Yehezkiel 10


 an Israel ini), dan dari sejak saat itu dosa yang berteriak dari 

bangsa itu berlanjut sedikit banyak sampai pada masa pembuangan. 

Dan, meskipun kadang-kadang dosa itu sedikit banyak ditegur oleh 

raja-raja yang ingin mengadakan pembaruan, namun dosa itu tidak 

pernah ditekan sepenuhnya, dan untuk sebagian besar tampak se-

makin kurang ajar dan tak tahu malu. Mereka tidak hanya menyem-

bah Allah yang benar melalui patung-patung, seperti yang dilakukan 

kesepuluh suku dengan patung-patung anak lembu di Dan dan 

Betel, namun  juga mereka menyembah allah-allah palsu, Baal dan 

Molokh, dan semua gerombolan dewa kafir yang tak berakal. 

Inilah yang digambarkan sejauh ini di sini (seperti yang sering kali 

di tempat lain) melalui perumpamaan tentang pelacuran dan per-

zinahan,  

1. Sebab penyembahan berhala yaitu  pelanggaran terhadap perjan-

jian perkawinan dengan Allah, meninggalkan Dia dan jatuh ke 

dalam pelukan orang asing. Penyembahan berhala yaitu  mem-

berikan perasaan dan pelayanan kepada lawan-lawan-Nya, yang 

semestinya diberikan kepada Dia saja.  

2. Sebab penyembahan berhala merusak dan mencemarkan pikiran, 

dan memperbudak bagian rohani dari manusia, dan menunduk-

Kitab Yehezkiel 16:15-34 

kannya kepada kekuatan dan kuasa indera, seperti halnya per-

sundalan.  

3. Sebab penyembahan berhala membuat hati nurani menjadi bobrok, 

membekukan dan mengeraskannya. Dan orang-orang yang dengan 

penyembahan berhala mereka merendahkan kodrat ilahi, dan 

menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan kemuliaan-Nya 

dengan kehinaan, dengan adil dihukum oleh Allah dengan menye-

rahkan mereka kepada pikiran yang terkutuk, untuk merendah-

kan kodrat manusia dengan perasaan-perasaan yang keji (Rm. 

1:23, dst.). Penyembahan berhala yaitu  dosa yang memperbodoh 

dan menyihir. Dan, jika  orang diserahkan kepadanya, mereka 

jarang terlepas dari jeratnya.  

4. Sebab penyembahan berhala yaitu  dosa yang memalukan dan 

membawa aib bagi orang-orang yang sudah bergabung dengan 

Tuhan, lalu bergabung dengan berhala. Sekarang amatilah di sini, 

I.  Apa penyebab-penyebab dari dosa ini. Bagaimana bisa umat Allah 

terseret untuk melayani berhala-berhala? Bagaimana bisa gadis 

yang sudah diajar dengan begitu baik, dididik dengan begitu baik, 

menjadi bejat? Siapa yang akan menyangkanya? namun ,  

1. Mereka bertumbuh menjadi sombong (ay. 15): “Engkau meng-

andalkan kecantikanmu, dan benar-benar menantikan bahwa 

kecantikan itu akan membawa keuntungan bagimu, dan eng-

kau seumpama bersundal dalam menganggarkan ketermasy-

huranmu.” Mereka berpikir, sebab  mereka begitu dipuji dan 

dikagumi oleh tetangga-tetangga mereka, bahwa, untuk lebih 

mengambil hati tetangga-tetangga mereka dan membalas puji-

pujian mereka, mereka harus bergabung dengan tetangga-

tetangga mereka dalam ibadah mereka dan mengikuti kebiasa-

an-kebiasaan mereka. Salomo memperbolehkan penyembahan 

berhala, untuk memuaskan istri-istrinya dan saudara-saudara 

mereka. Perhatikanlah, banyak sekali orang muda dihancur-

kan oleh kesombongan, terutama kesombongan akan kecan-

tikan mereka. Rara est concordia formæ atque pudicitiæ – Ke-

cantikan dan kesucian jarang bersatu.  

2. Mereka melupakan awal mula mereka (ay. 22): “Engkau tidak 

teringat lagi kepada masa mudamu, betapa malang dan hina 

dinanya engkau, dan betapa besar perkara-perkara yang su-

dah dilakukan Allah untukmu, dan betapa kekal kewajiban

kewajiban yang ditimpakan-Nya kepadamu dengan begitu.” Per-

hatikanlah, teguran terhadap kesombongan dan hawa nafsu 

kita akan berhasil jika kita merenungkan siapa kita ini sebenar-

nya dan betapa kita berutang budi kepada anugerah Allah yang 

cuma-cuma.  

3. Mereka lemah dalam pengertian dan tekad (ay. 30): Betapa 

besar hawa nafsumu itu (KJV: betapa lemah hatimu), engkau 

yang melakukan segala-galanya ini. Perhatikanlah, kekuatan 

hawa nafsu manusia yaitu  bukti dari kelemahan hati mere-

ka. Mereka tidak mengenal diri sendiri, dan tidak bisa me-

nguasai diri. Israel lemah, namun juga menjadi perempuan 

sundal jahanam. Perhatikanlah, orang-orang yang paling bo-

doh biasanya paling berlagak berkuasa, dan menganggap bah-

wa mereka pantas mengatur orang lain, padahal mereka sama 

sekali tidak mampu mengatur diri sendiri. 

II.  Apa perincian-perincian dari dosa itu.  

1. Mereka menyembah semua berhala yang lewat di depan mere-

ka, semua yang pernah mereka rayu untuk disembah. Mereka 

siap sedia menuruti perintah semua tetangga mereka (ay. 15): 

Engkau menghamburkan persundalanmu kepada setiap orang 

yang lewat. Mereka siap menyerah pada setiap godaan sema-

cam ini, meskipun begitu tidak masuk akal. Setiap berhala 

asing yang bisa didatangkan dari negeri asing, setiap dewa 

baru yang ditemukan, mereka siap menangkapnya, sebagai 

pemberitahuan umum bahwa ia melacurkan dirinya kepada 

siapa saja yang datang, dan menambah-nambah persundalan-

nya (ay. 25). Demikianlah sebagian pemabuk mau menjadi 

teman siapa saja yang menawarkan minuman kepada mereka. 

Betapa lemahnya hati orang-orang seperti itu!  

2. Mereka menghiasi kuil-kuil berhala, tiang-tiang berhala, dan 

bukit-bukit pengorbanan mereka dengan pakaian yang indah 

dan berharga yang telah diberikan Allah kepada mereka (ay. 

16, 18): Engkau membuat bukit-bukit pengorbananmu berwar-

na-warni, menghiasinya dengan jubah-jubah yang beraneka 

warna, seperti jubah Yusuf, yang telah diberikan Allah kepada 

mereka sebagai tanda khusus dari perkenanan-Nya, dan 

engkau bersundal (yaitu, menyembah berhala-berhala) di situ. 

Tentang hal ini Allah berkata, “Seperti itu belum pernah terjadi 

Kitab Yehezkiel 16:15-34 

dan tidak akan ada lagi. Yaitu, ini merupakan hal yang sama 

sekali tidak boleh dibiarkan. Aku tidak akan pernah tahan 

dengan perbuatan-perbuatan seperti ini tanpa menunjukkan 

kebencian-kebencian-Ku.”  

3. Mereka membuat patung-patung untuk disembah dari per-

hiasan-perhiasan yang telah diberikan Allah kepada mereka 

(ay. 17): Perhiasan-perhiasanmu yang dibuat dari emas-Ku dan 

perak-Ku, yang Kuberikan kepadamu. Perhatikanlah, Allahlah 

yang memberi kita emas dan perak kita. Hasil-hasil perda-

gangan, hasil-hasil keterampilan dan usaha, yaitu  pemberi-

an-pemberian dari pemeliharaan Allah kepada kita, seperti 

juga hasil-hasil bumi. Barang yang diberikan Allah kepada kita 

untuk kita gunakan, hak miliknya masih dipegang oleh Dia. 

“Itu yaitu  perak-Ku dan emas-Ku, meskipun Aku telah mem-

berikannya kepadamu.” Itu masih milik-Nya, sehingga kita 

harus melayani dan menghormati Dia dengannya, dan ber-

tanggung jawab kepada-Nya atas penggunaannya. Dalam 

setiap sennya terlukis gambar Allah, dan juga gambar Kaisar. 

Akankah kita membuat perak dan emas kita, perabotan kita, 

uang, dan perhiasan-perhiasan kita sebagai sesuatu yang kita 

bangga-banggakan dan perselisihkan? Akankah semua itu 

membuat kita tamak dan boros? Padahal, jika kita renungkan 

dengan sepatutnya, semuanya itu yaitu  perak Allah dan 

emas-Nya? Orang Israel sudah sejak dini mulai mengubah 

perhiasan-perhiasan mereka menjadi berhala-berhala, saat  

Harun membuat anak lembu emas dari anting-anting mereka.  

4. Mereka melayani berhala-berhala mereka dengan hal-hal baik 

yang diberikan Allah kepada mereka, padahal semuanya itu 

diberikan Allah untuk mereka gunakan sendiri, dan untuk 

melayani Dia (ay. 18): “Engkau mempersembahkan kepada me-

reka minyak-Ku dan ukupan-Ku, di atas mezbah-mezbah me-

reka, sebagai wangi-wangian bagi dewa-dewa kotor ini. Makan-

an-Ku, tepung yang terbaik, minyak, dan madu yang mengaliri 

Kanaan itu, dan yang dengannya Kuberikan makananmu. 

Dengan itu semua engkau telah menjamu mereka dan imam-

imam mereka yang lapar, dan mempersembahkannya untuk 

mereka sebagai persembahan yang harum, untuk membersih-

kan mereka, dan supaya  kamu diterima oleh mereka. Dan 

begitulah yang terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Hal

itu terlalu jelas untuk disangkal, terlalu jahat untuk dimaaf-

kan. Semuanya ini telah engkau lakukan. Dia yang mengetahui 

segala sesuatu, mengetahui hal ini.” Lihatlah betapa mereka 

menyayangi berhala-berhala mereka, hingga mereka rela mele-

paskan apa yang diberikan kepada mereka sebagai kebutuhan 

pokok bagi mereka dan keluarga mereka, demi menghormati 

berhala-berhala itu. Di lain pihak, kita patut malu, betapa kita 

kikir dan enggan memberi untuk melayani Allah yang benar 

dan hidup.  

