Mu agar kami boleh ambil bagian dalam kemuliaan-
Nya. Maka kami memuji Dikau.
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P Dengan kebangkitan Yesus Putra-Mu, maut tidak
berkuasa lagi dan cahaya kehidupan dipancarkan.
Dengan membangkitkan Yesus dari alam maut,
Engkau menyatakan bahwa maut dan dosa tidak
dapat menghilangkan cinta-Mu terhadap kami. Maka
kami memuji Dikau:
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P Karena cinta-Mu yang besar itu, ya Bapa, dengan
penuh sukacita, dan bersama seluruh umat-Mu dalam
76
persatuan dengan para uskup, imam, diakon dan
segenap pelayan sabda, kami melambungkan madah
pujian bagiMu dengan bernyanyi:
Lagu Pujian (PS 530 atau MB 435, atau nyanyian pujian lain yang
sesuai)
BAPA KAMI Berdiri
P Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyatukan
pujian syukur dan permohonan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan doa yang diajarkan Yesus
sendiri kepada kita.
U Bapa kami ...
DOA PENUTUP Berdiri
P Marilah kita berdoa
Allah Bapa yang maha baik, sebagai seorang
Gembala yang baik Engkau telah menuntun dan
menjaga kehidupan kami. Ketika hidup kami terasa
berat dan gelap, Engkau tidak meninggalkan kami
sendirian. Kami mohon: Hantarlah saudara (atau:
saudari) kami ini [N...] ke dalam terang hidup, dan
semoga Ia bersama Engkau dalam rumah abadi di
surga. Demi Kristus Tuhan kami.
U Amin.
77
PEMBERKATAN JENAZAH
Sesudah Doa Penutup menyusul ritual Pemberkatan Jenazah. Sedapat
mungkin disediakan air suci dan pedupaan. Pemimpin ritual memberi kata
pengantar singkat, misalnya dengan kata-kata berikut:
P Saudara-saudari terkasih.
Kini sudah tibalah saatnya kita akan berpisah dari
saudara (atau: saudari) kita yang terkasih [N ...].
Dengan hati yang tabah kita memberikan
penghormatan terakhir kepadanya. Kita berharap
bahwa ia akan bangkit untuk kehidupan kekal
bersama Kristus yang telah diimaninya.
Jika tersedia air suci dan pedupaan, pemimpin melanjutkan:
Maka air suci akan dipercikkan atas dia sebagai
lambang pembaptisannya; dan jenazahnya akan
didupai supaya keharuman amalnya berkenan
kepada Tuhan.
Lalu, pemimpin memerciki jenazah dengan air suci dan mendupainya.
Sebaiknya diiringi dengan nyanyian, misalnya MB. 90 (PS. 712), MB. 93
(PS. 709), atau nyanyian lain yang sesuai. Bila tidak ada nyanyian,
pemimpin dapat memakai salah satu rumusan di bawah ini. Hendaknya
umat mengulangi: “Terimalah dia, ya Tuhan”.
Pilihan 1
P Siramilah ya Tuhan dengan air kehidupan, hamba-
Mu (NN …) yang masuk ke alam kekal.
U Terimalah dia ya Tuhan.
P Supaya ia hidup bahagia selamanya bersama para
kudus di surga.
U Terimalah dia ya Tuhan.
P Dari bumi aku berseru kepada-Mu. Ya Tuhan
dengarkanlah seruanku.
78
U Terimalah dia ya Tuhan.
P Pada-Mu ada pengampunan dosa agar orang
mengabdi dengan gembira.
U Terimalah dia ya Tuhan.
P Aku percaya kepada Tuhan, jiwaku percaya akan
sabda-Nya.
U Terimalah dia ya Tuhan.
P Pada Tuhan ada belaskasihan, dan penebusan
berlimpah-limpah ada pada-Nya.
U Terimalah dia ya Tuhan.
Pilihan 2
Hendaklah umat mengulangi: “Di hadapan Allah yang mahatinggi”.
P Hai para kudus dan para malaikat Allah, datanglah
menyongsong saudara kami. Hantarlah dia kepada
Kristus.
U Di hadapan Allah yang mahatinggi
P Semoga Kristus menyambutmu, sebab Dialah yang
memanggil engkau. Semoga para malaikat
menjemput dan mengiringi engkau sampai ke
pangkuan Abraham.
U Di hadapan Allah yang mahatinggi
P Ya Tuhan, berilah dia istirahat kekal dan sinarilah
dia dengan cahaya abadi.
U Di hadapan Allah yang mahatinggi
Sesudah itu, dilanjutkan dengan Pemberkatan Jenazah
DOA MOHON BERKAT ATAS JENAZAH
P Allah, Bapa kami yang maharahim, kepada-Mu
kami serahkan saudara kami (atau: saudari) ini [N ...]
yang telah meninggal dalam Kristus. Semoga
79
bersama Kristus pula ia bangkit untuk kehidupan
kekal. Kami bersyukur kepada-Mu atas segala
kebaikan dan anugerah yang Kau limpahkan
kepadanya sewaktu hidupnya di dunia ini.
Dengarkanlah permohonan kami, bukalah pintu
surga baginya dan tabahkanlah hati kami yang
berkabung. Semoga kami dapat saling menguatkan
dengan penghiburan iman kepada Kristus yang
bangkit. Sebab Dialah Tuhan kami sepanjang segala
masa.
U Amin.
PERARAKAN KE TEMPAT PEMAKAMAN
Perarakan biasanya dibuat sesudah ritual penghormatan jenazah yang
dibuat oleh para tamu dan ucapan terima kasih dari kaum keluarga, atau
sesuai dengan kebiasaan setempat.
Sementara penutupan peti jenazah, umat membawakan nyanyian yang
sesuai atau nyanyian Maria. Selesai penutupan peti jenazah, pemimpin
berkata:
P Saudara-saudari, marilah kita mengantar saudara
(atau: saudari) kita ini ke tempat peristirahatannya
yang terakhir. Semoga Tuhan menyertai kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
▪ Bila jenazah diantar ke makam dengan mobil, maka urutan
perarakan dari depan adalah sebagai berikut: kendaraan pengiring
awal, mobil petugas ibadat (pemimpin ibadat, misdinar dengan
segala perlengkapannya: salib, lilin, air suci, dan dupa), mobil
jenazah yang diisi dengan keluarga, mobil pelayat dan umat
lainnya. Tentu selama perarakan umat tidak mungkin mengadakan
doa dan nyanyian bersama. Namun hendaknya tetap diusahakan
suasana tenang dan khidmat, memperhatikan tata tertib lalu lintas.
▪ Jika jenazah diantar dengan kereta atau diusung, dan diiringi oleh
umat, maka urutan pemakaman dari depan: pembawa salib dan
80
lilin, pembawa air suci dan dupa, pemimpin ritual , peti jenazah
dan keluarga, umat dan para pelayat lainnya.
▪ Seluruh umat dan para pelayat yang ikut mengiringi jenazah dapat
diajak berdoa rosario atau Salam Maria berulang-ulang, dan dapat
juga menyanyikan lagu-lagu yang sesuai, yang mudah dan sudah
dihafal.
STASI KEDUA: DI TEMPAT PEMAKAMAN
Setibanya di tempat pemakaman, pemimpin ritual dan pelayan lain
mengambil tempat dekat makam pada kaki jenazah. Bila semuanya sudah
siap, pemimpin dapat membuka ritual pemakaman dengan Tanda Salib
dan mengucapkan Kata Pengantar berikut ini:
P Kaum keluarga dan saudara-saudari terkasih. Kita
berkumpul di sini untuk memakamkan saudara
(atau: saudari) kita yang terkasih. Inilah tempat
peristirahatannya yang terakhir di dunia ini. Namun
kita percaya bahwa Tuhan yang mahakuasa akan
mengubah tubuh yang fana ini menjadi serupa
dengan Tubuh-Nya yang mulia berkat kebangkitan
Kristus. Maka, marilah kita memanjatkan doa, agar
saudara kita ini, seperti halnya Lazarus,
dibangkitkan oleh Allah untuk hidup baru dan
bahagia di surga bersama Kristus yang diimaninya,
bersama Perawan Maria yang amat suci dan para
pilihan-Nya. (Hening sejenak)
Pemimpin melanjutkan dengan doa berikut ini:
P Marilah kita berdoa:
Allah yang mahakuasa dan maharahim, kehidupan
dan kematian kami berada dalam tangan-Mu.
Engkau telah memanggil saudara (atau: anak) kami
[N ...] dari kehidupan di dunia ini menghadap
hadirat-Mu. Dengan hati sedih kami berdiri di sini
81
untuk membaringkan jenazahnya dalam makam.
Namun dengan penuh harapan kami menantikan
kebangkitan, sebab Kristus telah bangkit sebagai
yang pertama dari orang-orang mati. Maka, kami
mohon: Kasihanilah dia, ya Tuhan, kasihanilah dia,
dan terimalah dia dalam pelukan cinta-Mu. Demi
Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
BACAAN KITAB SUCI
Pemimpin membacakan kutipan Kitab Suci di bawah ini, atau teks lain yang
sesuai, misalnya Rom. 6:3-4. 8-9; Flp. 3:20-21; 1Yoh. 3:1-2; 1Yoh. 3:14-16;
Why. 14:13; Yoh. 6:37-40.
P Marilah kita mendengarkan bacaan dari Surat
Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (4:18-
5:1).
Saudara-saudari, kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena
yang kelihatan adalah sementara, sedang yang
tak kelihatan adalah kekal. Karena kami tahu, jika
kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar,
Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di
surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal,
yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
82
MOHON BERKAT ATAS MAKAM
Pemimpin mengucapkan salah doa Mohon Berkat atas makam berikut ini:
P Tuhan Yesus Kristus, Engkau sendiri berbaring
dalam makam selama tiga hari. Kami mohon:
Semoga Engkau menyucikan makam ini, agar
hamba-Mu yang kami istirahatkan di sini akhirnya
bangkit bersama Engkau dan hidup mulia sepanjang
masa.
U Amin
(untuk anak-anak):
P Tuhan Allah yang berbelas kasih, kami percaya
bahwa hidup kaum beriman tidak berakhir dalam
kematian. Kami mohon: Semoga Engkau
memberkati makam yang menjadi tempat
peristirahatan terakhir dari anak kami [N...].
Songsonglah dia dengan kasih sayang-Mu, dan
bangkitkanlah dia kepada kehidupan abadi. Demi
Kristus pengantara kami.
U Amin.
Kemudian pemimpin ritual dapat mereciki makam dengan air suci, dan
mendupainya (jika tersedia pedupaan).
ritual PERPISAHAN
Peti jenazah dimasukkan ke dalam makam. Pada saat itu, pemimpin ritual
berkata:
P Allah yang maha kuasa telah berkenan memanggil
saudara (atau: saudari) kita ini ke hadirat-Nya.
Jenazahnya kita serahkan kembali kepada tanah.
Tetapi kita percaya bahwa Kristus akan mengubah
83
tubuhnya yang fana menjadi serupa dengan tubuh-
Nya yang mulia. Semoga Tuhan menerima dia
dalam damai dan membangkitkannya untuk
kehidupan kekal.
Pemimpin ritual memerciki peti jenazah dengan air suci, sambil berkata:
P Kita tahu bahwa ketika dibaptis kita disatukan
dengan Kristus dan turut mati bersama dengan-Nya.
