hakim di antara umat dalam sumber-sumber
perselisihan kecuali Al Kitab dan As-Sunnah.
Dengan inilah Imam Ahmad mendebat golongan Jahmiyah
ketika mereka mengajaknya kepada fitnah, dan beliau menunfut
mereka agar mengemukakan dalil Al Kitab dan As-Sunnah atas
perkataan mereka.
Tatkala mereka menyebutkan hujjah mereka, seperti firman
Allah &' :F y en " Pencipta segala sesuatu." (Qs. Al An'aam
[6]: 102), dan firman-Nya: p:rJi fyr r; f, ,;'#trO "Tidak
datang kepada mereka suafu ayat Al Qur'an pun yang baru
(diturunkan) dari Tuhan mereka." (Qs. Al Anbiyaa' [21], 2), serta
, ,..,
sabda Nabi S: i)tk l-t t 6:F)t *:gy (Surah) Al Baqarah dan Aali
'Imraan datang...), dan hadits-hadits sempa lainnya. Imam Ahmad
menjawab hujjah-hujjah mereka dengan apa yang menjelaskan
bahwa itu tidak menunjukkan kepada apa yang dituntut dari
mereka.
Tatkala mereka berkata, "Apa yang engkau katakan
mengenai Al Qur'an, apakah itu Allah atau selain Allah?"
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
2Ss
Imam Ahmad mendebat mereka dengan ilmu, yaitu dengan
mengatakan, "Apa yang kalian katakan tentang ilmu, apakah ifu
Allah atau selain Allah?"
Tatkala Abu Isa Muhammad bin Isa Burghuts -yang
merupakan orang paling cerdas dalam ilmu kalam- mendebatnya
dengan melazimkan tajsim, dan bahwa bila ia menetapkan
berbicara bagi Allah sebagai bukan makhluk, maka melaziman Dia
sebagai fisik.
Imam Ahmad menjawab, bahwa lafazh ini tidak diketahui
maksud orang yang membicarakannya, dan ia tidak memiliki asal
di dalam Al Kitab, As-Sunnah maupun Uma'. Maka tidak seorang
manusia pun yang diharuskan bebicara dengan ifu dan tidak pula
konotasinya.
Dan memberinya, bahwa aku mengatakan: Dia itu Maha
Esa, Maha Shamad, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan
tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. Maka jelaslah
bahwa Aku tidak mengatakan bahwa Dia itu fisik dan tidak pula
bukan fisik, karena keduanya adalah bid'ah yang diada-adakan di
dalam Islam. Jadi ini bukan hujjah-hujjah syar'i yang mewajibkan
manusia unfuk memenuhi orang yang mengajak kepada
pengharusannya- Karena manusia diwajibkan menerima seman
Rasul pada apa yang beliau seru mereka kepadanya, dan
menerima seruan orang yang mengajak kepada apa yang
diserukan Rasulullah S, bukan menerima orang yang menyerang
mereka kepada perkataan bid'ah. Sementara maksud orang yang
berbicara dengan itu adalah global, tidak diketahui kecuali setelah
perincian dan penafsiran, jadi itu tidak dikenal di dalam syariat,
dan tidak pula dikenal akal bila tidak meminta perincian orang
yang membicarakannya.
256 -
AI Arasy (Singgasana Allah)
Perdebatan ini dan sempanya adalah yang tepat bila yang
didebat seorang da'i (peyeru; pengajak).
2. Adapun bila yang didebat adalah seorang yang
menentang syariat dengan apa yang disebutkannya, atau orang
yang tidak mungkin dikembalikan kepada syariat.
Seperti orang yang tidak melaksanakan Islam, dan
mengajak manusia kepada apa yang diklaimnya sebagai rasional,
atau orang yang mengklaim bahwa syariat adalah juru bicaranya
jumhur, dan bahwa akal sehat menunjukkan kepada bathin yang
menyelisihi syari'at, dan serupanya.
Atau seperti orang yang mengalami sytbhat dari perkataan
mereka.
Dalam berbicara dengan mereka dengan menggunakan
perkataan dengan makna-makna yang mereka akui, yaifu:
1. Bisa dengan lafazh-lafazh mereka.
2. Atau dengan lafazh-lafazh yang mereka sepakati bahwa
ifu senada dengan lafazhlafazh mereka. Dan saat itu dikatakan
kepada mereka: Pembicaraan bisa:
A. Mengenai lafazh-lafazh.
B. Atau mengenai makna-makna.
C. Atau mengenai keduanya.
Bila pembicaraannya mengenai makna-makna yang tidak
terikat dengan lafazh, sebagaimana yang dianut oleh para filosof
dan serupanya, yang dalam nama-nama dan sifat-sifat Allah tidak
membatasi dengan syariat, bahkan menyebufunya alasan, yang
rindu, yang dirindukan dan serupanya.
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
257
Maka mereka ifu, bila memungkinkan menukil makna-
makna mereka kepada ungkapan syariat, maka itu sangat baik.
Bila tidak memungkinkan berbicara dengan mereka kecuali
dengan bahasa mereka, maka menjelaskan kesesatan mereka dan
mencegah penyimpangan mereka dari Islam dengan bahasa
mereka adalah lebih utama daripada mendiamkan itu hanya
karena faktor lafazh. Sebagaimana bila datang pasukan kafir, dan
tidak memungkinkan mencegah keburukan mereka dari kaum
muslimin kecuali dengan mengenakan pakaian mereka, maka
mencegah mereka dengan mengenakan pakaian mereka adalah
lebih baik daripada membiarkan orang-orang kafir membuat
berbagai kerusakan di seluruh negeri, hanya karena khawatir
menyerupai mereka dalam hal pakaian.
Adapun bila pembicaraan itu bersama orang yang
terkadang menerapkan batasan-batasan syariat, maka dikatakan
kepadanya: Menggunakan lafazhJafazh ini sebagai penafian dan
penetapan adalah bid'ah, dan masing-masing darinya mengandung
pengaburan dan penyamaran, karena ifu harus ada penjelasan dan
perincian. Atau menolak menggunakan keduanya dalam penafian
dan penetapan.
Segolongan manusia mengira, bahwa celaan para salaf dan
para imam terhadap perkataan itu hanya karena mengandung
istilah-istilah baru seperti: ?:Fi (inti), i-Lrii (tisit<) dan ,pfili
(bukan inti). Mereka berkata, "sesungguhnya hal seperti ini tidak
mengundang cela, seperti halnya bila manusia membuat bejana
yang mereka bufuhkan, atau senjata yang mereka butuhkan untuk
melawan musuh." Hal ini telah disebutkan oleh pengarang Al
Ihya'dan lainnya.
258 -
Al Arasy (Singgasana Allah)
Sebenamya tidak demikian, tapi celaan para salaf terhadap
mereka itu karena kerusakan maknanya lebih besar daripada
celaan mereka terhadap barunya lafazh-lalazh itu, sehingga mereka
mencelanya karena mengandung makna-makna bathil yang
menyelisihi Al Kitab dan As-Sunnah, serta menyelisihi akal sehat,
bahkan tanda kebathilannya adalah penyelisihannya terhadap Al
Kitab dan As-Sunnah, sedangkan setiap yang menyelisihi Al Kitab
dan As-Sunnah adalah pasti bathil. Kemudian di antara manusia
ada yang mengetahui kebathilannya dengan akalnya, dan ada yang
tidak mengetahui ihr.
Selain itu, berdebat dengan lafazh-lafazh baru yang global,
bid'ah lagi mengandung kebenaran dan kebathilan, bila ditetapkan
salah seorang yang berdebat dan dinafikan oleh yang lainnya,
maka keduanya sama-sama salah, dan kebanyakan perselisihan
orang-orang yang bertopang pada akal adalah kesamanaan nama,
sedangkan dalam hal itu terkandung kerusakan akal dan agama
yang hanya Allah yang mengetahuinya.
Bila manusia mengembalikan apa yang mereka
perselisihkan kepada Al Kitab dan As-Sunnah, maka makna yang
shahih pasti terdapat di dalamnya, dan yang benar dapat
menjelaskan kebenaran yang dikatakannya berdasarkan Al Kitab
dan As-Surrrrul',.375
375 pur'u Tabrudh Al Aql ura An-Naql(l/228-2331.
Al Arasy (Singgasana Allah)
-
ZSg
Topik Kedua
Masalah Batas375
tLiJi
di dalam bahasa adalah yang yang membatasi antara
dua hal, yang memisahkan antara keduanya, agar yang satunya
tidak bercampur dengan yang lainnya, atau agar salah satunya
tidak masuk kepada yang lainnya. Ini diambil dan 9p ;pi:r|ltV
.g , tl rzlJ-i -lJ-i.i- - (membatasi sesuatu dari yang lainnya), yang artinya
i $ fuembedakannya; memisahkannya).377
Syaikhul Islam lbnu Taimiyah berka ta, "tsAi (batas) adalah
apa yang dengannya memisahkan sesuatu dari yang lainnya dari
sifatnya dan kadamyu. "378
375 Pendapat-pendapat dalam masalah ini sebagai berikut:
Pendapat pertama: Pendapat orang yang mengatakan: Dia di atas Arsy,
dan tidak disifati dengan batasan dan tidak pula dengan ketiadaan, karena tidak
diterima seorang pun dari mereka. Maka menurut mereka (bahwa Allah di atas
Arsy, dan tidak disifati bahwa Dia memiliki kadar. Dan ini dikatakan oleh sebagian
ahli kalam, ahli fikih, ahli hadits dan ahli tasawwuf dari golongan kilabiyah,
kiramiyah dan Asy'ariyah serta yang menyepakati mereka dari kalangan para
pengikut imam-imam dari kalangan para sahabat Ahmad Malik Asy-Syafi'i dan
lain-lain.
Pendapat kedua, Pendapat orang yang mengatakan: Dia tidak berbatas
(baik dari sisi ataupun dari semua sisi. Ini juga dikatakan oleh beberapa golongan
dari kalangan ahli kalam para ahli fikih dan lain-lain, dan dikemukakan oleh Asy-
Sya'ri di dalam Al Maqalatdai sejumlah golongan.
Pendapat ketiga, Pendapatnya para salaf dan para imam serta para ahli
hadits (ahli kalam (ahli fikih dan tasawwuf yang mengatakan: Dia memiliki batas
yang tidak diketahui oleh selain-Nya. (Llihat Dar'u Ta'arudh Al Aql wa An-Naql
(6/300-301).
377 Ash-Shahhahkarya Al Jauhari (2/4621i Lisan Al Anb(3/L4O).
378 Naqdh Ta'sis Al Jahmgyah (L/443il.
260 -
Al Arasy (Singgasana Allah)
Telah kami kemukakan, bahwa penggunaan lafazh
tt-;ii
oleh para salaf tidak termasuk bab sifat-sifat, tapi termasuk bab
pengabaran, dan mengenai ini ada dua penggunaan di kalangan
mereka:
Penggunaan pertdln?: Dalam hal penetapan.
Di antara atsar-atsar yang ada mengenai itu adalah yang
diriwayatkan oleh Al Khallal dengan sanadnya dari Muhammad bin
Ibrahim Al Qaisi, ia berkata, "Aku berkata kepada Ahmad bin
Hambal, 'Diceritakan dari Ibnu Al Mubarak -Dikatakan
kepadanya: 'Bagaimana kita mengetahui Rabb kita?'- Ia berkata,
'Di langit ketujuh di atas fusy-Nya dengan batas'. Maka Ahmad
berkata, 'Demikian juga menu*1 Lu.i'."379
Dari Harb bin Ismail, ia berkata, "Aku berkata kepada Ishaq
-yakni hnu Rahawaih-, 'Dia di atas Arsy dengan batas?' Ia
berkata, 'Ya, dengan batas'."
Diceritakan dari lbnu Al Mubarak, ia berkata, "Dia di atas
Arsy-Nya, terpisah dari para makhluk-Nya dengan $u1ur."380
Syaikhul Islam lbnu Taimiyah berkata, "Sesungguhnya
banyak dari kalangan para imam As-Sunnah dan Al Hadits381 atau
37e gu6i1r ini diriwayatkan oleh Al Qadhi Abu Ya'la di dalam lbthal At-
Ta'wilat (151/b), dan di dalam Ar-Riwagkin wa Al Wajhain (hal. 49); Ibnu Abi
Ya'la di dalam Tabaqat Al Hanbilah (7/2671; dan dicantumkan oleh Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah di dalam Naqdh Ta'sis Al Jahmg,lnh (1/4281.
380 Naqdh Ta'sis Al Jahmiyyah(2/341.
381 5"0"61 Utsman bin Sa'id Ad-Darimi (Abdullah bin Al Mubarak riwayat
dari Imam Ahmad bin Hanbal Al Khallal Harb Al Karmani Ishaq bin Rahawaih
Ibnu Baththah Abu Ismail Al Anshari Al Harawi Abu Al Qasim bin Mandah
Qiwamus Sunnah Al Asbahani Ismail bin Al FadN At-Taimi Al Qadhi Abu Ya'la
Abu AI Hasan bin Az-Zaghawani (Al Hafizh Abu AI Ala Al Hamdani dan lain{ain.
I-:.h. Ar-Radd ala Bisyr N Muraisi hal. 23-24); Ar-Radd ala Al Jahmgtph (hd.
5l; At-Tamhid karya lbnu Abdi Barr (7/1421i ltsbat Al Hadd lillahi Tablakarya
Mahmud bin Abu Al Qasim Ad-Dimaslqi (q 36); Dar'u Ta'arudh Al Aql wa An-
Al Arasy (Sintgasana Allah)
-
261
kebanyakan dari mereka yang mengatakan, bahwa Dia di atas
langit-Nya, di atas Arsy-Nya, terpisah dari para makhluk-Nya
dengan !6165."382
Penggunaan kedua: Dalam hal penafian.
