Yehezkiel 21

 


32), mereka sama sekali tidak 

melakukannya. Mereka tidak mau dibujuk oleh semua yang 

dikatakan oleh sang nabi, baik dengan kekuasaan maupun 

dengan alasan yang masuk akal. Mereka tidak mau diha-

langi dalam hal apa pun, tidak mau berpisah dari setiap 

dosa apa saja yang mereka sukai, atau melakukan kewajib-

an yang berlawanan dengan kebiasaan darah dan daging. 

Perhatikanlah, ada banyak orang yang senang mendengar-

kan firman, namun  tidak mau melakukannya. Dengan begi-

tu mereka hanya membangun di atas pasir, dan menipu 

diri mereka sendiri.  

3. Marilah kita melihat apa yang akan terjadi pada akhirnya 

sehubungan dengan hal ini: Dapatkah ketidaksetiaan itu mem-

batalkan kesetiaan Allah? Sekali-kali tidak.  

(1) Allah akan menegaskan firman dari sang nabi, walaupun 

mereka menghina dan memandang ringan (ay. 33). Apa 

yang ia katakan akan terjadi, satu iota atau satu titik pun 

tidak akan dibiarkan-Nya gugur. Perhatikanlah, kutuk-ku-

tuk hukum Taurat, walaupun dapat dijadikan bahan senda 

gurau oleh kejenakaan duniawi, tidak dapat dikacaukan.  

(2) Mereka sendiri akan menyesali kebodohan mereka saat  

semua sudah terlambat. saat  semua itu terjadi, mereka 

Kitab Yehezkiel 33:30-33 

akan mengetahui, akan mengetahui harga yang harus 

mereka bayar, mengetahui dan menjadi kacau hati, bahwa 

seorang nabi ada di tengah-tengah mereka, sekalipun mere-

ka tidak menganggapnya siapa-siapa selain hanya sebagai 

orang dengan suara yang merdu. Perhatikanlah, orang-

orang yang tidak mau memperhatikan bahwa ada seorang 

nabi di tengah-tengah mereka, dan tidak memanfaatkan 

hari saat  mereka dilawat, akan dibuat mengingat bahwa 

seorang nabi ada di tengah-tengah mereka saat  apa yang 

menjadi damai sejahtera mereka tersembunyi dari mata 

mereka. Akan datang harinya saat  orang-orang sia-sia 

dan duniawi akan memikir-mikirkan hal-hal lain yang ber-

beda dengan apa yang mereka miliki sekarang, dan saat itu 

hati mereka akan terasa berat memikirkan hal-hal yang 

dahulunya mereka anggap enteng. Mereka akan mengeta-

hui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka keti-

ka mereka melihat peristiwa yang terjadi itu menjawab 

dengan tepat nubuat itu, dan sang nabi sendiri menjadi 

saksi atas mereka bahwa kepada mereka telah diberikan 

peringatan yang adil, namun  mereka tidak mau menerima 

peringatan itu. saat  Yehezkiel yang sekarang mereka 

olok-olok itu sudah pergi, dan tidak ada lagi seorang nabi 

di sana, juga tidak ada seorang pun yang dapat menunjuk-

kan berapa lama, maka mereka pun akan ingat kembali 

bahwa dahulu mereka pernah memiliki  seorang nabi, 

namun  tidak tahu bagaimana memperlakukan dia dengan 

baik. Perhatikanlah, orang-orang yang tidak mau tahu ten-

tang berharganya belas kasihan dengan cara memanfaat-

kannya, dengan adil mereka akan dibuat mengetahui nilai 

belas kasihan itu saat  belas kasihan tidak diberikan lagi 

kepada mereka. Demikian juga halnya, barang siapa tidak 

mendambakan untuk melihat salah satu hari dari hari-hari 

Anak Manusia, yang sekarang ini mereka anggap remeh, ia 

bisa saja tidak akan melihat salah satu dari hari-hari itu. 

 

 

 

 

PASAL 34  

elaliman dan musibah yang menimpa bangsa Israel kepunyaan 

Allah sebelumnya telah banyak diratapi secara menyedihkan 

dalam kitab ini. Sekarang di pasal ini para gembala kaum Israel, para 

penguasa mereka, baik di gereja maupun pemerintahan, dipanggil 

untuk dimintai pertanggungjawaban, sebab  mereka telah berperan 

besar dalam perbuatan dosa dan kehancuran Israel, dengan meng-

abaikan tugas jabatan mereka. Dalam pasal ini temukan, 

I. Sebuah dakwaan besar ditujukan kepada mereka atas kelalai-

an, ketidakcakapan dan ketidaksetiaan mereka dalam meng-

urus masalah rakyat (ay. 1-6, 8) 

II. Ditanggalkannya mereka dari jabatan, sebab  ketidakmam-

puan dan pengkhianatan mereka (ay. 7-10).  

III. Janji anugerah bahwa Allah akan memelihara domba-domba-

Nya, meskipun para gembala tidak, dan bahwa domba-dom-

ba itu tidak seharusnya selalu menderita sebab  akibat dari 

kelalaian para pemimpin yang lalai memimpin mereka (ay. 

11-16). 

IV. Dakwaan lainnya yang ditujukan kepada domba-domba yang 

gemuk dan kuat, atas penindasan yang mereka lakukan 

kepada yang lemah dan kecil (ay. 17-22). 

V. Janji lainnya bahwa Allah pada kegenapan waktunya akan 

mengirimkan Sang Mesias, untuk menjadi Gembala yang 

Agung dan baik bagi domba-domba-Nya, yang akan mengha-

puskan segala keluh kesah dan memulihkan segala sesuatu-

nya bagi kawanan domba-Nya (ay. 23-31). 


Para Gembala Dikecam 

(34:1-6) 

1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: 2 “Hai anak manusia, bernubuat-

lah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada 

mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Cela-

kalah gembala-gembala Israel yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukan-

kah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala 

itu? 3 Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang 

gemuk kamu sembelih, namun  domba-domba itu sendiri tidak kamu gembala-

kan. 4 Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang 

luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang 

tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan 

kekejaman. 5 Dengan demikian mereka berserak, oleh sebab  gembala tidak 

ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-

dombaku berserak 6 dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang 

tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun 

yang memperhatikan atau yang mencarinya. 

Nubuat dalam pasal ini tidak ditanggali, sama seperti nubuat-nubuat 

berikutnya sampai pasal 40. Sangat mungkin bahwa nubuat-nubuat 

ini disampaikan sesudah  penggenapan kehancuran Yerusalem, waktu 

yang sangat tepat untuk mempertanyakan penyebab terjadinya hal 

tersebut. 

I.  Sang nabi diperintahkan untuk bernubuat melawan para gembala 

Israel, yaitu para raja dan hakim, para imam dan kaum Lewi, 

mahkamah agama atau dewan pemerintahan, atau siapa pun 

yang mengatur urusan masyarakat baik dalam ranah yang lebih 

tinggi maupun lebih rendah, terutama para raja, sebab  ada dua 

orang raja yang sedang menjadi tawanan di Babel kala itu, yang, 

seperti halnya kepada rakyat, telah diperlihatkan segala pelang-

garan mereka, supaya  mereka bertobat, seperti Manasye saat ia 

ditawan. Allah memiliki pesan bagi para gembala, sebab  mereka 

hanyalah gembala yang ada di bawah-Nya, yang bertanggung 

jawab kepada Dia yang yaitu  Gembala Israel yang agung (Mzm. 

80:2). Dan beginilah yang Ia katakan: Celakalah gembala-gembala 

Israel!  Meskipun mereka yaitu  para gembala, dan gembala bagi 

bangsa Israel, namun Ia tidak akan menyayangkan mereka, tidak 

harus memuji-muji mereka. Perhatikan, jika  kehormatan dan 

kekuasaan seseorang tidak, sebagaimana seharusnya, menjauh-

kan mereka dari berbuat dosa, maka kehormatan dan kekuasaan 

itu pun tidak akan bisa meluputkan mereka dari teguran, tidak 

akan mengecualikan mereka untuk bertobat, atau melindungi 

Kitab Yehezkiel 34:1-6 

mereka dari penghakiman Allah jika  mereka tidak bertobat. 

Kita telah mendengar bahwa celakalah para gembala (Yer. 23:1). 

Allah dengan cara tertentu akan membuat perhitungan dengan 

mereka jika  mereka mengingkari tanggung jawab yang diper-

cayakan kepada mereka.  

II.  Pada bagian ini Yehezkiel diperintahkan untuk memberi dakwaan 

apa kepada para gembala itu, dalam nama Allah, sebagai dasar 

persengketaan Allah dengan mereka. Sebab, Ia tidaklah berseng-

keta dengan mereka tanpa alasan. Dua hal yang didakwakan ke-

pada mereka: 

1. Bahwa mereka hanya peduli untuk meninggikan dan memper-

kaya diri serta memasyhurkan nama mereka sendiri. Padahal 

tugas mereka yaitu  mengurus domba-domba yang dipercaya-

kan kepada mereka: Bukankah domba-domba yang seharus-

nya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Sudah pasti 

seharusnya demikian. Mereka mengkhianati kepercayaan yang 

diberikan kepada mereka jika  mereka tidak melakukannya. 

Mereka tidak boleh menelan daging ke mulut mereka, namun  

menyediakannya dan membawakannya kepada domba-domba 

itu. Namun gembala-gembala ini tidak memedulikan hal ini. 

Mereka justru memberi makan diri sendiri, menggembalakan 

dirinya sendiri, melakukan segala sesuatu untuk memenuhi 

dan memuaskan nafsu mereka sendiri, serta membuat diri 

sendiri kaya dan masyhur, gemuk dan nyaman. Mereka me-

mastikan untuk mendapat keuntungan dari kedudukan me-

reka. Mereka memakan lemaknya, susunya (demikian sebagi-

an tafsiran), sebab  ia yang menggembalakan kawanan domba 

minum susu domba itu (1Kor. 9:7), susu yang terbaik. Mereka 

mengambil bulunya, dan darinya membuat pakaian, mengam-

bil harta benda sebanyak-banyaknya dari kawanan domba itu, 

dan menyembelih yang gemuk, untuk mereka makan, seperti 

Nabot yang dibunuh sebab  kebun anggurnya.  