5. Mereka telah mengorbankan anak-anak mereka kepada ber-

hala-berhala mereka. Hal ini ditegaskan di sini, dan sering kali 

di tempat lain, sebagai salah satu contoh terburuk dari pe-

nyembahan berhala mereka. sebab  memang tidak ada hal 

lain yang di dalamnya Iblis bersorak-sorak dengan begitu 

penuh kemenangan atas anak-anak manusia, baik atas akal 

budi alami mereka maupun atas kasih sayang alami mereka, 

seperti dalam hal ini (Yer. 7:31; 19:5; 32:35): Engkau meng-

ambil anak-anakmu lelaki dan perempuan, dan tidak hanya 

membuat mereka melewati api, atau di antara dua perapian, 

sebagai tanda mereka dipersembahkan kepada Molokh, namun  

juga engkau telah mempersembahkan mereka menjadi makan-

an berhala itu (ay. 20). Inilah contoh dari kekuasaan orangtua 

yang paling merosot derajatnya sampai jatuh ke dalam kela-

liman yang paling biadab, dan tidak pernah ada yang seperti 

ini. Namun ini pun bukan yang terburuk. Perbuatan itu meru-

pakan kejahatan yang tak dapat diperbaiki bagi Allah sendiri, 

yang menuntut hak milik istimewa atas anak-anak mereka 

lebih daripada atas emas, perak, dan makanan mereka: Mere-

ka yaitu  anak-anak-Ku (ay. 21), anak-anakmu lelaki dan 

perempuan yang engkau lahirkan bagi-Ku (ay. 20). Dia yaitu  

Bapa segala roh, dan jiwa-jiwa yang berakal yaitu  milik-Nya 

secara khusus. Oleh sebab  itu, menghilangkan hidup, hidup 

manusia, secara tidak adil, yaitu  penghinaan yang besar 

terhadap Allah pencipta kehidupan. Terlebih lagi, anak-anak 

orang Israel yaitu  milik-Nya berdasar  hak yang lebih jauh 

lagi. Mereka yaitu  anak-anak perjanjian, lahir di rumah Allah. 

Ia sudah berkata kepada Abraham, Aku akan menjadi Allahmu 

dan Allah keturunanmu. Mereka memiliki meterai kovenan da-

lam daging mereka sejak mereka berusia delapan hari. Mereka 

Kitab Yehezkiel 16:15-34 

akan menyandang nama Allah, dan mempertahankan jemaat-

Nya. Membunuh mereka yaitu  tindakan yang paling tidak 

berperikemanusiaan, namun  membunuh mereka untuk meng-

hormati berhala yaitu  tindakan durhaka yang setinggi-tinggi-

nya. Orang tidak dapat memikirkannya tanpa kemarahan yang 

teramat sangat: melihat tangan orangtua yang tanpa iba 

menumpahkan darah anak-anak mereka sendiri yang tidak 

bersalah. Dan dengan mempersembahkan darah daging mere-

ka sendiri secara terang-terangan kepada Iblis untuk membeli 

korban-korban, mereka mengaku mempersembahkan diri me-

reka kepadanya sebagai korban yang hidup! Betapa tidak 

masuk akal, bahwa anak-anak yang dilahirkan kepada Allah 

sampai dipersembahkan kepada roh-roh jahat! Perhatikanlah, 

anak-anak dari orangtua yang merupakan anggota jemaat 

yang kelihatan di dunia ini harus dipandang sebagai dilahir-

kan bagi Allah, dan merupakan anak-anak-Nya. Sebagai anak-

anak-Nya, dan dengan kedudukan mereka itu, kita harus 

mengasihi mereka, dan berdoa bagi mereka, membesarkan me-

reka untuk-Nya, dan, jika Ia memanggil mereka, harus ber-

pisah dengan mereka dengan senang hati dan menyerahkan 

mereka kepada-Nya. Sebab tidakkah Ia bebas mempergunakan 

milik-Nya menurut kehendak hati-Nya? Terhadap contoh pe-

nyembahan berhala bangsa Israel itu, yang memang tidak 

boleh dibiarkan lewat tanpa diberi cap tertentu, dilontarkan 

ucapan ini (ay. 20), apakah persundalanmu ini masih perkara 

enteng? Ini menyiratkan bahwa ada orang-orang di antara 

mereka yang menganggap enteng masalah itu, dan menjadi-

kannya sebagai bahan candaan. Perhatikanlah, tidak ada dosa 

keji, yang begitu nyata-nyata keji, yang tidak akan diperolok-

olok oleh orang-orang yang bobrok hati nuraninya. namun  

apakah pelacuran, apakah pelacuran rohani, yaitu  perkara 

yang enteng? Masakan enteng saja bagi manusia untuk men-

jadikan anak-anak mereka sebagai binatang, dan menjadikan 

Iblis sebagai allah mereka? Dalam waktu singkat saja itu akan 

menjadi perkara yang besar.  

6. Mereka membangun kuil-kuil untuk menghormati berhala-

berhala mereka, supaya  orang lain tertarik untuk datang ke 

sana dan bergabung dengan mereka dalam menyembah ber-

hala-berhala mereka: “Sesudah segala kejahatanmu yang se-

macam ini dilakukan secara diam-diam, engkau pada akhirnya 

sampai pada puncak kelancangan yang begitu rupa hingga 

memberitahukannya secara terang-terangan. sebab  itu, cela-

ka, celakalah engkau” (kata-kata itu muncul dalam sisipan 

yang menyedihkan, untuk menunjukkan bahwa orang-orang 

yang terus berdosa berada dalam keadaan yang celaka, dan 

untuk memberi mereka peringatan pada waktunya, kalau-

kalau mereka mau menerimanya). “Engkau sudah lama mem-

punyai hati seorang pelacur, namun  sekarang wajahmu pun 

sudah tampak sebagai wajah seorang pelacur, dan mukamu 

tidak lagi merah padam sebab  malu” (ay. 23-35). Engkau 

membangun bagimu tempat yang tinggi, sebuah rumah pela-

curan (demikian tafsiran yang agak luas membacanya), dan 

seperti itulah kuil-kuil berhala mereka. Engkau membangun 

tempatmu yang tinggi, untuk satu atau lain berhala, pada 

setiap persimpangan jalan, dan di tiap-tiap tanah lapang (ay. 

31). Dan lagi. Mereka berbuat semampu mereka untuk merayu 

dan membuat bejat orang lain, dan menyebarkan penyakit 

mereka yang menular, dengan memperkuat godaan-godaan 

untuk menyembah berhala. Dan dengan begitu para biang 

keladi penyembahan berhala menjadikan diri mereka sendiri 

keji. Bahkan orang-orang yang pada awalnya merayu mereka 

untuk menyembah berhala, kini mendapati diri mereka sendiri 

dikalahkan oleh orang-orang Israel, dan mereka sendiri malah 

mulai jenuh dengan berlimpah dan kerasnya penyembahan 

berhala mereka: Engkau telah menjual kecantikanmu menjadi 

kekejian (KJV: Engkau telah membuat kecantikanmu dibenci), 

bahkan oleh orang-orang yang sudah lama mengaguminya. 

Bangsa Yahudi, dengan meninggalkan Allah mereka sendiri, 

dan menyayangi allah-allah dari bangsa-bangsa di sekitar 

mereka, telah menjadikan diri mereka sendiri hina dan tercela 

bahkan di mata tetangga-tetangga mereka yang kafir. Jauh 

terlebih lagi kecantikan mereka dibenci oleh semua orang yang 

bijak dan baik, yang peduli akan kehormatan Allah dan 

agama. Perhatikanlah, orang-orang yang mendatangkan cela 

atas pengakuan iman mereka, mereka itu mempermalukan diri 

mereka sendiri. Dan adillah jika kecantikan itu, keunggulan 

itu, pada akhirnya menjadi sasaran kebencian orang lain, 

Kitab Yehezkiel 16:15-34 

sebab mereka sudah menjadikannya sebagai sesuatu yang 

mereka sombongkan. 

III. Apa saja yang semakin memperberat dosa ini. 

1. Mereka menyukai berhala-berhala dari bangsa-bangsa yang 

sudah menjadi penindas dan penganiaya mereka sejak lama. 

Seperti,  

(1) Orang-orang Mesir. Mereka yaitu  orang-orang yang terke-

nal dengan penyembahan berhala, dan dengan penyembah-

an-penyembahan berhala yang paling dungu dan tidak ma-

suk akal. Mereka pada waktu dulu melecehkan Israel de-

ngan perlakuan-perlakuan mereka yang biadab, dan belum 

lama ini dengan tindakan-tindakan mereka yang khianat, 

selalu bersikap kejam atau berdusta kepada orang Israel. 

Namun demikian, begitu tergila-gilanya bangsa Israel hing-

ga mereka bersundal dengan orang Mesir, tetangga mereka, 

tidak hanya dengan bergabung dengan orang Mesir dalam 

penyembahan berhala mereka, namun  juga dengan meng-

adakan perserikatan dan persekutuan dengan mereka, dan 

bergantung pada mereka untuk mendapat pertolongan 

dalam berbagai kesulitan. Ini berarti meninggalkan Allah 

dengan berzinah.  

(2) Orang-orang Asyur. Mereka juga sudah mengganggu keten-

teraman orang Israel: “Namun engkau bersundal juga de-

ngan orang Asyur (ay. 28). Meskipun mereka tinggal lebih 

jauh, namun engkau menjamu berhala-berhala mereka dan 

mengikuti kebiasan-kebiasaan takhayul mereka, dan de-

ngan demikian memperbanyak lagi persundalanmu dengan 

negeri perdagangan Kasdim (KJV: memperbanyak lagi per-

sundalanmu sampai ke negeri Kasdim). Engkau meminjam 

patung-patung dewa, pola-pola mezbah, upacara-upacara 

pengorbanan, dan satu atau lain kebodohan semacamnya, 

dari negara yang jauh itu, negeri musuh itu, dan membawa 

masuk semuanya itu ke tanah Kanaan, menempatkan dan 

meneguhkannya di sana.” Demikian pula Tuan George 

Herbert sudah lama meramalkan, atau setidak-tidak takut, 

Bahwa sungai Seine akan menelan sungai Tiber, 

dan dengan membiarkan masuk kedua-duanya,  

sungai Thames akan membuat airnya tercemar. 

2. Mereka sudah ditimpa oleh teguran-teguran Sang Pemelihara 

sebab  dosa-dosa mereka, dan sekalipun begitu mereka ber-

sikeras dalam dosa-dosa itu (ay. 27): Aku telah melawan eng-

kau (KJV: Aku telah mengacungkan tangan-Ku ke atasmu), 

untuk mengancam dan menakut-nakuti engkau. Demikianlah 

yang dilakukan Allah sebelum Ia meletakkan tangan-Nya atas 

mereka untuk menghancurkan dan membinasakan mereka. 