Saudara (atau: saudari) kita ini sekarang mati
bersama Kristus. Semoga ia hidup pula dalam
keadaan baru seperti Kristus
Bila dianggap perlu pemimpin ritual dapat mendupai peti jenazah, sambil
berkata sebelumnya:
P Semoga doa-doa kita mengiringi saudara (atau:
saudari) kita ini dalam perjalanannya menuju rumah
Bapa.
Sesuai dengan kebiasaan setempat, pemimpin ritual dapat menaburkan
bunga di atas peti jenazah sambil berkata:
P Semoga kuntum hidup ilahi yang ditanamkan dalam
hati saudara (atau: saudari) kita ini, mekar bagaikan
bunga yang harum semerbak di taman surgawi.
Pemimpin menaburkan tanah di atas peti sambil berkata:
P Manusia diciptakan dari tanah, dan akan kembali ke
tanah. Semoga Kristus mengalahkan kebinasaan
maut dan memulihkan tubuh saudara (atau: saudari)
kita ini dalam kebangkitan orang mati.
U Amin
84
Kemudian keluarga dan para pelayat yang hadir dapat menaburkan bunga
atau tanah ke dalam makam. Sementara itu sebaiknya dilagukan nyanyian
yang sesuai.
Sesudah itu pemimpin membuat tanda salib di atas peti dengan salib
perarakan, sambil berkata:
P Saudaraku terkasih (atau: saudariku terkasih),
masuklah ke dalam hidup abadi dengan membawa
tanda kemenangan Kristus: Dalam Nama Bapa dan
Putra dan Roh Kudus.
U Amin
DOA UMAT (Fakultatif)
Jika waktu memungkinkan, doa umat dapat dibawakan.
P Ya Tuhan Yesus Kristus, dengan wafat di salib,
Engkau menghapus dosa kami, dan dengan bangkit
dari kubur Engkau mengalahkan maut. Maka kami
berseru kepada-Mu dengan rendah hati. Kami
mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah yang hidup,
Engkau telah membangkitkan Lazarus dari
kematian. Bangkitkanlah saudara (atau: saudari)
kami ini yang telah Kautebus dengan darah-Mu
yang mulia, supaya ia mengenyam kehidupan dan
kemuliaan abadi. Kami mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Ya Tuhan Yesus Kristus, Penghibur semua orang
yang berdukacita. Hiburkanlah keluarga yang
berduka atas kematian saudara mereka ini. Kami
mohon ...
85
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Ya Tuhan Yesus Kristus, teguhkanlah iman kami
dan terangilah mereka yang tidak mengenal Engkau
dan tidak berpengharapan, supaya mereka percaya
pada kebangkitan dan kehiduan di akhirat. Kami
mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
Sesudah itu pemimpin ritual mengajak umat dan pelayat yang hadir untuk
mengucapkan doa Bapa Kami.
P Saudara-saudari, marilah kita menyatakan kesatuan
kita sebagai anak-anak Bapa di surga, sambil
memohon datangnya kerajaan Allah dan
pembebasan kita dari yang jahat dalam doa yang
diajarkan oleh Yesus, Putera-Nya.
P Bapa kami ...
Sesuai dengan kebiasaan setempat, keluarga atau kerabat dapat diberikan
kesempatan untuk menyampaikan sambutan atau ucapan terima kasih.
Setelah itu, pemimpin ritual mempersilahkan petugas untuk menutup
makam, sementara itu dilagukan nyanyian-nyanyian yang sesuai.
Dan sebagai penutup, pemimpin ritual berkata:
P Tuhan, berilah dia istirahat kekal.
U Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.
P Moga-moga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat
dalam ketenteraman.
U Karena kerahiman Tuhan. Amin.
Atau, dilanjutkan dengan penanaman salib di atas pusara oleh pemimpin.
Salib ditanamkan sesudah doa berikut.
P Tuhan Yesus Kristus, dengan Salib Suci-Mu Engkau
telah menyelamatkan kami. Salib ini kami tanamkan
di tempat peristirahatan saudara (atau: saudari) kami
86
ini sebagai lambang pengharapan kami akan
kebangkitan dan kehidupan kekal. Semoga saudara
(atau: saudari) kami yang mengimani Dikau Kau
perkenankan menikmati buah-buah penebusan-Mu,
sebab Engkaulah Tuhan dan penyelamat kami, kini
dan sepanjang masa.
U Amin.
P Saudara-saudari terkasih, dengan ini ritual
pemakaman sudah selesai. Marilah kita pulang dan
hidup sebagai orang-orang yang berpengharapan.
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
LAGU PENUTUP
87
ritual Pemakaman (2)
PETUNJUK:
▪ Tata Perayaan ini dipakai jika ritual pemakaman dibuat di tiga
stasi/perhentian, yakni 1) di Rumah, 2) di Gereja, 3) di Tempat
Pemakaman. Itu berarti ibadat pemakaman merupakan satu
rangkaian kegiatan yang dimulai dengan ritual pelepasan di
rumah duka, dilanjutkan dengan ritual pemakaman/pemberkatan
jenazah di gereja, dan berakhir dengan ibadat di tempat pemakaman.
STASI PERTAMA: DI RUMAH DUKA
ritual PELEPASAN JENAZAH
Tata cara ini digunakan bila Ibadat Arwah dan Pemberkatan Jenazah akan
dilaksanakan di gereja paroki atau stasi. Acara pemerintah dan masyarakat
seturut kebiasaan setempat sudah dilaksanakan di rumah duka sebelum
jenazah diberangkatkan ke gereja.
LAGU PEMBUKA Berdiri
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,
Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber
segala penghiburan, yang menghibur kita dalam
segala penderitaan.
U Sekarang dan selamanya.
88
KATA PENGANTAR
P Saudara-saudari terkasih, kini kita akan
menghantarkan saudara (atau: saudari) kita [N...]
untuk menuju ke gereja, tempat ia beribadat dan
memuliakan Allah. Marilah kita mohon agar
perjalanan kita ke gereja mengingatkan kita akan
perjalanan dan perziarahan kita di dunia menuju
kota Sion, Yerusalem Baru, yang disediakan Tuhan
bagi kita.
DOA PERPISAHAN
P Marilah kita berdoa.
Allah Bapa yang Mahapemurah, kami akan
mengantar saudara (atau: saudari) kami [N...] ke
gereja, tempat ia semasa hidupnya menimbah
santapan Ilahi dalam Sabda dan Kurban Kristus
Putra-Mu. Lindungilah perjalanan kami mengantar
saudara (atau: saudari) kami ini, dan ingatkanlah
kami akan perjalanan kami menuju tanah air
surgawi yang telah Kau sediakan baginya dan bagi
kami yang masih dalam perziarahan ini. Dengan
perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U Amin.
Pemimpin dapat mereciki jenazah dengan air suci, dan mendupainya (jika
tersedia pedupaan).
DOA UNTUK KELUARGA YANG BERKABUNG
Sesudah itu pemimpin mengucapkan doa untuk keluarga yang berkabung:
89
P Marilah kita berdoa juga untuk keluarga yang
sedang berkabung.
Ya Bapa, sumber belaskasihan dan penghiburan,
Engkau mencintai kami dengan kasih abadi. Engkau
mengubah maut yang gelap gulita menjadi fajar
yang gilang-gemilang berkat kebangkitan mulia
Putra-Mu. Kami mohon, semoga keluarga yang
sedang berkabung ini dapat menanggung
dukacitanya dengan tabah dan menaruh
kepercayaan serta harapan kepada-Mu. Demi
Kristus, Pengantara kami.
U Amin.
P Marilah kita satukan doa-doa kita ini dengan doa
yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.
P+U Bapa Kami ....
P Semoga perjalanan kita ke gereja selalu dalam
lindungan Allah yang Maha Kuasa: Dalam nama
Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga damai Tuhan menyertai kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
LAGU SEBELUM PERARAKAN (MB. 90, atau PS. 711)
Sesudah itu, kaum keluarga dan para pelayat dipersilahkan melihat jenazah,
sambil berdoa dan mengucapkan selamat jalan di dalam batin. Keluarga dan
Para pelayat dapat menaburi jenazah dengan bunga atau meletakkan bunga
dada sesuai dengan kebiasaan setempat. Lalu, peti jenazah ditutup. Pada saat
penutupan peti jenazah umat dapat menyanyikan lagu-lagu yang sesuai.
Sesudah pentupan peti, jenazah diusung atau dibawa ke mobil jenazah untuk
diberangkatkan ke gereja.
90
STASI KEDUA: DI GEREJA
IBADAT PEMBERKATAN JENAZAH
PERSIAPAN
▪ Pemimpin ibadat didampingi oleh pelayan lain yang
membawa wadah air kudus, pembawa salib, wiruk dan
petugas lainnya. Mereka menjemput jenazah di pintu
gerbang gereja. Selanjutnya diadakan ritual singkat
Penyambutan Jenazah.
PENYAMBUTAN JENAZAH
P Saudara-saudari terkasih, ketika dibaptis saudara
(atau: saudari) kita ini dihantar ke gereja untuk
dipersatukan dengan Gereja Kudus, diangkat
menjadi anak Allah dan dibersihkan dari dosa-
dosanya. Di gereja ia berjumpa dengan Tuhan
melalui doa, melalui sabda dan terutama ekaristi,
dalam persekutuan dengan seluruh umat. Kini ia
dibawa ke gereja ini untuk menerima pertolongan
rohani di dunia untuk terakhir kalinya, sebagai bekal
perjalanan menuju persekutuan abadi di surga
bersama Bapa.
Marilah kita mengantarnya masuk ke rumah Tuhan
untuk Perayaan Sabda dan ritual Pemberkatan
Jenazah.
Pemimpin mereciki jenazah dengan air kudus sambil berkata:
Semoga Tuhan menguduskan saudara dengan
berkat-Nya: Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh
Kudus.
91
Sesudah itu, peti jenazah diarak memasuki gereja, dan diletakkan di depan
altar dengan posisi jenazah menghadap altar. Pemimpin dan petugas
mengambil tempat masing-masing. Ibadat dimulai dengan Nyanyian
Pembuka.
PEMBUKAAN
NYANYIAN PEMBUKA Berdiri
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salam berikut:
P Semoga Allah, sumber segala harapan,
melimpahkan penghiburan kepada kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
PENGANTAR
Sesudah itu, pemimpin membawakan kata pengantar dengan memakai
salah satu cara di bawah ini:
CARA 1
P Saudara-saudari terkasih, kecemasan paling besar
yang dialami murid-murid Yesus ialah tatkala
secara fisik, Yesus akan pergi untuk selamanya dari
murid-murid-Nya. Kita pun demikian. Kita cemas
dan bersedih karena saudara (atau: saudari) kita ini
akan pergi untuk selamanya dari kita. Namun Yesus
berjanji seperti kepada para murid bahwa Ia pergi
kepada Bapa untuk menyediakan tempat bagi kita,
dan Ia akan datang untuk mengantar kita bersama-
Nya dan tinggal bersama dengan Dia. Dialah jalan,
92
kebenaran dan kehidupan. Hari ini Tuhan datang
untuk mengantar saudara (atau: saudari) kita ini
untuk tinggal bersama dengan Dia. Mari kita berdoa
supaya iman kita semakin diteguhkan dan harapan
kita dikuatkan, bahwa kelak kita akan berjumpa
kembali dengan saudara (atau: saudari) kita ini di
surga.
Atau:
CARA 2
Lihat halaman 35-37.
