Tampilkan postingan dengan label kiamat kubro menurut islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kiamat kubro menurut islam. Tampilkan semua postingan

kiamat kubro menurut islam

 







 

Hari akhir/kiamat didahului oleh kejadian-kejadian yang 

menunjukkan akan dekatnya waktu terjadi kiamat yang disebut 

dengan “tanda-tanda kiamat”. Bersesuaian dengan hal ini, kami akan 

sebutkan beberapa kejadian yang paling penting/menonjol, karena 

beriman dengan hal ini wajib dan merupakan inti dari aqidah. 

Allah berfirman, 

﴿  ُر رمرقْلا َّق رشْنا رو ةُرعا َّسلا تِر ب ر رتَقْا  ﴾  

“Telah dekat datangnya saat itu (kiamat) dan telah terbelah 

bulan..”1 

Allah juga berfirman, 

﴿  رءا رج دْرقرف ۖ ةًرتغْر ب مُْ ريَتِْأرت نْأَ رةرعا َّسلا َّلَّ ِ

ا رنورُظُنْر ي لْرهرفارهطُا رشْْأَۚ  ا رذ ِ

ا مُْهرل ٰ َّنََّأرف 

 ُْها رركْذِ مُْتْْ رءا رج  ﴾  

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat 

(yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena 

sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi 

mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?”2 

 

1 QS. Al-Qamar: 1 

2 QS. Muhammad: 18 

 

yaitu telah datang tanda dan cirinya. Bentuk tunggal dari 

“Asyraatun” adalah “Syaratun” artinya yaitu tanda 

Al-Baghawi menjelaskan, 

“Diutusnya Nabi shallallahu’alaihi wa sallam adalah salah 

satu tanda-tanda kiamat” 

Allah berfirman, 

﴿  بٌيِررق رةرعا َّسلا َّلرعرل ركيِردُْي ا رم رو ﴾  

“Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?”3 

Allah juga berfirman, 

﴿  رنورُعُشْر ي رلَّ ْهُ رو ةًرتغْر ب مُْ ريَتِْأرت نْأَ رةرعا َّسلا َّلَّ ِ

ا رنورُظُنْر ي لْ ره ﴾  

"Mereka tidak menunggu kecuali kedatangan hari kiamat kepada 

mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya.”4 

Karena dekatnya waktu hari kiamat, Allah menyebutnya dengan 

“seperti besok”. Allah berfirman, 

﴿  دٍرغلِ تْ رم َّدرق ا رم سٌفْر ن رْظُنْرتْل رو ﴾  

"Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya 

untuk hari esok (akhirat)."5 

hari esok adalah hari setelah hari ini. 

Allah berfirman,  

﴾ ادًيعِر ب هُر نوْ ررري مُْ َّنَّ ِ

ا ۞ ابًيِررق هُا رررن رو  ﴿ 

 

3 QS. Asy-Syura: 17 

4 QS. Az-Zukhruf: 66 

5 QS. Al-Hasyr:18 

 

"Sesungguhnya mereka memandang siksaaan itu jauh (mustahil). 

Sedangkan Kami memandangnya dekat (mungkin terjadi).”6 

At-Tizmidzi meriwayatkan dan menshahihkan hadits dari 

Anas secara marfu’, 

، ِيْْرتارهرك ةُرعا َّسلا رو رنَأَ تُْثعُِب 

“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” 

Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah 

Dalam shahihain, dari riwayat Ibnu Umar secara marfu’, 

 سِمْ َّشلا بِرِغْ رم رلَِ

ا ِصْْ رعْلا ةِ رلَ رص نْمِ مِ رملُأا رنمِ ْكُُرلبْرق رضَرم نْ رميْفِ ُكُُُل رجأَ ا رمَّ ن ِ

ا 

“Sseungguhnya akhir masa kalian apabila dihitung dari umat-umat 

sebelum kalian adalah dari shalat ashar sampai dengan tenggelamnya 

matahari.” 

 

Dalam riwayat yang lain, 

 بِورُُغ رلَ

ِ

ا ِصْْ رعْلا ةِ رلَ رص ريْْر ب ر ركَم مِ رملُأا رنمِ ْكُُرلبْرق رفرل رس اريمفِ ْكُُؤُارقر ب ا رمَّ ن ِ

ا

 سِمْ َّشلا 

“Sesungguhnya bagian kalian terhadap apa yang telah terdahulu 

dari umat-umat sebelum kalian laksana antar shalat Ashar sampai 

terbenamnya matahari.”7 

Perkara dan urusan hari kiamat sangat dahsyat. Perhatian 

untuk urusan hal ini lebih besar daripada yang lainnya, oleh karena 

itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak penjelasan 

tentang hari kiamat dan tanda-tandanya. Beliau menjelaskan tentang 

fitnah-fitnah yang terjadi (menjelang hari kiamat) dan 

 

6 QS. al-Ma’arij: 6-7 

7 HR. Bukhari 

10 

 

memperingatkan umat serta mewanti-wanti agar bersiap-siap akan 

datangnya hari kiamat. 

Adapun waktu datangnya kiamat, hanya Allah saja yang tahu 

dan menyembunyikannya dari hamba-hambaNya untuk 

kemashlahatan mereka, agar mereka selalu bersiap-siap. 

Sebagaimana Allah menyembunyikan waktu ajal kematian dari 

setiap jiwa. Agar mereka senantiasa bersiap-siap dan menunggu serta 

tidak bermalas-malasanya dalam beramal 

As-Safaariniy berkata, 

“Ketahuilah bahwa tanda-tanda kiamat terbagi menjadi tiga, 

[pertama] tanda yang nampak lalu berakhir yaitu tanda-tanda yang 

jauh (telah lewat). [kedua] tanda yang nampak lalu tidak berakhir 

bahkan senantiasa bertambah. [ketiga] tanda yang besar yang 

langsung diikuti oleh kiamat (kubra) yaitu kejadian-kejadian yang 

berturut-turut seperti mahkota yang terputus susunannya.  

PERTAMA: yaitu yang muncul kemudian berakhir, di 

antaranya: 

• Diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kematian beliau 

dan penaklukan baitul maqdis. 

• Pembunuhan amirul mukminin Ustman bin Affan radhiallahu 

‘anhu, Hudzaifah berkata: “Awal dari fitnah adalah 

terbunuhnya Utsman”, kemudian ia menyebutkan 

peperangan yang terjadi di antara sesama kaum muslimin 

setelahnya (pembunuhan Ustman), lalu munculnya firqah 

sesat seperti khawarij dan Rafidah. Beliau melanjutkan 

menyebutkan munculnya beberapa dajjal (kecil) pendusta, 

semuanya mengaku sebagai nabi. 

• Hilangnya kerajaan Arab (sebagaimana diriwayatkan 

Tirmidzi) 

• Banyak/melimpahnya harta (Diriwayatkan Bukhari & 

Muslim) 

11 

 

• Banyaknya terjadi gempa, gerhana, korupsi dan tuduhan 

dusta & pencemaran nama baik  

Dan lain-lainnya sebagaimana yang diberitakan oleh Nabi 

shallallahu ‘alaihi wa sallam dari tanda-tanda yang muncul, berlalu 

kemudian berakhir (hilang) 

KEDUA: tanda-tanda pertengahan 

Yaitu tanda yang muncul dan tidak berakhir bahkan 

bertambah dan terus bertambah. Tanda kedua ini sangat banyak. di 

antaranya: 

• Sebagaimana Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

 سِاَّنلا رد رعسْأَ رنوكُري َّتَّ رح ةُرعا َّسلا مُوقُرت رلَّ ٍعركُل نُْبا عُركُل اريْن ُّلدبِِ  

“Kiamat tidak akan terjadi hingga orang yang paling bahagia 

dengan kehidupan dunia adalah Luka’ bin Luka’.”  

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Ad-

Dhiya’ Al-Maqdisi dari hadits Hudzaifah radhiallahu ‘anhu bahwa 

makna “Luka’” adalah hamba yang bodoh/dungu dan hina. 

Maksudnya adalah kiamat tidak akan terjadi sampai orang yang hida 

dan dungu menjadi pemimpin manusia. 

• Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

 ِبا َّصلا نٌا رمرز سِاَّنلا رلَرع تِِْأر ي ِرمْ رجْلا رلَرع ضِبِارقْل ركَ هِِنيدِ رلَرع مْيَِفِ رُ  

“Akan datang kepada manusia suatu masa, yang mana pada masa 

itu seorang yang bersabar diantara mereka demi agamanya seperti orang yang 

menggenggam bara api.”8 

• Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

 

8 HR. Tirmidzi dari hadits Anas 

12 

 

 ِدجِا رس رمْلا فِِ سُاَّنلا رهَاربرتر ي َّتَّ رح ةُرعا َّسلا مُوقُرت رلَّ 

“Kiamat tidak akan terjadi hingga manusia bangga dalam 

(kemegahan) masjid.”9 

• Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

 ٌلاَّجُُ دٌاربعِ نِا رم َّزلا رِخِ أ فِِ نُوْكُيِ ةٌرق رسرف ءٌا َّرُق رو  - قٌا َّسُف ِظفْرل فِِ رو  

“Akan ada pada akhir zaman nanti para budak yang dungu dan 

para pembaca Al-Qur’an yang fasiq.”10 

• Ditampakkan hilal pada waktu terbit (bulan), dikatakan: 

dalam jangka waktu dua malam karena mengelembung dan 

besarnya. Diriwayatkan oleh At-Tabhrani dari Ibnu Mas’ud, 

لةهألأا خافتنا ةعاسلا طاشْأ  نم 

“Di antara tanda kiamat adalah menggelembungnya dan besarnya 

hilal.” 

Dengan dengan “Al-Khaa’ Al-Mu’ajjamah” yang artinya 

begitu besarnya. Dalam riwayat lain dengan huruf “jiim” 

• Dijadikan masjid-masjid sebagai jalan 

• Dalam hadits Bukhari dari hadits Anas radhiallahu ‘anhu ia 

berkata, “Maukah aku ceritakan sebuah hadits yang telah aku 

dengar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tidak 

akan ada seorangpun yang menceritakannya selainku? Aku 

mendengar Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 

9 HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban, Ibnu Majah dari hadits 

Anas 

10 HR. Abu Nu’aim dan Hakim dari hadits Anas 

13 

 

 ْنمِ َّن ِ

ا  ُثُُكْري رو ، رنَّ ِّزِلا ُثُُكْري رو ،لُْه رجْلا ُثُُكْري رو ، ُلْْعِْلا رعرف ْ ُي نْأَ ةِرعا َّسلا طِا رشْْأَ

 ُ ِِّيِّّقلرا ةٍأَ ررمْا ريْْسِمْ رخلِ نُوْكُري َّتَّ رح ؛ءُا رسِّ نِلا ُثُُكْري رو ،لُا رجِ ِّرلا ُّلقِر ي رو ،رِمْ رخْلا بُ ْشُْ

 ُدحِا روْلا 

 “Sesungguhnya termasuk tanda-tanda terjadinya hari kiamat 

adalah diangkatnya ilmu, banyaknya kebodohan, tesebarnya zina, 

banyaknya peminum khamr, sedikitnya laki-laki, banyaknya perempuan 

hingga perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 50:1.” 

• Dalam Shahih Bukhari dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 

‘anhu, 

 ٌّبِِا ررعْأَ هُ رءا رج رموْرقْلا ثُ ِ ِّدريُُ سٍلِجْ رم فِِ لْسو هيلع الله لَص ُّبَِِّنلا ا رمرنْير ب رلارق

 ْعر ب رلارقرف ،ثُ ِِّدريُُ لْسو هيلع الله لَص ِ َّللَّا لُوسُ رر رضَرمرف ةُرعا َّسلا رتَّ رم رلارقرف ضُ

 رضَرق ا رذ

ِ

ا َّتَّ رح ،عْ رمسْر ي مْرل لْر ب مُْهضُعْر ب رلارق رو ، رلارق ا رم رهِ ركرف ، رلارق ا رم رع ِ رسَ مِوْرقْلا

 رلارق هُرثيدِ رح"  ةِرعا َّسلا نِرع لُِئا َّسلا ـ هُا ررأُ ـ رنْيأَ".  ِ َّللَّا رلوسُ رر ريَ رنَأَ ا ره رلارق. 

 رلارق" ا رملَأا تِ رع ِِّيضُ ا رذ ِ

ارف رةرعا َّسلا رِظِرتْنارف ةُر ن   

“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di suatu majelis 

sedang berbicara dengan suatu kaum, datanglah seorang kampung (arab 

badui) dan berkata, ‘Kapankah kiamat itu?’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi 

wa sallam terus berbicara, lalu sebagian kaum berkata, ‘Beliau mendengar 

apa yang dikatakan olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya 

itu.’ Dan sebagian dari mereka berkata, ‘Beliau tidak mendengarnya.’ 

Sehingga, ketika beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda, ‘Di manakah 

gerangan orang yang bertanya tentang kiamat?’ Ia berkata, ‘Inilah saya, 

wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda, ‘Apabila amanah itu telah disia-siakan, 

maka nantikanlah kiamat.’ Ia berkata, ‘Bagaimana menyia-nyiakannya?’ 

