a
pahala vang terbaik dan tambahannyl," maka beliau bersabda, "Pahali yang terbaik iatal
surga dan tambahan ialah memandang wajah Allah W.- (HR Ibnu Jarir dari Ubay bin
Ka'ab),6
Para pengarang Al-Mar.rcu'ah Al-eur'aniyah Al-Muyassarah berkat4 ,,Bogr orang-
orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik dan tambahannya,, bagior*g-orirrg yang
berbuat baik, dengan iman, ibadah, dan amal-amal yang berpahala, ada kebaikan, yaitu
surga' Dan tambahan dari surga ini berupa kesenangan rutr, yaifu memandang
wajah Allah Yang Mahamulia.
Jalaluddin As-suyuthi berkat4 "'Bog, orang-orang yang berbuat baik,,dengan imary
'adapahalayang terbaik,' 'dan tambahannya,' yaitu memandang wajah Allah.,,
Perkataan Para Mufasir Tentang Surat As-sajdah: 1Z
ntlah berfirman:
"Tak seorang pun mengetahui berbagai nilonat yang disembunyikan untuk mereka,
yang menyejukkan mata.... " (As-Sajd ah:17).
Allah telah menafikan ilmu dari setiap jiwa serta tidak mengecualikan seorang pun
untuk mengetahui keagungan pahala dan kenikmatan untuk orang-orang mukmin di
surga yang disembunyikan-Nya. Ayatyang mulia ini membuat jiwa merindukan
dengan kerinduan yang sangat dalam kepada rahmat, karamah, dan karunia Allah
unfuk orang-orang mukmin.
Alangkah bagusnya ungkapan dalam Al-Qur'an ini. Sebab, di dalam rahasianya
yang mengandung puluhan, bahkan rafusan tafsir, kemungkinan-kemungkinary serta
hakikat-hakikat yang pada akhirnya semua tak akan sampai kepada miksud Allah
dalam berbagai penjelasan, hakikat, dan tafsir ayat ini . Namun demikian, hal
itu sama sekali tak melarang manusia untuk mencoba menafsirkan dan menjelaskan
dengan akal yang diberikan Allah kepadanya.
Ash-Shabuni berkata dalam Shafutatut Tafasil "'Tak seorang pun mengetahui berbagai
nikmat yang menanfl,' maksudnya tidak ada satu pun makhluk yang mengetahui
5
6
Diriwayatkan juga Al-Lalika'i dalam Syarhu l,tiqad Ahlussunnah wal Jama,ah.
Mukhtashar Tafsir lbnu Katsir no. 191.
(D... riirG &'r>i-e Ji &*
Ensiklopedi Hari Ahhir: Surga dan Neraka
kadar kenikmatan yang diberikan Allah yang tidak pemah dilihat oleh mato tidak
pernah didengar oleh telinga, dan tidak pemah terlintas di dalam benak manusia
yang diberikan aUan dan pahala dari amal saleh.yang telah mereka persembahkan di
dunia.
Ibnu Katsir berkata dalam taf simy a, "' Tak s eor an g Pun menget ahui b erb ag ai nikm at y ang
menanti,'maksudnya tak ada seorang Pun yang mengetahui agungnya kenikmatan
yang disembunyikan Allah dari mereka di dalam surga. Berupa kenikmatan yang tetaP
dan terus menerus, serta berbagai kelezatan yang tak pernah disaksikan seorang pun.
Karena mereka menyembunyikan amal-amal mereka, Allah juga menyembunyikan
pahala untuk mereka. Sehingg+ balasan sesuai dengan jenis amal yang dikerjakan.
Al-Hasan Al-Bashri berkat+ "Karena suatu kaum menyembunyikan amal mereka,
Allah juga menyembunyikan dari mereka pahala yang tak pernah dilihat oleh mata
dan tak pernah terlintas di dalam benak manusia'"
Al-Bukhari berkata, "Tentang firman Allah, 'Tak seorang pun mengetahui berbagai
nikmat yang menanfi.'Abu Hurairah 8& meriwayatkan bahwa Rasulullah ffi bersabda'
,Allah berfirrnan, " Aku telah merupersiapkan untukhamba-hamba-Ku yang salehkenikmatan
yang tak pernah dilihat mata, tak pernah didengar telinga, dan tak pernah terlintas di dalam
benak manusia."
Lalu, Abu Hurairah berkata, "]ika kalian mau, bacalah, "Tak seorangpun mengetahui
berbagai nikmat yang disembunyikan untuk mereka, yang menyeiukkan pandangan""" (As-
Sajdah: 17). (HRAl-Bukhari dan Muslim).7
Di dalam hadits lain disebutkan:
.'i.w g'ti 4v,
,l o .. ,,r. it.i,
-tlryf fr4 dq.Jl
"Barangsiapa masuk ke dalam surga, ia akan bersenang-senang dan tidak susah, kekal
tidak mati, pakaiannya tidak akan usan9, dan kemudaannya tidak akan sirna'" (tili.
Muslim).8
Al-Mughirah bin Syu'bah dalam sebuah hadits marfu'meriwayatkan bahwa Nabi
ffi bersabd4 "Musa bertanya kepada Rabbnya M , 'siapakah penghuni surga yang paling
reindahkedudukannya?' Allahberfirman, 'Laki-lakiyang didatangkan setelah semuapenduduk
surga memasuki surga, lalu dikatakan kepadanya, 'Masuklah ke dalam surga!'
Ia menjawab, 'wahai Rabb, bagaimana saya memasukinya sedangkan semua
manusia telah menempati rumahnya dan mengambil bagian mereka masing-masing?'
Dikatakan kepadanya Apakah kamu rela jika diberikan kepadamu seperti yang
dimiliki raja di antara nia-raia di dunia?'
Fathu! BAri':Vlll132, Shahih Muslim no.2824.
lbid. no.2836.
l, , c z o .
.J-+ crJf ) i\ir LXr
7
B
llengintip ladahnya Surga
la menjawab, 'Ya, saya rela, wahai Rabb!' Allah berfirman, 'Bagimu seperti itu dan
semisalnya, dan semisalnya, dan semisalnya, dan semisalnya,' hinggakelimakalinyaiaberkata,
'Cukup, saya telah rela wahai Rabb!' Allahberfirman, 'ltu untukmu dan sepuluhkali lipatnya
ditambah semuayang diinginkan oleh jiwa dan yang indah menurut pandanganmu.'
la berkata, 'Saya rela, wahai Rabb!' Kemudian, Musa bertanya lagi, 'Bagaimana dengan
yang paling tinggi kedudukannya?' Allah berfirman, 'Mereka adalah yang Aku kehendaki,
,4ku telah menanam kehormatan mereka dengan tangan-Ku, dan Aku menyempurnakannya,
sehingga ia tidakpernah dilihat mata, tidakpernah didengar telinga, dan tidakpernah terlintas
di d al am b enak manusia. "'
Kemudian, Nabi S bersabda, "Pembenar dari itu ialah firman Allah ffi, "Tak
seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti.. . " (As-Sajdah: 17). (HR Muslim
dan At-Tirmidzi; hasan shahih).e
MelihatAllah
. Pemberian yang paling tirrgg, untuk orang-orang mukmin ialah melihat wajah
Allah Yang Mahamulia
Ini ialah puncak dari tujuan, puncak cita-cit+ standar kenikmatan mutlak, dan
harapan orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan. Impian, puncak
kesenangan, dan kepuasan pandangan orang-orang mukmin ialah melihat
Pencipta merek4 Pemilik semua kenikmatan. Kegembiraan, kebahagiaary dan
kesenangan yang dicapai orang mukmin ialah dengan karunia dan karamah-Nya
Yang Mahatinggi yang tidak terbatas.
Allah berfirman:
(D--)tlLt
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hnri itu
mereka melihat. " (Al-QiyAmah : 22-23).
Itulah janji Allah yang benar. Dia telah menjanjikan kita di dalam kitab-Nya yang
mulia untuk melihat-Nya. Kalimat-kalimat dalam ayat ini hadir dengan
sangat jelas, lembut, tak ada keraguary kesamaran, atau ketidakjelasan.
Wajah-wajah bersinar dengan cahaya Rabbnya, berseri-seri dengan pandangan
kenikmatan Penciptanya, memandang ilah-nya Yang Mahaagung lagi Mahamulia
yang memberikan keutamaan kepada hamba-hamba-Nya. Mak+ kedudukan
seperti apakah yang akan dicapai wajah-wajah yang berseri-seri ini? Kebahagiaan
seperti apakah yang akan mereka alami?
W J)@i*6 /;";i;3
bers eri-seri. Kep ada Rabbny alah
Ensiklopedi Hari Akhir: Surga daa Neraha
Shahih Muslim no. 189.
Kadang-kada.& ruh dan jiwa manusia merasa bahagia dengan kilauan keindahan
ciptaan ilahi dialam ini, atau di dalam jiw4 atau keindahan ciptaan manusia dalam
pemandangan fajar yang menyingsing, naung:Ul yang luas, padang yang panjang,
kebun yang indah, malam yang cerah bersinar, hingga semua keindahan yang ada
di alam ini.
. Bagaimana dengan mata yang memandang bukan kepada keindahan ciptaan
Atlah, tetapi kepada Zat-Nya Yang Mahati.SSl lagi Mahakuasa yang memiliki
ketinggian dan kemuliaan?
Benar! Itulah kedudukan yang kita peroleh dengan izin Allah. Namun demikian,
ia lebih dulu membutuhkan pertolongan dan pengokohan dari Allah, baik dalam
jiwanya maupun ruhnya. Agar manusia memiliki kekuatan memandang kepada
Penciptanya dan ia menikmati kebahagiaan yang tidak mungkin bisa diliputi oleh
sifat, tidak pula menggambarkan hakikatnya dengan khayalan, serta tidak pula
disentuh oleh pengetahuan.
"Wajah-wajah (orang-orang mulonin) padn hai itu berseri-seri. Keprdo Rabbnya, mereka
melihat." Bagaimana ia tidak berseri-seri, sedangkan ia memandang kepada
Rabbnya?
Adapun bagaimana ia melihat, dengan anggota badan apa dan dengan perantara
apa, semua itu merupakan permasalahan yang takbisa disentuh oleh akal. NashAI-
Qur'an membebaskannya di dalam hati orang mukmin agar mengupas kebahagiaan
yang melimpah di dalam ruh, kerinduan, keceriaan, dan kegembiraan.
Ketika pandangan terjadi dan Allah mengokohkan Anda untuk melakukannya yang
di hadapannya seluruh kesenangan surga tidak berarti apa-apa hingga bernilai nol.
Anda tidak ingin berhenti dari memandang Rabb Anda dan tidak ada urusan yang
menyibukkan Anda kecuali memandang Pencipta seluruh alam.
Wajah-wajahbersinar dengan cahayailahi dan jasad-jasad mabuk dengan semabuk-
mabuknya serta jiwa melekat bersama ruhnya dalam kesafuan dan keharmonisan
seluruh jasad yang tenggelam. Bukan di hadapan wujud makhluk-makhluk yang
memandang Anda di surga, tetapi di hadapan Pencipta wujud yang mewujudkan
keelokan dan keindahan, Pencipta cahaya dan yang mengadakan segala sesuatu.
|ika salah satu bidadari-yang merupakan salah satu ciptaan Allah-muncul di
langit dunia saja bisa menerangi antara langit dan bumi, bagaimana saat Anda di
hadapan Penguasa langit dan bumi, Pencipta surga dan nerak+ Rabb wujud serta
apa yang kita ketahui dan yang tidak kita ketahui?
Bagaimana And4 sedangkan Allah telah menyingkap hijab darimu untuk melihat-
Nya? Bagaim€ma jadinya surga di sekitar Anda dan cahayanya, sedangkan Allah
telah menampakkan diri-Nya kepadanya dan kepada kita?
llenqintip lndahnya Surga
Bagaimana jadinya keadaan pohon-pohory za'faran, dan sungai-sungainya,
ketika berada dalam cahaya Yang Maha Pemurah? pakaian seperti apa yang akan
dikenakan dan cahaya seperti apa yang akan terjadi saat itu?
Melihat ialah puncak angan-angan, kebahagiaan, kesenangan, dan kemabukan.
Betapanikmatryaruh,jiw4 danjasad.sebabitu,marilahkitaberusahamendapatkan
limpahan kebahagiaan yang menenggelamkan, limpahan ruh yang suci mulia.
Janganlah kita menjadi bagian dari orang-orang yang difirmankan Allah dalam
surat Al-Muthaffifin:
@c,ri.;#t *-';
"Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dai
(rahmat) Rabb mereka." (Al-Muthaffifin: 1.5).
Mereka ialah orang-orang yang hatinya ditutupi berbagai maksiat dan dosa.
Ditutupi dari merasakan kepada Rabbnya di dunia dan dibutakan dari akhirat,
sehingga menjadikan hati ini gelap dan buta. Barangsiapa dalam keadaan
seperti ini, maka balasan yang semestinya di akhirat ialah diharamkan dari melihat
wajah Allah Yang Mahamulia dan dihalangi dari kebahagiaan besar.