TOBAT Berdiri
Pemimpin dapat memilih salah satu cara tobat di bawah ini.
CARA 1
P Saudara-saudari terkasih. Di hadapan Tuhan yang
hadir di tengah kita, marilah kita mengakui segala
dosa kita dan memohonkan belas kasihan-Nya.
Hening sejenak
P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan
kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat
dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
93
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin.
Sesudah itu, dilanjutkan dengan Doa Pembuka.
Atau:
CARA 2
P Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyiapkan
hati kita untuk ibadat ini, mengakui segala dosa dan
kesalahan kita, seraya memohon belas kasih Allah.
Hening Sejenak
P Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau menyelamatkan
kami melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Mu.
Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, Kasihanilah kami.
P Engkau senantiasa membaharui rahmat penebusan
yang Kauanugerahkan kepada kami. Kristus,
kasihanilah kami.
U Kristus, kasihanilah kami.
P Engkau membangkitkan kami supaya mengenyam
kebahagiaan sejati. Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin
94
DOA PEMBUKA Berdiri
Pemimpin membawakan rumusan doa berikut, atau rumusan lain yang
sesuai.
P Marilah kita berdoa.
Allah yang kekal dan kuasa, Engkau hadir dan
menyapa kami melalui Sabda-Mu, yang adalah
jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Hiburlah
kami dengan daya ilahi Sabda-Mu itu, dan
teguhkanlah harapan kami bahwa saudara (atau:
saudari) kami [N...] yang meninggal ini akan bangkit
untuk memperoleh hidup bahagia abadi di surga.
Tabahkanlah pula keluarga yang berduka ini, dan
berilah mereka keteguhan iman bahwa hidup
hanyalah diubah, bukannya dilenyapkan. Dengan
pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu,
yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
PEWARTAAN SABDA
AJAKAN Duduk
Pemimpin mengajak umat untuk mendengarkan Pewartaan Sabda dengan
memakai salah satu cara di bawah ini:
CARA 1
Pemimpin dapat melagukannya:
P@@1@@2@3@.@.@.@.@.@.@.@.@.@3@3
@@Mari-lah kita bersama menyambut Tu-han
@@@3@@3@.@.@.@.@.@.@.@.@.@.@3@2@.@1@.?||
@@ yang akan menyapa kita dengan Sabda- Nya
95
@@@___@@ ___ ____ ____
U@@5<@5<@|@3@3@1@@2@3@4@ 2@|@3@3
@@ Da-ri ha- ti yang tu-lus dan gem- bi- ra
@@@___ ___ ____ @ ___
@@ 5<@1@| 2@2@1@2@ 3@@4@3@|@2@.@0
@@ ka-mi si- ap menyambut Sabda- Mu
@@@_____@@ ___ ___ ___
@@@3@@2@|@1@1@7<@1@2@3@4@@3@2@.
@@ Yang men- ja- di pe- li- ta i- man ka- mi
@@@ ____ ___ ___ ___
@@@3@@2@|@1@1@7<@1@2@1@7<@|@1@.@||
Dan tong- kat penuntun ja-lan ka- mi
(Lagu TPS, KAM. Syair: Tim Revisi PSHMR 2008)
Sesudah itu, dilanjutkan dengan Pembacaan Kitab Suci. Lektor membacakan
Sabda Allah dari mimbar.
Atau:
CARA 2
Pemimpin bersama umat menyanyikan lagu berikut tiga kali, atau dengan
kanon:
@@@@@@@@@@@@ __
1 1 | 2 2 1 | 7< 7< | 1 1 @|
P+U: Tu- han, Di- kau ha- dir ki- ni
@@@@@@@ __
3 3 | 4 4 3 | 2 2 | 3 3 @|
T'ri- ma- lah su- jud dan bak-ti.
1 1 | 6< 6 < | 5 < 7< | 1 1 |
dan de- ngar- lah do- a ka - mi.
Sesudah itu, dilanjutkan dengan Pembacaan Kitab Suci. Lektor membacakan
Sabda Allah dari mimbar.
96
BACAAN PERTAMA Duduk
L Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di
Filipi (3:17-21).
Saudara-saudari, ikutilah teladanku dan
perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti
kami yang menjadi teladanmu. Karena, seperti yang
telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang
kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak
orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka
ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib
mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada
perkara duniawi. Karena kewargaan kita adalah di
dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan
Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan
mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa
dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya
yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada
diri-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN (Mzr. 130:1-8)
Ulangan: Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu,
ya Tuhan.
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu,
ya Tuhan. Tuhan dengarkanlah suaraku! Biarlah
telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
97
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,
siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada
pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-
Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-
nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku
mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal
mengharapkan pagi.
4. Lebih daripada pengawal mengharapkan pagi,
berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada
Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali
mengadakan pembebasan.
5. Dialah yang membebaskan Israel dari segala
kesalahannya.
Sebagai ganti Mazmur Tanggapan, umat dapat menyanyikan Nyanyian dari
PS 717 (Tuhan, Pada-Mu kuberserah).
ALLELUIA/BAIT PENGANTAR INJIL Berdiri
P Alleluya U Alleluya
P Akulah kebangkitan dan kehidupan; siapa yang
percaya kepada-Ku tak akan mati. Yoh. 11:25a-26
U Alleluya
Pembacaan Injil dapat didampingi oleh dua petugas pembawa lilin (jika ada),
yang berdiri di samping kiri dan kanan mimbar/meja sabda.
BACAAN INJIL Berdiri
P Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Suci
menurut Yohanes (14: 1-7).
U Dimuliakanlah Tuhan.
Sementara itu, pemimpin dan umat membuat tanda salib pada dahi, mulut
dan dada.
98
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada
Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-
Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku akan mengatakannya kepadamu. Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu. Dan apabilah Aku telah pergi ke situ dan
telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan
datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku,
supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun
berada. Dan kemana Aku pergi, kamu tahu jalan ke
situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak
tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami
tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu
juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu
mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Terpujilah Kristus
Petugas nyanyian mengajak umat untuk melagukan Pujian Sabda (PS.
366, 367, 369, 370, 372)
KHOTBAH Duduk
Saudara-saudari terkasih! Kehidupan adalah
anugerah terindah yang telah Tuhan hadiahkan kepada
setiap orang. Tuhan memberi kita kesempatan untuk
menjalani perziarahan hidup di dunia ini. Bahkan, Tuhan
memberi kita tempat untuk mengarungi kehidupan kita.
Kita menjalani hidup sebagai warga dunia, sebagai warga
masyarakat, sebagai warga Gereja, sebagai anggota
99
keluarga, dan lain-lain. Inilah rumah kita, kemah
kediaman kita, kewargaan kita di dunia ini.
Tetapi, di balik kehidupan selalu ada kematian. Tak
seorang pun makhluk yang bisa menghindarkan diri dari
peristiwa kematian. Secara manusiawi, kematian selalu
disertai dengan perasaan takut, cemas, gelisah. Karena,
dengan kematian kemah atau rumah kediaman kita di
bumi harus dibongkar; kewargaan kita harus berakhir.
Kematian membuat kita harus berpisah dengan
kehidupan di dunia ini.
Sebagai manusia, mungkin kita bertanya: Apakah
kematian adalah akhir dari segala-galanya? Namun,
sebagai orang Kristiani, kita memiliki sebuah keyakinan
dan kepastian iman ini. Tujuan perziarahan hidup
seorang beriman adalah kasih Bapa. Kita tercipta di dunia
ini karena kasih Bapa, dan hidup kita di dunia adalah
sebuah perjalanan untuk kembali kepada kasih Bapa yang
kekal itu. Kematian adalah pintu menuju kasih sejati itu.
Kematian adalah pintu menuju rumah Bapa di mana
setiap orang akan dirangkul kembali ke dalam pangkuan
Bapa yang penuh kasih. Kematian menyadarkan kita akan
kata-kata Paulus: “kewargaan kita adalah di dalam surga,
dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus
sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita
yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang
mulia”.
Mungkin seperti Tomas, kita bertanya:
“Bagaimana kami tahu jalan menuju ke rumah Bapa”?
Setiap orang yang percaya pasti sudah mengenal dan
mengakui jalan itu. Dialah Yesus, jalan kebenaran dan
kehidupan.
100
Saudara-saudari terkasih! Saudara (atau: saudari)
kita ini telah menerima anugerah iman. Iman itulah yang
memampukan dia untuk mengakui Yesus sebagai jalan,
kebenaran dan hidup. Ia telah hidup oleh kasih Tuhan di
dalam iman akan Kristus. Kita percaya juga bahwa
kematiannya bukan akhir dari segala-galanya. Ketika
rumah kediamannya di dunia ini dibongkar melalui
kematian, Yesus telah menyediakan baginya rumah
kediaman abadi di surga. Sebab, di sanalah kewargaannya
yang sebenarnya, tempat di mana Tuhan akan mengubah
tubuhnya yang fana menjadi seperti tubuh-Nya yang
mulai.
Sesudah khotbah, diadakan saat hening sejenak.
TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menyatakan iman kepercayaan.
PENGAKUAN IMAN Berdiri
P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi
pewartaan Sabda Tuhan dengan mengungkapkan
iman kepercayaan kita kepada-Nya.
U Aku Percaya …
DOA PERMOHONAN Berdiri
P Tuhan bersabda, “Marilah kepada-Ku, semua yang
letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu.” Dengan keyakinan iman itu,
marilah kita berdoa kepada-Nya
L Marilah kita berdoa untuk saudara/i (atau: saudari)
[N...]. (Hening sejenak)
101
Tuhan Yesus Kristus, sambutlah saudara (atau:
saudari) kami ini. Ampunilah segala dosanya dan
berilah dia damai sejahtera-Mu dalam Kerajaan
Surga. Kami mohon ...
U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa bagi kaum keluarga dan kerabat
yang berduka cita atas kepergian saudara (atau:
saudari) ini. (Hening sejenak)
Tuhan, Engkaulah sumber kelegaan kami.
Anugerahkanlah kelegaan sejati bagi kaum keluarga
dan kerabat yang berduka atas kepergian saudara
(atau: saudari) mereka ini. Bantulah mereka agar
kuat dan tabah menghadapi kesedihan dan duka cita
ini. Kami mohon ...
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa bagi semua saudara yang sudah
meninggal. (Hening sejenak)
Tuhan sumber segala pengharapan, terimalah
semua saudara kami yang sudah meninggal.
Ampunilah segala kesalahan dan dosa mereka dan
anugerahilah mereka ganjaran sukacita kekal di
surga. Kami mohon ...
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa bagi kita sekalian yang turut
dalam perayaan ini. (Hening sejenak)
Tuhan mahabaik. Kami pun tak luput dari keletihan
dan kelesuan baik jasmani maupun rohani ketika
kami ditimpa duka dan kecemasan. Kuatkanlah
iman dan harapan kami menghadapi beban hidup
ini agar tetap percaya kepada-Mu. Kami mohon ...
U Kabulkan doa kami, ya Tuhan.
102
P Allah Bapa kami, Engkau melimpahkan anugerah
surga kepada kami dan semua saudara yang sudah
meninggal. Dengarkanlah doa kami demi jasa Yesus
Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
KOLEKTE Duduk
Seturut kebiasaan umat setempat, pengumpulan kolekte/derma dapat
diadakan. Sementara itu dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.
