illumination 1



Tujuan Illuminati yaitu  merendahkan dan memperbudak 

manusia, baik secara mental maupun spiritual, jika tidak secara fisik. 

Kelompok ini seperti tumor yang menyebar luas di dalam masyarakat. 

Mereka telah menyusup ke dalam banyak organisasi yang tampak 

baik (seperti perserikatan amal dan persatuan profesional) dan juga 

telah menyusup ke dalam sebagian besar gerakan politik, khususnya 

zionisme, komunisme, sosialisme, liberalisme, neo-konservatisme, 

dan fasisme. Ini yaitu  pemicu  mengapa pemerintahan tampak 

dijalankan oleh orang-orang tak berjiwa dengan raut wajah 

mengerikan yang melontarkan kata-kata hampa dan memancarkan 

kejahatan.

Illuminati telah menyusupi seluruh agama dan institusi, termasuk 

sekelompok yang menganggap diri mereka sebagai “Pilihan Tuhan”. 

Orang-orang “Pilihan Tuhan” ini amat mahir dalam melakukan 

manipulasi dan kejahatan. Namun, ketika kritik dilontarkan kepada 

mereka, mereka menuduh balik bahwa kritik ini  yaitu  

“rasisme”—sebuah cara pandai untuk melakukan pembelaan.

Oleh sebab nya, perhatian terhadap permasalahan yang paling 

menyulitkan sepanjang waktu ini dilencengkan sebagai “prasangka”. 

Meskipun demikian, orang-orang yang merasa bahwa mereka yaitu  

“Pilihan Tuhan” hanyalah pion, kambing hitam, serta tameng bagi 

“pemimpin” mereka yang kejam dan licik.

Tirani Illuminati tidak terlihat sampai Anda melewatinya. 

Selanjutnya, berbagai pintu secara diam-diam tertutup dan posisi 

serta pengaruh mereka akan mereka pungkiri. Jika Anda berkeras, 

Anda akan difitnah, dibangkrutkan, atau bahkan dibunuh. Kemudian, 

3pengungkap kebenaran dan yang tidak menyetujui apa yang mereka 

lakukan tidak akan mendapat  akses kredit dan perdagangan. Amat 

mencengangkan bagaimana mudahnya kita mengalah kepada tirani.

Kesuksesan publik ditentukan oleh pendirian setuju-atau-tidak 

terhadap konspirasi jahat ini. Masyarakat Barat dibuat berkacamata 

kuda, tanpa pemimpin, dan tanpa tanggung jawab. Pencapaian 

material dan teknologi kita sangat luar biasa. Namun, secara budaya 

dan spiritual kita kelaparan serta terbelenggu. 


Baru-baru ini, dalam show internet radio-nya, Alan Stang bertanya kepada saya tentang kemungkinan adanya hal-hal seperti 

konspirasi Yahudi. Ia mendapat banyak e-mail dari orang-orang yang 

menyalahkan dan memojokkan Yahudi, Jesuit, Vatikan, Freemason, 

dan yang lainnya.

Saya menjawab bahwa kartel bank sentral yaitu  satu-satunya 

kelompok yang memiliki niat sekaligus sarana untuk mengambil 

alih dunia. Terdiri dari sebagian besar Yahudi yang percaya 

terhadap Kabala dan Freemason, mereka merupakan kepala dari 

“gurita” ini . Zionisme, Freemasonry, golongan Yahudi yang 

terorganisasi, imperialisme, Jesuit, Vatikan, agen-agen intelijen, 

media masa, yaitu  di antara tangan-tangan “gurita” ini  yang 

jumlahnya tak terhitung.

Motifnya yaitu  untuk melindungi monopoli yang amat bernilai 

dan kejahatan kredit (penciptaan uang) publik (pemerintah). Mereka 

membutuhkan “Pemerintahan Dunia” untuk memastikan bahwa 

tidak ada satu pun negara yang mencetak uang mereka sendiri. 

Selain itu, agar mereka tetap tergantung terhadap “pinjaman” yang 

diciptakan oleh para bankir ini . 

6Tentu saja “alat” yang mereka gunakan yaitu  kekayaan tak 

terbatas melalui saluran jaringan kartel mereka, yang memungkin-

kan mereka untuk menguasai pemerintah, media masa, pendidikan, 

dan lain sebagainya. Setiap orang yang sukses dalam kehidupan 

publik yaitu  boneka mereka atau secara tidak sadar menjalankan 

agenda mereka. Jaringan Zionis-Freemason-Komunis-Sosialis-MI-5/6 

dan banyak lagi yang lain memungkinkan mereka untuk meme-

gang kendali tersembunyi.

Idiologi tirani dunia, Illuminisme, datang dari Kabala Yahudi 

yang mendakwahkan bahwa manusia (yaitu para bankir) dapat naik 

ke “posisi Tuhan” dan mendefinisikan ulang kebenaran.

Pada 1770, sebuah sindikat para bankir yang dipimpin oleh Mayer 

Rothcshild memulai penyembahan Satanik “Illuminati” yang didesain 

untuk menumbangkan masyarakat. Menurut Edith Starr Miller, 

sindikat Rothschild meliputi para penguasa modal seperti Daniel Itzig, 

Friendlander, Goldsmind, dan Moses Mocatta. (Occult Theocracy, hal. 

184.) Menurut Miller, tujuan Illuminati (Komunisme dan NWO) yaitu  

penghancuran Kristen, Kerajaan negara-bangsa (untuk digantikan 

dengan pemerintahan dunia atau “internasionalisme” mereka), 

pemutusan ikatan keluarga dan pernikahan dengan menganjurkan 

homoseksualitas juga hubungan badan dengan siapa pun tanpa 

pernikahan, mengakhiri pewarisan serta kepemilikan pribadi, dan 

penekanan penindasan identitas kolektif atas nama “persaudaraan 

manusia universal”, yaitu “keberagaman—diversity” (Occult Theocracy, 

hal. 185). 

Pada umumnya, mereka mencoba untuk menekan dan menutupi 

informasi seperti ini. Kongres Yahudi Kanada telah mengajukan 

gugatan kepada Komisi Hak Asasi Manusia Kanada untuk meminta 

Komisi ini  menghilangkan referensi mengenai Yahudi dari situs 

7saya, www.henrymakow.com. Pada Maret 2009, Komisi Hak Asasi 

Manusia ini  melakukan “Persidangan” untuk menyelidiki tulisan 

saya. Alasan bahwa saya menganjurkan “kebencian” merupakan dalih 

yang sudah usang.

Dalam pikiran saya, ini semakin membenarkan semua hal yang 

telah saya uraikan. Saya bukan seorang nabi agung, namun Yesaya, 

Ezekiel, Jeremiah, dan Amos juga mengkritik “kepemimpinan” Yahudi 

dan akan diperlakukan dengan cara yang sama jika mereka masih 

hidup saat ini.

CJC tidak ingin para Yahudi mengetahui bahwa kegiatan 

Yahudi telah dibajak. Para Pemimpin Yahudi telah menyimpangkan 

keyakinan mengenai orang suci yang dipilih untuk memperbaiki 

moralitas menjadi seorang elit yang menunjuk dirinya sendiri untuk 

menggantikan posisi Tuhan. Para bankir mengunakan Mesianisme 

Yahudi ini sebagai instrumen untuk menyatukan hegemoni materi, 

spiritual, dan budaya mereka. Judaisme (bersama komunisme dan 

zionisme) merupakan sistem untuk mengendalikan para penganut 

Yahudi, dan melalui mereka mengendalikan ras manusia.

Tirani pemerintahan dunia merupakan satu-satunya kemenangan 

yang harus didapatkan dengan tanpa disadari oleh orang yang 

dikalahkan. Dalam Protokols of the Elders of Zion—Protokol Orang-

orang Bijak Zion, tercatat bahwa “penguat” kita yaitu  “kekuatan dan 

membuat yakin”. “Membuat yakin” dengan menggunakan muslihat 

sebagai “magis” mereka. (Protokol 1)

Ketika para bankir memegang tali kendali, tak dapat dielakkan 

lagi negara menjadi identik dengan para bankir ini. Negara yaitu  

sebuah tipu daya untuk memanipulasi masa. Ini merupakan 

kebenaran di balik wajah “membuat yakin” Komunis NWO.

8Tirani ini juga merupakan yang pertama dalam sejarah yang 

tidak dapat disebutkan tanpa rasa takut akan dicap “anti-Semit” 

dan “seorang pembenci”. Peracayalah bahwa kebencian ini  

sepenuhnya yaitu  berada pada sisi Kabalis.

