ulullah."
Setelah itu, si empunya memberikan tanda "shadaqah" pada onta itu.
Kemudian ia mengirimkannya pada Rasulu1lah." (HR. Al-Baihaqi)
Dari Anas, ia berkata, "Ahlul bait dari kalangan Anshar memiliki seekor
onta. Mereka selalu mempekerjakannya untuk mengangkut air. Belakangan
ini, onta itu sulit sekali menuruti titah mereka. Bahkan ia tidak mau lagi
memikul air di punggungnya. Maka beramai-ramai mereka menghadap
Rasulullah demi mengadukan hal itu. Mereka pun melapor pada beliau bahwa
tanam-tanaman sudah kekeringan.
Rasulullah,ffi berkata pada para sahabatnya , " Ayo semun berdiri dan ikut
aku!" Mereka pun berjalan di belakang beliau sampai memasuki sebuah dinding.
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Di samping dinding itulah, onta yang dimaksud berada. Di saat beliau berjalan
ke arah onta tersebut, seorang wanita Anshar berkata, "Wahai Rasulullah,
sungguh onta itu sekarang menjadi beringas seperti anjing. Kami khawatir ia
akan menyerang engkau." Dengan tenang, beliau menjawab, "Saya tidak
mempunyai masalah apa-apa dengannyn." .
saat onta itu melihat Rasulullah, ia langsung menghampiri dan
bersujud di hadapan beliau. Melihat hal itu, beliau memegang kepalanya untuk
mengetahui apa yang membuat ia malas bekerja.
Para sahabat yang saat itu menyaksikan, berkat a, " W ahai Rasulullah, onta
ini adalah makhluk yang tidak berakal. Dan ia sujud kepadamu. Sedangkan
kami adalah makhluk yang berakal. Tentu saja kami lebih berhak untuk
bersujud kepadamu."
Rasulullah,ffi menjawab,
"Tidak pantas bagi manusia untuk bersujud pada manusia lainnya. I ika manusia
diperbolehknn untuk bersujud pada sesamanya, makn aku nknn perintahknn knum
perempuan untuk bersujud pada suaminya. Hal ini karena kewaiiban perempuan
yang sedemikian banyaknya pada seorang suami."
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah,:S', ia berkata, "Suatu saat , kami
melakukan perjalanan bersama Rasulullah.ffi . Kami berhenti di sebuah pagar
rumah milik salah seorang kaum Anshar. Di dalam sana, ada seekor onta
yang selalu mengamuk pada siapa saja yang datang menemuinya. Hal itu
dilaporkan pada Rasulullah. Maka beliau mendatangi lokasi dimana onta itu
berada. Tiba-tiba saja onta tersebut merundukkan kepalanya ke tanah sampai
akhimya ia menderum di hadapan beliau. "Bawakan ke sini tali kekangnya!"
Setelah itu, beliau mengikat onta itu untuk diberikan kepada si empunya. Lalu
beliau berkata di hadapan masyarakat yang hadir,
"Tidak ada sesuatu pun di muka bumi ini yang tidak mengetahui bahwa aku
adalah Rnsulullah kecuali dari bangsa jin dan manusia yang durhakn " (HR.
Ad-Darimi, Ahmad, Abu Nu'aim)
Masih dari Jabir, ia berkata, "Di saat saya keluar daerah bersama
Rasulullah dalam sebuah perjalanan, tiba-tiba ada seekor onta kampung
berjalan menemui beliau dan bersujud di hadapannya. Maka beliau berkata,
" Siapa pemilik onta ini? "
Tiba-tiba muncul sekelompok pemuda dari kalangan Anshar, mereka
berkata, "Onta ini milik kami, wahai Rasulullah!"
Kesempurnaan pribadi Nabt Muhammad
"Apa yang terjadi dengan onta ini?" tanya beliau tegas. Mereka pun
menjelaskan sebab musababnya. "Kami telah mempekerjakannya selama
dua puluh tahun. Ia memiliki tubuh yang subur. Kami ingin menyembelihnya.
Lalu daging-dagingnya akan kami bagikan pada para sahaya kami. Ternyata
ia malah kabur," demikian mereka menuturkan.
Maka beliau pun berkata, "Apakah kalian mau menjual onta itu padaku?"
Mereka serempak menjawab, "Tidak, wahai Rasulullah. Tetapi jika engkau
menginginkannya, kami pun akan menghibahkannya padamu."
"Knlau begitu, aku tidak jadi mengambilnya. Lebih baikkalian pelihara onta itu
dengan baik sampai ia mati dengan sendirinya," ujar Nabi.
Kaum muslimin yang dari tadi melihat peristiwa tersebut, berkata, "Wahai
Rasulullah, kami tentu lebih berhak untuk bersujud kepadamu dari pada
binatang itu."
Beliau menjawab, "Tidak layak manusia bersujud pada makhluk sesamanya.
lika hal itu diperbolehknn, makn yang paling berhakbersujud adalah kaum perempuan
kepada suami mereka masing-masing."
Dalam riwayat lain disebutkan, Rasulullah bersabd a, " Sesungguhnya onta
ini mengadu tentang siknp kalian. Menurutnya, sewaktu ia masih muda dan kuat,
kalian mempekerjakannya. Nah, sekarang ketikn ia sudah mulai tua, kalian ingin
m eny emb elihny a. " (HR. Al-Hakim)
Mukjizat Mempercepat Lari Hewan Tunggangan
Diriwayatkan dari Anas ,t4i', ia berkata, "Suatu malam, penduduk
Madinah terkejut. Rasulullah,ffi iergi menuju suara itu dengan menunggang
kuda yang dipinjamnya dari Abu Thalhah. Setelah beliau mengembalikan
pada si empunya, beliau berkata, "Kalian tidak akan bisa mengalahknnnya."
Padahal, sebelumnya kuda itu larinya lambat. Tetapi setelah itu, tidak
ada kuda lain yang bisa mengalahkan kecepatannya." (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
Dari Jabir, ia berkata, "Pada saat saya melakukan perjalanan di malam
hari, onta yang saya tunggangi terlihat payah. Padahal saya ingin memacunya.
Kemudian saya bertemu Rasulullah dan mengutarakan apa yang terjadi
dengan onta saya. Maka sambil berdoa, beliau memukul kaki onta itu. Tiba-
tiba ia berjalan kencang. Sampai-sampai tidak ada onta lain yang menyamai
kecepatarurya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kesempurnaan Pribadt Nabi Muhammad
Mukjizat Menutupi Pandangan Kaum Musyrikin
Dari Anas, ia mengisahkan, dalam perang Hunain, kaum muslimin kalah.
saat itu Rasulull^h W menunggang seekor keledai abu-abu yang beliau
namakan Duldul. "Dttldul, merendahlah!" katabeliau pada keledainya. Setelah
keledai itu merendah ke tanah, tiba-tiba beliau langsung mengambil segenggam
debu lalu ditaburkan pada wajah kaum musyrikin sambil mengatakan,
"Haamim, semoga mereka tidak diberiknn kemenangan. Dan setelah itu, kaum
musyrikin kalah. Padahal ketikn itu, knmi sama sekali tidak melontarknn panah
ataupun tombak pada mereka." (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Mu'jam Al-
Wasith; lihat pula Majma Az-Zawa'id)
Dalam riwayat lain, tidak ada seorang pun dari kalangan mereka kecuali
Allah membuat kedua matanya tertutup oleh debu.
Insya Allah, dalam bab Perang Hunain, kami akan mengulas hadits di atas
sekaligus dengan jalur periwayatannya secara mendetail.
Mukjizat Berhala Hancur Setelah Ditunjuk Nabi
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud l$, iuberkata, "Di saat Nabi
ffi *"-rtuki Kota Makkah pada Fathu Makkah (hari pembebasan Kota
Makkah), berhala-berhala yang ada di sekitar Ka'bah berjumlah tiga ratus
enam puluh berhala. Kemudian beliau menunjuk berhala-berhala itu dengan
sebuah kay.u yang ada di tangannya. Beliau menyitir firman AllahTa'nla,
[lr:"tr"1t]
"Dan kntaknnalah, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuntu yang pasti lenyap." (Al-Israa': 81)
Ibnu Abbas ,$ir meriwayatkan, "Di saat Makkah ditaklukkan dan
Rasulutlah,ffi memasukinya, di sekitar Ka'bah terdapat tiga ratus enam puluh
buah berhala. Rasulullah menunjuk berhala-berhala itu dengan sebuah
kayu yang ada di tangannya, lalu bersabda dengan menyitir firman Allah
Ta'ala,
"Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil
itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." Kebenaran telah datang dan kebatilan pun
lenyap dan tidakaknnkembali lagi. Maka tanpa disentuhnya,berhala-berhalaitu
hancur semuanya." (HR. Muslim, Ath-Thabarani, dan Ahmad)
Kesempurnaan Prlbadi Nabi Muhammad
tk L$i'rt' Wi,yi, bri'"L;"Jt'r
a t/
r';-a Li.-o',
Mukjizat Menginformasikan Hal-hal yang Belum trjadi
Sudah kami sebutkan tentang hal ini pada bab-bab sebelumnya. Di
antaranya, Rasulullah ,ffi *u.,gi.,formasikan bahwa rayap tanah akan
memakan habis semua tulisan yang ada dalam lembaran. Sebagaimana
diketahui,lembaran itu ditulis oleh kaummusyrikinberisiboikotdan intimidasi
atas Bani Hasyim.
Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah a$r, ia berkata, "Saya mendengar
Rasulullah bersabda,
"Pasukan kaum muslimin sungguh akan membuka gudang keluarga Kisra
yang terletak di istana putih." (HR. Muslim, Ahmad, dan Al-Baihaqi)
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullahbersabda,
"lika Kisra (gelar untuk Rnja Persia) itu meninggal dunia, makn tidak ada lagi
Kisra setelahnya. Begitu pula jikn Knisar (gelar untuk Rnja Romawi) itu meninggal
dunia, maka tidak ada lagi Kaisar setelahnya. Demi Dzat (Allah) yang
menggenggam jiwa Muhammad, sungguh gudang-gudang kekayaan merekn
nantinya aknn dibelanjaknn di jalan Allah.'(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari Jabir bin Samurah, bahwa Rasulullah ffibersabd,a,
"lika Kisra ittt meninggal dunia, makn tidak ada lngi Kisra setelahnya. Begitu
pula jikn Kaisar itu meninggal dunia, makn tidak ada lagi Kaisar setelahnya.
