Kematian Kristus 2

 



Mu agar kami boleh ambil bagian dalam kemuliaan-

Nya. Maka kami memuji Dikau.  

U  Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami. 

P  Dengan kebangkitan Yesus Putra-Mu, maut tidak 

berkuasa lagi dan cahaya kehidupan dipancarkan. 

Dengan membangkitkan Yesus dari alam maut, 

Engkau menyatakan bahwa maut dan dosa tidak 

dapat menghilangkan cinta-Mu terhadap kami. Maka 

kami memuji Dikau: 

U  Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami. 

P  Karena cinta-Mu yang besar itu, ya Bapa, dengan 

penuh sukacita, dan bersama seluruh umat-Mu dalam 

76 

 

persatuan dengan para uskup, imam, diakon dan 

segenap pelayan sabda, kami melambungkan madah 

pujian bagiMu dengan bernyanyi:  

Lagu Pujian (PS 530 atau MB 435, atau nyanyian pujian lain yang 

sesuai) 

BAPA KAMI                                                                                                         Berdiri 

P  Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyatukan 

pujian syukur dan permohonan kita kepada Tuhan 

dengan mengucapkan doa yang diajarkan Yesus 

sendiri kepada kita. 

U  Bapa kami ...  

DOA PENUTUP                                                                                  Berdiri 

P  Marilah kita berdoa 

  Allah Bapa yang maha baik, sebagai seorang 

Gembala yang baik Engkau telah menuntun dan 

menjaga kehidupan kami. Ketika hidup kami terasa 

berat dan gelap, Engkau tidak meninggalkan kami 

sendirian. Kami mohon: Hantarlah saudara (atau: 

saudari) kami ini [N...] ke dalam terang hidup, dan 

semoga Ia bersama Engkau dalam rumah abadi di 

surga. Demi Kristus Tuhan kami. 

U  Amin. 

 

 

 

77 

 

PEMBERKATAN JENAZAH 

Sesudah Doa Penutup menyusul ritual   Pemberkatan Jenazah. Sedapat 

mungkin disediakan air suci dan pedupaan. Pemimpin ritual   memberi kata 

pengantar singkat, misalnya dengan kata-kata berikut: 

P Saudara-saudari terkasih. 

Kini sudah tibalah saatnya kita akan berpisah dari 

saudara (atau: saudari) kita yang terkasih [N ...]. 

Dengan hati yang tabah kita memberikan 

penghormatan terakhir kepadanya. Kita berharap 

bahwa ia akan bangkit untuk kehidupan kekal 

bersama Kristus yang telah diimaninya.  

Jika tersedia air suci dan pedupaan, pemimpin melanjutkan: 

Maka air suci akan dipercikkan atas dia sebagai 

lambang pembaptisannya; dan jenazahnya akan 

didupai supaya keharuman amalnya berkenan 

kepada Tuhan. 

Lalu, pemimpin memerciki jenazah dengan air suci dan mendupainya. 

Sebaiknya diiringi dengan  nyanyian, misalnya MB. 90 (PS. 712), MB. 93 

(PS. 709), atau nyanyian lain yang sesuai. Bila tidak ada nyanyian, 

pemimpin dapat memakai  salah satu rumusan di bawah ini. Hendaknya 

umat mengulangi: “Terimalah dia, ya Tuhan”. 

Pilihan 1 

P Siramilah ya Tuhan dengan air kehidupan, hamba-

Mu  (NN …) yang masuk ke alam kekal. 

U  Terimalah dia ya Tuhan. 

P  Supaya ia hidup bahagia selamanya bersama para 

kudus di surga. 

U  Terimalah dia ya Tuhan. 

P  Dari bumi aku berseru kepada-Mu. Ya Tuhan 

dengarkanlah seruanku. 

78 

 

U  Terimalah dia ya Tuhan. 

P  Pada-Mu ada pengampunan dosa agar orang 

mengabdi dengan gembira. 

U  Terimalah dia ya Tuhan. 

P  Aku percaya kepada Tuhan, jiwaku percaya akan 

sabda-Nya. 

U  Terimalah dia ya Tuhan. 

P  Pada Tuhan ada belaskasihan, dan penebusan 

berlimpah-limpah ada pada-Nya. 

U  Terimalah dia ya Tuhan. 

Pilihan 2 

Hendaklah umat mengulangi: “Di hadapan Allah yang mahatinggi”. 

P  Hai para kudus dan para malaikat Allah, datanglah 

menyongsong saudara kami. Hantarlah dia kepada 

Kristus. 

U  Di hadapan Allah yang mahatinggi 

P  Semoga Kristus menyambutmu, sebab Dialah yang 

memanggil engkau. Semoga para malaikat 

menjemput dan mengiringi engkau sampai ke 

pangkuan Abraham. 

U  Di hadapan Allah yang mahatinggi 

P  Ya Tuhan, berilah dia istirahat kekal dan sinarilah 

dia dengan cahaya abadi. 

U  Di hadapan Allah yang mahatinggi 

Sesudah itu, dilanjutkan dengan Pemberkatan Jenazah 

DOA MOHON BERKAT ATAS JENAZAH 

P Allah, Bapa kami yang maharahim, kepada-Mu 

kami serahkan saudara kami (atau: saudari) ini [N ...] 

yang telah meninggal dalam Kristus. Semoga 

79 

 

bersama Kristus pula ia bangkit untuk kehidupan 

kekal. Kami bersyukur kepada-Mu atas segala 

kebaikan dan anugerah yang Kau limpahkan 

kepadanya sewaktu hidupnya di dunia ini. 

Dengarkanlah permohonan kami, bukalah pintu 

surga baginya dan tabahkanlah hati kami yang 

berkabung. Semoga kami dapat saling menguatkan 

dengan penghiburan iman kepada Kristus yang 

bangkit. Sebab Dialah Tuhan kami sepanjang segala 

masa. 

U Amin.  

PERARAKAN KE TEMPAT PEMAKAMAN 

Perarakan biasanya dibuat sesudah ritual   penghormatan jenazah yang 

dibuat oleh para tamu dan ucapan terima kasih dari kaum keluarga, atau 

sesuai dengan kebiasaan setempat. 

Sementara penutupan peti jenazah, umat membawakan nyanyian yang 

sesuai atau nyanyian Maria. Selesai penutupan peti jenazah, pemimpin 

berkata: 

P Saudara-saudari, marilah kita mengantar saudara 

(atau: saudari) kita ini ke tempat peristirahatannya 

yang terakhir. Semoga Tuhan menyertai kita. 

U Sekarang dan selama-lamanya. 

▪ Bila jenazah diantar ke makam dengan mobil, maka urutan 

perarakan dari depan adalah sebagai berikut: kendaraan pengiring 

awal, mobil petugas ibadat (pemimpin ibadat, misdinar dengan 

segala perlengkapannya: salib, lilin, air suci, dan dupa), mobil 

jenazah yang diisi dengan keluarga, mobil pelayat dan umat 

lainnya. Tentu selama perarakan umat tidak mungkin mengadakan 

doa dan nyanyian bersama. Namun hendaknya tetap diusahakan  

suasana tenang dan khidmat, memperhatikan tata tertib lalu lintas. 

▪ Jika jenazah diantar dengan kereta atau diusung, dan diiringi oleh 

umat, maka urutan pemakaman dari depan: pembawa salib dan 

80 

 

lilin, pembawa air suci dan dupa, pemimpin ritual  , peti jenazah 

dan keluarga, umat dan para pelayat lainnya.  

▪ Seluruh umat dan para pelayat yang ikut mengiringi jenazah dapat 

diajak berdoa rosario atau Salam Maria berulang-ulang, dan dapat 

juga menyanyikan lagu-lagu yang sesuai, yang mudah dan sudah 

dihafal. 

STASI KEDUA: DI TEMPAT PEMAKAMAN 

Setibanya di tempat pemakaman, pemimpin ritual   dan pelayan lain 

mengambil tempat dekat makam pada kaki jenazah. Bila semuanya sudah 

siap, pemimpin dapat membuka ritual   pemakaman dengan Tanda Salib 

dan mengucapkan Kata Pengantar berikut ini: 

P Kaum keluarga dan saudara-saudari terkasih. Kita 

berkumpul di sini untuk memakamkan saudara 

(atau: saudari) kita yang terkasih. Inilah tempat 

peristirahatannya yang terakhir di dunia ini. Namun 

kita percaya bahwa Tuhan yang mahakuasa akan 

mengubah tubuh yang fana ini menjadi serupa 

dengan Tubuh-Nya yang mulia berkat kebangkitan 

Kristus. Maka, marilah kita memanjatkan doa, agar 

saudara kita ini, seperti halnya Lazarus, 

dibangkitkan oleh Allah untuk hidup baru dan 

bahagia di surga bersama Kristus yang diimaninya, 

bersama Perawan Maria yang amat suci dan para 

pilihan-Nya. (Hening sejenak) 

Pemimpin melanjutkan dengan doa berikut ini: 

P Marilah kita berdoa: 

 Allah yang mahakuasa dan maharahim, kehidupan 

dan kematian kami berada dalam tangan-Mu. 

Engkau telah memanggil saudara (atau: anak) kami 

[N ...] dari kehidupan di dunia ini menghadap 

hadirat-Mu. Dengan hati sedih kami berdiri di sini 

81 

 

untuk membaringkan jenazahnya dalam makam. 

Namun dengan penuh harapan kami menantikan 

kebangkitan, sebab Kristus telah bangkit sebagai 

yang pertama dari orang-orang mati. Maka, kami 

mohon: Kasihanilah dia, ya Tuhan, kasihanilah dia, 

dan terimalah dia dalam pelukan cinta-Mu. Demi 

Kristus, Tuhan kami. 

U Amin. 

BACAAN KITAB SUCI 

Pemimpin membacakan kutipan Kitab Suci di bawah ini, atau teks lain yang 

sesuai, misalnya Rom. 6:3-4. 8-9; Flp. 3:20-21; 1Yoh. 3:1-2; 1Yoh. 3:14-16; 

Why. 14:13; Yoh. 6:37-40.   

P Marilah kita mendengarkan bacaan dari Surat 

Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (4:18-

5:1). 

 Saudara-saudari, kami tidak memperhatikan yang 

kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena 

yang kelihatan adalah sementara, sedang  yang 

tak kelihatan adalah kekal. Karena kami tahu, jika 

kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, 

Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di 

surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, 

yang tidak dibuat oleh tangan manusia. 

 Demikianlah Sabda Tuhan. 

U Syukur kepada Allah. 

 

 

82 

 

MOHON BERKAT ATAS MAKAM 

Pemimpin mengucapkan salah doa Mohon Berkat atas makam berikut ini: 

P Tuhan Yesus Kristus, Engkau sendiri berbaring 

dalam makam selama tiga hari. Kami mohon: 

Semoga Engkau menyucikan makam ini, agar 

hamba-Mu yang kami istirahatkan di sini akhirnya 

bangkit bersama Engkau dan hidup mulia sepanjang 

masa. 

U Amin 

(untuk anak-anak): 

P Tuhan Allah yang berbelas kasih, kami percaya 

bahwa hidup kaum beriman tidak berakhir dalam 

kematian. Kami mohon: Semoga Engkau 

memberkati makam yang menjadi tempat 

peristirahatan terakhir dari anak kami [N...]. 

Songsonglah dia dengan kasih sayang-Mu, dan 

bangkitkanlah dia kepada kehidupan abadi. Demi 

Kristus pengantara kami. 

U Amin. 

Kemudian pemimpin ritual   dapat mereciki makam dengan air suci, dan 

mendupainya (jika tersedia pedupaan). 

ritual   PERPISAHAN 

Peti jenazah dimasukkan ke dalam makam. Pada saat itu, pemimpin ritual   

berkata: 

P Allah yang maha kuasa telah berkenan memanggil 

saudara (atau: saudari) kita ini ke hadirat-Nya. 

Jenazahnya kita serahkan kembali kepada tanah. 

Tetapi kita percaya bahwa Kristus akan mengubah 

83 

 

tubuhnya yang fana menjadi serupa dengan tubuh-

Nya yang mulia. Semoga Tuhan menerima dia 

dalam damai dan membangkitkannya untuk 

kehidupan kekal. 

Pemimpin ritual   memerciki peti jenazah dengan air suci, sambil berkata: 

P Kita tahu bahwa ketika dibaptis  kita disatukan 

dengan Kristus dan turut mati bersama dengan-Nya. 

Saudara (atau: saudari) kita ini sekarang mati 

bersama Kristus. Semoga ia hidup pula dalam 

keadaan baru seperti Kristus 

Bila dianggap perlu pemimpin ritual   dapat mendupai peti jenazah, sambil 

berkata sebelumnya: 

P Semoga doa-doa kita mengiringi saudara (atau: 

saudari) kita ini dalam perjalanannya menuju rumah 

Bapa. 

