Tampilkan postingan dengan label alquran bagian 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label alquran bagian 1. Tampilkan semua postingan

alquran bagian 1

 




II









JUZ 1 1 1. AL-FĀTIḤAH

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih 

lagi Maha Penyayang.

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan1) semesta 

alam

3. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

4. Pemilik hari Pembalasan.2)

5. Hanya kepada Engkaulah kami me­

nyembah dan hanya kepada Engkaulah 

kami me mohon pertolongan.

6. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,3)

7. (yaitu) jalan orang­orang yang telah 

Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka 

yang dimurkai dan bukan (pula jalan) 

orang­orang yang sesat.

1) Allah Swt. disebut rabb (Tuhan) seluruh alam sebab  Dialah yang telah menciptakan, memelihara, mendidik, 

mengatur, mengurus, memberi rezeki, dan sebagainya kepada semua makhluk­Nya. 

2) ‘Yaumid-dīn (hari Pembalasan)’ adalah hari ketika kelak manusia menerima pembalasan terhadap amal-

amalnya yang baik dan yang buruk. Hari itu disebut juga yaumul-qiyāmah (hari Kiamat), yaumul-ḥisāb (hari 

Penghitungan), dan sebagainya.

3) Jalan yang lurus adalah jalan hidup yang benar sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung di dalam Al­Qur’an 

dan hadis.

AL-FĀTIḤAH

(PEMBUKA) 

Makkiyyah, Surah ke­1: 7 ayat 

JUZ 1

 مِيْحِ َّرلا نِمٰحْ َّرلا ِ ّٰللا مِسْبِ -1

 ۙنَيْمِلَعٰلْا ِبّرَ ِ ّٰ ِلل دُمْحَلْاَ -2

 ۙمِيْحِ َّرلا نِمٰحْ َّرلا -3

 ۗنِْي ِدّلا مِوْيَ كِلِمٰ -4

ُۗنيْعِتَسَْن كَاَّياِوَ دُبُعْنَ كَاَّياِ -5

 ۙمَيْقِتَسْمُلْا طَارَ ِصّلا انَدِهْاِ -6

 بِوْضُغْمَلْا رِيْغَ ەۙ مْهِيْلَعَ تَمْعَنْاَ نَْيذَِّلا طَارَصِ -7

ࣖ نَيّْلِاۤ َّضلا الَوَ مْهِيْلَعَ

2. AL-BAQARAH 2 JUZ  1

Tiga Golongan Manusia dalam Menyikapi 

Kebenaran Al-Qur’an

1. Alif Lām Mīm.4) 

2. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di 

dalamnya; (ia me ru pakan) pe tunjuk bagi 

orang­orang yang bertakwa, 

3. (yaitu) orang­orang yang beriman pada 

yang gaib, menegakkan salat, dan meng­

infakkan sebagian rezeki yang Kami anu­

gerah kan kepada mereka,

4. dan mereka yang beriman pada (Al­

Qur’an) yang diturunkan kepadamu 

(Nabi Muhammad) dan (kitab­kitab suci) 

yang telah diturunkan sebelum engkau 

dan mereka yakin akan adanya akhirat.

5. Merekalah yang mendapat petunjuk 

dari Tuhannya dan mereka itulah orang­

orang yang beruntung.

6. Sesungguhnya orang­orang yang kufur itu 

sama saja bagi mereka, apakah engkau 

(Nabi Muhammad) beri peringatan atau 

tidak engkau beri peringatan, mereka 

tidak akan beriman.

7. Allah telah mengunci hati dan pen­

dengaran mereka.5) Pada penglihatan 

4) Dalam Al­Qur’an terdapat 29 surah yang dibuka dengan huruf Arab yang muqaṭṭa‘ah (dibaca nama hurufnya), 

seperti Alif Lām Mīm, Alif Lām Rā, dan lain sebagainya. Hanya Allah yang mengetahui makna sesungguhnya dari 

rangkaian huruf­huruf tersebut. Namun, dilihat dari fungsinya, ada yang berpendapat bahwa rangkaian huruf­

huruf itu bertujuan untuk menarik perhatian atau untuk me nunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an.

5) Allah Swt. telah mengunci hati dan telinga orang kafir sehingga nasihat atau hidayah tidak bisa masuk ke dalam 

hatinya.

AL-BAQARAH

(SAPI)

Madaniyyah, Surah ke­2: 286 ayat

 ﷽

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

 ۚ ۤمّۤلا -1

ۙنَيْقِ َّتمُلّْلِ ىدًهُ  ۛهِيْفِ  ۛبَيْرَ الَ بُتٰكِْلا كَلِذٰ -2

 ةَولٰ َّصلا  نَوْمُيْقِيُوَ  بِيْغَلْابِ  نَوْنُمِؤْيُ  نَْيذَِّلا -3

 ۙنَوْقُفِنْيُ مْهُنٰقْزَرَ ا َِّموَ

 نْمِ لَزِنْاُ آمَوَ كَيْلَاِ لَزِنْاُ آمَبِ نَوْنُمِؤْيُ نَْيذَِّلاوَ -4

َۗنوْنُقِوْيُ مْهُ ةِرَخِاٰلْابِوَ  ۚكَلِبْقَ

 مُهُ كَِٕىٰۤ لواُوَ  ۙمْهِ ِبّ َّر نْ ِمّ ىدًهُ ىلٰعَ كَِٕىٰۤ لواُ -5

نَوْحُلِفْمُلْا

 مْاَ مْهُتَرْذَنْاَءَ مْهِيْلَعَ ءٌۤاوَسَ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا َّناِ -6

نَوْنُمِؤْيُ الَ مْهُرْذِنْتُ مْلَ

 ىٰٓ لعَوَ  ۗمْهِعِمْسَ ىلٰعَوَ مْهِبِوْلُقُ ىلٰعَ ُ ّٰللا مَتَخَ -7

JUZ 1 3 2. AL-BAQARAH

mere ka ada penutup, dan bagi mereka 

azab yang sangat berat.

8. Di antara manusia ada yang berkata, 

“Kami ber iman kepada Allah dan hari 

Akhir,” padahal sesungguhnya mereka 

itu bukan lah orang­orang mukmin.

9. Mereka menipu Allah dan orang­orang 

yang beriman, padahal mereka hanya­

lah menipu diri sendiri tanpa mereka 

sadari.

10. Dalam hati mereka ada penyakit,6) lalu 

Allah menambah penyakitnya dan mereka 

men da pat azab yang sangat pedih ka re na 

mereka selalu berdusta.

11. Apabila dikatakan kepada mereka, “Ja­

ngan lah berbuat kerusakan di bumi,”7) 

me reka menjawab, “Sesungguhnya kami 

hanyalah orang­orang yang melakukan 

perbaikan.”

12. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang 

ber buat kerusakan, tetapi mereka tidak 

menyadari.

13. Apabila dikatakan kepada mereka, “Ber­

imanlah kamu sebagaimana orang lain 

telah beriman,” mereka menjawab, “Apa­

kah kami akan beriman seperti orang-

orang yang picik akalnya itu beriman?” 

Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah 

orang­orang yang picik akalnya, tetapi 

mereka tidak tahu.

14. Apabila mereka berjumpa dengan orang 

yang beriman, mereka berkata, “Kami 

telah beriman.” Akan tetapi apabila me­

re ka menyendiri dengan setan­setan 

(para pemimpin) mereka, mereka ber­

kata, “Sesungguhnya kami bersama ka­

mu, kami hanya pengolok­olok.”

6) Penyakit hati yang dimaksud adalah keraguan tentang kebenaran agama Islam, kemunafikan, atau kebencian 

terhadap kenabian Rasulullah saw.

7) Di antara bentuk kerusakan di atas bumi adalah kekufuran, kemaksiatan, menyebarkan rahasia orang mukmin, 

dan memberikan loyalitas kepada orang kafir.  Melanggar nilai-nilai yang ditetapkan agama akan mengakibatkan 

alam ini rusak, bahkan hancur.

 ࣖ مٌيْظِعَ بٌاذَعَ مْهُلَ َّو ةٌوَاشَغِ مْهِرِاصَبْاَ

 مِوْيَلْابِوَ  ِ ّٰللابِ  اَّنمَاٰ  لُوْقُ َّي  نْمَ  سِاَّنلا  نَمِوَ -8

ۘنَيْنِمِؤْمُبِ مْهُ امَوَ رِخِاٰلْا

 نَوْعُدَ ْخيَ امَوَ  ۚاوْنُمَاٰ نَْيذَِّلاوَ َ ّٰللا نَوْعُدِ ٰخيُ -9

َۗنوْرُعُشَْي امَوَ مْهُسَفُنْاَ آ َّلاِ

 مْهُلَوَ ۚاضًرَمَ ُ ّٰللا مُهُدَازَفَ ۙضٌرَ َّم مْهِبِوْلُقُ يْفِ -10

نَوْبُذِكْيَ اوْنُاكَ امَبِ ەۙ ۢ مٌيْلِاَ بٌاذَعَ

 آوْلُاقَ  ۙضِرْاَلْا  ىفِ  اوْدُسِفْتُ  الَ  مْهُلَ  لَيْقِ  اذَاِوَ -11

نَوْحُلِصْمُ نُ ْحنَ امََّناِ

نَوْرُعُشَْي ا َّل نْكِٰلوَ نَوْدُسِفْمُلْا مُهُ مْهَُّناِ آلَاَ -12

 آوْلُاقَ  سُاَّنلا  نَمَاٰ  آمَكَ اوْنُمِاٰ  مْهُلَ  لَيْقِ  اذَاِوَ -13

 مُهُ  مْهَُّناِ  آلَاَ   ۗءُۤاهَفَ ُّسلا  نَمَاٰ  آمَكَ  نُمِؤْنُاَ

 نَوْمُلَعْيَ ا َّل نْكِٰلوَ ءُۤاهَفَ ُّسلا

 اوْلَخَ اذَاِوَ  ۚا َّنمَاٰ آوْلُاقَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا اوقُلَ اذَاِوَ -14

 نُ ْحنَ  امََّناِ  ۙ  مْكُعَمَ  اَّناِ  آوْلُاقَ   ۙمْهِنِيْطِيٰشَ  ىٰلاِ

نَوْءُزِهْتَسْمُ

2. AL-BAQARAH 4 JUZ  1

15. Allah akan memperolok­olokkan dan 

mem biarkan mereka terombang­ambing 

dalam kesesatan.

16. Mereka itulah orang­orang yang mem­

beli kesesatan dengan petunjuk. Maka, 

tidaklah ber untung perniagaannya dan 

mereka bukan lah orang­orang yang 

men dapatkan petunjuk.

17. Perumpamaan mereka seperti orang 

yang menyalakan api. Setelah (api itu) 

menerangi sekelilingnya, Allah me­

lenyap kan cahaya (yang menyinari) me­

reka dan membiarkan mereka dalam 

kegelapan, tidak dapat melihat.

18. (Mereka) tuli, bisu, lagi buta, sehingga 

me reka tidak dapat kembali.

19. Atau, seperti (orang yang ditimpa) hujan 

lebat dari langit yang disertai berbagai 

kegelapan, petir, dan kilat. Mereka me-

nyumbat telinga dengan jari­jarinya 

(untuk menghindari) suara petir itu 

sebab  takut mati. Allah meliputi orang-

orang yang kafir.8)

20. Hampir saja kilat itu menyambar peng­

lihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) 

me nyinari, mereka berjalan di bawah 

(sinar) itu. Apabila gelap menerpa me­

reka, mereka berdiri (tidak bergerak). 

Se kiranya Allah menghendaki, niscaya 

Dia menghilangkan pendengaran dan 

penglihatan mereka. Sesungguhnya 

Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Perintah Beribadah kepada Allah

21. Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu 

yang telah menciptakan kamu dan orang­

orang yang sebelum kamu agar kamu 

bertakwa.

22. (Dialah) yang menjadikan bagimu bumi 

(sebagai) hamparan dan langit sebagai 

8) Maksudnya adalah bahwa pengetahuan dan kekuasaan Allah Swt. meliputi orang-orang kafir.

 مْهِنِايَغْطُ يْفِ مْهُ ُّدمُيَوَ مْهِبِ ئُزِهْتَسَْي ُ ّٰللاَ -15

 نَ وْهُمَعْيَ

 امَفَ  ۖىدٰهُلْابِ  ةََلٰل َّضلا  اوُرَتَشْا  نَْيذَِّلا  كَِٕىٰۤ لواُ -16

نَيْدِتَهْمُ اوْنُاكَ امَوَ مْهُتُرَاجَ ِتّ تْ َحبِرَ

 تْءَۤاضَاَ آ َّملَفَ  ۚارًانَ دَقَوْتَسْا ىذَِّلا لِثَمَكَ مْهُلُثَمَ -17

 يْفِ  مْهُكََرتَوَ  مْهِرِوْنُبِ  ُ ّٰللا  بَهَذَ  هَٗلوْحَ  امَ

نَوْرُصِبْيُ ا َّل تٍمٰلُظُ

ۙنَوْعُجِرْيَ الَ مْهُفَ يٌمْعُ مٌكْبُ ۢ ٌّمصُ -18

 دٌعْرَ َّو  تٌمٰلُظُ  هِيْفِ  ءِۤامَ َّسلا  نَ ِمّ  بٍ ِيّصَكَ  وْاَ -19

 نَ ّمِ  مْهِنِاذَاٰ  ٓيْفِ  مْهُعَبِاصَاَ  نَوْلُعَ ْجيَ  ۚقٌرْبَ َّو

نَيْرِفِكْٰلابِ ۢطٌيْ ِحمُ ُ ّٰللاوَ ۗتِوْمَلْا رَذَحَ قِعِاوَ َّصلا

 ءَۤاضَاَ  ٓامَ َّلكُ  ۗمْهُرَاصَبْاَ  فُطَ ْخيَ  قُرْبَْلا  دُاكَيَ -20

 وْلَوَ ۗاوْمُاقَ مْهِيْلَعَ مَلَظْاَ ٓاذَاِوَ  ۙهِيْفِ اوْشَ َّم مْهُلَ

 َّناِ   ۗمْهِرِاصَبْاَوَ  مْهِعِمْسَبِ  بَهَذََل  ُ ّٰللا  ءَۤاشَ

ࣖ رٌيْدِقَ ءٍيْشَ ِلّكُ ىلٰعَ َ

ّٰللا

 مْكُقَلَخَ  يْذَِّلا  مُكَُّبرَ  اوْدُبُعْا  سُاَّنلا  اهَُّيآَٰي -21

 ۙنَوْقُ َّتتَ مْكَُّلعَلَ مْكُلِبْقَ نْمِ نَْيذَِّلاوَ

 ۖ ءًۤانَِب ءَۤامَ َّسلا َّو اشًارَفِ ضَرْاَلْا مُكُ

َل َ عَجَ يْذَِّلا -22

JUZ 1 5 2. AL-BAQARAH

atap, dan Dialah yang menurunkan air 

(hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan 

dengan (hujan) itu buah­buahan sebagai 

rezeki untuk kamu. Oleh sebab  itu, 

janganlah kamu mengadakan tandingan­

tandingan bagi Allah, padahal kamu 

mengetahui.

Kemukjizatan Al-Qur’an, Satu Surah Pun 

Tidak Bisa Ditandingi

23. Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang 

apa (Al­Qur’an) yang Kami turunkan 

kepada hamba Kami (Nabi Muham mad), 

buatlah satu surah yang semisal dengan­

nya dan ajaklah penolong­penolongmu 

selain Allah, jika kamu orang­orang yang 

benar.

24. Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) 

dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) 

membuat(­nya), takutlah pada api neraka 

yang bahan bakarnya adalah manusia dan 

batu yang disediakan bagi orang­orang 

kafir.

Balasan bagi Orang Mukmin yang Saleh

25. Sampaikanlah kabar gembira kepada 

orang­orang yang beriman dan beramal 

saleh bahwa untuk mereka (dise diakan) 

surga­surga yang di bawahnya mengalir 

sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki 

buah­buahan darinya, mereka ber kata, 

“Inilah rezeki yang dibe rikan ke pada 

kami sebelum nya.” Mereka telah diberi 

(buah­buahan) yang serupa dan di 

sana mereka (memper oleh) pasangan­

pasangan yang disuci kan. Mereka kekal 

di dalamnya.

Perumpamaan dalam Al-Qur’an dan 

Hikmahnya

26. Sesungguhnya Allah tidak segan mem buat 

perumpamaan seekor nyamuk atau yang 

lebih kecil daripada itu.9) Adapun orang­

orang yang beriman mengetahui bahwa 

9) Makhluk yang kecil yang dikira lemah, seperti nyamuk, semut, lebah, laba-laba, atau lainnya, sebenarnya 

banyak menyimpan hikmah untuk menjadi pelajaran bagi manusia.

 نَمِ  هٖبِ  جََرخْاَفَ  ءًۤامَ  ءِۤامَ َّسلا  نَمِ  لَزَنْاَ َّو

 ادًادَنْاَ  ِ ّٰ ِلل اوْلُعَ ْجتَ  الَفَ   ۚمْكَُّل  اقًزْرِ  تِرٰمََّثلا

 نَوْمُلَعْتَ مْتُنْاَ َّو

 اوُْتأْفَ انَدِبْعَ ىلٰعَ انَلْ َّزنَ ا َِّّم بٍيْرَ يْفِ مْتُنْكُ نْاِوَ -23

 نْ ِمّ  مْكُءَۤادَهَشُ  اوْعُدْاوَ   ۖهٖلِثْ ِمّ  نْ ِمّ  ةٍرَوْسُبِ

 نَيْقِدِصٰ مْتُنْكُ نْاِ ِ ّٰللا نِوْدُ

 يْتِ َّلا رَاَّنلا اوقَُّتافَ اوْلُعَفْتَ نْلَوَ اوْلُعَفْتَ مْ َّل نْاِفَ -24

نَيْرِفِكْٰللِ تْ َّدعِاُ  ۖةُرَاجَ ِحلْاوَ سُاَّنلا اهَدُوْقُوَ

 َّناَ  تِحٰلِ ّٰصلا  اولُمِعَوَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلا  رِ ِشّبَوَ -25

 امَ َّلكُ  ۗرُهٰنْاَلْا  اهَتِ ْحتَ  نْمِ  يْرِْجتَ  تٍّٰنجَ  مْهُلَ

 يْذَِّلا اذَهٰ اوْلُاقَ  ۙاقًزْ ِرّ ةٍرَمَثَ نْمِ اهَنْمِ اوْقُزِرُ

 آهَيْفِ مْهُلَوَ ۗاهًبِاشَتَمُ هٖبِ اوُْتاُوَ  لُبْقَ نْمِ انَقْزِرُ

نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ مْهُ َّو  ةٌرَ َّهطَ ُّم جٌاوَزْاَ

 ا َّم  الًثَمَ  بَرِضْ َّي  نْاَ  ٓيٖحْتَسَْي  الَ  َ ّٰللا  َّناِ  ۞ -26

 نَوْمُلَعْيَفَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا ا َّماَفَ  ۗاهَقَوْفَ امَفَ ةًضَوْعُبَ

2. AL-BAQARAH 6 JUZ  1

itu kebenaran dari Tuhannya. Akan tetapi, 

orang-orang kafir ber kata, “Apa maksud 

Allah dengan perumpama an ini?” Dengan 

(perumpamaan) itu banyak orang yang di­

sesatkan­Nya.10) Dengan itu pula banyak 

orang yang diberi­Nya petunjuk. Namun, 

tidak ada yang Dia sesat kan dengan 

(perumpamaan) itu, selain orang­orang 

fasik,11)

27. (yaitu) orang­orang yang melanggar per ­

janji an Allah setelah (perjanjian) itu di ­

teguh kan, memutuskan apa yang di­

perintah kan Allah untuk disambungkan 

(silaturahmi), dan ber buat kerusakan di 

bumi. Mereka itulah orang­orang yang 

rugi.

Bukti-Bukti kekuasaan Allah

28. Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, 

padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia 

meng hidupkan kamu, kemudian Dia 

akan me matikan kamu, Dia akan meng-

hidup kan kamu kembali, dan kepada­

Nyalah kamu dikembalikan?

29. Dialah (Allah) yang menciptakan segala 

yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia 

menuju ke langit, lalu Dia menyempurna ­

kan nya menjadi tujuh langit.12) Dia Maha 

Mengeta hui segala sesuatu.

Penciptaan Adam sebagai Khalifah dan 

Godaan Setan Kepadanya

30. (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman 

ke pada para malaikat, “Aku hendak 

menjadi kan khalifah13) di bumi.” Mereka 

berkata, “Apakah Engkau hendak men­

10) Seseorang menjadi sesat sebab  keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah Swt. 

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa mereka ingkar dan tidak mau memahami mengapa Allah Swt. menjadikan 

nyamuk sebagai perumpamaan. Akibatnya, mereka menjadi sesat.

11) Orang fasik adalah orang yang melanggar ketentuan­ketentuan agama, baik dengan ucapan maupun perbuatan.

12) Langit yang bermakna ruang di luar bumi dengan segala isinya (bulan, planet, komet, bintang, galaksi) yang 

jumlahnya tidak berhingga (disimbolkan dengan ungkapan tujuh langit) sesungguhnya terus berevolusi. Banyak 

bintang yang mati, namun banyak juga bintang yang lahir. Adapun yang dimaksud dengan menyempurnakan 

adalah terus berlangsungnya proses pembentukan bintang­bintang baru sejak pembentukan alam semesta.

13) Dalam Al­Qur’an kata khalīfah memiliki makna ‘pengganti’, ‘pemimpin’, ‘penguasa’, atau ‘pengelola alam 

semesta’.

 نَوْلُوْقُيَفَ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا ا َّماَوَ  ۚمْهِ ِبّ َّر نْمِ ُّقحَلْا هَُّناَ

 ارًيْثِكَ هٖبِ  ُّلضِيُ   ۘالًثَمَ  اذَهٰبِ  ُ ّٰللا  دَارَاَ  ٓاذَامَ

ۙنَيْقِسِفٰلْا ا َّلاِ ٓهٖبِ ُّلضِيُ امَوَ  ۗارًيْثِكَ هٖبِ يْدِهْيَ َّو

 ۖهٖقِاثَيْمِ  دِعْبَ  ۢنْمِ  ِ ّٰللا دَهْعَ نَوْضُقُنْيَ  نَْيذَِّلا -27

 لَصَوْ ُّي  نْاَ  ٓهٖبِ  ُ ّٰللا  رَمَاَ  آمَ  نَوْعُطَقْيَوَ

 نَوْرُسِ ٰخلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُ  ۗضِرْاَلْا ىفِ نَوْدُسِفْيُوَ

 ۚمْكُايَحْاَفَ اتًاوَمْاَ مْتُنْكَُو ِ ّٰللابِ نَوْرُفُكْتَ فَيْكَ -28

 نَوْعُجَرْتُ هِيْلَاِ َّمثُ مْكُيْيِ ْحيُ َّمثُ مْكُتُيْمِيُ َّمثُ

 َّمثُ اعًيْمِجَ ضِرْاَلْا ىفِ ا َّم مْكَُل قَلَخَ يْذَِّلا وَهُ -29

  ۗتٍوٰمٰسَ عَبْسَ َّنهُى ّٰوسَفَ ءِۤامَ َّسلا ىَلاِ ى ٰٓوتَسْا

ࣖ مٌيْلِعَ ءٍيْشَ ِلّكُبِ وَهُوَ

 ضِرْاَلْا ىفِ لٌعِاجَ يْ ِّناِ ةِكَِٕىٰۤلمَلْلِ كَ ُّبرَ لَاقَ ذْاِوَ -30

 اهَيْفِ دُسِفْ ُّي نْمَ اهَيْفِ لُعَ ْجتَاَ آوْلُاقَ  ۗةًفَيْلِخَ

JUZ 1 7 2. AL-BAQARAH

jadikan orang yang merusak dan me­

numpahkan darah di sana, sedangkan 

kami bertasbih memuji­Mu dan me nyuci ­

kan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesung-

guh nya Aku mengetahui apa yang tidak 

kamu ketahui.” 

31. Dia mengajarkan kepada Adam nama­

nama (benda) seluruhnya, kemudian 

Di a memperlihatkannya kepada para 

malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan 

kepada­Ku nama­nama (benda) ini jika 

kamu benar!”

32. Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau. 

Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain 

yang telah Engkau ajarkan kepada kami. 

Sesungguh nya Engkaulah Yang Maha 

Menge tahui lagi Mahabijaksana.”

33. Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam, 

beri tahukanlah kepada mereka nama­

nama benda itu!” Setelah dia (Adam) 

menyebut kan nama­nama itu, Dia ber­

firman, “Bukan kah telah Kukatakan ke-

pa damu bahwa Aku mengetahui rahasia 

langit dan bumi, dan Aku menge tahui 

apa yang kamu nyatakan dan apa yang 

selalu kamu sembunyikan?”

34. (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada 

para malaikat, “Sujudlah kamu kepada 

Adam!” Maka, mereka pun sujud, ke­

cuali Iblis.14) Ia menolaknya dan me­

nyombongkan diri, dan ia termasuk go­

longan kafir.

35. Kami berfirman, “Wahai Adam, tinggal-

lah engkau dan istrimu di dalam surga, 

makanlah dengan nikmat (berbagai 

makanan) yang ada di sana sesukamu, 

dan janganlah kamu dekati pohon ini,15) 

sehingga kamu termasuk orang­orang 

zalim!”16)

14) Iblis, sebagaimana malaikat, juga menerima perintah dari Allah untuk bersujud kepada Adam. Iblis berasal 

dari golongan jin.

15) Setan menipu Nabi Adam a.s. bahwa siapa yang memakan buah pohon itu akan kekal di dalam surga (lihat 

surah Ṭāhā/20: 120). 

16) Orang zalim adalah orang yang melakukan perbuatan aniaya yang merugikan dirinya sendiri atau orang lain.

 كَدِمْ َحبِ  حُ ِبّسَُن  نُ ْحنَوَ  ۚءَۤامَ ِدّلا  كُفِسَْيوَ

نَوْمُلَعْتَ الَ امَ مُلَعْاَ ٓيْ ِّناِ لَاقَ  ۗكَ

َل سُ ِدّقَنُوَ

 ىلَعَ  مْهُضَرَعَ  َّمثُ  اهََّلكُ  ءَۤامَسْاَلْا  مَدَاٰ  مَ َّلعَوَ -31

 نْاِ  ءِاۤلَؤُ ٰٓه  ءِۤامَسْاَبِ  يْ ِنوْ ٔـُ بِۢنْاَ  لَاقَفَ  ةِكَِٕىٰۤلمَلْا

نَيْقِدِصٰ مْتُنْكُ

 كََّناِ ۗانَتَمْ َّلعَ امَ ا َّلاِ آنَلَ مَلْعِ الَ كَنَحٰبْسُ اوْلُاقَ -32

 مُيْكَِحلْا مُيْلِعَلْا تَنْاَ

 مْهُاَبَْۢناَ  آ َّملَفَ   ۚمْهِِٕىۤامَسْاَبِ  مْهُئْبِۢنْاَ  مُدَآٰٰي  لَاقَ -33

 بَيْغَ مُلَعْاَ ْٓي ِّناِ  مْكُ

َّل لْقُاَ مْلَاَ  لَاقَ  ۙمْهِِٕىۤامَسْاَبِ

 امَوَ  نَوْدُبْتُ  امَ  مُلَعْاَوَ  ۙضِرْاَلْاوَ  تِوٰمٰ َّسلا

 نَوْمُتُكْتَ مْتُنْكُ

 ا ٓوْدُجَسَفَ مَدَاٰلِ اوْدُجُسْا ةِكَِٕىٰۤلمَلْلِ انَلْقُ ذْاِوَ -34

نَيْرِفِكْٰلا نَمِ نَاكَوَ َۖربَكْتَسْاوَ ىٰباَ  ۗسَيْلِبْاِ آ َّلاِ

 الَكُوَ ةَ َّنجَلْا كَجُوْزَوَ تَنْاَ نْكُسْا مُدَآٰٰي انَلْقُوَ -35

 هِذِهٰ  ابَرَقْتَ  الَوَ  ۖامَتُئْشِ  ثُيْحَ  ادًغَرَ  اهَنْمِ

 نَيْمِلِ ّٰظلا نَمِ انَوْكُتَفَ ةَرَجَ َّشلا

2. AL-BAQARAH 8 JUZ  1

36. Lalu, setan menggelincirkan kedua­

nya darinya17) sehingga keduanya di ke­

luar kan dari segala kenikmatan ketika 

kedua nya ada di sana (surga). Kami 

berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian 

kamu menjadi musuh bagi yang lain 

serta bagi kamu ada tempat tinggal dan 

kesenangan di bumi sampai waktu yang 

ditentukan.”

37. Kemudian, Adam menerima beberapa 

kalimat18) dari Tuhannya, lalu Dia pun 

me nerima tobatnya. Sesungguhnya Dia ­

lah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha 

Penyayang.

38 Kami berfirman, “Turunlah kamu semua 

dari surga! Lalu, jika benar­benar datang 

petunjuk­Ku kepadamu, siapa saja yang 

mengikuti petunjuk-Ku tidak ada rasa 

takut yang menimpa mereka dan mereka 

pun tidak bersedih hati.”

39. (Sementara itu,) orang­orang yang meng ­

ingkari dan mendustakan ayat­ayat Kami, 

mereka itulah penghuni neraka. Mereka 

kekal di dalamnya.

Beberapa Perintah dan Larangan Allah 

kepada Bani Israil

40. Wahai Bani Israil,19) ingatlah nikmat­Ku 

yang telah Aku berikan kepadamu dan 

penuhi lah janjimu kepada­Ku,20) niscaya 

Aku penuhi janji­Ku kepadamu. Hanya 

kepada­Ku hendak nya kamu takut.

41. Berimanlah kamu kepada apa (Al­Qur’an) 

yang telah Aku turunkan sebagai pem­

17) Nabi Adam a.s. dan Hawa memakan buah pohon yang dilarang itu sehingga diusir Allah Swt. dari surga dan 

diturunkan ke dunia.

18) Yang dimaksud dengan beberapa kalimat pada ayat ini adalah ucapan untuk memohon ampunan (tobat) dari 

Allah Swt. seperti disebut dalam surah al-A‘rāf/7: 23.

19) Israil adalah nama lain Nabi Ya‘qub a.s. Oleh sebab  itu, Bani Israil adalah keturunan Nabi Ya‘qub a.s. yang 

sekarang dikenal sebagai bangsa Yahudi.

20) Di antara janji Bani Israil kepada Allah Swt. ialah hanya menyembah-Nya, tidak menyekutukan-Nya, dan 

beriman kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat.

 ِۖهيْفِ انَاكَ ا َِّم امَهُجَرَخْاَفَ اهَنْعَ نُطٰيْ َّشلا امَهُ َّلزَاَفَ -36

 مْكَُلوَ  ۚ ٌّودُعَ ضٍعْبَلِ مْكُضُعْبَ اوْطُبِهْا انَلْقُوَ

نٍيْحِ ىٰلاِ عٌاتَمَ َّو ٌّرقَتَسْمُ ضِرْاَلْا ىفِ

 هَّٗناِ  ۗهِيْلَعَ بَاتَفَ تٍمٰلِكَ هٖ ِبّ َّر نْمِ مُدَاٰ ى

ٰٓقّلَتَفَ -37

 مُيْحِ َّرلا بُا َّوَّتلا وَهُ

 مْكُ َّنيَتِأْيَ  ا َّماِفَ   ۚاعًيْمِجَ  اهَنْمِ  اوْطُبِهْا  انَلْقُ -38

 فٌوْخَ  الَفَ  يَادَهُ  عَبِتَ  نْمَفَ  ىدًهُ  يْ ِنّ ِمّ

نَوْنُزَْحيَ مْهُ الَوَ مْهِيْلَعَ

 بُحٰصْاَ كَِٕىٰۤ لواُ آنَتِيٰاٰبِ اوْبُ َّذكََو اوْرُفَكَ نَْيذَِّلاوَ -39

ࣖ نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ مْهُ  ۚرِا َّنلا

 تُمْعَنْاَ  ْيٓتِ َّلا يَتِمَعْنِ  اوْرُكُْذا لَيْءِۤارَسْاِ  ٓيْنِبَيٰ -40

 ۚمْكُدِهْعَبِ  فِوْاُ  ٓيْدِهْعَبِ  اوْفُوْاَوَ  مْكُيْلَعَ

نِوْبُهَرْافَ يَاَّياِوَ

 آوْنُوْكُتَ الَوَ مْكُعَمَ امَ ّلِ اقً ِدّصَمُ تُلْزَنْاَ آمَبِ اوْنُمِاٰوَ -41

JUZ 1 9 2. AL-BAQARAH

benar bagi apa yang ada pada kamu 

(Taurat) dan janganlah kamu menjadi 

orang yang pertama kafir kepadanya. 

Jangan lah kamu me nukarkan ayat­ayat­

Ku dengan harga murah dan bertakwalah 

hanya kepada­Ku.

42. Janganlah kamu campuradukkan ke­

benar an dengan kebatilan21) dan (jangan 

pula) kamu sembunyikan kebenaran, 

sedang kan kamu mengetahui(­nya).

43. Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, 

dan rukuklah beserta orang­orang yang 

rukuk.

44. Mengapa kamu menyuruh orang lain 

untuk (mengerjakan) kebajikan, sedang­

kan kamu melupakan dirimu sendiri, 

padahal kamu membaca kitab suci 

(Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?

45. Mohonlah pertolongan (kepada Allah) 

dengan sabar dan salat. Sesungguhnya 

(salat) itu benar­benar berat, kecuali 

bagi orang­orang yang khusyuk,

46. (yaitu) orang­orang yang meyakini 

bahwa mereka akan menemui Tuhan­

nya dan hanya kepada­Nya mereka 

kembali.

47. Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat­Ku 

yang telah Aku anugerahkan kepadamu 

dan sesungguhnya Aku telah melebihkan 

kamu daripada semua umat di alam ini 

(pada masa itu).

48. Takutlah kamu pada suatu hari (kiamat) 

yang seseorang tidak dapat membela 

orang lain sedikit pun, syafaat22) dan 

tebusan apa pun darinya tidak diterima, 

dan mereka tidak akan ditolong.

21) Yang dimaksud dengan kebatilan adalah kesalahan, kejahatan, kemungkaran, dan sebagainya.

22) Syafaat ialah pertolongan yang, antara lain, diberikan oleh malaikat, para nabi, atau orang­orang mukmin 

pilihan atas izin Allah Swt. untuk meringankan azab seseorang atau bebannya di akhirat.

 ۖ الًيْلِقَ انًمَثَ يْتِيٰاٰبِ اوْرُتَشَْت الَوَ  ۖهٖبِ ۢرٍفِاكَ لَ َّواَ

 نِوْقَُّتافَ يَاَّياِ َّو

 َّقحَلْا  اومُتُكْتَوَ  لِطِابَلْابِ  َّقحَلْا  اوسُبِلْتَ  الَوَ -42

 نَوْمُلَعْتَ مْتُنْاَوَ

 عَمَ اوْعُكَرْاوَ ةَوكَّٰزلا اوتُاٰوَ ةَولٰ َّصلا اومُيْقِاَوَ -43

نَيْعِكِّٰرلا

 مْكُسَفُنْاَ  نَوْسَنْتَوَ  ِرّبِ

ْلابِ  سَاَّنلا  نَوْرُمُأْتَاَ  ۞ -44

 نَوْلُقِعْتَ الَفَاَ  ۗبَتٰكِْلا نَوْلُتْتَ مْتُنْاَوَ

 ةٌرَيْبِكََل اهََّناِوَ  ۗةِولٰ َّصلاوَ رِبْ َّصلابِ اوْنُيْعِتَسْاوَ -45

ۙنَيْعِشِ ٰخلْا ىلَعَ ا َّلاِ

 هِيْلَاِ مْهُ َّناَوَ مْهِ ِبّرَ اوْقُلٰ ُّم مْهَُّناَ نَوْ ُّنظُيَ نَْيذِ

َّلا -46

ࣖ نَوْعُجِرٰ

 تُمْعَنْاَ  ٓيْتِ

َّلا يَتِمَعْنِ  اوْرُكُْذا لَيْءِۤارَسْاِ  ٓيْنِبَيٰ -47

نَيْمِلَعٰلْا ىلَعَ مْكُتُلْ َّضفَ يْ ِّناَوَ مْكُيْلَعَ

 ا ٔـً يْشَ سٍفَّْن نْعَ سٌفْنَ يْزِْجتَ ا َّل امًوْيَ اوْقَُّتاوَ -48

 لٌدْعَ اهَنْمِ ذُخَؤْيُ الَ َّو ةٌعَافَشَ اهَنْمِ لُبَقْيُ الَ َّو

 نَوْرُصَنْيُ مْهُ الَ َّو

2. AL-BAQARAH 10 JUZ  1

Penyelamatan Allah terhadap Bani Israil

49. (Ingatlah) ketika Kami menyelamat-

kan kamu dari (Fir‘aun dan) pengikut­

pengikut Fir‘aun.23) Mereka menimpa kan 

siksaan yang sangat berat ke pada mu. 

Mereka me nyembelih anak­anak laki­

laki mu dan mem biar kan hidup anak­anak 

pe rem puan mu. Pada yang demikian ter­

dapat cobaan yang sangat besar dari 

Tuhanmu.

50. (Ingatlah) ketika Kami membelah laut 

untuk mu, lalu Kami menyelamatkan­

mu dan menengge lam kan (Fir‘aun dan) 

peng ikut­pengikut Fir‘aun, sedangkan 

ka mu me nyaksi kan (­nya).24)

Diturunkannya Taurat kepada Nabi Musa 

sebagai Petunjuk bagi Bani Israil

51. (Ingatlah) ketika Kami menjanjikan (pe-

tunjuk Taurat) kepada Musa (melalui 

munajat selama) empat puluh malam.25) 

Kemudian, kamu (Bani Israil) menjadi­

kan (patung) anak sapi (sebagai sem­

bahan) setelah (kepergian)­nya, dan 

kamu (menjadi) orang­orang zalim.

52. Setelah itu, Kami memaafkan kamu agar 

kamu bersyukur.

53. (Ingatlah) ketika Kami memberikan kitab 

(Taurat) dan furqān kepada Musa agar 

kamu memperoleh petunjuk.26)

23) Fir‘aun adalah gelar bagi raja­raja Mesir Kuno. Menurut sebagian ahli sejarah, Fir‘aun pada masa Nabi Musa 

a.s. adalah Menepthan (1232–1224 SM) yang dikenal dengan Ramses II.

24) Allah Swt. memberikan mukjizat kepada Nabi Musa a.s. dengan memberinya jalan untuk dilintasi melalui 

tersibaknya laut. Belum ada penjelasan ilmiah tentang mekanismenya. Bisa jadi, Nabi Musa a.s. dan kaumnya 

menyeberang melintasi celah teluk yang sempit tepat saat laut surut maksimum akibat purnama atau bulan 

baru sehingga memunculkan daratan untuk dilintasi. Sekitar 6 jam kemudian, rombongan Fir‘aun mengejar. Saat 

di tengah, air laut mulai pasang dan menenggelamkan mereka semua.

25) Allah Swt. menjanjikan bahwa waktu munajat Nabi Musa a.s. untuk menerima petunjuk (Taurat) adalah 

empat puluh malam. Akan tetapi, umatnya tidak sabar menunggunya sehingga mereka menyembah patung 

anak sapi yang dibuat oleh Samiri.

26) Kitab yang dimaksudkan adalah kumpulan wahyu yang disebut Taurat dan berfungsi sebagai furqān, yaitu 

membedakan antara hak dan batil.

 ءَۤوْسُ مْكَُنوْمُوْسَُي نَوْعَرْفِ لِاٰ نْ ِمّ مْكُنٰيْ َّجنَ ذْاِوَ -49

 نَوْيُحْتَسَْيوَ  مْكُءَۤانَْباَ  نَوُْح ِبّذَيُ  بِاذَعَلْا

 مٌيْظِعَ مْكُ ِبّ َّر نْ ِمّ ءٌۤالَبَ مْكُلِذٰ يْفِوَ  ۗمْكُءَۤاسَنِ

 آنَقْرَغْاَوَ  مْكُنٰيْ َجنْاَفَ  رَحْبَلْا  مُكُبِ  انَقْرَفَ  ذْاِوَ -50

 نَوْرُظُنْتَ مْتُنْاَوَ نَوْعَرْفِ لَاٰ

 مُتُذْ َخ َّتا  َّمثُ  ةًَليْلَ  نَيْعِبَرْاَ  ٓىسٰوْمُ  انَدْعَوٰ  ذْاِوَ -51

نَوْمُلِظٰ مْتُنْاَوَ هٖدِعْبَ ۢنْمِ لَجْعِلْا

نَوْرُكُشَْت مْكَُّلعَلَ كَلِذٰ دِعْبَ ۢنْ ِمّ مْكُنْعَ انَوْفَعَ َّمثُ -52

 مْكَُّلعَلَ  نَاقَرْفُلْاوَ  بَتٰكِْلا  ىسَوْمُ  انَيْتَاٰ  ذْاِوَ -53

نَوْدُتَهْتَ

JUZ 1 11 2. AL-BAQARAH

Bani Israil Kembali Durhaka

54. (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada 

kaumnya, “Wahai kaumku, sesungguh­

nya kamu telah menzalimi dirimu sendiri 

de ngan menjadikan (patung) anak sapi 

(sebagai sembahan). Oleh sebab  itu, 

ber tobatlah kepada Penciptamu dan 

bunuh lah dirimu.27) Itu lebih baik bagimu 

dalam pandangan Penciptamu. Dia akan 

menerima tobatmu. Sesungguhnya Dia­

lah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha 

Penyayang.

55. (Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai 

Musa, kami tidak akan beriman ke-

padamu sebelum melihat Allah dengan 

jelas.” Maka, halilintar menyambarmu 

dan kamu me nyaksikan(­nya).

56. Kemudian, Kami membangkitkan kamu 

setelah kematianmu agar kamu ber-

syukur.

Allah Kembali Mencurahkan Nikmat 

kepada Bani Israil

57. Kami menaungi kamu dengan awan dan 

Kami menurunkan kepadamu manna 

dan salwa.28) Makanlah (makanan) yang 

baik­baik dari rezeki yang telah Kami 

berikan kepadamu. Mereka tidak men-

zalimi Kami, tetapi justru merekalah 

yang menzalimi diri sendiri.

Kedurhakaan Bani Israil ketika Masuk ke 

Baitulmaqdis

58. (Ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuk -

lah ke negeri ini (Baitulmaqdis). Lalu, 

makanlah dengan nikmat (ber ba gai 

makanan) yang ada di sana sesukamu. 

Masukilah pintu gerbangnya sam­

bil membungkuk dan katakanlah, ‘Be­

bas kanlah kami (dari dosa­dosa kami),’ 

niscaya Kami mengampuni kesalahan­

27) Menurut sebagian mufasir, perintah untuk membunuh diri pada ayat ini berarti perintah bagi orang yang tidak 

menyembah patung anak sapi untuk membunuh orang yang menyembahnya. Namun, perintah itu bisa pula 

dipahami sebagai perintah kepada orang­orang yang menyembah patung anak sapi itu untuk saling membunuh 

atau membunuh diri mereka sendiri sebagai bentuk tobat kepada Allah.

28) Manna ialah sejenis madu, sedangkan salwa ialah sejenis burung puyuh.

 مْتُمْلَظَ  مْكَُّناِ  مِوْقَيٰ  هٖمِوْقَلِ  ىسٰوْمُ  لَاقَ  ذْاِوَ -54

  ىٰلاِ آوُْبوْتُفَ لَجْعِلْا مُكُِذا َخ ِتّابِ مْكُسَفُنْاَ

  دَنْعِ مْكَُّل رٌيْخَ مْكُلِذٰ ۗمْكُسَفُنْاَ آوْلُتُقْافَ

 مُيْحِ َّرلا بُا َّوَّتلا وَهُ هَّٗناِ  ۗمْكُيْلَعَ بَاتَفَ

 َ ّٰللا ىرَنَ ى ّٰتحَ كََل نَمِؤُّْن نْلَ ىسٰوْمُيٰ مْتُلْقُ ذْاِوَ -55

نَوْرُظُنْتَ مْتُنْاَوَ ةُقَعِ ّٰصلا مُكُتْذَخَاَفَ ةًرَهْجَ

نَوْرُكُشَْت مْكَُّلعَلَ مْكُتِوْمَ دِعْبَ ۢنْ ِمّ مْكُنٰثْعَبَ َّمثُ -56

 َّنمَلْا مُكُيْلَعَ انَلْزَنْاَوَ مَامَغَلْا مُكُيْلَعَ انَلَّْلظَوَ -57

 امَوَ  ۗمْكُنٰقْزَرَ امَ تِبٰ ِيّطَ نْمِ اوْلُكُ  ۗىوٰلْ َّسلاوَ

نَوْمُلِظْيَ مْهُسَفُنْاَ آوْنُاكَ نْكِٰلوَ انَوْمُلَظَ

 اهَنْمِ  اوْلُكُفَ  ةَيَرْقَلْا  هِذِهٰ  اوْلُخُدْا  انَلْقُ  ذْاِوَ -58

 ادً َّجسُ بَابَلْا  اولُخُدْا َّو ادًغَرَ  مْتُئْشِ  ثُيْحَ

 دُيْزِنَسَوَ  ۗمْكُيٰطٰخَ مْكَُل رْفِغَّْن ةٌ َّطحِ اوْلُوْقُ َّو

 نَيْنِسِحْمُلْا

2. AL-BAQARAH 12 JUZ  1

ke sa lahanmu. Kami akan menambah 

(karunia) kepada orang­orang yang ber­

buat kebaikan.”

59. Lalu, orang-orang yang zalim mengganti 

perintah dengan (perintah lain) yang 

ti dak diperintahkan kepada mereka. 

Maka, Kami menurunkan malapetaka 

dari langit kepada orang­orang yang 

zalim itu sebab  mereka selalu berbuat 

fasik.

Mukjizat Nabi Musa dan Balasan 

terhadap Sikap dan Perbuatan Bani Israil

60. (Ingatlah) ketika Musa memohon (curah-

an) air untuk kaumnya. Lalu, Kami ber­

firman, “Pukullah batu itu dengan tong-

katmu!” Maka, memancarlah dari nya 

(batu itu) dua belas mata air. Setiap suku 

telah mengetahui tempat minum nya 

(masing­masing). Makan dan minum­

lah rezeki (yang diberikan) Allah dan 

janganlah melakukan kejahatan di bumi 

dengan berbuat kerusakan.

61. (Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai 

Musa, kami tidak tahan hanya (makan) 

dengan satu macam makanan. Maka, 

mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk 

kami agar Dia memberi kami apa yang di­

tumbuhkan bumi, seperti sayur-mayur, 

mentimun, bawang putih, kacang adas, 

dan bawang merah.” Dia (Musa) men­

jawab, “Apakah kamu meminta sesuatu 

yang buruk sebagai ganti dari sesuatu 

yang baik? Pergilah ke suatu kota. Pasti 

kamu akan memperoleh apa yang kamu 

minta.” Kemudian, mereka ditimpa 

kenistaan dan kemiskinan, dan mereka 

(kembali) mendapat kemurka an dari 

Allah. Hal itu (terjadi) sebab  se sung­

guhnya mereka selalu mengingkari ayat­

ayat Allah dan membunuh para nabi 

tanpa hak (alasan yang benar). Yang 

demikian itu ditimpakan sebab  mereka 

durhaka dan selalu melampaui batas.

 مْهُلَ لَيْقِ يْذَِّلا رَيْغَ الًوْقَ اوْمُلَظَ نَْيذَِّلا لَ َّدبَفَ -59

 ءِۤامَ َّسلا نَ ِمّ ازًجْرِ اوْمُلَظَ نَْيذِ

َّلا ىلَعَ انَلْزَنْاَفَ

ࣖ نَوْقُسُفْيَ اوْنُاكَ امَبِ

 بْرِضْا  انَلْقُفَ  هٖمِوْقَلِ  ىسٰوْمُ  ىقٰسْتَسْا  ذِاِوَ  ۞ -60

 ةَرَشْعَ اتَنَثْا هُنْمِ تْرَجَفَنْافَ  ۗرَجَحَلْا كَاصَعَ ّبِ

 اوْبُرَشْاوَ اوْلُكُ  ۗمْهُبَرَشْ َّم سٍانَاُ ُّلكُ مَلِعَ دْقَ  ۗانًيْعَ

نَيْدِسِفْمُ ضِرْاَلْا ىفِ اوْثَعْتَ الَوَ ِ ّٰللا قِزْ ِرّ نْمِ

 دٍحِا َّو مٍاعَطَ ىلٰعَ رَبِصَّْن نْلَ ىسٰوْمُيٰ مْتُلْقُ ذْاِوَ -61

 ۢنْمِ ضُرْاَلْا تُبِۢنْتُ ا َِّم انَلَ جْرِْخيُ كََّبرَ انَلَ عُْدافَ

 لَاقَ  ۗاهَلِصَبَوَ اهَسِدَعَوَ اهَمِوْفُوَ اهَِٕىۤاَّثقِوَ اهَلِقْبَ

  ۗرٌيْخَ وَهُ يْذَِّلابِ ىٰندْاَ وَهُ يْذَِّلا نَوْلُدِبْتَسَْتاَ

 تْبَرِضُوَ  ۗمْتُلْاَسَ ا َّم مْكَُل َّناِفَ ارًصْمِ اوْطُبِهْاِ

  ۗ ِ ّٰللا نَ ِمّ بٍضَغَبِ وْءُۤابَوَ ةُنَكَسْمَلْاوَ ةُ

َّل ِذّلا مُهِيْلَعَ

 ِ ّٰللا  تِيٰاٰبِ  نَوْرُفُكْيَ  اوْنُاكَ  مْهَُّناَبِ  كَلِذٰ

 اوْصَعَ امَبِ كَلِذٰ  ۗ ِقّحَلْا رِيْغَبِ نَ ٖيّبَِّنلا نَوْلُتُقْيَوَ

ࣖ نَوْدُتَعْيَ اوْنُاكََّو

JUZ 1 13 2. AL-BAQARAH

Pahala bagi Orang yang Beriman

62. Sesungguhnya orang­orang yang ber­

iman, orang­orang Yahudi, orang­orang 

Nas rani, dan orang­orang Sabiin,29) siapa 

saja (di antara mereka) yang beriman 

kepada Allah dan hari Akhir serta mela­

kukan kebajikan (pasti) mendapat pahala 

dari Tuhannya, tidak ada rasa takut yang 

menimpa mereka dan mereka pun tidak 

bersedih hati.30)

Balasan bagi Bani Israil yang Melanggar 

Perjanjian dengan Allah

63. (Ingatlah) ketika Kami mengambil janji-

mu dan Kami angkat gunung (Sinai) di 

atasmu (seraya berfirman), “Pegang 

teguhlah apa yang telah Kami berikan 

kepadamu dan ingatlah apa yang ada di 

dalamnya agar kamu bertakwa.”

64. Setelah itu, kamu berpaling. Maka, se­

andainya bukan sebab  karunia Allah 

dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu 

termasuk orang yang rugi.

65. Sungguh, kamu benar­benar telah me­

nge tahui orang­orang yang melakukan 

pe langgaran di antara kamu pada hari 

Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, 

“Jadilah kamu kera yang hina!” 

