n besar
dan pernyataan kecil dalam sebuah kerangka berpikir: Se-
Kitab Mazmur 66:13-20
937
andainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak
mau mendengar doaku. Itulah pernyataannya: namun se-
sungguhnya, Tuhan telah mendengar aku. Itulah anggapan-
nya, dan dari sini dia bisa mengambil kesimpulan yang
masuk akal, “Oleh sebab itu, tidak ada niat jahat dalam
hatiku.” sebab itu, bukannya merasakan penghiburan ini
bagi dirinya sendiri, ia memberi pujian kepada Tuhan :
Terpujilah Tuhan . Apa pun pernyataan-pernyataan awalnya,
kemuliaan Tuhan haruslah selalu menjadi tujuan akhirnya.
Tuhan telah mendengar, dan sebab itu terpujilah Tuhan . Per-
hatikanlah, apa yang kita peroleh dengan doa haruslah kita
kenakan dengan pujian. Kasih setia sebagai jawaban doa
memang, secara khusus, mewajibkan kita untuk bersyu-
kur. Ia tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih
setia-Nya dari padaku. Agar jangan sampai kelegaan yang
didapatnya itu dipandang sebagai sesuatu yang dianu-
gerahkan sebab doanya itu memang berharga, ia menya-
takan bahwa itu diberikan sebab kasih setia Tuhan . Hal ini
ditambahkannya dengan cara meralat: “Bukan doaku yang
menghasilkan kelegaan itu, melainkan kasih setia-Nya yang
mengirimkannya kepadaku.” Oleh sebab itu, Tuhan tidak
menolak doa kita, sebab Dia tidak menolak kasih setia-
Nya sendiri, sebab kasih setia itulah yang merupakan da-
sar dari pengharapan-pengharapan kita dan sumber dari
penghiburan-penghiburan kita, dan sebab itu harus men-
jadi pokok puji-pujian kita.
PASAL 67
azmur ini berkaitan dengan jemaat Tuhan , dan dirancang untuk
kepentingan umum. Inilah,
I. Doa bagi kemakmuran jemaat Israel (ay. 2).
II. Doa bagi pertobatan bangsa-bangsa bukan-Yahudi dan mem-
bawa mereka masuk ke dalam jemaat (ay. 3-6).
III. Pengharapan akan saat-saat yang berbahagia dan mulia
saat Tuhan melakukan ini semua (ay. 7-8).
Demikianlah sang pemazmur dibawa oleh roh nubuatan untuk
menubuatkan suatu masa yang mulia yang akan dialami jemaat
Kristen, yang di dalamnya orang-orang Yahudi dan bukan-Yahudi di-
satukan dalam satu kawanan. Awal dari pekerjaan yang terpuji ini
haruslah menjadi pokok sukacita dan puji-pujian kita, dan pengge-
napannya haruslah menjadi doa dan harapan kita saat kita menya-
nyikan mazmur ini.
Doa bagi Kemakmuran dan Perluasan Jemaat;
Pertobatan Bangsa-bangsa Bukan-Yahudi
(67:1-8)
1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur. Nyanyian. 2
Kiranya Tuhan mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari
kita dengan wajah-Nya, S e l a 3 supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan
keselamatan-Mu di antara segala bangsa. 4 Kiranya bangsa-bangsa bersyu-
kur kepada-Mu, ya Tuhan ; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur
kepada-Mu. 5 Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, se-
bab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-
suku bangsa di atas bumi. S e l a 6 Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepa-
da-Mu, ya Tuhan , kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. 7
Tanah telah memberi hasilnya; Tuhan , Tuhan kita, memberkati kita. 8 Tuhan
memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!
M
940
Mazmur ini disusun sedemikian rupa sehingga menunjukkan perasa-
an-perasaan penulisnya yang sangat hangat dan hidup, dan dengan
roh ibadah ini dia diangkat untuk menerima roh nubuatan tentang
perluasan Kerajaan Tuhan .
I. Ia memulai dengan doa bagi kesejahteraan dan kemakmuran je-
maat pada waktu itu, dan ia turut berbagi dalam keadaan itu dan
merasa berbahagia (ay. 2). Juruselamat kita, dalam mengajar kita
untuk berseru Bapa kami, telah menunjukkan bahwa kita harus
berdoa dengan orang lain dan bagi orang lain. Demikian pula sang
pemazmur di sini tidak berdoa, Kiranya Tuhan mengasihaniku dan
memberkatiku, namun mengasihani kita dan memberkati kita. Se-
bab, kita harus menaikkan permohonan bagi semua orang kudus,
dan harus rela serta gembira untuk berbagi nasib bersama
mereka. Di sini kita diajar,
1. Bahwa semua kebahagiaan kita berasal dari belas kasihan
Tuhan dan semakin bertambah di dalam belas kasihan itu. Oleh
sebab itu, hal pertama yang harus didoakan yaitu , Ya Tuhan ,
kasihanilah kami, kami orang-orang berdosa ini, dan ampuni-
lah dosa-dosa kami (Luk. 18:13), kami orang-orang berdosa
yang menyedihkan ini, dan bantulah kami untuk keluar dari
kesengsaraan-kesengsaraan kami.
2. Bahwa semua kebahagiaan kita diberikan melalui berkat
Tuhan , dan tersimpan di dalamnya: Kiranya Tuhan memberkati
kita, yaitu, kiranya Tuhan mengikutsertakan kita dalam janji-
janji-Nya, dan memberi kepada kita segala kebaikan yang
terkandung di dalamnya. Jika Tuhan berbicara dengan baik
kepada kita, maka itu berarti Dia berbuat baik bagi kita. Ya
Tuhan , berkatilah kami merupakan doa yang sangat luas, men-
cakup segalanya. sebab itu, sangat disayangkan jika kata-
kata yang begitu baik ini digunakan begitu saja dan semba-
rangan, dan sebagai ungkapan sia-sia.
3. Bahwa semua kebahagiaan itu digenapi di dalam terang wa-
jah-Nya: Kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, yakni,
kiranya Tuhan dengan anugerah-Nya melayakkan kita untuk
menerima kebaikan-Nya, dan kemudian memberi kita pertan-
da-pertanda dari kebaikan-Nya. Kita tidak perlu apa-apa lagi
untuk membuat kita berbahagia selain memiliki wajah Tuhan
menyinari kita, memiliki Tuhan yang mengasihi kita, dan yang
Kitab Mazmur 67:1-8
941
memberi tahu kita bahwa Dia mengasihi kita: Bersinar ber-
sama kita (begitulah arti yang bisa ditambahkan). Bersama
kita melakukan apa yang kita kerjakan, dan biarlah kesertaan-
Nya ini memahkotai usaha kita dengan keberhasilan. Jika kita
dengan iman berjalan bersama Tuhan , maka kita dapat berha-
rap wajah-Nya bersinar bersama kita.
II. Ia beralih dari doa ini ke doa bagi pertobatan bangsa-bangsa bu-
kan-Yahudi (ay. 3): Supaya jalan-Mu dikenal di bumi. “Tuhan, aku
berdoa bukan hanya agar Engkau mengasihani kami dan mem-
berkati kami, namun juga agar Engkau mau mengasihani seluruh
umat manusia, supaya jalan-Mu dikenal di bumi.” Dengan roh
yang mementingkan kesejahteraan umum seperti itulah kita
harus berdoa. Bapa yang di sorga, dikuduskanlah nama-Mu, da-
tanglah Kerajaan-Mu. Kita tidak akan pernah kekurangan belas
kasihan, berkat, dan kebaikan Tuhan bila orang lain turut berbagi
bersama kita di dalamnya. Atau, doa itu dapat dipandang seperti
ini: “Ya Tuhan , kasihanilah kami orang-orang Yahudi, dan berkati-
lah kami, supaya dengan demikian jalan-Mu dikenal di bumi, su-
paya dengan pertanda-pertanda yang khusus dan istimewa akan
kebaikan-Mu kepada kami, orang lain dapat tertarik untuk datang
dan bergabung bersama kami, seraya berkata, Kami mau pergi
menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Tuhan menyertai
kamu!” (Za. 8:23).
1. Ayat-ayat ini, yang menunjuk pada pertobatan bangsa-bangsa
bukan-Yahudi, dapat dipandang,
(1) Sebagai doa, dan dengan demikian berbicara tentang kerin-
duan orang-orang kudus Perjanjian Lama. Begitu jauh
mereka dari keinginan untuk menguasai sendiri hak-hak
istimewa yang dimiliki mereka sebagai jemaat Tuhan sehing-
ga mereka tidak menginginkan apa-apa lagi selain dirubuh-
kannya dinding-dinding pemisah antara mereka dan bang-
sa lain, dan dibukakannya keuntungan-keuntungan seba-
gai jemaat kepada bangsa lain juga. Lihatlah betapa berbe-
danya roh orang-orang Yahudi pada masa Kristus dan para
rasul-Nya dari semangat nenek moyang mereka. Orang-
orang Israel sejati pada zaman dulu menginginkan agar
nama Tuhan dikenal di antara bangsa-bangsa bukan-
942
Yahudi. namun , orang-orang Yahudi palsu geram terhadap
pemberitaan Injil kepada bangsa-bangsa bukan-Yahudi.
Tidak ada hal lain dalam Kekristenan yang membuat mere-
ka begitu berang selain perihal pemberitaan Injil ini.
(2) Sebagai nubuatan bahwa akan terjadi seperti yang didoa-
kannya di sini. Banyak nubuatan dan janji Kitab Suci ter-
bungkus di dalam doa-doa, untuk menunjukkan bahwa
doa jemaat itu pasti akan dijawab, sebagaimana janji-janji
Tuhan pasti akan ditepati.
2. Ada tiga hal yang didoakan di sini, yang berkaitan dengan
bangsa-bangsa bukan-Yahudi:
(1) Agar pewahyuan ilahi diutus ke tengah-tengah mereka (ay.
3). Dua hal yang diinginkannya untuk dikenal di bumi,
bahkan di antara segala bangsa, dan bukan hanya pada
bangsa Yahudi saja:
[1] Jalan Tuhan , sebuah norma kewajiban: “Kiranya mereka
semua tahu, sebaik yang kita tahu, apa yang baik dan
apakah yang dituntut TUHAN dari pada mereka. Kiranya
mereka diberkati dan diberi kehormatan dengan kete-
tapan-ketetapan dan penghakiman-penghakiman yang
sama benarnya seperti kepunyaan kami, yang membuat
bangsa kami sangat dipuji-puji dan dicemburui oleh se-
mua bangsa sekitar” (Ul. 4:8).