Beliau bersabda, ‘Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada selain 

ahlinya, maka nantikanlah kiamat.” 

14 

 

KETIGA: Tanda kiamat yang merupakan tanda besar/tanda 

kiamat kubra yang diikuti oleh terjadinya kiamat kubra. 

Yaitu munculnya Mahdi, munculnya Al-Masih Ad-Dajjal, 

turunnya nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam, keluarnya Ya’juj wa 

Ma’juj, hancurnya ka’bah, munculnya asap (dukhan), diangkatkan 

Al-Quran, terbitnya matahari dari arah barat, keluarnya dabbah 

(binatang melata yang bisa berbicara), munculnya api dari Qa’r 

‘Adan, ditiupnya sangkakala dengan tiupan yang mengejutkan dan 

(diikuti) tiupan yang membuat manusia mati/pingsan, kemudian 

hancurnya semesta dan tiupan hari kebangkitan dan berkumpul. 

Intinya,  kejadian hari kiamat sangatlah dahsyat, sedangkan 

kita dalam keadaan lalai. Sungguh sebagian tanda-tanda kiamat telah 

banyak muncul. Kita memohon kepada Allah agar mengkokohkan 

kita di atas agama-Nya, mematikan kita dalam keadaan islam dan 

menjaga kita dari kejelekan fitnah yang nampak dan tersembunyi. 

Hal ini merupakan tanda kenabian dan mukjizat Rasulullah 

shallallahu ‘alahi wa sallam, beliau memberitahu tentang kejadian-

kejadian di masa akan datang yang Allah beritahukan kepada beliau. 

Hal tersebut terjadi sebagaimana yang beliau beritakan. Hal ini dapat 

menguatkan iman seorang hamba. Berita dari Rasulullah shalllallahu 

‘alahi wa sallam ini merupakan rahmat kepada manusia agar mereka 

waspada, bersiap-siap dan memahami perkaranya. Shalawat dan 

salam kepada Nabi yang mulia ini yang telah menyampaikan 

informasi yang sangat jelas dan kami sebagai saksi dalam hal ini. 

Tanda yang pertama-tama kali muncul (urutannya): 

Munculnya Mahdi, keluarnya Dajjal, turunnya Nabi Isa dan 

kejadian-kejadian yang mengikutinya. 

15 

 

Munculnya Al-Mahdi 

Telah kami sebutkan sebelumnya tanda-tanda kiamat kubra 

secara umum, sekarang kami akan jelaskan secara rinci, tanda yang 

pertama adalah munculnya al-Madi. 

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu ia berkata, 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 َّتَّ رح رُهْ َّلدا بُ رهذْر ي رلَّ رو مُ َّيََلْأا ضِِرقنْرت رلَّ ؛تِِْير ب لِهْأَ نْمِ لٌجُ رر رب رررعْلا ُلِِمْر ي 

 يِسَْاِ هُ ُسَْاِ ئُطِا روُي 

“Tidak akan habis hari-hari dan tidak akan pergi waktu, sampai 

nanti suatu ketika Arab (maksudnya, Islam) akan dipegang oleh seorang dari 

Ahli Baitku, di mana namanya sama dengan namaku.”11 

As-Safariniy berkata, “Sungguh banyak riwayat dan atsar 

terkait dengan Al-Mahdi” 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Hadits-hadits yang 

digunakan untuk berhujjah mengenai Al-Mahdi adalah hadits-hadits 

yang shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ahmad 

dan lain-lain.” 

Nama Al-Mahdi adalah Muhammad bin Abdullah dari 

keturunan Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu. Ia akan 

muncul pada akhir zaman yang pada saat ini bumi telah terpenuhi 

oleh kedzaliman dan kecurangan, kemudian beliau menggantinya 

dengan keadilan. 

As-Safariniy berkata, “Banyak pendapat terkait dengan Al-

Mahdi, sampai-sampai dikatakan (pendapat lemah) bahwa tidak ada 

Al-Mahdi melainkan nabi Isa itu sendiri. Yang benar adalah Al-

Mahdi itu berbeda dengan Nabi Isa. AL-Mahdi akan muncul sebelum 

 

11 HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi 

16 

 

turunnya nabi Isa ‘alahis salam. Banyak riwayat terkait dengan 

munculnya al-Mahdi sampai-sampai mencapai derajat mutawatir 

secara makna dan telah tersebar (masyhur) di kalangan ulama 

sunnah, mereka menganggap ini masalah aqidah.” 

Aku (Syaikh Shalih Al-Fauzan) katakan, “Manusia terbagi 

menjadi dua golongan yang ekstrim dan satu golongan pertengahan” 

Golongan ekstrim pertama: mereka mengingkari munculnya 

al-Mahdi, misalnya pada beberapa buku di zaman ini yang penulisnya 

tidak memiliki pengetahuan terhadap nash-nash dan perkatan ahli 

ilmu. Mereka hanya bersandar kepada logika dan akal mereka saja 

Golongan ektrim kedua: mereka yang ghuluw (berlebih-

lebihan) terhadap al-Mahdi seperti beberapa kelompok sesat, sampai-

sampai mereka menganggap pemimipin mereka adalah al-Mahdi 

yang ditunggu-tunggu. Kelompok Rafidhah mengklaim bahwa al-

Mahdi adalah imam mereka yang ditunggu-tunggu munculnya dari 

daerah As-Sirdaab. Mereka menamakannya dengan Muhammad bin 

Al-Hasan Al-Askariy. Masuk di Sirdab anak kecil yang masih kecil 

sejak lebih dari 500 tahun, mereka menunggu munculnya. Kelompok 

Al-Fatimiyyah menyangka bahwa pemimpin mereka adalah al-

Mahdi. Semua mereka yang berkeinginan untuk berkuasa dan 

mendominasi, mereka akan berdusta dengan mengklaim Al-Mahdi 

yang ditunggu-tunggu. Sebagaimana mereka yang ingin melakukan 

tipu muslihat dan tipu daya dari kelompok sufiyyah yang mengklaim 

bahwa mereka adalah ahlul bait dan mereka adalah sayyid. 

Adapun kelompok pertengahan terkait dengan Al-Mahdi, 

mereka adalah ahlus sunnah wal jamaah. Mereka menetapkan akan 

munculnya Al-Mahdi sesuai dengan nash-nash yang shahih, terkait 

dengan namanya, nama bapaknya, nasabnya, sifat-sifatnya, waktu 

keluarnya. Mereka tidak melampui batas dari penjelasan hadits-

hadits terkait hal ini. Munculnya al-Mahdi memiliki tanda-tanda yang 

akan mendahuluinya sebagaimana yang telah disebutkan oleh ahli 

ilmu.  

17 

 

Sampai pada perkataan (dari perkataan As-Safariny), telah 

banyak riwayat dari sahabat dan selain mereka dengan riwayat yang 

banyak, demikian juga dari Tabi’in setelah mereka yang memberikan 

informasi/ilmu yang telah pasti terkait hal ini. Beriman dengan 

munculnya al-Mahdi adalah wajib. Sebagaimana telah ditetapkan 

oleh ahli ilmu dan tertulis dalam kitab-kitab ahlu sunnah wal jamaah. 

Kemudian As-Safariny berkata dalam penjelasan sirahnya, 

“Ahli Ilmu berkata bahwa Al-Mahdi akan beramal sesuai dengan 

sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia tidak 

membangunkan orang yang tidur. Berperang membela sunnah. 

Tidaklah ia biarkan sunnah melainkan telah ia tegakkan kembali. 

Tidaklah membiarkan bid’ah melainkan ia hapus. Ia menegakkan 

agama di akhir zaman sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam 

menegakkan agama. Ia menghancurkan salib dan membunuh babi. 

Mengembalikan kepada kaum muslimin kenikmatan dan persatuan 

mereka. Memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya 

dipenuhi oleh kedzaliman dan ketidakadilan.” 

Ia juga berkata mengenai sifat Al-Mahdi, “Kemudian muncul 

laki-laki dari ahli bait Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Al-Mahdi 

yang bagus sirahnya (jalan hidupnya). Ia akan memerangi kota Kaisar 

Romawi. Ia adalah pemimpin terakhir dari umat Muhammad 

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia muncul pada zamannya Dajjal dan 

zaman turunnya nabi Isa bin Maryam.” 

Ia berkata, Syaikh Mar’iy menukil dari kitab beliau 

“Fawawidul fikri” dari Abu Al-Hasan Muhammad bin Al-Hasan ia 

berkata, “Telah banyak (mutawatir) dan tersebar hadist yang 

diriwayatkan dari Al-Mustafa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam 

mengenai munculnya Al-Mahdi. Ia berasal dari ahli bait Rasulullah 

shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia akan menjadi raja selama tujuh tahun. 

Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan. Ia muncul bersamaan 

waktunya dengan turunnya nabi Isa dan ia akan membantu Nabi Isa 

untuk membunuh Dajjal di Bab Ludd di tanah Palestina. Ia akan 

18 

 

menjadi imam shalat umat ini dan Ia shalat bermakmum di 

belakangnya, yaitu satu shalat dan shalat itu adalah subuh.” 

Demikianlah berita mengenai al-Mahdi yang diberitakan oleh 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau menjelaskan sifat-

sifat yang bisa membedakan (menjadi ciri khas) dan beliau 

menjelaskan ciri-ciri waktu munculnya serta sirah al-Mahdi (kisah 

hidupnya di dunia). Sebagian kelompok yang sesah al-Mahdiyyah 

mengklaim munculnya waktunya lebih awal, tetapi sifat al-Mahdi 

tidak bersesuaian dengan mereka. Mereka hanya ingin menipu dan 

memanfaatkan klaim mengenai Al-Mahdi untuk kepentingan khusus 

mereka saja, lalu Allah tampakkan kedustaaan mereka dan 

mempermalukan kebatilan mereka. Tidak perlu heran, karena 

sebagian orang ada yang mengaku-ngaku menjadi Nabi dan berdusta 

atas nama Allah. Allah berfirman, 

 ٌء ْ رشَ هِيْرل ِ

ا رحوُي مْرل رو َّ رلَ ِ

ا رحِِوأُ رلارق وْأَ بًِذِرك ِ َّللَّا رلَرع ىر رتَْفا نِ َّممِ ُ رلْظْأَ نْ رم رو 

“Dan siapakah yang lebih lalim daripada orang yang 

membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah 

diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatu 

pun kepadanya,”12 

Kita meminta kepada Allah agar memperlihatkan kepada kita 

kebenaran dan memberikan taufik agar kita mengikutinya dan 

semoga Allah memperlihatkan bahwa yang batil itu batil dan 

menjauhkan kita. Semoga Allah menjaga kita dari keburukan imam-

imam (panutan) yang sesat, menipu dan para dajjal (kecil). Segala puji 

bagi Allah, Rabb semesta alam. 

 

 

12 QS. Al-An’am: 93 

19 

 

Munculnya Dajjal 

Al-Masih Ad-Dajjal adalah pembuat fitnah dan pendusta 

serta menyebarkan kesesatan, kita berlindung kepada Allah dari 

fitnahnya. Para nabi telah mengingatkan kaumnya dan mengingatkan 

umat-umatnya akan Dajjal. Para Nabi telah menjelaskan sifat dan ciri 

Dajjal. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak lagi memberi 

peringatan kepada umat dan menjelaskan sifat dan cirinya yang tidak 

akan samar bagi mereka yang memiliki ilmu. 

Dalam riwayat Tirmidzi, “Dajjal keluar dari Khurasan” 

Dalam Shahih Muslim dari Anas Radhiallahu ‘anhu secara 

marfu’, 

 ُة رسلِاري َّطلا مُ ِيَْرلرع اًفْلأَ رنوعُبْ ر س رنارهرفصْأَ دِوُ ريَ نْمِ رلا َّج َّلدا عُربْتر ي 

“Akan mengikuti Dajjal tujuh puluh ribu orang Yahudi Asfahan, 

mereka memakai jubah-jubah.” 

Dajjal dinamakan Al-Masih karena matanya terhapus/picek 

(buta). Pendapat lainnya (lemah) karena ia menyapu (mendatangi) 

seluruh bumi. Dinamakan Dajjal berasal dari kosakata “ad-Dajl” yaitu 

campuran atau “Dajala” yaitu jika mencampurkan dan 

menyamarkan/kamufalase. “Dajjala” dengan wazan “Fa’’allu” yang 

merupakan wazan mubalaghah13 karena seringnya ia berdusta dan 

menyamarkan. Dajjal keluar pada zaman munculnya al-Mahdi. 

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Kemudian Dajjal 

diizinkan untuk keluar pada akhir zaman. Awalnya ia muncuk dalam 

bentuk raja yang perkasa, kemudian ia mengklaim kenabian, 

kemudian ia mengklaim ketuhanan. Orang-orang bodoh, dungu, 

tidak berakal dan orang awam dari bani Adam mengikuti Dajjal. 