Dan itu yaitu  cara yang biasa dipakai-Nya, mencoba mem-

buat manusia bertobat pertama-tama dengan penghakiman-

penghakiman yang kecil. Ia berbuat demikian di sini. Sebelum 

Ia mendatangkan kelaparan yang begitu rupa kepada mereka 

hingga melenyapkan makanan pokok, Ia mengurangi bagian 

mereka (KJV: Ia mengurangi makanan mereka yang biasa), 

menguranginya sebelum Ia melenyapkannya. jika  yang 

berlebihan disalahgunakan, adillah bagi Allah untuk mengu-

rangi apa yang menjadi kebutuhan pokok. Sebelum Ia menye-

rahkan mereka kepada orang Kasdim untuk dihancurkan, Ia 

menyerahkan mereka kepada perempuan-perempuan Filistin 

untuk dicemooh sebab  penyembahan-penyembahan berhala 

mereka. Sebab orang-orang Filistin membenci mereka, dan, 

walaupun orang-orang Filistin sendiri yaitu  penyembah ber-

hala, namun mereka malu akan cara orang Israel yang cabul, 

yang bertumbuh menjadi lebih cemar dalam penyembahan-

penyembahan berhala mereka daripada tetangga-tetangga me-

reka. Orang Israel menukarkan allah mereka, sementara bang-

sa-bangsa lain tidak menukarkan allah mereka (Yer. 2:10-11). 

sebab  hal ini mereka pantas dihajar oleh orang-orang Filistin. 

Atau mungkin itu merujuk pada serangan-serangan yang di-

buat orang Filistin terhadap bagian selatan Yehuda pada masa 

pemerintahan Ahas, yang olehnya Yehuda dibuat lemah dan 

miskin, dan menjadi awal dari dukacita-dukacita mereka 

(2Taw. 28:18). namun  mereka tidak belajar dari peringatan me-

lalui penghakiman-penghakiman itu, dan sebab  itu pantaslah 

mereka dibiarkan menemui kehancuran pada akhirnya. Per-

hatikanlah, dalam perhitungan yang akan diadakan dengan 

Kitab Yehezkiel 16:15-34 

para pendosa yang tidak bertobat, mereka akan diberi tahu 

bukan hanya tentang rahmat-rahmat yang untuknya mereka 

sudah bersikap tidak tahu terima kasih, melainkan juga ten-

tang penderitaan-penderitaan yang melaluinya mereka tidak 

dapat diperbaiki (Am. 4:11). 

3.  Mereka tidak pernah puas dalam pelacuran rohani mereka: 

Engkau belum merasa puas (ay. 28, dan lagi ay. 29). saat  

mereka sudah memperbanyak berhala-berhala mereka dan 

kebiasaan-kebiasaan takhayul mereka secara tak terkira, ma-

sih juga mereka mencari-cari allah-allah baru dan gaya-gaya 

baru dalam menyembah. Orang yang dengan tulus hati 

menggabungkan diri dengan Allah yang benar mendapatkan 

apa yang cukup di dalam Dia untuk memuaskan mereka. Dan, 

meskipun mereka masih menginginkan yang lebih dari Allah, 

namun mereka tidak pernah menginginkan yang lebih dari-

pada Allah. namun  orang-orang yang meninggalkan sumber air 

yang hidup ini demi sumur-sumur yang bocor akan segera 

mendapati diri mereka sendiri jenuh, namun  tidak pernah puas. 

Mereka akan segera jemu dengan allah-allah yang mereka 

miliki, dan masih juga mencari-cari yang lain. 

4.  Mereka mengeluarkan biaya besar untuk penyembahan ber-

hala mereka, dan menghabiskan banyak sekali kekayaan un-

tuk membeli pola-pola patung dan mezbah, dan menyewa 

imam-imam dari negeri-negeri lain untuk melayani mereka. 

Para pelacur pada umumnya mendapat upah mereka. namun  

perempuan pezinah yang kurang ajar ini, bukannya dipekerja-

kan untuk melayani berhala-berhala, malah menyewa berhala-

berhala untuk melindunginya dan menerima penghormatan-

nya. Hal ini sangat ditekankan (ay. 31-34). “Dalam hal ini, 

dalam persundalanmu engkau yaitu  kebalikan dari perem-

puan-perempuan yang lain. Orang lain dirayu, namun  engkau 

merayu orang-orang yang tidak mengikutimu, senang meng-

adakan perserikatan dan persekutuan dengan bangsa-bangsa 

kafir yang memandang rendah engkau. Orang lain diberi pem-

berian-pemberian, namun  engkau memberi  pemberian-pem-

berianmu, pemberian-pemberian yang dengan penuh rahmat 

telah diberikan Allah kepadamu, kepada berhala-berhalamu. 

Dalam hal ini engkau seperti seorang istri yang berbuat zinah, 

bukan untuk mendapat uang, seperti yang dilakukan para 

pelacur, namun  sepenuhnya demi dosa itu sendiri.” Perhatikan-

lah, hawa nafsu rohani, yaitu hawa nafsu pikiran, seperti 

hawa nafsu mereka terhadap berhala-berhala, sering kali sama 

kuatnya dan sama tak tertahankannya seperti hawa nafsu 

jasmani. Dan sungguh bertambahlah parah dosa itu jika  

orang menjadi penggoda bagi diri mereka sendiri, dan, bukan-

nya menawarkan kepada diri mereka suatu keuntungan du-

niawi oleh dosa mereka, mereka malah mengeluarkan banyak 

biaya untuk itu. Seperti itulah orang-orang yang berbuat khia-

nat dengan tidak ada alasannya (Mzm. 25:3), sungguh fasik 

mereka itu. 

Dan sekarang, bukankah Yerusalem dalam kesemuanya ini 

dibuat mengetahui perbuatan-perbuatannya yang keji? Sebab 

kekejian-kekejian apa yang lebih besar yang bisa menjadi 

kesalahannya selain ini? Di sini kita dapat melihat dengan 

heran dan ngeri seperti apa kodrat manusia yang bobrok itu 

jika  Allah membiarkan mereka sendiri, bahkan sekalipun 

mereka memiliki  keuntungan-keuntungan terbesar untuk 

menjadi lebih baik dan berbuat lebih baik. Dan jalan dosa itu 

terjal ke bawah. Nitimur in vetitum – Kita cenderung pada apa 

yang dilarang. 

Hukuman yang Menyedihkan bagi Israel;  

Hukuman Diancamkan  

(16:35-43)  

35 Oleh sebab  itu, hai perempuan sundal, dengarkanlah firman TUHAN!  

36 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh sebab  engkau menghamburkan 

kemesumanmu dan auratmu disingkapkan dalam persundalanmu dengan 

orang yang mencintaimu dan dengan berhala-berhalamu yang keji dan oleh 

sebab  darah anak-anakmu yang engkau persembahkan kepada mereka,  

37 sungguh, oleh sebab  itu Aku akan mengumpulkan semua kekasihmu, 

yaitu yang merayu hatimu, baik yang engkau cintai maupun yang engkau 

benci; Aku akan mengumpulkan mereka dari sekitarmu untuk melawan eng-

kau dan Aku akan menyingkapkan auratmu di hadapan mereka, sehingga 

mereka melihat seluruh kemaluanmu. 38 Aku akan menghakimi engkau se-

perti orang menghakimi perempuan-perempuan yang berzinah dan yang me-

numpahkan darah dan Aku akan melampiaskan atasmu murka dan cem-

buruan-Ku. 39 Aku akan menyerahkan engkau di dalam tangan mereka dan 

mereka akan meruntuhkan tempatmu yang tinggi dan merusakkan bukit-

bukitmu, mereka akan menelanjangi engkau, akan merampas perhiasan-

perhiasanmu dan membiarkan engkau telanjang bugil. 40 Mereka akan me-

nyuruh bangkit sekumpulan orang melawan engkau, yang melempari engkau 

dengan batu dan memancung engkau dengan pedang-pedang mereka. 

Kitab Yehezkiel 16:35-43 

 297 

41 Mereka akan membakar rumah-rumahmu dan menjatuhkan hukuman 

kepadamu di hadapan banyak perempuan. Dengan demikian Aku membuat 

engkau berhenti bersundal dan upah sundal tidak akan kauberikan lagi.  

42 Demikianlah Aku melampiaskan murka-Ku kepadamu sehingga cemburu-

Ku kepadamu reda kembali; barulah Aku merasa tenang dan tidak sakit hati 

lagi. 43 Oleh sebab  engkau tidak teringat lagi kepada masa mudamu, namun  

dengan semuanya ini membuat Aku gemetar kemarahan, sungguh, Aku juga 

akan menimpakan kelakuanmu atas kepalamu, demikianlah firman Tuhan 

ALLAH. Bukankah engkau melakukan kemesuman ini lagi di samping segala 

perbuatan-perbuatanmu yang keji? 

Perzinahan oleh hukum Musa dijadikan sebagai kejahatan yang di-

kenakan hukuman mati. Perempuan pezinah yang tersohor ini, pen-

jahat yang sedang diadili, sebab  dalam ayat-ayat sebelumnya 

didapati bersalah, di sini dijatuhi hukuman. Penjatuhan hukuman 

itu didahului dengan pernyataan yang khidmat (ay. 35). Sang nabi, 

sebagai hakim, dalam nama Allah memanggil dia, hai perempuan 

sundal, dengarkanlah firman TUHAN. Juruselamat kita berkhotbah 

kepada para pelacur, supaya  mereka bertobat, untuk membawa 

mereka ke dalam kerajaan Allah, tidak seperti sang nabi di sini, 

untuk mengusir mereka darinya. Perhatikanlah, jemaat yang murtad 

yaitu  perempuan sundal. Yerusalem yaitu  demikian jika ia 

menjadi penyembah berhala. Bagaimana ini, kota yang dahulu setia 

sekarang sudah menjadi sundal! Roma digambarkan demikian dalam 

kitab Wahyu, saat  ia ditandai untuk kehancuran, seperti Yerusalem 

di sini (Why. 17:1). Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu 

putusan atas pelacur besar. Orang-orang yang tidak mau mendengar 

firman Tuhan yang memerintah dan mematuhinya, akan dibuat men-

dengar firman Tuhan yang mengutuk dan akan gemetar mendengar-

nya. Marilah kita ikuti jalannya penghakiman itu. 

I.   Kejahatannya dinyatakan dan butir-butir dakwaannya dirangkum 

(ay. 36), dan (seperti biasa) disertai hal-hal yang memperberat 

kesalahan itu (ay. 43). Sebab jika  Allah berbicara dalam mur-

ka, Ia akan dibenarkan, dan bersih saat  Ia menghakimi, bersih 

saat  Ia dihakimi. Dan kepada para pendosa, saat  mereka di-

hukum, dosa-dosa mereka akan disebutkan satu per satu di 

hadapan mereka, supaya  mulut mereka bungkam dan mereka 

tidak memiliki  sepatah kata pun untuk mengajukan keberatan 

terhadap keadilan putusan itu. Kejahatan-kejahatan yang terbukti 

dilakukan oleh perempuan sundal ini, dan yang sebab nya ia 

sekarang akan mendapat hukuman, yaitu , 

1. Pelanggaran terhadap dua perintah pertama dari loh batu per-

tama, yaitu penyembahan berhala, yang di sini disebut per-

sundalan dengan orang yang mencintainya (demikian ia menye-

but mereka [Hos. 2:11], sebab ia mencintai mereka seolah-olah 

mereka memang yaitu  pemberi kebaikan baginya). Yaitu, 

persundalan dengan berhala-berhalanya yang keji, berhala-

berhala yang menjijikkan yang dia layani dan sembah. Inilah 

dosa yang membangkitkan cemburu Allah.  

