Dr. Zakair Naik merupakan seorang ulama bersal dari India. Beliau
dikenal sebagai seorang cendikiawan Muslim dan orator yang
sangat tegas. Zakir Naik seorang ahli dalam Ilmu Perbandingan
Agama dan seorang pendakwah fenomenal. Beliau mampu
menghafal al-Qur’an, Hadist maupun dan kitab-kitab orang non-
Muslim. Selama aktif dibidang dakwah, beliau telah berkeliling
dunia dan berhasil meng-Islamkan ratusan ribu orang melaui
dakwah yang dilakukannya. Dr. Zakir naik mencoba menjernihkan
pemikiran orang-orang non-Muslim yang selama ini sudah salah
paham pada agama Islam yang selalma ini dianggap sebagai
agama teroris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana sttrategi dakwah yang dilakukan Dr. Zakir Naik dan
faktor hambatan strategi dakwah yag dilakukan Dr. Zakir Naik.
Tulisan ini membahas penelitian pustaka (Library research).
Penelitian ini menggunakan dua data yaitu data primer dan data
skunder. Data primer adalah buku-buku yang ditukis langsung oleh
Dr. Zakir Naik. Sedangkan data skunder yaitu buku-buku yang
ditulis oleh tokoh-tokoh lain tentang Dr. Zakir Naik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa berdakwah merupakan kewajiaban
yang sudah diperintahkan oleh Allah SWT, seperti yang disebutkan
dalam al-Qur’an surat An-Nahal ayat 125 yang mengandung arti
‘Serulah manusia kepada jalan tuhanmu dengan cara yang baik.
Sesunnghnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa
yamg tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yag mendapat putunjuk’.
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin selaku
bentuk rasa syukur penulis atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi inin yang berjudul “Strategi Dakwah
Dr. Zakir Naik”. Shalawat berserta salam keharibaan Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita selaku umat-Nya dari
alam jahiliyah menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
yang bermamfaat untuk dunia maupun untuk akhirat dan tidak lupa
pula kita kirimkan salam atas keluarga dan seluruh sahabat beliau
yang turut memperjuangkan agama Allah SWT dan sunnah
Rasulullah SAW.
Aktivitas dakwah adalah aktivitas yang tidak pernah ada
akhirnya, selama kegiatan manusia di atas dunia ini, semenjak itu
juga manusia masih punya kewajiban untuk menyampaikan
dakwah seperti yang telah di perintahkan oleh Allah SWT dan
Rasulullah SAW, baik yang telah di jelaskan dalam kitab al-Qur‟an
maupun dalam hadist. Menyampaikan pesan-pesan atau dakwah
kepada umat manusia adalah suatu kewajiban manusia, walaupun
dalam kondisi bagaimanapun.
Terkait perintah menyampaikan pesan-pesan kebaikan,
dalam al-Quran disebutkan;
ْعمَلْاِب نَورُمُأَْيوَ رِيْخَلْا ىلَإِ نَوعُدْيَ ةٌَّمأُ مْكُنْمِ نْكُتَلْوَ رِكَنْمُلْا نِعَ نَوْهَ ْ ن َيوَ فِورُ ۚ
َنوحُلِفْمُلْا مُىُ كَئََِٰلوأُوَ
Artinya;“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan menyuruh kepada yang
makruf dan mencegah dari yang mungkar, Maka merekalah orang-
orang yang beruntung.” (QS. AI-Imran: 104)1
Berdasarkan firman Allah SWT ini bahwa setelah
memperbaiki diri dan hendaklah mengajak manusia lainnya untuk
berbuat kabaikan dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang
oleh Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW agar diakhirat
kita semua mendapatkan syafa‟at dan Ridho Allah SWT dan
Rasulullah SWA.
Untuk melaksanakan aktivitas dakwah ini tidak
semerta-merta melakukan aktivitas tanpa adanya suatu
perencanaan, maka harus memiliki strategi untuk mencapai satu
tujuan dakwah yakni amar ma‟ruf dan nahi mungkar.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam al-Quran;
ةِنَسَحَلْا ةِظَعِوْمَلْاوَ ةِمَكْحِلْاِب كَِّبَر لِيبِسَ َٰىلَإِ عُْدا ۚ يَىِ يتَِّلاِب مْهُلْدِاجَوَ
نُسَحْأَ ۚ وِلِيبِسَ نْعَ َّلضَ نْمَبِ مُلَعْأَ وَىُ كََّبَر َّنإِ ۚ َنيدِتَهْمُلْاِب مُلَعْأَ وَىُوَ
Artinya;“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan
cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-ya dan Dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(Qs. An-Nahl: 125)2
Ayat di atas ini sangat jelas bahwasanya, Allah menyuruh
umat manusia untuk berbuat kebaikan dengan cara yang baik dan
menegur mereka jika berbuat salah dengan cara yang baik juga.
Dalam strategi dakwah, metode dakwah sangatlah penting
bagi seorang da‟i, sebab obyek dakwah tesebut tidaklah berlaku
bagi warga biasa saja, akan tetapi setiap warga itu
memiliki lapisan-lapisan tertentu seperti kaum cendikiawan,
orang awam, dan alul kitab. Dalam aktivitas dakwah untuk
mencapai target dan tujuan yang diharapkan, tentunya setiap
individu umat Islam harus paham dan mengetahui metode-metode
yang harus digunakan dalam berdakwah. Diantara metode-metode
ini adalah:
1. Bi Al-Hikmah, secara harfiah hikmah adalah berdakwah dengan
ucapan yang sesuai dengan kebenaran, falsafat, perkara-perkara
yang benar dan lurus, keadilan dengan lapang dada.
2. Al-Mau‟izhatul Hasanah Mau‟izhah, yaitu berdakah dengan
nasehat, secara istilah berdakwah dengan nasehat adalah
nasehat-nasehat yang efisien dan dakwah yang memuaskan,
sehingga pendengar merasa puas dan menyentuh hati seseorang
yang mendengarkan pesan-pesan yang telah disampaikan da‟i.
3. Jadilhum Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara
membantah atau bantahlah dengan cara yang baik. Kata
„Jadilhum‟ yang bermakna diskusi atau bukti-bukti yang
mematahkan setiapa argument-argumen yang dipertanyaka.3
Oleh sebab nya Asmuni Syukir berpendapat bahwa
aktivitas dakwah tidaklah cukup dilaksanakan secara spontanitas,
hanya saja harus dipersiapkan dengan baik dengan
memperhitungkan segenap segi dan faktor yang mempengaruhi
dalam pelaksanaan dakwah mengingat demikian kompleksnya
persoalan dakwah maka dalam penyelenggaraan dakwah
dibutuhkan adanya strategi dakwah yaitu dengan menetapkan
3
metode, taktik, atau manuver (suatu gerakan yang sangat cepat)
yang dipergunakan dalam aktivitas dakwah.4
Dr. Zakir Naik tampil yang memberi semangat baru.
Dengan kemampuan berbicara di depan umum yang memukau,
dokter medis ini berhasil menjadi pendakwah intermasional. Dia
mendapat pujian dari seluruh dunia untuk prestasi dakwah yang
menarik dengan pendekatan logika dan sain, untuk menghilangkan
kesalahpahaman tentang ajaran Istam ke seluruh muka bumi.
Seperti gurunya. Syekh Ahmatd Deedst, Dr. Zakir Naik, juga
terkenal sebagai ulama yang ahli dalam ilmu perbandingan Agama.
Analisisnya yang kritis dan jawabanya yang spontan mampu
meyakinkan untuk setiap pertanyaan yang diajukan saat terjadi
dialog.5
Kemampuan yang dimilikinya berupa hafalan yang sangat
kuat tidak hanya mampu menghafal al-Qur‟an dan Sunnah Nabi
Muhammad SAW, akan tetapi beliau juga telah menguasai dan
menghafal beberapa kitab lainnya. Seperti kitab Bibel, Weda,
Tripitaka, Bhagavad gita, bahkan telah menggerakkan hati ribuan
penganut Hindu di India menjadi mu‟allaf.
Selama aktif menjad seorang pendakwah, Dr. Zakir Naik
telah banyak berkeliling dunia seperti Amerika serikat, kanada,
Inggris, Italia, Prancis, Arab Sanudi, UEA, Kuwait, Qatar, Bahrain,
Oman, Mesi, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Botswana
dan masih banyak negara-negara lainnya.