66. Maka, Kami jadikan (yang demikian) itu 

sebagai peringatan bagi orang­orang pada 

masa itu dan bagi mereka yang datang 

kemudian, serta menjadi pelajaran bagi 

orang­orang yang bertakwa.

Kisah Penyembelihan Sapi

67. (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada 

kaum nya, “Allah memerintahkan kamu 

agar menyembelih seekor sapi.” Mereka 

bertanya, “Apakah eng kau akan men jadi­

kan kami sebagai ejekan?” Dia menjawab, 

29) Sabiin adalah umat terdahulu yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi tidak memeluk agama 

tertentu. 

30) Ayat ini merupakan ketentuan umum bagi setiap umat pada masa mereka masing-masing. Misalnya, umat 

Yahudi pada masa Nabi Musa a.s. dan umat Nasrani pada masa Nabi Isa a.s.

 ىرٰصٰ َّنلاوَ  اوْدُاهَ  نَْيذَِّلاوَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلا  َّناِ -62

 رِخِاٰلْا  مِوْيَلْاوَ  ِ ّٰللابِ  نَمَاٰ  نْمَ  نَيْ ٕـِ ـبِا َّصلاوَ

 الَوَ ۚمْهِ ِبّرَ دَنْعِ مْهُرُجْاَ مْهُلَفَ احًلِاصَ لَمِعَوَ

نَوْنُزَْحيَ مْهُ الَوَ مْهِيْلَعَ فٌوْخَ

 ۗرَوْ ُّطلا مُكُقَوْفَ انَعْفَرَوَ مْكُقَاثَيْمِ انَذْخَاَ ذْاِوَ -63

 هِيْفِ  امَ  اوْرُكُْذا َّو  ةٍ َّوقُبِ  مْكُنٰيْتَاٰ  آمَ  اوْذُخُ

نَوْقُ َّتتَ مْكَُّلعَلَ

 ِ ّٰللا  لُضْفَ  الَوْلَفَ   كَلِذٰ  دِعْبَ  ۢنْ ِمّ  مْتُيْ َّلوَتَ  َّمثُ -64

نَيْرِسِ ٰخلْا نَ ِمّ مْتُنْكُ

َل هٗتُمَحْرَوَ مْكُيْلَعَ

 تِبْ َّسلا ىفِ مْكُنْمِ اوْدَتَعْا نَْيذَِّلا مُتُمْلِعَ دْقَلَوَ -65

نَيْ ٕـِ سِخٰ ةًدَرَقِ اوْنُوْكُ مْهُلَ انَلْقُفَ

 اهَفَلْخَ  امَوَ  اهَيْدَيَ  نَيْبَ  امَ ِلّ  الًاكَنَ  اهَنٰلْعَجَفَ -66

نَيْقِ َّتمُلْ ِّل ةًظَعِوْمَوَ

 نْاَ  مْكُُرمُأْيَ  َ ّٰللا  َّناِ  ٓهٖمِوْقَلِ  ىسٰوْمُ  لَاقَ  ذْاِوَ -67

 لَاقَ   ۗاوًزُهُ  انَذُخَِّتتَاَ  آوْلُاقَ   ۗةًرَقَبَ  اوُْحبَذْتَ

2. AL-BAQARAH 14 JUZ  1

“Aku berlindung ke pada Allah agar tidak 

termasuk orang­orang yang jahil.”31)

68. Mereka berkata, “Mohonkanlah ke pada 

Tuhan mu untuk kami agar Dia men ­

jelaskan kepada kami tentang (sapi) 

itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) 

berfirman bahwa sapi itu tidak tua 

dan tidak muda, (tetapi) pertengahan 

antara itu. Maka, kerja kan lah apa yang 

diperintahkan ke padamu.”

69. Mereka berkata, “Mohonkanlah ke pada 

Tuhan mu untuk kami agar Dia men­

jelas kan kepada kami apa warna nya.” 

Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) ber­

firman bahwa (sapi) itu adalah sapi yang 

warnanya kuning tua, yang me nyenang­

kan orang­orang yang memandang (­

nya).”

70. Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada 

Tuhan mu untuk kami agar Dia men­

jelas kan kepada kami tentang (sapi) 

itu. (sebab ) sesung guhnya sapi itu 

belum jelas bagi kami, dan jika Allah 

menghendakinya, niscaya kami men­

dapat petunjuk.”

71. Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) ber­

firman bahwa (sapi) itu adalah sapi 

yang belum pernah dipakai untuk mem­

bajak tanah dan tidak (pula) untuk 

mengairi tanaman, sehat, dan tanpa 

belang.” Mereka berkata, “Sekarang 

baru lah engkau me nerangkan (hal) yang 

sebenarnya.” Lalu, mereka me nyembelih­

nya, dan hampir saja mereka tidak me-

laksanakan (perintah) itu.

72. (Ingatlah) ketika kamu membunuh se-

se orang lalu kamu saling tuduh ten tang 

itu. Akan tetapi, Allah me nying kap kan 

apa yang selalu kamu sem bunyikan.

73. Lalu, Kami berfirman, “Pukullah (mayat) 

31) Kata jahil bisa berarti ‘bodoh’, ‘meyakini sesuatu yang tidak benar’, atau ‘melakukan perbuatan yang tidak 

layak dikerjakan’.

 نَيْلِهِجٰلْا نَمِ نَوْكُاَ نْاَ ِ ّٰللابِ ذُوْعُاَ

 هَّٗناِ لَاقَ  ۗيَهِ امَ انََّل نْ ِيّبَيُ كََّبرَ انَلَ عُْدا اولُاقَ -68

 ۢنٌاوَعَ  ۗرٌكْبِ  الَ َّو  ضٌرِافَ  ا َّل  ةٌرَقَبَ  اهََّناِ  لُوْقُيَ

 نَوْرُمَؤْتُ امَ اوْلُعَفْافَ  ۗكَلِذٰ نَيْبَ

 لَاقَ   ۗاهَنُوْلَ  امَ  انََّل  نْ ِيّبَيُ  كََّبرَ  انَلَ  عُْدا  اولُاقَ -69

 ُّرسَُت اهَنُوْ َّل عٌقِافَ ءُۤارَفْصَ ةٌرَقَبَ اهََّناِ لُوْقُيَ هَّٗناِ

نَيْرِظِ ّٰنلا

 رَقَبَلْا َّناِ ۙيَهِ امَ انََّل نْ ِيّبَيُ كََّبرَ انَلَ عُْدا اولُاقَ -70

نَوْدُتَهْمُلَ ُ ّٰللا ءَۤاشَ نْاِ آَّناِوَ ۗانَيْلَعَ هَبَشَٰت

 رُيْثِتُ  لٌوْلُذَ  ا َّل  ةٌرَقَبَ  اهََّناِ  لُوْقُيَ  هَّٗناِ  لَاقَ -71

 ةَيَشِا َّل  ةٌمَ َّلسَمُ  ۚثَرَْحلْا  ىقِسَْت  الَوَ  ضَرْاَلْا

 امَوَ اهَوُْحبَذَفَ  ِقّحَلْابِ تَئْجِ نَ ٰٔـ لْا اولُاقَ  ۗاهَيْفِ

ࣖ نَوْلُعَفْيَ اوْدُاكَ

 جٌرِْخمُ ُ ّٰللاوَ  ۗاهَيْفِ مْتُءْرَ ّٰدافَ اسًفْنَ مْتُلْتَقَ ذْاِوَ -72

 ۚنَوْمُتُكْتَ مْتُنْكُ ا َّم

JUZ 1 15 2. AL-BAQARAH

itu dengan bagian dari (sapi) itu!” Demi­

kian lah Allah menghidupkan (orang) yang 

telah mati, dan Dia memper lihat kan ke-

padamu tanda­tanda (kekua sa an­Nya) 

agar kamu mengerti.

Bani Israil Keras Hati dan Sulit Diharapkan 

untuk Beriman

74. Setelah itu, hatimu menjadi keras se-

hingga ia (hatimu) seperti batu, bahkan 

lebih keras. Padahal, dari batu­batu itu 

pasti ada sungai-sungai yang (airnya) 

me mancar. Ada pula yang terbelah, 

lalu keluarlah mata air darinya, dan ada 

lagi yang meluncur jatuh sebab  takut 

kepada Allah. Allah tidaklah lengah 

terhadap apa yang kamu kerjakan.

75. Maka, apakah kamu (muslimin) sangat 

meng harapkan mereka agar percaya ke­

pa da mu, sedangkan segolongan mereka 

men dengar firman Allah lalu mereka 

mengubahnya setelah memaha mi nya, 

padahal mereka mengetahui(­nya).

76. Apabila berjumpa dengan orang­orang 

yang beriman, mereka berkata, “Kami 

telah ber iman.” Akan tetapi, apabila 

kem bali kepada sesamanya, mereka ber ­

tanya, “Apa kah akan kamu cerita kan ke­

pada mereka apa yang telah di terang kan 

Allah kepada mu se hingga mereka dapat 

menyanggah kamu di hadapan Tuhan­

mu? Apakah kamu tidak mengerti?”

77. Tidakkah mereka tahu bahwa Allah me­

nge tahui apa yang mereka sembunyikan 

dan apa yang mereka nyatakan?

78. Di antara mereka ada yang umi (buta 

huruf), tidak memahami Kitab (Taurat), 

kecuali hanya berangan­angan dan me­

re ka hanya men duga­duga.

79. Celakalah orang­orang yang menulis 

kitab dengan tangan mereka (sendiri), 

kemudian berkata, “Ini dari Allah,” 

 ُ ّٰللا  يِ ْحيُ  كَلِذٰكَ  ۗاهَضِعْبَبِ  هُوْبُرِضْا  انَلْقُفَ -73

نَوْلُقِعْتَ مْكَُّلعَلَ هٖتِيٰاٰ مْكُيْرِيُوَ ىٰتوْمَلْا

 ةِرَاجَ ِحلْاكَ يَهِفَ كَلِذٰ دِعْبَ ۢنْ ِمّ مْكُُبوْلُقُ تْسَقَ َّمثُ -74

 هُنْمِ رُ َّجفَتَيَ امَلَ ةِرَاجَ ِحلْا نَمِ َّناِوَ  ۗةًوَسْقَ ُّدشَاَ وْاَ

 ۗ ءُۤامَلْا هُنْمِ جُُرخْيَفَ قُ َّق َّشَي امَلَ اهَنْمِ َّناِوَ  ۗرُهٰنْاَلْا

 ُ ّٰللا امَوَ ۗ ِ ّٰللا ةِيَشْخَ نْمِ طُبِهْيَ امَلَ اهَنْمِ َّناِوَ

نَوْلُمَعْتَ ا َّمعَ لٍفِاغَبِ

 نَاكَ  دْقَوَ  مْكَُل  اوْنُمِؤْ ُّي  نْاَ  نَوْعُمَطْتَفَاَ  ۞ -75

 هٗنَوْفُ ِرَّحيُ َّمثُ ِ

ّٰللا مَالَكَ نَوْعُمَسَْي مْهُنْ ِمّ قٌيْرِفَ

 نَوْمُلَعْيَ مْهُوَ هُوْلُقَعَ امَ دِعْبَ ۢنْمِ

 الَخَ اذَاِوَ  ۚا َّنمَاٰ آوْلُاقَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا اوقُلَ اذَاِوَ -76

 حَتَفَ امَبِ مْهُنَوْثُ ِدّ َحتُاَ آوْلُاقَ ضٍعْبَ ىٰلاِ مْهُضُعْبَ

 الَفَاَ  ۗمْكُ ِبّرَ دَنْعِ هٖبِ مْكُْو ُّجۤاحَيُلِ مْكُيْلَعَ ُ

ّٰللا

نَوْلُقِعْتَ

 امَوَ  نَوْ ُّرسُِي  امَ  مُلَعْيَ  َ ّٰللا  َّناَ  نَوْمُلَعْيَ  الَوَاَ -77

نَوْنُلِعْيُ

 َّي ِنامَاَ آ

َّلاِ بَتٰكِْلا نَوْمُلَعْيَ الَ نَوْ ُّي ِمّاُ مْهُنْمِوَ -78

نَوْ ُّنظُيَ ا َّلاِ مْهُ نْاِوَ

 َّمثُ  مْهِيْدِيْاَبِ  بَتٰكِْلا  نَوْبُتُكْيَ  نَْيذَِّلّلِ  لٌيْوَفَ -79

 انًمَثَ هٖبِ اوْرُتَشْيَلِ ِ ّٰللا دِنْعِ نْمِ اذَهٰ نَوْلُوْقُيَ

2. AL-BAQARAH 16 JUZ  1

(de ngan maksud) untuk menjualnya 

dengan harga murah. Maka, celakalah 

mereka sebab  tulisan tangan mereka 

dan celakalah mereka sebab  apa yang 

mereka perbuat. 

80. Mereka berkata, “Neraka tidak akan 

me nyentuh kami, kecuali beberapa 

hari saja.” Katakanlah, “Sudahkah kamu 

me ne ri ma janji dari Allah sehingga 

Allah tidak akan mengingkari janji-Nya 

ataukah kamu berkata tentang Allah 

sesuatu yang tidak kamu ketahui?”

81. Bukan demikian! Siapa yang berbuat 

keburukan dan dosanya telah meneng­

gelam kannya, mereka itulah penghuni 

neraka. Mereka kekal di dalamnya.

82. Adapun orang­orang yang beriman dan 

beramal saleh, mereka itulah penghuni 

surga. Mereka kekal di dalamnya.

Bani Israil Mengingkari Perjanjiannya 

dengan Allah

83. (Ingatlah) ketika Kami mengambil per-

jan jian dari Bani Israil, “Jangan lah ka­

mu me nyembah selain Allah, dan ber­

buatbaiklah kepada kedua orang tua, 

kerabat, anak-anak yatim, dan orang-

orang miskin. Selain itu, bertutur 

katalah yang baik kepada manusia, 

laksanakanlah sa lat, dan tunaikan lah 

zakat.” Akan tetapi, kamu ber paling 

(me ng ingkarinya), ke cuali sebagian 

kecil darimu, dan kamu (masih menjadi) 

pem bangkang.

84. (Ingatlah) ketika Kami mengambil perjan-

jian mu (agar) kamu tidak menumpah kan 

darahmu (membunuh orang) dan meng­

usir dirimu (saudara sebangsamu) dari 

kampung halamanmu. Kemudian, kamu 

berikrar dan bersaksi.

85. Kemudian, kamu (Bani Israil) mem bunuh 

dirimu (sesamamu) dan mengusir se­

golongan darimu dari kampung halaman ­

 لٌيْوَوَ  مْهِيْدِيْاَ  تْبَتَكَ ا َِّّم  مْهُ َّل  لٌيْوَفَ  ۗالًيْلِقَ

 نَوْبُسِكْيَ ا َِّّم مْهُ َّل

  ۗةًدَوْدُعْ َّم  امًاَّياَ  آ َّلاِ  رُا َّنلا  انَ َّسمَتَ  نْلَ  اوْلُاقَوَ -80

 ُ ّٰللا فَلِ ْخ ُّي نْلَفَ ادًهْعَ ِ ّٰللا دَنْعِ مْتُذْ َخ َّتاَ لْقُ

 نَوْمُلَعْتَ الَ امَ ِ ّٰللا ىلَعَ نَوْلُوْقُتَ مْاَ ٓهٗدَهْعَ

 هٗتُ ٔـَ ۤيْطِخَ هٖبِ تْطَاحَاَ َّو ةًئَ ِيّسَ بَسَكَ نْمَ ىلٰبَ -81

 نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ مْهُ  ۚرِا َّنلا بُحٰصْاَ كَِٕىٰۤ لواُفَ

 كَ ِٕىٰۤ لواُ  تِحٰلِ ّٰصلا  اولُمِعَوَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلاوَ -82

ࣖ نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ مْهُ  ۚةِ َّنجَلْا بُحٰصْاَ

 ا َّلاِ نَوْدُبُعْتَ الَ لَيْءِۤارَسْاِ ٓيْنِبَ قَاثَيْمِ انَذْخَاَ ذْاِوَ -83

 ىمٰتٰيَلْاوَ ىٰبرْقُلْا ىذِ َّو انًاسَحْاِ نِْيدَِلاوَلْابِوَ َ ّٰللا

 اومُيْقِاَ َّو  انًسْحُ  سِا َّنللِ  اوْلُوْقُوَ  نِيْكِسٰمَلْاوَ

 مْكُنْ ِمّ الًيْلِقَ ا َّلاِ مْتُيْ َّلوَتَ َّمثُ  ۗةَوكَّٰزلا اوتُاٰوَ ةَولٰ َّصلا

 نَوْضُرِعْ ُّم مْتُنْاَوَ

 الَوَ مْكُءَۤامَدِ نَوْكُفِسَْت الَ مْكُقَاثَيْمِ انَذْخَاَ ذْاِوَ -84

 مْتُرْرَقْاَ  َّمثُ   ۖمْكُرِايَدِ  نْ ِمّ  مْكُسَفُنْاَ  نَوْجُرِْختُ

 نَوْدُهَشَْت مْتُنْاَوَ

 نَوْجُرِْختُوَ مْكُسَفُنْاَ نَوْلُتُقْتَ ءِاۤلَؤُ ٰٓه مْتُنْاَ َّمثُ -85

JUZ 1 17 2. AL-BAQARAH

nya. Kamu saling membantu (meng­

hadapi) mereka dalam kejahatan dan 

permusuhan. Jika mereka datang ke­

padamu sebagai tawanan, kamu tebus 

mereka, padahal kamu dilarang mengusir 

mereka. Apakah kamu beriman pada se­

bagian Kitab (Taurat) dan ingkar pada 

se bagian (yang lain)? Maka, tidak ada 

balasan (yang pantas) bagi orang yang 

berbuat demikian di antaramu, selain 

kenistaan dalam kehidupan dunia dan 

pada hari Kiamat mereka dikembalikan 

pada azab yang paling berat. Allah tidak 

lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.

86. Mereka itulah orang­orang yang mem­

beli kehidupan dunia dengan (ke­

hidupan) akhirat. Maka, azabnya tidak 

akan diringan kan dan mereka tidak akan 

ditolong.

Sikap Orang Yahudi terhadap Para Rasul 

dan Kitab yang Diturunkan Allah

87. Sungguh, Kami benar­benar telah meng­

anu gerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa 

dan Kami menyusulkan setelahnya rasul­

rasul. Kami juga telah menganugerahkan 

kepada Isa, putra Maryam, bukti-bukti 

kebenaran, serta Kami perkuat dia dengan 

Ruhulkudus (Jibril). Mengapa setiap kali 

rasul da tang kepadamu (membawa) 

sesuatu (pela jaran) yang tidak kamu 

inginkan, kamu me nyombongkan diri? 

Lalu, sebagian(­nya) kamu dustakan dan 

sebagian (yang lain) kamu bunuh?

88. Mereka berkata, “Hati kami tertutup.” 

Tidak! Allah telah melaknat mereka itu 

sebab  keingkaran mereka, tetapi sedikit 

sekali mereka yang beriman.

89. Setelah sampai kepada mereka Kitab (Al­

Qur’an) dari Allah yang membenarkan 

apa yang ada pada mereka, sedangkan 

sebelumnya mereka memohon keme­

nangan atas orang-orang kafir, ternyata 

se telah sampai kepada mereka apa 

 مْهِيْلَعَ  نَوْرُهَظٰتَ  ْۖمهِرِايَدِ  نْ ِمّ  مْكُنْ ِمّ  اقًيْرِفَ

 ىرٰسٰاُ  مْكُْوُتأَّْي  نْاِوَ  ۗنِاوَدْعُلْاوَ  مِثْاِلْابِ

  ۗمْهُجُارَخْاِ  مْكُيْلَعَ  مٌ َّرَحمُ  وَهُوَ  مْهُوْدُفٰتُ

 ۚضٍعْبَبِ نَوْرُفُكْتَوَ بِتٰكِ

ْلا ضِعْبَبِ نَوْنُمِؤْتُفَاَ

 ىفِ يٌزْخِ ا َّلاِ مْكُنْمِ كَلِذٰ لُعَفْ َّي نْمَ ءُۤازَجَ امَفَ

 ِدّشَاَ  ىٰٓ لاِ نَوْ ُّدرَيُ ةِمَيٰقِلْا مَوْيَوَ ۚايَْن ُّدلا ةِويٰحَلْا

 نَوْلُمَعْتَ ا َّمعَ لٍفِاغَبِ ُ ّٰللا امَوَ ۗبِاذَعَلْا

  ۖةِرَخِاٰلْابِ ايَْن ُّدلا ةَويٰحَلْا اوُرَتَشْا نَْيذَِّلا كَِٕىٰۤ لواُ -86

ࣖ نَوْرُصَنْيُ مْهُ الَوَ بُاذَعَلْا مُهُنْعَ فُ َّف َخيُ الَفَ

 هٖدِعْبَ  ۢنْمِ  انَيْ َّفقَوَ  بَتٰكِْلا  ىسَوْمُ  انَيْتَاٰ  دْقَلَوَ -87

 تِنٰ ِيّبَلْا  مَيَرْمَ  نَبْا  ىسَيْعِ  انَيْتَاٰوَ  ۖلِسُ ُّرلابِ

 ۢلٌوْسُرَ مْكُءَۤاجَ امَ َّلكُفَاَ ۗسِدُقُلْا حِْورُبِ هُنٰدَّْياَوَ

 اقًيْرِفَفَ   ۚمْتُرْبَكْتَسْا  مُكُسُفُنْاَ  ىٓوٰهْتَ  الَ  امَبِ

 نَوْلُتُقْتَ اقًيْرِفَوَ مْتُبْ َّذكَ

 مْهِرِفْكُبِ ُ ّٰللا مُهُنَعَ َّل لْبَ  ۗفٌلْغُ انَُبوْلُقُ اوْلُاقَوَ -88

 نَوْنُمِؤْيُ ا َّم الًيْلِقَفَ

 قٌ ِدّصَمُ  ِ ّٰللا  دِنْعِ  نْ ِمّ  بٌتٰكِ مْهُءَۤاجَ  اَّملَوَ -89

 ىلَعَ نَوْحُتِفْتَسَْي لُبْقَ نْمِ اوْنُاكَوَ  ۙمْهُعَمَ امَ ِلّ

 اوْرُفَكَ اوْفُرَعَ ا َّم مْهُءَۤاجَ اَّملَفَ ۚاوْرُفَكَ نَْيذَِّلا

2. AL-BAQARAH 18 JUZ  1

yang telah mereka ketahui itu, mereka 

mengingkarinya. Maka, laknat Allahlah 

ter hadap orang­orang yang ingkar.

90. Buruk sekali (perbuatan) mereka menjual 

dirin ya dengan mengingkari apa yang 

diturunkan Allah sebab  dengki bahwa 

Allah menurunkan karunia­Nya kepada 

siapa yang Dia kehendaki di antara 

hamba­hamba­Nya. Oleh sebab  itu, 

mereka menanggung kemurkaan demi 

kemurkaan. Kepada orang-orang kafir 

(ditimpakan) azab yang menghinakan.

91. Apabila dikatakan kepada mereka, “Ber­

imanlah pada apa yang diturunkan Allah 

(Al­Qur’an),” mereka menjawab, “Kami 

beriman kepada apa yang diturunkan 

ke pada kami.” Mereka ingkar pada apa 

yang setelahnya, padahal (Al­Qur’an) itu 

adalah kebenaran yang membenarkan 

apa yang ada pada mereka. Katakanlah 

(Nabi Muhammad), “Mengapa kamu da­

hulu membunuh nabi­nabi Allah jika ka­

mu orang­orang mukmin?”

Kecintaan pada Dunia yang Membuat 

Kaum Yahudi Menyimpang dari Kebenaran

92. Sungguh, Musa benar­benar telah datang 

kepadamu dengan bukti-bukti kebenaran. 

Ke mudian, kamu mengambil (patung) 

anak sapi (sebagai sembahan) setelah (ke­

pergian)nya dan kamu (menjadi) orang­

orang zalim.

93. (Ingatlah) ketika Kami mengambil janji mu 

dan Kami angkat gunung (Sinai) di atas mu 

(seraya ber firman), “Pegang teguhlah apa 

yang Kami berikan kepadamu dan dengar­

kanlah!” Mereka men jawab, “Kami men­

dengar kan nya, tetapi kami tidak menaati-

nya.” Diresapkan lah ke dalam hati mereka 

itu (kecintaan me nyembah patung) anak 

sapi sebab  kekufuran mereka. Katakanlah, 

“Sangat buruk apa yang diperintahkan 

oleh ke imanan mu kepadamu jika kamu 

orang­orang mukmin!”

 نَيْرِفِكْٰلا ىلَعَ ِ ّٰللا ةُنَعْلَفَ  ۖهٖبِ

 آمَبِ  اوْرُفُكَّْي  نْاَ  مْهُسَفُنْاَ  ٓهٖبِ  اوْرَتَشْا  امَسَئْبِ -90

 ىلٰعَ هٖلِضْفَ نْمِ ُ ّٰللا لَ ِزّنَ ُّي نْاَ ايًغْبَ ُ ّٰللا لَزَنْاَ

 ىلٰعَ  بٍضَغَبِ  وْءُۤابَفَ   ۚهٖدِابَعِ  نْمِ  ءُۤاشََّي  نْمَ

نٌيْهِ ُّم بٌاذَعَ نَيْرِفِكْٰللِوَ ۗبٍضَغَ

 نُمِؤْنُ اوْلُاقَ ُ ّٰللا لَزَنْاَ آمَبِ اوْنُمِاٰ مْهُلَ لَيْقِ اذَاِوَ -91

 وَهُوَ  هٗءَۤارَوَ  امَبِ  نَوْرُفُكْيَوَ  انَيْلَعَ  لَزِنْاُ  آمَبِ

 نَوْلُتُقْتَ  مَلِفَ  لْقُ   ۗمْهُعَمَ  امَ ِلّ  اقً ِدّصَمُ  ُّقحَلْا

نَيْنِمِؤْ ُّم مْتُنْكُ نْاِ لُبْقَ نْمِ ِ ّٰللا ءَۤايَبِۢنْاَ

 مُتُذْ َخ َّتا  َّمثُ  تِنٰ ِيّبَلْابِ  ىسٰوْ ُّم  مْكُءَۤاجَ  دْقَلَوَ  ۞ -92

نَوْمُلِظٰ مْتُنْاَوَ هٖدِعْبَ ۢنْمِ لَجْعِلْا

 ۗرَوْ ُّطلا مُكُقَوْفَ انَعْفَرَوَ مْكُقَاثَيْمِ انَذْخَاَ ذْاِوَ -93

 اوْلُاقَ   ۗاوْعُمَسْا َّو  ةٍ َّوقُبِ  مْكُنٰيْتَاٰ  آمَ  اوْذُخُ

 لَجْعِلْا مُهِبِوْلُقُ يْفِ اوْبُرِشْاُوَ انَيْصَعَوَ انَعْمِسَ

 نْاِ مْكُُنامَيْاِ ٓهٖبِ  مْكُُرمُأْيَ امَسَئْبِ لْقُ  ۗمْهِرِفْكُبِ

 نَيْنِمِؤْ ُّم مْتُنْكُ

JUZ 1 19 2. AL-BAQARAH

94. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika 

negeri akhirat di sisi Allah khusus 

untuk mu, bukan untuk orang lain, 

minta lah kematian jika kamu orang-

orang benar.”

95. Akan tetapi, mereka tidak akan meng-

ingin kan kematian itu sama sekali sebab  

(dosa­dosa) yang telah dilakukan oleh 

tangan­tangan mereka. Allah Maha 

Mengetahui orang­orang zalim.

96. Engkau (Nabi Muhammad) sungguh­

sungguh akan mendapati mereka (orang-

orang Yahudi) sebagai manusia yang 

paling tamak akan kehidupan (dunia), 

bahkan (lebih tamak) daripada orang­

orang musyrik. Tiap-tiap orang (dari) 

mereka ingin diberi umur seribu tahun, 

padahal umur panjang itu tidak akan 

men jauh kan mereka dari azab. Allah 

Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.

Permusuhan Yahudi kepada Jibril dan 

Bukti Kebenaran Rasulullah 

97. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa 

yang menjadi musuh Jibril?” Padahal, 

dialah yang telah menurunkan (Al­

Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin 

Allah sebagai pem benaran terhadap 

apa (kitab­kitab) yang terdahulu, dan 

petunjuk serta berita gembira bagi 

orang­orang beriman.”

98. Siapa yang menjadi musuh Allah, 

malaikat­malaikat­Nya, rasul­rasul­Nya, 

Jibril, dan Mikail, sesungguhnya Allah 

adalah musuh orang-orang kafir.

99. Sungguh, Kami benar­benar telah menu­

runkan ayat­ayat yang jelas kepadamu 

(Nabi Muhammad), dan tidaklah ada yang 

mengingkarinya selain orang­orang fasik.

100. Mengapa setiap kali mereka meng ikat 

janji, sekelompok mereka melanggar­

nya? Bahkan, sebagian besar mereka 

tidak beriman.

 ِ ّٰللا  دَنْعِ  ةُرَخِاٰلْا  رُا َّدلا  مُكَُل  تْنَاكَ نْاِ  لْقُ -94

 نْاِ  تَوْمَلْا  اوُ َّنمَتَفَ  سِاَّنلا  نِوْدُ  نْ ِمّ  ةًصَلِاخَ

 نَيْقِدِصٰ مْتُنْكُ

 ۢ مٌيْلِعَ ُ ّٰللاوَ ْۗمهِيْدِيْاَ تْمَ َّدقَ امَبِ ۢادًبَاَ هُوْ َّنمَتَ َّي نْلَوَ -95

 نَيْمِلِ ّٰظلابِ

 نَمِوَ ۛةٍويٰحَ ىلٰعَ سِاَّنلا صَرَحْاَ مْهَُّندَجِتَلَوَ -96

 فَلْاَ  رُ َّمعَيُ  وْلَ  مْهُدُحَاَ  ُّدوَيَ  ۛاوْكَُرشْاَ  نَْيذَِّلا

 نْاَ  بِاذَعَلْا  نَمِ  هٖحِزِحْزَمُبِ  وَهُ  امَوَ  ۚةٍنَسَ

ࣖ نَوْلُمَعْيَ امَبِ ۢرٌيْصِبَ ُ ّٰللاوَ ۗرَ َّمعَ ُّي

 ىلٰعَ  هَٗل َّزنَ  هَّٗناِفَ  لَيْرِبْ ِج ِلّ  ا ًّودُعَ  نَاكَ  نْمَ  لْقُ -97

 ىدًهُوَ هِيْدَيَ نَيْبَ امَ ّلِ اقً ِدّصَمُ ِ ّٰللا نِذْاِبِ كَبِلْقَ

 نَيْنِمِؤْمُلْلِ ىرٰشْبُ َّو

 لَيْرِبْجِوَ هٖلِسُرُوَ هٖتِكَِٕىٰۤلمَوَ ِ ّٰ ِلّل ا ًّودُعَ نَاكَ نْمَ -98

نَيْرِفِكْٰل ِّل ٌّودُعَ َ ّٰللا َّناِفَ لَىكٰيْمِوَ

 آهَبِ رُفُكْيَ امَوَ ۚتٍنٰ ِيّبَ ۢتٍيٰاٰ كَيْلَاِ آنَلْزَنْاَ دْقَلَوَ -99

نَوْقُسِفٰلْا ا َّلاِ

 لْبَ  ۗمْهُنْ ِمّ قٌيْرِفَ هٗذَبََّن ادًهْعَ اوْدُهَعٰ امَ َّلكُوَاَ -100

نَوْنُمِؤْيُ الَ مْهُرُثَكْاَ

2. AL-BAQARAH 20 JUZ  1

101. Setelah datang kepada mereka Rasul 

(Nabi Muhammad) dari Allah yang 

mem be narkan apa yang ada pada 

mereka, sebagian orang yang diberi 

Kitab (Taurat) melemparkan Kitab 

Allah itu ke belakang punggung (tidak 

menggubrisnya) seakan­akan mereka 

tidak tahu.

Sihir dan Kisah Harut dan Marut

102. Mereka mengikuti apa yang dibaca 

oleh setan­setan pada masa Kerajaan 

Sulaiman. Sulaiman itu tidak kufur, te tapi 

setan­setan itulah yang kufur. Mereka 

mengajarkan sihir kepada manusia 

dan apa yang diturunkan kepada dua 

malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut 

dan Marut. Padahal, keduanya tidak 

mengajarkan sesuatu kepada sese orang 

sebelum mengatakan, “Sesungguh nya 

kami hanyalah fitnah (cobaan bagi-

mu)32) oleh sebab itu janganlah kufur!” 

Maka, mereka mempelajari dari ke­

duanya (malaikat itu) apa yang (dapat) 

memisahkan antara seorang (suami) 

dan istrinya. Mereka tidak akan dapat 

mencelakakan seseorang dengan (sihir)­

nya, kecuali dengan izin Allah. Mereka 

mempelajari sesuatu yang men celaka­

kan dan tidak memberi manfaat kepa-

da mereka. Sungguh, mereka benar­

be nar sudah mengetahui bahwa sia pa 

yang membeli (menggunakan si hir) itu 

niscaya tidak akan mendapat keun-

tungan di akhirat. Sungguh, buruk sekali 

perbuatan mereka yang menjual dirinya 

dengan sihir jika mereka me ngetahui(­

nya).

103. Seandainya mereka benar­benar ber­

iman dan bertakwa, pahala dari Allah 

pasti lebih baik, seandainya mereka 

me ngetahui(­nya).

32) Dalam Al­Qur’an, kata fitnah digunakan untuk menyatakan sejumlah makna sesuai dengan konteksnya, 

seperti ‘ujian’, ‘cobaan’, ‘azab’, ‘menghalangi kebenaran’, dan ‘mengusir orang dari kampung halamannya’.

 قٌ ِدّصَمُ  ِ ّٰللا  دِنْعِ  نْ ِمّ  لٌوْسُرَ  مْهُءَۤاجَ  اَّملَوَ -101

 ۙبَتٰكِ

ْلا اوتُوْاُ نَْيذَِّلا نَ ِمّ قٌيْرِفَ ذَبَنَ مْهُعَمَ امَ ِلّ

َۖنوْمُلَعْيَ الَ مْهَُّناَكَ مْهِرِوْهُظُ ءَۤارَوَ ِ ّٰللا بَتٰكِ

  ۚنَمٰيْلَسُ كِْلمُ ىلٰعَ نُيْطِيٰ َّشلا اولُتْتَ امَ اوْعُبََّتاوَ -102

 اوْرُفَكَ نَيْطِيٰ َّشلا  َّنكِٰلوَ  نُمٰيْلَسُ  رَفَكَ امَوَ

 نِيْكََلمَلْا ىلَعَ لَزِنْاُ آمَوَ رَحْ ِسّلا سَاَّنلا نَوْمُ ِلّعَيُ

 نْمِ  نِمٰ ِلّعَيُ  امَوَ  ۗتَوْرُامَوَ  تَوْرُاهَ  لَبِابَِب

  ۗرْفُكْتَ الَفَ ةٌنَتْفِ نُ ْحنَ امََّناِ آلَوْقُيَ ى ّٰتحَ دٍحَاَ

 ءِرْمَلْا نَيْبَ هٖبِ نَوْقُ ِرّفَيُ امَ امَهُنْمِ نَوْمُ

َّلعَتَيَفَ

 نِذْاِبِ ا َّلاِ دٍحَاَ نْمِ هٖبِ نَيْ ِرّاۤضَبِ مْهُ امَوَ  ۗهٖجِوْزَوَ

  ۗمْهُعُفَنْيَ  الَوَ  مْهُ ُّرضُيَ  امَ  نَوْمُ َّلعَتَيَوَ   ۗ ِ ّٰللا

 ةِرَخِاٰلْا  ىفِ  هَٗل  امَ  هُىرٰتَشْا  نِمَلَ  اوْمُلِعَ  دْقَلَوَ

 وْلَ   ۗمْهُسَفُنْاَ ٓهٖبِ اوْرَشَامَ سَئْبِلَوَ  ۗقٍالَخَ نْمِ

 نَوْمُلَعْيَ اوْنُاكَ

 ٌۗريْخَ ِ ّٰللا دِنْعِ نْ ِمّ ةٌَبوْثُمَلَ اوْقََّتاوَ اوْنُمَاٰ مْهَُّناَ وْلَوَ -103

ࣖ نَوْمُلَعْيَ اوْنُاكَ وْلَ 

JUZ 1 21 2. AL-BAQARAH

Adab Berbicara dan Permusuhan Orang 

Kafir kepada Umat Islam

104. Wahai orang­orang yang beriman, 

jangan lah kamu katakan, “Rā‘inā.” 

Akan tetapi, katakanlah, “Unẓurnā”33) 

dan dengar kan lah. Orang-orang kafir 

akan mendapat azab yang pedih.

105. Orang-orang kafir dari golongan Ahlul-

kitab dan orang-orang musyrik tidak 

meng ingin kan diturunkannya kepada­

mu suatu ke baikan dari Tuhanmu. Akan 

tetapi, se cara khusus Allah mem beri­

kan rahmat­Nya kepada orang yang Dia 

kehendaki. Allah pemilik karunia yang 

besar.

Nasakh dalam Al-Qur’an

106. Ayat yang Kami nasakh (batalkan) atau 

Kami jadikan (manusia) lupa padanya, 

pasti Kami ganti dengan yang lebih 

baik atau yang sebanding dengan­

nya. Apakah engkau tidak mengetahui 

bahwa Allah Mahakuasa atas segala 

sesuatu?

107. Apakah engkau tidak mengetahui 

bahwa Allah memiliki kerajaan langit 

dan bumi? (Ketahuilah bahwa) tidak 

ada bagimu pelindung dan penolong 

selain Allah.

108. Ataukah kamu menghendaki untuk 

me minta Rasulmu (Nabi Muhammad) 

se perti halnya Musa (pernah) diminta 

(Bani Israil) dahulu?34) Siapa yang 

meng ganti iman dengan kekufuran, 

sung guh, dia telah tersesat dari jalan 

yang lurus.

33) Rā‘inā berarti ‘perhatikanlah kami’. Akan tetapi, orang Yahudi memelesetkan ucapannya sehingga menjadi 

ru‘ūnah yang berarti ‘bodoh sekali’ sebagai ejekan kepada Rasulullah. Oleh sebab  itu, Allah Swt. menyuruh para 

sahabat untuk memakai kata unẓurnā sebagai ganti kata rā‘inā sebab  keduanya mempunyai makna yang sama.

34) Bani Israil pernah meminta kepada Nabi Musa a.s. agar dapat melihat Allah Swt. dengan mata kepala mereka, 

dibuatkan berhala untuk disembah, dan lain­lain.

 اولُوْقُوَ  انَعِارَ  اوْلُوْقُتَ  الَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلا  اهَُّيآَٰي -104

مٌيْلِاَ بٌاذَعَ نَيْرِفِكْٰللِوَ  اوْعُمَسْاوَ انَرْظُنْا

 الَوَ  بِتٰكِْلا  لِهْاَ  نْمِ  اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا  ُّدوَيَ  امَ -105

 نْ ِمّ  رٍيْخَ  نْ ِمّ  مْكُيْلَعَ  لَ َّزنَ ُّي  نْاَ  نَيْكِِرشْمُلْا

 ُ ّٰللاوَ  ۗءُۤاشََّي نْمَ هٖتِمَحْرَبِ ُّصتَ ْخيَ ُ ّٰللاوَ  ۗمْكُ ِبّ َّر

 مِيْظِعَلْا لِضْفَلْا وذُ

 آهَنْ ِمّ رٍيْ َخبِ تِأْنَ اهَسِنْنُ وْاَ ةٍيَاٰ نْمِ خْسَنْنَ امَ ۞ -106

رٌيْدِقَ ءٍيْشَ ِلّكُ ىلٰعَ َ

ّٰللا َّناَ مْلَعْتَ مْلَاَ  ۗاهَلِثْمِ وْاَ

  ۗضِرْاَلْاوَ تِوٰمٰ َّسلا كُْلمُ هَٗل َ ّٰللا َّناَ مْلَعْتَ مْلَاَ -107

 رٍيْصِنَ الَ َّو ٍيّلِ َّو نْمِ ِ

ّٰللا نِوْدُ نْ ِمّ مْكُ

َل امَوَ

 لَِٕىسُ امَكَ مْكَُلوْسُرَ اوْلُ ٔـَ سَْت نْاَ نَوْدُيْرِتُ مْاَ -108

 نِامَيْاِلْابِ رَفْكُْلا لِ َّدبَتَ َّي نْمَوَ ۗلُبْقَ نْمِ ىسٰوْمُ

لِيْبِ َّسلا ءَۤاوَسَ َّلضَ دْقَفَ

2. AL-BAQARAH 22 JUZ  1

Sikap Orang Yahudi terhadap Orang 

Mukmin

109. Banyak di antara Ahlulkitab mengingin­

kan agar mereka dapat mengembali kan 

kamu setelah kamu beriman men jadi 

kafir kembali sebab  rasa dengki dalam 

diri mereka setelah kebenaran jelas 

bagi mereka. Maka, maafk an lah (biar-

kan lah) dan berlapang dadalah (ber­

paling lah dari mereka) sehingga Allah 

mem beri kan perintah­Nya. Sesung ­

guh nya Allah Mahakuasa atas segala 

sesuatu.

110. Dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. 

Segala kebaikan yang kamu kerjakan 

untuk dirimu akan kamu dapatkan 

(pahalanya) di sisi Allah. Sesungguhnya 

Allah Maha Melihat apa yang kamu 

kerjakan.

Anggapan Orang Yahudi terhadap Orang 

Nasrani dan Sebaliknya

111. Mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, 

“Tidak akan masuk surga kecuali orang 

Ya hudi atau Nasrani.”35) Itu (hanya) angan­

angan mereka. Katakanlah (Nabi Muham­

mad), “Tunjukkan bukti kebenaran mu 

jika kamu orang­orang yang benar.”

112. Tidak demikian! Orang yang menye rah­

kan diri sepenuhnya ke pada Allah serta 

berbuat ihsan, akan men dapat pahala 

di sisi Tuhannya, tidak ada rasa takut 

yang me nimpa mereka, dan mereka 

pun tidak bersedih.

113. Orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani 

itu tidak menganut sesuatu (agama 

yang benar)” dan orang­orang Nasrani 

(juga) berkata, “Orang­orang Yahudi 

tidak me ng anut sesuatu (agama yang 

benar),” padahal mereka membaca 

Kitab. Demikian pula orang­orang yang 

tidak berilmu (musyrik Arab) berkata 

seperti ucapan mereka itu. Allah akan 

35) Orang Yahudi mengatakan bahwa mereka saja yang akan masuk surga. Orang Nasrani pun meyakini bahwa 

hanya merekalah yang akan masuk surga.

 مْكَُنوْ ُّدرُيَ  وْلَ  بِتٰكِْلا  لِهْاَ  نْ ِمّ  رٌيْثِكَ  َّدوَ -109

 دِنْعِ  نْ ِمّ  ادًسَحَ  ۚارًا َّفكُ مْكُنِامَيْاِ  دِعْبَ  ۢنْ ِمّ

 اوْفُعْافَ  ۚ ُّقحَلْا مُهُلَ نََّيبَتَ امَ دِعْبَ ۢنْ ِمّ مْهِسِفُنْاَ

 ىلٰعَ َ ّٰللا َّناِ  ۗهٖرِمْاَبِ ُ ّٰللا يَ ِتأْيَ ى ّٰتحَ اوْحُفَصْاوَ

 رٌيْدِقَ ءٍيْشَ ِلّكُ

 اوْمُ ِدّقَتُ  امَوَ   ۗةَوكَّٰزلا  اوتُاٰوَ  ةَولٰ َّصلا  اومُيْقِاَوَ -110

 َ ّٰللا َّناِ  ۗ ِ ّٰللا دَنْعِ هُوْدُ ِجتَ رٍيْخَ نْ ِمّ مْكُسِفُنْاَلِ

رٌيْصِبَ نَوْلُمَعْتَ امَبِ

 وْاَ ادًوْهُ نَاكَ نْمَ ا َّلاِ ةَ َّنجَلْا لَخُدَّْي نْلَ اوْلُاقَوَ -

 مْكَُناهَرْبُ  اوُْتاهَ  لْقُ   ۗمْهُ ُّينِامَاَ  كَْلتِ   ۗىرٰصٰنَ

نَيْقِدِصٰ مْتُنْكُ نْاِ

 ٓهَٗلفَ  نٌسِحْمُ  وَهُوَ  ِ ّٰ ِلل  هٗهَجْوَ  مَلَسْاَ  نْمَ  ىلٰبَ -112

 مْهُ  الَوَ  مْهِيْلَعَ  فٌوْخَ  الَوَ  ۖهٖ ِبّرَ  دَنْعِ  هٗرُجْاَ

ࣖ نَوْنُزَْحيَ

 ۖءٍيْشَ  ىلٰعَ  ىرٰصٰ َّنلا  تِسَيْلَ  دُوْهُيَلْا  تِلَاقَوَ -113

 ۙءٍيْشَ  ىلٰعَ  دُوْهُيَلْا  تِسَيْلَ  ىرٰصٰ َّنلا  تِلَاقَ َّو

 الَ  نَْيذَِّلا  لَاقَ  كَلِذٰكَ ۗبَتٰكِْلا  نَوْلُتْيَ  مْهُ َّو

 مَوْيَ مْهُنَيْبَ مُكُ ْحيَ ُ ّٰللافَ  ۚمْهِلِوْقَ لَثْمِ نَوْمُلَعْيَ

JUZ 1 23 2. AL-BAQARAH

memberi putusan di antara mereka 

pada hari Kiamat tentang apa (agama) 

yang mereka per selisihkan.

Tindakan Menghalangi Orang yang 

Beribadah

114. Siapakah yang lebih zalim daripada 

orang yang melarang masjid­masjid 

Allah di guna kan sebagai tempat ber­

zikir di dalam nya dan berusaha me­

roboh kan nya? Mereka itu tidak pantas 

me masuki nya, kecuali dengan rasa 

takut (kepada Allah). Mereka men­

dapat kehinaan di dunia dan men dapat 

azab yang berat di akhirat.

115. Hanya milik Allah timur dan barat. 

Ke mana pun kamu menghadap, di 

sanalah wajah Allah.36) Sesungguh nya 

Allah Ma ha luas lagi Maha Mengetahui.

Keesaan Allah dan Pengingkaran Orang 

Kafir terhadap Kenabian Nabi Muhammad 

116. Mereka berkata, “Allah mengangkat 

anak.” Mahasuci Allah, bahkan milik­

Nyalah apa yang di langit dan di bumi. 

Semua tunduk kepada­Nya.

117. (Allah) pencipta langit dan bumi. 

Apabila Dia hendak menetapkan se­

suatu, Dia hanya berkata kepadanya, 

“Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.

118. Orang-orang yang tidak mengetahui ber-

kata, “Mengapa Allah tidak ber bicara 

dengan kita atau datang tanda­tanda 

(kekuasaan­Nya) kepada kita?” Demikian 

pula orang­orang yang se belum mereka 

telah berkata seperti ucapan mereka 

itu. Hati mereka serupa. Sungguh, telah 

Kami jelaskan tanda­tanda (kekuasaan 

Kami) kepada kaum yang yakin.

36) Wajah Allah (wajhullāh) bisa berarti ‘Zat Allah Swt’. atau ‘rida Allah Swt.’, sedangkan yang dimaksud di sini 

adalah arah kiblat yang diridai oleh Allah Swt. saat seseorang tidak bisa menentukan arah kiblat sebab  alasan 

tertentu. Maksud ini tergambar dalam sebab nuzul yang dituturkan oleh ‘Amir bin Rabi‘ah r.a. Dia berkata, “Kami 

menemani Rasulullah saw. dalam sebuah perjalanan. Tiba-tiba langit tertutup mendung sehingga kami kesulitan 

menentukan arah kiblat. Kami pun salat dan memberi tanda (pada arah salat kami). Ketika matahari muncul, 

kami sadar telah salat tanpa menghadap ke arah kiblat. Kami laporkan hal ini kepada Rasulullah, lalu turunlah 

ayat ini.” (Riwayat Ibnu Majah, al­Baihaqi dan at­Tirmizi).

 نَوْفُلِتَ ْخيَ هِيْفِ اوْنُاكَ امَيْفِ ةِمَيٰقِلْا

 رَكَذُّْي  نْاَ  ِ ّٰللا دَجِسٰمَ  عَنَ َّم نْ َِّم مُلَظْاَ  نْمَوَ -114

 نَاكَ امَ كَِٕىٰۤ لواُ ۗاهَبِارَخَ يْفِ ىعٰسَوَ هٗمُسْا اهَيْفِ

 ايَْن ُّدلا ىفِ مْهُلَ ەۗ نَيْفِِٕىۤاخَ ا َّلاِ آهَوْلُخُدَّْي نْاَ مْهُلَ

مٌيْظِعَ بٌاذَعَ ةِرَخِاٰلْا ىفِ مْهُلَ َّو يٌزْخِ

 َّمثَفَ اوْ ُّلوَتُ  امَنَيْاَفَ   بُرِغْمَلْاوَ قُرِشْمَلْا ِ ّٰ ِللوَ -115

 مٌيْلِعَ عٌسِاوَ َ ّٰللا َّناِ  ۗ ِ ّٰللا هُجْوَ

 ىفِ امَ هَّٗل لْبَ  ۗهٗنَحٰبْسُ ۙادًَلوَ ُ ّٰللا ذَ َخ َّتا اولُاقَوَ -116

 نَوْتُنِقٰ هَّٗل ٌّلكُ  ۗضِرْاَلْاوَ تِوٰمٰ َّسلا

 ارًمْاَ  ى ٰٓضقَ  اذَاِوَ  ۗضِرْاَلْاوَ  تِوٰمٰ َّسلا  عُيْدِبَ -117

نُوْكُيَفَ نْكُ هَٗل لُوْقُيَ امََّناِفَ

 وْاَ ُ ّٰللا انَمُ ِلّكَيُ الَوْلَ نَوْمُلَعْيَ الَ نَْيذِ

َّلا لَاقَوَ -118

 لَثْ ِمّ مْهِلِبْقَ نْمِ نَْيذِ

َّلا لَاقَ كَلِذٰكَ  ۗ ةٌيَاٰ آنَيْتِأْتَ

 تِيٰاٰلْا  ا َّنَّيبَ  دْقَ   ۗمْهُبُوْلُقُ  تْهَبَاشََت   ۗمْهِلِوْقَ

نَوْنُقِوْ ُّي مٍوْقَلِ

2. AL-BAQARAH 24 JUZ  1

119. Sesungguhnya Kami telah mengutus­

mu (Nabi Muhammad) dengan hak 

sebagai pembawa berita gembira dan 

pemberi per ingatan. Engkau tidak 

akan dimintai (per tanggung jawaban) 

tentang penghu ni­penghuni neraka.

120. Orang­orang Yahudi dan Nasrani tidak 

akan pernah rela kepadamu (Nabi 

Muham mad) sehingga engkau me ng­

ikuti agama mereka. Katakan lah, “Se-

sung guh nya petunjuk Allah itu lah pe­

tunjuk (yang sebenarnya).” Sungguh, jika 

engkau me ngikuti hawa nafsu mereka 

setelah ilmu (kebenaran) sampai ke ­

pada mu, tidak ada bagimu pe lindung 

dan penolong dari (azab) Allah.