Muslihat ini dicapai dengan menyalahkan semua penganut 

Yahudi untuk kelicikan yang dilakukan oleh sedikit orang. Ini yaitu  

sebagaimana seluruh orang Italia disalahkan atas aktifitas mafia. 

Menyalahkan seluruh penganut Yahudi umumnya membuat mereka 

melakukan campur tangan untuk Rothcshild, dan itu membenarkan 

kecurigaan terhadap mereka. Membahas mengenainya berarti kita 

menempatkan diri kita dalam posisi yang akan disudutkan oleh kritik! 

Apa yang akan ada dalam benak kita mengenai orang-orang Italia 

jika mereka membela Al Capone dan tindak kriminal terorganisasi?

Golongan Yahudi yang terorganisasi menggunakan “anti-Semit” 

dan “kebencian” seperti kutukan dokter jahat yang darinya semua 

terperangkap dalam kondisi mengerikan. Untuk menetralisasi guna-

guna ini, kita harus memakai emblem anti-semit dengan bangga 

sambil mengungkapkan bahwa itu bermaksud untuk menentang 

peran Yahudi (dan kripto-Yahudi) yang tidak proporsional dalam 

pembentukan Tatanan Dunia Baru. (Tidak ada seorang pun yang 

menganjurkan ataupun mengizinkan tindakan genosida atau 

pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu 

bangsa atau ras). Oleh sebab nya, anti-semitisme akan menjadi 

gerakan politik (bukan rasial) sah yang diarahkan untuk menentang 

cengkeraman dan kebijakan Illuminati (Yahudi dan non-Yahudi).

9Apa Arti Menjadi Yahudi Bagi Saya

Bagi saya, menjadi Yahudi yaitu  mengenai jiwa, pikiran, darah, 

dan budaya. Saya memiliki keyakinan yang kuat bahwa Tuhan 

merupakan dimensi moral yang berada dalam kesadaran dan 

akal budi (pikiran). Saya tidak akan memaksakan pandangan saya 

mengenai Tuhan kepada Anda. Namun, dalam masyarakat yang 

memegang pandangan yang demikian, pertanyaan mengenai apa 

yang benar, adil, atau indah merupakan titik pusat yang menjadi 

bahan perdebatan berkelanjutan. 

Saya merupakan Yahudi campuran. Saya terlebih dahulu dikenal 

berdasar  ras saya, kemudian dengan kebangsaan saya, lalu 

sebagai seorang Yahudi. Saya tidak pernah mendapat pendidikan 

Yahudi dan tidak secara rutin berhubungan dengan Yahudi. Sejauh 

ini, kecuali untuk Sepuluh Firman Tuhan (Ten Commandement) dan 

beberapa bagian dari Perjanjian Lama, saya tidak tertarik terhadap 

“agama”. Yesus mengatakan, “Kenalilah mereka dengan buah mereka.”

Sebaliknya, saya melihat dampak yang dapat meningkatkan 

kebudayaan pada Kitab Cinta Kristus untuk manusia. Langkah 

pertama dalam evolusi spiritual manusia yaitu  mendahulukan 

orang lain sebelum diri sendiri dan memahami bahwa seluruh 

manusia (bukan Yahudi) yaitu  saudara.

Dalam bukunya, Jewish History, Jewish Religion (1994), Israel 

Shahak menguatkan kecurigaan saya bahwa Judaisme bukan 

merupakan agama. “Keimanan dan keyakinan (kecuali keyakinan 

nasionalistis) memerankan bagian yang amat sangat kecil dalam 

Judaisme klasik. Apa yang paling penting yaitu  kegiatan ritual. Hal 

itu lebih penting dibandingkan  tindakan apa yang harus dilakukan atau 

keyakinan yang melekat padanya.” (hal. 35)

Langkah selanjutnya bagi saya yaitu  menyimpulkan bahwa 

Judaisme paling baik merupakan kepercayaan pagan yang rasial atau 

paling buruknya yaitu  masyarakat rahasia Satanik. Sifat dasar dari 

masyarakat rahasia yaitu  bahwa para anggotanya disuapi dengan 

idealisme yang hampa dan tidak diberi tahu mengenai agenda yang 

sesungguhnya.

Sebagaian besar penganut Yahudi tidak menyadari bahwa 

Judaisme menjauhkan mereka dari Perjanjian Lama dan mengarah-

kan mereka pada Talmud dan Kabala. Amat jarang yang membaca 

buku ini. Jika mereka membacanya, mereka mungkin akan menyadari 

bahwa Talmud penuh dengan kebencian dan pandangan yang 

memandang rendah non-Yahudi. Mereka akan menemukan bahwa 

Kabala merupakan basis dari sihir, astrologi, numerologi, kartu tarot, 

black magic, androgini, penyembahan seks, dan banyak lagi ritual 

dari gerakan New Age modern. Ia mengajarkan bahwa baik dan 

buruk yaitu  satu dan hitam yaitu  putih, serta sebaliknya.

Pada Internal Yahudi Kabalis ada sebuah gurauan yang 

mengatakan, “Seorang Yahudi ortodoks mewawancarai tiga orang 

calon pekerja yang melamar sebuah pekerjaan. Ia bertanya kepada 

mereka, “Berapakah 2 tambah 2?” Dua orang pelamar pertama 

menjawab 4 dan 22. Ia langsung menendang mereka keluar ruangan. 

Lalu, orang yang ketiga menjawab, “Apa pun yang Anda inginkan bisa 

terjadi.” Ia diterima.” Ini yaitu  apa yang kita hadapi dalam melawan 

Tatanan Dunia Baru, sebuah upaya untuk membentuk kembali 

kebenaran sesuai dengan kepentingan pribadi.

Kabala merupakan basis dari penyembahan seks yang telah 

melanda dunia. Hubungan seks merupakan ritual yang diharuskan 

bagi Yahudi Kabalis pada saat Sabbath. Nafsu fisik dianggap 

meningkatkan kecintaan manusia kepada Tuhan dan bersetubuh 

merupakan saranan untuk menyatu dengan Tuhan. (Hal ini, tentu 

saja, yaitu  sampah. Anda menyatu dengan Tuhan melalui pelayanan 

terhadapnya selama tujuh hari dalam satu minggu. Seks yaitu  naluri 

alamiah seperti makan, bukan tindakan suci.)

Arah Peradaban Barat telah melenceng dari percaya kepada 

Tuhan menjadi percaya kepada Setan. Titik kulminasinya yaitu  

apa yang disebut “Pencerahan—Enlightment” ketika manusia 

yang memiliki uang memutuskan bahwa mereka dapat berpaling 

dari Tuhan. Umumnya, penurunan menuju kegelapan moral 

direpresentasikan oleh Luciferian sebagai cahaya, matahari terbit. 

Contohnya yaitu  logo Barack Obama.

Menurut Texe Marrs, Kabala mengajarkan bahwa ular suci 

merupakan Tuhan yang sesungguhnya; bahwa semua kejahatan 

yang dilakukan oleh seseorang, secara magis diubah menjadi 

kebenaran; dan bahwa ya, Lucifer yaitu  Tuhan. Setan yaitu  Tuhan 

yang sesungguhnya dan satu-satunya. Itu merupakan esensi dari 

doktrin Kabalisme. (Codex Magica hal. 426)

Saya menganggap bahwa Kabala yaitu  cetak biru dari era post-

Christian, alasan kita tenggelam dalam okultisme1 yang disuburkan 

oleh media, pornografi, kekerasan, dan rasa takut.

Sebagai seorang anak muda, saya selalu diberi tahu bahwa 

Yahudi selalu dibenci tanpa alasan. (Ini yaitu  cara bagaimana para 

pemimpin mengontrol dan memanipulasi para penganut Yahudi.) 

Kakek saya tewas dalam holokaus dan orangtua saya berupaya dengan 

susah payah untuk dapat diakui sebagai non-Yahudi di era Nazi Eropa. 

Saya diberi tahu bahwa Israel merupakan jawaban atas pembunuhan 

1  Kepercayaan kepada kekuatan gaib yang dapat dikuasai manusia.

yang berlangsung selama berabad-abad. Saya melihat rekan-rekan 

sesama Yahudi saya di Amerika sebagai komunitas kecil yang rapuh.

Saat ini saya menyadari bahwa anti-Semit disebabkan oleh 

berbagai alasan. Hal yang utama yaitu  bahwa—tidak diketahui oleh 

sebagaian besar Yahudi—Judaisme mengandung ideologi supremasi 

dan dominasi. Pemimpin Yahudi Illuminati menganggap dirinya 

sebagai Tuhan. Leon Trotsky memasukkan Tuhan ke dalam pengadilan 

di Moskow pada 1923 di hadapan 5.000 orang Tentara Merah. Tuhan 

dinyatakan bersalah atas berbagai tindakan kejahatan dan dihukum 

secara inabsentia. (Berliner Taegeblatt, 1 Mei 1923.)

