Tampilkan postingan dengan label alquran bagian 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label alquran bagian 3. Tampilkan semua postingan

alquran bagian 3



 gguh, jika Dia menye la matkan kami 

dari (bencana) ini, tentulah kami men­

jadi orang­orang yang bersyukur.’”

Bukti-Bukti Kebesaran dan Kasih Sayang 

Allah Kepada Hamba-Nya

64. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Allah 

yang menyelamatkanmu darinya (ben­

cana itu) dan dari segala macam ke ­

susahan. Kemudi an, kamu (kembali) 

 الَوَ ضِرْاَلْا تِمٰلُظُ يْفِ ةٍ َّبحَ الَوَ اهَمُلَعْيَ ا َّلاِ

 نٍيْبِ ُّم بٍتٰكِ يْفِ ا َّلاِ سٍبِايَ الَ َّو بٍطْرَ

 امَ  مُلَعْيَوَ  لِيْ َّلابِ  مْكُى ّٰفوَتَيَ  يْذَِّلا  وَهُوَ -60

 ى ٰٓضقْيُلِ  هِيْفِ  مْكُثُعَبْيَ  َّمثُ  رِاهَ َّنلابِ  مْتُحْرَجَ

 مْكُئُ ِبّنَيُ  َّمثُ  مْكُعُجِرْمَ  هِيْلَاِ  َّمثُ  ۚى ًّمسَ ُّم  لٌجَاَ

ࣖ نَوْلُمَعْتَ مْتُنْكُ امَبِ

 مْكُيْلَعَ  لُسِرْيُوَ  هٖدِابَعِ  قَوْفَ  رُهِاقَلْا  وَهُوَ -61

 هُتْ َّفوَتَ تُوْمَلْا مُكُدَحَاَ ءَۤاجَ اذَاِ ى ٰٓتّحَ ۗةًظَفَحَ

 نَوْطُ ِرّفَيُ الَ مْهُوَ انَلُسُرُ

 مُكُْحلْا هَُل الَاَ  ۗ ِقّحَلْا مُهُىلٰوْمَ ِ

ّٰللا ىَلاِ ا ٓوْ ُّدرُ َّمثُ -62

 نَيْبِسِحٰلْا عَُرسْاَ وَهُوَ

 رِحْبَلْاوَ  ِرّبَ

ْلا  تِمٰلُظُ  نْ ِمّ  مْكُيْ ِجّنَ ُّي  نْمَ  لْقُ -63

 هٖذِهٰ نْمِ انَى ٰجنْاَ نِْٕىَل  ۚةًيَفْخُ َّو اعً ُّرضَتَ هٗنَوْعُدْتَ

 نَيْرِكِ ّٰشلا نَمِ َّننَوْكُنَلَ

 َّمثُ  بٍرْكَ ِلّكُ نْمِوَ  اهَنْ ِمّ  مْكُيْ ِجّنَيُ  ُ

ّٰللا  لِقُ -64

 نَوْكُِرشُْت مْتُنْاَ

6. AL-AN‘ĀM 184 JUZ  7

mem per sekutukan­Nya.”

65. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah 

Yang Mahakuasa mengirimkan azab ke­

padamu, dari atas atau dari bawah kaki­

mu247) atau Dia memecah belah kamu 

menjadi golongan­golongan (yang saling 

bertentangan) dan merasakan kepada 

sebagian kamu keganasan sebagian 

yang lain.” Perhatikanlah, bagai ma na 

Kami men jelaskan berulang­ulang tanda­

tanda (kekuasaan Kami) agar mereka 

me mahami(­nya).248)

66. Kaummu mendustakannya (azab)249) pa­

da hal (azab) itu benar adanya. Kata kan­

lah (Nabi Muhammad), “Aku ini bukan lah 

penanggung jawab kamu.”

67. Setiap berita (yang dibawa oleh rasul) 

ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu 

akan mengetahui.

Perintah Meninggalkan Orang yang 

Memperolok Agama Allah

68. Apabila engkau (Nabi Muhammad) 

melihat orang­orang memperolok­olok­

kan ayat-ayat Kami, maka tinggal kan lah 

mereka hingga mereka beralih ke pem­

bicaraan lain. Jika setan benar­benar 

menjadikan engkau lupa (akan larangan 

ini), setelah ingat kembali jangan lah eng­

kau duduk bersama kaum yang zalim. 

69. Orang-orang yang bertakwa tidak ada 

tanggung jawab sedikit pun atas (dosa­

dosa) mereka, tetapi (berkewajiban 

mem beri) peringatan agar mereka (juga) 

ber takwa.

70. Tinggalkanlah orang­orang yang men­

jadi kan agamanya sebagai permainan 

247) Azab yang datang dari atas adalah hujan batu, sambaran petir, dan lain-lain. Adapun yang datang dari bawah 

adalah seperti gempa bumi dan banjir.

248) Allah Swt. menjelaskan tanda­tanda kekuasaan­Nya dalam berbagai rupa dengan cara yang berbeda­beda. 

Sebagian ulama menjelaskan bahwa tanda­tanda kekuasaan Allah itu berupa peringatan, kisah, hukum, dan lain­

lain.

249) Menurut sebagian mufasir mengatakan bahwa yang didustakan itu adalah Al­Qur’an.

 ابًاذَعَ مْكُيْلَعَ ثَعَبْ َّي نْاَ ىٰٓ لعَ رُدِاقَلْا وَهُ لْقُ -65

 مْكُسَبِلْيَ وْاَ مْكُلِجُرْاَ تِ ْحتَ نْمِ وْاَ مْكُقِوْفَ نْ ِمّ

 رْظُنْاُ   ۗضٍعْبَ  سَأْبَ  مْكُضَعْبَ  قَيْذِيُ َّو  اعًيَشِ

 نَوْهُقَفْيَ مْهُ َّلعَلَ تِيٰاٰلْا فُ ِرّصَنُ فَيْكَ

 تُسَّْل  لْقُ  ۗ ُّقحَلْا  وَهُوَ  كَمُوْقَ  هٖبِ  بَ َّذكََو -66

 ۗلٍيْكَِوبِ مْكُيْلَعَ

 نَوْمُلَعْتَ فَوْسَ َّو ٌّرقَتَسْ ُّم اٍبََن ِلّكُلِ -67

 ضْرِعْاَفَ انَتِيٰاٰ ٓيْفِ نَوْضُوُْخيَ نَْيذَِّلا تَيْاَرَ اذَاِوَ -68

 ا َّماِوَ  ۗهٖرِيْغَ  ثٍيْدِحَ  يْفِ  اوْضُوُْخيَ  ى ّٰتحَ  مْهُنْعَ

 ىرٰكْ ِذّلا دَعْبَ دْعُقْتَ الَفَ نُطٰيْ َّشلا كَ َّنيَسِنْيُ

 نَيْمِلِ ّٰظلا مِوْقَلْا عَمَ

 نْ ِمّ  مْهِبِاسَحِ  نْمِ  نَوْقُ َّتيَ  نَْيذِ

َّلا  ىلَعَ  امَوَ -69

نَوْقُ َّتيَ مْهُ َّلعَلَ ىرٰكِْذ نْكِٰل َّو ءٍيْشَ

 مُهُتْ َّرغَ َّو اوًهْلَ َّو ابًعِلَ مْهُنَيْدِ اوْذُ َخ َّتا نَْيذَِّلا رِذَوَ -70

 امَبِ  ٌۢسفْنَ  لَسَبْتُ  نْاَ  ٓهٖبِ  رْ ِكَّذوَ  ايَْن ُّدلا  ةُويٰحَلْا

JUZ  7 185 6. AL-AN‘ĀM

dan kelengah an, dan mereka telah ter­

tipu oleh kehidupan dunia. Peringat kan-

lah (mereka) dengannya (Al­Qur’an) agar 

se seorang tidak terjerumus (ke dalam 

neraka), sebab  perbuatannya sendiri. 

Tidak ada baginya pelindung dan pem­

beri syafaat (pertolong an) selain Allah. 

Jika dia hendak menebus dengan segala 

macam tebusan apa pun, niscaya tidak 

akan diterima. Mereka itulah orang­orang 

yang dijerumuskan (ke dalam neraka), 

sebab  perbuatan mereka sendiri. Mereka 

men dapat minuman dari air yang men­

didih dan azab yang pedih sebab  mereka 

selalu kufur.

71. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah 

kita akan memohon pada sesuatu se lain 

Allah, yang tidak dapat mem beri manfaat 

dan tidak (pula) mendatang kan mudarat 

kepada kita, dan (apakah) kita akan 

dikembalikan ke belakang (kufur dan 

sesat), setelah Allah mem beri petunjuk 

kepada kita, seperti orang yang telah 

disesatkan oleh setan di bumi, dalam 

keadaan kebingungan,” sedangkan dia 

mem pu nyai kawan­kawan yang selalu 

meng ajaknya ke jalan yang lurus (dengan 

mengata kan), ‘Ikutilah kami.’” Kata kan -

lah, “Se sung guhnya petunjuk Allah itu­

lah petunjuk (yang sebenar nya). Kita di­

pe rintahkan agar berserah diri kepa da 

Tuhan semesta alam,

72. dan agar melaksanakan salat serta 

bertakwa kepada­Nya.” Dialah Tuhan 

yang hanya kepada­Nya kamu semua 

akan dihimpun.

73. Dialah yang menciptakan langit dan 

bumi dengan hak (benar). (Sungguh 

benar ketetapan-Nya) pada hari (ketika) 

Dia berkata, “Jadilah!” Maka jadilah se­

suatu itu. Firman­Nya adalah benar, 

dan milik­Nyalah segala kekuasaan pada 

waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui 

yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang 

Mahabijaksana lagi Mahateliti.

 ۚعٌيْفِشَ الَ َّو ٌّيلِوَ ِ ّٰللا نِوْدُ نْمِ اهَلَ سَيْلَ  ۖتْبَسَكَ

 كَِٕىٰۤ لواُ  ۗاهَنْمِ  ذْخَؤْيُ  ا َّل  لٍدْعَ  َّلكُ لْدِعْتَ  نْاِوَ

 مٍيْمِحَ نْ ِمّ بٌارَشَ مْهُلَ اوْبُسَكَ امَبِ اوْلُسِبْاُ نَْيذِ

َّلا

ࣖ نَوْرُفُكْيَ اوْنُاكَ امَبِۢ مٌيْلِاَ بٌاذَعَ َّو

 الَوَ  انَعُفَنْيَ  الَ  امَ  ِ ّٰللا نِوْدُ  نْمِ  اوْعُدْنَاَ  لْقُ -71

 انَىدٰهَ  ذْاِ  دَعْبَ  انَِباقَعْاَ  ىٰٓ لعَ  ُّدرَنُوَ  انَ ُّرضُيَ

 ضِرْاَلْا ىفِ نُيْطِيٰ َّشلا هُتْوَهْتَسْا ىذَِّلاكَ ُ ّٰللا

  ۗانَتِئْا ىدَهُلْا ىَلاِ ٓهٗنَوْعُدَّْي بٌحٰصْاَ ٓهَٗل نَارَيْحَ

 مَلِسْنُلِ انَرْمِاُوَ ۗىدٰهُلْا وَهُ ِ ّٰللا ىدَهُ َّناِ لْقُ

 ۙنَيْمِلَعٰلْا ِبّرَلِ

 هِيْلَاِ ٓيْذِ

َّلا وَهُوَ ۗهُوْقَُّتاوَ ةَولٰ َّصلا اومُيْقِاَ نْاَوَ -72

 نَوْرُشَ ْحتُ

 ۗ ِقّحَلْابِ ضَرْاَلْاوَ تِوٰمٰ َّسلا قَلَخَ يْذِ

َّلا وَهُوَ -73

 هَُلوَ  ۗ ُّقحَلْا  هُُلوْقَ  ۚنُوْكُيَفَ  نْكُ لُوْقُيَ  مَوْيَوَ

 بِيْغَلْا  مُلِعٰ  ۗرِوْ ُّصلا  ىفِ  خُفَنْيُ  مَوْيَ  كُْلمُلْا

 رُيْبِ َخلْا مُيْكَِحلْا وَهُوَ ةِدَاهَ َّشلاوَ

6. AL-AN‘ĀM 186 JUZ  7

Ajaran Tauhid Nabi Ibrahim kepada 

Kaumnya

74. (Ingatlah) ketika Ibrahim berkata ke-

pada ayahnya,250) Azar, “Apakah (pantas) 

engkau menjadikan berhala­berhala 

itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku 

me lihat engkau dan kaummu dalam 

kesesatan yang nyata.”

75. Demikianlah Kami memperlihatkan ke­

pada Ibrahim kekuasaan (Kami yang 

terdapat) di langit dan bumi dan agar 

dia termasuk orang­orang yang yakin.

76. Ketika malam telah menjadi gelap, dia 

(Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia 

berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka, ketika 

bintang itu terbenam dia berkata, “Aku 

tidak suka kepada yang ter benam.”251)

77. Kemudian, ketika dia melihat bulan terbit 

dia berkata (kepada kaumnya), “Ini­

lah Tuhanku.” Akan tetapi, ketika bulan 

itu terbenam dia berkata, “Sungguh, 

jika Tuhanku tidak memberi petunjuk 

kepadaku, pastilah aku termasuk kaum 

yang sesat.”

78. Kemudian, ketika dia melihat matahari 

terbit dia berkata (lagi kepada kaum nya), 

“Inilah Tuhanku. Ini lebih besar.” Akan 

tetapi, ketika matahari terbenam dia 

berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya 

aku berlepas diri dari yang kamu per­

sekutukan.”

79. Sesungguhnya aku menghadapkan wajah ­

ku (hanya) kepada Yang men ciptakan 

langit dan bumi dengan (mengikuti) 

agama yang lurus dan aku bukanlah ter­

masuk orang­orang musyrik.

80. Kaumnya membantah. Dia (Ibrahim) 

ber kata, “Apakah kamu hendak mem­

250) Sebagian mufasir meyakini bahwa yang dimaksud dengan abīhi adalah pamannya, bukan ayahnya.

251) Apa yang dilakukan Nabi Ibrahim a.s. ini lebih tepat dipahami sebagai upayanya menanamkan akidah tauhid 

ke pa da kaumnya, bukan sebagai perjalanannya mencari Tuhan.

 امًانَصْاَ ذُخَِّتتَاَ رَزَاٰ هِيْبِاَلِ مُيْهِرٰبْاِ لَاقَ ذْاِوَ ۞ -74

 نٍيْبِ ُّم لٍٰلضَ يْفِ كَمَوْقَوَ كَىرٰاَ ٓيْ ِّناِ ۚةًهَلِاٰ

 تِوٰمٰ َّسلا  تَوْكَُلمَ  مَيْهِرٰبْاِ  ٓيْرِنُ  كَلِذٰكََو -75

 نَيْنِقِوْمُلْا نَمِ نَوْكُيَلِوَ ضِرْاَلْاوَ

 ۚيْ ِّبرَ اذَهٰ لَاقَ ۗابًكَْوكَ اٰرَ لُيْ

َّلا هِيْلَعَ َّنجَ اَّملَفَ -76

نَيْلِفِاٰلْا ُّبحِاُ آلَ لَاقَ لَفَاَ آ َّملَفَ

 لَفَاَ آ َّملَفَ ۚيْ ِّبرَ اذَهٰ لَاقَ اغًزِابَ رَمَقَلْا اَرَ ا َّملَفَ -77

 مِوْقَلْا  نَمِ  َّننَوْكُاَلَ  يْ ِّبرَ  يْ ِندِهْيَ  مْ

َّل  نِْٕىَل  لَاقَ

 ۤا َّضلا

 ٓاذَهٰ  يْ ِّبرَ  اذَهٰ  لَاقَ  ةًغَزِابَ  سَمْ َّشلا اَرَ  ا َّملَفَ -78

 ا َِّّم  ءٌ ۤيْرِبَ  يْ ِّناِ  مِوْقَيٰ  لَاقَ  تْلَفَاَ  آ َّملَفَ  ۚرُبَكْاَ

 نَوْكُِرشُْت

 تِوٰمٰ َّسلا  رَطَفَ  يْذَِّللِ  يَهِجْوَ  تُهْ َّجوَ  يْ ِّناِ -79

 ۚنَيْكِِرشْمُلْا نَمِ ا۠نَاَ آمَ َّو افًيْنِحَ ضَرْاَلْاوَ

 دْقَوَ  ِ ّٰللا  ىفِ  يْ ِّنۤوْ ُّجۤا َحتُاَ  لَاقَ  ۗهٗمُوْقَ  هٗ َّجۤاحَوَ -80

JUZ  7 187 6. AL-AN‘ĀM

bantah ku tentang Allah, padahal Dia 

benar­benar telah memberi petunjuk 

kepadaku? Aku tidak takut kepada yang 

kamu persekutukan dengan­Nya, kecuali 

Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu 

Tuhanku meliputi segala sesuatu. Ti dak-

kah kamu dapat mengambil pela jaran?”

81. Bagaimana mungkin aku takut kepada 

yang kamu sekutukan (dengan Allah), 

padahal kamu tidak takut menyekutu kan 

sesuatu dengan Allah yang Dia (sendiri) 

tidak pernah menurunkan kepada mu 

alasan apa pun. Maka, golongan yang 

manakah dari keduanya yang lebih 

berhak mendapat keamanan (dari 

malapetaka) jika kamu mengetahui?”252)

82. Orang-orang yang beriman dan tidak men-

campuradukkan iman mereka dengan 

kezaliman (syirik), merekalah orang­orang 

yang mendapat rasa aman dan men dapat 

petunjuk.

83. Itulah keterangan yang Kami anugerah­

kan kepada Ibrahim untuk meng hadapi 

kaumnya. Kami tinggikan orang yang 

Kami kehendaki beberapa derajat. 

Sesung guhnya Tuhanmu Maha bijaksana 

lagi Maha Mengetahui.

84. Kami telah menganugerahkan kepadanya 

Ishaq dan Ya‘qub. Tiap-tiap mereka telah 

Kami beri petunjuk. Sebelum nya Kami telah 

meng anugerah kan pe tunjuk kepada Nuh. 

(Kami juga meng anugerah kan petunjuk) 

kepada se bagian dari keturunannya, yaitu 

Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, 

dan Harun. Demikian lah Kami memberi 

balasan kepada orang­orang yang berbuat 

ke baikan.

85. (Demikian juga kepada) Zakaria, Yahya, 

Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk 

orang­orang yang saleh.

252) Setelah Allah Swt. memperlihatkan tanda­tanda keagungan­Nya kepada Nabi Ibrahim a.s. sehingga imannya 

kepada Allah Swt. makin teguh (ayat 75), ia menuntun kaumnya menuju tauhid dengan mengikuti logika berpikir 

mereka.

 نْاَ  آ َّلاِ  ٓهٖبِ  نَوْكُِرشُْت  امَ  فُاخَاَ  آلَوَ  ۗنِىدٰهَ

  ۗامًلْعِ  ءٍيْشَ  َّلكُ يْ ِّبرَ  عَسِوَ  ۗا ٔـً يْشَ  يْ ِّبرَ  ءَۤاشََّي

 نَوْرُ َّكذَتَتَ الَفَاَ

 مْكَُّناَ نَوْفُا َختَ الَوَ مْتُكَْرشْاَ آمَ فُاخَاَ فَيْكََو -81

 ۗانًطٰلْسُ مْكُيْلَعَ هٖبِ لْ ِزّنَيُ مْلَ امَ ِ ّٰللابِ مْتُكَْرشْاَ

 مْتُنْكُ  نْاِ  ۚنِمْاَلْابِ  ُّقحَاَ  نِيْقَيْرِفَلْا  ُّياَفَ

 ۘنَوْمُلَعْتَ

 مٍلْظُبِ  مْهُنَامَيْاِ  آوْسُبِلْيَ  مْلَوَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلاَ -82

ࣖ نَوْدُتَهْ ُّم مْهُوَ نُمْاَلْا مُهُلَ كَ ِٕىٰۤ لواُ

 عُفَرْنَ ۗهٖمِوْقَ ىلٰعَ مَيْهِرٰبْاِ آهَنٰيْتَاٰ آنَتُ َّجحُ كَْلتِوَ -83

 مٌيْلِعَ مٌيْكِحَ كََّبرَ َّناِ ۗءُۤاشََّن نْ َّم تٍجٰرَدَ

 انَْيدَهَ  ا ًّلكُ  ۗبَوْقُعْيَوَ  قَحٰسْاِ  ٓهَٗل  انَبْهَوَوَ -84

 دَوٗادَ  هٖتِ َّي ِرّذُ  نْمِوَ  لُبْقَ  نْمِ  انَْيدَهَ  احًوْنُوَ

  ۗنَوْرُهٰوَ ىسٰوْمُوَ فَسُوْيُوَ بَوْ ُّياَوَ نَمٰيْلَسُوَ

 ۙنَيْنِسِحْمُلْا ىزِْجنَ كَلِذٰكََو

 نَ ّمِ  ٌّلكُ  ۗسَايَلْاِوَ  ىسٰيْعِوَ  ىيٰ ْحيَوَ  اَّيرِكََزوَ -85

 ۙنَيْحِلِ ّٰصلا

6. AL-AN‘ĀM 188 JUZ  7

86. (Begitu juga kepada) Ismail, Ilyasa’, 

Yunus, dan Lut. Tiap-tiap mereka Kami 

lebihkan daripada (umat) seluruh alam 

(pada masanya).

87. (Kami lebihkan pula) sebagian dari nenek 

moyang mereka, keturunan mereka, 

dan saudara­saudara mereka. Kami 

telah memilih mereka (menjadi nabi 

dan rasul) dan Kami memberi mereka 

petunjuk menuju jalan yang lurus.

88. Demikian itu petunjuk Allah. Dengannya 

Dia memberi petunjuk kepada siapa saja 

di antara hamba­hamba­Nya yang Dia 

kehendaki. Seandainya mereka mem­

per sekutukan Allah, pasti sia-sialah amal 

yang telah mereka kerjakan.

89. Mereka itulah orang­orang yang telah 

Kami anugerahi kitab, hikmah, dan 

kenabian. Jika orang­orang (Quraisy) itu 

meng ingkarinya, Kami akan menyerah­

kannya kepada kaum yang tidak meng-

ingkarinya.

90. Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi 

petunjuk oleh Allah. Maka, ikutilah petun-

juk mereka. Katakanlah (Nabi Muhammad), 

“Aku tidak me minta imbalan kepadamu 

atasnya (me nyampaikan Al­Qur’an).” (Al­

Qur’an) itu hanyalah peringatan untuk 

(umat) seluruh alam. 

Pengingkaran terhadap Agama Tauhid 

yang Berupa Pengingkaran Orang Yahudi 

terhadap Al-Qur’an

91. Mereka (Bani Israil) tidak meng agung-

kan Allah sebagaimana mesti nya ketika 

mereka berkata, “Allah tidak me nurun-

kan sesuatu pun kepada manusia.” 

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa­

kah yang menurunkan kitab suci (Taurat) 

yang dibawa Musa sebagai cahaya 

dan petunjuk bagi manusia? Kamu 

(Bani Israil) menjadikannya lembaran­

lembaran lepas. Kamu memperlihatkan 

 انَلْ َّضفَ ا ًّلكُوَ   ۗاطًوْلُوَ سَُنوْيُوَ عَسَيَلْاوَ لَيْعِمٰسْاِوَ -86

 ۙنَيْمِلَعٰلْا ىلَعَ

 مْهُنٰيْبَتَجْاوَ  ۚمْهِنِاوَخْاِوَ مْهِتِ ّٰي ِرّذُوَ مْهِِٕىۤابَاٰ نْمِوَ -87

 مٍيْقِتَسْ ُّم طٍارَصِ ىٰلاِ مْهُنٰيْدَهَوَ

 ۗهٖدِابَعِ نْمِ ءُۤاشََّي نْمَ هٖبِ يْدِهْيَ ِ ّٰللا ىدَهُ كَلِذٰ -88

 نَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَ ا َّم مْهُنْعَ طَبِحَلَ اوْكَُرشْاَ وْلَوَ

 ۚةَ َّوبُ ُّنلاوَ مَكُْحلْاوَ بَتٰكِْلا مُهُنٰيْتَاٰ نَْيذَِّلا كَِٕىٰۤ لواُ -89

 امًوْقَ  اهَبِ  انَلْ َّكوَ  دْقَفَ  ءِاۤلَؤُ ٰٓه  اهَبِ  رْفُكَّْي  نْاِفَ

 نَيْرِفِكٰبِ اهَبِ اوْسُيْ َّل

 لْقُ  ۗهْدِتَقْا مُهُىدٰهُبِفَ ُ ّٰللا ىدَهَ نَْيذَِّلا كَِٕىٰۤ لواُ -90

 ىرٰكِْذ  ا َّلاِ  وَهُ  نْاِ  ۗارًجْاَ  هِيْلَعَ  مْكُُل ٔـَ سْاَ  آ َّل

 ࣖ نَيْمِلَعٰلْلِ

 لَزَنْاَ آمَ اوْلُاقَ ذْاِ ٓهٖرِدْقَ َّقحَ َ ّٰللا اورُدَقَ امَوَ -91

 بَتٰكِْلا لَزَنْاَ نْمَ لْقُ  ۗءٍيْشَ نْ ِمّ رٍشَبَ ىلٰعَ ُ ّٰللا

 سِا َّنلّلِ  ىدًهُ َّو  ارًوْنُ  ىسٰوْمُ  هٖبِ  ءَۤاجَ  يْذَِّلا

 ۚارًيْثِكَ نَوْفُ ْختُوَ اهَنَوْدُبْتُ سَيْطِارَقَ هٗنَوْلُعَ ْجتَ

  ۙ ُ ّٰللا لِقُ  ۗمْكُُؤۤابَاٰ آلَوَ مْتُنْاَ آوْمُلَعْتَ مْلَ ا َّم مْتُمْ ِلّعُوَ

JUZ  7 189 6. AL-AN‘ĀM

(sebagi an nya) dan banyak yang kamu 

sembunyikan, padahal telah diajarkan 

kepadamu apa yang tidak diketahui baik 

olehmu maupun oleh nenek moyang­

mu.” Katakanlah, “Allah.” Kemudian, 

biarkanlah mereka bermain­main dalam 

kesesatannya.253)

92. Ini (Al­Qur’an) adalah kitab suci yang 

telah Kami turunkan lagi diberkahi yang 

membenarkan kitab­kitab yang (diturun­

kan) sebelumnya dan agar engkau mem­

beri peringatan kepada (penduduk) 

Ummul Qura (Makkah) dan orang­orang 

yang ada di sekitarnya. Orang­orang 

yang ber iman pada (kehidupan) akhirat 

(tentu) beriman padanya (Al­Qur’an) dan 

mereka selalu memelihara salatnya.

Kebenaran Wahyu dan Akibat Dusta 

terhadap Allah

93. Siapakah yang lebih zalim daripada 

orang­orang yang mengada­adakan 

dusta terhadap Allah atau yang ber­

kata, “Telah diwahyukan kepadaku,” pa­

da hal tidak diwahyukan sesuatu pun 

kepadanya dan orang yang berkata, “Aku 

akan mendatangkan seperti yang di-

turunkan Allah.” Seandainya saja engkau 

melihat pada waktu orang­orang zalim 

itu (berada) dalam kesakitan sakratul ­

maut, sedang para malaikat me mukul 

dengan tangannya, (sembari ber kata), 

“Keluarkanlah nyawamu!” Pada hari ini 

kamu akan dibalas dengan azab yang 

sangat menghinakan sebab  kamu me­

ngatakan terhadap Allah (per kataan) 

yang tidak benar dan (sebab ) kamu 

menyombongkan diri terhadap ayat­

ayat­Nya.

94. (Kini) kamu benar­benar datang kepada 

Kami sendiri­sendiri sebagaimana Kami 

ciptakan kamu pada mulanya. Kamu 

sudah meninggalkan di belakangmu (di 

253) Kalimat ini diucapkan sebagai sindiran kepada mereka, seakan­akan mereka dipandang sebagai kanak­kanak 

yang belum berakal.

 نَوْبُعَلْيَ مْهِضِوْخَ يْفِ مْهُرْذَ َّمثُ

 يْذَِّلا  قُ ِدّصَ ُّم  كٌرَبٰمُ  هُنٰلْزَنْاَ  بٌتٰكِ اذَهٰوَ -92

 ۗاهَلَوْحَ  نْمَوَ  ىرٰقُلْا  َّماُ  رَذِنْتُلِوَ  هِيْدَيَ  نَيْبَ

 مْهُوَ  هٖبِ  نَوْنُمِؤْيُ  ةِرَخِاٰلْابِ  نَوْنُمِؤْيُ  نَْيذَِّلاوَ

 نَوْظُفِ ٰحيُ مْهِتِالَصَ ىلٰعَ

 وْاَ  ابًذِكَ ِ ّٰللا  ىلَعَ  ىرٰتَفْا  نِ َِّم  مُلَظْاَ  نْمَوَ -93

 نْمَ َّو  ءٌيْشَ  هِيْلَاِ  حَْويُ  مْلَوَ  َّيَلاِ  يَحِوْاُ  لَاقَ

 ى ٰٓرتَ  وْلَوَ  ۗ ُ ّٰللا  لَزَنْاَ  آمَ  لَثْمِ  لُزِنْاُسَ  لَاقَ

 ةُكَِٕىٰۤلمَلْاوَ  تِوْمَلْا  تِرٰمَغَ  يْفِ  نَوْمُلِ ّٰظلا  ذِاِ

 مَوْيَلْاَ   ۗمْكُسَفُنْاَ  آوْجُرِخْاَ  ۚمْهِيْدِيْاَ  آوْطُسِابَ

 ىلَعَ نَوْلُوْقُتَ مْتُنْكُ امَبِ نِوْهُلْا بَاذَعَ نَوْزَْجتُ

نَوْرُبِكْتَسَْت هٖتِيٰاٰ نْعَ مْتُنْكَُو ِقّحَلْا رَيْغَ ِ

ّٰللا

 لَ َّواَ  مْكُنٰقْلَخَ  امَكَ ىدٰارَفُ  انَوْمُتُئْجِ  دْقَلَوَ -94

 ۚمْكُرِوْهُظُ  ءَۤارَوَ  مْكُنٰلْ َّوخَ  ا َّم  مْتُكَْرتَ َّو  ةٍ َّرمَ

6. AL-AN‘ĀM 190 JUZ  7

dunia) apa yang telah Kami karuniakan 

kepadamu. Kami tidak melihat bersama­

mu para pemberi syafaat (pertolongan) 

yang kamu anggap bagi dirimu sebagai 

sekutu­sekutu(­Ku). Sungguh, telah ter­

putus (semua pertalian) antara kamu dan 

telah lenyap dari kamu apa yang dahulu 

kamu sangka (sebagai sekutu Allah).

Bukti Keesaan Allah dan Kekuasaan-Nya

95. Sesungguhnya Allah yang menumbuh­

kan butir (padi-padian) dan biji (buah-

buahan). Dia mengeluarkan yang hidup 

dari yang mati dan mengeluarkan yang 

mati dari yang hidup. Itulah (kekuasaan) 

Allah. Maka, bagaimana kamu dapat 

dipa lingkan?

96. (Dia) yang menyingsingkan pagi dan 

menjadikan malam untuk beristirahat, 

serta (menjadikan) matahari dan bulan 

untuk perhitungan. Itulah ketetapan 

Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha 

Mengetahui.

97. Dialah yang menjadikan bagimu bintang­

bintang agar kamu menjadikannya pe­

tunjuk dalam kegelapan (yang pekat) di 

darat dan di laut. Sungguh, Kami telah 

memerinci tanda­tanda (kekuasaan 

Kami) kepada kaum yang mengetahui.

98. Dialah yang menciptakanmu dari diri 

yang satu (Adam), maka (bagimu) 

ada tempat menetap dan tempat me­

nyimpan.254) Sungguh, Kami telah me­

merinci tanda­tanda (kekuasaan Kami) 

kepada kaum yang memahami.

99. Dialah yang menurunkan air dari langit 

lalu dengannya Kami menumbuhkan 

segala macam tumbuhan. Maka, dari­

nya Kami mengeluarkan tanaman yang 

254) Di antara mufasir ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud tempat menetap adalah tulang sulbi 

bapak dan tempat menyimpan adalah rahim ibu. Ada pula yang berpendapat bahwa tempat menetap adalah 

permukaan bumi pada waktu manusia masih hidup dan tempat menyimpan adalah perut bumi (kuburan) pada 

waktu manusia telah mati.

 مْتُمْعَزَ  نَْيذَِّلا  مُكُءَۤاعَفَشُ  مْكُعَمَ  ىرٰنَ  امَوَ

 َّلضَوَ مْكُنَيْبَ عَ َّطقََّت دْقَلَ  ۗاؤُٰۤ كَرشُ مْكُيْفِ مْهَُّناَ

ࣖ نَوْمُعُزْتَ مْتُنْكُ ا َّم مْكُنْعَ

 َّي َحلْا جُرِْخيُ  ۗىوٰ َّنلاوَ ِبّحَلْا قُلِافَ َ ّٰللا َّناِ ۞ -95

 مُكُلِذٰ  ۗ ِيّ

َحلْا  نَمِ  تِ ِيّمَلْا  جُرِْخمُوَ  تِ ِيّمَلْا  نَمِ

 نَوْكُفَؤْتُ ىّٰناَفَ ُ ّٰللا

 سَمْ َّشلا َّو انًكَسَ لَيْ َّلا لَعَجَوَ ۚحِابَصْاِلْا قُلِافَ -96

 مِيْلِعَلْا زِْيزِعَلْا رُيْدِقْتَ كَلِذٰ ۗانًابَسْحُ رَمَقَلْاوَ

 اهَبِ اوْدُتَهْتَلِ مَوْجُ ُّنلا مُكَُل لَعَجَ يْذَِّلا وَهُوَ -97

 تِيٰاٰلْا  انَلْ َّصفَ  دْقَ  ۗرِحْبَلْاوَ  ِرّبَ

ْلا  تِمٰلُظُ  يْفِ

 نَوْمُلَعْ َّي مٍوْقَلِ

 ةٍدَحِا َّو  سٍفَّْن  نْ ِمّ  مْكَُاشَْناَ  ٓيْذِ

َّلا  وَهُوَ -98

 مٍوْقَلِ تِيٰاٰلْا انَلْ َّصفَ دْقَ ۗ عٌَدوْتَسْمُ َّو ٌّرقَتَسْمُفَ

 نَوْهُقَفْ َّي

 انَجْرَخْاَفَ ۚءًۤامَ ءِۤامَ َّسلا نَمِ لَزَنْاَ ٓيْذِ

َّلا وَهُوَ -99

 ارًضِخَ  هُنْمِ  انَجْرَخْاَفَ  ءٍيْشَ  ِلّكُ  تَابََن  هٖبِ

JUZ  7 191 6. AL-AN‘ĀM

menghijau. Darinya Kami mengeluar­

kan butir yang bertumpuk (banyak). 

Dari mayang kurma (mengurai) tangkai­

tangkai yang menjuntai. (Kami me­

numbuhkan) kebun­kebun anggur. 

(Kami menumbuhkan pula) zaitun dan 

delima yang serupa dan yang tidak 

serupa. Perhatikanlah buahnya pada 

waktu berbuah dan menjadi masak. 

Sesungguhnya pada yang demikian 

itu benar­benar terdapat tanda­tanda 

(kekuasaan Allah) bagi kaum yang ber­

iman.

Syirik sebagai Penyelewengan Fitrah

100. Mereka (orang­orang musyrik) men­

jadi kan jin sekutu­sekutu bagi Allah, 

padahal Dia yang menciptakannya (jin­

jin itu). Mereka berbohong terhadap­

Nya (dengan mengata kan bahwa Allah 

mempunyai) anak laki­laki dan anak 

perempuan, tanpa (dasar) pengeta­

huan.255) Mahasuci dan Mahatinggi Dia 

dari sifat­sifat yang mereka gambarkan.

101. Dia (Allah) pencipta langit dan bumi. 

Bagaimana (mungkin) Dia mempunyai 

anak, padahal Dia tidak mempunyai 

istri? Dia menciptakan segala sesuatu 

dan Dia Maha Mengetahui segala se­

suatu.

102. Itulah Allah Tuhanmu. Tidak ada tuhan 

selain Dia, pencipta segala se suatu. 

Maka, sembah lah Dia. Dialah pemelihara 

segala sesuatu.

103. Dia tidak dapat dijangkau oleh peng-

lihatan mata, sedangkan Dia dapat 

men jangkau se gala penglihatan itu. Dia­

lah Yang Mahahalus lagi Mahateliti.

104. Sungguh, telah datang kepadamu bukti-

bukti yang nyata dari Tuhanmu. Siapa 

255) Mereka mengatakan bahwa Allah Swt. mempunyai anak, sebagaimana orang Yahudi mengatakan bahwa 

Uzair adalah putra Allah Swt. dan orang­orang musyrik mengatakan bahwa malaikat merupakan anak­anak 

perempuan Allah Swt. Mereka mengatakan demikian sebab  kebodohannya.

 نْمِ  لِخَّْنلا  نَمِوَ  ۚابًكِارَتَ ُّم  ا ًّبحَ  هُنْمِ  جُرِْخ ُّن

 بٍانَعْاَ  نْ ّمِ  تٍ ّٰنجَ َّو  ةٌيَنِادَ  نٌاوَنْقِ  اهَعِلْطَ

 ۗهٍبِاشَتَمُ  رَيْغَ َّو  اهًبِتَشْمُ  نَا َّم ُّرلاوَ  نَوْتُيْ َّزلا َّو

 مْكُلِذٰ يْفِ َّناِ ۗهٖعِنْيَوَ رَمَثْاَ ا َٓذاِ ٓهٖرِمَثَ ىٰلاِ ا ٓوْرُظُنْاُ

 نَوْنُمِؤْ ُّي مٍوْقَ ّلِ تٍيٰاٰلَ

 اوْقُرَخَوَ مْهُقَلَخَوَ َّن ِجلْا ءَۤاكَرَشُ ِ ّٰ ِلل اوْلُعَجَوَ -100

 اَّمعَ ىلٰعٰتَوَ هٗنَحٰبْسُ ۗمٍلْعِ رِيْغَبِ ۢتٍنٰبَوَ نَيْنِبَ هَٗل

 ࣖ نَوْفُصِيَ

 دٌَلوَ  هَٗل  نُوْكُيَ  ىّٰناَ  ۗضِرْاَلْاوَ  تِوٰمٰ َّسلا  عُيْدِبَ -101

 وَهُوَ ۚءٍيْشَ َّلكُ قَلَخَوَ ۗ ةٌبَحِاصَ هَّٗل نْكُتَ مْلَ َّو

  مٌيْلِعَ ءٍيْشَ ِلّكُبِ

 ِلّكُ قُلِاخَ  ۚوَهُ  ا

َّلاِ  هَٰلاِ  آلَ   ۚمْكُ ُّبرَ  ُ ّٰللا  مُكُلِذٰ -102

  لٌيْكَِّو ءٍيْشَ ِلّكُ ىلٰعَ وَهُوَ ۚهُوْدُبُعْافَ ءٍيْشَ

 وَهُوَ ۚرَاصَبْاَلْا كُرِدْيُ وَهُوَ رُاصَبْاَلْا هُكُرِدْتُ الَ -103

  رُيْبِ َخلْا فُيْطَِّللا

 رَصَبْاَ  نْمَفَ  ۚمْكُ ِبّ َّر  نْمِ  رُِٕىۤاصَبَ  مْكُءَۤاجَ  دْقَ -104

6. AL-AN‘ĀM 192 JUZ  7

yang melihat (bukti-bukti itu),256) maka 

(manfaatnya) bagi dirinya sendiri dan 

siapa yang buta (tidak melihat bukti-

bukti itu), maka (akibat buruk nya) bagi 

dirinya sendiri, sedangkan aku (Nabi 

Muhammad) bukanlah pengawas (­mu).

105. Demikianlah Kami menjelaskan ber­

ulang­ulang ayat­ayat Kami (agar orang­

orang beriman mengambil pelajaran 

darinya) dan agar mereka (orang­

orang musyrik) mengata kan, “Engkau 

telah mempelajari (ayat­ayat itu dari 

Ahlulkitab),” dan agar Kami menjelaskan­

nya (Al­Qur’an) kepada kaum yang me­

ngetahui.

Perintah Mengikuti Wahyu dan Larangan 

Memaki Sembahan Selain Allah

106. Ikutilah apa yang telah diwahyukan 

kepada mu (Nabi Muhammad bahwa) 

tidak ada tu han selain Dia dan ber-

palinglah dari orang­orang musyrik.

107. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya 

mere ka tidak mempersekutukan(-Nya). 

Kami tidak menjadikan engkau pe-

ngawas mereka dan engkau bukan pula 

penanggung jawab mereka.

108. Janganlah kamu memaki (sesembah an) 

yang mereka sembah selain Allah sebab  

mereka nanti akan memaki Allah dengan 

melampaui batas tanpa (dasar) penge­

tahuan. Demikian lah, Kami jadi kan 

setiap umat menganggap baik pekerja-

an mereka. Kemudian kepada Tuhan 

mereka lah tempat kembali mereka, la­

lu Dia akan memberitahu kan kepada 

mereka apa yang telah mereka kerjakan.

109. Mereka bersumpah dengan (nama) 

Allah de ngan sebenar­benarnya sumpah 

(bahwa) sung guh jika datang suatu 

bukti (mukjizat) ke pa da mereka, pasti-

256) Siapa yang mengetahui kebenaran dan mengerjakan kebajikan serta memperoleh petunjuk, dia telah 

mencapai puncak kebahagiaan.

 مْكُيْلَعَ  ا۠نَاَ  آمَوَ  ۗاهَيْلَعَفَ  يَمِعَ  نْمَوَ  ۚهٖسِفْنَلِفَ

  ظٍيْفِ َحبِ

 تَسْرَدَ  اوْلُوْقُيَلِوَ  تِيٰاٰلْا  فُ ِرّصَنُ  كَلِذٰكََو -105

  نَوْمُلَعْ َّي مٍوْقَلِ هٗنَ ِيّبَنُلِوَ

 ۚوَهُ ا َّلاِ هَ

ٰلاِ آلَ  ۚكَ ِبّ َّر نْمِ كَيْلَاِ يَحِوْاُ آمَ عْبَِّتاِ -106

  نَيْكِِرشْمُلْا نِعَ ضْرِعْاَوَ

 مْهِيْلَعَ كَنٰلْعَجَ امَوَ ۗاوْكَُرشْاَ آمَ ُ ّٰللا ءَۤاشَ وْلَوَ -107

 لٍيْكَِوبِ مْهِيْلَعَ تَنْاَ آمَوَ ۚاظًيْفِحَ

 ِ ّٰللا  نِوْدُ  نْمِ  نَوْعُدْيَ  نَْيذَِّلا  او ُّبسَُت  الَوَ -108

 اَّنَّيزَ  كَلِذٰكَ  ۗمٍلْعِ  رِيْغَبِ  ۢاوًدْعَ  َ ّٰللا  او ُّبسُيَفَ

 مْهُعُجِرْ َّم  مْهِ ِبّرَ  ى

ٰلاِ  َّمثُ  ۖمْهُلَمَعَ  ةٍ َّماُ  ِلّكُلِ

 نَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَ امَبِ مْهُئُ ِبّنَيُفَ

 مْهُتْءَۤاجَ  نِْٕىَل  مْهِنِامَيْاَ  دَهْجَ  ِ ّٰللابِ  اوْمُسَقْاَوَ -109

 امَوَ ِ ّٰللا دَنْعِ تُيٰاٰلْا امََّناِ لْقُ ۗاهَبِ َّننُمِؤْيُ َّل ةٌيَاٰ

JUZ  8 193 6. AL-AN‘ĀM

lah mereka akan ber iman kepada nya. 

Katakanlah, “Sesung guh nya bukti-bukti 

itu hanya ada pada sisi Allah.” Kamu 

tidak akan mengira bahwa jika bukti 

(mukjizat) itu datang, mereka tidak juga 

akan beriman.257)

110. (Kamu pun tidak akan mengira bahwa) 

Kami akan memalingkan hati dan 

penglihatan me reka seperti pertama 

kali mereka tidak ber iman kepadanya 

(Al­Qur’an) serta Kami membiarkan 

mereka bingung dalam kesesat an.

JUZ 8

Keengganan Orang Musyrik untuk Beriman

111. Seandainya Kami benar­benar me­

nu run kan malaikat kepada mereka 

(sebagai saksi kebenaran Rasul), orang 

yang telah mati pun (Kami hidupkan 

kembali lalu) berbicara dengan mereka, 

dan Kami kumpulkan di hadapan me­

re ka segala sesuatu (yang mereka 

inginkan), mereka tidak juga akan ber-

iman, kecuali jika Allah meng hendaki. 

Namun, kebanyakan mereka tidak 

mengetahui (hakikat ini).

Musuh Para Nabi

112. Demikianlah (sebagaimana Kami men­

jadikan bagimu musuh) Kami telah 

menjadikan (pula) bagi setiap nabi 

musuh yang terdiri atas setan­setan 

(berupa) manusia dan jin. Sebagian 

mereka membisikkan kepada sebagi­

an yang lain perkataan yang indah 

sebagai tipuan. Seandainya Tuhanmu 

menghendaki, niscaya mereka tidak 

akan melaku kan nya. Maka, tinggalkan 

mereka ber sama apa yang mereka ada­

adakan (kebohongan).

257) Orang musyrik bersumpah bahwa jika mukjizat dari Allah datang, mereka akan beriman. Oleh sebab  itu, 

orang mukmin berharap agar Nabi memohon kepada Allah Swt. untuk menurunkan mukjizat yang dimaksud. 

Maka, Allah Swt. menolak harapan orang­orang mukmin itu dengan ayat ini.

 نَوْنُمِؤْيُ الَ تْءَۤاجَ اذَاِ آهََّناَ مْكُُرعِشُْي

 اوْنُمِؤْيُ مْلَ امَكَ مْهُرَاصَبْاَوَ مْهُتَدَ ٕـِ فْاَ  بُ ِلّقَنُوَ -110

 ۔   ࣖ نَوْهُمَعْيَ مْهِنِايَغْطُ يْفِ مْهُرُذَنَ َّو ةٍ َّرمَ لَ َّواَ ٓهٖبِ

 مُهُمَ َّلكَوَ  ةَكَِٕىٰۤلمَلْا  مُهِيْلَاِ  آنَلْ َّزنَ  انََّناَ  وْلَوَ  ۞ -111

 ا َّم  الًبُقُ  ءٍيْشَ  َّلكُ  مْهِيْلَعَ  انَرْشَحَوَ  ىٰتوْمَلْا

 َّنكِٰلوَ  ُ ّٰللا  ءَۤاشََّي  نْاَ  آ َّلاِ  آوْنُمِؤْيُلِ  اوْنُاكَ

 نَوْلُهَ ْجيَ مْهُرَثَكْاَ

 نَيْطِيٰشَ  ا ًّودُعَ  ٍيّبِنَ  ِلّكُلِ  انَلْعَجَ  كَلِذٰكََو -112

 ضٍعْبَ  ىٰلاِ  مْهُضُعْبَ  يْحِوْيُ  ِنّ ِجلْاوَ  سِْناِلْا

 امَ  كَ ُّبرَ  ءَۤاشَ  وْلَوَ  ۗارًوْرُغُ  لِوْقَلْا  فَرُخْزُ

  نَوْرُتَفْيَ امَوَ مْهُرْذَفَ هُوْلُعَفَ

6. AL-AN‘ĀM 194 JUZ  8

113. (Setan­setan itu saling membisikkan 

perkataan yang indah juga) agar hati 

kecil orang-orang yang tidak beriman 

pada akhirat tertarik pada bisikan itu 

serta menyenanginya, dan agar mereka 

melakukan apa yang biasa mereka 

(setan­setan itu) lakukan.

Allah Sebenar-benar Hakim

114. Maka, apakah (pantas) aku mencari 

selain Allah sebagai hakim, padahal Dia­

lah yang menurunkan Kitab (Al­Qur’an) 

kepadamu (dengan penjelasan) secara 

terperinci? Orang­orang yang telah 

Kami anugerahi Kitab Suci me nge tahui 

(bahwa) sesungguhnya (Al­Qur’an) 

itu di turunkan dari Tuhanmu dengan 

benar. Maka, janganlah sekali­kali kamu 

termasuk orang­orang yang ragu.

Kesempurnaan Kandungan Al-Qur’an

115. Telah sempurna kalimat Tuhanmu (Al­

Qur’an) dengan (mengandung) ke benar­

an dan keadilan. Tidak ada (seorang pun) 

yang dapat mengubah kalimat­kalimat­

Nya. Dia Maha Mendengar lagi Maha 

Mengetahui.

116. Jika engkau mengikuti (kemauan) ke-

banyakan orang (kafir) di bumi ini 

(dalam urusan agama), niscaya mereka 

akan menyesatkanmu dari jalan Allah. 

Mere ka hanya mengikuti persangkaan 

belaka dan mereka hanyalah membuat 

kebo hongan.

117. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang 

lebih mengetahui siapa yang ter sesat 

dari jalan­Nya dan Dia (pula) yang lebih 

me ngetahui orang­orang yang men­

dapat petunjuk.

Perselisihan tentang Kehalalan dan 

Keharaman Makanan

118. Makanlah sebagian apa (daging hewan 

halal) yang (ketika disembelih) disebut 

nama Allah jika kamu beriman pada 

ayat­ayat­Nya.

 ةِرَخِاٰلْابِ نَوْنُمِؤْيُ الَ نَْيذَِّلا ةُدَ ٕـِ فْاَ هِيْلَاِ ى ٰٓغصْتَلِوَ -113

 نَوْفُرِتَقْ ُّم مْهُ امَ اوْفُرِتَقْيَلِوَ هُوْضَرْيَ ِلوَ

 لَزَنْاَ  ٓيْذِ

َّلا  وَهُ َّو  امًكَحَ  يْغِتَبْاَ  ِ ّٰللا  رَيْغَفَاَ -114

 بَتٰكِْلا مُهُنٰيْتَاٰ نَْيذَِّلاوَ ۗالً َّصفَمُ بَتٰكِْلا مُكُيْلَاِ

 َّننَوْكُتَ الَفَ ِقّحَلْابِ كَ ِبّ َّر نْ ّمِ لٌ َّزنَمُ هَّٗناَ نَوْمُلَعْيَ

 نَيْرِتَمْمُلْا نَمِ

 لَ ِدّبَمُ  الَ  ۗالًدْعَ َّو اقًدْصِ كَ ِبّرَ  تُمَلِكَ تْ َّمتَوَ -115

مُيْلِعَلْا عُيْمِ َّسلا وَهُوَ ۚهٖتِمٰلِكَلِ

 نْعَ كَوْ ُّلضِيُ ضِرْاَلْا ىفِ نْمَ رَثَكْاَ عْطِتُ نْاِوَ -116

 مْهُ  نْاِوَ  َّن َّظلا  ا َّلاِ  نَوْعُبِ َّت َّي  نْاِ  ۗ ِ ّٰللا لِيْبِسَ

 نَوْصُرُْخيَ ا َّلاِ

 وَهُوَ ۚهٖلِيْبِسَ نْعَ ُّلضِ َّي نْمَ مُلَعْاَ وَهُ كََّبرَ َّناِ -117

 نَيْدِتَهْمُلْابِ مُلَعْاَ

 هٖتِيٰاٰبِ مْتُنْكُ نْاِ هِيْلَعَ ِ ّٰللا مُسْا رَكُِذ ا َِّم اوْلُكُفَ -118

 نَيْنِمِؤْمُ

JUZ  8 195 6. AL-AN‘ĀM

119. Mengapa kamu tidak mau memakan 

sesuatu (daging hewan) yang (ketika di-

sembelih) disebut nama Allah. Padahal, 

Allah telah menjelaskan secara rinci 

kepadamu sesuatu yang Dia haramkan 

kepadamu, kecuali jika kamu dalam ke­

adaan terpaksa. Sesungguhnya banyak 

yang menyesatkan (orang lain) dengan 

mengikuti hawa nafsunya tanpa dasar 

pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu 

lebih mengetahui orang­orang yang 

me lampaui batas.

