teks 6



 Pementasan ini dimainkan oleh lima orang, yaitu Andrean Fahreza Nur Wicaksono,….

C. Dialog tidak terlalu kaku karena pemain bisa dan terkadang menyelipkan humor di 

antaranya.

D. Secara fisik, tokoh ini berpostur tinggi, kurus, tegap, berambut cepak, berkulit cokelat, 

berseragam rapi, berkumis, bermata tajam dengan pandangan menyelidik. 

E. Dari segi sosiologis, ia anggota kepolisian yang berpangkat sersan, ayah dari dua anak, 

mempunyai istri cantik, mengemban misi rahasia dari kepolisian dengan menyamar 

sebagai warga sipil.

17. Maipa sendiri juga tipe perempuan setia. Cintanya kepada suaminya tidak goyah oleh apa 

pun, sekalipun sudah berhadapan dengan maut. Maipa juga tidak rela tubuhnya dimiliki oleh 

bangsa yang berniat menjajah negerinya.

Cuplikan di atas mengomentari unsur ….

A. tema 

B. penokohan 

C. amanat

D. setting

E. alur

18. Beginilah kata-kata Maipa saat hendak menghembuskan napas terakhir.

 “Datuku, jangan ragukan ketulusan Maipamu. Aku rela pergi men dahuluimu, merintis 

jalan menuju tempat yang telah ditentukan oleh Maha Pencipta. Junjunganku Datu, aku 

rela mati di tanganmu. Tuhan jadi saksi, bahwa kuharamkan kulitku ini disentuh Balandaya 

(Belanda).“  – Maipa Deapati.

 Untuk menulis teks seperti itu, yang harus dilakukan seseorang adalah ....

A. memerhatikan pementasan

B. mencatat dialog tokoh

C. menemukan pokok pikiran tokoh

D. mengikuti alur cerita

E. menjelaskan rangkaian peristiwa

-- 220

(Cuplikan di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 19‑20)

Inti dari film ini, secara emosional, sebenarnya Ikal. Penonton langsung jatuh cinta sejak 

kemunculan pertama Ikal di layar. Sebagai anak termiskin dari sebuah komunitas miskin, gayanya 

yang terengah-engah menggenjot sepeda yang terlalu besar untuknya adalah sebuah scene tak 

terlupakan.

19.  Aspek yang dikomentari dalam cuplikan ini  adalah ….

A. tata pementasan

B. teknik bermain peran

C. kemampuan penyutradaraan

D. pengetahuan dalam perfilman

E. penguasaan panggung

20. Berikut ini yang bukan termasuk argumen dalam cuplikan ini  adalah ….

A. kekuatan cerita berada pada tokoh Lintang

B. kehidupan orang miskin selalu menarik

C. penonton akan tertarik dengan kemunculan tokoh Ikal

D. teknik bermain tokoh Ikal sangat berkesan

E. awal sajian film sangat memukau

Teks Sejarah 221

A Pengertian Teks Sejarah

Secara etimologi atau asal katanya, sejarah diambil dari dalam bahasa Arab yaitu syajaratun 

artinya ‘pohon’. Dalam bahasa Arab dikenal pula istilah syajarah annasab, artinya ‘pohon 

silsilah’. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat 

yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks. Sejarah dianalogikan sebagai pohon yang terus 

berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.

Dalam bahasa Inggris, sejarah berpadanan dengan kata history. Artinya ‘masa lampau umat 

manusia’. Kata history diturunkan dari bahasa Latin dan Yunani, yaitu historia. Artinya ‘informasi’ 

atau ‘pencarian’; dapat pula diartikan ‘ilmu’. Hal ini menunjukkan bahwa pengkajian sejarah 

sepenuhnya bergantung kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah 

terjadi. Istor dalam bahasa Yunani artinya ‘orang pandai’. Istoria artinya  ‘ilmu yang khusus 

untuk menelaah gejala-gejala dalam urutan kronologis’.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah diartikan sebagai asal-usul (keturunan) 

silsilah; kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau; pengetahuan atau 

uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi dalam masa lampau; ilmu sejarah. 

Dalam sumber lain, dinyatakan bahwa sejarah merupakan catatan peristiwa masa lampau.

berdasar  sumber ini  sejarah mengandung tiga pengertian.

1. Sejarah adalah silsilah atau asal-usul.

2. Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

3. Sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang 

benar-benar terjadi di masa lampau.

Namun, kata sejarah lebih sering dimaknai sebagai sesuatu yang telah terjadi pada waktu 

lampau dalam kehidupan umat manusia. Sejarah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia 

dan bahkan berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dari tingkat yang 

sederhana ke tingkat yang lebih maju atau modern.

Sejarah sangat penting dipelajari dengan alasan-alasan sebagai berikut.

1. Kita dapat mengetahui peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau.

2. Peristiwa yang terjadi di masa lampau ini  dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam 

kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa kini dan yang akan datang.

3. Dengan sejarah kita tidak sekadar mengingat fakta-fakta yang ada pada masa lampau, 

tetapi kita pun dapat lebih memaknainya dengan mengetahui sebab akibat terjadinya suatu 

peristiwa.

XI Teks Sejarah

-- 222

Sebagai suatu teks, sejarah memiliki kesamaan dengan teks eksplanasi jika penyajiannya 

terfokus pada proses atau sebab-akibat terjadinya peristiwa. Misalnya, tentang proses 

berlangsungnya Proklamasi Kemerdekaan RI, proses keluarnya Dekret Presiden, sebab-akibat 

terjadinya Perang Diponegoro. 

Teks sejarah dapat pula dikelompokkan ke dalam jenis cerita ulang (recount text), yakni 

teks yang menceritakan kembali tentang kejadian-kejadian atau pengalaman-pengalaman di masa 

lampau. Lebih sepesifik lagi, sejarah termasuk ke dalam cerita ulang faktual (factual recount) 

karena yang menjadi dasar penceritaannya berupa peristiwa yang benar-benar terjadi. Mungkin 

pula kita pun akan membahas sejarah tentang kehidupan seseorang (biografi, autobiografi). Jenis 

teks semacam ini digolongkan ke dalam pengalaman pribadi (personal recount). Selain itu, cerita 

ulang mungkin pula bersifat imajinatif, bentuknya mungkin berupa legenda ataupun hikayat.

B Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Sejarah

1. Fungsi Teks Sejarah

Dengan adanya pelajaran sejarah di sekolah, pasti ada manfaatnya. Teks sejarah 

memberi  pengalaman, pelajaran, dan pemantapan kepribadian bagi individu, masyarakat 

dan bangsa. Adapun manfaat-manfaat mempelajari teks sejarah adalah sebagai berikut.

a. memberi  Kesadaran Waktu

Kesadaran waktu yang dimaksud adalah kehidupan dengan segala perubahan, 

pertumbuhan, dan perkembangannya yang terus berjalan melewati waktu. Dengan 

memiliki kesadaran sejarah (waktu) yang baik, seseorang akan senantiasa berupaya 

mengukir sejarah kehidupannya sebaik-baiknya. Dia akan selalu berusaha untuk 

membuat catatan kehidupannya dengan hal-hal bermanfaat sepanjang waktu.

b. memberi  Pelajaran yang Baik

Dengan mempelajari sejarah seseorang atau suatu bangsa akan bercermin dan menilai 

peristiwa-peristiwa yang merupakan prestasi dan peristiwa-peristiwa yang merupakan 

kegagalan. Peristiwa-peristiwa masa lalu, baik itu yang positif maupun negatif, harus 

kita jadikan hikmah agar kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi.

Misalnya, sikap kedaerahan atau mementingkan diri sendiri dan kelompok selalu 

membuahkan kegagalan, sedangkan sikap persatuan dan kesatuan menjadikan bangsa 

ini kokoh dan mudah pula mencapai cita-cita untuk Indonesia merdeka. Oleh karena 

itu, kita harus menjauhkan diri dari sikap mementingkan golongan ataupun kelompok; 

sebaliknya harus bersatu padu untuk menuju Indonesia yang adil dan makmur.

c. Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme)

Suatu bangsa adalah suatu kelompok sosial yang ditinjau dari berbagai segi memiliki 

banyak perbedaan. Terbentuknya suatu bangsa disebabkan adanya kesamaan sejarah 

besar di masa lampau dan adanya kesamaan keinginan untuk membuat sejarah besar 

bersama. Dengan membaca sejarah, rasa kebersamaan ini akan semakin kokoh demi 

membangun sebuah bangsa yang besar di masa yang akan datang.

Teks Sejarah 223

d. memberi  Ketegasan Identitas Nasional dan Kepribadian Suatu Bangsa

Kepribadian dan identitas nasional suatu bangsa terbentuk dari keseluruhan 

pengalaman sejarah suatu bangsa ini . Karena setiap bangsa memiliki pengalaman 

sejarah yang berbeda-beda, kepribadian suatu bangsa akan berbeda-beda pula. Dengan 

mempelajari sejarah akan lebih memperjelas identitas nasional dan kepribadian suatu 

bangsa. berdasar  sejarah kita adalah bangsa yang tidak mudah menyerah; gigih 

dalam melawan semua bentuk penjajahan. Dengan demikian, tidaklah layak apabila kita 

sebagai generasi penerusnya begitu mudah menyerah dalam menghadapi setiap masalah.

Kita adalah bangsa yang besar yang berkepribadian kuat dan tidak mudah menyerah.

e. Sumber Inspirasi

Sejarah berupaya merekam aktivitas manusia pada masa silam. Pengetahuan dan 

cita-cita masa lampau dapat menjadi sumber inspirasi dalam rangka menumbuhkan cita-

cita masa depan. George Macaulay Travelyan berpendapat bahwa di dalam pendidikan 

dan usaha menumbuhkan cita-cita masa kini dan hari esok, pengetahuan tentang cita-cita 

masa lampau merupakan sumber ilham yang penting.

f. Sarana Rekreatif

Sejarah dalam bentuk kisah seringkali menjadi sumber bacaan yang mengasyikkan 

karena merupakan kisah, apalagi kalau penyajiannya menarik dengan gaya bahasa yang 

memikat. Seperti halnya membaca cerpen ataupun novel, teks sejarah dapat menghibur 

karena dapat menumbuhkan suasana hati yang menyenangkan.

2. Struktur Teks Sejarah

berdasar  struktur ataupun bentuknya, teks sejarah umumnya merupakan teks yang 

panjang. Misalnya, teks yang menjelaskan sejarah pergerakan nasional Indonesia. Teksnya 

tentu akan terdiri atas ratusan halaman, atau bahkan berjilid-jilid buku. Demikian pula dengan 

teks sejarah tentang revolusi industri, bentuknya akan jauh lebih tebal karena meliputi cerita 

di berbagai negara.

Namun, secara umum, teks sejarah terbagi ke dalam tiga bagian, yakni pengenalan 

(orientation), rekaman peristiwa (events), dan penutup (ending).

a. Pengenalan, berupa penyampaian informasi tentang pengertian ataupun definisi luas 

peristiwa yang akan diceritakan. Pada bagian ini disebutkan waktu dan tempat terjadinya 

peristiwa. Mungkin pula langsung disebutkan pelaku-pelaku. Apabila sejarah itu tentang 

perjalanan hidup seseorang, yang diperkenalkan adalah identitas umum dari tokoh itu.

Berikut contoh pengenalan di dalam teks sejarah Perang Dunia II.

Perang Dunia Kedua (PD II) merupakan perang global yang berlangsung mulai 

tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak negara di dunia. Perang ini 

merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di 

berbagai pasukan militer. Negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan 

ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan perang sehingga menghapus 

perbedaan antara sumber daya sipil dan militer. Perang ini pun ditandai oleh sejumlah 

peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil, termasuk holocaust 

dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan. Perang Dunia II memakan korban 

jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Perang Dunia II juga merupakan konflik 

paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.

-- 224

b. Rekaman peristiwa, berupa rangkaian peristiwa yang biasanya disampaikan dalam urutan 

koronologis. Adapun yang dimaksud dengan kronologis adalah pola pengembangan teks 

yang berdasar  urutan waktu. Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan 

urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat 

urutan waktunya; atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis). Peristiwa-peristiwa 

sejarah yang diceritakan dan disusun berdasar  urutan kejadian tanpa memberi 

penjelasan tentang hubungan sebab akibat antara peristiwa ini , disebut kronik.

Di dalam urutan peristiwa sejarah, sering dikenal istilah periodisasi, yakni 

pembagian atau pembabakan peristiwa-peristiwa masa lampau yang sangat panjang 

menjadi beberapa zaman. Dalam kenyataan sejarah yang sebenarnya tidak dikenal 

adanya periodisasi sejarah. Penyusunan periodisasi dalam teks sejarah bertujuan untuk 

mempermudah dalam mempelajari sejarah. Dalam menyusun periode-periode sejarah 

ini  harus disusun secara kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah ini  harus 

dikelompokkan dan disusun berdasar  urutan waktu kejadiannya dengan unsur-unsur 

di dalamnya terkandung unsur tema (siapa), pelaku (siapa), tempat (di mana), waktu 

(kapan), proses kejadian (bagaimana), dan sebab akibat peristiwa (mengapa).

Berikut contoh rekaman peristiwa yang di dalamnya terkandung periodisasi sejarah 

peradaban manusia purba.

a. Zaman Batu Tua (Paleolitikum)

Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600.000 tahun silam. Selama 

kurun waktu ini  manusia hanya memakai  alat-alat yang paling dekat 

dengan lingkungan hidup mereka, seperti kayu, bambu, dan batu. Mereka 

memakai  batu yang masih kasar untuk berburu binatang. Batu juga 

berfungsi sebagai kapak yang digenggam untuk memotong kayu atau membunuh 

binatang buruan. Kehidupan manusia pendukung zaman ini masih nomaden atau 

berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Kegiatan hidup harian manusia 

pendukung zaman ini adalah mengumpulkan bahan makanan untuk dikonsumsi 

saat itu. Kegiatan seperti ini disebut peradaban food gathering tahap awal atau 

pengumpul makanan (berburu, menangkap ikan, mengumpulkan keladi, ubi, dan 

buah-buahan hutan). 

Hasil kebudayaan zaman ini dikenal dengan Budaya Pacitan {Contoh: kapak 

penetak (chopper) dan kapak perimbas} dan Budaya Ngandong (Contoh: alat-alat 

tulang dan tanduk rusa, flake atau alat-alat yang terbuat dari batu-batu kecil).