Hanbal berkata, "Aku berkata kepada Abu Abdullah, 'Apa
makna firman-Nya,'J,6'#3 (Dan Dia bersama kamd (Qs. Al
Hadiid 157): 4,, dan ,'ii,. t)'# ',t\#i G:iJ C'\fr 6 (Tiada
pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang
keempahya) (Al Mujaadilah [58]: 7l?' Ia berkata, 'llmu-Nya
meliputi semua, sedangkan Rabb kita di atas Arsy, tanpa batas dan
tanpa ri1u1'."383
Di dalam risalah Al Ishthakhri, Imam Ahmad berkata, "Dan
Allah & di atas Arsy-Nya tanpa batas bagi-Nya, dan Allah lebih
mengetahui batas-Nyu. "384
Penjelasan Masalah
Penggunaan pert?Ird: Yaitu penggunaannya dalam hal
penetapan. Ini digunakan dalam penetapan ketinggian Allah di
atas para makhluk-Nya, dan keterpisahan-Nya dari mereka, serta
Naql karya Ibnu Taimiyah (2/33-34, 5660); Naqdh Ta 'sis Al Jahmgyah (L/397
(426433,2/760), t$Ol.
382 1yur41, Ta'sis N Jahmiyyah (L/3971.
383 gu61L ini diriwayatkan oleh Al-Lalika'i di dalam Syarh Ushul I'tiqad
Ahlus Sunnah wal Jama ah (3/402 no. 675); Dicantumkan oleh hnu Qudamah di
dalam ltsbat Shifat Al Uuss (hal. 116 no. 95); Adz-Dzahabi di dalam // Uluww
(hal. 130), dan di dalam .d./ Arba'in fi Shifat Rabb Al Alamin (hal. 65 no. 50);
Dikemukakan oleh lbnu Tamiyah di dalam Majmu' Al Fataum (5,/496); Ibnul
Qayyrm di dalam ljtima' Al Juyusy Al lslami5ryah (200), dan disandarkan kepada
Al-l-alika'i; Lih. masalah batas di dalam Naqdh Ta'sis Al Jahmfuyah(2/7621.
3u Thabaqat Al Hanabilah (L/291.
262
-
AlArasy (SinggasanaAllah)
tidak berbaur-Nya dengan mereka, atau tidak masuk-Nya kepada
mereka. Tatkala golongan Jahmiyah menyatkaan bahwa Yang
Maha Pencipta di setiap tempat, dan bahwa Dia tidak terpisah dari
para makhluk-Nya dan tidak berbatas dari mereka, sebagian imam
salaf berkata, "sesungguhnya Allah tinggi di atas para makhluk-
Nya, ber-lstiwa'di atas fusy-Nya, terpisah dari para makhluk-
Nya." Dan ia pun menyebutkan batas, karena golongan Jahmiyah
menyatakan, bahwa Dia tidak memiliki batas, sedangkan yang
tidak memiliki batas tidak terpisah dari para makhluk, dan tidak
berada di atas alam.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Ketika golongan
Jahmiyah mengatakan, yang intinya: Bahwa Yang Maha Pencipta
tidak berbeda dari para makhluk. Berarti mereka mengingkari sifat-
sifat-Nya yang dengannya Dia berbeda. Dan mereka juga
mengingkari kekuasaan-Nya, sampai-sampai golongan Mu'tazilah
mengatakan ketika mengetahui bahwa Dia hidup, berilmu dan
kuasa, 'Kami telah mengetahui hakikat-Nya dan bentuk-Nya'. Dan
mereka berkata, 'Sesungguhnya Dia tidak terpisah dari selain-Nya'.
Bahkan mereka menyifatinya dengan sifat ketiadaan, sehingga
mereka mengatakan, 'Tidak masuk kedalam dan tidak pula di
luamya. Tidak demikian dan tidak pula demikian'. Atau
menganggap-Nya masuk di dalam para makhluk, atau keberadaan-
Nya adalah keberadaan para makhluk.
lalu lbnu Al Mubarak menjelaskan, bahwa Rabb & di atas
Arsy-Nya, terpisah dari para makhluk-Nya. Dan ia iuga
menyebutkan batas. Karena golongan Jahmiyah mengatakan
bahwa Dia tidak memiliki batas, sedangkan yang tidak memiliki
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
261
batas tidak terpisah dari para makhluk, dan tidak menjadi di atas
alam, karena ifu yang dilazimkan [612s."385
Berdasarkan apa yang disebutkan oleh Syaikhul Islam hnu
Taimiyah, maka para salaf menetapkan batas karena di dalamnya
mengandung penetapan lafazh ini sebagai sanggahan terhadap
golongan Jahmiyah pada apa yang mereka nyatakan. Dan juga
karena di dalam makna
tliii
(batas) terkandung penetapan
terpisahnya Allah dari para makhluk-Nya, ketinggian-Nya di atas
mereka, dan istiwa'-Nya di atas Arsy-Nya.
Para salaf mengatakan, "Sesungguhnya batas itu hanya
Allah yang mengetahui."
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata -setelah menukil
atsar-atsar dari para salaf mengenai penetapan batas-, "lni dan
yang sempanya dari apa yang dinukil dari para imam,
sebagaimana dipaparkan di selain tempat ini, dan mereka jelaskan
bahwa batas yang mereka tetapkan bagi-Nya tidak diketahui oleh
selain-Nya, sebagaimana yang dikatakan oleh Malik, Rabi'ah dan
lainnya, 'Istiwa' itu ma'lum {dlketahui), sedangkan bagaimananya
majhul (tidak diketahui)'. Ini menjelaskan bahwa bagaimana
istiwa'-Nya adalah tidak diketahui oleh para hamba, namun
mereka tidak menafikan penetapan itu, namun menafikan ilmu
para makhluk mengenai itu. Begitu juga seperti perkataan Abdul
Aziz bin Abdullah bin Al Majisyun dan lebih dari salaf lainnya, serta
para imam, yang menafikan ilmu makhluk tentang kadar-Nya dan
bagaimana-Nya."386
385 Naqdh Ta'sis Al Jahmiyjah(2/M2443\.
386 Dar'u Ta'arudh Al Aql wa An-Naql(2/351.
264
-
Al Arasy (Singgasana Allah)
Penggunaan keduar Penggunaannya dalam hal
penafian.
Yaitu dalam masalah menafikan meliputi Allah secara ilmu
dan pengetahuan, maka tidak ada pertentangan di antara
Ahlussunnah, bahwa Allah & tidak diketahui secara menyelumh,
dan para makhluk tidak mampu meliputi-Nya. Maka mereka tidak
mampu membatasi Sang Pencipta fr, atau memperkirakan-Nya,
atau mencapai sifat-Nya. Maka siapa yang menafikan batas
dengan makna ini, maka ia benar.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "Yang terpelihara
dari para salaf dan para imam adalah menetapkan batas bagi Allah
pada diri-Nya. Di samping itu, mereka telah menjelaskan, bahwa
para hamba tidak mampu membatasi-Nya dan mengetahui-Nya-
Karena itu, perkataan mereka tidak saling bertolak belakang dalam
hal itu seperti yang diduga oleh sebagian orang. Karena mereka
menafikan adanya seseorang yang membuluti Altut't-"387
Ia juga berkata, "Perkataannya: 'tanpa batas dan tanpa
sifat,' dengan ini ia menafikan liputan ilmu makhluk terhadaPNya,
dan mereka membatasi-Nya atau menyifati-Nya sebagai ada-Nya,
kecuali apa yang Dia khabarkan mengenai diri-Nya, untuk
menjelaskan bahwa akal makhluk tidak menjangkau sifat-sifat-Nya,
sebagaimana yang dikatakan Asy-Syafi'i di dalam pengantar .4r-
Risalah,'segala puji bagi Allah yang Dia sebagaimana yang Dia
sifatkan kepada diri-Nya, dan di atas apa yang di sifatkan oleh para
makhluk-Nyu'.388 Karena itu Ahmad berkata, 'Dia tidak dijangkau
387 Naqdh Ta.sis N Jahmilyah (2/162l,.
B8 Ar-Risalahkarya Asy-Syafi'i (hal. 8).
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
265
oleh penglihatan dengan batas dan tidak pula dengan tapal'. Maka
ia menafikan diketahuinya Dia dengan batas atau tapal."389
Ini yang terpelihara dari para salaf dan para imam tentang
penetapan batas bagi Allah pada diri-Nya. Di samping ifu, mereka
menielaskan bahwa para hamba tidak dapat membatasi-Nya dan
menjangkau-Nya. Karena itu perkataan mereka tidak saling
bertentangan dalam hal itu seperti yang diduga oleh sebagian
orang. Karena mereka menafikan adanya seseorang yang
membatasi Allah, sebagaimana yang disebutkan Hanbal darinya di
dalam l$tab As-Sunnah wa Al Mihnah. dan diriwayatkan juga oleh
Al Khallal di dalam Kitab As-Sunnah. "Abdullah bin Hanbal
mengabarkan kepadaku, Hanbal bin Ishaq menceritakan
kepadaku, ia berkata, 'Pamanku berkata, 'Kami mengimani
Allah & di atas Arsy-Nya sesuai kehendak-Nya dan sebagaimana
yang Dia kehendaki, tanpa batas dan tanpa sifat yang bisa
dijangkau oleh yang menyifati atau dibatasi oleh seseorang. Jadi
sifat-sifat Allah.*it adalah dari-Nya dan bagi-Nya, dan Dia
sebagaimana yang Dia menyifati diri-Nya, tidak dapat dijangkah
oleh penglihatan dengan batas maupun tapal, dan Dia mengetahui
segala penglihatan. Dan Dia mengetahui alam ghaib dan alam
nyata, Maha Mengetahui segala yang ghaib, dan tidak dapat
dijangkau oleh penyifatan yang menyifatkan, dan Dia sebagaimana
yang Dia sifatkan kepada Diri-Nya, dan tidak ada sesuatu yang
terbatas dari Allah. Tidak seorang pun yang dapat menjangkau
ilmu-Nya dan kekuasaan-Nya. Dia menguasai segala sesuatu
dengan ilmu-Nya, kemampuan-Nya dan kekuasaan-Nya. Tidak ada
sesuatu pun yang sempa dengan Dia, dan Dia Maha Mendengar
lagi Maha Melihat. Dan Allah sebelum adanya sesuatu. Allah
adalah Yang Maha Awal, dan Dia Yang Maha Akhir. Tidak
fie Dar'u Ta'arudh N Aql wa An-Naql(2/331.
256
-
AlArasy (SinggasanaAllah)
seorang pun yang bisa mencapai batas sifat-sifat-Nya- Maka
mestinya menyerahkan kepada Allah dan ridha dengan qadha-Nya.
Kami memohon petunjuk dan bimbingan kepada Allah,
sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu'-"
Demikian itu, karena lafazh
tJiii
Oatas) menurut setiap
yang membicarakannya, maksudnya adalah dua hal:
- Maksudnya hakikat sesuatu pada diri-Nya.
- Maksudnya adalah wujud riil atau wujud imajinasi.
Abu Abdullah mengabarkan, bahwa Dia di atas fusy tanpa
batas yang dapat dibatasi oleh seseorang atau sifat yang dapat
dicapai oleh yang menyifatkan. lalu ia menyertai ihr dengan
firman-Nya , '), '.;\i ijJl, I " Dia tidak dapat dicapai oleh
penglihalan mata." (Qs. At An'aam t6l, 103) dengan batas dan
tidak pula dengan tapal. Ini adalah penafsiran yang benar untuk
3Jrii:i, yakni tidak dapat dijangkau oleh penglihatan dengan
batasi-Nya dan tidak pula tapal-Nya. Kemudian berfirman, '#i
lri;'!i \U- " sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu."
(Qs. Al An'aam [6]: 103), dan Dia mengetahui alam ghaib dan
alam nyata, Maha Mengetahui segala yang ghaib, untuk
menjelaskan bahwa Dia Mengetahui Diri-Nya dan segala sesuatu.
Al l{hallal berkata, "Ali bin Isa mengabarkan kepadaku,
bahwa Hanbal menceritakan kepada mereka, ia berkata, 'Aku
bertanya kepada Abu AMullah mengenai hadits-hadits yang
diriwayatkan: $fur o6!)t e lii J6, '!jr$ fuls1 " s*unsswhnjn
Atlah Yang Maha i*i tugi;;, Tinggi turun ke' langit dunid' , bf
AlArasy (SinggasanaAllah)
- 267
'+ii'*-?$ " sounggahnya Attah meletakan kaki-Nya", dan
hadits-hadits serupa lainnya. lalu Abu Abdullah berkata, 'Kami
mengimaninya dan membenarkannya tanpa mem-bagaimana-
kannya, serta tidak menolak sesuatu pun dari ifu. Kami tahu
bahwa apa yang dibawakan oleh Rasul adalah benar bila sanad-
sanadnya shahih, dan kami tidak menolak perkataannya mengenai
Allah. Allah tidak disifati dengan lebih banyak dari apa yang Allah
sifatkan pada diri-Nya, dan tanpa batas serta tanpa tapal. Tidak
ada sesuafu pun yang sempa dengan Dia'. Hambal berkata di
bagian lain, 'Tidak ada sesuatu pun yang sempa dengan Dia pada
Dzat-Nya, sebagaimana yang Dia sifatkan kepada Diri-Nya. Karena
Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi telah mengemukakan
secara global mengenai sifat bagi Diri-Nya, maka Dia membatasi
sifat bagi Diri-Nya, tidak ada sesuatu pun yang menyenrpai-Nya.
Maka Allah disembah dengan sifat-sifat-Nya yang tidak terbatas
dan tidak diketahui kecuali dengan apa yang Allah sifatkan kepada
Diri-Nya.
Allah S berfirman,
i.;"fra$\;)
'Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar kgi Maha Meihat'."
