Ekslopedi kiamat 9

 


empar ke dalamny4 hanya akan bisa mencapai dasamya

setelah tujuh puluh tahun. Lalu betapa dalam dasamya?

Dengan demikian, perkara ini sungguh sangat besar. Kengerian neraka sangatlah

dahsyat. Azab yang di dalamnya pun sangatlah pedih. Maka, tempat apakah yang

diperuntukkan bagi orang-orang kafir, musyrik, dan munafik ini? Sesungguhnya

Jahannam itu seburuk-buruk tempat tinggal. Serta sangatlah malang penduduknya

yang kekal di dalamnya.

Gambaran Keempat: Bahan Bakar Neraka

AUah telah mengkhususkan bahan-bahan yang dengannya api dapat dinyalakan di

dunia seperti kayu, mesiu, dan minyak. Demikian pula Allah juga menjadikan api

neraka hanya dapat dinyalakan dengan dua hal khusus. Yaitu manusia dan batu.

Pun di dalam kitab-Nya yang muli4 Allah juga menambahkan dengan sesembahan-

sesembahan mereka di dunia.

Dalam masalah ini ada  sebuah renungan. Di antara sekian kengerian hari

kiamaf Allah juga menjadikan orang-orang kafir dan durhaka sebagai bahan bakar

neraka bersama dengan bafu.

Allah berfirman:

W t i:#o ,odi ;si, r,s *ai, l,Ai i-j t;v U.{t qtr.

@6b i t;'c!;'^;j ?r,it ii irralJ.{ ir -u, L;1,

HR Al-Hakim, Shahihul Jdmi' Ash-Shaghlr. Yl58 no. 5124 dengan sanad shahih. Juga diriwayatkan Ath-

Thabrani dari Mu'adz dan Abu Umamah, juga Hannad bin As-Sariyyi dariAnas.

HR Muslim (2278).

31

32


I

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diimu dan keluargamu dari api neraka

yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang

kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahknn kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. " (AtlTahrim: 6).

Dalam ayat yang lain, "Dan jikakamu Getap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang

Kami utahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal

Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang

benar. lika kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya),

peliharalah dirimu dari nerakayangbahanbakarnyamanusia danbatu, yang disediakanbagi

or ang-orang kafir. " (Al-Baqarah : 23-24).

Sebagaimana surga kekal abadi neraka pun juga kekal abadi. Adapun makna

neraka kekal ialah neraka itu terus menyala dan membutuhkan bahan bakar supaya

selalu menyala. Allah menjadikan jasad-jasad orang kafir dan batu merupakan bahan

bakar nerak4 sebagai bahan yang membuat neraka terus menyala.

Dalam hal ini, mungkin ada pertanyaan: Berapa kali jasad-jasad orang kafir itu

dibakar hingga meleleh, agar menjadi bahan bakar neraka yang tak ada batas akhir?

]asad-jasad orang kafir merupakan salah satu dari dua bahan yang dapat membuat

neraka menyala dan kekal; tidak pemah dikurangi, dimatikary dan dipadamkan.

Bahkan ketika apinya akan padam, Allah menambah lagi nyalanya. Allah berfirman,

" ...Tempat kediaman mereka ialalr neraka Jahannam. Setiap kali nyala api lahannam itu akan

padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya." (Al-IsrA': 97).

Lalu,dapatkahsetiapakalmenggambarkandansetiapjiwamembayangkanazabseperti

ini? Sungguh ia merupakan azab yang melebihi segala penggambaran dan pengkhayalan.

Akal manusia tidak mungkin mampu membayangkan walau satu jenis azab saia.

Diduniasajabilaterkenaapi,pastitubuhakanmerasasakitdanpedih.Penyembuhannya

pun membutuhkanwaktu yang lam4 bisa jadi sampaiberbulan-bulan.

Lalu, bagaimana dengan orang yang dibakar kulit-kulit mereka kemudian Allah

ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, kemudian dibakar lagi, kemudian diganti

lagi, kemudian dibakar lagi dan seterusnya. Bahkan mereka menjadi bahan bakar api

neraka dalam proses yang tidak pernah berakhir, dalam kehinaan dan kerendahan.

Demikianlah mengenai bahanbakarberupamanusia. Adapun mengenai batu sebagai

bahan bakar api nerak4 hanyalah Allah yang paling tahu tentang hakikahrya.

Sebagian salaf berpendapat bahwa batu ini  adalah dari jenis belerang.

Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud "Batu itu ad.alah batu

belerang yang diciptakan Allah di langit dunia pada hari diciptakan-Nya langit dan bumi,

y ang dipersiapkan untuk orang-orang kofir."'

33 HR lbnu Abi Hatim dan ALHakim dalam Al-Mustadrak. Diriwayatkan juga oleh lbnu Jarir dalam tafsirnya dan

ia berkomentar, 'Shahih atas syarat Bukhari Muslim."


Ibnu Abbas, Mujahid, dan Ibnu ]uraijjuga sependapat.

Dalam Shafwatut Taffrsir, disebutkan mengenai firman Allah, " ...Peliharalah dirimu

dari neraka yang bahan bakarnya manusia ilan batu...." (Al-Baqarah: 24), maksudnya

takutlah kalian dari azab Allah dan waspadailah neraka |ahim! Tempat yang dijadikan

Allah sebagaibalasan bagi orang-orang yang mendustakan yang bahan bakarnya ialah

orang-ortlng kafir dan berhala-berhala sesembahan mereka'

Sebagamana firman Allah, "sesungguhnya, kamu (orang kafit) dan apa yang kamu

sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam.... " (Al-Anbiyi': 98).

Tafsir Al-Mausil'ah Al-Qur'aniyyah Al-Muyassaralr menyebutkan ayat "Yang bahan

bakarnya adalah manusia dan batu." Penulisnya mengatakan, "Yaitu neraka yang

berbahan bakar orang-orang kafir, batu, dan berhala-berhala yang disembah, serta

yang dipersiapkan untuk or.rng-orang kafir dan durhaka."

Para mufasir terdahulu berpandangan bahwa batu yang digunakan untuk

menyalakan api neraka adalah batu belerang. Karena mereka menganggap bahwa

batu belerang mempunyai sifat-sifat khusus yang tidak dipunyai oleh batu lainnya.

Ibnu Rajab berkata mengenai sifat-sifat khusus ini di dalam kitabnya At-Takhwtf

minan N6r, "Kebanyakan para mufasir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan

batu itu ialah batu belerang yang digunakan sebagai bahan bakar neraka. Dikatakan

bahwa pada batu itu ada  lima macarn siksaan yang tidak ada  dalam batu

lainnya: Mudah terbakar, baunya tidak sedap, banyak asaPny4 sangat lekat dengan

kulig dan sangat panas bila dipanaskan."

As-Sa'di berkata dalam tafsimya dari Abu Malik danAbu Shalih, dari Ibnu Abbas

dan Marrah, dari Ibnu Mas'ud, juga dari beberapa orang shahabat, mengenai firman

Allah, "Peliharalahdirimudainerakayangbahanbakarnyamanusiadanbatu." (Al-Baqarah:

24). Bahwa maksudnya yaitu batu yang ada  dalam neraka ialah batu belerang

hitam yang digunakan untuk mengazab, bersama dengan api neraka."

Mujahid berkat+ "Batu belerang itu lebih busuk baunya daripada bangkai." Abu

Ja'far,Ibnu Juraij, Amru bin Dinar, dan lainnya juga berpendapat yang sama.

TermasukyangdigunakansebagaibahanbakardinerakaJahannamialahsesembahan-

sesembahan yang dahulu disembah selain Allah oleh ortrng-orang kafir dan musyrik.

Allah berfirman, "sesungguhnya kamu (orang kafir) dan a?a yang kamu sembah selain

Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Andaikata berhala'berhala

itu ilah-ilah, tentulah mereka tidak masuk neraka. Tetapi mereka semuanya akan kekal di dalam

ner aka. " (Al-AnbiyA' : 98-99).

Makna umpan (hashabu) yang tercantum dalam ayat ini  ialah kayu bakar

dan bahan bakar neraka yang membuat apinya berkobar. Jadi, orang-orang kafir

dan sesembahan-sesembahan mereka dahulu adalah kayu bakar dan bahan bakar

Ensihlopedi llari Akhir: Surga dan Neralca

neraka Jahannam. Seperti Fi/aun yang mengaku sebagai ilah dan berkata kepada

pengikutnya.

Sebagaimana firman Allah, "Dan Fit'aun b*kata, 'Hai pembesar kaumku, aku tidak

mengetahui ilah b agimu selain aht. . .." (AlQashash: 38).

Demikian pula seperti Namrud bin Kan'an yang mendebat Ibrahim tentang Rabbnya

dan mengaku dirinya sebagai Rabb serta dapat menghidupkan dan mematikan.

Sebagaimana firman Allah, "Apakah kamu tidak memperhatikan ortng yang mendebat

Ihrahim tentang Rabbnya 6llah) karena Allalr telah memberikan kepada orang itu

pemerintahan (kekuasaan). Ketika lhrahim mengatakan, 'Rabbku ialah yang menghidupkan

dan mematikan...' ." (Al-Baqarah: 258).

Gambaran Kelima: Tingkatan'tingkatan Neraka

Neraka juga bertingkat-tingkat sebagaimana surga. Masing-masing akan mendapat

bagian sesuai dengan kekafiran merek4 juga perbuatan dosa dan kekejian yang

mereka lakukan.

Benar. Sebab, neraka juga dinamakan dengan daraiil (tingkatan). Sebagaimana

dalam ayat setelah disebutkan tentang penduduk surga dan penduduk neraka:

"Dan masing-masing orang memperoleh deraiat-deraiat (seimbang) dengan rya yang

dikerjakannya. . .." (Al-An'im: 132).

Allah jugaberfirman, "ApakahorangyangmengikttikeridhaanAllahsamadenganorang

yang kembali membawa kemurkaan (yang besnr) dari Allah dan tempatnya adalah lalrannam?

-Dan 

itulah seburuk-buruk tempat kembali. (Kedudukan) mqeka itu bertingkat-tingkat di sisi

Allah, dan Allah Mfua Melihat apa yang mereka keriakan." (Ali-Imrin: 1,62'1,63).

Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata "Tingkatan-tingkatan surga semakin

meninggr, sedangkan tingkatan-tingkatan neraka semakin merendah."

Pendapat itu didasarkan pada firman Allah, "sesungguhnyf, oranS-orang munafk itu

(ditempatkan) pada tingkatan yang paling baualt ilai nqaka.. . . " (An-Nis d': 745).

Ibnu Abi Dunya meriwayatkan dali Ikrimah mengenai firman AUah, "lahannam itu

mempunyaitujuhpintu...."(Al-Hijr:rt4), diaberkat4 "Nerakaitumempunyaitujuhlapisan'"

Dan.mengenai tafsiran firman Allah, "S*ungguhnya oranS-orang munffiitu (ditercpatkan)

pada tingkatan yang pating brutah dari nqaka...." (An-Nisil: 145). Ad4arkul as/al (tingkatan

yang paling bawah) ialah lapisan yang berada di bagian dasar neraka lahannam.

Maksudnya bahwa orang-orzrng munafik itu ditempatkan di lapisan paling dasar

neraka |ahannam, yang memiliki tujuh lapisan.

Llengintip Ngerinqa Neraka

17

Ibnu Abbas berkat+ "Yalni di bagian bawah neraka. Hal itu karena mereka telah

mengolok-olok Islam dan pemeluknya dengan kekafiran mereka." Dia juga berkata,

"Neraka itu bertingkat-tingkat sebagaimana surga juga bertingkat-tingkat."

Dalam sebagian kitab-kitab salaf, disebutkan n.una tingkatan-tingkatan ini 

ialah: Jahannam,Lazha, Huthamah, Sa'ir, Saqar, Jahim, dan Hawiyah.

Sebagian salaf juga menyebutkan bahwa pelaku maksiat dari kalangan or.mg

yang bertauhid akan ditempatkan pada tingkat pertama (paling atas), orang Yahudi

pada tingkat kedu4 orang Nasrani pada tingkat ketiga, kaum Shabi'in pada tingkat

keempa! kaum Majusi pada tingkat kelima, orang Arab musyrik pada tingkat keenam,

dan orang-orang munafik pada tingkat ketujuh.s

Gambaran Keenam: Kedahsyatan Panas Api Neraka, Besarnya Bunga

Api, dan Semburan Asapnya

Dalam banyak aya! telah digambarkan kedahsyatan panas api neraka dan besarnya

bunga api. Allah berfirman, " ...Dan merekaberkata,'langanlahkamuberangkat (berperang)

dalam panas terik ini.' Katakanlah, 'Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)', jika

mereka mengetahui." (At-Taubah: 81).

"sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang betgolaN yang

men gelup as kulit kep ala." (Al-Ma' Arij : 1 5-1 6).