Pada 9 Februari 1883, “Jewish World” mengumumkan, “Ide agung 

Judaisme yaitu  bahwa seluruh dunia akan diilhami dengan ajaran 

Yahudi dan itu terjadi dalam sebuah Persaudaraan Universal Bangsa-

bangsa—sebuah ide Judaisme yang lebih besar sebenarnya—seluruh 

ras dan agama yang terpisah akan menghilang.”

Sentimen ini memainkan peran yang penting dalam Tatanan 

Dunia Baru. Hal ini memberikan sistem pendukung bagi para bankir 

utama dan mengarahkan mereka untuk melakukan kesalahan. Jika 

kelompok etnis atau agama Anda secara diam-diam digunakan untuk 

kejahatan, Anda sebaiknya menjauhkan diri atau Anda akan menjadi 

orang yang terkena getahnya. 

Ini berlaku hampir untuk semua orang, bukan hanya Yahudi. 

Sebagai etnis Yahudi, saya bertanya, apakah Tuhan Yahudi mewakili 

tatanan moral universal atau ritual kesukuan primitif (yaitu peramalan 

atau sihir?) Apakah Yahudi saat ini melakukan ritual untuk Lucifer? 

(Lihat dalam The God that Serve Elite Jews.)

Kita sedang mendekati keadaan krisis. Organisasi Yahudi 

terorganisasi dan aliansi Illuminati mereka sedang mengikuti sebuah 

kitab yang didasarkan pada ramalan Akhir Waktu yang ada  

di dalam kitab suci mereka (yang mungkin telah ditulis ulang atau 

diubah oleh mereka). Kitab ini menyebutkan Perang Dunia Ketiga 

dan pemusnahan massal seluruh manusia termasuk dua per tiga dari 

seluruh penganut Yahudi. Tatanan Dunia Baru diharapkan bisa muncul 

dari reruntuhan.

Ras manusia memasuki Zaman Kegelapan. Ketika Tatanan Dunia 

Baru diwujudkan, tak dapat dihindarkan lagi bahwa anti-semitisme 

akan tumbuh. Sekarang yaitu  saatnya bagi para penganut Yahudi 

untuk dibangunkan dan berjaga-jaga. Sekarang, tidak ada imbalan 

atas tindakan yang berani ini , hanya cemoohan. Selanjutnya, 

jika anti-semitisme merajalela, para penganut Yahudi harus menutupi 

keyakinan mereka. Itu akan telah terlalu terlambat.

Komentar terakhir dan tidak berkaitan: banyak orang Yahudi yang 

dialihkan dari konsep Tuhan yang mencintai dan direpresentasikan oleh 

ajaran Yesus. Para Yahudi ini kelaparan secara metafisik. Mereka merasa 

bahwa mereka harus “mendapat ” cinta dengan memperolehnya 

secara berlebihan. Sebagaimana seorang wanita yang makan terlalu 

banyak sebagai kompensasi atas kekurangan cinta, mereka mencari 

uang dan kekuasaan. Dalam kasus yang ekstrem (seperti Rothcshild), 

pencarian mereka terhadap kekayaan dan kekuasaan yang tak terbatas, 

kebutuhan mereka untuk memiliki dan mengendalikan segalanya, 

mendefinisikan kekuasaan Setan.

Dulu saya mencurigai kemampuan penganut Kristen untuk 

dapat menikmati kehidupan biasa. “Normal” dan tenang tampak 

membosankan dan menggelikan. Saya harus meluruskan hidup saya, 

menemukan makna kehidupan. Saya tidak menyadari bahwa hidup 

memiliki makna yang inheren ketika sejalan dengan desain cinta 

Tuhan. 

Akhirnya, masyarakat tidak akan dapat menemukan kebenaran 

jika mereka tidak mengetahui apa yang harus dicari. Kebenaran—

bahwa manusia dikendalikan oleh para Satanis—sulit untuk dibukti-

kan secara meyakinkan. Namun, dalam lebih dari enam puluh artikel, 

saya menunjukkan bahwa ini merupakan penjelasan yang paling 

meyakinkan atas terjadinya kekacauan yang dialami ras manusia. 


Siapa yang Mengucapkan Kalimat-kalimat 

Berikut?

“Bukannya melakukan penolakan terhadap perang, kelompok-kelompok Yahudi di negara ini mendukungnya… sebab  

mereka akan menjadi di antara pihak pertama yang merasakan man-

faatnya. Bahaya terbesar bagi negara ini terletak pada kepemilikan 

dan pengaruh mereka yang amat besar dalam film, pers, radio, dan 

pemerintah kita.”

Charles Linberg menyampaikan kalimat ini  di Des Moines 

pada 11 September 1941. Tepat enam puluh tahun kemudian, 

Zionis Illuminati Mossad menjadi tersangka utama dalam serangan 

dengan “bendera palsu” terhadap World Trade Center untuk memicu 

peperangan. 

Zionis juga berada di balik masuknya Amerika ke dalam Perang 

Dunia Pertama. Mereka melakukan jual-beli. Amerika akan memasuki 

peperangan jika Inggris mengambil Palestina dari Turki. (Lihat di 

website saya mengenai Americans are Rothschild Proxies in Iraq.)

Sejarah terulang kembali sebab  mengikuti naskah yang telah 

dipersiapkan. Sindikat perbankan Rothschild tidak mengumumkan 


tujuannya untuk meruntuhkan peradaban Barat. Mereka berjalan 

maju dan melakukannya. Rothcshild mengklaim mewakili masyarakat 

Yahudi, namun tidak pernah ada jajak pendapat untuk itu.

Untuk lebih dari dua ratus tahun, mereka telah menggunakan 

kelompok-kelompok Yahudi dan Freemason untuk menggerakkan 

perang dengan tujuan untuk memenangkan tirani pemerintahan 

dunia mereka. Agen-agen Yahudi mereka mengakuinya. Sebagai 

contoh, pada 4 Mei 2003, koran Israel Ha’aretz menyatakan bahwa 

perang di Irak dikonsepkan oleh dua puluh lima orang intelektual 

neo-konservatif, sebagian besar mereka yaitu  Yahudi, yang 

menekan Presiden Bush untuk mengubah arah sejarah… sebagian 

besar dari mereka yaitu  Yahudi dan sebagian besar dari mereka 

yaitu  para intelektual (sebagiaan dari mereka yaitu  Richard Perle, 

Paul Wolfowitz, Douglas Feith, William Kristol, Eliot Abrahams, Charles 

Krauthammer…) (White Man’s Burden oleh Ari Shavit).

Dalam sebuah surat kepada Giuseppe Mazzini tertanggal 15 

Agustus 1871, Albert Pike, Grand Commander (setara presiden) 

Freemason A.S., meramalkan “tiga perang dunia”. Dua perang dunia 

pertama telah terjadi sebagaimana yang diramalkan. Perang Dunia 

Ketiga pasti digerakkan dengan memanfaatkan perbedaan yang 

diciptakan oleh para agen Illuminati antara politik Zionis dan para 

pemimpin Dunia Islam. Perang ini  dilakukan sedemikian rupa 

sehingga Islam (Dunia Arab Muslim) dan Zionisme Politik (negara 

Israel) saling menghancurkan. 

“Sementara itu, negara-negara lain, sekali lagi terbagi oleh isu 

ini sehingga akan cenderung bertarung sampai titik kelelahan secara 

fisik, moral, spiritual, dan ekonomi… Oleh sebab nya, negara-negara 

ini  akan dipaksa untuk menerima doktrin murni Lucifer yang 

pada akhirnya akan dimunculkan ke hadapan publik.” (Lihat di http://

www.threeworldwars.com/albert-pike2.htm)

Panggungnya telah disiapkan di Teluk Persia, Eropa Barat, dan 

Caucuses untuk konfigurasi nuklir yang melibatkan Rusia, Cina, dan 

Iran melawan A.S, Uni Eropa, dan Israel. Rothschild mengendalikan 

kedua belah pihak. Yahudi—kita semua—yaitu  pion dalam 

permainan catur lebih besar yang didesain untuk mengakhiri 

peradaban Barat dan membangun Tatanan Dunia Baru dari debu-

debu peperangan ini . Dalam tingkatan kosmis, tujuannya 

yaitu  untuk membajak dan mengalihkan umat manusia agar 

melayani Setan dan pengikut-pengikutnya.