(Qs. Asy-Syuuraa [42]: 11)
Ia berkata, "Hanbal berkata di bagian lain, 'la berkata,
'Maka Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat tanpa batas dan
tanpa kadar. Dan orang-orang yang menyifatkan tidak menjangkau
sifat-Nya. Sifat-sifat-Nya adalah dari-Nya dan bagi-Nya. Al Qur'an
dan Al Hadits tidak boleh dilampuai. Maka kami mengatakan
sebagaimana yang Allah katakan dan menyifati-Nya sebagaimana
268
-
Al Arasy (Singgasana Allah)
yang Dia sifatkan kepada Diri-Nya, tanpa melampaui itu, dan itu
tidak dapat dijangkau oleh penyifatan orang-orang yang
menyifatkan. Kami mengimami Al Qur'an seluruhnya, yang
muhkanrnya dan yang mutasyabibnya, dan kami tidak
menghilangkan satu pin dari sifat-sifat-Nya karena suatu keburukan
yang ada, dan juga apa yang Dia sifatkan kepada Diri-Nya yang
berupa berbicara, tuntn, menyepi-Nya dengan hamba-Nya pada
Hari Kiamat, dan meletakkan bahu-Nya kepada hamba-Nya.
Semua ini menunjukkan bahwa Allah akan terlihat di akhirat,
namun membatasi ini adalah bid'ah. Menyerahkan perkaranya
kepada Allah tanpa sifat dan tanpa batas kecuali apa yang Dia
sifatkan kepada Diri-Nya, Maha Mendengar lagi Maha Melihat,
berbicara, mengetahui, pengampun, mengetahui yang ghaib dan
yang nyata, dan Maha Mengetahui segala yang ghaib, semua ini
adalah sifat-sifat yang Dia sifatkan kepada Diri-Nya, tidak tertolak.
Dia di atas Arsy tanpa batas, sebagaimana firman-Nya: G'r'*'l i
;?, *$ 'Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy'. Qs. Al A'raaf
171: 54; Al Furqaan l25l: 59) sesuai kehendak-Nya. Kehendak itu
terserah kepada-Nya ffi, dan kemampuan itu bagi-Nya- )+rS A
i;'ndak ada sesuatu pun yang serupa dengan Diai (Qs- Asy-
Sytruraa l42l: 11). Dia pencipta segala sesuafu, dan Dia
sebagaimana yang Dia sifatkan kepada Diri-Nya, Maha Mendengar
lagi Maha Melihat tanpa batas dan tanpa kadar. Ucapan hrahim
kepada ayahnya:
i;a-{r'€3-r c'i;e;:6-
'Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sauafu yang
tidak mendengar dan tidak melihat'. (Qs. Maryamll9l: 42l,.
Al Arasy (Singgasana Allah)
- 269
Maka ditetapkan bahwa Allah mendengar lagi melihat
sebagai sifat-sifat dari-Nya. Tidak melampaui Al Qur'an, Al Hadits
dan khabar. Allah tertawa dan kita tidak mengetahui bagaimana itu
kecuali dengan pembenaran Rasul $ dan penetapan Al Qur'an,
dan tidak dapat digambarkan oleh mereka yang menyifatkan,
serta tidak seorang pun yang dapat membatasinya. Maha Tinggi
Allah dari apa yang dikatakan oleh golongan Jahmiyah dan
musyabbifiz15-"390
Ibnul Qayryim berkata, "Yang dimaksudkan Ahmad dengan
penafian sifat adalah penafian bagaimananya dan tasybih, dan
dengan penafian batas adalah batas yang diketahui dan dibatasi
oleh para 1lu-6u."391
Topik Ketiga
Masalah Bersenfuhan3e2
3eo Dur'u Ta'arudh N Aql un An-Naql(2/3O-321.
3et Mukhtashar Ash-Shawa'iq (2 /2731.
392 pu6* masalah ini ada beberapa pendapa manusia:
Pendapat pertama: Di antara mereka ada yang mengatakan (bahwa Diri-Nya
di atas Arsy (tidak bersentuhan, dan tidak ada celah di antara Dia dan Arsy. Ini
pendapatnya Ibnu Kilab (Al Haris Al Muhasibi (Abu Al Abbas Al ealanisi (Al
Asy'ari (lbnu Al Baqilani, dan lebih dari satu orang dari mereka, dan mereka
disepakati dalam hal itu oleh banyak kelompok dari berbagai kalangan ulama dari
kalangan para pengikut para imam yang empat (ahli hadits, kaum sufi dan lain-
lain.
Mereka berkata, "Dia dengan Dzat-Nya di atas Arsy, dan bukan fisik, dan Dia
tidak terbatas dan tidak berakhir."
Di antara mereka ada juga yang mengatakan, "Diri-Nya di atas fusy
(walaupun disifati dengan suatu kadar bagi-Nya (tidak ada yang mengetahuinya
selain-Nya." Kemudian dari mereka ada yang tidak membolehkan Dia bersentuhan
dengan fusy (menganggap mustahil Dia bersentuhan dengan fury);, dan di antara
mereka ada juga yang membolehkan (menganggap mungkin). Dan ini
pendapatnya para imam ahli hadits dan sunnah (serta banyak dari kalangan ahli
fikih (sufi, dan ahli kalam selain kimmiyah.
27O
-
AlArasy (SinggasanaAllah)
Lafazh ini di dalam perkatan para imam ada dua sikap:
1. Mereka menggunakannya dalam benhrk penafian dalam
masalah-masalah ketinggian.
2. Mereka melarangnya dalam bentuk penetapan dalam
masalah-masalah istiwa'.
Sikap Pertama
Di dalam perkataan para imam terdapat penggunaan kata
Lt;l (bersentuhan) dalam masalah penafian. Di antaranya adalah
ucapan Imam Ahmad *8, "Sesungguhnya Allah & di atas Arsy-
Nya, di atas langit ketujuh. Dia mengetahui apa yang di bawah
bumi yang paling bawah, dan sesungguhnya Dia tidak bersentuhan
dengan sesuatu pun dari para makhluk-Nya, dan Dia Yang Maha
Suci lagi Maha Tinggi terpisah dari para makhluk-Nya, dan para
makhluk-Nya terpisah dari-Nya. "393
Perkataan ini disebutkan oleh Imam Ahmad di dalam
penetapan ketinggian Allah di atas para makhluk-Nya, dan bahwa
Dia terpisah dari para makhluk-Nya, dan para makhluk-Nya
terpisah dari-Nya, dan bahwa Dia dengan Dzat-Nya tidak berada di
setiap tempat seperti yang dinyatakan oleh golongan Jahmiyah.
Jadi di antara yang ditetapkan di dalam akidah para salaf shalih
adalah penetapan tingginya Allah & di atas para makhluk-Nya,
Sedangkan Ahlus Sunnah dan Hadits serta para pengikut mereka (tidak
menggunakan lafazh ;.{i lfisikl baik penafian maupun penetapan. Sedangkan
kebanyakan dari ahli kalam menggunakan lafazh p/i (fisik); (seperti Hisyam bin
Al Hakam dan Hisyam Al Jawaliqi beserta para pengikut mereka., dar'u Ta'arudh
Al Aql wa An-Naql(6/288-289).
393 p1.ur,66[an oleh Ibnul Qaryim di dalam ljtima' N Juytsy Al IslamiSy;ah
(hal. 201).
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
271
dan bahwa Dia terpisah dari mereka, dan tidak bersentuhan
dengan mereka dan tidak \t; (di mana-mana).
Syaikhul Islam lbnu Taimiyah berkata, "Sesungguhnya
orang-orang yang menukil ijma' para salaf atau ijma' Ahlussunnah
atau ijma' para sahabat dan tabiin bahwa Allah di atas Arsy,
terpisah dari para makhluk-Nya, tidak terhingga jumlahnya, hanya
Allah yang tahu. Para ulama salaf tetap menetapkan keterpisahan
itu dan menyanggah pendapat golongan Jahmiyah yang
menafikannya."394
Sebagaimana di ketahui, bahwa golongan-golongan
Mu'aththilah dari kalangan Jahmiyah dan Mu'tazilah serta yang
menyepakati mereka dari kalangan Muta'akhkhir Asy'ariyah dan
Maturidiyah, mengingkari keterpisahan dengan arah.
Sebagian mereka menafikan keterpisahan dan keberadaan
di segala tempat, yaifu mereka mengatakan, "Tidak di dalam alam
dan tidak pula di luamya, tidak pula di atasnya, tidak pula di
bawahnya, tidak pula terpisah darinya, dan tidak berbaur di segala
tempatnya." Mereka ifu adalah para ahli teori mereka.
Sebagian mereka menetapkan *r;li (berada di segala
tempat), yaitu mereka mengatakan, "Sesunggunnya Dia dengan
Dzat-Nya berada di segala tempat." Ini pendapat sejumlah
kelompok dari kalangan ulama dan ahli ibadah mereka.
Golongan Ittihadiyah dan kalangan Mu'aththilah berkata,
"sesungguhnya Dia adalah jiwa keberadaan tempat-t€mpat. " 395
sv lUasdn Ta'sis Al Jahmily;ah (2/537).
3es Naqdli Ta'sis Al Jahmignh(2/5371, dengan pengmntingan.
272 -
Al Arasy (Singgasana Allah)
Sebagai sanggahan terhadap klaim-klaim golongan bathil
ifu, dari kalangan ulama salaf ada yang menggunakan lafazh k$Ii
(keterpisahan) dan i;"Vit i:r-, (tidak bersentuhan), sebagai
pemyataan dari mereka unfuk menetapkan tingginya Allah di atas
para makhluk-Nya, dan istiwa.Nya di atas Arsy-Nya, serta
terpisah-Nya dari para makhluk-Nya.
Dalam hal ini manusia terbagi menjadi empat golongan:
Pertama: Golongan Jahmiyah yang menafikan, yang
mengatakan, "Tidak di dalam alam, tidak pula di luar alam, tidak
pula di atas dan tidak pula di bawah." Mereka tidak mengatakan
ketinggian-Nya dan tidak pula keluhuran-Nya.
Keduar Mereka mengatakan, "sesungguhnya Dia dengan
Dzat-Nya berada di setiap tempat." Sebagaimana yang dikatakan
oleh golongan Najjariyah, banyak dari golongan Jahmiyah, baik
kalangan ahli ibadah mereka, kalangan sufi rnereka, maupun
kalangan umum mereka.
Ketigar Golongan yang mengatakan, bahwa Dia di atas
'Arasy dan di setiap tempat, dan mengatakan, "Aku mengakui
dengan nash-nash ini, dan juga ini, tanpa memalingkan satu pun
darinya dari zhahimya. "
Ini pendapat sejumlah golongan yang disebutkan oleh Al
Asy'ari di dalam Maqalat-nya, dan terdapat di dalam perkataan
segolongan dari kalangan salimiyah dan golongan sufi.
Keempat: Para salaf umat ini dan para imamnya, para
imam ilmu dan agama dari kalangan para guru ilmu dan ibadah.
Mereka menetapkan bahwa Allah di atas semua langit-Nya, dan
bahwa Dia di atas ArsyNya, terpisah dari para makhluk-Nya, dan
AlArasy (SinggasanaAllah)
- 271
mereka terpisah dari-Nya. Dia bersama para makhluk-Nya dengan
ilmu-Nya, dan bersama para nabi-Nya dan para wali-Nya dengan
pertolongan, peneguhan dan perlindungan, dan Dia juga Maha
Dekat lagi Maha Memperkenankan 6ou.396
Dari pemyataan pemahan para salaf, dari kalangan ulama
ada yang menggunakan lafazh 1-rt3i (bersentuhan) untuk
menetapkan bahwa Allah terpisah dari para makhluk dan para
makhluk terpisah dari mereka.
Sikap Kedua
Mereka melarang penggunaan lafazh lillAi (bersenfuhan)
dalam masalah isfiwa' di atas Arsy. Itu sebagai sanggahan
terhadap golongan Kiramiyah yang membicarakan perkara
bagaimananya dan sangat jauh membicarakannya.
Mengenai ini As-Sajzi berkata, "Keyakinan Ahlul Huq,
bahwa Allah @ di atas Arsy dengan Dzat-Nya tanpa bersentuhan,
sedangkan golongan Kiramiyah dan yang mengikuti mereka yang
menganut pendapat bersentuhan adalah golongan yang sesat."397
Qiwamus Sunnah Al Ashbahani berkata, "Ahlussunnah
berkata, 'Allah menciptakan langit dan bumi, sementara Arsy-Nya
di atas air telah tercipta sebelum penciptaan langit dan bumi,
kemudian Dia ber-istiwa' di atas Arsy setelah penciptaan langit
dan bumi. Dan itu maknanya bukan bersentuhan, tapi Dia ber-
e6 Naqdh Ta'sis Al Jahmilryh 12/555-556).
3e7 A,'-Radd ala Man Ankara Al Harf vn Ash-Shaut{ha1.726-7271.
274
-
Al Arasy (Singgasana Allah)
istiwa' di atas Arsy, tanpa bagaimananya, sebagaimana yang Dia
kabarkan mengenai Diri-Ny2. "3es
Imam Abu Al Qasim Abdullah bin Khalaf Al Muqri berkata,
"sesungguhnya Allah S di langit di atas Arsy di atas tujuh langit,
tanpa bersenfuhan dan tanpa mem-bagar-rru-Lurr."399
Imam Sa'd bin Ni Az-Zarrjani berkata, " Istiwa:nya Allah di
atas Arsy-Nya bukan bermakna bahwa Dia menguasainya, dan
bukan bermakna bahwa Dia bersentuhan dengan Arsy, karena hal
itu adalah mustahil pada sifat-Nya &, akan tetapi Allah & ber-
isfiwa' di atas Arsy-Nya, tanpa bagaimananya, sebagaimana yang
Dia kabarkan mengenai Diri-Nya. "4m
Jadi, nash-nash ini menunjukkan secara jelas, bahwa sebab
dalam melarang penggunaan afazh ini adalah karena mengandung
pendalaman mengenai perihal bagaimananya, sementara di antara
kebiasan para salaf, bahwa ketika mereka menetapkan sifat
isitiwa' dan sifat-sifat lainnya, tidak mendalami mengenai perihal
bagimananya, dan menyerahkan ilmu tentang ifu kepada Allah S.