Sesuai dengan kebiasaan setempat, pemimpin ritual   dapat menaburkan 

bunga di atas peti jenazah sambil berkata: 

P  Semoga kuntum hidup ilahi yang ditanamkan dalam 

hati saudara (atau: saudari) kita ini, mekar bagaikan 

bunga yang harum semerbak di taman surgawi. 

Pemimpin menaburkan tanah di atas peti sambil berkata: 

P Manusia diciptakan dari tanah, dan akan kembali ke 

tanah. Semoga Kristus mengalahkan kebinasaan 

maut dan memulihkan tubuh saudara (atau: saudari) 

kita ini dalam kebangkitan orang mati. 

U   Amin 

84 

 

Kemudian keluarga dan para pelayat yang hadir dapat menaburkan bunga 

atau tanah ke dalam makam. Sementara itu sebaiknya dilagukan nyanyian 

yang sesuai.  

Sesudah itu pemimpin membuat tanda salib di atas peti dengan salib 

perarakan, sambil berkata: 

P Saudaraku terkasih (atau: saudariku terkasih), 

masuklah ke dalam hidup abadi dengan membawa 

tanda kemenangan Kristus: Dalam Nama Bapa dan 

Putra dan Roh Kudus. 

U Amin 

DOA UMAT (Fakultatif)     

Jika waktu memungkinkan, doa umat dapat dibawakan. 

P Ya Tuhan Yesus Kristus, dengan wafat di salib, 

Engkau menghapus dosa kami, dan dengan bangkit 

dari kubur Engkau mengalahkan maut. Maka kami 

berseru kepada-Mu dengan rendah hati. Kami 

mohon ...  

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

P Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah yang hidup, 

Engkau telah membangkitkan Lazarus dari 

kematian. Bangkitkanlah saudara (atau: saudari)  

kami ini yang telah Kautebus dengan darah-Mu 

yang mulia, supaya ia mengenyam kehidupan dan 

kemuliaan abadi. Kami mohon ...  

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

P Ya Tuhan Yesus Kristus, Penghibur semua orang  

yang berdukacita. Hiburkanlah keluarga yang 

berduka atas kematian saudara mereka ini. Kami 

mohon ... 

85 

 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

P Ya Tuhan Yesus Kristus, teguhkanlah iman kami 

dan terangilah mereka yang tidak mengenal Engkau 

dan tidak berpengharapan, supaya mereka percaya 

pada kebangkitan dan kehiduan di akhirat. Kami 

mohon ... 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

Sesudah itu pemimpin ritual   mengajak umat dan pelayat yang hadir untuk 

mengucapkan doa Bapa Kami. 

P Saudara-saudari, marilah kita menyatakan kesatuan 

kita sebagai anak-anak Bapa di surga, sambil 

memohon datangnya kerajaan Allah dan 

pembebasan kita dari yang jahat dalam doa yang 

diajarkan oleh Yesus, Putera-Nya. 

P Bapa kami ... 

Sesuai dengan kebiasaan setempat, keluarga atau kerabat dapat diberikan 

kesempatan untuk menyampaikan sambutan atau ucapan terima kasih. 

Setelah itu, pemimpin ritual   mempersilahkan petugas untuk menutup 

makam, sementara itu dilagukan nyanyian-nyanyian yang sesuai. 

Dan sebagai penutup, pemimpin ritual   berkata: 

P Tuhan, berilah dia istirahat kekal. 

U Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi. 

P Moga-moga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat 

dalam ketenteraman. 

U Karena kerahiman Tuhan. Amin. 

Atau, dilanjutkan dengan penanaman salib di atas pusara oleh pemimpin. 

Salib ditanamkan sesudah doa berikut. 

P Tuhan Yesus Kristus, dengan Salib Suci-Mu Engkau 

telah menyelamatkan kami. Salib ini kami tanamkan 

di tempat peristirahatan saudara (atau: saudari) kami 

86 

 

ini sebagai lambang pengharapan kami akan 

kebangkitan dan kehidupan kekal. Semoga saudara 

(atau: saudari) kami yang mengimani Dikau Kau 

perkenankan menikmati buah-buah penebusan-Mu, 

sebab Engkaulah Tuhan dan penyelamat kami, kini 

dan sepanjang masa. 

U Amin. 

P Saudara-saudari terkasih, dengan ini ritual   

pemakaman sudah selesai. Marilah kita pulang dan 

hidup sebagai orang-orang yang berpengharapan. 

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. 

U Amin. 

LAGU PENUTUP 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

87 

 

ritual   Pemakaman (2) 

PETUNJUK: 

▪ Tata Perayaan ini dipakai jika ritual   pemakaman dibuat di tiga 

stasi/perhentian, yakni 1) di Rumah, 2) di Gereja, 3) di Tempat 

Pemakaman. Itu berarti ibadat pemakaman merupakan satu 

rangkaian kegiatan yang dimulai dengan ritual   pelepasan di 

rumah duka, dilanjutkan dengan ritual   pemakaman/pemberkatan 

jenazah di gereja, dan berakhir dengan ibadat di tempat pemakaman. 

STASI PERTAMA: DI RUMAH DUKA 

ritual   PELEPASAN JENAZAH 

Tata cara ini digunakan bila Ibadat Arwah dan Pemberkatan Jenazah akan 

dilaksanakan di gereja paroki atau stasi. Acara pemerintah dan masyarakat 

seturut kebiasaan setempat sudah dilaksanakan di rumah duka sebelum 

jenazah diberangkatkan ke gereja.  

LAGU PEMBUKA                                                                 Berdiri 

TANDA SALIB DAN SALAM 

P   Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. 

U   Amin. 

P  Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, 

Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber 

segala penghiburan, yang menghibur kita dalam 

segala penderitaan. 

U   Sekarang dan selamanya. 

 

 

88 

 

KATA PENGANTAR 

P  Saudara-saudari terkasih, kini kita akan 

menghantarkan saudara (atau: saudari) kita [N...] 

untuk menuju ke gereja, tempat ia beribadat dan 

memuliakan Allah. Marilah kita mohon agar 

perjalanan kita ke gereja mengingatkan kita akan 

perjalanan dan perziarahan kita di dunia menuju 

kota Sion, Yerusalem Baru, yang disediakan Tuhan 

bagi kita.  

DOA PERPISAHAN 

P   Marilah kita berdoa.  

  Allah Bapa yang Mahapemurah, kami akan 

mengantar saudara (atau: saudari) kami [N...] ke 

gereja,  tempat ia semasa hidupnya menimbah 

santapan Ilahi dalam Sabda dan Kurban Kristus 

Putra-Mu. Lindungilah perjalanan kami mengantar 

saudara (atau: saudari) kami ini, dan ingatkanlah 

kami akan perjalanan kami menuju tanah air 

surgawi yang telah Kau sediakan baginya dan bagi 

kami yang masih dalam perziarahan ini. Dengan 

perantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, Putra-Mu 

yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. 

U  Amin. 

Pemimpin dapat mereciki jenazah dengan air suci, dan mendupainya (jika 

tersedia pedupaan).  

DOA UNTUK KELUARGA YANG BERKABUNG 

Sesudah itu pemimpin mengucapkan doa untuk keluarga yang berkabung: 

89 

 

P  Marilah kita berdoa juga untuk keluarga yang 

sedang berkabung.  

  Ya Bapa, sumber belaskasihan dan penghiburan, 

Engkau mencintai kami dengan kasih abadi. Engkau 

mengubah maut yang gelap gulita menjadi fajar 

yang gilang-gemilang berkat kebangkitan mulia 

Putra-Mu. Kami mohon, semoga keluarga yang 

sedang berkabung ini dapat menanggung 

dukacitanya dengan tabah dan menaruh 

kepercayaan serta harapan kepada-Mu. Demi 

Kristus, Pengantara kami. 

U  Amin. 

P   Marilah kita satukan doa-doa kita ini dengan doa 

yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri.  

P+U Bapa Kami .... 

P   Semoga perjalanan kita ke gereja selalu dalam 

lindungan Allah yang Maha Kuasa: Dalam nama 

Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. 

U   Amin. 

P   Semoga damai Tuhan menyertai kita. 

U  Sekarang dan selama-lamanya. 

LAGU SEBELUM PERARAKAN (MB. 90, atau PS. 711) 

Sesudah itu, kaum keluarga dan para pelayat dipersilahkan melihat jenazah, 

sambil berdoa dan mengucapkan selamat jalan di dalam batin. Keluarga dan 

Para pelayat dapat menaburi jenazah dengan bunga atau meletakkan bunga 

dada sesuai dengan kebiasaan setempat. Lalu, peti jenazah ditutup. Pada saat 

penutupan peti jenazah umat dapat menyanyikan lagu-lagu yang sesuai. 

Sesudah pentupan peti, jenazah diusung atau dibawa ke mobil jenazah untuk 

diberangkatkan ke gereja. 

 

90 

 

STASI KEDUA: DI GEREJA 

IBADAT PEMBERKATAN JENAZAH 

PERSIAPAN 

▪ Pemimpin ibadat didampingi oleh pelayan lain yang 

membawa wadah air kudus, pembawa salib, wiruk dan 

petugas lainnya. Mereka menjemput jenazah di pintu 

gerbang gereja. Selanjutnya diadakan ritual   singkat 

Penyambutan Jenazah. 

PENYAMBUTAN JENAZAH 

P Saudara-saudari terkasih, ketika dibaptis saudara 

(atau: saudari) kita ini dihantar ke gereja untuk 

dipersatukan dengan Gereja Kudus, diangkat 

menjadi anak Allah dan dibersihkan dari dosa-

dosanya. Di gereja ia berjumpa dengan Tuhan 

melalui doa, melalui sabda dan  terutama ekaristi, 

dalam persekutuan dengan seluruh umat. Kini ia 

dibawa ke gereja ini untuk menerima pertolongan 

rohani di dunia untuk terakhir kalinya, sebagai bekal 

perjalanan menuju persekutuan abadi di surga 

bersama Bapa. 

 Marilah kita mengantarnya masuk ke rumah Tuhan 

untuk Perayaan Sabda dan ritual   Pemberkatan 

Jenazah. 

 Pemimpin  mereciki jenazah dengan air kudus sambil berkata: 

 Semoga Tuhan menguduskan saudara dengan 

berkat-Nya: Dalam Nama Bapa, dan Putra, dan Roh 

Kudus. 

91 

 

Sesudah itu, peti jenazah diarak memasuki gereja, dan diletakkan di depan 

altar dengan posisi jenazah menghadap altar. Pemimpin dan petugas 

mengambil tempat masing-masing. Ibadat dimulai dengan Nyanyian 

Pembuka. 

PEMBUKAAN 

NYANYIAN PEMBUKA                                                        Berdiri 

TANDA SALIB DAN SALAM                                                                    

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. 

U Amin 

Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salam berikut: 

P Semoga Allah, sumber segala harapan, 

melimpahkan penghiburan kepada kita. 

U Sekarang dan selama-lamanya.  

PENGANTAR 

Sesudah itu, pemimpin membawakan kata pengantar dengan memakai  

salah satu cara di bawah ini: 

CARA 1 

P Saudara-saudari terkasih, kecemasan paling besar 

yang dialami murid-murid Yesus ialah tatkala 

secara fisik, Yesus akan pergi untuk selamanya dari 

murid-murid-Nya. Kita pun demikian. Kita cemas 

dan bersedih karena saudara (atau: saudari) kita ini 

akan pergi untuk selamanya dari kita. Namun Yesus 

berjanji seperti kepada para murid bahwa Ia pergi 

kepada Bapa untuk menyediakan tempat bagi kita, 

dan Ia akan datang untuk mengantar kita bersama-

Nya dan tinggal bersama dengan Dia. Dialah jalan, 

92 

 

kebenaran dan kehidupan. Hari ini Tuhan datang 

untuk mengantar saudara (atau: saudari) kita ini 

untuk tinggal bersama dengan Dia. Mari kita berdoa  

supaya iman kita semakin diteguhkan dan harapan 

kita dikuatkan, bahwa kelak kita akan berjumpa 

kembali dengan saudara (atau: saudari) kita ini di 

surga.  

Atau: 

CARA 2 

Lihat halaman 35-37. 

TOBAT                                                                                                              Berdiri 

Pemimpin dapat memilih salah satu cara tobat di bawah ini. 

CARA 1 

P Saudara-saudari terkasih. Di hadapan Tuhan yang 

hadir di tengah kita, marilah kita mengakui segala 

dosa kita dan memohonkan belas kasihan-Nya. 

Hening sejenak 

P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan 

kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa 

dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan 

dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya 

sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon 

kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat 

dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian, 

supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita. 

93 

 

P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita, 

semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan 

memberikan pengampunan dosa serta damai 

sejahtera kepada kita. 

U Amin. 

Sesudah itu, dilanjutkan dengan Doa Pembuka. 

Atau: 

CARA 2 

P Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyiapkan 

hati kita untuk ibadat ini, mengakui segala dosa dan 

kesalahan kita, seraya memohon belas kasih Allah. 

