Al-Qur’an yaitu sebuah kitab yang di turunkan kepada nabi Muhammad melalui
malaikat Jibril, selain itu al-Qur’an yaitu mukjizat terbesar beliau. Dan al-Qur’an sendiri
dinilai mengandung mu’jizat dari segala aspeknya, salah satunya yaitu I’jaz al-ilmy.
Berdasarkan latarbelakang keilmuan I’jaz al-Ilmy merupakan sebuah disiplin keilmuan
yang semenjak dahulu digunakan oleh para ilmuwan Islam, ilmu ini digunakan oleh
cendekiawan muslim khusus untuk mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan alam
semesta. Sebagai cabang disipilin keilmuan Islam I’jaz al-Ilmy merupakan bangunan
keilmuan yang digunakan sebagai dasar untuk mengkaji al-Qur’an yang kemudian ilmu
tersebut berguna untuk membaca maksud-maksud penciptaan alam semesta ini.
Di samping itu I’jaz ilmy di dalamnya juga membahas tentang kosmologi,
astronomi, botani, zoologi, geografi, perobatan, geologi, meteorologi, fizik, kimia dan
biologi. Pada masa itu I’jaz ilmy banyak digandrungi atau banyak diminati oleh para
cendekiawan muslim disebab kan kesesuaian fakta-fakta sains dengan ayat-ayat al-qur’an,
akan tetapi terdapat satu bahasan yang sejauh ini belum mencapai titik kesimpulan yang
pasti terutama terkait kajian tentang asal-usul prnciptaan alam semesta ini. Hala ini
tentunya didasarkan pada asumsi bahawa sebelum adanya manusia dibumi, bumi sudah
ada terlebih dahulu. Dari latarbelakang itulah yang kemudian menjadikan para Ilmuwan
maupun para cendekiawan melakukan sebuah penelitian terkait masalah penciptaan alam
semesta ini, dari mulai langkah awal penelitian hingga penelitian mutakhir menunjukkan
hasil yang begitu luar biasa. Hal ini bisa dilihat dengan munculnya beberapa teori yang
mengkaji tentang kosmologi, dan teori yang paling dikenal hingga sekarang ialah teori
big-bag ini.1
Dengan munculnya minat terhadap kajian-kajian yang berkaitan dengan kosmologi,
semenjak itulah kosmologi mengalami term-term yang semakin meluas, misalnya dalam
makna kosmologi ditinjau dari perspektif keyakinan penganut tertentu didasarkan pada
Tuhan pencipta alam, maksudnya bahwa asal usul penciptaan alam ini ialah suatu
kehendak Tuhan, ini yaitu pengertian yang kebanyakan dianut oleh kalangan Islam
sejauh ini.2 Menurut Christian von Wolf kosmologi yaitu kosmologi yaitu cabang
filsafat membahas mengenai asal mula terciptanya alam semesta. Sedangkan menurut
Seyyed Hossein Nasr kosmologi dalam Islam didasarkan pada aspek keyakinan terhadap
adanya keesaan Tuhan, dari penjelasan ini Hossein Nasr ingin menjelaskan bahwa alam
merupakan salah satu bukti tanda-tanda adanya sang pencipta yaitu Tuhan (al-wujud).
Maka dari itu ditinjau dari sudut pandang Keislaman kosmologi dalam islam yaitu
penciptaan alam semesta yang didasarkan pada sebuah keyakinan dan didasarkan pada
kitab suci mereka yaitu al-Qur’an.3
Dalam penelitian ini metode yang digunakan ialah kajian kepustakaan atau yang
sering disebut sebagai Library Research. Dalam penelitian yang bersifat kepustakaan
secara umum menggunakan dua data sumber yakni yang bersifat primer maupun
sekunder, data yang pertama bersifat primer dapat merujuk pada pandangan-pandangan
berkaitan dengan topik yang sedang dikaji yakni tentang kosmlogi Islam ditinjau dari
I’Jaz Ilmy. Sedangkan data yang bersifat sekunder merupakan data pendukung yang dapat diperoleh melalui penelitian yang sudah ada yang berbentuk tulisan jurnal maupun
artikel.
