kesempurnaan nabi muhammad 9

 


lah yang menyebabkan

mereka masuk neraka.

Kelima, otentisitas (kebenaran) Al-Qur'an terjaga dan terpelihara dari

pertentangan dan perselisihan.

|ika Al-Qur'an bersumber dari selain Allah, tentu di sana-sini banyak

perbedaan dan perselisihan. Dalam hal ini Allah berfirman,

lc,Flll @ 3*4GJ'iJ tirs'Hrti tl'| ;x &r,

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunknn Al-Qur'an, dan sesungguhnya

Kami pula yang benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr: 9)

Ibnu 'Aqil berkata, "Kemurnian ayat-ayat dan surat-surat dalam Al-

Qur'an telah terpelihara. Tidak ada perubahan sedikit pun di dalamnya. Dari

segi kemukjizatannya, semua orang tidak akan ada yang mampu untuk

menandinginya. Dari sini berarti bahwa Al-Qur'an menjaga kemurnian dirinya

sendiri. Sebab tidak ada satu pun yang menyamai kemuJizatannya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah ffibersabda,

"setiap Nabi pasti diberi tanda-tanda (mukjizat) agar diimani oleh kaumnya.

Begitu juga aku. Allah telah menurunkan wahyu-Nya (Al-Qur'an) kepadaku

(sebagni mukjint). Dengan wahyu tersebut, nku berharap agar menjadi Nabi

yang palingbanyakpengikutnya nanti di Hari Kiamaf." (HR. Al-Bukhari dan

Muslim)

Abul Wafa Ali bin 'Aqil berkata, "Jlka Anda ingin meyakini bahwa Al-

Qur'an itu bukan perkataan Rasulullah,ffi , melainkan kalam yang diwahyukan

kepadanya, maka perhatikan baik-baik perkataan beliau. Lalu bandingkan

antara gaya bahasa dari perkataan beliau dengan gaya bahasanya Al-Qur'an.

Tentu nanti Anda akan merasakan bahwa perkataan tersebut sangat berbeda

dengan Al-Qur'an. Kita semua tahu bahwa gaya bahasa dari perkataan seorang

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

manusia adalah mirip antara satu dengan yang lainnya. Dengan demikian,

tidak mungkin perkataan Rasulull 

^h ffi bercampur dengan gaya bahasa

Al-Qur'an."

Ibnu'Aqil kembali menegaskan bahwa di antara kemu$izatan Al-Qur'ary

tidak mungkin seseorang mampu mengotak-atik satu ayat pun dari Al-

Qur'an dengan gaya bahasa yang sama. Adapun perkataan manusia, mungkin

sekali untuk diplagiasi. MisaLrya Al-Mutanabbi. Dalam suatu pendapat, ia telah

mengambil gaya bahasanya Al-Bahtari dalam merilis syair-syaimya.

,t )F ,t

Menurut penulis, ada dua poin yang paling utama berkaitan dengan

keistimewaan Al-Qur'an, yaitu:

Pertama, semua mukjizat yang dimiliki oleh para nabi telah lenyap

seiring dengan wafatnya mereka. Jika saat ini ada orang kafiryangmenanyakan

bukti kebenaran risalah Muhammad dan Musa, lalu kita jawab bahwa

Muhammad dapat membelah bulan, sedangkan Musa dapat membelah

lautan, tentu orang kafir akan mengatakan bahwa bukti tersebut irasional

(tidak masuk akal) dan tidak mungkin terjadi.

Oleh karena itu, Allah Ta'ala menjadikan Al-Qur'an sebagai mukjizat

Nabi Muhammad dan melestarikan keotentikannya, untuk menjadi bukti

atas kebenaran risalah Nabi Muhammad setelah wafat. Selain itu, Al-Qur'an

juga diturunkan sebagai bukti dan saksi atas kebenaran risalah para Nabi. Ia

telah menetapkan kebenaran risalah mereka sekaligus menceritakan kembali

keadaan mereka di masa lalu.

Kedua, Allah telah menginformasikan kepada Ahli Kitab akan datangnya

Nabi terakhir. Ciri-cirinya tercantum di kitab suci mereka, yaitu Taurat dan

Injil. Di samping itu, Al-Qur'an telah membuktikan apa yang dikabarkannya,

seperti pengakuan terhadap keimanan Hathib dan pembersihan nama baik

Aisyah. Hal ini sebagai bukti bahwa Al-Qur'an menjadi saksi atas peristiwa-

peristiwa yang ghaib.

Jika Kitab Taurat dan Injil tidak menginformasikan tentang ciri-ciri Nabi

Muhammad, tentu mereka (Ahli Kitab) akan enggan untuk mengimaninya.

Begitu pula jika Hathib dan Aisyah mengetahui ternyata kondisi mereka

sebenamya berbeda dengan apa yang diinformasikan Al-Qur'ary maka tentu

mereka pun akan mengingkarinya.

KesemDurnaan prtbadt Nabt Muhammad

Mukjizat Membelah Bulan

Ibnu Abbas mengisahkan, suatu saat kaum musyrikin beramai-ramai

mendatangi Rasululhh ffi. Mereka berkata, "Jika apa yang engkau sampaikan

adalah benar, belahlah bulan itu menjadi dua bagian."

"Jika aku berhasil melakukannya, apakah kalian akan mengimani-ku?"

tanya Rasulullah.

"Ya, kami akan beriman kepadamu i' jawab mereka.

Maka Rasulullahffib"raou kepada Allah agar mengabulkan apa

yang mereka minta kepadanya. Tidak lama kemudian, terbelahlah bulan

menjadi dua bagian. Dengan ceria, beliau memanggil-manggil kattmnya. "Hai

Fulan,hai Fulan,bersaksilahkalian (untukmasuklslam)." (HR.Imam Al-Qurthubi

dalam Tafsimya). Peristiwa itu terjadi di Makkah sebelum beliau hijrah.

Menurut Mujahid, bulan itu terbelah menjadi dua bagian. Bagian yang

pertama ada di atas gunung, sedangkan bagian yang kedua ada di belakang

gunung.

Dalam riwayat lbnu Zaid, pada saat bulan terbelah, setengah bagian

terlihat di atas gunung Qai'an, sedangkan setengah bagian yang lain ada di

gunungAbu Qubais.

Ibnu Mas'ud meriwayatkan, bulan terbelah menjadi dua pada masa

Rasulullah. Semua orang dapat melihatnya dengan jelas. Rasulullah berseru,

" Ber saksilah kalian (untuk masuk Islam). " (HR. Al-Bukhari dan Al-Baihaqi)

Dalam redaksi yang lain, Ibnu Mas'ud meriwayatkan, "Bulan telah

terbelah, sebagian ada atas gunun& sedangkan sebagian yang lain tertutup

oleh gunung. Kemudian Rasulullah berkata, "Bersaksilah knlian (untuk masuk

Islam)." (HR. Al-Bukhari)

Dari Anas bin Malik, penduduk Makkah meminta Rasulullah ffi untuk

menunjukkan tanda kebenaran risalahnya kepada mereka. Lalu beliau

memperlihatkan kepada mereka (dengan izin Allah) bulan yang terbelah

menjadi dua, sehingga mereka melihat betul bahwa di antara keduanya terpisah.

(HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Al-Bukhari berkata, bahwa riwayat dari Ibnu Abbas pun menutur-

kanbahwabulan telah terbelahpada masa Nabi.

Abdullah meriwayatkan, bulan telah terbelah pada masa Rasulullah.

Di antara kaum ada yangberkomentar, "Ini adalah sihimya Ibnu Abi Kabsyah

untuk mengelabui mereka. Tanyakan pada orang-orang yang melancong

Kesempurnaan Pribadi Nabt Muhammad

pada daerah kalian, apakah mereka pun sama melihatnya. |ika mereka

melihatnya sama seperti hahrya kalian, maka hal terbelahnya bulan itu memang

benar adanya. Tetapi jika mereka tidak melihatnya, maka itu semua adalah

sihir."

saat  ada rombongan Para pelancong datang, mereka langsung

menanyakan tentang terbelahnya bulan. "Ya, kami melihatnya. Bulan telah

terbelah menjadi dua," jawab para pelancong sejujumya. (HR. Ibnu Katsir, Al-

Baihaqi, dan Abu Nu'aim)

Ibnu Umar memaknai firman Allah,

I r'-;rr],@'pi'"6ri:r'aA-Ji d:fi

"Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan." (Al-Qamar: 1),

bahwa bulan telah terbelah menjadi dua bagian pada masa Rasulullah.

(HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Katsir)

Mukj izat Memperbanyak Makanan

Jabir bin Abdullah 4$' menuturkan, "Suatu saat , saya berada bersama

Rasulullah W O, rnaniaq. Saya mempunyai seekor anak kambing yang

gemuk. Kami ingin menyuguhkannya untuk Rasulullah.

Selanjutnya, saya menyuruh istri saya untuk menggiling gandum dan

membuat roti makanan kami. setelah kambing disembelih, kami lalu

memanggangnya untuk Rasulullah.

Sore harinya, Rasulullah bemiat untuk meninggalkan Khandaq. Saya

menjelaskan kepada beliau bahwa kami di Khandaq ini, bekerja pada siang

hari dan baru pulang menemui keluarga pada sore harinya. "Wahai Rasulullah,

kami telah membuatkan hidanganberupa daging kambing milik kami. Kami

juga telah membuat makanan berupa roti gandum. Alangkah bahagianya saya

jika Rasulullah mau mampir ke rumah kami. Tetapi saya inginkan hanya Anda

sendiri, tidak mengajak yang lainnya," demikian saya mengundang Rasulullah

w

Pada saat itu beliau pun menyetujuinya. Kemudian beliau menyuruh

seseorang untuk mengumumkan pada orang-orang yang ada agar ikut bersama

beliau ke rumah Jabir. Mengetahui hal itu, saya kaget seraya betucap, "lnna

lillahi wa inna ilaihi raii'un."

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

Setelah Rasulullah ffi a"" orang-orang semuanya kumpul, kami pun

menghidangkan daging kambing dan makanan ala kadarnya ke hadapan

mereka. Beliau berdoa agar makanan itu diberkahi, lalu membaca basmalah,

baru kemudian beliau menyantap hidangannya. saat  itu, orang-orang

datang silih berganti untuk mencicipi makanan. Setelah mereka selesai

makan, datang lagi rombongan lainnya, sampai akhimya semua penduduk

Khandaq kebagian jatahnya secara merata." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Jabir bin Abdullah menuturkan bahwa ayahnya yang bemama Abdullah

bin Amr bin Haram wafat dengan meninggalkan hutang.