Cara berdakwah Dr Zakir Naik yang santun dan bijak,
disertai keilmuannya yang tinggi,beliau mengerti betul etika dalam
berdebat yang harus dilakukan saat berhadapan dengan pihak
piblik luas ini terinspirasi dari cara berdakwah Rasullullah SAW
yang damai. Rasulullah merupakan sosok tauladan yang waib di
contoh oleh kaum muslimin, khususnya yang bergerak di jalan
dakwah, penulis sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Syeik
Akram Kassas, mendefimistkan metode dakwah adalah sebagai
cara sukses yang dapat mempengaruhi dan sesuai dengan keadaan
objek dakwah6.
Oleh sebab itu seorang da‟i harus mencontoh atau
meneladani metode dakwah yang telah berhasil mengubah mad‟u
sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Bulan Maret 2012,
Dr. Zakir Naik berkunjung ke Amerika. Namun sangat
disayangkan, negara yang konon demokrasi, tiba-tiba tanpa
disadari bertindak otoriter. Amerika Serikat terang-terangan
mengecam Dr. Zakir Naik dengan beralasan bahwa Dr. Zakir Naik
memberikan pernyataan yang memojokkan nama baik Amerika.
Penolakan pada Dr, Zakir Naik tidak hanya di Amerika, namun
di beberapa negara juga seperti Inggris, Australia dan Kanada. Dr.
Zakir Naik ditolak masuk Kanada pada Juni 2010, Larangan itu
terjadi setelah Tarek Fatah, Pendiri Kongres Muslim Kanada,
memperingatkan anggota parlemen dari pandangan Dr. Zakir Naik.
Dr. Zakir Naik menyadari bahwa dunia terus berkembang,
semakin modern, dan pengguna teknologi juga semakin massif.
Untuk alasan itulah, selain menceramah dengan langsung Dr. Zakir
Naik juga menggunakan teknologi modern untuk menopang
perjuangan dakwahnya dengan mendiırikan Yayasan Penelitian
Isiamic (IRF) pada tahun 1991 yang berpusat di Mumbai. IRF
adalah sebuah organisasi nirbala yang tujuannya adalah untuk
mengembangkan dakwah Islam. Selain IRF, Dr. Zakir Naik juga
mendirikan Peace TV, Peace TV Bangla, dan Peace TV Urdu.
Melalui TV inilah kemudian dakwah-dakwahnya disiarkan
diberbagai penjuru dunia. Melaui situs youtob, dan situs-situs
lainnya yang sebagian besar sumber siarannya dari Peace TV,
dakwah-dakwah yang disampaikan oleh Dr. Zakir Naik dengan
bahasa Inggris, sebagian dakwahnya sudah diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia.7
B. Rumusan Masalah
Untuk membahas masalah ini secara luas dan mendalam
maka perlu dirumuskan pokok-pokok masalah, penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi dakwah yang digunakan oleh Dr Zakir
Naik?
2. Apa saja faktor penghambat strategi dakwah Dr. Zakir Naik?
Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan kajian
kepustakaan, namun membahas pustaka yang penulis temukan
yang mendukung kemiripan judul tentang tokoh Dr. Zakir Naik
saat ini ada beberapa kemiripan, seperti dalam bentuk buku
maupun dalam bentuk skripsi. Seperti dalam skripsi yang berjudul
"Materi dan Metode Dakwah dalam VCD (Persamaan-Persamaan
antara Islam dan Kristen) Karya Dr. Zakir Naik", penelitian ini
membahas tentang materi dan metode dakwah yang terkandung
dalam VCD "Persamaan-perspektif Islam dan Kristen".Adapun
materi dakwah yang disampaikan Dr. Zakir Naik menurut M. Jazuli
dalam VCD persamaan-persamaan antara Islam dan Kristen yaitu:
Pertama, Materi akidah yang meliputi Ke Esaan Allah SWT, dan
Kerasulan yang terdapat dalam Al-qur'an dan Injil di mana di
sebutkan bahwa Isa As hanyalah seorang utusan Allah SWT,
8
seorang nabi dan rasul yang diutus kepada kaumnya. Kedua,
metode yang disajikan Dr. Zakir Naik adalah diskusi, yang berisi
ceramah dan debat (tanya jawab). Berbeda dengan isi skripsi
penulis membahas tentang bagaimana strategi dakwah yang
dilakukan Dr. Zakir Naik saat berdakwah.
Adapun dalam bentuk buku yang penulis temukan tentang
Dr. Zakir Naik yaitu dalam buku AIbi k., ddk yang berjudul Dr.
Zakir Naik Dokter Yang Mengislamkan Ratusan Ribu Orang
(2016). Buku ini menjelaskan tentang biografi, karya-karya
Dr.Zakir Naik, perjalanan dakwah yang dilakukannya, bagaimana
beliau menghafal isi kitab al-Qur‟an maupun Hadist Shahih. Tidak
hanya bisa menghafal al-Qur‟an ataupun Hadist, beliau juga bisa
menghapal semua kitab orang non muslim, seperti kitab Injil,
Weda, Ttripitaka, Bhagavad Gita, dan lain sebagainya. Adapan
ulasan isi dalam buku ini juga menjelaskan tentang siapakah yang
menciptakan tuhan, bagaimana cara membuktikan secara sains
bahwa al-Qur‟an adalah firman Allah SWT.8
Dalam buku Mereka Bertanya Islam Menjawab yang ditulis
oleh Dr. Shalah Shawi tahun 2013. Dalam buku ini terkandung isi
tentang biografi Dr. Zakir Naik dan seputar pertanyaan orang-
orang non-Muslim kepada Dr. Zakir Naik. Seperti, pertanyaan
tentang “Apa beda antara orang-orang islam dengan Islam itu
sendiri?. Islam mencakup semua yang di wahyukan Allah SWT
pada Nabi Muhammamd SAW berupa syariat dan akidah. Islam
senantiasa terpelihara sebab Allah SWT yang melindunginya.
Sementara itu orang-orang Islam adalah sekelompok manusia,
diantara mereka ada yang berbuat kebjiakan dan ada juga yang
berbuat kemungkaran teradap Allah SWT, Nabi Muhammad
SAW, kepada sesame manusia dan bahkan pada dirinya
sendiri. Amalan perbuatan orang-orang Islam tidak dijadikan
hujjah dan alasan pada agama Islam, sebab tidak ada seorang
pun yang Ma‟shum (terpelihara dari dosa) kecuali Nabi
Muhammad SAW. Semua orang sepeninggalan Rasulullah,
pendapatnya bisa diambil dab bisa juga diabaikan. Pengertian ini
sudah menjadi kesepakatan dari semua pemeluk agama.9
F. Kerangka Teori
1. Strategi Dakwah
Kustadi Suhandang, menjelaskan bahwa strategi adalah
suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif, dan
terpadu yang diarahakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Dalam strategi terdapat beberapa hal yaitu:
a. Suatu rencana tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan,
baik tujuan jangka panjang, pendek, maupun jangka menengah.
b. Analisis pada lingkumgan, baik yang bersifat ekternal
maupun internal, yang menunjukkan adanya kekuatan dan
kelemahan dalam hal pencapaian tujuan.
c. Keputuhan pilihan guna pelaksanaan yang tepat dan terarah
dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
d. Rancangan guna menjamin ketetapan tujuan dan sasaran.10
Asmuni Syukri mengatakan bahwa strategi dakwah pada
dasarnya berlandasan pada ayat al-Qur‟an Surat An-Nahl ayat 125
disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia ke jalan
Allah dengan cara yang bijaksana, nasehat yang baik serta berdebat
dengan cara yang baik. Ayat ini memberikan kita definisi yaitu
mengajak setiap manusia agar selalu mengingat kepada Allah SWT
dengan mengerjakan yang makruf dan menghindari perbuatan yang
mungkar.11
a) Metode Dakwah Dr. Zakir Naik
Dakwah Dr. Zakir Naik pada dasarnya berlandaskan pada al-
Qur‟an Surat An-Nahl ayat 125 yang artinya serulah (manusia)
kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahan mereka dengan cara yang baik. Sesunggahnya
Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetauhui tentang siapa yang
tersesat dijalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.