Hening Sejenak 

P Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau menyelamatkan 

kami melalui sengsara, wafat dan kebangkitan-Mu. 

Tuhan, kasihanilah kami. 

U Tuhan, Kasihanilah kami. 

P Engkau senantiasa membaharui rahmat penebusan 

yang Kauanugerahkan kepada kami. Kristus, 

kasihanilah kami. 

U Kristus, kasihanilah kami. 

P Engkau membangkitkan kami supaya mengenyam 

kebahagiaan sejati. Tuhan, kasihanilah kami. 

U Tuhan, kasihanilah kami.  

P  Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita, 

semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan 

memberikan pengampunan dosa serta damai 

sejahtera kepada kita. 

U  Amin 

94 

 

DOA PEMBUKA                                                                                              Berdiri 

Pemimpin membawakan rumusan doa berikut, atau rumusan lain yang 

sesuai. 

P Marilah kita berdoa. 

Allah yang kekal dan kuasa, Engkau hadir dan 

menyapa kami melalui Sabda-Mu, yang adalah 

jalan, kebenaran dan kehidupan kami. Hiburlah 

kami dengan daya ilahi Sabda-Mu itu, dan 

teguhkanlah harapan kami bahwa saudara (atau: 

saudari) kami [N...] yang meninggal ini akan bangkit 

untuk memperoleh hidup bahagia abadi di surga. 

Tabahkanlah pula keluarga yang berduka ini, dan 

berilah mereka keteguhan iman bahwa hidup 

hanyalah diubah, bukannya dilenyapkan.  Dengan 

pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, 

yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam 

persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  

U Amin. 

PEWARTAAN SABDA 

AJAKAN                                                                                                             Duduk 

Pemimpin mengajak umat untuk mendengarkan Pewartaan Sabda dengan 

memakai  salah satu cara di bawah ini: 

CARA 1 

Pemimpin dapat melagukannya: 

P@@1@@2@3@.@.@.@.@.@.@.@.@.@3@3 

@@Mari-lah  kita bersama menyambut Tu-han 

@@@3@@3@.@.@.@.@.@.@.@.@.@.@3@2@.@1@.?|| 

@@  yang akan menyapa kita dengan   Sabda-    Nya 

95 

 

@@@___@@       ___       ____   ____ 

U@@5<@5<@|@3@3@1@@2@3@4@ 2@|@3@3 

@@  Da-ri       ha- ti  yang  tu-lus dan gem- bi- ra 

@@@___            ___    ____   @ ___ 

@@  5<@1@|  2@2@1@2@  3@@4@3@|@2@.@0 

@@ ka-mi      si- ap  menyambut  Sabda-   Mu 

@@@_____@@       ___    ___    ___ 

@@@3@@2@|@1@1@7<@1@2@3@4@@3@2@. 

@@  Yang men- ja-  di  pe- li- ta    i-  man  ka- mi 

@@@ ____         ___    ___    ___ 

@@@3@@2@|@1@1@7<@1@2@1@7<@|@1@.@|| 

         Dan tong-  kat penuntun ja-lan  ka-   mi 

           (Lagu TPS, KAM. Syair: Tim Revisi PSHMR 2008) 

Sesudah itu, dilanjutkan dengan Pembacaan Kitab Suci. Lektor membacakan 

Sabda Allah dari mimbar. 

Atau: 

CARA 2 

Pemimpin bersama umat menyanyikan lagu berikut tiga kali, atau dengan 

kanon: 

@@@@@@@@@@@@    __ 

    1   1    |  2     2 1 | 7<    7< |   1   1 @| 

P+U:   Tu-  han,  Di-  kau     ha-  dir  ki-  ni 

    @@@@@@@    __ 

    3      3   |  4     4 3 |  2    2  |   3   3 @| 

    T'ri- ma-   lah    su-     jud  dan   bak-ti.  

    1      1  |  6<   6 < |  5 <   7< | 1    1     | 

    dan  de-   ngar-  lah     do-   a    ka -  mi.  

Sesudah itu, dilanjutkan dengan Pembacaan Kitab Suci. Lektor membacakan 

Sabda Allah dari mimbar. 

 

96 

 

BACAAN PERTAMA                                                            Duduk 

L Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di 

Filipi (3:17-21). 

 

Saudara-saudari, ikutilah teladanku dan 

perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti 

kami yang menjadi teladanmu. Karena, seperti yang 

telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang 

kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak 

orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. 

Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka 

ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib 

mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada 

perkara duniawi. Karena kewargaan kita adalah di 

dalam surga, dan dari situ juga kita menantikan 

Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan 

mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa 

dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya 

yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada 

diri-Nya. 

 Demikianlah Sabda Tuhan. 

U Syukur kepada Allah. 

MAZMUR TANGGAPAN (Mzr. 130:1-8) 

Ulangan: Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, 

ya Tuhan. 

1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, 

ya Tuhan. Tuhan dengarkanlah suaraku! Biarlah 

telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara 

permohonanku. 

97 

 

2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, 

siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada 

pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-

Mu. 

3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-

nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku 

mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal 

mengharapkan pagi. 

4. Lebih daripada pengawal mengharapkan pagi, 

berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada 

Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali 

mengadakan pembebasan. 

5. Dialah yang membebaskan Israel dari segala 

kesalahannya. 

Sebagai ganti Mazmur Tanggapan, umat dapat menyanyikan Nyanyian dari 

PS 717 (Tuhan, Pada-Mu kuberserah). 

ALLELUIA/BAIT PENGANTAR INJIL                                                  Berdiri 

P Alleluya                   U     Alleluya 

P Akulah kebangkitan dan kehidupan; siapa yang 

percaya kepada-Ku tak akan mati.           Yoh. 11:25a-26 

U Alleluya 

Pembacaan Injil dapat didampingi oleh dua petugas pembawa lilin (jika ada), 

yang berdiri di samping kiri dan kanan mimbar/meja sabda. 

BACAAN INJIL                                                                                                Berdiri 

P Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Suci 

menurut Yohanes (14: 1-7). 

U Dimuliakanlah Tuhan. 

Sementara itu, pemimpin dan umat membuat tanda salib pada dahi, mulut  

dan dada. 

98 

 

 “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada 

Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-

Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, 

tentu Aku akan mengatakannya kepadamu. Sebab 

Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat 

bagimu. Dan apabilah Aku telah pergi ke situ dan 

telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan 

datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, 

supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun 

berada. Dan kemana Aku pergi, kamu tahu jalan ke 

situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak 

tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami 

tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah 

jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang 

pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui 

Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu 

juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu 

mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” 

 Demikianlah Sabda Tuhan. 

U Terpujilah Kristus 

Petugas nyanyian mengajak umat untuk melagukan Pujian Sabda (PS. 

366, 367, 369, 370, 372) 

KHOTBAH                                                                                                         Duduk 

Saudara-saudari terkasih! Kehidupan adalah 

anugerah terindah yang telah Tuhan hadiahkan kepada 

setiap orang. Tuhan memberi kita kesempatan untuk 

menjalani perziarahan hidup di dunia ini. Bahkan, Tuhan 

memberi kita tempat untuk mengarungi kehidupan kita. 

Kita menjalani hidup sebagai warga dunia, sebagai warga 

masyarakat, sebagai warga Gereja, sebagai anggota 

99 

 

keluarga, dan lain-lain. Inilah rumah kita, kemah 

kediaman kita, kewargaan kita di dunia ini.  

Tetapi, di balik kehidupan selalu ada kematian. Tak 

seorang pun makhluk yang bisa menghindarkan diri dari 

peristiwa kematian. Secara manusiawi, kematian selalu 

disertai dengan perasaan takut, cemas, gelisah. Karena, 

dengan kematian kemah atau rumah kediaman kita di 

bumi harus dibongkar; kewargaan kita harus berakhir. 

Kematian membuat kita harus berpisah dengan 

kehidupan di dunia ini.  

Sebagai manusia, mungkin kita bertanya: Apakah 

kematian adalah akhir dari segala-galanya? Namun, 

sebagai orang Kristiani, kita memiliki sebuah keyakinan 

dan kepastian iman ini. Tujuan perziarahan hidup 

seorang beriman adalah kasih Bapa. Kita tercipta di dunia 

ini karena kasih Bapa, dan hidup kita di dunia adalah 

sebuah perjalanan untuk kembali kepada kasih Bapa yang 

kekal itu. Kematian adalah pintu menuju kasih sejati itu. 

Kematian adalah pintu menuju rumah Bapa di mana 

setiap orang akan dirangkul kembali ke dalam pangkuan 

Bapa yang penuh kasih. Kematian menyadarkan kita akan 

kata-kata Paulus: “kewargaan kita adalah di dalam surga, 

dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus 

sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita 

yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang 

mulia”.  

 Mungkin seperti Tomas, kita bertanya: 

“Bagaimana kami tahu jalan menuju ke rumah Bapa”? 

Setiap orang yang percaya pasti sudah mengenal dan 

mengakui jalan itu. Dialah Yesus, jalan kebenaran dan 

kehidupan.  

100 

 

 Saudara-saudari terkasih! Saudara (atau: saudari) 

kita ini telah menerima anugerah iman. Iman itulah yang 

memampukan dia untuk mengakui Yesus sebagai jalan, 

kebenaran dan hidup. Ia telah hidup oleh kasih Tuhan di 

dalam iman akan Kristus. Kita percaya juga bahwa 

kematiannya bukan akhir dari segala-galanya. Ketika 

rumah kediamannya di dunia ini dibongkar melalui 

kematian, Yesus telah menyediakan baginya rumah 

kediaman abadi di surga. Sebab, di sanalah kewargaannya 

yang sebenarnya, tempat di mana Tuhan akan mengubah 

tubuhnya yang fana menjadi seperti tubuh-Nya yang 

mulai. 

Sesudah khotbah, diadakan saat hening sejenak. 

TANGGAPAN SABDA 

Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan 

dengan menyatakan iman kepercayaan. 

PENGAKUAN IMAN                          Berdiri 

P  Saudara-saudari, marilah kita menanggapi 

pewartaan Sabda Tuhan dengan mengungkapkan 

iman kepercayaan kita kepada-Nya. 

U  Aku Percaya … 

DOA PERMOHONAN                                                                             Berdiri 

P Tuhan bersabda, “Marilah kepada-Ku, semua yang 

letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi 

kelegaan kepadamu.” Dengan keyakinan iman itu, 

marilah kita berdoa kepada-Nya 

L Marilah kita berdoa untuk saudara/i (atau: saudari) 

[N...]. (Hening sejenak) 

101 

 

Tuhan Yesus Kristus, sambutlah saudara (atau: 

saudari) kami ini. Ampunilah segala dosanya dan 

berilah dia damai sejahtera-Mu dalam Kerajaan 

Surga. Kami mohon ... 

U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan. 

L Marilah kita berdoa bagi kaum keluarga dan kerabat 

yang berduka cita atas kepergian saudara (atau: 

saudari) ini. (Hening sejenak)  

Tuhan, Engkaulah sumber kelegaan kami. 

Anugerahkanlah kelegaan sejati bagi kaum keluarga 

dan kerabat yang berduka atas kepergian saudara 

(atau: saudari) mereka ini. Bantulah mereka agar  

kuat dan tabah menghadapi kesedihan dan duka cita 

ini. Kami mohon ... 

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Marilah kita berdoa bagi semua saudara yang sudah 

meninggal. (Hening sejenak) 

Tuhan sumber segala pengharapan, terimalah 

semua saudara kami yang sudah meninggal. 

Ampunilah segala kesalahan dan dosa mereka dan 

anugerahilah mereka ganjaran sukacita kekal di 

surga. Kami mohon ... 

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Marilah kita berdoa bagi kita sekalian yang turut 

dalam perayaan ini. (Hening sejenak) 

Tuhan mahabaik. Kami pun tak luput dari keletihan 

dan kelesuan baik jasmani maupun rohani ketika 

kami ditimpa duka dan kecemasan. Kuatkanlah 

iman dan harapan kami menghadapi beban hidup 

ini agar tetap percaya kepada-Mu.  Kami mohon ... 

U Kabulkan doa kami, ya Tuhan. 

102 

 

P Allah Bapa kami, Engkau melimpahkan anugerah 

surga kepada kami dan semua saudara yang sudah 

meninggal. Dengarkanlah doa kami demi jasa Yesus 

Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami. 

U Amin. 

KOLEKTE                                 Duduk 

Seturut kebiasaan umat setempat, pengumpulan kolekte/derma dapat 

diadakan. Sementara itu dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai. 

DOA PUJIAN                                                                       Berdiri 

P  Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus telah 

mengalahkan kematian dengan kebangkitan-Nya dan 

masuk dalam kemuliaan-nya. Dengan demikian, kita 

yang percaya kepada-Nya diperkenankan turut ambil 

bagian dalam kebangkitan dan kemuliaan Tuhan. 

