 1950). Selain itu, masih
banyak lagi puisi dan prosa lainnya yang tersebar di surat kabar dan majalah yang belum
sempat dikumpulkan. Sebuah karangan prosa, antara lain, berupa karya dari John Steinbeck
yang berjudul The Raid yang kemudian diterjemahkannya dengan nama Kena Gempur.
Menurut penelitian, selama tahun 1942 sampai 1949, Chairil Anwar hanya berhasil
menciptakan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, dan 10 sajak terjemahan. Prosa aslinya ada 6
buah, sedangkan terjemahannya 4 buah.
Bagaimanapun, sajak-sajak yang ditulis Chairil Anwar itu telah memberi udara
baru bagi kesusastraan kita. Perhatikan tentang bagaimana ia menggali kekuatan kata-kata
seperti pada petikan sajak ini.
cemara menderai sampai jauh
terasa hari jadi akan malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Dalam puisi ini terasa bagaimana kerapuhan dirinya dalam menghadapi
kehidupan ini. Apalagi kalau kita membaca bait terakhir sajak itu yang berbunyi:
hidup hanya menunda kekalahan
tambah jauh dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Ya, pada akhirnya manusia menyerah juga akan kekuasaan maut. Meskipun masih
ada yang akan diucapkan, tetapi semua itu tidaklah sempat lagi. Penyair Chairil Anwar,
pada akhirnya menyerah juga kepada penyakit yang bersarang di tubuhnya. Pada tanggal
28 April 1949 ia meninggal di Rumah Sakit Umum Jakarta dan dimakamkan di Pekuburan
Karet.
Sumber: Bahasa Indonesia, Depdikbud
Teks ini menceritakan riwayat seorang penyair yang bernama Chairil Anwar. Tokoh
itu diungkapkan secara kronologis kiprahnya di dunia kepenyairan hingga tokoh itu meninggal
dunia.
-- 228
1. Struktur Teks
Secara struktur, teks itu dibangun oleh pengenalan, rekaman peristiwa, dan penutup.
Pengenalan teks diisi dengan penjelasan sosok Chairil Anwar tentang kotribusinya di
dalam sejarah kesusastraan Indonesia. Bahasan ini ditempatkan pada paragraf
pertama. Antara lain, dinyatakan di dalam bagian awal teks ini bahwa Chairil
Anwar telah memberi corak baru di dalam dunia sastra Indonesia. Sajak-sajak Chairil
Anwar berbeda dengan yang sebelumnya, penyair ini benar-benar memperhitungkan
pemakaian kata dan ungkapan dalam ciptaannya.
Rekaman peristiwa diisi dengan pandangan Chairil Anwar itu sendiri terkait
dengan kiprahnya sebagai seorang penyair. Diung kap kan pula rekam jejaknya di bidang
kepenyairannya secara kronologis, termasuk bukti-bukti autentik atas keunggulan karya-
karyanya melalui kutipan dari puisi yang diciptakannya. Antara lain, dinyatakan bahwa
Chairil Anwar adalah seorang penyair yang cukup produktif. Selama tahun 1942 sampai
1949, ia berhasil menciptakan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, dan 10 sajak terjemahan.
Prosa aslinya ada 6 buah, sedangkan terjemahannya 4 buah. Puisi-puisi yang ditulis
Chairil Anwar itu telah memberi udara baru bagi kesusastraan kita.
Bagian penutup teks itu berupa cerita meninggalnya Chairil Anwar yang disebabkan
oleh penyakit yang bersarang di tubuhnya pada tanggal 28 April 1949 di Rumah Sakit
Umum Jakarta, dan dimakamkan di Pekuburan Karet.
2. Kaidah Teks
Kaidah-kaidah kebahasaan yang menandai bacaan itu sebagai teks sejarah adalah
sebagai berikut.
a. Penggunaan kalimat‑kalimat bermakna lampau. Kalimat-kalimat yang dimaksud
adalah sebagai berikut.
1) Tidak banyak karya ditinggalkannya.
2) Selain itu, masih banyak lagi puisi dan prosa lainnya yang tersebar di surat
kabar dan majalah yang belum sempat dikumpulkan.
3) Menurut penelitian, selama tahun 1942 sampai 1949, Chairil Anwar hanya
berhasil menciptakan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, dan 10 sajak terjemahan.
4) Sajak-sajak yang ditulis Chairil Anwar itu telah memberi udara baru bagi
kesusastraan kita.
5) Penyair Chairil Anwar, pada akhirnya menyerah juga kepada penyakit yang
bersarang di tubuhnya pada tanggal 28 April 1949 di Rumah Sakit Umum
Jakarta, dan dimakamkan di Pekuburan Karet.
b. Penggunaan kata-kata kerja yang bermakna tindakan atau perbuatan yang berfokus
pada pelaku (sejarah). Kata-kata itu tampak pada kalimat-kalimat berikut.
1) Penyair ini benar-benar memperhitungkan pemakaian kata dan ungkapan dalam
ciptaannya.
2) Chairil Anwar hanya berhasil menciptakan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, dan
10 sajak terjemahan.
3) Bagaimanapun, sajak-sajak yang ditulis Chairil Anwar itu telah memberi
udara baru bagi kesusastraan kita.
4) Ya, pada akhirnya manusia menyerah juga akan kekuasaan maut.
Teks Sejarah 229
c. Penggunaan fungsi keterangan yang mengungkapkan tempat, waktu, atau cara. Hal
ini tampak pada kalimat-kalimat berikut.
1) Pendiriannya ini kita jumpai dalam kenyataan hidupnya.
2) Selama tahun 1942 sampai 1949, Chairil Anwar hanya berhasil menciptakan 70
sajak asli, 4 sajak saduran, dan 10 sajak terjemahan.
3) Pada akhirnya manusia menyerah juga akan kekuasaan maut.
4) Penyair Chairil Anwar pada akhirnya menyerah juga kepada penyakit yang
bersarang di tubuhnya.
5) Pada tanggal 28 April 1949 ia meninggal di Rumah Sakit Umum Jakarta, dan
dimakamkan di Pekuburan Karet.
d. Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan peristiwa. Hal itu seperti yang
tampak pada kalimat-lalimat berikut.
1) Masih ada lagi beberapa sajaknya yang dikumpulkan bersama penyair lain yang
kemudian diterbitkan dengan nama Tiga Menguak Takdir.
2) Sebuah karangan prosa, antara lain, berupa karya dari John Steinbeck yang ber-
judul The Raid yang kemudian diterjemahkannya dengan nama Kena Gempur.
berdasar struktur dan kaidahnya, dapat disimpulkan bahwa teks berjudul “Chairil
Anwar” sudah memenuhi kriteria sebagai teks sejarah. Namun, teks ini berfokus pada
kisah hidup seseorang, bukan sejarah perjuangan bangsa sebagaimana yang dicontohkan
pada beberapa teks sebelumnya.Teks ini lebih tepat disebut sebagai biografi, yakni teks
yang meriwayatkan kehidupan seseorang.
Bagaimana halnya dengan struktur dan kaidah teks di bawah ini?
Perang Aceh
Perang Aceh merupakan perang yang paling lama dan paling banyak menelan biaya
untuk Belanda. Pada abad ke-19, Aceh masih merupakan kerajaan merdeka. Pada Traktat
London tahun 1824, Inggris dan Belanda sudah bersepakat untuk menghormati kedaulatan
Aceh. Tetapi pada Traktat Sumatra tahun 1871, Belanda diberi kebebasan menaklukkan
seluruh Sumatra, termasuk Aceh.
Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh
takluk kepada Belanda. Sultan Mahmudsyah, pengua sa Aceh, menolak tuntutan itu.
Belanda mencetuskan perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor
Jenderal Kohler. Perlawanan Aceh di Mesjid Raya dapat diatasi Belanda, tetapi Kohler
tewas tertembak di depan mesjid. Pasukan Belanda dapat ditahan bahkan dipukul mundur.
Serangan pertama Belanda pada tahun 1873 telah mengalami kegagalan.
Pada bulan Desember 1873 Belanda kembali mengirim pasukan dipimpin oleh
Van Swieten. Setelah terjadi pertempuran hebat yang menelan banyak korban di kedua
belah pihak, istana dapat dikuasai Belanda. Namun demikian, Van Swieten tidak berhasil
menawan sultan. Sultan Mahmudsyah menyingkir ke Luengbata. Tidak lama Sultan
Mahmudsyah memimpin perang dari Luengbata. Ia terserang penyakit dan tidak berapa
lama kemudian ia meninggal.
Pemerinta han dilanjutkan oleh puteranya yang masih kecil bernama Sultan Muhammad
Daudsyah dengan bantuan dewan perwalian. Di seluruh Aceh berkobar perang sabilillah.
Ulama-ulama terkenal, di antaranya Teungku Cik Di Tiro memimpin barisan melawan
pasukan Belanda.
-- 230
Jenderal Pelyang menggantikan Van Swieten terbunuh di daerah Tunga. Belanda
memagari daerah yang telah dikuasai dengan pos-pos penjagaan. Sebaliknya pasukan
Aceh berusaha menerobos daerah itu.
Teuku Umar memimpin perjuangan di daerah pantai barat. Bersama dengan istrinya
Cut Nyak Dien, ia memimpin serangan-serangan terhadap pos-pos Belanda, yang akhirnya
daerah sekitar Meulaboh dikuasainya.
Perang sudah berlangsung sepuluh tahun, tetapi Belanda baru berhasil menguasai
daerah sekitar Kutaraja. Para pemimpin Belanda berpikir keras mencari cara untuk
mengalahkan Aceh secepatnya. Pemerintah menunjuk seorang ahli kebudayaan Aceh
yang bernama Dr. Snouck Hurgronje untuk menyelidiki kehidupan masyarakat Aceh.
Dengan nama samaran Abdulgafar, ia berdiam di tengah-tengah masyarakat Aceh sambil
mengamati dan menyelidiki kehidupan masyarakat. Setelah melakukan penyelidikan yang
mendalam, Dr. Snouck Hurgronje berkesimpulan bahwa sebenarnya Sultan Aceh tidak
berkuasa seorang diri. Para panglima dan ulama harus diperhatikan karena rakyat Aceh
sangat menghormati para ulama. Ia menasihati Belan da supaya bersikap lunak terhadap
kaum bangsawan dan bersikap keras terhadap para ulama yang berperang.
Sementara itu, Perang Aceh masih terus berkobar. Pimpinan utama Aceh ialah Teuku
Umar dan Panglima Polim. Pada tahun 1893 Teuku Umar dan pasukannya menyeberang
ke pihak Belanda. Tetapi tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 1896, Teuku Umar
mening galkan Belanda dengan membawa persenjataan dan berjuang kembali untuk Aceh.
Ia bergerak kembali di Aceh Barat dan gugur pada tahun 1899 dalam suatu pertempuran
di Meulaboh.
Pasukan Belanda kemudian dipimpin Jenderal Van Heutz. Ia mempunyai pasukan
khusus bernama barisan marsose. Pasukan Belanda mengadakan gerakan besar-besaran
di pedalaman Aceh. Pada tahun 1903 Sultan Muhammad Daudsyah menyerah kepada Be-
landa dan beberapa bulan kemudian Panglima Polim pun menyerah.
