ﺘ ﻰ di sini bermakna ta’liliyyah (sebab) bukan ﹶﻏ ِﺋﺎ ﻴ ﹾﺔ (tujuan) sebab syafa’at Rasulullah r itu akan selesai sebelum diputuskan perkara di antara manusia. Sesungguhnya Beliau jika memberikan syafa’at, Allah I akan turun bersama malaikat untuk memutuskan perkara di antara para hambaNya. Sebagai permisalan adalah firman AllahI : ) ﱠﻠﻟﺍ ِﻝﻮﺳﺭ ﺪﻨِﻋ ﻦﻣ ﻰﹶﻠﻋ ﺍﻮﹸﻘِﻔﻨﺗ ﺎﹶﻟ ﹶﻥﻮﹸﻟﻮﹸﻘﻳ ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﻢﻫ ﻰﺘﺣ ِﻪ
ﺍﻮﻀﹶﻔﻨﻳ (
109
“Merekalah yang mengatakan : Janganlah kalian berinfak kepada orangorang yang di sisi Rasulullah dengan sebab itu mereka bubar meninggalkan Rasulullah.” (QS. AlMunafiqun ; 7) Sesungguhnya perkataanNya : ﺍﻮﻀﹶﻔﻨﻳ ﻰﺘﺣ adalah bermakna ِﻟ ﺘﻠ ﻌ ِﻠ ﻴ ِﻞ (untuk/agar mereka kembali). Dan bukan bermakna ghayah (sehingga mereka kembali) sebab maknanya akan rusak kalau demikian. Perkataan Beliau v :
ﻡﺩﺁ َﺀﺎﻴِﺒﻧﹶﺄﹾﻟﺍ ﻊﺟﺍﺮﺘﻳ ﹾﻥﹶﺃ ﺪﻌﺑ , ﺎﺣﻮﻧﻭ , ﻢﻴِﻫﺍﺮﺑِﺇﻭ , ﻰﺳﻮﻣﻭ ,
ِﻋﻭ ِﻪﻴﹶﻟِﺇ ﻲِﻬﺘﻨﺗ ﻰﺘﺣ ِﺔﻋﺎﹶﻔﺸﻟﺍ ِﻦﻋ ﻢﻳﺮﻣ ﻦﺑِﺍ ﻰﺴﻴ Setelah mereka bolakbalik menemui para nabi : Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa bin Maryam meminta syafa’at hingga berakhir kepada Beliau v. Yakni mereka mendatangi satu demi satu dari para nabi tersebut sampai terakhir. Penjelasan kalimat tersebut adalah hadits yang dikeluarkan AlImam AlBukhari dan Muslim 61 dari hadits Abu Hurairah t . Bahwasanya Nabi r bersabda : “Aku adalah pimpinan manusia pada hari kiamat. Apakah kalian tahu pada perkara apa itu? Allah U akan mengumpulkan manusia pertama dan terakhir pada satu dataran tinggi. Mereka bisa mendengar siapa saja yang memanggil dan pandangan mata bisa menembus mereka (bisa melihat kejauhan sama dengan melihat yang dekat). Matahari akan didekatkan pada mereka, maka manusiapun mengalami kesedihan dan kesengsaraan yang mana
61 Riwayat AlBukhari (4712) dan Muslim (194).
110 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
mereka tidak mampu dan tidak sanggup untuk memikulnya. Maka manusiapun berkata: “Tidakkah kalian melihat apa yang telah menimpa kalian? Tidakkah kalian melihat siapa yang bisa memintakan syafa’at kepada Rabb kalian?” Maka sebagian mereka berkata kepada lainnya : “Hendaklah kalian pergi kepada Adam.” Maka merekapun mendatangi Adam, kemudian mereka berkata : “Engkau adalah bapaknya manusia, Allah U telah menciptakanmu dengan kedua tanganNya, dan meniupkan ruh kepadamu dari ruh ciptaanNya. Dan Allah U memerintahkan malaikat untuk sujud kepadamu. Tidakkah engkau melihat keadaan kami ini?” Maka Adam berkata :“Sesungguhnya Rabbku telah murka pada hari ini dengan kemurkaan yang tidak pernah ada kemurkaan seperti ini sebelum dan sesudah ini. Sesungguhnya Dia dahulu telah melarang aku dari (makan) sebuah pohon, kemudian akupun bermaksiat kepadaNya. Diriku .. diriku..diriku! pergilah kalian kepada Nuh!” Maka manusiapun menemui Nuh. Dan berkata : “Wahai Nuh sesungguhnya engkau adalah rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi. Dan sungguh Allah U telah menamaimu sebagai hamba yang banyak bersyukur. Mintakanlah syafa’at kepada Rabbmu! Bukankah engkau telah melihat apa yang kami alami?” Maka diapun berkata seperti yang dikatakan oleh Adam tentang kemurkaan Allah U. “Dan sesungguhnya aku dahulu memiliki do’a yang aku mendo’akannya untuk kebinasaan kaumku. Pergilah kalian kepada Ibrahim.” Maka kemudian mereka pergi menuju Nabi Ibrahim dan berkata : “Wahai Ibrahim! Sesungguhnya engkau Nabi Allah dan khalilNya dari kalangan penduduk bumi, mintakan syafa’at untuk kami kepada Rabbmu, bukankah engkau melihat keadaan kami sekarang ini?” Maka Ibrahim menjawab seperti apa yang dikatakan oleh Adam tentang kemurkaan Allah U. “Dan sesungguhnya aku dahulu melakukan tiga kedustaan! Pergilah kalian kepada Musa!” Maka kemudian mereka pun mendatangi Musa dan mereka berkata : “Wahai Musa! Engkau adalah
111
Rasulullah. Allah U utamakan engkau atas manusia dengan risalahNya dan ketika engkau diajak berbicara olehNya? Mintakanlah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu, bukankah engkau melihat keadaan kami sekarang ini?” Maka Musa mengatakan seperti yang dikatakan oleh Adam tentang kemurkaan Allah U. “Dan sesungguhnya aku dahulu telah membunuh jiwa yang aku belum diperintahkan untuk membunuhnya. Pergilah kalian kepada Isa!” Maka merekapun mendatangi Isa dan mereka berkata : “Wahai Isa! Engkau adalah Rasulullah dan kalimatNya yang ditiupkan kepada Maryam dan ruh ciptaanNya dan engkau mampu berbicara dengan manusia ketika engkau masih bayi dalam buaian. Mintakanlah syafa’at untuk kami kepada Rabbmu, bukankah engkau melihat keadaan kami sekarang ini?” Maka Isa mengatakan seperti yang dikatakan oleh Adam tentang kemurkaan Allah U dan tidak menyebutkan dosanya. Dan semua mereka mengatakan seperti perkataan Adam : “Diriku, diriku diriku! Pergilah kalian kepada Muhammad!” maka mereka mendatangi Muhammad r dan berkata : “Wahai Muhammad! Engkau adalah Rasulullah r dan nabi terakhir dan sungguh Allah U telah mengampunimu dosa yang akan datang dan dosa yang telah lalu. Mintakan syafa’at untuk kami kepada Rabbmu, bukankah engkau melihat keadaan kami sekarang ini?” Maka kemudian aku pun beranjak kemudian akupun mendatangi bawah ‘Arsy. Kemudian akupun turun sujud kepada Rabb ‘U kemudian Allah U membukakan untukku dari pujianpujianNya dan indahnya pujian kepadaNya yang belum pernah Dia bukakan kepada seorangpun sebelum aku. Kemudian dikatakan : ”Wahai Muhammad angkatlah kepalamu, mintalah niscaya engkau diberi, mintalah syafa’at niscaya engkau dapat memberikan syafa’at. Kemudian menyebutkan kesempurnaan hadits tersebut.