Demi Allah, sungguh gudang-gudang kekayaan mereka nantinya akan
dibelanjaknn di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Menurut penulis, mungkin saja hadits-hadits di atas terlihat bertentangan
dengan realita. Sebab setelah Kisra dan Kaisar meninggal dunia, maka
jabatannya sebagai raja digantikan oleh generasi setelahnya. Setiap raja yang
memerintah Persia, maka ia bergelar Kisra. Sedangkan setiap raja yang
memerintah Romawi, maka iabergelar Kaisar.
Kesimpang-siuran ini harus kita luruskan. Maksud hadits-hadits tersebut
adalah bahwa tidak adaraja, baik yang memerir"-tah Persia maupun Romawi,
yang mampu menjaga stabilitas kerajaannya. Karena dua kerajaan raksasa ini
akhimya runtuh dan dapat dilumpuhkan oleh kaum muslimin.
Dari Anas, ia berkata, "Kami bersama Umar di suatu tempat yang terletak
antara Makkah dan Madinah. Di saat itu, hilal (yang menandai awal bulan
dalam tahunQomariyah) tampak. Saya dapatmelihatnya dengan jelas karena
pandangan saya masih normal. "Apakah Anda melihatnya?" tanya saya pada
Umar. "Saya nanti akan melihatnya sambil tiduran di atas tikar," jawab Umar.
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Kemudian Umar mengalihkan pembicaraan seputar para syuhada'
Badar. "Kemarin sungguh Rasulullah memperlihatkan pada kita setiap lokasi
di mana mereka mati syahid. Saat itu beliau berkata, " lnsya Allah, ini adalah
tempat terbunuhnya si fulan besok, dan ini adalah tempat meninggalnya si
fulanbesok pagi!'
Ternyata, mereka meninggal dunia di tempat-tempat yang ditunjukkan
oleh Rasulullllr-ffi.
saat itu saya bicara kepada beliau, demi Dzat yang telah mengulus
engkau dengan membawa kebenaran, tidak ada satu pun yang meleset dari
prediksi engkau kemarin. Dan terbukti, mereka meninggal dunia di tempat-
tempat yangengkau tunjukkan." (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah, ia menuturkan, "Kami berperang bersama Rasulullah
pada perang Khaibar. saat itu, beliau menunjuk seorang pria yang mengaku
diri sebagai orang Islam, "Dia termasuk ahli neraka."
Di saat perang berkecamuk, orang tersebut semangat sekali menyerang
musuh-musuhnya. Maka ia terkena luka yang sangat parah sampai akhirnya
meninggal dunia. Para sahabat pun melaporkan hal itu kepada Rasulullah.
"Wahai Rasulullah, orang yang engkau katakan sebagai ahli neraka itu tadi
berperang dengan semangat sekali sampai ia mati syahid."
Beberapa orang di antara mereka hampir meragukan akan kebenaran
ucapan Nabi,,# tersebut. Di saat mereka sedangbimbang seperti itu, tiba-tiba
ada sebuah kabar bahwa orang tersebut tidak meninggal dunia karena
terbunuh. Ia memang terluka parah. Karena saking sakitnya, ia menjadi tidak
sabar untuk menahannya. Maka sekonyong-konyong ia langsung mengakhiri
hidupnya sendiri. Setelah Nabi menerima kabar tersebut, beliau berkata,
"Allahu Akbar (Allah Mahabesar), aku bersaksi bahwa aku adalah hambn dan
Rnsul-Nya."
Kemudian beliau menyuruh Bilal untuk mengumandangkan sebuah
pengumuman, "Sesungguhnyn yang akan masuk surga hanyalah seorang yang
memiliki jiwa yang pasrah. Karena sesungguhnya Allah Ta' ala terkndang menguatknn
agatna (Islam) ini melalui jasa orang yang durhaka." (HR. Al-Bukhari, Muslim,
Ahmad, dan Al-Baihaqi)
Dari Abu Humaid As-Sa'idi, ia menuturkan, "Saya ikut bersama
Rasulullah dalam perang Tabuk. saat itu beliau bersabda, "Nanti aknn ada
anginyang sangatkencang menyapukalian. Di saat itu, jangan ada orangyang mencoba
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
unhrkberdiri. Siapa saja yang mempunyai onta, makn ia harus mengikntnya dengan
kuat."
Maka kami, saat itu juga langsung mengikat hewan-hewan tunggangan
kami dengan sangat kuat. Pada malam harinya, angin yang sangat kencang itu
datang dan menyapu pemukiman kami. Di saat itu, ada seseorang yang
mencoba untuk berdiri. Dan akhirnya tubuhnya terpental jauh sampai di
GunungThay." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Hibban).
Diriwayatkan dari Tsauban bahwa Rasulullah ffi bersabda,
"Sestmgguhnya Allah Ta'ala telah menjadikan dtmia ini terkumpul bagi saya.
Oleh knrena itu, saya dapat melihat seluruh isi dtmia dari ufuk timur sampai
ufirk barat. Sementara itu, wilayah kekuasaan umatku sungguh telah mencapai
batas dunia tersebut sebagaimana yang kulihat. Dan aku sungguh telah diberi
dua gudang kekayaan; yaitu yang satu berwarna merah dan yang lainnya
beruarna putih." (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
Dalam hal ini, saat Rasulullah ffi menglnformasikan hal tersebut,
kondisi Umat Islam masih lemah. Pada saat itu pula tidak ada seorang pun
penguasa Islam yang telah memerintah suatu kerajaan atau wilayah
kekuasaan. Selang beberapa abad kemudian, prediksi beliau tersebut menjadi
kenyataan. Umat Islam mampu memperluas wilayah kekuasaannya mulai
dari timur, yaitu Negara Turki, sampai ke wilayah barat, yaitu Negara
Barbar (wilayah Aljazair dan Maroko serta sekitarnya -Edt) dan Andalusia
(Spanyol).
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri rl$, ia berkata, saya diberi kabar
oleh Abu Qatadah, bahwa Rasulullah ffibirhutu kepada Ammar, "Knmu
akan menumpaskelompokyang zhalim." (HR. Muslim, Ahmad, dan Al-Hakim)
Abu Dzar Rndhiyallahu Anhu mengisahkan, "Tatkala saya tertidur di
masjid, Rasulullah datang dan membangunkan saya dengan kakinya. Saya
langsung terjaga dan duduk di hadapannya. Beliau berkata,
"Hai Abu Dzar, apa yang akan kamu lakukan jika diusir dari tempat-
mu?"
Abu Dzar menjawab, "Saya akan kembali ke Masjid Nabawi atau rumah
saya."
Beliau kembali bertanya, " Bagaimana jika knmu diusir dari kedua tempat itu? "
Abu Dzar dengan tegas berkata, "Kalau begitu, saya akan mengambil
pedang saya untuk menebas leher orang yang mengusirku."
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
"Tidak! Engkau bahknn aknn digiring bersama merekn mengikuti ke mann mereka
aknn menggiringmtr, meskipun oleh seorangbudnkyang hitam," trjarRasulullah
tM
W,
Abu Dzar bercerita, "saat aku diasingkan ke Ar-Rabadzah, suatu saat
aku menunaikan shalat. Lalu tiba-tiba seorang pria hitam yang mengendarai
unta yang cantik ingin maju (untuk memimpin shalat). Maka saat ia
melihatku, ia pun mundur dan mempersilahkan aku maju. Namun aku
mengatakan, "Tetaplah seperti semula (jangan mundur -Ed$, aku akan
tunduk dengan perintah Rasulullah ffi." <rO. Muslim)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Suatu hari, Rasulullah berbicara kepada
kami,
"Barangsiapayang membentangkanbajunya sampai aku selesaiberkttto,kemudian
iamemegangbaju itupadanya,makn ia tidakakanlupa sedikit pun dariperkntaan-
ku selamanya."
Maka saya, -lanjut Abu Hurairah-, membentangkan baju terlebih dahulu,
kemudian beliau pun memberikan sabdanya pada kami. Setelah itu saya
memegangbaju saya itu. Dan demi Allah, saya tidak pemah lupa sedikit pun
apa yang dikatakan oleh Rasuluhnffi.' (HR.Al-Bukhari, Muslim, Ahmad,
dan Ibnu Sa'ad)
Dari Abdullah bin Rafi'bahwa ia mendengar Ali berkata, "Rasulullah
telah mengutus saya, Az-Ztbair, dan Miqdad ke suatu tempat. (Beliau
mengatakan),"Berangkatlah kalian menuju kebun Khakh. Di sana ada seorang
perempuan yang duduk di dalam haudaj (tenda di atas punggung binatang, penj). la
memiliki sebuah surat. Dan ambillah surat itu darinya."
Maka kami mempersiapkan kuda-kuda sebagai kendaraan kami menuju
kebun tersebut. Setibanya di sana, kami bertemu dengan seorang perempuan
di dalam haudaj.t) "Berikan surat itu pada kami!" kata kami langsung ke inti
permasalahan. Perempuan itu menjawab, "Sama sekali tidak ada surat apa
pun bersama saya." Kami pun mulai gusar, "Baiklah kalau begitu. Sekarang
kamu tinggal pilih, memberikan surat itu atau kami periksa seluruh tubuh
Anda!" Ternyata gertakan itu berhasil. Akhirnya perempuan tersebut
mengeluarkan surat yang ada bersamanya kepada kami. Setelah berhasil, kami
bertiga meninggalkan perempuan itu untuk membawa surat tersebut pada
Rasulullah ffi. fri surat itu berbunyi:
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
t Haudaj adalah semaemtendayangdigunakandi atas seekorunta (Edt.)
" D ar i H a thib b in B a I t a' ah kep nda o r an g -o r an g musy r ikin M skknh, m en gnb n rkn n
tentnng beberapa urusan menyangkut Rasulullah..."
Melihat isi surat tersebut, Rasulullah langsung menginterogasi Hathib.
"Hathib, apa maksudnya ini semuaT" Hathib menjawab, "Jangan cepat-cepat
memvonis saya, Wahai Rasulullah! Memang saya mempunyai kedekatan
dengan kaum Quraisy. Tetapi saya tidak termasuk kelompok mereka. Kaum
muhajirin pun memiliki banyak kerabat di Makkah yang perlu mereka lindungi.