sesudah melakukan pengumpulan data yang bersifat primer maupun sekunder,
kemudian data tersebut di seleksi sesuai dengan apa yang menjadi fokus pembahasan
dari penelitian penulis terutama menyangkut teori-teori tentang asal-usul penciptaan
alam semesta, dan adapun metode yang digunakan oleh penulis ketika menyeleksi data
tersebut ialah menggunakan metode dekriptif-analitis.4
B. Pembahasan
1. Pengertian I’jaz ilmy
Term makna mukjizat berasal dari istilah Arab yakni اعجاز-يعجز-اعجز yang
memeliki makna melemahkan. Dalam bahasa Indonesia kata ini kemudian diserap
menjadi mukjizat, namun dengan pengertian yang agak berbeda. Dalam kamus besar
Bahasa Indonesia kata mukjizat dimaknai sebagai kejadian (peristiwa) luar biasa yang
sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia.5
Sedangkan ditinjau dari segi
keilmuan khususnya ilmu sains mukjizat merupakan sesuatu yang sebenarnya bisa
diartikulasikan atau bisa dijelaskan secara ilmiah menggunakan ilmu penggetahuan.
Jadi dari situ dapat disimpulkan bahwa I’jaz ilmy bisa di maknai sebagai suatu hal
yang luar biasa yang telah dijelaskan dalam al-qur’an yang bersifat keilmuan bertujuan
untuk melemahkan orang-orang yang menginkari kebenaran al-Qur’an.
Sedangkan menurut Mana’ al-Qattan, al-i’jaz al-‘ilmi bukan terletak pada
pencangkupannya akan teori-teori ilmiah, melainkan I’jaz ilmy terletak pada
dorongannya untuk berfikir dan menggunakan akal, serta merenungi kebesaran
ciptaan Tuhan berupa alam semesta ini beserta dengan isinya. Al-qur’an tidak
mengebiri aktivitas dan kreatifitas akal dalam memikirkan alam semesta, atau
menghalanginya dari penambahan ilmu pengetahuan yang dapat dicapainya,
6
sebab
itulah banyak ayat-ayat kauniah yang masih butuh penafsiran bahkan masih butuh
ditakwil lebih lanjut.
I‘jaz ‘ilmi dalam al-Quran merujuk kepada isyarat-isyarat tentang alam. Isyaratisyarat itu tidak diketahui pada zaman nabi Muhammad SAW, sebaliknya rahasia itu
tersingkap sebab kemajuan ilmu pengetahuan pada zaman ini.7
Isyarat-isyarat ini
menunjukkan bahwa al-Quran itu Shalih li Kulli Zaman wa Makan yang bermakna,
akan tetap relevan kapanpun dan dimanapun seperti pada zaman awal di turunkannya
al-Qur’an. Disamping itu kemukjizatan al-quran yang paling menonjol yaitu dari
segi keindahan sastranya sebab maysarakat arab sangat menyukai syair-syair bahkan
sudah menjadi naluri alamiahnya. Pada zaman kini I‘jaz ‘ilmi merupakan i‘jaz yang paling menonjol sebab yang menyaksikan perkembangan sains dan teknologi yang
begitu pesat.
Kemukjizatan al-qur’an dari segi ilmiah ini yaitu petunjuk atau isyarat tentang
hakikat-hakikat ilmiah yang dijelaskan dalan al-Qur’an, yang belum di ketahui oleh
manusia pada zaman al-qur’an di turunkan, bahkan mereka tidak mempercayainya
sebab memang tidak masu akal.8 Para mufassir kontemporer banyak yang
menafsirkan al-Qur’an melalui diskursus al-i’jaz al-‘ilmi sebab I’jaz ilmi merupakan
isu kontemporer yang banyak diperbincang mulai awal munculnya hingga sekarang,
terlebih jika dikaitkan dengan wacana integrasi sains dan agama, meminjam istilah
Naquib al-Attas hal ini bisa disebut sebagai Islamisasi ilmu pengetahuan. Banyak
sekali artikel-artikel yang membahas tentang perbandingan antara sains dalam alQur’an dan sains menurut para ilmuan. Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa alQur’an mengandung al-i’jaz al-‘ilmi, sehingga ia memberikan motivasi dan petunjuk
untuk pengembangan sains.
2. Pengertian kosmoslogi
Menurut fisafat yunani kosmologi di ambil dari dua kata yaitu kosmos dan logos,
kosmos memiliki arti susunan yang baik dan logos artinya yaitu ilmu penetahuan.9
Jadi, kosmologi yaitu ilmu pengetahuan tentang sesuatu yang tersusun dengan baik.
