illumination 2


 tu-satunya pengecualian dalam pembolehan pemenuhan 

nafsu diri sendiri yaitu  untuk mempelajari bahwa objek yang kita 

ciptakan yaitu  dinilai terlalu tinggi dan tidak dapat memuaskan 

kelaparan kita, yang sebenarnya yaitu  kelaparan spiritual. Jelas 

bahwa Illuminati mengetahui hal ini. Harold Rosenthal yang 

merupakan orang dalam mengilustrasikan bagaimana mereka secara 

harfiah dan secara sadar melakukan pekerjaan Iblis:

“Masyarakat Anda tidak pernah menyadari bahwa kami 

hanya menawarkan hal-hal yang tidak bernilai yang tidak dapat 

menimbulkan kepuasan kepada mereka. Mereka mendapat  satu 

lalu mengonsumsinya dan merasa tidak puas. Kami menghadiahkan 

yang lainnya. Kami memiliki sesuatu yang tampak dapat memenuhi 

kepuasan dengan jumlah tak terbatas, sampai pada batas di mana 

kehidupan tidak dapat kembali lagi ke dalam diri untuk menemukan 

kepuasan yang sesungguhnya. Anda telah menjadi kecanduan 

terhadap obat-obat kami yang melaluinya kami menjadi tuan Anda 

yang absolute…”

“Kami telah membuat orang-orang memeluk falsafah kami 

mengenai mengambil dan mendapat, sehingga mereka tidak akan 

pernah merasa puas. Orang-orang yang tidak puas yaitu  bidak 

dalam permainan penguasaan dunia kami. Oleh karenya, mereka 

akan selalu mencari dan tidak akan pernah mendapat  kepuasan. 

Saat mereka mencari kebahagiaan di luar diri, mereka secara sukarela 

menjadi pelayan kami. (Lihat Protokol yang Diperbarui oleh Yahudi 

Fanatik, di dalam buku ini. Wawancara secara keseluruhan dapat 

ditemukan secara online.)

Lahir pada 1949, saya telah mengamati bahwa masyarakat 

semakin terikat dengan uang. Pada masa muda saya, pasar saham 

atau spekulasi real estate belum menyebar luas. Mutual fund dianggap 

begitu rumit. Saat ini, kebanyakan orang terlibat dalam pasar saham, 

melakukan perdagangan sepanjang hari. Dalam real estate, house 

flipping amat digemari sampai keruntuhan yang terjadi baru-baru ini.

Memilih Untuk Menjadi Tuhan

Ketika Kristen memilih surga dan kehidupan abadi, Yahudi memilih 

dunia dan kehidupan ini. Yahudi Farisi akan membuat dunia ini 

menjadi surga—bagi mereka. Mereka akan menjadi Tuhan. 

Penyangkalan dan perebutan kuasa Tuhan ini yaitu  apa 

yang saya definisikan sebagai Satanik. Saya juga memasukkan 

penyangkalan terhadap apa yang alami dan yang baik, (seperti cinta 

antara pria dan wanita, ibu dan anak, yaitu feminisme) dan kehendak 

untuk menyakiti atau menipu orang lain. Ketika kita mencari 

kekuasaan, uang, dan seks yang tak terbatas sebagai pengganti 

atas cinta, kita berarti mengekspresikan Satanik sebagai pengganti 

Ketuhanan. Motivasi di balik Tatanan Dunia Baru yaitu  Satanik.

Pemimpin Masonik, Albert Pike, mengakui penganut Freemason 

menyembah Satan: “Nama sesungguhnya dari Setan, ungkap 

Kabalis, yaitu  kebalikan dari Yahveh; dan Setan bukanlah Tuhan 

hitam, namun penyangkalan terhadap Tuhan. Lucifer sang pembawa 

cahaya! Nama yang aneh dan misterius untuk diberikan kepada Jiwa 

Kegelapan! Lucifer, sang putra fajar! yaitu  dia yang membawa 

cahaya… jangan ragukan itu!” (Morals and Dogma, hal. 102, 321)

Bukannya menjadi hamba Tuhan, Flavien Bernier mengatakan 

bahwa ajaran Yahudi membuat mereka menjadi masyarakat Tuhan: 

“Janji mengenai dominasi alam semesta yang ditemukan di dalam 

Hukum ini  oleh Yahudi ortodoks tidak diterjemahkan oleh Farisi 

sebagai kekuasaan Tuhan Musa terhadap bangsa-bangsa, namun 

dalam arti dominasi materi yang akan didapatkan oleh orang-orang 

Yahudi di alam semesta.” (“Les Juifs et Le Talmud,” 1913)

Sebuah ekspresi yang ekstrem ditemukan dalam surat terkenal 

dari Baruch Levy kepada Karl Marx yang dikutip dalam Review de 

Paris, 1 Juni 1928. Itu juga menunjukkan bagaimana sosialisme 

dan komunisme hanya merupakan sarana untuk mendapat  

kekuasaan dan kekayaan.

“Masyarakat Yahudi yang dikumpulkan secara kolektif akan 

menjadi Mesiah bagi diri mereka sendiri. Kekuasaannya terhadap 

alam semesta akan didapatkan melalui penyatuan ras manusia 

dan melalui pelenyapan perbatasan. Sebuah Republik Universal 

akan terwujud di mana Putra Israel akan menjadi elemen 

penggeraknya. Kami mengetahui bagaimana untuk mendominasi 

massa. Pemerintahan seluruh bangsa secara perlahan akan runtuh, 

melalui kemenangan proletariat, ke dalam tangan Judah. Semua 

kepemilikan swasta akan menjadi milik pangeran Israel—mereka 

akan memiliki kekayaan semua lahan. Itu akan mewujudkan janji 

Talmud bahwa pada waktu Mesiah datang, orang-orang Yahudi akan 

memegang kunci kepemilikan seluruh masyarakat dunia.” (Lihat 

dalam pembahasan Komunisme, Sebuah Muslihat untuk Pencurian 

dan Pembunuhan oleh Illuminati.)

Bella Dodd, mantan anggota Dewan Perwakilan Partai Komunis 

AS bersaksi bahwa ia diperintah untuk menghubungi siapa pun 

dari tiga kapitalis kaya yang tinggal di Waldorf Tower sebab  terjadi 

permasalahan dengan Moskow. Apa yang membuat Dodd heran 

yaitu  kapan pun orang-orang ini memberi perintah, Moskow selalu 

meratifikasinya. Ketika ditanya siapa orang ini , sebab  takut 

akan keselamatan nyawanya, Dodd menolak untuk mengatakan. 

Namun, ketika ditekan untuk mengatakan siapa yang sebenarnya 

mengendalikan komunisme, ia hanya menjawab, “Setan”. (Lihat 

website saya “Communism-Wall Street’s Utopian Hoax”.) 

Israel Shamir

Israel Shamir, seorang Yahudi Israel yang beralih menjadi penganut 

Kristen, memperingatkan bahwa Judaisme ingin orang-orang Yahudi 

menggantikan Kristus sebagai perantara antara Tuhan dan manusia. 

Masing-masing penganut Yahudi harus memutuskan apakah mereka 

akan ikut atau tidak dengan rencana ini . (Pardes, 2005) 

Mesianisme Yahudi (bangunan untuk seorang humanis “surga di 

bumi” menurut ukuran Yahudi) menggantikan keselamatan spiritual. 

Holokaus Yahudi menggantikan menggantikan Penyaliban Yesus. Itu 

mengapa Yahudi lebih diutamakan deripada enam puluh juta orang 

yang mati pada Perang Dunia Dua.

“Israel ingin menyatukan dunia di bawah panduan spiritualnya,” 

ungkap Israel Shamir. “Kuil Tuhan… akan didirikan di Yerusalem, 

pusat alam semesta di bawah Yahudi dan seluruh bangsa akan 

tunduk kepadanya. Bangsa-bangsa akan menyembah Tuhan dengan 

melayani Yesrel…” (72)

Shamir mengatakan bahwa penuhanan Yahudi tidak mem-

butuhkan Tuhan lain selain pemenuhan materi dan kesenangan 

seksual. “Dalam panduan Yahudi, sakralitas yang eksklusif (kesucian) 

Yerusalem dan Israel memerlukan desakralisasi bangsa-bangsa dan 

bagian dunia lainnya. Tidak akan ada gereja ataupun masjid, tidak 

ada pendeta Kristen maupun ulama Islam. Dunia akan menjadi gurun 

yang diisi oleh hewan dan bangsa yang profan dan penggembala 

mereka yaitu  orang-orang Yahudi.” (73)

“Ia bermula dari hal kecil: yaitu penurunan tanda-tanda 

keagamaan di sekolah dan tempat-tempat publik. Namun, jiwa kita 

menerjemahkan penyerahan roh ini sebagai bukti dari kemenangan 

Yahudi…” (78)

“Alam semesta Yahudi sedang dibangun bata demi bata 

dan tandanya yaitu  penurunan pendidikan dan kehidupan 

spiritual dari non-Yahudi… Film-film Amerika menurunkan derajat 

para pemirsanya… dan kemenangan Yahudi sepenuhnya akan 

dicapai hanya ketika non-Yahudi yang dilemahkan dan buta huruf 

berterima kasih dengan menjilat tangan Yahudi dan bersyukur atas 

petunjuknya.” (80–81) 

Yang disebut “Pencerahan—Enlightment” nama untuk Lucifer, 

“Pembawa Cahaya”) yaitu  benar-benar penolakan terhadap 

rencana Tuhan untuk manusia dan kegilaan dari arogansi manusia. 