Jika saya tidak dapat memberikan perlindungan pada kerabat saya di
Makkah, maka saya ingin meminta tolong pada mereka (kaum Quraisy)
untuk melindungi para kerabat saya di sana. Sungguh, semua yang saya
lakukan itu tidak dimaksudkan untuk kufur atau keluar dari agama saya.
Karena saya tidak rela kufur kembali setelah memeluk agama Islam."
" Ia telah memberiknn penjelasan dengnn jujur pada kalian," ujar Rasulul lal. ffi.
Tiba-tiba Umar langsung bangkit, "Biarkan saya untuk memenggal leher
orang munafik ini!"
Rasulullah p un menen;u:r gkannya. " D ia t el ah ikut dalam p er ang B adar. T i d ak
tahtkah kamu bahwa Allah telah memberikan kelebihan orang-orang yang ikut
dalam perang badar dengan perkataan-Nya, "Berbuatlah sesukamu, knrena sungguh
Aku telah mengampunimtt." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Dari Abu Bakrah, ia berkata, "Suatu saat, Rasulullah sedang melakukan
shalat. Tatkala beliau sujud, Al-Hasan bin Ali (cucu beliau) meloncat untuk
naik ke punggung beliau. Setelah shalat, beliau bersabda, " sesungguhnya cucuktt
ini adalah seorang pemimpin. Dengan pertolongan Allah, ia akan mempersatukan
dua kelompok katrm mttslimin." (HP.. Al-Bukhari dan Ibnu Abi Syaibah)
Dari Jabir, ia berkata, "Rasulullah ffi ttudari sebuah perjalanan. Tatkala
sampai di suatu tempat dekat Madinah, angin berhembus kencang. Bahkan
seorang penunggang onta saat itu hampir terhempas karena dorongan
angin tersebut. Rasulullah bersabda, " Angin kencang ini menandakan adanya
orang munafikyang mati di Madinah."
Setibanya di Madinah, beliau menemukan seorang pemuka munafik
Madinah yang mati pada hari itu juga." (HR. Muslim)
Dari Adiy bin Hatim o$g, ru menuturkan, "Di saat saya sedang berada
bersama Rasulullatr, tiba-tiba ada seorang laki-laki mengadukan kefakirannya
kepada beliau. Kemudian datang seorang laki-laki lain yang mengadukan
adanya pembegalan pada beliau.
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Rasulullah ffi berkata , " Hai Adiy, apaknh kttmtr pernah melihat Al'Hirah? "
"Belum, wahai Rasulullah. Tetapi saya pemah mendengamya," jawab saya.
Kemudian beliau kembali berkata, "Jikn usiamu panjang,komtt nanti sungguh
aknn melihat seorang perempufrn di dnlnm haudaj (tenda di atas punggung hewan)
berjalan dari arah Al-Hirah. Ia ke Makkah tmtuk ttrjuan thawaf. Tidak ada seorang
pun yang ia takuti keumli Allah."
"Lalu ke mana perginya para perampok jalanan melakukan kerusakan
di penjuru negeri ini," kata saya dalam hati.
"lika usiamtr panjang, -lanjut beliau-, sunggtth knmu akan menyaksikan
gudnng-gudang kekayaan Kisrn diserahknn pada knttm muslimin."
"Kisra bin Hurmuz?" tanya saya penasaran.
"Ya, betul. Kisra bin Hurmuz," jawab beliau meyakinkan.
Kemudian beliau melanjutkan perkataannya, "Jikn usiamu panjang, knmu
aknn melihat seorang lelaki mengeluarkan emas dan perak yang memeruthi telapak
tangannya. la mencari orang yang sudi menerima emas dan perak tersebut. Tetapi
setelah dicari ke mana-mana, tidak ada seorang pun yang mau menerimanya."
Beberapa tahun kemudian setelah Rasulullah wafat, semua yang
disampaikan beliau itu benar-benar terjadi.
Saya melihat seorang perempuan di dalam hnudajberjalan dari Al-Hirah
untuk tujuan thawaf di Ka'bah. Ia tidak takut kepada siapa pun kecuali
kepada Allah Ta'ala. Begitu pula tentang dikuasainya gudang-gudang
kekayaan Kisra bin Hurmuz, saya sendiri menyaksikannya. Bahkan saya ikut
terlibat di dalam peperangannya.
]ika usia kalian panjang, tentu kalian akan menyaksikan kebenaran
ucapan Rasulullah bahwa nanti ada orang yang mengeluarkan semua emas
dan perak di telapak tangannya, tetapi tidak ada satu pun yang sudi
menerimanya." (HR. Al-Bukhari dan Al-Baihaqi)
Dari Abu Musa, suatu saat iabersama Rasulullah di dalam rumah kaum
Anshar. Kemudian ada seorang lelaki meminta izin untuk dibukakan pintu.
Beliau berka ta, " Buknlah dan kataknn padanya bahwa ia aknn masuk surga!" Setelah
pintu dibuka, ternyata ia adalah Abu Bakar Rndhiyallahu Anhtr.
Lalu ada lagi orang yang mengetuk pintu dan meminta izin untuk masuk.
"Buknlah dan kataknn padanya bahwa ia aknn masttk xtrga!" kata beliau. Dan
ternyata yang datang itu adalah Umar ,tS,. Maka saya membukakan pintu
untuknya dan mengabarkannya bahwa ia akan masuk surga.
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Selang kemudian ada seorang lelaki lainnya yang datang. Ia langsung
duduk dan bersandar di depan pirrtttt. " Buknkan pintu dan kntaknn padanyabahwa
ie akan mnsuk xtrga setelah ada musibah yang menimpanya!" kata beliau. Dan
ternyata orang tersebut adalah Utsman Radhiyallahu Anhu Setelah saya
menyampaikan perkataan Rasulullah tersebut, Utsman berkata, "Allah-lah
tempat meminta pertolongan." (HR. Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan
Ahmad)
Dari Abu Hurairah $ Uun*, Rasulullah ffi bersabda,
"Kiamat tidak aknn datang sebelum kalian membunuh kaum yang menjadikan
tali pengikat rambut merekn sebagai sandal. Begittt pulnkiamat itu akan datang
setelah kalian memerangi bnngsn Turki yang bermata sipit, bermukn merah, dan
berhidung kecil. Mukn mereka terlihat kasar dan keras bagaiknn perisai."
Dari Abu Sa'id Al-Khudri ri$, ia berkata, "Di saat kami duduk bersama
Rasulullah, saat itu beliau sedang membagi-bagikan rampasan perang. Tiba-
tiba datang seorang pria dari Bani Tamim bernama Dzul Khuwaishirah.
Dengan lantang ia berkata, "Wahai Rasulullah, engkau harus adil!" Rasulullah
langsung menghardiknya,
"Celafulah knmu! likn aku saja tidak adil,lalu siapa di antaraknlianyang dapat
berlaku adil! Sungguh aku akan merugi dan celaka jikn tidak adil pada futlian!"
Rupanya hal itu menyulut amarah Umar. "Izinkan saya untuk memenggal
lehernya, wahai Rasulullah!" ujar Umar.
Maka dengan bijak, Rasulullah ffi bersabda,
"Biarknn orang itu. Sesungguhnya nanti akan muncul orang-orang seperti dia.
Knlian akan menganggap remeh shalat dan puasa yang kalian lakuknn bila
dibandingkan dengan shnlat dan puasa mereka . Mereka membaca Al-eur' an hanya
sebatas tenggorokan semata. Mereka dengan mudclt keluar dari agama
sebagaimana halnya anak panah keluar dari busurnya. lika diperhatikan
pedangnya, tidak ada sedikit pun darah yang me.netes.lika diperhatiknn wadah
mata panahnya, tidak ada sedikit pun yang berubah. likn diperhatiknn anak
pannhnya sebelum diarahknn, maka tidak ditemuknn perubahan apa-apa. Jikn
diperhatiknn bulu panahnya, tidak ada sedikit pun yang mengenai kotoran atau
darah. Ciri-cirinya adalah ada di antara mereka yang berkulit hitam dan di salah
satu lengannya terdapat sekerat daging sebesar payudara perempuan. Daging
tersebut selalu berubah-ubah. Terkadang ada, lalu hilang, dan kemudian ada
kembali. Merekn aknn keluar di saat knum muslimin berselisih dan berpecah belah."
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Setelah beberapa tahun kemudian, Abu Sa'id melihat semua perkataan
Rasulullah W U" benar. "Saya bersaksi, -kata Abu Sa'id-, bahwa saya telah
mendengar hadits (perkataan) ini dari Rasulullah. Dan saya menyaksikan
sendiri bahwa Ali bin Abu Thalib telah berhasil membunuh mereka. Dalam
misi itu, saya juga ikut bersamanya. Kemudian dilakukan pencarian atas
seseorang yang telah lama dikabarkan oleh Rasulullah ffi. emi*ya orang
tersebut berhasil ditemukan. setelah saya perhatikan dengan seksama,
ternyata semua ciri-cirinya sama persis dengan apa yang dikabarkan oleh
Rasulullah." (HR. Al-Bukhari)
Jabir mengisahkan, pada perang Khaibar, Rasulullah ffi aiserahi Shafiyah
berikut suami dan saudaranya. saat itu, beliau menjamin keselamatan
Shafiyah. Tetapi jaminan untuk keselamatan suami dan saudaranya adalah
bersyarat, yaitu dengan tidak menyembunyikan sesuatu. Oleh karena itu, jika
diketahui keduanya telah menyembunyikan sesuatu, maka darah mereka
halal untuk dibunuh.
Saudara Shafiyah dengan segala keterbukaan menceritakan semua
miliknya di hadapan beliau tanpa ada yang disembunyikan sedikit pun.
Tetapi Kinanah, suami Shafiyah, mencoba untuk tidak jujur. Ia telah
menyembunyikan kulit onta yang berisi perhiasan dalam jumlah yang banyak.
Maka Rasulullah berkata,
"Wahai Kinanah, knmu sudah berjanji kepadaku untuk tidak menyembunyiknn
sesuatu dariku. Di mana furmu simpan kulit onta itu? "
Tetapi Kinanah mengelaknya. "Saya tidak menyembunyikan apa-apa."
Kemudian Malaikat Jibril turun dan memberi tahu Nabi di mana letak kulit
onta tersebut. Maka Rasulullah menyuruh para sahabat untuk mencari kulit
onta di sebuah tempat sebagaimana yang diinformasikan |ibril. Dan ternyata
benar. Kulit onta itu ada. Maka beliau meminta agar suami dan saudara
Shafiyah digiring untuk dihukum mati.