Perhatikan, celakalah mereka yang bertanggung jawab ter-

hadap masyarakat, namun hanya peduli akan kepentingannya 

sendiri, lebih mencari keuntungan daripada memperhatikan 

tugasnya, lebih memikirkan perolehan uang daripada hal baik 

apa yang seharusnya dikerjakan. Benarlah keluhan lama ini, 

sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, dan mencari 

lebih dari yang seharusnya menjadi milik mereka. 

2. Bahwa mereka tidak memedulikan kepentingan dan kesejah-

teraan kaum yang menjadi tanggung jawab mereka. Domba-

domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Mereka tidak tahu 

bagaimana melakukannya, mereka sangat tak acuh, mereka 

juga tidak mau berusaha  melakukannya, mereka amat malas 

dan lamban. Bahkan, mereka tidak pernah menginginkan atau  

merencanakan untuk melakukannya, mereka begitu tidak bisa 

dipercaya dan tidak setia. 

(1) Mereka tidak melaksanakan tanggung jawab mereka ter-

hadap domba-domba yang lemah, tidak menguatkan, meng-

obati, ataupun membalut mereka (ay. 4). saat  ada domba-

domba yang sakit atau cedera, khawatir atau terluka, mere-

ka tidak peduli domba-domba itu hidup atau mati. Mereka 

tidak pernah memelihara mereka. Para raja dan hakim 

tidak peduli untuk membela mereka yang mengalami ke-

tidakadilan atau melindungi orang tidak bersalah yang 

tertindas. Mereka tidak peduli akan kebutuhan orang mis-

kin. Bagi mereka, orang miskin biar saja kelaparan. Para 

imam tidak peduli untuk mengajar yang bebal, memper-

baiki kesalahan mereka yang keliru, mengingatkan yang 

keras kepala, atau menghibur yang lemah. Para pejabat 

pemerintahan tidak peduli dengan kekacauan-kekacauan 

dalam masyarakat yang semakin berkembang dan meng-

ancam kelangsungan kehidupan bangsa. Segala sesuatu 

berjalan tidak benar dan kacau, di mana-mana, dan mere-

ka tidak melakukan apa pun untuk memperbaikinya. 

(2) Mereka tidak menjalankan tanggung jawab terhadap dom-

ba-domba yang tercerai-berai, yang dihalau oleh musuh 

yang menyerbu negeri, sehingga terpaksa mencari tempat 

berlindung, atau yang tersesat di semua gunung dan di 

semua bukit yang tinggi (ay. 6), di mana mereka berhadap-

an dengan segala binatang di hutan dan menjadi makanan 

bagi mereka (ay. 5). Semua orang telah bersiap-siap untuk 

menangkap kawanan yang terlantar dan tersesat itu. 

Sebagian orang pergi ke luar negeri dan mengemis, sebagi-

an lagi pergi ke luar negeri dan berdagang, sehingga negeri 

menjadi sepi penduduk, lemah dan miskin. Dan negeri pun 

Kitab Yehezkiel 34:1-6 

menjadi kekurangan tenaga, baik di ladang gandum mau-

pun di medan perang, baik pada masa menuai maupun 

dalam masa perang: Di seluruh tanah itu domba-domba-Ku 

berserak (ay. 6). Dan mereka tidak pernah dicari-cari, tidak 

pernah didorong untuk kembali ke negeri asalnya, tanpa 

seorangpun yang memperhatikan atau yang mencarinya. 

Bahkan, kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan 

kekejaman (ay. 4), sehingga mengusir mereka untuk pergi 

lebih jauh lagi dan menciutkan niat mereka yang terusir 

untuk kembali. Alangkah malang nasib orang yang memi-

liki alasan untuk diperlakukan lebih baik di negeri asing 

ketimbang di negeri sendiri. Hal ini mungkin ditujukan bagi 

domba-domba yang tersesat dari Allah dan tugas mereka. 

Para imam, yang seharusnya mengajarkan pengetahuan 

yang benar akan Tuhan, tidak berusaha  untuk meyakinkan 

dan merebut mereka kembali, sehingga mereka menjadi 

mangsa empuk bagi para penipu. Demikianlah mereka ber-

serak, oleh sebab  gembala tidak ada (ay. 5). Ada sekum-

pulan orang yang menyebut diri gembala, padahal bukan. 

Perhatikan, mereka yang tidak melaksanakan tugas gem-

bala tidak layak menyandang jabatan itu. jika  orang-

orang yang melaksanakan tugas gembala itu yaitu  gem-

bala yang pandir, yang bodoh (Zak. 11:15), yang sombong 

dan tidak melakukan tugas mereka, bermalas-malasan, 

dan tidak mencintai tugas mereka, atau tidak setia dan 

tidak peduli akan hal itu, maka nasib domba-domba itu 

pun sama malangnya seperti kalau tidak memiliki gembala. 

Lebih baik tidak ada gembala daripada memiliki gembala-

gembala seperti itu. Kristus mengeluhkan bahwa domba-

domba-Nya seperti domba yang tidak bergembala, sekalipun 

ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi 

Musa (Mat 9:36). Sungguh buruk bagi pasien saat  tabibnya 

justru yang menjadi penyakit terburuknya. Sungguh buruk 

bagi domba-domba saat gembala mengusir dan mencerai-

beraikan mereka, menginjak-injak mereka dengan kekerasan. 


Para Gembala Dikecam 

(34:7-16) 

7 Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: 8 Demi Aku 

yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh sebab  

domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala bina-

tang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gem-

bala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka 

itu menggembalakan dirinya sendiri, namun  domba-domba-Ku tidak digem-

balakannya – 9 oleh sebab  itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman 

TUHAN: 10  Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan 

gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari 

mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-

Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya 

sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehing-

ga tidak terus lagi menjadi makanannya. 11 Sebab beginilah firman Tuhan 

ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-

domba-Ku dan akan mencarinya. 12 Seperti seorang gembala mencari domba-

nya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku 

akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari 

segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari 

kegelapan. 13 Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa 

dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke 

tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel, 

di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.  

14 Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas 

gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di 

sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput 

yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel. 15 Aku 

sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan 

mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. 16 Yang hilang akan 

Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang 

sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan kuat akan Kulindungi; Aku 

akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.  

sesudah  membaca pasal-pasal sebelumnya mengenai tuduhan yang 

diajukan, dalam nama Tuhan, terhadap para gembala Israel, kita 

tidak dapat tidak merasa geram terhadap para gembala dan merasa 

kasihan kepada domba-domba. Allah, melalui sang nabi, di sini 

mengungkapkan rasa marah dan kasihan-Nya yang dalam, dan para 

gembala dipanggil (ay. 7, 9) untuk mendengar firman TUHAN, untuk 

mendengar perkataan ini. Biarlah mereka mendengar berapa rendah-

nya Ia menilai mereka, yang sudah berbuat keterlaluan, dan betapa 

berharga dipandang-Nya domba-domba itu, yang tidak mereka 

pedulikan. Kedua hal ini sungguh mempermalukan mereka. Orang-

orang yang tidak mendengarkan perkataan Allah yang memberitakan 

petunjuk kepada mereka, akan dibuat mendengar perkataan Allah 

yang memberitakan kebinasaan mereka. Sekarang lihatlah di sini,

 

Kitab Yehezkiel 34:7-16 

I.  Betapa Allah tidak senang terhadap para gembala itu. Kejahatan 

mereka disebut kembali (ay. 8). Domba-domba Allah pertama-

tama menjadi mangsa dan makanan bagi para penipu yang 

menarik mereka kepada penyembahan berhala. Kemudian mereka 

menjadi mangsa bagi para pembinasa yang membawa mereka ke 

dalam penawanan. Namun para gembala ini tidak peduli untuk 

mencegah terjadinya salah satu dari kedua hal tersebut, seolah-

olah domba-domba itu tidak memiliki gembala. sebab  itu Allah 

berkata (ay. 10), dan menegaskannya dengan sebuah sumpah (ay. 

8), Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu. Mereka 

mendapat amanat dari Allah untuk memberi makan kawanan 

domba itu, dan memanfaatkan nama Allah dalam pekerjaan mere-

ka, dengan berharap Ia akan menyertai mereka. Namun, “Tidak,” 

kata Allah, “sama sekali tidaklah demikian, Aku sendiri akan 

menjadi lawan gembala-gembala itu.” Perhatikanlah, jabatan dan 

kuasa kita sebagai gembala tidak akan membuat Allah tampil bagi 

kita, jika kita tidak mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan 

bagi kita, dan tidak setia kepada tugas yang diembankan kepada 

kita. Allah akan menjadi lawan gembala-gembala itu, dan mereka 

akan mengetahuinya, sebab , 

1. Para gembala harus mempertanggungjawabkan perbuatan me-

reka yang melalaikan tugas mereka: “Aku akan menuntut kem-

bali domba-domba-Ku dari mereka, dan menuntut pertang-

gungjawaban dari mereka atas banyaknya domba-domba yang 

hilang.” Perhatikan, mereka akan menghadapi tuntutan yang 

besar pada hari penghakiman, yaitu orang-orang yang seha-

rusnya mengurus jiwa domba-domba namun tidak melaku-

kannya. Para hamba Tuhan harus berjaga-jaga dan bekerja 

sebagai yang bertanggung jawab (Ibr. 13:17).  

2. Para gembara Israel ini akan diberhentikan officio et beneficio – 

baik dari pekerjaan maupun upahnya. Mereka akan diberhenti-

kan dari menggembalakan domba-domba (ay. 10), yaitu, diber-

hentikan dari kepura-puraan mereka dalam menggembalakan 

domba-domba. Perhatikan, yaitu  adil bagi Allah untuk meng-

ambil dari tangan orang kuasa yang disalahgunakannya dan 

kepercayaan yang dikhianatinya. Namun, jika  hanya ini 

hukuman mereka, maka mereka dapat dengan mudah me-

nanggungnya. sebab  itu ditambahkan, “Gembala-gembala itu 

tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri, sebab  

Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, 

yang bukannya mereka lindungi, malah mereka buat sebagai 

mangsa.” Perhatikanlah, mereka yang memperkaya diri dengan 

harta masyarakat tidak dapat berharap akan selalu dapat ber-

buat demikian. Allah juga tidak akan selalu mengizinkan umat-

Nya ditindas oleh kaum yang seharusnya menopang mereka. 

Akan tiba saatnya Allah melepaskan mereka dari gembala-

gembala itu, kawan-kawan palsu mereka, serta juga dari 

singa-singa, musuh terang-terangan mereka. 