120. Tinggalkanlah dosa yang terlihat dan 

yang tersembunyi. Sesungguhnya orang­

orang yang mengerjakan (perbuatan) 

do sa kelak akan dibalas (dengan siksaan) 

sebab  apa yang mereka kerjakan.

121. Janganlah kamu memakan sesuatu dari 

(daging hewan) yang (ketika disembelih) 

tidak disebut nama Allah. Perbuatan itu 

benar­benar suatu kefasikan. Sesung guh ­

nya setan benar­benar selalu mem bisik i 

kawan­kawannya258) agar mere ka mem ­

ban tahmu. Jika kamu menuruti me re ka, 

sesungguhnya kamu benar­benar musy­

rik.

122. Apakah orang yang sudah mati lalu 

Kami hidupkan dan beri dia cahaya 

yang membuatnya dapat berjalan di 

tengah-tengah orang banyak, seperti 

orang yang berada dalam kegelapan 

sehingga dia tidak dapat keluar dari 

sana? Demikianlah, dijadikan terasa 

indah bagi orang-orang kafir apa yang 

mereka kerjakan.

123. Demikian pula pada setiap negeri Kami 

jadikan orang­orang jahatnya259) sebagai 

pembesar agar melakukan tipu daya di 

sana. Padahal, mereka hanya menipu 

diri sendiri tanpa menyadarinya.

258) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28. 

259) Menurut sebagian mufasir, akābira mujrimīhā artinya adalah ‘para penjahat­penjahat besar’.

 دْقَوَ هِيْلَعَ ِ ّٰللا مُسْا رَكُِذ ا َِّم اوْلُكُأْتَ ا َّلاَ مْكَُل امَوَ -119

 مْتُرْرِطُضْا امَ ا َّلاِ مْكُيْلَعَ مَ َّرحَ ا َّم مْكَُل لَ َّصفَ

 رِيْغَبِ  مْهِِٕىۤاوَهْاَبِ  نَوْ ُّلضِيَُّل  ارًيْثِكَ َّناِوَ  ۗهِيْلَاِ

 نَيْدِتَعْمُلْابِ مُلَعْاَ وَهُ كََّبرَ َّناِ ۗمٍلْعِ

 نَوْبُسِكْيَ نَْيذَِّلا َّناِ  ۗهٗنَطِابَوَ مِثْاِلْا رَهِاظَ اوْرُذَوَ -120

 نَوْفُرِتَقْيَ اوْنُاكَ امَبِ نَوْزَجْيُسَ مَثْاِلْا

 هِيْلَعَ  ِ ّٰللا  مُسْا  رِكَذْيُ  مْلَ  ا َِّم  اوْلُكُأْتَ  الَوَ -121

 ىٰٓ لاِ  نَوْحُوْيُلَ  نَيْطِيٰ َّشلا  َّناِوَ  ۗقٌسْفِلَ  هَّٗناِوَ

 مْكَُّناِ مْهُوْمُتُعْطَاَ نْاِوَ ۚمْكُْولُدِاجَيُلِ  مْهِِٕىۤايَلِوْاَ

 ࣖ نَوْكُِرشْمُلَ

 ارًوْنُ  هَٗل  انَلْعَجَوَ  هُنٰيْيَحْاَفَ  اتًيْمَ  نَاكَ نْمَوَاَ -122

 تِمٰلُ ُّظلا ىفِ  هُٗلثَ َّم نْمَكَ سِاَّنلا  ىفِ  هٖبِ  يْشِمْ َّي

 امَ نَيْرِفِكْٰللِ نَ ِيّزُ كَلِذٰكَ  ۗاهَنْ ِمّ جٍرِا َخبِ سَيْلَ

 نَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَ

 اهَيْمِرِْجمُ رَبِكٰاَ ةٍيَرْقَ ِلّكُ يْفِ انَلْعَجَ كَلِذٰكََو -123

 مْهِسِفُنْاَبِ  ا َّلاِ  نَوْرُكُمْيَ  امَوَ  ۗاهَيْفِ  اوْرُكُمْيَلِ

 نَوْرُعُشَْي امَوَ

6. AL-AN‘ĀM 196 JUZ  8

Hak Allah Menunjuk Seseorang Menjadi 

Nabi

124. Apabila datang suatu ayat kepada 

mereka, mereka berkata, “Kami tidak 

akan beriman hingga diberikan kepada 

kami (sesuatu) seperti apa yang di-

be rikan kepada rasul­rasul Allah.” 

Allah lebih mengetahui di mana Dia 

menempatkan tugas kerasulan­Nya. 

Orang-orang yang berdosa nanti akan 

ditimpa kehinaan di sisi Allah dan 

azab yang keras sebab  tipu daya yang 

mereka lakukan.

125. Maka, siapa yang Allah kehendaki men­

da pat hida yah, Dia akan mela pang kan 

dada nya un tuk menerima Islam. Siapa 

yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia 

akan menjadi kan dadanya sempit lagi 

sesak seakan­akan dia sedang mendaki 

ke langit. Begitulah Allah menim pakan 

siksa kepada orang-orang yang tidak 

beriman.

Islam sebagai Jalan Hidup yang Lurus

126. Inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Sung­

guh, Kami telah menjelaskan secara rin­

ci ayat­ayat (Kami) kepada orang­orang 

yang meng ambil pelajaran.

127. Bagi mereka (disediakan) tempat yang 

damai (surga) di sisi Tuhannya. Dia lah 

pelindung mereka sebab  apa (amal 

keba jikan) yang mereka kerjakan.

Nasib Orang Zalim di Akhirat

128. (Ingatlah) pada hari ketika Dia me ngum-

pul kan mereka semua (dan Allah ber­

firman), “Wahai golongan jin, kamu telah 

sering kali (menyesat kan) ma nusia.” Ka­

wan­kawan260) mereka dari go longan 

ma nusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah 

saling mendapat kan ke se nangan261) dan 

kami telah sampai pada waktu yang telah 

260) Tentang makna kata waliy dan auliyā silakan lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.

261) Masing­masing telah merasakan kesenangan dari pihak lain. Pihak jin setan merasa bahagia sebab  berhasil 

menyesatkan manusia, sedangkan manusia merasa senang mengikuti bujukan jin dan leluasa merasakan 

kenikmatan duniawi.

 ىٰتؤْنُ  ى ّٰتحَ نَمِؤُّْن  نْلَ  اوْلُاقَ  ةٌيَاٰ  مْهُتْءَۤاجَ اذَاِوَ -124

 ثُيْحَ  مُلَعْاَ  ُ ّٰللاَ   ۘ ِ ّٰللا  لُسُرُ  يَ ِتوْاُ  آمَ  لَثْمِ

 اوْمُرَجْاَ  نَْيذَِّلا  بُيْصِيُسَ  ۗهٗتَلَسٰرِ  لُعَ ْجيَ

 اوْنُاكَ امَبِ  ۢدٌيْدِشَ  بٌاذَعَوَ  ِ ّٰللا  دَنْعِ  رٌاغَصَ

نَوْرُكُمْيَ

 هٗرَدْصَ  حَْرشَْي  هٗيَدِهْ َّي  نْاَ  ُ ّٰللا  دِرُِّي  نْمَفَ -125

 هٗرَدْصَ لْعَ ْجيَ  هَّٗلضِ ُّي  نْاَ  دْرُِّي  نْمَوَ  ۚمِالَسْ ِالْلِ

 كَلِذٰكَ   ِۗءۤامَ َّسلا ىفِ دُ َّع َّصيَ امََّناَكَ اجًرَحَ اقً ِيّضَ

 نَوْنُمِؤْيُ الَ نَْيذَِّلا ىلَعَ سَجْ ِرّلا ُ

ّٰللا لُعَ ْجيَ

 انَلْ َّصفَ  دْقَ  ۗامًيْقِتَسْمُ  كَ ِبّرَ  طُارَصِ  اذَهٰوَ -126

 نَوْرُ َّك َّذَّي مٍوْقَلِ تِيٰاٰلْا

 امَبِ مْهُ ُّيلِوَ وَهُوَ مْهِ ِبّرَ دَنْعِ مِلٰ َّسلا رُادَ مْهُلَ ۞ -127

 نَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَ

 دِقَ  ِنّ ِجلْا  رَشَعْمَيٰ  ۚاعًيْمِجَ  مْهُرُشُ ْحيَ  مَوْيَوَ -128

 نَ ِمّ  مْهُؤُۤايَلِوْاَ  لَاقَوَ  ۚسِْناِلْا  نَ ِمّ  مْتُرْثَكْتَسْا

 آنَغْلَبَ َّو ضٍعْبَبِ  انَضُعْبَ  عَتَمْتَسْا  انََّبرَ  سِْناِلْا

 مْكُىوٰثْمَ  رُا َّنلا  لَاقَ  ۗانَلَ  تَلْ َّجاَ  ٓيْذِ

َّلا  انَلَجَاَ

JUZ  8 197 6. AL-AN‘ĀM

Engkau tentukan buat kami.” Allah ber­

firman, “Neraka lah tem pat kamu selama-

lamanya, kecuali ji ka Allah meng hendaki 

lain.” Se sung guhnya Tuhan mu Maha­

bijak sana lagi Maha Mengetahui.

129. Demikianlah Kami jadikan sebagian 

orang­orang zalim berteman dengan 

sebagian lainnya, sebagai balasan atas 

apa yang selalu mereka kerjakan.

130. (Allah berfirman,) “Wahai golongan jin 

dan manusia, tidak kah sudah datang 

kepadamu rasul­rasul dari kalanganmu 

sendiri yang me nyampaikan ayat­ayat­

Ku kepadamu dan memperingat kanmu 

tentang per temu an pada hari ini?” 

Mereka men jawab, “(Ya), kami menjadi 

saksi atas diri kami sendiri.” Namun, 

mereka tertipu oleh kehidupan dunia. 

Mereka telah menjadi saksi atas diri 

mereka sendiri bahwa mereka adalah 

orang kafir.

131. Demikian itu (pengutusan para rasul) 

sebab  Tuhanmu tidak akan mem-

binasakan suatu negeri sebab  kezalim­

an (mereka), sedangkan penduduknya 

dalam keadaan belum tahu.

132. Masing-masing orang ada tingkatan-

nya, (sesuai) dengan apa yang mereka 

kerjakan. Tuhanmu tidak lengah ter-

hadap apa yang mereka kerjakan.

133. Tuhanmulah Yang Mahakaya lagi penuh 

rahmat. Jika menghendaki, Dia akan 

me mus nahkanmu. Setelah itu, Dia 

akan meng gan timu dengan yang di ke-

hendaki­Nya, sebagai mana Dia men­

jadikan kamu dari keturunan kaum lain 

(sebe lummu).

134. Sesungguhnya apa pun yang dijanjikan 

kepadamu pasti datang dan kamu tidak 

mampu menolaknya.

135. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai 

kaumku, berbuatlah menurut ke dudukan­

 مٌيْكِحَ كََّبرَ َّناِ ۗ ُ ّٰللا ءَۤاشَ امَ ا َّلاِ آهَيْفِ نَْيدِلِخٰ

 مٌيْلِعَ

 اوْنُاكَ امَبِ ۢاضًعْبَ نَيْمِلِ ّٰظلا ضَعْبَ يْ ِ

ّلوَنُ كَلِذٰكََو -129

 ࣖ نَوْبُسِكْيَ

 مْكُنْ ِمّ لٌسُرُ مْكُتِأْيَ مْلَاَ سِْناِلْاوَ ِنّ ِجلْا رَشَعْمَيٰ -130

 مْكُمِوْيَ ءَۤاقَلِ مْكَُنوْرُذِنْيُوَ يْتِيٰاٰ مْكُيْلَعَ نَوْ ُّصقُيَ

 ةُويٰحَلْا مُهُتْ َّرغَوَ انَسِفُنْاَ ىٰٓ لعَ انَدْهِشَ اوْلُاقَ ۗاذَهٰ

 اوْنُاكَ  مْهَُّناَ  مْهِسِفُنْاَ  ىٰٓ لعَ  اوْدُهِشَوَ  ايَْن ُّدلا

 نَيْرِفِكٰ

 مٍلْظُبِ  ىرٰقُلْا كَلِهْمُ  كَ ُّب َّر نْكُيَ  مْ َّل نْاَ  كَلِذٰ -131

 نَوْلُفِغٰ اهَلُهْاَ َّو

 لٍفِاغَبِ  كَ ُّبرَ  امَوَ  ۗاوْلُمِعَ  ا َِّّم  تٌجٰرَدَ  ٍلّكُلِوَ -132

 نَوْلُمَعْيَ ا َّمعَ

 مْكُبْهِذْيُ  أْشََّي  نْاِ  ۗةِمَحْ َّرلا  وذُ  ُّينِغَلْا  كَ ُّبرَوَ -133

 مْكَُاشَْناَ آمَكَ ءُۤاشََي ا َّم مْكُدِعْبَ  ۢنْمِ فْلِخْتَسَْيوَ

 نَيْرِخَاٰ مٍوْقَ ةِ َّي ِرّذُ نْ ّمِ

 نَيْزِجِعْمُبِ مْتُنْاَ آمَ َّو ۙتٍاٰلَ نَوْدُعَوُْت امَ َّناِ -134

 ۚلٌمِاعَ  يْ ِّناِ  مْكُتِنَاكَمَ  ىلٰعَ  اوْلُمَعْا  مِوْقَيٰ  لْقُ -135

6. AL-AN‘ĀM 198 JUZ  8

mu, aku pun berbuat (demikian). Kelak 

kamu akan mengetahui siapa yang akan 

memperoleh tempat (terbaik) di akhirat 

(nanti). Sesungguhnya orang-orang yang 

zalim tidak akan beruntung.

136. Mereka menyediakan sebagian dari 

sesuatu yang Allah ciptakan, yaitu hasil 

tanaman dan hewan ternak, untuk Allah 

sambil berkata menurut persangkaan 

mereka, “Ini untuk Allah dan yang ini 

untuk berhala­berhala kami.” Bagian 

yang (disediakan) untuk berhala­

berhala mereka tidak akan sampai 

kepada Allah, sedangkan bagian yang 

(disediakan) untuk Allah akan sampai 

pada berhala­berhala mereka.262) Sangat 

buruk ketetapan mereka itu.

137. Demikianlah berhala­berhala mereka 

(setan) menjadikan terasa indah bagi 

banyak orang musyrik membunuh anak­

anak mereka untuk membinasakan 

mereka dan mengacaukan agama 

mereka sendiri.263) Seandainya Allah ber­

kehendak, niscaya mereka tidak akan 

me ngerjakan nya. Biarkanlah mereka 

ber sama apa (kebohongan) yang mereka 

ada­adakan.

138. Mereka berkata menurut anggapan 

mereka, “Inilah hewan ternak dan 

hasil bumi yang dilarang, tidak boleh 

dimakan, kecuali oleh orang yang 

kami kehendaki. Ada pula hewan yang 

diharamkan punggungnya (tidak boleh 

ditunggangi) dan ada hewan ternak 

yang (ketika disembelih) boleh tidak 

menyebut nama Allah.” (Hal itu) sebagai 

kebohongan terhadap Allah. Kelak Allah 

262) Mereka membagi hasil tanaman dan ternak menjadi tiga bagian: satu bagian untuk mereka sendiri, satu bagian 

untuk Allah Swt., dan satu bagian untuk berhala mereka. Jika bagian untuk berhala tersebut menguntungkan, 

mereka tidak akan menguranginya sedikit pun untuk dipersembahkan kepada Allah Swt. Sebaliknya, jika bagian 

yang mereka persembahkan untuk Allah Swt. menguntungkan, mereka akan mengambil sebagiannya untuk 

dipersembahkan pada berhala. 

263) Sebagian orang Arab adalah penganut syariat Ibrahim. Nabi Ibrahim a.s. pernah diperintah Allah Swt. 

untuk mengurbankan anaknya, Ismail. Kemudian, sejumlah pemuka agama mereka mengaburkan pengertian 

berkurban itu, sehingga dapat menanamkan rasa memandang baik membunuh anak­anak mereka dengan 

alasan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Padahal, alasan yang sesungguhnya adalah sebab  takut miskin dan 

takut ternoda.

 ۗرِا َّدلا  ةُبَقِاعَ  هٗ

َل  نُوْكُتَ  نْمَ  ۙنَوْمُلَعْتَ  فَوْسَفَ

 نَوْمُلِ ّٰظلا حُلِفْيُ الَ هَّٗناِ

 مِاعَنْاَلْاوَ  ثِرَْحلْا  نَمِ  اَرَذَ  ا َِّم  ِ ّٰ ِلل  اوْلُعَجَوَ -136

 اذَهٰوَ  مْهِمِعْزَبِ  ِ ّٰ ِلل  اذَهٰ  اوْلُاقَفَ  ابًيْصِنَ

 ىَلاِ  لُصِيَ الَفَ مْهِِٕىۤاكَرَشُلِ  نَاكَ امَفَ  ۚانَِٕىۤاكَرَشُلِ

 ۗمْهِِٕىۤاكَرَشُ  ىٰلاِ  لُصِيَ  وَهُفَ  ِ ّٰ ِلل  نَاكَ امَوَ  ۚ ِ ّٰللا

 نَوْمُكُ ْحيَ امَ ءَۤاسَ

 لَتْقَ  نَيْكِِرشْمُلْا  نَ ِمّ  رٍيْثِكَلِ  نََّيزَ  كَلِذٰكََو -137

 اوْسُبِلْيَلِوَ  مْهُوْدُرْيُ ِل  مْهُؤُۤاكَرَشُ  مْهِدِالَوْاَ

 مْهُرْذَفَ هُوْلُعَفَ امَ ُ ّٰللا ءَۤاشَ وْلَوَ ۗمْهُنَيْدِ مْهِيْلَعَ

 نَوْرُتَفْيَ امَوَ

 آهَمُعَطْيَ ا َّل رٌجْحِ ثٌرْحَ َّو مٌاعَنْاَ ٓهٖذِهٰ اوْلُاقَوَ -138

 اهَرُوْهُظُ تْمَ ِرّحُ مٌاعَنْاَوَ مْهِمِعْزَبِ ءُۤاشَ

َّن نْمَ ا َّلاِ

 ءًۤارَتِفْا  اهَيْلَعَ  ِ ّٰللا  مَسْا  نَوْرُكُذْيَ  ا َّل  مٌاعَنْاَوَ

 نَوْرُتَفْيَ اوْنُاكَ امَبِ مْهِيْزِجْيَسَ  ۗهِيْلَعَ

JUZ  8 199 6. AL-AN‘ĀM

akan membalas semua yang mereka 

ada­adakan.

139. Mereka juga berkata, “Apa yang ada di 

dalam perut hewan ternak ini khusus 

untuk kaum laki­laki kami dan haram bagi 

istri­istri kami.” Jika (yang ada di dalam 

perut itu dilahir kan dalam keadaan) 

mati, semua boleh (me makan nya). Kelak 

Allah akan mem balas ketetapan mereka. 

Sesungguh nya Dia Mahabijaksana lagi 

Maha Mengetahui.

140. Sungguh rugi orang­orang yang mem­

bu nuh anak­anak mereka sebab  ke­

bodoh an tanpa pengetahuan dan meng­

haramkan rezeki yang di karuniakan Allah 

kepada mereka dengan (semata­mata) 

membuat­buat kebohongan ter hadap 

Allah. Sungguh, mereka telah sesat dan 

tidak mendapat petunjuk.

Nikmat Allah kepada Umat Manusia

141. Dialah yang menumbuhkan tanaman­

tanaman yang merambat dan yang tidak 

merambat, pohon kurma, tanaman yang 

beraneka ragam rasanya, serta zaitun 

dan delima yang serupa (bentuk dan 

warnanya) dan tidak serupa (rasanya). 

Makanlah buahnya apabila ia berbuah 

dan berikanlah haknya (zakatnya) pada 

waktu memetik hasilnya. Akan tetapi, 

janganlah berlebih­lebihan. Sesung guh­

nya Allah tidak menyukai orang-orang 

yang berlebih­lebihan.

142. Di antara hewan­hewan ternak itu 

ada yang dijadikan pengangkut beban 

dan ada (pula) yang untuk disembelih. 

Makanlah rezeki yang diberikan Allah 

kepadamu. Janganlah kamu mengikuti 

langkah­langkah setan. Sesungguhnya 

dia adalah musuh yang nyata bagimu.

143. Ada delapan hewan ternak yang ber­

pasangan (empat pasang, yaitu) se­

pasang domba dan sepasang kambing. 

Katakanlah, “Apakah yang Dia haramkan 

 ةٌصَلِاخَ  مِاعَنْاَلْا  هِذِهٰ  نِوْطُبُ  يْفِ  امَ  اوْلُاقَوَ -139

 نْكَُّي  نْاِوَ  ۚانَجِاوَزْاَ  ىٰٓ لعَ  مٌ َّرَحمُوَ  انَرِوْكُذُِّل

 ۗمْهُفَصْوَ  مْهِيْزِجْيَسَ  ۗءُۤاكَرَشُ  هِيْفِ  مْهُفَ  ةًتَيْ َّم

 مٌيْلِعَ مٌيْكِحَ هَّٗناِ

 رِيْغَبِ  ۢاهًفَسَ مْهُدَالَوْاَ آوْلُتَقَ نَْيذَِّلا رَسِخَ دْقَ -140

 ۗ ِ ّٰللا ىلَعَ ءًۤارَتِفْا ُ ّٰللا مُهُقَزَرَ امَ اوْمُ َّرحَ َّو مٍلْعِ

 ࣖ نَيْدِتَهْمُ اوْنُاكَ امَوَ اوْ ُّلضَ دْقَ

 رَيْغَ َّو تٍشٰوْرُعْ َّم تٍّٰنجَ اَشَْناَ  ٓيْذِ

َّلا وَهُوَ ۞ -141

 هُٗلكُاُ  افًلِتَ ْخمُ  عَرْ َّزلاوَ  لَخَّْنلا َّو  تٍشٰوْرُعْمَ

 ۗهٍبِاشَتَمُ  رَيْغَ َّو  اهًبِاشَتَمُ  نَا َّم ُّرلاوَ  نَوْتُيْ َّزلاوَ

 مَوْيَ  هٗ َّقحَ  اوُْتاٰوَ  رَمَثْاَ  آذَاِ  ٓهٖرِمَثَ  نْمِ  اوْلُكُ

ۙنَيْفِرِسْمُلْا ُّب ِحيُ الَ هَّٗناِ ۗاوْفُرِسُْت الَوَ ۖهٖدِاصَحَ

 مُكُقَزَرَ ا َِّم اوْلُكُ  ۗاشًرْفَ َّو ةًَلوْمُحَ مِاعَنْاَلْا نَمِوَ -142

 مْكَُل  هَّٗناِ  ۗنِطٰيْ َّشلا تِوٰطُخُ اوْعُبِ َّتتَ الَوَ ُ ّٰللا

ۙنٌيْبِ ُّم ٌّودُعَ

 زِعْمَلْا نَمِوَ نِيْنَثْا نِأْ َّضلا نَمِ ۚجٍاوَزْاَ ةَيَنِمٰثَ -143

 ا َّماَ نِيْيَثَنْاُلْا مِاَ  مَ َّرحَ نِيْرَكَ َّذلا ٰۤء لْقُ  ۗنِيْنَثْا

6. AL-AN‘ĀM 200 JUZ  8

itu dua yang jantan, dua yang betina, 

atau yang ada dalam kandungan kedua 

betinanya? Terangkanlah ke padaku 

berdasarkan pengetahuan jika kamu 

orang yang benar.”

144. (Dua pasang lagi adalah) sepasang 

unta dan sepasang sapi. Katakanlah, 

“Apakah yang Dia haramkan dua yang 

jantan, dua yang betina, atau yang ada 

dalam kandungan kedua betinanya? 

Apakah kamu menjadi saksi ketika Allah 

menetapkan ini bagimu? Siapakah yang 

lebih zalim daripada orang­orang yang 

mengada­adakan kebohongan ter hadap 

Allah untuk menyesatkan orang­orang 

tanpa pengetahuan?”264) Sesungguhnya 

Allah tidak akan memberi petunjuk 

kepada orang­orang yang zalim.

Makanan yang Diharamkan atas Kaum 

Muslim dan Yahudi

145. Katakanlah, “Tidak kudapati di dalam 

apa yang diwahyukan kepadaku se­

suatu yang diharamkan memakan nya 

bagi yang ingin memakannya, kecuali 

(daging) hewan yang mati (bangkai), 

darah yang mengalir, daging babi 

sebab  ia najis, atau yang disembelih 

secara fasik, (yaitu) dengan menyebut 

(nama) selain Allah. Akan tetapi, siapa 

 pun yang ter paksa bukan sebab  

meng inginkan nya dan tidak melebihi 

(batas darurat), maka sesungguhnya 

Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha 

Penyayang.”

146. Atas orang­orang Yahudi Kami meng­

haramkan semua (hewan) yang ber­

kuku.265) Kami mengharamkan pula 

atas mereka lemak sapi dan domba, 

kecuali yang melekat di punggungnya, 

yang ada dalam isi perutnya, atau yang 

264)Maksud kata diharamkan pada ayat 143 dan 144 ini adalah bahwa hewan­hewan itu diharamkan sebab  akan 

dipersembahkan pada berhala­berhala mereka.

265) Yang dimaksud hewan berkuku di sini adalah hewan yang jari-jarinya tidak saling terpisah antara yang satu 

dengan yang lain, seperti unta, itik, dan angsa. Sebagian mufasir mengartikannya  dengan hewan yang berkuku 

tunggal, seperti kuda dan keledai.

 مٍلْعِبِ يْ ِنوْ ٔـُ ِبّنَ  ۗنِيْيَثَنْاُلْا مُاحَرْاَ هِيْلَعَ تْلَمَتَشْا

 نَيْقِدِصٰ مْتُنْكُ نْاِ

 لْقُ  ۗنِيْنَثْا  رِقَبَلْا  نَمِوَ  نِيْنَثْا  لِبِاِلْا  نَمِوَ -144

 تْلَمَتَشْا  ا َّماَ  نِيْيَثَنْاُلْا  مِاَ  مَ َّرحَ نِيْرَكَ َّذلا ٰۤء

 ذْاِ  ءَۤادَهَشُ  مْتُنْكُ مْاَ  ۗنِيْيَثَنْاُلْا  مُاحَرْاَ  هِيْلَعَ

 ىرٰتَفْا  نِ َِّم  مُلَظْاَ  نْمَفَ  ۚاذَهٰبِ  ُ ّٰللا  مُكُى ّٰصوَ

 َّناِ  ۗمٍلْعِ  رِيْغَبِ  سَاَّنلا  َّلضِيُ ّلِ  ابًذِكَ ِ ّٰللا  ىلَعَ

 ࣖ نَيْمِلِ ّٰظلا مَوْقَلْا ىدِهْيَ الَ َ ّٰللا

 ىلٰعَ  امً َّرَحمُ  َّيَلاِ  يَحِوْاُ  آمَ  يْفِ  دُجِاَ  آ َّل  لْقُ -145

 امًدَ  وْاَ  ةًتَيْمَ  نَوْكَُّي  نْاَ  آ َّلاِ  ٓهٗمُعَطْ َّي  مٍعِاطَ

 اقًسْفِ وْاَ سٌجْرِ هَّٗناِفَ رٍْيزِنْخِ مَحْلَ وْاَ احًوْفُسْ َّم

 الَ َّو غٍابَ رَيْغَ َّرطُضْا نِمَفَ ۚهٖبِ ِ ّٰللا رِيْغَلِ َّلهِاُ

 مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ كََّبرَ َّناِفَ دٍاعَ

 ۚرٍفُظُ  يْذِ  َّلكُ  انَمْ َّرحَ  اوْدُاهَ  نَْيذِ

َّلا  ىلَعَوَ -146

 آمَهُمَوْحُشُ مْهِيْلَعَ انَمْ َّرحَ مِنَغَلْاوَ رِقَبَلْا نَمِوَ

 امَ  وْاَ  ٓايَاوََحلْا  وِاَ  ٓامَهُرُوْهُظُ  تْلَمَحَ  امَ  ا َّلاِ

JUZ  8 201 6. AL-AN‘ĀM

bercampur dengan tulang. Demikian­

lah Kami meng hukum mereka sebab  

ke durhaka an nya. Sesung guh nya Kami 

Mahabenar.

147. Maka, jika mereka mendustakanmu, ka­

ta kanlah, “Tuhanmu mempunyai rahmat 

yang luas dan siksa-Nya tidak dapat 

dielakkan dari orang­orang yang ber­

dosa.”

148. Orang­orang musyrik akan berkata, “Jika 

Allah menghendaki, tentu kami tidak 

akan mempersekutukan­Nya, begitu 

pula nenek moyang kami, dan kami 

tidak akan mengharamkan apa pun.” 

Seperti itu pula orang-orang sebelum 

mereka telah mendustakan (para 

rasul) sampai mereka merasakan azab 

Kami. Katakanlah (Nabi Muhammad), 

“Apakah kamu mempunyai dalil yang 

dapat kamu kemukakan kepada kami? 

Yang kamu ikuti hanya persangkaan 

belaka dan kamu hanya mengira­ngira.”

149. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Hanya 

milik Allahlah dalil yang kuat. Maka, 

kalau Dia menghendaki, niscaya kamu 

semua mendapat petunjuk.”

150. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bawa­

lah saksi­saksimu yang dapat membuk­

tikan bahwa Allah mengharamkan ini.” 

Jika mereka memberi kesaksian, engkau 

jangan (ikut pula) memberi kesaksian 

bersama mereka. Jangan engkau ikuti 

keinginan orang­orang yang mendusta­

kan ayat­ayat Kami dan orang­orang 

yang tidak beriman kepada akhirat dan 

mempersekutukan Tuhan.

151. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Kemari­

lah! Aku akan membacakan apa yang 

di haramkan Tuhan kepadamu, (yaitu) ja­

ngan lah mempersekutukan­Nya de ngan 

apa pun, berbuatbaiklah kepada ke dua 

orang tua, dan janganlah membunuh 

anak­anak mu sebab  kemiskinan. 

(Tuhan mu berfirman,) ‘Kami lah yang 

 اَّناِوَ  ۚمْهِيِغْبَبِ  مْهُنٰيْزَجَ  كَلِذٰ  ۗمٍظْعَبِ  طَلَتَخْا

 نَوْقُدِصٰلَ

 ۚةٍعَسِا َّو  ةٍمَحْرَ  وْذُ  مْكُ ُّب َّر  لْقُفَ  كَوْبُ َّذكَ نْاِفَ -147

 نَيْمِرِجْمُلْا مِوْقَلْا نِعَ هٗسُأْبَ ُّدرَيُ الَوَ

 انَكَْرشْاَ آمَ ُ ّٰللا ءَۤاشَ وْلَ اوْكَُرشْاَ نَْيذَِّلا لُوْقُيَسَ -148

 بَ َّذكَ كَلِذٰكَ  ۗءٍيْشَ نْمِ انَمْ َّرحَ الَوَ انَؤُۤابَاٰ آلَوَ

 لْهَ لْقُ ۗانَسَأْبَ اوْقُاذَ ى ّٰتحَ مْهِلِبْقَ نْمِ نَْيذَِّلا

 نَوْعُبِ َّتتَ نْاِ ۗانَلَ هُوْجُرِخْتُفَ مٍلْعِ نْ ّمِ مْكُدَنْعِ

نَوْصُرُْختَ ا َّلاِ مْتُنْاَ نْاِوَ َّن َّظلا ا َّلاِ

 مْكُىدٰهَلَ  ءَۤاشَ  وْلَفَ  ۚةُغَلِابَلْا  ةُ َّجحُلْا  ِ ّٰ ِفَ  لْقُ -149

 نَيْعِمَجْاَ

 َ ّٰللا َّناَ نَوْدُهَشَْي نَْيذَِّلا مُكُءَۤادَهَشُ َّملُهَ لْقُ -150

 ۚمْهُعَمَ  دْهَشَْت  الَفَ  اوْدُهِشَ  نْاِفَ  ۚاذَهٰ  مَ َّرحَ

 الَ نَْيذَِّلاوَ انَتِيٰاٰبِ اوْبُ َّذكَ نَْيذَِّلا ءَۤاوَهْاَ عْبِ َّتتَ الَوَ

 ࣖ نَوْلُدِعْيَ مْهِ ِبّرَبِ مْهُوَ ةِرَخِاٰلْابِ نَوْنُمِؤْيُ

 مْكُيْلَعَ  مْكُ ُّبرَ  مَ َّرحَ  امَ  لُتْاَ  اوْلَاعَتَ  لْقُ  ۞ -151

 الَوَ  ۚانًاسَحْاِ  نِْيدَِلاوَلْابِ َّو ا ٔـً يْشَ  هٖبِ  اوْكُِرشُْت  ا

َّلاَ

 مْكُقُزُرْنَ  نُ ْحنَ  ۗقٍالَمْاِ  نْ ّمِ  مْكَُدالَوْاَ  آوْلُتُقْتَ

 اهَنْمِ رَهَظَ امَ شَحِاوَفَلْا اوبُرَقْتَ الَوَ ۚمْهُاَّياِوَ

6. AL-AN‘ĀM 202 JUZ  8

mem beri rezeki kepa damu dan kepada 

mereka.’ Janganlah pu la kamu men dekati 

perbuatan keji, baik yang ter lihat maupun 

yang tersem bunyi. Jangan lah kamu mem­

bunuh orang yang diharamkan Allah, 

kecuali de ngan alasan yang benar.266) 

Demikian itu Dia perintah kan kepada mu 

agar kamu mengerti.

152. Janganlah kamu mendekati (mengguna­

kan) harta anak yatim, kecuali dengan 

cara yang lebih bermanfaat, sampai dia 

mencapai (usia) dewasa. Sempurna­

kanlah takaran dan timbangan dengan 

adil. Kami tidak membebani seseorang 

melainkan menurut kesanggu pan nya. 

Apabila kamu berbicara, lakukan lah 

secara adil sekalipun dia kerabat(­mu). 

Penuhilah pula janji Allah. Demikian itu 

Dia perintahkan kepadamu agar kamu 

mengambil pelajaran.”

153. Sungguh, inilah jalan­Ku yang lurus, 

maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-

jalan (yang lain) sehingga mencerai­

beraikanmu dari jalan­Nya. Demikian 

itu Dia perin tahkan kepadamu agar 

kamu bertakwa.

Agama Islam sebagai Agama Para Nabi 

Terdahulu

154. Kemudian, Kami telah menganugerah­

kan kepada Musa Kitab (Taurat) untuk 

me nyempurnakan (nikmat Kami) ke­

pada orang yang berbuat kebaikan, 

men jelaskan secara rinci segala se­

suatu, serta memberi petunjuk dan 

rahmat agar mereka beriman kepada 

per te muan dengan Tuhannya.

155. (Al­Qur’an) ini adalah Kitab yang Kami 

turunkan lagi diberkahi. Maka, ikuti­

lah dan bertakwalah agar kamu di­

rahmati.

266) Yaitu yang dibenarkan oleh syariat, seperti kisas, hukuman mati bagi orang murtad, dan rajam.

 ُ ّٰللا مَ َّرحَ يْتِ َّلا سَفْ َّنلا اولُتُقْتَ الَوَ ۚنَطَبَ امَوَ

 نَوْلُقِعْتَ مْكَُّلعَلَ هٖبِ مْكُى ّٰصوَ مْكُلِذٰ ۗ ِقّحَلْابِ ا

َّلاِ

 نُسَحْاَ يَهِ يْتِ َّلابِ ا َّلاِ مِيْتِيَلْا لَامَ اوْبُرَقْتَ الَوَ -152

 نَازَيْمِلْاوَ  لَيْكَْلا  اوفُوْاَوَ  ۚهٗ َّدشُاَ  غَلُبْيَ  ى ّٰتحَ

 اذَاِوَ  ۚاهَعَسْوُ  ا َّلاِ  اسًفْنَ  فُ ِلّكَنُ  الَ   ۚطِسْقِلْابِ

 ِ ّٰللا دِهْعَبِوَ  ۚىٰبرْقُ اذَ نَاكَ وْلَوَ اوْلُدِعْافَ مْتُلْقُ

ۙنَوْرُ

َّكذَتَ مْكَُّلعَلَ هٖبِ مْكُى ّٰصوَ مْكُلِذٰ ۗاوْفُوْاَ

 الَوَ  ۚهُوْعُبَِّتافَ  امًيْقِتَسْمُ  يْطِارَصِ  اذَهٰ  َّناَوَ -153

 مْكُلِذٰ ۗهٖلِيْبِسَ نْعَ مْكُبِ قَ َّرفَتَفَ لَبُ ُّسلا اوعُبَِّتتَ

 نَوْقُ َّتتَ مْكَُّلعَلَ هٖبِ مْكُى ّٰصوَ

 ٓيْذِ

َّلا  ىلَعَ  امًامَتَ  بَتٰكِْلا  ىسَوْمُ  انَيْتَاٰ  َّمثُ -154

 ةًمَحْرَ َّو ىدًهُ َّو ءٍيْشَ ِلّكُ

ّلِ الًيْصِفْتَوَ نَسَحْاَ

 ࣖ نَوْنُمِؤْيُ مْهِ ِبّرَ ءِۤاقَلِبِ مْهُ

َّلعََّل

 اوْقَُّتاوَ  هُوْعُبَِّتافَ  كٌرَبٰمُ  هُنٰلْزَنْاَ  بٌتٰكِ اذَهٰوَ -155

 ۙنَوْمُحَرْتُ مْكُ

َّلعَلَ

JUZ  8 203 6. AL-AN‘ĀM

156. (Kami turunkan Al­Qur’an itu) supaya 

kamu (tidak) mengatakan, “Kitab itu 

hanya diturunkan kepada dua golongan 

sebelum kami (Yahudi dan Nasrani) dan 

sesungguhnya kami lengah dari apa 

yang mereka baca,”

157. atau supaya kamu (tidak) mengatakan, 

“Sesungguhnya jikalau Kitab itu diturun­

kan kepada kami, tentulah kami lebih 

mendapat petunjuk daripada mereka.” 

Sungguh, telah datang kepada mu pen­

jelasan yang nyata, pe tunjuk, dan rahmat 

dari Tuhanmu. Maka, siapa kah yang lebih 

zalim dari pada orang yang mendusta­

kan ayat­ayat Allah dan berpaling dari­

nya? Kelak, Kami akan mem beri balasan 

kepada orang­orang yang ber paling dari 

ayat­ayat Kami dengan siksaan yang 

buruk sebab  mereka selalu berpaling.

158. Yang mereka nanti-nantikan hanyalah 

kedatangan malaikat kepada mereka, 

kedatangan Tuhanmu, atau sebagian 

tanda­tanda dari Tuhanmu. Pada hari 

datangnya sebagian tanda­tanda Tuhan­

mu tidak bermanfaat lagi iman sese-

orang yang belum beriman sebelum 

itu atau (belum) berusaha berbuat 

kebajikan dalam masa imannya itu. 

Katakanlah, “Tunggulah! Sesungguhnya 

Kami pun menunggu.”

159. Sesungguhnya orang­orang yang me­

mecah belah agamanya dan mereka 

men jadi (terpecah) dalam golongan­

golongan, sedikit pun engkau (Nabi 

Muham mad) tidak bertanggung jawab 

ter hadap mereka. Sesungguhnya urusan 

mereka (terserah) hanya kepada Allah. 

Kemudian, Dia akan memberitahukan 

kepada mereka apa yang telah mereka 

perbuat.

Anugerah Allah dan Sikap Muslim dalam 

Beragama

160. Siapa yang berbuat kebaikan, dia akan 

mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. 

 نِيْتَفَِٕىۤاطَ  ىلٰعَ  بُتٰكِْلا  لَزِنْاُ  آمََّناِ  آوْلُوْقُتَ  نْاَ -156

 ۙنَيْلِفِغٰلَ مْهِتِسَارَدِ نْعَ ا َّنكُ نْاِوَ ۖانَلِبْقَ نْمِ

 آ َّنكَُل  بُتٰكِْلا  انَيْلَعَ  لَزِنْاُ  آَّناَ  وْلَ  اوْلُوْقُتَ  وْاَ -157

 مْكُ ِبّ َّر  نْ ّمِ  ةٌنَ ِيّبَ  مْكُءَۤاجَ  دْقَفَ  ۚمْهُنْمِ  ىدٰهْاَ

 بَ َّذكَ  نْ َِّم  مُلَظْاَ  نْمَفَۚ  ةٌمَحْرَ َّو  ىدًهُوَ

 نَْيذَِّلا  ىزِجْنَسَ  ۗاهَنْعَ  فَدَصَوَ  ِ ّٰللا  تِيٰاٰبِ

 اوْنُاكَ امَبِ بِاذَعَلْا ءَۤوْسُ انَتِيٰاٰ نْعَ نَوْفُدِصْيَ

 نَوْفُدِصْيَ

 وْاَ  ةُكَِٕىٰۤلمَلْا  مُهُيَتِأْتَ  نْاَ  آ َّلاِ  نَوْرُظُنْيَ  لْهَ -158

 يْ ِتأْيَ مَوْيَ ۗكَ ِبّرَ تِيٰاٰ ضُعْبَ يَ ِتأْيَ وْاَ كَ ُّبرَ يَ ِتأْيَ

 مْلَ  اهَنُامَيْاِ  اسًفْنَ  عُفَنْيَ  الَ  كَ ِبّرَ  تِيٰاٰ  ضُعْبَ

 اهَنِامَيْاِ  ٓيْفِ  تْبَسَكَ وْاَ  لُبْقَ  نْمِ  تْنَمَاٰ  نْكُتَ

 نَوْرُظِتَنْمُ اَّناِ ا ٓوْرُظِتَنْا لِقُ ۗارًيْخَ

 تَسَّْل اعًيَشِ اوْنُاكَوَ مْهُنَيْدِ  اوْقُ َّرفَ نَْيذَِّلا َّناِ -159

 مْهُئُ ِبّنَيُ َّمثُ ِ

ّٰللا ىَلاِ مْهُرُمْاَ آمََّناِ ۗءٍيْشَ يْفِ مْهُنْمِ

 نَوْلُعَفْيَ اوْنُاكَ امَبِ

 نْمَوَ  ۚاهَلِاثَمْاَ  رُشْعَ  هَٗلفَ  ةِنَسَحَلْابِ  ءَۤاجَ  نْمَ -160

6. AL-AN‘ĀM 204 JUZ  8

Siapa yang berbuat keburukan, dia tidak 

akan diberi balasan melain kan yang 

seimbang dengannya. Mereka (sedikit 

pun) tidak dizalimi (dirugikan).

161. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesung ­

guh nya Tuhanku telah mem bim bing ku 

ke jalan yang lurus, agama yang benar, 

agama Ibrahim yang lurus, dan dia 

(Ibrahim) tidak termasuk orang-orang 

musyrik.”

162. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesung ­

guh nya salatku, ibadahku, hidupku, dan 

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan 

semesta alam.

163. Tidak ada sekutu bagi­Nya. Itulah yang 

diperintahkan kepadaku. Aku adalah 

orang yang pertama dalam kelompok 

orang muslim.”

164. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah 

aku (pantas) mencari tuhan selain 

Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala 

sesuatu. Setiap orang yang berbuat 

dosa, dirinya sendirilah yang akan 

ber tanggung jawab. Seseorang tidak 

akan memikul beban dosa orang lain. 

Kemudian, kepada Tuhanmulah kamu 

kembali, lalu Dia akan memberitahu kan 

kepadamu apa yang dahulu kamu per­

selisihkan.”

Kenikmatan sebagai Cobaan

165. Dialah yang menjadikan kamu sebagai 

khalifah­khalifah di bumi dan Dia me­

ninggi kan sebagian kamu beberapa 

derajat atas sebagian (yang lain) untuk 

menguji kamu atas apa yang diberikan­

Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhan mu 

sangat cepat hukuman­Nya. Sesungguh­

nya Dia Maha Peng ampun lagi Maha 

Penyayang.

 الَ مْهُوَ اهَلَثْمِ ا َّلاِ ى ٰٓزـ ْجيُ الَفَ ةِئَ ِيّ َّسلابِ ءَۤاجَ

نَوْمُلَظْيُ

 ەۚ مٍيْقِتَسْ ُّم طٍارَصِ ىٰلاِ ٓيْ ِّبرَ يْنِىدٰهَ يْنَِّناِ لْقُ -161

 نَمِ نَاكَ امَوَ ۚافًيْنِحَ مَيْهِرٰبْاِ ةََّل ِمّ امًيَقِ انًْيدِ

نَيْكِِرشْمُلْا

 ِ ّٰ ِلل يْ ِتا َمَوَ  يَايَحْمَوَ  يْكِسُُنوَ  يْ ِتالَصَ  َّناِ  لْقُ -162

ۙنَيْمِلَعٰلْا ِبّرَ

 نَيْمِلِسْمُلْا لُ َّواَ ا۠نَاَوَ تُرْمِاُ كَلِذٰبِوَ  ۚهَٗل كَيْرِشَ الَ -163

 ۗءٍيْشَ  ِلّكُ ُّبرَ وَهُ َّو ا ًّبرَ  يْغِبْاَ  ِ

ّٰللا رَيْغَاَ  لْقُ -164

 رُزِتَ  الَوَ  ۚاهَيْلَعَ  ا َّلاِ  سٍفْنَ  ُّلكُ  بُسِكْتَ  الَوَ

 مْكُعُجِرْ َّم  مْكُ ِبّرَ  ى

ٰلاِ  َّمثُ  ۚىرٰخْاُ  رَزْ ّوِ  ةٌرَزِاوَ

 نَوْفُلِتَ ْختَ هِيْفِ مْتُنْكُ امَبِ مْكُئُ ِبّنَيُفَ

 عَفَرَوَ  ضِرْاَلْا  فَِٕىٰۤلخَ  مْكَُلعَجَ  يْذَِّلا  وَهُوَ -165

 آمَ يْفِ مْكَُولُبْيَ ِلّ تٍجٰرَدَ ضٍعْبَ قَوْفَ مْكُضَعْبَ

 رٌوْفُغَلَ  هَّٗناِوَ  ۖبِاقَعِلْا  عُيْرِسَ  كََّبرَ  َّناِ  ۗمْكُىتٰاٰ

ࣖ مٌيْحِ َّر

JUZ  8 205 7. AL-A‘RĀF

AL-A‘RĀF

(TEMPAT TERTINGGI)

Makkiyyah, Surah ke­7: 206 ayat

 ﷽

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

1. Alif Lām Mīm Ṣād.

Perintah Mengamalkan Al-Qur’an dan 

Sanksi Mengingkarinya

2. (Inilah) Kitab yang diturunkan kepada­

mu (Nabi Muhammad), maka janganlah 

engkau sesak dada sebab nya supaya 

dengan (kitab itu) engkau memberi 

peringatan, dan menjadi pelajaran bagi 

orang­orang yang beriman.

3. Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu 

dari Tuhanmu dan janganlah kamu ikuti 

pelin dung267) selain Dia. Sedikit sekali 

kamu meng ambil pelajaran.

4. Betapa banyak negeri yang telah 

Kami binasakan. Siksaan Kami datang 

(menimpa penduduknya) pada malam 

hari atau pada saat mereka beristirahat 

pada siang hari.

5. Maka, ketika siksaan Kami datang me-

nim pa mereka, keluhan mereka tidak 

lain hanya lah ucapan “Sesungguhnya 

kami adalah orang­orang zalim.”

6. Pasti akan Kami tanyai umat yang ke-

pada mereka telah diutus para rasul. 

Pasti akan Kami tanyai (pula) para rasul.

7. Kemudian, pasti akan Kami kabarkan 

(hal itu) kepada mereka berdasarkan 

ilmu (Kami). Sedikit pun Kami tidak 

pernah gaib (jauh dari mereka).

267) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.

  ۚصۤ ۤمّۤلا -1

 كَرِدْصَ  يْفِ  نْكُيَ  الَفَ  كَيْلَاِ  لَزِنْاُ  بٌتٰكِ -2

 نَيْنِمِؤْمُلْلِ ىرٰكِْذوَ هٖبِ رَذِنْتُلِ هُنْ ّمِ جٌَرحَ

 اوْعُبِ َّتتَ الَوَ مْكُ ِبّ َّر نْ ّمِ مْكُيْلَاِ لَزِنْاُ آمَ اوْعُبَِّتاِ -3

 نَوْرُ َّكذَتَ ا َّم الًيْلِقَ  ۗءَۤايَلِوْاَ ٓهٖنِوْدُ نْمِ

 اتًايََب انَسُأْبَ اهَءَۤاجَفَ اهَنٰكَْلهْاَ ةٍيَرْقَ نْ ّمِ مْكََو -4

نَوْلُِٕىۤاقَ مْهُ وْاَ

 نْاَ  آ َّلاِ  آنَسُأْبَ  مْهُءَۤاجَ  ذْاِ  مْهُىوٰعْدَ  نَاكَ امَفَ -5

 نَيْمِلِظٰ ا َّنكُ اَّناِ آوْلُاقَ

 َّنلَ ٔـَ سْنَلَوَ  مْهِيْلَاِ  لَسِرْاُ  نَْيذَِّلا  َّنلَ ٔـَ سْنَلَفَ -6

ۙنَيْلِسَرْمُلْا

 نَيْبِِٕىۤاغَ ا َّنكُ امَ َّو مٍلْعِبِ مْهِيْلَعَ َّن َّصقُنَلَفَ -7

7. AL-A‘RĀF 206 JUZ  8

Timbangan Amal pada Hari Kiamat

8. Timbangan pada hari itu (menjadi 

ukuran) kebenaran. Siapa yang berat 

timbangan (kebaikan)-nya, mereka itulah 

orang yang beruntung.

9. Siapa yang ringan timbangan (kebaikan)-

nya, mereka itulah orang yang telah 

merugikan dirinya sendiri sebab  mereka 

selalu mengingkari ayat­ayat Kami.

10. Sungguh, Kami benar­benar telah me­

nem patkan kamu sekalian di bumi dan 

Kami sedia kan di sana (bumi) peng­

hidupan untuk mu. (Akan tetapi,) sedikit 

sekali kamu bersyukur.

Keengganan Iblis untuk Bersujud kepada 

Nabi Adam

11. Sungguh, Kami benar­benar telah men­

cip ta kan kamu (Adam), kemudian Kami 

membentuk (tubuh)­mu. Lalu, Kami 

katakan kepada para malaikat, “Bersu­

judlah kamu kepada Adam.” Mereka 

pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis) 

tidak termasuk kelompok yang bersujud.

12. Dia (Allah) berfirman, “Apakah yang 

menghalangimu (sehingga) kamu tidak 

bersujud ketika Aku menyuruhmu?” 