 

13 Wazan mubalaghah: menunjukkan berlebih-lebihan atau sangat 

sering 

20 

 

Akan menyelisih dan membantah Dajjal dari kalangan orang shalih 

dan hizbullah yang bertakwa. Berangsur-angsur Dajjal mendatangi 

berbagai negara, dari negara ke negara, dari benteng ke benteng, dari 

daerah ke daerah, dari kota ke kota. Tidak tersisa negara satupun 

melainkan Dajjal menginjakkan kakinya dengan kuda dan 

pasukannya kecuali kota Mekkah dan Madinah. 

Lama Dajjal tinggal di bumi adalah 40 hari di mana satu hari 

pertama lamanya seperti satu tahun. Satu hari berikutnya lamanya 

seperti satu bulan. Satu hari berikutnya lamanya seperti satu Jumat 

(pekan), lalu sisa hari-hari seperti hari-hari kita sekarang. Rata-

ratanya adalah satu tahun dua setengah bulan. 

Allah menciptakan Dajjal dengan kemampuan luar biasa 

yang banyak. Ia akan menyesatkan siapa yang ia kehendaki di antara 

makhluknya. Ia mengkokohkan orang-orang mukmin dan bertambah 

keimananya dan hidayah mereka.  

Nabi Isa bin Maryam ‘alahis salam turun dan menyebarkan 

hidayah pada hari-hari (sezaman) dengan Dajjal yang menyebarkan 

kesesatan. Berkumpul bersama nabi Isa orang-orang yang beriman. 

Bergabung bersama hamba Allah yang bertakwa. Mereka berjalan 

bersama Isa bin Maryam menuju/mencari Dajjal ke arah Baitul 

Maqdis. Dajjal diserang oleh mereka. Nabi Isa menyusul/mengejar 

Dajjal sampai pintu kota Ludd kemudian membunuh Dajall dengan 

tombak pendek/belati dan masuk/menusuknya. Nabi Isa berkata, 

“Sesunguhnya tusukanku ini tidak akan meleset darimu. Ketika 

Dajjal menghadapi Nabi Isa, ia meleleh/terurai sebagaimana garam 

meleleh/terurai di dalam air. Kemudian ia berhasil mendapati Dajjal 

dan membunuhnya dengan tombak kecil/belati di pintu kota Ludd. 

Matinya Dajjal mendapat laknat dari Allah. Kejadian ini 

sebagaimana terdapat dalam hadits-hadits shahih dari berbagai sisi 

(Selesai nukilan perkataan Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab 

‘Talkhis kisah Dajjal, ringkasan ini sangat bagus) 

Nash-nash yang juga menunjukkan kejadian tentang Dajjal 

dan fitnahnya adalah bahwa Dajjal memiiliki permintaan yang 

21 

 

dikabulkan Allah, yaitu kemampuan yang apabila ia perintahkan 

langit agar turun hujan, maka hujan turun. Apabila ia perintahkan 

bumi agar tumbuh, maka tumbuh yang bisa dimakan oleh ternak dan 

manusia. Hewan-hewan ternak menjadi gemuk dan memiliki susu. 

Di antara  permintaan yang tidak dikabulkan dan ditolak oleh Allah 

adalah menimpa mereka tahun kering, tandus, kekurangan, kematian 

ternak, kurangnya harta, buah dan banyak kematian. Dajjal akan 

diikuti oleh semacam cahaya dari bumi seperti bagian atas/inti pohon 

kurma. Dajjal juga akan membunuh seorang pemuda dan 

memghidupkannya. Semua ini adalah ujian/fitnah untuk menguji 

hamba Allah di akhir zaman, maka banyak yang tersesat pada saat 

itu. 

Hal ini mudah bagi Allah, Allah akan 

mengurangi/menghilangkan kedzaliman dan ketidakadilan tersebut 

meskipun Dajjal memiliki berbagaimacam kekuatan luar biasa. 

Tertulis di antara mata Dajjal “Kaafirun”. Apa yang dia lakukan 

merupakan ujian bagi hamba-hambaNYa yang merupakan ujian 

yang sangat bahaya/berat. Tidak ada yang bisa selamat melainkan 

orang yang memiliki keimanan dan keyakinan karena begitu besarnya 

ujian dan fitnah Dajjal dan telah diperingatkan oleh para nabi kepada 

umatnya. Yang paling kencang memberi peringatan kepada umatnya 

adalah nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. 

Dari abu Ubaidah bin Al-Jarrah radhiallahu ‘anhu ia berkata 

bahwa ia mendengar Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam 

bersabda, 

 ُهوُكُُرُذِْنأُ ِّنِِ

ِ

ا رو هُ رموْرق رلا َّج َّلدا رر رذْنأَ دْرق َّلَّ ِ

ا ٍحوُن ردعْر ب ٌّبِِر ن نْكُري مْرل هَُّ ن ِ

ا 

“Tidak ada seorang pun nabi setelah Nuḥ kecuali ia telah 

memperingatkan kaumnya tentang Dajjal”, sesungguhnya aku juga 

memperingatkan kalian.”14 

 

14 HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi 

22 

 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan 

umatnya untuk berlindung dari fitnah Dajjal di setiap akhir shalat. 

Dari abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasulullah 

shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 رنمِ ْكُُدُ رحأَ رغرررف ا رذ نْمِ رو ر َّنَّر رجُ بِا رذرع نْمِ ٍعر برْأَ نْمِ ِ َّللَّبِِ ذْ َّو رعرتريْلرف رِخِ لأا دُِّه رشَّتلا

 ِلا َّج َّلدا حِي ِ س رمْلا ِِّ رشْ نْمِ رو تِا رم رمْلا رو اريحْ رمْلا ةِرنتْفِ نْمِ رو ِبْْرقْلا بِا رذرع 

“Jika salah seorang dari kalian telah selesai mengucapkan tasyahud 

akhir maka hendaklah dia memohon perlindungan kepada Allah dari 4 hal 

yaitu dari adzab Jahannam, adzab Qubur, fitnah kehidupan dan kematian 

dan dari keburukan Al Masih Ad Dajjal”15  

Hadits-hadits  mencapai derajat  mutawatir16 dari berbagai sisi 

tentang tentang munculnya Dajjal, penjelasan fitnahnya dan perintah 

agar berlindung darinya. Ahlu sunnah telah ijma’ akan turunnya 

Dajjal di akhir zaman. Para ualam menyebut hal ini dalam 

pembahasan aqidah. Barang siapa yang mengingkarinya, maka ia 

telah  menyelisihi dalil-dalil hadits yang mutawatir dan menyelisihi 

ahlus sunnah wal jamaah. Tidaklah mengingkari hal ini melainkan 

sebagian ahli bid’ah seperti khawarij, jahmiyah, sebagian mu’tazilah, 

sebagian buku kontemporer yang dinisabatkan kepada orang yang 

ahli ilmu. Mereka tidak bersandar pada hujjah untuk menolak nash-

nash mutawatir, tetapi mereka menolak dengan akal dan hawa nafsu 

mereka. Yang semisal mereka ini tidak teranggap ungkapan dan 

ucapan mereka. 

Wajib bagi mukmin beriman dengan berita yang shahih dari 

Allah dan rasul-Nya dan beraqidah dengan dalil-dalil. Hendaknya 

jangan menjadi orang yang gambarannya sebagaimana firman Allah, 

﴿  ُلُيوِْأرت مْ ِتِْْأر ي ا َّمرل رو هِمِْلعِبِ اوطُي ِيُُ مْرل ا رمبِ اوُب َّذرك لْر ب ﴾  

 

15 HR. Ahmad dan Muslim 

16 Mutawatir: Hadist yang diriwayatkan banyak sahabat. 

23 

 

"Mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya 

dengan sempurna padahal belum datang kepada mereka penjelasannya." 17 

Tuntutan iman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah berserah 

diri (percaya saja) dan beriman dengan apa yang datang dari Allah 

dan Rasul-Nya. Apabila ia tidak beriman, maka ia termasul orang 

yang mengikuti hawa nafsu dan tidak mendapat hidayah dari Allah. 

Kami memohon kepada Allah ‘Afyah dan keselamatan dari 

keraguan, kesyirikan, kekafiran, nifaq dan jeleknya akhlak. Semoga 

Allah tidak menyimpangkan hati-hati kita setelah memberikan 

hidayah. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. 

Turunnya Nabi Isa Bin Maryam 

‘Alaihis Salam 

Turunnya nabi Isa bin Maryam ‘alaihis salam telah ada 

dalilnya dalam Al-Quran dan telah diberitakan oleh As-saadiqul 

masduuq yang tidaklah berbicara dengan hawa nafsu, yaitu nabi kita 

Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam. Nukilan beritanya telah 

mencapai derajat mutawatir dan ulama umat yang dahulu dan 

sekarang telah ijma’ serta menganggap hal ini sebagai aqidah bagian 

dari iman. 

Al-Safariniy berkata, “Turunnya nabi Isa ‘alahissalam telah 

tsabit dalam Al-Quran, sunnah dan ijma’ umat. Dalil dalam Al-Quran 

adalah firman Allah, 

﴿  ِهِتوْ رم رلبْرق هِبِ َّ رنَمِؤْيُرل َّلَّ ِ

ا بِارتكِْلا لِهْأَ نْمِ نْ

ِ

ا رو  ﴾  

 

17 QS. Yunus: 39 

24 

 

Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman 

kepadanya (Isa) sebelum kematiannya." [An-Nisa: 159] 

yaitu beriman dengan nabi Isa sebelum kematian beliau, yaitu ketika 

turun dari langit pada akhir zaman, hingga jadilah agama saat ini  

agama yang satu yaitu millah Ibrahim yang hanif dan berserah diri.” 

Sampai perkataan beliau, “Adapaun dalil dari sunnah yaitu 

pada shahihain dan yang lain-lain dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu 

berkata bahwa Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 ِف رلِنْْر ي نْأَ َّنركشِويُرل ، هِدِريبِ سِِفْر ن ى ِ َّلَّا رو رسِِكْريرف ، لًَّدْرع اً ركَ رح ر ريَرْ رم نُْبا ُكُُي

 رةر يزْجِْلا رع رضري رو ، رريِنْْخِْلا رلُتقْر ي رو ، ربيلِ َّصلا 

“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya. Sebentar lagi Isa bin 

Maryam akan turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil. Beliau 

akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti)." 

Dalam riwayat muslim, 

، رريِنْْلِخا َّنرلُتقْريرلو ، ربيلِ َّصلا َّن رسِِكْريرلرف ،لًَّدِاع اً ركَ رح ر ريَرْ رم نُبا َّنرلِنْْريرل ، ِ َّللَّاو 

”Sungguh (’Isa) Ibni Maryam akan turun sebagai hakim yang ’adil, 

lalu ia akan mematahkan salib, membunuh babi, dan membebaskan 

jizyah...”.18 

Muslim mengeluarkan hadits dari Jabir bin Abdullah 

radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam 

bersabda, 

 

 

18 HR. Muslim no. 155 

25 

 

 :لاق .ةِ رماريقِْلا مِوْر ي رلَِ

ا رنْيِرهِا رظ ، ِّقِ رحْلا رلَرع رنوُْلِتارقُي ْتِِ َّمأُ نْمِ ةٌرفِئا رط لُا رزرت رلَّ

 رلَرع ْكُُ رضعْر ب َّن ِ

ا ؛رلَّ :لُوْقُريرف ارنرل ِّلِ رص رلا رعرت : ْهُ ُيْْمِأَ لُوْقُريرف ،ر ريَرْ رم نُْب رسِْيعِ لُِنْْريرف

 رمِ كْرت ؛ءُا ررمْأُ ضٍعْر ب رة َّملُأاْ هِذِ ره اِلله رة . 

‘Senantiasa sekelompok dari umatku berjuang di atas kebenaran, 

mereka akan tetap ada sampai hari Kiamat. ’Beliau bersabda, ‘Lalu  ‘Isa bin 

Maryam turun, pemimpin mereka berkata, ‘Kemarilah, shalatlah meng-

imami kami.’ Lalu dia berkata, ‘Tidak, sesungguhnya sebagian dari kalian 

adalah pemimpin bagi sebagian yang lainnya sebagai kemuliaan yang Allah 

berikan kepada umat ini.”’ 

Adapun dalil ijma’, umat telah ijma’ akan turunnya nabi Isa, 

tidak ada ulama syariah yang menyelisihi hal ini. Yang mengingkari 

adalah dari golongan filsafat dan orang kafir atau orang yang tidk 

teranggap perselisihannya. 

Telah tetap ijma; umat bahwa nabi Isa akan turun dan 

berhukum dengan syariat nabi Muhammad, bukanlah dengan syariat 

sendiri yang dibawa ketika turun dari langit walaupun nabi isa adalah 

nabi yang memiliki syariat sendiri. Nabi Isa akan bersifat 

(menerapkan) syariat ini (syariat Islam). Nabi Isa menyerahkan 

(mengikuti) urusan syariat kepada al-Mahdi. Al-Madhi adalah di 

antara sahabat dan pengikutnya sebagiamana semua sahabat Al-

Mahdi. 

