dari golongan kalian."
Lantas para shahabat berteriak, 'Allahu Akbar."
selanjutnya Nabi bersabda, "Demi Allah, aku berharap agar jumlah kalian
seperempat dari penduduk surga. Demi Allah, aku berharap agar jumlah kalian
sepertiga dari penduduk surga. Demi Allah, aku berharap agar jumlah kalian setengah
dari penduduk surga."
Lantas para shahabat pun bertakbir. selanjutnya Nabi bersabda, "sungguh
perbandingan kalian dengan umat-umat yang lain seperti sehelai bulu putih pada
tubuh seekor sapi jantan hitam. Ataq seperti bulu hitam pada tubuh seekor sapi jantan
putih."'
Abu Hurairah juga mengabarkan bahwa Nabi bersabd+ "orang pertama yang akan
dipanggil pada hari kiamatialahAdam. Anak keturunanAdam pun dapatmelihatnya
dengan jelas. Lalu, difirmankan kepada mereka, 'Inilah bapak kalian Adam.,
Adam berkata, Aku penuhi panggilan-Mu, kebahagiaan ada di tangan-Mu.,
Atlah berfirman, 'keluarkanlah penduduk neraka di antara keturunan-
kefurunanmu!'
Adam berkata, 'Wahai Rabb, berapa jumlah yang harus saya keluarkan?,
Allah berfirmarL 'Dari setiap 100 orang ambillah 99 orarrgl.'."
Para shahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, jika setiap 100 orang dari kita diambil
99 orxrg,lantas berapa lagi yang tinggal dari kita?"
Beliau bersabd+ "Sungguh perbandingan umatku dengan umat-umat yang lain
seperti sehelai bulu putih pada tubuh seekor sapi jantan hitarn.""
Perhatian:
Dalam sebuah hadits disebutkan, "Dari setiap 1000 orang, ambillah 999
orang!" Sedang dalam hadits lainnya beliau bersabda, "Dari setiap 100 orang,
ambillah 99 orang!"
Secara lahiriah, dua hadits ini seakan-akan berbeda. Akan tetapi,
kami katakan bahwa hadits Abu Sa'id ini mencakup keseluruhan anak cucu
Adam, maka dari setiap 1000 orang, ada satu orang yang tinggal. Sedangkan
hadits Abu Hurairah ini mencakup manusia selain Ya'juj dan Ma'juj, maka
setiap dari 1000 orang ada sepuluh orang yang tinggal.
Selanjutnya, haditsAbu Sa'id berkaitan dengan seluruh makhluk, sedangkan
hadits Abu Hurairah hanya berkaitan dengan umat Muhammad ini saja.
Penyebab Banyaknya Jumlah Penduduk Neraka
Setiap mukmin akan mengetahui dengan sebenar-benarnya bahwa Allah tidaklah
berbuat zalim terhadap hamba-hamba-Nya. Allah juga telah menyifati diri-Nya bahwa
Dia bukanlah penganiaya hamba-hamba-Nya.
Allah o# berfirman:
"(Akan dikatakankepadanya),'Yang demikianitu disebabkanperbuatanyang dikerjakan
kedua tanganmu dahulu dan sungguh Allah sekali-kali bukanlah penganiaya hamba-
hamba-Ny a." (Al-Hajj: 10).
Dia juga berfirman, "Siapa sajayang mengerjakan amal saleh, (pahalanya) untuk dirinya
sendiri dan siapa saja yang mengerjakan kejahatan, (dosanya) untuk dirinya sendiri. Dan
sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiayahamba-hambaNya." (Fushshilat: 46).
Penyebabnya bukan pula belum sampainya risalah Allah kepada umat manusia.
Sebab Allah telah mengutus para rasul untuk memberi petunjuk kepada mereka
semuanya sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur'an Al-Karim. Tidaklaf terfinggal
3l HR Al-Bukhari, Al-Fath: Xlv/178.
llengintip Ngerinqa Neraka
satu umat pun melainkan Allah telah mengutus seorang Rasul kepada umat ini
sebagai pemberi peringatan.
Allah berfirman, ".. .Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah adapadanya seorang
p emb eri peringat an. " (FAthir: 24).
Allah juga telah menjelaskan dalam kitab-Nya yang muli4 bahwa Dia tidak akan
mengazab umat yang belum diutus seorang rasul kepada mereka.
Allah berfirnary " ...Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang
rasul." (Al-IsrA': 15).
Namun, penyebab hakiki di balik banyaknya penduduk neraka ini ialah
dari sekian kaum ini hanya sedikit yang memenuhi seruan rasul-rasul mereka.
Sedangkan sebagian besar bersikukuh dalam kekafiran, membangkang, dan sombong.
Dalam Al-Qur'an telah tercantum penjelas.rn mengenai hal ini.
Adapun mengapa mereka menolak seruan para rasuf kafir kepada Rabb mereka,
serta membangkang dan tidak menyembah-Nya, tidak lain karena mereka lebih
mengutamakan kehidupan dunia daripada akhirat, serta lebih mengikuti syahwat.
Allah xi berfirman:
"Maka datanglah pengganti (yang jelek) sesudah mereka, yang menyia-nyiakan shalat
dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan."
(Maryam:59).
Dia juga berfirman, "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-
apa yang diingini, yaitu: Wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sautah ladang. ltulah kesenangan hidup di dunia,
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (Ali-ImrAn: 14).
Umat-umat ini berkubang dalam syahwat dan kesenangan yang sementara,
sehingga mereka pun menganggap dakwah para rasul itu hanyalah dongeng
orang-orang terdahulu. Sampai-sampai mereka meminta kepada para rasul untuk
membuktikan kebenaran dakwahnya yaitu dengan membangkitkan nenek moyang
mereka dari kubur-kuburnya.
Allah berfirman, "OrAng-orang yang kafr berkata, 'Apakah setelah kita menjadi tanah
dan (begitu pula) bapak-bapak kita; apakah sesungguhnya kita akan dikeluarkan (dari kubur)?
Sungguh kami telah diberi ancaman dengan ini dan (juga) bapak-bapakkami dahulu. lni tidak
I ain h any al ah don gen g or an g-or an I t er dahulu. " (An-Naml: 67 -68).
Allah juga berfirman, "Dan apnbila dibacakan ayat-ayat Kami yang jelas kepada mereka,
tidak ada bantahan (dari) mereka selain mengatakan, 'Datangkanlah nenek moyang kami, jika
kamu adalah orang-orang yang benar." (Al-|Atsiyah: 25).
Ensiklopedi Hari Akhir: Surya dan Neruka
Saat Allah menghadapkan mereka ke neraka pada hari kiamat Dia berfirman
sebagaimana dalam sebuah ayat:
Allah berfirman, "Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka
kepada mereka dikatakan), 'Kamu telah mmghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan
duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya. Maka pada hari ini, kamu
dibalas dengan azab yang menghinakankarena kamu telah menyombongkan diri di mukabumi
t anp a hak dan knrena kamu telah fasik' . " (Al- AhqAf : 20).
Ketika berada di neraka, saat ditanya mengenai sebab keberadaannya di neraka
penduduk neraka akan menggambarkan keadaan diri mereka sendiri dengan
menjawab bahwa mereka tidak mendengarkan dan memikirkan peringatan Rasul.
Allah berfirman, "Dan merekaberkata, 'Sekiranyakami mendengarkan atau memikirkan
(peringatan itu), niscaya kami tidak termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-
nyala'." (Al-Mulk 10).
Ditutupnya hati dan pendengaran ini disebabkan mereka mengikuti syahwat dan
ikut-ikutan kepada ajaran nenek moyang tanpa mempelajari dan memperhatikan
hakikat dan sebab keberadaan mereka.
Allah berfirman, "Dan demikianlah, Kami tidak mengutus seorang pemberi peringntan
pun sebelummu (Muhammad) dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yanghidup mantah
di negeri itu berkata, 'Sungguh kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu (agama)
dan sungguhkami adalahpengikut jejak-jejakmereka.' (Rasul itu) berkata, 'Apakah (kamu akan
mengikutinya juga) sekalipun aku membauta untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi
petunjuk daripada apa yang kamu peroleh dari (agama) yang dianut bapak-bapakmu?' Mereka
menjawab, 'Sungguh kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannyA' ."
(Az-Zukhruf:23-24).
Ibnu Rajab Al-Hanbali Al-Baghdadi Ad-Dimsyaqi memberi komentar seputar
sebab banyaknya penduduk neraka. Beliau berkata, "Hadits-hadits beserta maknanya
ini menunjukkan bahwa mayoritas keturunan Adam adalah penghuni neraka. Ia
jugamenunjukkanbahwa pengikutpara rasul sangatsedikit jumlahnya dibandingkan
dengan jumlah mereka yang ingkar.
Selain pengikut para rasul, seluruhnya berada di nerak+ kecuali bagi siapa yang
belum tersampaikan dakwah kepadanya, atau karena belum dapat memahami dakwah
karena adanya perselisihan pendapat.
Adapun orang-orang yang menisbatkan diri kepada pengikut rasul, kebanyakan
memegang teguh agama yang telah terhapus dan kitab yang sudah diubah, mereka
juga termasuk penduduk neraka. Sebagaimana firman Allah, '...Dan barangsiapa di
antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur'an,
maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya...' (H0'd:17).
Adapun orang-orang yang menisbatkan diri kepada kitab yang kokoh, syariat yang
I'lengintip Ngeringa Nerafta
kuat, dan agama yang benar (secara lahir saja-edt), akan tetapi mereka juga termasuk
sebagai penduduk neraka maka mereka adalah orang-orang munafik yang menempati
dasar neraka Jahannam.
Adapun orang-or.rng yang menisbatkan diri kepada kitab yang benar, baik secara
lahir maupun batiry n€unun kebanyakan dari mereka terfibrah oleh syubhat, maka
mereka adalah para pelaku bid'ah dan kesesatan.
Telah diriwayatkan dalamberbagaihaditsbahwaumatini akan terpecahmenjadiTS
golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu. Kebanyakan terkena fitnah syahwat
yang mendapat ancaman dengan api neraka-meski tidak mengharuskan kekekalan
di dalamnya-namun mereka tidak selamat dari iulcarnan neraka ini .
Akibatnya umat ini tidak ada yang berhak mendapatkan surga, kecuali satu
golongan saja. Yakni umat yang berpegang teguh dengan ajaran Nabi ffi dan para
shahabat berada di atasnya, baik lahir maupun batiry serta selamat dari fitnah syahwat
dan syubhat. Namun, jumlah mereka sangatlah sedikit, apalagi padazaman sekarang
ini.""
Abu Hurairah oc memberitakan sebuah hadits:
"Ketika Allah menciptakan neraka, Dia berfirman kepada Jibril, 'Pergilah dan lihatlah
neraka!' Jibril pun pergi ke neraka dan melihatnya, lalu ia kembali dan berkata, 'Demi
kebesaran-Mu, tidak seorang pun yang mengSarnya melainkan ia akan memasukinya.'
Allah lalu memerintahkan agar neraka dikelilingi oleh syahwat-syahwat, kemudian
Dia berfirman kepada libril, 'Pergilah dan lihatlah neraka!' Lalu, Jibril pergi untuk
melihatnya lagi, lalu ia kembali dan berkata, 'Demi kebesaran-Mu, aku khawatir tidak
akan tertinggal seorang pun melainkan ia akan munasukinya'.""
Beliau juga mengabarkan hadits yang lain:
"Neraka itu diselubungi dengan syahwat-syahwat dan surga itu diselubungi dengan
hal-hal yang tidak disenangi.""
lbnu Rajab Al-Hanbali Al-Baghdady Ad-Dimsyaqi, kitab At-Takhwif min An-NAr(2"141.
ttR Arfirmidzi dalam Sunan-nya, dan Abu Daud. An-Nasii menambahkan sesudah lalal 'idzhab fanzhur
ilaiha' dengan lafal 'wa il6 mA a'dadtu liahlihi frha', lAmi'ul Ushil: N520.