Saat ini, bahkan setelah kegagalan Irak, Zionis melakukan lobi 

agar dilakukan serangan terhadap Iran. Zionisme dikendalikan oleh 

Ordo Illuminati yang diwakili oleh sekelompok dinasti keluarga dan 

generasi Satanis yang berhubungan dengan aristokrasi Rothschilds 

dan Eropa, disatukan oleh uang, pernikahan, dan Freemasonry (yaitu 

Kabala). Gerakan ini mengakar darigerakan Sabbatean-Frankist 

Yahudi Satanik yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam buku ini.

Sementara mereka sering merendahkan non-Yahudi, gerakan 

ini saling menikah secara strategis dengan generasi Satanis 

lainnya. Mereka memonopoli kekuasaan, kekayaan, budaya, dan 

bekerja untuk merusak moral serta perkembangan ilmiah. Mereka 

membentuk ulang tatanan kemanusiaan agar manusia menjadi 

budak dalam Tatanan Dunia Neo-Feodal.

Apa yang kita sebut “sejarah” yaitu  panggung sandiwara. 

Pengalaman kemanusiaan kita sebagian besar yaitu  produk dari 

mantra yang mereka lontarkan melalui “pendidikan” dan media 

masa. Perilaku politik dan sosial kita didiktekan kepada kita. Sebagai 

contoh, baru-baru ini ada  tekanan penuh pengadilan untuk 

melemahkan pernikahan dan keluarga serta membuat kita memilih 

kehidupan seks bebas. 

Mary Anne, seorang mantan anggota Illuminati yang terkemuka, 

mengatakan bahwa dirinya diberi tahu kalau gerakan ini  

berakar dari masa Babilonia kuno dan Menara Babel (yang bukan 

merupakan kebetulan mewakili kehadiran parlemen Uni Eropa). 

Ketika rencana Kabalis untuk membuat menara yang mencapai langit 

digagalkan oleh Tuhan, mereka mewujudkan dendam mereka yang 

berabad-abad untuk menentang Dia dan memilih untuk membajak 

ciptaan-Nya.

Para Kabalis memiliki anggota yang cenderung sedikit, 

sehingga mereka memilih untuk mencapai kemenangan dengan 

menggunakan Emas, yaitu dominasi ekonomi. Pada 1773, Amschel 

Mayer Rothschild, seorang Yahudi ortodoks yang tidak pernah 

mengganti celana dalamnya dan membiarkan pakaiannya sobek-

sobek, mengadakan sebuah pertemuan dengan dua belas orang 

bankir terkemuka. Mereka memperbarui program mereka dengan 

melakukan serangan melalui janji palsu kebebasan, persaudaraan, 

dan persamaan—liberty, fraternity, equality. Manifesto Komunis 

1848 yang menganjurkan pencurian kepemilikan pribadi dan 

penghancuran kemerdekaan dan keluarga atas nama “persamaan”. 

Ini mencerminkan agenda Satanis mereka. 

Pada 1776, mereka menugaskan Adam Weishaupt untuk 

mengorganisasi kembali Illuminati yang bergabung dengan 

Freemasonry pada 1782. Menurut Andre Krylienko, Freemasonry 

digunakan untuk membuat non-Yahudi, baik secara sadar maupun 

tidak, melakukan pelayanan terhadap Yahudi. 

Para bankir Kabalis berada di balik gerakan revolusioner abad ke-

17 sampai abad ke-20 dan juga teror yang terjadi pada masa ini . 

Sepanjang sejarah, mereka telah melaksanakan dendam mereka 

kepada kemanusiaan. Mereka memonopoli kredit (merebut kuasa 

pemerintah untuk menciptakan uang) dan menggunakannya untuk 

menaklukkan dunia. Oleh sebab  mereka mampu menciptakan uang 

bukan dari apa pun, mereka berpikir bahwa mereka yaitu  Tuhan. 

Ini terpaut dengan ramalan Mesiah Yahudi dan Kabalistik. Pada 

dasarnya, untuk rencana kerja sama penghancuran mereka, mereka 

memperbolehkan rekan mereka Yahudi Freemason dan non-Yahudi 

terlibat dalam upaya penipuan mereka.

Dalam pernyataan yang termasyhur, Professor Carol Quigley 

dari Georgetown University, orang dalam yang merupakan mentor 

Bill Clinton, mengatakan bahwa rencana bank sentral yaitu  tidak 

lain dibandingkan  menciptakan sebuah sistem dunia… yang dapat 

mendominasi sistem politik setiap negara.

Illuminati mengendalikan pembangunan di Eropa, Amerika, 

dan sebagian besar dunia. Perang rahasia melawan kemanusiaan 

didesain untuk membuat kita setuju dengan tirani mereka (yaitu 

pemerintahan dunia). Dengan menggenggam para pemimpin 

media dari kedua sisi, mereka memulai seluruh perang besar dan 

menentukan hasilnya. Mereka bertanggung jawab atas terjadinya 

revolusi, depresi, dan ”perang terhadap teror” 9-11 yang baru-baru 

ini terjadi—sebagai pendahuluan untuk dilakukannya lebih banyak 

perang dan sebuah negara polisi. (lihat bagian Hidden History dalam 

buku ini!)

Kelompok-kelompok Yahudi merupakan salah satu dari alat-

alat mereka. Pada 1920, Oscar Levy, seorang filusuf Yahudi menulis, 

“Jarang sekali ada peristiwa di Eropa modern yang tidak dapat 

ditelusuri berakar dari Yahudi… Elemen-elemen Yahudi memberikan 

kekuatan pendorong, baik bagi Komunisme dan kapitalisme, untuk 

kehancuran material dan juga kehancuran spiritual di dunia ini.”

Levy menyalahkan “idealism Yahudi yang intens” atas malapetaka 

revolusioner. “Para Yahudi Revolusioner ini tidak mengetahui apa 

yang mereka lakukan. Mereka merupakan pendosa yang tidak 

menyadari bahwa tindakan mereka melebihi pelaku kejahatan 

yang menyadari apa yang mereka lakukan… tapi mohon jangan 

berpikir bahwa saya ingin membebaskan mereka dari kesalahan atas 

hal ini …” (Pendahuluan untuk George Pitt-Rivers, The World 

Significance of the Russian Revolution.)

Buku ini berfokus terhadap bagaimana Yahudi digunakan. 

Volume berikutnya dapat saja akan membahas mengenai bagaimana 

Freemasonry digunakan. Pada waktunya, saya menyarankan kepada 

Anda untuk membaca Unholly Alliance (1996) oleh Dr. James Wardner. 

Saya menduga bahwa Jesuit juga memainkan peran yang penting, 

namun saya belum memiliki waktu untuk melakukan penelitian 

mengenainya. Saya merekomendasikan Anda pada tulisan-tulisan 

Eric Jon Phelps yang karya klasiknya yaitu  Vatican Assasin. Saya 

menekankan bahwa konspirasi Illuminati telah meresap ke seluruh 

tempat, telah merasuki setiap institusi sosial yang berpengaruh, 

termasuk jutaan penganut Yahudi. 

“Anti-Semitisme”

Saya yakin bahwa seluruh umat manusia memiliki hubungan 

langsung dengan Sang Pencipta tanpa memandang agama ataupun 

kekurangan mereka. Kita semua memiliki percikan ketuhanan di 

dalam diri kita. Saya memberikan penilaian kepada setiap orang 

dengan tanggapannya terhadap panggilan ketuhanannya, bukan 

berdasar  etnisitas, agama, ataupun rasnya.

Sebagian besar Yahudi tidak menyadari agenda Illuminati. 

Mereka dimanipulasi dan dikondisikan sebagaimana orang lainnya. 

Sebagai contoh, seluruh rakyat Amerika terlibat kejahatan perang 

di Irak melalui pajak mereka. Namun, rata-rata penduduk Amerika 

mengatakan tidak terhadap dimulainya atau dilakukannya perang ini. 

Yahudi terorganisasi tidak mewakili saya sebagaimana pemerintah 

Amerika tidak mewakili rakyat Amerika. Keduanya telah dibajak oleh 

para bankster Illumnati.

Illuminati bersembunyi di balik kaus Yahudi biasa. Gerakan yang 

membajak dunia merupakan nukleus amat kecil yang terdiri dari para 

bankir Kabalistis dan Mason yang berbasis di London dan diarahkan 

oleh House of Rothschild.

Mereka menguasai melalui kendali mereka yang tak kentara 

terhadap korporasi-korporasi besar (kartel—khususnya keuangan, 

minyak, pertahanan, farmasi, media); pemerintahan, media masa, 

masyarakat rahasia, agen intelijen, militer, hukum, gereja, yayasan, 

lembaga-lembaga think tank, NGO, dan pendidikan. Catham House 

di London (The Royal Institute of International Affairs) dan Pratt 

House di New York (Council on Foreign Relation) merupakan dua 

mekanisme kontrol utama. Kekuasaan Illuminati ada  di mana

mana (omnipresent), namun masyarakat bahkan tidak menyadari 

bahwa mereka ada. 