112 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
Tiga buah kedustaan yang Nabi Ibrahim sebutkan ditafsirkan dengan hadits yang dikeluarkan oleh AlImam AlBukhari dari Abi Hurairaht: Rasulullah r berkata : “Nabi Ibrahim tidak berdusta kecuali pada tiga kedustaan: dua di antaranya tentang Dzat Allah U yaitu pada firmanNya : “Sesungguhnya saya sakit.” (QS. Ash Shaafat ; 98) Dan firmanNya : “Bahkan yang melakukannya adalah berhala yang paling besar.” (QS. AlAnbiya ; 63) Dan mengatakan tentang istrinya yang bernama Sarah : “Sesungguhnya dia adalah saudara perempuanku” Dan dalam Shahih Muslim tentang hadits Syafa’at terdahulu : bahwasanya dusta yang ketiga adalah ucapan Beliau tentang bintang (sesungguhnya ini adalah Rabbku) dan tidak disebutkan di sana kisah Sarah. Akan tetapi Ibnu Hajar v berkata dalam Fathul Baari 62 : Yang benar bahwasanya ini adalah kekeliruan dari sebagian rawi. Dan Beliau menganggap haditsnya memiliki ‘illah (berpenya kit). Sesungguhnya Nabi Ibrahim manamakan hal ini sebagai kedustaan sebagai sifat tawadhu’ (merendah) Beliau. sebab sesungguhnya kalau dilihat dari maksudnya, Beliau itu jujur dan sesuai kenyataan. Dan ini termasuk tauriyah *) . Wallahu a’lam. Perkataan Beliau : (Hingga berakhir kepada Beliau) yaitu berakhir kepada Rasulullah r dan telah berlalu disebutkan dalam hadits kejadian sesudahnya.
62 Fathul Bari (6/391) *) Ucapan yang bisa diartikan dua makna, yang maknanya berdekatan. (lihat Fathul Baari Syarh Shahih Al Bukhari (4156))
113
Dan syafa’at al‘udzma ini tidak dimiliki oleh seorangpun selain Rasulullah r yang merupakan sebesar besar syafa’at, sebab di sana Beliau r menyelamatkan manusia dari keadaan besar yang mengerikan dan menyengsarakan. Dan rasulrasul yang disebutkan dalam hadits syafa’at semuanya termasuk Ulul ‘Azmi. Dan sungguh Allah I telah menyebutkan mereka dalam dua ayat dalam AlQuran dalam surat AlAhzab dan surat Asy Syura. Adapun dalam surat AlAhzab adalah dalam firman AllahI : ) ﻢﻴِﻫﺍﺮﺑِﺇﻭ ٍﺡﻮﻧ ﻦِﻣﻭ ﻚﻨِﻣﻭ ﻢﻬﹶﻗﺎﹶﺜﻴِﻣ ﲔﻴِﺒﻨﻟﺍ ﻦِﻣ ﺎﻧﹾﺬﺧﹶﺃ ﹾﺫِﺇﻭ
ﻢﻳﺮﻣ ِﻦﺑﺍ ﻰﺴﻴِﻋﻭ ﻰﺳﻮﻣﻭ ( “Dan ingatlah ketika Kami mengambil dari kalangan para nabi perjanjian mereka dan darimu dari Nuh, dari Ibrahim, dari Musa, dari Isa bin Maryam.” (QS. AlAhzab ; 7) Adapun dalam surat AsySyura, firmanNya : ) ﺣﻭﹶﺃ ﻱِﺬﱠﻟﺍﻭ ﺎﺣﻮﻧ ِﻪِﺑ ﻰﺻﻭ ﺎﻣ ِﻦﻳﺪﻟﺍ ﻦِﻣ ﻢﹸﻜﹶﻟ ﻉﺮﺷ ﺎﻣﻭ ﻚﻴﹶﻟِﺇ ﺎﻨﻴ
ﻰﺴﻴِﻋﻭ ﻰﺳﻮﻣﻭ ﻢﻴِﻫﺍﺮﺑِﺇ ِﻪِﺑ ﺎﻨﻴﺻﻭ ( “Dia telah mensyariatkan bagimu tentang agama ini apa yang telah diwasiatkanNya kepada Nuh, dan yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan apa yang Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa.” (QS. AsySyura ; 13) Peringatan : Perkataannya : Para nabi : Adam, Nuh, … Di sini penulis menetapkan bahwasanya Adam adalah seorang nabi. Dan Adam itu memang seorang nabi, sebab AllahI
114 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
itu telah mewahyukan kepadanya dengan syariat, meme rintahnya dan melarangnya. AlImam Ibnu Hibban meriwayatkan dalam shahihnya 63 : Bahwasanya Abu Dzar bertanya kepada Nabi r : Apakah Adam itu seorang nabi? Maka Nabi r menjawab : “Ya.” Maka Adam merupakan nabi pertama yang diwahyukan kepada mereka. Adapun rasul pertama adalah Nabi Nuh, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Syafa’at dan dzahir AlQuran dalam firmanNya : ) ِﻩِﺪﻌﺑ ﻦِﻣ ﲔﻴِﺒﻨﻟﺍﻭ ٍﺡﻮﻧ ﻰﹶﻟِﺇ ﺎﻨﻴﺣﻭﹶﺃ ﺎﻤﹶﻛ ﻚﻴﹶﻟِﺇ ﺎﻨﻴﺣﻭﹶﺃ ﺎﻧِﺇ ( “Sesungguhnya Kami telah wahyukan kepadamu sebagaimana Kami telah wahyukan kepada Nuh dan para nabi sesudahnya.” (QS AnNisa ; 163) ) ﹶﺓﻮﺒﻨﻟﺍ ﺎﻤِﻬِﺘﻳﺭﹸﺫ ﻲِﻓ ﺎﻨﹾﻠﻌﺟﻭ ﻢﻴِﻫﺍﺮﺑِﺇﻭ ﺎﺣﻮﻧ ﺎﻨﹾﻠﺳﺭﹶﺃ ﺪﹶﻘﹶﻟﻭ