Zaman Paleolitikum diperkirakan didukung oleh jenis-jenis manusia purba 

yang ditemukan di pulau Jawa pada akhir abad ke-19 dan sepanjang abad 

ke-20. Manusia pendukung ini , yaitu Meganthropus Palaeojavanicus, 

Pithecantropus Robustus, Pithecantropus Mojokertensis, Pithecantropus 

Erectus, Homo Soloensis, dan Homo Wajakensis. Selain itu, juga didukung oleh 

Sinanthropus Pekinensis.

b. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)

Manusia Zaman Mesolitikum telah bertempat tinggal tetap. Mereka ber-

tempat tinggal di gua yang disebut peradaban abris sous roche. Para ahli ilmu 

purbakala menyebutkan bahwa zaman ini berlangsung kurang lebih 20.000 tahun

Teks Sejarah 225

 silam. Manusia purba pendukung peradaban ini merupakan campuran bangsa-

bangsa pendatang dari Asia. Dengan demikian, alat-alat yang mereka gunakan 

juga mendapat pengaruh dari daratan Asia. Mereka memakai  batu yang lebih 

halus serta panah bergigi yang terbuat dari tulang hewan untuk berburu binatang 

buruan. Zaman ini merupakan masa food gathering tahap lanjut. 

c. Penutup, berisi cerita akhir dari paparan peristiwa yang disampaikan sebelumnya. 

Bentuk umumnya berupa akibat (konsekuensi) dari rangkaian peristiwa sebelumnya, 

misalnya berupa kekalahan, kemenangan, kematian, penaklukan. Mungkin pula pada 

bagian ini berisi kesimpulan, komentar, atau evaluasi atas peristiwa-peristiwa yang telah 

diceritakan.

Berikut contoh bagian penutup untuk teks sejarah tentang Perang Dipenogoro.

Dengan tertangkapnya Diponegoro berakhirlah perang Diponegoro. Perang ini cukup 

merepotkan keuangan Belanda karena menelan biaya perang yang cukup besar.

S

tru

kt

ur

 T

ek

S

ej

ar

ah

Pengenalan

Rekaman Peristiwa

Penutup (akibat, 

kesimpulan, penilaian)

Peristiwa I

Peristiwa II

Peristiwa III, dst.

3. Kaidah Teks Sejarah

Pada saat membaca teks sejarah, kita akan menemukan kaidah kebahasaannya, seperti 

berikut.

a.  memakai  kalimat-kalimat yang menyatakan peristiwa pada masa lampau.

Contoh:

1) Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600.000 tahun silam. 

2) saat  itu, belum ditemukan peralatan yang memakai  logam; semuanya 

berbahan tanah.

3) Pada tanggal 30 Juli 1826 Pasukan Diponegoro memenangkan pertempuran di dekat 

Lengkong dan tanggal 28 Agustus 1826 di Delanggu.

4) Selama kurun waktu ini  manusia hanya memakai  alat-alat yang paling 

dekat dengan lingkungan hidup mereka, seperti kayu, bambu, dan batu.

b. memakai  kata-kata kerja yang bermakna tindakan atau perbuatan pelaku (sejarah), 

seperti memerangi, menyaksikan, membuat, membacakan, merundingkan.Kata-

kata itu sangat dipengaruhi oleh tema peristiwanya. Jika peristiwa peperangan yang 

-- 226

diceritakannya, maka kata-kata kerjanya tidak jauh dari tindakan yang menandai 

peperangan itu. Misalnya, menembak, menculik, menyerang, menghabisi. saat  peristiwa 

sejarah yang diceritakan itu berkenaan dengan kebudayaan, kata-kata yang dipakai  

adalah mementaskan, mempertontonkan, menciptakan, mengkreasikan, dan sejenisnya.

c.  memakai  fungsi keterangan yang memakai  tempat, waktu, atau cara.

Contoh:

1) Bangunan-bangunan Megalitikum banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah 

Sumatra Selatan.

2) Mereka hidup di gua‑gua dan hanya memakai  peralatan hidup yang sangat 

sederhana dari tulang, batu, dan kayu yang berada di lingkungan sekitarnya.

3) Tradisi pembuatan gerabah di Nusantara telah berkembang pada zaman Mesolithikum.

4) Pada zaman ini tradisi pembuatan gerabah berkembang menjadi beberapa kompleks 

berikut ini.

5) Dengan melalui sungai dan lembah mereka menyebar ke daerah pantai.

6) Mereka memakai  kapal berupa kapal perang yang diperleng kapi dengan meriam‑

 meriam yang siap untuk ditembakkan.

d. memakai  konjungsi yang menyatakan urutan peristiwa, seperti kemudian, lalu, 

setelah (temporal).

Contoh:

1) Mereka kemudian meminta izin untuk berdagang di Malaka.

2) Portugis kemudian mendirikan benteng yang diberi nama Sao Paulo.

3) Setelah pembentukan VOC pada tahun 1602, kekuatan Belanda terus meningkat.

4) Setelah memberi te busan untuk membebaskan teman-temannya yang disekap pengu asa.

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh analisis terhadap struktur dan kaidah teks sejarah.

Chairil Anwar

Bagi mereka yang mempelajari sejarah kesusastraan 

Indonesia, pasti akan menjumpai istilah Angkatan 

45. Salah seorang yang tidak dapat dilepaskan dari 

angkatan itu ialah penyair yang tengah kita bicarakan 

ini. Dunia sastra Indonesia mencatat namanya karena 

usahanya memberi corak baru dalam puisi kita. 

Berbeda dengan sajak-sajak sebelumnya, penyair ini 

benar-benar memperhitungkan pemakaian kata dan 

ungkapan dalam ciptaannya. Kata-kata yang dipakai 

benar-benar merupakan representasi dari pemikiran dan 

pengendapan pengalaman. Singkat, padat, bermakna, 

dan tentunya tetap menampilkan keindahan bahasa.

“Aku sebagai seniman harus mempunyai ketajaman 

dan ketegasan dalam menimbang serta memutus,” 

katanya dalam salah satu pidatonya.

Teks Sejarah 227

Mengenai mutu, dikatakannya, “Sebuah sajak, sebuah hasil kesenian menjadi penting 

bukanlah karena panjangnya ataupun pendeknya, tetapi adalah karena tingkatannya, 

kadarnya.”

Pendiriannya ini kita jumpai dalam kenyataan hidupnya. Tidak banyak karya 

ditinggalkannya. Hanya dua kumpulan sajak, yakni Deru Campur Debu yang pertama 

kali diterbitkan oleh Penerbit Pembangunan tahun 1949; kemudian Kerikil Tajam dan 

Yang Terampas dan Yang Putus diterbitkan oleh Pustaka Rakyat pada tahun yang sama. 

Masih ada lagi beberapa sajaknya yang dikumpulkan bersama penyair lain yang kemudian 

diterbitkan dengan nama Tiga Menguak Takdir (Balai Pustaka, 1950). Selain itu, masih 

banyak lagi puisi dan prosa lainnya yang tersebar di surat kabar dan majalah yang belum 

sempat dikumpulkan. Sebuah karangan prosa, antara lain, berupa karya dari John Steinbeck 

yang berjudul The Raid yang kemudian diterjemahkannya dengan nama Kena Gempur.

Menurut penelitian, selama tahun 1942 sampai 1949, Chairil Anwar hanya berhasil 

menciptakan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, dan 10 sajak terjemahan. Prosa aslinya ada 6 

buah, sedangkan terjemahannya 4 buah.

Bagaimanapun, sajak-sajak yang ditulis Chairil Anwar itu telah memberi  udara 

baru bagi kesusastraan kita. Perhatikan tentang bagaimana ia menggali kekuatan kata-kata 

seperti pada petikan sajak ini.

cemara menderai sampai jauh

terasa hari jadi akan malam

ada beberapa dahan di tingkap merapuh

dipukul angin yang terpendam

Dalam puisi ini  terasa bagaimana kerapuhan dirinya dalam menghadapi 

kehidupan ini. Apalagi kalau kita membaca bait terakhir sajak itu yang berbunyi:

hidup hanya menunda kekalahan

tambah jauh dari cinta sekolah rendah

dan tahu, ada yang tetap tidak diucapkan

sebelum pada akhirnya kita menyerah

Ya, pada akhirnya manusia menyerah juga akan kekuasaan maut. Meskipun masih 

ada yang akan diucapkan, tetapi semua itu tidaklah sempat lagi. Penyair Chairil Anwar, 

pada akhirnya menyerah juga kepada penyakit yang bersarang di tubuhnya. Pada tanggal 

28 April 1949 ia meninggal di Rumah Sakit Umum Jakarta dan dimakamkan di Pekuburan 

Karet. 

Sumber: Bahasa Indonesia, Depdikbud

Teks ini  menceritakan riwayat seorang penyair yang bernama Chairil Anwar. Tokoh 

itu diungkapkan secara kronologis kiprahnya di dunia kepenyairan hingga tokoh itu meninggal 

dunia.

-- 228

1. Struktur Teks

Secara struktur, teks itu dibangun oleh pengenalan, rekaman peristiwa, dan penutup. 

Pengenalan teks diisi dengan penjelasan sosok Chairil Anwar tentang kotribusinya di 

dalam sejarah kesusastraan Indonesia. Bahasan ini  ditempatkan pada paragraf 

pertama. Antara lain, dinyatakan di dalam bagian awal teks ini  bahwa Chairil 

Anwar telah memberi corak baru di dalam dunia sastra Indonesia. Sajak-sajak Chairil 

Anwar berbeda dengan yang sebelumnya, penyair ini benar-benar memperhitungkan 

pemakaian kata dan ungkapan dalam ciptaannya.

Rekaman peristiwa diisi dengan pandangan Chairil Anwar itu sendiri terkait 

dengan kiprahnya sebagai seorang penyair. Diung kap kan pula rekam jejaknya di bidang 

kepenyairannya secara kronologis, termasuk bukti-bukti autentik atas keunggulan karya-

karyanya melalui kutipan dari puisi yang diciptakannya. Antara lain, dinyatakan bahwa 

Chairil Anwar adalah seorang penyair yang cukup produktif. Selama tahun 1942 sampai 

1949, ia berhasil menciptakan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, dan 10 sajak terjemahan. 

Prosa aslinya ada 6 buah, sedangkan terjemahannya 4 buah. Puisi-puisi yang ditulis 

Chairil Anwar itu telah memberi  udara baru bagi kesusastraan kita.

Bagian penutup teks itu berupa cerita meninggalnya Chairil Anwar yang disebabkan 

oleh penyakit yang bersarang di tubuhnya pada tanggal 28 April 1949 di Rumah Sakit 

Umum Jakarta, dan dimakamkan di Pekuburan Karet.

2. Kaidah Teks

Kaidah-kaidah kebahasaan yang menandai bacaan itu sebagai teks sejarah adalah 

sebagai berikut.

a. Penggunaan kalimat‑kalimat bermakna lampau. Kalimat-kalimat yang dimaksud 

adalah sebagai berikut.

1) Tidak banyak karya ditinggalkannya.

2) Selain itu, masih banyak lagi puisi dan prosa lainnya yang tersebar di surat 

kabar dan majalah yang belum sempat dikumpulkan.

3) Menurut penelitian, selama tahun 1942 sampai 1949, Chairil Anwar hanya 

berhasil menciptakan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, dan 10 sajak terjemahan.

4) Sajak-sajak yang ditulis Chairil Anwar itu telah memberi  udara baru bagi 

kesusastraan kita.

5) Penyair Chairil Anwar, pada akhirnya menyerah juga kepada penyakit yang 

bersarang di tubuhnya pada tanggal 28 April 1949 di Rumah Sakit Umum 

Jakarta, dan dimakamkan di Pekuburan Karet.

b. Penggunaan kata-kata kerja yang bermakna tindakan atau perbuatan yang berfokus 

pada pelaku (sejarah). Kata-kata itu tampak pada kalimat-kalimat berikut.

1) Penyair ini benar-benar memperhitungkan pemakaian kata dan ungkapan dalam 

ciptaannya.

2) Chairil Anwar hanya berhasil menciptakan 70 sajak asli, 4 sajak saduran, dan 

10 sajak terjemahan. 

3) Bagaimanapun, sajak-sajak yang ditulis Chairil Anwar itu telah memberi  

udara baru bagi kesusastraan kita. 

4) Ya, pada akhirnya manusia menyerah juga akan kekuasaan maut.

Teks Sejarah 229

c.  Penggunaan fungsi keterangan yang mengungkapkan tempat, waktu, atau cara. Hal 

ini  tampak pada kalimat-kalimat berikut.

1) Pendiriannya ini kita jumpai dalam kenyataan hidupnya.

2) Selama tahun 1942 sampai 1949, Chairil Anwar hanya berhasil menciptakan 70 

sajak asli, 4 sajak saduran, dan 10 sajak terjemahan.

3) Pada akhirnya manusia menyerah juga akan kekuasaan maut.

4) Penyair Chairil Anwar pada akhirnya menyerah juga kepada penyakit yang 

bersarang di tubuhnya.

5) Pada tanggal 28 April 1949 ia meninggal di Rumah Sakit Umum Jakarta, dan 

dimakamkan di Pekuburan Karet.

d.  Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan peristiwa. Hal itu seperti yang 

tampak pada kalimat-lalimat berikut.

1) Masih ada lagi beberapa sajaknya yang dikumpulkan bersama penyair lain yang 

kemudian diterbitkan dengan nama Tiga Menguak Takdir.

2) Sebuah karangan prosa, antara lain, berupa karya dari John Steinbeck yang ber-

judul The Raid yang kemudian diterjemahkannya dengan nama Kena Gempur.

berdasar  struktur dan kaidahnya, dapat disimpulkan bahwa teks berjudul “Chairil 

Anwar” sudah memenuhi kriteria sebagai teks sejarah. Namun, teks ini  berfokus pada 

kisah hidup seseorang, bukan sejarah perjuangan bangsa sebagaimana yang dicontohkan 

pada beberapa teks sebelumnya.Teks ini  lebih tepat disebut sebagai biografi, yakni teks 

yang meriwayatkan kehidupan seseorang.

Bagaimana halnya dengan struktur dan kaidah teks di bawah ini?

