Tampilkan postingan dengan label okultisme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label okultisme. Tampilkan semua postingan

okultisme

 


Peradaban dunia memang semakin tinggi, teknologi semakin modern dan canggih, cara berfikir 

semakin rasional dan ilmiah, tapi tidak dapat dipungkiri praktek okultisme masih nyata dan tetap saja menjadi 

perhatian kita bersama. Okultisme yang yaitu  kepercayaan dan praktek mistis masih ditemukan di kalangan 

pejabat, pelaku bisnis, dan kalangan akademisi. Praktek dan tindakan yang tidak tertangkap indrawi ini 

berkenaan dengan kepentingan pribadi maupun kepentingan jabatan. Ada yang melakukannya karena keinginan 

meraih ambisi dalam jenjang karir, ada karena kepentingan syahwat, dan tidak jarang untuk kepentingan 

mencelakai orang lain. 

 Dalam tatapan iman Kristen (Alkitab) sejak awal telah memperingatkan bahwa pikiran dan praktek 

okultisme yaitu  kekejian dan kejijikan bagi Tuhan, sebab hal itu sudah perbuatan menduakan Tuhan atau 

penyembahan berhala. “Jangan ada Tuhan   lain di hadapanKu,” kata Tuhan dalam Titah Pertama. Bahkan Tuhan   

sudah mengingatkan, jika praktek berhala itu dilakukan akan ada hukuman berat, yangtidak hanya ditanggung 

oleh si pelaku tapi juga ditanggung oleh anak dan cucu. Tindakan okultisme yaitu  praktek kafir, dan sangat 

dilarang Alkitab. 

Selain adanya hukuman dari Tuhan, tindakan okultisme juga berdampak secara rohani, psikologis, dan 

fisik. Secara rohani, orang yang melakukan praktek mistis itu akan  mengalami depresi, cenderung tertutup 

terhadap lingkungan sosial, dan sangat fatal karena memusuhi Firman Tuhan  . Secara psikologis, ada rasa 

ketakutan yang tidak wajar, hawa nafsu yang tidak terkontrol, pemarah, dan sering berkeinginan untuk bunuh 

diri akut. Dan secara fisik, akan terjai urat syaraf yang sakit, kemandulan, dan kematian yang tidak wajar. 

Tindakan okultisme mendapat perhatian akademik, agar terdiagnosa secara ilmiah untuk menghasilkan solusi 

yang konprehensif. 

 


 Sekalipun kita telah berada di lintasan modernisasi dan perkembangan pikiran ilmiah, namun daya tarik 

okultisme beserta ajaran dan prakteknya, masih sangat subur. Tidak selalu di desa atau daerah terpencil, justru di 

kota-kota besar pun masih bisa ditemukan praktek perdukunan, pemakaian jimat, susuk, dan kuasa kegelapan 

lainnya.  Memang salah satu ciri periode pasca modern ialah terpadunya iptek dan mistis. Tingkat kejenuhan 

yang semakin tinggi, menyeret keinginan merdeka dari kejenuhan tersebut lewat praktek mistis. Tidak selalu di 

kalangan yang familiar dengan teknologi atau modernisasi, tapi juga di dalam masyarakat biasa pun godaan 

kegaiban bisa ditemukan.  

 Adanya kesenjangan dimana pada satu sisi kita memasuki peradaban modern, yang ditandai dengan 

teknologi tinggi yang menggunakan rasio, tapi di sisi lain, masih terdapat praktek okultisme, yang notabene 

tindakan mistis yang tidak memiliki dasar ilmiah. Melihat keberadaan okultisme yang masih digandrungi di 

kalangan warga, termasuk warga Kristen, maka tulisan ini akan menyoroti eksistensinya dari sudut pandang 

iman Kristen. Bagaimna Alkitab membukakan praktek okultisme di Perjanjian Baru dan Perjanjian  Lama, dan 

bagaimana sikap Tuhan   atas perbuatan kafir tersebut.  