Maka marilah kita berseru (atau: bernyanyi): 

@@  ___                                                  ____ 

P  5<@5<@|@1@@3@|@2@1@|  5<@5<@|@5<@  5<@|@ 

  Di-kau   sum-ber     hi- dup   ka-mi      dan  ke- 

@@ 4 @@4@|  2@.|  3@3@|@.@|| 

       Bang-kit-   an      ka- mi 

U  Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami. 

P  Ya Allah, Engkau telah membangkitkan Yesus Putra-

Mu agar kami boleh ambil bagian dalam kemuliaan-

Nya. Maka kami memuji Dikau.  

U  Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami. 

P  Dengan kebangkitan Yesus Putra-Mu, maut tidak 

berkuasa lagi dan cahaya kehidupan dipancarkan. 

Dengan membangkitkan Yesus dari alam maut, 

Engkau menyatakan bahwa maut dan dosa tidak 

103 

 

dapat menghilangkan cinta-Mu terhadap kami. Maka 

kami memuji Dikau: 

U  Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami. 

P  Karena cinta-Mu yang besar itu, ya Bapa, dengan 

penuh sukacita, dan bersama seluruh umat-Mu dalam 

persatuan dengan para uskup, imam, diakon dan 

segenap pelayan sabda, kami melambungkan madah 

pujian bagiMu dengan bernyanyi:  

Lagu Pujian:  Umat menyanyikan lagu PS. 530 atau MB. 435, atau 

nyanyian pujian lain yang sesuai  

BAPA KAMI                                                                                                      Berdiri 

P  Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyatukan 

pujian syukur dan permohonan kita kepada Tuhan 

dengan mengucapkan doa yang diajarkan Yesus 

sendiri kepada kita. 

P+U  Bapa kami ...  

DOA PENUTUP 

P  Marilah kita berdoa 

  Allah Bapa yang maha baik, sebagai seorang 

Gembala yang baik Engkau telah menuntun dan 

menjaga kehidupan kami. Ketika hidup kami terasa 

berat dan gelap, Engkau tidak meninggalkan kami 

sendirian. Kami mohon, hantarlah saudara (atau: 

saudari) kami ini [N...] ke dalam terang hidup, dan 

semoga dia boleh bersama Engkau dalam rumah 

abadi di surga. Demi Kristus Tuhan kami. 

U  Amin. 

 

104 

 

PEMBERKATAN JENAZAH 

 

Sesudah itu, menyusul ritual   Pemberkatan Jenazah. Sedapat mungkin 

disediakan air suci dan pedupaan. Pemimpin ritual   memberi kata 

pengantar singkat, misalnya sebagai berikut: 

P Saudara-saudari terkasih, 

Kini sudah tibalah saatnya kita akan berpisah dari 

saudara (atau: saudari) kita yang terkasih [N ...]. 

Dengan hati yang tabah kita memberikan 

penghormatan terakhir kepadanya. Kita berharap 

bahwa ia akan bangkit untuk kehidupan kekal 

bersama Kristus yang telah diimaninya. 

Maka air suci akan dipercikkan atas dia sebagai 

lambang pembaptisannya; (jika tersedia pedupaan) dan 

jenazahnya akan didupai supaya keharuman 

amalnya berkenan kepada Tuhan. 

Lalu, pemimpin memerciki jenazah dengan air suci dan mendupainya. 

Sebaiknya diiringi dengan  nyanyian, misalnya MB. 90 (PS. 712), MB. 93 

(PS. 709), atau nyanyian lain yang sesuai. Bila tidak ada nyanyian, 

pemimpin dapat memakai  salah satu rumusan di bawah ini. 

Pilihan 1 

P Siramilah ya Tuhan dengan air kehidupan, hamba-

Mu  [N ...] yang masuk ke alam kekal. 

U  Terimalah dia, ya Tuhan. 

P  Supaya ia hidup bahagia selamanya bersama para 

kudus di surga. 

U  Terimalah dia, ya Tuhan. 

P  Dari bumi aku berseru kepada-Mu. Ya Tuhan 

dengarkanlah seruanku. 

U  Terimalah dia, ya Tuhan. 

105 

 

P  Pada-Mu ada pengampunan dosa agar orang 

mengabdi dengan gembira. 

U  Terimalah dia, ya Tuhan. 

P  Aku percaya kepada Tuhan, jiwaku percaya akan 

sabda-Nya. 

U  Terimalah dia, ya Tuhan. 

P  Pada Tuhan ada belaskasihan, dan penebusan 

berlimpah-limpah ada pada-Nya. 

U  Terimalah dia, ya Tuhan. 

Pilihan 2 

P  Hai para kudus dan para malaikat Allah, datanglah 

menyongsong saudara kami. Hantarlah dia kepada 

Kristus. 

U  Di hadapan Allah yang mahatinggi. 

P  Semoga Kristus menyambutmu, sebab Dialah yang 

memanggil engkau. Semoga para malaikat 

menjemput dan mengiringi engkau sampai ke 

pangkuan Abraham. 

U  Di hadapan Allah yang mahatinggi. 

P  Ya Tuhan, berilah dia istirahat kekal, dan sinarilah 

dia dengan cahaya abadi. 

U  Di hadapan Allah yang mahatinggi. 

DOA MOHON BERKAT ATAS JENAZAH 

P Allah, Bapa kami yang maharahim, kepada-Mu 

kami serahkan saudara kami (atau: saudari) ini [N ...] 

yang telah meninggal dalam Kristus. Semoga 

bersama Kristus pula ia bangkit untuk kehidupan 

kekal. Kami bersyukur kepada-Mu atas segala 

kebaikan dan anugerah yang Kau limpahkan 

106 

 

kepadanya sewaktu hidupnya di dunia ini. 

Dengarkanlah permohonan kami, bukalah pintu 

surga baginya, dan tabahkanlah hati kami yang 

berkabung. Semoga kami dapat saling menguatkan 

dengan penghiburan iman akan Kristus yang 

bangkit. Sebab Dialah Tuhan kami sepanjang segala 

masa. 

U Amin.  

PERARAKAN KE TEMPAT PEMAKAMAN 

Perarakan biasanya dibuat sesudah ritual   penghormatan jenazah yang 

dibuat oleh para tamu, dan ucapan terima kasih dari kaum keluarga, atau 

atas cara lain sesuai dengan kebiasaan setempat. 

Sementara penutupan peti jenazah, umat membawakan nyanyian yang 

sesuai atau nyanyian Maria. Selesai penutupan peti jenazah, pemimpin 

berkata: 

P Saudara-saudari, marilah kita mengantar saudara 

(atau: saudari) kita ini ke tempat peristirahatannya 

yang terakhir. Semoga Tuhan menyertai kita. 

U Sekarang dan selama-lamanya. 

▪ Bila jenazah diantar ke makam dengan mobil, maka urutan 

perarakan dari depan adalah sebagai berikut: kendaraan pengiring 

awal, mobil petugas ibadat (pemimpin ibadat, misdinar dengan 

segala perlengkapannya: salib, lilin, air suci, dan dupa), mobil 

jenazah yang diisi dengan keluarga, mobil pelayat, dan umat 

lainnya. Tentu selama perarakan umat tidak mungkin mengadakan 

doa dan nyanyian bersama. Namun, hendaknya suasana tenang dan 

khidmat tetap dijaga, serta memperhatikan tata tertib lalu lintas. 

▪ Jika jenazah diantar dengan kereta atau diusung, dan diiringi oleh 

umat, maka urutan pemakaman dari depan: pembawa salib dan 

lilin, pembawa air suci dan dupa, pemimpin ritual  , peti jenazah 

dan keluarga, umat dan para pelayat lainnya.  

107 

 

▪ Seluruh umat dan para pelayat yang ikut mengiringi jenazah dapat 

diajak berdoa rosario atau Salam Maria berulang-ulang, dan dapat 

juga menyanyikan lagu-lagu yang sesuai, yang mudah dan sudah 

dihafal oleh umat. 

STASI KETIGA: DI TEMPAT PEMAKAMAN 

Setibanya di tempat pemakaman, pemimpin ritual   dan pelayan lain 

mengambil tempat dekat makam pada kaki jenazah. Bila semuanya sudah 

siap, pemimpin membuka ritual   pemakaman dengan Kata Pengantar: 

P Kaum keluarga dan saudara-saudari terkasih. Kita 

berkumpul di sini untuk memakamkan saudara 

(atau: saudari) kita yang terkasih. Inilah tempat 

peristirahatannya yang terakhir di dunia ini. Namun 

kita percaya bahwa Tuhan yang mahakuasa akan 

mengubah tubuh yang fana ini menjadi serupa 

dengan Tubuh-Nya yang mulia berkat kebangkitan 

Kristus. Maka marilah kita memanjatkan doa, agar 

saudara kita ini, seperti halnya Lazarus, 

dibangkitkan oleh Allah untuk hidup baru dan 

bahagia di surga bersama Kristus yang diimaninya, 

bersama Perawan Maria yang amat suci dan para 

pilihan-Nya.  

(Hening sejenak) 

P Marilah kita berdoa: 

 Allah yang mahakuasa dan maharahim, kehidupan 

dan kematian kami berada dalam tangan-Mu. 

Engkau telah memanggil saudara (atau: saudari) 

kami [N ...] dari kehidupan di dunia ini dan 

menghadap hadirat-Mu. Dengan hati sedih kami 

berdiri di sini untuk membaringkan jenazahnya 

dalam makam. Namun dengan penuh harapan kami 

108 

 

menantikan kebangkitan, sebab Kristus telah 

bangkit sebagai yang pertama dari orang-orang 

mati. Maka, kami mohon: Kasihanilah dia, ya Tuhan, 

kasihanilah dia, dan terimalah dia dalam pelukan 

cinta-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. 

U Amin. 

BACAAN KITAB SUCI 

Pemimpin membacakan kutipan Kitab Suci di bawah ini, atau teks lain yang 

sesuai, misalnya Rom. 6:3-4. 8-9; Flp. 3:20-21; 1Yoh. 3:1-2; 1Yoh. 3:14-16; 

Why. 14:13; Yoh. 6:37-40.   

P Marilah kita mendengarkan bacaan dari Surat 

Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (4:18-

5:1). 

 Saudara-saudari, kami tidak memperhatikan yang 

kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena 

yang kelihatan adalah sementara, sedang  yang 

tak kelihatan adalah kekal. Karena kami tahu, jika 

kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, 

Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di 

surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, 

yang tidak dibuat oleh tangan manusia. 

 Demikianlah sabda Tuhan. 

U   Syukur kepada Allah. 

MOHON BERKAT ATAS MAKAM 

Pemimpin mengucapkan salah satu doa Mohon Berkat atas Makam berikut: 

P Tuhan Yesus Kristus, Engkau sendiri berbaring 

dalam makam selama tiga hari. Kami mohon: 

Semoga Engkau menyucikan makam ini, agar 

109 

 

hamba-Mu yang kami istirahatkan di sini akhirnya 

bangkit bersama Engkau, dan hidup mulia 

sepanjang masa. 

U  Amin 

(untuk anak-anak): 

P Tuhan Allah yang berbelas kasih, kami percaya 

bahwa hidup kaum beriman tidak berakhir dalam 

kematian. Kami mohon: Semoga Engkau 

memberkati makam yang menjadi tempat 

peristirahatan terakhir dari anak kami [N...]. 

Songsonglah dia dengan kasih sayang-Mu, dan 

bangkitkanlah dia kepada kehidupan abadi. Demi 

Kristus pengantara kami. 

U Amin. 

Kemudian pemimpin ritual   dapat mereciki makam dengan air suci, dan 

mendupainya (jika tersedia). 

ritual   PERPISAHAN 

Peti jenazah dimasukkan ke dalam makam. Pada saat itu, pemimpin ritual   

berkata: 

P Allah yang maha kuasa telah berkenan memanggil 

saudara (atau: saudari) kita ini ke hadirat-Nya. 

Jenazahnya kita serahkan kembali kepada tanah. 

Tetapi kita percaya, bahwa Kristus akan mengubah 

tubuhnya yang fana menjadi serupa dengan tubuh-

Nya yang mulia. Semoga Tuhan menerima dia 

dalam damai dan membangkitkannya untuk 

kehidupan kekal. 

Pemimpin ritual   memerciki jenazah dengan air suci, sambil berkata: 

110 

 

P Kita tahu bahwa ketika dibaptis kita disatukan 

dengan Kristus dan turut mati bersama dengan-Nya. 

Saudara (atau: saudari) kita ini sekarang mati 

bersama Kristus. Semoga ia hidup pula dalam 

keadaan baru seperti Kristus. 

Jika tersedia pedupaan, pemimpin ritual   dapat mendupai peti jenazah, 

sambil berkata sebelumnya: 

P Semoga doa-doa kita mengiringi saudara (atau: 

saudari) kita ini dalam perjalanannya menuju rumah 

Bapa. 