Hasil dari falsafah menyimpang ini yaitu  semakin berkembangnya 

solipsisme Judeo-Masonik yang didasarkan pada penyimpangan 

dari Tuhan, alam, dan kebenaran.

Saya berharap pada mayoritas Yahudi untuk merespons 

informasi ini dengan tidak bertanya, “Apakah ini benar?”, namun 

“Apakah ini berita buruk bagi Yahudi?” sebab  ini semakin menjadi 

standar kebenaran di dunia solipsistik kita. 

Gelembung Solipsistik

Sebagaimana dikemukakan oleh sejarawan Yahudi Yuri Slezkini, 

modernitas telah mengubah kita semua menjadi Yahudi (The Jewish 

Century, 2004). Modernisme yaitu  disfungsi yang tercipta dari 

menjadikan diri sendiri sebagai Tuhan. Seorang manusia modern 

yaitu  seorang Yahudi, mendukung kesesatan, antipahlawan, 

berpaling dari Tuhan, masyarakat, dan memaradokskan dirinya 

sendiri. Ia hidup dalam realitas ciptaannya sendiri yang terpisah dari 

kebenaran. 

Deskripsi Mia Farrow mengenai Woody Allen yang mengidap 

neurotika dan pencandu seks yang berlebihan menjadi contoh 

manusia modern: “Woody hidup dan membuat keputusannya dalam 

zona yang hampir sepenuhnya dibentuk serta dikendalikan oleh 

dirinya sendiri… ia tidak memandang makhluk lainnya kecuali hanya 

pelengkap tamannya, menilainya berdasar  kontribisi mereka 

terhadap keberadaannya. Oleh sebab nya, ia tidak dapat berempati 

dan tidak merasakan tanggung jawab moral terhadap siapa pun atau 

apa pun.” (Mia Farrow, What Falls Away, 208, dikutip dalam Jones, The 

Jewish Revolutionary Spirit.)

Kita hidup dalam dunia solipsistik. Budaya Judeo-Masonik 

modern meninggikan kebudayaan subjektif dan menolak ide 

universal (yaitu pengalaman umum kita. Apa yang membuat kita 

merasa baik menjadi manusia.) Budaya kita menjunjung hal-hal 

remeh dan ketiadaan. Meskipun brilian dan amat lucu, “Seinfied” 

merupakan pertunjukan televisi “mengenai ketiadaan”. Ia juga 

mengenai egoisme dan pementingan diri sendiri.

Tatanan Dunia Baru, dominasi bentuk apa pun, membutuhkan 

penolakan kebenaran yang objektif. Mereka tidak dapat mengakui 

niat mereka untuk memperbudak kita, baik secara spiritual dan 

mental, jika bukan secara fisik. Jadi, mereka harus menghilangkan 

konsep kebenaran secara bersama-sama. Kebenaran yaitu  tidak 

dikenal dan subjektif, ungkap mereka kepada kita. Masyarakat 

memiliki versi yang berbeda-beda mengenainya dan kita tidak akan 

dapat menemukan yang sebenarnya. Itulah yang mereka inginkan 

agar kita percaya.

Revolusi

Peran Yahudi terorganisasi sepanjang sejarah dalam artian yang 

paling dalam yaitu  subversif, melakukan pekerjaan Setan dengan 

menentang keinginan Tuhan, (“Logos”, desain inheren, alasan dan 

tujuan penciptaan) dengan membajak umat manusia dan menahan 

perkembangannya.

Makna terpendam yang sesungguhnya dari “revolusi” yaitu  

“menjatuhkan” Tuhan dan menggantikannya dengan Lucifer yang 

merepresentasikan kepentingan Illuminati (yaitu para bankir sentral, 

Yahudi terorganisasi, dan Freemason). Alasan lain yang diberikan 

atas terjadinya revolusi hanyalah untuk pemantas.

Hal ini dibenarkan oleh Christian Rakowski dan interogasi KGB-

nya. “Kristen yaitu  satu-satunya musuh kita yang nyata sebab  

mengakibatkan fenomena politik dan ekonomi borjuis,” ungkap 

Rakovsky. Kedamaian yaitu  “kontra revolusi” sebab  perang yaitu  

cara untuk revolusi. (Lihat tulisan saya yang berjudul “Rothschilds 

Conduct Red Symphony.”)

Oleh sebab nya, Yahudi terorganisasi melalui tangan 

Freemasonry-nya, selalu menyabotase identitas personal dan sosial 

berdasar  ras, agama (Tuhan), bangsa, dan keluarga. Mereka telah 

menyebabkan perang (seperti di Irak, Afghanistan, dan mungkin 

Iran, dan perang Dunia Tiga), revolusi, divisi, korupsi, dan berupaya 

untuk menormalisasi disfungsi dan penyimpangan.

Semuanya dilakukan untuk membuktikan bahwa kebaikan dan 

tatanan alamiah yang direpresentasikan oleh ajaran Kristen yaitu  

salah dan hipokrit serta harus digantikan dengan Tuhan-tuhan 

Yahudi, yaitu komunisme, sosialisme, dan tirani tabung percobaan 

utopia terbaru mereka, Tatanan Dunia Baru.

Oleh sebab nya, bagi keturunan Yahudi yang merasa malu 

seperti saya, Yahudi sering kali tampak berada di barisan depan 

untuk mencampakkan nilai-nilai Kristen dan menciptakan gangguan, 

apakah itu dengan mengacaukan jenis kelamin dan pernikahan, atau 

dengan mendukung perzinahan, pornografi, homoseksual, atau 

aborsi.

Sebagai contoh, video musik yang baru ini diluncurkan oleh 

penyanyi Yahudi Prancis berusia lima puluh tahun dan anak 

gadisnya menormalkan terjadinya inses. Mantan Perdana Menteri 

Prancis Leon Blum (1872-1950), seorang Yahudi, menulis pada 1907, 

“Merupakan suatu yang alamiah dan sering bagi adik-kakak untuk 

menjadi kekasih,” (“Marriage” 1907.) Sebagaimana yang dikatakan 

revolusioner Masonik Guiseppe Mazzini, “Kami jahat dengan tujuan 

untuk memimpin.”

Saat ini, amat jarang film yang memberikan contoh moral. 

Beberapa ada yang jujur dan informatif. Terlalu banyak film Hollywood 

yang melibatkan Yahudi yang bersifat cabul, vulgar, mengandung 

kekerasan, dan menurunkan moral. (Tentu saja ada  pengecualian 

seperti film Julie Taymor Across the Universe, 2007)

Judd Apatow, sutradara dan penulis, baru-baru ini memberikan 

ceramah mengenai peristiwa yang menyerupai filmnya. Ia berbicara 

mengenai, berturut-turut, rasa penasaran yang tidak biasa dari 

putrinya yang berusia 10 tahun mengenai “seks dubur”, vagina 

putrinya, buah dada putrinya, kegemarannya melakukan masturbasi, 

dan akhirnya rambut kemaluannya yang mulai berubah menjadi abu-

abu. Kemudian dating actor bintangnya Seth Rogen, Yahudi lainnya 

yang membicarakan mengenai kebiasaan masturbasinya, diikuti 

dengan perbincangan mengenai kemaluannya. sebab  ia bekerja 

sama dengan para eksekutif studio, film rumahan tidak matang 

ini  mendapat  distribusi keseluruh dunia dan pengakuan 

media.

Menggambarkan ceramah yang sakit ini, Michael Posner 

(seorang Yahudi yang sopan) menulis: “Anda mulai mendapat kesan 

bahwa jika seks tidak dilibatkan dalam pembicaraan, maka tidak ada 

yang dapat diceritakan. Sebenarnya, bahkan jika seks dilibatkan, 

mereka tidak memiliki sesuatu yang menarik untuk dikatakan.” 