2. Pelanggaran terhadap dua perintah pertama dari loh batu 

kedua, yaitu membunuh bayi-bayi mereka sendiri yang tidak 

berdosa: Darah anak-anakmu yang engkau persembahkan 

kepada mereka. Tidak mengherankan jika orang-orang yang 

telah membuang Allah dan rasa takut terhadap-Nya memutus 

tali-tali kasih sayang alami yang paling kuat dan paling suci. 

Dosa-dosa mereka menjadi semakin berat dengan menimbang,  

(1) Penghinaan yang mereka berikan terhadap diri mereka 

sendiri dengan berbuat begitu: “Dengan ini engkau meng-

hamburkan kemesumanmu. Kenajisan yang ada dalam 

hatimu dengan ini disingkapkan dan dibukakan, dan kete-

lanjanganmu terlihat oleh semua orang, dan dengan begitu 

engkau dihadapkan pada penghinaan.” Allah murka terha-

dap orang-orang yang mengaku sebagai umat-Nya namun  

mempermalukan diri mereka sendiri dengan dosa-dosa me-

reka.  

(2) Sikap mereka yang hina, yaitu tidak tahu berterima kasih, 

yaitu  hal lain yang memperberat dosa-dosa mereka: “Eng-

kau tidak teringat lagi kepada masa mudamu, dan kepada 

kebaikan yang dilakukan kepadamu pada waktu itu, yang 

tanpanya kamu pasti sudah binasa” (ay. 43). Dan,  

(3) Kemarahan yang ditimbulkan oleh dosa-dosa mereka pada 

diri Allah, yang seharusnya mereka buat senang: “Dengan 

semuanya ini engkau membuat Aku gemetar kemarahan, 

tidak hanya membuat-Ku marah, namun  juga membuat-Ku 

sedih.” Ini yaitu  ungkapan yang aneh dan yang, orang 

akan berpikir, cukup untuk meluluhkan hati yang keras 

seperti batu, bahwa Allah yang Mahabesar, yang tidak bisa 

dibuat gelisah sedikit pun, berkenan berbicara tentang 

dosa-dosa dan kebodohan-kebodohan orang-orang yang 

mengaku sebagai umat-Nya sebagai sesuatu yang mem-

Kitab Yehezkiel 16:35-43 

buat-Nya gemetar kemarahan. Empat puluh tahun Aku jemu 

kepada angkatan itu.  

II.  Hukuman itu dijatuhkan secara umum: Aku akan menghakimi 

engkau seperti orang menghakimi perempuan-perempuan yang ber-

zinah dan yang menumpahkan darah (ay. 38), dan kedua kejahat-

an itu dikenakan hukuman mati, mati dengan tercela. “Engkau 

telah menumpahkan darah, dan sebab  itu Aku akan memberimu 

darah (KJV). Engkau telah memutus ikatan perkawinan (KJV), dan 

sebab  itu Aku akan memberi nya kepadamu, bukan hanya 

dalam keadilan, melainkan juga dalam kecemburuan, bukan 

hanya sebagai Hakim yang benar, melainkan juga sebagai suami 

yang terluka dan naik pitam, yang tidak kenal belas kasihan pada 

hari pembalasan dendam” (Ams. 6:34-35). Ia akan menimpakan 

kelakuan mereka atas kepala mereka (ay. 43). Dalam semua 

penghakiman yang dilaksanakan Allah atas orang-orang berdosa, 

kita harus melihat kelakuan mereka sendiri ditimpakan atas 

kepala mereka. Mereka diperlakukan bukan hanya seperti yang 

pantas mereka dapatkan, melainkan juga sesuai perbuatan 

mereka. Ini yaitu  kesudahan dari dosa mereka, yang sebagai 

jalan, cenderung langsung mengarah kepadanya. Secara lebih 

khusus,  

1.  Kejahatan ini harus (seperti yang biasa dilakukan kepada para 

penjahat) dibukakan kepada semua orang supaya  mereka 

mendapat malu (ay. 37). Para penjahat tidak dihukum secara 

diam-diam, namun  dijadikan tontonan bagi dunia. Diberikan 

perhatian di sini untuk mengumpulkan para penonton ber-

sama-sama: “Semua yang engkau cintai, yang merayu hatimu, 

akan datang untuk menjadi saksi-saksi atas pelaksanaan 

hukuman itu, supaya  mereka belajar dari peringatan itu dan 

mencegah kehancuran serupa jangan sampai terjadi pada 

mereka sendiri. Dan akan datang juga orang-orang yang 

engkau benci, yang akan menghinamu dan bersorak-sorak 

dalam kejatuhanmu.” Dengan kedua cara itu malapetaka-

malapetaka yang menimpa Yerusalem akan menjadi semakin 

parah, sehingga hal itu akan membawa dukacita bagi kawan-

kawannya dan sukacita bagi lawan-lawannya. Mereka ini tidak 

hanya akan dikumpulkan di sekitarnya, namun  juga dikumpul-

kan untuk melawan dia. Bahkan orang-orang yang dengan 

mereka ia merasakan kesenangan yang melanggar hukum, 

yang dengan mereka ia mengadakan persekutuan-persekutuan 

yang melanggar hukum, yaitu orang Mesir dan orang Asyur, 

sekarang akan berperan dalam kehancurannya. Sama seperti, 

jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh 

orang itu pun didamaikan-Nya dengan dia, demikian pula 

jikalau TUHAN tidak berkenan kepada jalan seseorang, maka 

teman-temannya pun dibuat-Nya berperang melawan dia. Dan 

Ia dengan adil menjadikan sebagai cambuk dan tulah bagi 

para pendosa, dan alat-alat kehancuran mereka, orang-orang 

yang sudah menggoda mereka, dan yang dengannya mereka 

ikut ambil bagian dalam kefasikan. Orang-orang yang sudah 

mereka biarkan melucuti mereka dari kebajikan akan melihat 

mereka dilucuti, dan mungkin ikut membantu melucuti mere-

ka, dari semua perhiasan mereka yang lain. Untuk melihat 

ketelanjangan negeri itulah mereka akan datang. Ditambah-

kan, untuk maksud yang sama (ay. 41), Aku akan menjatuh-

kan hukuman kepadamu di hadapan banyak perempuan. 

Engkau akan dijadikan contoh in terrorem – supaya  orang lain 

melihat dan merasa takut, dan tidak lagi berbuat lancang.  

2.  Si penjahat dijatuhi hukuman mati, sebab dosa-dosanya begitu 

rupa hingga mautlah yang menjadi upahnya (ay. 40): Mereka 

akan menyuruh bangkit sekumpulan orang (yaitu, sekumpulan 

orang akan didatangkan) melawan engkau, dan mereka akan 

melempari engkau dengan batu, dan memancung engkau de-

ngan pedang-pedang mereka. Begitu besar kematian, begitu 

banyak kematian dalam satu orang, yang menjadi hukuman 

bagi perempuan pezinah ini. saat  tembok-tembok Yerusalem 

diruntuhkan oleh batu-batu yang dilemparkan kepadanya, dan 

para penduduk Yerusalem dibunuh dengan pedang, pada saat 

itulah hukuman ini dilaksanakan dalam arti yang sebenar-

benarnya.  

3. Harta benda si penjahat disita, dan semua yang menjadi milik-

nya dihancurkan bersama-sama dengan dia (ay. 39): Mereka 

akan meruntuhkan tempatmu yang tinggi, dan (ay. 41) mereka 

akan membakar rumah-rumahmu, seperti tempat-tempat ke-

diaman para perempuan yang jahat dihancurkan, dalam 

kebencian terhadap kecabulan mereka. Tempat-tempat tinggi 

mereka, yang didirikan untuk menghormati berhala-berhala 

Kitab Yehezkiel 16:35-43 

mereka, yang dengannya mereka berpikir dapat mengambil 

hati tetangga-tetangga mereka, akan menjadi batu sandungan 

bagi tetangga-tetangga mereka itu, dan mereka bahkan akan 

merusakkannya. Sudah lama dikeluhkan, bahkan dalam seba-

gian pemerintahan terbaik dari raja-raja Yehuda, bahwa bukit-

bukit pengorbanan tidak dijauhkan. namun  sekarang tentara 

orang Kasdim, saat  mereka memorak-porandakan semua-

nya, akan merusakkannya. Jika kejahatan tidak disingkirkan 

oleh keadilan suatu bangsa, maka kejahatan itu akan dising-

kirkan oleh penghakiman-penghakiman Allah atas bangsa itu.  

4. Dengan demikian baik dosa dan para pendosa akan dilenyap-

kan bersama-sama, dan kedua-duanya akan diakhiri: Aku 

membuat engkau berhenti bersundal. Tidak akan ada sisa-sisa 

penyembahan berhala di negeri itu, sebab para penduduknya 

akan dibasmi sepenuhnya, dan upah sundal tidak akan 

mereka berikan lagi sebab  mereka tidak akan memiliki apa-

apa lagi untuk diberikan. Sebagian orang yang tidak mau 

meninggalkan dosa-dosa mereka akan hidup sampai dosa-

dosa mereka meninggalkan mereka. saat  segala sesuatu 

yang dengannya mereka menghormati berhala-berhala mereka 

diambil dari mereka, maka upah sundal tidak akan mereka 

berikan lagi (ay. 41): “Maka engkau tidak akan melakukan 

kemesuman ini lagi dengan mengorbankan anak-anakmu, yang 

merupakan kejahatan yang menyulut murka di samping 

segala perbuatan-perbuatanmu yang keji (KJV: di atas semua 

kekejianmu), sebab anak-anakmu akan dilenyapkan semuanya 

oleh pedang atau dibawa ke dalam pembuangan, sehingga 

engkau tidak akan memiliki  siapa-siapa untuk dikorban-

kan” (ay. 43). Atau mungkin yang dimaksudkan yaitu  pem-

baruan orang-orang yang terluput dan lolos dari hukuman. 

Mereka akan belajar dari peringatan, dan tidak akan lagi 

berlaku terlalu berani. Pembuangan di Babel membuat orang-

orang Israel berhenti bersundal untuk selama-lamanya. Pem-

buangan itu secara mujarab menyembuhkan mereka dari 

kecenderungan mereka pada penyembahan berhala. Maka 

semuanya akan baik-baik saja, jika  ini yaitu  buahnya, 

yaitu penghapusan dosa. Pada saat itu (ay. 42) cemburu-Ku 

kepadamu reda kembali; barulah Aku merasa tenang dan tidak 

sakit hati lagi. saat  kita mulai berperang dengan dosa, Allah 

akan berdamai dengan kita. Sebab Ia hanya akan meneruskan 

penderitaan sampai penderitaan itu selesai menunaikan tugas-

nya. saat  dosa pergi, kecemburuan Allah akan segera reda, 

sebab Ia tidak pernah cemburu kecuali jika  kita memberi-

Nya alasan yang benar untuk berlaku demikian. Namun seba-

gian orang memahami ini sebagai ancaman akan kehancuran 

yang sehabis-habisnya, bahwa Allah akan menghabisi dengan 

sepenuhnya dan api amarah-Nya akan berkobar selama ada 

bahan bakar untuknya. Amarah-Nya akan tercurah ke atas 

mereka, dan tidak akan berpindah. Bandingkan ini dengan hu-

kuman yang ditentukan untuk orang-orang yang tidak percaya 

(Yoh. 3:36). Murka Allah tetap ada di atas mereka. Mereka 

akan minum dari cawan itu sampai ke ampas-ampasnya, dan 

pada saat itu Allah tidak akan sakit hati lagi, sebab Ia sudah 

melampiaskan dendam-Nya kepada para lawan-Nya (Yes. 