Baru-baru ini, Dorean Dotan, seorang wanita Yahudi dengan 

latar belakang Illuminati, mengunggah pembicaraan di You Tube 

yang mengatakan bahwa ia lelah menjadi orang yang disalahkan 

atas perbuatan Rothschild dan Warburg. Tidak seperti wanita yang 

berani ini, para Yahudi biasa lebih menerima keadaan. Profesor 

Albert Lindemann menulis bahwa Yahudi sebenarnya tidak ingin 

memahami masa lalu mereka, atau paling tidak aspek dari masa lalu 

mereka yang berkaitan dengan kebencian yang diarahkan kepada 

mereka… 

Umumnya, para Yahudi bertindak sebagaimana orang-orang 

yang bekerja pada sebuah perusahaan. Mereka tidak begitu peduli 

untuk benar-benar mengerti selama perusahaan ini  berjalan 

sesuai kebutuhan mereka. Saya amat jarang mendengar yang 

berlainan dengan itu. Sebuah e-mail dari seorang Yahudi Inggris 

berikut ini merupakan pengecualian yang menyenangkan:

“Halo, saya ingin berterima kasih untuk website Anda yang 

amat menarik. Sebagaimana Anda, saya juga merupakan keturunan 

Yahudi, sehingga dapat dimengerti bahwa saya amat khawatir ketika 

mendengar mengenai ‘Plot Yahudi’ dan lain-lain. Namun, website 

Anda telah merincinya menjadi bagian-bagian yang dapat dipahami 

dan saya amat menghargai itu. Saya juga amat menghargai cara 

Anda untuk tidak menyebarkan kebencian yang merupakan sesuatu 

yang biasa ketika mengungkapkan validitas Protokol ini .  

Cheers dan Shalom.”

Tidak ada yang terjadi tanpa restu uang ini . Hal yang 

mereka sukai yaitu  keuangan Illuminati. Sebagian besar orang 

“ikut untuk mendapat nya” dengan tanpa mengetahui gambaran 

yang lebih besar. Mereka secara naluriah merangkul ideologi dan 

kelompok yang memenuhi kebutuhan materi mereka. Istilah yaitu  

“orang bodoh yang berguna”.

“Masa terbiasa untuk hanya mendengarkan kita yang membayar 

mereka agar patuh dan mendengarkan. Dengan cara ini, kita akan 

menciptakan kekuatan amat besar yang tidak akan pernah bergerak 

dari tempatnya ke arah mana pun tanpa arahan dari agen-agen 

kami… Masyarakat akan patuh pada rezim ini sebab  mereka 

mengetahui bahwa kepada pimpinan ini bergantung pendapatan, 

kesenangan, dan penerimaan segala bentuk yang bermanfaat bagi 

mereka.” (Protokol Zion 10)

Sesungguhnya setiap negara, kelompok, dan agama telah 

terkooptasi dan tanpa terkecuali para Yahudi biasa. (Baca dalam 

The U.S. is a ‘Crown’ Financial Colony untuk mempelajari bagaimana 

kendali ini mencakup seluruh organisasi, bahkan Pramuka dan 

YMCA.)

Tuduhan keji “anti-Semit” pada dasarnya merupakan sebuah 

muslihat untuk membuat orang-orang lengah dari konspirasi 

Illuminati. Tidak ada seorang pun yang menganjurkan atau 

pun menyetujui pembunuhan besar-besaran secara berencana 

terhadap suatu bangsa atau ras. Tuduhan ini  digunakan untuk 

menyerang oposisi.

Isunya yaitu  benar-benar mengenai monopoli kredit, 

kekuasaan, budaya, dan kekayaan. Para bankir ini  hanya 

memedulikan supremasi mereka dan kelompok Illuminati-Frankis-

Saabatean mereka. Bukan mengenai Yahudi biasa.

Para pemimpin Yahudi tidak dapat mengakui yang dikemukakan 

oleh anti-Semitisme sebab  mereka tidak memiliki niat untuk

mengubah arah. Oleh sebab nya, mereka berpura-pura bahwa itu 

dimotivasi oleh “prasangka”. Yahudi terorganisasi (Neocon, Zionis, 

B’nai Brith) memiliki kesadaran sendiri mengenai ular yang memangsa 

tikus. Mereka menganggap yang tidak menyetujui kematian tikus 

ini  yaitu  “kebencian”. Meskipun demikian, kita terus-menerus 

diajarkan untuk menerima sudut pandang ular ini  walaupun 

kita yaitu  tikus.

“Kita telah menanamkan di benak kita bahwa kita yaitu  

komunitas Yahudi… mereka semua mendekat… sedang melihat 

melalui kacamata yang kita atur di atas hidung mereka.” (Protocols of 

Zion, 12)

Talmud dan Kabala

Judaisme telah dibajak. Pada awalnya, Judaisme didasarkan pada 

pandangan Musa mengenai Tuhan sebagai kekuatan moral universal. 

Ini hanya merupakan Judaisme menurut pandangan saya. Saya selalu 

menganggap bahwa kehidupan bukanlah sebuah kejadian acak 

dan tidak berarti, namun terbentuk oleh hukum-hukum moral dan 

spiritual yang inheren. Ini membuat saya menciptakan “Scruples”, 

sebuah permainan mengenai dilemma keseharian, pada 1984.

Judaisme saat ini yaitu  berdasar  Talmud, yang terdiri dari 

interpretasi terhadap “nasihat” (Farisi) selama pengasingan Babilonia 

586 SM sampai 1040 M. secara umum, Talmud bertentangan dengan 

semangat Musa dan menempati posisi yang lebih tinggi dibandingkan  

Perjanjian Lama. 

Yesus mengikuti ajaran Musa. Ia mengatakan kepada Yahudi 

yang tidak percaya: “Jika kalian percaya kepada Musa, kalian percaya 

kepadaku, atas apa yang ia tulis mengenaiku.” (Yohanes 5:24-27)

Yesus menyebut orang-orang Farisi (Pharisee) sebagai munafik, 

bohong, dan sebuah “generasi berbisa)”. Ia mengatakan bahwa 

mereka mengabaikan perintah Tuhan, ajaran yang memuat perintah 

kepada manusia. (Markus 7: 6–8) Ia menuduh mereka menyembah 

Iblis: “Iblislah yang menjadi Bapa-mu, dan kamu ingin melakukan 

keinginan-keinginan Bapa-mu.” (Yohanes 8:44) 

Elizabeth Dilling, (1894–1966), seorang penganut Kristen 

pemberani yang mengunjungi Soviet pada 1931 dalam rangka 

melakukan penelitian yang menginspirasi, mengungkapkan rahasia 

Judaisme yang paling dijaga kerahasiaannya—supremasisme dan 

kebenciannya kepada non-Yahudi, khususnya Kristen. (The Jewish 

Religion: Its Influence Today, 1964. http://www.come-and–hear.com/) 

Hal ini  begitu tidak menyenangkan dan mengejutkan. Saya 

sama sekali tidak merasa senang untuk mengungkapkan  

Dilling ini . Meskipun demikian, saya yakin bahwa apa yang ia 

ungkapkan yaitu  benar dan terlalu penting untuk diabaikan. Iblis 

melakukan tindakannya dengan menipu dan merusak orang-orang 

baik. Menurut Dilling, Talmud dibuat dengan asumsi supremasi 

Yahudi.