Makna Lazha ialah neraka atau tingkatan keduanya.

Makna Nazzh'atal lisysyawfr ialah mengelupaskan kulit kepala disebabkan sangat

Panasnya.

Allah berfirman, 'sekali-kali tidak. Sesungguhnya ia benar-benar akan dilemparkan kc

dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Yaitu) qpi (yang disediakan) Allah

yang dinyalakan. Yang (membakar) sampai lce hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat bagi

merekn. (Sedang mereka itd diiknt pnda tiang-tiang yang paniang." (Al-Humazah: 4-9).

Dalam Shafwatus Taffrsir, Ash-Shabuni mengatakan bahwa "Sekali-kali tidak.

Sesungguhnya ia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamuh," yakni untuk

menyangkal sangkaan mereka. Demi Allah, sebab ia benar-benar akan dilemparkan

ke neraka yang akan menghancurkan dan melahap apa saja yang dimasukkan.

"DantahukahkamuapaHuthamahitu?"lnisebagaibentukPengagungan keadaannya.

Yakni apa yang menjadikan kamu tahu hakikat neraka yang dahsyat ini? Sesungguhnya

34 Pembagian ini merupakan ijtihad dari sebagian ulama salaf. Potensi kebenaran dan kesalahannya

sebanding karena mungkin benar dan mungkin juga salah, Allahu a?am. Saya menyebutkannya hanya untuk

menjelaskannya dan bukan untuk menguatkannya. Sebab, pembagian ini  tidak didasari nash-nash

syar'i.

@&rrri '^;tigvalk

Ensiklopedi l{afi Akhir: Surga dan Neraka

ia adalah Huthamah yang menghancurkan tulang-tulanp melahap daging-daginp

dan menghancurkan sampai ke hati'

Kemudian kata Huthamah ditafsirkan dengan ayat selanjutnya, "(Yaitu) api (yang

disediakan) Allah yang dinyalakan," yakni api yang disediakan Allah yang dinyalakan

dengan perintah-Nya tidak sebagaimana api yang lainnya. Sebab ia tidak pernah

padam untuk selamanya.

"Yang (membakar) sampaikehati,l'yakni yang rasa sakitnya dan pedihnya sampai ke

hati lalu membakarnya.

Al-Qurthubi menafsirkaurr "Yang (membakar) sampai ke hati," ialah dikhususkannya

hati karena jika rasa sakit sudah sampai di hati, pemiliknya akan mati. Mereka berada

dalam keadaan or.rng yang mati, nEunun mereka tidak mati. Sebagaimana firman

Allah, ,, ...1a tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. " (Thaha: 74). Jadi, mereka

adalah orang-orang yang hidup dalam makna orang-orang yang mati'3s

Allah berfirman:

,--s,ALfi

\\--lrr7, J

"Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apakah (neraka)

Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. la adalah pembakar

kulit manusia. " (Al-Muddatstsir: 26-29).

Ayat-ayat ini  mengisyaratkan akan dahsyatrya neraka Saqar yang tidak

meninggalkan dan tidak membiarkan. Sebab, ia adalah pembakar kulit manusia.

Artinya, neraka Saqar dalam kondisi Panas dan apinya yang begitu dahsyat, serta

kobaran apinya yang sangatbesar, ia tidak menyisakan dan membiarkan.

Makna kosa kata

S a ushlihi: Akan Aku masukkan.

Saqar: Neraka.

wa mfr adrilka ma saqar: sebagai bentuk Pengagungan terhadap keadaannya.

Lh tubqi wa la tadzar:Tidak menyisakan sesuatu yang dilemparkan ke dalamnya,

dan tidak membiarkannya melainkan ia menghancurkannya.

Lawwihatul lil basyar: Merubah kulit luar manusia, menghitamkan kulit.

Lawutfrhatul adalah bentuk shighah mubalaghah dari lawwfrhat-husy Syamsu, yaitlu

menghitamkan bagian luarnya dan ujungnya. Al-basyar jamak dari basyratu,

yaitu kulit luar. Dan bentuk jamak dari al-basyar ialah absyilr. Sebagaimana

disebutkan dalam Shafwatul Bayhn, karya Al-Allamah Husnain Muhammad

Makhluf (h.762).

35 Tafsir Al-Qurlhubi (XXl 185).

llengintip Ngerinya Neraka

G)ji,t {; .;; {

ffi

V

Dr. Muhammad Wahbah Az-Zuhaili menafsirkan ayat-ayat ini , "Maksudnya

ialah akan Aku masukkan ia ke neraka dan akan Aku tenggelamkan ia di dalamnya

dari segala penjurunya. Saqar adalah salah safu ntuna dari sekian nalna-n;una neraka.

Kemudian Dia mengagungkan urusan dan keadaannya dengan firman-Nya,'Tahukah

kamu apakah (neraka) Saqar itu?'Yakni apa yang membuatmu tahu tentang saqar? Saqar

itu tidak menyisakan sedikit pun darah, daging, dan tulang.

Setelah wujud penduduk neraka itu dikembalikan seperti semula, Saqar pun tidak

akan membiarkan begitu saja ia akan kembali membakar mereka lebih dahsyat dari

sebelumnya dan ini berlangsung selamanya. Sebagaimana firman Allah, '...Setiap kali

kulit merekahangus, Kami gantikulit mereka dengankulityanglain, supaya mereka merasakan

azab. Sesungguhny a, Allah Mahaperkasa lagi Mahabij aksana.' (An-NisA' : 56).

Adapun dalam menggambarkan besarnya bunga api serta panasnya neraka dan

asapnya/ Allah berfirman:

c-.1lJ

"Kecelakaan yang besarlah pada hai itu bagi orang-orang yang mendustaknn. (Dikatakan

kEada merekn pada hari kiamat,) 'Prgilah kamu mendapatknn azab yang dahulunya knmu

dustakan. Pergilahknmu mendapatknn naungan yang mempunyai tiga cabang. Yang tidak

melindungidantidakpulamenolaknyalaapineraka.'Sesungguhnya,neraknitumelontarkan

bunga rpi sebuar dan setinggi istana. Seolah-olah ia iingan unta yang kuning. Kecelakaan

yang besarlah pada hai itu bagi orang-orang yang mendustlkan." (Al-MursalAt:28-34).

Kosa kata bahasa:

lnthaliqfi: Sebagai kabar bahwa mereka melaksanakan perintah secara terpaksa.

lli zhillin dzt tsalfrtsi syu'ab: Naungan dan asap neraka. Dikarenakan begitu

besarnya, jika ia naik akan terpecah menjadi tiga cabang. Syu'ab berarti cabang.

116 zhalilin: Di sana tidak ada pelindung dari rasa panas pada hari itu.

W a I 6 y u ghni min al I ahab : Ia (naungan) tidak akan memberi manf aat sedikit pun

kepada mereka dari panasnya nyala api neraka. Al-lahab: Nyala api neraka.

lnnahk tarmibisyararin:Neraka melontarkan (bisyararin) apa yang beterbangan

dari api neraka (bunga api). ]amak dari syarArah.

Kal qashri: Seperti bangunan mewah, dalam hal besar dan tinggi.

Ka-annahtt jimhlatun shufrun: Bentuk jamak dari kata jamal (unta).

Shufrun: Kuning dalam hal bentuk dan warna. Ada yang mengatakan hitam

karena hitamnya unta itu cenderung ke warna kuning. Ini bentuk perumpamaan

dalam hal ukuran besar, tinggi, dan wamanya.

Dalam At-Tafsir Al-Munir disebutkan, "Dikatakan kepada mereka pada hari kiamat,

'Pergilahkamu mendapatkan azab yang dahulunyakamu dustakanl'. " Maksudnya malaikat

penjaga neraka berkata kepada oranS-orang kafir, "Larilah atau berjalanlah dan

pergilah kamu menuju azab yangdahulu kamu dustakan saat di dunia!" Kemudian

melalui ayat di atas, Allah menggambarkan azab ini  dengan empat gambaran:

Pertama: "Pergilah kamu mendapatkan naungan yqng memPunyai tiga cabang," ini

merupakan bentuk ejekan terhadap mereka. Adapun maknanya ialah berjalanlah

kamu mendapatkan naungan dari asap neraka ]ahannam yang bercabang tiga'

]ika nyala api neraka naik dan disertai dengan asap, ia akan terpecah menjadi tiga

cabang karena begitu dahsyat dan kuatnya. Sedangkan maksudnya ialah mereka akan

berpindah dari satu azab ke azab yanglain. Azab ini  akan mengePung mereka

dari segala arah. Sebagaimana firman Allah, " ...Yang geiolaknya mengepung mereka" ""

(Al-Kahfi:29).

Adapun pagar neraka ialah asap. Penamaan neraka dengan zhillun (naungan)

bermakna majazikarena ia mengepung mereka dari segala arah. Sebagaimana firman

Allah:


,,Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas dan di bawah mereka...." (Az-zumat:

16).

Juga firman Allah, "Pada hari mereka ditutup oleh azab dari atas mereka dan dari bautah

kaki mereka.... " (Al-Ankab0t: 5S).

Kedua dan ketiga: "Yang tidak melindungi dan tidnk pula ruetrolak nyala api nerakt," itri

juga merupakan bentuk ejekan terhadap mereka dan isyarat bahwa naungan mereka

tidak sama dengan naungan kaum mulcninin. Sebab, ia merupakan naungan yang tak

dapat mencegah panas matahari dan tidak memberi kesejukan seperti naungan di dunia.

]uga tidak memberi manfaat sedikit pun dari panasnya neraka Jahannam. Sebab,

ia berada di neraka Jahannam sehingga ia tidak bisa menaungi mereka dari panasnya'

Tidak dapat pula menghalangi mereka dari nyalanya'

Sebagaimana di sebutkan dalam ayat lainnya, "Dllam Giksaan) angin yang amat

panas, dan air panas yang mendidih. Dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan

tidak menyenangkan." (Al-WAqi'ah: 42-44). Al-Lahab ialah warna melah/ kuning, dan

hijau yang meninggi di atas api, ketika ia menyala.

Keempat: "sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana,

seolah-olah ia iringan unta yang kuning," yakni dari api neraka ini  beterbanganlah

filengiutip Ngerinya Neraka

v

bunga api ke segala arah. Satu bunga api dari sekian bunga api yang dilontarkan

itu sebesar dan setinggi istana serta laksana unta kuning dalam hal warna banyak,

berurut-urutary dan gerakannya yang cepat.

Al-Farra' berkata, "Kuning ialah hitamnya unta, sebab ia bercampur dengan kuning.

Karenanya orang Arab menyebut unta yang hitam dengan kuning. Sedang mayoritas

ulama menganggap bahwa maksud dari kuning ini adalah hitam yang didominasi

oleh kuning. As-Syarar jamak dari syarhrah, yakru sesuatu yang beterbangan dari api

pada segala arah."

Maksud dari perumpamaan pertama ialah menjelaskan bahwa api neraka ini 

sangatlah besar, sedangkan maksud dari perumpamaan kedua ialah sangat besar

nyalanya dan merupakan bentuk ejekan bagi mereka.

Seakan-akan dikatakan, "Dahulu kalian selalu mengharapkan dari berhala-berhala

kalian kemuliaan, kesenangan, dan unta. Hanya saja unta ini  adalah bunga-

bunga api yang menyerupai unta ini."

KemudianAllahmelanjutkannyadenganfirman-Nya, "Kecelakaanyangbesarlahpada

hari itu bagi orang-orang yang mendustakan," yaTtts. azab dan kehinaan yang mengerikan

di hari kiamat bagi orang-orang yang mendustakan para rasul dan ayat-ayat Allah.

Yang mana mereka tidak dapat menghindarkan diri dari azab ini .36

Ayat yang menggambarkan nerak4 angiry dan asapnya ialah firman Allah:


"Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri ituT Dalam (siksaan) angin yang amat

panas dan air panas yang mendidih. Dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk

dan ti dak meny en an gkan. " (AI-W dqi' ah: 41, -44) .

Samttm: Angin yang sangat panas yang menembus pori-pori kulit.

Hamim: Air panas yang mendidih.

Wa zhillin min yahmfim: Asap yang hitam pekat.

Mengenai ayat-ayat ini , Ibnu Katsir menafsirkan:

"Setelah Allah menyebutkan keadaan golongan kanary Dia lanjutkan dengan

menyebutkan tentang golongan kiri. Dia berfirman, 'Dan golongankiri, siapakah golongan

kiri itu?'Maksudnya pada siksa apa golongan kiri berada? Kemudian Dia menjelaskan

36 At-Tafsir Al-Munir, juz XXIX, surat Al-Mursal6t, Dr. Wahbah Az-Zuhaili

Ensiklopedi Hai Akhir: Surga dan Neraka

hal itu dengan berfirman, 'Dalam kiksaan) angin yang amat panas', yakni angin yang

amat panas . 'Dan air panas yang mendidih', yaY.ri air yang sangat Panas'

,Dan dalam naungan asap yang hitam" Ibnu Abbas berkata 'Naungan asaP.'

