tu-satunya pengecualian dalam pembolehan pemenuhan
nafsu diri sendiri yaitu untuk mempelajari bahwa objek yang kita
ciptakan yaitu dinilai terlalu tinggi dan tidak dapat memuaskan
kelaparan kita, yang sebenarnya yaitu kelaparan spiritual. Jelas
bahwa Illuminati mengetahui hal ini. Harold Rosenthal yang
merupakan orang dalam mengilustrasikan bagaimana mereka secara
harfiah dan secara sadar melakukan pekerjaan Iblis:
“Masyarakat Anda tidak pernah menyadari bahwa kami
hanya menawarkan hal-hal yang tidak bernilai yang tidak dapat
menimbulkan kepuasan kepada mereka. Mereka mendapat satu
lalu mengonsumsinya dan merasa tidak puas. Kami menghadiahkan
yang lainnya. Kami memiliki sesuatu yang tampak dapat memenuhi
kepuasan dengan jumlah tak terbatas, sampai pada batas di mana
kehidupan tidak dapat kembali lagi ke dalam diri untuk menemukan
kepuasan yang sesungguhnya. Anda telah menjadi kecanduan
terhadap obat-obat kami yang melaluinya kami menjadi tuan Anda
yang absolute…”
“Kami telah membuat orang-orang memeluk falsafah kami
mengenai mengambil dan mendapat, sehingga mereka tidak akan
pernah merasa puas. Orang-orang yang tidak puas yaitu bidak
dalam permainan penguasaan dunia kami. Oleh karenya, mereka
akan selalu mencari dan tidak akan pernah mendapat kepuasan.
Saat mereka mencari kebahagiaan di luar diri, mereka secara sukarela
menjadi pelayan kami. (Lihat Protokol yang Diperbarui oleh Yahudi
Fanatik, di dalam buku ini. Wawancara secara keseluruhan dapat
ditemukan secara online.)
Lahir pada 1949, saya telah mengamati bahwa masyarakat
semakin terikat dengan uang. Pada masa muda saya, pasar saham
atau spekulasi real estate belum menyebar luas. Mutual fund dianggap
begitu rumit. Saat ini, kebanyakan orang terlibat dalam pasar saham,
melakukan perdagangan sepanjang hari. Dalam real estate, house
flipping amat digemari sampai keruntuhan yang terjadi baru-baru ini.
Memilih Untuk Menjadi Tuhan
Ketika Kristen memilih surga dan kehidupan abadi, Yahudi memilih
dunia dan kehidupan ini. Yahudi Farisi akan membuat dunia ini
menjadi surga—bagi mereka. Mereka akan menjadi Tuhan.
Penyangkalan dan perebutan kuasa Tuhan ini yaitu apa
yang saya definisikan sebagai Satanik. Saya juga memasukkan
penyangkalan terhadap apa yang alami dan yang baik, (seperti cinta
antara pria dan wanita, ibu dan anak, yaitu feminisme) dan kehendak
untuk menyakiti atau menipu orang lain. Ketika kita mencari
kekuasaan, uang, dan seks yang tak terbatas sebagai pengganti
atas cinta, kita berarti mengekspresikan Satanik sebagai pengganti
Ketuhanan. Motivasi di balik Tatanan Dunia Baru yaitu Satanik.
Pemimpin Masonik, Albert Pike, mengakui penganut Freemason
menyembah Satan: “Nama sesungguhnya dari Setan, ungkap
Kabalis, yaitu kebalikan dari Yahveh; dan Setan bukanlah Tuhan
hitam, namun penyangkalan terhadap Tuhan. Lucifer sang pembawa
cahaya! Nama yang aneh dan misterius untuk diberikan kepada Jiwa
Kegelapan! Lucifer, sang putra fajar! yaitu dia yang membawa
cahaya… jangan ragukan itu!” (Morals and Dogma, hal. 102, 321)
Bukannya menjadi hamba Tuhan, Flavien Bernier mengatakan
bahwa ajaran Yahudi membuat mereka menjadi masyarakat Tuhan:
“Janji mengenai dominasi alam semesta yang ditemukan di dalam
Hukum ini oleh Yahudi ortodoks tidak diterjemahkan oleh Farisi
sebagai kekuasaan Tuhan Musa terhadap bangsa-bangsa, namun
dalam arti dominasi materi yang akan didapatkan oleh orang-orang
Yahudi di alam semesta.” (“Les Juifs et Le Talmud,” 1913)
Sebuah ekspresi yang ekstrem ditemukan dalam surat terkenal
dari Baruch Levy kepada Karl Marx yang dikutip dalam Review de
Paris, 1 Juni 1928. Itu juga menunjukkan bagaimana sosialisme
dan komunisme hanya merupakan sarana untuk mendapat
kekuasaan dan kekayaan.
“Masyarakat Yahudi yang dikumpulkan secara kolektif akan
menjadi Mesiah bagi diri mereka sendiri. Kekuasaannya terhadap
alam semesta akan didapatkan melalui penyatuan ras manusia
dan melalui pelenyapan perbatasan. Sebuah Republik Universal
akan terwujud di mana Putra Israel akan menjadi elemen
penggeraknya. Kami mengetahui bagaimana untuk mendominasi
massa. Pemerintahan seluruh bangsa secara perlahan akan runtuh,
melalui kemenangan proletariat, ke dalam tangan Judah. Semua
kepemilikan swasta akan menjadi milik pangeran Israel—mereka
akan memiliki kekayaan semua lahan. Itu akan mewujudkan janji
Talmud bahwa pada waktu Mesiah datang, orang-orang Yahudi akan
memegang kunci kepemilikan seluruh masyarakat dunia.” (Lihat
dalam pembahasan Komunisme, Sebuah Muslihat untuk Pencurian
dan Pembunuhan oleh Illuminati.)
Bella Dodd, mantan anggota Dewan Perwakilan Partai Komunis
AS bersaksi bahwa ia diperintah untuk menghubungi siapa pun
dari tiga kapitalis kaya yang tinggal di Waldorf Tower sebab terjadi
permasalahan dengan Moskow. Apa yang membuat Dodd heran
yaitu kapan pun orang-orang ini memberi perintah, Moskow selalu
meratifikasinya. Ketika ditanya siapa orang ini , sebab takut
akan keselamatan nyawanya, Dodd menolak untuk mengatakan.
Namun, ketika ditekan untuk mengatakan siapa yang sebenarnya
mengendalikan komunisme, ia hanya menjawab, “Setan”. (Lihat
website saya “Communism-Wall Street’s Utopian Hoax”.)
Israel Shamir
Israel Shamir, seorang Yahudi Israel yang beralih menjadi penganut
Kristen, memperingatkan bahwa Judaisme ingin orang-orang Yahudi
menggantikan Kristus sebagai perantara antara Tuhan dan manusia.
Masing-masing penganut Yahudi harus memutuskan apakah mereka
akan ikut atau tidak dengan rencana ini . (Pardes, 2005)
Mesianisme Yahudi (bangunan untuk seorang humanis “surga di
bumi” menurut ukuran Yahudi) menggantikan keselamatan spiritual.
Holokaus Yahudi menggantikan menggantikan Penyaliban Yesus. Itu
mengapa Yahudi lebih diutamakan deripada enam puluh juta orang
yang mati pada Perang Dunia Dua.
