mazmur 51-100 7


 n besar 

dan pernyataan kecil dalam sebuah kerangka berpikir: Se-

Kitab Mazmur 66:13-20 

 937 

andainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan   tidak 

mau mendengar doaku. Itulah pernyataannya: namun se-

sungguhnya, Tuhan   telah mendengar aku. Itulah anggapan-

nya, dan dari sini dia bisa mengambil kesimpulan yang 

masuk akal, “Oleh sebab itu, tidak ada niat jahat dalam 

hatiku.”  sebab  itu, bukannya merasakan penghiburan ini 

bagi dirinya sendiri, ia memberi  pujian kepada Tuhan  : 

Terpujilah Tuhan  . Apa pun pernyataan-pernyataan awalnya, 

kemuliaan Tuhan   haruslah selalu menjadi tujuan akhirnya. 

Tuhan   telah mendengar, dan  sebab  itu terpujilah Tuhan  . Per-

hatikanlah, apa yang kita peroleh dengan doa haruslah kita 

kenakan dengan pujian. Kasih setia sebagai jawaban doa 

memang, secara khusus, mewajibkan kita untuk bersyu-

kur. Ia tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih 

setia-Nya dari padaku. Agar jangan sampai kelegaan yang 

didapatnya itu dipandang sebagai sesuatu yang dianu-

gerahkan  sebab  doanya itu memang berharga, ia menya-

takan bahwa itu diberikan  sebab  kasih setia Tuhan  . Hal ini 

ditambahkannya dengan cara meralat: “Bukan doaku yang 

menghasilkan kelegaan itu, melainkan kasih setia-Nya yang 

mengirimkannya kepadaku.” Oleh sebab itu, Tuhan   tidak 

menolak doa kita,  sebab  Dia tidak menolak kasih setia-

Nya sendiri, sebab kasih setia itulah yang merupakan da-

sar dari pengharapan-pengharapan kita dan sumber dari 

penghiburan-penghiburan kita, dan  sebab  itu harus men-

jadi pokok puji-pujian kita.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

PASAL  67  

azmur ini berkaitan dengan jemaat Tuhan  , dan dirancang untuk 

kepentingan umum. Inilah,  

I.   Doa bagi kemakmuran jemaat Israel (ay. 2).  

II. Doa bagi pertobatan bangsa-bangsa bukan-Yahudi dan mem-

bawa mereka masuk ke dalam jemaat (ay. 3-6).  

III. Pengharapan akan saat-saat yang berbahagia dan mulia 

saat  Tuhan   melakukan ini semua (ay. 7-8).  

Demikianlah sang pemazmur dibawa oleh roh nubuatan untuk 

menubuatkan suatu masa yang mulia yang akan dialami jemaat 

Kristen, yang di dalamnya orang-orang Yahudi dan bukan-Yahudi di-

satukan dalam satu kawanan. Awal dari pekerjaan yang terpuji ini 

haruslah menjadi pokok sukacita dan puji-pujian kita, dan pengge-

napannya haruslah menjadi doa dan harapan kita saat kita menya-

nyikan mazmur ini.   

Doa bagi Kemakmuran dan Perluasan Jemaat;  

Pertobatan Bangsa-bangsa Bukan-Yahudi 

(67:1-8) 

1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur. Nyanyian. 2 

Kiranya Tuhan   mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari 

kita dengan wajah-Nya, S e l a 3 supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan 

keselamatan-Mu di antara segala bangsa. 4 Kiranya bangsa-bangsa bersyu-

kur kepada-Mu, ya Tuhan  ; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur 

kepada-Mu. 5 Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, se-

bab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-

suku bangsa di atas bumi. S e l a 6 Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepa-

da-Mu, ya Tuhan  , kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. 7 

Tanah telah memberi hasilnya; Tuhan  , Tuhan   kita, memberkati kita. 8 Tuhan   

memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia! 


 940

Mazmur ini disusun sedemikian rupa sehingga menunjukkan perasa-

an-perasaan penulisnya yang sangat hangat dan hidup, dan dengan 

roh ibadah ini dia diangkat untuk menerima roh nubuatan tentang 

perluasan Kerajaan Tuhan  .  

I.  Ia memulai dengan doa bagi kesejahteraan dan kemakmuran je-

maat pada waktu itu, dan ia turut berbagi dalam keadaan itu dan 

merasa berbahagia (ay. 2). Juruselamat kita, dalam mengajar kita 

untuk berseru Bapa kami, telah menunjukkan bahwa kita harus 

berdoa dengan orang lain dan bagi orang lain. Demikian pula sang 

pemazmur di sini tidak berdoa, Kiranya Tuhan   mengasihaniku dan 

memberkatiku, namun  mengasihani kita dan memberkati kita. Se-

bab, kita harus menaikkan permohonan bagi semua orang kudus, 

dan harus rela serta gembira untuk berbagi nasib bersama 

mereka. Di sini kita diajar,  

1.  Bahwa semua kebahagiaan kita berasal dari belas kasihan 

Tuhan   dan semakin bertambah di dalam belas kasihan itu. Oleh 

sebab itu, hal pertama yang harus didoakan yaitu , Ya Tuhan  , 

kasihanilah kami, kami orang-orang berdosa ini, dan ampuni-

lah dosa-dosa kami (Luk. 18:13), kami orang-orang berdosa 

yang menyedihkan ini, dan bantulah kami untuk keluar dari 

kesengsaraan-kesengsaraan kami.  

2.  Bahwa semua kebahagiaan kita diberikan melalui berkat 

Tuhan  , dan tersimpan di dalamnya: Kiranya Tuhan   memberkati 

kita, yaitu, kiranya Tuhan   mengikutsertakan kita dalam janji-

janji-Nya, dan memberi  kepada kita segala kebaikan yang 

terkandung di dalamnya. Jika Tuhan   berbicara dengan baik 

kepada kita, maka itu berarti Dia berbuat baik bagi kita. Ya 

Tuhan  , berkatilah kami merupakan doa yang sangat luas, men-

cakup segalanya.  sebab  itu, sangat disayangkan jika kata-

kata yang begitu baik ini digunakan begitu saja dan semba-

rangan, dan sebagai ungkapan sia-sia.  

3.  Bahwa semua kebahagiaan itu digenapi di dalam terang wa-

jah-Nya: Kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, yakni, 

kiranya Tuhan   dengan anugerah-Nya melayakkan kita untuk 

menerima kebaikan-Nya, dan kemudian memberi kita pertan-

da-pertanda dari kebaikan-Nya. Kita tidak perlu apa-apa lagi 

untuk membuat kita berbahagia selain memiliki wajah Tuhan   

menyinari kita, memiliki Tuhan   yang mengasihi kita, dan yang 

Kitab Mazmur 67:1-8 

 941 

memberi tahu kita bahwa Dia mengasihi kita: Bersinar ber-

sama kita (begitulah arti yang bisa ditambahkan). Bersama 

kita melakukan apa yang kita kerjakan, dan biarlah kesertaan-

Nya ini memahkotai usaha kita dengan keberhasilan. Jika kita 

dengan iman berjalan bersama Tuhan  , maka kita dapat berha-

rap wajah-Nya bersinar bersama kita.  

II. Ia beralih dari doa ini ke doa bagi pertobatan bangsa-bangsa bu-

kan-Yahudi (ay. 3): Supaya jalan-Mu dikenal di bumi. “Tuhan, aku 

berdoa bukan hanya agar Engkau mengasihani kami dan mem-

berkati kami, namun  juga agar Engkau mau mengasihani seluruh 

umat manusia, supaya jalan-Mu dikenal di bumi.” Dengan roh 

yang mementingkan kesejahteraan umum seperti itulah kita 

harus berdoa. Bapa yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, da-

tanglah Kerajaan-Mu. Kita tidak akan pernah kekurangan belas 

kasihan, berkat, dan kebaikan Tuhan   bila orang lain turut berbagi 

bersama kita di dalamnya. Atau, doa itu dapat dipandang seperti 

ini: “Ya Tuhan  , kasihanilah kami orang-orang Yahudi, dan berkati-

lah kami, supaya dengan demikian jalan-Mu dikenal di bumi, su-

paya dengan pertanda-pertanda yang khusus dan istimewa akan 

kebaikan-Mu kepada kami, orang lain dapat tertarik untuk datang 

dan bergabung bersama kami, seraya berkata, Kami mau pergi 

menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Tuhan   menyertai 

kamu!” (Za. 8:23).   

1.  Ayat-ayat ini, yang menunjuk pada pertobatan bangsa-bangsa 

bukan-Yahudi, dapat dipandang,  

(1) Sebagai doa, dan dengan demikian berbicara tentang kerin-

duan orang-orang kudus Perjanjian Lama. Begitu jauh 

mereka dari keinginan untuk menguasai sendiri hak-hak 

istimewa yang dimiliki mereka sebagai jemaat Tuhan   sehing-

ga mereka tidak menginginkan apa-apa lagi selain dirubuh-

kannya dinding-dinding pemisah antara mereka dan bang-

sa lain, dan dibukakannya keuntungan-keuntungan seba-

gai jemaat kepada bangsa lain juga. Lihatlah betapa berbe-

danya roh orang-orang Yahudi pada masa Kristus dan para 

rasul-Nya dari semangat nenek moyang mereka. Orang-

orang Israel sejati pada zaman dulu menginginkan agar 

nama Tuhan   dikenal di antara bangsa-bangsa bukan-


 942

Yahudi. namun , orang-orang Yahudi palsu geram terhadap 

pemberitaan Injil kepada bangsa-bangsa bukan-Yahudi. 

Tidak ada hal lain dalam Kekristenan yang membuat mere-

ka begitu berang selain perihal pemberitaan Injil ini.  

(2) Sebagai nubuatan bahwa akan terjadi seperti yang didoa-

kannya di sini. Banyak nubuatan dan janji Kitab Suci ter-

bungkus di dalam doa-doa, untuk menunjukkan bahwa 

doa jemaat itu pasti akan dijawab, sebagaimana janji-janji 

Tuhan   pasti akan ditepati.  

2. Ada tiga hal yang didoakan di sini, yang berkaitan dengan 

bangsa-bangsa bukan-Yahudi:  

(1)  Agar pewahyuan ilahi diutus ke tengah-tengah mereka (ay. 

3). Dua hal yang diinginkannya untuk dikenal di bumi, 

bahkan di antara segala bangsa, dan bukan hanya pada 

bangsa Yahudi saja:  

[1] Jalan Tuhan  , sebuah norma kewajiban: “Kiranya mereka 

semua tahu, sebaik yang kita tahu, apa yang baik dan 

apakah yang dituntut TUHAN dari pada mereka. Kiranya 

mereka diberkati dan diberi kehormatan dengan kete-

tapan-ketetapan dan penghakiman-penghakiman yang 

sama benarnya seperti kepunyaan kami, yang membuat 

bangsa kami sangat dipuji-puji dan dicemburui oleh se-

mua bangsa sekitar” (Ul. 4:8).  