II. Betapa Allah memperhatikan domba-domba-Nya. Ia berbicara se-

olah-olah Ia lebih peduli lagi sebab  Ia menyaksikan mereka 

ditelantarkan, sebab  Allah menyayangi anak yatim. Janji-janji 

mulia disampaikan di sini saat  kawanan domba-Nya telantarkan 

saat itu, dan penggenapan janji-janji itu terjadi waktu orang-orang 

Yahudi kembali dari penawanan dan membangun bangsa mereka 

kembali di negeri mereka sendiri. Biarlah para gembala men-

dengar firman TUHAN ini, dan tahu bahwa mereka tidak punya 

bagian atau keuntungan dalam hal ini. Sebaliknya, hendaklah 

para domba yang malang itu mendengar firman ini dan beroleh 

penghiburan darinya. Perhatikan, meskipun para pemuka agama 

dan hamba-hamba Tuhan gagal melaksanakan bagian tugas 

mereka, demi kebaikan jemaat, namun Allah tidak akan gagal 

dalam melakukan bagian-Nya. Dia lebih suka mengambil kembali 

domba-domba-Nya ke dalam tangan-Nya daripada membiarkan 

jemaat-Nya tidak mendapatkan kebaikan yang telah Ia rancang-

kan bagi mereka. Para gembala pembantu bisa saja lalai, namun 

Sang Gembala Agung tidak terlelap dan tidak tertidur. Mereka bisa 

saja penuh kepalsuan, namun Allah tetap setia.  

1. Allah akan mengumpulkan kembali domba-domba-Nya yang 

terserak, dan membawa kembali yang hilang ke kandangnya. 

“Aku sendiri yang hanya bisa melakukannya, dan akan mela-

kukannya, dan akan beroleh kemuliaan dari tindakan-Ku itu. 

Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan 

mencarinya (ay. 11) seperti seorang gembala (ay. 12), dan 

membawa mereka kembali sebagaimana seorang gembala 

memanggul domba yang terhilang di atas bahunya, dari segala 

tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan 

pada hari kegelapan.” Ada hari-hari berkabut dan gelap, ber-

Kitab Yehezkiel 34:7-16 

angin dan badai, yang menyerakkan domba Allah, yang men-

cerai-beraikan mereka ke sana kemari, ke berbagai tempat 

yang berbeda-beda dan jauh, untuk mencari perlindungan dan 

keamanan. namun ,  

(1) Di mana pun mereka berada, mata Allah akan mencari me-

reka (ay. 11), sebab  mata-Nya menyasar ke sana kemari di 

seluruh bumi, demi mereka. Aku akan mencari domba-dom-

ba-Ku, dan tidak satu pun yang merupakan bagian dari 

kawanan, meskipun tersesat sangat jauh, akan hilang. 

Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya, Ia tahu di mana me-

reka diam (Why. 2:13), dan di mana mereka tersembunyi.  

(2) jika  sudah tiba waktunya, maka tangan-Nya akan mem-

bawa mereka ke tanahnya (ay. 13): Aku akan membawa 

mereka keluar dari tengah-tengah bangsa. Allah akan men-

condongkan hati mereka untuk datang oleh anugerah-Nya 

dan oleh penyelenggaran-Nya membukakan pintu bagi me-

reka dan menyingkirkan segala kesulitan yang merintangi. 

Mereka tidak akan kembali satu per satu, mengendap-

endap mencuri pergi, melainkan akan kembali dalam rom-

bongan: “Aku akan mengumpulkan mereka dari negeri-

negeri di mana mereka tercerai, tidak hanya keluarga-

keluarga besar, namun setiap orangnya. Yang hilang akan 

Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang (ay. 16). Hal ini 

tergenapi waktu beribu-ribu bangsa Yahudi keluar dengan 

bersorak-sorak dari Babel, dipimpin oleh Zerubabel, Ezra 

dan yang lainnya. saat  mereka yang tersesat dari Allah ke 

dalam jalan dosa dibawa kembali oleh pertobatan, dan 

saat  mereka yang salah kembali mengakui kebenaran, 

saat  orang-orang yang dibuang Allah dikumpulkan dan 

dipulihkan, dan perkumpulan-perkumpulan ibadah yang 

tercerai-berai berkumpul kembali, seiring berakhirnya 

penganiayaan, serta saat  gereja memperoleh kelegahan 

dan kebebasan, maka janji ini pun tergenapi lebih lanjut. 

2. Allah akan memberi makan umat-Nya sebagai domba gembala-

an-Nya, yang sudah menderita kelaparan begitu lama. Allah 

akan mengembalikan tawanan kembali ke negerinya (ay. 13), 

dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat 

penggembalaannya, di tempat penggembalaan yang baik dan 

rumput yang subur (ay. 14). Di sanalah tempat penggembala-

annya, dan di sanalah mereka akan berbaring. Dan tempat itu 

yaitu  padang rumput yang baik. Di sana, Allah tidak hanya 

menggembalakan mereka, namun juga membiarkan mereka 

berbaring (ay. 15). Hal ini menggambarkan peristirahatan yang 

nyaman sesudah  mereka lelah mengembara, dan tempat tinggal 

yang tetap untuk seterusnya. Mereka tidak akan diusir keluar 

dari rerumputan ini lagi, seperti sebelumnya. Mereka juga 

tidak akan diganggu lagi, melainkan akan berbaring aman ten-

teram dengan tidak dikejutkan oleh apa pun (Mzm. 23:2), Ia 

membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Banding-

kan ini dengan janji yang serupa (Yer. 23:3-4), saat  Allah 

memulihkan mereka tidak hanya kepada susu dan madu dari 

tanah mereka, kepada kenikmatan buah-buahannya, namun  

juga kepada hak-hak istimewa akan tempat kudus-Nya di gu-

nung Sion, puncak gunung-gunung Israel. saat  mereka kem-

bali memiliki mezbah dan bait suci dan menikmati keimaman 

yang tetap, maka mereka pun hidup di padang rumput yang 

baik.  

3. Ia akan menolong yang disakiti, akan membalut yang luka dan 

menguatkan yang sakit, akan menghibur semua yang berka-

bung di Sion dan bersama Sion. Meskipun para hamba Tuhan, 

yang seharusnya memberitakan damai kepada mereka yang 

berduka, mengabaikan tugas mereka, namun Roh Kudus Sang 

Penghibur akan setia melakukan pekerjaan-Nya. namun , seba-

gaimana dikatakan selanjutnya, yang gemuk dan yang kuat 

akan dibinasakan. Ia yang menyediakan peristirahatan bagi 

orang-orang kudus yang gelisah memberi  ancaman menge-

rikan bagi orang-orang berdosa yang congkak. Sebagaimana 

setiap lembah akan ditimbun, demikianlah setiap gunung dan 

bukit akan menjadi rata (Luk. 3:5). 

Kepedulian Allah bagi Kawanan Domba-Nya;  

Nubuat tentang Kerajaan Mesias  

(34:17-31) 

17 Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sung-

guh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara 

domba jantan dan kambing jantan. 18 Apakah belum cukup bagimu bahwa 

kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu

Kitab Yehezkiel 34:17-31 

 663 

injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup 

bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu 

keruhkan dengan kakimu? 19 Apakah domba-domba-Ku seharusnya mema-

kan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah 

dikeruhkan kakimu? 20 Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH ter-

hadap mereka. Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan menjadi hakim di 

antara domba yang gemuk dengan domba yang kurus; 21 oleh sebab  semua 

yang lemah kamu desak dengan lambungmu dan bahumu serta kamu 

tanduk dengan tandukmu, sehingga kamu menghalau mereka ke luar kan-

dang, 22 maka Aku akan menolong domba-domba-Ku, supaya  mereka jangan 

lagi menjadi mangsa dan Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan 

domba. 23 Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan 

menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan 

mereka, dan menjadi gembalanya. 24 Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah 

mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku, 

TUHAN, yang mengatakannya. 25 Aku akan mengadakan perjanjian damai 

dengan mereka dan Aku akan meniadakan binatang buas dari tanah itu, 

sehingga mereka dapat diam di padang gurun dengan aman tenteram dan 

dapat tidur di hutan-hutan. 26 Aku akan menjadikan mereka semua dan 

semua yang di sekitar gunung-Ku menjadi berkat; Aku akan menurunkan 

hujan pada waktunya; itu yaitu  hujan yang membawa berkat. 27 Pohon-

pohon di ladang akan memberi buahnya dan tanah itu akan memberi hasil-

nya. Mereka akan hidup aman tenteram di tanahnya. Mereka akan menge-

tahui, bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku mematahkan kayu kuk mereka 

dan melepaskan mereka dari tangan orang yang memperbudak mereka. 28 

Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi bangsa-bangsa dan binatang liar 

tidak akan menerkam mereka, sehingga mereka akan diam dengan aman 

tenteram dengan tidak dikejutkan oleh apapun. 29 Aku akan mendirikan bagi 

mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorangpun 

akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda yang ditimbul-

kan bangsa-bangsa. 30 Dan mereka akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, 

Allah mereka, menyertai mereka dan mereka, kaum Israel, yaitu  umat-Ku, 

demikianlah firman Tuhan ALLAH. 31 Kamu yaitu  domba-domba-Ku, domba 

gembalaan-Ku, dan Aku yaitu  Allahmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” 

Sang nabi telah selesai berbicara kepada para gembala, namun kini 

ia memiliki pesan untuk disampaikan kepada domba-domba. Tuhan 

telah memerintahkannya untuk berbicara dengan lembut kepada 

mereka, dan meyakinkan mereka akan belas kasih yang disediakan 

Allah bagi mereka. Namun, di sini ia diperintahkan untuk mengada-

kan perbedaan di antara sebagian dari mereka, untuk memisahkan 

yang mulia dari yang hina dan kemudian menyampaikan janji akan 

Mesias kepada mereka, yang oleh-Nya pembedaan ini akan dilak-

sanakan, sebagian pada saat kedatangan-Nya yang pertama (sebab  

Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi [Yoh. 9:39], untuk 

melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyu-

ruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa [Luk. 1:53]), namun 

secara penuh pada kedatangan-Nya yang kedua, saat ia berkata, 

sebagaimana dikatakan di bagian ini, Aku akan menjadi hakim antara 

domba dengan domba, sama seperti gembala memisahkan domba dari 

kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-

Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya (Mat. 25:32-33), yang 

kelihatannya mengacu ke ayat di atas tadi. Dalam perikop di atas kita 

melihat,  

I. Kesalahan yang disampaikan kepada domba-domba yang gemuk 

dan kuat, domba jantan dan kambing jantan (ay. 17), mereka 

yang, meskipun tidak memiliki kuasa untuk menindas, seperti 

gembala dan penguasa, namun sebab  kaya dan makmur, meng-

gunakan kesempatan yang mereka miliki untuk menindih sesa-

manya yang miskin. Mereka yang kaya menginginkan lebih, dan 

jika  mereka sudah berkehendak, ingin menjadi lebih kaya, 

maka mereka memakai banyak cara untuk merampas milik sesa-

manya yang miskin, dan mengambil anak domba betina mereka 

(2Sam. 12:4). Tidakkah yang kaya menindas yang miskin dengan 

mengandalkan hartanya, dan menyeret mereka ke pengadilan? 

