rang perbuatan lacur, tetapi sekarang knmu memperbolehkannya."
Saudara kakeknya Bahz bin Hakim tadi menjawab, "lika aku melakukan
perbuatan itu, maka akulah yang menanggung dosanya, bukan kalian."
Akhimya mereka pun menyerahkan si tetangga itu kepadanya."
Aisyah menuturkan, "Rasulullah W membeli daging kambing dari
seorang badui seharga satu wasaq,korma. Si badui itu datang lalu membawa
korma itu ke rumahnya. Rasul sendiri, setibanya di rumah, melihat bahwa
kormanya sudah tidak ada di tempat.
Selanjutnya, beliau keluar menuju rumah si badui. "Hai hamba Allah, -
seru beliau- , aku membeli daging knmbingmu ini dengan satu wasaq korma simpanan.
Saat itu, aku melihat korma tersebut ada pada knmi. Tetapi sekarang tidak ada."
Si badui itu menjawab, "Berarti engkau telah berdusta!"
Mendengar jawaban si badui tersebut, para sahabat yang dari tadi
menyaksikan peristiwa itu, langsung melancarkan pukulan mereka ke arah si
n Pribadl Nabl Muhammad
badui. "sangat tidak pantas kau mengucapkan hal itu kepada Rasulullah!"
kata mereka memperingatkan. " sudah..lepasknn dia!" kata Baginda Rasul. (HR.
Al-Haitsami dan Ahmad)
Dari Abu Hurairah, ia bercerita, ada seorang Arab badui datang kepada
Rasulullah meminta bantuan untuk suatu perkara. Kemudian beliau
memberikan sesuatu kepadanya.
" Apakah aku telah berbuat baik kepadamu ? " tanya Nabi.
"Belum, engkau belum memberikan yang baik kepadaku," jawab si badui.
Saat itu, kaum muslimin marah mendengar jawaban si badui tersebut.
Mereka serentak berdiri untuk memberi pelajaran kepadanya. Tetapi
Rasulullah langsung mencegah mereka. "Tenang, tenang!" seru beliau.
Selanjutnya beliau berdiri dan masuk ke rumahnya. Tidak lama kemudian,
beliau menyuruh seseorang untuk mengundang si badui tadi ke rumah. Beliau
menambahkan pemberiannya kepada si badui, maka ia pun menerimanya
dengan senang hati.
"Tadi knmu datang kepada kami meminta sesuatu, -ujar Nabi-, lalu knmi
memberiknn sesuatu kepadamu. Tetapi knmu malah membalasnya dengan perkataan
yang tadi telahkaukatakan. Siknpmu itumenyebabknn gejolakkemarahan dihatikaum
muslimin. likn kamu mau, kntaknnlah kepada mereka seperti yang engknu telah katakan
kepadaku, sampai mereka berhenti untuk tidak memarahimu."
Si badui menjawab, "Baiklah."
Pada pagi atau sore keesokan harinya, si badui itu datang kembali.
Rasulullah berkata kepada kaum muslimiry
"Teman kalian ini datang dalam keadaan lapar. Inlu meminta kepada knmi, dan
kami pun memberinya. Kemudian ia berkata seperti yang telah dikntakannya tempo
hari. Setanjutnya aku mengundang dia ke rumah dan memberinya lagi sebagai
tambahan. Makn dia pun menerimanya dengan senanS. Bukanknh begitu? "
Si badui menjawab, "Benar. Semoga Allah membalas kebaikanmu." Nabi
pun melanjutkan perkataannya/
"Perumpamaan antara aku dan si badui ini bagaian seorang yang mempunyai
seekor onta,lalu onta itu knbur darinya. Kemudian oranS-orang sibuk mencari ieiak
onta tersebut, tetapi setelah ditemukan, onta itu tetap beringas. Makn pemilik onta itu
memanggil merekn, "Biarknn aku dan ontaku,knlian jangan ikut campur,knrena aku
akan memperlakuknn ontaku itu dengan lemah lembut.
Kesempurnaan Pribadi Nabt Muhammad
Selan jutnya pemilik onta itu menghadap ke arah ontanya, lalu mengambil rumput
dan diajuknn ke ontnnya. Makn onta itu datang menghampirinya dan mendentm di
dekntnya. Setelahitu,iamengiknt ontanya itttagar tidaklepaslagi. Aku jikamembiarknn
knlian (knum mttslimin) memarahi seseorang karena perkataan knsarnya, lalu knlian
membunuhnya, makn knlian masuk neraka." (HR. Al-Haitsami)
Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam, -Nabi ffi pemah disihir oleh seorang
Yahudi. Beliau mengaduh kesakitan beberapa hari karena itu. Kemudian
|ibril datang menjenguk, "Seorang Yahudi telah menyihirmu. Ia mengikat
beberapa buntelan di dalam sumur untuk mencelakakanmu."
Maka Nabi langsung menyuruh Ali untuk mengeluarkan buntelan-
buntelan tersebut. Setelah Ali berhasil mengeluarkannya, maka ia pun
membawanya pada Rasulullah. Setiap kali ikatan-ikatan yang membuntel
itu diurai oleh Ali, maka Rasulullah merasa badannya ringan. Selanjutnya
beliau bangkit seolah-olah lepas dari belenggu.
Begitu kabar tersebut sampai kepada si Yahudi, ia langsung mendatangi
Nabi dan tidak melihat dalam diri beliau ada sikap balas dendam. (HR.
Ahmad)
Anas menuturkan, "Selama sepuluh tahun saya menjadi pelayan
Rasulullah,ffi, tidak pernah sama sekali beliau mencela saya, memukul, atau
membentak saya. Beliau tidak pernah bermuka masam pada saya. Beliau juga
tidak pernah mencaci maki saya karena keterlambatan saya dalam
melaksanakan suruhannya. jika ada seorang keluarga beliau mencaci saya,
maka beliau berkata, "Biarknn saja ia! Apa yang bisa dilakuknn,lakuknnlahl" (HR.
Ahmad)
Abdullah bin Salam menceritakan, "saat Allah hendak memberikan
cahaya petunjuk-Nya kepada Zaid bin Sa'yah, saat itu Zaid berkata, "Tidak
ada sedikit pun tanda-tanda kenabian dalam diri Muhammad melarnkan
saya telah mengetahui semua dalam dirinya, kecuali dua hal yang belum
saya buktikan. Pertama, kesabarannya mampu meredam sikap orang bodoh,
dan kedua, meskipunsikap seorang yangbodoh sangat keterlaluan kepadanya,
ia tetap meredamnya dengan penuh kesabaran.
Suatu hari, saya (Zaid) pergi menuju Muhammad untuk mengetahui
secara dekat tingkat kesabarannya. Saat itu, beliau keluar rumah ditemani oleh
Ali bin Abi Thalib. Tiba-tiba datang seorang pria seperti berasal dari desa
(badui). Ia berkata, "Wahai Rasulullah, desa Bani Fulan telah masuk Islam.
Aku katakan kepada merek4 jika mereka masuk Islam, maka rizki-rizki mereka
Kesempurnaan Pribadi Nabl Muhammad
akan datang berlimpah ruah. Sekarang mereka tertimpa kesulitan yang parah.
Aku merasa kasihan kepada mereka dan menyarankan agar mereka keluar
dari Islam. Bagaimana menurut engkau jika sebaiknya engkau mengirim
bantuan pangan untuk keperluan mereka?"
"Saya membeli darimu satu wasaq untuk barang ini dan itu," ular Zaid
kepada Nabi. "Kemudian, -lanjut Zaid-, saya berikan delapan puluh dinar
kepada Muhammad. Dan dia langsung menyerahkan sejumlah uang tersebut
kepada pria badui tadi. "Cepat, beriknn uang ini kepada merekn agar kehidupan
merekn cukup ! " serunya.
Dua atau tiga hari berikutnya, Rasulullah keluar rumah unfuk menengok
jenazah salah seorang sahabatnya. Saya menarik selendangnya dengan sangat
keras sehingga jatuh dari pundaknya. Kemudian saya menatap mukanya
dengan keras. Saya katakan kepadanya, "Hai Muhammad, kenapa engkau
belum melunasi utang padaku? Demi Allah, sepengetahuanku, Bani Abdul
Muthalib tidak ada yang menunda-nunda pembayaran utang."
Saat itu, pedang Umar bin Al-Khathab memutar-mutar bagaikan bintang
yang bundar. Lalu Umar dengan tajam menatap, "Hai musuh Allah, beraninya
kamu mengatakan hal itu kepada Rasulullah. Saya tadi mendengar dan
melihat dengan jelas apa yang telah kau lakukan pada beliau. Demi Dzat yang
telah mengutus beliau dengan kebenaran, seandainya aku tidak takut beliau
marah, maka aku tadi akan langsung memenggal lehermu."
Rasulullah ffi *".ut * perbuatan Umar tersebut dengan tenang dan
senyum. Ia berkata kepada Umar, " Dia mungkin lebih membutuhkannya. Sebaiknya
knmu suruh saya untuk melunasi utangnya dengan bnik, lalu suruh orang itu untuk
mengikuti petunjuk. Sekarang, temuilah orang itu, wahai Umar! Bayar semua
piutangnya,lalu tambahknn dua puluh sha' korma sebagai tambahannya!"
saat Umar menyerahkan ifu semua pada saya, saya merasa terkejut.
" Apaiti?" tanya saya.
"Rasulullah ffi *"r,yrtuh saya untuk memberikan tambahan ini semua
kepadamu sebagai ganti dari pengaduanmu tadi," jawab Umar.
"Umar, tahukah kamu, siapa saya ini sebenamya?"
"Tidak, lalu siapa kamu?"
"Saya adalah Zaid bir. Sa' y ah."
"Zaid seorang pendeta Yahudi?"
"Benar, saya pendeta."
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
AI--\I7AFA
"Lalu apa tujuanmu melakukan itu semua pada Rasulullah?"
"Hai Umar, ketahuilah bahwa tidak ada sedikit pun tanda-tanda
kenabian kecuali saya mengetahui semuanya terdapat pada diri Rasulullah
ffi, kecuali dua perkara yang belum saya temukan. Pertama, kesabarannya
mampu meredam sikap orang bodoh, dan kedua, meskipun sikap seorang yang
bodoh sangat keterlaluan kepadanya, ia tetap meredamnya dengan penuh
kesabaran.
