32), mereka sama sekali tidak
melakukannya. Mereka tidak mau dibujuk oleh semua yang
dikatakan oleh sang nabi, baik dengan kekuasaan maupun
dengan alasan yang masuk akal. Mereka tidak mau diha-
langi dalam hal apa pun, tidak mau berpisah dari setiap
dosa apa saja yang mereka sukai, atau melakukan kewajib-
an yang berlawanan dengan kebiasaan darah dan daging.
Perhatikanlah, ada banyak orang yang senang mendengar-
kan firman, namun tidak mau melakukannya. Dengan begi-
tu mereka hanya membangun di atas pasir, dan menipu
diri mereka sendiri.
3. Marilah kita melihat apa yang akan terjadi pada akhirnya
sehubungan dengan hal ini: Dapatkah ketidaksetiaan itu mem-
batalkan kesetiaan Allah? Sekali-kali tidak.
(1) Allah akan menegaskan firman dari sang nabi, walaupun
mereka menghina dan memandang ringan (ay. 33). Apa
yang ia katakan akan terjadi, satu iota atau satu titik pun
tidak akan dibiarkan-Nya gugur. Perhatikanlah, kutuk-ku-
tuk hukum Taurat, walaupun dapat dijadikan bahan senda
gurau oleh kejenakaan duniawi, tidak dapat dikacaukan.
(2) Mereka sendiri akan menyesali kebodohan mereka saat
semua sudah terlambat. saat semua itu terjadi, mereka
Kitab Yehezkiel 33:30-33
akan mengetahui, akan mengetahui harga yang harus
mereka bayar, mengetahui dan menjadi kacau hati, bahwa
seorang nabi ada di tengah-tengah mereka, sekalipun mere-
ka tidak menganggapnya siapa-siapa selain hanya sebagai
orang dengan suara yang merdu. Perhatikanlah, orang-
orang yang tidak mau memperhatikan bahwa ada seorang
nabi di tengah-tengah mereka, dan tidak memanfaatkan
hari saat mereka dilawat, akan dibuat mengingat bahwa
seorang nabi ada di tengah-tengah mereka saat apa yang
menjadi damai sejahtera mereka tersembunyi dari mata
mereka. Akan datang harinya saat orang-orang sia-sia
dan duniawi akan memikir-mikirkan hal-hal lain yang ber-
beda dengan apa yang mereka miliki sekarang, dan saat itu
hati mereka akan terasa berat memikirkan hal-hal yang
dahulunya mereka anggap enteng. Mereka akan mengeta-
hui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka keti-
ka mereka melihat peristiwa yang terjadi itu menjawab
dengan tepat nubuat itu, dan sang nabi sendiri menjadi
saksi atas mereka bahwa kepada mereka telah diberikan
peringatan yang adil, namun mereka tidak mau menerima
peringatan itu. saat Yehezkiel yang sekarang mereka
olok-olok itu sudah pergi, dan tidak ada lagi seorang nabi
di sana, juga tidak ada seorang pun yang dapat menunjuk-
kan berapa lama, maka mereka pun akan ingat kembali
bahwa dahulu mereka pernah memiliki seorang nabi,
namun tidak tahu bagaimana memperlakukan dia dengan
baik. Perhatikanlah, orang-orang yang tidak mau tahu ten-
tang berharganya belas kasihan dengan cara memanfaat-
kannya, dengan adil mereka akan dibuat mengetahui nilai
belas kasihan itu saat belas kasihan tidak diberikan lagi
kepada mereka. Demikian juga halnya, barang siapa tidak
mendambakan untuk melihat salah satu hari dari hari-hari
Anak Manusia, yang sekarang ini mereka anggap remeh, ia
bisa saja tidak akan melihat salah satu dari hari-hari itu.
PASAL 34
elaliman dan musibah yang menimpa bangsa Israel kepunyaan
Allah sebelumnya telah banyak diratapi secara menyedihkan
dalam kitab ini. Sekarang di pasal ini para gembala kaum Israel, para
penguasa mereka, baik di gereja maupun pemerintahan, dipanggil
untuk dimintai pertanggungjawaban, sebab mereka telah berperan
besar dalam perbuatan dosa dan kehancuran Israel, dengan meng-
abaikan tugas jabatan mereka. Dalam pasal ini temukan,
I. Sebuah dakwaan besar ditujukan kepada mereka atas kelalai-
an, ketidakcakapan dan ketidaksetiaan mereka dalam meng-
urus masalah rakyat (ay. 1-6, 8)
II. Ditanggalkannya mereka dari jabatan, sebab ketidakmam-
puan dan pengkhianatan mereka (ay. 7-10).
III. Janji anugerah bahwa Allah akan memelihara domba-domba-
Nya, meskipun para gembala tidak, dan bahwa domba-dom-
ba itu tidak seharusnya selalu menderita sebab akibat dari
kelalaian para pemimpin yang lalai memimpin mereka (ay.
11-16).
IV. Dakwaan lainnya yang ditujukan kepada domba-domba yang
gemuk dan kuat, atas penindasan yang mereka lakukan
kepada yang lemah dan kecil (ay. 17-22).
V. Janji lainnya bahwa Allah pada kegenapan waktunya akan
mengirimkan Sang Mesias, untuk menjadi Gembala yang
Agung dan baik bagi domba-domba-Nya, yang akan mengha-
puskan segala keluh kesah dan memulihkan segala sesuatu-
nya bagi kawanan domba-Nya (ay. 23-31).
Para Gembala Dikecam
(34:1-6)
1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: 2 “Hai anak manusia, bernubuat-
lah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada
mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Cela-
kalah gembala-gembala Israel yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukan-
kah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala
itu? 3 Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang
gemuk kamu sembelih, namun domba-domba itu sendiri tidak kamu gembala-
kan. 4 Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang
luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang
tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan
kekejaman. 5 Dengan demikian mereka berserak, oleh sebab gembala tidak
ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-
dombaku berserak 6 dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang
tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun
yang memperhatikan atau yang mencarinya.
Nubuat dalam pasal ini tidak ditanggali, sama seperti nubuat-nubuat
berikutnya sampai pasal 40. Sangat mungkin bahwa nubuat-nubuat
ini disampaikan sesudah penggenapan kehancuran Yerusalem, waktu
yang sangat tepat untuk mempertanyakan penyebab terjadinya hal
tersebut.
I. Sang nabi diperintahkan untuk bernubuat melawan para gembala
Israel, yaitu para raja dan hakim, para imam dan kaum Lewi,
mahkamah agama atau dewan pemerintahan, atau siapa pun
yang mengatur urusan masyarakat baik dalam ranah yang lebih
tinggi maupun lebih rendah, terutama para raja, sebab ada dua
orang raja yang sedang menjadi tawanan di Babel kala itu, yang,
seperti halnya kepada rakyat, telah diperlihatkan segala pelang-
garan mereka, supaya mereka bertobat, seperti Manasye saat ia
ditawan. Allah memiliki pesan bagi para gembala, sebab mereka
hanyalah gembala yang ada di bawah-Nya, yang bertanggung
jawab kepada Dia yang yaitu Gembala Israel yang agung (Mzm.
80:2). Dan beginilah yang Ia katakan: Celakalah gembala-gembala
Israel! Meskipun mereka yaitu para gembala, dan gembala bagi
bangsa Israel, namun Ia tidak akan menyayangkan mereka, tidak
harus memuji-muji mereka. Perhatikan, jika kehormatan dan
kekuasaan seseorang tidak, sebagaimana seharusnya, menjauh-
kan mereka dari berbuat dosa, maka kehormatan dan kekuasaan
itu pun tidak akan bisa meluputkan mereka dari teguran, tidak
akan mengecualikan mereka untuk bertobat, atau melindungi
Kitab Yehezkiel 34:1-6
mereka dari penghakiman Allah jika mereka tidak bertobat.
Kita telah mendengar bahwa celakalah para gembala (Yer. 23:1).
Allah dengan cara tertentu akan membuat perhitungan dengan
mereka jika mereka mengingkari tanggung jawab yang diper-
cayakan kepada mereka.
II. Pada bagian ini Yehezkiel diperintahkan untuk memberi dakwaan
apa kepada para gembala itu, dalam nama Allah, sebagai dasar
persengketaan Allah dengan mereka. Sebab, Ia tidaklah berseng-
keta dengan mereka tanpa alasan. Dua hal yang didakwakan ke-
pada mereka:
1. Bahwa mereka hanya peduli untuk meninggikan dan memper-
kaya diri serta memasyhurkan nama mereka sendiri. Padahal
tugas mereka yaitu mengurus domba-domba yang dipercaya-
kan kepada mereka: Bukankah domba-domba yang seharus-
nya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Sudah pasti
seharusnya demikian. Mereka mengkhianati kepercayaan yang
diberikan kepada mereka jika mereka tidak melakukannya.
Mereka tidak boleh menelan daging ke mulut mereka, namun
menyediakannya dan membawakannya kepada domba-domba
itu. Namun gembala-gembala ini tidak memedulikan hal ini.
Mereka justru memberi makan diri sendiri, menggembalakan
dirinya sendiri, melakukan segala sesuatu untuk memenuhi
dan memuaskan nafsu mereka sendiri, serta membuat diri
sendiri kaya dan masyhur, gemuk dan nyaman. Mereka me-
mastikan untuk mendapat keuntungan dari kedudukan me-
reka. Mereka memakan lemaknya, susunya (demikian sebagi-
an tafsiran), sebab ia yang menggembalakan kawanan domba
minum susu domba itu (1Kor. 9:7), susu yang terbaik. Mereka
mengambil bulunya, dan darinya membuat pakaian, mengam-
bil harta benda sebanyak-banyaknya dari kawanan domba itu,
dan menyembelih yang gemuk, untuk mereka makan, seperti
Nabot yang dibunuh sebab kebun anggurnya.
Perhatikan, celakalah mereka yang bertanggung jawab ter-
hadap masyarakat, namun hanya peduli akan kepentingannya
sendiri, lebih mencari keuntungan daripada memperhatikan
tugasnya, lebih memikirkan perolehan uang daripada hal baik
apa yang seharusnya dikerjakan. Benarlah keluhan lama ini,
sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, dan mencari
lebih dari yang seharusnya menjadi milik mereka.
