n menjadi penghuni surga dan menjadi pemimpin-pemimpinnya?
Jawabannya adalah, 'Barangsiapa yang berhias diri dengan seluruh sifat-sifat
tersebuf maka ini merupakan rahmat khusus dari Allah baginya karena manusia
secara umum dan orang yang beriman secara khusus tidak bisa mengumpulkan
semua sifat ini kecuali para nabi.
Namury Allah terkadang memuliakan salah satu hamba-Nya dengan sifat-sifat
ini agar ia memiliki derajat yang ti.ggl kedudukan sebagai pemimpin di akhira!
serta sebagai pembatasan di dalam surga-surga-Nya yang luasnya seluas langit dan
bumi dan agar orang mukmin fidak menjadi orang yang terkurangi haknla, karena
dengan tabiatnya sebagai makhluk, ia tidak akan mampu membawa semua sifat
ini di atas pundaknya.
Allah telah menjadikan pintu taubat terbuka siang dan malam serta terus menerus
agar hamba meminta ampun kepada Rabb-nya dan Dia menerima taubatnya. Allah
tidakmenolakhamba yang meminta ampun kepada-Nya, bahkan Dia akanmemberikan
taubat kepadanya dan mengampuni orang yang bertaubat serta meminta ;unpun.
Ketika seortlng mukmin berbuat dosa kesalahan, perbuatan kotor, atau maksiat, lalu
Ilengintip ladahn ga Surga
ia beristighfar kepada Rabbnya ia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Allah ffi berfirman, "Dan (juga) orang-orangyang apabilamengerjakanperbuatankeji
atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah,lalu memohon amPun terhadap dosa-
dosa mereka dan siapa lagr yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? " (Ali 'Imr6n
13s).
Allah juga berfirman dalam hadits qudsr, "Wahai anak Adam, selama kamu berdoa
dan mengharap flmpunan-Ku, '4ku akan selalu mengampuni semua dosa yang telah kamu
lakuknn dan Aku tidak akan mempedulikannya. Wahai anak Adam, jika dosa'dosamu mencapai
langit (karena banyaknya-edt), kemudian kamu meminta ampun kepada-Ku, Aku pasti
*rigo*prni dosa-ilosa ini untukmu dan Aku tidak memperdulikannya. Wahai anak
Adam, sesungguhnya jika kamu mendatangi-Ku dengan membausa kesalahan sebesar bumi,
kemudian kamu bertemu dengan-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu pun, Aku pasti
akan mengampunimu."
Hadits ini diriwayatkan olehAt-Tirmidzi dan dishahihkanAl-Albani di dalam
l6mi'ut Tirmidzi. Ath-Thabrani juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas dengan lafal yang
mirip dengannya di kitab Ats-Tsalitsah.
Lantas, siapakah pemimpin-pemimpin di akhirat, dan dengan sifat-sifat apa mereka
berhias diri di dunia agar mendapatkan derajat yang tinggi ini ?
Sifat, Ciri, dan Nama-Nama Para Pemimpin diAkhirat, Ysng Menghiasi
Mereka Disamping Ketaatan, Keimanan dan lbadah
Iman dan ibadah adalah dua sifat umum; setiap orang mukmin selalu berhias
dengannya. Namury ini saja tidak cukup, bahkan ia wajib berhias dengan sifat-sifat
yang diinginkan Allah bagi hamba-Nya yang beriman dengan ketinggian iman dan
ibadahnya.
Sifat-sifat ini tidak terbatas pada lakiJaki saj4 tanpa menyertakan peremPuan/
karena keduanya sama dalam martabat, pahala dan kepemimpinan. Wajib bagi orang
mukmin yang beribadah kepada Altah untuk berusaha berhias diri dengannya sesuai
dengan kemampuannya.
Ketika ia telah terbiasa dengan salah satunya derajatnya akan bertambah di sisi
Allah, pahalanya menjadi besar, dan kepemimpinannya menjadi lebih luas. Hal serupa
tentunya juga berlaku untuk perempuan. Sifat-sifat itu tercermin pada:
a. Orang-orang yang suka memuii
Ini adalah sifat yang tertinggi karena tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah
selain lisan yang memuji dan bersyukur, baik ketika lapang mauPun sempit'
Memuji Allah pada saat sempit lebih besar pahalanya di sisi-Nya'
ffi
Meskipun seorang hamba yang beriman ditimpa rintangan dan cobaan
sebagai ujian dari Allah; baik tubulu hart+ ataupun anak-anaknya, ia akan diberi
pahala selama ia bersabar. Sebagaimana Allah juga menguji orang kaya dengan
kekayaannya dan or€ulg yang fakir dengan kefakirannya. Dary ujian yang paling
berat adalah ujian kefakiran dan cobaannya.
Terkadang ortmg fakir juga diuji pada tubuhnya yaitu dijangkiti sakit ganas
dan menyulitkan atau cobaan pada anak dan istrinya. Allah telah memberi tabar
gembira kepada orimg-orang yang memuji-Nya dengan kabar gembira yang agung
di dalam firman-Nya " Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, beribadah, memuj;
(Allah), y ang mengemb ara ( demi ilmu agama), rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan
mencegah berbuat munkar dan yang memeliharahukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah
orang-orang mukmin itu." (At-Taubah: 112).
Mak+ setiap orang yang telah menikmati sifat-sifat keimanan ini, akan
mengantarkannya menjadi salah satu pemuka dan pemimpin di akhirat dan surga-
surga yang penuh dengan kenikmatan. Karena besarnya perkara memuji dan
bersyukur kepada Allah, maka Dia menyebutkan kalimat ini sebanyak empat
puluh kali di dalam kitab-Nya. Dia mewasiatkan hamba-Nya agar memuji dan
selalu memuji.
Allah berfirman:
"Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan jadilah kamu di antara orang-orang
y ang bersujud (shalat), " (Al-Hijr: 98).
dan sebelum
tl($ U-rr"
" ...dan bertasbihlah dengan memuji
terbenamnya... " (ThAhA: 130).
@ lrt ',\?eL; * *i.
"...dan bertasbihlah dengan memuji Rabbmu ketika kamu bangun." (Ath-Thor: 4g).
6tir! tA|;;i*isu) );* i:^b
"Maka bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu dan mohonlah ampun kepada-Nya.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat." (An-Nashr: 3).
Memuji Allah telah dijadikan oleh-Nya sebagai urus€rn yang wajib bagi
setiap ciptaan-Nya dan Dia tidak mengecualikan kewajiban ini dari semua yang
diciptakan-Nya, baikbenda mati, manusia, jrn, maupun malaikat.
ilengintip lndahnga Sarga
€)cr/"r,ri G 6sa; i,e e:;
Allah berfirmarL "... dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-
Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun " (Al-IsrA': 44).
Terkadang kita menafsirkan makna memuji dengan makna bersyukur dan
memuji kepada Allah. Ini adalah wajrb, sedangkan pujian pertama kali ditujukan
kepada Allah, bahwa Dia telah menjadikan kita sebagai manusia dan memuliakan
seita meninggikan kita; menciptakan kita dengan sebaik-baik rupa dan menjadikan
kekekalan bagi kita.
Allah tidak menciptakan hamba-hamba-Nya untuk binas+ tetapi Dia
menciptakan mereka untuk kekal abadi serta menjanjikan kepada mereka surga-
surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; di dalamnya ada kenikmatan
yung tiauf pernah dilihat oleh mata tidak pernah didengar oleh teling+ dan tidak
pemah terlintas di dalam hati manusia.
Maka dari itu, tidakkah kita mau bersyukur kepada-Nya karena penciptaan
dan pemulian-Nya terhadap kita serta pengekalan-Nya terhadap kita di
dalam kenikmatan yang besar? Karena besarnya kedudukan pujian inl Allah
menjadikannnya sebagai penutup ucaPan di surga.
Allah berfirman:
fr""Ai giA';5';r;'t...
" . , .ilan penutup doa mereka ialah, " Alhamdulilkhi Rabbil '6lamin'" (Yunus: L0)'
b. Otang-orang yang bersabar
Martabat orang-orang yang bersabar sama dengan martabat orang-orang yang
memujr, tidak ada yang lebih unggul di antara keduany+ sedangkan yang saya
sebutkan di sini hanyalah urutan penulisan, bukan urutan pahala dan martabat.
Cukuplah firman Allah yang menyebutkan hak mereka berupa pemuliaan,
penghormatan, keluhuran kedudukan, dan kepemimpinan untuk mereka pada
hari kiamat sebagai balasan bagi kesabaran mereka.
Allahberfirman:
"+i4i;f
b|/r$i tir*t
" ...Sesungguhnyahanya orany-orflnIyangbersabarlahyang dicukupkanpahalamereka
tanpa batas." (Az-Zumar: L0).
Kesabaran adalah bagian yang tidak bisa dipisah{an dari sebab-sebab adanya
sesuatu, ia merupakan pemimpin dan tanda cobaan, ujian, serta eksistensinya.
Allah berfirman:
Ensiklopedi llari Akhir: Surga dan Neraka
"Yang menjadikan mati dan hidup, supnya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya..." (Al-Mulk: 2).
Cobaan dan ujian tidak mungkin akan terjadi, kecuali dengan ketabahan dan
kesabaran terhadap ketentuan Allah.
Oleh karena keagungan makna sabar di sisi Allatu maka Dia mengawali dan
menamakan diri-Nya dengan Ash-Shabfir (Maha Penyabar) dan memerintahkan
agar kita membiasakan diri dengannya serta menjadikannya sebaga tanda orang
mukmin. Kata sabar disebutkan di dalamAl-Qur'an sebanyak seratus ayat.
Ini adalah petunjuk yang jelas atas pentingnya kesabaran dalam kehidupan
manusia. Allah sendiri yang akan membalas kesabaran dan Dia sendiri pula yang
mengetahui apa yang Dia janjikan bagi orang-orang yang bersabar pada hari kiamat
sebagai bukti dari kehendak-Nya dan Dia lebih mengetahui derajat kepemimpinan
dan keagungan kedudukan mereka.
Ayat-ayatAl-Qur'an menyebutkan keistimewaan sabar dalam bentuk perintah,
permintaan, penghormatan, janji, dan pahala yang agung. sabar mengiringi pujian
dan syukur, karena keduanya memainkan satu tali yaitu tali keimanan yang dalam
kepada Allah, qadha qadar, hikmah, dan ketentuan-Nya. orang-orang yffig
bersabar dan mengharap pahala adalah orang-orang yang benar-benar mengetahui
bahwa di balik cobaan dan ujiannya ada hikmah dari Allah yang hanya diketahui
oleh-Nya.
Oleh sebab itu, marilah kita hidup dalam sambutan kitab Allah, lihatlah
bagaimanaAllahberbicaratentangkesabarandanbagaimanacaramelaksanakannya
secara bersama-sama maupun individu.
Allah berfirman:
Jr r:i 1*k ifr i 66 t h,:s i rt v i i Gi
" ...bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di
perbatasan negerimu) dan bertalqoalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.,, (Ali
'ImrAn:200).
Ayat ini menunjukkan perintah mutlak untuk berpegang pada kesabaran dan
takwa. Keduanya dijadikan sebagai pondasi yang kuat bagi orang yang beriman di
mana saja. Allah berfirman:
((-8...
. \-;r'
" ...dan kesabaran itu lebih baik bagimu. " (An-NisA': 25).
trlengintlp lndahnqa Surga
"E;.tiid,:i:
,.fuii pu i ;*i 1 r-r; &it qi,i
"Hai orang-orang yang beriman, ladikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu" '"
(Al-Baqarah: 153).
Penempatan kesabaran oleh Allah sebagai bagian dari urusan-urusan yang
diwajibkan menjadi petunjuk kuat atas kekuatan iman seorang mukmin' Allah
berfirman:
" ...dan bersabarlah terhadap a?a yang menimpa knmu. sesungguhnya yang demikian
itu termasukhal-hal yang diwaiibkan (oleh Allah)." (Luqman: 17)'
Di dalam ayat lairy Allah menjelaskan kepada kita bahwa sabar adalah bagian
dari ujian dunia. Allah berfirman:
@u&1 ?;:j "& ,r',+*',u..ifr 'fi # 6 t'{ai 1 }, 3i ui "i* ;i
" Apakahkamu mengirabahwakamu akanmasuksurga, padahalbelum nyatabagi Allah
orang-orang yang beriihad di antara kamu dan belum nyata oranS-orang yang sabar"'
(Ali'Imr6n:142).
Allah juga telah menandaskan bahwa Dia bersama or.rng-orang yang bersabar
di dunia meskipun Dia menguji mereka. Allah berfirman:
@3&i'{'tr''o1i;;i3
" . . .Dan bersabarlah. sesungguhnya Allahbeserta oranS-orany yang sabar." (Al-Anfal:
46).
