illumination 3


 tragis dari posisi kita yang 

tidak memiliki harapan hampir mencengangkan, namun begitulah 

keadaannya…amat penting untuk dikemukakan bahwa peradaban 

kita saat ini akan runtuh kecuali hal ini  dipahami secara luas 

dan kerusakan ini  segera diperbaiki.”

Dalam sebuah surat yang tak terpuji kepada para agen New 

York pada 1863, bankir Rothschild John Sherman menyifati proposal 

mereka untuk sebuah bank nasional dengan kalimat berikut:

“Orang yang jumlahnya sedikit yang memahami sistem ini  

akan menjadi begitu tertarik terhadap keuntungan yang akan 

diberikannya atau akan begitu tergantung terhadapnya. Tidak akan 

ada penentang dari kelas ini … Sebagian besar masyarakat, 

secara mental tidak memiliki kemampuan untuk memahaminya, 

akan menanggung beban tanpa penentangan, dan bahkan mungkin 

tanpa mencurigai sistem ini  sebagai bertentangan dengan 

kepentingan mereka.”

80

Apakah Yahudi Bertanggung jawab?

Tatanan Dunia Baru merupakan monster berkepala hydra. Para 

bankir ini  bekerja melalui banyak penjuru, seperti Komunisme, 

Sosialisme, Liberalisme, Feminisme, Zionisme, Neo Konservativisme, 

dan Freemasonry. Dengan tidak diketahui oleh sebagian besar 

anggotanya, pergerakan “progresif” ini seluruhnya secara rahasia 

diperuntukkan untuk “revolusi dunia” yang merupakan eufimisme 

untuk hegemoni para bankir dan Satanisme. (Lihat “Rothschild 

Conducts Red Symphony” saya)

Para bankir ini  mengendalikan korporasi-korporasi besar 

dunia, media, agen intelijen, think thank, yayasan, dan universitas. 

Mereka bertanggung jawab dalam penutupan kebenaran. Orang-

orang Yahudi berada di balik semua ini, sebuah pemicu  bagi anti-

Semitisme. Tentu saja, banyak orang lainnya yang juga mengejar 

“kesuksesan”.

Para bankir juga bekerja melalui negara-negara. Mereka secara 

umum bertanggung jawab atas imperialism Inggris dan Amerika 

yang tujuannya yaitu  untuk memonopoli kekayan dunia. Dalam 

bukunya The Jews (1992), kritikus sosial Inggris Hilaire Bellock menulis 

bahwa Kerajaan Inggris merepresentasikan sebuah kerjasama 

(partnership) antara keuangan Yahudi dan aristokrasi Inggris.

“Setelah Waterloo (1815) London menjadi pasar keuangan dan 

rumah kliring dunia. Kepentingan Yahudi sebagai dealer keuangan 

dan kepentingan komersial pemerintahan yang besar saling 

menopang satu sama lain. Seseorang dapat berkata bahwa pada 

kuartal terakhir dari abad Sembilan belas mereka menjadi amat 

identik.”

81

Pertemuan kepentingan antara Ingris dan Yahudi berlanjut 

hingga pernikahan.

“Pernikahan mulai menjadi “pusat pertemuan” antara keluarga 

aristokrat di negara ini dan kekayaan perdagangan Yahudi. Setelah 

dua generasi dari ini, dengan pembukaan abad dua puluh, mereka 

yang berasal dari teritori keluarga Inggris yang tidak memiliki darah 

Yahudi menjadi pengecualian.

“Pada hampir seluruh dari mereka kurang lebih terlihat, pada 

beberapa begitu kuat meskipun nama mereka masih menggunakan 

nama Inggris dan masih memegang tradisi masa lalu Inggris, namun 

fisik dan karakter mereka menjadi sepenuhnya Yahudi…”

Jika pernikahan putrid Al Gore dengan cucu Jacob Schiff juga 

merupakan sebuah indikasi, maka perbauran antara Yahudi dan Non-

Yahudi juga telah menyebar ke Amerika.