[2] Kebaikan-Nya yang menyelamatkan, atau keselamatan-
Nya. Jalan Tuhan terbungkus di dalam hukum-Nya, se-
mentara keselamatan-Nya terbungkus di dalam Injil-
Nya. Jika Tuhan menyatakan jalan-Nya kepada kita, dan
kita berjalan di dalamnya, maka Dia akan menunjukkan
kepada kita keselamatan yang dari pada-Nya (50:23).
Orang-orang yang sudah benar-benar mengalami beta-
pa menyenangkannya jalan-jalan Tuhan , dan penghibur-
an-penghiburan dari keselamatan-Nya, tidak bisa tidak
menginginkan dan berdoa agar jalan-jalan itu juga di-
nyatakan kepada orang lain, bahkan kepada segala bang-
sa. Semua orang di atas bumi terikat kewajiban untuk
berjalan di jalan Tuhan , semua membutuhkan kesela-
matan-Nya, dan semua bisa mendapat bagian di dalam-
Kitab Mazmur 67:1-8
943
nya. sebab itulah, kita harus berdoa agar jalan mau-
pun keselamatan Tuhan dinyatakan kepada semua orang.
(2) Agar penyembahan ilahi ditegakkan di tengah-tengah ma-
nusia, sebab di situlah pewahyuan ilahi akan diterima dan
dipeluk (ay. 4): “Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-
Mu, ya Tuhan ! Kiranya mereka mendapatkan pokok pujian,
kiranya mereka mempunyai hati untuk memuji. Ya, kira-
nya jangan hanya sebagian, namun semua bangsa bersyukur
kepada-Mu,” segala bangsa sesuai dengan kapasitas ke-
bangsaan mereka, sebagian orang dari semua bangsa. Doa
ini diulangi lagi (ay. 6) untuk menunjukkan bahwa sang
pemazmur begitu memberi hatinya pada doanya. Orang-
orang yang dengan sendirinya bersuka dalam memuji Tuhan
tidak bisa tidak menginginkan agar orang lain juga dibawa
untuk memuji-Nya, agar Tuhan mendapatkan kehormatan
dari puji-pujian mereka dan agar mereka mendapatkan
keuntungan darinya. Ini merupakan sebuah doa,
[1] Agar Injil diberitakan kepada mereka, supaya ada alas-
an juga bagi mereka untuk memuji Tuhan , seperti saat
tiba hari cerah di musim semi sesudah malam-malam
yang panjang dan gelap. Ortus est sol – Sang surya telah
terbit (Kis. 8:8).
[2] Agar mereka bertobat dan dibawa ke dalam jemaat, su-
paya mereka tergerak untuk memuji Tuhan , Tuhan yang
hidup dan benar, dan bukan ilah-ilah yang bisu dan
menjijikkan yang selama ini mereka sembah (Dan. 5:4).
Maka pikiran-pikiran mereka yang keras tentang Tuhan
akan diredam, dan mereka akan melihat Dia, dengan
kacamata Injil, sebagai kasih itu sendiri, dan sebagai
Dia yang pantas mendapatkan pujian.
[3] Agar mereka ikut bergabung dalam kumpulan jemaat
yang khidmat, dan memuji Tuhan dalam satu tubuh,
agar mereka semua bersama-sama memuji-Nya dengan
satu pikiran dan satu mulut. Demikianlah wajah agama
akan tampak di dalam negeri jika Tuhan diakui di
hadapan orang banyak dan ketetapan-ketetapan ibadah
dirayakan dengan benar di dalam kumpulan jemaat.
944
(3) Agar pemerintahan ilahi diakui dan ditaati dengan senang
hati (ay. 5): Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan ber-
sorak-sorai! Sukacita yang kudus, sukacita di dalam Tuhan
dan nama-Nya, merupakan hati dan jiwa dari pujian yang
disertai dengan ucapan syukur. Agar bangsa-bangsa dapat
bersyukur kepada-Mu, kiranya suku-suku bangsa bersuka-
cita. Orang-orang yang bersukacita senantiasa dalam Tuhan
pasti akan mengucap syukur dalam segala hal. Sukacita
yang diharapkannya bagi bangsa-bangsa yaitu sukacita
yang kudus, sebab sukacita ini yaitu sukacita akan ke-
kuasaan Tuhan , sukacita sebab Tuhan telah memangku kua-
sa-Nya yang besar dan telah mulai memerintah sebagai
raja, yang telah membuat marah semua bangsa yang tidak
bertobat (Why. 11:17-18). Kiranya mereka bersukacita,
[1] sebab TUHANlah yang empunya kerajaan (22:29), ka-
rena Ia, sebagai penguasa yang berdaulat, akan meme-
rintah bangsa-bangsa di atas bumi, sebab dengan
kerajaan pemeliharaan-Nya Ia akan mengatur urusan-
urusan semua kerajaan sesuai dengan keputusan ke-
hendak-Nya, meskipun mereka tidak mengenal-Nya
ataupun mengakui-Nya. Dan sebab pada waktunya Dia
akan menjadikan semua bangsa murid-murid-Nya me-
lalui pemberitaan Injil-Nya (Mat. 28:19) dan mendirikan
kerajaan anugerah-Nya di tengah-tengah mereka di atas
reruntuhan kerajaan Iblis. Ia akan membuat mereka
rela menyerahkan diri pada hari Dia berkuasa, dan ter-
lebih sebab pemerintahan atas dunia dipegang oleh
Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya.
[2] sebab dari TUHAN orang menerima keadilan. “Kiranya
mereka bersukacita sebab Engkau memerintah bangsa-
bangsa dengan adil, sebab Engkau akan memberi
hukum dan Injil yang akan menjadi kaidah penghakim-
an yang adil, dan akan menjatuhkan hukuman tanpa
keliru, sesuai dengan kaidah itu, kepada semua anak
manusia, tanpa kecuali.” Kiranya kita semua bersuka-
cita sebab kita tidak harus menjadi hakim bagi satu
sama lain, melainkan Dia saja yang menghakimi kita,
yang yaitu Tuhan, yang penghakiman-Nya kita yakini
sesuai dengan kebenaran.
Kitab Mazmur 67:1-8
945
III. Ia menutup dengan pengharapan yang gembira akan semua ke-
baikan yang akan terjadi saat Tuhan melakukan ini, saat
semua bangsa bertobat dan dibawa untuk memuji Tuhan .
1. Dunia bawah akan tersenyum kepada mereka, dan mereka
akan mendapatkan buah-buah darinya (ay. 7): Tanah telah
memberi hasilnya. Bukan berarti bahwa Tuhan tidak menurun-
kan hujan dari langit dan memberi musim-musim subur
bagi bangsa-bangsa yang diam dalam kegelapan (Kis. 14:1).
Akan namun , saat mereka bertobat, bumi memberi lebih
banyak hasilnya bagi Tuhan . Maka, makanan dan minuman
menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Tuhan
kita (Yl. 2:14). Dengan demikian, hasil bumi diberikan untuk
suatu tujuan yang mulia. Lalu bumi memberi hasilnya de-
ngan lebih banyak dibandingkan sebelum-sebelumnya demi penghi-
buran manusia, yang melalui Kristus telah memperoleh hak
kovenan untuk menikmati hasil-hasilnya, dan yang meman-
faatkannya dengan cara yang kudus. Perhatikanlah, keberha-
silan Injil kadang-kadang turut membawa kemurahan lahiriah
bersamanya. Kebenaran meninggikan derajat bangsa (lih. Yes.
4:2; 62:9).
2. Dunia atas akan tersenyum kepada mereka, dan mereka akan
mendapatkan kebaikan-kebaikan darinya, yang jauh lebih
baik: Tuhan , Tuhan kita, memberkati kita (ay. 7). Dan lagi (ay. 8),
Tuhan memberkati kita.
Perhatikanlah:
(1) Ada sebuah umat di dunia ini yang berhak, dengan alasan-
alasan yang baik, menyebut Tuhan sebagai Tuhan mereka.
(2) Orang-orang percaya mempunyai alasan untuk bermegah
atas hubungan mereka dengan Tuhan dan atas kepentingan
yang mereka miliki di dalam Dia. Di sini hal itu dibicarakan
dengan nada kemenangan. Tuhan , Tuhan kita.
(3) Orang-orang yang melalui anugerah menyebut Tuhan seba-
gai kepunyaan mereka sendiri dengan yakin dan rendah
hati dapat mengharapkan berkat dari Dia. Jika Dia Tuhan
kita, maka Dia akan memberkati kita dengan berkat-berkat
istimewa.
(4) Berkat Tuhan , sebagai Tuhan kita di dalam kovenan, merupa-
kan suatu hal yang mempermanis segala kenyamanan hi-
946
dup kita, dan membuatnya benar-benar nyaman. Kita me-
nerima hasil bumi sebagai kemurahan yang sesungguhnya
jika bersamaan dengan itu Tuhan , yaitu Tuhan kita, mem-
berikan berkat-Nya kepada kita.
3. Dengan cara ini seluruh dunia akan tergerak untuk berbuat
seperti mereka: Kiranya segala ujung bumi takut akan Dia,
maksudnya, menyembah Dia, yang harus dilakukan dengan
rasa takut yang saleh. Berkat-berkat yang dikaruniakan Tuhan
kepada kita mewajibkan kita bukan saja untuk mengasihi-
Nya, melainkan juga untuk takut akan Dia, untuk terus memi-
liki segala pikiran yang luhur akan Dia, dan takut untuk mem-
bangkitkan amarah-Nya. saat Injil mulai menyebar, ia akan
mendapatkan tanah berpijak yang semakin kokoh, sampai ia
menjangkau ujung-ujung bumi. Ragi yang tersembunyi dalam
makanan akan menyebar dengan sendirinya, sampai khamir
seluruhnya. Dan banyaknya berkat yang telah diterima oleh
orang-orang yang dibawa masuk ke dalam jemaat, seperti yang
mereka akui sendiri, akan mengundang orang lain untuk ber-
gabung bersama mereka. Sungguh baik jika kita memperta-
ruhkan nasib kita bersama orang-orang yang diberkati Tuhan.
PASAL 68
ni mazmur yang paling unggul, namun di dalam banyak bagiannya,
pengertian yang sebenarnya tidaklah mudah diungkapkan; sebab
dalam mazmur ini, seperti juga dalam beberapa bagian lain dari Kitab
Suci, ada hal-hal yang gelap dan sulit dipahami. Tidak jelas kapan,
atau pada kesempatan apa, Daud menuliskan mazmur ini. Namun,
mungkin ini ditulis sesudah Tuhan memberinya kelegaan dari semua
musuh di sekelilingnya, saat ia mengangkut tabut perjanjian (yang
merupakan tanda hadirat Tuhan maupun pelambang kepengantaraan
Kristus) dari rumah Obed-Edom ke kemah yang sudah didirikannya
untuk tabut itu di Sion. Sebab, kata-kata pertama dari mazmur ini
merupakan doa yang digunakan Musa saat tabut Tuhan mulai di-
angkat (Bil. 10:35). Dari sini dia dituntun, oleh Roh nubuat, untuk
berbicara mengenai perkara-perkara mulia berkenaan dengan Me-
sias, kenaikan-Nya ke sorga, dan penegakan kerajaan-Nya di dunia.