Melihat Allah hanya diberikan kepada orang yang bersih jiwanya dan sehat ruhnya.
Ia hidup di dalam kerajaan orang-orang yang berzikir dan bertauhid, menjadi
bagian orang-orang yang benar dan berbuat baik. Wallilhu a,lam.
. Tiga hadits mulia yang menegaskan melihat Allah
Shuhaib Ar-Rumi mengabarkan bahwa Rasulullah bersabd4 "Ketika penghuni
surga telah masuk ke surga, Yang Mahasuci lagi Mahatinggi berfirman, 'Apakah kalian
menginginkan sesuatu yang harus Aku tambahkan?' Mereka menjawab, 'Bukankah
Engkau telah memutihkan wajah-wajahkami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami
kesurga danmenyelamatkanknmi darineraka?'Nabiffimelanjutkan: Laluhijab itibukakan
sehingga tidak ada suatu pemberian yang lebih mereka sukai dari memandang Rabb mereka
Yan g Mahasuci lagi Mahatinggi. "
Di dalam riwayat lain ditambahkan, "Kemudian beliau membaca ayat, 'Bagi orang-
ordng yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya...,,, (yunus:
261'ro
Abu Musa Al-Asy'ari menuturkan bahwa Rasulullah bersabd4 "Orang mukmin di
surga diberikemah dari mutiarayangberlubang,luasnya-di dalamriwayat lain disebutkan
tingginya-enam puluh mil. Di setiap pojoknya, ada satu istri.
Mereka tidak saling melihat yang lainnya, sedangkan orang mukmin ini akan menggilir
mereka satu persatu. Dua surga yang bejana dnn semua yang di dalamnya dari perak dan dua
t 0 HR Mrrli," drl am Shahih-nyadan At-Tirmidzi dalam Sunan- nya, Jami,ul Ushul: NS6.
"d*itJ<
Ensiklopedi l{ari Akhir: Sarga dan Neraka
surga yang bSana dan semua yang di dalamnya dari emas. Jarak antara merekn dan melihat
Rabb mereka hanya sepanjang selendang kesombongan di atas waiah-Nya di surga 'Adn."'rl
Shuhaib Ar-Rumi menceritakan bahwa ketika Rasulullah ditanya tentang ayat:
'Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang tubaik (surga) dan tambahannya.'
Beliau bersabda, "Ketika penghuni surga dan neraka telah masuk ke tempatnya masing'
masing, ada penyeru mengumumkan, Wahai penghuni surga, kalian mempunyai ianii di
sisi Allah y ang ingin ditepati-Nya.'
Mereka berkata, 'lanji apa itu? Bukankah Dia telah memberatkan timbangan kami?
Bukankah Dia telah memutihkan wajah-wajah kami, memasul*an kami ke surga, dan
menyelamatkan kami dari neraka?' Nabi ffi melanju*art, 'Maka, hiiab pun disingkap
dari mereka, sehingga mereka bisa melihat-Nya. Demi Allah, Dia tidak memberikan kepada
mereka sesuatu yang lebih disukai dan lebih mmyenangkan dari memandang-Nya.'" (HR
Ahmad danMuslim).l2
Dari tiga hadits yang mulia ini , jelas bagi kita bahwa ru'yah (melihat Allah)
ialah benar. Adapun sabda beliau ffi di dalam hadits Muslim, "MakA hijab dibuk4"
maknanya seperti perkataan Al-Qurthubi, "H;al itu ialah diangkahrya penghalang-
penghalang untuk memandang Allah. Sehingga, mereka bisa melihat sifat-sifat
yang agun& tinggr, elok, semPuma, luhur, dan indah yang ada pada-Nya'
Tiada ilah selainDia, Mahasuci dari aPa yang dikatakan orang-orangyfrighatinya
menyeleweng dan para pendusta. Penyebutan hijab ialah dalam hal makhluk
bukan dalam hak Pencipta. Para makhluklah yang terhalang, sedangkan Pencipta
Yang Mahatinggi lagi Suci nEuna-n.una-Nya bersih dari yang menghalangt-Nya.
Sebab, hijab hanya meliputi ketentuan yang bisa disentuh. Adapun hijab pandangan
makhluk-Ny4 pengetahuan, dan kemampuan mereka bergantung kepada dan
bagaimana kehendak-NYa."
. Ath-Thahawi menandaskan bahwa melihat Allah ialah benar bagi penghuni
surga
Di antara orang yang menguatkan melihat Allah di surga ialah Ath-Thahawi. Ia
berkat+ "Ru'yah (melihat) ialah benar bagi penghuni surga (tanpa pengetahuan
dancara) sepertiyang dikatakankitabRabb kita, "Waiah-wajah(orang-orangmukmin)
pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnya mereka melihat." Ini ialah benar di dalam Al-
eur'an dan sunnah. Sehingga, penafsiran akal dan kecenderungan hawa nafsu kita
tidak masuk ke dalamnYa."
Apa yang dikatakan pensyarah Ath-Thahawiyah telah mematahkan pendapat
berbagai kelompok sesat dalam permasalahan melihat Allah serta menerangkan
t1 HR Af$ukhan dan Muslim, Misykiltul MashAbih:N286.
12 HR An-Nasa,i dalam As-Sunan Al-Kubra: Vl/361 . Ath-Thahawi menandaskan bahwa melihat Allah ti&
adalah benar bagi penghuni surga.
lleugintip lndahnga Surga
bahwa pendapat orang yang benar menyelisihi pendapat Al-]ahmiyatr, Al-
Mu'tazilah, dan para pengikut mereka dari orang-orang Khawarij'
perkataan mereka batil dan tertolak dengan Al-Qur'an dan sunnah. Para shahabat,
tabi'in, imam-imam Islam yang terkenal dalam kepemimpinan din, ahli hadits,
dan seluruh ahli filsafat yang berpedoman kepada AhIi Sunnah wal Jamaah juga
mengatakan kebenaran ru'Y ah.
Di dalam permasalahan ini, ia juga berkat+ "Permasalahan ini termasuk urusan
pokok dan tujuan din yang paling mulia. Ia adalah tujuan yang dikejar olanS-orang
yang antusias, diburu orang-orang yang berlomba-lomba serta diharamkan bagi
orang-orangymgterhalang dari Rabb mereka dan tertolak dari pintu-Nya."
LalU ia menerangkan bahwa firman Allah , "Waiah-waiah (orang-orang mukmin) pada
hariituberseri-seri. KepadaRabbnya,merekamelihat," ialah dalil yang paling jelas dalam
permasalahan ini. Adapun orang-or.rng yang menolak dengan menyelewengkan
maknanya dengan sesuafu yang mereka namakan sebagai tatcruil maka menakwil
nash-nash hari kiamat, surg4 neraka, dan hisab merupakan takwil yang paling
mudah dari pokok-pokok takwil.
]ika orang yang batil menghendaki,untuk menakwilkan dan menyelewengkan
berbagai nash dari tempahy4 ia akan mendapatkan jalan sebagaimana yang
didapatkankan orang yang menakrarilkan nash-nash ini '
At-Thahawi juga menjelaskan kerusakan dan bahaya takwil ini, "Inilah yang
merusak dunia dan akhirat. Serta seperti itulah yang dilakukan orang Yahudi
dan Nasrani dalam kitab Taurat dan Injil. Allah mengingatkan kita untuk tidak
melakukan tindakan seperti mereka'"
Kemudian, ia menjelaskan kepada kita bahwa menunjukkannya ayat ini
kepada ru'yah (melihat dengan mata kepala-edt) dilihat dari dua sisi: Pertama:
Fiqh nash, kedua: Fiqh ulama salaf terhadap nash ini . Untuk yang pertam4 ia
berkata:
"Penyandaran penglihatan kepada wajah yang menjadi tempatnya di dalam
ayat ini dan penyambungannya kepada kata sambung (il//Ke) jelas
menunjukkan makna-memandang dengan mata. Sementara tak adanya indikasi
yang menunjukkan atas penyelisihannya pada hakikatnya merupakan Penegasan
bahwa Allah menghendaki dengan itu penglihatan mata kepada wajah Rabb Yang
Mahatinggi."
Sudah jelas makna tambahan dalam firman Allah, "Bagi orang-orang yang berbuat
baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya." Ia adalah melihat wajah Allah
yang Mahamulia. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Muslim dalam
Shahih-nya, dari Shuhaib, ia berkata, "Rasulullah membaca, 'Bagt oranS'orang yang
berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.'
Ensiklopedi Hari Akhh Surga dan Neraka
Beliau bersabda, 'Ketika penghuni surga dan neraka telah masuk ke tempatnya masing-
masing, ada penyeru mengumumkan, 'Wahai penghuni surga, kalian mempunyai janji di
sisi Allah yang ingin ditepati-Nya.' Mereka berkata, 'lanji apa itu? Bukankah Dia telah
memberatkan timbangan kami? Bukankah Dia telah memutihkan wajah-wajah kami,
memasulckan kami ke surgh dan menyelamatkan kami dari nerakaT'
Nabi ffi, bersabda, 'Maka, hijab pun disingkap dari mereka, sehingga mereka bisa melihat-
Nya. Demi Allah, Dia tidak memberikan kepada mereka sesuatu yang lebih disukai dan
lebih meny enangkan dari memandang-Ny a."' (HR Ahmad dan Muslim).l3
Perawi selain Muslim juga meriwayatkan dengan berbagai sanad yang berbeda-
beda dan lafal lain yang semakna. Maksud tambahan ialah memandang wajah Allah
s;fr . Para shahabat juga menafsirkan demikian. Ibnu ]arir telah meriwayatkannya
dari sekelompok shahabat, di antaranya Abu Bakr, Hudzaifah, Abu Musa Al-
Asy'ari, dan Ibnu Abbas.
Lalu, Pensy arh Ath-Thahawiyah menyebutkan, "Derajat berbagai hadits dari Nabi ffi
dan para shahabat yang menunjukkan kepada melihat Allah ialah mutawatir. Telah
diriwayatkan para pemilik kitab-kitab shahih d,anmusnad, di antaranya hadits Abu
Hurairah bahwa manusia berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kita akan melihat
Rabb kita pada hari kiamat?'
Beliau menjawab, Apakah kalian terhalang untuk melihat bulan pada malam
purnama?' Mereka menjawab,'Tidak wahai Rasulullah.' Beliau melanjutkan,
Apakah kalian terhalang untuk melihat matahari yang di sekitarnya tidak ada
awan?' Mereka menjawab,'Tidak.' Beliau bersabda,'Kalian akan melihat-Nya
seperti ifu pula."'14
Di dalam hadits, Jarir bin Abdullah Al-Bajili W berkata, "Kami duduk-duduk
bersama Nabi ffi lantas beliau memandang bulan pada malam keempat belas dan
bersabda:
:;) e3i:t:r; v r.i; 'oii w eU F:3|fr t
'Kalian akan melihat Rabb kalian dengan mata, seperti kalian melihat bulan itu; tidak
t erhal an g d al am melih atny a. "' ts
Abu Musa mengabarkan bahwa Nabi {S bersabda, " Dua surga y ang bej ana dan semua
yang ada di dalamnya dari perak dan dua surga lagi yang bejana dan semua yang ada di
dalamnya dari emas. Jarak antara mereka dengan melihat Rabb mereka hanya sepanjang
selendang kesombongan di atas wajnh Yang Mahasombong di surga Adn."16
HR An-Nasa'i dalam As-Sunan Al-Kubra: Vl/361. Ath-Thahawi menandaskan bahwa melihat Allah oat adalah
benar bagi penghuni surga.
Hadits ini riwayatkan dalam Ash-Shahihain dengan panjangnya. Hadits serupa juga diriwayatkan Abu Said
Al-Khudri di.
/bid Shuhaib m juga meriwayatkan hadits serupa yang dikeluarkan oleh Muslim dan perawi lain.
tbid.
13
14
15
16
llengintip lndahnga Surga
Adi bin Hatim juga menuturkan bahwa Rasulullah bersabda, "Allah benar-benar
akan menemui salah seorang dari kalian pada hari Dia menemuinya, sedangkan antara
keduanya tidak ada penerjemah maupun yang menjadi penghubung untuknya.
Allah berfirman, 'Bukankah Aku telah mengutus seorang rasul kepadamu dan ia telah
menyampaikan (risalah-Ku) kepadamu?' Ia menjawab, 'Benar, wahai Rabb!' Allah
melanjutkan, 'Bukankah Aku telah memberikan kepadamu harta dan memuliakanmu?' la
menjawab, 'Benar, wahai Rabb!"'l7
Rasulullah sangat menganjurkan kita agar tidak meninggalkan shalat Shubuh dan
Ashar, seakan-akan keduanya ialah penyebab utama untuk bisa melihat Allah.
)arir bin Abdullah berkata "Kami bersama Rasulullah, lalu beliau memandang
bulan pada malam purnama dan bersabda:
:,i p:L;t 3y ^jiJ € (';6; t ':;lt ti,; 'o;; w cV ;.<, l';;; #t
.trt;ttt a;i *; "at g* u :# * t"yr't
'Kalian akan melihat Rabb kalinn dengan mata, seperti kalian melihat bulan itu; tidak
terhalang dari melihatnya. likakalian mampu untuk tidak tetinggal dari shalat sebelum
matahari terbit (Shubuh) dan shalat sebelum matahari terbenam (Ashar), kerjakanlah!'