G. Metode Penelitian
Dalam Penulisan Skripsi ini, Penulis mempergunakan
beberapa Metode, agar memudahkan penulis dalam
Pengumpulan data dan sekaligus menganalisanya.Berangkat dari
pada motivasi itu, penulis menggunakan beberapa metode yaitu;
1. Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah jenis penelitian pustaka yakni penelitian
yang berusaha untuk menguak secara konseptual tentang
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Strategi Dakwah Dr.
Zakir Naik. oleh kerena itu penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan kajian pustaka, yakni dengan cara menulis,
mengedit, mengklasifikasikan, mereduksi dan menyajikan
data12.
2. Sumber data
Penulis menggunakan ayat al-Qur‟an dan hadist sebagai
rujukan untuk penulisaan skripsi ini, serta mengambil beberapa
ayat dan pemahaman para muffasir klasik maupun modern
untuk memudahkan pemahaman serta dari karya-karya ilmiah
yang sesuai dengan topic pembahasan.
3. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mencapai tujuan ini , penulis menggunakan
teknik pendekatan kuantitatif, yaitu dengan mencari dan
menambahkan buku-buku literature yang terdapat di
perpustakaan yang berhubungan dengan judul penelitian.
Sumber data utama yang digunakan adalah merujuk pada al-
Qur‟an.
4. Metode Analisis Data
Sebagai sebuah studi tentang Penelitian kepustakaan yang
memusatkan analisis pada apa yang tertuang dalam buku,
adapun analisa yang digunakan untuk penelitian ini adalah
analis isi (content analysis) adalah teknik penelitan untuk
membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicabel), dan
data shahih dengan memperhatikan konteknya.
Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi
komunikasi. content analysa mencakup upaya klasifikasi kriteria-
kriteria tertentu untuk membuat prediksi, selain itu untuk
memperoleh kesimpulan yang akurat, peneliti juga menggunakan
alur pemikiran deduktif. Setelah data pengumpulan dan dianalisa
maka sebagai langkah berikutnya akan ditarik suatu kesimpulan,
penulis menggunakan metode deduktif yaitu: “Pemahaman dalam
metode ini dimulai dengan mengambil kaidah-kaidah yang bersifat
umum untuk mengambil kesimpulan yang bersifat khusus.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Berdasarkan hasil penilitian dan motede-metode ini di
atas maka sebagai gambaran dan memperjelas tulisan ini maka
sistematika pembahasannya dapat ditulis sebagai berikut:
Bab pertama, merupakan latar belakang masalah, kenapa
penulis memilih judul ini, permasalahan, fenomena apa yang
melatar belakangi, sehingga penulis merasa mengangkat judul ini
dengan mengetahui pokok permasalahan, tujuan dan manfaat
penulisan skripsi. Tinjaun kepustakaan yang memberikan informasi
yang ada, metode penulisan sebagai langkah untuk memperoleh
data yang benar dan diakhiri dengan sistematika penulisan untuk
memahami dan memudahkan pembaca sksripsi ini.
Bab kedua, merupakan gambaran umum tentang pengertian
strategi dakwah Islam, dalam bab ini akan dipaparkan pengertian
strategi dakwah dalam Islam, dasar-dasar strategi dakwah Islam,
hukum-hukum strategi dakwah dalam Islam, macam-macam
strategi dakwah dalam Islam, hambatan-hambatan strategi dakwah
dalam Islam.
Bab ketiga, mengenai riwayat hidup dr. zakir naik, dalam
bab ini akan dipaparkan strategi dakwah dr. zakir naik yang berisi:
biografi Dr. Zakir Naik, sosok guru yang sangat berpengaruh dalam
pemikiran Dr. Zakir Naik, studi agama dalam perspektif dakwah
Dr. Zakir Naik, strategi dakwah Dr. Zakir Naik, strategi dakwah
Dr. Zakir Naik dengan hikmah, strategi dakwah Dr. Zakir Naik
dengan debat, strategi dakwah Bil Qolam Dr. Zakir Naik. karya,
prestasi dan penghargaan yang pernah didapatkan Dr. Zakir Naik,
alasan negara-negara yang melarang dakkkwah Dr. Zakir Naik.
Bab empat, menjelaskan tentang penutup dari semua
pembahasan yang ada dalam karya ini. Dalam bab ini penulis akan
mengambil kesimpulan yang menjdi hasil dari sebuah penilitian.
Penulis juga memberi saran serta kritikan tentang pembahasan di
atas yang nantinya akan menjadi acuan bagi penulis berikutnya.
A. Pengertian Strategi Dakwah Dalam Islam
Istilah strategi berasal dari bahasa yunani ”Stratego” yang
terdiri dari kata “strato” yang artinya tentara dan “ego” yang
diartikan pemimpin. Dalam pengertiannya strategi dapat bermakna
siasat/cara untuk mencapan suatu tujuan. Oleh sebab itu secara
jelas bahwa strategi dapat diartikan sebagai serangkaian menuver
umur yaitu siasat/cara yang dilakukan untuk menghadapi musuh
dimedan pertempuran.13
Sedangakan kata dakwah secara etimologi merupakan
bentuk masdar berasal dari kata yad‟u, da‟watun, yang berarti
memanggil, mengundang, mengajak, dan mendorong. Secara
terminologis dakwah artinya mengajak dan menyuru umat islam
menuju pedoman hidup yang diridhai oleh Allah SWT dalam
bentuk amar ma‟ruf nahi munkar.14
Dakwah Islamiyah pada hakekatnya merupakan aktualisasi
yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia
beriman dibidang kewarga an yang dilakukan secara teratur
untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak
manusia pada dataran kenyataan individual dan sosial-kultural
dalam rangka terwujudnya ajaran islam dalam semua segi
kehidupan dengan cara tertentu. Strategi dakwah Islamiyah adalah
suatu cara atau metode yang dipakai untuk mengaktualisasikan
iman warga sehingga mempengaruhi cara berpikir, merasa,
bersikap, bertindak dalam rangka mengusahakan terwujudnya
ajaran Islam dalam semua segi kehidupan yang bertujuan yaitu
tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu (da‟a-yud „u)
yang warga maksud atau arti ajaran, suruan, panggilan, atau
undangan. Sedangkan menurut istilah, dakwah dapa diartikan
dengan istilah segala usaha dan kegiatan yang sengaja berencana
dalam bentuk sikap, ucapan dan perbuatan yang mengandung
mengajak dan seruan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung, yang ditujukan kepada individu, kelompok, dan bahkan
kelompok warga agar tergugah jiwanya, terketuk hatinya
saat mendengarkan perintah-perintah dan segala peringatan
dalam ajaran Islam yang k emudian menghayati, menelaah dan
mempelajari untuk diamalkan untuk pribadi sendiri yang diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.15
Istilah dakwah memeliki nama-nama lain sebagai
dasanamanya, yaitu antara lain :
a. Tabligh.
Istilah dakwah yang lain seperti tabliqh ini sudah popular di
kalangan warga , bahkan kata/istilah (tabliqh), itu lebih
popular di bandingkan dengan istilah dakwah. Tabliqh bersal dari
kata kerja “ballaghayuballighu-tabliighan” yang warga makna
menyampaikan, penyampaian, yakni menyampaikan ajaran Allah
dan Rasul kepada seluruh ummat. Orang yang menyampaikan
ajaran ini bertabligh dinamakan “mubaligh”.
Sabda Rasulullah saw :
ًةَيآ وْلَوَ ىِّنعَ اوغُِّل َب
Artinya :”Sampaikanlah dari padaku walaupun satu ayat”
(hadist Riwayat Al Bukhari)
b. Amar ma’ruf dan Nahi ‘anil Munkar.
Istilah Amar ma‟ruf atrinya memerintahkan kepada
kebaikan, dan nahi‟anil munkar artinya melarang kepada perbuatan
yang munkar (kejahatan).