"Saat itu, -lanjut Jabfu-, saya meminta tolong kepada Rasulullah untuk

mengatasi tanggungan Abdullah bin Amr. Maka beliau memohon kepada

orang-orang yang meminjamkan uangnya kepada Abdullah bin Amr untuk

mengurangi jumlah utangnya. Tetapi mereka tidak bersedia. Akhirnya

Rasulullah ffi berkata kepada saya,

"Pulanglah untuk membagi kormamu ke dalam beberapa bagian. Satu bagian

berupa kemasan. Bagian lainnya adalah hasil petiknnnya lbnu Zaid. Setelah itu,

bagian-bagian dari korma tersebut kamu bawa ke hadapanku."

Saya pun melakukan semua saran yang diberikan Rasulullah,ffi . Setelah

itu, aku mendatangi beliau yang sedang duduk di kursinya. Beliau berkata,

"Taknrlah untuk dibayarknn pada mereka!" Maka saya menakar korma tersebut

sampai akhirnya cukup untuk melunasi semua utang ayah saya. Setelah

korma itu saya perhatikary ternyata tidak berkurang sedikit pun." (HR. Al-

Bukhari)

Dari AbdurrahmanbinAbu Amrahdari ayahnya, iaberkata, "saat  kami

bersama Rasulullah dalam suatu peperangan, banyak orang yang kelaparan.

Mereka meminta izin kepada Rasulullah untuk menyembelih hewan

tunggangan mereka. 'Hal ini akan menjadi saksi di hadapan Allah,' demikian

kata mereka.

Umar bin Al-Khathab menangkap isyarat bahwa Rasulullah akan

mengizinkan mereka melakukan hal itu. Maka Umar langsung angkat

bicara, 'Wahai Rasulullah, bagaimana yang akan terjadi pada kita nantinya

jika suatu saat kita bertemu dengan orang-orang, sementara kita dalam

keadaan lapar dan berjalan kaki? Menurut saya, bagaimana jika kita panggil

mereka untukmengumpulkansisa-sisa perbekalan yang ada. Setelah itu, Anda

berdoa kepada Allah agar sisa-sisa perbekalan itu diberkahiNya. Saya yakin

bahwa AllahTa'ala akan mengabulkan doa Anda.'

Kesempurnaan Pribadt Nabi Muhammad

Kemudian Nabi ffi menyuruh orang-orang untuk membawa sisa-sisa

perbekalan mereka. Tidak lama kemudian, berbagai jenis makanan datang.

Mereka menumpuknya sampai atas. Dan yang paling atas sendiri adalah

satu sha'l) kurma yang dibawa oleh seseorang yang datang belakangan.

Setelah sisa-sisa makanan itu kumpul di hadapannya, beliau berdoa

kepada Allah untuk keberkahannya. Akhirnya makanan itu bertambah

banyak. Beliau memanggil para tentaranya untuk membawa wadah makanan

mereka masing-masing. Semuanya mengisi wadah tersebut sampai penuh.

Meskipun demikian, makanan itu masih ada sisanya.

Melihat itu semua, Rasulullah,& tertawa renyah sampai gigi depannya

kelihatan. Beliau berkata, "Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak

disembah selain Allah dan sesungguhnya aku adalah Rasulullah. Seorang hamba

yang mukmin tidakbertemu dengan Allahkecuali nantipada Hari Kiamat ia dihalangi

dari api nerakn." (HR. Ahmad dan Ath-Thabarani)

Diriwayatkan dari Umar bin Al-Krathab, ia berkisah, "Kami ikut bersama

Rasulullah pada perang Tabuk. saat  itu, saya berkata kepada beliau, "Wahai

Rasulullah, tentara Romawi semuanya berkecukupan, sementara dari kita

banyak yang kelaparan." Bahkan karena tidak tahan menahan rasa lapar saat

itu, banyak kaum Anshar yang ingin sekali menyembelih hewan tunggangan

mereka.

Kemudian datang seorang utusan Rasulullah. "Siapa di antara kalian yang

masih mempunyai sisa perbekalan, maka serahkanlah pada kami," ujar utusan

itu. Kami menaksir semua sisa-sisa perbekalan yang mereka kumpulkan kira-

kira sebanyakZT sha'.

Kemudian Rasulullah duduk di samping tumpukan makanan tersebut

danberdoa untuk keberkahannya. Setelah itu beliau berkata, "Wahai semuanya,

ambillah porsi maknnan knlian masing-masing, dan janganlah saling berebut!"

Mereka pun beramai-ramai memenuhi wadah-wadah makanan yang

mereka bawa. Sampai ada di antara mereka yang memotong kainnya untuk

mengambil makanan. Meskipun semuanya telah mengambil jatah masing-

masing, tetapi kami memperkirakan sisa makanan itu masih ada." (HR.

MuslimdanAhmad)

Dari Abu Iyas, ia berkisah, "saat  kami ikut bersama Rasulullah dalam

suatu peperilBon, kami merasakan lapar yang sangat saat itu. Sampai-sampai

1 l sha'menurut ulama Ma&hab Hanafi = 3261,5 gram. Sedangkan menurut ulama selain Madzhab Hanafi, 1

sha'= 2172 gram. (Penj)

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

kami mau menyembelih beberapa hewan tunggangan kami. Melihat hal itu,

Rasulullah ffi *"^yr.uh kami untuk mengumPulkan sisa-sisa makanan di

atas permadani yang telah disediakan. Maka mereka beramai-ramai

mengumpulkannya sesuai dengan instruksi Nabi. Mereka menumPuknya ke

atas untuk ditaksir banyaknya. Tiba-tiba makanan itu menggelembung dan

cukup untuk kami yang berjumlah 114 orang. Kami memakannya sampai

semuanya merasa kenyang. Kemudian kami memasukkan sisa-sisanya pada

sarung pedang yang kami bawa." (HR. Muslim)

Dari Anas bin Malik, bahwa Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim,

"sungguh saya mendengar suara Rasulullah ffi trttgut lemah. Saya yakin

beliau sedang lapar. Apakah kamu punya makanan?" "Ya," jawab Ummu

Sulaim yang disusul kemudian mengeluarkan adonan gandum. Lalu dengan

mengenakan jilbabnya ia keluar untuk mengolah roti gandum menjadi dua

bagian. Sebagian roti ia sisipkan ke dalam baju saya (Anas), sedangkan sebagian

lainnya ia peruntukkan untuk saya. Setelah itu, ia menyuruh saya untuk

membawa roti tersebut pada Rasulullah.

Setibanya di tempat tujuan, saya melihat Rasulullah sedang berada di

masjid bersama orang banyak. saat  saya berdiri di hadapan mereka, beliau

bertanya, "Apakah kamu utusannya Abu Thalhah?" Saya pun mengiyakannya.

"Apakah kamu bawa makanan?", tanya beliau kembali. Lagi-lagi saya

mengiyakannya. Kemudian beliau menyT rruh berdiri kepada saya dan semua

orang yang ada bersamanya.

Beliau dan saya berjalan menuju rumah Abu Thalhah. Setelah saya

mengabarkan itu semua kepada Abu Thalhah, ia pun kaget danberkata kepada

istrinya. "Wahai Ummu Sulaim, Rasulullah datang kemari dengan membawa

orang banyak. Sementara persediaan makanan kita hanya sedikit."

Dengan tenang, Ummu Sulaim menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih

tahu apa yang terjadi."

Kemudian Abu Thalhah, -lanjut Anas-, menemui Rasulullah. Ia

membimbing beliau unfuk memasuki rumahnya. "Ambil kemari makanarutya,

wahai Ummu Sulaim!" kata beliau.

Maka Ummu Sulaim pun menyuguhkan roti kepada Rasulullah dan

meminta beliau untuk memecah-mecahkannya. Lalu ia memeras minyak sapi

sebagai lauknya. Sementara itu, Rasulutlah ffi mulutnya komat-kamit

membaca doa. Beliau meminta izin untuk mengajak sepuluh orang di luar.

Setelah Abu Thalhah mengizinkan, mereka masuk dan makan hidangan di

Kesempurnaan Pribadt Nabi Muhammad

dalam rumah sampai kenyang. LaIu datang rombongan lainnya masuk dan

makan sampai kenyang. Mereka semuanya berjumlah delapan puluh

orang. "(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah riwayat, Anas bin Malik menuturkan, saat itu Rasulullah

berada bersama istrinya di rumah. Ibu saya, Ummu Sulaim, membuat bubur

korma yang dicampur minyak. Ia menyimpannya di sebuah mangkok yang

terbuat dari batu. S,etelah ifu ia berkata, "Hai Anas, pergi dan bawa mangkok

bubur ini ke Rasulullah. Katakan pada beliau bahwa kamu diutus oleh ibumu

untuk membawa mangkok ini. ]angan lupa sampaikan salam dariku untuk

beliau. Dan beritahu beliau bahwa kita hanya membuat sedikit bubur unhrknya. "

Maka saya, -lanjut Anas-, pergi menuju Rasulullah dan menyampaikan

pesan ibunya pada Beliau. "Simpanlah mangkok itu di sini!" kata Rasulullah.

Kemudianbeliau menyuruh saya untuk mengajak siapa saja yangberpapasan

di jalan. Saya pun melaksanakan titah beliau untuk mengajak orang-orang

yang disebutkannya dan siapa saja yang kebetulan berpapasan di jalan.

Semuanya berjumlah sekitar tiga ratus orang.

"Hai Anas, bawalah kemari mangkok bubur itu," kata Rasulullah. Mereka

semuanya masuk ke dalam rumah sampaisampai ruang teras dan kamar penuh

sesak. Akhirnya Rasulullah ffi -".,grtur keluar masuk mereka. Beliau

menyuruh mereka agar antri secara teratur, sepuluh orang-sepuluh orang.

Selain itu beliau meminta mereka agar mengambil makanan yang posisinya

paling dekat dengan mereka.

Dengan bergantian mereka melahap hidangan makanan sampai semuanya

merasa kenyang. Lalu kemudian Rasulullah berkata, "Wahai Anas, angkatlah

tempat itu!" Dan aku tidak tahu manakah yang lebih banyak; setelah atau

sebelum aku mengangkatnya." Demikian Anas.