Pendapat ini juga dikitakan oleh Mujahid, Ikrimah, Qatadah, As-Sudy, dan selainnya'

Ini sebagai-*u firman Allah, 'Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai

tiga cabing. yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka.'Lalu, Allah

blrfirman, 'Dan dalam naungan asap yang hitam', yaitu asap yang sangat hitam. 'Tidak

sejuk dan tidak menyenangkan" yakni anginnya tidak sejuk dan pemandangannya

jelek."

Dalil lain yang menunjukkan kedahsyatan Panas danbahanbakar api neraka ialah

dalam hadits-hadits yang mulia. Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah ffi

bersabda:

-

,,Neraka mengadu kepada Rabbnya seraya berkata, 'wahai Rabbku, sebagian dariku

telah menghriirko, yang lainnyo.' Moko izinkanlah aku menghembuskan nafas. Allah

lalu mengizinkannya uiuk menghembuskan nafas duakali; sekali dalam musim dingin

dan sekali dalam musim panas. sehingga, rasa sangat Panas yanS kalian dapati ialah

dari angin panas neraka dan rasa sangat dingin yang knlian dapati ialah dari udara

dingin neraka."37

Beliau juga menceritakan bahwa Rasulullah bersabda:

..r.tA>

J

,,Apikalian Gi dunia) yang dinyalakan oleh anak Adam ialah sepertuiuhpuluhbagian

dari panas neraka lahannam." Para shahabat berkata, "Wahai Rasulullah, demi Allah'

sekiranya neraka seperti (api dunia) sungguh ia sudah cukup (sangat panas)." Nabi

bersabia, "la hpi neraka) dilebihkan atasnya (api dunia) dengan enampuluh sembilan

bagian, yang setiap bagiannya sama dengan Panasnya api dunia'"

Abu Sa'id Al-Khudri menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:


"Api kalian (di dunia) ini adalah sepertujuh puluh bagian dari rpi neraka lahannam.

Setiap bagiannya sama dengan ?anasnya api dunia."3e

Nabi bersabda:


"seandainya sebuah timba besar dari neraka lahannam diletakkan di tengah-tengah

bumi, pasti bau busuknya dan tinggi panasnya akan mengganSSu apa saia yang ada di

antara timur dan barat. Dan seandainya sebuah bunga api dari api Jahannam berada di

timur, pasti orang yang ada dibarat akan dtpat m*asakan panaxtya."ao

Catatan:

Sesungguhnya, jika Allah menyebutkan tentang neraka; besar bunga apinya, Panasnya,

dan asap tebalny+ hal itu agar manusiamaumengambil pelajaran, mengetahuibahwa

mereka akan menemui Rabb mereka dan seluruh amalan mereka akan dihisab.

Neraka berikut kengeriannya akan menjadi tempat kembali oranS-orang yang

tidak berada di atas jalan yang lurus, tidak beriman kepada Allah, dan tidak beramal

saleh. Semua itu digunakan Allah untuk memberikan rasa takut kepada para hamba-

Nya agar tidak menjadi penduduk neraka.

Allahberfirman:

)

"...Demikianlah Allah mengancam hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Mska

b ert aku alah kep ada-Ku, w ahai hamb a'hamb a-Ku. " (Az-Zumar: L 6)'


Gambaran Ketujuh: Panas Api Neraka Jahannam Terus Bertambah

Sungguh nyala api ]ahannam tak akan pernah padam. Jika akan padam, Allah

menambahkan lagi nyalanya. Ia terus bertambah sehingga penduduk neraka tak akan


bisa menikmati kesenangan ataupun sekadar beristirahat sejenak' Inilah keputusan

Allah, tidak diringankan azab ini  dari mereka selamanya.

Allah berfirm an, " ...Dan Knmi akan mengurnpulkan mereka pada hari kiamat (diseret)

atas muka mereka dalam keailaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kcdiaman mereka ialah neraka

Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api lahannam itu akan padam, IGmi tambah lagi bagi mereka

ny alany a. " (Al-IsrA' : 97).

Pada hari kiamat, ortmg-orang kafir akan di seret pada wajah mereka. Kaki mereka

ditarik dan diseret oleh malaikatZabaniyah, sebagaimana yang diperbuatnya semasa

di dunia terhadap orang yang ia hinakan dan ia siksa secara zalim.

Mereka akan dikumpulkan dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Lalu, Allah akan

mengembalikan pendengaran, penglihatan, dan lisan mereka sehingga mereka dapat

melihat neraka, mendengar hembusan nafasnya dan berbicara di antara mereka

sebagaiman a y angAllah kisahkan tentang mereka.

Anas menceritakan bahwa ada orang yang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana

manusia dikumpulkan dengan diseret di atas wajah mereka?"

Beliau menjawab, " Zat yang membuat mereka bisaberjalan di atas kaki-kaki mercka, akan

mampu membuat mereka berjalan di atas wajah mereka." (Dikeluarkan oleh Bukhari dan

Muslim).

Adapun firman Allah, " Tempat kediaman mereka ialah neraka l ahannam. Setiap kali ny ala

api lahannam akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya." Maksudnya tempat

tinggal mereka ialah di neraka ]ahannam. Setiap kali kobaran apinya akan mereda,

fami tambahkan lagi dengan api yang menyala-nyala, berkobar, dan membara.

Di dalam At-Tashil dikatakan, "Maksudnya ialah setiap kali api telah melahap

daging-daging mereka sehingga kobarannya akan mereda maka tubuh mereka akan

diganii dengan tubuh yang lain. Kemudian api itu menjadi bertambah berkobar-kobar

daripada sebelumnya."at

Allah berfirman, "sesungguhnya, neraka lahannam itu (padanya) ada tempat pengintai.

Menjadi tempat kembali bagi orang-orflng yang melampaui batas. Meteka tinggal di dalamnya

berabad-abad lamanya. Mereka tidak merasaknn kesejukan di dalamnya dan tidak (pula

mendapat) minuman. Selain air yang mendidih dan nanah. Sebagai pambalasan yang setimpal,

Sesungguhnya, mereka tidak berharap (takut) kepada hisab. Dan mereka mendustakan ayat-

ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu

kitab. Karena itu, rasakanlah! Dan Kami sekali-knli tidak akan menambah kepada kamu selain

azab." (An-NabA': 21-30).

Firman-Ny a, "Karent itu, rasakanlah! Dan Kami sekali-kali tidak akan menambahkepada

kamu selain azyb," mal<st)dnya bahwa azab ini  terus bertambah, tak pernah berakhir

41 Shafwatut Tafdsir (h.750) dalam tafsir suratAl-lsr6' ayat 97.


dan berhenti. Bahkan mereka akan terus-menerus merasakan adanya tambahan api

ifu, sebagai balasan atas perbuatan mereka serta atas pengingkaran mereka terhadap

hari perhitungan dan ay at-ayat Allah.

Di dalam At-Tafsir Al-Munir, disebutkan mengenai firman Allah, "Karena itu,

rasakanlah! Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain azab, yakri

dikarenakan kekafiran, pendustaan terhadap ayat-ayat Allah, dan jeleknya perbuatan

penduduk neraka. Lalu, dikatakan kepada merek4 "Rasakanlah azab pedih yang

sedang kalian terima. Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kalian selain

azab yang sejenis."

Abdullah bin Umar menuturkan, 'Tidak ada ayat yang turun bagi penduduk

neraka yang lebih dahsyat dari ayat ini,'Karenaitu, rasakanlah! Dan Kami sekali-kali tidak

skan menambahkepadakamu selain azab.'Jadi mereka selalu berada dalam penambahan

azab unfuk selama-lam anya." az

Dalam Tafsir Al-Qurthubi disebutkan, "Karent itu, rasakanlah! Dan Kami sekali-kali

tidak akan menambah kepada kamu selain azab," yalori maka rasakanlah wahai segenap

orang-orang kafir. Kami sekali-kali tidak akan memberikan pertolongan kepada kalian

selain azab di atas azab.

Para mufasir berkat+ "Di dalam Al-Qur'an, tidak ada satu ayat bagi penduduk

neraka yang lebih dahsyat dari ayat ini . Setiap kali mereka meminta pertolongan

dari satu jenis azab, mereka akan diberi azab yang lebih pedih lagi daripada

sebelumnya."a3

Amru bin Abasah mengabarkan bahwa Nabi bersabdq "Kerjakanlah shalat Subuh,

kemudian berhentilah shalat ketika matahari terbit sampai naik sepenuhnya. Sebab, ketika itu

matahari terbit di antara dua tanduk setan, dan pada saat itulah orang-orang kafir bersujud

kepadanya. Kemudian shalatlah, sebab shalat di waktu itu disaksikan dan dihadii (para

malaikat) sampai bayangan berada di bawah tombak. Kemudian berhentilah shalat, sebab saat

itu neraka lahannam dikobarkan apinya. Lalu, ketika bayangan bergerak mengarah ke timur,

shqlatlah."4

Abu Hurairah menuturkan bahwa Nabibersabda:

 

"lika cuaca sangat panas, akhirkanlah shalat sampai cuaca sejuk. Sebab, cuaca yang

sangat panas berasal dari panas dan kobaran api neraka."as

At-Tafsir Al-Munir, Dr. Wahbah Az-Zuhaili: XXX/h.1 9, dalam tafsir surat An-Nabi'


Pada hari kiamat, neraka akan dinyalakan dan kegeramannya semakin menjadi-

jadi tatkala ia bertemu dengan penduduknya.

Allah berfirman, "Dan apabila neraka lahim dinyalakan. Dan apabila surga didekatkan.

Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang ielah ia dikerjakan " (At-Takwir:12-74).

Pada pembahasan berikutnya akan dijelaskan bahwa dari neraka akan keluar api

yang sangat panjang di atas padang mahsyar. Ia akan membuat hati naik menyesak ke

tenggorokan karena rasa takut dan panik.

Gambaran Kedelapan: Para Malaikat Peniaga Neraka

Neraka dijagaoleh paramalaikat.Ia akanberdiritegak, mengawasinya danmengawasi

orang-orang kafir dan pendurhaka yang ada di dalamnya. Mereka diberi tugas oleh

Allah dengan beragam pekerjaan dan tidak pernah mendurhakai Allah selamanya.

Mereka juga senantiasa mengerjakan semua yang diperintahkan kepada mereka.

Allah berfirman, "Orang-orang kafr dibawa ke neraka lahannam secara berombongan.

Sehingga, apabila mereka sampai ke neraka itu, dibukakanlah pintu-pintunya dan peniaga-

penjaganya berkata kepada mereka, 'Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di

antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Rabbmu dan memperingatkan kEadamu

akan pertemuan dengan hari ini? ' Mereka menjawab, 'Benar (telah datang).' Tetapi telah pasti

berlaku ketetapan azab terhadap oranS-orang y ang kafir." (Az-Zumar: 7\).

Ayat yang mulia ini mengisyaratkan bahwa ketika pintu-pintu neraka dibuka dan

orang-orang kafir berjatuhan, para malaikat penjaga neraka bertanya kepada mereka

sebagai bentuk hardikan dan celaan untuk mereka, 'Apakah belum pernah datang

kepada kalian rasul-rasul di antaramu, yakni dari kalangan manusia yang membacakan

kepadamu kitab-kitab yang diturunkan dari sisi Allah, serta memperingatkan kalian

dari kejelekan hari yang sangat gawat dan tempat kembali yang abadi berupa neraka

ini?" Lalu, mereka menjawab, "Benar, telah datang rasul-rasul ini ' Namun, kami

mendustakan dan menentang mereka."

Allah berfirman, "Dan orang-orsng yang kafir kepada Rabbnya, memperoleh azab

lahannam.Danitulahseburuk-buruktempatkembali. Apabilamerekadilemparkanke dalamnya

mereks mendengar suara neraka yang ffiengerikan, sedang neraka itu menggelegak. Hampir-

hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya

sekumpulan (orang-orangkafir),penjaga-penjaga(nerakaitu)bertanyakepadamereka,'Apakah

belumpernah datangkepadakamu (di dunia) seorangpemberiperingatan?' Merekamenjawab,

'Benyr, ada. Sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, akan tetapi

kami mendustakan(nya) dan kami katakan, Allah tidak menurunkan sesuatu pun, kamu tidak

lain hany alah di dalam kesesat an y ang b es ar' . " (Al-Mulk 6-9).

Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan ortmg-orang kafir, para malaikat

penjaganya (Zabaniyah) pun bertanya kepada mereka, 'Apakah belum pernah datang

kepada kamu (di dunia) seorang rasul dan seorErng pemberi peringatan?"

l

Para mufasir berkata "Pertanyaan dari malaikat azab kepada orang-orang kafir

ini merupakan bentuk penambahan siksaan bagi mereka. Supaya bertambah rasa

penyesalan di atas penyesalan mereka sebelumnya, dan bertambah siksaan di atas

siksaan mereka sebelumnya."

Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahanbakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat

yangkasar,keras, dan tidakmendurhakai Allah tuhadap apayang diperintahkankepadamereka

dan selalu mengerjakan apayang diperintahkan." (At-Tahrim: 6).

Ayat yang mulia ini memberikan gambaran tentang malaikat Zabaniyah, sang

penjaga neraka sekaligus malaikat azab. Yaitu dengan latal: Ghilhzhun Syidildun (yang

kasar dan keras).

Di dunia jika kita mengatakan tentang seseor,ulg yang kasar dan keras, akan

tergambar dalam benak kita bahwa ia mempunyai hati yang tak mengenal belas

kasitu tidak pernah tersenyum, tidak menerima permintaan maaf dan harapan, serta

siksaannya sangat sadis. Melihat wajahnya saj+ akan membuat Anda takut karena

kasar dan kerasnya.

Ini baru di dunia. Lantas bagaimana pendapat Anda tentang malaikat azab yarrg

telah disifati oleh Pencipta mereka dengan "ghilizhun syidddun", yang maksudnya

ialah hati mereka kasar dan tubuh mereka keras. Namun, Allah-lah yang paling tahu

tentang kekuatan, kekerasan, dan kekasaran mereka. Karena Dialah pencipta mereka.

Sebab, Allah menghendaki agar pada mereka ada  sifat yang menambah siksaan

kepada orang kafir, musyrik dan munafik di dalam neraka.

Mari kita simak perkataan para mufasir tentang "ghilhzhun syidhdun". Dalam

Shafwatut Tafhs?r, Ash-Shabuni berkata, 'Yakni di atas neraka ada malaikat Zabaniyah

yang berhati kasar dan tidak berbelas kasih terhadap siapa pun. Mereka diberi tugas

untuk mengazab orang-orang kafir."

Al-Qurthubi berkata, "Yang dimaksud ialah malaikat ZabarriYah, yang berhati

kasar dan tidak berbelas kasih meski dimintai belas kasih. Karena memang mereka

diciptakan dari amarah, dan dibuat suka untuk mengazab makhluh sebagaimana

anak Adam dibuat suka untuk makan dan minum."

DalamAl-Mausfi'ah Al-Qur'aniyyah Al-Muyassarah disebutkan, "Di atas neraka ada

malaikat-malaikat penjaga sebanyak sembilanbelas. Merekaberperangai danbertabiat

kasar. Hati mereka kasar, badan mereka kuat dalam menghadapi kesulitan-kesulitan,

tidak pernah mendurhakai perintah Allah di waktu lampau, dan akan mengerjakan

apa saja yang diperintahkan kepada mereka di waktu mendatang."

Ibnu Katsir berkato "Yakni tabiat mereka kasar dan telah dicabut dari hati mereka rasa

belas kasih terhadap or.rng-orang kafir. Syidildun maksudnya bahwa Allah menciptakan

mereka dalam puncak sifat keras, kasar, dan sangat menggelisahkan jika dipandang."

Ensiklopedi Hail Akhir: Surga dan Neraka

Sebagaimana yang dikabarkan oleh Ibnu Abi Hatim, bahwa Ikrimah berkata,

"Tatkala penduduk pertama neraka telah sampai, meteka menjumpai di pintu neraka

ini  ada 400 ribu malaikat penjaga neraka. Wajah-wajah mereka hitam, gigi

taring mereka sur€un, serta rasa belas kasih mereka telah dicabut oleh Allah dari hati

mereka."

Tak ada dalam hati salah satu pun dari mereka rasa belas kasih meski hanya sebesar

zalah. Seandainya seekor burung diterbangkan dari salah satu pundak mereka ia

akan terbang selama dua bulan sebelum sampai ke pundaknya yang lain.

Demikian pula dengan kitab-kitab tafsir yang lain. Seluruhnya sepakat bahwa

penjaga neraka yang telah difirmankan Allah, "Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar

dan keras," ialah malaikat yang keras dan kuat badan-badan mereka, sangat besar

ukurannya, dan dengan bentuk yang menakutkan. Agar orang-orang kafir bertambah

takut, gelisah, dan panik melebihi azab neraka dan kekekalan di dalamnya yang

mereka terima.

Allah telah mencabut rasa belas kasih dari hati-hati mereka dan menjadikan muka-

muka mereka hitam muram. Mereka memiliki gigi taring yang mengerikan dan

menakutkan. Allah juga menjadikan mereka senang untuk mengazab, merendahkan,

dan menghinakan orang-orang kafir yang mendurhakai dan mengingkari Allah, serta

tidak beriman kepada-Nya dan mentauhidkan-Nya.

Allah berfirman tentang para malaikat penjaga neraka, "Aku akan memasul<kannya

ke dalam (neraka) Saqar. Tahukahkamu apa (nerakn) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggnlkan

dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Dan di atasnya ada

sembilan belas (malaikat penjaga). Dan tiada IGmi jadikan penjaga neraka itu melainkan dari

malaikat. Dan tidaklah Kami menjadikanbilangan merekaitumelainksn untuk meniadi cobaan

bagi orang-orang kafir . .. . " (Al-Mudatstsir: 26-31).

Dalam ayat yang mulia ini Allah menyebutkan tentang neraka Saqar. Disebabkan

dahsyatnya panas dan nyala apinya ia tidak meninggalkan dan membiarkan. Ia adalah

pembakar kulit manusia. Di atasnya ada malaikat penjaga yang berjumlah sembilan

belas.

Mengenai ayat muli4 "Dan di atasnya ada sembilanbelas (malaikat penjaga)," ada 

perbedaan dalam penafsirannya; apakah maksudnya sembilan belas malaikat,

sembilan belas ribu, sembilan belas juta, atau sembilan belas barisan. Dalam hal ini,

ada  berbagai mac€un pendapat. ]uga ada  beberapa hadits yang didhaifkan

oleh para perawi dan muhaqqiq, seperti Nashiruddin Al-Albani dan selainnya.

Namun, yang masyhur di kalangan ulama salaf (terdahulu) dan khalaf

(kontemporer), bahwasanya fitnah (cobaan) dalam penyebutan jumlah malaikat

yang mana orang-or.rng kafir tertipu bahwa mereka bisa membunuh para malaikat

ini .


Selain itu, mereka menyangka bahwa mereka mampu membela diri dan melawan

para malaikat, sebab jumlah mereka tidak lebih dari sembilan belas, sebagaimana

yang disebutkan dalam ayat yang mulia ini . Mereka tidak tahu bahwa salah

satu dari sembilan belas malaikat itu pun tidak mungkin bisa dikalahkan oleh seluruh

manusia.

As-Sudit bercerita, "Tatkala difurunkan ayat yang mulia ini , ada seorang

laki-laki suku Qurasiy yang biasa dipanggil dengan Abul Asyad mencela ayat, 'Dan

di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)', dengan berkata, 'wahai segenap suku

Quraisy, jumlah sembilan belas ini  janganlah membuat kalian merasa takut. Aku

akan melindungi kalian dari sepuluh malaikat dengan pundak kananku, dan sisanya

dengan pundak kiriku. Kemudian kalian dapatberjalan menuju surga.'Ia mengatakan

hal itu dengan nada mengejek. Lalu, Allah berfirmart, 'Dan tiada Kami jadikan penjaga

neraka itu melainkan dari malaikat. Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu

melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafiy' '"

Qatadah berkata, 'Telah disebutkan kepada kami bahwa tatkala turun ayat, 'Dan

di atasnya ada sembilanbelas (mataikat penjaga)', Abu Jahal berkata 'Wahai segenap suku

Quraisy, tidak bisakah setiap sepuluh orang dari kalian mengambil satu dari penjaga

nerak4 sedangkan kalian berjumlah banyak. Sebab, saudara kalian ini mengaku

bahwa penjaga neraka ini  (berjumlah) sembilan belas""45

Demikianlah yang diucapkan oleh sebagiim orang kafir dan durhak+ tatkala ayat

yang mulia ini  turun.

Dalam masalah ini ada dua hal yang perlu diperhatikan:

Pertama, seandainya orang-orang Quraisy itu berakal pastilah mereka akan

benar-benar mengetahui bahwa ucapan ini adalah firman Allah. Namuru mereka

adalah orang yang keras kepala. Seandainya Al-Qur'an dari pribadi Muhammad #,

pasti beliau akan menambahkan penyebutan jumlah malaikat, dan akan bersabd+

,,Sesungguhnya penjaga neraka itu jumlahnya berjuta-juta," untuk menambah

ketakutan dan kepanikan mereka.

Akan tetapi, Muhammad adalah seorang yang jujur akan kitab Allah, tidak akan

mengganti, menambahi, ataupun mengurangi sedikit pun. Sebagaimana firmanAllatu

"Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, oranS-orang yang tidak

mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata, 'Datangkanlah Al-Qur'an selain dari yang ini

atau gantilah iq!' Katakanlah, 'Tidaklahpatutbagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri.

Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya, aku takut jika

mendurhakai Rabbku kepadn siksa hari yang besar (kiamat)." (Yffnus: L5).

Mahabenar Allah. Tatkala mereka ditanya oleh malaikat penjaga neraka, mereka

akan berkata sebagaimana yang telah ada dalam sebuah ayat, "Dan mereka berkata,

46 At-Takhwlf minan NAr (h.223),karya lbnu Rajab Al-Hanbali.

Ensiklopedi tlari Akhir: Surga daa Neraka

'sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (pringatan itu), niscaya tidaklah kami

termasuk penghuni-penghuni neraka y ang meny lla-ny ala." (Al-Mulk 10).

Kedua, oralg-orang kafir menafsirkan ayat-ayat yang mulia hanya dengan pikiran

mereka sendiri. Karena itu, mereka tidak mampu untuk memahami 4zdrah (kekuasaan)

Allah.

Dia berfirman mengenai mereka:

6 L:tuiy rti\3tsc't

"Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya...."

(Al-An'Am:91).

Padahal Allah-lah yang menciptakan dan menjadikan besar apa saja yang

dikehendaki-Nya. Maka, Tidak ada yang mengetahui hakikat ukuran salah satu pun

dari sembilan belas malaikat ini , selain hanya Allah.

Namurl sebagian mufasir dan ahlurrayi mengatakan bahwa seandainya seluruh

manusia bersatu padu, mereka tidak akan m.unpu menghadapi salah satu dari

malaikat ini .

Rasulullah telah menyebutkan hal itu, tatkala Allah memberikan izin kepada beliau

untuk berbicara tentang salah satu malaikat pemikul Arsy. Beliau menjelaskan betapa

besar keadaan dan kekuatan malaikat itu.

Jabir bin Abdullah mengabarkan bahwa Rasulullah bersabda, "Aku telah diberi izin

(oleh Allah) untuk menceritakan tentang keadaan satu malaikat dari sekian malaikat Allah

yang memikul 'Arsy. Sungguh jarak antara cuping telinganya sampai ke tengkuknya ialah

sama dengan tujuh ratus tahun perjalanan (kuda tercepat)."47

Perlu diketahui, ]ibril-hanya satu malaikat saja-lah yang telah membuat hati

Rasulullah tersumbat saat melihatnya. Israfil yang meniup sangkakala sehingga semua

yang ada di langit dan bumi menjadi binasa. Malik sang penjaga neraka yang tidak

luput darinya satu gerakan pun dari penduduk neraka. Dan, tempat duduk orang

k#ir seperti jarak antara Mekah dan Madinah.

Karena pentingnya ayat-ayat ini , mari kita perhatikan keterangan para mufasir

mengenai awal ayat 31 dari surat Al-Muddatstsir ini .

Ibnu Katsir menafsirkan ayat "Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga),"

dari periwayatan Al-Hafizh Al-Bazzar, Jabir bin Abdullah mengatakan bahwa ada

seorang lakilaki datang menemui Nabi. Ia berkat+ "Wahai Muhammad, hari ini

shahabat-shahabatmu telah terkalahkan."

Lantas beliau bertany+ "Lantaran apa (mereka kalah)?"

47 HRAbu Dawud (4727).

f

Orang itu menjawab, "Karena orang-orang Yahudi telah bertanya kepada mereka,

Apakah Nabi kalian telah memberitahu kalian jumlah malaikat penjaga penduduk

neraka?' Lalu mereka menjawab, 'Karni tidak mengetahui sebelum kami bertanya

kepada Nabi kami'."

Rasulullah berkata, 'Apakah disebut kalah jika suatu kaum ditanya tentang sesuatu

yang memang tidak diketahui, lalu menjawab demikian? Panggil dan datangkanlah

musuh-musuh Allah ini  kepadaku! Mereka juga pernah meminta nabi mereka

agar memperlihatkan Allah secara nyata."