Perang Aceh

Perang Aceh merupakan perang yang paling lama dan paling banyak menelan biaya 

untuk Belanda. Pada abad ke-19, Aceh masih merupakan kerajaan merdeka. Pada Traktat 

London tahun 1824, Inggris dan Belanda sudah bersepakat untuk menghormati kedaulatan 

Aceh. Tetapi pada Traktat Sumatra tahun 1871, Belanda diberi kebebasan menaklukkan 

seluruh Sumatra, termasuk Aceh.

Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh 

takluk kepada Belanda. Sultan Mahmudsyah, pengua sa Aceh, menolak tuntutan itu. 

Belanda mencetuskan perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor 

Jenderal Kohler. Perlawanan Aceh di Mesjid Raya dapat diatasi Belanda, tetapi Kohler 

tewas tertembak di depan mesjid. Pasukan Belanda dapat ditahan bahkan dipukul mundur. 

Serangan pertama Belanda pada tahun 1873 telah mengalami kegagalan.

Pada bulan Desember 1873 Belanda kembali mengirim pasukan dipimpin oleh 

Van Swieten. Setelah terjadi pertempuran hebat yang menelan banyak korban di kedua 

belah pihak, istana dapat dikuasai Belanda. Namun demikian, Van Swieten tidak berhasil 

menawan sultan. Sultan Mahmudsyah menyingkir ke Luengbata. Tidak lama Sultan 

Mahmudsyah memimpin perang dari Luengbata. Ia terserang penyakit dan tidak berapa 

lama kemudian ia meninggal.

Pemerinta han dilanjutkan oleh puteranya yang masih kecil bernama Sultan Muhammad 

Daudsyah dengan bantuan dewan perwalian. Di seluruh Aceh berkobar perang sabilillah. 

Ulama-ulama terkenal, di antaranya Teungku Cik Di Tiro memimpin barisan melawan 

pasukan Belanda.

-- 230

Jenderal Pelyang menggantikan Van Swieten terbunuh di daerah Tunga. Belanda 

memagari daerah yang telah dikuasai dengan pos-pos penjagaan. Sebaliknya pasukan 

Aceh berusaha menerobos daerah itu. 

Teuku Umar memimpin perjuangan di daerah pantai barat. Bersama dengan istrinya 

Cut Nyak Dien, ia memimpin serangan-serangan terhadap pos-pos Belanda, yang akhirnya 

daerah sekitar Meulaboh dikuasainya. 

Perang sudah berlangsung sepuluh tahun, tetapi Belanda baru berhasil menguasai 

daerah sekitar Kutaraja. Para pemimpin Belanda berpikir keras mencari cara untuk 

mengalahkan Aceh secepatnya. Pemerintah menunjuk seorang ahli kebudayaan Aceh 

yang bernama Dr. Snouck Hurgronje untuk menyelidiki kehidupan masyarakat Aceh. 

Dengan nama samaran Abdulgafar, ia berdiam di tengah-tengah masyarakat Aceh sambil 

mengamati dan menyelidiki kehidupan masyarakat. Setelah melakukan penyelidikan yang 

mendalam, Dr. Snouck Hurgronje berkesimpulan bahwa sebenarnya Sultan Aceh tidak 

berkuasa seorang diri. Para panglima dan ulama harus diperhatikan karena rakyat Aceh 

sangat menghormati para ulama. Ia menasihati Belan da supaya bersikap lunak terhadap 

kaum bangsawan dan bersikap keras terhadap para ulama yang berperang.

Sementara itu, Perang Aceh masih terus berkobar. Pimpinan utama Aceh ialah Teuku 

Umar dan Panglima Polim. Pada tahun 1893 Teuku Umar dan pasukannya menyeberang 

ke pihak Belanda. Tetapi tiga tahun kemudian, yaitu pada tahun 1896, Teuku Umar 

mening galkan Belanda dengan membawa persenjataan dan berjuang kembali untuk Aceh. 

Ia bergerak kembali di Aceh Barat dan gugur pada tahun 1899 dalam suatu pertempuran 

di Meulaboh.

Pasukan Belanda kemudian dipimpin Jenderal Van Heutz. Ia mempunyai pasukan 

khusus bernama barisan marsose. Pasukan Belanda mengadakan gerakan besar-besaran 

di pedalaman Aceh. Pada tahun 1903 Sultan Muhammad Daudsyah menyerah kepada Be-

landa dan beberapa bulan kemudian Panglima Polim pun menyerah.

C Perbandingan Teks Sejarah

1. Teks Sejarah dengan Teks Sejarah Lainnya

Tentunya Anda telah beberapa kali membaca buku sejarah. Jika dicermati pokok bahasan 

di dalam buku-buku itu memiliki persamaan dan perbedaan. Secara umum, bahasan itu 

berupa paparan yang disusun secara kronologis, berdasar  urutan waktu. Teks sejarah juga 

ditulis berdasar  fakta, bukan imajinasi. Di dalamnya terkandung unsur tema (apa), tokoh 

(siapa), tempat (di mana), waktu (kapan), dan proses terjadinya peristiwa (bagaimana). 

Sering kali di dalam teks itu pun terkandung alasan atau penyebab terjadinya suatu peristiwa 

(mengapa). Dengan demikian, struktur teks sejarah memiliki kesamaan dengan berita. Hanya 

saja berita selalu mengacu pada satu peristiwa faktual dan dalam pengembangannya berpola 

piramida terbalik; semakin ke bawah uraiannya itu semakin kurang penting. Adapun teks 

sejarah pada umumnya menceritakan rangkaian peristiwa masa silam dan semua bagian 

sama-sama penting.

Teks Sejarah 231

Perhatikan teks berikut.

Perang Bali

Pada abad ke-19 Belanda ingin menguasai Bali. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan 

di Bali takluk kepada Belan da yang berpusat di Batavia. Raja-raja di Bali masih merasa 

bahwa mereka mempunyai kedaulatan di daerahnya sehingga persengketa an tidak dapat 

dihindarkan. 

Pada tahun 1846 Perang Bali meletus. Pasukan Bali bertahan di benteng. Karena 

persenjataan yang lebih lengkap, pasukan Belanda berhasil merebut benteng dan mendu-

duki istana raja. Raja Buleleng dan Karang asem dipaksa menandatangani perjanjian 

damai. Isi perjanjian ini  adalah sebagai berikut.

a. Belanda bebas mengadakan monopoli dagang di Bali.

b. Hukum adat hak tawan karang harus dihapuskan.

c. Buleleng harus mengganti ¾ kerugian perang Belanda.

Belanda menyangka bahwa dengan perjanjian itu Bali telah ditundukkan. Karena 

itu, pasukan induknya dikembalikan ke Jawa. Rakyat kembali menyerang Belanda. Pos 

Belanda di Bali diserbu dan persenjataannya dirampas.

Pada tahun 1848 Belanda kembali mengi rimkan pasukannya. Belanda mengancam dan 

meminta pasukannya yang ditawan dibebas kan. Belanda mengetahui bahwa apabila Gusti 

Jelantik, patih Kerajaan Buleleng, masih bebas akan selalu terjadi perla wanan. Karena 

itu ia harus diserahkan kepada Belanda. Ternyata raja-raja Bali tidak segera memenuhi 

tuntutan itu. Pada bulan Juni 1848 pasukan Belanda didatangkan. Mereka menuju Benteng 

Jagaraga yang merupakan pusat perlawanan orang Bali. 

Pada tahun 1849 Belanda kembali mengirimkan pasukan besar untuk menyerang Bali. 

Belanda mendarat di Buleleng dan langsung menuju ke Jagaraga. Gusti Jelantik beserta 

seluruh pasukannya mengadakan perang puputan atau perang habis-habisan. Setelah 

diperta hankan mati-matian, Jagaraga jatuh ke tangan Belanda. Pada tahun 1849 raja-raja 

di Bali berhasil dipaksa takluk kepada Belanda.

Dalam hal kandungan unsur-unsurnya, teks ini  memiliki kemiripan dengan teks 

berita. Unsur-unsurnya sebagai berikut.

a. Apa :  perang Bali.

b. Siapa : Belanda dan raja-raja Bali.

c. Kapan :  abad ke-19.

d. Di mana : Bali.

e. Bagaimana : Belanda ingin menguasai Bali, Belanda melakukan usaha penaklukan.

f. Mengapa : Raja-raja Bali menolak memenuhi tuntutan Belanda, rakyat Bali melakukan 

perlawanan habis-habisan.

Bandingkan teks ini  dengan “Perang Aceh”. Secara umum, keduanya dibangun 

oleh keenam unsur itu. Tema kedua teks itu pun sama-sama berkenaan dengan peristiwa 

peperangan antara Belanda dengan rakyat Indonesia. Hanya saja waktu dan tempatnya 

berbeda. Yang satu terjadi sekitar tahun 1846 – 1849 di Bali dan yang satunya lagi di Aceh 

pada tahun 1873 – 1904.

-- 232

Perbedaan lainnya, sejarah Perang Bali tidak diawali dengan pengenalan. Teks ini  

langsung pada rekaman peristiwa. Adapun sejarah Perang Aceh diawali dengan pengenalan 

berupa identifikasi dan latar belakang Perang Aceh. Berikut bagian yang dimaksudkan itu.

Perang Aceh merupakan perang yang paling lama dan paling banyak menelan biaya untuk 

Belanda. Pada abad ke-19, Aceh masih merupakan kerajaan merdeka. Pada Traktat London 

tahun 1824, Inggris dan Belanda sudah bersepakat untuk menghormati kedaulatan Aceh. 

Tetapi pada Traktat Sumatera tahun 1871, Belanda diberi kebebasan menaklukkan seluruh 

Sumatra, termasuk Aceh.

Berkaitan dengan strukturnya, kedua cerita itu pun sama-sama berakhir menyedihkan.

Baik dalam Perang Aceh maupun Perang Bali, rakyat Indonesia sama-sama mengalami 

kekalahan atas perlawanannya terhadap penjajah Belanda.

Adapun berdasar  kaidahnya, kedua teks itu pun sama-sama banyak memakai  

keterangan waktu lampau dengan pemakaian kata depan pada. Berikut contohnya.

a. Tetapi pada Traktat Sumatra tahun 1871, Belanda diberi kebebasan menaklukkan seluruh 

Sumatra, termasuk Aceh.

b. Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh takluk 

kepada Belanda.

c. Pada abad ke-19 Belanda ingin menguasai Bali. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di 

Bali takluk kepada Belan da yang berpusat di Batavia. 

d. Pada tahun 1846 Perang Bali meletus. 

Kedua teks ini  juga banyak memakai  kata kerja material yang menyatakan 

peristiwa sejarah. Hal ini sebagaimana yang tampak pada kalimat-kalimat berikut.

a. Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh takluk 

kepada Belanda.

b. Sultan Mahmudsyah, pengua sa Aceh, menolak tuntutan itu. 

c. Belanda mencetuskan perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor 

Jenderal Kohler.

d. Pada tahun 1848 Belanda kembali mengi rimkan pasukannya. 

e. Belanda mengancam dan meminta pasukannya yang ditawan dibebas kan. 

f. Belanda mendarat di Buleleng dan langsung menuju ke Jagaraga. 

g. Setelah diperta hankan mati-matian, Jagaraga jatuh ke tangan Belanda. 

h. Pada tahun 1849 raja-raja di Bali berhasil dipaksa takluk kepada Belanda.

Adapun perbedaannya bahwa teks “Perang Aceh”lebih banyak memakai  kalimat 

yang menunjukkan keterangan cara. Berikut contohnya.

a. Belanda mencetuskan perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor 

Jenderal Kohler.

b. Pemerinta han dilanjutkan oleh puteranya yang masih kecil bernama Sultan Muhammad 

Daudsyah dengan bantuan dewan perwalian.

c. Bersama dengan isterinya Cut Nyak Dien, ia memimpin serangan-serangan terhadap 

pos-pos Belanda, yang akhirnya daerah sekitar Meulaboh dikuasainya. 

Teks Sejarah 233

Sementara itu, dalam teks “Perang Bali” justru yang lebih banyak adalah penggunaan 

kalimat-kalimat yang bermakna hubungan penyebaban. 

Contoh:

a. Karena persenjataan yang lebih lengkap, pasukan Belanda berhasil merebut benteng dan 

mendu duki istana raja. 

b. Raja-raja di Bali masih merasa bahwa mereka mempunyai kedaulatan di daerahnya 

sehingga persengketa an tidak dapat dihindarkan.

c. Karena itu, pasukan induknya dikembalikan ke Jawa.

d. Karena itu ia harus diserahkan kepada Belanda.

2. Teks Sejarah dengan Novel

Teks sejarah tergolong ke dalam genre teks naratif seperti halnya novel. Di dalamnya 

ada  unsur penokohan, alur atau rangkaian peristiwa, serta latar. Hanya saja yang satu 

bersifat faktual dan yang satunya lagi berupa fiksi. Namun, dengan banyaknya kesamaan 

di antara keduanya, pembaca sering kali sulit membedakan antara cerita sejarah dengan 

cerita imajinatif. Hal ini karena tidak sedikit novel yang berlatar belakang sejarah ataupun 

sebaliknya cerita-cerita sejarah yang banyak dibumbui oleh cerita-cerita imajinatif, seperti 

yang ada pada cerita hikayat, legenda, dan cerita-cerita klasik lainnya.

Dalam teks sejarah, rangkaian peristiwa disusun secara kronologis, berdasar  urutan 

waktu, yang kadang-kadang diselingi dengan rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan 

sebab akibat. Oleh karena itu, baik teks sejarah maupun novel banyak memakai  konjungsi 

temporal dan kausalitas, seperti kemudian, lalu, akhirnya, sehingga, karena, sebab itu, oleh 

karena itu.

Hal ini  sebagaimana yang tampak pada teks “Perang Aceh” ataupun “Perang Bali”. 

Peristiwa-peristiwa itu, semuanya dianggap sebagai sesuatu yang penting, namun tidak dalam 

novel. Peristiwa dalam novel disusun secara hierarkis, yakni dari yang kurang penting ke yang 

paling penting (klimaks) sehingga bisa memberi  kejutan-kejutan kepada pembacanya. 

Pada bagian akhir, teks sejarah memberi  kejelasan tentang konsekuensi dari rangkaian 

peristiwa yang telah diceritakan itu. Sementara itu, dalam novel, akhir cerita sering kali dibuat 

tidak jelas, dibiarkan menggantung. Pembaca itu sendiri yang dipersilakan menyelesaikan 

cerita dengan beragam tafsiran dan fantasi masing-masing.