Sabda Rasullullah saw :
هِدِيَِب هُرِّْ يغَ ُيلْ َف ارًكَنْمُ مْكُنْمِ ىأََر نْمَ لُوقُ َي مََّلسَوَ وِيْلَعَ وَُّللا ىَّلصَ وَِّللا لَوسُرَ
ِنامَي ِلْْا فُعَضْأَ كَلِذَوَ وِبِلْقَبَِف عْطِتَسْيَ مْلَ نْإَِف وِِناسَلِبَِف عْطِتَسْيَ مْلَ نْإَِف
Artinya:“Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam,
bersabda: “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran
hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. jika
tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak
mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. Itulah
selemah-lemah iman.”(Hadist Riwayat Muslim)
c. Washiyah, Nashihah dan Khutbah.
Antara washiyah, nashihah dan kutbah memiliki makna
yang sama yaitu memberikan wasiat atau nasehat kepada
seluruh ummat manusia agar menjalankan perintah Allah,
kebenaran atau kebaikan.
Sabda Rasulullah saw :
اوْصُوْ َتسْاوَ ،هَُراجَ يْذِؤْ ُي لَافَ رِخِلآاْ مِوْ َيلْاوَ لِلهاِب نُمِؤْ ُي نَاكَ نْمَ
يفِ ئٍيْشَ جَوَعْأَ َّنإِوَ ،عٍلَضِ نْمِ نَقْلِخُ َّنهَُّ نإَِف ،ارً ْ يخَ ءِاسَِّنلاِب
لْزَ َي مْلَ وُتَكَْر َت نْإِوَ ،وَُترْسَكَ وُمُيْقُِت تَبْىَذَ نْإَِف ،هُلَاعْأَ عِلَِّضلا
ارً ْ يخَ ءِاسَِّنلاِب اوْصُوْ َتسْاَف ،جَوَعْأَ
Artinya : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
hari Akhir, janganlah ia menganggu tetangganya, dan berbuat
baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang
rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian
atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau
mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap
bengkok. Oleh sebab itu, berbuat baiklah kepada wanita.”( Hadist
Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi
Shallallahu „alaihi wa sallam)
d. Jihadah.
Jihadah berasal dari kata kerja “jaahadah – yujahidu
jihadatan”. Yang warga makna berperang atau berjuang.
Maksunya berjuang adalah membela agama Allah. Ini bukan saja
dengan cara berperang melawan musuh, namun segala perbuatan
yang bersifat mengadakan pembelaaan, melestarikan ajaran Allah
1
dapat dikatagorikan dengan berjuang atau berjihad. Seperti firman
Allah dalam al-Qur‟an :
كََٰٰۤلوُاوَ مهِسِفُنَاوَ مهِلِاوَمَاِب اودُىَاجَ وعَمَ اونُمََٰا نَيذَِّلاوَ لُوسَُّرلا نِكِ َٰل
ُتَٰر يخَلا مُهُلَ َنوحُلِفمُلا مُىُ كََِٰٰۤلوُاوَ
Artinya : “Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman
bersama dia, maka berjihat dengan harta dan dari mereka”. (al
Qur‟an surat At Taubah ayat 88)
Sabda Rasulullah saw :
َ لٌجَُر ءَاجَ ( :لَاَق امَهُ ْ نعَ وَُّللَا يَضِرَ وٍرِمْعَ نِبْ وَِّللَا دِبْعَ نْعَوَ ىلَإِ
ٌّيحَ ) أَ ( :لَاقَ َف دِاهَجِلَْا يفِ وُُنذِأْتَسْيَ ملسو ويلع للها ىلص ِّيبَِّنلَا
ِويْلَعَ قٌفََّ تمُ ) دْىِاجَفَ امَهِيفِفَ :لَاَق مْعَ َن :لَاَق , ?كَادَلِاوَ
Artinya:“Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu
berkata: Ada seseorang menghadap Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam meminta izin ikut berjihad (perang). Beliau
bertanya: "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Ia
menjawab: Ya Beliau bersabda: "Kalau begitu, berjihadlah untuk
kedua orang tuamu." Muttafaq Alaih (Hadist Riwayat Abdullah
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu)
e. Maw’idhah dan Mujadalah.
Banyak orang mengartikan maw‟idah dengan makna
nasehat da nada juga yang mengertikan dengan pelajaran atau
pengajaran. Sedangkan mujadalah artinya berdebat atau diskusi.
Misalnya berbantahan dengan ahli kitab dengan cara yang baik
kemungkinan mereka dapat masuk Islam. Seperti yang sudah
dijelaskan dalam surat An Nahl ayat 125 yang artinya : “
ajarklah kepada agama Tuhanmu dengan cara yang bijaksana
dan dengan pelajaran (nasehat) yang baik serta berdebatlah
dengan cara yang baik pula”.
f. Tadzkirah atau Indzar.
Pengertian dari pada kata tadzkirah yaitu peringatan.
Sedangkan kata indzar memiliki makna memberi peringatan
atau mengingatkan ummat manusia agar selalu menjauhkan
perbuatan yang menyesatkan/kemungkaran serta agar selalu
ingat kepada Allah swt, di mana saja ia berada. Dalam al-
Qur‟an surat Al Anbiya‟ ayat 45 Allah berfirman :
َذنْ ُي امَ اذَاِ ءَٰۤاعَُّدلا ُّمُّصلا عُمَسْيَ لََوَ يِحْوَلْاِب مْكُُرذِنُْا امََّناِ لْقُ َنوْرُ
Artinya :“Katakanlah hai Muhammad sesugguhnya aku
hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu
dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila
mereka di beri penringatan”. (Q.S, Al-Anbiya‟ 45).
Beberapa pendapat para ahli mengenai dakwah salah
satunya adalah Syeck Ali Mahfudz dalam bukunya M. Munir,
dakwah merupakan suatu unsur yang bersifat mengajak manusia
untuk mengerjakan segala kebaikan dan menghindari segala
perintah untuk menghindari segala larangan Allah SWT dan
Rasulullah Muhammad SAW sesuai al-Qur‟an dan hadist agar
manusia mendapatkan syapaat yang berupa kebahgiaan di dunia
dan kebahagiaan akhirat.16
Jamaluddin kafie mendefinisakan bahwa dakwa adalah
suatu sistem kegiatan dari indivudu, sekelompok bahkan
segolongan umat Islam sebagai aktualisasi imaniah yang
dimanifestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, do‟a
yang disampaikan dengan ikhlas dengan menggunakan metode
sistem dan teknik tertentu agar mampu menyentuh kalbu dan fitrah
seseorang, keluarga, kelompok, massa dan seluruh warga
manusia supaya dapat mempengaruai tingkah lakunya untuk
mencapai tujuan tertentu.17
Bedasarkan pengertian dari beberapa para ahli tentang
strategi dakwah diatas dapat kita uraikan bahwa strategi dakwah
merupakan sustu siasat atau cara yang mejalankan maksud tertentu
atas prosedur yang warga alternative untuk mencapai suatu
tujuan yakni mengajak atau menyuruh manusia agar selalu berbuat
amal ma‟ruf yaitu berbuat segala kebaikan dan munkar yaitu segala
keburukan baik sacara lisan maupun perbuatan, dengan kesadaran
dan rencana yang sistematis agar manusia beriman kepada Allah
SWT.
Sebagaimana filman Allah SWT dalam al-Qur‟an:
ضٍعْ َب ءُايَِلوْأَ مْهُضُعْ َب تُانَمِؤْمُلْاوَ نَونُمِؤْمُلْاوَ ۚ نِعَ نَوْهَ ْ ن َيوَ فِورُعْمَلْاِب نَورُمُأَْي
وُلَوسُرَوَ وََّللا نَوعُيطُِيوَ ةَاكََّزلا نَوُتؤْ ُيوَ ةَلَاَّصلا نَومُيقُِيوَ رِكَنْمُلْا ۚ كَئََِٰلوأُ
وَُّللا مُهُمُحَرْ َيسَ ۚ ٌميكِحَ زٌيِزعَ وََّللا َّنإِ
Artinya:”Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi
sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya.
Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.At-Taubah:71)18
Ayat ini menerangkan bahwa setiap umat muslim baik
laki-laki maupun perempuan diharuskan untuk secara bersama-
sama bertanggung jawab pada keberlangsungan hidup sesama
umat agar berada dalam ketentuan Allah SWT. Upaya dalam
melakukan suatu hal untuk mencapai hasil akhir dengan mengikuti
perintah ini yakni terkait erat dengan strategi, dan teknik
penyampaian pesan dakwah yang dilakukan seorang da‟i atau
pendakwah untuk sasarannya (mad‟u).