2. Bahwa mereka tidak memedulikan kepentingan dan kesejah-
teraan kaum yang menjadi tanggung jawab mereka. Domba-
domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Mereka tidak tahu
bagaimana melakukannya, mereka sangat tak acuh, mereka
juga tidak mau berusaha melakukannya, mereka amat malas
dan lamban. Bahkan, mereka tidak pernah menginginkan atau
merencanakan untuk melakukannya, mereka begitu tidak bisa
dipercaya dan tidak setia.
(1) Mereka tidak melaksanakan tanggung jawab mereka ter-
hadap domba-domba yang lemah, tidak menguatkan, meng-
obati, ataupun membalut mereka (ay. 4). saat ada domba-
domba yang sakit atau cedera, khawatir atau terluka, mere-
ka tidak peduli domba-domba itu hidup atau mati. Mereka
tidak pernah memelihara mereka. Para raja dan hakim
tidak peduli untuk membela mereka yang mengalami ke-
tidakadilan atau melindungi orang tidak bersalah yang
tertindas. Mereka tidak peduli akan kebutuhan orang mis-
kin. Bagi mereka, orang miskin biar saja kelaparan. Para
imam tidak peduli untuk mengajar yang bebal, memper-
baiki kesalahan mereka yang keliru, mengingatkan yang
keras kepala, atau menghibur yang lemah. Para pejabat
pemerintahan tidak peduli dengan kekacauan-kekacauan
dalam masyarakat yang semakin berkembang dan meng-
ancam kelangsungan kehidupan bangsa. Segala sesuatu
berjalan tidak benar dan kacau, di mana-mana, dan mere-
ka tidak melakukan apa pun untuk memperbaikinya.
(2) Mereka tidak menjalankan tanggung jawab terhadap dom-
ba-domba yang tercerai-berai, yang dihalau oleh musuh
yang menyerbu negeri, sehingga terpaksa mencari tempat
berlindung, atau yang tersesat di semua gunung dan di
semua bukit yang tinggi (ay. 6), di mana mereka berhadap-
an dengan segala binatang di hutan dan menjadi makanan
bagi mereka (ay. 5). Semua orang telah bersiap-siap untuk
menangkap kawanan yang terlantar dan tersesat itu.
Sebagian orang pergi ke luar negeri dan mengemis, sebagi-
an lagi pergi ke luar negeri dan berdagang, sehingga negeri
menjadi sepi penduduk, lemah dan miskin. Dan negeri pun
Kitab Yehezkiel 34:1-6
menjadi kekurangan tenaga, baik di ladang gandum mau-
pun di medan perang, baik pada masa menuai maupun
dalam masa perang: Di seluruh tanah itu domba-domba-Ku
berserak (ay. 6). Dan mereka tidak pernah dicari-cari, tidak
pernah didorong untuk kembali ke negeri asalnya, tanpa
seorangpun yang memperhatikan atau yang mencarinya.
Bahkan, kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan
kekejaman (ay. 4), sehingga mengusir mereka untuk pergi
lebih jauh lagi dan menciutkan niat mereka yang terusir
untuk kembali. Alangkah malang nasib orang yang memi-
liki alasan untuk diperlakukan lebih baik di negeri asing
ketimbang di negeri sendiri. Hal ini mungkin ditujukan bagi
domba-domba yang tersesat dari Allah dan tugas mereka.
Para imam, yang seharusnya mengajarkan pengetahuan
yang benar akan Tuhan, tidak berusaha untuk meyakinkan
dan merebut mereka kembali, sehingga mereka menjadi
mangsa empuk bagi para penipu. Demikianlah mereka ber-
serak, oleh sebab gembala tidak ada (ay. 5). Ada sekum-
pulan orang yang menyebut diri gembala, padahal bukan.
Perhatikan, mereka yang tidak melaksanakan tugas gem-
bala tidak layak menyandang jabatan itu. jika orang-
orang yang melaksanakan tugas gembala itu yaitu gem-
bala yang pandir, yang bodoh (Zak. 11:15), yang sombong
dan tidak melakukan tugas mereka, bermalas-malasan,
dan tidak mencintai tugas mereka, atau tidak setia dan
tidak peduli akan hal itu, maka nasib domba-domba itu
pun sama malangnya seperti kalau tidak memiliki gembala.
Lebih baik tidak ada gembala daripada memiliki gembala-
gembala seperti itu. Kristus mengeluhkan bahwa domba-
domba-Nya seperti domba yang tidak bergembala, sekalipun
ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi
Musa (Mat 9:36). Sungguh buruk bagi pasien saat tabibnya
justru yang menjadi penyakit terburuknya. Sungguh buruk
bagi domba-domba saat gembala mengusir dan mencerai-
beraikan mereka, menginjak-injak mereka dengan kekerasan.
Para Gembala Dikecam
(34:7-16)
7 Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: 8 Demi Aku
yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh sebab
domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala bina-
tang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gem-
bala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka
itu menggembalakan dirinya sendiri, namun domba-domba-Ku tidak digem-
balakannya – 9 oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman
TUHAN: 10 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan
gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari
mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-
Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya
sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehing-
ga tidak terus lagi menjadi makanannya. 11 Sebab beginilah firman Tuhan
ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-
domba-Ku dan akan mencarinya. 12 Seperti seorang gembala mencari domba-
nya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku
akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari
segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari
kegelapan. 13 Aku akan membawa mereka keluar dari tengah bangsa-bangsa
dan mengumpulkan mereka dari negeri-negeri dan membawa mereka ke
tanahnya; Aku akan menggembalakan mereka di atas gunung-gunung Israel,
di alur-alur sungainya dan di semua tempat kediaman orang di tanah itu.
14 Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas
gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di
sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput
yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel. 15 Aku
sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan
mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan ALLAH. 16 Yang hilang akan
Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang
sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan kuat akan Kulindungi; Aku
akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.
sesudah membaca pasal-pasal sebelumnya mengenai tuduhan yang
diajukan, dalam nama Tuhan, terhadap para gembala Israel, kita
tidak dapat tidak merasa geram terhadap para gembala dan merasa
kasihan kepada domba-domba. Allah, melalui sang nabi, di sini
mengungkapkan rasa marah dan kasihan-Nya yang dalam, dan para
gembala dipanggil (ay. 7, 9) untuk mendengar firman TUHAN, untuk
mendengar perkataan ini. Biarlah mereka mendengar berapa rendah-
nya Ia menilai mereka, yang sudah berbuat keterlaluan, dan betapa
berharga dipandang-Nya domba-domba itu, yang tidak mereka
pedulikan. Kedua hal ini sungguh mempermalukan mereka. Orang-
orang yang tidak mendengarkan perkataan Allah yang memberitakan
petunjuk kepada mereka, akan dibuat mendengar perkataan Allah
yang memberitakan kebinasaan mereka. Sekarang lihatlah di sini,
Kitab Yehezkiel 34:7-16
I. Betapa Allah tidak senang terhadap para gembala itu. Kejahatan
mereka disebut kembali (ay. 8). Domba-domba Allah pertama-
tama menjadi mangsa dan makanan bagi para penipu yang
menarik mereka kepada penyembahan berhala. Kemudian mereka
menjadi mangsa bagi para pembinasa yang membawa mereka ke
dalam penawanan. Namun para gembala ini tidak peduli untuk
mencegah terjadinya salah satu dari kedua hal tersebut, seolah-
olah domba-domba itu tidak memiliki gembala. sebab itu Allah
berkata (ay. 10), dan menegaskannya dengan sebuah sumpah (ay.
8), Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu. Mereka
mendapat amanat dari Allah untuk memberi makan kawanan
domba itu, dan memanfaatkan nama Allah dalam pekerjaan mere-
ka, dengan berharap Ia akan menyertai mereka. Namun, “Tidak,”
kata Allah, “sama sekali tidaklah demikian, Aku sendiri akan
menjadi lawan gembala-gembala itu.” Perhatikanlah, jabatan dan
kuasa kita sebagai gembala tidak akan membuat Allah tampil bagi
kita, jika kita tidak mengerjakan pekerjaan yang diperintahkan
bagi kita, dan tidak setia kepada tugas yang diembankan kepada
kita. Allah akan menjadi lawan gembala-gembala itu, dan mereka
akan mengetahuinya, sebab ,
1. Para gembala harus mempertanggungjawabkan perbuatan me-
reka yang melalaikan tugas mereka: “Aku akan menuntut kem-
bali domba-domba-Ku dari mereka, dan menuntut pertang-
gungjawaban dari mereka atas banyaknya domba-domba yang
hilang.” Perhatikan, mereka akan menghadapi tuntutan yang
besar pada hari penghakiman, yaitu orang-orang yang seha-
rusnya mengurus jiwa domba-domba namun tidak melaku-
kannya. Para hamba Tuhan harus berjaga-jaga dan bekerja
sebagai yang bertanggung jawab (Ibr. 13:17).
2. Para gembara Israel ini akan diberhentikan officio et beneficio –
baik dari pekerjaan maupun upahnya. Mereka akan diberhenti-
kan dari menggembalakan domba-domba (ay. 10), yaitu, diber-
hentikan dari kepura-puraan mereka dalam menggembalakan
domba-domba. Perhatikan, yaitu adil bagi Allah untuk meng-
ambil dari tangan orang kuasa yang disalahgunakannya dan
kepercayaan yang dikhianatinya. Namun, jika hanya ini
hukuman mereka, maka mereka dapat dengan mudah me-
nanggungnya. sebab itu ditambahkan, “Gembala-gembala itu
tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri, sebab
Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka,
yang bukannya mereka lindungi, malah mereka buat sebagai
mangsa.” Perhatikanlah, mereka yang memperkaya diri dengan
harta masyarakat tidak dapat berharap akan selalu dapat ber-
buat demikian. Allah juga tidak akan selalu mengizinkan umat-
Nya ditindas oleh kaum yang seharusnya menopang mereka.
Akan tiba saatnya Allah melepaskan mereka dari gembala-
gembala itu, kawan-kawan palsu mereka, serta juga dari
singa-singa, musuh terang-terangan mereka.