[2] Kebaikan-Nya yang menyelamatkan, atau keselamatan-

Nya. Jalan Tuhan   terbungkus di dalam hukum-Nya, se-

mentara keselamatan-Nya terbungkus di dalam Injil-

Nya. Jika Tuhan   menyatakan jalan-Nya kepada kita, dan 

kita berjalan di dalamnya, maka Dia akan menunjukkan 

kepada kita keselamatan yang dari pada-Nya (50:23). 

Orang-orang yang sudah benar-benar mengalami beta-

pa menyenangkannya jalan-jalan Tuhan  , dan penghibur-

an-penghiburan dari keselamatan-Nya, tidak bisa tidak 

menginginkan dan berdoa agar jalan-jalan itu juga di-

nyatakan kepada orang lain, bahkan kepada segala bang-

sa. Semua orang di atas bumi terikat kewajiban untuk 

berjalan di jalan Tuhan  , semua membutuhkan kesela-

matan-Nya, dan semua bisa mendapat bagian di dalam-

Kitab Mazmur 67:1-8 

 943 

nya.  sebab  itulah, kita harus berdoa agar jalan mau-

pun keselamatan Tuhan   dinyatakan kepada semua orang.  

(2) Agar penyembahan ilahi ditegakkan di tengah-tengah ma-

nusia,  sebab  di situlah pewahyuan ilahi akan diterima dan 

dipeluk (ay. 4): “Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-

Mu, ya Tuhan  ! Kiranya mereka mendapatkan pokok pujian, 

kiranya mereka mempunyai hati untuk memuji. Ya, kira-

nya jangan hanya sebagian, namun  semua bangsa bersyukur 

kepada-Mu,” segala bangsa sesuai dengan kapasitas ke-

bangsaan mereka, sebagian orang dari semua bangsa. Doa 

ini diulangi lagi (ay. 6) untuk menunjukkan bahwa sang 

pemazmur begitu memberi  hatinya pada doanya. Orang-

orang yang dengan sendirinya bersuka dalam memuji Tuhan   

tidak bisa tidak menginginkan agar orang lain juga dibawa 

untuk memuji-Nya, agar Tuhan   mendapatkan kehormatan 

dari puji-pujian mereka dan agar mereka mendapatkan 

keuntungan darinya. Ini merupakan sebuah doa,  

[1] Agar Injil diberitakan kepada mereka, supaya ada alas-

an juga bagi mereka untuk memuji Tuhan  , seperti saat  

tiba hari cerah di musim semi sesudah  malam-malam 

yang panjang dan gelap. Ortus est sol – Sang surya telah 

terbit (Kis. 8:8).  

[2] Agar mereka bertobat dan dibawa ke dalam jemaat, su-

paya mereka tergerak untuk memuji Tuhan  , Tuhan   yang 

hidup dan benar, dan bukan ilah-ilah yang bisu dan 

menjijikkan yang selama ini mereka sembah (Dan. 5:4). 

Maka pikiran-pikiran mereka yang keras tentang Tuhan   

akan diredam, dan mereka akan melihat Dia, dengan 

kacamata Injil, sebagai kasih itu sendiri, dan sebagai 

Dia yang pantas mendapatkan pujian.  

[3] Agar mereka ikut bergabung dalam kumpulan jemaat 

yang khidmat, dan memuji Tuhan   dalam satu tubuh, 

agar mereka semua bersama-sama memuji-Nya dengan 

satu pikiran dan satu mulut. Demikianlah wajah agama 

akan tampak di dalam negeri jika  Tuhan   diakui di 

hadapan orang banyak dan ketetapan-ketetapan ibadah 

dirayakan dengan benar di dalam kumpulan jemaat. 


 944

(3) Agar pemerintahan ilahi diakui dan ditaati dengan senang 

hati (ay. 5): Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan ber-

sorak-sorai! Sukacita yang kudus, sukacita di dalam Tuhan   

dan nama-Nya, merupakan hati dan jiwa dari pujian yang 

disertai dengan ucapan syukur. Agar bangsa-bangsa dapat 

bersyukur kepada-Mu, kiranya suku-suku bangsa bersuka-

cita. Orang-orang yang bersukacita senantiasa dalam Tuhan  

pasti akan mengucap syukur dalam segala hal. Sukacita 

yang diharapkannya bagi bangsa-bangsa yaitu  sukacita 

yang kudus, sebab sukacita ini yaitu  sukacita akan ke-

kuasaan Tuhan  , sukacita  sebab  Tuhan   telah memangku kua-

sa-Nya yang besar dan telah mulai memerintah sebagai 

raja, yang telah membuat marah semua bangsa yang tidak 

bertobat (Why. 11:17-18). Kiranya mereka bersukacita,  

[1]  sebab  TUHANlah yang empunya kerajaan (22:29), ka-

rena Ia, sebagai penguasa yang berdaulat, akan meme-

rintah bangsa-bangsa di atas bumi,  sebab  dengan 

kerajaan pemeliharaan-Nya Ia akan mengatur urusan-

urusan semua kerajaan sesuai dengan keputusan ke-

hendak-Nya, meskipun mereka tidak mengenal-Nya 

ataupun mengakui-Nya. Dan  sebab  pada waktunya Dia 

akan menjadikan semua bangsa murid-murid-Nya me-

lalui pemberitaan Injil-Nya (Mat. 28:19) dan mendirikan 

kerajaan anugerah-Nya di tengah-tengah mereka di atas 

reruntuhan kerajaan Iblis. Ia akan membuat mereka 

rela menyerahkan diri pada hari Dia berkuasa, dan ter-

lebih  sebab  pemerintahan atas dunia dipegang oleh 

Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya.  

[2]  sebab  dari TUHAN orang menerima keadilan. “Kiranya 

mereka bersukacita sebab Engkau memerintah bangsa-

bangsa dengan adil, sebab Engkau akan memberi  

hukum dan Injil yang akan menjadi kaidah penghakim-

an yang adil, dan akan menjatuhkan hukuman tanpa 

keliru, sesuai dengan kaidah itu, kepada semua anak 

manusia, tanpa kecuali.” Kiranya kita semua bersuka-

cita sebab kita tidak harus menjadi hakim bagi satu 

sama lain, melainkan Dia saja yang menghakimi kita, 

yang yaitu  Tuhan, yang penghakiman-Nya kita yakini 

sesuai dengan kebenaran.   

Kitab Mazmur 67:1-8 

 945 

III. Ia menutup dengan pengharapan yang gembira akan semua ke-

baikan yang akan terjadi saat  Tuhan   melakukan ini, saat  

semua bangsa bertobat dan dibawa untuk memuji Tuhan  .   

1. Dunia bawah akan tersenyum kepada mereka, dan mereka 

akan mendapatkan buah-buah darinya (ay. 7): Tanah telah 

memberi hasilnya. Bukan berarti bahwa Tuhan   tidak menurun-

kan hujan dari langit dan memberi  musim-musim subur 

bagi bangsa-bangsa yang diam dalam kegelapan (Kis. 14:1). 

Akan namun , saat  mereka bertobat, bumi memberi  lebih 

banyak hasilnya bagi Tuhan  . Maka, makanan dan minuman 

menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Tuhan   

kita (Yl. 2:14). Dengan demikian, hasil bumi diberikan untuk 

suatu tujuan yang mulia. Lalu bumi memberi  hasilnya de-

ngan lebih banyak dibandingkan  sebelum-sebelumnya demi penghi-

buran manusia, yang melalui Kristus telah memperoleh hak 

kovenan untuk menikmati hasil-hasilnya, dan yang meman-

faatkannya dengan cara yang kudus. Perhatikanlah, keberha-

silan Injil kadang-kadang turut membawa kemurahan lahiriah 

bersamanya. Kebenaran meninggikan derajat bangsa (lih. Yes. 

4:2; 62:9).  

2. Dunia atas akan tersenyum kepada mereka, dan mereka akan 

mendapatkan kebaikan-kebaikan darinya, yang jauh lebih 

baik: Tuhan  , Tuhan   kita, memberkati kita (ay. 7). Dan lagi (ay. 8), 

Tuhan   memberkati kita.  

Perhatikanlah:  

(1)  Ada sebuah umat di dunia ini yang berhak, dengan alasan-

alasan yang baik, menyebut Tuhan   sebagai Tuhan   mereka.  

(2) Orang-orang percaya mempunyai alasan untuk bermegah 

atas hubungan mereka dengan Tuhan   dan atas kepentingan 

yang mereka miliki di dalam Dia. Di sini hal itu dibicarakan 

dengan nada kemenangan. Tuhan  , Tuhan   kita.  

(3) Orang-orang yang melalui anugerah menyebut Tuhan   seba-

gai kepunyaan mereka sendiri dengan yakin dan rendah 

hati dapat mengharapkan berkat dari Dia. Jika Dia Tuhan   

kita, maka Dia akan memberkati kita dengan berkat-berkat 

istimewa.  

(4) Berkat Tuhan  , sebagai Tuhan   kita di dalam kovenan, merupa-

kan suatu hal yang mempermanis segala kenyamanan hi-


 946

dup kita, dan membuatnya benar-benar nyaman. Kita me-

nerima hasil bumi sebagai kemurahan yang sesungguhnya 

jika  bersamaan dengan itu Tuhan  , yaitu Tuhan   kita, mem-

berikan berkat-Nya kepada kita. 

3. Dengan cara ini seluruh dunia akan tergerak untuk berbuat 

seperti mereka: Kiranya segala ujung bumi takut akan Dia, 

maksudnya, menyembah Dia, yang harus dilakukan dengan 

rasa takut yang saleh. Berkat-berkat yang dikaruniakan Tuhan   

kepada kita mewajibkan kita bukan saja untuk mengasihi-

Nya, melainkan juga untuk takut akan Dia, untuk terus memi-

liki segala pikiran yang luhur akan Dia, dan takut untuk mem-

bangkitkan amarah-Nya. saat  Injil mulai menyebar, ia akan 

mendapatkan tanah berpijak yang semakin kokoh, sampai ia 

menjangkau ujung-ujung bumi. Ragi yang tersembunyi dalam 

makanan akan menyebar dengan sendirinya, sampai khamir 

seluruhnya. Dan banyaknya berkat yang telah diterima oleh 

orang-orang yang dibawa masuk ke dalam jemaat, seperti yang 

mereka akui sendiri, akan mengundang orang lain untuk ber-

gabung bersama mereka. Sungguh baik jika kita memperta-

ruhkan nasib kita bersama orang-orang yang diberkati Tuhan.  

PASAL  68  

ni mazmur yang paling unggul, namun  di dalam banyak bagiannya, 

pengertian yang sebenarnya tidaklah mudah diungkapkan; sebab 

dalam mazmur ini, seperti juga dalam beberapa bagian lain dari Kitab 

Suci, ada hal-hal yang gelap dan sulit dipahami. Tidak jelas kapan, 

atau pada kesempatan apa, Daud menuliskan mazmur ini. Namun, 

mungkin ini ditulis sesudah  Tuhan   memberinya kelegaan dari semua 

musuh di sekelilingnya, saat  ia mengangkut tabut perjanjian (yang 

merupakan tanda hadirat Tuhan   maupun pelambang kepengantaraan 

Kristus) dari rumah Obed-Edom ke kemah yang sudah didirikannya 

untuk tabut itu di Sion. Sebab, kata-kata pertama dari mazmur ini 

merupakan doa yang digunakan Musa saat  tabut Tuhan   mulai di-

angkat (Bil. 10:35). Dari sini dia dituntun, oleh Roh nubuat, untuk 

berbicara mengenai perkara-perkara mulia berkenaan dengan Me-

sias, kenaikan-Nya ke sorga, dan penegakan kerajaan-Nya di dunia.  