ﺏﺎﺘِﻜﹾﻟﺍﻭ ( “Dan sungguh Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami menjadikan dalam keturunan keduanya nubuwah dan kitab.” (QS. AlHadid ; 26) Perkataan Beliau v :
ﹸﺔﻴِﻧﺎﱠﺜﻟﺍ ﹸﺔﻋﺎﹶﻔﺸﻟﺍ ﺎﻣﹶﺃﻭ : ﹶﺔﻨﺠﹾﻟﺍ ﺍﻮﹸﻠﺧﺪﻳ ﹾﻥﹶﺃ ِﺔﻨﺠﹾﻟﺍ ِﻞﻫﹶﺃ ﻲِﻓ ﻊﹶﻔﺸﻴﹶﻓ Dan adapun syafa’at kedua adalah memberikan syafa’at kepada ahli surga agar memasukinya.
63 Shahih Ibnu Hibban (2/77) dan hadits ini diriwayatkan AlImam Ahmad dalam Musnadnya (5/978) berkata AlHaitsami dalam Al Majmu’ : diriwayatkan Ahmad, AlBazaar dan AtThabarani dalam AlAusath semisal itu.
115
Yang demikian itu, sesungguhnya ahli surga itu jika telah selesai menyeberangi asshirat, mereka berhenti di atas jembatan. Kemudian diqishash antara satu dengan lainnya. Dan qishash di sini berbeda dengan qishash yang terjadi di padang mahsyar, bahkan ini adalah qishash yang lebih khusus. Di dalamnya Allah I membersihkan hati hati, menghilangkan kedengkian dan dendam yang ada dalam hati. Jika telah dihilangkan dan dibersihkan maka mereka baru diijinkan masuk surga. Akan tetapi jika mereka mendatangi surga, mereka tidak mendapati surga dalam keadaan terbuka, sebagaimana ahli neraka mendapati neraka (ahli neraka langsung mendapati neraka dalam keadaan terbukapent). Maka pintu surga tidaklah dibuka hingga Nabi r memberikan syafa’at untuk ahli surga untuk memasuki nya. Maka semua manusia memasukinya melalui pintu amalan yang dahulu mereka bersungguhsungguh dalam amalan tersebut. Kalau tidak, terkadang seorang muslim itu diseru dari setiap pintu surga. Dan syafa’at ini telah diisyaratkan oleh AlQuran, sebab AllahI berfirman tentang ahli surga : ) ﺎﻬﺑﺍﻮﺑﹶﺃ ﺖﺤِﺘﹸﻓﻭ ﺎﻫﻭُﺀﺎﺟ ﺍﹶﺫِﺇ ﻰﺘﺣ ( “Hingga jika mereka mendatangi surga dan dibukakan pintu pintunya.” (QS. AzZumar ; 73) Dan ini menunjukkan bahwasanya di sana ada sesuatu kejadian lagi, antara kedatangan mereka ke surga dengan dibukakan pintu. Dan ini lebih jelas lagi dalam hadits riwayat Muslim dari Hudzaifah dan Abu Hurairah, mereka berkata : bersabda Rasulullah r : Allah I mengumpulkan manusia, maka berdirilah kaum mukminin hingga surga didekatkan kepada mereka. Maka mereka
116 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
mendatangi Adam kemudian berkata : “Wahai bapak kami! Mintakanlah untuk kami dibukakan pintu surga.” sampai selesai hadits. Di dalam hadits ada lafazh berbunyi : mereka mendatangi Muhammad r, kemudian berdirilah Beliau dan Beliau diijinkan (untuk memberi syafa’at pent). Perkataan Beliau v :
ﻪﹶﻟ ِﻥﺎﺘﺻﺎﺧ ِﻥﺎﺘﻋﺎﹶﻔﺸﻟﺍ ِﻥﺎﺗﺎﻫﻭ Dua buah syafa’at ini khusus bagi Beliau saja. Yaitu syafa’at bagi Ahli Mauqif agar diputuskan perkara di antara mereka, dan syafa’at untuk memasuki surga. Khusus bagi Beliau yaitu bagi Nabi Muhammad r. Oleh sebab itu Adam, dan Ulul ‘Azmi minta udzur sebab tidak mampu memberikan kedua syafa’at tersebut. Di sana juga ada syafa’at yang ketiga, yang khusus bagi Nabi r yang tidak terjadi pada selain Beliau, yaitu syafa’at bagi pamannya Abu Thalib. Dan Abu Thalib itu mati dalam keadaan kafir sebagaimana dijelaskan dalam AshShahihain 64 dan selainnya. Pamanpaman Rasulullahr jumlahnya ada sepuluh orang, yang menjumpai Islam di antara mereka ada empat
64 Riwayat AlBukhari (4772) dan Muslim (24) dari kisahnya Ibnul Musayyib dari bapaknya, ketika kematian hendak mendatangi Abu Thalib, hingga perkataan AlMusayyib “sampai akhir perkataannya Abu Thalib adalah di atas ajaran Abdul Mutollib (yakni tetap di atas kekafiranpent) dia enggan mengucapkan Laa ilaaha illallah.