(Yak. 2:6). Para hamba dan penggarap yang miskin dipaksa beker-

ja oleh tuan dan pemilik lahan yang kaya. Domba dan kambing 

jantan tidak hanya menghabiskan padang rumput yang terbaik 

bagi diri mereka sendiri, memakan lemak dan minum air yang 

jernih, namun mereka juga tidak membiarkan domba-domba yang 

malang menikmati sedikit pun kenikmatan yang tersisa bagi 

mereka. Mereka menginjak-injak padang rumput yang lain-lain 

dan mengeruhkan air yang tersisa, sehingga domba-domba harus 

memakan yang telah mereka injak-injak dan meminum air yang 

sudah dikeruhkan kaki mereka (ay. 18-19). Ini menyatakan bah-

wa orang-orang yang berkuasa tidak hanya memeras dan menin-

das serta menjadikan sesama mereka terus miskin, dan membuat 

mereka nyaris tidak dapat bertahan, namun juga sangat menyu-

sahkan mereka sehingga apa yang sangat sedikit yang ada pada 

mereka pun dibuat terasa pahit bagi mereka. Dan ini belum cu-

kup bagi orang-orang kaya itu. Mereka berpikir perbuatan mereka 

itu tidak ada salahnya, seolah-olah merugikan sesama yaitu  hak 

istimewa bagi mereka. Perhatikan, banyak orang yang hidup da-

lam kemewahan dan kenyamanan biasanya tidak peduli akan ke-

sulitan-kesulitan yang dihadapi sesama mereka, sehingga mereka 

tidak memikirkannya. Mereka yang hidup dalam kemudahan, dan 

yang sombong, selalu merasa marah jika  orang lain hidup 

dengan nyaman. Namun tidak hanya sampai di sini. Mereka tidak 

Kitab Yehezkiel 34:17-31 

hanya merampok yang miskin, untuk membuat mereka semakin 

miskin, namun juga menyusahkan domba-domba yang lemah (ay. 

21): Mereka mendesak dengan lambungmu dan bahumu (sehingga 

yang paling lemah terdesak ke dinding) dan menanduk dengan 

tandukmu, sebab  mereka tahu mereka sangat tangguh, bukan 

lawan yang sepadan. Bila diamati, biasanya jika ada seekor 

domba dalam kawanan yang sakit dan lemah maka domba-domba 

lainnya akan menjaganya sebisa mungkin, dan melindunginya 

dari terik matahari. Namun, domba-domba yang gemuk ini ber-

buat sebaliknya, mereka bertindak paling kejam kepada domba 

yang sakit. Orang-orang yang tidak mampu berbuat apa-apa ini 

mereka jauhkan dari negeri, sehingga menghalau mereka keluar 

kandang, seolah-olah si miskin itu, yang Kristus katakan, selalu 

ada pada kita, merupakan gangguan saja bagi masyarakat, se-

hingga tidak perlu dibantu, melainkan diusir saja dari tengah-

tengah kita. Perhatikan, menambahkan penderitaan pada yang 

sakit yaitu  hal yang biadab. Barangkali domba jantan dan kam-

bing jantan dimaksudkan untuk menggambarkan para ahli taurat 

dan orang Farisi, sebab  mereka ini sangat menyusahkan jemaat 

hingga Kristus sendiri harus datang untuk membebaskan jemaat 

dari mereka (ay. 23). Mereka menelan rumah janda-janda, meng-

ambil kunci pengetahuan, mencemari air kebenaran ilahi yang 

murni, dan menekan hati nurani manusia dengan adat-istiadat 

leluhur. Selain itu, mereka terus-menerus menyusahkan dan 

melukai kawanan domba yang mengamat-amati Tuhan (Zak. 

11:11). Perhatikan, bukanlah hal yang baru bagi domba-domba 

Allah untuk menderita kerugian dan mengalami perbuatan jahat 

oleh mereka yang juga merupakan anggota kawanan, dan ber-

kedudukan tinggi di dalamnya (Kis. 20:30).  

II. Penghiburan disampaikan bagi kawanan domba yang malang dan 

lemah itu, dan yang menantikan penghiburan bagi Israel (ay. 22): 

“Aku akan menolong domba-domba-Ku, dan mereka tidak akan 

dimangsa lagi oleh binatang-binatang buas, oleh gembala-gembala 

mereka sendiri maupun oleh domba jantan dan kambing jantan di 

antara mereka.” Dalam peristiwa ini, sebagaimana biasa terjadi 

dengan para nabi, datanglah sebuah nubuat mengenai kedatang-

an Mesias, dan didirikannya kerajaan-Nya, serta berkat-berkat 

yang besar dan berharga yang akan dinikmati jemaat di bawah

perlindungan dan kekuasaan kerajaan itu. Perhatikanlah apa 

yang dinubuatkan di sini, 

1. Mengenai Mesias sendiri.  

(1) Ia akan diutus oleh Allah sendiri: Aku akan mengangkat Dia 

(ay. 23), Aku akan mendirikan Dia (ay. 29). Ia menguduskan 

dan memeteraikan-Nya, menunjuk dan mengurapi-Nya.  

(2)  Ia akan menjadi Gembala yang agung, yang akan meng-

gembalakan domba-domba-Nya, yang tidak mampu dikerja-

kan orang lain. Ia yaitu  Sang Gembala, yang akan menya-

tukan orang Yahudi dan orang-orang dari bangsa-bangsa 

lain.  

(3)  Ia yaitu  Hamba Allah, dipekerjakan oleh Dia dan bagi Dia, 

dan melakukan segala sesuatu dalam ketaatan kepada-Nya, 

dengan mata yang tertuju bagi kemuliaan-Nya. Ia yaitu  

hamba Allah, untuk menegakkan kerajaan-Nya di antara 

umat manusia, dan memajukan kepentingan kerajaan-Nya.  

(4)  Ia yaitu  Daud, seorang yang berkenan di hati Allah, dite-

tapkan sebagai raja atas bukit Sion yang kudus, dijadikan 

batu penjuru, yang dengan-Nya kovenan kerajaan dibuat, 

dan yang kepada-Nya Tuhan Allah akan mengaruniakan 

takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia yaitu  tunas, yaitu ketu-

runan Daud.  

(5)  Ia yaitu  tanaman kebahagiaan, tunas yang adil (Yer. 

23:5), tunas yang ditumbuhkan Tuhan, yang akan menjadi 

kepermaian dan kemuliaan (Yes. 4:2). Nama-Nya ada di atas 

segala nama, takhta-Nya di atas segala takhta, sehingga 

disebut sebagai taman kebahagiaan. Sebagian orang mema-

haminya sebagai jemaat, tanaman Tuhan (Yes. 61:3). Nama-

mu akan dimasyhurkan turun-temurun (Mzm. 45:18) dan 

nama Kristus ada di dalamnya. 

2. Mengenai perjanjian besar yang di dalamnya kerajaan Mesias 

akan digabungkan, dan yang menjadi dasar pendirian keraja-

an itu (ay. 25): Aku akan mengadakan perjanjian damai de-

ngan mereka. Kovenan anugerah ialah perjanjian damai. Di 

dalam kovenan itu Allah berdamai dengan kita, berbicara 

damai kepada kita, serta menjamin kedamaian dan kebaikan 

bagi kita, dan segala sesuatu yang diperlukan bagi kebahagia-

an kita. Isi dari kovenan ini yaitu : “Aku, TUHAN, akan men-

Kitab Yehezkiel 34:17-31 

jadi Alah mereka, Allah yang Maha Mencukupi bagi mereka 

(ay. 24), yang akan memiliki dan dimiliki oleh mereka. Untuk 

tujuan ini, hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah 

mereka, untuk menjadikan mereka patuh, untuk menerima 

hormat mereka dan untuk memerintah atas mereka, di antara 

mereka, dan bagi mereka.” Perhatikan, mereka, dan hanya 

mereka, yang menjadikan Tuhan Yesus sebagai raja sajalah 

yang akan memiliki Tuhan ALLAH sebagai Allah mereka. Dan 

sesudah itu barulah mereka, kaum Israel, yaitu  umat-Ku. 

jika  kita menjadikan Allah sebagai Allah kita, Ia akan men-

jadikan kita umat-Nya. Dari perjanjian antara Allah dengan 

bangsa Israel ini terbentuk persekutuan: “Aku, TUHAN, Allah 

mereka, menyertai mereka, bergaul dengan mereka, dan mereka 

akan mengetahui hal itu, dan beroleh penghiburan olehnya.”  

3. Mengenai hak istimewa bagi orang-orang yang setia pada kera-

jaan Mesias dan memperhatikan kovenan damai. Hal ini di-

sampaikan melalui kiasan, sebagai berkat bagi domba-domba. 

Namun kita memiliki kuncinya dalam ayat 31. Mereka yang 

merupakan anggota kawanan domba, meskipun disebutkan 

sebagai domba, yaitu  sesungguhnya manusia, manusia yang 

memiliki TUHAN, sebagai Allah mereka, dan berada dalam 

kovenan dengan-Nya. Nah bagi mereka dijanjikan, 

(1) Bahwa mereka akan menikmati perlindungan yang kudus 

di bawah perlindungan ilahi. Kristus, gembala kita yang 

baik, telah meniadakan binatang buas dari tanah itu (ay. 