Sedangkan kosmologi menurut filsafat hindu yakni pengetahuan tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta. Pengertian kosmologi yang dapat di
ambil dari dua penjelasan di atas yaitu ilmu pengetahuan tentang alam semesta yang
tersusun dengan baik. Bisa juga di artikan bahwa kosmologi itu mempelajari segala
sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta mulai dari awal penciptaan sampai
system jalannya alam semesta.
Ada dua teori penciptaan alam semesta yang populer di kalangan para ilmuan
bahkan masyarakat yaitu teori big bang dan teori uap yang kedua sama- sama di
sebutkan dala al-qur’an.
a. Teori The Big Bang
Menurut Edwin Hubble big bang yaitu ledakan besar yang menyebabkan
terpencarnya pertikel-partikel kecil yang awal mulanya alam semesta yaitu satu
padu kemudian terpencar bebas dan tidak perdampingan.10 Sedangkan menurut
Steven Hewking teori big bang itu di mulai dari pengembangan yang sangat
teratur terus mengenmbang dan sampai menghasilkan sebuah ledakan besar dari
titik nol yang memiliki panas yang luar biasa akan tetapi semakin mengembang
suhu radiasinya juga semakin berkurang, suhunya turun menjadi sepuluh miliyar
derajat sesudah satu detik terjadinya ledakan , kemudian mulai terisi sebagian besar
foton, electron dan neutrino. sesudah itu energinya berubah menjadi partikel dalam
unsur yang menjadi dasar dari terbentuknya bintang, planet maupun galaksi.11
Menurut Hawking alam semesta dulu seperti balon eddington yang
mengembang sebab uap air yang mendidih, uap air tersebut membuat balon
semakin menembang dan akhirnya meletus.sebab letusan itu menghasilkan
partikel pembentukan planet dan lainya. Sebelum terjadi ledakan (big bang)
menurut Hawking dan rekannya Hartle menganggap alam semesta yaitu sebuah
kuantum yang tunggal dan menentukan fungsi gelombangnya sendiri.12
Teori the big bang sudah di jelaskan dalam al-qur’an 1400 tahun lalu pada
surat al-anbiya’ ayat 30
ِ
“dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu yaitu suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?”
(Al-Anbiya’: 30).
Kata rotqun artinya menyatu, juga berarti berkimpul dan berakumulasi. Ini
menjelaskan bahwa kondisi awal alam yaitu satu padu sebelum adanya ledakan
besar. Adapun fatqun berarti ledakan, persebaran, dan perpisahan. Alam sesudah
materi pertama meledak hingga mengalami pengembangan sampai menjadi alam
sekarang yang kita lihat ini.13
b. Teori Uap / Asap
Teori uap juga dijelaskan didalam al-qur’an yakni pada surat fussilat ayat
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu
Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".
(Fushshilat: 11).
Ayat di atas menjelaskan bahwa sebelum langit menjadi langit yang sekarang
awalnya langit hanya berupa asap. surat fushillat ayat 11 ini di munasabahkan
dengan surat al anbiya’ ayat 30.14
“dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu yaitu suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari
air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?”
(Al-Anbiya’: 30).
Ayat ini menjelaskan bahwa langit dan bumi dulunya yaitu satu padu
maka bisa disimpulkan bahwa alam semesta dulunya berupa asap.
Menurut Ahmad Mustafa al-Maraghi surat dalam surat al anbiya’ ayat 30
mempunyai tafsiran bahwa penciptaan langit dan bumi yaitu asap atau seperti
asap. Bahwa materi asap ini asalanya menjadi satu, kemudian Allah Swt
memisahkan kepaduannya, pertautannya dengan memisahkan sebagian yang lain,
lalu diciptakan dari padanya bumi ini, dan tujuh lapis langit. Menurut penuslis
sebenarnya teori big bang dan teori asap ini sama sebab sesudah terjadinya ladakan
dasyat (big bang) alam ini berupa asap. seperti yang di jelaskan oleh Achmad
Marconi pada penjelasan pengertian enam masa kejadian semesta alam, pada masa
sesudah terjadinya big bang kontinium yang lahir masih samar-samar, dimana
energinya masih belum jelas bedanya.15 Sedangkan arti dari asap Secara ilmiah,
didefinisikan sebagai substansi yang sebagian besar materinya berupa gas dan
sebagian berupa partikel padat, sebagian berwarna gelap dan sebagian lagi panas.
bisa diartikan yang dimaksud dengan samar-samar sesudah ledakan besar yaitu
asap.