(Globe and Mail, 21 Juli 2008). 

Para pembuat film ini mengasumsikan bahwa mereka begitu 

“berani dan keren”. Bagi mereka, kehebatan terletak pada menginjak-

injak kesucian, kepantasan atau kemanusiaan yang masih ada di 

masyarakat. Mereka melakukan peperangan abadi melawan upaya 

melakukan “penekanan” terhadap pemenuhan nafsu seksual dan 

menunjukan aksiden toilet mereka seperti anak kecil yang bangga 

menunjukkan mainan mereka.

Mengapa orang dewasa menawarkan kecabulan ini dengan 

kesan seakan akan dengan demikian mereka yaitu  pemberani 

dan memberikan pendidikan yang baik? Mereka bukan hanya 

melanggar kesepakatan, yaitu martabat manusia dan kelayakan, 

mereka juga melakukan penantangan kepada Tuhan. Tuhan mereka 

yaitu  Lucifer, baik mereka menyadarinya ataupun tidak, simbol 

pemberontakan terhadap tatanan alamiah intrinsic dan spiritual. 

Yahudi terorganisasi mengingatkan saya pada seorang prajurit 

yang melangkah ngkah menyimpang dari sebuah parade. Prajurit 

yang berjalan lainnya mengetahuinya, namu ia keras kepala serta 

memiliki uang dan media untuk meyakinkan mereka bahwa 

sebenarnya merekalah yang salah langkah. Gunakan pola pikir yang 

sama mengenai hal ini dalam tingkatan alam semesta, dan Anda 

akan memahami Tatanan Dunia Baru.

Akhirnya

Penyaliban Kristus merupakan representasi dari penolakan atas 

Aturan Tuhan yang merupakan model bagi ide-ide spiritual yang 

absolute seperti Cinta, Kebenaran, Keadilan, Ketuhanan, Kecantikan, 

dll. Tuhan merupakan dimensi spiritual dimana ide-ide ini tak 

terbantahkan lagi bagi kita. Kita ditaruh di dunia untuk mewujudkan 

ide-ide ini. Saya tidak tahu apakah Kristus yaitu  Tuhan, namun 

saya meyakini bahwa ia merepresentasikan Tuhan dan ide-ide ini. 

Pesannya yaitu  agar seluruh manusia mengikuti contoh-contoh 

yang diberikannya. Tuhan yaitu  Realitas. Ketika kita berpaling dari 

Kebenaran, maka kita semakin menjadi tidak Nyata, dan mengingkari 

resiko.

Kita mengetahui bahwa ada  makanan dan seks sebab  

tubuh kita memerlukannya, demikian juga, jiwa kita membutuhkan 

Tuhan, untuk ide-ide spiritual. Ini membuktikan kita memiliki jiwa; 

sesungguhnya, kita yaitu  jiwa. Meskipun demikian, kita tidak akan 

pernah mendengarkan jiwa kita jika kita tidak mempercayainya. Kita 

tidak akan pernah menerima ide-ide spiritual secara serius jika kita 

tidak menyadari bahwa mereka yaitu  Realitas yang utama.

Tatanan Dunia Baru yaitu  upaya untuk menyingkirkan Tuhan 

dan menggantikannya dengan Setan. Ia mengatakan bahwa 

hitam yaitu  putih, kejahatan yaitu  kebaikan. Ia menciptakan 

realitas semu yang didesain untuk melayani beberapa pihak dan 

memperbudak banyak pihak.

Tidak ada seorang pun dari orang-orang sekarang yang harus 

disalahkan sebab  penyalipan. Namun kita bertanggung jawab atas 

apa yang kita lakukan untuk melakukan ide-ide spiritual yang dibawa 

oleh Kristus.

Orang-orang Yahudi hidup dalam gelembung, dengan 

mengatakan bahwa mereka yaitu  orang-orang luar biasa 

yang dibunuh dengan tanpa alasan. Masyarakat Yahudi tidak 

memperbolehkan sedikit pun kritik terhadap mereka. Masyarakat 

dunia Barat semakin menjadi masyarakat tertutup seperti Yahudi. 

Kitik diri yang tulus bukan merupakan kebencian terhadap diri. 

Ia merupakan sesuatu yang diperlukan untuk kesehatan dan 

keselamatan.

Orang-orang Yahudi dibuat tetap tidak menyadari peran Yahudi 

terorganisasi dalam Tatanan Dunia Baru. Pada dasarnya, Zionisme 

(AS, Eropa, dan Israel) yaitu  satu pihak; anti Zionisme (Iran, Rusia, 

Cina) yaitu  pihak lainnya. Saya yakin bahwa para bankir Illuminati 

menginginkan keduanya agar saling menghancurkan. Mari kita 

menerima penghancuran kita seperti Lemmings (sejenis tikustikus). 

Apakah faktor utama yang memotivasi NWO (New World 

Order—Tatanan Dunia Baru) yaitu  motif politik, ras, atau ritualisme? 

Ketiganya merupakan sesuatu yang penting, namun   berdasar  

“Red Sympony,” saya akan menaruh kekuasaan (politik) di kursi 

kemudi.

Orang dalam Illuminati, Chaim Rakowsky pada 1937, 

menyatakan: “Kenyataan bahwa (para bankir) mengendalikan uang 

yang tak terbatas, sebab  mereka sendiri yang membuatnya, tidak….

menentukan batas ambisi mereka… para bankir, memiliki hasrat 

terhadap kekuasaan, terhadap kekuasaan sepenuhnya. Sebagaimana 

Anda dan saya.”

Mereka menciptakan negara Komunis sebagai sebuah “mesin 

kekuasaan total” yang belum pernah ada dalam sejarah sebelumnya. 

Pada masa lalu, sebab  banyak hal, “selalu ada  ruang untuk 

kebebasan pribadi. Apakah Anda mengetahui bahwa mereka yang 

memimpin negara dan pemerintahan memiliki potensi untuk 

memiliki dominasi yang absolute? Pahamilah bahwa ini merupakan 

satu-satunya yang belum mereka raih…” (lihat tulisan saya Central 

Bankirs Seek Totalitarian Power).

Meskipun Illuminati didirikan oleh Yahudi, mereka menggunakan 

Yahudi non-Illuminati, Yahudi Messianisme, dan Freemasonry, 

semuanya sebagai alat untuk mewujudkan tujuan akhir ini.

Surat Louis Marshal yang terkenal (26 September 1918) 

mengilustrasikan poin ini. “Zionisme hanya merupakan sarana 

untuk mewujudkan rencana jauh kedepan. Ia hanya merupakan 

sandaran yang kokoh untuk meletakkan senjata yang kuat.” Marshall 

merupakan Legal Counsel untuk bankir utama Kuhn Loeb dan 

seorang pendukung bagi Yahudi terorganisasi.

sebab  banyak orang Yahudi merupakan Zionis, mereka pasti 

merupakan sebuah “alat untuk mewujudkan rencana jangka panjang”. 

Kita dapat mengabaikan kebenaran hanya selama mereka belum 

menghantam kita. Saya ulangin lagi. Para bankir ini menciptakan dan 

mendanai Hitler. Merekalah yang sesungguhnya bertanggung jawab 

atas holokaus. Paul dan Max Warburg merupakan Direktur dari I.G. 

Farben ketika ia mendanai Hitler dan membangun mesin perangnya. 

(Anrtony Sutton, Wall Street and the Rise of Hitler, 1976, hal. 109, 147.)

Tujuan yang mereka kemukakan yaitu  untuk menciptakan 

Perang Dunia Tiga; peristiwa-peristiwa yang saat ini terjadi amat 

sejalan dengan yang diramalkan oleh Albert Pike 140 tahun yang 

lalu.

Henry Kissinger, CEO Tatanan Dunia Baru mengatakan: 

“Masyarakat yang selalu menjadi target pembunuhan sejak 2000 

tahun yang lalu pasti melakukan kesalahan.”

Kesalahan kita yaitu  mempercayai pemimpin kita. Orang-

orang Yahudi dan Mason digunakan untuk menciptakan negara 

polisi totalitarian terselubung. Mereka membangun sebuah 

peradaban kamuflase untuk uang, seks, dan kekerasan, sebuah lakon 

Clockwork Orange (tindakan yang diprogram) yang ditakdirkan 

untuk menghancurkan dirinya sendiri.