I. Ia memulai dengan doa, doa untuk melawan musuh-musuh
Tuhan (ay. 2-3) maupun doa bagi umat-Nya (ay. 4).
II. Ia melanjutkan dengan pujian, yang memenuhi bagian-bagi-
an selanjutnya dari mazmur ini, seraya mengimbau semua
orang untuk memuji Tuhan (ay. 5, 27, 33) dan menyarankan
banyak hal sebagai pokok pujian, di antaranya:
1. Kebesaran dan kebaikan Tuhan (ay. 5-7).
2. Pekerjaan-pekerjaan ajaib yang dahulu telah dikerjakan
Tuhan bagi umat-Nya, dengan membawa mereka melalui
padang gurun (ay. 8-9), membuat mereka mendiami tanah
Kanaan (ay. 10-11), memberi mereka kemenangan atas
musuh-musuh mereka (ay. 12-13), dan membebaskan me-
reka dari tangan para penindas (ay. 14-15).
I
948
3. Hadirat Tuhan secara istimewa di dalam jemaat-Nya (ay.
16-18).
4. Kenaikan Kristus (ay. 19) dan keselamatan umat-Nya
yang dikerjakan oleh Dia (ay. 20-21).
5. Kemenangan-kemenangan yang akan diraih Kristus atas
musuh-musuh-Nya, dan kebaikan-kebaikan yang akan
dikaruniakan-Nya kepada jemaat-Nya (ay. 22-29).
6. Semakin bertambah luasnya jemaat dengan masuknya
bangsa-bangsa bukan-Yahudi ke dalamnya (ay. 30-32).
Dan dengan demikian ia menutup mazmur ini dengan se-
buah pengakuan yang dahsyat akan kemuliaan dan anu-
gerah Tuhan (ay. 33-36).
Dengan semua perkara besar inilah kita harus berusaha menggerak-
kan hati kita sebagaimana mestinya dalam menyanyikan mazmur ini.
Doa untuk Menyerakkan Musuh-musuh Tuhan
(68:1-7)
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Nyanyian. 2 Tuhan bangkit, maka
terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan
diri dari hadapan-Nya. 3 Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di
depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Tuhan . 4 namun
orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Tuhan , bergem-
bira dan bersukacita. 5 Bernyanyilah bagi Tuhan , mazmurkanlah nama-Nya,
buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya
ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya! 6 Bapa bagi anak yatim dan
Pelindung bagi para janda, itulah Tuhan di kediaman-Nya yang kudus; 7 Tuhan
memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan
orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, namun pemberontak-pem-
berontak tinggal di tanah yang gundul.
Dalam ayat-ayat di atas,
I. Daud berdoa agar Tuhan tampil dalam kemuliaan-Nya,
1. Untuk mengacaukan musuh-musuh-Nya (ay. 2-3): “Kiranya
Tuhan bangkit, sebagai Hakim untuk menjatuhkan hukuman ke
atas mereka, sebagai Jenderal untuk menguasai pertempuran
dan menjalankan penghukuman ke atas mereka semua. Maka
terseraklah mereka, dan lari dari hadapan-Nya, sebab tidak
mampu bertahan, apalagi maju melawan-Nya. Kiranya Tuhan
bangkit, laksana surya yang terbit dengan keterikan sinarnya.
Maka terseraklah anak-anak kegelapan, seperti bayang-bayang
Kitab Mazmur 68:1-7
949
senja lari di hadapan sang surya yang terbit. Kiranya mereka
terusir jauh seperti asap tertiup angin, yang naik seolah-olah
ingin menutupi matahari, namun segera terhalau, dan kemu-
dian hanya meninggalkan sisa-sisanya. Kiranya mereka mele-
leh seperti lilin di depan api, yang cepat melebur.” Demikianlah
Daud menjabarkan doa Musa, dan tidak hanya mengulanginya
dengan menerapkannya pada dirinya dan masanya sendiri,
namun juga memperluasnya, untuk membimbing kita bagai-
mana menggunakan doa-doa di dalam Kitab Suci. Bahkan,
doanya itu memandang lebih jauh lagi, yaitu pada kemenang-
an Sang Penebus atas musuh-musuh kerajaan ini, sebab Dia-
lah Malaikat kovenan, yang menuntun Israel melewati padang
gurun.
Perhatikanlah:
(1) Baik dulu, sekarang, maupun nanti, pasti akan selalu ada
musuh-musuh demikian yang memusuhi Tuhan dan mem-
benci-Nya, yang bergabung dengan si ular tua melawan
Kerajaan Tuhan di tengah-tengah manusia dan melawan
keturunan perempuan.
(2) Mereka orang-orang fasik, dan tidak ada orang lain selain
orang fasik yang merupakan musuh-musuh Tuhan . Mereka
itu anak-anak si jahat.
(3) Walaupun kita harus berdoa bagi musuh-musuh kita yang
fasik seperti itu, kita juga harus berdoa melawan musuh-
musuh Tuhan yang fasik seperti itu, melawan permusuhan
mereka terhadap-Nya, dan segala usaha mereka untuk
menentang kerajaan-Nya.
(4) Jika saja Tuhan bangkit, maka semua musuh-Nya yang ti-
dak mau bertobat dan tetap berkeras hati, yang tidak mau
berbalik untuk memberi kemuliaan kepada-Nya, pasti
akan segera terserak, dan terusir jauh, dan dibinasakan di
hadapan-Nya. Sebab, tidak ada orang yang mengeraskan
hatinya melawan Tuhan dan sanggup berhasil. Hari pengha-
kiman akan menjadi hari puncak kebinasaan orang-orang
fasik (2Ptr. 3:7), yang akan meleleh seperti lilin di depan
api yang menyala, yang di dalamnya Tuhan akan menam-
pakkan diri (2Tes. 1:7).
950
2. Bagi penghiburan dan sukacita umat-Nya sendiri (ay. 4): “Kira-
nya orang-orang benar bersukacita, yang sekarang sedang ber-
dukacita. Kiranya mereka beria-ria di hadapan Tuhan , di hadi-
rat-Nya yang menghibur. Tuhan yaitu sukacita umat-Nya.
Kiranya mereka bersukacita bilamana mereka datang di ha-
dapan Tuhan , ya kiranya mereka sangat bergembira dan ber-
sukacita.” Perhatikanlah, orang-orang yang bergirang di dalam
Tuhan mempunyai alasan untuk sangat bersukacita. Dan suka-
cita inilah yang harus kita harapkan bagi semua orang kudus,
sebab sukacita itu milik mereka. Terang sudah terbit bagi
orang benar.
II. Ia memuji Tuhan sebab penampakan-penampakan-Nya yang mu-
lia, dan berseru kepada kita untuk memuji-Nya, untuk bernyanyi
bagi nama-Nya, dan meninggikan Dia,
1. Sebagai Tuhan yang besar, yang mahabesar (ay. 5): Ia berken-
daraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN. Dialah
sumber yang menggerakkan semua benda langit, Dialah yang
membimbing dan mengaturnya, sama seperti orang yang me-
ngendarai kuda berarti menggerakkannya, Dialah yang ber-
daulat penuh atas kuasa-kuasa langit. Ia berkendaraan melin-
tasi awan-awan untuk menolong umat-Nya (Ul. 33:26), dengan
begitu cepat, begitu kuat, dan tidak ada satu pun yang sang-
gup menandingi-Nya. Ia mengatur semua ini atas nama-Nya,
TUHAN, atau Yahweh, Keberadaan yang ada dengan sendiri-
nya dan dari diri-Nya sendiri dan mahamencukupi. Ia yaitu
sumber dari segala yang ada, dari segala kuasa, gerak, dan
kesempurnaan. Inilah nama-Nya untuk selama-lamanya. Apa-
bila kita meninggikan Tuhan secara demikian, kita harus beria-
ria di hadapan-Nya. Sukacita yang kudus di dalam Tuhan perlu
disertai dengan rasa hormat dan takut yang saleh akan Dia.
Dengan sikap ini kita harus menyembah Dia.
2. Sebagai Tuhan yang murah hati, Tuhan yang penuh rahmat dan
penuh kelembutan. Dia besar, namun Dia tidak memandang
rendah siapa pun, bahkan yang paling hina sekalipun. Malah,
dengan menjadi Tuhan yang mahakuasa, Dia justru mengguna-
kan kuasa-Nya untuk melepaskan orang-orang yang sedang
tertindas (ay. 6-7). Anak yatim, para janda, dan orang-orang
sebatang kara mendapati-Nya sebagai Tuhan yang Mahamen-
Kitab Mazmur 68:1-7
951
cukupi bagi mereka. Lihatlah betapa kebaikan Tuhan itu meng-
gambarkan kemuliaan-Nya sendiri. Ia yang berkendaraan
melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN, yang tanpa
pikir panjang sudah selayaknya dipuja orang sebagai Raja
segala raja dan Tuhan atas segala tuhan, dan pemimpin yang
berdaulat atas semua perkara negara dan bangsa. Demikian-
lah Dia adanya, namun Dia lebih ingin bermegah dalam hal ini,
yaitu bahwa Dia yaitu Bapa bagi anak yatim. TUHAN itu
tinggi, namun Ia melihat orang yang hina. Berbahagialah orang
yang mendapat bagian di dalam Tuhan yang seperti ini. Ia yang
berkendaraan melintasi awan-awan yaitu Bapa yang layak
untuk kita miliki. Tiga kali jauh lebih berbahagia bangsa yang
Tuhan nya ialah TUHAN.
(1) jika sebuah keluarga kehilangan kepalanya, maka Tuhan
merawat mereka, dan Dia sendiri menjadi kepala bagi ke-
luarga itu. Para janda dan anak yatim akan menemukan di
dalam Dia hubungan yang telah hilang dari mereka, yang
jauh lebih baik tiada terkira. Dia yaitu Bapa anak yatim,
yang mengasihani mereka, memberkati mereka, mengajar
mereka, menyediakan bagi mereka, dan memberi bagi-
an untuk mereka. Dia akan menghidupi mereka (Yer. 49:11),
dan bersama Dia mereka akan mendapat kasih sayang (Hos.