Kita memohon kepada Allah agar kita terlindung dari syahwat dan dijauhkan dari
api neraka. Pun agar kita tidak menaati nafsu-nafsu kita yang cenderung mengajak
kepada kejelekan. Sehingga kita senantiasa dapat beriltizam dengan syariat Rabb
kita.
Penyebab Wanita Sebagai Mayoritas Penghuni Neraka
Dalam kitab At-Tadzkirah, Al-Qurthubi berkomentar mengenai sedikitnya jumlah
penduduk surga dan banyaknya penduduk neraka dari kaum wanita.
tseliau berkata, "Bahwasanya kaum wanita menjadi penduduk surga yang paling
sedikit jumlahnya, karena mereka terkuasai hawa nafsu dan kecondongan kepada
perhiasan dunia yang sementara. Hal itu lantaran kurangnya akal mereka untuk
menggunakan kecerdasan mereka terhadap akhirat. Sehingga, menjadi lemahlah diri
mereka dalam beramal dan bersiap-siap menghadapi negeri akhirat.
Di samping itu, mereka sendiri juga merupakan sebab-sebab duniawi yang paling
kuat dalam memalingkan kaum lakiJaki dari urusan akhirat, sebab pada diri mereka
ada daya tarik yang memikat laki-laki.
Maka kebanyakan mereka berpaling dari prioritas akhirat lantaran jiwa-jiwa
mereka, mengarahkan pandangannya kepada urusan selain akhirat, cepat tertipu
dengan seruan orang-orang yang akan memalingkan mereka dari agama, dan sulit
untuk menyambut seruan orang yang bertakwa.
Meski demikian, dalamkomunitas merekapunbanyakada wanita-wanita salehah
yang menegakkan hukum-hukum Allah, beriltizam dengan syariat-Nya serta menaati
Allah dan Rasul-Nya sehingga akan masuk surga. Bahkan banyak pula dari mereka yang
marnpu mengungguli kaum laki-laki dengan keimanan dan amal saleh mereka.
Orang-orang kafir, musyrik, dan munafik, seluruhnya akan masuk neraka. Sama
saja baik kaum laki-laki maupun kaum wanitanya.
Adapun ahli tauhid, hadits-hadits mulia menunjukkan banyaknya jumlah wanita
yang ada dalam neraka.
Abu Sa'id Al-Khudri mengabarkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Wahai knum wanita, bersedekahlah kalian! Sesungguhnya, aku melihat mayoritas dari
kalian sebagai penduduk neraka." Merekabertanya, " Mengapabegitu, wahai Rasulullah? "
Beliau menjawab, "Karetttlulian sering mclabtat dan morykufuri suami.'*
Ibnu Abbas menceritakan bahwa saat khutbah gerhan4 Nabi ffi bersabda:
"Aku melihat neraka dan aku dapati sebagianbesar penduduknya adalahkaumutanita.""
Utsamah bin Zaidjuga mengabarkan sebuah hadits:
"Akuberdiri di depan pintu neraka, dan aku melihat sebagianbesar yang memasukinya
adalah kaum wanita.""
Hal ini tidak terjadi pada wanita-wanita beriman secara umum. Sebab, di antara
wanita-wanita beriman ada yang akan mendapatkan kedudukan tioggr jika mereka
beramal dengan ketaatan kepada AUah. Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-
nyiakan amal seseorang, baik laki-laki maupun perempuan. Dary bagi wanita-wanita
salehah ini telah Allah siapkan pahala yang besar.
Atlah berfirman, "Maka Rabb merekn memperkenankan permohonannya (dengan
berfirman), 'sungguh Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara
kamu, baik laki-laki mnupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian
yang lain,. .. "(Ali-Imr6n: 195).
Allah pun telah memberikan pujian untuk wanita-wanita salehah. Allah
berfirman:
" ...Maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka) .. . . " (An-Nis d' : 34).
Allah pun telah menyediakan pahala yang besar bagi wanita-wanita yang banyak
menyebut nama-Ny4 yang memelihara kehormatan dan tetap dalam ketaatan.
Allah berfirrnEut, "sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan
perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki'laki
dan perempuan yang benar, lqki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang
khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang
banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala
Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa Allah tidak akan menzalimi seorang pun
dari mereka. Setiap wanita mukminah dan muslimah mengetahui bahwa seor.rng
yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
seorang wanita mukminah yang menginginkan surga abadi sebagai tempat
kembalinya mengharuskannya menetapi jalan Allah yang lurus. Jaugan sampai
ia menjadikan dunia sebagai puncak cita-cita dan ilmunya. Sebab, dunia beserta
perhiasannya bersifat fana. Tidak mempunyai nilai yang bisa diingat. Ttelah banyak
nash Al-Qur'an dan hadits mulia yang membicarakan hal ini, sebagaimana yang telah
kami jelaskan terdahulu.
ffillengintip Ngeringa Neraha
"sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim,
laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan
perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki
dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan
yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk,
taki-taki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan
perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan
yang memelihara kehormatannyat laki-laki dan
perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah
telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala
yang besar." (Al-Ahzib: 35).
PASAL KEENAM
MEREKA TETAP MEMPEROLEH AZAB
elah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan Sunnah bahwa para pelaku maksiat dan
dosa besar dari kalangan kaum muslimin akan diazab di neraka sesuai dengan
kemaksiatan mereka masing-masing.
Harits bin Qais mengabarkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Sesungguhnya, di antara umatku ada yang masuk surga dengan syafaatnya yang
lebih banyak daripadapenduduk Mudhar. Dan di antara umatku ada yang (badannya)
membesar untuk neraka hingga ia menjadi salah satu sudutnya."'
Hadits ini mengisyaratkan bahwa pelaku maksiat dan dosa besar dari kalangan
umat Muhammad ada yang diazab dengan azab yarrgpedih lalu tubuhnya diperbesar
hingga menjadi salah satu sudut neraka Jahannam. Ada pula yang dilahap api neraka
hingga mata kakin/a, lututnya, pinggangny4 dan ada pula yang dilahap sampai
dadanya.
Samurah bin Jundab mengabarkan sebuah hadits, "Di antara mereka ada yang dilahap
api neraka hingga kedua mata kakinya, ada yang dilahap api neraka hingga kedua lututnya, ada
yang dilahap api neraka hingga pinggangnya, dan ada yang disentuh api neraka hingga tulang
dada atas (selangka)nya." (HR Muslim).
Hadits ini-wallfrhu a'lam-berkenaan dengan para pelaku maksiat dan dosa besar
dari kalangan umat ini (Ahli tauhid).
Al-Faqih Abu Bakr bin Burjan telah menyebutkan bahwa hadits riwayat Muslim
ini berkenaan dengan makna firman Allah uA :
"Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan
agar Allah mencukupkan bagt mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang
mereka tiada dirugikan." (Al-AhqAf: 19).
Beliau berkata "Saya berpandangan-wallhhu a'lam-bahwa orang-orang yang
digambarkan dalam ayat ini adalah ahli tauhid. Sebab, tubuh orarlg kafir tidak
terlewatkan oleh api neraka sedikit pun. Sebagaimana ia telah diliputi kekafiran saat
di duni+ maka di akhirat ia juga diliputi api neraka."
Allah berfirman, "Di atas mereka ada lapisan-lapisan dari api dan di bautah mereka pun
juga ada lapisan-lapis an ( dari api) . . .. " (Az-Zumar: 76).
Ibnu Qutaibah dalam kitabnya Uyfinil Akhbdr menyebutkan secara marfu'dari Abu
Hurairah. Bahwasanya Rasulullah S bersabda kepada Abu Hurairah, "Sungguh iika
Allah telah memberikan keputusan di tengah-tengah makhluk dan kebaikan seorang hamba
lebih banyak (daripada kejelekannya), ia masuk surga. Namun, jika kebaikan dan kejelekannya
seimbang, in akan tertahan di atas shirat selama empat puluh tahun, kemudian setelah itu
ia akan masuk surga. Adapun jika kejelekannya lebih banyak daripada kebaikannya, ia akan
dimasukkan ke neraka dari pintu (altli) tauhid, lalu mereka akan diazab sesuai dengan kadar
amalan mereka. Di antara mereka ada yang dilahap api neraka sampai kedua mata kakinya, ada
yang sampai kedua lututnya, dan ada yflng sampai pinggangnya." (Lalu ia menyebutkan
hadits yang diriwayatkan oleh Muslim di atas yang berkenaan dengan masalah ini).
Dosa dan Kemaksiatan Ahli Tauhid yang Mendapat Ancaman Neraka
Sangat banyak nash yang menyebutkan secara spesifik tentang dosa-dosa, kemaksiatan,
dan dosa-dosa besar yang menyebabkan ahli tauhid masuk neraka. Namun, tidak
berarti mereka kekal di dalamnya. Mereka masuk ke neraka dalam masa yang hanya
diketahui oleh Allah. Kemudian mereka akan dikeluarkan lantaran syafaat. Dengan
rahmat-Nya Allah juga akan mengeluarkan banyak manusia dari neraka, bahkan yang
belum pemah beramal kebaikan sekali pury asalkan bukan termasuk orang musyrik
ataupun kafir. Dosa-dosa dan kemaksiatan ini di antaranya:
O Berdusta Atas Nama Rasulullah g
Ali bin Abi Thalib u* mengabarkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
)at e
"langanlah kalian berdusta atas namaku, sebab siapa yang berdusta atas namaku akan
masuk neraka.'"
Salamah bin Al-Akwa' pernah mendengar Rasulullah bersabda:
" Siapa saja yang berkata atas namaku apa yang tidak pernah aku ucopkan, hendaklah ia
mempersiapkan untuk dirinya tempat tinggal di neraka!"'
Dari Al-Mughirah bin Syu'bah, Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya, berdusta atas namaku itu tidak sama dengan berdusta atas nama
selainku. Maka barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja, hendaklah ia
mempersiapkan untuk dirinya tempat tinggal di neraka."'
Abdullah bin Zubair bin Awwam mendengar sebuah hadits dari ayahnya:
"Barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan
untuk dirinya tempat tinggal di neraka.'^
Berbuat dusta atas nama Rasulullah ffi akan membahayakan syariat Allah karena
Rasulullah tidak pemah berucap menurut hawa nafsunya. Ucapan beliau tidak lain
adalah wahyu dari Allah. Karenanya, siapa saja yang berdusta atas narna Rasulullah
ffi seakan-akan ia berdusta atas namaAllah.
Para pemalsu dan orang-orang yang berbuat dusta atas nama Rasulullah telah
banyak bermunculan di sepanjang sejarah Islam. Mereka hanya menginginkan
kepentingan-kepentingan duniawi, memenuhi ketamakanny4 atau karena alasan
tertentu demi merealisasikan tujuan.
Namun, Allah telah mempersiapkan para tokoh yang mampu menyingkap
kepalsuan hadits di tengah-tengah umat. Begitu pula untuk menunjukkan mana
hadits yang shahih, hasan, dhaif (lemah), dan dhaif jiddan (lemah sekali). Ini merupakan
karunia agung dari Allah bagi umat Muhammad iW. Yakni Allah telah menjaga Kitab-
Nya yang mulia, ag.una Islam, dan juga Sunnah Nabi ini .
O Membunuh Jiwa Tanpa Alasan yang Benar
Allah telah menciptakan manusia dan Dia Maha Penyantun dan Maha Penyayang
terhadap mereka semua. Dia memuliakan mereka dan menundukkan apa yang ada di
langit dan di bumi untuk mereka. Dia melimpahkan rezeki bagi mereka dan membuat
mereka tenteram di muka bumi.
Allah pun mengharamkan mereka untuk berbuat zalim, sombong, congkak, serta
saling membunuh, kecuali dengan alasan yang benar yang telah disyariatkan oleh
Allah.
Allah berfirnan, "Dan sesungguhnya, telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami bqi mereka rezki dari yang baik'baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan." (Al-IsrA': 70).