25), telah mengalahkan semua musuh rohani kita, meng-

hancurkan kuasa mereka, dan menang atas mereka. Singa 

yang mengaum-aum bukanlah singa yang bisa menelan 

mereka. Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi bangsa-

bangsa, dan bangsa-bangsa juga tidak lagi menjadi hal 

yang menakutkan bagi mereka, binatang liar tidak akan 

menerkam mereka. Dosa dan Iblis, kematian dan neraka, 

telah ditaklukkan. Sehingga mereka dapat diam dengan 

aman tenteram, tidak hanya di tempat-tempat penggem-

balaan, namun juga di ladang-ladang, di padang gurun, di 

hutan, di mana hewan-hewan liar yang memangsa mereka 

berada. Mereka tidak hanya berdiam di sana, namun juga 

akan tidur di sana. Ini menunjukkan bahwa bukan hanya 

binatang liar akan ditiadakan  dari sana sehingga tidak ada 

lagi bahaya, namun hati nurani mereka juga disucikan dan 

ditenangkan, sehingga mereka tidak takut akan bahaya. 

Tidak hanya selamat dari si jahat, namun juga bebas dari 

ketakutan akan si jahat. Perhatikan, mereka yang memiliki 

Kristus sebagai raja dapat berbaring dan tidur dengan 

aman, tidur dengan tenang, sebab  Ia akan menjadi pelin-

dung mereka, dan membuat mereka diam dengan aman 

tenteram. Tidak ada yang akan menyakiti mereka, mereka 

tidak akan dikejutkan oleh apapun. Jika Allah di pihak kita, 

siapakah yang akan melawan kita? Sebab itu kita tidak 

akan takut, sekalipun bumi berubah. Melalui Kristus, Allah 

menyelamatkan umat-Nya tidak hanya dari hal-hal yang 

membuat mereka takut, namun juga dari ketakutan akan 

maut itu sendiri, dari segala ketakutan yang menyiksa. 

Aman dan selamat dari si jahat dijanjikan (ay. 27): Mereka 

akan hidup aman tenteram di tanahnya, tidak berada dalam 

bahaya penyerbuan dan perbudakan, meskipun kekayaan 

mereka menggoda negeri-negeri tetangga untuk mengingini 

negeri mereka. Dan yang membuat mereka yakin aman 

ialah keyakinan akan hikmat, kuasa dan kebaikan Allah: 

Mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN. Segala 

ketakutan yang menggelisahkan kita muncul sebab  kita 

tidak peduli dengan Allah dan salah memahami siapa Dia. 

Pengalaman orang Israel akan pemeliharaan-Nya yang 

istimewa menguatkan keyakinan mereka akan Tuhan: “Aku 

mematahkan kayu kuk mereka, kayu kuk yang selama ini 

menindih dan menyeret mereka di bawah penindasan. Aku 

telah melepaskan mereka dari tangan orang yang memper-

budak mereka, sehingga mereka yakin, Ia yang telah mele-

paskan masih dan akan melakukannya, sehingga kita akan 

diam dengan aman tenteram.” Hal ini dijelaskan dan terjadi 

di zaman Injil (Luk. 1:74). supaya  kita, terlepas dari tangan 

musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, sebagai-

mana yang dilakukan orang-orang yang sungguh-sungguh 

melayani-Nya dalam iman. 

(2) Bahwa mereka akan menikmati kelimpahan berkat rohani, 

segala hal yang terbaik, bagi penghiburan dan kebahagiaan 

mereka: Di tanah itu tidak seorangpun akan mati kelaparan 

(ay. 29). saat  bangsa Israel dihukum dengan kelaparan 

Kitab Yehezkiel 34:17-31 

dan kekurangan, maka hal itu menjadi aib mereka di an-

tara bangsa kafir, padahal kesuburan tanah Kanaan sangat 

terkenal. Namun mereka kini tidak lagi menanggung noda 

yang ditimbulkan bangsa-bangsa sebab  hujan akan ditu-

runkan pada waktunya, yaitu hujan yang membawa berkat 

(ay. 26). Kristus yaitu  Gembala yang akan memberi 

makan umat-Nya, dan mereka akan keluar dan masuk, dan 

menemukan penggembalaan.  

[1] Mereka tidak akan mati kelaparan, sebab  mereka tidak 

akan binasa bersama dunia ini hanya sebab  suatu hal 

yang bukan roti, yang tidak mengenyangkan, namun  

hanya membiarkan orang binasa akibat mati kelaparan. 

Aturan ketetapan hukum upacara disebut mengandung 

hal-hal yang miskin, sebab  hanya sedikit nilainya, di-

banding dengan ketetapan-ketetapan Kristen, yang 

digenggam tangan penyabit, dan dirangkum orang yang 

mengikat berkas (bdk. Mzm. 129:7). Mereka yang lapar 

dan haus akan kebenaran tidak akan mati kelaparan, 

sebab  mereka akan dipuaskan. Dan mereka yang 

minum dari air yang diberikan Kristus, air yang tenang 

yang dengannya Ia membimbing domba-domba-nya, 

tidak akan haus.  

[2] Hujan yang membawa berkat akan turun atas mereka 

(ay. 26-27). Sorga akan mencurahkan embun, pohon-

pohon di ladang akan memberi buahnya. Tempat yang 

diberkati ini ialah gunung Allah, Gunung Sion-Nya yang 

kudus, sebab  di atas gunung itulah, di gereja Injil, 

tempat Allah telah menyediakan bagi bangsa-bangsa 

suatu perjamuan. Bangsa-bangsa harus menggabung-

kan diri dalam perjamuan itu untuk berbagi dalam 

berkat-berkat Injil. Berkat ini berasal dari hujan yang 

turun pada waktunya, yang mengalir ke bukit Sion, 

anugerah dari Kristus, ajaran-Nya yang menetes seperti 

embun, anugerah dari Kristus, dan buah-buah serta  

penghiburan roh-Nya, yang olehnya kita menghasilkan 

buah-buah kebenaran. Berkat ini yaitu  berkat-berkat 

sorgawi yang dicurahkan atas kita dan pekerjaan anu-

gerah yang kita kerjakan, pengiburan kita dalam kemu-

rahan Allah dan kemuliaan Allah dalam buah yang kita 

hasilkan. Cakupan berkat ini sangat luas, sampai ke 

semua yang di sekitar gunung-Ku. Sebab dari Sion akan 

keluar pengajaran, akan keluar terang ke dunia yang 

gelap, dan akan memancar sungai-sungai ke tanah 

kering dan padang gurun. Semua yang di sekitar Sion 

akan beroleh berkat darinya, dan semakin dekat jemaat, 

semakin dekat pula Tuhannya. Maka akhirnya, hasil 

dari berkat ini ialah, Aku akan menjadikan mereka 

semua berkat. Mereka akan diberkati dengan nyata dan 

menjadi contoh, teladan kebahagiaan (Yes. 19:24). Atau, 

mereka akan menjadi berkat bagi semua di sekeliling 

mereka, bermanfaat bagi siapa saja. Perhatikan, mereka 

yang diberkati oleh Tuhan harus belajar untuk menjadi 

berkat bagi dunia. Ia yang baik harus melakukan yang 

baik. Ia yang menerima karunia dan anugerah, harus 

melayani sesama. 

Nah, janji akan Mesias dan kerajaan-Nya memberi  peng-

hiburan besar bagi mereka yang menerimanya, sebab  mereka 

boleh yakin bahwa Allah tidak akan memusnahkan negeri mereka, 

sehina apa pun keadaannya, selama di dalamnya masih ada 

berkat (Yes. 65:8). Namun janji ini mendatangkan penghiburan 

lebih besar lagi bagi kita, yang mengalami penggenapan janji itu, 

yang yaitu  domba-domba dari Sang Gembala yang baik itu, yang 

diberi makan di padang rumput-Nya dan dikaruniakan segala 

berkat rohani di dalam sorga. 

 

PASAL 35  

alam pasal sebelumnya, dijanjikan bahwa jika  waktu untuk 

menyayangi Sion, ya, waktu yang ditetapkan, telah tiba, ter-

utama waktu untuk mengutus Mesias dan mendirikan kerajaan-Nya 

di dunia, maka Allah akan membuat musuh-musuh jemaat-Nya 

lenyap, dan membuat berkat-berkat dan penghiburan-penghiburan 

jemaat berlimpah. Pasal ini membahas dengan panjang lebar janji 

yang pertama, yaitu tentang kehancuran musuh-musuh jemaat. 

Pasal berikutnya membahas janji yang kedua, yaitu dipenuhinya 

kembali jemaat dengan berkat-berkat. Pegunungan Seir (yaitu Edom) 

yaitu  musuh yang dinubuatkan dalam pasal ini, namun  cocok dipan-

dang di sini, seperti dalam nubuat Obaja, sebagai perlambang dari 

semua musuh jemaat. Sebab, sama seperti mereka semua berjalan di 

jalan Kain yang membenci Habel, demikian pula mereka semua 

berjalan di jalan Esau yang membenci Yakub, namun  yang atasnya 

Yakub akan berkuasa, berdasar  berkat khusus. Sekarang di sini 

kita mendapati,  

I. Dosa yang didakwakan kepada orang Edom, yaitu kedengki-

an dan kebencian mereka terhadap Israel (ay. 5, 10-13).  

II. Kehancuran yang diancamkan, yang akan menimpa mereka 

sebab  dosa ini. Allah akan melawan mereka (ay. 3) dan 

kemudian negeri mereka akan diporak-porandakan (ay. 4), 

tidak berpenghuni, dan menjadi sunyi sepi (ay. 6-9), dan 

dibiarkan demikian saat  bangsa-bangsa lain yang sudah 

diporak-porandakan pulih kembali (ay. 14-15). 