Hal itu karena orang mukmin yang jujur (benar) tidak akan dihinakan dan
direndahkan oleh Allah, sekalipun Dia mengujinya dengan ujian yang paling berat'
Sebab, Dia telah menjadikan untuk hamba ini suatu sandaran. Allah tidak
akan menyiksa dengan siksaan yang telah ditetapkarg kecuali bagi orang-orang
kafir dan fasik setelah meluaskan dan membiarkan mereka dengan kenikmatan
dunia.
semua ujian dan cobaan, kecil ataupun besar, merata ataupun hanya pada
seorang saj+ dan seorErng hamba bisa bersabar atasnya dengan kesabaran seraya
mengharap pahala dari Allah, baginya ada pahala yanS aSung di sisi-Nya. Jika
Allah mengambil penglihatan seoran8 hamba maka itu merupakan ujian dan
cobaan. Begitu juga jika Dia mengambil pendengaran dan pembicaraan lisan'
Dalam sebuah haits qudsi Allah berfirman:
, @ $1ni*boq'''b!"'t:*iu**i'
Ensiktopedi Hail Akhir: Sutga dan Neraka
,o
.eiilr itg;6n**,#; .'*itst
'lika Akumengambil duakemuliaan (duamata) dai seoranghambalalu iabersabar dan
mengharapkan pahala, Aku tidak akan ridha pahala apa pun untuknya, kccuali surgy."
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Mujuf,, Abu Ya'la dan Ath-Thabrani
dari Ibnu Abbas.l
Kami sudah menjelaskan di awal bahwa Allah menjadikan ujian sebagai
bagian dari penciptaan manusia di bumi. Semua hamba-Nya berada dalam cobaan
dan ujian.
Atlah berfirman, "Dan sungguh akan Knmi berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah
b erit a gembir a kep ada or an g-or an g y an g s ab ar.,, (Al-Baqarah: 1 55).
Dalam lingkaran kehidupan setiap hamba dari hamba-hamba Allah pasti ada
ujian dan cobaan ini dan itu. Semua itu telah ditulis AIah untuk mengetahui orang-
orang yang bersabar di antara hamba-hamba-Nya sekalipun Dia telah mengetahui
sebelumnya. Akan tetapr, untuk menampakkan kesabaran dan kemuliaan mereka
di hadapan para malaikat dan hamba-hamba-Nya yang beriman.
oleh karena itu, Allah berfirman, "Dan berilah kabar gembira orang-orang
yang bersabar." Artinya, berikan kabar gembira kqpada mereka jika lulus dari ujian
ini serta bersabar, memuju dan bersyukur kepada Allah atas ujian ini .
Kebanyakan manusia mengir4 ketika Allah menambah cobaan dan ujian-Nya
itu adalah bukti kemarahan atau siksaan dari-Nya. Keyakinan seperti ini merupakan
kesalahan yang sangat berat karena Allah tidak akan marah dan menyiksa hamba
yang beriman dan beristiqamah, tetapi hanya mengujinya saja.
Bukti ujian ini adalah kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya
dan kasih sayang untuk mendengar suar.rnya ketika ia berdoa dan meminta
pertolongan kepada-Nya serta kasih sayang dari-Nya untuk mendengarkan pujian
dari hamba-Nya atas ujian ini serta membalasnya dengan balasan yang penuh
yang berhak ia miliki karena kesabaran, pujian, dan syukur.
c. Orang-orang yang beriihad di ialan Allah
Jihad merupakan salah satu sebab kemajuan, kemuliaan, kebesaran, dan jalan
menuju martabat kemuliaan dan kepemimpinan. ]ihad adalah sarana utama untuk
mengantarkan umat ini, baik secara komunitas maupun individu, menuju derajat
yang tinggi dalam kehormatan dan kemuliaan serta untuk menjaga bumi dan
masyarakat dari kerobohan, kerunfuhan, dan kehinaan.
1 !R Abu Ya'la dari jalur lbnu Hibban di dalam kitab shahihnya. Dishahihkan Al-Albani di dalam Shahihut
Ta r ghf b w a t Ta rhi b----edt.
ol3 it'j 'u *:i
llengintip I n dah n ga S urya
Bangsa Arab sebelum Islam, mereka adalah bangsa yang tersisihkan yang
tidak punya peran sama sekali dalam kancah masyarakat internasional. ]ika boleh
kita katakan; mereka adalah bangsa yang dijajah karena hidup di bawah ancamEln
kekuasan Romawi dan Persia. Kedua imperium ini memandang mereka
dengan pandangan kemarahan, keangkuhan, dan kesombongan'
Tetapr, ketika Islam datang, bangsa yang tersingkirkan ini berusaha
untuk membalikkan kehinaan kepada kedua imperium yang besar itu, serta
menghancurkan keduanya yang telah menguasai berbagai bangsa selama hampir
seribu tahun hanya dalam waktu beberapa tahun saja'
Lantas, apa yang mengantarkan bangsa Arab dan orang-orang muslim kepada
keluhuran dan kemuliaan ini ? Tiada lain adalah jihad dan berjuang di jalan
Allah.
)ihad memiliki dua mahkota yang agun& pertama, untuk menegakkan kalimat
Allah, sedangkan yang kedua adalah kemuliaan, kebanggaary kehormatarU dan
keluhuran Uag faIrgsu yung berjihad. Kedua mahkota agung ini ialah bagi
seorang mujahid, karena Allah tidak butuh terhadap seluruh alam semesta dan Dia
telah menjelaskan masalah ini dalam firman-Nya'
"Dan barangsiapa yang berjihad, sesungguhnya iihadnya itu adalah untuk dirinya
sendiri. Sesingguhnya Allah benar-benar Mahakaya (tidak memerlukan sesuatil dari
semesta alam." (Al-Ankab0t: 6).
Seorang mujahid, jika menang, kehormatan dan kemuliaannya adalah untuk
diri dan bangsanya. jika menemui kesyahidan, baginya pahala yang agung dan
balasan yang sangat besar di sisi Allah.
Disamping kemuliaan dunia yang akan diraih oleh seorang mujahid, Allah juga
menjadikan bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya serta untuk menegakkan
kalimat-Nya derajat tertinggi di sisiNya dan menjanjikan bagi mereka pahala
yang mulia kedudukan yang terpuji, derajat yang tinggi, dan menjadi pemimpin
di surga.
Allah berfirmary "Orang-orang yang beriman dan berhiirnh serta berjihad di jalan
Allah dengan harta benda dan diri mereka adalah lebih tinggi deraiatnya di sisi Allah; dsn
Itulah orang-orang yang mendapat kemenangan' " (At-Taubah: 20)'
Allah juga menjadikan tanda-tanda keimanan seseoranS secara menyeluruh
pada diri para mujahid dan Dia juga menamai mereka dengan oranS-orang mukmin
sejati, sebagai bukti atas kebenaran iman mereka yang mereka ungkapkan dengan
jihad mereka di jalan Allah dan persembahan nyawa mereka sebagai tebusan untuk
menegakkan kalimat Allah.
Ensiklopedi Hari Akhir: Surga dan Nerukai ;il:l
T
I
Allah berfirmary "Sesungguhnya orang-orung yang beriman dan berhijrah serta
beriihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah dan orang-orang yang memberikan
tempat kediaman dan pertolongan kepada orang-orang muhajiin), mereka itu satu sama
lain saling melindungi. . . " (Al- Anl6l: 72).
Allah memberikan pahala yang agung dan kehormatan khusus bagi orang
yang mati syahid di antara or,rng-or.rng yang berjihad, yang tidak didapatkan
dengan amal apa pun di jalan Allah. Pahala khusus yang diperuntukkan bagi
syuhada ini adalah dijadikannya mereka oleh Allah tetap hidup dan diberi
rezeki semenjak kesyahidan mereka dengan pengetahuan Allah.
Allah berfirman, "Janganlahkamu mengirabahwa orang-orang yang gugur di jalan
Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Rabb-nya dengan mendapat rezeki." (Ali
'Imr6n: L69).
sq_"
Kita tidak bisa memahami apa yang ada di balik pandangan mata, karena mata
kita memiliki berbagai keterbatasan. Semuanya telah ada dalam ilmu Allah. Akan
tetapi, yang kita pahami bahwa mereka hidup dan diberi rezeki sebagaimana yang
telah Dia janjikan. Sedangkan rezeki yang kita pahami adalah makanan, istana, dan
kebun-kebun yang luas.
Di antara mujahidin ada yang diberi nilonat oleh Allah dengan mati syahid
yang meruPakan kenikmatan yang agung.Mereka mendapatkan di akhir balasan
mereka adalah martabat yang terhormat dan kepemimpinan di sisi Allah.
Allah berfirman, "...mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang
dianugerahi niktnat oleh Allah, yaitu: para nabi, paru shiddiqin, orang-orang yang mati
syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka ltulah teman yang sebaik-baiknya. " (An-NisA':
6e).
Lalu bagaimanakah keadaan ortrng-orang yang diberi nikmat Allah di akhirat
dan bagaimana keadaan orang yang bersama para nabi yang telah dikhususkan
oleh Allah dengan karunia dan keagungan pahala-Nya? Bukankah mereka juga
menjadi pemimpin-pemimpin dan pemuka-pemuka akhirat?
d. Orang-orang yang berinfak di ialan Allah
Mereka adalah salah satu tiang din yang dimuliakan Allah di dunia dan akhirat.
Orang-orang yang berinfak adalah orzrng-orang yang diluaskan oleh Allah, diberi
rezeki, dilimpahkan kenikmatan dunia dimuliakan di antara yang lain, dan
dijadikan rezeki berada di tangan mereka.
Mereka bukanlah orang yang mampu dan membayar zakat semata, tetapi
mereka adalah ortrng-orang yang berinfak selain zakat, baik pada saat lapang
mauPun sempit serta ketika ditimpa kepedihan. Mereka bukanlah orang-orang
yang bakhil dengan karunia yang telah {iberikan Allah, dikuasakary dan diujikan
kepada mereka di dunia.
llengiutip lndahnga Surga
Syarat pertama bagi orang yang berinfak untuk mendapatkan negeri akhirat,
derajat yang tinggi, dan menempati kedudukan pemimpin dan pemuka akhirat
adalahikhlasmengharapkanwajahA[ah,tidakadakeinginandunia,mengharapkan
kehormatary kepemimpinan, dan posisi tertentu.
Allah berfirman:
€D t{rl ;Ai'ti v\ <r;i,$ n6i;G1 rii'Vi <r'r+"e;u*ts
"Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya' kepada
manusia,ilanorflng-orangyangtidakberimankepadaAllaltdankepadaharikemudian..."
(An-NisA':38).
Agar infak mencapai derajat yang tinggt dan pahala yang besar, Allah
mengingatkan agar kita tidak mengiringi infak dan sedekrh kita dengan menyebut-
nyebutnya dan menyakiti perasaan orang yang menerima.
Misalnya, memperkenalkan orang yau-lg dibsri infak dengan tujuan untuk
membanggakan dan menampakkan di antara manusia dengan kemulian dan infak
ini .
Allah berfirman, "Orang-orung yang menafknhkan hartanya di jalan Allah,
kemudian mereka tidak mengiringt apa yang dinafknhkanny a itu dengan menyebut-ny ebut
pemberiawwa dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh
pahala di sisi Rabb mereka... " (Al-Baqarah:252).
Jika demikian, di antara syarat untuk mendapatkan pahala yang agun&
derajat yang tinggu dan pemimpin di akhirat, hendaknya lnfak ini berasal dari
orang yang beriman kepada Allah dengan keimanan yang kuat mengumumkan
tauhidnya kepada Atlah semata, dan hendaknya juga ikhlas mengharapkan wajah
Allah. Adapun infak dari or.rng-or.rng kafir dan musyrik ia merupakan infak
duniawi yang mayoritas tujuannya untuk kebaikan pribadi, jauh dari mengharap
pahala ilahi dan taqarrub kepada Rabb.
Allah berfirman:
iiu irfi-L 4i ,ll *,in'{* J?t oi }i;{ t-
"Dan yang menghalangi-halangi infak mereka untuk diterima adalah karena mereka
kafir (ingkar) kepada Allah dan RasulNya..." (At-Taubah: 54).
Derajat di akhirat tergantung dengan sar.rna infak duniawi dan niat yang
mengikutinya. Apa pun bentuk infak duniawi, ia akan mendapatkan pahala dan
derajat di sisi Allah, kecuali jika pelakunya riya atau mengiringi infaknya dengan
menyebut-nyebutnya atau menyakiti orang yang diberi infak, atau ia termasuk
orang kafir atau musyrik.