Banyak orang terlibat dalam praktek okultisme jenis spiritisme. Praktek-praktek spiritisme antara lain 

berupa permainan Jailangkung; bertanya kepada arwah orang mati. Dalam Ulangan 18:10-13, -dijelaskan 

mengenai perintah untuk meninggalkan praktek-praktek okultisme antara lain spiritisme karena merupakan 

kekejian bagi Tuhan   dan akan mendapat hukuman berat dari Tuhan  . Mengapa Tuhan   melarang kita berhubungan 

dengan arwah orang yang sudah mati? Dalam Ayub 7:9-101 Alkitab menjelaskan alasannya bahwa orang mati 

tidak bisa muncul kembali ke rumahnya dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya. Jadi, siapakah yang 

muncul dan berhubungan dengan orang yang hidup itu? Mereka yaitu  roh-roh jahat yang menyamar dan 

menipu sebagai orang yang mati. Orang mati memiliki dunianya sendiri – bilamana mereka yaitu  orang yang 

mati di dalam Kristus maka mereka akan berada di Firdaus sebagaimana perkataan Tuhan Yesus kepada penjahat 

yang di salib itu. namun  mereka yang mati di luar Kristus maka mereka akan berada di Hades atau Neraka. 

Mereka semua tidak dapat keluar masuk dari tempat tersebut.  

Ilmu Ramal yaitu  praktek okultisme yang berusaha untuk mengetahui nasib manusia di masa depan. 

Contoh: Astrologi atau Horoscope yaitu penafsiran nasib dan hari depan manusia yang didasarkan kepada 

petunjuk dan letak bintang di langit. Ramalan dapat berupa Kartu; Garis Tangan; Bentuk Wajah; Siamsi.  

                                                           

1

 

Praktek Ilmu Sihir (magic), disebut juga guna-guna (santet); ilmu gaib; hipnotis; jampi-jampi. Ilmu 

Sihir yaitu  ilmu yang bersangkut paut dengan perbuatan ajaib dan misterius yang dilakukan oleh dukun atau 

orang yang memiliki  kesaktian. Jenis Ilmu Sihir dapat dibagi dalam kegunaannya: Black Magic yaitu  sihir 

yang digunakan untuk merugikan atau mencelakakan orang lain. White Magic yaitu  sihir yang digunakan untuk 

melindungi diri; keselamatan; kekayaan; pangkat atau jabatan.   

Apakah reaksi Tuhan   terhadap orang yang terlibat dalam praktek sihir? Dalam Wahyu 21:8, dijelaskan 

bahwa setiap orang yang melakukan praktek ilmu sihir, baik itu black magic maupun white magic, mereka akan 

mendapat bagian di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang. 

 Kata okultisme ditemukan dalam ragam bahasa occultisme (Inggris), occultus (Latin), yang artinya : 

Tersembunyi, tidak kelihatan, rahasia, dan misterius. Okultisme biasanya menandakan doktrin, praktek dan 

berbagai ritus tentang hal yang tersembunyi dan misterius dan dengan arti yang luas untuk mengungkapkan 

dunia sihir dan misteri. Ungkapan okultisme berarti menyangkut kuasa kegelapan, termasuk perdukunan. 

Prakteknya dilakukan secara “rahasia” dan latar belakang di luar logika manusia dengan peristiwa yang gaib dan 

aneh. Pelaku okultisme mengarah kepada sebuah hasrat untuk memiliki atau menguasai atau menginginkan 

sesuatu. Atau juga merupakan praktek akibat takut terhadap sesuatu kutukan sehingga melakukan tindakan 

okultisme. 

Prilaku okultisme, umumnya yaitu   warisan dari nenek moyang yang terdahulu yang turun-temurun 

sampai pada masa sekarang. Ada banyak alasan sehingga tindakan okultisme dilakukan. Misalnya, takut kepada 

roh nenek moyang, atau takut tidak akan dilindungi roh nenek moyang, atau juga tidak diberikan berkat oleh roh 

nenek moyang. Masih banyak yang lain tindakan umum masyarakat yang bisa dikatakan tidak masuk akal dan 

jauh dari Iman Kristen. Tindakan ini tidak hanya dilakukan oleh orang tertentu saja (misalnya dukun), namun  juga 

masyarakat banyak dan sudah umum.2 

 

II.

 Sebelum agama datang ke suatu negeri, praktek okultisme dianggap sebagai sebuah kebenaran hakiki 

untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalaik. Mereka melakan ritual sesuai tradisi dan keprcayaan. Namu 

setelah datangnya agama, praktek okultisme mejadi dilarang dan ditolak. Bahkan orang-orang yang masih 

melakukannya akan mendapat sanksi agama atau sanksi sosial. Demikian juga Alkitab (pandangan iman 

Kristen), sudah sejak awal tidak bisa menerima pikiran dan praktek okulisme sekecil apapun. Itu dianggap 

penyembahan berhala dan harus dibuang jauh-jauh. 

a. Praktek Okultisme Yang Dianggap Wajar 

 Banyak pihak menganggap bahwa praktek okultisme yaitu  sebuah kewajaran karena sebagai cara 

menghormati leluhur, upaya kesembuhan, dan praktek tradisi yang dilakuan berulang-ulang. 