C Perbandingan Teks Sejarah
1. Teks Sejarah dengan Teks Sejarah Lainnya
Tentunya Anda telah beberapa kali membaca buku sejarah. Jika dicermati pokok bahasan
di dalam buku-buku itu memiliki persamaan dan perbedaan. Secara umum, bahasan itu
berupa paparan yang disusun secara kronologis, berdasar urutan waktu. Teks sejarah juga
ditulis berdasar fakta, bukan imajinasi. Di dalamnya terkandung unsur tema (apa), tokoh
(siapa), tempat (di mana), waktu (kapan), dan proses terjadinya peristiwa (bagaimana).
Sering kali di dalam teks itu pun terkandung alasan atau penyebab terjadinya suatu peristiwa
(mengapa). Dengan demikian, struktur teks sejarah memiliki kesamaan dengan berita. Hanya
saja berita selalu mengacu pada satu peristiwa faktual dan dalam pengembangannya berpola
piramida terbalik; semakin ke bawah uraiannya itu semakin kurang penting. Adapun teks
sejarah pada umumnya menceritakan rangkaian peristiwa masa silam dan semua bagian
sama-sama penting.
Teks Sejarah 231
Perhatikan teks berikut.
Perang Bali
Pada abad ke-19 Belanda ingin menguasai Bali. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan
di Bali takluk kepada Belan da yang berpusat di Batavia. Raja-raja di Bali masih merasa
bahwa mereka mempunyai kedaulatan di daerahnya sehingga persengketa an tidak dapat
dihindarkan.
Pada tahun 1846 Perang Bali meletus. Pasukan Bali bertahan di benteng. Karena
persenjataan yang lebih lengkap, pasukan Belanda berhasil merebut benteng dan mendu-
duki istana raja. Raja Buleleng dan Karang asem dipaksa menandatangani perjanjian
damai. Isi perjanjian ini adalah sebagai berikut.
a. Belanda bebas mengadakan monopoli dagang di Bali.
b. Hukum adat hak tawan karang harus dihapuskan.
c. Buleleng harus mengganti ¾ kerugian perang Belanda.
Belanda menyangka bahwa dengan perjanjian itu Bali telah ditundukkan. Karena
itu, pasukan induknya dikembalikan ke Jawa. Rakyat kembali menyerang Belanda. Pos
Belanda di Bali diserbu dan persenjataannya dirampas.
Pada tahun 1848 Belanda kembali mengi rimkan pasukannya. Belanda mengancam dan
meminta pasukannya yang ditawan dibebas kan. Belanda mengetahui bahwa apabila Gusti
Jelantik, patih Kerajaan Buleleng, masih bebas akan selalu terjadi perla wanan. Karena
itu ia harus diserahkan kepada Belanda. Ternyata raja-raja Bali tidak segera memenuhi
tuntutan itu. Pada bulan Juni 1848 pasukan Belanda didatangkan. Mereka menuju Benteng
Jagaraga yang merupakan pusat perlawanan orang Bali.
Pada tahun 1849 Belanda kembali mengirimkan pasukan besar untuk menyerang Bali.
Belanda mendarat di Buleleng dan langsung menuju ke Jagaraga. Gusti Jelantik beserta
seluruh pasukannya mengadakan perang puputan atau perang habis-habisan. Setelah
diperta hankan mati-matian, Jagaraga jatuh ke tangan Belanda. Pada tahun 1849 raja-raja
di Bali berhasil dipaksa takluk kepada Belanda.
Dalam hal kandungan unsur-unsurnya, teks ini memiliki kemiripan dengan teks
berita. Unsur-unsurnya sebagai berikut.
a. Apa : perang Bali.
b. Siapa : Belanda dan raja-raja Bali.
c. Kapan : abad ke-19.
d. Di mana : Bali.
e. Bagaimana : Belanda ingin menguasai Bali, Belanda melakukan usaha penaklukan.
f. Mengapa : Raja-raja Bali menolak memenuhi tuntutan Belanda, rakyat Bali melakukan
perlawanan habis-habisan.
Bandingkan teks ini dengan “Perang Aceh”. Secara umum, keduanya dibangun
oleh keenam unsur itu. Tema kedua teks itu pun sama-sama berkenaan dengan peristiwa
peperangan antara Belanda dengan rakyat Indonesia. Hanya saja waktu dan tempatnya
berbeda. Yang satu terjadi sekitar tahun 1846 – 1849 di Bali dan yang satunya lagi di Aceh
pada tahun 1873 – 1904.
-- 232
Perbedaan lainnya, sejarah Perang Bali tidak diawali dengan pengenalan. Teks ini
langsung pada rekaman peristiwa. Adapun sejarah Perang Aceh diawali dengan pengenalan
berupa identifikasi dan latar belakang Perang Aceh. Berikut bagian yang dimaksudkan itu.
Perang Aceh merupakan perang yang paling lama dan paling banyak menelan biaya untuk
Belanda. Pada abad ke-19, Aceh masih merupakan kerajaan merdeka. Pada Traktat London
tahun 1824, Inggris dan Belanda sudah bersepakat untuk menghormati kedaulatan Aceh.
Tetapi pada Traktat Sumatera tahun 1871, Belanda diberi kebebasan menaklukkan seluruh
Sumatra, termasuk Aceh.
Berkaitan dengan strukturnya, kedua cerita itu pun sama-sama berakhir menyedihkan.
Baik dalam Perang Aceh maupun Perang Bali, rakyat Indonesia sama-sama mengalami
kekalahan atas perlawanannya terhadap penjajah Belanda.
Adapun berdasar kaidahnya, kedua teks itu pun sama-sama banyak memakai
keterangan waktu lampau dengan pemakaian kata depan pada. Berikut contohnya.
a. Tetapi pada Traktat Sumatra tahun 1871, Belanda diberi kebebasan menaklukkan seluruh
Sumatra, termasuk Aceh.
b. Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh takluk
kepada Belanda.
c. Pada abad ke-19 Belanda ingin menguasai Bali. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di
Bali takluk kepada Belan da yang berpusat di Batavia.
d. Pada tahun 1846 Perang Bali meletus.
Kedua teks ini juga banyak memakai kata kerja material yang menyatakan
peristiwa sejarah. Hal ini sebagaimana yang tampak pada kalimat-kalimat berikut.
a. Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh takluk
kepada Belanda.
b. Sultan Mahmudsyah, pengua sa Aceh, menolak tuntutan itu.
c. Belanda mencetuskan perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor
Jenderal Kohler.
d. Pada tahun 1848 Belanda kembali mengi rimkan pasukannya.
e. Belanda mengancam dan meminta pasukannya yang ditawan dibebas kan.
f. Belanda mendarat di Buleleng dan langsung menuju ke Jagaraga.
g. Setelah diperta hankan mati-matian, Jagaraga jatuh ke tangan Belanda.
h. Pada tahun 1849 raja-raja di Bali berhasil dipaksa takluk kepada Belanda.
Adapun perbedaannya bahwa teks “Perang Aceh”lebih banyak memakai kalimat
yang menunjukkan keterangan cara. Berikut contohnya.
a. Belanda mencetuskan perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor
Jenderal Kohler.
b. Pemerinta han dilanjutkan oleh puteranya yang masih kecil bernama Sultan Muhammad
Daudsyah dengan bantuan dewan perwalian.
c. Bersama dengan isterinya Cut Nyak Dien, ia memimpin serangan-serangan terhadap
pos-pos Belanda, yang akhirnya daerah sekitar Meulaboh dikuasainya.
Teks Sejarah 233
Sementara itu, dalam teks “Perang Bali” justru yang lebih banyak adalah penggunaan
kalimat-kalimat yang bermakna hubungan penyebaban.
Contoh:
a. Karena persenjataan yang lebih lengkap, pasukan Belanda berhasil merebut benteng dan
mendu duki istana raja.
b. Raja-raja di Bali masih merasa bahwa mereka mempunyai kedaulatan di daerahnya
sehingga persengketa an tidak dapat dihindarkan.
c. Karena itu, pasukan induknya dikembalikan ke Jawa.
d. Karena itu ia harus diserahkan kepada Belanda.
2. Teks Sejarah dengan Novel
Teks sejarah tergolong ke dalam genre teks naratif seperti halnya novel. Di dalamnya
ada unsur penokohan, alur atau rangkaian peristiwa, serta latar. Hanya saja yang satu
bersifat faktual dan yang satunya lagi berupa fiksi. Namun, dengan banyaknya kesamaan
di antara keduanya, pembaca sering kali sulit membedakan antara cerita sejarah dengan
cerita imajinatif. Hal ini karena tidak sedikit novel yang berlatar belakang sejarah ataupun
sebaliknya cerita-cerita sejarah yang banyak dibumbui oleh cerita-cerita imajinatif, seperti
yang ada pada cerita hikayat, legenda, dan cerita-cerita klasik lainnya.
Dalam teks sejarah, rangkaian peristiwa disusun secara kronologis, berdasar urutan
waktu, yang kadang-kadang diselingi dengan rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan
sebab akibat. Oleh karena itu, baik teks sejarah maupun novel banyak memakai konjungsi
temporal dan kausalitas, seperti kemudian, lalu, akhirnya, sehingga, karena, sebab itu, oleh
karena itu.
Hal ini sebagaimana yang tampak pada teks “Perang Aceh” ataupun “Perang Bali”.
Peristiwa-peristiwa itu, semuanya dianggap sebagai sesuatu yang penting, namun tidak dalam
novel. Peristiwa dalam novel disusun secara hierarkis, yakni dari yang kurang penting ke yang
paling penting (klimaks) sehingga bisa memberi kejutan-kejutan kepada pembacanya.
Pada bagian akhir, teks sejarah memberi kejelasan tentang konsekuensi dari rangkaian
peristiwa yang telah diceritakan itu. Sementara itu, dalam novel, akhir cerita sering kali dibuat
tidak jelas, dibiarkan menggantung. Pembaca itu sendiri yang dipersilakan menyelesaikan
cerita dengan beragam tafsiran dan fantasi masing-masing.
Aspek
Jenis Teks
Novel Teks Sejarah
Persamaan • Naratif
• Berpola kronologis, kausalitas
• Banyak memakai konjungsi temporal/penyebaban
Perbedaan • Imajinatif
• Rangkaian peristiwa bersifat
hierarkis.
• Mungkin untuk tidak adanya
kejelasan pada akhir cerita,
diserahkan kepada pembaca
• Faktual
• Rangkaian peristiwa bersifat gradual
• Ada kepastian pada akhir cerita,
sebagai konsekuensi dari peristiwa
sebelumnya (penyimpulan, penilaian)
-- 234
D Menulis Teks Sejarah
Sebagaimana yang dipaparkan bahwa teks sejarah tidak jauh berbeda dengan novel. Kedua jenis
teks ini sama-sama berbentuk cerita. Di dalamnya terkandung alur atau rangkaian peristiwa,
tokoh, dan latar. Bedanya, teks sejarah dibangun oleh peristiwa-peristiwa faktual sedangkan
cerpen/novel ditulis berdasar imajinasi; kebenarannya tidak perlu dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian, penulisan sejarah (historiografi) berarti penulisan, pemaparan, atau
pelaporan terhadap rangkaian fakta masa lalu. Hanya saja fakta-fakta itu memang tidak bisa lepas
dari tafsiran subyektif. Hal ini karena setiap orang atau setiap generasi dapat mengarahkan sudut
pandangannya terhadap peristiwa yang telah terjadi itu dengan berbagai penafsiran. Oleh karena
itu, cerita-cerita sejarah bisa menjadi relatif, bergantung pada pihak yang menyampaikannya.