Nanti akan kami kemukakan sebagian nukilan yang menjelaskan
sejauh mana konsistensi para salaf dengan batasan ini dalam
pengakuan mereka terhadap silat istiwa', di antaranya:
1. Apa yang disebutkan di dalam kidahnya Abu Hatim fu-
Razi dan Abu Zur'ah Ar-Razi, di dalamnya disebutkan: Bahwa
Allah & di atas Arsy-Nya, terpisah dari para makhluk-Nya,
sebagaimana Dia menyifati Diri-Nya di dalam Kitab-Nya, tanpa
mem-bagai-unu-t ur'r. "4o1
3e8 al Hrj,ah {i kyan N Mahajjah12/773-7741.
3ee titima'Al JuyusyAl Islamigah(hal. 55).
400 1i6-r'4l JuysyAl Islamijiy;ah (hal. 74).
4oL Syarh Ushul I'tiqad Ahlis Sunnah(no. 321).
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
275
2. Ucapan Ath-Thalamanaki, "sesungguhnya Allah & di
atas semua langit dengan Dzat-Nya, ber-istiwa' di atas Arsy-Nya
sesuai kehendak-Nya. "4o2
Berdasarkan apa yang telah dikemukakan dari perkataan
para imam, jelaslah keteguhan para salaf untuk tidak mengulas
perihal bagaimananya. Karena itu mereka melarang penggunaan
lafazh
^Ai
(bersentuhan) dalam masalah ini karena sebab ini.
4o2 Al Uluunvl<aryaAdz-Dzahabi (hal. 178).
276
-
AlArasy (SinggasanaAllah)
BAB KETIGA
ARSY DAN MASAI.AH.MASAI.AH YANG
TERKAIT DENGANI.TYA
Mengenai ini ada empat Pasal:
Pasal pertama: Definisi Arsy
Pasal keduar Dalil-dalil yang menetapkan Arsy dari Al Kitab
dan As-Sunnah.
Pasal ketiga: Sifat Arsy dan kekhususan-kekhususannya
Pasal keempat: Ulasan tentang para pemangku Arsy dan
tentang Kursi
Pasal Pertama: Definisi Arsy
Dalam hal ini ada dua pembahasan:
Pembahasan pertama: Makna bahasa untuk kata Arsy
Pembahasan kedua: Madzhab-madzhab dalam definisi Arsy
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
277
PEMBAI{ASAN PERTAMA
MAKNA BAHASAN UNTUK KATA ARSY
Ibnu Faris berkata, " J ) (, ain, ra' dan syin adalah asal
shahih funggal, artinya menunjukkan ketinggian pada sesuatu yang
terbangun, kemudian digunakan unfuk selain i1rr."403
Kata i}zjji di dulu* perkataan orang Arab mengandung
banyak makna:
1. af5ir i-J- (singgasana raja).
Al Khalil berkata, "'#i adalah {-J$.';-Ui (singgasana
raja)."404
Al Azhari berkata, "'d-ji di dalam perkataan orang Arab
berarti: aU4ir ;"; (singgasana raja). Ini ditunjukkan oleh
singgasana Ratu Saba. Allah ft; menyebutnya Arsy, sebagaimana
4o3 14u ir. Maqayis Al-Lughah (4/2641.
4ct4 Kitab N .ain g/2971.
278 - Al Arasy (Singgasana Allah)
firman-Nya, i]'-* W:q ,F **:li"#,&ri?A'o*: it
it*b " sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang
memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuafu serta
mempunyai singgasana yang besar." (Qs. An-N aml l27l: 231ns
2. #t iii1" 0angit-langit rumah).
Al Khalil dan Al Jauhari berkata, "'^i2 ; ,* ;,i ,l? boy
rumah artinya langit{angitnya). "406
Az-Zubaidi berkata, "'^1b #t',y ;'-tr: larsydari rumah
adalah langit{angitnya). Contohnya adalah hadits: AA ,hfiig 3i
l/- " Atalt seperti lampu yang digantung pada langitJangit' ,
yakni Llfri 0angit{angit). Disebutkan di dalam hadits lainnya:
O o/i.^,gr
"Aku pemah mendengarkan bacaan Rasululluh #
langit{angit (rumah)ku). "
Maksudnya adalah 'd.i oi ',u (langit-langit rumahku)-
Dengan makna ini juga ditafsirkannya firman Allah &:
W#{"42€'e,
* l,r Jb ilt J";:rii$AJi *
4os Tahddb At Lushah(t/4t3).
406 6ivu 6 Al Ai n (7 / 297\ ; Ash -shahha h (hal. 7 22L
a
*',
di atas
;"
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
279
" Yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. (es. Al
Baqarah l2):259).
Yakni menjadi di atas atapnya (langit{angitnya),
sebagaimana yang difirmankan Allah &,
wy"ww
" Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke
bawah." (Qs. Al Hijr [15]: 74).
Maksudnya, bahwa dinding-dindingnya berdiri sedangkan
atap-atapnya telah berada di dasamya, dan dindingdinding ifu pun
roboh dari pondasi-pondasinya sehingga jatuh ke atas langit-
Iangitnya yang telah hancur sebelumnya.
Makna 'U4wSI duni:ftil sah?, yakni q:*( oa i;ti5r
(yang terlepas dari pokoknyal."4oz
3. *rrlJr f] fi-n sesuatu).
Az-Zubaidi berkata, " o)rr$t'; : S ;,St : (arsy juga berarti
tiang sesuatu). Demikian yang dikatakan oleh Az-Zajjaj dan Al
Kisa'i. Dengan makna ini ditafsirkannya firman Allah $,
tt;;i;+e,a
'Yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya'. (Qs. Al
Baqarah I2l:259)
Maksudnya adalah Wk ti ,P o?', fiatuh menimpa tiang-
tiangnya)."408
ao7 TuiAlA*t(4/321]r.
280 -
Al Arasy (Singgasana Allah)
a. tiljr (kerajaan kekuasaan).
AI Azgari berkata, "tLJl ;-Jr: @rsy juga berarti
kerajaan/kekuasan). Dikatakan, b? F, ,unn artinya *U Sti
'o!gj geraiaan dan kekuasaannya hilang)."
Zuhair berkata,
Vr$:u. -t:\y ot+j# ti{-i S i 'Jiul,i vkrw
'Kalian dikejar oleh sekufu yang telah sirna kekuasaannya,
dan telah hancur sebagaimana sandal menggelincirkan
kakinY7'''4oo
Az-Zubaidi berkata, "lbnu Al A'rabi berkata, irf-iJr ,#r,
dengan dhammah pada huruf mim (arsy adalah
kerajaan/kekuasaan). Yaitu kiasan ...."410
5. h:j, f1?(l(penopang umsan laki-laki).
Ibnu Faris berkata, "Di sini kata ,|'fi dipinjam, lalu
dikatakan :i'-j untuk urusan laki-laki dan penopangnya, dan bila
itu hilang darinya, maka dikatakan: i3}b I bunooangnya telah
sima). Zuhair berkata,
4o8 1614.
4oe Tahdzib Al-Lughah (7 / 4741.
4ro Taj Al A,us(4/321).
AlArasy (SinggasanaAllah)
- 281
,Atu\;,t \\ c'6.)j # ti:r'-i J i il-tri * .;x
,,
J$l
'Kalian dikejar oleh sekufu yang telah sima kekuasaannya,
dan telah hancur sandal menggelincirkan
kakinYl '"41t
Az-Zubaidi berkata, "Ungkapan mereka: ,J:* ij, yakni
telah hilang padanya yang berupa penopang urusannya. Ada juga
yang mengatakan: Ia adalah urusannya. Ada juga yang
mengatakan, bahwa maknanya, a!-- iji 6ritang kemuliaannya).
Contohnya adalah hadits Umar rS,: Bahwa ia terlihat di dalam
mimpi, lalu dikatakan kepadanya, 'Apa yang dilakukan Rabbmu
terhadapmu?' Ia menjawab, 'seandainya aku tidak mendapatkan
rahmat, d" p {r,ir"uyu hilanglah kemuliaanku)'.'412
6. )tUt ,ff (arsy as-sammal).
Ibnu Faris berkata, "Dikatakan bahwa bintang arcfurus ada
empat bintang, Iebih rendah daripada bintang bootes yang
berbentuk peti. Ada juga yang mengatakan: bokong singa. Ibnu
Ahmar berkata,
9 . ,l .' .
?W d jtbVs U.;, # *TA #'c-rt;.o
'ru b;* pd"; di matam penuh bintans,
ia minum dan malam pun berlalu hngga hampir 61nut;."4L3
l\ Uuiam Maqayis Al-Lugahah(4/264), dengan disunting.
412 7ri414rus14/321]l.
aB 14u'iu- Maqayis Al-Lugahah (4/262).
282 -
Al ArasY (Singtasana Allah)
, . 1, ,l-p bu"vangga sumur).
Al Azhari berkata, "Abu Ubaid berkata, 'Abu Zaid berkata,
'i-Z}V ! adalah sumur yang pasang junjung dengan bebatuan
setinggi orang berdiri dari bawahnya, kemudian bagian lainnya
ditopang dengan kayu saja, kayr itulah yang disebut )-;lr.
Contohnya dikatakan' 'i 1]1 ;,-tJ i*'? (aku membuat
junjung,/penyanggah sumur). Tapi Uifu semua junjungnya dari
bebatuan, maka disebut i|-F,bukan bi;A
Yang lainnya *".gutukur, i' l'ir (tempat berdirinya
pengambil air di atas junjung [pagar penyanggah]). Contohnya
ucapan seorang penyair:
;.Gi)t f:Ar t* ,y",Pt r;y# 4 ;'t)t'ot;.t3 l6j
'Adapun sumur yang tidak kokoh junjungnya,
bila terlepas dari bawah iuniungnya runtuhlah penyanggahnya' -
Ibnu Al A'rabi berkata, "ri:ji adalah bangunan di atas
sumur di mana pengambil air berdiri di atasnya'. [-alu ia
bersenandung:
t lt,
MW?iy-,FI
I
'Apakah setiap hari, juniungnya beristiraha| ."414
8. piair 3r, (p""ggung kaki).
414 Tahdzib Al-Lugahah (7/476\.
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
283
Al Khalil berkata, "pi-lit GAli (arsy pada kaki) adalah
apa yang di antara al himar dan jari-jari dari punggung kaki. Al
Himar adalah bagian yang meninggi dari punggung kaki. Bentuk
jamaknya: *f dan ;t;1."+rs
Ibnu Al A'rabi berkata, "Punggung kaki adalah'oh:;ii,
sedangkan perutnya adalah'ual>\i."ue
Saya katakan: Sebagaimana diketahui, bahwa mengetahui
setiap makna dari makna-makna tersebut terbatas hanya
berdasarkan apa yang disematkan kepada kata itu, sedangkan
makna yang dimaksud deng"" rfr:;l J'f (Arsy-nya Dzat Yang
Maha Pemurah) dari makna-makna itu adalah 9f-4ir ';/
(singgasana raja). Demikian itu, karena nash-nash Al Qur'an dan
hadits-hadits nabawiyah yang shahih menunjukkan makna ini saja
tanpa makna-makna lainnya. Ini yang akan dikemukakan
penjelasannya.
Adapun pemyataan golongan Jahmiyah, bahwa makna
Ufi di dalam firman Arah &, @ t;5J.;&'6)i"Tuhan
yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas Ars!' (Qs.
Thaahaa l20] 5) mengandung banyak makna, maka tidak
diketahui makna mana yang dimaksud dari makna-makna ini.
Ibnul Qayyim telah menjawab ini dengan mengatakan, "lni
penyamaran darimu terhadap orang-orang jahil, dan kedustaan
yang nyata. Karena ,*')t A-P (Arsy-nya Dzat Yang Maha
4Ls 1qiyu6 41 Ain (t /293).
476 I i*, Al Arab(4/2882).
284 -
AlArasy (SinggasanaAllah)
Pemurah) yang Dia ber-istiwa' di atasnya hanya memiliki satu
makna, walaupun U:-Ji dilihat dari kalimat memiliki banyak
makna. Laam lil ahd (menunjukkan definitifl, sehingga dengan itu
menjadi Arsy tertenfu, yaitu Arsy-nya Rabb Ta'ala yang
merupakan singgasana kerajaan-Nya, yang disepakati oleh para
rasul, dan diakui oleh para umat, kecuali yang mengesampingkan
para rasul ..."4L7
417 14u1r1i1ut6u, Ash-Shawa'iq Al Mu$alah (l/77-181.
AlArasy (SinggasanaAllah)
- 2Bs
PEMBAFI,ASAN KEDUA
MADZFI,AB-MADZHAB DATAM DEFINISI
ARSY
Pertama: Madzhab Salaf
Ath-Thabari berkata berkenaan dengan firman Allah i&,
,iiJ\ ); e <i{:"^?fni,;;j " Dan kamu (Muhammad) akan
melihat malaikatmalaikat berlingkar di sekeliling Ars!' (Qs. Az-
Zumar [39]: 75), "Yang dimaksud dengan ;,';i adalah ']"/-lt
(singgasana)."
Kemudian ia menyebutkan dengan sanadnya dari As-Suddi
dalam menafsirkan ayat ini, yaitu perkataannya: "Mereka mengitari
di sekitar Arsy. Ia berkata , "r?'-f,i adalah 'l--tl (singgasana)'."418
Ath-Thabari mengatakan di bagian lainnya: l'ri], 1\ " Y*g
mempunyai ArsY' (Qs. Ghaafir [40]: 15), ia berkata, "Yang
ALB Tafsir Atll-Tha bari 124/ 37 -38).