“Ketika tidak memiliki visi, masyarakat akan runtuh.” (Amsal 

29:18)

*


(Review terhadap The Secrets of the Federal Reserve oleh Eustace Mullins)

“Saya yakin bahwa institusi perbankan yaitu  lebih berbahaya 

untuk kebebasan kita dibandingkan  para tentara yang siap siaga untuk 

menyerang.”… Thomas Jafferson

Pada November 1949, Eustace Mullins, 25, merupakan seorang peneliti di Washington DC ketika teman-temannya mengajaknya 

untuk menjenguk sastrawan ternama Amerika Ezra Pound yang 

dirawat di rumah sakit jiwa Elisabeth’s Mental Hospital sebagai 

seorang “tahanan politik”.

Seorang kritikus dan sastrawan ternama, Pound memperkenalkan 

dunia kepada James Joyce, W.B Yeats, dan T.S. Eliot. Selama Perang 

Dunia Dua, ia dituduh berkhianat sebab  melalui siaran radio ia 

mempertanyakan motif perang Amerika.

Pound menugaskan Mullin untuk mempelajari kekuatan 

perbankan Amerika. Mullin menghabiskan setiap pagi selama dua 

tahun di Perpustakaan Kongres dan bertemu dengan Pound setiap 

sore. Karya tulis yang dihasilkan “The Secret of Federal Reserve” 

terbukti terlalu panas bagi penerbit Amerika mana pun untuk 

Kartel Perbankan Merupakan 

pemicu  Luka Kemanusiaan

diterbitkan. Sembilan belas penerbit menolaknya. Satu mengatakan, 

“Anda tidak akan pernah dapat membuat ini diterbitkan di new York.” 

Ketika ia akhirnya muncul di Jerman pada 1955, Pemerintah Militer 

Amerika merampas seluruhnya sebanyak 10.000 eksemplar dan 

membakarnya. Buku ini  tersedia secara online.

Mengapa ia begitu membakar?

Ia menggambarkan Amerika dengan perspektif yang benar-

bnenar berbeda. “Meskipun kita telah berperang untuk mendapat  

kemerdekaan melawan Inggris,” tulis Mullins, “kita tetap menjadi 

koloni perekonomian dan keuangan Britania Raya.” Ia mengatakan 

bahwa antara 1865 dan 1913, para bankir Rothschild yang bermarkas 

di London menggunakan agen-agen seperti J.P. Morgan dan J. D. 

Rockefeller untuk mendapat  kendali atas perindustrian Amerika 

dan mengorganisasinya menjadi kartel-kartel. 

Darimana para bankir ini mendapat  uang? Untuk lebih dari 

200 tahun, para bankir Eropa telah mampu memberikan kredit 

kepada negara mereka dan mendapat  hak untuk mencetak uang 

negara ini  sehingga mereka mendapat  kuntungan yang 

demikian besar.

Pada abad ke tujuh belas, para pemberi pinjaman uang dan 

para aristokrat membuat perjanjian. Jika raja akan membuat mata 

uang kertas sebagai liabilitas (kewajiban/utang) negara, maka para 

pemberi pinjaman uang akan mencetak sebanyak yang ia suka! Oleh 

sebab nya Bank of England (Inggris), Bank of Franch (Prancis), dan 

Reichbank (Jerman) datang memunuhi hal ini , namun mereka 

semua merupakan perusahaan swasta.

Oleh sebab  itu, para pemberi pinjaman uang ini  

mengenakan bunga pada aset yang mereka buat dari angin. Para 

aristokrat seluruhnya memiliki saham pada bank sentral-bank sentral 

ini  ditambah lagi mereka memberikan pendanaan kepada 

pemerintah yang sedang berkembang dan untuk membiayai perang 

yang memakan biaya besar. Kelompok kecil ini membeli kekayaan 

dunia dengan menggunakan kredit kita. Bentuk penipuan ini yaitu  

inti dari penyakit kemanusiaan. 

Para bankir memiliki kepentingan pribadi agar negara (yaitu 

masyarakat) memiliki utang sebanyak mungkin. Mereka yang 

berada di balik Marxis, Sosialis, dan gerakan Liberal yang mendorong 

pengeluaran pemerintah dan sosial yang besar. Mereka berada di 

balik perang yang menghancurkan pada abad lalu.

Umumnya, jika Anda dapat membuat uang dari angin, 

ada  insentif yang amat kuat untuk menggunakan utang 

untuk mengendalikan populasi dan mengambil alih real estate. Ini 

merupakan esensi dari “krisis utang dunia ketiga”. Didedikasikan 

untuk memiliki seluruh kekayaan dan memperbudak manusia, 

vampire yang tidak pernah merasa kenyang telah dilepaskan ke 

dunia.

Sebagian besar buku Mullin mengungkap faktor-faktor yang 

membuat A.S terlibat dalam permainan mematikan ini. Pada 1913, 

Owen Glass Bill (Undang-undang mengenai keuangan) memberikan 

bank-bank yang sebagian besar dikontrol asing hak untuk 

membuat uang berdasar  kredit pemerintah Amerika Serikat dan 

mengenakan bunga atasnya. 

Untuk memenuhi ini, para bankir ini  harus mencurangi 

pemilihan agar calon Demokrat Woodrow Wilson terpilih. (Mereka 

mengalahkan calon inkumban W.H. Taft dengan membuat pembantu 

mereka Theodore Roosevalt memecah suara Republikan.) Kemudian 

kaki-tangan mereka di kongres meloloskan aturan perbankan 

baru pada 22 Desember setelah lawan-lawan mereka cuti untuk 

merayakan Natal.

“Undang-undang ini menciptakan perserikatan (kartel) terbesar 

didunia,” ucap anggota kongres Charles Lindberg ketika itu. “Ketika 

Presiden menandatangani undang-undang ini , pemerintahan 

tak kasat mata yang dikendalikan oleh Kekuatan Moneter akan 

dilegalkan. Masyarakat mungkin tidak akan mengetahuinya dalam 

waktu dekat, namun hari pembalasan akan datang tidak berapa 

lama lagi.”

Mullin menjelaskan bahwa undang-undang ini  disahkan 

hanya beberapa saat sebelum masyarakat Amerika harus mendanai 

Perang Dunia Pertama. Kekuatan masyarakat Eropa tidak lagi mampu 

untuk mendanai kemewahan perang berikutnya. Namun, Amerika 

relatif tidak memiliki utang dan itu membuat segalanya menjadi 

dapat dilakukan.

Mullin memberikan contoh yang meyakinkan bahwa setiap 

Presiden A.S sejak T.R. Roosevalt merupakan kaki-tangan para bankir. 

Pada 2006, masyarakat Amerika membayar lebih dari $400 miliar atas 

bunga utang nasional, sebagian besar kepada bak sentral. Untuk 

menjaga penipuan besar ini, para bankir memperkuat gerigi baja 

pada organ politik dan budaya bangsa. Menurut Mullins, “New York 

Times” dimiliki oleh Kuhn Loeb sementara “Washington Post” dimiliki 

oleh Lazard Freres. Di Eropa, Rothschild memiliki Reuters dan juga 

layanan berita Jerman dan Prancis.

Penerbit-penerbit A.S, jaringan televisi, dan produser film 

juga memiliki posisi yang sama. Rockefeller, Carnegies, dan Ford 

menguasai perpustakaan dan universitas-universitas nasional. 

Para jurnalis dan frofesor dengan taat meuruti fantasi mengenai 

demokrasi dan kebebasan. Laboratorium pengendali pikiran yang 

dijalankan oleh CIA dan Tavistock Institute mengimpikan cara untuk 

mengendalikan masyarakat. Strerilisasi psikologis untuk wanita 

(feminisme) yaitu  salah satu contoh.

Akhirnya peperangan kosmis antara Baik dan Jahat telah terjadi

*

Para bankir internasional hidup dalam ketakutan.Bukan terhadap kelaparan, penyakit, atau perang. Itu yaitu  

bentuk kehawatiran yang dimiliki oleh anak-anak di Dunia Ketiga.

Para bankir amat takut kita akan keberatan untuk membayar 

miliaran dolar kepada mereka tiap tahun sebagai bunga dari uang 

yang mereka buat dari angin dan dijamin oleh pajak kita. (Dewan 

Direktur Federal Reserve, sebuah kartel swasta yang sebagian besar 

beranggotakan perbangkan asing, mendapat  monopoli ini pada 

1913.)

Para bankir takut, sebagaimana anjing milik orang tunawisma, 

bahwa kita akan mengatakan, “saya dapat melakukan ini sendiri.”