“Non-Yahudi disetarakan dengan hewan, tidak memiliki hak 

kepemilikan, dan tidak memiliki hak hukum di bawah sistem hukum 

apa pun… Memerah ‘Susu non-Yahudi’ yaitu  aturan Talmud. Namun, 

mereka melakukannya dengan cara sedemikian rupa agar tidak 

tertangkap berbuat hal demikian sebab  akan merusak kepentingan 

Yahudi. Sebagai rangkuman, Talmudisme menumbuhkan kebencian 

dan diskriminasi, tanpa sebab, terhadap non-Yahudi.” (hal. 16)

“Talmud disifati oleh kekacauan dan ketidaklayakan, sebuah 

pembuatan sistem hukum yang tampaknya untuk menciptakan 

penipuan dan penolakan; sesuai dengan kekejaman yang sadis; 

kebalikan dari ajaran moral Bible mengenai pencurian, pembunuhan, 

sodomi, sumpah palsu, perlakuan terhadap anak dan orangtua, 

kebencian mendalam terhadap Kristus, orang-orang Kristen, dan 

setiap kemajuan Kristen.” (4)

“Ia menyifati Perawan Suci Maryam sebagai seorang ‘wanita tuna 

susila’ dan pezina, serta Yesus yaitu  seorang ‘bajingan’ dan sesat 

yang disalib sebagai seorang ‘pengutuk Judaisme Farisi’. Hukuman 

terhadap Yesus ‘dimasukkan ke dalam kotoran sampai lehernya’ dan 

kemudian dicekik. Para penganut Kristen di dalam neraka dihukum 

dengan ‘kotoran yang mendidih’. (14)

“Judaisme menolak ajaran Musa mengenai Tuhan sebagai 

kekuatan moral. Ajaran dasarnya yaitu  bahwa Tuhan yaitu  ‘En Sof’, 

sebuah saripati alam yang tidak memiliki jabatan, tidak mengetahui 

dan juga tidak diketahui. Itu yaitu  Ateisme…” (57)

“Yang disebut Judaisme tidak lain yaitu  Farisianisme Talmud 

Babilonnia, yang pada dasarnya merupakan paganisme yang amat 

sesat, panteistik ateisme, sebuah gabungan dari seluruh bentuk 

paganisme yang dicampur selama berabad-abad. Deskripsi-

deskripsi baru diberikan pada Satanisme yang telah berusia amat tua 

ini, seperti dialektika materialisme (Marx) yang hanya ‘merias ulang’ 

konsep pagan kuno.” (38)

Talmud tidak diragukan lagi berkontribusi terhadap anti-

Semitisme. Dilling menulis: “Perilaku yang ditimbulkan dari ajaran 

yang demikian telah dikecam oleh non-Yahudi di seluruh negara 

dan sepanjang zaman. Meskipun demikian, kecaman yang seperti 

itu selalu dianggap oleh orang-orang Yahudi sebagai ‘penganiayaan 

terhadap Yahudi’.” (2)

Michael Wex, penulis Yahudi dalam bukunya yang berbahasa 

Yiddi tahun 2006 mengonfirmasi penemuan Dilling: “Yahudi bukan

hanya berlainan jalan dengan peradaban Kristen, namun mereka 

juga memandangnya dengan rasa jijik.” (Born to Kvetch, hal. 24)

Saya meragukan bahwa sepuluh persen dari penganut Yahudi 

saat ini memahami Talmud. Saya sendiri tidak. Meskipun demikian, 

saya menganggap bahwa kepemimpinan Yahudi dipengaruhi oleh 

perilaku-perilaku ini. 

Apa kesalahan yang dapat ditemukan oleh orang-orang Farisi 

dari sebuah kitab suci yang menganjurkan persaudaraan dan men-

dahulukan orang lain atas diri sendiri? Ia menyangkal klaim mereka. 

Mereka bersaing dengan Kristus untuk menjadi Tuhan. Itu yaitu  

kebencian Talmud terhadap Kristus.

Buku utama Judaisme lainnya (dan teks utama Freemasonry) 

yaitu  Kabala. Dilling menulis: “Kabala Yahudi dengan ketidakadaan 

kejahatannya, yaitu  penuhanan manusianya, yaitu  buku sumber 

dari isme-isme modern.” (31)

Kabala mengambarkan pencapaian keharmonisan alam semesta 

yaitu  dengan memfasilitasi penyatuan seksual ketuhanan pria dan 

wanita. Ia mengajarkan bahwa “gairah di bawah akan menimbulkan 

gairah di atas”. Ia memberikan dasar untuk ritual seks Illuminati yang 

direfleksikan dalam simbol Illumnati, titik di dalam lingkaran, yang 

menyimbolkan penis dan vagina. Ia juga terlihat dari kecenderungan 

homoseksual dan fedofilia yang ada  di antara para anggotanya.

Kabala mengajarkan bahwa manusia memengaruhi Tuhan, dan 

penciptaan membutuhkan penghancuran. Ia bukan merupakan 

monoteistik; ia bahkan melibatkan persembahan untuk Setan (“God 

of the Gentiles”) sehingga ia tidak akan mengganggu “Putri Tuhan”.

Menurut David Bay, dari Cutting Edge Ministry, Kabala yaitu  

batu fondasi dari seluruh pemikiran dan pelaksanaan ritual Barat 

saat ini. Ia merupakan batu fondasi bagi seluruh kepercayaan “Orang 

yang Tersinari” (Master Illuminati) dan kekejamannya terhadap 

Yahudi non-Kabalis.

“Apakah seorang pelaksana ritual melakukan white magic atau 

black magic, fondasi keyakinan dan pemikiran mereka yaitu  Kabala. 

Ketika muncul Anti-Kristus, ia akan mendasarkan tindakan ritualnya 

pada Kabala Yahudi. Oleh sebab nya, ironinya yaitu  bahwa, 

ketika anti-Kristus meruntuhkan Kuil Yahudi yang baru dibangun 

setelah melakukan ‘Penyebaran Kebencian’ dan mulai melakukan 

pembunuhan terhadap setiap Yahudi di dunia, Yahudi Kabala akan 

memberikan dukungan yang besar untuk apa yang ia lakukan! 

Sesungguhnya Kabala menjadi sandaran dari keyakinan Adolf Hitler. 

Jadi, ironi yang menyedihkan ini akan menyerang Yahudi sebanyak 

dua kali dalam sejarah dunia.”

Judaisme Bukan Merupakan Sebuah Agama 

Beberapa penulis telah mengemukakan bahwa agama Yahudi 

yaitu  tipu daya. Harold Rosenthal menguatkan hal ini: “Pada waktu 

baru-baru ini, dengan didorong oleh keinginan untuk mengarahkan 

jalan kita di dunia, Yahudi mulai mencari sebuah cara di mana kita 

mengalihkan perhatian dari aspek rasial. Apa yang dapat lebih efektif 

dan pada saat yang sama tidak menimbulkan kecurigaan dibandingkan  

meminjam dan menggunakan ide komunitas agama?” (Lihat dalam 

pembahasan Protokol Orang-orang Bijak Zion yang Diperbarui oleh 

Seorang Yahudi!) 

Dalam pandangan saya, Yahudi merupakan etnis atau kelompok 

rasial. Judaisme Talmud bukan merupakan ajaran agama, namun 

ajaran rasial. Hari-hari libur Yahudi merayakan peristiwa-peristiwa 

bersejarah.

Secara definitif, agama berarti mengenal dan mematuhi Tuhan. 

Sifat alamiah Tuhan pada dasarnya yaitu  moral, yaitu Tuhan. Kristus 

mengajarkan bahwa Tuhan yaitu  cinta.

Tuhan bersifat universal. Tuhan Yahudi yaitu  benar-benar 

merupakan ego yang telah diubah untuk mewujudkan ambisi 

kepemimpinan Yahudi Farisaik. Tuhan Yahudi tidak mewakili tatanan 

moral universal. Ia melayani para pemimpin Yahudi, dan pada tingkat 

tertentu Yahudi. Tidak lain dari itu.

Judaisme Talmud tidak menolak kekayaan, kekuasaan, atau 

nafsu. Ia hanya sedikit dalam menekankan kehidupan abadi. Ia 

bersifat materialistis, naturalistis, dan menganggap non-Yahudi 

sebagai sub-manusia.

Judaisme Talmud merupakan sebuah model dari totalitarianisme. 

Ia mengisolasi Yahudi dari non-Yahudi dengan membuat sebuah 

sistem hukum yang rumit untuk segala segi kehidupan. Ia diperkuat 

oleh para rabi atau pendeta agama Yahudi yang sering kali 

mengenakan denda, hukuman, hukuman mati, atau celaan yang 

menyakitkan. Diambil dari sistem politik Plato, ia merupakan salah 

satu model awal untuk totalitarianisme dan membuat sebagian besar 

Yahudi tetap dalam perbudakan hingga sekitar 1780. Kecenderungan 

authoritarian Yahudi ini yaitu  bukti tertulis upaya mereka untuk 

menguasai. 

Tatanan Dunia Baru Komunis merepresentasikan kepulangan 

pada tirani Talmud. John Beaty menulis: “sebab  Talmud berisi lebih 

dari dua belas ribu aturan yang bersifat mengendalikan, maka 

cara Marxisme yang mengontrol secara penuh dapat diterima. 

Ia memberikan politisi (Khazar) sebagaimana juga rabi Talmud, 

kekuasaan untuk menerapkan kekuasaan yang diktator.” (Iron Curtain 

Over America, 1953, hal. 27)

Goldwin Smith menyebut Talmud sebagai sebuah perben-

daharaan yang amat benyak mengenai legalisme, formalisme, 

seremonialisme, dan ketetaan yang berlebihan. Tidak ada yang 

dapat lebih bertentangan dengan spontanitas kesadaran, keyakinan 

kepada prinsip-prinsip dasar, dan jiwa dari ayat-ayat kitab suci 

melebihinya… (The Jewish Question dalam Essay on Question of the 

Day, 1894)

Saya tidak menolak seluruh tradisi spiritual Yahudi. Saya 

menganggap bahwa ada  banyak unsur kebenaran yang dapat 

kita ambil. Yahudi, sebagaimana orang lainnya, memiliki hubungan 

langsung dengan Tuhan, dengan kebaikan jiwa mereka. 