285 -
Al Arasy (Singgasana Allah)
mempunyai singgasana yang
bawahnya."419
meliputi apa-apa yang di
Al Baihaqi berkata, "Perkataan-perkataan para ahli tafsir
bahwa Arsy adalah singgasana, dan bahwa itu adalah fisik besar
yang diciptakan Allah, dan Allah memerintahkan para malaikat-
Nya unfuk memikulnya, dan bahwa ibadah mereka adalah dengan
mengagungkannya dan mengelilinginya, sebagaimana Allah
menciptakan rumah (Ka'bah) di bumi dan memerintahkan manusia
agar mengelilinginya dan menghadap ke arahnya di dalam shalat,
dan di dalam ayat-ayat dan hadits-hadits serta atsaratsar,
terkandung pefunjuk yang jelas atas pendapat yang mereka
3nq1."420
Ia juga berkata, "Arsy adalah singgasana yang dikenal di
kalangan orang-orang berakal. "421
Ibnu Katsir berkata, "ltu adalah singgasana yang memiliki
tiang-tiang, yang dipikul oleh para malaikat. Dan itu bagaikan
kubah di atas alam, dan itu sebagai atapnya para makh1r1r.'422
Adz-Dzahabi berkata -setelah menyebutkan singgasana-
singgasana para ahli surga-, "Lalu apa dugaan tentang Arsy nan
agung yang dijadikan Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung
unfuk diri-Nya dalam ketinggian dan keluasannya, dan juga tiang-
tiangnya, benfuknya dan para pemikulnya, serta para malaikat
yang berkeliling di sekitamya, dan juga keindahan, pesona dan
4te 7u1ti, 476-Thaban Q4/49).
42o Al Asma. wa Ash-Shifat (2/272\.
421 Al l,tiqad(172],.
422 Al Bidayali(7/121.
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
287
nilainya? Sesungguhnya telah diriwayatkan bahwa itu dari rubi
^n
u1-r."423
Saya katakan: Apa yang disebutkan oleh Ath-Thabari, Al
Baihaqi, Ibnu Katsir dan Adz-Dzahabi mengenai definisi Arsy,
adalah yang disebutkan di dalam ayat-ayat, hadits-hadits dan atsar-
atsar, dan itulah yang dianut para pendahulu umat dan para
imamnya mengenai Arsy Allah. Jadi mereka berkeyakinan, bahwa
Arsynya Dzat Yang Maha Pemurah adalah:
* Singgasdna:
Ibnu Qutaibah berkata, "Mereka mencari makna Arsy selain
singgasana, sedangkan para ahli bahasa tidak mengenal makna
lain untuk Arsy selain singgasana. Itu bukanlah arsy-nya atap dan
serupanya.
UmaSryah bin Ash-Shalt berkata,
t:; ;;f ,Ar d 6., #',tli )A, irbt tr\
t;;,At o'-t a?: at# 3t 6,r2r$.,li-!i "CU
t:r? *>rtt't:l' ,s j g # ilr ;.ts- | (L'-;i
'Agungkanlah Allah karena Dia berhak diagungkan.
Rabb kita di langit adalah Maha Besar.
Dengan tertinggi yang mendahului manusia,
dan Dia menciptakan singgasana di atas langit
yang sangat luas, tidak dicapai oleh pandangan mata,
423 Al UluwwhaL STl.
288
-
Al Arasy (Sinttasana Allah)
hanya terlihat para malaikat di bawahnya yang beragam
9s27uft."424
Ibnu Katsir berkata, "Arsy secara bahasa adalah ungkapan
tentang singgasana yang untuk raja, sebagaimana firman Allah &'
"eb b'f Qi lserta mempunyai singgasana yang besar." (Qs. An-
Naml l27l: 23l.ltu bukanlah orbit bintang, dan orang Arab tidak
memahaminya demikian. Dan Al Qur'an hanya difurunkan
dengan bahasanya orang Arab, maka itu adalah singgasana yang
memiliki tiang-tiang ..."425
* Arys memiliki tiang-tiang:
Pensyarah Ath'Thahawiyah berkata, "Telah ditetapkan di
dalam syariat, bahwa Arsy memiliki tiang-tiang yang dipikul oleh
para malaikat, sebagaimana yang disaMakan oleh Nabi $,
ei sr; ,:# J',5':iL';'(t ,i"fu-;ltLt;
'Otii qr\in ,/"jt f.t;"o y.u.rLl
,.;P'iiaeio
z o jdr
?i"*
Lalu manusia pingsan, maka akulah yang pertama kali
siuman- I-alu aku mendapati Musa tengah berpegangan dengan
salah satu tiang Arsy. Maka aku tidak tahu apakah ia siuman
sebelum aku ataukah telah dicukupkan dengan kepingsanan di
bukit 76ur426.427
a2a 41 1*1i61uf fi At-bfzh (hal. 240).
azs At Ridayah (t /Lt_12],.
426 gu611r ini diriwayatkan oleh Al Bukhari di dalam kitab Sr5ahiifnya
(pembahasan: Perselisihan bab: Apa yang disebutkan mengenai pribadi-pribadi dan
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
2Bg
* Bahwa Arsy adalah makhluk'
Al Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Firman-Nya , ,#l
tej;i
,+it 'dan Dia adatah Tuhan wng memiliki Arcy yang agung'(Qs.
At-Taubah [9], 1291, mengisyaratkan bahwa Arsy itu memiliki
Rabb, sedangkan setiap yang memiliki Rabb adalah makhluk ...
dan dalam penetapkan tiang-tiang bagi fusy menunjukkan bahwa
Arsy adalah fisik (benda) yang tersusun dari bagian-bagian,
sedangkan fisik yang disusun adalah sesuafu yang baru lagi
*uL1',1rL."428
' Bahwa Allah &
Nya untuk memikulnya,
mengagungkannya'
Allah & berfirman,
memerintahkan para malaikat-
dan ibadahnya mereka dengan
6 )Z,'bj,#-rt; A 3;f 'bj^ 65i
" (Malaikat-malaikat) yang memikul Arty dan malaikat yang
berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya." (Qs. Ghaafir
[40]' 7).
Allah & jrgu berfirman,
l. 1i . zoz;)/o( /r.z ',i i.1.# #tfetebs8,2,E)
perselisihan antara seorang muslim dan seorang Yahudi (5/701; Muslim di dalam
Shahih-nya (pembahasan: Keutamaan-keutamaan, 4/701-702).
427 Syarh Al Aqidah Ath-Thahawiyah hal. 310-311).
428 Fath At Ban03/4051.
29O -
Al Arasy (Singgasana Allah)
" Dan pada hari itu delapan orang malaikat meniunjung
Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka." (Qs. Al Haaqqah [69]:
17r,.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah rg, dari Nabi,S,
bahwa beliau bersabda,
d/ ir {d1 'd N * olof tf ,}.orl
#1G A^:;laX';r.tl Lf ,;;i-lt;4*!
.?Gyt*{p
"Aku diizinkan unfuk menceritakan tentang seorang
malaikat dari para malaikat Allah dai kalangan para pemikul Arsy.
Bahwa jank antara cuping telinganya hingga bahunya adalah
sejauh perjalanan tujuh ratus 6fiun.'429
Arsy adalah makhluk paling tinggi, paling besar dan
merupakan atapnya para makhluk, dan ia bagaikan kubah di atas
alam, sedangkan apa yang di bawahnya dibanding dengannya
adalah bagaikan sebuah lingkaran di tanah lapang.
Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah bin Abu Zamnin
mengatakan di dalam kitabnya, Ushul As'Sunnah, "Dan di antara
pendapat Ahlussunnah: Bahwa Allah fr menciptakan Arsy dan
a29 gu611r ini diriwayatkan oleh Abu Daud di dalam Sunanaya (pembahasan,
As-sunnah bab: Jahmiyah (5/96, hal. 4727).
Dicantumkan oleh hnu Katsir di dalam Tafsirnya (4/4141, dan disandarkan
kepada Ibnu Abi Hatim, dan ia berkata, "Sanadnya ia$d, dan para perawinya
semuanya tsiqah."
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
291
mengkhususkannya dengan ketinggian dan keluhuran di atas
semua apa yang diciptakan-Nya ...."430
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, "Adapun Arsy,
maka sesungguhnya itu berbentuk kubah, berdasarkan apa yang
diriwayatkan di dalam As-Sunan karya Abu Daud, dari Jubair bin
Muth'im, ia berkata: Seorang badui menemui Rasulullah S, lalu
berkata, 'Wahai Rasulullah, banyak jiwa yang kesulitan, dan
banyak keluarga yang kelaparan'. [-alu ia menyebutkan haditsnya,
hingga menyebutkan, bahwa Rasulullah $ bersabda,
.lif.A *"r?:
'Sesungguhnya Allah di atas Arsy-Nya, dan sesungguhnya
Arsy-Nya di atas semua langit dan bumi-Nya seperfi ini. seraya
beliau mengisyaratkan dengan jari-jarinya seperti kubah ....431
Tentang ketinggian, sabda Nabi $:
-ra/
a
t 6
!,t_r* # b'; oLs l;r'f
iCt'e:, fy ,,|'s3'-Ar irt*ht
,. .oi tA'. lo / /o 6,. .l oz
Jqjl ,*rt y-, c3^-> )l jf
/44
,,Ii Jut d!
p:L
tio 1.&Ps
t;t
9
,C)b:0
'aLt
'Apabila kalian memohon kepada Allah, maka mohonlah Al
Firdaus kepada-Nya, karena Al Firdaus adalah
surga, dan paling tinggin5n surga. Di atasnya adalah
43o 9"1lu14t-5rnnu1, (hal. 88).
a3t Takhriinya akan dikemukakan di bagian tahqiq.
-
Al Arasy (Singgasana Allah)292
Arsy Dzat Yang Maha Pemurah, dan darinya terpancamya sungai-
sungai surga'.432
Hadits-hadits ini telah menjelaskan, bahwa Arsy adalah
makhluk yang paling tinggi, atapnya para makhluk, dan berbentuk
kubah ...."433
Disebutkan di dalam hadits Abu Dzar yang masyhur, ia
berkata: Aku berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang paling agung
yang diturunkan kepadamu?" Beliau bersabda, " Ayat kursi."
Kemudian beliau bersabda,
,/
.uJt ;' lyrir J* "'o"-Slt
" Wahai Abu Dzar, tidaklah langit yang tujuh bersama Kursi
kecuali seperti lingkaran yang teronggok di tanah lapang. Dan
kelebihan Arsy atas Kursi adalah seperti kelebihan tanah lapang itu
atas lingkaran 7.rtn6r7." 434
432 Diriwayakan oleh Al Bukhari di dalam Shahibnya (pembahasan: Tauhid
bab "Dan adalah singgasana-Nya di atas ai'." (Qs. Huud [1U' 7). Lih. Fath Al
Baan$3/404).
433 41Pu1u.u(5/7511.
434 9u6115 ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam Kitab N Arcy(no.
58h Ibnu Hibban di dalam Shahilrnya (l/76-791; Abu Asy-Syaiktr di dalam .4/
Azhamah (2/648449, hal. 259); Abu Nu'aim di dalam Al Hilwh 17/7661; N
Baihaqi di dalam Al Asma' wa Ash-Shifat(2/300-301); (h 862).
Hadits ini juga memiliki jalur-jalur periwayatan lainnya yang disebutkan oleh
Al Albani di dalam Silsilat Al Ahadits Ash-Shahihah (no. 109, dan ia berkata,
"lntinya: Bahwa hadits ini dengan jalur-jalur periwayatan ini adalah shahih."; la
juga men-shahih*anya di dalam ta'liqnya terhadap Sgh Al Aqidah Ath-
ThahawiSah hal. 212, dan di dalam takhilnya terhadap hadits-hadits htab Maa
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
293
\\;5ir '{ -;rLgSrtl ,!rs(:U
Pendapat para salaf mengenai Arsy-nya Allah ini adalah
sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat-ayat dan hadits-hadits
shahih.
Para salaf (para pendahulu umat ini) dan para imamnya
selalu menyatakan itu di dalam kitab-kitab mereka saat
membicarakan masalah ini.
Pendapat mereka mengenai fusy Allah ini disepakati oleh
golongan kilabiyah dan karamiyah serta para pendahulu golongan
Asy'ariyah, sebagian Jahmiyah dan Mu'tazi1uh.a3s
Kedua: Pendapat-Pendapat yang Menyelisihi
Pendapat pertama: Pendapat yang dinyatakan oleh
segolongan dari Jahmiyah, Mu'tazilah, Maturidiya64s0 dan
umumnya Muta'akhkhir Asy'airah,437 6u5r1ru makna S;i ai
dalam firman Allah &: cspr l'1, ,rb ,frljl " Tuhan yang Maha
Pemurah. yang bersemayam di atas Ars!' (Qs. Thaahaa [20]: 5)
adalah ttii,ir fterajaan; kekuasaan).
Dalla alaihi Al Qur'an mimma Yu'dhadu Al Hai'ah Al Jadiiah Al Qawimat Al
Burhan, karya Al Alusi (hal. 140).
Al Hafizh hnu Hajar di dalam Fath Al Bari (13/471); (menukil dari lbnu
Hibban dalam men-shahih&an hadits ini, dan ia berkata, "Hadits ini mempunyai
syahid dan Muijahid (yang dikeluarkan oleh Sa'id bin Manshur di dalam Tafsimya,
dengan sanad shahih darinya."
43s starh N Ushul N Khamsah (hal. 226); Ushuluddin karya Al Baghdadi
(hal. 112); Al Farq baina Al Firaq $al. 275-2761; Syarh Jauharah At-Tauhid $aL
18Ll Naqdh AtTa'sis (l /396, 2/14-151.
436 yu11,, para pengikut Abu Manshur Muhammad bin Muhammad Al
Maturidi As-Samarqandi.
Lih. ucapan mereka mengenai masalah ini di dalam Ta'wilat Ahlus Sunnah,
karya Al Maturidi (7/851.
437 fipf2$sfiiv fid Dinkarga Al Isfaraini (158).
294
-
AlArasy (SinggasanaAllah)
FI
r
p
I
i
Ad-Darimi mengatakan di dalam kitabnya, Ar-Radd ala Al
Jahmi5yah. "Bab beriman kepada At.y, dan ifu salah satu yang
diingkari oleh golongan Mu'aththilah (golongan yang meniadakan
sifat-sifat Allah). Golongan ini menyatakan bahwa mereka
mengimani Arsy dan mengakuinya, lalu aku katakan kepada
sebagian mereka, 'Keimanan kalian terhadapnya hanyalah seperti
keimanan: 'eF'u'l d:t'ffi\t:iTiiti a{ brang-orans yans
mengatakan dengan mulut mereka, 'Kami telah beriman,'padahal
hati mereka belum beiman) (9t: 1 Maa'idah [5]: 41), dan seperti
orans-orang !ang: '&Q J\i'p tlb til iittit,;T g-il't\ia $y'
otsg*'r4;St'Jj- tti jri O,tu mereka beriumpa densan
orang-orang yang beiman, mereka mengatakan, 'Kami telah
beriman. Bila mereka kembali kepada syetan-syetan mereka,
mereka mengatakan,'sesungguhnya kami sependirian dengan
kamu, kami hanyalah berolok-oloki) (Qs. Al Baqarah 121: 14).