Dari Abdurrahman bin Abu Bakar, ia berkata, "Suatu saat , kami pergi

bersama Nabi. Jumlah kami 130 orang. Beliau bertanya, "Siapa di antara knlian

y ang m emp uny ai makanan? " Tiba-tiba seseorang muncul dengan membawa satu

sha' makanan yang siap unfuk diadon.

Kemudian datang seorang musyrik bertubuh ti.gg yang telah beruban

rambutnya. Ia menggiring seekor domba pada Nabi. " Apakah domba ini untuk

dijual atau untuk dihibahkan? " tanyabeliau. "Untuk dijual", jawab orang musyrik

itu singkat. Maka beliau membelinya. Setelah domba itu disembelih, beliau

menyuruh bagian perutnya untuk dipanggang.

Pribadi Nabi Muhammad

Demi Allah, untuk mencukupi sejumlah 130 orang, beliau hanya

memotong sekerat dari bagian perut kambing tersebut. Jikabeliau melihat ada

orang yang datang, beliau langsung memberikan bagiannya. Jika tidak ada

orang yang datang lagi, maka beliau pun menyimpan sisanya. Makanan itu

beliau tuangkan pada dua mangkok besar.

Maka kami pun melahapnya sampai kenyang. Sedangkan makanan yang

tersisa, kami mengangkutnya ke atas onta." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dari Ali bin Abu Thalib, "Kami keluar bersama Rasulullah menemui Bani

Abdul Muthalib. Di hadapan mereka, beliau meminta agar disediakan bejana

berisi air. Lalu mereka semuanya minum sampai merasa segar. Tetapi air di

dalam bejana itu tidak berkurang sedikit pun, seolah-olah belum ada orang

yang meminumnya. Nabi berseru, "Wahai Bani Abdul Muthalib, sesungguhnya

aku diutus oleh Allah, khttsusnya kepada kalian, dan umumnya kepada seluruh

manusia. Tadi knlian telah melihat tanda kebesaran-Nya dariku. Sekarang, siapa di

antara kalian yang mau bersumpah setia untuk menjadi saudara dqn sahabatku? "

Tidak ada seorang pun dari mereka yang berdiri untuk menyatakan

kesediaannya. Saya, yang saat  itu masih kanak-kanak, langsung berdiri

menghampiri Rasulullah. "Duduklah Ali!" kata salah seorang hadirin. Ia

mengulangi perintah tersebut setiap kali saya berdiri. Untuk ketiga kalinya,

karena saya bersikeras berdiri, maka ia menarik tangan saya untuk duduk."(HR.

Al-Maqdisi dalam Al-Ahadits Al-Mukhtarah dan Ahmad dalam A/- Musnad)

Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub, "saat  kami bersama Rasulullah

ffi, udr t"t"orang yang menghidangkan mangkok besar berisi bubur (roti yang

diremuk dan direndam dalam kuah). Kemudian beliau dan semua hadirin

memakannya. Mereka silih berganti melahap bubur tersebut sampai menjelang

zhuhur. Setelahmereka merasa kenyang, kemudian datang kelompok lainnya

dan memakannya sampai kenyang.

"Apakah makanan tersebut ada yang menambahkarr?" tarryaseseorang.

Kemudian temannya menjawab, "Tambahan makanan itu bukan dari kita,

melainkan dari Allah Ta'ala." (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi).

Diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari, "Saya membuatkan makanan

untuk Rasulullah dan Abu Bakar. Porsi makanan itu hanya cukup untuk

mereka berdua. Setelah selesai diolah, makanan itu saya hidangkan kepada

keduanya. Rasulullah berkata,

" Sekarang knmu undang tiga puluh orang pemukn Anshar untuk datang kernnri!"

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

Mendengar perintah tersebut, hati saya berkecamuk. Saya tidak mempunyai

banyak makanan. Oleh karena itu, saya merasaberat untukmelaksanakannya.

"Undanglah tiga puluh orang pemukn Anshar untuk datang kemari!" Rasulullah

mengulangi titahnya. Tanpa berpikir panjang, saya langsung mengundang

mereka. saat  semua undangan sudah hadir, beliau mempersilahkan kepada

mereka untuk memakan bubur yang saya buat. Mereka dengan lahap

memakannya sampai kenyang. Melihat mukjizat tersebut, mereka bersaksi

bahwa beliau adalah Rasulullah ffi.S"U"tr.r, pergi, mereka bersumpah setia

terlebih dahulu pada Rasulullah.

Kemudian beliau meminta saya untuk mengundang sembilan puluh

orang pemuka Anshar. Lalu enam puluh orang pemuka Anshar. Saya pun

mengundang mereka untuk menghadiri jamuan. Mereka semuanya makan

sampai kenyang. Dengan mukjizat ini, mereka bersaksi bahwa beliau adalah

Rasulullah. Disusul kemudian mereka melakukan sumpah setia kepada

beliau sebelum akhirnya mereka pulang. Jadi jumlah seluruhnya yang

menyantap jamuan saya ada 180 orang. Mereka semuanya dari kalangan

Anshar." (HR. Al-Haitsami dalamMajma' Az-Zawaa'id, At-Thabarani, dan Al-

Baihaqi)

Abu Hurairah menuturkan, suatu saat  Nabi ffi kedatangan tamu.

Beliau sibuk mencari makanan untuk menjamunya. Tetapi tidak ada sedikit

pun makanan di rumahnya kecuali sesuap roti. Maka beliau memecah-

mecah roti itu menjadi beberapa bagian. Setelah selesai, beliau mempersilahkan

kepada tamunya. " Mohon baca basmalah dahulu baru kemudian memakannya!"

Lalu tamu itu mencicipinya. Tetapi makanan itu masih tersisa. Melihat hal

itu, ia memuji Nabi, "Sungguh Anda adalah orang yang shaleh."

Mukjizat Beliau dalam Memperbanyak Mentega

Ibunda Anas bin Malik, Ummu Sulaim, berkisah, "Saya mempunyai

seekor kambing. Lemaknya saya kumpulkan di sebuah wadah sehingga

penuh." "HaiZabTbah, bawalah wadah ini kepada Rasulullah untuk beliau

jadikan lauk!" kataUmmu Sulaim.

Di depan Rasulullah, Zabibah berkata, "Wahai Rasulullah, Ummu

Sulaim mengutus saya untuk membawa wadah mentega ini kepada Anda."

Kemudian beliau menyuruh orang-orang yang hadir bersamanya untuk ikut

mencicipi makanan tersebut. "Ambillah danhabiskan semuanya. Lalukembaliknn

wadahnya kepada Zabibah!" kata beliau.

Kesempurnaan Prlbadi Nabi Muhammad

Setelah semuanya selesai makan, Zablbah membawa pulang wadah

tersebut ke rumah Ummu Sulaim. Setibanya di rumah, Ummu Sulaim sedang

tidak ada. Ia pun menggantungkan wadah itu di sebuah paku yang kokoh.

saat  Ummu Sulaim tiba di rumahnya, ia melihat wadah penuh dengan

mentega sampai aimya menetes. "WahaiZabibah! -ujarUmmu Sulaim-, apakah

kamu tidak memberikan wadah mentega ini pada Rasulullah?"

Zabibah menjawab, "Saya tadi mengantarkannya pada beliau. Kalau

engkau tidak percaya, tanyakanlah langsung kepadanya." Dan rupanya Ummu

Sulaim masih ragu-ragu dengan jawaban Zabibah.Ia pun pergi untuk

menghadap Rasulullah ffi."ruRasulullah, -kata Ummu Sulaim-, saya tadi

menyuruh seseorang untuk menyuguhkan mentega kepada Anda." Beliau

menjawab, 'Ya, dia sudah menyampaiknnnya padaku." Ummu Sulaim kembali

berkata, "Demi Allah yang telah mengutus Anda dengan membawa petunjuk

dan agama yang benar, sungguh saya menemukan wadah itu penuh dengan

mentega sampai aimya menetes."

"Apafuh kamu merasa heran jikn Allah telah memberiknn makanan kepadamu

sebagaimana knmu telah memberiknn maknnan kepada N abi-Nya? " ucap beliau

menjelaskan.

Akhirnya saya, -lanjut Ummu Sulaim-, pulang dan mencicipi mentega

yang ada di rumahnya. Mentega itu baru habis setelah sebulan atau dua bulan

lamanya." (HR. Al-Baihaqi)

Diriwayatkan dari Jabir bahwa Ummu Malik Al-Fihriyyah memberikan

mentega dalam sebuah wadah untuk Rasulullah ffi.S"*".ttara itu, anak-

anaknya memelas karena di rumah tidak ada sedikit pun lauk pauk untuk

mereka. Ia akhimya mengambil wadah bekas tempat mentega yang ia berikan

pada Rasulullah. Tiba-tiba, rvadah itu ditemukannya penuh dengan mentega.

Setiap kali ia memberikan mentega kepada Rasulullah, keluarganya merasa

cukup dengan lauk pauk mentega tersebut sampai akhimya ia memerasnya.

Setelah diketahui mentega itu habis, ia pun mendatangi Rasulullah.

Melihat Ummu Malik, Nabi ffi langsung bertanya, "Apakah kamu

memeras mentega itu?" . Ia pun mengiyakannya. Kemudian beliau kembali

berkata, "Kalau saja kamu tidak memerasnya, maka mentega itu akan tetap

ada." (HR. Muslim)

Kesempurnaan Pribadt Nabi Muhammad

Mukjizat Memperbanyak Korma

Abu Hurairrh 4$9, berkata, "Pada suatu hari saya membawa beberapa

korma pada Rasuluilnffi. "Semoga engkau mendoakan keberkahan untuk

korma-kormairti," pinta saya saat itu.

Kemudian beliau menaruh korma-korma tersebut di kedua tangannya

lalu berdoa untuk keberkahannya. Setelah itu beliau berpesan pada saya.

"Masukkan korma-korma ini pada tempat perbeknlanmu. Jika knmu mengambilnya,

cukup masukkan tanganmuke tempat itu dan janganberlebihan."