Setelah itu, beliau menyuruh Bilal untuk membawa Shafiyah. Maka Bilal
pun membawa Shafiyah untuk dibawa menghadap Rasulullah. Keduanya
berjalan di antara dua kabilah. Rupanva kelakukan Bilal tersebut membuat
Rasulullah tidak senang. Hal ini terlihat dari rona wajahbeliau. Begitu Shafiyah
tiba di hadapannya, beliau memintanya untuk memilih dua opsi yang diajukan.
Apakah ia lebih memilih untuk dibebaskan, kemudian dikembalikan kepada
keluarganya yang masih hidup. Atau ia memilih untuk memeluk Islam,
kemudian dijadikan istri oleh beliau.
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Akhirnya Shafiyah angkat bicara untuk memberikan pilihannya, "Saya
Iebih memilih Allah dan Rasul-Nya." Dengan demikian ia lebih memilih
menjadi istri Rasulullah. Maka beliau pun mengumumkan hal itu kepada
para sahabatnya. "sekarang biarkanlah ibu kalian!" (semua istri Nabi ,ffi
dijuluki Ummul Mukminin, yaitu ibunya orang-orang mukmin, peni).
Setelah enam mil kami berjalan meninggalkan Khaibar, beliau bemiat
untuk tidur bersama Shafiyah istrinya. Tetapi Shafiyah menolaknya. Beliau
pun sabar menunggunya. saat tiba di Ash-Shahba', beliau ingin
melakukarurya di sana. Shafiyah pun menyetujuinya. "Apa yang membtntmtr
tadi menolak ajakanku?" tanya beliau. Shafiyah menjawab, "Saya
mengkhawatirkan engkau, karena tempat dekat dengan kaum Yahudi." Maka
di sanalah, beliau tidur bersama Shafiyah. Sementara itu di luar tenda, tanpa
sepengetahuan beliau, Abu Ayyub menjaga keamanan Rasulullah. Ia
mengelilingi tenda tersebut. saat terdengar ada suara injakan di luar tenda,
beliau berkata, "Siapa itu?" Abu Ayyub menjawab, "Saya Khalid binZaid."
"Ada urusan apa kamu di sini?" Abu Ayyub kembali menjawab, "Malam ini
saya tidak tidur karena khawatir perempuan itu berbuat hal-hal yang tidak
diinginkan pada engkau, wahai Rasulullah!" Mengetahui hal itu, beliau
menyuruh Abu Ayyub untuk kembali ke tempatnya. (HR. Ibnu Al-Jauzi)
Abdullahbin Abbas meriwayatkan, suatu saat di saat thawaf, Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bertemu dengan Abu Sufyan. Beliau menyapanya,
"Wahai Abtr Stfuan, knmu dan Hindun (istri Abu Sufyan) telah menyepaknti
ini dan itu di tempat ini."
Abu Sufyan pun terperangah. Dalam hatinya ia berkata, "Hindun telah
membuka rahasiaku. Awas, nanti aku akan menghajarnya."
Setelah Rasulullah selesai dari thawafnya, beliau menemui Abu Sufyan
dan berkata, "Wahai Abu Sufyan, knmu jangan menyakiti Hindun. Dia sama sekali
tidak membukn rahasiamu padaku."
Abu Sufyan tercengang. "Saya bersaksi bahwa engkau adalah utusan
Allah. Siapa kiranya yang telah memberitahu engkau tentang isi hati saya
tadi!" (HR. Al-Uqaili dalam Kitab Adh-Dhu'ofu dan Al-Hindi dalam Kitab
Kanzul'Ummal)
Dari 'Ashim bin Kulaib, ia berkata, saya telah diceritakan oleh ayah saya,
ia berkata, saya telah diceritakan oleh seorang Anshar, ia berkata, "Saya, yartg
saat itu masih kecil, keluar bersama ayah saya menemani Rasulullah,ffi.
Kesempurnaan Pribadi Nabl Muhammad
Dalam perjalanan, kami bertemu dengan seorang lelaki. Ia berkata, "Wahai
Rasulullah, si Fulanah mengundang engkau dan para sahabat engkau untuk
mencicipi hidangan makanan yang telah disediakan."
Maka Nabi dan orang-orang yang ikut bersamanya be4alan menuju
rumah si Fulanah. Setibanya di sana, saya duduk di tempat khusus anak-anak.
Makanan pun dihidangkan. Di saat Rasulullah meletakan tangannya, mereka
pun bersama-sama meletakan mereka unfuk menyan-qaP hidangan. Orang-
orang yang hadir saat itu memperhatikan keadaan Rasulullah yang
mengunyah makanan lalu dimuntahkannya. Mereka prrn tidak jadi
melahapnya' Beliau berkata, "lni adalah daging kambing yang disembelih tanpa
izinpemiliknya."
Sesaat itu pula si Fulanah bangkit dan memberikan pengakuannya,
"Wahai Rasulullah, saya ingin mengumpulkan engkau dan para sahabat dalam
suatu jamuan makanan. Saya berangkat ke Baqi', tetapi di sana tidak ada sesuatu
yang bisa saya beli. Kemudian saya pergi ke saudara saya dan memintanya
untuk membawa kambing engkau pada saya. Belum sampai saudara saya di
sana, istrinya menyerahkan kambing itu pada saya." (HR. Ahmad)
Anas meriwayatkan bahwa Uabi ffi mengumumkan kematian para
syuhada dalam perang Mu'tah di atas mimbar. Pertama kali disebutnya adalah
zaid,,laluJa'far, dan kemudianlbnu Rawahah. setelahitu beliauberkata,"Khalid
bin Walid mengambil bendera. Ia adalah salah satu pedang Allah."
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha,bahwa Nabi ffi *".grtt
dirinya untuk menemui seorang perempuan. setelah ditemuinya, Aisyah
melapor kepada Nabi bahwa ia tidak melihat ada sesuatu yang menonjol
dalam diri perempuan tersebut. Maka Nabiberkata,
"sungguh tadi kamu melihat tahi lalat di pipinya. Dan itu menyebabkan ikat
rambutmubergetar."
Aisyah pun mengakuinya, "Tidak ada rahasia bagi engkau. Siapa kiranya
yang bisa menyembunyikan sesuatu di hadapan engkau!" (HR. Al-Khathib
Al-Baghdadi dalam Kitab Tarikh Baghdad dan Ibnu sa'ad Kitab At-Thabaqat Al-
Kubra).
Dari Sulaiman bin Shurad, ia berkata, "Di saat perang Ahzab, Rasulullah
,ffi bersabda,
"Ktamemerangimereka,tetapimerekntidakmernerangikita." (HR. Al-Bukhari).
Abu Nu'aim menuturkan, "Allah Ta'ala telahmerealisasikan perkataan Nabi
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
tersebut. Nabi memerangi mereka. Dan setelah itu, tidak ada seorang pun yang
memerangi beliau."
Diriwayatkan dari Al-Abbas bin Abdul Muthalib bahwa Rasulullah
bersabda,
" Agama (lslam) ini aknn tersebar sampai melintasi lautan. Dan agama ini aknn
muncul sehingga dalamnya lautan diarungi oleh pasukan berkuda di jalan
Allah.'(HR. Ath-Thabarani dalam kitab Al-Mu' jam Al-Kabir dan Ibnu Al-
Mubarak dalam kitab Az-Zuhd)
Dari Utsman bin Shuhaib, dari ayahnya, dari Nabi ffi, suatu hari beliau
berkata pada Ali, "Siapa manusia yang paling celaka?" Ali menjawab, "OrNrg
yang melukai onta, wahai Rasulullah! " Beliau pun membetulkannya. " Ialu siapa
lagi yang paling celaka?" Ali menjawab, "Saya tidak mengetahuinya, wahai
Rasulullah!" Maka beliau pun menjelaskannya. "Dia adalah orang yang memukul
ini," Kata Rasulullah sambil menunjuk ubun-ubun kepalanya. (HR. Ath-
Thabarani, Ibnu Sa'ad, dan Al-Haitsami)
Beberapa tahun kemudian, Ali /M berkata kepada penduduk Irak,
"Demi Allah, saya ingin melihat orang yang paling celaka itu muncul. Ia
mewarnai ini (yaitu janggutnya) dari arah ini."
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia menceritakan, "Di saat
kami keluar Makkah bersama Nabi ffi menuju Thaif, kami melewati sebuah
kuburan. Beliau berkata,"lniadalahkuburan Abu Righal.Iaadalahnenekmoyangnya
Tsaqif dan termasuk keturunan bangsa Tsamud. Di tempat ini, ia diusir. Setelah
meninggalkan tempat tersebut, ia pun terkena penyakit sebagaimana penyakit yang
menimpa penduduknya. Ia meninggal dan dimakamknn di tempat ini. Sebagai bukti,
tatkala ia dikubur , tangkni yang terbuat dari emas ikut terkubur bersamanya. Jika kalian
menggalinya, maka nanti aknn menemuknn tangkni tersebut." (HR. Al-Haitsami
dalam Mawarid Azh-Zham' an dan Al-Hindi dalam Kitab Kanzul' Ummal)
Mereka segera menggali kuburan itu. Dan temyata di dalamnya terdapat
tangkai yang terbuat dari emas sebagaimana yang disebutkan Nabi ffi.
Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Pada malam terbunuhnya Al-Anasi,
Rasulullah ffi *"ndupat informasi dari langit yang membuat kami
gembira. Beliau bersabda, "Si kulit hitam, tadi malam telah dibunuh oleh orang
baik." Mereka bertanya, "Siapakah dia?" Beliau menjawab, "Dia adalah Fairuz
Ban Fairuz." (HR. An-Nasa'i dalam As-Sunan At-Kubra dan Al-Hindi dalam
Knnzul'Ummal)
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Ummu Dzar menuturkan, di saat menjelang kematian Abu Dzar
(suaminya), ia sedih sekali. Abu Dzar pun mencoba untuk menenangkan,
"Jangan bersedih. Bergembiralah, karena aku telah mendengar Rasulullah,ffi
bersabda pada sekelompok orang, dan aku salah satunya. "seorang di antnra
knliansungguh aknn meninggal dunia dipadangpasir. Kematinnnyaitu akan disaksiknn
oleh orang-orang mttkmin," Demikian kata beliau. Dan temyata tidak ada seorang
pun dari kelompok tersebut kecuali mereka meninggal dunia di desa atau di
tengah-tengah keluarga mereka masing-masing. Sedangkan aku, Allah
takdirkan untuk meninggal dunia di padang pasir. Demi Allah, aku tidak
berdusta. Dan apa yang disampaikan Rasulullah Wadabnbenar. Sekarang,
lihatlah ke jalan!" Kata Abu Dzar.