Syaikul Islam ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Nabi 

Isa masih hidup dan berada di atas langit serta belum mati. Tatkala ia 

turun, ia akan berhukum dengan Al-Quran dan sunnah, tidak 

menyelisihinya.” 

Beliau juga berkata, “Nabi Isa alaihis salam masih hidup. Hal 

ini terdapat dalam As-Shahih bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam 

bersabda, 

26 

 

 رريِنْْخِْلا لُُتقْر ي رو ربيْلِ َّصلا ُسِِكْريرف اطًسِقْمُ امًا رم

ِ

ا رو لًَّدْرع اً ركَ رح ر ريَرْ رم نُْبا ُكُُيْفِ لُِنْْر ي

 رةر يزْجِْلا عُ رضري رو 

‘Ibnu Maryam turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim 

dan imam yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh 

babi, dan meletakkan jizyah’.” 

Dalam As-Shahih juga, 

 رو رقشْ رمدِ رق ْ رشْ ءِا رضيْربْلا ةِ ررارن رمْلا رلَرع لُِنْْر ي هَُّ نأَ رلا َّج َّلدا لُُتقْر ي  

“Nabi Isa akan turun di menara putih di timur Dimasqus kemudian 

membunuh Dajjal.” 

Manusia yang terpisah ruh dan jasadnya tidak turun jasadnya 

dari langit, apabila dihidupkan kembali maka ia akan bangkit dari 

kuburnya. 

Adapun firman Allah Ta’ala, 

﴿  اورُرفرك رني ِ َّلَّا رنمِ ركرُِِّه رطمُ رو َّ رلَ ِ

ا ركعُفِا رر رو ركي ِِّف رورتمُ ِِّنِ ِ

ا ﴾  

"Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir 

ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari 

orang-orang yang kafir." 19 

Ayat ini bukan dalil bahwa beliau telah meninggal. Apabila 

maksudnya kematian maka keadaan nabi Isa sebagiamana keadaan 

semua mukmin. Allah akan mencabut ruhnya kemudian naik ke 

langit dan diketahai hal ini bukanlah kekhususan. Demikian juga 

firman Allah, 

﴿ ِِّه رطمُ رواورُرفرك رني ِ َّلَّا رنمِ ركرُ ﴾  

 

19 QS. Ali ‘Imran: 55 

27 

 

“Serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir."20 

Apabila ruh nabi Isa telah berpisah dari badannya maka 

badannya masih ada di bumi sebagaimana badan/jasad para nabi dan 

selain nabi. 

Allah juga berfirman pada ayat yang lain, 

﴿  .. ٍِّك رش يفِرل هِيفِ اوفُرلرتخْا رني ِ َّلَّا َّن

ِ

ا رو مُْهرل رهِّبِ ُ ش نْكِرل رو هُوبُرل رص ا رم رو هُوُلرترق ا رم رو

اًنيقِر ي هُوُلرترق ا رم رو ِّنِ َّظلا رعاربِّ ِتا لَّ ِ

ا ٍلْْعِ نْمِ هِبِ مُْهرل ا رم هُْنمِ  ۞  ِهيْرل ِ

ا ُ َّللَّا هُ رعرف رر لْر ب  ﴾  

"..Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) 

menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan 

dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham 

tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang 

dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang 

dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) 

yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. tetapi (yang sebenarnya), 

Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya.”21 

Firman Allah [ ِهيَْلِإ ُ هاللَّ ُهَعَفرَ] menjelaskan bahwa Allah telah 

mengangikat badan dan ruh nabi Isa sebagaimana dalam As-shahih 

bahwa nabi Isa akan turun dengan badan dan ruhnya. Apabila 

maksud aayat adalah kematian nabi Isa, maka bunyi konteksnya akan 

berbunyi “mereka telah membunuh dan menyalibnya bahkan telah 

mati.” 

Oleh karena itu berkata sebagian perkataan ulama [ َكيِ فوََتمُ] 

yaitu mengangkat engkau, maksudnya mengangkat ruh dan 

badanmu. Pendapat lain (lemah), mengambil semuanya (badan dan 

ruh). Lafadz mewafatkan bukan maksudnya mewafatkan ruh tanpa 

badan tetapi mewafatkan seluruhnya kecuali ada qarinah (tanda) 

 

20 QS. Ali ‘Imran: 55 

21 QS. An-Nisa: 157-158 

28 

 

yang mengecualikannya. Terkadang maksudnya adalah wafat ketika 

tidur. Sebagaimana firman Allah, 

 رو لِيَّْللبِِ ْكُُاَّف رورتر ي ي ِ َّلَّا روهُ رو ِرار َّنَّلبِِ ْتُُحْ رر رج ا رم ُ رلْعْر ي  

"Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia 

mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari."  

Al-Qadhi ‘Iyadh berkata, “Turunnya nabi Isa dan ia 

membunuh Dajjal adalah haq (benar), shahih menurut ahlus sunnah 

dan hadits-hadits yang shahih. Akal tidak bisa (digunakan) untuk 

menyangkalnya dan tidak ada syariat yang membatalkannya. Wajib 

menetapkannya. Sebagian mu’tazilah, jahmiyyah dan yang sepakat 

dengan mereka mengingkari hal ini. Mereka menyangka bahwa 

hadits-hadits tersebut terbantahkan dengan firman Allah, 

 ريِّْْ يِبَِّنلا ر رتَا رخ رو 

 “(Rasulullah) adalah penutup para nabi” 22 

Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

يدِعْر ب َّبِِر ن رلَّ 

“Tidak ada nabi setelahku” 

Ijma’ kaum muslimin tidak ada nabi setelah nabi kita 

shallallahu ‘alaihi wa sallam dan syariat beliau akan kekal sampai hari 

kiamat dan tidak dihapus (mansukh). Ini adalah pendalilan yang 

batil, karena maksud nabi Isa turun bukanlah turun sebagai nabi 

dengan syariat yang menghapus syariat kita. Tidak ada hadits 

maupun yang lainnya terkait dengan pendalilan seperti ini. Bahkan 

terdapat beberapa hadits-hadits shahih sebelumnya dalam kitab iman 

dan lain-lainnya bahwa nabi Isa turun sebagai hakim yang adil, 

 

22 QS. Al-Ahzab: 40 

29 

 

berhukum dengan hukum syariat kita dan menghidupkan syariat kita 

yang telah ditinggalkan oleh manusia. 

Aku katakan (syaikh Shalih Fauzan), “Di zaman kita 

sekarang, sebagian buku, orang bodoh dan ulama pertengahan 

mengingkari turunnya nabi Isa ‘alaihis salam. Mereka bersandar pada 

akal dan pemikiran mereka dan mencela hadits-hadits shahih atau 

mentakwil hadits tersebut dengan takwil yang batil. Wajib bagi 

seorang muslim membenarkan apa yang telah diberitakan oleh nabi 

shallallahu ‘alahi wa sallam dan apa yang shahih dari beliau dan 

menjadi aqidah. Karena hal ini merupakan bagian dari iman terhadap 

hal ghaib yang Allah dan Rasul-Nya telah beritahukan kepada kita.” 

As-Safariny rahimahullah berkata, “Nabi ia akan 

mengakui/menterapkan syariat nabi kita Muhammad shallallahu 

‘alaihi wa sallam, karena beliau adalah Rasul umat ini. Nabi Isa bisa 

jadi tahu hukum-hukum syariat kita dengan perintah/ilmu dari Allah 

ketika beliau berada di langit sebelum turun.” 

Ia berkata, “Sebagian ulama menyangka bahwa turunnya 

nabi Isa bin Maryam ‘alahi wa sallam akan 

mengangkat/menghapuskan beban taklif ibadah. Hal ini 

terbantahkan dengan berita/hadits yang datang bahwa nabi Isa akan 

menerapkan hukum-hukum syariat dan menghidupkan kembali, 

karena syariat kita adalah syariat terakhir. Nabi kita Muhammad 

shallallahu ‘alahi wa sallam adalah rasul terakhir. Dunia tidak tersisa 

melainkan tanpa beban taklif ibadah, karena masih adanya dunia ini 

menuntut adanya beban taklif ibadah, sampai waktu di mana tidak 

dikatakan di atas bumi “Allah, Allah”. Hal ini disebutkan oleh Al-

Qurthubi dalam tadzkirahnya.” 

Ia berkata, “Adapun lama waktu tinggal di bumi dan 

wafatnya, terdapat hadits dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari At-

Thabrani dan Ibnu ‘Asakir bahwa Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam 

bersabda, 

30 

 

 نُْبا رسِْيعِ لُِنْْر ي ًةرن ر س ريْْعِر برْأَ سِاَّنلا ْفِِ ثُكُمْريرف ،ر ريَرْ رم  

“Nabi Isa bin Maryam kemudian tinggal bersama manusia selama 

40 tahun.” 

Dari riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Abu Daud, Ibnu 

Jarir dan Ibnu Hibban bahwa nabi Isa tinggal selama 40 tahun 

kemudian wafat, dishalatkan oleh kaum muslimin dan 

menguburkannya di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Keluarnya Ya’juj & Ma’juj 

Kita akan membahas mengenai Ya’juj dan Ma’juj sesuai 

dengan petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasul-Nya dari hadits yang 

agung, karena beriman dan beraqidah dengan hal ini wajib bagi 

muslim. 

Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj telah tetap dalam Al-Quran, 

Sunnah dan Ijma’ umat. As-Safariniy menyebutkan hal ini, 

Adapun dalil dari Al-Quran, firman Allah Ta’ala, 

﴿  جُوجُْأر ي تْ رحتُِف ا رذ ِ

ا َّتَّ رح ربر رتَقْا رو . رنوُلسِْنر ي بٍ رد رح ِّ ِكُ نْمِ ْهُ رو جُوجُْأ رم رو

 ْنمِ ٍ رلةفْرغ فِِ اَّنكُ دْرق ارنر لْي رو ريَ اورُرفرك رني ِ َّلَّا رُا رصْبأَ ةٌ رصخِا رش رهِِ ا رذ ِ

ارف ُّق رحْلا دُْع روْلا 

 ريْمِلِا رظ اَّنكُ لْر ب ا رذ ره  ﴾  

"Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya'juj dan Ma'juj, dan 

mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah 

dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba 

terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, 

31 

 

celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan 

kami adalah orang-orang yang zalim.”23 

Demikian juga firman Allah mengenai kisah Dzulqarnain, 

﴿ ( اًبرب رس رعربْتأَ َّثُُ92 رلَّ امًوْرق ا رم ِنَِّودُ نْمِ رد رج رو نِْي َّد َّسلا ريْْر ب رغرلر ب ا رذ ِ

ا َّتَّ رح )

 رق رنوُهرقفْر ي رنودُ ركَري( لًَّوْ93 رنودُسِفْمُ رجوجُْأ رم رو رجوجُْأر ي َّن ِ

ا ِيْْر ن ْ رقْلا ا رذ ريَ اوُلارق )

( ا ًّد رس مُْ رنَّْير ب رو ارنر نيْر ب رلرع ْ رتَ نْأَ رلَرع اجًرْ رخ ر رلَ لُ رع ْ رنَ لْرهرف ضِرَْلْأا فِِ94 ا رم رلارق )

 ْير ب لْ رعجْأَ ةٍ َّوقُبِ نِِوُنيعَِأرف ٌيْْ رخ ِِّبِ رر هِيفِ ِِّنَّّك رم ( امًدْ رر مُْ رنَّْير ب رو ْكُُرن95 ررربزُ نِِوُتر أ )

 رلارق ارً رنَ ُ رلرع رج ا رذ ِ

ا َّتَّ رح اوخُفُْنا رلارق ِيْْرف رد َّصلا ريْْر ب ى روا رس ا رذ ِ

ا َّتَّ رح دِيدِ رحْلا

( ارًطْقِ هِيْرلرع غِْرْفأُ نِِوُتر أ96 ًبقْر ن ُ رلَ اوعُا رطرت ْ سا ا رم رو هُورُرهظْر ي نْأَ اوعُا رطسْا ا رمرف ) ا

(97 ِِّبِ رر دُْع رو رن ركَ رو رء َّكَ رد ُ رلرع رج ِِّبِ رر دُْع رو رءا رج ا رذ ِ

ارف ِِّبِ رر نْمِ ةٌرحْْ رر ا رذ ره رلارق )

( اًّق رح98 ْهُارنعْ رم رجرف رِو ُّصلا فِِ رخفُِن رو ضٍعْر ب فِِ جُومُر ي ذٍِئ رموْر ي مُْه رضعْر ب ارنكْ رررت رو )

اعً ْ رجَ ﴾ (99) 

“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga 

apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di 

hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti 

pembicaraan. Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan 

Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka 

dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu 

membuat dinding antara kami dan mereka? ”Dzulkarnain berkata: “Apa 

yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih 

baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku 

membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-

potongan besi. ”Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua 

(puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu). ”Hingga 

apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah 

 

23 QS. Al-Anbiya 96-97 

32 

 

aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu. ”

Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) 

melobanginya. Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) adalah rahmat dari 

Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan 

menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar. ”Kami 

biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, 

kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu 

semuanya.24 ” 

Dinding ini terbuat dari besi di antara dua gunung, dibangun 

oleh Dzulqarnain, kemudian jadilah satu dinding penyekat yang 

mengurung mereka (Ya’juj dan Ma’juj) yang berbuat kerusakan di 

muka bumi, mengganggu manusia dan merusak bumi. Apabila telah 

datang waktunya maka dinding akan hancur, Allah jadikan rata 

dengan bumi. Ini adalah janji Allah yang pasti terjadi. Apabila telah 

hancur, mereka akan keluar menuju manusia dengan bergelombang-

gelombang dan berjalan dengan cepat dengan setiap kelompok, 

kemudian ini tanda ditiupnya sangkakala sudah semakin dekat. 