Kejatuhan Edom 

(35:1-9)  

1 Datanglah firman TUHAN kepadaku: 2 “Hai anak manusia, tujukanlah muka-

mu kepada pegunungan Seir, bernubuatlah melawan dia 3 dan katakanlah 

kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menjadi lawanmu, hai 

pegunungan Seir dan Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawanmu dan 

akan menjadikan engkau musnah dan sunyi sepi. 4 Aku akan menjadikan kota-

kotamu reruntuhan dan engkau menjadi sunyi sepi, dan engkau akan mengeta-

hui bahwa Akulah TUHAN. 5 Oleh sebab  dalam hatimu terpendam rasa per-

musuhan yang turun-temurun dan engkau membiarkan orang Israel menjadi 

makanan pedang pada hari sial mereka, waktu saatnya tiba untuk penghakim-

an terakhir, 6 oleh sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan 

ALLAH, Aku akan menjadikan engkau darah dan darah akan mengejar engkau; 

oleh sebab engkau bersalah sebab  mencurahkan darah, maka darah akan 

mengejar engkau. 7 Aku akan menjadikan pegunungan Seir musnah dan sunyi 

sepi dan melenyapkan dari padanya orang-orang yang lalu-lalang. 8 Aku akan 

memenuhi juga pegunungannya dengan orang-orang yang mati terbunuh. Di 

bukit-bukitmu, di lembah-lembahmu dan alur-alur sungaimu akan berebahan 

orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang. 9 Aku akan menjadikan engkau 

sunyi sepi untuk selama-lamanya dan kota-kotamu tidak akan didiami lagi. 

Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN. 

Pegunungan Seir disebutkan sebagai pasangan Moab dalam salah 

satu ancaman yang kita dapati sebelumnya (25:8, KJV). namun  di sini 

pegunungan Seir dinyatakan bersalah dan dihukum sendirian, dan 

mendapatkan celaka-celakanya sendiri. Sang nabi harus berani 

menujukan mukanya melawan Edom, dan bernubuat secara khusus 

melawan dia. Sebab Allah Israel sudah berkata, Aku akan menjadi 

lawanmu, hai pegunungan Seir. Perhatikanlah, orang-orang yang 

menjadi lawan Allah akan mendapati firman Allah melawan mereka, 

dan juga wajah hamba-hamba-Nya. Dan hamba-hamba-Nya tidak 

akan berani menubuatkan kebaikan apa saja terhadap mereka, 

melainkan keburukan. Sang nabi harus memberi tahu orang Edom 

bahwa Allah memiliki  perseteruan dengan mereka, dan hendaklah 

mereka tahu, 

I.  Apa penyebab dan alasan dari perseteruan itu (ay. 5). Allah me-

nyokong kepentingan umat-Nya, dan akan membelanya, meng-

anggap apa yang diperbuat melawan mereka sebagai diperbuat 

melawan diri-Nya sendiri, dan akan mengadakan perhitungan un-

tuk itu. Dan oleh sebab  merekalah Allah sekarang berseteru 

dengan orang Edom.  

1. sebab  permusuhan mereka terhadap umat Allah, yang sudah 

berurat akar di dalam hati. “Engkau sudah memiliki  rasa 

Kitab Yehezkiel 35:1-9 

permusuhan yang turun-temurun terhadap mereka, terhadap 

nama orang Israel itu sendiri.” Orang Edom menyimpan 

kebencian yang turun-temurun terhadap Israel, kebencian yang 

sama yang dimiliki Esau terhadap Yakub, sebab  Yakub men-

dapat hak kesulungan dan berkat. Esau sudah berdamai 

dengan Yakub, sudah memeluk dan menciumnya (Kej. 33), 

dan kita tidak mendapati bahwa ia pernah bertengkar dengan 

Yakub lagi. Namun keturunan Esau tidak pernah mau ber-

damai dengan keturunan Yakub, melainkan membenci mereka 

dengan kebencian yang turun-temurun. Perhatikanlah, anak-

anak akan lebih cenderung meniru keburukan daripada 

kebajikan orangtua mereka, dan mengikuti jejak dosa mereka 

daripada jejak pertobatan mereka. Oleh sebab itu, orangtua 

harus berhati-hati untuk tidak memberi  contoh yang 

buruk kepada anak-anak mereka, sebab  meskipun mereka 

bisa bertobat, oleh anugerah Allah, dan mencegah kejahatan 

yang ditimbulkan dari kesalahan yang telah mereka perbuat 

terhadap diri mereka sendiri, namun mereka mungkin tidak 

mampu menghilangkan pengaruh buruknya terhadap anak-

anak mereka. Sungguh mengherankan bagaimana kebencian-

kebencian dalam diri seluruh bangsa kadang-kadang berakar 

begitu dalam, dan begitu lama berlangsung. namun  tidak perlu 

heran jika orang Edom yang durhaka membenci orang Israel 

yang saleh, sebab permusuhan lama yang diadakan antara 

keturunan perempuan dan keturunan ular (Kej. 3:15) akan 

terus berlanjut sampai pada akhirnya. Janganlah kamu heran, 

jika  dunia membenci kamu.  

2. sebab  perbuatan-perbuatan mereka yang sudah mencederai 

umat Allah. Mereka membiarkan orang Israel menjadi makanan 

pedang pada hari sial mereka. Mereka tidak menyerang orang 

Israel secara adil dan terang-terangan, namun  menunggu diam-

diam untuk melenyapkan orang-orang yang luput (Ob. 1:14). 

Atau mereka menggiring orang Israel kembali ke pedang orang-

orang yang mengejar mereka, yang olehnya mereka mati 

rebah. Sungguh tindakan pengecut, dan juga biadab, untuk 

mengambil keuntungan dari kesusahan mereka. Sungguh ke-

terlaluan para tetangga itu, dengan teganya mereka bunuh de-

ngan tersembunyi saat  orang-orang asing menyerang orang 

Israel dengan terang-terangan, padahal orang Israel hidup de-

ngan damai bersama mereka. Itu terjadi pada waktu pelang-

garan orang Israel sudah berakhir (KJV), saat  takarannya 

sudah penuh dan kehancuran sudah datang. Perhatikanlah, 

bahkan orang-orang yang menderita secara adil sekalipun, dan 

sebab  dosa-dosa mereka, harus dikasihani dan tidak boleh 

diinjak-injak. Jika ayah menghajar seorang anak, ia berharap 

anak-anaknya yang lain gemetar melihatnya, dan tidak ber-

sorak-sorak atasnya. 

II. Apa yang akan menjadi akibat dan akhir dari perseteruan itu. 

Jika Allah mengacungkan tangan-Nya melawan negeri Edom, Ia 

akan menjadikannya musnah dan sunyi sepi (ay. 3). Kemusnahan 

dan kehancuran.  

1. Para penduduknya akan dibunuh dengan pedang (ay. 6): Aku 

akan menjadikan engkau darah. Edom akan diperlemah secara 

perlahan-lahan, dan dengan demikian lebih mudah ditakluk-

kan, dan musuh akan mengumpulkan kekuatan dengan lebih 

baik untuk menundukkannya. Demikianlah persiapan sedang 

dibuat jauh-jauh hari sebelumnya untuk kehancuran ini. Eng-

kau bersalah sebab  mencurahkan darah (KJV: Engkau tidak 

membenci darah). Hal ini menyiratkan, “Engkau senang de-

ngan darah dan haus darah.” Orang-orang yang tidak menyim-

pan kebencian yang berurat akar terhadap dosa, akan ter-

ancam bahaya menyerah pada godaan dosa, saat  godaan itu 

sangat kuat. Sebagian orang membacanya, “Kecuali engkau 

membenci darah” (yaitu, “kecuali engkau betul-betul bertobat, 

dan menanggalkan kecenderungan yang berdarah ini, maka 

darah akan mengejar engkau.”) Perkataan itu juga menyirat-

kan bahwa penghakiman dapat dicegah dengan pembaruan 

yang menyeluruh. Jika Ia tidak berbalik, Ia akan mengasah 

pedang-Nya (Mzm. 7:13, KJV). namun , jika Ia berbalik, Ia akan 

menyimpannya. Darah akan mengejar engkau, yaitu kesalahan 

dari darah yang telah engkau tumpahkan atau penghakiman 

darah. Musuh-musuhmu yang haus darah akan mengejar-

ngejar engkau, ke mana saja engkau berusaha melarikan diri. 

Pembantaian besar-besaran dan menyeluruh akan diadakan 

terhadap orang Edom, seperti yang sudah dinubuatkan (Yes. 

34:6): Pegunungan dan bukit-bukit, lembah-lembah dan alur-

alur sungai, akan dipenuhi dengan orang-orang yang mati ter-

Kitab Yehezkiel 35:10-15 

bunuh (ay. 8). Orang-orang yang mengejar akan menyusul 

orang-orang yang melarikan diri, dan tidak akan memberi 

ampun, namun  menebas mereka semua dengan pedang. Per-

hatikanlah, jika  Allah datang untuk membalas penum-

pahan darah, orang-orang yang sudah menumpahkan darah 

Israel milik-Nya akan diberi minum darah, sebab mereka pan-

tas menerimanya. Satia te sanguine quem sitisti – Puaskanlah 

dirimu dengan darah, sebab engkau sudah haus darah.  

2. Negeri itu akan diporak-porandakan. Kota-kota akan dihan-

curkan (ay. 4), negeri dijadikan musnah dan sunyi sepi (ay. 7). 

Sebab Allah akan melenyapkan orang-orang yang lalu lalang. 

Dan saat  dilenyapkan para penduduk yang seharusnya 

menjaga supaya  kota-kota itu tetap diperbaiki, maka kota-kota 

itu akan rusak dan menjadi reruntuhan, dan jika  dilenyap-

kan orang-orang yang seharusnya mengolah tanah, maka ta-

nah itu akan segera ditumbuhi onak duri dan menjadi padang 

gurun. Perhatikanlah, orang-orang yang membantu memper-

cepat kehancuran-kehancuran Israel dapat menantikan saat-

nya untuk dihancurkan juga. Dan apa yang melengkapi peng-

hakiman itu yaitu  bahwa Edom akan dibuat sunyi sepi untuk 

selama-lamanya (ay. 9), dan kota-kotanya tidak akan pernah 

kembali ke keadaan mereka yang dulu, tidak pula para pendu-

duknya akan kembali dari pembuangan dan keterserakan 

mereka. Perhatikanlah, orang-orang yang memiliki rasa per-

musuhan yang tidak habis-habisnya terhadap Allah dan umat-

Nya, seperti yang dimiliki orang duniawi, tidak bisa menanti-

kan hal lain selain akan dibuat sunyi sepi untuk selama-

lamanya. Kebencian yang mengeras akan dihukum secara adil 

dengan kehancuran yang tak dapat diperbaiki lagi. 