Aspek

Jenis Teks

Novel Teks Sejarah

Persamaan • Naratif

• Berpola kronologis, kausalitas

• Banyak memakai  konjungsi temporal/penyebaban

Perbedaan • Imajinatif

• Rangkaian peristiwa bersifat 

hierarkis.

• Mungkin untuk tidak adanya 

kejelasan pada akhir cerita, 

diserahkan kepada pembaca

• Faktual

• Rangkaian peristiwa bersifat gradual

• Ada kepastian pada akhir cerita, 

sebagai konsekuensi dari peristiwa 

sebelumnya (penyimpulan, penilaian)

-- 234

D Menulis Teks Sejarah

Sebagaimana yang dipaparkan bahwa teks sejarah tidak jauh berbeda dengan novel. Kedua jenis 

teks ini  sama-sama berbentuk cerita. Di dalamnya terkandung alur atau rangkaian peristiwa, 

tokoh, dan latar. Bedanya, teks sejarah dibangun oleh peristiwa-peristiwa faktual sedangkan 

cerpen/novel ditulis berdasar  imajinasi; kebenarannya tidak perlu dipertanggungjawabkan.

Dengan demikian, penulisan sejarah (historiografi) berarti penulisan, pemaparan, atau 

pelaporan terhadap rangkaian fakta masa lalu. Hanya saja fakta-fakta itu memang tidak bisa lepas 

dari tafsiran subyektif. Hal ini karena setiap orang atau setiap generasi dapat mengarahkan sudut 

pandangannya terhadap peristiwa yang telah terjadi itu dengan berbagai penafsiran. Oleh karena 

itu, cerita-cerita sejarah bisa menjadi relatif, bergantung pada pihak yang menyampaikannya.

Ada beberapa faktor penyebab subjektivitas suatu cerita sejarah.

1. Penulis berpihak pada ideologi, politik, atau kepentingan tertentu.

2. Penulis terlalu percaya kepada sumber sejarah, tanpa melakukan penge cekan pada sumber 

sejarah lainnya.

3. Penulis mendapatkan fakta-fakta yang parsial, sepihak, tidak menyeluruh.

Meskipun demikian, kita harus berusaha untuk bersifat netral terhadap peristiwa yang 

diceritakan itu, melepaskan diri dari berbagai kepentingan, dan mengumpulkan fakta dengan 

selengkap-lengkapnya. Kemudian, kita menceritakan peristiwa itu secara apa adanya, sesuai 

dengan pengetahuan yang ada, dengan disertai rasa tanggung jawab.

Berikut langkah-langkah penulisan teks sejarah.

1. Menentukan peristiwa sejarah yang akan diceritakan dengan kriteria bahwa peristiwa 

itu memiliki sumber-sumber yang jelas, baik itu berupa dokumen ataupun sumber hidup 

(narasumber).

2. Menetapkan kerangka cerita sejarah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai 

berikut.

a. Peristiwa apa yang akan diceritakannya?

b. Siapa yang melakoni peristiwa itu? 

c. Di mana dan kapan peristiwa itu terjadi?

d. Bagaimana proses kejadiannya?

e. Mengapa peristiwa itu terjadi?

Bagian-bagian itu disusun dalam kerangka pengenalan, rekaman peristiwa, dan penutup/

penyelesaian (ending).

3. Mengumpulkan sejumlah fakta sejarah, baik itu dengan membaca dokumen, melakukan 

pengamatan langsung terhadap benda/tempat bersejarah, ataupun dengan melakukan 

wawancara terhadap narasumber sejarah.

4. Merangkaikan fakta-fakta yang terkumpul menjadi sebuah cerita sejarah yang lengkap dan 

bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Cermati kembali teks sejarah yang telah kita susun itu, baik isi, struktur ataupun kaidah ke-

bahasaannya. Kemudian, kita memperbaikinya jika masih ada bagian-bagian yang kurang tepat.

Teks Sejarah 235

Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat kita ajukan dalam rangka mengevaluasi teks sejarah 

yang telah kita susun. Selanjutnya, kita perlu menyertainya dengan perbaikan-perbaikan jika 

masih ada aspek-aspek yang dianggap masih keliru.

1. Apakah struktur teks itu sudah lengkap: pengenalan, rekaman peristiwa, dan penutup/

penilaian?

2. Apakah bagian-bagian teks itu sudah tersusun secara kronologis?

3. Apakah fakta-fakta yang disajikannya meyakinkan?

4. Apakah kaidah kebahasaannya sudah benar?

5. Apakah ejaan/tanda bacanya sudah tepat?

Perhatikanlah teks berikut.

Perang Padri

(1) Perlawanan terhadap Belanda juga terjadi di tanah Minangkabau. Mulanya terjadi 

pertentangan antara dua kaum yang kemudian mengundang campur tangan Belan da. Dua 

golongan atau kaum yang saling bertentangan di Minangkabau adalah sebagai berikut.

a. Yang pertama disebut kaum adat. Mereka telah beragama Islam, tetapi masih mem-

pertahankan adat lama yaitu berjudi, menyabung ayam, dan minum-minuman keras. 

b. Yang kedua disebut kaum padri, yaitu kaum agama yang menghendaki terbinanya 

masyarakat Islam yang secara ketat melaksanakan perintah-perintah agama dan secara tegas 

menjauhi larangan-larangan agama. 

(2) Kaum adat kemudian bergabung dengan kaum padri, di bawah pimpinan Tuanku 

Imam Bonjol. Penyerbuan dimulai pada tahun 1821 terhadap pos-pos pertahanan Belanda di 

Semawang, Sulit Air, Sipinang, dan tempat-tempat lainnya. 

(3) Belanda memihak dan membantu kaum adat. Mereka bergabung menggempur kaum 

Padri. Namun untunglah persekongkolan itu tidak terus berlanjut. Kaum adat segera menyadari 

kekeliruannya bahwa musuh utama yang sesungguhnya adalah Belanda.

 (4) Meskipun dalam pertempuran itu pasukan Belanda memperoleh kemenangan, tetapi 

tidak berhasil menghancurkan pasukan Padri. Bersamaan dengan itu, pada tahun 1825 di Jawa 

pecah Perang Diponegoro sehingga beban pemerintah Belanda bertambah berat. Setelah Perang 

Diponegoro berakhir, Belanda memusatkan perhatiannya ke daerah Minangkabau. Belanda 

mendatangkan pasukan besar dari Jawa.

(5) Belanda memusatkan kekuatan untuk merebut Bonjol. Benteng Bonjol dike pung rapat. 

Pasukan Bonjol masih bertahan sampai tahun 1837. Pada akhirnya benteng Bonjol jatuh setelah 

sepasukan Belanda berhasil mene robos benteng. Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan dibuang 

ke Cianjur. Kemudian dipindah kan ke Minahasa dan meninggal di sana sebagai tawanan.

Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam cuplikan teks ini .

1. berdasar  kelengkapannya, teks ini  belum memiliki bagian pengenalan. Oleh karena 

itu, kita perlu melengkapinya, misalnya dengan pemaparan tentang pengertian Perang Padri.

2. Ada bagian-bagian yang belum kronologis dalam teks itu, yakni paragraf (3) seharusnya 

diletakkan sebelum paragraf (2).

3. Setelah kata namun dan kemudian harus dibubuhi tanda koma (,) karena kedua kata itu 

fungsinya dalam teks itu sebagai konjungsi antarkalimat.

-- 236

4. Kata Benteng Bonjol merupakan nama tempat. Oleh karena itu, huruf awal dari kata-kata itu 

harus memakai  bentuk kapital walaupun diletakkan pada awal kalimat.

Soal-soal Latihan

Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Perang Dunia  Kedua (PDII) merupakan perang global yang berlangsung mulai tahun 1939 

sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak negara di dunia. Perang ini merupakan perang 

terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. 

Negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya 

untuk keperluan perang sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer. 

Perang ini pun ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal 

warga sipil, termasuk holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan. Perang 

Dunia II memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Perang Dunia II juga 

merupakan konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia.

Dalam teks sejarah, cuplikan ini  tergolong ke dalam ….

A. pengenalan D. latar belakang

B. paparan E. rekaman peristiwa

C. pendahuluan

2. Cuplikan teks pada soal nomor 1 menyampaikan ….

A. definisi PD II D. keadaan PD II

B. latar belakang PD II E. sebab akibat PD II

C. karakteristik PD II

3. Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600.000 tahun silam. Selama kurun waktu 

ini  manusia hanya memakai  alat-alat yang paling dekat dengan lingkungan hidup 

mereka, seperti kayu, bambu, dan batu. Mereka memakai  batu yang masih kasar untuk 

berburu binatang. Batu juga berfungsi sebagai kapak yang digenggam untuk memotong kayu 

atau membunuh binatang buruan.

Teks itu merupakan jawaban dari pertanyaan ….

A. Kapankah zaman batu itu berlangsung?

B. Siapakah yang menyelidiki peradaban zaman batu?

C. Bercerita tentang apakah sejarah zaman batu itu?

D. Mengapa zaman batu itu diceritakan?

E. Bagaimana proses perkembangan zaman batu di Indonesia?

4. Kalimat yang memakai  keterangan waktu dalam cuplikan soal nomor 3 adalah ….

A. kalimat pertama D. kalimat kesatu dan kedua

B. kalimat kedua E. kalimat ketiga dan keempat

C. kalimat ketiga

Teks Sejarah 237

5. Kalimat yang memakai  keterangan cara adalah ….

A. dengan melalui sungai dan lembah mereka menyebar ke daerah pantai.

B. tradisi pembuatan gerabah di Nusantara telah berkembang pada zaman Mesolithikum.

C. pada zaman ini tradisi pembuatan gerabah berkembang menjadi beberapa komplek 

berikut ini.

D. bangunan-bangunan Megalitikum banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah Sumatra 

Selatan.

E. mereka hidup di gua-gua dan hanya memakai  peralatan hidup yang sangat sederhana 

dari tulang, batu, dan kayu yang berada di lingkungan sekitarnya.

6. (1) Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh takluk 

kepada Belanda. Sultan Mahmudsyah, pengua sa Aceh, menolak tuntutan itu. (2) Belanda 

mencetuskan perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor Jenderal 

Kohler.(3) Perlawanan Aceh di Mesjid Raya dapat diatasi Belanda, tetapi Kohler tewas 

tertembak di depan mesjid. (4) Pasukan Belanda dapat ditahan bahkan dipukul mundur. (5) 

Serangan pertama Belanda pada tahun 1873 telah mengalami kegagalan.

Kalimat yang predikatnya tidak menyatakan aktivitas adalah nomor ….

A. (1) D.  (4) 

B. (2) E.  (5) 

C.  (3)   

(Teks di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 7‑8)

Teks I 

Pada tahun 1848 Belanda kembali mengi rimkan pasukannya. Belanda mengancam dan meminta 

pasukannya yang ditawan untuk dibebas kan. Belanda mengetahui bahwa apabila Gusti Jelantik, 

patih Kerajaan Buleleng, masih bebas akan selalu terjadi perla wanan. Karena itu ia harus diserahkan 

kepada Belanda. Ternyata raja-raja Bali tidak segera memenuhi tuntutan itu. Pada bulan Juni 

1848 pasukan Belanda didatangkan. Mereka menuju Benteng Jagaraga yang merupakan pusat 

perlawanan orang Bali. 

Teks II

Pada tahun 1873, Belanda mengirim utusan ke Kutaraja yang menuntut agar Aceh takluk kepada 

Belanda. Sultan Mahmudsyah, pengua sa Aceh, menolak tuntutan itu. Belanda mencetuskan 

perang dengan mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Kohler. Perlawanan 

Aceh di Mesjid Raya dapat diatasi Belanda, tetapi Kohler tewas tertembak di depan mesjid. 

Pasukan Belanda dapat ditahan bahkan dipukul mundur. Serangan pertama Belanda pada tahun 

1873 telah mengalami kegagalan.

7. Persamaan teks I dengan teks II adalah ….

A. keduanya mengandung konjungsi korelatif

B. keduanya bercerita tentang cita-cita Indonesia merdeka 

C. keduanya tidak mengandung kalimat yang menyatakan masa lampau

D. keduanya berperan sebagai pengenalan dalam struktur teks sejarah 

E. keduanya menjelaskan tempat, waktu, dan proses terjadinya suatu peristiwa

-- 238

8. Perbedaan kedua teks di atas adalah ….

A. teks I diawali dengan penjelasan waktu terjadinya peristiwa, teks II diakhiri dengan 

akibat terjadinya peristiwa

B. teks I menjelaskan proses terjadinya peristiwa, teks II menjelaskan penyebab terjadinya 

peristiwa

C. teks I menceritakan masih menceritakan proses perjuangan, teks II bercerita tentang 

keberhasilan suatu perjuangan

D. teks I cenderung membesar-besarkan keberhasilan bangsa penjajah, teks II memihak 

perjuangan bangsa

E. teks I banyak memakai  kalimat bermakna korelatif, teks II memakai  kata kerja 

bermakna aktivitas

9. Bagi mereka yang mempelajari sejarah kesusastraan Indonesia, pasti akan menjumpai istilah 

Angkatan 45. Salah seorang yang tidak dapat dilepaskan dari angkatan itu ialah penyair yang 

tengah kita bicarakan ini. Dunia sastra Indonesia mencatat namanya karena usahanya memberi 

corak baru dalam puisi kita. Berbeda dengan sajak-sajak sebelumnya, penyair ini benar-benar 

memperhitungkan pemakaian kata dan ungkapan dalam ciptaannya. Kata-kata yang dipakai 

benar-benar merupakan representasi dari pemikiran dan pengendapan pengalaman. Singkat, 

padat, bermakna, dan tentunya tetap menampilkan keindahan bahasa.

Kalimat yang menyatakan analisis terhadap teks di atas adalah ….

A. teks itu tergolong ke dalam bagian rekaman peristiwa 

B. ada  kalimat yang menyatakan perstiwa masa kini dalam teks itu

C. beberapa kalimat di dalam teks itu mengandung kata kerja yang bermakna aktivitas

D. bagian penutup teks itu berupa cerita meninggalnya Chairil Anwar yang disebabkan oleh 

penyakit.