Lalu, Nabi mengirim utusan untukmemanggil mereka. Kemudian merekabertanyo

"Wahai Abu Qasim, berapa jumlah malaikat penjaga penduduk neraka?"

Beliau menjawab, "Sekian."

Beliau membuka kedua tanganny4 kemudian membuka untuk yang kedua kalinya

dengan melipat satu jarinya. Kemudian beliau bersabda kepada para shahabatrya,

"Jika kalian nanti ditanya tentang tanah surga/ (awablah) bahwa ia tepung putih yang

sangat halus."

Setelah orang-orang Yahudi menanyai beliau dan beliau memberitahu tentang

jumlah penjaga penduduk neraka, lantas beliau balik bertanya kepada merek4 'Apa

tanah surga itu?"

Mereka pun saling berpandang-pandangan seraya menjawab, "Roti, wahai Abu

Qasim."

Lantas Rasulullah bersabda, "Roti itu dari tepung putih halus."

Mengenai firman Allah, "Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari

malaikat. Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan sebagai cobaan bagi

orang-orangfufir," Ibnu Katsirberkata, 'AllahberfirnEul, 'Dan tiadaKami jadikanpenjaga

neraka', yakni para penjaganya. 'Melainkan dari malaikat', yalai malaikat Zabaniyah

yang kasar dan keras.

Hal itu merupakan bantahan atas orang musyrik Quraisy ketika disebutkan kepada

mereka jumlah penjaga neraka. Abu Jahal berkat+ 'Wahai segenap kaum Quraisy,

tidak bisakah setiap sepuluh orang dari kalian menghadapi satu dari mereka lalu

kalian mengalahkan mereka?'Maka Allah berfirman, 'Dan tiada Kami jadikan penjaga

neraka itu melainkan dari malaikat', yakni yang keras wujudnya, tidak bisa dilawary dan

tidak bisa dikalahkan.

Ada yang mengatakan bahwa Abu Al-Asyudd berkata dengan sombong,'Wahai

segenap kaum Quraisy, lindungilah aku dari dua di antara mereka, dan akan aku

lindungi kalian dari17 di antara mereka.'

Konon ia memang sangat kuat menurut klaim mereka. Ia pemah berdiri di atas

kulit lembu, lalu kulit ini  ditarik oleh sepuluh orang agar terlepas dari pijakannya.

Eusiklopedi l{ari Afthir: Surga dan Neraka

Namury justru kulit itu yang terkoyak sementara dirinya tidak bergeser sedikit pun.

As-suhaili berkata, Abu Al-Asyudd inilah yang pernah menantang Rasulullah

untuk bertanding gulat. Dia berkata kepada Rasulullah, 'Jika engkau bisa merobohkan

diriku, aku akan beriman kepadamu.'Akhirnya, Rasulullah berhasil merobohkannya

berkali-kali, tetapi ia tak mau beriman juga.'

Firman Allah, 'Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan sebagai

cobaan bagi orang-orang kafir', yakni Kami menyebutkan bahwa mereka berjumlah

sembilan belas ialah merupakan ujian Kami untuk manusia.

'supayaorang-orangyangdiberiAt-Kitabmenjadiyakin',yakniagar merekamengetahui

bahwa Rasul ini adalah benar. Sebab ia berbicara sesuai dengan kitab-kitab samawi

yang ada di tangan mereka yang diturunkan kepada Para nabi sebelum beliau."s

Shafwatut Tafasir menyebutkan tafsiran ayat "Dan di atasnya ada sembilan belas

(malaiknt penjaga)," Ash-Shabuni berkat+ 'Yakni penjaga yang ditugasi menjaga

neraka berjumlah sembilan belas malaikat dari malaikat Zabaniyah yang keras-

keras. Sebagaimana firman Allah, '...Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,

dan tidak mendurhakai Allah terhadap apn yang diperintal*an-Nya kepada mereka dan selalu

mengeryakan apayang diperintahkan '." (At-Tahrim: 6).

Ibnu Abbas berkata, "Jarakantara dua pundak safu malaikat sama dengan setahun

perjalanan. Sedangkan kekuatan satu di antara mereka ialah jika ia memukulkan

sebuah cemeti besi dengan satu pukulan saja, ia bisa mencampakkan tujuh puluh

orang ke dalam neraka Jahannam'"

Al-Alausy menafsirkan ayat yang muli+ "Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu

melainkan dari malaikat. Dan tidaklahKami menjadikanbilangan merekaitu melainkan untuk

j adi cob aan b agi or an g-or an g kafir i' sebagai berikut:

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ketika turun ayat, "Dan di atasnya adasembilnn

belas (malaikat penjaga)," Abu Jahal berkata kepada kaum Quraisy, "Celaka kalian,

aku mendengar putra Abu Kabasyah-yakni Muhammad ffi-memberitahu kepada

kalian bahwa penjaga neraka berjumlah sembilan belas. Sedangkan kalian berjumlah

banyak lagi pemberani. Maka apakah setiap sepuluh orang dari kalian tidak mampu

untuk membinasakan satu dari mereka?"

Abu Al-Asyuddi Al-]umhi-seorang yang bengis-berkata, 'Aku bisa melindungi

kalian dari tujuh belas (di antara mereka), maka lindungilah aku dari dua (di antara

mereka)."

Maka, Allah menurunkan, "Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari

malaikat," yakni Kami menjadikan penjaga neraka dari kalangan malaikat yang kasar

dan keras, bukan dari kalangan manusia yang bisa dibinasakan dan dikalahkan.

48 M u khta sh ar Taf sir I bn u Kafsrr (h.57 1 ) dalam tafsir su rat Al-Mudd atstsir.

l,lengintip Ngeringa Neraka

"Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi

orang-orangk fir," yakni Kami (Allah) menyebutkan jumlah ini  sebagai penyebab

celaka dan tersesabrya orang-orang musyrik. Yakni mereka menganggap sedikit dan

meremehkan jumlah malaikat ini .

Sampai-sampai Abu |ahal berkat4 "Tidak mampukah setiap seratus orang di antara

kalian membinasakan satu dari mereka, kemudian kalian keluar dari neraka?"

AthrThabari berkat+ 'Allah memberitahukan tentang jumlah penjaga neraka hanya

sebagai fitnah (cobaan) bagi orang-orang kafir."ae

Al-Qurthubi berkata dalam menafsirkan ayat yang mulia, "Dan di atasnya ada

sembilan belas (malaikat penjaga)," bahwa yang benar-insya AUah, bahwa malaikat

yang berjumlah sembilan belas ini  adalah para pemimpin malaikat. Adapun

jumlah semu.rnya, hanya Allah yang mengetahui. Sebagaimana firman Allah:


" ...Dan tidak ada yang mengetahui tentara Rabbmu melainkan Dia sendiri...." (Al-

Muddatstsir: 31).

Telah diriwayatkan secara shahih dari Abdullah bin Mas'ud, bahwa Rasulullah ffi

bersabda:


"NerakaIahannam akan diperlihatkanpadaharikiamat dengan70 ribu utas talikekang.

Yang masing-masing talikekang itu akan ditarik oleh 70 ribu malaikat."so

DalamAt-TafsirAl-Muntr, penulisnyamengatakanbahwamaknafirmanAllat.,"DAn

tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat," yakni Kami menjadikan

penjaga neraka, malaikat Zabaniyah, yang bertugas mengazab adalah dari malaikat

yang kasar dan kaku. Kami tidak menciptakan mereka dari golongan manusia yang

bisa dikalahkan.

Lalu, siapakah yang m.unpu mengalahkan para malaikat? Sementara mereka

adalah makhluk terkuat, yang sangat besar daya dan kekuatannya, serta yang paling

menunaikan hak-hakAllah, dan yang marah karena-Nya semata.

Ini merupakan bantahan bagi or.rng-ornng musyrik Quraisy ketika disebutkan

jumlah penjaga neraka, Abu ]ahal berkata sebagaimana telah kita sebutkan di atas.

Maka Allah berfirmary "Dan tiada Kami jadikan penjaga neruka itu melainkan dari

malaikat," yakni keras tabiatny4 tak bisa dilawan dan dikalahkan.


Kemudian Allah menjelaskan hikmah dari pemilihan jumlah penjaga neraka

ini , "Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan sebagai cobaan

bagi orang-orang kafir," yakni Kami menyebutkan bahwa mereka berjumlah sembilan

belas, sebagai cobaan untuk manusia dan menjadi penyebab sesatnya orang-orang

kafir. Sehingga mereka mengatakan sebagaimana yang mereka katakan. Supaya azab

mereka berlipat ganda dan murka Allah terhadap mereka semakin besar.

Firman Allah, "tobaan", mengandung pengertian sebab-sebab fitnah (cobaan), yakni

Kami jadikan jumlah sembilan belas ini  sebagai penyebab ujian bagi orang kafir.

Bentuk terfitnah atau terujinya mereka ialah dengan sikap mereka berambisi mereka

untuk mengalahkan penjaga neraka, sebagai ejekan. Sungguh mereka adalah orang-

orang yang mendustakan hari kebangkitan, nerak4 dan penjaganya's1

Selain itu, dalam kitabullah juga telah disebutkan tentang pen;unaan Penjaga neraka

dengan Khazanatu lahannam (Penjaga-penjaga neraka ]ahannam). Allah o# berfirman:

,,Dan orang-orang yang berada di neraka berkata kepada peniaga-penjaga neraka

lahannam, 'Mohonkanlah kepada Rabbmu suPaya Dia meringankan azab bagi kami

barang sehlri'." (GhAfir: 49).

Insya Allah, ayat yang mulia ini akan dijelaskan di pembahasan tentang siksaan

bagi Penduduk Neraka.

Gambaran Kesembilan: Gelap dan Hitam Pekatnya Neraka serta

Hitamnya Waiah PenduduknYa

Allah *# berfirman:

,, ...seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap

gelita. Merekn itulahpenghuni neraka, merekakekal di dalamnya." (Yffnus: 27).

Dalam ayat yang lain:


"Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang

hitam muram.... " (Ali-ImrAn: 106).


"Dan apabila neraka lahim dinynlakan." (At-Takwir: 12).

Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah ffibersabda:

"Bahanbakar nerakaakandinyalakanselamaseribu tahunhinggamenjadi sangat merah.

Kemudian dinyalakan selama seribu tahun hingga menjadi sangat putih. Kemudian

dinyalakan selama seribu tahun hingga menjadi sangat hitam. Maka sekarang ia menjadi

hitam pekat."s2

Hitamnya neraka dan penduduknya dari kalangan orang-orang kafir, musyrik, dan

munafik sangat berkebalikan dengan kesempurnaan cahaya or;rng-orang mukmin di

surga.

Allah berfirman:


" (Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin taki-laki ilan perempu'an, sedang

cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (Dikataknn kepada

mereka), 'Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di

bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. ltulah keberuntungan yflng

besrr'." (Al-Hadid: 12).

Cahaya sempurna itu bukanlah wajah putih berserinya mereka, yang disebutkan

di dalam firmanAllah:


"Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang

hitam muram.... " (Ali-ImrAn: L06).

Sebab, apa yang ada di sekeliling orang-orang yang beriman adalah cahaya. Yang

bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka. Selain itu, cahaya mereka tidak

akan menerangi kegelapan yang ada di neraka yang diperuntukkan bagi orang-orang

yang berdosa dan durhaka. Wallihu q.'lam.

. - t1f

Wj-Jl c5.,., (y


52 HR At-Tirmidzi dan lbnu Majah.

Gambaran Kesepuluh: Kegeraman dan Gemuruh Neraka yang

Mengerikan

Telah disebutkan di awal, bahwa pena tak akan mampu untuk menggambarkan neraka

lahannam, baik kekuatannyA kobaran apinya, keburukannya mauPun Panasnya yang

dahsyat.

Sifat-sifat ini masih ditambah lagi, yaitu kegeraman dan gemuruh apinya yang

mengerikan. Ia menggelegak dari dan di setiap tempat. Setiap kali sekumpulan

orang kafir, musyrik dan munafik dilemparkan ke dalamnya, kemarahannya akan

bertambah.

Allah berfirman:


"...Dan Kami menyediakan neraka ysng menyala-nyala bagi siapa saia yang

mendustakan hari kiamat. Apabila neraka itu melihat mereka dari tunpat yang jauh,

mereka mendengar suaranya yang gemuruh karena marahnya." (Al-FurqAn: 17-72).

Orang-orang kafir dan musyrik telah mendustakan hari kiamat. Oleh karena itu,

Allah telah mempersiapkan neraka yang sangat dahsyat nyalanya bagi mereka.

Neraka diberi kemampuan untuk melihat dan membedakan antara orang kafir dan

orang mukmin. Saat ia melihat orang-ortrng kafir dari jarak yang sangat jauh-yakni

500 tahun sebagaimana yang dikatakan oleh Ash-Shabuni, At:Thabari, dan selain

mereka dalam kitab-kitab tafsirnya-maka "Mereka mendengar suaranya yang gemuruh

karenamurahnyt," yakni mereka mendengar suara kobaran api karena kemurkaannya

seperti seorang pemarah apabila dadanya mendidih karena rasa amarah.