Kemudian, beliau membaca ayat, '...Dan bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum
terbit matahari dan seb elum terbenam(ny a)."' (Qdf: 39).18
TafsirAth-Thabari, Ibnu Katsir, Ash-Shabuni dalam ShafiaatutTafasir, dan tafsir
lain menandaskan tentang melihat Allah
Allah berfirman:
6ilu W J)<t>Z*( /;ri;;
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah
mereka melihat. " (Al-Qiynmah : 22-23).
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri," r;:.aksudnya nadhirah
(berseri-seri) merupakan bentuk fa'il (subjek) dari kata an-nqdharah yang bermakna
bagus, elok bercahaya, dan gembira. "Kepada Rabbnyalah mereka melihat," yaitu
engkau melihatnya dengan mata.
Sebagaimana diriwayatkan Al-Bukhari dalam Shahih-ny a:
eU&,;j'fit
"Kalian akan melihat Rabb kalian dengan mata."
17 HR Al-Bukhari dalam Shahih-nya. Juga dalam Syarh Ath-ThahAwiyah no. 2O4 dan beberapa paragraf sampai
ke halaman 210.
18 HR Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 7434, Muslim dalam Shahih-nya no. 633, Abu Dawud, dan A!
Tirmidzi.
Memandangnya orang-orang mukmin kepada Allah ef" di negeri akhirat telah
ditegaskan dalam berbagai hadits shahih dengan periwayatan mutawatir menurut
para pemuka hadits. Tidak mungkin untuk menolak dan menakwilkan hadits Abu
Hurairah-hadits ini shahih-bahwa manusia berkata, "Wahai Rasulullah, apakah
kita melihat Rabb kita pada hari kiamat?" Beliau menjawab, "Apakah kalian terhalang
untuk melihat matahari dan bulan yang di sekitarnya tidak ada alaan? " Mereka menjazaab,
"Tidak!" Beliau bersabda, "Kalian akan melihat-Nya seperti itu pula."
Di dalam Ash-Shahihain,lari menceritakan bahwa ketika Rasulullah memandang
bulan pada malam purn;una, beliau bersabda, 'Kalian akan melihat Rabb kalian, sEerti
kalian melihat bulan itu. lika kalian mampu untuk tidak meninggalkan shalat sebelum
matahari terbit dan shalat sebelum matahari terbenam, maka lakukanlah!"
Masih dalam As-Shahihain, Abu Musa menuturkan bahwa Rasulullah bersabda,
"Dua surga yang bejana dan semua yang ada di dalamnya dari emas dan dua surga lagi
yang bejana dan semua yang ada di dalnmnya dari perak. larak antara mereka dengan
melihat Rabb mereka hanya sepanjang kesombongan di atas wajah-Nya di surga Adn."
Di dalam Sh ahih Muslim, Shuhaib meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, " Ketika
penghuni surga telah masuk ke surga." Beliau melanjutkan, "Allah berfirman, 'Apakah
kalian menginginkan sesuatu yang harus Aku tambahkan?' Mereka menjawab, 'Bukankah
Engkau telah memutihkan wajah-wajahkami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami
ke surga dan menyelamatkan kami dari neraka?"'
Nabi ffimelanjutkan, "Maka, hijab dibukakan, sehingga tidak ada sesuatu pemberian yang
lebih mereka sukai dari memandang Rabb mereka. ltulah tambahan." Kemudian, beliau
membaca ayat, "Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya."
Di dalam berbagai hadits ini diberitahukan bahwa orang-orang mukmin
memandang Rabb mereka $1. di halaman dan taman-taman surga. Imam Ahmad
meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda:
c'hiu'ri 61-\K iAi 6;,"*, *ii ^Et c H i; aAt 5i ;li i,r
;,; u F Ju, yt ;i ":'"b\ir ;r*;i i,y *;, 3t 1
'z
"Penghuni surga yang paling rendah kedudukannya akan memandang di dalam
kerajaannya dua ribu tahun untuk melihat puncaknya seperti melihat bagian paling
bawahnya. Ia melihat istri-istrinya dan para pembantunya, sedangkan yang paling
tinggikedudukannya melihat wajah Allah duakali setiap hari."le
Saya telah menjelaskan dan menerangkan semua dalil, berbagai korelasi,
interpretasi, serta pendapat ulama dan mufasir seputar melihat Allah. Wallilhu a'lam.
19 Mukhtashar Tafsir lbnu Katsir. ll/191 .
lvlengintip lndahnya Surga
I
Jarir bin Abdullah berkata, "Kami bersama Rasulullah lalu
beliau memandang bulan pada malam purnama dan bersabda:
'Kalian akan melihat Rabb kalian dengan matt, sEertikalian melihat
bulan itu; tidak terhalang dari melihatnya. lika kalian mampu untuk
tidak tetinggal dari shalat sebelum matahari terbit 6hubuh) dan
shalat sebelum matahari terbenam (Ashar), kerjakanlah!' Kemudian,
beliau membaca Ayat, '...Dan bertasbihlah sambil memuji Rabbmu
sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nAa)."' (QAf: 39).
o
')-
. )o,
o5rl
l,
ott
t
PENGANTAR PENERBIT
/^! egala puji hanya bagi Allahkyang telah memberikan petunjuk-Nya kepada kita
\ semuu. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah n karena melalui
\.-rfb"tiu.rlah kita mengetahui perkara gaib sebagaimana yang telah diberitahukan
oleh Altah tanpa dikurangi dan tambah-tambahi, begitu pula kepada keluarga beliau,
shahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Buku Seri Ensiklopedi HariAkhir sebelum ini telahmengkaji tentang kedahsyatan
kiamat, hari pengumpulan, padang mahsyar, syafaat, pelaksanaan irdh (pemaparan
amal)danpenghisabanmakhluk.Dibahaspulatentangshirath,titianyangmembentang
di atas neraka Jahannam, yang lebih tipis daripada rambut dan lebih tajam daripada
pedang. Begitu pula besi pengait dan duri yang menyambar or.rng-orang munafik,
pelaku maksiat, dan pelaku dosa-dosa besar dari umat Muhammad ffi, kemudian
mereka dilemparkan ke neraka ]ahannam.
Pada hakikatny4 manusia tidak dapat mengetahui neraka ]ahannam kecuali
melihatrya dengan mata sendiri. Karena kedahsyatan yang sebenarnya tidak akan
bisa dibayangkan. Satu kalimat "Mereka kekal di dalam neraka" saja akan memiliki
penafsiran yang sangat rumit dan tidak bisa dibayangkan oleh akal.
Siapa saja yang memb aca juz terakhir dari ensiklopedi hari akhir ini, akan
mengetahui betapa Allah telah bersikap toleran terhadap or.rng-orang kafir, musyrik,
dan pelaku maksiat ketika di dunia karena Allah mengetahui bahwa azab yangbesar
sedang menanti mereka.
Juz terakhir dari ensiklopedi karya Syailch Mahir Ahmad Ash-Shufi ini akan
mengkaji tentang kedahsyatan neraka dan segala sesuatu yang telah disiapkan Allah
bagi mereka yang angkuh dan enggan menyembah-NyA orang munafik, pelaku
maksiat, dan pelaku dosabesar yang lebih mementingkan kesenangan duni4 berbuat
kezalimarL melampaui batas, dan mati dalam keadaan tidak menaati Allah.
Semoga buku ini dapat motivasi kita untuk kembali kepada jalan Allah yang lurus.
Solo, Rabi'ul Akhir 1433H.1
Maret 2012M.
Jembatan Ilmu
llengintip Ngerinya Neraka
DUSTUR ILAHI
"sesungguhnya, Allah melaknat orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api
yang menyala-nyala (neraka). Mereka keknl di dalamnya selama-lamanya, mereka
tidak memperoleh seorang pelindung pun dnn tidak (pula) seorang penolong. Pada hari
ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, 'Alangkah baiknya,
andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada rasul.' Dan mereka berkata,
'Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesitr-
pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Rabb kami,
tirnpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan
y ang besar' . " (Al-Ahzib: 64-68).
" Allah berfirman, 'Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama golongan jin dan
manusia yang telah mendahului kamu.' Setiap kali suatu umat masuk, dia melaknat
saudaranya sehingga apabila mereka telah masuk semuanya, orang-orang yang (masuk)
belakangan akan berkata kepada orang-orang yang mendahului, 'Ya Rabb kami, mereka
telah menyesatkankami, sebab itu datangkanlah silesanerakayangberlipat gandakepada
mereka.' Allah berfirman, 'Masing-masing mendapat (silcsaan) yang berlipat ganda,
akan tetapi kamu tidak mengetahui'. " (Al-A'rAf : 38).
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa y ang diperintahkan-Ny a kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintal*.an. " (At-Tahrim: 6).
Abdullah bin Umar menuturkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
4tA fr e ??u,i6r f)t Jyrfir'J^it4til$t;;ii*tst
$i rli ey \ ,6t gi 6i -;, #' yi u )u s:G. l; ft i f5
ei Ae;.,6r gi r;;i ei Jlei afr
"Pada waktu para penghuni surga telah sampai di surga dan para penghuni neraka
telah sampai di neraka, kematian didatangkan hingga berada di antara surga dan neraka,
lalu disembelih. Kemudian seseorang berseru, 'Wahai penduduk surga, tidak ada lagi
kematian. Wahai penduduk neraka, tidak ada lagi kematian.' Maka, kegembiraan
penduduk surga pun semakin bertambah dan kesedihan penduduk neraka pun semakin
b ertamb sh. " (Muttafaq'alaihi).
Ensiklopedi llari Akhir: Surga dan Neruka
Muslim menambahkan bahwa Abu Sa'id berkata:
€. it';\\ :P \1r;';:r it ;i)iit ,*i y 'frt & yt ,:;; v t
wj,l' J) ,'.i. ivii'r;jt it y
"Kemudian Rasulullah ffi membacakan, 'Dan berilah mercka peringatan tentang hari
penyesalan, Qaitu) ketika segala perkara telah diputuskan. Mereka dalam kelalaian,
tidak (pula) beriman.' (Maryam: 39), sembari memberikan isyarat kepada dunia'" (LR
Muslim no.2849).
Abu Hurairah oamenuturkan bahwa Nabi ffi bersabda:
";i
,6r l;*\t t'ft ;t;'1 ;vi i:j;sp;t;i ,6r b;'ra; Aivr fir ki Jii )c !...r-. , 1a..t, io.i, o, .6, ', I l, (
**'AGii;a-i. - t,.o. . :{.lJl 1- ;r;;,, < ,l !l, I) YJ ...,
,a
0-f
"Tidaklah sesrorang masuk surgakecuali akan diperlihatkan tempat duduknya di neraka
seandainyaiaberbuatkejelekan, agarbertambahrasasyukurnya. Sertatidaklah seseorang
masuk neraka kecuali akan diperlihatkan tempat duduknya di surga seandainya ia
berbuat kebaikan, agar bettambah penyesalannya." (HR Al-Bukhari)'
Nu'man bin Basyir wmengatakan bahwa Rasulullahffi bersabda:
l;;; t:S ii":q
,,sesungguhnya, penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah oranS yanS
diberi dua sandal dan dua tali sandal, otaknya dapat mendidih lantaran keduanya,
sebagaimana mendidihnya periuk. Dia tidak melihat a.da seseorang yang siksaannya
lebih pedih darinya, padahal ia adalah orang yang paling ringan siksannnya." (HR
Muslim no. 213).
& ,v b osa) g*'n u $ti,;.,6r ,.Pi lt;i i;1
-
ri.ri ;i:;\ fr; qi; ,- ';i r*i i1 i; G
"t;.';t
filengintip Ngeringa Neraka
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini kepada:
1. Allah uiri, Rabb kita Rabb dunia dan akhirat, ymg tidak akan pernah sia-sia
amalan-amalan saleh di sisi-Nya serta yang berfirman dalam kitab-Nya yang
semPum4 "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, danbahutasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian
akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna." (An-Najm: 39-
a1). oleh karena itu, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
2. Kepada Rasulullah & yang telah menyuguhkan ilmu yang berlimpah tentang
hakikat kehidupan akhirat, mulai dari tanda-tanda kiamat, kematiary alarnbarzah,
terjadinya kiamat, sampai perihal surga dan neraka di dalam sunnahnya yang
mulia. Beliaulah yang telah menunjukkan, mengajarkan, dan memberikan semua
pengetahuan tentang semuanya kepada kita.
Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam kepadanya, sampai kami bertemu
dengannya di telaga pada hari kiamat nanti.
Ensiklopedi llari Akhir: Surga dan NerukaiHt;ililliiil1i.s
g;g$0,+,t
'-'i 'H'trrt[r i],
tiin',Jr.E *!, il!+r4
MUKADIMAH
erdapat perbedaan besar antara pembahasum surga beserta kenikmatannya
dengan pembahasan mengenai neraka beserta kengeriannya.