Nah, sekarang saya sudah membuktikan sendiri bahwa kedua hal
tersebut ada padanya. Oleh karena itu, saksikan olehmu, wahai Umar, saya
rela bahwa Allah sebagai Tuhan saya, Islam sebagai agama saya, dan
Muhammad adalah seorang Nabi dan Rasul-Nya. Saksikan juga olehmu
bahwa separuh harta kekayaan saya akan diperuntukkan di jalan Allah. Saya
adalah orang terkaya di sini dan akan menyedekahkan sebagian besar harta
saya untuk umat Muhammad,W."
Selanjutnya Umar dan Zaid bin Sa'yah kembali menuju kediaman
Rasulullah ffi. Zaia menyatakan keislamannya, "Saya bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan melainkan Allatu dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-
Nya."
Zaidbrn Sa'yah pun beriman kepada Nabi, ia mendermakan hartanya
untuk dakwah, lalu membaiat Nabi dengan sepenuh hati. Peristiwa ini
disaksikan olehbanyak orang. (HR. Al-Maqdisy dalamAl-Ahadits Al-Mulclttarah
dan Al-Qadhi Iyadh)
Az-Ztr}lri mengisahkan, "Seorang Yahudi pemah berkata, "Tidak ada
sedikit pun sifat Rasulullah ffi sebagaimana yang tercantum dalam Kitab
Taurat, kecuali saya telah melihatnya secara langsung. Hanya satu yang belum
saya lihat, yaitu kesabaran.
Suatu saat , saya meminjamkan uang kepada Rasulullah sebanyak 30
dinar sampai pada tempo yang ditentukan. Saya biarkan waktu berjalan.
Hingga satu hari menjelang jatuhnya tempo, saya datang kepadanya. "Hai
Muhammad, lunasilah utangmu pada saya! Kalian adalah keluarga Bani
Abdil Muthalib suka memperlambat bay art "
Umar langsung bangkit, "Hai Yahudi, apakah kamu sudah gila? Demi
Allatu kalau aku tidak melihat posisi Nabi, maka aku akan congkel matamu."
Rasulullah pun tampil untuk menenan gkNr, " Semoga Allah mengampunimu,
wahai Abu Hafsh(Umar). Kamilebihsuka jiknkamutidakmelakuknnhalitu. Sebailorya,
Pribadt Nabi Muhammad
kamu ingatkan aku untuk melunasi utangku. Atau kamu menolongnya untuk dapat
memperoleh haknya. Dan itu lebih aku butuhkan."
Melihat sikap Nabi seperti itu, si Yahudi bergumam pelan, "Meskipun
saya sangat tidak sopan kepadanya, tetapi ia menerima saya dengan penuh
kesabaran." Kemudian Nabi berkata kepadanya,
" Wahai Y ahudi, aku aknn melunasi semua utangku padamu besok." Selanjutnya
beliau menyuruh IJmar, "Hai Abu Hafsh, pergilah ke suatu kebun yang ia
minta padahari pertama dulu. Jika ia rela,berikan kepadanya korma sebanyak
satu sha'. Lalu berikan lagi korma sebanyak satu sha'sebagai tambahannya.
Jika ia tidak rela menerimanya, maka tambahkan lagi sebanyak satu sha'."
Umar pergi untuk menemui si Yahudi sambil membawa safu sha' korma
dari kebun yang disebutkan Nabi. Ia memberikan korma itu sekaligus tambahan
satu sha'kepadanya.
saat si Yahudi itu menerima kormanya, ia langsung menyatakan
masuk Islam, "Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan
sesungguhnya dia (Muhammad) adalah Rasulullah. Demi Allah, wahai Umar,
motivasi yang mendorong saya untuk melakukan ini semua, seperti yang
kamu lihat, tiada lain karena suatu rasa kepenasaran. Saya sudah mengetahui
semua sifat-sifat Rasulullah di dalam Kitab Taurat, kecuali sifat kesabarannya.
Sekarang, saya mengetahui secara langsung bahwa sifat kesabaran itu ada
padanya sebagaimana yang tertera dalam Kitab Taurat. Saya mengangkat
sebagai saksi bahwa korma ini dan separuhharta saya, semuanya saya infakkan
unfuk semua kaum muslimin yang miskin."
"Mungkin untuk sebagian kaum muslimin saja?" kata Umar.
"Ya, untuk sebagian dari merekai' jawab si Yahudi.
Singkat cerita, si Yahudi itu berhasil mengislamkan semua keluarga
besarnya kecuali seorang kakek berusia seratus tahun yang meninggal dunia
dengan berstatus kafir." Demikian Az-Zuhri mengisahkan. (HR. Ath-Thabarani
danAs-Suyuthi)
Melarang untuk Menyampaikan yang Tidak Layak
Dari Abdullah bin Mas'ud, Rasulullah ffibersabda,
"Tidak seorang pun dari kalian yang menginformasikan kepadaku sesuatu
tentang keburukan sahabat-sahabatku. Aku ingin keluar menemui knlian dalam
keadaan hati y an g t enan g. "
Kesempurnaan Pribadi Nabl Muhammad
- AL.WAFA
Kemudian sejumlah harta diserahkan kepada Rasulullah. Beliau pun
membaginya. Saya, -kata Abdullah bin Mas'ud-, melihat dua orang yang
sedang berbincang. Salah satunya berkata kepada temannya, "Demi Allah,
Muhammad tidak mendasarkan pembagian harta itu dengan adil karena
Allah dan kepentingan akhirat."
Saya terkejut saat mendengarnya. Kemudian saya pun menghadap
Nabi ffi untuk melaporkan hal itu kepadanya. Saya berkata kepada beliau,
"Engkau telah bersabda bahwa tidak seorang pun dari kami yang
menginformasikan kepadamu sesuafu tentang keburukan para sahabatmu. Tadi
saya mendengar bahwa si Fulan dan si Fulan berkata begini (Ibnu Mas'ud
menuturkan perkataan orang di atas yang melecehkan Nabi)."
Maka muka beliau memerah,
"langan knmu ceritakan ittt kepadaku. Musa ntngguh telah dicemooh oleh
knumnyalebihdariini,tetapiiatetap sabar." (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Belas Kasih dan Sayang
Dari Anas bin Malik, Rasulullah ffi bersabd2,
,!,'):;:v "'*pr ;K AJ:$ tllv\L_rfi ;ybt J,'J.\\ ;t
.$.6:iil f ,:li'{-iq *
'Ketikn aku shalat, ,t , ingi'n ,r*oti *'r*oriongkan bacaannya. Kemudian aku
mendengar suara tangis bayi. Maka aku memperingan bacaan shalat, knrena
aku tahu betapa ibanya si ibu (yang sedang ikut shalat berjamaah) melihat
bayinya menangis." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Dari Abu Qatadah, Nabi ffi bersabda,
;K '&:u Ui:*i'oi \)l ,,#t € irt\ ;\
.ii JL'"6:,i'oi r*t? Gy,-c ,;':l.iu
,;4t
"Sungguh aku ingin menunaikan shalat dengan memanjangkan bacaannya.
saat aku mendengar sufira tangis bayi, maka aku mempercepat shalatku
karena (shalat yang lama) takut memberatkan ibunya." (HR. Al-Bukhari).
DariZaidbin Tsabit, suatu saat Nabi ffi memasang tikar di salah satu
ruang masjid. Di sana, beliau shalat selama beberapa malam. saat orang-
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
orang berkumpul di tempat itu, suara beliau nyaris tidak terdengar. Mereka
menganggap bahwa beliau sedang tidur. Maka mereka pun pura-pura batuk
supaya beliau berkenan keluar menemui mereka untuk shalat bersama.
Beliau bersabda,
, //t
L--:!
Jbl
ol t
dl c.-=:,
n ' o '-t ,,
oli ff:*
"Aku dari tadi memperhntikan shalat sunnat yang knlian lakukan hingga aku
khawatir shalnt itu aknn diwajibkan atasknlian.likn shalat itu sampai diwajibknn,
maka ada diantara knlian yang tidak sanggup melaksanakannya. Oleh karena
itu, shnlat sunnatlah kalian di ntmah masing-masing. Sebab shalat seseorang
yang paling utama adalah shalat yang dilakuknn dirumah,kecuali shalat fardhu."
(HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Diriwayatkan dari Anas, seorang laki-laki bertanya kepada Nabi ffi,
"Dimanakah ayah saya (yang telah meninggal pada masa jahiliyah)
sekarang?" Nabi menjawab, "Ayahmu di neraka."
Mendengar jawaban itu, si laki-taki terlihat sedih, maka Nabi Wbersabda,
" sesungguhnya ayahku dan ayahmu berada di nerakn." (HR. Muslim, Abu Dawud,
Ahmad, danAl-Baihaqi)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa kaum Quraisy berkata kepada
Nabi, "Mintalah kepada Tuhanmu agar Bukit Shafa itu dijadikan emas, maka
kami akan beriman kepadamu."
" Apakah kalian aknn beriman jika hal itu terwujud? " tanya Nabi. "Ya, kami
siap beriman," sahut mereka.
Maka beliau berdoa kepada Allah untuk mewujudkan permintaannya.
Kemudian ]ibril datang dan berkata, "Tuhanmu mengucapkan salam
untukmu. Pesan-Nya, jika engkau mau, maka Shafa itu akan menjadi emas
untuk mereka. Apabila setelah itu, mereka tetap tidak mau beriman, maka
Aku, kata Allah, akan menyiksa mereka dengan siksaan yang belum pernah
diturunkan kepada seorang pun di muka bumi ini. Atau jika engkau mau,
(permintaan mereka tidak dikabulkan), Aku akan membukakan pintu taubat
dan rahmat untuk mereka."
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
"Aku memilih taubat dan rahmat untukmerekn," pinta Nabi. (HR. Ahmad)
Dari Abu Umamah, ia menceritakan bahwa ada seorang pemuda
datang kepada Nabi. "Hai Muhammmad, izinkanlah aku berzinal." seru si
pemuda. Kontan saja perkataannya itu memicu emosi para sahabat.
"Ssst..diam!" katamereka sambil menyeret si pemuda itu.
"Bawalah iake sini!" pinta Nabi.
Maka si pemuda itu dihadapkan pada Nabi,lalu dipersilahkan duduk.
Setelah itu, beliau berkata, "Apakah kamu mau ibumu dizinahi?" Si pemuda
menjawab, "Demi Allah, semoga Allah menjadikan aku sebagai tebusanmu,
aku tidak rela."
"Begitu pula orang lain tidak rela hal itu menimpa ibu merekn," tegas Nabi.
"Apakah kamu mau zina itu menimpa anak perempuanmu?"
"Wahai Rasulullah, demi Allah, semoga Allah menjadikan aku sebagai
tebusanmu, aku tidak rela," jawab si pemuda.