Mereka juga mendengar suara seperti suara keledai yang mendengus, selain

dilipatgandakannya suara ini  sehingga menjadi sangat melengking, menakutkan

dan mengerikan. Mereka dapat mendengar suara ini  dari jarak sejauh 500 tahun.

Ibnu Abbas berkat+ "sesungguhnya, seseortmg akan diseret ke neraka, lalu neraka

menghembuskan udara ke arahnya seperti dengusan seekor keledai kepada gandum.

Lalu, neraka menghembuskan nafas dengan sebuah hembusan lagi hingga setiap

orang akan merasa takut."

Ini pula yang dikatakan oleh Ibnu Katsir dalam Mukhtashar Tafstr lhnu Katstr yang

ditulis oleh Ash-Shabuni.

Beliau berkata, "Dijelaskannya kalimat Ar-Ru'yah (melihat) dengan kalimat '81,t'du'

(jauh) dalam firman-Nya, 'Min makfrnin ba'idin', merupakan penambahan rasa takut

terhadap keadaannya."


Allahberfirman,"Danorang-orangyangkafirkepadaRabbnya,memperolehazablahannam.

Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka

mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak. Hampir-hampir

(neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan

(orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, 'Apakah belum

pernah datangkepadakamu (di dunia) seorangpemberiperingatan?'." (AI-Mulk 6-8).

Allah telah menyediakan azab neraka jahannam bagi orang-orang yang kafir

terhadap Rabb mereka. Dary tidak ada yang mengetahui hakikat kedahsyatan serta

kepedihannya melainkan hanya Allah. Sungguh sejelek-jelek tempat kembali bagi

or;rng-or;uxg kafir dan durhaka ialah neraka, yang menjadi tempat tinggal abadi.

Inilah gambaran dari Allah mengenai neraka serta azab dan kengeriannya. Dia

berfirman, "Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya," yakni mereka diceburkan dan

dilemparkan ke dalam neraka seperti kayu yang dilemparkan ke dalam api. Dalam hal

ini, ada  puncak kehinaan dan kerendahan, sebab mereka dilemparkan ke dalam

neraka ini  secara berkelompok dari setiap umat.

Ketika mereka dilemparkan, neraka ini  akan menghembuskan nafas

menyambut kedatangan mereka, mendidih dengan gejolak kemarahan lantaran

kedahsyatan nyala apinya, juga kemurkaannya terhadap setiap orang yang sewenang-

wenang, sombong, dan tidak beriman kepada Allah maupun hari perhitungan.

Mengenai makna, "Sedang neraka itu menggelegak," paraMufasir mengatakan yakni

mendidihkan mereka sebagaimana mendidihnya periuk, karena kedahsyatan kobaran

apinya.

Mujahid berkat+ "Neraka ini  mendidihkan mereka seperti mendidihkan biji-

bijian yang sedikit di dalam air yang banyak."

Mengenai firman Allah, "Hampir-harnpir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah,"

para mufasir juga mengatakan yakni hampir-hampir neraka Jahannam terputus dan

terpecah-pecah antara satu bagian dengan bagian yang lain lantaran kedahsyatan

kemarahannya terhadap musuh-musuh Allah.

Dan, sebagai tambahan pedihnya siksaan ini , penjaga-penjaga neraka

|ahannam-yang bertugas menyiksa penduduk neraka-bertanya kepada merek4

" Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan? "

"setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir)," yakni mereka

masuk neraka tidak sendiri-sendiri sebagaimana orang-orang mukmin ketika

memasuki surga yang disambut para malaikat di pintu-pintunya dan mendapatkan

kemuliaan dan kedudukan. Akan tetapr, untuk orang-or.rng kafir tidak ada kemuliaan

ataupun kedudukan, untuk itulah mereka dilemparkan dengan sekali lemparan dan

berjatuhan secara berkelompok-kelompok.

Bagi mereka suuna saja. Baik dari kalangan tuan maupun hamba sahaya, hartawan


maupun orang-orang fakir. Sungguh inilah kehinaan yang tidak akan berpisah dari

diri mereka untuk selama-lamanya.

Allah berfirrnan, "...Masuklah kamu sekalian ke neraka bersama umat-umat jin dan

manusia yang telah lebih dahulu dari kamu. Setiap umat yang masuk (ke neraka), ia mengutuk

kawannya (yang menyesatknnnya). Sehingga setelah mereka masuk semuanya, oranS-orang

yang (masuk) belakangan akan berkatakepada orang-orang yang mendahului, 'Ya Rabb kami,

mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kePada mereka siksaan yang berlipat

ganda dari neraka.' Allahberfirman, 'Masing-masing mendapat (silcaan) yangberlipat ganda,

akan tetapi kamu tidak mengetahui'. " (Al-A'rAf: 38).

Para Mufasir berkata mengenai firman Allah, "Penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya

kepada mereka, 'Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi

peringatan?'Yakni para malaikat yang diberi tugas di atas neraka ]ahannam-malaikat

Zabaniyah-ini bertanya kepada mereka dengan nada mencemooh dan mencela,

'Bukankah telah datang kepada kalian para rasul yang memberikan peringatan

kepada kalian tentang hari ini dan menakut-nakuti kalian dengan hari yang sangat

menakutkan ini?'."

Adh-Dhahak berkata "sesungguhnya neraka Jahannam mempunyai

hembusan nafas pada hari kiamat. Tidak ada satu malaikat pun, tidak pula

seorang nabi pun yang diutus, melainkan ia akan tersungkur sujud seraya

berkata, 'Wahai Rabbku, oh diriku, oh diriku.' Yakni mereka memohon

keselamatan untuk dirinya sendiri dan lupa kepada yang lain, baik keluarga

maupun anak-anaknya."

'Ubaidbin'Umairberkata, "Nerakamenghembuskannafasdengansekalihembusan

hingga tidak ada satu malaikat pun, tidak pula seorang nabi pun, melainkan ia akan

bertekuk lutut dan gemetar seraya berucap, 'Wahai Rabbku, oh diriku, oh diriku'."

Allah u# berfirman:

-'r,;3_l

"Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk merekn ketetapan yang baik dari kami,

merekn itu dijauhkan dari neraka. Merekn tidak mendutgar sedikit Pun suara api neraka,

dan mereka kekal dalam menilcrnati segala yang merekn ingini." (Al-AnbiyA': 10L-102).

"Mereka tidak mendengar sedikit Pun suara api neraka," sungguh neraka itu memiliki

suara yang dapat didengar, yaitu gemuruh apiny+ hembusan nafasnya, dan

kegeramanny4 yang menyebabkan hati menyesak ke tenggorokan lantaran cemas

dan takut.

llengiutip Ngerinya Neraka

EAi ti 4 3e:- O"iy'ol+tti

Kengerian gemuruh, kemurkaary dan kegeraman Jahannam telah dicegah oleh

Allah untuk sampai ke pendengaran kaum mukminin yang sedang berbahagia

di surga-surga-Nya. Sebab, itu semua juga merupakan jenis azab tersendiri bagi

penghuni neraka. Bahkan ia merupakan salah satu dari berbagai jenis azab yang

paling dahsyat.

Allah tidak ridha menyakiti orang-orang mukmin dengan satu azab pun, meski

kecil keadaannya. Dan telah disediakan bagi mereka surga-surga-Nya dan negeri

kenikmatan.

Abu Nu'aim dan yang lain meriwayatkan dari Abdurrahman bin Hathib, bahwasanya

Umar # berkata kepada Ka'ab Al-Ahbar, "Berilah nasihat kepada karni!'

Dia berkata "DemiZatyang jiwaku berada di tangan-Ny+ sungguh neraka itu akan

didekatkan pada hari kiamat. Ia memiliki suara gemuruh dan hembusan nafas. Ketika

ia didekatkan, ia pun akan menghembuskan nafasnya dengan sekali hembusan.

Tidaklah Allah menciptakan seorang Nabi pun, tidak pula seorang yang syahid,

melainkan akan bertekuk lutut. Sampai-sampai setiap nabi, setiap orang yang jujur,

dan setiap orang yang syahid itu akan berkata, 'Ya Allalu hari ini aku tidak memohon

kepada-Mu melainkan hanya untuk diriku sendiri.'

Seandainya pada dirimu, wahai Ibnu Khaththab, ada  amalan 70 para nabi,

niscaya engkau pun akan mengira bahwa engkau tidak akan selamat." Umar berkata,

"Demi Allah, sungguh urusEul ini  sangatlah dahsyat."s

Gambaran Kesebelas: Lembah-Lembah Neraka Jahannam

Sebagian mufasir mengatakan bahwa kata "wail" yang termaktub dalam Al-Qur'an

ialah sebuah lembah di neraka ]ahannam, tempat dilemparkannya orang-orang kafir

ke dalamnya selama 40 musim, atau dalam riwayat lain dikatakan selama 70 musim.

Ada juga yang menafsirkan kata itu dengan makna €rnctunan.

Allah u4 berfirman:

'/a\ '' 4 tl 

'" 

1r- -b

(,*g-r pF, li # u tt$ u";y."}:* '@ b +Vlii:lg:S

'Maka kecelakaailah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besnr."

(Maryam:37).

Maksudnya ialah bagi mereka saat menyaksikan hari yang menakutkan, saat hisab,

dan pemberian balasan.

Allah berfirm arr., " MakA kecelakaanlah bagi orang-orang kafr pada hari yang diancamkan

kepada mereka." (Adz-Dzdriyat: 60). Maksudnya kecelakaary kebinasaan, kekerasan,

53 Takhwlf minan Ner (11),lbnu Rajab Al-Hanbali.


dan azab bagi orang-orang kafir, pada hari kiamat-yang telah dijanjikan oleh Allah

unfuk mereka.

Allah berfirman, "Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang

mendustakan " (Ath-ThOr: 11). Maksudnya kecelakaan, kebinasaan, kekerasan, dan

azab yang dikirimkan oleh Allah bagi para pendusta, pada hari yang menakutkan

ini .s

Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir berkata "Maksudnya kecelakaanlah pada

hari itu dengan azab dan hukuman AUah.'

Ibnu Katsir juga menafsirkan akhir ayat, " . . .Maka kecelaknan yang besarlah bagi mueka

yang telah membatu hatinya dai mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata."

(Az-Zumar:22), maksudnyabahwahatimerekatidakmenjadi lembutsaatmengingat-

Nya tidak khusyuk, tidak sadar, dan tidak paham.

Beliau juga menafsirkan, "...Dan lcecelakaanlah bagi orang-orang kafir karera silaaan

yang sangat pedih." (Ibrihim: 2), bahwa penafsiran dari sekian ayat ini  tidaklah

menunjukkan bahwa kalimat "u)ail" yang termaktub dalam banyak ayat ini 

bermakna lembah. Namun demikian, hal ini juga tidaklah menafikan, bahwa lembah

di neraka ]ahannam bernama Wail.

Hal ini  dapat kita simpulkan dari sebuah hadits Abu Sa'id Al-Khudhri cm

bahwa Rasulullah ffi bersabda:

6-1 4,ii*

"Wail adalahsebuahlembah dinerakaJahannam tempat orangkafir trjatuhke dalamnya

sejauh 40 musim sebelum sampaipada dasarnya."$

Adapun lafal dalam riwayatAt-Tirmidzi ialah:

|1b e.'ri J56f 4 isty€tr-# G )i,Fi

"Wail adalah sebuah lembah di antara dua gunung tempat orang kafir terjatuh ke

dalamnya sejauh 70 musim sebelum sampai pada dasarnya."n

Dari jalur Al-Hamani, Ibnu Abi Hatim mengabarkan, "Wail adalah sebuah lembah

di neraka ]ahannam yang berasal dari nanah."57 Adapun dari jalur Al-Muharibi

disebutkan, 'Ada sebuah lembah di neraka ]ahannam yang disebut dengan Wail. Di

dalamnya dialirkan nanah penduduk neraka."$

Shafwatut lafdsir, tafsir surat At-Th0r (h.1402).

HR lmam Ahmad dalam Musna&nya, Al-Hakim dan lbnu Hibban dalam Shahih-nya.

HR At-'Iirmidzi dalam Sunan-nya.

Kitab At-Takhwff minan Ndr, lbnu Rajab Al-Hanbali Al-Baghdadi Ad-Dimsyaqi (h.117-11 8).

lbid.