Pertama, Untuk mengormati orang tua atau nenek moyang, sesuai dengan hukum ke-5, yakni hormati 

ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu (Keluaran 20 : 12).  Alasan penghormatan itu, dipahami sekalipun 

orangtua sudah meninggal dunia. Menghormati arwah, dianggap sebagai penghormatan fisik seperti saat masih 

hidup. Dalam ritual penghormatan, mereka membawa makanan ke kuburan atau memanggil-mangggil nama 

mereka saat mereka dalam kesulitan. Ketaatan kita kepada orang tua haruslah dalam garis ketaatan kita terhadap 

Tuhan   dan firman-Nya (Matius 10:34-37; Kejadian 12:1; Yosua 24:2-3). 

Kedua, Menghindari amarah orang-orang yang lebih dahulu meninggal dunia. Tindakan melayani orang 

mati, baik roh orang tua maupun roh nenek moyang dilakukan supaya mereka tidak marah terhadap anak-anak 

atau cucunya yang masih hidup. Alkitab menerangkan dengan jelas bahwa roh orang mati tidak dapat 

berhubungan dengan roh orang yang hidup atau sebaliknya. Yang bekerja sebenarnya yaitu  roh-roh setan, 

bukan roh orang mati. Dalam Kejadian 4:8-10, roh Habel berseru kepada Tuhan  , bukan kepada Kain, sebab jiwa 

Habel tidak dapat berhubungan lagi dengan Kain yang masih hidup. 

Ketiga, Ada media untuk praktek okultisme, yakni dukun. Dalam ritualnya, banyak diantara dukun 

(perantara) memakai Alkitab, benda salib, dan alat-alat yang dianggap kudus lainnya. Tuhan Yesus berkata, 

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan 

dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: 

Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan 

banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: 

Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-

23). Kehendak Bapa ialah supaya kita jangan pergi ke dukun atau menggunakan okultisme (Ulangan 18:9-13). 

Yesus mengusir orang-orang yang memakai nama Tuhan secara salah dan yang menggunakan Alkitab dengan 

maksud magis. Jikalau ada di antara rakyat Indonesia yang mencatut nama presiden untuk kepentingan dirinya 

lalu ketahuan, pastilah dihukum.  

Demikian jugalah orang yang mencatut nama Tuhan   untuk praktik-praktik okultisme akan dihukum. 

"Jangan menyebut nama TUHAN, Tuhan  mu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah 

orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan" (Keluaran 20:7). Orang-orang yang menyebut nama 

                                                           

 

Tuhan harus menjauhkan diri dari kejahatan/penyembahan berhala/pemakaian okultisme (2 Timotius 2:19). Iblis 

yaitu  bapak pembohong. Kepada orang kafir iblis memakai cara kafir dan kepada orang Kristen iblis memakai 

cara Kristen dan benda-benda rohani. 

Keempat, Anggapan untuk kesembuhan. Ada yang meyanikini bahwa pertolongan melalui kekuatan 

gaib bisa mendatangkan kesembuhan dan sukses dalam hidup seseorang. Perlu kita ketahui bahwa iblis dapat 

membuat kaya seseorang (Kisah Para Rasul 16:16), juga dapat menyembuhkan dan melakukan mukjizat 

(Keluaran 7:10-13). Kita perlu sadar bahwa rekening setan bukanlah rekening gratis, namun  harus dibayar dengan 

jiwa kita sendiri karena "pertolongan setan" pada hakikatnya membuahkan kecelakaan.. 

Kelima, alasan adat-istiadat. Adat-istiadat masih sering dipakai sebagai sarana mempercayai okultisme. 

Tidak semua adat-istiadat, tapi tanpa memilahnya maka bisa terjebak kepada ritual penyembahan berhala. 

Misalnya, memindahkan tulang-belulang orang mati dengan upacara adat (mangokkal holi). Elia berdiri teguh 

atas dasar firman Tuhan  , dan ia tidak mau ikut-ikutan dalam dosa massal, yaitu menyembah baal. Tuhan 

menghargai Elia atas keyakinannya itu (1 Raja-raja 18:20-46). Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak ikut adat 

kebiasaan orang Babel, bahkan melawan perintah Raja Nebukadnezar untuk menyembah berhala. Walaupun api 

menunggu mereka, namun  Tuhan memelihara mereka (Daniel 3:1-30). Orang tua Gideon akan dibinasakan karena 

merusak berhala orang banyak (Hakim-hakim 6:25-32). Jikalau kita mengasihi adat kebiasaan yang berdosa, 

maka Tuhan   membenci kita, kalau kita mengasihi Tuhan   dengan tidak menyembah berhala, maka masyarakat 

penyembah berhala membenci kita. Kita tidak bisa netral, namun  harus berdiri dengan Tuhan walaupun orang 

banyak menentangnya, maka Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya melalui orang yang mengasihi Dia 

(Bilangan 14:5-10). 