Ia (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik 

daripada dia. Engkau menciptakanku 

dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan 

dari tanah.”

13. Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu 

darinya (surga) sebab  kamu tidak se-

patut nya menyombongkan diri di dalam­

nya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu ter­

masuk makhluk yang hina.”

14. Ia (Iblis) menjawab, “Berilah aku pe­

nangguhan waktu sampai hari mereka 

dibangkitkan.”

15. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguh nya 

kamu termasuk mereka yang diberi 

penangguhan waktu.”

 هٗنُيْزِاوَمَ  تْلَقُثَ  نْمَفَ  ۚ ُّقحَلْاِۨ  ذِِٕىمَوْيَ  نُزْوَلْاوَ -8

 نَوْحُلِفْمُلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُفَ

 ا ٓوْرُسِخَ نَْيذِ

َّلا كَِٕىٰۤ لواُفَ هٗنُيْزِاوَمَ تْ َّفخَ نْمَوَ -9

 نَوْمُلِظْيَ انَتِيٰاٰبِ اوْنُاكَ امَبِ مْهُسَفُنْاَ

 اهَيْفِ مْكَُل انَلْعَجَوَ ضِرْاَلْا ىفِ مْكُ ّٰن َّكمَ دْقَلَوَ -10

 ࣖ نَوْرُكُشَْت ا َّم الًيْلِقَ ۗشَيِاعَمَ

 ةِكَِٕىٰۤلمَلْلِ انَلْقُ َّمثُ مْكُٰنرْ َّوصَ َّمثُ مْكُنٰقْلَخَ دْقَلَوَ -11

 نْكُيَ مْلَ  ۗسَيْلِبْاِ آ َّلاِ ا ٓوْدُجَسَفَ مَدَاٰلِ اوْدُجُسْا

نَيْدِجِ ّٰسلا نَ ّمِ

 ا۠نَاَ لَاقَ ۗكَتُرْمَاَ ذْاِ دَجُسَْت ا َّلاَ كَعَنَمَ امَ لَاقَ -12

 نٍيْطِ نْمِ هٗتَقْلَخَ َّو رٍاَّن نْمِ يْنِتَقْلَخَ ۚهُنْ ّمِ رٌيْخَ

 رََّبكَتَتَ نْاَ كََل نُوْكُيَ امَفَ اهَنْمِ طْبِهْافَ لَاقَ -13

 نَيْرِغِ ّٰصلا نَمِ كََّناِ جُْرخْافَ اهَيْفِ

 نَوْثُعَبْيُ مِوْيَ ىٰلاِ ٓيْ ِنرْظِنْاَ لَاقَ -14

 نَيْرِظَنْمُلْا نَمِ كََّناِ لَاقَ -15

JUZ  8 207 7. AL-A‘RĀF

16. Ia (Iblis) menjawab, “sebab  Engkau telah 

menyesatkan aku, pasti aku akan selalu 

menghalangi mereka dari jalan­Mu yang 

lurus.

17. Kemudian, pasti aku akan mendatangi 

mereka dari depan, dari belakang, dari 

kanan, dan dari kiri mereka. Engkau 

tidak akan mendapati kebanyakan 

mereka bersyukur.”

18. Dia (Allah) berfirman, “Keluarlah kamu 

darinya (surga) dalam keadaan terhina 

dan terusir! Sungguh, siapa pun di 

antara mereka yang mengikutimu pasti 

akan Aku isi (neraka) Jahanam dengan 

kamu semua.”

19. (Allah berfirman,) “Wahai Adam, tinggal -

lah engkau dan istrimu di surga (ini). 

Lalu, makanlah apa saja yang kamu ber­

dua sukai dan janganlah kamu ber dua 

mendekati pohon yang satu ini sehingga 

kamu berdua termasuk orang­orang yang 

zalim.”

Godaan Setan dan Akibatnya

20. Maka, setan membisikkan (pikiran jahat) 

kepada keduanya yang ber akibat tampak 

pada keduanya sesuatu yang tertutup 

dari aurat keduanya. Ia (setan) berkata, 

“Tuhanmu tidak melarang kamu berdua 

untuk mendekati pohon ini, kecuali 

(sebab  Dia tidak senang) kamu berdua 

menjadi malaikat atau kamu berdua 

termasuk orang­orang yang kekal (dalam 

surga).”

21. Ia (setan) bersumpah kepada kedua nya, 

“Sesungguhnya aku ini bagi kamu ber­

dua benar­benar termasuk para pem ­

beri nasihat.”

22. Ia (setan) menjerumuskan keduanya 

dengan tipu daya. Maka, ketika ke dua-

nya telah mencicipi (buah) pohon itu, 

tampaklah pada keduanya auratnya dan 

mulailah keduanya menutupinya dengan 

 كَطَارَصِ مْهُلَ  َّندَعُقْاَلَ  يْنِتَيْوَغْاَ  آمَبِفَ  لَاقَ -16

ۙمَيْقِتَسْمُلْا

 مْهِفِلْخَ  نْمِوَ  مْهِيْدِيْاَ  نِيْبَ  ۢنْ ّمِ  مْهُ َّنيَتِاٰلَ  َّمثُ -17

 دُ ِجتَ  الَوَ  ۗمْهِلِِٕىۤامَشَ  نْعَوَ  مْهِنِامَيْاَ  نْعَوَ

نَيْرِكِشٰ مْهُرَثَكْاَ

 نْمَلَ   ۗارًوْحُدْ َّم  امًوْءُذْمَ  اهَنْمِ  جُْرخْا  لَاقَ -18

نَيْعِمَجْاَ مْكُنْمِ مَ َّنهَجَ َّن ٔـَ لَمْاَلَ مْهُنْمِ كَعَبِتَ

 َكُفَ  ةَ َّنجَلْا  كَجُوْزَوَ  تَنْاَ  نْكُسْا  مُدَآٰٰيوَ -19

 ةَرَجَ َّشلا  هِذِهٰ  ابَرَقْتَ  الَوَ  امَتُئْشِ  ثُيْحَ  نْمِ

 نَيْمِلِ ّٰظلا نَمِ انَوْكُتَفَ

 امَ  امَهُلَ  يَدِبْيُلِ  نُطٰيْ َّشلا  امَهُلَ  سَوَسْوَفَ -20

 امَكُىهٰنَ امَ لَاقَوَ امَهِتِءٰوْسَ نْمِ امَهُنْعَ يَرِوٗ

 انَوْكُتَ  نْاَ  آ َّلاِ  ةِرَجَ َّشلا  هِذِهٰ  نْعَ  امَكُ ُّبرَ

 نَْيدِلِ ٰخلْا نَمِ انَوْكُتَ وْاَ نِيْكََلمَ

ۙنَيْحِصِ ّٰنلا نَمِلَ امَكَُل يْ ِّناِ آمَهُمَسَاقَوَ -21

 تْدَبَ  ةَرَجَ َّشلا  اقَاذَ  ا َّملَفَ  ۚرٍوْرُغُبِ  امَهُى ّٰلدَفَ -22

 نْمِ امَهِيْلَعَ نِفٰصِ ْخيَ اقَفِطَوَ امَهُتُءٰوْسَ امَهُلَ

7. AL-A‘RĀF 208 JUZ  8

daun­daun (di) surga. Tuhan mereka 

menyeru mereka, “Bukankah Aku telah 

melarang kamu berdua dari pohon itu 

dan Aku telah mengatakan bahwa se­

sungguh nya setan adalah musuh yang 

nyata bagi kamu berdua?”

23. Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, 

kami telah menzalimi diri kami sendiri. 

Jika Engkau tidak mengampuni kami 

dan tidak merahmati kami, niscaya kami 

termasuk orang­orang yang rugi.”

24. Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu! 

Sebagian kamu menjadi musuh bagi 

yang lain serta bagi kamu ada tempat 

tinggal dan kesenangan di bumi sampai 

waktu yang telah ditentukan.”

25. Dia (Allah) berfirman, “Di sana kamu hidup, 

di sana kamu mati, dan dari sana (pula) 

kamu akan dikeluarkan (dibangkitkan).”

Peringatan Allah terhadap Godaan Setan

26. Wahai anak cucu Adam, sungguh Kami 

telah menurunkan kepadamu pakaian 

untuk menutupi auratmu dan bulu 

(sebagai bahan pakaian untuk meng­

hias diri). (Akan tetapi,) pakaian takwa 

itu lah yang paling baik. Yang demikian 

itu merupakan sebagian tanda­tanda 

(kekuasaan) Allah agar mereka selalu 

ingat.

27. Wahai anak cucu Adam, janganlah sekali­

kali kamu tertipu oleh setan sebagai mana 

ia (setan) telah mengeluarkan ibu bapak­

mu dari surga dengan me nanggal kan 

pakai an keduanya untuk mem perlihatkan 

kepada keduanya aurat mereka berdua. 

Sesung guhnya ia (setan) dan para peng­

ikutnya melihat kamu dari suatu tempat 

yang kamu tidak (bisa) melihat mereka. 

Sesungguhnya Kami telah men jadikan 

setan­setan itu (sebagai) peno long268) bagi 

orang-orang yang tidak ber iman.

268) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.

 نْعَ امَكُهَنْاَ مْلَاَ آمَهُ ُّبرَ امَهُىدٰانَوَ ۗةِ َّنجَلْا قِرَ َّو

 نَطٰيْ َّشلا  َّناِ  آمَكَُّل  لْقُاَوَ  ةِرَجَ َّشلا  امَكُْلتِ

 نٌيْبِ ُّم ٌّودُعَ امَكَُل

 انَلَ  رْفِغْتَ  مْ َّل  نْاِوَ  انَسَفُنْاَ  آنَمْلَظَ  انََّبرَ  الَاقَ -23

 نَيْرِسِ ٰخلْا نَمِ َّننَوْكُنَلَ انَمْحَرْتَوَ

 ىفِ مْكَُلوَ ۚ ٌّودُعَ ضٍعْبَلِ مْكُضُعْبَ اوْطُبِهْا لَاقَ -24

 نٍيْحِ ىٰلاِ عٌاتَمَ َّو ٌّرقَتَسْمُ ضِرْاَلْا

 اهَنْمِوَ  نَوُْتوْمُتَ  اهَيْفِوَ  نَوْيَ ْحتَ  اهَيْفِ  لَاقَ -25

 ࣖ نَوْجُرَْختُ

 يْرِاوَ ُّي  اسًابَلِ  مْكُيْلَعَ  انَلْزَنْاَ  دْقَ  مَدَاٰ  ٓيْنِبَيٰ -26

 ۗرٌيْخَ  كَلِذٰ  ىوٰقَّْتلا  سُابَلِوَ  ۗاشًْيرِوَ  مْكُتِءٰوْسَ

 نَوْرُ َّك َّذيَ مْهُ َّلعَلَ ِ ّٰللا تِيٰاٰ نْمِ كَلِذٰ

 جََرخْاَ آمَكَ نُطٰيْ َّشلا مُكُ َّننَتِفْيَ الَ مَدَاٰ ٓيْنِبَيٰ -27

 امَهُسَابَلِ  امَهُنْعَ  عُِزنْيَ  ةِ َّنجَلْا  نَ ّمِ  مْكُيْوَبَاَ

 هُٗليْبِقَوَ  وَهُ  مْكُىرٰيَ  هَّٗناِ  ۗامَهِتِءٰوْسَ  امَهُيَرِيُ ِل

 نَيْطِيٰ َّشلا انَلْعَجَ اَّناِ  ۗمْهُنَوْرَتَ  الَ  ثُيْحَ نْمِ

 نَوْنُمِؤْيُ الَ نَْيذَِّللِ ءَۤايَلِوْاَ

JUZ  8 209 7. AL-A‘RĀF

Kegagalan dan Kelemahan Kaum Musyrik

28. Apabila mereka melakukan perbuatan 

keji, mereka berkata, “Kami mendapati 

ne nek moyang kami melakukan yang 

demi kian dan Allah menyuruh kami me ­

nger jakan nya.” Katakanlah (Nabi Muham ­

mad), “Sesungguhnya Allah tidak me-

merintah kan kekejian.269) Pantaskah kamu 

menga ta kan tentang Allah apa yang tidak 

kamu ketahui?”

29. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tuhan­

ku me me rintahkan aku berlaku adil. 

Hadap kan lah wajahmu (kepada Allah) di 

setiap masjid dan berdoalah kepada-Nya 

dengan mengikhlaskan ketaatan kepada­

Nya. Kamu akan kembali kepada­Nya se­

bagai mana Dia telah men cipta kan kamu 

pada permulaan.”

30. Sekelompok (manusia) telah diberi­

Nya pe tunjuk, dan sekelompok (lain­

nya) telah pasti kesesatan atas me reka. 

Sesung guh nya mereka menjadikan 

setan­setan se bagai pelindung270) selain 

Allah. Mereka mengira bahwa mereka 

adalah orang­orang yang mendapat 

petunjuk.

Adab Berpakaian dalam Beribadah serta 

Makan dan Minum

31. Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaian ­

mu yang indah pada setiap (memasuki) 

masjid dan makan serta minumlah, tetapi 

janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia 

tidak menyukai orang-orang yang ber-

lebihan.

32. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa­

kah yang mengharamkan perhiasan 

(dari) Allah yang telah Dia sediakan untuk 

hamba­hamba­Nya dan rezeki yang baik­

baik? Katakanlah, ‘Semua itu adalah 

untuk orang­orang yang beriman (dan 

269) Maksud kata melakukan kekejian di sini adalah syirik, tawaf bertelanjang di sekeliling Ka‘bah, dan seba­

gainya.

270) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.

 انَءَۤابَاٰ آهَيْلَعَ انَدْجَوَ اوْلُاقَ ةًشَحِافَ اوْلُعَفَ اذَاِوَ -28

 ۗءِۤاشَحْفَلْابِ رُمُأْيَ الَ َ ّٰللا َّناِ لْقُ ۗاهَبِ انَرَمَاَ ُ ّٰللاوَ

 نَوْمُلَعْتَ الَ امَ ِ ّٰللا ىلَعَ نَوْلُوْقُتَاَ

 مْكُهَوْجُوُ  اوْمُيْقِاَوَ  ۗطِسْقِلْابِ  يْ ِّبرَ  رَمَاَ  لْقُ -29

 ەۗ نَْي ِدّلا هُ

َل نَيْصِلِ ْخمُ هُوْعُدْا َّو دٍجِسْمَ ِلّكُ دَنْعِ

َۗنوْدُوْعُتَ مْكُاَدَبَ امَكَ

 ۗ ةَُلٰل َّضلا مُهِيْلَعَ  َّقحَ اقًيْرِفَوَ ىدٰهَ اقًيْرِفَ -30

 ِ ّٰللا نِوْدُ نْمِ ءَۤايَلِوْاَ نَيْطِيٰ َّشلا اوذُ َخ َّتا مُهَُّناِ

 نَوْدُتَهْ ُّم مْهَُّناَ نَوْبُسَ ْحيَوَ

 دٍجِسْمَ ِلّكُ دَنْعِ مْكُتَنَيْزِ اوْذُخُ مَدَاٰ ٓيْنِبَيٰ ۞ -31

 ُّب ِحيُ  الَ  هَّٗناِ  ۚاوْفُرِسُْت  الَوَ  اوْبُرَشْاوَ  اوْلُكَُّو

 ࣖ نَيْفِرِسْمُلْا

 هٖدِابَعِلِ  جََرخْاَ ٓيْتِ

َّلا ِ ّٰللا ةَنَيْزِ  مَ َّرحَ نْمَ لْقُ -32

 اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّللِ  يَهِ  لْقُ  ۗقِزْ ِرّلا  نَمِ  تِبٰ ِيّ َّطلاوَ

 كَلِذٰكَ  ۗةِمَيٰقِلْا مَوْ َّي ةًصَلِاخَ ايَْن ُّدلا ةِويٰحَلْا ىفِ

7. AL-A‘RĀF 210 JUZ  8

juga tidak beriman) dalam kehidupan 

dunia, (tetapi ia akan menjadi) khusus 

(untuk mereka yang beriman saja) pada 

hari Kiamat.’” Demikianlah Kami men­

jelaskan secara terperinci ayat­ayat itu 

kepada kaum yang mengetahui.

33. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesung­

guh nya Tuhanku hanya mengharamkan 

segala perbuatan keji yang tampak dan 

yang tersembunyi, perbuatan dosa, dan 

per buatan melampaui batas tanpa alasan 

yang benar. (Dia juga mengharamkan) 

kamu mempersekutukan Allah dengan 

sesuatu yang Allah tidak menu runkan 

bukti pembenaran untuk itu dan (meng-

haramkan) kamu mengatakan tentang 

Allah apa yang tidak kamu ketahui.”

34. Setiap umat mempunyai ajal (batas 

waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak 

dapat meminta pe nun daan sesaat pun 

dan tidak dapat (pula) meminta per-

cepatan. 

Akibat Menerima atau Menolak Para Rasul

35. Wahai anak cucu Adam, jika datang 

kepadamu rasul­rasul dari kalanganmu 

sendiri, yang menceritakan kepadamu 

ayat­ayat­Ku, siapa pun yang bertakwa 

dan melakukan perbaikan, tidak ada 

rasa takut menimpa mereka dan tidak 

(pula) mereka bersedih.

36. Orang­orang yang mendustakan ayat­

ayat Kami dan menyombongkan diri 

ter hadap nya, mereka itulah penghuni 

neraka, mereka kekal di dalamnya.

37. Siapakah yang lebih zalim daripada orang 

yang mengada­adakan ke bohongan ter­

ha dap Allah atau yang men dusta kan 

ayat­ayat­Nya? Mereka itu akan memper­

oleh bagian (yang telah ditentukan) dari 

ketetapan Allah (di dunia) sehingga apabila 

datang kepada mereka para utusan (ma­

laikat) Kami untuk men cabut nyawa nya, 

mereka (para malaikat) berkata, “Ma na­

 نَوْمُلَعْ َّي مٍوْقَلِ تِيٰاٰلْا لُ ِصّفَنُ

 اهَنْمِ رَهَظَ امَ شَحِاوَفَلْا يَ ِّبرَ مَ َّرحَ امََّناِ لْقُ -33

 نْاَوَ  ِقّحَلْا  رِيْغَبِ  يَغْبَلْاوَ  مَثْاِلْاوَ  نَطَبَ  امَوَ

 نْاَ َّو  انًطٰلْسُ  هٖبِ  لْ ِزّنَيُ  مْلَ  امَ  ِ ّٰللابِ  اوْكُِرشْ

ُت

 نَوْمُلَعْتَ الَ امَ ِ ّٰللا ىلَعَ اوْلُوْقُتَ

 الَ  مْهُلُجَاَ  ءَۤاجَ  اذَاِفَ  ۚلٌجَاَ  ةٍ َّماُ  ِلّكُلِوَ -34

 نَوْمُدِقْتَسَْي الَ َّو ةًعَاسَ نَوْرُخِأْتَسَْي

 نَوْ ُّصقُيَ مْكُنْ ِمّ لٌسُرُ مْكُ َّنيَتِأْيَ ا َّماِ مَدَاٰ ٓيْنِبَيٰ -35

 فٌوْخَ الَفَ حَلَصْاَوَ ىقَّٰتا نِمَفَ  ۙيْتِيٰاٰ  مْكُيْلَعَ

 نَوْنُزَْحيَ مْهُ الَوَ مْهِيْلَعَ

 آهَنْعَ  اوْرُبَكْتَسْاوَ  انَتِيٰاٰبِ  اوْبُ َّذكَ  نَْيذَِّلاوَ -36

 نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ مْهُ ۚرِا َّنلا بُحٰصْاَ كَِٕىٰۤ لواُ

 وْاَ  ابًذِكَ ِ ّٰللا  ىلَعَ  ىرٰتَفْا  نِ َِّم  مُلَظْاَ  نْمَفَ -37

 نَ ّمِ  مْهُبُيْصِنَ  مْهُلُانََي  كَ ِٕىٰۤ لواُ  ۗهٖتِيٰاٰبِ  بَ َّذكَ

 ۙمْهُنَوْ َّفوَتَيَ انَلُسُرُ مْهُتْءَۤاجَ اذَاِ ى ٰٓتّحَ ۗبِتٰكِ

ْلا

 ۗ ِ ّٰللا  نِوْدُ  نْمِ  نَوْعُدْتَ  مْتُنْكُ امَ  نَيْاَ  آوْلُاقَ 

JUZ  8 211 7. AL-A‘RĀF

kah sembahan yang biasa kamu sembah 

selain Allah?” Mereka (orang­orang 

musyrik) menjawab, “Semua nya telah 

lenyap dari kami.” Mereka mem berikan 

kesaksian terhadap diri mereka sendiri 

bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

38. Allah berfirman, “Masuklah kamu ke 

dalam api neraka bersama umat­umat 

yang telah berlalu sebelum kamu dari 

(golongan) jin dan manusia.” Setiap 

kali suatu umat masuk, dia melaknat 

saudaranya, sehingga apabila mereka 

telah masuk semuanya, berkatalah 

orang yang (masuk) belakangan (kepada) 

orang yang (masuk) terlebih dahulu, “Ya 

Tuhan kami, mereka telah menyesat kan 

kami. Datangkanlah siksaan api neraka 

yang berlipat ganda kepada mereka.” 

Allah berfirman, “Masing-masing men-

dapatkan (siksaan) yang berlipat ganda, 

tetapi kamu tidak mengetahui.”

39. Orang yang (masuk) terlebih dahulu ber­

kata kepada yang (masuk) belakangan, 

“Kamu tidak mempunyai ke lebihan sedikit 

pun atas kami. Maka, rasakanlah azab 

itu sebab  perbuatan yang telah kamu 

lakukan.”

Balasan bagi Orang Kafir dan Mukmin

40. Sesungguhnya (bagi) orang­orang yang 

men dustakan ayat­ayat Kami dan me­

nyombongkan diri terhadapnya, tidak 

akan dibukakan bagi mereka pintu­pintu 

langit271) dan mereka tidak akan masuk 

surga sebelum unta masuk ke dalam 

lubang jarum.272) Demikianlah Kami 

memberi balasan kepada orang­orang 

yang berbuat durhaka.

41. Bagi mereka (disediakan) alas tidur 

dari (api neraka) Jahanam dan di atas 

mereka ada selimut (dari api neraka). 

271) Maksunya, doa dan amal mereka tidak diterima oleh Allah Swt.

272) Maksudnya, mereka tidak mungkin masuk surga sebagaimana tidak mungkinnya unta mustahil masuk ke 

dalam lubang jarum.

 مْهَُّناَ مْهِسِفُنْاَ ىٰٓ لعَ اوْدُهِشَوَ ا َّنعَ اوْ ُّلضَ اوْلُاقَ

 نَيْرِفِكٰ اوْنُاكَ

 مْكُلِبْقَ  نْمِ  تْلَخَ  دْقَ  مٍمَاُ  ٓيْفِ  اوْلُخُدْا  لَاقَ -38

 ةٌ َّماُ تْلَخَدَ امَ َّلكُ ۙرِا َّنلا ىفِ  سِْناِلْاوَ  ِنّ ِجلْا نَ ّمِ

 ۙاعًيْمِجَ اهَيْفِ اوْكُرَا َّدا اذَاِ ى ٰٓتّحَ ۗاهَتَخْاُ تْنَعَ َّل

 انَوْ ُّلضَاَ ءِاۤلَؤُ ٰٓه انََّبرَ مْهُىلٰوْاُلِ مْهُىرٰخْاُ تْلَاقَ

 ٍلّكُلِ  لَاقَ  ەۗ  رِا َّنلا  نَ ّمِ  افًعْضِ  ابًاذَعَ  مْهِتِاٰفَ

نَوْمُلَعْتَ ا َّل نْكِٰل َّو فٌعْضِ

 مْكَُل  نَاكَ  امَفَ  مْهُىرٰخْاُلِ  مْهُىلٰوْاُ  تْلَاقَوَ -39

 مْتُنْكُ امَبِ  بَاذَعَلْا اوقُوْذُفَ لٍضْفَ نْمِ انَيْلَعَ

ࣖ نَوْبُسِكْتَ

 الَ اهَنْعَ اوْرُبَكْتَسْاوَ انَتِيٰاٰبِ اوْبُ َّذكَ نَْيذَِّلا َّناِ -40

 ةَ َّنجَلْا نَوْلُخُدْيَ الَوَ ءِۤامَ َّسلا بُاوَبْاَ مْهُلَ حُ َّتفَتُ

 كَلِذٰكََو   ۗطِايَ ِخلْا  ِمّسَ  يْفِ  لُمَجَلْا  جَلِيَ  ى ّٰتحَ

 نَيْمِرِجْمُلْا ىزِْجنَ

 ۗشٍاوَغَ  مْهِقِوْفَ  نْمِ َّو  دٌاهَمِ  مَ َّنهَجَ  نْ ّمِ  مْهُلَ -41

7. AL-A‘RĀF 212 JUZ  8

Demikianlah Kami memberi balasan 

kepada orang­orang yang zalim.

42. (Adapun) orang­orang yang beriman 

dan me ngerjakan kebajikan, Kami tidak 

akan membebani seseorang melainkan 

menurut kesanggupannya. Mereka itu­

lah peng huni surga. Mereka kekal di 

dalamnya.

43. Kami mencabut rasa dendam dari dalam 

dada mereka, (di surga) mengalir di 

bawah mereka sungai­sungai. Mereka 

ber kata, “Segala puji bagi Allah yang 

telah menunjukkan kami ke (surga) ini. 

Kami tidak akan mendapat petunjuk 

sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. 

Sungguh, rasul­rasul Tuhan kami telah 

datang membawa kebenaran.” Diserukan 

kepada mereka, “Itulah surga yang telah 

diwaris kan kepadamu sebab  apa yang 

selalu kamu kerjakan.”

44. Para penghuni surga menyeru para peng­

huni neraka, “Sungguh, kami telah men­

dapati sesuatu (surga) yang di janji kan 

Tuhan kepada kami itu benar. Apakah 

kamu telah mendapati (pula) sesuatu 

(azab) yang dijanjikan Tuhan kepada mu 

itu benar?” Mereka menjawab, “Benar.” 

Kemudian penyeru (malaikat) meng­

umumkan di antara mereka, “Laknat 

Allah bagi orang­orang yang zalim.”

45. (Mereka adalah) orang­orang yang meng­

halang­halangi (orang lain) dari jalan Allah 

serta menginginkan jalan itu menjadi 

bengkok dan mereka itu orang­orang yang 

mengingkari (kehidupan) akhirat.

Penghuni al-A‘rāf

46. Di antara keduanya (para penghuni surga 

dan neraka) ada batas pemisah dan di 

atas tempat yang tertinggi (al­a‘rāf)273) 

ada orang­orang yang saling mengenal 

273) Kata a‘rāf adalah bentuk jamak dari ‘urf yang berarti ‘sesuatu yang tinggi’ atau ‘sesuatu yang terhormat’. 

Pembatas antara surga dan neraka disebut dengan a‘rāf sebab  posisinya yang tinggi.

 نَيْمِلِ ّٰظلا ىزِْجنَ كَلِذٰكََو

 فُ ِلّكَنُ  الَ  تِحٰلِ ّٰصلا  اولُمِعَوَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذِ

َّلاوَ -42

 مْهُ ۚةِ َّنجَلْا بُحٰصْاَ كَِٕىٰۤ لواُ آهَعَسْوُ ا َّلاِ اسًفْنَ

 نَوْدُلِخٰ اهَيْفِ

 نْمِ يْرِْجتَ ٍلّغِ نْ ِمّ مْهِرِوْدُصُ يْفِ امَ انَعْزَنَوَ -43

 انَىدٰهَ يْذَِّلا ِ ّٰ ِلل دُمْحَلْا اولُاقَوَ ۚرُهٰنْاَلْا مُهِتِ ْحتَ

 ۚ ُ ّٰللا انَىدٰهَ نْاَ آلَوْلَ يَدِتَهْنَلِ ا َّنكُ امَوَ ۗاذَهٰلِ

 نْاَ  ا ٓوْدُوْنُوَ  ۗ ِقّحَلْابِ  انَِّبرَ  لُسُرُ  تْءَۤاجَ  دْقَلَ  

نَوْلُمَعْتَ مْتُنْكُ امَبِ اهَوْمُتُثْرِوْاُ ةُ َّنجَلْا مُكُْلتِ

 دْقَ نْاَ رِا َّنلا بَحٰصْاَ ةِ َّنجَلْا بُحٰصْاَ ى ٰٓدانَوَ -44

 ا َّم مْ ُّتدْجَوَ لْهَفَ ا ًّقحَ انَُّبرَ انَدَعَوَ امَ انَدْجَوَ

 مْهُنَيْبَ ۢنٌ ِذّؤَمُ نَ َّذاَفَ ۚمْعَنَ اوْلُاقَ ۗا ًّقحَ مْكُ ُّبرَ دَعَوَ

 نَيْمِلِ ّٰظلا ىلَعَ ِ ّٰللا ةُنَعْ َّل نْاَ

 اهَنَوْغُبْيَوَ  ِ ّٰللا  لِيْبِسَ  نْعَ  نَوْ ُّدصُيَ  نَْيذَِّلاَ -45

ۘنَوْرُفِكٰ ةِرَخِاٰلْابِ مْهُوَ ۚاجًوَعِ

 لٌاجَرِ  فِارَعْاَلْا  ىلَعَوَ  ۚبٌاجَحِ  امَهُنَيْبَوَ -46

 ةِ َّنجَلْا بَحٰصْاَ اوْدَانَوَ ۚمْهُىمٰيْسِبِ ۢ ا ًّلكُ نَوْفُرِعْ َّي

JUZ  8 213 7. AL-A‘RĀF

dengan tandanya masing­masing. Mereka 

menye ru para penghuni surga, “Salāmun 

‘alai kum (se moga keselamatan ter curah 

ke padamu).” Mereka belum dapat me­

masuki nya, padahal mereka sangat ingin 

(memasuki nya).

47. Apabila pandangan mereka dialihkan ke 

arah penghuni neraka, mereka berkata, 

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau 

tempatkan kami bersama kaum yang 

zalim itu.”

48. Orang­orang di atas tempat yang ter­

tinggi (al-a‘rāf) menyeru orang­orang 

yang mereka kenal dengan tanda­tanda 

(khusus) sambil berkata, “Tidak ada 

manfaatnya bagimu (harta) yang kamu 

kumpulkan dan apa yang selalu kamu 

sombongkan.

49. Itukah orang­orang yang kamu telah 

bersumpah (ketika kamu hidup di 

dunia), bahwa mereka tidak akan diberi 

rahmat oleh Allah?” (Allah berfirman,) 

“Masuklah kamu ke dalam surga! Tidak 

ada rasa takut padamu dan kamu juga 

tidak akan bersedih.”

Permintaan Penghuni Neraka kepada 

Penghuni Surga

50. Para penghuni neraka menyeru para 

penghuni surga, “Tuangkanlah (sedikit) 

air kepada kami atau rezeki apa saja yang 

telah dikaruniakan Allah kepadamu.” 

Mereka menjawab, “Sesungguh nya Allah 

telah mengharamkan keduanya (air dan 

rezeki) bagi orang-orang kafir.”

51. (Mereka adalah) orang­orang yang men­

ja di kan agamanya sebagai kelengahan 

dan permainan serta mereka telah ter­

tipu oleh kehidupan dunia. Maka, pada 

hari ini (Kiamat), Kami melupakan mereka 

seba gai mana mereka dahulu melupakan 

perte mu an hari ini dan sebab  mereka 

selalu mengingkari ayat­ayat Kami.

 نَوْعُمَطْيَ مْهُوَ اهَوْلُخُدْيَ مْلَ  ۗمْكُيْلَعَ مٌلٰسَ نْاَ

 ۙرِا َّنلا بِحٰصْاَ ءَۤاقَلْتِ مْهُرُاصَبْاَ تْفَرِصُ اذَاِوَ ۞ -47

ࣖ نَيْمِلِ ّٰظلا مِوْقَلْا عَمَ انَلْعَ ْجتَ الَ انََّبرَ اوْلُاقَ

 مْهُنَوْفُرِعْ َّي الًاجَرِ فِارَعْاَلْا بُحٰصْاَ ى ٰٓدانَوَ -48

 امَوَ مْكُعُمْجَ مْكُنْعَ ىنٰغْاَ آمَ اوْلُاقَ مْهُىمٰيْسِبِ

 نَوْرُبِكْتَسَْت مْتُنْكُ

 ۗةٍمَحْرَبِ ُ ّٰللا مُهُلُانََي الَ مْتُمْسَقْاَ نَْيذِ

َّلا ءِاۤلَؤُ ٰٓهاَ -49

 مْتُنْاَ  آلَوَ  مْكُيْلَعَ  فٌوْخَ  الَ  ةَ َّنجَلْا  اولُخُدْاُ

 نَوْنُزَْحتَ

 نْاَ  ةِ َّنجَلْا  بَحٰصْاَ  رِاَّنلا  بُحٰصْاَ  ى ٰٓدانَوَ -50

 ۗ ُ ّٰللا مُكُقَزَرَ ا َِّم وْاَ ءِۤامَلْا نَمِ انَيْلَعَ اوْضُيْفِاَ

 ۙنَيْرِفِكٰ

ْلا ىلَعَ امَهُمَ َّرحَ َ ّٰللا َّناِ آوْلُاقَ

 مُهُتْ َّرغَ َّو  ابًعِلَ َّو  اوًهْلَ  مْهُنَيْدِ  اوْذُ َخ َّتا  نَْيذَِّلا -51

 اوْسَُن  امَكَ  مْهُىسٰنْنَ  مَوْيَلْافَ  ۚايَْن ُّدلا  ةُويٰحَلْا

 نَوْدُحَ ْجيَ انَتِيٰاٰبِ اوْنُاكَ امَوَ ۙاذَهٰ مْهِمِوْيَ ءَۤاقَلِ

7. AL-A‘RĀF 214 JUZ  8

Al-Qur’an sebagai Petunjuk dan Rahmat 

bagi Orang Beriman

52. Sungguh, Kami telah mendatangkan 

kepada mereka Kitab (Al­Qur’an) yang 

telah Kami jelaskan secara terperinci 

atas dasar pengetahuan sebagai pe­

tunjuk dan rahmat bagi orang­orang 

yang beriman.

53. Tidakkah mereka menunggu kecuali 

takwilnya (terwujudnya kebenaran Al­

Qur’an). Pada hari bukti kebenaran itu 

tiba, orang-orang yang sebelum itu meng -

abaikannya berkata, “Sungguh, rasul­

rasul Tuhan kami telah datang mem ­

bawa kebenaran. Maka adakah pem beri 

syafaat bagi kami yang akan mem berikan 

pertolongan kepada kami atau agar kami 

dikem balikan (ke dunia) sehingga kami 

akan beramal tidak se perti perbuatan yang 

pernah kami lakukan dahulu?” Sungguh, 

mereka telah merugi kan diri sendiri dan 

telah hilang lenyap dari mereka apa pun 

yang dahulu mereka ada­adakan.

54. Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah 

yang telah menciptakan langit dan 

bumi dalam enam masa,274) kemudian 

Dia bersema yam di atas ʻArasy.275) Dia 

menutup kan malam pada siang yang me­

ngikutinya dengan cepat. (Dia cipta kan) 

matahari, bulan, dan bintang­bintang 

tunduk pada perintah­Nya. Ingat lah! Ha­

nya milik­Nyalah segala pen ciptaan dan 

urusan. Maha berlimpah anugerah Allah, 

Tuhan semesta alam.

Etika Berdoa kepada Allah

55. Berdoalah kepada Tuhanmu dengan 

rendah hati dan suara yang lembut. 

Sesung guh nya Dia tidak menyukai orang-

orang yang melampaui batas.

274) Allah Swt. menciptakan alam semesta dalam enam masa yang prosesnya sepanjang sejarah alam semesta, 

seperti yang dijelaskan dalam surah an-Nāzi‘āt/79: 27‒33.

275) Bersemayam di atas ʻArasy  adalah satu sifat Allah Swt. yang wajib diimani sesuai dengan keagungan Allah 

Swt. dan kesucian­Nya.

 ىدًهُ مٍلْعِ ىلٰعَ هُنٰلْ َّصفَ بٍتٰكِبِ مْهُنٰئْجِ دْقَلَوَ -52

 نَوْنُمِؤْ ُّي مٍوْقَ ّلِ ةًمَحْرَ َّو

 هُٗليْوِأْتَ  يْ ِتأْيَ  مَوْيَ  ۗهٗ

َليْوِأْتَ  ا َّلاِ  نَوْرُظُنْيَ  لْهَ -53

 لُسُرُ تْءَۤاجَ دْقَ لُبْقَ نْمِ هُوْسَُن نَْيذَِّلا لُوْقُيَ

 اوْعُفَشْيَفَ  ءَۤاعَفَشُ  نْمِ  انََّل  لْهَفَ  ۚ ِقّحَلْابِ  انَِّبرَ

 ۗلُمَعْنَ  ا َّنكُ يْذَِّلا  رَيْغَ  لَمَعْنَفَ  ُّدرَنُ  وْاَ  آنَلَ

 اوْنُاكَ ا َّم  مْهُنْعَ  َّلضَوَ  مْهُسَفُنْاَ  ا ٓوْرُسِخَ  دْقَ

 ࣖ نَوْرُتَفْيَ

 ضَرْاَلْاوَ تِوٰمٰ َّسلا قَلَخَ يْذَِّلا ُ ّٰللا مُكَُّبرَ َّناِ -54

 ىشِغْيُ ۗشِرْعَلْا ىلَعَ ىوٰتَسْا َّمثُ مٍاَّياَ ةِ َّتسِ يْفِ

 رَمَقَلْاوَ سَمْ َّشلا َّو ۙاثًيْثِحَ هٗبُلُطْيَ رَاهَ َّنلا لَيْ َّلا

 قُلْ َخلْا  هَُل  الَاَ   ٓۙهٖرِمْاَبِ  ۢتٍرٰ َّخسَمُ  مَوْجُ ُّنلاوَ

 نَيْمِلَعٰلْا ُّبرَ ُ ّٰللا كَرَبٰتَ  ۗرُمْاَلْاوَ

 ُّب ِحيُ  الَ  هَّٗناِ  ۗةًيَفْخُ َّو  اعً ُّرضَتَ  مْكَُّبرَ  اوْعُدْاُ -55

 ۚنَيْدِتَعْمُلْا

JUZ  8 215 7. AL-A‘RĀF

56. Janganlah kamu berbuat kerusakan 

di bumi setelah diatur dengan baik. 

Berdoalah kepada­Nya dengan rasa 

takut dan penuh harap. Sesungguhnya 

rahmat Allah sangat dekat dengan 

orang­orang yang berbuat baik.

57. Dialah yang mendatangkan angin se­

bagai kabar gembira yang mendahului 

kedatang an rahmat­Nya (hujan) sehingga 

apa bi la (angin itu) telah memikul awan 

yang berat, Kami halau ia ke suatu negeri 

yang mati (tandus), lalu Kami turunkan 

hujan di daerah itu. Kemudian Kami 

tumbuhkan dengan hujan itu berbagai 

macam buah-buahan. Seperti itulah 

Kami membang kitkan orang-orang mati 

agar kamu selalu ingat.

58. Tanah yang baik, tanaman­tanaman nya 

tumbuh subur seizin Tuhannya. Adapun 

tanah yang tidak subur, tanaman-

tanamannya hanya tumbuh merana. 

Demikianlah Kami jelaskan berulang 

kali tanda­tanda kebesaran (Kami) bagi 

orang­orang yang bersyukur.

Kisah Nabi Nuh Bersama Kaumnya

59. Sungguh, Kami telah mengutus Nuh 

(sebagai rasul) kepada kaumnya, lalu ia 

berkata, “Wahai kaumku, sembahlah 

Allah (sebab ) tidak ada tuhan bagi 

kamu selain Dia.” Sesungguhnya (kalau 

kamu tidak menyembah Allah) aku takut 

kamu akan ditimpa azab hari yang besar 

(hari Kiamat).

60. Pemuka­pemuka dari kaumnya ber­

kata, “Sesungguhnya kami benar­benar 

melihatmu (berada) dalam kesesatan 

yang nyata.”

61. Dia (Nuh) menjawab, “Hai kaumku, 

tidak ada padaku kesesatan sedikit 

pun, tetapi aku adalah rasul dari Tuhan 

semesta alam.

 اهَحِالَصْاِ  دَعْبَ  ضِرْاَلْا  ىفِ  اوْدُسِفْتُ  الَوَ -56

 بٌيْرِقَ ِ ّٰللا تَمَحْرَ َّناِ ۗاعًمَطَ َّو افًوْخَ هُوْعُدْاوَ

 نَيْنِسِحْمُلْا نَ ّمِ

 يْدَيَ  نَيْبَ  ۢارًشْبُ  حَيٰ ِرّلا  لُسِرْيُ  يْذِ

َّلا  وَهُوَ -57

 هُنٰقْسُ  الًاقَثِ  ابًاحَسَ  تَّْلقَاَ  ٓاذَاِ  ى ٰٓتّحَ  ۗهٖتِمَحْرَ

 نْمِ هٖبِ انَجْرَخْاَفَ ءَۤامَلْا هِبِ انَلْزَنْاَفَ تٍ ِيّ َّم دٍ

َلبَلِ

 مْكَُّلعَلَ  ىٰتوْمَلْا  جُرِْخنُ  كَلِذٰكَ  ۗتِرٰمََّثلا  ِلّكُ

 نَوْرُ َّكذَتَ

 يْذَِّلاوَ ۚهٖ ِبّرَ نِذْاِبِ هٗتُابََن جُُرْخيَ بُ ِيّ َّطلا دُ

َلبَلْاوَ -58

 فُ ِرّصَنُ  كَلِذٰكَ  ۗادًكَِن  ا

َّلاِ  جُُرْخيَ  الَ  ثَبُخَ

 ࣖ نَوْرُكُشَّْي مٍوْقَلِ تِيٰاٰلْا

 مِوْقَيٰ  لَاقَفَ  هٖمِوْقَ  ىٰلاِ  احًوْنُ  انَلْسَرْاَ  دْقَلَ -59

 فُاخَاَ ٓيْ ِّناِ ۗهٗرُيْغَ هٍ

ٰلاِ نْ ِمّ مْكُ

َل امَ َ ّٰللا اودُبُعْا

 مٍيْظِعَ مٍوْيَ بَاذَعَ مْكُيْلَعَ

 نٍيْبِ ُّم لٍٰلضَ يْفِ كَىرٰنََل اَّناِ ٓهٖمِوْقَ نْمِ 

ُالَمَلْا لَاقَ -60

 نْ ِمّ لٌوْسُرَ يْ ِنّكِ

ٰل َّو ةٌَلٰلضَ يْبِ سَيْلَ مِوْقَيٰ لَاقَ -61

 نَيْمِلَعٰلْا ِبّ َّر

7. AL-A‘RĀF 216 JUZ  8

62. Aku sampaikan kepadamu risalah 

(amanat) Tuhanku dan aku memberi 

nasihat kepadamu. Aku mengetahui dari 

Allah apa yang tidak kamu ketahui.

63. Apakah kamu (tidak percaya dan) 

heran bahwa telah datang kepada 

kamu peringatan dari Tuhanmu kepada 

seorang laki­laki dari golonganmu agar 

dia memberi peringatan kepadamu, 

agar kamu bertakwa, dan agar kamu 

men dapat rahmat?”

64. (sebab ) mereka mendustakannya (Nuh), 

Kami selamatkan dia dan orang­orang 

yang bersamanya di dalam bahtera serta 

Kami tenggelamkan orang­orang yang 

mendustakan ayat­ayat Kami. Sesung­

guhnya mereka adalah kaum yang buta 

(mata hatinya).

Kisah Nabi Hud bersama Umatnya

65. (Kami telah mengutus) kepada (kaum) 

‘Ad saudara mereka, Hud. Dia berkata, 

“Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak 

ada tuhan bagimu selain Dia. Tidakkah 

kamu bertakwa?”

66. Para pemuka yang kufur di antara kaum­

nya berkata, “Sesungguhnya kami benar­

benar melihat kamu dalam ke adaan 

kurang akal dan sesungguhnya kami 

men duga bahwa kamu termasuk para 

pem bohong.”

67. Dia (Hud) berkata, “Wahai kaumku, tidak 

ada padaku kekurangan akal sedikit pun, 

tetapi aku ini adalah rasul dari Tuhan 

semesta alam.

68. Aku sampaikan kepadamu risalah­risalah 

(amanat) Tuhanku dan aku ter hadap 

kamu adalah penasihat yang tepercaya.

69. Apakah kamu (tidak percaya dan) heran 

bahwa telah datang kepadamu tuntunan 

dari Tuhanmu atas seorang laki­laki 

dari golonganmu supaya dia memberi 

 نَمِ مُلَعْاَوَ مْكَُل  حُصَنْاَوَ يْ ِّبرَ تِلٰسٰرِ مْكُغُ ِلّبَاُ -62

 نَوْمُلَعْتَ الَ امَ ِ ّٰللا

 ىلٰعَ  مْكُ ِبّ َّر  نْ ّمِ  رٌكِْذ  مْكُءَۤاجَ  نْاَ  مْتُبْجِعَوَاَ -63

 مْكَُّلعَلَوَ   مْكُرَذِنْيُلِ  مْكُنْ ّمِ  لٍجُرَ

 نَوْمُحَرْتُ

 كِْلفُلْا  ىفِ  هٗعَمَ  نَْيذَِّلاوَ  هُنٰيْ َجنْاَفَ  هُوْبُ َّذكَفَ -64

 اوْنُاكَ  مْهَُّناِ  ۗانَتِيٰاٰبِ  اوْبُ َّذكَ  نَْيذَِّلا  انَقْرَغْاَوَ

 ࣖ نَيْمِعَ امًوْقَ

 اودُبُعْا مِوْقَيٰ لَاقَ ۗادًوْهُ مْهُاخَاَ دٍاعَ ىٰلاِوَ ۞ -65

 نَوْقُ َّتتَ الَفَاَ ۗهٗرُيْغَ هٍٰلاِ نْ ّمِ مْكَُل امَ َ ّٰللا

 كَىرٰنََل اَّناِ ٓهٖمِوْقَ نْمِ اوْرُفَكَ نَْيذِ

َّلا ُالَمَلْا لَاقَ -66

 نَيْبِذِكْٰلا نَمِ كَ ُّنظُنَلَ اَّناِ َّو ةٍهَافَسَ يْفِ

 لٌوْسُرَ  يْ ِنّكِ

ٰل َّو  ةٌهَافَسَ  يْبِ  سَيْلَ  مِوْقَيٰ  لَاقَ -67

 نَيْمِلَعٰلْا ِبّ َّر نْ ّمِ

 نٌيْمِاَ حٌصِانَ مْكَُل ا۠نَاَوَ يْ ِّبرَ تِلٰسٰرِ مْكُغُ ِلّبَاُ -68

 ىلٰعَ  مْكُ ِبّ َّر  نْ ّمِ  رٌكِْذ  مْكُءَۤاجَ  نْاَ  مْتُبْجِعَوَاَ -69

 مْكَُلعَجَ  ذْاِ  ا ٓوْرُكُْذاوَ  ۗمْكُرَذِنْيُلِ  مْكُنْ ِمّ  لٍجُرَ

JUZ  8 217 7. AL-A‘RĀF

peringatan kepadamu? Ingatlah ketika 

Dia (Allah) menjadikan kamu pengganti-

pengganti (yang berkuasa) sesudah 

kaum Nuh, dan melebihkan kamu dalam 

pen ciptaan (berupa) tubuh yang tinggi, 

besar, dan kuat. Maka, ingatlah nikmat­

nikmat Allah supaya kamu mendapat 

keberuntungan.”

70. Mereka berkata, “Apakah engkau (wahai 

Hud) datang kepada kami agar kami 

me nyembah Allah semata dan me­

ninggalkan apa yang biasa disembah oleh 

bapak­bapak kami? Maka, datangkanlah 

kepada kami apa yang kamu janjikan 

kepada kami jika kamu termasuk orang­

orang yang benar.”

71. Dia (Hud) berkata, “Sungguh, sudah pasti 

kamu akan ditimpa azab dan kemarahan 

dari Tuhanmu. Apakah kamu sekalian 

hendak ber bantah dengan Aku tentang 

nama­nama (berhala) yang kamu beserta 

nenek moyangmu menamakannya, 

padahal Allah tidak menurunkan sedikit 

pun hujah (alasan pem benaran) untuk itu? 

Maka, tunggu lah (azab dan kemarahan 

itu)! Sesung guhnya aku bersamamu ter­

masuk orang­orang yang menunggu.”

72. Maka, Kami selamatkan dia (Hud) dan 

orang­orang yang bersamanya sebab  

rahmat yang besar dari Kami, dan Kami 

binasakan sampai akar­akarnya orang­

orang yang mendustakan ayat­ayat 

Kami dan mereka bukanlah orang­orang 

mukmin.

Kisah Nabi Saleh bersama Kaumnya

73. (Kami telah mengutus) kepada (kaum) 

Samud saudara mereka, Saleh. Dia ber­

kata, “Wahai kaumku, sembahlah Allah, 

tidak ada bagi kamu tuhan selain Dia. 

Sungguh, telah datang kepada kamu 

bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini 

adalah unta betina Allah untuk kamu 

sebagai mukjizat. Maka, biarkanlah ia 

makan di bumi Allah dan janganlah kamu 

 قِلْ َخلْا ىفِ مْكَُدازَ َّو حٍْونُ مِوْقَ دِعْبَ ۢنْمِ ءَۤافَلَخُ

 نَوْحُلِفْتُ مْكَُّلعَلَ ِ ّٰللا ءَاۤلَاٰ ا ٓوْرُكُْذافَ ۚةًطَ ْۣصبَ

 امَ  رَذَنَوَ  هٗدَحْوَ  َ ّٰللا  دَبُعْنَلِ  انَتَئْجِاَ  آوْلُاقَ -70

 تَنْكُ نْاِ  آنَدُعِتَ  امَبِ  انَِتأْفَ  ۚانَؤُۤابَاٰ  دُبُعْيَ  نَاكَ

 نَيْقِدِ ّٰصلا نَمِ

 سٌجْرِ  مْكُ ِبّ َّر  نْ ّمِ  مْكُيْلَعَ  عَقَوَ  دْقَ  لَاقَ -71

 آهَوْمُتُيْ َّمسَ ءٍۤامَسْاَ  ٓيْفِ  يْنِنَوْلُدِا َجتُاَ   ۗبٌضَغَ َّو

 ۗنٍطٰلْسُ  نْمِ  اهَبِ  ُ ّٰللا  لَ َّزنَ  ا َّم  مْكُُؤۤابَاٰوَ  مْتُنْاَ

 نَيْرِظِتَنْمُلْا نَ ّمِ مْكُعَمَ يْ ِّناِ ا ٓوْرُظِتَنْافَ

 انَعْطَقَوَ  اَّن ّمِ  ةٍمَحْرَبِ  هٗعَمَ  نَْيذَِّلاوَ  هُنٰيْ َجنْاَفَ -72

 ࣖ نَيْنِمِؤْمُ اوْنُاكَ امَوَ انَتِيٰاٰبِ اوْبُ َّذكَ نَْيذَِّلا رَبِادَ

 اودُبُعْا مِوْقَيٰ لَاقَ ۘاحًلِصٰ مْهُاخَاَ دَوْمُثَ ىٰلاِوَ -73

 نْ ّمِ ةٌنَ ِيّبَ مْكُتْءَۤاجَ دْقَ ۗهٗرُيْغَ هٍ

ٰلاِ نْ ّمِ مْكَُل امَ َ ّٰللا

 لْكُأْتَ اهَوْرُذَفَ ةًيَاٰ مْكَُل ِ ّٰللا ةُقَانَ هٖذِهٰ ۗمْكُ ِبّ َّر

 مْكُذَخُأْيَفَ ءٍۤوْسُبِ اهَوْ ُّسمَتَ الَوَ ِ ّٰللا ضِرْاَ ٓيْفِ

  مٌيْلِاَ بٌاذَعَ

7. AL-A‘RĀF 218 JUZ  8

mengganggunya dengan keburukan apa 

pun sehingga kamu ditimpa siksa yang 

sangat pedih.” 