E. kalimat terakhir cuplikan ini  mengandung konjungsi korelatif

10. Kalimat yang berfungsi untuk menilai isi teks sejarah adalah ….

A. apakah struktur teks berita itu sudah lengkap?

B. apakah bagian-bagian teks itu sudah tersusun secara kronologis?

C. apakah fakta-fakta yang disajikannya meyakinkan?

D. apakah bahasa yang dipakai nya lugas?

E. apakah ejaan/tanda bacanya sudah tepat?

(Cuplikan di bawah ini dipakai  untuk mejawab soal nomor 11‑12)

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di Kota Bandung, 

Provinsi Jawa Barat, pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar 200.000 penduduk 

Bandung membakar rumah mereka, meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan 

Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA (Belanda) untuk 

dapat memakai  Kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan 

Indonesia.

11. Pelajaran yang dapat dipetik dari cuplikan di atas adalah ….

A. perjuangan memerlukan pengorbanan

B. Belanda merupakan bangsa yang kejam

C. siapa pun orangnya akan menderita kalau berjuang

Teks Sejarah 239

D. bangsa asing selalu berniat untuk membuat kerusakan

E. tidak boleh mudah percaya pada kedatangan orang asing

12. Dalam struktur teks sejarah, cuplikan ini  tergolong ke dalam ….

A. pengenalan D. komentar

B. rekaman peristiwa E. kesimpulan

C. penilaian

(Cuplikan berikut dipakai  untuk menjawab soal nomor 13‑14)

Dalam pertempuran ini Muhammad Toha dan Ramdan, dua anggota milisi BRI (Barisan Rakjat 

Indonesia), terjun dalam misi untuk menghancurkan gudang amunisi ini . Muhammad Toha 

berhasil meledakkan gudang ini  dengan dinamit. Gudang besar itu meledak dan terbakar 

bersama kedua milisi ini  di dalamnya.

13. Hal menarik yang ada  di dalam cuplikan ini  adalah ….

A. milisi Indonesia lebih tangguh daripada tentara penjajah

B. keterbatasan senjata dapat diatasi dengan semangat persatuan dan kesatuan

C. kelemahan sistem pertahanan lawan yang ternyata mudah dihancur kan

D. peledakan kekuatan lawan dapat dilakukan dengan segala bentuk perlawanan

E. pengorbanan dua orang pahlawan demi kemerdekaan bangsa dan negaranya

14. Kata kerja yang bukan termasuk kata kerja tindakan dalam cuplikan ini  adalah ….

A. pertempuran D. bersama   

B. menghancurkan E. meledak   

C. terbakar

15. Pada tahun 1997 krisis moneter melanda berbagai negara di Asia Tenggara dan Asia Timur 

seperti di Thailand dan Korea Selatan. Nilai tukar mata uang lokal jatuh terhadap dollar 

Amerika Serikat. Hal ini  kemudian melanda Indonesia juga.

Cuplikan di atas menjelaskan ….

A. penyebab runtuhnya kekuasaan Orde Baru

B. akibat dari globalisasi ekonomi

C. rangkaian sejarah reformasi di Indonesia

D. kebobrokan sistem politik yang terjadi di berbagai belahan di dunia

E. krisis moneter sebagai penyebab bangkrutnya banyak negara di dunia

(Cuplikan di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 16‑17)

Belanda memusatkan kekuatan untuk merebut Bonjol. Benteng Bonjol dike pung rapat. Pasukan 

Bonjol masih bertahan sampai tahun 1837. Pada akhirnya benteng Bonjol jatuh setelah pasukan 

Belanda berhasil mene robos benteng. Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan dibuang ke Cianjur. 

Kemudian dipindah kan ke Minahasa dan meninggal di sana sebagai tawanan.

16. Kata-kata yang penulisannya tidak sesuai dengan ejaan adalah .…

A. Bonjol D. benteng Bonjol

B. Imam Bonjol E. Pasukan Bonjol

C. Tuanku Imam Bonjol

-- 240

17. Kalimat yang memakai  konjungsi temporal adalah kalimat ….

A. pertama D. keempat    

B. kedua E. kelima    

C. ketiga

(Cuplikan berikut dipakai  untuk menjawab soal nomor 18‑19)

Kaum adat kemudian bergabung dengan kaum padri,(1) di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol. 

(2) Penyerbuan dimulai pada tahun 1821 terhadap pos-pos (3) pertahanan Belanda di Semawang, 

Sulit Air, (4) Sipinang, (5) dan tempat-tempat lainnya. 

18. Penggunaan tanda baca yang tidak tepat ditandai dengan nomor ….

A. (1) D. (4) 

B. (2) E. (5) 

C. (3)  

19. Kata dengan dalam cuplikan di atas merupakan contoh kata depan yang bermakna ….

A. cara D. proses    

B. alat E. kegiatan    

C. penyerta

20. Hampir sepanjang karirnya, Samaun aktif memperjuangkan pengembangan bidang 

mikroelektronika dan mendorong pembangunan Bandung Silicon Valley atau Kota Chip. 

saat  itu, pada tahun 1991, Samaun aktif dalam persiapan pembangunan industri komponen 

semikonduktor di Bandung. Laboratorium dan industri itu rencananya akan menempati areal 

sekitar 20 hektar, mencakup berbagai kegiatan, mulai dari desain sampai pengemasannya. 

Untuk keperluan itu, telah dipersiapkan juga tenaga ahli yang akan mengembangkan industri 

ini . Namun cita-citanya itu belum terwujud hingga dia meninggal dunia.

Cuplikan teks di atas dapat diwakili dengan sebuah kalimat, yakni ….

A. cita-cita Samaun belum terwujud

B. kepakaran Samaun di bidang teknologi

C. bidang kemajuan teknologi menjadi bidang perhatian Samaun

D. Samaun aktif di dalam memperjuangkan pembangunan industri

E. hampir sepanjang karirnya, Samaun aktif memperjuangkan pengem bangan bidang 

teknologi

Berita 241

A Pengertian

Amatilah teks berikut dengan baik.

Dari pantauan Kompas.com di Pelabuhan Manado, terlihat tiga kapal yang akan 

diberangkatkan sore tadi dipenuhi penumpang hingga ke buritan kapal.

Salah seorang calon penumpang yang akan berlayar ke Tahuna, Pengki (46), membatalkan 

rencana keberangkatannya karena melihat penumpang yang sangat banyak. “Sudah tidak dapat 

tempat tidur, terlalu sesak di dalam,” ujar Kasman.

Akan tetapi, ratusan penumpang lainnya yang tidak membeli tiket secara resmi di loket 

penjualan tiket tetap berangkat. Menurut mereka, tanpa tiket pun bisa berangkat. “Bisa dibayar 

di atas kapal saat  kapal sudah jalan,” jelas seorang calon penumpang yang enggan disebutkan 

namanya.

Calon penumpang yang tidak memiliki tiket dengan leluasa bisa naik ke atas kapal. Tidak 

ada pemeriksaan apa pun saat  calon penumpang menaiki tangga kapal. Pemeriksaan tiket 

hanya dilakukan saat  kapal sudah berlayar.

Demikian pula di pintu masuk pelabuhan tidak ada pemeriksaan tiket sama sekali sehingga 

siapa pun bisa leluasa masuk dan naik ke kapal serta ikut berlayar. Ironisnya, saat  sejumlah 

wartawan ingin mengonfirmasi situasi ini ke pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Manado, 

sebagai regulator yang mengatur laik tidaknya keberangkatan kapal, sejumlah staf Adpel 

Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang. “Kepala kantor sudah pulang 

dari tadi,” ujar seorang pegawainya.

saat  ditanya nomor telepon Kepala Adpel, semua staf yang berada saat itu mengatakan 

tidak mengetahui nomor telepon pimpinannya. Ketidakhadiran Kepala Adpel Manado di saat 

kapal akan berlayar dipertanyakan oleh wartawan yang meliput sore tadi. “Bagaimana bisa 

kapal diizinkan berlayar jika kepala syahbandar tidak berada di tempat?” tanya John Laoh, 

salah satu wartawan cetak di Manado.

Data soal jumlah kapal yang berangkat dan peningkatan penumpang pun hanya diperoleh 

dari Kapolsek Wilayah Pelabuhan Manado, Ipda Ferry Atotoy, yang berada di dermaga. 

Menurut Kapolsek, saat ini terjadi peningkatan penumpang sekitar 50 persen dibanding 

dengan hari biasa. “Puncaknya mungkin akan terjadi pada hari Jumat, kami prediksi akan 

meningkat sekitar 80 persen,” kata Atotoy. Jumlah keberangkatan kapal menurut Kapolsek saat 

ini disediakan dua kapal untuk masing-masing rute. “Seluruhnya ada 16 kapal yang siap untuk 

mengangkut arus mudik,” tambah Atotoy.

Sumber: Kompas

XII Berita

-- 242

Teks ini  dapat dikategorikan sebagai suatu berita. Adapun yang dimaksud dengan berita 

menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kabar, informasi (terutama yang resmi), atau laporan 

pers. Teks ini  menyampaikan kabar atau informasi, yakni tentang meningkatnya arus mudik 

menjelang Natal dan tahun baru. Karena disusun oleh awak pers (wartawan), teks ini  layak 

apabila dikategorikan ke dalam laporan pers.

B Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Berita

1.  Fungsi Teks Berita

Perhatikan kembali berita tentang peningkatan arus mudik menjelang Natal dan Tahun 

Baru dari Manado. Setelah membaca berita ini , tentunya ada  sejumlah manfaat 

yang dapat diperoleh pembaca.

a. Bagi masyarakat umum, dengan berita ini , mereka menjadi tahu tentang kepadatan 

arus penumpang antarpulau dari Manado ke Nusa Utara. Dengan demikian, apabila 

seseorang berkepentingan menuju daerah itu harus lebih berhati-hati agar tidak 

terlantar.

b. Bagi pihak pengelola lalu lintas (pejabat terkait), diharapkan bisa lebih meningkatkan 

pelayanan sehingga permasalahan yang terjadi bisa segera teratasi.

Manfaat-manfaat seperti itulah yang dapat kita peroleh, sebagai arti penting atau fungsi, 

dari suatu teks jenis berita. Manfaat-manfaat itu pula yang dapat diartikan sebagai hasil 

pemaknaan terhadap suatu berita. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti memaknai adalah 

‘memberi makna’, sedangkan makna itu sendiri adalah ‘arti’ atau ‘maksud perkataan’.

Perhatikan pula teks berita berikut.

Setelah Disemai Garam, Hujan Turun di Pekanbaru

Siang ini hujan turun di Pekanbaru, Riau setelah dua bulan kering dan disertai 

kabut asap akibat kebakaran hutan. Hujan ini turun berkat garam yang ditabur di langit 

Pekanbaru.

Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung.Tak lama 

kemudian, hujan yang diharapkan semua masyarakat akhirnya pun turun. Hujan yang turun 

di siang bolong ini memang tidak terlalu deras. Akan tetapi, hujan ini bisa mengurangi 

pekatnya asap yang menyelimuti langit Pekanbaru.

“Alhamdulillah...Pekanbaru hujan setelah disemai NaCl dengan pesawat Cassa dan 

Hercules C-130. Semoga bencana asap ini bisa segera diatasi,” kata Kepala Pusat Data 

Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkat.

Warga Pekanbaru pun menyambut hujan ini dengan bahagia. Ada kelegaan bagi 

mereka setelah sekian lama diselimuti kabut asap.

“Alhamdulilah, walau hujannya tak lebat, tapi bisa membuat lega sedikit napas ini. 

Kita berharap, kabut asap ini segera berakhir, kasihan anak-anak banyak yang sakit,” kata 

salah seorang warga Shanan Rizki kepada detik.com.

Sebagaimana diketahui, Satgas Tanggap Darurat dalam sepekan ini telah melakukan 

hujan buatan dengan menyemai garam di langit Riau dengan harapan bisa memadamkan 

kobaran api di hutan dan lahan di Riau. Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10 

ribu hektar hutan dan lahan di Riau. 

Sumber: detik.com

Berita 243

Arti penting teks berita di atas setelah kita membacanya adalah sebagai berikut.

a. Tidak membakar hutan secara sembarangan karena perbuatan itu merusak lingkungan 

dan menyengsarakan banyak orang.

b. Mengetahui manfaat garam (NaCl) dalam membuat hujan buatan sehingga efektif di 

dalam mengatasi kabut asap.

c. Menyadari besarnya manfaat hujan, selain menyuburkan tanah dan tanaman, juga dalam 

mengatasi bencana kabut asap.

2. Struktur Teks Berita

berdasar  struktur atau susunannya, teks yang berupa berita dapat kita kelompokkan ke 

dalam dua bagian, yakni berupa informasi yang penting dan informasi yang tidak penting.

a. Informasi penting disebut juga pokok‑pokok informasi. Dalam ilmu jurnalistik atau ilmu 

persuratkabaran, pokok-pokok informasi terangkum dalam rumus 5W + 1 H. Dalam 

bahasa Indonesia, pokok-pokok informasi itu dapat pula disingkat dengan ADIKSIMBA 

(Apa, DI mana, Kapan, SIapa, Mengapa, BAgaimana).

1) Apa (what) peristiwanya?

2) Siapa (who) yang mengalami peristiwa itu?

3) Di mana (where) terjadinya peristiwa itu?

4) Kapan (when) terjadinya peristiwa itu?

5) Mengapa (why) peristiwa itu terjadi?

6) Bagaimana (how) proses peristiwa itu terjadi?

Keenam pertanyaan itu lazim ditempatkan di bagian awal pemberitaan yang 

kemudian sering disebut sebagai pokok-pokok informasi atau kepala berita (lead).

Kata Tanya  

untuk Pokok-

pokok Berita

SiapaBagaimana

Di manaMengapa

Kapan

Apa

-- 244

b. Informasi yang kurang penting yang lazim disebut pula uraian atau ekor berita. Bagian 

ini berada setelah kepala atau tubuh berita.

Dengan struktur penyajian yang semacam itulah, susunan informasi di dalam suatu 

pemberitaan  tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok 

dan semakin ke bawah berita itu merupakan perincian-perinciannya  yang sifatnya 

cenderung tidak penting.

 

Kepala berita

(lead)

Tubuh berita

Ekor  

berita

  Struktur Berita

Dengan struktur penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan suatu informasi 

semakin ke bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi yang paling penting terletak 

pada bagian atas. Oleh karena itu, jika kita tidak cukup waktu untuk mendengarkan 

keseluruhan informasi, dengan hanya memerhatikan bagian awalnya, kita telah cukup 

mendapatkan informasi pokok yang merangkum keseluruhan isi berita.