I.   Ia memulai dengan doa, doa untuk melawan musuh-musuh 

Tuhan   (ay. 2-3) maupun doa bagi umat-Nya (ay. 4).  

II.  Ia melanjutkan dengan pujian, yang memenuhi bagian-bagi-

an selanjutnya dari mazmur ini, seraya mengimbau semua 

orang untuk memuji Tuhan   (ay. 5, 27, 33) dan menyarankan 

banyak hal sebagai pokok pujian, di antaranya:  

1.  Kebesaran dan kebaikan Tuhan   (ay. 5-7).  

2.  Pekerjaan-pekerjaan ajaib yang dahulu telah dikerjakan 

Tuhan   bagi umat-Nya, dengan membawa mereka melalui 

padang gurun (ay. 8-9), membuat mereka mendiami tanah 

Kanaan (ay. 10-11), memberi mereka kemenangan atas 

musuh-musuh mereka (ay. 12-13), dan membebaskan me-

reka dari tangan para penindas (ay. 14-15).  


 948

3.  Hadirat Tuhan   secara istimewa di dalam jemaat-Nya (ay. 

16-18).  

4.  Kenaikan Kristus (ay. 19) dan keselamatan umat-Nya 

yang dikerjakan oleh Dia (ay. 20-21).  

5.  Kemenangan-kemenangan yang akan diraih Kristus atas 

musuh-musuh-Nya, dan kebaikan-kebaikan yang akan 

dikaruniakan-Nya kepada jemaat-Nya (ay. 22-29).  

6.  Semakin bertambah luasnya jemaat dengan masuknya 

bangsa-bangsa bukan-Yahudi ke dalamnya (ay. 30-32). 

Dan dengan demikian ia menutup mazmur ini dengan se-

buah pengakuan yang dahsyat akan kemuliaan dan anu-

gerah Tuhan   (ay. 33-36).  

Dengan semua perkara besar inilah kita harus berusaha menggerak-

kan hati kita sebagaimana mestinya dalam menyanyikan mazmur ini. 

Doa untuk Menyerakkan Musuh-musuh Tuhan   

(68:1-7) 

1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Nyanyian. 2 Tuhan   bangkit, maka 

terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan 

diri dari hadapan-Nya. 3 Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di 

depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Tuhan  . 4 namun  

orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Tuhan  , bergem-

bira dan bersukacita. 5 Bernyanyilah bagi Tuhan  , mazmurkanlah nama-Nya, 

buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya 

ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya! 6 Bapa bagi anak yatim dan 

Pelindung bagi para janda, itulah Tuhan   di kediaman-Nya yang kudus; 7 Tuhan   

memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan 

orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, namun  pemberontak-pem-

berontak tinggal di tanah yang gundul. 

Dalam ayat-ayat di atas, 

I. Daud berdoa agar Tuhan   tampil dalam kemuliaan-Nya, 

1.  Untuk mengacaukan musuh-musuh-Nya (ay. 2-3): “Kiranya 

Tuhan   bangkit, sebagai Hakim untuk menjatuhkan hukuman ke 

atas mereka, sebagai Jenderal untuk menguasai pertempuran 

dan menjalankan penghukuman ke atas mereka semua. Maka 

terseraklah mereka, dan lari dari hadapan-Nya,  sebab  tidak 

mampu bertahan, apalagi maju melawan-Nya. Kiranya Tuhan   

bangkit, laksana surya yang terbit dengan keterikan sinarnya. 

Maka terseraklah anak-anak kegelapan, seperti bayang-bayang

Kitab Mazmur 68:1-7 

 949 

 senja lari di hadapan sang surya yang terbit. Kiranya mereka 

terusir jauh seperti asap tertiup angin, yang naik seolah-olah 

ingin menutupi matahari, namun segera terhalau, dan kemu-

dian hanya meninggalkan sisa-sisanya. Kiranya mereka mele-

leh seperti lilin di depan api, yang cepat melebur.” Demikianlah 

Daud menjabarkan doa Musa, dan tidak hanya mengulanginya 

dengan menerapkannya pada dirinya dan masanya sendiri, 

namun  juga memperluasnya, untuk membimbing kita bagai-

mana menggunakan doa-doa di dalam Kitab Suci. Bahkan, 

doanya itu memandang lebih jauh lagi, yaitu pada kemenang-

an Sang Penebus atas musuh-musuh kerajaan ini, sebab Dia-

lah Malaikat kovenan, yang menuntun Israel melewati padang 

gurun.  

Perhatikanlah:  

(1) Baik dulu, sekarang, maupun nanti, pasti akan selalu ada 

musuh-musuh demikian yang memusuhi Tuhan   dan mem-

benci-Nya, yang bergabung dengan si ular tua melawan 

Kerajaan Tuhan   di tengah-tengah manusia dan melawan 

keturunan perempuan.  

(2) Mereka orang-orang fasik, dan tidak ada orang lain selain 

orang fasik yang merupakan musuh-musuh Tuhan  . Mereka 

itu anak-anak si jahat.  

(3) Walaupun kita harus berdoa bagi musuh-musuh kita yang 

fasik seperti itu, kita juga harus berdoa melawan musuh-

musuh Tuhan   yang fasik seperti itu, melawan permusuhan 

mereka terhadap-Nya, dan segala usaha mereka untuk 

menentang kerajaan-Nya.  

(4) Jika saja Tuhan   bangkit, maka semua musuh-Nya yang ti-

dak mau bertobat dan tetap berkeras hati, yang tidak mau 

berbalik untuk memberi  kemuliaan kepada-Nya, pasti 

akan segera terserak, dan terusir jauh, dan dibinasakan di 

hadapan-Nya. Sebab, tidak ada orang yang mengeraskan 

hatinya melawan Tuhan   dan sanggup berhasil. Hari pengha-

kiman akan menjadi hari puncak kebinasaan orang-orang 

fasik (2Ptr. 3:7), yang akan meleleh seperti lilin di depan 

api yang menyala, yang di dalamnya Tuhan akan menam-

pakkan diri (2Tes. 1:7). 


 950

2. Bagi penghiburan dan sukacita umat-Nya sendiri (ay. 4): “Kira-

nya orang-orang benar bersukacita, yang sekarang sedang ber-

dukacita. Kiranya mereka beria-ria di hadapan Tuhan  , di hadi-

rat-Nya yang menghibur. Tuhan   yaitu  sukacita umat-Nya. 

Kiranya mereka bersukacita bilamana mereka datang di ha-

dapan Tuhan  , ya kiranya mereka sangat bergembira dan ber-

sukacita.” Perhatikanlah, orang-orang yang bergirang di dalam 

Tuhan   mempunyai alasan untuk sangat bersukacita. Dan suka-

cita inilah yang harus kita harapkan bagi semua orang kudus, 

sebab sukacita itu milik mereka. Terang sudah terbit bagi 

orang benar.  

II. Ia memuji Tuhan    sebab  penampakan-penampakan-Nya yang mu-

lia, dan berseru kepada kita untuk memuji-Nya, untuk bernyanyi 

bagi nama-Nya, dan meninggikan Dia,   

1. Sebagai Tuhan   yang besar, yang mahabesar (ay. 5): Ia berken-

daraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN. Dialah 

sumber yang menggerakkan semua benda langit, Dialah yang 

membimbing dan mengaturnya, sama seperti orang yang me-

ngendarai kuda berarti menggerakkannya, Dialah yang ber-

daulat penuh atas kuasa-kuasa langit. Ia berkendaraan melin-

tasi awan-awan untuk menolong umat-Nya (Ul. 33:26), dengan 

begitu cepat, begitu kuat, dan tidak ada satu pun yang sang-

gup menandingi-Nya. Ia mengatur semua ini atas nama-Nya, 

TUHAN, atau Yahweh, Keberadaan yang ada dengan sendiri-

nya dan dari diri-Nya sendiri dan mahamencukupi. Ia yaitu  

sumber dari segala yang ada, dari segala kuasa, gerak, dan 

kesempurnaan. Inilah nama-Nya untuk selama-lamanya. Apa-

bila kita meninggikan Tuhan   secara demikian, kita harus beria-

ria di hadapan-Nya. Sukacita yang kudus di dalam Tuhan   perlu 

disertai dengan rasa hormat dan takut yang saleh akan Dia. 

Dengan sikap ini kita harus menyembah Dia.  

2.  Sebagai Tuhan   yang murah hati, Tuhan   yang penuh rahmat dan 

penuh kelembutan. Dia besar, namun  Dia tidak memandang 

rendah siapa pun, bahkan yang paling hina sekalipun. Malah, 

dengan menjadi Tuhan   yang mahakuasa, Dia justru mengguna-

kan kuasa-Nya untuk melepaskan orang-orang yang sedang 

tertindas (ay. 6-7). Anak yatim, para janda, dan orang-orang 

sebatang kara mendapati-Nya sebagai Tuhan   yang Mahamen-

Kitab Mazmur 68:1-7 

 951 

cukupi bagi mereka. Lihatlah   betapa kebaikan Tuhan   itu meng-

gambarkan kemuliaan-Nya sendiri. Ia yang berkendaraan 

melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN, yang tanpa 

pikir panjang sudah selayaknya dipuja orang sebagai Raja 

segala raja dan Tuhan atas segala tuhan, dan pemimpin yang 

berdaulat atas semua perkara negara dan bangsa. Demikian-

lah Dia adanya, namun  Dia lebih ingin bermegah dalam hal ini, 

yaitu bahwa Dia yaitu  Bapa bagi anak yatim. TUHAN itu 

tinggi, namun Ia melihat orang yang hina. Berbahagialah orang 

yang mendapat bagian di dalam Tuhan   yang seperti ini. Ia yang 

berkendaraan melintasi awan-awan yaitu  Bapa yang layak 

untuk kita miliki. Tiga kali jauh lebih berbahagia bangsa yang 

Tuhan  nya ialah TUHAN. 

(1)  jika  sebuah keluarga kehilangan kepalanya, maka Tuhan   

merawat mereka, dan Dia sendiri menjadi kepala bagi ke-

luarga itu. Para janda dan anak yatim akan menemukan di 

dalam Dia hubungan yang telah hilang dari mereka, yang 

jauh lebih baik tiada terkira. Dia yaitu  Bapa anak yatim, 

yang mengasihani mereka, memberkati mereka, mengajar 

mereka, menyediakan bagi mereka, dan memberi  bagi-

an untuk mereka. Dia akan menghidupi mereka (Yer. 49:11), 

dan bersama Dia mereka akan mendapat kasih sayang (Hos. 