74. Ingatlah ketika (Allah) menjadikan kamu 

pengganti-pengganti (yang berkuasa) 

se sudah ‘Ad dan memberikan tempat 

bagimu di bumi. Kamu mem buat pada 

dataran rendahnya bangunan­bangunan 

besar dan kamu pahat gunung­gunung­

nya menjadi rumah. Maka, ingatlah nik­

mat­nikmat Allah dan jangan lah kamu 

me lakukan kejahatan di bumi dengan 

berbuat kerusakan.

75. Pemuka­pemuka yang menyombong kan 

diri di antara kaumnya berkata kepada 

orang­orang yang dianggap lemah yang 

telah beriman di antara mereka, “Tahu kah 

kamu bahwa Saleh diutus (menjadi rasul) 

oleh Tuhannya?” Mereka menjawab, 

“Sesung guhnya kami ber iman kepada 

apa (wahyu) yang di bawanya.”

76. Orang­orang yang menyombongkan diri 

berkata, “Sesungguhnya kami adalah 

orang­orang yang mengingkari apa yang 

kamu imani.”

77. Lalu, mereka memotong unta betina itu 

dan mereka melampaui batas terhadap 

perintah Tuhan mereka, dan mereka 

berkata, “Wahai Saleh, datangkanlah 

kepada kami apa (ancaman siksa) 

yang engkau janji kan kepada kami jika 

engkau termasuk orang­orang yang di­

utus (Allah).”

78. Maka, gempa (dahsyat) menimpa mere­

ka sehingga mereka menjadi (mayat­

mayat yang) bergelimpangan di dalam 

(reruntuhan) tempat tinggal mereka. 

79. Maka, dia (Saleh) meninggalkan mereka 

seraya berkata, “Wahai kaumku, sungguh 

aku telah menyampaikan kepadamu 

risalah (amanat) Tuhanku dan aku telah 

menasihatimu, tetapi kamu tidak me-

nyukai para pemberi nasihat.” 

 دٍاعَ  دِعْبَ  ۢنْمِ  ءَۤافَلَخُ  مْكَُلعَجَ  ذْاِ  ا ٓوْرُكُْذاوَ -74

 اهَلِوْهُسُ  نْمِ  نَوْذُخَِّتتَ  ضِرْاَلْا  ىفِ  مْكُاَ َّوبَ َّو

 ا ٓوْرُكُْذافَۚ اتًوْيُبُ  لَابَ ِجلْا  نَوْتُحِنْتَ َّو  ارًوْصُقُ

 نَيْدِسِفْمُ ضِرْاَلْا ىفِ اوْثَعْتَ الَوَ ِ ّٰللا 

 نَْيذَِّللِ هٖمِوْقَ نْمِ اوْرُبَكْتَسْا نَْيذَِّلا ُالَمَلْا لَاقَ -75

 َّناَ  نَوْمُلَعْتَاَ  مْهُنْمِ  نَمَاٰ  نْمَلِ  اوْفُعِضْتُسْا

 هٖبِ لَسِرْاُ آمَبِ اَّناِ آوْلُاقَ ۗهٖ ِبّ َّر نْ ّمِ لٌسَرْ ُّم احًلِصٰ

 نَوْنُمِؤْمُ

 هٖبِ  مْتُنْمَاٰ  ٓيْذِ

َّلابِ  اَّناِ  ا ٓوْرُبَكْتَسْا  نَْيذِ

َّلا  لَاقَ -76

نَوْرُفِكٰ

 مْهِ ِبّرَ  رِمْاَ  نْعَ  اوْتَعَوَ  ةَقَا َّنلا  اورُقَعَفَ -77

 نَمِ  تَنْكُ نْاِ  آنَدُعِتَ  امَبِ  انَتِئْا  حُلِصٰيٰ  اوْلُاقَوَ

 نَيْلِسَرْمُلْا

 مْهِرِادَ  يْفِ  اوْحُبَصْاَفَ  ةُفَجْ َّرلا  مُهُتْذَخَاَفَ -78

نَيْمِثِجٰ

 مْكُتُغْلَبْاَ  دْقَلَ  مِوْقَيٰ  لَاقَوَ  مْهُنْعَ  ىّٰلوَتَفَ -79

 نَوْ ُّب ِحتُ  ا َّل  نْكِٰلوَ  مْكَُل  تُحْصَنَوَ  يْ ِّبرَ  ةَ

َلاسَرِ

 نَيْحِصِ ّٰنلا

JUZ  8 219 7. AL-A‘RĀF

Kisah Nabi Lut bersama Kaumnya

80. (Kami juga telah mengutus) Lut (kepada 

kaumnya). (Ingatlah) ketika dia ber-

kata kepada kaumnya, “Apakah kamu 

mengerjakan perbuatan keji yang belum 

pernah dikerjakan oleh seorang pun 

sebelum kamu di dunia ini?

81. Sesungguhnya kamu benar­benar men­

datangi laki­laki untuk melampias kan 

syahwat, bukan kepada perempuan, 

bahkan kamu adalah kaum yang me­

lampaui batas.”

82. Tidak ada jawaban kaumnya selain ber­

kata, “Usirlah mereka (Lut dan pe ngikut­

nya) dari negerimu ini. Sesungguhnya 

mereka adalah orang­orang yang meng­

anggap dirinya suci.”

83. Maka, Kami selamatkan dia dan pe ng­

ikutnya, kecuali istrinya. Dia (istrinya) ter­

masuk (orang-orang kafir) yang tertinggal.

84. Kami hujani mereka dengan hujan 

(batu). Perhatikanlah, bagaimana ke-

sudahan para pendurhaka.

Kisah Nabi Syuʻaib bersama Kaumnya

85. Kepada penduduk Madyan,276) Kami 

(utus) saudara mereka, Syuʻaib. Dia 

berkata, “Wahai kaumku, sembahlah 

Allah. Tidak ada bagimu tuhan (yang 

disembah) selain Dia. Sungguh, telah 

datang kepadamu bukti yang nyata 

dari Tuhanmu. Maka, sempurnakanlah 

takaran dan timbangan, dan janganlah 

merugikan (hak­hak) orang lain sedikit 

pun. Jangan (pula) berbuat kerusakan 

di bumi setelah perbaikan nya.277) Itulah 

lebih baik bagimu, jika kamu beriman.”

276)  Madyan pada mulanya adalah nama putra Nabi Ibrahim a.s. dari istri beliau yang ketiga, Qatura. Madyan 

menikah dengan putri Nabi Lut a.s. Selanjutnya, kata Madyan dipakai sebagai sebutan bagi suku yang berasal 

dari keturunan Madyan. Mereka tinggal di pantai Laut Merah sebelah tenggara Gurun Sinai, yaitu  antara Hijaz, 

tepatnya Tabuk Saudi Arabia dan Teluk Aqabah.

277) Yakni perbaikan yang dimaksud adalah melalui syariat dan aturan yang dibawa oleh para nabi dan dilanjutkan 

oleh para penerusnya.

 امَ  ةَشَحِافَلْا  نَوُْتأْتَاَ  ٓهٖمِوْقَلِ  لَاقَ  ذْاِ  اطًوْلُوَ -80

 نَيْمِلَعٰلْا نَ ّمِ دٍحَاَ نْمِ اهَبِ مْكُقَبَسَ

 ۗءِۤاسَ ِنّلا نِوْدُ نْ ِمّ ةًوَهْشَ لَاجَ ِرّلا نَوُْتأْتَلَ مْكَُّناِ -81

 نَوْفُرِسْ ُّم مٌوْقَ مْتُنْاَ لْبَ

 مْهُوْجُرِخْاَ آوْلُاقَ نْاَ آ َّلاِ ٓهٖمِوْقَ بَاوَجَ نَاكَ امَوَ -82

 نَوْرُ َّهطَتَ َّي سٌانَاُ مْهَُّناِ  ۚمْكُتِيَرْقَ نْ ِمّ

 نَيْرِبِغٰلْا نَمِ تْنَاكَ هٗتَاَرَمْا ا َّلاِ ٓهَٗلهْاَوَ هُنٰيْ َجنْاَفَ -83

 نَاكَ فَيْكَ رْظُنْافَ  ۗارًطَ َّم  مْهِيْلَعَ  انَرْطَمْاَوَ -84

 ࣖ نَيْمِرِجْمُلْا ةُبَقِاعَ

 اودُبُعْا مِوْقَيٰ لَاقَ ۗابًيْعَشُ مْهُاخَاَ نَيَدْمَ ىٰلاِوَ -85

 نْ ّمِ ةٌنَ ِيّبَ مْكُتْءَۤاجَ دْقَ ۗهٗرُيْغَ هٍ

ٰلاِ نْ ّمِ مْكَُل امَ َ ّٰللا

 اوسُخَبْتَ الَوَ نَازَيْمِلْاوَ لَيْكَْلا اوفُوْاَفَ مْكُ ِبّ َّر

 ضِرْاَلْا  ىفِ  اوْدُسِفْتُ  الَوَ  مْهُءَۤايَشْاَ  سَاَّنلا

 مْتُنْكُ نْاِ  مْكَُّل  رٌيْخَ  مْكُلِذٰ  ۗاهَحِالَصْاِ  دَعْبَ

 َۚنيْنِمِؤْ ُّم

7. AL-A‘RĀF 220 JUZ  9

86. Janganlah kamu duduk di setiap jalan 

dengan menakut-nakuti dan meng-

halang­halangi orang­orang yang ber­

iman dari ja lan Allah, serta ingin mem­

belokkannya. Ingat lah ketika kamu 

dahulu nya sedikit, lalu Allah mem­

perbanyak jumlah kamu. Per ha ti kan-

lah, bagai mana kesudahan orang­orang 

yang berbuat kerusakan.

87. Jika ada segolongan di antara kamu yang 

beriman kepada (ajaran) yang aku di­

utus menyampaikannya dan ada (pula) 

segolongan yang tidak beriman, ber-

sabarlah sampai Allah menetapkan ke­

putusan di antara kita. Dia adalah pem­

beri putusan yang terbaik.

JUZ 9

Ketegaran Nabi Syuʻaib Menghadapi 

Ancaman Kaumnya

88. Para pemuka yang sombong dari kaum­

nya berkata, “Wahai Syuʻaib, sungguh, 

kami akan mengusirmu bersama orang­

orang yang beriman kepadamu dari 

negeri kami, kecuali engkau benar­

benar kembali pada agama kami.” 

Syuʻaib berkata, “Apakah (kami kembali 

padanya) meskipun kami mem ben ci(­

nya)?

89. Sungguh, kami telah mengada­adakan 

kebohongan besar kepada Allah jika kami 

kembali pada agamamu setelah Allah 

menyelamatkan kami darinya. Tidaklah 

patut kami kembali padanya, kecuali 

jika Allah Tuhan kami menghendaki. 

Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala 

sesuatu. Hanya kepada Allah kami ber­

tawakal. Wahai Tuhan kami, berilah ke­

putusan antara kami dan kaum kami 

dengan hak (adil). Engkaulah pemberi 

keputusan terbaik.”

 نَوْ ُّدصُتَوَ نَوْدُعِوُْت طٍارَصِ ِلّكُبِ اوْدُعُقْتَ الَوَ -86

 ۚاجًوَعِ اهَنَوْغُبْتَوَ هٖبِ نَمَاٰ نْمَ ِ ّٰللا لِيْبِسَ نْعَ

 اوْرُظُنْاوَ  ۖمْكَُرَّثكَفَ  الًيْلِقَ  مْتُنْكُ ذْاِ  ا ٓوْرُكُْذاوَ

 نَيْدِسِفْمُلْا ةُبَقِاعَ نَاكَ فَيْكَ

 تُلْسِرْاُ ٓيْذِ

َّلابِ اوْنُمَاٰ مْكُنْ ّمِ ةٌفَِٕىۤاطَ نَاكَ نْاِوَ -87

 مَكُ ْحيَ ى ّٰتحَ اوْرُبِصْافَ اوْنُمِؤْيُ مْ َّل ةٌفَِٕىۤاطَوَ هٖبِ

۔  نَيْمِكِٰحلْا رُيْخَ وَهُوَ ۚانَنَيْبَ ُ ّٰللا

 هٖمِوْقَ  نْمِ  اوْرُبَكْتَسْا  نَْيذَِّلا  ُالَمَلْا  لَاقَ -88

 نْمِ كَعَمَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلاوَ بُيْعَشُٰي كَ َّنجَرِخْنُلَ

 ا َّنكُ وْلَوَاَ  لَاقَ  ۗانَتِ َّلمِ  يْفِ  َّندُوْعُتَلَ  وْاَ  آنَتِيَرْقَ

نَيْهِرِكٰ

 يْفِ  انَدْعُ  نْاِ  ابًذِكَ  ِ ّٰللا  ىلَعَ  انَْيرَتَفْا  دِقَ -89

 نُوْكُيَ امَوَ  ۗاهَنْمِ ُ ّٰللا انَى ّٰجنَ ذْاِ  دَعْبَ  مْكُتِ َّلمِ

 ۗانَُّبرَ  ُ ّٰللا  ءَۤاشََّي  نْاَ  آ َّلاِ  آهَيْفِ  دَوْعَُّن  نْاَ  آنَلَ

 ۗانَلْ َّكوَتَ  ِ ّٰللا  ىلَعَ  ۗامًلْعِ  ءٍيْشَ  َّلكُ انَُّبرَ  عَسِوَ

 تَنْاَوَ  ِقّحَلْابِ  انَمِوْقَ  نَيْبَوَ  انَنَيْبَ  حْتَفْا  انََّبرَ

نَيْحِتِفٰلْا  رُيْخَ

JUZ  9 221 7. AL-A‘RĀF

Hukuman Allah bagi Kaum Nabi Syuʻaib

90. Para pemuka orang­orang yang kufur dari 

kaumnya berkata (kepada sesamanya), 

“Sungguh, jika kamu mengikuti Syuʻaib, 

niscaya kamu benar­benar menjadi 

orang­orang yang rugi.”

91. Maka, gempa (dahsyat) menimpa mere­

ka sehingga mereka menjadi (mayat­

mayat yang) bergelimpangan di dalam 

(reruntuhan) tempat tinggal mereka.

92. Orang-orang yang mendustakan Syuʻaib 

seakan-akan belum pernah tinggal di 

(negeri) itu. Mereka yang mendustakan 

Syuʻaib itulah orang-orang yang rugi.

93. (Ketika Syuʻaib yakin azab akan menimpa 

kaum kafir,) ia meninggalkan mereka 

seraya berkata, “Wahai kaumku, sung guh 

aku benar­benar telah menyampaikan 

risalah Tuhan ku kepadamu dan aku telah 

me na sihatimu. Maka, bagaimana aku 

akan bersedih terhadap kaum kafir?”

Penderitaan dan Kebahagiaan sebagai 

Ujian Allah

94. Kami tidak mengutus seorang nabi pun di 

suatu negeri, (lalu penduduknya men dus­

ta kan nabi itu,) melainkan Kami timpa-

kan kepada penduduknya ke sempit an 

dan penderitaan agar mereka (tunduk 

dengan) merendahkan diri.

95. Kemudian, Kami ganti penderitaan itu 

de ngan kesenangan (sehingga keturunan 

dan harta mereka) bertambah banyak. 

Lalu, mereka berkata, “Sungguh, nenek 

moyang kami telah merasakan pen­

deritaan dan kesenangan.” Maka, Kami 

timpakan siksaan atas mereka dengan 

tiba-tiba, sedangkan mereka tidak me-

nyadari.

Keberuntungan bagi Orang Mukmin dan 

Ancaman bagi Pendurhaka

96. Sekiranya penduduk negeri­negeri ber­

iman dan bertakwa, niscaya Kami akan 

 نِِٕىَل  هٖمِوْقَ  نْمِ  اوْرُفَكَ  نَْيذَِّلا  ُالَمَلْا  لَاقَوَ -90

نَوْرُسِ ٰخ َّل اذًاِ مْكَُّناِ ابًيْعَشُ مْتُعْبََّتا

 مْهِرِادَ  يْفِ  اوْحُبَصْاَفَ  ةُفَجْ َّرلا  مُهُتْذَخَاَفَ -91

ۙنَيْمِثِجٰ

 ۚاهَيْفِ  اوْنَغْيَ  مْ َّل  نْاَكَ  ابًيْعَشُ  اوْبُ َّذكَ نَْيذَِّلا -92

نَيْرِسِ ٰخلْا مُهُ اوْنُاكَ ابًيْعَشُ اوْبُ َّذكَ نَْيذَِّلاَ

 مْكُتُغْلَبْاَ  دْقَلَ  مِوْقَيٰ  لَاقَوَ  مْهُنْعَ  ىّٰلوَتَفَ -93

 ىلٰعَ ىسٰاٰ فَيْكَفَ  ۚمْكَُل تُحْصَنَوَ يْ ِّبرَ تِلٰسٰرِ

 ࣖ نَيْرِفِكٰ مٍوْقَ

 اهَلَهْاَ آنَذْخَاَ آ َّلاِ ٍيّبِ

َّن نْ ِمّ ةٍيَرْقَ يْفِ انَلْسَرْاَ آمَوَ -94

نَوْعُ َّر َّضيَ مْهُ َّلعَلَ ءِۤا َّر َّضلاوَ ءِۤاسَأْبَلْابِ

 اوْفَعَ  ى ّٰتحَ ةَنَسَحَلْا  ةِئَ ِيّ َّسلا نَاكَمَ  انَلْ َّدبَ َّمثُ -95

 ءُۤا َّر َّسلاوَ  ءُۤا َّر َّضلا  انَءَۤابَاٰ  َّسمَ  دْقَ  اوْلُاقَ َّو

 نَوْرُعُشَْي الَ مْهُ َّو ةًتَغْبَ مْهُنٰذْخَاَفَ

 انَحْتَفَلَ  اوْقََّتاوَ  اوْنُمَاٰ  ى ٰٓرقُلْا  لَهْاَ  َّناَ  وْلَوَ -96

7. AL-A‘RĀF 222 JUZ  9

membukakan untuk mereka ber bagai 

keberkahan dari langit dan bumi. Akan 

tetapi, mereka mendusta kan (para 

rasul dan ayat­ayat Kami). Maka, Kami 

menyiksa mereka disebab kan oleh apa 

yang selalu mereka kerjakan.

97. Apakah penduduk negeri­negeri itu 

merasa aman dari siksa Kami yang 

datang pada malam hari ketika mereka 

sedang tidur?

98. Atau, apakah penduduk negeri­negeri 

itu merasa aman dari siksa Kami yang 

datang pada waktu duha (waktu men­

jelang tengah hari) ketika mereka sedang 

bermain?

99. Atau, apakah mereka merasa aman dari 

siksa Allah (yang tidak terduga-duga)? 

Tidak ada orang yang merasa aman dari 

siksa Allah, selain kaum yang rugi.

100. Ataukah belum juga jelas bagi orang­

orang yang mewarisi suatu negeri 

setelah (lenyap) penduduknya, bahwa 

seandainya Kami menghendaki, Kami 

benar­benar akan me nim pakan (siksa) 

kepada mereka sebab  dosa­dosanya? 

Kami akan mengunci hati mereka se-

hingga mereka tidak dapat mendengar 

(pelajaran).

Akhir Kisah Umat Para Nabi Terdahulu

101. Negeri­negeri (yang telah Kami bi na sa­

kan) itu Kami ceritakan sebagian kisah­

nya kepadamu (Nabi Muham mad). 

Sung guh, rasul­rasul mereka telah da­

tang dengan membawa bukti-bukti 

yang nyata kepada mereka. Akan tetapi, 

mereka tidak mau beriman pada apa 

yang telah mereka dustakan sebelum­

nya. Demikianlah Allah mengunci hati 

orang-orang yang kafir.

102. Kami tidak mendapati kebanyakan 

mereka memenuhi janji. Sesungguh nya 

Kami dapati kebanyakan mereka adalah 

orang­orang yang fasik.

 نْكِٰلوَ  ضِرْاَلْاوَ  ءِۤامَ َّسلا  نَ ِمّ  تٍكَٰربَ  مْهِيْلَعَ

نَوْبُسِكْيَ اوْنُاكَ امَبِ مْهُنٰذْخَاَفَ اوْبُ َّذكَ

 اتًايََب  انَسُأْبَ  مْهُيَتِأَّْي  نْاَ  ى ٰٓرقُلْا  لُهْاَ  نَمِاَفَاَ -97

َۗنوْمُِٕىۤانَ مْهُ َّو

 ىحًضُ انَسُأْبَ مْهُيَتِأَّْي نْاَ ى ٰٓرقُلْا لُهْاَ نَمِاَوَاَ -98

نَوْبُعَلْيَ مْهُ َّو

 ا َّلاِ  ِ ّٰللا  رَكْمَ  نُمَأْيَ  الَفَ  ِۚ ّٰللا  رَكْمَ  اوْنُمِاَفَاَ -99

 ࣖ نَوْرُسِ ٰخلْا مُوْقَلْا

 دِعْبَ  ۢنْمِ  ضَرْاَلْا  نَوْثُرِيَ  نَْيذَِّللِ  دِهْيَ  مْلَوَاَ -100

 عُبَطْنَوَ ۚمْهِبِوْنُذُبِ مْهُنٰبْصَاَ ءُۤاشََن وْ َّل نْاَ آهَلِهْاَ

نَوْعُمَسَْي الَ مْهُفَ مْهِبِوْلُقُ ىلٰعَ

 دْقَلَوَ  ۚاهَِٕىۤابَْۢناَ  نْمِ  كَيْلَعَ  ُّصقُنَ  ىرٰقُلْا  كَْلتِ -101

 اوْنُمِؤْيُلِ اوْنُاكَ امَفَ ۚتِنٰ ِيّبَلْابِ مْهُلُسُرُ مْهُتْءَۤاجَ

 ىلٰعَ ُ ّٰللا عُبَطْيَ كَلِذٰكَ  ۗلُبْقَ نْمِ اوْبُ َّذكَ امَبِ

  نَيْرِفِكْٰلا بِوْلُقُ

 آنَدْجَ َّو نْاِوَ ۚدٍهْعَ نْ ِمّ مْهِرِثَكْاَلِ انَدْجَوَ امَوَ -102

نَيْقِسِفٰلَ مْهُرَثَكْاَ

JUZ  9 223 7. AL-A‘RĀF

Kisah Nabi Musa, Fir‘aun dan Bani Israil

103. Kemudian, Kami utus Musa setelah 

mereka dengan membawa tanda­tanda 

(ke kua saan) Kami kepada Fir‘aun dan 

pemuka­pemuka kaumnya. Lalu, mereka 

mengingkarinya. Perhatikanlah bagai-

mana kesudahan orang­orang yang ber­

buat kerusakan.

104. Musa berkata, “Wahai Fir‘aun, sesung­

guh nya aku adalah seorang utusan dari 

Tuhan semesta alam.

105. Wajib atasku tidak mengatakan (sesua-

tu) terhadap Allah, kecuali yang hak 

(benar). Sungguh, aku datang kepa da­

mu dengan membawa bukti yang nyata 

dari Tuhanmu. Maka, lepaskan lah Bani 

Israil (pergi) bersamaku.”

Permintaan Fir‘aun atas Bukti Kerasulan 

Nabi Musa

106. Dia (Fir‘aun) berkata, “Jika benar 

engkau membawa suatu bukti, maka 

tunjuk kan lah, kalau kamu termasuk 

orang­orang yang benar.”

107. Maka, dia (Musa) melemparkan tongkat­

nya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi 

ular besar yang nya ta.

108. Dia menarik tangannya, tiba-tiba ia (ta-

ngan itu) menjadi putih (bercahaya) bagi 

orang­orang yang melihat(­nya).

Kelicikan Para Pemuka Kaum Fir‘aun

109. Para pemuka kaum Fir‘aun berkata, 

“Sesungguhnya orang ini benar­benar 

penyihir yang sangat pandai.

110. Dia hendak mengusir kamu dari negeri­

mu.” (Fir‘aun berkata,) “Maka, apa 

saran kamu?”

111. Mereka (para pemuka) itu menjawab, 

“Beri tangguhlah dia dan saudaranya 

dan utuslah ke kota­kota beberapa orang 

untuk mengumpulkan (para penyihir)

 نَوْعَرْفِ ىٰلاِ آنَتِيٰاٰبِ ىسٰوْ ُّم مْهِدِعْبَ ْۢنمِ انَثْعَبَ َّمثُ -103

 نَاكَ  فَيْكَ  رْظُنْافَ  ۚاهَبِ  اوْمُلَظَفَ  هِٖٕى۟الَمَوَ

  نَيْدِسِفْمُلْا ةُبَقِاعَ

 ِبّ َّر  نْ ِمّ  لٌوْسُرَ  يْ ِّناِ  نُوْعَرْفِيٰ  ىسٰوْمُ  لَاقَوَ -104

ۙنَيْمِلَعٰلْا

 ۗ َّقحَلْا ا َّلاِ ِ ّٰللا ىلَعَ لَوْقُاَ آ َّل نْاَ ىٰٓ لعَ قٌيْقِحَ -105

 ٓيْنِبَ يَعِمَ لْسِرْاَفَ مْكُ ِبّ َّر نْ ِمّ ةٍنَ ِيّبَبِ مْكُتُئْجِ دْقَ

 ۗلَيْءِۤارَسْاِ

 تَنْكُ نْاِ آهَبِ تِأْفَ ةٍيَاٰبِ تَئْجِ تَنْكُ نْاِ لَاقَ -106

نَيْقِدِ ّٰصلا نَمِ

   ۖنٌيْبِ ُّم نٌابَعْثُ يَهِ اذَاِفَ هُاصَعَ ىقٰلْاَفَ -107

ࣖ نَيْرِظِ ّٰنللِ ءُۤاضَيْبَ يَهِ اذَاِفَ هٗدَيَ عََزنَ َّو -108

 رٌحِسٰلَ اذَهٰ َّناِ نَوْعَرْفِ مِوْقَ نْمِ ُالَمَلْا لَاقَ -109

  ۙمٌيْلِعَ

نَوْرُمُأْتَ اذَامَفَ  ۚمْكُضِرْاَ نْ ّمِ مْكُجَرِْخ ُّي نْاَ دُيْرُِّي -110

 نِِٕىۤادَمَلْا  ىفِ  لْسِرْاَوَ  هُاخَاَوَ  هْجِرْاَ  ٓاوْلُاقَ -111

 ۙنَيْرِشِحٰ

7. AL-A‘RĀF 224 JUZ  9

112. (agar) mereka membawa semua pe­

nyihir yang pandai kepadamu.”

113. Para penyihir datang kepada Fir‘aun. 

Mereka berkata, “(Apakah) kami benar­

benar akan mendapat imbalan jika kami 

menang?”

114. Dia (Fir‘aun) menjawab, “Ya, bahkan 

se sung guh nya kamu pasti termasuk 

orang­orang yang didekatkan (ke du­

dukan nya kepadaku).”

115. Mereka (para penyihir) berkata, “Wahai 

Musa, engkaukah yang akan me lempar­

kan (lebih dahulu) atau kami yang 

melempar kan?”

116. Dia (Musa) menjawab, “Lemparkanlah 

(lebih dahulu)!” Maka, ketika melempar-

kan (tali­temali), mereka menyihir mata 

orang banyak dan menjadikan mereka 

takut. Mereka memperlihatkan sihir 

yang hebat (menakjubkan).

117. Kami wahyukan kepada Musa, “Lempar­

kanlah tongkatmu!” Maka, tiba-tiba 

ia menelan (habis) segala kepalsuan 

mereka.

Kekalahan Ahli Sihir Fir‘aun dan 

Pernyataan Iman Mereka

118. Maka, terbuktilah kebenaran dan sia-

sialah segala yang mereka kerjakan.

119. Mereka dikalahkan di tempat itu dan 

jadilah mereka orang­orang yang hina.

120. Para penyihir itu tersungkur dalam 

keadaan sujud.278)

121. Mereka berkata, “Kami beriman kepada 

Tuhan semesta alam,

122. (yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.”

278) Mereka langsung bersujud kepada Allah Swt. sebab  meyakini bahwa seruan Nabi Musa a.s. itu benar dan 

bukanlah sihir sebagaimana dugaan mereka semula.

مٍيْلِعَ رٍحِسٰ ِلّكُبِ كَوُْتأْيَ -112

 ارًجْاَلَ انَلَ َّناِ آوْلُاقَ نَوْعَرْفِ ةُرَحَ َّسلا ءَۤاجَوَ -113

نَيْبِلِغٰلْا نُ ْحنَ ا َّنكُ نْاِ

نَيْبِ َّرقَمُلْا نَمِلَ مْكَُّناِوَ مْعَنَ لَاقَ -114

 نَوْكَُّن  نْاَ  آ َّماِوَ  يَقِلْتُ  نْاَ  آ َّماِ  ى ٰٓسوْمُيٰ  اوْلُاقَ -115

نَيْقِلْمُلْا نُ ْحنَ

 سِاَّنلا نَيُعْاَ  ا ٓوْرُحَسَ اوْقَلْاَ  آ َّملَفَ  ۚاوْقُلْاَ  لَاقَ -116

مٍيْظِعَ رٍحْسِبِ وْءُۤاجَوَ مْهُوْبُهَرْتَسْاوَ

 اذَاِفَ ۚكَاصَعَ قِلْاَ نْاَ ى ٰٓسوْمُ ىٰلاِ آنَيْحَوْاَوَ ۞ -117

 ۚنَوْكُفِأْيَ امَ فُقَلْتَ يَهِ

 ۚنَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَ امَ لَطَبَوَ ُّقحَلْا عَقَوَفَ -118

 ۚنَيْرِغِصٰ اوْبُلَقَنْاوَ كَلِانَهُ اوْبُلِغُفَ -119

 ۙنَيْدِجِسٰ ةُرَحَ َّسلا يَقِلْاُوَ -120

 ۙنَيْمِلَعٰلْا ِبّرَبِ ا َّنمَاٰ آوْلُاقَ -121

نَوْرُهٰوَ ىسٰوْمُ ِبّرَ -122

JUZ  9 225 7. AL-A‘RĀF

Kemurkaan Fir‘aun kepada Para Penyihir 

dan Jawaban Mereka

123. Fir‘aun berkata, “Mengapa kamu ber­

iman kepadanya sebelum aku memberi 

izin kepadamu? Sesungguhnya ini benar­

benar tipu muslihat yang telah kamu 

rencanakan di kota ini untuk mengusir 

penduduknya. Kelak kamu akan menge­

tahui (akibat perbuatanmu ini).

124. Pasti akan aku potong tangan dan ka-

kimu dengan bersilang (tangan kanan 

dan kaki kiri atau sebaliknya) kemudian 

sungguh akan aku salib kamu semua.”

125. Mereka (para penyihir) menjawab, “Se­

sung guhnya kami hanya akan kembali 

kepada Tuhan kami.

126. Engkau (Fir‘aun) tidak menghukum kami, 

kecuali sebab  kami beriman kepada 

ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu 

datang kepada kami.” (Mereka berdoa,) 

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran 

ke pada kami dan matikanlah kami dalam 

ke adaan muslim (berserah diri kepada­

Mu).”

Hasutan Para Pembesar Kaum Fir‘aun dan 

Tanggapan Nabi Musa

127. Para pemuka dari kaum Fir‘aun berkata, 

“Apakah engkau akan membiarkan 

Musa dan kaumnya sehingga mereka 

berbuat kerusakan di negeri ini (Mesir) 

dan dia (Musa) meninggalkanmu dan 

tuhan­tuhanmu?” (Fir‘aun) menjawab, 

“Akan kita bunuh anak­anak laki­laki 

mereka dan kita biarkan hidup anak­

anak perempuan mereka. Sesungguh­

nya kita berkuasa penuh atas mereka.”

128. Musa berkata kepada kaumnya, “Mo­

hon lah pertolongan kepada Allah dan 

ber sabarlah. Sesungguhnya bumi (ini) 

mi lik Allah. Dia akan mewariskannya ke­

pada siapa saja yang Dia kehendaki di 

an tara hamba­hamba­Nya. Kesudahan 

(yang baik) ada lah bagi orang­orang yang 

bertakwa.”

 َّناِ ۚمْكَُل نَذَاٰ نْاَ لَبْقَ هٖبِ مْتُنْمَاٰ نُوْعَرْفِ لَاقَ -123

 اوْجُرِخْتُلِ  ةِنَيْدِمَلْا  ىفِ هُوْمُتُرْكَ َّم رٌكْمَلَ  اذَهٰ

نَوْمُلَعْتَ فَوْسَفَ ۚاهَلَهْاَ آهَنْمِ

 َّمثُ  فٍالَخِ  نْ ِمّ  مْكُ

َلجُرْاَوَ  مْكُيَدِيْاَ  َّنعَ ِطّقَاُلَ -124

نَيْعِمَجْاَ مْكُ َّنبَ ِلّصَاُلَ

 ۙنَوْبُلِقَنْمُ انَِّبرَ ىٰلاِ آَّناِ آوْلُاقَ -125

 اَّملَ  انَِّبرَ  تِيٰاٰبِ  ا َّنمَاٰ  نْاَ  آ

َّلاِ  آ َّنمِ  مُقِنْتَ  امَوَ -126

 انَ َّفوَتَ َّو  ارًبْصَ  انَيْلَعَ  غِْرفْاَ  آنََّبرَ  ۗانَْتءَۤاجَ

 ࣖ نَيْمِلِسْمُ

 ىسٰوْمُ  رُذَتَاَ  نَوْعَرْفِ  مِوْقَ  نْمِ  ُالَمَلْا  لَاقَوَ -127

 كَرَذَيَوَ  ضِرْاَلْا  ىفِ  اوْدُسِفْيُلِ  هٗمَوْقَوَ

 يٖحْتَسَْنوَ  مْهُءَۤانَْباَ  لُ ِتّقَنُسَ  لَاقَ  ۗكَتَهَلِاٰوَ

نَوْرُهِقٰ مْهُقَوْفَ اَّناِوَ ۚمْهُءَۤاسَنِ

 ۚاوْرُبِصْاوَ ِ ّٰللابِ اوْنُيْعِتَسْا هِمِوْقَلِ ىسٰوْمُ لَاقَ -128

 ۗهٖدِابَعِ نْمِ ءُۤاشََّي نْمَ اهَثُرِوْيُ  ۗ ِ ّٰ ِلل ضَرْاَلْا َّناِ

نَيْقِ َّتمُلْلِ ةُبَقِاعَلْاوَ

7. AL-A‘RĀF 226 JUZ  9

129. Mereka (kaum Musa) berkata, “Kami 

telah ditindas (oleh Fir‘aun) sebelum 

engkau datang kepada kami dan setelah 

engkau datang.” (Musa) men jawab, 

“Mudah­mudahan Tuhan mu mem­

binasakan musuhmu dan men jadi kan 

kamu penguasa di bumi lalu Dia akan 

me lihat bagaimana per buatanmu.”

Azab Allah kepada Fir‘aun dan Kaumnya

130. Sungguh, Kami telah menghukum Fir‘aun 

dan kaumnya dengan (mendatangkan) 

kemarau panjang dan kekurangan 

buah­buahan agar mereka mengambil 

pelajaran.

131. Maka, apabila kebaikan (kemakmuran) 

datang kepada mereka, mereka ber kata, 

“Kami pantas mendapatkan ini (sebab  

usaha kami).” Jika ditimpa kesusahan, 

mereka lemparkan sebab kesialan itu 

kepada Musa dan orang­orang yang 

bersamanya. Ketahuilah, sesungguh­

nya ketentuan tentang nasib mereka 

(baik dan buruk) di sisi Allah, tetapi 

kebanyakan mereka tidak mengetahui.

132. Mereka (kaum Fir‘aun) berkata (kepada 

Musa), “Bukti apa pun yang engkau 

bawa kepada kami untuk menyihir kami 

dengannya, kami tidak akan beriman 

kepadamu.”

133. Maka, Kami kirimkan kepada mereka (sik­

sa berupa) banjir besar, belalang, kutu, 

ka tak, dan darah (air minum berubah 

menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang 

jelas dan terperinci. Akan tetapi, mereka 

tetap menyombongkan diri dan mereka 

adalah kaum pendurhaka.

Hukuman Terakhir bagi Fir‘aun dan 

Kaumnya

134. Ketika azab (yang telah diterangkan itu) 

menimpa mereka, mereka pun ber kata, 

“Wahai Musa, mohonkanlah untuk 

kami kepada Tuhanmu sesuai dengan 

janji­Nya kepadamu. Jika engkau dapat 

 امَ دِعْبَ ۢنْمِوَ انَيَتِأْتَ نْاَ لِبْقَ نْمِ انَْيذِوْاُ آوْلُاقَ -129

 مْكَُّودُعَ  كَلِهُّْي  نْاَ  مْكُ ُّبرَ  ىسٰعَ  لَاقَ  ۗانَتَئْجِ

 فَيْكَ  رَظُنْيَفَ  ضِرْاَلْا  ىفِ  مْكُفَلِخْتَسَْيوَ

 ࣖ نَوْلُمَعْتَ

 نَ ِمّ صٍقْنَوَ نَيْنِ ِسّلابِ نَوْعَرْفِ لَاٰ آنَذْخَاَ دْقَلَوَ -130

نَوْرُ َّك َّذيَ مْهُ َّلعَلَ تِرٰمََّثلا

 نْاِوَ  ۚهٖذِهٰ  انَلَ  اوْلُاقَ  ةُنَسَحَلْا  مُهُتْءَۤاجَ  اذَاِفَ -131

 ۗهٗعَ َّم  نْمَوَ  ىسٰوْمُبِ  اوْرَُّي َّطَّي  ةٌئَ ِيّسَ  مْهُبْصِتُ

 الَ مْهُرَثَكْاَ َّنكِٰلوَ ِ ّٰللا دَنْعِ مْهُرُِٕى ٰۤط امََّناِ آلَاَ

نَوْمُلَعْيَ

 ۙاهَبِ  انَرَحَسْتَ ّلِ  ةٍيَاٰ  نْمِ  هٖبِ  انَِتأْتَ  امَهْمَ  اوْلُاقَوَ -132

نَيْنِمِؤْمُبِ كََل نُ ْحنَ امَفَ

 لَ َّمقُلْاوَ  دَارََجلْاوَ  نَافَوْ ُّطلا مُهِيْلَعَ  انَلْسَرْاَفَ -133

 اوْرُبَكْتَسْافَ ۗتٍلٰ َّصفَ ُّم تٍيٰاٰ مَ َّدلاوَ عَِدافَ َّضلاوَ

نَيْمِرِْج ُّم امًوْقَ اوْنُاكَوَ

 انَلَ عُْدا ىسَوْمُيٰ اوْلُاقَ زُجْ ِرّلا مُهِيْلَعَ عَقَوَ ا َّملَوَ -134

 زَجْ ِرّلا ا َّنعَ تَفْشَكَ نِْٕى

َل   ۚكَدَنْعِ دَهِعَ امَبِ كََّبرَ

JUZ  9 227 7. AL-A‘RĀF

menghilangkan azab itu dari kami, 

niscaya kami akan beriman kepadamu 

dan pasti akan kami biarkan Bani Israil 

pergi bersamamu.”

135. Namun, setelah Kami hilangkan azab itu 

dari mereka hingga batas waktu yang 

harus mereka penuhi, ternyata mereka 

ingkar janji.

136. Maka, Kami membalas mereka (dengan 

siksa yang lebih berat). Kami teng­

gelam kan mereka di laut sebab  mereka 

telah mendustakan ayat­ayat Kami 

dan mereka adalah orang­orang yang 

lengah terhadapnya. 

Nikmat Allah kepada Bani Israil

137. Kami wariskan kepada kaum yang selalu 

tertindas itu, bumi bagian timur dan 

bagian baratnya279) yang telah Kami ber­

kahi. (Dengan demikian), telah sem­

purnalah firman Tuhanmu yang baik 

itu (sebagai janji) untuk Bani Israil 

disebabkan kesabaran mereka. Kami 

hancurkan apa pun yang telah dibuat 

Fir‘aun dan kaumnya serta apa pun yang 

telah mereka bangun.280)

Sikap Bani Israil setelah Terbebas dari 

Penindasan Fir‘aun

138. Kami menyeberangkan Bani Israil (me­

lintasi) laut itu (dengan selamat). Ketika 

mereka sampai kepada suatu kaum 

yang masih tetap menyembah berhala, 

mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai 

Musa, buatlah untuk kami tuhan (be­

rupa berhala) sebagaimana tuhan­tuhan 

mereka.” (Musa) menjawab, “Sesung ­

guh nya kamu adalah kaum yang bodoh.”

139. Sesungguhnya apa yang mereka anut 

(kemusyrikan) akan dihancurkan dan akan 

sia­sia apa yang telah mereka kerjakan.

279) Negeri Syam, Mesir dan negeri­negeri sekitar keduanya yang pernah dikuasai Fir‘aun dahulu, setelah kerajaan 

Fir‘aun runtuh negeri­negeri itu diwarisi oleh Bani Israil.

280) Yang dimaksud dengan bangunan-bangunan Fir‘aun yang dihancurkan Allah Swt. adalah bangunan­bangunan yang 

mereka dirikan dengan memperbudak Bani Israil, seperti kota Ramses, menara yang dibangun Haman atas perintah 

Fir‘aun.

 ۚلَيْءِۤارَسْاِ ٓيْنِبَ كَعَمَ َّنلَسِرْنَُلوَ كََل َّننَمِؤْنُلَ

 مْهُ  لٍجَاَ  ىٰٓ لاِ  زَجْ ِرّلا  مُهُنْعَ  انَفْشَكَ  اَّملَفَ -135

نَوْثُكُنْيَ مْهُ اذَاِ هُوْغُلِابَ

 مْهَُّناَبِ  ِمّيَلْا  ىفِ  مْهُنٰقْرَغْاَفَ  مْهُنْمِ  انَمْقَتَنْافَ -136

 نَيْلِفِغٰ اهَنْعَ اوْنُاكَوَ انَتِيٰاٰبِ اوْبُ َّذكَ

 نَوْفُعَضْتَسُْي  اوْنُاكَ  نَْيذَِّلا  مَوْقَلْا  انَْثرَوْاَوَ -137

 ۗاهَيْفِ انَكَْربٰ يْتِ َّلا اهَبَرِاغَمَوَ ضِرْاَلْا قَرِاشَمَ

 ۙلَيْءِۤارَسْاِ ٓيْنِبَ ىلٰعَ ىنٰسْحُلْا كَ ِبّرَ تُمَلِكَ تْ َّمتَوَ

 نُوْعَرْفِ  عُنَصْيَ  نَاكَ امَ  انَرْ َّمدَوَ  ۗاوْرُبَصَ  امَبِ

نَوْشُرِعْيَ اوْنُاكَ امَوَ هٗمُوْقَوَ

 ىلٰعَ  اوْتَاَفَ  رَحْبَلْا  لَيْءِۤارَسْاِ  ٓيْنِبَبِ  انَزْوَاجَوَ -138

 ىسَوْمُيٰ اوْلُاقَ ۚمْهُ َّل مٍانَصْاَ ىٰٓ لعَ نَوْفُكُعْ َّي مٍوْقَ

 مٌوْقَ مْكَُّناِ لَاقَ ۗ ةٌهَلِاٰ مْهُلَ امَكَ اهًلٰاِ ٓانََّل لْعَجْا

نَوْلُهَ ْجتَ

 اوْنُاكَ ا َّم لٌطِبٰوَ هِيْفِ مْهُ ا َّم رٌَّبتَمُ ءِاۤلَؤُ ٰٓه َّناِ -139

نَوْلُمَعْيَ

7. AL-A‘RĀF 228 JUZ  9

140. Dia (Musa) berkata (kepada kaum nya), 

“Apakah aku mencarikan untukmu 

tuhan selain Allah, padahal Dialah yang 

telah melebihkan kamu atas segala 

umat (pada masa itu)?” 

141. (Ingatlah wahai Bani Israil) ketika Kami 

menyelamatkan kamu dari para pe­

ngikut Fir‘aun yang menyiksa kamu 

dengan siksaan yang paling buruk. 

Mereka mem bunuh anak­anakmu yang 

laki­laki dan membiarkan hidup anak­

anakmu yang perempuan. Pada yang 

demikian itu ter dapat cobaan yang 

besar dari Tuhanmu.

Peristiwa Nabi Musa Menerima Taurat

142. Kami telah menjanjikan Musa (untuk 

memberikan kitab Taurat setelah ber­

munajat selama) tiga puluh malam. 

Kami sempurnakan jumlah malam itu 

dengan sepuluh (malam lagi). Maka, 

lengkaplah waktu yang telah ditentu­

kan Tuhannya empat puluh malam. 

Musa berkata kepada saudaranya, 

(yaitu) Harun, “Gantikanlah aku dalam 

(memimpin) kaumku, perbaikilah 

(diri mu dan kaummu), dan janganlah 

engkau mengikuti jalan orang-orang 

yang berbuat kerusakan.”

143. Ketika Musa datang untuk (bermunajat) 

pada waktu yang telah Kami tentukan 

(selama empat puluh hari) dan Tuhan 

telah berfirman (langsung) kepada nya, 

dia berkata, “Ya Tuhan ku, tampak kan­

lah (diri­Mu) kepadaku agar aku da pat 

melihat Engkau.” Dia ber firman, “Engkau 

tidak akan (sang gup) melihat­Ku, namun 

lihatlah ke gu nung itu. Jika ia tetap di 

tempatnya (seperti sediakala), nis caya 

engkau dapat me lihat­Ku.” Ma ka, ketika 

Tuhan nya me nampakkan (ke agungan­

Nya) pa da gunung itu,281) gunung itu 

281) Menurut sebagian mufasir, yang ditampakkan itu adalah kebesaran dan kekuasaan Allah Swt. Sementara itu, 

sebagian yang lain menafsirkan bahwa yang tampak itu adalah cahaya­Nya. Bagaimanapun juga, tampaknya 

Allah Swt. tidaklah seperti tampaknya makhluk. Tampaknya Allah mestilah sesuai dengan sifat-sifat-Nya yang 

tidak dapat diukur dengan pikiran manusia.

 مْكَُل َّضفَ  وَهُ َّو  اهًلٰاِ  مْكُيْغِبْاَ  ِ ّٰللا  رَيْغَاَ  لَاقَ -140

نَيْمِلَعٰلْا ىلَعَ

 مْكَُنوْمُوْسَُي  نَوْعَرْفِ  لِاٰ  نْ ِمّ  مْكُنٰيْ َجنْاَ  ذْاِوَ -141

 نَوْيُحْتَسَْيوَ مْكُءَۤانَْباَ نَوْلُ ِتّقَيُ ۚبِاذَعَلْا ءَۤوْسُ

 ࣖ مٌيْظِعَ مْكُ ِبّ َّر نْ ِمّ ءٌۤالَبَ مْكُلِذٰ يْفِوَ ۗمْكُءَۤاسَنِ

 رٍشْعَبِ اهَنٰمْمَتْاَ َّو ةًَليْلَ نَيْثِلٰثَ ىسٰوْمُ انَدْعَوٰوَ ۞ -142

 ىسٰوْمُ  لَاقَوَ  ۚةًَليْلَ  نَيْعِبَرْاَ  ٓهٖ ِبّرَ  تُاقَيْمِ  َّمتَفَ

 الَوَ حْلِصْاَوَ يْمِوْقَ يْفِ يْنِفْلُخْا نَوْرُهٰ هِيْخِاَلِ

نَيْدِسِفْمُلْا لَيْبِسَ عْبِ َّتتَ

 لَاقَ  ۙهٗ ُّبرَ  هٗمَ َّلكَوَ  انَِتاقَيْمِلِ  ىسٰوْمُ  ءَۤاجَ  اَّملَوَ -143

 نِكِٰلوَ يْنِىرٰتَ نْلَ لَاقَ  ۗكَيْلَاِ  رْظُنْاَ ٓيْ ِنرِاَ ِبّرَ

 فَوْسَفَ هٗنَاكَمَ َّرقَتَسْا نِاِفَ لِبَجَلْا ىَلاِ رْظُنْا

 ا ًّكدَ  هَٗلعَجَ  لِبَجَلْلِ  هٗ ُّبرَ  ىّٰل َجتَ  اَّملَفَ  ۚيْنِىرٰتَ

 كَنَحٰبْسُ لَاقَ قَافَاَ آ َّملَفَ ۚاقًعِصَ ىسٰوْمُ َّرخَ َّو

نَيْنِمِؤْمُلْا لُ َّواَ ا۠نَاَوَ كَيْلَاِ تُبْتُ

JUZ  9 229 7. AL-A‘RĀF

hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. 

Setelah Musa sadar, dia berkata, “Ma ha­

suci Engkau. Aku bertobat kepada­Mu 

dan aku adalah orang yang perta ma­tama 

beriman.”

144. Dia berfirman, “Wahai Musa, se­

sung guhnya Aku memilih (melebih­

kan) engkau dari manusia (yang lain) 

untuk mem bawa risalah dan ber ­

bicara (langsung) dengan­Ku. Maka, 

ber pegang te guh lah pada apa yang 

Aku beri kan kepadamu dan jadilah 

kamu termasuk orang­orang yang ber­

syukur.”

145. Kami telah menuliskan untuk Musa pada 

lauh­lauh (Taurat)282) segala se suatu se­

ba gai pelajaran dan penjelas an untuk 

se gala hal. Lalu, (Kami berfirman ke-

padanya,) “Berpegang te guh lah  pa da nya 

dengan sungguh­sungguh dan suruhlah 

kaummu ber pegang pa danya dengan 

se baik­baiknya.283) Aku akan mem perli­

hatkan kepadamu (kehan curan) negeri 

orang­orang fasik.”284) 

Akibat Takabur dan Mendustakan  

Ayat-Ayat Allah

146. Aku akan memalingkan orang­orang 

yang menyombongkan diri di bumi 

tanpa alasan yang benar dari tanda­

tanda (kekuasaan­Ku). Jika mereka me­

lihat semua tanda­tanda itu, mereka 

tetap tidak mau beriman padanya. 

Jika mereka melihat jalan kebenaran, 

mereka tetap tidak mau menempuh-

nya. (Sebaliknya,) jika mereka melihat 

jalan kesesatan, mereka menempuh­

nya. Demikian itu adalah sebab  mere­

ka mendustakan ayat­ayat Kami dan 

me reka selalu lengah terhadapnya. 

282) Lauh adalah kepingan dari batu atau kayu yang bertuliskan kitab Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. setelah 

bermunajat di Gunung Sinai.

283) Utamakanlah hal­hal yang wajib dahulu daripada yang sunah dan mubah.

284) Allah Swt. akan memperlihatkan negeri orang-orang fasik seperti Fir‘aun, ‘Ad, dan Samud yang hancur 

bersama mereka akibat akhir akibat kejahatan dan kefasikan mereka.