Saya mengatakan bahwa kebaikan dibuat sebagai kamuflase 

oleh Satanis, dan kita perlu menyadari itu. Saya tidak mengatakan 

bahwa Yahudi yaitu  Satanis. Saya mengatakan bahwa Yahudi 

terorganisasi yaitu , baik secara tertulis maupun tidak, merupakan 

alat bagi agenda jangka panjang Satanis.

Iblis dan Yahudi

Pada 1943, Jewish Publication Society menerbitkan The Devil and 

the Jews. Penulisnya, Profesor Joshua Trachtenberg tergelitik untuk 

mengetahui mengapa pada Abad Pertengahan orang-orang Yahudi 

dianggap sebagai agen-agen Setan. Tujuan mereka yaitu  untuk 

menghancurkan peradaban Kristen dan manusia. Yahudi diidentikkan 

dengan penggunaan obat-obatan, narkotika, racun, kosmetik, zat 

perangsang, alkimia, dan astrologi. Mereka dicap sebagai penipu, 

lintah darat, penghianat, kafir, dan pembawa ajaran sesat.

“Dalam dunia Kristen, tidak dapat disangkal lagi bahwa Yahudi 

dianggap sebagai pembawa ajaran sesat—sesungguhnya, pembawa 

ajaran sesat ini … Yahudi secara umum dianggap menginspirasi 

sekte schismatic, dan tuduhan yang paling umum terhadap ajaran 

sesat ini yaitu  judaizing… Di mana-mana gereja dan masyarakat 

mengutuk tangan jahat Yahudi sebab  membuat orang-orang Kristen 

berpaling dari keimanan yang benar...”(174–176). 

Trachtenberg meletakkan kesalahan ini pada ajaran gereja. 

Namun, ada  bukti bahwa mereka yaitu  lebih dulu dibandingkan  

ajaran Kristen.

Setelah menceritakan mengenai pembantaian besar-besaran 

yang dilakukan oleh Yahudi terhadap non-Yahudi di Afrika dan 

Siprus, Edward Gibbon mengungkapkan dalam kalimat flamboyan 

mengenai kebencian dunia Romawi terhadap Yahudi, yang ia 

katakan sebagai “musuh yang tak tergantikan, bukan hanya bagi 

pemerintahan Romawi, namun juga bagi kemanusiaan”. (Edward 

Gibbon, Decline and Fall of the Roman Empire, Bab. viv)

Tacitus mengemukakan bahwa Yahudi merupakan musuh 

seluruh ras, kecuali diri mereka sendiri (Histories, V,v). Juvenal dalam 

kalimat yang terkenal mengemukakan bahwa mereka yaitu  orang-

orang yang tidak menunjukkan jalan kepada pengembara atau 

memandu yang kehausan menuju mata air jika mereka tidak seiman.

Prof Goldwin Smith menulis, “Mereka yang berpendapat bahwa 

tidak ada  sesuatu dalam sifat, kebiasaan, atau pendirian Yahudi 

yang akan memprovokasi harus membawa tuduhan prasangkan 

fanatik bukan hanya kepada orang-orang Rusia atau Kristen, tapi 

juga terhadap seluruh umat manusia.” (The Jewish Question, 1894)

Sebelum bekerja untuk bankir Yahudi, Winston Churchill 

menulis, “Tampaknya hampir pasti bahwa kitab suci Kristen dan kitab 

suci anti-Kristus ditakdirkan untuk berasal dari orang yang sama; dan 

bahwa ras mistis dan misterius ini telah terpilih untuk unggul baik 

dalam ketuhanan maupun penghancuran.” 

Oscar Levy menulis: “Kami yang mengaku penyelamat dunia; 

kami yang bahkan membual telah memberikannya ‘Penyelamat’, saat 

ini kami tidak lain merupakan penghasut dunia, penghancurnya, 

peluluh-lantaknya, eksekutornya.”

“Kami yang telah berjanji untuk membawa Anda menuju Surga 

baru, akhirnya kami berhasil mendaratkan Anda dalam sebuah 

Neraka baru… tidak ada perkembangan, paling tidak perkembangan 

moral… dan hanya moralitas kami, yang telah melarang seluruh 

perkembangan yang sesungguhnya, dan—apa yang paling 

terburuk—yang bahkan berdiri di setiap masa depan dan rekontruksi 

natural dalam dunia kita yang hancur ini… Saya melihat dunia ini, 

dan saya takut terhadap kebengisannya; saya semakin takut ketika 

saya mengetahui penulis spiritual dari seluruh kebengisan ini…”

Saya sama sekali tidak merasa senang untuk mengungkapkan 

ulang hal-hal seperti ini. Namun, sampai orang-orang Yahudi 

mencermati kembali persekutuan mereka, mereka akan tetap 

dikecam dan disalahkan. Saya percaya bahwa banyak orang Yahudi 

sebagai seorang individu yang memiliki kehangatan, kegeniusan, 

dan integritas, dan mengamati hal yang rumit. Ini membuat saya 

lebih tenang dan ini membuat saya ingin terpisah dari kelompok 

Yahudi terorganisasi.

Saya tidak sendiri. Banyak orang Yahudi merasakan bahwa 

ada  sesuatu yang salah dan meninggalkan organisasi-organisasi 

Yahudi. berdasar  survei tahun 2001, 25 persen dari sekitar lima 

juta Yahudi Amerika mengidentifikasikan diri mereka dengan 

keyakinan lain. Seperempat lainnya sekuler dan hanya sekitar 51% 

yang mengatakan bahwa agama mereka yaitu  Yahudi. Seperdua 

dari seluruh Yahudi Amerika melakukan pernikahan internal dan tiga 

perempat dari jumlah ini membesarkan anaknya dengan agama lain. 

(“The Jewish Week,” 2 November 2001)

Model Masyarakat Rahasia

“Masyarakat rahasia” tampak menjadi model pengorganisasian 

Judaisme sebagaimana Freemasonry, Zionisme, dan Komunisme 

(yang merupakan Ordo Masonik). Pada dasarnya, para pemimpin 

menipu dan memanipulasi para anggota dengan tujuan yang 

tampak ideal. Hanya orang yang mampu merusak (dan mampu 

memfitnah) dibiarkan masuk ke dalam agenda yang sebenarnya dan 

diperbolehkan mencuat.

Model seperti ini sekarang berlaku untuk dunia secara 

keseluruhan. Orang-orang “sukses” sering kali harus menerima 

tawar-menawar iblis. “Sembah aku dan aku akan memberikan dunia 

kepadamu.”

Pandangan mengenai Judaisme ini dikuatkan oleh penulis 

“Protokol Zion—Protocols of Zion” yang mengatakan: “Tidak ada 

seorang pun yang akan pernah melakukan diskusi mengenai 

keyakinan kami dari sudut pandang yang sebenarnya, sebab  ini 

akan sepenuhnya diketahui oleh yang akan mencelakakan kami, 

yang tidak akan pernah berani mengkhianati rahasianya.”

(“Protokol Orang-orang Bijak Zion—Protocols of Elders Zion” 

yaitu  cetak biru dari Tatanan Dunia Baru dan kunci untuk memahami 

sejarah dan peristiwa-peristiwa saat ini. Saya membahasnya dan 

membahas mengenai klaim “palsu” dalam tulisan ini.)

Edith Starr Miller, seorang ahli agama dan klenik, mengatakan 

bahwa yang disebut Judaisme yaitu  sebuah masyarakat rahasia 

yang menampilkan diri sebagai agama, dan sebuah sekte dengan 

Judaisme sebagai ritual.

Tujuan sesungguhnya dari Judaisme dan seluruh masyarakat 

rahasia, ungkap Miller, yaitu  untuk memperdaya masyarakat 

agar menjalankan agenda dari orang-orang super kaya. “Terlepas 

dari objek rahasia mereka, tujuan tersembunyi dari sebagian besar 

masyarakat yaitu  mengarah pada akhir yang sama, yaitu: konsentrasi 

kekuasaan politik, ekonomi, dan kekuasaan ke dalam kelompok kecil 

individu, yang di antaranya yaitu  yang mengendalikan kehidupan, 

materi, dan spiritual dunia internasional.” 