.ffi
" .ffi
Ensiklopedi llari Akhir: Surga dan Neruka
Dalil yang menunjukkan adanya berbagai derajat di akhirat adalah firman
Allah, " ...tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang
sebelum penaldukan (Mekah). Merekn lebih tingi derajatrrya daripada orang-orang yang
menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-
masing mereka (b alasan) y ang lebih b aik. D an Allah mengetahui apa yang kamu kerj akan. "
(Al-Hadid: 10).
Infak yang paling agung adalah infak dengan sesuatu yang paling baik dan
paling kita cintai. Allah telah mengungkapkannya sebagai kebaikan, yang bisa kita
raih apabila kita menginfakkan harta yang paling kita cintai.
Allah berfirman:
z.A.
i( ir 11...\-// ,:r|rt4r;?tii;6 J
" KAmu sekali-kali tidak samp ai kE ada keb aj ikan (y ang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan seb agian harta y ang kamu cint ai.. . :' (Ali'ImrA n: 92).
e. Orang-orang yang menahan marah dan memaafkan manusia
Menahan kemarahan dan memaafkan manusia adalah dua akhlak muslim yang
mulia, yang diperintahkan oleh Allah agar dimiliki hamba-hamba-Nya yang
beriman.
Kita tidak mengetahui keagungan pahala keduanya pada hari kiamat di sisi
Rabb yang berkuasa. Mungkin kita bisa menandaskan bahwa orang beriman yang
mengamalkan dua sifat ini , bagi mereka pahala yang agung, derajat yang
mulia, dan kepemimpinan yang besar di surga Allah.
Dari konteks ayat-ayat pada surat Ali 'ImrAn, kita akan mengetahui keagungan
pahala dari Allah bagi orang yang menghiasi dirinya dengan kedua sifat ini ,
karena keduanya merupakan tujuan setiap orangmukmin yang jujur kepadaAllah.
Tidak mudah bagi jiwa manusia untuk menahan marahnya ketika kemarahannya
telah memuncak.
Demikian juga bukan suatu hal yang mudah bagi jiwa manusia untuk
memaafkan orang yang berbuat kejahatan kepadanya dengan sengaja. jika Allah
telah menjadikannya mampu untuk membalas atau mengambil hak dari orang
yang berbuat kejahatan, menyakitiny4 dan menimpakan kepadanya bahaya yang
setimpal.
Oleh karena itu, aliran dan keterkaitan ayat-ayat berikut adalah bukti yang
pasti atas keluasan rahmat Allah bagi orang-orang yffiig menahan marah dan
memaafkan manusia.
Allah berfirman, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
lllengintip lndahnga Surga
<rj+
Rabbmu dan
orang-orang
ffi
yqng bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orangyangberbuatkebajikan." (Ali 'ImrAn: 133-134).
Allah telah menjadikan or.rng-orang yang berinfak, menahan marah, dan
memaafkan manusia sebagai orang-orang muhsin yang dicintai-Nya. Lalu apa
pendapat Anda dengan pahala yang agung yang keberadaan dan luasnya diukur
dengan luas langit dan bumi? Apa pendapat Anda dengan pahala yang akan
diterima orang yang dicintai Allah? Bukankah dia termasuk pemilik kepemimpinan
dan derajat yang tinggi di sisi-Nya?
Ifu semua karena Allah memiliki sifat sabar, memaafkan, dan mencintai
orang-orang yang beriman dan berinfak, agar kedua sifat ini menjadi sifat
yang kokoh bagi mereka. Memaafkan manusia termasuk sifat rahmat Allah yang
pertam4 yang dikhususkan bagi hamba-hamba-Nya. Memaafkan, mengampuni,
dan menerima taubat merupakan sifat-sifat yang dengannya AUah merahmati
hamba-hamba-Nya.
Allahberfirman:
6 '^i'ei'# sG i;'r"5r.tk'ifitrb...
"...Allah telah memaaftan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa yang kembali
mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya... " (Al-Ma'idah: 95).
c:4;s $i/i; :l,Jtl
" Eir' aunberkatakepadaorang-orangsekelilingnya,' Apakaltkamutidakmendengarkan? ' "
(Asy-SyOrA:25).
Berbagai ayat mulia telah membicarakan tentang memaafkan, nilai akhlak
yang tinggi, serta bagaimana Allah memerintahkan dan menganjurkan perbuatan
ini kepada hamba-hamba-Nya, serta melimpahkan pahala balasan, amPunzm,
dan rahmat bagi mereka.
Allah berfirman:
@ b: Sttb fr 3Y itFS 1 t:i*4 i ;-' c,tt...
"...dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Malrq Penyayang." (At:laghAbun: 14).
z.G,
\--,'
"Jadilahengkaupemaaf dansuruhlahorangmengerjakanyangmalcruf,sertaberpalinglah
dari pada orang-orang yang bodoh." (Al-Nrdt:199).
Ensiklopedi l{ari Akhir: Surga daa Neruka
o'Ae;(tI
..."';si *, fu" sc -rt' rti4...
" . . . dan merekabertany akepadamu tentang rpa yang harus mereka infald<an. Katakanlah,
' Kelebihan (dari apa yang diperlukan)"' (Al-Baqarah : 219).
Ayat dari surat Al-Baqarah ini merupakan mutiara pemikiran, ganjaran
dan pahala yang sangat luas maloranya hingga mencakup pembahasan yang
sangat luas dalam filsafat akhlak dan ketinggiannya. Sampai-sampai ia menyifati
setiap bentuk infak yang kongkrit ataupun yang abstrak, terbaca dalam bentuk
memaafkan dan berlapang dada.
f. Orang-orang yang berbuat ihsan
Ihsan adalah kata yang memiliki kelebihan khusus. Ia merupakan ungkapan tentang
hubungan perasaim yang paling lembut antara Allah dengan orang mukmin.
Ia adalahbentuk jamak dari kata muhsin, sedangkan kata ini mempunyai
hubungan kuat dengan katahasan yang merupakan ungkapan ketinggian martabat
segala sesuatu dan makna apa pun. Semua sinonim dan furunan kata ini
merupakan ungkapan tentang keluhuran dan ketinggian.
Di antara makna yang luhur ini , bahwa or.rng-ortrng yang berbuat ihsan
adalah orang-orang yang hidup dalam benteng yang kuat dengan akhlak dan
seluruh kemuliaan. Mereka juga sampai pada derajat yang mulia dalam sifat-sifat
manusia yang tinggi dan luhur.
Mereka adalah orang-orang yang tidak mengetahui apa pun kecuali jalan
keimanan kepada Allah yang mengantarkan kepada kemuliaan amal, akhlak dan
derajat yang luhur dan tinggi.
Mereka dicintai Allah dan siapa saja yang mencintai-Nya. la berada dalam
kondisi yang ihsan, hidup di dalamnya dan akan mati dalam kondisi itu juga. Ia
berhak untuk menempati puncak derajat tertinggi di sisi Allah karena ihsan adalah
tujuan amal orang mulsdn yang saleh.
Ada pertanyaan: Apakah orang yang berbuat ihsan adalah orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah?
Jawabannya adalah tidak terbatas pada itu saja. Infak hanyalah salah satu
bagian dari sifat ihsan, sedangkan ihsan dalam kesempurnaan makna yang
menyeluruh adalah niat yang benar dalam seluruh perbuatan yang baik.
Allah berfirman:
.-- L
fr$ .r^6i C *uliS ,\fuiS4Ai a
llengintip lndahnga Surga
- t?, t ,
(E) 5rr*";-11,.?
"(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang mauPun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (Ali 'ImrAn: 134).
Dari ayat yang mulia ini menjadi jelaslah makna ihsan bagi kita yang
mencakup lebih dari satu sifat saja. Orang yang menafkahkan hartanya baik di
waktu lapang maupun sempit di jalan Allah adalah orang muhsin, orang yang
menahan marahnya juga orang muhsirU serta orang yang memaafkan kesalahan
orang, juga disebut sebagai orang muhsin.
Allah telah menyifati orang yang berbuat kebajikan dalam kitab-Nya dengan
sifat-sifat terpuji. Allah telah menjadikan sifat-sifat itu sebagai mahkota kemuliaan
yang diletakkan di atas kepala setiap orarlg yang berbuat kebajikan, sebagai bukti
keagungan pahalanya di sisi-Nya.
Allah berfirman:
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinyakepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan... " (An-Nisd':125).
*.e ;ri Jy" ;.-i:ri itfri i.ki ), "** is fi J) ;.G: #. ;s
.1, ?.(D;r:t
"Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang ynng
berbuat kebnikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh.
D an hany a kep ada Allah-lah kesudahan segala urus an. " (Luqman: 22).
Allah telah memuliakan orang-orang yang berbuat kebajikan dan meninggikan
mereka di tempat yang luhur serta menjadikan mereka sebagai pemilik derajat yang
tinggi. Mereka adalah pemimpin-pemimpin dengan seluruh makna kepemimpinan
dan pemuka dengan seluruh makna kepemukaan di akhirat. Mereka adalah orang-
orang yang berbuat sesuka hati mereka di akhirat dan di surga Allah'
Allah berfirman:
&*ni;i'ei*y-fi 3)..
" . . .Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahaln oranS-orang yang berbuat baik."
(At-taubah: 120).
i.etret'j; rtq'"ni ad i't'.a;ti!
t-
Ensiklopedi llari Akhir: Surga dan Neraka
I
i
I
I
I
I
I
I
I
"Kflrena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
al&irat. Dan Allah menyukni orang-orang yang berbuat kebaikan." (Ali 'ImrAn: 148).
Kemudian Allah menyampaikan kepada orang-oran g yffigberbuat kebajikan,
baik laki-laki maupun perempu€ill, apa yang dipersiapkan bagi mereka di akhirat.
Dan, janji yang paling agung adalah menjadikan manusia berbuat sesukanya di sisi
Rabb-Nya.
Allah berfirman:
6 &rEii ;r? Lss:r""r;)'ry 3:iti;-( &
"Mereka memperoleh apa yflng mereka kehend&i pada sisi Rabb mereka. Demikianlah
balasan orang-orang yang berbuat baik." (Az-Zumat:34).
Di antara nikmat yang kekal adalah pahala agung yang dijanjikan Allah bagi
wanita-wanita yang berbuat kebajikan. Allah berfirman:
6y (#; Gi J* r d). 3bi'1it'ori...
" ...Maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antara
kamu paltala yang besar." (Al-AhzAb: 29).
Terakhir, kita bisa mengatakan, "Ihsan adalah kemampuan mengerjakan
kebajikan, baik kecil maupun besar, yang dimulai dengan ucaPan dan diakhiri
dengan perbuatan. Ditambah lagi keimanan mutlak kepada Allah dan niat yang
benar untuk melakukan kebajikan ini , mengharapkan wajah Allah semata
dan jauh dari sifat riya', tidak menyebut-nyebuhrya ataupun menyakiti Perasaan.
g. Ulama yang mengamalkan ilmunya
Ulama adalah bentuk jamak dari kata (ilE) yang merupakan isim fail (bentuk
subjek) dari kata. (sr,) dan masdamya aaiah (s9) fane bila dirubah ke bentuk
ju-uk menjadi (rrr") dr" sifat bagi pelaku dan pemiliknya adalah Gt*).
Ulama yang memiliki kedudukan yang ti.gg di sisi Allah adalah para
pemimpin dan pemuka di akhirat. Mereka tidak terbatas pada orang-orurng yang
memahami ilmu din saja. Sebab, kata ilm dan alim mencakup seluruh jenis ilmu
yang bisa digunakan untuk membantu manusia dan merealisasikan keamanan,
kebebasan, dan hidup yang nyaman bagi or.rng-orang yang diberi kekuasaan oleh
Allah di muka bumi ini; ilmu yang diiringi dengan niat yang tulus untuk membantu
kebaikan manusia serta adanya syarat iman kepada Allah dan menampakkan
keesaan-Nya semata.
Allah tidak pernah membatasi jenis ilmu aPa Pun dalam kitab-Nya, yang
dengannya Allah mengangkat pemililorya bahkan yang disebutkan adalah
universal yang mencakup seluruh ilmu.
lieagiutip lndahnga Surga
Allahberfirman:
@ r.-;i s Ni ij'i U;tts
-$,- lr-t;'u,itt'fti ii
" ...niscaya Allah akan meninggikan oranS-orangyangberiman ili antaramu don ororg-
orqng yang diberi ilmu pengetahuan beberapa deraiat. . -" (Al-Mujidilah: 11),
"Katakanlah, 'Adakah sama orany-orang yang mengetahui dengan
tidak men get ahui? "' (Az-Zumar : 9).