II. Betapa Allah memperhatikan domba-domba-Nya. Ia berbicara se-
olah-olah Ia lebih peduli lagi sebab Ia menyaksikan mereka
ditelantarkan, sebab Allah menyayangi anak yatim. Janji-janji
mulia disampaikan di sini saat kawanan domba-Nya telantarkan
saat itu, dan penggenapan janji-janji itu terjadi waktu orang-orang
Yahudi kembali dari penawanan dan membangun bangsa mereka
kembali di negeri mereka sendiri. Biarlah para gembala men-
dengar firman TUHAN ini, dan tahu bahwa mereka tidak punya
bagian atau keuntungan dalam hal ini. Sebaliknya, hendaklah
para domba yang malang itu mendengar firman ini dan beroleh
penghiburan darinya. Perhatikan, meskipun para pemuka agama
dan hamba-hamba Tuhan gagal melaksanakan bagian tugas
mereka, demi kebaikan jemaat, namun Allah tidak akan gagal
dalam melakukan bagian-Nya. Dia lebih suka mengambil kembali
domba-domba-Nya ke dalam tangan-Nya daripada membiarkan
jemaat-Nya tidak mendapatkan kebaikan yang telah Ia rancang-
kan bagi mereka. Para gembala pembantu bisa saja lalai, namun
Sang Gembala Agung tidak terlelap dan tidak tertidur. Mereka bisa
saja penuh kepalsuan, namun Allah tetap setia.
1. Allah akan mengumpulkan kembali domba-domba-Nya yang
terserak, dan membawa kembali yang hilang ke kandangnya.
“Aku sendiri yang hanya bisa melakukannya, dan akan mela-
kukannya, dan akan beroleh kemuliaan dari tindakan-Ku itu.
Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan
mencarinya (ay. 11) seperti seorang gembala (ay. 12), dan
membawa mereka kembali sebagaimana seorang gembala
memanggul domba yang terhilang di atas bahunya, dari segala
tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan
pada hari kegelapan.” Ada hari-hari berkabut dan gelap, ber-
Kitab Yehezkiel 34:7-16
angin dan badai, yang menyerakkan domba Allah, yang men-
cerai-beraikan mereka ke sana kemari, ke berbagai tempat
yang berbeda-beda dan jauh, untuk mencari perlindungan dan
keamanan. namun ,
(1) Di mana pun mereka berada, mata Allah akan mencari me-
reka (ay. 11), sebab mata-Nya menyasar ke sana kemari di
seluruh bumi, demi mereka. Aku akan mencari domba-dom-
ba-Ku, dan tidak satu pun yang merupakan bagian dari
kawanan, meskipun tersesat sangat jauh, akan hilang.
Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya, Ia tahu di mana me-
reka diam (Why. 2:13), dan di mana mereka tersembunyi.
(2) jika sudah tiba waktunya, maka tangan-Nya akan mem-
bawa mereka ke tanahnya (ay. 13): Aku akan membawa
mereka keluar dari tengah-tengah bangsa. Allah akan men-
condongkan hati mereka untuk datang oleh anugerah-Nya
dan oleh penyelenggaran-Nya membukakan pintu bagi me-
reka dan menyingkirkan segala kesulitan yang merintangi.
Mereka tidak akan kembali satu per satu, mengendap-
endap mencuri pergi, melainkan akan kembali dalam rom-
bongan: “Aku akan mengumpulkan mereka dari negeri-
negeri di mana mereka tercerai, tidak hanya keluarga-
keluarga besar, namun setiap orangnya. Yang hilang akan
Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang (ay. 16). Hal ini
tergenapi waktu beribu-ribu bangsa Yahudi keluar dengan
bersorak-sorak dari Babel, dipimpin oleh Zerubabel, Ezra
dan yang lainnya. saat mereka yang tersesat dari Allah ke
dalam jalan dosa dibawa kembali oleh pertobatan, dan
saat mereka yang salah kembali mengakui kebenaran,
saat orang-orang yang dibuang Allah dikumpulkan dan
dipulihkan, dan perkumpulan-perkumpulan ibadah yang
tercerai-berai berkumpul kembali, seiring berakhirnya
penganiayaan, serta saat gereja memperoleh kelegahan
dan kebebasan, maka janji ini pun tergenapi lebih lanjut.
2. Allah akan memberi makan umat-Nya sebagai domba gembala-
an-Nya, yang sudah menderita kelaparan begitu lama. Allah
akan mengembalikan tawanan kembali ke negerinya (ay. 13),
dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat
penggembalaannya, di tempat penggembalaan yang baik dan
rumput yang subur (ay. 14). Di sanalah tempat penggembala-
annya, dan di sanalah mereka akan berbaring. Dan tempat itu
yaitu padang rumput yang baik. Di sana, Allah tidak hanya
menggembalakan mereka, namun juga membiarkan mereka
berbaring (ay. 15). Hal ini menggambarkan peristirahatan yang
nyaman sesudah mereka lelah mengembara, dan tempat tinggal
yang tetap untuk seterusnya. Mereka tidak akan diusir keluar
dari rerumputan ini lagi, seperti sebelumnya. Mereka juga
tidak akan diganggu lagi, melainkan akan berbaring aman ten-
teram dengan tidak dikejutkan oleh apa pun (Mzm. 23:2), Ia
membaringkan aku di padang yang berumput hijau. Banding-
kan ini dengan janji yang serupa (Yer. 23:3-4), saat Allah
memulihkan mereka tidak hanya kepada susu dan madu dari
tanah mereka, kepada kenikmatan buah-buahannya, namun
juga kepada hak-hak istimewa akan tempat kudus-Nya di gu-
nung Sion, puncak gunung-gunung Israel. saat mereka kem-
bali memiliki mezbah dan bait suci dan menikmati keimaman
yang tetap, maka mereka pun hidup di padang rumput yang
baik.
3. Ia akan menolong yang disakiti, akan membalut yang luka dan
menguatkan yang sakit, akan menghibur semua yang berka-
bung di Sion dan bersama Sion. Meskipun para hamba Tuhan,
yang seharusnya memberitakan damai kepada mereka yang
berduka, mengabaikan tugas mereka, namun Roh Kudus Sang
Penghibur akan setia melakukan pekerjaan-Nya. namun , seba-
gaimana dikatakan selanjutnya, yang gemuk dan yang kuat
akan dibinasakan. Ia yang menyediakan peristirahatan bagi
orang-orang kudus yang gelisah memberi ancaman menge-
rikan bagi orang-orang berdosa yang congkak. Sebagaimana
setiap lembah akan ditimbun, demikianlah setiap gunung dan
bukit akan menjadi rata (Luk. 3:5).
Kepedulian Allah bagi Kawanan Domba-Nya;
Nubuat tentang Kerajaan Mesias
(34:17-31)
17 Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sung-
guh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara
domba jantan dan kambing jantan. 18 Apakah belum cukup bagimu bahwa
kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik? Mesti pulakah kamu
Kitab Yehezkiel 34:17-31
663
injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu? Belum cukup
bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu kamu
keruhkan dengan kakimu? 19 Apakah domba-domba-Ku seharusnya mema-
kan rumput yang sudah diinjak-injak kakimu dan meminum air yang sudah
dikeruhkan kakimu? 20 Oleh sebab itu, beginilah firman Tuhan ALLAH ter-
hadap mereka. Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan menjadi hakim di
antara domba yang gemuk dengan domba yang kurus; 21 oleh sebab semua
yang lemah kamu desak dengan lambungmu dan bahumu serta kamu
tanduk dengan tandukmu, sehingga kamu menghalau mereka ke luar kan-
dang, 22 maka Aku akan menolong domba-domba-Ku, supaya mereka jangan
lagi menjadi mangsa dan Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan
domba. 23 Aku akan mengangkat satu orang gembala atas mereka, yang akan
menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan menggembalakan
mereka, dan menjadi gembalanya. 24 Dan Aku, TUHAN, akan menjadi Allah
mereka serta hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah mereka. Aku,
TUHAN, yang mengatakannya. 25 Aku akan mengadakan perjanjian damai
dengan mereka dan Aku akan meniadakan binatang buas dari tanah itu,
sehingga mereka dapat diam di padang gurun dengan aman tenteram dan
dapat tidur di hutan-hutan. 26 Aku akan menjadikan mereka semua dan
semua yang di sekitar gunung-Ku menjadi berkat; Aku akan menurunkan
hujan pada waktunya; itu yaitu hujan yang membawa berkat. 27 Pohon-
pohon di ladang akan memberi buahnya dan tanah itu akan memberi hasil-
nya. Mereka akan hidup aman tenteram di tanahnya. Mereka akan menge-
tahui, bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku mematahkan kayu kuk mereka
dan melepaskan mereka dari tangan orang yang memperbudak mereka. 28
Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi bangsa-bangsa dan binatang liar
tidak akan menerkam mereka, sehingga mereka akan diam dengan aman
tenteram dengan tidak dikejutkan oleh apapun. 29 Aku akan mendirikan bagi
mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorangpun
akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda yang ditimbul-
kan bangsa-bangsa. 30 Dan mereka akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN,
Allah mereka, menyertai mereka dan mereka, kaum Israel, yaitu umat-Ku,
demikianlah firman Tuhan ALLAH. 31 Kamu yaitu domba-domba-Ku, domba
gembalaan-Ku, dan Aku yaitu Allahmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
Sang nabi telah selesai berbicara kepada para gembala, namun kini
ia memiliki pesan untuk disampaikan kepada domba-domba. Tuhan
telah memerintahkannya untuk berbicara dengan lembut kepada
mereka, dan meyakinkan mereka akan belas kasih yang disediakan
Allah bagi mereka. Namun, di sini ia diperintahkan untuk mengada-
kan perbedaan di antara sebagian dari mereka, untuk memisahkan
yang mulia dari yang hina dan kemudian menyampaikan janji akan
Mesias kepada mereka, yang oleh-Nya pembedaan ini akan dilak-
sanakan, sebagian pada saat kedatangan-Nya yang pertama (sebab
Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi [Yoh. 9:39], untuk
melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyu-
ruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa [Luk. 1:53]), namun
secara penuh pada kedatangan-Nya yang kedua, saat ia berkata,
sebagaimana dikatakan di bagian ini, Aku akan menjadi hakim antara
domba dengan domba, sama seperti gembala memisahkan domba dari
kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-
Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya (Mat. 25:32-33), yang
kelihatannya mengacu ke ayat di atas tadi. Dalam perikop di atas kita
melihat,
I. Kesalahan yang disampaikan kepada domba-domba yang gemuk
dan kuat, domba jantan dan kambing jantan (ay. 17), mereka
yang, meskipun tidak memiliki kuasa untuk menindas, seperti
gembala dan penguasa, namun sebab kaya dan makmur, meng-
gunakan kesempatan yang mereka miliki untuk menindih sesa-
manya yang miskin. Mereka yang kaya menginginkan lebih, dan
jika mereka sudah berkehendak, ingin menjadi lebih kaya,
maka mereka memakai banyak cara untuk merampas milik sesa-
manya yang miskin, dan mengambil anak domba betina mereka
(2Sam. 12:4). Tidakkah yang kaya menindas yang miskin dengan
mengandalkan hartanya, dan menyeret mereka ke pengadilan?