Sesuai dengan kebiasaan setempat, pemimpin ritual   dapat menaburkan 

bunga di atas peti jenazah sambil berkata: 

P Semoga kuntum hidup ilahi yang ditanamkan dalam 

hati saudara (atau: saudari) kita ini, mekar bagaikan 

bunga yang harum semerbak di taman surgawi. 

Pemimpin menaburkan tanah di atas peti sambil berkata: 

P Manusia diciptakan dari tanah, dan akan kembali ke 

tanah. Semoga Kristus mengalahkan kebinasaan 

maut dan memulihkan tubuh saudara (atau: saudari) 

kita ini dalam kebangkitan orang mati. 

U Amin 

Kemudian keluarga dan para pelayat yang hadir dapat menaburkan bunga 

atau tanah ke dalam makam. Sementara itu sebaiknya dilagukan nyanyian 

yang sesuai.  

Sesudah itu pemimpin membuat tanda salib di atas peti dengan salib 

perarakan, sambil berkata: 

P Saudaraku terkasih (atau: saudariku terkasih), 

masuklah ke dalam hidup abadi dengan membawa 

111 

 

tanda kemenangan Kristus: dalam nama Bapa, dan 

Putra, dan Roh Kudus. 

U Amin 

DOA UMAT (Fakultatif)     

Jika waktu memungkinkan, doa umat dapat dibawakan. 

P Ya Tuhan Yesus Kristus, dengan wafat di salib, 

Engkau menghapus dosa kami, dan dengan bangkit 

dari kubur Engkau mengalahkan maut. Maka kami 

berseru kepada-Mu dengan rendah hati. 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Tuhan Yesus Kristus, Putera Allah yang hidup, 

Engkau telah membangkitkan Lazarus dari 

kematian. Bangkitkanlah saudara (atau: saudari)  

kami ini yang telah Kautebus dengan darah-Mu 

yang mulia, supaya ia mengenyam kehidupan dan 

kemuliaan abadi. Kami mohon ... 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Ya Tuhan Yesus Kristus, penghibur semua orang  

yang berdukacita. Hiburkanlah keluarga yang 

berduka atas kematian saudara mereka ini. Kami 

mohon ... 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Ya Tuhan, teguhkanlah iman kami, dan terangilah 

mereka yang tidak berpengharapan, supaya mereka 

percaya pada kebangkitan dan kehidupan di akhirat. 

Kami mohon ... 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

Sesudah itu, pemimpin ritual   mengajak umat dan pelayat untuk 

mengucapkan doa Bapa Kami. 

112 

 

P  Saudara-saudari. Marilah kita menyatakan kesatuan 

kita sebagai anak-anak Bapa di surga, sambil 

memohon datangnya Kerajaan Allah dan 

pembebasan kita dari yang jahat dalam doa yang 

diajarkan oleh Yesus, Putera-Nya. 

U  Bapa kami ... 

Sesuai dengan kebiasaan setempat, keluarga atau kerabat dapat diberikan 

kesempatan untuk menyampaikan sambutan atau ucapan terima kasih. 

Setelah itu, pemimpin ritual   mempersilahkan petugas untuk menutup 

makam, sementara itu dilagukan nyanyian-nyanyian yang sesuai. 

Dan sebagai penutup, pemimpin ritual   berkata: 

P Tuhan, berilah dia istirahat kekal. 

U Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi. 

P Moga-moga jiwa-jiwa orang beriman beristirahat 

dalam ketenteraman. 

U Karena kerahiman Tuhan. Amin 

Atau, dilanjutkan dengan penanaman salib di atas pusara oleh pemimpin. 

Salib ditanamkan sesudah pemimpin mengucapkan doa berikut: 

P Tuhan Yesus Kristus, dengan Salib Suci-Mu Engkau 

telah menyelamatkan kami. Salib ini kami tanamkan 

di tempat peristirahatan saudara (atau: saudari) kami 

ini sebagai lambang pengharapan kami akan 

kebangkitan dan kehidupan kekal. Semoga saudara 

(atau: saudari) kami yang mengimani-Mu 

diperkenankan menikmati buah-buah penebusan-

Mu, sebab Engkaulah Tuhan dan penyelamat kami, 

kini dan sepanjang masa. 

U Amin 

P Saudara-saudari terkasih, dengan ini ritual   

pemakaman sudah selesai. Marilah kita pulang dan 

hidup sebagai orang-orang yang berpengharapan. 

113 

 

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. 

U Amin. 

NYANYIAN PENUTUP  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

114 

 

ritual   di Krematorium1 

PETUNJUK 

▪ Bila ada orang yang menginginkan agar jenazahnya diperabukan, 

dapat diikuti ritual   berikut. 

PEMBUKAAN 

Setibanya di krematorium, perarakan langsung menuju ke ruang yang 

disediakan untuk ritual  . Untuk pembukaan dapat dilagukan sebuah 

nyanyian yang sesuai. 

LAGU PEMBUKA                                                                                 Berdiri 

TANDA SALIB DAN SALAM 

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. 

U Amin. 

P  Semoga Allah yang telah membangkitkan Yesus dari 

alam maut melimpahkan penghiburan iman kepada 

kita. 

U  Sekarang dan selama-lamanya. 

PENGANTAR 

Pemimpin membawakan pengantar dengan kata-kata berikut ini, atau 

dengan kata-kata lain yang sesuai. 

P Saudara-saudari terkasih, sebelum berpisah dengan 

saudara (atau: anak) kita ini, marilah kita 

mengucapkan selamat jalan kepadanya. Doa dan 

salam yang kita ucapkan dalam ritual   ini 

 

1 ritual   Pemakaman. Buku Pemimpin ritual  . Komisi Liturgi KWI (Jakarta: 

Obor, 2012), hlm. 41-46. 

115 

 

melambangkan cinta, meringankan duka dan 

meneguhkan iman kita. Sebab kita berharap akan 

berjumpa lagi dengan saudara (atau: anak) kita 

dalam keluarga abadi, yaitu bila Kristus datang 

sebagai pemenang atas maut untuk mengumpulkan 

semua sahabat-Nya dalam kerajaan Bapa. 

TOBAT                                                                                                              Berdiri 

P Saudara-saudari terkasih. Sadar akan kelemahan 

kita, marilah kita mengakui segala dosa kepada 

Tuhan, dan memohonkan belas kasihan-Nya. 

Hening sejenak 

P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan 

kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa 

dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan 

dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya 

sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon 

kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat 

dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian, 

supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita. 

P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita, 

semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan 

memberikan pengampunan dosa serta damai 

sejahtera kepada kita. 

U Amin. 

DOA PEMBUKA 

P Marilah berdoa. (Hening sejenak) 

116 

 

 Allah Bapa yang mahakuasa dan maharahim, 

kehidupan dan kematian kami berada dalam 

tangan-Mu. Engkau telah memanggil saudara (atau: 

anak) kami dari kehidupan di dunia ini menghadap 

hadirat-Mu. Dengan sedih hati kami menyerahkan 

jenazahnya untuk diperabukan. Namun dengan 

penuh harapan kami menantikan kebangkitan, 

sebab Kristus telah bangkit sebagai yang pertama 

dari antara orang mati. Maka, kasihanilah dia, ya 

Tuhan, kasihanilah dia, dan terimalah dia dalam 

pelukan cinta-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan 

Pengantara kami. 

U Amin. 

BACAAN KITAB SUCI 

Bila keadaan menizinkan, dapat dibacakan kutipan Kitab Suci berikut ini, 

atau teks lain yang sesuai. 

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut 

Yohanes (6:37-40). 

U Dimuliakanlah Tuhan. 

P Ketika mengajar di rumah ibadat di Kapernaum, 

Yesus bersabda kepada orang banyak: “Semua 

orang yang diberikan Bapa kepada-Ku, akan datang 

kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, 

tidak akan Kutolak. Sebab Aku telah turun dari 

surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, 

melainkan untuk melakukan kehendak Ia yang 

mengutus Aku. Ia menghendaki agar dari semua 

117 

 

orang yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, tidak 

ada yang hilang; tetapi akan Kubangkitkan pada 

akhir zaman. Sebab Bapa  menghendaki, agar setiap 

orang yang melihat Putra dan percaya kepada-Nya, 

memiliki hidup abadi, dan ia akan Kubangkitkan 

pada akhir zaman”. 

 Demikianlah Sabda Tuhan. 

U Terpujilah Kristus. 

 

Dapat juga diadakan khotbah singkat atau saat hening.  

ritual   PERPISAHAN 

Kemudian pemimpin ritual   dapat memerciki peti jenazah dengan air suci, 

sambil berkata sebelumnya: 

P Kita tahu, bahwa ketika dibaptis, kita disatukan 

dengan Kristus dan turut mati bersama dengan-Nya. 

Saudara kita ini sekarang mati bersama dengan 

Kristus. Semoga ia hidup pula dalam keadaan baru 

seperti Kristus.  

Pemimpin dapat mendupai peti jenazah, sambil berkata sebelumnya: 

P Semoga doa-doa kita mengiringi saudara (atau: 

anak) kita ini dalam perjalanannya ke rumah Bapa. 

Sesuai kebiasaan setempat, pemimpin dapat menaburkan bunga ke atas peti 

jenazah, sambil berkata sebelumnya: 

P Semoga kuntum hidup ilahi yang telah ditanamkan 

dalam diri saudara (atau: anak) kita ini mekar 

bagaikan bunga yang semerbak harus mewangi. 

118 

 

Kemudian hadirin dapat dipersilahkan untuk menaburkan bunga atau 

memercikkan air suci di atas peti jenazah. Sementara itu dapat dibawakan 

nyanyian yang sesuai. 

Akhirnya, pemimpin ritual   membuat tanda salib di atas peti jenazah, 

sambil berkata: 

P Saudara tercinta (atau: Anakku terkasih), semoga 

saudara memasuki hidup abadi dengan membawa 

tanda kemenangan Kristus, dalam nama Bapa, dan 

Putra dan Roh Kudus. 

U Amin.  

DOA PERMOHONAN 

Kemudian menyusul doa permohonan. Pemimpin dapat memakai  

rumusan doa permohonan berikut ini, atau rumusan lain yang sesuai. 

P Marilah kita mendoakan saudara (atau: anak) kita 

kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebab Kristus telah 

berkata: Akulah kebangkitan dan hidup. Barang 

siapa percaya kepada-Ku akan hidup, sekalipun 

sudah meninggal. Dan setiap orang yang hidup dan 

percaya, akan hidup selama-lamanya. 

L Ya Tuhan, Yesus Kristus, Engkau menangisi 

kematian Lazarus, semoga Engkau mengusap air 

mata kami. Marilah kita mohon: 

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Engkau telah menghidupkan kembali pemuda di 

Nain, anugerahkanlah hidup kekal kepada saudara 

(atau: anak) kami. Marilah kita mohon: 

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

119 

 

L Engkau menjanjikan firdaus kepada penyamun 

yang bertobat, terimalah saudara (atau: anak) kami 

dalam kebahagiaan di surga. Marilah kita mohon: 

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Kami berduka cita atau kematian saudara (atau: 

anak) kami, hiburlah kami dengan harapan akan 

hidup kekal. Marilah kita mohon: 

U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan. 

P Saudara-saudari, marilah kita bersama-sama 

mengucapkan doa yang telah kita terima dari Yesus: 

P/U Bapa Kami ... 

PENUTUP 

Sesudah Bapa Kami dapat disediakan kesempatan untuk sambutan-

sambutan sesuai dengan kebiasaan setempat.  

P Marilah berdoa. 

 Allah Bapa yang mahabaik, Engkau menjanjikan 

kehidupan abadi bagi setiap orang yang percaya 

kepada-Mu. Kami pun percaya bahwa saudara kami 

ini akan menikmati apa yang Engkau janjikan. 

Engka mengenal hati kami saat ini, kesedihan dan 

duka cita kami. Kami mohon, berilah kami 

penghiburan sejati agar suka cita yang berasal dari-

Mu akan menghapus duka cita yang meliputi kami 

saat ini. Bimbinglah perjalanan hidup kami masing-

masing, kuatkanlah kami, dan teguhkanlah iman 

kami selalu. Demi Kristus Tuhan kami. 

U Amin. 

Akhirnya ritual   ditutup sebagai berikut: 

120 

 

P Tuhan, berilah dia istirahat kekal. 

U Dan sinarilah dia dengan cahaya abadi. 

P Semoga semua orang yang sudah meninggal 

beristirahat dalam damai. 

U Amin. 