Saya sendiri membawa satu wasaq korma dari tempat tersebut untuk

dinafkahkan di jalan Allah. Dengannya, saya makan dan memberikan

makanan pada orang-orang yang membutuhkan. Hal ini terus menerus saya

lakukan di rumah saya. Sampai saat  Utsman mati terbunuh, kebiasaan ini

menjadi terhenti karena tempat perbekalan saya hancur." (HR. Al-Bukhari

danAt-Tirmidzi)

Abu Hurairah menuturkan, "Saya merasa sedih karena tiga hal. Pertama,

Sewaktu Nabi wafat, saya adalah sahabat dan pelayan beliau yang masih

kecil. Kedua, peristiwa terbunuhnya Utsman. Dan ketiga karena tempat

perbekalan itu."

Hadirin bertanya-tanya, " Apa yang engkau maksudkan dengan tempat

perbekalan itu, wahai Abu Hurairah?"

Abu Hurairah menjawab, "saat  kami dalam perjalanan bersama

Rasulullah, banyak orang yang kelaparan. Beliau berkata, "Wahai Abu Hurairah,

apakah kamu mempunyai sisa makanan?" Saya menjawab, "Ya, ada. Saya

membawabeberapa korma di tempat perbekalan." Lalu beliau menyuruh saya

untuk membawanya kepada beliau.

Tanpa berpikir panjang, saya langsung membawanya pada Rasulullah.

saat  itu, beliau memasukkan tangannya ke dalam tempat perbekalan lalu

mengeluarkannya kembali dengan satu genggam korma. Beliau membeberkan

korma itu sehingga terlihat banyak. "Undanglah sepuluh orang untuk datang

kemari!" kata beliau. Setelah sepuluh orang tersebut datang, mereka dipersilah-

kan untuk makan korma itu sampai kenyang.

Secarabergilirary sepuluh demi sepuluh, mereka datanguntuk memakan

korma-korma tersebut. Akhimya semua tentara yang ada saat itu merasakan

puas dan kenyang.

Pribadi Nabi Muhammad

Kemudian beliau berkata pada saya, "Ambillah korma-korma yang kamu

berikan tadi! Masukkan tanganmu ke tempat perbekalan itu! Kamu harus

menghematnya, jangan berlebihan! "

Maka saya pun mengambil korma-korma yang dibeberkan itu lebih

banyak dari korma-korma yang saya berikan. Korma-korma itu sebagai

penyambung hidup saya pada masa Rasulullah. Selain itu, saya juga

menafkahkannya untuk memberi makan orang lain. Kebiasaan ini berlanjut

terus pada masa Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Baru saat  Utsman terbunuh,

rumah saya kena gusur. Maka tempat perbekalan itu pun lenyap entah

kemana." (HR. Ath-Thabarani dan Abu Nu'aim Al-Ashbahani)

Masih dari Abu Hurairah, pada saat Rasulullah ffi ""aungberada 

dalam

suatu peperangan, banyak para tentara yang kehabisan makanan. "Wahai Abu

Hurairah, apakah kamu masih mempunyai sisa maknnan?", tanya beliau. Saya

menjawab, "Ya, ada. Di tempat perbekalan saya masih ada beberapa korma."

Maka beliau menyuruh saya untuk mengambilkannya.

Setelah saya mengambilnya, korma-korma itu saya beberkan di atas

permadani kulit. Setelah beliau hitung, semuanya ada dua puluh satu buah

korma. Kemudian beliau mengucapkan basmalah, lalu mengambil satu persafu

kurma itu sambil tetap membaca basmalah. Hingga akhirnya korma-korma

itu terkumpul.

"Panggilah siFulan dan teman-temannya!" katabeliau. Maka saya memanggil

si Fulan yang beliau maksud dan teman-temannya. Mereka dipersilahkan

makan korma-korma itu sepuasnya. Setelah mereka merasa kenyang, mereka

pun keluar. Kemudian beliau kembali menyuruh saya untuk memanggil yang

lainnya sekaligus bersama teman-temannya. Seperti halnya kelompok

pertama, mereka pun makan dengan lahap sampai kenyang lalu keluar

ruangan.

Meskipun demikian, korma-korma itu masih ada tersisa. Beliau berkata

pada saya, "Duduklah dan makan bagianmu!" Setelah saya memakannya, sisa

korma itu saya masukkan ke dalam tempat perbekalan. "Hai Abu Hurairah, -

kata Rasulullah-, jika kamtt ingin mengambil korma itu, masukkan tanganmu ke

dalam tempat perbeknlan itu secukupnya dan jangan berlebihan." Demikian pesan

beliau.

Oleh karena itu, setiap kali saya menginginkan korma itu, saya rogoh

tempat perbekalan tersebut untuk mengambilnya. Di samping itu, saya selalu

mengeluarkan lima puluh wasaq dari korma-korma itu untuk disedekahkan

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

pada orang lain. Tempat perbekalan itu selalu setia menemani perjalanan

saya. Sampai akhimya saat  Utsman terbunuh, tempat perbekalan itu 1enyap."

(HR. Al-Baihaqi)

Dari putrinya Basyir bin Sa'ad -yaitu saudarinya An-Nu'man bin Basyir-

, ia menuturkan, "Ibu saya, Amrah binti Rawahah, memasukkan korma ke

dalam baju saya. Ia menyuruh saya untuk mengantarkannya pada ayah

saya, yaitu Basyir bin Sa'ad, dan paman saya, yaitu Abdullah bin Rawahah

untuk makan siang mereka berdua.

Saya pun pergi untuk mengantarkan korma itu pada mereka. Di tengah

jalan, saya bertemu Rasulullah ffi. "*r*orilah, Nak! Apa yang knmu bawa?"

Saya menjawabnya, "Wahai Rasulullah, ini adalah korma. Saya disuruh ibu

saya unfuk mengantarkannya pada Ayah saya Basyir bin Sa'ad dan paman

Abdullah bin Rawahah untuk makan siang mereka berdua. " Amb il kemar i, N ak ! "

kata beliau. saya pun menyerahkannya di kedua telapak tangan Rasulullah.

Tetapi rupanya korma itu bertambah banyak sehingga kedua tangan beliau

tidak memuatnya. selanjutnya beliau menyuruh agar dibeberkan di kain yang

cukup. Lalu beliau berkata pada seseoran& " Panggilah semua penduduk Khandaq

untuk maknn siang." Maka orang itu langsung memanggil mereka untuk

memenuhi undangan beliau. Penduduk Khandaq pun berdatangan dan

memakan korma-korma tersebut. Meskipun semuanya sudah memakannya,

korma itu terus bertambah bahkan ada di antaranya yang jatuh dari ujung

kain. (HR. Abu Nu'aim dan Ibnu Katsir)

Mukjizat Air Bertambah Banyak

Diriwiyatkan dari Imran bin Hushain &b, iuberkata, "Kami melakukan

suatu perjalanan pada malam hari bersama itasulullah W Orakhir malam,

kami merasa lelah sehingga tertidur. Rasa-rasanya selama dalam perjalanan,

tidur itulah yang kami rasakan paling pulas. Kami baru bangun setelah kami

merasakan panasnya terik matahari.

Orang yang pertama kali bangun adalah si A, lalu disusul kemudian si B.

(Dalam riwayat Abu Raja, ia menyebutkan nama-nama mereka. Sedangkan

riwayat Auf tidak menyebutkannya). Dan orang keempat yang bangun adalah

Umar bin Al-Khathab a,;$i1.

Adapun Rasulullah, jika beliau tidur, tidak ada seorang pun yang berani

membangunkannya, sampai beliau bangun sendiri. Sebab kami tidak

mengetahui apa yang terjadi pada beliau selama tidur.

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

Pada saat Umar bin Al-Khathab bangun, ia melihat orang-orang masih

banyak yang tidur. Ia, yang terkenal berani dan berhati teguh, bertakbir denSan

suara yang keras sampai Rasulullah terbangun karenanya.

Melihat Rasulullah bangun, mereka langsung melapor kepada beliau

tentang apa yang terjadi sehingga mereka terlambat bangun. Dengan bijak,

beliau menjawab, "Tidak apa-apa. Seknrang laniutknn lagi perjalanan kalian!"

Mereka pun berkemas untuk berangkat, begitu pula Nabi, sampai tiba di

suatu tempat yang jaraknya tidak jauh dengan tempat pertama. Beliau

beristirahat dulu dan meminta air wudhu karena waktu shalat telah datang.

Setelah muadzin mengumandangkan adzan, beliau shalat berjamaah bersama

mereka.

Selesai shalat, tiba-tiba beliau menemukan seorang pria yang duduk

menyendiri. Rupanya tadi ia tidak ikut shalat berjamaah. "Apa yang

menyebabkanmu tidak ikut shalat beriamaah? " tanya beliau. orang itu menjawab,

,,wahai Rasulullah, saya tadi mimpi basah, tetapi di sini tidak ada air bagi saya

untuk mandi." Kemudian beliau berkat a, " Knlau begitu, knmu harus bertayamum

dengnn tanah."

Dalam perjalanan berikutnya, Rasulullah bertemu dengan orang yang

mengadukan tentang keadaan mereka yang haus dan dahaga. Beliau pun

berhenti dan memanggil si Fulan, (dalam riwayat Abu Raja, nama orang ini

disebutkan, sedangkan Auf tidak menyebutkamya), dan Ali. "Pergilahkalian

berdua untuk mencari air ! "

si Fulan dan Ali kemudian berangkat demi mencari air. Di perjalanan,

mereka berdua bertemu dengan seorang perempuan yang membawa dua

kaleng air di atas onta. Keduanya berkata, "Di mana ada air di sini?" Perempuan

itu menjawabnya, "Kemarin saya memPunyai air. Tetapi sekarang, kami

kehausan." "Kalau begitu, -kata mereka berdua-, kamu sekarang ikut kami."

"Ke mana?" tanya si perempuan itu. Maka mereka menjawab, "Kita sekarang

mau menghadap Rasulullah." Perempuan itu kembalibertanya, "Apakah dia

yang selama ini dikenal sebagai pengikut syariat nabi-nabi terdahulu (shabi')?"

Mereka pun mengiyakannya. "Nah, sekarang mari kita jalan!" kata mereka

mengajak perempuan itu.

Setibanya di hadapan Rasulullah, mereka berdua menceritakan kepada

beliau apa yang dialaminya dalam perjalanan. selanjutnya mereka

mempersilahkan perempuan tadi turun dari ontanya. Kemudian Rasulullah

meminta sebuah wadah. Lalu beliau menumpahkan air di kedua kaleng ke

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

wadah tersebut. setelah menutup kembali kaleng itu, beliau memanggil

mereka untuk meminum air di wadah tersebut sepuasnya.