Penulis seringkali mengalami kebimbangan, lantas memohon perlindungan
kepada Allah setiap kali menemukan ayat tentang neraka, atau tentang |ahannam
berikut siksaannya. Setiap kali menulis, saya mengkhayalkan diri saya sembari
bertanya kepada diri sendiri, "sungguh saya tidak mampu menahan panas api di duniA
padahal ia jauh lebih ringan dibandingkan dengan panasnya api neraka. Mungkinkah
kita membicarakan tentang neraka ]ahannam beserta kedahsyatawrya?"
Manusia tidak peduli dengan hisab Allah, mereka ada yang lalai, mencoba
melupakannya, dan tidak berusaha untuk mengingat siksa neraka ini. Ada pula yang
membangkang dan bahkan marah jika diingatkan.
Allah berfirman,"Telah semakin dekat kepada manusia hari perhitungan amal mereka,
sedang mereka berada dalam kelalaian dan berpaling (darinya)." (Al-AnbiyA': 1)'
Bagi yang telah membaca delapan juz awal dari Ensiklopedi Hari Akhir ini,
akan mengetahui derajat kelalaian hatinya dan juga hati orang-orang yang tidak ada
perhatian sedikit pun terhadap hari kiamat yang lamanya 50.000 tahun, yaitu orang-
orang kafir, musyrik, dan munafik. Ia juga akan mengetahui kengerian, kedahsyatan,
dan perkara-perkara besar yang tidak disangguPi oleh jiwa dan dimampui oleh
makhluk.
Kita telah mengkaji tentang kedahsyatan kiamat, kengerian saat hari pengumpulan
dan saat berdiri di padang mahsyar, sementara matahari hanya berjarak satu mil dari
kepala para hamba. Lalu, keringat pun menenggelamkan mereka sampai telinga pada
sebagian meteka, serta menguasai mereka dengan sebenarnya.
Saat itu manusia memanggil-manggil, menjerit, dan berteriak meminta
pertolongan dan perlindungan. Namun, tidak ada seorang Pun yang menyambut
seruan orang-orang kafir, munafik pelaku maksiat, dan pelaku dosa-dosa besar dari
umatMuhammad.
Setelah mengizinkan Rasulullah {# untuk memberikan syafaat, Allah pun
mengizinkan untuk dilaksanakannya irdh (pemaparan amal) kepada-Nya dan
penghisaban makhluk.
BayangkanlahbahwaAnda sedangberada dihadapanAllahyang sedangmenghisab
filengintip Ngerin ga Neraka
amal Anda dan memaksa Anda untuk mengakui dosa-dosa Anda. Hendaknya orang
yang kafir, musyrik, munafik dan pelaku dosa besar juga membayangkan bahwa dia
sedang berdiri di hadapan Allah!
Setiap orang kafir, musyrik dan pelaku maksiat akan menggigit dua tangannya,
menyesali, serta meratapi peremehannya terhadap hak-hak Allah. Akan tetapi,
semuanya telah lewat dan penyesalan tidak ada gunanya sebab Allah telah memberi
peringatan kepada mereka saat di dunia.
Tidak hanya itu, mereka juga memohon agar mereka disama-ratakan dengan
tanah. Demikian pula halnya dengan para pelaku dosa-dosa besar, sungguh mereka
menyesali perbuatan mereka. Penyesalan pun memotong-motong hati mereka
disebabkan mereka tidak menaati-Nya serta tidak menjalankan kewajiban yang
dibebankan bagi mereka.
Penyesalan itu terjadi ketika para pendosa itu melihat kenikrnatan, kemuliaan, dan
keagungan yang dianugerahkan oleh Allah kepada orang-orimg yang beriman, serta
naungan Allah bagi mereka pada hari ketika tiada naungan kecuali hanya naungan-Nya.
Orang-orang kafir, musyrik, munafik dan orang yang bermaksiat akan ditimpa
kehinaan dan kerendahary sejak pertama kali sangkakala kebangkitan ditiup, di
padang mahsyar, dan ketika dipaparkan amal mereka kepada Allah. Muncullah leher
api dari neraka bagi mereka dengan suara yang mengerikan dan bergemuruh. Mereka,
bahkan para rasul pun akan bertekuk lutut. Setiap dari mereka berkata, "Ya Allah, oh
diriku, oh diriku!" Saking takut, panik, dan ngerinya berada di hadapan Allah.
Allah berfirman, "lnilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan
benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu kerjakan." (Al-
JAtsiyah:29).
Setelah peristiwa penghisaban umat satu persatu, orang-or.rng kafir dan musyrik
diperintahkan untuk mengikuti sesembahan mereka ketika di dunia yang mereka
sembah selain Allah. Kemudian mereka dilemparkan ke neraka Jahannam umat demi
umat. Setiap kali suatu umat dilemparkan, umat yang belakangan masuk neraka akan
melaknat umat yang mendahului masuk neraka.
Disebutkan di dalam Al-Qur'an, " Allah berfirman, 'Masuklah kamu sekalian ke dalam
neraka bersama golongan jin dan manusia yang telah mendahului kamu.' Setiap kali suatu
umat masuk, dia melaknat saudaranya sehingga apabila mereka telah masuk semuanyq orang-
orang yang (masuk) belakangan akan berkatakepada orang-orang yang mendahului, 'Ya Rabb
kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah siksa neraka yang berlipat ganda
kepada mereka.' Allah berfirman, 'Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda,
akan tet api kamu tidak mengetahui'. " (Al-A'rAf : 38).
Lalu diperintahkan pula kepada orang-orang mukmiry yang bersama mereka ada
Ensiklopedi llari Akhir: Surya dan Neralca
orang-orang munafik dari umat Muhammad. Mereka di hadapkan kepada shirath'
titian yang membentang di atas neraka ]ahannam, yang lebih tipis daripada rambut
dan lebih tajam daripada pedang untuk melewati titian ini .
orang-orang mukmin yang jujur dan saleh melewatinya laksana kilat, angin,
larinya kuda pacuan tercepa! dan ada yang sePelti orang berjalan' Lalu muncullah
besi pengait dan duri yang menyambar orang-orang munafik, pelaku maksiat dan
petak, dosa-dosa besar dari umat Muhamm ad M-n kemudian mereka dilemparkan ke
,r"ruku ]ahannam. sungguh ia merupakan malapetaka yang sangat besar.
Siapa di antara kita yang mamPu menahan Panasnya neraka dan segala yang ada di
dalamnya, yang telah digambarkan oleh Allah bahwa bahan bakamya adalah manusia
danbatu?Allahs#berfirman,"Haiorang-orangyangberiman'peliharalahdirimudan
keluargamu dai api neraknyangbahnnbakarnya adalahmanusin danbatu;peniaganyamalaikat-
malaikat yangkasar, keras, dan tidak msndurhakai Allah terhadup cPayang diperintahknn-Nya
kepada mereka dan selalu mengeriaknn frpayanS diperintahkan. " (At-Tahrim: 6).
Bila orang-orang kafir, musyrik dan munafik telah menempati neraka |ahannam,
perjalanan yang tak pernah berakhir pun dimulai, disertai jeritary ratapary dan tangisan
mereka. Tiada yang menjawab dan memberi pertolongan. Mereka terus-menerus
menangig meratap, dan memohon pertolongan hingga datang jawaban melalui lisan
Malik, p"r,lugu neraka, dengan perintah Rabbnya, "Kalian akan tetap tinggal di neraka
ini dan tidak akan keluar darinya. Kalian kekal di dalamnya untuk selamanya' Tidak
diringankan azab itu dari kalian dan kalian kekal di dalamnya'"
Allahu#berfirman, "sesungguhnya,oranr-orangyangberdosaakankelaldidalamazab
neraka lahannam. Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnyoberputus
asa. Dan IGmi tidaklah menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri
sendiri. Mereka berseru, 'Hai Malik, biarlah Rabbmu membunuh kami saia" Dia menjmttab'
,Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).' sesungguhnya Kami benar'benar telah membawa
kebenaran kepada kamu tetapi kebanyakan di antara kamu benci pada kebenaran itu." (Az-
Zukhr0f:74-78).
Pada hakikahy4 manusia tidak dapat mengetahui neraka Jahannam kecuali
melihabrya dengan mata sendiri. saat itulah mereka mengetahui tempat kembali yang
buruk yang telah disiapkan Allah untuk orang-orang yang berdosa dari kalangan
orang-orang kafir dan musYrik'
Kalimat ,,Mereka kekal di dalamnya" yakni di dalam neraka. |ika ditafsirkan,
berjilid-jilid buku tidak akan bisa mencukupi, saking besar, berat, menyusahkaO
menghinakary terus menerus, dan pentinSnya Persoalan ini. Bahkan seluruh
penderitaan mereka masih ada tambahan lagi, yaitu tidak diringankannya azab
iersebut bagi mereka, sebagaimana dalam ayat yang mulia, "Tidak diringankan azab itu
tr|engintip Ngerinya Neraka
dari mereka dan mereka di dalamnyaberputus asa." (Az-Zukhr0f: 75).
Jika seorang buruh bekerj+ ia bisa beristirahat setelahnya. Ia pun juga bisa tidur,
baru kemudian melanjutkan pekerjaannya. Di neraka Jahannam tidak ada istirahat,
peringanan azab, ketenongan, dan juga tidak ada pengurangan meski hanya untuk
beberapa detik sebab di neraka |ahannam tiada mengenal waktu, yang ada ialah
kekekalan. Kita hanya bisa mengungkapkan dengan apa yang kita pahami di dunia.
Dengan demikian, inilah sifat-sifat penduduk neraka: Kekal, hina, rendah, bagi
mereka azab yang pedih dan berat, tidak diringankan azab dari merek4 dan mereka
sekali-kali tidak dapat ke luar darinya sebagaimana dalam firman Allah, "Dan adapun
oranS-orang yang fasik (kaf.r), tempat mereka adalah Jahannam. Setiap knli mereka hendak
keluar darinya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikntakan kepada mereka, 'Rasakanlalt
silcsa nerakn yang dahulu kamu dustakan'." (As-Sajdah: 20).
Siapa saja yang membaca juz terakhir dari ensiklopedi hari akhir ini, akan
mengetahui betapa Allah telah bersikap toleran terhadap orang-orang kafir, musyrik,
dan pelaku maksiat ketika di dunia karena Allah mengetahui bahwa azab yang besar
sedang menanti mereka.
Allah tidak pernah lengah dalam mengawasi perbuatan orang-orang zalim. Dia
membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. Akan tetapi, Dia tetap
memberi rezeki bagi mereka, berupa makanan, harta, anak-anak, dan sebagainya
akan tetapi tetap bertambahlah dosa dan kezaliman mereka.
Allah berfirman, "DAn janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengtro balwa Allalt
lalaidaiapayangdiperbuat olehorang-ordngyangzalim. SaungguhnyaAllahmemberitangguh
k prdo merelca sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) tqbelalak." (IbrAhim: 42).
]uz terakhir dari ensiklopedi ini akan mengkaji tentang kedahsyatan neraka
dan apa saja yang telah disiapkan Allah bagi orang-orang yang angkuh dan enggan
menyembah-Nya orang-orang munafik, pelaku maksiat, dan pelaku dosa besar.
Mereka lebih mementingkan kesenangan dunia, berbuat kezaliman, dan melampaui
batas. Mereka pun mati dalam keadaan tidak menaati Allah.
Semoga buku ini dapat memotivasi kita untuk kembali ke jalan Allah yang lurus.
Easiklopedi llari Akhir: Surga dan Neraka
PASAL PERTAMA
KEADAAN ORANG MUNAFIK DAN
PETAKU MAKSIAT SETELAH HISAB
Pengantar
Pada hari kiamat, manusia dibagi menjadi tiga keadaan. Setiap keadaan memiliki
derajat yang banyak dan berbeda-beda antar manusia'
Pertama, orang-ortmg mukmin yang terdahulu dan permulaary juga orang-orang
mukmin dari golongu., k*ur,. Mereka akan masuk surga dengan melewati shirath'
Mereka ada yang melewatinya laksana kila! angin yang berhembus, kuda pacuan
yang berlari, juga ada yang seperti berjalan dan merayaP, nalnun pada akhimya
mereka selamat.
Kedua orang-orang kafir dan musyrik dengan berbagai ideologi. Mereka tidak
berhakmelewatishirath,namunakandihalaukenerakaJahannamsecaraberombongan,
didahului oleh sesembahan mereka saat di dunia. Bila telah dekat dengan neraka,
mereka berjatuhan secara berkelompok. Setiap kelompok yang masuk ke neraka akan
mengutuk ku*ur,r,yu yang menyesatkannya sehingga mereka masuk semuanya ke
neraka. Mereka kekal di dalamnya, tidak akan pernahbisa keluar darinya dan mereka
tidak mempunyai seorang Pun pemberi syafaat'
Ketiga, orang-orang munafik, pelaku maksiat dan dosa-dosa besar dari umat Islam.
Mereka tidak masuk neraka bersamaan dengan orang-or.rng kafir dan musyrik' Mereka
tetap menyeberangi shirath bersama dengan orang-orang mukmin, hanya saja mereka
tidak selamat. Mereka akan disambar dan diseret oleh duri dan besi pengait yang ada
di sisi shirath, sesuai dengan kadar nifak dan dosa mereka. Mereka dilemparkan ke
neraka dengan perintah Allah.