 سِاَّنلا  ىلَعَ  كَتُيْفَطَصْا  ى ِّناِ  ى ٰٓسوْمُيٰ  لَاقَ -144

 نَ ِمّ نْكَُو كَتُيْتَاٰ  آمَ ذْخُفَ  ۖيْمِ َكَبِوَ يْتِلٰسٰرِبِ

نَيْرِكِ ّٰشلا

 ةًظَعِوْ َّم ءٍيْشَ ِلّكُ نْمِ حِاوَلْاَلْا ىفِ هٗ

َل انَبْتَكََو -145

 رْمُ

ْ

أ َّو  ةٍ َّوقُبِ  اهَذْخُفَ  ۚءٍيْشَ  ِلّكُ ِ

ّل  الًيْصِفْتَ َّو

 رَادَ  مْكُيْرِواُسَ  ۗاهَنِسَحْاَبِ  اوْذُخُأْيَ  كَمَوْقَ

نَيْقِسِفٰلْا

 ىفِ  نَوْرَُّبكَتَيَ  نَْيذَِّلا  يَتِيٰاٰ  نْعَ  فُرِصْاَسَ -146

 ةٍيَاٰ  َّلكُ  اوْرََّي  نْاِوَ  ۗ ِقّحَلْا  رِيْغَبِ  ضِرْاَلْا

 الَ  دِشْ ُّرلا  لَيْبِسَ  اوْرََّي  نْاِوَ  ۚاهَبِ  اوْنُمِؤْيُ  ا َّل

 ِيّغَلْا  لَيْبِسَ  اوْرََّي  نْاِوَ  ۚالًيْبِسَ  هُوْذُخِ

َّتيَ

 انَتِيٰاٰبِ  اوْبُ َّذكَ مْهَُّناَبِ  كَلِذٰ  ۗالًيْبِسَ  هُوْذُخَِّتيَ

نَيْلِفِغٰ اهَنْعَ اوْنُاكَوَ

7. AL-A‘RĀF 230 JUZ  9

147. Orang­orang yang mendustakan tanda­

tanda (kekuasaan) Kami dan adanya 

pertemuan akhirat, sia­sialah amal 

mereka. Bukankah mereka (tidak) akan 

dibalas, kecuali (sesuai dengan) apa 

yang telah mereka kerjakan.

Bani Israil Menyembah Patung Anak Sapi

148. Kaum Musa, setelah kepergian (Musa 

ke Gunung Sinai), membuat (sembahan 

berupa) patung anak sapi yang ber tubuh 

dan dapat melenguh (bersuara)285) dari 

perhiasan emas mereka. Apakah mereka 

tidak mengetahui bahwa (patung) anak 

sapi itu tidak dapat berbicara dengan 

mereka dan tidak dapat (pula) me-

nunjuk kan jalan (kebaikan) kepada 

mereka? (Bahkan,) mereka men jadi kan­

nya (sebagai sembahan). Mereka adalah 

orang­orang zalim. 

149. Setelah mereka (sangat) menyesali 

per bua tan nya dan mengetahui bahwa 

mereka benar­benar sesat, mereka 

ber kata, “Sung guh, jika Tuhan kami 

tidak memberi rahmat kepada kami 

dan tidak mengampuni kami, pastilah 

kami menjadi orang­orang yang me­

rugi.”

Sikap Nabi Musa terhadap Kesesatan 

Kaumnya

150. Ketika Musa kembali kepada kaum nya 

dalam keadaan marah lagi sedih, dia 

berkata, “Alangkah buruknya per buatan 

yang kamu kerjakan selama kepergianku! 

Apakah kamu hendak mendahului janji 

Tuhanmu?”286) Musa pun melemparkan 

lauh­lauh (Taurat) itu dan memegang 

kepala (menjambak) saudaranya (Harun) 

285) Mereka membuat patung anak sapi dari emas. Menurut sebagian mufasir, suara yang menyerupai suara 

sapi itu muncul akibat embusan angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan teknik yang dikenal oleh 

Samiri waktu itu. Sebagian lagi menafsirkan bahwa patung itu benar­benar menjadi tubuh sapi yang bernyawa 

dan mengeluarkan suara.

286) Maksud pertanyaan ini adalah mempertanyakan ketidaksabaran menanti kedatangan Nabi Musa a.s. kembali 

setelah bermunajat kepada Tuhan, sehingga kaumnya membuat patung anak sapi untuk disembah sebagaimana 

menyembah Allah Swt.

 تْطَبِحَ ةِرَخِاٰلْا ءِۤاقَلِوَ انَتِيٰاٰبِ اوْبُ َّذكَ نَْيذَِّلاوَ -147

ࣖ نَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَ امَ ا َّلاِ نَوْزَْجيُ لْهَ ۗمْهُلُامَعْاَ

 مْهِ ِيّلِحُ  نْمِ  هٖدِعْبَ  ۢنْمِ  ىسٰوْمُ  مُوْقَ  ذَ َخ

َّتاوَ -148

 الَ  هَّٗناَ  اوْرَيَ  مْلَاَ   ۗرٌاوَخُ  هَّٗل  ادًسَجَ  الًجْعِ

 اوْنُاكَوَ هُوْذُ َخ َّتاِ ۘالًيْبِسَ مْهِيْدِهْيَ الَوَ مْهُمُ ِلّكَيُ

نَيْمِلِظٰ

 ۙاوْ ُّلضَ دْقَ مْهَُّناَ اوْاَرَوَ مْهِيْدِيْاَ ٓيْفِ طَقِسُ اَّملَوَ -149

 َّننَوْكُنَلَ انَلَ رْفِغْيَوَ انَُّبرَ انَمْحَرْيَ مْ َّل نِْٕىَل اوْلُاقَ

نَيْرِسِ ٰخلْا نَمِ

 ۙافًسِاَ  نَابَضْغَ  هٖمِوْقَ  ىٰلاِ  ى ٰٓسوْمُ  عَجَرَ  اَّملَوَ -150

 مْتُلْجِعَاَ  ۚيْدِعْبَ  ۢنْمِ  يْ ِنوْمُتُفْلَخَ  امَسَئْبِ  لَاقَ

 هِيْخِاَ سِ

ْ

أرَبِ ذَخَاَوَ حَاوَلْاَلْا ىقَلْاَوَ ۚمْكُ ِبّرَ رَمْاَ

 يْ ِنوْفُعَضْتَسْا مَوْقَلْا َّناِ َّماُ نَبْا لَاقَ ۗهِيْلَاِ ٓهٗ ُّرُجيَ

JUZ  9 231 7. AL-A‘RĀF

sambil menariknya ke arahnya. (Harun) 

berkata, “Wahai anak ibuku, kaum ini 

telah meng anggapku lemah dan hampir 

saja mereka membunuhku. Oleh sebab  

itu, janganlah engkau menjadikan 

musuh­musuh menyorakiku (sebab  

melihat per lakuan kasarmu terhadap­

ku). Jangan lah engkau menjadikanku 

(dalam pan danganmu) bersama kaum 

yang zalim.”

151. Dia (Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, ampuni­

lah aku dan saudaraku serta masuk kan­

lah kami ke dalam rahmat­Mu. Engkau­

lah Maha Penyayang dari semua yang 

penyayang.”

Ampunan Allah bagi Bani Israil yang 

Bertobat

152. Sesungguhnya orang­orang yang men­

jadikan (patung) anak sapi (sebagai 

sembahan) kelak akan menerima 

kemurkaan dan kehinaan dari Tuhan 

mereka dalam kehidupan di dunia. 

Demikianlah Kami memberi balasan 

kepada orang­orang yang mengada­

ada.

153. Orang­orang yang mengerjakan ke­

burukan, kemudian setelah itu ber tobat 

dan beriman, sesungguhnya Tuhanmu, 

setelah (tobat) itu, Maha Pengampun 

lagi Maha Penyayang.

154. Setelah amarah Musa mereda, dia 

mengambil (kembali) lauh­lauh (Taurat) 

itu. Di dalam tulisannya terdapat pe­

tunjuk dan rahmat bagi orang­orang 

yang takut kepada Tuhannya.

Berita Kerasulan Nabi Muhammad dalam 

Taurat dan Injil

155. Musa memilih tujuh puluh orang dari 

kaumnya untuk (memohon tobat ke­

pada Kami) pada waktu yang telah Kami 

tentukan. Ketika mereka ditimpa gempa 

bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, jika 

Engkau kehendaki, tentulah Engkau 

 الَوَ ءَۤادَعْاَلْا يَبِ تْمِشُْت الَفَ ۖيْنِنَوْلُتُقْيَ اوْدُاكَوَ

نَيْمِلِ ّٰظلا مِوْقَلْا عَمَ يْنِلْعَ ْجتَ

 يْفِ  انَلْخِدْاَوَ  يْخِاَلِوَ  يْلِ  رْفِغْا  ِبّرَ  لَاقَ -151

 ࣖ نَيْمِحِ ّٰرلا مُحَرْاَ تَنْاَوَ ۖكَتِمَحْرَ

 بٌضَغَ  مْهُلُانَيَسَ  لَجْعِلْا  اوذُ َخ َّتا  نَْيذَِّلا  َّناِ -152

 كَلِذٰكََو  ۗايَْن ُّدلا  ةِويٰحَلْا  ىفِ  ةٌَّلذِوَ  مْهِ ِبّ َّر  نْ ِمّ

نَيْرِتَفْمُلْا ىزِْجنَ

 اهَدِعْبَ  ۢنْمِ  اوْبُاتَ  َّمثُ  تِاٰ ِيّ َّسلا اولُمِعَ  نَْيذِ

َّلاوَ -153

مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَلَ اهَدِعْبَ ۢنْمِ كََّبرَ َّناِ آوْنُمَاٰوَ

 ذَخَاَ  بُضَغَلْا  ىسَوْ ُّم  نْعَ  تَكَسَ  اَّملَوَ -154

 نَْيذَِّل ِّل  ةٌمَحْرَ َّو  ىدًهُ  اهَتِخَسُْن  يْفِوَ  ۖحَاوَلْاَلْا

نَوْبُهَرْيَ مْهِ ِبّرَلِ مْهُ

 ۚانَِتاقَيْمِ ِلّ الًجُرَ نَيْعِبْسَ هٗمَوْقَ ىسٰوْمُ رَاتَخْاوَ -155

 تَئْشِ  وْلَ  ِبّرَ  لَاقَ  ةُفَجْ َّرلا  مُهُتْذَخَاَ  آ َّملَفَ

 لَعَفَ امَبِ انَكُلِهْتُاَ ۗيَاَّياِوَ لُبْقَ نْ ِمّ مْهُتَكْ

َلهْاَ

7. AL-A‘RĀF 232 JUZ  9

membinasakan mereka dan aku se­

belum ini. Apakah Engkau akan mem ­

bi nasa kan kami sebab  per buatan 

orang­orang yang kurang akal di antara 

kami? (Penyembahan terhadap patung 

anak sapi) itu hanyalah cobaan dari­

Mu. Engkau menyesatkan siapa yang 

Engkau kehendaki dengan cobaan itu 

dan Engkau memberi petunjuk siapa 

yang Engkau kehendaki.287) Engkaulah 

Pelindung kami. Maka, ampunilah kami 

dan berilah kami rahmat. Engkaulah 

sebaik­baik pemberi ampun.”

156. Tetapkanlah untuk kami kebaikan di 

dunia ini dan di akhirat. Sesungguh­

nya kami kembali (bertobat) kepada 

Engkau. (Allah) berfirman, “Siksa-Ku 

akan Aku timpakan kepada siapa yang 

Aku kehendaki dan rahmat-Ku me liputi 

segala sesuatu. Akan Aku tetapkan 

rahmat­Ku bagi orang­orang yang ber­

takwa dan menunaikan zakat serta bagi 

orang­orang yang beriman pada ayat­

ayat Kami.”

157. (Yaitu,) orang-orang yang mengikuti 

Rasul (Muhammad), Nabi yang ummi 

(tidak pandai baca tulis) yang (nama-

nya) mereka temukan tertulis di dalam 

Taurat dan Injil yang ada pada mereka. 

Dia menyuruh mereka pada yang 

makruf, mencegah dari yang mungkar, 

menghalalkan segala yang baik bagi 

mereka, mengharamkan segala yang 

buruk bagi mereka, dan membebaskan 

beban­beban serta belenggu­belenggu 

yang ada pada mereka.288) Adapun 

orang­orang yang ber iman kepada nya, 

memuliakannya, meno long nya, dan me­

ngikuti cahaya terang yang diturun kan 

287) Perbuatan mereka membuat patung anak sapi dan menyembahnya itu adalah suatu cobaan dari Allah Swt. 

untuk menguji mereka, siapa yang kuat imannya dan siapa yang ragu-ragu. Orang yang lemah imannya mengikuti 

Samiri dan menyembah patung anak sapi itu. Akan tetapi, orang yang kuat imannya tetap teguh pendiriannya.

288) Dalam syariat Nabi Muhammad saw. tidak ada lagi beban berat yang dipikulkan kepada Bani Israil, seperti 

ketentuan membunuh diri untuk bertobat, kewajiban kisas pada pembunuhan yang disengaja dan tidak tanpa 

adanya alternatif membayar diat (ganti rugi), memotong anggota badan yang melakukan kesalahan, dan 

membuang atau menggunting kain yang terkena najis.

 نْمَ اهَبِ ُّلضِتُ ۗكَتُنَتْفِ ا َّلاِ يَهِ نْاِ ۚا َّنمِ ءُۤاهَفَ ُّسلا

 انَلَ رْفِغْافَ انَ ُّيلِوَ تَنْاَ ۗءُۤاشََت نْمَ يْدِهْتَوَ ءُۤاشََت

نَيْرِفِغٰلْا رُيْخَ تَنْاَوَ انَمْحَرْاوَ

 ىفِ َّو  ةًنَسَحَ  ايَْن ُّدلا  هِذِهٰ  يْفِ  انَلَ  بْتُكْاوَ  ۞ -156

 بُيْصِاُ  ٓيْبِاذَعَ  لَاقَ  ۗكَيْلَاِ  آنَدْهُ  اَّناِ  ةِرَخِاٰلْا

 ۗءٍيْشَ  َّلكُ  تْعَسِوَ  يْتِمَحْرَوَ  ۚءُۤاشَاَ  نْمَ  هٖبِ

 ةَوكَّٰزلا  نَوُْتؤْيُوَ  نَوْقُ َّتيَ  نَْيذَِّللِ  اهَبُتُكَْاسَفَ

 ۚنَوْنُمِؤْيُ انَتِيٰاٰبِ مْهُ نَْيذِ

َّلاوَ

 َّي ِمّاُلْا  َّيبَِّنلا  لَوْسُ َّرلا  نَوْعُبِ َّتيَ  نَْيذَِّلاَ -157

 ةِىرٰوْ َّتلا  ىفِ  مْهُدَنْعِ  اًبوْتُكْمَ  هٗنَوْدُ ِجيَ  يْذِ

َّلا

 نِعَ مْهُىهٰنْيَوَ فِوْرُعْمَلْابِ مْهُرُمُأْيَ لِيْ ِجنْاِلْاوَ

 مُهِيْلَعَ مُ ِرَّحيُوَ تِبٰ ِيّ َّطلا مُهُلَ 

ُّل ِحيُوَ رِكَنْمُلْا

 لَٰلغْاَلْاوَ  مْهُرَصْاِ  مْهُنْعَ  عُضَيَوَ  ثَِٕى ٰۤب َخلْا

 هُوْرُ َّزعَوَ هٖبِ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلافَ ۗمْهِيْلَعَ تْنَاكَ يْتِ َّلا

 ۙ  ٓهٗعَمَ  لَزِنْاُ  ٓيْذِ

َّلا  رَوْ ُّنلا  اوعُبََّتاوَ  هُوْرُصَنَوَ

JUZ  9 233 7. AL-A‘RĀF

bersamanya (Al­Qur’an), mereka itulah 

orang­orang beruntung.

Kerasulan Nabi Muhammad Bersifat 

Universal

158. Katakanlah (Nabi Muhammad), 

“Wahai manusia, sesungguhnya aku ini 

utusan Allah bagi kamu semua, Yang 

memiliki kerajaan langit dan bumi, 

tidak ada tuhan selain Dia, serta Yang 

menghidupkan dan mematikan. Maka, 

berimanlah kamu kepada Allah dan 

Rasul­Nya, (yaitu) nabi ummi (tidak 

pandai baca tulis) yang beriman kepada 

Allah dan kalimat­kalimat­Nya (kitab­

kitab-Nya). Ikuti lah dia agar kamu 

mendapat petunjuk.” 

Nikmat Allah kepada Bani Israil dan 

Pengingkaran Mereka

159. Di antara kaum Musa terdapat suatu 

umat yang memberi petunjuk (kepada 

manusia) dengan (dasar) kebenaran 

dan dengan itu (pula) mereka berlaku 

adil.289)

160. Kami membagi mereka (Bani Israil) 

men jadi dua belas suku yang tiap-tiap 

mereka berjumlah besar. Kami wahyu ­

kan ke pada Musa ketika kaumnya me-

minta air ke padanya, “Pukul lah batu 

itu dengan tongkat mu!” Maka, me­

mancarlah dari (batu) itu dua belas 

mata air. Sungguh, setiap suku telah 

me ngetahui tempat minumnya masing­

masing. Kami naungi mereka dengan 

awan dan Kami turun kan kepada me­

reka manna dan salwa.290) (Kami ber­

firman), “Makanlah yang baik-baik dari 

rezeki yang telah Kami anugerahkan 

kepadamu.” Mereka tidak men zalimi 

Kami, tetapi merekalah yang selalu 

menzalimi dirinya sendiri.

289) Mereka memberi petunjuk dan menuntun dengan berpedoman pada petunjuk dan tuntunan Allah Swt. 

Dalam hal mengadili perkara, mereka selalu mencari keadilan dengan berpedoman pada petunjuk dan tuntunan 

Allah Swt.

290) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 57.

ࣖ نَوْحُلِفْمُلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُ

 مْكُيْلَاِ  ِ ّٰللا  لُوْسُرَ  يْ ِّناِ  سُاَّنلا  اهَُّيآَٰي  لْقُ -158

 ۚضِرْاَلْاوَ  تِوٰمٰ َّسلا  كُْلمُ  هٗ

َل  يْذَِّلاۨ  اعًيْمِجَ

 ِ ّٰللابِ  اوْنُمِاٰفَ  ۖتُيْمِيُوَ  يٖ ْحيُ  وَهُ  ا َّلاِ  هَٰلاِ  آلَ

 ِ ّٰللابِ  نُمِؤْيُ  يْذَِّلا  ِيّ ِمّاُلْا  ِيّبِ

َّنلا  هِِلوْسُرَوَ

نَوْدُتَهْتَ مْكَُّلعَلَ هُوْعُبَِّتاوَ هٖتِمٰلِكَوَ

 هٖبِوَ  ِقّحَلْابِ  نَوْدُهْ َّي  ةٌ َّماُ  ى ٰٓسوْمُ  مِوْقَ  نْمِوَ -159

نَوْلُدِعْيَ

 آنَيْحَوْاَوَ ۗا ًمَاُ اطًابَسْاَ ةَرَشْعَ يْتَنَثْا مُهُنٰعْ َّطقَوَ -160

 بْرِضْا  نِاَ  ٓهٗمُوْقَ  هُىقٰسْتَسْا  ذِاِ  ى ٰٓسوْمُ  ىٰلاِ

 ةَرَشْعَ اتَنَثْا هُنْمِ تْسَجَبَۢنْافَ  ۚرَجَحَلْا كَاصَعَ ّبِ

 مُهِيْلَعَ انَلَّْلظَوَ  ۗمْهُبَرَشْ َّم سٍانَاُ ُّلكُ مَلِعَ دْقَ  ۗانًيْعَ

 نْمِ اوْلُكُ ىۗوٰلْ َّسلاوَ َّنمَلْا مُهِيْلَعَ انَلْزَنْاَوَ مَامَغَلْا

 آوْنُاكَ نْكِٰلوَ  انَوْمُلَظَ  امَوَ  ۗمْكُنٰقْزَرَ  امَ  تِبٰ ِيّطَ

نَوْمُلِظْيَ مْهُسَفُنْاَ

7. AL-A‘RĀF 234 JUZ  9

161. (Ingatlah) ketika dikatakan kepada 

mereka (Bani Israil), “Tinggallah di ne­

geri ini (Baitul maqdis) dan makanlah 

dari (hasil bumi)­nya di mana saja kamu 

kehendaki, serta katakanlah, ‘Bebas­

kan lah kami dari dosa,’ lalu masukilah 

pintu gerbangnya sambil mem bungkuk! 

(Jika kamu melaku kan itu semua), 

niscaya Kami mengampuni kesalahan­

kesalahanmu.” Kami akan me nambah 

(karunia) kepada orang­orang yang 

berbuat kebaikan.

162. Maka, orang­orang yang zalim di an­

tara mereka mengganti (perkataan 

itu) dengan perkataan yang tidak di-

perintahkan kepada mereka.291) Lalu, 

Kami timpakan kepada mereka azab 

dari langit sebab  mereka selalu berbuat 

zalim.

163. Tanyakanlah kepada mereka tentang 

negeri292) yang terletak di dekat laut 

ketika mereka melanggar aturan pada 

hari Sabat,293) (yaitu) ketika datang 

kepada mereka ikan­ikan (yang berada 

di sekitar) mereka bermunculan di 

permukaan air. Padahal, pada hari­hari 

yang bukan Sabat ikan-ikan itu tidak 

datang kepada mereka. Demikianlah 

Kami menguji mereka sebab  mereka 

selalu berlaku fasik.

164. (Ingatlah) ketika salah satu golongan di 

antara mereka berkata, “Mengapa kamu 

menasihati kaum yang akan di binasakan 

atau diazab Allah dengan azab yang 

sangat keras?” Mereka men jawab, “Agar 

kami mempunyai alasan (lepas tanggung 

291) Mereka diperintah untuk mengucap, ḥiṭṭah (yang artinya ‘lepaskan kami dari dosa’), tetapi mereka mengubah 

sambil mencemooh dan mengucapkannya menjadi ḥinṭah fī sya‘īrah (yang artinya ‘gandum’).

292) Negeri dekat laut di sini adalah kota Eilah yang terletak di pantai Laut Merah, antara kota Madyan dan 

Gunung Sinai.

293) Menurut aturan, mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabat sebab  hari itu dikhususkan untuk beribadah. 

Aturan ini ditetapkan oleh Allah Swt. kepada orang­orang Yahudi sesuai dengan permintaan mereka. Mereka 

dilarang mengail ikan pada hari itu, tetapi sebagian mereka melanggar dengan cara yang licik. Mereka tidak 

mengail, tetapi menggali kolam sehingga air masuk bersama ikan ke dalamnya dan mereka menangkapinya 

pada hari berikutnya.

 اوْلُكُوَ  ةَيَرْقَلْا  هِذِهٰ  اوْنُكُسْا  مُهُلَ  لَيْقِ  ذْاِوَ -161

 اولُخُدْا َّو  ةٌ َّطحِ  اوْلُوْقُوَ  مْتُئْشِ  ثُيْحَ  اهَنْمِ

 دُيْزِنَسَ ۗمْكُتِ ٰٔـ ۤيْطِخَ مْكَُل رْفِغَّْن ادً َّجسُ بَابَلْا

نَيْنِسِحْمُلْا

 يْذَِّلا  رَيْغَ  الًوْقَ  مْهُنْمِ  اوْمُلَظَ  نَْيذَِّلا  لَ َّدبَفَ -162

 ءِۤامَ َّسلا نَ ِمّ ازًجْرِ مْهِيْلَعَ انَلْسَرْاَفَ مْهُلَ لَيْقِ

 ࣖ نَوْمُلِظْيَ اوْنُاكَ امَبِ

 ةَرَضِاحَ  تْنَاكَ  يْتِ َّلا  ةِيَرْقَلْا  نِعَ  مْهُلْ ٔـَ سْوَ -163

 مْهِيْتِأْتَ  ذْاِ  تِبْ َّسلا  ىفِ  نَوْدُعْيَ  ذْاِ  ۘرِحْبَلْا

 الَ  مَوْيَ َّو  اعً َّرشُ  مْهِتِبْسَ  مَوْيَ  مْهُنُاتَيْحِ

 اوْنُاكَ امَبِ مْهُوْلُبْنَ ۛكَلِذٰكَ  ۛمْهِيْتِأْتَ الَ ۙنَوْتُبِسَْي

نَوْقُسُفْيَ

 ُ ّٰللاۨ  ۙامًوْقَ  نَوْظُعِتَ  مَلِ  مْهُنْ ِمّ  ةٌ َّماُ  تْلَاقَ  ذْاِوَ -164

 اوْلُاقَ  ۗادًيْدِشَ  ابًاذَعَ  مْهُبُ ِذّعَمُ  وْاَ  مْهُكُلِهْمُ

نَوْقُ َّتيَ مْهُ َّلعَلَوَ مْكُ ِبّرَ ىٰلاِ ةًرَذِعْمَ

JUZ  9 235 7. AL-A‘RĀF

jawab) kepada Tuhanmu294) dan agar 

me reka bertakwa.”

165. Maka, setelah mereka melupakan apa 

yang diperingatkan kepada mereka, 

Kami selamatkan orang­orang yang 

men cegah (orang berbuat) keburukan 

dan Kami timpakan kepada orang-orang 

yang zalim azab yang keras sebab  

mereka selalu berbuat fasik.

166. Kemudian, ketika mereka bersikeras 

(melampaui batas) terhadap segala 

yang dilarang, Kami katakan kepada 

me reka, “Jadilah kamu kera yang hi­

na!”

Balasan bagi Orang Yahudi yang Ingkar 

dan yang Taat kepada Allah

167. (Ingatlah) ketika Tuhanmu memberi-

tahu kan bahwa sungguh Dia akan me­

ngirimkan kepada mereka (Bani Israil) 

orang­orang yang akan menimpakan 

seburuk­buruk azab kepada mereka 

sampai hari Kiamat. Sesungguhnya 

Tuhanmu sangat cepat hukuman­Nya 

dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun 

lagi Maha Penyayang.

168. Kami membagi mereka di bumi ini 

menjadi beberapa golongan. Di antara­

nya ada orang­orang yang saleh dan 

ada (pula) yang tidak. Kami menguji 

mereka dengan berbagai kebaikan dan 

keburukan agar mereka kembali (pada 

kebenaran).

169. Kemudian, setelah mereka, datanglah 

generasi (yang lebih buruk) yang 

mewarisi kitab suci (Taurat). Mereka 

me ngambil harta benda (duniawi) 

yang rendah ini (sebagai ganti dari ke-

benaran). Lalu, mereka berkata, “Kami 

akan diampuni.” Jika nanti harta benda 

(duniawi) datang kepada mereka se­

banyak itu, niscaya mereka akan me­

294) Yakni alasan bahwa mereka telah melaksanakan perintah Allah Swt. untuk memberi peringatan.

 نَوْهَنْيَ نَْيذَِّلا انَيْ َجنْاَ ٓهٖبِ اوْرُ ِكُّذ امَ اوْسَُن اَّملَفَ -165

 ۢبٍاذَعَبِ  اوْمُلَظَ  نَْيذَِّلا  انَذْخَاَوَ  ءِۤوْ ُّسلا  نِعَ

نَوْقُسُفْيَ اوْنُاكَ امَبِ ۢسٍيْ ِٔـ بَ

 اوْنُوْكُ مْهُلَ انَلْقُ هُنْعَ اوْهُنُ ا َّم نْعَ اوْتَعَ اَّملَفَ -166

نَيْ ٕـِ سِخٰ ةًدَرَقِ

 ةِمَيٰقِلْا مِوْيَ ىٰلاِ مْهِيْلَعَ َّنثَعَبْيَلَ كَ ُّبرَ نَ َّذاَتَ ذْاِوَ -167

 عُيْرِسَلَ كََّبرَ َّناِ ۗبِاذَعَلْا ءَۤوْسُ مْهُمُوْسَُّي نْمَ

مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَلَ هَّٗناِوَ ۖبِاقَعِلْا

 نَوْحُلِ ّٰصلا مُهُنْمِ ۚا ًمَاُ ضِرْاَلْا ىفِ مْهُنٰعْ َّطقَوَ -168

 تِنٰسَحَلْابِ  مْهُنٰوْلَبَوَۖ كَلِذٰ  نَوْدُ  مْهُنْمِوَ

نَوْعُجِرْيَ مْهُ َّلعَلَ تِاٰ ِيّ َّسلاوَ

 بَتٰكِْلا  اوثُرِ َّو  فٌلْخَ  مْهِدِعْبَ  ۢنْمِ  فَلَخَفَ -169

 نَوْلُوْقُيَوَ  ىٰندْاَلْا  اذَهٰ  ضَرَعَ  نَوْذُخُأْيَ

 ۗهُوْذُخُأْيَ هُٗلثْ ِمّ ضٌرَعَ مْهِتِأَّْي نْاِوَ ۚانَلَ رُفَغْيُسَ

 ا َّل  نْاَ  بِتٰكِْلا  قُاثَيْ ِمّ  مْهِيْلَعَ  ذْخَؤْيُ  مْلَاَ

7. AL-A‘RĀF 236 JUZ  9

ngambilnya (juga). Bukankah mereka 

sudah terikat per janjian dalam kitab 

suci (Taurat) bahwa mereka tidak akan 

mengatakan ke pada Allah, kecuali 

yang benar, dan mereka pun telah 

mempelajari apa yang ter sebut di 

dalamnya? Negeri akhirat itu lebih baik 

bagi mereka yang bertakwa. Maka, 

tidakkah kamu mengerti?

170. Orang­orang yang berpegang teguh 

pada kitab suci (Taurat) dan me­

laksanakan salat, sesungguhnya Kami 

tidak akan menyia-nyiakan pahala 

orang­orang saleh.

171. (Ingatlah) ketika Kami mengangkat 

gunung (dari akarnya) ke atas mereka, 

seakan­akan (gunung) itu awan dan 

mereka yakin bahwa (gunung) itu 

akan jatuh me nimpa mereka. (Kami 

berfirman kepada mereka,) “Peganglah 

dengan teguh apa yang telah Kami 

anugerahkan kepada mu serta ingatlah 

selalu (amalkanlah) apa yang tersebut 

di dalamnya agar kamu ber takwa.”

Tauhid sebagai Fitrah Manusia

172. (Ingatlah) ketika Tuhanmu menge luar -

kan dari tulang punggung anak cucu 

Adam, keturunan mereka dan Allah 

me ngambil kesaksiannya terhadap 

diri mereka sendiri (seraya berfirman), 

“Bukan kah Aku ini Tuhanmu?” Mereka 

men jawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), 

kami bersaksi.” (Kami melakukannya) 

agar pada hari Kiamat kamu (tidak) me-

ngatakan, “Sesung guhnya kami lengah 

terhadap hal ini,” 

173. atau agar kamu (tidak) mengatakan, “Se-

sung guh nya nenek moyang kami te lah 

mempersekutukan (Tuhan) sejak dahulu, 

sedangkan kami adalah keturunan yang 

(datang) setelah mereka. Maka, apakah 

 ۗهِيْفِ  امَ  اوْسُرَدَوَ  َّقحَلْا  ا َّلاِ  ِ ّٰللا  ىلَعَ  اوْلُوْقُيَ

 الَفَاَ  ۗنَوْقُ َّتيَ  نَْيذَِّل ِّل  رٌيْخَ  ةُرَخِاٰلْا  رُا َّدلاوَ

نَوْلُقِعْتَ

 ۗةَولٰ َّصلا  اومُاقَاَوَ  بِتٰكِ

ْلابِ  نَوْكُ ِسّمَيُ  نَْيذِ

َّلاوَ -170

نَيْحِلِصْمُلْا رَجْاَ عُيْضِنُ الَ اَّناِ

 آوْ ُّنظَ َّو ةٌَّلظُ هَّٗناَكَ مْهُقَوْفَ لَبَجَلْا انَقْتَنَ ذْاِوَ ۞ -171

 اوْرُكُْذا َّو ةٍ َّوقُبِ مْكُنٰيْتَاٰ آمَ اوْذُخُ ۚمْهِبِ ۢعٌقِاوَ هَّٗناَ

 ࣖ نَوْقُ َّتتَ مْكَُّلعَلَ هِيْفِ امَ

 مْهِرِوْهُظُ  نْمِ  مَدَاٰ  ٓيْنِبَ  ۢنْمِ  كَ ُّبرَ  ذَخَاَ  ذْاِوَ -172

 تُسْلَاَ   ۚمْهِسِفُنْاَ  ىٰٓ لعَ  مْهُدَهَشْاَوَ  مْهُتَ َّي ِرّذُ

 مَوْيَ  اوْلُوْقُتَ  نْاَۛ انَدْهِشَ  ۛىلٰبَ  اوْلُاقَ  ۗمْكُ ِبّرَبِ

 ۙنَيْلِفِغٰ اذَهٰ نْعَ ا َّنكُ اَّناِ ةِمَيٰقِلْا

 ةً َّي ِرّذُ ا َّنكَُو لُبْقَ نْمِ انَؤُۤابَاٰ كَرَشْاَ ٓامََّناِ آوْلُوْقُتَ وْاَ -173

نَوْلُطِبْمُلْا لَعَفَ امَبِ انَكُلِهْتُفَاَ  ۚمْهِدِعْبَ ۢنْ ِمّ

JUZ  9 237 7. AL-A‘RĀF

Engkau akan menyiksa kami sebab  

perbuatan para pelaku kebatilan?”295)

174. Demikianlah Kami menjelaskan secara 

terperinci ayat­ayat itu dan agar mereka 

kembali (kepada kebenaran).

Perumpamaan bagi Orang yang 

Mendustakan Ayat-Ayat Allah

175. Bacakanlah (Nabi Muhammad) kepada 

mereka (tentang) berita orang yang 

telah Kami anugerahkan ayat­ayat Kami 

kepadanya. Kemudian, dia melepas kan 

diri dari (ayat­ayat) itu, lalu setan meng­

ikutinya (dan terus meng go da nya) hingga 

dia termasuk orang yang sesat.

176. Seandainya Kami menghendaki, niscaya 

Kami tinggikan (derajat)-nya dengan (ayat-

ayat) itu, tetapi dia cenderung pada dunia 

dan mengikuti hawa nafsunya. Maka, 

perumpamaannya seperti anjing. Jika kamu 

menghalaunya, ia men julurkan lidahnya dan 

jika kamu mem biar kannya, dia menjulurkan 

li dah nya (juga). Demikian itu adalah per­

umpamaan orang­orang yang men dustakan 

ayat­ayat Kami. Maka, cerita kan lah kisah­

kisah itu agar mereka berpikir.

177. Sangat buruk perumpamaan kaum yang 

mendustakan ayat­ayat Kami. Mereka 

hanya menzalimi diri mereka sendiri.

178. Siapa saja yang Allah beri petunjuk, dialah 

yang mendapat petunjuk dan siapa saja 

yang Allah sesatkan, mereka lah orang­

orang yang merugi.

Sifat-Sifat Penghuni Neraka

179. Sungguh, Kami benar­benar telah 

mencipta kan banyak dari kalangan jin 

dan manusia untuk (masuk neraka) 

295) Supaya orang-orang musyrik itu tidak mengatakan bahwa nenek moyang mereka dahulu telah 

mempersekutukan Tuhan, sedangkan mereka tidak tahu-menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah. 

Mereka tidak dapat berkilah bahwa yang mereka lakukan hanyalah meniru nenek moyang mereka sehingga 

mereka tidak patut disiksa.

نَوْعُجِرْيَ مْهُ َّلعَلَوَ تِيٰاٰلْا لُ ِصّفَنُ كَلِذٰكََو -174

 خَلَسَْنافَ  انَتِيٰاٰ  هُنٰيْتَاٰ  ٓيْذِ

َّلا  اَبََن  مْهِيْلَعَ  لُتْاوَ -175

نَيْوِاغَلْا نَمِ نَاكَفَ نُطٰيْ َّشلا هُعَبَتْاَفَ اهَنْمِ

 ىَلاِ  دََلخْاَ  ٓهٗ َّنكِٰلوَ  اهَبِ  هُنٰعْفَرَلَ  انَئْشِ  وْلَوَ -176

 ۚبِلْكَ

ْلا  لِثَمَكَ هُٗلثَمَفَ  ۚهُىوٰهَ  عَبََّتاوَ  ضِرْاَلْا

 كَلِذٰ ۗثْهَلْيَ هُكُْرتْتَ وْاَ ثْهَلْيَ هِيْلَعَ لْمِ ْحتَ نْاِ

 صِصُقْافَ  ۚانَتِيٰاٰبِ  اوْبُ َّذكَ نَْيذَِّلا  مِوْقَلْا  لُثَمَ

نَوْرُ َّكفَتَيَ مْهُ َّلعَلَ صَصَقَلْا

 مْهُسَفُنْاَوَ انَتِيٰاٰبِ اوْبُ َّذكَ نَْيذَِّلا مُوْقَلْاۨ الًثَمَ ءَۤاسَ -177

نَوْمُلِظْيَ اوْنُاكَ

 لْلِضْ ُّي  نْمَوَ  ۚيْدِتَهْمُلْا  وَهُفَ  ُ ّٰللا  دِهْ َّي  نْمَ -178

نَوْرُسِ ٰخلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُفَ

 ۖسِْناِلْاوَ  ِنّ ِجلْا  نَ ِمّ  ارًيْثِكَ مَ َّنهَجَلِ  انَ

ْ

أرَذَ  دْقَلَوَ -179

7. AL-A‘RĀF 238 JUZ  9

Jahanam (sebab  kesesatan mereka). 

Mereka memiliki hati yang tidak mereka 

pergunakan untuk memahami (ayat­

ayat Allah) dan memiliki mata yang 

tidak mereka pergunakan untuk me-

lihat (ayat­ayat Allah), serta memiliki 

telinga yang tidak mereka pergunakan 

untuk mendengarkan (ayat­ayat Allah). 

Mereka seperti hewan ternak, bahkan 

lebih sesat lagi. Mereka itulah orang­

orang yang lengah.

Asmaulhusna (Nama-Nama Allah yang 

Terbaik)

180. Allah memiliki Asmaulhusna (nama­

nama yang terbaik). Maka, ber mohon ­

lah kepada­Nya dengan menyebut 

(Asmaulhusna) itu dan tinggalkan lah 

orang-orang yang menyalah artikan 

nama­nama­Nya.296) Mereka kelak akan 

men dapat balasan atas apa yang telah 

mereka kerjakan.

Akibat dari Sikap Mendustakan Ayat-Ayat 

Allah

181. Di antara orang­orang yang telah Kami 

cip takan ada umat yang memberi 

petunjuk dengan (dasar) kebenaran 

dan dengan itu (pula) mereka berlaku 

adil.

182. Orang­orang yang mendustakan ayat­

ayat Kami akan Kami biarkan mereka 

berangsur­angsur (menuju kebinasaan) 

dari arah yang tidak mereka ketahui.297) 

183. Aku memberi tenggang waktu kepada 

me re ka. Sesungguhnya rencana­Ku sa­

ngat teguh.

296) Jangan hiraukan orang-orang yang menyembah Allah Swt. dengan menyebut nama-nama yang tidak sesuai 

dengan sifat­sifat keagungan­Nya atau dengan memakai Asmaulhusna, tetapi dengan maksud menodai nama 

Allah Swt. atau mempergunakan Asmaulhusna untuk nama­nama selain Allah Swt.

297) Pembiaran tersebut dicontohkan seperti orang yang berbuat maksiat, tetapi hidupnya terlihat makin sukses, 

sehingga dia makin berani berbuat maksiat. Dia tidak sadar bahwa apa yang dia lakukan justru menuntunnya 

menuju kebinasaan.

 ا َّل  نٌيُعْاَ  مْهُلَوَ  ۖاهَبِ  نَوْهُقَفْيَ  ا َّل  بٌوْلُقُ  مْهُلَ

 ۗاهَبِ  نَوْعُمَسَْي  ا َّل  نٌاذَاٰ  مْهُلَوَ  ۖاهَبِ  نَوْرُصِبْيُ

 مُهُ  كَِٕىٰۤ لواُ   ۗ  ُّلضَاَ  مْهُ  لْبَ  مِاعَنْاَلْاكَ كَِٕىٰۤ لواُ

نَوْلُفِغٰلْا

 اورُذَوَ  ۖاهَبِ  هُوْعُدْافَ  ىنٰسْحُلْا  ءُۤامَسْاَلْا  ِ ّٰ ِللوَ -180

 امَ  نَوْزَجْيُسَ  ۗهِٖٕىۤامَسْاَ  ٓيْفِ  نَوْدُحِلْيُ  نَْيذِ

َّلا

 ۖنَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَ

 ࣖ نَوْلُدِعْيَ هٖبِوَ ِقّحَلْابِ نَوْدُهْ َّي ةٌ َّماُ آنَقْلَخَ نْ َِّموَ -181

 نْ ِمّ  مْهُجُرِدْتَسْنَسَ  انَتِيٰاٰبِ  اوْبُ َّذكَ  نَْيذِ

َّلاوَ -182

نَوْمُلَعْيَ الَ ثُيْحَ

نٌيْتِمَ يْدِيْكَ َّناِ ۗمْهُلَ يْلِمْاُوَ -183

JUZ  9 239 7. AL-A‘RĀF

184. Apakah mereka tidak merenungkan 

bahwa teman mereka (Nabi Muham­

mad) tidak gila sedikit pun? Dia hanya lah 

seorang pemberi peringatan yang jelas.

185. Apakah mereka tidak memperhatikan 

keraja an langit dan bumi dan segala apa 

yang Allah ciptakan dan kemungkinan 

telah makin dekatnya waktu (kebinasa­

an) mereka? Lalu, berita mana lagi 

setelah ini yang akan mereka percayai?

186. Siapa saja yang Allah sesatkan, tidak ada 

yang mampu memberinya pe tunjuk dan 

Dia akan membiar kan nya terombang­

ambing dalam kesesat an.298)

Hanya Allah yang Mengetahui Datangnya 

Hari Kiamat

187. Mereka menanyakan kepadamu (Nabi 

Mu ham mad) tentang kiamat, “Kapan 

terjadi?” Kata kanlah, “Sesungguhnya 

pe ngetahuan ten tangnya hanya 

ada pada Tuhanku. Tidak ada (se­

orang pun) yang dapat menjelas kan 

waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) 

itu sangat berat (huru­haranya bagi 

makhluk yang) di langit dan di bumi. 

Ia tidak akan datang kepadamu kecuali 

secara tiba-tiba.” Mereka bertanya ke-

padamu seakan­akan engkau menge­

tahuinya. Katakanlah (Nabi Muhammad), 

“Sesung guhnya pengetahuan tentangnya 

hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan 

manusia tidak mengetahui.”

188. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku 

tidak kuasa mendatangkan manfaat 

maupun meno lak mudarat bagi diriku, 

kecuali apa yang Allah kehendaki. 

Seandainya aku mengetahui yang gaib, 

niscaya aku akan berbuat ke bajikan se­

banyak-banyaknya dan bahaya tidak 

akan menimpaku. Aku hanyalah pem­

beri peringatan dan pembawa berita 

gembira bagi kaum yang beriman.”

298) Lihat catatan kaki surah al-Baqarah/2: 26.

 وَهُ نْاِ ۗةٍ َّنجِ نْ ِمّ مْهِبِحِاصَبِ امَ اوْرُ َّكفَتَيَ مْلَوَاَ -184

نٌيْبِ ُّم رٌيْذِنَ ا َّلاِ

 ضِرْاَلْاوَ تِوٰمٰ َّسلا تِوْكَُلمَ يْفِ اوْرُظُنْيَ مْلَوَاَ -185

 نَوْكَُّي نْاَ ى ٰٓسعَ نْاَ َّو ءٍيْشَ نْمِ ُ ّٰللا قَلَخَ امَوَ

نَوْنُمِؤْيُ هٗدَعْبَ ۢثٍيْدِحَ ِيّاَبِفَ   ۖمْهُلُجَاَ بَرَتَقْا دِقَ

 يْفِ  مْهُرُذَيَوَ  ۖ  هَٗل  يَدِاهَ  الَفَ  ُ ّٰللا  لِلِضْ ُّي  نْمَ -186

نَوْهُمَعْيَ  مْهِنِايَغْطُ

 لْقُ  ۗاهَىسٰرْمُ  نَاَّياَ  ةِعَا َّسلا  نِعَ  كََنوْلُ ٔـَ سَْي -187

 ا َّلاِ  ٓاهَتِقْوَلِ  اهَيْ ِلّ َجيُ الَ  ۚيْ ِّبرَ دَنْعِ اهَمُلْعِ امََّناِ

 مْكُيْتِأْتَ الَ  ۗضِرْاَلْاوَ تِوٰمٰ َّسلا ىفِ تْلَقُثَ ۘوَهُ

 لْقُ  ۗاهَنْعَ  ٌّيفِحَ  كََّناَكَ  كََنوْلُ ٔـَ سَْي  ۗةًتَغْبَ  ا َّلاِ

سِاَّنلا  رَثَكْاَ  َّنكِٰلوَ  ِ ّٰللا  دَنْعِ  اهَمُلْعِ  امََّناِ 

 نَوْمُلَعْيَ الَ

 امَ  ا َّلاِ  ا ًّرضَ الَ َّو اعًفْنَ  يْسِفْنَلِ  كُلِمْاَ  آ َّل لْقُ -188

 تُرْثَكْتَسْالَ بَيْغَلْا مُلَعْاَ تُنْكُ وْلَوَ ۗ ُ ّٰللا ءَۤاشَ

 رٌيْذِنَ ا َّلاِ ا۠نَاَ نْاِ ۛءُۤوْ ُّسلا يَنِ َّسمَ امَوَ ۛرِيْ َخلْا نَمِ

 ࣖ نَوْنُمِؤْ ُّي مٍوْقَ ِلّ رٌيْشِبَ َّو

7. AL-A‘RĀF 240 JUZ  9

Asal-Usul Kejadian Manusia dan 

Perkembangan Keyakinannya

189. Dialah yang menciptakan kamu dari 

jiwa yang satu (Adam) dan darinya Dia 

menjadikan pa sangannya agar dia cen­

de rung dan merasa tenteram kepada­

nya. Kemudian, setelah ia men cam puri­

nya, dia (istrinya) mengandung de ngan 

ringan. Maka, ia pun melewatinya 

dengan mudah. Kemudian, ketika dia 

merasa berat, keduanya (suami istri) 

me mo hon kepada Allah, Tuhan mere ka, 

“Sungguh, jika Engkau memberi ka mi 

anak yang saleh, pasti kami terma suk 

orang­orang yang bersyukur.”299)

190. Kemudian, setelah Dia memberi kedua­

nya seorang anak yang saleh, mereka 

menjadikan sekutu bagi Allah300) dalam 

(penciptaan) anak yang telah Dia 

anugerahkan kepada mereka . Maka, 

Mahatinggi Allah dari apa yang mereka 

persekutukan.

191. Apakah mereka mempersekutukan 

(Allah dengan) sesuatu (berhala) yang 

tidak dapat menciptakan sesuatu apa 

pun, padahal ia (berhala) sendiri dicip­

ta kan?

192. (Berhala) itu tidak dapat memberikan 

pertolongan kepada mereka (para pe­

nyem bahnya) dan (bahkan) kepada 

dirinya sendiri pun ia tidak dapat mem-

beri pertolongan.

193. Jika kamu (orang­orang musyrik) me­

nyeru mereka (berhala­berhala itu) 

untuk memberi petunjuk kepada mu, 

mereka tidak akan me menuhi seruan-

mu. Sama saja (hasil nya) buatmu, apa­

kah kamu menyeru mereka atau berdiam 

diri.

299) Hal ini tidak berkenaan dengan Nabi Adam a.s., melainkan dengan sebagian keturunannya.

300) Dalam pandangan orang musyrik, kelahiran anak mereka bukan semata­mata karunia Allah Swt., tetapi juga 

atas berkat berhala­berhala yang mereka sembah. Oleh sebab  itulah, mereka menamakan anak­anak mereka 

dengan Abdul Uzza, Abdu Manat, Abdusy Syams, dan sebagainya.

 لَعَجَ َّو ةٍدَحِا َّو سٍفَّْن نْ ِمّ مْكُقَلَخَ يْذِ

َّلا وَهُ ۞ -189

 اهَى ّٰشغَتَ  اَّملَفَ  ۚاهَيْلَاِ  نَكُسْيَلِ  اهَجَوْزَ  اهَنْمِ

 تْلَقَثْاَ آ َّملَفَ ۚهٖبِ تْ َّرمَفَ افًيْفِخَ الًمْحَ تْلَمَحَ

 َّننَوْكُنََّل  احًلِاصَ  انَتَيْتَاٰ  نِْٕىَل  امَهَُّبرَ  َ ّٰللا  اوَعَ َّد

نَيْرِكِ ّٰشلا نَمِ

 آمَيْفِ  ءَۤاكَرَشُ  هَٗل  الَعَجَ  احًلِاصَ  امَهُىتٰاٰ  آ َّملَفَ -190

نَوْكُِرشُْي ا َّمعَ ُ ّٰللا ىلَعٰتَفَ ۚامَهُىتٰاٰ

 ۖنَوْقُلَ ْخيُ مْهُ َّو ا ٔـً يْشَ قُلُ ْخيَ الَ امَ نَوْكُِرشُْياَ -191

 مْهُسَفُنْاَ  آلَ َّو  ارًصْنَ  مْهُلَ  نَوْعُيْطِتَسَْي  الَوَ -192

نَوْرُصُنْيَ

 ءٌا َۤوسَ ۗمْكُْوعُبِ َّتيَ الَ ىدٰهُلْا ىَلاِ مْهُوْعُدْتَ نْاِوَ -193

نَوْتُمِصٰ مْتُنْاَ مْاَ مْهُوْمُتُوْعَدَاَ مْكُيْلَعَ

JUZ  9 241 7. AL-A‘RĀF

Berhala Tidak Layak Disembah

194. Sesungguhnya berhala­berhala yang 

kamu seru selain Allah adalah makhluk 

(yang lemah) seperti kamu. Maka, 

serulah mereka, lalu biarlah mereka 

memenuhi seruanmu, jika kamu orang 

yang benar.

195. Apakah mereka (berhala) mempunyai 

kaki untuk berjalan, mempunyai tangan 

untuk memegang dengan keras,301) 

mem punyai mata untuk melihat, 

atau mem punyai telinga untuk men ­

dengar? Kata kan lah (Nabi Muhammad), 

“Panggil lah (berhala­berhalamu) yang 

kamu anggap sekutu Allah, kemudian 

laku kanlah tipu daya (untuk mencelaka-

kan)­ku dan jangan kamu tunda lagi.

196. Sesungguhnya pelindungku adalah Allah 

yang telah menurunkan kitab suci (Al­

Qur’an). Dia melindungi orang­orang 

saleh.

197. Berhala­berhala yang kamu seru selain 

Allah tidaklah sanggup menolongmu, 

bahkan tidak dapat menolong dirinya 

sendiri.

198. Jika kamu menyeru mereka (berhala­

berhala) untuk memberi petunjuk, 

mereka tidak dapat mendengarnya. 

Kamu mengira mereka mem per hati-

kanmu, padahal mere ka tidak melihat.”