Ummu Dzar mengisahkan, "saat itu orang yang berhaji sudah
berangkat. Sehingga jalan-jalan pun terhambat. Sementara itu, saya terjebak di
gurun sahara yang luas. Saya pun pulang kembali menuju tempat meninggalnya
Abu Dzar. Tiba-tiba saya melihat orang-orang yang datang dengan
menunggang onta. Maka saya langsung melambaikan pakaian sebagai pertanda
butuh pertolongan. Melihat hal itu, mereka bersegara menuju saya dan
bertanya, " Ada apa denganmu?" Saya pun menjelaskan bahwa seorang muslim
telah meninggal dunia. "Siapakah narnanya?" tanya mereka." AbuDzar," jawab
saya singkat. Mereka kembali bertanya, "Apakah dia salah satu sahabat
Rasulullah ffir" Muk^ saya pun mengiyakannya. Sesaat itu, mereka
memanggil orang tua mereka untuk bersama-sama memelihara jenazah Abu
Dzar. Salah satu dari mereka tampil untuk mengkafani. Kemudian mereka
beramai-ramai menguburkannya." (HR. Al-Hakim dan Ahmad)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah,ffi bersabda,
" Ada dua golongan penduduk nerakn yang belum aku lihat sebelumnya; pertama,
merekn yan-g selalu membawa cambuk.seperti ekor sapi. Cambuk itu, mereka
gunaknn untuk memukul orang lain. Kedua, knum wanita yang memakni pakninn
tetapi mereka (sebetulnya) telanjang. Merekn berjalan lenggak-lenggok dengan
rambut mereka yang dijambul seperti ponok unta (yang tinggi di atas
punggungnya). Knum wanita seperti itu tidak akan masuksurga dan tidnkdapat
menghirup udaranyn sedikit pun. Padahal udara surga itu dapat dicium dari
jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim, Ahmad dalam Al-Musnad, dan Al-
Munzhiri dalam At-Targhib wa At-Tarhib)
Ibnu Naufal menuturkan, setelah lbrut Az-Zubair terbunuh, Al-Hajjaj
mengirimkan jenazahnya kepada ibunya, yaitu Asma. Asma berkata kepada
Kesempurnaan pribadi Nabi Muhammad
Al-Hajjaj, "sesungguhnya Rasulullah telah bercerita kepada kami bahwa di
Tsaqif ada seorang pendusta dan seorang yang baik. Pendusta itu sudah kami
lihat sekarang. Sedangkan orang yang baik, menurut kami, tidak ada seorang
pun dari saudaramu kecuali dia orangnya (yaitu Ibnu Zubair)." (HR. Muslim
dan Ahmad). Dalam riwayat Muslim dijelaskan bahwa si pendusta itu adalah
Al-Mukhtar bin Ubaid.
Dari Abu Harun Al-Abdi, ia berkata, "saat kami memasuki rumah
Abu Sa'id al-Khudri, ia datang menyambut, "Silahkan masuk. Mari kita simak
wasiat Rasulullah. Beliau bersabda, "Nanti, pada suatu saat nkan datang kepada
knlian orang-orang dari segala penjuru negeri. Mereka berniat untuk memperdalam
ilmu agama. Jikn mereka datang, maka knlian harus memperlakuknn mereka dengan
baik." (HR. Al-Tirmidzi dan Al-Hindi)
Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah bersabda, " Apa yang knlian dengarknn
(dari ucapanku), nanti ada orang lainyang mendengarknn ucapanknliqn. Begitu pula,
apa yang didengarknn oleh orang dari knlian, maka nanti ada orang lain yang
mendengarkannya." (HR.Ibnu Hibban, Abu Dawud, danAhmad)
Dari Ummu Waraqah binti Abdullah bin Al-Harits, bahwa Nabi ffi selalu
mengunjunginya setiap hari |um'at. flenjelang perang Badar, IJmmu Waraqah
berkata kepada Nabi, "Apakah engkau mengizinkan saya untuk ikut
berperang bersamamu. Di sana, saya akan merawat prajurit yang sakit dan
mengobati mereka yang terluka. Semoga dengannya saya mendapatkan syahid
dari Allah Ta'ala." Nabi menjawab,
"Kamu tinggal saja di rumah. Nanti Allah Ta'ala akan mengaruniakan
ktp a d amu gelar sy ahid. "
Sejarah mencatat, Ummu Waraqah berniat akan memerdekakan dua
hamba sahayanya, yaitu seorang perempuan dan seorang laki-laki, setelah
dia meninggal dunia. Rupanya persyaratan itu membuat mereka berdua
tidak sabar menunggunya. Akhimya keduanya membekap Ummu Waraqah
dengan beludru sampai mati. Setelah itu, mereka melarikan diri.
Ada salah seorang melapor kepada Umar bahwa Ummu Waraqah telah
dibunuh oleh dua hamba sahayanya sendiri. Sekarang keduanya kabur. Maka
Umar bangkit dan berkata di tengah orang banyak, "Sesungguhnya Rasulullah
ffi)rkuberkunjung pada Ummu Waraqah, beliau senantiasa mengajak kami
dengan sabdanya, "Mari kita berkunjung ke rumah Syahidah (sebutan untuk
perempuan yang mati syahid di jalan Allah, penj)!" Selanjutnya, lJmar
Pribadi Nabi Muhammad
menyuruh orang-orang agar menangkap kedua hamba sahaya tersebut untuk
dihukum mati." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Ibnu Abbas menuturkan, "Tatkala Al-Abbas (yang saat itu belum
memeluk Islam) ditawan dan dimintai tebusan, ia mengelak, "Saya tidak
memiliki harta lagi." Maka Rasuluflah ffi hngsung menginterogasinya,
" Di mana harta yang Anda letal<knn sewaktu di Makknh? Aku tahu, ketikn Anda
hendak keluar dari rumah Ummu Al-Fadhl dan tidak ada seorang pun yang
menyertai kalian berdua saat itu, Anda bilang, "likn saya tertangkap dalam
perjalanan ini, maka bagian'sekian' untuk Fadhl, bagian'sekian' untukkamu,
dan bagian'sekian' untuk Abdullah. "
Mendengar hal itu, Al-Abbas tercengang k4get. Maka akhirnya ia pun
mengaku, "Demi Dzat (Allah) ya^g mengutus engkau dengan kebenarary
tidak ada orang yangmengetahui itu semua kecualisaya danengkau. Sekarang
saya bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah." (HR' Ahmad, Al-Haitsami,
danAl-Baihaqi)
Muhammad bin Ishaq meriwayatkan bahwa di saat kaum muslimin
memenangkan perang Badar, Umair bin Wahb pergi menuju Al-Hijr dimana
Shafwan bin Umayyah berada untuk bertukar pikiran.
Umair adalah salah seorang pemuka kaum kafir Quraisy. Ia sering
mengintimidasi Rasulullah beserta para sahabatrrya di Makkah. Putranya, yaitu
Wahb bin Umair, sekarang dalam tawanan perang Badar. Kepada Shafwan, ia
menceritakan penderitaan yang menimPa orang-orang Al-Qalib (dari kalangan
kaum kafir Quraisy) dalam perang Badar. Shafwan menjawabnya, "Demi
Allah, setelah mereka mati, nasib hidup kita tidak akan baik." Tetapi ruPanya
hal itu tidak melemahkan nyali Umair. Ia berkata, "Anda memang benar. Demi
Tuhan, jika aku tidak mempunyai tanggungan utang yang harus dibayarkan
kepadanya, juga tidak mencemaskan nasib keluargaku jika aku mati, maka
tentu aku akan mengejar Muhammad untuk kubunuh. Aku ingin membalas
dendam pada mereka (kaum muslimin) yang telah menjadikan putraku
sebagai tawanan perang."
Mendengar hal itu, Shafwan pun ikut membakar semangat temannya.
"jika itu alasarnya, biar aku nanti yang menanggung semua utangmu. Akulah
yang akan membayamya atas namamu. Masalah biaya keluarga, biar mereka
hidup bersama keluargaku. Mereka akan mendapat perlakukan yang sama
dariku." Maka Umair merasa lega dan berkata, "Aku mohon agar ini menjadi
Kesempurnaan Pribadi Nabl Muhammad
rahasia di antara kita." Shafwan pun mengiyakannya. "Sekarang pergilah dan
Iakukan balas dendammu kepadanya," kata Shafwan.
Selanjutnya, Umair langsung mengambil pedangnya untuk diasah dan
dibaluri dengan racun yang mematikan. Setelah itu, ia berangkat menuju Kota
Madinah. Rupanya kedatangan Umair di Madinah dicurigai oleh Umar yang
saat itu sedang mengikat ontanya di depan pintu masjid sambil membawa
pedang. "Ini adalah Umair musuh Allah. Kedatangannya ke sini pasti
bermaksud jahat. Dialah orangnya yang telah berbuat kasar kepada kita. Dan
dia pula yang telah mengerahkan kaumnya untuk menyerang kita pada perang
Badar."
Setelah itu, Umar melaporkan hal itu kepada Rasulullah ffi."*unu,
Rasulullah, di luarsana ada Umair musuh Allah. Dia datang denganmembawa
pedang," kata Umar. "Suruh dia masuk dan menghadapku," perintah
Rasulullah. Maka Umar langsung menodongkan pedangnya pada Umair
sambil menarik kerah bajunya untuk dihadapkan pada Rasulullah. Ia juga
meminta orang-orang Anshar untuk ikut masuk dan duduk di samping
Umair. "Awasi orang jahat ini. Sikapnya mencurigakan " kata Umar mengingat-
kan.
Umar pun membawa Umair masuk menghadap Rasulullah. saat beliau
melihat hal itu, beliau pun meminta Umar agar melepaskan Umair. "Kemarilah
Umair, mendekatlah padaku!" ujar beliau.
Maka Umair pun mendekati Rasulullah dan berkata, "Semoga engkau
diberi nikmat di pagi hari." Ungkapan ini adalah ucapan salam yang biasa
beredar di kalangan kaum Jahiliyah.