Mereka takut pemerintah akan melangkah lebih jauh dan “gagal” 

pada “utang” yang dibuat diyakini.

Mereka takut akan kehilangan kendali. Mereka gelisah sepanjang 

malam. Dengan maksud untuk dapat tidur dengan nyenyak, para 

bankir ini  telah mengambil beberapa langkah.

Peringatan ini membantu kita untuk memahami dunia yang kita 

tinggali, mengapa ia menjadi semakin aman untuk para bankir dan 

semakin ganjil bagi orang lainnya.

Membuat Dunia Aman… 

Bagi Para Bankir

Pertama, orang-orang yang memiliki mesin uang cenderung 

untuk memiliki banyak teman. Para bankir membantu teman-teman 

mereka untuk menciptakan monopoli dalam minyak, kimia, farmasi, 

transportasi, media, dll. dan mengambil langkah aman. Sebagaimana 

yang dapat Anda bayangkan, orang-orang ini sama liciknya dengan 

pencuri. Para pengacara, jurnalis, dan para intelektual seluruhnya 

berlomba-lomba untuk menjalankan perintah mereka. (Melayani 

kartel ini yaitu  sarana untuk “sukses”).

Langkah pertama para bankir ini yaitu  dengan membeli seluruh 

politisi. Kedua yaitu  membeli saluran media utama dalam rangka 

untuk mempromosikan ilusi bahwa para para politisi membuat 

keputusan dan mewakili kepentingan kita. Langkah ketiga yaitu  

mengontrol sisitem pendidikan, memastikan bahwa masyarakat 

berhenti berpikir sejak masa-masa dini.

Kemudian para bankir ini  menggunakan pemerintah 

dan media untuk meyakinkan kita bahwa agama, nasionalisme, 

dan keluarga inti yaitu  tidak populer, dan kita menginginkan apa 

yang mereka inginkan. Kebijakan-kebijakan ini tidak pernah didebat 

atau di-vote. Mereka tampak datang begitu saja dan seakan-akan 

mewakili keinginan masyarakat umum.

Kami “menginginkan” sekularisme dan pemisahan antara gereja 

dan negara. Meskipun kita tidak bermasalah dengan nilai-nilai Kristen 

selama berabad-abad, para bankir ini  tidak menginginkan kita 

memiliki referensi spriritual yang mungkin akan mengintervensi apa 

yang mereka diktekan.

Kami “menginginkan” pemerintahan dunia (globalisasi). Para 

bankir perlu menghilangkan negara bangsa, kebebasan, dan 

demokrasi dengan tujuan untuk melancarkan bisnis mereka dan 

mengonsolidasikan kekuasaan mereka. PBB, NAU, Uni Eropa, IMF, 

dan Bank Dunia—mengagungkan pinjaman dan tagihan besar—

akan membuat hukum.

Kami “menginginkan” keberagaman. Negara tidak diperbolehkan 

untuk memelihara identitas nasional atau tradisi mereka. Natal 

kemarin, kepala daerah saya mencoba untuk memberi nama pohon 

natal di legislatif sebagai multicultural tree. Keberagaman yaitu  

menghormati setiap budaya kecuali Kristen Eropa. Setiap bangsa 

harus sama heterogennya dengan satu kotak cokelat Smarties—

tidak ada seorang pun yang berada dalam posisi menentang para 

bankir. 

Kami “menginginkan” feminisme. Menyebarkan idiologi per-

samaan hak yang salah bagi wanita untuk mendesain penyebaran 

lesbian dan penyimpangan. Jika wanita berfokus untuk mengejar 

karir, mereka tidak akan memperhatikan kehidupan keluarga dan 

mendapat  suami. Mereka memiliki lebih sedikit anak atau sama 

sekali tidak memiliki anak. Bahkan jika mereka memiliki anak, mereka 

akan diasuh oleh tempat penitipan anak yang disediakan oleh 

pemerintah.

Dalam penyamaran hak “wanita” dan “gay”, kita sedang dibentuk 

untuk menjadi androginus (laki-laki-perempuan tunggal) dan 

berperilaku seperti homoseksual, yang umumnya tidak menikah atau 

memiliki keluarga. Perbedaan fisik dan psikologis antara pria dan 

wanita bukan merupakan “stereotype”. Namun, penandatanganan 

undang-undang “CEDAW” PBB terbaru (diloloskan oleh senat 

Komite Senat Urusan Internasional AS) akan memerintahkan “untuk 

mengambil seluruh langkah yang diperlukan guna mengubah pola 

perilaku pria dan wanita secara budaya dan sosial.” (Artikel 5).

Pembentukan kondisi sosial yang terinspirasi Komunis ini 

merupakan penghambatan terhadap heteroseksual (keinginan 

seksual terhadap lawan jenis). Ia dimaksudkan untuk menghentikan 

pertumbuhan nasional kita. Sementara itu tingkat kelahiran menu-

run lima puluh persen dan tingkat perceraian berlipat ganda. 

Sekelompok pengacara yang dibayar tinggi, para pekerja sosial, 

psikiater, dan birokrat mendukung bencana tesebut. Para professional 

ini merupakan konstutuen-konstituen dari para bankir ini .

Masyarakat—mengalami kemandekan, kekurangan cinta, 

terobsesi seksual—tanpa keluarga, agama, atau identitas nasional 

mudah untuk dikontrol. (Mereka akan bergabung dengan apa pun; 

mereka mencari sebuah keluarga). Namun dalam kasus penolakan, 

para bankir ini  telah menciptakan sesuatu yang menakut-

nakuti, “terorisme” untuk menjustifikasi tindakan pengamanan 

besar-besaran.

The Office of Homeland Security didesain untuk mengontrol 

kita—populasi domestik. Mengapa ini merupakan sesuatu yang 

penting? Kita “berutang” triliunan dolar dan para bankir menginginkan 

kita membayarnya. Suatu hari mereka akan mengambil mainan 

kita. Dalam kasus ketika ada masalah, seorang polisi negara bagian 

Orwellian (negara fiksi dalam Novel George Orwell yang diidentikkan 

dengan kekacauan dan tindakan aparat keamanan yang represif 

dalam penganganan huru-hara) akan digunakan. Namun terlebih 

dahulu Muslim harus ditaklukkan dan dijarah.

Berbicara mengenai Amerika Serikat dengan nada bahwa 

seakan-akan kita yaitu  negara yang merdeka merupakan suatu 

yang menggelikan. Para politisi Amerika merenggut kekebasan kita 

pada 1913. Sejak itu, para tentara A.S telah menjadi “tukang pukul” 

untuk para bankir internasional, tidak lain.

Superpower Sebagai Tukang Pukul Super

Para pembayar pajak dan tentara Amerika membuat Perang Dunia 

Pertama menjadi dimungkinkan. Ia dimulai hanya enam bulan 

setelah berdirnya “Fed”. Tujuannya yaitu  untuk meningkatkan 

utang, melumpuhkan negara-negara Eropa, dan menghapus satu 

generasi, dan mendirikan dua dari proyek kesayangan para bankir: 

Komunisme (Russia) dan Zionisme (Palestina). Setelah perang 

berakhir, pemerintahan dunia bankir—Liga Bangsa-Bangsa (yang 

dikenal “Liga untuk Menegakkan Kedamaian”) didirikan.

Amerika tidak memasuki Perang Dunia Dua pada Desember 

1941 untuk menyelamatkan peradaban Barat. Inggris berdiri sendiri 

melawan Jerman selama lebih dari dua tahun. A.S baru memasuki 

perang enam bulan setelah Hitler menyerang Russia. Tujuannya 

yaitu  untuk menyelamatkan Komunisme! (Saya berutang pada 

A.K. Chesterton [“The New Unhappy Lords,” 1969] untuk pengertian 

ini) Untuk beberapa alasan, U.S.S.R mendapat  bantuan $5 miliar 

(berdasar UU Land-Lease) dari A.S. setelah perang berakhir.

Setelah asap peperangan reda Komunis, bukannya Nazi menjadi 

tirani di Eropa Timur. Agen-agen Soviet/Diplomat A.S. Alger Hiss 

dan Harry Hopkins mendirikan P.B.B di tanah yang dihibahkan oleh 

John Rockefeller. Salah satu undang-undang pertama P.B.B yaitu  

menciptakan negara Israel.

Ben Hecht dalam A Child of the Country menulis, “Abad Dua Satu 

kakinya dijerat oleh Perang Dunia Satu”. Sebelum melakukan bunuh 

diri pada 1942, Stefan Zweig dalam The World of Yesterday berbicara 

dengan nada yang sama mengenai kematian peradaban Barat.