" Begitu pula orang lain tidak mau anak-andk perempuan merekn dizinahi."
Kemudian Nabi bertanya lagi, "Apakah kamu mau zinah itu menimpa
saudara perempuanmu? "
"Wahai Rasulullah, demi Allah, semoga Allah menjadikan aku sebagai
tebusanmu, aku tidak rela," jawab si pemuda.
"Orang lain pun demikian, tidak mau saudara-saudara perempuan mereka
dizinahi. Apaknhkamu maubibimu (saudaraperempuannya ayah) dizinahi?" lanjut
Nabi.
"Wahai Rasulullah, demi Allah, semoga Allah menjadikan aku sebagai
tebusanmu, aku tidak rela," jawab si pemuda.
"Orang lain pun demikian, mereka tidak rela bibi-bibi mereka (saudara
perempuannya ayah) dizinahi. Apaknh kamu mau bibimu (saudara perempuannya
ibu) dizinahi?" tanya Nabi.
"Wahai Rasulullah, demi Allah, semoga Allah menjadikan aku sebagai
tebusanmu, aku tidak rela," jawab si pemuda.
"Begitu pula orang lain, mereka tidak terima kalau biblbibi mereka (saudara
p er empuanny a ibu ) dizinahi. "
Kemudian Nabi memegang si pemuda seraya berdoa,
"Ya Allah, semoga Engknu ampuni dosanya, suciknn hatinya, dan peliharalah
kemal uanny a ( dar i zina ). "
Kesempurnaan Pribadi Nabt Muhammad
Setelah itu, si pemuda itu tidak pernah lagi melirik perempuan yang tidak
berhak baginya.(HR. Ahmad)
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Astu bahwa Rasulullah membaca firman
Allah,
..u n ,tr.,.. .,"r6i
i*?.r)r:;"*,rJ),i+,Yt L4'*t'e#f ,
[r'r:..or,f @+)3]Lii9
"YaTuhan-ku, sesungguhnya berhala-berhnla itu telah menyesattunkebanyatinn
daripada manusia, makn barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golonganku, dnn barangsiapa yang mendurhakai aku,
maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Ibrahim: 36), dan mengisahkan perkataan Isa yang diabadikan dalam
Al-Qur'an,
"lika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-
hamba Engkau, dan jika Engknu mengampuni mereka, maka sesungguhnya
EngkaulahYang Maha Perknsa lagi Maha Bijaksana." (Al-Maidah:118)
Kemudian beliau memanjatkan kedua tangannya seraya berdoa, "Ya
Allah, umatku.., umatku..!" lalu menangis tersedu-sedu.
Allah T a' ala berkata kepada Jibril,
"Wahai libril, pergi dan temuilah Muhammad!Tuhnnmu Maha Mengetahui,
sekarang tanyaknn kepadanya kenapa dia menangis? "
Maka Jibril pun menemui Rasulullah untuk menanyakan sebab-musabab
beliau menangis. Rasulullah ffi ,".rt terang kepada |ibril mengenai
kekhawatiran beliau pada umatnya.
Jibril pun melaporkan pengaduan Rasulullah itu kepada Allah. Maka
Allah menjawab, "Sekarang, pergi dan temui Muhammad,kataknn padanyabahwn
Aku meridhainya untuk memberikan syafaat kepada umatnya dan Aku tidak akan
berbuat buruk kepadanya." (HR. Muslim dan Ath-Thabari)
Anas bin Malik meriwayatkan, "saat kami sedang duduk bersama
Rasululhh ffi di masjid, tiba-tiba datang seorang badui. Ia berdiri dan langsung
kencing di dalam masjid. Para sahabat pun tidak tinggal diam, mereka sibuk
memperingatkannya.
Kesempurnaan Prtbadi Nabi Muhammad
Tetapi Rasulullah malah berkata, "Knlian jangan mengganggunya, biarknn
ia kencing!" Mereka pun membiarkan si badui itu hingga selesai kencing.
Kemudian Rasulullah memanggil si badui itu dan berkata kepadanya,
"Sestrngguhnya masjid itu bukan tempat yang pantas untuk kencing dan
membuang kotoran. Karena masjid adalah tempat yang khttstts untt* dzikir
kepada Allah, shalat, dan membaca Al-Qur'an."
Setelah itu, beliau menyuruh seorang sahabatnya untuk membawa
seember air. Kemudian beliau tumpahkan ember itu untuk membersihkan air
kencing si badui itu."
Aisyah menuturkan, "Seorang laki-laki meminta izin masuk kepada
Rasulullah ffi. V"lruuberkata,
"Izinknn ia masuk, ia adalah anggota keluarga yang tercela." Begitu orang itu
masuk, beliau menyapanya dengan lemah lembut. Kemudian saya, bertanya
kepada beliau, "Wahai Rasulullah, tadi engkau berkata keras kepadanya, terus
kenapa sekarang engkau berkata lembut?"
Beliau menjawab,
"Wahai Aisyah, sejelek-jeleknya kedudukan manusia di sisi Allah pada Hari
Kiamat adalah orang yang ditinggalkan oleh manusia lainnya sebab takttt atas
perbuatan keji yang dilakukannya." (HR.An-Nasa'i, Ibnu Majah, Ahmad,
dan Az-Zaila'i)
Dari Mas'ud bin Al-Hakam, "Saya shalat bersama Nabi ffi. Seorang
jamaah bersin, maka saya pun menjawabnya, "Rahimaknllah (semoga Allah
merahmatimu)." Tiba-tiba para jamaah melirik kepada saya sambil memukul
paha mereka. Setelah saya melihat mereka, ternyata itu isyarat agar saya
diam. Setelah shalat, Nabi,ffi -"*r.,ggil saya. Demi Dzat Allah, saya sebagai
tebusan bagi ibu dan ayah, saya belum pernah melihat guru yang lebih arif
dan bijaksana dari pada Rasulullah. Beliau tidak memukul atau mencaci
saya, melainkan hanya menasehati,
"Tidak pantas perkataan manusia (selain bacaan shalat) bercampur di dalam
Shalat. Knrena ia adalah tnsbih, tahmid, dan takbir." (HR. Ibnu Khuzaimah,
Ahmad, dan Ath-Thabarani)
Dari Malik bin Al-Huwairits, ia menuturkan bahwa Rasulullah adalah
seorang yang pengasih dan penyayang. Kami tinggal di rumah beliau selama
dua puluh malam. Beliau menduga bahwa kami sedang bertengkar dengan
keluarga. Maka beliau menanyakan tentang keluarga yang kami tinggalkan.
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Kami pun menceritakan semuanya kepada beliau. Kemudian beliau
bersabda,
" Sekarang, pulanglah kalian pada keluarga dan tinggallah bersama mereka ! "
(HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ibnu Khuzaimah)
Anas bin Malik (salah seorang pembantu rumah tangga Nabi)
menuturkan, "Rasulullan W rtu,jika ada seorang sahabatnya tidak terlihat
selama tiga hari, beliau pun menanyakan keadaannya. Kalau ia tidak ada di
rumah, beliau pun mendoakannya. Kalau ia ada di rumah, beliau pun
mengunjunginya.Dan kalau ia sakit, maka beliau pun menjenguknya." (HR.
Al-Haitsami)
Sifat Malu Nabi
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri, "Rasuluilrh ffi adalah orang
yang lebih pemalu daripada seorang gadis pingitan. Kalau beliau tidak
menyukai sesuatu, kami pun segeramengetahui hal itu dari romanwajatnya."
(HR. Al-Bukhari, Muslim,Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi)
Dari Anas bin Malik, bahwa Nabl ffi melhat seorang pria pakaiannya
kuning. Beliau tidak menyukainya. "Bukanknh kalian telah disuruh untuk
membasuh warna kuning ini?" tanya Nabi. Beliau tidak menghadapi seorang
pun dari para sahabatnya dengan wajah yang benci." (HR. Ahmad dan Al-
Baihaqi)
Dari Aisyah, ia berkata, " Apabila ada informasi yang tidak enak tentang
seseorang, Rasulullah tidak menginterogasi orang itu dengan kata-kata,
(misalnya) "Apakah kamu tadi berkata itu?" (HR. Abu Dawud dan Al-Baihaqi)
Dari Sahl bin Sa'ad, ia menuturkary "Rasulullah adalah seorang yang
pemalu. Tidak ada yang minta sesuatu kepadanya, kecuali beliau
memberikannya." (HR. Ahmad dan Al-Hakim)
Sifat Thwadhu
Abu Hurairah r*) menuturkary "seorang muslim dan seorang Yahudi
saling mencaci. Si Muslim berkata, "Demi Dzat yang memilih Muhammad
manusia terbaik atas sekalian alam." Si Yahudi menjawab tak mau kalah,
"Demi Dzatyangmemilih Musa manusia terbaik atas sekalian alam."
Mendengar jawaban tersebut, si Muslim marah. Ia langsung memukul si
Yahudi. Mendapat perlakuan kasar seperti itu, si Yahudi tidak terima. Ia segera
Kesempurnaan.Pribadi Nabi Muhammad
. AI..WAFA
melaporkannya kepada Rasulullah ffi. tvt^U^ Rasulullah memanggil si
Muslim dan meminta penjelasan darinya. Akhimya si Muslim pun dengan
jujur mengakui perbuatan kasarnya.
Kemudian Nabi bersabda,
"Knlian jangan unggulknn aku atas Musa. Manusia nanti pada Hari Kiamat
aknn pingsan. Aku adalah orang pertamn yang terjaga. Ketikn itu, aku menemuknn
Musa sedang memegang tongkntnya di samping Arsy. Aku tidak tahu, apakah
beliau termasuk orang yang pingsan, lalu terjaga sebelum aku, atau beliau
termasuk orang yang dikectmlikan oleh Allah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Masih menurut riwayat Abu Hurairrh $, Nabl ffi bersabda,
"Tidak pantas bagi seseorang mengataknn bahwa aku lebih utama dari Nabi
Yunus bin Matta." (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, dan
Al-Baihaqi)
Diriwayatkan dari Umar rX[6, brh*, Rasulullah Wbersabda,
"langanlah kalian kultusknn aku seperti halnya knum Nashrani mengkultus-
kan lsa bin Maryam. Aku hanya hamba biasa. Kalian cukup memanggilku,
" Hamba Allah dan Rasul-Nya."