 

b. Jenis-Jenis Okultisme 

 Terdapat banyak jenis okultisme, namun dalam tulisan ini dapat disebutkan beberapa saja yang sangat 

sering dipraktekkan di kalangan warga desa maupun kota.  

Pertama, Animisme. Berasal dari kata “anima” dalam bahasa latin yang berarti nyawa (roh). Animisme 

percaya bahwa dalam setiap benda, mahluk di bumi ini memiliki nyawa atau roh yang dapat mengganggu atau 

pun memberikan hal yang baik bagi kehidupan dan harus dihormati. Animisme mempercayai adanya kekuatan 

atau kesaktian pada sesuatu yang ada di alam ini, baik itu pada manusia, hewan, ataupun benda. 3 

Kedua, Dinamisme. Dinamisme yaitu  paham tentang roh yang harus dihormati dan dihargai. Roh 

tersebut tinggal di dalam benda-benda tertentu, hewan ataupun manusia. Kekuatan ini dalam agama-agama suku 

disebut “mana”. “mana” dalam hal ini dapat menyebabkan hal baik ataupun buruk akan manusia. Karena itu 

dinamisme timbul dari rasa takjub, takut, dan perasaan bahwa diri sendiri bukanlah apa-apa dibanding dengan 

kekuatan yang ada di luar diri disekeliling kita. Terhadap kekuatan-kekuatan ini manusia berusaha untuk 

menguasai, menjinakkanya dengan berbagai cara dan penangkal. Penangkal itu diperoleh melalui upacara-

upacara atau ritus. 

Ketiga, Spiritisme. yaitu  tindakan berhubungan dengan roh-roh menggunakan medium berupa 

manusia atau mahluk lain. Roh-roh ini yaitu  roh leluhur yang telah meninggal yang dapat mendatangi manusia, 

serta dapat melakukan sesuatu untuk manusia, seperti kebaikan, atau celaka. 4  Roh-roh itu dipercaya dekat 

dengan manusia, dan dapat berhubungan dengan manusia. Untuk menjalin hubungan dengan roh orang mati, 

biasanya dilakukan persiapanpersiapan tertentu, misalnya memberikan kurban dan sesajen pada roh orang mati 

itu. Bisa juga dengan melakukan taritarian, memainkan alat musik. 

 Metode yang digunakan dalam spiritisme tampak saat para pegiat mengunjungi kuburan dengan 

tujuan minta berkat atau konsultasi dengan mereka yang sudah meninggal. Juga tampak dalam acara 

memindahkan tulang-belulang orang mati dengan upacara besar-besaran untuk menghormati mereka yang sudah 

mati (mangokkal holi). Dalam masyarakat tertentu, melakukan penaburan bunga di laut, sungai, danau dengan 

upacara-upacara khusus. Kita juga bisa melihat adanya upacara menyiapkan sesajen dengan harapan mendapat 

pertolongan dari roh-roh tertentu. Berbakti dan menyembah pada nenek moyang (tempat keramat). Berbakti 

kepada orang-orang suci atau yang dianggap keramat. Bahkan saat memberi nama bayi, juga disuguhkan 

upacara-upacara, dengan maksud agar roh alam menjaganya. 

Keempat, Sihir: merupakan sebuah tindakan menguasai roh, manusia, binatang dan tumbuhan dengan 

menggunakan benda mati dan bersifat mistis. Biasanya orang yang dapat memanfaatkan hal ini yaitu  orang 

tertentu seperti dukun. 

Kelima, Mistisme: yaitu kepercayaan atau paham bahwa manusia dapat menjadi satu atau melebur 

dengan sosok atau kekuatan gaib atau ilahiah. Paham ini kemudian memiliki dan mengajarkan cara tersendiri 

untuk mencapai penyatuan itu, atau untuk mendapatkan kekuatan yang ada pada sosok gaib itu, seperti berpuasa, 

bertapa, atau melakukan ritus khusus. 

                                                           

 

Keenam, Tahayul, suatu kepercayaan kepada sesuatu atau benda yang dimiliki atau dialami oleh 

seseorang, yang menjadi tanda akan terjadinya sesuatu pada orang tersebut atau keluarganya. Sering kali hal ini 

dikait-kaitkan dengan kejadian-kejadian yang terjadi sebelumnya.  