Pentingnya Sikap Santun dalam 

Berdakwah

199. Jadilah pemaaf, perintahlah (orang­

orang)  pada yang makruf, dan ber­

palinglah dari orang­orang bodoh.

200. Jika setan benar­benar menggoda mu 

dengan halus, berlindunglah kepada 

Allah.302) Sesung guhnya Dia Maha 

Mende ngar lagi Maha Me nge tahui.

301) Kata yabṭisyūn di sini bermakna ‘keras’, maksudnya ‘menampar’, ‘merusak’, ‘memukul dengan kasar’, dan 

sebagainya.

302) Berlindung dengan membaca “Aʻużu billāhi minasy syaiṭānir rajīm”.

 دٌابَعِ  ِ ّٰللا  نِوْدُ  نْمِ  نَوْعُدْتَ  نَْيذَِّلا  َّناِ -194

 نْاِ  مْكَُل  اوْبُيْجِتَسْيَلْفَ  مْهُوْعُدْافَ  مْكُُلاثَمْاَ

نَيْقِدِصٰ مْتُنْكُ

 نَوْشُطِبْ َّي دٍيْاَ مْهُلَ مْاَ  ٓۖاهَبِ نَوْشُمْ َّي لٌجُرْاَ مْهُلَاَ -195

 نٌاذَاٰ مْهُلَ مْاَ  ٓۖاهَبِ نَوْرُصِبْ ُّي نٌيُعْاَ مْهُلَ مْاَ  ٓۖاهَبِ

 نِوْدُيْكِ َّمثُ مْكُءَۤاكَرَشُ اوْعُدْا لِقُ ۗاهَبِ نَوْعُمَسَّْي

 نِوْرُظِنْتُ الَفَ

 ىَّلوَتَيَ وَهُوَ ۖبَتٰكِْلا لَ َّزنَ يْذَِّلا ُ ّٰللا َۧ ِيّلِوَ 

َّناِ -196

نَيْحِلِ ّٰصلا

 نَوْعُيْطِتَسَْي  الَ  هٖنِوْدُ  نْمِ  نَوْعُدْتَ  نَْيذَِّلاوَ -197

نَوْرُصُنْيَ مْهُسَفُنْاَ آلَوَ مْكَُرصْنَ

 مْهُىرٰتَوَ ۗاوْعُمَسَْي الَ ىدٰهُلْا ىَلاِ مْهُوْعُدْتَ نْاِوَ -198

نَوْرُصِبْيُ الَ مْهُوَ كَيْلَاِ نَوْرُظُنْيَ

 نِعَ  ضْرِعْاَوَ  فِرْعُلْابِ  رْمُ

ْ

أوَ  وَفْعَلْا  ذِخُ -199

نَيْلِهِجٰلْا

 ذْعِتَسْافَ  غٌْزنَ  نِطٰيْ َّشلا  نَمِ  كَ َّنغَزَنْيَ  ا َّماِوَ -200

مٌيْلِعَ عٌيْمِسَ هَّٗناِ ۗ ِ ّٰللابِ

7. AL-A‘RĀF 242 JUZ  9

201. Sesungguhnya orang­orang yang ber­

takwa, jika mereka dibayang­bayangi 

pikiran jahat (ber buat dosa) dari setan, 

mereka pun segera ingat (kepada Allah). 

Maka, seketika itu juga mereka melihat 

(kesalahan­kesalahannya).

202. Teman-teman mereka (orang kafir dan 

fasik) membantu setan­setan dalam 

kese sat an, ke mu dian mereka tidak 

henti-henti nya (me nye sat kan).

Adab Mendengarkan Al-Qur’an dan 

Berzikir

203. Jika engkau (Nabi Muhammad) tidak 

mem bacakan satu ayat kepada mereka, 

mereka berkata, “Mengapa tidak engkau 

buat sendiri ayat itu?” Katakanlah, “Se­

sung guhnya aku hanya me ngikuti apa 

yang diwahyukan Tuhan ku kepadaku. 

(Al-Qur’an) ini adalah bukti-bukti yang 

nyata dari Tuhanmu, petunjuk, dan 

rahmat bagi kaum yang beriman.”

204. Jika dibacakan Al­Qur’an, dengarkanlah 

(de ngan saksama) dan diamlah agar 

kamu dirahmati.

205. Ingatlah Tuhanmu dalam hatimu 

dengan rendah hati dan rasa takut pada 

waktu pagi dan petang, dengan tidak 

mengeraskan suara, dan janganlah ka­

mu termasuk orang­orang yang lengah.

206. Sesungguhnya (malaikat) yang ada di 

sisi Tuhanmu tidak menyombongkan 

diri dari ibadah kepada­Nya dan mereka 

menyuci kan­Nya. Hanya kepada­Nya 

me reka ber sujud.303)

303) Ini adalah salah satu ayat sajdah yang disunahkan bagi kita untuk bersujud setelah membaca atau men­

dengarnya, baik di dalam salat maupun di luar salat. Sujud ini dinamakan sujud tilawah.

 نَ ِمّ  فٌِٕى ٰۤط  مْهُ َّسمَ  اذَاِ  اوْقََّتا  نَْيذِ

َّلا  َّناِ -201

 ۚنَوْرُصِبْ ُّم مْهُ اذَاِفَ اوْرُ

َّكذَتَ نِطٰيْ َّشلا

نَوْرُصِقْيُ الَ َّمثُ ِيّغَلْا ىفِ مْهُنَوْ

ُّدمُيَ مْهُنُاوَخْاِوَ -202

 لْقُ  ۗاهَتَيْبَتَجْا الَوْلَ  اوْلُاقَ ةٍيَاٰبِ  مْهِتِأْتَ  مْلَ  اذَاِوَ -203

 رُِٕىۤاصَبَ اذَهٰ  ۗيْ ِّب َّر نْمِ َّي

َلاِ  ى ٰٓحوْيُ امَ عُبَِّتاَ آمََّناِ

نَوْنُمِؤْ ُّي مٍوْقَ ِلّ ةٌمَحْرَ َّو ىدًهُوَ مْكُ ِبّ َّر نْمِ

 اوْتُصِنْاَوَ  هَٗل  اوْعُمِتَسْافَ  نُاٰرْقُلْا  ئَرِقُ  اذَاِوَ -204

نَوْمُحَرْتُ مْكَُّلعَلَ

 نَوْدُ َّو ةًفَيْخِ َّو اعً ُّرضَتَ كَسِفْنَ يْفِ كََّب َّر رْكُْذاوَ -205

 نْكُتَ الَوَ لِاصَاٰلْاوَ ِوّدُغُلْابِ لِوْقَلْا نَمِ رِهْجَلْا

نَيْلِفِغٰلْا نَ ِمّ

 نْعَ  نَوْرُبِكْتَسَْي  الَ  كَ ِبّرَ  دَنْعِ  نَْيذِ

َّلا  َّناِ -206

۩ ࣖ نَوْدُجُسَْي هَٗلوَ هٗنَوْحُ ِبّسَُيوَ هٖتِدَابَعِ

JUZ  9 243 8. AL-ANFĀL

AL-ANFĀL

(RAMPASAN PERANG)

Madaniyyah, Surah ke­8: 75 ayat

 ﷽

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Harta Rampasan Perang sebagai Milik 

Allah dan Rasul

1. Mereka bertanya kepadamu (Nabi 

Muham mad) tentang (pembagian) harta 

ram pas an perang. Katakanlah, “Harta 

rampasan perang itu milik Allah dan Rasul 

(menurut ketentuan Allah dan Rasul­Nya). 

Maka, bertakwalah kepada Allah dan 

perbaikilah hubungan di antara sesama­

mu dan taatlah kepada Allah dan Rasul­

Nya jika kamu orang­orang muk min.”

Sifat-Sifat Orang Mukmin

2. Sesungguhnya orang­orang mukmin 

adalah mereka yang jika disebut nama 

Allah,304) gemetar hatinya dan jika di-

baca kan ayat­ayat­Nya kepada mereka, 

ber tambah (kuat) imannya dan hanya 

kepada Tuhannya mereka bertawakal, 

3. (yaitu) orang­orang yang melaksana­

kan salat dan menginfakkan sebagian 

rezeki yang Kami anugerahkan kepada 

mereka.

4. Mereka itulah orang­orang yang benar­

benar beriman. Bagi mereka derajat 

(tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan 

serta rezeki yang mulia.

Keengganan Sebagian Orang Mukmin 

Untuk Pergi ke Perang Badar

5. (Peristiwa itu)305) sebagaimana Tuhan­

mu me nyuruhmu pergi dari rumahmu 

304) Menyebut nama Allah Swt. di sini berarti menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakan-Nya.

305) Sebagian sahabat Nabi keberatan dengan ketentuan pembagian harta rampasan perang, sebagaimana 

mereka keberatan dengan perintah Allah Swt. untuk melaksanakan Perang Badar.

 ِ ّٰ ِلل  لُافَنْاَلْا  لِقُ  ۗلِافَنْاَلْا  نِعَ  كََنوْلُ ٔـَ سَْي -1

 ۖمْكُنِيْبَ تَاذَ اوْحُلِصْاَوَ َ ّٰللا اوقَُّتافَ ۚلِوْسُ َّرلاوَ 

 نَيْنِمِؤْ ُّم مْتُنْكُ نْاِ ٓهَٗلوْسُرَوَ َ ّٰللا اوعُيْطِاَوَ

 تْلَجِوَ  ُ ّٰللا  رَكُِذ  اذَاِ  نَْيذَِّلا  نَوْنُمِؤْمُلْا  امََّناِ -2

 مْهُتْدَازَ  هٗتُيٰاٰ  مْهِيْلَعَ  تْيَلِتُ  اذَاِوَ  مْهُبُوْلُقُ

ۙنَوْلُ َّكوَتَيَ مْهِ ِبّرَ ىلٰعَ َّو انًامَيْاِ

 ۗنَوْقُفِنْيُ مْهُنٰقْزَرَ ا َِّموَ ةَولٰ َّصلا نَوْمُيْقِيُ نَْيذِ

َّلا -3

 دَنْعِ تٌجٰرَدَ مْهُلَ  ۗا ًّقحَ نَوْنُمِؤْمُلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُ -4

 ۚمٌيْرِكَ قٌزْرِ َّو ةٌرَفِغْمَوَ مْهِ ِبّرَ

 َّناِوَ  ۖ ِقّحَلْابِ  كَتِيْبَ  ۢنْمِ  كَ ُّبرَ  كَجَرَخْاَ  آمَكَ -5

8. AL-ANFĀL 244 JUZ  9

dengan (ber dasar) kebenaran, meski pun 

sesung guh nya sebagian orang­orang 

yang beriman itu tidak menyukainya.

6. Mereka membantahmu (Nabi Muham­

mad) tentang kebenaran (Perang Badar) 

setelah nyata (bahwa mereka pasti 

menang) seakan­akan mereka dihalau 

pada kematian dan melihat (sebab 

kematian itu).

7. (Ingatlah) ketika Allah menjanjikan ke-

padamu bahwa salah satu dari dua 

golongan306) (yang kamu hadapi) adalah 

milikmu, sedangkan ka mu mengingin kan 

bahwa yang tidak mempu nyai ke kuatan 

senjatalah milikmu. Akan teta pi, Allah 

hendak menetapkan yang benar (Islam) 

dengan ketentuan­Nya dan me mus nah ­

kan orang-orang kafir sampai ke akar-

akarnya

8. agar Allah menetapkan yang benar (Islam) 

dan menghilangkan yang batil (syirik), 

walaupun para pendosa (musyrik) itu 

tidak menyukai (-nya).

Pertolongan Allah kepada Kaum Muslim 

dalam Perang Badar

9. (Ingatlah) ketika kamu memohon per-

to long an kepada Tuhanmu, lalu Dia 

me ngabul kan(­nya) bagimu (seraya 

ber fir man), “Sesungguhnya Aku akan 

men datang kan bala bantuan kepadamu 

berupa se ribu malaikat yang datang ber­

turut­turut.”

10. Allah tidak menjadikannya (bala bantu -

an itu), melainkan sebagai kabar gembira 

dan agar hatimu menjadi tenteram 

sebab  nya. Keme nang an itu hanyalah 

dari sisi Allah. Sesung guhnya Allah Maha­

perkasa lagi Mahabijak sana.

11. (Ingatlah) ketika Allah membuat kamu 

mengan tuk sebagai penenteraman dari­

306) Dua golongan tersebut adalah kafilah Abu Sufyan yang membawa dagangan dari Syam dan pasukan 

bersenjata yang datang dari Makkah di bawah pimpinan ‘Utbah bin Rabi‘ah bersama Abu Jahal.

نَوْهُرِكَٰل نَيْنِمِؤْمُلْا نَ ِمّ اقًيْرِفَ

 نَوْقُاسَُي امََّناَكَ نََّيبَتَ امَدَعْبَ ِقّحَلْا ىفِ كََنوْلُدِا َجيُ -6

  ۗنَوْرُظُنْيَ مْهُوَ تِوْمَلْا ىَلاِ

 مْكَُل اهََّناَ نِيْتَفَِٕىۤا َّطلا ىدَحْاِ ُ ّٰللا مُكُدُعِيَ ذْاِوَ -7

 مْكَُل  نُوْكُتَ  ةِكَْو َّشلا  تِاذَ  رَيْغَ  َّناَ  نَوْ ُّدوَتَوَ

 عَطَقْيَوَ  هٖتِمٰلِكَبِ  َّقحَلْا  َّق ِح ُّي  نْاَ  ُ ّٰللا  دُيْرِيُوَ

 ۙنَيْرِفِكٰ

ْلا رَبِادَ

 هَرِكَ  وْلَوَ  لَطِابَلْا  لَطِبْيُوَ  َّقحَلْا  َّقحِيُلِ -8

 ۚنَوْمُرِجْمُلْا

 يْ ِّناَ  مْكُ

َل  بَاجَتَسْافَ  مْكَُّبرَ  نَوْثُيْغِتَسَْت  ذْاِ -9

نَيْفِدِرْمُ ةِكَِٕىٰۤلمَلْا نَ ِمّ فٍلْاَبِ مْكُ ُّد ِمُ

 هٖبِ  َّنِٕىمَطْتَلِوَ  ىرٰشْبُ  ا َّلاِ  ُ ّٰللا  هَُلعَجَ  امَوَ -10

 َ ّٰللا َّناِ ۗ ِ ّٰللا دِنْعِ نْمِ ا َّلاِ رُصْ َّنلا امَوَ ۗمْكُُبوْلُقُ

 ࣖ مٌيْكِحَ زٌْيزِعَ

 مْكُيْلَعَ لُ ِزّنَيُوَ هُنْ ِمّ ةًنَمَاَ سَاعَ ُّنلا مُكُيْ ِشّغَيُ ذْاِ -11

JUZ  9 245 8. AL-ANFĀL

Nya dan me nu runkan air (hujan) dari 

langit kepadamu untuk menyucikan 

kamu dengan (hujan) itu, menghilangkan 

gangguan­gangguan setan dari diri mu, 

dan menguatkan hatimu serta mem-

perteguh telapak kakimu.

12. (Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyu kan 

kepada para malaikat, “Sesungguh nya 

Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah 

(pendirian) orang­orang yang ber­

iman. Kelak Aku akan menimpa kan rasa 

takut ke dalam hati orang-orang yang 

kufur. Maka, tebaslah bagian atas leher 

mereka dan potonglah tiap-tiap ujung 

jari mereka.307) 

13. (Ketentuan) yang demikian itu adalah 

sebab  sesungguhnya mereka menentang 

Allah dan Rasul­Nya. Siapa yang me­

nentang Allah dan Rasul­Nya, sesung­

guh nya Allah sangat keras hukuman­Nya.

14. Demikian itu (hukuman dunia yang di­

timpa kan atasmu). Maka, rasakan lah 

hukuman itu, dan (di hari Kiamat) se­

sungguhnya bagi orang-orang kafir ada 

azab neraka.

Larangan Melarikan Diri dari Medan 

Tempur

15. Wahai orang­orang yang beriman, jika 

kamu bertemu orang­orang yang kufur 

yang akan menye rang mu, janganlah 

kamu berbalik membela kangi mereka 

(mundur).

16. Siapa yang mundur pada waktu itu, 

kecuali berbelok untuk (siasat) perang 

atau hendak menggabungkan diri dengan 

pasukan yang lain, dia pasti akan kembali 

dengan membawa kemurkaan Allah. 

Tempatnya adalah (neraka) Jahanam dan 

(itulah) seburuk­buruk tempat kembali.

307) Ini terjadi dalam peperangan. Sasaran yang mematikan adalah leher. Akan tetapi, apabila lawan memakai 

baju besi sehingga sulit dikalahkan, tangannyalah yang dilumpuhkan agar tidak dapat memegang senjata supaya 

mudah ditawan.

 مْكُنْعَ بَهِذْيُوَ هٖبِ مْكَُر ِهّطَيُ ِلّ ءًۤامَ ءِۤامَ َّسلا نَ ِمّ

 تَ ِبّثَيُوَ مْكُبِوْلُقُ ىلٰعَ طَبِرْيَ ِلوَ نِطٰيْ َّشلا زَجْرِ

 ۗمَادَقْاَلْا هِبِ

 اوتُ ِبّثَفَ مْكُعَمَ يْ ِّناَ ةِكَِٕىٰۤلمَلْا ىَلاِ كَ ُّبرَ يْحِوْيُ ذْاِ -12

 اورُفَكَ نَْيذَِّلا بِوْلُقُ يْفِ يْقِلْاُسَ  ۗاوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا

 اوْبُرِضْاوَ  قِانَعْاَلْا  قَوْفَ  اوْبُرِضْافَ  بَعْ ُّرلا

 ۗنٍانََب َّلكُ مْهُنْمِ

 قِقِاشَُّي نْمَوَ ۚهَٗلوْسُرَوَ َ ّٰللا او ُّقاۤشَ مْهَُّناَبِ كَلِذٰ -13

بِاقَعِلْا دُيْدِشَ َ ّٰللا َّناِفَ هَٗلوْسُرَوَ َ ّٰللا

رِاَّنلا بَاذَعَ نَيْرِفِكْٰللِ َّناَوَ هُوْقُوْذُفَ مْكُلِذٰ -14

 اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا  مُتُيْقِلَ  اذَاِ  آوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلا  اهَُّيآَٰي -15

 ۚرَابَدْاَلْا مُهُوْ ُّلوَتُ الَفَ افًحْزَ

 لٍاتَقِ ِلّ  افً ِرّحَتَمُ ا

َّلاِ ٓهٗرَبُدُ ذٍِٕىمَوْيَ مْهِ ِلّوَ ُّي نْمَوَ -16

 ِ ّٰللا نَ ِمّ بٍضَغَبِ ءَۤابَ دْقَفَ ةٍئَفِ ىٰلاِ ازً ِيّحَتَمُ وْاَ

رُيْصِمَلْا سَئْبِوَ  ۗمُ َّنهَجَ هُىوٰأْمَوَ

8. AL-ANFĀL 246 JUZ  9

17. Maka, (sebenarnya) bukan kamu yang 

mem bunuh mereka, melainkan Allah 

yang membu nuh mereka dan bukan 

engkau yang me lempar ketika engkau 

melempar, melainkan Allah yang me­

lempar. (Allah berbuat demikian untuk 

membinasakan mereka) dan untuk 

mem beri kemenangan kepada orang­

orang mukmin dengan kemenangan 

yang baik.308) Sesungguhnya Allah Maha 

Mendengar lagi Maha Mengetahui.

18. Demikian itu (adalah kemenangan yang 

besar) dan sesungguhnya Allah me­

lemahkan tipu daya orang-orang kafir.

19. Jika kamu (kaum kafir) meminta putusan 

(tentang pihak mana yang benar), 

sungguh putusan itu telah datang ke­

padamu (kemenangan kaum muslim 

pada Perang Badar). Jika kamu berhenti 

(memusuhi Rasul), itulah yang lebih baik 

bagimu. Jika kamu kembali (melaku kan 

kezaliman serupa), niscaya Kami akan 

kembali (mengalahkan kamu). Pasukan­

mu sedikit pun tidak akan dapat me-

nolak bahaya darimu biarpun (banyak 

jumlahnya). Sesungguhnya Allah beserta 

orang­orang yang beriman.

Larangan Berpaling dari Perintah Allah 

dan Rasul-Nya

20. Wahai orang­orang yang beriman, 

taatlah kepada Allah dan Rasul­Nya dan 

janganlah kamu berpaling dari­Nya, 

padahal kamu mendengar (perintah dan 

larangan­Nya).

21. Janganlah kamu menjadi seperti orang-

orang (munafik dan musyrik) yang ber-

kata, “Kami mendengarkan.” Padahal, 

me reka tidak mendengarkan (tidak meng -

amalkan nya).

308) Peristiwa ini terkait Perang Badar sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Dia bercerita bahwa ketika 

Perang Badar berkecamuk, Nabi Muhammad saw. berkata kepada Ali, “Ambilkan aku segenggam pasir!” Ali 

segera mengambil pasir tersebut dan menyerahkannya kepada beliau. Lalu, beliau melemparkan pasir itu ke 

muka para musuh sehingga tidak seorang pun yang matanya luput darinya. Oleh sebab  itu, hancurlah mereka.” 

(Hadis riwayat Ṭabrani).

 تَيْمَرَ  امَوَ  ۖمْهُلَتَقَ  َ ّٰللا َّنكِٰلوَ  مْهُوْلُتُقْتَ  مْلَفَ -17

 نَيْنِمِؤْمُلْا يَلِبْيُلِوَ  ۚىمٰرَ َ ّٰللا َّنكِٰلوَ تَيْمَرَ ذْاِ

مٌيْلِعَ عٌيْمِسَ َ ّٰللا َّناِ ۗانًسَحَ ءًۤالَبَ هُنْمِ

نَيْرِفِكْٰلا دِيْكَ نُهِوْمُ َ ّٰللا َّناَوَ مْكُلِذٰ -18

 نْاِوَ  ۚحُتْفَلْا  مُكُءَۤاجَ  دْقَفَ  اوْحُتِفْتَسَْت  نْاِ -19

 نْلَوَ ۚدْعُنَ اوْدُوْعُتَ نْاِوَ ۚمْكَُّل رٌيْخَ وَهُفَ اوْهُتَنْتَ

 َّناَوَ  ۙتْرَثُكَ وْلَ َّو ا ٔـً يْشَ  مْكُتُئَفِ  مْكُنْعَ  يَنِغْتُ

 ࣖ نَيْنِمِؤْمُلْا عَمَ َ ّٰللا

 الَوَ هَٗلوْسُرَوَ َ ّٰللا اوعُيْطِاَ آوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي -20

نَوْعُمَسَْت مْتُنْاَوَ هُنْعَ اوْ َّلوَتَ

 الَ  مْهُوَ  انَعْمِسَ  اوْلُاقَ  نَْيذَِّلاكَ  اوْنُوْكُتَ  الَوَ -21

 ۚنَوْعُمَسَْي

JUZ  9 247 8. AL-ANFĀL

22. Sesungguhnya seburuk­buruk makhluk 

yang bergerak di atas bumi dalam 

pandangan Allah ialah mereka yang tuli 

dan bisu (tidak mau mendengar dan 

tidak mau mengatakan kebenaran), 

yaitu orang-orang yang tidak mengerti.

23. Seandainya Allah mengetahui ada ke­

baikan pada diri mereka, pasti Dia jadikan 

me reka dapat mendengar.309) Seandai nya 

Allah men jadikan mereka dapat men­

dengar, niscaya mereka ber paling dan 

memang me ma lingkan diri.

Kewajiban Memenuhi Seruan Allah dan 

Rasul-Nya

24. Wahai orang­orang yang beriman, pe­

nuhi lah seruan Allah dan Rasul (Nabi 

Muhammad) apabila dia menyerumu 

pada sesuatu yang memberi kehidupan 

kepadamu!310) Ketahui lah bahwa se­

sung guhnya Allah mem batasi an tara 

manusia dengan hatinya311) dan se sung ­

guhnya kepada­Nyalah kamu akan di ­

kum pulkan.

25. Peliharalah dirimu dari siksaan yang 

tidak hanya menimpa orang-orang yang 

zalim saja di antara kamu. Ketahuilah 

bahwa Allah Mahakeras hukuman­Nya.

26. Ingatlah ketika kamu (umat Islam) masih 

(berjumlah) sedikit lagi tertindas di bumi 

(Makkah). (Saat itu) kamu takut bahwa 

orang­orang akan menculik mu, lalu Dia 

memberi mu tempat menetap (Madinah), 

menjadi kan mu kuat dengan pertolongan­

Nya, dan membe ri mu rezeki yang baik 

agar kamu bersyukur.

309) Pengandaian dalam ayat ini bukan berarti Allah Swt. tidak tahu, tetapi Allah Swt. Mahatahu bahwa pada 

mereka tidak ada kebaikan.

310) Seruan tersebut berupa seruan untuk berperang demi  meninggikan kalimat Allah Swt.  serta  menghidupkan 

Islam dan muslimin. Hal itu juga berarti menyeru  kepada iman, petunjuk, jihad, dan segala yang ada hubungannya 

dengan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

311) Allah Swt. menguasai hati manusia dan mengarahkannya sesuai kehendak-Nya. Maka, Allah Swt.  menghalangi 

ketika hati itu condong untuk menuruti hawa nafsu dan membimbing manusia menuju jalan yang lurus. 

 مُكْبُلْا  ُّم ُّصلا  ِ ّٰللا  دَنْعِ  ِبّۤاوَ َّدلا  َّرشَ  َّناِ  ۞ -22

نَوْلُقِعْيَ الَ نَْيذَِّلا

 وْلَوَ  ۗمْهُعَمَسْاَ َّل  ارًيْخَ  مْهِيْفِ  ُ ّٰللا  مَلِعَ  وْلَوَ -23

نَوْضُرِعْ ُّم مْهُ َّو اوَّْلوَتَلَ مْهُعَمَسْاَ

 لِوْسُ َّرللِوَ ِ ّٰ ِلل اوْبُيْجِتَسْا اونُمَاٰ نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي -24

 َ ّٰللا  َّناَ  آوْمُلَعْاوَ  ۚمْكُيْيِ ْحيُ  امَلِ  مْكُاعَدَ  اذَاِ

نَوْرُشَ ْحتُ هِيْلَاِ ٓهَّٗناَوَ هٖبِلْقَوَ ءِرْمَلْا نَيْبَ لُوُْحيَ

 مْكُنْمِ اوْمُلَظَ نَْيذَِّلا َّنبَيْصِتُ ا َّل ةًنَتْفِ اوْقَُّتاوَ -25

بِاقَعِلْا دُيْدِشَ َ ّٰللا َّناَ آوْمُلَعْاوَ ۚةً َّصۤاخَ

 ىفِ  نَوْفُعَضْتَسْ ُّم  لٌيْلِقَ  مْتُنْاَ  ذْاِ  ا ٓوْرُكُْذاوَ -26

 سُاَّنلا  مُكُفَ َّطخَتَ َّي  نْاَ  نَوْفُا َختَ  ضِرْاَلْا

 نَ ِمّ  مْكُقَزَرَوَ  هٖرِصْنَبِ  مْكُدََّياَوَ  مْكُىوٰاٰفَ

نَوْرُكُشَْت مْكَُّلعَلَ تِبٰ ِيّ َّطلا

8. AL-ANFĀL 248 JUZ  9

Larangan Berkhianat dan Perintah 

Bertakwa

27. Wahai orang­orang yang beriman, jangan­

lah kamu mengkhianati Allah dan Rasul 

serta janganlah kamu meng khianati 

amanat yang dipercayakan kepadamu, 

sedangkan kamu mengetahui.

28. Ketahuilah bahwa hartamu dan anak­

anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan 

sesungguhnya di sisi Allah ada pahala 

yang besar.

29. Wahai orang­orang yang beriman, jika 

kamu bertakwa kepada Allah, niscaya 

Dia akan memberikan furqan (ke­

mampuan membe da kan antara yang 

hak dan batil) kepadamu, menghapus 

segala kesalahanmu, dan meng ampuni 

(dosa­dosa)­mu. Allah memiliki karu nia 

yang besar.

Tipu Daya Kaum Musyrik terhadap Nabi

30. (Ingatlah) ketika orang-orang yang kufur 

me renca na kan tipu daya terhadapmu 

(Nabi Muhammad) untuk menahan, 

mem bunuh, atau mengusir mu. Mereka 

mem buat tipu daya dan Allah mem balas 

tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik 

pem balas tipu daya.

31. Apabila ayat­ayat Kami dibacakan ke pada 

mereka, mereka berkata, “Sungguh, 

kami telah mendengar (yang seperti ini). 

Jika kami menghendaki, niscaya kami 

dapat meng ucap kan yang seperti ini 

juga. (Al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah 

dongeng orang­orang terdahulu.”

32. (Ingatlah) ketika mereka (orang-orang 

musyrik) berkata, “Ya Allah, jika (Al­

Qur’an) ini adalah kebenaran dari sisi­

Mu, hujanilah kami dengan batu dari 

langit atau datangkanlah kepada kami 

azab yang sangat pedih.”

33. Allah sekali-kali tidak akan mengazab 

mereka selama engkau (Muhammad) 

 لَوْسُ َّرلاوَ َ ّٰللا اونُوُْختَ الَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي -27

نَوْمُلَعْتَ مْتُنْاَوَ مْكُتِنٰمٰاَ آوْنُوُْختَوَ

 َّناَ َّو ۙ ةٌنَتْفِ مْكُُدالَوْاَوَ مْكُُلاوَمْاَ آمََّناَ آوْمُلَعْاوَ -28

ࣖ مٌيْظِعَ رٌجْاَ ٓهٗدَنْعِ َ ّٰللا

 مْكَُّل لْعَ ْجيَ َ ّٰللا اوقَُّتتَ نْاِ آوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي -29

 ۗمْكُ

َل  رْفِغْيَوَ  مْكُتِاٰ ِيّسَ  مْكُنْعَ  رْ ِفّكَيُ َّو  انًاقَرْفُ

مِيْظِعَلْا لِضْفَلْا وذُ ُ ّٰللاوَ

 وْاَ  كَوْتُبِثْيُلِ  اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا  كَبِ  رُكُمْيَ  ذْاِوَ -30

 رُكُمْيَوَ  نَوْرُكُمْيَوَ  ۗكَوْجُرِْخيُ  وْاَ  كَوْلُتُقْيَ

نَيْرِكِمٰلْا رُيْخَ ُ ّٰللاوَ ۗ ُ ّٰللا

 وْلَ  انَعْمِسَ دْقَ  اوْلُاقَ  انَتُيٰاٰ  مْهِيْلَعَ  ىلٰتْتُ  اذَاِوَ -31

 رُيْطِاسَاَ آ َّلاِ ٓاذَهٰ نْاِ ۙ ٓاذَهٰ لَثْمِ انَلْقُلَ ءُۤاشََن

نَيْ ِل َّواَلْا

 نْمِ َّقحَلْا وَهُ اذَهٰ نَاكَ نْاِ َُّ ّٰالل اولُاقَ ذْاِوَ -32

 وِاَ ءِۤامَ َّسلا نَ ِمّ ةًرَاجَحِ انَيْلَعَ رْطِمْاَفَ كَدِنْعِ

مٍيْلِاَ بٍاذَعَبِ انَتِئْا

 نَاكَ امَوَ ۚمْهِيْفِ تَنْاَوَ مْهُبَ ِذّعَيُلِ ُ ّٰللا نَاكَ امَوَ -33

JUZ  9 249 8. AL-ANFĀL

berada di antara mereka dan Allah 

sekali kali tidak akan mengazab mereka 

selama mereka memohon ampunan.

34. Mengapa Allah tidak mengazab mereka, 

sedangkan mereka menghalang­halangi 

(orang) untuk (beribadah di) Masjidil­

haram? Mereka bukanlah orang­orang 

yang berhak menjadi pengurusnya. 

Orang yang berhak menjadi pengurus­

nya hanyalah orang­orang yang ber­

takwa, tetapi kebanyakan mereka tidak 

mengetahui.

35. Salat mereka di sekitar Baitullah tidak 

lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. 

Maka, rasakanlah azab ini sebab  kamu 

selalu kufur.

36. Sesungguhnya orang­orang yang kufur 

meng infakkan harta mereka untuk 

menghalang­halangi (orang) dari jalan 

Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan 

harta itu, kemudian (hal itu) menjadi 

(sebab) penyesalan yang besar bagi 

mereka. Akhirnya, mereka akan dikalah­

kan. Ke (neraka) Jahanamlah orang­

orang yang kufur itu akan dikumpulkan 

37. agar Allah memisahkan (golongan) yang 

buruk dari yang baik dan menjadi kan 

(golongan) yang buruk itu sebagian nya 

di atas yang lain, lalu Dia me numpuk­

kan semuanya. Kemudian, Dia men­

jadikannya ke dalam (neraka) Jahanam. 

Mereka itulah orang­orang yang rugi.

Ancaman untuk Orang Munafik dan 

Perintah Memelihara Agama

38. Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada 

orang­orang yang kufur itu, “Jika mereka 

berhenti (dari kekufurannya dan masuk 

Islam), niscaya akan diampuni dosa­

dosa mereka yang telah lalu. Jika mereka 

kembali lagi (memerangi Nabi), sungguh 

berlaku (kepada mereka) sunah (aturan 

Allah untuk menjatuhkan sanksi atas) 

orang­orang terdahulu.”

 نَوْرُفِغْتَسَْي مْهُوَ مْهُبَ ِذّعَمُ ُ ّٰللا

 نَوْ ُّدصُيَ  مْهُوَ  ُ ّٰللا  مُهُبَ ِذّعَيُ  ا َّلاَ  مْهُلَ  امَوَ -34

 ۗهٗءَۤايَلِوْاَ  آوْنُاكَ  امَوَ  مِارََحلْا  دِجِسْمَلْا  نِعَ

 الَ  مْهُرَثَكْاَ  َّنكِٰلوَ  نَوْقُ َّتمُلْا  ا َّلاِ  ٓهٗؤُۤايَلِوْاَ  نْاِ

نَوْمُلَعْيَ

 ءًۤاكَمُ  ا َّلاِ  تِيْبَلْا  دَنْعِ  مْهُتُالَصَ  نَاكَ  امَوَ -35

نَوْرُفُكْتَ مْتُنْكُ امَبِ بَاذَعَلْا اوقُوْذُفَ   ۗةًيَدِصْتَ َّو

 اوْ ُّدصُيَلِ مْهُلَاوَمْاَ نَوْقُفِنْيُ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا َّناِ -36

 نُوْكُتَ  َّمثُ  اهَنَوْقُفِنْيُسَفَ  ۗ ِ ّٰللا  لِيْبِسَ  نْعَ

 ا ٓوْرُفَكَ نَْيذِ

َّلاوَ  ەۗ  نَوْبُلَغْيُ  َّمثُ  ةًرَسْحَ مْهِيْلَعَ

ۙنَوْرُشَ ْحيُ مَ َّنهَجَ ىٰلاِ

 لَعَ ْجيَوَ  بِ ِيّ َّطلا  نَمِ  ثَيْبِ َخلْا  ُ

ّٰللا  زَيْمِيَلِ -37

 اعًيْمِجَ  هٗمَكُْريَفَ  ضٍعْبَ  ىلٰعَ  هٗضَعْبَ  ثَيْبِ َخلْا

 ࣖ نَوْرُسِ ٰخلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُ  ۗمَ َّنهَجَ يْفِ هَٗلعَجْيَفَ

 ا َّم  مْهُلَ  رْفَغْيُ  اوْهُتَنْ َّي  نْاِ  ا ٓوْرُفَكَ نَْيذَِّل ِّل  لْقُ -38

 تَُّنسُ  تْضَمَ  دْقَفَ  اوْدُوْعُ َّي  نْاِوَ  ۚفَلَسَ  دْقَ

نَيْ ِل َّواَلْا

8. AL-ANFĀL 250 JUZ  10

39. Perangilah mereka sampai tidak ada 

lagi fitnah (penganiayaan atau syirik) 

dan agama seutuhnya hanya bagi Allah. 

Jika mereka berhenti (dari kekufuran), 

sesungguhnya Allah Maha Melihat apa 

yang mereka kerjakan.

40. Jika mereka berpaling, ketahuilah bahwa 

se sungguhnya Allah pelindungmu. Dia 

adalah sebaik­baik pelindung dan se­

baik­baik peno long.

JUZ 10

Ketentuan Pembagian Ganimah

41. Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang 

kamu peroleh sebagai rampasan pe­

rang,312) maka seperlimanya untuk Allah, 

Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, 

orang­orang miskin, dan ibnusabil,313) 

jika kamu beriman kepada Allah dan 

kepada apa yang Kami turunkan kepada 

hamba Kami (Nabi Muhammad) pada 

hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari 

bertemunya dua pasukan.314) Allah Maha­

kuasa atas se gala sesuatu.

Peristiwa Perang Badar

42. (Yaitu,) ketika kamu berada di pinggir 

lembah yang dekat (kota Madinah) dan 

mereka berada di pinggir lembah yang 

jauh (dari kota Madinah), sedangkan 

kafilah itu berada lebih rendah dari pada 

kamu (menelusuri pantai).315) Seandai­

312) Yang dimaksud dengan ‘rampasan perang’ di sini adalah harta yang diperoleh dari orang-orang kafir melalui 

pertempuran. Adapun harta yang diperoleh tanpa melalui pertempuran disebut fai‘. Pembagian dalam ayat ini 

hanya berkaitan dengan ganimah saja.

313) Seperlima dari ganimah itu dibagi kepada: 1) Allah Swt. dan Rasul­Nya, 2) kerabat Rasul (Bani Hasyim dan Bani 

Muṭṭalib), 3) anak yatim, 4) orang miskin, 5) ibnu sabil, yaitu orang yang sedang dalam perjalanan, sedangkan 

empat perlima dari ganimah itu dibagi kepada mereka yang ikut bertempur.

314) Hari bertemunya dua pasukan pada Perang Badar, hari Jumat tanggal 17 Ramadan tahun kedua Hijriah. 

Sebagian mufasir berpendapat bahwa ayat ini mengisyaratkan kepada permulaan turunnya Al­Qur’an pada 

malam 17 Ramadan.

315) Kaum muslim waktu itu berada di pinggir lembah yang dekat ke Madinah, dan orang-orang kafir berada di 

pinggir lembah yang jauh dari Madinah. Sedang kafilah yang dipimpin oleh Abu Sufyan berada di tepi pantai 

kira­kira 5 mil dari Badar.

 نُْي ِدّلا نَوْكُيَ َّو ةٌنَتْفِ نَوْكُتَ الَ ى ّٰتحَ مْهُوْلُتِاقَوَ -39

 نَوْلُمَعْيَ  امَبِ  َ ّٰللا  َّناِفَ  اوْهَتَنْا  نِاِفَ  ِۚ ّٰ ِلل  هُّٗلكُ

رٌيْصِبَ

 مَعْنِ  ۗمْكُىلٰوْمَ  َ ّٰللا  َّناَ  آوْمُلَعْافَ  اوْ َّلوَتَ  نْاِوَ -40

۔  رُيْصِ َّنلا مَعْنِوَ ىٰلوْمَلْا

 ِ ّٰ ِلل  َّناَفَ  ءٍيْشَ  نْ ِمّ  مْتُمْنِغَ  امََّناَ  آوْمُلَعْاوَ  ۞ -41

 ىمٰتٰيَلْاوَ  ىٰبرْقُلْا  ىذِِلوَ  لِوْسُ َّرللِوَ  هٗسَمُخُ

 مْتُنْمَاٰ  مْتُنْكُ نْاِ  لِيْبِ َّسلا  نِبْاوَ  نِيْكِسٰمَلْاوَ

 مَوْيَ نِاقَرْفُلْا مَوْيَ انَدِبْعَ ىلٰعَ انَلْزَنْاَ آمَوَ ِ ّٰللابِ

 رٌيْدِقَ ءٍيْشَ ِلّكُ ىلٰعَ ُ

ّٰللاوَ ۗنِعٰمْجَلْا ىقَتَلْا

 ةِوَدْعُلْابِ  مْهُوَ  ايَْن ُّدلا  ةِوَدْعُلْابِ  مْتُنْاَ  ذْاِ -42

 مْ ُّتدْعَاوَتَ وْلَوَ ۗمْكُنْمِ لَفَسْاَ بُكَّْرلاوَ ىوٰصْقُلْا

 ُ ّٰللا  يَضِقْيَ ِلّ  نْكِ

ٰلوَ  ۙدِعٰيْمِلْا  ىفِ  مْتُفْلَتَخْالَ

JUZ  10 251 8. AL-ANFĀL

nya kamu me ngadakan perjanjian (untuk 

menentukan hari per tempuran), niscaya 

kamu berbeda pendapat dalam me ­

nentukan hari pertempuran itu, tetapi 

(pertem puran itu terjadi) supaya Allah 

melaksanakan suatu urusan yang harus 

terjadi, yaitu agar orang yang binasa itu 

binasa dengan bukti yang nyata dan agar 

orang yang hidup itu hidup dengan bukti 

yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah 

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 

43. (Ingatlah) ketika Allah memperlihat-

kan mereka kepa damu (Nabi Muham­

mad) di dalam mimpimu (dalam 

jumlah) sedikit. Seandainya Allah mem­

perlihatkan mereka kepadamu (dalam 

jumlah) banyak, niscaya kamu gentar 

dan kamu akan ber bantah­bantahan 

dalam urusan itu, tetapi Allah telah 

me nyelamat kan (kamu). Sesungguh nya 

Dia Maha Mengetahui apa yang ada 

dalam hati.

44. (Ingatlah) ketika Dia memperlihatkan 

mereka ke pada kamu (orang­orang 

beriman), ketika kamu ber jumpa dengan 

mereka (berjumlah) sedikit menurut 

penglihatan matamu dan Dia memper­

lihatkan kamu (berjumlah) sedikit dalam 

penglihat an mereka supaya Allah me­

laksanakan suatu urusan yang harus 

terjadi. Hanya kepada Allah segala 

urusan dikembalikan.

Etika Berperang

45. Wahai orang­orang yang beriman, 

apabila kamu bertemu dengan pasukan 

(musuh), maka berteguh hatilah dan 

sebut lah (nama) Allah sebanyak­banyak­

nya agar kamu beruntung.

46. Taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah 

kamu berbantah­bantahan yang me­

nyebab kan kamu menjadi gentar dan 

kekuatanmu hilang, serta bersabarlah. 

Sesungguhnya Allah bersama orang­

orang yang sabar.

 ۢنْعَ  كََلهَ  نْمَ  كَلِهْيَ ّلِ  ەۙ  الًوْعُفْمَ  نَاكَ ارًمْاَ

 َ ّٰللا  َّناِوَ  ۗةٍنَ ِيّبَ  ۢنْعَ  َّيحَ  نْمَ  ىيٰ ْحيَ َّو  ةٍنَ ِيّبَ

ۙمٌيْلِعَ عٌيْمِسَلَ

 وْلَوَ  ۗالًيْلِقَ  كَمِانَمَ  يْفِ  ُ ّٰللا  مُهُكَيْرِيُ  ذْاِ -43

 رِمْاَلْا ىفِ مْتُعْزَانَتَلَوَ مْتُلْشِفَ َّل ارًيْثِكَ مْهُكَىرٰاَ

 رِوْدُ ُّصلا تِاذَبِ ۢمٌيْلِعَ هَّٗناِ  ۗمَ َّلسَ َ ّٰللا َّنكِٰلوَ

 الًيْلِقَ مْكُنِيُعْاَ ٓيْفِ مْتُيْقَتَلْا ذِاِ مْهُوْمُكُيْرِيُ ذْاِوَ -44

 نَاكَ ارًمْاَ ُ ّٰللا يَضِقْيَلِ مْهِنِيُعْاَ ٓيْفِ مْكُُل ِّلقَيُ َّو

 ࣖ رُوْمُاُلْا عُجَرْتُ ِ ّٰللا ىَلاِوَ ۗالًوْعُفْمَ

 اوْتُبُثْافَ  ةًئَفِ  مْتُيْقِلَ  اذَاِ  آوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلا  اهَُّيآَٰي -45

 ۚنَوْحُلِفْتُ مْكُ

َّلعََّل ارًيْثِكَ َ ّٰللا اورُكُْذاوَ

 اوْلُشَفْتَفَ اوْعُزَانََت الَوَ هَٗلوْسُرَوَ َ ّٰللا اوعُيْطِاَوَ -46

 ۚنَيْرِبِ ّٰصلا عَمَ َ ّٰللا َّناِ ۗاوْرُبِصْاوَ مْكُ ُحيْرِ بَهَذْتَوَ

8. AL-ANFĀL 252 JUZ  10

47. Janganlah kamu menjadi seperti 

orang­orang yang keluar dari kampung 

halaman nya dengan rasa angkuh dan 

ingin dipuji orang (riya) serta meng­

halang­halangi (orang) dari jalan Allah. 

Allah Maha Meliputi apa yang mereka 

kerjakan.

Janji Setan kepada Kaum Musyrik dan 

Ejekan Kaum Munafik kepada Kaum 

Mukmin pada Perang Badar

48. (Ingatlah) ketika setan menjadikan 

te rasa indah bagi mereka perbuatan­

perbuatan (dosa) mereka dan mengata­

kan, “Tidak ada (seorang pun) yang dapat 

me ngalah kan kamu pada hari ini dan 

sesungguh nya aku adalah penolong mu.” 

Maka, ketika kedua pasukan itu telah 

saling melihat (berhadapan), ia (setan) 

berbalik ke belakang seraya berkata, 

“Sesungguhnya aku berlepas diri dari 

kamu, sesungguhnya aku melihat apa 

(para malaikat) yang tidak kamu lihat. 

Sesungguhnya aku takut kepada Allah.” 

Allah sangat keras hukuman­Nya.

49. (Ingatlah) ketika orang-orang munafik 

dan orang­orang yang ada penyakit 

dalam hatinya berkata, “Mereka itu 

(orang-orang mukmin) di tipu oleh 

agama nya.” (Allah berfirman,) “Siapa 

pun yang ber tawakal kepada Allah, se­

sung guh nya Allah Mahaperkasa lagi 

Maha bijak sana.”

Kondisi Sekarat Kaum Musyrik dan Munafik

50. Seandainya engkau melihat ketika para 

malaikat mencabut nyawa orang­orang 

yang kafir sambil memukul wajah-wajah 

dan punggung­punggung mereka (dan 

ber kata), “Rasakanlah olehmu siksa yang 

mem bakar,” (niscaya engkau saksi kan 

sesuatu yang sangat dahsyat).

51. Yang demikian itu disebabkan oleh per­

buatan tanganmu (sendiri) dan se­

sungguhnya Allah (sama sekali) tidak 

men zalimi hamba­hamba­Nya.

 ارًطَبَ مْهِرِايَدِ نْمِ اوْجُرَخَ نَْيذَِّلاكَ اوْنُوْكُتَ الَوَ -47

 ُ ّٰللاوَ  ۗ ِ ّٰللا لِيْبِسَ نْعَ نَوْ ُّدصُيَوَ سِاَّنلا ءَۤائَرِ َّو

 طٌيْ ِحمُ نَوْلُمَعْيَامَبِ

 الَ  لَاقَوَ  مْهُلَامَعْاَ  نُطٰيْ َّشلا  مُهُلَ  نََّيزَ  ذْاِوَ -48

 ۚمْكُ

َّل رٌاجَ يْ ِّناِوَ  سِاَّنلا نَمِ مَوْيَلْا  مُكُ

َل  بَلِاغَ

 لَاقَوَ هِيْبَقِعَ ىلٰعَ صَكََن نِتٰئَفِلْا تِءَۤارَتَ ا َّملَفَ

 ٓيْ ِّناِ  نَوْرَتَ  الَ  امَ  ىرٰاَ  ٓيْ ِّناِ  مْكُنْ ِمّ  ءٌ ْيۤرِبَ  يْ ِّناِ

ࣖبِاقَعِلْا دُيْدِشَ ُ ّٰللاوَ ۗ َ ّٰللا فُاخَاَ

 مْهِبِوْلُقُ  يْفِ  نَْيذَِّلاوَ  نَوْقُفِنٰمُلْا  لُوْقُيَ  ذْاِ -49

 ىلَعَ  لْ َّكوَتَ َّي  نْمَوَ  ۗمْهُنُيْدِ  ءِاۤلَؤُ ٰٓه  َّرغَ  ضٌرَ َّم

 مٌيْكِحَ زٌْيزِعَ َ ّٰللا َّناِفَ ِ ّٰللا

 ةُكَِٕىٰۤلمَلْا  اورُفَكَ نَْيذَِّلا  ىَّفوَتَيَ  ذْاِ  ى ٰٓرتَ  وْلَوَ -50

 اوْقُوْذُوَ  ۚمْهُرَابَدْاَوَ  مْهُهَوْجُوُ  نَوْبُرِضْيَ

قِيْرَِحلْا بَاذَعَ

 سَيْلَ  َ ّٰللا  َّناَوَ  مْكُيْدِيْاَ  تْمَ َّدقَ  امَبِ  كَلِذٰ -51

ۙدِيْبِعَلّْلِ مٍا َّلظَبِ

JUZ  10 253 8. AL-ANFĀL

52. (Keadaan mereka) serupa dengan ke­

adaan pengikut Fir‘aun dan orang­orang 

yang sebelum mereka. Mereka meng­

ingkari ayat­ayat Allah, maka Allah me­

nyiksa mereka disebabkan dosa­dosa nya. 

Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi sangat 

keras hukuman­Nya.

53. Yang demikian itu sebab  sesungguh­

nya Allah tidak akan mengubah suatu 

nikmat yang telah dianugerahkan­Nya 

kepada suatu kaum sehingga mereka me­

ngubah apa yang ada pada diri mereka. 

Sesungguhnya Allah Maha Mendengar 

lagi Maha Mengetahui.

54. (Keadaan mereka) serupa dengan ke­

adaan pengikut Fir‘aun dan orang­orang 

yang sebelum mereka. Mereka men­

dusta kan ayat­ayat Tuhannya. Maka, 

Kami membinasakan mereka disebab kan 

oleh dosa­dosanya dan Kami teng gelam­

kan pengikut Fir‘aun (ber sama nya). 

Semuanya adalah orang­orang zalim.

Pengkhianatan Yahudi Bani Quraizah

55. Sesungguhnya seburuk­buruk makhluk 

melata dalam pandangan Allah ialah 

orang­orang yang kufur sebab  mereka 

tidak beriman.

56. (Yaitu,) orang­orang yang engkau telah 

mengikat perjanjian dengan mereka, ke­

mudian setiap kali berjanji mereka meng-

khianati janjinya sedang kan mereka tidak 

bertakwa.

57. Maka, jika engkau (Nabi Muhammad) 

benar-benar mendapati mereka dalam 

peperangan, cerai­beraikanlah orang­

orang yang di belakang mereka dengan 

(menumpas) mereka agar mereka me­

ngambil pelajaran.