Diriwayatkan dari Abu Hurairatu Rasulull ah Wmengomentari firman
Allah d6i yang berbunyi,
&t Jt,e1i M J;',)i i;t; s3 ; d*i 4i ,liu.t
,@, W'efi ;:'ot,t'**i ;fu cli rpi Ju. c iu- i
['.:.i.11
Kata beliau, "lika akuyang ditanya, makn aku aknn segera memberikan jawaban,
tidak mencari alasan yang lain." (HR. Ath-Thabari, Ibnu Katsir, Al-Hakim, dan
As-Suyuthi)
Aisyah Radhiy allahu Anha ditany a, " Apayang dilakukan Rasulul Un ffi
tatkala masuk rumah?" Aisyah menjawab, "Beliau melayani istrinya.
Kemudian jika waktu shalat tiba, maka beliau segera keluar rumah untuk
melaksanakan shalat." (HR. Al-Bukhari)
Diriwayatkan dari Anas, ada seorang laki-laki memanggil Rasululhh ffi,
"Hai Muhammad, haipemimpin kami dam putera pemimpin kami, hai orang
terbaik kami dan putera orang terbaik kami!"
Kesempurnaan Pribadt Nabt Muhammad
Mendengar panggilan tersebut, Rasulullah bersabda,
"Wahai sekalian manusia, panggilah aku dengan panggilan yang bukan seperti
knlian ucapkan, dan buknn juga dengan panggilan yang setan buat untuk
merendahknn kalian. Aku adalah Muhammad bin Abdullah, seorang hamba
Allah dan Rasul-Nya. Demi Allah, aku tidak ingin knlian mengangkntku lebih
ting gi dari keduduknnku ( sebagai hamba Allah Rasul-Ny a). " (HR. An-Nasa'i,
Ahmad, dan Abu Nu'aim)
Aisyah suatu hari ditanya," Apdyangbiasa Rasulullah lakukan saat di
rumah?" Aisyah menjawab, "Rasulullah itu manusia biasa, menjahit
pakaiannya, memerah susu kambingnya, dan mengerjakan sendiri semua
keperluannya." (HR. Abu Ya'la)
Dalam riwayat lain, Aisyah menjawab, "Beliau melakukan di rumahnya
apa yang biasa kalian lakukan di rumah kalian. Beliau menambal sandalnya
ddn menjahit sendiri pakaiarurya." (HR. Ibnu Hibban)
Al-Bara' menuturkan, "Pada perang Ahzab, saya melihat Rasulullah
memindahkan sendiri onggokan tanah. Tampak samar-samar putih perut beliau
kelihatan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Anas bin Malik mengisahkan, "Rasulullah biasa menjenguk orang-orang
yang sakit, menghadiri penyiapan jenazah, mendatangi undangan hamba
sahaya, dan menunggang keledai. Pernah suatu hari, saya melihat beliau
menunggang keledai dengan tali kekang dari sabut." (HR. Hakim)
Masih dariAnas, "Seorang anakYahudi yangbiasa melayani Nabi, suatu
hari sakit keras. Rasulullah menengoknya seraya berkata lirih, "Apaluh knmu
bersaksibahwa tiadaTuhan melainknn Allah dan aku adalah Rnsulullah?"
Si anak Yahudi yang tergolek sakit itu menatap ayahnya minta jawaban.
Akhirnya ayahnya berkata, "Katakanlah seperti yang Muhammad suruh
padamu!" Maka anak itu pun bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah
dan Muhammad adalah Rasulullah. Setelah itu ia meninggal dunia. Selanjut-
nya Nabiffi bersabda, "shalatkanlah jenanh saudara katian ini lalu kuburkan
( seba gaimana mestiny a) ! " (HR. Hakim dan Ahmad)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah ffi bersabda,
"seandainya aht diundang pada jamuan orang miskin, maka niscaya aku aknn
datang,dansmndainyaahtdihadiahibajubesi,mnka niscayaakanmenerimnnya."
(HR. Al-Bukhari,Ibnu Sa'ad, dan Ibnu Hibban)
Kesempurnaan Prlbadi Nabi Muhammad
Anas bin Malik berkata, "Tidak ada orang yang paling mereka cintai
melebihi Rasulullah ffi. f"titu beliau datang, mereka tidak berdiri
menyambutnya, karena mereka tahu bahwa beliau tidak suka diperlakukan
begitu." (HR. Ahmad)
Al-Hasan menuturkan tentang kehidupan Rasulullah, kakeknya.
"Demi AllalU beliau tidak pemah mengunci pintu rumahnya, tidak berdiri di
balik satimya, dan tidak makan dengan memakai mangkok besar atau peralatan
mewah lainnya. Tetapi beliau selalu membuka diri. Siapa saja yang rnau
bertemu dengan Rasulullah, pasti ia dapat menemuinya dengan mudah. Beliau
duduk dan menghidangkan menu makanannya di di atas lantai. Beliau juga
biasa memakai pakaian tebal dan kasar, menunggang keledai, dan
memboncengkan orang lain dibelakangnya. Demi Allah, (setelah makan) beliau
menjilat tangannya." (HR. An-Nasa'i dalam A s-Sunan Al-Kubra)
Diriwayatkan dari Qais bin Abi Hazim, ia berkata, "Suatu hari ada seorang
pria datang kepada Nabi ffi. saat berdiri di hadapan Nabi, ia menyapa
beliau dengan badan bergetir. Maka Nabi ffiberkatakepadanya,
"Biasa saja, aku ini buknn seorang malaikat. Aku hanya seorang anak dari
perempuan keturunan Quraisy yang sukn maknn daging dendeng." (HR. Al-
Hakim)
Anas bin Malik menuturkan bahwa ada seorang perempuan mempunyai
masalah dengan tali. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, saya membutuhkan
pertolonganmu," kata perempuan itu. Nabi menj aw ab, " W ahai E ulanah, amb illah
jalan yang mana saja semaumu,lalu berdirilah di jalan itu sehingga aku aknn berdiri
bersamamu." Selanjutnya Rasulullah berjalan bersama perempuan itu untuk
membantunyaagar bisa melaksanakan keperluannya. (HR. Ibnu Hibban)
Masih dari Anas, apabila seorang hamba sahaya perempuan di Madinah
datang lalu menjabat tangan Rasulullah, beliau tidak melepaskan tangannya
sehingga hamba sahaya itu melepasnya terlebih dahulu. (HR. Ahmad)
Dari Ibnu Abi Aufa, Rasululhhffi tidak merasa tinggi dan sombong.
Beliau berjalan bersama wanita-wanita janda dan kaum fakir miskin,
kemudian baru melaksanakan keperluannya." (HR. Ibnu Hibban)
Qudamah bin Abdillah berkata, "Saya melihat Rasulullah,ffi melempar
sebuah kerikil ke arah onta berwama kelabu. Beliau tidak memukul ataupun
mengusirnya. Dan tidak pula (menghardiknya) dengan kata-kata'ke sana
kamu!'." (HR. Al-Hakim)
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Nashr bin Wahb Al-Khuza'i menceritakan, "Suatu saat , Rasulullah,ffi
menunggang keledai tanpa pelana dengan alas beludru bunga mawar.
Kemudian beliau memanggil Mu'adz dan memboncengkannya di belakang."
Dari Asma'binti Yazid, bahwa Nabiffi pernah melewati sekumpulan
kaum wanita. Beliau-lah lebih dulu mengucapkan salam kepada mereka.
Begitu pula Nabi mengucapkan salam kepada anak-anak, sebagai yang
sudah dikemukakan pada hadits sebelumnya.
Abu Hurairah dan Abu Dzar menuturkan, "Rasululhh ffi Remah duduk
di tengah para sahabatnya. Lalu datanglah seorang pria asing. Ia tidak tahu
siapa orang-orang yang tengah berada di hadapannya. Begitu datang, ia
langsung meminta kepada kami agar Rasulullah membuat sebuah tempat
duduk yang dapat diketahui oleh orang asing yang datang kepadanya. Maka
kami pun memberikan bangku panjang dari tanah liat kepada beliau. Lalu beliau
duduk di bangku tersebut dan kami semua duduk di sampingnya." (Lih.
Musnad Ishaq bin Rahawaih)
Diriwayatkan dari Aisyah, ia berkata, "Wahai Rasulullah, silahkan
makan! Semoga Allah menjadikan saya sebagai penebusmu, sebaiknya
engkau makan sambil bersandar saja, karena itu lebih nyaman bagimu."
Kemudian Rasulullah menjawab,
"Tidak, terima kasih. Aku maknn sebagaimana seorang hamba makan, dan aku
duduk sebagaimana seorang hamba duduk " (HR. Al-Haitsami, Abu Ya'la, dan
Al-Baghawi)
Masih dari Aisyah, Rasulullah ffi bersabda,
" Seorang malailut datang kepadaku. "Tuhanmu mengucapkan salam untukmu,"
kata malaikat itu. Kemudian ia menyampaiknn pesan Allah, "Engknu boleh
memilih, antara menjadi seorang Nabi dan hamba-Nya, atau seorang Nabi dan
Malaikat-Nya." Aku pun melirik libril (minta pertimbangan) . Ia malah berisyarnt
padaku agar menentuknnnya sendiri. Maka aku pun menjawab, "Seorang Nabi
dan hamba-Nya. " (HR. Al-Haitsami dan Ahmad)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa, "Rasulullah ffiadalahorang
yang banyak berdzikir dan sedikit berkata yang sia-sia. Beliau memanjang-
kan shalatnya dan memendekkan khutbahnya. Beliau pun tidak sombong
dan tidak keberatan untuk berjalan bersama para janda dan orang miskin hanya
untuk melayani keperluan mereka." (HR. Ibnu Hibban)
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Dari Abu Sa'id Al-Khudri, ia menuturkan, "Saya duduk di tengah
sekelompok orang Muhajirin. Sebagian mereka saling menutupi auratnya
karena kekurangan pakaian. Kemudian seorang qari' membacakan Al-Qur'an
pada kami. Kami pun menyimaknya dengan seksama. Nabi ffi bersabda,
" Segala puji bagi Allah yang menjadilun diantara umntku orang yang membuatku
bersiknp sabar bersama merekn."
Kemudian Rasulullah duduk sejajar di tengah-tengah kami,lalu bersabda,
"Wahai kaum muhajirin yang miskin, bergembiralah kalian dengan cnhaya
yang sempurna pada hari kiamat. Kalian akan masuk sorga setengah hari lebih
dulu dari orang-orang kaya. Yaitu selama lima ratus tahun (ukuran waktu di
dunia)." (HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi)
Nabi Diutus Sebagai Rahmat
Diriwayatkan dari Abu Hurairah 4S, ada seorang sahabat berkata
kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, tinggalkan saja kaum musyrikin itu!"