Orang-orang munafik kekal di neraka dan ditempatkan di tingkatan paling bawah'
Adapuripara pelaku kemaksiatan dan dosa-dosa besar dari umat ini berada dalam
berbagai
-keudaun,
termasuk juga rentang waktu mereka di dalamnya' Semua sesuai
dengan amalannya serta dosa dan kemaksiatan yang telah dikerjakannya.
Neraka mempunyai derajat yang berbeda-beda sebagaimana surga' Demikian
juga pelaku -utriut, mereka memPunyai beragam derajat. Semua itu sesuai dengan
t"rnuttiutur,, kekejian, kejahatan, dan dosa-dosa mereka. ]ika mereka mati sebelum
bertaubat, mereka berhak diganjar dengan neraka'
f
1)
I
l
Akan tetapi, mereka bukan orzrng-orang musyrik, kafir, dan munafik, hanya
saja mereka telah ditarik oleh setan dan jiwa mereka yang keji untuk melakukan
kemaksiatao meninggalkan kewajiban, dan mengikuti syahwat. Meski demikian,
mereka tidak mengingkari tauhid dan kesaksian bahwa tiada ilah (yang hak) selain Allah
dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Mereka juga tidak menyembunyikan
kekafiran dan menampakkan keimanan. Tidak pula mereka memerangi Allah, Rasul-
Ny4 dan kaum muslimin.
Jika Pelaku Maksiat Bertaubat dan Mengambil Manfaat dari Rahmat Allah Ketika
di Duni+ Pasti Mereka Tidak Masuk Neraka
Keadaan mereka beragam, sesuai kemaksiatan dan dosa-dosa besar yang mereka
kerjakan. Mereka ada yang melakukan satu, du+ tiga, sampai enam, bahkan tujuh
dosa besar yang membinasakan, yang tentunya dapat menjerumuskan pelakunya ke
neraka sebagaimana yang telah disinyalir oleh Rasulullah g. Tujuh dosa besar ini
di antaranya ialah syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh
Allah kecuali karena alasan yang dibenarkan, memakan riba, memakan harta anak
yatim, lari dari medan pertempuran, menuduh wanita mukminah baik-baik telah
berzina.
Sebagian mereka ada yang menzalimi manusia, memakan hak-hak orang lain,
melampaui batas, angkuh, zalim dalam hukum, dan ada juga yang berdusta atas nama
Rasulullah ffi. Ada juga yang menjadi pelukis dan pematung, membela orang zalim,
dan masih banyak lagi dosa-dosa yang dimurkai Allah.
Orang-orang ini akan menetap di neraka sesuai dengan perbuatan mereka,
sebagaimana yang telah ditulis di lembaran yang dipercayakan kepada dua malaikat.
Allah tidak menganiaya seorang pun walau seberat biji sawi ataupun seberat zarcah.
Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrah, ia akan melihatnya di hadapannya
kelak pada hari kiamat dan siapa yang mengerjakan kejelekan sebesar zarrah, ia pun
akan melihatnya di hadapannya kelak pada hari kiamat.
Orang-orang yang berjatuhan ke neraka saat melewati shirath dari umat ini ialah
orzlng-orang yang kejelekannya melebihi kebaikannya. Adapun ahlul a'rhf' akart
diliputi rahmatAllah setelah itu, sedangkan yang kebaikannya melebihi kejelekannya
meski hanya satu kebaikan, ia akan masuk surga dengan izin Allah.
Dalam hisab ada puncak kesempumaan dan keadilan Ilahi, karena setiap
kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali dengan yang semisal, selama Anda
mukmin. Bahkan Allah akan melipatgandakannya hingga berlipatJipat bagi siapa
yang Dia kehendaki karena Dia-lah ZatYangMaha Penyayang.
Adapun kejelekan tetap satu, tidak dilipatgandakan. Tidak pernah ada keterangan
dalam Al-Qur'an dan Sunnah bahwa kejelekan akan dilipatgandakan. Yang ada
1 Orang yang kebaikan dan kejelekannya seimbang-edt.
Ensiklopedi llari Akhir: Surga dan Neraka
ialah perkara jelek yang satu ini , tetap satu dan tidak akan bertambah. Hal ini
merupakan rahmaf pengampunan, dan keadilan Allah terhadap makhluk-Nya.
Bayangkanlah! RahmatAllah meliputi para hamba-Nya pun terhadap para pelaku
kemaksiatan dari umat Islam.
Bayangkan ada orang yang kejelekannya melebihi kebaikannya, padahal
kebaikannya sudah dilipatgandakan sepuluh kali, lalu berapa banyak dosa-dosa dan
kemaksiatan mereka?
Bayangkan pula betapa luas ampunan Allah yang menyifati diri-Nya dengan AI-
Ghafi.n (Maha Pengampun), Ar-Rahim (Maha Penyayang), dun iuga Al-Ghffir (Maha
Pengampun). Dia juga akan memberikan,unpunzrn kepada para pelaku maksiatyang
membawa kejelekan melebihi kebaikannya pada hari kiamat.
Bayangkan betapa banyak dosa-dosa mereka sewaktu di dunia. Berapa banyak
kemaksiatan mereka kepada Allah, dengan mengerjakan berbagai kekejian dan kejahatan.
SunggUh tiada sesuatu pun yang dapat menyamai dan menandingi rahmat Allah.
Siapa yang hendak membinasakan Allah, ia sendirilah yang akan binasa. Sekiranya
orang yang diganjar neraka mau menyambut seruan Allah saat di dunia dan
bertaubat kepada-Nya, tentulah Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang, Maha
Pengampun, dan Maha Mensyukuri.
Allah berfirman, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap
diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
P eny ay an g. " (Az-Zumar: 53).
]adi, orang yang mencicipi neraka disebabkan ia belum bertaubat dan tidak
mengambil manfaat dari rahmat Allah saat di dunia.
Allah tidak menzalimi satu makhluk pun, bahkan senantiasa menyeru hamba-
hamba-Nya untuk bertaubat selagi di dunia. Dia juga membuka lebar pintu taubat
sampai kelak matahari terbit dari barat dan selama ruh belum sampai di tenggorokan.
Itulah tahapan akhir kehidupan manusia.
Bayangkanlah rahmat Allah!
Bayangkanlah berapa banyak hak-hak Allah yang diremehkan oleh orang-orang
yang terjungkal dari shirath, betapa mereka menzalimi hak-hak mereka sendiri hingga
membawa mereka menuju ke jurang kebinasaan'
Hadits Tentang Shirath
Abu Sa'id Al-Khudri 6a pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah kami dapat
melihat Rabb kami pada hari kiamat?"
f
Rasulullah ffi balik bertany+ 'Apakah sErnar bagi kalian2 melihat matahari dan
bulan saat cuaca cerah?"
Kami menjawab, "Tidak."
Nabi bersabda, "Sesungguhnya, kalian juga tidak samar untuk melihat Rabb kalian
pada hari itu, sebagaimana kalian melihat keduanya."
Kemudian bersabda, "Seseorang berseru, 'Hendaknya setiap kaum pergi mengikuti
sesembahannya dahulu.'Maka, yang dahulu menyembah salib pergi mengikuti salib-
salib mereka, ymg menyembah berhala-berhala pergi mengikuti berhala-berhala
mereka, dan yang menyembah setiap sesembahan pergi mengikuti sesembahan
mereka. Hingga tersisalah para penyembah Allah, baik yang saleh maupun yang fasik
dan sisa-sisa ahlul kitab.
Kemudian para ahlul kitab didatangkan ke neraka Jahannam untuk dipaparkan
amalannya, mereka bak fatamorgana. Lalu dikatakan kepada kaum Yahudi, 'Apa
sesembahan kalian dahulu?'
Mereka menjawab, 'Kami dahulu menyembah Uzair anak Allah.'
Dikatakan, 'Kalian berdusta, Allah tidak beristri dan beranak. Apa yang kalian
inginkan?'
Mereka menjawab,'Kami ingin agar Engkau memberi kami minum.'
Lalu dikatakan, 'Minumlah!'Mereka pun berjatuhan ke neraka Jahannam.
Kemudian dikatakan kepada kaum Nasrani,'Apa sesembahan kalian dahulu?'
Mereka menjawab, 'Kami dahulu menyembah Al-Masih anak Allah.'
Dikatakan, 'Kalian berdust+ Allah tidak beristri dan beranak. Apakah yang kalian
inginkan?'
Mereka menjawab,'Kami ingin agar Engkau memberi kami minum.
Lalu dikatakan, 'Minumlah!'Mereka pun berjatuhan ke neraka Jahannam. Tersisalah
para penyembah Allah, baik yang saleh maupun yang fasik. Lantas dikatakan kepada
mereka, 'Apa yang menahan kalian, padahal orang-orang telah pergi (mengikuti
sesembahan mereka)?'
Mereka menjawab, 'Kami telah memisahkan diri dari mereka yang sebenarnya
kami butuh mereka hari ifu3, kami mendengar seseorang berseru, 'Hendaknya setiap
Di dalam riwayat menggunakan kata tudh6rr0na dengan mentasydidkan dan mentakhfifl<an huruf ra', serta
mendhammahkan huruf ta'. Makna pentasydidan ialah apakah orang lain dengan sesuatu untuk menutu-
pinya bisa menyamarkan bagi kalian ketika kalian sedang melihatnya. Sedangkan makna pentakhfifan ialah
apakah ada suatu bahaya yang menimpa kalian bila melihatnya.
Maksudnya kami telah memisahkan diri dari mereka di dunia ketika mereka tersesat, bersamaan dengan
butuhnya kami kepada mereka akan tetapi kami wajib taat kepada Allah. Kemudian mereka pun berdoa
kepada Allah dengan merendahkan diri agar Dia menghilangkan kesulitan ini dari diri mereka.
Easiklopedi l{ail Akhir: Surga dan Neraka
kaum mengikuti sesembahannya dahulu. Kami Pun menantikan Rabb kami'''
Maka Yang Mahaperkasa pun mendatangi mereka dalam wujud tidak sebagaimana
aslinya yang pernah mereka lihat kali pertama. Dia berfirman, 'Aku adalah Rabb kalian.'
Mereka pun bertanya, 'Benarkah Engkau Rabb kami?'-dalam satu riwayat Al-
Bukharia-mereka berkata, 'Kami tetap akan di sini, sampai Rabb kami datang. )ika
Dia datang, kami akan mengenali-Nya.'
Lalu Allah pun datang kepada mereka dalam wujud yang mereka kenali-tidak
ada yang bisa berbicara kepada-Nya kecuali para nabi.
Kemudian Dia berfirman, 'Apakah ada bukti antara diri kalian dan diri-Nya
sehingga kalian dapat mengenali-Nya?'
Mereka pun menjawab,'Betis.'
Dia lalu menyingkap betis-Nya. Lantas seluruh orang yang beriman bersujud
kepada-Nya. Tersisalah orang yang dahulu bersujud kepada Allah karena riya' dan
sum'ah. Mereka berusaha untuk sujud, namun Punggungnya menjadi satu tulang
punggungs (tidak beruas-penerj). Lalu didatangkan shirath dan dipasangkan di atas
Iahannam."6
Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, apashirath ib,t?"
Nabi menjawab, "Licin dan menggelincirkan, di atasnya ada besi pengait dan
beslbesi yang ujungnya bengkok, duri, mempunyai lebar dan luas, mempunyai duri
yang ujungnya bengkok seperti yang ada di daerah Nejed dan biasa dinamakan Sa'dan.
Seorang mukmin melewati shirath itu ada yang sekejap mata, bagaikan kila!
bagaikan angln, bagaikan larinya kuda pacuan dan hewan tunggangan tercepat'
Mak4 ada yang berhasil dan selama! ada yang terjerat tapi bisa lepas, dan ada yang
terlempar jatuh ke jahannam.T Sampai orang yang terakhir dari mereka melewatinya
dengan diseret.
Tidak seorang pun dari kalian yang lebih hebat permohonannya kepada Allah
dalammemperoleh hak yang telah tampakbagi kalian daripada orang-orang mukmin
di hari itu. jika mereka melihat bahwa mereka telah selamat, mereka berkata tentang
Al-Fath (XVlY197).
Di dalam riwayat memakaikala Ath-Thabag (tulang punggung). Maksudnya tulang punggungnya menjadi
satu, seperti papan, yang tak mampu untuk bersujud kepadaAllah.
Oalam riwayit lr4usiim Uitiau bersabda, 'Allah bertanya, 'Apa yang kalian tunggu? Setiap umat mengikuti
sesembahan mereka.' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, kami telah memisahkan diri dari manusia
di dunia yang sebenarnya kami butuhkan mereka, dan kami tidak mau berkawan dengan mereka" Dia
berkata, ,hkriadatan Rabb kalian.' Mereka berkata, 'Kami berlindung kepada Allah dari engkau, kami tidak
mempeisekutukan Allah dengan sesuatu pun'-ini berulang dua atau tiga kali-sampai sebagian mereka
hampir berbalik (ragu). Dia bertanya,
Maknanya bahwa orang yang melewati shirath itu ada tiga kelompok: Sekelompok selamat, sekelompok
terkena iengait akan tetapi dilepas dan selamat, dan sekelompok lagi dilempar hingga terjatuh ke neraka
Jahannam.