117
orang. Dua orang tetap dalam kekafiran dan dua orang masuk Islam. Dua paman Beliau yang kafir adalah : a) Abu Lahab, dia berlaku jelek kepada Rasulullah r dengan sejelekjelek perlakuan. Dan Allah I menurunkan (surat AlLahabpent) yang menjelaskan dirinya dan istrinya yang membawa kayu bakar dalam satu surat sempurna yang mencela dan mengancam keduanya. b) Abu Thalib. Dia sangat bagus perlakuannya kepada Nabi r dengan perlakuan yang baik lagi agung dan ma’ruf. Dan di antara hikmah Allah I ketika Dia mentakdirkan kekafiran Abu Thalib, sebab kalau tidak ada kekufurannya niscaya tidak akan terjadi pembelaan seperti ini kepada Rasulullah r, bahkan dia akan disakiti sebagaimana Rasulullah r disakiti. Akan tetapi dengan kedudukan Abu Thalib yang terpandang di sisi Quraisy dan tetapnya dia dalam kekafiran menyebabkan orang Quraisy mengagung kannya. Maka dari sisi ini merupakan perlindungan bagi Rasulullah r. Dua paman Beliau r yang masuk Islam adalah ‘Abbas dan Hamzah. Hamzah lebih utama daripada ‘Abbas, sampaisampai Rasulullah r menggelari Beliau dengan singa Allah I. Beliau terbunuh dalam perang Uhud. Dan Nabi r menamainya dengan Sayyidnya para Syuhada. 65 Maka tentang Abu Thalib, Allah I
65 Riwayat AlHakim dalam AlMustadrak (3/195) dari Jabir dan Al Haitsami membawakannya dalam AlMajmu’ (9/368) dan At
118 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
mengijinkan Rasulullah untuk memberi syafa’at kepada nya padahal dia kafir, maka hal ini merupakan pengecualian dari firman Nya : ) ﲔِﻌِﻓﺎﺸﻟﺍ ﹸﺔﻋﺎﹶﻔﺷ ﻢﻬﻌﹶﻔﻨﺗ ﺎﻤﹶﻓ ( “Maka tidaklah akan bermanfaat baginya syafa’atnya orang yang memberi syafa’at.” (QS. AlMuddatstsir ; 48) Akan tetapi ini adalah syafa’at yang tidak akan mengeluarkan dia dari neraka. Bahkan siksaannya itu mengenai kedua kakiknya, sehingga mendidihlah otaknya. Berkata Rasulullah r :
ﻭ ﹶﻟ ﻮ ﹶﻻ ﹶﺃ ﻧ ﹶﻟ ﺎ ﹶﺎﻜ ﹶﻥ ِﻓ ﺪﻟﺍ ﻲ ﺭ ِﻙ ﹾﺍ َﻷ ﺳ ﹶﻔ ِﻞ ِﻣ ﻦ ﻨﻟﺍ ِﺎ ﺭ “Kalaulah tidak sebab syafa’atku, niscaya dia berada dalam kerak dasar neraka.” 66 Dan hal ini bukan sebab pribadi Abu Thalib akan tetapi sebab pembelaan dia kepada Nabi r dan para shahabatnya y.
Thabarani membawakannya dalam AlAusath dan hadits ini juga dibawakan AlAlbani dalam AsSilsilah AshShahihah (374). 66 Riwayat AlBukhari (3883) dan Muslim (209) dari Abbas bin Abdil Muthallibt.
119
Perkataan Beliau v :
ﹸﺔﹶﺜِﻟﺎﱠﺜﻟﺍ ﹸﺔﻋﺎﹶﻔﺸﻟﺍ ﺎﻣﹶﺃﻭ :
ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻖﺤﺘﺳِﺍ ﻦﻤﻴِﻓ ﻊﹶﻔﺸﻴﹶﻓ , ِﻟﻭ ﻪﹶﻟ ﹸﺔﻋﺎﹶﻔﺸﻟﺍ ِﻩِﺬﻫﻭ ﲔﻴِﺒﻨﻟﺍ ِﺮِﺋﺎﺴ
ﻢِﻫِﺮﻴﹶﻏﻭ ﲔِﻘﻳﺪﺼﻟﺍﻭ , ﺎﻬﹶﻠﺧﺪﻳ ﺎﹶﻟ ﹾﻥﹶﺃ ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻖﺤﺘﺳﺍ ِﻦﻤﻴِﻓ ﻊﹶﻔﺸﻴﹶﻓ ,
ﺎﻬﻨِﻣ ﺝﺮﺨﻳ ﹾﻥﹶﺃ ﺎﻬﹶﻠﺧﺩ ﻦﻤﻴِﻓ ﻊﹶﻔﺸﻳﻭ Dan adapun syafa’at yang ketiga : maka Beliau r memberi syafa’at kepada orang yang berhak masuk neraka, maka syafa’at ini dimiliki oleh Beliau r dan juga seluruh nabi dan shiddiqin dan selain mereka. Maka Beliau r memberi syafa’at kepada orang yang berhak masuk neraka agar tidak masuk neraka, atau kepada orang yang telah masuk neraka agar dikeluarkan dari neraka. Perkataan Beliau v : (Dan adapun syafa’at yang ketiga adalah maka Beliau memberi syafa’at kepada orang yang berhak masuk neraka). Yaitu dari kalangan kaum mukminin yang bermaksiat. Dan ini memiliki dua bentuk, yaitu memberi syafa’at kepada orang yang berhak masuk neraka agar tidak jadi masuk neraka atau syafa’at kepada orang yang telah masuk neraka agar keluar darinya. Adapun syafa’at kepada orang yang telah masuk neraka agar dikeluarkan darinya, maka haditshadits yang
120 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
menjelaskan hal ini sangat banyak, bahkan mencapai derajat mutawatir. Dan adapun syafa’at kepada orang yang berhak masuk neraka agar tidak jadi memasukinya, maka pemahaman ini diambil dari do’a Rasulullah r untuk kaum mukminin dengan ampunan dan rahmat atas jenazah mereka. Maka sesungguhnya konsekuensi dari hal itu adalah orang yang didoakan tersebut tidak akan masuk ke dalam neraka. Seperti do’a Nabi r : “Ya Allah, ampunilah Abu Salamah dan angkatlah derajatnya dari kalangan orangorang yang mendapat hidayah.” 67 Akan tetapi ini adalah syafa’at di dunia. Sebagaimana perkataan Nabi r :
ﻣ ِﻣ ﺎ ﻦ ﺭ ﺟ ٍﻞ ﻣ ﺴ ِﻠ ٍﻢ ﻳ ﻤ ﻮ ﺕ ﹶﻓ ﻴ ﹸﻘ ﻮ ﻡ ﻋ ﻰﻠ ﺟ ﻨ ﺯﺎ ِﺗ ِﻪ ﹶﺃ ﺭ ﺑ ﻌ ﻮ ﹶﻥ ﺭ ﺟ ﹰﻼ ﹶﻻ
ﻳ ﺸ ِﺮ ﹸﻛ ﻮ ﹶﻥ ِﺑ ِﷲﺎ ﺷ ﻴ ﹰﺌ ِﺇ ﺎ ﱠﻻ ﺷ ﱠﻔ ﻌ ﻬ ﻢ ُﷲﺍ ِﻓ ﻴ ِﻪ “Tidaklah ada seorang muslim yang mati kemudian yang menshalati jenazahnya adalah empat puluh orang yang tidak menyekutukan Allah U dengan sesuatupun, maka Allah U akan ijinkan mereka untuk memberi syafa’at kepadanya.” 68 Dan jenis syafa’at ini diingkari oleh dua kelompok ahli bid’ah yaitu Mu’tazilah dan Khawarij. sebab pendapat Mu’tazilah dan Khawarij tentang pelaku dosa besar adalah kekal di jahannam. Mereka berpendapat bahwa orang yang berzina itu sama seperti orang yang menyekutukan Allah I, sehingga tidak lagi bermanfaat