Nabi ffi menjawab, 'Aku tidak diutus sebagai pembawa laknat, melainknn hanya
sebagai penebar rahmtt." (HR. Muslim)
Masih dari Abu Hurairah, Rasululhh ffi bersabda, " Aku inihanya sebagai
pembawa rahmat yang dibuiknn petunjak " (HR. AI-Hakim, Al-Baihaqi, Ibnu Sa'ad,
dan Ibnu Katsir)
Pembatasan dalam redaksi di atas, menurut saya/ merupakan penguat
dari firman Atlah"
lr . v:,u!rl gt 3-fi,;gt $t,Aa;r1-a
" Kami ( All ah) tidak mengutusmu ( Muhammad) m elainkan' s eb agai r ahmat
bagi seknlian alzm." (Al-Anbiya: 107)
Nabi Memohon Pahala Untuk Kaum Muslimin yang Terzhalimi
Diriwayatkan dari Abu Hurairrh rj$, Nabi,ffi berdoa,
"Ya Allah, aku memohon Engknu berjanji kepadaku untuk tidak mengingkari.
Aku adalah manusiabiasa. Siapa saja diantarakaum mukminin yang pernah aku
cemooh, aku sakiti, atau aku dera, makn hendaknya Engkau jadiknn semuanya
itu ibadah shalat, znknt, danbentuktaqarrub yang aknn mendekntkannyakepada-
Mu nanti di Hari Kamat." (HR. Muslim, Ahmad, dan Al-Haitsami)
Kesempurnaan Prlbadt Nabt Muhammad
Dari Anas bin Malik, suatu hari ada seorang anak perempuan yatim
asuhan Ummu Sulaim berpapasan dengan Rasulullah. Rasulullah berkata
kepadanya,
" N ak, knmu sudah besar , usiamu tidak akan menambahmu deutasa ! "
Si anak yatim itu langsung pulang ke rumah Ummu Sulaim sambil
menangis. "Adaapa,Nak?" tanya Ummu Sulaim. Anak ifu menjawab, "Tadi,
Nabi memanggil saya dan berkata bahwa usianya tidak akan menambah
saya dewasa. Makanya, mungkin nanti saya tidak akan dewasa untuk
selamanya."
Mendengar hal itu, Ummu Sulaim langsung ke luar rumah. Dengan
tergesa-gesa sampai kerudungnya terinjak ia pergi menemui Rasulullah. "Ada
apa denganmu, wahai Llmmu Sulaim?" tanya Nabi. Ummu Sulaim menjawab,
"Apakah tadi engkau mengatai anak yatim saya dengan kata-kata bahwa ia
tidak akan bertambah dewasa usianya?"
Nabi pun tersenyum mendengamya. Beliau berkata,
"Wahai Llmmu Sulaim, tidakkah kamu tahu bahwa aku telah membuat
perhitungan kepada Tuhanku. saat itu aku mengaiukan ianji kepada'Nya. Aku
adalah manusia biasa yang terkndang menerima seperti manusia lainnya dan
terkadang marah sama seperti manusia lainnya. Olehknrena itu, siapa saia dari
umatku yang tidak rela dengan menerima panggilanku, maka iadikanlah itu
sebagaibersuci, zaknt, dan ibadah yang dapat mendekntknn dirinya kepada Allah
sampai Hari Kiamat " (HR. Muslim)
Menurut Ibnu Aqif Nabi ffi mehknat minuman keras (khamr) tiada lain
merupakan aturan syariat agar si peminumnya jera. fika beliau menetapkan
keharaman khamr agar si peminum jera, kemudian tampak minuman itu
mengandung rahmat, maka Nabi telah menyeleweng dari misinya sebagai
pembawa rahmat. Jika demikian, berarti beliau sebagai penganjur kemaksiatan.
Dan hal ini sangat bertentangan dengan syariat.
Oleh karena itu,laknat Nabi bagi orang yang melanggar aturan syariat,
dalam sisi lain harus diartikan sebagai rahmat. saat Rasul melaknat
seseorang, berarti beliau menginginkan agar orang itu berhenti dari perbuatan
dosa yang menyebabkan ia dilaknat, untuk kemudian bertobat kepada Allah.
Maka dalam hal ini, meskipun pada zhahimya Nabi melaknati orang yang
melakukan maksiat, tetapi pada hakekatnya beliau memberikan rahmat
baginya.
Kesempurnaan Prtbadi Nabt Muhammad
Kedermawanan dan Keramahan Nabi
Diriwayatkan dari jabir bin Abdillah, ia menuturkan, "Nabi belum
pernah dimintai oleh seseorang tentang sesuatu kemudian menjawabnya
tidak." (HR. Muslim)
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Rasulullah adalah orang yang paling
dermawan. Kedermawanan beliau sangat tampak saat bulan Ramadhan.
Yaitu saat bertemu Malaikat libril. setiap malam (selama Ramadhan)
beliau bertemu dengan Malaikat Jibril untuk tadarus Al-Qur'an di hadapannya.
sungguh kebaikan Rasulullah lebih nikmat dirasakan daripada semilimya
angin yang sepoi-sepoi." (HR.Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Anas menceritakan, "Rasulullah tidak dimintai sesuatu unfuk kepentingan
Islam kecuali beliau memberikannya. suatu saat , ada orang yang meminta-
minta kepada Nabi. Beliau menyuruh sahabatnya untuk memberikan orang
itu sejumlah harta yang banyak dari kantongzakat. Dengan membawa harta
tersebut, kemudian orang itu pulang menemui kaumnya. Ia berkata, "Wahai
kaumku, masuk Islamlah kalian! Muhammad telah memberikan harta yang
banyak. sebuah pemberian yang diberikan oleh orang yang tidak takut akan
kefakiran!" (HR. Muslim)
Jubair bin Muth'im r$ mengisahkan, "saat Rasulullah bersama para
prajuritnya pulang dari perang Hunain, mereka dalam keadaan memakai
tutup kepala, tiba-tiba orang-orang Arab badui ramai meminta kepada beliau
hingga beliau terseret ke samping Samurah. Dan Samurah pun langsung
menyambar selendang beliau.
Melihat adegan itu, Rasulultrh m berhenti sejenak dan berkata,
"Kembalikan selendangku! Apakah kalian takut aku berbuat kikir pada knlian?
Seandainya aku punya banyak emas berlian, tentu aku akan membagiknnnya
pada kalian. Karena aku bukanlah seorang yang kikir, pendusta, ataupun
pengecut." (HR. Al-Bukhari dan Ahmad)
Dari Abu Hurairah, suatu saat Rasulullah ffi *mrt ke rumah Bilal.
Saat itu Bilal memiliki sewadah buah korma. Rasul bertanya, "Apa-apaan ini,
wahni Bilal?" Bilal menjawab,"Sayasengaja menyimpannya, wahai Rasulullah.,,
Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah pun menasehatinya,
"Bilal, tidak*ah kamu takut jika itu nanti akan menjadi kayu neraka? Sekarang
infakknn sajakarmamu itu, janganlahlcamu merasa takut nanti akanl<ekurangan!"
(HR. Al-Haitsami, Ath-Thabarani, dan Abu Nu'aim)
Kesempurnaan Prtbadl Nabl Muhammad
Dari Anas bin Malik, pelayan Nabi, ia menuturkan bahwa Nabi ffi
tidak pernah menyimpan sesuatu (makanan) untuk persediaan hari esok."
(HR. Ibnu Hibban)
Harun bin Ri'ab meriwayatkan, "suatu hari, Nabi ffi menerima sejumlah
uang sebanyak 70.000 dirham. Itu merupakan jumlah uang terbesar yang
diterima Nabi selama ini. Uang tersebut beliau simpan di atas tikar. Kemudian
beliau berdiri dan membagikan sendiri uang itu kepada hadirin. Tidak ada
seorang orang yang meminta kecuali beliau berikary hingga akhirnya uang
tersebut habis semua." (HR. Ibnu Katsir dalam Tafsir lbnu Katsir)
Keberanian Nabi
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, "Rasulullah ffi adalah
orang yang paling baik, yang paling berani, dan yang paling derwaman dari
yang lain. Suatu saat ada suara keras mengejutkan di Madinah. Masyarakat
keluar mencari arah suara tersebut. Di sana, Rasulullah telah mendahului
mereka. Beliau menunggang seekor kuda yang dipasang kendali milik Abu
Thalhah. Di pundaknya terdapat sebilah pedang. Beliau berkata, "Kenapa
knlian ribut? " Kemudian berkata kepada kud anya, " Kami menemukannya sebuah
lautan. Sungguhia sebuahlautan." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dari Al-Bara', suatu saat ada seorang pria dari Bani Qais bertanya
kepadanya, "Apakah pada perang Hunain, kalian lari meninggalkan
Rasulullah?" Al-Bara'menjawab, "Ya, tapi Rasulullah tidak lari (dari medan
perang). Beliau menghadapi pasukan pemanah. saat kami sibuk, maka
mereka (teman-teman kami yang lari) akhimya datang bermunculan. Kami
pun mengincar harta-harta rampasan. Mereka menyambut kedatangan
kami dengan panah-panah. Saat itu, saya melihat Rasulullah menunggang
seekor keledai putih. Di samping beliau terdapat Abu Sufyan bin Al-Harits
yang setia memegang kendalinya. Beliau bersabda, "Aku tidakberdusta bahwa
aku adalah seorang Nabi, dariketurunan Abdul Muthalib." (HR. Muslim)
Ali bin Abu Thalib menceritakan, "Pada perang Badpr, seperti yang kamu
lihat bahwa kami ikut berperang bersama Nabi ffi. Beliau adalah orang yang
paling terdepan diantara kami dalam menghadapi musuh. Saat itu, beliau
adalah sosok yang paling tangguh."
Masih dari Ali, ia berkata, "Dalam keadaan terdesak saat Perang
berkecamuk di antara dua pasukan, kami menepi ke dekat Rasuluttatr ffi. fiaat
Kesempurnaan Pribadi Nabl Muhammad
ada seorang pun (dari kami) yang posisinya paling dekat ke musuh kecuali
Rasulullah ffi:' 1ux.Al-Hakim)
Dari Al-Bara', ia berkata, "Demi Allah, saat terdesak, kami menepi ke
dekat Nabi ffi. surrrr,gguhnya sosok pemberani diantara kami adalah orang
yang mampu menghadapi musuhnya (yaitu Nabi)." (HR. Muslim)
Bersenda Gurau dan Tidak Berkata Kecuali Benar
Diriwayatkan dari Anas bahwa seorang pria bemamaZahir datang dari
kampung untuk mengirimkan hadiah khas kampungnya kepada Nabi ffi.