 

c. Kenapa Orang Mempraktekkan Okultisme 

Tidak serta merta kita bisa menyalahkan setiap orang yang terlibat okultisme. Banyak diantara mereka 

melakukannya karena mau menghormati leluhur, menunaikan janji kepada orang yang terdahulu meninggal, dan 

menggenapi keyakinan mereka. Memang banyak juga diantara yang terlibat okultisme untuk melampiaskan 

hasrat, mencelakai orang lain, mendapatkan harta, keinginan, dan kemauan lainnya. Namun tidak sedikit orang 

Kristen, justru memiliki pandangan yang salah menerapkan kebajikan atau kewajiban imannya yang dilihatnya 

di dalam Alkitab. 

memberi penjelasan sasaran utama okultisme, atau orang-orang yang biasanya terkena okultisme, yakni :5 

Pertama, Anak-Anak yang Masih Labil Jiwanya. Anak-anak sering dijadikan sasaran utama iblis 

karena dapat melakukan program iblis secara mendasar dan dalam jangka yang panjang. Pikiran, emosi, dan 

rohani mereka belum stabil dan kuat, sehingga belum dapat membedakan yang baik dan jahat. Mereka mudah 

diyakinkan melalui tipuan-tipuan dari permainan-permainan, pertunjukan film, buku cerita, dan hal-hal lain yang 

menarik untuk diikuti. Betapa bangganya mereka dapat melakukan berbagai hal besar melalui okultisme. Namun 

secara rohani, mereka tidak menyadari bahayanya. Mereka akan tumbuh dewasa dan menjadi generasi penerus 

serta dapat memengaruhi orang lain untuk terlibat praktik okultisme. Akibatnya tanpa mereka sadari, semakin 

lama semakin banyak anggota masyarakat menjadi pengikut iblis sejak masih anak- anak. Mereka inilah yang 

disebut sebagai anak-anak iblis seperti disebutkan dalam Yohanes 8:44, "Iblislah yang menjadi bapamu dan 

kamu ingin melakukan keinginan bapamu. Ia yaitu  pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam 

kebenaran, sebab didalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, 

sebab ia yaitu  pendusta dan bapa segala dusta." Kewajiban orang percaya yaitu  mendidik anak-anaknya 

dalam segala segi kehidupan agar mereka hidup berkenan di hadapan Tuhan  . 

Kedua, Orang yang Membuka Dirinya bagi Roh Jahat. Dalam masyarakat yang sudah terbiasa dengan 

dunia mistik, kuasa iblis merupakan kuasa yang sudah lazim dipergunakan dukun-dukun untuk maksud-maksud 

tertentu. Misalnya, pengobatan alternatif yang biasa disebut ilmu putih. Masyarakat seperti ini selalu bertapa, 

bersemedi, atau mengosongkan diri agar diisi roh-roh jahat, memanfaatkan jin-jin, dan bermain dengan kuasa 

gelap, mulai dari jailangkung, tarian kuda lumping, nini thowok (menari dengan kuasa roh jahat), memasukkan 

benda atau susuk ke dalam tubuh, ilmu kebal, sampai menggunakan mantra-mantra untuk membunuh (Keluaran 

20:4-6). 

Ketiga, Orang yang Dikuasai Kebencian dan Kenajisan. Setiap orang, termasuk orang Kristen, yang 

dikuasai kebencian, kenajisan, kemunafikan, dendam, dan iri hati memunyai kemungkinan terlibat okultisme. 

Keterlibatan mereka dengan okultisme merupakan upaya untuk melampiaskan kebencian atau balas dendam. 

Tindakan ini sangat berlawanan dengan hukum kasih yang diajarkan Tuhan   (Matius 22:39). 

Keempat, Orang-Orang Terkenal dalam Masyarakat. Orang-orang terkenal di luar Tuhan, seperti 

bintang rock, bintang film, ilmuwan, penulis, dan sastrawan dapat dengan mudah memengaruhi orang banyak 

melalui ketenaran dan karya-karya mereka. Iblis sering mempergunakan mereka sebagai alat propaganda 

kegiatan okultisme, meditasi, sihir, serta pengajaran-pengajaran setan termasuk penggunaan obat-obat terlarang, 

perilaku seks bebas. "namun  Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang 

murtad lalu mengikuti ro-roh penyesat dan ajaran setan-setan" (1 Timotius 4:1). 