67 Riwayat Muslim (920) dari Ummu Salamah c. 68 Riwayat Muslim (948) dari Ibnu Abbas t.
121
syafa’at baginya. Maka Allah I tidak akan mengijinkan seorangpun untuk memberi syafa’at baginya. Dan pendapat mereka itu terbantah dengan hadits mutawatir yang menjelaskan adanya syafa’at ini. Perkataan Beliau v :
ﺪﺼﻟﺍﻭ ﲔﻴِﺒﻨﻟﺍ ِﺮِﺋﺎﺴِﻟﻭ ﻪﹶﻟ ﹸﺔﻋﺎﹶﻔﺸﻟﺍ ِﻩِﺬﻫﻭ ﻢِﻫِﺮﻴﹶﻏﻭ ﲔِﻘﻳ ,Dan syafa’at jenis ini adalah dimiliki oleh Nabi r dan juga seluruh para nabi, shidiiqin dan selain mereka . Maka Beliau r memberikan syafa’at kepada orangorang yang berhak masuk neraka agar tidak jadi memasukinya dan bagi orang yang telah masuk neraka agar keluar darinya. Yakni syafa’at ini bukan khusus milik Nabi r akan tetapi syafa’at ini terjadi pada para nabi lainnya. Ketika mereka memberikan syafa’at kepada pelaku maksiat dari kalangan umat mereka. Bagi shiddiqin memberikan syafa’at kepada pelaku maksiat dari kalangan kerabatnya dan selainnya dari kalangan mukminin. Demikian pula terjadi pada selain mereka dari kalangan orangorang shalih, sampaisampai ada seseorang yang memberi syafa’at kepada keluarganya, kepada tetangganya dan yang semisalnya. Perkataan Beliau v :
ٍﺔﻋﺎﹶﻔﺷ ِﺮﻴﻐِﺑ ﺎﻣﺍﻮﹾﻗﹶﺃ ِﺭﺎﻨﻟﺍ ﻦِﻣ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﺝِﺮﺨﻳﻭ , ِﻪِﺘﻤﺣﺭﻭ ِﻪِﻠﻀﹶﻔِﺑ ﹾﻞﺑ Maka Allah I mengeluarkan dari neraka suatu kaum dengan tanpa syafa’at, bahkan dengan karunia dan rahmatNya semata.
122 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
Yakni sesungguhnya Allah I akan mengeluarkan pelaku maksiat dari kalangan mukminin yang Allah I kehendaki tanpa syafa’at. Ini adalah kenikmatan dariNya, sebab rahmatNya itu mendahului kemurkaanNya. Maka para nabi telah memberikan syafa’at, demikian pula orang shalih, para malaikat, kemudian selain mereka, hingga tidak ada lagi yang tersisa kecuali rahmatNya Dzat yang paling rahmat dari yang merahmati, maka Allah I mengeluarkan dari neraka, orangorang yang keluar darinya tanpa melalui syafa’at, hingga tidak ada yang tertinggal di neraka kecuali mereka memang ahli neraka. Telah diriwayatkan oleh AlImam AlBukhari dan Muslim dari hadits Abi Sa’id AlKhudry dari Nabi r : Sesungguhnya AllahI berfirman :
ﹶﻓ ﻴ ﹸﻘ ﻮ ﹸﻝ ُﷲﺍ ﻋ ﺰ ﻭ ﺟ ﱠﻞ ﺷ ﹶﻔ ﻌ ِﺖ ﹾﻟﺍ ﻤ ﹶﻼ ِﺋ ﹶﻜ ﹸﺔ ﻭ ﺷ ﹶﻔ ﻊ ﻨﻟﺍ ِﺒ ﻴ ﻮ ﹶﻥ ﻭ ﺷ ﹶﻔ ﻊ
ﹾﻟﺍ ﻤ ﺆ ِﻣ ﻨ ﻮ ﹶﻥ ﻭ ﹶﻟ ﻢ ﻳ ﺒ ﻖ ِﺇ ﱠﻻ ﹶﺃ ﺭ ﺣ ﻢ ﺮﻟﺍ ِﺣﺍ ِﻤ ﻴ ﻦ ﹶﻓ ﻴ ﹾﻘ ِﺒ ﺾ ﹶﻗ ﺒ ﻀ ﹰﺔ ِﻣ ﻦ
ﺍ ﺎﻨﻟ ِﺭ ﹶﻓ ﻴ ﺨ ِﺮ ﺝ ِﻣ ﻨ ﻬ ﹶﻗ ﺎ ﻮ ﹰﺎﻣ ﹶﻟ ﻢ ﻳ ﻌ ﻤ ﹸﻠ ﺧ ﺍﻮ ﻴ ﺮ ﹶﻗ ﺍ ﱡﻂ ﹶﻗ ﺪ ﻋ ﺩﺎ ﺣ ﺍﻭ ﻤ ﻤ ﺎ “Para malaikat telah memberi syafa’at, para nabi telah memberi syafa’at, kaum mukminin telah memberi syafa’at. Tidak tersisa lagi kecuali Dzat Yang Paling Rahmat dari yang merahmati kemudian Allah U mengambil satu genggaman dari neraka kemudian mengeluarkan dari neraka suatu kaum yang tidak pernah beramal kebaikan sama sekali, dalam keadaan mereka telah menjadi arang.” 69