Jika hendak keluar, Rasulullah ffi ,r,"*p"rsiapkan perlengkapannya.
Rasulullah bersabda, "Zahir ini orang kampung, sedangkan kita orang
kota."
Zahir adalah orang bermuka jelek. suatu hari Nabi mendatanginya saat
ia menjual barang-barang dagangannya. Beliau ffi kemudian memeluknya
dari belakang sehingga ia tidak dapat melihatnya. "l.epaskan aku! siapakah
ini gerangan?" katanya. Zahir pun menengok. Dari situlah, ia mengetahui
bahwa itu temyata Rasulullah W.r^ pun tak kuasa bergerak karena begitu
rapatnya dada Rasulullah dengan punggungnya.
"Siapa yang membeli seorang hamba sahaya ini?" teriak Rasulullah. Ia
menjawab, "Wahai Rasulullah, jadi menurut engkau, saya ini orang yang
harganya murah?" Sambil bercanda, Nabi ffi berkata,
"Tapi di sisi Allah engkau tidaklah murah, tetapi knmu itu itu di sisi Allah mahal
sekali! " (HR. Al-Baihaqi dan Ahmad)
Aisyah mengisahkan, "Dalam sebuah perjalanan, Rasulullah ffi
membawa saya unfuk ikut bersamanya. saat ifu, berat badan saya masih ringan
(kecil). Beliau berkata kepada para pengiring, "Knlian jalan duluan!" Kemudian
beliau berkata pada saya, "Kemarilah, ayo balapan, aku pasti akan menyusulmu.,,
Temyata saya tidak terkejar. Beliau pun diam. Berikutnya saat berat badan
saya bertambah gemuk, saya diajak untuk ikut bersama beliau dalam perjalanan
yang lain. saat itu kembali beliau menyuruh orang-orang untuk jalan lebih
dulu. Lalu meminta saya untuk balapan dengannya. saya tidak dapat
mengejamya. Beliau mendahului jalansaya. Melihat itu, beliau tersenyum, dan
berkata,
"Ini adalah balasan untuk keknlahanku yang dulu." (HR. Abu Dawud, An-
Nasa'i, dan Ahmad)
Pribadl Nabl Muhammad
Diriwayatkan dari Anas bahwa Nabi ffi berkata kepadanya, "Wahai orang
yang punya dua telinga!" Usamah menimpali, "Beliau sedang bercanda." (HR.
At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad)
Dari Abu Hurairah, iaberkata, "Rasulullahffi rrka*"njulurkan lidahnya
kepada Hasan bin Ali (cucunya). Si anak prr.r *Llihrt merahnya lidah beliau
dan merasa senang dibuatnya." (HR. Ibnu Hibban)
Abdullah bin Al-Harits bin )az'i berkata, "Saya belum melihat orang yang
banyak candanya melebih Rasulullah ffi ."
Diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah bersabda, "Aku suka bercanda,
tetapi aku tidak mengatakan sesuatu kecuali itu benar adanya." (HR. Al-Haitsami
dan Ath-Thabarani)
enas r{$ bercerita, "seorang pria datang kepada Nabi ffi. Ia berkata,
"Angkutlah sayat" Nabi menjawab, "Kami tidak aknn mengangkutmu kecuali
dengan anak onta." " Apayang saya dapat lakukan dengan anak onta?" kata si
pria. Nabi menimpali, " Bukankah onta (besar) itu dilahirknn sebagai anak onta juga."
(HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Ibnu Katsir)
Nabl ffi juga pernah bersabda, "Nenek-nenek tidak akan masuk sorga."
Kemudian datanglah seorang nenek menghadap Nabi bertanya kepada
beliau. Lalu sambil bercanda, beliau menjawab, "Nenek-nenek tidak aknn masuk
sor8a."
Di saat waktu shalat tiba, Nabi pun menuju masjid untuk melaksanakan
ibadah shalat. Nenek yang bertanya itupun menangis tersedu-sedu, hingga
beliau pulang kembali ke rumah. Aisyah menufurkan, "Wahai Rasulullatu
nenek itu menangis karena engkau pernah bersabda bahwa nenek-nenek
tidak akan masuk sorga."
Mendengar hal itu, Nabi tersenyum, lalu bersabda,
"Memang, nenek-nenek tidak akan masuk sorga, sebab Allah berfirman,
" Sesungguhnya Knmi menciptakan merekn (bidadari-bidadari) dengan langsung,
dan Knmi jadiknn mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurny*"
(Al-Waqi'ah:35-37). Merekn itu tadinya ada yang sudah nenek-nenek." (HR.
Al-Manawi dalam Faidh Al-Qadir dan Az-Zabidi dalam Ithaf As-Sadah Al-
Muttaqin).
Masih dari Anas, suatu hari ftabi ffi masuk ke rumah Ummu Sulaim.
Beliau melihat Abu Umair (anak dari Ummu Sulaim -Edt) tampak sedih.
"Wahai Ummu Sulaim, frpa yang menyebabkan ia bersedih? " Ummu Sulaim
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
menjawab, "Wahai Rasulullah, ia sedih karena burung pipit miliknya mati."
Maka beliau berkata kepada Abu Umair, " Hai Abu Llmair, apa yang tr jadi dengan
burung pipitmu?" (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu
Majah, dan Ahmad)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Dalam diri Nabi ffi terdapat
;'iwa humoris." (Redaksi serupa dari Anas dalam Riwayat Ath-Thabarani)
Anas berkata, "Nabi W adahn orang yang paling suka berkel akar."
(HR. Ath-Thabarani)
Aisyah juga menuturkan, "Nabi ffi r* tukang bercanda. Beliau pernah
bersabda,
"Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa orang yang bercanda sesuai
dengan fakta yang ada." (HR. Al-Hamadzani dalam Al-Firdaus bi Ma'tsur
Al-Khithab dan As-Suyuthi dalam Al-lami' Al-Knbir)
Abdullah bin 'Amr berk ata, "Saya senantiasa menulis apa-apa yang saya
dengar dari Rasulullah ffi . Saya ingin menghafal-kannya. Tetapi orang-orang
Quraisy melarang saya melakukannya. Kata mereka, "Kamu menulis segala
sesuatu yang kamu dengar dari Rasululhh ffi. Padahal Rasulullah sendiri
pernah berbicara dalam keadaan marah."
Maka saya pun, lanjut Ibnu Amr, berhenti untuk menuliskannya.
Kemudian saya sampaikan perkataan mereka itu kepada Rasulullah. Maka
beliau pun bersabda,
"Tulislah, demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidak ada yang keluar
dariku kecuali pasti benar adanya. " (HR. Abu Dawud, Al-Hakim, Ahmad)
Khawat bin Jubair berkisah, "Saya tiba di terusan Azh-Zhahranbersama
Rasulullah ffi. S"y^ keluar dari tenda. Pandangan saya dikejutkan oleh
adanya beberapa perempuan yang sedang berbincang-bincang di seberang
sana. Mereka sungguh membuat hati saya tergoda. Saya pun kembali ke tenda
untuk ganti pakaian. Lalu saya keluar lagi dengan bersolek dan memakai
pakaian yang bagus.
Tidak disangka, Rasulullah keluar dari tendanya. Beliau bertanya, "Hai
Abu Abdillah, apa yang membuatmu berjalan ke arah kaum perempuan itu? "
Saya pun takut jika Rasulullah mengetahui rencana saya. Maka akhirnya
saya berbohong, 1'Wahai Rasulullah, onta saya tersesat. Saya hendak mencari
tali untuk mengikatnya."
Kesempurnaan Prtbadi Nabi Muhammad
Kemudian Rasulullah ffiA"4^t^ndan saya ikut di belakangnya. Beliau
menanggalkan selendangnya lalu masuk ke sebuah ruangan untuk buang
hajat. Setelah itu, beliau berwudhu kemudian menemui saya. "Wahai Abu
Abdillah, apa yang dilakukan oleh ontamu yang tersesat itu?" Saya tidak
menjawabnya.
Kemudian kami meneruskan perjalanan hingga sampai di sebuah
tempat. Setiap bertemu dengannya, saya acapkali ditanya oleh beliau,
"Assalamu'alaikum, wahai Abu Abdillah, apa yang diperbuat oleh ontamu yang
tersesat itu? "
Akhirnya saya cepat-cepat mendahului Nabi sampai di Madinah. Untuk
sementara waktu, saya tidak pergi ke masjid dan duduk di majlis pengajian
Rasulullah ffi. S","tun sekian lama, suatu saat saya sembunyi-sembunyi
masuk masjid sendirian untuk melaksanakan shalat. Tiba-tiba Rasulullah
keluar dari salah satu kamarnya. Beliau shalat dua rakaat yang pendek-
pendek. Sementara saya sengaja melamakan shalat saya agar beliau segera
pergi dan meninggalkan saya.
Rupanya hal itu diketahui oleh Rasulullah. Beliau berkata, "Panjangkan
rakaat shalatnya semaumu, wahai Abu Abdillah! Saya tidak berdiri di sini sampai
knmu selesai dan keluar dari masjid."
Suara beliau itu membuat hati saya tidak karuan. "Demi Allah, saya akan
meminta maaf dan belas kasih kepada Rasulullah atas kesalahan yang saya
lakukan." Maka saya pun pergi. Tiba-tiba Rasulullah datang menghampiri,
lalu bertanya,
"Assalamu'alaikum, wahai Abu Abdill;h, apa yang diperbuat oleh ontamu
yang tersesat itu? "
Akhirnya saya sejujumya mengatakan, "Demi DzatyNrgtelah mengutus
engkau dengan kebenaran, tidak ada yang tersesat semenjak saya masuk
Islam." Maka beliau pun menimpalinya dengan sebuah doa, "Semoga Allah
merahmatimu." Doa tersebut beliau ulang sampai dua atau tiga kali. Setelah itu,
tidak lagi mengejar saya dengan pertanyaan di atas tadi." Demikian kisah
Khawat bin ]ubair. (HR. Al-Haitsami, Ath-Thabarani, dan Al-Hindi)
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
**x**
,eqrtsf€Sry
ETIKA KESEHARIAN NABI
Fungsi Thngan Kanan dan Thngan Kiri
6/-1rrr*uyatkan dari Aisyah, ia berkata, "Nabi ffi *"r',ggunakan tangan
Y/kanarnya untuk bersuci dan makan, sedangkan tangan kirinya untuk
cebok dan memegang hal-hal yang kotor." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Al-
Baihaqi)
saat Bersin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia menuturkan, "Apabila Rasulullah
W bersin, beliau merendahkan suaranya, lalu mengambil kain untuk
menutup wajahnya." (HR. At-Tirmidzi, Al-Baihaqi, Abu Nu'aim, dan Al-
Humaidi)
Masih dari Abu Hurairah," Apabilabersin,beliau menutup wajahnya dan
merendahkan suara bersinnya." (HR. Ath-Thabarani)
Mendahulukan Sebelah Kanan Dalam Beraktivitas
Dari Aisyah diriwayatkan, "Rasululhn ffisaat mengambil sesuatu,
selalu mengambilnya dengan tangan kanan. saat memberi juga mengguna-
kan tangan kanan, dan memulai segala sesuatu dengan sebelah kanan."