1:24). Ia puas dalam meninggalkan mereka, dan sebab  itu 

tidak akan sakit hati lagi, sebab  tidak ada lagi yang harus 

dikenai amarah-Nya. Mereka sudah membuat-Nya gemetar ke-

marahan, saat  penghakiman dan rahmat sedang berseteru. 

namun  sekarang Ia merasa tenang, seperti yang akan dirasakan-

Nya dalam hukuman kekal bagi para pendosa, yang di dalam-

nya Ia akan dimuliakan, dan sebab  itu Ia akan dipuaskan. 

Kefasikan Yerusalem;  

Hukuman terhadap Yerusalem 

(16:44-59) 

44 Lihat, setiap penyair akan mengatakan sindiran ini mengenai engkau: 

Begitu ibu, begitu anak! 45 Anak ibumu engkau, yang jijik melihat suaminya 

dan anak-anaknya lelaki, dan adik kakak-kakakmu perempuan engkau, yang 

jijik melihat suami-suami mereka dan anak-anak mereka lelaki. Ibumu 

yaitu  orang Heti dan ayahmu yaitu  orang Amori. 46 Kakakmu yang tertua 

ialah Samaria, yang beserta anak-anaknya perempuan diam di sebelah utara-

mu, dan kakakmu yang termuda ialah Sodom, yang beserta anak-anaknya 

perempuan diam di sebelah selatanmu. 47 Bukankah engkau hidup menurut 

perbuatan mereka dan engkau lakukan seperti perbuatan-perbuatan mereka 

yang keji; sebentar lagi saja engkau berbuat lebih jahat dari mereka dalam 

seluruh hidupmu. 48 Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, 

sesungguh-sungguhnya Sodom, kakakmu yang termuda beserta anak-anaknya 

perempuan tidak berbuat seperti engkau lakukan beserta anak-anakmu 

perempuan. 49 Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: 

kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada 

padanya dan pada anak-anaknya perempuan, namun  ia tidak menolong orang-

orang sengsara dan miskin. 50 Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan

Kitab Yehezkiel 16:44-59 

kekejian di hadapan-Ku; maka Aku menjauhkan mereka sesudah Aku meli-

hat itu. 51 Dan Samaria tidak membuat setengahpun dari dosa-dosamu, bah-

kan engkau melakukan lebih banyak kekejian dari mereka berdua, sehingga 

dengan segala kekejian-kekejianmu yang engkau lakukan, engkau membuat 

kakak-kakakmu perempuan kelihatan benar. 52 Tanggunglah nodamu, hai 

engkau, yang mengakibatkan hukuman lebih ringan kepada kakak-kakakmu 

perempuan; dengan dosa-dosamu yang lebih keji dari mereka, mereka lebih 

benar dari padamu. Biarlah engkau merasa malu dan tanggunglah nodamu, 

oleh sebab  engkau membuat kakak-kakakmu perempuan kelihatan benar.” 

53 “namun  Aku akan memulihkan keadaan mereka, baik keadaan Sodom 

bersama anak-anaknya perempuan maupun keadaan Samaria bersama 

anak-anaknya perempuan, dan juga Aku akan memulihkan keadaanmu di 

tengah-tengah mereka, 54 supaya  engkau menanggung nodamu dan supaya  

engkau merasa malu sebab  segala perbuatanmu, sehingga engkau menjadi 

penghiburan bagi mereka. 55 Mengenai kakak-kakakmu, Sodom bersama 

anak-anaknya perempuan akan dipulihkan ke dalam keadaannya semula; 

Samaria juga bersama anak-anaknya perempuan akan dipulihkan ke dalam 

keadaannya semula; dan engkaupun bersama anak-anakmu perempuan 

akan dipulihkan ke dalam keadaanmu semula. 56 Bukankah Sodom, kakak-

mu yang termuda, menjadi buah bibirmu pada masa kecongkakanmu,  

57 sebelum kejahatanmu menjadi nyata, seperti pada saat ini engkau 

diaibkan oleh anak-anak perempuan Edom dengan semua yang di sekitarnya 

dan anak-anak perempuan Filistin, yang menghina engkau dari sekitarmu?  

58 Kemesumanmu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji harus engkau tang-

gung, demikianlah firman TUHAN. 59 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: 

Aku akan melakukan kepadamu seperti engkau lakukan, yaitu engkau 

memandang ringan kepada sumpah dengan mengingkari perjanjian. 

Sang nabi di sini menunjukkan lebih jauh kepada Yerusalem per-

buatan-perbuatannya yang keji, dengan membandingkannya dengan 

tempat-tempat di waktu dulu, dan menunjukkan bahwa ia lebih buruk 

daripada mereka semua. Oleh sebab  itu ia harus, seperti mereka, 

dihancurkan dengan sehabis-habisnya dan tanpa dapat diperbaiki. 

Kita semua cenderung menilai diri kita dengan membandingkannya 

dengan orang lain, dan membayangkan bahwa kita cukup baik kalau 

kita sudah sebaik si ini dan si itu, yang dianggap cukup baik. Atau 

bahwa kita tidak luar biasa buruk jika kita tidak lebih buruk 

daripada si ini dan si itu, yang, meskipun buruk, bukan dari orang-

orang yang terburuk. Nah, Allah melalui sang nabi menunjukkan 

kepada Yerusalem, 

I.   Bahwa dia sama buruknya dengan ibunya, yaitu, seperti orang-

orang Kanaan yang terkutuk dan penyembah berhala, yang 

merupakan pemilik negeri ini sebelum dia. Orang-orang yang 

menggunakan peribahasa, seperti kebanyakan orang, akan mene-

rapkan peribahasa itu kepada Yerusalem, begitu ibu, begitu anak 

(ay. 44). Dia yaitu  anak ibunya sendiri. Orang-orang Yahudi itu 

seperti orang-orang Kanaan dalam perangai dan kecenderungan, 

seolah-olah mereka yaitu  anak dari orang-orang Kanaan sendiri. 

Tabiat ibunya yaitu  bahwa ia jijik melihat suaminya dan anak-

anaknya, ia memiliki semua tanda seorang perempuan pezinah. 

Dan itulah tabiat putrinya: ia meninggalkan teman hidup masa 

mudanya, dan berlaku biadab kepada anak-anak yang terlahir 

dari rahimnya sendiri. saat  Allah membawa Israel ke Kanaan, Ia 

secara khusus memperingatkan mereka untuk tidak berbuat 

mengikuti kekejian-kekejian penghuni negeri yang sebelum mere-

ka, yang untuknya negeri itu telah memuntahkan mereka (Im. 

18:27-28). Tugu-tugu peringatan dari penyembahan berhala mere-

ka, beserta sisa-sisa dari para penyembah berhala itu sendiri, 

akan senantiasa menjadi godaan bagi orang-orang Israel. Namun 

demikian, mereka mempelajari jalan-jalan para penghuni negeri 

itu, dan mengikuti jejak-jejak mereka, dan juga sangat sayang 

kepada berhala-berhala Kanaan dari dahulu sampai sekarang 

(Mzm. 106:38). Dan dengan demikian, dalam hal tiru-meniru, da-

pat dikatakan dengan benar bahwa ibu mereka yaitu  orang Heti 

dan ayah mereka yaitu  orang Amori (ay. 45), sebab mereka lebih 

menyerupai orang Heti dan orang Amori daripada menyerupai 

Abraham dan Sara. 

II.  Bahwa ia lebih buruk daripada adik dan kakaknya, Sodom dan 

Samaria, yang juga yaitu  para pezinah, yang jijik melihat suami-

suami mereka dan anak-anak mereka, yang jemu dengan allah-

allah nenek moyang mereka, dan ingin memperkenalkan allah-

allah baru, a-la-mode – yang sedang musim, yang baru muncul, 

dan cara-cara baru dalam agama, dan selalu ingin mengadakan 

perubahan. Tentang perbandingan antara Yerusalem dan adik 

kakaknya ini, sang nabi di sini berbicara secara panjang lebar, 

supaya  ia mempermalukan mereka hingga mereka bertobat, atau 

membenarkan Allah dalam kehancuran mereka. Amatilah, 

1. Siapa kakak dan adik Yerusalem (ay. 45). Samaria dan Sodom. 

Samaria disebut sebagai kakak tertua, atau lebih tepatnya 

saudari yang lebih besar, sebab  Samaria yaitu  sebuah kota 

dan kerajaan yang jauh lebih luas, lebih kaya, dan lebih besar, 

dan bersekutu secara lebih dekat dengan Israel. Jika Yeru-

salem melihat ke arah utara, sebagian Samaria ada di sebelah 

kirinya. Kota Samaria ini, beserta kota-kota dan desa-desanya, 

Kitab Yehezkiel 16:44-59 

yang seperti anak-anak perempuan dari ibu kota itu, semuanya 

belum lama ini dihancurkan sebab  pelacuran rohani mereka. 

Sodom, beserta kota-kota dan desa-desa di sebelahnya yang 

yaitu  anak-anak perempuannya, terletak di sebelah selatan 

(KJV: di sebelah kanan) Yerusalem, dan merupakan kakaknya 

yang termuda, lebih kecil dari Yerusalem, lebih kecil dari 

Samaria, dan semuanya itu dihancurkan pada zaman dulu 

sebab  pelacuran jasmani mereka (Yud. 1:7). 

2. Dalam hal apa dosa-dosa Yerusalem menyerupai dosa-dosa 

kakak dan adiknya, terutama dosa-dosa Sodom (ay. 49): Inilah 

kesalahan Sodom (kesalahan itu tersirat, dan ini yaitu  kesa-

lahanmu juga), kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah 

dan kesenangan hidup. Tindakan mereka yang mengejar ke-

puasan-kepuasan yang tak wajar, yang merupakan kefasikan 

Sodom yang paling mencolok, tidak disebutkan, sebab  sudah 

terkenal di mana-mana, namun  hanya dosa-dosa yang tidak 

terlihat begitu hitam, namun membuka pintu dan memimpin 

kepada kejahatan-kejahatan yang lebih besar ini, dan yang 

mulai memenuhi takaran dosa-dosanya, yang pada akhirnya 

menjadi penuh oleh kecabulan mereka yang tidak wajar. Nah, 

dosa-dosa awal ini yaitu ,  

(1) Kesombongan, yang di dalamnya hati meningggikan dirinya 

mengatasi dan melawan Allah dan manusia. Kesombongan 

yaitu  dosa pertama yang mengubah malaikat menjadi se-

tan, dan taman TUHAN menjadi neraka di atas bumi. sebab  

kesombongan orang-orang Sodomlah maka mereka mem-

benci Lot, orang benar, dan tidak tahan ditegur olehnya. Dan 

hal ini membuat mereka matang bagi kehancuran.  