69 Riwayat AlBukhari (7439) Muslim (183) dari Abi Sa’id AlKhudryt.
123
L. Perkara yang kedua belas yang terjadi di hari kiamat Yaitu seperti yang disebutkan oleh Penulis v dengan perkataannya :
ﻴﻧﺪﻟﺍ ِﻞﻫﹶﺃ ﻦِﻣ ﺎﻬﹶﻠﺧﺩ ﻦﻤﻋ ﹲﻞﻀﹶﻓ ِﺔﻨﺠﹾﻟﺍ ﻲِﻓ ﻰﹶﻘﺒﻳﻭ ﺎ . Di surga masih ada tempat tersisa setelah orang orang memasukinya dari kalangan penduduk dunia. Surga yang luasnya seperti langit dan bumi, yang para penghuninya memasukinya akan tetapi surga tidak akan penuh. Dan sungguh Allah I telah menjamin bagi surga dan neraka bahwa setiap dari keduanya akan menjadi penuh. Maka neraka itu terus menerus dilemparkan ke dalamnya dan neraka berkata : Apakah masih ada tambahan? Yakni belum penuh juga, maka Allah I meletakkan kakiNya di atas neraka, sehingga neraka akan berbenturan satu bagian dengan bagian lainnya sambil mengatakan : “Cukupcukup.” 70 Dan adapun surga itu maka Allah I akan menciptakan baginya suatu kaum yang kemudian mereka memasuki surga dengan keutamaan Allah I dan rahmatNya. Telah tsabit yang demikian itu dalam Ash Shahihain 71 dari hadits Anas bin Malik t dari Nabi r dan ini adalah konsekuensi dari firman AllahI :
70 Riwayat AlBukhari (7384) dan Muslim (2848) dari Anas bin Malik. 71 Riwayat AlBukhari (4850) Muslim (2848).
124 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat ) ﹶﺔﻤﺣﺮﻟﺍ ِﻪِﺴﹾﻔﻧ ﻰﹶﻠﻋ ﻢﹸﻜﺑﺭ ﺐﺘﹶﻛ ( “Rabb kalian mewajibkan atas diriNya rahmat.” (QS. Al ‘An’am ; 54) Dan perkataan Nabi dari apa yang diriwayatkan dari Rabbnya : “Sesungguhnya rahmatKu itu mendahului kemurkaanKu.” 72 Oleh sebab itu Penulis berkata :
ﺎﻣﺍﻮﹾﻗﹶﺃ ﺎﻬﹶﻟ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﹸﺊِﺸﻨﻴﹶﻓ , ﹶﺔﻨﺠﹾﻟﺍ ﻢﻬﹸﻠِﺧﺪﻴﹶﻓ “Maka Allah I menciptakan suatu kaum bagi surga kemudian Allah I masukkan mereka ke surga.” Perkataan Beliau v :
ِﺏﺍﻮﱠﺜﻟﺍﻭ ِﺏﺎﺴِﺤﹾﻟﺍ ﻦِﻣ ِﺓﺮِﺧﺂﹾﻟﺍ ﺭﺍﺪﻟﺍ ﻪﺘﻨﻤﻀﺗ ﺎﻣ ﻑﺎﻨﺻﹶﺃﻭ
ِﺏﺎﹶﻘِﻌﹾﻟﺍﻭ Dan bagianbagian yang terkandung dalam negeri akhirat berupa hisab, pahala dan siksaan, surga dan neraka. Adapun hisab, maka telah berlalu penjelasannya. Adapun pahala adalah balasan terhadap amalan yang baik, satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan sampai kelipatan lebih banyak lagi.
72 Riwayat AlBukhari (7554) dan Muslim (2751) dari Abu Hurairah t
125
Dan adapun siksaan adalah balasan atas perbuatan jelek, barang siapa yang melakukan kejelekan maka dia tidak akan dibalas kecuali dengan kejelekan yang semisalnya dan dia tidak akan dizalimi. Perkataan Beliau v :
ِﺭﺎﻨﻟﺍﻭ ِﺔﻨﺠﹾﻟﺍﻭ Surga dan neraka. AlJannah (surga) adalah negeri yang Allah I sediakan untuk para waliwaliNya, di dalamnya ada sesuatu yang sangat disukai jiwa dan sangat lezat di mata, di sana ada kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik dalam hati manusia. ) ﹶﻓ ﺎﻤِﺑ ًﺀﺍﺰﺟ ٍﻦﻴﻋﹶﺃ ِﺓﺮﹸﻗ ﻦِﻣ ﻢﻬﹶﻟ ﻲِﻔﺧﹸﺃ ﺎﻣ ﺲﹾﻔﻧ ﻢﹶﻠﻌﺗ ﹶﻼ ﺍﻮﻧﺎﹶﻛ
ﹶﻥﻮﹸﻠﻤﻌﻳ ( “Maka tidaklah jiwa itu mengetahui apa yang disembunyikan bagi mereka berupa kenikmatan yang menyejukkan mata, sebagai balasan atas apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. As Sajdah ; 17) Yaitu mereka tidak mengetahui hakikatnya dan keadaannya. Dan surga itu telah ada wujudnya sekarang ini, berdasarkan firmanNya : ) ﲔِﻘﺘﻤﹾﻠِﻟ ﺕﺪِﻋﹸﺃ ( “Telah disediakan bagi orangorang yang bertaqwa.” (QS. Ali ‘Imran ; 133)
126 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