?;t 11 :ti'S

/(E

ct .Ot t

;s2+ 9+ e*J'j

54

55

56

57

58


Zaid bin Aslam menuturkan bahwa Atha' bin Yasar berkata, 'Al-Wail adalah sebuah

lembah di neraka ]ahannam. Seandainya gunung-gunung dijalankan di sana, niscaya

ia akan meleleh lantaran panasnya."se

Malik bin Dinar menuturkan, 'Al-Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahannam,

di datamnya ada  berbagai macarn azab,"@

Ibnu ]arir menyatakan dalam tafsirnya bahwa Abu 'Iyadh berkata, "Wail adalah

sebuah waduk yang ada di dasar neraka ]ahannam. Atau, sebuah lembah yang di

dalamnya mengalir nanah penduduk neraka. ada  juga pendapat dari Sufyan

yang senada dengannya."6r

Beberapa hadits, perkataan, dan pendapat ini secara global menunjukkan bahwa

ada lembah-lembah di neraka Jahannam, yang di dalamnya ada  berbagai jenis

azab. Tidak ada yang mengetahuinya melainkan hanya Allah. Wallahu a'lam.

Gambaran Kedua belas: Gunung-Gunung di Neraka Jahannam

Apakah di neraka ]ahannam juga ada  gunung-gunun& tempat orang-orang

kafir, musyrik, dan munafik akan menaiki.ya, untuk melarikan diri dari dasar neraka

berikut kengerian dan azab-azabnya?

Dalam neraka Jahannam, orang-orang kafir dan durhaka akan mendapat berbagai

macam azab, seperti yang telah kita bicarakan sebagiannya. Namun, hakikat persoalan

itu tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah; Pencipta surga dan neraka.

Meskipun kita telah membicarakan, menganalisis, dan menafsirkan nash-nash

yang ad4 nEunun pada akhirnya yang tetap berlaku ialah sebuah ungkapan, "Laisal

Khabar kal Mu'6yanah" (kabar berita tidaklah sama dengan sesuatu yang dilihat secara

langsung).62

Bencana paling besar, kesengsaraan terdahsyat, serta kesedihan yang abadi, itu

akan terjadi ketika or.rng-orang kafir melihat neraka Jahannam dengan mata kepala

mereka sendiri. Begitu pula bagi orang-orang yang tidak memperhatikan peringatan

tentang neraka semasa di dunia.

Ketika dimasukkan ke neraka dan memperoleh azab yang tidak mampu mereka

pikuf orang-orang kafir ini  meminta pertolongan, berteriak, menangis, dan

meminta perlindungan kepada malaikat penjaga neraka Jahannam, supaya Allah mau

mengasihi mereka dan mengeluarkan mereka dari neraka.

Namury setiap kali mereka meminta tolong datanglah celaan dari malaikat penjaga

)ahannam atas kekafiran dan kemaksiatan mereka. Lantas mereka memohon kepada

59 lbid.

60 rbid.

6'l lbid.

62 rbid.

Ensiklopedi Hail Afthir: Surga dan Neraka

malaikat penjaga neraka tersebu! agar mengasihi mereka ataupun meringankrr azab

mereka barang satu hari saja.

Allah ua; berfirman:

t1i" tb 3nL'8i 1 rL"ri r11;

"Dan orang-orang yang berada di neraka berkata kepada peniaga-peniaga neraka

Jahannam, 'Mohonkanlah kepada Rabbmu supaya Dia meringankan azab dai kami

barang sehtri'." (GhAfir: 49).

Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa para malaikat penjaga ]ahannam

berkata kepada or€rng-orang kafir ketika mereka meminta pertolongan dan belas

kasih, "Bagaimana aku bisa mengasihimu sedangkan ZatYang Maha Penyayang di

antara para penyayang tidak mengasihimu?"

S'etelah berlalu masa-masa yang sangat lama dan mereka senantiasa dalam keadaan

meminta pertolongan dan belas kasih, narnun tidak ada yang menjawabnya, memberi

syafaat, ataupun mendengarnya. Lalu, datanglah kepada mereka sebuah jawaban

akhir dari malaikat penjaga jahannam.

Allah berfirman:

t$> 3iS;J -Kt,st ot: t*?,-e. b .l.:;-lisut

"Mereknberseru, 'Hai Malik (malaikat penjaga neraka), biarlah Rabbmu membunuhkami

saja.' Diamenjawab,'Kamu akan tetap tinggal (dineraknini)'." (Az-Zukhr0f: 77).

Ketika or.mg-orang kafir sudah putus harapan akan dikabulkannya permintaan

mereka, datanglah jawaban akhir sebagaimana dalam ayat "Allahberfirman, 'Tinggallah

dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aktt'." (Al-Mukminffn:

108).

Mereka berusaha keluar dari neraka dengan mendaki, agar selamat dari kesusahan,

kesedihan, dan terbebas dari kepufusasaan yang mutlak akan harapan keselamatan.

Allah berfirman, "setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan

mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), 'Rasakanlah

azab yang membakar ini!'." (N-Heii:22).

Saatpendakian tersebu! mereka mendapatkanbeban dan azab yang sangatbanyak.

Allah berfirman, "sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang

ayat-ayat Kami (Al-Qur'an). Aku akan membebaninya denganpendakianyang memayahkan."

(Al-Muddatstsir: 16-17).

,'F.$i Aeiyaut

Hendaknya kita memahami ayat mulia ini, "Aku akan membebaninya

pendakian yang memayahkan." supaya jelas, mari kita simak penjelasan para

dengan meninjau hadits-hadits yang mulia mengenai masalah ini.


dengan

mufasir

Ibnu Katsir memberikan penjelasan seputar ayat itu, "Diriwayatkan oleh Ibnu Abi

Hatim dari Abu Sa'id Al-Khudhri w, Nabi ffi bersabda:

{

. c. t. to,.-r )lr U aL)-. J l)'J

'Yaitu sebuah gunung yang ada di neraka, ia bercusah payah

untuk mendakinya. Apabila ia meletal*an tangannya, melelehlah

(memaksakan diri)

tangannya. Jika ia

mengangkat tangannya, ia pun kembali seperti semult' 

"'63

Ibnu Abbas berkata, " Sha'fidaadalah sebuah batu besar yang ada di neraka. Orang-

orang kafir akan diseret di atas batu ini  pada wajahnya." As-Sa'di berkata, "Ia

adalah sebuah batu besar halus yang ada di.neraka. Penghuninya akan bersusah payah

(memaksakan diri) untuk mendakinya."

Mujahid berkata, "Yakni kesusahan datlr azab." Qatadah berkatA "Azab yang tidak

ada keienangan di dalamnya." Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir'e

parapenuliskitabAl-M afisfi'ahAl-QurhniyahAl-Muyassarahmengatakanbahwaayat,

,,Sa urhiquhu sh,'ttd,," maksudnya bahwa Aku akan membebaninya dan memikulkan

padanya sebuah azab yangsulit lagi susah'6

Ash-Shabuni berkata dalam Shafwatut Taffisir mengenai firman Allah, "Sa urhiquhu

sha,ttda,,, yakni Aku akan membebaninya dan memaksanya dengan azab yang susah

dan berai yang tidak mtunPu ia pikul. Kekuatannya akan melemah sebagaimana

melemahnya kekuatan orang yang mendaki sebuah 8unun8'"66

Al-eurthubi berkata dalam tafsimya, "Sha'fida adalah sebuah batu besar halus.

para penghuni neraka menyusahkan diri untuk mendakinya. Ketika mereka berada di

ketinggiannya, mereka pun kembali jatuh ke neraka dan terlempar ke dasarnya sejauh

seribu tahun sebelum sampai pada dasarnya,"67

Dalam hadits lain disebutkan:

6 A.k y€fio.f #i6llt^*3#.r,( q,Y"i$t

"Ash-Sha'fid adalah sebuah Sunung dari api tempat oranS-orangkafir mendaki gunung

ini  sejauh 70 musim. Kemudian terjatuh kembali ke neraka sejauh itu pula untuk

selama-lamanya."ut

Dalam Tafsir As-Suyuthi disebutkan, "tLku akanmembebaninya denganpendakianyang

memayahkan," yakni klpayahan dari azab. Atau, dengan sebuah gunung api.Ia akan

HR lbnu Abi Hatim, Al-Bazzar dan lbnu Jarir.

Mukhtashar Tafsir lbnu Katsir lll/569.

A[Malsl' ah At-QurAniyah Al-Muyassarah (h.576).

Sh afwatut Iaf6sir (h. 1 604).

Tafsir AbQ u rth ubi: XlXlT 2.

HR At-Tirmidzi dan Al-Hakim dan dia menshahihkannya.

63

64

65

bo

67

68

Ensiklopedi ttari Akhin Sutga dan Neralca

ffim

.ffiffi

berusaha mendakinya tetapi kemudian terjatuh kembali ke neraka ini  untuk

selama-lamanya.6e

Dari penafsiran-penafsiran ini, jelaslah bagi kita bahwa di antara para mufasir ada

yang mengatakan, "Sa urhiquhu sha'fida adalah azab dan kepayahan." Ada juga yang

berkata, "Sha'itda adalah sebuah gunung api. Orang kafir akan berusaha mendakinya

tetapi kemudian terjatuh kembali ke neraka ini  untuk kesekian kalinya'"

Kesimpulannya tidak ada pertentangan mengenai keberadaan gunung di neraka

]ahannam, di mana orang-orang kafir dan durhaka akan diazab saat mendaki ataupun

turunnya. Dalil yang menguatkan keberadaan gunung-gunung di neraka ialah ayat

berikut:

,,@*y.tt o(*lji>, wlt'ryi ? b qri;'* sii-tir1i dL

"setiap knli mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya

mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), 'Rasakanlah azab yang

memb akar ini !' . " (Al-Hajj: 22).

Abu Sa'id Al-Khudri menuturkan bahwa Nabi bersabda, "Sa urhiquhu sha'fidn'

adalah:

') orc t*: ttt, s ,$tt &'o* et t;S ;'r;5.

;j--,; '#- ,LtG qbi c -.'

.:r15 'Cb) ttl

euj'

Sebuahgunungyang adadinerakatempatpenghunineraknbersusahpayah(memaksaknn

diri) untukmendakinya. Apabilaiameletakkan tangannya, melelehlahtangannya.Tetapi

jika ia mengangkatnya, akan kembali seperti semula. Apabila ia meletakkan kakinya,

melelehlah kakinya. Tetapi jika ia mengangkatnya, akan kembali seperti semula. Dia

mendaki gunung ini  sejauh 70 musim, tetapi kemudian terjatuh, dan kembali ke

dalam neraka sqauh itu pula."7o

Ibnu As-Saib berkata, "Sha'fida adalah sebuah gqnung dari batu halus yang ada

di neraka tempat orang kafir menyusahkan diri untuk mendakinya. Ketika ia telah

sampai di ketinggiannya ia pun akan (iatuh) kembali ke dasarnya. Ia pun kembali

menyusahkan diri untuk mendakinya. Dan, itu merupakan kerja kerasnya untuk

selama-lamanya. Dari depan ia diseret dengan rantai-rantai besar, sementara dari

belakang dihantam dengan cambuk-cambuk besi. Dia mendaki gunung ini 

selama 40 tahun."7l

Iafslr As-Suyuthi (h. 575).

HRAhmad dalam Musnad-nya dan diriwayatkan pula oleh selain beliau dengan makna yang sama.

At-Takhwif minan-Ndr, lbnu Rajab Al-Hanbali (1'l 9).

c7

ol

{

.r t->3k )v

o7. t,ia)e ila)l5uV *r-'; "-i

69

70

71

l,lengintip Ngerin ya Neraka ffi

Gambaran Ketiga belas: Neraka Dapat Melihat dan Berbicara

Di hadapan Allah, segalanya adalah makhluk. Dia menciptakan dan berbuat segalanya

sesuai dengan kehendak-Nya. Tidak ada satu Pun yang dapat melemahkan-Nya.

Dunia memiliki hukum-hukum penciptaan yang Dia jalankan sesuai dengan

kehendak-Nya. Namun, di akhirat kelak, hukum-hukum ini  akan berubah

dengan perubahan yang sesuai dengan kehendak-Nya juga.

Ketika ayat berikut ini turun:

dZ"'p *iv',*s tks t*' gri t" 4i l;'e*t

,.,$ fu ;a-:;.>;

" . . .Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka

dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka ialah neraka lahannam.

Setiapkalinyala apiJahannamitu akanpadam, Kami tambahlagibagimerekanyalanya."

(Al-IsrA':97).

Para shahabat bertanya kepada Rasulullah, "Bagaimana cara mereka berjalan

dengan wajah-wajah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya,

Zat yang telah menjalankan dengan kaki-kaki mereka juga Mahamampu menialankan mereka

dengan w aj ah-w aj ah mereka. "

Jadi, segala sesuatu akan berubah pada hari kiamat. Termasuk makhluk pun akan

diciptakan dengan penciptaan yang lain, tidak seperti di dunia.

Segala sesuatu mengikuti perintah Allah dan Dia berbuat sesuai dengan kehendak-

Nya. Bukankah Allah telah berfirman kepada api yang hendak membakar Ibrahim

.UW, "Wahai api, jadilah dingin dan jadilah penyelamat bagi Ibrahim."