Perhatikan teks lainnya di bawah ini.

Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan 

Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.

Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan 

melintas bagi truk nonsembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November.

Larangan itu berlaku bagi truk bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan, 

dan truk kontainer.

Penumpukan truk di Pelabuhan merak kemarin menyebabkan antrean truk sekitar 

100 meter dari pintu masuk kapal. Antrean terjadi di dermaga satu hingga dermaga 

empat, tetapi masih dalam batas normal dan belum membeludak ke luar area parkir 

pelabuhan.

Meskipun demikian, akibat penumpukan truk itu, beberapa sopir truk mengaku 

harus menunggu sekitar dua hingga empat hari untuk bisa masuk kapal.

Sumber: Kompas dengan beberapa penyesuaian

Berita 245

Teks ini  memiliki pokok-pokok sebagai berikut. 

Pertanyaan Pokok-pokok Informasi

1. Peristiwa apa? Padatnya Pelabuhan Merak.

2. Siapa yang mengalami peristiwa itu? Truk-truk pengangkut barang nonsembako.

3. Di mana peristiwa itu terjadi? Di Pelabuhan Penyeberangan Merak.

4. Kapan peristiwa itu terjadi? Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu 

(15/11).

5. Mengapa peristiwa itu terjadi? Adanya larangan melintas bagi truk 

nonsembako pada 21-25 November.

6. Bagaimana proses peristiwa itu 

terjadi?

Menyebabkan antrean truk di pintu 

masuk kapal.

c. Kaidah Teks Berita

Di samping memiliki struktur tersendiri, berita dibentuk oleh kaidah-kaidah seperti 

berikut.

Informasi yang disajikan bersifat aktual dan terbuka untuk umum. Misalnya, teks 

tentang meningkatnya arus mudik menjelang Natal dan tahun baru. Sebagai suatu berita, 

teks itu diturunkan saat perayaan Hari Natal dan tahun baru. Apabila diturunkan beberapa 

waktu setelahnya, teks itu tidak lagi disebut berita, melainkan hanya bacaan biasa.

Bahasa yang dipakai  bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman 

banyak kalangan karena bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa 

yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.

Aspek kebahasaan lainnya yang menjadi karakteristik teks berita adalah sebagai 

berikut.

1) Adanya penggunaan kalimat langsung sebagai varian dari kalimat tidak langsungnya. 

Hal itu terkait dengan pengutipan pernyataan-pernyataan yang dipakai  oleh 

narasumber berita.

Contoh:

Kalimat Tidak Langsung Kalimat Langsung

a) Sejumlah staf Adpel Manado 

mengatakan bahwa Kepala 

Adpel Manado sudah pulang. 

b) saat  ditanya nomor 

telepon Kepala Adpel, semua 

staf yang berada saat itu 

mengatakan tidak mengetahui 

nomor telepon pimpinannya.

c) Menurut Kapolsek, saat 

ini terjadi peningkatan 

penumpang sekitar 50 persen 

dibanding dengan hari biasa. 

a) “Kepala kantor sudah pulang dari tadi,” 

ujar seorang pegawainya.

b) “Bagaimana bisa kapal diizinkan 

berlayar jika kepala syahbandar tidak 

berada di tempat?” tanya John Laoh, 

salah satu wartawan cetak di Manado.

c) “Puncaknya mungkin akan terjadi 

pada hari Jumat, kami prediksi akan 

meningkat sekitar 80 persen,” kata 

Atotoy. Jumlah keberangkatan kapal 

menurut Kapolsek saat ini disediakan 

dua kapal untuk masing-masing rute.

d) “Seluruhnya ada 16 kapal yang siap 

untuk mengangkut arus mudik,” 

tambah Atotoy.

-- 246

2) Adanya penggunaan konjungsi bahwa yang berfungsi sebagai penerang kata yang 

diikutinya. Hal itu terkait dengan pengubahan bentuk kalimat langsung menjadi 

kalimat tidak langsung.

Contoh:

a) Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah 

pulang.

b) Aryanna mengatakan bahwa ibunya tengah dalam keadaan pingsan dan tidak 

ada satu pun orang di rumah yang bisa membawa ke rumah sakit. 

c) Data di BNPN menyebutkan bahwa lebih dari 10 ribu hektar hutan dan lahan di 

Riau.

3) Banyaknya penggunaan kata kerja mental, seperti mengatakan, menyebutkan, 

menjelaskan, menanyakan, memi kirkan, mengutarakan, membantah, mengkritik, 

menolak, berkelit.

Contoh:

a) Sejumlah staf Adpel Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah 

pulang.

b) Warga Pekanbaru pun menyambut hujan ini dengan bahagia. Ada kelegaan bagi 

mereka setelah sekian lama diselimuti kabut asap.

c) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan status Gunung 

Slamet meningkat ke level waspada. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai 

aktivitas gunung ini .

d) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, 

menyatakan ada peningkatan kegempaan dari aktivitas Gunung Slamet yang 

berada di lima Kabupaten, yaitu Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan 

Purbalingga.

4) Adanya penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat sebagai konsekuensi dari 

perlunya kelengkapan suatu berita yang mencakup unsur kapan (when) dan di mana 

(where).

Contoh:

a) Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung.

b) “Semuanya di Prov. Jawa Tengah,” jelasnya, kepada Republika, Selasa dini hari 

(11/3).

c) Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini 

(Ahad, 16/3).

d) Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan 

Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan 

pokok.

e) Peningkatan arus mudik menjelang Natal dan Tahun Baru dari Manado ke 

pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah, 

yakni Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Talaud, terlihat 

mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu (19/12/2012) sore.

5) Adanya penggunaan konjungsi yang bermakna kronologis (temporal) atau 

penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, akhirnya. Hal ini terkait 

dengan pola penya jian berita yang umumnya mengikuti pola kronologis (urutan 

waktu).

Berita 247

Contoh:

a) Sekitar pukul 12.45 WIB, Sabtu (15/3/2014), langit Riau tampak mendung. Tak 

lama kemudian, hujan yang diharapkan semua masyarakat akhirnya pun turun. 

Hujan yang turun di siang bolong ini memang tidak terlalu deras.

b) “Itu lokasinya masuk perkampungan, jadi masuk Jalan Fatmawati Raya, 

kemudian masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian,” kata petugas 

Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dendi.

c) Siang ini hujan turun di Pekanbaru, Riau setelah dua bulan kering dan disertai 

kabut asap akibat kebakaran hutan. Hujan ini turun berkat garam yang ditabur 

di langit Pekanbaru.

d) Peningkatan kegempaan sudah berlangsung sejak 2 Maret 2014 hingga 

sekarang. 

e) Sejarah letusan Gunung Slamet berlangsung sejak abad 19. Awalnya sering 

mengalami erupsi dalam skala kecil.

C Perbandingan Teks Berita

1. Teks Berita dengan Teks Berita Lainnya 

Perhatikan teks tentang “peningkatan arus mudik menjelang Natal dan Tahun Baru” 

(Teks I) dengan teks tentang “padatnya truk-truk menjelang Lebaran” (Teks II). Kedua teks 

itu memiliki beberapa persamaan di samping perbedaan-perbedaannya, bukan?

a.  Persamaan

berdasar  fungsi atau kepentingannya, kedua teks itu sama-sama  memberitakan 

keadaan lalu lintas menjelang hari raya. Seperti halnya struktur berita pada umumnya, 

teks berita didahului oleh informasi yang penting menuju bagian informasi yang kurang 

penting. Kedua teks ini  juga menginformasikan suatu permasalahan yang terjadi 

seputar perayaan hari besar keagamaan.

berdasar  kaidah kebahasaannya, kedua teks itu memiliki beberapa persamaan 

sebagai berikut.

1) Penggunaan keterangan tempat dan waktu.

a) Peningkatan arus mudik menjelang Natal dan Tahun Baru dari Manado ke 

pulau-pulau yang berada di wilayah Nusa Utara yang melingkupi tiga daerah, 

yakni Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe dan Kabupaten Talaud, terlihat 

mengalami lonjakan cukup tinggi, Rabu (19/12/2012) sore.

b) Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan 

Merak mulai dipadati truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan 

pokok.

2) Penggunaan konjungsi pertentangan.

a) Meskipun demikian, akibat penumpukan truk itu, beberapa sopir truk mengaku 

harus menunggu sekitar dua hingga empat hari untuk bisa masuk kapal.

b) Akan tetapi, ratusan penumpang lainnya yang tidak membeli tiket secara resmi 

di loket penjualan tiket tetap berangkat.

-- 248

3) Sama-sama disusun dengan pola hubungan sebab akibat. Hal itu tampak dari 

beberapa kalimatnya yang memakai  konjungsi kausalitas.

a) Demikian pula di pintu masuk pelabuhan tidak ada pemeriksaan tiket sama sekali 

sehingga siapa pun bisa leluasa masuk dan naik ke kapal serta ikut berlayar.

b) Antrean terjadi di dermaga satu hingga dermaga empat, tetapi masih dalam 

batas normal dan belum membeludak ke luar area parkir pelabuhan.

c) Meskipun demikian, akibat penumpukan truk itu, beberapa sopir truk mengaku 

harus menunggu sekitar dua hingga empat hari untuk bisa masuk kapal.

b.  Perbedaan

Adapun berbedaan kedua teks ini  tampak pada hal-hal berikut.

Teks I Teks II

a. Objek pemberitaan berupa kondisi arus 

mudik di suatu pelabuhan menjelang 

Natal dan tahun baru.

a. Objek pemberitaan berupa kondisi 

angkutan di pelabuhan menjelang 

perayaan Lebaran.

b. Diawali dengan penyajian unsur “apa”. b. Diawali dengan penyajian unsur 

“kapan”.

c. Pengembangannya bermuara pada 

faktor penyebab terjadinya peristiwa.

c. Pengembangannya bermuara pada 

faktor akibat terjadinya peristiwa.

Selain, itu perbedaan pada keduanya tampak pada penggunaan kalimat langsung 

dan tak langsung. Dalam Teks I ada  penggunaan kalimat tak langsung. Sementara 

itu, Teks II sama sekali tidak memakai nya.

Perhatikan pula kedua teks berita di bawah ini.

Teks I

Pukul 02.05 WIB kemarin, sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) dibakar. Pelakunya 

tidak dikenali. Akibat aksi ini , gerai ATM meledak hingga terpental sejauh 10 

meter.

Teks II

Seorang laki-laki nekat membakar sebuah anjungan tunai mandiri (ATM). Kejadian 

itu tepat pukul 02.00 WIB dini hari. Akibatnya gerai ATM meledak, namun tidak ada 

korban jiwa.

Berikut analisis persamaan dan perbedaan kedua teks di atas.

a. Persamaan kedua teks berita itu ada  informasi tentang objek yang dibakar, 

yakni ATM. 

No. Unsur Berita 1 Berita 2

1. Waktu kejadian Pukul 02.05 

kemarin

02.00 dini hari

2. Gambaran proses kejadian - Seorang laki-laki 

membakar ATM

3. Korban peristiwa - Tidak ada korban

4. Objek peristiwa (yang terbakar) Gerai ATM Gerai ATM

Berita 249

b. Perbedaannya ada  pada awal pemberitaannya. Teks I diawali dengan unsur 

kapan, sedangkan teks II diawali dengan unsur siapa.

Susunan Unsur-unsur Berita

Berita 1 Berita 2

Uraian Awal Unsur Uraian Awal Unsur

Pukul 02.05 WIB 

kemarin ....

Kapan (terjadinya 

peristiwa itu)?

Seorang laki-laki 

nekat ....

Siapa (yang meng-

alami peristiwa itu)?

Bagaimana halnya dengan persamaan dan perbedaan yang ada pada kedua teks 

berita di bawah ini?

Teks I

Gempa 5,4 SR Terjang Maluku

Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini 

(Ahad, 16/3). Lokasi gempa berada pada posisi 7.70 LS,126.02 BT atau 43 kilometer 

barta laut Maluku Barat Daya.

berdasar  rilis yang diterima ROL, gempa tidak berpotensi tsunami dan tidak 

berpotensi merusak dengan cepat. Saat ini masyarakat masih beraktivitas dengan 

normal.

“Harap terus waspada dengan gempa karena gempa mendadak, tidak ada tanda-

tanda karena bersifat quick on set dan merusak,” ujar Kepala Humas Badan Nasional 

Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho (Republika, 16 Maret 

2014).

Teks II

Gempa 5,4 SR Guncang Barat Laut Maluku

Gempa mengguncang kawasan Indonesia timur. Guncangan berkekuatan 5,4 SR 

menggoyang sebelah barat laut Maluku Barat Daya.

“Terjadi pukul 08.00 WIB,” ujar Kepala Humas dan Informasi BNPB Sutopo 

Purwo dalam keterangannya, Minggu (16/4/2014).

Gempa terjadi di kedalaman yang cukup dalam: 416 Km di bawah rata-rata 

permukaan laut. Gempa ini dipastikan tidak memicu terjadinya gelombang tsunami.

“Gempa dirasakan lemah oleh masyarakat dengan skala I - II MMI,” ujar Sutopo.

Sutopo mengatakan, warga masyarakat tetap beraktivitas normal seperti biasanya.

Namun dia tetap mengimbau kepada masyarakat luas agar senantiasa berhati-hati, 

karena gempa bisa terjadi kapan saja.

“Masyarakat tetap menjalankan aktivitas normal. Harap terus waspada dengan 

gempa karena gempa mendadak, tidak ada tanda-tanda karena bersifat quick on set 

dan merusak,” ujar Sutopo (detikcom, 16 Maret 2014)

2. Perbandingan Berita dengan Teks Sejarah

Teks berita dan teks sejarah sama-sama tergolong ke dalam genre faktual, yakni teks 

yang mengutamakan kebenaran fakta. Hanya saja teks berita menyajikan fakta-fakta aktual, 

-- 250

terbaru, dan terpopuler, teks sejarah menyajikan fakta-fakta masa lampau. Kedua teks itu pun 

pada umumnya disusun dengan pola kronologis ataupun hubungan sebab akibat.

a. Pola kronologis ditandai oleh penggunaan konjungsi yang bermakna urutan waktu, 

seperti kemudian, lalu, serta, mulanya, akhirnya.

b. Pola sebab akibat atau kausalitas ditanda oleh penggunaan konjungsi kausalitas, seperti 

karena, sebab, sebab itu, sehingga.