Planet ini telah dibajak. Para pemimpin kita yaitu  penipu, 

oportunis, pengkhianat, atau ketiga-tiganya. Hampir segala sesuatu 

mengenai sejarah modern yaitu  kebohongan. Perusak moral 

berlalu-lalang dalam kehidupan budaya dan publik kita. Segala 

sesuatu yang dipromosikan oleh media, pendidikan, dan pemerintah 

memiliki niat terselubung. Ini yaitu  apa yang terjadi ketika kita 

menolak Tatanan Moral, yaitu Tuhan.

Ini yaitu  dunia yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita, 

dunia yang aman…bagi para bankir internasional.

Peristiwa-peristiwa terkini bagaikan gambar “Mata Ajaib” yang harus Anda tatap dalam waktu lama untuk dapat menemukan 

gambar di dalamnya. Namun jika Anda mengetahui apa yang Anda 

cari, maka gambar yang ada di dalamnya akan segera muncul. 

Sama mengagumkan dan anehnya dengan hal ini , 

sebuah masyarakat mistis Satanik (Kabalistik) telah mengambil 

kendali planet melalui sistem perbankan. Ia berupaya menanamkan 

tiraninya melalui tipu daya “perang terhadap teror” dan “globalisasi”. 

Setiap perang merupakan trik yang digunakan untuk membunuh 

dan mengacaukan kemanusiaan dan upaya untuk meningkatkan 

kekayaan serta kekuasaan kelompok kecil ini, yang berbasis di Bank 

of England.

Sumber lain yang mengonfirmasi kebenaran yang tidak 

mengenakkan ini yaitu  sebuah surat mengejutkan yang layak 

mendapat perhatian. Surat ini , yang muncul di internet beberapa 

tahun lalu, menghapus ilusi bahwa kita merupakan masyarakat 

bebas yang hidup dalam sistem demokrasi ramah. Dengan nama 

pengirim “Teman Globalis Anda”, surat ini  memberi nasihat 

kepada masyarakat dunia bahwa “Anda yaitu  properti kami” dan 

Anda harus melakukan pelayanan “untuk kebaikan Anda”.

Para Bankir Menginginkan Agar 

Kita Menaati Mereka

“Hari-hari untuk menghentikan kami telah lama berlalu,” tulis 

teman kita yang terdengar seperti Saudara Tua.

“Kami memiliki kendali penuh terhadap bumi dan keuangannya. 

Kami juga menguasai propaganda melalui media dan tidak ada 

negara atau kekuatan yang dapat mengalahkan kami… Kami dapat 

mengirim pasukan Amerika atau Eropa ke mana pun kami suka, 

kapan pun kami suka, dan untuk tujuan apa pun yang kami suka. 

Anda dengan setia menjalankan bisnis kami… berapa banyak bukti 

yang Anda inginkan?… tidakkah tampak masuk akal bahwa Anda 

hanya mematuhi dan melayani kami?” 

Saya mengingatkan Anda bahwa materi semacam ini dapat 

memicu disonansi kognitif sebab  citra realitas sangat berbeda 

dengan yang diberikan oleh media masa.

Surat enam halaman ini  telah ditulis sejak musim gugur 

1999, namun tidak menyebar luas. Saya merangkumkannya di sini 

dan menyarankan Anda agar membacanya secara utuh di internet. 

(Cari, “Letter from Your Globalist Friend.”)

Dapat saja surat ini  hanya merupakan cerita bohong, 

namun saya pikir ia menjelaskan mengenai kondisi kita saat ini. Ia 

sejalan dengan yang ditemukan oleh banyak peneliti konspirasi 

independen, bahkan lebih jelas dan lebih mencerahkan dibandingkan  

apa pun yang dapat mereka buat.

Surat

Teman globalis kita mengatakan bahwa ia ingin menjelaskan realitas 

politik kepada kita sehingga kita “dapat mengetahui bagaimana 

harus bersikap dalam Tatanan Dunia Baru yang sekarang sedang 

terbentuk di bumi.”

Sebagaimana penulis “Protokol Zion,” ia menggembar-

gemborkan bahwa ia mewakili kekuatan rahasia yang mengendalikan 

dunia dan ia tidak dapat dilihat.

“Kami menjalankan segala sesuatu, namun Anda tidak menge-

tahui siapa yang harus diserang. Saya harus mengatakan bahwa 

tangan tersembunyi ini memiliki peralatan yang amat lengkap dan 

tidak ada kekuatan dalam sejarah yang menyamai kekuatannya. Kami 

menguasai dunia dan dunia tidak mengetahui siapa yang menguasai 

mereka. Ini benar-benar merupakan sesuatu yang mengagumkan. 

Pada media kami, kami menghadirkan kepada Anda apa yang kami 

inginkan agar Anda lakukan. Kemudian, sekan-akan dalam sekejap, 

para pembantu kecil kami mematuhinya.”

Namun ia mengungkapkan mengenai dirinya. Ia jelas merepre-

sentasikan bank sentral: “Uang Anda sendiri telah membentuk rantai 

yang dengannya kami mengikat Anda, sebab  kami mengendalikan 

seluruh uang.”

Sebagaimana yang telah saya katakan, kartel bank sentral 

merupakan pendorong utama Tatanan Dunia Baru. Dengan mem-

berikan kekuasaan kepada pihak swasta asing untuk menciptakan 

uang berdasar  kredit kita, para pendahulu kita menghancurkan 

peradaban Barat. Kepentingan swasta ini umumnya membeli kendali 

atas segala sesuatu dan semua orang, dan sekarang mereka ingin 

menginstitusionalisasikan kendali mereka secara global.

“Kerajaan kita yaitu  kerajaan uang,” tulis teman globalis 

kita. “Kami telah memberikan kepada Anda selembar kertas atau 

beberapa angka pada layar komputer yang kami istilahkan “uang”. 

Ia tidak di back up oleh apa pun dan tidak dibuktikan oleh apa pun, 

selain apa yang kami katakan. Kami tidak membuatnya dari apa pun, 

kami mencetaknya, kami meminjamkannya, kami memberinya nilai, 

dan kami mengambil nilainya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan 

uang berada di tangan kami. “

Teman globalis kita mengungkapkan bahwa para bankir 

memiliki hubungan simbiotik dengan kita. Kita mendpatkan untung 

dengan meminjam dari mereka.

“Kami menginginkan kalian berada dalam sistem. Ketika Anda 

membeli sebuah rumah, kami tidak hanya menerima penerimaan 

pajak untuk digunakan menurut tujuan kami, namun kami juga 

mendapat  keuntungan dari bunga pinjaman ini . Anda 

mungkin membayar dua atau tiga kali harga rumah hanya dengan 

bunganya saja. Bunga ini  juga dipajaki yang sekali lagi 

dialokasikan pada sektor-sektor pengaruh yang kami pilih. Kami 

tidak ingin Anda bebas dan itulah alasan mengapa kami melakukan 

seperti apa yang kami lakukan.”

Salah satu sektor pengaruh ini  yaitu  pendidikan. Pajak 

kita membayar untuk “indoktrinasi anak-anak Anda di sekolah 

umum yang kami dirikan. Kami ingin agar mereka tumbuh dengan 

mendapat  pelatihan yang baik mengenai sistem pemikiran kami. 

Anak-anak Anda akan belajar mengenai apa yang kami inginkan agar 

mereka pelajari, dan membayar untuk itu.”

“Anda dalah properti kami. Kami tidak akan mengizinkan Anda 

untuk membeli atau menjual kecuali Anda mengajukannya kepada 

otoritas perwakilan kami. Jika Anda pergi ke pengadilan untuk 

menentang kami, kami akan membuat Anda tak berdaya di sana 

dan akhirnya Anda akan kalah. Jika Anda menggunakan kekerasan, 

kami akan membuat Anda berakhir di kamp pekerja kami, lebih 

spesifiknya disebut penjara industri. Anda membutuhkan uang kami, 

hiburan kami, bahan bakar kami, dan sarana-prasarana kami dan jika 

Anda tidak memilikinya Anda akan merasa kehilangan. Dengan ini 

Anda dibuat untuk menurut terhadap kehendak kami.”

Para Pemimpin Kita

Banyak pemimpin politik dipilih dari para pelaku pidana dan penjahat 

kelas atas sebab  mereka dapat dimanfaatkan. Mengungkapkan 

keburukan mental Presiden Clinton akan “amat membantu untuk 

memberikan penilaian mengenai menurunnya perilaku moral anak 

muda.”