Adapun dalil dari sunnah, dalam shahih Muslim dari hadits 

Nawwas bin Sam’an radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa 

sallam bersabda, 

 رلا َّج َّلدا ِلِتْرق ردعْر ب مِ رلَ َّسلا هِيْرلرع ر ريَرْ رم نِْبا رسِْيعِ رلَِ

ا حِِوُْي رلَا رعرت رالله َّن ِ

ا ْ ِّنِِأَ :

 ردري رلَّ ْلَِ ادًاربعِ تُجْ ررخْأَ دْرق ،رِوْ ُّطلا رلَِ

ا يْدِاربعِ زْ ِّرِ رحرف ،مْهلِارتقِبِ دٍ رحلَأ نِا

 ُالله ثُرعبْر ي رو رلَرع مُْهُلِئا روأَ ُّرمُريرف ، رنوُْلسِْنر ي بٍ رد رح ِّ ِكُ نْمِ ْهُ رو رجوْجُْأ رم رو رجوْجُْأر ي 

 ،ءٌا رم ةً َّر رم هِذِربِِ رن ركَ دْرقرل : رنوُْلوْقُريرف ْهُرُخِ أ ُّرمُر ي رو ،اريَْفِ اـ رم رنوُْب رشْْريرف ، رةَّ ي ربْْ رط ةِ ريْْ ربُُ 

 رسِْيعِ اِلله ُّبِِر ن ُ رصْْيُُ رو نْمِ ا ًيْْ رخ ْهِدِ رحلَأ رِوَّْثلا سُْأ رر رنوْكُري َّتَّ رح ،هُُبا رصْْأَ رو

 ٍرارنْيدِ ةِر ئامِ 

 

24 QS. Al Kahfi: 99-92 

33 

 

“Ketika Allah mewahyukan kepada ‘Isa setelah ia membunu Dajjal, 

‘Sesungguhnya Aku telah me-ngeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada 

seorang pun dapat mengalahkan-nya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-

Ku ke gunung Thur, kemudian Allah mengutus Ya’-juj dan Ma’-juj, mereka 

datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka 

melewati danau Tha-bariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang 

belakangan dari mereka berkata, ‘Di danau ini dulu pernah ada airnya. ’

Nabiyullah  ‘Isa dan para Sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu 

kepala seekor sapi lebih berharga daripada seratus dinar milik salah seorang 

dari kalian. ” 

Dalam Hadits Hudzaifah riwayat At-Tabraniy, 

 سِدِقْ رمْلا تِْير ب رو ةِرنْيدِ رمْلا رو رةَّك رم نْمِ اُلله مُْهعُرنمْر ي رو 

“Allah mencegah mereka mendatangi Mekkah, Madinah dan Baitul 

Maqdis” 

An-Nawawi menjelaskan, “Mereka adalah dari keturunan 

Adam menurut pendapat mayoritas ulama” 

Ibnu Katsir berkata, “Ijma’ bahwa mereka anak keturunan 

Yafits bin Nuh ‘alahis salam” 

As-Safariny berkata, “Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Ya’juj 

dan Ma’juj adalah dua kelompok dari bangsa At-Turk dari anak-cucu 

Adam. Kemudian beliau berkata bahwa mereka dari anak-cucu nabi 

Nuh dari keturunan Yafits, bapak bangsa At-Turk.  

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitahukan akan 

dekat waktu keluarnya mereka dan mengingatkan akan mereka. Nabi 

shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam As-Shahihain dari Abu 

Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa beliau bersabda, 

 ِهذِ ره لُْثمِ رجوجُْأ رم رو رجوجُْأر ي مِدْ رر نْمِ رموْريْلا رحتُِف 

“Hari ini dinding penghalang Ya’-juj dan Ma’-juj telah terbuka 

seperti ini.” (Beliau melingkarkan kedua jarinya; ibu jari dan telunjuknya)” 

34 

 

Dalam as-Shahihain dari hadits Zainab binti Jahsy bahwa 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur di sisinya kemudian 

terbangun dalam keadaan wajah memerah dan mengatakan, 

 رموْريْلا رحتُِف ، ربر رتَقْا دِرق ٍِّ رشْ نْمِ بِ رر رعْلِل لٌْي رو ،اُلله َّلَّ ِ

ا ر رلَ

ِ

ا رلَّ رجوْجُْأر ي مِدْ رر نْمِ

 تُْنبِ بُر نْي رز تْرلارقرف )اريَْلِرت تَِِّ لاو رماربِْ ِ

لَّاْ هِعِربصْ ِ

بِ رقَّل رح رو( هِذِ ره لُْثمِ رجوْجُْأ رم رو

 رثُُرك ا رذ

ِ

ا ،مْ رعر ن : رلارق ؟ رنوْحُلِا َّصلا ارنيْفِ رو ُلِِْنَُّأَ اِلله رلوْـسُ رر ريَ :تُْلقُرف :شٍحْ رج

 ُثرب رخْلا. 

“Laa ilaaha illallaah, celakalah orang Arab karena kejelekan telah 

dekat, hari ini dinding penghalang Ya’-juj dan Ma’-juj telah terbuka seperti 

ini. ”(Beliau melingkarkan kedua jarinya; ibu jari dan telunjuknya). Zainab 

binti Jahsy berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan 

binasa sementara di antara kami masih ada orang-orang yang shalih? ’

Beliau menjawab, ‘Ya, apabila kejelekan merajalela. ”’ 

Adapun sifat dan bentuk badan mereka, Ibnu Katsir 

menjelaskan, “Mereka menyerupai manusia dari keturunan bangsa 

at-Turk Monggol (nyaris tidak memiliki kemampuan memahami 

bahasa manusia dan berbicara). Mata mereka kecil (agak sipit). 

Hidung seperti tergulung. Ada seperti warna putih di atas rambut 

mereka. Dalam bentuk dan warna kulit seperti bangsa at-Turk 

Monggol. Ada yang mengira di antara mereka ada yang tinggi 

badannya seperti pohon kurma ‘sahuuq’ atau lebih tinggi dan ada 

yang pendek seperti sesuatu yang hina. Di antara mereka ada yang 

punya telinga, satunya digunakan untuk menutup dan satunya untuk 

‘menginjak’ (tidak tertutup). Sebagian orang berbicara berlebihan 

tentang Ya’juj dan Ma’juj tanpa ilmu danberkata tanpa dalil. 

Adapun yang mucul oleh sebab mereka berupa ganguan, 

kerusakan di bumi serta akhir hidup mereka, ditunjukkan dalam satu 

hadits yang diriwayatkan oelh imam Ahmad dari abu Said Al-Khudri, 

beliau berkata, 

 53

 

ور مر أجُْوْجُ، سَر ِ عْتُ رر سُوْلُ الِلَّ صر لََّ اُلله عرلريْهِ ور سر لَّْ ر ي رقُوْلُ يفُْترحُ ي رأجُْوْجُ 

،  } ور هُْ مِنْ كُِِّ حر در بٍ ي رنسِْلوُنر {فريرخْرُجُوْنر عرلَر النَّاسِ؛ كَمر ر قرالر ترعر الَر 

ِ لريَِْ مْ 

ِلَر مر در ائنَِِِّ مْ ور حُصُوْنَِِّ مْ، ور يرضُمُّ وْنر ا

فريرغُشُّ وْنر النَّاسر ، ور ي رنْحر ازُ النَّاسُ عر نَّْمُْ ا

ِ نَّ ب رعْضر همُْ لريْمُرُّ بِِلنََّّ رِْ، فريرشْْر بوُْنر مر ا مر ور اش ِ يَِْ مْ، فريرشْْر بوُْنر 

مِيراهر الْأَرْضِ، حر تََّّ ا

ِ نَّ مِنْ ب رعْدِهِْ لريرمُرُّ بِذر لَِر النََّّ رِْ، فريِقُوْلُ قردْ كَر نر 

فِيْهِ حر تََّّ ي رتَُْ كُوْهُ ي ربرسًا، حر تََّّ ا

ِ ذر ا لرمْ ي ربْقر مِنْ 

ِ لََّّ أَحر دٌ فِِ حِصْنٍ أَوْ مر دِينْرةٍ؛ هر اهُنرا مر اءٌ مر رَّ ةً، حر تََّّ ا

النَّاسِ أَحر دٌ ا

قرالر قرائلِهُمُْ هر ؤُلَّر ءِ أَهْلُ الِأَرْضِ قردْ فررر غْنرا مِنَّْمُْ، ب رقِير أَهْلُ السَّ مر اءِ قرالر ثَُُّ يَر زُُّ 

لريْهِ م ُ

ِ

ِلَر السَّ مر اءِ، فرتَر ْ جِعُ ا

خْترضر برةً در مًا للِْبرلَر ءِ أَحر دُهُْ حر ْ ب رترهُ، ثَُُّ يررْمِيْ بِِرا ا

ور الفْرتْنةًِ؛ فربريْنرمر ا هُْ عرلَر ذر لَِر ؛ ب رعرثر اُلله دُوْدًا فِِ أَعْنراقِهمِْ كرنرغْفِ الجررر ادِ الََّّ ِ ي 

يَر ْ رُجُ فِِ أَعْنراقِهِ، فريُصْبِحُوْنر مر ور تَر لَّر يسُْمر عُ لرهمُْ حِسٌّ ، فريرقُوْلُ المُْسْلِمُوْنر أَلَّر 

 ي رشِْْي لرنرا ن رفْسر هُ فريرنْظُرُ مر ا فرعرلر هر ذر ا العر دُوُ قرالر فريرترجر رَّ دُ رر جُلٌ مر نَّْمُْ رر جُل ٌ

مر حْترس ِ بًا، قردْ ور طر نَّر را عرلَر أَن َّهُ مر قْتوُْلٌ، فريرنِْْلُ، فريرجِدُهُْ مر وْتَر ب رعْضُهمُْ عرلَر ب رعْضٍ، 

ِ نَّ اللهر ترعر الَر قردْ كرفراكُُْ  ! أُبرشِِّْ ُ واأَلَّر  !فريُنرادِي يَر مر عْشْر ر المُْسْلِمِيْْر 

ا

عردْور كُُ ْفريرخْرُجُوْنر مِنْ مر در ائنَِِِّ مْ ور حُصُوْنَُّمُْ، ور يسِْر حُوْنر مر ور اش ِ يَِمْ؛ فرمر ا يركُوْنُ لرهرا 

ِ لََّّ لحُُوْمُهمُْ، فرترشْكُرُ عر نْهُ كَر َحْسر نِ مر ا ت رشْكُرُ عرنْ شَر ْ ءٍ أَصر اب رتْه ُ

 مِنْ رُعِير ا

 النربراتِ قطًْ 

 ,adbasreb mallas aw ihala‘ uhallallahs hallulusaR ragnednem ukA“

 ujunem raulek akerem ualal ,juj’aM nad juj’aY )utnip( akubiD“

 aisunam nakayadrepmem akerem .  ‘ ,hallA namrif anamiagabes aisunam

-gnetneb nad atok-atok irad huajnem akerem iradnihgnem aisunam ulal

 .aisunam kanret naweh-naweh naklupmugnem aisunaM .aisunam gnetneb

 itawelem akerem naigabes iapmas-iapmas imub id ria munimem akereM

 tawel naidumeK .gnirek iapmas aynria munimem ulal )uanad( iagnus

36 

 

sebagian (rombongan setelahnya) sungai tersebut, lalu mereka berkata 

‘sepertinya di sini ada sungai (danau). Sampai tidak tersisa lagi manusia di 

kota-kota dan benteng-benteng. Salah seorang dari mereka berkata. 

Penduduk bumi telah kami kosongkan (bersihkan), tinggal tersisa penduduk 

langit. Salah seorang dari mereka mengoyangkan tombak dan melempar kea 

rah langit, lalu tombak itu kembali berlumuran darah yang membawa bala’ 

dan fitnah. Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, Allah kirimkan sejenis 

cacing ke leher-leher mereka seperti belalang yang ganas yang keluar dari 

leher. Mereka semua lalu mati dan tidak terdengar suara sedikitpun. Kaum 

muslimin mengatakan, ‘Adakah seseorang yang mau menjual 

(mengorbankan) nyawanya, untuk melihat apa yang diperbuat oleh musuh. 