Seruan Allah kepada Bani Israil yang  

Benar-Benar Beriman

121. Orang­orang yang telah Kami beri kitab 

suci, mereka membacanya sebagaimana 

mestinya, itulah orang-orang yang ber-

iman padanya. Siapa yang ingkar pa­

danya, merekalah orang­orang yang 

rugi.

122. Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat­Ku 

yang telah Aku anugerahkan kepada­

mu dan sesungguhnya Aku telah me­

lebihkan kamu daripada semua umat di 

alam ini (pada masa itu).

123. Takutlah kamu pada hari (ketika) tidak 

se orang pun dapat menggantikan 

(mem bela) orang lain sedikit pun, tebus­

an nya tidak diterima, syafaat tidak ber-

guna baginya, dan mereka tidak akan 

ditolong.

Nabi Ibrahim sebagai Imam, Salat di Maqam 

Ibrahim, dan Kesucian Kota Makkah

124. (Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhan nya 

dengan beberapa kalimat, lalu dia me­

lak sanakannya dengan sempurna. Dia 

(Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku 

menjadikan engkau sebagai pemimpin 

bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) 

 لُ ٔـَ سُْت الَ َّو ۙارًيْذِنَ َّو ارًيْشِبَ ِقّحَلْابِ كَنٰلْسَرْاَ آَّناِ -119

مِيْحِجَلْا بِحٰصْاَ نْعَ

 ى ّٰتحَ ىرٰصٰ َّنلا الَوَ دُوْهُيَلْا كَنْعَ ىضٰرْتَ نْلَوَ -120

  ۗىدٰهُلْا وَهُ ِ ّٰللا ىدَهُ َّناِ لْقُ  ۗمْهُتَ َّلمِ عَبِ َّتتَ

 نَمِ كَءَۤاجَ يْذَِّلا دَعْبَ مْهُءَۤاوَهْاَ تَعْبََّتا نِِٕىَلوَ

رٍيْصِنَ الَ َّو ٍيّلِ َّو نْمِ ِ

ّٰللا نَمِ كََل امَ  ۙمِلْعِلْا

 ۗهٖتِوَالَتِ  َّقحَ  هٗنَوْلُتْيَ  بَتٰكِْلا  مُهُنٰيْتَاٰ  نَْيذَِّلاَ -121

 كَِٕىٰۤ لواُفَ  هٖبِ  رْفُكَّْي  نْمَوَ   ۗهٖبِ  نَوْنُمِؤْيُ  كَ ِٕىٰۤ لواُ

ࣖ نَوْرُسِ ٰخلْا مُهُ

 تُمْعَنْاَ  ٓيْتِ

َّلا  يَتِمَعْنِ  اوْرُكُْذا  لَيْءِۤارَسْاِ  ٓيْنِبَيٰ -122

 نَيْمِلَعٰلْا ىلَعَ مْكُتُلْ َّضفَ يْ ِّناَوَ مْكُيْلَعَ

 ا ٔـً يْشَ سٍفَّْن نْعَ سٌفْنَ يْزِْجتَ ا َّل امًوْيَ اوْقَُّتاوَ -123

 الَ َّو ةٌعَافَشَ اهَعُفَنْتَ الَ َّو لٌدْعَ اهَنْمِ لُبَقْيُ الَ َّو

 نَوْرُصَنْيُ مْهُ

 لَاقَ  ۗ َّنهُ َّمتَاَفَ تٍمٰلِكَبِ هٗ ُّبرَ مَهٖرٰبْاِ ىٰٓ لتَبْا ذِاِوَ ۞ -124

  ۗيْتِ َّي ِرّذُ نْمِوَ لَاقَ  ۗامًامَاِ سِا َّنللِ كَ

ُلعِاجَ يْ ِّناِ

نَيْمِلِ ّٰظلا ىدِهْعَ لُانََي الَ لَاقَ

JUZ 1 25 2. AL-BAQARAH

berkata, “(Aku mohon juga) dari sebagian 

keturunanku.” Allah berfirman, “(Doamu 

Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku tidak ber-

laku bagi orang­orang zalim.”

125. (Ingatlah) ketika Kami menjadikan 

rumah itu (Ka‘bah) tempat berkumpul 

dan tempat yang aman bagi manusia. 

(Ingatlah ketika Aku katakan,) “Jadikan-

lah sebagian Maqam Ibrahim37) sebagai 

tempat salat.” (Ingatlah ketika) Kami 

wasiatkan kepada Ibrahim dan Ismail, 

“Bersihkanlah rumah­Ku untuk orang­

orang yang tawaf, yang iktikaf, serta 

yang rukuk dan sujud (salat)!”

126. (Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya 

Tuhan ku, jadikanlah (negeri Makkah) 

ini negeri yang aman dan berilah rezeki 

berupa buah­buahan (hasil tanaman, 

tumbuhan yang bisa dimakan) kepada 

penduduk nya, yaitu orang yang ber­

iman di antara mereka kepada Allah dan 

hari Akhir.” Dia (Allah) berfirman, “Siapa 

yang kufur akan Aku beri kesenangan 

sementara, kemudian akan Aku paksa 

dia ke dalam azab neraka. Itulah seburuk­

buruk tempat kembali.”

Pembangunan Ka‘bah dan Doa Nabi 

Ibrahim agar Allah Mengutus Nabi 

Muhammad 

127. (Ingatlah) ketika Ibrahim meninggi kan 

fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya 

berdoa), “Ya Tuhan kami, terima lah 

(amal) dari kami. Sesungguh nya Engkau ­

lah Yang Maha Mendengar lagi Maha 

Mengetahui.

128. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua 

orang yang berserah diri kepada­Mu, 

(jadi kanlah) dari keturunan kami umat 

yang berserah diri kepada­Mu, tunjukkan­

lah kepada kami cara­cara melaku kan 

manasik (rangkaian ibadah) haji, dan 

37) Maqam Ibrahim adalah tempat beliau berdiri saat membangun Ka‘bah. Namun, ada juga yang memahaminya 

sebagai Masjidilharam secara umum, sebagaimana juga ada yang memahaminya sebagai tempat beliau pernah 

salat. 

 ۗانًمْاَوَ  سِا َّنلِّل  ةًبَاثَمَ  تَيْبَلْا  انَلْعَجَ  ذْاِوَ -125

 ىٰٓ لاِ آنَدْهِعَوَ ۗىًّلصَمُ مَهٖرٰبْاِ مِاقَ َّم نْمِ اوْذُ ِخ َّتاوَ

 نَيْفِِٕىۤا َّطللِ يَتِيْبَ ارَ ِهّطَ نْاَ لَيْعِمٰسْاِوَ مَهٖرٰبْاِ

 دِوْجُ ُّسلا عِ َّكُّرلاوَ نَيْفِكِعٰلْاوَ

 انًمِاٰ  ادًَلبَ  اذَهٰ  لْعَجْا ِبّرَ  مُهٖرٰبْاِ  لَاقَ  ذْاِوَ -126

 مْهُنْمِ  نَمَاٰ  نْمَ  تِرٰمََّثلا  نَمِ  هَٗلهْاَ  قْزُرْا َّو

 هٗعُ ِتّمَاُفَ  رَفَكَ نْمَوَ لَاقَ  ۗرِخِاٰلْا مِوْيَلْاوَ ِ ّٰللابِ

 سَئْبِوَ   ۗرِا َّنلا  بِاذَعَ  ىٰلاِ  ٓهٗ ُّرطَضْاَ  َّمثُ  الًيْلِقَ

 رُيْصِمَلْا

 ۗلُيْعِمٰسْاِوَ تِيْبَلْا نَمِ دَعِاوَقَلْا مُهٖرٰبْاِ عُفَرْيَ ذْاِوَ -127

 مُيْلِعَلْا عُيْمِ َّسلا تَنْاَ كََّناِ  ۗا َّنمِ لْ َّبقَتَ انََّبرَ

 ةً َّماُ آنَتِ َّي ِرّذُ نْمِوَ كَ

َل نِيْمَلِسْمُ انَلْعَجْاوَ انََّبرَ -128

 كََّناِ  ۚانَيْلَعَ بْتُوَ انَكَسِانَمَ انَرِاَوَ ۖكََّل ةًمَلِسْ ُّم

 مُيْحِ َّرلا بُا َّوَّتلا تَنْاَ

2. AL-BAQARAH 26 JUZ  1

terima lah tobat kami. Sesungguhnya 

Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat 

lagi Maha Penyayang.

129. Ya Tuhan kami, utuslah di antara mereka 

seorang rasul dari kalangan mereka, 

yang membacakan kepada mereka ayat­

ayat­Mu, mengajarkan kitab suci dan 

hikmah (sunah)38) kepada mereka, dan 

menyuci kan mereka. Sesungguhnya 

Eng kau lah Yang Mahaperkasa lagi Ma­

ha bi jaksana.”

Agama Nabi Ibrahim dan Wasiatnya 

kepada Para Putranya

130. Siapa yang membenci agama Ibrahim 

selain orang yang memperbodoh diri­

nya sendiri? Kami benar­benar telah 

memilih nya (Ibrahim) di dunia ini dan 

sesungguhnya di akhirat dia termasuk 

orang­orang saleh.

131. (Ingatlah) ketika Tuhan berfirman ke-

pada nya (Ibrahim), “Berserahdiri lah!” 

Dia men jawab, “Aku berserah diri 

kepada Tuhan seluruh alam.”

132. Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu ke­

pada anak­anaknya dan demikian pula 

Ya‘qub, “Wahai anak­anakku, sesung­

guhnya Allah telah memilih agama ini 

untukmu. Janganlah kamu mati kecuali 

dalam keadaan muslim.”

133. Apakah kamu (hadir) menjadi saksi 

men jelang kematian Ya‘qub ketika dia 

ber kata kepada anak­anaknya, “Apa 

yang kamu sembah sepeninggalku?” 

Mereka menjawab, “Kami akan me­

nyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek 

moyangmu: Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, 

(yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan 

(hanya) kepada­Nya kami berserah 

diri.”

38) Di antara arti hikmah adalah ‘sunah’, ‘pemahaman yang mendalam atas ajaran agama, kebenaran’, 

‘pembicaraan yang akurat’, ‘rasa takut kepada Allah Swt.’, ‘kenabian’, ‘risalah’, ‘akal’, dan ‘keserasian antara 

pengetahuan dan pengamalan’.

 مْهِيْلَعَ اوْلُتْيَ مْهُنْ ِمّ الًوْسُرَ مْهِيْفِ ثْعَبْاوَ انََّبرَ -129

  ۗمْهِيْ ِكَّزيُوَ ةَمَكْ ِحلْاوَ بَتٰكِ

ْلا مُهُمُ ِلّعَيُوَ كَتِيٰاٰ

ࣖ مُيْكَِحلْا زُْيزِعَلْا تَنْاَ كََّناِ

 ۗهٗسَفْنَ هَفِسَ نْمَ ا َّلاِ مَهٖرٰبْاِ ةَِّل ِمّ نْعَ بُغَرَّْي نْمَوَ -130

 ةِرَخِاٰلْا  ىفِ  هَّٗناِوَ  ۚايَْن ُّدلا  ىفِ  هُنٰيْفَطَصْا  دِقَلَوَ

نَيْحِلِ ّٰصلا نَمِلَ

 ِبّرَلِ  تُمْلَسْاَ  لَاقَ   ۙمْلِسْاَ  ٓهٗ ُّبرَ  هٗ

َل  لَاقَ  ذْاِ -131

نَيْمِلَعٰلْا

 َّناِ  َّينِبَيٰ  ۗبُوْقُعْيَوَ  هِيْنِبَ  مُهٖرٰبْاِ  آهَبِ  ى ّٰصوَوَ -132

 مْتُنْاَوَ ا َّلاِ َّنتُوْمُتَ الَفَ نَْي ِدّلا مُكُ

َل ىفٰطَصْا َ ّٰللا

 ۗنَوْمُلِسْ ُّم

 ۙتُوْمَلْا بَوْقُعْيَ رَضَحَ ذْاِ ءَۤادَهَشُ مْتُنْكُ مْاَ -133

 اوْلُاقَ  ۗيْدِعْبَ  ۢنْمِ  نَوْدُبُعْتَ  امَ  هِيْنِبَلِ  لَاقَ  ذْاِ

 لَيْعِمٰسْاِوَ  مَهٖرٰبْاِ  كَِٕىۤابَاٰ  هَٰلاِوَ  كَهَلٰاِ  دُبُعْنَ

 نَوْمُلِسْمُ هَٗل نُ ْحنَوَ ۚادًحِا َّو اهًلٰاِ قَحٰسْاِوَ

JUZ 1 27 2. AL-BAQARAH

134. Itulah umat yang telah lalu. Baginya 

apa yang telah mereka usahakan dan 

bagimu apa yang telah kamu usaha­

kan. Kamu tidak akan diminta per-

tanggungjawaban tentang apa yang 

telah mereka kerjakan.

Sikap Tidak Membeda-bedakan Para Nabi

135. Mereka berkata, “Jadilah kamu (pe­

nganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya 

kamu men dapat petunjuk.” Kata kan ­

lah, “(Tidak.) Akan tetapi, (kami me­

ngikuti) agama Ibrahim yang lurus 

dan dia tidak termasuk orang-orang 

musyrik.”

136. Katakanlah (wahai orang­orang yang 

beriman), “Kami beriman kepada Allah, 

pada apa yang diturunkan kepada 

kami, pada apa yang diturunkan ke­

pada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan 

keturunannya, pada apa yang diberikan 

kepada Musa dan Isa, serta pada apa 

yang diberikan kepada nabi­nabi dari 

Tuhan mereka. Kami tidak membeda-

bedakan seorang pun di antara mereka 

dan (hanya) kepada­Nya kami berserah 

diri.”

137. Jika mereka telah mengimani apa 

yang kamu imani, sungguh mereka 

telah men dapat petunjuk. Akan tetapi, 

jika mereka ber paling, sesungguh nya 

mereka berada dalam per musuhan 

(denganmu). Maka, Allah akan men­

cukup kanmu (de ngan pelindungan­

Nya) dari (kejahat an) mereka. Dia Maha 

Mendengar lagi Maha Menge tahui.

138. (Peliharalah) sibgah Allah.39) Siapa yang 

lebih baik sibgahnya daripada Allah? 

Hanya kepada­Nya kami menyembah.

39) Sibgah Allah berarti ‘celupan Allah Swt.’. Maksudnya adalah iman kepada Allah Swt. yang tidak disertai dengan 

kemusyrikan. Istilah itu digunakan sebab  iman menyatu dalam hati seperti menyatunya warna pada bahan yang 

dicelupkan dan pengaruh celupan itu tampak pada pakaian sebagaimana pengaruh iman tampak pada diri seorang 

mukmin.

 ا َّم مْكَُلوَ تْبَسَكَ امَ اهَلَ  ۚتْلَخَ دْقَ ةٌ َّماُ كَْلتِ -134

نَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَ اَّمعَ نَوْلُ ٔـَ سُْت الَوَ  ۚمْتُبْسَكَ

 لْقُ  ۗاوْدُتَهْتَ ىرٰصٰنَ وْاَ ادًوْهُ اوْنُوْكُ اوْلُاقَوَ -135

 نَيْكِِرشْمُلْا نَمِ نَاكَ امَوَ ۗافًيْنِحَ مَهٖرٰبْاِ ةََّلمِ لْبَ

 لَزِنْاُ  آمَوَ  انَيْلَاِ  لَزِنْاُ  آمَوَ  ِ ّٰللابِ  اَّنمَاٰ  آوْلُوْقُ -136

 بَوْقُعْيَوَ  قَحٰسْاِوَ  لَيْعِمٰسْاِوَ  مَهٖرٰبْاِ  ىٰٓ لاِ

 آمَوَ  ىسٰيْعِوَ  ىسٰوْمُ  يَ ِتوْاُ  آمَوَ  طِابَسْاَلْاوَ

 دٍحَاَ نَيْبَ قُ ِرّفَنُ الَ  ۚمْهِ ِبّ َّر نْمِ نَوْ ُّيبِ

َّنلا يَ ِتوْاُ

 نَوْمُلِسْمُ هَٗل نُ ْحنَوَ ۖمْهُنْ ِمّ

 ۚاوْدَتَهْا  دِقَفَ  هٖبِ  مْتُنْمَاٰ  آمَ  لِثْمِبِ  اوْنُمَاٰ  نْاِفَ -137

 مُهُكَيْفِكْيَسَفَ ۚقٍاقَشِ يْفِ مْهُ امََّناِفَ اوْ َّلوَتَ نْاِوَ

  ۗمُيْلِعَلْا عُيْمِ َّسلا وَهُوَ ۚ ُ ّٰللا

  ۖةًغَبْصِ  ِ ّٰللا  نَمِ  نُسَحْاَ  نْمَوَ   ۚ ِ ّٰللا  ةَغَبْصِ-138

 نَوْدُبِعٰ هَٗل نُ ْحنَ َّو

2. AL-BAQARAH 28 JUZ  2

Penyaksian Allah yang Disembunyikan

139. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah 

kamu (Yahudi dan Nasrani) hendak 

ber debat dengan kami ten tang Allah? 

Padahal, Dia adalah Tuhan kami dan 

Tuhan kamu. Bagi kami amalan kami, bagi 

kamu amalan kamu. Hanya kepada­Nya 

kami dengan tulus mengabdikan diri.

140. Apakah kamu juga berkata bahwa 

Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub, dan ke­

turunan nya adalah penganut Yahudi 

atau Nasrani? Katakanlah, “Apakah ka­

mu yang lebih me ngetahui ataukah 

Allah? Siapakah yang lebih zalim dari­

pada orang yang me nyem bu nyi kan ke­

sak sian dari Allah yang ada padanya?” 

Allah sama sekali tidak lengah dari apa 

yang kamu kerjakan.

141. Itulah umat yang telah lalu. Baginya 

apa yang telah mereka usahakan dan 

bagi mu apa yang telah kamu usahakan. 

Kamu tidak akan diminta pertanggung-

jawaban tentang apa yang telah mere ka 

kerjakan.

JUZ 2

Perubahan Arah Kiblat dan Kedudukan 

Umat Islam sebagai Umat Terbaik

142. Orang­orang yang kurang akal di antara 

manusia akan berkata, “Apakah yang 

me maling kan mereka (kaum muslim) 

dari kiblat yang dahulu mereka (ber­

kiblat) kepadanya?” Katakanlah (Nabi 

Muhammad), “Milik Allah lah timur dan 

barat. Dia memberi petunjuk kepada 

siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang 

lurus (ber dasar kan kesiapannya untuk 

menerima petunjuk).”

143. Demikian pula Kami telah menjadikan 

kamu (umat Islam) umat pertengahan40) 

40) Umat pertengahan berarti umat pilihan, terbaik, adil, dan seimbang, baik dalam  keyakinan, pikiran, sikap, 

maupun perilaku.

 آنَلَوَ ۚمْكُ ُّبرَوَ انَُّبرَ وَهُوَ ِ ّٰللا ىفِ انََنوْ ُّجۤا َحتُاَ لْقُ -139

 ۙنَوْصُلِ ْخمُ هَٗل نُ ْحنَوَ ۚمْكُُلامَعْاَ مْكَُلوَ انَلُامَعْاَ

 قَحٰسْاِوَ  لَيْعِمٰسْاِوَ  مَهٖرٰبْاِ  َّناِ  نَوْلُوْقُتَ  مْاَ -140

 ۗىرٰصٰنَ وْاَ ادًوْهُ اوْنُاكَ طَابَسْاَلْاوَ بَوْقُعْيَوَ

 مَتَكَ نْ َِّم مُلَظْاَ نْمَوَ  ۗ ُ ّٰللا مِاَ مُلَعْاَ مْتُنْاَءَ لْقُ

 اَّمعَ لٍفِاغَبِ ُ ّٰللا امَوَ  ۗ ِ ّٰللا نَمِ هٗدَنْعِ ةًدَاهَشَ

 نَوْلُمَعْتَ

 ا َّم مْكَُلوَ تْبَسَكَ امَ اهَلَ  ۚتْلَخَ دْقَ ةٌ َّماُ كَْلتِ -141

۔   ࣖ نَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَ اَّمعَ نَوْلُ ٔـَ سُْت الَوَ  ۚمْتُبْسَكَ

 نْعَ مْهُى ّٰلوَ امَ سِاَّنلا نَمِ ءُۤاهَفَ ُّسلا لُوْقُيَسَ ۞ -142

 قُرِشْمَلْا ِ ّٰ ِلّل لْقُ  ۗاهَيْلَعَ اوْنُاكَ يْتِ َّلا مُهِتِلَبْقِ

 طٍارَصِ  ىٰلاِ  ءُۤاشََّي  نْمَ  يْدِهْيَ  ۗبُرِغْمَلْاوَ

 مٍيْقِتَسْ ُّم

 ءَۤادَهَشُ اوْنُوْكُتَ ِلّ اطًسَ َّو ةً َّماُ مْكُنٰلْعَجَ كَلِذٰكََو -143

JUZ  2 29 2. AL-BAQARAH

agar kamu menjadi saksi atas (per­

buat an) manusia dan agar Rasul 

(Nabi Muhammad) menjadi saksi 

atas (per buatan) kamu. Kami tidak 

menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang 

(dahulu) kamu berkiblat kepadanya, 

kecuali agar Kami mengetahui (dalam 

kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul 

dan siapa yang berbalik ke belakang. 

Sesung guhnya (pemindahan kiblat) 

itu sangat berat, kecuali bagi orang 

yang telah di beri petunjuk oleh Allah. 

Allah tidak akan menyia-nyiakan iman-

mu. Sesungguhnya Allah benar­benar 

Maha Pengasih lagi Maha Penya yang 

ke pada manusia.

144. Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi 

Muhammad) sering menengadah ke 

langit. Maka, pasti akan Kami paling­

kan engkau ke kiblat yang engkau 

sukai. Lalu, hadap kanlah wajahmu ke 

arah Masjidil haram. Di mana pun kamu 

sekalian berada, hadapkanlah wajah­

mu ke arah itu. Sesungguhnya orang­

orang yang diberi kitab41) benar­benar 

mengetahui bahwa (pemindahan kiblat 

ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran 

dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah 

terhadap apa yang mereka kerjakan.

Orang Yahudi Membangkang dan 

Menyembunyikan Kebenaran tentang 

Kenabian Nabi Muhammad 

145. Sungguh, jika engkau (Nabi Muham mad) 

mendatangkan ayat­ayat (keterang­

an) ke pada orang­orang yang diberi 

kitab itu, mereka tidak akan mengikuti 

kiblat mu. Engkau pun tidak akan me-

ngikuti kiblat mereka. Sebagian mereka 

(pun) tidak akan mengikuti kiblat se-

bagian yang lain. Sungguh, jika engkau 

mengikuti keinginan mereka setelah 

sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau 

termasuk orang­orang zalim.

41) Orang-orang yang diberi kitab adalah kaum Yahudi dengan kitab Tauratnya dan Kaum Nasrani dengan kitab 

Injilnya (lihat surah al-Baqarah/2: 105).

  ۗادًيْهِشَ مْكُيْلَعَ لُوْسُ َّرلا نَوْكُيَوَ سِاَّنلا ىلَعَ

 مَلَعْنَلِ ا َّلاِ ٓاهَيْلَعَ تَنْكُ يْتِ َّلا ةََلبْقِلْا انَلْعَجَ امَوَ

 نْاِوَ  ۗهِيْبَقِعَ ىلٰعَ بُلِقَنْ َّي نْ َِّم لَوْسُ َّرلا عُبِ َّت َّي نْمَ

 امَوَ ۗ ُ ّٰللا ىدَهَ نَْيذَِّلا ىلَعَ ا َّلاِ ةًرَيْبِكََل تْنَاكَ

 سِاَّنلابِ  َ ّٰللا  َّناِ   ۗمْكَُنامَيْاِ  عَيْضِيُلِ  ُ ّٰللا  نَاكَ

  مٌيْحِ َّر فٌوْءُرَلَ

 كَ َّنيَ ِلّوَنُلَفَ ۚءِۤامَ َّسلا ىفِ كَهِجْوَ بَ ُّلقَتَ ىرٰنَ دْقَ -144

 دِجِسْمَلْا رَطْشَ كَهَجْوَ ِلّوَفَ  ۖاهَىضٰرْتَ ةً

َلبْقِ

 مْكُهَوْجُوُ  اوْ ُّلوَفَ  مْتُنْكُ امَ  ثُيْحَوَ   ۗمِارََحلْا

 نَوْمُلَعْيَلَ بَتٰكِْلا اوتُوْاُ نَْيذَِّلا َّناِوَ  ۗهٗرَطْشَ

 اَّمعَ  لٍفِاغَبِ  ُ ّٰللا  امَوَ   ۗمْهِ ِبّ َّر  نْمِ  ُّقحَلْا  هَُّناَ

نَوْلُمَعْيَ

 ةٍيَاٰ  ِلّكُبِ  بَتٰكِ

ْلا  اوتُوْاُ  نَْيذَِّلا  تَيْتَاَ  نِْٕىَلوَ -145

  ۚمْهُتَلَبْقِ  عٍبِاتَِب  تَنْاَ  آمَوَ   ۚكَتَلَبْقِ  اوْعُبِتَ  ا َّم

 تَعْبََّتا نِِٕىَلوَ  ۗضٍعْبَ ةََلبْقِ  عٍبِاتَِب  مْهُضُعْبَ  امَوَ

 كََّناِ  ۙمِلْعِلْا نَمِ كَءَۤاجَامَ دِعْبَ ۢنْ ّمِ مْهُءَۤاوَهْاَ

  ۘنَيْمِلِ ّٰظلا نَمِ َّل اذًاِ

2. AL-BAQARAH 30 JUZ  2

146. Orang­orang yang telah Kami anugerahi 

Kitab (Taurat dan Injil) me ngenal nya 

(Nabi Muhammad)42) seperti mereka 

me ngenal anak­anak mereka sendiri. 

Se sung guh nya sekelompok dari mereka 

pasti me nyem bunyi kan kebenaran, se-

dangkan mereka mengetahui(­nya).

147. Kebenaran itu dari Tuhanmu. Maka, 

jangan lah sekali­kali engkau (Nabi 

Muham mad) termasuk orang­orang 

yang ragu.

Setiap Umat Punya Kiblat

148. Bagi setiap umat ada kiblat yang dia 

meng hadap ke arahnya. Maka, ber­

lomba­lombalah kamu dalam ber bagai 

kebajikan. Di mana saja kamu berada, 

pasti Allah akan mengumpulkan kamu 

semua nya. Sesung guhnya Allah Maha­

kuasa atas segala sesuatu.

149. Dari mana pun engkau (Nabi Muham­

mad) keluar, hadapkanlah wajahmu 

ke arah Masjidil haram. Sesungguhnya 

(hal) itu benar­benar ketentuan yang 

hak (pasti, yang tidak diragukan lagi) 

dari Tuhanmu. Allah tidak lengah ter-

hadap apa yang kamu kerjakan.

150. Dari mana pun engkau (Nabi Muham­

mad) keluar, maka hadapkanlah wa jah­

mu ke arah Masjidilharam. Di mana saja 

kamu berada, maka hadapkanlah wajah­

mu ke arahnya agar tidak ada alasan 

bagi manusia (untuk menentangmu), 

kecuali orang­orang yang zalim di antara 

mereka. Maka, janganlah kamu takut 

kepada mereka, tetapi takutlah kepada­

Ku agar Aku sempurnakan nikmat­Ku 

kepadamu dan agar kamu mendapat 

petunjuk.

42) Orang­orang Yahudi dan Nasrani sangat mengenal kenabian dan sifat­sifat Nabi Muhammad saw. sebab  telah 

disebutkan secara gamblang dalam Taurat dan Injil.

 نَوْفُرِعْيَ امَكَ هٗنَوْفُرِعْيَ بَتٰكِْلا مُهُنٰيْتَاٰ نَْيذَِّلاَ -146

 َّقحَلْا نَوْمُتُكْيَلَ مْهُنْ ّمِ اقًيْرِفَ َّناِوَ  ۗمْهُءَۤانَْباَ

نَوْمُلَعْيَ مْهُوَ

ࣖ نَيْرِتَمْمُلْا نَمِ َّننَوْكُتَ الَفَ كَ ِبّ َّر نْمِ ُّقحَلْاَ -147

 ۗتِرٰيْ َخلْا اوقُبِتَسْافَ اهَيْ ِلّوَمُ وَهُ ةٌهَجْ ِوّ ٍلّكُلِوَ -148

 َ ّٰللا َّناِ  ۗاعًيْمِجَ ُ ّٰللا مُكُبِ تِأْيَ اوْنُوْكُتَ امَ نَيْاَ

 رٌيْدِقَ ءٍيْشَ ِلّكُ ىلٰعَ

 رَطْشَ  كَهَجْوَ  ِلّوَفَ  تَجْرَخَ  ثُيْحَ  نْمِوَ -149

 امَوَ  ۗكَ ِبّ َّر نْمِ ُّقحَلْ

َل هَّٗناِوَ  ۗمِارََحلْا دِجِسْمَلْا

نَوْلُمَعْتَ ا َّمعَ لٍفِاغَبِ ُ ّٰللا

 رَطْشَ  كَهَجْوَ  ِلّوَفَ  تَجْرَخَ  ثُيْحَ  نْمِوَ -150

 اوْ ُّلوَفَ  مْتُنْكُ امَ  ثُيْحَوَ   ۗمِارََحلْا  دِجِسْمَلْا

 مْكُيْلَعَ سِا َّنللِ نَوْكُيَ ا َّلئَلِ  ۙهٗرَطْشَ مْكُهَوْجُوُ

 مْهُوْشَ ْختَ  الَفَ  مْهُنْمِ  اوْمُلَظَ  نَْيذَِّلا  ا َّلاِ  ةٌ َّجحُ

 مْكَُّلعَلَوَ  مْكُيْلَعَ  يْتِمَعْنِ  َّمتِاُلِوَ  يْ ِنوْشَخْاوَ

ۙنَوْدُتَهْتَ

JUZ  2 31 2. AL-BAQARAH

Nabi Muhammad sebagai Anugerah 

Besar

151. Sebagaimana (Kami telah menyem­

purna kan nikmat kepadamu), Kami pun 

mengutus kepadamu seorang Rasul 

(Nabi Muhammad) dari (kalangan) kamu 

yang membacakan kepadamu ayat­ayat 

Kami, menyuci kan kamu, dan meng­

ajarkan kepadamu Kitab (Al­Qur’an) dan 

hikmah (sunah), serta mengajar kan apa 

yang belum kamu ketahui.

152. Maka, ingatlah kepada­Ku, Aku pun 

akan ingat kepadamu. Bersyukurlah 

kepada­Ku dan janganlah kamu ingkar 

kepada­Ku.

Keutamaan Salat dan Sabar serta Cobaan 

Allah bagi Orang Mukmin

153. Wahai orang­orang yang beriman, 

mohon lah pertolongan (kepada Allah) 

dengan sabar dan salat. Sesungguhnya 

Allah beserta orang­orang yang sabar.

154. Janganlah kamu mengatakan bahwa 

orang­orang yang terbunuh di jalan 

Allah (mereka) telah mati. Namun, 

(sebenar nya mereka) hidup, tetapi 

kamu tidak me nyadarinya.

155. Kami pasti akan mengujimu dengan 

sedikit ketakutan dan kelaparan, ke ku­

rangan harta, jiwa, dan buah­buahan. 

Sampaikanlah (wahai Nabi Muham­

mad,) kabar gembira kepada orang­

orang sabar,

156. (yaitu) orang­orang yang apabila di­

timpa musibah, mereka mengucap-

kan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” 

(sesungguh nya kami adalah milik Allah 

dan sesung guhnya hanya kepada­Nya 

kami akan kembali).

157. Mereka itulah yang memperoleh 

ampunan dan rahmat dari Tuhannya 

dan mereka itulah orang­orang yang 

men dapat petunjuk.

 اوْلُتْيَ  مْكُنْ ِمّ  الًوْسُرَ  مْكُيْفِ  انَلْسَرْاَ  ٓامَكَ -151

 بَتٰكِْلا  مُكُمُ ِلّعَيُوَ  مْكُيْ ِكَّزيُوَ  انَتِيٰاٰ  مْكُيْلَعَ

َۗنوْمُلَعْتَ اوْنُوْكُتَ مْلَ ا َّم مْكُمُ ِلّعَيُوَ ةَمَكْ ِحلْاوَ

 ࣖ نِوْرُفُكْتَ الَوَ يْلِ اوْرُكُشْاوَ مْكُْركُْذاَ ٓيْ ِنوْرُكُْذافَ -152

  ۗةِولٰ َّصلاوَ رِبْ َّصلابِ اوْنُيْعِتَسْا اونُمَاٰ نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي -153

نَيْرِبِ ّٰصلا عَمَ َ ّٰللا َّناِ

  ۗتٌاوَمْاَ ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ لُتَقْ ُّي نْمَلِ اوْلُوْقُتَ الَوَ -154

نَوْرُعُشَْت ا َّل نْكِٰل َّو ءٌۤايَحْاَ لْبَ

 صٍقْنَوَ عِْوُجلْاوَ فِوَْخلْا نَ ّمِ ءٍيْشَبِ مْكَُّنوَلُبْنَلَوَ -155

 رِ ِشّبَوَ  ۗتِرٰمََّثلاوَ  سِفُنْاَلْاوَ  لِاوَمْاَلْا  نَ ِمّ

نَيْرِبِ ّٰصلا

 آَّناِوَ ِ ّٰ ِلل اَّناِ آوْلُاقَ  ۗ ةٌبَيْصِ ُّم مْهُتْبَاصَاَ آذَاِ نَْيذَِّلاَ -156

َۗنوْعُجِرٰ هِيْلَاِ

 ۗ  ةٌمَحْرَوَ  مْهِ ِبّ َّر  نْ ِمّ  تٌوٰلَصَ  مْهِيْلَعَ  كَ ِٕىٰۤ لواُ -157

نَوْدُتَهْمُلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُوَ

2. AL-BAQARAH 32 JUZ  2

Safa dan Marwah Merupakan Syiar 

Agama Allah

158. Sesungguhnya Safa dan Marwah me­

rupa kan sebagian syiar (agama) Allah.43) 

Ma ka, siapa beribadah haji ke Baitul­

lah atau berumrah, tidak ada dosa 

bagi nya mengerjakan sai44) antara ke­

duanya. Siapa yang dengan kerelaan 

hati mengerja kan kebajikan, maka se-

sungguhnya Allah Maha Mensyu kuri,45) 

lagi Maha Menge tahui. 

Dosa Menyembunyikan Kebenaran

159. Sesungguhnya orang­orang yang me ­

nyem bunyikan apa yang telah Kami 

turunkan berupa keterangan­ke­

terangan dan petunjuk, setelah Kami 

jelaskan ke pa da manusia dalam Kitab 

(Al­Qur’an), me reka itulah yang di­

laknat Allah dan dilaknat (pula) oleh 

mereka yang me laknat,

160. kecuali orang­orang yang telah ber­

tobat, meng adakan perbaikan, dan 

men jelas kan(­nya).46) Mereka itulah 

yang Aku terima tobatnya. Akulah 

Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha 

Penyayang.

161. Sesungguhnya orang­orang yang kufur 

dan mati dalam keadaan kafir, mereka 

itu mendapat laknat Allah, para 

malaikat, dan manusia seluruhnya.

162. Mereka kekal di dalamnya (laknat). Tidak 

akan diringankan azab dari mereka, dan 

mereka tidak diberi penangguhan.

43)Yang dimaksud dengan syiar adalah simbol­simbol keagungan agama Allah Swt.

44) Sai berarti ‘berjalan dan berlari-lari kecil tujuh kali antara Safa dan Marwah ketika melakukan ibadah haji 

atau umrah’. Ungkapan tidak ada dosa dimaksudkan untuk menghilangkan keberatan sebagian sahabat untuk 

mengerjakan sai sebab  Safa dan Marwah merupakan bekas tempat berhala.

45) Maksuda Allah Swt. mensyukuri hamba-Nya adalah memberi pahala atas amalnya, memaafkan kesa lah annya, 

menambah nikmatnya, dan sebagainya.

46) Maksudnya adalah melakukan amal­amal saleh untuk menghilangkan keburukan yang diakibatkan oleh kesa­

lahan­kesalahannya dan menjelaskan kebenaran yang disembunyikannya.

 نْمَفَ  ۚ ِ ّٰللا رِِٕىۤاعَشَ نْمِ ةَوَرْمَلْاوَ افَ َّصلا َّناِ ۞ -158

 نْاَ هِيْلَعَ  حَانَجُ الَفَ رَمَتَعْا وِاَ  تَيْبَلْا َّجحَ

 َ ّٰللا  َّناِفَ  ۙارًيْخَ  عََّوطَتَ  نْمَوَ   ۗامَهِبِ  فَ َّو َّطَّي

 مٌيْلِعَ رٌكِاشَ

 تِنٰ ِيّبَلْا  نَمِ  انَلْزَنْاَ  آمَ  نَوْمُتُكْيَ  نَْيذِ

َّلا  َّناِ -159

 ۙبِتٰكِ

ْلا ىفِ سِا َّنللِ هُ ّٰن َّيبَ امَ دِعْبَ ۢنْمِ ىدٰهُلْاوَ

ۙنَوْنُعِ ّٰللا مُهُنُعَلْيَوَ ُ ّٰللا مُهُنُعَلْيَ كَ ِٕىٰۤ لواُ

 كَ ِٕىٰۤ لواُفَ  اوْنُ َّيبَوَ  اوْحُلَصْاَوَ  اوْبُاتَ  نَْيذَِّلا  ا َّلاِ -160

 مُيْحِ َّرلا بُا َّوَّتلا انَاَوَ  ۚمْهِيْلَعَ بُوُْتاَ

 كَ ِٕىٰۤ لواُ  رٌا َّفكُ مْهُوَ  اوُْتامَوَ  اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا  َّناِ -161

ۙنَيْعِمَجْاَ سِاَّنلاوَ ةِكَِٕىٰۤلمَلْاوَ ِ ّٰللا ةُنَعْلَ مْهِيْلَعَ

 الَوَ بُاذَعَلْا مُهُنْعَ فُ َّف َخيُ الَ  ۚاهَيْفِ نَْيدِلِخٰ -162

نَوْرُظَنْيُ مْهُ

JUZ  2 33 2. AL-BAQARAH

Bukti-Bukti Keesaan Allah

163. Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha 

Esa. Tidak ada tuhan selain Dia Yang 

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

164. Sesungguhnya pada penciptaan langit 

dan bumi, pergantian malam dan 

siang,47) bahtera yang berlayar di laut 

dengan (muatan) yang bermanfaat 

bagi manusia, apa yang Allah turun­

kan dari langit berupa air, lalu dengan­

nya  Dia menghidupkan bumi setelah 

mati (kering), dan Dia menebarkan 

di dalamnya semua jenis hewan, dan 

pengisaran angin dan awan yang 

dikendalikan antara langit dan bumi, 

(semua itu) sungguh merupakan 

tanda­tanda (kebesaran Allah) bagi 

kaum yang mengerti.

Sifat-Sifat Orang Musyrik dan Keadaan 

Mereka di Akhirat

165. Di antara manusia ada yang men­

jadikan (sesuatu) selain Allah sebagai 

tandingan­tandingan (bagi­Nya) yang 

mereka cintai seperti mencintai Allah. 

Adapun orang­orang yang beriman 

sangat kuat cinta mereka kepada Allah. 

Sekiranya orang­orang yang berbuat 

zalim itu melihat, ketika mereka me-

lihat azab (pada hari Kiamat), bahwa 

kekuatan itu semuanya milik Allah dan 

bahwa Allah sangat keras azab­Nya, 

(niscaya mereka menyesal).

166. (Yaitu) ketika orang-orang yang di ikuti 

ber lepas tangan dari orang­orang yang 

me ngikuti saat mereka (orang-orang 

yang diikuti) melihat azab, dan (ketika) 

segala hubungan antara mereka ter­

putus.

47) Pergantian malam dan siang akibat rotasi bumi telah menggerakkan udara secara global berupa angin. 

Dengan angin, kapal dapat bergerak menggunakan layar. Angin pula yang menggerakkan uap air dari lautan 

hingga membentuk awan lalu mendorongnya ke daratan hingga tercurah sebagai hujan. Dengan hujan itu, 

tumbuhlah tumbuhan yang menghidupi beragam jenis hewan.

 نُمٰحْ َّرلا  وَهُ  ا َّلاِ  هَٰلاِآلَ   ۚدٌحِا َّو  هٌٰلاِ  مْكُهُلٰاِوَ -163

ࣖ مُيْحِ َّرلا

 فِالَتِخْاوَ ضِرْاَلْاوَ تِوٰمٰ َّسلا قِلْخَ يْفِ َّناِ -164

 رِحْبَلْا ىفِ يْرِْجتَ يْتِ َّلا كِْلفُلْاوَ رِاهَ َّنلاوَ لِيْ َّلا

 نْمِ ءِۤامَ َّسلا نَمِ ُ ّٰللا لَزَنْاَ آمَوَ سَاَّنلا عُفَنْيَ امَبِ

 اهَيْفِ َّثبَوَ اهَتِوْمَ دَعْبَ ضَرْاَلْا هِبِ ايَحْاَفَ ءٍۤا َّم

 بِاحَ َّسلاوَ  حِيٰ ِرّلا  فِيْرِصْتَ َّو   ۖةٍَّبۤادَ  ِلّكُ نْمِ

 مٍوْقَ ّلِ  تٍيٰاٰلَ  ضِرْاَلْاوَ ءِۤامَ َّسلا نَيْبَ  رِ َّخسَمُلْا

نَوْلُقِعْ َّي

 ادًادَنْاَ ِ ّٰللا نِوْدُ نْمِ ذُخَِّت َّي نْمَ سِاَّنلا نَمِوَ -165

 ُّدشَاَ  آوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلاوَ   ۗ ِ ّٰللا  ِبّحُكَ مْهُنَوْ ُّب ِح

ُّي

 نَوْرَيَ  ذْاِ  آوْمُلَظَ  نَْيذَِّلا  ىرَيَ  وْلَوَ  ۙ ِ ّٰ ِلّل  ا ًّبحُ

 َ ّٰللا  َّناَ َّوۙ اعًيْمِجَ  ِ ّٰ ِلل  ةَ َّوقُلْا  َّناَ  ۙبَاذَعَلْا

 بِاذَعَلْا دُيْدِشَ

 اوُاَرَوَ اوْعُبََّتا نَْيذَِّلا نَمِ اوْعُبِ ُّتا نَْيذَِّلا اَ َّربَتَ ذْاِ -166

بُابَسْاَلْا مُهِبِ تْعَ َّطقَتَوَ بَاذَعَلْا

2. AL-BAQARAH 34 JUZ  2

167. Orang-orang yang mengikuti ber kata, 

“Andaikan saja kami mendapat ke­

sempat an kembali (ke dunia), tentu 

kami akan berlepas tangan dari mereka 

sebagai mana mereka berlepas tangan 

dari kami.” Demikianlah Allah mem­

per li hat kan kepa da mereka amal per­

buatan mereka seba gai penyesalan 

bagi mereka. Mereka sungguh tidak 

akan keluar dari neraka.

Perintah Mengonsumsi Makanan yang 

Halal dan Larangan Mengikuti Langkah-

Langkah Setan

168. Wahai manusia, makanlah sebagian 

(makanan) di bumi yang halal lagi baik 

dan janganlah mengikuti langkah-

langkah setan. Sesungguhnya ia bagi­

mu merupakan musuh yang nyata.

169. Sesungguhnya (setan) hanya me­

nyuruh kamu untuk berbuat jahat dan 

keji serta me ngatakan tentang Allah 

apa yang tidak kamu ketahui. 

170. Apabila dikatakan kepada mereka, 

“Ikutilah apa yang telah diturun kan 

Allah,” mereka menjawab, “Tidak. 

Kami tetap mengikuti kebiasaan yang 

kami dapati pada nenek moyang kami.” 

Apakah (mereka akan me ngikuti juga) 

walaupun nenek moyang mereka (itu) 

tidak me ngerti apa pun dan tidak men-

dapat petunjuk?

171. Perumpamaan (penyeru) orang­orang 

yang kufur adalah seperti (peng -

gembala) yang me neriaki (gembalaan­

nya) yang tidak men dengar (me-

mahami) selain pang gilan dan teriakan 

(saja). (Mereka) tuli, bisu, dan buta 

sehingga mereka tidak me ngerti.

172. Wahai orang­orang yang beriman,  ma­

kan lah apa­apa yang baik yang Kami 

anugerah kan kepadamu dan bersyukur­

lah kepada Allah jika kamu benar­benar 

hanya me nyembah kepada­Nya.

  ۗمْهُنْمِ اَ َّربَتَنَفَ ةً َّركَ انَلَ َّناَ وْلَ اوْعُبََّتا نَْيذَِّلا لَاقَوَ -167

 مْهُلَامَعْاَ ُ ّٰللا مُهِيْرِيُ كَلِذٰكَ  ۗا َّنمِ اوْءُ َّربَتَ امَكَ

ࣖ رِا َّنلا نَمِ نَيْجِرِٰخبِ مْهُ امَوَ  ۗمْهِيْلَعَ تٍرٰسَحَ

 ۖابً ِيّطَ الً

ٰلحَ ضِرْاَلْا ىفِ ا َِّم اوْلُكُ سُاَّنلا اهَُّيآَٰي-168

 ٌّودُعَ مْكَُل هَّٗناِ ۗنِطٰيْ َّشلا تِوٰطُخُ اوْعُبِ َّتتَ الَ َّو

نٌيْبِ ُّم

 اوْلُوْقُتَ  نْاَوَ ءِۤاشَحْفَلْاوَ ءِۤوْ ُّسلابِ  مْكُُرمُأْيَ  امََّناِ -169

نَوْمُلَعْتَ الَ امَ ِ ّٰللا ىلَعَ

 لْبَ اوْلُاقَ ُ ّٰللا لَزَنْاَ آمَ اوْعُبَِّتا مُهُلَ لَيْقِ اذَاِوَ -170

 مْهُؤُۤابَاٰ نَاكَ وْلَوَاَ  ۗانَءَۤابَاٰ هِيْلَعَ انَيْفَلْاَ آمَ عُبِ َّتنَ

نَوْدُتَهْيَ الَ َّو ا ٔـً يْشَ نَوْلُقِعْيَ الَ

 امَبِ قُعِنْيَ يْذَِّلا لِثَمَكَ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا لُثَمَوَ -171

 مْهُفَ يٌمْعُ مٌكْبُ  ۢ ٌّمصُ  ۗءًۤادَنِ َّو ءًۤاعَدُ ا َّلاِ عُمَسَْي الَ

 نَوْلُقِعْيَ الَ

 مْكُنٰقْزَرَ امَ تِبٰ ِيّطَ نْمِ اوْلُكُ اوْنُمَاٰ نَْيذِ

َّلا اهَُّيآَٰي -172

 نَوْدُبُعْتَ هُاَّياِ مْتُنْكُ نْاِ ِ ّٰ ِلل اوْرُكُشْاوَ

JUZ  2 35 2. AL-BAQARAH

173. Sesungguhnya Dia hanya mengharam­

kan atasmu bangkai, darah, daging 

babi, dan (daging) hewan yang di­

sembelih dengan (menyebut nama) 

selain Allah. Akan tetapi, siapa yang 

ter paksa (memakan nya), bukan sebab  

menginginkannya dan ti dak (pula) me-

lampaui batas, maka tidak ada dosa 

baginya. Sesungguhnya Allah Maha 

Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dosa Orang yang Menyembunyikan 

Hukum Allah 

174. Sesungguhnya orang­orang yang me­

nyembunyikan apa yang telah di tu­

runkan Allah, yaitu Kitab (Taurat), dan 

menukar kannya dengan harga murah, 

mereka hanya menelan api neraka 

ke dalam perutnya. Allah tidak akan 

menyapa mereka pada hari Kiamat dan 

tidak akan menyucikan mereka. Bagi 

mereka azab yang sangat pedih.

175. Mereka itulah yang membeli kesesat­

an dengan petunjuk dan azab dengan 

ampun an. Maka, alangkah berani nya 

mereka me nentang api neraka.

176. Yang demikian itu disebabkan Allah 

telah menurunkan kitab suci dengan 

hak. Sesung guhnya orang­orang yang 

berselisih paham tentang (kebenaran) 

kitab suci itu benar­benar dalam per­

pecahan yang jauh.

Hakikat Kebajikan

177. Kebajikan itu bukanlah mengha dap kan 

wajahmu ke arah timur dan barat, me­

lain kan kebajikan itu ialah (kebajikan) 

orang yang beriman kepada Allah, hari 

Akhir, malaikat­malaikat, kitab suci, dan 

nabi­nabi; memberikan harta yang di­

cintai nya kepada kerabat, anak yatim, 

orang miskin, musafir, peminta­minta, 

dan (memerdekakan) hamba sahaya; 

me laksanakan salat; menunaikan zakat; 

me nepati janji apabila berjanji; sabar 

dalam kemelaratan, penderitaan, dan 

 رِْيزِنْ ِخلْا مَحْلَوَ مَ َّدلاوَ ةَتَيْمَلْا مُكُيْلَعَ مَ َّرحَ امََّناِ -173

 غٍابَ رَيْغَ َّرطُضْا نِمَفَ  ۚ ِ ّٰللا رِيْغَلِ هٖبِ َّلهِاُ آمَوَ

مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ َ ّٰللا َّناِ  ۗهِيْلَعَ مَثْاِ ٓالَفَ دٍاعَ الَ َّو

 بِتٰكِْلا نَمِ ُ ّٰللا لَزَنْاَ آمَ نَوْمُتُكْيَ نَْيذَِّلا َّناِ -174

 نَوْلُكُأْيَ امَ كَ ِٕىٰۤ لواُ  ۙالًيْلِقَ انًمَثَ هٖبِ  نَوْرُتَشَْيوَ

 مَوْيَ  ُ ّٰللا مُهُمُ ِلّكَيُ  الَوَ  رَاَّنلا  ا َّلاِ  مْهِنِوْطُبُ  يْفِ

 مٌيْلِاَ بٌاذَعَ مْهُلَوَ ۚمْهِيْ ِكَّزيُ الَوَ ةِمَيٰقِلْا

 ىدٰهُلْابِ  ةََلٰل َّضلا  اوُرَتَشْا  نَْيذَِّلا  كَِٕىٰۤ لواُ -175

 رِاَّنلا ىلَعَ مْهُرَبَصْاَ ٓامَفَ  ۚةِرَفِغْمَلْابِ بَاذَعَلْاوَ

 نَْيذَِّلا َّناِوَ  ۗ ِقّحَلْابِ بَتٰكِ

ْلا لَ َّزنَ َ ّٰللا َّناَبِ كَلِذٰ -176

ࣖ دٍيْعِبَ ۢقٍاقَشِ يْفِلَ بِتٰكِْلا ىفِ اوْفُلَتَخْا

 قِرِشْمَلْا لَبَقِ مْكُهَوْجُوُ اوْ ُّلوَتُ نْاَ َّربِْلا سَيْلَ ۞ -177

 مِوْيَلْاوَ  ِ ّٰللابِ  نَمَاٰ  نْمَ  َّربِْلا  َّنكِٰلوَ  بِرِغْمَلْاوَ

 لَامَلْا ىَتاٰوَ  ۚنَ ٖيّبَِّنلاوَ بِتٰكِ

ْلاوَ ةِكَِٕىٰۤلمَلْاوَ رِخِاٰلْا

 نَيْكِسٰمَلْاوَ  ىمٰتٰيَلْاوَ  ىٰبرْقُلْا  ىوِذَ هٖ ِبّحُ  ىلٰعَ

 مَاقَاَوَ  ۚبِاقَ ِرّلا  ىِفوَ  نَيْلِِٕىۤا َّسلاوَ  ۙلِيْبِ َّسلا  نَبْاوَ

 مْهِدِهْعَبِ  نَوْفُوْمُلْاوَ  ۚ ةَوكَّٰزلا  ىَتاٰوَ  ةَولٰ َّصلا

2. AL-BAQARAH 36 JUZ  2

pada masa peperangan. Mereka itulah 

orang­orang yang benar dan mereka 

itulah orang­orang yang bertakwa.