Tujuan Inggris dan Yahudi untuk mendominasi dunia yaitu  

sama dan menggunakan Freemasonry sebagai alat. Belloc menulis, 

“Secara spesifik institusi Yahudi seperti Freemasonry (yang telah 

didaulat oleh Yahudi sebagai jembatan antara mereka dan tuan 

rumah mereka pada abad tujuh belas) yaitu  kuat di Britania, dan 

di sana muncul sebuah tradisi politik yang aktif dan penting di 

mana negara Inggris secara diam-diam diterima oleh pemerintah-

pemerintah asing sebagai pelindung resmi Yahudi di negara-negara 

lain.

“yaitu  Britania yang diduga akan mengintervensi (dimana pun 

pembunuhan terhadap Yahudi terjadi) dan mendukung kekuatan 

keuangan Yahudi di seluruh dunia, dan sebagai imbalannya me-

nerima keuntungan dari hubungan ini .”

82

Jika Belloc benar, Tatanan Dunia Baru yaitu  kepanjangan 

tangan dari Kerajaan Inggris, di mana kepentingan para elit kerajaan 

Inggris, Amerika, dan Yahudi tidak dapat dibedakan.

: Apa itu Yahudi?

Mayoritas Yahudi tidak akan ingin menjadi bagian dari Tatanan Dunia 

Baru yang juga dikenal dengan “globalisasi” jika mereka memahami 

karakternya yang tidak demokratis dan bagaimana mereka 

dimanfaatkan.

Jiwa Yahudi yang sesungguhnya menggenggam kebenaran dan 

moralitas absolut dan tidak dapat diubah menjadi untuk memenuhi 

kepentingan seseorang. G.J Nueberger mengekspresikan ungkapan jiwa 

ini dalam esai-nya The Great Gulf between Zionism and Judaism.

“Masyarakat Yahudi terpilih bukan sebab  dominasi mereka terhadap 

yang lainnya, bukan sebab  penaklukan atau peperangan, namun 

sebab  melayani T-n dan oleh sebab nya melayani kemanusiaan… 

Oleh sebab nya, kekerasan fisik bukan merupakan tradisi atau pun nilai-

nilai Yahudi. Tugas yang sebab nya orang Yahudi terpilih yaitu  bukan 

untuk memberi contoh sebagai superioritas militer atau pencapaian 

teknik, namun untuk mencari kesempurnaan dalam perilaku moral dan 

kemurnian spiritual.

Dari semua kejahatan Zionisme politik, yang paling buruk dan 

mendasar, dan yang menjelaskan seluruh tindakan salahnya, yaitu  

bahawa… Zionisme telah berupaya untuk memisahkan masyarakatnya 

dari T-n mereka, menolak dan menghindari firman T-n, dan menciptakan 

kenegaraan “modern” serta kecurangan sebagai ganti dari nilai-nilai mulia 

masyarakat Yahudi.

83

 Para bankir jelas tidak peduli mengenai Judaisme yang sesungguhnya 

atau kemurnian ras dan akan bersedia mengorbankan jutaan Yahudi 

untuk mewujudkan desain mereka dengan menciptakan Hitler. Mereka 

mengorbankan lebih dari ribuan orang Yahudi, Amerika, Muslim di Timur 

tengah di dalam Orwelian mereka “perang abadi untuk kedamaian abadi.”

Apakah Tatanan Dunia Baru melayani agenda rasial “Yahudi” atau 

agenda para bankir elit kabalistik? Saya berani bertaruh bahwa ia 

menlayani yang belakangan, dan Yahudi terorganisasi telah mematuhi 

agenda ini sebagaimana kelompok oportunis dan tak sadar lainnya.

Dengan memberikan individu swasta kemampuan untuk 

menciptakan uang bukan dari apa pun, kita telah menciptakan monster 

yang mengancam akan menelan planet ini dan ras manusia yang berada 

di dalamnya.

*

84

Sebuah buku yang diterbitkan pada 1889, The red Dragon,karya L.B Woolfolk memberi masukan kepada saya bahwa imperialisme 

Barat diawali oleh kebutuhan para bankir Yahudi dan rekan-rekan non-

Yahudi mereka untuk menciptakan uang dari bukan apa pun (berkat 

kendali mereka terhadap kredit) menjadi kekayaan sungguhan (yaitu 

kepemilikan dunia).

Ketika para bankir ini mendapat  monopoli kredit di Inggris 

pada 1694, mereka berubah menjadi monster yang sekarang 

membajak manusia. Kartel perbankan yang berbasis di London 

secara harfiah telah menelan palnet ini, dan tidak akan puas hingga 

mereka memiliki seluruhnya, serta memperbudak manusia, secara 

mental dan spiritual, jika bukan secara fisik. Ia, singkatnya yaitu  

Tatanan Dunia Baru.