Kelima, Pemimpin-Pemimpin Jemaat yang Buta Rohani. Pemimpin Kristen akan mudah memengaruhi 

jemaatnya melalui ajaran-ajaran yang disampaikan dari belakang mimbar sehingga memengaruhi perilaku 

jemaat. Iblis berusaha memengaruhi para pemimpin gereja yang buta rohaninya sehingga mudah diisi dengan 

pikiran yang berlawanan dengan kehendak Tuhan. "Waspadalah   supaya jangan ada yang menyesatkan kamu, 

sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaKu dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan 

menyesatkan banyak orang" (Matius 24:4-5). 

Enam, Pemimpin-Pemimpin Bangsa. Pemimpin bangsa merupakan sasaran iblis untuk memengaruhi 

bangsa yang dipimpinnya supaya berperang, menjajah, merusak, menganut paham yang bertentangan dengan 

kehendak Tuhan. Banyak pemimpin bangsa yang dikuasai dan diberi visi oleh iblis sehingga mengizinkan 

sebagian rakyatnya untuk membunuh secara massal terhadap umat Tuhan  . Banyak di antara mereka yang 

menggunakan dan meneriakkan ayat-ayat setan dan mantra-mantra dalam pertempuran, pembunuhan, perkosaan, 

pembakaran, penganiayaan, dan tindak kejahatan lainnya. "Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat" (Amsal 

29:18). 

 

 

 

d. Okultisme Di Perjanjian Lama 

 Dalam pendahuluan Hukum Taurat, Tuhan   langsung menyoroti agar tidak ada Tuhan   lain di hadapanNya, 

selain daripada Dia, Sang Pencipta langit dan bumi. Hukum Pertama: “Akulah Tuhan Tuhan  mu! Jangan ada 

padamu Tuhan   lain di hadapanKu.” Hukum  Kedua: “Jangan perbuat bagimu patung yang menyerupai apapun 

yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di dalam air di bawah bumi, untuk disembah atau 

dituruti.” 

 Hukum itu diletakkan sebagai hukum pertama dan kedua, bukan hukum kelima, apalagi kesepuluh. 

Yang pertama biasanya, yang terpenting. Tuhan   telah memahami sikap hidup manusia yang sangat tertarik 

kepada penyembahan berhala. Dan secara khusus  bangsa Israel pun telah terjebak dalam kekafiran yang sangat 

dalam, ketika mereka terlibat menyembah dewa-dewa baal dan dewa-dewa orang Kanaan. 

 Tuhan   harus tegas dan memberi hukuman yang sangat pedas bagi mereka yang terlibat okultisme, yakni 

hukuman mati dan kutuk 7 generasi. Sampai hari ini kutuk okultisme itu belum dihapus, artinya amarah Tuhan 

masih nyata kepada orang-orang yang mempraktekkan okultisme. 

 Tentu tidak sekedar peristiwa pembuatan lembu emas, namun Israel telah berulang kali menyakiti hati 

Tuhan dalam gerakan meyembah Tuhan   lain, yang diistilahkanNya sebagai prostitusi rohani. Tuhan   telah 

menghukum Israel dengan berbagai tulah, sakit penyakit, kegersangan hasil ladang, kematian ternak, hingga 

pembuangan bangsa itu ke Asyur dan Babel. Sampai sekarang ini penghukuman dan kutuk okultisme masih 

berlaku sehingga setiap orang yang terlibat seharusnya berhenti melakukan penyembahan berhala dan datang 

kepada Dia, Pemberi hidup kekal. 

Dalam PL ada beberapa praktek okultisme  yang dilarang keras oleh Tuhan   bagi orang Israel selaku 

umat Tuhan  , yakni : Tuhan   melarang penyembahan kepada patung-patung dan tugu-tugu berhala buatan manusia 

serta tiang-tiang berhala (Kel. 23:24; Mi. 5:12-13; 2 Taw. 33:7).  

 Menaruh lambang berhala di ambang pintu masuk rumah (Yes. 57:8). Pemilik rumah itu telah 

meninggikan lambang itu di atas dirinya atau kepalanya. Itulah pertanda bahwa mereka tidak menyembah dan 

beribadah kepada Tuhan  .  Mencari arwah atau kepada roh-roh peramal (Im. 19:31; 2 Taw. 33:6). Bertanya kepada 

arwah atau kepada roh peramal (Ul. 18:11). Sebagai umat Tuhan   seharusnya mereka bertanya kepada Tuhan   atau 

Roh Tuhan   saja. Sebab para hamba Tuhan (Imam, Nabi, dan Raja) yaitu  orang-oramg yang telah diurapi Roh 

Tuhan. 