Apakah kalian mengakui bahwa Allah memiliki Arsy yang
diketahui, disifati di atas langit ketujuh, dipikul oleh para malaikat,
dan Allah di atas-Nya sebagaimana yang disifatkan-Nya pada diri-
Nya, terpisah dari para makhluk-Nya?' Maka ia tidak mengakui itu
dan berbelit-belit dalam menjawab, kacau serta tidak jelas."
Abu Sa'id berkata, "Lalu seorang pemimpin besar dari
mereka berkata kepadaku, 'Tidak, akan tetapi, ketika Allah
menciptakan para makhluk, yakni langit dan bumi beserta segala
yang ada di dalamnya, Allah menyebut semua itu sebagai Arsy,
dan Allah ber-istiwa 'di atas semua i1r."438
Ibnu Taimiyah berkata -di dalam perkataannya mengenai
para pemikul Arsy-, "Kemudian firman Allah &: O;*J- Ui.Ji,
438 a,,-8u44 ala Al Jahmly,ah (hal. 12-13).
AlArasy (SinggasanaAllah)
- 2gS
t io. o .. ...'4J"t; "#) ,i'r-jJt '(Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan
malaikat yang berada di sekelilingnyai (Qs. Ghaafir [40]: 7), dan
firman-Nya ,'r;tA ;u.f i'#'j '$ J'*',Ft 'Dan pada hari itu
delapan orang malaikat menjunjung Arsy Tuhanmu di atas (kepala)
merekai (Qs. Al Haaqqah [59]: 17), memastikan bahwa Allah
mempunyai Arsy yang dipikul. Ini memastikan bahwa Arsy itu
bukanlah kerajaan seperti yang dikatakan oleh segolongan dari
Jahmiyafu."439
Az-Zamakhsyari berkata, "Karena istiwa' di atas Arsy, yaitu
singgasana raja, termasuk padanan kerajaan (kekuasaan), maka
mereka menjadikannya sebagai kiasan dari kerajaan, maka mereka
mengatakan, 'Fulan ber-istiwa ' di atas arsy,' yang maksudnya
adalah menguasai, walaupun ia sama sekali tidak duduk di atas
singgasana. Mereka juga mengatakannya terkait kemasyhurannya
dalam makna itu dan kesamaannya dengan kerajaan dalam
fungsinya, walaupun sebenamya itu lebih jelas, lebih gamblang dan
lebih menunjukkan kepada bentuk perkarany a."Mo
Al Baghdadi berkata, "Yang benar menurut kami adalah
menakwilkan Arsy di dalam ayat ini dengan makna kerajaan.
Seakan-akan maksudnya bahwa kerjaan itu adalah apa yang
diduduki bagi seseorang oleh,yu,lg la]1nVa. Takwilan ini diambil
dari perkataan orang Arab: 9>\t J'f .[i, yakni kerajaannya sima.
Mutammim bin Nuwairah berkata mengenai makna ini,
6ts urtt $u Y u. t:i # yf;'y'rx t;w b')?
' Kerajaan-kerajaan beriafuhan setelah kemegahan dan kekuasaan,
43e Naqdh Ta'sis Al Jahmiiryah.
Mo N lhqtsyaf (2/530).
296
-
Al Arasy (Singgasana Allah)
mereka jafuh setelah meraih keselamatan dan bertahan'.
Yang mereka maksudkan dengan b:*)t ini adalah
kerajaan-kerajaan yang runtuh.
Sa'id bin Zaidah Al Khuza'i berkata mengenai An-Nu'man
bin Al Mundzir,
)G-:'l: ,ry''ljt7 # J,c fj-'f A";'Jti'rt
'Ia telah meraih'k"kruruun yang tidak diraih oleh penghalang
jin maupun manusia, dan tidak pula negei-negei.
Yang ia maksudkan denganld;)i di sini adalah kerajaan
dan kekuasaan.
An-Nabighah berkata,
tL)G o';i';rAt)# y'r $t^;\# u.t't
'Setelah lbnu Jafnah dan sang penghancur *"ruiu*nyu
maka para penjaga mempercayai keberunfungari.
Yang dimaksud dengan penghancur kerajaan, Ibnu Jafnah
adalah perebut tahtanya. Maka benarlah penakwilah Arsy dengan
makna kekuasaan di dalam ayat istiwa' sebagaimana yang kami
jelaskan."zl41
Sanggahan terhadap mereka,
Pendapat orang-orang yang menyelisihi itu tentang
penafsiran makna 'J|Ji yang disebutkan di dalam ayat-ayat itu
ML Takhrilnva telah dikemukakan.
Al Arasy (Singgasana Allah)
-
297
dengan makna kerajaan, adalah takwilan yang bathil, dan
pengalihan lafazh dari maknanya kepada makna lain yang tidak
dicakupnya.
Orang yang mencermati pendapat ini akan melihat
kesamaran dan penyelisihan.
Telah disebutkan di muka dalam pembahasan bahasa untuk
kata,pf , bahwa kata ini memiliki banyak makna di dalam bahasa
Arab. Sebagaimana diketahui, bahwa mengetahui makna yang
dimaksud dari makna-makna tersebut untuk kata ini atau yang
lainnya, hanyalah dengan membatasinya berdasarkan redaksi
kalimatrya dan berdasarkan apa yang dirangkaikan kepadanya.
Sedangkan di dalam redaksi ayat-ayat ini tidak ada yang
memastikan kebenaran pendapat mereka, sebagaimana bahwa
apa yang digunakan sebagai dalil oleh para penyelisihi itu yang
berupa bait-bait syair, itu tidak lain kecuali menunjukkan bahwa
"kerajaan" termasuk salah satu makna dari makna-makna bahasa
untuk kata J.p. Ini tidak diperselisihkan.
Pendalilan ini, sempa dengan kita berdalih unfuk
menyatakan bahwa di antara makna kalimat 'J"i adalah L;;-;t
(atap), yaitu berdalih dengan firman-Nya:
W;ii,L;€eu
" Yang (temboknya) telah roboh menufupi atapnya." (Qs. Al
Baqarah lzh 259).
Jadi, di dalam bait-bait syair ini tidak ada isyarat apa pun,
baik dari dekat maupun dari jauh, yang menunjukkan bahwa
"kerajaan" adalah makna yang dimaksud di dalam ayat-ayat yang
298 -
Al Aras,f (Singgasana Allah)
menyebutk "" ;'}\i. Bahkan orang yang memperhatikan ayat-ayat
dan hadits-hadits mengenai masalah ini akan melihat, bahwa itu
menunjukkan secara sangat jelas, bahwa yang dimaksud dengan
3:#i itu adalah makhluk besar yang diciptakan Allah & di atas
seluruh alam, kemudian Allah ber-istiwa' di atasnya setelah
menciptakan langit dan bumi. Demikianlah sanggahan terhadap
para penyelisihi itu terkait dengan pemyataan bathil mereka, yang
pada hakikatnya itu adalah mengganti perkataan Allah.
Bagaimana menurut Anda, apa yang akan dilakukan oleh
penyelisih yang menyatakan bahwa Arsy itu hanyalah kiasan dari
kerajaan dan kekuasaan, berkenaan dengan firman Allah S, OS t
:U.jt ob'nt'-f "dan adalah Arsy-Nya di atas a#' (Qs. Huud [11]:
7), apakah ia akan menyatakan bahwa kerajaan-Nya di atas air?
Begitu juga apa yang akan dilakukannya berkenaan dengan
firman Allah &, btlj YiT'#"i'&)|f|f ',F:t "Dan pada hari
itu delapan orang malaikat menjuniung Arsy Tuhanmu di atas
(kepala) merekd' (Qs. Al Haaqqah [69]: 77), apakah ia akan
mengatakan: dan pada hari itu kerajaan-Nya dipikul oleh delapan
malaikat?
Juga mengenai sabda Nabi 68: f.U'U NV,. VT e'i ,iy
q'l-jiJt "Ialu aku mendapati Musa tengah berpegangan dengan
salah safu tiang ,4rs!', apakah ia akan mengatakan: tengah
berpegangan dengan salah satu tiang kerajaan? Dan juga
mengenai sabda beliau #, i*!)t J-P Py " bergetarlah Arc5t'Nya
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
2gg
Dzat Yang Maha Pemurah,42 apakah ia akan mengatakan:
bergetarlah kerajaan-Nya dan kekuasaan-Nya?
Pendapat kedua' Segolongan filosof menyatakan, bahwa
Arsy adalah orbit bintang bulat dari segala sisi, meliputi alam dari
segala arah, dan itu tapal-tapalnya terbatas. Bahkan mereka
menyebutkan falak43 atlas, atau langit kesembilan, atau al atsir
(enter; unsur sangat halus yang memenuhi lapisan teratas ruang
angkasa), atau langit tertinggi.@
Berkenaan dengan ini Ibnu Sina mengatakan di dalam
risalahnya, Itsbat An-Nubuortwat wa Ta'wil Rumuzihim wa
Amtsalihim, "Adalah mudah bagimu untuk memahami bagaimana
Arsy itu berdasarkan nash Al Qur'an, dipikul oleh delapan.
Delapan ini adalah kedelapan langit (falak) yang di bawah langit
yang meliputi semuany u."445
Sanggahan
Sesungguhnya orang yang memperhatikan perkataan para
filosof itu seperti Ibnu Sina dan lain{ainnya, akan melihat betapa
jauhnya penyimpangan mereka, sampai-sampai mereka sampai
pada batas keyakinan mereka bahwa tidak ada wujud kecuali apa
yang mereka ketahui.
'142 Hadits ini diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur di dalam Sunatnya
(2/377); Ahmad di dalam Al Musnad(3/3761, dan di dalam Fadhail Ash-Shahabah
(2/878); Al Bukhari di dalam Shahibnya (pembahasan: Kisah-kisah hidup kaum
Anshar bab: Kisah hidup Sa'd bin Mu'adz, 7/122-L23); Muslim di dalam Shahilr
nya (pembahasan: Keutamaan para shahabat, 7 /150); dan Ibnu Majah di dalam
Su narnya (Muqaddimah (7 / 56l,.
43 Falak, lengkung langit; lingkaran langit; cakrawala.
rA4 Al Bidayah (7/711; Ar-Risatah At Arcy4ryah (hal. 2); Mufradat (hal. 329);
Ruh Al Mabni(24/451.
'H5 Dinukil dari kitab lbnu Sina baina Ad-Din wa Al Falsafah (hal. 137-139).
300
-
Al Arasy (Singgasana Allah)
Karena itu, orang-orang yang mengetahui apa yang
diketahui oleh para filosof, bila mendengar khabar-khabar pada
nabi tentang malaikat, Arsy, Kursi, surga dan neraka, mereka
bingung dan menal$/ilkan perkataan para nabi berdasarkan apa
yang mereka ketahui dan apa yang mereka pelajari. Walaupun
takwil ini tidak dilandasi dalil yang mereka miliki selain dugaan
rusak mereka, bahwa tidak ada wujud kecuali apa yang mereka
ketahui, sehingga mereka mengatakan, bahwa Arsy adalah langit
kesembilan, dan kursi adalah langit kedelapan. Dengan begitu
mereka menafikan (meniadakan) apa yang tidak mereka
ketahui,446 maka cocoklah atas mereka firman Allah &:
,&;6iS$;.*:tH{6,0KS
" Bahkan yang sebenamya, mereka mendustakan apa yang
mereka belum mengetahuinya dengan sempuma padahal belum
datang kepada mereka penjelasannya." (Qs. Yuunus [10]: 39).
Telah dipastikan bahwa mereka tidak memiliki dalil
pegangan, baik dari syariat maupun logika, dan bahwa yang
mendorong mereka berpendapat demikian adalah karena mereka
melihat di dalam ilmu benfuk dan ilmu-ilmu filsafat, lalu mereka
melihat bahwa langit itu ada sembilan, dan bahwa yang kesembilan
itu adalah atlas yang meliputinya dan mengitarinya seperti
benhrknya yang bulat, dan itulah yang menggerakkannya dengan
gerakan saling tarik-menarik. Dan bahwa setiap orbit/langit
memiliki gerakan tersendiri yang berbeda dengan gerakan umum
ini. Kemudian mereka mendengar di dalam khabar-khabar para
nabi shalawatullah wa salamuhu 'alaihim, penyebutan Arsy-nya
Allah, dan penyebutan langit yang tujuh, maka mereka
w Al Fatau,a (77 /335-3361.
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
30I
mengatakan berdasarkan dugaan mereka, bahwa Arsy itu adalah
langit kesembilan, karena keyakinan mereka, bahwa tidak ada
sesuatu pun di belakang yang kesembilan, baik secara mutlak
ataupun bahwa memang tidak ada makhluk di belakangnya.MT
Mereka mengakui bahwa mereka tidak memiliki bukti logika
yang membenarkan pendapat mereka ini, dan mengenai itu
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, "sesungguhnya para
pemuka filsafat menyatakan, bahwa mereka tidak memiliki bukti
yang menunjukkan bahwa jumlah orbit hanya ada sembilan,
karena boleh jadi lebih banyak dari itu. Tapi gerakan yang
berbeda-beda dan berbagai penemuan dan serLlpanya
menunjukkan kepada apa yang mereka sebutkan, sedangkan yang
tidak ada bukti kepastiannya, maka mereka tidak mengetahui
keberadaannya maupun ketiadaannya.