14:3). Mereka bebas memanggil-Nya Bapa, dan menyeru-

kan hubungan mereka dengan-Nya sebagai penjaga mereka 

(146:9; 10:14, 18). Dialah hakim atau pelindung para 

janda, yang memberi mereka nasihat dan menjawab keluh 

kesah mereka, yang mengakui mereka dan membela per-

kara mereka (Ams. 22:23). Telinga-Nya terbuka untuk men-

dengarkan semua keluhan mereka dan tangan-Nya teren-

tang untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Seperti 

itulah Tuhan   di kediaman-Nya yang kudus, yang dapat 

dimengerti sebagai tempat kediaman kemuliaan-Nya di 

sorga (di sana Dia telah mempersiapkan takhta penghakim-

an-Nya, yang bebas dimasuki oleh anak yatim dan para 

janda, yang ada di bawah perlindungan-Nya, 9:5, 8), atau 

tempat kediaman anugerah-Nya di bumi. Jadi, ini merupa-

kan petunjuk bagi para janda dan anak yatim bagaimana 

mereka harus menghadap Tuhan  . Semoga mereka mau pergi 

ke tempat kediaman-Nya yang kudus, kepada firman dan 


 952

ketetapan-ketetapan-Nya. Di sanalah mereka bisa menda-

pati-Nya, dan mendapatkan penghiburan di dalam Dia.  

(2) jika  orang ingin membangun keluarga, maka Dialah pen-

dirinya: Tuhan   memberi tempat tinggal kepada orang-orang 

sebatang kara, membawa orang-orang yang kesepian kepada 

hubungan-hubungan yang menghibur dengan orang lain, 

memberi  tempat tinggal yang nyaman kepada mereka 

yang tidak menetap. Ia membuat orang-orang yang terpaksa 

mencari bantuan di luar negeri berdiam di rumah (begitu 

menurut Dr. Hammond), menuntun orang-orang miskin 

untuk mencari penghidupan, yang merupakan cara yang 

sangat baik bagi manusia untuk beramal, sama seperti bagi 

Tuhan   untuk mengaruniakan kelimpahan-Nya.  

3. Sebagai Tuhan   yang adil,  

(1) Dalam memberi  kelegaan kepada orang-orang yang ter-

tindas. Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, dan membe-

baskan mereka yang dengan tidak adil dipenjarakan dan 

diperbudak. Tidak ada satu rantai pun yang dapat mena-

han orang-orang yang akan dibebaskan Tuhan  .  

(2) Dalam membalaskan para penindas: Pemberontak-pem-

berontak tinggal di tanah yang gundul dan tidak mendapat 

penghiburan dalam apa yang mereka peroleh dengan cara 

menipu dan melukai orang lain. Tanah yang terbaik akan 

menjadi gundul bagi orang-orang yang  sebab  pemberon-

takan mereka telah kehilangan berkat Tuhan  , yang merupa-

kan pokok dan kelimpahan bagi segala kenikmatan kita. 

Orang-orang Israel dibawa keluar dari Mesir ke padang 

gurun, namun  di sana mereka diberi persediaan yang lebih 

baik dibandingkan  orang-orang Mesir sendiri, yang tanahnya 

yaitu  tanah yang gundul jika sungai Nil mengering, seba-

gaimana yang terkadang terjadi.     

Puji-pujian Syukur kepada Tuhan  ;  

Kasih Setia Tuhan   Dikenang Kembali  

(68:8-15) 

8 Ya Tuhan  , saat  Engkau maju berperang di depan umat-Mu, saat  Engkau 

melangkah di padang belantara, S e l a 9 bergoncanglah bumi, bahkan langit 

mencurahkan hujan di hadapan Tuhan  ; Sinai bergoyang di hadapan Tuhan  ,

Kitab Mazmur 68:8-15 

 953 

Tuhan   Israel. 10 Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Tuhan  ; Engkau 

memulihkan tanah milik-Mu yang gersang, 11 sehingga kawanan hewan-Mu 

menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang 

yang tertindas, ya Tuhan  . 12 Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang 

membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar: 13 Raja-raja segala 

tentara melarikan diri, melarikan diri, dan perempuan di rumah membagi-

bagi jarahan. 14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? 

Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas 

berkilau-kilauan. 15 saat  Yang Mahakuasa menyerakkan raja-raja di sana, 

turunlah salju di atas gunung Zalmon. 

Sang pemazmur di sini, sesudah  memperoleh kesempatan untuk meng-

ucap syukur kepada Tuhan   atas perkara-perkara besar yang telah diper-

buat-Nya terhadap dirinya dan umat-Nya belakangan ini, berlanjut 

untuk memuji Dia atas apa yang telah dilakukan-Nya bagi nenek mo-

yang mereka pada zaman dulu. Kasih setia yang baru haruslah meng-

ingatkan kita kepada kasih setia yang dulu, dan membangkitkan rasa 

syukur kita akan kasih setia yang dulu itu. Janganlah pernah dilupa-

kan,  

I.  Bahwa Tuhan   sendirilah yang menjadi penuntun bagi orang Israel 

melewati padang gurun. sesudah  melepaskan mereka dari rantai 

belenggu, Ia tidak membiarkan mereka begitu saja di tanah yang 

gundul, namun  Ia sendiri berjalan mendahului mereka melangkah 

di padang belantara (ay. 8). Mereka tidak berjalan, namun  melang-

kah dan berbaris, sebab mereka maju seperti prajurit, seperti pa-

sukan yang mengibarkan panji-panji. Orang-orang Mesir merasa 

yakin bahwa padang gurun akan mengurung orang-orang Israel, 

namun mereka tertipu. Israel kepunyaan Tuhan  ,  sebab  mempu-

nyai Tuhan   sebagai pemimpin mereka, berbaris maju melalui pa-

dang gurun dan tidak tersesat di dalamnya. Perhatikanlah, jika 

Tuhan   membawa umat-Nya ke padang gurun, pasti Dia akan men-

dahului mereka di sana dan membawa mereka keluar dari sana 

(Kid. 8:5).    

II.  Bahwa Dia menyatakan hadirat-Nya yang mulia bersama mereka 

di Gunung Sinai (ay. 9). Tidak pernah ada umat mana pun yang 

melihat kemuliaan Tuhan  , atau mendengar suara-Nya, seperti yang 

dialami umat Israel (Ul. 4:32-33). Tidak pernah ada umat mana 

pun yang diberi hukum yang sedemikian bagus, yang diuraikan 

dan ditegakkan sedemikian rupa. Bergoncanglah bumi waktu itu, 

dan bangsa-bangsa sekitar, ada kemungkinan, merasakan gon-


 954

cangan itu. Terdengarlah suara guruh yang menggelegar, yang 

tentu saja disertai dengan hujan guruh, sampai serasa langit pun 

hendak runtuh, dan pada saat yang sama ajaran ilahi menitik 

laksana hujan (Ul. 32:2). Bahkan Sinai itu sendiri, gunung yang 

luas itu, pegunungan yang panjang itu, bergoyang di hadapan 

Tuhan   (Hak. 5:4-5; Ul. 33:2; Hab. 3:2). Penampakan Keagungan 

Ilahi yang dahsyat ini, sama seperti hendak memenuhi mereka 

dengan ketakutan dan kengerian akan Dia, demikian pula akan 

membesarkan iman mereka dan membuat mereka semakin ber-

gantung kepada-Nya. Apa pun gunung-gunung kesulitan yang 

menghadang di jalan kediaman mereka yang membahagiakan, Dia 

yang dapat menggoncangkan Sinai itu sendiri pasti dapat menying-

kirkan kesulitan itu. Dia dapat mengatasinya.  

III. Bahwa Dia memberi  persediaan yang sangat berlimpah bagi 

mereka baik di padang gurun maupun di tanah Kanaan (ay. 10-

11): Hujan yang melimpah Engkau siramkan, dan Engkau meme-

nuhi kebutuhan orang yang tertindas. Ini bisa merujuk,  

1. Pada persediaan manna di perkemahan mereka di padang 

gurun, yang diturunkan seperti hujan kepada mereka, sama 

seperti burung-burung puyuh (78:24, 27), dan hal ini mungkin 

pantas disebut sebagai hujan kebebasan atau kemurahan hati, 

sebab itu merupakan contoh kelimpahan ilahi yang akan 

selalu terkenang. Persediaan ini memulihkan kemah Israel (di 

sini disebut tanah milik Tuhan   [KJV: pusaka milik Tuhan   – pen.], 

sebab Ia telah memilih mereka untuk menjadi harta milik-Nya 

yang istimewa) bila ia gersang dan akan segera hancur: perse-

diaan ini meneguhkan iman mereka, dan merupakan bukti 

nyata akan kuasa dan kebaikan Tuhan  . Bahkan di padang 

gurun Tuhan   menemukan tempat kediaman yang nyaman bagi 

Israel, yang yaitu  jemaat-Nya. Atau,  

2. Pada persediaan-persediaan yang dikaruniakan secara tepat 

waktu kepada mereka di Kanaan, tanah yang berlimpah-limpah 

susu dan madunya itu, yang dikatakan mendapat air sebanyak 

hujan yang turun dari langit (Ul. 11:11). jika  tanah yang 

subur itu segera berubah menjadi tandus, oleh  sebab  pelang-

garan orang-orang yang berdiam di dalamnya, Tuhan   dalam 

penghakiman-Nya teringat akan kasih setia-Nya, dan mengirim-

kan hujan yang lebat kepada mereka, yang akan menyegarkan-

Kitab Mazmur 68:8-15 

 955 

nya kembali, sehingga jemaat Israel bisa berdiam di dalamnya, 

dan supaya ada cukup banyak persediaan, yang bahkan bisa 

mengenyangkan kaum miskin yang ada pada mereka. Ini me-

mandang lebih jauh pada persediaan rohani yang disediakan 

Tuhan   bagi Israel. Roh anugerah dan Injil anugerah merupakan 

hujan lebat yang dengannya Tuhan   memulihkan tanah pusaka-

Nya, dan yang  sebab nya tanah itu menghasilkan buah-buah-

nya (Yes. 45:8). Kristus sendiri yaitu  hujan ini (72:6). Ia akan 

datang seperti gelora hujan yang menggenangi bumi. 

IV. Bahwa sering kali Ia memberi mereka kemenangan atas musuh-

musuh mereka. Pasukan-pasukan, dan raja-raja para pasukan, 

bangkit melawan mereka, sejak pertama kali mereka datang ke 

Kanaan, dan terus berlanjut sepanjang masa hakim-hakim, sam-

pai pada masa Daud, namun , entah pada kali pertama atau kali 

terakhir, orang-orang Israel berhasil mengalahkan mereka (ay. 12-

13, 15).  

Lihatlah   di sini:  

1. Bahwa Tuhan  lah panglima perang mereka: Tuhan menyampai-

kan sabda, sebagai panglima pasukan mereka. Ia membang-

kitkan hakim-hakim bagi mereka, memberi mereka amanat-

amanat dan perintah-perintah, dan meyakinkan mereka akan 

keberhasilan mereka. Tuhan   telah berfirman di tempat kudus-

Nya, dan kemudian berkata, Punya-Ku Gilead.  