Flavien Brenier membandingkan tujuan Judaisme dengan 

Freemasonry: mengamankan kekuasaan politik dan secara perlahan 

mengubah konsepsi masyarakat menjadi searah dengan doktrin 

rahasia mereka. (Occult Theocracy, 80)

Tujuan rahasia Judaisme yaitu  sama dengan Freemasonry.

Dalam Encyclical Humanum Genus-nya, Paus Leo XIII (1884) menulis 

bahwa tujuan utama dari Freemasonry yaitu  untuk benar-benar 

meruntuhkan seluruh agama dan tatanan moral dunia, yang telah 

ditumbuhkan oleh Kristen… ini akan berarti bahwa fondasi dan 

hukum-humum struktur baru masyarakat akan diambil sepenuhnya 

dari naturalisme.

Sekali lagi Paus Leo XIII mengatakan: “Freemasonry yaitu  

personifikasi permanen dari Revolusi. Ia terdiri dari masyarakat yang 

berkebalikan dan tujuannya yaitu  untuk menerapkan ritual sebagai 

pengganti atas penyembahan yang dilakukan oleh masyarakat 

sebagaimana yang kita kenal, dan yang tujuan utamanya terdiri dari 

mengobarkan perang melawan Tuhan dan gerejanya.” (De Poncins, 

Freemasonry and the Vatican, hal. 45)

Seorang ahli mengenai masyarakat rahasia menulis bahwa 

Freemasonry telah digunakan sebagai sebuah jaring untuk 

menangkap, menguji, dan memilih orang yang dapat digunakan 

untuk akhir subversif… para pemimpin revolusioner (digunakan) 

kapan pun jika dimungkinkan, badan-badan yang tidak mencelakai 

sebagai jubah mereka, dan orang-orang tidak berdosa sebagai agen-

agen mereka yang tidak sadar…” 

Ini dibenarkan oleh pendiri Illuminati, Adam Weishaupt, yang 

menulis: “Lodge (Masonik) akan menjadi taman kanak-kanak kita. 

Semua yang tidak sesuai terhadap apa yang kita kerjakan akan tetap 

dalam Lodge Masonik dan tetap di sana dengan tanpa mengetahui 

apa pun mengenai sistem masa depan.” 

Para korban penipuan ini, “orang tak berdosa” atau “orang bodoh 

yang dimanfaatkan” memiliki peran tambahan untuk menyerang 

siapa pun yang berani mempertanyakan tujuan mereka. Orang-

orang yang tak berdosa tidak dapat merasakan bahwa mereka 

telah dikelabui dan merasa nyaman dengan identitas mereka yang 

berharga. Mereka lebih memilih kebohongan yang terasa nyaman 

dibandingkan  kebenaran yang pahit. Setan menentukan kedudukan 

mereka.

Holokaus telah mengelabui orang-orang Yahudi untuk merebut 

Palestina dan mendirikan “tanah air nasional”. Tujuan sesungguhnya 

dari Israel yaitu  untuk menjadi ibukota tirani satu-dunia Rothschild. 

Namun, berapa banyak uang dan nyawa yang harus dikorbankan 

Yahudi untuk itu? (Lihat Bagian Tiga: Zionisme dan Holokaus dalam 

buku ini.)

Penipuan yaitu  cara Setan. Secara harfiah Illuminati yaitu  

pelayannya. Tujuannya yaitu  untuk membuat masyarakat menye-

tujui mereka dan membuat mereka menanggung kesalahan. Apakah 

masuk akal untuk mengatakan kepada orang Yahudi biasa atau para 

Mason agenda yang sesungguhnya? Tentu tidak. Mereka tidak akan 

mendukungnya. Namun, ketika mereka mengetahuinya, maka itu 

telah terlambat.

Orang-orang Yahudi dibuat tetap berada dalam kegelapan 

mengenai sejarah dan agama mereka. Antara abad pertama dan 

awal abad ke-19, tidak ada satu pun teks sejarah Yahudi yang ditulis. 

Setelah itu, para pembela Yahudi merupakan satu-satunya pihak 

yang diperbolehkan untuk melakukan penerbitan dan didengar. 

Para pembangkang Yahudi seperti Norman Finkelstein dihilangkan 

posisi dan pengaruhnya.

Pada waktu yang sama, orang-orang Yahudi biasa diberikan 

citra diri yang membanggakan serta dikondisikan untuk menyukai 

tindakan para pemimpin mereka yang melakukan serangan kepada 

institusi-institusi Kristen. Demikian juga dengan andil mereka 

dalam Tatanan Dunia Baru yang totalitarian. Mereka dibuat bangga 

akan kecerdasan intelektual mereka, kemajuan dalam industri, dan 

pengabdian mereka terhadap keadilan sosial.

Karakteristik Sesugguhnya Dari Sejarah Modern

“Pertanyaan mengenai Yahudi dan pengaruh mereka terhadap 

dunia, masa lalu dan masa kini, berkaitan dengan segala hal,” tulis 

Oscar Levy. (op. cit)

Sejarah modern mencatat peradaban Kristen yang dirobohkan 

oleh bankir Yahudi Kabalis dan orang-orang yang mereka pilih 

dengan menggunakan Freemasonry, komunisme, zionisme, libe-

ralisme, feminisme, sosialisme, dan lain-lain. Para bankir Kabalis 

ingin menjadi Tuhan, oleh sebab nya mereka melakukan penolakan 

terhadap Tuhan, melakukan penghancuran gereja, dan menciptakan 

tren masyarakat “sekuler”, yang merupakan tahap transisi menuju 

tahapan yang lebih gelap.

Kristen tidak memiliki kesempatan. Ketika Kristen mengajarkan 

kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesempurnaan spiri-

tual, Judaisme menganggap kekayaan sebagai karunia tuhan. 

Sebagaimana seluruh agama yang sungguhan lainnya, Kristen yaitu  

ajaran spiritual. Ia mengajukan dua tatanan: 1) sebuah tatanan moral 

yang lebih tinggi (dunia rohani atau spiritual) yang berkaitan dengan 

jiwa dan kehidupan abadi, dan 2) tatanan material atau naluriah lebih 

rendah yang berkaitan dengan dunia dan tubuh.

Dasar dari seluruh agama yang benar yaitu  untuk meninggikan 

kemanusiaan dengan menata tatanan yang lebih rendah (kerakusan, 

nafsu, kekuatan) dalam rangka mendukung aspirasi spiritual 

(kebenaran, kebaikan, kedamaian, keharmonisan, keadilan).

Sebagaimana tidak masuk akal bagi seorang suci untuk 

mengelola sebuah rumah bordil, seorang Kristen yang taat tidak 

mungkin menjadi seorang pedagang, yaitu membeli dan menjual 

dengan keuntungan. Ia berkeinginan untuk melayani Tuhan, bukan 

Dewa Kekayaan (Mammon). Yahudi dengan senang hati mengisi 

kekosongan ini dan mendominasi banyak sektor perdagangan. (Lihat 

Warner Sombart, The Jews and Modern Capitalism.)

Oleh sebab nya, ketika Kristen (dan peradaban serta budaya) 

meminta kita memeriksa nafsu jasmani kita, dalam banyak kasus, 

kecenderungan Yahudi yaitu  menganggap batasan diri sebagai 

represif dan tidak sehat. Tampaknya banyak orang-orang Yahudi 

yang lebih memilih naturalisme, yaitu merangkul fungsi dan naluri 

jasmani.

“Lakukan sebagaimana yang Anda inginkan” yaitu  semboyan 

Illuminati. “Mari kita berikan apa pun yang diinginkan hasrat kita, 

dan kita akan selalu bahagia… Nurani bukan merupakan suara alam, 

namun hanya suara prasangka,” tulis Marquis de Sade.

 Saya meragukan apakah Marquis de Sade merupakan seorang 

Yahudi. Secara jelas konflik antara tubuh dan jiwa bersifat universal. 

Yahudi terorganisasi tidak memiliki hak monopoli terhadap peme-

nuhan nafsu. Meskipun demikian, Illuminati mengendalikan media 

dan pendidikan yang melegitimasi De Sade sebagaimana yang 

dikemukakan “Protokol Zion” mengenai “keberhasilan yang telah 

kami dapatkan dalam mewujudkan Darwinisme, Marxisme, dan 

Nietzscheism”.

Sebagaimana ditulis oleh Leon the Pocins, Yahudi selalu 

merupakan “doktor Ketidak percayaan”, musuh keyakinan, dan 

benteng bagi mereka yang memberontak 

Sa


Related Posts:

  • illumination 1Tujuan Illuminati yaitu  merendahkan dan memperbudak manusia, baik secara mental maupun spiritual, jika tidak secara fisik. Kelompok ini seperti tumor yang menyebar luas di dalam masyarakat. Mereka telah m… Read More