Dia jugaberfirman:
"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allalt.... " (Ar-Ra'd: 11).
Maksud Al-Mu'aqqibdt adalah para malaikat yang senantiasa menjaganya atas
perintah Allah.
Allah juga berfirman, "Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya
(memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada
cahaya (yang terang). Dan Dia adalah Maha Penyayang kepada orany-orang yang beriman'"
(Al-AhzAb:43).
'Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telalt menunduklc.an untuk (kepentingan)
mu apa yang di tangit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir
dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi Penerangan." (LuqmAn: 20).
Allah memberatkan hukuman membunuh seorang mukmin yang mentauhidkan
Allah, dikarenakan besamya penghormatan Allah baginya di sisi-Nya. Allah juga
sangat murka kepada orang yang membunuh seorang mukmin dan melaknatrya serta
menganc.rrrnya dengan neraka Jahannam dan kekal di dalamnya.
Allah u4 berfirman:
"Dan barangsiapa membunuh seorang mulonin dengan sengaja makabalasannya ialah
lahannam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta
menyediakan azab yangbesar baginya." (An-NisA': 93).
Para mufasir berkomentar tentang ayat ini: Barangsiapa membunuh seorang
mukmin, padahal ia tahu bahwa yang ia bunuh adalah ol€u18 yang beriman, dan
sengaia membunuhnya lantaran keimanannya maka balasannya ialah Jahannam, ia
kekal di dalamnya.
Demikian pula orang yang menghalalkan membunuh seorang mukmiry
sebagaimana perkataan Ibnu Abbas. Menurut jumhur ulama, dengan menghalalkan
pembunuhan ini ia menjadi kafir. Ia juga akan mendapat kemurkaan dari Allah,
dijauhkan dari rahmat Allah, serta baginya azab yang pedih di akhirat."
Adapun dalam shafwatul Baydn Li Ma'frnil Qur'6n disebutkan, "Dan barangsiapa
membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, ia kekat di
dalamnya, maksud dari kekal dalam ayat ini ialah menetap dalam waktu lama, bukan
selamanya. Sebab, telah jelas nash-nash bahwa pelaku maksiat dari kalang.rn orang-
orang mukmin tidak kekal di neraka.
Juga menurut jumhur, jika pembunuh ini bertaubat dan beramal saleh, Allah
akan mengganti kejelekannya dengankebaikan.Allahjuga akanmemberi ganti kepada
orang yang terbunuh, membuatnya ridh4 dan tidak menuntut si pembunuh (kelak di
akhirat-edt).
Adapun jika ada yang mengatakan bahwa tidak ada taubat bagi orang yang
membunuh orang mukmin secara sengai4 berarti ia telah melebih-lebihkan dalam
pelarangan.'
Dalam Tafstr lbnu Katsir disebutkary "Dan barangsiapa yang membunuh seorang
mukmin dengan sengaja, ini merupakan gertakan dan ancaman yang tegas bagi orang
yang mengerjakan dosa besar ini, yang mana ia dikaitkan dengan perbuatan syirik
kepada Allah tidak hanya dalam satu ayat dalam kitab Allah.
Allah berfirman dalam surat Al-FurqAn:
"Dan orang'orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar.... " (Al-FurqAn: 68).
Dia jugaberfirman:
"...Dan janganlah kamu membunuh jiuta yang diharamkan Allah (membunuhnya)
melainkan dengan sesuatu (sebab) yangbenar.... " (Al-An'im: 151).
Shafwatut Iaf,isir, Ash-Shabuni (h.275).
Shafwatul Bayin Li Ma'6nil Qur'6n, Husnain Muhammad Makhluf
Banyak kita jumpai ayat ataupun hadist mengenai pengharaman pembunuhan. Di
antaranya hadits yang diriwayatkan secara shahih dalam kitab Shahihaln dari Ibnu
Mas'ud. Rasulullah ffi bersabda:
"Perklra yang pertama kali disidangkan di antara manusia pada hari kiamat adalah
perkara darah."
Dalarn hadits lain:
"Sungguh, hancurnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah daripada membunuh seorang
muslim."'
"seandainya penduduk langit dan bumi bercekongkol untuk membunuh seorang
mukmin, pasti Allnh akan menelungkupkan mereka di dalam nerlkt.""
"Barangsiapa ikut membantu dalam membunuh seorang muslim meski hanya dengan
setengah kata, ia akan datang pada hari kiamat dengan tulisan di antara kedua matanya,
'Orang yang putus ass dari rahmat Allah'."'"
Adapun Ibnu Abbas berpandangan bahwa tidak ada taubat bagi orang yang
membunuh seorang mukmin secara sengaja.
Al-Bukhari menceritakan bahwa Al-Mughirah bin Nu'man mendengar Ibnu )ubair
berkata "Penduduk kuffah berselisih pendapat dalam masalah ini . Mereka
pun menemui Ibnu Abbas dan menanyakan masalah itu kepadanya. Ibnu Abbas
menjawab, Ayat berikut ini, Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja
maka balasannya ialah lahannam, ialah ayat yang terakhir turun (dalam masalah ini-
edt). Sehingga, tiada suatu (ayat) pun yang me-nasaldt-nya (menghaPus).'Ibnu Abbas
juga berkata mengenai ayat 151 dari surat Al-An'Am bahwa ayat ini turun berkenaan
dengan orang-or.rng musyrik."
Ibnu jarir meriwayatkan bahwa Sa'id bin Jubair berkatA 'Aku bertanya kepada
Ibnu Abbas tentang firman Allah, 'Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan
HR An-Nasa'i no.3998 dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib.
HR Tirmidzi no.1459 dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib.
HR lbnu Majah no.271B dan dishahihkan dalam Shahih wa Dha'if Al-JAmi' Ash-9hAghir.
sengaiamakabalasannyaialahJahunnlm',Ibnu Abbas menjawab, Apabila seseorang telah
mengetahui Islam dan syariatnya kemudian membunuh seorang mukmin dengan
sengaja, balasannya ialah Jahannam, tidak ada taubat baginya.'Lalu, aku beritahukan
hal itu kepada Mujahid maka ia berkata 'Kecuali jika ia menyesalinya'."
Salim bin Abu Al-]a'd berkata, "Kami pemah berada di sisi Ibnu Abbas saat matanya
telah buta. Lalu, Ibnu Abbas didatangi seor.rng laki-laki dan berkata kepadanya,
'Wahai Abdullah bin Abbas, bagaimana pendapahnu jika ia (pembunuh) bertaubat
dan beramal saleh kemudian mendapatkan hidayah?'
Ibnu Abbas menjawab, 'Celakalah i4 bagaimana bisa ia diterima taubatnya dan
mendapatpetunjuk?DemiZatyangjiwakuberadaditangan-Nya akutelahmendengar
Nabi ffi bersabda:
'Celakalah orang yang membunuh seorang mukmin secara sengaja, (yang dibunuh)
akan datang pada hai kiamat sambil menyeret si pembunuh dengan tangan kanannya
menuiukehadapan Arsy Ar-Rahman, sedang dariuratlehernyamengalir darah.Tangan
kiri (orang yang dibunuh) menyeretnya dan tangan kanan memegang kepalanya serata
berkata, 'Wahai Rabbku, tanyalah orang ini! Mengapa ia membunuhku'.,
Derni zat yang jiwa Abdullah berada dalam genggaman-Nya, sungguh ayat ini
telah diturunkan, sementara tidak ada satu ayat pun yang me-nasakh-nya hingga Nabi
kalian waf.at, serta tidak ada satu keterangan pun yang diturunkan setelahnya,.,,,,
(Dikeluarkan Ibnu Jarir).
Abdullah bin Mas'ud menuturkan bahwa Nabi bersabda, "Pada hari kiamat, orang
yang dibunuh akan datang bergantungan pada pembunuhnya, sambil memegang kepala
pembunuh dengan salah satu tangannya. Lalu ia berkata, 'Wahai Rabbku, tanyailah orang
ini, mengapa ia membunuhku.' Pembunuh menjawab, 'Aku membunuhnya demi kemuliaan
seseorang.' Allah brfirmAn, 'Kemuliaan itu bukan miliknya.' Maka, ia kembali dengan
(membawa) dosa (membunuh) nya. Kemudian ia ditemparkan ke neraka tujuh putuh tahun."
(HR Ahmad dan An-Nasa'i).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Idris dari Mu'awiyy&,bahwa Nabi s
bersabda:
i,ifi:r,#;i
"setiap dosa bisa saja Allah mengarnpuninya, kecuali seseorang yang mati dalam
keadaan kafir atau seseorang yang membunuh seorang mukmin secara sengaja."
Adapun pendapat yang dipegang oleh jumhur, baik ulama salaf maupun khalal
bahwa orang yang membunuh tetap memiliki kesempatan taubatnya diterima.
]ika ia bertaubat, khusyuk, tunduk dan beramal saleh, Allah pun akan mengganti
11 Hadits riwayat Ahmad dalam Musna&nya.
llengintip Ngerinqa Neraka
frzl qi JlX
"V.'Sr
ji Vs Lr:i ,Vlt\)* lt
Jt
kejelekannya dengan kebaikary serta akanmemberi ganti kepada orangyangterbunuh,
membuatnya ridha, dan tidak menuntut si pembunuh.
Firman Allah, "Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar-sampai pada firman-Nya -kecuali orang-orang yang bertaubat dan mengeriakan
amal saleh," (Al-FurqAn:68-70), bahwa pemberitahuan ini tidak boleh di-nasakh dan
dibawa pengertiannya kepada orang-orimg musyrik. Membawa pengertian ayat ini
kepada selain orang-orang mukmin ialah menyelisih lahiriah ayat dan menuntut
adanya dalil yang melandasin y a. W all ahu a' I am.
Firman Allah, "Katakanlah, 'Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri
mereka iendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah...." (Az'Zttmar: 53).
Ini berlaku umum untuk seluruh dosa, baik berupa kekafiran, kesyirikary keraguary
kenifakary pembunuhary kefasikan, mauPun yang lainnya. ]adi, setiap yang bertaubat
akan diterima taubatnya.
Allah berfirman, "sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu...." (An-Nisa': 48).
Ayat ini berlaku umum untuk seluruh dosa selain syirik yang disebutkan dalam surat
ini, yakni sebelum dan sesudah ayat ini, untuk menguatkan harapan. Wallahu a'lam.
Telah disebutkan secara shahitu kisah seorang bani Israil yang telah membunuh
seratus jiwa manusia. Lantas ia bertanya kepada seorang alim, 'Apakah taubatku
akan diterima?" Orang alim itu menjawab, "Siapa yang dapat menghalangi antara
dirimu dan taubat?" Kemudian orang alim itu menganjurkan agar ia pergi ke negeri'
Di sana, ia dapat beribadah kepada Allah. Lantas pergilah ia. Namun, baru di tengah
perjalanan ia meninggal dunia. Kemudian ia direnggut oleh malaikat rahmat.
Jika diterimanya taubat berlaku pada seorang bani Israil, tentunya umat ini lebih
layak dan lebih utama untuk diterima taubatnya. Karena Allah telah meletakkan dari
kita beban-beban dan belenggu-belenggu yang dahulu berada di atas mereka, serta
telah mengutus Nabi kita dengan agarna yang lurus lagi mudah.
Adapun mengenai firman Allah, "Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin
dengan sengaja," Abu Hurairah dan beberapa ulama salaf berkata "Inilah balasan
baginya jika Allah akan mengazabnya, demikian pula setiap anc€unan atas setiap
dosa. Namury bisa juga ada hal yang dapat memalingkarr azab dariny+ yaitu berupa
amal saleh, sehingga balasan ini tercegah darinya. lnilah pendapat orang-oriuxg
yang berprinsip bahwa antara dosa dan pahala dapat seimbang atau salah satunya
mengalahkan yang lain. Inilah pendapat terbaik dalam menyikapi ayat-ayat ancaman/
w allahu a'lam bish shaw ab."