Berkata salah seorang laki-laki akan turun karena berharap pahala. Ia 

mengira ia akan mati terbunuh. Ia dapati Ya’juj dan Ma’juj telah mati 

semuanya saling bertumpukkan. Lalu ia menyeru, ‘Wahai kaum muslimin, 

aku beri kabar gembira bahwa Allah telah mencukupkan kalian dari musuh. 

Manusia keluar menuju kota-kota dan benteng-benteng dan mengumpulkan 

kembali ternak mereka. Mereka mengembalakan (memanfaatkan) 

dagingnya. Bersyukur dengan bersyukur yang lebih baik dengan bersyukur 

dengan yang sedikit/sesuatu yang menimpa tumbuhan. " 

Ibnu Katsir berkata, hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Majah 

dari hadits Yunus bin Bair dari Muhammad bin Ishqa dengan sanad 

jayyid.  

Sebagian buku kontemporer mengingkari adanya Ya’juj dan 

Ma’juj dan adanya dinding penghalang. Sebagian mereka 

mengatakan, “Ya’juj dan Ma’juj adalah semua negara kafir yang lebih 

maju dalam teknologi . Tidak diragukan lagi ini adalah pengingkaran 

terhadap AL-Quran dan pengingkaran terhadap apa yang shahih dari 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Atau takwil dari apa yang 

tidak ada kemungkinan kebenaran. Tidak diragukan lagi bahwa siapa 

yang mendustakan apa yang ada dalam Al-Quran dan shahih dari 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia telah kafir. Demikian 

juga orang yang mentakwil dengan sesuatu yang tidak mengandung 

37 

 

kemungkinan adanya kebenaran, maka sesungguhnya ia telah sesat 

dan dikhawatirkan terjerumus dalam kekafiran. 

Tdak ada syubhat yang mereka sandarkan melainkan 

perkataan, “Semua bumi telah tersingkap (terpetakan) dan tidak 

didapati Ya’juj dan Ma’juj, tidak ada juga dinding yang menjadi sekat 

tempat mereka,” 

Jawabnya: Fakta bahwa para penemu tidak menemukan 

Ya’juj dan Ma’juj serta dinding bukanlah bukti yang menunjukkan 

bahwa mereka tidak ada, bahkan menunjukkan lemahnya manusia 

untuk mengetahui secara rinci kerajaan Allah ‘Azza Wa Jalla. Bisa 

jadi Allah memalingkan pandangan manusia dari melihat Ya’juj dan 

Ma’juj. Atau Allah jadikan sesuatu yang dapat mencegah sampainya 

manusia kepada mereka. Allah telah mentakdirkan segala sesuatu 

dan sesuatu itu pasti ada batas waktunya. Allah berfirman, 

 تُسْرل لُْق ۚ ُّق رحْلا روهُ رو ركمُوْرق هِبِ رب َّذرك رو ٍليكِ روبِ ْكُُيْرلرع   ۚ ٌّررقرت ْ سمُ ٍ

اربر ن ِِّكُلِ

 رنومُرلعْرت رفوْ رس رو  

“Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal azab itu benar 

adanya. Katakanlah: "Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus 

urusanmu". Untuk setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) 

terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.”25 

Allah lah yang membuat buta padangan orang-orang generasi 

awal dan membuat mereka lemah untuk tahu perbendaharan bumi 

yang telah ditemukan oleh orang-orang modern sekarang, seperti 

bensin dan yang lain-lainnya. Allah jadikan seperti ini batas dan 

waktu akhir. Allah lah tempat memohon pertolongan. 

 

25 QS. Al-An’am: 67-68 

38 

 

Munculnya Ad-Daabbah  

Allah menyebut akan munculnya Ad-Dabbah (Binatang 

belata yang akan berbicara dengan manusia) dalam firman-Nya, 

 اوُن ركَ رساَّنلا َّنأَ مُْهمُ ِِّ ركُت ضِرَْلْأا رنمِ ةًَّ با رد مُْهرل ارنجْ ررخْأَ مْ ِيَْرلرع لُوْرقْلا رعرق رو ا رذ

ِ

ا رو

 رنوُنقِوُي رلَّ ارنِت ريَ أبِ 

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan 

sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, 

bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” 

26 

Ibnu Katsir berkata dalam kitab An-Nihayah bahwa Ibnu 

Abbas, Al-Hasan dan Qatadah berkata maksud dari “Tukallimuhum” 

adalah mengajak bicara dengan pembicaraan. Ibnu Jarir merajihkan 

hal ini. Demikian juga Ali dan Atha’ mengisahkan. 

Ibnu Katsir berkata, “Pendapat ini perlu ditinjau lagi” 

Kemudian beliau berkata, dari Ibnu Abbas bahwa maksud 

“Tukallimuhum” yaitu ‘memberikan belahan (goreasn) kepada 

mereka’ maksudnya yaitu menulis didahi orang kafir dengan tulisan 

‘kafir’ dan di dahi orang mukmin dengan tulisan ‘mukmin’. Dabbah 

ini mengajak bicara dan memberikan goresan. Ini pendapat yang 

kokoh dari dua mazhab, pendapat ini kuat dan kompromi pendapat 

yang baik. Wallahu a’lam 

Ia berkata juga dalam tafsirnya, “Dabbah ini akan keluar pada 

akhir zaman ketika manusia sedang rusak dan manusia meninggalkan 

perintah Allah, serta mengganti agama Alah yang haq. Allah 

keluarkan bagi mereka dabbah dari bumi. Dikatakan (pendapat lain 

 

26 QS. An-Naml: 82 

39 

 

yanglemah), dikeluarkan dari Mekkah atau dari kota lainnya. Ia 

mengajak manusia berbicara. 

AL-Qurthubi berkata dalam tafsirnya, 

“Terkait firman Allah ‘Waqa’al qaulu ‘alahim’, terdapat 

perbedaan pendapat dari makna ‘waqa’al qaulu’ yaitu mengenau 

dabbah. Pendapat lainnya maksudnya mereka telah berhak 

mendapatkan murka. Qatadah dan Mujahid berkata, ‘Haqqul qauli 

‘alaihim itu karena mereka tidak beriman. Ibnu Umar dan Abu Sa’id 

Al-Khudriy berkata, ‘karena mereka tidak memerintahkan yang 

ma’ruf dan mencegah kemungkaran, maka wajib bagi mereka 

mendapatkan kemurkaaan’. Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘ 

maksudnya adalah matinya ulama dan hilangnya ilmu serta 

diangkatnya Al-Quran. Perbanyaklah membaca Al-Quran sebelum 

diangkat’. Beliau ditanya, ‘Apakah mushaf-mushaf akan diangkat?, 

bagaimana dengan yang dihapal dalam dada manusia’?. Beliau 

berkata, ‘diangkat semalaman, kemudian paginya telah ditinggalkan 

dan mereka lupa dengan kalimat laa ilaha illallahu. Mereka 

terjerumus dalam perkataan dan syiar-syiar jahiliyah tatkala telah 

tertimpa kemurkaan pada mereka. 

Kemudian beliau menyebutkan pendapat-pendapat lainnya. 

Aku katakan (Syaikh Shalih Fauzan), semua pendapat ini kembali 

pada satu makna (sama saja). Dalilnya ada pada ayat lainnya 

 رلَّ ارنِت ريَ أبِ اوُن ركَ رساَّنلا َّنأَ رنوُنقِوُي  

*dibaca dengan memfathah hamzah. 

Dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu 

bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 لُبْرق نْمِ تْرن رم أ نْكُرت مْرل ارنَُّا رمْي ِ

ا اسًفْر ن عُرفنْر ي رلَّ رنجْ ررـ رخ ا رذ ِ

ا ثٌرلَرث يـفِ تْرب رسرك وْأَ

 رد رو لُا َّج َّلدا رو اربِِِرغْ رم نْمِ سِمْ َّشلا عُوُْلطُ ا ًيْْ رخ ارنَِّا رمْي ِ

ا ضِرْلَأاْ ةَُّ با  

40 

 

“Ada tiga perkara yang jika keluar maka tidak akan berguna lagi 

keimanan orang yang belum beriman sebelumnya; atau belum 

mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya. Ketiga perkara 

itu adalah: terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan binatang bumi.”27 

Para ulama berbeda pendapat terkait sifat Dabbah dan dari 

mana ia keluar dengan perselisihan yang banyak. kami telah jelaskan 

dalam kitab “At-Tadzkirah” 

 Dari Hudzaifah bin Asid Al-Gifari radhiallahu ‘anhu ia 

berkata, 

 رلارقرف رُركا رذرتر ن نُ ْ رنَ رو ارنيْرلرع لْسو هيلع الله لَص ُّبَِِّنلا رعرل رط"  رنورُركا رذرت ا رم" .  رُكُذْر ن اوُلارق

 رةرعا َّسلا.  رلارق"  رح رموقُرت نْرل ار َّنَّ ِ

ا رةَّ با َّلدا ارنَُّمِ رررك رذ رو تٍ ريَ أ رشْْرع ارهرلبْرق رنوْ رررت َّتَّ  

Nabi shalllahu ‘alahi wa sallam datang kepada kami, sedangkan 

kami tengah berbincang-bincang, lalu beliau bertanya: ‘Apa yang kalian 

bicarakan?’ Mereka menjawab, ‘Kami sedang membicarakan Kiamat.’ 

Beliau berkata: ‘Sesungguhnya ia (Kiamat) tidak akan terjadi hingga kalian 

melihat sepuluh tanda (besar) sebelumnya.’ Disebutkan di antaranya Ad-

Dabbah.”  

Dalam riwayat muslim dari hadits al-‘Alaa’ dari bapaknya 

dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam 

bersabda, 

 وِأَ ، رلا َّج َّلدا وِأَ ، رنا رخ ُّلدا وِأَ ،اربِِِرغْ رم نْمِ سِمْ َّشلا رعوُْلطُ :اًّت ِ س لِاـ رعْْلَأ ْبِِ اورُدِ ربِ

 رةَّ با َّلدا 

“Bersegeralah kalian dalam beramal (sebelum datang) enam hal: 

terbitnya matahari dari barat, asap, Dajjal. ” 

 

27 HR. Muslim 

41 

 

Dari riwayat Muslim juga dari hadits Qatadah dari Al-Hasan 

dari Ziyad bin Ribah dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi 

shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda, 

 ،لُا َّج َّلدا اًّت ِ س لِ رم رعل ْبِِ اورُدِ ربِ ضِرَْلْأا ةَُّ با رد رو ،نُا َّخ ُلْدا رو  

“Bersegeralah kalian dalam beramal (sebelum datang) enam hal: 

Dajjal, asap, Dabbah (yang muncul dari) bumi.” 

Muslim mengatakan, telah sampai riwayat dari Abu Bakr dari 

Abu Syaibah, telah sampai Muhammad bin Basyar dari Abu Hayyan 

dari Abu Zur’ah dari Abdullah bin ‘Amr ia berkata, ‘Aku hapal hadits 

dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak akan aku 

lupakan, beliau bersabda, 

 َّلدا جُوْرُخُ رو ،اربِِِرغْ رم نْمِ سِمْ َّشلا عُوُلطُ اجًوْرُخُ تِ ريَ لأاْ رل َّوأَ َّن ِ

ا سِاَّنلا رلَرع ةَِّ با

 رهِرْث

ِ

ا رلَرع ى ررخْلُأاْرف ؛ارتِِربحِا رص رلبْرق تْر ن ركَ ا رم ا رمُ ُّيَأَ رو ،ىرضُُابًْيِررق ا . 

“Sesungguhnya tanda (Kiamat) yang pertama kali keluar adalah 

terbitnya matahari dari arah barat, lalu keluarnya binatang (dari dalam 

bumi) kepada manusia pada waktu dhuha. Dan mana saja di antara 

keduanya yang terlebih dahulu keluar, maka yang lainnya terjadi setelahnya 

dalam waktu yang dekat.”28  

Ibnu Katsir berkata, yaitu Tanda pertama yang bukan hal 

yang biasa, walaupun (telah terjadi dahulu) munculnya Dajjal dan 

turunnya nabi Isa dari langit sebelumnya. Demikian juga keluarnya 

Ya’juj dan Ma’juj. Semua hal ini adalah perkata yang biasa yaitu 

karena mereka semua adalah manusia. Menyaksikan yang semisal 

mereka adalah hal yang biasa. Adapun keluarnya Dabbah dengan 

bentuk yang tidak biasa kemudian mengajak manusia bicara dan 

memberi tanda mereka dengan iman dan kekafiran, maka ini perkara 

yang keluar dari kebiasaan dan adat. Ini adalah tanda awal di bumi 

 

28 HR. Muslim 

42 

 

sebagaimana matahari akan terbit dari barat dan menyelisihi 

kebiasaan yang telah ada, ini adalah tanda dari langit.  

Perbuatan yang dilakukan oleh Dabbah ini sebagimana yang 

terdapat dalam hadits-hadits yaitu meberi tanda kepada manusia yang 

mukmin dan kafir. Pada mukmin akan terlihat wajah mereka seperti 

bintang Durru, tertulis di antara mata mereka dengan tulisan 

‘mukmin’. Adapun orang kafir diberi tanda dengan noda hitam dan 

tertulis ‘kafir’ 

Dalam sebuah riwayat, Ia menemui mukmin dan memberi 

tanda pada wajah dengan titik putih maka memutih wajahnya dan 

memeri tanda dengan titik hitam maka menghitamlah wajahnya. 