Rasulullah menjawabnya, "Sungguh Allah telah memuliaknn knmi dengan
ucapan salamyang lebihbaikdari ucapnnmu,wahai Umair. Yaitu assalamu'alaikum
yang menjadi salam penduduk surga. Apa maksud kedatanganmu ke sini, wahai
Umair?"
"Saya ke sini mau menebus putraku yang sedang kamu tawan. Kamu
harus memperlakukannya dengan baik."
"lika itu tujuanmu, kenapa kamu membawa pedang?"
"Duhai, alangkah jeleknya pedang ini."
"Jadi untuk apa pedang tersebut?"
"Percayalah pada saya, -kata Umair-, karena saya tidak mempunyai tujuan
lain kecuali untuk menebus putra saya."
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
" Kamu dan Shafwan bin Umayah telah merencnnakan sesuatu di Al-Hiir. Kalian
berdua menceritakan nasib orang-orang yang tertawan dari knlangan knum
Quraiys. Kemudian knmu berkata, jikn tidak mempunyai utang dan biaya kelturga
yang harus ditanggung, maka kamu aknn membunuh Muhammnd. Ialu Shafwan
menanggung semua pembayaran utang dan biaya hidup keluargamu agar kamu
dapat membunuhku. Demi Allah, tidak ada rahasia yang perlu ditutupi antara
aku danknmu."
Umair pun terperangah. Akhirnya ia berikrar, "Sekarang, saya bersaksi
bahwa engkau adalah utusan Allah. Dahulu kami mendustakanmu. Sebetulnya
masalah itu tidak ada yang mengetahuinya kecuali saya dan Shafwan. Demi
Allah, sekarang saya tahu bahwa apa yang engkau bawa adalah berasal dari
Allah. Segala puji bagi Allah yang telah membimbing saya ke sini untuk
memeluk Islam." Kemudian Umair mengucapkan dua kalimah syahadat.
Selanjutnya Rasulullah ffiberkata kepada para sahabatnya, "Aiarilah
saudara kalian ini ilmu agama, bimbinglah ia untuk membaca Al-Qur'an, dan
bebasknnlah putranya!" Maka mereka pun segera melaksanakan perintah
tersebut.
Umair berkata, "Wahai Rasulullah, saya dulu benar-benar ingin
menghancurkan agama Islam. Saya berbuat keras dan banyak menganiaya
orang-orang yang memeluk agama Allah ini. Sekarang, saya ingin engkau
mengizinkan saya untuk pergi ke Makkah. Di sana, saya akan mengajak
mereka untuk memeluk agama Islam. Semoga Allah memberikan petunjuk
pada mereka. |ika mereka tidak mau memeluk Islam, maka saya akan
memerangi mereka sebagaimana saya dulu memerangi para pengikutmu."
Maka Rasulullah mengizinkan Umair untuk pulang ke Makkah. Tatkala
Shafwan, di Makkah, mengetahui kedatangan lJmair, ia menyeru kepada
kaum Quraisy, "Wahai semuanya, berbahagialah kalian untuk menyaksikan
peristiwa yang sekarang datang pada kalian. Di saat kalian mulai melupakan
penderitaan kalian di perang Badar."
Sebelumnya, Shafwan telah mendapat kabar dari seseorang tentang
masuk Islamnya Umair. Semenjak itu, ia bersumpah untuk tidak mengajaknya
bicara dan tidak akan memberikan pertolongan aPa Pun kepadanya.
Begitu sampai di Makkah, Umair langsnng menyeru para penduduk untuk
memeluk Islam dan berbuat keras kepada siapa saja yang membangkangnya.
Berkat kegigihannya itu, banyak penduduk Makkah yang masuk Islam. (HR.
Ibnu Ishaq)
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Dari cuplikan kisah-kisah di atas, Abu Al-Wafa bin Aqil berkata , "Mttkjizat
Rasulullah,ffi berupa kemampuan untuk menyampaikan hal-hal yang ghaib
dan kejadian-kejadian yang akan datang, mengundang suatu tantangan yang
sangat besar. Karena Al-Aswad dan Musailamah (ya.g mengaku diri
menjadi nabi), juga telah meramalkan suatu kejadian. Tetapi ternyata ramalan
tersebut jauh sekali dengan kenyataan yang terjadi.
Nabi kita, Muhammad W ,b"r" bda berd.asarkan firman Allah, "Abu
Iahab akan masuk neralu yang apinya berkobar-kobar." (Al-Lahab:3). Seandainya
Abu Lahab masuk Islam, maka informasi itu bertolak belakang. Dan temyata
semua informasi di atas menunjukkan bahwa beliau adalah sosok yang sangat
terpercaya. segala puji bagi Allah yang telah memberi ketepatan atas semua
ucapan beliau. Dengannya menjadi jelas, tidak diragukan lagi atas
kebenarannya. Karena itu semua tiada lain berasal dari Sang Mahakuasa."
Batu Keras Menjadi Lunak
Diriwayatkan dari Jabir rS.S, Rasulu bh ffi menyuruh para sahabatnya
untuk menggali parit. Tetapi sudah tiga kali menggalinya, merekabelum dapat
menggalinya. "Wahai Rasulullah, di daerah inibatu gunungnya sangat keras."
Maka beliau menyuruh mereka unfuk menyiram batu tersebut dengan air.
Kemudian beliau mengambil cangkul. setelah membaca basmalah terlebih
dahulu, beliau mencangkul batu keras itu tiga kali. Dan tiba-tiba batu tersebut
hancur bagaikan tumpukan pasir. (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Dari Al-Bara' bin' Azib t$,ia menuturkan, "Kami d.isuruh oleh Rasulullah
ffi untuk menggali sebuah parit. Temyata di salah satu pojokannya terdapat
batu yang keras yang tidak dapat dihancurkan dengan hanya mengandalkan
cangkul. Maka hal itu kami laporkan kepada Rasulullah.
Akhirnya beliau turun langsung dan mengambil cangkul untuk
mengatasi masalah tersebut. Setelah mengucapkan basmalah, beliau pun
mencangkul batu yang keras itu satu kali. Maka pecahlah batu itu menjadi
sepertiga. Beliau berkata,
" Allahu Akbar, aku telah diberi kunci-kunci gudang keknyaan N egeri Syam. Demi
Allah, dari tempat ini, aku melihat istana-istana di sana berwarna merah."
Kemudian beliau mengucapkan basmalah dan mencangkul batu tersebut
untuk yang kedua kalinya. Maka pecahlah batu itu menjadi sepertiga yang
lain. Beliau berkata,
naan Pribadi Nabi Muhammad
"Allahu Akbar, aku telah diberi kunclkunci gudang keknyaan Negeri Persia.
Demi Allah, dari tempat ini, aku sungguh melihat barang-barang tambangnya
dan istana-istana di sana berwarna putih."
Lalu beliau mengucapkan basmalah dan mencangkul batu itu untuk
yang ketiga kalinya. Maka pecahlah batu itu semuanya. Beliau berkata,
"Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci gudang keknyaan Negeri Yaman. Demi
Allah, dari tempat ini, aku sungguh melihat istana Shan'a." (HR. An-Nasa'i,
Ahmad, dan Al-Baihaqi)
Batang Pohon Merintih Kepada Nabi
]abir a1{6 meriwayatkan bahwa Rasulullah ffi Uim, khutbah dengan
memegang batang pohon kurma. Suatu saat , ada perempuan Anshar yang
mempunyai seorang budak ahli kayu, berkata, "Wahai Rasulullah, saya
mempunyai sahaya. Ia pandai sekali dalam perkayuan. Apakah saya boleh
menyuruh dia untuk membuatkan mimbar khutbah untukmu?" Rasulullah
menjawab, " Y a, silahkan."
Maka si ahli kayu itu membuatkan mimbar untuk khutbah Rasulullah.
Sehingga pada hari Jumatnya, beliau sudah menggunakan mimbar itu
sewaktu khutbah. Maka batang pohon yang biasa beliau jadikan mimbar
saat khutbah, tiba-tiba merengek nangis bagaikan bayi. Nabi ffibersabd,a,
"Sesungguhnya batang pohon ini merasa sedih setelah ia ditinggalkmz." (HR.
Ahmad danAs-Suyuthi)
Dari Ath-Thufail bin Ubay bin Ka'ab, dari ayahnya (Ubay), ia berkata
kepada Rasulullah W, "*ut'rui Rasulullah, apakah saya boleh membuatkan
engkau sebuah mimbar untuk engkau gunakan sewaktu khutbah jumat agar
orang-orang dapat melihat engkau dan mendengarkan khutbahmu." Maka
beliau pun menyetujuinya."
Kemudian Ubay membuat mimbar dengan tiga undakan. Setelah selesai,
mimbar disimpan di tempat khutbah. Di saat Rasulullah ffi hendak berdiri
untuk khutbahlum'at di mimbar tersebut, dan melewatibatang pohon kurma
(yang dahulu biasa dijadikan pegangan khutbah), tiba-tiba batang pohon
tersebut melemah hampir-hampir ia retak. Maka beliau turun kembali dan
mengusap batang pohon itu sampai ia tenang kembali. Setelah itu, beliau
kembali naik ke mimbar.
Kesempurnaan Pribadi Nabl Muhammad
Tatkala Masjid Nabawi dihancurkan untuk direnovasi, Ubay bin Ka'ab
mengambil batang pohon tersebut dan ia simpan di rumahnya sartpai rusak
dan remuk dimakan rayap. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Dari Anas a&, ia menuturkan, "Dulu, Rasulullah,ffi berkhutbah Jum'at
dengan menggunakan sebuah kayu sebagai tempat menyandar. Setelah para
jamaah bertambah banyak, beliau meminta agar dibuatkan mimbar untuknya.
Maka mereka pun membuat mimbar dengan dua undakan. Tatkala beliau
hendak berkhutbah di mimbar tersebut, tiba-tiba kayu itu merintih nangis pada
beliau.
Saat itu, saya sedang berada di masjid. Saya mendengar kayu itu terus
merengek bagaikan bayi sampai Rasululla turun dari mimbarnya dan
mengusapnya. Setelah itu, kayu tersebut pun tenang." (HR. Ahmad, Ibnu
Hibban, dan Al-Baihaqi)
AI-Hasan selalu menangis jika mengingat cerita ini. Ia berkata, "Wahai
hamba-hamba Allah, sebuah kayu saja merintih pada Rasulullah karena
merindukannya. Ini menunjukkan ketinggian derajat beliau di hadapan
Allah Ta'ala. Kalian seharusnya lebih berhak untuk rindu ingin ketemu
dengannya."
Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah ffiarutu berkhutbah dengan
bersandar pada sebuah batang pohon. Setelah dibuatkan mimbar, beliau pun
berkhutbah dengan menggunakan mimbar. Maka tiba-tiba batang pohon
itu merintih terus sehingga beliau turun untuk mengusapnya. (HR. Al-Bukhari
danAt-Tirmidzi)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah ffi ,"tut tirtu
berkhutbah dengan bersandar pada sebuah batang pohon. Kemudian seorang
Romawi datang menghadap beliau. Kepadanya, beliau meminta agar dibuatkan
mimbar untukbeliau gunakan tatkala khutbah.
Maka orang Romawi itu membuat mimbar seperti yang kalian lihat
sekarang ini. saat beliau hendak berkhutbah di atas mimbar, tiba-tiba
batang pohon itu merintih-rintih bagaikan rintihan seekor onta pada anaknya.
Maka beliau turun untuk mengusapnya. Setelah itu, baru batang pohon
tersebut diam. Beliau menyuruh agar ia ditanam dan digalikan lubang khusus
untuknya. (HR. Ad-Darimi dan Al-Baihaqi)
Dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya, bahwa Nabi ffi dahm berkhutbah
selalu berdiri dalam waktu yang cukup lama. Tentu keadaan seperti itu
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
membuat beliau payah. Lalu mereka mengambil sebuah batang pohon korma
untuk ditancapkan di tempat berdiri Nabi tersebut. Setelah itu, setiap kali
berdiri di saat khutbah, beliau menggunakan batang pohon kurma itu sebagai
tempat sandarannya.
seorang asing yang kebetulan datang ke Madinah melihat hal itu. Ia
berkata kepada orang yang ada di sampingnya, "Jika saja Muhammad mau
berterima kasih padaku karena membuatkan sebuah tempat yang nyaman
untuk khutbahnya, maka aku akan membuatkannya. Dengannya, dia dapat
duduk atau berdiri kapan saja sesuai dengan keinginannya.,,
Ucapan orang itu tersebut akhirnya sampai ke telinga Nabi ffi. Beliau
pun menyuruh mereka untuk memanggil orang itu. setelah berada di
hadapannya, beliau meminta agar dia membuatkan tempat itu untuknya
dengan beberapa undakan. Dan, rupanya tempat tersebut (yaitu mimbar)
membuat beliau nyaman dalam berkhutbah.
sejak saat itu, beliau berkhutbah dengan menggunakan mimbar dan
tidak menggunakan lagi batang pohon korma sebagai sandarannya. Karena
itulah, batang pohon itu melemah dan merintih bagaikan rintihan onta sebab
telah ditinggalkan Nabi.
Buraidah mendengar dari ayahnya bahwa saat rvabi ffi mendengar
batang pohon itu merintih, maka beliau turun dan memegangnya. setelah
itu beliau berkata kepadanya,
" seknrang knmu boleh memilih antara ditanam di tempatmu semula, dengannya
kamu dapat tumbuhberkembang sebagaimnna sebelumnya, atau ditanam di surga,
dengannya knmu bisa meresnp sungai-sungai dan mata air di sana, ralu kamu
aknn tumbuh dengan baik dan buah-buahanmu nanti akan dipetik oteh para kekasih
Allah. Apa pilihanmu akan aku lakukan."
saat itu, ia (ayah Buraidah) mendengar Rasulullah ffi bergu mam,,,ya,
sudah saya kabulkan." Beliau mengatakan hal itu dua kali. setelah itu ada
seorang jamaah yang menanyakannya kepada beliau. Maka akhimya beliau
menj awab, " B at an g pohon itu l ebih memil ih aku untuk men anamny a di sur ga. " (HR.
Ad-Darimi)
Dari Ubay bin Ka'ab, dari ayahnya, ia menuturkan, ,,Nabi
ffi sena.,tiasa
shalat menghadap sebuah pelepah pohon kurma. Beliau pun biasa khutbah
dengan menggunakan pelepah pohon kurma ifu sebagai sandarannya.
Kesempurnaan Prlbadi Nabi Muhammad
Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah ffi, "Uol"hkah saya
membuatkan tempat khusus unluk khutbah engkau di hari Jum'at. Dengannya,
manusia dapat melihat engkau sekaligus dapat mendengar khutbah yang
engkau sampaikan." Maka beliau saat itu juga menyetujuinya.
Setelah dibuatkan mimbar dengan tiga undakan, Rasuluffah ffi
menggunakannya sebagai tempat berdiri dalam berkhutbah. semenjak itulah,
pelepah pohon korma menangis tersedu-sedu sehingga beliau turun untuk
menenangkannya. Beliau berkata kepadanya,
"sekarang'terserah kamu. Apakah aku aknn menanammu di surga kemudian
orang-orang saleh memaknn buah-buahanmu, atlu aku akan mengembalikanmu
di kebun korma seperti semula." Maka pelepah korma itu lebih memilih
akherat daripada dunia.
Setelah Nabi ffi wafat, pelepah korma tersebut diserahkan pada ayah
saya sampai akhirnya ia rusak dimakan rayap." (HR. Ahmad)
,F )F )t
Ibnu Aqil berkomentar bahwa tidak sepatutnya kita heran adanya
pelepah korma yang merintih dan pohon-pohon yang datang kepada Nabi'
Karena DzatYang mampu menjadikan magnet sebagai alat yang dengan
mudah menarik besi ke arahnya, tentu Mahakuasa pula untuk membuat
Rasulullah ffi *"*prnyai keistimewaan untuk menarik benda-benda itu
semua kepadanya.
Kerikil Bertasbih di Thngan Nabi
Dari Abu Dzar dS, bahwa Rasulullah ffi ara* ai suatu tempat bersama
Abu Bakar,lJmar, dan Utsman. "saat beliau mengambil kerikil sebanyak
tujuh buah, maka kerikil-kerikil itu langsung bertasbih. Saya mendengar
suaranya merintih lembut bagaikan suara lebah. Setelah beliau meletakkan
kembali semuanya, maka kerikil-kerikil itu menjadi diam seperti semula.
Kemudianbeliau mengambilnya lagi danmeletakkannya di tangan Abu
Bakar. Sesaat itu kerikil-kerikil tersebut kembali bertasbih sehingga saya
mendengar suara berisiknya bagaikan suara lebah. Setelah itu, beliau meletak-
kannya kembali di tempat semula, maka kerikil-kerikil itu menjadi diam.
Selanjutnya beliau mengambilnya lagi dan meletakkannya di tangan
Utsman. Sesaat itu pula kerikil-kerikil itu bertasbih sehingga saya mendengar
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
suaranya bagaikan suara lebah. Kemudian beliau pun meletakkannya kembali
di tempatnya semula sehingga kerikil-kerikil itu menjadi diam." (HR. Al-
Haitsami dalam Majma' Az-Zawa'id, Ath-Thabarani dalam Al-Mu' jam Al-
Ausath, dan Al-Baihaqi dalam Daln'il An-Nubuwwah."
Rasulullah Tidak Dapat Terlihat Oleh Orang Musyrik yang Bermaksud
Menyakiti Beliau
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa saat turun ayat Al-Qur'an yang
berbunyi,
[r :.,*rr],@+) ;1 etTt**
" B inas alah ke dua t an g an Abu Lahab. "(Al-Masad : L),
Istri Abu Lahab langsung menyatroni Nabi ffi yang saat itu sedang
bersama Abu Bakar. Melihat hal itu, Abu Bakar mengingatkan Rasulullah
agar waspada. "Wahai Rasulullah, dia adalah perempuan jahat. Jika engkau
pergi dari sini, maka dia tidak dapat menyakitimu." Dengan tenang, beliau
berkata, "Dia tidak akan dapat melihatku."
Kemudian istri Abu Lahab itu datang dan berteriak, "Hai Abu Bakar,
temanmu (Muhammad) telah melecehkanku dengan syairnya!" Abu Bakar
mencoba untuk tenang dan berkata, "Tidak, beliau tidak mengucapkan
syair apa pun." Dan rupanya jawaban Abu Bakar tersebut membuatnya puas.
"Sayapercaya padamu," katanya sambil membalikkan badan untuk pulang.
"Wahai Rasululla[ dia sungguh tidak melihat engkau ada di sini," kata
Abu Bakar tercengang. Beliau menjawab, "Hal ini terjadi karena malaikat terus
menutupiku dengan sayapnya dari perempuan itu." (HR. Al-$aihaqi, As-Suyuthi,
dan lihat juga dalam kitab Mawarid Azh-Zham'aan)
Istri Abu Lahab tersebut bernama Ummu jamil binti Harb, saudara
perempuan Abu Sufyan bin Harb.
Orang Jahat Tidak Mampu Menjangkau Nabi
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah ,$, "Suatu saat, kami bersama
Rasulullah,ffi mehkukan perjalanan ke arah Nejed setelah selesai berperang.
Di sebuah bukit yang banyak pepohonan besar dan berduri, beliau ingin
istirahat untuk tidur siang. Maka para sahabat Rasulullah pun beristirahat
di bawah sebuah pohon. Sementara beliau sendiri memilih tempat di bawah
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
pohon kecil untuk peristirahatannya. Di pohon itu, beliau mengalungkan
pedangnya.
saat kami sedang lelap tidur, -lanjutJabir-, tiba-tiba Rasulullah ,ffi
memanggil kami. Dan saat itu, ternyata ada seorang Arab badui duduk di
samping beliau. Rasulullah berkata,
"Sewaktu saya tidur, orang ini mengambil pedangku. Kemudian aku bangun
dan mendapatkan sarung pedangku di tangannya. Kemudian dia bertanya
kepadaku siapa kiranya yang akan menghalangi dia untuk memburuthku. Aku
pun dengan tegas menjawab bahwa Allah telah melindungiku. Sekarang, kalian
lihat sendiri, ini dia orangnya sedang duduk."
Dan orangbadui ini tidak diberihukuman apapun oleh Rasuluttahffi.'
DemikianJabir menuturkan. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Al-Baihaqi)
Masih dari jabir bin Abdillah, ia berkata, "sepulangnya Rasuluhn ffi
dari perang Bani Muharib, beliau singgah di suatu tempat untuk tidur siang.