3. Masa-Masa Penciptaan Alam Semesta
Pada masa penciptaan alam semesta ini ada perbedaan antara penjelasan di alqur’an dan pendapat para astronom. Didalam al-qur’an di jelaskan bahwa penciptaan
alam semesta selama 6 hari sedangkan menurut pendapat astronom ada 2 fase.16
Penjelasan penciptaan alam semesta selama 6 hari ada pada surat as-sajadah ayat 4
”Allah-lah Yang Menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam
enam masa, kemudian Dia ber-semayam di atas 'Arasy. Tidak ada bagi kamu selain dari-Nya
seorang penolong pun dan tidak (pula) seorang pemberi syafaat. Maka apakah kamu tidak
memperhatikan?
Menurut penafsiran ar-Rozi teori penciptaan alam semesta selama 6 hari yaitu
sebuah isyarat kepada 6 ahwal ( keadaan ) hal itu sebab antara langit, bumi dan isinya
yaitu tiga hal yang memiliki perbedaan sifat, pertama penciptaan langit beserta
sifatnya, kedua penciptaan langit beserta sifatnya, ketiga penciptaan apa yang ada
diantara keduanya beserta sifatnya, itu enam hal dalam enam kondisi.17
Ayat diatas dijelaskan oleh surat Fussilat ayat 9-12Katakanlah, "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua
masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itulah Tuhan
semesta alam.” Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia
memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam
empat masa genap. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian
Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan
kepada bumi, "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa.” Keduanya menjawab, "Kami datang dengan suka hati.” Maka Dia menjadikan
tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami
hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan
sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha perkasa lagi Maha Mengetahui.
Menurut penafsiran fakhruddin ar-Rozi ayat di atas menjelaskan tentang empat
konsep penciptan alam semesta :
a. Bumi di ciptakan dalam dua hari (dua masa)
Dalam ayat kesembilan dijelaskan bahwa bumi diciptakan selama dua
masa(
ِ
Ø®) pada ayat selanjutnya dijelaskan bahwa penciptaan isi
bumi, seperti gunung-gunung, makanan-makanan dan lainya genap empat masa
َ
Ùˆ). Penjelasan ini bukan bearti penciptaan bumi dan isinya
selama enam hari tapi yang dimaksud yaitu penciptaan bumi selama dua hari dan
isinya dua hari maka genaplah empat masa.18
b. Penciptaan gunung-gunung
Pada masa kedua ar-Razi menjelaskan tentang (
Ù‰
Allah( Ù‡
yang menciptakan gunung-gunung yang kokoh di atas bumi. sebab apabila
gunung yang kokoh ada di bawah bumi maka gununglah penyangga bumi. Akan
tetapi Allah menciptakan gunung di atas bumi agar manusia berfikir bagaimana
bisa gunung berada di atas bumi yang keduanya sama-sama berat. Kenapa bumi
tidak jatuh membawa gunung yang sangat berat, semua itu sebab Allah sang
pencipta, pemegang serta penjaga alam semesta ini.19
c. Periode ketika langit berupa asap
Bagian ketiga ar-Razi menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit dari asap
sebab mengambil singgasana di atas air sebelum menciptakan bumi dan langit
kemudian air dipanaskan, buih dari air itu tetap dipermukaan, lalu Allah mengkeringkannya dan menjadkannya bumi sedangkan uapnya naik dan terus
meninggi lalu menjadi langit. penjelasan ini sama dengan teori penciptaan alam
semesta dari asap, walaupun ar-Razi menjelaskan pada bagian ketiga tapi ini tetap
menunjukan bahwa asap ini yaitu awal penciptaan bumi dan langit.
d. Urutan penciptaan alam semesta
Urutan penciptaan alam semesta menurut ar-Razi pertama Allah menciptakan
bumi dalam dua masa lalu menciptakan gunung-gunung dan isi bumi hal ini pasti
terjadi sesudah Allah membentangkan bumi sesudah genap empat masa, dua masa
selanjutnya yaitu penciptaan langit..