(2) Kerakusan, yang di sini disebut makanan yang berlimpah-

limpah. sebab  rahmat Allah yang besarlah mereka mem-

punyai banyak makanan, namun  sebab  dosa mereka yang 

besarlah mereka menyalahgunakan kelimpahan makanan 

itu. Mereka makan dengan rakus, makan dan minum se-

cara berlebihan, dan menjadikannya sebagai pemuas hawa 

nafsu mereka, padahal itu diberikan kepada mereka untuk 

menopang hidup mereka.  

(3) Kemalasan, kesenangan hidup, takut bekerja dan senang 

kenyamanan. Negeri mereka subur, dan kelimpahan yang 

mereka miliki datang kepada mereka dengan mudah, yang 

merupakan godaan bagi mereka untuk memanjakan diri 

dalam kemalasan. Hal ini mencondongkan mereka pada se-

mua kecabulan yang menjijikkan yang membakar api nafsu 

mereka. Perhatikanlah, kemalasan yaitu  pintu masuk bagi 

banyak dosa. Orang-orang Sodom, yang malas, berlaku 

sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN (Kej. 13:13). Air 

yang tergenang mengumpulkan kotoran, dan burung yang 

duduk menjadi sasaran pemburu. saat  Daud bangun dari 

tempat pembaringannya pada waktu petang, ia melihat 

Batsyeba. Quæritur, Ægisthus quare sit factus adulter? In 

promptu causa est; desidiosus erat – Apa yang membuat 

Aigisthos menjadi seorang pezinah? Kemalasan.  

(4) Penindasan. Ia juga tidak menolong orang-orang sengsara 

dan miskin. Mungkin tersirat bahwa ia melemahkan tangan 

mereka dan mematahkan lengan mereka. Apa pun itu, su-

dah buruk bahwa, saat  ia memiliki begitu banyak ke-

kayaan, dan sebab  itu kekuasaan, kepentingan, dan 

waktu senggang, ia tidak berbuat apa-apa untuk memban-

tu kaum miskin. Padahal dengan mencukupi kebutuhan-

kebutuhan mereka, orang-orang yang berlimpah dengan 

makanan dapat menggunakan waktu mereka dengan baik. 

Mereka tidak perlu berlaku sangat malas begitu, seperti 

yang sudah sering demikian. Inilah dosa-dosa orang-orang 

Sodom, dan inilah dosa-dosa Yerusalem. Kesombongan me-

reka, penyebab dari dosa-dosa mereka, disebutkan lagi (ay. 

50): Mereka menjadi tinggi hati, beserta dampak-dampak 

yang mengerikan dari dosa-dosa mereka, kekejian-kekejian 

mereka yang mereka lakukan di hadapan Allah. Orang 

sampai pada puncak kedurhakaan dan kefasikan secara 

perlahan-lahan. Nemo repente fit turpissimus – Tak ada 

orang yang mencapai puncak kejahatan dengan sesaat . 

namun , jika  kesombongan sudah meninggi dalam diri 

seseorang, maka ia sedang meluncur mulus kepada semua 

kekejian. 

3. Seberapa besar dosa-dosa Yerusalem melebihi dosa-dosa 

Sodom dan Samaria. Dosa-dosa Yerusalem lebih keji di hadap-

an Allah, baik sebab  dosa-dosa mereka itu sendiri memang 

demikian adanya maupun sebab  sejumlah hal yang memper-

beratnya: “Engkau tidak hanya hidup menurut perbuatan 

Kitab Yehezkiel 16:44-59 

mereka, dan mengikuti jejak-jejak mereka, namun  juga sudah 

jauh mengalahkan mereka dalam kefasikan (ay. 47). Engkau 

menganggap bahwa bukan perkara besar berbuat seperti yang 

mereka perbuat. Engkau menertawakan mereka sebagai 

orang-orang yang berbuat dosa dengan diam-diam, para pen-

dosa yang bodoh. Engkau ingin lebih licik, lebih lancang, 

dalam kefasikan, ingin mengalahkan secara lebih berani suara 

hatimu yang menyatakan engkau bersalah, dan membangkang 

terhadap Allah dan agama secara lebih terang-terangan: ‘kalau 

orang akan hancur, biarlah ia hancur untuk sesuatu.’ Demi-

kianlah engkau berbuat lebih jahat dari mereka dalam seluruh 

hidupmu.” Yerusalem lebih sopan, dan sebab  itu berdosa 

dengan lebih cerdas, lebih lihai dan cerdik, daripada yang bisa 

dilakukan Sodom dan Samaria. Yerusalem memiliki  lebih 

banyak kekayaan dan kekuasaan, dan pemerintahannya lebih 

mutlak dan sewenang-wenang, dan sebab  itu memiliki lebih 

banyak kesempatan untuk menindas kaum miskin, dan 

menyebarkan pengaruh-pengaruh jahatnya ke sekelilingnya, 

daripada Sodom dan Samaria. Yerusalem memiliki  Bait 

Suci, tabut perjanjian, imamat, dan raja-raja dari keluarga 

Daud. Dan sebab  itu kefasikan kota yang kudus itu, yang 

begitu dijunjung martabatnya, yang begitu dekat, begitu 

disayang oleh Allah, lebih menyulut murka-Nya daripada 

kefasikan Sodom dan Samaria, yang tidak memiliki hak-hak 

istimewa Yerusalem dan sarana-sarana anugerahnya. Sodom 

tidak berbuat seperti engkau lakukan (ay. 48). Hal ini sejalan 

dengan apa yang dikatakan Kristus. Tanggungan negeri Sodom 

akan lebih ringan dari pada tanggunganmu (Mat. 11:24). Kera-

jaan sepuluh suku sudah berbuat sangat fasik. Dan sekalipun 

begitu Samaria tidak membuat setengah pun dari dosa-dosamu 

(ay. 51), tidak menyembah setengah pun dari berhala-

berhalamu yang begitu banyak, atau membunuh setengah pun 

dari begitu banyak nabi yang engkau bunuh. Sudah buruk 

bahwa orang-orang Yerusalem bersalah atas dosa-dosa Sodom, 

tak terkecuali pelacuran bakti (1Raj. 14:24; 2Raj. 23:7). Dan 

walaupun Laut Mati, tugu peringatan yang abadi akan dosa 

dan kehancuran Sodom, berbatasan dengan negeri mereka 

(Bil. 34:12), dan danau belerang itu selalu tercium oleh hidung 

mereka, namun mereka tidak belajar dari peringatan itu, namun  

melakukan lebih banyak kekejian dari mereka berdua. (Allah 

telah menjauhkan Sodom dan anak-anaknya perempuan de-

ngan jalan dan cara yang begitu rupa seperti yang dipandang-

Nya baik, seperti yang Dia katakan di sini [ay. 50, KJV], hingga 

kefasikan mereka yang satu itu akan berhasil menjadikan 

kemusnahan mereka suatu peringatan untuk mereka yang 

hidup fasik di masa-masa kemudian [2Ptr. 2:6]. Dan,  

(1) Dengan ini mereka membuat Sodom dan Samaria kelihatan 

benar (ay. 51). Mereka berlagak, dalam keangkuhan dan 

kecongkakan mereka, menghakimi Sodom dan Samaria, dan 

pada waktu dulu, saat  mereka menjaga kelurusan ting-

kah laku mereka, mereka memang menghakimi Sodom dan 

Samaria (ay. 52). namun  sekarang mereka membuat Sodom 

dan Samaria kelihatan benar dibandingkan dengan mere-

ka. Sodom dan Samaria lebih benar dari padamu, yaitu, 

tidak sefasik dirimu. Dosa-dosa mereka akan tampak lebih 

ringan bahwa, sekalipun mereka buruk, Yerusalem lebih 

buruk, meskipun itu kota Allah sendiri. Bukan berarti bah-

wa hal itu dapat dijadikan sebagai pembelaan untuk mem-

benarkan Sodom, namun  itu justru mengutuk Yerusalem, 

yang untuk melawannya Sodom dan Samaria akan bangkit 

pada waktu penghakiman.  

(2) Untuk hal ini mereka sendiri harus merasa sangat malu: 

“Engkau yang telah mengakibatkan hukuman lebih ringan 

kepada kakak-kakakmu perempuan (KJV: yang telah meng-

hakimi kakak-kakakmu), dan berseru mencela mereka, 

sekarang tanggunglah nodamu, sebab  dosa-dosamu, yang 

meskipun sama jenisnya dengan dosa-dosa mereka, na-

mun, sebab  dilakukan oleh engkau, menjadi lebih keji dari 

mereka” (ay. 52). Ini dapat dipahami sebagai nubuat ten-

tang kehancuran mereka (engkau akan menanggung noda-

mu) atau ajakan kepada mereka untuk bertobat. “Biarlah 

engkau merasa malu dan menanggung nodamu. Tanggung-

lah noda itu sendiri, yang memang semestinya engkau 

dapatkan.” Dapat diharapkan bahwa orang-orang berdosa 

akan meninggalkan dosa-dosa mereka saat  mereka mulai 

merasa malu dengan sepenuh hati atas dosa-dosa itu. Itu-

lah alasan mengapa mereka akan dibawa ke dalam pem-

buangan, dan di sana mereka akan terkapar, supaya  mere-

Kitab Yehezkiel 16:44-59 

ka merasa malu sebab  segala perbuatan mereka, sebab  

mereka sudah menjadi penghiburan dan dorongan bagi 

Sodom dan Samaria (ay. 54). Perhatikanlah, tidak ada hal 

lain dalam dosa yang memberi kita lebih banyak alasan 

untuk malu selain ini, bahwa dengan dosa kita, kita telah 

mendorong orang lain untuk berbuat dosa, dan meng-

hibur mereka di dalam dosa mereka, padahal seharusnya 

mereka berduka dalam dosa mereka itu, sebab  kalau 

tidak mereka akan binasa. Alasan lain mengapa mereka 

sekarang harus malu yaitu  sebab  pada hari kemujuran 

mereka, mereka memandang sesama mereka itu dengan 

begitu merendahkan. Bukankah Sodom, kakakmu yang 

termuda, menjadi buah bibirmu pada masa kecongkak-

anmu (ay. 56). Mereka berpikir bahwa Sodom tidak layak 

disebutkan pada hari yang sama dengan Yerusalem. Tidak 

sedikit pun mereka bermimpi bahwa Yerusalem pada 

akhirnya akan disebut dengan tabiat yang lebih buruk 

dan lebih memalukan daripada Sodom sendiri. Orang-

orang yang ada di tempat tinggi mungkin saja akan ber-

diri sama tinggi dengan orang-orang yang mereka cemooh. 