14:3). Mereka bebas memanggil-Nya Bapa, dan menyeru-
kan hubungan mereka dengan-Nya sebagai penjaga mereka
(146:9; 10:14, 18). Dialah hakim atau pelindung para
janda, yang memberi mereka nasihat dan menjawab keluh
kesah mereka, yang mengakui mereka dan membela per-
kara mereka (Ams. 22:23). Telinga-Nya terbuka untuk men-
dengarkan semua keluhan mereka dan tangan-Nya teren-
tang untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Seperti
itulah Tuhan di kediaman-Nya yang kudus, yang dapat
dimengerti sebagai tempat kediaman kemuliaan-Nya di
sorga (di sana Dia telah mempersiapkan takhta penghakim-
an-Nya, yang bebas dimasuki oleh anak yatim dan para
janda, yang ada di bawah perlindungan-Nya, 9:5, 8), atau
tempat kediaman anugerah-Nya di bumi. Jadi, ini merupa-
kan petunjuk bagi para janda dan anak yatim bagaimana
mereka harus menghadap Tuhan . Semoga mereka mau pergi
ke tempat kediaman-Nya yang kudus, kepada firman dan
952
ketetapan-ketetapan-Nya. Di sanalah mereka bisa menda-
pati-Nya, dan mendapatkan penghiburan di dalam Dia.
(2) jika orang ingin membangun keluarga, maka Dialah pen-
dirinya: Tuhan memberi tempat tinggal kepada orang-orang
sebatang kara, membawa orang-orang yang kesepian kepada
hubungan-hubungan yang menghibur dengan orang lain,
memberi tempat tinggal yang nyaman kepada mereka
yang tidak menetap. Ia membuat orang-orang yang terpaksa
mencari bantuan di luar negeri berdiam di rumah (begitu
menurut Dr. Hammond), menuntun orang-orang miskin
untuk mencari penghidupan, yang merupakan cara yang
sangat baik bagi manusia untuk beramal, sama seperti bagi
Tuhan untuk mengaruniakan kelimpahan-Nya.
3. Sebagai Tuhan yang adil,
(1) Dalam memberi kelegaan kepada orang-orang yang ter-
tindas. Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, dan membe-
baskan mereka yang dengan tidak adil dipenjarakan dan
diperbudak. Tidak ada satu rantai pun yang dapat mena-
han orang-orang yang akan dibebaskan Tuhan .
(2) Dalam membalaskan para penindas: Pemberontak-pem-
berontak tinggal di tanah yang gundul dan tidak mendapat
penghiburan dalam apa yang mereka peroleh dengan cara
menipu dan melukai orang lain. Tanah yang terbaik akan
menjadi gundul bagi orang-orang yang sebab pemberon-
takan mereka telah kehilangan berkat Tuhan , yang merupa-
kan pokok dan kelimpahan bagi segala kenikmatan kita.
Orang-orang Israel dibawa keluar dari Mesir ke padang
gurun, namun di sana mereka diberi persediaan yang lebih
baik dibandingkan orang-orang Mesir sendiri, yang tanahnya
yaitu tanah yang gundul jika sungai Nil mengering, seba-
gaimana yang terkadang terjadi.
Puji-pujian Syukur kepada Tuhan ;
Kasih Setia Tuhan Dikenang Kembali
(68:8-15)
8 Ya Tuhan , saat Engkau maju berperang di depan umat-Mu, saat Engkau
melangkah di padang belantara, S e l a 9 bergoncanglah bumi, bahkan langit
mencurahkan hujan di hadapan Tuhan ; Sinai bergoyang di hadapan Tuhan ,
Kitab Mazmur 68:8-15
953
Tuhan Israel. 10 Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Tuhan ; Engkau
memulihkan tanah milik-Mu yang gersang, 11 sehingga kawanan hewan-Mu
menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang
yang tertindas, ya Tuhan . 12 Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang
membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar: 13 Raja-raja segala
tentara melarikan diri, melarikan diri, dan perempuan di rumah membagi-
bagi jarahan. 14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang?
Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas
berkilau-kilauan. 15 saat Yang Mahakuasa menyerakkan raja-raja di sana,
turunlah salju di atas gunung Zalmon.
Sang pemazmur di sini, sesudah memperoleh kesempatan untuk meng-
ucap syukur kepada Tuhan atas perkara-perkara besar yang telah diper-
buat-Nya terhadap dirinya dan umat-Nya belakangan ini, berlanjut
untuk memuji Dia atas apa yang telah dilakukan-Nya bagi nenek mo-
yang mereka pada zaman dulu. Kasih setia yang baru haruslah meng-
ingatkan kita kepada kasih setia yang dulu, dan membangkitkan rasa
syukur kita akan kasih setia yang dulu itu. Janganlah pernah dilupa-
kan,
I. Bahwa Tuhan sendirilah yang menjadi penuntun bagi orang Israel
melewati padang gurun. sesudah melepaskan mereka dari rantai
belenggu, Ia tidak membiarkan mereka begitu saja di tanah yang
gundul, namun Ia sendiri berjalan mendahului mereka melangkah
di padang belantara (ay. 8). Mereka tidak berjalan, namun melang-
kah dan berbaris, sebab mereka maju seperti prajurit, seperti pa-
sukan yang mengibarkan panji-panji. Orang-orang Mesir merasa
yakin bahwa padang gurun akan mengurung orang-orang Israel,
namun mereka tertipu. Israel kepunyaan Tuhan , sebab mempu-
nyai Tuhan sebagai pemimpin mereka, berbaris maju melalui pa-
dang gurun dan tidak tersesat di dalamnya. Perhatikanlah, jika
Tuhan membawa umat-Nya ke padang gurun, pasti Dia akan men-
dahului mereka di sana dan membawa mereka keluar dari sana
(Kid. 8:5).
II. Bahwa Dia menyatakan hadirat-Nya yang mulia bersama mereka
di Gunung Sinai (ay. 9). Tidak pernah ada umat mana pun yang
melihat kemuliaan Tuhan , atau mendengar suara-Nya, seperti yang
dialami umat Israel (Ul. 4:32-33). Tidak pernah ada umat mana
pun yang diberi hukum yang sedemikian bagus, yang diuraikan
dan ditegakkan sedemikian rupa. Bergoncanglah bumi waktu itu,
dan bangsa-bangsa sekitar, ada kemungkinan, merasakan gon-
954
cangan itu. Terdengarlah suara guruh yang menggelegar, yang
tentu saja disertai dengan hujan guruh, sampai serasa langit pun
hendak runtuh, dan pada saat yang sama ajaran ilahi menitik
laksana hujan (Ul. 32:2). Bahkan Sinai itu sendiri, gunung yang
luas itu, pegunungan yang panjang itu, bergoyang di hadapan
Tuhan (Hak. 5:4-5; Ul. 33:2; Hab. 3:2). Penampakan Keagungan
Ilahi yang dahsyat ini, sama seperti hendak memenuhi mereka
dengan ketakutan dan kengerian akan Dia, demikian pula akan
membesarkan iman mereka dan membuat mereka semakin ber-
gantung kepada-Nya. Apa pun gunung-gunung kesulitan yang
menghadang di jalan kediaman mereka yang membahagiakan, Dia
yang dapat menggoncangkan Sinai itu sendiri pasti dapat menying-
kirkan kesulitan itu. Dia dapat mengatasinya.
III. Bahwa Dia memberi persediaan yang sangat berlimpah bagi
mereka baik di padang gurun maupun di tanah Kanaan (ay. 10-
11): Hujan yang melimpah Engkau siramkan, dan Engkau meme-
nuhi kebutuhan orang yang tertindas. Ini bisa merujuk,
1. Pada persediaan manna di perkemahan mereka di padang
gurun, yang diturunkan seperti hujan kepada mereka, sama
seperti burung-burung puyuh (78:24, 27), dan hal ini mungkin
pantas disebut sebagai hujan kebebasan atau kemurahan hati,
sebab itu merupakan contoh kelimpahan ilahi yang akan
selalu terkenang. Persediaan ini memulihkan kemah Israel (di
sini disebut tanah milik Tuhan [KJV: pusaka milik Tuhan – pen.],
sebab Ia telah memilih mereka untuk menjadi harta milik-Nya
yang istimewa) bila ia gersang dan akan segera hancur: perse-
diaan ini meneguhkan iman mereka, dan merupakan bukti
nyata akan kuasa dan kebaikan Tuhan . Bahkan di padang
gurun Tuhan menemukan tempat kediaman yang nyaman bagi
Israel, yang yaitu jemaat-Nya. Atau,
2. Pada persediaan-persediaan yang dikaruniakan secara tepat
waktu kepada mereka di Kanaan, tanah yang berlimpah-limpah
susu dan madunya itu, yang dikatakan mendapat air sebanyak
hujan yang turun dari langit (Ul. 11:11). jika tanah yang
subur itu segera berubah menjadi tandus, oleh sebab pelang-
garan orang-orang yang berdiam di dalamnya, Tuhan dalam
penghakiman-Nya teringat akan kasih setia-Nya, dan mengirim-
kan hujan yang lebat kepada mereka, yang akan menyegarkan-
Kitab Mazmur 68:8-15
955
nya kembali, sehingga jemaat Israel bisa berdiam di dalamnya,
dan supaya ada cukup banyak persediaan, yang bahkan bisa
mengenyangkan kaum miskin yang ada pada mereka. Ini me-
mandang lebih jauh pada persediaan rohani yang disediakan
Tuhan bagi Israel. Roh anugerah dan Injil anugerah merupakan
hujan lebat yang dengannya Tuhan memulihkan tanah pusaka-
Nya, dan yang sebab nya tanah itu menghasilkan buah-buah-
nya (Yes. 45:8). Kristus sendiri yaitu hujan ini (72:6). Ia akan
datang seperti gelora hujan yang menggenangi bumi.
IV. Bahwa sering kali Ia memberi mereka kemenangan atas musuh-
musuh mereka. Pasukan-pasukan, dan raja-raja para pasukan,
bangkit melawan mereka, sejak pertama kali mereka datang ke
Kanaan, dan terus berlanjut sepanjang masa hakim-hakim, sam-
pai pada masa Daud, namun , entah pada kali pertama atau kali
terakhir, orang-orang Israel berhasil mengalahkan mereka (ay. 12-
13, 15).
Lihatlah di sini:
1. Bahwa Tuhan lah panglima perang mereka: Tuhan menyampai-
kan sabda, sebagai panglima pasukan mereka. Ia membang-
kitkan hakim-hakim bagi mereka, memberi mereka amanat-
amanat dan perintah-perintah, dan meyakinkan mereka akan
keberhasilan mereka. Tuhan telah berfirman di tempat kudus-
Nya, dan kemudian berkata, Punya-Ku Gilead.