Mereka pun dengan senang mengambil air itu untuk diminum dan

memberikan selebihnya kepada orang lain. setelah semuanya minum, beliau

mempersilahkan orang yang mimpi besar itu mengambil wadah itu untuk

mandi.

sementara itu, si perempuan tadi berdiri dan bengong melihat apa yang

mereka lakukan dengan air miliknya.

Demi Allah, -kata perawi-, beliau membiarkan perempuan itu

tercengang melihat kami. Ia menyaksikan airnya menjadi penuh sekali,

padahal sebelumnya tidak.

Rasulullah berkata, "Kumpulkan makanan karian untuk perempuan ini!,'

Tidak menunggu lama, mereka pun mengumpulkan berbagai jenis makanan

berupa korma, tepung, dan daging kambing. Makanan-makanan itu mereka

bungkus dengan kain untuk diangkut oleh si perempuan tadi di atas ontanya.

Selain itu, mereka pun memberikan sebuah baju kepadanya.

setelah semuanya selesai, Rasulullah berkata kepada si perempuan tadi,

"Demi Allah, knmu mengetahui sendiri bahwa knmi tidak menghnbiskan sedikit

pun dari air milikmu. Karena Allah ra'ala sendiri yang telah memberikan air

kepadakami semua."

Kemudian si perempuan itu melanjutkan perjalanannya. ra langsung

menemui keluarganya dan menceritakan pengalamannya yangtelah ditahan

oleh pengikut Rasulullah. "Apa yang mereka lakukan padamu, wahai

Fulanah?"

"Sungguh ajaib! Tadi saya bertemu dengan dua orang lelaki yang

kemudian menghantarkan saya untuk menemui seseorang yang dikenal

sebagai pengikut syariat nabi-nabi terdahulu. Lalu orang itu membuat air

yang saya bawa menjadi banyak dan penuh. selanjutnya beliau membekali

saya banyak makanan. Demi Allah, beliau adalah orang yang paling memikat

di sini dan di sana." Ia mengatakannya sambil mengacungkan telunjuk dan

jari tengahnya ke atas. Maksudnya ia adalah panutan makhluk di langit dan di

bumi. "Dan aku yakf! beliau itu adalah utusan Allah." Demikian perempuan

itu menufup ceritanya.

Kaum muslimin saat  itu, -kata perawi-, menyerang kaum musyrikin

yang ada di sekitar desa wanita itu, tetapi mereka tidak menganggu kelompok

Pribadi Nabi Muhammad

di mana si perempuan itu ada di dalamnya. oleh karena itu, suatu hari, si

perempuan itu berkata pada kaumny a, "saya yakin mereka tidak membiarkan

(baca: tidak menyerang) kalian dengan sengaja. Maka aPakah belum tiba

waktunya kalian untuk memeluk Islam?"

Mereka pun, -si perempuan itu dan kaumnya-, beramai-ramai berikrar

masuk agama Islam." (HR. Al-Bukhari, Muslim,Ibnu Hibban, dan Ahmad).

Diriwayatkan dari Al-Bara'r$;r "Dul"* suatu perjalanan, kami akhimya

memilih berhenti di Hudaibiyah. Jumlah kami saat itu seratus empat belas

orang. Hudaibiyah adalah sebuah sumur yang aimya sudah kering kerontang'

Lalu kami mengambil embernya. Rasulullah berkumur-kumur lalu

mengeluarkan air dari mulutnya sambil berdoa. Dari air itulah, kami dan yang

lainnya dapat melepaskan dahaga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Al-Miswar bin Makhramah dan Marwan bin Al-Hakam berkata, "Pada

masa Hudaibiyatg Rasulullah keluar daerah bersama seratus sepuluh orang

lebih para sahabatnya. setibanya di Dzul Hulaifah, beliau menyimpan korban

yang disembelihnya. Lalu beliau berihram untuk umrah. Kemudian beliau

berjalan bersama mereka sampai tiba di puncak Hudaibiyah, tepatnya di

sebuah sumur yang aimya telah diangkut sedikit demi sedikit oleh penduduk

setempat sehingga kering kerontang.

Kami pun mengadu pada Rasulullah tentang keadaan kami yang mulai

kehausan. Maka beliau mengeluarkan anak panah dari sarung busurnya, lalu

menyuruh mereka untuk mengarahkannya ke dalam sumur tersebut.

Demi Allah, -kata rawi-, sesaat  air di dalam sumur itu terus

bergelombang sampai rasa haus mereka hilang." (HR. Al-Bukhari dan Al-

Baihaqi)

Masih dari Al-Bara', "Kami ikut bersama Rasulullah ffi d'h* t'u*

perjalanan. saat  kami tiba di suatu sumur yang aimya tinggal sedikit, kami

pun singgah untuk beristirahat. Jumlah kami enam oran& termasuk saya di

dalamnya. Kami mengambil ember, sementara Rasulullah sendiri berdiri di

tepi sumur itu. Lalu kami menjadikan ember itu menjadi dua atau bahkan

hampir tiga bagian. setelah beliau menerima penjelasan mereka, beliau

menyelupkan tangannya ke dalam ember sambil berdoa. Kemudian beliau

mengembalikan ember yangberisi air itu pada kami. Dan apa yang terjadi?

saya melihat beliau mengeluarkan bajunya karena takut terendam.

sementara ifu, air terus mengalir dengan deras menuju awak sungai." (HR.

Ahmad. Lihat juga Kitab Majma' Az-Zawa'id)

Kesempurnaan Prtbadi Nabi Muhammad

Dari Ziy adbin Al-Harits Ash-Shud a' i, " Say amenghadap Nabi ffi untuk

menyatakan diri masuk Islam. Kemudian datang rombongan saya dengan

tujuan yang sama, yaihr berikrar untuk memeluk Islam. Mereka berkata, "wahai

Rasulullah, kami mempunyai sebuah sumur. Pada musim hujan, sumur itu

penuh sehingga kami dapat berkumpul bersama untuk menggunakannya.

Tetapi jika musim panas tiba, sumur tersebut kering kerontang. Kami biasa

berpencar untuk mencari sumber air di daerah sekitar. pada musim panas

sekarang, hal itu tidak mungkin lagi kami lakukan. Sebab di daerah sekitar

kami adalah musuh (orang-orang kafir Quraisy). oleh karena itu, kami mohon

engkau untuk berdoa kepada Allah agar memberikan air yang cukup bagi

kami."

Maka beliau pun menyanggupinya. Sebelum berdoa, beliau meminta

mereka untuk membawakan tujuh kerikil. Lalu beliau sebarkan ketujuh

kerikil tersebut di tangannya. Selanjutnya beliau berdoa dan berkata,

" setiap kali knlian hendak mendatangi sumur, lemparknn kerikil ini satu persatu

s amb il me mb a c a b asm al ah. "

setelah itu, kedalaman sumur jadi bertambah sehingga mereka tidak dapat

melihatnya." (H& At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ath-Thabarani)

Abu Iyas menuturkan, seseorang membawa kaleng yang berisi sedikit

air. Kemudian Rasulullah menumpahkan air yang sedikit itu ke sebuahbejana.

Dari air tersebut, kami yang berjumlah seratus empat belas orang, semuanya

berwudhu dengan sepuas-puasnya. Lalu ada delapan orang yang datang

kemudian. Mereka bertanya kepada kami, "Apakah ada air untuk berwudhu?"

Maka Rasulullah berkata, "Sungguh air untuk berwudhu telah habis." (HR.

Muslim dan Al-Baihaqi)

Abu Qatadah meriwayatkan, "Suatu saat Rasulullah ffi berpidato ai

hadapan kami, " Sesungguhnya kalian akan menempuh perjalanan mulai sore

sampai malam hari. Kalian baru dapat menemuknn air, insya Allahbesokpagi."

Dalam perjalanan" masing-masing prajurit tidak ada yang menoleh ke

arah temannya yang lain. Semuanya berjalan dengan serius. Menjelang

akhir malam, Rasulullah mengantuk sehingga badannya terlihat condong.

Saya, yangberada di samping beliau, langsung menopang badan beliau yang

berada di atas onta tanpa membangunkannya sehingga beliau dapat duduk

dengan tegak.

saat  waktu malam berlalu, beliau kembali mengantuk sehingga

badannya condong. Untuk kedua kalinya, saya langsung menopang badan

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

beliau dengan tanpa membangunkannya sehingga beliau dapat duduk tegak

seperti semula. Pada saat menjelang shubuh, beliau mengantuk lagi. Posisi

badan beliau saat  itu lebih condong dari sebelumnya. Sampai-sampai

karenanya, beliau hampir jatuh dari ontanya. Untungnya saya langsung

menghampiri beliau dan menopangnya.

Begitu terjaga dan mendongakkan kepalanya, beliau langsung bertanya

kepada saya, " S iap a ini? " " Ini Abu Qatadah," jaw ab saya s ingka t. " Kap an kamu

berada di dekntku?" tanya beliau. "Dari tadi malam, saya berada di sini untuk

menjaga engkau," kata saya. Kemudian beliau berkat a, " Semoga Allah membalns

kebaiknnmuyang telah menjaga Nabi-Nya." Setelah itu, beliau menanyakan posisi

para prajuritnya yang lain, "Bagaimana menurutmu, apaknh kcberadaan krta fidak

diketahui oleh merekn? Apaknh kamu melihat satu di antara mereka?" Saya pun

menunjukkan kepada beliau posisi mereka, mulai rombongan pertama, kedua,

dan seterusnya. Semuanya ada tujuh rombongan.

Akhimya Rasululhh ffi memilih berhenti dan beristirahat di perjalanan.

"Tolong nanti kamu yang membangunknn kami semua jikn waktu shalat (Shubuh)

tiba," pesNrbeliau pada saya.

Temyata yang pertama bangun adalah Rasulullah. Sementara itu sinar

matahari sudah terlihat terang. Dengan terperanjat, kami segera bangun. Lalu

beliau berkata, "Naiklah ke onta kalian masing-masing. Kita mau melanjutkan

kembali perjalanan."

Kami menempuh perjalanan sampai matahari muncul ke permukaan.