Al-Qur'an telah menunjukkan dengan jelas akan peninggian derajat ulama
di atas orang-orang yang tidak diberi ilmu, baik dalam ilmu dunia maupun ilmu
akhirat.
Oleh karena itu, setiap orang berilmu yang mempersembahkannya untuk
manusia agar bermanfaat, membawa kebaikan, dan mengharap pahala dari Allah,
masuk ke dalam kelompok pemimpin akhirat, baik ilmu kimi+ fisik+ astronomi,
maupun kedokteran.
Maka, orang yang menemukan obat yang bisa menjadi perantara kesembuhan
manusia dari penyakit yang belum ada obatny4 sedangkan ia beriman kepada
Allah, maka dia termasuk orang berilmu yang dimaksud oleh ayat-ayat yang mulia
dalam derajat yang tinggi di dunia dan akhirat.
Memang Rasulullah lebih memuliakan orang-orang y{tg mempelajari dan
mengajarkan Al-Qur'an dibandingkan ilmu-ilmu lainnya. Namun, beliau tidak
mengurangi hak ilmu-ilmu lain dalam pahala ganjaran, dan derajat yang tinggi'
Rasulullah ffi bersabda:
" Seb aik-b aik kalian adalah yang meffiPelai ari dan mengai arkan Al-Qur' an. "2
Hal itu karena Al-Qur'an yang mulia memuat ilmu orang-orang terdahulu
dan ilmu orang-orang sekarang. BarangsiaPa yang mempelajariny+ berarti ia
telah sampai pada kebaikan dunia dan akhirat. Alasan berikutnya, bila Al-Qur'an
meyakinkan orang yang berilmu, ia akan mendorongnya untuk mempelajari
seluruh ilmu dan membuatnya haus unfuk menekuninya.
Allah telah mengkhususkan ulama yang meng.unalkan ilmunya dan bertauhid
kepada-Nya dengan karunia yang agung yang tidak akan diraih oleh kebanyakan
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bukhari dari Utsman bin Affan @4.
' -' -r' .r'-,sP-dn #...
oring-orrng yong
't -
tc t t'tt'Jv\ p,y;s'F
makhluk-Nya yang beriman pada hari akhirat. Karunia ini tidak ada yang
mendapatkannya, kecuali orang yang memiliki kemuliaan, dekat, dan cinta kepada
Allah.
Hadits qudsi berikut mengungkapkan dengan jelas tentang karunia yang
agung ini , "Allah berfirman kepada ulama pada hai kiamat, ketika Dia duduk di
kursi-N y a untuk memutuskan perkara hamba-hamb a-N y a:
v; € os Y * ;sr'* ei xri6rit 6{ ,*; *l+1 ijt
d,q'
'Aku tidak akan menjadikan ilmu-kt dan lcelembutan-Ku pada knlian, kecuali Aku
ingin mengampuni dosa yang telahkaliankniokan dan Aku tidak peduli.'" (HR Ath-
Thabrani).3
Dalam hadits lain Allah berfirman, "Allah mewahyukan kepada Nabi lbrahim,
'Wahai lhrahim, ,\ku Mahatahu yang mencintai setiap orang berilmu."' (HR Ibnu Abdil
Birr; muallaq).4
Ulama yang dekat dengan rahmat, .unpunan, dan karunia Allah ini ,
tidak hanya mendapatkan kepemimpinan di akhirat semata, bahkan Dia
menjadikan mereka pemberi syafaatbagi manusia. Pengistimewaan ini merupakan
penghormatan besar yang Allah khususkan bagi para nabi dan rasul serta orang-
orang yang sangat dekat kepada-Nya.
h. Imam yang adil
Aimmah adalah bentuk jamak dari kata imam, sedangkan imam adalah kata umum
yang mencakup makna yang banyak sekali. Para pemimpin, kepala pemerintahan,
raja, khalifalg hakim, dan setiap orang yang memiliki kepemimPinan, kekuasaan,
kewenangan, dan pengaruh atau dengan kata lain setiap orang yang memegang
kendali urusan manusia, baik sedikit maupun banyak, termasuk dalam lingkup
kata ini .
Rasulullah telah menceritakan kepada kita tentang imam yang adil dan
bagaimana keadaannya pada hari kiamat. Di mana Allah akan menjadikannya
sebagai bagian dari orang-orang yang berada dalam lindungan Arsy-NyO pada
hari yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya. Ia berada di urutan
pertama dari tujuh kelompok dan mereka lebih diutamakan seperti yang dijelaskan
dalam hadits Nabi.
Rasulullah ffibersabda:
tc
. . . JstiJl
3
4
Al-Albani berpendapat bahwa hadits ini palsu-edt.
Dha'if jiddan'(lemah sekali). Lihat di dalam /imi'ul Ahedir Al'Qudsiyyah--edt.
i,,)i ry \l*.r ii * e'it:t ptu;,;x
L
liengintip lndahnya Surga
"Tujuh kelomvok yang akan dilindungi Auah di dalam perlindungan-Nya pada hari
yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya: rmam yang adil,. . .., (HR Al-
Bukhari dan Muslim).
secara umum, kepemimpinan merupakan tanggung jawab yang berat, baik
di dunia maupun di akhirat. Manusia biasa juga bertanggung jawab terhadap jiwa
dan amalnya pada hari kiamat. Adapun tanggung jawab yang paling besar ialah
tanggung jawab terhadap keluarga dan kerabatnya.
Akan tetapi, manusia yang menjadi pemimpin akan bertanggung jawab
terhadap seluruh umatnya dan bisa saja umatnya berjumlah miliaran manusia. Jika
pada hari kiamat manusia lari dari ibu, ayah, dan seluruh manusia, serta tidak
ada yang dicarinya kecuali keselamatan dirinya dan kebebasan dari ketakutan dan
kegelisahan yang dahsyat pada hari kiamat.
Lalu bagaimana pendapat Anda dengan seseorang yang dibebani tanggung
jawab penuh dari kemauan bangsa atau umatnya di dunia? sedangku"-auun
telah mewasiatkan kepada orang yang diberi kekuasaan memimpin manusia dan
menjadi hakim mereka agar berhukum dengan adil dan bijaksana.
Allah berfirman:
" . ..dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. ... " (An-NisA': 58).
l4?;-Ii,*-tr: L)' r?-4i # &'u *;K- gg..
"...dan jika kamu memutusknn perkara mereka maka putuskanlah (perkara itu) di
antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.,'
(Al-MA'idah: 42).
Imam-imam yang adil juga termasuk tuan, pemuk4 dan pemimpin akhirat.
Barangsiapa yang diberi kekuasaan oleh Allah di dunia berupa kepemimpinan
yang ia tunaikan dengan benar dan adil, maka ia berhak menjadi pemimpin di
akhirat.
Allah telah membedakan di dalam kitab-Nya yang mulia antara dua pemimpin;
pertam4 pemimpin yang mengajak kepada kefasikary kesesatan, dan neraka. pada
hari kiamat mereka tidak akan ditolong. Allah berfirman:
b
"Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka
dnn p ada hari kiamat mereka tidak akan ditolong.,, (Al-eashash: 41 ).
Ensiklopedi l{ari Akhir: Surga dan Neraka
Kedua pemimpin yang jujur dan adil yang takut kepada Allah. Di matanya selalu
terbayang hari kiamat serta tunduk di hadapan Allah yang tidak tersembunyi dari-
Nya apa pun meskipun seberatbiji sawi, baik yangberada di langitmaupun dibumi.
Imam yang jujur, adil, dan cinta kepada umat dan bangsanya atau imam-imam
yang adil lagi beriman akan dijadikan Allah sebagai pewaris surga yang penuh
kenikmatan dan salah satu pemimpin dari pemimpin-pemimpin surga yang agung
di akhirat.
Allah berfirman:
@G;'iiifi;a34i"&'
"...dan Kami hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka oreng-
orang y ang meutarisi (bumi). " (Al-Qashash: 5).
i. Orang-orang yang menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran
Tidak disyaratlan bahwa orang ini harus sebagai hakim, pemimpin, ataupun
orang yang memegang kendali kekuasaan dan urusan umat. Sebab, menyuruh
kepada perbuatan makruf merupakan kewajiban hidup yang wajib dilaksanakan
demi kelangsungan hidup yang baik; agar kehidupan tidak bercampur dengan
perbuatan mungkar dan semacamnya.
Memerintahkan kepada perbuatan makruf dan mencegah perbuatan mungkar
wajib dilaksanakan, sehingga manusia akan dihisab dengan hisab yang ringan
pada hari akhirat. Hal itu karena Allah mencintai perbuatan makruf dan membenci
perbuatan mungkar.
Adapun diri kita juga akan bertanggung jawab dalam dakwah kepada
perbuatan makruf dan bertanggung jawab dalam dakwah kepada larangan
perbuatan mungkar. Perbuatan mungkar adalah setiap urusan, tradisi, pekerjaan,
atau amal yang menyelisihi apa yang diperintahkan Allah, sedangkan makruf
secara umum maknanya adalah semua urusan yang diinginkan Allah ada dalam
kehidupan dunia agar dikerjakan oleh seluruh hamba-Nya.
Allah tidak menyuruh dengan perbuatan yang berbahaya bagi hamb a-hamba-
Nya atau menyakiti mereka karena semua kehendak Allah secara umum adalah
baik bagi seluruh hamba-Nya.
Dakwah kepada Allah dan menyuruh kepada perbuatan yang makruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar tidak dilakukan dengan paksaan, tetapi
dengan akhlak dan hikmah, karena dalaarah wajib dilakukan dengan hikmah,
nasehat yang baik, peringatan, dan petunjuk.
Mengingatkan dari kesalahan dan memberi petunjuk manusia kepada
jalan yang benar, wajib dilakukan setiap muslim yang beriman, baik manusia
menerimanya maupun tidak.Ini adalah tanggung jawab di hadapanAllah'
llengintip lndahnqa Surga
Menerapkan perbuatan makruf tidak bisa dilakukan dengan kekerasan,
paksaan, menakut-nakuti, ataupun memerangi. Akan tetapi, harus dengan hikmah,
nasehat dan berbagai cara yang baik dan lembut.
Orang yang hari ini berada dalam kemungkaran, bisa saja besok hari berubah
dalam kebenaran dan makruf. Sebab hidayah tidak berada di tangan hamb+ tetapi
hidayah berasal dari Allah. Allah berfirman:
-<,#454;!'i k"i..u 6,8 iit -693,*i ; 6 i I dE)
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu
kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah
lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (Al-Qashash: 56).
Oleh karenanya, hidayah adalah milik Allah, sedangkan yang kita miliki adalah
nasehat. Ini adalah perkara wajib serta kita bertanggung jawab terhadapnya. Akan
tetapi, nasehat ini memiliki syarat dan harus berdasarkan pada hukum-hukum
yang telah ditentukan sehingga seorang dai yang menyeru kepada perbuatan
makruf dan mencegah dari perbuatan mungkar tidak melanggar hukum-hukum
yang telah ditetapkan Allah baginya.
Allah berfirman:
" Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik ..."
(An-Nahl:125).
Tanggung jawab individu menjadi beban individu dan tanggungjawab kolektif
juga menjadi beban kolektif. Hukum tidak akan terlaksana kecuali di tangan umat
seluruhnya sehingga tanggungjawab individu dan kolektif adalah mengingatkan
kepada perbuatan makruf .
Dorongan untuk melakukannya dilakukan dengan perkataan dan perbuatan.
Kemudian secara individu atau kolektif memberikan teladan yang baik dalam
menerapkan perbuatan makruf dalan segala aspeknya. Sebab tidak masuk akal,
jika Anda menyuruh kepada perbuatan makruf, akan tetapi Anda berada dalam
kemungkaran. Itu sebagaimana yang dilakukan or:rng-orang Yahudi, pendeta-
pendet4 dan pemimpin-pemimpin mereka.
Allah berfirman;
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan
dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu mengerti? "
(Al-Baqarah: 44).
ffi
Hffi
Ensiklopedi Hari Akhir: Surga dan Neruka
Perkataan yang lembut dan nasehat yang baik dilakukan dengan mengingatkan
darisiksaanAltah, kenikmatan-kenikrnatansurga-Ny+ siksa-Nya danmengingatkan
kepada kematian, hisab hari kiamaC dan berbaris di hadapan AUah.
Seorang dai wajib menjadikan kitabullah sebagai petunjuk baginya dalam
dakwahnya. Ia harus mempelajari dan mengamalkan hal-hal yang terkandung di
dalamnya, baru kemudian ia memberi petunjuk manusia seperti yang ia inginkan.
Allah berfirman:
b
@ *r;-ic,i; 9t"?Viu )W s:{' *'i Ct,.