Hukum Kisas dan Hikmahnya

178. Wahai orang­orang yang beriman, di­

wa jib kan kepadamu (melaksanakan) 

ki sas ber kenaan dengan orang­orang 

yang di bunuh. Orang merdeka dengan 

orang merdeka, hamba sahaya dengan 

hamba sahaya, dan perempuan dengan 

perem puan. Siapa yang memperoleh 

ma af dari saudara nya hendaklah meng ­

ikutinya dengan cara yang patut dan 

hendaklah menunaikan kepadanya 

dengan cara yang baik.48) Yang demikian 

itu adalah keringanan dan rahmat dari 

Tuhanmu. Siapa yang melampaui batas 

setelah itu, maka ia akan mendapat 

azab yang sangat pedih.

179. Dalam kisas itu ada (jaminan) ke­

hidupan bagimu, wahai orang­orang 

yang berakal agar kamu bertakwa.

Perintah untuk Menunaikan Wasiat

180. Diwajibkan kepadamu, apabila sese­

orang di antara kamu didatangi (tanda­

tanda) maut sedang dia meninggal kan 

kebaikan (harta yang banyak), ber­

wasiat kepada kedua orang tua dan 

karib kerabat dengan cara yang patut 

(sebagai) kewajiban bagi orang­orang 

yang bertakwa.49)

181. Siapa yang mengubahnya (wasiat itu), 

setelah mendengarnya, sesungguh nya 

dosa nya hanya bagi orang yang meng­

ubah nya. Sesungguhnya Allah Maha 

Mendengar lagi Maha Mengetahui.

48) Perintah untuk memberikan kebaikan dengan cara yang baik berlaku untuk kedua belah pihak, baik pembunuh 

maupun wali korban pembunuhan.

49) Menurut mayoritas ulama, ayat ini dinasakh dengan ayat waris dan hadis ‘lā waṣiyyata li wāriṡin’ (Tidak ada 

wasiat bagi ahli waris). 

 ءِۤا َّر َّضلاوَ ءِۤاسَأْبَلْا ىفِ نَيْرِبِ ّٰصلاوَ  ۚاوْدُهَاعَ اذَاِ

 كَ ِٕىٰۤ لواُوَ  ۗاوْقُدَصَ نَْيذَِّلا كَِٕىٰۤ لواُ  ۗسِأْبَلْا  نَيْحِوَ

 نَوْقُ َّتمُلْا مُهُ

 صُاصَقِلْا  مُكُيْلَعَ  بَتِكُ اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلا  اهَُّيآَٰي-178

 ىثٰنْاُلْاوَ دِبْعَلْابِ دُبْعَلْاوَ ِرُّحلْابِ ُّرُحلْاَ ۗىلٰتْقَلْا ىفِ

 ۢعٌابَِّتافَ ءٌيْشَ هِيْخِاَ نْمِ هٗ

َل يَفِعُ نْمَفَ  ۗىثٰنْاُلْابِ

 فٌيْفِ ْختَ كَلِذٰ ۗنٍاسَحْاِبِ هِيْلَاِ ءٌۤادَاَوَ فِوْرُعْمَلْابِ

 كَلِذٰ  دَعْبَ  ىدٰتَعْا  نِمَفَ  ۗ  ةٌمَحْرَوَ  مْكُ ِبّ َّر  نْ ّمِ

 مٌيْلِاَ بٌاذَعَ هَٗلفَ

 بِابَلْاَلْا  ىلِواُ ٰٓيّ  ةٌويٰحَ  صِاصَقِلْا  ىفِ  مْكَُلوَ -179

 نَوْقُ َّتتَ مْكَُّلعَلَ

 تُوْمَلْا  مُكُدَحَاَ  رَضَحَ  اذَاِ  مْكُيْلَعَ  بَتِكُ -180

 نَيْبِرَقْاَلْاوَ نِْيدَِلاوَلْلِ ةُ َّيصِوَلْاۨ  ۖارًيْخَ كَرَتَ نْاِ

   ۗنَيْقِ َّتمُلْا ىلَعَ ا ًّقحَ ۚفِوْرُعْمَلْابِ

 نَْيذَِّلا ىلَعَ هٗمُثْاِ آمََّناِفَ هٗعَمِسَ امَدَعْبَ هَٗل َّدبَ ۢنْمَفَ -181

   ۗمٌيْلِعَ عٌيْمِسَ َ ّٰللا َّناِ  ۗهٗنَوْلُ ِدّبَيُ

JUZ  2 37 2. AL-BAQARAH

Meluruskan Wasiat yang Salah

182. Akan tetapi, siapa yang khawatir 

ter hadap pewasiat (akan berlaku) 

tidak adil atau berbuat dosa, lalu dia 

mendamai kan mereka,50) dia tidak 

ber dosa. Sesung guh nya Allah Maha 

Pengampun lagi Maha Penyayang.

Perintah Berpuasa, Keutamaan Ramadan, 

dan Turunnya Al-Qur’an

183. Wahai orang­orang yang beriman, di­

wajib kan atas kamu berpuasa sebagai­

mana di wajibkan atas orang­orang se­

belum kamu agar kamu bertakwa.

184. (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, 

siapa di antara kamu sakit atau dalam 

perjalanan (lalu tidak berpuasa), 

(wajib mengganti) sebanyak hari (yang 

dia tidak berpuasa itu) pada hari-

hari yang lain. Bagi orang yang berat 

menjalankannya, wajib membayar 

fidiah, (yaitu) memberi makan seorang 

miskin. Siapa dengan kerelaan hati me-

ngerjakan kebajikan,51) itu lebih baik 

baginya dan berpuasa itu lebih baik 

bagimu jika kamu mengetahui.

185. Bulan Ramadan adalah (bulan) yang 

di da lamnya diturunkan Al­Qur’an se­

bagai petunjuk bagi manusia dan pen­

jelasan­penjelasan mengenai petunjuk 

itu serta pembeda (antara yang hak 

dan yang batil). Oleh sebab  itu, siapa 

di antara ka mu hadir (di tempat tinggal-

nya atau bukan musafir) pada bulan 

itu, ber puasalah. Siapa yang sakit atau 

dalam per jalanan (lalu tidak ber puasa), 

maka (wajib menggantinya) sebanyak 

hari (yang ditinggalkannya) pada hari-

hari yang lain. Allah menghendaki 

kemudahan bagi mu dan tidak meng-

hendaki kesukaran. Hendak lah kamu 

men cukupkan bilangan nya dan meng­

50) Maksud mendamaikan di sini ialah menyuruh orang yang berwasiat untuk berlaku adil dalam berwasiat 

sesuai dengan ketentuan agama.

51) Siapa yang memberi makan kepada lebih dari seorang miskin untuk sehari, itu lebih baik. 

 حَلَصْاَفَ امًثْاِ وْاَ افًنَجَ صٍوْ ُّم نْمِ فَاخَ نْمَفَ -182

 ࣖ مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ َ ّٰللا َّناِ  ۗهِيْلَعَ مَثْاِ ٓالَفَ مْهُنَيْبَ

 امَكَ مُايَ ِصّلا مُكُيْلَعَ بَتِكُ اوْنُمَاٰ نَْيذِ

َّلا اهَُّيآَٰي-183

ۙنَوْقُ َّتتَ مْكُ

َّلعَلَ مْكُلِبْقَ نْمِ نَْيذَِّلا ىلَعَ بَتِكُ

 وْاَ اضًيْرِ َّم مْكُنْمِ نَاكَ نْمَفَ  ۗتٍدٰوْدُعْ َّم امًاَّياَ -184

 نَْيذَِّلا ىلَعَوَ  ۗرَخَاُ مٍاَّياَ نْ ّمِ ةٌ َّدعِفَ رٍفَسَ ىلٰعَ

 عََّوطَتَ نْمَفَ  ۗنٍيْكِسْمِ مُاعَطَ ةٌيَدْفِ هٗنَوْقُيْطِيُ

 مْكَُّل رٌيْخَ اوْمُوْصُتَ نْاَوَ  ۗهَّٗل رٌيْخَ وَهُفَ ارًيْخَ

 نَوْمُلَعْتَ مْتُنْكُ نْاِ

 نُاٰرْقُلْا  هِيْفِ  لَزِنْاُ  ْيٓذَِّلا  نَاضَمَرَ  رُهْشَ -185

 ۚنِاقَرْفُلْاوَ ىدٰهُلْا نَ ّمِ تٍنٰ ِيّبَوَ سِا َّنلّلِ ىدًهُ

 نَاكَ نْمَوَ  ۗهُمْصُيَلْفَ رَهْ َّشلا مُكُنْمِ دَهِشَ نْمَفَ

  ۗرَخَاُ  مٍاَّياَ  نْ ّمِ  ةٌ َّدعِفَ  رٍفَسَ  ىلٰعَ  وْاَ  اضًيْرِمَ

 ۖرَسْعُلْا مُكُبِ دُيْرِيُ الَوَ رَسْيُلْا مُكُبِ ُ ّٰللا دُيْرِيُ

 امَ  ىلٰعَ  َ ّٰللا  اورُ ِبّكَتُلِوَ  ةَ َّدعِلْا  اولُمِكْتُلِوَ  

 نَوْرُكُشَْت مْكَُّلعَلَوَ مْكُىدٰهَ

2. AL-BAQARAH 38 JUZ  2

agungkan Allah atas petunjuk­Nya yang 

diberikan kepadamu agar kamu ber­

syukur.

Allah Dekat dan Mendengar Doa  

Hamba-Nya

186. Apabila hamba­hamba­Ku bertanya ke­

pada mu (Nabi Muhammad) tentang 

Aku, se sung guhnya Aku dekat. Aku 

mengabul kan per mohonan orang yang 

berdoa apabila dia berdoa kepada­Ku. 

Maka, hendaklah mereka memenuhi 

(perintah)­Ku dan beriman kepada­

Ku agar mereka selalu berada dalam 

kebenaran.

Beberapa Hukum pada Malam Hari Bulan 

Ramadan

187. Dihalalkan bagimu pada malam puasa 

ber campur dengan istrimu. Mereka ada­

lah pakaian bagimu dan kamu adalah 

pa kaian bagi mereka. Allah menge tahui 

bahwa ka mu tidak dapat menahan 

dirimu sendiri, tetapi Dia menerima 

tobatmu dan mema afk anmu. Maka, 

sekarang campurilah mereka dan cari lah 

apa yang telah dite tapkan Allah bagi mu. 

Makan dan minumlah hingga jelas bagi­

mu (perbedaan) antara benang putih 

dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, 

sempurnakanlah puasa sam pai (datang) 

malam. Akan tetapi, jangan campuri 

mereka ketika kamu (dalam keadaan) 

beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas 

(ketentuan) Allah. Ma ka, janganlah 

kamu mendekatinya. De mikian lah Allah 

me nerangkan ayat­ayat­Nya ke pada 

manusia agar mereka ber takwa.

Larangan Menyuap dan Memakan Harta 

dengan Cara Tidak Benar

188. Janganlah kamu makan harta di antara 

kamu dengan jalan yang batil dan 

(janganlah) kamu membawa (urusan) 

harta itu kepada para hakim dengan 

maksud agar kamu dapat memakan 

sebagian harta orang lain itu dengan 

jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

 بُيْجِاُ  ۗبٌيْرِقَ يْ ِّناِفَ يْ ِنّعَ يْدِابَعِ كَ

َلاَسَ اذَاِوَ-186

 يْلِ  اوْبُيْجِتَسْيَلْفَ  ۙنِاعَدَ  اذَاِ  عِا َّدلا  ةَوَعْدَ

نَوْدُشُرْيَ مْهُ َّلعَلَ يْبِ اوْنُمِؤْيُلْوَ

  ۗمْكُِٕىۤاسَنِ ىٰلاِ ثُفَ َّرلا مِايَ ِصّلا ةََليْلَ مْكُ

َل َّلحِاُ-187

 ُ ّٰللا  مَلِعَ   ۗ َّنهَُّل  سٌابَلِ  مْتُنْاَوَ  مْكَُّل  سٌابَلِ  َّنهُ

 مْكُيْلَعَ بَاتَفَ مْكُسَفُنْاَ نَوْنُاتَ ْختَ مْتُنْكُ مْكَُّناَ

 امَ  اوْغُتَبْاوَ  َّنهُوْرُشِابَ  نَ ٰٔـ لْافَ   ۚمْكُنْعَ  افَعَوَ

 نََّيبَتَيَ ى ّٰتحَ اوْبُرَشْاوَ اوْلُكُوَ  ۗمْكَُل ُ ّٰللا بَتَكَ

 دِوَسْاَلْا  طِيْ َخلْا  نَمِ  ضُيَبْاَلْا  طُيْ َخلْا  مُكَُل

 الَوَ  ۚلِيْ َّلا  ىَلاِ  مَايَ ِصّلا  او ُّمتِاَ  َّمثُ   ۖرِجْفَلْا  نَمِ

  ۗدِجِسٰمَلْا  ىفِ  ۙنَوْفُكِعٰ  مْتُنْاَوَ  َّنهُوْرُشِابَُت

 نُ ِيّبَيُ  كَلِذٰكَ  ۗاهَوْبُرَقْتَ  الَفَ  ِ ّٰللا دُوْدُحُ كَ

ْلتِ

نَوْقُ َّتيَ مْهُ َّلعَلَ سِا َّنللِ هٖتِيٰاٰ ُ ّٰللا

 اوْلُدْتُوَ  لِطِابَلْابِ  مْكُنَيْبَ  مْكَُلاوَمْاَ  آوْلُكُأْتَ  الَوَ-188

 لِاوَمْاَ  نْ ّمِ  اقًيْرِفَ  اوْلُكُأْتَلِ  مِاَّكحُلْا  ىَلاِ  آهَبِ

ࣖ نَوْمُلَعْتَ مْتُنْاَوَ مِثْاِلْابِ سِاَّنلا

JUZ  2 39 2. AL-BAQARAH

Hikmah Bulan Sabit dan Penjelasan 

tentang Kebaikan

189. Mereka bertanya kepadamu (Nabi 

Muham mad) tentang bulan sabit.52) 

Kata kanlah, “Itu adalah (penunjuk) 

waktu bagi manusia dan (ibadah) 

haji.” Bukanlah suatu kebajikan me­

masuki rumah dari belakangnya, tetapi 

kebajikan itu adalah (kebajikan) orang 

yang bertakwa. Masuki lah rumah­

rumah dari pintu­pintunya, dan ber­

takwa lah kepada Allah agar kamu 

beruntung.

Beberapa Hukum tentang Perang di Jalan 

Allah

190. Perangilah di jalan Allah orang­orang 

yang memerangi kamu dan jangan 

melampaui batas. Sesungguhnya Allah 

tidak menyukai orang-orang yang me-

lampaui batas.

191. Bunuhlah mereka (yang memerangi­

mu) di mana pun kamu jumpai dan 

usirlah mereka dari tempat mereka 

mengusirmu. Padahal, fitnah53) itu 

lebih kejam daripada pembunuhan. 

Lalu janganlah kamu pe rangi mereka 

di Masjidilharam, kecuali jika mereka 

me merangimu di tempat itu. Jika 

mereka memerangimu, maka pe rangi­

lah mereka. Demikianlah balasan bagi 

orang-orang kafir.

192. Namun, jika mereka berhenti (me-

musuhi mu), sesungguhnya Allah Maha 

Peng am pun lagi Maha Penyayang.

193. Perangilah mereka itu sampai tidak 

ada lagi fitnah dan agama (ketaatan) 

52) Bulan sabit adalah bukti meyakinkan pergantian bulan. Setelah bulan sabit akhir bulan tampak tipis seperti 

pelepah kurma (surah Yāsīn/36: 39) menjelang pagi, pada malam berikutnya bulan ‘mati’ (tidak tampak sama 

sekali), kemudian disusul tampaknya bulan sabit tipis sesaat setelah magrib. Itulah awal bulan yang digunakan 

untuk perhitungan waktu ibadah, seperti puasa Ramadan dan haji.

53) Fitnah dalam ayat ini berarti perbuatan yang menimbulkan kekacauan, seperti mengusir orang dari kampung 

halamannya, merampas harta, menyakiti orang lain, menghalangi orang dari jalan Allah Swt., atau melakukan 

kemusyrikan (lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 102).

 تُيْقِاوَمَ  يَهِ  لْقُ   ۗةَِّلهِاَلْا  نِعَ  كََنوْلُ ٔـَ سَْي  ۞ -189

 تَوْيُبُلْا اوتُأْتَ نْاَبِ ُّربِْلا سَيْلَوَ  ۗ ِجّحَلْاوَ سِا َّنللِ

 تَوْيُبُلْا اوتُ

ْ

أوَ ۚىقَّٰتا نِمَ َّربِْلا َّنكِٰلوَ اهَرِوْهُظُ نْمِ

 نَوْحُلِفْتُ مْكَُّلعَلَ َ ّٰللا اوقَُّتاوَ  ۖاهَبِاوَبْاَ نْمِ

 الَوَ مْكَُنوْلُتِاقَيُ  نَْيذَِّلا ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ  اوْلُتِاقَوَ -190

 نَيْدِتَعْمُلْا ُّب ِحيُ الَ َ ّٰللا َّناِ  ۗاوْدُتَعْتَ

 مْهُوْجُرِخْاَوَ  مْهُوْمُتُفْقِثَ  ثُيْحَ  مْهُوْلُتُقْاوَ -191

 نَمِ  ُّدشَاَ  ةُنَتْفِلْاوَ  مْكُْوجُرَخْاَ  ثُيْحَ  نْ ِمّ

 مِارََحلْا دِجِسْمَلْا دَنْعِ مْهُوْلُتِقٰتُ الَوَ  ۚلِتْقَلْا

 ۗمْهُوْلُتُقْافَ مْكُْولُتَقٰ نْاِفَ  ۚهِيْفِ مْكُْولُتِقٰيُ ى ّٰتحَ

 نَيْرِفِكْٰلا ءُۤازَجَ كَلِذٰكَ

 مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ َ ّٰللا َّناِفَ اوْهَتَنْا نِاِفَ -192

 نُْي ّدِلا نَوْكُيَ َّو ةٌنَتْفِ نَوْكُتَ الَ ى ّٰتحَ مْهُوْلُتِقٰوَ -193

2. AL-BAQARAH 40 JUZ  2

hanya bagi Allah semata. Jika mereka 

berhenti (melakukan fitnah), tidak ada 

(lagi) permusuhan, kecuali terhadap 

orang­orang zalim.

194. Bulan haram dengan bulan haram54) dan 

(terhadap) sesuatu yang dihormati55) 

berlaku (hukum) kisas. Oleh sebab itu, 

siapa yang menyerang kamu, serang­

lah setimpal dengan serangannya ter-

hadapmu. Bertakwalah kepada Allah 

dan ketahuilah bahwa Allah ber sama 

orang­orang yang bertakwa.

  Berinfaklah di jalan Allah, janganlah jeru­

muskan dirimu ke dalam kebinasa an, 

dan berbuatbaiklah. Sesungguhnya Allah 

me nyukai orang­orang yang ber buat 

baik.

Perintah Menyempurnakan Ibadah Haji 

dan Umrah serta Beberapa Hukum Terkait 

Dengannya

196. Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah 

sebab  Allah. Akan tetapi, jika kamu 

terkepung (oleh musuh), (sembelih­

lah) hadyu56)   yang mudah di da pat dan 

jangan mencukur (rambut) ke palamu 

se belum hadyu sampai di tempat 

penyembelihannya. Jika ada di antara 

kamu yang sakit atau ada gangguan 

di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib 

berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, 

atau berkurban.57) Apabila kamu dalam 

keadaan aman, siapa yang mengerja­

kan umrah sebelum haji (tamatu’), 

dia (wajib menyembelih) hadyu yang 

mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak 

mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa 

tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh 

54) Maksudnya adalah bahwa jika diserang pada bulan haram,  umat Islam diperbolehkan untuk membalas 

serangan pada bulan itu juga.

55) Sesuatu yang dihormati dapat berarti bulan haram, yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab; tanah 

haram (Makkah), dan dalam keadaan berihram. 

56) Hadyu adalah hewan ternak yang disembelih di tanah haram Makkah pada Iduladha dan hari­hari tasyrik 

sebab  menjalankan haji tamattu’ atau qiran, meninggalkan salah satu manasik haji atau umrah, mengerjakan 

salah satu larangan manasik, atau murni ingin mendekatkan diri kepada Allah Swt. sebagai ibadah sunah.

57) Fidyah (tebusan) sebab  tidak dapat menyempurnakan manasik haji dengan alasan tertentu. 

نَيْمِلِ ّٰظلا ىلَعَ ا َّلاِ نَاوَدْعُ الَفَ اوْهَتَنْا نِاِفَ  ۗ ِ ّٰ ِلل

 تُمٰرُُحلْاوَ  مِارََحلْا  رِهْ َّشلابِ  مُارََحلْا  رُهْ َّشلاَ -194

 اوْدُتَعْافَ  مْكُيْلَعَ  ىدٰتَعْا  نِمَفَ  ۗصٌاصَقِ

 َ ّٰللا اوقَُّتاوَ  ۖمْكُيْلَعَ ىدٰتَعْا امَ لِثْمِبِ  هِيْلَعَ

 نَيْقِ َّتمُلْا عَمَ َ ّٰللا َّناَ آوْمُلَعْاوَ

 مْكُيْدِيْاَبِ  اوْقُلْتُ  الَوَ  ِ ّٰللا  لِيْبِسَ  يْفِ  اوْقُفِنْاَوَ -195

 ُّب ِحيُ  َ ّٰللا  َّناِ  ۛ اوْنُسِحْاَوَ  ۛ ةِكَ

ُلهْ َّتلا  ىَلاِ

 نَيْنِسِحْمُلْا

 امَفَ مْتُرْصِحْاُ نْاِفَ  ۗ ِ ّٰ ِلل ةَرَمْعُلْاوَ َّجحَلْا او ُّمتِاَوَ -196

 مْكُسَوْءُرُ  اوْقُلِ ْحتَ  الَوَ  ۚيِدْهَلْا  نَمِ  رَسَيْتَسْا

 مْكُنْمِ  نَاكَ نْمَفَ   ۗهَّٗل ِحمَ  يُدْهَلْا  غَلُبْيَ  ى ّٰتحَ

 مٍايَصِ نْ ِمّ ةٌيَدْفِفَ هٖسِ

ْ

أ َّر نْ ّمِ ىذًاَ ٓهٖبِ وْاَ اضًيْرِ َّم

 عَ َّتمَتَ  نْمَفَ   ۗمْتُنْمِاَ  ٓاذَاِفَ   ۚكٍسُُن  وْاَ  ةٍقَدَصَ وْاَ

 ۚيِدْهَلْا  نَمِ  رَسَيْتَسْا  امَفَ  ِجّحَلْا  ى

َلاِ  ةِرَمْعُلْابِ

 ِجّحَلْا  ىفِ  مٍاَّياَ  ةِثَلٰثَ  مُايَصِفَ  دْ ِجيَ  مْ

َّل  نْمَفَ

 ۗ  ةٌَلمِاكَ  ةٌرَشَعَ  كَْلتِ   ۗمْتُعْجَرَ  اذَاِ  ةٍعَبْسَوَ 

JUZ  2 41 2. AL-BAQARAH

(hari) setelah kamu kembali. Itulah 

sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan 

itu berlaku bagi orang yang keluarga­

nya tidak menetap di sekitar Masjidil-

haram. Bertakwalah kepada Allah dan 

ketahuilah bahwa Allah Maha keras 

hukuman­Nya.

197. (Musim) haji itu (berlangsung pada) 

bulan­bulan yang telah dimaklumi.58) 

Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji 

dalam (bulan­bulan) itu, janganlah ber­

buat rafaṡ,59) berbuat maksiat, dan ber­

tengkar dalam (melakukan ibadah) haji. 

Segala kebaikan yang kamu kerjakan 

(pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah 

sebab  sesungguhnya sebaik­baik bekal 

adalah takwa. Bertakwalah kepada­Ku 

wahai orang­orang yang mempunyai 

akal sehat.

198. Bukanlah suatu dosa bagimu men cari 

karunia dari Tuhanmu (pada musim 

haji). Apabila kamu bertolak dari 

Arafah, berzikirlah ke pada Allah di 

Masyaril haram.60) Berzikirlah kepada­

Nya kare na Dia telah memberi pe tunjuk 

kepada mu mes kipun sebelumnya 

kamu benar­benar termasuk orang­

orang yang sesat.

199. Kemudian, bertolaklah kamu dari 

tempat orang­orang bertolak (Arafah) 

dan mo hon lah ampunan kepada Allah. 

Sesung guhnya Allah Maha Pengampun 

lagi Maha Penyayang.

200. Apabila kamu telah menyelesai kan 

manasik (rangkaian ibadah) haji, ber ­

zikir lah kepada Allah sebagai mana 

kamu menyebut­nyebut nenek moyang 

kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. 

Di antara manusia ada yang berdoa, “Ya 

58) Waktu yang dimaklumi untuk pelaksanaan ibadah haji ialah Syawal, Zulkaidah, dan 10 malam pertama Zulhijah.

59) Rafaṡ berarti ‘mengeluarkan perkataan yang menimbulkan birahi, perbuatan yang tidak senonoh, atau 

hubungan seks’.

60) Yang dimaksud dengan Masyarilharam adalah bukit Quzah di Muzdalifah. Akan tetapi, telah disepakati bahwa 

Muzdalifah secara keseluruhan dapat digunakan sebagai tempat mabīt.

 دِجِسْمَلْا  ىرِضِاحَ هُٗلهْاَ  نْكُيَ  مْ َّل  نْمَلِ  كَلِذٰ

 دُيْدِشَ َ ّٰللا َّناَ آوْمُلَعْاوَ َ ّٰللا اوقَُّتاوَ  ۗمِارََحلْا

ࣖ بِاقَعِلْا

 َّنهِيْفِ  ضَرَفَ  نْمَفَ   ۚتٌمٰوْلُعْ َّم  رٌهُشْاَ  ُّجحَلْاَ -197

 ىفِ  لَادَجِ  الَوَ  قَوْسُفُ  الَوَ  ثَفَرَ  الَفَ  َّجحَلْا

  ۗ ُ ّٰللا  هُمْلَعْ َّي  رٍيْخَ  نْمِ  اوْلُعَفْتَ  امَوَ   ۗ ِجّحَلْا

 نِوْقَُّتاوَ  ۖىوٰقْ َّتلا  دِا َّزلا  رَيْخَ  َّناِفَ  اوْدُ َّوزَتَوَ

بِابَلْاَلْا ىلِوآُٰي

 ْۗمكُ ِبّ َّر نْ ّمِ الًضْفَ اوْغُتَبْتَ نْاَ حٌانَجُ مْكُيْلَعَ سَيْلَ -198

 دَنْعِ َ ّٰللا اورُكُْذافَ تٍفٰرَعَ نْ ّمِ مْتُضْفَاَ ٓاذَاِفَ

  ۚمْكُىدٰهَ  امَكَ هُوْرُكُْذاوَ   ۖمِارََحلْا  رِعَشْمَلْا

 ۤا َّضلا نَمِلَ هٖلِبْقَ نْ ّمِ مْتُنْكُ نْاِوَ

 اورُفِغْتَسْاوَ سُاَّنلا ضَافَاَ ثُيْحَ نْمِ اوْضُيْفِاَ َّمثُ -199

مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ َ ّٰللا َّناِ  ۗ َ ّٰللا

 مْكُِركْذِكَ َ ّٰللا اورُكُْذافَ مْكُكَسِانَ َّم مْتُيْضَقَ اذَاِفَ -200

 لُوْقُ َّي  نْمَ  سِاَّنلا  نَمِفَ   ۗارًكِْذ  َّدشَاَ  وْاَ  مْكُءَۤابَاٰ

 قٍالَخَ نْمِ ةِرَخِاٰلْا ىفِ هَٗل امَوَ ايَْن ُّدلا ىفِ انَِتاٰ ٓانََّبرَ

2. AL-BAQARAH 42 JUZ  2

Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di 

dunia,” sedangkan di akhirat dia tidak 

memperoleh bagian apa pun.

201. Di antara mereka ada juga yang berdoa, 

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan 

di dunia dan kebaikan di akhirat serta 

lindungilah kami dari azab neraka.”

202. Mereka itulah yang memperoleh bagian 

dari apa yang telah mereka kerjakan. 

Allah Mahacepat perhitungan­Nya.

203. Berzikirlah kepada Allah pada hari yang 

telah ditentukan jumlahnya.61) Siapa 

yang mempercepat (meninggalkan 

Mina) sete lah dua hari, tidak ada dosa 

bagi nya. Siapa yang mengakhir kannya 

tidak ada dosa (pula) baginya,62) (yakni) 

bagi orang yang bertakwa. Bertakwa lah 

kepa da Allah dan ketahui lah bahwa ha­

nya kepada­Nya kamu akan dikumpul­

kan.

Sifat Orang Munafik dan Mukmin yang 

Ikhlas

204. Di antara manusia ada yang pembicara­

an nya tentang kehidupan dunia menga­

gum kan engkau (Nabi Muham mad) dan 

dia men ja dikan Allah sebagai saksi atas 

(ke benaran) isi hati nya. Padahal, dia 

ada lah penentang yang paling keras.

205. Apabila berpaling (dari engkau atau 

ber kuasa), dia berusaha untuk berbuat 

kerusakan di bumi serta merusak 

tanam-tanaman dan ternak. Allah tidak 

menyukai kerusakan.

61) Maksud zikir di sini ialah membaca takbir, tasbih, tahmid, dan sebagainya. Maksud beberapa hari yang 

berbilang ialah hari tasyrik, yaitu tiga hari setelah Iduladha (tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah).

62) Mempercepat pada ayat ini berarti meninggalkan Mina pada tanggal 12 Zulhijah sebelum matahari 

terbenam (nafar awwal). Adapun mengakhirkannya berarti meninggalkan Mina pada tanggal 13 Zulhijah 

(nafar ṡāni).

 ةًنَسَحَ ايَْن ُّدلا ىفِ انَِتاٰ آنََّبرَ لُوْقُ َّي نْ َّم مْهُنْمِوَ -201

 رِاَّنلا بَاذَعَ انَقِ َّو ةًنَسَحَ ةِرَخِاٰلْا ىفِ َّو

 عُيْرِسَ  ُ ّٰللاوَ   ۗاوْبُسَكَ ا َِّّم  بٌيْصِنَ  مْهُلَ  كَ ِٕىٰۤ لواُ -202

 بِاسَ ِحلْا

 نْمَفَ   ۗتٍدٰوْدُعْ َّم  مٍاَّياَ  ٓيْفِ  َ ّٰللا  اورُكُْذاوَ  ۞ -203

 رَ َّخاَتَ  نْمَوَ  ۚهِيْلَعَ  مَثْاِ  ٓالَفَ  نِيْمَوْيَ  يْفِ  لَ َّجعَتَ

 آوْمُلَعْاوَ َ ّٰللا اوقَُّتاوَ ۗىقَّٰتا نِمَلِ ۙهِيْلَعَ مَثْاِ ٓالَفَ

 نَوْرُشَ ْحتُ هِيْلَاِ مْكَُّناَ

 ةِويٰحَلْا  ىفِ  هُٗلوْقَ  كَبُجِعْ ُّي  نْمَ  سِاَّنلا  نَمِوَ -204

 ُّدَلاَ وَهُوَ  ۙهٖبِلْقَ يْفِ امَ ىلٰعَ َ ّٰللا دُهِشُْيوَ ايَْن ُّدلا

 مِاصَ ِخلْا

 اهَيْفِ  دَسِفْيُلِ  ضِرْاَلْا  ىفِ  ىعٰسَ  ىّٰلوَتَ  اذَاِوَ -205

 دَاسَفَلْا ُّب ِحيُ الَ ُ ّٰللاوَ ۗلَسَّْنلاوَ ثَرَْحلْا كَلِهْيُوَ

JUZ  2 43 2. AL-BAQARAH

206. Apabila dikatakan kepadanya, “Ber­

takwa lah kepada Allah,” bangkit lah 

ke sombong an yang menyebabkan 

dia ber buat dosa (lebih banyak lagi). 

Maka, cukuplah (balasan) baginya 

(neraka) Jahanam. Sungguh (neraka 

Jahanam) itu seburuk­buruk tempat 

tinggal.

207. Di antara manusia ada orang yang me­

ngorban kan dirinya untuk mencari rida 

Allah. Allah Maha Penyantun kepada 

hamba­hamba(­Nya).

Perintah Melaksanakan Ajaran Islam 

secara Keseluruhan (Kafah)

208. Wahai orang­orang yang beriman, 

masuklah ke dalam Islam (kedamaian) 

secara me nyeluruh dan janganlah ikuti 

langkah­langkah setan! Sesungguhnya 

ia musuh yang nyata bagimu.

209. Maka, jika kamu menyimpang (dari 

jalan Allah) setelah bukti-bukti ke-

benaran yang nyata sampai kepada mu, 

ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa 

lagi Mahabi jaksana.

210. Tidak ada yang mereka tunggu­tunggu 

(pada hari Kiamat), kecuali keda ta­

ngan Allah dalam naungan awan ber­

sama malaikat (untuk melakukan per­

hitungan), sedangkan perkara (mereka) 

telah diputuskan. Kepada Allahlah se­

gala perkara dikembalikan.

Ancaman bagi Orang yang Kufur Nikmat 

dan Menghina Umat Islam

211. Tanyakanlah kepada Bani Israil, “Berapa 

banyak bukti nyata (kebenaran) yang 

telah Kami anugerahkan kepada me­

reka?” Siapa yang menukar nikmat Allah 

(dengan kekufuran) setelah (nikmat itu) 

datang kepadanya, se sung guh nya Allah 

Maha keras hukuman­Nya.

212. Kehidupan dunia dijadikan terasa indah 

dalam pandangan orang­orang yang 

 مِثْاِلْابِ  ةُ َّزعِلْا  هُتْذَخَاَ  َ ّٰللا  قَِّتا  هَُل  لَيْقِ  اذَاِوَ -206

 دُاهَمِلْا سَئْبِلَوَ  ۗمُ َّنهَجَ هٗبُسْحَفَ

 تِاضَرْمَ ءَۤاغَتِبْا هُسَفْنَ يْرِشَّْي نْمَ سِاَّنلا نَمِوَ -207

 دِابَعِلْابِ ۢفٌوْءُرَ ُ ّٰللاوَ ۗ ِ ّٰللا

 الَ َّو  ۖةً َّفۤاكَ مِلْ ِسّلا ىفِ اوْلُخُدْا اونُمَاٰ نَْيذِ

َّلا اهَُّيآَٰي-208

نٌيْبِ ُّم ٌّودُعَ مْكَُل هَّٗناِ ۗنِطٰيْ َّشلا تِوٰطُخُ اوْعُبِ َّتتَ

 تُنٰ ِيّبَلْا  مُكُتْءَۤاجَ  امَ  دِعْبَ  ۢنْ ِمّ  مْتُلْ

َلزَ  نْاِفَ -209

 مٌيْكِحَ زٌْيزِعَ َ ّٰللا َّناَ آوْمُلَعْافَ

 لٍَلظُ  يْفِ  ُ ّٰللا  مُهُيَتِأَّْي  نْاَ  آ َّلاِ  نَوْرُظُنْيَ  لْهَ -210

 ىَلاِوَ   ۗرُمْاَلْا  يَضِقُوَ  ةُكَِٕىٰۤلمَلْاوَ  مِامَغَلْا  نَ ّمِ

ࣖ رُوْمُاُلْا عُجَرْتُ ِ ّٰللا

  ۗةٍنَ ِيّبَ ۢ ةٍيَاٰ نْ ّمِ مْهُنٰيْتَاٰ مْكَ لَيْءِۤارَسْاِ ٓيْنِبَ لْسَ -211

 َّناِفَ هُتْءَۤاجَ امَ دِعْبَ ۢنْمِ ِ ّٰللا ةَمَعْنِ لْ ِدّبَ ُّي نْمَوَ

 بِاقَعِلْا دُيْدِشَ  َ ّٰللا

 نَوْرُخَسَْيوَ ايَْن ُّدلا ةُويٰحَلْا اورُفَكَ نَْيذَِّللِ نَ ِيّزُ -212

2. AL-BAQARAH 44 JUZ  2

kufur dan mereka (terus) menghina 

orang­orang yang beriman. Padahal 

orang­orang yang bertakwa itu berada 

di atas mereka pada hari Kiamat. Allah 

memberi rezeki kepada orang yang Dia 

kehendaki tanpa perhitungan.

Alasan Allah Mengutus Para Rasul

213. Manusia itu (dahulunya) umat yang satu 

(dalam ketauhidan). (Setelah timbul 

per selisihan,) lalu Allah mengutus 

para nabi (untuk) menyampaikan 

kabar gembira dan peringatan. Allah 

me nu run kan bersama mereka Kitab 

yang mengan dung kebenaran un tuk 

memberi keputus an di antara ma­

nusia tentang perkara yang mereka 

perselisihkan. Tidak ada yang berselisih 

tentangnya, kecuali orang­orang yang 

telah diberi (Kitab) setelah bukti-bukti 

yang nyata sampai kepada mereka, 

sebab  kedengkian di antara mereka 

sendiri. Maka, dengan kehendak­

Nya, Allah memberi petunjuk kepada 

mereka yang beriman tentang ke­

benar an yang mereka perselisihkan. 

Allah memberi petunjuk kepada siapa 

yang Dia kehendaki ke jalan yang 

lurus (berdasar kan kesiapannya untuk 

menerima petunjuk).

Cobaan bagi Orang-Orang yang Beriman

214. Apakah kamu mengira bahwa kamu 

akan masuk surga, padahal belum 

datang kepadamu (cobaan) seperti 

(yang dialami) orang­orang ter dahulu 

sebelum kamu. Mereka ditimpa ke-

melaratan, penderitaan, dan di­

guncang (dengan berbagai cobaan) 

se hingga Rasul dan orang­orang yang 

beriman bersama nya berkata, “Kapan­

kah datang pertolongan Allah?” Ingat­

lah, sesung guhnya pertolong an Allah 

itu dekat.

Orang yang Berhak Mendapatkan Infak

215. Mereka bertanya kepadamu (Nabi 

Muhammad) tentang apa yang harus 

 مَوْيَ  مْهُقَوْفَ  اوْقََّتا  نَْيذَِّلاوَ   ۘاوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلا  نَمِ

بٍاسَحِ رِيْغَبِ ءُۤاشََّي نْمَ قُزُرْيَ ُ ّٰللاوَ  ۗةِمَيٰقِلْا

 نَ ٖيّبَِّنلا ُ ّٰللا ثَعَبَفَ  ۗةًدَحِا َّو ةً َّماُ سُاَّنلا نَاكَ -213

 بَتٰكِْلا  مُهُعَمَ  لَزَنْاَوَ   ۖنَيْرِذِنْمُوَ  نَيْرِ ِشّبَمُ

  ۗهِيْفِ اوْفُلَتَخْا امَيْفِ سِاَّنلا نَيْبَ مَكُحْيَلِ ِقّحَلْابِ

 امَ دِعْبَ ۢنْمِ هُوُْتوْاُ نَْيذَِّلا ا َّلاِ هِيْفِ فَلَتَخْا امَوَ

 ُ ّٰللا  ىدَهَفَ   ۚمْهُنَيْبَ  ۢ  ايًغْبَ  تُنٰ ِيّبَلْا  مُهُتْءَۤاجَ

  ۗهٖنِذْاِبِ ِقّحَلْا نَمِ هِيْفِ اوْفُلَتَخْا امَلِ اوْنُمَاٰ نَْيذِ

َّلا

 مٍيْقِتَسْ ُّم طٍارَصِ ىٰلاِ ءُۤاشََّي نْمَ يْدِهْيَ ُ ّٰللاوَ

 مْكُتِأْيَ  ا َّملَوَ  ةَ َّنجَلْا  اولُخُدْتَ  نْاَ  مْتُبْسِحَ  مْاَ -214

 ءُۤاسَأْبَلْا مُهُتْ َّسمَ  ۗمْكُلِبْقَ نْمِ اوْلَخَ نَْيذَِّلا لُثَ َّم

 لُوْسُ َّرلا  لَوْقُيَ  ى ّٰتحَ  اوْلُزِلْزُوَ  ءُۤا َّر َّضلاوَ

 َّناِ  آلَاَ   ۗ ِ ّٰللا  رُصْنَ  ىتٰمَ  هٗعَمَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلاوَ

 بٌيْرِقَ ِ ّٰللا رَصْنَ

 رٍيْخَ نْ ِمّ مْتُقْفَنْاَ ٓامَ لْقُ  ۗنَوْقُفِنْيُ اذَامَ كََنوْلُ ٔـَ سَْي -215

JUZ  2 45 2. AL-BAQARAH

mereka infakkan. Katakanlah, “Harta 

apa saja yang kamu infakkan, hendak­

nya diperuntuk kan bagi kedua orang 

tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-

orang miskin, dan orang yang dalam 

perjalanan (dan membutuh kan per­

tolongan).” Kebaikan apa saja yang 

kamu kerjakan, sesungguhnya Allah 

Maha Mengetahuinya.

Kewajiban Jihad dan Hukum Perang di 

Bulan Haram

216. Diwajibkan atasmu berperang, padahal 

itu kamu benci. Boleh jadi kamu mem­

benci sesuatu, padahal itu baik bagi­

mu dan boleh jadi kamu menyukai 

sesuatu, padahal itu buruk bagimu. 

Allah mengetahui, sedang kan kamu 

tidak mengetahui.

Hukum Berperang di Bulan Haram

217. Mereka bertanya kepadamu (Nabi 

Muham mad) tentang berperang pada 

bulan haram. Katakanlah, “Berperang 

dalam bulan itu adalah (dosa) besar. 

Namun, menghalangi (orang) dari 

jalan Allah, ingkar kepada­Nya, (meng­

halangi orang masuk) Masjidilharam, 

dan mengusir penduduk dari sekitar­

nya, lebih besar (dosanya) dalam pan­

dangan Allah. Fitnah (pemusyrikan 

dan penindasan) lebih kejam dari pada 

pembunuhan.” Mereka tidak akan ber-

henti memerangi kamu sampai kamu 

murtad (keluar) dari agamamu jika 

mereka sanggup. Siapa di antara kamu 

yang murtad dari agamanya lalu dia 

mati dalam kekafiran, sia-sialah amal 

mereka di dunia dan akhirat. Mereka 

itulah penghuni neraka. Mereka kekal 

di dalamnya.

218. Sesungguhnya orang­orang yang ber­

iman serta orang­orang yang ber hijrah 

dan berjihad63) di jalan Allah, mereka 

63) Jihad secara umum berarti mencurahkan segala kemampuan, baik harta maupun raga untuk memperjuang-

kan agama Allah Swt. dengan niat yang ikhlas sebab  Allah Swt.

 نِيْكِسٰمَلْاوَ  ىمٰتٰيَلْاوَ  نَيْبِرَقْاَلْاوَ  نِْيدَِلاوَلْلِفَ

 َ ّٰللا َّناِفَ رٍيْخَ نْمِ اوْلُعَفْتَ امَوَ  ۗلِيْبِ َّسلا نِبْاوَ

 مٌيْلِعَ هٖبِ

 ى ٰٓسعَوَ  ۚمْكَُّل هٌرْكُ وَهُوَ لُاتَقِلْا مُكُيْلَعَ بَتِكُ -216

 نْاَ ى ٰٓسعَوَ  ۚمْكَُّل رٌيْخَ وَهُ َّو ا ٔـً يْشَ اوْهُرَكْتَ نْاَ

 مْتُنْاَوَ مُلَعْيَ ُ ّٰللاوَ  ۗمْكَُّل ٌّرشَ وَهُ َّو ا ٔـً يْشَ اوْ ُّب ِحتُ

ࣖنَوْمُلَعْتَ الَ

 لْقُ  ۗهِيْفِ لٍاتَقِ مِارََحلْا رِهْ َّشلا نِعَ كََنوْلُ ٔـَ سَْي -217

 ۢرٌفْكَُو ِ ّٰللا لِيْبِسَ نْعَ ٌّدصَوَ  ۗرٌيْبِكَ هِيْفِ لٌاتَقِ

 هُنْمِ  هٖلِهْاَ  جُارَخْاِوَ  مِارََحلْا  دِجِسْمَلْاوَ  هٖبِ

 الَوَ  ۗلِتْقَلْا نَمِ رُبَكْاَ ةُنَتْفِلْاوَ  ۚ ِ ّٰللا دَنْعِ رُبَكْاَ

 مْكُنِيْدِ نْعَ مْكُْو ُّدرُيَ ى ّٰتحَ مْكَُنوْلُتِاقَيُ نَوْلُازَيَ

 هٖنِيْدِ نْعَ مْكُنْمِ دْدِتَرَّْي نْمَوَ  ۗاوْعُاطَتَسْا نِاِ

 مْهُلُامَعْاَ تْطَبِحَ كَِٕىٰۤ لواُفَ رٌفِاكَ وَهُوَ تْمُيَفَ

 ۚرِا َّنلا  بُحٰصْاَ  كَِٕىٰۤ لواُوَ   ۚةِرَخِاٰلْاوَ  ايَْن ُّدلا  ىفِ

 نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ مْهُ

 اوْدُهَاجَوَ اوْرُجَاهَ نَْيذَِّلاوَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا َّناِ -218

 ۗ ِ ّٰللا تَمَحْرَ نَوْجُرْيَ كَ ِٕىٰۤ لواُ  ۙ ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ

2. AL-BAQARAH 46 JUZ  2

itu meng harapkan rahmat Allah. Allah 

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Pertanyaan tentang Hukum Khamar, Judi, 

dan Mengurus Anak Yatim

219. Mereka bertanya kepadamu (Nabi 

Muham mad) tentang khamar64) dan 

judi. Katakan lah, “Pada keduanya 

ter dapat dosa besar dan beberapa 

manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) 

dosa kedua nya lebih besar daripada 

manfaat nya.” Mereka (juga) bertanya 

kepada mu (tentang) apa yang mereka 

infakkan. Katakanlah, “(Yang di infak­

kan adalah) kelebihan (dari apa yang 

diperlu kan).” Demikianlah Allah me­

nerangkan ayat­ayat­Nya kepada mu 

agar kamu ber pikir

220. tentang dunia dan akhirat. Mereka 

bertanya kepada mu (Nabi Muhammad) 

tentang anak-anak yatim. Katakanlah, 

“Memperbaiki ke ada an mereka adalah 

baik.” Jika kamu mem per gauli mereka, 

mereka adalah saudara­saudaramu. 

Allah menge tahui orang yang berbuat 

kerusakan dan yang berbuat kebaikan. 

Seandai nya Allah menghen daki, 

niscaya Dia men datangkan kesulitan 

kepadamu. Sesung guhnya Allah Maha­

perkasa lagi Mahabijaksana.

Larangan Menikah dengan Orang Musyrik

221. Janganlah kamu menikahi perempuan 

musy rik hingga mereka beriman! 

Sungguh, ham ba sahaya perempuan 

yang beriman lebih baik daripada 

perempuan musyrik, meskipun dia 

me narik hatimu. Jangan pula kamu 

me nikahkan laki­laki musyrik (de ngan 

perempuan yang beriman) hingga me­

reka beriman. Sungguh, hamba sahaya 

laki­laki yang beriman lebih baik dari­

pada laki­laki musyrik meskipun dia 

menarik hatimu. Mereka mengajak ke 

neraka, sedangkan Allah mengajak ke 

64) Khamar adalah segala sesuatu yang mengandung unsur yang memabukkan. 

 مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ ُ ّٰللاوَ

 آمَهِيْفِ لْقُ ۗرِسِيْمَلْاوَ رِمْ َخلْا نِعَ كََنوْلُ ٔـَ سَْي ۞ -219

 رُبَكْاَ  آمَهُمُثْاِوَ  ۖسِا َّنللِ  عُفِانَمَ َّو  رٌيْبِكَ  مٌثْاِ

 لِقُ  ەۗ  نَوْقُفِنْيُ  اذَامَ  كََنوْلُ ٔـَ سَْيوَ  ۗامَهِعِفَّْن  نْمِ

 مْكَُّلعَلَ  تِيٰاٰلْا  مُكَُل  ُ ّٰللا نُ ِيّبَيُ  كَلِذٰكَ  ۗوَفْعَلْا

ۙنَوْرُ َّكفَتَتَ

 ۗىمٰتٰيَلْا نِعَ كََنوْلُ ٔـَ سَْيوَ  ۗةِرَخِاٰلْاوَ ايَْن ُّدلا ىفِ -220

 مْهُوْطُلِا َختُ  نْاِوَ  ۗرٌيْخَ  مْهُ َّل  حٌالَصْاِ  لْقُ

  ۗحِلِصْمُلْا نَمِ دَسِفْمُلْا مُلَعْيَ ُ ّٰللاوَ  ۗمْكُُناوَخْاِفَ

 مٌيْكِحَ زٌْيزِعَ َ ّٰللا َّناِ مْكُتَنَعْاَلَ ُ ّٰللا ءَۤاشَ وْلَوَ

 ةٌمَاَلَوَ   ۗ َّنمِؤْيُ  ى ّٰتحَ تِكِٰرشْمُلْا اوحُكِنْتَ  الَوَ -221

 ۚ مْكُتْبَجَعْاَ  وْلَ َّو  ةٍكَِرشْ ُّم  نْ ِمّ  رٌيْخَ  ةٌنَمِؤْ ُّم

  ۗاوْنُمِؤْيُ  ى ّٰتحَ  نَيْكِِرشْمُلْا  اوحُكِنْتُ  الَوَ

  ۗمْكُبَجَعْاَ وْلَ َّو كٍرِشْ ُّم نْ ّمِ رٌيْخَ نٌمِؤْ ُّم دٌبْعَلَوَ

 ىَلاِ  آوْعُدْيَ  ُ ّٰللاوَ   ۖرِا َّنلا  ىَلاِ  نَوْعُدْيَ  كَ ِٕىٰۤ لواُ

 سِا َّنللِ  هٖتِيٰاٰ  نُ ِيّبَيُوَ  ۚهٖنِذْاِبِ  ةِرَفِغْمَلْاوَ  ةِ َّنجَلْا

JUZ  2 47 2. AL-BAQARAH

surga dan ampunan dengan izin­Nya. 

(Allah) menerangkan ayat­ayat­Nya ke­

pada manusia agar mereka mengambil 

pe lajaran.

Hukum Haid dan Larangan Mendatangi 

Istri dari Dubur

222. Mereka bertanya kepadamu (Nabi 

Muham mad) tentang haid. Katakan­

lah, “Itu adalah suatu kotoran.”65) 

Maka, jauhilah para istri (dari me­

lakukan hubungan intim) pada waktu 

haid dan jangan kamu dekati mereka 

(untuk me lakukan hubungan intim) 

hingga mereka suci (habis masa haid). 