2.  Bahwa mereka mempunyai nabi-nabi, sebagai utusan Tuhan  , 

yang menyampaikan pikiran-Nya kepada mereka. Tuhan   mem-

beri mereka firman-Nya (firman Tuhan datang kepada mereka) 

dan orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan 

tentara yang besar – para nabi dan para nabiah, sebab kata 

“nabi” yang digunakan di sini yaitu  untuk perempuan. Apa-

bila Tuhan   ingin mengirimkan pesan, Ia tidak akan pernah keku-

rangan utusan. Atau mungkin ini merujuk pada kaum wanita 

yang ikut bersorak-sorai saat  kemenangan mereka raih, se-

perti yang biasa terjadi (Kel. 15:20; 1Sam. 18:7), di mana me-

reka memberi  perhatian pada firman Tuhan  , dan bermegah 

di dalam firman itu sama seperti di dalam karya-karya-Nya.  

3. Bahwa musuh-musuh mereka dikalahkan dan dikacaukan: 

Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri dengan 


 956

kengerian dan kegalauan yang teramat sangat yang bisa diba-

yangkan. Mereka tidak melawan lalu melarikan diri, namun  me-

larikan diri dan melarikan diri, mundur tanpa melancarkan 

satu serangan pun. Mereka melarikan diri cepat-cepat, melari-

kan diri dan tidak pernah berkumpul kembali.  

4. Bahwa mereka diperkaya dengan jarahan dari medan pepe-

rangan: Perempuan di rumah membagi-bagi jarahan. Bukan 

hanya kaum pria, para prajurit yang pergi berperang, yang, 

menurut hukum pembagian barang, harus berbagi barang 

jarahan itu (1Sam. 30:24), namun  bahkan kaum wanita yang 

diam di rumah mendapat bagian. Ini menunjukkan betapa 

berlimpahnya barang jarahan yang diambil.  

5.  Bahwa perkara-perkara besar yang diperbuat Tuhan   bagi mere-

ka ini dikuduskan bagi mereka dan dimanfaatkan untuk mem-

perbaharui kehidupan mereka (ay. 15): saat  Yang Maha-

kuasa menyerakkan raja-raja untuknya (untuk jemaat) ia putih 

seperti salju di atas gunung Zalmon, disucikan dan dimurnikan 

oleh kasih setia Tuhan  . jika  tentara Israel maju melawan mu-

suh, mereka menjaga diri terhadap segala yang jahat, dan de-

ngan demikian tentara itu kembali dengan kemenangan, dan 

dengan kemenangan itulah kemurnian dan kesalehan Israel 

diteguhkan. Kisah tentang kemenangan-kemenangan Israel ini 

dapat diterapkan pada kemenangan-kemenangan yang diraih 

oleh Sang Penebus yang ditinggikan bagi orang-orang kepu-

nyaan-Nya, atas maut dan alam maut. Dengan kebangkitan 

Kristus, musuh-musuh rohani kita terdesak dan melarikan 

diri, kuasa mereka dihancurkan, dan untuk selama-lamanya 

mereka tidak bisa lagi menyakiti umat Tuhan  . Kemenangan ini 

pertama-tama diberitahukan oleh kaum wanita (perempuan-

perempuan yang menyampaikan kabar) kepada murid-murid 

(Mat. 28:7), dan oleh mereka, kabar itu diberitakan ke seluruh 

dunia. Sementara orang-orang percaya yang tinggal di rumah, 

yang tidak menyumbang apa-apa secara langsung untuk pem-

beritaan itu, menikmati keuntungan darinya, dan membagi-

bagi jarahannya. 

V. Bahwa dari keadaan yang rendah dan hina, mereka telah dinaik-

kan ke dalam kemegahan dan kemakmuran. saat  mereka men-

jadi budak di Mesir, dan sesudah  itu kadang-kadang ditindas oleh

Kitab Mazmur 68:16-22 

 957 

 bangsa ini atau bangsa itu yang kuat di sekitar mereka, mereka 

seolah-olah berbaring di antara kandang-kandang atau sampah, 

seperti bejana-bejana retak yang dibuang, atau seperti bejana-

bejana yang tidak indah dipandang mata – mereka hitam, kotor, 

dan kumal. namun  Tuhan  , pada akhirnya, membebaskan mereka 

dari keranjang pikulan (81:7), dan pada masa Daud, mereka de-

ngan gemilang menjadi salah satu kerajaan yang paling makmur 

di dunia, bersahabat dengan semua orang di sekeliling mereka, 

seperti sayap-sayap merpati bersalut dengan perak (ay. 14). “Dan 

dengan demikian,” ujar Dr. Hammond, “di bawah kerajaan Kris-

tus, orang-orang kafir penyembah berhala yang ada dalam 

keadaan yang paling rendah dan menjijikkan dari semua ciptaan, 

yang menyembah kayu dan batu, dan diserahkan kepada hawa 

nafsu yang teramat sangat hina, dibawa naik dari kondisi hina 

ini  untuk melayani Kristus, dan menjalankan semua keba-

jikan Kristen, keindahan-keindahan batin yang terutama di dunia.” 

Ini juga dapat diterapkan pada pembebasan gereja dari penderi-

taannya, dan penghiburan-penghiburan bagi orang-orang percaya 

secara pribadi sesudah  melewati masa-masa suram.  

Kemuliaan Sion; Raja Sion 

(68:16-22) 

16 Gunung Tuhan   gunung Basan itu, gunung yang berpuncak banyak gunung 

Basan itu! 17 Hai gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa kamu 

menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Tuhan   menjadi tempat 

kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN akan diam di sana untuk seterus-

nya! 18 Kereta-kereta Tuhan   puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya; 

Tuhan telah datang dari Sinai, masuk ke tempat kudus! 19 Engkau telah naik 

ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima 

persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-

pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Tuhan  . 20 Terpujilah Tuhan! Hari 

demi hari Ia menanggung bagi kita; Tuhan   yaitu  keselamatan kita. S e l a 21 

Tuhan   bagi kita yaitu  Tuhan   yang menyelamatkan, Tuhan  , Tuhanku, mem-

beri keluputan dari maut. 22 Sesungguhnya, Tuhan   meremukkan kepala mu-

suh-Nya, tempurung kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup 

dalam kesalahan-kesalahannya. 

Daud, sesudah  memberi  pujian kepada Tuhan   atas apa yang telah 

diperbuat-Nya bagi Israel secara umum, sebagai Tuhan   Israel (ay. 9), di 

sini datang untuk memberi-Nya pujian sebagai Tuhan   Sion secara 

khusus (bdk. 9:12). Bermazmurlah bagi TUHAN, yang bersemayam di 

Sion, yang oleh  sebab nya Sion disebut gunung Tuhan  . 


 958

I.  Ia membandingkannya dengan gunung Basan dan gunung-gu-

nung lain yang tinggi dan banyak puncaknya, dan lebih memilih-

nya dibandingkan  semua gunung itu (ay. 16-17). Memang benar, Sion 

tampak kecil dan rendah jika dibandingkan dengan gunung-gu-

nung itu, dan tidak berselimutkan kawanan ternak dan domba 

seperti gunung-gunung itu. Namun,  sebab  alasan yang berikut 

ini, ia mendapatkan kedudukan utama di atas semua gunung itu, 

bahwa ia yaitu  gunung Tuhan  , gunung yang dikehendaki Tuhan   

menjadi tempat kedudukan-Nya, dan tempat yang dipilih-Nya un-

tuk menyatakan pertanda-pertanda hadirat-Nya secara istimewa 

(132:13-14). Perhatikanlah, jauh lebih terhormat menjadi kudus 

bagi Tuhan   dibandingkan  menjadi tinggi dan besar di mata dunia. “Hai 

gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa kamu menjeling 

cemburu? Mengapa engkau menghina Sion yang malang, dan 

memegahkan ketinggianmu sendiri? Inilah gunung yang telah 

dipilih Tuhan  , dan oleh sebab itu meskipun kamu lebih besar dari-

nya, dan lebih unggul, namun,  sebab  di atasnyalah panji kera-

jaan ditegakkan, kalian semua harus berlayar menghampirinya.” 

Sion terhormat terutama  sebab  ia merupakan pelambang dari 

gereja Injil, yang oleh sebab itu disebut Bukit Sion (Ibr. 12:22), 

dan hal ini ditunjukkan di sini, saat  Dia berkata, Sesungguhnya 

TUHAN akan diam di sana untuk seterusnya, yang harus men-

capai kegenapannya di dalam Sion Injil. Tidak ada satu pun 

kerajaan di dunia ini yang dapat dibandingkan dengan Kerajaan 

Sang Penebus, tidak ada satu kota pun yang dapat dibandingkan 

dengan kota yang disatukan oleh ketetapan Injil, sebab di sanalah 

Tuhan   berdiam dan akan berdiam untuk selama-lamanya. 

II.  Ia membandingkan kerajaan itu dengan Gunung Sinai yang su-

dah dibicarakannya (ay. 9), dan menunjukkan bahwa di Bukit 

Sion ada  Shekinah atau hadirat ilahi yang nyata, meskipun 

tidak terasa seperti Sinai itu sendiri (ay. 18). Para malaikat yaitu  

kereta-kereta Tuhan  , kereta-kereta perang-Nya, yang digunakan-

Nya untuk melawan musuh-musuh-Nya. Mereka yaitu  kereta-

kereta utusan-Nya, yang dikirimkan-Nya bagi sahabat-sahabat-

Nya, seperti yang diperbuat-Nya bagi Elia (dan Lazarus dikatakan 

dibawa oleh para malaikat). Mereka yaitu  kereta-kereta keraja-

an-Nya, yang di tengah-tengahnya Ia memperlihatkan kemuliaan 

dan kuasa-Nya. Mereka teramat sangat banyak: Puluhan ribu, 

Kitab Mazmur 68:16-22 

 959 

bahkan beribu-ribu banyaknya. Ada beribu-ribu malaikat, suatu 

kumpulan yang meriah, di Yerusalem sorgawi (Ibr. 12:22). Musuh-

musuh yang diperangi Daud mempunyai kereta-kereta (2Sam. 

8:4), namun  mereka ini siapa, dalam jumlah atau kekuatan, jika 

dibandingkan dengan kereta-kereta Tuhan  ? Selama Daud mempu-

nyai kereta-kereta Tuhan   ini di pihaknya, ia tidak perlu takut 

terhadap orang-orang yang memegahkan kereta dan kuda (20:8). 