(Yak. 2:6). Para hamba dan penggarap yang miskin dipaksa beker-
ja oleh tuan dan pemilik lahan yang kaya. Domba dan kambing
jantan tidak hanya menghabiskan padang rumput yang terbaik
bagi diri mereka sendiri, memakan lemak dan minum air yang
jernih, namun mereka juga tidak membiarkan domba-domba yang
malang menikmati sedikit pun kenikmatan yang tersisa bagi
mereka. Mereka menginjak-injak padang rumput yang lain-lain
dan mengeruhkan air yang tersisa, sehingga domba-domba harus
memakan yang telah mereka injak-injak dan meminum air yang
sudah dikeruhkan kaki mereka (ay. 18-19). Ini menyatakan bah-
wa orang-orang yang berkuasa tidak hanya memeras dan menin-
das serta menjadikan sesama mereka terus miskin, dan membuat
mereka nyaris tidak dapat bertahan, namun juga sangat menyu-
sahkan mereka sehingga apa yang sangat sedikit yang ada pada
mereka pun dibuat terasa pahit bagi mereka. Dan ini belum cu-
kup bagi orang-orang kaya itu. Mereka berpikir perbuatan mereka
itu tidak ada salahnya, seolah-olah merugikan sesama yaitu hak
istimewa bagi mereka. Perhatikan, banyak orang yang hidup da-
lam kemewahan dan kenyamanan biasanya tidak peduli akan ke-
sulitan-kesulitan yang dihadapi sesama mereka, sehingga mereka
tidak memikirkannya. Mereka yang hidup dalam kemudahan, dan
yang sombong, selalu merasa marah jika orang lain hidup
dengan nyaman. Namun tidak hanya sampai di sini. Mereka tidak
Kitab Yehezkiel 34:17-31
hanya merampok yang miskin, untuk membuat mereka semakin
miskin, namun juga menyusahkan domba-domba yang lemah (ay.
21): Mereka mendesak dengan lambungmu dan bahumu (sehingga
yang paling lemah terdesak ke dinding) dan menanduk dengan
tandukmu, sebab mereka tahu mereka sangat tangguh, bukan
lawan yang sepadan. Bila diamati, biasanya jika ada seekor
domba dalam kawanan yang sakit dan lemah maka domba-domba
lainnya akan menjaganya sebisa mungkin, dan melindunginya
dari terik matahari. Namun, domba-domba yang gemuk ini ber-
buat sebaliknya, mereka bertindak paling kejam kepada domba
yang sakit. Orang-orang yang tidak mampu berbuat apa-apa ini
mereka jauhkan dari negeri, sehingga menghalau mereka keluar
kandang, seolah-olah si miskin itu, yang Kristus katakan, selalu
ada pada kita, merupakan gangguan saja bagi masyarakat, se-
hingga tidak perlu dibantu, melainkan diusir saja dari tengah-
tengah kita. Perhatikan, menambahkan penderitaan pada yang
sakit yaitu hal yang biadab. Barangkali domba jantan dan kam-
bing jantan dimaksudkan untuk menggambarkan para ahli taurat
dan orang Farisi, sebab mereka ini sangat menyusahkan jemaat
hingga Kristus sendiri harus datang untuk membebaskan jemaat
dari mereka (ay. 23). Mereka menelan rumah janda-janda, meng-
ambil kunci pengetahuan, mencemari air kebenaran ilahi yang
murni, dan menekan hati nurani manusia dengan adat-istiadat
leluhur. Selain itu, mereka terus-menerus menyusahkan dan
melukai kawanan domba yang mengamat-amati Tuhan (Zak.
11:11). Perhatikan, bukanlah hal yang baru bagi domba-domba
Allah untuk menderita kerugian dan mengalami perbuatan jahat
oleh mereka yang juga merupakan anggota kawanan, dan ber-
kedudukan tinggi di dalamnya (Kis. 20:30).
II. Penghiburan disampaikan bagi kawanan domba yang malang dan
lemah itu, dan yang menantikan penghiburan bagi Israel (ay. 22):
“Aku akan menolong domba-domba-Ku, dan mereka tidak akan
dimangsa lagi oleh binatang-binatang buas, oleh gembala-gembala
mereka sendiri maupun oleh domba jantan dan kambing jantan di
antara mereka.” Dalam peristiwa ini, sebagaimana biasa terjadi
dengan para nabi, datanglah sebuah nubuat mengenai kedatang-
an Mesias, dan didirikannya kerajaan-Nya, serta berkat-berkat
yang besar dan berharga yang akan dinikmati jemaat di bawah
perlindungan dan kekuasaan kerajaan itu. Perhatikanlah apa
yang dinubuatkan di sini,
1. Mengenai Mesias sendiri.
(1) Ia akan diutus oleh Allah sendiri: Aku akan mengangkat Dia
(ay. 23), Aku akan mendirikan Dia (ay. 29). Ia menguduskan
dan memeteraikan-Nya, menunjuk dan mengurapi-Nya.
(2) Ia akan menjadi Gembala yang agung, yang akan meng-
gembalakan domba-domba-Nya, yang tidak mampu dikerja-
kan orang lain. Ia yaitu Sang Gembala, yang akan menya-
tukan orang Yahudi dan orang-orang dari bangsa-bangsa
lain.
(3) Ia yaitu Hamba Allah, dipekerjakan oleh Dia dan bagi Dia,
dan melakukan segala sesuatu dalam ketaatan kepada-Nya,
dengan mata yang tertuju bagi kemuliaan-Nya. Ia yaitu
hamba Allah, untuk menegakkan kerajaan-Nya di antara
umat manusia, dan memajukan kepentingan kerajaan-Nya.
(4) Ia yaitu Daud, seorang yang berkenan di hati Allah, dite-
tapkan sebagai raja atas bukit Sion yang kudus, dijadikan
batu penjuru, yang dengan-Nya kovenan kerajaan dibuat,
dan yang kepada-Nya Tuhan Allah akan mengaruniakan
takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia yaitu tunas, yaitu ketu-
runan Daud.
(5) Ia yaitu tanaman kebahagiaan, tunas yang adil (Yer.
23:5), tunas yang ditumbuhkan Tuhan, yang akan menjadi
kepermaian dan kemuliaan (Yes. 4:2). Nama-Nya ada di atas
segala nama, takhta-Nya di atas segala takhta, sehingga
disebut sebagai taman kebahagiaan. Sebagian orang mema-
haminya sebagai jemaat, tanaman Tuhan (Yes. 61:3). Nama-
mu akan dimasyhurkan turun-temurun (Mzm. 45:18) dan
nama Kristus ada di dalamnya.
2. Mengenai perjanjian besar yang di dalamnya kerajaan Mesias
akan digabungkan, dan yang menjadi dasar pendirian keraja-
an itu (ay. 25): Aku akan mengadakan perjanjian damai de-
ngan mereka. Kovenan anugerah ialah perjanjian damai. Di
dalam kovenan itu Allah berdamai dengan kita, berbicara
damai kepada kita, serta menjamin kedamaian dan kebaikan
bagi kita, dan segala sesuatu yang diperlukan bagi kebahagia-
an kita. Isi dari kovenan ini yaitu : “Aku, TUHAN, akan men-
Kitab Yehezkiel 34:17-31
jadi Alah mereka, Allah yang Maha Mencukupi bagi mereka
(ay. 24), yang akan memiliki dan dimiliki oleh mereka. Untuk
tujuan ini, hamba-Ku Daud menjadi raja di tengah-tengah
mereka, untuk menjadikan mereka patuh, untuk menerima
hormat mereka dan untuk memerintah atas mereka, di antara
mereka, dan bagi mereka.” Perhatikan, mereka, dan hanya
mereka, yang menjadikan Tuhan Yesus sebagai raja sajalah
yang akan memiliki Tuhan ALLAH sebagai Allah mereka. Dan
sesudah itu barulah mereka, kaum Israel, yaitu umat-Ku.
jika kita menjadikan Allah sebagai Allah kita, Ia akan men-
jadikan kita umat-Nya. Dari perjanjian antara Allah dengan
bangsa Israel ini terbentuk persekutuan: “Aku, TUHAN, Allah
mereka, menyertai mereka, bergaul dengan mereka, dan mereka
akan mengetahui hal itu, dan beroleh penghiburan olehnya.”
3. Mengenai hak istimewa bagi orang-orang yang setia pada kera-
jaan Mesias dan memperhatikan kovenan damai. Hal ini di-
sampaikan melalui kiasan, sebagai berkat bagi domba-domba.
Namun kita memiliki kuncinya dalam ayat 31. Mereka yang
merupakan anggota kawanan domba, meskipun disebutkan
sebagai domba, yaitu sesungguhnya manusia, manusia yang
memiliki TUHAN, sebagai Allah mereka, dan berada dalam
kovenan dengan-Nya. Nah bagi mereka dijanjikan,
(1) Bahwa mereka akan menikmati perlindungan yang kudus
di bawah perlindungan ilahi. Kristus, gembala kita yang
baik, telah meniadakan binatang buas dari tanah itu (ay.