Setelah itu beliau berhenti dan meminta ember berisi air yang ada bersama

saya. Kemudian beliau berwudhu dari ember tersebut dan membiarkan air di

dalamnya tersisa. Beliau berkata kepada Abu Qatadah, "Simpanlah embermu ini

p ada knmi, niscay a n anti menj a di s ebuah berita. "

Selanjutnya Bilal mengumandangkan adzan untuk melakukan ibadah

shalat. Setelah itu, Rasululhh ffi mehkukan shalat dua rakaat yang kemudian

dilanjutkan dengan shalat shubuh berjamaah. Beliau melakukan itu semua

seperti halnya keadaan di saat normal. Kami pun kembali naik onta dan

melanjutkan perjalanan bersama beliau.

Tidak dipungkiri peristiwa menjadi polemik di antara kami. Seseorang

berbisik pada temannya , "Kaffarat apa yang harus kita bayar sebagai penebus

kelalaian kita dalam melakukan ibadah shalat ini?"

Rupanya permasalahan mereka itu tercium oleh Nabiffi. Beliauberkata,

Kesempurnaan Prtbadi Nabi Muhammad

"Buknnknh aku adalah contoh (teladan) bagi knlian semua? Melnlaiknn shalat

tidakberlaku saat  tidur. Karena melalaikan shalat adalah tidnk mengulur waktu

shalat sampai datang waktu shalat yang lain. Oleh karena itu, siapa yang tidur

atau lalai sehingga meninggalknn shalat, makn ia harus bersegera shalat saat 

dirinya sudah sadar (mengingatnya) kembali."

Berikutnya, kami pun tiba di sekelompok manusia yang kekurangan

persediaan air. "Wahai Rasulullah, kami tidak kuat menahan rasa dahaga

yang sangat ini," kata mereka mengadu.

"Kalian tidak akan mati dengan keadaan seperti ifu," Rasulullah mencoba

menenangkan mereka. Kemudianbeliau menyuruh mereka unfuk mengambil

bejana kecil miliknya. Beliau juga meminta sebuah ember yang berisi air

miliknya Abu Qatadah. Rasulullah yang menuangkan airnya, sedangkan Abu

Qatadah yang memberikannya pada mereka. Setiap kali mereka melihat air

di ember itu, mereka langsung berdesakan untuk mengambilnya. Maka

Rasulullahbersabda, "Knlianharusmengambilnyadengancarayangbaik.Tenang,

semuanya pasti aknn merasa puas."

Rasulullah terus menuangkan air itu, sementara saya juga terus

memberikannya pada mereka. Sampai akhirnya semuanya sudah minum

kecuali saya dan Rasulullah.

Kemudian beliau menuangkan air untuk s aya, " Ay o minuml ah ! " Ditaw ari

seperti itu, saya jadi merasa tidak enak. "Saya tidak mau minum mendahului

Rasulullah."

Rasululhh ffi berkata, "sesungguhnya orang ynng memberi minuman pada

knumnya (yaitu seorang pemimpin, penj) adalah orang yang paling akhir mengambil

jatahminumnya."

Maka saya pun minum mendahului Rasulullah. Setelah itu orang-

orangberdatangan menuju air itu secara berombongan." (HR. Muslim dan Al-

Baihaqi)

Aair Memancar dari Jari-Jemari Rasulullah

Anas bin Malik,iS, menuturkan, bahwa suatu saat  Nabi ffi berada di

Zaura'. Beliau dibawakan sebuah tempat yang berisi sedikit air. Kemudian

beliau menyuruh para sahabatnya untuk berwudhu dengan air tersebut.

Setelah beliau meletakkan telapak tangannya di air itu, tiba-tiba air dengan

deras memancar dari sela-sela dan ujung jarinya, sampai mereka selesai

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

berwudhu. "Berapa jumlah kamu saat  itu?" tanya saya (perawi) pada Anas.

Anas menjawab, "Kami berjumlah tiga ratus orang." (HR. Muslim dan Al-

Baihaqi)

Diriwayatkan dari Abdullah, ia berkata, "Dalam suafu perjalanan bersama

Rasulullah, kami kehabisan air. Rasulullah berkata, "Carilah siapa saja yang

mempunyai air!" Setelah kami menemukan orangnya, kami menyerahkan air

tersebut pada beliau. Air itu kemudian ditumpahkan oleh beliau ke sebuah

wadah. Setelah itu, beliau memasukkan telapak tangannya ke wadah tersebut.

Dan tiba-tiba air dengan deras keluar dari jari jemarinya. Beliau berka ta, " Mari

kita berwudhu bersama dengan air yang diberkahi oleh Allah ini!" Dari air itulah,

saya minum sampai puas dan memberikan minuman pada orang lain yang

membutuhkannya." (HR. Al-Bukhari dan Al-Baihaqi)

Ibnu Abbas meriwayatkan, pada suatu pagi Rasulullah,ffi mengadakan

perjalanan bersama para sahabatnya. Rupanya mereka telah kehabisan air.

Seseorang mengadukan hal itu pada Nabi. "Wahai Rasulullah, persediaan air

di kalangan para prajurit telah habis." Kemudianbeliau bertanya, "Apaknhknmu

mempunyaisedikitair?" "Ya," )awab orangitu. "Knlaubegitu, bawaairitupadaku!"

Maka orang tersebut membawa sebuah wadah kepunyaannya yang berisi

sedikit air.

Selanjutnya Rasulullah ffi meletatkan jari-jemari tangannya di bibir

wadah sambil merenggangkannya. Tiba-tiba ada sumber air memancar dari

sela-sela jarinya. Lalu beliau menyuruh Bilal untuk mengumandangkan

wudhu pada mereka, "Panggillah orang-orang untuk berwudhu dari air yang

diberknhi ini." (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi)

Dari Abdullah, ia berkisah, suatu saat kami melakukan perjalanan bersama

Rasulullah. Para prajurit mengeluhkan kurangnya persediaan air. Kemudian

ada orang yang membawa sebuah wadah berisi air pada Nabi. Maka beliau

meletakkan tangannya di wadah itu sambil merenggangkan jari-jarinya. "Tiba-

tiba, -kata Abdullah-, saya melihat air memancar dari jari-jemari Rasulullah

ffi. ,"ttu., berkata, "Mari kita berwudhu dan mengambil keberknhnn dari Atlah

Ta'ala."

Al-A'masy menuturkan sebuah riwayat yang diterimanya dari Salim bin

Abul Ja'd, ia bertanya pada Jabir bin Abdullah, "Berapajumlah para prajurit

saat itu?" Jabir menjawab bahwa semuanya ada seribu lima ratus personel."

(HR. Al-Bukhari)

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

Diriwayatkan dari |abirbin Abdullah&, pudu raatperang Hudaibiyah,

para prajurit banyak yang kehausan. Rasulullah @ sendiri memptrnyai bejana

berisi air. Setelah berwudhu dari bejana itu, beliau berkata di hadapan para

sahabatnya, "Apaknh knlian juga ada air untuk berwudhtr?" Mereka menjawab,

"Kami tidak mempunyai air yang cukup untuk berwudhu. Untuk keperluan

minum pun, kami mengambilnya dari bejana yang engkau punya."

Maka Nabi meletakkan tangannya di bejana tersebut. Tiba-tiba air keluar

dengan deras dari sela-sela jari beliau bagaikan sumber air.

Dari air itulah, kami minum dan berwudhu. "Berapa orang mereka saat

itu?" Tanya saya (rawi) pada Jabir. |abir menjawab, "Kami berjumlah lima belas

ribu orang. Sementara air itu banyak sekali dan cukup untuk kapasitas seratus

ribu orang." (HR. Al-Bukhari)

Masih dari Jabir, pada saat saya mendatangi para prajurit, Rasulullah ,ffi

berkata, "HaiJabir, umumkan pada mereka untuk berwudhu. |angan sesekali

mereka meninggalkan wudhu!"

Saya, -Ianjut Jabir-, mencoba untuk menjelaskan duduk perkara yang

menyebabkan mereka tidak berwudhu. "Wahai Rasulullah, saya tidak

menemukan air, walau setetes pun di kalangan mereka." Adapun Rasulullah,

biasanya ada seorang Anshar yang dengan rutin memberikan airnya untuk

beliau. Maka beliau menyuruh saya untuk mendatangi orang Anshar

tersebut.

Setibanya di rumahnya, saya hanya menemukan sedikit air di sebuah

gerabah (kantong air yang terbuat dari kulit) yang menyantel di kayu. Jika saya

menumpahkannya, tentu jatah air minum dia akan habis. Tetapi Rasulullah

tetap menyuruh saya untuk membawa gerabah itu ke hadapannya.

Selanjutnya Rasulullah memegang gerabah itu dengan tangannya sambil

berdoa. Kemudian beliau menyuruh saya untuk menumpahkan air yang ada

di gerabah itu ke sebuah mangkok besar. Setelah saya mencari mangkok pada

mereka, akhimya ada orang yang mengantarkannya pada saya. Mangkok itu

langsung saya berikan pada Rasulullah.

Beliau meletakkan kedua tangannya di atas mangkok itu sambil

merenggangkan jari-jemarinya. Setelah meletakkan tangannya di bawah

mangkok tersebut, beliau berkata, " Hai I abir , tumpahkan mangkok itu padaku dan

Bacalah basmalah!" Maka saya pun menumpahkannya pada beliau sambil

membaca basmalah.

Kesempurnaan Prtbadi Nabi Muhammad

Tiba-tiba saya melihat air keluar dari sela-sela jari Rasulu]lrrh ffi.

Kemudian beliau memisahkan mangkok itu. Dan air pun berputar sampai

penuh. Setelah itu beliau berkata, "Hai labir, pnnggilah siapa saia yang

membutuhknn air!"

Begitu saya memanggilnya, mereka punberdatangan danminum sampai

puas. Lalu Rasulullah mengangkat tangannya dari mangkok itu." (HR. Muslim)

Mukjizat Memperbanyak Air Susu

Diriwayatkan dari Abu Hurairuh M, bahwa ia berkata, "Demi Allah,

saya sungguh membaringkan diriku di atas tanah ini karena kelaparan. saya

duduk-duduk di jalan yang biasa dilewati orang-orang. saat  Abu Bakar lewat,

saya menanyakan kepadanya tentang satu ayat dalam AlQur',an. saya bertanya

tidak lain agar dia menanyakan keadaanku. Namun dia tidak melakukannya.