Ada beberapa faktor penyebab subjektivitas suatu cerita sejarah.
1. Penulis berpihak pada ideologi, politik, atau kepentingan tertentu.
2. Penulis terlalu percaya kepada sumber sejarah, tanpa melakukan penge cekan pada sumber
sejarah lainnya.
3. Penulis mendapatkan fakta-fakta yang parsial, sepihak, tidak menyeluruh.
Meskipun demikian, kita harus berusaha untuk bersifat netral terhadap peristiwa yang
diceritakan itu, melepaskan diri dari berbagai kepentingan, dan mengumpulkan fakta dengan
selengkap-lengkapnya. Kemudian, kita menceritakan peristiwa itu secara apa adanya, sesuai
dengan pengetahuan yang ada, dengan disertai rasa tanggung jawab.
Berikut langkah-langkah penulisan teks sejarah.
1. Menentukan peristiwa sejarah yang akan diceritakan dengan kriteria bahwa peristiwa
itu memiliki sumber-sumber yang jelas, baik itu berupa dokumen ataupun sumber hidup
(narasumber).
2. Menetapkan kerangka cerita sejarah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut.
a. Peristiwa apa yang akan diceritakannya?
b. Siapa yang melakoni peristiwa itu?
c. Di mana dan kapan peristiwa itu terjadi?
d. Bagaimana proses kejadiannya?
e. Mengapa peristiwa itu terjadi?
Bagian-bagian itu disusun dalam kerangka pengenalan, rekaman peristiwa, dan penutup/
penyelesaian (ending).
3. Mengumpulkan sejumlah fakta sejarah, baik itu dengan membaca dokumen, melakukan
pengamatan langsung terhadap benda/tempat bersejarah, ataupun dengan melakukan
wawancara terhadap narasumber sejarah.
4. Merangkaikan fakta-fakta yang terkumpul menjadi sebuah cerita sejarah yang lengkap dan
bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Cermati kembali teks sejarah yang telah kita susun itu, baik isi, struktur ataupun kaidah ke-
bahasaannya. Kemudian, kita memperbaikinya jika masih ada bagian-bagian yang kurang tepat.
Teks Sejarah 235
Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat kita ajukan dalam rangka mengevaluasi teks sejarah
yang telah kita susun. Selanjutnya, kita perlu menyertainya dengan perbaikan-perbaikan jika
masih ada aspek-aspek yang dianggap masih keliru.
1. Apakah struktur teks itu sudah lengkap: pengenalan, rekaman peristiwa, dan penutup/
penilaian?
2. Apakah bagian-bagian teks itu sudah tersusun secara kronologis?
3. Apakah fakta-fakta yang disajikannya meyakinkan?
4. Apakah kaidah kebahasaannya sudah benar?
5. Apakah ejaan/tanda bacanya sudah tepat?
Perhatikanlah teks berikut.
Perang Padri
(1) Perlawanan terhadap Belanda juga terjadi di tanah Minangkabau. Mulanya terjadi
pertentangan antara dua kaum yang kemudian mengundang campur tangan Belan da. Dua
golongan atau kaum yang saling bertentangan di Minangkabau adalah sebagai berikut.
a. Yang pertama disebut kaum adat. Mereka telah beragama Islam, tetapi masih mem-
pertahankan adat lama yaitu berjudi, menyabung ayam, dan minum-minuman keras.
b. Yang kedua disebut kaum padri, yaitu kaum agama yang menghendaki terbinanya
masyarakat Islam yang secara ketat melaksanakan perintah-perintah agama dan secara tegas
menjauhi larangan-larangan agama.
(2) Kaum adat kemudian bergabung dengan kaum padri, di bawah pimpinan Tuanku
Imam Bonjol. Penyerbuan dimulai pada tahun 1821 terhadap pos-pos pertahanan Belanda di
Semawang, Sulit Air, Sipinang, dan tempat-tempat lainnya.
(3) Belanda memihak dan membantu kaum adat. Mereka bergabung menggempur kaum
Padri. Namun untunglah persekongkolan itu tidak terus berlanjut. Kaum adat segera menyadari
kekeliruannya bahwa musuh utama yang sesungguhnya adalah Belanda.
(4) Meskipun dalam pertempuran itu pasukan Belanda memperoleh kemenangan, tetapi
tidak berhasil menghancurkan pasukan Padri. Bersamaan dengan itu, pada tahun 1825 di Jawa
pecah Perang Diponegoro sehingga beban pemerintah Belanda bertambah berat. Setelah Perang
Diponegoro berakhir, Belanda memusatkan perhatiannya ke daerah Minangkabau. Belanda
mendatangkan pasukan besar dari Jawa.
(5) Belanda memusatkan kekuatan untuk merebut Bonjol. Benteng Bonjol dike pung rapat.
Pasukan Bonjol masih bertahan sampai tahun 1837. Pada akhirnya benteng Bonjol jatuh setelah
sepasukan Belanda berhasil mene robos benteng. Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan dibuang
ke Cianjur. Kemudian dipindah kan ke Minahasa dan meninggal di sana sebagai tawanan.
Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam cuplikan teks ini .
1. berdasar kelengkapannya, teks ini belum memiliki bagian pengenalan. Oleh karena
itu, kita perlu melengkapinya, misalnya dengan pemaparan tentang pengertian Perang Padri.
2. Ada bagian-bagian yang belum kronologis dalam teks itu, yakni paragraf (3) seharusnya
diletakkan sebelum paragraf (2).
3. Setelah kata namun dan kemudian harus dibubuhi tanda koma (,) karena kedua kata itu
fungsinya dalam teks itu sebagai konjungsi antarkalimat.
-- 236
4. Kata Benteng Bonjol merupakan nama tempat. Oleh karena itu, huruf awal dari kata-kata itu
harus memakai bentuk kapital walaupun diletakkan pada awal kalimat.
Soal-soal Latihan
Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Perang Dunia Kedua (PDII) merupakan perang global yang berlangsung mulai tahun 1939
sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak negara di dunia. Perang ini merupakan perang
terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer.
Negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya
untuk keperluan perang sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer.
Perang ini pun ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal
warga sipil, termasuk holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan. Perang
Dunia II memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Perang Dunia II juga
merupakan konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.
Dalam teks sejarah, cuplikan ini tergolong ke dalam ….
A. pengenalan D. latar belakang
B. paparan E. rekaman peristiwa
C. pendahuluan
2. Cuplikan teks pada soal nomor 1 menyampaikan ….
A. definisi PD II D. keadaan PD II
B. latar belakang PD II E. sebab akibat PD II
C. karakteristik PD II
3. Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600.000 tahun silam. Selama kurun waktu
ini manusia hanya memakai alat-alat yang paling dekat dengan lingkungan hidup
mereka, seperti kayu, bambu, dan batu. Mereka memakai batu yang masih kasar untuk
berburu binatang. Batu juga berfungsi sebagai kapak yang digenggam untuk memotong kayu
atau membunuh binatang buruan.
Teks itu merupakan jawaban dari pertanyaan ….
A. Kapankah zaman batu itu berlangsung?
B. Siapakah yang menyelidiki peradaban zaman batu?
C. Bercerita tentang apakah sejarah zaman batu itu?
D. Mengapa zaman batu itu diceritakan?
E. Bagaimana proses perkembangan zaman batu di Indonesia?
4. Kalimat yang memakai keterangan waktu dalam cuplikan soal nomor 3 adalah ….
A. kalimat pertama D. kalimat kesatu dan kedua
B. kalimat kedua E. kalimat ketiga dan keempat
C. kalimat ketiga
Teks Sejarah 237
5. Kalimat yang memakai keterangan cara adalah ….
A. dengan melalui sungai dan lembah mereka menyebar ke daerah pantai.
B. tradisi pembuatan gerabah di Nusantara telah berkembang pada zaman Mesolithikum.
C. pada zaman ini tradisi pembuatan gerabah berkembang menjadi beberapa komplek
berikut ini.
D. bangunan-bangunan Megalitikum banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah Sumatra
Selatan.
E. mereka hidup di gua-gua dan hanya memakai peralatan hidup yang sangat sederhana
dari tulang, batu, dan kayu yang berada di lingkungan sekitarnya.
6. (1) Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh takluk
kepada Belanda. Sultan Mahmudsyah, pengua sa Aceh, menolak tuntutan itu. (2) Belanda
mencetuskan perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor Jenderal
Kohler.(3) Perlawanan Aceh di Mesjid Raya dapat diatasi Belanda, tetapi Kohler tewas
tertembak di depan mesjid. (4) Pasukan Belanda dapat ditahan bahkan dipukul mundur. (5)
Serangan pertama Belanda pada tahun 1873 telah mengalami kegagalan.
Kalimat yang predikatnya tidak menyatakan aktivitas adalah nomor ….
A. (1) D. (4)
B. (2) E. (5)
C. (3)
(Teks di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 7‑8)
Teks I
Pada tahun 1848 Belanda kembali mengi rimkan pasukannya. Belanda mengancam dan meminta
pasukannya yang ditawan untuk dibebas kan. Belanda mengetahui bahwa apabila Gusti Jelantik,
patih Kerajaan Buleleng, masih bebas akan selalu terjadi perla wanan. Karena itu ia harus diserahkan
kepada Belanda. Ternyata raja-raja Bali tidak segera memenuhi tuntutan itu. Pada bulan Juni
1848 pasukan Belanda didatangkan. Mereka menuju Benteng Jagaraga yang merupakan pusat
perlawanan orang Bali.
Teks II
Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh takluk kepada
Belanda. Sultan Mahmudsyah, pengua sa Aceh, menolak tuntutan itu. Belanda mencetuskan
perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Kohler. Perlawanan
Aceh di Mesjid Raya dapat diatasi Belanda, tetapi Kohler tewas tertembak di depan mesjid.
Pasukan Belanda dapat ditahan bahkan dipukul mundur. Serangan pertama Belanda pada tahun
1873 telah mengalami kegagalan.