Dan haditshadits yang semakna dengan ini sangat banyak. Surga itu terus abadi selamalamanya, sebagaima na firmanNya : ) ِﺖﻣﺍﺩ ﺎﻣ ﺎﻬﻴِﻓ ﻦﻳِﺪِﻟﺎﺧ ِﺔﻨﺠﹾﻟﺍ ﻲِﻔﹶﻓ ﺍﻭﺪِﻌﺳ ﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎﻣﹶﺃﻭ
ﹶﻏ ًﺀﺎﹶﻄﻋ ﻚﺑﺭ َﺀﺎﺷ ﺎﻣ ﱠﻻِﺇ ﺽﺭَﻷﺍﻭ ﺕﺍﻭﺎﻤﺴﻟﺍ ٍﺫﻭﹸﺬﺠﻣ ﺮﻴ ( “Dan adapun orangorang yang berbahagia, maka dia berada di surga mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi kecuali kalau Rabbmu menghendaki. Sebagai pemberian yang tidak ada putusnya.” (QS. Huud ; 108) Dan lafadz khaalidiina fiihaa abada…terdapat dalam banyak ayat. Adapun neraka itu adalah negeri yang Allah I sediakan bagi musuhmusuhNya, di dalamnya ada ber bagai macam adzab dan siksaan yang tidak akan mampu untuk ditanggung oleh manusia. Dan neraka itu sekarang telah ada wujudnya, berdasarkan firmanNya : ) ﺕﺪِﻋﹸﺃ ﺎﹶﻜﹾﻠِﻟ ﻦﻳِﺮِﻓ ( “Telah disediakan bagi orangorang yang kafir.” (QS. Ali Imran ; 131) Dan haditshadits yang menunjukkan makna ini sangat banyak dan masyhur. Dan penduduk neraka itu kekal selamalamanya, berdasarkan firmanNya : ) ﺍﲑِﻌﺳ ﻢﻬﹶﻟ ﺪﻋﹶﺃﻭ ﻦﻳِﺮِﻓﺎﹶﻜﹾﻟﺍ ﻦﻌﹶﻟ ﻪﱠﻠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ . ﺍﺪﺑﹶﺃ ﺎﻬﻴِﻓ ﻦﻳِﺪِﻟﺎﺧ (
127
“Sesungguhnya Allah U itu melaknat orangorang kafir dan menyediakan bagi mereka neraka sa’ir, mereka kekal di dalamnya selamalamanya.” (QS. AlAhzab ; 6465) Dan sungguh Allah I telah menyebutkan kekalnya mereka (orang kafir) selama–lamanya di neraka pada tiga ayat dalam AlQuran, dan ini adalah salah satunya, yang kedua adalah dalam akhir surat AnNisa dan yang ketiga adalah dalam surat AlJin. Dalam ayat tadi dzahirnya menunjukkan bahwa neraka itu terus abadi sepanjang masa. M. Sumbersumber ilmu tentang hari akhir Perkataan Beliau v :
ِﺀﺎﻤﺴﻟﺍ ﻦِﻣ ِﺔﹶﻟﺰﻨﻤﹾﻟﺍ ِﺐﺘﹸﻜﹾﻟﺍ ﻲِﻓ ﹲﺓﺭﻮﹸﻛﹾﺬﻣ ﻚِﻟﹶﺫ ﹸﻞﻴِﺻﺎﹶﻔﺗﻭ Dan perincian hal ini (tentang hari akhir) telah disebutkan dalam kitabkitab yang diturunkan dari langit. Yakni seperti Taurat, Injil dan lembaranlembaran Ibrahim dan Musa dan selainnya dari kitabkitab yang diturunkan dari langit. Dan hal ini telah disebutkan di sana dengan jelas dan rinci sebab berhajatnya manusia, bahkan sebab daruratnya kebutuhan mereka akan penjelasan dan perinciannya. Ketika tidak mungkin seseorang akan istiqomah kecuali dengan beriman dengan hari akhir yang akan dibalas di sana semua amalan kebaikan atau kejelekan.
128 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
Perkataan Beliau v :
ِﺀﺎﻴِﺒﻧﹶﺄﹾﻟﺍ ِﻦﻋ ِﺭﻮﹸﺛﹾﺄﻤﹾﻟﺍ ِﻢﹾﻠِﻌﹾﻟﺍ ﻦِﻣ ِﺭﺎﹶﺛﺂﹾﻟﺍﻭ Dan atsaratsar ilmu yang diriwayatkan dari para nabi r terdahulu. Ketahuilah bahwasanya ilmu (atsar) yang diriwa yatkan dari para nabi itu terbagi dua : 1. Yang tsabit dengan wahyu, yaitu apa yang disebutkan dalam AlQuran dan AsSunnah yang shahih, dan ini adalah tidak diragukan lagi untuk diterima dan diyakini pendalilannya. 2. Ilmu yang dinukil dari selain wahyu, (seperti kisah israiliyatpent) dan ini yang terkadang masuk dalam kedustaan, perubahan dan penggantian. Oleh sebab itu, seseorang itu harus berhatihati dalam menukil riwayatriwayat dengan cara seperti ini dari para nabi terdahulu. Sehingga Rasulullah r bersabda :
ﻫﻮﹸﻗﺪﺼﺗ ﹶﻼﹶﻓ ِﺏﺎﺘِﻜﻟﹾﺍ ﹸﻞﻫﹶﺃ ﻢﹸﻜﹶﺛﺪﺣ ﺍﹶﺫِﺇ ﺍﻮﹸﻟﻮﹸﻗ ﻢﻫﻮﺑﱢﺬﹶﻜﺗﹶﻻﻭ ﻢ :
ﻢﹸﻜﻴﹶﻟِﺍ ﹶﻝِﺰﻧﹸﺃﺎﻣﻭﺎﻨﻴﹶﻟِﺇ ﹶﻝِﺰﻧﹸﺃﺎﻤِﺑﺎﻨﻣﺁ “Jika Ahli kitab itu membawakan riwayat maka janganlah kalian mempercayainya dan jangan pula kalian dustakan. Ucapkanlah oleh kalian : Kami beriman dengan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada kalian.” 73