25), telah mengalahkan semua musuh rohani kita, meng-
hancurkan kuasa mereka, dan menang atas mereka. Singa
yang mengaum-aum bukanlah singa yang bisa menelan
mereka. Mereka tidak lagi menjadi jarahan bagi bangsa-
bangsa, dan bangsa-bangsa juga tidak lagi menjadi hal
yang menakutkan bagi mereka, binatang liar tidak akan
menerkam mereka. Dosa dan Iblis, kematian dan neraka,
telah ditaklukkan. Sehingga mereka dapat diam dengan
aman tenteram, tidak hanya di tempat-tempat penggem-
balaan, namun juga di ladang-ladang, di padang gurun, di
hutan, di mana hewan-hewan liar yang memangsa mereka
berada. Mereka tidak hanya berdiam di sana, namun juga
akan tidur di sana. Ini menunjukkan bahwa bukan hanya
binatang liar akan ditiadakan dari sana sehingga tidak ada
lagi bahaya, namun hati nurani mereka juga disucikan dan
ditenangkan, sehingga mereka tidak takut akan bahaya.
Tidak hanya selamat dari si jahat, namun juga bebas dari
ketakutan akan si jahat. Perhatikan, mereka yang memiliki
Kristus sebagai raja dapat berbaring dan tidur dengan
aman, tidur dengan tenang, sebab Ia akan menjadi pelin-
dung mereka, dan membuat mereka diam dengan aman
tenteram. Tidak ada yang akan menyakiti mereka, mereka
tidak akan dikejutkan oleh apapun. Jika Allah di pihak kita,
siapakah yang akan melawan kita? Sebab itu kita tidak
akan takut, sekalipun bumi berubah. Melalui Kristus, Allah
menyelamatkan umat-Nya tidak hanya dari hal-hal yang
membuat mereka takut, namun juga dari ketakutan akan
maut itu sendiri, dari segala ketakutan yang menyiksa.
Aman dan selamat dari si jahat dijanjikan (ay. 27): Mereka
akan hidup aman tenteram di tanahnya, tidak berada dalam
bahaya penyerbuan dan perbudakan, meskipun kekayaan
mereka menggoda negeri-negeri tetangga untuk mengingini
negeri mereka. Dan yang membuat mereka yakin aman
ialah keyakinan akan hikmat, kuasa dan kebaikan Allah:
Mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN. Segala
ketakutan yang menggelisahkan kita muncul sebab kita
tidak peduli dengan Allah dan salah memahami siapa Dia.
Pengalaman orang Israel akan pemeliharaan-Nya yang
istimewa menguatkan keyakinan mereka akan Tuhan: “Aku
mematahkan kayu kuk mereka, kayu kuk yang selama ini
menindih dan menyeret mereka di bawah penindasan. Aku
telah melepaskan mereka dari tangan orang yang memper-
budak mereka, sehingga mereka yakin, Ia yang telah mele-
paskan masih dan akan melakukannya, sehingga kita akan
diam dengan aman tenteram.” Hal ini dijelaskan dan terjadi
di zaman Injil (Luk. 1:74). supaya kita, terlepas dari tangan
musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, sebagai-
mana yang dilakukan orang-orang yang sungguh-sungguh
melayani-Nya dalam iman.
(2) Bahwa mereka akan menikmati kelimpahan berkat rohani,
segala hal yang terbaik, bagi penghiburan dan kebahagiaan
mereka: Di tanah itu tidak seorangpun akan mati kelaparan
(ay. 29). saat bangsa Israel dihukum dengan kelaparan
Kitab Yehezkiel 34:17-31
dan kekurangan, maka hal itu menjadi aib mereka di an-
tara bangsa kafir, padahal kesuburan tanah Kanaan sangat
terkenal. Namun mereka kini tidak lagi menanggung noda
yang ditimbulkan bangsa-bangsa sebab hujan akan ditu-
runkan pada waktunya, yaitu hujan yang membawa berkat
(ay. 26). Kristus yaitu Gembala yang akan memberi
makan umat-Nya, dan mereka akan keluar dan masuk, dan
menemukan penggembalaan.
[1] Mereka tidak akan mati kelaparan, sebab mereka tidak
akan binasa bersama dunia ini hanya sebab suatu hal
yang bukan roti, yang tidak mengenyangkan, namun
hanya membiarkan orang binasa akibat mati kelaparan.
Aturan ketetapan hukum upacara disebut mengandung
hal-hal yang miskin, sebab hanya sedikit nilainya, di-
banding dengan ketetapan-ketetapan Kristen, yang
digenggam tangan penyabit, dan dirangkum orang yang
mengikat berkas (bdk. Mzm. 129:7). Mereka yang lapar
dan haus akan kebenaran tidak akan mati kelaparan,
sebab mereka akan dipuaskan. Dan mereka yang
minum dari air yang diberikan Kristus, air yang tenang
yang dengannya Ia membimbing domba-domba-nya,
tidak akan haus.
[2] Hujan yang membawa berkat akan turun atas mereka
(ay. 26-27). Sorga akan mencurahkan embun, pohon-
pohon di ladang akan memberi buahnya. Tempat yang
diberkati ini ialah gunung Allah, Gunung Sion-Nya yang
kudus, sebab di atas gunung itulah, di gereja Injil,
tempat Allah telah menyediakan bagi bangsa-bangsa
suatu perjamuan. Bangsa-bangsa harus menggabung-
kan diri dalam perjamuan itu untuk berbagi dalam
berkat-berkat Injil. Berkat ini berasal dari hujan yang
turun pada waktunya, yang mengalir ke bukit Sion,
anugerah dari Kristus, ajaran-Nya yang menetes seperti
embun, anugerah dari Kristus, dan buah-buah serta
penghiburan roh-Nya, yang olehnya kita menghasilkan
buah-buah kebenaran. Berkat ini yaitu berkat-berkat
sorgawi yang dicurahkan atas kita dan pekerjaan anu-
gerah yang kita kerjakan, pengiburan kita dalam kemu-
rahan Allah dan kemuliaan Allah dalam buah yang kita
hasilkan. Cakupan berkat ini sangat luas, sampai ke
semua yang di sekitar gunung-Ku. Sebab dari Sion akan
keluar pengajaran, akan keluar terang ke dunia yang
gelap, dan akan memancar sungai-sungai ke tanah
kering dan padang gurun. Semua yang di sekitar Sion
akan beroleh berkat darinya, dan semakin dekat jemaat,
semakin dekat pula Tuhannya. Maka akhirnya, hasil
dari berkat ini ialah, Aku akan menjadikan mereka
semua berkat. Mereka akan diberkati dengan nyata dan
menjadi contoh, teladan kebahagiaan (Yes. 19:24). Atau,
mereka akan menjadi berkat bagi semua di sekeliling
mereka, bermanfaat bagi siapa saja. Perhatikan, mereka
yang diberkati oleh Tuhan harus belajar untuk menjadi
berkat bagi dunia. Ia yang baik harus melakukan yang
baik. Ia yang menerima karunia dan anugerah, harus
melayani sesama.
Nah, janji akan Mesias dan kerajaan-Nya memberi peng-
hiburan besar bagi mereka yang menerimanya, sebab mereka
boleh yakin bahwa Allah tidak akan memusnahkan negeri mereka,
sehina apa pun keadaannya, selama di dalamnya masih ada
berkat (Yes. 65:8). Namun janji ini mendatangkan penghiburan
lebih besar lagi bagi kita, yang mengalami penggenapan janji itu,
yang yaitu domba-domba dari Sang Gembala yang baik itu, yang
diberi makan di padang rumput-Nya dan dikaruniakan segala
berkat rohani di dalam sorga.
PASAL 35
alam pasal sebelumnya, dijanjikan bahwa jika waktu untuk
menyayangi Sion, ya, waktu yang ditetapkan, telah tiba, ter-
utama waktu untuk mengutus Mesias dan mendirikan kerajaan-Nya
di dunia, maka Allah akan membuat musuh-musuh jemaat-Nya
lenyap, dan membuat berkat-berkat dan penghiburan-penghiburan
jemaat berlimpah. Pasal ini membahas dengan panjang lebar janji
yang pertama, yaitu tentang kehancuran musuh-musuh jemaat.
Pasal berikutnya membahas janji yang kedua, yaitu dipenuhinya
kembali jemaat dengan berkat-berkat. Pegunungan Seir (yaitu Edom)
yaitu musuh yang dinubuatkan dalam pasal ini, namun cocok dipan-
dang di sini, seperti dalam nubuat Obaja, sebagai perlambang dari
semua musuh jemaat. Sebab, sama seperti mereka semua berjalan di
jalan Kain yang membenci Habel, demikian pula mereka semua
berjalan di jalan Esau yang membenci Yakub, namun yang atasnya
Yakub akan berkuasa, berdasar berkat khusus. Sekarang di sini
kita mendapati,
I. Dosa yang didakwakan kepada orang Edom, yaitu kedengki-
an dan kebencian mereka terhadap Israel (ay. 5, 10-13).
II. Kehancuran yang diancamkan, yang akan menimpa mereka
sebab dosa ini. Allah akan melawan mereka (ay. 3) dan
kemudian negeri mereka akan diporak-porandakan (ay. 4),
tidak berpenghuni, dan menjadi sunyi sepi (ay. 6-9), dan
dibiarkan demikian saat bangsa-bangsa lain yang sudah
diporak-porandakan pulih kembali (ay. 14-15).