Ia mencerca upaya untuk meng-impeach Clinton: “Ia berguna 

bagi kita dan ia tidak akan diturunkan oleh siapa pun sampai kami 

siap untuk menurunkannya… para pemimpin yang kami naikkan 

akan tetap berada di sana sampai kami memiliki penggantinya. Pada 

waktunya kami menaruh pemimpin yang kami ajukan di hadapan 

Anda dan Anda memilihnya. Dengan cara ini  kami memberi 

Anda kemampuan untuk memilih yang semu dan Anda yakin bahwa 

Anda telah melakukan sesuatu untuk menempatkan presiden Anda 

di kantornya.”

Ia mengutip Saddam Hussein dan Slobodan Milocevic sebagai 

pemimpin yang menolak untuk patuh. “Kejayaan hanya bagi mereka 

yang mengikuti arah kami dan melakukan apa yang kami katakan. 

Jika seseorang tidak melakukannya, maka hanya akan ada hasil yang 

tragis dan menyedihkan. Saya benar-benar akan membuat Anda 

terpenggal pada akhirnya.”

Dalam lingkup yang lebih kecil, ia mengatakan bahwa 

pem-berontakan hanya akan menjadi alasan baginya untuk 

menerapkan hukum yang lebih represif. Mereka dapat mengikat 

para pembang=kang di pengadilan, yang selalu dikendalikan oleh 

mereka. Mereka dapat menghancurkan orang seperti Davish Koresh 

dan pada saat yang sama mendiskreditkan mereka. 

Ia mengatakan bahwa pihak Liberal dan Konservatif, 

“Melayani dengan stempel persetujuan kami dan mereka tidak 

diperkenankan menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Dengan 

menciptakan kontroversi pada setiap tingkatan, tidak ada seorang 

pun yang mengetahui apa yang harus dilakukan. Jadi, dalam semua 

kebingungan ini, kami tetap melaju dan menyelesaikan apa yang 

kami inginkan tanpa penghalang.”

Media menjejali masyarakat dengan seks dan kekerasan 

sehingga mereka terprogram untuk berkelahi tanpa berpikir dan 

tidak memiliki integritas atau kekuatan pikiran untuk memikirkan 

apa yang benar-benar penting sehingga sepenuhnya menyerahkan 

permasalahan penting ini  ke tangan kami.

Ciina dan Rusia bukan merupakan tantangan: “Kami tidak 

takut terhadap Rusia atau Cina sebab  kami telah memiliki kendali 

penuh terhadap sistem mereka. Cina mengetahui bahwa kami dapat 

membekukan berapa pun nilai korporasi mereka di Amerika dan 

seluruh modal mereka dengan sebuah coretan pena.”


Kita diberi tahu bahwa masyarakat turut serta dalam hadirnya abad 

pencerahan (enlightment) dan kemajuan. Itu hanya merupakan 

tipuan. Sebenarnya seekor hewan predator primitive meregangkan 

cakar-cakarnya sejak masa lalu untuk menerkam manusia.

Cepat atau lambat kita akan menyadari bahwa kita sedang 

menyaksikan titik puncak konspirasi yang kejam terhadap manusia. 

Kejadian-kejadian kemanusiaan hanya menjadi masuk akal ketika 

kita menyadari bahwa pengikut-pengikut Setan sedang mendirikan 

sebuah rezim global yang diperuntukkan bagi tuhan jahat mereka. 

Saya tahu bahwa ini terdengar terlalu aneh untuk menjadi kenyataan. 

Mereka memanfaatkan hal ini .

“Surat Dari Teman Globalist Anda—Letter from Your Globalist 

Friend” sejalan dengan tulisan hebat mengenai pemerintahan tak 

kentara lainnya: Harold Rosenthal Interview; House Report; Svali 

Disclosures; The Soviet Art Brain Washing; Quit Weapons for Silent Wars; 

The Report from Iron Mountain; The Red Symphony; dan Protocols of the 

Elders of Zion.

Kita hidup di dalam impian semu. Sayangnya orang-orang tidak 

bangun sampai mereka mengambil barang-barang yang ada di 

impian orang-orang ini , dan itu akan telah terlambat.

Teoritikus konspirasi meyakini bahwa sejarah modern mencerminkan konspirasi jangka panjang yang dilakukan 

oleh para elit keuangan internasional untuk memperbudak 

manusia. Sebagaimana orang yang buta mengamati gajah, kita 

mengalamatkan konspirasi ini pada para bankir Yahudi, Illuminati, 

Vatikan, Jesuit, Freemason, Black Nobility, Bilderberg, dll.

Penjahat sesungguhnya berada pada titik pusat kehidupan 

budaya dan ekonomi kita. Mereka yaitu  dinasti keluarga yang 

memiliki Bank of England, U.S Federal Reserve, dan asosiasi kartel. 

Mereka juga mengendalikan Bank Dunia dan IMF dan dan sebagaian 

besar agensi intelejen dunia. Identitas mereka bersifat rahasia namun 

tentu Rothcshild merupakan salah satu dari mereka. Bank of England 

“dinasionalisasi” pada 1946, namun kekuasaan untuk menciptakan 

uang tetap berada di tangan yang sama. 

Pada kenyataannya Inggris merupakan oligarki keuangan yang 

dijalankan oleh “Mahkota” yang mengacu pada “City of London”, 

bukan ratu. City of London dijalankan oleh Bank of England, sebuah 

perusahaan swasta. Kota yang berukuran satu mil persegi ini  

merupakan negara merdeka yang berlokasi di pusat London. Sebagai 

Konspirasi “Yahudi” yaitu  

Imperialisme Inggris

“Vatikan-nya dunia keuangan”, kota ini  tidak tunduk terhadap 

hukum Inggris.

Sebaliknya, para bankir mendikte parlemen Inggris. Pada 1886, 

Andrew Carnegie, menulis bahwa, “enam atau tujuh orang dapat 

menceburkan negara ini  ke dalam perang tanpa dengar 

pendapat dengan parlemen sama-sekali terlebih dahulu.” Vincent 

Vickers, salah satu direktur Bank of England pada 1910-1919 

menyalahkan City ini  atas segala perang yang terjadi di dunia. 

(Economic Tribulation (1940) dikutip dalam Knuth dalam The Empire 

of the City (1943), hal. 60)

British Empire (Kerajaan Ingris) merupakan perpanjangan 

tangan dari kepentingan para bankir. Pada dasarnya, seluruh koloni 

non-putih (India, Hong Kong, Gibraltar) merupakan “Koloni kerajaan” 

dan itu berarti bahwa mereka milik City ini  dan tidak tunduk 

terhadap hukum Inggris, meskipun orang-orang Inggris telah 

menaklukkan mereka dan meminta koloni ini  untuk membayar 

atas perlindungan yang mereka berikan.

Bank of England diasumsikan mengendalikan A.S selama 

pemerintahan Theodore Roosevelt (1901-1909) ketika agennya, 

J.P. Morgan, mengambil alih 25% bisnis Amerika. (Anton Chaitkin, 

Treason in America, 1964) 

Club of the Isle

Menurut “American Almanac”, para bankir ini  merupakan 

jaringan yang disebut “Club of the Isle”. Kelompok ini  

merupakan perkumpulan informal dari rumah tangga kerajaan yang 

berada di Eropa, termasuk Queen (Ratu). Club of the Isle menguasai 

aset sekitar $10 triliun. Ia mengendalikan korporasi-korporasi 

74

raksasa seperti Royal Dutch Shell, Imperial Chemical Industries, Lyold 

of London, unilever, Lonrho, Rio Tinto Zinc, dan Anglo American 

DeBeers. Mereka mendominasi pasokan minyak, emas, permata, 

dan banyak lagi bahan mentah yang vital. Aset ini melayani agenda 

geopolitik mereka. 

Tujuannya yaitu  untuk mengurangi populasi manusia dari 

lebih dari 5 miliar menjadi di bawah satu miliar dalam dua atau 

tiga generasi mendatang. Secara harfiah mereka bertujuan untuk 

“menggembala kelompok manusia” guna kepentingan kekuasaan 

global mereka dan sistem feudal yang mendasarinya.