Apabila mereka benar­benar suci 

(setelah mandi wajib), campurilah 

mereka se suai dengan (ke tentu an) 

yang di perintah kan Allah ke pada mu. 

Sesung guh nya Allah menyukai orang­

orang yang bertobat dan menyukai 

orang­orang yang me nyucikan diri.

223. Istrimu adalah ladang bagimu.66) Maka, 

datangilah ladangmu itu (bercampur­

lah dengan benar dan wajar) kapan 

dan bagai mana yang kamu sukai. 

Utama kanlah (hal yang terbaik) untuk 

diri mu. Bertakwa lah kepada Allah dan 

ketahui lah bahwa kamu (kelak) akan 

meng hadap kepada­Nya. Sampai kan­

lah kabar gembi ra kepada orang­orang 

mukmin.

Larangan Mempermainkan Sumpah

224. Janganlah kamu jadikan (nama) Allah 

dalam sumpahmu sebagai peng halang 

dari ber buat baik, bertakwa, dan men­

cip takan kedamaian di antara manusia. 

Allah Maha Mendengar lagi Maha 

Mengetahui.

65) Haid adalah darah yang keluar bersama jaringan yang dipersiapkan untuk pembuahan di rahim perempuan. 

Keluarnya secara periodik, sesuai dengan periode pelepasan sel telur ke rahim. Kondisi seperti itu yang dianggap 

kotor dan menjadikan perempuan tidak suci secara syar‘i, termasuk tidak suci untuk digauli suaminya.

66) Istri diumpamakan sebagai ladang, tempat menanam benih. Maka, tanamlah benih itu sesuai waktu yang 

disukai.

ࣖ نَوْرُ َّكذَتَيَ مْهُ َّلعَلَ

 ۙىذًاَ  وَهُ  لْقُ  ۗضِيْحِمَلْا  نِعَ  كََنوْلُ ٔـَ سَْيوَ -222

 َّنهُوْبُرَقْتَ الَوَ ۙضِيْحِمَلْا ىفِ ءَۤاسَ ِنّلا اولُزِتَعْافَ

 نْمِ  َّنهُوُْتأْفَ  نَرْ َّهطَتَ  اذَاِفَ   ۚنَرْهُطْيَ  ى ّٰتحَ

 نَيْبِا َّوَّتلا  ُّب ِحيُ  َ ّٰللا  َّناِ   ۗ ُ ّٰللا  مُكَُرمَاَ  ثُيْحَ

 نَيْرِ ِهّطَتَمُلْا ُّب ِحيُوَ

  ۖمْتُئْشِ ىّٰناَ مْكُثَرْحَ اوُْتأْفَ  ۖمْكَُّل ثٌرْحَ مْكُُؤۤاسَنِ -223

 مْكَُّناَ آوْمُلَعْاوَ َ ّٰللا اوقَُّتاوَ  ۗمْكُسِفُنْاَلِ اوْمُ ِدّقَوَ

 نَيْنِمِؤْمُلْا رِ ِشّبَوَ  ۗهُوْقُلٰ ُّم

 اوْ ُّربَتَ نْاَ مْكُنِامَيْاَ ِلّ ةًضَرْعُ َ ّٰللا اولُعَ ْجتَ الَوَ -224

 عٌيْمِسَ  ُ ّٰللاوَ  ۗسِاَّنلا  نَيْبَ  اوْحُلِصْتُوَ  اوْقُ َّتتَوَ

 مٌيْلِعَ

2. AL-BAQARAH 48 JUZ  2

225. Allah tidak menghukummu sebab  

sumpah mu yang tidak kamu sengaja, 

te ta pi Dia menghukummu sebab  sum­

pah yang diniatkan oleh hatimu. Allah 

Maha Pengampun lagi Maha Penyan­

tun.67)

226. Orang yang meng­ila’ (bersumpah tidak 

mencampuri) istrinya diberi tenggang 

waktu empat bulan. Jika mereka kembali 

(mencampuri istrinya), sesungguhnya 

Allah Maha Pengampun lagi Maha 

Penyayang.

227. Jika mereka berketetapan hati untuk 

ber cerai, sesungguhnya Allah Maha 

Mendengar lagi Maha Mengetahui. 

Hukum Talak, Idah, dan Rujuk

228. Para istri yang diceraikan (wajib) me­

nahan diri mereka (menunggu) tiga 

kali qurū’ (suci atau haid). Tidak boleh 

bagi mereka me nyembunyikan apa 

yang diciptakan Allah dalam rahim 

mereka, jika mereka beriman kepada 

Allah dan hari Akhir. Suami­suami 

mereka lebih berhak untuk kembali 

kepada mereka dalam (masa) itu, 

jika mereka menghendaki perbaikan. 

Mereka (para perempuan) mempunyai 

hak seimbang dengan kewajibannya 

me nurut cara yang patut. Akan tetapi, 

para suami mempunyai kelebihan 

atas mereka. Allah Maha perkasa lagi 

Mahabijaksana. 

229. Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. 

(Setelah itu suami dapat) menahan 

(rujuk) dengan cara yang patut atau 

melepaskan (menceraikan) dengan 

baik. Tidak halal bagi kamu mengambil 

kembali sesuatu (mahar) yang telah 

kamu berikan kepada mereka, kecuali 

keduanya (suami dan istri) khawatir 

tidak mampu menja lan kan batas-

batas ketentuan Allah. Jika kamu (wali) 

67) Allah Swt. Maha Penyantun (halīm) berarti tidak segera menyiksa orang yang berbuat dosa.

 نْكِٰلوَ  مْكُنِامَيْاَ  ٓيْفِ  وِغْ َّللابِ  ُ ّٰللا  مُكُذُخِاؤَيُ  الَ -225

 رٌوْفُغَ ُ ّٰللاوَ  ۗمْكُُبوْلُقُ تْبَسَكَ امَبِ مْكُذُخِاؤَ ُّي

 مٌيْلِحَ

 ۚرٍهُشْاَ ةِعَبَرْاَ صُُّبرَتَ مْهِِٕىۤاسَّنِ نْمِ نَوْلُؤْيُ نَْيذَِّللِ -226

 مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ َ ّٰللا َّناِفَ وْءُۤافَ نْاِفَ

 مٌيْلِعَ عٌيْمِسَ َ ّٰللا َّناِفَ قَالَ َّطلا اومُزَعَ نْاِوَ -227

 ۗءٍ ۤوْرُقُ  ةَثَلٰثَ  َّنهِسِفُنْاَبِ  نَصَّْبرَتَيَ  تُقَّٰلطَمُلْاوَ -228

 ُ ّٰللا  قَلَخَ  امَ  نَمْتُكَّْي  نْاَ  َّنهُلَ  ُّل ِحيَ  الَوَ

 مِوْيَلْاوَ  ِ ّٰللابِ  َّنمِؤْيُ  َّنكُ نْاِ  َّنهِمِاحَرْاَ  ٓيْفِ

 نْاِ كَلِذٰ يْفِ َّنهِ ِدّرَبِ ُّقحَاَ َّنهُتُلَوْعُبُوَ  ۗرِخِاٰلْا

 َّنهِيْلَعَ  يْذَِّلا  لُثْمِ  َّنهُلَوَ  ۗاحًالَصْاِ  ا ٓوْدُارَاَ

 ُ ّٰللاوَ  ۗ ةٌجَرَدَ َّنهِيْلَعَ لِاجَ ِرّللِوَ  ۖفِوْرُعْمَلْابِ

ࣖ مٌيْكِحَ زٌْيزِعَ

 ۢحٌيْرِسَْت وْاَ فٍوْرُعْمَبِ  ۢكٌاسَمْاِفَ  ۖنِتٰ َّرمَ قُالَ َّطلاَ -229

 َّنهُوْمُتُيْتَاٰ ٓا َِّم اوْذُخُأْتَ نْاَ مْكَُل ُّل ِحيَ الَوَ  ۗنٍاسَحْاِبِ

 نْاِفَ  ۗ ِ ّٰللا دَوْدُحُ امَيْقِيُ ا َّلاَ  ٓافَا َخ َّي نْاَ آ َّلاِ ا ٔـً يْشَ

 امَهِيْلَعَ حَانَجُ الَفَ  ۙ ِ ّٰللا دَوْدُحُ امَيْقِيُ ا َّلاَ مْتُفْخِ

 ۚاهَوْدُتَعْتَ الَفَ ِ ّٰللا دُوْدُحُ كَْلتِ  ۗهٖبِ تْدَتَفْا امَيْفِ

JUZ  2 49 2. AL-BAQARAH

khawatir bahwa keduanya tidak mampu 

menjalan kan batas­batas (ketentuan) 

Allah, maka keduanya tidak ber dosa 

atas bayaran yang (harus) diberi kan 

(oleh istri) untuk me nebus dirinya.68) 

Itulah batas­batas (ketentuan) Allah, 

janganlah kamu melanggarnya. Siapa 

yang melanggar batas­batas (ketentuan) 

Allah, mereka itulah orang­orang zalim. 

230. Jika dia menceraikannya kembali (setelah 

talak kedua), perempuan itu tidak halal 

lagi baginya hingga dia me nikah dengan 

laki­laki yang lain. Jika (suami yang lain 

itu) sudah men cerai kannya, tidak ada 

dosa bagi keduanya (suami pertama dan 

mantan istri) untuk menikah kembali 

jika ke duanya menduga akan dapat 

men jalankan hukum­hukum Allah. Itu­

lah ketentuan­ketentuan Allah yang 

diterang kan­Nya kepada orang­orang 

yang (mau) mengetahui. 

231. Apabila kamu menceraikan istri(­mu), 

hingga (hampir) berakhir masa idah­

nya,69) tahanlah (rujuk) mereka dengan 

cara yang patut atau cerai kan lah mereka 

dengan cara yang patut (pula). Jangan­

lah kamu menahan (rujuk) mereka untuk 

memberi kemudaratan sehingga kamu 

melampaui batas. Siapa yang melaku kan 

demikian, dia sungguh telah menzalimi 

diri nya sendiri. Janganlah kamu jadikan 

ayat­ayat (hukum­hukum) Allah sebagai 

bahan ejekan. Ingatlah nikmat Allah ke­

padamu dan apa yang telah diturunkan 

Allah kepadamu, yaitu Kitab (Al­Qur’an) 

dan Hikmah (Sunah), untuk memberi 

pengajaran kepadamu. Bertakwalah 

ke pada Allah dan ketahuilah bahwa 

sesungguhnya Allah Maha Mengetahui 

segala sesuatu. 

232. Apabila kamu (sudah) menceraikan 

istri(­mu) lalu telah sampai (habis) masa 

68) Ayat ini menjadi dasar hukum khulu‘ dan penerimaan ‘iwaḍ. Khulu‘ yaitu hak istri untuk bercerai dari suaminya 

dengan membayar ‘iwaḍ (uang tebusan) melalui pengadilan.

69) Idah ialah masa menunggu (tidak boleh menikah) bagi perempuan sebab  perceraian atau kematian suaminya.

نَوْمُلِ ّٰظلا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُفَ ِ ّٰللا دَوْدُحُ َّدعَتَ َّي نْمَوَ

 حَكِنْتَ ى ّٰتحَ دُعْبَ ۢنْمِ هَٗل ُّل ِحتَ الَفَ اهَقَ َّلطَ نْاِفَ -230

 آمَهِيْلَعَ حَانَجُ الَفَ اهَقَ َّلطَ نْاِفَ  ۗهٗرَيْغَ اجًوْزَ

  ۗ ِ ّٰللا دَوْدُحُ امَيْقِ ُّي نْاَ آ َّنظَ نْاِ آعَجَارَتَ َّي نْاَ

 نَوْمُلَعْ َّي مٍوْقَلِ اهَنُ ِيّبَيُ ِ

ّٰللا دُوْدُحُ كَْلتِوَ

 َّنهُوْكُسِمْاَفَ َّنهُلَجَاَ نَغْلَبَفَ ءَۤاسَ ِنّلا مُتُقْ

َّلطَ اذَاِوَ -231

 َّنهُوْكُسِمْتُ الَوَ ۗفٍوْرُعْمَبِ َّنهُوْحُ ِرّسَ وْاَ فٍوْرُعْمَبِ

 مَلَظَ  دْقَفَ  كَلِذٰ  لْعَفْ َّي  نْمَوَ   ۚاوْدُتَعْتَ ّلِ  ارًارَضِ

 اوْرُكُْذا َّو اوًزُهُ  ِ ّٰللا تِيٰاٰ  ا ٓوْذُخَِّتتَ  الَوَ   ۗهٗسَفْنَ

 بِتٰكِْلا نَ ِمّ مْكُيْلَعَ لَزَنْاَ ٓامَوَ مْكُيْلَعَ ِ ّٰللا تَمَعْنِ

 َّناَ آوْمُلَعْاوَ  َ ّٰللا اوقَُّتاوَ  ۗهٖبِ  مْكُظُعِيَ  ةِمَكْ ِحلْاوَ

ࣖ مٌيْلِعَ ءٍيْشَ ِلّكُبِ َ

ّٰللا

 الَفَ  َّنهُلَجَاَ  نَغْلَبَفَ  ءَۤاسَ ِنّلا  مُتُقْ

َّلطَ  اذَاِوَ -232

2. AL-BAQARAH 50 JUZ  2

idahnya, janganlah kamu menghalangi 

mereka untuk me nikah dengan (calon) 

suaminya70) apabila telah terdapat ke­

relaan di antara mereka dengan cara 

yang patut. Itulah yang dinasihatkan 

kepada orang­orang di antara kamu 

yang beriman kepada Allah dan hari 

Akhir. Hal itu lebih bersih bagi (jiwa)­mu 

dan lebih suci (bagi kehormatanmu). 

Allah mengetahui, sedangkan kamu 

tidak mengetahui.

Hukum Menyusui Anak

233. Ibu­ibu hendaklah menyusui anak­anak­

nya selama dua tahun penuh, bagi yang 

ingin menyempurnakan pe nyusuan . 

Kewajiban ayah me nanggung makan 

dan pakaian mereka dengan cara yang 

patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali 

sesuai dengan kemampuan nya. Jangan­

lah seorang ibu dibuat menderita sebab  

anaknya dan jangan pula ayahnya di­

buat men derita sebab  anaknya. Ahli 

waris pun seperti itu pula. Apabila 

keduanya ingin me nyapih (sebelum dua 

tahun) berdasarkan per setujuan dan 

 musyawarah antara keduanya, tidak ada 

dosa atas ke dua nya. Apabila kamu ingin 

menyu su kan anak mu (kepada orang 

lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu 

mem beri kan pem bayaran dengan cara 

yang patut. Ber takwalah kepada Allah 

dan ke tahui lah bahwa sesungguhnya 

Allah Maha Melihat apa yang kamu 

kerjakan. 

Masa Idah Perempuan yang Ditinggal 

Mati dan Hukum Meminang dengan 

Sindiran pada Masa Idah

234. Orang-orang yang mati di antara kamu 

dan meninggalkan istri­istri hendaklah 

mereka (istri­istri) menunggu dirinya 

(beridah) empat bulan sepuluh hari. 

Kemudian, apabila telah sampai (akhir) 

idah mereka, tidak ada dosa bagimu 

(wali) mengenai apa yang mereka 

70) Maksudnya adalah menikah lagi, baik dengan bekas suaminya maupun laki­laki yang lain.

 اوْضَارَتَ اذَاِ َّنهُجَاوَزْاَ نَحْكِنْ َّي نْاَ َّنهُوْلُضُعْتَ

 نَاكَ  نْمَ  هٖبِ  ظُعَوْيُ  كَلِذٰ  ۗفِوْرُعْمَلْابِ  مْهُنَيْبَ

 ىكٰزْاَ  مْكُلِذٰ  ۗرِخِاٰلْا  مِوْيَلْاوَ  ِ ّٰللابِ  نُمِؤْيُ  مْكُنْمِ

 نَوْمُلَعْتَ الَ مْتُنْاَوَ مُلَعْيَ ُ ّٰللاوَ  ۗرُهَطْاَوَ مْكَُل

0

 نِيَْلوْحَ  َّنهُدَالَوْاَ  نَعْضِرْيُ  تُدِٰلوٰلْاوَ  ۞-233

 ىلَعَوَ   ۗةَعَاضَ َّرلا  َّمتِ ُّي  نْاَ  دَارَاَ  نْمَلِ  نِيْلَمِاكَ

 ۗفِوْرُعْمَلْابِ  َّنهُتُوَسْكَِو  َّنهُقُزْرِ  هٗ

َل  دِوْلُوْمَلْا

 ۢةٌدَِلاوَ  َّراۤضَتُ الَ   ۚاهَعَسْوُ ا َّلاِ سٌفْنَ  فَُّلكَتُ  الَ

 لُثْمِ ثِرِاوَلْا ىلَعَوَ هٖدَِلوَبِ هَّٗل دٌوْلُوْمَ الَوَ اهَدَِلوَبِ

 امَهُنْ ّمِ  ضٍارَتَ  نْعَ  الًاصَفِ  ادَارَاَ  نْاِفَ   ۚكَلِذٰ

 نْاَ  مْ ُّتدْرَاَ  نْاِوَ  ۗامَهِيْلَعَ  حَانَجُ  الَفَ  رٍوُاشََتوَ

 مْكُيْلَعَ  حَانَجُ  الَفَ  مْكَُدالَوْاَ  آوْعُضِرْتَسَْت

 َ ّٰللا اوقَُّتاوَ ۗفِوْرُعْمَلْابِ مْتُيْتَاٰ آ َّم مْتُمْ َّلسَ اذَاِ

 رٌيْصِبَ نَوْلُمَعْتَ امَبِ َ ّٰللا َّناَ آوْمُلَعْاوَ

 اجًاوَزْاَ  نَوْرُذَيَوَ  مْكُنْمِ  نَوْ َّفوَتَيُ  نَْيذَِّلاوَ -234

 اذَاِفَ  ۚارًشْعَ َّو رٍهُشْاَ ةَعَبَرْاَ َّنهِسِفُنْاَبِ نَصَّْبرَتَ َّي

 نَلْعَفَ امَيْفِ مْكُيْلَعَ حَانَجُ الَفَ َّنهُلَجَاَ نَغْلَبَ

JUZ  2 51 2. AL-BAQARAH

lakukan terhadap diri mereka71) menurut 

cara yang patut. Allah Maha Mengetahui 

apa yang kamu kerjakan.

235. Tidak ada dosa bagimu atas kata 

sindiran untuk meminang perempuan­

perempuan72) atau (keinginan menikah) 

yang kamu sem bunyi kan dalam hati. 

Allah menge tahui bahwa kamu akan 

menye but­nyebut mereka. Akan tetapi, 

jangan lah kamu berjanji secara diam­

diam untuk (menikahi) mereka, kecuali 

sekadar meng ucapkan kata­kata yang 

patut (sin diran). Jangan pulalah kamu 

me netap kan akad nikah sebelum ber ­

akhirnya masa idah. Ketahuilah bahwa 

Allah menge tahui apa yang ada dalam 

hatimu. Maka, takutlah kepada-

Nya. Ketahui lah bahwa Allah Maha 

Pengampun lagi Maha Penyan tun.

Talak Sebelum Istri Dicampuri dan 

Ketentuan Maharnya

236. Tidak ada dosa bagimu (untuk tidak 

mem bayar mahar) jika kamu men­

ceraikan istri­istrimu yang belum kamu 

sentuh (campuri) atau belum kamu 

tentukan maharnya. Berilah mereka 

mut‘ah,73) bagi yang kaya sesuai dengan 

ke mam puannya dan bagi yang miskin 

sesuai de ngan kemampuannya pula, 

sebagai pemberi an dengan cara yang 

patut dan ketentuan bagi orang­orang 

yang berbuat ihsan.

237. Jika kamu menceraikan mereka se belum 

kamu sentuh (campuri), padahal kamu 

sudah menen tukan mahar nya, maka 

(bayarlah) separuh dari apa yang telah 

kamu tentukan, kecuali jika mereka atau 

pihak yang memiliki ke wenangan nikah 

71)  Setelah masa idah selesai, perempuan boleh berhias, bepergian, atau menerima pinangan.

72)  Perempuan yang boleh dipinang secara sindiran ialah perempuan yang dalam masa idah sebab  ditinggal mati 

oleh suaminya atau sebab  talak bā’in, sedangkan perempuan yang dalam idah talak raj‘iy (bisa dirujuk) tidak 

boleh dipinang, walaupun dengan sindiran.

73) Mut‘ah yang dimaksud adalah pemberian suami kepada istri yang diceraikannya sebagai pelipur, di samping 

nafkah yang wajib ditunaikannya sesuai dengan kemampuannya.

 نَوْلُمَعْتَ  امَبِ  ُ ّٰللاوَ  ۗفِوْرُعْمَلْابِ  َّنهِسِفُنْاَ  ٓيْفِ

 رٌيْبِخَ

 نْمِ  هٖبِ  مْتُضْ َّرعَ  امَيْفِ  مْكُيْلَعَ  حَانَجُ  الَوَ -235

 مَلِعَ  ۗمْكُسِفُنْاَ  ٓيْفِ  مْتُنْنَكْاَ وْاَ ءِۤاسَ ِنّلا ةِبَطْخِ

 َّنهُوْدُعِاوَتُ ا َّل نْكِٰلوَ َّنهُنَوْرُكُذْتَسَ مْكَُّناَ ُ ّٰللا

 الَوَ  ەۗ  افًوْرُعْ َّم  الًوْقَ  اوْلُوْقُتَ  نْاَ  آ َّلاِ  ا ًّرسِ

 بُتٰكِْلا  غَلُبْيَ  ى ّٰتحَ  حِاكَ ِنّلا  ةَدَقْعُ  اوْمُزِعْتَ

 مْكُسِفُنْاَ  ٓيْفِ  امَ مُلَعْيَ َ ّٰللا َّناَ آوْمُلَعْاوَ  ۗهَٗلجَاَ

ࣖ مٌيْلِحَ رٌوْفُغَ َ ّٰللا َّناَ آوْمُلَعْاوَ ۚهُوْرُذَحْافَ

 مْلَ  امَ  ءَۤاسَ ِنّلا  مُتُقْ

َّلطَ  نْاِ  مْكُيْلَعَ  حَانَجُ  الَ-236

 َّنهُوْعُ ِتّمَ َّو  ۖةًضَيْرِفَ َّنهُلَ اوْضُرِفْتَ وْاَ َّنهُوْ ُّسمَتَ

 ۢ اعًاتَمَ  ۚهٗرُدَقَ رِتِقْمُلْا ىلَعَوَ هٗرُدَقَ عِسِوْمُلْا ىلَعَ

 نَيْنِسِحْمُلْا ىلَعَ ا ًّقحَ ۚفِوْرُعْمَلْابِ

 دْقَوَ َّنهُوْ ُّسمَتَ نْاَ لِبْقَ نْمِ َّنهُوْمُتُقْ َّلطَ نْاِوَ-237

 مْتُضْرَفَ  امَ  فُصْنِفَ  ةًضَيْرِفَ  َّنهُلَ  مْتُضْرَفَ

 ةُدَقْعُ  هٖدِيَبِ  يْذَِّلا  اوَفُعْيَ  وْاَ  نَوْفُعْ َّي  نْاَ  آ َّلاِ

2. AL-BAQARAH 52 JUZ  2

(suami atau wali) mem bebaskannya.74) 

Pembebasanmu itu lebih dekat pada 

ketakwa an. Jangan lah melupakan ke­

baikan di antara kamu. Sesungguhnya 

Allah Maha Melihat apa yang kamu 

kerjakan.

Perintah Menjaga Salat pada Waktunya 

dan Hukum Salat Khauf

238. Peliharalah semua salat (fardu) dan 

salat Wusṭā.75) Berdirilah sebab  Allah 

(dalam salat) dengan khusyuk.

239. Jika kamu berada dalam keadaan takut, 

salat lah dengan berjalan kaki atau ber­

kendara an. Lalu, apabila kamu telah 

aman, ingatlah Allah (salatlah) sebagai­

mana Dia telah mengajarkan kepadamu 

apa yang tidak kamu ketahui.

Hukum Wasiat kepada Istri dan 

Pemberian untuk Istri yang Dicerai

240. Orang-orang yang akan mati di antara 

kamu dan meninggalkan istri­istri 

hendak lah mem buat wasiat untuk istri­

istri nya, (yaitu) nafkah sampai setahun 

tanpa me ngeluarkannya (dari rumah). 

Akan tetapi, jika mereka keluar (sendiri), 

tidak ada dosa bagimu mengenai hal-

hal yang patut yang mereka lakukan 

terhadap diri mereka sendiri. Allah 

Maha perkasa lagi Maha bijaksana.

241. Bagi istri­istri yang diceraikan terdapat 

hak mut‘ah dengan cara yang patut. 

Demi kian ini adalah ketentuan bagi 

orang­orang yang ber takwa.

242. Demikianlah Allah menerangkan ke pada ­

mu ayat-ayat-Nya agar kamu me ngerti.

74) Yang dimaksud dengan orang yang memiliki kewenangan nikah adalah suami atau wali. Jika yang mem bebaskan 

mahar adalah wali, suami dibebaskan dari kewajiban membayar separuh mahar. Apabila suami yang mem­

bebaskannya, dalam arti berkomitmen untuk membayar seluruh mahar yang disebutkan, dia harus membayar 

mahar seluruhnya. Namun, wali yang boleh bertindak demikian hanyalah wali mujbir, yaitu wali yang berhak 

memaksa anak gadis untuk menikah, seperti ayah atau kakek kandung.

75) Menurut pendapat yang masyhur, salat Wusṭā adalah salat Asar.

 الَوَ  ىۗوٰقْ َّتللِ  بُرَقْاَ  آوْفُعْتَ  نْاَوَ  ۗحِاكَ ِنّلا

 نَوْلُمَعْتَ  امَبِ  َ ّٰللا َّناِ  ۗمْكُنَيْبَ  لَضْفَلْا اوُسَنْتَ

 رٌيْصِبَ

 ىطٰسْوُلْا  ةِولٰ َّصلاوَ  تِوٰلَ َّصلا  ىلَعَ  اوْظُفِاحَ-238

 نَيْتِنِقٰ ِ ّٰ ِلل اوْمُوْقُوَ

 مْتُنْمِاَ  ٓاذَاِفَ   ۚانًابَكْرُ  وْاَ  الًاجَرِفَ  مْتُفْخِ  نْاِفَ -239

 اوْنُوْكُتَ  مْلَ  ا َّم  مْكُمََّلعَ  امَكَ  َ ّٰللا  اورُكُْذافَ

 نَوْمُلَعْتَ

 ۖاجًاوَزْاَ  نَوْرُذَيَوَ  مْكُنْمِ  نَوْ َّفوَتَيُ  نَْيذَِّلاوَ -240

 رَيْغَ  لِوَْحلْا  ىَلاِ  اعًاتَ َّم  مْهِجِاوَزْاَ ِلّ  ةً َّيصِ َّو

 مْكُيْلَعَ  حَانَجُ  الَفَ  نَجْرَخَ  نْاِفَ   ۚجٍارَخْاِ

 ُ ّٰللاوَ  ۗفٍوْرُعْ َّم نْمِ َّنهِسِفُنْاَ  ٓيْفِ  نَلْعَفَ امَ يْفِ

 مٌيْكِحَ زٌْيزِعَ

 ىلَعَ  ا ًّقحَ  ۗفِوْرُعْمَلْابِۢ  عٌاتَمَ  تِقَّٰلطَمُلْلِوَ -241

 نَيْقِ َّتمُلْا

ࣖ نَوْلُقِعْتَ مْكَُّلعَلَ هٖتِيٰاٰ مْكَُل ُ ّٰللا نُ ِيّبَيُ كَلِذٰكَ -242

JUZ  2 53 2. AL-BAQARAH

Ketetapan Ajal, Perintah Berperang, dan 

Anjuran Berinfak Untuknya

243. Tidakkah kamu memperhatikan orang-

orang yang keluar dari kampung 

halaman nya dalam jumlah ribuan 

sebab  takut mati? Lalu, Allah ber firman 

ke pada mereka, “Matilah kamu!” 

Kemudian, Allah menghidupkan me­

reka. Sesung guh nya Allah Pemberi 

karunia kepada manu sia, tetapi ke­

banyakan manusia tidak ber syukur.

244. Berperanglah kamu di jalan Allah 

dan ketahui lah bahwa Allah Maha 

Mendengar lagi Maha Mengetahui.

245. Siapakah yang mau memberi pinjam­

an yang baik kepada Allah?76) Dia akan 

me li patgandakan (pembayaran atas 

pin jaman itu) baginya berkali­kali lipat. 

Allah me nyempitkan dan melapang­

kan (rezeki). Kepada­Nyalah kamu di­

kembali kan.

Kisah Talut Memimpin Bani Israil

246. Tidakkah kamu perhatikan para pemuka 

Bani Israil setelah Musa wafat, (yaitu) 

ke tika mereka berkata kepada seorang 

nabi mereka, “Angkatlah seorang raja 

untuk kami, niscaya kami berperang di 

jalan Allah.” Dia menjawab, “Jangan­

jangan jika diwajibkan atas mu berpe­

rang, kamu tidak akan ber perang 

juga.” Mereka menjawab, “Mengapa 

kami tidak akan berperang di jalan 

Allah, sedangkan sungguh kami telah 

diusir dari kampung halaman kami dan 

(dipisahkan dari) anak­anak kami?”77) 

Akan tetapi, ketika perang diwajibkan 

atas mereka, mereka ber paling, kecuali 

sebagian kecil dari me reka. Allah Maha 

Mengetahui orang­orang zalim.

76) Maksud memberi pinjaman kepada Allah Swt. adalah menginfakkan harta di jalan­Nya.

77) Mereka diusir dari kampung halaman dan anak­anak mereka ditawan.

 مْهُوَ مْهِرِايَدِ نْمِ اوْجُرَخَ نَْيذَِّلا ىَلاِ رَتَ مْلَاَ ۞ -243

  ۗاوُْتوْمُ ُ ّٰللا مُهُلَ لَاقَفَ  ۖتِوْمَلْا رَذَحَ فٌوْلُاُ

 سِاَّنلا ىلَعَ لٍضْفَ وْذَُل  َ ّٰللا َّناِ  ۗمْهُايَحْاَ َّمثُ

 نَوْرُكُشَْي الَ سِاَّنلا رَثَكْاَ َّنكِٰلوَ

 َ ّٰللا  َّناَ  آوْمُلَعْاوَ  ِ ّٰللا  لِيْبِسَ  يْفِ  اوْلُتِاقَوَ -244

 مٌيْلِعَ عٌيْمِسَ

 انًسَحَ  اضًرْقَ  َ ّٰللا  ضُرِقْيُ  يْذَِّلا  اذَ  نْمَ -245

 ضُبِقْيَ  ُ ّٰللاوَ  ۗةًرَيْثِكَ افًاعَضْاَ  ٓهَٗل  هٗفَعِضٰيُفَ

نَوْعُجَرْتُ هِيْلَاِوَ ۖطُ ُۣصبْيَوَ

 دِعْبَ  ۢنْمِ  لَيْءِۤارَسْاِ  ٓيْنِبَ  ۢنْمِ  ِالَمَلْا  ىَلاِ  رَتَ  مْلَاَ -246

 لْتِاقَُّن اكًلِمَ انَلَ ثْعَبْا مُهُ َّل ٍيّبِنَلِ اوْلُاقَ ذْاِ ۘىسٰوْمُ

 بَتِكُ نْاِ  مْتُيْسَعَ  لْهَ  لَاقَ   ۗ ِ ّٰللا  لِيْبِسَ  يْفِ

 ا َّلاَ ٓانَلَ امَوَ اوْلُاقَ  ۗاوْلُتِاقَتُ ا َّلاَ لُاتَقِلْا مُكُيْلَعَ

 انَرِايَدِ نْمِ انَجْرِخْاُدْقَوَ ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ لَتِاقَنُ

 ا َّلاِ اوْ َّلوَتَ لُاتَقِلْا مُهِيْلَعَ بَتِكُ اَّملَفَ  ۗانَِٕىۤانَْباَوَ

 نَيْمِلِ ّٰظلابِۢ مٌيْلِعَ ُ ّٰللاوَ ۗمْهُنْ ّمِ الًيْلِقَ

2. AL-BAQARAH 54 JUZ  2

247. Nabi mereka berkata kepada mereka, 

“Sesungguhnya Allah telah meng ang­

kat Talut menjadi rajamu.” Mereka 

men ja wab, “Bagaimana (mungkin) dia 

mem peroleh kerajaan (ke kuasaan) atas 

kami, sedangkan kami lebih ber hak 

atas kerajaan itu dari padanya dan dia 

tidak diberi ke kaya an yang ba nyak?” 

(Nabi mereka) men jawab, “Sesung guh­

nya  Allah telah me mi lih nya (men jadi 

raja) kamu dan mem beri kan kepada nya 

kelebihan ilmu dan fisik.” Allah meng-

anugerah kan kerajaan­Nya ke pada siapa 

yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas 

(kekuasaan dan rezeki­Nya) lagi Maha 

Mengetahui.

248. Nabi mereka berkata kepada mereka, 

“Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah 

datangnya Tabut78) kepadamu yang di 

dalam nya terdapat ketenangan dari 

Tuhan mu dan sisa dari apa yang di tinggal-

kan oleh keluarga Musa dan keluarga 

Harun yang di bawa oleh para malaikat. 

Sesungguhnya pada yang demikian itu 

benar­benar ter dapat tanda (kebesaran 

Allah) bagimu jika kamu orang­orang 

mukmin.

249. Maka, ketika Talut keluar membawa 

bala ten ta ra (­nya), dia berkata, “Sesung­

guhnya Allah akan mengujimu dengan 

sebuah sungai. Maka, siapa yang me­

minum (air nya), sesungguhnya dia tidak 

ter masuk (golongan)­ku. Siapa yang 

ti dak meminumnya, sesungguhnya 

dia ter masuk (golongan)­ku kecuali 

men ci duk seciduk dengan tangan.” 

Akan tetapi, me re ka me minumnya ke­

cuali sebagian kecil di antara mereka. 

Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang 

beriman bersamanya menyeberangi su­

ngai itu, mereka berka ta, “Kami tidak 

kuat lagi pada hari ini me la wan Jalut dan 

bala tentaranya.” Mereka yang meyakini 

bahwa mereka akan mene mui Allah 

ber kata, “Betapa banyak ke lom pok kecil 

mengalahkan kelompok besar dengan 

78) Tabut ialah peti tempat menyimpan Taurat.

 تَوْلُاطَ مْكَُل ثَعَبَ دْقَ َ ّٰللا َّناِ مْهُ ُّيبِنَ مْهُلَ لَاقَوَ -247

 نُ ْحنَوَ انَيْلَعَ كُْلمُلْا هَُل نُوْكُيَ ىّٰناَ آوْلُاقَ  ۗاكًلِمَ

 ۗلِامَلْا نَ ّمِ ةًعَسَ تَؤْيُ مْلَوَ هُنْمِ كِْلمُلْابِ ُّقحَاَ

 ةًطَسْبَ هٗدَازَوَ مْكُيْلَعَ هُىفٰطَصْا َ ّٰللا َّناِ لَاقَ

  ۗءُۤاشََّي نْمَ هٗكَْلمُ يْ ِتؤْيُ ُ

ّٰللاوَ  ۗمِسْ ِجلْاوَ مِلْعِلْا ىفِ

 مٌيْلِعَ عٌسِاوَ ُ ّٰللاوَ

 مُكُيَتِأَّْي  نْاَ  ٓهٖكِ

ْلمُ  ةَيَاٰ  َّناِ  مْهُ ُّيبِنَ  مْهُلَ  لَاقَوَ-248

 ا َِّّم  ةٌ َّيقِبَوَ  مْكُ ِبّ َّر  نْ ِمّ  ةٌنَيْكِسَ  هِيْفِ  تُوْبُا َّتلا

  ۗةُكَِٕىٰۤلمَلْا هُُلمِ ْحتَ نَوْرُهٰ لُاٰوَ ىسٰوْمُ لُاٰ كَرَتَ

ࣖ نَيْنِمِؤْ ُّم مْتُنْكُ نْاِ مْكَُّل ةًيَاٰلَ كَلِذٰ يْفِ َّناِ

 َ ّٰللا  َّناِ  لَاقَ  دِوْنُجُلْابِ  تُوْلُاطَ  لَصَفَ  اَّملَفَ -249

 سَيْلَفَ  هُنْمِ  بَرِشَ  نْمَفَ  ۚرٍهَنَبِ  مْكُيْلِتَبْمُ

 نِمَ  ا َّلاِ  ٓيْ ِنّمِ  هَّٗناِفَ  هُمْعَطْيَ  مْ

َّل  نْمَوَ  ْۚي ِنّمِ

 الًيْلِقَ ا َّلاِ هُنْمِ اوْبُرِشَفَ  ۚهٖدِيَبِۢ  ةًفَرْغُ فَرَتَغْا

 ۙهٗعَمَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلاوَ  وَهُ  هٗزَوَاجَ  اَّملَفَ   ۗمْهُنْ ِمّ

  ۗهٖدِوْنُجُوَ  تَوْلُا َجبِ  مَوْيَلْا  انَلَ  ةَقَاطَ الَ  اوْلُاقَ

 نْ ِمّ مْكَ  ۙ ِ ّٰللا اوقُلٰ ُّم مْهَُّناَ نَوْ ُّنظُيَ نَْيذِ

َّلا لَاقَ

 ُ ّٰللاوَ  ۗ ِ ّٰللا نِذْاِبِۢ ةًرَيْثِكَ ةًئَفِ تْبَلَغَ ةٍَليْلِقَ ةٍئَفِ

 نَيْرِبِ ّٰصلا عَمَ

JUZ  3 55 2. AL-BAQARAH

izin Allah.” Allah ber sama orang­orang 

yang sabar. 

250. Ketika mereka maju melawan Jalut dan 

bala tentaranya, mereka berdoa, “Ya 

Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran 

kepada kami, kukuhkanlah langkah 

kami, dan me nangkanlah kami atas 

kaum yang kafir.” 

251. Mereka (tentara Talut) mengalah kan 

tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud 

mem bunuh Jalut. Kemudian, Allah 

meng anugerahi nya (Daud) ke rajaan 

dan hikmah (kenabian); Dia (juga) 

meng ajarinya apa yang Dia ke hendaki. 

Seandainya Allah tidak me nolak 

(keganasan) sebagian manusia dengan 

sebagian yang lain, niscaya rusak lah 

bumi ini. Akan tetapi, Allah mem punyai 

karunia (yang di limpah kan­Nya) atas 

seluruh alam.

252. Itulah ayat­ayat Allah. Kami membacakan­

nya ke padamu (Nabi Muhammad) de­

ngan benar. Sesungguhnya engkau be­

nar­benar termasuk di antara para rasul.

JUZ 3

Perbedaan Keutamaan Para Nabi dan 

Perintah untuk Berinfak

253. Para rasul itu Kami lebihkan sebagian 

mereka atas sebagian (yang lain). 

Di antara mereka ada yang Allah 

berbicara (langsung) dengannya dan 

sebagian lagi Dia tinggi kan beberapa 

derajat. Kami telah meng anugerahkan 

kepada Isa putra Maryam bukti­bukti 

yang sangat jelas (mukjizat) dan Kami 

memperkuat dia dengan Ruhulkudus 

(Jibril). Seandainya Allah menghendaki, 

nisca ya orang­orang setelah mereka 

tidak akan saling membunuh setelah 

bukti-bukti sampai kepada mereka. 

Akan tetapi, mereka berselisih sehingga 

 آنََّبرَ  اوْلُاقَ  هٖدِوْنُجُوَ  تَوْلُاجَلِ  اوْزُرَبَ  ا َّملَوَ -250

 انَرْصُنْاوَ  انَمَادَقْاَ  تْ ِبّثَ َّو  ارًبْصَ  انَيْلَعَ  غِْرفْاَ

  ۗنَيْرِفِكْٰلا مِوْقَلْا ىلَعَ

 تَوْلُاجَ  دُوٗادَ  لَتَقَوَ  ۗ  ِ ّٰللا  نِذْاِبِ  مْهُوْمُزَهَفَ -251

  ۗءُۤاشََي ا َِّم هٗمَ َّلعَوَ ةَمَكْ ِحلْاوَ كَْلمُلْا ُ ّٰللا هُىتٰاٰوَ

 ضٍعْبَبِ  مْهُضَعْبَ  سَاَّنلا  ِ ّٰللا  عُفْدَ  الَوْلَوَ

 ىلَعَ لٍضْفَ وْذُ  َ ّٰللا َّنكِٰلوَ  ضُرْاَلْا تِدَسَفََّل

 نَيْمِلَعٰلْا

 كََّناِوَ   ۗ ِقّحَلْابِ  كَيْلَعَ  اهَوْلُتْنَ  ِ

ّٰللا تُيٰاٰ  كَْلتِ -252

۔  نَيْلِسَرْمُلْا نَمِلَ

 مْهُنْمِ ۘضٍعْبَ ىلٰعَ مْهُضَعْبَ انَلْ َّضفَ لُسُ ُّرلا كَْلتِ -253

 انَيْتَاٰوَ  ۗتٍجٰرَدَ  مْهُضَعْبَ  عَفَرَوَ  ُ ّٰللا  مََّلكَ  نْ َّم

 حِْورُبِ  هُنٰدَّْياَوَ  تِنٰ ِيّبَلْا  مَيَرْمَ  نَبْا  ىسَيْعِ

 ۢنْمِ  نَْيذَِّلا  لَتَتَقْا  امَ  ُ ّٰللا  ءَۤاشَ  وْلَوَ  ۗسِدُقُلْا

 نِكِٰلوَ  تُنٰ ِيّبَلْا  مُهُتْءَۤاجَ  امَ  دِعْبَ  ۢنْ ّمِ  مْهِدِعْبَ

 وْلَوَ ۗرَفَكَ نْ َّم مْهُنْمِوَ نَمَاٰ نْ َّم مْهُنْمِفَ اوْفُلَتَخْا

ࣖ دُيْرِيُ امَ لُعَفْيَ َ ّٰللا َّنكِٰلوَ ۗاوْلُتَتَقْا امَ ُ ّٰللا ءَۤاشَ

2. AL-BAQARAH 56 JUZ  3

ada di antara mereka yang beriman 

dan ada (pula) yang kufur. Andaikata 

Allah menghendaki, tidaklah mereka 

saling membunuh. Namun, Allah me­

lakukan apa yang Dia kehendaki.

254. Wahai orang­orang yang beriman, 

infak kan lah sebagian dari rezeki yang 

telah Kami anugerahkan kepadamu 

sebelum datang hari (Kiamat) yang 

tidak ada (lagi) jual beli pada nya (hari 

itu), tidak ada juga persahabatan yang 

akrab, dan tidak ada pula syafaat. 

Orang-orang kafir itulah orang-orang 

zalim.

Ayat Kursi

255. Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang 

Mahahidup lagi terus­menerus meng­

urus (makhluk-Nya). Dia tidak di landa 

oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. 

Milik­Nyalah apa yang ada di langit 

dan apa yang ada di bumi. Tidak ada 

yang dapat memberi syafaat di sisi­

Nya tanpa izin­Nya. Dia mengetahui 

apa yang ada di hadapan mereka dan 

apa yang ada di belakang mereka. 

Mereka tidak mengetahui sesuatu 

apa pun dari ilmu­Nya, kecuali apa 

yang Dia kehendaki. Kursi­Nya (ilmu 

dan kekuasaan-Nya) meliputi langit 

dan bumi. Dia tidak me rasa berat 

memelihara keduanya. Dialah yang 

Maha tinggi lagi Mahaagung.

Tidak Ada Paksaan dalam Beragama

256. Tidak ada paksaan dalam (menganut) 

agama (Islam). Sungguh, telah jelas 

jalan yang benar dari jalan yang sesat. 

Siapa yang ingkar kepada tagut79) dan 

beriman kepada Allah sungguh telah 

berpegang teguh pada tali yang sangat 

kuat yang tidak akan putus. Allah Maha 

Mendengar lagi Maha Mengetahui.

79) Kata tagut disebutkan untuk setiap yang melampaui batas dalam keburukan. Oleh sebab  itu, setan, dajal, 

penyihir, penetap hukum yang bertentangan dengan hukum Allah Swt., dan penguasa yang tirani dinamakan 

tagut.

 لِبْقَ نْ ِمّ مْكُنٰقْزَرَ ا َِّم اوْقُفِنْاَ آوْنُمَاٰ نَْيذِ

َّلا اهَُّيآَٰي -254

 ۗ ةٌعَافَشَ الَ َّو ةٌَّلخُ الَوَ هِيْفِ عٌيْبَ ا َّل مٌوْيَ يَ ِتأَّْي نْاَ

نَوْمُلِ ّٰظلا مُهُ نَوْرُفِكْٰلاوَ

 ةٌنَسِ هٗذُخُأْتَ الَ ەۚ مُوْ ُّيقَلْا ُّي َحلْاَ ۚوَهُ ا َّلاِ هَٰلاِ آلَ ُ ّٰللاَ -255

 ۗضِرْاَلْا ىفِ امَوَ تِوٰمٰ َّسلا ىفِ امَ هٗ

َل   ۗمٌوْنَ  الَ َّو

 امَ  مُلَعْيَ  ۗهٖنِذْاِبِ  ا َّلاِ  ٓهٗدَنْعِ  عُفَشَْي  يْذَِّلا  اذَ  نْمَ

 ءٍيْشَبِ نَوْطُيْ ِحيُ الَوَ ۚمْهُفَلْخَ امَوَ مْهِيْدِيْاَ نَيْبَ

 تِوٰمٰ َّسلا هُ ُّيسِرْكُ عَسِوَ ۚءَۤاشَ امَبِ ا َّلاِ ٓهٖمِلْعِ نْ ّمِ

 ُّيلِعَلْا  وَهُوَ  ۚامَهُظُفْحِ  هٗدُوْ ٔـُ يَ  الَوَ  ۚضَرْاَلْاوَ

مُيْظِعَلْا

  ۚ ِيّغَلْا نَمِ دُشْ ُّرلا نََّيبَ

َّت دْقَ  ۗنِْي ِدّلا ىفِ هَارَكْاِ آلَ -256

 دِقَفَ  ِ ّٰللابِ  ۢنْمِؤْيُوَ  تِوْغُا َّطلابِ  رْفُكَّْي  نْمَفَ

 ۗاهَلَ  مَاصَفِنْا  الَ  ىقٰثْوُلْا  ةِوَرْعُلْابِ  كَسَمْتَسْا 

مٌيْلِعَ عٌيْمِسَ ُ ّٰللاوَ

JUZ  3 57 2. AL-BAQARAH

257. Allah adalah pelindung orang­orang 

yang beriman. Dia mengeluarkan 

mereka dari aneka kegelapan menuju 

cahaya (iman). Sedangkan orang­

orang yang kufur, pelindung­pelindung 

mereka adalah tagut. Mereka (tagut) 

me ngeluarkan mereka (orang­orang 

kafir itu) dari cahaya menuju aneka 

kegelapan. Mereka itulah para penghuni 

neraka. Mereka kekal di dalamnya.

Kebangkitan Setelah Kematian

258. Tidakkah kamu memperhatikan orang 

yang mendebat Ibrahim mengenai 

Tuhan nya sebab  Allah telah meng­

anugerah kan kepada nya (orang itu) 

kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika 

Ibrahim ber kata, “Tuhanku lah yang 

meng hidup kan dan me mati kan.” (Orang 

itu) berkata, “Aku (pun) dapat meng­

hidup kan dan me mati kan.” Ibrahim ber­

kata, “Kalau begitu, sesungguhnya Allah 

me nerbit kan matahari dari timur. Maka, 

terbit kan lah ia dari barat.” Akhirnya, 

bingunglah orang yang kufur itu. Allah 

tidak memberi petunjuk ke pada kaum 

yang zalim.

259. Atau, seperti orang yang melewati suatu 

negeri yang (bangunan­bangunan nya) 

telah roboh menutupi (reruntuhan) 

atap­atapnya. Dia berkata, “Bagai ­

mana Allah menghidupkan kembali 

(negeri) ini setelah kehancurannya?” 

Lalu, Allah me matikan nya selama se­

ratus tahun, kemudian mem bangkit­

kan nya (kembali). Dia (Allah) ber tanya, 

“Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” 

Dia men jawab, “Aku tinggal (di sini) 

sehari atau setengah hari.” Allah ber­

firman, “Sebenar nya engkau telah 

tinggal selama seratus tahun. Lihatlah 

makanan dan minuman mu yang belum 

berubah, (tetapi) lihatlah keledaimu 

(yang telah menjadi tulang­belulang) 

dan Kami akan men jadikanmu sebagai 

tanda (ke kuasaan Kami) bagi manusia. 

Lihatlah tulang­belulang (keledai itu), 

 تِمٰلُ ُّظلا نَ ّمِ مْهُجُرِْخيُ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا ُّيلِوَ ُ ّٰللاَ -257

 تُوْغُا َّطلا مُهُؤُۤايَلِوْاَ ا ٓوْرُفَكَ نَْيذِ

َّلاوَ ۗرِوْ ُّنلا ىَلاِ

 كَ ِٕىٰۤ لواُ  ۗتِمٰلُ ُّظلا  ىَلاِ  رِوْ ُّنلا  نَ ّمِ  مْهُنَوْجُرِْخيُ

ࣖ نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ مْهُ ۚرِا َّنلا بُحٰصْاَ

 هُىتٰاٰ نْاَ ٓهٖ ِبّرَ يْفِ مَهٖرٰبْاِ َّجۤاحَ يْذِ

َّلا ىَلاِ رَتَ مْلَاَ-258

 يٖ ْحيُ  يْذَِّلا  يَ ِّبرَ  مُهٖرٰبْاِ  لَاقَ  ذْاِ   ۘكَ

ْلمُلْا  ُ ّٰللا

 َّناِفَ مُهٖرٰبْاِ لَاقَ  ۗتُيْمِاُوَ يٖحْاُ ا۠نَاَ لَاقَ ُۙتيْمِيُوَ

 نَمِ اهَبِ تِأْفَ قِرِشْمَلْا نَمِ سِمْ َّشلابِ يْ ِتأْيَ َ ّٰللا

 ىدِهْيَ الَ ُ ّٰللاوَ ۗرَفَكَ يْذَِّلا تَهِبُفَ بِرِغْمَلْا

ۚنَيْمِلِ ّٰظلا مَوْقَلْا

 ىلٰعَ  ةٌيَوِاخَ  يَهِ َّو  ةٍيَرْقَ  ىلٰعَ  َّرمَ  يْذَِّلاكَ وْاَ -259

  ۚاهَتِوْمَ دَعْبَ ُ ّٰللا هِذِهٰ يٖ ْحيُ ىّٰناَ لَاقَ ۚاهَشِوْرُعُ

  ۗتَثْبِلَ مْكَ لَاقَ  ۗهٗثَعَبَ َّمثُ مٍاعَ ةَئَامِ ُ ّٰللا هُتَامَاَفَ

 تَثْبِ َّل لْبَ لَاقَ ۗمٍوْيَ ضَعْبَ وْاَ امًوْيَ تُثْبِلَ لَاقَ

 مْلَ  كَبِارَشَوَ  كَمِاعَطَ  ىٰلاِ  رْظُنْافَ  مٍاعَ  ةَئَامِ

 ةًيَاٰ  كََلعَجْنَلِوَ  ۗكَرِامَحِ  ىٰلاِ  رْظُنْاوَ   ۚهْ َّنسَتَيَ

 َّمثُ اهَزُشِنْنُ فَيْكَ مِاظَعِلْا ىَلاِ رْظُنْاوَ سِا َّنلّلِ

 َّناَ مُلَعْاَ لَاقَ  ۙهَٗل نََّيبَتَ ا َّملَفَ  ۗامًحْلَ اهَوْسُكَْن

رٌيْدِقَ ءٍيْشَ ِلّكُ ىلٰعَ َ

ّٰللا

2. AL-BAQARAH 58 JUZ  3

bagaimana Kami menyusun nya kembali, 

kemudian Kami membalut nya dengan 

daging (sehingga hidup kembali).” Maka, 

ketika telah nyata bagi nya, dia pun 

berkata, “Aku menge tahui bahwa Allah 

Mahakuasa atas segala sesuatu.”80)

260. (Ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya 

Tuhan ku, perlihatkanlah kepadaku 

bagai mana Engkau menghidupkan 

orang­orang mati.” Dia (Allah) ber­

firman, “Belum percaya kah engkau?” 