Begitu pula saat  Umar lewat, sikapnya sama dengan Abu Bakar.

selanjutnya saya berpapasan dengan Abul Qasim (Rasululhh ffi ). Beliau

mengetahui persis apa yang tersirat dalam wajah dan hati saya. Beliau berkata,

"Wahai Abu Hurairah! "Ak:u menjawab, "Balk, wahai Rasulullah." "lkutlah

bersamaku!" ujar Rasulullah. Aku pun mengikuti beliau. Setelah minta izin

terlebih dahulu, beliau pun mempersilahkan saya memasuki rumahnya. Di

rumah, beliau menemukan susu dalam sebuah bejana. " Dari mana air susu ini? "

tanya beliau . "Tadiada si Fulan atau keluarganya Fulan datang kemari untuk

menghadiahkan air susu ini," jawab mereka yang di rumah beliau.

Beliau berkata, "wahai Abu Hurairah, bawalah ini (air susu) ke ahlush-

shuffah!" (Abu Hurairah) menjelaskan bahwa Ahlush'shuffah adalah "tamu-

tamu Islam" yang tidak memiliki keluarga danhartauntuk tempatberlindung.

Setiap kali ada hadiah atau shadaqah yang datang kepada Rasulullah, beliau

langsung mengirimkannya kepada mereka, tanpa mengambil sedikit pun. "Hal

ini, -kata Abu Hurairah-, membuat saya sedih. Saya berharap ada setenggak

air susu untuk saya minum agar kekuatan saya pulih kembali. saya adalah

hanya sebagai pesuruh. setiap kali ada orang yang memberikan air susu/ saya

langsung memberinya kepada mereka. Saya sendiri tidak pemah kebagian sisa

dari air susu itu."

"Saya,-kata Abu Hurarirah-, tidak ingin keberatan saya itu menghalangi

ketaatan saya pada Allah dan Rasul-Nya. Maka saya mengundang pun tetap

mereka ke rumah Nabi. setelah mereka izin terlebih dahulu, beliau pun

mempersilahkan mereka untuk masuk dan duduk di dalam rumah. Beliau

Kesempurnaan Pribadl Nabi Muhammad

berkata, "wahai Abu Hurairah, ambiltah maknnan dan kasihkanlah pada merefut.,,

saya pun mengambil bejana air untuk disuguhkan pada mereka. setelah

dipersilahkan, seorang dari mereka mengambil bejana air itu lalu meminumnya.

sedangkan bejana bekas minumnya dipulangkan kembali pada saya. Begitu

pula seterusnya dengan tamu-tamu yang lain. setelah mereka meminumnya,

bejana air itu dikembalikan pada saya.

saya pun menyuguhkan sebuah bejana air pada Rasulullah. Beliau

mengambil bejana itu lalu meletakkannya di tangan beliau. Akhimya air di

dalam bejana itu masih ada sisanya. Beliau mengangkat kepalanya dan

tersenyum simpul seraya berkata, "Tinggal saya dan kamu yang belum minum,

wahai Abu Hurairah!" saya pun dengan segera mengiyakannya. "sekarang

duduk dan minumlah! " kata beliau. setelah beliau persilahkan, maka saya duduk

untuk bersiap-siap minum. Kemudian beliau kembali menyuruh saya, "Ayo,

silahkan minum!" Beliau terus men;ruruh saya minum sehingga saya berkata

kepadanya, "Demi Allah yang telah mengutus engkau dengan membawa

kebenaran, saya tidak layak berbuat seperti itu (yaitu minum dengan

mendahului Nabi, penj)."

Maka akhirnya beliau memberikan bejana air itu kepada saya. setelah

saya meminurnnya/ bejana air itu saya kembalikan lagi padanya. Setelah itu,

dari sisa air yang ada, beliau baru meminumnya." (HR. Al-Bukhari dan Al-

Baihaqi)

Dari Nafi', -ia adalah salah seorang sahabat Nabi-. "suatu saat , -kata

Nafi'-, kami berada dalam perjalanan bersama Rasulullah. saat itu kami

berjumlah kurang lebih seratus empat orang. Di suatu tempat yang sangat

gersang, kami menghentikan perjalanan untuk istirahat sejenak. para sahabat

merasa keberatan dengan tempat tersebut. Mereka berk ata, "wahaiRasulullah,

kami di sini semuanya kehausan."

Tiba-tiba datang seekor kambing kecil bertanduk. Ia berdiri di hadapan

Rasulullah. Maka beliau pun memeras susunya. Dari air susu inilah, beliau

dan para sahabatnya minum sampai rasa dahaga mereka hilang. Kemudian

beliau berkata, "wahsi Nafi', nanti malam, knmu harus menjaga kambing ini baik-

baik!"

Demi menjag*rya, saya menancapkan kayu yang kokoh, lalu mengikat

kambing itu dengan tali. saat  saya mengontrobrya pada suatu malam,

ternyata kambing tersebut tidak ada di tempat dan meninggalkan tali

kekangnya.

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

Keesokan harinya, saya menghadap Nabi dan menceritakan semuanya

sebelum beliau menanyakarurya. Beliau berkata, "Hai Nafi', orang yang datang

membawa kambing itu telah pergi membawa knmbingnya lcembali."l\

Mukjizat Pohon Mendatangi Nabi

Diriwayatkan dari Ya'la bin Murrah Ats-Tsaqafi, ia berkata, "Suatu saat ,

kami menempuh perjalanan bersama Rasulullah. Sampai di suatu tempat,

kami berhenti untuk beristirahat. Pada saat beliau sedang berdiri, tiba-tiba ada

sebuah pohon, dengan membelah tanah, menghampiri beliau untuk

menutupinya. Setelah itu, pohon tersebut kembali ke tempatnya semula.

Pagi harinya, saya menanyakan hal itu pada Rasululhh ffi. Beliau

menjawab, "Pohon itu telah meminta izin kepadn Allah ffi untuk mengucapknn

salam kepadaku. Dan ia tadi diizinkan oleh-Nya untukhal itu." (HR. Ahmad dan

Al-Baihaqi)

Masih dari Ya'la bin Murrah, ia berkata, "Suafu hari, saya keluar bersama

Rasulullah ffi *".,ri, sebuah tanah datar untuk buang hajat. Beliau berkata,

" langan diam saja, knmu coba lihat di sekiling kita, apakah ada sesuatu yang bisa

menutupiku ( untuk bu an g haj at ) ? "

Setelah mencarinya, saya melapor, "Tidak ada satu Pun yang dapat

menutupi engkau kecuali sebuah pohon di sana yang tidak mungkin dapat

menutupi engkau yang ada di sini. Selain itu, ada juga pohon lainnya yang

letaknya berdekatan." Kemudian beliau berkata,

"Kalau begitu, sekarang knmu pergi ke tempat kedua pohon tersebut. Kntakan

padanyabahwa Rasulullah menyuruh knlian, dengan izin Allah, untukkumpul

di sini."

setelah saya menyampaikan pesan beliau kepada kedua pohon tersebut,

maka keduanya datang untuk berkumpul di hadapan Rasulullah. Kemudian

beliau buang hajat sampai selesai lalu meninggalkan tempat tersebut.

"seknrang kataknn pada leedua pohon itu bahwa Rasulullah menyuruh kalian

untuk kembali ke tempat masing-masing sepetti semula." Makapohon-pohon

itu pun kembali." (HR. Ahmad)

Dari ]abir bin Abdillah, ia bercerita, "Kami berjalan bersama Rasulullah

ffi sa-p"i tiba di sebuah lembah yang luas. Beliau pergi menuju suatu tempat

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

t Al-Bukhari dalam Kitab ?ari&/r Baghdnd;lbntSa'addal^mAth'Thnba4atN-Kubra

untuk buang hajat dengan dibawakan ember berisi air. Tetapi di sana, tidak

ada satu pun yang dapat digunakan sebagai penghalang. Tiba-tiba beliau

melihat dua pohon di tepi lembah. Maka beliau berjalan menuju dua pohon

tersebut. Sambil memegang salah satu dahannya, beliau berkata,

"Hai pohon, ikutlah bersamaku dengan izin Allah."

Pohon itu pun mengikuti Nabi ffi bagaikan seekor onta yang dicocok

hidung oleh penunggangnya sehingga dapat diarahkan dengan mudah.

Setelah itu, beliau mendatangi pohon yang lain dan memperlakukannya

seperti pohon yang pertama. Selanjutnya beliau berkata,

" s eknrang, knlian berdua meny atulah untuk melindungiku dengan izin Altah l "

Maka kedua pohon itu menyatu dan melindungi beliau yang sedang

buang hajat.

Khawatir beliau merasa tidak nyaman dengan posisi saya, secara perlahan

saya, yang dari tadi mengamati persitiwa itu, akhimya keluar dan menjauh

dari tempat tersebut. Pada saat saya duduk, tiba-tiba Rasulullah sudah ada di

hadapan saya. sementara itu, kedua pohon yang melindunginya berpencar."

(HR. Muslim)

Masih dari ]abir, "saat  perjalanan kami bersama Rasululhh ffi sampai

di suatu tempat yang gersang, beliau berkata,

"Hai labir,bawalah air dan ikut bersamaku!"

Maka saya berjalan di belakang beliau sambil membawa air. saat  tiba

di suatu tempat yang rimbun dengan pepohonary beliau berkata,

"Hai labir, dekatilah dua pohon itu dan kntakan padanya bahwa Rasutullah

meny ur uhny a unt uk meny atu ! "

Setelah saya menyampaikan pesan tersebut, maka kedua pohon yang

tadinya berpisah itu tiba-tiba keluar dari tanahnya dan menjadi satu. setelah

itu Rasulullah berwudhu kemudian berkata,

"Hai labir, seknrang katakan pada kedua pohon itu untukkembari ke posisinya

masing-masing seperti semula." (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Al-Baihaqi)

Dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, ,,Seorang Arab badui

(pedesaan) datang kepada Rasulullah W.r" berkata, ,,Wahai Rasulullah,

sungguh saya telah memutuskan untuk memeluk agama Islam. sekarang

saya minta engkau memperlihatkan sesuatu (yang luar biasa) sehingga

keyakinan saya padamu semakin bertambah." Rasulullah pun tersenyum.

Kesempurnaan pribadt Nabi Muhammad

"Apa yang kamtt mau dariku?" tanya beliau. Maka si orang badwi

mengajukan permintaannya,"Saya ingin engkau memanggil pohon itu untuk

datang padamu." Nabi pun berkata,

" Knlau itu keinginanmu, kamu sendiri yang mendatangi pohon itu dan katakan

bahw a aku m eman g gilny a. "

Orang badui itupun pergi menuju tempat pohon yang difunjuk oleh beliau.