Kejatuhan Edom  

(35:10-15) 

10 Oleh sebab engkau mengatakan: Kedua bangsa itu dan kedua negeri itu 

akan menjadi milikku dan kita akan memilikinya – sebetulnya TUHAN ada di 

situ – 11 oleh sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan 

ALLAH, Aku akan memperlakukan engkau seperti engkau memperlakukan 

mereka dalam murkamu dan cemburumu, yang timbul dari kebencianmu 

terhadap mereka; dan Aku akan menyatakan diri kepadamu pada saat Aku 

menghakimi engkau. 12 Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, 

mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung 

Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan 

diserahkan kepada kita menjadi makanan kita. 13 Dengan demikian kamu 

membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali 

kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya. 14 Beginilah firman Tuhan 

ALLAH: Seluruh bumi akan bersukacita pada saat Aku menjadikan engkau 

sunyi sepi. 15 Seperti engkau bersukacita mengenai milik pusaka kaum Is-

rael, yang sudah menjadi sunyi sepi, demikianlah akan Kulakukan terhadap 

engkau. Engkau akan menjadi sunyi sepi, hai pegunungan Seir dan engkau, 

segenap Edom dalam keseluruhanmu. Dan mereka akan mengetahui bahwa 

Akulah TUHAN.” 

Di sini ada,  

I.  Gambaran lebih lanjut tentang dosa orang Edom, dan perilaku 

buruk mereka terhadap umat Allah. Kita mendapati jemaat me-

ngeluhkan mereka sebab  mendorong orang Babel, dan menyulut 

mereka untuk melawan Yerusalem, dengan berkata, Runtuhkan, 

runtuhkan, jatuhkan, jatuhkan (Mzm. 137:7), membakar amarah 

yang sudah terbakar. Di sini didakwakan lebih lanjut kepada 

mereka bahwa mereka bersorak-sorai atas reruntuhan Yerusalem 

dan atas kehancuran-kehancuran negeri itu. Banyak penistaan 

mereka ucapkan terhadap gunung-gunung Israel, sambil berkata, 

dengan sombong dan senang hati, Gunung-gunung itu sudah men-

jadi sunyi sepi (ay. 12). Perhatikanlah, seperti halnya kesusahan-

kesusahan jemaat Allah menguji keteguhan dan kesetiaan saha-

bat-sahabatnya, demikian pula kesusahan-kesusahan itu me-

nyingkapkan dan mengeluarkan kebobrokan musuh-musuhnya. 

Pada masa susah, dalam diri musuh-musuhnya tampak keben-

cian yang lebih biadab daripada yang akan dipikirkan orang. Nah, 

sorak-sorai mereka atas reruntuhan Yerusalem di sini dikatakan 

timbul,  

1. Dari amarah yang penuh dosa terhadap bangsa Israel; dari 

murka dan cemburu, dan kebencian terhadap mereka (ay. 11), 

rasa permusuhan yang turun-temurun yang sudah dibicarakan 

itu (ay. 5). Meskipun mereka bukan tandingan orang Israel, 

dan sebab  itu mereka sendiri tidak dapat berbuat jahat ter-

hadap orang Israel, namun mereka senang saat  orang Kas-

dim berbuat jahat terhadap orang Israel. 

2. Dari nafsu yang penuh dosa terhadap tanah Israel. Mereka 

menyenangkan diri dengan harapan-harapan bahwa jika  

bangsa Israel dihancurkan, mereka akan dibiarkan memiliki 

negeri orang Israel, yang sudah begitu sering membuat mereka 

Kitab Yehezkiel 35:10-15 

dendam dan iri hati terhadap orang Israel. Mereka berpikir 

bahwa mereka bisa mencari-cari alasan untuk mendapat hak 

atasnya, ob defectum sanguinis – sebab  tidak adanya ahli 

waris lain. Jika keturunan Yakub gagal, mereka berpikir bah-

wa merekalah selanjutnya yang akan mewarisinya, dan bahwa 

sisanya untuk keturunan saudaranya: “Kedua bangsa Yehuda 

dan Israel itu akan menjadi milikku. Sekaranglah saatnya 

bagiku untuk maju dan mendapatkannya.” Mereka berharap 

paling tidak menjadi penghuni-penghuni pertama, sebab  

mereka tetangga dekat: Kita akan memilikinya jika  negeri 

itu ditinggalkan. Ceditur occupanti – Mari kita mendudukinya, 

dan itu sudah cukup dianggap sebagai hak. Perhatikanlah, 

orang-orang yang menginginkan kematian orang lain sebab  

mereka berharap akan mendapat untung darinya, atau yang 

senang dengan kejatuhan orang lain sebab  mereka berharap 

akan masuk ke dalam usaha mereka, mereka itu memiliki  

roh orang Edom. jika  kita melihat kesia-siaan dunia dalam 

segala kekecewaan, kehilangan, dan salib, yang ditemui orang 

lain di dunia, maka bukannya menunjukkan, pada kesempat-

an seperti itu, bahwa kita tamak akan hal-hal duniawi, kita 

justru harus lebih dibuat tidak melekat padanya, dan menghi-

langkan perasaan senang kita terhadapnya serta menurunkan 

harapan-harapan kita darinya. namun  menyangkut orang 

Edom yang mengingini tanah Israel ini, dan yang memandang-

nya dengan air liur yang menetes, ada penghinaan khusus 

terhadap Allah, saat  mereka berkata, “Tanah-tanah itu di-

serahkan kepada kita menjadi makanan kita, dan perut kita 

akan kenyang dengan kekayaan-kekayaannya.” Allah berfir-

man, kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucap-

anmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. sebab  

mereka berharap akan memiliki tanah itu sesudah  kosong, 

sebab Israel sudah diusir, padahal sebetulnya TUHAN masih 

ada di situ (ay. 10). Bait-Nya memang dibakar, dan tanda-

tanda lain dari hadirat-Nya hilang lenyap. namun  janji-Nya un-

tuk memberi  tanah itu kepada keturunan Yakub sebagai 

warisan tidak dibatalkan, namun  tetap berlaku sepenuhnya. 

Dan dengan janji itu Ia pada hakikatnya tetap memiliki tanah 

itu untuk Israel, sampai mereka pada waktunya dikembalikan 

lagi kepadanya. Itu yaitu  tanah Imanuel (Yes. 8:8). Di tanah 

itu Ia akan dilahirkan, dan sebab nya bangsa itu, yang dari-

nya Ia akan lahir, akan terus ada di dalamnya, sampai Ia 

melewatkan waktu-Nya di sana, dan kemudian terserah siapa 

saja yang ingin mengambilnya. TUHAN ada di situ, Tuhan 

Yesus akan ada di sana. Oleh sebab  itu, kepemilikan Israel 

atas tanah itu yang sempat terputus tidak berarti hak mereka 

juga terputus. Sebaliknya, tanah itu akan dijaga untuk mere-

ka, dan mereka akan memiliki, menggenggam, dan menikmati-

nya berdasar  pemberian ilahi, sampai janji tentang Kanaan 

ini oleh Mesias akan diubah menjadi janji tentang Kanaan 

yang jauh lebih baik. Perhatikanlah, suatu kelancangan orang 

Edom yang sangat menghina Allah bahwa mereka mengaku-

ngaku memiliki  hak-hak istimewa dan penghiburan-peng-

hiburan yang secara khusus menjadi milik Israel pilihan Allah, 

dan yang disediakan untuk mereka. yaitu  penistaan mela-

wan gunung-gunung Israel, gunung-gunung yang kudus, 

untuk berkata bahwa, sebab  mereka saat ini dimangsa dan 

diinjak-injak bangsa-bangsa lain (Why. 11:2), bahkan kota suci 

itu sendiri, maka Tuhan telah meninggalkan mereka, Allah 

mereka telah melupakan mereka. Rasul Paulus sama sekali 

tidak mau menerima pemikiran seperti ini, bahwa Allah telah 

menolak umat-Nya (Rm. 11:1). Tidak. Meskipun mereka dibuat 

berduka untuk sementara waktu, mereka tidak dibuang untuk 

selama-lamanya. Orang-orang yang berkata demikian mencela 

Tuhan. 

II. Perhatian yang diberikan Allah terhadap kekurangajaran yang 

biadab dari orang Edom, dan hukuman yang dijatuhkan atas 

mereka sebab  itu: Aku telah mendengar segala penistaanmu (ay. 

12). Dan lagi, banyak sekali kata-katamu terhadap Aku, dan Aku 

mendengarnya (ay. 13), Aku telah mengamatinya, Aku telah men-

catatnya. Perhatikanlah, dari antara banyaknya kata, tak satu 

pun yang luput dari perhatian Allah. Betapa pun banyaknya 

orang berbicara, betapa pun cepatnya, sekalipun mereka memper-

banyak kata-kata, yang mereka sendiri tidak perhatikan, namun  

segera mereka lupakan, namun tak satu pun darinya terhilang 

dalam keramaian, bahkan kata-kata yang paling tidak berarti 

sekalipun. namun  Allah mendengarnya, dan akan dapat mendak-

wa si pendosa dengannya. Semua perkataan yang meninggi dan 

Kitab Yehezkiel 35:10-15 

keras, khususnya yang diucapkan melawan Israel milik Allah, 

kata-kata yang dibesar-besarkan (seperti dalam tafsiran yang agak 

luas, ay. 13) dan juga kata-kata yang diperbanyak, semuanya itu 

diperhatikan Allah. Sebab, sama seperti kata-kata yang sesepele 

apa pun tidak terlalu kecil bagi perhatian-Nya, demikian pula 

kata-kata yang selancang apa pun tidak terlalu tinggi bagi 

teguran-Nya. Aku telah mendengar segala penistaanmu. Ini meru-

pakan alasan yang baik mengapa kita harus menanggung cela 

seolah-olah kita tidak mendengarnya, sebab Allah akan men-

dengar (Mzm. 38:14, 16, KJV). Allah telah mendengar penistaan 

orang Edom. Oleh sebab  itu biarlah mereka mendengarkan hu-

kuman mereka (ay. 14-15). Penistaan itu yaitu  dosa seluruh 

bangsa (penistaan-penistaan yang didakwakan terhadap mereka 

yaitu  segala ucapan dan arti yang dilontarkan oleh semua orang 

Edom), dan sebab  itu harus dihukum dengan kehancuran 

seluruh bangsa. Dan,  

1. Itu akan menjadi hukuman yang membedakan. Sama seperti 

Allah memiliki  perkenanan-perkenanan khusus untuk 

orang Israel, demikian pula Ia memiliki  tulah-tulah khusus 

untuk orang Edom. Dengan demikian “Seluruh bumi akan ber-

sukacita pada saat Aku menjadikan engkau sunyi sepi. saat  

bangsa-bangsa lain sudah memperbaiki kerusakan-kerusakan 

mereka, bagi sukacita mereka, kerusakan-kerusakanmu akan 

tetap untuk selama-lamanya” (ay. 9).  