' rlir ' j'
269..
4
5
6
llengintip Ngerintla Neraka
saudara-saudaranya (yang jatuh ke neraka), 'Wahai Rabb kami, saudara-saudara kami
itu dahulu mengerjakan shalat, puasa, dan beramal bersama kami.'
Lalu Allah berfirman, 'Pergilah kalian, siapa saja yang kalian dapati di dalam
hatinya ada keimanan seberat satu dinar, keluarkanlah ia!'Allah telah mengharamkan
muka-muka mereka atas neraka.
Lalu mereka mendatangi saudara-saudaranya. Sebagian orang-orang itu telah
tenggelam dalam api hingga kakinya atau hingga pertengahan betisnya. Lalu mereka
mengeluarkan yang mereka kenali, kemudian kembali kepada Allah.
Allah befirmary 'Pergilah kalian, siapa saja yang kalian dapati di dalam hatinya ada
keimanan seberat setengah dinar, keluarkanlah ia!'
Mereka pun mengeluarkan siapa yang mereka kenali, kemudian mereka kembali
lagi.
Allah berfirman kembali, 'Pergilah dan siapa yang kalian dapati di dalam hatinya
ada keimanan seberat zarrah, keluarkanlah ia!'
Mereka pun mengeluarkan siapa yang mereka kenali."
Abu Sa'id berkata "Jika kalian tidak membenarkan aku, maka bacalah:
6.; La.bt ;ix'i o ?ir qi*i-'* ,to oli'23iJqilE { -ii1t
'Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika
adakebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan
dari sisi-Nya pahala yang besar.' (An-NisA': 40).
Beliau ffi melanjutkan, "Kemudian para nabi, malaikat, dan orang-orang mukmin
memberikansyafaat. YangMahaperkasaberfirman,'Syafaat-Kumasihtersisa.'LaluDia
mengumpulkannya dengan sekali pengumpulan dari neraka. Lalu Dia mengeluarkan
sekelompok orang yang telah dibakar, kemudian meletakkan mereka di sungai depan
surga pada lumpur banjir,s yang kalian lihat menuju samping batu dan samping
pohon. Apa yang menuju arah matahari maka ia hijau dan apa yang menuju naungan,
maka ia putih.
Lalu merekapunkeluar, mereka seakan-akanmutiarayangpada leher-lehermereka
ada cap. Kemudian mereka pun masuk surga. Penduduk surga berkata'Mereka
adalah orang-ortrng yang dibebaskan oleh Ar-Rahman. Dia memasukkan mereka ke
dalam surga tanpa suatu amalan yang mereka kerjakan dan tanpa kebaikan yang
mereka persembahkan.'Lalu difirmankanlah kepada mereka, 'Kalian akan mendapat
apa yang kalian lihat dan semisalnya bersama dirinya'." (Muttafaq'alaihi).e
Tanah dan materi-materi yang terbawa arus banjir.
Al-Fath (XV|U198), Muslim (183).
8
9
1"
l',:i270 Easiklopedi llari Akhir: Surga dan Neraka
Keadaan Orang-Orang Mukmin Saat Melewati Shirath
Keadaan orang-orang mukmin saat melewati shirath sangat beragam karena
perbedaan derajat keimanary amalan, nifak, maksia! dan dosa-dosa besat mereka' Di
antara mereka ada yang selamat dengan melewatinya laksana angin, ada yang terkena
pengait akan tetapi selamai dan ada juga yang binasa yakni orang yang disambar
Lesi-besi pengait kemudian jatuh ke neraka )ahannam.
Dalam sebuah hadits yang panjang yang diriwayatkan dari Abu Hurairah a4ia, Nabi
ffi bersabda:
'k:iW,# YtAr i1'U"C
"Lalu dipasanglah shirath di atas permukaan neraka Jahannam."lo
Dalam satu riwayat:
lr i;i y; :rl;'ti iU f'st A3y; a i'i 3;'6 7i;'# ;ii
oriJ^rr ,! h $'t s 4 V ;t pjrr
'
y;;ttrt its; ,y'Sr
'otq,+,,t:i
&1ifi'FWdY Jo F rjd torllt ry Ai:'S
eu-;\ u"$t iL); ;u; 'it:r
"Dan dibentangkanlah sh,irath Jahannam. Maka, akulah orfrng yang pertama kali
melamtinyall dari kalangan para rasul beserta umatnya. Pada hari itu tidak ada
seorang pun yang dapat berbicara kecuali para rasul}2 Adapun uca?an para rasul pada
hari itu adalah, 'Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah'l3 Di dalam Jaltannam ada
besi-besi pengait seperti duri Sa'dan. Pernahkah kalian melihat duri Sa'dan?" Mereka
menjautab, "Petnah." Nabi bersabda, "sesungguhnya bentuk pengait itu sama dengan
duri Sa'dan itu. Hanya saja tidak ada yang mengetahui besarnya selain Allah. la akan
menyambar manusia sesuai dengan amalan merek4."14
Abu HurairahWjuga menjelaskan bahwa Rasulullah ffi bersabda, "Kemudian
dibentangknn shirath di atas neraka Jahannam dan diizinkan (pemberian) syafaat. Mereka
berknta,'Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah!'
10
't'l
12
Maknanya ialah shirath ditegakkan dan dibentangkan di atas permukaan neraka Jahannam, yakni di antara
bagian-bagian permukaannya sehingga seakan-akan ia terkelilingi dengannya.
berbantah-bantahan.
Doa para rasul ini untuk umat mereka sebagai bentuk rasa belas kasih terhadap mereka.
HR Al-Bukhari dan Muslim.
lytaisuOnyi ialah yaqtha'ahu wa yamdhi ara,hi (menyeberangi atau mengarungi). Dikatakan i6zal wddi wa
ajilzahu yakni qatha'ahu (mengarunginya). Dikatakan oleh An-Nawawijuga selainnya.
tvta1suOnya tidak ada yang dapat berbicara ketika melewati shirath kecuali para rasul. Hal itu disebabkan
dahsyatnya kengerian dan besarnya ketakutan. Adapun di tempat-tempat selainnya (selain di atas shirath-
pen"il; ,ifa se-bagian mereka bisa saling bertanya dengan sebagian yang lain, saling mencela dan saling
13
14
llengintip Ngerinqa Neraka ffi_
Ada yang bertany+ 'Wahai Rasulullah, bagaimanakah shirath itu?'
Nabi menjawab, 'Licin lagi menggelincirkan. Di dalamnya ada besi pengait dan besi-
besi yang ujungnya bengkok, ilan duri yang ujungnya bengkok (seperti) yang ada di daerah
Nejed danbiasa disebut dengan Sa'dan.ls
Seorang mukmin melewati shirath itu ada yang hanya dalam sekejap mat4 bagaikan
kila! angin, burung dan larinya kuda pacuan atau hewan tunggangan tercepat. Maka,
yang berhasil akan diselamatkan, ymg terkait akan dilepas, dan yang terlempar akan
jatuh ke fahannam. Hingga jika orang-or.rng mukmin telah selamat dari neraka, maka
demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya tidak ada salah seor.rng dari kalian yang
lebih hebat permohonannya kepada Allah daripada orErng-orang mukmin waktu itu
dalam memperoleh hak untuk saudara-saudara mereka yang ada di dalam neraka.
Mereka berkat+'Wahai Rabb kami mereka mengerjakan puasa, shalal dan haji
bersama kami.'
Lalu difirmankankepada mereka, 'Keluarkanlah siapayangkaliankenali, sebab jasad merekn
telah diharamkan dari neraka.' Lalu mereka pun mengeluarkan manusia dalam jumlah yang
banyak setelah api membakar (sebagian mereka) hingga pertengahan betisnya sampai kedua
lututnya."16
Imam An-Nawawi berkomentar dalam menerangkan hadits mulia ini, "Di atas
shirath, manusia terdiri dari tiga kelompok:
1. Kelompok yang sama sekali tidak tertimpa apa pun sehingga selamat.
2. Kelompok yang terkena pengait lantas dilepaskan sehingga selamat.
3. Kelompok yang dilemparkan dan jatuh ke neraka Jahannam.
Orang-orang yang beriman dan jujur akan melewati shirath dengan aman dan
selamat. Saat itu cahaya keimanan dan amal saleh akan menjadi sinar penerang bagi
mereka. Ia akan memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka.
Allah ud berfirman, 'Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubatannasuha ftaubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
semua kesalahanmu dan memasukkanmu ke surga y afig mengalir sungai-sungai di bawahny a,
pada hari ketikn Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersamanya,
sementaracahayamerekamemancar dihadapandandisebelahkananmereka, serayamengatakan,
'Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, Sesungguhnya,
Engkau Mahakuasa ntas segala sesuatu'." (At-Tahrim: 8).
Allah juga berfirmarr, "(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki
dan perempuan, sementara cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka,
(Dikatakan kepada mereka,) 'Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang
Fz-Zarqani berkata, "As-Sa d6n dengan harakat fathah pada huruf'sin'dan 'dal' sedang antara keduanya
huruf 'ain' berharakat sukun. SaUan bentuk jama' dari sa'ddnah, yaitu tumbuh-tumbuhan yang berduri.
Adapun diserupakan dengannya karena cepatnya menyambar dan sering menusuk."
HR Muslim dalam Shahih-nya.
I
15
tflru,'
Ensiklopedi llari Akhir: Surga dan Neraka
mengalir sungai-sungai di bawahnya, kamu kekal di dalamnya. ltulah keberuntungan yanS
besar'." (Al-Hadid: 12).
Sahl bin Sa'd ffi menuturkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
f,r;Jr ;;i6r,,11,, ,.rljr ;t 'rilr a U(;r.k;-; \/-\- it '..'. t->rt. -.
,,Berilahkabar gembirabagi orangyangbanyak danterbiasaberialan dikegelupanuntuk
menuju masjii-masiid dingan cahaya yang sem?urna (di atas shirath-penerfi di hari
kiamat.,,(HR Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dalam shahih-nya dan Al-Hakim
dengan lafal miliknYa).
]adi, orang mukmin di atas shirath berjalan di atas cahaya keimanannya yan8
sempurna uait aaum amal, keyakinan, mauPun perkataan. Adapun kekuatan
cahayanya tergantung dengan kadar keimanan mereka'
Qatadah menceritakan bahwa Rasulullah ffi bersabda, "Di antara oranS-orang
mukmin ada yang cahayanya dapat menerangt Qarak) Madinah sampai Adan AbyanlT dan
shan,a, serta selain itu. sampai di antara mereka juga ada yang cahayanya hanya dapat
menerangi tempat pii akan kakiny a. "lE
Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud&tentang firman
Allah, "Cahaya mercka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka," dia berkata
,,sesuai dengan kadar amalanlah mereka akan melewati shirath. Di antara mereka ada
yang cahayanya seperti gununS, seperti pohon kurm4 seperti seorang yang berdirl
iu" v*g paling redup ialah orang yang cahayanya hanya berada di ibu jari kakinya,
terkadang menyala dan terkadang padam."
Al-Hakim juga meriwayatkan dari Ibnu Mas'udffi, bahwa Nabi ffi bersabda,
,,shirath itu bagaikan pedang yang taiam dan licin lagi menggelincirkan." Beliau
melanjutkan, "Lnlu mereka melantatinya sesuai dengan kadar keimanan mereka' Di antara
mereki ada yang melewatinya bagaikan bintang yang menukik, keiapan mata, angin, dan ada
juga yang melrwatinya bagaikan lari dan berialan cepat. Mereka melaoatinya sesuai kadar
amalan merekn, ,o*pii oroigyong cahayanyahanya di atas ibuiarikakinya akan melewatinya
dengan tangannya yang satu lepas dan yang satulrrprgongon, kakinya yang satu melangkah,
daiyang satu berpijnk sehingga api menyambar di kanan kirinya'"1e
Perbedaan Waktu Saat Orang-Orang Mukmin Pelaku Maksiat
Dikeluarkan dari Neraka dan Dimasukkan ke Surga
Setelah Rasulullah meminta dibukakan pintu surga, beliau masuk bersama oranS-
orang mukmin. Masing-masing akan memperoleh derajat dan kedudukan sesuai
amalan mereka.
Nama sebuah kota di Yaman-Penerj'
Tafslr lbnu Katsir.
Al-Hafizh Al-Mundziri berkata, 'Diriwayatkan lbnu Abi Dunya, Ath-Thabrani, dan Al-Hakim dengan lafal m -
liknya."
17
18
19
llengintip Nqeringa Netaka ffi
Setelah orang-orErng mukmin masuk surga, tersisalah pelaku kemaksiatan dari
kalangan orang-orang mukmin di neraka, mereka itulah orang-orang yang mengetahui
(perintah dan larangan) Allah, narnun tetap saja memilih kejelekan. Lalu, mulailah
Rasulullah dan orang-orang beriman memberikan syafaat kepada mereka atas izin
Allah.