Menurut jumhur, sekalipun pembunuh tidak mempunyai amal saleh yang dapat
menghalanginya dariazab,ia tetap tidakkekal di dalamnya. Maksud kekal di sini ialah
Ensiklopedi. Hari Akhir: Surga dan Neraka
dalam waktu yang lama karena telah diriwayatkan hadits-hadits secara mutawatir,
bahwa Allah akan mengeluarkan siapa saja dari neraka yang di hatinya ada
keimanan sekalipun hanya seberat zarrah.
Adapun hadits Mu'awiyyah, "setiap dosa itu bisa saja Allah mengampuninya, kecuali
seseorang yang mati dalam keadaan kafir atau seseorang yang membunuh seorang mukmin
secara sengaja."
Kata'asa di sini sebagai suatu pengharapan. Jika tidak ada harapan pada keduanya,
pastilah tidak ada harapan juga pada salah satunya, yakni pembunuhan. Sebagaimana
dalil-dalil yang telah kami sebutkan. Adapun orang yang mati dalam keadaan kafir,
maka tidak ada harapan sama sekali.
Adapun mengenai tuntutan orang yang terbunuh kepada si pembunuh di hari
kiamat nanti, ini merupakan salah satu hak anakAdam yang tidak dapat gugur karena
taubat. Tapi harus dengan pengembalian hak-hak ini kepada mereka.
Tidak ada perbedaan antara orang yang terbunuh, dicuri, dituduh berzin4 atau
yang berkaitan dengan hak-hak anak Adam yang lain. Sebab, ulama bersepakat dengan
dalil-dalil yang ada bahwa hak-hak anak Adam tidak akan gugur dengan bertaubat,
namun harus dengan pengembalian hak-hak ini kepada mereka, agar taubatnya
menjadi sah.
Akan tetapi, jika ia tidak dapat melakukannya di duni+ niscaya akan ada
penuntutan pada hari kiamat. Hanya saj+ tuntutan ini tidak mengharuskan
pembalasan (hukuman). Sebab terkadang pembunuh ini memiliki amal-amal
kebaikan yang bisa dipindahkan ke orang yang terbunuh. Lantas tersisalah pahala
milikny+ yang dengannya ia bisa masuk surga. Ataupun AUah memberi ganti kepada
orang yang terbunuh dengan karunia yang Dia kehendaki, berupa istana surga beserta
kenikmatanny+ diangkat derajatrya, atau yang semisal dengan itu.Waltahu a'lam."
Berdasarkan hal ini, jiwa seorang muslim tidak boleh dibunuh kecuali karena
tiga alasan, sebagaimana dalam hadits berikut. Ibnu Mas'ud mengabarkan bahwa
Rasulullah ffibersabda:
"Tidak halal darah seorang muslim yang bersaki bahwa tiada ilah (yang haq) selain
Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah, kecuali karetta tiga alasan: liwa dibalas
dengan jiwa, orang yang telah menikah melakukan zina, dan orang yang meninggalkan
agamanya yang berpisah dari jamaah.""
Ibnu Umar juga mengabarkan sebuah hadits:
"seorang muktnin akan tettp brada dalam kelapangan agamanya, selagi ia belum
menump ahkan dar ah har am ( seor ang muslim ). ""
Telah diriwayatkan pula dari Ibnu Umar:
*
"sesungguhnya salah satu dari sekianperkarayangmembinasakan yang tidak ada ialan
keluar bagi siapa yang menjmtmuslean diri ke dalamnya ialah menumpahkan darah
haram tanpa alasan yang dihalalkan."
Rasulullahtelahmengingatkankaummusliminagartidaksalingmembunuh.Beliau
juga memberitahukanbahwa olangyangmembunuh dan yang dibunuh tempatrya di
neraka.
Abu Bakrah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda "Jika ilua orang muslim saling
berhadapan dengan pedang keduanya tethunus, maka orang yang membunuh dan yang
dibunuh di neraka."
Abu Bakrah (atau seseorang) bertanya, "Wahai Rasulullah, yang membunuh bisa
dimengerti, tapi bagaimana dengan yang dibunuh?"
Beliau menjawab, " sungguh ia iuga sangat ingin untuk membunuh laurannya'""
Karena itulah, salah seorang anak Adam yang saleh akan menolak untuk melawan
saudaranya, karena rasa takut menjadi salah safu penduduk neraka. Sebab, orang
yang membunuh akan kembali denganmembawa dosanya dan dosa saudaranyayang
dibunuh.
" Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang
sebenarnya,ketikakeduanyamempersembahkankorban,makaditerimadarisalahseorang
dnri merekaberdua HabiD dan tidak diterima dari yanglain (Qabil). laberkata (Qabil),
'Aht pasti membunuhmu.' Habil berkata, 'sungguh Allah hanya menerima (korban)
dari orang-orang yang bertalrua. Sungguh kalau kamu menggeralckan tanganmu
kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggeralckan tanganku
kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya, aku takut kepada Allah, Rabb semesta
a|am. Sungguh aku ingin agar kamukembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku
dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian
itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim' ." (Al-Maidah: 27-29).
juga sebagaimana sebuah hadits yang telah disebutkan dalam Tafs?r lhnu Katsir,
" Seandainy a penduduk langit dan bumi bersatu padu untuk membunuh seorang muslim, pasti
Allah akan menelungkupkan merekake dalam neraka.""
O SombongdanCongkak
Dalam banyak ayat, Allah telah mencela sifat sombong dan congkak. Bahkan Dia
menganc.un orang yang menyombongkan diri dengan neraka ]ahannam.
Allah wr berfirman:
.
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri
terhadapny a, mereka itu penghuni-penghuni neraka. . .." (Al-A'rAf : 36).
Diajugaberfirman, "...Makapadahaiinikamudibalasdenganazabyangmenghinakan
karena knmu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak.... " (Al-Ahqdt:20).
"...Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (GhAfir: 60).
" ...Bukankahdalamnerakalahannamituadatempatbagiorang-orangyangmenyombongkan
diri?" (Az-Zumar:60).
Oleh karena itu, siapa yang menyombongkan diri dari beriman kepada Allah, baginya
neraka Jahannam, ia kekal di dalamnya. Siapa saja yang menyombongkan diri dari
beribadah kepada Allah, menaati-Ny4 menjalankan kewajiban-Nya tidak menjauhi
larangan-larangan-Nya, dan tidak memerintah dengan perintah-perintah-Nya juga
akan dimasukkan oleh Allah ke neraka ]ahann€un dalam keadaan hina dina.
Dalam sebuah hadits qudsq dari Abu Hurairah ry disebutkan:
" Kes omb on g an adal ah j ub ah-Ku, ke agun gan adalah p aknian-Ku. B ar angsiap a meny aingi-
Kupada salah satunya, Aku akan memasukkannyake nerakfl.""
Dalam riwayat yang lain: Adzaqtuhu an-nfrra, akan Aku jadikan ia merasakan
neraka.
Ibnu Mas'ud mengabarkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Tidak aknn masuk surga seseorang yang di dalam hatinya ada seberat zarrah
kesombongan." Seseorang bertanya, "(Bagaimana) dengan seseorang yang senang iika
bajunya bagus dan sandalnya bagus?" Beliau meniawab, "Sesungguhnya Allah itu
bagus dan mencintai yangbagus. Sombong adalah menolakkebenaran dan meremehkan
manusia."'"
Sungguh tepat sabda Rasulullah il#, karena seorang yang sombong adalah orang
yang berbangga diri dan merasa tinggi dari orang lain. Dalam hatinya hanya ada
penolakan kebenaran dan meremehkan manusia, atau meremehkan urusztll mereka.
Di dalam hatinya juga tidak ada kecenderungan baik, yang dengannya bisa
mendorongnya untuk mengerjakan kebaikan, bermurah hati bersedekatu dan tidak
pula ada keinginan untuk menolong orang yang membutuhkan. Bagaimana mungkin
orang yang sombong akan membanfu mereka?
Padahal Allah adalah Maha Penyayang yang menuntut kita agar berbelas kasih
terhadap hamba-hamba-Nya, saling berkasih sayan& bersimpati, membantu, dan
saling bersedekah.
Karena itulah, azab bagi orang-or€rng yang sombong dan zalim ialah azab yang
menghinakan di neraka ]ahannam. Ia akan diinjak-injak oleh manusia di hari kiama9
sekalipun ia orang muslim.
Amru bin Syu'aib mengabarkan dari ayahnya, bahwa kakeknya mendengar
Rasulullah itg bersabda:
"Diharikiamnt, orang-orangyangmenyombongkan diiakan dikumpulkanbagaiknn anak
semut dalamwujud seorflnglaki-laki. Mer*n diselimutikehinaan dai segala arah."'"
O Bunuh Diri
Seorang hamba dilarang untuk membunuh dirinya sebab hidup dan mati ialah
urusan Allah. Siapa yang menyakiti diri sendiri hingga mati, balasannya ialah neraka
Jahannam, ia kekal di dalamnya. Hal itu disebabkan Allah telah memerintahkan agar
kita tidak membunuh diri kita apa pun sebabnya. Sebab, dunia merupakan ujian dan
cobaan.
Adakalanya Allah memperberat ujian dan cobaan manusia, untuk melihat kadar
kesabaran dan ketabahan mereka dalam mencari ridha-Nya. Adakalanya seseorang
sakit paralr, hingga hartanya terkuras. Terkadang ia menghadapi kesakitan, pukulan,
penghinaary penjar4 dan siksaan. Semua itu untuk mengukur kadar keimanarL
kesabaran, dan kesanfunan seseor.rng.
Mengenai hal itu, Allah telah membuat perump€unaan untuk kita. Allah berfirman,
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surgo, padahal belum nyata bagi Allah
orang-orang yang berjihad di antaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar." (Ali-
ImrAn:142).
Dia juga berfirman, "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan, 'Kami telahberiman', sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami
telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui
orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-
Ankabot 2-3).
Oleh karena itu, Allah memerintahkan agar tidak membunuh diri sendiri sebab
Allah Maha Penyayang kepada mereka.
Allah berfirman, "...Dan janganlah kamu membunuh dirimu! Sesungguhnya, Allah
adal ah Maha P eny ay an g kep ad arzu. " (An-NisA' : 29).
Oleh karena itu, apa pun sebabnya, bagaimanapun pedihnya musibatr, betapa pun
sempitnya bumi diras4 tetap tidak dibenarkan untuk membunuh dirinya. Karena
jiwanya bukanlah miliknya tetapi milik Allah. Ia tidak bisa berbuat sesuka hatinya.
Dialah yang telah menciptakannya dan mengadakannya. Mak4 Allahlah satu-satunya
yang berhak untuk melakukan apa saja terhadap jiwa ini .
Rasulullah telah menjelaskan tentang balasan pada hari kiamat bagi orang yang
bunuh diri. Yaitu azab dineraka Jahannam yang akan ia terima.
Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi (benda tajam), besi ini aknn
selalu berada di tangannya untuk menikam penttnya sendiri di neraka jahannam utnuk
selamanya. Barangsiapayang membunuh diinya dengan rncun, racun itu akan selalu di
tangannya di nerakakelak untuk ia minum selamanya. Barangsiapa menjatuhkan diri dai
gunung dan mati, ia akan menjatuhkan dirinya untuk selamanya kelak di nerakn.""
Beliau juga mengabarkan hadits yang lain:
"Orang yang mencekik dirinya, ia akan mencekik dirinya di neraka, dan orang yang
menikam dirinya, ia juga akan menikam dirinya di neraka.""
Para mufasir berkomentar mengenai ayat 29 dari surat An-NisA'di atas:
Dalam Shafwatul Bayin,Ibnu Makhluf berkata "Wa lfr taqtulfi anfusakum, janganlah
kalian membinasakannya dengan mengerjakan dosa-dosa. Seperti memakan harta
dengan cara batil, membunuh jiwa tanpa alasan yang benar, dan bunuh diri."