73 Riwayat AlImam Ahmad (4/135) dari Abi Namlah AlAnshari t, riwayat AlBukhari (4485) dari Abu Hurairah t.
129
sebab sesungguhnya jika engkau benarkan, maka terkadang engkau membenarkan sesuatu yang batil, dan jika engkau dustakan terkadang engkau mendustakan suatu kebenaran, maka janganlah engkau benarkan dan jangan engkau dustakan. Katakanlah jika memang ini dari sisi AllahI maka sungguh aku beriman dengannya. Dan para ulama membagi riwayat tentang hari kiamat yang diambil dari umat terdahulu menjadi tiga bagian : 1. Perkara yang disaksikan oleh syariat kita kebenaran nya. 2. Perkara yang disaksikan oleh syariat kita tentang kedustaannya dan hukum terhadap dua perkara tadi jelas adanya. 3. Perkara yang tidak dihukumi (oleh syariat kitapent) akan kebenarannya atau kedustaannya. Maka perkara ini adalah wajib untuk tawaquf padanya, tidak dipercayai dan tidak didustakan. Perkataan Beliau v :
ٍﺪﻤﺤﻣ ﻦﻋ ِﺙﻭﺭﻮﻤﹾﻟﺍ ِﻢﹾﻠِﻌﹾﻟﺍ ﻲِﻓﻭ r ﻲِﻔﺸﻳ ﺎﻣ ﻚِﻟﹶﺫ ﻦِﻣ
ﻲِﻔﹾﻜﻳﻭ Dan ilmu yang diwariskan dari Nabi r dalam perkara tersebut (yakni tentang hari kiamatpent) adalah telah memuaskan lagi mencukupi. Ilmu yang diwariskan dari Nabi r, sama saja apakah dari Kitabullah atau Sunnah Rasulullah r dalam perkara tersebut sangat memuaskan dan mencukupi. Maka tidak perlu lagi kita untuk mencari nasihat yang akan
130 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
melembutkan hati dari selain Kitabullah dan AsSunnah. Bahkan kita tidak butuh kepada selain keduanya. Dan ilmu yang diwariskan dari Nabi Muhammad r itu adalah mencukupi dan memuaskan dalam segala bab ilmu dan keimanan. Kemudian riwayat yang dinisbatkan dari Nabi r dalam permasalahan ancaman, keutamaan, targhib dan tarhib itu terbagi menjadi tiga macam : riwayat yang shahih diterima, dha’if dan maudhu’. Maka tidak seluruh riwayat itu shahih dan diterima, dan kita tidak membutuh kan yang dha’if dan maudhu’. Maka hadits maudhu’, para ulama rahimahumullah telah sepakat bahwasanya tidak boleh menyebutkan dan menyebarkannya di antara manusia, baik dalam bab fadhailul amal, targhib (motivasi) dan tarhib (ancaman) dan tidak pula selainnya kecuali kalau menyebutkannya untuk tujuan menjelaskan keadaannya yang maudhu’. Dan tentang hadits dha’if, para ulama berselisih tentangnya. Dan para ulama yang mengatakan bolehnya menyebarkan hadits dha’if dan menukilkannya memberi kan tiga syarat : 74 1. Hendaknya dha’ifnya itu tidak sangat parah.
74 AlHafidz Ibnu Hajar menukil dari AsSakhawi dalam AlQoulul Badi’ (hal 364) dan datang riwayat dari AlImam Ahmad bahwasanya Beliau berkata : Jika dalam permasalahan halal dan haram maka kita sangat ketat dalam meneliti sanad, jika dalam permasalahan AtTarghib dan AtTarhib kita agak longgar dalam sanad, (Majmu’ fatawa Ibnu Taimiyah (65/18)) lihat mukadimah AsySyaikh Nashiruddin AlAlbani dalam kitab AtTarghib wa At Tarhib dan sungguh Beliau telah menyebutkan perkataan para ulama tentang hukum beramal dengan hadits dha’if dalam fadhoilul a’mal.
131
2. Hendaknya pondasi amalan yang berkaitan dengan pahala dan siksaan itu tsabit dengan dalil yang shahih (bukan dengan hadits dha’if tersebutpent). 3. Hendaknya jangan meyakini bahwasanya Nabi r itu mengucapkannya, bahkan dia harus raguragu tidak mantap, akan tetapi disertai pengharapan pada permasalahan targhib dan disertai rasa takut dalam permasalahan tarhib. Adapun bentuk penyampaiannya maka janganlah mengatakan : ِﷲﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ ﹶﻝﺎﹶﻗ “telah bersabda Rasulullah “ Bahkan hendaknya mengatakan : ُ ﺭ ﻋ ﻱِﻭ ِﷲﺍ ﹸﻝﻮﺳﺭ َ ﻦ “diriwayatkan dari Rasulullah r “ atau ﻪﻨﻋ ﺮِﻛﹸﺫ : “disebutkan dari Beliau r” dan yang semisal dengannya. Jika engkau berada di tengah orang awam yang tidak bisa membedakan antara penyebutan : ﹶﻝﺎﹶﻗ ﹸﻝﻮﺳﺭ ِﷲﺍ
"berkata Rasulullah” dengan ﹶﻞﻴِﻗ “dikatakan…” maka janganlah sekalikali engkau mengucapkan hadits dha’if tersebut selamalamanya. sebab orang awam itu akan meyakini kalau Rasulullah r yang mengucapkannya. Apa yang dikatakan (oleh khatib) di atas mihrab itu menurut orang awam adalah yang benar. Peringatan : Bab ini yakni bab hari akhir dan tanda–tanda hari kiamat disebutkan hadits yang sangat banyak, di antaranya ada yang dha’if, dan ada yang maudhu’. Yang hal ini banyak didapati dalam kitabkitab raqa’iq (pelembut hati) dan kitab tentang nasihat. Oleh sebab itu, wajib bagi kita berhatihati darinya, dan hendaklah kita memperingatkan orang awam yang memiliki kitabkitab seperti ini.
132 Menelusuri Kejadiankejadian di Hari Kiamat
Perkataan Beliau v :
ﻩﺪﺟﻭ ﻩﺎﻐﺘﺑِﺍ ﻦﻤﹶﻓ Barangsiapa yang mencarinya maka dia akan mendapatkannya. Ini benar adanya, maka AlQuran itu ada di hadapan kita, kitabkitab hadits ada di hadapan kita, akan tetapi hal ini memerlukan penelitian dan penjelasan yang shahih dari yang dha’if, sehingga manusia akan membangun keyakinan tentang hari kiamat ini di atas pondasi yang selamat.
***