2. Bahwa mereka mempunyai nabi-nabi, sebagai utusan Tuhan ,
yang menyampaikan pikiran-Nya kepada mereka. Tuhan mem-
beri mereka firman-Nya (firman Tuhan datang kepada mereka)
dan orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan
tentara yang besar – para nabi dan para nabiah, sebab kata
“nabi” yang digunakan di sini yaitu untuk perempuan. Apa-
bila Tuhan ingin mengirimkan pesan, Ia tidak akan pernah keku-
rangan utusan. Atau mungkin ini merujuk pada kaum wanita
yang ikut bersorak-sorai saat kemenangan mereka raih, se-
perti yang biasa terjadi (Kel. 15:20; 1Sam. 18:7), di mana me-
reka memberi perhatian pada firman Tuhan , dan bermegah
di dalam firman itu sama seperti di dalam karya-karya-Nya.
3. Bahwa musuh-musuh mereka dikalahkan dan dikacaukan:
Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri dengan
956
kengerian dan kegalauan yang teramat sangat yang bisa diba-
yangkan. Mereka tidak melawan lalu melarikan diri, namun me-
larikan diri dan melarikan diri, mundur tanpa melancarkan
satu serangan pun. Mereka melarikan diri cepat-cepat, melari-
kan diri dan tidak pernah berkumpul kembali.
4. Bahwa mereka diperkaya dengan jarahan dari medan pepe-
rangan: Perempuan di rumah membagi-bagi jarahan. Bukan
hanya kaum pria, para prajurit yang pergi berperang, yang,
menurut hukum pembagian barang, harus berbagi barang
jarahan itu (1Sam. 30:24), namun bahkan kaum wanita yang
diam di rumah mendapat bagian. Ini menunjukkan betapa
berlimpahnya barang jarahan yang diambil.
5. Bahwa perkara-perkara besar yang diperbuat Tuhan bagi mere-
ka ini dikuduskan bagi mereka dan dimanfaatkan untuk mem-
perbaharui kehidupan mereka (ay. 15): saat Yang Maha-
kuasa menyerakkan raja-raja untuknya (untuk jemaat) ia putih
seperti salju di atas gunung Zalmon, disucikan dan dimurnikan
oleh kasih setia Tuhan . jika tentara Israel maju melawan mu-
suh, mereka menjaga diri terhadap segala yang jahat, dan de-
ngan demikian tentara itu kembali dengan kemenangan, dan
dengan kemenangan itulah kemurnian dan kesalehan Israel
diteguhkan. Kisah tentang kemenangan-kemenangan Israel ini
dapat diterapkan pada kemenangan-kemenangan yang diraih
oleh Sang Penebus yang ditinggikan bagi orang-orang kepu-
nyaan-Nya, atas maut dan alam maut. Dengan kebangkitan
Kristus, musuh-musuh rohani kita terdesak dan melarikan
diri, kuasa mereka dihancurkan, dan untuk selama-lamanya
mereka tidak bisa lagi menyakiti umat Tuhan . Kemenangan ini
pertama-tama diberitahukan oleh kaum wanita (perempuan-
perempuan yang menyampaikan kabar) kepada murid-murid
(Mat. 28:7), dan oleh mereka, kabar itu diberitakan ke seluruh
dunia. Sementara orang-orang percaya yang tinggal di rumah,
yang tidak menyumbang apa-apa secara langsung untuk pem-
beritaan itu, menikmati keuntungan darinya, dan membagi-
bagi jarahannya.
V. Bahwa dari keadaan yang rendah dan hina, mereka telah dinaik-
kan ke dalam kemegahan dan kemakmuran. saat mereka men-
jadi budak di Mesir, dan sesudah itu kadang-kadang ditindas oleh
Kitab Mazmur 68:16-22
957
bangsa ini atau bangsa itu yang kuat di sekitar mereka, mereka
seolah-olah berbaring di antara kandang-kandang atau sampah,
seperti bejana-bejana retak yang dibuang, atau seperti bejana-
bejana yang tidak indah dipandang mata – mereka hitam, kotor,
dan kumal. namun Tuhan , pada akhirnya, membebaskan mereka
dari keranjang pikulan (81:7), dan pada masa Daud, mereka de-
ngan gemilang menjadi salah satu kerajaan yang paling makmur
di dunia, bersahabat dengan semua orang di sekeliling mereka,
seperti sayap-sayap merpati bersalut dengan perak (ay. 14). “Dan
dengan demikian,” ujar Dr. Hammond, “di bawah kerajaan Kris-
tus, orang-orang kafir penyembah berhala yang ada dalam
keadaan yang paling rendah dan menjijikkan dari semua ciptaan,
yang menyembah kayu dan batu, dan diserahkan kepada hawa
nafsu yang teramat sangat hina, dibawa naik dari kondisi hina
ini untuk melayani Kristus, dan menjalankan semua keba-
jikan Kristen, keindahan-keindahan batin yang terutama di dunia.”
Ini juga dapat diterapkan pada pembebasan gereja dari penderi-
taannya, dan penghiburan-penghiburan bagi orang-orang percaya
secara pribadi sesudah melewati masa-masa suram.
Kemuliaan Sion; Raja Sion
(68:16-22)
16 Gunung Tuhan gunung Basan itu, gunung yang berpuncak banyak gunung
Basan itu! 17 Hai gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa kamu
menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Tuhan menjadi tempat
kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN akan diam di sana untuk seterus-
nya! 18 Kereta-kereta Tuhan puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya;
Tuhan telah datang dari Sinai, masuk ke tempat kudus! 19 Engkau telah naik
ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima
persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-
pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Tuhan . 20 Terpujilah Tuhan! Hari
demi hari Ia menanggung bagi kita; Tuhan yaitu keselamatan kita. S e l a 21
Tuhan bagi kita yaitu Tuhan yang menyelamatkan, Tuhan , Tuhanku, mem-
beri keluputan dari maut. 22 Sesungguhnya, Tuhan meremukkan kepala mu-
suh-Nya, tempurung kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup
dalam kesalahan-kesalahannya.
Daud, sesudah memberi pujian kepada Tuhan atas apa yang telah
diperbuat-Nya bagi Israel secara umum, sebagai Tuhan Israel (ay. 9), di
sini datang untuk memberi-Nya pujian sebagai Tuhan Sion secara
khusus (bdk. 9:12). Bermazmurlah bagi TUHAN, yang bersemayam di
Sion, yang oleh sebab nya Sion disebut gunung Tuhan .
958
I. Ia membandingkannya dengan gunung Basan dan gunung-gu-
nung lain yang tinggi dan banyak puncaknya, dan lebih memilih-
nya dibandingkan semua gunung itu (ay. 16-17). Memang benar, Sion
tampak kecil dan rendah jika dibandingkan dengan gunung-gu-
nung itu, dan tidak berselimutkan kawanan ternak dan domba
seperti gunung-gunung itu. Namun, sebab alasan yang berikut
ini, ia mendapatkan kedudukan utama di atas semua gunung itu,
bahwa ia yaitu gunung Tuhan , gunung yang dikehendaki Tuhan
menjadi tempat kedudukan-Nya, dan tempat yang dipilih-Nya un-
tuk menyatakan pertanda-pertanda hadirat-Nya secara istimewa
(132:13-14). Perhatikanlah, jauh lebih terhormat menjadi kudus
bagi Tuhan dibandingkan menjadi tinggi dan besar di mata dunia. “Hai
gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa kamu menjeling
cemburu? Mengapa engkau menghina Sion yang malang, dan
memegahkan ketinggianmu sendiri? Inilah gunung yang telah
dipilih Tuhan , dan oleh sebab itu meskipun kamu lebih besar dari-
nya, dan lebih unggul, namun, sebab di atasnyalah panji kera-
jaan ditegakkan, kalian semua harus berlayar menghampirinya.”
Sion terhormat terutama sebab ia merupakan pelambang dari
gereja Injil, yang oleh sebab itu disebut Bukit Sion (Ibr. 12:22),
dan hal ini ditunjukkan di sini, saat Dia berkata, Sesungguhnya
TUHAN akan diam di sana untuk seterusnya, yang harus men-
capai kegenapannya di dalam Sion Injil. Tidak ada satu pun
kerajaan di dunia ini yang dapat dibandingkan dengan Kerajaan
Sang Penebus, tidak ada satu kota pun yang dapat dibandingkan
dengan kota yang disatukan oleh ketetapan Injil, sebab di sanalah
Tuhan berdiam dan akan berdiam untuk selama-lamanya.
II. Ia membandingkan kerajaan itu dengan Gunung Sinai yang su-
dah dibicarakannya (ay. 9), dan menunjukkan bahwa di Bukit
Sion ada Shekinah atau hadirat ilahi yang nyata, meskipun
tidak terasa seperti Sinai itu sendiri (ay. 18). Para malaikat yaitu
kereta-kereta Tuhan , kereta-kereta perang-Nya, yang digunakan-
Nya untuk melawan musuh-musuh-Nya. Mereka yaitu kereta-
kereta utusan-Nya, yang dikirimkan-Nya bagi sahabat-sahabat-
Nya, seperti yang diperbuat-Nya bagi Elia (dan Lazarus dikatakan
dibawa oleh para malaikat). Mereka yaitu kereta-kereta keraja-
an-Nya, yang di tengah-tengahnya Ia memperlihatkan kemuliaan
dan kuasa-Nya. Mereka teramat sangat banyak: Puluhan ribu,
Kitab Mazmur 68:16-22
959
bahkan beribu-ribu banyaknya. Ada beribu-ribu malaikat, suatu
kumpulan yang meriah, di Yerusalem sorgawi (Ibr. 12:22). Musuh-
musuh yang diperangi Daud mempunyai kereta-kereta (2Sam.
8:4), namun mereka ini siapa, dalam jumlah atau kekuatan, jika
dibandingkan dengan kereta-kereta Tuhan ? Selama Daud mempu-
nyai kereta-kereta Tuhan ini di pihaknya, ia tidak perlu takut
terhadap orang-orang yang memegahkan kereta dan kuda (20:8).