Atau “Sodom menjadi buah bibir (KJV: tidak disebutkan), 

yaitu, peringatan yang dirancang untuk diberikan kepada-

mu melalui kehancuran Sodom tidak diindahkan.” Kalau 

saja orang-orang Yahudi berbicara lebih sering dan sung-

guh-sungguh satu kepada yang lain, dan kepada anak-

anak mereka, tentang murka Allah yang nyata dari sorga 

melawan segala kefasikan dan kelaliman Sodom, maka itu 

mungkin akan membuat mereka tetap berlaku hormat 

dan takut, dan mencegah mereka mengikuti jejak-jejak 

Sodom. namun  mereka membuang pikiran itu jauh-jauh, 

tidak tahan mendengarnya disebutkan, dan (seperti kata 

orang dulu) menghukum mati Yesaya sebab  mengingat-

kan mereka akan murka itu, saat  ia menyebut mereka 

pemimpin-pemimpin, manusia Sodom dan rakyat, manusia 

Gomora (Yes. 1:10). Perhatikanlah, orang-orang yang tidak 

mau memperhatikan penghakiman-penghakiman Allah 

atas orang lain, mereka itu sedang mempersiapkan peng-

hakiman-penghakiman bagi diri mereka sendiri. 

4. Kehancuran-kehancuran apa yang sudah didatangkan Allah 

dan sedang didatangkan-Nya atas Yerusalem sebab  kefasik-

an-kefasikan ini, yang di dalamnya mereka sudah melebihi 

Sodom dan Samaria.  

(1) Yerusalem sudah dipermalukan sejak lama, dan sudah 

jatuh ke dalam penghinaan, di antara tetangga-tetangganya 

(ay. 57): Sebelum kejahatannya menjadi nyata, sebelum ia 

menjadi keji dengan begitu menjijikkan dan terang-terang-

an, ia menanggung hukuman yang adil atas kemesum-

annya yang dilakukan secara diam-diam dan lebih sem-

bunyi-sembunyi, saat  ia diaibkan oleh anak-anak perem-

puan Edom, dan anak-anak perempuan Filistin, yang dika-

takan merendahkannya dan merasa malu melihatnya (ay. 

27), dan diaibkan oleh semua yang di sekitarnya. Ini tam-

pak merujuk pada serangan terhadap Yehuda oleh orang 

Aram pada masa pemerintahan Ahas, dan segera sesudah  

itu serangan lain oleh orang Filistin (2Taw. 28:5, 18). Per-

hatikanlah, orang-orang yang mempermalukan diri mereka 

sendiri dengan menyerah pada hawa nafsu mereka, dengan 

adil akan dipermalukan dengan dibuat menyerah kepada 

musuh-musuh mereka. Dan dapat diamati bahwa sebelum 

Allah mendatangkan musuh-musuh yang kuat atas mere-

ka, untuk menghancurkan mereka, Ia mendatangkan ke 

atas mereka musuh-musuh yang tidak begitu menakutkan, 

untuk mencela mereka. Jika penghakiman-penghakiman 

yang kecil sudah berhasil, Allah tidak akan mengirimkan 

penghakiman-penghakiman yang lebih besar. Dalam hal ini 

engkau telah menanggung kemesumanmu (ay. 58). Barang 

siapa tidak mau membuang dosa-dosa mereka dengan 

bertobat dan memperbarui diri, akan dibuat menanggung 

dosa-dosa mereka supaya  mereka merasa malu sendiri.  

(2) Yerusalem sekarang ada dalam pembuangan, atau ber-

gegas menuju pembuangan, dan dalam hal ini kepadanya 

diadakan perhitungan, bukan hanya atas kemesumannya 

(ay. 58), melainkan juga atas kedurhakaan dan pelanggar-

annya terhadap kovenan (ay. 59): “Aku akan melakukan 

kepadamu seperti engkau lakukan. Aku akan meninggal-

kan engkau seperti engkau telah meninggalkan Aku, dan 

membuangmu seperti engkau telah membuang Aku, se-

Kitab Yehezkiel 16:44-59 

bab engkau memandang ringan kepada sumpah dengan 

mengingkari perjanjian.” Yang tampak dimaksudkan ini 

yaitu  perjanjian yang dibuat Allah dengan bapak leluhur 

mereka di Gunung Sinai, yang dengannya Ia mengambil 

mereka dan keturunan mereka sebagai umat kesayangan 

bagi diri-Nya. Mereka membuai diri mereka dengan ke-

sombongan bahwa sebab  Allah sejauh ini meneruskan 

perkenanan-Nya kepada mereka, kendati dengan tindak-

an-tindakan mereka yang menyulut murka, Ia akan tetap 

berkenan kepada mereka. “Tidak,” firman Allah, “engkau 

telah melanggar perjanjian dengan-Ku, telah memandang 

rendah baik isi-isi perjanjian maupun kewajiban-kewajib-

annya, dan sebab  itu Aku akan melakukan kepadamu 

seperti engkau lakukan.” Perhatikanlah, orang-orang yang 

tidak mau patuh kepada Allah sebagai Allah mereka, tidak 

memiliki  alasan untuk berharap bahwa Ia akan terus 

mengakui mereka sebagai umat-Nya.  

(3) Pembuangan orang-orang Yahudi yang fasik, dan kehan-

curan mereka, tidak akan dapat dipulihkan seperti keada-

an Sodom dan Samaria. Dalam pengertian inilah, yaitu 

sebagai sebuah ancaman, sebagian besar penafsir mema-

hami ayat 53 dan 55. “saat  Aku memulihkan keadaan 

Sodom dan Samaria, dan saat  mereka dipulihkan ke da-

lam keadaan mereka semula, maka Aku akan memulihkan 

keadaanmu di tengah-tengah mereka, dan seolah-olah 

pemulihan itu demi mereka, dan di bawah bayang-bayang 

serta perlindungan mereka, sebab  mereka lebih benar dari 

padamu, dan pada saat itu engkau akan dipulihkan ke 

dalam keadaanmu semula.” namun  Sodom dan Samaria 

tidak pernah dibawa kembali, tidak pula dipulihkan ke 

dalam keadaan mereka semula, dan sebab  itu janganlah 

Yerusalem menantikannya, yaitu orang-orang yang seka-

rang menetap di sana, yang oleh Allah akan dibuat menjadi 

kengerian bagi segala kerajaan di bumi (Yer. 24:9, 10). 

Kalau orang-orang Sodom bisa muncul dari laut garam, 

dan orang-orang Samaria bisa kembali dari negeri Asyur, 

maka mereka bisa menikmati damai sejahtera mereka lagi. 

Sebab, hendaklah ini dikatakan untuk mempermalukan 

mereka, yaitu  suatu penghiburan bagi orang-orang dari 

sepuluh suku, yang terserak dan berada dalam pembuang-

an, melihat orang-orang dari dua suku yang sudah berlaku 

buruk seperti mereka, atau lebih buruk, diserakkan dan 

dibuang dengan cara serupa. Dan sebab  itu mereka akan 

hidup atau mati, berdiri atau jatuh, bersama-sama. Orang-

orang jahat dari suku-suku itu akan binasa bersama-sama. 

Orang-orang baik dari mereka akan kembali bersama-

sama. Perhatikanlah, orang-orang yang berbuat seperti 

para pendosa yang paling jahat harus bersiap-siap meng-

alami nasib yang sama seperti mereka. Biarlah musuhku 

mengalami seperti orang fasik. 

Rahmat Disediakan;  

Janji akan Rahmat  

(16:60-63)  

60 namun  Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa 

mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal. 61 Baru-

lah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu, pada 

waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang ter-

muda, dan memberi  mereka kepadamu menjadi anakmu, namun  bukan 

berdasar  engkau memegang perjanjian. 62 Aku akan meneguhkan perjan-

jian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, 

63 dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, 

sehingga mulutmu terkatup sama sekali sebab  nodamu, waktu Aku meng-

adakan pendamaian bagimu sebab  segala perbuatanmu, demikianlah firman 

Tuhan ALLAH.” 

Di sini, dalam penutup pasal ini, sesudah  ungkapan yang teramat 

memalukan akan dosa dan kecaman yang teramat mengerikan ten-

tang penghakiman-penghakiman akibat dosa, rahmat diingatkan, 

rahmat disediakan, bagi angkatan-angkatan yang akan datang kemu-

dian. Sama seperti saat  Allah bersumpah dalam murka-Nya tentang 

orang-orang yang keluar dari Mesir, bahwa mereka tidak akan masuk 

Kanaan, “namun” (firman Allah) “anak-anakmu akan memasukinya,” 

demikian pula di sini Allah melakukan hal yang sama. Dan sebagian 

orang berpikir bahwa apa yang dikatakan tentang kembalinya Sodom 

dan Samaria (ay. 53, 55), dan kembalinya Yerusalem bersama-sama 

dengan mereka, yaitu  sebuah janji. Itu dapat dipahami demikian, 

jika yang dimaksud dengan Sodom kita pahami (seperti yang di-

pahami Grotius dan beberapa penulis Yahudi) sebagai bangsa Moab 

dan Amon, keturunan Lot, yang pernah berdiam di Sodom. Mereka

Kitab Yehezkiel 16:60-63 

dipulihkan dari pembuangan (Yer. 48:47; 49:6), seperti halnya ba-

nyak orang dari sepuluh suku, dan diikuti oleh Yehuda bersama-

sama dengan mereka. namun  ayat-ayat penutup ini yaitu , tanpa 

diragukan lagi, janji yang sebelumnya, yang secara sebagian digenapi 

pada saat kembalinya orang-orang Yahudi yang bertobat dan diper-

barui dari Babel. namun  janji itu akan digenapi sepenuhnya pada 

zaman Injil, dan dalam pertobatan dan pengampunan dosa yang pada 

saat itu akan disampaikan dengan berhasil kepada segala bangsa, 

mulai dari Yerusalem. Sekarang amatilah di sini, 

I.   Dari mana rahmat ini akan timbul, yaitu, dari Allah sendiri, dan 

sebab  diingat-Nya perjanjian-Nya dengan mereka (ay. 60): namun , 

walaupun mereka sudah begitu menyulut murka, dan Allah 

sudah tersulut murka sampai sedemikian rupa hingga orang akan 

berpikir bahwa mereka tidak akan pernah bisa didamaikan lagi, 

namun “Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau, per-

janjian yang Aku buat denganmu pada masa mudamu, dan Aku 

akan menghidupkannya kembali. Meskipun engkau sudah meng-

ingkari perjanjian (ay. 59), Aku akan mengingatnya, dan perjanjian 

itu akan berkembang lagi.” Lihatlah betapa menjadi suatu peng-

hiburan dan keuntungan bagi kita bahwa Allah berkenan ber-

urusan dengan kita melalui jalan perjanjian, sebab dengan cara 

demikianlah kasih setia yang dinyatakan di dalam perjanjian 

menjadi kasih setia yang teguh dan abadi (Yes. 55:3). Dan, selama 

akar ini tertanam dengan kokoh di dalam tanah, ada harapan bagi 

pohon, meskipun ia ditebang, bahwa bersemilah ia, sesudah  

diciumnya air. Kita tidak mendapati bahwa mereka mengingatkan 

Allah akan kovenan itu, namun  itu ex mero motu – menurut kerela-

an hati-Nya sendiri, Ia mengingatnya seperti yang telah dijanjikan-

Nya. Maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dan negeri itu akan 

Kuingat juga (Im. 26:42). Dia yang meminta kita untuk senantiasa 

mengingat perjanjian, tidak diragukan lagi akan senantiasa meng-

ingatnya sendiri, firman yang diperintahkan-Nya (dan apa yang 

diperintahkan-Nya tetap teguh untuk selama-lamanya) kepada 

seribu angkatan. 