7. Persamaan teks I dengan teks II adalah ….
A. keduanya mengandung konjungsi korelatif
B. keduanya bercerita tentang cita-cita Indonesia merdeka
C. keduanya tidak mengandung kalimat yang menyatakan masa lampau
D. keduanya berperan sebagai pengenalan dalam struktur teks sejarah
E. keduanya menjelaskan tempat, waktu, dan proses terjadinya suatu peristiwa
-- 238
8. Perbedaan kedua teks di atas adalah ….
A. teks I diawali dengan penjelasan waktu terjadinya peristiwa, teks II diakhiri dengan
akibat terjadinya peristiwa
B. teks I menjelaskan proses terjadinya peristiwa, teks II menjelaskan penyebab terjadinya
peristiwa
C. teks I menceritakan masih menceritakan proses perjuangan, teks II bercerita tentang
keberhasilan suatu perjuangan
D. teks I cenderung membesar-besarkan keberhasilan bangsa penjajah, teks II memihak
perjuangan bangsa
E. teks I banyak memakai kalimat bermakna korelatif, teks II memakai kata kerja
bermakna aktivitas
9. Bagi mereka yang mempelajari sejarah kesusastraan Indonesia, pasti akan menjumpai istilah
Angkatan 45. Salah seorang yang tidak dapat dilepaskan dari angkatan itu ialah penyair yang
tengah kita bicarakan ini. Dunia sastra Indonesia mencatat namanya karena usahanya memberi
corak baru dalam puisi kita. Berbeda dengan sajak-sajak sebelumnya, penyair ini benar-benar
memperhitungkan pemakaian kata dan ungkapan dalam ciptaannya. Kata-kata yang dipakai
benar-benar merupakan representasi dari pemikiran dan pengendapan pengalaman. Singkat,
padat, bermakna, dan tentunya tetap menampilkan keindahan bahasa.
Kalimat yang menyatakan analisis terhadap teks di atas adalah ….
A. teks itu tergolong ke dalam bagian rekaman peristiwa
B. ada kalimat yang menyatakan perstiwa masa kini dalam teks itu
C. beberapa kalimat di dalam teks itu mengandung kata kerja yang bermakna aktivitas
D. bagian penutup teks itu berupa cerita meninggalnya Chairil Anwar yang disebabkan oleh
penyakit.
E. kalimat terakhir cuplikan ini mengandung konjungsi korelatif
10. Kalimat yang berfungsi untuk menilai isi teks sejarah adalah ….
A. apakah struktur teks berita itu sudah lengkap?
B. apakah bagian-bagian teks itu sudah tersusun secara kronologis?
C. apakah fakta-fakta yang disajikannya meyakinkan?
D. apakah bahasa yang dipakai nya lugas?
E. apakah ejaan/tanda bacanya sudah tepat?
(Cuplikan di bawah ini dipakai untuk mejawab soal nomor 11‑12)
Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di Kota Bandung,
Provinsi Jawa Barat, pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk
Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan
Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA (Belanda) untuk
dapat memakai Kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan
Indonesia.
11. Pelajaran yang dapat dipetik dari cuplikan di atas adalah ….
A. perjuangan memerlukan pengorbanan
B. Belanda merupakan bangsa yang kejam
C. siapa pun orangnya akan menderita kalau berjuang
Teks Sejarah 239
D. bangsa asing selalu berniat untuk membuat kerusakan
E. tidak boleh mudah percaya pada kedatangan orang asing
12. Dalam struktur teks sejarah, cuplikan ini tergolong ke dalam ….
A. pengenalan D. komentar
B. rekaman peristiwa E. kesimpulan
C. penilaian
(Cuplikan berikut dipakai untuk menjawab soal nomor 13‑14)
Dalam pertempuran ini Muhammad Toha dan Ramdan, dua anggota milisi BRI (Barisan Rakjat
Indonesia), terjun dalam misi untuk menghancurkan gudang amunisi ini . Muhammad Toha
berhasil meledakkan gudang ini dengan dinamit. Gudang besar itu meledak dan terbakar
bersama kedua milisi ini di dalamnya.
13. Hal menarik yang ada di dalam cuplikan ini adalah ….
A. milisi Indonesia lebih tangguh daripada tentara penjajah
B. keterbatasan senjata dapat diatasi dengan semangat persatuan dan kesatuan
C. kelemahan sistem pertahanan lawan yang ternyata mudah dihancur kan
D. peledakan kekuatan lawan dapat dilakukan dengan segala bentuk perlawanan
E. pengorbanan dua orang pahlawan demi kemerdekaan bangsa dan negaranya
14. Kata kerja yang bukan termasuk kata kerja tindakan dalam cuplikan ini adalah ….
A. pertempuran D. bersama
B. menghancurkan E. meledak
C. terbakar
15. Pada tahun 1997 krisis moneter melanda berbagai negara di Asia Tenggara dan Asia Timur
seperti di Thailand dan Korea Selatan. Nilai tukar mata uang lokal jatuh terhadap dollar
Amerika Serikat. Hal ini kemudian melanda Indonesia juga.
Cuplikan di atas menjelaskan ….
A. penyebab runtuhnya kekuasaan Orde Baru
B. akibat dari globalisasi ekonomi
C. rangkaian sejarah reformasi di Indonesia
D. kebobrokan sistem politik yang terjadi di berbagai belahan di dunia
E. krisis moneter sebagai penyebab bangkrutnya banyak negara di dunia
(Cuplikan di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 16‑17)
Belanda memusatkan kekuatan untuk merebut Bonjol. Benteng Bonjol dike pung rapat. Pasukan
Bonjol masih bertahan sampai tahun 1837. Pada akhirnya benteng Bonjol jatuh setelah pasukan
Belanda berhasil mene robos benteng. Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan dibuang ke Cianjur.
Kemudian dipindah kan ke Minahasa dan meninggal di sana sebagai tawanan.
16. Kata-kata yang penulisannya tidak sesuai dengan ejaan adalah .…
A. Bonjol D. benteng Bonjol
B. Imam Bonjol E. Pasukan Bonjol
C. Tuanku Imam Bonjol
-- 240
17. Kalimat yang memakai konjungsi temporal adalah kalimat ….
A. pertama D. keempat
B. kedua E. kelima
C. ketiga
(Cuplikan berikut dipakai untuk menjawab soal nomor 18‑19)
Kaum adat kemudian bergabung dengan kaum padri,(1) di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
(2) Penyerbuan dimulai pada tahun 1821 terhadap pos-pos (3) pertahanan Belanda di Semawang,
Sulit Air, (4) Sipinang, (5) dan tempat-tempat lainnya.
18. Penggunaan tanda baca yang tidak tepat ditandai dengan nomor ….
A. (1) D. (4)
B. (2) E. (5)
C. (3)
19. Kata dengan dalam cuplikan di atas merupakan contoh kata depan yang bermakna ….
A. cara D. proses
B. alat E. kegiatan
C. penyerta
20. Hampir sepanjang karirnya, Samaun aktif memperjuangkan pengembangan bidang
mikroelektronika dan mendorong pembangunan Bandung Silicon Valley atau Kota Chip.
saat itu, pada tahun 1991, Samaun aktif dalam persiapan pembangunan industri komponen
semikonduktor di Bandung. Laboratorium dan industri itu rencananya akan menempati areal
sekitar 20 hektar, mencakup berbagai kegiatan, mulai dari desain sampai pengemasannya.
Untuk keperluan itu, telah dipersiapkan juga tenaga ahli yang akan mengembangkan industri
ini . Namun cita-citanya itu belum terwujud hingga dia meninggal dunia.
Cuplikan teks di atas dapat diwakili dengan sebuah kalimat, yakni ….
A. cita-cita Samaun belum terwujud
B. kepakaran Samaun di bidang teknologi
C. bidang kemajuan teknologi menjadi bidang perhatian Samaun
D. Samaun aktif di dalam memperjuangkan pembangunan industri
E. hampir sepanjang karirnya, Samaun aktif memperjuangkan pengem bangan bidang
teknologi
Berita 241
A Pengertian
Amatilah teks berikut dengan baik.
Dari pantauan Kompas.com di Pelabuhan Manado, terlihat tiga kapal yang akan
diberangkatkan sore tadi dipenuhi penumpang hingga ke buritan kapal.
Salah seorang calon penumpang yang akan berlayar ke Tahuna, Pengki (46), membatalkan
rencana keberangkatannya karena melihat penumpang yang sangat banyak. “Sudah tidak dapat
tempat tidur, terlalu sesak di dalam,” ujar Kasman.
Akan tetapi, ratusan penumpang lainnya yang tidak membeli tiket secara resmi di loket
penjualan tiket tetap berangkat. Menurut mereka, tanpa tiket pun bisa berangkat. “Bisa dibayar
di atas kapal saat kapal sudah jalan,” jelas seorang calon penumpang yang enggan disebutkan
namanya.
Calon penumpang yang tidak memiliki tiket dengan leluasa bisa naik ke atas kapal. Tidak
ada pemeriksaan apa pun saat calon penumpang menaiki tangga kapal. Pemeriksaan tiket
hanya dilakukan saat kapal sudah berlayar.
Demikian pula di pintu masuk pelabuhan tidak ada pemeriksaan tiket sama sekali sehingga
siapa pun bisa leluasa masuk dan naik ke kapal serta ikut berlayar. Ironisnya, saat sejumlah
wartawan ingin mengonfirmasi situasi ini ke pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Manado,
sebagai regulator yang mengatur laik tidaknya keberangkatan kapal, sejumlah staf Adpel
Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang. “Kepala kantor sudah pulang
dari tadi,” ujar seorang pegawainya.
saat ditanya nomor telepon Kepala Adpel, semua staf yang berada saat itu mengatakan
tidak mengetahui nomor telepon pimpinannya. Ketidakhadiran Kepala Adpel Manado di saat
kapal akan berlayar dipertanyakan oleh wartawan yang meliput sore tadi. “Bagaimana bisa
kapal diizinkan berlayar jika kepala syahbandar tidak berada di tempat?” tanya John Laoh,
salah satu wartawan cetak di Manado.
Data soal jumlah kapal yang berangkat dan peningkatan penumpang pun hanya diperoleh
dari Kapolsek Wilayah Pelabuhan Manado, Ipda Ferry Atotoy, yang berada di dermaga.
Menurut Kapolsek, saat ini terjadi peningkatan penumpang sekitar 50 persen dibanding
dengan hari biasa. “Puncaknya mungkin akan terjadi pada hari Jumat, kami prediksi akan
meningkat sekitar 80 persen,” kata Atotoy. Jumlah keberangkatan kapal menurut Kapolsek saat
ini disediakan dua kapal untuk masing-masing rute. “Seluruhnya ada 16 kapal yang siap untuk
mengangkut arus mudik,” tambah Atotoy.
Sumber: Kompas
XII Berita
-- 242
Teks ini dapat dikategorikan sebagai suatu berita. Adapun yang dimaksud dengan berita
menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kabar, informasi (terutama yang resmi), atau laporan
pers. Teks ini menyampaikan kabar atau informasi, yakni tentang meningkatnya arus mudik
menjelang Natal dan tahun baru. Karena disusun oleh awak pers (wartawan), teks ini layak
apabila dikategorikan ke dalam laporan pers.
B Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Berita
1. Fungsi Teks Berita
Perhatikan kembali berita tentang peningkatan arus mudik menjelang Natal dan Tahun
Baru dari Manado. Setelah membaca berita ini , tentunya ada sejumlah manfaat
yang dapat diperoleh pembaca.
a. Bagi masyarakat umum, dengan berita ini , mereka menjadi tahu tentang kepadatan
arus penumpang antarpulau dari Manado ke Nusa Utara. Dengan demikian, apabila
seseorang berkepentingan menuju daerah itu harus lebih berhati-hati agar tidak
terlantar.
b. Bagi pihak pengelola lalu lintas (pejabat terkait), diharapkan bisa lebih meningkatkan
pelayanan sehingga permasalahan yang terjadi bisa segera teratasi.