Setelah selesai pemberian syafaat, terwujudlah rahmat Allah terhadap makhluk-
Nya dan Dialah Yang Mahatahu tentang mereka semua. Dia akan mengampuni dan
menyiksa siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Dari Abu Sa'id, Rasulullah ffi bersabd4 "Adapun penduduk neraka (orang kafir) yang
benar-benar menjadi penghuninya, mereka tidak mati dan tidak pula hidup di dalamnya.
Tetapi ada orang-orang yang masuk neraka karena dosa-dosa atau-beliau bersabda-karena
kesalahan-kesalahan mereka sehingga akan dimatikan. Sampaiketikamereka telah menjadibatu
b ar a, diizinkanlah p emb erian sy afaat.
Lalu didatangkanlah mereka secaraberkelornpok-kelompoklalu disebarkan di sungai-sungai
surgq kemudian dikatakan, 'Wahai penduduk surga, tuangkanlah air kepada mereka!' Mereka
pun kemudian tumbuh seperti tumbuhnyabibit dalambuihbanjir (lumpur banjir).'z0
Dari Jabir bin Abdillatu Rasulullah ffi bersabda:
c
{,at 'o;'Av;.lto. o.
OJJi-tJ .,:>
*i*'fr'* f Y*,
Wv r:i )$ Ai?
a
efi:tittrt A: 3rr{r.fii q.
20
21
22
"Sungguh suatu kaum akan dikeluarkan dari neraka. Mereka telah terbakar semuanya
di dalamnyakecuali wajah-wajah mereka dan mereka akan masuk surga."2l
Imran bin Hushain Nt;t ju9a menuturkan bahwa Nabi bersabda:
)8t q,iy {A
oL&at
"Suatu kaum akan dikeluarkan dari neraka dengan syafaat Muhammad ffilalu mereka
akan masuk surga dan disebut dengan nama Jahannamiyyun."22
Anas bin Malik juga menceritakan bahwa Nabi ffi bersabda:
F SiWtarlyq'Uq t,o.,
c-71
"Suatu kaum akan dikeluarkan dari neraka setelah mereka tersentuh sesuatu yang
HR Muslim, Rilab Al-lman, bab /fsbdtusy Syafaaf. ll'172.
HR Muslim, kilab Al-lmdn,bab AdnA Ahlil Jannati Manzilatan:11178
Sh ahih ul Bu kh drl, F ath ul Bet'i: XV 41 L
Ensiklopedi Hari Akhir: Surga dan Nera&a
menghanguskan kulit (api neraka). Lalu mereka akan masuk surga dan penduduk surga
akan menyebut mereka dengan (sebutan) Iahannamiyyun."23
Penduduk surga menyebut mereka dengan nEuna Jahannamiyyun,bisajadi karena
mereka dikeluarkan dari neraka setelah sekian lama di dalamnya sehingga ia menjadi
tanda bagi mereka, Allahu a'lam. Penduduk surga jugalah yang menyiram mereka
dengan air surga setelah mereka dikeluarkan dari surga.
Adapun Jabir bin Abdullah mengatakan bahwa Nabi bersabda, "Kemudian
diizinkanlahpemberian syafaaL Merekapun diberi syafaat sehingga orang yang mengucapkan
lh il6ha illallilh dan di dalam hatinya ada kebaikan (meski) seberat biji gandum akan keluar
dari neraka. Lalu mereka ditempatkan di halaman surgat dan penduduk surga menyirami
mereka dengan air sehingga mereka tumbuh seperti tumbuhnyabibit-bibit dalam buih baniir
(lumpur banjir). Lalu sirnalah bekas rpi neraka (di tubuh merekn), kemudian dia mengaiukan
permohonan sampai ia diberi imbalan senilai dunia dan ditambah sepuluh kali lipatnya."2a
Abu Hurair ah W juga menceritakan bahwa Rasulullah ffi bersabda "Hingga ketika
Allah selesai mengadiliparahamba dan ingin mengeluarknn siapayang dikehendaki-Nya dari
penduduk neraka dengan rahmat-Nya. Dia memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan
siapa yang dahulu tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun dari neraka, dari orang-
orang yang ingin diberi rahmat oleh Allah dan orang-orang yang mengucapkan 16 ilfrha
illallfrh.
Para malaikat dapat mengenali mereka di neraka dari bekas sujud (di kening mereka).
Mereka pun dikeluarkan dari neraka dalam keadaan telah terbakar. Lalu mereka disiramkan
dengan air kehidupan sehingga mereka tumbuh seperti tumbuhnya bibit dalam buih baniir
(lumpur banjir)."2s
Dalam lebih dari satu hadits disebutkan bahwa Allah akan mengeluarkan dari
neraka siapa saja yang di hatinya ada keimanan seberat satu dinar, setengah
dinar, atau bahkan seberat zarrah. Bahkan Dia akan mengeluarkan beberapa kaum
yang belum pernah mengerjakan kebaikan sekali pun.
Dalam riwayat Abu Sa'id Al-Khudri, Rasulullah bersabda:
i;.'"C i6t,6r Si t:t; *r;6.A yUlAr i1ar.1;i ilr
;;;G lu;.l,1 ),f U,y Jq* ci:;i U
l- o,
tiJ,.,
\!P\
"Allah akan memasukkan penduduk surgake dalam surga dan memasukkan siapa saia
yang dikehendaki dengan rahmat-Nya. Dia juga akan memasul<kan penduduk neraka
ke dalam neraka, kemudian Dia berkata, 'Lihatlah (carilah) orang yang kalian dapati
HR Al-Bukhari, Fathul BArl: Xll 41 8.
Shahihul Muslim, bab Adn6 Ahlul Jannati Manzilatan.
Shahlh Muslim, kilab Al-lmdn (172).
23
24
25
dalam hatinya terdopat keimanan meski seberat
neral(n)'."26
Anas bin Malik mengatakan bahwa Nabi ffi bersabda:
Z:5 :)i Y F U * €'osi;irr i' it't iv ;;
"Akan dikeluarkan dari neraka siapa saja yang mengucapkan 16 il6ha illallilh dan di
dalam hatinya ada kebaikan setimbang dengan sebiji janawut. Kemudian akan
dikeluarkan dari neraka siapn saja ynng mengucapkan lfr ililha illallilh dan di dalam
hatiny a terdap at keb aikan setimb ang dengan sebiji gandum. Kemudian akan dikeluarkan
pula dari nerakn siapa saja ynng mengucapkan lA il6ha illallfrh dan di dalam hatinya
ada kebaikan setimbang dengan sebiji zarrah."z7
Hadits-hadits mengenai hal ini sangatlah banyak.
Orang Terakhir yang Masuk Surga
Akan datang satu waktu di akhirat, saatpintu-pintu surga dan pintu,pintu neraka akan
ditutup. Sudah barang tentu ada orang terakhir yang keluar dari neraka dan masuk
surga. Rasulullah ffi telah menceritakan kepada kita tentang kisah orang ini .
Dikarenakan agungnya rahmat Allah, orang ini memperoleh kemuliaan dan
kenikmatan diluar perkiraannya. Sampai-sampai ia sendiri sangat terkejut dengan
pemberianAllah kepadanya dan menyangkabahwaRabbnya telah mengolok-oloknya
saat Dia memberikan rahmat-Nya.
DalarnJhmi'ulUshfrl,Ibnul Atsir telah menghimpun riwayat-riwayat ini .
Dalam Shahthul Muslim, Rasulullah ffi bersabda, "Sungguh aku tahu penduduk
neraka yang terakhir akan keluar dari neraka. Ia adalah seor.rng lelaki yang akan
keluar darinya dengan merangkak. Difirmankan kepadanya,'Pergilah dan masuklah
ke dalam surga!' Ia akan pergi dan masuk ke dalam surg4 tetapi ia menemukan bahwa
orang-orang telah mengambil tempat mereka masing-masing.
Lalu difirmankan, Apakah kamu masih ingat saat kamu berada di dalamnya
(dunia)?' Orang itu menjawab,'Ya.' Lalu difirmankan kepadanya, Angankanlah
sesuafu!' Ia pun mengangankan sesuafu. Kemudian dikatakanlah kepadanya, 'Bagimu
apa yang engkau angankan dan sepuluh kali lipat dunia.'Ia bertanya, Apakah engkau
biji sawi, lalu keluarkanlah ia (dari
tX.'p r4 i'i" F ,1* ei'sr'url1 d1 I Jtt A )81 A t;i
,6t E t;i'C;i i'i v F ,t * ei'vr;lr'rtilY i6 u ,6t iy
Shahlh Muslim, bab /tsbdfusy Syaf6'ah wa lkhrdjul Muwahhidin:11172.
Shahlh Muslim:11182.
Easiklopedi llari Akhir: Surga dan Neraka
26
27
memperolok-olokku, padahal Engkau adalah Yang Maha Menguasai?'." Abdullah bin
Mas'ud berkata, 'Aku melihat Rasulullah ffi tertawa (tersenyum lebar) hingga gigi
gerahamnya terlihat."28
Adapun Abdullah bin Mas'ud &s menceritakan bahwa Rasulullah ffi bersabd4
"Sungguh aku tahu penduduk neraka yang terakhir keluar darinya dan masuk surga.
Ia adalah seorang lelaki yang akan keluar dari neraka dengan merangkak. Lalu Allah
TabAraka wa Ta'Ala befirman kepadanya'Pergilah dan masuklah ke dalam surga!'
Ia pun masuk ke dalam surga, akan tetapi ia mengira surga telah penuh sehingga ia
kembali seraya berkata 'Wahai Rabbku, aku mendapati surga telah penuh.'
Allah Tabdraka wa Ta'6la berfirman kepadany+ 'Pergilah dan masuklah ke dalam
surga!'
Ia pun masuk ke dalam surga, akan tetapi ia mengira surga telah penuh sehingga ia
kembali seraya berkata, 'Wahai Rabbku, aku mendapati surga telah penuh.'
Allah berfirman kepadanya, 'Pergilah dan masuklah ke dalam surga! Bagimu
pahala seperti dunia dan sepuluh kali lipat yang semisal dengannya. Atau, engkau
mendapat pahala sepuluh kali lipat dari dunia.
Ia berkata, Apakah Engkau memperolok-olokku atau menertawakanku, padahal
Engkau adalah Yang Maha Menguasai?'."
Abdullah bin Mas'ud berkato 'Aku melihat Rasulullah ffi tertawa (tersenyum
lebar) hingga gigi gerahamnya terlihat. Lalu melanjutkan, 'Itulah orang yang paling
rendah stafusnya di antara para penduduk surga'.ae
Abu Sa'id Al-Khudri & meny€unpaikan sabda Rasulullah ffi:
?U,'n'k; aAt{;i;l P: aA TJ )$t ,f i..: itf
fi
t. o. tl .i' '-t'
o
HR Al-Bukhari: Xl/386, Muslim (186), At-Tirmidzi (2598)
HR Al-Bukhari dan Muslim, Jdmi'ul Ushfil: N553.
td
ol
t
4:,
il G.tU Jrti
k'i; 7c. 7
lil .;i
.:,
i!l
W
":,ii
r;At ,i )t G;3i A ti ,i,,:y Jt ; l, *i 'iw 'Jv as
"Sesungguhnya penduduk surga yang paling rendah kedudukannya ialah seorang
laki-laki yang wajahnya dipalingkan dari neraka menghadap ke surga, dan kepadanya
diperlihatkan sebuah pohon yang rindang. Lalu iaberkata, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah
aku kepada pohon itu agar aku bisa berteduh di bawahnya'."
Beliau juga menyitir hadits yang mirip hadis Ibnu Mas'ud, namun tidak
menyebut:
q,riu'
28
29
llenqintip Nqeringa Neraka I,?# .
'i'ildffil,nril
"Dia berkata, Wahai anak Adam, mengapa engkau tidak meminta apa-apa lagi dari-
Ktt...'."
Sebuah hadits Abu Sa'id menyebutkan bahwa beliau menambahkan:
,!.6i'*, $)'; l.ir iU 3uii ^.,
uiir tiv ,ttsrt;s b ,ljrt $':;
o.-ii' +r j;jr o\-p oJt rrJr E iu+i q; y;, '^4 l;X-'p ,JG
-t
&Yi ei"
t t... .. , 7 7
,"\rt JE ccu 6Vb 6 JFt
' t'
4;i v
"Allah pun mengingatknnnya, 'Mintalah ini dan itu!' Sehingga iika ia tidak lagi
menginginkan apa-apa, Allahberfirman, 'Kamu akan memperolehnya dan sepuluhkali
lipat lebih banyak darinya.' Kemudian ia akan memasuki rumahnya (di surga), lalu
kedua istrinya berupa bidadari akan masuk dan berkata, 'Segala puji bagi Allah yang
telah menciptakanmu untuk kami dan menciptakan kami untukmu.' la pun berkata,
'Tidak ada seorang pun yang diberi sesuatu seperti yang diberikan kepadaku ini'."30
Abdullah bin Mas'ud & menuturkan bahwa Rasulullah ffi bersabda, "Yang terakhir
masuk surga ialah seorang laki-laki yang terkadang berjalan, terjungkal, dan disentuh
api neraka. Begitu ia telah melewati api neraka, ia menoleh kepadanya dan berkat+
'MahasuciDiayang telah menyelamatkan aku darimu. Allah telah memberiku sesuatu
yang tidak Dia berikan kepada seorarlg pun dari orang-orang terdahulu dan orang-
orang belakangan.'