"...dan kamu (Muhammad) sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka.
Maka beilah peringatan dengan Al-Qur'an kepada siapa pun yang takut dengan
ancaman-Ku. " (QAf: a5).
Oleh karenanya kewajiban Anda adalah berdakwah. Adapun hisab, balasan
dan hukuman hanyalah menjadi urusan Allah semata. Seandainya dalam
dakwahny+ manusia keluar dari hukum-hukum yang diperintahkan Allah dan
manhaj yang telah ditetapkan-Nya ia tidak termasuk orang-orang yang menyuruh
kepada perbuatan makruf dan tidak pula termasuk orang-orang yang mencegah
dari perbuatan mungkar.
Orang-orang yang mengharapkan pahala dan keridhaan dari Allah dalam
seru.rnnya kepada perbuatan makruf dan pelarangannya dari perbuatan mungkar,
sedangkan Allah lebih mengetahui apa yang mereka inginkan dan harapkan.
Mereka itulah or.rng-or.rng yang termasuk para pemimpin di akhirat dan bagi
mereka ada pahala yang besar di sisi-Nya.
Perkataan yang lembut menjadi langkah pertama dalam dakwah; sedangkan
yang kedua adalah nasehat yang baik; ketig+ mengharapkan ridha Allah; keempaf
menyayangi manusia; dan kelima mencintai tanah air dan negara.
Allah tidak pemah menguasakan seseorang atas orang lain. Barangsiapa
membunuh seorang manusi4 ia seakan-akan membunuh seluruh manusia. Allah
tidakmengutus Muhammad dan Islam kecuali sebagai rahmatbagi seluruh manusia.
Allahberfirman:
ffi\d,? ^;: $l <cnii c;
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam. " (Al-Anbiya' : 1.07).
i. Orang-orang yang zuhud dan wara'
Zuhud secara etimologi berarti meninggalkan, seperti ketika Anda berkata "Saya
zuhud dalam sesuatu," artinya Anda meninggalkan sesuatu ini .
l+iengintip I ndahn ga Surga
I
Berangkat dari sini, Anda mengatakan, "Orang yang zuhud di dunia adalah
orang yang meninggalkan dunia. Zuhud adalah menempuh hubungan denganilah
menuju derajat yang luhur, ti.ggr, dan mulia sehingga kebanyakan orang-orang
yang zuhud terbebas dari dosa-dosa kecil."
Hakikat zuhud merupakan masalah yang rumit yang selalu berubah
pemahamannya menurut banyak or.rng. Seakan-akan setiap orang yang
zuhud memiliki madrasah khusus tempat ia hidup dalam prinsip-prinsip dan
pengajarannya.
Adapun kedudukan zuhud yang tertinggi adalah zuhud dari sesuatu yang ia
mampu untuk mendapatkan. Hal itu dilakukannya untuk mendapatkan ridha Allah.
Allah menciptakan dunia dan hiasannya serta menciptakan keinginan-
keinginan dan syahwat dalam diri kita, yang tidak bisa kita-sebagai manusia-
jauhi. Sedangkan Rasulullah adalah teladan yang paling tinggi dalam zuhud.
Zuhud tidak berarti aku mengharamkan jiwaku dari syahwat dan keinginan-
keinginannya serta menanggalkan sifat-sifat manusiawi yang telah Allah ciptakan
serta ujikan pada diri saya dengan keras, karena Allah tidak membebani seseorang
kecuali sesuai dengan kemampuannya.
Ayat Al-Qur'an telah menjelaskannya sehingga zuhud tidak ditafsirkan
dengan meninggalkan segalany4 sampai pada melihat keindahan yang diciptakan
Allah dan menikmati apa yangAllah telah memuliakan kita.
Allahberfirman:
"Siapakahyang mengharamkanperhiasan dai Allahyang telah dikeluarknn-Nyauntuk
hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang baik?" (Al-
Ntdf.:32).
Oleh karenany4 Allah tidak mengharamkan berbagai kelezatan dan keindahan
serta tidak megharamkan kenikmatan sebagaimana yang telah disyariatkan-Nya
selama berada dalam aturan akhlak yang baik dan perintah-perintah yang telah
ditentukan.
Zuhud yang sesungguhnya adalah zuhud dari yang haram dengan segala
aspek dan bentuknya, baik yang besar maupun kecil. Zuhud dari ketamakan dunia
disamping berusaha dan beramal untuk mendapatkan rezeki serta penghidupan
sehingga ada kemampuan untuk berinfak, berbuat baik, berjihad di jalan AUah,
dan berbuat baik untuk din.
Ia juga benar-benar miunpu untuk melakukan ketaatary ditambah menjaga
hak manusia dalam kehidupan untuk melengkapi kelangsungan hidup sesuai
Easiklopedi l{ari Akhir: Surga dan Neraka
t
dengan yang diridhai Allah. Zuhud tidak berarti hanya duduk-duduk sambil
selalu melakukan ketaatan, tanpa berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang
mapan dan bahagia agar kita tidak meminta, kecuali kepada Allah semata karena
Rasulullah telah bersabda:
"Tangan yang di atas (memberi) lebihbaik ilaripada tangan yang dibawah (meminta)."
(HRAhmad Al-Bukhari, dan Muslim).
Allah juga telah berfirman:
6 4i F o i*I:i'fi: al,i*itt ltai gs rslt
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebianlah kamu di muka bumi dan carilah
karunia Allah ... " (Al-]umu'ah: 10).
Jika zuhud dengan pemahamannya yang tinggi dan yang menjadi tujuannya
adalah pendakian jiwa menuju derajatyang tinggl, maka tidak ada amal yang lebih
dicintai Allah daripada kezuhudan seortrng hamba yang tidak menjadikan dunia
sebagai tujuan, tetapi menjadikannya sebagai wasilah untuk sampai kepada Allah.
Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi:
i'il'i-at '{t,t:Ai; wi,' €y'lrt JL. |y:;At d.& p iy;i U
,#,1 :fli b, s;;rttt ui w. ii * u? t5 {tt i,:,
"Wahai Musa, sesungguhnya tidak ada perbuatan yang dikerjakan oleh orang-orang
yang berbuat kepada-Ku yang lebih baik daripada perbuatan zuhud dari keinginan
dunia dan tidak ada pendekatan yang dikerjakan oleh orang-orang yang mendekatkan
diri mereka kepada-Ku yang lebih baik daripada wara' (berhati-hati) terhadap apa yang
telah Aku haramkan baginya, serta tidak ada ibadah yang dikerjakan oleh oreng-orang
yangberibndahkepada-Ku yanglebihbaik daripadamurangis knrena takut kepada-Ku."
(HRAl-Qadha'i).5
Orang-orang yang zuhud adalah orang-orang yang mamPu menjaga
kehormatan, beribadah yang kua! berzikir dengan Perenungan, mujahid yang
mengharapkan kesyahidan, dan pedagang yang ridh+ bersyukur dengan
banyaknya nikmat dan ridha dengan yang sedikit.
Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi, "Sungguh tidak ada seorang hamba
pun yang menemui Aku pada perkumpulan hari kiamat, kecuali Aku akan meneliti semua
yang dimilikinya, kecuali orang-orang yang wara', karena Aku malu kepada mereka dan
. ri3"tr it ;,5 r:iir iir(> v_J'
Al-Albani berpendapat bahwa hadits ini dha'if jiddan, di dalam Silsilatul AhAdirc Adh-Dha'ifah--edt.
lleagintip lndahnya Surga
k.
Aku memuliakan serta menghormati,lalu Aht memasukkan merekake dalam surga tanpa
his ab . " (HR At-Trmidzi).6
Bagaimana menurut Anda dengan orang yang masuk surga tanpa hisab?
Bukankah mereka termasuk fuan, pemimpin dan pemuka surga serta pemilik
kedudukan yang tinggi dan dekat dengan Allah dan rasul-Nyo Muhammad serta
nabi-nabi-Nya?
Orang-orang yang mengingat dan memuji Allah
Allah berfirman dalam hadits qudsi:
.rFJl J^t ,-r Cl.Jl J^l irl;^1
" Orang-orang yang berkumpul hai ini akan mengetahui siapakah oiong yong mulia."
Ada yang bertanya "Siapakah orang yang mulia ini wahai
Rasulullah?"
Beliau menjawab, "Orang-orang yang duduk berzikir di masjid-masjid." (TIF.
Ahmad dan Abu Ya'la).7
Keutamaan zikir di dunia sangat agung.Allah telah menjadikannya sebagai
pintu yang selalu terbuka untuk mengampuni dosa-dosa. Dan sebagai kemudahan
dan penghargaan bagi orang mukmin. Sebab, mereka adalah manusia yang tidak
bisa terhindar dari kesalahan dan dosa.
Kalau saja dosa-dosa ini ditulis dalam lembaran orang mukmin dan
tidak dihapus, tentu akan terjadi bencana yang bekasnya sangat dalam di wajah
orang-orang mukmin, karena semua anak Adam bersalah. Di antara keluasan
rahmat Allah kepada hamba-Nya yang beriman adalah adanya arnpunan, pahala
agun& dan balasan besar yang menjadikan orang-ortrng yang berzikir, baik laki-
laki maupun perempuan mulia.
Karena keagungan urus,u:r zikir di sisi Allah, banyak sekali disebutkan di
dalam Al-Qur'an ayat tentang zikir, yang jumlahnya melebihi dua ratus ayat. Di
antara ayat-ayat ini ada yang datang dengan bentuk perintah, peringatan, dan
petunjuk. Kemudian berbagai ayat menjelaskan pahala yang agung yang dijanjikan
Allah bagi orang-ortrn g yffigberzikir, baik laki-laki maupun perempuan.
Berikut ayat-ayat Al-Qur'an yang menyebutkan tentang zikir dengan berbagai
bentuknya:
. Pahala yang agung
Allah berfirmary "...laki-laki dan perempuan yang banyak berzikir (menyebut nama
Allah), Allah telah manyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar." (Al-
AhzAb:35).
Al-Albani berpendapat bahwa hadits ini dha'if jiddan, di dalam Dha'ifutTarghib watTarhib--edt
Al-Albani berpendapat bahwa hadits ini dha'if, lihat Dha'ifut Targhib wat Tarhib---+dt.
lj
6
7
Ensiklopedi tlafi Akhir: Surga dan Nerulca
Peringatan dan petuniuk.
Allah berfirman, "PAra lelaki yang tidnk dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula)
oleh jual beli dai mengingati Allah, dan (dai) mendirikan shalat... " (An-Nfir: 37).
" ...Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.
Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-
Ankabot 45).
'...lngatlah, hanya dengan mengingati Allah-lahhatimenjadi tenteram." (Ar-Ra'd: 28).
Ancaman
Allah berfirman, " ...m*ka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu
hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalamkesesatan yang nyata." (Az-Zumar:
22).
"DAn barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku maka sesungguhnya bogrrya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta. " (ThAhA: 12a).
Makna zikir sangat luas, karena semua ibadah adalah zikir. Sedangkan makna
khusus dari zikir kepadaAllah adalah tasbih; tahlil takbir, dan tahmid. Ia adalah
lisan yang selalu basah dengan zikir kepada Allah, dan hati yang tenang dengan
zikir kepada Allah.
Tidak ada sesuatu yang lebih besar di sisi Allah melebihi lisan yang berzikir,
memujl, dan bersyukur kepada-Nya. Dia telah menjadikan (balasan) bagi orang
yang berzikir kepada-Nya berupa Eunpunan di dunia dan pahala yang besar
pada hari kiamat. Rasulullah bersabda:
:t ,L Cv JytUtE t lt- o /
dt, d./
.Al
"Barangsiapamengucapkan, 'subhanallahwabihamdih' (Mahasuci Allah dan segala
pujian bagi-Nya) sehari seratus kali, dosanya aknn diampuni, meskipun sebanyak
buih di luutan." (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Allah berfirman di dalam hadits qudsi, "Sesungguhnya wali-wali-Ku di antara
hamba-hamba-Ku dan kekasih-Ku di antara mokhluk-Ku adalah orang-orang yang
mengingat-Ku dengan berzikir kepada-Ku dan Aku menyebut-nyebut mereka karena
zikir mereka. " (HR At-Tirmidzi dan Abu Nuaim).E
Al-Albani berpendapat bahwa hadits ini dha'it lihar Silsilatul Ahedits Ash-Shahihah---edt.
trlengintip lndahnga Surga
Di dalam hadits lain AUah berfirman:
"Tidaklahhamba-Kumengingat-Kudalamdirinyakecuali Akumenyebut-nyebutnya
di antara para malaikat dan tidaklah Aku menyebut-nyebutnya di antara para
malaikat, kecuali .,4ku menyebut-nyebutnya di tempat yang paling tinggi.' (l*.