Manfaat-manfaat seperti itulah yang dapat kita peroleh, sebagai arti penting atau fungsi,
dari suatu teks jenis berita. Manfaat-manfaat itu pula yang dapat diartikan sebagai hasil
pemaknaan terhadap suatu berita. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti memaknai adalah
‘memberi makna’, sedangkan makna itu sendiri adalah ‘arti’ atau ‘maksud perkataan’.
Perhatikan pula teks berita berikut.
Setelah Disemai Garam, Hujan Turun di Pekanbaru
Siang ini hujan turun di Pekanbaru, Riau setelah dua bulan kering dan disertai
kabut asap akibat kebakaran hutan. Hujan ini turun berkat garam yang ditabur di langit
Pekanbaru.
Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung.Tak lama
kemudian, hujan yang diharapkan semua masyarakat akhirnya pun turun. Hujan yang turun
di siang bolong ini memang tidak terlalu deras. Akan tetapi, hujan ini bisa mengurangi
pekatnya asap yang menyelimuti langit Pekanbaru.
“Alhamdulillah...Pekanbaru hujan setelah disemai NaCl dengan pesawat Cassa dan
Hercules C-130. Semoga bencana asap ini bisa segera diatasi,” kata Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat.
Warga Pekanbaru pun menyambut hujan ini dengan bahagia. Ada kelegaan bagi
mereka setelah sekian lama diselimuti kabut asap.
“Alhamdulilah, walau hujannya tak lebat, tapi bisa membuat lega sedikit napas ini.
Kita berharap, kabut asap ini segera berakhir, kasihan anak-anak banyak yang sakit,” kata
salah seorang warga Shanan Rizki kepada detik.com.
Sebagaimana diketahui, Satgas Tanggap Darurat dalam sepekan ini telah melakukan
hujan buatan dengan menyemai garam di langit Riau dengan harapan bisa memadamkan
kobaran api di hutan dan lahan di Riau. Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10
ribu hektar hutan dan lahan di Riau.
Sumber: detik.com
Berita 243
Arti penting teks berita di atas setelah kita membacanya adalah sebagai berikut.
a. Tidak membakar hutan secara sembarangan karena perbuatan itu merusak lingkungan
dan menyengsarakan banyak orang.
b. Mengetahui manfaat garam (NaCl) dalam membuat hujan buatan sehingga efektif di
dalam mengatasi kabut asap.
c. Menyadari besarnya manfaat hujan, selain menyuburkan tanah dan tanaman, juga dalam
mengatasi bencana kabut asap.
2. Struktur Teks Berita
berdasar struktur atau susunannya, teks yang berupa berita dapat kita kelompokkan ke
dalam dua bagian, yakni berupa informasi yang penting dan informasi yang tidak penting.
a. Informasi penting disebut juga pokok‑pokok informasi. Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu
persuratkabaran, pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1 H. Dalam
bahasa Indonesia, pokok-pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA
(Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, BAgaimana).
1) Apa (what) peristiwanya?
2) Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?
3) Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?
4) Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?
5) Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?
6) Bagaimana (how) proses peristiwa itu terjadi?
Keenam pertanyaan itu lazim ditempatkan di bagian awal pemberitaan yang
kemudian sering disebut sebagai pokok-pokok informasi atau kepala berita (lead).
Kata Tanya
untuk Pokok-
pokok Berita
SiapaBagaimana
Di manaMengapa
Kapan
Apa
-- 244
b. Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian
ini berada setelah kepala atau tubuh berita.
Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan informasi di dalam suatu
pemberitaan tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok
dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian-perinciannya yang sifatnya
cenderung tidak penting.
Kepala berita
(lead)
Tubuh berita
Ekor
berita
Struktur Berita
Dengan struktur penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan suatu informasi
semakin ke bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi yang paling penting terletak
pada bagian atas. Oleh karena itu, jika kita tidak cukup waktu untuk mendengarkan
keseluruhan informasi, dengan hanya memerhatikan bagian awalnya, kita telah cukup
mendapatkan informasi pokok yang merangkum keseluruhan isi berita.
Perhatikan teks lainnya di bawah ini.
Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan
Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.
Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan
melintas bagi truk nonsembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November.
Larangan itu berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan,
dan truk kontainer.
Penumpukan truk di Pelabuhan merak kemarin menyebabkan antrean truk sekitar
100 meter dari pintu masuk kapal. Antrean terjadi di dermaga satu hingga dermaga
empat, tetapi masih dalam batas normal dan belum membeludak ke luar area parkir
pelabuhan.
Meskipun demikian, akibat penumpukan truk itu, beberapa sopir truk mengaku
harus menunggu sekitar dua hingga empat hari untuk bisa masuk kapal.
Sumber: Kompas dengan beberapa penyesuaian
Berita 245
Teks ini memiliki pokok-pokok sebagai berikut.
Pertanyaan Pokok-pokok Informasi
1. Peristiwa apa? Padatnya Pelabuhan Merak.
2. Siapa yang mengalami peristiwa itu? Truk-truk pengangkut barang nonsembako.
3. Di mana peristiwa itu terjadi? Di Pelabuhan Penyeberangan Merak.
4. Kapan peristiwa itu terjadi? Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu
(15/11).
5. Mengapa peristiwa itu terjadi? Adanya larangan melintas bagi truk
nonsembako pada 21-25 November.
6. Bagaimana proses peristiwa itu
terjadi?
Menyebabkan antrean truk di pintu
masuk kapal.
c. Kaidah Teks Berita
Di samping memiliki struktur tersendiri, berita dibentuk oleh kaidah-kaidah seperti
berikut.
Informasi yang disajikan bersifat aktual dan terbuka untuk umum. Misalnya, teks
tentang meningkatnya arus mudik menjelang Natal dan tahun baru. Sebagai suatu berita,
teks itu diturunkan saat perayaan Hari Natal dan tahun baru. Apabila diturunkan beberapa
waktu setelahnya, teks itu tidak lagi disebut berita, melainkan hanya bacaan biasa.
Bahasa yang dipakai bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman
banyak kalangan karena bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa
yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
Aspek kebahasaan lainnya yang menjadi karakteristik teks berita adalah sebagai
berikut.
1) Adanya penggunaan kalimat langsung sebagai varian dari kalimat tidak langsungnya.
Hal itu terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan yang dipakai oleh
narasumber berita.
Contoh:
Kalimat Tidak Langsung Kalimat Langsung
a) Sejumlah staf Adpel Manado
mengatakan bahwa Kepala
Adpel Manado sudah pulang.
b) saat ditanya nomor
telepon Kepala Adpel, semua
staf yang berada saat itu
mengatakan tidak mengetahui
nomor telepon pimpinannya.
c) Menurut Kapolsek, saat
ini terjadi peningkatan
penumpang sekitar 50 persen
dibanding dengan hari biasa.
a) “Kepala kantor sudah pulang dari tadi,”
ujar seorang pegawainya.
b) “Bagaimana bisa kapal diizinkan
berlayar jika kepala syahbandar tidak
berada di tempat?” tanya John Laoh,
salah satu wartawan cetak di Manado.
c) “Puncaknya mungkin akan terjadi
pada hari Jumat, kami prediksi akan
meningkat sekitar 80 persen,” kata
Atotoy. Jumlah keberangkatan kapal
menurut Kapolsek saat ini disediakan
dua kapal untuk masing-masing rute.
d) “Seluruhnya ada 16 kapal yang siap
untuk mengangkut arus mudik,”
tambah Atotoy.
-- 246
2) Adanya penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang
diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi
kalimat tidak langsung.
Contoh:
a) Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah
pulang.
b) Aryanna mengatakan bahwa ibunya tengah dalam keadaan pingsan dan tidak
ada satu pun orang di rumah yang bisa membawa ke rumah sakit.
c) Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu hektar hutan dan lahan di
Riau.
3) Banyaknya penggunaan kata kerja mental, seperti mengatakan, menyebutkan,
menjelaskan, menanyakan, memi kirkan, mengutarakan, membantah, mengkritik,
menolak, berkelit.
Contoh:
a) Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah
pulang.
b) Warga Pekanbaru pun menyambut hujan ini dengan bahagia. Ada kelegaan bagi
mereka setelah sekian lama diselimuti kabut asap.
c) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status Gunung
Slamet meningkat ke level waspada. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai
aktivitas gunung ini .
d) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho,
menyatakan ada peningkatan kegempaan dari aktivitas Gunung Slamet yang
berada di lima Kabupaten, yaitu Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan
Purbalingga.
4) Adanya penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari
perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan (when) dan di mana
(where).
Contoh:
a) Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung.
b) “Semuanya di Prov. Jawa Tengah,” jelasnya, kepada Republika, Selasa dini hari
(11/3).
c) Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini
(Ahad, 16/3).
d) Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan
Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan
pokok.
e) Peningkatan arus mudik menjelang Natal dan Tahun Baru dari Manado ke
pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah,
yakni Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Talaud, terlihat
mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu (19/12/2012) sore.
5) Adanya penggunaan konjungsi yang bermakna kronologis (temporal) atau
penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait
dengan pola penya jian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan
waktu).
Berita 247
Contoh:
a) Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung. Tak
lama kemudian, hujan yang diharapkan semua masyarakat akhirnya pun turun.
Hujan yang turun di siang bolong ini memang tidak terlalu deras.
b) “Itu lokasinya masuk perkampungan, jadi masuk Jalan Fatmawati Raya,
kemudian masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian,” kata petugas
Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dendi.
c) Siang ini hujan turun di Pekanbaru, Riau setelah dua bulan kering dan disertai
kabut asap akibat kebakaran hutan. Hujan ini turun berkat garam yang ditabur
di langit Pekanbaru.
d) Peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 Maret 2014 hingga
sekarang.
e) Sejarah letusan Gunung Slamet berlangsung sejak abad 19. Awalnya sering
mengalami erupsi dalam skala kecil.
C Perbandingan Teks Berita
1. Teks Berita dengan Teks Berita Lainnya
Perhatikan teks tentang “peningkatan arus mudik menjelang Natal dan Tahun Baru”
(Teks I) dengan teks tentang “padatnya truk-truk menjelang Lebaran” (Teks II). Kedua teks
itu memiliki beberapa persamaan di samping perbedaan-perbedaannya, bukan?
a. Persamaan
berdasar fungsi atau kepentingannya, kedua teks itu sama-sama memberitakan
keadaan lalu lintas menjelang hari raya. Seperti halnya struktur berita pada umumnya,
teks berita didahului oleh informasi yang penting menuju bagian informasi yang kurang
penting. Kedua teks ini juga menginformasikan suatu permasalahan yang terjadi
seputar perayaan hari besar keagamaan.
berdasar kaidah kebahasaannya, kedua teks itu memiliki beberapa persamaan
sebagai berikut.
1) Penggunaan keterangan tempat dan waktu.
a) Peningkatan arus mudik menjelang Natal dan Tahun Baru dari Manado ke
pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah,
yakni Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Talaud, terlihat
mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu (19/12/2012) sore.
b) Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan
Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan
pokok.