Dalam Shafwatut Tafistr, Ash-Shabuni berkata, "Yakni janganlah kalian saling
menumpahkan darah. Adapun mengenai ungkapan ayat di atas dengan kata
'membunuh diri'adalah untrtkmubalaghah, memberikan penekanan dalam pelarangan.
Atau, ia sebagaimana lahiriyah ayatyangbermakna bunuh diri. Larangan bunuh diri
itu dikarenakan sifat kasih sayang Allah terhadap kalian."
Dalam kitab Al-Mausfiah Al-Quriniyah Al-Muyassarah berkata, "Yakni janganlah
kalian saling membunuh dengan melanggar hak dan menganiaya tanpa alasan yang
benar sesuai syariat. Serta janganlah seseorang membunuh dirinya dengan sengaja.
Sungguh Allah Maha Penyayang kepada kalian dengan mengharamkan kalian
melakukan perkara-perkara ini . "
Ibnu Katsir, dalam Mukhtashar Tafsir lbni Katsir, berkata, "Firman Allah, 'Dan
janganlahkamu membunuh dirimu!'Yakni dengan mengerjakan larangan-larangan Allah
dan melakukan kemaksiatan, serta memakan harta di antara sesama kalian dengan
cara yang bat'tl. 'sesungguhnya, Allah adalah Maha Penyayang kepndamu', yakni dalam
perkara-perkara yang Dia perintahkan dan Dia larang bagi kalian.
Tatkala Amru bin Al-Ash diutus oleh Nabi pada perangDzktus Salfrsil, ia berkata,
"Pada suatu malam yang amat sangat dingin, saya mimpi basah. Namun, saya khawatir
jika saya mandi nanti akan celaka. Maka, saya bertayammum, kemudian menunaikan
shalat Shubuh bersama shahabat-shahabatku.
Setelah kami bertemu kembali dengan Nabi, saya ceritakan peristiwa ini
kepada beliau. Beliau bersabda 'Wahai Amru, engkau shalat bersama Para shahabatmu,
padahal engkau junub?'sayapun menjawab, 'Wahai Rasulullah, saya mimpi basah pada
malam yang sangat dingin. Saya khawatir jika saya mandi, akan celaka. Saya ingat
firman Allah M , 'Dan janganlah kamu membunuh dirimu! Sesungguhnya, Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu' Lantas saya bertayalnmum, kemudian menunaikan shalat
Shubuh.'Setelah mendengarnya, Rasulullah tertawa dan tidak mengucapkan apa-
aPa."
Mengenaiayatini,IbnuMarduwiyahmeriwayatkandariAbuHurairah,bahwasanya
Rasulullah ffi bersabd4 "Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan besi (benda
tajam), besi ini akan selaluberada di tangannyauntukmenikamperutnya sendiri di neraka
lahannam untuk selamanya. Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan racun, racun itu
akan selalu di tangannya untuk ia minum di nerakakelak selamanya."
Dalam Shahihain diriwayatkan:
"Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu, pada hari kiamat kelak ia akan
disiksn dengan sesuatu itu."
Dalam Shahihain juga diriwayatkan dari ]arir bin Abdullah Al-Bajali yang
mengatakan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Dahulu pada umat sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang terluka. Lalu, ia tidak
sabar lantas mengambil pisau dan memotong tangannya dengan pisau itu. Belum
sampai darahnya berhenti, orang itu meninggal dunia. Maka, Allah berfirman, 'Hamba-
Ku telah mendahului-Ku terhadap nyawanya, maka Akuharamkanbaginya surgt'."
Karena ifulah, Allah berfirman, "Dan barang siapa berbuat demikian dengan cara
melanggarhukumdanzalin, " (An-NisA':30) yakni siapayangmengerjakan laranganAllah
dengan melanggar hak dan berbuat aniaya, dengan kata lain ia tahu keharamannya
tapi nekat menerjangnya. Akan Kami masukkan ia ke neraka, ini merupakan gertakan
dan ancaman yang sangat tegas. Maka, setiap orang yang punya akal dan pandai yang
bisa menggunakan telinga dan matany4 hendaknya selalu waspada terhadapnya.""
O Para Alim (Orang yang Berilmu) yang Tidak lkhlas Untuk Allah
Jabir mengabarkan bahwa Rasulullah & bersabda:
"Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakan diri di hadapan ulama, untuk
mendebat orang-orang yang bodoh, dan untuk memilih tempat duduk terbaik. Sebab,
siapa yang mengerjakan hal itu, (baginya) neraka dan neraka.""
Abu Hurairah juga mengabarkan sebuah hadits:
"Barangsiapa mempelajari ilmu yang semestinya ilmu itu hanya untuk mencari wajah
Allah, tapi ia tidak mempelajarinya kecuali untuk memperoleh materi dunia, maka di
harikiamat ia tidak akan dapat menciumwangt surga.""
Dari Ibnu Umar, Rasulullah &bersabda:
"Barangsiapa menuntut suatu ilmu untuk selain Allah, atau dengan ilmu itu ia
mengharap selain Allah, hendaknya ia bersiap-siap menempati tempat duduknya dari
neraka.""
Abu Hurairah juga menuturkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"sesungguhnya, Allah membenci setiap orang yang ahk dengan dunia namun jahit
dengan akhirat.""
O Minum dengan Bejana Emas dan Perak
Dari Ummu Salamah bahwasanya Rasulullah ffi bersabda:
"Orangyangminumdenganbejanaemas danperak,sebenarnyaiahanyamengalirkankan
api lahannam ke perutnya.""
Ummu Salamah juga menyampaikan hadits yang lain:
"Sesungguhnya, orang yang makan dan minum dengan bejana emas dan perak,
sebenarnya ia hanya mengalirkan api Jahannam ke perutnya.""
HR lbnu Majah, Abu Dawud, lbnu Hibban dalam Shahih-nya, dan Al-Hakim mengomentari bahwa hadits
ini shahih atas syarat Al-Bukhari dan Muslim.
Beliau melarang kita makan dan minum dengan bejana emas dan perak, juga
melarang kita memakai kain sutra, baik halus maupun kasar.
Hudzaifah pernah mendengar Rasulullah ffi bersabda:
"Janganlah kalian memakai kain sutra yang halus dan kasar, janganlah kalian minum
dengan bejana emas dan perak, dan janganlah kalian makan dengan bejananya. Sebab,
benda-benda itu milikmereka di dunia dan milikkalian di akhirat.'*
Abu MusaAl-Asy'ari berkata bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Dihalalkan emas dan sutra ,ntuk umatku yang Perempuan dan dihatamkan atas
O Pelukis (Pemahat) yang Membuat Patung-Patung
Di antara manusia yang mendapat siksa paling pedih di hari kiamat ialah para pelukis
yang mencoba menyamai ciptaan Allah dan para pembuat patung yang bertujuan
menyamai ciptaan-Nya.
Ibnu Abbas pernah mendengar Rasulullah ffi bersabda:
"setiap tukang gambar akan berada di neraka. Setiap gambar yang ia buat akan diberi
nyuara, lalu menyiksanya di neraka lahannam." (Muttafaq alaihi).
Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda mengenai sebuah bantal yang
dihiasai gambar-gambar:
"sesungguhnya, orang-orang yang membuat gambar ini akan disiksa di hari kiamat.
Akan dikatakan kepada mereka, 'Hidupkanlah ,P, yang telah kalian buat itlt!'."
(Muftafaq alaihi).
Selain itu, beliau juga menuturkan hadits yang lain:
l
" Manusia yang paling pedih siksaannya di hari kiamat ialah orang-orang yang mencoba
menyamai ciptaan Allah." (Muttafaq alaihi).
Abu Hurairahrymengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah ffi bersabda:
*tfu'rii1iGi*;t* i,X
"Allah uan berfirman, 'Siapokah orang yang lebih zalim daripada orang yang berusaha
membuat ciptaan seperti ciptaan-Ku. Maka, hendaklah mereka membuat sebutir zarrah,
ntau membuat sebutir biji, atau sebutir jewalout'." (Muftafaq alaihi).
bahwa Abdullah bin Mas'ud mendengar
"Manusia yang paling pedih siksaannya di sisi Allalt ialah para tuknng gambar."
Telah jelaskan sebelumnya, bahwa maksud tukang gambar di sini ialah orang-
orang yang mencoba untuk menyamai ciptaan Allah. Adapun pemotretan dan
gambar fotografi untuk hal-hal yang bersifat darura! tidaklah mengapa. Sebab, amal
itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan memperoleh sesuai dengan apa yang
dia niatkan.
Abdullah bin Mas'ud memberitakan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"sesungguhnya, manusia yang paling pedih siksaannya ili hari kiamai ialah orang
yang membunuh nabi atau dibunuh oleh nabi, atau tukang gambar yang menggambar
( memahat) patung-patuzg. " (HR Ahmad: U 40n.
Hadits mulia ini mengisyaratkan kepada perbuatan membuat patung-patung,
sebagaimana yang terjadi pada masa jahiliyyah yang dijadikan sesembahan.
Allah telah memberitahukan kepada kita, seandainya seluruh manusia bersatu
untuk menciptakan semisal ciptaan Allah, pastilah mereka tidak akan mampu
melakukannya. Sampai-sampai menciptakan seekor lalat pun-meski ia makhluk
yang kecil-pasti tidak akan bisa.
Allah berfirman, "Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
Perumpamaan itu. Sesungguhnya, segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat
menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu
merampas sesuatu dari mereka, tiadaloh mereka dapat merebutnyakembali dari lalat itu. Amat
lemahlah yang menyembah dan amat lemalt (pulalah) yang disembah." (Al-Hajj:73).
6',**i;i,kif ',i;;
Dalam Shahthain juga disebutkan
Rasulullah ffi bersabda:
Ensiklopedi Hart Akhir: Sarga dan Neraka
O Para Pecandu Minuman Keras (Khamer)
Kita semua tahu, Allah telah mengharamkan khamer secara tegas. Dia telah
memperingatkan para peminumnya dengan azabyangpedih di neraka Jahannam, jika
ia mati dalam keadaan belum bertaubat. Sebab, ia telah menyelisihi perintah Allah.
Khamer mempunyai dua dampak negatif bagi peminumnya di kehidupan dunia.
Pertama: Khamer dapat melalaikan peminumnya dari berzikir kepada Allah dan
melupakan kewajiban-kewajiban syar'i-nya.
Kedua: Khamer dapat membuat peminumnya hilang akal.
Apalagi jika peminumnya adalah seorang kepala keluarga tentunya akan
merugikan keluarganya. Di samping kepala keluarganya telah rusak, hartanya juga
ludes untuk sesuatu diharamkan.
Allah berfirman:
ii:tltt ata"lry 'r,r;;i: ';g t71 1;t;
"Hai orang-orang yang beriman, sungguh (meminum) khamen berjudi, (b,erkorba,
untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah termasuk perbuatan setan. Maka,
jauhilah perbuatan-perbuatnn itu agar kamu mendapat keberuntungan." (Al-MAidah:
e0).
Dalam banyak hadits juga disebutkan bahwa pada hari kiamat peminum khamer
tidak akan diajak berbicara oleh Allah, tidak disucikan, dan tidak pula dimasukkan ke
surga.
Dari penyampaian Ibnu Umar, Rasulullah bersabda:
"Tiga golongan manusia yang Allah haramkan surga bagi mereka: Pecandu khamer,
pendurhaka kedua orang tua, dan dayyuts, yaitu orang yang tidak peduli dengan
kehormat an istriny a. ""
Umar ua menjelaskan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Tiga golongan orang yang tidak akan masuk surga: Pendurhaka kedua orang tuanya,
pecandu khamen dan orang yang mengungkit-ungkit pemberian.'n'
Ammar bin Yasir menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Tiga golongan manusia yang tidak akan masuk surga selama-lamanya: Yaitu orang
yang tidak peduli dengan kehormatan istrinya, wanita yang menyerupai lelaki, dan
pecandu lchamer."^'
O Bermudohanah (Cari Muka) dan Cenderung" kepada Orang-Orang
Zalim
Orang zalim akan diazab dengan azab yarrtg pedih di neraka ]ahannam. Selain itu,
Allah juga telah mengancam orang-orangyangmencari muka dan cenderung kepada
orang-orang zalim karena kemunafikan dirinya dan karena suafu kepentingan.