“Israel ingin menyatukan dunia di bawah panduan spiritualnya,”
ungkap Israel Shamir. “Kuil Tuhan… akan didirikan di Yerusalem,
pusat alam semesta di bawah Yahudi dan seluruh bangsa akan
tunduk kepadanya. Bangsa-bangsa akan menyembah Tuhan dengan
melayani Yesrel…” (72)
Shamir mengatakan bahwa penuhanan Yahudi tidak mem-
butuhkan Tuhan lain selain pemenuhan materi dan kesenangan
seksual. “Dalam panduan Yahudi, sakralitas yang eksklusif (kesucian)
Yerusalem dan Israel memerlukan desakralisasi bangsa-bangsa dan
bagian dunia lainnya. Tidak akan ada gereja ataupun masjid, tidak
ada pendeta Kristen maupun ulama Islam. Dunia akan menjadi gurun
yang diisi oleh hewan dan bangsa yang profan dan penggembala
mereka yaitu orang-orang Yahudi.” (73)
“Ia bermula dari hal kecil: yaitu penurunan tanda-tanda
keagamaan di sekolah dan tempat-tempat publik. Namun, jiwa kita
menerjemahkan penyerahan roh ini sebagai bukti dari kemenangan
Yahudi…” (78)
“Alam semesta Yahudi sedang dibangun bata demi bata
dan tandanya yaitu penurunan pendidikan dan kehidupan
spiritual dari non-Yahudi… Film-film Amerika menurunkan derajat
para pemirsanya… dan kemenangan Yahudi sepenuhnya akan
dicapai hanya ketika non-Yahudi yang dilemahkan dan buta huruf
berterima kasih dengan menjilat tangan Yahudi dan bersyukur atas
petunjuknya.” (80–81)
Yang disebut “Pencerahan—Enlightment” nama untuk Lucifer,
“Pembawa Cahaya”) yaitu benar-benar penolakan terhadap
rencana Tuhan untuk manusia dan kegilaan dari arogansi manusia.
Hasil dari falsafah menyimpang ini yaitu semakin berkembangnya
solipsisme Judeo-Masonik yang didasarkan pada penyimpangan
dari Tuhan, alam, dan kebenaran.
Saya berharap pada mayoritas Yahudi untuk merespons
informasi ini dengan tidak bertanya, “Apakah ini benar?”, namun
“Apakah ini berita buruk bagi Yahudi?” sebab ini semakin menjadi
standar kebenaran di dunia solipsistik kita.
Gelembung Solipsistik
Sebagaimana dikemukakan oleh sejarawan Yahudi Yuri Slezkini,
modernitas telah mengubah kita semua menjadi Yahudi (The Jewish
Century, 2004). Modernisme yaitu disfungsi yang tercipta dari
menjadikan diri sendiri sebagai Tuhan. Seorang manusia modern
yaitu seorang Yahudi, mendukung kesesatan, antipahlawan,
berpaling dari Tuhan, masyarakat, dan memaradokskan dirinya
sendiri. Ia hidup dalam realitas ciptaannya sendiri yang terpisah dari
kebenaran.
Deskripsi Mia Farrow mengenai Woody Allen yang mengidap
neurotika dan pencandu seks yang berlebihan menjadi contoh
manusia modern: “Woody hidup dan membuat keputusannya dalam
zona yang hampir sepenuhnya dibentuk serta dikendalikan oleh
dirinya sendiri… ia tidak memandang makhluk lainnya kecuali hanya
pelengkap tamannya, menilainya berdasar kontribisi mereka
terhadap keberadaannya. Oleh sebab nya, ia tidak dapat berempati
dan tidak merasakan tanggung jawab moral terhadap siapa pun atau
apa pun.” (Mia Farrow, What Falls Away, 208, dikutip dalam Jones, The
Jewish Revolutionary Spirit.)
Kita hidup dalam dunia solipsistik. Budaya Judeo-Masonik
modern meninggikan kebudayaan subjektif dan menolak ide
universal (yaitu pengalaman umum kita. Apa yang membuat kita
merasa baik menjadi manusia.) Budaya kita menjunjung hal-hal
remeh dan ketiadaan. Meskipun brilian dan amat lucu, “Seinfied”
merupakan pertunjukan televisi “mengenai ketiadaan”. Ia juga
mengenai egoisme dan pementingan diri sendiri.
Tatanan Dunia Baru, dominasi bentuk apa pun, membutuhkan
penolakan kebenaran yang objektif. Mereka tidak dapat mengakui
niat mereka untuk memperbudak kita, baik secara spiritual dan
mental, jika bukan secara fisik. Jadi, mereka harus menghilangkan
konsep kebenaran secara bersama-sama. Kebenaran yaitu tidak
dikenal dan subjektif, ungkap mereka kepada kita. Masyarakat
memiliki versi yang berbeda-beda mengenainya dan kita tidak akan
dapat menemukan yang sebenarnya. Itulah yang mereka inginkan
agar kita percaya.
Revolusi
Peran Yahudi terorganisasi sepanjang sejarah dalam artian yang
paling dalam yaitu subversif, melakukan pekerjaan Setan dengan
menentang keinginan Tuhan, (“Logos”, desain inheren, alasan dan
tujuan penciptaan) dengan membajak umat manusia dan menahan
perkembangannya.
Makna terpendam yang sesungguhnya dari “revolusi” yaitu
“menjatuhkan” Tuhan dan menggantikannya dengan Lucifer yang
merepresentasikan kepentingan Illuminati (yaitu para bankir sentral,
Yahudi terorganisasi, dan Freemason). Alasan lain yang diberikan
atas terjadinya revolusi hanyalah untuk pemantas.
Hal ini dibenarkan oleh Christian Rakowski dan interogasi KGB-
nya. “Kristen yaitu satu-satunya musuh kita yang nyata sebab
mengakibatkan fenomena politik dan ekonomi borjuis,” ungkap
Rakovsky. Kedamaian yaitu “kontra revolusi” sebab perang yaitu
cara untuk revolusi. (Lihat tulisan saya yang berjudul “Rothschilds
Conduct Red Symphony.”)
Oleh sebab nya, Yahudi terorganisasi melalui tangan
Freemasonry-nya, selalu menyabotase identitas personal dan sosial
berdasar ras, agama (Tuhan), bangsa, dan keluarga. Mereka telah
menyebabkan perang (seperti di Irak, Afghanistan, dan mungkin
Iran, dan perang Dunia Tiga), revolusi, divisi, korupsi, dan berupaya
untuk menormalisasi disfungsi dan penyimpangan.
Semuanya dilakukan untuk membuktikan bahwa kebaikan dan
tatanan alamiah yang direpresentasikan oleh ajaran Kristen yaitu
salah dan hipokrit serta harus digantikan dengan Tuhan-tuhan
Yahudi, yaitu komunisme, sosialisme, dan tirani tabung percobaan
utopia terbaru mereka, Tatanan Dunia Baru.
Oleh sebab nya, bagi keturunan Yahudi yang merasa malu
seperti saya, Yahudi sering kali tampak berada di barisan depan
untuk mencampakkan nilai-nilai Kristen dan menciptakan gangguan,
apakah itu dengan mengacaukan jenis kelamin dan pernikahan, atau
dengan mendukung perzinahan, pornografi, homoseksual, atau
aborsi.
Sebagai contoh, video musik yang baru ini diluncurkan oleh
penyanyi Yahudi Prancis berusia lima puluh tahun dan anak
gadisnya menormalkan terjadinya inses. Mantan Perdana Menteri
Prancis Leon Blum (1872-1950), seorang Yahudi, menulis pada 1907,
“Merupakan suatu yang alamiah dan sering bagi adik-kakak untuk
menjadi kekasih,” (“Marriage” 1907.) Sebagaimana yang dikatakan
revolusioner Masonik Guiseppe Mazzini, “Kami jahat dengan tujuan
untuk memimpin.”
Saat ini, amat jarang film yang memberikan contoh moral.
Beberapa ada yang jujur dan informatif. Terlalu banyak film Hollywood
yang melibatkan Yahudi yang bersifat cabul, vulgar, mengandung
kekerasan, dan menurunkan moral. (Tentu saja ada pengecualian
seperti film Julie Taymor Across the Universe, 2007)
Judd Apatow, sutradara dan penulis, baru-baru ini memberikan
ceramah mengenai peristiwa yang menyerupai filmnya. Ia berbicara
mengenai, berturut-turut, rasa penasaran yang tidak biasa dari
putrinya yang berusia 10 tahun mengenai “seks dubur”, vagina
putrinya, buah dada putrinya, kegemarannya melakukan masturbasi,
dan akhirnya rambut kemaluannya yang mulai berubah menjadi abu-
abu. Kemudian dating actor bintangnya Seth Rogen, Yahudi lainnya
yang membicarakan mengenai kebiasaan masturbasinya, diikuti
dengan perbincangan mengenai kemaluannya. sebab ia bekerja
sama dengan para eksekutif studio, film rumahan tidak matang
ini mendapat distribusi keseluruh dunia dan pengakuan
media.