2) Penggunaan konjungsi pertentangan.
a) Meskipun demikian, akibat penumpukan truk itu, beberapa sopir truk mengaku
harus menunggu sekitar dua hingga empat hari untuk bisa masuk kapal.
b) Akan tetapi, ratusan penumpang lainnya yang tidak membeli tiket secara resmi
di loket penjualan tiket tetap berangkat.
-- 248
3) Sama-sama disusun dengan pola hubungan sebab akibat. Hal itu tampak dari
beberapa kalimatnya yang memakai konjungsi kausalitas.
a) Demikian pula di pintu masuk pelabuhan tidak ada pemeriksaan tiket sama sekali
sehingga siapa pun bisa leluasa masuk dan naik ke kapal serta ikut berlayar.
b) Antrean terjadi di dermaga satu hingga dermaga empat, tetapi masih dalam
batas normal dan belum membeludak ke luar area parkir pelabuhan.
c) Meskipun demikian, akibat penumpukan truk itu, beberapa sopir truk mengaku
harus menunggu sekitar dua hingga empat hari untuk bisa masuk kapal.
b. Perbedaan
Adapun berbedaan kedua teks ini tampak pada hal-hal berikut.
Teks I Teks II
a. Objek pemberitaan berupa kondisi arus
mudik di suatu pelabuhan menjelang
Natal dan tahun baru.
a. Objek pemberitaan berupa kondisi
angkutan di pelabuhan menjelang
perayaan Lebaran.
b. Diawali dengan penyajian unsur “apa”. b. Diawali dengan penyajian unsur
“kapan”.
c. Pengembangannya bermuara pada
faktor penyebab terjadinya peristiwa.
c. Pengembangannya bermuara pada
faktor akibat terjadinya peristiwa.
Selain, itu perbedaan pada keduanya tampak pada penggunaan kalimat langsung
dan tak langsung. Dalam Teks I ada penggunaan kalimat tak langsung. Sementara
itu, Teks II sama sekali tidak memakai nya.
Perhatikan pula kedua teks berita di bawah ini.
Teks I
Pukul 02.05 WIB kemarin, sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) dibakar. Pelakunya
tidak dikenali. Akibat aksi ini , gerai ATM meledak hingga terpental sejauh 10
meter.
Teks II
Seorang laki-laki nekat membakar sebuah anjungan tunai mandiri (ATM). Kejadian
itu tepat pukul 02.00 WIB dini hari. Akibatnya gerai ATM meledak, namun tidak ada
korban jiwa.
Berikut analisis persamaan dan perbedaan kedua teks di atas.
a. Persamaan kedua teks berita itu ada informasi tentang objek yang dibakar,
yakni ATM.
No. Unsur Berita 1 Berita 2
1. Waktu kejadian Pukul 02.05
kemarin
02.00 dini hari
2. Gambaran proses kejadian - Seorang laki-laki
membakar ATM
3. Korban peristiwa - Tidak ada korban
4. Objek peristiwa (yang terbakar) Gerai ATM Gerai ATM
Berita 249
b. Perbedaannya ada pada awal pemberitaannya. Teks I diawali dengan unsur
kapan, sedangkan teks II diawali dengan unsur siapa.
Susunan Unsur-unsur Berita
Berita 1 Berita 2
Uraian Awal Unsur Uraian Awal Unsur
Pukul 02.05 WIB
kemarin ....
Kapan (terjadinya
peristiwa itu)?
Seorang laki-laki
nekat ....
Siapa (yang meng-
alami peristiwa itu)?
Bagaimana halnya dengan persamaan dan perbedaan yang ada pada kedua teks
berita di bawah ini?
Teks I
Gempa 5,4 SR Terjang Maluku
Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini
(Ahad, 16/3). Lokasi gempa berada pada posisi 7.70 LS,126.02 BT atau 43 kilometer
barta laut Maluku Barat Daya.
berdasar rilis yang diterima ROL, gempa tidak berpotensi tsunami dan tidak
berpotensi merusak dengan cepat. Saat ini masyarakat masih beraktivitas dengan
normal.
“Harap terus waspada dengan gempa karena gempa mendadak, tidak ada tanda-
tanda karena bersifat quick on set dan merusak,” ujar Kepala Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho (Republika, 16 Maret
2014).
Teks II
Gempa 5,4 SR Guncang Barat Laut Maluku
Gempa mengguncang kawasan Indonesia timur. Guncangan berkekuatan 5,4 SR
menggoyang sebelah barat laut Maluku Barat Daya.
“Terjadi pukul 08.00 WIB,” ujar Kepala Humas dan Informasi BNPB Sutopo
Purwo dalam keterangannya, Minggu (16/4/2014).
Gempa terjadi di kedalaman yang cukup dalam: 416 Km di bawah rata-rata
permukaan laut. Gempa ini dipastikan tidak memicu terjadinya gelombang tsunami.
“Gempa dirasakan lemah oleh masyarakat dengan skala I - II MMI,” ujar Sutopo.
Sutopo mengatakan, warga masyarakat tetap beraktivitas normal seperti biasanya.
Namun dia tetap mengimbau kepada masyarakat luas agar senantiasa berhati-hati,
karena gempa bisa terjadi kapan saja.
“Masyarakat tetap menjalankan aktivitas normal. Harap terus waspada dengan
gempa karena gempa mendadak, tidak ada tanda-tanda karena bersifat quick on set
dan merusak,” ujar Sutopo (detikcom, 16 Maret 2014)
2. Perbandingan Berita dengan Teks Sejarah
Teks berita dan teks sejarah sama-sama tergolong ke dalam genre faktual, yakni teks
yang mengutamakan kebenaran fakta. Hanya saja teks berita menyajikan fakta-fakta aktual,
-- 250
terbaru, dan terpopuler, teks sejarah menyajikan fakta-fakta masa lampau. Kedua teks itu pun
pada umumnya disusun dengan pola kronologis ataupun hubungan sebab akibat.
a. Pola kronologis ditandai oleh penggunaan konjungsi yang bermakna urutan waktu,
seperti kemudian, lalu, serta, mulanya, akhirnya.
b. Pola sebab akibat atau kausalitas ditanda oleh penggunaan konjungsi kausalitas, seperti
karena, sebab, sebab itu, sehingga.
Teks sejarah tergolong ke dalam jenis teks faktual recount. Isinya menceritakan kembali
kejadian lampau dengan susunan yang terdiri atas setting (orientasi) atau latar belakang
peristiwa, kejadian penting, dan komentar ataupun kesimpulan.
Sementara itu, berita disusun dengan pola ADIKSIMBA (5W + 1H) dengan bentuk
piramida terbalik, yakni dari sajian informasi penting ke kurang penting, tanpa perlu adanya
komentar ataupun kesimpulan.
D Menganalisis Teks Berita
Perhatikanlah teks berikut.
Berita itu menyampaikan informasi tentang padatnya Pelabuhan Merak oleh truk-truk
pengangkut barang nonsembako pada sepuluh hari Menjelang Lebaran, Sabtu (15/11).
Berita itu terdiri atas empat paragraf dan dibangun oleh unsur-unsur ADIKSIMBA secara
lengkap. Penyajiannya diawali dengan jawaban atas pertanyaan kapan dan diakhiri dengan
jawaban atas pertanyaan bagaimana. Berita itu menurut saya disusun dari bagian yang penting
menuju kepada bagian yang kurang penting.
Berita ini dipublikasikan pada hari Minggu, sedangkan peristiwa nya itu sendiri
terjadi pada hari sebelumnya, Sabtu tanggal 15 November.
Teks itu merupakan hasil analisis terhadap suatu berita. Sebagaimana yang telah Anda pahami
dari pelajaran-pelajaran sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan analisis menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah penguraian suatu teks atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian
itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti semua keseluruhan. Dengan demikian, untuk sampai pada pernyataan-pernyaaan seperti itu,
kita perlu menguraikan suatu teks berita berdasar bagian-bagiannya. Dalam hal ini bagian-
bagian berita meliputi unsur 5W + 1H atau ADIKSIMBA (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa,
bagaimana). Mungkin pula kita menjelaskannya berdasar jumlah paragraf ataupun berdasar
waktu pemberitaannya.
Berangkat dari hasil analisis itulah kita dapat merumuskan kesimpulan tentang isi dan bentuk
suatu berita. Adapun yang dimaksud dengan kesimpulan adalah kata-kata akhir dari suatu uraian.
Di dalam suatu kesimpulan juga harus memuat pokok-pokok berita, namun dalam rumusan yang
lebih ringkas. Dengan demikian, kesimpulan tentang isi suatu berita juga harus memanfaatkan
hasil analisis kita sebelumnya terhadap pokok-pokok berita dengan berpatokan pada rumus
ADIKSIMBA.
Berita 251
Apa
Siapa, di mana,
kapan
Mengapa,
bagaimana
Kesimpulan
tentang suatu
informasi
Unsur-unsur analisis dan proses penarikan kesimpulan suatu berita
Perhatikan contoh analisis berikut.
Aspek Contoh
1. Isi berita a. Isi berita yang saya baca tadi sangat jelas, bahkan lebih lengkap
daripada berita yang saya baca sebelumnya. Penerapan tentang
proses kejadiannya juga lebih terperinci.
b. Berita yang saya dengarkan tadi diragukan kebenarannya karena ada
bagian informasi yang bertolak belakang dengan berita sebelumnya.
Pada berita ini dinyatakan bahwa ada dua korban yang
meninggal, sedangkan pada berita yang lain tiga orang meninggal.
2. Bahasa Berita a. Bahasa dalam berita itu berbelit-belit. Sebagai contoh, dikatakan
dalam berita ini bahwa hanya dua orang anggota dewan yang
tidak sempat hadir ke dalam rapat itu karena terganggu kesehatannya.
Mengapa tidak dikatakan dengan kalimat yang lebih ringkas, “dua
orang anggota dewan tidak hadir dalam rapat itu karena sakit”.
b. Bahasa yang dipakai pembawa acara itu terlalu berbunga-
bunga. Misalnya, dia memakai kalimat “Para korban bencana
senantiasa melanda mereka. Sunggh-sungguh luar biasa dampaknya.
Apalah daya itulah ketidakberdayaan manusia, yang lemah dan papa.”
Dengan kalimat seperti itu, kesannya ia sedang berdeklamasi puisi dan
bukannya menyampaikan berita.
Penilaian (1) berkenaan dengan isi berita dan penilaian (2) berkenaan dengan bahasanya.
Suatu penilaian bisa dinyatakan dengan angka, misalnya 1-4 atau 1 -10, atau 1 – 1000. Penilaian
itu bisa pula dinyatakan dengan kata-kata, misalnya, sangat bagus, bagus, cukup, kurang; yang
kemudian diwakili oleh huruf A, B, C, dan D. Terlepas dari bentuk penilaiannya, suatu penilaian
sebaiknya disertai dengan penjelasan dan alasan-alasan yang logis.
-- 252
Aspek-aspek
Tanggapan
terhadap Berita
Kebenaran Kelengkapan Penggunaan kalimat Pilihan Kata
Ejaan/Tanda
Baca
Isi Berita Bahasa Berita
E Menulis Teks Berita
Menulis berita tidak sama dengan menulis cerpen, novel, ataupun jenis teks cerita fiksi lainnya.