Tuhan tampil di Gunung Sinai, dilayani oleh beribu-ribu malaikat,
yang melalui pelayanan merekalah hukum Taurat disampaikan
(Kis. 7:53). Ia datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang
kudus (Ul. 33:2). Dan masih tetap di Sion Tuhan menyatakan ke-
muliaan-Nya, dan benar-benar hadir, dengan segenap bala tentara
sorgawi-Nya, yang diperlambangkan dengan kerub, yang di atas-
nya Tuhan dikatakan berdiam. Sehingga dengan demikian, sebagai-
mana sebagian orang membaca kata-kata terakhir dari ayat itu,
Sinai berada di tempat kudus. Maksudnya, dari tempat kuduslah,
dan bukan Gunung Sinai, orang-orang Israel menerima sabda-
sabda ilahi. Yesus Tuhan kita yang memegang tampuk pimpinan
atas kereta-kereta ini. saat Anak Tuhan yang sulung dibawa ke
dalam dunia ini, perintah ini dikeluarkan, Semua malaikat Tuhan
harus menyembah Dia (Ibr. 1:6). Mereka melayani-Nya di segala
kesempatan, dan kini Dia berada di tengah-tengah mereka, sesu-
dah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya
(1Ptr. 3:22). Dan ditunjukkan di dalam Perjanjian Baru bahwa
para malaikat hadir di tengah-tengah kumpulan khidmat orang-
orang Kristen (1Kor. 11:10). Perempuan haruslah memakai tanda
wibawa di kepalanya oleh sebab para malaikat (Ef. 3:10).
III. Kemuliaan Sion ada pada Raja yang dilantik Tuhan di gunung
yang kudus itu (2:6), yang datang kepada puteri Sion (Mat. 21:5).
Tentang kenaikan Kristuslah sang pemazmur berbicara di sini,
dan kepada peristiwa itulah bahasanya diterapkan dengan jelas
(Ef. 4:8): Engkau telah naik ke tempat tinggi (ay. 19); bandingkan
dengan 57:6-7. Kenaikan Kristus ke tempat tinggi dibicarakan di
sini sebagai suatu peristiwa di masa lampau, sebab sedemikian
pastinya peristiwa itu akan terjadi. Peristiwa ini dibicarakan
bagi kehormatan-Nya, sebab begitu besarnya peristiwa itu. Ini
mungkin mencakup seluruh keadaan dan kedudukan-Nya saat
sudah ditinggikan, namun terutama merujuk pada kenaikan-Nya
960
ke sorga ke sisi kanan Bapa, yang merupakan keuntungan bagi
kita, dan juga pencapaian bagi-Nya. Sebab,
1. Pada saat itu Ia menang atas alam maut. Ia membawa tawan-
an-tawanan. Yakni, Ia membawa tawanan-tawanan-Nya di da-
lam kemenangan, seperti yang dulu biasa dilakukan oleh para
penakluk, dengan menjadikan mereka tontonan umum (Kol.
2:15). Ia menawan mereka yang telah menawan kita, dan yang,
seandainya Ia tidak ikut campur, mereka akan menawan kita
untuk selama-lamanya. Lebih dari itu, Ia menawan tawanan
itu sendiri, sebab telah mematahkan kuasa dosa dan Iblis.
Sama seperti Ia merupakan maut yang menguasai maut, demi-
kian pula Ia merupakan tawanan yang menguasai tawanan
(Hos. 13:14). Ini menunjukkan kemenangan telak yang diraih
Yesus Kristus atas musuh-musuh rohani kita. Kemenangan-
Nya itu sedemikian rupa sehingga melalui Dia kita juga lebih
dari pada orang-orang yang menang, artinya, kita ini orang-
orang yang menaklukkan (Rm. 8:37).
2. Pada saat itu Ia membuka pintu-pintu gerbang sorga bagi se-
mua orang percaya: Engkau telah menerima persembahan-per-
sembahan di antara manusia. Ia memberi pemberian-pem-
berian kepada manusia, demikianlah Rasul Paulus membaca-
nya (Ef. 4:8). Sebab Ia menerima supaya Ia dapat memberi. Ke
atas kepala-Nya dicurahkanlah pengurapan Roh, supaya dari
Dia urapan itu turun ke leher jubah-Nya. Dan Ia memberi
apa yang telah diterima-Nya. sesudah menerima kuasa untuk
memberi kehidupan kekal, Ia mengaruniakannya kepada se-
mua yang telah diberikan kepada-Nya (Yoh. 17:2). Engkau te-
lah menerima pemberian-pemberian bagi manusia (KJV), bukan
bagi malaikat. Malaikat-malaikat yang jatuh tidak akan dijadi-
kan orang kudus, demikian pula malaikat-malaikat yang setia
tidak akan dijadikan pelayan Injil (Ibr. 2:5). Bukan hanya un-
tuk orang-orang Yahudi saja, melainkan juga untuk semua
manusia. Siapa saja yang mau, dapat menuai keuntungan-
keuntungan dari pemberian-pemberian ini. Rasul Paulus mem-
beritahukan kepada kita apa pemberian-pemberian ini (Ef.
4:11), nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-
gembala dan pengajar-pengajar, pendirian pusat pelayanan Injil
dan persyaratan bagi orang-orang yang ingin menjalankannya,
yang keduanya harus dihargai sebagai pemberian-pemberian
Kitab Mazmur 68:16-22
961
dari sorga dan buah-buah dari kenaikan Kristus. Engkau telah
menerima pemberian-pemberian di dalam manusia (demikian-
lah makna tambahannya), maksudnya di dalam sifat manusia
yang Kristus berkenan mengenakannya pada diri-Nya sendiri,
supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan
dan yang setia kepada Tuhan . Di dalam Dia, sebagai Pengan-
tara, seluruh kepenuhan Tuhan diam, supaya dari kepenuhan-
Nya kita dapat menerima. Untuk memuliakan kebaikan dan
kasih Kristus kepada kita dalam menerima pemberian-pem-
berian ini bagi kita, sang pemazmur mengamati,
(1) Hilangnya hak kita dalam memperoleh semua pemberian
itu di masa lalu. Ia menerimanya bagi para pemberontak
juga, bagi mereka yang sudah memberontak di masa lalu.
Demikianlah keadaan semua anak manusia yang sudah
jatuh. Mungkin yang terutama dimaksudkan di sini yaitu
bangsa-bangsa bukan-Yahudi, yang sudah memusuhi-Nya
dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatan
mereka yang jahat (Kol. 1:21). Bagi merekalah pemberian-
pemberian ini diterima oleh Kristus, dan kepada merekalah
pemberian-pemberian ini diberikan, supaya mereka dapat
meletakkan senjata mereka, supaya permusuhan mereka
dihancurkan, dan supaya mereka bisa kembali setia kepa-
da-Nya. Hal ini teramat sangat memperbesar anugerah
Kristus, sebab melalui Dia para pemberontak, saat mereka
menyerah, tidak hanya diampuni namun juga menjadi kesu-
kaan. Mereka diberi amanat di bawah Kristus, yang menu-
rut sebagian orang, sesuai dengan hukum kita, sejajar
dengan dikembalikannya hak dan harga diri kepada pe-
langgar hukum. Kristus datang ke dalam dunia yang mem-
berontak, bukan untuk menghukumnya, namun agar mela-
lui Dia dunia bisa diselamatkan.
(2) Kebaikan yang dirancang bagi kita di dalam semua pembe-
rian itu: Ia menerima pemberian-pemberian bagi yang mem-
berontak, supaya Tuhan Tuhan dapat berdiam di antara me-
reka, supaya Ia dapat mendirikan sebuah jemaat di sebuah
dunia yang memberontak, di mana Dia akan berdiam de-
ngan firman-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya, seperti pada
waktu dulu di tempat kudus, supaya Ia dapat mendirikan
takhta-Nya, dan Kristus dapat berdiam di dalam hati orang
962
per orang yang sebelumnya sudah memberontak. Maksud
yang penuh rahmat dari tugas Kristus yaitu untuk men-
dirikan kemah Tuhan di tengah-tengah manusia, supaya Ia
bisa berdiam bersama mereka dan mereka sendiri bisa
menjadi bait suci yang hidup untuk menjadi puji-pujian
bagi-Nya (Yeh. 37:27).
IV. Kemuliaan Raja Sion yaitu bahwa Dia Juruselamat dan Pemberi
bagi semua orang yang mau tunduk kepada-Nya, dan api yang
menghanguskan bagi semua orang yang tetap memberontak mela-
wan-Nya (ay. 20-22). Di sini kita mendapati kebaikan dan kejahat-
an, hidup dan mati, berkat dan kutuk diperhadapkan kepada
kita, seperti yang kita baca dalam Markus 16:16, Siapa yang per-
caya akan diselamatkan, namun siapa yang tidak percaya akan di-
hukum.
1. Orang-orang yang menjadikan Tuhan sebagai Tuhan mereka, dan
dengan demikian menyerahkan diri kepada-Nya untuk menjadi
umat-Nya, akan dipenuhi dengan keuntungan-keuntungan dari-
Nya, dan bagi mereka Dia akan menjadi Tuhan yang menyela-
matkan. Jika dengan tulus hati kita menyatakan Tuhan sebagai
Tuhan kita, dan mencari-Nya sebagai Tuhan kita,
(1) Ia akan terus-menerus berbuat baik kepada kita dan meng-
hiasi kita dengan segala kesempatan yang mendatangkan
puji-pujian kita kepada-Nya. sesudah menyebutkan pem-
berian-pemberian yang Kristus terima bagi kita (ay. 19),
dengan tepat sang pemazmur menambahkan, dalam per-
kataan selanjutnya, Terpujilah Tuhan. Sebab, oleh sebab
kepengantaraan Kristuslah kita hidup, hidup dengan nya-
man, dan setiap hari dipenuhi dengan keuntungan-keun-
tungan dari-Nya. Begitu banyak dan begitu berbobotnya
pemberian-pemberian dari kelimpahan Tuhan kepada kita
ini sehingga Dia dapat benar-benar dikatakan memenuhi
kita dengan keuntungan-keuntungan itu. Ia mencurahkan
berkat kepada kita sampai berkelimpahan (Mal. 3:10). Be-
gitu tetapnya pemberian-pemberian itu mengalir, dan begi-
tu tidak kenal lelahnya Dia dalam berbuat baik kepada
kita, sehingga setiap hari Ia mencurahkan keuntungan-
Kitab Mazmur 68:16-22
963
keuntungan itu kepada kita, sesuai dengan kebutuhan
setiap hari.
(2) Pada akhirnya Ia akan menjadi Tuhan yang memberi kita
keselamatan, keselamatan kekal, keselamatan yang dari
Tuhan , yang akan ditunjukkan-Nya kepada siapa yang jujur
jalannya (50:23), keselamatan bagi jiwa. Ia yang hari demi
hari memenuhi kita dengan keuntungan-keuntungan tidak
akan menangguhkan bagian-bagian yang harus kita miliki
sekarang, namun akan menjadi Tuhan yang menyelamatkan
kita. Dan apa yang diberikan-Nya kepada kita sekarang,
diberikan-Nya sebagai Tuhan yang menyelamatkan, sesuai
dengan rancangan-Nya yang agung bagi keselamatan kita.