Teks sejarah tergolong ke dalam jenis teks faktual recount. Isinya menceritakan kembali 

kejadian lampau dengan susunan yang terdiri atas setting (orientasi) atau latar belakang 

peristiwa, kejadian penting, dan komentar ataupun kesimpulan.

Sementara itu, berita disusun dengan pola ADIKSIMBA (5W + 1H) dengan bentuk 

piramida terbalik, yakni dari sajian informasi penting ke kurang penting, tanpa perlu adanya 

komentar ataupun kesimpulan.

D Menganalisis Teks Berita

Perhatikanlah teks berikut.

Berita itu menyampaikan informasi tentang padatnya Pelabuhan Merak oleh truk-truk 

pengangkut barang nonsembako pada sepuluh hari Menjelang Lebaran, Sabtu (15/11). 

Berita itu terdiri atas empat paragraf dan dibangun oleh unsur-unsur ADIKSIMBA secara 

lengkap. Penyajiannya diawali dengan jawaban atas pertanyaan kapan dan diakhiri dengan 

jawaban atas pertanyaan bagaimana. Berita itu menurut saya disusun dari bagian yang penting 

menuju kepada bagian yang kurang penting.

Berita ini  dipublikasikan pada hari Minggu, sedangkan peristiwa nya itu sendiri 

terjadi pada hari sebelumnya, Sabtu tanggal 15 November.

Teks itu merupakan hasil analisis terhadap suatu berita. Sebagaimana yang telah Anda pahami 

dari pelajaran-pelajaran sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan analisis menurut Kamus Besar 

Bahasa Indonesia adalah penguraian suatu teks atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian 

itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman 

arti semua keseluruhan. Dengan demikian, untuk sampai pada pernyataan-pernyaaan seperti itu, 

kita perlu menguraikan suatu teks berita berdasar  bagian-bagiannya. Dalam hal ini bagian-

bagian berita meliputi unsur 5W + 1H atau ADIKSIMBA (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, 

bagaimana). Mungkin pula kita menjelaskannya berdasar  jumlah paragraf ataupun berdasar  

waktu pemberitaannya.

Berangkat dari hasil analisis itulah kita dapat merumuskan kesimpulan tentang isi dan bentuk 

suatu berita. Adapun yang dimaksud dengan kesimpulan adalah kata-kata akhir dari suatu uraian. 

Di dalam suatu kesimpulan juga harus memuat pokok-pokok berita, namun dalam rumusan yang 

lebih ringkas. Dengan demikian, kesimpulan tentang isi suatu berita juga harus memanfaatkan 

hasil analisis kita sebelumnya terhadap pokok-pokok berita dengan berpatokan pada rumus 

ADIKSIMBA.

Berita 251

Apa

Siapa, di mana, 

kapan

Mengapa, 

bagaimana

Kesimpulan 

tentang suatu 

informasi

Unsur-unsur analisis dan proses penarikan kesimpulan suatu berita

Perhatikan contoh analisis berikut.

Aspek Contoh

1. Isi berita a. Isi berita yang saya baca tadi sangat jelas, bahkan lebih lengkap 

daripada berita yang saya baca sebelumnya. Penerapan tentang 

proses kejadiannya juga lebih terperinci. 

b. Berita yang saya dengarkan tadi diragukan kebenarannya karena ada 

bagian informasi yang bertolak belakang dengan berita sebelumnya. 

Pada berita ini  dinyatakan bahwa ada dua korban yang 

meninggal, sedangkan pada berita yang lain tiga orang meninggal. 

2. Bahasa Berita a. Bahasa dalam berita itu berbelit-belit. Sebagai contoh, dikatakan 

dalam berita ini  bahwa hanya dua orang anggota dewan yang 

tidak sempat hadir ke dalam rapat itu karena terganggu kesehatannya. 

Mengapa tidak dikatakan dengan kalimat yang lebih ringkas, “dua 

orang anggota dewan tidak hadir dalam rapat itu karena sakit”.

b. Bahasa yang dipakai  pembawa acara itu terlalu berbunga-

bunga. Misalnya, dia memakai  kalimat “Para korban bencana 

senantiasa melanda mereka. Sunggh-sungguh luar biasa dampaknya. 

Apalah daya itulah ketidakberdayaan manusia, yang lemah dan papa.” 

Dengan kalimat seperti itu, kesannya ia sedang berdeklamasi puisi dan 

bukannya menyampaikan berita.

Penilaian (1) berkenaan dengan isi berita dan penilaian (2) berkenaan dengan bahasanya.  

Suatu penilaian bisa dinyatakan dengan angka, misalnya 1-4 atau 1 -10, atau 1 – 1000. Penilaian 

itu bisa pula dinyatakan dengan kata-kata, misalnya, sangat bagus, bagus, cukup, kurang; yang 

kemudian diwakili oleh huruf A, B, C, dan D. Terlepas dari bentuk penilaiannya, suatu penilaian 

sebaiknya disertai dengan penjelasan dan alasan-alasan yang logis. 

-- 252

Aspek-aspek 

Tanggapan 

terhadap Berita

Kebenaran Kelengkapan Penggunaan kalimat Pilihan Kata

Ejaan/Tanda 

Baca

Isi Berita Bahasa Berita

E Menulis Teks Berita

Menulis berita tidak sama dengan menulis cerpen, novel, ataupun jenis teks cerita fiksi lainnya. 

Seperti halnya untuk menulis teks sejarah (factual recount), menulis berita harus berdasar  suatu 

peristiwa yang benar-benar terjadi dan bersifat aktual. Oleh karena itu, sebelum menuliskannya 

kita harus mendapatkan sumber beritanya, yakni berupa peristiwa. Akan lebih baik apabila kita 

mengamati langsung peristiwa itu dan mewawancari orang yang terkait di dalamnya. Dengan 

demikian, berita yang dapat kita tuliskan lebih lengkap, jelas, dan bisa dipertanggungjawabkan.

1. Lengkap karena berita yang baik harus mengandung jawaban atas pertanyaan apa, siapa, di 

mana, kapan, mengapa, dan bagaimana.

2. Jelas karena berita itu yang baik harus menjelaskan fakta secara terperinci.

3. Bisa dipertanggungjawabkan karena berita yang baik isinya mengungkapkan fakta-fakta 

yang benar, sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Adapun langkah-langkah penulisan berita adalah sebagai berikut.

1. Menentukan sumber berita, yakni berupa peristiwa yang menarik dan menyangkut kepentingan 

banyak orang.

2. Mendatangi sumber berita, yakni dengan mengamati langsung dan mewawancarai orang-

orang yang berhubungan dengan peristiwa itu.

3. Mencatat fakta-fakta dari hasil pengamatan ataupun wawancara dengan mengacu pada 

kerangka pola ADIKSIMBA.

Pertanyaan Jawaban

a.   apa

b.   siapa

c.   kapan

d.   di mana

e.   mengapa

f.   bagaimana

Berita 253

4. Mengembangkan catatan itu menjadi sebuah teks berita yang utuh, yang disajikan mulai dari 

bagian yang penting ke kurang penting. Hal ini sesuai dengan prinsip penyajian berita yang 

menganut pola piramida terbalik.

Judul

Kepala berita

Badan berita

Ekor berita

5. Melakukan penyuntingan sebagai langkah terakhir, perhatikanlah penggunaan konjungsi, 

kata depan, penggunaan kalimat langsung dan tak langsung, sebagai penanda utama dari teks 

berita, baik itu hal ketepatan makna ataupun ejaannya.

a. Apabila berita itu disusun dengan pola kronologis, kita dapat mengoptimal kan penggunaan 

kata kemudian, lalu, akhirnya, dan sejenisnya.

b. Apabila berita itu disusun dengan pola kausalitas, kita bisa mengoptimalkan penggunaan 

kata sehingga, akibatnya, sebabnya, oleh karena itu, oleh sebab itu, dan sejenisnya.

Perhatikan ketepatan dan keefektifan konjungsi-konjungsi ini , jangan sampai 

berlebihan ataupun salah dalam penempatannya.

Berikut contohnya.

Efektif Berlebihan

a. Sebelum peristiwa itu terjadi, Pak 

Eri bertemu dengan Pak Anwar di 

perempatan jalan raya.

a. Sebelum peristiwa itu terjadi, Pak Eri 

beberapa waktu kemudian bertemu dengan 

Pak Anwar di perempatan jalan raya.

b. Karena tidak bisa berangkat, Winda 

mengabari gurunya di sekolah.

b. Karena tidak bisa berangkat, maka Winda 

mengabari gurunya di sekolah.

c. Oleh karena tidak membayar pajak, 

mereka mendapat sanksi dari 

pemerintah daerah setempat.

c. Oleh karena tidak membayar pajak, 

sehingga mereka mendapat sanksi dari 

pemerintah  setempat.

d. Kemudian mereka menolong para 

korban dengan hati-hati. Segera 

pula mereka menghubungi aparat 

kepolisian.

d. Kemudian mereka menolong para korban 

dengan hati-hati. Kemudian segera pula 

mereka menghubungi aparat kepolisian.

e. Lalu keluarga itu berkemas-kemas 

dan meninggalkan desanya untuk 

menghindari peristiwa yang tidak 

mereka inginkan itu kembali terjadi. 

e. Lalu keluarga itu berkemas-kemas dan 

meninggalkan desanya untuk kemudian 

menghindari peristiwa yang tidak mereka 

inginkan itu kembali terjadi.

-- 254

Soal-soal Latihan

Pilihlah jawaban yang paling benar!

(Cuplikan informasi berikut dipakai  untuk menjawab soal nomor 1‑3)

Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati 

truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.

Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi 

truk nonsembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November.Larangan itu berlaku bagi truk 

bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer.

1. Cuplikan berita di atas dikategorikan ke dalam .…

A. judul berita 

B. kepala berita 

C. tubuh berita

D. bagian berita

E. ekor berita

2. Pertanyaan yang tidak sesuai dengan cuplikan berita di atas adalah ….

A. Siapa  yang mengalami peristiwa itu?

B. Di mana  terjadinya peristiwa itu?

C. Kapan terjadinya peristiwa itu?

D. Mengapa  peristiwa itu terjadi?

E. Bagaimana proses peristiwanya

3. Kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik berita dalam cuplikan di atas adalah ….

A. penggunaan konjungsi temporal

B. penggunaan konjungsi kausalitas

C. penggunaan konjungsi kronologis

D. penggunaan kalimat tidak langsung 

E. penggunaan keterangan waktu dan tempat

(Cuplikan di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 4‑5)

(1) Demikian pula di pintu masuk pelabuhan tidak ada pemeriksaan tiket sama sekali sehingga 

siapa pun bisa leluasa masuk dan naik ke kapal serta ikut berlayar. (2) Ironisnya, saat  sejumlah 

wartawan ingin mengonfirmasi situasi ini ke pihak Administrator Pelabuhan (Adpel) Manado, 

(3) sebagai regulator yang mengatur laik tidaknya keberangakatan kapal, (4) sejumlah staf Adpel 

Manado mengatakan bahwa Kepala Adpel Manado sudah pulang. (5)”Kepala kantor sudah pulang 

dari tadi,” ujar seorang pegawainya.

4.  Bagian kalimat yang memakai  konjungsi kausalitas ditandai dengan nomor ….

A. (1) D. (4)

B. (2) E. (5)

C. (3) 

Berita 255

5. Konjungsi yang menyatakan hubungan penjelasan ditandai dengan nomor ….

A. (1) D. (4)

B. (2) E. (5)

C. (3) 

(Cuplikan di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 6‑7)

Teks I

Pukul 02.05 WIB kemarin, sebuah anjungan tunai mandiri (ATM) dibakar. Pelakunya tidak 

dikenali.Akibat aksi ini , gerai ATM meledak hingga terpental sejauh 10 meter.

Teks II

Seorang laki-laki nekat membakar anjungan tunai mandiri (ATM).Kejadian itu tepat pukul 02.00 

WIB dini hari. Akibatnya gerai ATM meledak, namun tidak ada korban jiwa

6. Persamaan isi kedua kutipan berita ini  ada  pada ….

A. waktu kejadian 

B. proses kejadian

C. objek yang dibakar

D. gambaran terjadinya ledakan

E. korban peristiwa ini 

7. Perbedaan struktur kedua teks ini  adalah ….

A. teks I diawali dengan unsur kapan, teks II diawali dengan unsur siapa

B. teks I diawali dengan unsur siapa, teks II diawali dengan unsur apa

C. teks I diawali dengan unsur apa, teks II diawali dengan unsur bagaimana

D. teks I diawali dengan unsur bagaimana, teks II diawali dengan unsur mengapa

E. teks I diawali dengan unsur bagaimana, teks II diawali dengan unsur siapa

(Cuplikan informasi di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 8‑10)

PSB tahun ini dilaksanakan serentak mulai dari SD s.d. SMA. Pada hari pertama pendaftaran, 

untuk SD masih terasa sepi karena STTB TK belum dikeluarkan. Namun, jika kita mengamati 

pendaftar di sekolah-sekolah SLTP maupun SMA di kota, terlihat pendaftar begitu antusias 

khususnya orangtua yang kelihatan serius pada wajahnya. Hari-hari pertama rata-rata formulir 

terjual lebih dari lima ratus baik sekolah negeri maupun swasta favorit. Pada hari-hari berikutnya 

semakin sedikit formulir yang terjual dan semakin banyak formulir yang kembali. Pada hari 

terakhir pendaftaran terjadi ketegangan dan keadaan jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya. 

Banyak pendaftar memasukkan formulir dan tidak sedikit pendaftar mencabutnya.Wajah-wajah 

mereka terlihat harap-harap cemas, panik bahkan emosi.

8. Berita di atas menginformasikan bahwa ....

A. PSB berlangsung cukup menegangkan

B. situasi penerimaan siswa baru SD, SLTP, SMA

C. pengambil formulir di sekolah-sekolah favorit membanjir

D. penerimaan siswa baru SD s.d. SMA berlangsung serentak

E. suasana cemas, tegang, bingung mewarnai wajah para orang tua

-- 256

9. Cuplikan di atas disusun dengan pola ….

A. kronologis 

B. sebab akibat 

C. akibat sebab

D. spasial

E. piramida terbalik

10. Kalimat yang tidak memakai  keterangan waktu adalah kalimat ….

A. pertama    

B. kedua     

C. ketiga

D. keempat

E. kelima

(Cuplikan berita di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 11‑13)

Kedutaan Besar Amerika Serikat memperkenalkan secara resmi pusat kebudayaan AS di Indonesia 

yang diberi nama @america di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (1/12). Pusat kebudayaan 

yang bertempat di pusat perbelanjaan Pacific Place di bilangan Senayan, Jakarta Selatan itu, akan 

mulai dibuka untuk umum mulai Kamis ini.