Seperti halnya untuk menulis teks sejarah (factual recount), menulis berita harus berdasar suatu
peristiwa yang benar-benar terjadi dan bersifat aktual. Oleh karena itu, sebelum menuliskannya
kita harus mendapatkan sumber beritanya, yakni berupa peristiwa. Akan lebih baik apabila kita
mengamati langsung peristiwa itu dan mewawancari orang yang terkait di dalamnya. Dengan
demikian, berita yang dapat kita tuliskan lebih lengkap, jelas, dan bisa dipertanggungjawabkan.
1. Lengkap karena berita yang baik harus mengandung jawaban atas pertanyaan apa, siapa, di
mana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
2. Jelas karena berita itu yang baik harus menjelaskan fakta secara terperinci.
3. Bisa dipertanggungjawabkan karena berita yang baik isinya mengungkapkan fakta-fakta
yang benar, sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Adapun langkah-langkah penulisan berita adalah sebagai berikut.
1. Menentukan sumber berita, yakni berupa peristiwa yang menarik dan menyangkut kepentingan
banyak orang.
2. Mendatangi sumber berita, yakni dengan mengamati langsung dan mewawancarai orang-
orang yang berhubungan dengan peristiwa itu.
3. Mencatat fakta-fakta dari hasil pengamatan ataupun wawancara dengan mengacu pada
kerangka pola ADIKSIMBA.
Pertanyaan Jawaban
a. apa
b. siapa
c. kapan
d. di mana
e. mengapa
f. bagaimana
Berita 253
4. Mengembangkan catatan itu menjadi sebuah teks berita yang utuh, yang disajikan mulai dari
bagian yang penting ke kurang penting. Hal ini sesuai dengan prinsip penyajian berita yang
menganut pola piramida terbalik.
Judul
Kepala berita
Badan berita
Ekor berita
5. Melakukan penyuntingan sebagai langkah terakhir, perhatikanlah penggunaan konjungsi,
kata depan, penggunaan kalimat langsung dan tak langsung, sebagai penanda utama dari teks
berita, baik itu hal ketepatan makna ataupun ejaannya.
a. Apabila berita itu disusun dengan pola kronologis, kita dapat mengoptimal kan penggunaan
kata kemudian, lalu, akhirnya, dan sejenisnya.
b. Apabila berita itu disusun dengan pola kausalitas, kita bisa mengoptimalkan penggunaan
kata sehingga, akibatnya, sebabnya, oleh karena itu, oleh sebab itu, dan sejenisnya.
Perhatikan ketepatan dan keefektifan konjungsi-konjungsi ini , jangan sampai
berlebihan ataupun salah dalam penempatannya.
Berikut contohnya.
Efektif Berlebihan
a. Sebelum peristiwa itu terjadi, Pak
Eri bertemu dengan Pak Anwar di
perempatan jalan raya.
a. Sebelum peristiwa itu terjadi, Pak Eri
beberapa waktu kemudian bertemu dengan
Pak Anwar di perempatan jalan raya.
b. Karena tidak bisa berangkat, Winda
mengabari gurunya di sekolah.
b. Karena tidak bisa berangkat, maka Winda
mengabari gurunya di sekolah.
c. Oleh karena tidak membayar pajak,
mereka mendapat sanksi dari
pemerintah daerah setempat.
c. Oleh karena tidak membayar pajak,
sehingga mereka mendapat sanksi dari
pemerintah setempat.
d. Kemudian mereka menolong para
korban dengan hati-hati. Segera
pula mereka menghubungi aparat
kepolisian.
d. Kemudian mereka menolong para korban
dengan hati-hati. Kemudian segera pula
mereka menghubungi aparat kepolisian.
e. Lalu keluarga itu berkemas-kemas
dan meninggalkan desanya untuk
menghindari peristiwa yang tidak
mereka inginkan itu kembali terjadi.
e. Lalu keluarga itu berkemas-kemas dan
meninggalkan desanya untuk kemudian
menghindari peristiwa yang tidak mereka
inginkan itu kembali terjadi.
-- 254
Soal-soal Latihan
Pilihlah jawaban yang paling benar!
(Cuplikan informasi berikut dipakai untuk menjawab soal nomor 1‑3)
Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati
truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.
Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi
truk nonsembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November.Larangan itu berlaku bagi truk
bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer.
1. Cuplikan berita di atas dikategorikan ke dalam .…
A. judul berita
B. kepala berita
C. tubuh berita
D. bagian berita
E. ekor berita
2. Pertanyaan yang tidak sesuai dengan cuplikan berita di atas adalah ….
A. Siapa yang mengalami peristiwa itu?
B. Di mana terjadinya peristiwa itu?
C. Kapan terjadinya peristiwa itu?
D. Mengapa peristiwa itu terjadi?
E. Bagaimana proses peristiwanya
3. Kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik berita dalam cuplikan di atas adalah ….
A. penggunaan konjungsi temporal
B. penggunaan konjungsi kausalitas
C. penggunaan konjungsi kronologis
D. penggunaan kalimat tidak langsung
E. penggunaan keterangan waktu dan tempat
(Cuplikan di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 4‑5)
(1) Demikian pula di pintu masuk pelabuhan tidak ada pemeriksaan tiket sama sekali sehingga
siapa pun bisa leluasa masuk dan naik ke kapal serta ikut berlayar. (2) Ironisnya, saat sejumlah
wartawan ingin mengonfirmasi situasi ini ke pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Manado,
(3) sebagai regulator yang mengatur laik tidaknya keberangakatan kapal, (4) sejumlah staf Adpel
Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang. (5)”Kepala kantor sudah pulang
dari tadi,” ujar seorang pegawainya.
4. Bagian kalimat yang memakai konjungsi kausalitas ditandai dengan nomor ….
A. (1) D. (4)
B. (2) E. (5)
C. (3)
Berita 255
5. Konjungsi yang menyatakan hubungan penjelasan ditandai dengan nomor ….
A. (1) D. (4)
B. (2) E. (5)
C. (3)
(Cuplikan di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 6‑7)
Teks I
Pukul 02.05 WIB kemarin, sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) dibakar. Pelakunya tidak
dikenali.Akibat aksi ini , gerai ATM meledak hingga terpental sejauh 10 meter.
Teks II
Seorang laki-laki nekat membakar anjungan tunai mandiri (ATM).Kejadian itu tepat pukul 02.00
WIB dini hari. Akibatnya gerai ATM meledak, namun tidak ada korban jiwa
6. Persamaan isi kedua kutipan berita ini ada pada ….
A. waktu kejadian
B. proses kejadian
C. objek yang dibakar
D. gambaran terjadinya ledakan
E. korban peristiwa ini
7. Perbedaan struktur kedua teks ini adalah ….
A. teks I diawali dengan unsur kapan, teks II diawali dengan unsur siapa
B. teks I diawali dengan unsur siapa, teks II diawali dengan unsur apa
C. teks I diawali dengan unsur apa, teks II diawali dengan unsur bagaimana
D. teks I diawali dengan unsur bagaimana, teks II diawali dengan unsur mengapa
E. teks I diawali dengan unsur bagaimana, teks II diawali dengan unsur siapa
(Cuplikan informasi di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 8‑10)
PSB tahun ini dilaksanakan serentak mulai dari SD s.d. SMA. Pada hari pertama pendaftaran,
untuk SD masih terasa sepi karena STTB TK belum dikeluarkan. Namun, jika kita mengamati
pendaftar di sekolah-sekolah SLTP maupun SMA di kota, terlihat pendaftar begitu antusias
khususnya orangtua yang kelihatan serius pada wajahnya. Hari-hari pertama rata-rata formulir
terjual lebih dari lima ratus baik sekolah negeri maupun swasta favorit. Pada hari-hari berikutnya
semakin sedikit formulir yang terjual dan semakin banyak formulir yang kembali. Pada hari
terakhir pendaftaran terjadi ketegangan dan keadaan jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya.
Banyak pendaftar memasukkan formulir dan tidak sedikit pendaftar mencabutnya.Wajah-wajah
mereka terlihat harap-harap cemas, panik bahkan emosi.
8. Berita di atas menginformasikan bahwa ....
A. PSB berlangsung cukup menegangkan
B. situasi penerimaan siswa baru SD, SLTP, SMA
C. pengambil formulir di sekolah-sekolah favorit membanjir
D. penerimaan siswa baru SD s.d. SMA berlangsung serentak
E. suasana cemas, tegang, bingung mewarnai wajah para orang tua
-- 256
9. Cuplikan di atas disusun dengan pola ….
A. kronologis
B. sebab akibat
C. akibat sebab
D. spasial
E. piramida terbalik
10. Kalimat yang tidak memakai keterangan waktu adalah kalimat ….
A. pertama
B. kedua
C. ketiga
D. keempat
E. kelima
(Cuplikan berita di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 11‑13)
Kedutaan Besar Amerika Serikat memperkenalkan secara resmi pusat kebudayaan AS di Indonesia
yang diberi nama @america di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (1/12). Pusat kebudayaan
yang bertempat di pusat perbelanjaan Pacific Place di bilangan Senayan, Jakarta Selatan itu, akan
mulai dibuka untuk umum mulai Kamis ini.
11. Kalimat yang memuat pokok informasi berdasar cuplikan berita di atas adalah ….
A. dubes Amerika berada di Jakarta.
B. pusat kebudayaan AS penting untuk masyarakat Indonesia
C. Rabu (1/12), Dubes Amerika memperkenalkan pusat kebudayaannya di Jakarta
D. Jakarta akan menjadi pusat kebudayaaan Amerika setelah dibuka oleh kedubesnya
E. Amerika memberi penghargaan kepada pemerintah RI dengan membuka pusat
kebudayaannya di Jakarta
12. Pernyataan yang tidak memuat pokok informasi berkenaan dengan cuplikan di atas adalah
….
A. Kedutaan Besar Amerika Serikat memperkenalkan pusat kebudayaannya.
B. Kebudayaan AS di Indonesia lebih popular dengan nama @america di Hotel The Ritz-
Carlton.
C. Di Jakarta, pada Rabu (1/12) telah dibuka pusat kebudayaan Amerika Serikat.
D. Pusat kebudayaan Amerika Serikat dibuka di pusat perbelanjaan Pacific Place di bilangan
Senayan, Jakarta Selatan.
E. Pusat kebudayaan Amerika Sertikat akan mulai dibuka untuk umum mulai Kamis.
13. Kaidah kebahasaan yang dominan dalam cuplikan di atas adalah ….
A. penggunaan keterangan waktu
B. penggunaan keterangan tempat
C. penggunaan keterangan cara
D. penggunaan konjungsi penyebaban
E. penggunaan konjungsi temporal
Berita 257
(Cuplikan di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 14‑15)
Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati
truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.
Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi
truk nonsembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November. Larangan itu berlaku bagi truk
bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer.