Tuhan   tampil di Gunung Sinai, dilayani oleh beribu-ribu malaikat, 

yang melalui pelayanan merekalah hukum Taurat disampaikan 

(Kis. 7:53). Ia datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang 

kudus (Ul. 33:2). Dan masih tetap di Sion Tuhan   menyatakan ke-

muliaan-Nya, dan benar-benar hadir, dengan segenap bala tentara 

sorgawi-Nya, yang diperlambangkan dengan kerub, yang di atas-

nya Tuhan   dikatakan berdiam. Sehingga dengan demikian, sebagai-

mana sebagian orang membaca kata-kata terakhir dari ayat itu, 

Sinai berada di tempat kudus. Maksudnya, dari tempat kuduslah, 

dan bukan Gunung Sinai, orang-orang Israel menerima sabda-

sabda ilahi. Yesus Tuhan kita yang memegang tampuk pimpinan 

atas kereta-kereta ini. saat  Anak Tuhan   yang sulung dibawa ke 

dalam dunia ini, perintah ini dikeluarkan, Semua malaikat Tuhan   

harus menyembah Dia (Ibr. 1:6). Mereka melayani-Nya di segala 

kesempatan, dan kini Dia berada di tengah-tengah mereka, sesu-

dah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya 

(1Ptr. 3:22). Dan ditunjukkan di dalam Perjanjian Baru bahwa 

para malaikat hadir di tengah-tengah kumpulan khidmat orang-

orang Kristen (1Kor. 11:10). Perempuan haruslah memakai tanda 

wibawa di kepalanya oleh  sebab  para malaikat (Ef. 3:10). 

III. Kemuliaan Sion ada  pada Raja yang dilantik Tuhan   di gunung 

yang kudus itu (2:6), yang datang kepada puteri Sion (Mat. 21:5). 

Tentang kenaikan Kristuslah sang pemazmur berbicara di sini, 

dan kepada peristiwa itulah bahasanya diterapkan dengan jelas 

(Ef. 4:8): Engkau telah naik ke tempat tinggi (ay. 19); bandingkan 

dengan 57:6-7. Kenaikan Kristus ke tempat tinggi dibicarakan di 

sini sebagai suatu peristiwa di masa lampau,  sebab  sedemikian 

pastinya peristiwa itu akan terjadi. Peristiwa ini  dibicarakan 

bagi kehormatan-Nya,  sebab  begitu besarnya peristiwa itu. Ini 

mungkin mencakup seluruh keadaan dan kedudukan-Nya saat 

sudah ditinggikan, namun  terutama merujuk pada kenaikan-Nya 


 960

ke sorga ke sisi kanan Bapa, yang merupakan keuntungan bagi 

kita, dan juga pencapaian bagi-Nya. Sebab,  

1. Pada saat itu Ia menang atas alam maut. Ia membawa tawan-

an-tawanan. Yakni, Ia membawa tawanan-tawanan-Nya di da-

lam kemenangan, seperti yang dulu biasa dilakukan oleh para 

penakluk, dengan menjadikan mereka tontonan umum (Kol. 

2:15). Ia menawan mereka yang telah menawan kita, dan yang, 

seandainya Ia tidak ikut campur, mereka akan menawan kita 

untuk selama-lamanya. Lebih dari itu, Ia menawan tawanan 

itu sendiri,  sebab  telah mematahkan kuasa dosa dan Iblis. 

Sama seperti Ia merupakan maut yang menguasai maut, demi-

kian pula Ia merupakan tawanan yang menguasai tawanan 

(Hos. 13:14). Ini menunjukkan kemenangan telak yang diraih 

Yesus Kristus atas musuh-musuh rohani kita. Kemenangan-

Nya itu sedemikian rupa sehingga melalui Dia kita juga lebih 

dari pada orang-orang yang menang, artinya, kita ini orang-

orang yang menaklukkan (Rm. 8:37).  

2. Pada saat itu Ia membuka pintu-pintu gerbang sorga bagi se-

mua orang percaya: Engkau telah menerima persembahan-per-

sembahan di antara manusia. Ia memberi  pemberian-pem-

berian kepada manusia, demikianlah Rasul Paulus membaca-

nya (Ef. 4:8). Sebab Ia menerima supaya Ia dapat memberi. Ke 

atas kepala-Nya dicurahkanlah pengurapan Roh, supaya dari 

Dia urapan itu turun ke leher jubah-Nya. Dan Ia memberi  

apa yang telah diterima-Nya. sesudah  menerima kuasa untuk 

memberi kehidupan kekal, Ia mengaruniakannya kepada se-

mua yang telah diberikan kepada-Nya (Yoh. 17:2). Engkau te-

lah menerima pemberian-pemberian bagi manusia (KJV), bukan 

bagi malaikat. Malaikat-malaikat yang jatuh tidak akan dijadi-

kan orang kudus, demikian pula malaikat-malaikat yang setia 

tidak akan dijadikan pelayan Injil (Ibr. 2:5). Bukan hanya un-

tuk orang-orang Yahudi saja, melainkan juga untuk semua 

manusia. Siapa saja yang mau, dapat menuai keuntungan-

keuntungan dari pemberian-pemberian ini. Rasul Paulus mem-

beritahukan kepada kita apa pemberian-pemberian ini (Ef. 

4:11), nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-

gembala dan pengajar-pengajar, pendirian pusat pelayanan Injil 

dan persyaratan bagi orang-orang yang ingin menjalankannya, 

yang keduanya harus dihargai sebagai pemberian-pemberian 

Kitab Mazmur 68:16-22 

 961 

dari sorga dan buah-buah dari kenaikan Kristus. Engkau telah 

menerima pemberian-pemberian di dalam manusia (demikian-

lah makna tambahannya), maksudnya di dalam sifat manusia 

yang Kristus berkenan mengenakannya pada diri-Nya sendiri, 

supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan 

dan yang setia kepada Tuhan  . Di dalam Dia, sebagai Pengan-

tara, seluruh kepenuhan Tuhan   diam, supaya dari kepenuhan-

Nya kita dapat menerima. Untuk memuliakan kebaikan dan 

kasih Kristus kepada kita dalam menerima pemberian-pem-

berian ini bagi kita, sang pemazmur mengamati,  

(1) Hilangnya hak kita dalam memperoleh semua pemberian 

itu di masa lalu. Ia menerimanya bagi para pemberontak 

juga, bagi mereka yang sudah memberontak di masa lalu. 

Demikianlah keadaan semua anak manusia yang sudah 

jatuh. Mungkin yang terutama dimaksudkan di sini yaitu  

bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang sudah memusuhi-Nya 

dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatan 

mereka yang jahat (Kol. 1:21). Bagi merekalah pemberian-

pemberian ini diterima oleh Kristus, dan kepada merekalah 

pemberian-pemberian ini diberikan, supaya mereka dapat 

meletakkan senjata mereka, supaya permusuhan mereka 

dihancurkan, dan supaya mereka bisa kembali setia kepa-

da-Nya. Hal ini teramat sangat memperbesar anugerah 

Kristus, sebab melalui Dia para pemberontak, saat mereka 

menyerah, tidak hanya diampuni namun  juga menjadi kesu-

kaan. Mereka diberi amanat di bawah Kristus, yang menu-

rut sebagian orang, sesuai dengan hukum kita, sejajar 

dengan dikembalikannya hak dan harga diri kepada pe-

langgar hukum. Kristus datang ke dalam dunia yang mem-

berontak, bukan untuk menghukumnya, namun  agar mela-

lui Dia dunia bisa diselamatkan.  

(2) Kebaikan yang dirancang bagi kita di dalam semua pembe-

rian itu: Ia menerima pemberian-pemberian bagi yang mem-

berontak, supaya Tuhan Tuhan   dapat berdiam di antara me-

reka, supaya Ia dapat mendirikan sebuah jemaat di sebuah 

dunia yang memberontak, di mana Dia akan berdiam de-

ngan firman-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya, seperti pada 

waktu dulu di tempat kudus, supaya Ia dapat mendirikan 

takhta-Nya, dan Kristus dapat berdiam di dalam hati orang 


 962

per orang yang sebelumnya sudah memberontak. Maksud 

yang penuh rahmat dari tugas Kristus yaitu  untuk men-

dirikan kemah Tuhan   di tengah-tengah manusia, supaya Ia 

bisa berdiam bersama mereka dan mereka sendiri bisa 

menjadi bait suci yang hidup untuk menjadi puji-pujian 

bagi-Nya (Yeh. 37:27).  

IV. Kemuliaan Raja Sion yaitu  bahwa Dia Juruselamat dan Pemberi 

bagi semua orang yang mau tunduk kepada-Nya, dan api yang 

menghanguskan bagi semua orang yang tetap memberontak mela-

wan-Nya (ay. 20-22). Di sini kita mendapati kebaikan dan kejahat-

an, hidup dan mati, berkat dan kutuk diperhadapkan kepada 

kita, seperti yang kita baca dalam Markus 16:16, Siapa yang per-

caya akan diselamatkan, namun  siapa yang tidak percaya akan di-

hukum.  

1.  Orang-orang yang menjadikan Tuhan   sebagai Tuhan   mereka, dan 

dengan demikian menyerahkan diri kepada-Nya untuk menjadi 

umat-Nya, akan dipenuhi dengan keuntungan-keuntungan dari-

Nya, dan bagi mereka Dia akan menjadi Tuhan   yang menyela-

matkan. Jika dengan tulus hati kita menyatakan Tuhan   sebagai 

Tuhan   kita, dan mencari-Nya sebagai Tuhan   kita,  

(1) Ia akan terus-menerus berbuat baik kepada kita dan meng-

hiasi kita dengan segala kesempatan yang mendatangkan 

puji-pujian kita kepada-Nya. sesudah  menyebutkan pem-

berian-pemberian yang Kristus terima bagi kita (ay. 19), 

dengan tepat sang pemazmur menambahkan, dalam per-

kataan selanjutnya, Terpujilah Tuhan. Sebab, oleh  sebab  

kepengantaraan Kristuslah kita hidup, hidup dengan nya-

man, dan setiap hari dipenuhi dengan keuntungan-keun-

tungan dari-Nya. Begitu banyak dan begitu berbobotnya 

pemberian-pemberian dari kelimpahan Tuhan   kepada kita 

ini sehingga Dia dapat benar-benar dikatakan memenuhi 

kita dengan keuntungan-keuntungan itu. Ia mencurahkan 

berkat kepada kita sampai berkelimpahan (Mal. 3:10). Be-

gitu tetapnya pemberian-pemberian itu mengalir, dan begi-

tu tidak kenal lelahnya Dia dalam berbuat baik kepada 

kita, sehingga setiap hari Ia mencurahkan keuntungan-

Kitab Mazmur 68:16-22 

 963 

keuntungan itu kepada kita, sesuai dengan kebutuhan 

setiap hari.  

(2) Pada akhirnya Ia akan menjadi Tuhan   yang memberi kita 

keselamatan, keselamatan kekal, keselamatan yang dari 

Tuhan  , yang akan ditunjukkan-Nya kepada siapa yang jujur 

jalannya (50:23), keselamatan bagi jiwa. Ia yang hari demi 

hari memenuhi kita dengan keuntungan-keuntungan tidak 

akan menangguhkan bagian-bagian yang harus kita miliki 

sekarang, namun  akan menjadi Tuhan   yang menyelamatkan 

kita. Dan apa yang diberikan-Nya kepada kita sekarang, 

diberikan-Nya sebagai Tuhan   yang menyelamatkan, sesuai 

dengan rancangan-Nya yang agung bagi keselamatan kita. 