Kejatuhan Edom
(35:1-9)
1 Datanglah firman TUHAN kepadaku: 2 “Hai anak manusia, tujukanlah muka-
mu kepada pegunungan Seir, bernubuatlah melawan dia 3 dan katakanlah
kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menjadi lawanmu, hai
pegunungan Seir dan Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawanmu dan
akan menjadikan engkau musnah dan sunyi sepi. 4 Aku akan menjadikan kota-
kotamu reruntuhan dan engkau menjadi sunyi sepi, dan engkau akan mengeta-
hui bahwa Akulah TUHAN. 5 Oleh sebab dalam hatimu terpendam rasa per-
musuhan yang turun-temurun dan engkau membiarkan orang Israel menjadi
makanan pedang pada hari sial mereka, waktu saatnya tiba untuk penghakim-
an terakhir, 6 oleh sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, Aku akan menjadikan engkau darah dan darah akan mengejar engkau;
oleh sebab engkau bersalah sebab mencurahkan darah, maka darah akan
mengejar engkau. 7 Aku akan menjadikan pegunungan Seir musnah dan sunyi
sepi dan melenyapkan dari padanya orang-orang yang lalu-lalang. 8 Aku akan
memenuhi juga pegunungannya dengan orang-orang yang mati terbunuh. Di
bukit-bukitmu, di lembah-lembahmu dan alur-alur sungaimu akan berebahan
orang-orang yang mati terbunuh oleh pedang. 9 Aku akan menjadikan engkau
sunyi sepi untuk selama-lamanya dan kota-kotamu tidak akan didiami lagi.
Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.
Pegunungan Seir disebutkan sebagai pasangan Moab dalam salah
satu ancaman yang kita dapati sebelumnya (25:8, KJV). namun di sini
pegunungan Seir dinyatakan bersalah dan dihukum sendirian, dan
mendapatkan celaka-celakanya sendiri. Sang nabi harus berani
menujukan mukanya melawan Edom, dan bernubuat secara khusus
melawan dia. Sebab Allah Israel sudah berkata, Aku akan menjadi
lawanmu, hai pegunungan Seir. Perhatikanlah, orang-orang yang
menjadi lawan Allah akan mendapati firman Allah melawan mereka,
dan juga wajah hamba-hamba-Nya. Dan hamba-hamba-Nya tidak
akan berani menubuatkan kebaikan apa saja terhadap mereka,
melainkan keburukan. Sang nabi harus memberi tahu orang Edom
bahwa Allah memiliki perseteruan dengan mereka, dan hendaklah
mereka tahu,
I. Apa penyebab dan alasan dari perseteruan itu (ay. 5). Allah me-
nyokong kepentingan umat-Nya, dan akan membelanya, meng-
anggap apa yang diperbuat melawan mereka sebagai diperbuat
melawan diri-Nya sendiri, dan akan mengadakan perhitungan un-
tuk itu. Dan oleh sebab merekalah Allah sekarang berseteru
dengan orang Edom.
1. sebab permusuhan mereka terhadap umat Allah, yang sudah
berurat akar di dalam hati. “Engkau sudah memiliki rasa
Kitab Yehezkiel 35:1-9
permusuhan yang turun-temurun terhadap mereka, terhadap
nama orang Israel itu sendiri.” Orang Edom menyimpan
kebencian yang turun-temurun terhadap Israel, kebencian yang
sama yang dimiliki Esau terhadap Yakub, sebab Yakub men-
dapat hak kesulungan dan berkat. Esau sudah berdamai
dengan Yakub, sudah memeluk dan menciumnya (Kej. 33),
dan kita tidak mendapati bahwa ia pernah bertengkar dengan
Yakub lagi. Namun keturunan Esau tidak pernah mau ber-
damai dengan keturunan Yakub, melainkan membenci mereka
dengan kebencian yang turun-temurun. Perhatikanlah, anak-
anak akan lebih cenderung meniru keburukan daripada
kebajikan orangtua mereka, dan mengikuti jejak dosa mereka
daripada jejak pertobatan mereka. Oleh sebab itu, orangtua
harus berhati-hati untuk tidak memberi contoh yang
buruk kepada anak-anak mereka, sebab meskipun mereka
bisa bertobat, oleh anugerah Allah, dan mencegah kejahatan
yang ditimbulkan dari kesalahan yang telah mereka perbuat
terhadap diri mereka sendiri, namun mereka mungkin tidak
mampu menghilangkan pengaruh buruknya terhadap anak-
anak mereka. Sungguh mengherankan bagaimana kebencian-
kebencian dalam diri seluruh bangsa kadang-kadang berakar
begitu dalam, dan begitu lama berlangsung. namun tidak perlu
heran jika orang Edom yang durhaka membenci orang Israel
yang saleh, sebab permusuhan lama yang diadakan antara
keturunan perempuan dan keturunan ular (Kej. 3:15) akan
terus berlanjut sampai pada akhirnya. Janganlah kamu heran,
jika dunia membenci kamu.
2. sebab perbuatan-perbuatan mereka yang sudah mencederai
umat Allah. Mereka membiarkan orang Israel menjadi makanan
pedang pada hari sial mereka. Mereka tidak menyerang orang
Israel secara adil dan terang-terangan, namun menunggu diam-
diam untuk melenyapkan orang-orang yang luput (Ob. 1:14).
Atau mereka menggiring orang Israel kembali ke pedang orang-
orang yang mengejar mereka, yang olehnya mereka mati
rebah. Sungguh tindakan pengecut, dan juga biadab, untuk
mengambil keuntungan dari kesusahan mereka. Sungguh ke-
terlaluan para tetangga itu, dengan teganya mereka bunuh de-
ngan tersembunyi saat orang-orang asing menyerang orang
Israel dengan terang-terangan, padahal orang Israel hidup de-
ngan damai bersama mereka. Itu terjadi pada waktu pelang-
garan orang Israel sudah berakhir (KJV), saat takarannya
sudah penuh dan kehancuran sudah datang. Perhatikanlah,
bahkan orang-orang yang menderita secara adil sekalipun, dan
sebab dosa-dosa mereka, harus dikasihani dan tidak boleh
diinjak-injak. Jika ayah menghajar seorang anak, ia berharap
anak-anaknya yang lain gemetar melihatnya, dan tidak ber-
sorak-sorak atasnya.
II. Apa yang akan menjadi akibat dan akhir dari perseteruan itu.
Jika Allah mengacungkan tangan-Nya melawan negeri Edom, Ia
akan menjadikannya musnah dan sunyi sepi (ay. 3). Kemusnahan
dan kehancuran.
1. Para penduduknya akan dibunuh dengan pedang (ay. 6): Aku
akan menjadikan engkau darah. Edom akan diperlemah secara
perlahan-lahan, dan dengan demikian lebih mudah ditakluk-
kan, dan musuh akan mengumpulkan kekuatan dengan lebih
baik untuk menundukkannya. Demikianlah persiapan sedang
dibuat jauh-jauh hari sebelumnya untuk kehancuran ini. Eng-
kau bersalah sebab mencurahkan darah (KJV: Engkau tidak
membenci darah). Hal ini menyiratkan, “Engkau senang de-
ngan darah dan haus darah.” Orang-orang yang tidak menyim-
pan kebencian yang berurat akar terhadap dosa, akan ter-
ancam bahaya menyerah pada godaan dosa, saat godaan itu
sangat kuat. Sebagian orang membacanya, “Kecuali engkau
membenci darah” (yaitu, “kecuali engkau betul-betul bertobat,
dan menanggalkan kecenderungan yang berdarah ini, maka
darah akan mengejar engkau.”) Perkataan itu juga menyirat-
kan bahwa penghakiman dapat dicegah dengan pembaruan
yang menyeluruh. Jika Ia tidak berbalik, Ia akan mengasah
pedang-Nya (Mzm. 7:13, KJV). namun , jika Ia berbalik, Ia akan
menyimpannya. Darah akan mengejar engkau, yaitu kesalahan
dari darah yang telah engkau tumpahkan atau penghakiman
darah. Musuh-musuhmu yang haus darah akan mengejar-
ngejar engkau, ke mana saja engkau berusaha melarikan diri.
Pembantaian besar-besaran dan menyeluruh akan diadakan
terhadap orang Edom, seperti yang sudah dinubuatkan (Yes.
34:6): Pegunungan dan bukit-bukit, lembah-lembah dan alur-
alur sungai, akan dipenuhi dengan orang-orang yang mati ter-
Kitab Yehezkiel 35:10-15
bunuh (ay. 8). Orang-orang yang mengejar akan menyusul
orang-orang yang melarikan diri, dan tidak akan memberi
ampun, namun menebas mereka semua dengan pedang. Per-
hatikanlah, jika Allah datang untuk membalas penum-
pahan darah, orang-orang yang sudah menumpahkan darah
Israel milik-Nya akan diberi minum darah, sebab mereka pan-
tas menerimanya. Satia te sanguine quem sitisti – Puaskanlah
dirimu dengan darah, sebab engkau sudah haus darah.
2. Negeri itu akan diporak-porandakan. Kota-kota akan dihan-
curkan (ay. 4), negeri dijadikan musnah dan sunyi sepi (ay. 7).
Sebab Allah akan melenyapkan orang-orang yang lalu lalang.
Dan saat dilenyapkan para penduduk yang seharusnya
menjaga supaya kota-kota itu tetap diperbaiki, maka kota-kota
itu akan rusak dan menjadi reruntuhan, dan jika dilenyap-
kan orang-orang yang seharusnya mengolah tanah, maka ta-
nah itu akan segera ditumbuhi onak duri dan menjadi padang
gurun. Perhatikanlah, orang-orang yang membantu memper-
cepat kehancuran-kehancuran Israel dapat menantikan saat-
nya untuk dihancurkan juga. Dan apa yang melengkapi peng-
hakiman itu yaitu bahwa Edom akan dibuat sunyi sepi untuk
selama-lamanya (ay. 9), dan kota-kotanya tidak akan pernah
kembali ke keadaan mereka yang dulu, tidak pula para pendu-
duknya akan kembali dari pembuangan dan keterserakan
mereka. Perhatikanlah, orang-orang yang memiliki rasa per-
musuhan yang tidak habis-habisnya terhadap Allah dan umat-
Nya, seperti yang dimiliki orang duniawi, tidak bisa menanti-
kan hal lain selain akan dibuat sunyi sepi untuk selama-
lamanya. Kebencian yang mengeras akan dihukum secara adil
dengan kehancuran yang tak dapat diperbaiki lagi.