14. Bagian awal cuplikan di atas merupakan uraian dari jawaban atas pertanyaan ….
A. Menjelaskan peristiwa apa?
B. Kapan peristiwa itu terjadi?
C. Di mana peristiwa itu terjadi?
D. Siapa yang mengalami kejadian itu?
E. Mengapa peristiwa itu terjadi?
15. Paragraf kedua cuplikan di atas lebih banyak menjawab pertanyaan ….
A. Bagaimana peristiwa itu terjadi?
B. Mengapa peristiwa itu terjadi?
C. Kapan peristiwa itu terjadi?
D. Di mana peristiwa itu terjadi?
E. Peristiwa apa yang terjadi itu?
(Cuplikan di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 16‑17)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ... status Gunung Slamet
meningkat ke level waspada.Masyarakat diimbau untuk mewaspadai aktivitas gunung ini .
16. Kata yang tepat untuk melengkapi cuplikan di atas adalah ….
A. yaitu D. yang
B. maka E. adalah
C. bahwa
17. Karakteristik kaidah berita yang tampak pada cuplikan ini adalah ….
A. memakai kalimat tidak langsung
B. memakai kalimat langsung
C. memakai kata depan
D. memakai konjungsi temporal
E. memakai konjungsi kausalitas
(Cuplikan di bawah ini dipakai untuk menjawab soal nomor 18‑20)
Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini (Ahad, 16/3). Lokasi
gempa berada pada posisi 7.70 LS,126.02 BT atau 43 kilometer barat laut Maluku Barat Daya.
berdasar rilis yang diterima ROL dari gempa tidak berpotensi tsunami dan tidak berpotensi
merusak dengan cepat. Saat ini masyarakat masih beraktivitas dengan normal.
18. Bagian awal cuplikan berita di atas menjawab pertanyaan .…
A. apa D. kapan
B. siapa E. mengapa
C. di mana
-- 258
19. Kalimat kedua cuplikan di atas merupakan jawaban atas pertanyaan ….
A. tentang apa D. tentang di mana
B. tentang siapa E. tentang mengapa
C. tentang kapan
20. Kalimat yang menerangkan waktu adalah kalimat ….
A. pertama D. keempat
B. kedua E. pertama dan keempat
C. ketiga
Iklan 259
A Pengertian Iklan
Perhatikan teks di bawah ini dengan baik.
M inuman teh kembang krisan terbukti
mampu menurunkan demam dan panas dalam,
Teh kembang ABC terbuat dari bahan-bahan
alami pilihan dan tanpa bahan pengawet. Rasanya
nikmat dan menyejukkan tenggorokan. Diproses
secara higienis sehingga produk yang dihasilkan
bermutu tinggi. Terjaga kemurnian rasa dan
khasiatnya sehingga baik untuk seluruh keluarga.
Temukan kesejukan dan kenikmatan rasa teh
krisan alami pada Teh Kembang ABG
XIII Iklan
-- 260
Teks ini lazim disebut dengan iklan, yakni jenis teks yang mengomunikasikan suatu
pesan, gagasan, ataupun pikiran kepada orang lain dan cenderung bersifat persuatif. Iklan juga
dapat diartikan sebagai pemberitahuan melalui media massa kepada khalayak mengenai suatu
barang atau jasa. Dalam bahasa Inggris, iklan dikenal dengan advertising yang berasal dari bahasa
latin ad‑vere yang berarti menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain. Di Perancis,
iklan diistilahkan dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang.
Sementara itu, dalam bahasa Arab disebutnya i’lan yang berarti ‘pengumuman’. Istilah dalam
bahasa Arab inilah yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, dengan sebutan iklan.
Beberapa pandangan tentang iklan telah dituliskan oleh beberapa ahli, antara lain, sebagai
berikut.
1. Liiweri (1992) mendefinisikan iklan sebagai suatu proses komunikasi untuk membantu
menjual barang, memberi layanan, serta menyampaikan gagasan atau ide-ide melalui saluran
tertentu dalam bentuk informasi persuasif.
2. Kotler (1991) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi
ide-ide, promosi produk barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu. Artinya
dalam menyampaikan pesan ini , komunikator secara khusus melakukannya dengan cara
membayar kepada pemilik media atau membayar orang yang mengupayakannya.
Selain itu, iklan dapat diartikan sebagai berita pesanan untuk mendorong, membujuk
khalayak agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan sebagai
pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasang di media massa
seperti koran dan majalah, atau di tempat-tempat umum. Umumnya iklan disampaikan melalui
media massa, seperti televisi, radio, dan surat kabar.
berdasar definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa iklan mengandung enam prinsip dasar
sebagai berikut:
1. adanya pesan;
2. dilakukan oleh komunikator (sponsor) tertentu;
3. dilakukan dengan cara nonpersonal;
4. disampaikan untuk suatu khalayak;
5. dalam menyampaikan pesan dilakukan dengan cara membayar;
6. diharapkan adanya dampak tertentu.
Iklan tidak hanya merupakan bagian dari industri berskala besar. Dewasa ini, iklan merupakan
sebuah metode yang dipergunakan di tengah-tengah masyarakat untuk tujuan-tujuan di bawah
ini.
1. Bagi perusahaan bisnis komersial, untuk menjual barang dan jasa.
2. Bagi dunia perkantoran, untuk mendapatkan karyawan.
3. Bagi pemerintah, untuk menyebarkan informasi dan memberi layanan kepada masya-
rakat.
4. Bagi orang perorangan, untuk membeli dan menjual barang-barang pribadi.
Iklan 261
Daftar fungsi iklan boleh jadi makin hari kian panjang, bertambah hari bertambah luas seiring
dengan kemajuan teknologi komunikasi dan perkembangan masyarakat itu sendiri. Namun
demikian, dari sekian fungsi yang ada, iklan memiliki kesamaan umum, yakni kebutuhan untuk
mengomunikasikan suatu pesan, baik yang bersifat komersial, sosial, maupun pribadi.
B Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Iklan
1. Fungsi Teks Iklan
berdasar fungsinya, iklan termasuk kategori teks persuasif. Iklan menyampaikan
sejumlah pemberitahuan, informasi sehingga bisa menggugah orang khalayak untuk
bersikap atau berbuat sesuai dengan keinginan pembuat iklan. Dengan beragam informasi
juga karakteristik khalayaknya, keberadaan iklan di tengah-tengah kehidupan kita sangatlah
beragam. berdasar isinya, ada iklan pemberitahuan, iklan layanan masyarakat, dan iklan
penawaran. Klasifikasi iklan lainnya adalah sebagai berikut.
a. Iklan strategis, dipakai untuk membangun merek ataupun citra positif suatu perusahaan.
Hal itu dilakukan dengan mengomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian
utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa
pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati produk jasa dari merek ini
serta meyakinkan bahwa merek ini dikenal oleh khalayak.
b. Iklan taktis, dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan respons
terhadap merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberi penawaran khusus jangka
pendek yang memacu konsumen memberi respons pada hari yang sama.
Banyaknya jenis iklan seolah menegaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita tidak
akan terlepas dari iklan. Di rumah, di jalanan, di pasar, di sekolah, dan di tempat-tempat
lainnya kita selalu menemukan iklan. Iklan berada di sekeliling kita sehingga memungkinkan
untuk mampu menembus hampir semua celah kehidupan setiap orang.
Sebagaimana yang telah kita maklumi bahwa iklan tidak hanya bertujuan untuk
menawarkan produk. Akan tetapi lebih dari itu, iklan turut berpengaruh dalam membentuk
gaya hidup, kebiasaan, selera, dan jati diri seseorang dan masyarakat. Berikut tujuan atau
fungsi iklan lainnya.
a. Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik
dan manfaat suatu produk.
b. Fungsi transformasional, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki
oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai
sukses dan sebagainya.
-- 262
Perhatikanlah iklan berikut.
Iklan KPU
Teks di atas sudah memenuhi kriteria sebagai sebuah iklan. Hal ini tampak dari fungsinya
untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Dari genre bahasanya pun terlihat, yakni kata-
katanya sederhana, mudah diingat, dan cenderung persuasif. Hanya saja teks ini tidak
seperti halnya iklan pada umumnya yang bersifat komersial dan mendorong khalayak untuk
membeli suatu produk.
Teks ini termasuk ke dalam kategori iklan informasional, yakni iklan yang
bertujuan memberi tahu khayalak bahwa KPU sudah siap untuk menjalankan fungsinya
sebagai penyelenggara pemilu. Respons yang diharapkan tidak sekadar rakyat tahu tentang
kesiapan pemilu, akan tetapi, khalayak (rakyat) tidak meragukan peran, kesiapan, ataupun
kredibilitas KPU sehingga mereka mau mengikuti pemilihan umum. Apabila harapan itu
terwujud, kinerja KPU dianggap sukses.
Perhatikan iklan-iklan lainnya di bawah ini.
1. Iklan XL
Iklan 263
Iklan di atas bersifat informasional karena pesan-pesan yang disampaikannya
berupa karakteristik produk dan sejumlah manfaat yang dapat diperoleh konsumen.
Iklan ini berusaha mengajak khalayak untuk selalu membeli produk XL dengan
cara menginformasikan kelebihan-kelebihannya sehingga khalayak dapat mengubah
persepsinya mengenai produk merk lain dan menganggap XL lebih unggul. Selain itu,
iklan ini berusaha menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind) serta
menjalin hubungan baik dengan konsumen dengan cara memberi pelayanan serta
tarif yang lebih murah.
2. Iklan Pajak
Iklan memersuasi khalayak untuk memiliki kesadaran untuk memiliki NPWP
(nomor pokok wajib pajak).Tidak banyak kata yang dinyatakan dalam iklan ini
karena dipandang khalayak sudah mengetahui fungsi NPWP beserta hal-hal lain yang
berkaitan dengan soal pajak. Dengan demikian, yang diemban iklan ini adalah
fungsi transformasional, yakni berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki
masyarakat untuk memiliki kesadaran untuk taat membayar pajak. “Punya penghasilan,
tapi tak punya NPWP: Apa kata dunia?” Kata-kata itu bermaksud membentuk rasa malu
pada diri masyarakat apabila tidak memiliki NPWP (tidak mau membayar pajak).
3. Iklan Pakaian
-- 264
Khalayak yang hendak dituju oleh iklan ini adalah wanita yang terbiasa mengenakan
kerudung (hijab). Dengan demikian, teks ini tidak dikategorikan sebagai iklan yang
bersifat transformasional melainkan informasional, yakni menyampaikan pengenalan
tentang produk, khususnya berkaitan dengan jumlah stok yang melimpah dan potongan
harga yang didapatkan konsumen.
2. Struktur Teks Iklan
Secara umum ada unsur-unsur mendasar yang membentuk sebuah iklan.Untuk lebih
jelasnya, perhatikan kembali iklan Teh Kembang di atas.
a. Judul dan subjudulnya,
Misalnya: “Teh Kembang ABG “
b. Teks inti atau teks utama
Misalnya: “Temukan kesejukan dan kenikmatan rasa teh krisan alami pada teh Kembang
ABG”
c. Kalimat dasar, yang umumnya dipergunakan untuk mengetengahkan slogan.
Misalnya: “... Kesejukan dan kenikmatan rasa teh krisan alami”.
d. Logo, atau nama perusahaan atau nama produk
Misalnya: “ABG”.
e. Foto produk, yang menunjukkan penampilan produk yang ditawarkan.
Dalam kenyataannya unsur-unsur i