Prinsip dasar dari penyampaian pesan dakwah dalam sudut
pandang komunikasi adalah pengaruh-mempengaruhi dalam rangka
melumpuhkan mad‟u agar mau dan mampu mengikuti apa yang
dikehendaki da‟i, sehingga tujuan dakwah dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
Oleh sebab itu, yang sedang dilakukan Dr. Zakir naik
sekarang ialah menjalankan misi penting untuk mencapai hasil
akhir dakwah menggunakan cara yang diperbolehkan oleh Allah
SWT, agar efektif dan efisien hendaknya kita sebagai muslim-
muslimat lainnya pun dapat mengikuti jejak Dr. Zakir naik. Tidak
berdiam diri melihat persoalan-persoalan yang sedang terjadi di
tengah warga . berdakwahlah dengan menggunakan konsep
strategi/ cara/ trik yang semampu kita kuasai guna memenuhi
seruan Allah SWT.
B. Tujuan Strategi Dakwah Dalam Islam
Tujuan merupakan pernyataan yang bermakna, keinginan
yang dijadikan manajemen puncak organisaasi untuk meraih hasil
tertentu atas kegiatan yang dilakukan dalam dimensi waktu
tertentu. Tujuan (objective) diasumsikan berbeda dengan sasaran
(goals). Dalam tujuan memiliki target-target tertentu untuk dicapai
dalam jangka waktu tertentu. Sedang sasaran adalah pernyataan
yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak untuk menentukan
organisasi dalam arah yang panjang. Sebenarnya tujuan dakwah
adalah tujuan diturunkan ajaran Islam bagi umat manusia itu
sendiri, yaitu untuk memiliki manusia memiliki akidah, ibadah,
serta akhlak yang tinggi.
Dengan demikian tujuan dakwah sebagai bagian dari
seluruh aktivitas dakwah sama pentingnya dari pada unsur-unsur
lainnya, seperti sumber dan obyek dawkah, metode dan sebagainya.
Bahkan lebih dari tujuan dakwah sangat menentukan dan pengaruh
pada pemakaian metode dan media dakwah, sasaran dakwah
sekaligus strategi dakwah juga ditentukan atau berpengaruh
olehnya (tujuan dakwah). Ini sebab kan sebab tujuan merupakan
arah gerak yang hendak dituju seluruh aktivitas dakwh. Dalam
hadist yang diriwatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Umar
Bin Khatab Rasulullah saw bersabda :
ُع نْعَ ئٍرِمْا ِّلكُلِوَ ةَِّيِّ نلاِب لُامَعَْلْْا لَاَق مََّلسَوَ وِيْلَعَ وَُّللا ىَّلصَ وَِّللا لَوسُرَ َّنأَ رَمَ
نْمَوَ وِلِوسُرَوَ وَِّللا ىلَإِ وُُترَجْهِفَ وِلِوسُرَوَ وَِّللا ىلَإِ وُُترَجْىِ تْنَاكَ نْمَفَ ىوَ َن امَ
َه ُبيصِيُ ايَ ْندُل وُُترَجْىِ تْنَاكَ ِويَْلإِ رَجَاىَ امَ ىلَإِ وُُترَجْهِفَ اهَجَُّوزَ َت َي ةٍأَرَمْا وْأَ ا
Artinya : “Sesungguhnya segala pekerjaan dengan niat,
dan bahwasanya bagi setiap urusan (perkara) tergantung dengan
apa yang diniatkannya. Maka barangsiapa yang berhijrah menuju
keridhaan Allah dan Rasullnya, maka hijrahnya itu sebab Allah
dan Rasullnya, dan barangsiapa yang hijrah sebab dunia (harta
atau kemegahan dunia) atau kerena wanita yang di kawininya,
maka hijrahnya itu ke arah yang di tujunya”. (Hadist Riwayat
Imam Bukhari dan Muslim dari Umar Ibnu Khatab).19
Bisri Afandi mengatakan bahwa yang diharapkan oleh
dakwah adalah terjadinya perubahan dalam diri manusia, baik
kelakuan adil maupun aktual, baik pribadi maupun keluarga
warga , way of thingking atau cara berfikir berubah, way of life
atau cara hidupnya berubah menjadi lebih baik ditinjau dari segi
kualitas maupun kuatitas. Yang dimaksud adalah nilai-nilai agama
itu semakin dimiliki banyak orangdalam segala situasi dan kondisi.
saat merumuskan pengertian dakwah Amrullah Ahmad,
menyinggung tujuan dakwah adalah mempengaruhi cara merasa,
berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada datarn individu
sosiokultural dalam rangka mewujudkan ajaran Islam dalam semua
segi kehidupan.
Kedua pendapat diatas menekankan bahwa dakwah
bertujuan untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia
yang kurang baik menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas
iman dan Islam seseorang secra sadar dan timbul dari kemauan
sendiri dan tanpa merasa terpaksa oleh apa dan siapa pun. Salah satu
tugas pokok dari Rasulullah adalah membawa mision sacre (amanah
suci) berupa menyempurnakan akhlak yang mulia bagi manusia.
Dan akhlak yang dimaksud ini tidak lain adalah Alquran itu sendiri
sebab hanya al-quran-lah setiap pribadi muslim itu akan
berpedoman. Atas dasar ini tujuan dakwah secara luas, dengan
sendirinya adalah menegakan ajaran Islam kepada setiap insan baik
indvidu maupun warga , sehingga ajaran ini mampu
mendorong suatu perbuatun sesuai dengan ajaran ini . Adapun
karakteristik tujuan dakwah itu adalah:
a) Sesuai (suitable), tujuan dakwah bisa selaras dengan visi
dan misi dakwah itu sendiri.
b) Berdimensi waktu (measure time), tujuan dakwah haruslah
konkret dan dapat diantisipasi kapan terjadinya.
c) Layak (feasible), tujuan dakwah hendaknya berupa suatu
tekad yang bisa diwujudkan (realistis).
d) Luwes (fleksibel) itu senantiasa bisa disesuaikan atau peka
(sensitif) pada perubahan situasi dan kondisi umat.
e) Bisa dipahami (understandable), tujuan dakwah haruslah
mudah dipahami dan dicerna.
Tidak diragukan lagi bahwa antara komunikasi dan dakwah
warga hubungan yang erat, sekurang-kurangnya terdapat
kesamaan unsur dari keduanya. Persamaan ini sangat jelas
terlihat pada taraf kegiatannya (praktiknya), yaitu baik komuikasi
maupun dakwah sama-sama menunjukkan suatu proses interaksi
antar manusia. Dalam proses komunikasi tampak terlibat adanya
tujuh unsur, yaitu; sumber, komunikator, pesan, media, komunikan,
tujuan, dan efek.
Tujuan dakwah merupakan landasan penentuan strategi dan
sasaran yang hendak ditempuh harus warga sasaran atau
tujuan yang jelas. Tujuan komunikasi harus sudah ditetapkan
terlebih dahulu agar da„i mengetahui dan melaksanakan tugas dan
fungsi yang harus mereka kerjakan. Dalam kaitan ini, Asmuni
Syukir membagi tujuan dakwah,yaitu: tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak
dicapai dalam aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang
masih bersifat umum dan utama dimana seluruh proses dakwah
ditujukan dan diarahkan kepadanya. Dengan demikian, tujuan
dakwah secara umum mengajak umat manusia kepada jalan yang
benar dan diridhai oleh Allah SWT.20
Secara umum tujuan dakwah terwujudnyankebahagiaan dan
kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat yang diridhai
oleh Allah STW. Tujuan dakwah dapat dibedakan dalam dua
macam tujuan, yaitu:
1. Tujuan Umum Dakwah
Tujuan umum dakwah sesuatu yang hendak dicapai dalam
dalam seluruh aktifitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang
masih bersifat umum dan utama, dimana seluruh gerak langkahny a
proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan kepadanya, Tujuan
utama dakwah adalah nilai-nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai
atau diperoleh oleh keseluruhan aktifitas dakwah. Kebahagiaan di
dunia maupun di akhirat merupakan tujuan hidup manusia, begitu
pula dengan tujuan dakwah. Sebab hidup bahagia di dunia dan di
akhirat tidaklah semudah yang diucapkan dan diinginkan, tidak
cukup dengan berdoa, tetapi perlu juga disertai dengan berbagai
usaha. Berarti usaha dakwah baik dalam bentuk mengajak umat
manusia agar bersedia menerima dan memeluk islam, maupun
dalam bentuk amar ma‟ruf dan nahi munkar, tujuannya adalah
terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di
akhirat yang diridhai Allah SWT.