Setibanya di sana, ia berkata, "Hai pohon, datanglah ke hadapan Rasulullah!"

Maka tiba-tiba pohon tersebut miring ke kanan dan kekiri hingga akar-akamya

terputus. Layaknya orang berjalan, pohon itu mendatangi Rasulullah ffi Ut"

menyapa, "Assalamu'alaikum, wahai Rasulullah!" Melihat pemandangan aneh

tersebut, si badui berdecak, "Cukup, saya percaya." Maka beliau pun berkata

pada pohon ifit, "Seknrang, kembalilah!" Tanpa menunggu lama, pohon itu

langsungbergerak untuk kembali ke tempatnya semula." (HR. Abu Nu'aim)

Ibnu Umar menuturkan, "Pada saat kami dan Nabi dalam suatu

perjalanan, ada seorang badui yang kebetulan berpapasan. Setelah dekat,

Nabi menyapanya, "Hai Fulan, knmu mau ke mana7" "Saya mau menemui

keluargaku di rumah," jawab si badui singkat. Kemudian beliau bertanya

kembali, " Apaknh kamu ingin meraih kebaikan? " "Apakah itu?" ujar si Badui balik

bertanya. Rasulullah menjawab

"Kebaiknn tersebut adalah kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah,

Dialah yang Maha Esa yang tidak ada satu pun sekutu bagi-Nya. Dan hendaknya

kamu bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rnsul-Nya."

"Apa buktinya bahwa yang engkau katakan adalah benar?" kata si Badui.

Maka Rasulullah menunjuk pada sebuah pohon di tepi lembah seraya berkata,

"Pohon itulah buktinya." Kemudian beliau memanggil pohon tersebut. Maka

dengan membelah tanah, pohon itu berjalan hingga sampai di hadapan Nabi.

Melihat keanehan ilu, si Badui tercengang dan langsung membaca dua kalimat

syahadat sebagaimana yang diajarkan beliau di atas sebanyak tiga kali.

Setelah itu, si Badui tadi pulang menemui kabilahnya untuk mengajak masuk

Islam. "]ika mereka mengikuti langkah saya, -ucap si Badui-, maka saya akan

datang padamu dengan membawa mereka. Tetapi jika mereka tidak mau

mendengar saya, maka saya akan meninggalkan mereka unfuk ikut bersama

Anda." (HR. Ad-Darimi,Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi)

Ibnu Abbas menceritakary suatu saat  seorang Arab badui datang pada

Rasulullah. "Wahai Rasulullatr, bagaimana saya bisa meyakini bahwa engkau

adalah Rasulullah?"

Kesempurnaan Pribadt Nabi Muhammad

Beliau menjawabnya, "Bagaimana jika aku memanggil pelepah kurma itu

tmtuk datang ke sini, apaknh knmu aknn bersaksi bahwa aku ndalah utusan Allah?"

Maka Si Badui pun mengiyakannya.

Selanjutnya beliau memanggil pelepah kurma itu untuk datang. Tiba-tiba

pelepah tersebut jatuh dari pohonnya kemudian melompat-lompat sampai

di hadapan Nabi. Setelah itu, beliau menyuruhnya untuk kembali. "Seknrang,

kembalilah ke tempatmu semula."

Melihat hal itu, si Badui pun tercengang. Ia langsung berikrar, "Saya

bersaksi dan percaya bahwa engkau adalah utusan Allah." (HR. At-Tirmidzi,

Abu Ya'la, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi)

Abu Ubaidah bin Abdullah berkata, Masruq bercerita pada saya,

"Ayahmu dulu mengabari saya bahwa sebuah pohon telah memperingatkan

Nabi akanbahaya jin."

*)F*

jika orang-orang yang kufur mengatakan bahwa itu semua adalah sihir,

maka pernyataan ini harus kita jawab sebagai berikut:

Sihir adalah suatu keanehan yang bersifat imajinatif dan tipuary bukan

suatu realita yang ada di alam nyata. ALlahTa'alaberfirman,

5*Vi ery d*1,',W-.&+ii #+

"Maka tiba-tiba tnli-tali dan tongkat-tongknt merekn terbayang kepada Musa

seakan-aknn ia merayap cepat,lantaran sihir mereka." (Thaha: 66)

Dalam hal ini, Ibnu Aqil berkata, "Jika sihir itu membuat tipu daya dalam

pandangan, maka ia berarti sama dengan mukjizat. Dan tentunya sulit bagi

kita untuk mengetahui kebenaran Nabi. Sesunggufrnya Allah Ta'ala tidak

memberikan petunjuk bagi kita untuk mempercayai risalah-Nya kecuali dengan

menurunkan mukjizat yang mampu melemahkan setiap orang yang

menentangnya. saat  kita katakanbahwa sihir itu membuat tipu daya dalam

pandangan sebagaimana yang terjadi pada Nabi ffi dengan mukjizatnya, maka

apa yang membedakan di antara keduanya. Dengan demikian, tidak ada

petunjuk bagi kita untuk meyakininya.

Jika ada yang berkata, bagaimana caranya kita mempercayai hal-hal yang

dijangkau secara indrawibersama dengan firman Allah (tentang Nabi Isa),

Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad

liG

,

Irr

"Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak ptla menyalibnya, tetapi yang

mereka btmuh ialah orang yang diserupaknn dengan Isa bagi mereka." (An-

Nisaa': 157) di mana Allah Ta'aladalamayat tersebut menginformasikan

bahwa yang dibunuh itu bukan Isa?

Maka jawabannya sebagai berikut: Allah Yang Mahakuasa saat  itu

berkuasa penuhuntuk membuatsuatu kejadian yang tidakbisa dijangkau oleh

indra sesuai dengan kemaslahatan. Di balik itu semua, ada hikmah yang

tersirat. Dengannya pula, Allah ingin mengelabui orang-orang kafir dan

membuktikan bahwa dugaan mereka semua ternyata meleset. Jika mosi

percaya secara inderawi itu ditiadakan, maka kita boleh tidak percaya bahwa

madu itu manis. Dikarenakan tidak adanya campuran makanan yang

memaniskan, maka secara indrawi madu itu seharusnya pahit.

fika ada yang bertanya, apakah faidah dari adanya mukjizat, sihir,

perdukunan, dan hal-hal yang sejenisnya bagi kita?

jawabannya adalah sebagai berikut: Yang dituntut dari itu semua adalah

sikap kita untuk membedakan antara mukjizat dengan sulap. Jika mampu

membedakannya, maka ia mendapat pahala ijtihad. Karena tukang-tukang

sihir itu selalu berkeinginan untuk saling menjatuhkan di antara mereka.

Sedangkan para rasul senantiasa saling membantu dalam misi kerasularurya.

Mukjizat Gunung Bergerak dan Diam Atas Titah Rasulullah

Dari Sa'id binZaid. ,Sr, i^menuturkan, "saat  Rasulullah Wberada ai

dalam Gua Hira, tiba-tiba gunung itu bergerak. Maka beliau memukulkan

kakinya ke tanah. Saya mendengar beliau berkata,

"Diamlahkamu, Hira! Yang datang padamu tiada lain adalah seorang Nabi."

Maka gunungitu pundiam. Ikutbersamabeliau saatitu Abu Bakar,I_Imar,

Utsman, Ali, Thalhah, Az-Ztbair, dan Sa'ad bin Abdurrahman. Jika saja saya

mau menyebutkan orang kesembilan dari mereka, tentu saya akan

menyebutkannya. Setelah itu, banyak orang yang meminta saya untuk

menceritakan peristiwa tersebut." (HR. Muslim, Abu Nu'aim, dan Ahmad)

Mukjizat Rasulullah Menerima Pengaduan dari Hewan Ternak

Diriwayatkan, Abdullah bin |a'far r# berkata, "Suatu hari, Rasulullah

ffi *"*urrki pagar dari sebuah rumah kaum Anshar. Di sana beliau melihat

seekor onta. Setelah diperhatikary onta itu terlihat memelas dan sedih. Air

Kesempurnaan Pribadt Nabi Muhammad

mataya berlinang di kedua kelopak matanya. Maka beliau pun mengusap pusar

dan kedua tengkuk onta itu sampai ia diam. Kemudian beliau berkata, "Siapa

pemilik onta ini?" Tiba-tiba ada seorang pemuda dari kalangan Anshar

menyahutinya."Ituonta milik saya, wahai Rasulullah!" Setelahdiketahui yang

pemiliknya, maka beliau pun menasihatinya, "Tidakkahkamu takutkepada Allah

dalam memelihara hewan ternak, yang telah Allah percayakan padamu untuk

memilikinya? Bartt saja, ia mengadu padaku bahwa kamu membuat sangat lapar dan

lelah."

Dari Ya'labin Murrah, ia menuturkan, suatu hari, saya dudukberkumpul

bersama Rasulullah. Tiba-tiba ada seekor onta datang dengan kepala menunduk

sampai akhirnya ia menderum di hadapan Rasulullah. Onta tersebut

mengeluarkan air mata. Beliau berkata, "Celakn, siapa pemilik onta ini? Lihatlah,

pasti ia sedang dirundung masalah."

Saya pun keluar demi mencari si empunya onta tadi. Dan ternyata

pemiliknya adalah seorang Anshar. Maka saya memanggilnya agar menghadap

segera pada Rasulullah. Sesampainya di depan beliau, ia langsung ditanya,

" Apa yang terjadi pada ontamu ini? " Ia menjawab, "Demi Allah, saya tidak tahu

ada apa dengannya. Memang selama ini kami telah mempekerjakannya.

Tetapi belakangan ini, untuk mengangkut air pun ia kelelahan. Oleh karena

itu, kemarin kami bersepakat untuk menyembelihnya. Setelah itu, nanti

dagingnya akan kami bagi-bagikan."

"langan kamu lakukan itu!" kata Rasulullah. "Lebih baik knmu beriknn onta

ini padaku atau aku yang akan membelinya."

Maka si empunya menjawab, "Kalau begitu, saya akan menghibahkannya

untuk engkau, wahai Ras


Related Posts:

  • kesempurnaan nabi muhammad 9 lah yang menyebabkanmereka masuk neraka.Kelima, otentisitas (kebenaran) Al-Qur'an terjaga dan terpelihara daripertentangan dan perselisihan.|ika Al-Qur'an bersumber dari selain Allah, tentu di sana-sini banyakperbedaan … Read More