Ath-Thabrani).e
Di dalam hadits lain Allah berfirman, "Allah mantahyukan kepada Musa, 'Wahai
Musa, maukah kamu jika Aku tinggal bersamamu di rumahmu? Maka ia tersungkur
sujud kepada Allah serayaberkata, 'Wahai Rabbku, bagaimana itu bisa terjadi?' Allah
berfrman, 'Wahai Musa, tidalckah kamu ketahui bahwa Aku duduk bersama orang yang
mengingat-Ku dan selamahamba-Ku mencari-Ku, ia aknn menemukan diri-Ku."' (LIR
Ibnu Syahin).lo
Karena keagungan urusan tasbih dan zikir ini,Allahmenyebutkan di dalamkitab-
Nya bahwa segala sesuatu yang diciptakan-Nya bertasbih dengan memuji-Nya.
Allahberfirmarr, "Langityangtujuh,bumi dansemuayang ada di dalamnyabertasbih
kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi
kamu sekaliantidakmengertitasbihmereka. SesungguhnyaDiaadalah MahaPenyantun
lagi Maha Pengampun " (Al-IsrA': 44).
l. Orang-orang yang hafal Al-Qu1an dan mengamalk.rnnya
Kitabullah adalah mahkota segala sesuatu di langit dan bumi serta mutiara semua
makhluk. Sebab ia adalah fumanAllah, iradah, kehendak perintah dan larangan-
larangan-Nya yal.lg di dalamnya mencakup ilmu orang-orang terdahulu dan
terakhir, awal dan akhir dunia.
Ia kekal abadi, lebih daripada keabadian, lebih ti.ggi dari segala penyifatan,
dan lebih luas dari segala penafsiran. Barangsiapa yang menjaganya dalam hati
dan dadanya serta mengamalkannya maka ia akan dilingkupi dan diliputi rahmat
serta kenilqnatan dari Allah.
Di akhirat akan kembali kepada kemuliaan yang agun& pahala yang muli4
sedangkan derajatnya tidak terbatas, kedudukannya tidak bisa digambarkan,
rahmatAllah tidak terbatas, serta kepemimpinan dan kekuasaannya di surga tidak
terbatas dan tertutupi.
Orang yang hafal Al-Qur'an dan qari'nya termasuk orang-orang yang mulia
di dunia dan para pemimpin di akhirat serta memiliki derajat yang tinggi. Berbagai
Al-Albani menyatakannya sebagai hadits hasan di dalam Shahih wa Dha'iful lAmi'us Shaghir----edt.
Hadits ini didha'ifkan di dalam lAmi'ul Ahedits Al-Qudsiyyah dan Dha'ifut Targhib wat Tarhib--edt.
\l* € €f '.13 6); Uy e'i';'\l:, ue -cL *ii.t' 2 "*i{
ali o';';;
9
10
j
{
hadits Rasulullah menerangkan dengan sangat jelas dan gamblang karunia orang
yang hafalAlQurhn:
Ibnu Abbas menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:
O - / - t. t. -l t "7.P,+,+\ovtM itipl
"Orang yang paling mulia di antara umatku adalah orang yang hafal Al-Qur'an dan
or ang- or an g y an g b an gun di w aktu m alam. " (HR Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi). "
Allah juga telah meninggikan kedudukan orang yang hafal Al-Qur'an hingga
menjadikan mereka sebagai keluarga dan orang-or.mg khususnya. Keistimewaan
yang agung ini menempatkan mereka pada tempat yang tinggi dan mulia di sisi-
Nya.
Anas mengabarkan bahwa Rasulullah bersabda:
.**rr, yt#i :Vt Siii ,r.6r U:#i y.:'t
"Allah memiliki keluarga dari manusia; Ahlul Qur'an adalah keluarga Allah dan
makhluk-maldtluk khusus-Nyo.' (HR Ahmad, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan Al-
Hakim).12
Hadits Rasulullah menjelaskan kepada kita bahwa or.rng-orang yang hafal Al-
Qur'an mendapatkan kedudukannya di surga sesuai dengan kadar hafalan dan
bacaannya terhadap ayat-ayat Allah. Setiap huruf adalah satu tingkatan. Adapun
jarak antara satu tingkatan kepada tingkatan lainnya hanya diketahui oleh Allah.
Dengan izin Allah, para hamba berada di surga yang luasnya seluas langit
dan bumf sekalipun mereka berada dalam ketinggian derajatnya masing-masing.
Kerajaan Allah sangat besar, tidak bisa diungkapkan oleh akal dan pikiran
manusia.
Matahari yang merupakan satu dari jutaan bahkan miliaran bintang yang
berada di langit pertama saja, ukurannya sebesar satu juta tiga ratus ribu kali bumi.
Maka, bagaimana kita akan mengilustrasikan surga yang luasnya seluas langit dan
bumi?
Allah berfirman:
"Dan apabilakamu melihat di sana (surga), niscayakamu akan melihat berbagai macam
kenikmatan dan kerajaan yang besar." (Al-Insan: 20).
Dishahihkan Al-Albani di dalam Shahihut Targhib uat Tarhib-edt.
Dishahihkan Al-Albani di dalarn Shahihut Targhib wat Tarhib---+dr.
cJ,i Gi *ri:'i ori', riy
i
.l
1
12
llengintip lndahnqa Surga
Allah sendiri yang menerangkan bahwa kerajaan-Nya besar, sedangkan besar
menurut kita sebagai manusia, mungkin bisa diukur dan dimengerti dengan akal.
Akan tetapi, besar menurut Allah keluar dari batas dan kemampuan akal dan
pikiran kita.
Abu Said Al-Khudri mengabarkan bahwa Rasulullah bersabda "Dikatakan
kepada penghafal Al-Qur'an ketika masuk surga, 'Bacalah dan naiklah! Maka ia membaca
dan naik dengan setiap ayat satu tingkatan hingga ayat terakhir y ang ia b aca. " (HR Ahmad
dan Ibnu Majah).8
Maka, setiap orang akan naik dengan bacaan dan hafalan-nya terhadap Al-
Qur'an, setiap satu ayat satu tingkatan. Rasulullah telah memastikan bagaimana
derajat ini dan maknanya sehingga tidak ada keraguan bahwa derajat adalah
berpindah tingkat atau dari satu tempat ke tempat lain seperti di dunia.
Rasulullah bersabda, "Di surga ada seratus tingkatan yang dipersiapkan Allah bagi
oran|-orang yang berjihad di jalan-Nya. larak antara satu tingkatan kepada tingkatan
lainnya seperti jarak antara langit dan bumi dan jika kalian meminta, mintalah surga
Firdaus."la
Allah menginginkan hamba-hapba-Nya agar membaca Al-eur'an, karena
Dia mengetahui bahwa membaca Al-Qur'an memberikan petunjuk bagi jiwa dan
menenangkan hati serta menggembirakan or.rng-or.rng mukmin.
Allah berfirman:
qD G,s' st's Q" -,i:'i c-ii', tsr;
"sesungguhnya Al-Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang paling lurus
dan memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman... " (Al-Isril: 9).
Al-Qur'an adalah jalan yang lurus yang akan mengantarkan orang-orang
mukmin kepada ridha Allah, sedangkan ridha Allah dan surga mengantarkan
pewarisnya kepada kebahagiaan, kemuliaan, dan kepemimpinan.
m. Orang-orang yang saling mencintai karena keagungan Allah
Dalam diri mereka tampaklah jiwa yang memiliki ketinggian derajat yang luhur,
jauh dari ketamakan dunia serta memiliki kehormatan khusus di dalamnya.
Jalan menuju cinta karena Allah dan untuk sampai kepadanya bukan urusan
yang remeh dan mudah. sebab, barangsiapa yang bisa sampai pada jalan ini ,
berarti ia telah mengumpulkan budi pekerti dan kemuliaan pada dirinya yang
bebas dari berbagai keinginan, syahwa! dan nafsu duniawi.
Dishahihkan Al-Albani di dalam Shahihul l6mi'us Shaghir-edt.
HR Bukhari no. 2581-edt.
r3
14
Easiklopedi llari Akhir: Surga daa Neruka
I
I
Orang-orang yang saling mencintai karena Allah adalah or.rng-ortrng pilihan
yang mampu mambangun masyarakat yang selamat bebas dari kerendahan dan
ketamakan dunia. Masyarakat yang terbangun ini sulit untuk dihancurkary
karena tidak ada masyarakat yang lebih kuat daripada masyarakat yang terbebas
dari keinginan duniawi.
Setiap hubungan yang mempunyai tujuan keduniaan, atau ketamakan untuk
meraih kekayaan atau kedudukan di dalamny+ pastilah akan mengantarkan
kepada hal-hal yang buruk, serta penuh dengan egoisme pribadi.
Jika amalan ini dilakukan karena AUah dan mengharapkan ridha-Nya
maka hubungan ini akan lebih kuat, dan terbentuklah masyarakat yang kuat pula.
Masyarakat yang tertata ini sulit untuk dihancurkan oleh setiap serangan.
Cinta karena Allah adalah cinta yang paling kuat, hubungan yang paling muli4
dan ikatan yang paling baik.
Juga karena orallg-orang yang saling mencintai karena keagungan Allah
adalah mutiara bangunan yang dijadikan Allah termasuk or;rng-orang yang
mulia dan dekat pada hari kiamat. Mereka adalah orang-orang yang akan diberi
kenikmatan oleh-Nya dan dijadikan sebagai para pemimpin.
Rasulullah telah menerangkan bahwa mereka termasuk ornng-ortrng yang
dekat dan mendapatkan perlindungan di dalam rahmat Allah, pada awal hari
kiamat dan ketika hisab di tempatberkumpul yang agung.Rasulullah bersabda:
9, _. r.dr o)t9
at'
...4.1.9
"Tujuh kelompok yang akan dilindungi Allah dalam perlindungan-Nya pada hari yang
tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Nya: lmam yang adil, pemuda yang
tumbuh dalam ketaatan kepada Allah, dua laki-laki yang saling mencintai karena Allah,
mereka berkumpul dan berpisah karena Allah,... " (HR Al-Bukhari).
Allah juga menjadikan agung urusan or.rng-orang yffrg saling mencintai
karena keagungan-Nya dalam firman-Nya:
"...yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat b esar cintany a kep ada Allah. . . " (Al-Baqarah: 1 65).
Dalam hadits qudsi Allah juga berfirman:
ek lari,urj' i"y\ +'ot,y! i; * e';)' iq.*
v"ti ^); t;;$r lt g(* ot4 t yt;Jt c il ^:lt k'i
llengintip I ndahn ya Surga
,Ot.t.
g*'ttP r it g? ,P. e,;y,itt!1;'*tt
6 4 g
";ii-r,*r;'l4ft;\i*:s"et*
"Orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku berada di bawah
perlindungan Arsy padahari tidak adaperlindungan, kecuali perlindungan-Ku." (IiF.,
Ahmad dan Ath-Thabrani).1s
Banyak orang bertanya: lalu di mana or€rng-orarlgyang lebih dulu beriman,
orang-orang yang berbuat kebajikan, orurng-orang yang jujur, dan wali-wali Allah?
Bukankah mereka termasuk pemimpin dan pemuka akhirat?
Kalau pembaca juga menanyakan hal serupa, jawabannya adalah: Orang-
orang yang lebih dulu beriman, or;ulg-orang yang berbuat kebajikan, orang-orrulg
yang jujur, dan wali-wali Allah adalah ornng-or.mg yang memiliki sifat-sifat yang
telah disebutkan tadi. Allah berfirman, " D an or an g-or an g y an g b eriman p alin g dahulu.
Mereka itulah yang didekatkan kepada Allah. Berada dalam surga kenikmatan." (Al-
WAqi'ah: 1,0-1,2).
Orang-orang yang beriman lebih dulu adalah orang-orang yang memiliki
kemuliaan yang di dalam diri mereka terkumpul semua sifat yang telah disebutkan
atau sebagian darinya. Mereka adalah orang-orang yang berinfak, zuhud, menjaga
kehormatan, ahli zikir, ward, memerintahkan perbuatan makruf dan mencegah
perbuatan mungkar.
Apa yang ada pada mereka juga ada pada orang-orang yang berbuat
kebajikan, orang-orang yang jujur, dan wali-wali Allah. Wallhhu a'lam.