Contohnya: Mereka mengetahui bahwa bintang-bintang ini
di bawah ini, dan bahwa yang lebih rendah menyingkap yang lebih
tinggi, tapi tidak sebaliknya, lalu dengan begitu mereka berdalih,
bahwa ifu dari orbit di atasnya, sebagaimana mereka berdalih
dengan gerakan yang beragam yang menunjukkan bahwa orbit-
orbit itu berbeda-beda, hingga mereka menetapkan banyak orbit di
satu langit, seperti orbit berputar dan lainnya. Adapun yang ada di
atas ini, dan apa yang mereka tidak memiliki bukti untuk diladikan
alasan keberadaannya, maka mereka tidak mengetahui
ketiadaannya dan tidak pula keberadaannya berdasarkan teori
mereka Karena mereka tidak mempunyai alasan yang
menafikan keberadaan sesuatu lainnya (menganggap tidak ada) di
atas langit yang sembilan, maka yang dipastikan bahwa apa yang
47 Ar-Risalah N Arsyijy;ah(hal. 2-3).
3O2
-
AlArasy (SinggasanaAllah)
diberitakan oleh para rasul bahwa Arsy itu langit kesembilan,
hanyalah dugaan belaka, tanpa berdasarkar', i1*u."448
Di samping tidak adanya bukti logika pada mereka yang
menunjukkan kebenaran klaim mereka, maka demikian juga dalil-
dalil syariat menyanggah klaim mereka ini dan membatalkannya.
Syaikhul Islam lbnu Taimiyah menyebutkan di dalam
menyanggah para filosof yang berteologi ini di dalam risalahnya,
Ar-Risalah Al Arsygtyah, bahwa ayat-ayat dan hadits-hadits telah
menunjukkan bahwa Arsy terpisah dari makhluk-makhluk lainnya,
dan bahwa Allah telah mengkhususkannya dan melebihkannya
dengan banyak hal padanya, dan bahwa Arsy memiliki para
pemikul sekarang dan Hari Kiamat, dan bahwa Allah telah
mengabarkan akan keberadaannya sebelum diciptakannya langit
dan bumi, dan sebelum adanya orbit-orbit, dan bahwa Allah &
memuji diri-Nya bahwa Dia Pemilik Arsy, serta menyifati Arsy
bahwa ia mulia, dan agung. Semua kelebihan dan kekhususan ini
membatalkan pendapat yang menentangnVa, karena ia
mengatakan, bahwa pengaitan langit yang tinggi kepada yang di
bawahnya adalah seperti pengaitan yang lainnya kepada yang di
bawahnya. Demikian itu, karena bila Arsy itu dari jenis langVorbit,
maka kaitannya dengan yang di bawahnya adalah seperti kaitan
yang lainnya kepada yang di bawahnya, dan ini tidak
memastikannya keluar dari jenis itu dan mengkhususkannya untuk
disebut."4
Di antara yang juga menunjukkan rusaknya pendapat
mereka adalah khabar yang valid di dalam syariat, bahwa Arsy
memiliki tiang-tiang, dan bahwa ia bergetar. Dan sebagaimana
w Ar-Risalah Al Aryyiyyah (hal. 2).
4e tbid. (hal.3-7).
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
303
diketahui, bahwa langit/orbit itu bundar dan tidak memiliki tiang,
sebagaimana juga ia selalu bergerak dengan gerakan yang konstan
tidak berubah, sebagaimana juga dipastikan bahwa Arsy adalah
seberat-berat yang memiliki berat, sedangkan mereka mengatakan,
bahwa orbit tidak berat dan tidak ringan.4so
Dari apa yang telah dikemukakan dapat diketahui tidak
adanya bukti logika pada mereka, sebagaimana juga diketahui
penyelisihan mereka terhadap dalildalil syariat dan batalnya
pendapat-pendapat mereka. Di samping ifu, mereka juga
menyelisihi bahasanya orang Arab, karena orang Arab tidak
memahami makna ini dari kata Arsy, dan tidak digunakan di dalam
bahasanya, sedangkan Al Qur'an difurunkan dengan bahasa yang
mereka fahami.
Setelah semua ini, tidak ada lagi syubhat mengenai rusak
dan bathilnya pendapat ini. Wallahu a'lam.
Pasal Kedua
Dalil-Dalil Yang Menetapkan Arsy dari Al Kitab
dan As-Sunnah
Dalam hal ini ada dua pembahasan:
Pembahasan pertama: Dalil-dalil Al Qur'an yang
menetapkan fusy.
Pembahasan kedua: Dalil-dalil dari As-Sunnah yang
menetapkan Arsy.
450 Sulu' N Ainain fi Muhakamat Al Ahmadain (hal. 363).
304
-
AI Arasy (Singgasana Allah)
,r,t A*r;,>- iAi iL "$\'fii''# 5y
PEMBAI.IASAN PERTAMA
DALIL-DALIL AL QUR'AN YANG
MENETAPKAN ARSY
Arsy Dzat Yang Maha Pemurah telah disebutkan di dalam
Al Qur'anul Karim di dua puluh satu tempat:
1. Allah S berfirman,
(t$ W- 3q!i i^r ,& +fii iF {;3? ,6
V*r, &x I li i, fr ?G-3 ( AG1ffG ;a:j
@a;sii t,frr![q
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan kngit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di aas Arsy. Dia menufupkan malam kepada siang
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
30S
r
yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang funduk
kepada peintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memeintah
hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam." (es.
Al A'raaf l7l 54).
2. Allah S berfirman,
e -. ,/
-ao-:\ Irrzz O_ /
i16
al,{fri.# j56|j oy
L
--f.SeAU'fi:!i:"1;,
1 y g a 6 7*i';;,,r;gt & i;i
3'$'.r>aLrfe "HKriAs:;
"Jika mereka berpaling (dai keimanan), maka katakanlah:
'Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya
kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki
Arsy yang agung'." (Qs. At-Taubah [9]: 129).
3. Allah @ berfirman,
* ,t €;r5 +i.ai * "$\
r'i Kr, ty
I'&
@
" Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di
atas Arsy untuk mengafur segala urusan. Tiada seorang pun yang
akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang
demikian iUtah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka
apakah kamu tidak mengambil pelajaratil (Qs. Yuunus [10]: 3).
306 -
Al Arasy (Singgasana Allah)
4. Allah S berfirman,
+(4 ), o. Fr'{:\j o-iAi ',;{, ,siri ';t
'<t3 iA # "eM. ;\3 f,',L3"1 5U)
" Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, dan adalah ArsSrNya di atas air, agar Dia menguji
siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya." (Qs. Huud
[11], 7).
5. Allah S berfirman,
"J4,[il
"i-'3 ;,i #)\';";,
"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang
yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas
Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing
beredar hingga waktu yang ditentukan " (Qs. Ar-Ra'd [13]' 2).
6. Allah S berfirman,
Tji S i;it 7 u;; * A+ip\ iy,sin;is
,#,s) S\, t:iS 6y(,ji K'i1)', il1 i( i S
@{,,
"Katakanlah: 'Jika ada fuhan-fuhan di samping-Nya,
sebagaimana yang mereka katakan, niscaya fuhan-fuhan itu
mencari jalan kepada Tuhan yang mempunyai Arsy'." (Qs. Al
Israa' 1171,42).
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
3O7
7. Allah @ berfirman,
i;J;Ai;; if;(
" Tlthan yang Maha Pemurah. yang bersemayam di atas
Arsy." (Qs. Thaahaa [20]: 5).
8. Allah S berfirman,
n1' $ ;it1t#U:3 fr $yiA; l+'og j
<2 urt"'
O)P*1,.9
" Sekiranya ada di kngit dan di bumi tuhan-fuhan selain
Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci
Allah yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan."
(Qs. Al Anbiyaa' 121):22).
9. Allah S berfirman,
@ #',Fti t; 4ai eitdi 6 ;. S
" Katakanlah: 'Siapakah Yang Empunya langit yang fujuh
dan Yang Empunya Arsy yang besar?'(Qs. At Mu'minuun [23]:
86).
10. Allah S berfirman,
@*z;tt
308 -
Al Arasy (Singgasana Allah)
eiliS'j $y1Jy{ Api{ifi jtli
i
"Maka Maha Tinggi Allah, Raia Yang Sebenamya; tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (YanS
mempunyai) Arsyyang mulia." (Qs.Al Mu'minuun [23]: 116).
11. Allah $ berfirman,
'i ,6-rr OciS.6,i{v efri * "5i(+., iaL it:)iT;;ft t" 63
" Yang menciptakan kngit dan bumi dan apa yang ada di
antara dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di
atas Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah
(tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad)
tentang Dia." (Qs. Al Furqaan [25]: 59).
12. Allah @ berfirman,
fr ,,{:fr,tK!} $ynff,i,i
"Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Dia,
Tuhan Yang mempunyai Arsy yang besar" (Qs. An-Naml l27l:
261.
13. Allah S berfirman,
fu o(#.6J GtrG eiiSi';{L "i'ird\
{iut{: pj e -*;, i{qdJi:F r;i '"iN
z ,2.,
orJsj
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
309
"Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang
ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia
bersemayam di atas Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-
Nya seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi
syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikarfl." (Qs. As-
Sajdah {321:4).
14. Allah S berfirman,
45;-#- "rj;\ ); a. <r-,;6'-"{€ni,sj;
|ry1:i E ;+ 3:L\,b ffi 6'riJ Cj
" Dan kamu (Muhammad) akan melihat malaikat-malaikat
berlingkar di sekeliling Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya;
dan diberi putusan di antara hamba-hamba Allah dengan adil dan
: 'Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam'." (Qs. Az-
Zumar [39]: 75).
15. Allah S berfirman,
6 *, ();#" fr; eg 3;r3k ui(
, 6jL ai Clr lj;r;'ujf i,iti.::v -*,ifilj
*(:; e; 64 W$'tj,6 r-ir- 3;,8 Ai, "^g
@g
" (Malaikat-malaikat) yang memikul Arsy dan malaikat yang
berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka
31O -
Al Arasy (Singgasana Allah)
beiman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengacapkan): 'Ya Tuhan kami, rahmat dan
ilmu Engkau meliputi segala sesuafu, maka berilah ampunan
kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau
dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala'."
(Qs. Ghaafir [40]' 7).
16. Allah S berfirman,
J I& -'i ir'd)( a eA i; #"1i U
euai;1 3*t"-Gail+
" (Dialah) Yang Maha Tinggi derajat-Nya, Yang mempunyai
Arsy, Yang mengutus Jibril dengan (membawa) perintah-Nya
kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya,
supaya dia memperingatkan (manusia) tentang hari pertemuan
(Hari Kiamafl." (Qs. Ghaafir [40]: 15).
17. Allah S berfirman,
'oi;g ,i;3$ €:'i:V efai;;'brA,
"Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan
Yang empunya Arsy, dari apa yang mereka sifatkan rfu." (Qs. Az-
Zukhruf 1431:82).
18. Allah S berfirman,
Al Arasy (Singgasana Allah)
-
311
@
a$i i 16
-+:r
,2 d"i'ti +Sai ,ri ui'( j
Ulf; qK;';Kt,t K; A W.&Y;
)"i'n 3iv:V'&"G5 dni eSv Ai"d-Ai e
"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam
masa; Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy Dia mengetahui
apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya
dan apa yang furun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan
Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Alkh Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan " (Qs. Al Hadiid l57l 4l.
19. Allah S berfirman,
"{.* #;-;ii ix;
"?h "y*:"rl,l;;t$ tuu*s
" Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit.
Dan pada hari ifu delapan orang malaikat menjunjung Arsy
Tuhanmu di atas (kepala) mereka." (Qs. Al Haaqqah 1691: l7).
20. Allah dS berfirman,
" Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan
tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arsy." (Qs. At-Takwiir [8U:
20),.
21. Allah $S berfirman,
#;fiat+ii",
312 - AlArasy (SinggasanaAllah)
@i# iJ\j;
" Yang mempunyai Arsy lagi Maha Mulia." (Qs. Al Buruuj
[85]: 15).
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
313
PEMBAHASAN KEDUA
DALIL.DALIL DARI AS-SUNNAH YANG
MENETAPKAN ARSY
Adz-Dzahabi *g di dalam kitabnya, Al Arsy,
mengemukakan sangat banyak hadits dan atsar mengenai Arsy
dan sifatnya. Di dalam pembahasan ini kami tidak akan
menyebutkan hadits-hadits dan atsar-atsaryang dikemukakan oleh
Adz-Dzahabi tersebut, karena itu nanti akan dikemuakkan, tapi
kami akan mengemukakan di sini sebagian hadits-hadits shahih
mengenai Arsy dan sifatnya, yang tidak disebutkan oleh Adz-
Dzahabi di dalam kitabnya itu. Hadits-hadits ini banyak
dicantumkan oleh para salaf di dalam kitab-kitab mereka, dan
mereka berdalih dengannya karena keshahihannya dan
kekuatannya, serta mengandung sifat-sifat yang menunjukkan
kepada Arsy-Nya Sang Maha Pencipta S.
1. Disebutkan di dalam Ash-Shahihain dari Abu Sa'id Al
Khudri 49g,, ia berkata, "Ketika Rasulullah $ sedang duduk,
datanglah seorang yahudi, lalu berkata, 'Wahai Abu Al Qasim,
314 -
Al Arasy (Singgasana Allah)
seorang lelaki dari kalangan para sahabatmu memukul wajahku'.
Beliau bertanya, 'Siapil' Orang Yahudi itu menjawab, 'Seorang
lelaki dari kaum Anshar'. Beliau bersa$a, 'Panggilkan drb'. ([-alu
setelah orang itu datang) beliau bertanya, 'Apa beful engkau
memukulnyil' la menjawab, 'Aku mendengamya di pasar
bersumpah: 'Demi Dzat yang telah memilih Musa atas manusia'.