Menggambarkan ceramah yang sakit ini, Michael Posner
(seorang Yahudi yang sopan) menulis: “Anda mulai mendapat kesan
bahwa jika seks tidak dilibatkan dalam pembicaraan, maka tidak ada
yang dapat diceritakan. Sebenarnya, bahkan jika seks dilibatkan,
mereka tidak memiliki sesuatu yang menarik untuk dikatakan.”
(Globe and Mail, 21 Juli 2008).
Para pembuat film ini mengasumsikan bahwa mereka begitu
“berani dan keren”. Bagi mereka, kehebatan terletak pada menginjak-
injak kesucian, kepantasan atau kemanusiaan yang masih ada di
masyarakat. Mereka melakukan peperangan abadi melawan upaya
melakukan “penekanan” terhadap pemenuhan nafsu seksual dan
menunjukan aksiden toilet mereka seperti anak kecil yang bangga
menunjukkan mainan mereka.
Mengapa orang dewasa menawarkan kecabulan ini dengan
kesan seakan akan dengan demikian mereka yaitu pemberani
dan memberikan pendidikan yang baik? Mereka bukan hanya
melanggar kesepakatan, yaitu martabat manusia dan kelayakan,
mereka juga melakukan penantangan kepada Tuhan. Tuhan mereka
yaitu Lucifer, baik mereka menyadarinya ataupun tidak, simbol
pemberontakan terhadap tatanan alamiah intrinsic dan spiritual.
Yahudi terorganisasi mengingatkan saya pada seorang prajurit
yang melangkah ngkah menyimpang dari sebuah parade. Prajurit
yang berjalan lainnya mengetahuinya, namu ia keras kepala serta
memiliki uang dan media untuk meyakinkan mereka bahwa
sebenarnya merekalah yang salah langkah. Gunakan pola pikir yang
sama mengenai hal ini dalam tingkatan alam semesta, dan Anda
akan memahami Tatanan Dunia Baru.
Akhirnya
Penyaliban Kristus merupakan representasi dari penolakan atas
Aturan Tuhan yang merupakan model bagi ide-ide spiritual yang
absolute seperti Cinta, Kebenaran, Keadilan, Ketuhanan, Kecantikan,
dll. Tuhan merupakan dimensi spiritual dimana ide-ide ini tak
terbantahkan lagi bagi kita. Kita ditaruh di dunia untuk mewujudkan
ide-ide ini. Saya tidak tahu apakah Kristus yaitu Tuhan, namun
saya meyakini bahwa ia merepresentasikan Tuhan dan ide-ide ini.
Pesannya yaitu agar seluruh manusia mengikuti contoh-contoh
yang diberikannya. Tuhan yaitu Realitas. Ketika kita berpaling dari
Kebenaran, maka kita semakin menjadi tidak Nyata, dan mengingkari
resiko.
Kita mengetahui bahwa ada makanan dan seks sebab
tubuh kita memerlukannya, demikian juga, jiwa kita membutuhkan
Tuhan, untuk ide-ide spiritual. Ini membuktikan kita memiliki jiwa;
sesungguhnya, kita yaitu jiwa. Meskipun demikian, kita tidak akan
pernah mendengarkan jiwa kita jika kita tidak mempercayainya. Kita
tidak akan pernah menerima ide-ide spiritual secara serius jika kita
tidak menyadari bahwa mereka yaitu Realitas yang utama.
Tatanan Dunia Baru yaitu upaya untuk menyingkirkan Tuhan
dan menggantikannya dengan Setan. Ia mengatakan bahwa
hitam yaitu putih, kejahatan yaitu kebaikan. Ia menciptakan
realitas semu yang didesain untuk melayani beberapa pihak dan
memperbudak banyak pihak.
Tidak ada seorang pun dari orang-orang sekarang yang harus
disalahkan sebab penyalipan. Namun kita bertanggung jawab atas
apa yang kita lakukan untuk melakukan ide-ide spiritual yang dibawa
oleh Kristus.
Orang-orang Yahudi hidup dalam gelembung, dengan
mengatakan bahwa mereka yaitu orang-orang luar biasa
yang dibunuh dengan tanpa alasan. Masyarakat Yahudi tidak
memperbolehkan sedikit pun kritik terhadap mereka. Masyarakat
dunia Barat semakin menjadi masyarakat tertutup seperti Yahudi.
Kitik diri yang tulus bukan merupakan kebencian terhadap diri.
Ia merupakan sesuatu yang diperlukan untuk kesehatan dan
keselamatan.
Orang-orang Yahudi dibuat tetap tidak menyadari peran Yahudi
terorganisasi dalam Tatanan Dunia Baru. Pada dasarnya, Zionisme
(AS, Eropa, dan Israel) yaitu satu pihak; anti Zionisme (Iran, Rusia,
Cina) yaitu pihak lainnya. Saya yakin bahwa para bankir Illuminati
menginginkan keduanya agar saling menghancurkan. Mari kita
menerima penghancuran kita seperti Lemmings (sejenis tikustikus).
Apakah faktor utama yang memotivasi NWO (New World
Order—Tatanan Dunia Baru) yaitu motif politik, ras, atau ritualisme?
Ketiganya merupakan sesuatu yang penting, namun berdasar
“Red Sympony,” saya akan menaruh kekuasaan (politik) di kursi
kemudi.
Orang dalam Illuminati, Chaim Rakowsky pada 1937,
menyatakan: “Kenyataan bahwa (para bankir) mengendalikan uang
yang tak terbatas, sebab mereka sendiri yang membuatnya, tidak….
menentukan batas ambisi mereka… para bankir, memiliki hasrat
terhadap kekuasaan, terhadap kekuasaan sepenuhnya. Sebagaimana
Anda dan saya.”
Mereka menciptakan negara Komunis sebagai sebuah “mesin
kekuasaan total” yang belum pernah ada dalam sejarah sebelumnya.
Pada masa lalu, sebab banyak hal, “selalu ada ruang untuk
kebebasan pribadi. Apakah Anda mengetahui bahwa mereka yang
memimpin negara dan pemerintahan memiliki potensi untuk
memiliki dominasi yang absolute? Pahamilah bahwa ini merupakan
satu-satunya yang belum mereka raih…” (lihat tulisan saya Central
Bankirs Seek Totalitarian Power).
Meskipun Illuminati didirikan oleh Yahudi, mereka menggunakan
Yahudi non-Illuminati, Yahudi Messianisme, dan Freemasonry,
semuanya sebagai alat untuk mewujudkan tujuan akhir ini.
Surat Louis Marshal yang terkenal (26 September 1918)
mengilustrasikan poin ini. “Zionisme hanya merupakan sarana
untuk mewujudkan rencana jauh kedepan. Ia hanya merupakan
sandaran yang kokoh untuk meletakkan senjata yang kuat.” Marshall
merupakan Legal Counsel untuk bankir utama Kuhn Loeb dan
seorang pendukung bagi Yahudi terorganisasi.
sebab banyak orang Yahudi merupakan Zionis, mereka pasti
merupakan sebuah “alat untuk mewujudkan rencana jangka panjang”.
Kita dapat mengabaikan kebenaran hanya selama mereka belum
menghantam kita. Saya ulangin lagi. Para bankir ini menciptakan dan
mendanai Hitler. Merekalah yang sesungguhnya bertanggung jawab
atas holokaus. Paul dan Max Warburg merupakan Direktur dari I.G.
Farben ketika ia mendanai Hitler dan membangun mesin perangnya.
(Anrtony Sutton, Wall Street and the Rise of Hitler, 1976, hal. 109, 147.)
Tujuan yang mereka kemukakan yaitu untuk menciptakan
Perang Dunia Tiga; peristiwa-peristiwa yang saat ini terjadi amat
sejalan dengan yang diramalkan oleh Albert Pike 140 tahun yang
lalu.
Henry Kissinger, CEO Tatanan Dunia Baru mengatakan:
“Masyarakat yang selalu menjadi target pembunuhan sejak 2000
tahun yang lalu pasti melakukan kesalahan.”
Kesalahan kita yaitu mempercayai pemimpin kita. Orang-
orang Yahudi dan Mason digunakan untuk menciptakan negara
polisi totalitarian terselubung. Mereka membangun sebuah
peradaban kamuflase untuk uang, seks, dan kekerasan, sebuah lakon
Clockwork Orange (tindakan yang diprogram) yang ditakdirkan
untuk menghancurkan dirinya sendiri.