Berbagai Hadits Rasulullah yang Menyebutkan Sebagian Nama-Nama
Pemimpin Surga
a. Pemimpin orang-orang yang berumur 30-50 tahun di surga
Dari Abu Said Al-Khudri, Rasulullah bersabda:
a4\i a:\\ iF Si4W t^?,;, * J
"Abu Balcr dan Llmar adalah pemimpin oronf-oronf yong Un *ur 30-50 tittun ai
surga dari golongan terdahulu dan terakhir."l6
b. Pemimpin pemuda penghuni surga
Dari Abu Said Al-I{rudd Rasulullah bersabda:
.*it b" oV t*" ;#JU tFJl
" Hasan dan Husain adalah pemimpin pemuda penghuni surga." (HR At-Tirm idzi, Al-
Hakim, Ath-Thabrani, dan Ahmad).17
Dishah i h kan Al -Al ban i d i dal am S h ahi h ut Ta r ghib w at T a rhib--edt.
S i l s i l ah Al -Ah ad i ts Ash -S h ah i h ah, hadits no. 824.
Dishahihkan Al-Albani di dalam Shahihut Targhib wat Tarhib.
'15
16
17
c. Pemimpin wanita penghuni surga
Pemimpin sejati adalah orang yang dipuji dan diakui oleh Rabbnya. Adapun
pemimpin wanita yang utama adalah yang diridhai Rabbnya dan diterima dengan
baik. Sebaik-baik wanita adalah mereka yang mendapatkan surga yang penuh
dengan kenikmatan.
Wanita penghuni surga berbeda-beda kedudukannya dan pemimpin mereka di
surga adalah: Khadijah, Fathimah, Maryam, dan Asiyah. Di dalam Musnad Ahmad,
Musykilul AtsarkaryaAth-ThAhAwr, dan Mustadrak Al-Hakim dengan sanad shahih
disebutkan bahwa Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasulullah membuat empat
garis di tanah, lalu bersabda, "Tahukah knlian apa ini?" Para shahabat menjawab,
'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu."
Beliau bersabda "Wanitapenghuni surgayangpaling mulia adalah: Ktadijahbinti
Ihuwailid, Fathimahbinti Muhammad, Maryambintilmran, dan Asiyahbinti Muzahim,
istri Fir'aun."rE
Maryam dan IGadijah adalah yang terbaik di antara empat wanita ini ,
sesuai yang disebutkan di dalam Shahih Al-Bukhai: Ali meriwayatkan bahwa nabi
bersabda:
t;;-r; U?'r{'r i:; W.?F
"Sebaik-baikwanitapenghuni surga adalahMaryam dan sebaik-baiktaanitapenghuni
surga adalah l(hadij ah. " (HR Al-Bukhari).1e
Ada yang mengatakan, "Jumhur ulama menyebutkan bahwa sebaik-baik
wanita adalah Fathimah karena ia adalah darah daging Nabi yang mulia." Namury
ada juga yang mengatakan bahwa Maryam adalah pemimpin wanita yang utama
dan benar-benar sebagai sebaik-baik wanita. Ath-Thabrani meriwayatkan dengan
sanad yang shahih sesuai dengan syarat Muslim, ]abir berkata bahwa Rasulullah
bersabda:
!..oa.-.rJi r.i'yqiilt \*'l) 4si'ii g:i 4' Si :?-t-,!"
l
"Pemimpinaemirnpinpenghuni surga ada empat, yaitu: Maryam, Fathimah, Khadijah,
dan Asiyah istri Fir'aun."2o
Keberadaan Maryam sebagai sebaik-baik wanita secara mutlak telah dijelaskan
Al-Qur'an, "Dan (ingatlah) ketika Malaikat Uibril) berkata, "Hai Maryam, Sesungguhnya
Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di
dunia (yang semasa dengan kamu)." (Ali 'ImrAn: 42).
1B Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, hadits no. 1508.
19 Fathul Bari', Vll/1 33.
20 Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, |U410.
llengintip lndahnya Surga
I
I
I
Bagaimana tidak, sedangkan Al-Qur'an telah menyatakan bahwa Allah telah
menerimanya.
Allah berfirman:
6 t1-; tstr Wi, fr )& ri: qr#-
"Maka Rabb-nya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan
mendidiknya dengan pendidikan yang baik. .. " (Ali 'ImrAn: 37).
Empat wanita tadi adalah teladanyang agung dari para wanitayang sempurna
dan shalihah, sedangkan Maryam binti Imran telah dipuji Rabb-nya dalam firman-
Nya, "Dan (ingatlah), Maryam binti lmran yang memelihara kehormatannya, maka Kami
tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan
kalimat Rabb-nya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah termasuk orang-orang yang taat."
(At-Tahrim:12).
Khadijah Ash-Shiddiqah (sNryatjujur) yang beriman kepada Rasulullah tanpa
ada keraguan, menguatkan beliau, dan mengorbankan jiwa dan hartanya. Rabbnya
telah memberikan kabar gembira kepadanya dengan istana di surga yang terbuat
dari emas dan perak yang tidak ada hiruk pikuk ataupun kelelahan di dalamnya.
Abu Hurairah mengatakan bahwa )ibril menemui Nabi lalu berkata, "Wahai
Rasulullah, fuadijah ini telah datang dengan membawa bejana yang berisi lauk pauk,
dagrng, atau minuman. Jika ia datang menemuimu, sampaikan salam dari Rabb-nya dan
dariku serta berilah kabar gembira dengan rumah di surga yang terbuat dari emas dan perak
y ang tidak ada hiruk pikuk maupun kelelahan." (HR Al-Bukhari).21
Asiyah, istri Fir'aun, yang baginya kekuasaan dunia dan kenikmatannya
menjadi sangat hin4 sehingga ia mengingkari Fir'aun dan ketuhanannya. Kemudian
suaminya menyiksanya dan ia bersabar hingga ruhnya menemui penciptanya.
Allah berfirman, "Dan Allsh membuat istri Fir'aun perumpamutn bagt oreng-
orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah
di sisi-Mu dalam Firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dnn perbuatannya, dan
selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim." (At-Tahrim: LL).
Terakhir, Fathimah Az-Zahra' putri Rasulullah, yang penyabar, mengharap
pahala dari Allah, bertakwa dan wara'yang tumbuh di bawah pohon yang suci
dan dididik langsung oleh Rasulullah.
21 Fathul Bari', Vll/133.
Ensiklopedi Hai Akhir: Surga dan Nerake
I
BAC{AN KEEN/PAT
POTRET SURGA
sambutan dan salam Penghormatan Para Malaikat untuk orang-orang
Mukmin Ketika Memasuki Surga
Al-Qur'anyangmuliatelahmenyebutkankejadianyangagunginidanbetapaindahnya
kejadian ini. Peristiwa ketenangan, kenyamanan, kebahagiaan, dan kerinduan. Surga
melimpahkan semerbak bau harumnya wewangiannya dan cahayanya.
Anginnya yang wangi telah berhembus sepoi-sepoi membawa kabar gembira
bagi orang-orang yang memasukinya dengan kenikmatan dan pahala agung
yang menunggu mereka. Mengabarkan kekekalan selamanya, kehormatan abadi,
karamah, kemuliaan, dan kemewahan yang tidak ditandingi dan diserupai oleh
kemewahan apapun.
Itu adalah peristiwa kemuliaan dan kehormatan. Para malaikat memberikan
salam dan sambutan kepada mereka seraya berkat4 "Berbahagialah kalian dan
baiklah tempat kalian! Maka masukilah surga ini dengan sejahtera dan aman,
sedang katan tidak akan ditimpa keletihan di dalamnya dan kalian tidak akan
keluar darinya.
Masuklah ke dalam surga yang telah siapkan oleh Allah untuk kalian dan
kenikmatan yang tidak pemah dilihat oleh mat4 tidak pemah didengar oleh
telinga, dan tidak pemah terlintas di dalam benak manusia. Masuklah ke dalam
rumah-rumah, istana, dan kebun-kebun kalian serta bersiaplah untuk menemui
bidadari dan pembantu yang akan melayani kalian."
Allah berfirman tentang masuknya orang-orang mukmin ke dalam surga,
"Dan orang-orang yang sabar karena mencnri keidhaan Rabbnya, mendirikan shalat, dan
menginfnkkan sebagian rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi
atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan;
Orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga
'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh
daribapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masukke
tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), 'Salfrmun 'alaikum bimfr
sh ab ar tum.' M aka al an gkah b aikny a t emp a t ke s u d ah an it u. " (Ar -Ra' d: 22-24)
"Dan orang-orang yang bertalaoa kepada Rabb mereka diantar ke dalam surga secara
berombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya
llengintip lndahnga Surga
telah dibukakan dan berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka, "Keseiahteraan
(dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya."
(Az-Zumar:73).
Itulah sambutan penghormatan dan pemuliaan dari para malaikat Allah
saat orang-orang mukmin memasuki surga. Betapa bahagianya mereka dengan
penghormatan dan pemuliaan ini , sedangkan para malaikat memberikan
kabar gembira kepada mereka dengan keabadian. Surga menanti mereka dalam
kerinduan dan memperlihatkan aroma harum serta barisan bidadari-bidadarinya
sebagai ucapEu:r salam, penghormatan, dan pemuliaan.
Al-Imam Al-Muhasibi telah mengungkapkan dalam kitab At-Tawahumfi Ahwali
Al-Al&irah (Perkiraan tentang keadaan-keadaan Surga) sebuah ungkapan yang
sangat indah tentang peristiwa yang mengagumkan. Allah Yang Mahamulia lagi
Maha Penyayang kepada hamba-hamba dan wali-wali-Nya memerintahkan para
malaikat penjaga surga yang senantiasa tunduk dan takut, khawatir dan malu
kepada-Nya.
Mereka mengelilingi seluruh istana rumah, dan halaman. Mendatangi pintu-
pintu surga lalu tangan mereka dibentangkan untuk membukanya dan Anda
mendengar keindahan bunyi pintu itu, sehingga rasa gembira memuncak dan hati
Anda terlena.
Betapa senang dan sukacita, telah dibukakan pintu surga Rabb semesta alam
bagi mereka. Ketika pintu ini telah terbuka bau harum surga bertiup sepoi-
sepoi ditambah keindahan aliran aimya hingga menyentuh wajah dan seluruh
badanAnda.
Bau harum surga yang indah bergantianberhembus, angin kasturi yang harum
berhembus, za'faran yang lembut kafumya berwama kuning, dan minyak anbar
kelabu, tiupan bau harum buah-buahan dan pepohonan serta angin lembubrya
naik menuju otak Anda. Keindahannya merasuk ke dalam hati dan memenuhi
seluruh badan.
Lalu sebelum masuk, Anda melihat keindahan istana dan pondasi bangunannya
(Maka pandanganmu hari ini menjadi sangat tajam). (QAt:22).Ia dibangun dari batu
zamrud hijau, yakut merah, dan mutiara putih yang kemilau cahayanya bersinar
terang dan bening.
Lalu Anda melihat tabir Allah dan ayat-ayat-Nya yang selama ini dirahasiakan
dari Anda dan dijanjikan akan diperlihatkxr(Dan ucopkanlah segalapujibagi Allah.
la akan memperlihatknn ayat-ayat-Nya, sehingga kalian aknn mengetahuinya) (An-
Naml:g3). Nah, sekarang Anda berada di hadapannya, di hadapan janji Allah dan
kebenaran-Nya.
Semua ini telah Allah sempumakan dalam kebeningan dan cahaya dan Dia
telah mengatumya di dalam surga serta Anda telah melihatrya saat itu. Hati
Ensiklopedi l{ari Akhir: Surga dan Neraha
I
I
I
Anda merasa gembira karena mengetahuinya saat memasukinya. Di dalamnya
ada kenikmatan-kenikmatan yang tidak pemah terbersit di dalam benak manusia
dan limpahan serta tambahan (melihat Allah- edt).
Adapun Anda tidak akan pemah keluar darinya. Anda tidak akan merasakan
keletihan dan kesusahan. Di sana, Anda akan melihat wajah Rabb Anda Yang
Mahamulia sehingga jiwa Anda berkhayal dan berangan-angan seakan-akan Anda
bersama orang-orang yang selamat dan Allah telah memuliakan Anda.
Kemudian malaikat menyambut dan membukakan pintu surga. Mereka
menyambut Anda dengan senyuman kepada wajah Anda dan wali-wali Allah
yang bersama Anda. Lalu, mereka menyeru, "Kesejahteraan atas kalian." Kemudian
mereka mengikuti salam ini dengan ucapan, "Berbahagialah kalian! Dan
masuklah ke dalam surga ini, sedangkan kalian kekal di dalamnya".
Ketika Anda mendengar ucapiu:l dari para malaikat ini -para malaikat
agung yang memancarkan cahaya dari kecerahan wajah mereka, yang telah
menerangi jalan-jalan masuk surga dengan cahaya ketakjuban dan kegembiraan-
Anda bersegera menuju pintu untuk memasukinya sehingga pintu-pintu menjadi
penuh sesak karena ramainya.