2. Hukumannya akan sesuai dengan dosanya: “sebab  engkau 

bersukacita dalam kehancuran kaum Israel, maka Allah akan 

mencukupkanmnu dengan kehancuran. sebab  engkau sangat 

menyukai kehancuran, engkau akan menjadi sunyi sepi. Aku 

akan menjadikanmu demikian.” Perhatikanlah, orang-orang 

yang bukannya menangis bersama orang-orang yang berka-

bung, namun  justru memperolok-olok kesedihan-kesedihan 

mereka, dengan adil akan dibuat menangis seperti orang-orang 

yang berkabung, dan mereka sendiri akan dibuat merasakan 

beratnya, merasakan sakitnya, kesedihan-kesedihan yang be-

gitu mereka remehkan. Sebagian orang membaca ayat 14 de-

ngan sedemikian rupa sehingga melengkapi kemiripan antara 

dosa dan hukumannya: Seluruh bumi akan bersukacita pada 

saat Aku menjadikan engkau sunyi sepi, seperti engkau ber-

sukacita saat  Israel menjadi sunyi sepi. Orang-orang yang 

senang atas kematian dan kejatuhan orang lain dapat menan-

tikan bahwa orang lain akan senang atas kematian mereka, 

atas kejatuhan mereka.  

3. Dalam kehancuran musuh-musuh jemaat, Allah merancang 

kemuliaan-Nya sendiri, dan kita bisa yakin bahwa Ia tidak 

akan gagal memenuhi rancangan-Nya.  

(1) Apa yang diniatkan-Nya yaitu  untuk menyatakan diri-Nya 

sendiri, sebagai Allah yang adil dan cemburu, yang teguh 

pada kovenan-Nya dan setia terhadap umat-Nya, dan ter-

hadap perkara mereka yang dijahati (ay. 11): Aku akan me-

nyatakan diri di antara mereka pada saat Aku menghakimi 

engkau. Tuhan dikenal dan akan dikenal melalui peng-

hakiman-penghakiman yang dijalankan-Nya.  

(2) Niat-Nya akan terlaksana sepenuhnya. Bukan saja umat-

Nya sendiri akan dibuat mengetahuinya bagi penghiburan 

mereka, melainkan juga bahkan orang Edom sendiri, dan 

semua orang lain yang memusuhi nama-Nya dan umat-

Nya, akan mengetahui bahwa Dialah TUHAN (ay. 4, 9 dan 

15). Sama seperti karya-karya ciptaan dan penyelenggaraan 

ilahi sehari-hari menunjukkan bahwa Allah itu ada, demi-

kian pula perhatian yang diberikan terhadap Israel menun-

jukkan bahwa Yehovah, Allah Israel, yaitu  satu-satunya 

Allah, Allah yang benar dan hidup. 

 

 

 

 

PASAL 36  

ita sudah selesai dengan pegunungan Seir, dan meninggalkan-

nya sunyi sepi, dan mungkin keadaannya akan terus begitu. 

Sekarang kita harus berpaling, bersama sang nabi, kepada gunung-

gunung Israel, yang kita dapati sunyi sepi juga. namun  kita berharap 

bahwa sebelum selesai dengan pasal ini, kita akan meninggalkannya 

dalam keadaan yang lebih baik. Di sini ada dua nubuatan yang 

berbeda dalam pasal ini:  

I. Nubuat yang pertama tampaknya terutama berkaitan dengan 

keadaan lahiriah orang-orang Yahudi. Nubuat ini menggam-

barkan keadaan mereka yang menyedihkan pada saat nu-

buat ini terjadi nanti, dan sorak-sorai para tetangga mereka 

atas keadaan mereka itu. namun  dijanjikan bahwa kesedihan-

kesedihan mereka akan dihapuskan semuanya dan bahwa 

mereka pada waktunya akan berdiam kembali di negeri 

mereka sendiri, di tengah-tengah kedamaian dan kelimpahan 

(ay. 1-15).  

II. Nubuat yang lain lagi tampak terutama menyangkut keadaan 

rohani mereka. Dengan nubuat ini mereka diingatkan akan 

dosa-dosa mereka yang dahulu dan penghakiman-pengha-

kiman Allah atas mereka, dengan maksud untuk membuat 

mereka merendahkan diri akibat dosa-dosa mereka, dan 

supaya  mereka tunduk di bawah tangan Tuhan yang kuat 

(ay. 16-20). namun  dijanjikan, 

1. Bahwa Allah akan memuliakan diri-Nya dengan menun-

jukkan rahmat kepada mereka (ay. 21-24).  

2. Bahwa Dia akan menguduskan mereka, dengan memberi 

mereka anugerah-Nya dan melayakkan mereka untuk me-

layani Dia. Dan semuanya ini dilakukan-Nya demi nama-

Nya sendiri dan sebagai jawaban bagi doa-doa mereka (ay. 

25-38). 

Belas Kasihan Allah terhadap Israel 

(36:1-15) 

1 “Hai engkau, anak manusia, bernubuatlah mengenai gunung-gunung Israel 

dan katakanlah: Hai gunung-gunung Israel, dengarlah firman TUHAN!  

2 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh sebab  musuh itu berkata mengenai 

kamu: Syukur! Bukit-bukit dari dahulu kala sudah menjadi milik kita. 3 Oleh 

sebab  itu bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh 

sebab , ya sungguh sebab  musuh dari sekitarmu menjadikan kamu sunyi 

sepi dan mengingini kamu, supaya  kamu menjadi milik sisa bangsa-bangsa, 

dan oleh sebab  kamu menjadi buah mulut orang dan banyak dipergunjing-

kan, 4 oleh sebab  itu, hai gunung-gunung Israel, dengarlah firman Tuhan 

ALLAH kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan 

lembah-lembah, kepada reruntuhan-reruntuhan yang sunyi sepi dan kepada 

kota-kota yang sudah ditinggalkan, yang sudah menjadi jarahan dan olok-

olokan bagi sisa bangsa-bangsa yang di sekitarnya; 5 oleh sebab  itu begini-

lah firman Tuhan ALLAH: Aku pasti berfirman dalam api cemburuan-Ku 

melawan sisa bangsa-bangsa dan melawan seluruh Edom, yang menentukan 

tanah-Ku menjadi miliknya dengan segala rasa sukacita dan rasa penghina-

an, sehingga tanah-Ku itu dimilikinya dan dapat habis dijarah. 6 Oleh sebab  

itu bernubuatlah mengenai tanah Israel dan katakanlah kepada gunung-

gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah: 

Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku berfirman dalam amarah cem-

buruan-Ku, oleh sebab  kamu sudah menanggung noda yang ditimbulkan 

bangsa-bangsa. 7 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku ber-

sumpah bahwa bangsa-bangsa yang di sekitarmu sendiri pasti akan menang-

gung noda mereka. 8 Maka kamu, gunung-gunung Israel, akan bertunas 

kembali dan akan memberi buah untuk umat-Ku Israel, sebab mereka akan 

segera kembali. 9 Hati-Ku akan baik kembali dan Aku akan berpaling kepada-

mu dan kamu akan dikerjakan dan ditaburi. 10 Aku akan membuat manusia 

banyak di atasmu, yaitu segenap kaum Israel dalam keseluruhannya; kota-

kota akan didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali. 

11 Aku akan membuat manusia dan binatang banyak di atasmu, dan mereka 

akan bertambah banyak dan beranak cucu dan Aku akan membuat kamu 

didiami kembali seperti keadaan semula dan akan berbuat baik kepadamu 

lebih dari pada keadaan dahulu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah 

TUHAN. 12 Aku akan membuat manusia lalu-lalang di atasmu yaitu umat-Ku 

Israel; mereka akan menduduki engkau dan engkau akan menjadi milik 

pusaka mereka dan engkau tidak lagi terus memunahkan mereka. 13 Begini-

lah firman Tuhan ALLAH: Oleh sebab  orang berkata tentangmu: Engkau 

memakan orang dan engkau memunahkan bangsamu – 14 oleh sebab  itu 

engkau tidak akan makan orang lagi dan tidak akan memunahkan bangsamu 

lagi, demikianlah firman Tuhan ALLAH. 15 Aku tidak lagi membiarkan orang 

membicarakan noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa terhadap engkau dan 

engkau tidak lagi menanggung pencelaan bangsa-bangsa dan tidak lagi 

memunahkan bangsamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.“ 

Sebelumnya sang nabi diperintahkan untuk menujukan mukanya ke 

gunung-gunung Israel dan bernubuat melawan mereka (6:2). saat  itu 

Kitab Yehezkiel 36:1-15 

Allah datang untuk berseteru dengan umat-Nya. namun  sebab  

sekarang Allah sedang kembali dalam rahmat kepada mereka, maka 

sang nabi harus mengucapkan kata-kata yang baik dan perkataan 

yang menghibur kepada gunung-gunung ini (ay. 1, 4). Hai gunung-

gunung Israel, dengarlah firman TUHAN. Dan apa yang dikatakannya 

kepada mereka dikatakan juga kepada bukit-bukit, kepada alur-alur 

sungai, kepada lembah-lembah, kepada reruntuhan-reruntuhan yang 

sunyi sepi di negeri itu, dan kepada kota-kota yang sudah ditinggal-

kan (ay. 4, 6). Para penduduknya sudah pergi, sebagian ke sana dan 

sebagian lagi ke situ. Tidak ada lagi yang tertinggal di sana untuk 

diajak berbicara selain tempat-tempat, gunung-gunung, dan lembah-

lembah. Tempat-tempat ini tidak dapat dibawa pergi oleh orang 

Kasdim. Bumi tetap ada. Nah,untuk menunjukkan rahmat yang 

disediakan Allah bagi para penduduk itu, sang nabi harus berbicara 

tentang Dia sebagai Allah yang menyimpan kebaikan terhadap


Related Posts:

  • Yehezkiel 21  32), mereka sama sekali tidak melakukannya. Mereka tidak mau dibujuk oleh semua yang dikatakan oleh sang nabi, baik dengan kekuasaan maupun dengan alasan yang masuk akal. Mereka tidak mau diha-langi dala… Read More