DOA PUJIAN Berdiri
P Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus telah
mengalahkan kematian dengan kebangkitan-Nya dan
masuk dalam kemuliaan-nya. Dengan demikian, kita
yang percaya kepada-Nya diperkenankan turut ambil
bagian dalam kebangkitan dan kemuliaan Tuhan.
Maka marilah kita berseru (atau: bernyanyi):
@@ ___ ____
P 5<@5<@|@1@@3@|@2@1@| 5<@5<@|@5<@ 5<@|@
Di-kau sum-ber hi- dup ka-mi dan ke-
@@ 4 @@4@| 2@.| 3@3@|@.@||
Bang-kit- an ka- mi
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P Ya Allah, Engkau telah membangkitkan Yesus Putra-
Mu agar kami boleh ambil bagian dalam kemuliaan-
Nya. Maka kami memuji Dikau.
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P Dengan kebangkitan Yesus Putra-Mu, maut tidak
berkuasa lagi dan cahaya kehidupan dipancarkan.
Dengan membangkitkan Yesus dari alam maut,
Engkau menyatakan bahwa maut dan dosa tidak
103
dapat menghilangkan cinta-Mu terhadap kami. Maka
kami memuji Dikau:
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P Karena cinta-Mu yang besar itu, ya Bapa, dengan
penuh sukacita, dan bersama seluruh umat-Mu dalam
persatuan dengan para uskup, imam, diakon dan
segenap pelayan sabda, kami melambungkan madah
pujian bagiMu dengan bernyanyi:
Lagu Pujian: Umat menyanyikan lagu PS. 530 atau MB. 435, atau
nyanyian pujian lain yang sesuai
BAPA KAMI Berdiri
P Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyatukan
pujian syukur dan permohonan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan doa yang diajarkan Yesus
sendiri kepada kita.
P+U Bapa kami ...
DOA PENUTUP
P Marilah kita berdoa
Allah Bapa yang maha baik, sebagai seorang
Gembala yang baik Engkau telah menuntun dan
menjaga kehidupan kami. Ketika hidup kami terasa
berat dan gelap, Engkau tidak meninggalkan kami
sendirian. Kami mohon, hantarlah saudara (atau:
saudari) kami ini [N...] ke dalam terang hidup, dan
semoga dia boleh bersama Engkau dalam rumah
abadi di surga. Demi Kristus Tuhan kami.
U Amin.
104
PEMBERKATAN JENAZAH
Sesudah itu, menyusul ritual Pemberkatan Jenazah. Sedapat mungkin
disediakan air suci dan pedupaan. Pemimpin ritual memberi kata
pengantar singkat, misalnya sebagai berikut:
P Saudara-saudari terkasih,
Kini sudah tibalah saatnya kita akan berpisah dari
saudara (atau: saudari) kita yang terkasih [N ...].
Dengan hati yang tabah kita memberikan
penghormatan terakhir kepadanya. Kita berharap
bahwa ia akan bangkit untuk kehidupan kekal
bersama Kristus yang telah diimaninya.
Maka air suci akan dipercikkan atas dia sebagai
lambang pembaptisannya; (jika tersedia pedupaan) dan
jenazahnya akan didupai supaya keharuman
amalnya berkenan kepada Tuhan.
Lalu, pemimpin memerciki jenazah dengan air suci dan mendupainya.
Sebaiknya diiringi dengan nyanyian, misalnya MB. 90 (PS. 712), MB. 93
(PS. 709), atau nyanyian lain yang sesuai. Bila tidak ada nyanyian,
pemimpin dapat memakai salah satu rumusan di bawah ini.
Pilihan 1
P Siramilah ya Tuhan dengan air kehidupan, hamba-
Mu [N ...] yang masuk ke alam kekal.
U Terimalah dia, ya Tuhan.
P Supaya ia hidup bahagia selamanya bersama para
kudus di surga.
U Terimalah dia, ya Tuhan.
P Dari bumi aku berseru kepada-Mu. Ya Tuhan
dengarkanlah seruanku.
U Terimalah dia, ya Tuhan.
105
P Pada-Mu ada pengampunan dosa agar orang
mengabdi dengan gembira.
U Terimalah dia, ya Tuhan.
P Aku percaya kepada Tuhan, jiwaku percaya akan
sabda-Nya.
U Terimalah dia, ya Tuhan.
P Pada Tuhan ada belaskasihan, dan penebusan
berlimpah-limpah ada pada-Nya.
U Terimalah dia, ya Tuhan.
Pilihan 2
P Hai para kudus dan para malaikat Allah, datanglah
menyongsong saudara kami. Hantarlah dia kepada
Kristus.
U Di hadapan Allah yang mahatinggi.
P Semoga Kristus menyambutmu, sebab Dialah yang
memanggil engkau. Semoga para malaikat
menjemput dan mengiringi engkau sampai ke
pangkuan Abraham.
U Di hadapan Allah yang mahatinggi.
P Ya Tuhan, berilah dia istirahat kekal, dan sinarilah
dia dengan cahaya abadi.
U Di hadapan Allah yang mahatinggi.
DOA MOHON BERKAT ATAS JENAZAH
P Allah, Bapa kami yang maharahim, kepada-Mu
kami serahkan saudara kami (atau: saudari) ini [N ...]
yang telah meninggal dalam Kristus. Semoga
bersama Kristus pula ia bangkit untuk kehidupan
kekal. Kami bersyukur kepada-Mu atas segala
kebaikan dan anugerah yang Kau limpahkan
106
kepadanya sewaktu hidupnya di dunia ini.
Dengarkanlah permohonan kami, bukalah pintu
surga baginya, dan tabahkanlah hati kami yang
berkabung. Semoga kami dapat saling menguatkan
dengan penghiburan iman akan Kristus yang
bangkit. Sebab Dialah Tuhan kami sepanjang segala
masa.
U Amin.
PERARAKAN KE TEMPAT PEMAKAMAN
Perarakan biasanya dibuat sesudah ritual penghormatan jenazah yang
dibuat oleh para tamu, dan ucapan terima kasih dari kaum keluarga, atau
atas cara lain sesuai dengan kebiasaan setempat.
Sementara penutupan peti jenazah, umat membawakan nyanyian yang
sesuai atau nyanyian Maria. Selesai penutupan peti jenazah, pemimpin
berkata:
P Saudara-saudari, marilah kita mengantar saudara
(atau: saudari) kita ini ke tempat peristirahatannya
yang terakhir. Semoga Tuhan menyertai kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
▪ Bila jenazah diantar ke makam dengan mobil, maka urutan
perarakan dari depan adalah sebagai berikut: kendaraan pengiring
awal, mobil petugas ibadat (pemimpin ibadat, misdinar dengan
segala perlengkapannya: salib, lilin, air suci, dan dupa), mobil
jenazah yang diisi dengan keluarga, mobil pelayat, dan umat
lainnya. Tentu selama perarakan umat tidak mungkin mengadakan
doa dan nyanyian bersama. Namun, hendaknya suasana tenang dan
khidmat tetap dijaga, serta memperhatikan tata tertib lalu lintas.
▪ Jika jenazah diantar dengan kereta atau diusung, dan diiringi oleh
umat, maka urutan pemakaman dari depan: pembawa salib dan
lilin, pembawa air suci dan dupa, pemimpin ritual , peti jenazah
dan keluarga, umat dan para pelayat lainnya.
107
▪ Seluruh umat dan para pelayat yang ikut mengiringi jenazah dapat
diajak berdoa rosario atau Salam Maria berulang-ulang, dan dapat
juga menyanyikan lagu-lagu yang sesuai, yang mudah dan sudah
dihafal oleh umat.
STASI KETIGA: DI TEMPAT PEMAKAMAN
Setibanya di tempat pemakaman, pemimpin ritual dan pelayan lain
mengambil tempat dekat makam pada kaki jenazah. Bila semuanya sudah
siap, pemimpin membuka ritual pemakaman dengan Kata Pengantar:
P Kaum keluarga dan saudara-saudari terkasih. Kita
berkumpul di sini untuk memakamkan saudara
(atau: saudari) kita yang terkasih. Inilah tempat
peristirahatannya yang terakhir di dunia ini. Namun
kita percaya bahwa Tuhan yang mahakuasa akan
mengubah tubuh yang fana ini menjadi serupa
dengan Tubuh-Nya yang mulia berkat kebangkitan
Kristus. Maka marilah kita memanjatkan doa, agar
saudara kita ini, seperti halnya Lazarus,
dibangkitkan oleh Allah untuk hidup baru dan
bahagia di surga bersama Kristus yang diimaninya,
bersama Perawan Maria yang amat suci dan para
pilihan-Nya.
(Hening sejenak)
P Marilah kita berdoa:
Allah yang mahakuasa dan maharahim, kehidupan
dan kematian kami berada dalam tangan-Mu.
Engkau telah memanggil saudara (atau: saudari)
kami [N ...] dari kehidupan di dunia ini dan
menghadap hadirat-Mu. Dengan hati sedih kami
berdiri di sini untuk membaringkan jenazahnya
dalam makam. Namun dengan penuh harapan kami
108
menantikan kebangkitan, sebab Kristus telah
bangkit sebagai yang pertama dari orang-orang
mati. Maka, kami mohon: Kasihanilah dia, ya Tuhan,
kasihanilah dia, dan terimalah dia dalam pelukan
cinta-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
BACAAN KITAB SUCI
Pemimpin membacakan kutipan Kitab Suci di bawah ini, atau teks lain yang
sesuai, misalnya Rom. 6:3-4. 8-9; Flp. 3:20-21; 1Yoh. 3:1-2; 1Yoh. 3:14-16;
Why. 14:13; Yoh. 6:37-40.
P Marilah kita mendengarkan bacaan dari Surat
Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (4:18-
5:1).
Saudara-saudari, kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena
yang kelihatan adalah sementara, sedang yang
tak kelihatan adalah kekal. Karena kami tahu, jika
kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar,
Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di
surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal,
yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
MOHON BERKAT ATAS MAKAM
Pemimpin mengucapkan salah satu doa Mohon Berkat atas Makam berikut:
P Tuhan Yesus Kristus, Engkau sendiri berbaring
dalam makam selama tiga hari. Kami mohon:
Semoga Engkau menyucikan makam ini, agar
109
hamba-Mu yang kami istirahatkan di sini akhirnya
bangkit bersama Engkau, dan hidup mulia
sepanjang masa.
U Amin
(untuk anak-anak):
P Tuhan Allah yang berbelas kasih, kami percaya
bahwa hidup kaum beriman tidak berakhir dalam
kematian. Kami mohon: Semoga Engkau
memberkati makam yang menjadi tempat
peristirahatan terakhir dari anak kami [N...].
Songsonglah dia dengan kasih sayang-Mu, dan
bangkitkanlah dia kepada kehidupan abadi. Demi
Kristus pengantara kami.
U Amin.
Kemudian pemimpin ritual dapat mereciki makam dengan air suci, dan
mendupainya (jika tersedia).
ritual PERPISAHAN
Peti jenazah dimasukkan ke dalam makam. Pada saat itu, pemimpin ritual
berkata:
P Allah yang maha kuasa telah berkenan memanggil
saudara (atau: saudari) kita ini ke hadirat-Nya.
Jenazahnya kita serahkan kembali kepada tanah.
Tetapi kita percaya, bahwa Kristus akan mengubah
tubuhnya yang fana menjadi serupa dengan tubuh-
Nya yang mulia. Semoga Tuhan menerima dia
dalam damai dan membangkitkannya untuk
kehidupan kekal.