Meski hukum alamnya bersifat membakar, akan tetapi api ini  berubah sesuai

perintah-Nya. Demikian pula segala sesuatu yang diciptakan akan menaati perintah-

Nya. Allah o# berfirman:

tii Jf 3t:--t1e@"'9|1J!. ti*o

,,Kami berfirman, 'Hai api jadilah dingin, dan iadilah penyelamat bagi lhrahim!'.' (Al-

AnbiyA':69).

Demikian juga, sungguh Atlah dengan kekuasaan-Nya akan membuat neraka

ini  dapat melihat dan berbicara pada hari kiamat. Allah juga menjadikan bagi

neraka ini  dua mata untuk melihat dan dua telinga unfuk mendengar'

Zat yang telah memampukan kita untuk berbicar+ mendengar, melihat, seraya

bertasbih, juga telah menjadikan benda mati bisa bertasbih dengan perintah-Ny+

padahal kita tidak melihat bahwa mereka memiliki lisan, mata, dan telinga.

Ensiklopedi llari Akhir: Surga dan Neraka

Allah berfirman:

+ i( ,i)"'&.,,i$#

@t5rnb

"...DAn tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu

sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun dan

Maha P engampun. " (Al-IsrA': 44).

Allah juga memberi indera perasa, pendengaran, penglihatan, dan lisan bagi

neraka. Allah berfirman mengenai penglihatan neraka, "Apabila neraka itu melihat

mereka dari tempat yang jauh, mereka mendutgar suaranya yang gemuruh karena marahnya-"

(A1-Furq6n:12).

Allah juga berfirman mengenai indera perasa dan pengetahuan neraka, "Dan

orang-orang yang ingkar kepada Rabbnya, aknn memp*oleh azab lahannam. Dan itulah

seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilempa*an ke dalamnya, mereka mendengar

suara nerakn yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak. Hampir-hampir (neraka)

itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan sekumpulan (orang-orang kafir)

ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, 'Apakah belum pernoh

datang kep ada kamu ( di dunia) seorang ?emb eri p eringatan?' . " (Al-Mulk 6-8).

Rasulullah juga telah bersabda bahwa neraka memiliki dua mata, dua telinga, dan

sebuah lisan.

Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah ffi bersabda:

ttt '^t,$t:y p ypti1;-tH,Jri ',rfr.hut, o\t* oliit ot?$ oW'd ,(st :y y *at ir. t

1 S:i -o;f,) U-Sl ,r;, G ,Jli ...

It

U--t.

. ',. t1t..'

J)-Pu) -"t A {4ly,'{ G; ;; JK; *,_v,tr, i\ il{i ;t

It ol

"Pada hari kiamat, api dari neraka akan menjulur. la metnpunyai dua mata untuk

melihat, dua telinga untuk mendengar, dan lidah untukberbicara, api ini  berknta,

'Aku diutus kepada tiga tipe manusia: Pmguasa yang zalim dan congkak, orang yang

meminta k"pada sesembahan selain Allah, dan orang yang suka membuat gambar'."72

Diriwayatkan oleh Ibnu ]arir bahwa Ibnu Abbas berkato "Seseorang akan diseret

ke neraka, lalu neraka saling merapat dan menyafu safu sama lain.

Allahberfirman, Ada apa dengan engkau?'

Neraka berkata 'Ia berusaha mencari perlindungan kepada-Mu dariku.'

Allah berfirman,'Bebaskan hamba-Ku!'

72 HRAhmad dan At-T'irmidzi, beliau berkata, 'Hasan shahih gharib'. J€mi'ul Ush0t N518.

l4engintip Ngeringa Neruka

I

I

I

m

Seorang lagi diseret ke neraka. Ia berkat+'Wahai Rabb, bukan ini persangkaanku

kepada-Mu.'

Allah berfirman, 'Lantas aPa Persangkaanmu?'

Ia menjawab, 'Bahwa rahmat-Mu akan meliputiku?'

Allah berfirman,'Bebaskan hamba-Ku!'

Kemudian seorang lagi diseret ke neraka, lalu neraka menghembuskan

udara ke arahnya seperti dengusan seekor keledai kepada gandum' Lalu, neraka

menghembuskan nafas untuk kesekian kalinya hingga tidak meninggalkan seorang

pun melainkan akan membuatnya takut."ts

Hallainyangmenunjukkanbahwanerakabisaberbicaraialahdariyangdisampaikan

Ibnu Rajab Al-Hambaly dalam kitabnya At-Takhwif minan NAr:

Diriwayatkan oleh Abu ]a'far Ar-Razi, dari Ar-Rabi' bin Anas, dari Abu Al-

Aliyah dan selainnya bahwa Abu Hurairah menyebutkan hadits kisah Isra'Mi'raj

yang panjang, ia berkata, "Kemudian Nabi mendatangi sebuah lembah, lantas beliau

mendengar suara yang jelek dan bau yang sangat busuk.

Beliau bersabd+ Apa ini, wahai Jibril?'

]ibril menjawab, 'Ini adalah suara neraka Jahannam.'

Neraka ini  berkata 'Wahai Rabbku, berikanlah kepadaku aPa yang Engkau

janjikan kepadaku. Sungguh telah banyak rantai-rantai dan juga belengguku, nyala

upik , hamim-ku, ghassiq-ktt,dan azabku. Semakin dalam dasarku dan semakin dahsyat

panasku. Maka, datangkanlah kepadaku aPa yang telah Engkau janjikan kepadaku!'

Allah berfirman, 'Bagimu setiap laki-laki dan wanita musyrik, Iaki-laki dan wanita

kafir, laki-laki dan wanita jahat dan setiap orang yang berlaku sewenang-wenanS;

yang tidak memPercayai hari perhitungan'."

Begitu pula hal lain yang menunjukkan bahwa neraka bisa berbicara ialah saat

iu -"ngudu kepada Rabbnya. Abu Hurairah mengabarkan bahwa Rasulullah iffi

bersabda:

, i; ,,',, t4 oslv,6x. #,yi l::dwri:j jL)6t,Sjt€rf, . 7z

$'jt'q. 3rry Y'ii, ?t c itr1. v',;;Ii*-i-'At € f:,At

,,Neraka mengadu kepada Rabbnya serayaberkata, Wahai Rabb, sebagian dariku telah

melahap sebagian yang lain.' Lalu, Allah mengizinkannya untuk menghembuskan nafas

dua kali; sekali dalam musim dingin dan sekali dalam musim ?anas. Maka, rasa sangat

panas yangkalian dapati (ialah dari neraka) dan rasa sangat dingin yangkalian dapati

(ialah dari udara dingin neraka)."74

lbru lf"tri-*rsungkapkan hadits ini dalam An-Nihilyah'.11t21, Beliau berkata, 'Sanad-sanadnya shahih"73

74 Sh ahih ul J 6mt Ash-Shaghir (1 001 )


Gambaran Keempat belas: Permintaan Tolong Kepada Malik, Peniaga

Neraka

Pembahasan di awal telah disinggung mengenai penjaga-penjaga neraka. Namury kita

belum membicarakan tentang Malilg malaikat penjaga neraka ]ahannam.

Dalam ayat-ayat dari surat Az-Zukhruf, Allah telah menyebut namanya dengan

sangat jelas. Sementara dalam ayat-ayat yang lain, Allah menyebutkan tentang

penjaga-penjaga neraka tanpa menyebut nzuna-nama mereka.

Malik adalah malaikat penjaga neraka. Dialah pemimpin dari para penjaga neraka

Jahannam, meski tidak ada dalil yang menyatakan dengan jelas mengenai hal ini.

Allah berfirman, "sungguh orang-orang yang berdosa akan kekal di dalam azab nerakn

lahannam. Tidak diringanknn azab itu dari mereka dan merekaberputus asa di dalamnya. Dan

tidaktah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri. Mereka

berseru, 'Hai Malik, biarlah Rabbmu membunuhkami saia.' Dia menimttab, 'Kamu akan tetap

tinggal (di neraka ini).' Sungguh IGmi benar-benar telah membawa kebenaran kepada kamu,

tetapikebanyaknn di antarakamu benci pada kebenaran itu." (Az-Zukhrfff:74-78).

Dalam sebuah tafsir disebutkan, " sesungguhnya, orang-orang yang berdosa akan kekal

di dalam azab neraka lahannam," yakni orang-orang kafir yang bersikukuh dalam dosa-

dosa. Mereka berada dalam azab yangsangat dahsyat dan kekal di dalamnya.

Ash-Shawi berkata "Yang dimaksud dengan orang-orang yang berdosa ialah orang-

orang kafir. Sebab mereka disebutkan berkebalikan dengan orang-orang mukmin.

'Tidak diringankan azab itu dari mereka', yakni tidak akan diringankan azab mereka

meski sekejap. 'Dan merekaberputus asa di dalamnya', yalcnidalam azab ini  mereka

berputus asa dari segala kebaikan.

'Dan tidaklah Kami menganiaya mu*a, tetapi metekalah yang menganiaya dii sendiri' , yakri

Kami tidak menzalimi mereka dengan hukuman-hukuman Kami. Akan tetapi, mereka

sendirilah yang berlaku zalim dengan menawarkan diri mereka kepada azab yang kekal.

'Merekaberseru, 'Hai Malik, biarlah Rabbmu membunuhkami saia'.'Yakni orang-orang

kafir menyeru malaikat Malik 'Biarlah Allah mematikan kami saja sehingga kami

dapat beristirahat dari azab ini.'

Ibnu Katsirmenjelaskan,'BiarlahAllahmencabutnyawa-nyawa kami saja sehingga

kami dapat beristirahat dari apa yang kami alami.'

Ibnu Abbas berkat+ 'Mereka tidak diberi jawaban, melainkan sesudah seribu

tahun'."75

"Diamenjawab: Kamu akantetap tinggal(dinerakaini)"yakni jawabannya ialahbahwa

kalian (penduduk neraka) akan senantiasa berada dalam azab untuk selamanya. Tidak

75 Hdsyiyah Ash-Shawi: lV/54

llengintip N ge ri n ga N eru ka

ada kesudahan bagi kalian dari neraka, baik dengan kematian maupun dengan yang

lainnya.

"sesungguhnya, Kami benar-benar telah membawa kebenaran kepa.da kamu tetapi

kebanyakan di antara knmu benci pada kebenaran itlt," yakni sebuah pembicaraan yang

berupa celaan dan cemoohan. Maksudny+ sesunggutmya Kami benar-benar telah

datang dengan membawa kebenaran yang jelas lagi terang kepada kalian, wahai

orang-orang kafir. Akan tetapi, kalian merasa benci dan jijik terhadap agama Allah,

hanya karena ia bertentangan dengan hawa nafsu dan syahwat kalian.

Ar-Razi berkata, "Ini adalah alasan untuk apa yang telah disebutkan. Adapun

maksudnya ialah keberpalingan mereka dari Muhammad, Al-Qur'an Al-Karim, dan

kebencian mereka yang amat sangat untuk menerima agarna yang benar."76

Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya, "Sesungguhnya, orang-orang yang berdosa kekal

di dalam azab neraka lahannam, tidak diringanknn azab itu dari mereka," yakni meski

hanya sesaat. "Dan mereka berputus asa di dalamnya," yakni berputus asa dari segala

kebaikan.

"Dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri sendii,"

yakni dengan amal-amal kejelekan mereka sesudah ditegakkan hujjah kepada mereka

serta diutusnya para rasul kepada mereka. Namuru mereka justru mendustakan dan

bermaksiat, mereka pun mendapat balasan yang setimpal. Maka, tidaklah Rabbmu itu

menzalimi hamba-Nya

"Biarlah Rabbmu membunuh kami saja," yakni biarlah Allah mencabut nyawa-nyawa

kami, sehingga kami dapat beristirahat dari yang kami alami.

Sungguh keadaan mereka sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah ayat:

(D .WtG G-#,3b.toij*

"...Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari

mereka azabnya.. .. " (FAthir: 36).

Dalam ayat yang lain, "Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula)

hidup." (Al-A'li:13).

Ketika mereka meminta untuk dimatikan, malaikat Malik pun memberikan

jawabary "Dia menjautab, 'Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)'."

Ibnu Abbas menuturkan, "Mereka tinggal di dalamnya selama seribu tahun.

Kemudian beliau menambahkan, 'Kamu akan tetap tinggal (di neraka inil', yakni tidak

ada kesempatan keluar bagi kalian dari neraka ini, kalian pun tidak akan dapat

menghindarinya. Lalu, beliau men


Related Posts:

  • Ekslopedi kiamat 9 empar ke dalamny4 hanya akan bisa mencapai dasamyasetelah tujuh puluh tahun. Lalu betapa dalam dasamya?Dengan demikian, perkara ini sungguh sangat besar. Kengerian neraka sangatlahdahsyat. Azab yang di dalamnya pun sang… Read More