58. Jika engkau (Nabi Muhammad) benar­

benar khawatir (akan terjadi) peng-

khianatan dari suatu kaum, kembali­

kanlah (perjanjian itu) kepada mereka 

 ۗمْهِلِبْقَ  نْمِ  نَْيذِ

َّلاوَ  ۙنَوْعَرْفِ  لِاٰ  بِ

ْ

أدَكَ -52

 َّناِ ۗمْهِبِوْنُذُبِ ُ ّٰللا مُهُذَخَاَفَ ِ ّٰللا تِيٰاٰبِ اوْرُفَكَ

 بِاقَعِلْا دُيْدِشَ ٌّيوِقَ َ ّٰللا

 اهَمَعَنْاَ  ةًمَعّْنِ  ارً ِيّغَمُ  كُيَ  مْلَ  َ ّٰللا  َّناَبِ  كَلِذٰ -53

 َ ّٰللا َّناَوَ ۙمْهِسِفُنْاَبِ امَ اوْرُ ِيّغَيُ ى ّٰتحَ مٍوْقَ ىلٰعَ

 ۙمٌيْلِعَ عٌيْمِسَ

 ۚمْهِلِبْقَ  نْمِ  نَْيذِ

َّلاوَ  ۙنَوْعَرْفِ  لِاٰ  بِ

ْ

أدَكَ -54

 مْهِبِوْنُذُبِ  مْهُنٰكَْلهْاَفَ  مْهِ ِبّرَ  تِيٰاٰبِ  اوْبُ

َّذكَ

 نَيْمِلِظٰ اوْنُاكَ ٌّلكُوَ ۚنَوْعَرْفِ لَاٰ آنَقْرَغْاَوَ

 مْهُفَ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا ِ ّٰللا دَنْعِ ِبّۤاوَ َّدلا َّرشَ َّناِ -55

 ۖنَوْنُمِؤْيُ الَ

 مْهُدَهْعَ  نَوْضُقُنْيَ  َّمثُ  مْهُنْمِ  َّتدْهَاعَ  نَْيذَِّلا -56

 نَوْقُ َّتيَ الَ مْهُ َّو ةٍ َّرمَ ِلّكُ يْفِ

 نْ َّم  مْهِبِ  دْ ِرّشَفَ  بِرَْحلْا  ىفِ  مْهُ َّنفَقَثْتَ  ا َّماِفَ -57

 نَوْرُ َّك َّذيَ مْهُ َّلعَلَ مْهُفَلْخَ

 ىلٰعَ مْهِيْلَاِ ذْبِۢنْافَ ةًنَايَخِ مٍوْقَ نْمِ َّنفَا َختَ ا َّماِوَ -58

 ࣖ نَيْنِِٕىۤا َخلْا ُّب ِحيُ الَ َ ّٰللا َّناِ ۗءٍۤاوَسَ

8. AL-ANFĀL 254 JUZ  10

dengan cara seimbang (adil dan jujur). 

Sesungguhnya Allah tidak menyukai 

para pengkhianat.

59. Janganlah sekali-kali orang-orang kafir 

itu mengira (bahwa) mereka dapat lolos 

(dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya 

mereka tidak dapat melemahkan (Allah).

Membangun Kekuatan dalam 

Menghadapi Musuh Islam

60. Persiapkanlah untuk (menghadapi) me­

reka apa yang kamu mampu, berupa 

kekuatan (yang kamu miliki) dan pasukan 

berkuda. Dengannya (persiapan itu) 

kamu membuat gentar musuh Allah, 

musuh kamu, dan orang­orang selain 

mereka yang kamu tidak mengetahui nya, 

(tetapi) Allah mengetahui nya. Apa pun 

yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya 

akan dibalas secara penuh kepadamu, 

sedangkan kamu tidak akan dizalimi.

Seruan Perdamaian dan Kewaspadaan

61. (Akan tetapi,) jika mereka condong pa­

da perdamai an, condonglah engkau 

(Nabi Muhammad) pa danya dan ber ta­

wakallah kepada Allah. Sesung guh nya 

hanya Dialah Yang Maha Mendengar lagi 

Maha Mengetahui.

62. Jika mereka hendak menipumu, se­

sungguhnya cukuplah Allah (menjadi 

Pelindung) bagimu. Dialah yang mem­

perkuat kamu dengan perto longan­Nya 

dan dengan (dukungan) orang­orang 

mukmin.

63. Dia (Allah) mempersatukan hati mereka 

(orang yang beriman). Seandai nya 

engkau (Nabi Muham mad) meng infak­

kan semua (kekayaan) yang berada di 

bumi, niscaya engkau tidak dapat mem-

persatu kan hati mereka, tetapi Allah 

telah mempersatu kan hati mereka. 

Sesung guh nya Dia Mahaperkasa lagi 

Mahabijaksana.

 الَ  مْهَُّناِ  ۗاوْقُبَسَ  اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا  َّنبَسَ ْحيَ  الَوَ -59

 نَوْزُجِعْيُ

 نْمِ َّو  ةٍ َّوقُ  نْ ّمِ  مْتُعْطَتَسْا  ا َّم  مْهُلَ  اوْ ُّدعِاَوَ -60

 مْكَُّودُعَوَ ِ ّٰللا َّودُعَ هٖبِ نَوْبُهِرْتُ لِيْ َخلْا طِابَ ِرّ

 ُ ّٰللاَ   ۚمْهُنَوْمُلَعْتَ  الَ   ۚمْهِنِوْدُ  نْمِ  نَيْرِخَاٰوَ

 ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ ءٍيْشَ نْمِ اوْقُفِنْتُ امَوَ ۗمْهُمُلَعْيَ

 نَوْمُلَظْتُ الَ مْتُنْاَوَ مْكُيْلَاِ َّفوَيُ

 لْ َّكوَتَوَ  اهَلَ  حْنَجْافَ  مِلْ َّسللِ  اوْحُنَجَ  نْاِوَ  ۞ -61

 مُيْلِعَلْا عُيْمِ َّسلا وَهُ هَّٗناِ ۗ ِ ّٰللا ىلَعَ

 ۗ ُ ّٰللا كَبَسْحَ َّناِفَ كَوْعُدَ ْخ َّي نْاَ ا ٓوْدُيْرُِّي نْاِوَ -62

 ۙنَيْنِمِؤْمُلْابِوَ هٖرِصْنَبِ كَدََّياَ ٓيْذِ

َّلا وَهُ

 ضِرْاَلْا ىفِ امَ تَقْفَنْاَوْلَ  ۗمْهِبِوْلُقُ نَيْبَ فََّلاَوَ -63

 فََّلاَ َ ّٰللا َّنكِٰلوَ مْهِبِوْلُقُ نَيْبَ تَفَّْلاَ آ َّم اعًيْمِجَ

 مٌيْكِحَ زٌْيزِعَ هَّٗناِ ۗمْهُنَيْبَ

JUZ  10 255 8. AL-ANFĀL

64. Wahai Nabi (Muhammad), cukuplah 

Allah (men ja d i pelindung) bagi engkau 

dan bagi orang­orang mukmin yang 

mengikutimu.

65. Wahai Nabi (Muhammad), kobarkan lah 

sema ngat orang­orang mukmin untuk 

berperang. Jika ada dua puluh orang 

yang sabar di antara kamu, niscaya 

mereka dapat mengalahkan dua ratus 

(orang musuh); dan jika ada seratus 

orang (yang sabar) di antara kamu, 

niscaya mereka dapat mengalah kan 

seribu orang kafir sebab  mereka (orang-

orang kafir itu) adalah kaum yang tidak 

memahami.316) 

66. Sekarang (saat turunnya ayat ini) 

Allah telah meringankan kamu sebab  

Dia mengetahui sesungguhnya ada 

kelemahan padamu. Jika di antara kamu 

ada seratus orang yang sabar, niscaya 

mereka dapat mengalahkan dua ratus 

(orang musuh) dan jika di antara kamu 

ada seribu orang (yang sabar), niscaya 

mereka dapat mengalahkan dua ribu 

orang dengan seizin Allah. Allah beserta 

orang­orang yang sabar.

Ketentuan Hukum tentang Tawanan 

Perang

67. Tidaklah (sepatutnya) bagi seorang nabi 

mempunyai tawanan sebelum dia dapat 

melumpuhkan musuhnya di bumi. Kamu 

menghendaki harta benda duniawi, 

sedangkan Allah menghendaki (pahala) 

akhirat (untukmu). Allah Mahaperkasa 

lagi Mahabijaksana.

68. Seandainya tidak ada ketetapan ter-

dahulu dari Allah,317) niscaya kamu 

di timpa siksaan yang besar sebab  

(tebusan) yang kamu ambil.

316) Mereka tidak mengerti bahwa berperang itu haruslah untuk membela keyakinan dan menaati perintah 

Allah Swt. Mereka berperang hanya semata­mata mempertahankan tradisi jahiliah dan maksud­maksud 

duniawi lainnya.

317) Bahwa Allah Swt. tidak akan menjatuhkan siksa sebelum terjadi pelanggaran atas ketentuan yang jelas.

 نَمِ  كَعَبََّتا  نِمَوَ  ُ ّٰللا  كَبُسْحَ  ُّيبَِّنلا  اهَُّيآَٰي -64

 ࣖ نَيْنِمِؤْمُلْا

 ۗلِاتَقِلْا  ىلَعَ  نَيْنِمِؤْمُلْا  ضِ ِرّحَ  ُّيبَِّنلا  اهَُّيآَٰي -65

 اوْبُلِغْيَ  نَوْرُبِصٰ  نَوْرُشْعِ  مْكُنْ ِمّ  نْكَُّي  نْاِ

 نَ ّمِ افًلْاَ آوْبُلِغْ َّي ةٌئَا ّمِ مْكُنْ ّمِ نْكَُّي نْاِوَ ۚنِيْتَئَامِ

 نَوْهُقَفْيَ ا َّل مٌوْقَ مْهَُّناَبِ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا

 مْكُيْفِ  َّناَ  مَلِعَوَ  مْكُنْعَ  ُ ّٰللا  فَ َّفخَ  نَ ٰٔـ لْاَ -66

 اوْبُلِغْ َّي ةٌرَبِاصَ ةٌئَا ّمِ  مْكُنْ ّمِ  نْكَُّي نْاِفَ  ۗافًعْضَ

 نِيْفَلْاَ آوْبُلِغْ َّي فٌلْاَ مْكُنْ ّمِ نْكَُّي نْاِوَ  ۚنِيْتَئَامِ

 نَيْرِبِ ّٰصلا عَمَ ُ ّٰللاوَ  ۗ ِ ّٰللا نِذْاِبِ

 نَخِثْيُ ى ّٰتحَ ىرٰسْاَ ٓهَٗل نَوْكَُّي نْاَ ٍيّبِنَلِ نَاكَامَ -67

 ُ ّٰللاوَ  ۖايَْن ُّدلا  ضَرَعَ  نَوْدُيْرِتُ  ۗضِرْاَلْا  ىفِ

 مٌيْكِحَزٌْيزِعَ ُ ّٰللاوَ ۗةَرَخِاٰلْا دُيْرِيُ

 مْتُذْخَاَ ٓامَيْفِ مْكُ َّسمَلَ قَبَسَ ِ ّٰللا نَ ِمّ بٌتٰكِالَوْلَ -68

 مٌيْظِعَ بٌاذَعَ

8. AL-ANFĀL 256 JUZ  10

69. (Jika demikian halnya ketetapan Allah,) 

makan lah (dan manfaatkanlah) sebagi­

an rampasan perang yang telah kamu 

peroleh itu sebagai makanan yang halal 

lagi baik dan bertakwalah kepada Allah. 

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun 

lagi Maha Penyayang.

70. Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah 

kepada para tawanan perang yang ada 

di tanganmu, “Jika Allah mengetahui ada 

kebaikan di dalam hatimu, niscaya Dia 

akan menganugerahkan kepada kamu 

yang lebih baik daripada apa (tebusan) 

yang telah diambil dari kamu dan Dia 

akan mengampuni kamu.” Allah Maha 

Pengampun lagi Maha Penyayang.

71. Akan tetapi, jika mereka (para tawanan itu) 

hendak mengkhianatimu (Nabi Muham-

mad), sungguh sebelumnya mereka telah 

ber khianat kepada Allah. Lalu, Dia men­

jadi kan mu menguasai me reka (pada pe­

rang Badar). Allah Maha Mengetahui lagi 

Mahabijak sana.

Peristiwa Hijrah sebagai Ujian Keimanan

72. Sesungguhnya orang­orang yang ber iman, 

berhijrah, dan berjihad dengan harta dan 

jiwanya pada jalan Allah, serta orang­orang 

yang memberikan tempat kediaman dan 

memberi per tolongan (kepada Muhajirin), 

mereka itu sebagiannya merupakan 

pe lindung318) bagi sebagian yang lain. 

Orang­orang yang beriman tetapi belum 

ber hijrah, maka tidak ada kewajiban 

sedikit pun atas kamu untuk melindungi 

mereka se hingga mereka berhijrah. (Akan 

tetapi,) jika mereka meminta per tolongan 

kepada mu dalam (urusan pem bela an) 

agama (Islam), wajib atas kamu mem beri­

kan pertolongan, kecuali dalam meng­

hadapi kaum yang telah terikat perjanjian 

antara kamu dengan mereka. Allah Maha 

Melihat apa yang kamu kerjakan.

318) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/2: 28.

 َّناِ ۗ َ ّٰللا اوقَُّتا َّو ۖابً ِيّطَ الً

ٰلحَ مْتُمْنِغَا َِّم اوْلُكُفَ -69

 مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ َ ّٰللا

 ۙى ٰٓرسْاَلْا نَ ِمّ مْكُيْدِيْاَ ْٓيفِ نْمَ ّلِ لْقُ ُّيبِ َّنلا اهَُّيآَٰي -70

 ارًيْخَ مْكُتِؤْ ُّي ارًيْخَ مْكُبِوْلُقُ يْفِ ُ ّٰللا مِلَعْ َّي نْاِ

 رٌوْفُغَ  ُ ّٰللاوَ  ۗمْكَُل  رْفِغْيَوَ  مْكُنْمِ  ذَخِاُ  آ َِّّم

 ࣖ مٌيْحِ َّر

 نْمِ  َ ّٰللا  اونُاخَ  دْقَفَ  كَتَنَايَخِ  اوْدُيْرُِّي  نْاِوَ -71

مٌيْكِحَ مٌيْلِعَ ُ ّٰللاوَ مْهُنْمِ نَكَمْاَفَ لُبْقَ

 مْهِلِاوَمْاَبِ اوْدُهَاجَوَ اوْرُجَاهَوَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا َّناِ -72

 ا ٓوْرُصَنَ َّو اوْوَاٰ نَْيذِ

َّلاوَ ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ مْهِسِفُنْاَوَ

 اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلاوَ  ۗضٍعْبَ  ءُۤايَلِوْاَ  مْهُضُعْبَ  كَ ِٕىٰۤ لواُ

 ءٍيْشَ نْ ّمِ مْهِتِيَالَ َّو نْ ّمِ مْكَُل  امَ اوْرُجِاهَيُ مْلَوَ

 نِْي ِدّلا  ىفِ  مْكُْورُصَنْتَسْا  نِاِوَ  ۚاوْرُجِاهَيُ  ى ّٰتحَ

 مْهُنَيْبَوَ مْكُنَيْبَ ۢمٍوْقَ ىلٰعَ ا َّلاِ رُصْ َّنلا مُكُيْلَعَفَ

رٌيْصِبَ نَوْلُمَعْتَ امَبِ ُ ّٰللاوَ ۗقٌاثَيْ ِمّ

JUZ  10 257 9. AT-TAUBAH

73. Orang­orang yang kufur, sebagian mere­

ka menjadi penolong bagi sebagian yang 

lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa 

yang telah diperintahkan Allah (untuk 

saling melindungi), niscaya akan terjadi 

kekacauan di bumi dan kerusakan yang 

besar.

74. Orang­orang yang beriman, berhijrah, 

dan berjihad di jalan Allah, serta orang­

orang yang memberi tempat kediaman 

dan memberi pertolongan (kepada 

orang Muhajirin), mereka itulah orang­

orang mukmin yang sebenarnya. Bagi 

mereka ampunan (yang besar) dan reze­

ki yang mulia.

75. Orang­orang yang beriman setelah itu, 

berhijrah, dan berjihad bersamamu, 

maka mereka itu termasuk (golongan) 

kamu. Orang­orang yang mempunyai 

hubungan kerabat itu sebagiannya lebih 

berhak bagi sebagian yang lain menurut 

Kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha 

Mengetahui segala sesuatu.

Madaniyyah, Surah ke­9: 129 ayat

AT-TAUBAH

(PENGAMPUNAN)

Pengingkaran Perjanjian oleh Kaum 

Musyrik dan Konsekuensinya

1. (Inilah pernyataan) pemutusan hubung­

an dari Allah dan Rasul­Nya (Nabi Mu­

hammad) kepada orang­orang musyrik 

yang kamu telah meng adakan perjanjian 

dengan mereka (untuk tidak sa ling ber-

perang).

2. Berjalanlah kamu (kaum musyrik) di 

bumi selama empat bulan dan ke­

tahuilah bahwa kamu tidak dapat me-

lemahkan Allah. Sesung guh nya Allah 

meng hinakan orang-orang kafir.

 ا َّلاِ  ۗضٍعْبَ  ءُۤايَلِوْاَ  مْهُضُعْبَ  اوْرُفَكَ  نَْيذَِّلاوَ -73

ٌۗريْبِكَ دٌاسَفَوَ ضِرْاَلْا ىفِ ةٌنَتْفِ نْكُتَ هُوْلُعَفْتَ

 يْفِ  اوْدُهَاجَوَ  اوْرُجَاهَوَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلاوَ -74

 مُهُ كَِٕىٰۤ لواُ ا ٓوْرُصَنَ َّو اوْوَاٰ نَْيذِ

َّلاوَ ِ ّٰللا لِيْبِسَ

 مٌيْرِكَ قٌزْرِ َّو ةٌرَفِغْ َّم مْهُلَ  ۗا ًّقحَ نَوْنُمِؤْمُلْا

 اوْدُهَاجَوَ اوْرُجَاهَوَ دُعْبَ ۢنْمِ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلاوَ -75

 مِاحَرْاَلْا  اولُواُوَ  ۗمْكُنْمِ  كَ ِٕىٰۤ لواُفَ  مْكُعَمَ

 َ ّٰللا  َّناِ  ۗ ِ ّٰللا  بِتٰكِ يْفِ  ضٍعْبَبِ  ىٰلوْاَ  مْهُضُعْبَ

ࣖ مٌيْلِعَ ءٍيْشَ ِلّكُبِ

 نَ ّمِ مْ ُّتدْهَاعَ نَْيذَِّلا ىَلاِ ٓهِٖلوْسُرَوَ ِ ّٰللا نَ ّمِ ةٌءَۤارَبَ -1

َۗنيْكِِرشْمُلْا

 آوْمُلَعْا َّو رٍهُشْاَ  ةَعَبَرْاَ  ضِرْاَلْا  ىفِ  اوْحُيْسِفَ -2

 ىزِْخمُ  َ ّٰللا  َّناَوَ  ۙ ِ ّٰللا  ىزِجِعْمُ  رُيْغَ  مْكَُّناَ

 نَيْرِفِكْٰلا

9. AT-TAUBAH 258 JUZ  10

3. Suatu maklumat dari Allah dan Rasul­

Nya kepada umat manusia pada hari haji 

akbar319) bahwa sesungguhnya Allah dan 

Rasul­Nya berlepas diri dari orang­orang 

musyrik. Jika kamu (kaum musyrik) 

bertobat, itu lebih baik bagimu; dan 

jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa 

kamu tidak dapat melemahkan Allah. 

Berilah kabar ‘gembira’ (Nabi Muham­

mad) kepada orang­orang yang kufur 

(bahwa mereka akan mendapat) azab 

yang pedih.

4. (Ketetapan itu berlaku,) kecuali atas 

orang­orang musyrik yang telah meng­

adakan perjanjian dengan kamu dan 

mereka sedikit pun tidak mengurangi 

(isi per janjian) dan tidak (pula) mereka 

mem bantu seseorang pun yang me­

musuhi kamu. Maka, terhadap mereka 

itu pe nuhilah janjinya sampai batas 

waktu nya. Sesungguhnya Allah me nyukai 

orang­orang yang bertakwa.

Perintah Memerangi Kaum Musyrik 

Makkah

5. Apabila bulan­bulan haram telah ber­

lalu,320) bunuhlah (dalam peperangan) 

orang­orang musyrik (yang selama ini 

menganiaya kamu) di mana saja kamu 

temui! Tangkaplah dan kepunglah me­

re ka serta awasilah di setiap tempat 

pengintaian! Jika mereka bertobat dan 

melaksanakan salat serta menunai­

kan zakat, berilah mereka kebebasan. 

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun 

lagi Maha Penyayang.

Orang-Orang Kafir yang Perlu Dilindungi

6. Jika seseorang di antara orang­orang 

musyrik ada yang meminta pelindungan 

319) Para mufasir berbeda pendapat tentang pengertian ‘haji akbar’ pada ayat ini. Ada yang mengatakannya hari 

nahar, ada yang mengatakannya hari Arafah. Yang dimaksud dengan ‘haji akbar’ di sini adalah haji yang terjadi 

pada tahun ke­9 Hijriah.

320) Yang dimaksud dengan bulan haram di sini adalah  masa empat bulan yang diberi tenggang waktu 

kepada kaum musyrik pada waktu itu, yaitu mulai 10 Zulhijah (hari turunnya ayat ini), sampai dengan 10 

Rabiulakhir.

 مَوْيَ  سِاَّنلا  ىَلاِ  ٓهِٖلوْسُرَوَ  ِ ّٰللا  نَ ّمِ  نٌاذَاَوَ -3

 ەۙ نَيْكِِرشْمُلْا نَ ّمِ ءٌ ۤيْرِبَ َ ّٰللا َّناَ رِبَكْاَلْا ِجّحَلْا

 مْتُيْ َّلوَتَ نْاِوَ  ۚمْكَُّل رٌيْخَ وَهُفَ مْتُبْتُ نْاِفَ  ۗهُٗلوْسُرَوَ

 نَْيذَِّلا رِ ِشّبَوَ ۗ ِ ّٰللا ىزِجِعْمُ رُيْغَ مْكَُّناَ آوْمُلَعْافَ

ۙمٍيْلِاَ بٍاذَعَبِ اوْرُفَكَ

 مْلَ  َّمثُ  نَيْكِِرشْمُلْا  نَ ِمّ  مْ ُّتدْهَاعَ  نَْيذِ

َّلا  ا َّلاِ -4

 ادًحَاَ مْكُيْلَعَ اوْرُهِاظَيُ مْلَ َّو ا ٔـً يْشَ مْكُْوصُقُنْيَ

 َ ّٰللا  َّناِ  ۗمْهِتِ َّدمُ  ىٰلاِ  مْهُدَهْعَ  مْهِيْلَاِ  آوْ ُّمتِاَفَ

 نَيْقِ َّتمُلْا ُّب ِحيُ

 نَيْكِِرشْمُلْا اولُتُقْافَ مُرُُحلْا رُهُشْاَلْا خَلَسَْنا اذَاِفَ -5

 مْهُوْرُصُحْاوَ  مْهُوْذُخُوَ  مْهُوْمُ ُّتدْجَوَ  ثُيْحَ

 اومُاقَاَوَ  اوْبُاتَ  نْاِفَ  ۚدٍصَرْمَ  َّلكُ مْهُلَ  اوْدُعُقْاوَ

 َ ّٰللا َّناِ ۗمْهُلَيْبِسَ اوْ ُّلخَفَ ةَوكَّٰزلا اوُتَاٰوَ ةَولٰ َّصلا

مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ

 هُرْجِاَفَ كَرَاجَتَسْا نَيْكِِرشْمُلْا نَ ِمّ دٌحَاَ نْاِوَ -6

JUZ  10 259 9. AT-TAUBAH

kepada engkau (Nabi Muhammad), 

lindungi lah dia supaya  dapat mendengar 

firman Allah kemudian antarkanlah dia ke 

tempat yang aman baginya. (Demikian) 

itu sebab  sesungguhnya mereka adalah 

kaum yang tidak mengetahui.

Alasan Pembatalan Perjanjian dengan 

Kaum Musyrik Makkah

7. Bagaimana mungkin ada perjanjian 

(damai) untuk orang­orang musyrik di 

sisi Allah dan Rasul­Nya, kecuali untuk 

orang­orang yang kamu telah mem buat 

perjanjian (Hudaibiah) dengan mereka 

di dekat Masjidilharam? Selama mereka 

berlaku lurus terhadapmu, berlaku lu­

rus lah pula kamu terhadap mereka. 

Sesung guhnya Allah mencintai orang­

orang yang bertakwa.

8. Bagaimana (mungkin ada perjanjian 

demikian,) padahal jika mereka mem­

per oleh kemenangan atas kamu, me­

reka tidak memelihara hubungan ke -

kerabatan terhadap kamu dan tidak pula 

(mengindahkan) perjanjian. Mereka me­

nye nangkan kamu dengan mulut me­

reka, sedangkan hati mereka enggan. 

Kebanyakan mereka adalah orang­orang 

yang fasik.

9. Mereka menukarkan ayat­ayat Allah 

dengan harga yang murah lalu mereka 

menghalangi (manusia) dari jalan­Nya. 

Sesungguhnya sangat buruk apa yang 

selalu mereka kerjakan.

10. Mereka tidak memelihara (hubungan) 

kekera batan dengan orang mukmin dan 

tidak (pula meng indahkan) perjanjian. 

Mereka itulah orang­orang yang me­

lampaui batas.

11. Jika mereka bertobat, menegakkan salat, 

dan menunaikan zakat, mereka adalah 

saudara­saudaramu seagama. Kami men ­

jelaskan secara terperinci ayat­ayat itu 

bagi kaum yang mengetahui.

 كَلِذٰ  ۗهٗنَمَأْمَ  هُغْلِبْاَ  َّمثُ  ِ ّٰللا  مَلٰكَ  عَمَسَْي  ى ّٰتحَ

ࣖ نَوْمُلَعْيَ ا َّل مٌوْقَ مْهَُّناَبِ

 دَنْعِوَ ِ ّٰللا دَنْعِ دٌهْعَ نَيْكِِرشْمُلْلِ نُوْكُيَ فَيْكَ -7

 دِجِسْمَلْا  دَنْعِ  مْ ُّتدْهَاعَ  نَْيذَِّلا  ا َّلاِ  ٓهِٖلوْسُرَ

 ۗمْهُلَ اوْمُيْقِتَسْافَ مْكَُل اوْمُاقَتَسْا امَفَ ۚمِارََحلْا

 نَيْقِ َّتمُلْا ُّب ِحيُ َ ّٰللا َّناِ

 اوْبُقُرْيَ  الَ  مْكُيْلَعَ  اوْرُهَظْ َّي  نْاِوَ  فَيْكَ -8

 ىٰبأْتَوَ مْهِهِاوَفْاَبِ مْكَُنوْضُرْيُ ۗةً َّمذِ الَ َّو ا ًّلاِ مْكُيْفِ

ۚنَوْقُسِفٰ مْهُرُثَكْاَوَ ۚمْهُبُوْلُقُ

 نْعَ  اوْ ُّدصَفَ  الًيْلِقَ  انًمَثَ  ِ ّٰللا  تِيٰاٰبِ  اوْرَتَشْاِ -9

 نَوْلُمَعْيَ اوْنُاكَامَ ءَۤاسَ مْهَُّناِ ۗهٖلِيْبِسَ

 مُهُ كَِٕىٰۤ لواُوَ ۗةً َّمذِ الَ َّو ا ًّلاِ نٍمِؤْمُ يْفِ نَوْبُقُرْيَ الَ -10

 نَوْدُتَعْمُلْا

 ةَوكَّٰزلا  اوُتَاٰوَ  ةَولٰ َّصلا  اومُاقَاَوَ  اوْبُاتَ  نْاِفَ -11

 مٍوْقَلِ  تِيٰاٰلْا  لُ ِصّفَنُوَ  ۗنِْي ِدّلا  ىفِ  مْكُُناوَخْاِفَ

 نَوْمُلَعْ َّي

9. AT-TAUBAH 260 JUZ  10

12. Jika mereka melanggar sumpah sesudah 

perjanjian mereka dan menistakan 

agamamu, perangilah para pemimpin 

kekufuran itu sebab  sesungguhnya 

mereka adalah orang-orang yang tidak 

dapat dipegang sumpahnya supaya 

mereka berhenti (dari kekufuran dan 

peng aniayaan).

Alasan Pembenaran untuk Memerangi  

Orang Kafir

13. Mengapa kamu tidak (bersegera) me-

merangi kaum yang melanggar sumpah­

sumpah (perjanjian­perjanjian) mereka, 

padahal mereka (dahulu) berkemauan 

keras mengusir Rasul dan mereka yang 

mulai memerangi kamu pertama kali? 

Apakah kamu takut kepada mereka? 

Allah lah yang lebih berhak kamu takuti jika 

kamu benar­benar orang­orang mukmin.

14. Perangilah mereka! Niscaya Allah akan 

mengazab mereka dengan (perantaraan) 

tangan­tanganmu, menghinakan mereka, 

dan memenangkan kamu atas mereka, 

serta melegakan hati kaum mukmin

15. dan menghilangkan ke marah an (dari) 

hati mereka (orang-orang mukmin). Allah 

menerima tobat siapa yang Dia ke hen­

daki. Allah Maha Menge tahui lagi Maha­

bijaksana.

Ujian Keimanan

16. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan 

dibiarkan (tanpa diuji), padahal Allah 

belum mengetahui (dalam kenyataan) 

orang­orang yang berjihad di antara 

kamu dan tidak menjadikan selain Allah, 

Rasul­Nya, dan orang­orang mukmin se­

bagai teman setia. Allah Maha Menge-

tahui apa yang kamu kerjakan.

Orang yang Berhak Memakmurkan Masjid

17. Tidaklah pantas bagi orang­orang musyrik 

itu memakmurkan masjid­masjid Allah, 

sedangkan mereka ber saksi bahwa diri 

mereka kafir. Itulah orang-orang yang sia-

 مْهِدِهْعَ  دِعْبَ  ۢنْ ِمّ  مْهُنَامَيْاَ  آوْثُكََّن  نْاِوَ -12

 مْهَُّناِ ۙرِفْكُْلا ةَ َّمِٕىاَ آوْلُتِاقَفَ مْكُنِيْدِ يْفِ اوْنُعَطَوَ

 نَوْهُتَنْيَ مْهُ َّلعَلَ مْهُلَ نَامَيْاَ آلَ

 اوْ ُّمهَوَ  مْهُنَامَيْاَ  آوْثُكََّن  امًوْقَ  نَوْلُتِاقَتُ  الَاَ -13

 ۗةٍ َّرمَ  لَ َّواَ  مْكُْوءُدَبَ  مْهُوَ  لِوْسُ َّرلا  جِارَخْاِبِ

 مْتُنْكُ نْاِ هُوْشَ ْختَ نْاَ ُّقحَاَ ُ ّٰللافَ ۚمْهُنَوْشَ ْختَاَ

 نَيْنِمِؤْ ُّم

 مْهِزِْخيُوَ  مْكُيْدِيْاَبِ  ُ ّٰللا  مُهُبْ ِذّعَيُ  مْهُوْلُتِاقَ -14

ۙنَيْنِمِؤْ ُّم مٍوْقَ رَوْدُصُ فِشَْيوَ مْهِيْلَعَ مْكُْرصُنْيَوَ

 نْمَ ىلٰعَ ُ ّٰللا بُوْتُيَوَ ۗمْهِبِوْلُقُ ظَيْغَ بْهِذْيُوَ -15

 مٌيْكِحَ مٌيْلِعَ ُ ّٰللاوَ ۗءُۤاشََّي

 نَْيذَِّلا ُ ّٰللا مِلَعْيَ ا َّملَوَ اوْكَُرتْتُ نْاَ مْتُبْسِحَ مْاَ -16

 ِ ّٰللا  نِوْدُ  نْمِ  اوْذُخَِّتيَ  مْلَوَ  مْكُنْمِ  اوْدُهَاجَ

 ۢرٌيْبِخَ ُ ّٰللاوَ ۗةًجَيْلِوَ نَيْنِمِؤْمُلْا الَوَ هِٖلوْسُرَ الَوَ

ࣖ نَوْلُمَعْتَ امَبِ

 دَجِسٰمَ  اوْرُمُعْ َّي  نْاَ  نَيْكِِرشْمُلْلِ  نَاكَ  امَ -17

 كَِٕىٰۤ لواُ  ۗرِفْكُْلابِ  مْهِسِفُنْاَ  ىٰٓ لعَ  نَيْدِهِشٰ  ِ ّٰللا

JUZ  10 261 9. AT-TAUBAH

sia amal mereka dan di dalam nerakalah 

mereka kekal.

18. Sesungguhnya yang (pantas) me makmur ­

kan masjid­masjid Allah hanya lah orang 

yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, 

mendirikan salat, menunaikan zakat, serta 

tidak takut (kepada siapa pun) selain Allah. 

Mereka itulah yang diharapkan termasuk 

golongan orang­orang yang mendapat 

petunjuk.

19. Apakah kamu jadikan (orang yang me­

laksanakan tugas) pemberian minuman 

(kepada) orang yang menunaikan haji 

dan mengurus Masjidilharam sama 

dengan orang yang beriman kepada 

Allah dan hari Akhir serta berjihad 

di jalan Allah? Mereka tidak sama di 

hadapan Allah. Allah tidak memberikan 

petunjuk kepada kaum yang zalim.

20. Orang­orang yang beriman dan berhijrah 

serta berjihad di jalan Allah dengan harta 

dan jiwa mereka lebih agung derajatnya di 

hadapan Allah. Mereka itulah orang­orang 

yang beruntung.

21. Tuhan mereka memberi kabar gembira 

kepada mereka dengan rahmat dari­

Nya, dan keridaan serta surga­surga. 

Bagi mereka kesenangan yang kekal di 

dalamnya.

22. Mereka kekal di dalamnya selama­

lamanya. Sesungguhnya di sisi Allahlah 

pahala yang sangat besar.

Larangan Menjadikan Orang yang 

Memusuhi Islam sebagai Pelindung

23. Wahai orang­orang beriman, jangan­

lah kamu jadikan bapak­bapakmu 

dan saudara­saudaramu sebagai pe­

lindung321) jika mereka lebih mencintai 

ke kufuran atas keimanan. Siapa pun di 

321) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.

 نَوْدُلِخٰ مْهُ رِاَّنلا ىفِ وَ ۚمْهُلُامَعْاَ تْطَبِحَ

 مِوْيَلْاوَ ِ ّٰللابِ نَمَاٰ نْمَ ِ ّٰللا دَجِسٰمَ رُمُعْيَ امََّناِ -18

 مْلَوَ  ةَوكَّٰزلا  ىَتاٰوَ  ةَولٰ َّصلا  مَاقَاَوَ  رِخِاٰلْا

 نَمِ اوْنُوْكَُّي نْاَ كَ ِٕىٰۤ لواُ ى ٰٓسعَفَ ۗ َ ّٰللا ا َّلاِ شَ ْخيَ

 نَيْدِتَهْمُلْا

 دِجِسْمَلْا  ةَرَامَعِوَ  ِجّۤاحَلْا  ةَيَاقَسِ  مْتُلْعَجَاَ  ۞ -19

 دَهَاجَوَ رِخِاٰلْا مِوْيَلْاوَ ِ ّٰللابِ نَمَاٰ نْمَكَ مِارََحلْا

 ُ ّٰللاوَ  ۗ ِ ّٰللا  دَنْعِ  نَوٗتَسَْي  الَ   ۗ ِ ّٰللا  لِيْبِسَ  يْفِ 

ۘنَيْمِلِ ّٰظلا مَوْقَلْا ىدِهْيَ الَ

 لِيْبِسَ يْفِ اوْدُهَاجَوَ اوْرُجَاهَوَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلاَ -20

 دَنْعِ  ةًجَرَدَ  مُظَعْاَ  ۙمْهِسِفُنْاَوَ  مْهِلِاوَمْاَبِ  ِ ّٰللا

نَوْزُِٕىۤافَلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُوَ ۗ ِ ّٰللا

 تٍّٰنجَ َّو نٍاوَضْرِوَ هُنْ ِمّ ةٍمَحْرَبِ مْهُ ُّبرَ مْهُرُ ِشّبَيُ -21

ۙمٌيْقِ ُّم مٌيْعِنَ اهَيْفِ مْهُ َّل

 مٌيْظِعَ رٌجْاَ ٓهٗدَنْعِ َ ّٰللا َّناِ ۗادًبَاَ آهَيْفِ نَْيدِلِخٰ -22

 مْكُءَۤابَاٰ  ا ٓوْذُخَِّتتَ  الَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذِ

َّلا  اهَُّيآَٰي -23

 ىلَعَ رَفْكُْلا او ُّبحَتَسْا نِاِ ءَۤايَلِوْاَ مْكَُناوَخْاِوَ

9. AT-TAUBAH 262 JUZ  10

antara kamu yang menjadikan mereka 

pelindung, ma ka mereka itulah orang­

orang yang zalim.

24. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika 

bapak­bapakmu, anak­anakmu, saudara­

sau da ramu, pasangan­pasanganmu, ke ­

lu ar ga mu, harta kekayaan yang ka mu 

usahakan, dan perniagaan yang kamu 

kha watirkan kerugiannya, serta tempat 

tinggal yang ka mu sukai lebih kamu 

cintai daripada Allah dan Rasul­Nya dan 

daripada berjihad di ja lan­Nya, tung gu lah 

sampai Allah men da tangkan keputusan­

Nya.” Allah tidak mem beri petunjuk ke-

pada kaum yang fa sik.

Pertolongan Allah di Berbagai Medan 

Perang

25. Sungguh, Allah benar­benar telah me­

nolong kamu (orang­orang mukmin) 

di medan peperangan yang banyak 

dan pada hari (perang) Hunain ketika 

banyaknya jumlahmu menakjubkan mu 

(sehingga membuatmu lengah). Maka, 

jumlah kamu yang banyak itu tidak mem-

beri manfaat kepadamu sedikit pun dan 

bumi yang luas itu terasa sempit bagi mu 

kemudian kamu lari berbalik ke belakang 

(bercerai­berai).

26. Kemudian, Allah menurunkan ketenang­

an (dari)­Nya kepada Rasul­Nya dan 

kepada orang­orang mukmin, serta 

menurunkan bala tentara yang kamu 

tidak melihatnya, juga menyiksa orang-

orang yang kafir. Itulah balasan terhadap 

orang-orang kafir.

27. Setelah itu, Allah menerima tobat 

orang yang Dia kehendaki. Allah Maha 

Pengampun lagi Maha Penyayang.

Larangan Masuk Masjidilharam bagi 

Kaum Musyrik

28. Wahai orang­orang yang beriman, se­

sungguhnya orang­orang musyrik itu 

 مُهُ  كَِٕىٰۤ لواُفَ  مْكُنْ ِمّ  مْهُ َّلوَتَ َّي  نْمَوَ  ۗنِامَيْاِلْا

 نَوْمُلِ ّٰظلا

 مْكُُناوَخْاِوَ  مْكُُؤۤانَْباَوَ  مْكُُؤۤابَاٰ  نَاكَ  نْاِ  لْقُ -24

 اهَوْمُتُفْرَتَقْاِۨ لُاوَمْاَوَ مْكُتُرَيْشِعَوَ مْكُجُاوَزْاَوَ

 آهَنَوْضَرْتَ نُكِسٰمَوَ اهَدَاسَكَ نَوْشَ ْختَ ةٌرَا َجتِوَ

 يْفِ  دٍاهَجِوَ  هِٖلوْسُرَوَ  ِ ّٰللا  نَ ِمّ  مْكُيْلَاِ  َّبحَاَ

 ُ ّٰللاوَ ۗهٖرِمْاَبِ ُ ّٰللا يَ ِتأْيَ ى ّٰتحَ اوْصَُّبرَتَفَ هٖلِيْبِسَ

ࣖ نَيْقِسِفٰلْا مَوْقَلْا ىدِهْيَ الَ

 مَوْيَ َّو  ۙةٍرَيْثِكَ نَطِاوَمَ  يْفِ  ُ ّٰللا  مُكَُرصَنَ  دْقَلَ -25

 نِغْتُ  مْلَفَ  مْكُتُرَثْكَ  مْكُتْبَجَعْاَ  ذْاِ  ۙنٍيْنَحُ

 امَبِ  ضُرْاَلْا  مُكُيْلَعَ  تْقَاضَ َّو  ا ٔـً يْشَ  مْكُنْعَ

ۚنَيْرِبِدْ ُّم مْتُيْ َّلوَ َّمثُ تْبَحُرَ

 ىلَعَوَ  هِٖلوْسُرَ  ىلٰعَ  هٗتَنَيْكِسَ  ُ ّٰللا  لَزَنْاَ  َّمثُ -26

 بَ َّذعَوَ  اهَوْرَتَ  مْ َّل  ادًوْنُجُ  لَزَنْاَوَ  نَيْنِمِؤْمُلْا

 نَيْرِفِكْٰلا ءُۤازَجَ كَلِذٰوَ ۗاوْرُفَكَ نَْيذَِّلا

 ۗءُۤاشََّي  نْمَ  ىلٰعَ  كَلِذٰ  دِعْبَ  ۢنْمِ  ُ ّٰللا  بُوْتُيَ  َّمثُ -27

 مٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ ُ ّٰللاوَ

 سٌ َجنَ  نَوْكُِرشْمُلْا  امََّناِ  آوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلا  اهَُّيآَٰي -28

JUZ  10 263 9. AT-TAUBAH

najis (kotor jiwanya). Oleh sebab  itu, 

janganlah mereka mendekati Masjidil-

haram setelah tahun ini.322) Jika kamu 

khawatir menjadi miskin (sebab  orang 

kafir tidak datang), Allah nanti akan 

memberikan kekayaan kepadamu dari 

karunia­Nya jika Dia menghendaki. 

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui 

lagi Mahabijaksana.

Alasan Perang dengan Ahlulkitab

29. Perangilah orang-orang yang tidak ber-

iman kepada Allah dan hari Akhir, tidak 

mengharamkan (menjauhi) apa yang 

telah diharamkan (oleh) Allah dan Rasul­

Nya, dan tidak mengikuti agama yang hak 

(Islam), yaitu orang­orang yang telah di­

berikan Kitab (Yahudi dan Nasrani) hingga 

mereka membayar jizyah323) dengan 

patuh dan mereka tunduk.324)

Keyakinan Kaum Yahudi dan Nasrani

30. Orang­orang Yahudi berkata, “Uzair putra 

Allah,” dan orang­orang Nasrani ber kata, 

“Al­Masih putra Allah.” Itulah ucapan 

mereka dengan mulut­mulut mereka. 

Mereka meniru ucapan orang­orang 

yang kufur sebelumnya. Allah melaknat 

mereka; bagaimana mereka sampai ber­

paling?

31. Mereka menjadikan para rabi (Yahudi) dan 

para rahib (Nasrani) sebagai tuhan­tuhan 

selain Allah325) serta (Nasrani memper­

tuhankan) Al­Masih putra Maryam. Pa­

da hal, mereka tidak diperintah, kecuali 

untuk menyembah Tuhan Yang Maha 

Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci 

Dia dari apa yang mereka persekutukan.

322) Setelah tahun 9 H. orang-orang musyrik tidak diperbolehkan mengerjakan haji dan umrah, atau memasuki 

masjid dan daerah haram menurut pendapat yang lain, baik untuk keperluan haji dan umrah maupun untuk 

keperluan yang lain.

323) Jizyah adalah imbalan atau balasan atas rasa aman dan fasilitas yang diperoleh penganut agama Yahudi, 

Nasrani, dan lainnya dalam masyarakat Islam.

324) Ayat ini dan ayat­ayat yang senada berlaku dalam situasi perang agama bukan dalam situasi normal.

325) Maksud kalimat tersebut adalah bahwa mereka mematuhi ajaran yang telah ditetapkan oleh para rabi dan 

rahib, meskipun bertentangan dengan ajaran Allah Swt.

 ۚاذَهٰ مْهِمِاعَ دَعْبَ مَارََحلْا دَجِسْمَلْا اوبُرَقْيَ الَفَ 

 نْمِ ُ ّٰللا مُكُيْنِغْيُ  فَوْسَفَ ةًَليْعَ مْتُفْخِ نْاِوَ

 مٌيْكِحَ مٌيْلِعَ َ ّٰللا َّناِ ۗءَۤاشَ نْاِ ٓهٖلِضْفَ

 مِوْيَلْابِ  الَوَ  ِ ّٰللابِ  نَوْنُمِؤْيُ  الَ  نَْيذَِّلا  اولُتِاقَ -29

 هُٗلوْسُرَوَ  ُ ّٰللا  مَ َّرحَ  امَ  نَوْمُ ِرَّحيُ  الَوَ  رِخِاٰلْا

 بَتٰكِْلا اوتُوْاُ نَْيذَِّلا نَمِ ِقّحَلْا نَيْدِ نَوْنُيْدِيَ الَوَ

ࣖ نَوْرُغِصٰ مْهُ َّو دٍَّي نْعَ ةَيَزْ ِجلْا اوطُعْيُ ى ّٰتحَ

 ىرَصٰ َّنلا تِلَاقَوَ ِ ّٰللا نُبْاِۨ رُ

ْيزَعُ دُوْهُيَلْا تِلَاقَوَ -30

 ۚمْهِهِاوَفْاَبِ  مْهُلُوْقَ  كَلِذٰ   ۗ ِ ّٰللا  نُبْا  حُيْسِمَلْا

 مُهُلَتَاقَ ۗلُبْقَ نْمِ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا لَوْقَ نَوْ ٔـُ هِاضَيُ

 نَوْكُفَؤْيُ ىّٰناَ  ۚ ُ ّٰللا

 نْ ّمِ  ابًابَرْاَ  مْهُنَابَهْرُوَ  مْهُرَابَحْاَ  ا ٓوْذُ َخ َّتاِ -31

 ا َّلاِ ا ٓوْرُمِاُ آمَوَ ۚمَيَرْمَ نَبْا حَيْسِمَلْاوَ ِ ّٰللا نِوْدُ

 هٗنَحٰبْسُ ۗوَهُ ا َّلاِ هَٰلاِ آلَ  ۚادًحِا َّو اهًلٰاِ ا ٓوْدُبُعْيَلِ

 نَوْكُِرشُْي ا َّمعَ

9. AT-TAUBAH 264 JUZ  10

32. Mereka hendak memadamkan cahaya 

(agama) Allah dengan mulut­mulut (ucap­

an) mereka, tetapi Allah me nolak nya, 

jus tru hendak menyem purna kan ca ha ya­

Nya, walau pun orang-orang kafir itu tidak 

menyukai.

33. Dialah yang mengutus Rasul­Nya dengan 

(membawa) petunjuk dan agama yang 

benar agar Dia mengunggulkannya atas 

semua agama walaupun orang­orang 

musyrik tidak menyukai.

Keunggulan Islam dari Agama Lain

34. Wahai orang­orang yang beriman, se­

sung guhnya banyak dari para rabi dan 

rahib benar­benar memakan harta ma­

nusia dengan batil serta me malingkan 

(manusia) dari jalan Allah. Orang­orang 

yang menyimpan emas dan perak, 

tetapi tidak menginfakkannya di jalan 

Allah, berikanlah kabar ‘gembira’ kepada 

mereka (bahwa mereka akan mendapat) 

azab yang pedih

35. pada hari ketika (emas dan perak) dipa-

nas kan dalam neraka Jahanam lalu dise­

tri kakan (pada) dahi, lambung, dan pung­

gung mereka (seraya dikatakan), “Inilah 

apa (harta) yang dahulu kamu sim pan 

untuk dirimu sendiri (tidak diin fakkan). 

Maka, rasakanlah (akibat dari) apa yang 

selama ini kamu simpan.”

Bulan-Bulan yang Dihormati dan Perintah 

Memerangi Kaum Musyrik

36. Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah 

ialah dua belas bulan,326) (sebagaimana) 

ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada 

waktu Dia menciptakan langit dan 

bumi, di antaranya ada empat bulan 

haram. Itulah (ketetapan) agama yang 

lurus, maka janganlah kamu menzalimi 

dirimu padanya (empat bulan itu), dan 

326) Allah Swt. menetapkan periode orbit bumi mengitari matahari selama setahun yang setara dengan dua belas 

bulan, yaitu dua belas kali ketampakan bulan sabit akibat bulan mengitari bumi. Keteraturan periode waktu ini 

yang dimanfaatkan untuk perhitungan waktu.

 ىَبأْيَوَ مْهِهِاوَفْاَبِ ِ ّٰللا رَوْنُ اوْ ٔـُ فِطْ ُّي نْاَ نَوْدُيْرِيُ -32

 نَوْرُفِكْٰلا هَرِكَ وْلَوَ هٗرَوْنُ َّمتِ ُّي نْاَ آ َّلاِ ُ ّٰللا

 ِقّحَلْا نِيْدِوَ ىدٰهُلْابِ هٗ

َلوْسُرَ لَسَرْاَ ٓيْذِ

َّلا وَهُ -33

 نَوْكُِرشْمُلْا هَرِكَ وْلَوَ ۙهٖ ِّلكُ نِْي ِدّلا ىلَعَ هٗرَهِظْيُلِ

 رِابَحْاَلْا نَ ّمِ ارًيْثِكَ َّناِ آوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي ۞ -34

 لِطِابَلْابِ  سِاَّنلا  لَاوَمْاَ  نَوْلُكُأْيَلَ  نِابَهْ ُّرلاوَ

 نَوْزُنِكْيَ  نَْيذَِّلاوَ  ۗ ِ ّٰللا لِيْبِسَ  نْعَ  نَوْ ُّدصُيَوَ

 ۙ ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ اهَنَوْقُفِنْيُ الَوَ ةَ َّضفِلْاوَ بَهَ َّذلا

ۙمٍيْلِاَ بٍاذَعَبِ مْهُرْ ِشّبَفَ

 ىوٰكْتُفَ  مَ َّنهَجَ  رِانَ  يْفِ  اهَيْلَعَ  ىمٰ ْحيُ  مَوْ َّي -35

 امَ اذَهٰ ۗمْهُرُوْهُظُوَ مْهُبُوْنُجُوَ مْهُهُابَجِ اهَبِ

 نَوْزُنِكْتَ مْتُنْكُ امَ اوْقُوْذُفَ مْكُسِفُنْاَلِ مْتُزْنَكَ

 ارًهْشَ رَشَعَ انَْثا ِ ّٰللا دَنْعِ رِوْهُ ُّشلا ةَ َّدعِ َّناِ -36

 ضَرْاَلْاوَ تِوٰمٰ َّسلا قَلَخَ مَوْيَ ِ ّٰللا بِتٰكِ يْفِ

 ەۙ  مُ ِيّقَلْا  نُْي ِدّلا  كَلِذٰ  ۗمٌرُحُ  ةٌعَبَرْاَ  آهَنْمِ

 اولُتِاقَوَ  مْكُسَفُنْاَ  َّنهِيْفِ  اوْمُلِظْتَ  الَفَ

JUZ  10 265 9. AT-TAUBAH

perangilah orang­orang musyrik se­

muanya sebagaimana mereka pun me­

merangi kamu semuanya. Ketahuilah 

bahwa sesungguhnya Allah bersama 

orang­orang yang bertakwa.

37. Sesungguhnya pengunduran (bulan ha­

ram) itu hanya menambah kekufuran. 

Orang­orang yang kufur disesatkan dengan 

(pengunduran) itu, mereka menghalal kan­

nya suatu tahun dan mengharam kan nya 

pada suatu tahun yang lain agar mereka 

dapat menyesuaikan dengan bilangan 

yang diharamkan Allah, se hingga mereka 

meng halalkan apa yang di haramkan Allah. 