Para pelayat meninggalkan ruangan, kalau perlu dapat dilagukan nyanyian 

yang sesuai. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

121 

 

Ibadat Peringatan Arwah (1) 

PETUNJUK: 

▪ Gereja berdoa untuk orang yang meninggal bukan hanya 

pada hari pemakaman, melainkan juga pada hari ketiga, 

ketujuh dan keempat puluh sesudah kematian umat beriman, 

juga pada peringatan kematian mereka.  Ibadat Peringatan 

Arwah merupakan cara orang Katolik untuk mendoakan, 

mengenang dan terus menerus menghayati persekutuan 

dengan mereka yang telah melintasi ambang kematian. 

▪ Tata Ibadat ini dapat digunakan pada ibadat peringatan 

arwah sesudah ritual   pemakaman sesuai kebiasaan umat 

setempat, misalnya pada peringatan arwah hari ke-3  

PERSIAPAN 

Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan  

suasana hening dan teduh di tempat pelaksanaan ibadat. Pemimpin 

mengajak umat untuk mempersiapkan diri memasuki ibadat. Sesudah itu, 

sambil berdiri umat menyanyikan Lagu Pembuka. 

PEMBUKAAN 

LAGU PEMBUKA                                                                                 Berdiri 

TANDA SALIB DAN SALAM 

P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. 

U Amin. 

P  Semoga Allah yang telah membangkitkan Yesus dari 

alam maut melimpahkan penghiburan iman kepada 

kita. 

U  Sekarang dan selama-lamanya. 

122 

 

PENGANTAR                                                                                          Berdiri 

Kemudian, pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat 

dengan kata-kata berikut, atau dengan rumusan lain yang sesuai. 

P Saudara-saudari.  

 Pada hari ini (malam ini) kita berkumpul untuk 

berdoa bagi keselamatan jiwa saudara/i (anak kita) 

yang telah dipanggil Tuhan beberapa hari yang lalu 

(atau: tiga hari yang lalu). Kematian adalah 

kesempatan bagi saudara (atau: saudari/anak) kita 

ini untuk berjumpa dengan Allah yang telah 

memanggilnya ke hidup yang kekal. Namun, 

supaya ia dapat diterima dalam persahabatan dan 

kemesraan dengan Allah, ia harus dimurnikan dari 

dosa-dosanya. Maka, dalam doa-doa, kita mohon 

kepada Tuhan agar Ia berbelas kasih kepada jiwa 

saudara (atau: saudari) kita, memurnikannya dengan 

api kasih-Nya, dan menghantarnya ke dalam 

kerajaan terang. Semoga Tuhan menghapus air mata 

kesedihan di wajah mereka dan menggantinya 

dengan suka cita iman.  

TOBAT                                     Berdiri 

Pemimpin dapat memilih salah satu cara tobat di bawah ini. 

CARA 1 

P Saudara-saudari terkasih. Di hadapan Tuhan yang 

hadir di tengah kita, marilah kita mengakui segala 

dosa kita dan memohonkan belas kasihan-Nya. 

Hening sejenak 

123 

 

P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan 

kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa 

dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan 

dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya 

sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon 

kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat 

dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian, 

supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita. 

P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita, 

semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan 

memberikan pengampunan dosa serta damai 

sejahtera kepada kita. 

U Amin. 

Sesudah itu, dilanjutkan dengan Doa Pembuka. 

Atau: 

CARA 2 

P Saudara-saudari terkasih. Dalam ibadat ini kita mau 

berjumpa dengan Tuhan yang baik dan penuh belas 

kasih. Oleh karena itu, marilah kita merendahkan 

diri di hadapan-Nya, menyatakan tobat dan sesal 

kita, serta memohon belas kasih-Nya. 

Hening sejenak 

P  Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, 

hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu 

yg besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari 

kesalahanku dan sucikanlah aku dari dosaku! 

  Tuhan, kasihanilah kami. 

U  Tuhan, kasihanilah kami. 

124 

 

P  Kusadari pelanggaranku, dosaku selalu membayang 

dihadapanku. Terhadap Engkau, terhadap 

Engkaulah, aku berdosa, yang jahat di hadapan-Mu 

kulakukan, Jadi, ternyata Engkau adil bila 

menghukum aku, dan tepatlah keputusan-Mu. 

  Kristus, kasihanilah kami. 

U  Kristus, kasihanilah kami. 

P  Sungguh aku dilahirkan dalam kesalahan, dan 

dalam dosa aku dikandung ibuku. Bersihkanlah aku 

agar aku menjadi murni, basuhlah aku, agar menjadi 

putih melebihi salju. Palingkanlah wajah-Mu dari 

dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku. 

  Tuhan, kasihanilah kami. 

U  Tuhan, kasihanilah kami. 

P  Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita, 

semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, 

menganugerahkan pengampunan dosa dan damai 

sejahtera, serta  mengantar kita dan semua saudara 

yang meninggal ke dalam hidup yang kekal. 

U  Amin 

DOA PEMBUKA                                                                                                 Berdiri 

Pemimpin mengucapkan Doa Pembuka dengan memakai  salah satu 

rumusan di bawah ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai. 

(untuk anak-anak): 

P Marilah kita berdoa. (hening sejenak) 

 Allah Bapa yang maha baik, Engkau telah 

memanggil anak kami ini untuk berjumpa dengan 

Engkau sendiri. Kami mohon agar Engkau sendiri 

memurnikan jiwanya dan menghapus dosa-dosanya 

sehingga ia boleh masuk dalam persahabatan dan 

125 

 

kemesraan dengan Engkau dalam kerajaan-Mu yang 

disediakan bagi anak-anak Tuhan. Kuatkanlah kami 

semua yang berduka dengan suka cita iman, 

teristimewa kaum keluarga yang ditinggalkan oleh 

anak mereka yang tercinta. Semoga kami semua 

tetap kuat di dalam iman, harap dan kasih kami. 

Demi Kristus Tuhan, dan pengantara kami, yang 

bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan 

berkuasa, kini dan sepanjang masa. 

U Amin. 

(untuk orang dewasa) 

P Marilah kita berdoa. (hening sejenak) 

 Ya Tuhan Allah, asal dan tujuan hidup kami. Putra-

Mu Yesus Kristus telah setia melaksanakan 

kehendak-Mu dengan menyerahkan diri-Nya 

sampai mati di kayu salib. Namun, Engkau 

menunjukkan kuasa-Mu yang besar dengan 

membangkitkan-Nya dari kematian sesudah tiga 

hari di makam. Kami mohon ya Tuhan, semoga 

Engkau memberikan anugerah kebangkitan kepada 

saudara (atau: saudari) kami ini yang telah Engkau 

panggil dari dunia ini. Di dalam kelemahan dan 

keterbatasan manusiawinya, ia telah berusaha hidup 

sesuai dengan kehendak-Mu di dunia. Semoga 

Engkau menganugerahkan belas kasih kepadanya 

Murnikanlah dia dengan api cinta-Mu, dan 

hantarlah dia ke dalam kerajaan terang dan 

kehidupan. Berikanlah juga penghiburan iman bagi 

keluarga yang berduka atas kepergian saudara (atau: 

saudari) mereka ini. Demi Kristus Tuhan kami, yang 

bersama dengan Dikau dalam persekutuan Roh 

126 

 

Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang 

masa. 

U Amin 

PEWARTAAN SABDA 

AJAKAN                                                                                                      Duduk 

Pemimpin mengajak umat duduk dan mempersiapkan diri untuk pewartaan 

Sabda Tuhan dengan mengucapkan kata-kata berikut, atau dengan kata-kata 

lain yang sesuai: 

P Saudara-saudari, Yesus sendiri pernah bersabda: 

“Berbahagialah orang yang berduka cita, karena 

mereka akan dihibur” (Mat. 5:4). Allah sendiri 

berbicara lewat sabda-Nya, Ia mau menghibur dan 

menguatkan kita lewat sabda-Nya. Oleh karena itu, 

marilah kita mempersiapkan hati kita untuk 

mendengarkan Dia yang hendak bersabda kepada 

kita, dengan menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan 

(atau: dengan nyanyian “Tuhan Dikau hadir kini”): 

Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya MB. 208, 213, 

218, atau PS. 373, atau nyanyian lain yang sesuai 

Sesudah itu, pemimpin atau lektor membawakan Sabda Tuhan dari mimbar, 

atau tempat yang tersedia, dengan memakai  perikop Kitab Suci di 

bawah ini, atau perikop lain yang sesuai. 

Atau: 

Sebagai pengganti Lagu Pengantar Bacaan, pemimpin dapat mengajak 

umat membawakan bersama nyanyian di bawah ini (“Tuhan Dikau hadir 

kini”) tiga kali.  

@@@@@@@@@          ___ 

P=U@@1@@1@@|@2@@2 1@|@7<@@7<@|@1@@1@| 

@@@@Tu-   han,        Di-     kau          ha-  dir       ki-      ini 

127 

 

@@@@@@@@@@@@@  ___ 

@@@@3@@3@@|@4@@4@3@|@2@@2@|@3@@3@| 

               Tri-  ma-         lah      su-           jud     dan      bak-  ti 

@@@@1@@1@@|@6<@@6<@ @|@5<@@7<@|@1@@1@|@ 

                Dan   de-       ngar- lah             do-    a          ka-   mi 

PEMBACAAN KITAB SUCI                                             Berdiri      

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut Lukas 

(24:13-32). 

U Dimuliakanlah Tuhan. 

Sementara itu, pemimpin dan umat membuat tanda salib pada dahi, 

mulut dan dada. 

Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid 

Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, 

yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari 

Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang 

segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka 

sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, 

datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu 

berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada 

sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga 

mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata 

kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan 

sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah 

mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, 

namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau 

satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak 

tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari 

belakangan ini?" Kata-Nya kepada mereka: "Apakah 

itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus 

orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang 

berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di 

128 

 

hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. 

Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-

pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk 

dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. 

Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah 

yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. 

Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak 

semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan 

dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-

pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak 

menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang 

dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka 

malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia 

hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke 

kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar 

yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi 

Dia tidak mereka lihat." Lalu Ia berkata kepada 

mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya 

hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala 

sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah 

Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk 

ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan 

kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam 

seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan 

segala kitab nabi-nabi. Mereka mendekati kampung 

yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah 

hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi mereka 

sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah 

bersama-sama dengan kami, sebab hari telah 

menjelang malam dan matahari hampir terbenam." 

Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama 

dengan mereka. Waktu Ia duduk makan dengan 

129 

 

mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu 

memecah-mecahkannya dan memberikannya 

kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka 

dan merekapun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari 

tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada 

yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, 

ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan 

ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" 

  Demikianlah Sabda Tuhan. 

U  Terpujilah Kristus. 

KHOTBAH                                                                               Duduk 

Saudara-saudari yang terkasih. Dalam suasana doa 

dan kabung atas kepergian dari saudara/i kita ... N., kita 

diteguhkan dengan Sabda Tuhan dalam Injil yang baru 

saja kita dengarkan. Dikisahkan bahwa dua murid dalam 

perjalanan ke Emaus mengalami Yesus yang bangkit. 

Dalam perjalanan itu, mereka tidak bisa mengenal Yesus 

yang bangkit karena mata mereka terhalang sesuatu. 

Dalam perjalanan itu akhirnya kedua murid itu bercakap-

cakap dengan Yesus, dan mereka dibuat menjadi berapi-

api dengan segala pengajaran Yesus tentang Kitab Suci. 

Meskipun demikian, mereka toh belum mengenal Yesus. 

Mereka nanti dapat mengenal Yesus ketika Yesus 

mengadakan perjamuan bersama mereka. Apa pesan Injil 

untuk kita yang sedang berkabung ini? Kurang lebih, tiga 

pokok berikut dapat menjadi buah permenungan kita 

akan Sabda Tuhan yang baru saja kita dengarkan. 

Pertama, dalam kehidupan, terkadang mata kita 

masih tertutup dengan pelbagai pengalaman pahit dan 

duka. Pengalaman kepergian saudara/i kita ..., juga kerap 

130 

 

dapat menjadi selubung duka yang menutupi penglihatan 

kita akan kehendak Tuhan dalam hidup ini. Dengan 

kepergian saudara kita yang kekasih ini, tentu Tuhan 

mempunyai rencana indah yang tak dapat kita pahami 

sendiri. Tuhan menghendaki supaya kita memetik makna 

hidup beriman yang lebih mendalam: bahwa kegenapan 

hidup orang beriman nanti terwujud ketika seseorang 

mengakhiri satu babak kehidupan di dunia, dan 

melangkah pada babak kehidupan selanjutnya. 

Kedua, seperti dua murid yang hatinya berkobar-

kobar saat mendengarkan Yesus berbicara, maka 

peristiwa duka ini juga hendaknya membuat hati kita 

berkobar-kobar untuk menantikan saat di mana kita 

sendiri mengalami momen berjumpa dengan Yesus di 

saat kita mati. Hati yang berkobar-kobar hanya mungkin 

terjadi ketika seluruh hidup kita terlaksana dengan 

kepekaan penuh akan kehadiran Yesus. Perjalanan ke 

Emaus menjadi simbol perjalanan hidup kita. Kehadiran 

Yesus dalam perjalanan itu kerap tak disadari karena hati 

kita tertutup dengan hal kedagingan. Namun, dengan 

kepekaan penuh akan kehadiran Yesus, kita akan terarah 

pada keterbukaan hati untuk mampu menerima Dia dan 

mempersiapkan segala sesuatu yang baik demi hidup kita 

di tahap selanjutnya.  