Seakan-akan mereka membanfu orurng zalim dalam berbuat kezaliman.
Allah o* berfirman:
"Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan
kamu disentuh api neraka.... " (Hird: 1.L3).
Makna ayat ini ialah janganlah kalian condong pada kezaliman para pemimpin-
pemimpin fasik, durhaka, dan yang semisal yang mengakibatkan kalian disentuh api
neraka.
Al-Baidhawi berkata, "Ar-Rukfin adalah kecenderungan sedikit, yakni janganlah
kalian cenderung kepada orang yang mempunyai sifat zalim. Lantas bagaimana
pendapat Anda dengan kecenderungan kepada or;rng-orang zalim yang mempunyai
sifat zalim?"
O Durhaka Kepada Orang Tua
Dalam kitab-Nya yang muli4 Allah telah menegaskan tentang ketaatan dan berbuat
baik kepada kedua orang tua. Hal ini merupakan perintah-Nya di dalamAl-Qur'an.
Allah ug berfirman:
/z-\,
HR lmam Ahmad dalam Musnad-nya, An-Nasa'i dalam As-Sunan, dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak.
HR Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jamul Kabir, hadits shahih.
Cenderung kepada orang yang zalim maksudnya bergaul dengan mereka dan meridhai perbuatannya.
"Dan Rabbmu telah memerintal*an supflya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklaltkamuberbuatbaikpadaibubrpahnu dangan sebaik-ba*nya.... " (Al-IsrA': 23).
Dia juga berfirman, "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua
orang ibu bapaknya.. .. " (Al-AhqAf: 15).
Berbuat baik kepada kedua orang tua hukumnya wajib, kecuali jika keduanya
meminta agar dirinya berbuat kekafiran, maka ia tidak boleh menaati keduanya dalam
perintah itu.
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah engkau mengikuti keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. . . ." (LuqmAn: 15).
Rasulullah s juga telah menekankan melalui hadits-haditsnya yang mulia. Agar
kita taat dan wajib berbuat baik kepada kedua orang tua. Beliau juga mengingatkan
kaum mukminin bahwa Allah telah menyiapkan azab yang pedih bagi orang yang
durhaka kepada keduanya, serta bahwa orang ini akan terhalang dari rahmat
Allah dan surga-Nya di hari kiamat. Sebab, ketaatan kepada kedua orang tua
mempunyai urgensi-urgensi yang sangat agung.
Abdullah bin Amru menuturkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Tiga golongan manusia ynng Allah tidak akan melihat kepada mereka di hari kiamat:
Orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, annita yang kepria-priaan dan
menyerupai laki-laki, dan orang yang tidak peduli dengan kehormatan istrinya.'^'
Dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar disebutkan, "Tiga golongan manusiayang Allah
haramkan surgabagimerekaialah: PecanduWtamer,pendurhakakedua orang tua, dan dayyuts,
y aitu orang y ang tidak peduli dengan kehormatan istriny a.""
Adapun dari Umarry, Rasulullah ffi bersabda:
"Tiga golongan orang yang tidak akan dilihat oleh Allah di hari kiamat: Orang yang
durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang kepria-priaan dan menyerupai laki-
laki, dan orang yang tidak peduli dengan kehormatan istrinya. Tiga golongan orang
yang tidak akan masuk surga: Orangyang durhakakepadakedua orang tuanya, pecandu
khamer, dan orang yang mengungkit-ungkit pemberiafi.""
O Menyakiti Manusia
Menyakiti manusia memiliki beberapa makna. Bisa siksaan fisik atau siksaan jiwa.
Melalui lisan Nabi Muhammad S" Allah mengancam dan menakut-nakuti orang-
orang yang suka menyakiti manusia dengan azab yang pedih di hari kiamat kelak.
Khalid bin Al-Walid mengabarkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Manusia ynng paling pedih siksinlfa di hari kiamat ialih irang yang paling kejam
siksanya terhadap manusia semasa di dunia."*
Hisyam bin Hakim bin Hizam pernah menjumpai beberapa petani Iran di Syam
yang dijemur di bawah terik matahari. Ia bertanya 'Ada apa dengan mereka?"
Seseorang menjawab, "Mereka ditangkap karena masalah jizyah."
Lantas Hisyam berkata, 'Aku bersaksi bahwa aku benar-benar pernah mendengar
Rasulullah s bersabda:
'Sesungguhnya, Allah v;j. akan mengazab orang-orang yang suka menyiksa manusia di
dunia'."'"
Setelah gubernur setempat mendengar peristiwa ini , ia pun menghentikan
perbuatannya itu.
O Memerintahkan Kebaikan Tetapi la Tidak Mengerjakannya, dan
Mencegah Kemungkaran Tetapi la Melanggarnya
Mereka itulah orang-orang yang memerintahkan manusia untuk berbuat baik namun
mereka sendiri tidak mengerjakannya sedikit pun, serta mencegah kemungkaran
namun mereka sendiri justru mengerjakannya.
Selain itu, mereka bersembunyi dari penglihatan manusia, tetapi mereka tidak bisa
bersembunyi dari Allah karena Allah senantiasa melihat mereka.
Allah berfirman, "Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak dapnt
bersembunyi dari Allah, karena Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka
menetapkan keputusan rahasia yang tidak diridhai-Nya. Dan Allah Maha Meliputi terhadap
apa yang mereka kerjakan." (An-NisA': 108).
Usamah binZaid pernah mendengar Rasulullah ffi bersabda:
"seseorang ,t on aiaoirnglr* ,f,ror7ori kio*ot),'rrr, orr*oritrn t, neraka hingga
terburailah isi perutnya. Lalu ia berkeliling di dalamnya sebagaimana keledai yang
berkeliling disekitar tambatannya. Penduduknerakapun mengitarinya serayabertanya,
'Wahai fulan, bukankah engkau dahulu memerintahkan perbuatan baik dan mencegah
perbuatan mungkar?' Orang itu menjawab, 'Benflr, dahulu aku memerintahkan
perbuatan baik, tapi aku sendiri tidak mengerjakannya, dan aku dahulu mencegah
perbuatan mungkar, tapi aku sendiri justru mengerjakannya'.""'
Adapun dalam riwayat yang lain disebutkan:
"Seseorang akan didatangkan pnda hari kiamat, lalu dilemparkan ke neraka hingga
terburailah isi perutnya. Lalu, iaberjalankeliling dengan isi perut ini sebagaimana
keledai yang berkeliling di sekitar tambatan. Penduduk neraka pun berkumpul di
sekelilingnya seraya bertanya, 'Wahai fulan bin fulan, mengapa engkau? Bukankah
engkau dahulu memerintahkan perbuatan baik dan mencegah perbuatan mungkar?'
Orang itu menjawab, 'Benar, dahulu aku memerintahkan perbuatan baik, tapi aku
sendiri tidak mengerjakannya, dan aku dahulu mencegah perbuatan mungkar, tapi aku
sendiri justru mengerj akanny A' . ""
O Ahli Khutbah yang Tidak Mau Mengamalkan
Para ahli khutbah dari umat ini dipercaya untuk menyebarkan dakwah yang benar,
mengajarkan perkara-perkara din, dan mengajarkan tentang halal dan haram
disebabkan mereka telah diberi ilmu dan telah membaca kitab Allah.
Melalui lisan Nabi Muhammad ffi, Allah telah mengancam dengan azab yang
pedih dan keras, bagi siapa saja yang menyuruh untuk mengerjakan perintah Allah
padahal ia sendiri tidak mengerjakannya, serta membacakan kitab Allah agar mereka
beramal dengannya padahal ia sendiri tidak mengerjakannya.
HR Al-Bukhari (3267).
HR Muslim (2989).
mengabarkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Padamalam aku diisra'kan, akubertemu ilengankaumyanglidah-Uaot,*rrrldipotong
dengan alat pemotong dari neraka. Setiap kali lidah mereka dipotong, ia dikembalikan
seperti semula. Akupunbertanya,'Siapamercka, wahaiJibril?' librilmenjawab,'Mereka
adalah para ahli khutbah dari umatmu yang pandai bicara tapi tidak mengerjakannya,
dan telah membaca kitab Allah tapi tidak mengamalkannya.'."42
Allah sangatmembenci orang-orangyang pandaiberbicara tapi tidakmau beramal.
Allah berfirrnan, "wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah, jika kamu mengatakan apa-apa
y ang tidak kamu kerj akan. " (Ash-Shaff: 2-3).
Allahjugamengingatkanor;rng-orangyangmenyuruhmanusiauntukmengerjakan
kebaikary namun mereka melupakan diri mereka sendiri, dan tidak mau berpikir:
"Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjaknn) kebajikan, sedang kamu sendiri
melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu
mengerti? " (Al-Baqarah: 44).
O Orang-Orang Zalim
Kezaliman merupakan kegelapan di hari kiamat apa pun jenisnya, gambaranny4 dan
bentuknya. Siapa saja yang melakukanny+ merugilah ia. Allah berfirman:
"Dan semuawajah tertunduk dihadapan (Allah) yang Hidup aoryong nrrdii Sendiri.
Sun gguh rugi or ang y ang melakukan kezaliman. " (ThAhA: L 1 L ).
Allah telah mengharamkan kezalimanbagi-Nya dan memerintahkan manusia agar
tidak saling menzalimi.
Telah diriwayatkan hadits qudsi oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya dari Abu
DzarAl-Ghifari dari Nabi ffi bahwasanyaAllah u6 berfirman:
"Wahai hamba-Ku, Aku sungguh mengharamknn kezaliman atas diri-Ku. Dan Aku
jadikan ia di antara knlian sebagai suatu hal yang diharamkan, maka janganlah kalian
saling menzalimi."
42 HR Abu Na'im: lll387 &V11349, Al-Khatib Al-Baghdadi (1 1l), dan sanadnya dihasankan oleh Syaikh Al-
Albani.
Allah juga tidak akan menzalimi seor.rng pury meskipun seberat zarrah. Allah
berfirman, " Sesungguhnya, Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan
jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan
dari sisi-Nya pahala yang besar." (An-NisA': 40).
Ada banyak ayat yang menyinggung masalah kezaliman dan pelakunya. Orang-
orang kafir dan musyrik adalah or.rng-orang yang zalim. Bahkan perbuatan mereka
merupakan bentuk kezaliman yang paling besar. Allah telah menyifati mereka dalam
ayat-Nya " . . .Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim." (Al-Baqarah : 254).
Kezaliman yang tingkatannya di bawah kesyirikan dan kekafiran ialah zalim
terhadap diri sendiri dan zalim terhadap orang lain. Ini banyak dilakukan oleh
orang-or.rng yang bertauhid dari umat ini. Di hari kiamat, mereka akan diazab sesuai
dengan kezaliman mereka, tindak aniaya mereka terhadap kesuciary hart+ jiwa dan
kehormatan manusia.
Allah berfirman, "Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada
waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim, 'Ya Rabb
kami,beri tangguhlahkami (kembalikanlahkamike dunia) walaupun dalamwaktuyang sedikit,
niscayakami akan mematuhi seruan-Mu dan akanmengikutirasu-rasul...'." (Ibr6him: 44).
" ...Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan
kemb ali. " (Asy-Syu'ard' : 227).
" Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan. Dan orang-orang
yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya dan mereka tidak dapat
melepaskan diri" (Az-Zumar: 51).
" ...LAlu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim, yakni siksaan hari yang
p edih (kiamat ). " (Az-Zuk'hruf : 65).
" . . .Dan barangsiapa di antara knmu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan kepadanya rasa
azab yang besf,r." (Al-FurqAn: 19).
Seorang hamba akan mengetahui kelak di hari kiamat, bahwa Allah akan
memperlihatkan kepadanya tindak kezaliman dan dosanya, baik yang besar maupun
yang kecil. Sebab, timbangan keadilan dan kebijaksanaan-Nya sangat teliti.