(Oleh setan) telah di jadikan terasa indah 

bagi mereka perbuatan­perbuatan buruk 

mereka itu. Allah tidak memberi petunjuk 

kepada kaum yang kafir.

Perintah Berjihad dan Kisah Perang Tabuk

38. Wahai orang­orang yang beriman, me­

ngapa ketika dikatakan kepada kamu, 

“Berangkatlah (untuk berperang) di jalan 

Allah,” kamu merasa berat dan cenderung 

pada (kehidupan) dunia? Apakah kamu 

lebih menyenangi ke hidupan dunia 

daripada akhirat? Padahal, kenikmatan 

hidup di dunia ini (di banding kan dengan 

kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.

39. Jika kamu tidak berangkat (untuk ber-

perang), niscaya Allah akan menghukum 

kamu dengan azab yang pedih serta 

menggantikan kamu dengan kaum yang 

lain, dan kamu tidak akan merugikan-

Nya sedikit pun. Allah Mahakuasa atas 

segala sesuatu.

40. Jika kamu tidak menolongnya (Nabi 

Muhammad), sungguh Allah telah me­

nolongnya, (yaitu) ketika orang-orang 

kafir mengusirnya (dari Makkah), se-

dangkan dia salah satu dari dua orang, 

ketika keduanya berada dalam gua, 

ketika dia berkata kepada sahabatnya, 

“Janganlah engkau bersedih, sesung­

guhnya Allah bersama kita.” Maka, Allah 

 ۗةً َّفۤاكَ  مْكَُنوْلُتِاقَيُ  امَكَ  ةً َّفۤاكَ  نَيْكِِرشْمُلْا 

نَيْقِ َّتمُلْا عَمَ َ ّٰللا َّناَ آوْمُلَعْاوَ

 هِبِ  ُّلضَيُ  رِفْكُْلا  ىفِ  ةٌدَايَزِ  ءُۤيْسِ َّنلا  امََّناِ -37

 امًاعَ  هٗنَوْمُ ِرَّحيُ َّو  امًاعَ  هٗنَوْ

ُّل ِحيُ  اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا

 امَ  اوْ ُّلحِيُفَ  ُ ّٰللا  مَ َّرحَ  امَ  ةَ َّدعِ  اوْ ٔـُ طِاوَيُ ِلّ

 الَ  ُ ّٰللاوَ  ۗمْهِلِامَعْاَ  ءُۤوْسُ  مْهُلَ  نَ ِيّزُ  ۗ ُ

ّٰللا  مَ َّرحَ

ࣖ نَيْرِفِكْٰلا مَوْقَلْا ىدِهْيَ

 اوْرُفِنْا مُكَُل لَيْقِ اذَاِ مْكَُل امَ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلا اهَُّيآَٰي -38

 مْتُيْضِرَاَ  ۗضِرْاَلْا ىَلاِ  مْتُلْقَا َّثا ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ

 ةِويٰحَلْا عُاتَمَ امَفَ ۚةِرَخِاٰلْا نَمِ ايَْن ُّدلا ةِويٰحَلْابِ

 لٌيْلِقَ ا َّلاِ ةِرَخِاٰلْا ىفِ ايَْن ُّدلا

 لْدِبْتَسَْي َّو  ۙامًيلِاَ  ابًاذَعَ  مْكُبْ ِذّعَيُ  اوْرُفِنْتَ  ا َّلاِ -39

 ِلّكُ ىلٰعَ ُ

ّٰللاوَ ۗا ٔـً يْشَ هُوْ ُّرضُتَ الَوَ مْكَُريْغَ امًوْقَ

 رٌيْدِقَ ءٍيْشَ

 هُجَرَخْاَ  ذْاِ  ُ ّٰللا  هُرَصَنَ  دْقَفَ  هُوْرُصُنْتَ  ا َّلاِ -40

 رِاغَلْا  ىفِ  امَهُ  ذْاِ  نِيْنَثْا  يَ ِناثَ  اوْرُفَكَ نَْيذِ

َّلا

 ۚانَعَمَ  َ ّٰللا  َّناِ  نْزَْحتَ  الَ  هٖبِحِاصَلِ  لُوْقُيَ  ذْاِ

 دٍوْنُ ُجبِ  هٗدََّياَوَ  هِيْلَعَ  هٗتَنَيْكِسَ  ُ ّٰللا  لَزَنْاَفَ

9. AT-TAUBAH 266 JUZ  10

me nurunkan ketenangan kepadanya 

(Nabi Muhammad), memperkuatnya 

dengan bala tentara (malaikat) yang 

tidak kamu lihat, dan Dia menjadikan 

seruan orang-orang kafir itu seruan 

yang paling rendah. (Sebaliknya,) firman 

Allah itulah yang paling tinggi. Allah 

Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

41. Berangkatlah kamu (untuk berperang), 

baik dengan rasa ringan maupun dengan 

rasa berat, dan berjihadlah dengan 

harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang 

demikian itu adalah lebih baik bagimu 

jika kamu mengetahui.

Reaksi Kaum Munafik terhadap Perintah 

Perang

42. Sekiranya (yang kamu serukan kepada 

mereka) adalah keuntungan yang 

mudah di peroleh dan perjalanan yang 

tidak seberapa jauh, niscaya mereka 

me ngikuti mu. Akan tetapi, (mereka 

enggan sebab ) tempat yang dituju itu 

terasa sangat jauh bagi mereka. Mereka 

akan ber sumpah dengan (nama) Allah, 

“Seandainya kami sanggup niscaya kami 

berangkat ber samamu.” Mereka mem­

binasakan diri sendiri327) dan Allah me­

ngetahui sesung guh nya mereka benar­

benar para pem bohong.

43. Allah memaafkanmu (Nabi Muhammad). 

Mengapa engkau memberi izin kepada 

mereka (untuk tidak pergi berperang) 

sehingga jelas bagimu orang­orang yang 

benar­benar (berhalangan) dan sehingga 

engkau mengetahui orang­orang yang 

berdusta?

44. Orang­orang yang beriman kepada Allah 

dan hari Akhir tidak akan me minta izin 

kepadamu untuk (tidak ikut)  berjihad 

dengan harta dan jiwa mereka. Allah Maha 

Mengetahui orang­orang yang bertakwa.

327) Maksud dari ‘membinasakan diri sendiri’ dalam ayat ini adalah bahwa mereka akan binasa disebabkan 

sumpah palsu dan kebohongan mereka.

 ۗىلٰفْ ُّسلا اورُفَكَ نَْيذَِّلا ةَمَلِكَ لَعَجَوَ اهَوْرَتَ مْ َّل

 مٌيْكِحَ زٌْيزِعَ ُ ّٰللاوَ ۗايَلْعُلْا يَهِ ِ ّٰللا ةُمَلِكَوَ

 مْكُلِاوَمْاَبِ  اوْدُهِاجَ َّو  الًاقَثِ َّو  افًافَخِ  اوْرُفِنْاِ -41

 نْاِ مْكَُّل رٌيْخَ مْكُلِذٰ ۗ ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِ مْكُسِفُنْاَوَ

 نَوْمُلَعْتَ مْتُنْكُ

 كَوْعُبََّتا َّل ادًصِاقَ ارًفَسَ َّو ابًْيرِقَ اضًرَعَ نَاكَ وْلَ -42

 نَوْفُلِحْيَسَوَ   ۗةُ َّق ُّشلا  مُهِيْلَعَ  تْدَعُبَ  ۢنْكِٰلوَ

 نَوْكُلِهْيُ  ۚمْكُعَمَ انَجْرََخلَ  انَعْطَتَسْا وِلَ  ِ ّٰللابِ

 ࣖ نَوْبُذِكَٰل مْهُ َّناِ مُلَعْيَ ُ ّٰللاوَ ۚمْهُسَفُنْاَ

 كََل نََّيبَتَيَ ى ّٰتحَ مْهُلَ تَنْذِاَ مَلِ ۚكَنْعَ ُ ّٰللا افَعَ -43

 نَيْبِذِكْٰلا مَلَعْتَوَ اوْقُدَصَ نَْيذَِّلا

 مِوْيَلْاوَ  ِ ّٰللابِ  نَوْنُمِؤْيُ  نَْيذَِّلا  كَُنذِأْتَسَْي  الَ -44

 ُ ّٰللاوَ ۗمْهِسِفُنْاَوَ مْهِلِاوَمْاَبِ اوْدُهِا َج ُّي نْاَ رِخِاٰلْا

 نَيْقِ َّتمُلْابِ ۢمٌيْلِعَ

JUZ  10 267 9. AT-TAUBAH

45. Sesungguhnya yang meminta izin ke­

padamu (Nabi Muhammad untuk tidak 

ber jihad) hanyalah orang­orang yang 

tidak beriman kepada Allah dan hari Akhir, 

dan hati mereka ragu, sebab  itu mereka 

selalu bimbang dalam keraguan.

Sifat Orang Munafik yang Suka Mengadu 

Domba

46. Seandainya mereka mau berangkat 

(sejak se mula), niscaya mereka menyiap­

kan persiapan untuk keberangkatan itu. 

Akan tetapi, (mereka memang enggan 

dan oleh sebab itu) Allah tidak me nyukai 

keberangkatan mereka, maka Dia me­

lemah kan keinginan mereka, dan di kata­

kan (kepada mereka), “Tinggallah kamu 

bersama orang-orang yang tinggal itu.”

47. Seandainya mereka keluar bersama mu, 

nis caya mereka tidak akan menambah 

(kekuat an)­mu, malah hanya akan mem­

buat keka cauan dan mereka tentu ber­

gegas maju ke depan di celah­celah 

barisanmu untuk meng adakan ke kacau­

an (di barisanmu), sedang di antara kamu 

ada orang­orang yang sangat suka men­

dengar kan (perkataan) mereka. Allah 

Maha Mengetahui orang­orang yang zalim.

48. Sungguh, sebelum itu mereka benar­

benar su dah berusaha membuat ke­

kacauan dan mereka membolak­balik 

berbagai urusan (dengan ber bagai tipu 

daya) untuk (mencela kakan)­mu, hing­

ga datanglah kebenaran (berupa perto­

longan Allah) dan menanglah urusan 

(agama) Allah, padahal mereka adalah 

orang-orang yang tidak menyukainya.

Sifat Orang Munafik yang Suka Berpura-

pura dan Dengki kepada Kaum Muslim

49. Di antara mereka ada orang yang ber­

kata, “Berilah aku izin (tidak pergi 

berperang) dan janganlah engkau (Nabi 

Muhammad) menjeru muskan aku ke 

dalam fitnah.” Ketahuilah, bah wa me-

reka (dengan keengganannya pergi ber ­

 مِوْيَلْاوَ ِ ّٰللابِ نَوْنُمِؤْيُ الَ نَْيذَِّلا كَُنذِأْتَسَْي امََّناِ -45

 مْهِبِيْرَ  يْفِ  مْهُفَ  مْهُبُوْلُقُ  تْبَاتَرْاوَ  رِخِاٰلْا

 نَوْدُ َّدرَتَيَ

 نْكِٰل َّو ةً َّدعُ هَٗل اوْ ُّدعَاَلَ جَْورُُخلْا اودُارَاَ وْلَوَ ۞ -46

 اوْدُعُقْا لَيْقِوَ مْهُطَ َّبثَفَ مْهُثَاعَبِۢنْا ُ ّٰللا هَرِكَ

 نَيْدِعِقٰلْا عَمَ

 الًابَخَ  ا َّلاِ  مْكُْودُازَ  ا َّم  مْكُيْفِ  اوْجُرَخَ  وْلَ -47

 مْكُيْفِوَ  ۚةَنَتْفِلْا مُكَُنوْغُبْيَ مْكَُلٰلخِ اوْعُضَوْاَلَ َّو

 نَيْمِلِ ّٰظلابِ ۢمٌيْلِعَ ُ ّٰللاوَ ۗمْهُلَ نَوْعُ ّٰمسَ

 كََل  اوْبُ َّلقَوَ  لُبْقَ  نْمِ  ةَنَتْفِلْا  اوُغَتَبْا  دِقَلَ -48

 ِ ّٰللا  رُمْاَ  رَهَظَوَ  ُّقحَلْا  ءَۤاجَ  ى ّٰتحَ  رَوْمُاُلْا

 نَوْهُرِكٰ مْهُوَ

 الَاَ   ۗيْ ِنّتِفْتَ  الَوَ  يْ ِ

ّل  نْذَئْا  لُوْقُ َّي  نْ َّم  مْهُنْمِوَ -49

 ۢ  ةٌطَيْحِمُلَ  مَ َّنهَجَ  َّناِوَ  ۗاوْطُقَسَ  ةِنَتْفِلْا  ىفِ

 نَيْرِفِكْٰلابِ

9. AT-TAUBAH 268 JUZ  10

jihad) telah terjerumus ke dalam fitnah. 

Se sung guhnya (neraka) Jahanam benar­

benar meliputi orang-orang kafir.

50. Jika engkau (Nabi Muhammad) men dapat 

kebaikan (maka) itu menyakit kan mereka. 

Akan tetapi, jika engkau ditimpa bencana, 

mereka berkata, “Sungguh, sejak semula 

kami telah berhati-hati (dengan tidak 

pergi berperang)” dan mereka berpaling 

dengan (perasaan) gembira.

51. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidak 

akan menimpa kami melainkan apa yang 

telah ditetapkan Allah bagi kami. Dia­

lah Pelindung kami, dan hanya kepada 

Allah hendaknya orang­orang mukmin 

bertawakal.

52. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidak 

ada yang kamu tunggu­tunggu (ke­

datangannya) bagi kami, kecuali salah 

satu dari dua kebaikan (menang 

atau mati syahid). (Sebaliknya,) kami 

menunggu­nunggu bagi kamu bahwa 

Allah akan me nimpa kan azab kepadamu 

dari sisi­Nya atau (azab) melalui tangan 

kami. Maka, tunggulah, sesungguhnya 

kami me nunggu (pula) bersamamu.”

Balasan Kemunafikan di Dunia dan 

Akhirat

53. Katakanlah (Nabi Muhammad), “(Wahai 

orang-orang munafik,) infakkanlah (harta -

mu) baik dengan sukarela maupun dengan 

terpaksa, (tetapi ketahuilah bahwa infak 

itu) sekali-kali tidak akan di terima (oleh 

Allah) dari kamu. Sesung guhnya kamu 

ada lah kaum yang fasik.”

54. Tidak ada yang menghalangi infak me­

reka untuk diterima kecuali sebab  se­

sungguhnya mereka adalah orang­orang 

yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya 

dan mereka tidak melaksanakan salat, 

melainkan dengan malas dan tidak (pula) 

menginfakkan (harta) mereka, melainkan 

dengan rasa enggan (terpaksa).

 كَبْصِتُ  نْاِوَ  ۚمْهُؤْسَُت  ةٌنَسَحَ  كَبْصِتُ  نْاِ -50

 لُبْقَ  نْمِ  انَرَمْاَ  آنَذْخَاَ  دْقَ  اوْلُوْقُ َّي  ةٌبَيْصِمُ

 نَوْحُرِفَ مْهُ َّو اوَّْلوَتَيَوَ

 وَهُ  ۚانَلَ  ُ ّٰللا  بَتَكَ امَ  ا َّلاِ  آنَبَيْصِ ُّي  نَّْل  لْقُ -51

 نَوْنُمِؤْمُلْا لِ َّكوَتَيَلْفَ ِ ّٰللا ىلَعَوَ انَىلٰوْمَ

 ۗنِيْيَنَسْحُلْا ىدَحْاِ آ َّلاِ آنَِب نَوْصَُّبرَتَ لْهَ لْقُ -52

 بٍاذَعَبِ ُ ّٰللا مُكُبَيْصِ ُّي نْاَ مْكُبِ صَُّبرَتَنَ نُ ْحنَوَ

 مْكُعَمَ  اَّناِ  آوْصَُّبرَتَفَ  ۖانَْيدِيْاَبِ  وْاَ  ٓهٖدِنْعِ  نْ ّمِ

 نَوْصُ ِبّرَتَ ُّم

 ۗمْكُنْمِ لَ َّبقَتَ ُّي نَّْل اهًرْكَ وْاَ اعًوْطَ اوْقُفِنْاَ لْقُ -53

 نَيْقِسِفٰ امًوْقَ مْتُنْكُ مْكَُّناِ

 مْهَُّناَ آ َّلاِ مْهُتُقٰفَنَ مْهُنْمِ لَبَقْتُ نْاَ مْهُعَنَمَ امَوَ -54

 ا َّلاِ ةَولٰ َّصلا نَوُْتأْيَ الَوَ هِٖلوْسُرَبِوَ ِ ّٰللابِ اوْرُفَكَ

 نَوْهُرِكٰ مْهُوَ ا َّلاِ نَوْقُفِنْيُ الَوَ ىٰلاسَكُ مْهُوَ

JUZ  10 269 9. AT-TAUBAH

55. (Oleh sebab  itu,) janganlah harta dan 

anak­anak mereka membuatmu kagum. 

Sesungguhnya Allah hendak me nyiksa 

mereka dengan itu dalam ke hidupan 

dunia dan kelak nyawa mereka keluar 

dengan susah payah, sedangkan mereka 

dalam keadaan kafir.

56. Mereka (orang-orang munafik) ber-

sumpah dengan (nama) Allah, bahwa 

se sungguhnya mereka termasuk go­

long an mu, padahal mereka bukanlah 

dari golonganmu, tetapi mereka adalah 

kaum yang sangat takut (kepadamu).

57. Seandainya mereka memperoleh tempat 

berlindung, gua­gua, atau lubang­lubang 

(dalam tanah), niscaya mereka pergi (lari) 

ke sana dengan secepat­cepatnya.

58. Di antara mereka ada yang mencela 

engkau (Nabi Muhammad) dalam hal 

(pem bagian) sedekah­sedekah (zakat 

atau rampasan perang). Jika mereka di­

beri sebagian darinya, mereka ber senang 

hati, dan jika mereka tidak diberi bagian, 

dengan serta merta mereka marah.

59. Seandainya mereka benar­benar rida 

dengan apa yang diberikan kepada 

mereka oleh Allah dan Rasul­Nya, dan 

berkata, “Cukuplah Allah bagi kami, Allah 

akan memberikan kepada kami sebagi an 

dari karunia­Nya, dan (demikian pula) 

Rasul­Nya. Sesungguhnya kami adalah 

orang­orang yang selalu hanya berharap 

kepada Allah.”

Delapan Pihak Penerima Zakat

60. Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk 

orang­orang fakir, orang­orang miskin, 

para amil zakat, orang­orang yang di­

lunakkan hatinya (mualaf), untuk (me -

merdekakan) para hamba sahaya, untuk 

(membebaskan) orang­orang yang ber­

utang, untuk jalan Allah dan untuk orang­

orang yang sedang dalam perjalanan 

(yang memerlukan per tolongan), se bagai 

 دُيْرِيُ امََّناِ ۗمْهُدُالَوْاَ آلَوَ مْهُلُاوَمْاَ كَبْجِعْتُ الَفَ -55

 قَهَزْتَوَ ايَْن ُّدلا ةِويٰحَلْا ىفِ اهَبِ  مْهُبَ ِذّعَيُلِ  ُ ّٰللا

 نَوْرُفِكٰ مْهُوَ مْهُسُفُنْاَ

 مْكُنْ ِمّ  مْهُ  امَوَ  ۗمْكُنْمِلَ  مْهَُّناِ  ِ ّٰللابِ  نَوْفُلِ ْحيَوَ -56

 نَوْقُرَفْ َّي مٌوْقَ مْهُ َّنكِٰلوَ

 اوْ َّلوَ َّل الًخَ َّدمُ وْاَ تٍرٰغٰمَ وْاَ اًجَلْمَ نَوْدُ ِجيَ وْلَ -57

 نَوْحُمَ ْجيَ مْهُوَ هِيْلَاِ

 اوْطُعْاُ نْاِفَ ۚتِقٰدَ َّصلا ىفِ كَزُمِلْ َّي نْ َّم مْهُنْمِوَ -58

 مْهُ  اذَاِ  آهَنْمِ  اوْطَعْيُ  مْ َّل  نْاِوَ  اوْضُرَ  اهَنْمِ

 نَوْطُخَسَْي

 ۙهُٗلوْسُرَوَ  ُ ّٰللا  مُهُىتٰاٰ  آمَ  اوْضُرَ  مْهَُّناَ  وْلَوَ -59

 هٖلِضْفَ نْمِ ُ ّٰللا انَيْتِؤْيُسَ ُ ّٰللا انَبُسْحَ اوْلُاقَوَ

 ࣖ نَوْبُغِرٰ ِ ّٰللا ىَلاِ آَّناِ ٓهُٗلوْسُرَوَ

 نَيْلِمِعٰلْاوَ نِيْكِسٰمَلْاوَ ءِۤارَقَفُلْلِ تُقٰدَ َّصلا امََّناِ ۞ -60

 نَيْمِرِغٰلْاوَ بِاقَ ِرّلا ىفِوَ مْهُبُوْلُقُ ةِفَ

َّلؤَمُلْاوَ اهَيْلَعَ

 ۗ ِ ّٰللا نَ ّمِ ةًضَيْرِفَ ۗلِيْبِ َّسلا نِبْاوَ ِ ّٰللا لِيْبِسَ يْفِوَ

 مٌيْكِحَ مٌيْلِعَ ُ ّٰللاوَ

9. AT-TAUBAH 270 JUZ  10

kewajiban dari Allah. Allah Maha Menge­

tahui lagi Mahabijaksana.

Perilaku Buruk Kaum Munafik dan 

Ancaman Atasnya

61. Di antara mereka (kaum munafik) 

ada orang­orang yang menyakiti Nabi 

(Muhammad) dan mengatakan, “Dia 

adalah telinga (yang menampung dan 

me mercayai semua apa yang di dengar­

nya tanpa seleksi).” Katakanlah, “(Nabi 

Muhammad adalah) telinga yang baik 

bagi kamu, dia beriman kepada Allah, 

mem ercayai orang­orang mukmin, dan 

menjadi rahmat bagi orang­orang yang 

beriman di antara kamu.” Orang­orang 

yang menyakiti Rasulullah bagi mereka 

azab yang sangat pedih.

62. Mereka (orang-orang munafik) ber-

sumpah kepadamu (kaum muslim) de­

ngan (nama) Allah untuk membuat kamu 

rida, padahal Allah dan Rasul­Nya lebih 

pantas mereka (raih) keridaan­Nya jika 

mereka adalah orang­orang beriman.

63. Tidakkah mereka (orang-orang munafik) 

mengetahui bahwa siapa yang me nen­

tang Allah dan Rasul­Nya, maka se sung­

guhnya neraka Jahanamlah bagi nya. Dia 

kekal di dalamnya. Itulah ke hinaan yang 

besar.

64. Orang­orang munafik khawatir jika di­

turunkan suatu surah yang meng ungkap­

kan apa yang ada dalam hati mereka. 

Katakanlah (kepada mereka), “Olok­olok­

lah (Allah, Rasul­Nya, dan orang ber ­

iman sesukamu). Sesungguhnya Allah 

pasti akan menampakkan apa yang kamu 

khawatirkan itu.”

65. Sesungguhnya jika kamu tanyakan ke­

pada mereka,  mereka pasti akan men-

jawab, “Sesungguhnya kami hanya ber­

senda gurau dan bermain­main saja.” 

 وَهُ  نَوْلُوْقُيَوَ  َّيبَِّنلا  نَوْذُؤْيُ  نَْيذَِّلا  مُهُنْمِوَ -61

 نُمِؤْيُوَ  ِ ّٰللابِ  نُمِؤْيُ  مْكَُّل  رٍيْخَ  نُذُاُ  لْقُ   ۗنٌذُاُ

 نَْيذَِّلاوَ ۗمْكُنْمِ اوْنُمَاٰ نَْيذَِّلّلِ ةٌمَحْرَوَ نَيْنِمِؤْمُلْلِ

 مٌيْلِاَ بٌاذَعَ مْهُلَ ِ ّٰللا لَوْسُرَ نَوْذُؤْيُ

 ٓهُٗلوْسُرَوَ  ُ ّٰللاوَ مْكُْوضُرْيُ ِل  مْكَُل  ِ ّٰللابِ  نَوْفُلِ ْحيَ -62

 نَيْنِمِؤْمُ اوْنُاكَ نْاِ هُوْضُرُّْي نْاَ ُّقحَاَ

 هَٗل َّناَفَ هَٗلوْسُرَوَ َ ّٰللا دِدِا َح ُّي نْمَ هَّٗناَ آوْمُلَعْيَ مْلَاَ -63

 مُيْظِعَلْا يُزْخِلْا كَلِذٰ ۗاهَيْفِ ادًِلاخَ مَ َّنهَجَ رَانَ

 ةٌرَوْسُ  مْهِيْلَعَ  لَ َّزنَتُ  نْاَ  نَوْقُفِنٰمُلْا  رُذَ ْحيَ -64

 َّناِ  ۚاوْءُزِهْتَسْا  لِقُ  ۗمْهِبِوْلُقُ  يْفِ  امَبِ  مْهُئُ ِبّنَتُ

 نَوْرُذَ ْحتَ ا َّم جٌرِْخمُ َ ّٰللا

 ۗبُعَلْنَوَ ضُوُْخنَ ا َّنكُ امََّناِ َّنلُوْقُيَلَ مْهُتَلْاَسَ نِْٕىَلوَ -65

 نَوْءُزِهْتَسَْت مْتُنْكُ هِٖلوْسُرَوَ هٖتِيٰاٰوَ ِ ّٰللابِاَ لْقُ

JUZ  10 271 9. AT-TAUBAH

Katakan lah, “Apakah terhadap Allah, 

ayat­ayat­Nya, dan Rasul­Nya kamu 

selalu berolok­olok?”

66. Tidak perlu kamu membuat­buat alasan 

sebab  kamu telah kufur sesudah ber­

iman. Jika Kami memaafkan sebagian 

dari kamu (sebab  telah bertobat), 

niscaya Kami akan mengazab golongan 

(yang lain), sebab  sesungguhnya mereka 

adalah orang­orang yang  berbuat dosa.

67. Orang-orang munafik laki-laki dan 

perempuan, satu dengan yang lain 

(adalah sama saja). Mereka menyuruh 

(berbuat) mungkar dan mencegah 

(ber buat) makruf. Mereka pun meng­

genggam tangannya (kikir). Mereka 

telah melupakan Allah, maka Allah me­

lupakan mereka. Sesungguhnya orang­

orang munafik adalah orang-orang yang 

fasik.

68. Allah telah mengancam orang­orang 

munafik laki-laki dan perempuan 

serta orang-orang kafir dengan neraka 

Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. 

Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah 

melaknat mereka. Bagi mereka azab 

yang kekal.

69. (Kamu, orang-orang munafik,) seperti 

orang­orang sebelummu. Mereka lebih 

kuat daripada kamu dan lebih banyak 

harta dan anak­anaknya. Mereka telah 

me nikmati bagiannya dan kamu telah 

me nikmati bagianmu sebagaimana 

orang-orang yang sebelummu menikmati 

bagian nya. Kamu mempercakapkan (hal­

hal yang batil) sebagaimana mereka 

mem per cakap kannya. Mereka itu sia­sia 

amal nya di dunia dan di akhirat. Mereka 

itu lah orang­orang yang rugi.

70. Apakah tidak sampai kepada mereka 

berita (tentang) orang­orang sebelum 

mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Samud, 

kaum Ibrahim, penduduk Madyan, 

 نْاِ   ۗمْكُنِامَيْاِ  دَعْبَ  مْتُرْفَكَ دْقَ  اوْرُذِتَعْتَ  الَ -66

 مْهَُّناَبِ  ۢةًفَِٕىۤاطَ بْ ِذّعَنُ مْكُنْ ِمّ ةٍفَِٕىۤاطَ نْعَ فُعَّْن

ࣖ نَيْمِرِْجمُ اوْنُاكَ

 ۘضٍعْبَ  ۢنْ ِمّ  مْهُضُعْبَ  تُقٰفِنٰمُلْاوَ  نَوْقُفِنٰمُلْاَ -67

 فِوْرُعْمَلْا  نِعَ  نَوْهَنْيَوَ  رِكَنْمُلْابِ  نَوْرُمُأْيَ

 َّناِ  ۗمْهُيَسِنَفَ َ ّٰللا اوسَُن  ۗمْهُيَدِيْاَ  نَوْضُبِقْيَوَ

 نَوْقُسِفٰلْا مُهُ نَيْقِفِنٰمُلْا

 رَانَ رَا َّفكُْلاوَ تِقٰفِنٰمُلْاوَ نَيْقِفِنٰمُلْا ُ ّٰللا دَعَوَ -68

 مُهُنَعَلَوَ  ۚمْهُبُسْحَ  يَهِ  ۗاهَيْفِ  نَْيدِلِخٰ  مَ َّنهَجَ

ۙمٌيْقِ ُّم بٌاذَعَ مْهُلَوَ ۚ ُ ّٰللا

 ةً َّوقُ  مْكُنْمِ  َّدشَاَ  آوْنُاكَ  مْكُلِبْقَ  نْمِ  نَْيذَِّلاكَ -69

 مْهِقِالَ َخبِ اوْعُتَمْتَسْافَ ۗادًالَوْاَ َّو الًاوَمْاَ رَثَكْاَ َّو

 نَْيذَِّلا  عَتَمْتَسْا  امَكَ مْكُقِالَ َخبِ  مْتُعْتَمْتَسْافَ

 يْذَِّلاكَ  مْتُضْخُوَ  مْهِقِالَ َخبِ  مْكُلِبْقَ  نْمِ

 ايَْن ُّدلا  ىفِ  مْهُلُامَعْاَ  تْطَبِحَ كَِٕىٰۤ لواُ  ۗاوْضُاخَ

 نَوْرُسِ ٰخلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُوَ ۚةِرَخِاٰلْاوَ

 حٍْونُ  مِوْقَ  مْهِلِبْقَ  نْمِ  نَْيذَِّلا  اُبََن  مْهِتِأْيَ  مْلَاَ -70

 بِحٰصْاَوَ  مَيْهِرٰبْاِ  مِوْقَوَ  ەۙ  دَوْمُثَ َّو  دٍاعَ َّو

9. AT-TAUBAH 272 JUZ  10

dan (kaum Lut) yang kota­kotanya di­

jungkirbalikkan? Telah datang kepada 

mereka rasul­rasul dengan mem bawa 

bukti­bukti yang nyata. Allah tidak 

akan pernah menzalimi mereka, tetapi 

merekalah yang selalu menzalimi diri 

sendiri.

Perilaku Baik Kaum Mukmin dan 

Balasannya

71. Orang­orang mukmin, laki­laki dan 

perempuan, sebagian mereka menjadi 

penolong bagi sebagian yang lain.328) 

Mereka menyuruh (berbuat) makruf 

dan mencegah (berbuat) mungkar, me­

negakkan salat, menunaikan zakat, 

dan taat kepada Allah dan Rasul­Nya. 

Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. 

Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi 

Mahabijaksana.

72. Allah telah menjanjikan kepada orang­

orang mukmin laki­laki dan perempuan, 

surga­surga yang sungai­sungai mengalir 

di bawahnya, mereka kekal di dalamnya, 

dan tempat­tempat yang baik di surga 

‘Adn. Rida Allah lebih besar. Itulah keme­

nangan yang agung.

Jihad Melawan Orang-Orang Kafir dan 

Munafik

73. Wahai Nabi, berjihadlah (melawan) 

orang-orang kafir dan orang-orang mu-

na fik dan bersikap keraslah terhadap 

mereka. Tempat mereka adalah (neraka) 

Jahanam. (Itulah) seburuk­buruk tempat 

kembali.

74. Mereka (orang­orang munafik) ber­

sumpah dengan (nama) Allah bahwa 

mereka tidak mengatakan (sesuatu yang 

menyakiti Nabi Muhammad). Sungguh, 

mereka benar­benar telah mengucapkan 

perkataan kekafiran (dengan mencela 

Nabi Muhammad) dan (sebab nya) 

menjadi kafir setelah berislam. Mereka 

328) Lihat catatan kaki surah Āli ‘Imrān/3: 28.

 ۚتِنٰ ِيّبَلْابِ  مْهُلُسُرُ  مْهُتْتَاَ  ۗتِكٰفِتَؤْمُلْاوَ  نَيَدْمَ

 مْهُسَفُنْاَ آوْنُاكَ نْكِٰلوَ مْهُمَلِظْيَلِ ُ ّٰللا نَاكَ امَفَ

نَوْمُلِظْيَ

 ۘضٍعْبَ ءُۤايَلِوْاَ مْهُضُعْبَ تُنٰمِؤْمُلْاوَ نَوْنُمِؤْمُلْاوَ -71

 رِكَنْمُلْا  نِعَ  نَوْهَنْيَوَ  فِوْرُعْمَلْابِ  نَوْرُمُأْيَ

 نَوْعُيْطِيُوَ ةَوكَّٰزلا نَوُْتؤْيُوَ ةَولٰ َّصلا نَوْمُيْقِيُوَ

 َ ّٰللا َّناِ  ۗ ُ ّٰللا مُهُمُحَرْيَسَ كَِٕىٰۤ لواُ  ۗهَٗلوْسُرَوَ َ ّٰللا

 مٌيْكِحَ زٌْيزِعَ

 يْرِْجتَ تٍّٰنجَ تِنٰمِؤْمُلْاوَ نَيْنِمِؤْمُلْا ُ ّٰللا دَعَوَ -72

 نَكِسٰمَوَ  اهَيْفِ  نَْيدِلِخٰ  رُهٰنْاَلْا  اهَتِ ْحتَ  نْمِ

 ِ ّٰللا  نَ ِمّ  نٌاوَضْرِوَ  ۗنٍدْعَ  تِّٰنجَ  يْفِ  ةًبَ ِيّطَ

 ࣖ مُيْظِعَلْا زُوْفَلْا وَهُ كَلِذٰ  ۗرُبَكْاَ

 ظْلُغْاوَ نَيْقِفِنٰمُلْاوَ رَا َّفكُْلا دِهِاجَ ُّيبَِّنلا اهَُّيآَٰي -73

 رُيْصِمَلْا سَئْبِوَ مُ َّنهَجَ مْهُىوٰأْمَوَ ۗمْهِيْلَعَ

 ةَمَلِكَ  اوْلُاقَ  دْقَلَوَ  ۗاوْلُاقَ  امَ  ِ ّٰللابِ  نَوْفُلِ ْحيَ -74

 امَبِ  اوْ ُّمهَوَ  مْهِمِالَسْاِ  دَعْبَ  اوْرُفَكََو  رِفْكُْلا

 ُ ّٰللا  مُهُىنٰغْاَ  نْاَ  آ َّلاِ  آوْمُقَنَ  امَوَ  ۚاوْلُانََي  مْلَ

 ارًيْخَ  كُيَ  اوُْبوْتُ َّي  نْاِفَ  ۚهٖلِضْفَ  نْمِ  هُٗلوْسُرَوَ

JUZ  10 273 9. AT-TAUBAH

meng ingin kan apa yang tidak dapat 

mereka capai.329) Mereka tidak mencela 

melainkan sebab  Allah dan Rasul­Nya 

telah melimpahkan karunia­Nya kepada 

mereka. Maka, jika mereka bertobat, itu 

lebih baik bagi mereka. Jika berpaling, 

niscaya Allah akan mengazab mereka 

dengan azab yang pedih di dunia dan 

akhirat. Mereka tidak mempunyai pe-

lindung dan tidak (pula) penolong di 

bumi.

Kebohongan dan Ingkar Janji Orang 

Munafik

75. Di antara mereka ada orang yang telah 

berjanji kepada Allah, “Sesungguhnya ji­

ka Dia memberikan sebagian dari karu­

nia­Nya kepada kami, niscaya kami akan 

benar­benar bersedekah dan niscaya ka­

mi benar­benar termasuk orang­orang 

yang saleh.”

76. Akan tetapi, ketika Allah menganu-

gerahkan kepada mereka sebagian dari 

karunia­Nya, mereka menjadi kikir dan 

berpaling seraya menjadi penentang 

(kebenaran).

77. Maka, (akibat kekikiran itu) Dia me­

nanamkan kemunafikan dalam hati 

mereka sampai pada hari mereka me­

nemui­Nya sebab  mereka telah meng­

ingkari janji yang telah mereka ikrarkan 

kepada­Nya dan (juga) sebab  mereka 

selalu berdusta.

78. Tidakkah mereka mengetahui bahwa 

Allah mengetahui rahasia dan bisikan 

mereka dan bahwa sesungguhnya Allah 

Maha Mengetahui segala yang gaib?

Celaan Orang-Orang Munafik terhadap 

Orang-Orang Mukmin

79. Orang­orang (munafik) yang mencela 

orang­orang beriman yang memberi kan 

sedekah dengan sukarela, (mencela) 

329) Mereka ingin membunuh Nabi Muhammad saw.

 ىفِ امًيْلِاَ ابًاذَعَ ُ ّٰللا مُهُبْ ِذّعَيُ اوْ َّلوَتَ َّي نْاِوَ ۚمْهُ َّل

 ٍيّلِ َّو نْمِ ضِرْاَلْا ىفِ مْهُلَ امَوَ ۚةِرَخِاٰلْاوَ ايَ

ْن ُّدلا

 رٍيْصِنَ الَ َّو

 هٖلِضْفَ نْمِ انَىتٰاٰ نِْٕىَل َ ّٰللا دَهَعٰ نْ َّم مْهُنْمِوَ ۞ -75

 نَيْحِلِ ّٰصلا نَمِ َّننَوْكُنَلَوَ َّنقَ َّد َّصنَلَ

 مْهُ َّو اوَّْلوَتَوَ هٖبِ اوْلُ ِخبَ هٖلِضْفَ نْ ِمّ مْهُىتٰاٰ آ َّملَفَ -76

 نَوْضُرِعْ ُّم

 آمَبِ هٗنَوْقَلْيَ مِوْيَ ىٰلاِ مْهِبِوْلُقُ يْفِ اقًافَنِ مْهُبَقَعْاَفَ -77

 نَوْبُذِكْيَ اوْنُاكَ امَبِوَ هُوْدُعَوَ امَ َ ّٰللا اوفُلَخْاَ

 مْهُىوْٰجنَوَ  مْهُ َّرسِ  مُلَعْيَ  َ ّٰللا  َّناَ  آوْمُلَعْيَ  مْلَاَ -78

 بِوْيُغُلْا مُا َّلعَ َ ّٰللا َّناَوَ

 ىفِ نَيْنِمِؤْمُلْا نَمِ نَيْعِ ِوّ َّطمُلْا نَوْزُمِلْيَ  نَْيذِ

َّلاَ -79

 مْهُدَهْجُ  ا َّلاِ  نَوْدُ ِجيَ  الَ  نَْيذِ

َّلاوَ  تِقٰدَ َّصلا

9. AT-TAUBAH 274 JUZ  10

orang­orang yang tidak mendapat kan 

(untuk disedekahkan) se lain kesanggup­

an nya, lalu mereka mengejek nya. Maka, 

Allah mengejek mereka dan bagi mereka 

azab yang sangat pedih.

80. (Sama saja) engkau (Nabi Muhammad) 

memo hon kan ampunan bagi mereka 

atau tidak me mohonkan ampunan bagi 

mereka. Walau pun engkau memohon­

kan ampunan bagi me re ka tujuh puluh 

kali, Allah tidak akan memberi ampunan 

kepada mereka. Demikian itu sebab  

mereka kufur kepada Allah dan Rasul­

Nya. Allah tidak akan memberi petunjuk 

kepada kaum yang fasik.

Sikap Kaum Munafik pada Perang Tabuk

81. Orang­orang yang ditinggalkan (tidak 

ikut ber perang) merasa gembira de­

ngan duduk­duduk setelah kepergian 

Rasulullah (ke medan pe rang). Mereka 

tidak suka berjihad dengan harta dan 

jiwa mereka di jalan Allah dan me­

reka (justru) berkata, “Janganlah ka­

mu berangkat (ke medan perang) di 

te ngah panas terik.” Katakanlah (Nabi 

Muhammad), “Api neraka Jahanam le­

bih panas.” Seandainya saja selama ini 

mereka memahami.

82. Maka, biarkanlah mereka tertawa sedikit 

(di dunia) dan menangis yang banyak (di 

akhirat) sebagai balasan terhadap apa 

yang selalu mereka perbuat.

83. Maka, jika Allah memulangkanmu (Nabi 

Mu ham mad) ke satu golongan dari mereka 

(orang-orang munafik), ke mudian mereka 

me minta izin kepada mu untuk keluar 

(pergi ber perang), kata kanlah, “Kamu 

tidak boleh keluar bersamaku selama-

lamanya dan tidak boleh memerangi 

musuh bersamaku. Sesung guh nya sejak 

semula kamu telah rida duduk (tidak 

berperang). Oleh sebab  itu, duduklah 

(tinggal lah) bersama orang-orang yang 

tidak ikut (ber pe rang).”

 مْهُلَوَ   ۖمْهُنْمِ  ُ ّٰللا  رَخِسَ  ۗمْهُنْمِ  نَوْرُخَسْيَفَ

 مٌيْلِاَ بٌاذَعَ

 رْفِغْتَسَْت نْاِ ۗمْهُلَ رْفِغْتَسَْت الَ وْاَ مْهُلَ رْفِغْتَسْاِ -80

 كَلِذٰ  ۗمْهُلَ  ُ ّٰللا  رَفِغْ َّي  نْلَفَ  ةً َّرمَ  نَيْعِبْسَ  مْهُلَ

 ىدِهْيَ الَ ُ ّٰللاوَ  ۗهِٖلوْسُرَوَ ِ ّٰللابِ اوْرُفَكَ مْهَُّناَبِ

 ࣖ نَيْقِسِفٰلْا مَوْقَلْا

 ِ ّٰللا لِوْسُرَ فَلٰخِ مْهِدِعَقْمَبِ نَوْفُ َّلخَمُلْا حَِرفَ -81

 يْفِ مْهِسِفُنْاَوَ مْهِلِاوَمْاَبِ اوْدُهِا َج ُّي نْاَ آوْهُرِكََو

 رُانَ لْقُ ۗ ِرَّحلْا ىفِ اوْرُفِنْتَ الَ اوْلُاقَوَ ِ

ّٰللا لِيْبِسَ

 نَوْهُقَفْيَ اوْنُاكَ وْلَ  ۗا ًّرحَ ُّدشَاَ مَ َّنهَجَ

 ۢءًۤازَجَ  ۚارًيْثِكَ اوْكُبْيَلْ َّو  الًيْلِقَ  اوْكُحَضْيَلْفَ -82

 نَوْبُسِكْيَ اوْنُاكَ امَبِ

 كَوْنُذَأْتَسْافَ مْهُنْ ّمِ ةٍفَِٕىۤاطَ ىٰلاِ ُ ّٰللا كَعَجَ َّر نْاِفَ -83

 نْلَ َّو  ادًبَاَ  يَعِمَ  اوْجُرُْختَ  نَّْل  لْقُفَ  جِْورُخُلْلِ

 لَ َّواَ دِوْعُقُلْابِ مْتُيْضِرَ مْكَُّناِ ۗا ًّودُعَ يَعِمَ اوْلُتِاقَتُ

 نَيْفِلِ ٰخلْا عَمَ اوْدُعُقْافَ   ۗةٍ َّرمَ

JUZ  10 275 9. AT-TAUBAH

84. Janganlah engkau (Nabi Muhammad) 

melaksa na kan salat untuk seseorang 

yang mati di antara mereka (orang-

orang munafik) selama-lamanya dan 

jangan lah engkau berdiri (berdoa) di 

atas kuburnya. Sesungguhnya mereka 

ingkar kepada Allah dan Rasul­Nya dan 

mereka mati dalam keadaan fasik.

85. Janganlah harta dan anak­anak mereka 

mem buatmu kagum. Sesungguhnya de­

ngan (sebab harta dan anak) itu Allah 

ber kehendak untuk menyiksa mereka di 

dunia dan (membiarkan) nyawa mereka 

melayang dalam keadaan kafir.

Perbandingan antara Sikap Para Tokoh 

Munafik dengan Sikap Rasul dan Kaum 

Mukmin terhadap Perintah Jihad

86. Apabila diturunkan suatu surah (yang 

meme rin tah kan orang-orang munafik), 

“Berimanlah kepada Allah dan berjihad­

lah bersama Rasul­Nya,” niscaya orang­

orang yang berkemam puan di antara 

mereka meminta izin kepadamu (untuk 

tidak berjihad) dan mereka berkata, 

“Biarkanlah kami berada ber sama orang­

orang yang duduk (ting gal di rumah).”

87. Mereka rida berada bersama orang­

orang yang tidak pergi berperang.330) 

Hati mereka telah dikunci sehingga tidak 

memahami.

88. Akan tetapi, Rasul dan orang­orang yang 

beriman bersamanya berjihad dengan 

harta dan jiwanya. Mereka memperoleh 

berbagai kebaikan. Mereka (pula)­lah 

orang­orang yang beruntung.

89. Allah telah menyediakan bagi mereka 

surga yang sungai­sungai mengalir di 

bawahnya. Mereka kekal di dalamnya. 

Itulah kemenangan yang agung.

330) Orang yang tidak pergi berperang dalam ayat ini adalah perempuan, anak-anak, orang yang lemah, sakit, dan 

sudah tua.

 مْقُتَ الَ َّو ادًبَاَ تَا َّم مْهُنْ ِمّ دٍحَاَ ىٰٓ لعَ ِلّصَتُ الَوَ -84

 اوُْتامَوَ هِٖلوْسُرَوَ ِ ّٰللابِ اوْرُفَكَ مْهَُّناِ ۗهٖرِبْقَ ىلٰعَ

 نَوْقُسِفٰ مْهُوَ

 دُيْرِيُ  امََّناِ  ۗمْهُدُالَوْاَوَ  مْهُلُاوَمْاَ  كَبْجِعْتُ  الَوَ -85

 قَهَزْتَوَ  ايَْن ُّدلا  ىفِ  اهَبِ  مْهُبَ ِذّعَ ُّي  نْاَ  ُ ّٰللا

 نَوْرُفِكٰ مْهُوَ مْهُسُفُنْاَ

 اوْدُهِاجَوَ ِ ّٰللابِ اوْنُمِاٰ نْاَ ةٌرَوْسُ تْلَزِنْاُ ٓاذَاِوَ -86

 مْهُنْمِ  لِوْ َّطلا  اولُواُ  كََنذَأْتَسْا  هِِلوْسُرَ  عَمَ

 نَيْدِعِقٰلْا عَ َّم نْكَُن انَرْذَ اوْلُاقَوَ

 ىلٰعَ عَبِطُوَ فِلِاوََخلْا عَمَ اوْنُوْكَُّي نْاَبِ  اوْضُرَ -87

 نَوْهُقَفْيَ الَ مْهُفَ مْهِبِوْلُقُ

 اوْدُهَاجَ  هٗعَمَ  اوْنُمَاٰ  نَْيذَِّلاوَ  لُوْسُ َّرلا  نِكِٰل -88

 ۖتُرٰيْ َخلْا  مُهُلَ  كَ ِٕىٰۤ لواُوَ  ۗمْهِسِفُنْاَوَ  مْهِلِاوَمْاَبِ 

 نَوْحُلِفْمُلْا مُهُ كَِٕىٰۤ لواُوَ

 رُهٰنْاَلْا اهَتِ ْحتَ نْمِ يْرِْجتَ تٍّٰنجَ مْهُلَ ُ ّٰللا َّدعَاَ -89

 ࣖ مُيْظِعَلْا زُوْفَلْا كَلِذٰ ۗاهَيْفِ نَْيدِلِخٰ

9. AT-TAUBAH 276 JUZ  10

Kemunafikan Kaum Arab Badui

90. Orang­orang Arab Badui yang mem­

buat­buat alasan datang (kepada Nabi) 

agar diberi izin (untuk tidak ber perang). 

Adapun orang­orang yang men dusta­

kan Allah dan Rasul­Nya duduk berdiam 

(tidak mengemukakan alasan). Kelak 

orang­orang yang kufur di antara mereka 

akan ditimpa azab yang sangat pedih.

Pihak-Pihak yang Diizinkan untuk Tidak 

Ikut Berjihad

91. Tidak ada dosa (sebab  tidak pergi ber-

perang) bagi orang­orang yang lemah, 

sakit, dan yang tidak mendapat kan apa 

yang akan mereka infakkan, jika mereka 

ikhlas kepada Allah dan Rasul­Nya. Tidak 

ada jalan apa pun untuk (menyalahkan) 

orang­orang yang berbuat baik. Allah 

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

92. Tidak (ada dosa) pula bagi orang­orang 

yang ketika datang kepadamu (Nabi 

Muhammad) agar engkau menyedia­

kan kendaraan kepada mereka, lalu 

engkau berkata, “Aku tidak mendapatkan 

kendaraan untuk membawa mu.” Mereka 

pergi dengan bercucuran air mata sebab  

sedih sebab tidak mendapatkan apa 

yang akan mereka infakkan (untuk ikut 

berperang).

93. Sesungguhnya satu­satunya celah (untuk 

me nyalahkan) adalah kepada orang­

orang yang meminta izin kepadamu 

(untuk tidak ikut berperang), padahal 

mereka orang mampu. Mereka rida 

berada bersama orang-orang yang tidak 

ikut berperang. Allah telah mengunci 

hati mereka sehing ga mereka tidak me-

ngetahui.

 مْهُلَ نَذَؤْيُلِ بِارَعْاَلْا نَمِ نَوْرُ ِذّعَمُلْا ءَۤاجَوَ -90

 بُيْصِيُسَ  ۗهَٗلوْسُرَوَ  َ ّٰللا  اوبُذَكَ نَْيذَِّلا  دَعَقَوَ

 مٌيْلِاَ بٌاذَعَ مْهُنْمِ اوْرُفَكَ نَْيذَِّلا

 الَوَ  ىضٰرْمَلْا  ىلَعَ  الَوَ  ءِۤافَعَ ُّضلا  ىلَعَ  سَيْلَ -91

 اذَاِ جٌَرحَ نَوْقُفِنْيُ امَ نَوْدُ ِجيَ الَ نَْيذِ

َّلا ىلَعَ

 نْمِ نَيْنِسِحْمُلْا ىلَعَ امَ ۗهِٖلوْسُرَوَ ِ ّٰ ِلل اوْحُصَنَ

 ۙمٌيْحِ َّر رٌوْفُغَ ُ ّٰللاوَ ۗلٍيْبِسَ

 آلَ تَلْقُ مْهُلَمِحْتَلِ كَوْتَاَ آمَ اذَاِ نَْيذَِّلا ىلَعَ الَ َّو -92

 ضُيْفِتَ مْهُنُيُعْاَ َّو اوَّْلوَتَ ۖهِيْلَعَ مْكُُلمِحْاَ آمَ دُجِاَ

 ۗنَوْقُفِنْيُ امَ اوْدُ ِجيَ ا

َّلاَ انًزَحَ عِمْ َّدلا نَمِ

 مْهُوَ كََنوْنُذِأْتَسَْي نَْيذَِّلا ىلَعَ لُيْبِ َّسلا امََّناِ ۞ -93

 ۙفِلِاوََخلْا  عَمَ  اوْنُوْكَُّي  نْاَبِ  اوْضُرَ  ۚءُۤايَنِغْاَ

۔  نَوْمُلَعْيَ الَ مْهُفَ مْهِبِوْلُقُ ىلٰعَ ُ ّٰللا عَبَطَوَ