Kejatuhan Edom
(35:10-15)
10 Oleh sebab engkau mengatakan: Kedua bangsa itu dan kedua negeri itu
akan menjadi milikku dan kita akan memilikinya – sebetulnya TUHAN ada di
situ – 11 oleh sebab itu, demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan
ALLAH, Aku akan memperlakukan engkau seperti engkau memperlakukan
mereka dalam murkamu dan cemburumu, yang timbul dari kebencianmu
terhadap mereka; dan Aku akan menyatakan diri kepadamu pada saat Aku
menghakimi engkau. 12 Dan engkau akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN,
mendengar segala penistaanmu yang kauucapkan melawan gunung-gunung
Israel yang demikian: Gunung-gunung itu sudah menjadi sunyi sepi dan
diserahkan kepada kita menjadi makanan kita. 13 Dengan demikian kamu
membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucapanmu dan banyak sekali
kata-katamu terhadap Aku. Aku mendengarnya. 14 Beginilah firman Tuhan
ALLAH: Seluruh bumi akan bersukacita pada saat Aku menjadikan engkau
sunyi sepi. 15 Seperti engkau bersukacita mengenai milik pusaka kaum Is-
rael, yang sudah menjadi sunyi sepi, demikianlah akan Kulakukan terhadap
engkau. Engkau akan menjadi sunyi sepi, hai pegunungan Seir dan engkau,
segenap Edom dalam keseluruhanmu. Dan mereka akan mengetahui bahwa
Akulah TUHAN.”
Di sini ada,
I. Gambaran lebih lanjut tentang dosa orang Edom, dan perilaku
buruk mereka terhadap umat Allah. Kita mendapati jemaat me-
ngeluhkan mereka sebab mendorong orang Babel, dan menyulut
mereka untuk melawan Yerusalem, dengan berkata, Runtuhkan,
runtuhkan, jatuhkan, jatuhkan (Mzm. 137:7), membakar amarah
yang sudah terbakar. Di sini didakwakan lebih lanjut kepada
mereka bahwa mereka bersorak-sorai atas reruntuhan Yerusalem
dan atas kehancuran-kehancuran negeri itu. Banyak penistaan
mereka ucapkan terhadap gunung-gunung Israel, sambil berkata,
dengan sombong dan senang hati, Gunung-gunung itu sudah men-
jadi sunyi sepi (ay. 12). Perhatikanlah, seperti halnya kesusahan-
kesusahan jemaat Allah menguji keteguhan dan kesetiaan saha-
bat-sahabatnya, demikian pula kesusahan-kesusahan itu me-
nyingkapkan dan mengeluarkan kebobrokan musuh-musuhnya.
Pada masa susah, dalam diri musuh-musuhnya tampak keben-
cian yang lebih biadab daripada yang akan dipikirkan orang. Nah,
sorak-sorai mereka atas reruntuhan Yerusalem di sini dikatakan
timbul,
1. Dari amarah yang penuh dosa terhadap bangsa Israel; dari
murka dan cemburu, dan kebencian terhadap mereka (ay. 11),
rasa permusuhan yang turun-temurun yang sudah dibicarakan
itu (ay. 5). Meskipun mereka bukan tandingan orang Israel,
dan sebab itu mereka sendiri tidak dapat berbuat jahat ter-
hadap orang Israel, namun mereka senang saat orang Kas-
dim berbuat jahat terhadap orang Israel.
2. Dari nafsu yang penuh dosa terhadap tanah Israel. Mereka
menyenangkan diri dengan harapan-harapan bahwa jika
bangsa Israel dihancurkan, mereka akan dibiarkan memiliki
negeri orang Israel, yang sudah begitu sering membuat mereka
Kitab Yehezkiel 35:10-15
dendam dan iri hati terhadap orang Israel. Mereka berpikir
bahwa mereka bisa mencari-cari alasan untuk mendapat hak
atasnya, ob defectum sanguinis – sebab tidak adanya ahli
waris lain. Jika keturunan Yakub gagal, mereka berpikir bah-
wa merekalah selanjutnya yang akan mewarisinya, dan bahwa
sisanya untuk keturunan saudaranya: “Kedua bangsa Yehuda
dan Israel itu akan menjadi milikku. Sekaranglah saatnya
bagiku untuk maju dan mendapatkannya.” Mereka berharap
paling tidak menjadi penghuni-penghuni pertama, sebab
mereka tetangga dekat: Kita akan memilikinya jika negeri
itu ditinggalkan. Ceditur occupanti – Mari kita mendudukinya,
dan itu sudah cukup dianggap sebagai hak. Perhatikanlah,
orang-orang yang menginginkan kematian orang lain sebab
mereka berharap akan mendapat untung darinya, atau yang
senang dengan kejatuhan orang lain sebab mereka berharap
akan masuk ke dalam usaha mereka, mereka itu memiliki
roh orang Edom. jika kita melihat kesia-siaan dunia dalam
segala kekecewaan, kehilangan, dan salib, yang ditemui orang
lain di dunia, maka bukannya menunjukkan, pada kesempat-
an seperti itu, bahwa kita tamak akan hal-hal duniawi, kita
justru harus lebih dibuat tidak melekat padanya, dan menghi-
langkan perasaan senang kita terhadapnya serta menurunkan
harapan-harapan kita darinya. namun menyangkut orang
Edom yang mengingini tanah Israel ini, dan yang memandang-
nya dengan air liur yang menetes, ada penghinaan khusus
terhadap Allah, saat mereka berkata, “Tanah-tanah itu di-
serahkan kepada kita menjadi makanan kita, dan perut kita
akan kenyang dengan kekayaan-kekayaannya.” Allah berfir-
man, kamu membesarkan dirimu terhadap Aku di dalam ucap-
anmu dan banyak sekali kata-katamu terhadap Aku. sebab
mereka berharap akan memiliki tanah itu sesudah kosong,
sebab Israel sudah diusir, padahal sebetulnya TUHAN masih
ada di situ (ay. 10). Bait-Nya memang dibakar, dan tanda-
tanda lain dari hadirat-Nya hilang lenyap. namun janji-Nya un-
tuk memberi tanah itu kepada keturunan Yakub sebagai
warisan tidak dibatalkan, namun tetap berlaku sepenuhnya.
Dan dengan janji itu Ia pada hakikatnya tetap memiliki tanah
itu untuk Israel, sampai mereka pada waktunya dikembalikan
lagi kepadanya. Itu yaitu tanah Imanuel (Yes. 8:8). Di tanah
itu Ia akan dilahirkan, dan sebab nya bangsa itu, yang dari-
nya Ia akan lahir, akan terus ada di dalamnya, sampai Ia
melewatkan waktu-Nya di sana, dan kemudian terserah siapa
saja yang ingin mengambilnya. TUHAN ada di situ, Tuhan
Yesus akan ada di sana. Oleh sebab itu, kepemilikan Israel
atas tanah itu yang sempat terputus tidak berarti hak mereka
juga terputus. Sebaliknya, tanah itu akan dijaga untuk mere-
ka, dan mereka akan memiliki, menggenggam, dan menikmati-
nya berdasar pemberian ilahi, sampai janji tentang Kanaan
ini oleh Mesias akan diubah menjadi janji tentang Kanaan
yang jauh lebih baik. Perhatikanlah, suatu kelancangan orang
Edom yang sangat menghina Allah bahwa mereka mengaku-
ngaku memiliki hak-hak istimewa dan penghiburan-peng-
hiburan yang secara khusus menjadi milik Israel pilihan Allah,
dan yang disediakan untuk mereka. yaitu penistaan mela-
wan gunung-gunung Israel, gunung-gunung yang kudus,
untuk berkata bahwa, sebab mereka saat ini dimangsa dan
diinjak-injak bangsa-bangsa lain (Why. 11:2), bahkan kota suci
itu sendiri, maka Tuhan telah meninggalkan mereka, Allah
mereka telah melupakan mereka. Rasul Paulus sama sekali
tidak mau menerima pemikiran seperti ini, bahwa Allah telah
menolak umat-Nya (Rm. 11:1). Tidak. Meskipun mereka dibuat
berduka untuk sementara waktu, mereka tidak dibuang untuk
selama-lamanya. Orang-orang yang berkata demikian mencela
Tuhan.
II. Perhatian yang diberikan Allah terhadap kekurangajaran yang
biadab dari orang Edom, dan hukuman yang dijatuhkan atas
mereka sebab itu: Aku telah mendengar segala penistaanmu (ay.
12). Dan lagi, banyak sekali kata-katamu terhadap Aku, dan Aku
mendengarnya (ay. 13), Aku telah mengamatinya, Aku telah men-
catatnya. Perhatikanlah, dari antara banyaknya kata, tak satu
pun yang luput dari perhatian Allah. Betapa pun banyaknya
orang berbicara, betapa pun cepatnya, sekalipun mereka memper-
banyak kata-kata, yang mereka sendiri tidak perhatikan, namun
segera mereka lupakan, namun tak satu pun darinya terhilang
dalam keramaian, bahkan kata-kata yang paling tidak berarti
sekalipun. namun Allah mendengarnya, dan akan dapat mendak-
wa si pendosa dengannya. Semua perkataan yang meninggi dan
Kitab Yehezkiel 35:10-15
keras, khususnya yang diucapkan melawan Israel milik Allah,
kata-kata yang dibesar-besarkan (seperti dalam tafsiran yang agak
luas, ay. 13) dan juga kata-kata yang diperbanyak, semuanya itu
diperhatikan Allah. Sebab, sama seperti kata-kata yang sesepele
apa pun tidak terlalu kecil bagi perhatian-Nya, demikian pula
kata-kata yang selancang apa pun tidak terlalu tinggi bagi
teguran-Nya. Aku telah mendengar segala penistaanmu. Ini meru-
pakan alasan yang baik mengapa kita harus menanggung cela
seolah-olah kita tidak mendengarnya, sebab Allah akan men-
dengar (Mzm. 38:14, 16, KJV). Allah telah mendengar penistaan
orang Edom. Oleh sebab itu biarlah mereka mendengarkan hu-
kuman mereka (ay. 14-15). Penistaan itu yaitu dosa seluruh
bangsa (penistaan-penistaan yang didakwakan terhadap mereka
yaitu segala ucapan dan arti yang dilontarkan oleh semua orang
Edom), dan sebab itu harus dihukum dengan kehancuran
seluruh bangsa. Dan,
1. Itu akan menjadi hukuman yang membedakan. Sama seperti
Allah memiliki perkenanan-perkenanan khusus untuk
orang Israel, demikian pula Ia memiliki tulah-tulah khusus
untuk orang Edom. Dengan demikian “Seluruh bumi akan ber-
sukacita pada saat Aku menjadikan engkau sunyi sepi. saat
bangsa-bangsa lain sudah memperbaiki kerusakan-kerusakan
mereka, bagi sukacita mereka, kerusakan-kerusakanmu akan
tetap untuk selama-lamanya” (ay. 9).