Sedangkan menurut penafsiran al-Maraghi surat fussilat ayat 9-12 memiliki
penjelasan sebagai berikut :
a. Penciptaan langit dan bumi dari asap
b. Asap ini awalnya yaitu satu padu kemudian Allah memisahkannya. Dengan
menjadikan bagian alam lain seperti planet, bintang, langit dan lain lain
c. Bahwa penciptaan bumi berlangsung dua hari, sedangkan bagian isi bumi
(gunung, tumbuhan dan bagian lainya) pada dua hari sesudah nya
d. semua makhluk hidup,baik itu tumbuhan atau binatang diciptakan dari air.
e. Pada hari-hari pertama penciptaan alam semesta bumi itu masih berupa asap.
f. Bahwa hari yang kedua ialah masa ketika bumi berupa air, sesudah tadinya berupa
uap dan asap.
g. Hari ketiga masa terbentuknya gunung dan bagian-again lain di bumi
h. Pada hari ke empat masa terciptanya jenis-jenis makhluk hidup dari air
i. Bahwa langit (alam tinggi bagi penduduk bumi) disempurnakan benda.
Menurut para astronom fisika masa penciptaaan alam semesta ada lima fase
a. Beberapa saat sesudah terjadinya ledekan besar alam semesta, dialam semesta
pada suatu sisi terdapat baryons dan anti-baryons dalam jumlah yang sama, dan
disisi lain terdapat photon dalam jumlah yang sama pula.
b. Sedetik sesudah ledekan besar pada alam semesta, perhitungan teoritis
memperkirakan bahwa kuantitas energy yang tersedia dibumi dapat membentuk
partikel paling akurat seperti elektron yang membawa muatan listrik negatif dan
lawannya positron yang membawa muatan listrik positif (electron and
antielectron or positron).
c. Lima detik sesudah proses ledakan besar, perhitungan teoritis menunjukan bahwa
suhu alam menurun sampai beberapa triliun derahat absolut dan dialam semesta
hanya terdapat beberapa partikel dasar seperti proton, neutron, electron,
neutrino, dan photon
d. Seratus detik sesudah ledakan besar, perhitungan teoritis memerkirakan bahwa
suhu alam menurun kurang lebih triliun derajat absolut. Lalu proton dan neutron
mulai bersatu dengan proses penggabungan atom untuk membentuk neklus
atom sejenis bagi masing-masing hydrogen helium, dan lithium secara berturutturut
e. Beberapa detik sesudah terjadinya ledakan besar alam, perhitungan teoritis
menunjukan bahwa suhu alam semesta menurun sampai 100.000.000 derajat
absolut yang mendorong kontinuitas proses penggambungan nuklir, sampai
terjadi perubahan 25% masa alam semesta menjadi gas helium dan 75% sisanya
berubah menjadi gas hydrogen.
Masa penciptaan alam semesta ini terdapat banyak versi bahkan ada ilmuan yang
menyebutkan penciptaan alam semesta hanya ada dua fase, fase pertama sesudah
ledakan hanya terbentuk elemen-elemen ringan baru pada fase kedua terbentuk elemen-elemen berat dan di tambah elemen ringan yang baru.20penjelasan di atas
hingga penjelasan sekarang menunjukan adanya perbedaan pendapat dalam masa
akan tetapi dengan inti yang sama hanya pembagiannya saja yang berbeda. Perbedaan
lain yang paling menonjol yaitu siapa yang menciptakan alam, orang muslim sudah
past Allah yang menciptakan sedangkan orang non muslim menganggap alam
terbentuk sebab faktor alamiah.
Alam semesta yaitu sebuah ruang kosong yang sangat luas, di dalamya terdapat kehidupan
biotik maupun non-biotik. Sehingga banyak dari sekian pakar atau Ilmuwan berlombalomba untuk melakukan sebuah penelitiah terhadapa alam semesta ini. Dan pada giliranya
penelitian itu menghasilkan sebuah teori tentang asal-usul penciptaan alam semesta, salah
teori tersebut yang mashur hingga saat ini ialah teori bigbang dan teori asap.Teori tersebut
menyatakan bahwa alam bermula berdasarkan pecahan-pecahan bebatuan yang kemudian
menggumpal menjadi bumi, sedangkan teori yang kedua menyatakan bahwa alam tercipta
berasal dari gumpalan asam. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian
kepustakaan, untuk mengkaji relevansi teori tersebut dengan kitab suci al-Qur’an. Hasil
penelitian menunjukan bahwa teori big bang yang di kembangkan oleh Edwin Hubble dan
teori asap sama dengan yang di jelaskan dalam al-Qur’an, tentunya hal ini menjadi dasar
bahwa apa yang disampaikan al-Qur’an relevan dengan teori sains Modern, namun
demikian teori tersebut bukan semata-mata untuk menjustifikasi apa yang telah
disampaikan oleh al-Qur’an.





.jpeg)