Dia Tuhan kita, dan oleh sebab itu Dia akan menjadi Tuhan
yang memberi keselamatan kekal kepada kita. Sebab,
hanya itulah yang dapat memenuhi luasnya lingkup hu-
bungan kovenan-Nya dengan kita sebagai Tuhan kita. Teta-
pi, apakah Dia memiliki kuasa untuk merampungkan kese-
lamatan ini? Ya, tentu saja. Sebab Tuhan , Tuhan, memberi
keluputan dari maut. Kunci maut dan kerajaan maut dise-
rahkan ke dalam tangan Tuhan Yesus (Why. 1:18). sesudah
meloloskan diri-Nya sendiri dari maut itu sendiri melalui
kebangkitan-Nya, Dia memiliki wewenang maupun kuasa
untuk menyelamatkan orang-orang kepunyaan-Nya dari
kuasa maut, dengan menghancurkan sifat maut itu dari
mereka saat mereka mati dan memberi mereka keme-
nangan telak atas maut itu saat mereka bangkit kembali
nanti. Sebab, musuh yang terakhir, yang akan dibinasakan
ialah maut. Bagi mereka yang akan terhindar dari maut
untuk selama-lamanya itu, akan mendapatkan jalan keluar
darinya dengan sedemikian rupa sehingga tidak akan
menderita apa-apa oleh kematian kedua. Bagi merekalah
kelepasan dari kematian yang sementara pastilah sungguh-
sungguh merupakan suatu belas kasihan, dan benar-benar
datang dari Tuhan sebagai Tuhan yang menyelamatkan mereka
(2Kor. 1:10).
2. Orang-orang yang bersikeras memusuhi-Nya pasti akan dibinasa-
kan (ay. 22): Tuhan meremukkan kepala musuh-Nya, yaitu kepala
Iblis si ular tua (yang tentang dia dinubuatkan melalui janji-Nya
yang pertama bahwa keturunan perempuan akan meremukkan
964
kepalanya, Kej. 3:15), yaitu kepala dari segala kuasa bangsa-
bangsa, baik Yahudi ataupun bukan-Yahudi, yang menentang Dia
dan kerajaan-Nya di tengah-tengah manusia (110:6, Ia meremuk-
kan orang-orang yang menjadi kepala di negeri luas), yaitu kepala
semua orang, siapa pun mereka itu, yang tidak suka Dia menjadi
raja mereka, sebab orang-orang itu dianggap-Nya sebagai seteru-
seteru-Nya, dan mereka itu akan dibawa dan dibunuh di depan
mata-Nya (Luk. 19:27). Ia akan meremukkan tempurung kepala
yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesa-
lahannya. Perhatikanlah, orang-orang yang tetap hidup dalam
kesalahan-kesalahannya, dan yang benci untuk diperbaharui, di-
pandang Tuhan sebagai musuh-musuh-Nya dan akan diperlakukan
seperti halnya musuh-musuh. Dengan menyebut kepala sebagai
tempurung kepala yang berambut, mungkin ada maksud untuk
merujuk pada Absalom, yang membuat tali leher kuda dari ram-
butnya yang sangat tebal. Atau ini menunjukkan kepada musuh-
musuh Daud yang paling keji dan biadab, yang membiarkan ram-
but mereka tumbuh panjang untuk membuat mereka tampak
lebih menakutkan, atau merujuk kepada musuh-musuhnya yang
paling licin dan halus, yang tekun merawat rambut mereka. Baik
yang satu maupun yang lain tidak dapat menyelamatkan diri dari
luka-luka mematikan yang akan digoreskan oleh keadilan ilahi
ke atas kepala orang-orang yang tetap hidup dalam dosa-dosa
mereka.
Penebusan Umat Tuhan ; Kewajiban-kewajiban yang
Diharuskan sesudah Anugerah Dinyatakan
(68:23-32)
23 Tuhan telah berfirman: “Dari Basan akan Kubawa kembali, akan Kubawa
kembali dari tempat yang dalam, 24 supaya engkau membasuh kakimu dalam
darah, dan lidah anjing-anjingmu mendapat bagiannya dari pada musuh.” 25
Orang melihat perarakan-Mu, ya Tuhan , perarakan Tuhan ku, Rajaku, ke dalam
tempat kudus. 26 Di depan berjalan penyanyi-penyanyi, di belakang pemetik-
pemetik kecapi, di tengah-tengah dayang-dayang yang memalu rebana. 27
“Dalam jemaah pujilah Tuhan , yakni TUHAN, hai kamu yang berasal dari sum-
ber Israel!” 28 Itu Benyamin, yang bungsu, yang berjalan di depan mereka,
pemuka-pemuka Yehuda berbondong-bondong, pemuka-pemuka Zebulon,
pemuka-pemuka Naftali. 29 Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Tuhan , tunjukkan-
lah kekuatan-Mu, ya Tuhan , Engkau yang telah bertindak bagi kami. 30 Demi
bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu. 31
Hardiklah binatang-binatang di teberau, kawanan orang-orang kuat, pengua-
Kitab Mazmur 68:23-32
965
sa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang mengejar perak; serak-
kanlah bangsa-bangsa yang suka berperang! 32 Dari Mesir orang membawa
barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada
Tuhan .
Dalam ayat-ayat di atas kita mendapati tiga hal:
I. Janji penuh rahmat yang dibuat Tuhan untuk menebus umat-Nya,
dan untuk memberi kemenangan kepada mereka atas musuh-
musuh-Nya dan musuh-musuh mereka (ay. 23-24): Tuhan telah
berfirman, sesuai dengan maksud dan janji-Nya sendiri yang pe-
nuh rahmat, “Aku akan melakukan perkara-perkara besar bagi
umat-Ku, sebagai Tuhan yang menyelamatkan mereka” (ay. 21).
Tuhan tidak akan menghancurkan harapan-harapan mereka yang
dengan iman menerima Dia sebagai Tuhan mereka. Dijanjikan,
1. Bahwa Ia akan mengamankan mereka dari bahaya, seperti
yang telah diperbuat-Nya sebelumnya: “Akan Kubawa mereka
kembali dari tempat yang dalam,” seperti yang diperbuat-Nya
terhadap Israel saat Ia membawa mereka keluar dari perbu-
dakan di Mesir ke dalam kenyamanan dan kebebasan di pa-
dang gurun. “Dan dari Basan akan Kubawa mereka kembali,”
seperti yang diperbuat-Nya terhadap Israel saat Ia membawa
mereka keluar dari kekurangan-kekurangan dan pengembara-
an-pengembaraan mereka di padang gurun ke dalam kepenuh-
an dan tempat kediaman di tanah Kanaan. Sebab, tanah Basan
terletak di seberang sungai Yordan, tempat mereka berperang
dengan kerajaan Sihon dan kerajaan Og, dan dari sana mereka
kemudian berpindah ke Kanaan. Perhatikanlah, penampakan-
penampakan terdahulu dari kuasa dan kebaikan Tuhan bagi
umat-Nya haruslah mendorong iman dan harapan mereka ke-
pada-Nya di masa yang akan datang, bahwa apa yang telah
diperbuat-Nya pasti akan diperbuat-Nya lagi. Ia akan meng-
angkat pula tangan-Nya untuk menebus sisa-sisa umat-Nya
yang tertinggal (Yes. 11:11). Dan semoga kita pun dapat meli-
hat kembali perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib yang dicerita-
kan oleh nenek moyang kita kepada kita. Namun ini belum se-
berapa:
2. Bahwa Ia akan membuat mereka menang atas musuh-musuh
mereka (ay. 24): Supaya engkau membasuh kakimu, sewaktu
engkau lewat, dalam darah musuh-musuhmu, yang tertumpah
966
ruah seperti limpahan air, dan lidah anjing-anjingmu mendapat
bagiannya. Anjing-anjing menjilat darah Ahab, dan, dalam ke-
hancuran angkatan yang anti-Kristen, kita membaca tentang
darah yang mengalir setinggi kekang kuda (Why. 14:20). Keme-
nangan-kemenangan yang dikaruniakan Tuhan kepada pasu-
kan-pasukan Daud atas musuh-musuh Israel di sini di-
nubuatkan, namun ini sebagai pelambang dari kemenangan
Kristus atas maut dan alam kubur bagi diri-Nya sendiri dan
bagi semua orang percaya, dalam kebangkitan-Nya dari dalam
tanah (dan juga kebangkitan mereka sebagai akibat dari
kebangkitan-Nya ini) dari dalam tanah. Kemenangan pasukan
Daud itu juga menjadi pelambang bagi kehancuran musuh-
musuh Kristus dan jemaat-Nya, yang akan diberi minum
darah, sebab mereka pantas mendapatkannya.
II. Sambutan hangat yang akan diberikan umat Tuhan sendiri saat
menemukan anugerah-Nya yang mulia ini, yang tampak dalam fir-
man-Nya maupun dalam karya-karya-Nya. Bukankah Dia sudah
berbicara di tempat kudus-Nya? Bukankah Dia sudah berkata
bahwa Dia akan membawa mereka kembali dari Basan? Jadi, apa-
kah yang dikehendaki dari kita untuk membalas semuanya ini?
1. Agar kita mengamati gerak gerik-Nya (ay. 25): “Orang melihat,
umat-Nya telah melihat, perarakan-Mu, ya Tuhan ! Sementara
orang lain tidak memedulikan pekerjaan Tuhan, atau perbuat-
an tangan-Nya, mereka telah melihat perarakan Tuhan ku, Raja-
ku, ke dalam tempat kudus.”
Lihatlah di sini:
(1) Bagaimana iman yang hidup membuat kita bisa melihat
seperti apa Tuhan itu. Dialah Tuhan dan Raja. namun bukan
itu saja, Dia juga Tuhan ku dan Rajaku. Orang-orang yang
menerima Tuhan sebagai Tuhan mereka dapat melihat Dia,
dalam segala perarakan-Nya, bertindak sebagai Tuhan mere-
ka, sebagai Raja mereka, demi kebaikan mereka, dan da-
lam menjawab doa-doa mereka.
(2) Di manakah perarakan Tuhan yang paling menakjubkan,
bahkan di tempat kudus-Nya? Yaitu di dalam dan melalui
firman-Nya serta ketetapan-ketetapan-Nya, dan terutama di
tengah-tengah umat-Nya di gereja Injil, yang di dalamnya
Kitab Mazmur 68:23-32
967
dan dengannya dinyatakanlah pelbagai ragam hikmat Tuhan .
Perarakan-Nya di tempat kudus ini sungguh cemerlang, jauh
melampaui peredaran pagi dan petang, dan lebih nyaring
mengumandangkan kuasa dan keilahian-Nya yang kekal.