2. Tujuan Khusus Dakwah
Tujuan khusus dakwah yaitu perumusan tujuan dan
penjabaran dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan
agar dalam pelaksanaan seluruh aktifitas dakwah dapat kemana
arahnya atau jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan. Tujuan
khusus dakwah dari tujuan umum dakwah dapat disebutkan antara
lain:
a) Mengajak umat manusia yang telah memeluk agama islam
untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Aallah SWT.
b) Membina mentar agama bagi kaum yang masih muallaf
(orang yang baru masuk Islam).
c) Mengajak manusia agar beriman kepada Allah SWT.
Berdasarkan penjelasan ini tujuan dakwah di Desa
Totokaton Kecamatan Punggur, da‟i mengajak kepada
kebaikan dan mencegah keburukan pada warga agar
dapat melaksanakan perintah Allah SWT.
Tujuan dakwah menurut Masyhur Amin, dibagi menjadi
dua bagian yakni tujuan dari segi obyeknya dan tujuan dari segi
materinya.
1. Tujuan dakwah dari segi obyeknya
a) Tujuan perorangan, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang
warga iman yangkuat, perilaku sesuai dengan hukum-
hukum yang disyari atkan Allah SWT dan
berakhlak‟karimah.
b) Tujuan untuk keluarga, yakni terbentuknya keluarga bahagia
penuh ketentraman dancinta kasih antara anggota keluarga.
c) Tujuan untuk warga , yaitu terbentuknya warga
yang sejahtera yang penuhdengan suasana ke-Islaman.
d) Tujuan untuk seluruh umat manusia, yaitu terbentuknya
warga dunia yang penuhdengan kedamaian dan
ketenangan.
2. Tujuan dakwah dari segi materinya
a) Tujuan akidah, yaitu tentramnya suatu akidah yang mantap
di setiap hat seseorang,sehingga keyakinankeyakinan
28
tentang ajaran-ajaran Islam tidak lagi dicampuri
dengankeraguan.
b) Tujuan hukum, yaitu kepatuhan setiap orang kepada
hukum-hukum yang disyari atkan‟oleh Allah SWT.
c) Tujuan akhlak, yaitu terbentuknya muslim yang berbudi
luhur dihiasi dengan sifat sifatyang terpuji dan bersih dari
sifat yang tercela.21
C. Hukum Berdakwah Dalam Pandangan Islam
Didalam berdakwah kita sangat perlu sekekali mengatahui
bagaimana hukum-hukum berdakwah dan apa saja pembalasannya.
sebab kalau kita tidak mengerti hukum-hukum berdakwah maka
kita tidak ada pondasi yang kuat dalam melaksanakan dakwah
ini . Hukum dakwah terdiri dari dua kata yaitu hukum dan
dakwah. Menurut M.H. Tirtaatmadja hukum ialah semua aturan
(norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan
dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian
jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakan diri sendiri
atau harta.
Sedangkan J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto
berpendapat bahwa hukum ialah peraturan-peraturan yang bersifat
memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan warga yang dibuat oleh badan-badan resmi yang
berwajib, pelanggaran mana pada peraturan-peraturan tadi
berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukum tertentu.22
Kemudian pengertian dakwah secara bahasa berasal dari bahasa
Arab,عد و, yang berarti dasar kecenderungan sesuatu sebab kan
suara dan kata-kata. Dan secara istilah pengertian dakwah
mengalami perkembangan dan perbedaan makna sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan sebagaimana telah dijelaskan di
atas. Sedangkan secara definitif dakwah dirumuskan dalam konteks
yang bervarisasi.23
Ditinjau dari segi fiqh hukum itu sendiri terdiri dari
beberapa pembagian yaitu: hukum akli, hukum syar‟i dan hukum
„adi. Mengenai pembagiannnya diterangkan berikut ini: Ditinjau
dari segi fiqh hukum itu sendiri terdiri dari beberapa pembagian
yaitu: hukum akli, hukum syar‟i dan hukum „adi.
a) Hukum Akli. Hukum akli adalah hukum yang berkaitan dan
dapat dipahami melalui pendekatan pikiran. Berkaitan dengan
ini ada tiga bentuk hukum fikli yaitu: pertama, wajib akli, yaitu
hal-hal yang mesti/wajib dipikirkan/diputuskan melalui
pendekatan akal, kedua, harus akli, yaitu hal-hal yang lebih baik
memutuskan atau menetapkan sesuatu melalui pendekatan akal,
ketiga, mustahil akli yaitu hal-hal yang tidak mungkin
menggunakan akal dalam memutuskan atau menetapkan
sesuatu.
b) Hukum Syar‟i. yaitu seperangkat peraturan berdasarkan
ketentuan Allah tentang tingkah laku manusia yang diakui dan
diyakini berlaku serta mengikat untuk semua umat yang
beragama Islam. Hukum sar‟i dapat dibagi dua yaitu hukum
taklifi dan hukum wadh‟i.
c) Hukum Adi. Yaitu hukum yang dibuat oleh pembuat hukum
dalam hal ini pemerintah untuk mengatur kemaslahatan orang
banyak dalam sebuah negara atau wilayah yang lebih besar.
Hukum dalam bentuk ini misalnya Undang-undang Dasar, UU,
PP, Kepres, kepmen.
Allah SWT berfirman dalam al-Qur‟an:
اهَ ْ يلَعَ ةَُراجَحِلْاوَ سُاَّنلا اىَدُوقُوَ اًراَن مْكُيلِىْأَوَ مْكُسَفُ ْنأَ اوقُ اونُمَآ نَيذَِّلا اهَُّ يأَ اَي
ٌظلَاغِ ةٌكَئِلَامَ َنورُمَؤْ ُي امَ نَولُعَفْ َيوَ مْىُرَمَأَ امَ وََّللا نَوصُعْ َي لََ دٌادَشِ
Artinya;“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu
dan keluargamu dari siksa api neraka.” (Qs At-Tahrim ayat 6).24
Rasulullah juga pernah bersabda didalam Hadist Riwahul
Al Bazar menjelaskan bahwa “Hasruslah kamu menganjurkan
kebaikan dan mencegah yang mungkar”. Dari Hadist ini kita dapat
melihat bahwa begitu pentingnya kita dianjurkan oleh Rasulullah
Muhammmad SAW dalam menganjurkan kebaikan dan mencegah
yang mungkar baik dalam ranah individual maupun dalam ranah
warga .
Setiap umat muslim yang mengerjakan dakwah hukumnya
adalah wajib. Oleh sebab itu bagi setiap kaum yang mentaati
perintah-perintah dakwah terebut sangatlah beruntunng dalam
kehidupan dunia maupun akhirat. Kerena mereka yang berdakwah
ini bukan semata-semata untuk kepentingan pribadi, akan
tetapi mereak yang berdakwah pada hakikatnya adalah keiklasan
dan niat mereka mereka hanyalah untuk menegakkan Agama Allah
SWT.
Sesuai firman Allah dalam surat Al Imran ayat 110 yang
berbunyi:
وُُلوسُرَ مْكُيفِوَ وَِّللا تُاَيآ مْكُيْلَعَ َٰىلَ ْ ت ُت مْتُ ْنأَوَ نَورُفُكْتَ فَيْكََو ۚ ْنمَوَ ْمصِتَعْ َي
ِوَّللاِب ْدقَ َف َيدِىُ َٰىلَإِ ٍطارَصِ ٍميقِتَسْمُ
Artinya: “Kamulah sebaik-baik ummat yang dilahirkan
ditengan-tengah manusia, kerena kamu telah menganjurkan
kebaikan dan menjegah yang mungkar.” (QS. Al Imran: 110).25
D. Macam-Macam Strategi Dakwah Dalam Islam
Strategi dakwah mutlak diperlukan untuk upaya yang lebih
sistematis dengan melihat pada kondisi sosial umat saat ini yang
sedang berada dalam fase kemunduran mental secara global, dan
pada akhirnya akan berpengaruh pada upaya penyampaian materi
atau pesan dakwah yang akan dan sedang dilaksanakan. Materi atau
pesan warga nilai sangat penting dalam berdakwah, sebab
pesan yang disampaikan untuk sasaran dakwah (mad‟u) inilah yang
akan dicerna, ditelaah dan kemudian diharapkan pesan ini bisa
dijalankan oleh umat manusia sesuai tuntunan adalah hasil akhir
dari pencapaian seorang pendakwah. Namun, hal ini harus
didukung dengan bagaimana cara menyampaikannya. Sebab
terkadang pesan yang bagus tidak bisa ditangkap oleh mad‟u
sebab strategi dakwah dalam penyampaiannya yang kurang tepat.