Pemimpin ritual memerciki jenazah dengan air suci, sambil berkata:
110
P Kita tahu bahwa ketika dibaptis kita disatukan
dengan Kristus dan turut mati bersama dengan-Nya.
Saudara (atau: saudari) kita ini sekarang mati
bersama Kristus. Semoga ia hidup pula dalam
keadaan baru seperti Kristus.
Jika tersedia pedupaan, pemimpin ritual dapat mendupai peti jenazah,
sambil berkata sebelumnya:
P Semoga doa-doa kita mengiringi saudara (atau:
saudari) kita ini dalam perjalanannya menuju rumah
Bapa.
Sesuai dengan kebiasaan setempat, pemimpin ritual dapat menaburkan
bunga di atas peti jenazah sambil berkata:
P Semoga kuntum hidup ilahi yang ditanamkan dalam
hati saudara (atau: saudari) kita ini, mekar bagaikan
bunga yang harum semerbak di taman surgawi.
Pemimpin menaburkan tanah di atas peti sambil berkata:
P Manusia diciptakan dari tanah, dan akan kembali ke
tanah. Semoga Kristus mengalahkan kebinasaan
maut dan memulihkan tubuh saudara (atau: saudari)
kita ini dalam kebangkitan orang mati.
U Amin
Kemudian keluarga dan para pelayat yang hadir dapat menaburkan bunga
atau tanah ke dalam makam. Sementara itu sebaiknya dilagukan nyanyian
yang sesuai.
Sesudah itu pemimpin membuat tanda salib di atas peti dengan salib
perarakan, sambil berkata:
P Saudaraku terkasih (atau: saudariku terkasih),
masuklah ke dalam hidup abadi dengan membawa
111
tanda kemenangan Kristus: dalam nama Bapa, dan
Putra, dan Roh Kudus.
U Amin
DOA UMAT (Fakultatif)
Jika waktu memungkinkan, doa umat dapat dibawakan.
P Ya Tuhan Yesus Kristus, dengan wafat di salib,
Engkau menghapus dosa kami, dan dengan bangkit
dari kubur Engkau mengalahkan maut. Maka kami
berseru kepada-Mu dengan rendah hati.
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah yang hidup,
Engkau telah membangkitkan Lazarus dari
kematian. Bangkitkanlah saudara (atau: saudari)
kami ini yang telah Kautebus dengan darah-Mu
yang mulia, supaya ia mengenyam kehidupan dan
kemuliaan abadi. Kami mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Ya Tuhan Yesus Kristus, penghibur semua orang
yang berdukacita. Hiburkanlah keluarga yang
berduka atas kematian saudara mereka ini. Kami
mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Ya Tuhan, teguhkanlah iman kami, dan terangilah
mereka yang tidak berpengharapan, supaya mereka
percaya pada kebangkitan dan kehidupan di akhirat.
Kami mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
Sesudah itu, pemimpin ritual mengajak umat dan pelayat untuk
mengucapkan doa Bapa Kami.
112
P Saudara-saudari. Marilah kita menyatakan kesatuan
kita sebagai anak-anak Bapa di surga, sambil
memohon datangnya Kerajaan Allah dan
pembebasan kita dari yang jahat dalam doa yang
diajarkan oleh Yesus, Putera-Nya.
U Bapa kami ...
Sesuai dengan kebiasaan setempat, keluarga atau kerabat dapat diberikan
kesempatan untuk menyampaikan sambutan atau ucapan terima kasih.
Setelah itu, pemimpin ritual mempersilahkan petugas untuk menutup
makam, sementara itu dilagukan nyanyian-nyanyian yang sesuai.
Dan sebagai penutup, pemimpin ritual berkata:
P Tuhan, berilah dia istirahat kekal.
U Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.
P Moga-moga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat
dalam ketenteraman.
U Karena kerahiman Tuhan. Amin
Atau, dilanjutkan dengan penanaman salib di atas pusara oleh pemimpin.
Salib ditanamkan sesudah pemimpin mengucapkan doa berikut:
P Tuhan Yesus Kristus, dengan Salib Suci-Mu Engkau
telah menyelamatkan kami. Salib ini kami tanamkan
di tempat peristirahatan saudara (atau: saudari) kami
ini sebagai lambang pengharapan kami akan
kebangkitan dan kehidupan kekal. Semoga saudara
(atau: saudari) kami yang mengimani-Mu
diperkenankan menikmati buah-buah penebusan-
Mu, sebab Engkaulah Tuhan dan penyelamat kami,
kini dan sepanjang masa.
U Amin
P Saudara-saudari terkasih, dengan ini ritual
pemakaman sudah selesai. Marilah kita pulang dan
hidup sebagai orang-orang yang berpengharapan.
113
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
NYANYIAN PENUTUP
114
ritual di Krematorium1
PETUNJUK
▪ Bila ada orang yang menginginkan agar jenazahnya diperabukan,
dapat diikuti ritual berikut.
PEMBUKAAN
Setibanya di krematorium, perarakan langsung menuju ke ruang yang
disediakan untuk ritual . Untuk pembukaan dapat dilagukan sebuah
nyanyian yang sesuai.
LAGU PEMBUKA Berdiri
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga Allah yang telah membangkitkan Yesus dari
alam maut melimpahkan penghiburan iman kepada
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
PENGANTAR
Pemimpin membawakan pengantar dengan kata-kata berikut ini, atau
dengan kata-kata lain yang sesuai.
P Saudara-saudari terkasih, sebelum berpisah dengan
saudara (atau: anak) kita ini, marilah kita
mengucapkan selamat jalan kepadanya. Doa dan
salam yang kita ucapkan dalam ritual ini
1 ritual Pemakaman. Buku Pemimpin ritual . Komisi Liturgi KWI (Jakarta:
Obor, 2012), hlm. 41-46.
115
melambangkan cinta, meringankan duka dan
meneguhkan iman kita. Sebab kita berharap akan
berjumpa lagi dengan saudara (atau: anak) kita
dalam keluarga abadi, yaitu bila Kristus datang
sebagai pemenang atas maut untuk mengumpulkan
semua sahabat-Nya dalam kerajaan Bapa.
TOBAT Berdiri
P Saudara-saudari terkasih. Sadar akan kelemahan
kita, marilah kita mengakui segala dosa kepada
Tuhan, dan memohonkan belas kasihan-Nya.
Hening sejenak
P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan
kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat
dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin.
DOA PEMBUKA
P Marilah berdoa. (Hening sejenak)
116
Allah Bapa yang mahakuasa dan maharahim,
kehidupan dan kematian kami berada dalam
tangan-Mu. Engkau telah memanggil saudara (atau:
anak) kami dari kehidupan di dunia ini menghadap
hadirat-Mu. Dengan sedih hati kami menyerahkan
jenazahnya untuk diperabukan. Namun dengan
penuh harapan kami menantikan kebangkitan,
sebab Kristus telah bangkit sebagai yang pertama
dari antara orang mati. Maka, kasihanilah dia, ya
Tuhan, kasihanilah dia, dan terimalah dia dalam
pelukan cinta-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan
Pengantara kami.
U Amin.
BACAAN KITAB SUCI
Bila keadaan menizinkan, dapat dibacakan kutipan Kitab Suci berikut ini,
atau teks lain yang sesuai.
P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut
Yohanes (6:37-40).
U Dimuliakanlah Tuhan.
P Ketika mengajar di rumah ibadat di Kapernaum,
Yesus bersabda kepada orang banyak: “Semua
orang yang diberikan Bapa kepada-Ku, akan datang
kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku,
tidak akan Kutolak. Sebab Aku telah turun dari
surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku,
melainkan untuk melakukan kehendak Ia yang
mengutus Aku. Ia menghendaki agar dari semua
117
orang yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, tidak
ada yang hilang; tetapi akan Kubangkitkan pada
akhir zaman. Sebab Bapa menghendaki, agar setiap
orang yang melihat Putra dan percaya kepada-Nya,
memiliki hidup abadi, dan ia akan Kubangkitkan
pada akhir zaman”.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
Dapat juga diadakan khotbah singkat atau saat hening.
ritual PERPISAHAN
Kemudian pemimpin ritual dapat memerciki peti jenazah dengan air suci,
sambil berkata sebelumnya:
P Kita tahu, bahwa ketika dibaptis, kita disatukan
dengan Kristus dan turut mati bersama dengan-Nya.
Saudara kita ini sekarang mati bersama dengan
Kristus. Semoga ia hidup pula dalam keadaan baru
seperti Kristus.
Pemimpin dapat mendupai peti jenazah, sambil berkata sebelumnya:
P Semoga doa-doa kita mengiringi saudara (atau:
anak) kita ini dalam perjalanannya ke rumah Bapa.
Sesuai kebiasaan setempat, pemimpin dapat menaburkan bunga ke atas peti
jenazah, sambil berkata sebelumnya:
P Semoga kuntum hidup ilahi yang telah ditanamkan
dalam diri saudara (atau: anak) kita ini mekar
bagaikan bunga yang semerbak harus mewangi.
118
Kemudian hadirin dapat dipersilahkan untuk menaburkan bunga atau
memercikkan air suci di atas peti jenazah. Sementara itu dapat dibawakan
nyanyian yang sesuai.
Akhirnya, pemimpin ritual membuat tanda salib di atas peti jenazah,
sambil berkata:
P Saudara tercinta (atau: Anakku terkasih), semoga
saudara memasuki hidup abadi dengan membawa
tanda kemenangan Kristus, dalam nama Bapa, dan
Putra dan Roh Kudus.
U Amin.
DOA PERMOHONAN
Kemudian menyusul doa permohonan. Pemimpin dapat memakai
rumusan doa permohonan berikut ini, atau rumusan lain yang sesuai.
P Marilah kita mendoakan saudara (atau: anak) kita
kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebab Kristus telah
berkata: Akulah kebangkitan dan hidup. Barang
siapa percaya kepada-Ku akan hidup, sekalipun
sudah meninggal. Dan setiap orang yang hidup dan
percaya, akan hidup selama-lamanya.
L Ya Tuhan, Yesus Kristus, Engkau menangisi
kematian Lazarus, semoga Engkau mengusap air
mata kami. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Engkau telah menghidupkan kembali pemuda di
Nain, anugerahkanlah hidup kekal kepada saudara
(atau: anak) kami. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
119
L Engkau menjanjikan firdaus kepada penyamun
yang bertobat, terimalah saudara (atau: anak) kami
dalam kebahagiaan di surga. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Kami berduka cita atau kematian saudara (atau:
anak) kami, hiburlah kami dengan harapan akan
hidup kekal. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Saudara-saudari, marilah kita bersama-sama
mengucapkan doa yang telah kita terima dari Yesus:
P/U Bapa Kami ...
PENUTUP
Sesudah Bapa Kami dapat disediakan kesempatan untuk sambutan-
sambutan sesuai dengan kebiasaan setempat.
P Marilah berdoa.
Allah Bapa yang mahabaik, Engkau menjanjikan
kehidupan abadi bagi setiap orang yang percaya
kepada-Mu. Kami pun percaya bahwa saudara kami
ini akan menikmati apa yang Engkau janjikan.
Engka mengenal hati kami saat ini, kesedihan dan
duka cita kami. Kami mohon, berilah kami
penghiburan sejati agar suka cita yang berasal dari-
Mu akan menghapus duka cita yang meliputi kami
saat ini. Bimbinglah perjalanan hidup kami masing-
masing, kuatkanlah kami, dan teguhkanlah iman
kami selalu. Demi Kristus Tuhan kami.