Ketiga, saudara/i kita, ...., telah mengalami tahap 

baru dalam kehidupannya. Matanya telah terbuka 

melihat Yesus dalam perjamuan surgawi. Kematiannya 

kini menjadi saat gugurnya selubung kedagingan yang 

selama ini menutupi matanya untuk melihat Yesus dalam 

perjalanan hidupnya. Kita sendiri menanti saat yang 

bahagia itu. Tetapi apa yang harus kita perbuat dalam 

131 

 

masa penantian ini? Patutlah kita minta supaya Yesus 

tetap tinggal bersama kita dalam momen “persinggahan” 

ini. Ya, hidup kita dalam dunia hanyalah sebuah 

“persinggahan”. Seperti dua murid Emaus dalam 

persinggahannya, mari kita mohon supaya Tuhan Yesus 

tetap tinggal bersama kita: Tinggallah bersama-sama dengan 

kami, ya Yesus, hari sudah senja, janganlah berlalu.  

Saudara-saudari, umat beriman yang terkasih. 

Betapa bahagianya saudara/i kita ..., yang semasa 

hidupnya, membiarkan Yesus tinggal bersamanya. Ia 

telah mencapai momen di mana Yesus membuka mata 

hatinya untuk dapat melihat Yesus dari muka ke muka. 

Semoga, pada saatnya nanti, dengan penuh sukacita, kita 

akan mengalami momen yang sama, di mana Yesus 

sendiri mengambil roti surgawi, dan memberikan kepada 

kita pribadi dalam perjamuan surgawi. Di situ, dengan 

sukacita yang penuh, kita akan mengalami suatu hidup 

baru yang sejati. Amin.  

Sesudah khotbah, diadakan saat hening sejenak. 

TANGGAPAN SABDA 

Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan 

dengan  menggungkapkan salah satu cara di bawah ini. 

CARA 1 

PENGAKUAN IMAN                                                                                    Berdiri 

P  Saudara-saudari, marilah kita menanggapi 

pewartaan Sabda Tuhan dengan mengungkapkan 

kepercayaan kita kepada-Nya. 

U  Aku Percaya … 

132 

 

(Sesudah Aku Percaya, dilanjutkan dengan Doa Permohonan) 

atau: 

CARA 2 

Pemimpin dapat mengajak umat menanggap Sabda Tuhan dengan Doa 

Pujian di bawah ini. 

DOA PUJIAN                                                                                                    Berdiri 

P Saudara-saudari terkasih. 

 Allah yang hidup dan kekal telah menyelamatkan kita 

melalui kemenangan Yesus, Putra-Nya, atas dosa dan 

maut. Maka marilah kita memuji Tuhan kita Yesus 

Kristus dengan berseru: 

@@  ___                                                  ____ 

P  5<@5<@|@1@@3@|@2@1@|  5<@5<@|@5<@  5<@|@ 

  Di-kau   sum-ber     hi- dup   ka-mi      dan  ke- 

@@ 4 @@4@|  2@.  |  3@3@|@.@|| 

       Bang-kit-   an        ka- mi 

U  Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami. 

P Tuhan Yesus Kristus, kematian telah Kaubinasakan 

untuk selamanya; air mata telah Kau hapuskan dari 

wajah semua orang. Maka kami memuji Dikau: 

U Dikau  sumber hidup kami dan  kebangkitan kami 

P Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengalami kematian 

sebagai manusia, tetapi telah dibangkitkan oleh 

kekuatan Bapa dalam Roh Kudus. Kepada kami yang 

percaya akan nama-Mu Kau berikan jaminan hidup 

kekal. Dengan demikian tak ada satupun yang dapat 

memisahkan kami dari cinta-Mu; entah hidup entah 

mati, kami tetap menjadi milik-Mu! Maka kami 

memuji Dikau: 

U Dikau  sumber hidup kami dan  kebangkitan kami 

133 

 

P Tuhan Yesus Kristus, lewat misteri Paskah-Mu, 

Engkau menghapus air mata kedukaan, dan maut 

pun tidak ada lagi; bagi hamba-Mu [N...] yang telah 

Kau panggil takkan ada lagi perkabungan, tangisan 

dan dukacita. Bagi dia, segala yang sementara dan 

duniawi telah berlalu; yang ia nikmati hanyalah 

kegembiraan abadi dalam persekutuan dengan 

Dikau. Maka kami memuji Dikau: 

U Dikau  sumber hidup kami dan  kebangkitan kami 

P Sungguh ya Tuhan Yesus, Engkaulah jaminan hidup 

abadi. Dengan penuh iman dan harapan kami 

menantikan Dikau, dan bersama dengan semua orang 

kudus yang kini berbahagia di surga kami 

melambungkan kidung pujian dengan bernyanyi: 

Lagu Pujian:  Tuhan Berikanlah (MB No 90 atau PS 712) 

(Sesudah Doa Pujian, Pemimpin melanjutkan dengan Doa Permohonan) 

DOA PERMOHONAN                                                        Berdiri 

Pemimpin dapat memakai  rumusan Doa Umat berikut ini, atau juga 

rumusan lain yang sesuai. 

P Saudara-saudari, kita percaya bahwa kebangkitan 

Kristus pada hari ketiga telah menghancurkan maut 

untuk selamanya. Karena iman inilah, marilah 

dengan rendah hati, kita memanjatkan doa-doa 

kepada Tuhan. Hendaknya umat mengulangi: 

Dengarkanlah kami ya Tuhan. 

L Marilah kita berdoa untuk saudara kita (anak kita) 

[N...] yang telah dipanggil Tuhan tiga hari yang lalu. 

(Hening sejenak) 

 Ya Tuhan, anugerahkanlah kebangkitan dan 

kehidupan kekal bagi saudara (atau: saudari) kami 

134 

 

yang telah Engkau panggil ke hadirat-Mu. Semoga 

Engkau mengampuni dosa-dosanya, dan 

menggabungkan dia bersama Para Kudus di surga. 

Kami mohon ... 

U Dengarkanlah doa kami ya Tuhan. 

L Marilah kita berdoa untuk keluarga yang berduka. 

(Hening sejenak) 

 Allah Bapa di surga, anugerahkanlah penghiburan 

iman bagi keluarga yang berduka, dan buatlah 

mereka selalu tabah menghadapi duka cita ini dan 

setia di dalam kepercayaan kepada-Mu. Kami 

mohon ... 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Marilah kita berdoa untuk saudara-saudari kita 

yang telah meninggal dunia. (Hening sejenak) 

 Ya Tuhan, berilah istirahat kekal bagi saudara-

saudari kami yang sudah Engkau panggil. 

Murnikanlah jiwa mereka dengan belas kasih-Mu 

dan hantarlah mereka semua ke dalam perjamuan 

abadi di surga. Kami mohon ... 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Marilah kita berdoa untuk saudara-saudari kita 

yang sakit dan bergumul dalam hidup. (Hening sejenak) 

 Ya Tuhan, berilah kesembuhan dan kekuatan iman 

bagi mereka yang sakit dan menderita, dan 

anugerahkanlah kekuatan dan kebijaksanaan bagi 

mereka yang bergumul dalam hidup, agar mereka 

boleh menemukan jalan terang yang berasal dari 

pada-Mu. Kami mohon ... 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

L Marilah kita berdoa untuk umat yang berkumpul 

dalam ibadat ini. (Hening sejenak) 

135 

 

 Bapa di surga, persatukanlah kami selalu di dalam 

ikatan iman, pengharapan dan kasih akan Dikau 

sendiri.  Kami mohon ... 

U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan. 

P Inilah ya Tuhan doa-doa permohonan yang kami 

sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan 

Kristus Tuhan kami. 

U Amin. 

DERMA                                           Duduk 

Seturut kebiasaan umat setempat, pengumpulan derma dapat diadakan. 

Sementara itu dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai. 

BAPA KAMI                                                                                          Berdiri 

P Saudara-saudari terkasih. Marilah kita 

mempersatukan doa pujian dan permohonan kita 

dengan doa agung yang diajarkan Kristus sendiri 

kepada kita: 

P/U Bapa kami... 

PENUTUP 

DOA PENUTUP                                                                                               Berdiri 

P Marilah kita berdoa. Hening sejenak 

 Allah Bapa di surga, kami bersyukur atas kehadiran-

Mu di tengah-tengah kami, terutama atas sabda suka 

cita yang menerangi dan menguatkan kami di hari-

hari duka cita ini. Tinggallah selalu bersama kami ya 

Tuhan, terutama di saat kami mengalami duka cita 

dan kekecewaan. Buatlah hati kami selalu berkobar-

kobar karena Engkau sendiri berjalan bersama kami, 

136 

 

bercakap-cakap dan menguatkan kami selalu. Demi 

Kristus Tuhan dan pengantara kami. 

U Amin. 

AMANAT SABDA 

Pemimpin dapat menyampaikan Amanat Sabda singkat sesuai dengan pesan 

Sabda Allah yang direnungkan dalam ibadat. 

MOHON BERKAT TUHAN                                                                         Berdiri 

P Saudara-saudari terkasih. Sebelum kita mengakhiri 

ibadat ini, marilah kita memohonkan berkat dari 

Tuhan untuk kita semua, teristimewa untuk 

keluarga yang berduka ini. 

P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita 

terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 

kekal. (Sambil membuat tanda salib) Dalam nama Bapa, 

dan Putra, dan Roh Kudus. 

U Amin 

P Saudara-saudari terkasih, perayaan sabda kita 

untuk memperingati meninggalnya saudara (atau: 

saudari/anak) kita [N...] sudah selesai.  

U Syukur kepada Allah. 

P Marilah kita hidup dalam kepercayaan akan 

kehidupan kekal. 

U Amin. 

LAGU PENUTUP 

 

 

 

137 

 

Ibadat Peringatan Arwah (2) 

Tata Ibadat ini dapat digunakan pada ibadat peringatan arwah, 

misalnya doa peringatan di hari ke-7 sesuai kebiasaan setempat. 

PERSIAPAN 

Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat menciptakan  

suasana hening di tempat ibadat. Pemimpin mengajak umat untuk 

mempersiapkan diri memasuki ibadat. Sesudah itu, sambil berdiri umat 

menyanyikan Lagu Pembuka. 

PEMBUKAAN 

LAGU PEMBUKA              Berdiri 

TANDA SALIB DAN SALAM 

P  Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. 

U  Amin. 

Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salam berikut: 

P Semoga Allah yang telah membangkitkan Yesus dari 

alam maut melimpahkan penghiburan iman kepada 

kita. 

U  Sekarang dan selama-lamanya. 

PENGANTAR 

Pemimpin mengarahkan umat kepada tema perayaan ibadat dengan kata-

kata berikut, atau dengan rumusan lain yang sesuai. 

P  Saudara-saudari.  

 Kita percaya bahwa Tuhan tidak membiarkan kita 

dirundung kesedihan terus menerus seperti orang-

orang yang tanpa harapan. Jika kita menaruh 

harapan dan kepercayaan kita kepada Tuhan, maka 

138 

 

Ia akan mengubah duka cita kita menjadi suka cita, 

kesedihan menjadi kegembiraan, rasa kehilangan 

menjadi harapan besar. Dalam keyakinan ini, kita 

berkumpul di tempat ini pertama-tama untuk 

berdoa bagi keselamatan jiwa saudara (atau: saudari) 

kita [N...]. Kita juga memohonkan kekuatan dan 

penghiburan rohani bagi keluarga yang 

ditinggalkan. Bagi kita semua yang berkumpul di 

tempat ini, ibadat ini mengingatkan kita akan 

keterbatasan manusiawi kita, tetapi sekaligus 

memantapkan iman kita akan kasih dan kebaikan 

Allah yang tak terbatas bagi kita.  

TOBAT                                      Berdiri 

Pemimpin dapat memilih salah satu cara tobat di bawah ini. 

CARA 1 

P Saudara-saudari terkasih. Di hadapan Tuhan yang 

hadir di tengah kita, marilah kita mengakui segala 

dosa kita dan memohonkan belas kasihan-Nya. 

Hening sejenak 

P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan 

kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa 

dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan 

dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya 

sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon 

kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat 

dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian, 

supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita. 

139 

 

P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita, 

semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan 

memberikan pengampunan dosa serta damai 

sejahtera kepada kita. 

U Amin. 

Sesudah itu, dilanjutkan dengan Doa Pembuka. 