Kemudian ditumbuhkan sebuah pohon untuknya. Lalu ia berkata, 'Wahai Rabbku,
dekatkanlah aku kepada pohon itu sehingga aku dapat berteduh di bawahnya
dan meminum airnya. Allah berfirman, 'Hai anak Adam, jika Aku mengabulkan
permintaanmu itu, apakah kamu akan meminta yang lain lagi kepada-Ku?'Orang itu
menjawab,'Tidak, wahai Rabbku.'Ia pun berjanji untuk tidak meminta selain hal itu
kepada-Nya.
Rabbnya pun memaafkannya, karena ia melihat sesuatu yang ia tidak mampu
bersabar karenanya. Lalu Allah pun mendekatkan dirinya kepada pohon itu sehingga
bisa berteduh di bawahnya dan meminum airnya.
Kemudian ditumbuhkan sebuah pohon untuknya yang lebih bagus dari yang
pertama. Orang ituberkata,'WahaiRabbku, dekatkanlah akukepadapohon itu, supaya
aku bisa berteduh di bawahnya dan meminum airnya, dan aku tidak akan meminta
yang lain lagi kepada-Mu.'Allah berfirman,'Wahai anakAdam, bukankah kamu telah
berjanji kepada-Ku untuk tidak meminta yang lain lagi kepada-Ku? Barangkali jika
aku mendekatkan dirimu kepada pohon itu, kamu akan meminta yang lain lagi?'Lalu
ia berjanji untuk tidak meminta yang lain lagi kepada-Nya.
30 HR Muslim (188), bab Adnd Ahlul Jannati Manzilatan.
i
_.t
Rabbnya pun memaafkannya, karena ia telah melihat sesuatu yang ia tidak bisa
bersabar karenanya. Allah pun mendekatkan dirhya kepada pohon itu sehingga ia
bisa berteduh di bawahnya dan meminum airnya'
Kemudian ditumbuhkan untuknya sebuah pohon di pintu sulga yang lebih bagus
dari dua pohon sebelumnya. Orang itu berkata, 'Wahai Rabbku, dekatkanlah aku
kepada pohon itu, supaya aku bisa berteduh di bawahnya dan meminum aimya, dan
aku tidak akan meminta yang lain lagi kepada-Mu.'Allah berfirman, 'Wahai anak
Adam, bukankah kamu telah berjanji kepada-Ku bahwa kamu tidak akan meminta
yang lain lagi kepada-Ku?'Ia berkata, 'Benar wahai Rabbku, aku tidak akan meminta
yang lain lagi kepada-Mu.
Rabbnya pun memaafkannya karena ia telah melihat sesuatu yang ia tidak mampu
bersabar karenanya. Lalu Allah mendekatkan dirinya kepada pohon itu. Namury ketika
ia mendekat kepada pohon itu, ia mendengar suara-suara para penduduk surga' Lalu
ia berkata 'Wahai Rabbku, masukkanlah aku ke dalamnya.'Allah berfirmary 'Wahai
anak Adam , apayangkamu inginkan sehingga kamu tidak meminta aPa-aPa lagi dari-
Ku? Apakah kamu senang jikaAku berikan dunia seisinya kepadamu?'Ia menjawab,
'Wahai RabbkU apakah Engkau memperolok-olokku, sedang Engkau adalah Rabb
semesta alatrr?'."
Ibnu Mas'ud pun tersenyum lebar dan berkat+ "Mengapa kalian tidak bertanya
kepadaku mengapa aku tersenyum?" Maka mereka bertanya, "Mengapa engkau
tersenyum?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Karena Rasulullah ffi tersenyum."
Ibnu Mas'ud melanjutkan bahwa kemudian mereka bertanya, "Mengapa engkau
tersenyum, wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Karena Rabb semesta alam
tersenyum ketika Dia ditany+ Apakah Engkau memperolok-olokku, sedang Engkau
adalah Rabb semesta alam?'Allah berfirman, Aku tidak memperolok-olokmu, namun
Aku Mahakuasa atas segala yang Aku kehendaki'."31
Neraka adalah Balasan Amal
Untuk menggambarkan kebakaran yang melanda suatu tempat tertentu, yang luasnya
kurang dari seratus meter saja kita tidak akan mamPu, apalagi menggambarkan
tentang sifat-sifat neraka beserta kengeriannya. Tetaplah penggambaran Anda
memiliki banyak kekurangan dan tentulah pena tidak akan mamPu menuliskannya.
Jika Anda melihat api yang membakar dari kejauhan, seakan-akan Anda hanya
melihat api yang saling melahap serta membakar segala yang ada di sekitarnya'
Lihatlah kebakaran kecil yang melahap sebuah rumah dan lihatlah pula berapa
jumlah petugas pemadam kebakaran? Berapabanyakmobil pemadam kebakaran yang
31 HR Muslim (178), babAkhiru Ahlil Jannati Khur0jan'
lle ng i ntip N ge ri n t1a N era ka
mereka pakai? Namun, dengan seluruh perlengkapan itu, waktu yang dibutuhkan
pun masih sangat lama untuk memadamkan kebakaran itu.
Atau, lihatlah kebakaran di hutan, berikut kerja keras yang diupayakan oleh
sejumlah petugas pemadam kebakaran, perlengkapan mereka, dan hari-hari yang
begitu lama yang digunakan untuk memadamkan kebakaran itu. Itu pun hanya
terkadang saja berhasil, bahkan terkadang berlanjut hingga betbulan-bulan.
Ini hanyalah api duni4 di daerah yang tidak luas, dan di tempat tertentu di
bumi, yang panasnya tidak lebih dari sepertujuh puluh dari panas neraka Jahannam
sebagaimana disebutkan dalam hadits yang mulia.
Dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Rasulullah ils bersabda:
,Se
'+6J J;ts Jt I' J_niV:8;& r.G c
t;,;'J, l# ti,
tro, . c/ o iot ,)rritetr c# a. cF I tv
,, . -., a o1 . .1rl
p) a',4 O44e .>L;ze../
" Api kalian (di dunia) hanyalah sepertujuh puluh bagian dai api neraka J ahannam." Ada
yang bertanya, "Wahai Rasulullalt, kalau begitu ia sudah cukup (sebagai silcsa bagi pelaku
kemalesiatan)." Nabi bersabda, 'la (rpi neraka) dilebil*an atasnya (api dunia) dengan
enam puluh sembilan bagian, yang setiap bagiannya sama dengan panasnya api dunia."32
Matahari yang menyebarkan sinar dan panasnya di bumi, menurut pakar astronomi,
mempunyai lidah api yang panjangnya mencapai 15.000 km ke segala arah. ]ika tidak,
sinar dan panasnya tidak bisa sampai ke bumi karena jaraknya ke bumi ialah 94 juta
mil.
Kendati ukuran matahari sangat besar, yakni mencapai 1.300.300.000 kali ukuran
bumi, kelak ia dan bulan hanyalah menjadi dua ekor sapi jantan yang digulung dan
tak bersinar di salah satu sudut dari sekian sudut neraka Jahannam.
Abu Hurairah w mengatakan bahwa Rasulullah ff bersabda:
yqt i_y r6t € gw :w,a\i ;at
"Matahari dan bumi (menjadi) dua ekor sopi jantan yang digulung di neraka pada hari
kiamat."i3
Maka dari itu, bayangkanlah neraka ]ahannam, api yang ada di dalamnya serta
orang yarg menjadikannya sebagai tempat tinggal dan tempat kembalinya!
Jika matahari itu digulung dan dilemparkan ke neraka, lantas seluas apakah neraka
itu?
HR Al-Bukhari dan Muslim, sedang lafalnya milik Al-Bukhari.
HR Al-Baihaqi dalam A/-Ba'fsu wan Nusyir. Diriwayatkan juga oleh AlBazzar dengan sanad shahih atas
syaratAl-Bukhari. Juga di sebutkan oleh Al-Albani dalam Si/si/afulAhCdifsAsh-Shahihah (124).
32
33
Ensiftlopedi llafi Akhir Surga dan Neruka
Jika tempat duduk or€mg kafir di neraka itu sejauh antara Mekah dan Madinah,
yakni lebih dari 400 km, lalu berapa ukuran neraka itu?
Bayangkanlah penduduk neraka dengan jumlah mereka yang sangat besar! Mereka
semua berada dalam api yang melahap kulit-kulit mereka kemudian Allah mengganti
kulit mereka dengan kulit yang lain dan begitu terus tanpa pernah berakhir.
Di dalam kitab-Nya yang muli4 Allah telah memberikan gambaran kiamat beserta
kengeriannya. Terlebih jika dibahas juga mengenai keadaan ]ahannam, tidak ada
sesuatu pun yang bisa disebut untuk menggambarkannya.
Meski demikiary kita perhatikan firman AUah, "Hai manusia, bertakwalah kepada
Rabbmu. Sesungguhnya, kegoncangan hari kiamat itu ialah suatu kejadian yang sangat besar
(dahsyat). (lngatlab padahari ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semuawanita
menyusui dari anakyang disusuinya dan gugurlahknndunganwanitayanghamil, dankamu
lihat manusia dalam keadann mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab
Allah itu sangat kerasny a." (Al-HAjj: 1-2).
Kalimat "Yarrg sangat besar" menurut Allah tidak sama dengan kalimat "Yang
sangat besar" menurut pemahaman manusia. MakA betapa banyak kita sering
mengatakan peristiwa kecil yang kita katakan sebagai peristiwa yang sangat besar?
Rasulullah bersabda, "seandainya setetes buah Zaqqum diturunkan ke dunia, pasti ia
akan merus akkan leehidup an manusia. "
Abdullah bin Abbas menceritakan bahwa Rasulullah ffi pemah membaca ayat:
6 e,lr:l eiifil'ii'ti -.*.trr',f ':nitfnit-r;U"iir 4.V
"Hai orang-orang yangberiman, bertalwalahkepada Allah sebenar-benar talctrtakepada-
Nya; dan janganlah sekali-knli kamu mati melainkan dalam keadaan beragama lslam."
(Ali-ImrAn: 102), lalu beliau bersabda:
3si frtt;$l1 ;;i & Lr.Jlll;11 [ el't' rttU,'i':ri i
';YL i:r3- 4
"seandainya setetes buah Zaqqum diteteskan lce ilalam negeri dunia, pasti ia akan
merusalckan kehidupan penduduk dunia. Lantas bagaimana dengan orang yang
menj adikanny a s eb a g ai m akan att. " s a
Jadi, Allah-lah yang lebih tahu tentang Jahannam, apinya neraka Sa'ir, Saqar,
Huthamah, dan selainnya, serta tentang keadaan penduduknya. Oleh karena itu, tidak
ada penggambaranyang tepat tentangneraka kecuali gambaran yang telah disebutkan
34 HRAt-Tirmidzi (292) dan ia menyatakan hasan shahih, Al-Albani menshahihkannya.
oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah-lah penciptanya pastilah ia lebih tahu kekuatan
panas neraka dan penjaganya, dari apa dan dengan apa ia dinyalakan hingga ia tidak
pemah padam selamanya.
Sebesar dan sedahsyat apa pun kebakaran yang terjadi di dunia sampai ia
menghanguskan hutan yang sangat luas beserta jutaan pohonnya, tetap saja ia akan
padam, meski memerlukan waktu yang lama. Namun, api neraka Jahannam tidak bisa
diringankan panasnya apalagr dipadamkan. Bahkan panasnya akanbertambah terus.
Allah berfirm art, " . . .Tiap+iap kali nyala api lahannam itu akan padam, Kami tambah lagi
bagi mereka nyalanya." (Al-IsrA': 97)'
Bayangkan bahwa bahan bakar neraka yang terus menerus itu ialah manusia
dan bebatuan! Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamudariapinerakayangbahanbakarnyaadalahmanusiqdanbatu;peniaganyamalaikat-
malaikat yangkasar,keras, dan tidakmendurhakai Allah terhadrp apayang diperintahkan-Nya
kepadamereka dan selalu mengerjakan apayang diperintal*an." (At-Tahrim: 6).
Ya, orang-orang kafir dengan jumlah mereka yang sangat banyak dan ukuran
tubuh mereka yang juga diperbesar, yang terdiri dari daging dan lemak akan meleleh
dan menyala berulang kali tanpa henti sehingga semakin menambah panas, nyal4
dan kobaran api neraka.
Sungguh penggambaran tentang nerak4 manusia menyala-nyala di dalamnya,
hingga setiap kali kulit mereka hangus akan diganti dengan kulit yang lain secara
terus menerus dan berlangsung selamanya, merupakan suatu perkara yang diluar
kemampuan pikiran kita, tidak bisa dibayangkan dan digambarkan akal.
JikaAndamengatakanhalin