“Ketika tidak memiliki visi, masyarakat akan runtuh.” (Amsal
29:18)
*
(Review terhadap The Secrets of the Federal Reserve oleh Eustace Mullins)
“Saya yakin bahwa institusi perbankan yaitu lebih berbahaya
untuk kebebasan kita dibandingkan para tentara yang siap siaga untuk
menyerang.”… Thomas Jafferson
Pada November 1949, Eustace Mullins, 25, merupakan seorang peneliti di Washington DC ketika teman-temannya mengajaknya
untuk menjenguk sastrawan ternama Amerika Ezra Pound yang
dirawat di rumah sakit jiwa Elisabeth’s Mental Hospital sebagai
seorang “tahanan politik”.
Seorang kritikus dan sastrawan ternama, Pound memperkenalkan
dunia kepada James Joyce, W.B Yeats, dan T.S. Eliot. Selama Perang
Dunia Dua, ia dituduh berkhianat sebab melalui siaran radio ia
mempertanyakan motif perang Amerika.
Pound menugaskan Mullin untuk mempelajari kekuatan
perbankan Amerika. Mullin menghabiskan setiap pagi selama dua
tahun di Perpustakaan Kongres dan bertemu dengan Pound setiap
sore. Karya tulis yang dihasilkan “The Secret of Federal Reserve”
terbukti terlalu panas bagi penerbit Amerika mana pun untuk
Kartel Perbankan Merupakan
pemicu Luka Kemanusiaan
diterbitkan. Sembilan belas penerbit menolaknya. Satu mengatakan,
“Anda tidak akan pernah dapat membuat ini diterbitkan di new York.”
Ketika ia akhirnya muncul di Jerman pada 1955, Pemerintah Militer
Amerika merampas seluruhnya sebanyak 10.000 eksemplar dan
membakarnya. Buku ini tersedia secara online.
Mengapa ia begitu membakar?
Ia menggambarkan Amerika dengan perspektif yang benar-
bnenar berbeda. “Meskipun kita telah berperang untuk mendapat
kemerdekaan melawan Inggris,” tulis Mullins, “kita tetap menjadi
koloni perekonomian dan keuangan Britania Raya.” Ia mengatakan
bahwa antara 1865 dan 1913, para bankir Rothschild yang bermarkas
di London menggunakan agen-agen seperti J.P. Morgan dan J. D.
Rockefeller untuk mendapat kendali atas perindustrian Amerika
dan mengorganisasinya menjadi kartel-kartel.
Darimana para bankir ini mendapat uang? Untuk lebih dari
200 tahun, para bankir Eropa telah mampu memberikan kredit
kepada negara mereka dan mendapat hak untuk mencetak uang
negara ini sehingga mereka mendapat kuntungan yang
demikian besar.
Pada abad ke tujuh belas, para pemberi pinjaman uang dan
para aristokrat membuat perjanjian. Jika raja akan membuat mata
uang kertas sebagai liabilitas (kewajiban/utang) negara, maka para
pemberi pinjaman uang akan mencetak sebanyak yang ia suka! Oleh
sebab nya Bank of England (Inggris), Bank of Franch (Prancis), dan
Reichbank (Jerman) datang memunuhi hal ini , namun mereka
semua merupakan perusahaan swasta.
Oleh sebab itu, para pemberi pinjaman uang ini
mengenakan bunga pada aset yang mereka buat dari angin. Para
aristokrat seluruhnya memiliki saham pada bank sentral-bank sentral
ini ditambah lagi mereka memberikan pendanaan kepada
pemerintah yang sedang berkembang dan untuk membiayai perang
yang memakan biaya besar. Kelompok kecil ini membeli kekayaan
dunia dengan menggunakan kredit kita. Bentuk penipuan ini yaitu
inti dari penyakit kemanusiaan.
Para bankir memiliki kepentingan pribadi agar negara (yaitu
masyarakat) memiliki utang sebanyak mungkin. Mereka yang
berada di balik Marxis, Sosialis, dan gerakan Liberal yang mendorong
pengeluaran pemerintah dan sosial yang besar. Mereka berada di
balik perang yang menghancurkan pada abad lalu.
Umumnya, jika Anda dapat membuat uang dari angin,
ada insentif yang amat kuat untuk menggunakan utang
untuk mengendalikan populasi dan mengambil alih real estate. Ini
merupakan esensi dari “krisis utang dunia ketiga”. Didedikasikan
untuk memiliki seluruh kekayaan dan memperbudak manusia,
vampire yang tidak pernah merasa kenyang telah dilepaskan ke
dunia.
Sebagian besar buku Mullin mengungkap faktor-faktor yang
membuat A.S terlibat dalam permainan mematikan ini. Pada 1913,
Owen Glass Bill (Undang-undang mengenai keuangan) memberikan
bank-bank yang sebagian besar dikontrol asing hak untuk
membuat uang berdasar kredit pemerintah Amerika Serikat dan
mengenakan bunga atasnya.
Untuk memenuhi ini, para bankir ini harus mencurangi
pemilihan agar calon Demokrat Woodrow Wilson terpilih. (Mereka
mengalahkan calon inkumban W.H. Taft dengan membuat pembantu
mereka Theodore Roosevalt memecah suara Republikan.) Kemudian
kaki-tangan mereka di kongres meloloskan aturan perbankan
baru pada 22 Desember setelah lawan-lawan mereka cuti untuk
merayakan Natal.
“Undang-undang ini menciptakan perserikatan (kartel) terbesar
didunia,” ucap anggota kongres Charles Lindberg ketika itu. “Ketika
Presiden menandatangani undang-undang ini , pemerintahan
tak kasat mata yang dikendalikan oleh Kekuatan Moneter akan
dilegalkan. Masyarakat mungkin tidak akan mengetahuinya dalam
waktu dekat, namun hari pembalasan akan datang tidak berapa
lama lagi.”
Mullin menjelaskan bahwa undang-undang ini disahkan
hanya beberapa saat sebelum masyarakat Amerika harus mendanai
Perang Dunia Pertama. Kekuatan masyarakat Eropa tidak lagi mampu
untuk mendanai kemewahan perang berikutnya. Namun, Amerika
relatif tidak memiliki utang dan itu membuat segalanya menjadi
dapat dilakukan.
Mullin memberikan contoh yang meyakinkan bahwa setiap
Presiden A.S sejak T.R. Roosevalt merupakan kaki-tangan para bankir.
Pada 2006, masyarakat Amerika membayar lebih dari $400 miliar atas
bunga utang nasional, sebagian besar kepada bak sentral. Untuk
menjaga penipuan besar ini, para bankir memperkuat gerigi baja
pada organ politik dan budaya bangsa. Menurut Mullins, “New York
Times” dimiliki oleh Kuhn Loeb sementara “Washington Post” dimiliki
oleh Lazard Freres. Di Eropa, Rothschild memiliki Reuters dan juga
layanan berita Jerman dan Prancis.
Penerbit-penerbit A.S, jaringan televisi, dan produser film
juga memiliki posisi yang sama. Rockefeller, Carnegies, dan Ford
menguasai perpustakaan dan universitas-universitas nasional.
Para jurnalis dan frofesor dengan taat meuruti fantasi mengenai
demokrasi dan kebebasan. Laboratorium pengendali pikiran yang
dijalankan oleh CIA dan Tavistock Institute mengimpikan cara untuk
mengendalikan masyarakat. Strerilisasi psikologis untuk wanita
(feminisme) yaitu salah satu contoh.
Akhirnya peperangan kosmis antara Baik dan Jahat telah terjadi
*
Para bankir internasional hidup dalam ketakutan.Bukan terhadap kelaparan, penyakit, atau perang. Itu yaitu
bentuk kehawatiran yang dimiliki oleh anak-anak di Dunia Ketiga.
Para bankir amat takut kita akan keberatan untuk membayar
miliaran dolar kepada mereka tiap tahun sebagai bunga dari uang
yang mereka buat dari angin dan dijamin oleh pajak kita. (Dewan
Direktur Federal Reserve, sebuah kartel swasta yang sebagian besar
beranggotakan perbangkan asing, mendapat monopoli ini pada
1913.)
Para bankir takut, sebagaimana anjing milik orang tunawisma,
bahwa kita akan mengatakan, “saya dapat melakukan ini sendiri.”