Dia (Ibrahim) men jawab, “Aku per­

caya, tetapi agar hatiku tenang.” Dia 

(Allah) ber firman, “Kalau begitu, ambil-

lah empat ekor burung, lalu dekat kan­

lah ke pada mu (potong­potong lah). 

Kemudian, letak  kan lah di atas setiap 

bukit satu bagian dari tiap-tiap burung. 

Selanjut nya, panggillah mereka, niscaya 

mereka datang kepadamu dengan 

segera.” Keta hui lah bahwa Allah Maha­

perkasa lagi Mahabijaksana.81)

Pahala Menginfakkan Harta Benda di 

Jalan Allah

261. Perumpamaan orang­orang yang me ng ­

infakkan hartanya di jalan Allah adalah 

seperti (orang­orang yang me nabur) 

se bu tir biji (benih) yang me numbuh­

kan tujuh tangkai, pada setiap tangkai 

ada se ratus biji. Allah melipat gandakan 

(pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. 

Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.

262. Orang­orang yang menginfakkan harta 

mereka di jalan Allah, kemudian tidak 

me ngiringi apa yang mereka infak kan 

itu dengan menyebut­nyebutnya dan 

me nyakiti (perasaan penerima), bagi 

mereka pahala di sisi Tuhan mereka. 

Tidak ada rasa takut pada mereka dan 

mereka tidak bersedih.

80) Sains tidak bisa menjelaskan bagaimana orang yang ditidurkan selama seratus tahun dan makanannya tetap 

dalam keadaan utuh seperti sedia kala, sementara keledainya telah menjadi tulang belulang, lalu tulang belulang 

itu dikumpulkan dan atas kuasa Allah Swt. dapat hidup kembali.

81) Sains tidak bisa menjelaskan bagaimana burung yang telah dipotong-potong dan bagian-bagian tubuhnya 

disebar di tempat­tempat yang saling berjauhan dapat dihidupkan kembali oleh Allah Swt.

 ۗىٰتوْمَلْا يِ ْحتُ فَيْكَ يْ ِنرِاَ ِبّرَ مُهٖرٰبْاِ لَاقَ ذْاِوَ -260

 َّنِٕىمَطْيَ ّلِ  نْكِٰلوَ  ىلٰبَ  لَاقَ  ۗنْمِؤْتُ  مْلَوَاَ  لَاقَ

 َّنهُرْصُفَرِيْ َّطلا  نَ ّمِ  ةًعَبَرْاَ  ذْخُفَ  لَاقَ  ۗيْبِلْقَ

 اءًزْجُ َّنهُنْ ّمِ لٍبَجَ ِلّكُ ىلٰعَ لْعَجْا َّمثُ كَيْلَاِ

 َ ّٰللا  َّناَ  مْلَعْاوَ  ۗايًعْسَ  كَنَيْتِأْيَ  َّنهُعُدْا  َّمثُ

ࣖ مٌيْكِحَزٌْيزِعَ

 ِ ّٰللا لِيْبِسَ  يْفِ  مْهُلَاوَمْاَ  نَوْقُفِنْيُ  نَْيذَِّلا  لُثَمَ -261

 ِلّكُ  يْفِ  لَبِانَسَ  عَبْسَ  تْتَبَۢنْاَ  ةٍ َّبحَ  لِثَمَكَ

 ۗءُۤاشََّي نْمَلِ فُعِضٰيُ ُ ّٰللاوَ  ۗةٍ َّبحَ ةُئَا ِمّ ةٍَلبُۢنْسُ

مٌيْلِعَ عٌسِاوَ ُ ّٰللاوَ

 الَ  َّمثُ ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ  مْهُلَاوَمْاَ  نَوْقُفِنْيُ  نَْيذَِّلاَ -262

 مْهُرُجْاَ مْهُ َّل ۙىذًاَ آلَ َّو ا ًّنمَ اوْقُفَنْاَ ٓامَ نَوْعُبِتْيُ

نَوْنُزَْحيَ مْهُ الَوَ مْهِيْلَعَ فٌوْخَ الَوَ  ۚمْهِ ِبّرَ دَنْعِ

JUZ  3 59 2. AL-BAQARAH

263. Perkataan yang baik dan pemberian 

maaf itu lebih baik daripada sedekah 

yang di iringi tindakan yang menyakiti. 

Allah Mahakaya lagi Maha Penyantun.

264. Wahai orang­orang yang beriman, 

jangan membatalkan (pahala) sedekah­

mu de ngan menyebut­nyebutnya dan 

me nyakiti (perasaan penerima), seperti 

orang yang menginfakkan hartanya 

sebab  riya (pamer) kepada manusia, 

se dangkan dia tidak beriman kepada 

Allah dan hari Akhir. Perumpamaannya 

(orang itu) seperti batu licin yang 

di atasnya ada debu, lalu batu itu 

diguyur hujan lebat sehingga tinggallah 

(batu) itu licin kembali. Mereka tidak 

menguasai sesuatu pun dari apa yang 

mereka usahakan. Allah tidak memberi 

pe tunjuk kepada kaum kafir.

Perumpamaan Menginfakkan Harta 

Benda dengan Ikhlas

265. Perumpamaan orang­orang yang meng ­

infakkan harta mereka untuk men ca­

ri rida Allah dan memperteguh jiwa 

mereka adalah seperti sebuah kebun di 

dataran tinggi yang disiram oleh hujan 

lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan 

buah­buahan dua kali lipat. Jika hujan 

lebat tidak me nyi rami nya, hujan geri­

mis (pun me madai).82) Allah Maha Meli­

hat apa yang kamu kerjakan.

266. Apakah salah seorang di antara kamu 

ingin memiliki kebun kurma dan anggur 

yang mengalir di bawahnya sungai­

sungai, di sana dia memiliki segala 

macam buah­buahan. Kemudian, da­

tan g lah masa tua, sedangkan dia me ­

miliki keturunan yang masih kecil­kecil. 

Lalu, kebun itu ditiup angin kencang 

yang mengandung api se hingga ter­

82) Diumpamakan dengan dataran tinggi sebab  dataran tinggi yang lebih dingin berpotensi mendapatkan awan 

hujan lebih banyak daripada dataran rendah sehingga tanamannya lebih subur. Kalau pun tidak ada hujan lebat, 

gerimis pun cukup untuk membasahi tanahnya.

 ةٍقَدَصَ  نْ ِمّ  رٌيْخَ  ةٌرَفِغْمَ َّو  فٌوْرُعْ َّم  لٌوْقَ  ۞-263

مٌيْلِحَ ٌّينِغَ ُ ّٰللاوَ  ۗىذًاَ آهَعُبَتْ َّي

 ِنّمَلْابِ مْكُتِقٰدَصَ اوْلُطِبْتُ الَ اوْنُمَاٰ نَْيذِ

َّلا اهَُّيآَٰي -264

 الَوَ  سِاَّنلا  ءَۤائَرِ  هَٗلامَ  قُفِنْيُ  يْذَِّلاكَ ۙىذٰاَلْاوَ

 لِثَمَكَ هُٗلثَمَفَ   ۗرِخِاٰلْا  مِوْيَلْاوَ  ِ ّٰللابِ  نُمِؤْيُ

 هٗكََرتَفَ  لٌبِاوَ  هٗبَاصَاَفَ  بٌارَتُ  هِيْلَعَ  نٍاوَفْصَ

  ۗاوْبُسَكَ ا َِّّم  ءٍيْشَ  ىلٰعَ  نَوْرُدِقْيَ  الَ   ۗادًْلصَ

نَيْرِفِكْٰلا مَوْقَلْا ىدِهْيَ الَ ُ ّٰللاوَ

 تِاضَرْمَ ءَۤاغَتِبْا مُهُلَاوَمْاَ نَوْقُفِنْيُ نَْيذَِّلا لُثَمَوَ -265

 ةٍوَبْرَبِ  ۢةٍ َّنجَ  لِثَمَكَ مْهِسِفُنْاَ  نْ ِمّ  اتًيْبِثْتَوَ  ِ ّٰللا

 مَّْل  نْاِفَ  ۚنِيْفَعْضِ  اهَلَكُاُ  تْتَاٰفَ  لٌبِاوَ  اهَبَاصَاَ

رٌيْصِبَ نَوْلُمَعْتَ امَبِ ُ ّٰللاوَ ۗ ٌّلطَفَ لٌبِاوَ اهَبْصِيُ

 لٍيْ ِخ َّن  نْ ّمِ  ةٌ َّنجَ  هَٗل  نَوْكُتَ  نْاَ  مْكُدُحَاَ  ُّدوَيَاَ-266

 نْمِ اهَيْفِ هَٗل  ۙرُهٰنْاَلْا اهَتِ ْحتَ نْمِ يْرِْجتَ بٍانَعْاَ َّو

 ُءۤۚافَعَضُ ةٌ َّي ِرّذُ هٗ

َلوَ رُبَكِْلا هُبَاصَاَوَ ۙتِرٰمََّثلا ِلّكُ

 كَلِذٰكَ  ۗتْقَرَتَحْافَ رٌانَ هِيْفِ رٌاصَعْاِ  ٓاهَبَاصَاَفَ

2. AL-BAQARAH 60 JUZ  3

bakar. Demikianlah Allah me nerang kan 

ayat­ayat­Nya kepadamu agar kamu 

memikirkan(­nya).

Menginfakkan Harta yang Baik

267. Wahai orang­orang yang ber iman, 

infak kanlah sebagian dari hasil usaha­

mu yang baik­baik dan sebagian dari 

apa yang Kami keluarkan dari bumi 

untukmu. Janganlah kamu memilih yang 

buruk untuk kamu infakkan, padahal 

kamu tidak mau mengambilnya, kecuali 

dengan memicingkan mata (enggan) 

terhadap nya. Ketahuilah bahwa Allah 

Mahakaya lagi Maha Terpuji.

268. Setan menjanjikan (menakut-nakuti) 

kamu kemiskinan dan menyuruh 

kamu berbuat keji (kikir), sedangkan 

Allah menjanjikan kamu ampunan dan 

karunia­Nya. Allah Mahaluas lagi Maha 

Menge tahui.

269. Dia (Allah) menganugerahkan hikmah 

kepada siapa yang Dia kehendaki. Siapa 

yang dianugerahi hikmah, sungguh dia 

telah dianugerahi kebaikan yang ba­

nyak. Tidak ada yang dapat me ngambil 

pela jar an (darinya), kecuali ululalbab.

Etika Berinfak

270. Infak apa pun yang kamu berikan atau 

nazar apa pun yang kamu janjikan 

sesungguh nya Allah mengetahuinya. 

Bagi orang-orang zalim tidak ada satu 

pun penolong (dari azab Allah).

271. Jika kamu menampakkan sedekah­

mu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu 

menyembunyi kannya dan mem beri­

kannya kepada orang­orang fakir, itu 

lebih baik bagimu. Allah akan meng­

hapus sebagian kesala han mu. Allah 

Mahateliti terhadap apa yang kamu 

kerjakan.

ࣖ نَوْرُ َّكفَتَتَ مْكَُّلعَلَ تِيٰاٰلْا مُكَُل ُ ّٰللا نُ ِيّبَيُ

 امَ  تِبٰ ِيّطَ  نْمِ  اوْقُفِنْاَ  آوْنُمَاٰ  نَْيذِ

َّلا  اهَُّيآَٰي-267

 الَوَ ۗضِرْاَلْا نَ ِمّ مْكُ

َل انَجْرَخْاَ آ َِّموَ مْتُبْسَكَ

 هِيْذِخِاٰبِ مْتُسْلَوَ نَوْقُفِنْتُ هُنْمِ ثَيْبِ َخلْا اومُ َّميَتَ

 ٌّينِغَ َ ّٰللا َّناَ آوْمُلَعْاوَ  ۗهِيْفِ اوْضُمِغْتُ نْاَ آ َّلاِ

دٌيْمِحَ

 ۚءِۤاشَحْفَلْابِ مْكُُرمُأْيَوَ رَقْفَلْا مُكُدُعِيَ نُطٰيْ َّشلاَ-268

 ُ ّٰللاوَ  ۗالًضْفَوَ  هُنْ ّمِ  ةًرَفِغْ َّم  مْكُدُعِيَ  ُ ّٰللاوَ

  ۖمٌيْلِعَ عٌسِاوَ

 ةَمَكْ ِحلْا  تَؤْ ُّي  نْمَوَ   ۚءُۤاشََّي  نْمَ  ةَمَكْ ِحلْا  ى ِتؤْ ُّي-269

 اولُواُ آ َّلاِ رُ َّك َّذيَ امَوَ  ۗارًيْثِكَ ارًيْخَ يَ ِتوْاُ دْقَفَ

بِابَلْاَلْا

 َّناِفَ رٍذَّْن نْ ِمّ مْتُرْذَنَ وْاَ ةٍقَفََّن نْ ّمِ مْتُقْفَنْاَ آمَوَ -270

رٍاصَنْاَ نْمِ نَيْمِلِ ّٰظللِ امَوَ  ۗهٗمُلَعْيَ َ ّٰللا

 اهَوْفُ ْختُ نْاِوَ ۚيَهِ اَّمعِنِفَ تِقٰدَ َّصلا اودُبْتُ نْاِ -271

 رُ ِفّكَيُوَ   ۗمْكُ

َّل  رٌيْخَ  وَهُفَ  ءَۤارَقَفُلْا  اهَوُْتؤْتُوَ

رٌيْبِخَ نَوْلُمَعْتَ امَبِ ُ ّٰللاوَ  ۗمْكُتِاٰ ِيّسَ نْ ِمّ مْكُنْعَ

JUZ  3 61 2. AL-BAQARAH

Orang yang Berhak Menerima Sedekah

272. Bukanlah kewajibanmu (Nabi Muham­

mad) menjadikan mereka men da pat 

petunjuk, tetapi Allahlah yang mem beri 

petunjuk kepada siapa yang Dia kehen­

daki (berdasar kan kesiapannya untuk 

menerima petunjuk). Kebaikan apa 

pun yang kamu infakkan, (manfaatnya) 

untuk dirimu (sendiri). Kamu (orang­

orang mukmin) tidak berinfak, kecuali 

sebab  mencari rida Allah. Kebaikan apa 

pun yang kamu infakkan, niscaya kamu 

akan diberi (pahala) secara penuh dan 

kamu tidak akan dizalimi.

273. (Apa pun yang kamu infakkan) diper­

untuk kan bagi orang­orang fakir yang 

terhalang (usahanya sebab  jihad) di 

jalan Allah dan mereka tidak dapat 

berusaha di bumi. Orang yang tidak 

mengetahuinya mengira bahwa mereka 

adalah orang­orang kaya sebab  mereka 

memelihara diri dari mengemis. Engkau 

(Nabi Muhammad) mengenal mereka 

dari ciri-cirinya (sebab ) mereka tidak 

meminta secara paksa kepada orang 

lain. Kebaikan apa pun yang kamu 

infakkan, sesungguh nya Allah Mahatahu 

tentang itu.

274. Orang­orang yang menginfakkan 

harta nya pada malam dan siang hari, 

baik secara rahasia maupun terang­

terangan, mereka mendapat pahala 

di sisi Tuhan nya. Tidak ada rasa takut 

pada mereka dan tidak (pula)mereka 

ber sedih.

Harta Riba dan Bahayanya

275. Orang­orang yang memakan (ber tran­

saksi dengan) riba tidak dapat ber-

diri, kecuali seperti orang yang ber-

diri sempo yongan sebab  kesurupan 

setan. Demi kian itu terjadi sebab  

mereka berkata bahwa jual beli itu 

sama dengan riba. Padahal, Allah telah 

menghalalkan jual beli dan meng­

haramkan riba. Siapa pun yang telah 

 نْمَ يْدِهْيَ َ ّٰللا َّنكِٰلوَ مْهُىدٰهُ كَيْلَعَ سَيْلَ ۞ -272

 امَوَ  ۗمْكُسِفُنَْالِفَ رٍيْخَ نْمِ اوْقُفِنْتُ امَوَ  ۗءُۤاشََّي

 نْمِ اوْقُفِنْتُ امَوَ  ۗ ِ ّٰللا هِجْوَ ءَۤاغَتِبْا ا َّلاِ نَوْقُفِنْتُ

نَوْمُلَظْتُ الَ مْتُنْاَوَ مْكُيْلَاِ َّفوَ ُّي رٍيْخَ

 الَ  ِ ّٰللا  لِيْبِسَ  يْفِ  اوْرُصِحْاُ  نَْيذَِّلا  ءِۤارَقَفُلْلِ-273

 مُهُبُسَ ْحيَ  ۖضِرْاَلْا  ىفِ  ابًرْضَ  نَوْعُيْطِتَسَْي

 ۚمْهُمٰيْسِبِ مْهُفُرِعْتَ  ۚفِ ُّفعَ َّتلا نَمِ ءَۤايَنِغْاَ لُهِاجَلْا

 رٍيْخَ نْمِ اوْقُفِنْتُ امَوَ  ۗافًاحَلْاِ سَاَّنلا نَوْلُ ٔـَ سَْي الَ

ࣖ مٌيْلِعَ هٖبِ َ ّٰللا َّناِفَ

 ا ًّرسِ  رِاهَ َّنلاوَ  لِيْ َّلابِ  مْهُلَاوَمْاَ  نَوْقُفِنْيُ  نَْيذَِّلاَ -274

 فٌوْخَ الَوَ  ۚمْهِ ِبّرَ دَنْعِ مْهُرُجْاَ مْهُلَفَ ةًيَنِالَعَ َّو

نَوْنُزَْحيَ مْهُ الَوَ مْهِيْلَعَ

 امَكَ ا َّلاِ  نَوْمُوْقُيَ  الَ  اوبٰ ِرّلا  نَوْلُكُأْيَ  نَْيذِ

َّلاَ -275

 ۗ ِسّمَلْا  نَمِ  نُطٰيْ َّشلا  هُطُ َّبخَتَيَ  يْذِ

َّلا  مُوْقُيَ

 ۘاوبٰ ِرّلا  لُثْمِ  عُيْبَلْا  امََّناِ  آوْلُاقَ  مْهُ

َّناَبِ  كَلِذٰ

 هٗءَۤاجَ نْمَفَ  ۗاوبٰ ِرّلا مَ َّرحَوَ عَيْبَلْا ُ

ّٰللا َّلحَاَوَ

2. AL-BAQARAH 62 JUZ  3

sampai kepadanya peringatan dari 

Tuhannya (menyangkut riba), lalu dia 

berhenti sehingga apa yang telah di-

pero lehnya dahulu menjadi milik nya 

dan urusannya (terserah) kepada Allah. 

Siapa yang mengulangi (transaksi 

riba), mereka itulah penghuni neraka. 

Mereka kekal di dalamnya.

276. Allah menghilangkan (keberkahan da ri) 

riba dan menyuburkan sedekah. Allah 

tidak menyukai setiap orang yang sa-

ngat kufur lagi bergelimang dosa.

277. Sesungguhnya orang­orang yang ber­

iman, beramal saleh, menegakkan salat, 

dan me nunaikan zakat, mereka men­

dapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada 

rasa takut pada mereka dan tidak (pula) 

mereka bersedih.

278. Wahai orang­orang yang beriman, ber­

tak walah kepada Allah dan tinggalkan 

sisa riba (yang belum dipungut) jika 

kamu orang­orang mukmin.

279. Jika kamu tidak melaksanakannya, ke-

tahui lah akan terjadi perang (dahsyat) 

dari Allah dan Rasul­Nya. Akan tetapi, 

jika kamu bertobat, kamu berhak atas 

pokok har tamu. Kamu tidak berbuat 

zalim (me ru gi kan) dan tidak dizalimi 

(dirugi kan).

280. Jika dia (orang yang berutang itu) dalam 

kesulitan, berilah tenggang waktu 

sampai dia memperoleh kelapangan. 

Kamu ber sede kah (membebaskan 

utang) itu lebih baik bagimu apabila 

kamu mengetahui (­nya).

281. Waspadalah terhadap suatu hari 

(kiamat) yang padanya kamu semua 

dikembali kan kepada Allah. Kemudian, 

setiap orang diberi balasan yang 

sempurna sesuai dengan apa yang 

telah dilaku kannya dan mereka tidak 

di zalimi.

 ٓهٗرُمْاَوَ ۗفَلَسَ امَ هَٗلفَ ىهٰتَنْافَ هٖ ِبّ َّر نْ ِمّ ةٌظَعِوْمَ

 مْهُ  ۚرِا َّنلا بُحٰصْاَ كَِٕىٰۤ لواُفَ دَاعَ نْمَوَ  ۗ ِ ّٰللا ىَلاِ

نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ

 الَ ُ ّٰللاوَ  ۗتِقٰدَ َّصلا ىبِرْيُوَ اوبٰ ِرّلا ُ

ّٰللا قُحَمْيَ-276

مٍيْثِاَ رٍا َّفكَ َّلكُ ُّب ِحيُ

 اومُاقَاَوَ تِحٰلِ ّٰصلا اولُمِعَوَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا َّناِ-277

 دَنْعِ  مْهُرُجْاَ  مْهُلَ  ةَوكَّٰزلا  اوُتَاٰوَ  ةَولٰ َّصلا

نَوْنُزَْحيَ مْهُ الَوَ مْهِيْلَعَ فٌوْخَ الَوَ ۚمْهِ ِبّرَ

 يَقِبَ  امَ  اوْرُذَوَ  َ ّٰللا اوقَُّتا اونُمَاٰ  نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي-278

نَيْنِمِؤْ ُّم مْتُنْكُ نْاِ آوبٰ ِرّلا نَمِ

 ِ ّٰللا  نَ ِمّ  بٍرَْحبِ  اوْنُذَأْفَ  اوْلُعَفْتَ  مْ َّل  نْاِفَ -279

 الَ  ۚمْكُلِاوَمْاَ سُوْءُرُ مْكَُلفَ مْتُبْتُ نْاِوَ ۚهِٖلوْسُرَوَ

نَوْمُلَظْتُ الَوَ نَوْمُلِظْتَ

 نْاَوَ  ۗةٍرَسَيْمَ ىٰلاِ ةٌرَظِنَفَ ةٍرَسْعُ وْذُ نَاكَ نْاِوَ -280

نَوْمُلَعْتَ مْتُنْكُ نْاِ مْكَُّل رٌيْخَ اوْقُ َّدصَتَ

 ىّٰفوَتُ َّمثُ  ۗ ِ ّٰللا ىَلاِ هِيْفِ نَوْعُجَرْتُ امًوْيَ اوْقَُّتاوَ -281

ࣖ نَوْمُلَظْيُ الَ مْهُوَ تْبَسَكَ ا َّم سٍفْنَ ُّلكُ

JUZ  3 63 2. AL-BAQARAH

Tanda Bukti dalam Transaksi

282. Wahai orang­orang yang beriman, 

apabila kamu berutang piutang untuk 

waktu yang ditentukan, hendaklah 

kamu mencatatnya. Hendaklah se orang 

pen catat di antara kamu menuliskan­

nya dengan benar. Janganlah pen catat 

me nolak untuk menuliskannya se bagai ­

mana Allah telah mengajarkan ke pada­

nya. Hendaklah dia mencatat(­nya) 

dan orang yang berutang itu mendik­

tekan(­nya). Hendaklah dia bertakwa 

ke pada Allah, Tuhannya, dan janganlah 

dia mengu ra ngi nya sedikit pun. Jika 

yang berutang itu orang yang kurang 

akalnya, lemah (keadaannya), atau 

tidak mampu mendiktekan sendiri, 

hendaklah wali nya mendiktekannya 

dengan benar. Min talah kesaksian dua 

orang saksi laki­laki di antara kamu. 

Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-

laki, (boleh) seorang laki­laki dan dua 

orang perempuan di antara orang­

orang yang kamu sukai dari para saksi 

(yang ada) sehingga jika salah seorang 

(saksi perempuan) lupa, yang lain 

mengingat kan nya. Janganlah saksi­

saksi itu menolak apabila dipanggil. 

Jangan lah kamu bosan mencatatnya 

sampai batas waktunya, baik (utang 

itu) kecil maupun besar. Yang demikian 

itu lebih adil di sisi Allah, lebih dapat 

menguatkan kesaksian, dan lebih men­

dekatkan kamu pada ketidak raguan, 

kecuali jika hal itu merupakan per­

nia gaan tunai yang kamu jalankan di 

antara kamu. Maka, tidak ada dosa bagi 

kamu jika kamu tidak mencatatnya. 

Am billah saksi apabila kamu berjual 

beli dan janganlah pencatat memper­

sulit (atau di per sulit), begitu juga saksi. 

Jika kamu melakukan (yang demikian), 

sesungguhnya hal itu suatu kefasik an 

padamu. Ber tak walah kepada Allah, 

Allah mem berikan pengajaran kepa­

damu dan Allah Maha Mengetahui 

segala sesuatu.

 لٍجَاَ ىٰٓ لاِ نٍيْدَبِ مْتُنْيَادَتَ اذَاِ آوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي -282

 ۢبٌتِاكَ  مْكُنَيَّْب  بْتُكْيَلْوَ  ۗهُوْبُتُكْافَ  ى ًّمسَ ُّم

 هُمَ َّلعَ امَكَ بَتُكَّْي نْاَ بٌتِاكَ بَأْيَ الَوَ ۖلِدْعَلْابِ

 ُّقحَلْا  هِيْلَعَ  يْذَِّلا  لِلِمْيُلْوَ  ۚبْتُكْيَلْفَ  ُ ّٰللا

 نْاِفَ  ۗا ٔـً يْشَ هُنْمِ سْخَبْيَ الَوَ هَّٗبرَ َ ّٰللا قَِّتيَلْوَ

 وْاَ افًيْعِضَ وْاَ اهًيْفِسَ ُّقحَلْا هِيْلَعَ يْذَِّلا نَاكَ

 ۗلِدْعَلْابِ هٗ ُّيلِوَ لْلِمْيُلْفَ وَهُ َّلمِ ُّي نْاَ عُيْطِتَسَْي الَ

 مْ َّل نْاِفَ  ۚمْكُلِاجَ ّرِ نْمِ نِيْدَيْهِشَ اوْدُهِشْتَسْاوَ

 نَوْضَرْتَ نْ َِّم نِتٰاَرَمْا َّو لٌجُرَفَ نِيْلَجُرَ انَوْكُيَ

 رَ ِكّذَتُفَ  امَهُىدٰحْاِ  َّلضِتَ  نْاَ  ءِا َۤدهَ ُّشلا  نَمِ

 اذَاِ  ءُا َۤدهَ ُّشلا  بَأْيَ  الَوَ  ۗىرٰخْاُلْا  امَهُىدٰحْاِ

 ارًيْغِصَ  هُوْبُتُكْتَ  نْاَ  آوْمُ ٔـَ سَْت  الَوَ   ۗاوْعُدُ  امَ

 ِ ّٰللا دَنْعِ  طُسَقْاَ  مْكُلِذٰ  ۗهٖلِجَاَ  ىٰٓ لاِ  ارًيْبِكَ وْاَ

 نْاَ  آ َّلاِ  آوْبُاتَرْتَ  ا َّلاَ   ةِدَاهَ َّشللِ  مُوَقْاَوَ

 مْكُنَيْبَ  اهَنَوْرُيْدِتُ  ةًرَضِاحَ  ةًرَا َجتِ  نَوْكُتَ

 ا ٓوْدُهِشْاَوَ ۗاهَوْبُتُكْتَ ا

َّلاَ حٌانَجُ مْكُيْلَعَ سَيْلَفَ

 ەۗ دٌيْهِشَ الَ َّو بٌتِاكَ َّراۤضَيُ الَوَ  ۖمْتُعْيَابََت  اذَاِ

  ۗ َ ّٰللا اوقَُّتاوَ  ۗمْكُبِ  ۢقٌوْسُفُ هَّٗناِفَ  اوْلُعَفْتَ  نْاِوَ

مٌيْلِعَ ءٍيْشَ ِلّكُبِ ُ

ّٰللاوَ  ۗ ُ ّٰللا مُكُمُ ِلّعَيُوَ

2. AL-BAQARAH 64 JUZ  3

283. Jika kamu dalam perjalanan, sedangkan 

kamu tidak mendapatkan seorang pen-

catat, hendak lah ada barang jaminan 

yang dipegang. Akan tetapi, jika se­

bagian kamu memercayai sebagian 

yang lain, hendaklah yang dipercayai 

itu menunai kan amanatnya (utang nya) 

dan hendak lah dia bertakwa kepada 

Allah, Tuhan nya. Janganlah kamu me­

nyembu nyi kan kesak sian sebab  siapa 

yang menyem bunyi kannya, sesung­

guh nya hatinya berdosa. Allah Maha 

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

284 Milik Allahlah apa yang ada di langit 

dan apa yang ada di bumi. Jika kamu 

menyata kan apa yang ada di dalam 

hatimu atau kamu me nyembunyi-

kannya, niscaya Allah memper hitung­

kan nya bagi mu. Dia meng ampuni siapa 

saja yang Dia kehen daki dan mengazab 

siapa pun yang Dia kehendaki. Allah 

Mahakuasa atas segala sesuatu.

Pujian Allah dan Doa Orang Mukmin

285. Rasul (Muhammad) beriman pada apa 

(Al­Qur’an) yang diturunkan kepada nya 

dari Tuhannya, demikian pula orang­

orang mukmin. Masing­masing beriman 

ke pada Allah, malaikat­malaikat­Nya, 

kitab­kitab­Nya, dan rasul­rasul­Nya. 

(Me reka ber kata,) “Kami tidak mem-

beda­bedakan seorang pun dari rasul­

rasul­Nya.” Mereka juga berkata, “Kami 

dengar dan kami taat. Ampunilah kami, 

wahai Tuhan kami. Hanya kepada­Mu 

tempat (kami) kembali.”

286. Allah tidak membebani seseorang, ke-

cuali me nurut kesanggupannya. Baginya 

ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) 

yang di usaha kannya dan terhadapnya 

ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) 

yang diper buat nya. (Mereka ber doa,) 

“Wahai Tuhan kami, jangan lah Engkau 

hukum kami jika kami lupa atau kami 

salah. Wahai Tuhan kami, jangan lah 

Engkau bebani kami dengan beban yang 

 ابًِتاكَ  اوْدُ ِجتَ  مْلَ َّو  رٍفَسَ  ىلٰعَ  مْتُنْكُ نْاِوَ  ۞-283

 اضًعْبَ  مْكُضُعْبَ  نَمِاَ  نْاِفَ   ۗ  ةٌضَوْبُقْ َّم نٌهٰرِفَ

  ۗهَّٗبرَ َ ّٰللا قَِّتيَلْوَ هٗتَنَامَاَ نَمِتُؤْا ىذَِّلا ِدّؤَيُلْفَ

 مٌثِاٰ ٓهَّٗناِفَ اهَمْتُكَّْي نْمَوَ ۗةَدَاهَ َّشلا اومُتُكْتَ الَوَ

ࣖ مٌيْلِعَ نَوْلُمَعْتَ امَبِ ُ ّٰللاوَ  ۗهٗبُلْقَ

 نْاِوَ  ۗضِرْاَلْا  ىفِ  امَوَ  تِوٰمٰ َّسلا  ىفِ  امَ  ِ ّٰ ِلل-284

 مْكُبْسِا َحيُ  هُوْفُ ْختُ  وْاَ  مْكُسِفُنْاَ  ٓيْفِ  امَ  اوْدُبْتُ

  ۗءُۤاشََّي نْمَ بُ ِذّعَيُوَ ءُۤاشََّي نْمَلِ رُفِغْيَفَ  ۗ ُ ّٰللا هِبِ

رٌيْدِقَ ءٍيْشَ ِلّكُ ىلٰعَ ُ

ّٰللاوَ

 هٖ ِبّ َّر  نْمِ  هِيْلَاِ  لَزِنْاُ  آمَبِ  لُوْسُ َّرلا  نَمَاٰ-285

 هٖبِتُكَُو هٖتِكَِٕىٰۤلمَوَ ِ ّٰللابِ نَمَاٰ ٌّلكُ  ۗنَوْنُمِؤْمُلْاوَ

 اوْلُاقَوَ  ۗهٖلِسُ ُّر  نْ ّمِ  دٍحَاَ  نَيْبَ  قُ ِرّفَنُ  الَ  ۗهٖلِسُرُوَ

رُيْصِمَلْا كَيْلَاِوَ انََّبرَ كََنارَفْغُ انَعْطَاَوَ انَعْمِسَ

 تْبَسَكَ امَ اهَلَ  ۗاهَعَسْوُ ا َّلاِ اسًفْنَ ُ ّٰللا فُ ِلّكَيُ الَ-286

 نْاِ  ٓانَذْخِاؤَتُ  الَ  انََّبرَ   ۗتْبَسَتَكْا  امَ  اهَيْلَعَوَ

 ارًصْاِ ٓانَيْلَعَ لْمِ ْحتَ الَوَ انََّبرَ  ۚانَأْطَخْاَ وْاَ ٓانَيْسَِّن

 الَوَ  انََّبرَ   ۚانَلِبْقَ  نْمِ  نَْيذَِّلا ىلَعَ  هٗتَلْمَحَ  امَكَ

 رْفِغْاوَ ۗا َّنعَ فُعْاوَ ۚهٖبِ انَلَ ةَقَاطَ الَ امَ انَلْ ِمّ َحتُ

JUZ  3 65 3. ĀLI ‘IMRĀN

berat sebagaimana Engkau bebankan 

kepada orang­orang sebelum kami. 

Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau 

pikulkan kepada kami apa yang tidak 

sanggup kami memikulnya. Maafkan lah 

kami, ampunilah kami, dan rahmati lah 

kami. Engkaulah pelin dung kami. Maka, 

tolonglah kami dalam menghadapi kaum 

kafir.” 

ĀLI ‘IMRĀN

(KELUARGA IMRAN)

Madaniyyah, Surah ke­3: 200 Ayat

 ﷽

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Al-Qur’an dan Kitab-Kitab Sebelumnya

1. Alif Lām Mīm.

2. Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang 

Maha hidup lagi Maha Mengurus (makh­

luk­Nya) se cara terus­menerus.

3. Dia menurunkan kepadamu (Nabi Mu­

ham mad) Kitab (Al­Qur’an) dengan hak, 

mem benarkan (kitab­kitab) sebelum nya, 

serta telah menu runkan Taurat dan Injil

4. sebelum (turunnya Al­Qur’an) sebagai 

petun juk bagi manusia, dan me nurun­

kan Al-Furqān (pembeda yang hak dan 

yang batil). Sesung guhnya orang-orang 

yang kufur ter ha dap ayat­ayat Allah, bagi 

mereka azab yang sa ngat keras. Allah 

Mahaperkasa lagi mem punyai balasan 

(siksa).

5. Sesungguhnya bagi Allah tidak ada se-

suatu pun yang tersembunyi di bumi 

dan tidak pula di langit.

6. Dialah (Allah) yang membentuk kamu 

dalam rahim sebagaimana yang Dia 

 ۤمّۤلا -1

ُۗموْ ُّيقَلْا ُّي َحلْا وَهُ ا َّلاِ هَ

ٰلاِ آلَ ُ ّٰللاَ -2

 نَيْبَ  امَ ّلِ  اقً ِدّصَمُ  ِقّحَلْابِ  بَتٰكِ

ْلا  كَيْلَعَ  لَ َّزنَ -3

ۙلَيْ ِجنْاِلْاوَ ةَىرٰوْ َّتلا لَزَنْاَوَ هِيْدَيَ

 َّناِ ەۗ نَاقَرْفُلْا لَزَنْاَوَ سِا َّنلّلِ ىدًهُ لُبْقَ نْمِ -4

  ۗدٌيْدِشَ بٌاذَعَ مْهُلَ ِ ّٰللا تِيٰاٰبِ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا

ٍۗماقَتِنْا وذُ زٌْيزِعَ ُ ّٰللاوَ

 الَوَ ضِرْاَلْا ىفِ ءٌيْشَ هِيْلَعَ ىفٰ ْخيَ الَ َ ّٰللا َّناِ -5

ءِۤامَ َّسلا ىفِ

  ۗءُۤاشََي فَيْكَ مِاحَرْاَلْا ىفِ مْكُرُ ِوّصَيُ يْذِ

َّلا وَهُ -6

 مِوْقَلْا ىلَعَ انَرْصُنْافَ انَىلٰوْمَ تَنْاَ  ۗانَمْحَرْاوَ ۗانَلَ

ࣖ نَيْرِفِكْٰلا

3. ĀLI ‘IMRĀN 66 JUZ  3

kehendaki.83) Tidak ada tuhan selain Dia, 

Yang Mahaper kasa lagi Mahabijaksana.

Ayat-ayat Muhkamat dan Mutasyabihat

7. Dialah (Allah) yang menurunkan Kitab 

(Al­Qur’an) kepadamu (Nabi Muham­

mad). Di an tara ayat­ayatnya ada yang 

muhkamat,84) itu lah pokok­pokok isi 

Kitab (Al­Qur’an) dan yang lain mutasya­

bihat.85) Adapun orang­orang yang 

dalam hati nya ada kecenderung an pada 

ke sesatan, mereka mengikuti ayat-ayat 

yang mu tasyabihat untuk me nimbul kan 

fitnah (ke kacauan dan ke raguan) dan 

untuk men cari­cari takwil nya. Padahal, 

tidak ada yang me nge tahui takwilnya, 

kecuali Allah. Orang­orang yang ilmu­

nya mendalam ber kata, “Kami beriman 

kepadanya (Al­Qur’an), se muanya dari 

Tuhan kami.” Tidak ada yang dapat 

mengambil pe lajaran, kecuali ululalbab.

8. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, 

jangan lah Engkau jadikan hati kami ber-

paling setelah Engkau berikan petunjuk 

kepada kami dan anugerahkanlah ke­

pada kami rah mat dari hadirat­Mu. 

Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

9. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Eng­

kau lah yang me ngum pulkan manusia 

pa da hari yang tidak ada keraguan pada-

nya.” Sesung guh nya Allah tidak me nya-

lahi janji.

Sebagian Ancaman Allah bagi Orang Kafir 

di Dunia dan Akhirat

10. Sesungguhnya orang­orang yang kufur, 

tidak akan berguna bagi mereka sedikit 

pun harta benda dan anak­anak mereka 

(untuk menye lamatkan diri) dari (azab) 

Allah. Mereka itulah bahan bakar api 

neraka.

83)  Berawal dari sel telur yang dibuahi, janin secara bertahap tumbuh membentuk organ­organ tubuh di dalam rahim.

84) Ayat muhkamat adalah ayat yang maksudnya terang, tegas, dan dapat dipahami dengan mudah.

85) Ayat mutasyabihat adalah ayat yang mengandung beberapa pengertian, sulit dipahami, atau hanya Allah Swt. 

yang mengetahui.

مُيْكَِحلْا زُْيزِعَلْا وَهُ ا َّلاِ هَٰلاِ آلَ

 تٌيٰاٰ  هُنْمِ  بَتٰكِْلا  كَيْلَعَ  لَزَنْاَ  ٓيْذِ

َّلا  وَهُ -7

  ۗتٌهٰبِشٰتَمُ  رُخَاُوَ  بِتٰكِْلا  ُّماُ  َّنهُ تٌمٰكَحْ ُّم

 هَبَاشََت امَ نَوْعُبِ َّتيَفَ غٌيْزَ مْهِبِوْلُقُ يْفِ نَْيذَِّلا ا َّماَفَ

 مُلَعْيَ امَوَ  ۚهٖلِيْوِأْتَ  ءَۤاغَتِبْاوَ ةِنَتْفِلْا ءَۤاغَتِبْا هُنْمِ

 نَوْلُوْقُيَ مِلْعِلْا ىفِ نَوْخُسِ ّٰرلاوَ  ۘ ُ ّٰللا ا َّلاِ ٓهَٗليْوِأْتَ

 آ َّلاِ  رُ َّك َّذيَ  امَوَ   ۚانَِّبرَ  دِنْعِ  نْ ّمِ  

ٌّلكُ  ۙهٖبِ  ا َّنمَاٰ

بِابَلْاَلْا اولُواُ

 انَلَ بْهَوَ انَتَيْدَهَ ذْاِ دَعْبَ انََبوْلُقُ غِْزتُ الَ انََّبرَ -8

 بُا َّهوَلْا تَنْاَ كََّناِ ۚةًمَحْرَ كَْندَُّل نْمِ

 َّناِ ۗهِيْفِ بَيْرَ ا َّل مٍوْيَلِ سِاَّنلا عُمِاجَ كََّناِ آنََّبرَ -9

ࣖ دَاعَيْمِلْا فُلِ ْخيُ الَ َ ّٰللا

 آلَوَ مْهُلُاوَمْاَ مْهُنْعَ يَنِغْتُ نْلَ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا َّناِ -10

ِۗراَّنلا دُوْقُوَ مْهُ كَِٕىٰۤ لواُوَ ۗا ٔـً يْشَ ِ ّٰللا نَ ّمِ مْهُدُالَوْاَ

JUZ  3 67 3. ĀLI ‘IMRĀN

11. (Keadaan mereka) seperti keadaan pe-

ngikut Fir‘aun dan orang­orang se belum 

mereka. Mereka mendustakan ayat­ayat 

Kami. Oleh sebab itu, Allah menyiksa 

mereka sebab  dosa­dosanya. Allah 

sangat keras hukuman­Nya.

Ancaman Kekalahan bagi Orang-orang 

Yahudi

12. Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada 

orang-orang yang kufur, “Kamu (pasti) 

akan dikalahkan dan digiring ke dalam 

(neraka) Jahanam. Itulah seburuk­buruk 

tempat tinggal.”

13. Sungguh, telah ada tanda (bukti) bagimu 

pada dua golongan yang bertemu (da­

lam pertempuran.86) Satu golongan ber­

perang di jalan Allah dan (golongan) 

yang lain kafir yang melihat dengan 

mata kepala bahwa mereka (golongan 

muslim) dua kali lipat jumlahnya. Allah 

menguatkan siapa yang Dia kehendaki 

dengan pertolongan­Nya. Sesungguhnya 

pada yang demikian itu benar­benar 

terdapat pelajaran bagi orang­orang yang 

mempunyai penglihatan (mata hati).

Hakikat Kehidupan Dunia dan Pahala bagi 

Orang Bertakwa

14. Dijadikan indah bagi manusia kecintaan 

pada aneka kesenangan yang berupa 

perempuan, anak­anak, harta benda 

yang bertimbun tak terhingga berupa 

emas, perak, kuda pilihan, binatang 

ternak, dan sawah ladang. Itulah ke­

senangan hidup di dunia dan di sisi 

Allahlah tempat kembali yang baik.

15. Katakanlah, “Maukah aku beri tahukan 

ke padamu sesuatu yang lebih baik 

daripada yang demikian itu?” Untuk 

orang­orang yang bertakwa, di sisi 

86) Pertempuran antara dua golongan yang dimaksudkan oleh ayat ini terjadi antara kaum muslim dan kaum 

musyrik pada Perang Badar tahun ke­2 Hijriah di barat daya Madinah.

 ۗمْهِلِبْقَ  نْمِ  نَْيذِ

َّلاوَ  ۙنَوْعَرْفِ  لِاٰ  بِ

ْ

أدَكَ -11

 ُ ّٰللاوَ  ۗمْهِبِوْنُذُبِ  ُ ّٰللا  مُهُذَخَاَفَ  ۚانَتِيٰاٰبِ  اوْبُ َّذكَ

بِاقَعِلْا دُيْدِشَ

 ىٰلاِ نَوْرُشَ ْحتُوَ نَوْبُلَغْتُسَ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلّلِ لْقُ -12

دُاهَمِلْا سَئْبِوَ  ۗمَ َّنهَجَ

 لُتِاقَتُ ةٌئَفِ ۗاتَقَتَلْا نِيْتَئَفِ يْفِ ةٌيَاٰ مْكَُل نَاكَ دْقَ -13

 مْهُنَوْرََّي  ةٌرَفِاكَ  ىرٰخْاُوَ  ِ ّٰللا  لِيْبِسَ  يْفِ

 نْمَ  هٖرِصْنَبِ  دُ ِيّؤَيُ  ُ

ّٰللاوَ  ۗنِيْعَلْا  يَ

ْ

أرَ  مْهِيْلَثْ ّمِ

رِاصَبْاَلْا ىلِواُ ِلّ ةًرَبْعِلَ كَلِذٰ يْفِ َّناِ  ۗءُۤاشََّي

 ءِۤاسَ ِنّلا  نَمِ  تِوٰهَ َّشلا  ُّبحُ  سِا َّنللِ  نَ ِيّزُ -14

 بِهَ َّذلا  نَمِ  ةِرَطَنْقَمُلْا  رِيْطِانَقَلْاوَ  نَيْنِبَلْاوَ

  ۗثِرَْحلْاوَ مِاعَنْاَلْاوَ ةِمَ َّوسَمُلْا لِيْ َخلْاوَ ةِ َّضفِلْاوَ

 نُسْحُ هٗدَنْعِ ُ ّٰللاوَ ۗايَْن ُّدلا ةِويٰحَلْا عُاتَمَ كَلِذٰ

بِاٰمَلْا

 اوْقََّتا نَْيذَِّللِ  ۗمْكُلِذٰ نْ ّمِ رٍيْ َخبِ مْكُئُ ِبّنَؤُاَ لْقُ ۞ -15

 رُهٰنْاَلْا اهَتِ ْحتَ نْمِ يْرِْجتَ تٌّٰنجَ مْهِ ِبّرَ دَنْعِ

3. ĀLI ‘IMRĀN 68 JUZ  3

Tuhan mereka ada surga­surga yang 

me ngalir di bawahnya sungai­sungai. 

Mereka kekal di dalamnya dan (untuk 

mereka) pasangan yang disucikan serta 

rida Allah. Allah Maha Melihat hamba­

hamba­Nya.

Kriteria Orang yang Bertakwa

16. (Yaitu) orang­orang yang berdoa, “Wahai 

Tuhan kami, sesungguhnya kami benar­

benar telah beriman. Maka, ampuni lah 

dosa­dosa kami dan selamatkanlah kami 

dari azab neraka.”

17. (Juga) orang­orang yang sabar, benar, 

taat, dan berinfak, serta memohon 

ampunan pada akhir malam.

Keesaan Allah dan Kebenaran Islam

18. Allah menyatakan bahwa tidak ada 

tuhan selain Dia, (Allah) yang menegak­

kan ke adilan. (Demikian pula) para 

malaikat dan orang berilmu. Tidak ada 

tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa lagi 

Mahabijaksana.

19. Sesungguhnya agama (yang diridai) di 

sisi Allah ialah Islam. Orang­orang yang 

telah di beri kitab tidak berselisih, kecuali 

setelah datang pengetahuan kepada 

mereka sebab  kedengkian di antara 

mereka. Siapa yang kufur terhadap ayat­

ayat Allah, sesungguhnya Allah sangat 

cepat perhitungan(­Nya).

20. Jika mereka mendebat engkau (Nabi 

Muham mad) katakanlah, “Aku ber serah 

diri kepada Allah dan (demikian pula) 

orang­orang yang mengikutiku.” Kata­

kan lah kepada orang­orang (Yahudi dan 

Nasrani) yang telah diberi Kitab (Taurat 

dan Injil) dan kepada orang­orang yang 

umi,87) “Sudahkah kamu masuk Islam?” 

Jika mereka telah masuk Islam, sungguh 

mereka telah men dapat petunjuk. 

87) Kata umi yang dimaksud dalam ayat ini adalah orang yang tidak mendapat kitab suci.

 نَ ِمّ نٌاوَضْرِ َّو ةٌرَ َّهطَ ُّم جٌاوَزْاَوَ اهَيْفِ نَْيدِلِخٰ

ۚدِابَعِلْابِ ۢرٌيْصِبَ ُ ّٰللاوَ  ۗ ِ ّٰللا

 انَلَ  رْفِغْافَ  اَّنمَاٰ  آنََّناِ  ٓانََّبرَ  نَوْلُوْقُيَ  نَْيذَِّلاَ -16

ۚرِاَّنلا بَاذَعَ انَقِوَ انََبوْنُذُ

 نَيْقِفِنْمُلْاوَ  نَيْتِنِقٰلْاوَ  نَيْقِدِ ّٰصلاوَ  نَيْرِبِ ّٰصلاَ -17

 رِاحَسْاَلْابِ نَيْرِفِغْتَسْمُلْاوَ

 اولُواُوَ ةُكَِٕىٰۤلمَلْاوَ ۙوَهُ ا َّلاِ هَٰلاِ آلَ هَّٗناَ ُ ّٰللا دَهِشَ -18

 زُْيزِعَلْا  وَهُ  ا َّلاِ  هَٰلاِ  آلَ   ۗطِسْقِلْابِ  ۢامًِٕىۤاقَ  مِلْعِلْا

مُيْكَِحلْا

 فَلَتَخْا امَوَ   ۗمُالَسْاِلْا  ِ ّٰللا دَنْعِ نَْي ِدّلا  َّناِ -19

 مُهُءَۤاجَ  امَ  دِعْبَ  ۢنْمِ  ا َّلاِ  بَتٰكِْلا  اوتُوْاُ  نَْيذَِّلا

 َّناِفَ ِ ّٰللا تِيٰاٰبِ رْفُكَّْي نْمَوَ ۗمْهُنَيْبَ ۢايًغْبَ مُلْعِلْا

بِاسَ ِحلْا عُيْرِسَ َ ّٰللا

 نِمَوَ ِ ّٰ ِلل يَهِجْوَ تُمْلَسْاَ لْقُفَ كَوْ ُّجۤاحَ نْاِفَ -20

 نَ ٖيّ ِمّاُلْاوَ  بَتٰكِ

ْلا  اوتُوْاُ  نَْيذَِّلّلِ  لْقُوَ  ۗنِعَبََّتا

 نْاِوَ   ۚاوْدَتَهْا دِقَفَ  اوْمُلَسْاَ  نْاِفَ   ۗمْتُمْلَسْاَءَ

ࣖ دِابَعِلْابِ ۢرٌيْصِبَ ُ ّٰللاوَ  ۗغُلٰبَلْا كَيْلَعَ امََّناِفَ اوْ َّلوَتَ

JUZ  3 69 3. ĀLI ‘IMRĀN

Akan tetapi, jika mereka ber paling, 

sesung guhnya kewajibanmu ha nya lah 

menyampai kan. Allah Maha Me lihat 

hamba­hamba­Nya.