Bagaimana pendapat Anda, jika pintu yang luasnya sejarak perjalanan empat
puluh tahun menjadi penuh karena padatrya wali-wali Altah? Lalu mereka
diberikan kenikmatan, setelah menjadi orang-orang yang berdesak-desakan
menuju keindahan istana-istana yang terbuat dari yaku! mutiara, dan emas yang
telah mereka lihat dan saksikan untuk memasukinya.
Lalu setelah Anda melewati pintu dengan karunia Allah dan Anda menapakkan
kedua telapak kaki di atas tanahnya, minyak kasturi yang harum, za'faran, darr
misk bergantian berhembus di atas tanah dari perak dan minyak za'faran.
Itulah langkah pertama yang Anda jalani di bumi kekekalan dan keabadian.
Anda telah terbebas dari siksa Allah dan aman dari kematian yang lari dari
orang-orang mukmin dan tidak kembali lagi sehingga Anda tidak perlu takut lagi
kepadanya.
Bayangkanlah diri Anda ketika Anda telah menapaki tanah kasturi dan
hembusan minyak za'faran serta kedua mata Anda menatap indahnya mutiara
dari pepohonannya yang indah dan hiasan istananya. Saat Anda melangkah di
halaman surga, di hamparan za'faran dan aliran kasfuri tiba-tiba anak-anak,
pemuda-pemuda, dan istri-istri Anda dari para bidadari yang cantik jelita
dipanggi[ "Fulan bin Fulan bin Fulanah telah tiba."
Maka mereka segera menjawab dengan bertahlil dan merasa gembira karena
kedatangan Anda. Kegembiraan meluap dan Anda disambut dengan sambutan
yang agung di dalam kerajaan yang agung, kenikmatan yang besar, serta semua
llengintip ladahnga Sarga
yang ada di dalamnya merasa senang dan bahagia. Bumi penuh kekayaan,
pepohonan sangat indah, dan semua keindahan iang diciptakan Allah berkumpul
di hadapan Anda, menakjubkan dan menyenangkan.
Ucapan Orang-Orang Mukmin Ketika Dibukakan Pintu Surga dan
Disambut Penjaganya
Allah telah menyebutkan pujian dan syukur orimg-orang mukmin serta apa yang
mereka ucapkan saat pintu surga dibukakan untuk mereka dengan perintah-Nya'
Mereka telah diselamatkan oleh karunia Allah yang agung yang memuliakan mereka.
Allah berfirman:
ar;li
u
frfi t:t';
arz
6nJl 4Sjits e'"9 ,.:-"(. t.c.,tiz z
l:;ltlt t0&9 tr9J47a 'r-,--ii ltivS
b(@cd+ii;iin'ii*
"Dan merekn mengucapkan, "Segala puji bagt Allah yang telah memenuhi ianji-Nya
kEada kami dan telah (memberi) kami tempat ini, sedangkan kami (diperkenankan)
menempati tempat di dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah
sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal." (Az-Zumar:74).
Allah berfirman melalui lisan orang-orang mukmin yang memuji dan mensyukuri
karunia-Nya. Pintu-pintu surga telah dibukakan untuk mereka dan mereka telah
menyaksikan penantian surga abadi yang telah Allah janjikan untuk hamba-hamba-
Nya sebagai sesuatu yang gaib.
Allah berfirman:
,s.iit & Sttr tjssai 7'l '64. & c'o tiL vrn
-r2 q s#r;l Ai i&
1,.-t t
,sl ls>yl
b4 v3j 'b3 ,->iv ..t;)
t..-
./--\ ._ I -(€rlO-rr-*,
" ...Dan mereka berkata, 'segala puji bagt Allah yang telah menuniuki kami kepada
(surga) ini. dan knmi sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak
memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rusul-rasul Rabb kami, membawa
kebenaran.' Dan diserukan kepada mereka, "ltulah surga yang diwariskan kepadamu,
disebabkan apa yang ilahulu kamu kerjakan." (Al-Nrat: 43).
Doa dan Salam Penghuni Surga di Dalam Surga
Allah juga telah menerangkan di dalam kitab-Nyabagaimana salam penghuni surga.
Allahberfirman:
Ensiklopedi Hari Akhir: Surga dan Neruha
$3-;j'i yi t+'*sbr,'r"* \*"&"t: $:i -r:"a q I c.
trft
"Do'a mereka di dalamnyq ialah "Subhfrnakallfrhummt", dan salam penghormatan
mereka ialah, "Salam". Dan penutup doa mereka ialah, "Alhamdulililhi Rabbil
'frlamin." (Yunus: 10).
Akhirat bukan negeri taklif (pembebanan kewajiban), tetapi ia adalah negeri syukur
dan pujian bagi Pemberi nikmat yang telah memberikan nikmat kepada hamba-
hamba-Nya yang tidakbisa diilustrasikan, dikhayalkan, maupun dipikirkan. Ia adalah
negeri keselamatan dan ketenangan sehingga tidak ada lagi ketakutan dan kesedihan.
Oleh karena itu, salam mereka di dalamnya adalah kesejahteraan, ketenangan, dan
keamanan.
Sifat-Sifat Surga
a. Pengantar
Sifat-sifat surga yang terdiri dari tanah, kemah, istana, sungai, mata air, pepohonan,
buah-buahan, burung-burung, kasur-kasur, pakaian, dan bejana semu.rnya
diungkapkan dengan lembut seperti yang disebutkan dalam hadits qudsi:
d)t+J o"it
.,5
" Aku telall mempersiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenilonatan yang tidak
pernah dilihat mata, tidak pernah didengar telinga, dan tidak pernah terlintas di dalam
benakmanusia."
Lalu Abu Hurairah berkata, "lika kalian mau, bacalah:
(er. fi:9;&ti?icpi&*
'Tak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (berbagai
nikrnat) yang menyedapkan pandangan mata.."' (As-Sajdah: 14. (fIR' Al-Bukhari
danMuslim).l
Jikakitamengatakan, "Tanah,pohorykemah, danistana,iniadalahnama-namayang
kita gunakan di dunia. Akan tetapi, tidak ada satu pun di surga yang menyerupai
apa pun di dunia kecuali hanya namanya saja." Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa
Fathul Bari',Yll/132; Shahih Muslim, hadits no. 2824---edr.
* *'p't; ry iii v, -i, *\ Y ;p-1rAr
llengintip lndahnga Sarga
@3v*7i'''',
ia berkata "Tidak ada satu pun benda di surga yang menyerupai benda di dunia
kecuali hanya namanya."
Hal ini perlu dijelaskan agar orang-orang mukmin mengetahui makna aPa yang
dijanjikan Allah untuk mereka di surgo tanpa mengetahui hakikat sesungguhnya
karena akal tidak bisa mengkhayalkan dan memikirkannya.
Mereka tidak akan pernah mengetahui hakikatnya dan merasakan keindahannya
sampai Allah menjadikan pandangan mereka amat tajam dan membangkitkan
mereka dalam rupa yang berbeda.
Allah berfirman:
"...Maka Kami singkapkan daripndamu tutup (yang menutupi) matamu, maka
p en glihat anmu p ada h ari itu am at t aj am. " (Qdt: 22).
)c ?t
YI
-4-,
(g) orrJr !]13 J
si-lii ry *i;,€)6# I u,j"lq$-&,ri ti oi W
"llntuk menggantikan kamu dengan orflng-orang yang seperti kamu (dalam dunia)
dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui. Dan
sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapaknh
kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)i" (Al-WAqi'ah: 61-
62).
Allah juga telah menjelaskan kepada kita kemiripan nama-nama berbagai benda
ini . Allah berfirmary "Dan sampaiknnlah berita gembira kEada mereka yang
beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sun g ai - s ung ai di d al amny a.
Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan,
"Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang
serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di
dalamny a." (Al-Baqarah: 25).
Ketika mengomentari ayat di atas, Ash-Shabuni mengatakan di dalam Shafwatut
Tafasir, "Penghuni surga diberi rezeki dari buah-buahannya. Para malaikat
memberikannya kepada mereka, dan ketika para malaikat memberi (buah-
buahan) kepada mereka untuk yang kedua kalinya, mereka berkata, "Ir:riadalah
yang engkau berikan kepada kami sebelumnya!" Maka para malaikat berkata,
"Makanlah, wahai hamba Allah!" Maka wamanya serna, namun rasanya
berbeda.
Ensiklopedi Hail Akhir: Surga dan Neraka
l
l
Para ahli tafsir lain berpendapat mengenai makna "Inilah yang pemah diberikan
kepada kami dahulu," Maksudnya di dunia. Namun, yang benar adalah yang
diriwayatkan Ibnu Abbas bahwa tidak ada kesamaan di dunia dan di surga,
kecuali hanya namanya saja.
Yang paling penting bahwa semua benda di surga tidak diserupai benda apa
pun di dunia, kecuali namanya saja. Oleh karena itu, ketika kita membicarakan
sifat-sifat surga, wajib kita ketahui bahwa sifat yang kita jelaskan hanya yang
kita ketahui dari berbagai nash saja.
Adapun hakikat yang bisa dirasakan, dffia! diketahui, dan disaksikan berbeda
dengan kemampuan penjelasan dan penafsiran manusia, karena urusurn surga
dan semua yang ada di dalamnya sangat besar dan agung serta kerajaan yang
besar.
Allah berfirman, "Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan
melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besflr." (Al-Insan: 20), dan
pahala yang besa1, "...Allah telah menyediakan untuk mereka arnpunan dan pahala
yang besar." (Al-Ahzab: 35), "...Dan kelak Allalr akan memberikan kepada orang-
o r an g y an g b er im an p ah al a y an g b es ar. " (An-NisA' : 145).
Yang mengatakan "besar" adalah Allah dan yang mengatakan "agrartg" juga
diri-Nya. Namun, pemahaman besar dan agung menurut manusia berbeda
dengan kehendakAllah.
b. Tanah dan kerikil surga
Di surga tidak ada tanah dan batu seperti di dunia, akan tetapi tanahnya dari kasturi
dan za'farart yang nikmat seperti tepung putih dalam kelembutan dan kehalusan
sentuhannya.
Rasulullah telah menjelaskan jenis tanahnya di dalam sabdanya. Anas bin Malik
berkata ketika membawakan hadits tentang isra' bahwasanya Rasulullah ffi
bersabda:
-l ' .
rj Ju
7.
e ti U;rSr Y :rtiW,;iliat;:y Gi F,y.h el*ti
. jujr arj syiEi ",q W.tii rAt ;;,:1
"KemudianJibrilberjalan dengankuhinggasampai di Sidratul Muntahayang ditutupi
Toarna-u)arna yang tidak aku ketahui u)arna apa itu sebenarnya. Beliau melanjutkan:
Kemudian aku masukke surga, maka terlihat di sanalemah dari mutiara dan tanahnya
dari kasturi." (HR Al-Bukhari dan Muslim).2
Dalam l<ttab ShaILih Muslim dan Musnad Ahmad, Abu Said Al-Khudri meriwayatkan
Fathul Bari', Vll/1 85; Shahih Muslim, hadits no. 149.
tlengintip lndahnqa Surga
bahwa Ibnu Shayyad bertanya kepada Rasulullah tentang tanah surga, maka beliau
bersabda, "la berasal dai butiran tepung kasturi yang putih murni."
]abir bin Abdullah menceritakan bahwa Rasulullah bersabda berkenaan dengan
orang Yahudi, "Aku bertanya kepada mereka tentang tanah surga, ia berasal dari
tepung putih." Lalu mereka menjawab, "Ia seperti roti wahai Abul Qasim." Lantas
Rasulullah bersabda "Roti dari tepung yang putih murni."3
Abu Hurairah W bertanya 'Wahai Rasulullah, dari apa manusia diciptakan?"
Beliau menjawab, "DAri air." Lalu bertanyalagL "Dari apakah bangunan surga?"
Beliau menjawab, "Batu batanya dari emas dan perak, lantainya dari minyak kastui,
kerikilnya dari mutiara dan yakut, dan tanahnya dari za'faran."
Barangsiapa yang memasukinya akan bersenang-senang dan tidak akan susah, keknl dan
tidak akan mati, pakaiannya tidak akan usang, dnn usia mudanya tidak akan punah." (l[F.
Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ad-Darimi).4
Kemah, istana, dan kamar surga
Tempat tinggal di surga terdiri dari istana-istana, kamar-kamar, dan kemah-kemah.
Semuanya tidak seperti y*g sudah kita ketahui dan kita pahami. Bangunan yang
terbesar dan istana yang pernah dibangun manusia dalam sejarahnya seperti istana
Persia dan Birmingham tidak