Mereka takut pemerintah akan melangkah lebih jauh dan “gagal”
pada “utang” yang dibuat diyakini.
Mereka takut akan kehilangan kendali. Mereka gelisah sepanjang
malam. Dengan maksud untuk dapat tidur dengan nyenyak, para
bankir ini telah mengambil beberapa langkah.
Peringatan ini membantu kita untuk memahami dunia yang kita
tinggali, mengapa ia menjadi semakin aman untuk para bankir dan
semakin ganjil bagi orang lainnya.
Membuat Dunia Aman…
Bagi Para Bankir
Pertama, orang-orang yang memiliki mesin uang cenderung
untuk memiliki banyak teman. Para bankir membantu teman-teman
mereka untuk menciptakan monopoli dalam minyak, kimia, farmasi,
transportasi, media, dll. dan mengambil langkah aman. Sebagaimana
yang dapat Anda bayangkan, orang-orang ini sama liciknya dengan
pencuri. Para pengacara, jurnalis, dan para intelektual seluruhnya
berlomba-lomba untuk menjalankan perintah mereka. (Melayani
kartel ini yaitu sarana untuk “sukses”).
Langkah pertama para bankir ini yaitu dengan membeli seluruh
politisi. Kedua yaitu membeli saluran media utama dalam rangka
untuk mempromosikan ilusi bahwa para para politisi membuat
keputusan dan mewakili kepentingan kita. Langkah ketiga yaitu
mengontrol sisitem pendidikan, memastikan bahwa masyarakat
berhenti berpikir sejak masa-masa dini.
Kemudian para bankir ini menggunakan pemerintah
dan media untuk meyakinkan kita bahwa agama, nasionalisme,
dan keluarga inti yaitu tidak populer, dan kita menginginkan apa
yang mereka inginkan. Kebijakan-kebijakan ini tidak pernah didebat
atau di-vote. Mereka tampak datang begitu saja dan seakan-akan
mewakili keinginan masyarakat umum.
Kami “menginginkan” sekularisme dan pemisahan antara gereja
dan negara. Meskipun kita tidak bermasalah dengan nilai-nilai Kristen
selama berabad-abad, para bankir ini tidak menginginkan kita
memiliki referensi spriritual yang mungkin akan mengintervensi apa
yang mereka diktekan.
Kami “menginginkan” pemerintahan dunia (globalisasi). Para
bankir perlu menghilangkan negara bangsa, kebebasan, dan
demokrasi dengan tujuan untuk melancarkan bisnis mereka dan
mengonsolidasikan kekuasaan mereka. PBB, NAU, Uni Eropa, IMF,
dan Bank Dunia—mengagungkan pinjaman dan tagihan besar—
akan membuat hukum.
Kami “menginginkan” keberagaman. Negara tidak diperbolehkan
untuk memelihara identitas nasional atau tradisi mereka. Natal
kemarin, kepala daerah saya mencoba untuk memberi nama pohon
natal di legislatif sebagai multicultural tree. Keberagaman yaitu
menghormati setiap budaya kecuali Kristen Eropa. Setiap bangsa
harus sama heterogennya dengan satu kotak cokelat Smarties—
tidak ada seorang pun yang berada dalam posisi menentang para
bankir.
Kami “menginginkan” feminisme. Menyebarkan idiologi per-
samaan hak yang salah bagi wanita untuk mendesain penyebaran
lesbian dan penyimpangan. Jika wanita berfokus untuk mengejar
karir, mereka tidak akan memperhatikan kehidupan keluarga dan
mendapat suami. Mereka memiliki lebih sedikit anak atau sama
sekali tidak memiliki anak. Bahkan jika mereka memiliki anak, mereka
akan diasuh oleh tempat penitipan anak yang disediakan oleh
pemerintah.
Dalam penyamaran hak “wanita” dan “gay”, kita sedang dibentuk
untuk menjadi androginus (laki-laki-perempuan tunggal) dan
berperilaku seperti homoseksual, yang umumnya tidak menikah atau
memiliki keluarga. Perbedaan fisik dan psikologis antara pria dan
wanita bukan merupakan “stereotype”. Namun, penandatanganan
undang-undang “CEDAW” PBB terbaru (diloloskan oleh senat
Komite Senat Urusan Internasional AS) akan memerintahkan “untuk
mengambil seluruh langkah yang diperlukan guna mengubah pola
perilaku pria dan wanita secara budaya dan sosial.” (Artikel 5).
Pembentukan kondisi sosial yang terinspirasi Komunis ini
merupakan penghambatan terhadap heteroseksual (keinginan
seksual terhadap lawan jenis). Ia dimaksudkan untuk menghentikan
pertumbuhan nasional kita. Sementara itu tingkat kelahiran menu-
run lima puluh persen dan tingkat perceraian berlipat ganda.
Sekelompok pengacara yang dibayar tinggi, para pekerja sosial,
psikiater, dan birokrat mendukung bencana tesebut. Para professional
ini merupakan konstutuen-konstituen dari para bankir ini .
Masyarakat—mengalami kemandekan, kekurangan cinta,
terobsesi seksual—tanpa keluarga, agama, atau identitas nasional
mudah untuk dikontrol. (Mereka akan bergabung dengan apa pun;
mereka mencari sebuah keluarga). Namun dalam kasus penolakan,
para bankir ini telah menciptakan sesuatu yang menakut-
nakuti, “terorisme” untuk menjustifikasi tindakan pengamanan
besar-besaran.
The Office of Homeland Security didesain untuk mengontrol
kita—populasi domestik. Mengapa ini merupakan sesuatu yang
penting? Kita “berutang” triliunan dolar dan para bankir menginginkan
kita membayarnya. Suatu hari mereka akan mengambil mainan
kita. Dalam kasus ketika ada masalah, seorang polisi negara bagian
Orwellian (negara fiksi dalam Novel George Orwell yang diidentikkan
dengan kekacauan dan tindakan aparat keamanan yang represif
dalam penganganan huru-hara) akan digunakan. Namun terlebih
dahulu Muslim harus ditaklukkan dan dijarah.
Berbicara mengenai Amerika Serikat dengan nada bahwa
seakan-akan kita yaitu negara yang merdeka merupakan suatu
yang menggelikan. Para politisi Amerika merenggut kekebasan kita
pada 1913. Sejak itu, para tentara A.S telah menjadi “tukang pukul”
untuk para bankir internasional, tidak lain.
Superpower Sebagai Tukang Pukul Super
Para pembayar pajak dan tentara Amerika membuat Perang Dunia
Pertama menjadi dimungkinkan. Ia dimulai hanya enam bulan
setelah berdirnya “Fed”. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan
utang, melumpuhkan negara-negara Eropa, dan menghapus satu
generasi, dan mendirikan dua dari proyek kesayangan para bankir:
Komunisme (Russia) dan Zionisme (Palestina). Setelah perang
berakhir, pemerintahan dunia bankir—Liga Bangsa-Bangsa (yang
dikenal “Liga untuk Menegakkan Kedamaian”) didirikan.
Amerika tidak memasuki Perang Dunia Dua pada Desember
1941 untuk menyelamatkan peradaban Barat. Inggris berdiri sendiri
melawan Jerman selama lebih dari dua tahun. A.S baru memasuki
perang enam bulan setelah Hitler menyerang Russia. Tujuannya
yaitu untuk menyelamatkan Komunisme! (Saya berutang pada
A.K. Chesterton [“The New Unhappy Lords,” 1969] untuk pengertian
ini) Untuk beberapa alasan, U.S.S.R mendapat bantuan $5 miliar
(berdasar UU Land-Lease) dari A.S. setelah perang berakhir.
Setelah asap peperangan reda Komunis, bukannya Nazi menjadi
tirani di Eropa Timur. Agen-agen Soviet/Diplomat A.S. Alger Hiss
dan Harry Hopkins mendirikan P.B.B di tanah yang dihibahkan oleh
John Rockefeller. Salah satu undang-undang pertama P.B.B yaitu
menciptakan negara Israel.
Ben Hecht dalam A Child of the Country menulis, “Abad Dua Satu
kakinya dijerat oleh Perang Dunia Satu”. Sebelum melakukan bunuh
diri pada 1942, Stefan Zweig dalam The World of Yesterday berbicara
dengan nada yang sama mengenai kematian peradaban Barat.