(MuttafaqAlaih)
Etika Duduk
Diriwayatkan dari Qailah binti Makhramah, bahwa suatu saat ia
melihat Rasulullah ffi a"a* di masjid dengan lutut diangkat menempel
perut. (HR. Al-Baihaqi)
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Menutup Punggung dan Dua Betis saat Duduk
Diriwayatkan dari Abu Sa'id bahwa Rasulullah ffi t"tit , duduk dalam
sebuah pertemuan, kedua tangannya menutup punggung sampai dua
betisnya dengan surban. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Katsir)
Bersandar
|abir bin Samurah menuturkan, "saya melihat Rasulullah ffi a"art
bersandar dengan bantal di sebelah kirinya." (HR. Ibnu Hibban)
Terlentang
Abbad bin Tamim mengisahkan bahwa ia melihat Nabi ffi tidur
terlentang di masjid dengan meletakkan satu kakinya ke kakinya yang lain.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Thta Bicara
Diriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah biasa mengulangi
perkataannya sebanyak tiga kali. (HR. At-Tirmidzi)
Masih dari Anas bahwa Rasulullah saat mengutarakan perkataannya,
beliau biasa mengulanginya sampai tiga kali. |ika beliau datang ke suatu
kaum, kemudian mengucapkan salam pada mereka, maka beliau mengucapkan-
nya sebanyak tiga kali. (HR. Al-Bukhari)
Aisyah menuturkan, "Rasulullah ffitiau*.berbicara cepat dan bertele-
tele seperti kalian. Beliau berbicara dengan jelas dan perlahan sehingga
mudah dihafalkan oleh orang yang mendengarnya." (HR. At-Tirmidzi dan
Ibnu Sa'ad)
Dalam riwayat lainnya, Aisyah juga menuturkan, "Pembicaraan
Rasulullah itu jika ada orang yang menghitungnya, maka orang itu pasti
dapat mengetahui berapa jumlahnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hasan bin Ali menceritakan bahwa ia bertanya kepada Pamarmya yang
bemama Hindun. "Bagaimana cara bicaranya Rasullulhh WZ" tanyanya.
Hindun menjawab, "Beliau (Rasulullah) tidak berbicara jika tidak perlu,
banyak diam, dan mengawali serta mengakhiri perkataannya dengan
bahasa yang fasih. Beliau juga berbicara dengan jawami' al-knlim (singkat dan
jelas bahasanya tapi luas kandungan maknanya), perlahan-lahan, tidak
berlebihan, dan tidak meringkaskan." (HR. Ath-Thabarani dan Ibnu Katsir)
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Sedangkan Ummu Ma'bad menuturkan, "Rasululbn ffi jika diam,
beliau bersikap tenang. Jika berbicara, kata-kata beliau bagaikan butir-butir
mutiara yang tersusun rapi. Gaya bicaranya enak, tidak meringkaskan dan
tidak berlebihan."
Ibnu Abbas pun mengisahkary "Rasulullah ffi t"tit, berbicara, tampak
gigi-giginya putih bagaikan cahaya." (HR. Ad-Darimi dan Ath-Thabarani)
Menggerakkan Thngan saat Bicara
Diriwayatkan dari Hasan bin Ali, dari pamannya yaitu Hindun, ia berkata,
"Rasulullah ,ffi saat berisyarat, maka d.engan menggunakan (jari-jari)
telapak tangannya. saat kagum, maka beliau membalikkan telapak tangan-
nya (ke atas). saat mulai berbicara, maka beliau menepukkan bagian dalam
telapak tangan kanannya pada perut jempol tangan kiri. Sedangkan saat
marah, beliau berpaling." (HR. At-Thabarani dan Ibnu Katsir)
Mimbar Nabi
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa'ad, suatu saat ia ditanya tentang jenis
kayu mimbar Nabi. Maka Sahl menjawab, "Demi Allah, saya tahu betul dari
jenis kayu apakah mimbar beliau dibuat. Saya juga tahu persis siapa
pembuatnya dan kapan dibuatnya mimbar tersebut.
Suatu hari, saya melihat Nabi ffi a"a* di tempat biasanya. Kemudian
beliau menyuruh seorang sahabatnya untuk menemui seorang wanita yang
budaknya adalah seorang tukang kayu,. "Suruh budakmu yang tuknng kayu itu
untuk membuatkan kayu-knyu untukku. Kayu-kayu itu nantinya akan kujadiknn
tempat duduk di saat aku berbicara pada jamaah," pinta Nabi.
Maka wanita itu menyuruh budaknya unfuk mengerjakan permintaan
Nabi di atas. Singkat cerita, si budak berangkat ke hutan untuk mencari kayu.
Lalu ia memotong ujung-ujungnya dan membuat sebuah mimbar dengan
tiga undakan (tingkatan). Setelah pekerjaannya selesai, wanita itu mengirim
budaknya ke Nabi ffi untuk menyerahkan mimbar tersebut. Sesampainya di
tempat Nabi, si budak itu langsung meletakkan mimbar di tempat yang dapat
terlihat oleh khalayak.
Untuk pertama kalinya, Nabi ffi menduduki mimbar itu. Beliau takbir
sampai ruku' di tempat tersebut. Kemudian beliau menuruninya pelan-pelary
lalu sujud. Maka para jamaah pun ikut sujud bersamanya. Praktek itu terus
Pribadi Nabi Muhammad
beliau ulangi (pada rakaat-rakaat berikutnya) hingga shalatnya selesai. Setelah
itu, beliau bersabda,
"Haimanusia seknlian, aku melakukan ini semua agar kalian dapatbermakmum
(dengan baik) dan mengetahui bagaimana praktik shalatku (secara keseluruhan)."
(HR. Al-Bukhari)
Kefasihan Bahasa Nabi
Rasulullah ffi adalah orang Arab yang paling fasih. Beliau bersabda,
"sesungguhnya Allah telah mendidikku, maka Dia membaguskan akhlakku.
Aku telah tumbuh dewasa di lingkungan Bani Sa'ad." (HR. Al-'Ajluni dalam
f,asyful Khafa').
Beliau juga menyebutkary "Aku diutus dengan membawa jawami' 'nl-knlim
(gaya bicara yang padat dan jelas bnhasanya, tetapi luas knndungan maknanya)."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Tentang kefasihan Nabi ini, Umar bin Al-Khatthab pernah bertanya
langsung kepadanya, "Wahai Rasulullah, apa yang membuat engkau paling
fasih diantara kami, sementara engkau tidak pernah keluar dari kaum kami?"
Nabi ffi menjawab, " Aku telah mempelajari bahasa Nabi Ismail yang diaiarkan
oleh librit. Kemudian aku menghafalnya di luar kepala." (HR. As-Suyuthi dan Al-
Hindi)
Buraidah mengabarkan, "Rasulullah adalah satu diantara manusia yang
paling fasih. Beliau berbicara dengan bahasa yang indah, mereka tidak
mengetahui darimana sumbernya sehingga beliau sendiri yang mencerita-
kannya pada mereka."
Ali bin Abu Thalib berkata, "Saya tidak mendengar satu kalimat asing
dalam bahasa Arab kecuali saya telah mendengarnya terlebih dahulu dari
Rasulullah ffi:' 6n.Ahmad)
Semua perkataan Rasulullah ffi adalah untaian hikmah dan fashahah
(susunan kalimat bahasa Arab yang sempuma)' Diantaranya adalah sabda
beliau,
"seorang mukmin tidak aknn disengat ular dari lubang yang sama dua kali."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim),
" Manusia itu (sama rata) bagaikan gerigi sisir." (HR. Al-Qudha'i).
" seseorang dinnggap banyak knrena tunannya." (HR. Al-Qudha'i)' Begitu pula
perkataan beliau pada orang-orang Anshar,
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
-nt-wAFR
"Kalian sungguh akan menyedikitkan (teman) di ssat rakus, dan akan
memperbanyaknya di saat petaka." (HR. Al-Qurthubi), dan sabdany a, " Sebaik-
bniknya harta adalah anak betina dari kuda yang berharga, atau batang pohon
ko r ma y an g diknw inknn. "
Selain itu, contoh-contoh yang serupa masih banyak lagi.
Nabi Berbicara Bahasa Persi
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, bahwa Nabi ffi berkata kepada
para sahabatnya, "Berdirilah, sebab labir telah membuatkan kalian Sur!" Menurut
Abul Abbas Tsa'lab, "Saat itu, Nabi ffi berkata dengan bahasa persi, yaitu
"Sur" yang berarti makanan. Beliau mengajak orang-orang untuk mencicipi
makanan yang dibuat Jabir." (HR. Al-Baihaqi dan As-Suy'uthi)
Diriwayatkan dari Mujahid, bahwa Abu Hurairah menuturkan,
"Rasulullah ffiA"rp^p^san dengan saya. Saat itu, saya mengaduh karena
sakit perut. Beliau bertanya, "Wahai Abu Hurairah, apaknh kamu mengaduh
karena'dard' (perut,bahasa Persi)? Shalatlah,karena shalat itu merupakan obat dari
segala penyaklf. " (HR. Ahmad)
Mengomentari hadits ini, penulis mengatakan bahwa para ulama
hadits yang mendalami ilmu periwayatan, menghukumi hadits di atas tidak
berdasar. Menurut mereka, Abu Hurairah bukan seorang Persia, tetapi
Mujahid-lah yang orang Persia. Yang mengucapkan bahasa Persia itu adalah
Abu Hurairah saat ia berbicara kepada Mujahid. Maka barangsiapa yang
menyatakan bahwa bahasa Persia itu diucapkan oleh Rasulullalu maka ia
telah salah.
Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibrahim bin Al-Bara' dari jalur Abu
Darda'. Ibrahim sendiri, berdasarkan catatan ulama-ulama yang tsiqah
dikenal sebagai orang yang membuat hadits-hadits palsu.