Maka aku berkata, 'Wahai buruk, Muhammad sh'. lalu aku
marah, maka aku pun memukul wajahnya. Maka Nabi S
bersabda,
zl
/O / ,. -/O / / 6r L\t ,,.q.\i G.\'j:1 't| 9 'J 3'a*-e:- ,i
Jt 6yi ,>"r\i ib W"a'J'sf L;"(t ,y "l
€:"rlti--.:- cjirSt f.t;"tN,u.rLt r-i
Jrti ii:-;; ri,*"#,iki
" Janganlah kamu saling melebihkan antara para nabi,
karena nanti saat seluruh manusia dimatikan pada Hari Kiamat,
maka akulah orang yang pertama kali disingkapkan bumi darinya
(dibangkitkan). Namun saat itu aku mendapati Musa tengah
berpegangan pada salah satu tiang Arsy. Maka aku tidak tahu
apakah ia termasuk orang yang dimatikan lalu bangkit lebih dahulu
daripada aku, ataukah ia dianggap telah dimatikan dengan
kematiannya (pingsannya) yang perkmu." 451
451 gu6i15 ini diriwayatkan oleh Al Bukhari di dalam Shahibnya (5/70
pembahasan: Persengketaan bab, Riwayat-riwayat tentang sosok-sosok dan
persengketaan antara muslim dan Yahudi); dan Muslim (4/7OL-702, pembahasan:
Keutamaan-keutamaan).
AlArasy (SinggasanaAllah)
- 3ls
Syahidnya bagi kita dari hadits ini adalah sabda beliau:
'1P
l'lilt f.tg'U N.a. +i ,r.i6 " Nu*un saat itu aku mendapati
Musa tengah berpegangan pada salah safu tiang Arst/', bahwa
Arry memiliki tiang-tiang, dan syariat tidak menyebutkan
bilangannya. Hadits ini termasuk dalil paling kuat yang
menunjukkan bahwa Arsy itu bukanlah malaikat-malaikat atau
langit kesembilan.
Disebutkan di dalam Shahih Muslim, dari Abdullah bin
Al Ash, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah #
lO/
d,r-).iJl J;6
2.
Amr bin
bersabda,
t
d̂Jl
O/t
dl
'ro1
J+
J"
puluh
Beliau
telah
.:i'
"Allah menuliskan kadar-kadar para makhluk lima
ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi." l
bersabda, " Sedangan Arsy-Nya di atas uir"452
Hadits ini menunjukkan dengan jelas, bahwa Arsy
diciptakan di atas air sebelum penciptaan langit.
3. Disebutkan di dalam Ash-Shahihain, dari lbnu Abbas;9,
ia berkata: Nabi ,S mengucapkan saat menghadapi kesulitan,
452 Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim (pembahasan: Takdir (8/511.
316
-
Al Arasy (Singgasana Allah)
I .,q))
Adz/
"irt Y! ^l!
Y
a
t 'o
Y ,yblst i"/t
i"/t
u-,
n"r\i
rAdzqt ilt YI .J!
:>rfi)t
Y ,l.r.=jr Lrir
l'. \"'
rddzq, Jll YI ny
'ao'
" (Jl'dJL.
" Tidak ada sesembahan selain Allah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Penyanfun. Tidak ada sesembahan selain
Attah Rabb Arsy yang agung. Tidak ada sesembahan selain Allah
Rabb langit dan Rabb bumi serta Rabb Arsy yang -uliu.'453
4. Dari lbnu Abbas, dari Juwairiyah: "Bahwa Nabi'S
keluar dari sisinya di pagi hari ketika shalat Shubuh, saat itu
Juwairiyah masih di tempat shalatnya. Kemudian beliau kembali
setelah hari mulai panas, sementara Juwairiyah masih duduk (di
tempatnya), maka beliau bersabda, 'Engkau masih dalam keadaan
seperti ketika aku meninggalkanmr?' la menjawab, 'Ya'. Nabi $
bersabda,
"j,Fri-rhi ,"a! €ri )r*, .jiu
ir iGi ,"g,:; ;;t
o./ / / /
a d.:: )J9
453 gu4i15 ini diriwayatkan oleh Al Bukhari (pembahasan: Tauhid bab: Arsy-
Nya di atas air, dan ini adalah lafafinya 13/405); dan Muslim (pembahasan,
Dzikir dan doa (8/85).
a
). o,
J-i,
g/tu)s
O//
ol,q--.1 c// 'J/
/
.4it.1f// /
tt j g"-f ^;is y,f Vt
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
317
'Sungguh aku telah mengucapkan setelah
(meninggalkan)mu, empat kalimat sebanyak tiga kali, yang bila
ditimbang dengan apa yang engkau ucapkan sejak (permulaan)
hari ini, niscaya menyamainya (yaifu yang artinya): Maha Suci
Allah dan aku memuji-Nya sebanyak bilangan makhluk-Nya,
sebanyak keridhaan Diri-Nya, seberat Arsy-Nya, dan sebanyak
bilangan kalim a t-kalima t-Nya' ." 454
Ibnu Taimiyah berkata, "lni menjelaskan, bahwa beratnya
Arsy adalah seberat-beratnya yang memlliti 6n.u1."455
5. Dari Jabir bin Abdullah rg, dari Nabi 6S, beliau
bersabda,
i./ "1r
j<N"u *V t uolt'ui J.oil
)$,G ,Jt
z)
,ti ak, ; G ,rir":Jl #
zl
dz I
0l
-"G a3l^r*,' ;'Xt / / /. t-.
" Aku diizinkan unfuk menceritakan tentang seorang
malaikat dari para malaikat Allah dai kalangan para pemikul Arty.
Bahwa jarak antara cuping telinganya hingga bahunya adalah
sejauh perjalanan fujuh rafus 7u1r*r."456
6. Dari Abu Hurairah i$a, dari Nabi S, beliau bersabda,
asa gu611r ini diriwayatkan oleh Muslim (pembahasan: Dzikir (8/83, dan ini
adalah lafazhnya); Abu Daud (pembahasan: Takhnj bab:Wifir bab: Tasbih dengan
kenkil (7 /771); At-Tirmidzi (pembahasan: Doa, dan ia berkata, "Hadits hasan
shahih." (5/556l'.
45s Ar-Risalah Al Arsyijyah (hal. 8).
456 7u1r1rilnya telah dikemukakan.
318
-
Al Arasy (Singgasana Allah)
?(*3 ,i"tbr
,t73t; tK
,l;', ly a\ a
t
, //
cO\-bt t
o( ), | /
;l alll Jrr", G
1/
cd,-r-rt , )/ /-. Q/
,e\\i3
,P?t ,aLir &"rl
6', . 1., c4 .l 6 t, lo /
.a*t Jlpt ri| y)
?o1tt
?c ,iiar Gu of nr
;e*1! ii,r
" Barangsiapa beiman kepada Allah dan Rasul-Nya,
mendirikan shalat, dan berpuasa di bulan Ramadhan, maka adalah
hak atas Allah untuk memasukkannya ke surga, baik ia hiirah di
lalan Allah ataupun menetap di negei tempat kelahirannya."
Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, bolehkah kami
memberitahukan itu kepada manusia?" Beliau bersabda,
zl//
,rV uL oK
.t&.'^lt C *'rl €,'&
G:rGi ,>)r uV *it e ot
At
tlu;.6 ,*r; ,y
)zi)3
.slo '.,{9s
p:Ltiy4[l
,.o
c4-b-Jl
" sesunggwhnya di surga terdapat seratus tingkat yang Allah
sediakan bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya- Setiap dua
tingkatnya jank antara keduanya adalah iarak antara
langit dan bumi. Maka bila kalian memohon kepada Nlah, maka
mohonlah Al Firdaus kepada-Nya, karena sesungguhnya Al
Firdaus adalah tengahnya surga, dan paling fingginya surga. Di
fV ,j"s'r"-l
/o 6,. ! oz
cg^>)t jf
Al Arasy (Singgasana Allah)
-
319
atasnya adalah Arty Dzat Yang Maha Pemurah, dan darinya
terpancarnya sungai-sungai surga." 457
7. Dari Aisyah .lg, ia berkata, "Rasulullah S bersabda,
17. / o 1, . t t'^)*)'db7 U :J"_*
/
lo/./ ol o t,a;-aY:Jk .i";
o izd - zo/.. ,zl t C.
Jlu.alrr, €)l'\,".;:r.llo..
1,
.a}ll 4rl^e _* !: (dlJl
/
" Rahim berganfung pada Arsy, ia berkata, 'Siapa yang
menyambungkan maka Allah menyambungnya, dan siapa yang
memufuskanku maka Allah memufuskannya." 458
8. Dari Abu Dzar &, ia berkata: Rasulullah $ bersabda
kepada Abu Dzar ketika matahari terbenam, "Tahukah engkau,
kemana perginya (matahari)?" Aku menjawab, "Allah dan Rasul-
Nya yang lebih mengetahui." Beliau bersabda,
.o.ol, / o z z ! o z /or. t .o.. ,16,7(_;"jrJl (-, J-a.-*i ? ...AJj Id!,
L;1*
"Jr'Gvrt rQ irr| ,t4 o;"3i- X ;r;*, ct:ti
/
)or/'fe i" 'rLx "J:t '$3";J ,ri) otl
'r-9
Jz
rJ:
ui o
o
., ;:*
\)z
t
O/
(:-->
457 Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bulr]rari (pembahasan: Tauhid bab:
Keadaan Arsy-Nya di atas air (Fath Al Ban $3/404).
458 gu6ib ini diriwayatkan oleh Muslim (pembahasan: Kebajikan dan
silaturahim (8/7).
32O
-
AlArasy (SinggasanaAllah)
a
e//t'r''6 u; 9'lo t , o / t o 6 .,/
-W. q-= .r''^;Jh
.rlft
" sesungguhnya ia pergt hingga bersujud di bawah Arsy, lalu
meminta izin maka ia pun diizinkan. Dan hampir saia ia bersuiud
namun tidak diterima darinya, dan meminta izin lalu tidak diizinkan
baginya, lalu dikatakan kepadanya, 'Kembalilah engkau dari
tempat datangmu'. Maka ia pun terbit dari tempat terbenamnya.
Maka itulah firman Allahffi: 'Dan matahai berialan di tempat
peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahul." (Qs. Yaasiin [36]: 38)."459
9. Disebutkan di dalam Ash-Shahihain' dari Abu
Hurairah &, ia berkata: Rasulullah ;$ bersabda,
Ao,;l:;'/l .-o 7og
.lz o ..11 ,/ / o o d /
;:+ * ryq ae'6'6tAt At ,;"iA
"s*b*"6iL,
" setelah Allah menciptakan para makhluk, Allah
menuliskan di dalam Kitab'Nya, lalu Kitab itu di sisi-Nya di atas
Arsy: Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-11u." 460
459 Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhari (pembahasan: pepemngan bab:
Sifat matahari dan bulan (Fath N Ban(6/2971.
60 Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhari (pembahasan: permulaan ciptaan
bab: Riwayat-riwayat mengenai firman Allah Ta'ala, "Dan Dnlah Wng
menciptakan (manusia) dai permulaan, kemudian mengembalikan
(menghidupkan)-rym kembali, dan menghidupkan kemfuli itu adalah lebih mudah
bagi-Nya." (Qs. Ar-Ruum l30l, 27 (Fath Al Bad (6/287); Muslim (pembahasan:
Taubat bab: Luasnya rahmat Allah (bahwa itu mendahului kemur&aan-Nya (8/95).
AlArasy (SinggasanaAllah)
-
121
10. Dari Mu'adz bin Jabal +&,, ia berkata: Aku mendengar
Rasulullah S bersabda,
?'i y"r'& ;-I' .*=tp- 1' C t:}1Ar
ladz
.ily yr JP y
" Orang-orang yang saling mencintai karena O',*O uO*
dinaungi Allah di dalam naungan Ars5rNya pada hai tidak ada
naungan kecuat naungannya." 461
Pasal Ketiga
Sifat Arsy dan Kekhususan-Kekhususannya
Mengenai ini ada tiga pembahasan:
Pembahasan pertama: Penciptaan Arsy dan bentuk*yu.
Pembahasan kedua: Tempat Arsy.
Pembahasan ketiga: Kekhususan-kekhususan Arsy.
461 gu611t ini diriwayatkan oleh Ahmad di dalam Al Musnad (5/229,236,
237); Ibnu Hibban (2510); Al Hakim (4/169-170); dan Ibnu Al Mubarak di dalam
Az-Zuhd(hal. 715);, dari dua jalur yang shahih darinya.
322
-
Al Arasy (Singgasana Allah)
PEMBAHASAN PERTAMA
PENCIPTAAN ARSY DAN BENTUKNTYA
Sesungguhnya sifat pertama yang kami sebutkan bagi Arsy-
Nya Dzat Yang Maha Pencipta &, adalah statusnya sebagai salah
satu makhluk Allah &. Demikian itu, karena segala yang ada di
alam wujud adalah makhluk yang diciptakan dan diadakan oleh
Allah &. Allah S berfirman,
,G P b€';^Jy;6{7 -{t tifr?1
" (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah
Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia;
Pencipta segala sesuafu. Qs. Al An'aam [6], 102).
Segala sesuatu di alam semesta ini adalah makhluk, dan
Arsy termasuk dari alam semesta ini, maka ia juga makhluk.
Para pendahulu umat ini dan para imamnya mengatakan,
"sesungguhnya Al Qur'an dan As-Sunah telah menunjukkan
bahwa Arsy adalah salah satu makhluk Allah & yang Allah
AlArasy (SinggasanaAllah)
- 123
menciptakannya dan mengadakannya. Allah @ berfirman, 'fi
$ eA !- 'Dun Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy
yang agwng'. (Qs. At-Taubah [9]: 729\.Jadi Arsy disifati bahwa ia
memiliki Rabb, sedangkan setiap yang memiliki Rabb adalah
makhluk. Maka Arsy adalah salah satu makhluk Allah."
Ayat-ayat dan hadits-hadits juga menunjukkan, bahwa
penciptaan Arsy lebih dulu daripada penciptaan langit dan bumi.
Allah & berfirman,
^4
), c- $\i5 r-i(ii ',*, ,sii ';t
)xil&,Lili 5u)
"Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, dan adalah ArsyNya di atas ari" (Qs. Huud [1U: 7).
Ayat ini menunjukkan, bahwa Arsy telah ada di atas air