Planet ini telah dibajak. Para pemimpin kita yaitu penipu,
oportunis, pengkhianat, atau ketiga-tiganya. Hampir segala sesuatu
mengenai sejarah modern yaitu kebohongan. Perusak moral
berlalu-lalang dalam kehidupan budaya dan publik kita. Segala
sesuatu yang dipromosikan oleh media, pendidikan, dan pemerintah
memiliki niat terselubung. Ini yaitu apa yang terjadi ketika kita
menolak Tatanan Moral, yaitu Tuhan.
Ini yaitu dunia yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita,
dunia yang aman…bagi para bankir internasional.
Peristiwa-peristiwa terkini bagaikan gambar “Mata Ajaib” yang harus Anda tatap dalam waktu lama untuk dapat menemukan
gambar di dalamnya. Namun jika Anda mengetahui apa yang Anda
cari, maka gambar yang ada di dalamnya akan segera muncul.
Sama mengagumkan dan anehnya dengan hal ini ,
sebuah masyarakat mistis Satanik (Kabalistik) telah mengambil
kendali planet melalui sistem perbankan. Ia berupaya menanamkan
tiraninya melalui tipu daya “perang terhadap teror” dan “globalisasi”.
Setiap perang merupakan trik yang digunakan untuk membunuh
dan mengacaukan kemanusiaan dan upaya untuk meningkatkan
kekayaan serta kekuasaan kelompok kecil ini, yang berbasis di Bank
of England.
Sumber lain yang mengonfirmasi kebenaran yang tidak
mengenakkan ini yaitu sebuah surat mengejutkan yang layak
mendapat perhatian. Surat ini , yang muncul di internet beberapa
tahun lalu, menghapus ilusi bahwa kita merupakan masyarakat
bebas yang hidup dalam sistem demokrasi ramah. Dengan nama
pengirim “Teman Globalis Anda”, surat ini memberi nasihat
kepada masyarakat dunia bahwa “Anda yaitu properti kami” dan
Anda harus melakukan pelayanan “untuk kebaikan Anda”.
Para Bankir Menginginkan Agar
Kita Menaati Mereka
“Hari-hari untuk menghentikan kami telah lama berlalu,” tulis
teman kita yang terdengar seperti Saudara Tua.
“Kami memiliki kendali penuh terhadap bumi dan keuangannya.
Kami juga menguasai propaganda melalui media dan tidak ada
negara atau kekuatan yang dapat mengalahkan kami… Kami dapat
mengirim pasukan Amerika atau Eropa ke mana pun kami suka,
kapan pun kami suka, dan untuk tujuan apa pun yang kami suka.
Anda dengan setia menjalankan bisnis kami… berapa banyak bukti
yang Anda inginkan?… tidakkah tampak masuk akal bahwa Anda
hanya mematuhi dan melayani kami?”
Saya mengingatkan Anda bahwa materi semacam ini dapat
memicu disonansi kognitif sebab citra realitas sangat berbeda
dengan yang diberikan oleh media masa.
Surat enam halaman ini telah ditulis sejak musim gugur
1999, namun tidak menyebar luas. Saya merangkumkannya di sini
dan menyarankan Anda agar membacanya secara utuh di internet.
(Cari, “Letter from Your Globalist Friend.”)
Dapat saja surat ini hanya merupakan cerita bohong,
namun saya pikir ia menjelaskan mengenai kondisi kita saat ini. Ia
sejalan dengan yang ditemukan oleh banyak peneliti konspirasi
independen, bahkan lebih jelas dan lebih mencerahkan dibandingkan
apa pun yang dapat mereka buat.
Surat
Teman globalis kita mengatakan bahwa ia ingin menjelaskan realitas
politik kepada kita sehingga kita “dapat mengetahui bagaimana
harus bersikap dalam Tatanan Dunia Baru yang sekarang sedang
terbentuk di bumi.”
Sebagaimana penulis “Protokol Zion,” ia menggembar-
gemborkan bahwa ia mewakili kekuatan rahasia yang mengendalikan
dunia dan ia tidak dapat dilihat.
“Kami menjalankan segala sesuatu, namun Anda tidak menge-
tahui siapa yang harus diserang. Saya harus mengatakan bahwa
tangan tersembunyi ini memiliki peralatan yang amat lengkap dan
tidak ada kekuatan dalam sejarah yang menyamai kekuatannya. Kami
menguasai dunia dan dunia tidak mengetahui siapa yang menguasai
mereka. Ini benar-benar merupakan sesuatu yang mengagumkan.
Pada media kami, kami menghadirkan kepada Anda apa yang kami
inginkan agar Anda lakukan. Kemudian, sekan-akan dalam sekejap,
para pembantu kecil kami mematuhinya.”
Namun ia mengungkapkan mengenai dirinya. Ia jelas merepre-
sentasikan bank sentral: “Uang Anda sendiri telah membentuk rantai
yang dengannya kami mengikat Anda, sebab kami mengendalikan
seluruh uang.”
Sebagaimana yang telah saya katakan, kartel bank sentral
merupakan pendorong utama Tatanan Dunia Baru. Dengan mem-
berikan kekuasaan kepada pihak swasta asing untuk menciptakan
uang berdasar kredit kita, para pendahulu kita menghancurkan
peradaban Barat. Kepentingan swasta ini umumnya membeli kendali
atas segala sesuatu dan semua orang, dan sekarang mereka ingin
menginstitusionalisasikan kendali mereka secara global.
“Kerajaan kita yaitu kerajaan uang,” tulis teman globalis
kita. “Kami telah memberikan kepada Anda selembar kertas atau
beberapa angka pada layar komputer yang kami istilahkan “uang”.
Ia tidak di back up oleh apa pun dan tidak dibuktikan oleh apa pun,
selain apa yang kami katakan. Kami tidak membuatnya dari apa pun,
kami mencetaknya, kami meminjamkannya, kami memberinya nilai,
dan kami mengambil nilainya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan
uang berada di tangan kami. “
Teman globalis kita mengungkapkan bahwa para bankir
memiliki hubungan simbiotik dengan kita. Kita mendpatkan untung
dengan meminjam dari mereka.
“Kami menginginkan kalian berada dalam sistem. Ketika Anda
membeli sebuah rumah, kami tidak hanya menerima penerimaan
pajak untuk digunakan menurut tujuan kami, namun kami juga
mendapat keuntungan dari bunga pinjaman ini . Anda
mungkin membayar dua atau tiga kali harga rumah hanya dengan
bunganya saja. Bunga ini juga dipajaki yang sekali lagi
dialokasikan pada sektor-sektor pengaruh yang kami pilih. Kami
tidak ingin Anda bebas dan itulah alasan mengapa kami melakukan
seperti apa yang kami lakukan.”
Salah satu sektor pengaruh ini yaitu pendidikan. Pajak
kita membayar untuk “indoktrinasi anak-anak Anda di sekolah
umum yang kami dirikan. Kami ingin agar mereka tumbuh dengan
mendapat pelatihan yang baik mengenai sistem pemikiran kami.
Anak-anak Anda akan belajar mengenai apa yang kami inginkan agar
mereka pelajari, dan membayar untuk itu.”
“Anda dalah properti kami. Kami tidak akan mengizinkan Anda
untuk membeli atau menjual kecuali Anda mengajukannya kepada
otoritas perwakilan kami. Jika Anda pergi ke pengadilan untuk
menentang kami, kami akan membuat Anda tak berdaya di sana
dan akhirnya Anda akan kalah. Jika Anda menggunakan kekerasan,
kami akan membuat Anda berakhir di kamp pekerja kami, lebih
spesifiknya disebut penjara industri. Anda membutuhkan uang kami,
hiburan kami, bahan bakar kami, dan sarana-prasarana kami dan jika
Anda tidak memilikinya Anda akan merasa kehilangan. Dengan ini
Anda dibuat untuk menurut terhadap kehendak kami.”
Para Pemimpin Kita
Banyak pemimpin politik dipilih dari para pelaku pidana dan penjahat
kelas atas sebab mereka dapat dimanfaatkan. Mengungkapkan
keburukan mental Presiden Clinton akan “amat membantu untuk
memberikan penilaian mengenai menurunnya perilaku moral anak
muda.”