Didalam agama Islam dakwah merupakan suatau siasat atau
taktik yang digunakan dalam menyuruh atau mengajak manusia
pada jalan Allah demi kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam
agama Islam sendiri ada beberapa macam strategi dakwah
diantaranya adalah;
1. Strategi Tilawah
Strategi tilawah adalah strategi yang bergerak pada ranah
kognitif (pemikiran) yang transformasinya melewati indra
pendengaran (al-sam‟), indra penglihatan (al-basyar), serta akal
sehat (al-afidah). Seperti frman Allah AWT dalam al-Qur‟an:
لًَوسُرَ مْهِيفِ ثْعَ ْباوَ انََّ بَر بَاتَكِلْا مُهُمُِّلعَ ُيوَ كَتِا َيآ مْهِيْلَعَ ولُ ْ ت َي مْهُ ْ نمِ
مْهِيِّكَز ُيوَ ةَمَكْحِلْاوَ ۚ َكَّنإِ َتنْأَ ُزيِزعَلْا ُميكِحَلْا
Artinya: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang
Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada
mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al
kitab (al-Qur‟an) dan Al Hikmah (as-Sunnah) serta mensucikan
mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha kuasa lagi Maha
Bijaksana.”(Q.S. Al-Baqarah 129)26
2. Strategi Tazkiyah
Strategi ini tentang aspek kejiwaan, firman Allah SWT
dalam al-Qur‟an:
مْهِيْلَعَ ولُ ْ ت َي مْهِسِفُ ْنأَ نْمِ لًَوسُرَ مْهِيفِ ثَعَ َب ذْإِ نَينِمِؤْمُلْا ىلَعَ وَُّللا َّنمَ دْقَلَ
نْمِ اوُناكَ نْإِوَ ةَمَكْحِلْاوَ بَاتَكِلْا مُهُمُِّلعَ ُيوَ مْهِيِّكَز ُيوَ وِِتاَيآ لٍلَاضَ يفِلَ لُبْ َق
ٍنيبِمُ
Artinya “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada
orang-orang yang beriman saat Allah mengutus diantara mereka
seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan
mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah
bener-benar dalam kesesatan yang nyata.”(Q.S. Ali Imran 164)27
3. Strategi Ta‟lim
Strategi ini merupakan strategi dakwah yang mengacu
pada aspek pengetahuan, mad‟u yang tidak paham menjadi
paham, yang tidak tau menjadi tau. Strategi ini berpedoman
pada firman Allah SWT dalam al-Qur‟an: pada surat Al-Jumuah
ayat 2 yang berbunyi:
مْهُ ْ نمِ لًَوسُرَ نَيِّيِّمُلْْا يفِ ثَعَ َب يذَِّلا وَىُ مُهُمُِّلعَ ُيوَ مْهِيِّكَز ُيوَ وِِتاَيآ مْهِيْلَعَ ولُ ْ ت َي
ٍنيبِمُ لٍلَاضَ يفِلَ لُبْ َق نْمِ اوُناكَ نْإِوَ ةَمَكْحِلْاوَ بَاتَكِلْا
Artinya: “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta
huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-
ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan
mereka kitab dak Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”(Q.S. Al-
Jumu‟ah 63)29
Didalam buku M. Ali Azis strategi dakwah dapat dilihat
dari tiga bentuk diantaranya adalah:
a) Strategi Sentimental (al-manhaj al-„ahfi)
Strategi sentimental adalah yang mempokuskan pada aspek
hati dan menggerakkan perasaan dan batin mitra dakwah.
Memberi mitra dakwah nasehat yang mengesankan,
mengajak dengan kelembutan, atau memberikan pelayanan
yang memuskan setiap manusia yang mendengarkan
dakwah.
b) Strategi Rasional (al-manhaj al-aqli)
Strategi rasional adalah strategi dakwah dengan
menggunakan beberpa metode yang mempokuskan pada
aspek akal pikiran. Strategi ini mendorong mitra dakwah
untuk berpikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran
dalam kehidupan sehari-hari.
c) Strategi Indrawi (al-manhaj al-hissi)
Strategi indrawi merupakan strategi yang dinamakan
dengan strategi eksperimen atau strategi ilmiah. Strategi ini
didefinisikan sebagai sistem dakwah atau kumpulan metode
dakwah yang berorientasi pada pancaindra dan berpegang
teguh pada hasil penelitian dan percobaan.30
E. Hambatan-Hambatan Komunikasi Dakwah Dalam Islam
Setiap aktivitas dakwah dilakukan tidak selamanya berjalan
dengan baik dan lancer. Melaikan ada berbagai problem masalah-
masalah, kendala-kendala yang mehambat kelangsungan kegiatan
ini , tidak terkecuali kegiatan komunikasi dakwah. Hal ini
dimungkinkan terjadi sebab komunikasi dakwah melibatkan
warga banyak yang memiliki perbedaan-perbedaan secara
mendasar. Dalam berdakwah warga merupakan salah satu
obyek sasaran dalam berdakwah, oleh sebab itu, sebelum orang
melakukan aktivitas dakwah sebaiknya seorang penda‟i harus
mempelajari langkah-langkah dan strategi yang baik dalam
aktivitas dakwah dan agar nantinya tidak menjadi hambatan dalam
berdakwah.
Dalam proses komunikasi dakwah seringkali banyak terjadi
hambatan yang kadang-kadang tidak bisa kita duga atau kita
ramalkan, sebab kan obyek dakwah padasarnya bersifat dinamis
yang selalu berubah, begitu pula suasana lingkungan dan lain
sebagainya. Hambantan dalam komunikasi dakwah mempengaruhi
tujuan dan harapan yang ingin dicapai oleh pendakwah ini ,
oleh sebab itu untuk memperkecil kegagalan komunikasi, para
pendakwah sebaiknya terlebih dahulu memahami beberapa faktor
yang menjadi hambatan di dalam komunikasi dakwah ini .
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Deddy Mulyana dalam bukunya
“Ilmu Komunikasi” (2007): menyebutkan antara lain adalah:
a) Hambatan Semantis, hambatan ini uncul dari diri komunikator
dalam hal ini juru dakwah yaitu adanya gangguan kurang fasih,
ketidak-tepatan dalam menggunakan bahasa asing. Misalnya
pada saat menggunakan kalimat dan kata yang sama dapat
dimaknai secara berbeda bahkan saling bertentangan sebab kan
oleh latar belakang budaya dan norma yang berbeda baik suku
maupun bangsa.
b) Hambatan Psikologis, adalah hambatan yang dialami oleh
komunikator dakwah, misalnya yang dihadapi sebagai audience
salah satunya adalah mantan pacarnya atau calon mertua,
demikian juga hal-hal dialami oleh dirinya, misalnya sedang
duka, sedih dan kurang menguasai materi dakwah dan lain
sebagainya.
c) Hambatan Mekanis, yaitu hambatan yang berkaitan dengan
saluran komunikator seperti gangguan alat listrik yang macet
atau padam dan laian sebagainya. Hambatan ini seringkali kita
jumpai disetiap kegiatan dakwah sehingga sangat mengganggu
aktivitas dakwah.
F) Hambatan Ekologis, yaitu hambatan yang berkaitan dengan
ganguan alam, seperti misalnya gangguan suara hujan, suara
petir, suarat motor, banjir, keributan-keributan dan sebagainya.