Allah berfirman, "Barangsiapn yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya ia
akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesm zarrah pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nyapula." (Az-Zalzalah: 7-8).
Karena itu, hendak ke manakah orang-or.rngzalim kelak? Padahal mereka berada
di hadapan Allah yang tidak ada kezaliman seberat zarcah pun yang tersembunyi
dari-Nya. Semoga Allah melindungi kita dari kezaliman dan pelakunya.
llengintip Ngerinqa Neraka
O Memakan Harta Orang lain Secara Batil dengan Melanggar Hak dan
Berbuat Aniaya
Harta benda merupakan penggerak kehidupan. Ia juga termasuk bagian dari ujian
terbesar. Sebab, acap kali problematik4 perselisihary dan permusuhan manusia dipicu
seputar kekayaan dan harta benda. Karena ifulah, Allah menganc.un orang-orang yang
memakan harta orang lain secara batil dengan azab neraka yang pedih dan dahsyat.
Adapun ayat ini adalah untuk orang-orang mukmin. Allah berfirm an, "HAi orang-
orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antaramu. Dan
j anganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhny a, Allah adalah Maha P enyay ang kepadamu.
Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan
memasukkannya ke neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (An-NisA': 29-30).
Semua amal tergantung niatnya. Orang yang bemiat memakan harta sesama
dengan melanggar hak berlaku aniaya, dan dengan tekad yang kuat, maka dialah
yang diancam dengan azab neraka.
Adapun orang yang meminjam harta ses€una dan berniat mengembalikannya-
Allah-lah Yang Maha Mengetahui jiwa-jiwa mereka-akan tetapi ia menderita
kerugian, maka inilah yang mendapatkan ampunan dari Allah. Karenanya, Allah
meminta kepada pemberi pinjaman agar bersabar dan menyedekahkan utangnya
kepada peminjam yang berada dalam kesukaran, karena suatu kerugian.
Allah berfirman, "Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah
tangguh sampai ia lapang. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu ialah lebih
b aik b a gimu, j ika kamu m en ge t ahui. " (Al-Baqarah: 280).
Telahdiriwayatkandalam Ash-Shahih,jikaorangyangmeminjammengalamikesukaran
dan tetap bemiat mengembalikanny+ n;unun kematian terlebih dahulu mendatanginya
maka Allah-lah yang akan membayar utangnya pada hari kiamat dan membuat ridha
orang yang memberikan pinjaman serta memberikan gantinya. Wallahu a'lam.
O Melarikan Diridari Medan Perang
Orang-orang mukmin yang melarikan diri dari medan perang saatperangberkecamuk
diancam oleh Allah dengan neraka Jahannam. Allah berfirman, "Hai orang-orangyang
beriman, apabila kamu bertemu dengan ornng-orang yang kafir yang sedang menyerangmu,
maka janganlahkamumembelakangimereka(mundur). Barangsiapayangmembelakangimereka
(mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan
diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa
kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat
kemb alinya." (Al-AnfAl: 15-1 6).
Rasulullah ffi mengabarkan bahwa salah satu dari perkara yang membinasakan
di hari kiamat ialah melarikan diri dari medan perang. Disampaikan oleh Abu
Hurairah mabahwa Rasulullah bersabda:
"Jauhilah tujuh perknra yang membinasakan, di antaranya: Syirik kepada Allah, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali karena alasan yang dibenarkan,
memakan riba, memaknn harta anak yatim, lari dari medan pertempuran, dan menuduh
wanita mukminah baik-baik telah berzina.""
O Menuduh Wanita Mukminah Baik-Baik Berbuat Berzina
Salah satu perkara terbesar yang diharamkan bagi kaum mukminin ialah menuduh
wanita mukminah baik-baik telah berzina, mendakwanya dengan suatu kedustaan,
serta menzalimi kehormatan dan kemuliaannya. Ini termasuk perkara yang tidak
diampuni, karena akan memberi dampak bagi hak-hak orang lain' Orang yang
menuduh wanita mukminah baik-baik telah berzina akan beroleh kehinaan dan azab
di hari kiamat.
Allah berfirman, "Sesungguhnya, orang-orang yang menuduh peremPuan'peremPuan
baik, yang lengah dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di dunia dan di
akhirat, mereka akan mendapat azab yang besar. Pada hari, (ketika) lidah, tangan, dan kaki
mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. Pada hari itu,
Allah akan menyempurnakanbalasan yang sebenarnyabagi mereka, dan tahulah merekabahwa
Allah Mahabenar, Maha Menjelaskan " (An-N0r: 23-25).
Ayat-ayat yang berkenaan dengan masalah ini sangat banyak. Rasulullah pun
mengkatagorikan perbuatan ini sebagai salah satu dari tujuh perkara yang membinasakan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di pembahasan sebelumnya.
Hudzaifah pernah mendengar Rasulullah ffi bersabda:
" sesungguhnya, menuduh wanita (mukminah) baik-baik, akan menghancurkan amalan
seratus tahun." (HR Al-Bazzar, Ath-Thabrani, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak.
Tambahan atas Al-J 6m| ush Shaghir).
O Wanita yang Berpakaian TapiTelanjang dan Orang yang Suka Memukul
Manusia dengan Cemeti
Pada akhir-akhir zaman ini, manusia jenis ini sering kita jumpai. Telah banyak
bermunculan wanita-wanita mukminah yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang
dengan bentuk yang sangat jelas dan memalukan. Padahal Allah telah mensyariatkan
43 t-lR Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan An-Nasa'i.
tllen gi ntip N geri n ya Neraka
hijab dan mereka wajib menutup seluruh tubuh mereka tidakmenampakkan perhiasan
mereka kepada seorang pun yang bukan mahramnya.
Allah berfirm an, "Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan kemaluannya, dan janganlah m*eka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya...'. " (An-NOr: 31).
Ayat ini ditujukan kepada wanita-wanita mukminah. Lalu, keadaan apa yang akan
terjadipadawanita-wanitayangmendurhakaiperintah-perintahAllah?Yangbersikeras
untuk menampakkan perhiasan mereka kepada or.rng-orimg yang diharamkan Allah
atas mereka.
Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Dua tipe manusia di antara penghuni neraka yang belum pernah aku lihat. Yaitu,
suatu kaum yang memiliki cemeti seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul
manusia dan wanita-utanita yang berpakaian tapi telanjang, yang berlenggak-lenggok
dan genit, kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang miing. Mereka tidak
masuk surga, bahkan tidak dapat mencium baunya. Padahal bau surga dapat tercium
dalam jarak sekian dan sekian.""
O Hakim (Qadhi) yang BerbuatZalim Dalam Memutuskan perkara
Allah telah menurunkan Kitab-Nya bersamaan dengan diutusnya para rasul, supaya
mereka melaksanakan keadilan dan memberikan kepufusan hukum di antara manusia
berdasarkan Kitab-Nya.
Allah berfirrnan, "...Dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan...." (Al-Hadid: 25).
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran,
supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allatt wahyukan kepadamu. . . ."
(An-NisA':105).
"...DAn (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil...." (An-NisA': 58).
Orang-orang yang mengadili manusia ialah para hakim, merekalah yang
menganalisis antara yang benar dan yang salah dengan aturan yang ada dalam Al-
44 HR Muslim, Silsilatul Ahidits Ash-Shahihah 032q.
Qur'an dan As-Sunnah yang telah Allah berikan kepada mereka.
Buraidah bin Al-Hushaib mengabarkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
"Hakim itu ada tiga jenis: Seorang akan masuk surga, dan dua orang akan masuk
nerakn. Yang masuk surga ialah orangyang mengetahuikebenaran,lalu ia memutuskan
hukum dengannya. Adapun orang yang mengetahui kebenaran tapi ia berbuat zalim
dalam memutuskan hukum, ia masuk neraka. D an orang y ang memutuskan hukum atas
dasar kebodohan, ia juga masuk neraka.""
O Orang-Orang yang Enggan Berhijrah
Dalam kitab-Ny+ Allah telah mengancarn orang-orang yang enggan berhijrah ke negeri
lain ketika mereka menghadapi suatu fitnah, paksaan, dan penghinaan di negeri kafir.
Sebab, bumi seluruhnya ini milik Allah. Jika seorang mukmin terancam agamanya/
disyariatkan untuk hijrah. ]ika ia mati dan tidak berhijrah, berarti ia menzalimi diri
sendiri dan agamanya.
Allah berfirm an, " sesungguhnya orang-orang yang diwafatknn malaikat dalam keadaan
menzalimi diri sendiri, mereka (para malaikat) bertanya, 'Bagaimana kamu ini?' Mereka
menjawab, 'Kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah).' Para malaikat berkata,
'Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?' Maka, oranS-
orang itu tempatnya di neraka Jahannam, dan Qahannam) itu seburuk-buruk ternpat kembali.
Kecualimerekayang tertindasbaiklaki-laki atauwanita dan anak-anakyang tidakberdaya dan
tidak men get ahui j alan (untuk hijr ah). " (An-NisA' : 97 -98).
Dalam Sltafwatut Tafhs?r, Muhammad Ali Ash-Shabuni berkata mengenai penafsiran
kedua ayat ini:
"sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menzalimi diri
sendiri," yakni malaikat mewafatkan mereka dalam keadaan menganiaya diri sendiri,
lantaran bertempat tinggal dengan orang-orang kafir di negeri kaum musyrikin dan
tidak mau berhijrah menuju negeri Islam.
"Mereka (para malaikat) bertanya, 'Bagaimana kamu ini?' Mereka menjautab, 'Kami
orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)'.'Yakni malaikat bertanya kepada mereka
"Dimana posisi kalian terhadap ajaran agama?" Ini merupakan pertanyaan cercaan.
Mereka pun mengemukakan alasan, "Kami adalah orang-orang yang tertindas di
negeri Mekatu yang tidak mampu menegakkan agama di dalamnya."
45 HR Abu Dawud, l6mi'ul UshAhN167.
l
"Para malaikat berkata, 'Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di
bumi itu?'." Yakni malaikat bertanya kepada mereka sebagai cercaan, "Bukankah bumi
Allah itu luas, sehingga kalian dapat berhijrah dari negeri kafir menuju ke negeri yang
di dalamnya kalian mampu menegakkan agama Allah, sebagaimana yang dilakukan
oleh orang-orang yang berhijrah menuju negeri Madinah dan Habasyah?"
Allah pun berfirman menjelaskan balasan atas kesalahan mereka, "Maka, orang-
orang itu tempatnya di neraka Jahannlm, dan (Jahannam) itu seburuk-buruk tempat kembali."
Yakni tempat tinggal mereka ialah di neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-
buruk tempat kembali.
Dalam Tafsir-nya Ibnu Katsir berkat4 'Ayat ini turun bersifat umum bagi siapa
saja yang bertempat tinggal di tengah-tengah orang musyrik dan tidak marnpu
menegakkan agamanya, padahal ia mampu berhijrah. Maka ia telah menganiaya diri
sendiri, dan mengerjakan suatu hal yang diharamkan menurutijma,.',
Catatan
Semua yang telah saya sebutkan dalam pasal ini merupakan sejumlah amalan yang
dapat menyebabkan pelakunya, dari kalangan orang-orang yang bertauhid, masuk
neraka. sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an dan sunnah.
Namury masih ada pertanyaan yang tersisa. Yakni mengapa kami tidakmenyebutkan
hukum meninggalkan kewajiban seperti shalat, zakat, puasa, dan haji?
Hukum meninggalkan berbagai macam kewajiban ataupun salah satunya saja,
lalu ia meninggal dunia tetap dalam keadaan itu, telah kami sebutkannya dalam juz
kedelapan dari ensiklopedi hari akhir ini."