Ia mencerca upaya untuk meng-impeach Clinton: “Ia berguna
bagi kita dan ia tidak akan diturunkan oleh siapa pun sampai kami
siap untuk menurunkannya… para pemimpin yang kami naikkan
akan tetap berada di sana sampai kami memiliki penggantinya. Pada
waktunya kami menaruh pemimpin yang kami ajukan di hadapan
Anda dan Anda memilihnya. Dengan cara ini kami memberi
Anda kemampuan untuk memilih yang semu dan Anda yakin bahwa
Anda telah melakukan sesuatu untuk menempatkan presiden Anda
di kantornya.”
Ia mengutip Saddam Hussein dan Slobodan Milocevic sebagai
pemimpin yang menolak untuk patuh. “Kejayaan hanya bagi mereka
yang mengikuti arah kami dan melakukan apa yang kami katakan.
Jika seseorang tidak melakukannya, maka hanya akan ada hasil yang
tragis dan menyedihkan. Saya benar-benar akan membuat Anda
terpenggal pada akhirnya.”
Dalam lingkup yang lebih kecil, ia mengatakan bahwa
pem-berontakan hanya akan menjadi alasan baginya untuk
menerapkan hukum yang lebih represif. Mereka dapat mengikat
para pembang=kang di pengadilan, yang selalu dikendalikan oleh
mereka. Mereka dapat menghancurkan orang seperti Davish Koresh
dan pada saat yang sama mendiskreditkan mereka.
Ia mengatakan bahwa pihak Liberal dan Konservatif,
“Melayani dengan stempel persetujuan kami dan mereka tidak
diperkenankan menunjukkan kondisi yang sebenarnya. Dengan
menciptakan kontroversi pada setiap tingkatan, tidak ada seorang
pun yang mengetahui apa yang harus dilakukan. Jadi, dalam semua
kebingungan ini, kami tetap melaju dan menyelesaikan apa yang
kami inginkan tanpa penghalang.”
Media menjejali masyarakat dengan seks dan kekerasan
sehingga mereka terprogram untuk berkelahi tanpa berpikir dan
tidak memiliki integritas atau kekuatan pikiran untuk memikirkan
apa yang benar-benar penting sehingga sepenuhnya menyerahkan
permasalahan penting ini ke tangan kami.
Ciina dan Rusia bukan merupakan tantangan: “Kami tidak
takut terhadap Rusia atau Cina sebab kami telah memiliki kendali
penuh terhadap sistem mereka. Cina mengetahui bahwa kami dapat
membekukan berapa pun nilai korporasi mereka di Amerika dan
seluruh modal mereka dengan sebuah coretan pena.”
Kita diberi tahu bahwa masyarakat turut serta dalam hadirnya abad
pencerahan (enlightment) dan kemajuan. Itu hanya merupakan
tipuan. Sebenarnya seekor hewan predator primitive meregangkan
cakar-cakarnya sejak masa lalu untuk menerkam manusia.
Cepat atau lambat kita akan menyadari bahwa kita sedang
menyaksikan titik puncak konspirasi yang kejam terhadap manusia.
Kejadian-kejadian kemanusiaan hanya menjadi masuk akal ketika
kita menyadari bahwa pengikut-pengikut Setan sedang mendirikan
sebuah rezim global yang diperuntukkan bagi tuhan jahat mereka.
Saya tahu bahwa ini terdengar terlalu aneh untuk menjadi kenyataan.
Mereka memanfaatkan hal ini .
“Surat Dari Teman Globalist Anda—Letter from Your Globalist
Friend” sejalan dengan tulisan hebat mengenai pemerintahan tak
kentara lainnya: Harold Rosenthal Interview; House Report; Svali
Disclosures; The Soviet Art Brain Washing; Quit Weapons for Silent Wars;
The Report from Iron Mountain; The Red Symphony; dan Protocols of the
Elders of Zion.
Kita hidup di dalam impian semu. Sayangnya orang-orang tidak
bangun sampai mereka mengambil barang-barang yang ada di
impian orang-orang ini , dan itu akan telah terlambat.
Teoritikus konspirasi meyakini bahwa sejarah modern mencerminkan konspirasi jangka panjang yang dilakukan
oleh para elit keuangan internasional untuk memperbudak
manusia. Sebagaimana orang yang buta mengamati gajah, kita
mengalamatkan konspirasi ini pada para bankir Yahudi, Illuminati,
Vatikan, Jesuit, Freemason, Black Nobility, Bilderberg, dll.
Penjahat sesungguhnya berada pada titik pusat kehidupan
budaya dan ekonomi kita. Mereka yaitu dinasti keluarga yang
memiliki Bank of England, U.S Federal Reserve, dan asosiasi kartel.
Mereka juga mengendalikan Bank Dunia dan IMF dan dan sebagaian
besar agensi intelejen dunia. Identitas mereka bersifat rahasia namun
tentu Rothcshild merupakan salah satu dari mereka. Bank of England
“dinasionalisasi” pada 1946, namun kekuasaan untuk menciptakan
uang tetap berada di tangan yang sama.
Pada kenyataannya Inggris merupakan oligarki keuangan yang
dijalankan oleh “Mahkota” yang mengacu pada “City of London”,
bukan ratu. City of London dijalankan oleh Bank of England, sebuah
perusahaan swasta. Kota yang berukuran satu mil persegi ini
merupakan negara merdeka yang berlokasi di pusat London. Sebagai
Konspirasi “Yahudi” yaitu
Imperialisme Inggris
“Vatikan-nya dunia keuangan”, kota ini tidak tunduk terhadap
hukum Inggris.
Sebaliknya, para bankir mendikte parlemen Inggris. Pada 1886,
Andrew Carnegie, menulis bahwa, “enam atau tujuh orang dapat
menceburkan negara ini ke dalam perang tanpa dengar
pendapat dengan parlemen sama-sekali terlebih dahulu.” Vincent
Vickers, salah satu direktur Bank of England pada 1910-1919
menyalahkan City ini atas segala perang yang terjadi di dunia.
(Economic Tribulation (1940) dikutip dalam Knuth dalam The Empire
of the City (1943), hal. 60)
British Empire (Kerajaan Ingris) merupakan perpanjangan
tangan dari kepentingan para bankir. Pada dasarnya, seluruh koloni
non-putih (India, Hong Kong, Gibraltar) merupakan “Koloni kerajaan”
dan itu berarti bahwa mereka milik City ini dan tidak tunduk
terhadap hukum Inggris, meskipun orang-orang Inggris telah
menaklukkan mereka dan meminta koloni ini untuk membayar
atas perlindungan yang mereka berikan.
Bank of England diasumsikan mengendalikan A.S selama
pemerintahan Theodore Roosevelt (1901-1909) ketika agennya,
J.P. Morgan, mengambil alih 25% bisnis Amerika. (Anton Chaitkin,
Treason in America, 1964)
Club of the Isle
Menurut “American Almanac”, para bankir ini merupakan
jaringan yang disebut “Club of the Isle”. Kelompok ini
merupakan perkumpulan informal dari rumah tangga kerajaan yang
berada di Eropa, termasuk Queen (Ratu). Club of the Isle menguasai
aset sekitar $10 triliun. Ia mengendalikan korporasi-korporasi
74
raksasa seperti Royal Dutch Shell, Imperial Chemical Industries, Lyold
of London, unilever, Lonrho, Rio Tinto Zinc, dan Anglo American
DeBeers. Mereka mendominasi pasokan minyak, emas, permata,
dan banyak lagi bahan mentah yang vital. Aset ini melayani agenda
geopolitik mereka.
Tujuannya yaitu untuk mengurangi populasi manusia dari
lebih dari 5 miliar menjadi di bawah satu miliar dalam dua atau
tiga generasi mendatang. Secara harfiah mereka bertujuan untuk
“menggembala kelompok manusia” guna kepentingan kekuasaan
global mereka dan sistem feudal yang mendasarinya.