Atau: 

CARA 2 

P  Saudara-saudari terkasih. Dalam ibadat ini kita mau 

berjumpa dengan Tuhan yang baik dan penuh belas 

kasih. Oleh karena itu, marilah kita merendahkan 

diri di hadapan-Nya, menyatakan tobat dan sesal 

kita, serta memohon belas kasih-Nya. Hendaknya 

umat mengulangi: Ya Tuhan, kasihanilah kami orang 

berdosa. 

Hening sejenak 

P  Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, 

menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah 

kesalahanku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari 

kesalahanku, dan cucilah aku dari dosaku. 

U  Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa. 

P  Kusadari pelanggaranku, dosaku selalu membayang 

di hadapan mataku. Terhadap Engkau, terhadap 

Engkaulah aku berdosa, yang jahat di hadapan-Mu 

kulakukan. 

U  Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa. 

P  Jadi ternyata Engkau adil bila menghukum aku, dan 

tepatlah keputusan-Mu. Sungguh aku dilahirkan 

140 

 

dalam kesalahan, dan dalam dosa aku dikandung 

ibu. 

U  Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa. 

P Sungguh Engkau berkenan akan ketulusan hati, 

Engkau meresapkan kebijaksanaan ke dalam 

batinku. 

U  Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa. 

P Bersihkanlah aku, agar aku jadi murni, basuhlah aku 

agar jadi putih melebihi salju. Sampaikanlah kabar 

suka cita kepadaku, semoga hati yang Kau 

remukkan bersorak gembira. 

U  Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa. 

P Palingkanlah wajah-Mu dari dosaku, hapuskanlah 

segala kesalahanku. Ciptakanlah hati murni bagiku, 

ya Allah, baharuilah semangat tabah dalam batinku. 

U  Ya Tuhan, kasihanilah kami orang berdosa. 

P  Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita, 

semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, 

menganugerahkan pengampunan dosa dan damai 

sejahtera, serta  mengantar kita dan semua saudara 

yang meninggal ke dalam hidup yang kekal. 

U  Amin. 

DOA PEMBUKA                                 Berdiri 

Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan Doa Pembuka berikut 

ini, atau dengan rumusan lain yang sesuai. 

(untuk anak-anak) 

P Marilah kita berdoa. (hening sejenak) 

 Bapa yang maha baik, Yesus Putra-Mu menyambut 

anak-anak dengan hangat dan memberkati mereka. 

Pandanglah kami yang berkumpul di tempat ini 

141 

 

untuk berdoa bagi  [N....] yang telah Kau undang ke 

dalam kebahagiaan bersama Dikau. Kami semua 

masih merasa berduka cita atas kepergiannya. 

Tetapi kami percaya bahwa Engkaulah sumber 

penghiburan, kekuatan dan harapan kami. Semoga 

kami semua, terutama keluarga yang ditinggalkan, 

selalu dikuatkan oleh penghiburan rohani yang 

berasal dari pada-Mu. Dengan perantaraan Tuhan 

kami, Yesus Kristus, Putra-Mu yang hidup dan 

berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh 

Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  

U Amin. 

(untuk orang dewasa) 

P Marilah kita berdoa. (hening sejenak) 

 Ya Tuhan yang penuh belas kasih, pada hari ini kami 

memperingati meninggalnya saudara/i kami [N...] 

yang meninggal beberapa hari yang lalu (atau: tujuh 

hari yang lalu). Dengan penuh kepercayaan akan 

belas kasih-Mu, kami bersatu hati di dalam doa demi 

keselamatan jiwanya. Sebab kami percaya bahwa 

Engkau sendiri telah menyediakan kemah kediaman 

abadi di surga bagi kami semua ketika kemah 

kediaman kami di bumi ini dibongkar. Kuatkanlah 

kami dengan sabda-Mu yang akan kami dengarkan 

dan renungkan pada saat ini. Dengan perantaraan 

Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu yang hidup 

dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh 

Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  

U Amin. 

 

142 

 

PEWARTAAN SABDA  

AJAKAN                                                                                                      Duduk 

Pemimpin mengajak umat duduk dan mempersiapkan diri untuk pewartaan 

Sabda Tuhan dengan mengucapkan kata-kata berikut, atau dengan kata-kata 

lain yang sesuai: 

P Saudara-saudari, Yesus sendiri pernah bersabda: 

“Berbahagialah orang yang berduka cita, karena 

mereka akan dihibur” (Mat. 5:4). Allah sendiri 

berbicara lewat sabda-Nya, Ia mau menghibur dan 

menguatkan kita lewat sabda-Nya. Oleh karena itu, 

marilah kita mempersiapkan hati kita untuk 

mendengarkan Dia yang hendak bersabda kepada 

kita, dengan menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan 

(atau: dengan nyanyian “Tuhan Dikau hadir kini”): 

Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan, misalnya MB. 208, 213, 

218, atau PS. 373, atau nyanyian lain yang sesuai 

Sesudah itu, pemimpin atau lektor membawakan Sabda Tuhan dari mimbar, 

atau tempat yang tersedia, dengan memakai  perikop Kitab Suci di 

bawah ini, atau perikop lain yang sesuai. 

Sebagai pengganti Lagu Pengantar Bacaan, pemimpin dapat mengajak 

umat membawakan bersama nyanyian di bawah ini (“Tuhan Dikau hadir 

kini”) tiga kali.  

@@@ @@@@@          ___ 

P=U@@1@@1@@|@2@@2 1@|@7<@@7<@|@1@@1@| 

@@@@Tu-   han,        Di-     kau          ha-  dir       ki-      ini 

@@@@@@@@@@@@@  ___ 

@@@@3@@3@@|@4@@4@3@|@2@@2@|@3@@3@| 

               Tri-  ma-         lah      su-           jud     dan      bak-  ti 

@@@@1@@1@@|@6<@@6<@ @|@5<@@7<@|@1@@1@|@ 

                Dan   de-       ngar- lah             do-    a          ka-   mi 

143 

 

PEMBACAAN KITAB SUCI                                                               Berdiri 

P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut 

Yohanes (14:1-7). 

U Dimuliakanlah Tuhan  

Pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut 

dan dadanya.  

P “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada 

Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-

Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, 

tentu Aku akan mengatakannya kepadamu. Sebab 

Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat 

bagimu. Dan apabilah Aku telah pergi ke situ dan 

telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan 

datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, 

supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun 

berada. Dan kemana Aku pergi, kamu tahu jalan ke 

situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak 

tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami 

tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah 

jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang 

pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui 

Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu 

juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu 

mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” 

 Demikianlah Sabda Tuhan. 

U Terpujilah Kristus 

KHOTBAH                                                                                                    Duduk 

Saudara-saudari. Banyak orang tidak tertarik 

untuk berpikir tentang kematian. Kata kematian bahkan 

144 

 

dipahami sebagai sesuatu yang menakutkan. Orang takut 

dengan kematian karena memahami bahwa mati berarti 

meninggalkan dunia ini, meninggalkan orang-orang yang 

dicintai, meninggalkan hal-hal yang disenangi, 

meninggalkan harta milik atau kuasa dan jabatan. Tak ada 

yang dibawa dan tak ada yang menemani.  Kematian 

dipandang identik dengan liang kubur yang gelap, di 

mana tubuh akan membusuk, dan berubah menjadi debu. 

Mati berarti selesailah kehidupan, tak ada nafas, tak ada 

detak jantung, tubuh menjadi dingin dan kaku. 

Paham dan gambaran tentang kematian seperti itu 

membuat orang menjauhi atau menghindari kematian. 

Segala usaha dan cara dilakukan untuk mempertahankan 

kehidupan. Setiap orang suka panjang umur. Tetapi, 

apapun upaya yang ditempuh manusia untuk 

memperpanjang hidup, toh akhirnya kematian itu akan 

datang juga. Kapan? Tak ada yang tahu. Manusia hanya 

dapat menerima bahwa kematian adalah bagian dari 

hidupnya. Menurut pengajaran Rasul Paulus dalam Surat 

Kepada Jemaat di Roma: “Upah dosa adalah maut” (Rm. 

6:23). Dan melalui kematian terpenuhilah firman Allah 

ketika manusia pertama jatuh dalam dosa: “…sebab 

engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu” 

(Kej. 3:19). 

Sesaat setelah manusia pertama jatuh dalam dosa 

maka sejak saat itulah maut atau kematian menjadi bagian 

dari kehidupan manusia. Manusia memang tak mampu 

menghindar untuk kembali menjadi debu. Tapi kasih 

Allah terlalu besar kepada manusia ciptaan-Nya. Allah 

tidak menghendaki manusia musnah dan lenyap dalam 

kegelapan abadi. Karena itu, Kristus telah datang ke dunia 

145 

 

untuk menyelamatkan manusia dengan mengalahkan 

maut atau kematian. Kebangkitan-Nya sepatutnya 

memberi keyakinan kepada setiap manusia bahwa 

sesudah hidup di dunia ini ada kehidupan baru. Hidup 

tidak perlu dipahami telah berakhir ketika kematian tiba. 

Tetapi kematian diyakini sebagai gerbang menuju hidup 

abadi di rumah Bapa. Keyakinan itu diteguhkan dalam 

bacaan Injil yang sudah kita dengarkan: “Di rumah Bapa-

Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku 

mengatakannya kepadamu,” demikian yang dikatakan 

oleh Yesus. Karena itu, jika kita berhadapan dengan 

kematian Yesus berkata: “Janganlah gelisah hatimu; 

percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.” 

Firman Tuhan yang sungguh memberikan ketenangan 

bagi kita sebagai orang beriman saat berhadapan dengan 

peristiwa kematian.  

Apa yang perlu kita lakukan agar kelak 

diperkenankan masuk dan tinggal di rumah Bapa? 

Pertanyaan ini adalah rumusan lain dari pertanyaan 

Tomas kepada Yesus: “bagaimana kami tahu jalan ke 

situ?” Dan jawaban Yesus singkat dan jelas: “Akulah jalan 

dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang 

datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yesus 

adalah jalan, Dia adalah kebenaran dan jika dalam hidup 

ini kita teguh percaya kepada Kristus sebagai Jalan dan 

Kebenaran maka jaminannya adalah Hidup bersama-Nya 

di rumah Bapa. Apa indikatornya bahwa kita ada bersama 

Yesus yang adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup? 

Ajaran Rasul Paulus dalam Surat Roma pasal 2 ayat 6-7 

kiranya membantu kita menemukan jawabannya: “Ia 

akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, 

146 

 

yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun 

berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan 

ketidakbinasaan.” Tekunlah berbuat baik dan carilah 

kemuliaan serta kehormatan surgawi. 

Semoga firman Tuhan yang kita dengarkan 

sungguh memberi penghiburan bagi keluarga yang 

sedang berduka. Janganlah gelisah, tak perlu khawatir. 

Hidup saudara kita yang meninggal ini tidak berakhir dan 

nanti lenyap. Imannya akan Kristus dan amal baiknya 

semasa hidup di dunia ini kiranya menjadi tanda bahwa 

ia telah berusaha untuk berada di jalan yang benar 

menuju hidup abadi. Yakinlah akan kebesaran kasih Allah 

sekaligus kita doakan agar saudara kita ini layak 

menikmati hidup abadi di rumah Bapa.             

Sesudah khotbah, hendaklah diadakan Saat Hening. 

TANGGAPAN SABDA  

Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan 

dengan  menggungkapkan salah satu cara di bawah ini. 

CARA 1 

PENGAKUAN IMAN                                                                                    Berdiri 

P  Saudara-saudari, marilah kita menanggapi 

pewartaan Sabda Tuhan dengan mengungkapkan 

kepercayaan kita kepada-Nya. 

U  Aku Percaya … 

(Sesudah Aku Percaya, dilanjutkan dengan Doa Permohonan) 

atau: 

147 

 

CARA 2 

Pemimpin dapat mengajak umat menanggap Sabda Tuhan dengan Doa 

Pujian di bawah ini. 

DOA PUJIAN                                                                                                    Berdiri 

P Saudara-saudari terkasih. 

 Allah yang hidup dan kekal telah menyelamatkan kita 

melalui kemenangan Yesus, Putra-Nya, atas dosa dan 

maut. Maka marilah kita memuji Tuhan kita Yesus 

Kristus dengan berseru: 

@@  ___                                                   ____ 

P  5<@5<@|@1@@3@|@2@1@|  5<@5<@|@5<@  5<@|@ 

  Di-kau   sum-ber     hi- dup   ka-mi      dan  ke- 

@@ 4 @@ 4@|  2@.  |  3@ 3@|@.@|| 

       bang-kit-   an       ka- mi 

U  Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami. 

P Tuhan Yesus Kristus, kematian telah Kaubinasakan 

untuk selamanya; air mata telah Kau hapuskan dari 

wajah semua orang. Maka kami memuji Dikau: 

U Dikau  sumber hidup kami dan  kebangkitan kami 

P Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengalami kematian 

sebagai manusia, tetapi telah