II.  Bagaimana mereka harus mempersiapkan diri dan memenuhi 

syarat untuk menerima rahmat ini (ay. 61): “Barulah engkau ter-

ingat kepada kelakuanmu, kelakukanmu yang jahat. Allah akan 

mengingatkan engkau pada kelakuanmu, akan memperhadapkan-

nya di hadapanmu, supaya  engkau merasa malu.” Perhatikanlah, 

pekerjaan baik Allah dalam diri kita dimulai dan bergerak maju 

seiring dengan kehendak baik-Nya terhadap kita. saat  Ia meng-

ingat perjanjian-Nya untuk kita, supaya  Ia tidak mengingat dosa-

dosa kita untuk melawan kita, maka Ia membuat kita mengingat 

dosa-dosa kita melawan diri kita sendiri. Dan kalau saja kita mau 

dibuat mengingat kelakuan kita, betapa bengkok dan sesatnya 

kelakuan kita dan bagaimana kita sudah berjalan bertentangan 

dengan Allah di dalamnya, maka kita tidak bisa tidak merasa 

malu. Dan, jika  kita merasa malu, kita paling siap menerima 

kehormatan dan penghiburan dari pengampunan yang dimeterai-

kan dan damai sejahtera yang diteguhkan. 

III. Rahmat apa yang disediakan Allah untuk mereka.  

1.  Ia akan membawa mereka ke dalam perjanjian dengan diri-Nya 

(ay. 60): Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal; 

dan lagi (ay. 62), Aku akan meneguhkan, meneguhkan kem-

bali, dan meneguhkan dengan lebih kokoh daripada sebelum-

nya, perjanjian-Ku dengan engkau. Perhatikanlah, yaitu  sua-

tu penghiburan yang tak terucapkan bagi semua orang yang 

sungguh-sungguh bertobat bahwa kovenan anugerah diatur 

dengan begitu baik dalam segala sesuatunya sehingga setiap 

pelanggaran terhadap kovenan itu tidak melemparkan kita 

keluar dari kovenan, sebab kovenan itu tidak dapat diganggu 

gugat.  

2. Ia akan membawa bangsa-bangsa bukan Yahudi ke dalam 

persekutuan jemaat dengan mereka (ay. 61): “Engkau akan 

menerima saudari-saudarimu (KJV), bangsa-bangsa bukan 

Yahudi yang didapati di sekitarmu, baik yang tertua mau-

pun yang termuda, baik yang lebih besar daripadamu mau-

pun yang lebih kecil, baik bangsa-bangsa kuno maupun 

bangsa-bangsa zaman sekarang, dan Aku akan memberi  

mereka kepadamu menjadi anakmu. Mereka akan ditegak-

kan, dipelihara, diajar, dan dididik oleh Injil itu, firman 

TUHAN itu, yang akan keluar dari Sion dan dari Yerusalem. 

Dengan begitu semua negeri tetangga akan menyebut 

Yerusalem ibu, selama jemaat terus ada di sana, dan akan 

mengakui Yerusalem yang dari atas, dan yang merdeka, 

Kitab Yehezkiel 16:60-63 

sebagai ibu kita semua (Gal. 4:26). Mereka akan menjadi 

anak-anak perempuanmu, namun  bukan berdasar  engkau 

memegang perjanjian, bukan berdasar  perjanjian yang 

menjadikanmu sebagai umat kesayangan, bukan sebagai 

orang-orang yang masuk agama Yahudi dan tunduk pada 

kuk hukum Taurat yang penuh tata upacara itu, melainkan 

sebagai orang-orang yang bersamamu bertobat memeluk 

agama Kristen.” Atau bukan berdasar  engkau memegang 

perjanjian bisa berarti, “bukan berdasar  syarat-syarat 

yang engkau pikir pantas untuk dikenakan kepada mereka 

sebagai bangsa-bangsa yang ditaklukkan, sebagai para 

tawanan dan budak yang kepada mereka engkau bisa mem-

berikan hukum sekehendak hatimu” (kekuasaan seperti 

itulah yang berharap dimiliki orang-orang Yahudi duniawi 

atas bangsa-bangsa lain). “Tidak, mereka akan menjadi 

anak-anak perempuanmu berdasar  perjanjian-Ku, per-

janjian anugerah yang dibuat denganmu dan dengan mere-

ka secara bersama-sama, seperti dalam indenture tripartite 

(perjanjian tiga pihak – pen.). Aku akan menjadi Bapa, Bapa 

bagi semua orang, baik bagi bangsa Yahudi maupun 

bangsa-bangsa bukan Yahudi, dan dengan demikian mereka 

akan menjadi saudara satu sama lain. Dan, saat  engkau 

menerima mereka, engkau akan merasa malu akan kelaku-

anmu sendiri yang jahat yang engkau perbuat seperti mere-

ka pada waktu dulu. Wajahmu akan merah padam melihat 

wajah orang bukan Yahudi, mengingat betapa engkau jauh 

lebih buruk daripada orang-orang bukan Yahudi pada hari 

engkau murtad dahulu.” 

IV. Apa yang akan menjadi buah dan dampak dari semuanya ini.  

1. Allah dengan ini akan dimuliakan (ay. 62): “Engkau akan 

mengetahui bahwa Akulah TUHAN. Dengan begitu akan 

diketahui bahwa Allah Israel yaitu  Yehova, Allah yang 

Mahakuasa, dan setia kepada perjanjian-Nya. Dan engkau 

akan mengetahuinya, walaupun sejauh ini engkau hidup 

seolah-olah engkau tidak mengetahui atau mempercayainya.” 

Sering dikatakan dalam murka, engkau akan mengetahui 

bahwa Akulah TUHAN, akan mengetahuinya bagi kerugianmu 

sendiri. Di sini dikatakan dalam rahmat, supaya  engkau 

akan mengetahuinya bagi penghiburanmu. Dan merupakan 

salah satu janji yang paling berharga dari perjanjian baru 

yang sudah dibuat Allah dengan kita bahwa semua, besar 

kecil, akan mengenal Dia.  

2. Mereka dengan ini akan dibuat lebih merendah dan tersung-

kur sebab  dosa (ay. 63): “supaya  engkau merasa lebih malu 

saat  engkau teringat-ingat segala perbuatan salahmu yang 

dulu, supaya  engkau menegur dirimu sendiri sebab nya dan 

menyebut dirimu seribu kali tidak bijak, tidak patuh, tidak 

tahu terima kasih, dan tidak seperti engkau pada mulanya. 

supaya  mulutmu terkatup sama sekali dan tidak membuka-

nya untuk menentang Allah, mencela Dia, atau mengeluh 

kepada-Nya, namun  supaya  engkau selama-lamanya diam 

dan tunduk sebab  nodamu.” Perhatikanlah, orang-orang 

yang mengingat dosa-dosa mereka dengan benar akan 

sungguh-sungguh merasa malu sebab nya. Dan orang-orang 

yang sungguh-sungguh malu akan dosa-dosa mereka akan 

melihat banyak alasan untuk bersabar di bawah penderita-

an-penderitaan mereka, untuk menutup mulut, dan tidak 

membuka mulut mereka melawan apa yang diperbuat Allah. 

namun  apa yang paling dapat diamati yaitu , bahwa semua-

nya ini akan terjadi waktu Aku mengadakan pendamaian 

bagimu, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Perhatikanlah, 

yaitu  ketulusan hati yang penuh rahmat dari orang yang 

sungguh-sungguh bertobat bahwa semakin jelas bukti-bukti 

dan semakin penuh contoh-contoh yang mereka miliki 

tentang berdamainya Allah dengan mereka, semakin sedih 

dan malu mereka bahwa mereka pernah berlaku salah 

kepada Allah. Allah dalam Yesus Kristus mengadakan 

pendamaian bagi kita. Dialah damai sejahtera kita, dan oleh 

salib-Nyalah kita didamaikan. Di dalam Injil Kristuslah Allah 

mendamaikan dunia dengan diri-Nya. Nah, saat  perenung-

an kita akan semuanya ini seharusnya mampu meluluhkan 

hati kita untuk berduka dengan hati yang kudus atas dosa 

kita. Inilah yang disebut bertobat sebab  kerajaan Sorga 

sudah dekat. Si anak hilang, sesudah  menerima ciuman yang 

meyakinkan dirinya bahwa ayahnya mengadakan pendamai-

an baginya, merasa malu dan tercengang, dan berkata, 

bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa. 

Kitab Yehezkiel 16:60-63 

Dan semakin besar rasa malu kita sebab  dosa, dengan 

kesadaran akan rahmat yang mengampuni, semakin besar 

pula penghiburan yang akan kita rasakan di dalam Allah. 

 

 

 

 

PASAL 17  

llah, di pasal sebelumnya, membuat perhitungan dengan bangsa 

Yehuda, dan menimpakan kehancuran atas mereka sebab  telah 

berkhianat dengan melanggar kovenan dengan-Nya. Dalam pasal ini, 

Dia membuat perhitungan dengan raja Yehuda atas pengkhianatan-

nya melanggar perjanjian dengan raja Babel. Sebab, saat Allah 

beperkara dengan bangsa itu, Dia memiliki  banyak alasan dalam 

melawan mereka. Perkara yang terjadi pada saat itu: Zedekia diam-

diam berkomplot dengan raja Mesir dan meminta bantuan kepadanya 

dalam rencana pengkhianatan yang dibuatnya untuk melepaskan 

kuk raja Babel. Dengan rencana ini ia hendak melanggar sumpahnya 

untuk menghormati dan setia kepada raja Babel. sebab  pengkhia-

natan ini, Allah, melalui sang nabi, di sini,  

I. Mengancamkan keruntuhan sang raja dan kerajaannya dengan 

memakai perumpamaan dua rajawali dan sebatang pohon 

anggur (ay. 1-10), serta penjelas


Related Posts:

  • Yehezkiel 10 an Israel ini), dan dari sejak saat itu dosa yang berteriak dari bangsa itu berlanjut sedikit banyak sampai pada masa pembuangan. Dan, meskipun kadang-kadang dosa itu sedikit banyak ditegur oleh raja-raja… Read More