Dia Tuhan   kita, dan oleh sebab itu Dia akan menjadi Tuhan   

yang memberi  keselamatan kekal kepada kita. Sebab, 

hanya itulah yang dapat memenuhi luasnya lingkup hu-

bungan kovenan-Nya dengan kita sebagai Tuhan   kita. Teta-

pi, apakah Dia memiliki kuasa untuk merampungkan kese-

lamatan ini? Ya, tentu saja. Sebab Tuhan  , Tuhan, memberi 

keluputan dari maut. Kunci maut dan kerajaan maut dise-

rahkan ke dalam tangan Tuhan Yesus (Why. 1:18). sesudah  

meloloskan diri-Nya sendiri dari maut itu sendiri melalui 

kebangkitan-Nya, Dia memiliki wewenang maupun kuasa 

untuk menyelamatkan orang-orang kepunyaan-Nya dari 

kuasa maut, dengan menghancurkan sifat maut itu dari 

mereka saat  mereka mati dan memberi mereka keme-

nangan telak atas maut itu saat  mereka bangkit kembali 

nanti. Sebab, musuh yang terakhir, yang akan dibinasakan 

ialah maut. Bagi mereka yang akan terhindar dari maut 

untuk selama-lamanya itu, akan mendapatkan jalan keluar 

darinya dengan sedemikian rupa sehingga tidak akan 

menderita apa-apa oleh kematian kedua. Bagi merekalah 

kelepasan dari kematian yang sementara pastilah sungguh-

sungguh merupakan suatu belas kasihan, dan benar-benar 

datang dari Tuhan   sebagai Tuhan   yang menyelamatkan mereka 

(2Kor. 1:10). 

2. Orang-orang yang bersikeras memusuhi-Nya pasti akan dibinasa-

kan (ay. 22): Tuhan   meremukkan kepala musuh-Nya, yaitu kepala 

Iblis si ular tua (yang tentang dia dinubuatkan melalui janji-Nya 

yang pertama bahwa keturunan perempuan akan meremukkan 


 964

kepalanya, Kej. 3:15), yaitu kepala dari segala kuasa bangsa-

bangsa, baik Yahudi ataupun bukan-Yahudi, yang menentang Dia 

dan kerajaan-Nya di tengah-tengah manusia (110:6, Ia meremuk-

kan orang-orang yang menjadi kepala di negeri luas), yaitu kepala 

semua orang, siapa pun mereka itu, yang tidak suka Dia menjadi 

raja mereka, sebab orang-orang itu dianggap-Nya sebagai seteru-

seteru-Nya, dan mereka itu akan dibawa dan dibunuh di depan 

mata-Nya (Luk. 19:27). Ia akan meremukkan tempurung kepala 

yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesa-

lahannya. Perhatikanlah, orang-orang yang tetap hidup dalam 

kesalahan-kesalahannya, dan yang benci untuk diperbaharui, di-

pandang Tuhan   sebagai musuh-musuh-Nya dan akan diperlakukan 

seperti halnya musuh-musuh. Dengan menyebut kepala sebagai 

tempurung kepala yang berambut, mungkin ada maksud untuk 

merujuk pada Absalom, yang membuat tali leher kuda dari ram-

butnya yang sangat tebal. Atau ini menunjukkan kepada musuh-

musuh Daud yang paling keji dan biadab, yang membiarkan ram-

but mereka tumbuh panjang untuk membuat mereka tampak 

lebih menakutkan, atau merujuk kepada musuh-musuhnya yang 

paling licin dan halus, yang tekun merawat rambut mereka. Baik 

yang satu maupun yang lain tidak dapat menyelamatkan diri dari 

luka-luka mematikan yang akan digoreskan oleh keadilan ilahi  

ke atas kepala orang-orang yang tetap hidup dalam dosa-dosa 

mereka.     

Penebusan Umat Tuhan  ; Kewajiban-kewajiban yang 

Diharuskan sesudah  Anugerah Dinyatakan  

(68:23-32) 

23 Tuhan telah berfirman: “Dari Basan akan Kubawa kembali, akan Kubawa 

kembali dari tempat yang dalam, 24 supaya engkau membasuh kakimu dalam 

darah, dan lidah anjing-anjingmu mendapat bagiannya dari pada musuh.” 25 

Orang melihat perarakan-Mu, ya Tuhan  , perarakan Tuhan  ku, Rajaku, ke dalam 

tempat kudus. 26 Di depan berjalan penyanyi-penyanyi, di belakang pemetik-

pemetik kecapi, di tengah-tengah dayang-dayang yang memalu rebana. 27 

“Dalam jemaah pujilah Tuhan  , yakni TUHAN, hai kamu yang berasal dari sum-

ber Israel!” 28 Itu Benyamin, yang bungsu, yang berjalan di depan mereka, 

pemuka-pemuka Yehuda berbondong-bondong, pemuka-pemuka Zebulon, 

pemuka-pemuka Naftali. 29 Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Tuhan  , tunjukkan-

lah kekuatan-Mu, ya Tuhan  , Engkau yang telah bertindak bagi kami. 30 Demi 

bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu. 31 

Hardiklah binatang-binatang di teberau, kawanan orang-orang kuat, pengua-

Kitab Mazmur 68:23-32 

 965 

sa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang mengejar perak; serak-

kanlah bangsa-bangsa yang suka berperang! 32 Dari Mesir orang membawa 

barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada 

Tuhan  . 

Dalam ayat-ayat di atas kita mendapati tiga hal: 

I.   Janji penuh rahmat yang dibuat Tuhan   untuk menebus umat-Nya, 

dan untuk memberi kemenangan kepada mereka atas musuh-

musuh-Nya dan musuh-musuh mereka (ay. 23-24): Tuhan telah 

berfirman, sesuai dengan maksud dan janji-Nya sendiri yang pe-

nuh rahmat, “Aku akan melakukan perkara-perkara besar bagi 

umat-Ku, sebagai Tuhan   yang menyelamatkan mereka” (ay. 21). 

Tuhan   tidak akan menghancurkan harapan-harapan mereka yang 

dengan iman menerima Dia sebagai Tuhan   mereka. Dijanjikan,  

1. Bahwa Ia akan mengamankan mereka dari bahaya, seperti 

yang telah diperbuat-Nya sebelumnya: “Akan Kubawa mereka 

kembali dari tempat yang dalam,” seperti yang diperbuat-Nya 

terhadap Israel saat  Ia membawa mereka keluar dari perbu-

dakan di Mesir ke dalam kenyamanan dan kebebasan di pa-

dang gurun. “Dan dari Basan akan Kubawa mereka kembali,” 

seperti yang diperbuat-Nya terhadap Israel saat  Ia membawa 

mereka keluar dari kekurangan-kekurangan dan pengembara-

an-pengembaraan mereka di padang gurun ke dalam kepenuh-

an dan tempat kediaman di tanah Kanaan. Sebab, tanah Basan 

terletak di seberang sungai Yordan, tempat mereka berperang 

dengan kerajaan Sihon dan kerajaan Og, dan dari sana mereka 

kemudian berpindah ke Kanaan. Perhatikanlah, penampakan-

penampakan terdahulu dari kuasa dan kebaikan Tuhan   bagi 

umat-Nya haruslah mendorong iman dan harapan mereka ke-

pada-Nya di masa yang akan datang, bahwa apa yang telah 

diperbuat-Nya pasti akan diperbuat-Nya lagi. Ia akan meng-

angkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya 

yang tertinggal (Yes. 11:11). Dan semoga kita pun dapat meli-

hat kembali perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang dicerita-

kan oleh nenek moyang kita kepada kita. Namun ini belum se-

berapa:  

2.  Bahwa Ia akan membuat mereka menang atas musuh-musuh 

mereka (ay. 24): Supaya engkau membasuh kakimu, sewaktu 

engkau lewat, dalam darah musuh-musuhmu, yang tertumpah 


 966

ruah seperti limpahan air, dan lidah anjing-anjingmu mendapat 

bagiannya. Anjing-anjing menjilat darah Ahab, dan, dalam ke-

hancuran angkatan yang anti-Kristen, kita membaca tentang 

darah yang mengalir setinggi kekang kuda (Why. 14:20). Keme-

nangan-kemenangan yang dikaruniakan Tuhan   kepada pasu-

kan-pasukan Daud atas musuh-musuh Israel di sini di-

nubuatkan, namun  ini sebagai pelambang dari kemenangan 

Kristus atas maut dan alam kubur bagi diri-Nya sendiri dan 

bagi semua orang percaya, dalam kebangkitan-Nya dari dalam 

tanah (dan juga kebangkitan mereka sebagai akibat dari 

kebangkitan-Nya ini) dari dalam tanah. Kemenangan pasukan 

Daud itu juga menjadi pelambang bagi kehancuran musuh-

musuh Kristus dan jemaat-Nya, yang akan diberi minum 

darah, sebab mereka pantas mendapatkannya.  

II. Sambutan hangat yang akan diberikan umat Tuhan   sendiri saat 

menemukan anugerah-Nya yang mulia ini, yang tampak dalam fir-

man-Nya maupun dalam karya-karya-Nya. Bukankah Dia sudah 

berbicara di tempat kudus-Nya? Bukankah Dia sudah berkata 

bahwa Dia akan membawa mereka kembali dari Basan? Jadi, apa-

kah yang dikehendaki dari kita untuk membalas semuanya ini? 

1.  Agar kita mengamati gerak gerik-Nya (ay. 25): “Orang melihat, 

umat-Nya telah melihat, perarakan-Mu, ya Tuhan  ! Sementara 

orang lain tidak memedulikan pekerjaan Tuhan, atau perbuat-

an tangan-Nya, mereka telah melihat perarakan Tuhan  ku, Raja-

ku, ke dalam tempat kudus.”  

Lihatlah di sini:  

(1) Bagaimana iman yang hidup membuat kita bisa melihat 

seperti apa Tuhan   itu. Dialah Tuhan   dan Raja. namun  bukan 

itu saja, Dia juga Tuhan  ku dan Rajaku. Orang-orang yang 

menerima Tuhan   sebagai Tuhan   mereka dapat melihat Dia, 

dalam segala perarakan-Nya, bertindak sebagai Tuhan   mere-

ka, sebagai Raja mereka, demi kebaikan mereka, dan da-

lam menjawab doa-doa mereka.  

(2) Di manakah perarakan Tuhan   yang paling menakjubkan, 

bahkan di tempat kudus-Nya? Yaitu di dalam dan melalui 

firman-Nya serta ketetapan-ketetapan-Nya, dan terutama di 

tengah-tengah umat-Nya di gereja Injil, yang di dalamnya 

Kitab Mazmur 68:23-32 

 967 

dan dengannya dinyatakanlah pelbagai ragam hikmat Tuhan  . 

Perarakan-Nya di tempat kudus ini sungguh cemerlang, jauh 

melampaui peredaran pagi dan petang, dan lebih nyaring 

mengumandangkan kuasa dan keilahian-Nya yang kekal.  

(3) Apa kewajiban kita berkaitan dengan perarakan ini? Kewa-

jiban kita yaitu  mengamatinya. Inilah tangan Tuhan  . Sung-

guh, Tuhan   ada bersama-sama dengan kita.    