(3) Apa kewajiban kita berkaitan dengan perarakan ini? Kewa-
jiban kita yaitu mengamatinya. Inilah tangan Tuhan . Sung-
guh, Tuhan ada bersama-sama dengan kita.
2. Agar kita memberi kemuliaan kepada-Nya dengan cara
yang paling saleh dan khidmat. jika kita melihat perarak-
an-Nya ke dalam tempat kudus-Nya,
(1) Kiranya orang-orang yang secara langsung melayani di bait
suci-Nya memuji Dia (ay. 26). Orang-orang Lewi, yang seba-
giannya yaitu penyanyi dan sebagian yang lain pemetik-
pemetik kecapi, yang melihat perarakan-Nya ke dalam
tempat kudus dari jarak paling dekat, diharapkan memim-
pin puji-pujian kepada-Nya ini. Dan, sebagai hari keme-
nangan yang luar biasa, pada saat itu di tengah-tengah ada
dayang-dayang yang memalu rebana, untuk melengkapi
perayaan ini. “Demikianlah (ujar Dr. Hammond) sesudah
Kristus naik ke sorga, para rasul akan merayakan dan
memberitakan Injil ke seluruh dunia, dan bahkan kaum
wanita yang menjadi saksi-saksinya akan bergabung sepe-
nuh hati dengan mereka dalam menyatakannya.”
(2) Kiranya semua umat Israel dalam perkumpulan ibadah
mereka yang khidmat memberi kemuliaan kepada
Tuhan : Pujilah Tuhan , bukan hanya di Bait-Nya, melainkan
juga di tempat-tempat ibadah, atau di sekolah-sekolah para
nabi, atau di mana pun ada perkumpulan orang-orang yang
berasal dari sumber Israel, yang merupakan keturunan
Yakub, kiranya mereka sehati sejiwa dalam memuji Tuhan .
Kasih setia Tuhan yang diberikan kepada semua orang, yang
di dalamnya kita turut berbagi, mewajibkan kita untuk
mengucap syukur di depan umum, yang mengharuskan
semua orang untuk bergabung di dalamnya. “Demikianlah
(ujar Dr. Hammond), semua orang Kristen diwajibkan un-
tuk dengan khidmat mengagungkan nama Mesias, dan,
demi mencapai tujuan itu, mereka wajib sering kali ber-
kumpul bersama-sama di dalam jemaah.” Dan,
968
(3) Kiranya orang-orang yang, dalam berbagai hal, merupakan
tokoh utama, dan para pembesar, mendahului yang lain
dalam memuji Tuhan (ay. 28). Ada Benyamin, yang bungsu
(yang merupakan suku kerajaan pada masa pemerintahan
Saul), bersama pemimpin-pemimpin mereka, pemuka-pe-
muka Yehuda (yang merupakan suku kerajaan pada masa
pemerintahan Daud), dan mahkamah mereka, yaitu para
panglima atau pemimpin mereka. Pada awal pemerintahan
Daud, sudah terjadi peperangan yang panjang antara suku
Yehuda dan suku Benyamin, namun sekarang keduanya
bergabung bersama-sama dalam memberi puji-pujian
atas keberhasilan melawan musuh bersama. namun meng-
apakah suku Zebulon dan Naftali disebutkan secara khu-
sus di sini? Mungkin sebab suku-suku itu, yang tinggal di
bagian utara, paling rentan terhadap serangan-serangan
orang Aram, dan bangsa-bangsa sekitar lain yang meng-
ganggu mereka, dan oleh sebab itu mereka harus bersyu-
kur secara khusus atas kemenangan-kemenangan terha-
dap bangsa-bangsa itu. Dr. Hammond memberi alasan
lain untuk ini, bahwa kedua suku ini merupakan suku-
suku yang terpelajar. Naftali melahirkan anak-anak indah
(Kej. 49:21; KJV: Naftali melahirkan kata-kata yang indah –
pen.) dan Zebulon memiliki orang-orang pembawa tongkat
pengerah (Hak. 5:14; KJV: Orang-orang yang memegang
pena seorang penulis – pen.). Kedua suku ini akan berga-
bung dalam memuji Tuhan , terutama pemuka-pemuka me-
reka. Besarlah kehormatan bagi Tuhan jika orang-orang
yang melebihi orang lain dalam hal martabat, kuasa, dan
nama baik berjalan mendahului orang lain dalam menyem-
bah Tuhan dan gigih dalam menggunakan pengaruh serta
kepentingan mereka untuk memajukan segala pelayanan
yang harus dilakukan bagi Dia. Dr. Hammond memperhati-
kan dari sini bahwa Kerajaan Mesias, pada akhirnya, akan
menaklukkan semua orang berkat semua penguasa dan
cendekiawan di dunia.
3. Agar kita mencari-Nya, dan bergantung pada-Nya, untuk me-
nyempurnakan apa yang sudah dimulai-Nya (ay. 29). Dalam
bagian pertama dari ayat itu sang pemazmur berbicara kepada
Israel: “Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Tuhan (KJV: Tuhan mu telah
Kitab Mazmur 68:23-32
969
memerintahkan engkau untuk mengerahkan kekuatanmu –
pen.); maksudnya, apa pun yang diperbuat bagimu, atau berapa
pun kekuatanmu yang engkau miliki untuk menolong dirimu
sendiri, semua itu berasal dari Tuhan , dari kuasa dan anuge-
rah-Nya, dan dari firman yang telah diperintahkan-Nya. Tidak
ada alasan bagimu untuk takut selama engkau memiliki ke-
kuatan Tuhan yang berkuasa, dan tidak ada alasan bagimu un-
tuk bermegah selama engkau tidak mempunyai kekuatan sedi-
kit pun kecuali kekuatan yang ada dalam genggaman perin-
tah-Nya.” Dalam bagian selanjutnya dari ayat itu, ia berbicara
kepada Tuhan , terdorong oleh pengalaman-pengalamannya sen-
diri: “Tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Tuhan , Engkau yang telah
bertindak bagi kami. Tuhan, teguhkanlah apa yang sudah Eng-
kau perintahkan, laksanakanlah apa yang sudah Engkau jan-
jikan, dan akhirilah dengan bahagia pekerjaan baik yang telah
Engkau mulai dengan begitu mulia.” Apa yang sudah dikerja-
kan-Nya akan dikukuhkan-Nya. Begitu Ia telah memberi
anugerah sejati, Ia akan memberi anugerah lebih banyak
lagi. Sebagian orang menjadikan keseluruhan ayat ini sebagai
seruan orang percaya mengenai Mesias, yang dipanggil Daud
dengan Tuhan , seperti yang sudah diperbuatnya (45:7-8).
“Tuhan -Mu” (Tuhan Bapa) “telah memerintahkan Engkau untuk
mengerahkan kekuatan-Mu, telah meneguhkan-Mu bagi diri-
Nya, telah menempatkan-Mu sebagai orang yang di sebelah
kanan-Nya (80:18), telah menumpuk kekuatan di dalam diri-
Mu bagi kami. Oleh sebab itu, kami berdoa agar Engkau, Ya
Tuhan Anak, meneguhkan apa yang telah Engkau kerjakan bagi
kami, merampungkan tugas-Mu bagi kami dengan menyele-
saikan pekerjaan baik-Mu di dalam diri kami.”
III. Undangan dan dorongan yang penuh kuasa yang akan diberikan
kepada orang-orang yang berada di luar untuk datang dan ber-
gabung ke dalam jemaat (ay. 30-32). Hal ini dipenuhi sebagian de-
ngan masuknya banyak orang kafir ke dalam agama Yahudi pada
masa Daud dan Salomo. namun kegenapannya akan tercapai da-
lam pertobatan bangsa-bangsa bukan-Yahudi kepada iman di da-
lam Kristus, dan dijadikannya mereka sebagai ahli-ahli waris dan
anggota-anggota dari tubuh yang sama dengan keturunan Israel
(Ef. 3:6).
970
1. Sebagian orang akan tunduk sebab takut (ay. 31): “Kawanan
orang bertombak, yang mengacungkan tombaknya melawan
Kristus dan Injil-Nya, yang tidak mau diatur oleh-Nya, yang
menganiaya orang-orang yang memberitakan dan mengakui
nama-Nya, yang geram dan berang seperti kawanan banteng,
gemuk dan liar seperti kawanan orang-orang kuat” (yang
merupakan gambaran dari orang-orang Yahudi dan bukan-
Yahudi yang menentang Injil Kristus dan berbuat semampu
mereka untuk mencegah didirikannya kerajaan-Nya di dunia).
“Tuhan, hardiklah mereka, surutkanlah kesombongan mereka,
redakanlah kebencian mereka, dan kacaukanlah tipu daya
mereka, sehingga, sebab ditaklukkan oleh rasa bersalah da-
lam hati nurani mereka sendiri, atau banyaknya teguran dari
pemeliharaan ilahi, setiap orang dari mereka pada akhirnya
menyerahkan diri dengan kepingan-kepingan perak (KJV), ka-
rena ingin berdamai dengan jemaat dengan syarat apa pun.”
Bahkan Yudas menyerahkan dirinya dengan uang tiga puluh
perak, saat dia mengembalikan lagi uang itu dengan meng-
aku, Aku telah berdosa sebab menyerahkan darah orang yang
tak bersalah. Dan lihat Wahyu 3:9. Banyak orang, sebab
dihardik, sudah diselamatkan dengan bahagia dari kehancur-
an. namun untuk orang-orang yang tidak mau tunduk, kendati
dengan hardikan-hardikan ini, ia berdoa agar mereka diserak-
kan, dan ini berarti ia menubuatkannya: Serakkanlah bangsa-
bangsa yang suka berperang, yang begitu senang menentang
Kristus sampai tidak akan pernah mau berdamai dengan-Nya.
Ini mungin merujuk pada orang-orang Yahudi yang tidak per-
caya, yang suka berperang melawan keturunan yang kudus,
dan yang tidak mau menyerah sendiri, dan yang oleh sebab itu
diserakkan ke seluruh muka bumi. Daud sendiri dulu seorang
prajurit perang, namun ia dapat berseru kepada Tuhan bahwa ia
tidak pernah suka berperang dan menumpahkan darah hanya
demi perang atau penumpahan darah itu sendiri. Untuk
orang-orang yang suka berperang, dan oleh sebab itu yang
tidak mau tunduk pada persyaratan damai yang paling adil,
maka ia tidak ragu bahwa Tuhan akan menyerakkan mereka.
Bagi mereka yang telah kehilangan segala asas kemanusiaan
yang suci, dan juga dari asas-asas Kekristenan, yang bersuka
da