2. Hukumannya akan sesuai dengan dosanya: “sebab engkau
bersukacita dalam kehancuran kaum Israel, maka Allah akan
mencukupkanmnu dengan kehancuran. sebab engkau sangat
menyukai kehancuran, engkau akan menjadi sunyi sepi. Aku
akan menjadikanmu demikian.” Perhatikanlah, orang-orang
yang bukannya menangis bersama orang-orang yang berka-
bung, namun justru memperolok-olok kesedihan-kesedihan
mereka, dengan adil akan dibuat menangis seperti orang-orang
yang berkabung, dan mereka sendiri akan dibuat merasakan
beratnya, merasakan sakitnya, kesedihan-kesedihan yang be-
gitu mereka remehkan. Sebagian orang membaca ayat 14 de-
ngan sedemikian rupa sehingga melengkapi kemiripan antara
dosa dan hukumannya: Seluruh bumi akan bersukacita pada
saat Aku menjadikan engkau sunyi sepi, seperti engkau ber-
sukacita saat Israel menjadi sunyi sepi. Orang-orang yang
senang atas kematian dan kejatuhan orang lain dapat menan-
tikan bahwa orang lain akan senang atas kematian mereka,
atas kejatuhan mereka.
3. Dalam kehancuran musuh-musuh jemaat, Allah merancang
kemuliaan-Nya sendiri, dan kita bisa yakin bahwa Ia tidak
akan gagal memenuhi rancangan-Nya.
(1) Apa yang diniatkan-Nya yaitu untuk menyatakan diri-Nya
sendiri, sebagai Allah yang adil dan cemburu, yang teguh
pada kovenan-Nya dan setia terhadap umat-Nya, dan ter-
hadap perkara mereka yang dijahati (ay. 11): Aku akan me-
nyatakan diri di antara mereka pada saat Aku menghakimi
engkau. Tuhan dikenal dan akan dikenal melalui peng-
hakiman-penghakiman yang dijalankan-Nya.
(2) Niat-Nya akan terlaksana sepenuhnya. Bukan saja umat-
Nya sendiri akan dibuat mengetahuinya bagi penghiburan
mereka, melainkan juga bahkan orang Edom sendiri, dan
semua orang lain yang memusuhi nama-Nya dan umat-
Nya, akan mengetahui bahwa Dialah TUHAN (ay. 4, 9 dan
15). Sama seperti karya-karya ciptaan dan penyelenggaraan
ilahi sehari-hari menunjukkan bahwa Allah itu ada, demi-
kian pula perhatian yang diberikan terhadap Israel menun-
jukkan bahwa Yehovah, Allah Israel, yaitu satu-satunya
Allah, Allah yang benar dan hidup.
PASAL 36
ita sudah selesai dengan pegunungan Seir, dan meninggalkan-
nya sunyi sepi, dan mungkin keadaannya akan terus begitu.
Sekarang kita harus berpaling, bersama sang nabi, kepada gunung-
gunung Israel, yang kita dapati sunyi sepi juga. namun kita berharap
bahwa sebelum selesai dengan pasal ini, kita akan meninggalkannya
dalam keadaan yang lebih baik. Di sini ada dua nubuatan yang
berbeda dalam pasal ini:
I. Nubuat yang pertama tampaknya terutama berkaitan dengan
keadaan lahiriah orang-orang Yahudi. Nubuat ini menggam-
barkan keadaan mereka yang menyedihkan pada saat nu-
buat ini terjadi nanti, dan sorak-sorai para tetangga mereka
atas keadaan mereka itu. namun dijanjikan bahwa kesedihan-
kesedihan mereka akan dihapuskan semuanya dan bahwa
mereka pada waktunya akan berdiam kembali di negeri
mereka sendiri, di tengah-tengah kedamaian dan kelimpahan
(ay. 1-15).
II. Nubuat yang lain lagi tampak terutama menyangkut keadaan
rohani mereka. Dengan nubuat ini mereka diingatkan akan
dosa-dosa mereka yang dahulu dan penghakiman-pengha-
kiman Allah atas mereka, dengan maksud untuk membuat
mereka merendahkan diri akibat dosa-dosa mereka, dan
supaya mereka tunduk di bawah tangan Tuhan yang kuat
(ay. 16-20). namun dijanjikan,
1. Bahwa Allah akan memuliakan diri-Nya dengan menun-
jukkan rahmat kepada mereka (ay. 21-24).
2. Bahwa Dia akan menguduskan mereka, dengan memberi
mereka anugerah-Nya dan melayakkan mereka untuk me-
layani Dia. Dan semuanya ini dilakukan-Nya demi nama-
Nya sendiri dan sebagai jawaban bagi doa-doa mereka (ay.
25-38).
Belas Kasihan Allah terhadap Israel
(36:1-15)
1 “Hai engkau, anak manusia, bernubuatlah mengenai gunung-gunung Israel
dan katakanlah: Hai gunung-gunung Israel, dengarlah firman TUHAN!
2 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh sebab musuh itu berkata mengenai
kamu: Syukur! Bukit-bukit dari dahulu kala sudah menjadi milik kita. 3 Oleh
sebab itu bernubuatlah dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Oleh
sebab , ya sungguh sebab musuh dari sekitarmu menjadikan kamu sunyi
sepi dan mengingini kamu, supaya kamu menjadi milik sisa bangsa-bangsa,
dan oleh sebab kamu menjadi buah mulut orang dan banyak dipergunjing-
kan, 4 oleh sebab itu, hai gunung-gunung Israel, dengarlah firman Tuhan
ALLAH kepada gunung-gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan
lembah-lembah, kepada reruntuhan-reruntuhan yang sunyi sepi dan kepada
kota-kota yang sudah ditinggalkan, yang sudah menjadi jarahan dan olok-
olokan bagi sisa bangsa-bangsa yang di sekitarnya; 5 oleh sebab itu begini-
lah firman Tuhan ALLAH: Aku pasti berfirman dalam api cemburuan-Ku
melawan sisa bangsa-bangsa dan melawan seluruh Edom, yang menentukan
tanah-Ku menjadi miliknya dengan segala rasa sukacita dan rasa penghina-
an, sehingga tanah-Ku itu dimilikinya dan dapat habis dijarah. 6 Oleh sebab
itu bernubuatlah mengenai tanah Israel dan katakanlah kepada gunung-
gunung dan bukit-bukit, kepada alur-alur sungai dan lembah-lembah:
Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku berfirman dalam amarah cem-
buruan-Ku, oleh sebab kamu sudah menanggung noda yang ditimbulkan
bangsa-bangsa. 7 Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku ber-
sumpah bahwa bangsa-bangsa yang di sekitarmu sendiri pasti akan menang-
gung noda mereka. 8 Maka kamu, gunung-gunung Israel, akan bertunas
kembali dan akan memberi buah untuk umat-Ku Israel, sebab mereka akan
segera kembali. 9 Hati-Ku akan baik kembali dan Aku akan berpaling kepada-
mu dan kamu akan dikerjakan dan ditaburi. 10 Aku akan membuat manusia
banyak di atasmu, yaitu segenap kaum Israel dalam keseluruhannya; kota-
kota akan didiami lagi dan reruntuhan-reruntuhan akan dibangun kembali.
11 Aku akan membuat manusia dan binatang banyak di atasmu, dan mereka
akan bertambah banyak dan beranak cucu dan Aku akan membuat kamu
didiami kembali seperti keadaan semula dan akan berbuat baik kepadamu
lebih dari pada keadaan dahulu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah
TUHAN. 12 Aku akan membuat manusia lalu-lalang di atasmu yaitu umat-Ku
Israel; mereka akan menduduki engkau dan engkau akan menjadi milik
pusaka mereka dan engkau tidak lagi terus memunahkan mereka. 13 Begini-
lah firman Tuhan ALLAH: Oleh sebab orang berkata tentangmu: Engkau
memakan orang dan engkau memunahkan bangsamu – 14 oleh sebab itu
engkau tidak akan makan orang lagi dan tidak akan memunahkan bangsamu
lagi, demikianlah firman Tuhan ALLAH. 15 Aku tidak lagi membiarkan orang
membicarakan noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa terhadap engkau dan
engkau tidak lagi menanggung pencelaan bangsa-bangsa dan tidak lagi
memunahkan bangsamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH.“
Sebelumnya sang nabi diperintahkan untuk menujukan mukanya ke
gunung-gunung Israel dan bernubuat melawan mereka (6:2). saat itu
Kitab Yehezkiel 36:1-15
Allah datang untuk berseteru dengan umat-Nya. namun sebab
sekarang Allah sedang kembali dalam rahmat kepada mereka, maka
sang nabi harus mengucapkan kata-kata yang baik dan perkataan
yang menghibur kepada gunung-gunung ini (ay. 1, 4). Hai gunung-
gunung Israel, dengarlah firman TUHAN. Dan apa yang dikatakannya
kepada mereka dikatakan juga kepada bukit-bukit, kepada alur-alur
sungai, kepada lembah-lembah, kepada reruntuhan-reruntuhan yang
sunyi sepi di negeri itu, dan kepada kota-kota yang sudah ditinggal-
kan (ay. 4, 6). Para penduduknya sudah pergi, sebagian ke sana dan
sebagian lagi ke situ. Tidak ada lagi yang tertinggal di sana untuk
diajak berbicara selain tempat-tempat, gunung-gunung, dan lembah-
lembah. Tempat-tempat ini tidak dapat dibawa pergi oleh orang
Kasdim. Bumi tetap ada. Nah,untuk menunjukkan rahmat yang
disediakan Allah bagi para penduduk itu, sang nabi harus berbicara
tentang Dia sebagai Allah yang menyimpan kebaikan terhadap