Celaan kepada Orang Kafir dan Ahlulkitab

21. Sesungguhnya orang­orang yang kufur 

ter hadap ayat­ayat Allah, membunuh 

para nabi tanpa hak (alasan yang benar), 

dan mem bunuh manusia yang me­

merintah kan keadil an, sampaikanlah 

ke pada mereka kabar ‘gembira’ tentang 

azab yang pedih.

22. Mereka itulah orang­orang yang amalnya 

sia-sia di dunia dan di akhirat dan tidak 

ada bagi mereka satu penolong pun.

23. Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) 

mem er hati kan orang­orang (Yahudi) 

yang telah diberi bagian (pengetahuan) 

kitab (Taurat)? Mereka diajak (berpe­

gang) pada kitab Allah untuk memutuskan 

(perkara) di antara mereka, kemudian 

segolongan dari mereka ber paling dan 

menolak (kebenaran). 

24. Demikian itu disebabkan bahwa mereka 

berkata, “Api neraka tidak akan me-

nyentuh kami, kecuali beberapa hitungan 

hari saja.” Mereka teperdaya dalam 

agama nya oleh apa yang selalu mereka 

ada­adakan.

25. Bagaimanakah (nanti) jika mereka Kami 

kumpulkan pada hari (Kiamat) yang tidak 

ada keraguan padanya dan setiap jiwa 

diberi balasan yang sempurna sesuai 

dengan apa yang telah dikerjakannya 

tanpa dizalimi?

Allah sebagai Pemilik Kekuasaan, 

Kemuliaan, dan Rezeki

26. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai 

Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau beri­

kan ke kuasaan kepada siapa pun yang 

Engkau kehendaki dan Engkau cabut 

 نَوْلُتُقْيَوَ  ِ ّٰللا  تِيٰاٰبِ  نَوْرُفُكْيَ  نَْيذَِّلا  َّناِ -21

 نَوْرُمُأْيَ  نَْيذَِّلا  نَوْلُتُقْيَ َّو  ۖ ٍقّحَرِيْغَبِ  نَ ٖيّبَِّنلا

مٍيْلِاَ بٍاذَعَبِ مْهُرْ ِشّبَفَ ۙسِاَّنلا نَمِ طِسْقِلْابِ

 ايَْن ُّدلا  ىفِ  مْهُلُامَعْاَ  تْطَبِحَ  نَْيذَِّلا  كَِٕىٰۤ لواُ -22

نَيْرِصِّٰن نْ ّمِ مْهُلَ امَوَ  ۖةِرَخِاٰلْاوَ

 بِتٰكِْلا  نَ ّمِ  ابًيْصِنَ  اوُْتوْاُ  نَْيذَِّلا  ىَلاِ  رَتَ  مْلَاَ -23

 َّمثُ  مْهُنَيْبَ  مَكُحْيَلِ  ِ ّٰللا  بِتٰكِ  ىٰلاِ  نَوْعَدْيُ

نَوْضُرِعْ ُّم مْهُوَ مْهُنْ ّمِ قٌيْرِفَ ىّٰلوَتَيَ

 امًاَّياَ  آ َّلاِ  رُاَّنلا  انَ َّسمَتَ  نْلَ  اوْلُاقَ  مْهَُّناَبِ  كَلِذٰ -24

نَوْرُتَفْيَ اوْنُاكَ ا َّم مْهِنِيْدِ يْفِ مْهُ َّرغَ َّو  ۖتٍدٰوْدُعْ َّم

 تْيَ ِفّوُوَ ۗهِيْفِ بَيْرَ ا َّل مٍوْيَلِ مْهُنٰعْمَجَ اذَاِ فَيْكَفَ -25

نَوْمُلَظْيُ الَ مْهُوَ تْبَسَكَ ا َّم سٍفْنَ ُّلكُ

 ءُۤاشََت  نْمَ كَْلمُلْا ى ِتؤْتُ  كِ

ْلمُلْا كَلِمٰ َُّ ّٰالل لِقُ -26

 ُّلذِتُوَ ءُۤاشََت نْمَ ُّزعِتُوَ ۖءُۤاشََت نْ َِّم كَْلمُلْا عُِزنْتَوَ

3. ĀLI ‘IMRĀN 70 JUZ  3

ke kuasaan dari siapa yang Engkau ke­

hendaki. Engkau muliakan siapa yang 

Engkau kehendaki dan Engkau hinakan 

siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan­

Mulah segala kebajikan. Sesung guhnya 

Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. 

27. Engkau masukkan malam ke dalam siang 

dan Engkau masukkan siang ke dalam 

malam. Engkau keluarkan yang hidup dari 

yang mati dan Engkau keluarkan yang mati 

dari yang hidup. Engkau berikan rezeki 

kepada siapa yang Engkau kehendaki 

tanpa perhitungan.”

Larangan Menjadikan Orang Kafir sebagai 

Wali

28. Janganlah orang­orang mukmin men­

jadi kan orang kafir sebagai para wali88) 

dengan me nge sampingkan orang­orang 

mukmin. Siapa yang melakukan itu, hal 

itu sama sekali bukan dari (ajaran) Allah, 

kecuali untuk menjaga diri dari sesuatu 

yang kamu takuti dari mereka. Allah 

memperingatkan kamu tentang diri­Nya 

(siksa­Nya). Hanya kepada Allah tempat 

kembali.

Ilmu Allah dan Amal Dihadirkan pada 

Hari Kiamat

29. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika 

ka mu menyembunyikan apa yang ada 

dalam hati mu atau kamu menampak-

kannya, Allah pasti me ngetahuinya.” Dia 

me ngetahui apa yang ada di langit dan 

apa yang ada di bumi. Allah Mahakuasa 

atas segala sesuatu.

30. (Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa 

mendapatkan (balasan) atas kebajikan 

yang telah dikerjakannya dihadirkan, 

(begitu juga balasan) atas kejahatan 

88) Kata auliyā’ adalah bentuk jamak dari kata waliy. Secara harfiah kata ini berarti ‘dekat’ sehingga 

menunjukkan makna ‘teman dekat’, ‘teman akrab’, ‘teman setia’, ‘kekasih’, ‘penolong’, ‘sekutu’, ‘pelindung’, 

‘pembela’, dan ‘pemimpin’. Kata waliy dan auliya’ dalam Al­Qur’an diulang 41 kali. Maknanya berbeda­beda 

sesuai dengan konteks ayat.

 ءٍيْشَ ِلّكُ ىلٰعَ كََّناِ  ۗرُيْ َخلْا كَدِيَبِ  ۗءُۤاشَ

َت نْمَ

رٌيْدِقَ

 لِيْ َّلا ىفِ  رَاهَ َّنلا جُلِوُْتوَ  رِاهَ َّنلا ىفِ  لَيْ َّلا جُلِوُْت -27

 نَمِ تَ ِيّمَلْا جُرِْختُوَ تِ ِيّمَلْا نَمِ َّي َحلْا جُرِْختُوَ

بٍاسَحِ رِيْغَبِ ءُۤاشََت نْمَ قُزُرْتَوَ ِيّ

َحلْا

 نِوْدُ نْمِ ءَۤايَلِوْاَ نَيْرِفِكْٰلا نَوْنُمِؤْمُلْا ذِخَِّتيَ الَ -28

 يْفِ ِ ّٰللا نَمِ سَيْلَفَ كَلِذٰ لْعَفْ َّي نْمَوَ ۚنَيْنِمِؤْمُلْا

 مُكُرُ ِذّ َحيُوَ   ۗةًىقٰتُ  مْهُنْمِ  اوْقُ َّتتَ  نْاَ  آ َّلاِ  ءٍيْشَ

رُيْصِمَلْا ِ ّٰللا ىَلاِوَ  ۗهٗسَفْنَ ُ ّٰللا

 هُوْدُبْتُ  وْاَ  مْكُرِوْدُصُ  يْفِ  امَ  اوْفُ ْختُ  نْاِ  لْقُ -29

 ىفِ  امَوَ  تِوٰمٰ َّسلا  ىفِ  امَ  مُلَعْيَوَ  ۗ ُ ّٰللا  هُمْلَعْيَ

رٌيْدِقَ ءٍيْشَ ِلّكُ ىلٰعَ  ُ

ّٰللاوَ ۗضِرْاَلْا

 ۛ ارًضَحْ ُّم رٍيْخَ نْمِ تْلَمِعَ ا َّم سٍفْنَ ُّلكُ دُ ِجتَ مَوْيَ -30

 ٓهٗنَيْبَوَ اهَنَيْبَ َّناَ وْلَ ُّدوَتَ  ۛءٍۤوْسُ نْمِ تْلَمِعَ امَوَ

JUZ  3 71 3. ĀLI ‘IMRĀN

yang telah dia kerjakan. Dia berharap 

seandainya ada jarak yang jauh antara 

dia dan hari itu. Allah memperingat­

kan kamu akan (siksa)­Nya. Allah Maha 

Penyayang terhadap hamba­hamba­Nya.

Mengikuti Rasulullah sebagai Bukti Cinta 

kepada Allah

31. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika 

kamu mencintai Allah, ikutilah aku, 

niscaya Allah akan mencintaimu dan me­

ng am puni dosa­dosamu.” Allah Maha 

Pengampun lagi Maha Penyayang.

32. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Taati-

lah Allah dan Rasul(­Nya). Jika kamu 

ber paling, sesung guhnya Allah tidak 

menyukai orang-orang kafir.”

Orang-Orang Pilihan Allah

33. Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, 

Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga 

Imran atas seluruh alam (manusia pada 

zamannya masing­masing).

34. (Mereka adalah) satu keturunan, se­

bagian nya adalah (keturunan) dari se­

bagian yang lain. Allah Maha Mendengar 

lagi Maha Mengetahui.

Kelahiran Maryam, Tumbuh Kembang, 

dan Karamahnya

35. (Ingatlah) ketika istri Imran89) berkata, 

“Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku me­

nazarkan kepada­Mu apa yang ada di 

dalam kan dungan ku murni untuk­Mu 

(ber khidmat di Baitul maqdis). Maka, te­

rima lah (nazar itu) dariku. Sesung guh nya 

Engkau lah Yang Maha Mendengar lagi 

Maha Mengetahui.”

36. Ketika melahirkannya, dia berkata, 

“Wahai Tuhan ku, aku telah melahirkan 

anak pe rempuan.” Padahal, Allah lebih 

tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. 

89) Istri Imran yang merupakan ibunda Maryam adalah Hanna binti Faqud. Nabi Zakaria a.s. menikahi saudari 

perempuan Hanna sehingga Maryam adalah keponakannya.

 ۢفٌوْءُرَ ُ ّٰللاوَ ۗهٗسَفْنَ ُ ّٰللا مُكُرُ ِذّ َحيُوَ ۗادًيْعِبَ ۢادًمَاَ

ࣖ دِابَعِلْابِ

 مُكُبْبِ ْحيُ يْ ِنوْعُبَِّتافَ َ

ّٰللا نَوْ ُّب ِحتُ مْتُنْكُ نْاِ لْقُ -31

مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ ُ ّٰللاوَ  ۗمْكَُبوْنُذُ مْكَُل رْفِغْيَوَ ُ ّٰللا

 َّناِفَ اوْ َّلوَتَ نْاِفَ  ۚلَوْسُ َّرلاوَ َ ّٰللا اوعُيْطِاَ لْقُ -32

نَيْرِفِكْٰلا ُّب ِحيُ الَ َ ّٰللا

 مَيْهِرٰبْاِ لَاٰ َّو احًوْنُوَ مَدَاٰ ىٓفٰطَصْا َ ّٰللا َّناِ ۞ -33

ۙنَيْمِلَعٰلْا ىلَعَ نَرٰمْعِ لَاٰوَ

ۚمٌيْلِعَ عٌيْمِسَ ُ ّٰللاوَ ۗضٍعْبَ ۢنْمِ اهَضُعْبَ ۢ ةً َّي ِرّذُ -34

 كََل تُرْذَنَ يْ ِّناِ ِبّرَ نَرٰمْعِ تُاَرَمْا تِلَاقَ ذْاِ -35

 تَنْاَ  كََّناِ   ۚيْ ِنّمِ  لْ َّبقَتَفَ  ارً َّرَحمُ  يْنِطْبَ  يْفِ  امَ

مُيْلِعَلْا عُيْمِ َّسلا

 آهَتُعْضَوَ  يْ ِّناِ  ِبّرَ  تْلَاقَ  اهَتْعَضَوَ  اَّملَفَ -36

 رُكَ َّذلا  سَيْلَوَ  ۗتْعَضَوَ  امَبِ  مُلَعْاَ  ُ ّٰللاوَ  ۗىثٰنْاُ

3. ĀLI ‘IMRĀN 72 JUZ  3

“Laki-laki tidak sama dengan perem-

puan. Aku memberinya nama Maryam 

serta memohon perlindungan­Mu untuk ­

nya dan anak cucunya dari setan yang 

terkutuk.”

37. Dia (Allah) menerimanya (Maryam) 

dengan penerimaan yang baik, mem­

besar kannya dengan pertumbuhan yang 

baik, dan me nyerah kan pemeliharaan­

nya kepada Zakaria. Se tiap kali Zakaria 

masuk menemui di mihrab nya, dia 

mendapati makanan di sisi nya. Dia ber-

kata, “Wahai Maryam, dari mana ini 

engkau peroleh?” Dia (Maryam) men ­

jawab, “Itu dari Allah.” Sesungguh nya 

Allah memberi rezeki kepada siapa yang 

Dia kehendaki tanpa perhitungan.

Doa Nabi Zakaria dan Berita Gembira 

Kelahiran Yahya

38. Di sanalah Zakaria berdoa kepada 

Tuhan nya. Dia berkata, “Wahai Tuhan­

ku, karuniakanlah kepadaku keturunan 

yang baik dari sisi­Mu. Sesungguhnya 

Engkau Maha Mendengar doa.”

39. Lalu, Malaikat (Jibril) memanggil nya 

ketika dia berdiri melaksana kan salat 

di mihrab, “Allah menyampai kan kabar 

gembira kepadamu dengan (kelahiran) 

Yahya yang membenar kan kalimat dari 

Allah,90) (menjadi) anutan, me nahan 

diri (dari hawa nafsu), dan se orang nabi 

di antara orang­orang saleh.”

40. Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, 

bagai mana aku bisa mendapat anak, 

sedang kan aku sudah sangat tua dan 

istriku pun mandul?” (Allah) ber firman, 

“Demikianlah, Allah melaku kan apa 

yang Dia kehen daki.”

41. Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, 

beri lah aku suatu tanda (kehamilan 

90) Membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kata kun (‘jadilah!’) tanpa ayah, yaitu 

Nabi Isa a.s.

 اهَذُيْعِاُ  ٓيْ ِّناِوَ  مَيَرْمَ  اهَتُيْ َّمسَ يْ ِّناِوَ   ۚىثٰنْاُلْاكَ

مِيْجِ َّرلا نِطٰيْ َّشلا نَمِ اهَتَ َّي ِرّذُوَ كَبِ

 اتًابََن  اهَتَبَۢنْاَ َّو  نٍسَحَ  لٍوْبُقَبِ  اهَ ُّبرَ  اهَلَ َّبقَتَفَ -37

 اهَيْلَعَ  لَخَدَ  امَ َّلكُ   ۗاَّيرِكََز  اهَلَ َّفكََّو  ۖانًسَحَ

 لَاقَ   ۚاقًزْرِ  اهَدَنْعِ  دَجَوَ  ۙبَارَحْمِلْا  اَّيرِكََز

  ۗ ِ ّٰللا دِنْعِ نْمِ وَهُ تْلَاقَ  ۗاذَهٰ كَِل ىّٰناَ مُيَرْمَيٰ

بٍاسَحِ رِيْغَبِ ءُۤاشََّي نْمَ قُزُرْيَ َ ّٰللا َّناِ

 نْمِ يْلِ بْهَ ِبّرَ لَاقَ  ۚهَّٗبرَ اَّيرِكََز اعَدَ كَلِانَهُ -38

ءِۤاعَ ُّدلا عُيْمِسَ كََّناِ  ۚةًبَ ِيّطَ ةً َّي ِرّذُ كَْندُ

َّل

 ىفِ  يْ ِلّصَ ُّي  مٌِٕىۤاقَ  وَهُوَ  ةُكَِٕىٰۤلمَلْا  هُتْدَانَفَ -39

 ۢ اقً ِدّصَمُ ىيٰحْيَبِ كَرُ ِشّبَيُ َ ّٰللا َّناَ ۙبِارَحْمِلْا

 نَ ّمِ  ا ًّيبِنَ َّو ارًوْصُحَ َّو ادً ِيّسَوَ  ِ ّٰللا نَ ّمِ  ةٍمَلِكَبِ

نَيْحِلِ ّٰصلا

 رُبَكِْلا يَنِغَلَبَ دْقَ َّو مٌلٰغُ يْلِ نُوْكُيَ ىّٰناَ ِبّرَ لَاقَ -40

 امَ  لُعَفْيَ  ُ ّٰللا  كَلِذٰكَ لَاقَ   ۗرٌقِاعَ  يْ ِتاَرَمْاوَ

ءُۤاشََي

 مَ ِلّكَتُ ا

َّلاَ كَتُيَاٰ لَاقَ  ۗةًيَاٰ ٓيْ ِ

ّل لْعَجْا ِبّرَ لَاقَ -41

JUZ  3 73 3. ĀLI ‘IMRĀN

istriku).” Allah berfirman, “Tandanya 

bagimu adalah engkau tidak (dapat) 

berbicara dengan manusia selama tiga 

hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah 

(nama) Tuhanmu sebanyak­banyaknya 

dan bertasbihlah pada waktu petang 

dan pagi hari.”

Keutamaan Maryam dan Kabar Gembira 

Kelahiran Isa

42. (Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) ber-

kata, “Wahai Maryam, sesungguhnya 

Allah telah memilihmu, menyucikan­

mu, dan melebih kan mu di atas seluruh 

perempuan di semesta alam (pada masa 

itu).

43. Wahai Maryam, taatlah kepada Tuhan­

mu, sujudlah, dan rukuklah bersama 

orang­orang yang rukuk.”

44. Itulah sebagian dari berita­berita 

gaib yang Kami wahyukan kepadamu 

(Nabi Muhammad). Padahal, engkau 

tidak bersama mereka ketika mereka 

melemparkan pena91) mereka (untuk 

mengundi) siapa di antara mereka yang 

akan memelihara Maryam dan engkau 

tidak bersama mereka ketika mereka 

bersengketa.

45. (Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) ber-

kata, “Wahai Maryam, sesungguh nya 

Allah me nyampaikan kabar gembira ke­

padamu tentang (kelahiran anak yang 

diciptakan) dengan kalimat dari­Nya, 

namanya Isa Almasih putra Maryam, 

seorang terkemuka di dunia dan di 

akhirat serta termasuk orang­orang 

yang didekatkan (kepada Allah).

46. Dia berbicara dengan manusia (sewaktu) 

dalam buaian dan ketika sudah dewasa 

serta termasuk orang­orang saleh.”

91) Maksudnya, para tokoh agama di Baitulmaqdis mengundi siapa yang akan mengurus Maryam dengan melem­

parkan pena yang biasa mereka gunakan untuk menulis Taurat atau dengan melempar anak panah.

 ارًيْثِكَ كََّب َّر رْكُْذاوَ  ۗازًمْرَ ا َّلاِ مٍاَّياَ ةَثَلٰثَ سَاَّنلا

ࣖ رِاكَبْاِلْاوَ ِيّشِعَلْابِ حْ ِبّسَ

َّو

 كِىفٰطَصْا َ ّٰللا َّناِ مُيَرْمَيٰ ةُكَِٕىٰۤلمَلْا تِلَاقَ ذْاِوَ -42

نَيْمِلَعٰلْا ءِۤاسَنِ ىلٰعَ كِىفٰطَصْاوَ كِرَ َّهطَوَ

 عَمَ  يْعِكَرْاوَ يْدِجُسْاوَ كِ ِبّرَلِ  يْتِنُقْا  مُيَرْمَيٰ -43

نَيْعِكِّٰرلا

 تَنْكُ امَوَ ۗكَيْلَاِ هِيْحِوْنُ بِيْغَلْا ءِۤابَْۢناَ نْمِ كَلِذٰ -44

 ۖمَيَرْمَ لُفُكْيَ مْهُ ُّياَ مْهُمَالَقْاَ نَوْقُلْيُ ذْاِ مْهِيْدَ

َل

نَوْمُصِتَ ْخيَ ذْاِ مْهِيْدََل تَنْكُ امَوَ

 كِرُ ِشّبَيُ  َ ّٰللا  َّناِ  مُيَرْمَيٰ  ةُكَِٕىٰۤلمَلْا  تِلَاقَ  ذْاِ -45

 مَيَرْمَ نُبْا ىسَيْعِ حُيْسِمَلْا هُمُسْا ۖهُنْ ّمِ ةٍمَلِكَبِ

ۙنَيْبِ َّرقَمُلْا نَمِوَ ةِرَخِاٰلْاوَ ايَْن ُّدلا ىفِ اهًيْجِوَ

نَيْحِلِ ّٰصلا نَمِ َّو الًهْكََو دِهْمَلْا ىفِ سَاَّنلا مُ ِلّكَيُوَ -46

3. ĀLI ‘IMRĀN 74 JUZ  3

47. Dia (Maryam) berkata, “Wahai Tuhan­

ku, bagai mana mungkin aku akan mem­

punyai anak, padahal tidak ada seorang 

laki­laki pun yang menyentuhku?” Dia 

(Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah 

men ciptakan apa yang Dia kehendaki.” 

Apabila Dia hendak me netapkan se­

suatu, Dia hanya berkata pada nya, “Jadi­

lah!” Maka, jadilah sesuatu itu.

Sifat-Sifat Nabi Isa, Mukjizat, dan 

Dakwahnya

48. Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) 

kitab,92) hikmah,93) Taurat, dan Injil.

49. (Allah akan menjadikannya) sebagai se­

orang rasul kepada Bani Israil. (Isa ber­

kata,) “Sesungguhnya aku telah datang 

ke padamu dengan tanda (mukjizat) dari 

Tuhanmu, sesungguhnya aku mem­

buatkan bagimu (sesuatu) dari tanah 

yang berbentuk seperti burung. Lalu, 

aku meniupnya sehingga menjadi se­

ekor burung dengan izin Allah. Aku 

me nyembuhkan orang yang buta sejak 

dari lahir dan orang yang berpenyakit 

buras (belang) serta Aku menghidupkan 

orang-orang mati dengan izin Allah. Aku 

beri tahukan kepadamu apa yang kamu 

makan dan apa yang kamu simpan di 

rumah mu. Sesungguhnya pada yang 

demikian itu benar­benar terdapat 

tanda (kerasulanku) bagimu jika kamu 

orang­orang mukmin.

50. (Aku diutus untuk) membenarkan 

Taurat yang (diturunkan) sebelumku 

dan untuk meng halalkan bagi kamu 

se bagian perkara yang telah diharam­

kan untukmu. Aku datang kepada mu 

dengan membawa tanda (mukjizat) 

dari Tuhanmu. Oleh sebab  itu, ber­

takwalah kepada Allah dan taatlah 

kepadaku.

92) Maksud kitab di sini adalah menulis dengan tangan.

93) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 129.

 يْنِسْسَمْيَ  مْلَ َّو دٌَلوَ  يْلِ  نُوْكُيَ  ىّٰناَ  ِبّرَ تْلَاقَ -47

 اذَاِ  ۗءُۤاشََي  امَ  قُلُ ْخيَ  ُ ّٰللا  كِلِذٰكَ لَاقَ   ۗرٌشَبَ

نُوْكُيَفَ نْكُ هَٗل لُوْقُيَ امََّناِفَ ارًمْاَ ى ٰٓضقَ

ۚلَيْ ِجنْاِلْاوَ ةَىرٰوْ َّتلاوَ ةَمَكْ ِحلْاوَ بَتٰكِ

ْلا هُمُ ِلّعَيُوَ -48

 مْكُتُئْجِ دْقَ يْ ِّناَ ەۙ لَيْءِۤارَسْاِ ٓيْنِبَ ى

ٰلاِ الًوْسُرَوَ -49

 نِيْ ِطّلا  نَ ِمّ  مْكُ

َل  قُلُخْاَ  ٓيْ ِّناَ  ۙمْكُ ِبّ َّر  نْ ّمِ  ةٍيَاٰبِ

 ۢارًيْطَ  نُوْكُيَفَ  هِيْفِ  خُفُنْاَفَ  رِيْ َّطلا  ةِ ٔـَ يْهَكَ

 يِحْاُوَ  صَرَبْاَلْاوَ  هَمَكْاَلْا  ئُرِبْاُوَ  ۚ ِ ّٰللا نِذْاِبِ

 امَوَ  نَوْلُكُأْتَ  امَبِ  مْكُئُ ِبّنَاُوَ  ۚ ِ

ّٰللا  نِذْاِبِ  ىٰتوْمَلْا

 نْاِ مْكَُّل ةًيَاٰلَ كَلِذٰ يْفِ َّناِ ۗمْكُتِوْيُبُ يْفِ ۙنَوْرُخِ َّدتَ

ۚنَيْنِمِؤْ ُّم مْتُنْكُ

 َّلحِاُلِوَ ةِىرٰوْ َّتلا نَمِ َّيدَيَ نَيْبَ  امَ ّلِ  اقً ِدّصَمُوَ -50

 مْكُتُئْجِوَ   مْكُيْلَعَ  مَ ِرّحُ  يْذِ

َّلا  ضَعْبَ  مْكَُل

 نِوْعُيْطِاَوَ َ ّٰللا اوقَُّتافَ  ۗمْكُ ِبّ َّر نْ ّمِ ةٍيَاٰبِ

JUZ  3 75 3. ĀLI ‘IMRĀN

51. Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan 

Tuhan mu. Oleh sebab  itu, sembahlah 

Dia. Inilah jalan yang lurus.”

Dukungan Kaum Hawari kepada Nabi Isa 

dan Upaya Yahudi untuk Membunuhnya

52. Ketika Isa merasakan kekufuran mereka 

(Bani Israil), dia berkata, “Siapakah yang 

akan menjadi penolongku untuk (me­

negak kan agama) Allah?” Para hawari 

(sahabat setia nya) menjawab, “Kami lah 

penolong (agama) Allah. Kami ber iman 

kepada Allah dan saksikan lah sesung­

guhnya kami adalah orang­orang muslim.

53. Wahai Tuhan kami, kami telah beriman 

pada apa yang Engkau turunkan dan 

kami telah mengikuti Rasul. Oleh sebab  

itu, tetapkanlah kami bersama orang­

orang yang memberikan kesaksian.”

54. Mereka (orang-orang kafir) membuat 

tipu daya dan Allah pun membalas 

tipu daya (mereka). Allah sebaik-baik 

pembalas tipu daya.

Kemuliaan Nabi Isa serta Balasan bagi 

Orang Kafir dan Mukmin

55. (Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai 

Isa, sesungguhnya Aku mengambil mu, 

meng angkatmu kepada­Ku, menyuci­

kan mu dari orang­orang yang kufur, dan 

men jadikan orang­orang yang meng­

ikutimu lebih unggul daripada orang-

orang yang kufur hingga hari Kiamat. 

Ke mudian, kepada­Kulah kamu kembali, 

lalu Aku beri keputusan tentang apa yang 

selalu kamu perselisih kan.

56. Adapun orang­orang yang kufur akan Aku 

azab mereka dengan azab yang sangat 

keras di dunia dan di akhirat dan sekali­

kali tidak ada penolong bagi mereka.”

57. Sementara itu, orang­orang yang ber­

iman dan beramal saleh akan Dia berikan 

pahala mereka dengan sempurna. Allah 

tidak menyukai orang-orang zalim.

 طٌارَصِ اذَهٰ  ۗهُوْدُبُعْافَ  مْكُ ُّبرَوَ  يْ ِّبرَ  َ

ّٰللا َّناِ -51

مٌيْقِتَسْ ُّم

 لَاقَ  رَفْكُْلا  مُهُنْمِ  ىسٰيْعِ  َّسحَاَ  آ َّملَفَ  ۞ -52

 نُ ْحنَ نَوْ ُّيرِاوََحلْا لَاقَ  ۗ ِ ّٰللا ىَلاِ ٓيْرِاصَنْاَ نْمَ

نَوْمُلِسْمُ اَّناَبِ دْهَشْاوَ  ۚ ِ ّٰللابِ اَّنمَاٰ  ۚ ِ ّٰللا رُاصَنْاَ

 لَوْسُ َّرلا  انَعْبََّتاوَ  تَلْزَنْاَ  آمَبِ  ا َّنمَاٰ  آنََّبرَ -53

نَيْدِهِ ّٰشلا عَمَ انَبْتُكْافَ

ࣖ نَيْرِكِمٰلْا رُيْخَ ُ ّٰللاوَ ۗ ُ ّٰللا رَكَمَوَ اوْرُكَمَوَ -54

 كَعُفِارَوَ كَيْ ِفّوَتَمُ  يْ ِّناِ  ى ٰٓسيْعِيٰ ُ ّٰللا لَاقَ ذْاِ -55

 لُعِاجَوَ  اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا  نَمِ  كَرُ ِهّطَمُوَ  َّي

َلاِ

 مِوْيَ  ىٰلاِ  ا ٓوْرُفَكَ نَْيذِ

َّلا  قَوْفَ  كَوْعُبََّتا  نَْيذَِّلا

 مْكُنَيْبَ  مُكُحْاَفَ  مْكُعُجِرْمَ  َّيَلاِ  َّمثُ   ۚةِمَيٰقِلْا

نَوْفُلِتَ ْختَ هِيْفِ مْتُنْكُ امَيْفِ

 ىفِ ادًيْدِشَ ابًاذَعَ مْهُبُ ِذّعَاُفَ اوْرُفَكَ نَْيذِ

َّلا ا َّماَفَ -56

 نَيْرِصِّٰن نْ ِمّ مْهُلَ امَوَ ۖةِرَخِاٰلْاوَ ايَْن ُّدلا

 مْهِيْ ِفّوَيُفَ تِحٰلِ ّٰصلا اولُمِعَوَ اوْنُمَاٰ نَْيذِ

َّلا ا َّماَوَ -57

نَيْمِلِ ّٰظلا ُّب ِحيُ الَ ُ ّٰللاوَ  ۗمْهُرَوْجُاُ

3. ĀLI ‘IMRĀN 76 JUZ  3

58. Itulah (kisah Isa) yang Kami bacakan ke­

padamu (Nabi Muhammad) sebagian 

bukti-bukti (kebenaranmu sebagai rasul) 

dan per ingat an yang penuh hikmah (Al­

Qur’an).

Keserupaan antara Penciptaan Nabi 

Isa dan Nabi Adam serta Ajakan untuk 

Mubahalah tentang Nabi Isa 

59. Sesungguhnya perumpamaan (pencip­

taan) Isa bagi Allah adalah seperti (pen-

cipta an) Adam. Dia menciptakannya dari 

tanah kemudian berfirman kepadanya, 

“Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.

60. Kebenaran itu dari Tuhanmu. Oleh sebab  

itu, janganlah engkau (Nabi Muham mad) 

termasuk orang­orang yang ragu.

61. Siapa yang membantahmu dalam hal 

ini setelah datang ilmu kepadamu, 

maka katakanlah (Nabi Muhammad), 

“Marilah kita panggil anak­anak kami 

dan anak­anak kamu, istri­istri kami dan 

istri­istri kamu, diri kami dan diri kamu, 

kemudian marilah kita bermubahalah94) 

agar laknat Allah di timpakan kepada 

para pendusta.”

62. Sesungguhnya ini benar­benar kisah 

yang hak. Tidak ada tuhan selain Allah, 

dan se sungguhnya Allahlah yang benar­

benar Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

63. Jika mereka berpaling, (ketahuilah) bahwa 

sesungguhnya Allah Maha Menge tahui 

orang­orang yang berbuat kerusakan.

Tauhid sebagai Ajaran Para Nabi dan 

Pengakuan Yahudi dan Nasrani tentang 

Agama Nabi Ibrahim

64. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai 

Ahlulkitab, marilah (kita) menuju pada 

satu kalimat (pegangan) yang sama 

antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak 

94) Mubahalah berarti setiap pihak yang berselisih berdoa dengan sungguh-sungguh agar Allah Swt. menjatuhkan 

laknat kepada pihak yang berdusta. Nabi Muhammad saw. mengajak utusan Nasrani Najran bermubahalah, 

tetapi mereka tidak berani. Hal ini menjadi bukti kebenaran akidah Islam tentang Isa a.s.

 مِيْكَِحلْا رِكْ ِذّلاوَ تِيٰاٰلْا نَمِ كَيْلَعَ هُوْلُتْنَ كَلِذٰ -58

 هٗقَلَخَ  ۗمَدَاٰ لِثَمَكَ ِ ّٰللا دَنْعِ ىسٰيْعِ لَثَمَ َّناِ -59

نُوْكُيَفَ نْكُ هَٗل لَاقَ َّمثُ بٍارَتُ نْمِ

نَيْرِتَمْمُلْا نَ ّمِ نْكُتَ الَفَ كَ ِبّ َّر نْمِ ُّقحَلْاَ -60

 نَمِ  كَءَۤاجَ  امَ  دِعْبَ  ۢنْمِ  هِيْفِ  كَ َّجۤاحَ  نْمَفَ -61

 مْكُءَۤانَْباَوَ  انَءَۤانَْباَ  عُدْنَ  اوْلَاعَتَ  لْقُفَ  مِلْعِلْا

 َّمثُ   ۗمْكُسَفُنْاَوَ  انَسَفُنْاَوَ  مْكُءَۤاسَنِوَ  انَءَۤاسَنِوَ

نَيْبِذِكْٰلا ىلَعَ ِ ّٰللا تَنَعَّْل لْعَجْنَفَ لْهِتَبْنَ

 ا َّلاِ هٍٰلاِ نْمِ امَوَ  ۚ ُّقحَلْا صُصَقَلْا وَهُلَ اذَهٰ َّناِ -62

مُيْكَِحلْا زُْيزِعَلْا وَهُلَ َ ّٰللا َّناِوَ ۗ ُ ّٰللا

 ࣖ نَيْدِسِفْمُلْابِۢ مٌيْلِعَ َ ّٰللا َّناِفَ اوْ َّلوَتَ نْاِفَ -63

 انَنَيْبَ ۢءٍۤاوَسَ ةٍمَلِكَ ىٰلاِ اوْلَاعَتَ بِتٰكِْلا لَهْآَٰي لْقُ -64

 ا ٔـً يْشَ هٖبِ كَرِشُْن الَوَ َ ّٰللا ا َّلاِ دَبُعْنَ ا َّلاَ مْكُنَيْبَوَ

JUZ  3 77 3. ĀLI ‘IMRĀN

me nyembah selain Allah, kita tidak 

mem persekutukan­Nya dengan sesuatu 

apa pun, dan tidak (pula) sebagian kita 

men jadikan sebagian yang lain sebagai 

tuhan­tuhan selain Allah.” Jika mereka 

berpaling, katakanlah (kepada mereka), 

“Sak si kanlah bahwa sesungguhnya ka­

mi adalah orang­orang muslim.

65. Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu ber­

bantah­bantahan95) tentang Ibrahim? 

Padahal, Taurat dan Injil tidak diturunkan, 

kecuali setelah dia (Ibrahim). Apakah 

kamu tidak mengerti?

66. Begitulah kamu. Kamu berbantah­

bantahan tentang apa yang kamu ke­

tahui,96) tetapi meng apa kamu ber­

bantah­bantahan (juga) ten tang apa yang 

tidak kamu ketahui?97) Allah me nge tahui, 

sedangkan kamu tidak me ngeta hui.

67. Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan 

bukan pula seorang Nasrani, melain­

kan dia adalah se orang yang hanif98) 

lagi berserah diri (muslim). Dia bukan 

pula termasuk (golongan) orang­orang 

musyrik.

68. Sesungguhnya orang yang paling dekat 

dengan Ibrahim adalah orang­orang yang 

me ng iku tinya, Nabi ini (Nabi Muham-

mad), dan orang­orang yang beriman. 

Allah adalah pelindung orang­orang 

mukmin.

Kedengkian Orang Yahudi terhadap Umat 

Islam

69. Segolongan Ahlulkitab ingin me nye­

satkan kamu. Padahal, mereka tidak 

95) Orang Yahudi dan Nasrani masing­masing menganggap bahwa Nabi Ibrahim a.s. itu dari golongannya. Lalu, 

Allah Swt. membantah mereka dengan alasan bahwa Nabi Ibrahim a.s. itu datang sebelum mereka.

96) Perkara yang diketahui oleh Ahlulkitab adalah perihal Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad saw.

97) Perkara yang tidak diketahui oleh Ahlulkitab adalah perihal Nabi Ibrahim a.s.

98) Hanif berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah Swt.) dan jauh dari kesesatan.

  ۗ ِ ّٰللا نِوْدُ نْ ّمِ ابًابَرْاَ اضًعْبَ انَضُعْبَ ذَخَِّتيَ الَ َّو

نَوْمُلِسْمُ اَّناَبِ اوْدُهَشْا اولُوْقُفَ اوْ َّلوَتَ نْاِفَ

 آمَوَ  مَيْهِرٰبْاِ  ٓيْفِ  نَوْ ُّجۤا َحتُ  مَلِ  بِتٰكِ

ْلا  لَهْآَٰي -65

 الَفَاَ  ۗهٖدِعْبَ ۢنْمِ ا َّلاِ لُيْ ِجنْاِلْاوَ ةُىرٰوْ َّتلا تِلَزِنْاُ

نَوْلُقِعْتَ

 مَلِفَ مٌلْعِ هٖبِ مْكَُل امَيْفِ مْتُجْجَاحَ ءِاۤلَؤُ ٰٓه مْتُنْاَ ٰٓه -66

 مُلَعْيَ ُ ّٰللاوَ  ۗمٌلْعِ هٖبِ مْكَُل سَيْلَ امَيْفِ نَوْ ُّجۤا َحتُ

نَوْمُلَعْتَ الَ مْتُنْاَو

 نْكِٰل َّو  ا ًّيِنارَصْنَ  الَ َّو  اًّيدِوْهُيَ  مُيْهِرٰبْاِ  نَاكَامَ -67

نَيْكِِرشْمُلْا نَمِ نَاكَ امَوَ ۗامًلِسْ ُّم افًيْنِحَ نَاكَ

 اذَهٰوَ هُوْعُبََّتا نَْيذَِّلَل مَيْهِرٰبْاِبِ سِاَّنلا ىَلوْاَ َّناِ -68

نَيْنِمِؤْمُلْا ُّيلِوَ ُ ّٰللاوَ  ۗاوْنُمَاٰ نَْيذَِّلاوَ ُّيبَِّنلا

 ۗمْكَُنوْ ُّلضِيُ وْلَ  بِتٰكِ

ْلا لِهْاَ نْ ِمّ  ةٌفَِٕىۤا َّط تْ َّدوَ -69

3. ĀLI ‘IMRĀN 78 JUZ  3

me nyesatkan (siapa pun), kecuali diri 

mereka sendiri. Akan tetapi, mereka 

tidak sadar.

70. Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu meng­

ingkari ayat­ayat Allah,99) padahal kamu 

me ngetahui (kebenarannya)?

71. Wahai Ahlulkitab, mengapa kamu men­

campur adukkan yang hak dengan yang 

batil100) dan kamu menyembunyikan ke­

benaran,101) padahal kamu mengetahui?

72. Segolongan Ahlulkitab berkata (kepada 

se samanya), “Berimanlah kamu pada 

apa yang diturunkan kepada orang­

orang yang beriman pada awal siang 

dan ingkarlah pada akhir (siang) agar 

mereka kembali (pada kekufuran).

73. Janganlah kamu percaya selain kepada 

orang yang mengikuti agamamu.”102) 

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesung­

guhnya petunjuk (yang sempurna) itu 

hanyalah petunjuk Allah. (Jangan lah 

kamu percaya) bahwa sese orang akan 

diberi seperti apa yang diberi kan kepada 

kamu atau mereka akan menyanggah 

kamu di hadapan Tuhanmu.” Katakan­

lah (Nabi Muham mad), “Sesungguhnya 

karunia itu di tangan Allah. Dia meng­

anugerah kan nya kepada siapa yang Dia 

kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha 

Mengetahui.”

74. Dia menentukan rahmat­Nya kepada 

siapa yang Dia kehendaki dan Allah 

memiliki karunia yang besar.

99) Maksudnya adalah ayat­ayat Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

100) Mencampuradukkan antara hak dan batil maksudnya adalah mencampuradukkan antara ayat­ayat Tuhan 

yang disampaikan oleh para nabi dengan takwilan­takwilan batil yang dikemukakan oleh para pemuka agama 

mereka.

101) Yang dimaksud dengan menyembunyikan kebenaran adalah menutupi firman Tuhan yang dibawa oleh para 

nabi, yang berisi ajaran tauhid dan berita gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad saw.

102) Yakni kepada orang yang seagama dengan kamu (Yahudi atau Nasrani) agar mereka tidak masuk Islam atau 

kepada orang­orang Yahudi atau Nasrani yang sudah telanjur masuk Islam agar iman mereka guncang dan 

kembali pada agama mereka semula.

نَوْرُعُشَْي امَوَ مْهُسَفُنْاَ آ َّلاِ نَوْ ُّلضِيُ امَوَ

 مْتُنْاَوَ ِ ّٰللا تِيٰاٰبِ نَوْرُفُكْتَ مَلِ بِتٰكِْلا لَهْآَٰي -70

نَوْدُهَشَْت

 لِطِابَلْابِ  َّقحَلْا  نَوْسُبِلْتَ  مَلِ  بِتٰكِْلا  لَهْآَٰي -71

ࣖ نَوْمُلَعْتَ مْتُنْاَوَ َّقحَلْا نَوْمُتُكْتَوَ

 ٓيْذِ

َّلابِ اوْنُمِاٰ بِتٰكِْلا لِهْاَ نْ ِمّ ةٌفَِٕىۤا َّط تْلَاقَوَ -72

 ا ٓوْرُفُكْاوَ رِاهَ َّنلا هَجْوَ اوْنُمَاٰ نَْيذِ

َّلا ىلَعَ لَزِنْاُ

ۚنَوْعُجِرْيَ مْهُ َّلعَلَ هٗرَخِاٰ

 َّناِ  لْقُ   ۗمْكُنَيْدِ  عَبِتَ  نْمَلِ  ا َّلاِ  آوْنُمِؤْتُ  الَوَ -73

 آمَ  لَثْ ّمِ  دٌحَاَ  ٓىٰتؤْ ُّي  نْاَ   ۙ ِ ّٰللا  ىدَهُ  ىدٰهُلْا

 َّناِ  لْقُ   ۗمْكُ ِبّرَ  دَنْعِ  مْكُْو ُّجۤا َحيُ  وْاَ  مْتُيْتِوْاُ

 ُ ّٰللاوَ  ۗ  ءُۤاشََّي  نْمَ  هِيْتِؤْيُ   ۚ ِ ّٰللا  دِيَبِ  لَضْفَلْا

 ۚمٌيْلِعَ عٌسِاوَ

 لِضْفَلْا  وذُ  ُ ّٰللاوَ  ۗ  ءُۤاشََّي  نْمَ  هٖتِمَحْرَبِ  ُّصتَ ْخيَ -74

مِيْظِعَلْا

JUZ  3 79 3. ĀLI ‘IMRĀN

Pengakuan atas Perilaku Baik Ahlulkitab 

dan Ancaman atas Keburukan Mereka

75. Di antara Ahlulkitab ada orang yang jika 

engkau percayakan kepadanya harta 

yang banyak, niscaya dia mengembali­

kannya ke padamu. Akan tetapi, ada 

(pula) di antara mereka orang yang jika 

engkau percayakan kepadanya satu 

dinar, dia tidak mengem balikannya 

kepadamu, kecuali jika engkau selalu 

me nagih nya. Yang demikian itu dise­

babkan mereka berkata, “Tidak ada 

dosa bagi kami terhadap orang­orang 

umi.”103) Mere ka mengatakan hal yang 

dusta terhadap Allah, padahal mereka 

mengetahui.

76. Bukan begitu! Siapa yang me nepati 

janji dan bertakwa, sesung guhnya Allah 

mencintai orang­orang yang bertakwa.

77. Sesungguhnya orang­orang yang mem­

per jual belikan janji Allah dan sumpah­

sumpah mereka dengan harga murah, 

mereka itu tidak memperoleh bagian 

di akhirat, Allah tidak akan menyapa 

mereka, tidak akan memperhatikan 

mereka pada hari Kiamat, dan tidak 

akan menyucikan mereka. Bagi mereka 

azab yang pedih.

78. Sesungguhnya di antara mereka (Bani 

Israil) ada segolongan yang memutar­

mutar lidah nya (ketika membaca) Alkitab 

agar kamu menyangka (yang mereka 

baca) itu sebagian dari Alkitab. Padahal, 

itu bukan dari Alkitab. Mereka berkata, 

“Itu dari Allah.” Padahal, itu bukan dari 

Allah. Mereka mengatakan hal yang 

dusta terhadap Allah, sedangkan mereka 

mengetahui.

103) Pengertian umi dapat dilihat pada catatan kaki ayat ke­20. Mereka beranggapan bahwa mereka boleh 

memperoleh harta dengan cara menipu orang-orang yang tidak seagama dengan mereka. Menurut mereka, 

Allah Swt. membolehkan cara semacam itu. Hal ini tidak benar sebab  menipu adalah perbuatan yang dilarang 

oleh agama.

 رٍاطَنْقِبِ  هُنْمَأْتَ  نْاِ نْمَ بِتٰكِْلا لِهْاَ نْمِوَ ۞ -75

 ا َّل  رٍانَْيدِبِ  هُنْمَأْتَ  نْاِ  نْ َّم  مْهُنْمِوَ  ۚكَيْلَاِ  ٓهٖ ِدّؤَ ُّي

 كَلِذٰ   ۗامًِٕىۤاقَ  هِيْلَعَ  تَمْدُ  امَ  ا َّلاِ  كَيْلَاِ  ٓهٖ ِدّؤَيُ

 ۚلٌيْبِسَ  نَ ٖيّ ِمّاُلْا  ىفِ  انَيْلَعَ  سَيْلَ  اوْلُاقَ  مْهَُّناَبِ

 نَوْمُلَعْيَ مْهُوَ بَذِكَْلا ِ ّٰللا ىلَعَ نَوْلُوْقُيَوَ

 ُّب ِحيُ  َ ّٰللا  َّناِفَ  ىقَّٰتاوَ  هٖدِهْعَبِ  ىٰفوْاَ  نْمَ  ىلٰبَ -76

نَيْقِ َّتمُلْا

 انًمَثَ مْهِنِامَيْاَوَ ِ ّٰللا دِهْعَبِ نَوْرُتَشَْي نَْيذَِّلا َّناِ -77

 الَوَ  ةِرَخِاٰلْا  ىفِ  مْهُلَ  قَالَخَ الَ  كَ ِٕىٰۤ لواُ  الًيْلِقَ

 ةِمَيٰقِلْا  مَوْيَ  مْهِيْلَاِ  رُظُنْيَ  الَوَ  ُ ّٰللا  مُهُمُ ِلّكَيُ

 مٌيْلِاَ بٌاذَعَ مْهُلَوَ  ۖمْهِيْ ِكَّزيُ الَوَ

 بِتٰكِْلابِ  مْهُتَنَسِلْاَ  نَوٗلْ َّي  اقًيْرِفَلَ  مْهُنْمِ  َّناِوَ -78

 ۚبِتٰكِ

ْلا  نَمِ  وَهُ  امَوَ  بِتٰكِْلا  نَمِ  هُوْبُسَحْتَلِ

 ِۚ ّٰللا دِنْعِ نْمِ وَهُ امَوَ ِ ّٰللا دِنْعِ نْمِ وَهُ نَوْلُوْقُيَوَ

نَوْمُلَعْيَ مْهُوَ بَذِكَْلا ِ ّٰللا ىلَعَ نَوْلُوْقُيَوَ

3. ĀLI ‘IMRĀN 80 JUZ  3

Kebohongan Ahlulkitab terhadap Para 

Nabi

79. Tidak sepatutnya seseorang diberi 

Alkitab, hukum, dan kenabian oleh Allah, 

kemudian dia berkata kepada manusia, 

“Jadilah kamu para penyembahku, bukan 

(penyembah) Allah,” tetapi (hendak nya 

dia berkata), “Jadilah kamu para pengabdi 

Allah sebab  kamu selalu mengajarkan 

kitab dan mem pelajarinya!”

80. Tidak (sepatutnya) pula dia menyuruh 

kamu menjadikan para malaikat dan 

para nabi sebagai tuhan. Apakah (patut) 

dia menyuruh kamu (berbuat) kekufuran 

setelah kamu menjadi muslim?

Janji Para Rasul untuk Membenarkan 

Nabi Muhammad

81. (Ingatlah) ketika Allah mengambil per-

janjian dari para nabi, “Manakala Aku 

memberikan kitab dan hikmah ke pada­

mu, lalu datang kepada kamu se orang 

rasul yang membenar kan apa yang ada 

pada kamu, niscaya kamu akan sungguh­

sungguh beriman kepada nya dan me­

nolongnya.”104) Allah berfirman, “Apakah 

kamu mengakui dan menerima per janji­

an dengan­Ku atas yang demikian itu?” 

Mereka menjawab, “Kami me ngakui.” 

Allah berfirman, “Kalau begitu, ber-

saksilah kamu (para nabi) dan Aku men­

jadi saksi (pula) bersama kamu.”

82. Siapa yang berpaling setelah itu, mereka 

itulah orang­orang fasik.

Islam sebagai Agama yang Diridai Allah

83. Mengapa mereka mencari agama selain 

agama Allah? Padahal, hanya kepada­

Nya apa yang ada di langit dan di bumi 

berserah diri, baik dengan suka maupun 

terpaksa, dan hanya kepada­Nya mereka 

dikembalikan.

104) Para nabi berjanji kepada Allah Swt. bahwa apabila datang seorang rasul bernama Muhammad, mereka akan 

beriman kepadanya dan menolongnya. Perjanjian para nabi ini mengikat pula umatnya.