Namun, tidak diragukan lagi bahwa orang yang meninggalkan kewajiban yang
disyariatkao padahal ia mampu mengerjakannya, maka ia akan memperoleh hukuman
di sisi Allah, dan akan diazab di neraka sesuai dengan kadar perbuatannya.
saya sampaikan juga bahwa amalan-amalan yang dapat menyebabkan pelakunya
diazab di neraka ini , bisa jadi pelakunya akan selamat jika ia telah bertaubat
sebelum mati, dengan taubat yang sebenar-benarnya, telah mengembalikan hak-hak
yang ia ambil secara zalim kepada pemiliknya, dan memohon ampunan kepada Allah
dengan hati yang jujur.
Hal ini berdasarkan firman Allah, "Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan
mengeriakan amal saleh, maka kejahatan mereka diganti oleh Allah dengan kebaikan. Dan
adalah Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Al-FurqAn: 70).
46 Telalr diterbitkan dengan judul Melintas shirath Menggapai syafaat(Aqwam)-edt.
PASAL KETUJUH
KONDISI-KONDISI DI NERAKA DAN
KENGERIANNYA YANG WAIIB DIMENGERTI
Menghindari Neraka dengan Doa
Doa merupakan salah satu kebutuhan pokok seorang mukmin. Sebab, Allah telah
menyuruh kita agar senantiasa berdoa dan memohon kepada-Nya dalam kehidupan
ini.
Allah u.;t berfirman:
" . . .Berdoalah kEada-Ku, niscaya aknn Aku perkenankan bagimu.. . . " (Al-Mukmin: 60).
Doa merupakan ibadah, bahkan inti dari ibadah itu sendiri. Ia juga merupakan
madrasah pembinaan akhlak mulia, sebagaimana yang telah diajarkan dalam Al-
Qurhn dan sunnah yang mulia. siapa yang tidak mau memohon kepada Allah, akan
dimurkai-Nya.
Doa bisa terkabul di duni+ atau akan disimpan untuk kita pada hari kiamat, atau
akan menghapuskan kesalahan kita sesuai kadar doa kita.
Abu Hurairah ua menuturkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:
'Tidaklah seseorfrng berdoa kepada Allah dengan suatu doa, melainkan akan diberikan
jawaban baginya, akan disegerakan untuknya (jawaban) di dunia, atau akan simpan
untuknya di akhirat, atau akan dihapuskan kesalahannya sesuai dengan kadar doanya."
(HR At-Tirmidzi dalam Sunan-nya).
Salah satu perkara yang diperintahkan oleh Allah ialah doa untuk tujuan akhirat.
Dia menyuruh kita untuk memohon kepada-Nya agar dihindarkan, dijauhkan, dan
dijaga dari azab dan kejelekan neraka. Di antaranya dengan doa sebagaimana yang
termaktub dalam Al-Qur'an:
" ...Ya Rabb kami, berilahkamikebaikan di dunia dankebaikan di akhirat danpeliharalah
kami dari siksa neraka. " (Al-Baqarah: 201).
@;6i*t,to t:cs6;t\
"...Ya Rabb kami, sungguh kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan
peliharalah kami dari siksa neraka. " (Ali-ImrAn: 16).
"...Ya Rabb kami, tidaHah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Mahasuci Engkau,
maka peliharalah kami dari siksa neraka." (Ali-ImrAn: 191).
Pada hari kiamat, doa-doa ini pasti akan terjawab. Sebab, Allah tidak akan menyia-
nyiakan amalan, do4 permintaan, dan permohonan ampun seorang hamba. Unfuk
itu, jika Anda berdoa kepada Allah dengan hati yang jujur, takut dan penuh harap
agar Dia menjaga Anda dari azab neraka, pasti Anda akan mendapatkannya kelak,
berkat daya kekuatan, dan keluasan ampunan-Nya. Jika tidak, tentu Allah tidak akan
meminta kita berdoa kepada-Nya.
Karena itulah, Dia menyuruh kita berdoa kepada-Nya dengary "Faqinfr adzhban
ndr," peliharalah kami dari siksa nerak4 sehingga dengan rahmat-Nya kita akan
mendapatkan penjagaan dari api neraka Jahannam dan di semua tempat pada hari
kiamat.
Namury makna doa ini-sebagaimana ayat 201, dari Al-Baqarah-bukan berarti
kita hanya meminta satu kebaikan di dunia dan akhirat serta minta diselamatkan dari
neraka, akan tetapi ia mempunyai makna beragam.
Sesungguhnya, doa ini menghimpun semua kebaikan dan menjauhkan segala
keburukan di dunia. Sebab, kebaikan di dunia mencakup banyak hal baik kesehatan,
anak berbakti, rumah yang luas, istri jelita rezeki yang lapang, ilmu bermanfaat amal
saleh, maupun yang lain yang tergolong dalam ungkapan-ungkapan para mufasir.
Dalam hal ini tidak ada pertentangan sebab semuanya tercakup dalam kebaikan di
dunia.
Adapun kebaikan tertinggi di akhirat ialah masuk surga diikuti dengan rasa
aman dari kedahsyatan hari kiamat, padang mahsyar, serta diringankannya hisab,
dan perkara-perkara akhirat yang baik lainnya. Memohon keselamatan dari neraka
mencakup kemudahan dalam menjauhi dosa-dosa, menjaga diri dari larangan-
larangary serta kemudahan dalam meninggalkan perkara syubhat dan haram.
Al-Qasim Abu Abdurrahman berkata, "Orang yang diberi hati yang bersyukur,
lisan yang berzikir, jasad yang bersabar, berarti ia telah diberi kebaikan di dunia dan
di akhirat, serta dipelihara dari azab neraka." Karena inilah, ada banyak hadits
yang memberikan dorongan untuk berdoa.
Ensiklopedi Hari Akhir: Surga dau Neraka
Anas bin Malik mengabarkan bahwa Nabi ffi senantiasa berdoa:
"Ya Allah, Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
p elihar alah kami dari siks a ner aka. "'
Setiap kali Anas w berdo4 ia berdoa dengannya. Jika ingin berdoa dengan doa
yang lairy ia selalu menyertakannya.
Anas mengabarkan bahwa Rasulullah pernah menjenguk seorang muslim yang
badannya sangat lemah lantaran sakitnya. Beliau menanyainya, "Apakah engkauberdoa
sesuatu kep ada Allah atau memohon sesuatu kepada-Nya? "
Orang itu menjaw ab, "Benar, aku berdoa, 'Ya Allah, aPfl Pun siksaan yang akan Engkau
timpakankepadaku di akhirat maka segerakanlah ia di dunia""
Lantas beliau bersabda, "Mahasuci Allah, engkau tidak akan mampu dan tidak akan
sanggup (menerima hukuman-Nya). Mengapa engkau tidak berdoa, 'Ya Rabb kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di aHrirat dan peliharalah kami dari siksa neraka' ."
Anas berkata, "Kemudian Rasulullah M mendoakannya dan Allah pun
menyembuhklnnya."'
Menghindari Neraka Meski Hanya dengan Secuil Kurma
Rasulullahffitelahmemberitahukitabahwasedekahdapatmenjagakitadarikengerian
hari kiamat. Ia dapat menjaga dari matahari yang amat rendah di padang mahsyar,
sehingga orang yang gemar bersedekah dapatberteduh di bawah naungannya hingga
keadaan yang mengerikan yang waktunya sangat lama di bawah terik matahari yang
membakar ini berakhir.
Dari Adi bin Hatim d# dari Nabi ffi beliau bersabda:
"Tidak ada seorang pun dari kalian kecuali Rabbnya akan berbicnra kepadanya. Tanpa
adaperantara antara dirinya dan Allah sehingga orang itumelihatke sampingkanannya,
namun ia tidak melihat kecuali amalan y nng telah ia kerj akan, lalu ia melihat ke samping
HR Al-Bukhari.
HR Muslim, dan hanya beliau yang meriwayatkannya. Mukhtashar Tafsir tbnu Katsir, h.182, juz Surat Al-
Baqarah.
kirinya, ntmun ia tidak melihat kecuali npa yang telah iakerjakan. Kemudian ia melihnt
ke depannya, namun ia tidak melihat kecuali neraka berada di hadapannya. Maka,
jauhilah neraka meski hanya dengan menyedekahkan secuil kurma.'n
Adi bin Hatim mengabarkan bahwa Nabi ffi bersabda:
Wr;x3+ ji,6r
"Siapa di antara kalian yang maffipu membentengi dirinya dari neraka meski hanya
dengan menyedekahkan secuil kurma, hendaknya ia mengerjakannya."'
Beliau juga mengabarkan hadits yang lain, "Benar-benar salah seorang di antarakalian
akan diberdirikan dihadapan Allah, tidak adapenghalang atau penerjemah (perantara) antara
dirinya dan Allah. Kemudian Allah bertanya kepadanya, 'Bukankah Aku telah memberimu
harta?' Orang itu menjatoab, 'Benar.' Kemudian Dia bertanya lagt, 'Bukankah Aku telah
mengutus kepadamu seorang Rasul?' Orang itumenjawab,'Benar.' Lalu iamelihatke samping
kanannya, namun tidak melihat sesuatu kecuali neraka. Kemudian ia melihat ke samping
kirinya, namun tidak melihat sesuatu kecuali neraka. Maka, hendaknya setiap dari kalian
menjaga dirinya dari neraka meski hanya dengan menyedekahkan secuil kurma. Akan tetapi,
jika ia tidnk mampu maka dengan ucapan yangbaik."'
Takut Terhadap Neraka Akan Menyelamatkan dariAzab-Nya
thk diragukan lagi, bahwa orang yang takut kepada Allah, azab, dan neraka-Nya
semasa di dunia, akan dijaga oleh Allah dari azab neraka di akhirat. Bagi orang yang
merasakan demikian, lantas ia barengi dengan doa kepada Allah agar dijauhkan dari
neraka, maka Allah tidak akan menghimpunkan padanya dua ketakutan. Sehingga,
siapa yang takut kepada Allah semasa di dunia, Allah akan memberikan keamanan
kepadanya di akhirat.
Allah berfirman, "Danhamba-hamba Ar-Rahman Yang Maha Penyayang itu ialah orang-
orang yang berjalan di atus bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa
mereka (dengankata-katayangmenghina), merekamengucapkankata-kata(yangmengandung)
keselamatan. Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kEada
Rabb mereka dengan bersujud dan berdiri. Dnn orang-orang yang berkata, 'Ya Rabb kami,
jauhkanlah azab lahannam dari kami, karena sungguh azabnya itu membuat kebinasaan yang
kekal.' Sesungguhnya, lahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman."
(Al-FurqAn: 63-66).
Allah telah menyebutkan orang-orang mukmin yang senantiasa mengharap
rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya:
HR Al-Bukhari dan Muslim dan Shahihain.
HR Muslim dalam Shahih-nya.
HR Al-Bukhari dalam Shahih-nya
"Orang-orang yang mereka seru itu, merekn sendiri mencari jalan kepada Rabb mereka
siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-
Nya dan takut akan azab-Nya. Sesungguhnya, azab Rabbmu adalah suatu yang (harus)
ditakuti," (Al-IsrA': 57).
Maknanya ialah dengan beribadah kepada Allah, mereka mengharapkan rahmat-
Nya, takut akan azab-Nya dan saling bersegera meraih ridha-Nya. Hal itu dikarenakan
azab Allah itu sangat pedih sehingga sudah sepantasnya seorang hamba berhati-hati
terhadapnya dan takut akan menimpa dirinya.
Allah ua berfirman, " D an Kami pasti akan menempatkanknmu di negeri-negeri itu sesudah
mereka. Yang demikian itu (ialah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) kehadirat-Ku
dan takut akan ancaman-Ku. Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua
orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala. Di hadapannya ada lahannam dan ia
akan diberi minuman dengan air nanah." (IbrAhim: 1,4-1,6).
Allah juga berfirman mengenai kedudukan orang yang takut kepada Allah dan
khawatir akan azab-Nya, "Dan orang-orang yang takut terhadap azab Rabbnya." (Al-
Ma'fuij:27).
Dia juga berfirman, "Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling
bertegur sapa. Merekaberkata, 'Sesungguhnya, kami dahulu sewak