11. Kalimat yang memuat pokok informasi berdasar  cuplikan berita di atas adalah ….

A. dubes Amerika berada di Jakarta.

B. pusat kebudayaan AS penting untuk masyarakat Indonesia

C. Rabu (1/12), Dubes Amerika memperkenalkan pusat kebudayaannya di Jakarta

D. Jakarta akan menjadi pusat kebudayaaan Amerika setelah dibuka oleh kedubesnya

E. Amerika memberi  penghargaan kepada pemerintah RI dengan membuka pusat 

kebudayaannya di Jakarta

12. Pernyataan yang tidak memuat pokok informasi berkenaan dengan cuplikan di atas adalah 

….

A. Kedutaan Besar Amerika Serikat memperkenalkan pusat kebudayaannya.

B. Kebudayaan AS di Indonesia lebih popular dengan nama @america di Hotel The Ritz-

Carlton.

C. Di Jakarta, pada Rabu (1/12) telah dibuka pusat kebudayaan Amerika Serikat. 

D. Pusat kebudayaan Amerika Serikat dibuka di pusat perbelanjaan Pacific Place di bilangan 

Senayan, Jakarta Selatan.

E. Pusat kebudayaan Amerika Sertikat akan mulai dibuka untuk umum mulai Kamis.

13. Kaidah kebahasaan yang dominan dalam cuplikan di atas adalah ….

A. penggunaan keterangan waktu

B. penggunaan keterangan tempat

C. penggunaan keterangan cara

D. penggunaan konjungsi penyebaban

E. penggunaan konjungsi temporal

Berita 257

(Cuplikan di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 14‑15)

Sepuluh hari menjelang Lebaran, Sabtu (15/11), Pelabuhan Penyeberangan Merak mulai dipadati 

truk-truk yang mengangkut barang nonsembilan bahan pokok.

Tingginya arus truk dalam dua hari terakhir berkaitan dengan adanya larangan melintas bagi 

truk nonsembilan bahan pokok (sembako) pada 21-25 November. Larangan itu berlaku bagi truk 

bersumbu lebih dari dua, truk gandengan, truk tempelan, dan truk kontainer.

14. Bagian awal cuplikan di atas merupakan uraian dari jawaban atas pertanyaan ….

A. Menjelaskan peristiwa apa?

B. Kapan peristiwa itu terjadi?

C. Di mana peristiwa itu terjadi?

D. Siapa yang mengalami kejadian itu?

E. Mengapa peristiwa itu terjadi?

15. Paragraf kedua cuplikan di atas lebih banyak menjawab pertanyaan ….

A. Bagaimana peristiwa itu terjadi?

B. Mengapa peristiwa itu terjadi?

C. Kapan peristiwa itu terjadi?

D. Di mana peristiwa itu terjadi?

E. Peristiwa apa yang terjadi itu?

(Cuplikan di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 16‑17)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan ... status Gunung Slamet 

meningkat ke level waspada.Masyarakat diimbau untuk mewaspadai aktivitas gunung ini .

16. Kata yang tepat untuk melengkapi cuplikan di atas adalah ….

A. yaitu D. yang

B. maka E. adalah

C. bahwa

17. Karakteristik kaidah berita yang tampak pada cuplikan ini  adalah ….

A. memakai  kalimat tidak langsung

B. memakai  kalimat langsung

C. memakai  kata depan

D. memakai  konjungsi temporal

E. memakai  konjungsi kausalitas

(Cuplikan di bawah ini dipakai  untuk menjawab soal nomor 18‑20)

Gempa dengan kekuatan 5,4 Skala Richter (SR) menerjang Maluku pagi ini (Ahad, 16/3). Lokasi 

gempa berada pada posisi 7.70 LS,126.02 BT atau 43 kilometer barat laut Maluku Barat Daya.

berdasar  rilis yang diterima ROL dari gempa tidak berpotensi tsunami dan tidak berpotensi 

merusak dengan cepat. Saat ini masyarakat masih beraktivitas dengan normal.

18. Bagian awal cuplikan berita di atas menjawab pertanyaan .…

A. apa D. kapan 

B. siapa E. mengapa

C. di mana

-- 258

19. Kalimat kedua cuplikan di atas merupakan jawaban atas pertanyaan ….

A. tentang apa D. tentang di mana

B. tentang siapa E. tentang mengapa

C. tentang kapan

20. Kalimat yang menerangkan waktu adalah kalimat ….

A. pertama D. keempat

B. kedua E. pertama dan keempat

C. ketiga

Iklan 259

A Pengertian Iklan

Perhatikan teks di bawah ini dengan baik.

M inuman teh kembang krisan terbukti 

mampu menurunkan demam dan panas dalam,

Teh kembang ABC terbuat dari bahan-bahan 

alami pilihan dan tanpa bahan pengawet. Rasanya 

nikmat dan menyejukkan tenggorokan. Diproses 

secara higienis sehingga produk yang dihasilkan 

bermutu tinggi. Terjaga kemurnian rasa dan 

khasiatnya sehingga baik untuk seluruh keluarga.

Temukan kesejukan dan kenikmatan rasa teh 

krisan alami pada Teh Kembang ABG

XIII Iklan

-- 260

Teks ini  lazim disebut dengan iklan, yakni jenis teks yang mengomunikasikan suatu 

pesan, gagasan, ataupun pikiran kepada orang lain dan cenderung bersifat persuatif. Iklan juga 

dapat diartikan sebagai pemberitahuan melalui media massa kepada khalayak mengenai suatu 

barang atau jasa. Dalam bahasa Inggris, iklan dikenal dengan advertising yang berasal dari bahasa 

latin ad‑vere yang berarti menyampaikan pikiran dan gagasan kepada orang lain. Di Perancis, 

iklan diistilahkan dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. 

Sementara itu, dalam bahasa Arab disebutnya i’lan yang berarti ‘pengumuman’. Istilah dalam 

bahasa Arab inilah yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia, dengan sebutan iklan.

Beberapa pandangan tentang iklan telah dituliskan oleh beberapa ahli, antara lain, sebagai 

berikut.

1.  Liiweri (1992) mendefinisikan iklan sebagai suatu proses komunikasi untuk membantu 

menjual barang, memberi layanan, serta menyampaikan gagasan atau ide-ide melalui saluran 

tertentu dalam bentuk  informasi persuasif.

2.  Kotler (1991) mendefinisikan  iklan sebagai semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi 

ide-ide, promosi produk barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu. Artinya 

dalam menyampaikan pesan ini , komunikator secara khusus melakukannya dengan cara 

membayar kepada pemilik media atau membayar orang yang mengupayakannya.

Selain itu, iklan dapat diartikan sebagai berita pesanan untuk mendorong, membujuk 

khalayak agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan sebagai 

pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasang di media massa 

seperti koran dan majalah, atau di tempat-tempat umum. Umumnya iklan disampaikan melalui 

media massa, seperti televisi, radio, dan surat kabar. 

berdasar  definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa iklan mengandung enam prinsip dasar 

sebagai berikut:

1. adanya pesan;

2. dilakukan oleh komunikator (sponsor) tertentu;

3. dilakukan dengan cara nonpersonal;

4. disampaikan untuk suatu khalayak;

5. dalam menyampaikan pesan dilakukan dengan cara membayar;

6. diharapkan adanya dampak tertentu.

Iklan tidak hanya merupakan bagian dari industri berskala besar. Dewasa ini, iklan merupakan 

sebuah metode yang dipergunakan di tengah-tengah masyarakat untuk tujuan-tujuan di bawah 

ini.

1. Bagi perusahaan bisnis komersial, untuk menjual barang dan jasa.

2. Bagi dunia perkantoran, untuk mendapatkan karyawan.

3. Bagi pemerintah, untuk menyebarkan informasi dan memberi  layanan kepada masya-

rakat.

4. Bagi orang perorangan, untuk membeli dan menjual barang-barang pribadi.

Iklan 261

Daftar fungsi iklan boleh jadi makin hari kian panjang, bertambah hari bertambah luas seiring 

dengan kemajuan teknologi komunikasi dan perkembangan masyarakat itu sendiri. Namun 

demikian, dari sekian fungsi yang ada, iklan memiliki kesamaan umum, yakni kebutuhan untuk 

mengomunikasikan suatu pesan, baik yang bersifat komersial, sosial, maupun pribadi.

B Fungsi, Struktur, dan Kaidah Teks Iklan

1. Fungsi Teks Iklan

berdasar  fungsinya, iklan termasuk kategori teks persuasif. Iklan menyampaikan 

sejumlah pemberitahuan, informasi sehingga bisa menggugah orang khalayak untuk 

bersikap atau berbuat sesuai dengan keinginan pembuat iklan. Dengan beragam informasi 

juga karakteristik khalayaknya, keberadaan iklan di tengah-tengah kehidupan kita sangatlah 

beragam. berdasar  isinya, ada iklan pemberitahuan, iklan layanan masyarakat, dan iklan 

penawaran. Klasifikasi iklan lainnya adalah sebagai berikut.

a. Iklan strategis, dipakai  untuk membangun merek ataupun citra positif suatu perusahaan. 

Hal itu dilakukan dengan mengomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian 

utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa 

pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati produk jasa dari merek ini  

serta meyakinkan bahwa merek ini dikenal oleh khalayak.

b. Iklan taktis, dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan respons 

terhadap merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberi  penawaran khusus jangka 

pendek yang memacu konsumen memberi  respons pada hari yang sama.

Banyaknya jenis iklan seolah menegaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita tidak 

akan terlepas dari iklan. Di rumah, di jalanan, di pasar, di sekolah, dan di tempat-tempat 

lainnya kita selalu menemukan iklan. Iklan berada di sekeliling kita sehingga memungkinkan 

untuk mampu menembus hampir semua celah kehidupan setiap orang.

Sebagaimana yang telah kita maklumi bahwa iklan tidak hanya bertujuan untuk 

menawarkan produk. Akan tetapi lebih dari itu, iklan turut berpengaruh dalam membentuk 

gaya hidup, kebiasaan, selera, dan jati diri seseorang dan masyarakat. Berikut tujuan atau 

fungsi iklan lainnya.

a. Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik 

dan manfaat suatu produk.

b. Fungsi transformasional, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki 

oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai 

sukses dan sebagainya.

-- 262

Perhatikanlah iklan berikut.

 Iklan KPU

Teks di atas sudah memenuhi kriteria sebagai sebuah iklan. Hal ini tampak dari fungsinya 

untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Dari genre bahasanya pun terlihat, yakni kata-

katanya sederhana, mudah diingat, dan cenderung persuasif. Hanya saja teks ini  tidak 

seperti halnya iklan pada umumnya yang bersifat komersial dan mendorong khalayak untuk 

membeli suatu produk.

Teks ini  termasuk ke dalam kategori iklan informasional, yakni iklan yang 

bertujuan memberi tahu khayalak bahwa KPU sudah siap untuk menjalankan fungsinya 

sebagai penyelenggara pemilu. Respons yang diharapkan tidak sekadar rakyat tahu tentang 

kesiapan pemilu, akan tetapi, khalayak (rakyat) tidak meragukan peran, kesiapan, ataupun 

kredibilitas KPU sehingga mereka mau mengikuti pemilihan umum. Apabila harapan itu 

terwujud, kinerja KPU dianggap sukses.

Perhatikan iklan-iklan lainnya di bawah ini.

1. Iklan XL

Iklan 263

Iklan di atas bersifat informasional karena pesan-pesan yang disampaikannya 

berupa karakteristik produk dan sejumlah manfaat yang dapat diperoleh konsumen. 

Iklan ini  berusaha mengajak khalayak untuk selalu membeli produk XL dengan 

cara menginformasikan kelebihan-kelebihannya sehingga khalayak dapat mengubah 

persepsinya mengenai produk merk lain dan menganggap XL lebih unggul. Selain itu, 

iklan ini  berusaha menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind) serta 

menjalin hubungan baik dengan konsumen dengan cara memberi  pelayanan serta 

tarif yang lebih murah.

2. Iklan Pajak

Iklan memersuasi khalayak untuk memiliki kesadaran untuk memiliki NPWP 

(nomor pokok wajib pajak).Tidak banyak kata yang dinyatakan dalam iklan ini  

karena dipandang khalayak sudah mengetahui fungsi NPWP beserta hal-hal lain yang 

berkaitan dengan soal pajak. Dengan demikian, yang diemban iklan ini  adalah 

fungsi transformasional, yakni berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki 

masyarakat untuk memiliki kesadaran untuk taat membayar pajak. “Punya penghasilan, 

tapi tak punya NPWP: Apa kata dunia?” Kata-kata itu bermaksud membentuk rasa malu 

pada diri masyarakat apabila tidak memiliki NPWP (tidak mau membayar pajak).

3. Iklan Pakaian

-- 264

Khalayak yang hendak dituju oleh iklan ini adalah wanita yang terbiasa mengenakan 

kerudung (hijab). Dengan demikian, teks ini  tidak dikategorikan sebagai iklan yang 

bersifat transformasional melainkan informasional, yakni menyampaikan pengenalan 

tentang produk, khususnya berkaitan dengan jumlah stok yang melimpah dan potongan 

harga yang didapatkan konsumen.

2. Struktur Teks Iklan

Secara umum ada  unsur-unsur mendasar yang membentuk sebuah iklan.Untuk lebih 

jelasnya, perhatikan kembali iklan Teh Kembang di atas.

a. Judul dan subjudulnya,

 Misalnya: “Teh Kembang ABG “

b. Teks inti atau teks utama

 Misalnya: “Temukan kesejukan dan kenikmatan rasa teh krisan alami pada teh Kembang 

ABG”

c. Kalimat dasar, yang umumnya dipergunakan untuk mengetengahkan slogan.

 Misalnya: “... Kesejukan dan kenikmatan rasa teh krisan alami”.

d. Logo, atau nama perusahaan atau nama produk

 Misalnya: “ABG”. 

e. Foto produk, yang menunjukkan penampilan produk yang ditawarkan.

Dalam kenyataannya unsur-unsur i