Sejarawan Jeffrey Steinberg dapat mengacu pada A.S., Kanada, 

dan Australia ketika ia menulis, “Inggris, Skotlandia, Wales, dan 

Khususnya Irlandia Utara, saat ini tidak labih dari perkebunan dengan 

sistem perbudakan dan laboratorium penciptaan kondisi sosial yang 

melayani… City of London…”

“Keluarga-keluarga ini membentuk oligarki keuangan. Mereka 

yaitu  kekuatan di balik singgasana Windsor. Mereka memandang diri 

mereka sendiri sebagai pewaris oligarki Venetian, yang menginfiltrasi 

dan menyusupi Inggris dari periode 1509-1715, dan mendirikan 

sistem oligarki Anglo-Dutch-Swissyang lebih mematikandibandingkan  

imperial babilonia, Persia, Romawi, dan Bizantium…

“City of London mendominasi pasar spekulatif dunia. Kelompok 

perusahaan yang saling terikat kuat dalam bidang ekstraksi bahan 

mentah, keuangan, asuransi, transportasi, dan produksi makanan, 

mengendalikan sebagian besar pasar dunia, dan mengendalikan 

“lalu-lintas” dunia industry.”

Jahudi dari Venice

Steinberg, yang dikatakan sebagai pendukung ekonom Lyndon 

Larouche, telah menelusuri momok ini hingga migrasi oligarki para 

pedagang dari Venice ke Inggris lebih dari 300 tahun yang lalu.

Meskipun sejarawan-sejarawan aliran Larouche tidak menga-

takan demikian, tampak bahwa banyak dari anggota oligarki ini 

yaitu  orang-orang Yahudi. Cecil Roth menulis: “Perdagangan di 

Venice amat terkonsentrasi di tangan orang-orang Yahudi, kelas 

pedagang terkaya.” (The History of the Jews in Venice, 1930)

Sebagaimana diungkapkan oleh William Guy Carr dalam Pawns 

in the Games, baik Oliver Cromwell maupun William of Orange yaitu  

didanai oleh para bankir Yahudi. Revolusi Inggris (1649) merupakan 

revolusi pertama dari serangkaian revolusi yang didesain untuk 

memberikan hegemoni kepada dunia. Pendirian Bank of England 

oleh William pada 1694 merupakan langkah penting berikutnya. Di 

balik layar, Inggris telah menjadi negara “Yahudi” selama lebih dari 

300 tahun (hal. 20-24).

Keluarga perbankan Yahudi melakukan praktek untuk 

menikahkan keturunan wanita mereka dengan para aristokrat Eropa 

yang pemboros. Dalam hukum Yahudi, keturunan dari keluarga 

yang ibunya yaitu  Yahudi yaitu  termasuk Yahudi. Sebagai contoh, 

pada 1878 Hannah Rothschild menikah dengan Lord Rosebery yang 

kemudian menjadi Perdana menteri (keturunan pria dari pasangan 

ini  menikahi Yahudi, meskipun Viktor dan putranya Jacob 

Rothschild yaitu  pengecualian. Mereka berdua menikahi non-

Yahudi.)

Pada 1922 Louis Mountbatten, paman dari Pangeran Philip dan 

sepupu dari Ratu menikah dengan cucu dari bankir Yahudi Ernest 

Cassel, salah seorang terkaya di dunia. Ibu Winston Churchill, Jenny 

(Jacobson) Jerome, merupakan orang Yahudi.

Pada awal 1920-an, amat jarang keluarga aristokrat Inggris yang 

tidak menikah dengan Yahudi. Ketika mereka mengunjungi benua 

ini , orang-orang Eropa terkejut melihat orang-orang yang 

berpenampilan Yahudi dengan title dan aksen Inggris.

Menujrut L.G. Pine, editor Burkes Peerage, Yahudi “telah membuat 

diri mereka terhubung amat dekat dengan keluarga bangsawan 

Inggris sehingga kedua kelas ini  tidak mungkin akan mengalami 

kerugian yang tidak diderita secara-bersama-sama. Begitu dekatnya 

hubungan antara Yahudi dengan para bangsawan ini sehingga 

serangan terhadap Yahudi menjadi tidak mungkin tanpa menyakiti 

para aristokrat juga. (Tales of British Aristocracy, hal. 219)

Israel Inggris

Jika mereka bukanlah Yahudi sebab  pernikahan, banyak aristokrat 

yang menganggap diri mereka sebagai Yahudi sebab  pewaris Kitab 

Suci Yahudi. Hapsburg dihubungkan dengan pernikahan dengan 

Merovingians yang menklaim sebagai keturunan Suku Benjamin.

Selain itu, banyak aristokrat dari gerakan “Inggris Israel” yang 

percaya bahwa Inggris merupakan kepala dari “Suku yang Hilang” 

Anglo Saxon dari Israel dan bahwa Takdir akan melihat rekonstitusi 

yang utuh dari Kerajaan Inggris.

Menurut Barbara Aho, Rosicrucians dan Freemason, yang percaya 

terhadap Israelisme Inggris, memiliki rencana untuk menempatkan 

salah satu darah daging mereka pada singgasana Kuil di Yerussalam 

yang dibangun kembali. Penempatan mesiah palsu yang akan 

disembah dunia sebagai Kristus ini telah direncanakan dengan 

seksama dan dijalankan berabad-abad yang lalu.

Barry Chamish menulis, “tidak akan ada negara modern 

Israel tanpa Freemasonry Inggris. Pada 1880-an, gerakan Inggris-

Israel digagas dari dalam Freemasonry. Tujuannya yaitu  untuk 

mendirikan negara Yahudi-Masonik di provinsi Turki dari Palestina…

awalnya, keluarga Yahudi Masonik Inggris seperti Rothschilds dan 

Montefiores memberikan modal untuk membangun infrastruktur 

guna mengantisipasi gelombang imigrasi. Bagaimanapun, 

membujuk orang-orang Yahudi ke Palestina yaitu  sesuatu yang 

sulit. Mereka amat menyukai kehidupan Eropa sehingga enggan 

untuk meninggalkannya. Oleh sebab nya Eropa harus diubah 

menjadi mimpi buruk bagi para Yahudi.” (British Freemasonry Covets 

Israel. Online)

nya, tujuan para elit Inggris Yahudi untuk 

mendominasi dunia mengambil bentuk imperialisme Inggris dan 

Amerika, dan kemudian Zionisme dan Tatanan Dunia Baru. 

*

78

Mari kita mulai dengan mendefinisikan “Tatanan Dunia Baru”. Hal utama yang mendasari Tatanan Dunia Baru 

yaitu  keinginan para bankir sentral dunia untuk menerjemahkan 

kepentingan kekuasaaan ekonomi mereka yang besar menjadi 

institusi yang mengontrol politik dan sosial dunia secara permanen.

Kekuasaan mereka berdasar  monopoli mereka terhadap 

kredit. Mereka menggunakan kredit pemerintah untuk mencetak 

uang, dan meminta para pembayar pajak untuk menyerahkan lebih 

dari miliaran pajak kepada mereka.

Bank sentral seperti Federal Reserve berpura-pura menjadi 

institusi pemerintah. Sebenarnya mereka bukan. Mereka dimiliki 

secara pribadi oleh sekitar 300 keluarga. Dalam jumlah yang 

signifikan ia dimiliki oleh keluarga Yahudi atau sebagian Yahudi. Saya 

yaitu  seorang Yahudi tak-taat yang percaya bahwa situasi ini yaitu  

berbahaya bagi kemanusiaan dan juga Yahudi.

Penemu berkebangsaan Amerika Thomas Edison meng-

gambarkan hal ini sebagai berikut:

“yaitu  suatu yang absurd untuk mengatakan bahwa negara kita 

dapat mengeluarkan obligasi namun tidak dapat mengeluarkan mata 

Apakah Tatanan Dunia Baru “Yahudi”?

79

uang. Keduanya dijanjikan untuk dibayar, yang satu menggemukkan 

lintah darat dan yang lainnya membantu masyarakat.”

Bank sentral juga mengendalikan pemberian kredit kepada 

perusahaan dan individu. Robert Hemphil, Manajer Kredit dari Federal 

Reserve Bank di Atlanta mengemukakan bahwa ini merupakan 

situasi yang tidak dipertahankan:

“Ini merupakan pemikiran yang mengejutkan. Kita sepenuhnya 

bergantung pada bank komersial. Seseorang meminjamkan setiap 

dolar yang beredar, baik tunai maupun kredit. Jika bank ini  

menciptakan uang sintetis yang amat banyak, kita sejahtera; 

jika tidak, kita kelaparan. Kita sepenuhnya tidak memiliki sistem 

keuangan yang permanen. Ketika seseorang dapat memahami 

gambaran yang utuh, absurditas yang 


Related Posts:

  • illumination 2 tu-satunya pengecualian dalam pembolehan pemenuhan nafsu diri sendiri yaitu  untuk mempelajari bahwa objek yang kita ciptakan yaitu  dinilai terlalu tinggi dan tidak dapat memuaskan kelaparan ki… Read More