U Amin.
Akhirnya ritual ditutup sebagai berikut:
120
P Tuhan, berilah dia istirahat kekal.
U Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi.
P Semoga semua orang yang sudah meninggal
beristirahat dalam damai.
U Amin.
Para pelayat meninggalkan ruangan, kalau perlu dapat dilagukan nyanyian
yang sesuai.
121
Ibadat Peringatan Arwah (1)
PETUNJUK:
▪ Gereja berdoa untuk orang yang meninggal bukan hanya
pada hari pemakaman, melainkan juga pada hari ketiga,
ketujuh dan keempat puluh sesudah kematian umat beriman,
juga pada peringatan kematian mereka. Ibadat Peringatan
Arwah merupakan cara orang Katolik untuk mendoakan,
mengenang dan terus menerus menghayati persekutuan
dengan mereka yang telah melintasi ambang kematian.
▪ Tata Ibadat ini dapat digunakan pada ibadat peringatan
arwah sesudah ritual pemakaman sesuai kebiasaan umat
setempat, misalnya pada peringatan arwah hari ke-3
PERSIAPAN
Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan
suasana hening dan teduh di tempat pelaksanaan ibadat. Pemimpin
mengajak umat untuk mempersiapkan diri memasuki ibadat. Sesudah itu,
sambil berdiri umat menyanyikan Lagu Pembuka.
PEMBUKAAN
LAGU PEMBUKA Berdiri
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga Allah yang telah membangkitkan Yesus dari
alam maut melimpahkan penghiburan iman kepada
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
122
PENGANTAR Berdiri
Kemudian, pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat
dengan kata-kata berikut, atau dengan rumusan lain yang sesuai.
P Saudara-saudari.
Pada hari ini (malam ini) kita berkumpul untuk
berdoa bagi keselamatan jiwa saudara/i (anak kita)
yang telah dipanggil Tuhan beberapa hari yang lalu
(atau: tiga hari yang lalu). Kematian adalah
kesempatan bagi saudara (atau: saudari/anak) kita
ini untuk berjumpa dengan Allah yang telah
memanggilnya ke hidup yang kekal. Namun,
supaya ia dapat diterima dalam persahabatan dan
kemesraan dengan Allah, ia harus dimurnikan dari
dosa-dosanya. Maka, dalam doa-doa, kita mohon
kepada Tuhan agar Ia berbelas kasih kepada jiwa
saudara (atau: saudari) kita, memurnikannya dengan
api kasih-Nya, dan menghantarnya ke dalam
kerajaan terang. Semoga Tuhan menghapus air mata
kesedihan di wajah mereka dan menggantinya
dengan suka cita iman.
TOBAT Berdiri
Pemimpin dapat memilih salah satu cara tobat di bawah ini.
CARA 1
P Saudara-saudari terkasih. Di hadapan Tuhan yang
hadir di tengah kita, marilah kita mengakui segala
dosa kita dan memohonkan belas kasihan-Nya.
Hening sejenak
123
P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan
kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat
dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin.
Sesudah itu, dilanjutkan dengan Doa Pembuka.
Atau:
CARA 2
P Saudara-saudari terkasih. Dalam ibadat ini kita mau
berjumpa dengan Tuhan yang baik dan penuh belas
kasih. Oleh karena itu, marilah kita merendahkan
diri di hadapan-Nya, menyatakan tobat dan sesal
kita, serta memohon belas kasih-Nya.
Hening sejenak
P Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu
yg besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku dan sucikanlah aku dari dosaku!
Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.
124
P Kusadari pelanggaranku, dosaku selalu membayang
dihadapanku. Terhadap Engkau, terhadap
Engkaulah, aku berdosa, yang jahat di hadapan-Mu
kulakukan, Jadi, ternyata Engkau adil bila
menghukum aku, dan tepatlah keputusan-Mu.
Kristus, kasihanilah kami.
U Kristus, kasihanilah kami.
P Sungguh aku dilahirkan dalam kesalahan, dan
dalam dosa aku dikandung ibuku. Bersihkanlah aku
agar aku menjadi murni, basuhlah aku, agar menjadi
putih melebihi salju. Palingkanlah wajah-Mu dari
dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku.
Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya,
menganugerahkan pengampunan dosa dan damai
sejahtera, serta mengantar kita dan semua saudara
yang meninggal ke dalam hidup yang kekal.
U Amin
DOA PEMBUKA Berdiri
Pemimpin mengucapkan Doa Pembuka dengan memakai salah satu
rumusan di bawah ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai.
(untuk anak-anak):
P Marilah kita berdoa. (hening sejenak)
Allah Bapa yang maha baik, Engkau telah
memanggil anak kami ini untuk berjumpa dengan
Engkau sendiri. Kami mohon agar Engkau sendiri
memurnikan jiwanya dan menghapus dosa-dosanya
sehingga ia boleh masuk dalam persahabatan dan
125
kemesraan dengan Engkau dalam kerajaan-Mu yang
disediakan bagi anak-anak Tuhan. Kuatkanlah kami
semua yang berduka dengan suka cita iman,
teristimewa kaum keluarga yang ditinggalkan oleh
anak mereka yang tercinta. Semoga kami semua
tetap kuat di dalam iman, harap dan kasih kami.
Demi Kristus Tuhan, dan pengantara kami, yang
bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan
berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U Amin.
(untuk orang dewasa)
P Marilah kita berdoa. (hening sejenak)
Ya Tuhan Allah, asal dan tujuan hidup kami. Putra-
Mu Yesus Kristus telah setia melaksanakan
kehendak-Mu dengan menyerahkan diri-Nya
sampai mati di kayu salib. Namun, Engkau
menunjukkan kuasa-Mu yang besar dengan
membangkitkan-Nya dari kematian sesudah tiga
hari di makam. Kami mohon ya Tuhan, semoga
Engkau memberikan anugerah kebangkitan kepada
saudara (atau: saudari) kami ini yang telah Engkau
panggil dari dunia ini. Di dalam kelemahan dan
keterbatasan manusiawinya, ia telah berusaha hidup
sesuai dengan kehendak-Mu di dunia. Semoga
Engkau menganugerahkan belas kasih kepadanya
Murnikanlah dia dengan api cinta-Mu, dan
hantarlah dia ke dalam kerajaan terang dan
kehidupan. Berikanlah juga penghiburan iman bagi
keluarga yang berduka atas kepergian saudara (atau:
saudari) mereka ini. Demi Kristus Tuhan kami, yang
bersama dengan Dikau dalam persekutuan Roh
126
Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang
masa.
U Amin
PEWARTAAN SABDA
AJAKAN Duduk
Pemimpin mengajak umat duduk dan mempersiapkan diri untuk pewartaan
Sabda Tuhan dengan mengucapkan kata-kata berikut, atau dengan kata-kata
lain yang sesuai:
P Saudara-saudari, Yesus sendiri pernah bersabda:
“Berbahagialah orang yang berduka cita, karena
mereka akan dihibur” (Mat. 5:4). Allah sendiri
berbicara lewat sabda-Nya, Ia mau menghibur dan
menguatkan kita lewat sabda-Nya. Oleh karena itu,
marilah kita mempersiapkan hati kita untuk
mendengarkan Dia yang hendak bersabda kepada
kita, dengan menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan
(atau: dengan nyanyian “Tuhan Dikau hadir kini”):
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya MB. 208, 213,
218, atau PS. 373, atau nyanyian lain yang sesuai
Sesudah itu, pemimpin atau lektor membawakan Sabda Tuhan dari mimbar,
atau tempat yang tersedia, dengan memakai perikop Kitab Suci di
bawah ini, atau perikop lain yang sesuai.
Atau:
Sebagai pengganti Lagu Pengantar Bacaan, pemimpin dapat mengajak
umat membawakan bersama nyanyian di bawah ini (“Tuhan Dikau hadir
kini”) tiga kali.
@@@@@@@@@ ___
P=U@@1@@1@@|@2@@2 1@|@7<@@7<@|@1@@1@|
@@@@Tu- han, Di- kau ha- dir ki- ini
127
@@@@@@@@@@@@@ ___
@@@@3@@3@@|@4@@4@3@|@2@@2@|@3@@3@|
Tri- ma- lah su- jud dan bak- ti
@@@@1@@1@@|@6<@@6<@ @|@5<@@7<@|@1@@1@|@
Dan de- ngar- lah do- a ka- mi
PEMBACAAN KITAB SUCI Berdiri
P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut Lukas
(24:13-32).
U Dimuliakanlah Tuhan.
Sementara itu, pemimpin dan umat membuat tanda salib pada dahi,
mulut dan dada.
Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid
Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus,
yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari
Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang
segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka
sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran,
datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu
berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada
sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga
mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata
kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan
sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah
mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka,
namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau
satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak
tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari
belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka: "Apakah
itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus
orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang
berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di
128
hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-
pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk
dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah
yang datang untuk membebaskan bangsa Israel.
Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak
semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan
dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-
pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak
menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang
dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka
malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia
hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke
kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar
yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi
Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya
hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala
sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah
Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk
ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan
kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam
seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan
segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati kampung
yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah
hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka
sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah
bersama-sama dengan kami, sebab hari telah
menjelang malam dan matahari hampir terbenam."
Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama
dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan
129
mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya
kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka
dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari
tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada
yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar,
ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan
ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
KHOTBAH Duduk
Saudara-saudari yang terkasih. Dalam suasana doa
dan kabung atas kepergian dari saudara/i kita ... N., kita
diteguhkan dengan Sabda Tuhan dalam Injil yang baru
saja kita dengarkan. Dikisahkan bahwa dua murid dalam
perjalanan ke Emaus mengalami Yesus yang bangkit.
Dalam perjalanan itu, mereka tidak bisa mengenal Yesus
yang bangkit karena mata mereka terhalang sesuatu.
Dalam perjalanan itu akhirnya kedua murid itu bercakap-
cakap dengan Yesus, dan mereka dibuat menjadi berapi-
api dengan segala pengajaran Yesus tentang Kitab Suci.
Meskipun demikian, mereka toh belum mengenal Yesus.
Mereka nanti dapat mengenal Yesus ketika Yesus
mengadakan perjamuan bersama mereka. Apa pesan Injil
untuk kita yang sedang berkabung ini? Kurang lebih, tiga
pokok berikut dapat menjadi buah permenungan kita
akan Sabda Tuhan yang baru saja kita dengarkan.
Pertama, dalam kehidupan, terkadang mata kita
masih tertutup dengan pelbagai pengalaman pahit dan
duka. Pengalaman kepergian saudara/i kita ..., juga kerap
130
dapat menjadi selubung duka yang menutupi penglihatan
kita akan kehendak Tuhan dalam hidup ini. Dengan
kepergian saudara kita yang kekasih ini, tentu Tuhan
mempunyai rencana indah yang tak dapat kita pahami
sendiri. Tuhan menghendaki supaya kita memetik makna
hidup beriman yang lebih mendalam: bahwa kegenapan
hidup orang beriman nanti terwujud ketika seseorang
mengakhiri satu babak kehidupan di dunia, dan
melangkah pada babak kehidupan selanjutnya.