Manusia akan bersekutu dalam harta dan saling 

bersahabat/berkumpul di berbagia kota, sehingga diketahui mana 

yang mukmin dan sebaliknya. Sampai-sampai mukmin berkata pada 

kafir, ‘wahai kafir, tunaikan hakku’. 

Adapun sifat dabbah, syaikh Abdurrahman bin Nashir As-

Sa’diy berkata dalam tafsirnya, “Dabbah ini telah masyhur dan keluar 

di akhir zaman. Menjadi tanda kiamat sebagiaman banyak hadits 

terkait hal ini. Allah dan RaSUL-Nya tidak menyebutkan rincian 

Dabbah ini. Hanya disebutkan dampak darinya. Dabbah merupakah 

ayat Allah dan berbicara dengan manusia di luar kebiasaan tatkala 

manusia telah berhak mendapatkan kemurkaan dengan mendustakan 

ayat Allah. Ia akan menjadi hujjah dan bukti yang menguatkan 

mukmin dan menjadi hujjah untuk menjatuhkan orang-orang yang 

keras kepala /ngeyel. 

Sebagian orang modern mengingkari keluarnya Dabbah dan 

menganggapnya mustahil. Sebagian mereka mentakwil dengan 

takwil omong kosong. Mereka tidak punya hujjah kecuali dengan 

akal yang tidak mungkin bisa mencerna. 

Wajib bagi mukmin untuk membenarkan dan berserah diri 

(percaya saja) dengan apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya, 

karena hal ini termasuk beriman dengan hal yang ghaib, yang Allah 

43 

 

puji bagi orang mukmin. Demikian, kita meminta kepada Allah 

hidayah, taufik untuk mengetahui kebenaran dan beramal 

dengannya. 

Terbitnya Matahari Dari Barat 

Allah berfirman, 

 ضُعْر ب رتِِْأر ي وْأَ ركُّ ب رر رتِِْأر ي وْأَ ةُركِئ رلَ رمْلا مُُ ريَتِْأرت نْأَ َّلَّ ِ

ا رنورُظُنْر ي لْ ره رموْر ي ركِِّ ب رر تِ ريَ أ

 تْرب رسرك وْأَ لُبْرق نْمِ تْرن رم أ نْكُرت مْرل ارنَُّار يم ِ

ا اسًفْر ن عُرفنْر ي رلَّ ركِِّ ب رر تِ ريَ أ ضُعْر ب تِِْأر ي

 رنورُظِرتْنمُ َّنَ ِ

ا اورُظِرتْنا لُِق ا ًيْْ رخ ارنَِّار يم ِ

ا فِِ 

“Yang mereka nanti-nantikan tidak lain hanyalah kedatangan 

malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan 

(siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari 

datangnya beberapa ayat Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman 

seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia 

(belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah, 

“Tunggulah oleh kalian, sesungguhnya kami pun menunggu (pula)”29 

Ibnu Katsir berkata dalam An-Nihayah, Bukhari berkata 

mengenai tafsir ayat. Berkata Musa bin Ismail, berkata Abdul Wahid, 

berkata Ammarah, berkata Abu Zur’ah, berkata Abu Hurairah, 

bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, 

 َّتَّ رح ةُرعا َّسلا مُوْقُرت رلَّ نْ رم رن رم أ سُاَّنلا ا ره أ رر ا رذ ِ

ارف ،اربِِِرغْ رم نْمِ سُمْ َّشلا رعُلطْرت 

 ُلبْرق نْمِ تْرن رم أ نْكُرت مْرل ارنَُّار يم ِ

ا اسًفْر ن عُرفنْر ي رلَّ : ريْحِ ركا رذرف ،اريَْرلرع 

“Hari Kiamat tidak terjadi sampai matahari terbit dari barat. 

Ketika manusia melihatnya, mereka semua beriman (kepada Allâh). Maka 

 

29 QS. Al-An’am: 158 

44 

 

saat itulah, “tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum 

itu.” 

As-Safariny berkata, para ulama rahimahullah berkata bahwa 

terbitnya matahari dari barat itu telah tetap dalam sunnah shahih dan 

khabar yang tegas bahkan ada dalam kitab yang diturunkan kepada 

nabi yang diutus. 

Allah berfirman, 

  وْأَ لُبْرق نْمِ تْرن رم أ نْكُرت مْرل ارنَُّار يم ِ

ا اسًفْر ن عُرفنْر ي رلَّ ركِِّ ب رر تِ ريَ أ ضُعْر ب تِِْأر ي رموْر ي

 ا ًيْْ رخ ارنَِّار يم ِ

ا فِِ تْرب رسرك 

“Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat 

lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, 

atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya”30 

Para ahli tafsir atau jumhur mereka bersepakat bahwa 

matahari akan terbit dari barat, didapatkan dari ayat di atas. 

Barangsiapa yang tidak beriman dengan yakin ketika matahari terbit 

dari barat, maka tidak bermanfaat pembaharuan iman mereka dan 

tidak bermanfaat perbuatan baik mereka, karena telah kehilangan 

iman yang menjadi asas. Tidak bermanfaat iman yang muncul pada 

saat itu. Tidak bermanfaat juga kebaikan berupa amal kebaikan, 

silaturahmi, membebaskan budak, menjamu tamu dan lain-lainnya 

dari akhlak yang mulia, karena hal ini bukanlah asas. Allah 

berfirman, 

  ِب اورُرفرك رني ِ َّلَّا يُح ِ ِّرلا هِبِ تْ َّدرت ْ شا دٍا رم ر رك مُْهُلا رعْْأَ ۖ مْ ِ ِِّبِ رر  

"Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan 

mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras." [Ibrahim: 

18] 

 

30 QS. Al-An’am: 158 

45 

 

Berimana pada waktu tersebut tidaklah diterima. 

Syaikhain meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa 

Rasululllah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

 سُاِّنلا ا ره أر رو تْعرل رط ا رذ  ارف ،اربِِِرغ رم نْمِ سُمْ ِّشلا رعُلطْرت ِّتَّ رح ةرعا َّسلا مُوْقُرت لَّ

 ، رنوْعُ رجَْأ  اوُْن رم أ ارنَُّا رمْي  ا اسًفْر ن عُرفنْر ي لَّ ريْْحِ رلَِ رذ رو  

“Tidaklah terjadi hari kiamat hingga matahari terbit dari arah 

barat. Apabila ia telah terbit (dari arah barat) dan manusia melihatnya, 

maka berimanlah mereka semua. Pada hari itu tidaklah bermanfaat 

keimanan seseorang yang tidak beriman sebelumnya”. 

Ibnu Katsir berkata, “Dalam hadits yang diriwayatkan imam 

Ahmad, Tirmidzi dan dishahihkan AnNasai dan Ibnu Majah dari 

jalur Ashim bin Abu Nujud dari Zur bin habisy dari Shafwan bin 

Asal, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, 

 َّن ِ

ا  رنوْعُبْ ر س هُضُرْ رع ،بِرِغْ رمْلا رلبْرق بًِ ربِ رحرترف رالله -امًارع رنوْعُر برْأَ رلارق وْأَ -  ،ةِر بوَّْتلِل

 ِهبِِرغْ رم نْمِ سُمْ َّشلا عُُلطْرت َّتَّ رح قُرلغُْي رلَّ َّثُُ 

“Sesunguhnya Allah membuka pintu sebelum matahari terbit dari 

arah Barat, lebarnya 70 tahun atau 40 tahun (perjalanan) untuk bertaubat. 

Tidaklah dikunci sampai terbit matahari dari barat.”  

Hadits-hadits mutawatir dan ayat mulia ini adalah dalil 

bahwa barangsiapa yang beriman dan bertaubat setelah terbit 

matahari dari barat maka tidak diterima, wallahu a’lam. Karena ini 

adalah tanda-tanda kiamat yang menunjukkan dekatnya waktu 

kiamat dan berlaku hukum kiamat saat ini 

Allah berfirman, 

 تِ ريَ أ ضُعْر ب رتِِْأر ي وْأَ ركُّ ب رر رتِِْأر ي وْأَ ةُركِئ رلَ رمْلا مُُ ريَتِْأرت نْأَ َّلَّ ِ

ا رنورُظُنْر ي لْ ره ۗ ركِِّ ب رر

 ارنَُّار يم ِ

ا اسًفْر ن عُرفنْر ي رلَّ ركِِّ ب رر تِ ريَ أ ضُعْر ب تِِْأر ي رموْر ي 

46 

 

"Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat 

kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) 

Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya 

ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya 

sendiri yang belum beriman sebelum itu.”31 

Allah juga berfirman, 

 اَّنكُ ا رمبِ رنَرْرفرك رو هُ ردحْ رو ِ َّللَّبِِ اَّن رم أ اوُلارق ارن ر سْأر ب اوْأَ رر ا َّمرلرف كُري ْ رلْرف * ريْكِِشْْمُ هِبِ

 َأ رر ا َّمرل مُْنَُّار يم ِ

ا مُْهعُرفنْر ي رلَِارنهُ رسِِ رخ رو هِدِاربعِ فِِ تْرل رخ دْرق تَِِّ لا ِ َّللَّا رةَّن ُ س ارن ر سْأر ب اوْ

 رنورُفِ ركَْلا 

“Maka tatkala mereka melihat azab Kami, mereka berkata: "Kami 

beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-

sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah. Maka iman mereka 

tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah 

sunah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu 

itu binasalah orang-orang kafir.”32  

Allah juga berfirman, 

 ا رذ

ِ

ا مُْهرل ٰ َّنََّأرف ۚ ارهطُا رشْْأَ رءا رج دْرقرف ۖ ةًرتغْر ب مُ ريَتِْأرت نأَ رةرعا َّسلا َّلَّ ِ

ا رنورُظُنر ي لْرهرف

 ُْها رركْذِ مُْتْْ رءا رج 

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat 

(yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena 

sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi 

mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang?”33 

 

Ia berkata juga dalam tafsir ayat, 

 

31 QS. Al-An’am: 158 

32 QS. Al-Mukmin : 85-84 

33 Muhammad: 18 

47 

 

﴾ ﴿  اسًفْر ن عُرفنْر ي رلَّ ُلبْرق نْمِ تْرن رم أ نْكُرت مْرل ارنَُّار يم ِ

ا  

yaitu jika orang kafir mengumumkan keimanan pada saat itu, 

tidak diterima. Adapun orang yang berimana sebelum itu dan berbuat 

baik dalam amal maka ia berada pada kebaikan yang besar. Apabila 

ia bukan termasuk orang yang berbuat kebaikan, maka ia bertaubat 

tetapi tidak diterima taubatnya. Sebagaimana ditunjukkan oleh 

hadits-hadits yang banyak. hal ini dibawa kepahaman terhadap 

firman Allah, 

﴿  اًيْْ رخ ارنَِّار يم ِ

ا فِِ تْرب رسرك وْأَ ﴾  

yaitu tidak diterima usaha amal shalih mereka, apabila ia 

tidak melakukan sebelumnya. 

Al-Baghawi menafsirkan ayat, 

 ﴿ ُلبْرق نْمِ تْرن رم أ نْكُرت مْرل ارنَُّار يم ِ

ا اسًفْر ن عُرفنْر ي رلَّ ركِِّ ب رر تِ ريَ أ ضُعْر ب تِِْأر ي رموْر ي ﴾  

yaitu tidak bermanfaat iman mereka ketika munculnya tanda 

ini yang memaksa mereka untuk beriman. Maksud ayat, 

 ﴿ اًيْْ رخ ارنَِّار يم ِ

ا فِِ تْرب رسرك وْأَ ﴾  

yaitu tidak diterima keimanan orang kafir dan taubatnya 

orang fasiq. 

Al-Qurthubi berkata dalam tafsirnya, berkata para ulama, 

“Tidak bermanfaat taubat suatu jiwa ketika matahari terbit datri 

barat, karena muncul dari hati mereka rasa takut yang dapat 

memadamkan semua syahwat dan syubhat dan dapat melemahkan 

semua kekuatan  dan kekuatan badan. Maka jadilah semua manusia 

karena keyakinan dengan dekatya kiamat sebagaiman keadaan orang 

yang sakratul maut yang terputus dari faktor pendorong untuk 

bermaksiat dan batilnya (lemah) dalam badan mereka. Barangsiapa 

yang bertaubat dalam keadaan seperti ini, maka tidak diterima 

48 

 

taubatnya sebagaiman tidak diterima taubat orang yang sedang 

sakratul maut. 

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, 

 ْرغِرْرغُيْ رلم ا رم دِبْ رعْلا رةر بوْرت لُربقْر ي رالله َّن ِ

ا 

“Sungguh Allah menerima taubat hamba-Nya selama 

belum yu-ghor-ghir (nyawa sampai kerongkongan)” 

Yaitu sampaikan ruh di puncak kerongkongannya. Ini 

adalah waktu ia menyaksikan tempatnya di surga atau di neraka. 