Mempersembahkan anak laki-laki atau anak perempuan sebagai korban bakaran dalam api (Ul. 18:10; 2 

Taw. 33:6). Kebiasaan ini yaitu  kebiasaan bangsa-bangsa sekitar yang belum mengenal Tuhan  . dalam 

penyembahan kepada dewa molokh, ilah yang disembah bangsa Amon.  Menjadi petenung, peramal, penelaah, 

penyihir, pemantera (Ul. 18:10-11; Mi. 5:11; 2 Taw.33:6). Perilaku ini sama saja dengan upaya mendahului 

Tuhan  . Tuhan   yaitu  pemilik sejarah kehidupan manusia. Dia yang tahu apa yang harus terjadi, karena tidak ada 

peristiwa di dalam sejarah kehidupan ini yang tidak di dalam sepengetahuan-Nya.  

 Meminta petunjuk kepada orang-orang mati (Ul. 18:11). Keyakinan orang terhadap roh-roh orang yang 

sudah mati bergentanyangan, itulah yang mendorong orang tersebut unruk melakukan praktek pemanggilan 

arwah atau roh-roh orang mati tersebut. 

Menjadi dukun (Yeh. 13:18). Juga menurut kesaksian perempuan En-Dor dalam 1 Samuel 28:9 bahwa 

setiap orang petenung, pemanggil arwah dan pemanggil roh peramal harus dilenyapkan dari tengah-tengah orang 

Israel. Sebab perbuatan mereka yaitu  kekejian bagi Tuhan   (Ul. 18:12). 

 Mengikatkan tali-tali ajimat (Yeh. 13:18). Dalam Yesaya 3:18-23 ada daftar perhiasan wanita. 

Sebagian dari pada perhiasan itu, seperti anting-anting yaitu  ajimat yang mengandung mantera yang 

dibisikkan.  Mengenakan selubung kepala dengan maksud menangkap jiwa orang (Yeh. 13:18). Mengucapkan 

tenungan-tenungan bohong (Yeh. 13:23).  Menyembah tentara langit dan beribadah kepadanya (2 Taw. 33:3). Itu 

semua kekejian bagi Tuhan, dan akan dihukum sesuai derajat kesalahan umat manusia. 

 

e. Okultisme Dalam Perjanjian Baru 

Perjanjian Baru juga memberikan penjelasan bahwa kegiatan praktek okultisme  melalui tipu daya Iblis. 

Iblis juga bisa mengadakan mujizat tapi palsu, tujuannya agar orang akhirnya tertarik dan mempercayainya. Tipu 

daya iblis membutakan mata rohani seseorang yang akhirnya membuat seseorang terjerumus dan terlibat dalam 

praktek kuasa gelap. Iblis yaitu  sang penipu, dia berusaha untuk menipu setiap orang melalui tanda-tanda 

supaya orang yang melihatnya terpengaruh dan menjadi percaya serta mau ikut kehendaknya dan sampai 

memberontak kepada Kristus. 

Berikut ini ada beberapa contoh yang dipakai oleh orang-orang sebagai benda yang berkuasa atau jimat, 

seperti: Tali sembahyang, jumbai yang panjang, dan tanah.6 

Dalam Kisah Para Rasul 8:9-24; 13:6-11, menyebutkan orang-orang Farisi mengusir setan-setan dan 

ahli-ahli sihir sebagai saingan para pewarta injil, kegiatan tersebut dianggap bertentangan dengan agama 

kekristenan oleh umat Kristen yang ada di Efesus, mereka membakar segala benda-benda yang berhubungan 

dengan iblis, buku-buku mantera (Kis. 19:19).  

                                                           

47 

 

“Seorang yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan mentakjubkan rakyat 

Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat penting. Semua orang, besar kecil, mengikuti dia dan 

berkata: "Orang ini yaitu  kuasa Tuhan   yang terkenal sebagai Kuasa Besar." Dan mereka mengikutinya, karena 

sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan sihirnya.” (Kisah Para Rasul 8 : 12-9 – 11). 

I Korintus 10 : 21-23 Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka yaitu  

persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Tuhan  . Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-

roh jahat. Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat 

mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat. Atau maukah kita 

membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia? "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, 

namun  bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, namun  bukan segala sesuatu 

membangun. 