 مَكُْحلْاوَ بَتٰكِْلا ُ ّٰللا هُيَتِؤْ ُّي نْاَ رٍشَبَلِ نَاكَ امَ -79

 يْ ِ

ّل  ادًابَعِ  اوْنُوْكُ سِا َّنللِ  لَوْقُيَ  َّمثُ  ةَ َّوبُ ُّنلاوَ

 مْتُنْكُ امَبِ  نَ ٖيّنِاَّبرَ اوْنُوْكُ نْكِ

ٰلوَ  ِ ّٰللا نِوْدُ نْمِ

 ۙنَوْسُرُدْتَ مْتُنْكُ امَبِوَ بَتٰكِْلا نَوْمُ ِلّعَتُ

 نَ ٖيّبَِّنلاوَ  ةَكَِٕىٰۤلمَلْا  اوذُخَِّتتَ  نْاَ  مْكَُرمُأْيَ  الَوَ -80

ࣖ نَوْمُلِسْ ُّم مْتُنْاَ ذْاِ دَعْبَ رِفْكُْلابِ مْكُُرمُأْيَاَ  ۗابًابَرْاَ

 نْ ِمّ مْكُتُيْتَاٰ آمَلَ نَ ٖيّبَِّنلا قَاثَيْمِ ُ ّٰللا ذَخَاَ ذْاِوَ -81

 قٌ ِدّصَ ُّم  لٌوْسُرَ  مْكُءَۤاجَ  َّمثُ  ةٍمَكْحِ َّو  بٍتٰكِ

 مْتُرْرَقْاَءَ لَاقَ  ۗهَّٗنرُصُنْتَلَوَ هٖبِ َّننُمِؤْتُلَ مْكُعَمَ امَ ّلِ

  ۗانَرْرَقْاَ  آوْلُاقَ   ۗيْرِصْاِ  مْكُلِذٰ  ىلٰعَ  مْتُذْخَاَوَ

نَيْدِهِ ّٰشلا نَ ّمِ مْكُعَمَ ا۠نَاَوَ اوْدُهَشْافَ لَاقَ

نَوْقُسِفٰلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُفَ كَلِذٰ دَعْبَ ىّٰلوَتَ نْمَفَ -82

 ىفِ  نْمَ  مَلَسْاَ  ٓ  هَٗلوَ  نَوْغُبْيَ  ِ ّٰللا  نِيْدِ  رَيْغَفَاَ -83

 هِيْلَاِ َّو  اهًرْكََّو  اعًوْطَ  ضِرْاَلْاوَ  تِوٰمٰ َّسلا

نَوْعُجَرْيُ

JUZ  3 81 3. ĀLI ‘IMRĀN

84. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kami 

ber iman kepada Allah dan pada apa 

yang di tu runkan kepada kami dan yang 

diturun kan kepada Ibrahim, Ismail, 

Ishaq, Ya‘qub beserta anak cucunya, dan 

apa yang diberikan kepada Musa, Isa, 

serta para nabi dari Tuhan mereka. Kami 

tidak membeda-bedakan seorang pun 

di antara mereka dan hanya kepada­Nya 

kami berserah diri.”

85. Siapa yang mencari agama selain Islam, 

sekali-kali (agamanya) tidak akan di-

terima darinya dan di akhirat dia ter­

masuk orang­orang yang rugi.

Macam-Macam Orang Kafir dalam Hal 

Bertobat

86. Bagaimana (mungkin) Allah akan mem­

beri petunjuk kepada suatu kaum yang 

kufur setelah mereka beriman dan me­

ng akui bahwa Rasul (Muhammad) itu 

benar dan bukti-bukti yang jelas telah 

sampai kepada mereka? Allah tidak 

mem beri petunjuk kepada kaum yang 

zalim.

87. Mereka itu, balasannya adalah ditimpa 

laknat Allah, para malaikat, dan manusia 

seluruhnya.

88. Mereka kekal di dalamnya (laknat). Tidak 

akan diringankan azab dari mereka, dan 

mereka tidak diberi penangguhan,

89. kecuali orang­orang yang bertobat 

setelah itu dan memperbaiki (dirinya). 

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun 

lagi Maha Penyayang.

90. Sesungguhnya orang­orang yang kufur 

setelah beriman, kemudian bertambah 

ke kufurannya, tidak akan diterima tobat-

nya dan mereka itulah orang­orang sesat.

91. Sesungguhnya orang­orang yang kufur 

dan mati sebagai orang-orang kafir tidak 

 لَزِنْاُ  ٓامَوَ  انَيْلَعَ  لَزِنْاُ  ٓامَوَ  ِ ّٰللابِ  اَّنمَاٰ  لْقُ -84

 بَوْقُعْيَوَ  قَحٰسْاِوَ  لَيْعِمٰسْاِوَ  مَيْهِرٰبْاِ  ىٰٓ لعَ

 نَوْ ُّيبَِّنلاوَ ىسٰيْعِوَ ىسٰوْمُ يَ ِتوْاُ ٓامَوَ طِابَسْاَلْاوَ

 هَٗل نُ ْحنَوَ ۖمْهُنْ ِمّ دٍحَاَ نَيْبَ قُ ِرّفَنُ الَ  ْۖمهِ ِبّ َّر نْمِ

نَوْمُلِسْمُ

 ُۚهنْمِ لَبَقْ ُّي نْلَفَ انًْيدِ مِالَسْاِلْا رَيْغَ غِتَبْ َّي نْمَوَ -85

نَيْرِسِ ٰخلْا نَمِ ةِرَخِاٰلْا ىفِ وَهُوَ

 مْهِنِامَيْاِ دَعْبَ اوْرُفَكَ امًوْقَ ُ ّٰللا ىدِهْيَ فَيْكَ -86

  ۗتُنٰ ِيّبَلْا مُهُءَۤاجَ َّو ٌّقحَ لَوْسُ َّرلا 

َّناَ ا ٓوْدُهِشَوَ

نَيْمِلِ ّٰظلا مَوْقَلْا ىدِهْيَ الَ ُ ّٰللاوَ

 ِ ّٰللا  ةَنَعْلَ  مْهِيْلَعَ  َّناَ  مْهُؤُۤازَجَ  كَِٕىٰۤ لواُ -87

ۙنَيْعِمَجْاَ سِاَّنلاوَ ةِكَِٕىٰۤلمَلْاوَ

 الَوَ بُاذَعَلْا مُهُنْعَ فُ َّف َخيُ الَ  ۚاهَيْفِ نَْيدِلِخٰ -88

ۙنَوْرُظَنْيُ مْهُ

 َّناِفَ ۗاوْحُلَصْاَوَ كَلِذٰ دِعْبَ ۢنْمِ اوْبُاتَ نَْيذَِّلا ا َّلاِ -89

مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ َ ّٰللا

 اوْدُادَزْا  َّمثُ  مْهِنِامَيْاِ  دَعْبَ  اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا  َّناِ -90

نَوْ ُّلاۤ َّضلا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُوَ  ۚمْهُتَُبوْتَ لَبَقْتُ نْ َّل ارًفْكُ

 نْلَفَ  رٌا َّفكُ مْهُوَ  اوُْتامَوَ  اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا  َّناِ -91

3. ĀLI ‘IMRĀN 82 JUZ  4

akan diterima (tebusan) dari seseorang di 

antara mereka sekalipun (berupa) emas 

sepenuh bumi, sekiranya dia hendak 

me nebus diri dengannya. Mereka itulah 

orang­orang yang mendapat azab yang 

pedih dan tidak ada penolong bagi 

mereka.

JUZ 4

Kebajikan yang Sempurna

92. Kamu sekali-kali tidak akan mem peroleh 

kebajikan (yang sempurna) sebelum 

kamu menginfakkan sebagian harta 

yang kamu cintai. Apa pun yang kamu 

infak kan, sesung guhnya Allah Maha 

Mengetahui tentangnya.

Bantahan terhadap Tuduhan Ahlulkitab 

tentang Makanan dan Kiblat

93. Semua makanan halal bagi Bani Israil, 

kecuali makanan yang diharamkan 

oleh Israil (Ya‘qub) atas dirinya sebelum 

Taurat diturun kan.105) Katakanlah (Nabi 

Muham mad), “Bawa lah Taurat lalu ba ­

ca lah, jika kamu orang­orang yang be­

nar.”

94. Maka, siapa yang mengada­adakan ke­

bohong an terhadap Allah106) setelah itu, 

mereka itulah orang­orang zalim.

95. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Maha­

benar Allah (dalam firman-Nya).” Maka, 

ikutilah agama Ibrahim yang hanif dan dia 

tidaklah termasuk orang-orang musyrik.

96. Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama 

yang dibangun untuk manusia adalah 

(Baitullah) yang (berada) di Bakkah 

105) Setelah Taurat diturunkan, ada beberapa makanan yang diharamkan bagi mereka sebagai hukuman (lihat 

surah an-Nisā’/4: 160 dan al-An‘ām/6: 146).

106) Kebohongan terhadap Allah Swt. ialah pernyataan bahwa sebelum Taurat diturunkan, Allah Swt. telah 

mengharamkan beberapa makanan kepada Bani Israil.

 وِلَ َّو  ابًهَذَ  ضِرْاَلْا  ءُلْ ّمِ  مْهِدِحَاَ  نْمِ  لَبَقْ ُّي

 مْهُلَ امَ َّو مٌيْلِاَ بٌاذَعَ مْهُلَ كَ ِٕىٰۤ لواُ  ۗهٖبِ ىدٰتَفْا

۔   ࣖ نَيْرِصِّٰن نْ ّمِ

 امَوَ  ۗنَوْ ُّب ِحتُ ا َِّم اوْقُفِنْتُ  ى ّٰتحَ َّربِْلا اولُانََت  نْلَ -92

 مٌيْلِعَ هٖبِ َ ّٰللا َّناِفَ ءٍيْشَ نْمِ اوْقُفِنْتُ

 ا َّلاِ لَيْءِۤارَسْاِ ٓيْنِبَّلِ ا ًّلحِ نَاكَ مِاعَ َّطلا ُّلكُ ۞ -93

 نْاَ  لِبْقَ  نْمِ  هٖسِفْنَ  ىلٰعَ  لُيْءِۤارَسْاِ  مَ َّرحَ  امَ

 آهَوْلُتْافَ  ةِىرٰوْ َّتلابِ  اوُْتأْفَ  لْقُ   ۗةُىرٰوْ َّتلا  لَ َّزنَتُ

 نَيْقِدِصٰ مْتُنْكُ نْاِ

 كَلِذٰ دِعْبَ ۢنْمِ بَذِكَْلا ِ ّٰللا ىلَعَ ىرٰتَفْا نِمَفَ -94

نَوْمُلِ ّٰظلا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُفَ

 ۗافًيْنِحَ مَيْهِرٰبْاِ ةََّلمِ اوْعُبَِّتافَ  ۗ ُ ّٰللا قَدَصَ لْقُ -95

نَيْكِِرشْمُلْا نَمِ نَاكَ امَوَ

 اكًَربٰمُ ةَ َّكبَبِ يْذَِّلَل سِا َّنللِ عَضِ ُّو تٍيْبَ لَ َّواَ َّناِ -96

ۚنَيْمِلَعٰلْ ِّل ىدًهُ َّو

JUZ  4 83 3. ĀLI ‘IMRĀN

(Makkah)107 yang di berkahi dan menjadi 

petunjuk bagi seluruh alam.

97. Di dalamnya terdapat tanda­tanda yang 

jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim.108) 

Siapa yang memasukinya (Baitullah), 

maka aman lah dia. (Di antara) kewajiban 

manusia terhadap Allah adalah me­

laksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu 

bagi) orang yang mampu109) meng adakan 

perjalanan ke sana. Siapa yang meng­

ingkari (kewajiban haji), maka sesung­

guhnya Allah Maha kaya (tidak memer-

lukan sesuatu pun) dari seluruh alam.

Keingkaran Ahlulkitab terhadap Agama 

Islam

98. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai 

Ahlulkitab, mengapa kamu terus­

menerus meng ingkari ayat­ayat Allah, 

padahal Allah Maha Menyaksikan apa 

yang kamu kerjakan?”

99. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai 

Ahlulkitab, mengapa kamu terus­me­

ne rus meng halang­halangi orang­orang 

yang ber iman dari jalan Allah? Kamu 

(me mang) meng hendakinya (jalan Allah 

itu) menjadi bengkok, sedangkan kamu 

menyaksikan.110) Allah tidak lengah ter-

hadap apa yang kamu kerjakan.”

Perintah untuk Beriman, Bertakwa, 

Berpegang Teguh pada Agama Allah, dan 

Berdakwah

100. Wahai orang­orang yang beriman, jika 

kamu mengikuti segolongan dari orang 

yang diberi Alkitab, niscaya mereka 

akan mengembalikan kamu menjadi 

orang-orang kafir setelah beriman.

107) Ahlulkitab mengatakan bahwa rumah ibadah yang pertama dibangun adalah yang berada di Baitulmaqdis. 

Oleh sebab  itu, Allah Swt. membantahnya sebab  yang benar adalah yang ada di Makkah.

108) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 125. 

109) Kriteria mampu adalah sanggup mendapatkan perbekalan, alat transportasi, sehat jasmani, perjalanan 

aman, dan keluarga yang ditinggalkan terjamin kehidupannya.

110) Maksud menyaksikan adalah mengetahui bahwa agama yang diridai Allah Swt. adalah agama Islam.

 هَٗلخَدَ  نْمَوَ  ەۚ  مَيْهِرٰبْاِ  مُاقَ َّم تٌنٰ ِيّبَ  ۢتٌيٰاٰ  هِيْفِ -97

 نِمَ تِيْبَلْا ُّجحِ سِاَّنلا ىلَعَ ِ ّٰ ِللوَ  ۗانًمِاٰ نَاكَ

 َ ّٰللا  َّناِفَ  رَفَكَ نْمَوَ   ۗالًيْبِسَ  هِيْلَاِ  عَاطَتَسْا

نَيْمِلَعٰلْا نِعَ ٌّينِغَ

 ِ ّٰللا  تِيٰاٰبِ  نَوْرُفُكْتَ  مَلِ  بِتٰكِْلا  لَهْآَٰي  لْقُ -98

نَوْلُمَعْتَ امَ ىلٰعَ دٌيْهِشَ ُ ّٰللاوَ

 ِ ّٰللا لِيْبِسَ نْعَ نَوْ ُّدصُتَ مَلِ بِتٰكِْلا لَهْآَٰي لْقُ -99

 امَوَ  ۗءُۤادَهَشُ مْتُنْاَ َّو اجًوَعِ اهَنَوْغُبْتَ نَمَاٰ نْمَ

 نَوْلُمَعْتَ ا َّمعَ لٍفِاغَبِ ُ ّٰللا

 نَ ِمّ  اقًيْرِفَ  اوْعُيْطِتُ  نْاِ  آوْنُمَاٰ  نَْيذِ

َّلا  اهَُّيآَٰي -100

 مْكُنِامَيْاِ  دَعْبَ  مْكُْو ُّدرُيَ  بَتٰكِْلا  اوتُوْاُ  نَْيذَِّلا

 نَيْرِفِكٰ

3. ĀLI ‘IMRĀN 84 JUZ  4

101. Bagaimana kamu (sampai) menjadi 

kafir, padahal ayat-ayat Allah dibaca-

kan kepada kamu dan Rasul­Nya (Nabi 

Muhammad) pun berada di tengah­

tengah kamu? Siapa yang berpegang 

teguh pada (agama) Allah, sungguh 

dia telah diberi petunjuk ke jalan yang 

lurus.

102. Wahai orang­orang yang beriman, 

ber takwa lah kepada Allah dengan 

sebenar­benar tak wa kepada­Nya dan 

janganlah kamu mati kecuali dalam 

keadaan muslim.

103. Berpegangteguhlah kamu semuanya 

pada tali (agama) Allah, janganlah ber­

cerai berai, dan ingatlah nikmat Allah 

kepadamu ketika kamu dahulu ber-

musuhan, lalu Allah mem per satu kan 

hatimu sehingga dengan karunia-Nya 

kamu menjadi bersaudara. (Ingat lah 

pula ketika itu) kamu berada di tepi 

jurang neraka, lalu Allah menye lamat­

kan kamu dari sana. Demikianlah 

Allah me nerangkan ayat­ayat­Nya 

ke padamu agar kamu mendapat pe­

tunjuk.

104. Hendaklah ada di antara kamu se­

golongan orang yang menyeru ke­

pada kebajikan, menyuruh (berbuat) 

yang makruf, dan mencegah dari yang 

mungkar.111) Mereka itulah orang­orang 

yang beruntung.

105. Janganlah kamu menjadi seperti 

orang­orang yang bercerai­berai dan 

berselisih setelah sampai kepada 

mereka keterangan yang jelas. Mereka 

itulah orang­orang yang men dapat 

azab yang sangat berat.

111) Makruf adalah segala kebaikan yang diperintahkan oleh agama serta bermanfaat untuk kebaikan individu 

dan masyarakat. Mungkar adalah setiap keburukan yang dilarang oleh agama serta merusak kehidupan individu 

dan masyarakat.

 تُيٰاٰ  مْكُيْلَعَ  ىلٰتْتُ  مْتُنْاَوَ  نَوْرُفُكْتَ  فَيْكََو -101

 دْقَفَ ِ ّٰللابِ مْصِتَعْ َّي نْمَوَ  ۗهُٗلوْسُرَ مْكُيْفِوَ ِ ّٰللا

ࣖ مٍيْقِتَسْ ُّم طٍارَصِ ىٰلاِ يَدِهُ

 الَوَ هٖتِىقٰتُ َّقحَ َ ّٰللا اوقَُّتا اونُمَاٰ نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي -102

 نَوْمُلِسْ ُّم مْتُنْاَوَ ا َّلاِ َّنتُوْمُتَ

 ۖاوْقُ َّرفَتَ  الَ َّو  اعًيْمِجَ  ِ ّٰللا  لِبْ َحبِ  اوْمُصِتَعْاوَ -103

 ءًۤادَعْاَ مْتُنْكُ ذْاِ مْكُيْلَعَ ِ ّٰللا تَمَعْنِ اوْرُكُْذاوَ

 ۚانًاوَخْاِ ٓهٖتِمَعْنِبِ مْتُحْبَصْاَفَ مْكُبِوْلُقُ نَيْبَ فَ

َّلاَفَ

 مْكُذَقَنْاَفَ  رِا َّنلا  نَ ِمّ  ةٍرَفْحُ  افَشَ  ىلٰعَ  مْتُنْكَُو

 مْكَُّلعَلَ  هٖتِيٰاٰ  مْكَُل  ُ ّٰللا  نُ ِيّبَيُ  كَلِذٰكَ  ۗاهَنْ ِمّ

 نَوْدُتَهْتَ

 رِيْ َخلْا  ىَلاِ  نَوْعُدَّْي  ةٌ َّماُ  مْكُنْ ِمّ  نْكُتَلْوَ -104

  ۗرِكَنْمُلْا نِعَ نَوْهَنْيَوَ فِوْرُعْمَلْابِ نَوْرُمُأْيَوَ

 نَوْحُلِفْمُلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُوَ

 ۢنْمِ  اوْفُلَتَخْاوَ  اوْقُ َّرفَتَ  نَْيذَِّلاكَ  اوْنُوْكُتَ  الَوَ -105

 بٌاذَعَ مْهُلَ كَ ِٕىٰۤ لواُوَ  ۗتُنٰ ِيّبَلْا مُهُءَۤاجَ امَ دِعْبَ

 ۙمٌيْظِعَ

JUZ  4 85 3. ĀLI ‘IMRĀN

Perbedaan Nasib Orang Mukmin dan 

Orang Kafir di Akhirat

106. (Azab itu terjadi) pada hari ketika ada 

wajah yang putih berseri dan ada pula 

wajah yang hitam kusam. Adapun 

orang­orang yang berwajah hitam 

kusam (kepada mereka dikatakan), 

“Mengapa kamu kafir setelah ber-

iman? Oleh sebab  itu, rasakanlah azab 

yang disebabkan kekafiranmu.”

107. Adapun orang­orang yang berwajah 

putih ber seri, mereka berada dalam 

rahmat Allah (sur ga). Mereka kekal di 

dalamnya.

108. Itulah ayat­ayat Allah yang Kami baca­

kan ke padamu dengan benar dan tidak -

lah Allah ber kehendak melaku kan ke­

zaliman pada semesta alam.

109. Milik Allahlah apa yang ada di langit dan 

apa yang ada di bumi dan hanya kepada 

Allah se ga la urusan dikembalikan.

Umat Islam sebagai Umat Terbaik

110. Kamu (umat Islam) adalah umat ter baik 

yang dilahirkan untuk manusia (selama) 

kamu menyuruh (berbuat) yang makruf, 

men cegah dari yang mungkar, dan 

ber iman kepada Allah. Seandainya 

Ahlulkitab beriman, tentulah itu lebih 

baik bagi mereka. Di antara mereka ada 

yang beriman dan kebanyakan mereka 

adalah orang­orang fasik.

111. Mereka tidak akan membahaya kan mu, 

kecuali gangguan­gangguan kecil saja. 

Jika mereka memerangi kamu, niscaya 

mereka berbalik ke belakang (kalah), 

kemudian mereka tidak mendapat per-

tolongan.

Kehinaan Ahlulkitab

112. Kehinaan ditimpakan kepada mereka di 

mana saja mereka berada, kecuali jika 

mereka (berpegang) pada tali (agama) 

Allah dan tali (perjanjian) dengan 

 نَْيذَِّلا ا َّماَفَ  ۚهٌوْجُوُ ُّدوَسَْت َّو هٌوْجُوُ ُّضيَبْتَ مَوْ َّي -106

 مْكُنِامَيْاِ  دَعْبَ  مْتُرْفَكَ اَ   ۗمْهُهُوْجُوُ  تْ َّدوَسْا

نَوْرُفُكْتَ مْتُنْكُ امَبِ بَاذَعَلْا اوقُوْذُفَ

 ةِمَحْرَ  يْفِفَ  مْهُهُوْجُوُ  تْ َّضيَبْا  نَْيذَِّلا  ا َّماَوَ -107

نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ مْهُ  ۗ ِ ّٰللا

 ُ ّٰللا امَوَ  ۗ ِقّحَلْابِ كَيْلَعَ اهَوْلُتْنَ ِ

ّٰللا تُيٰاٰ كَْلتِ -108

نَيْمِلَعٰلّْلِ امًلْظُ دُيْرِيُ

 ىَلاِوَ   ۗضِرْاَلْا  ىفِ  امَوَ  تِوٰمٰ َّسلا  ىفِ  امَ  ِ ّٰ ِللوَ -109

ࣖ رُوْمُاُلْا عُجَرْتُ ِ ّٰللا

 نَوْرُمُأْتَ  سِا َّنللِ  تْجَرِخْاُ  ةٍ َّماُ  رَيْخَ  مْتُنْكُ -110

 نَوْنُمِؤْتُوَ  رِكَنْمُلْا  نِعَ  نَوْهَنْتَوَ  فِوْرُعْمَلْابِ

  ۗمْهُ َّل ارًيْخَ نَاكََل بِتٰكِْلا لُهْاَ نَمَاٰ وْلَوَ  ۗ ِ ّٰللابِ

 نَوْقُسِفٰلْا مُهُرُثَكْاَوَ نَوْنُمِؤْمُلْا مُهُنْمِ

 مُكُْو ُّلوَيُ مْكُْولُتِاقَ ُّي نْاِوَ ۗىذًاَ آ َّلاِ مْكُْو ُّرضُ َّي نْلَ -111

نَوْرُصَنْيُ الَ َّمثُ  ۗرَابَدْاَلْا

 لٍبْ َحبِ ا َّلاِ آوْفُقِثُ امَ نَيْاَ ةَُّل ِذّلا مُهِيْلَعَ تْبَرِضُ -112

 نَ ِمّ بٍضَغَبِ وْءُۤابَوَ سِاَّنلا نَ ّمِ لٍبْحَوَ ِ ّٰللا نَ ِمّ

3. ĀLI ‘IMRĀN 86 JUZ  4

manusia. Mereka pasti men dapat murka 

dari Allah dan kesengsaraan di timpa -

kan kepada mereka. Yang demikian 

itu sebab  mereka meng ingkari ayat­

ayat Allah dan mem bunuh para nabi 

tanpa hak (alasan yang benar). Yang 

demikian itu sebab  mereka durhaka 

dan melampaui batas.

Keutamaan Ahlulkitab yang Masuk Islam

113. Mereka tidak sama. Di antara Ahlulkitab 

ada golongan yang lurus.112) Mereka 

membaca ayat­ayat Allah pada malam 

hari dalam keadaan bersujud (salat).

114. Mereka beriman kepada Allah dan 

hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang 

makruf, mencegah dari yang mungkar, 

dan bersegera (menger jakan) berbagai 

kebajikan. Mereka itu termasuk orang­

orang saleh.

115. Kebaikan apa pun yang mereka kerja­

kan, mereka tidak akan dihalangi dari 

(pahala)­nya. Allah Maha Menge tahui 

orang­orang bertakwa.

Harta dan Anak Tidak Akan Dapat 

Menolong Seseorang di Akhirat

116. Sesungguhnya orang­orang yang kufur, 

baik harta maupun anak­anaknya, 

sedikit pun tidak dapat menolak (azab) 

Allah. Mereka itu penghuni neraka. 

Mereka kekal di dalamnya.

117. Perumpamaan harta yang mereka 

infak kan di dalam kehidupan dunia ini 

adalah ibarat angin yang mengandung 

hawa sangat dingin yang menimpa 

tanaman (milik) suatu kaum yang 

men zalimi diri sendiri, lalu (angin itu) 

merusak nya. Allah tidak menzalimi 

mereka, tetapi mereka yang menzalimi 

diri sendiri.

112) Yaitu Ahlulkitab yang telah memeluk agama Islam.

 مْهَُّناَبِ  كَلِذٰ  ۗةُنَكَسْمَلْا مُهِيْلَعَ تْبَرِضُوَ ِ ّٰللا

 ءَۤايَۢبِنْاَلْا نَوْلُتُقْيَوَ ِ ّٰللا تِيٰاٰبِ نَوْرُفُكْيَ اوْنُاكَ

 نَوْدُتَعْيَ اوْنُاكََّو اوْصَعَ امَبِ كَلِذٰ  ۗ ٍقّحَ رِيْغَبِ

 ةٌمَِٕىۤاقَ ةٌ َّماُ بِتٰكِْلا لِهْاَ نْمِ  ۗءًۤاوَسَ اوْسُيْلَ ۞ -113

 نَوْدُجُسَْي مْهُوَ لِيْ َّلا ءَۤانَاٰ ِ ّٰللا تِيٰاٰ نَوْلُتْ َّي

 نَوْرُمُأْيَوَ  رِخِاٰلْا  مِوْيَلْاوَ  ِ ّٰللابِ  نَوْنُمِؤْيُ -114

 نَوْعُرِاسَُيوَ رِكَنْمُلْا نِعَ نَوْهَنْيَوَ فِوْرُعْمَلْابِ

 نَيْحِلِ ّٰصلا نَمِ كَِٕىٰۤ لواُوَ ۗتِرٰيْ َخلْا ىفِ

 ۢمٌيْلِعَ ُ ّٰللاوَ  ۗهُوْرُفَكُّْي نْلَفَ رٍيْخَ نْمِ اوْلُعَفْيَ امَوَ -115

نَيْقِ َّتمُلْابِ

 مْهُلُاوَمْاَ  مْهُنْعَ  يَنِغْتُ  نْلَ  اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا  َّناِ -116

 بُحٰصْاَ كَِٕىٰۤ لواُوَ  ۗا ٔـً يْشَ ِ ّٰللا نَ ِمّ مْهُدُالَوْاَ آلَوَ

 نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ مْهُ  ۚرِا َّنلا

 ايَْن ُّدلا  ةِويٰحَلْا  هِذِهٰ  يْفِ  نَوْقُفِنْيُ  امَ  لُثَمَ -117

 مٍوْقَ  ثَرْحَ  تْبَاصَاَ  ٌّرصِ اهَيْفِ  حٍيْرِ  لِثَمَكَ

 ُ ّٰللا مُهُمَلَظَ امَوَ  ۗهُتْكََلهْاَفَ مْهُسَفُنْاَ  آوْمُلَظَ

 نَوْمُلِظْيَ مْهُسَفُنْاَ نْكِٰلوَ

JUZ  4 87 3. ĀLI ‘IMRĀN

Larangan Menjadikan Orang Kafir sebagai 

Teman Kepercayaan

118. Wahai orang­orang yang beriman, 

janganlah kamu mengambil teman ke­

percayaan dari orang­orang di luar 

kalangan (agama)­mu (sebab ) mereka 

tidak henti-hentinya (men da tang kan) 

kemudaratan bagimu. Mereka meng­

inginkan apa yang menyusah kan mu. 

Sungguh, telah nyata kebencian dari 

mulut mereka dan apa yang mereka 

sembu nyi kan dalam hati lebih besar. 

Sungguh, Kami telah menerangkan 

kepadamu ayat­ayat (Kami), jika kamu 

berpikir.

119. Begitulah kamu. Kamu menyukai 

mereka, padahal mereka tidak me­

nyukai mu, dan kamu beriman pada 

semua kitab. Apabila mereka ber jumpa 

denganmu, mereka berkata, “Kami 

ber iman.” Apabila mereka menyendiri, 

mereka menggigit ujung jari sebab  

murka kepadamu. Katakanlah, “Mati­

lah kamu sebab  kemurkaanmu itu!” 

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui 

segala isi hati.

120. Jika kamu memperoleh kebaikan, 

(niscaya) mereka bersedih hati. Ada-

pun jika kamu tertimpa bencana, 

mereka ber gembira sebab nya. Jika 

kamu ber sabar dan bertakwa, tidaklah 

tipu daya mereka akan menyusahkan 

kamu sedikit pun. Sesungguhnya Allah 

Maha Meliputi segala yang mereka 

kerjakan.

Perang Uhud

121. (Ingatlah) ketika engkau (Nabi Muham-

mad) berangkat pada pagi hari me­

ninggalkan keluargamu untuk me ngatur 

orang­orang mukmin pada pos­pos per­

tempuran.113) Allah Maha Men dengar 

lagi Maha Mengetahui.

113) Peristiwa ini terjadi pada Perang Uhud pada tahun ke-3 H.

 نْ ِمّ  ةًنَاطَبِ  اوْذُخَِّتتَ  الَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذِ

َّلا  اهَُّيآَٰي -118

 ۚمْ ُّتنِعَ  امَ  اوْ ُّدوَ  ۗالًابَخَ  مْكَُنوُْلأْيَ  الَ  مْكُنِوْدُ

 يْفِ ْختُ  امَوَ  ۖمْهِهِاوَفْاَ  نْمِ  ءُۤاضَغْبَلْا  تِدَبَ  دْقَ

 نْاِ   تِيٰاٰلْا  مُكَُل  ا َّنَّيبَ  دْقَ   ۗرُبَكْاَ  مْهُرُوْدُصُ

نَوْلُقِعْتَ مْتُنْكُ

 مْكَُنوْ ُّب ِحيُ  الَوَ  مْهُنَوْ ُّب ِحتُ  ءِاۤلَواُ  مْتُنْاَ ٰٓه -119

 آوْلُاقَ  مْكُْوقُلَ  اذَاِوَ  ۚهٖ ِّلكُ  بِتٰكِ

ْلابِ  نَوْنُمِؤْتُوَ

 نَمِ  لَمِانَاَلْا  مُكُيْلَعَ  اوْ ُّضعَ اوْلَخَ  اذَاِوَ  ۖا َّنمَاٰ

 ۢ مٌيْلِعَ َ ّٰللا َّناِ  ۗمْكُظِيْغَبِ اوُْتوْمُ لْقُ  ۗظِيْغَلْا

رِوْدُ ُّصلا تِاذَبِ

 مْكُبْصِتُ  نْاِوَ  ۖمْهُؤْسَُت  ةٌنَسَحَ مْكُسْسَمْتَ  نْاِ -120

 الَ اوْقُ َّتتَوَ اوْرُبِصْتَ نْاِوَ  ۗاهَبِ اوْحُرَفْ َّي ةٌئَ ِيّسَ

 نَوْلُمَعْيَ امَبِ َ ّٰللا َّناِ  ۗا ٔـً يْشَ مْهُدُيْكَ مْكُُّرضُيَ

ࣖ طٌيْ ِحمُ

 نَيْنِمِؤْمُلْا  ئُ ِوّبَتُ  كَلِهْاَ  نْمِ  تَوْدَغَ  ذْاِوَ -121

ۙمٌيْلِعَ عٌيْمِسَ ُ ّٰللاوَ  ۗلِاتَقِلْلِ دَعِاقَمَ

3. ĀLI ‘IMRĀN 88 JUZ  4

122. (Ingatlah) ketika dua golongan dari pihak 

kamu114) ingin (mundur) sebab  takut, 

padahal Allah adalah penolong mereka. 

Oleh sebab  itu, hendaklah ke pada Allah 

saja orang­orang mukmin ber tawakal.

123. Sungguh, Allah benar­benar telah me­

nolong kamu dalam Perang Badar, 

padahal kamu (pada saat itu) adalah 

orang­orang lemah.115) Oleh sebab  itu, 

bertakwalah kepada Allah agar kamu 

bersyukur.

124. (Ingatlah) ketika engkau (Nabi Muham-

mad) mengatakan kepada orang­orang 

mukmin, “Apakah tidak cukup bagimu 

bahwa Tuhanmu membantumu dengan 

tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari 

langit)?”

125. “Ya (cukup).” Jika kamu bersabar dan 

ber tak wa, lalu mereka datang menye­

rang kamu dengan tiba-tiba, niscaya 

Allah menolongmu dengan lima ribu 

malaikat yang memakai tanda.

126. Allah tidak menjadikannya (per tolong-

an itu) kecuali hanya sebagai kabar 

gembira bagi (ke me nangan)­mu dan 

agar hatimu tenang ka re nanya. Tidak 

ada ke menangan selain dari Allah Yang 

Maha perkasa lagi Mahabijaksana.

127. (Hal itu dilakukan) untuk membinasa­

kan se go longan orang yang kufur116) 

atau untuk menjadikan mereka hina 

sehingga mereka kembali tanpa mem­

peroleh apa pun.

128. Hal itu sama sekali bukan menjadi 

urusan mu (Nabi Muhammad),117) apa­

114) Kedua golongan itu adalah Bani Salamah dari suku Khazraj dan Bani Harisah dari suku Aus yang sama­sama 

menjadi bagian dari barisan kaum muslim.

115) Perang Badar terjadi ketika umat Islam jumlahnya sedikit dan perlengkapan perangnya kurang.

116) Maksudnya adalah bahwa tujuh puluh pemimpin kafir terbunuh dan tujuh puluh orang lainnya ditawan.

117) Menurut riwayat al­Bukhari, ayat ini turun sebab  Nabi Muhammad saw. berdoa kepada Allah Swt. agar 

menyelamatkan sebagian pemuka kaum musyrik dan membinasakan sebagian lainnya.

 ُ ّٰللاوَ  ۙالَشَفْتَ  نْاَ  مْكُنْمِ  نِتٰفَِٕىاۤ َّط  تْ َّمهَ  ذْاِ -122

نَوْنُمِؤْمُلْا لِ َّكوَتَيَلْفَ ِ ّٰللا ىلَعَوَ  ۗامَهُ ُّيلِوَ

 اوقَُّتافَ  ۚ ةٌَّلذِاَ مْتُنْاَ َّو رٍدْبَبِ ُ ّٰللا مُكَُرصَنَ دْقَلَوَ -123

 نَوْرُكُشَْت مْكَُّلعَلَ َ ّٰللا

 مْكَُّدمِ ُّي نْاَ مْكُيَفِكَّْي نْلَاَ نَيْنِمِؤْمُلْلِ لُوْقُتَ ذْاِ -124

 ةِكَِٕىٰۤلمَلْا نَ ِمّ فٍاَلاٰ ةِثَلٰثَبِ مْكُ ُّبرَ

 مْهِرِوْفَ نْ ِمّ مْكُْوُتأْيَوَ اوْقُ َّتتَوَ اوْرُبِصْتَ نْاِ ۙىٰٓ لبَ -125

 نَ ِمّ  فٍاَلاٰ  ةِسَمْ َخبِ  مْكُ ُّبرَ  مْكُْددِمْيُ  اذَهٰ

 نَيْمِ ِوّسَمُ ةِكَِٕىٰۤلمَلْا

 َّنِٕىمَطْتَلِوَ  مْكَُل  ىرٰشْبُ  ا َّلاِ  ُ ّٰللا  هَُلعَجَ  امَوَ -126

 ِ ّٰللا  دِنْعِ  نْمِ  ا َّلاِ  رُصْ َّنلا  امَوَ   ۗهٖبِ  مْكُُبوْلُقُ

ۙمِيْكَِحلْا زِْيزِعَلْا

 مْهُتَبِكْيَ وْاَ ا ٓوْرُفَكَ نَْيذِ

َّلا نَ ّمِ  افًرَطَ عَطَقْيَلِ -127

نَيْبِِٕىۤاخَ اوْبُلِقَنْيَفَ

 وْاَ مْهِيْلَعَ بَوْتُيَ وْاَ ءٌيْشَ رِمْاَلْا نَمِ كََل سَيْلَ -128

JUZ  4 89 3. ĀLI ‘IMRĀN

kah Allah meneri ma tobat mereka atau 

meng azabnya sebab  sesungguh nya 

mereka orang­orang zalim.

129. Milik Allahlah segala yang ada di 

langit dan segala yang ada di bumi. 

Dia mengampuni siapa yang Dia ke­

hendaki dan mengazab siapa yang Dia 

kehendaki. Allah Maha Peng ampun 

lagi Maha Penyayang.

Larangan Riba

130. Wahai orang­orang yang beriman, 

janganlah kamu memakan riba dengan 

berlipat ganda118) dan bertakwalah 

kepada Allah agar kamu beruntung.

131. Lindungilah dirimu dari api neraka yang 

dise diakan bagi orang-orang kafir.

132. Taatilah Allah dan Rasul (Nabi Muham-

mad) agar kamu diberi rahmat.

Sifat-Sifat Orang yang Bertakwa

133. Bersegeralah menuju ampunan dari 

Tuhan mu dan surga (yang) luasnya 

(seperti) langit dan bumi yang di-

sediakan bagi orang­orang yang ber­

takwa,

134. (yaitu) orang­orang yang selalu ber­

infak, baik di waktu lapang mau pun 

sempit, orang­orang yang mengendali­

kan kemurkaannya, dan orang­orang 

yang memaafkan (kesalahan) orang 

lain. Allah mencintai orang­orang yang 

berbuat kebaikan.

135. Demikian (juga) orang­orang yang 

apabila mengerjakan perbuatan keji 

atau menzalimi diri sendiri,119) mereka 

(segera) mengingat Allah lalu me mohon 

118� Riba dalam ayat ini dimaksudkan sebagai utang-piutang yang ketika tidak bisa dibayar pada waktu jatuh tempo, 

pengutang diberi tambahan waktu, tetapi dengan ganti berupa penambahan jumlah yang harus dilunasinya. 

Menurut para ulama, riba nasiah ini haram, walaupun jumlah penambahannya tidak berlipat ganda.

119) Perbuatan keji (fāḥisyah) adalah dosa besar yang akibatnya tidak hanya menimpa diri sendiri, tetapi juga 

menimpa orang lain seperti zina dan riba. Adapun yang dimaksud dengan menzalimi diri sendiri adalah perbuatan 

dosa yang akibatnya hanya menimpa diri sendiri, baik besar maupun kecil.

 نَوْمُلِظٰ مْهَُّناِفَ مْهُبَ ِذّعَيُ

 رُفِغْيَ  ۗضِرْاَلْا  ىفِ  امَوَ  تِوٰمٰ َّسلا  ىفِ  امَ  ِ ّٰ ِللوَ -129

 رٌوْفُغَ  ُ ّٰللاوَ   ۗءُۤاشََّي  نْمَ  بُ ِذّعَيُوَ  ءُۤاشََّي  نْمَلِ

ࣖ مٌيْحِ َّر

 افًاعَضْاَ  آوبٰ ِرّلا  اولُكُأْتَ  الَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذِ

َّلا  اهَُّيآَٰي -130

 ۚنَوْحُلِفْتُ مْكُ

َّلعَلَ َ ّٰللا اوقَُّتا َّو ۖةًفَعَضٰ ُّم

  ۚنَيْرِفِكْٰللِ تْ َّدعِاُ ٓيْتِ

َّلا رَاَّنلا اوقَُّتاوَ -131

 ۚنَوْمُحَرْتُ مْكُ

َّلعَلَ لَوْسُ َّرلاوَ َ ّٰللا اوعُيْطِاَوَ -132

 ةٍ َّنجَوَ  مْكُ ِبّ َّر  نْ ّمِ  ةٍرَفِغْمَ  ى

ٰلاِ  آوْعُرِاسَوَ  ۞ -133

َنۙيْقِ َّتمُلْلِ تْ َّدعِاُ  ُۙضرْاَلْاوَ تُوٰمٰ َّسلا اهَضُرْعَ

 نَيْمِظِكْٰلاوَ ءِاۤ َّر َّضلاوَ ءِاۤ َّر َّسلا ىفِ نَوْقُفِنْيُ نَْيذَِّلا -134

 ُّب ِحيُ  ُ ّٰللاوَ  ۗسِاَّنلا  نِعَ  نَيْفِاعَلْاوَ  ظَيْغَلْا

 ۚنَيْنِسِحْمُلْا

 مْهُسَفُنْاَ آوْمُلَظَ وْاَ ةًشَحِافَ اوْلُعَفَ اذَاِ نَْيذَِّلاوَ -135

 رُفِغْ َّي نْمَوَ ۗمْهِبِوْنُذُِل اوْرُفَغْتَسْافَ َ ّٰللا اورُكََذ

3. ĀLI ‘IMRĀN 90 JUZ  4

ampunan atas dosa­dosanya. Siapa 

(lagi) yang dapat meng ampuni dosa­

dosa selain Allah? Mereka pun tidak 

me neruskan apa yang mereka kerjakan 

(perbuatan dosa itu) sedangkan mereka 

me ngetahui(­nya).

136. Mereka itu balasannya adalah ampunan 

dari Tuhan mereka dan surga­surga 

yang mengalir di bawah nya sungai­

sungai. Mereka kekal di dalamnya. 

(Itulah) sebaik­baik pahala bagi orang­

orang yang mengerjakan (amal­amal 

saleh).

Hikmah Kekalahan pada Perang Uhud

137. Sungguh, telah berlalu sebelum kamu 

sunah­sunah (Allah).120) Oleh sebab  

itu, ber jalanlah di (segenap penjuru) 

bumi dan perhatikanlah bagaimana ke-

sudahan para pendusta (rasul­rasul). 

138. Inilah (Al­Qur’an) suatu keterangan 

yang jelas untuk semua manusia, 

petunjuk, dan pelajaran bagi orang­

orang yang bertakwa.

139. Janganlah kamu (merasa) lemah dan 

jangan (pula) bersedih hati, padahal 

kamu paling tinggi (derajatnya) jika 

kamu orang­orang mukmin.

140. Jika kamu (pada Perang Uhud) men ­

dapat luka, maka mereka pun (pada 

Perang Badar) men da pat luka yang 

serupa. Masa (kejayaan dan ke hancur­

an) itu Kami pergilirkan di antara 

manusia (agar mereka mendapat pe­

lajaran) dan Allah mengetahui orang­

orang ber iman (yang sejati) dan se-

bagian kamu dijadi kan­Nya (gugur 

sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai 

orang­orang zalim.

141. (Pergiliran tersebut juga) agar Allah 

member sih kan orang­orang yang ber­

120) Yang dimaksud dengan sunah Allah Swt. di sini adalah kehendak dan hukum Allah Swt. yang berlaku dalam 

kehidupan manusia.

 اوْلُعَفَ امَ ىلٰعَ اوْ ُّرصِيُ مْلَوَ  ۗ ُ ّٰللا ا َّلاِ بَوْنُ ُّذلا

 نَوْمُلَعْيَ مْهُوَ

 تٌّٰنجَوَ  مْهِ ِبّ َّر  نْ ّمِ  ةٌرَفِغْ َّم  مْهُؤُۤازَجَ  كَِٕىٰۤ لواُ -136

 مَعْنِوَ  ۗاهَيْفِ نَْيدِلِخٰ رُهٰنْاَلْا اهَتِ ْحتَ نْمِ يْرِْجتَ

َۗنيْلِمِعٰلْا رُجْاَ

 ضِرْاَلْا ىفِ اوْرُيْسِفَ ۙنٌنَسُ مْكُلِبْقَ نْمِ تْلَخَ دْقَ -137

 نَيْبِ ِذّكَمُلْا ةُبَقِاعَ نَاكَ فَيْكَ اوْرُظُنْافَ

 نَيْقِ َّتمُلّْلِ ةٌظَعِوْمَ َّو ىدًهُوَ سِا َّنلِّل نٌايََب اذَهٰ -138

 نْاِ  نَوْلَعْاَلْا  مُتُنْاَوَ  اوْنُزَْحتَ  الَوَ  اوْنُهِتَ  الَوَ -139

 نَيْنِمِؤْ ُّم مْتُنْكُ

 ۗهُٗلثْ ِمّ حٌْرقَ مَوْقَلْا َّسمَ دْقَفَ حٌْرقَ مْكُسْسَمْ َّي نْاِ -140

 ُ ّٰللا مَلَعْيَلِوَ ِۚساَّنلا نَيْبَ اهَلُوِادَنُ مُاَّياَلْا كَ

ْلتِوَ

 الَ ُ ّٰللاوَ ۗءَۤادَهَشُ مْكُنْمِ ذَخَِّتيَوَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا

ۙنَيْمِلِ ّٰظلا ُّب ِحيُ

نَيْرِفِكْٰلا قَحَمْيَوَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا ُ ّٰللا صَ ِحّمَيُلِوَ -141

JUZ  4 91 3. ĀLI ‘IMRĀN

iman (dari dosa mereka) dan mem­

binasakan orang-orang kafir.

142. Apakah kamu mengira akan masuk 

surga, padahal belum nyata bagi Allah 

orang­orang yang berjihad121) di antara 

kamu dan belum nyata pula orang­

orang yang sabar.

143. Sungguh, kamu benar­benar meng­

harap kan mati (syahid) sebelum kamu 

menghadapinya (peperangan). Maka, 

(sekarang) kamu sung guh telah me­

lihat (peperangan itu) dan me nyak­

sikan (kematian).

Menyikapi Berita Wafatnya Rasulullah

144. (Nabi) Muhammad hanyalah seorang 

rasul. Sebelumnya telah berlalu bebe­

rapa rasul.122) Apakah jika dia wafat atau 

dibunuh, kamu berbalik ke belakang 

(murtad)? Siapa yang berbalik ke 

belakang, maka ia tidak akan men-

datang kan mudarat kepada Allah se­

dikit pun. Allah akan memberi balasan 

ke pada orang­orang yang ber syukur.

145. Setiap yang bernyawa tidak akan 

mati, kecuali dengan izin Allah sebagai 

ketetapan yang telah ditentukan 

waktu nya. Siapa yang menghendaki 

pahala dunia, niscaya Kami berikan 

kepadanya pahala (dunia) itu dan siapa 

yang menghendaki pahala akhirat, 

niscaya Kami berikan (pula) kepada nya 

pahala (akhirat) itu. Kami akan mem­

beri balasan kepada orang­orang yang 

bersyukur.

121) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 218.

122) Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah Swt. Para rasul sebelumnya telah wafat. Oleh sebab  itu, Nabi 

Muhammad saw. juga akan wafat seperti halnya para rasul terdahulu. Pada waktu perang Uhud berkecamuk, 

tersiar berita bahwa Nabi Muhammad saw. wafat terbunuh. Berita ini mengacaukan umat Islam sehingga ada 

yang ingin meminta pelindungan Abu Sufyan (pemimpin kaum Quraisy). Sementara itu, orang-orang munafik 

mengatakan bahwa kalau Muhammad saw. itu betul seorang Nabi, tentu tidak akan wafat terbunuh. Maka, 

Allah Swt. menurunkan ayat ini untuk menenteramkan kaum muslim dan membantah perkataan orang munafik.

 ُ ّٰللا مِلَعْيَ ا َّملَوَ ةَ َّنجَلْا اولُخُدْتَ نْاَ مْتُبْسِحَ مْاَ -142

 نَيْرِبِ ّٰصلا مَلَعْيَوَ مْكُنْمِ اوْدُهَاجَ نَْيذَِّلا

 نْاَ  لِبْقَ  نْمِ  تَوْمَلْا  نَوْ َّنمَتَ  مْتُنْكُ  دْقَلَوَ -143

ࣖ نَوْرُظُنْتَ مْتُنْاَوَ هُوْمُتُيْاَرَ دْقَفَ  ۖهُوْقَلْتَ

 هِلِبْقَ  نْمِ  تْلَخَ  دْقَ  ٌۚلوْسُرَ  ا َّلاِ  دٌ َّمحَمُ  امَوَ -144

 ىٰٓ لعَ  مْتُبْلَقَنْا  لَتِقُ  وْاَ  تَا َّم  نِْٕىا۟فَاَ   ۗلُسُ ُّرلا

 َّرضُ َّي نْلَفَ هِيْبَقِعَ ىلٰعَ بْلِقَنْ َّي نْمَوَ  ۗمْكُبِاقَعْاَ

 نَيْرِكِ ّٰشلا ُ ّٰللا ىزِجْيَسَوَ ۗ ا ٔـً يْشَ َ ّٰللا

 ِ ّٰللا  نِذْاِبِ  ا َّلاِ  تَوْمُتَ  نْاَ  سٍفْنَلِ  نَاكَ  امَوَ -145

 هٖتِؤْنُ  ايَْن ُّدلا  بَاوَثَ  دْرُِّي  نْمَوَ   ۗالً َّجؤَ ُّم  ابًتٰكِ

  ۗاهَنْمِ  هٖتِؤْنُ  ةِرَخِاٰلْا  بَاوَثَ  دْرُِّي  نْمَوَ  ۚاهَنْمِ

 نَيْرِكِ ّٰشلا ىزِجْنَسَوَ

3. ĀLI ‘IMRĀN 92 JUZ  4

146. Betapa banyak nabi yang berperang 

didam pingi sejumlah besar dari pe­

ngikut(­nya) yang bertakwa. Mereka 

tidak (menjadi) lemah sebab  bencana 

yang menimpanya di jalan Allah, tidak 

patah semangat, dan tidak (pula) 

menyerah (kepada musuh). Allah men­

cintai orang­orang yang sabar.

147. Tidak lain ucapan mereka kecuali doa, 

“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa­dosa 

kami dan tindakan-tindakan kami yang 

berlebihan dalam urusan kami,123) 

tetapkanlah pendirian kami, dan 

tolong lah kami terhadap kaum yang 

kafir.”

148. Maka, Allah menganugerahi mereka 

balasan (di) dunia124) dan pahala yang 

baik (di) akhirat. Allah mencintai orang­

orang yang berbuat kebaikan.

Larangan Menaati Orang Kafir dan 

Penyebab Kekalahan pada Perang Uhud

149. Wahai orang­orang yang beriman, jika 

kamu menaati orang-orang yang kufur, 

niscaya mereka akan mengembalikan 

kamu ke belakang (murtad). Akibatnya, 

kamu akan kembali dalam keadaan 

merugi.

150. Namun, (hanya) Allahlah pelindungmu 

dan Dia penolong yang terbaik.

151. Kami akan memasukkan rasa takut ke 

dalam hati orang-orang yang kufur ka-

rena mereka mempersekutukan Allah 

dengan sesuatu yang Allah tidak me -

nurunkan keterangan tentangnya. Tem­

pat kembali mereka adalah neraka. 

(Itulah) seburuk-buruk tempat tinggal 

(bagi) orang­orang zalim.

152. Sungguh, Allah benar­benar telah me­

menuhi janji-Nya kepadamu ketika 

123) Tindakan yang berlebihan adalah sikap melampaui batas­batas hukum yang telah ditetapkan Allah Swt.

124) Pahala dunia dapat berupa kemenangan, harta rampasan, pujian, dan lain­lain.

 امَفَ  ۚرٌيْثِكَ نَوْ ُّي ِبّرِ  هٗعَمَ  ۙلَتَقٰ  ٍيّبِ

َّن  نْ ّمِ  ن