Kedua, seperti dua murid yang hatinya berkobar-
kobar saat mendengarkan Yesus berbicara, maka
peristiwa duka ini juga hendaknya membuat hati kita
berkobar-kobar untuk menantikan saat di mana kita
sendiri mengalami momen berjumpa dengan Yesus di
saat kita mati. Hati yang berkobar-kobar hanya mungkin
terjadi ketika seluruh hidup kita terlaksana dengan
kepekaan penuh akan kehadiran Yesus. Perjalanan ke
Emaus menjadi simbol perjalanan hidup kita. Kehadiran
Yesus dalam perjalanan itu kerap tak disadari karena hati
kita tertutup dengan hal kedagingan. Namun, dengan
kepekaan penuh akan kehadiran Yesus, kita akan terarah
pada keterbukaan hati untuk mampu menerima Dia dan
mempersiapkan segala sesuatu yang baik demi hidup kita
di tahap selanjutnya.
Ketiga, saudara/i kita, ...., telah mengalami tahap
baru dalam kehidupannya. Matanya telah terbuka
melihat Yesus dalam perjamuan surgawi. Kematiannya
kini menjadi saat gugurnya selubung kedagingan yang
selama ini menutupi matanya untuk melihat Yesus dalam
perjalanan hidupnya. Kita sendiri menanti saat yang
bahagia itu. Tetapi apa yang harus kita perbuat dalam
131
masa penantian ini? Patutlah kita minta supaya Yesus
tetap tinggal bersama kita dalam momen “persinggahan”
ini. Ya, hidup kita dalam dunia hanyalah sebuah
“persinggahan”. Seperti dua murid Emaus dalam
persinggahannya, mari kita mohon supaya Tuhan Yesus
tetap tinggal bersama kita: Tinggallah bersama-sama dengan
kami, ya Yesus, hari sudah senja, janganlah berlalu.
Saudara-saudari, umat beriman yang terkasih.
Betapa bahagianya saudara/i kita ..., yang semasa
hidupnya, membiarkan Yesus tinggal bersamanya. Ia
telah mencapai momen di mana Yesus membuka mata
hatinya untuk dapat melihat Yesus dari muka ke muka.
Semoga, pada saatnya nanti, dengan penuh sukacita, kita
akan mengalami momen yang sama, di mana Yesus
sendiri mengambil roti surgawi, dan memberikan kepada
kita pribadi dalam perjamuan surgawi. Di situ, dengan
sukacita yang penuh, kita akan mengalami suatu hidup
baru yang sejati. Amin.
Sesudah khotbah, diadakan saat hening sejenak.
TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menggungkapkan salah satu cara di bawah ini.
CARA 1
PENGAKUAN IMAN Berdiri
P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi
pewartaan Sabda Tuhan dengan mengungkapkan
kepercayaan kita kepada-Nya.
U Aku Percaya …
132
(Sesudah Aku Percaya, dilanjutkan dengan Doa Permohonan)
atau:
CARA 2
Pemimpin dapat mengajak umat menanggap Sabda Tuhan dengan Doa
Pujian di bawah ini.
DOA PUJIAN Berdiri
P Saudara-saudari terkasih.
Allah yang hidup dan kekal telah menyelamatkan kita
melalui kemenangan Yesus, Putra-Nya, atas dosa dan
maut. Maka marilah kita memuji Tuhan kita Yesus
Kristus dengan berseru:
@@ ___ ____
P 5<@5<@|@1@@3@|@2@1@| 5<@5<@|@5<@ 5<@|@
Di-kau sum-ber hi- dup ka-mi dan ke-
@@ 4 @@4@| 2@. | 3@3@|@.@||
Bang-kit- an ka- mi
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P Tuhan Yesus Kristus, kematian telah Kaubinasakan
untuk selamanya; air mata telah Kau hapuskan dari
wajah semua orang. Maka kami memuji Dikau:
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami
P Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengalami kematian
sebagai manusia, tetapi telah dibangkitkan oleh
kekuatan Bapa dalam Roh Kudus. Kepada kami yang
percaya akan nama-Mu Kau berikan jaminan hidup
kekal. Dengan demikian tak ada satupun yang dapat
memisahkan kami dari cinta-Mu; entah hidup entah
mati, kami tetap menjadi milik-Mu! Maka kami
memuji Dikau:
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami
133
P Tuhan Yesus Kristus, lewat misteri Paskah-Mu,
Engkau menghapus air mata kedukaan, dan maut
pun tidak ada lagi; bagi hamba-Mu [N...] yang telah
Kau panggil takkan ada lagi perkabungan, tangisan
dan dukacita. Bagi dia, segala yang sementara dan
duniawi telah berlalu; yang ia nikmati hanyalah
kegembiraan abadi dalam persekutuan dengan
Dikau. Maka kami memuji Dikau:
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami
P Sungguh ya Tuhan Yesus, Engkaulah jaminan hidup
abadi. Dengan penuh iman dan harapan kami
menantikan Dikau, dan bersama dengan semua orang
kudus yang kini berbahagia di surga kami
melambungkan kidung pujian dengan bernyanyi:
Lagu Pujian: Tuhan Berikanlah (MB No 90 atau PS 712)
(Sesudah Doa Pujian, Pemimpin melanjutkan dengan Doa Permohonan)
DOA PERMOHONAN Berdiri
Pemimpin dapat memakai rumusan Doa Umat berikut ini, atau juga
rumusan lain yang sesuai.
P Saudara-saudari, kita percaya bahwa kebangkitan
Kristus pada hari ketiga telah menghancurkan maut
untuk selamanya. Karena iman inilah, marilah
dengan rendah hati, kita memanjatkan doa-doa
kepada Tuhan. Hendaknya umat mengulangi:
Dengarkanlah kami ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa untuk saudara kita (anak kita)
[N...] yang telah dipanggil Tuhan tiga hari yang lalu.
(Hening sejenak)
Ya Tuhan, anugerahkanlah kebangkitan dan
kehidupan kekal bagi saudara (atau: saudari) kami
134
yang telah Engkau panggil ke hadirat-Mu. Semoga
Engkau mengampuni dosa-dosanya, dan
menggabungkan dia bersama Para Kudus di surga.
Kami mohon ...
U Dengarkanlah doa kami ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa untuk keluarga yang berduka.
(Hening sejenak)
Allah Bapa di surga, anugerahkanlah penghiburan
iman bagi keluarga yang berduka, dan buatlah
mereka selalu tabah menghadapi duka cita ini dan
setia di dalam kepercayaan kepada-Mu. Kami
mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa untuk saudara-saudari kita
yang telah meninggal dunia. (Hening sejenak)
Ya Tuhan, berilah istirahat kekal bagi saudara-
saudari kami yang sudah Engkau panggil.
Murnikanlah jiwa mereka dengan belas kasih-Mu
dan hantarlah mereka semua ke dalam perjamuan
abadi di surga. Kami mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa untuk saudara-saudari kita
yang sakit dan bergumul dalam hidup. (Hening sejenak)
Ya Tuhan, berilah kesembuhan dan kekuatan iman
bagi mereka yang sakit dan menderita, dan
anugerahkanlah kekuatan dan kebijaksanaan bagi
mereka yang bergumul dalam hidup, agar mereka
boleh menemukan jalan terang yang berasal dari
pada-Mu. Kami mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa untuk umat yang berkumpul
dalam ibadat ini. (Hening sejenak)
135
Bapa di surga, persatukanlah kami selalu di dalam
ikatan iman, pengharapan dan kasih akan Dikau
sendiri. Kami mohon ...
U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Inilah ya Tuhan doa-doa permohonan yang kami
sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan
Kristus Tuhan kami.
U Amin.
DERMA Duduk
Seturut kebiasaan umat setempat, pengumpulan derma dapat diadakan.
Sementara itu dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.
BAPA KAMI Berdiri
P Saudara-saudari terkasih. Marilah kita
mempersatukan doa pujian dan permohonan kita
dengan doa agung yang diajarkan Kristus sendiri
kepada kita:
P/U Bapa kami...
PENUTUP
DOA PENUTUP Berdiri
P Marilah kita berdoa. Hening sejenak
Allah Bapa di surga, kami bersyukur atas kehadiran-
Mu di tengah-tengah kami, terutama atas sabda suka
cita yang menerangi dan menguatkan kami di hari-
hari duka cita ini. Tinggallah selalu bersama kami ya
Tuhan, terutama di saat kami mengalami duka cita
dan kekecewaan. Buatlah hati kami selalu berkobar-
kobar karena Engkau sendiri berjalan bersama kami,
136
bercakap-cakap dan menguatkan kami selalu. Demi
Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
AMANAT SABDA
Pemimpin dapat menyampaikan Amanat Sabda singkat sesuai dengan pesan
Sabda Allah yang direnungkan dalam ibadat.
MOHON BERKAT TUHAN Berdiri
P Saudara-saudari terkasih. Sebelum kita mengakhiri
ibadat ini, marilah kita memohonkan berkat dari
Tuhan untuk kita semua, teristimewa untuk
keluarga yang berduka ini.
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (Sambil membuat tanda salib) Dalam nama Bapa,
dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin
P Saudara-saudari terkasih, perayaan sabda kita
untuk memperingati meninggalnya saudara (atau:
saudari/anak) kita [N...] sudah selesai.
U Syukur kepada Allah.
P Marilah kita hidup dalam kepercayaan akan
kehidupan kekal.
U Amin.
LAGU PENUTUP
137
Ibadat Peringatan Arwah (2)
Tata Ibadat ini dapat digunakan pada ibadat peringatan arwah,
misalnya doa peringatan di hari ke-7 sesuai kebiasaan setempat.
PERSIAPAN
Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan
suasana hening di tempat ibadat. Pemimpin mengajak umat untuk
mempersiapkan diri memasuki ibadat. Sesudah itu, sambil berdiri umat
menyanyikan Lagu Pembuka.
PEMBUKAAN
LAGU PEMBUKA Berdiri
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salam berikut:
P Semoga Allah yang telah membangkitkan Yesus dari
alam maut melimpahkan penghiburan iman kepada
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
PENGANTAR
Pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat dengan kata-
kata berikut, atau dengan rumusan lain yang sesuai.
P Saudara-saudari.
Kita percaya bahwa Tuhan tidak membiarkan kita
dirundung kesedihan terus menerus seperti orang-
orang yang tanpa harapan. Jika kita menaruh
harapan dan kepercayaan kita kepada Tuhan, maka
138
Ia akan mengubah duka cita kita menjadi suka cita,
kesedihan menjadi kegembiraan, rasa kehilangan
menjadi harapan besar. Dalam keyakinan ini, kita
berkumpul di tempat ini pertama-tama untuk
berdoa bagi keselamatan jiwa saudara (atau: saudari)
kita [N...]. Kita juga memohonkan kekuatan dan
penghiburan rohani bagi keluarga yang
ditinggalkan. Bagi kita semua yang berkumpul di
tempat ini, ibadat ini mengingatkan kita akan
keterbatasan manusiawi kita, tetapi sekaligus
memantapkan iman kita akan kasih dan kebaikan
Allah yang tak terbatas bagi kita.
TOBAT Berdiri
Pemimpin dapat memilih salah satu cara tobat di bawah ini.
CARA 1
P Saudara-saudari terkasih. Di hadapan Tuhan yang
hadir di tengah kita, marilah kita mengakui segala
dosa kita dan memohonkan belas kasihan-Nya.
Hening sejenak
P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan
kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat
dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
139
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin.
Sesudah itu, dilanjutkan dengan Doa Pembuka.