Alkitab sangat menentang kegiatan praktek okultisme, baik terlibat secara langsung maupun tidak 

secara langsung, sikap kompromi dengan setan dilarang oleh Tuhan baik dalam perjanjian lama (Ul. 18:10-12, 

20; Mikha 5:12) maupun dalam perjanjian baru (I Kor. 10:20-21),7 bukan hanya terlibat namun  Alkitab juga 

mengingatkan dan melarang untuk meniru segala ritual ocultisme dalam bentuk apapun karena apabila ditiru 

maka roh-roh kuasa gelap akan memperoleh jalan masuk untuk menghancurkan pertumbuhan iman jemaat dalam 

gereja. 

 

f. Okultisme Dilarang Dalam Kekristenan 

Firman Tuhan sejak awal dalam Perjanjian Lama dan menembus ke Perjanjian Baru menolak seluruh 

praktek okultisme. Okultisme yang digandrungi Israel telah melukai hati Tuhan dan membangun kecemburuan 

Tuhan sebagai Pencipta dan pemilih Israel. Selain melanggar Firman Tuhan, tindakan okultisme juga berdampak 

kepada orang yang melakukannya,8 yaitu : secara Rohani, akan mengalami depresi, sikap tertutup, memusuhi 

Firman Tuhan  . Secara Psikologis, ketakutan yang tidak wajar, hawa nafsu yang tidak terkontrol, pemarah, dan 

sering berkeinginan untuk bunuh diri yang berakhir dengan fakta bunuh diri. Secara Fisik, urat syaraf yang sakit, 

kemandulan, kematian yang tidak wajar. 

W.H.Rassers, 9  mengungkapkan bahwa orang yang terlibat okultisme berujung kepada kesimpang-

siuran hidup, sebab okultisme tidak dapa dibuktikan dengan analisa ilmiah. Orang yang menganut okultisme 

akan berpikir simpang-siur, dan menghasilkan produk hidup yang tidak teratur. 

Sedangkan dalam iman Kristen mengajarkan bahwa pada mulanya yaitu  Firman, dan Firman itu 

yaitu  terang bagi manusia dengan segala yang menyangkut manusia, bukan kegelapan apalagi 

kesimpangsiuran. Tuhan memberikan manusia rasio, maka rasio itu dipakai untuk melihat terang itu, bukan 

melihat kegelapan. Jikalau rasio dipakai untuk kegelapan, maka yang terjadi yaitu  kemerosotan akhlak,10 dan 

itulah yang harus diselamatkan. 

 

g. Dampak Kepercayaan Dan Praktek Okultisme 

 Karena okultisme yaitu  kekejian bagi Tuhan, maka Tuhan   harus memberi teguran maupun hukuman. 

Tuhan bermaksud agar praktek kafir itu ditinggalkan, bertobat dan orang-orang tersebut menyesali dosa-

dosanya. Berikut ini dampak-dampak yang ditimbulkan orang-orang yang melakukan praktek okultisme. 

Pertama, Menentang hal-hal rohani, seperti Firman Tuhan, doa, kebaktian dsb.Mungkin mula-mula 

hanya kerinduan Firman Tuhan hilang / menurun, malas berdoa / melayani, namun  hal ini makin lama akan makin 

memburuk. Ini memang merupakan sesuatu yang logis karena kalau kita membiarkan diri dikuasai oleh setan, 

maka pasti setan itu akan membuat kita menjauhi Tuhan / hal rohani. 

Kedua, Emosi yang kacau, seperti adanya depresi, ingin bunuh diri, gila dsb. Juga ada kemungkinan 

adanya mimpi-mimpi buruk. 

Ketiga, Karakter yang berubah, misalnya menjadi suka marah, suka menyendiri, sedih terus. 

Keempat, Munculnya penyakit-penyakit tertentu, atau kematian keluarga. Ini sering terjadi pada orang 

yang punya 'pesugihan' dsb. Ingat bahwa setan memberi, namun  lalu menuntut lebih banyak. 

Kelima, orang tersebut sudah terjual di bawah kuasa setan, dan akan sulit memulihkannya. 

Keenam, tertahannya berkat Tuhan, sial dan terkena kutuk.  

 

 Praktek okultisme sangat dilarang dalam pandangan iman Kristen. Alkitab sebagai sumber keimanan 

orang Kristen, telah sejak awal dalam Kitab Kejadian mengingatkan umat Tuhan untuk tidak terlibat dalam 

praktek mistis itu. Tuhan   menganggap sebuah kekejian jika umat terlibat penyembahan berhala, perdukunan, 

mistik, magic, dll yang menduakan Tuhan. Karena menimbulkan kecemburuan bagi Tuhan maka Tuhan   

menghukum orang-orang yang melakukan praktek okultisme.  

 

V.