2.  Agar kita memberi  kemuliaan kepada-Nya dengan cara 

yang paling saleh dan khidmat. jika  kita melihat perarak-

an-Nya ke dalam tempat kudus-Nya,  

(1) Kiranya orang-orang yang secara langsung melayani di bait 

suci-Nya memuji Dia (ay. 26). Orang-orang Lewi, yang seba-

giannya yaitu  penyanyi dan sebagian yang lain pemetik-

pemetik kecapi, yang melihat perarakan-Nya ke dalam 

tempat kudus dari jarak paling dekat, diharapkan memim-

pin puji-pujian kepada-Nya ini. Dan, sebagai hari keme-

nangan yang luar biasa, pada saat itu di tengah-tengah ada 

dayang-dayang yang memalu rebana, untuk melengkapi 

perayaan ini. “Demikianlah (ujar Dr. Hammond) sesudah  

Kristus naik ke sorga, para rasul akan merayakan dan 

memberitakan Injil ke seluruh dunia, dan bahkan kaum 

wanita yang menjadi saksi-saksinya akan bergabung sepe-

nuh hati dengan mereka dalam menyatakannya.”  

(2) Kiranya semua umat Israel dalam perkumpulan ibadah 

mereka yang khidmat memberi  kemuliaan kepada 

Tuhan  : Pujilah Tuhan  , bukan hanya di Bait-Nya, melainkan 

juga di tempat-tempat ibadah, atau di sekolah-sekolah para 

nabi, atau di mana pun ada perkumpulan orang-orang yang 

berasal dari sumber Israel, yang merupakan keturunan 

Yakub, kiranya mereka sehati sejiwa dalam memuji Tuhan  . 

Kasih setia Tuhan   yang diberikan kepada semua orang, yang 

di dalamnya kita turut berbagi, mewajibkan kita untuk 

mengucap syukur di depan umum, yang mengharuskan 

semua orang untuk bergabung di dalamnya. “Demikianlah 

(ujar Dr. Hammond), semua orang Kristen diwajibkan un-

tuk dengan khidmat mengagungkan nama Mesias, dan, 

demi mencapai tujuan itu, mereka wajib sering kali ber-

kumpul bersama-sama di dalam jemaah.” Dan,  


 968

(3) Kiranya orang-orang yang, dalam berbagai hal, merupakan 

tokoh utama, dan para pembesar, mendahului yang lain 

dalam memuji Tuhan   (ay. 28). Ada Benyamin, yang bungsu 

(yang merupakan suku kerajaan pada masa pemerintahan 

Saul), bersama pemimpin-pemimpin mereka, pemuka-pe-

muka Yehuda (yang merupakan suku kerajaan pada masa 

pemerintahan Daud), dan mahkamah mereka, yaitu para 

panglima atau pemimpin mereka. Pada awal pemerintahan 

Daud, sudah terjadi peperangan yang panjang antara suku 

Yehuda dan suku Benyamin, namun  sekarang keduanya 

bergabung bersama-sama dalam memberi  puji-pujian 

atas keberhasilan melawan musuh bersama. namun  meng-

apakah suku Zebulon dan Naftali disebutkan secara khu-

sus di sini? Mungkin  sebab  suku-suku itu, yang tinggal di 

bagian utara, paling rentan terhadap serangan-serangan 

orang Aram, dan bangsa-bangsa sekitar lain yang meng-

ganggu mereka, dan oleh sebab itu mereka harus bersyu-

kur secara khusus atas kemenangan-kemenangan terha-

dap bangsa-bangsa itu. Dr. Hammond memberi  alasan 

lain untuk ini, bahwa kedua suku ini merupakan suku-

suku yang terpelajar. Naftali melahirkan anak-anak indah 

(Kej. 49:21; KJV: Naftali melahirkan kata-kata yang indah – 

pen.) dan Zebulon memiliki orang-orang pembawa tongkat 

pengerah (Hak. 5:14; KJV: Orang-orang yang memegang 

pena seorang penulis – pen.). Kedua suku ini akan berga-

bung dalam memuji Tuhan  , terutama pemuka-pemuka me-

reka. Besarlah kehormatan bagi Tuhan   jika  orang-orang 

yang melebihi orang lain dalam hal martabat, kuasa, dan 

nama baik berjalan mendahului orang lain dalam menyem-

bah Tuhan   dan gigih dalam menggunakan pengaruh serta 

kepentingan mereka untuk memajukan segala pelayanan 

yang harus dilakukan bagi Dia. Dr. Hammond memperhati-

kan dari sini bahwa Kerajaan Mesias, pada akhirnya, akan 

menaklukkan semua orang berkat semua penguasa dan 

cendekiawan di dunia.   

3. Agar kita mencari-Nya, dan bergantung pada-Nya, untuk me-

nyempurnakan apa yang sudah dimulai-Nya (ay. 29). Dalam 

bagian pertama dari ayat itu sang pemazmur berbicara kepada 

Israel: “Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Tuhan   (KJV: Tuhan  mu telah 

Kitab Mazmur 68:23-32 

 969 

memerintahkan engkau untuk mengerahkan kekuatanmu – 

pen.); maksudnya, apa pun yang diperbuat bagimu, atau berapa 

pun kekuatanmu yang engkau miliki untuk menolong dirimu 

sendiri, semua itu berasal dari Tuhan  , dari kuasa dan anuge-

rah-Nya, dan dari firman yang telah diperintahkan-Nya. Tidak 

ada alasan bagimu untuk takut selama engkau memiliki ke-

kuatan Tuhan   yang berkuasa, dan tidak ada alasan bagimu un-

tuk bermegah selama engkau tidak mempunyai kekuatan sedi-

kit pun kecuali kekuatan yang ada dalam genggaman perin-

tah-Nya.” Dalam bagian selanjutnya dari ayat itu, ia berbicara 

kepada Tuhan  , terdorong oleh pengalaman-pengalamannya sen-

diri: “Tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Tuhan  , Engkau yang telah 

bertindak bagi kami. Tuhan, teguhkanlah apa yang sudah Eng-

kau perintahkan, laksanakanlah apa yang sudah Engkau jan-

jikan, dan akhirilah dengan bahagia pekerjaan baik yang telah 

Engkau mulai dengan begitu mulia.” Apa yang sudah dikerja-

kan-Nya akan dikukuhkan-Nya. Begitu Ia telah memberi  

anugerah sejati, Ia akan memberi  anugerah lebih banyak 

lagi. Sebagian orang menjadikan keseluruhan ayat ini sebagai 

seruan orang percaya mengenai Mesias, yang dipanggil Daud 

dengan Tuhan  , seperti yang sudah diperbuatnya (45:7-8). 

“Tuhan  -Mu” (Tuhan   Bapa) “telah memerintahkan Engkau untuk 

mengerahkan kekuatan-Mu, telah meneguhkan-Mu bagi diri-

Nya, telah menempatkan-Mu sebagai orang yang di sebelah 

kanan-Nya (80:18), telah menumpuk kekuatan di dalam diri-

Mu bagi kami. Oleh sebab itu, kami berdoa agar Engkau, Ya 

Tuhan   Anak, meneguhkan apa yang telah Engkau kerjakan bagi 

kami, merampungkan tugas-Mu bagi kami dengan menyele-

saikan pekerjaan baik-Mu di dalam diri kami.”    

III. Undangan dan dorongan yang penuh kuasa yang akan diberikan 

kepada orang-orang yang berada di luar untuk datang dan ber-

gabung ke dalam jemaat (ay. 30-32). Hal ini dipenuhi sebagian de-

ngan masuknya banyak orang kafir ke dalam agama Yahudi pada 

masa Daud dan Salomo. namun  kegenapannya akan tercapai da-

lam pertobatan bangsa-bangsa bukan-Yahudi kepada iman di da-

lam Kristus, dan dijadikannya mereka sebagai ahli-ahli waris dan 

anggota-anggota dari tubuh yang sama dengan keturunan Israel 

(Ef. 3:6).  


 970

1.  Sebagian orang akan tunduk  sebab  takut (ay. 31): “Kawanan 

orang bertombak, yang mengacungkan tombaknya melawan 

Kristus dan Injil-Nya, yang tidak mau diatur oleh-Nya, yang 

menganiaya orang-orang yang memberitakan dan mengakui 

nama-Nya, yang geram dan berang seperti kawanan banteng, 

gemuk dan liar seperti kawanan orang-orang kuat” (yang 

merupakan gambaran dari orang-orang Yahudi dan bukan-

Yahudi yang menentang Injil Kristus dan berbuat semampu 

mereka untuk mencegah didirikannya kerajaan-Nya di dunia). 

“Tuhan, hardiklah mereka, surutkanlah kesombongan mereka, 

redakanlah kebencian mereka, dan kacaukanlah tipu daya 

mereka, sehingga,  sebab  ditaklukkan oleh rasa bersalah da-

lam hati nurani mereka sendiri, atau banyaknya teguran dari 

pemeliharaan ilahi, setiap orang dari mereka pada akhirnya 

menyerahkan diri dengan kepingan-kepingan perak (KJV), ka-

rena ingin berdamai dengan jemaat dengan syarat apa pun.” 

Bahkan Yudas menyerahkan dirinya dengan uang tiga puluh 

perak, saat  dia mengembalikan lagi uang itu dengan meng-

aku, Aku telah berdosa  sebab  menyerahkan darah orang yang 

tak bersalah. Dan lihat Wahyu 3:9. Banyak orang,  sebab  

dihardik, sudah diselamatkan dengan bahagia dari kehancur-

an. namun  untuk orang-orang yang tidak mau tunduk, kendati 

dengan hardikan-hardikan ini, ia berdoa agar mereka diserak-

kan, dan ini berarti ia menubuatkannya: Serakkanlah bangsa-

bangsa yang suka berperang, yang begitu senang menentang 

Kristus sampai tidak akan pernah mau berdamai dengan-Nya. 

Ini mungin merujuk pada orang-orang Yahudi yang tidak per-

caya, yang suka berperang melawan keturunan yang kudus, 

dan yang tidak mau menyerah sendiri, dan yang oleh sebab itu 

diserakkan ke seluruh muka bumi. Daud sendiri dulu seorang 

prajurit perang, namun  ia dapat berseru kepada Tuhan   bahwa ia 

tidak pernah suka berperang dan menumpahkan darah hanya 

demi perang atau penumpahan darah itu sendiri. Untuk 

orang-orang yang suka berperang, dan oleh sebab itu yang 

tidak mau tunduk pada persyaratan damai yang paling adil, 

maka ia tidak ragu bahwa Tuhan   akan menyerakkan mereka. 

Bagi mereka yang telah kehilangan segala asas kemanusiaan 

yang suci, dan juga dari asas-asas Kekristenan, yang bersuka 

da


Related Posts:

  • mazmur 51-100 7 n besar dan pernyataan kecil dalam sebuah kerangka berpikir: Se-Kitab Mazmur 66:13-20  937 andainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan   tidak mau mendengar doaku. Itulah pern… Read More