37
e) Hambatan Sosioantropologis , yaitu hambatan yang berkaitan
dengan aspek kondisi warga yang memiliki tingkat
keberagaman yang sangat tinggi, termasuk menghadapi kelas-
kelas sosial, misalnya warga kelas ramadhan, kelas
menengah dan kelas atas, termasuk didalamnya terdapat
masyakarak yang kritis, yang apatis dan dinamis. Misalnya ada
perbedaan kultur, peradaban tradisi adat istiadat dan norma yang
berlaku diwarga ini .31
Beberapa hal di atas akan mengganggu terlaksananya
komunikasi dakwah dan bahkan menggagalkan proses komunikasi
secara efektif. Oleh sebab itu perlu dilakukan langkah-langkah
yang tepat untuk meningkatkan efektifitas komunkasi secara tepat.
Artinya dakwah komunikasi dapat berlangsung dengan baik apabila
dilakukan tindakan yang sifatnya konstruktif yang sesuai apabila
disebut sebagai usahan yakni usaha untuk mengefektifkan
kumunikasi.
RIWAYAT HIDUP DR. ZAKIR NAIK
A. Sejarah Lahir Dr. Zakir Naik
Dr. Zakir Naik yang nama lengkapnya Zakir Abdul Karim
Naik dilahirkan di Mumbai, India pada 18 Oktober 1965 dari
sepasang suami istri Abdul Karim Naik dan Pochamma Naik. Dr.
Zakir Naik memiliki seorang istri yang bernama Farhat Zakir Naik,
dan dari hubugan pernikahan mereka lahirlah dua anak putra/putri
bernama Fariq Naik dan Rushdaa Naik. Dr. Zakir Naik terkenal
akan sosoknya yang pandai dalam menyampaikan kebenaran-
kebenaran agama Islam melalui forum-forum dakwah resmi yang
diselenggarakan oleh pihak-pihak tertentu dengan dialog antar
umat beragama.32
Sebelum menjadi seorang pendakwah Dr. Zakir Naik
berprofesi sebagai seorang dokter yang memang sesuai dengan
pendidikan formalnya. Beliau menempuh pendidikan di St. Peter‟s
High School (ICSE) di kota kelahirannya, Mumbai.kemudian
beliau menempuh pendidikannya di Kishinchand Chellaram
College and Nair Hospital di Mumbai, India untuk mempelajari
kesehatan. Untuk memperdalam pengetahuannya di bidang sains
yang di dapat dari K. C. College dan BYL Nair Charitable
Hospital. Sebelumnya kampus ini bernama National Mediacal
College, yang beralamat di Mumbai, Maharashtra, India. Disini
Zakir Naik mulai menikmati pendidikan sainsya, terlebih di bidang
ilmu medis.
Zakir Naik melanjutkan kuliahnya dengan mengambil
Jurusan kedokteran di University Of Mumbai, dari dari universitas
ini dia memperoleh gelar MBBS (Beachelor Of Medicine Bachelor
Of Surgery). Setelah lulus, ia kemudian bekerja sebagai dokter di
kota Mumbai. Setelah beberapa tahun dia bekerja sebagai seorang
dokter, pada tahun 1991 Dr. Zakir Naik kenudian memutuskan
untuk berhenti dari profesinya dan mendalami dakwah.
Sejak tahun 2004, data menunjukkan diberbagai mass
media massa dan situs internet, bahwa sosok Zakir Abdul Karim
Naik, yang biasa dipanggil Zakir Naik, melakukan pencerahan
Islam yang sarat bernuansa logis, rasionalitas, ilmiah, bahkan
filosofis. Pencerahan keagamaannya tidak dalam bentuk ceramah
agama sebagaimana biasanya yang dilakukan oleh para ulama dan
kiyai Muslim. Pertama tidak cenderung dilakukan di mesjid.
Kedua, tidak cenderung dihadiri hanya oleh Muslim semata, namun
justru banyak dari kalangan non Muslim, penganut agnotisisme,
bahkan ateis sekalipun.
Mulai dari kalangan mahasiswa, anak muda, praktisi
akademik, kumpulan pedagang, tua dan muda, semua lini profesi
dan keahlian, bahkan dukun, peramal, begitu juga dengan pendeta,
penganut Hindu dan lain-lain, turut hadir di pencerahan
keagamaannya. Penyampaiannya lebih dalam bentuk debat. Dan,
luar biasa dari hasil pencerahan keagamaan yang dilakukan mampu
membuat kalangan remaja mahasiswa dan lain-lain yang tadinya
ateis, agnotis, atau ada yang tidak respek dengan agama Islam,
40
menjadi bersyahadat langsung di depan orang ramai, masuk Islam.
Hal ini adalah suatu yang fenomenal.
Untuk menopang perjuangan dakwahnya, Dr. Zakir Naik
merintis The Islamic Research Foundation (IRF), yang berpusat di
Mumbai. IRF adalah salah satu badan amal non-profit untuk public,
yang terdaftar secara resmi dan legal. IRF didirikan pada bulan
Febuari 1991. Visi dan misi IRF yang paling utama adalah
mendorong dakwah Islam di jalan yang tepat dan dengan cara yang
tepat pula. Zakir Naik menyadari bahwa dunia terus berkembang,
semakin modern, dan pemakaian teknologi juga semakin masif.
Untuk alasan itulah, IRF juga menggunakan teknologi Modern
untuk kegiatannya. Presentasi tentang ajaran Islam yang
diterjemahkan ke dalam program-program kerja IRF dapat diakses
di mana pun dan kapam pun.
IRF menggunakan saluran-saluran TV kabel, internet, dan
media cetak. Dengan mengikuti dan memanfaatkan perkembangan
teknologi modern kegiatan IRF ini diharapkan mampu memberikan
pemahaman yang diperlukan oleh umat manusia di seluruh Negara.
Jika zaman telah berubah dan manusia lebih mengandalkan akal
rasional dari pada keimanan, IRF ingin membuktikan bahwa Islam
selalu sejalan dengan penemuan-penemuan akal rasional ini .
Saat ini Dr. Zakir Naik sangatlah gencar dalam melakukan aktivitas
dakwah, menurutnya, dakwah merupakan salah satu tugas setiap
Muslim untuk membenarkan dan meluruskan kesalahpahaman
tentang agama Islam.
Dengan cara berdakwah salah satu tujuan untuk
menerangkan dan melawan apa-apa yang dianggap sebagai bias
41
anti-Islam oleh berbagai media barat, terutama setelah kejadian
serangan terorisme pada tanggal 11 September 2001 pada
Amerika Serikat. Tujuan Dr. Zakir Naik berdakwah tidak lain
hanyalah untuk membuka wawasan pikiran non-Muslim bahwa
pada hakekatnya agama Islam merupakan agama yang penuh
dengan kedamaian. Dr. Zakir Naik berpendapat bahwa media-lah
yang memiliki andil besar dalam bentuk citra Islam di mata
dunia.33
Beribu dakwah yang pernah dilakukan oleh Dr. Zakir Naik,
terlihat bahwa beliau selalu menggunakan kata-kata ilmiah dengan
perumpaan yang mudah dimengerti dengan berdasar pada Al-
qur‟an dan As-Sunnah.9 Sehingga ada beberapa kesimpulan yang
dapat kita ketahui menjadi pemikiran Dr. Zakir Naik, diantaranya:
Pertama, kita menjadi tahu bahwa Dr. Zakir Naik adalah
orang yang kontekstual.10 Dr. Zakir Naik termasuk orang yang
tidak pernah gentar menghadapi tantangan sains termasuk Al-
qur‟an, ia menantang pakar sains dan ilmuan untuk menguji
kebenaran Al-qur‟an dari sudut pandang sains, dengan semangat
yang menggebu Dr. Zakir Naik yakin akan firman Allah dalam al-
Qur‟an adalah sumber informasi saintifik.11
Dewasa ini tidak satu pun orang yang menolak sains, sebab
sains menjadi spirit zaman. sebab sains adalah standar hidup
maka apapun yang tahan uji dihadapan sains maka ia layak
diacungi jempol.
Kedua, Dr. Zakir Naik adalah intelektual yang referensial.
Dia tidak pernah berargumen berdasarkan perasaan dan emosinya,
melainkan selalu merujuk kepada buku-buku atau teks-teks yang
sudah valid dan
.jpeg)