Melantunkan Syair
Al-Bara'berkata, "Saya melihat Rasulullah pada perang Ahzab. Beliau
memindahkan tanah hingga putih ketiak beliau kelihatan seraya melantun-
kan syair,
Ya Allah, jika tidakkarena Engkau,
kami tidak akan menerima petunjuk,
mengimani, dan memohon kepada-Mu.
Turunkanlah ketenangan pada kami.
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Don tetapkanloh telapakknki kami jika kami bertemu.
Kaum musyrikin telah menrlalalri knmi.
lika merekn ingin berperang, semoga kami dapat menangkisnya." (HR. Al-
Bukharidan Muslim)
Masih dari Al-Bara', ia mengisahkan bahwa Rasulullah bersyair pada
perang Hunain,
" Aku tidakberdusta bahwa aku adalah seorang Nabi.
Aku dariketurunan Abdttl Muthalib." (HP.. Al-Bukhari dan Muslim)
Jundub bin Sufyan Al-Bajali menuturkan, "Sebuah batu menghantam
jari-jemari Rasulullah ffi hir,ggu berdarah. Beliau lalu melantunkan syair,
"Kamu tidak lebih dari jari-jemari yang berdarah.
Apa yang kamu rasaknn ini dalam berjuang di jalan Allah." (HR. Al-Bukhari,
Muslim, Al-Qurthubi, dan Ibnu Katsir)
Suatu hari, Aisyah ditanya, "Apakah Rasulullah itu suka melantunkan
syair?" Aisyah pun menjawab, "Beliau suatu saat pernah mendendangkan
syair Ibnu Rawahah,
"la datang kepadnmu dengan membawa knbar.
Siapa yang tidakkamu beri beknl." (Musnad Ibn Al-Ja'd)
Abu Hurairah mengabarkan, Rasulu llah ffibersabda,
" Knlimat yang paling benar dilantunknn seorang penyair adalah knlimat Labid,
yaitu:
" lngatlah, segala sesuatu (yang berasal dari) selain Allah adalah batil." (HR. Al-
Bukhari, Muslim, dan Abu Nu'aim).
Syair yang Diperdengarkan Pada Nabi
Amr bin Asy-Syarid menerima kabar dari ayahnya, bahwa ia berkata,
"Rasulullah ffi R"*rtl memboncengkan saya di belakang. Beliau bertanya,
"Apakah kamu hafal syairnya Umayyah bin Abi Shalt?" Saya pun mengiyakan-
nya. Selanjutnya saya membacakan seratus bait syair Umalyah kepadanya."
(HR. Muslim)
Nabighah menuturkan, "sayamelantunkan syair pada Nabi,ffi, yang
berbunyi:
"Keagungan kita telah menyampaikan kita ke angknsa.
Di atas itu semua, kita berharap suatu kemenatxgan."
"Dimanaknhkemenangan itu, wahai Abu l-aila?" tanya beliau.
Kesempurnaan Prlbadi Nabl Muhammad
"Di s:ur ga," jawab saya. Kemudian beliau membenarkan, " lnsya Allah, ittt
menjadi kenyataan."
Lalu saya bersyair kembali,
"Tidak ada kebaikan dalam kesabarnn
iika ia tidak berusaha untuk memelilura kejernihan dari krkeruhan.
(luga) tidak ada kebaikan dalam kebodolmn
jika ia tidak memiliki kesabaran saat suatu perkara muncul ke permuknan."
Maka Nabi ffi 0"" bersabda,
"Bagus! $emogn Allah tidak memecahkan gigimu)." (HR. Al-Haitsami, Al-
Bazzar, dan Al-Baihaqi)
Diriwayatkan dari Sa'id bin Al-Musayyib, suatu saat Ka'ab bin
Zuhair datang dalam keadaan menyamar saat terdengar kabarbahwa
Rasulullah mengancamnya. Ia mendatangi Abu Bakar yang saat itu dalam
keadaan berserban usai melaksanakan shalat Shubuh. Abu Bakar pun
melaporkannya kepada Rasulullah. "Ada seorang laki-laki ingin menyatakan
diri masuk Islam," kata Abu Bakar. Maka Rasulullah pun melapangkan
kedua tangannya.
saat itu, wajah Ka'ab terlihat pucat. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, demi
ayah dan ibu, saya rela menjadi tebusanmu! Laki-laki itu adalah orang yang
meminta perlindungan darimu. Saya adalah Ka'ab bin Zuhair." Maka kaum
Anshar langsung menampakkan sikap kerasnya pada Ka'ab, karena Rasulullah
telah mengancamnya. Rupanya kaum Quraisy telah luluh hatinya. Mereka
membiarkan Ka'ab masuk Islam.
Akhirnya Nabl ffi menjamin keselamatan Ka'ab. Lalu ia membacakan
syair pujiarurya pada Nabi.... Nabi pun memakaikan sebuah selimut beludru
kepada Ka'ab yang dibeli Mu'awiyah bin Abi Sufyan dari keluarga Ka'ab bin
Zuhair dengan harga yang cukup mahal." (HR. Al-Hakim). Beludru tersebut
biasa dikenakan para khalifah saat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Dalam catatan penulis, syair di atas telah dilantunkan oleh banyak
orang, diantaranya adalah Al-Abbas, Abdullah bin Rawahah, Hassan,
Dhammar, Asad bin Zarrim, dan Aisyah, kepada orang-orang sebagaimana
yang telah kusebutkan dalam Kitab Al-Asy'ar.
Gaya Jalan Nabi
Anas bin Malik berkata, 'Nabi ,ffi saat berjalan terlihat seperti memakai
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
tongkat."
Laqith bin Shabirah mendapat kabar dari ayahnya bahwa ia dan temannya
pernah berkunjung ke rumah Aisyah. "Mereka berdua bermaksud menemui
Nabi, tetapi beliau tidak ada. Tidak lama kemudian, datanglah Nabi berjalan
dengan langkah yang pendek dan badan condong ke depan."
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, "Nabi ffiketlkaberjalan, beliau
menyondongkan badannya seolah-olah sedang turun. Caya jalannya itu
belum pemah saya lihat pada orang sebelum beliau maupun sesudahnya."
(HR. Ath-Thayalisi)
Hasan bin Ali meriwayatkan dari pamannya yaitu Hindun, ia berkata,
"Rasulullah ffi t"tltu berjalan terlihat seperti menuruni undakan tanah
(condong ke depan). Kalau berpaling, beliau memalingkan semua badannya.
Beliau berjalan dengan merendahkan pandangan. Tatapan beliau dalam
berjalan banyak menunduk ke bawah daripada menengadah ke atas.
Pandangannya penuh perhatian. Para sahabatnya pun suka berjalan. Dan
beliau yang memulai mengucapkan salam kepada siapa saja diantara mereka
yang berpapasan dengannya." (HR. Al-Haitsami)
Abu Hurairah mengisahkan, "Saya menghadiri upacara pengurusan
jenazah bersama Rasulullah. Di saat saya berjalan, langkah beliau pasti
mendahului saya. Tetapi jika saya berjalan cepat, maka langkah saya pun
dapat mendahului beliau. Menurut pantauan saya, luas bumi ini telah dilipat
(sehingga jaraknya menjadi pendek) untuk beliau." (HR. Ahmad)
Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Saya belum melihat orang yang berjalan
cepat melebihi jalannya Rasulullah. Seolah-olah bumi ini dilipat untuk
beliau. Kami sendiri berusaha keras untuk mengejamya, tetapi beliau santai
saja."
]abir berkisah, "Para sahabat Rasulullah berjalan di depan Rasulullah,
apabila beliau keluar rumah dan mereka meninggalkannya, beliau segera
muncul untuk menemui malaikat." (HR. Ibnu Hibban)
Ibnu Abbas menceritak an'r, "sayaberjalan di belakang Rasulullah,ffi
untuk menguji beliau. Saat itu, saya berpikir, apakah beliau suka atau tidak
jika saya berada di belakangnya. Tidak lama kemudian, Beliau memegang
tangan saya lalu menyuruh agar saya berjalanbersamanya. Dengan demikian,
saya menjadi tahu bahwa beliau tidak menyukai hal itu." (HR. Al-Baihaqi dalam
Az-Zuhd Al-Kabir)
Kesempurnaan Pribadi Nabi Muhammad
Thwa dan Senyum Nabi
Diriwayatkan dari Aisyah, "saya sama sekali belum melihat Rasulullah
ffi ,".,u-u lepas. Hingga suatu saat saya melihat beliau bercanda, itupun
beliau hanya tersenyum." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)
Abdullah bin Al-Harits bin Juz berkata, "Saya belum melihat orang
yang lebih banyak senyumnya daripada Rasulullah ffi.- (HR. At-Tirmidzi)
Shuhaib berkata, "Rasulullah ffi ,ur,u*u hingga gigi-gigi gerahamnya
tampak." (HR. Al-jama'ah)
Abu Hurairah menuturkan, "Rasululhh ffi tertawa hingga gigi-gigi
gusinya tampak." (HR. Al-Baihaqi)
Husain btnZaid'Al-Kalbi berkata, "Saya belum melihat Rasulullah ffi
tertawa (terbahak-bahak), melainkan hanya tersenyum." (HR. Al-Bukhari
dan Muslim dengan redaksi serupa dari Aisyah)
Hasan bin Ali bertanya kepada pamannya mengenai tertawanya
Rasulullah. Hindun, pamannya itu menjawab, "Tertawa beliau itu berupa
senyuman yang tenang bagaikan hembusan awan." (HR. Al-Haitsami)
Hisyam bin Urwah mendapat kabar dari ayahnya, bahwa ia menuturkan,
"seorang arab badui datang dengan menunggang onta hingga tiba di pintu
masjid. Ia ikat ontanya di sana lalu turun dan masuk ke dalam menemui
Nabi ffi. Saat itu, Hamzah bin Abdul Muthalib tampak sedang duduk
bersama sekelompok kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Diantara mereka
terdapat Nu'aiman. Hamzah berkata kepada Nu'aiman, "Coba perhatikan,
onta badui itu gemuk sekali. seandainya kita sembelih, maka dagingnya
yang gemuk itu akan kita kuliti bersama. |ika kamu bersedia melakukannya,
nanti masalah denda akan kami tanggung pada Rasulullah karena kami yang
memakan dagingnya."
Nu'aiman menjawab, "Jika saya turuti, kemudian kalian melaporkan
kepada Nabi, dan beliau menyalahkan saya, bagaimana?"
"Itu tidak akan kami lakukan," jawab mereka serentak'
Akhimya Nu'aiman bersedia. Ia berdiri lalu menyembelih onta badui itu
tepat di dadanya