Sejarawan Jeffrey Steinberg dapat mengacu pada A.S., Kanada,
dan Australia ketika ia menulis, “Inggris, Skotlandia, Wales, dan
Khususnya Irlandia Utara, saat ini tidak labih dari perkebunan dengan
sistem perbudakan dan laboratorium penciptaan kondisi sosial yang
melayani… City of London…”
“Keluarga-keluarga ini membentuk oligarki keuangan. Mereka
yaitu kekuatan di balik singgasana Windsor. Mereka memandang diri
mereka sendiri sebagai pewaris oligarki Venetian, yang menginfiltrasi
dan menyusupi Inggris dari periode 1509-1715, dan mendirikan
sistem oligarki Anglo-Dutch-Swissyang lebih mematikandibandingkan
imperial babilonia, Persia, Romawi, dan Bizantium…
“City of London mendominasi pasar spekulatif dunia. Kelompok
perusahaan yang saling terikat kuat dalam bidang ekstraksi bahan
mentah, keuangan, asuransi, transportasi, dan produksi makanan,
mengendalikan sebagian besar pasar dunia, dan mengendalikan
“lalu-lintas” dunia industry.”
Jahudi dari Venice
Steinberg, yang dikatakan sebagai pendukung ekonom Lyndon
Larouche, telah menelusuri momok ini hingga migrasi oligarki para
pedagang dari Venice ke Inggris lebih dari 300 tahun yang lalu.
Meskipun sejarawan-sejarawan aliran Larouche tidak menga-
takan demikian, tampak bahwa banyak dari anggota oligarki ini
yaitu orang-orang Yahudi. Cecil Roth menulis: “Perdagangan di
Venice amat terkonsentrasi di tangan orang-orang Yahudi, kelas
pedagang terkaya.” (The History of the Jews in Venice, 1930)
Sebagaimana diungkapkan oleh William Guy Carr dalam Pawns
in the Games, baik Oliver Cromwell maupun William of Orange yaitu
didanai oleh para bankir Yahudi. Revolusi Inggris (1649) merupakan
revolusi pertama dari serangkaian revolusi yang didesain untuk
memberikan hegemoni kepada dunia. Pendirian Bank of England
oleh William pada 1694 merupakan langkah penting berikutnya. Di
balik layar, Inggris telah menjadi negara “Yahudi” selama lebih dari
300 tahun (hal. 20-24).
Keluarga perbankan Yahudi melakukan praktek untuk
menikahkan keturunan wanita mereka dengan para aristokrat Eropa
yang pemboros. Dalam hukum Yahudi, keturunan dari keluarga
yang ibunya yaitu Yahudi yaitu termasuk Yahudi. Sebagai contoh,
pada 1878 Hannah Rothschild menikah dengan Lord Rosebery yang
kemudian menjadi Perdana menteri (keturunan pria dari pasangan
ini menikahi Yahudi, meskipun Viktor dan putranya Jacob
Rothschild yaitu pengecualian. Mereka berdua menikahi non-
Yahudi.)
Pada 1922 Louis Mountbatten, paman dari Pangeran Philip dan
sepupu dari Ratu menikah dengan cucu dari bankir Yahudi Ernest
Cassel, salah seorang terkaya di dunia. Ibu Winston Churchill, Jenny
(Jacobson) Jerome, merupakan orang Yahudi.
Pada awal 1920-an, amat jarang keluarga aristokrat Inggris yang
tidak menikah dengan Yahudi. Ketika mereka mengunjungi benua
ini , orang-orang Eropa terkejut melihat orang-orang yang
berpenampilan Yahudi dengan title dan aksen Inggris.
Menujrut L.G. Pine, editor Burkes Peerage, Yahudi “telah membuat
diri mereka terhubung amat dekat dengan keluarga bangsawan
Inggris sehingga kedua kelas ini tidak mungkin akan mengalami
kerugian yang tidak diderita secara-bersama-sama. Begitu dekatnya
hubungan antara Yahudi dengan para bangsawan ini sehingga
serangan terhadap Yahudi menjadi tidak mungkin tanpa menyakiti
para aristokrat juga. (Tales of British Aristocracy, hal. 219)
Israel Inggris
Jika mereka bukanlah Yahudi sebab pernikahan, banyak aristokrat
yang menganggap diri mereka sebagai Yahudi sebab pewaris Kitab
Suci Yahudi. Hapsburg dihubungkan dengan pernikahan dengan
Merovingians yang menklaim sebagai keturunan Suku Benjamin.
Selain itu, banyak aristokrat dari gerakan “Inggris Israel” yang
percaya bahwa Inggris merupakan kepala dari “Suku yang Hilang”
Anglo Saxon dari Israel dan bahwa Takdir akan melihat rekonstitusi
yang utuh dari Kerajaan Inggris.
Menurut Barbara Aho, Rosicrucians dan Freemason, yang percaya
terhadap Israelisme Inggris, memiliki rencana untuk menempatkan
salah satu darah daging mereka pada singgasana Kuil di Yerussalam
yang dibangun kembali. Penempatan mesiah palsu yang akan
disembah dunia sebagai Kristus ini telah direncanakan dengan
seksama dan dijalankan berabad-abad yang lalu.
Barry Chamish menulis, “tidak akan ada negara modern
Israel tanpa Freemasonry Inggris. Pada 1880-an, gerakan Inggris-
Israel digagas dari dalam Freemasonry. Tujuannya yaitu untuk
mendirikan negara Yahudi-Masonik di provinsi Turki dari Palestina…
awalnya, keluarga Yahudi Masonik Inggris seperti Rothschilds dan
Montefiores memberikan modal untuk membangun infrastruktur
guna mengantisipasi gelombang imigrasi. Bagaimanapun,
membujuk orang-orang Yahudi ke Palestina yaitu sesuatu yang
sulit. Mereka amat menyukai kehidupan Eropa sehingga enggan
untuk meninggalkannya. Oleh sebab nya Eropa harus diubah
menjadi mimpi buruk bagi para Yahudi.” (British Freemasonry Covets
Israel. Online)
nya, tujuan para elit Inggris Yahudi untuk
mendominasi dunia mengambil bentuk imperialisme Inggris dan
Amerika, dan kemudian Zionisme dan Tatanan Dunia Baru.
*
78
Mari kita mulai dengan mendefinisikan “Tatanan Dunia Baru”. Hal utama yang mendasari Tatanan Dunia Baru
yaitu keinginan para bankir sentral dunia untuk menerjemahkan
kepentingan kekuasaaan ekonomi mereka yang besar menjadi
institusi yang mengontrol politik dan sosial dunia secara permanen.
Kekuasaan mereka berdasar monopoli mereka terhadap
kredit. Mereka menggunakan kredit pemerintah untuk mencetak
uang, dan meminta para pembayar pajak untuk menyerahkan lebih
dari miliaran pajak kepada mereka.
Bank sentral seperti Federal Reserve berpura-pura menjadi
institusi pemerintah. Sebenarnya mereka bukan. Mereka dimiliki
secara pribadi oleh sekitar 300 keluarga. Dalam jumlah yang
signifikan ia dimiliki oleh keluarga Yahudi atau sebagian Yahudi. Saya
yaitu seorang Yahudi tak-taat yang percaya bahwa situasi ini yaitu
berbahaya bagi kemanusiaan dan juga Yahudi.
Penemu berkebangsaan Amerika Thomas Edison meng-
gambarkan hal ini sebagai berikut:
“yaitu suatu yang absurd untuk mengatakan bahwa negara kita
dapat mengeluarkan obligasi namun tidak dapat mengeluarkan mata
Apakah Tatanan Dunia Baru “Yahudi”?
79
uang. Keduanya dijanjikan untuk dibayar, yang satu menggemukkan
lintah darat dan yang lainnya membantu masyarakat.”
Bank sentral juga mengendalikan pemberian kredit kepada
perusahaan dan individu. Robert Hemphil, Manajer Kredit dari Federal
Reserve Bank di Atlanta mengemukakan bahwa ini merupakan
situasi yang tidak dipertahankan:
“Ini merupakan pemikiran yang mengejutkan. Kita sepenuhnya
bergantung pada bank komersial. Seseorang meminjamkan setiap
dolar yang beredar, baik tunai maupun kredit. Jika bank ini
menciptakan uang sintetis yang amat banyak, kita sejahtera;
jika tidak, kita kelaparan. Kita sepenuhnya tidak memiliki sistem
keuangan yang permanen. Ketika seseorang dapat memahami
gambaran yang utuh, absurditas yang