Menyaksikan terbitnya matahari dari barat semisal dengan hal ini. 

Intinya ini adalah kejadian yang besar dan kengerian yang 

mengagetkan, diizinkan diubah aturan alam semesta dan telah 

dekatnya kiamat. Hal ini adalah dalil besar akan kemampuan Allah 

dan matahari diatur dan diciptakan yang menimpa kecatatan 

dengan izin Allah. 

Demikian lah, kita meminta kepada Allah agar memberikan 

rezeki kepada kita berupa keimanan yang jujur dan keyakinan yang 

bermanfaat serta mendorong kepada amal shalih. Bersiap-siap 

dengan bekal bermanfaat untuk hari akhir sebelum hilangnya 

kesempatan dan akhir ajal. Wallahu musta’an. Alhamdulillah rabbil 

‘alamin. 

  

49 

 

 

Pengumpulan Manusia 

Ke Tanah Syam  

Ibnu Katsir berkata dalam kitab An-Nihayah, telah tetap 

dalam as-Shahihain dari hadits Wahib dari Abdullah bin Tawus dari 

bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullahu shalalllahu ‘alahi wa 

sallam bersabda, 

 ريْبِغِا رر رقِئا رر رط ثِ رلَرث رلَرع سُاَّنلا ُ رشْْيُُ رلَرع ةٌرث رلَرث رو يٍْعِر ب رلَرع نِارنْثا رو ريْبِهِا رر 

 ٍيْعِر ب ثُيْ رح مُْه رع رم لُيقِرت رُاَّنلا مُْ رتَِّيقِر ب ُشُْتْح رو يٍْعِر ب رلَرع ةٌ ر رشْرع رو يٍْعِر ب رلَرع ةٌ رعر برْأَ رو 

 ُت رو اوحُربصْأَ ثُيْ رح مُْه رع رم حُبِصُْت رو اوُت ربِ ثُيْ رح مُْه رع رم تُيبِرت رو اوُلارق مُْه رع رم سِِمْ

 اوْ رسمْأَ ثُيْ رح 

“Manusia akan di kumpulkan (pada hari kiamat) menjadi tiga 

golongan, mereka semua berada dalam rasa harap dan cemas. (ada yang) 

Dua orang naik onta, tiga orang naik onta, empat orang naik onta, dan 

sepuluh orang naik onta. Sisanya akan digiring oleh neraka, panasnya akan 

mengiringi qailulah 8 mereka dimana mereka tidur, ia akan mengiringi 

menginap dimana mereka mendapati tempat menginap, dan ia akan terjaga 

di mana mereka bangun dari tidurnya, dan ia akan berjalan mengiringi 

kemanapun mereka pergi”. 

Kemudian beliau membawakan hadits yang semakna, 

kemudia berkata, “konteks ini menunjukkan bahwa pengumpulan ini 

adalah pengumpulan yang akan ada di akhir zaman dunia dari 

berbagai penjuru bumi menuju satu tempat yaitu bumi Syam. Mereka 

akan berada tiga golongan. Golongan pertama mereka makan, 

berpakaian dan berkendara, kemudian golongan lainnya yang 

50 

 

terkadang berkendara terkadang tidak. Mereka saling tolong-

menolong (dengan cara duduk berdesakan) dengan satu unta. 

Sebagiaman hal ini ada dalam shahihain –dua orang di atas unta, tiga 

orang di atas unta.....” 

Sampai pada ia berkata, “sepuluh di atas unta dan duduk di 

atasnya dengan sempit-sempitan, sebagaimana dalam hadits.” Ahli 

tafsir yang lain berkata, “Sisanya dikumpulkan (diarahkan) oleh api, 

yaitu api yang keluar dari semacam lubang (kawah) dari ‘Adn. 

Kemudian mengurung manusia dari belakang dan menggiring 

mereka menuju tanah bumi tempat dikumpulkan. Barangsiapa yang 

tertinggal akan dilahap oleh api. 

Hal ini seluruhnya menunjukkan kejadian akhir zaman di 

mana mereka makan, minum dan berkendara dengan tunggangan 

yang dibeli. Akan binasa yang tertinggal (terlahap) api. Seandainya 

ini setelah tiupan sangkakala untuk membangkitkan, maka tidak akan 

tersisa kematian, kendaraan tunggangan, makan dan minum. 

Terdapat hadits yang menunjukkan bahwa pada akhir zaman 

akan keluar api dari kawah di Aden yang akan menggiring manusia 

menuju tanah pengumpulan. 

Di antaranya hadits yang di riwayatkan oleh Ahmad dan 

Muslim dan Ahlu Sunan, “Keluar api dari kawah di Aden yang akan 

menggiring/mengumpulkan manusia. Api itu mengikuti manusia di 

mana mereka bermalam dan di mana mereka tidur siang. 

Di antaranya hadits dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu ‘anhu, 

 ر َّلْ رس رو هِيْرلرع اُلله َّلَ رص اِلله لُوْسُ رر رلارق  رتوْ رم رضْْ رح نْمِ رٌنَُ جُرُخْرت ر س( وِ ْ رنَ نْمِ وْأَ

 رتوْ رم رضْْ رح رِ ْ ربُ)  ِالله لُوْسُ رر ريَ اوُْلارق رساَّنلا ُشُْ ْ رتح ةِ رماريرقْلا مِوْر ي رلبْرق !  ا رمرف

 رنَرُمُْأرت ؟  ِما َّشلبِِ ْكُُيْرلرع رلارق  

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, akan keluar api 

dari Hadarmaut atau dari arah laut Hadramaut sebelum hari kiamat yang 

51 

 

mengumpulkan manusia, mereka berkata, wahai Rasulullah apa yang 

engkau perintahkan kepada kami. Beliau bersabda, ‘Hendaknya kalian ke 

Syam.” 

As-Safariny berkata, “ulama berbeda pendapat mengenai 

pengumpulan manusia dari timur menuju barat. Berbeda pendapat 

apakah itu kejadian hari kiamat atau sebelumnya. Al-Qurthubi dan 

Khattabi berkata dan membenarkannya. Al-Qadhi ‘Iyadh berkata, 

‘Pengumpulan ini sebelum hari kiamat, adapun pengumpulan dari 

kubur maka terdapat dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu 

secara marfu’, sebagaimana dalam shahihain.  

 لًَّرُْغ ةًا ررعُ ةاًرفحُ رنوْ ُشُْ ْ رتح ْكَُُّنر  ا 

“Kalian akan dibangkitkan dan dikumpulkan dengan tidak beralas 

kaki, telanjang dan tidak mebawa apa-apa.” 

Kemudian beliau berkata, “Al-Qadhi lebih kuat pendapatnya 

dibandingkan Al-Khattabi dan Al-Qurthubi karena terdapat hadits 

dari Abu Hurairah .. taqiilu ma’ahum ..... Hal ini menguatkan bahwa 

pengumpulan di dunia menuju Syam dan ini adalah sifat khusus di 

dunia saja.”  

Ia berkata juga, “Al-Qurthubi berkata dalam tazkirahnya 

bahwa pengumpulan itu ada empat: dua di dunia dan dua di akhirat.” 

Dua yang di dunia yaitu disebutkan dalam surat AL-Hasy 

yaitu pengumpulan Yahudi menuju Syam. Nabi shalallahu ‘alaihi wa 

sallam bersabda kepada mereka, ‘keluarlah’. Mereka berkata, ‘Ke 

mana?’. Beliau bersabda, ‘Ke tanah pengumpulan.’. kemudian diusir 

semuanya oleh Umar bin Khattab dari jazirah Arab. 

Pengumpulan kedua sebagiamana yang disebutkan dalam 

tanda-tanda kiamat. Api yang mengumpulkan manusia dari timur ke 

barat sebagiamana dalam hadits Anas dan Abdullah bin Salam. 

Dalam hadits Ibnu Umar radhiallahu ‘anhu secara marfu’, 

“Dimunculkan api bagi penduduk timur yang mengumpulkan 

52 

 

mereka menuju barat. Bermalam bersama mereka dan tidur siang 

bersama mereka (selalu menyertai). Siapa yang terjatuh akan 

tertinggal. Api mengiring manusia sebagaimana unta digiring.” 

Ibnu Hajar berkata, “Munculnya api dari jurang Aden tidak 

menafikan pengumpulan manusia dari timur ke barat, karena 

munculnya api awalnya dari Aden. Apabila api keluar, maka akan 

tersebar di bumi semuanya. Maksud adalah untuk mengeneralisirkan, 

bukan membatasi timur dan barat. Atau setelah tersebarnya apai, 

maka yang pertama terkumpulkan penduduk daerah timur.” 

Al-Qurthubi berkata, “Adapun dua pengumpulan di akhirat 

yaitu manusia yang telah mati dikumpulkan semuanya dari kuburnya 

setelah pembangkitan. Allah berfirman, 

﴿  ادً رحأَ مُْنَّْمِ رْدِارغُن ْ رلْرف ْهُ رنَ ْ رشْ رح رو ﴾  

“Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan 

seorangpun dari mereka.”34 

Kemudian pengumpulan (keempat) menuju surga dan neraka 

sebagaimana perkataan penyair, 

رانلا شْح تيَ لأا رخ أو   **    ماك رابخألأا كُمح فِ تَأ  

“Tanda terakhir adalah pengumpulan api, sebagaiman terdapat 

dalam Muhkam Al-Akhbar " 

Kemudian beliau menyebutkan hadits mengenai keluarnya 

api dari Yaman dari jurang Aden. Manusia dikumpulkan dari timur 

menuju barat dan dikumpulkan di tanah Syam. Beliau berkata 

mengkompromikan hal ini, “Api itu ada dua, salah satunya 

mengumpulkan manusia dari timur menuju barat dan kedua api yang 

keluar dari Yaman dan menggiring manusia ke tanah pengumpulan 

yaitu bumi Syam. 

 

34 QS. Al-Kahfi: 47 

53 

 

Ia berkata, “Tidak ada api (dari ilmu Allah) kecuali hanya 

satu saja. Maka kompromi antara hadits, api keluar sebelum hari 

kiamat dari Hadramaut dan menggiring manusia. Dalam riwayat 

lainnya, keluar dari jurang Aden dan menggiring manusia menuju 

tanah pengumpulan. Dan hadits, ‘Manusia dikumpulkan dari timur 

menuju barat.’. sampai dikatakan, Tanah Syam tempat pengumpulan 

adalah daerah barat bagi penduduk timur, awal munculnya dari 

jurang Aden di Yaman. Apabila api keluar akan tersebar ke timur dan 

menggirng penduduknya menuju barat yaitu Syam. Dan lafadz 

‘Abyan” dengan wazan “ahmar” yaitu nama kepemilikan yang 

membangunnya. 

Dalam kitab Nihayah Ibnu Atsir: Aden Abyan yaitu kota 

yang terkenal di Yaman. Dinisbahkan dengan’abyan’ dengan wazan 

‘Abyadh’ yaitu seorang laki-laki yang membangun kota Aden. 

Wallahua’lam. 

  

54 

 

  

55 

 

Profil Indonesia Bertauhid 

Lahirnya Yayasan Indonesia Bertauhid bermula dari rasa 

keprihatinan terhadap kondisi umat islam di Indonesia yang dewasa 

ini tampak mengesampingkan pendidikan dan dakwah tauhid. Umat 

islam tersibukkan dengan perdebatan dan permasalahan sosial 

ekonomi politik dan seolah lupa bahwa tauhid harus menjadi 

landasan dan panduan dasar setiap muslim dalam menghadapi semua 

problematika hidup. 

Oleh karena itu, dakwah dan pendidikan tauhid perlu 

mitingkatkan pada semua lapisan masyarakat. Gerakan Indonesia 

Bertauhid sejak 2015, kemudian menjadi badan hukum sebagai 

Yayasan Indonesia Bertauhid (disahkan pada tahun 2019) berikhtiar 

untuk hadir dan mengajak seluruh elemen umat islam untuk kembali 

menyemarakkan dakwah tauhid di masyarakat. 

Yayasan Indonesia Bertauhid berkedudukan di Yogyakarta dan 

dibina oleh Ustaz Aris Munandar, M.PI dan Ustaz dr Raehanul 

Bahraen, Sp.PK, M.Sc. 

Alhamdulillah dalam perjalanannya, Yayasan Indonesia 

Bertauhid dimudahkan untuk menyelenggarakan berbagai program 

bermanfaat seperti 

1. Program ma'had sepekan sekali, membahas kitab-kitab tauhid 

yang dibuat seperti pelajaran di sekolah (ada ujian-ujian). 

2. Progran dauroh, membahas tuntas satu kitab tauhid. 

56 

 

3. Program Belajar Tauhid Online, dengan total peserta yang 

sudah ikut sekitar 20.000 peserta 

4. Program tebar buku tauhid yang sudah menerbitkan puluhan 

ribu buku dan disebar ke berbagai pelosok negeri. 

5. Program dakwah online di social media dan website dengan 

pengikut lebih dari satu juta akun. 

Kami berharap, dakwah tauhid dapat semakin semarak di 

Indonesia tercinta ini.