Atau:
CARA 2
P Saudara-saudari terkasih. Dalam ibadat ini kita mau
berjumpa dengan Tuhan yang baik dan penuh belas
kasih. Oleh karena itu, marilah kita merendahkan
diri di hadapan-Nya, menyatakan tobat dan sesal
kita, serta memohon belas kasih-Nya. Hendaknya
umat mengulangi: Ya Tuhan, kasihanilah kami orang
berdosa.
Hening sejenak
P Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah
kesalahanku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan cucilah aku dari dosaku.
U Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa.
P Kusadari pelanggaranku, dosaku selalu membayang
di hadapan mataku. Terhadap Engkau, terhadap
Engkaulah aku berdosa, yang jahat di hadapan-Mu
kulakukan.
U Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa.
P Jadi ternyata Engkau adil bila menghukum aku, dan
tepatlah keputusan-Mu. Sungguh aku dilahirkan
140
dalam kesalahan, dan dalam dosa aku dikandung
ibu.
U Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa.
P Sungguh Engkau berkenan akan ketulusan hati,
Engkau meresapkan kebijaksanaan ke dalam
batinku.
U Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa.
P Bersihkanlah aku, agar aku jadi murni, basuhlah aku
agar jadi putih melebihi salju. Sampaikanlah kabar
suka cita kepadaku, semoga hati yang Kau
remukkan bersorak gembira.
U Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa.
P Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah
segala kesalahanku. Ciptakanlah hati murni bagiku,
ya Allah, baharuilah semangat tabah dalam batinku.
U Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya,
menganugerahkan pengampunan dosa dan damai
sejahtera, serta mengantar kita dan semua saudara
yang meninggal ke dalam hidup yang kekal.
U Amin.
DOA PEMBUKA Berdiri
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan Doa Pembuka berikut
ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai.
(untuk anak-anak)
P Marilah kita berdoa. (hening sejenak)
Bapa yang maha baik, Yesus Putra-Mu menyambut
anak-anak dengan hangat dan memberkati mereka.
Pandanglah kami yang berkumpul di tempat ini
141
untuk berdoa bagi [N....] yang telah Kau undang ke
dalam kebahagiaan bersama Dikau. Kami semua
masih merasa berduka cita atas kepergiannya.
Tetapi kami percaya bahwa Engkaulah sumber
penghiburan, kekuatan dan harapan kami. Semoga
kami semua, terutama keluarga yang ditinggalkan,
selalu dikuatkan oleh penghiburan rohani yang
berasal dari pada-Mu. Dengan perantaraan Tuhan
kami, Yesus Kristus, Putra-Mu yang hidup dan
berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
(untuk orang dewasa)
P Marilah kita berdoa. (hening sejenak)
Ya Tuhan yang penuh belas kasih, pada hari ini kami
memperingati meninggalnya saudara/i kami [N...]
yang meninggal beberapa hari yang lalu (atau: tujuh
hari yang lalu). Dengan penuh kepercayaan akan
belas kasih-Mu, kami bersatu hati di dalam doa demi
keselamatan jiwanya. Sebab kami percaya bahwa
Engkau sendiri telah menyediakan kemah kediaman
abadi di surga bagi kami semua ketika kemah
kediaman kami di bumi ini dibongkar. Kuatkanlah
kami dengan sabda-Mu yang akan kami dengarkan
dan renungkan pada saat ini. Dengan perantaraan
Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu yang hidup
dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
142
PEWARTAAN SABDA
AJAKAN Duduk
Pemimpin mengajak umat duduk dan mempersiapkan diri untuk pewartaan
Sabda Tuhan dengan mengucapkan kata-kata berikut, atau dengan kata-kata
lain yang sesuai:
P Saudara-saudari, Yesus sendiri pernah bersabda:
“Berbahagialah orang yang berduka cita, karena
mereka akan dihibur” (Mat. 5:4). Allah sendiri
berbicara lewat sabda-Nya, Ia mau menghibur dan
menguatkan kita lewat sabda-Nya. Oleh karena itu,
marilah kita mempersiapkan hati kita untuk
mendengarkan Dia yang hendak bersabda kepada
kita, dengan menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan
(atau: dengan nyanyian “Tuhan Dikau hadir kini”):
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya MB. 208, 213,
218, atau PS. 373, atau nyanyian lain yang sesuai
Sesudah itu, pemimpin atau lektor membawakan Sabda Tuhan dari mimbar,
atau tempat yang tersedia, dengan memakai perikop Kitab Suci di
bawah ini, atau perikop lain yang sesuai.
Sebagai pengganti Lagu Pengantar Bacaan, pemimpin dapat mengajak
umat membawakan bersama nyanyian di bawah ini (“Tuhan Dikau hadir
kini”) tiga kali.
@@@ @@@@@ ___
P=U@@1@@1@@|@2@@2 1@|@7<@@7<@|@1@@1@|
@@@@Tu- han, Di- kau ha- dir ki- ini
@@@@@@@@@@@@@ ___
@@@@3@@3@@|@4@@4@3@|@2@@2@|@3@@3@|
Tri- ma- lah su- jud dan bak- ti
@@@@1@@1@@|@6<@@6<@ @|@5<@@7<@|@1@@1@|@
Dan de- ngar- lah do- a ka- mi
143
PEMBACAAN KITAB SUCI Berdiri
P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut
Yohanes (14:1-7).
U Dimuliakanlah Tuhan
Pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut
dan dadanya.
P “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada
Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-
Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku akan mengatakannya kepadamu. Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu. Dan apabilah Aku telah pergi ke situ dan
telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan
datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku,
supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun
berada. Dan kemana Aku pergi, kamu tahu jalan ke
situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak
tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami
tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui
Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu
juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu
mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Terpujilah Kristus
KHOTBAH Duduk
Saudara-saudari. Banyak orang tidak tertarik
untuk berpikir tentang kematian. Kata kematian bahkan
144
dipahami sebagai sesuatu yang menakutkan. Orang takut
dengan kematian karena memahami bahwa mati berarti
meninggalkan dunia ini, meninggalkan orang-orang yang
dicintai, meninggalkan hal-hal yang disenangi,
meninggalkan harta milik atau kuasa dan jabatan. Tak ada
yang dibawa dan tak ada yang menemani. Kematian
dipandang identik dengan liang kubur yang gelap, di
mana tubuh akan membusuk, dan berubah menjadi debu.
Mati berarti selesailah kehidupan, tak ada nafas, tak ada
detak jantung, tubuh menjadi dingin dan kaku.
Paham dan gambaran tentang kematian seperti itu
membuat orang menjauhi atau menghindari kematian.
Segala usaha dan cara dilakukan untuk mempertahankan
kehidupan. Setiap orang suka panjang umur. Tetapi,
apapun upaya yang ditempuh manusia untuk
memperpanjang hidup, toh akhirnya kematian itu akan
datang juga. Kapan? Tak ada yang tahu. Manusia hanya
dapat menerima bahwa kematian adalah bagian dari
hidupnya. Menurut pengajaran Rasul Paulus dalam Surat
Kepada Jemaat di Roma: “Upah dosa adalah maut” (Rm.
6:23). Dan melalui kematian terpenuhilah firman Allah
ketika manusia pertama jatuh dalam dosa: “…sebab
engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu”
(Kej. 3:19).
Sesaat setelah manusia pertama jatuh dalam dosa
maka sejak saat itulah maut atau kematian menjadi bagian
dari kehidupan manusia. Manusia memang tak mampu
menghindar untuk kembali menjadi debu. Tapi kasih
Allah terlalu besar kepada manusia ciptaan-Nya. Allah
tidak menghendaki manusia musnah dan lenyap dalam
kegelapan abadi. Karena itu, Kristus telah datang ke dunia
145
untuk menyelamatkan manusia dengan mengalahkan
maut atau kematian. Kebangkitan-Nya sepatutnya
memberi keyakinan kepada setiap manusia bahwa
sesudah hidup di dunia ini ada kehidupan baru. Hidup
tidak perlu dipahami telah berakhir ketika kematian tiba.
Tetapi kematian diyakini sebagai gerbang menuju hidup
abadi di rumah Bapa. Keyakinan itu diteguhkan dalam
bacaan Injil yang sudah kita dengarkan: “Di rumah Bapa-
Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu,” demikian yang dikatakan
oleh Yesus. Karena itu, jika kita berhadapan dengan
kematian Yesus berkata: “Janganlah gelisah hatimu;
percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.”
Firman Tuhan yang sungguh memberikan ketenangan
bagi kita sebagai orang beriman saat berhadapan dengan
peristiwa kematian.
Apa yang perlu kita lakukan agar kelak
diperkenankan masuk dan tinggal di rumah Bapa?
Pertanyaan ini adalah rumusan lain dari pertanyaan
Tomas kepada Yesus: “bagaimana kami tahu jalan ke
situ?” Dan jawaban Yesus singkat dan jelas: “Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yesus
adalah jalan, Dia adalah kebenaran dan jika dalam hidup
ini kita teguh percaya kepada Kristus sebagai Jalan dan
Kebenaran maka jaminannya adalah Hidup bersama-Nya
di rumah Bapa. Apa indikatornya bahwa kita ada bersama
Yesus yang adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup?
Ajaran Rasul Paulus dalam Surat Roma pasal 2 ayat 6-7
kiranya membantu kita menemukan jawabannya: “Ia
akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
146
yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun
berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan
ketidakbinasaan.” Tekunlah berbuat baik dan carilah
kemuliaan serta kehormatan surgawi.
Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan
sungguh memberi penghiburan bagi keluarga yang
sedang berduka. Janganlah gelisah, tak perlu khawatir.
Hidup saudara kita yang meninggal ini tidak berakhir dan
nanti lenyap. Imannya akan Kristus dan amal baiknya
semasa hidup di dunia ini kiranya menjadi tanda bahwa
ia telah berusaha untuk berada di jalan yang benar
menuju hidup abadi. Yakinlah akan kebesaran kasih Allah
sekaligus kita doakan agar saudara kita ini layak
menikmati hidup abadi di rumah Bapa.
Sesudah khotbah, hendaklah diadakan Saat Hening.
TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menggungkapkan salah satu cara di bawah ini.
CARA 1
PENGAKUAN IMAN Berdiri
P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi
pewartaan Sabda Tuhan dengan mengungkapkan
kepercayaan kita kepada-Nya.
U Aku Percaya …
(Sesudah Aku Percaya, dilanjutkan dengan Doa Permohonan)
atau:
147
CARA 2
Pemimpin dapat mengajak umat menanggap Sabda Tuhan dengan Doa
Pujian di bawah ini.
DOA PUJIAN Berdiri
P Saudara-saudari terkasih.
Allah yang hidup dan kekal telah menyelamatkan kita
melalui kemenangan Yesus, Putra-Nya, atas dosa dan
maut. Maka marilah kita memuji Tuhan kita Yesus
Kristus dengan berseru:
@@ ___ ____
P 5<@5<@|@1@@3@|@2@1@| 5<@5<@|@5<@ 5<@|@
Di-kau sum-ber hi- dup ka-mi dan ke-
@@ 4 @@ 4@| 2@. | 3@ 3@|@.@||
bang-kit- an ka- mi
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P Tuhan Yesus Kristus, kematian telah Kaubinasakan
untuk selamanya; air mata telah Kau hapuskan dari
wajah semua orang. Maka kami memuji Dikau:
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami
P Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengalami kematian
sebagai manusia, tetapi telah