Lalu ada seorang laki-laki bemama Ghaurats bin Al-Harits datang menghampiri
beliau yang sedang tidur.
saat posisinya dekat sekali dengan kepala Rasulullah ffi, beliau terjaga.
Maka dia yang temyata bermaksud jahat itu, berkata, "Katakan siapa yang
dapat menghalangiku untuk membunuhmu?" Dengan tegas beliau menjawab,
"Allah." Maka pedangGhaurats yangmenghunus itu tiba-tiba jatuh. Kemudian
dengan cepat Rasulullah mengambil pedang tersebut dan menggertaknya,
" Sekarang, siapa yang dapat menyelematknnmu dariku? Bersaksilah bahwa tidak
ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah!"
Dan Ghaurats menampiknya, "Tidak, aku tidak mau memeluk Islam.
Tetapi aku berjanji tidak akan memerangimu. Aku juga akan menyeru kaumku
untuk tidak memusuhimu."
Setelah itu, Rasululhn ffi melepas-kannya. (HR. Al-Bukhari dan Al-
Baihaqi)
Abu Hurairah rA6 menuturkan bahwa Abu fahal pernah berkata,
"Katakan, apakah Muhammad telah melumuri wajahnya sehingga tidak
tampak oleh kalian?" Lalu ada orang di antara mereka yang mengiyakan-
nya.
Dia pun kembali berkata, "Demi Lata dan Uzza, aku bersumpah, jika aku
nanti melihatnya seperti itu, maka sungguh aku akan menginjak-injak
lehemya. Setelah itu, wajahnya akan aku lumuri dengan debu."
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Tiba saatnya, saat Rasulullah ffi r"aur,g melakukan shalat, sementara
Abu Jahal bermaksud hendak menginjak-injak leher beliau, tiba-tiba ada
suatu keanehan yang mereka saksikan. Abu Jahal menarik mundur kedua
kakinya. Sedangkan kedua tangannya tertahary tidak bergerak. Mereka pun
menanyakan hal itu kepada Abu Jahal, "Apa yang menyebabkan Anda seperti
itu?" Abu Jahal dengan penuh cemas berkata, "Sungguh, di antara aku dan dia
(Muhammad) ada sebuah parit dari api dan sayap-sayap yang membuatku
ngeri melihatnya."
Setelah shalat, Rasulullah ffib"rkutu, "lika diaberhnsil mendekatiku, sungguh
para malaiknt aknn menyambar satu persatu anggota tubuhnya." (HR. Muslim dan
Al-Baihaqi)
Al-Waqidi telah menceritakan sebuah kisah yang diterima dari para
gurunya: "Di saat waktu shalat Zhuhur tiba pada hari pembebasan Kota
Makkah (Fafh u Makkah),Rasulullah ffi menyuruh Bilal untuk mengumandang-
kan adzan di atas Ka'bah. Sementara itu, kaum Quraisy menyingkir ke atas
gunung sehingga tidak ada satu pun dari mereka yang tampak.
saat Bilal mengumandangkan kalimat, "Asyhadu Anna Muhnmmadan
Rasulullah (Sesungguhnya aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan
Allah)", beragam sekali komentar yang dilontarkan kaum Quraisy saat itu.
]uwairiyah binti Abu Jahal berkata, "Nama engkau telah ditinggrkarU
shalat akan kami tunaikan. Tetapi demi Allah, kami tidak mencintai orang
yang telah membunuh orang-orang yang kami cintai."
"Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan ayahku karena hari ini ia
tidak mendengarkan suara itu," kata Khalid bin Usaid.
"Malang benar nasibku! Seandainya aku mati sebelum mendengar Bilal
berteriak seperti keledai itu di atas Ka'bah," ujar Al-Harits bin Hisyam.
"Sungguh, demi Lata, ini pemandangan yang luar biasa. Seorang hamba
sahaya Bani |umah berteriak seperti keledai di atas Ka'bah," komentar Al-
Hakam bin Abul'Ash.
Sedangkan Sahl bin Amr berkata, "Jika suara ini melecehkan Allah, maka
semoga Dia segera merubahnya."
Adapun Abu Sufyan bin Harb dengan hati-hati berkata, "Aku tidak mau
berkomentar. Jika aku bicara, nanti kerikil-kerikil ini tentu akan memberitakan-
r.ya."
Kesempurnaan Prtbadt Nabi Muhammad
Rupanya komentar mereka yang beragam itu direkam oleh ]ibril. Ia datang
menemui Nabi ffi untuk melaporkan itu semua. Kemudian beliau berdiri di
hadapan mereka dan memberitakan ucapan demi ucapan yang telah dilontar-
kan oleh mereka itu.
"Wahai Rasulullah, saya tidak mengatakan apa-apabukan?" tanya Abu
Sufyan cemas.
Maka beliau pun tersenyum." (HR. Al-Waqidi dalam Kitab Al-Maghazi)
Diriwiyatkan dari Ikrimah bahwa Syaibah bin Utsman berkata, "Di saat
saya bersama Nabi W autu perang Hunain, tiba-tiba saya teringat pada
ayah dan paman saya yang dibunuh oleh Ali dan Hamzah. Saya bergumam
bahwa hari ini adalah saat yang tepat untuk membalas dendam saya pada
Muhammad.
Untuk memuluskan niat tersebut, saya berjalan pelan di belakangbeliau.
Setelah posisi saya semakin dekat dengan beliau dan tinggal menebaskan
pedang ke arahnya, tiba-tiba ada kobaran api yang menyala-nyala bagaikan
halilintar menyambar saya. Saya pun mundur perlahan menjauhi beliau.
Rupanya hal itu diketahui oleh Nabi ffi . ,"rtru menengok ke arah saya
dan berkata, "Kemarilah Syaibah!" Kemudian beliau meletakkan tangannya di
dada saya dan berdoa kepada Allah agar mengeluarkan setan dari hati saya.
Setelah itu saya mengangkat kepala untuk melihat wajah beliau. Dan temyata,
beliau tampak sebagai orang yang paling saya cintai dari semua orang yang
pernah saya dengar dan lihat sebelumnya." (HR.Ath-Thabarani dan Majma'
Az-Zawa'id)
Dari Al-Mu'tamir bin Sulaiman, dari ayahnya (yaitu Sulaiman), bahwa
seorang pria Bani Makhzum dengan batu kecil di kepalan tangannya mendekati
Rasulullah ffi.UA"r aksud untuk melemparkan batu itu pada beliau yang
sedang shalat. saat posisinya sudah semakin dekat dengan beliau, tiba-tiba
tangannya yang sedang mengepal batu itu kaku. Maka ia cepat-cepat pulang
menemui teman-temannya. "Kamu takut pada Muhammad?" tanya mereka
mencemooh. Dengan penuh cemas, ia membela dirinya, "Tidak, saya tidak
takut kepadanya. Tetapi tangan saya ini tidak bisa saya gerakkan sama sekali."
Setelahmereka melihat tangan temannya itu kaku denganbatu di kepalannya,
semuanya tercengang. Kemudian mereka beramai-ramai mengobati jarijemari
temannya tersebut sampai akhimya sembuh. "Ini adalah sesuatu yang teriadi
atas kehendak-Nya," gumam mereka.
Kesempurnaan Prtbadi Nabi Muhammad
Abu Bakar bin Abu Ad-Dunya berkisah tentang cerita Al-Hakam. Saat
itu, mereka berujar kepada Al-Hakam, "Kami belum pernah melihat kamu
sepayah itu dalam menghadapi Muhammad." Al-Hakam menjawab, "Kalian
jangan dulu mencela kami dalam masalah ini. Saat itu, kami telah bersepakat
untuk mencelakakannya. saat posisi kami sudah dekat dengannya, tiba-tiba
kami mendengar ada suara di belakang kami seolah-olah ada onggokan
gunung yang sengaja dilemparkan. Kemudian pada malam berikutnya, kami
bersepakat untuk mengulangi renczrna tersebut. Tetapi, tiba-tiba saya melihat
bukit Shafa dan Marwah menjadi satu. Keduanya sengaja menghalang-halangi
posisi antara saya dengan beliau."
Kebinasaan Orang-6rang yang Menganiaya Nabi
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ,M, iumenuturkan, "saat itu ada
seorang Nashrani yang masuk Islam. Ia pun mulai membaca AlQur'an -Surat
Al-Baqarah dan Ali Imran-. Ia juga menulis hal-ihwal Nabi ffi. Setelah itu, ia
kembali masuk agama Nashrani danberkata, "Apa yang diketahui Muhammad
sekarang aku telah menulisnya." Kemudian, orang itu meninggal dunia.
Kaumnya pun sibuk menguburkannya.
Keesokan harinya, mayat orang Nashrani itu sudah berada di luar
kuburan. Mereka pun berceloteh, "Pasti ini pekerjaan Muhammad dan para
pengikutnya. Mereka mengeluarkan mayat teman kita dari kuburannya
karena ia telah keluar dari agamanya." Selanjutnya mereka menggali kembali
kuburannya dengan lebih dalam. Tetapi keesokan harinya, mayat itu sudah
ditemukan di luar. Lagi-lagi mereka menduga bahwa hal itu merupakan
ulah Muhammad dan para pengikutnya. Setelah itu, mereka bekerja keras
untuk kembali menguburkannya, tetapi tetap saja mayat itu terlempar ke luar.
Melihat kejadian aneh seperti itu, rrrereka yakin bahwa hal tersebut bukan
hasil ulah manusia. Maka akhimya mayat temannya itu mereka buang.
Para mufassir menafsirkan firman Allah,
[r " :,*]rl @ 3'*#i cl";f tt,
"sesungguhnya Kami memelihara kamu dari teeianaian orrrf-oronf ,orf
memp er olok-olokknnmu. " (Al-Hij r: 95),
Bahwa mereka adalah orang-orang yang memperolok-olokkan
Rasulullah ffi dan Al-Qur'an yang dibawanya. Suatu hari, )ibril datang pada
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Rasulullah. Sementara itu, orang-orang yang memperolok-olokkan beliau
sedang mengelilingi Ka'bah. Di antara mereka ada Al-Walid bin Mughirah.
Jibril bertanya tentangnya kepada Rasulullah ffi, "8^g irnana menurutmu
orang ini?" Beliau berkata, "Dia adalah hamba Allah yang jahat." "Aku