Tekanan terakhir datang dari masyarakat rahasia Cecil Rhodes 

yang didirikan untuk Nathaniel Rothschild pada 1891 guna “menyerap 

kekayaan dunia” dan “mengambil alih pemerintahan seluruh dunia.”

Penelitian yang dilakukan PBB baru-baru ini mengatakan bahwa 

2% dari populasi memiliki 50 persen kekayaan, sementara setengah 

penduduk dunia hanya memiliki hampir 1% kekayaan. Tidak perlu 

Imperialisme Modal Yahudi

85

dikatakan lagi dari orang-orang terkaya yang berjumlah 2% ini  

yaitu  termasuk para bankir yang berbasis di London dan orang-

orang yang terhubung dengan mereka.

Saat ini, Imperialisme Inggris, Amerika, dan Zionis mewujudkan 

agenda para bankir untuk “pemerintahan dunia” melalui peng-

hancuran agama, bangsa, ras, dan keluarga. Imperialisme ini bukan 

mencerminkan kepentingan atau keinginan orang-orang Inggris, 

Amerika, atau Yahudi biasa yang mereka sendiri dikolonialisasi.

The Red Dragon

L.B. Woolfolk merupakan tokoh agama Amerika yang menelusuri tipu 

daya kartel perbankan pada dekade-dekade setelah Perang Saudara. 

Ia menyelidiki kecurigaannya dengan melakukan kontak terhadap 

para anggota kartel ini  selama kunjungannya ke London. Ia 

mengatakan “The Great Red Dragon” yaitu  symbol dari “Kekuatan 

Uang Yahudi London”.

Dalam bukunya, dalam media online, ia menjelaskan bagaimana 

kartel ini menguasai perekonomian A.S melalui perantara, dan 

mengendalikannya jauh sebelum disahkannya Undang-undang 

Federal Reserve (Federal Reserve Act) pada 1913.

Woolfolk menklaim bahwa pada 1864, hampir 150 tahun yang 

lalu, kekayaan dunia telah terkonsentrasi ditangan mereka.

“Imperialisme Modal yang saya kemukakan yaitu  sekelompok 

kapitalis—Hampir seluruhnya Yahudi—yang mendirikan markas 

pusat mereka di Money Quarter of London, Threadneedle Street, 

Lombard, dan jalan-jalan lainnya di sekitar tempat ini , di mana 

para bankir berkelomok bersama habitat mereka. Para kapitalis Yahudi 

86

ini telah berhasil dalam memusatkan perindustrian dan perdagangan 

di tangan mereka. Mereka memiliki hampir seluruh piutang di dunia 

ini, piutang kepada negara, negara bagian, kota madya, korporasi, 

dan para individu. Diperkirakan secara keseluruhan mencapai 

tujuh puluh lima miliar dolar dan darinya mereka menerima bunga 

secara rutin sekitar empat miliar dolar. Mereka memiliki manufaktur, 

perkapalan, dan perdagangan Britania Raya, dan sebagian besar 

manufaktur ini  dikapalkan dan diperdagangkan ke seluruh 

dunia. Mereka telah memegang kendali terhadap perindustrian dan 

perdagangan dunia; dan dengan segera memusatkan seluruh bisnis 

di tangan mereka. Mereka memiliki kepemilikan lini-lini seluruh 

bisnis dan perdagangan besar, dan mereka mengatur seluruh harga 

dengan sekehendak mereka. Kekuasaan Uang dari Money Quarter 

of London ini merupakan satu-satunya Imperialisme tangguh yang 

masih ada di muka bumi.”

Woolfork menelusuri bahwa kartel ini telah ada sejak British East 

India Company pada awal Abad Delapan Belas.

“Pada 1764, British East India Company merupakan Perusahaan 

terbesar dan terkaya dunia. Ia merupakan satu-satunya perusahaan 

yang mengusasai teritori kerajaan…kemudian sebagian besar 

saham British East India Company, dan perusahaan-perusahaan 

lain setelahnya yang dibentuk sebagai anak perusahaan dari laba 

perusahaan besar ini  jatuh ke tangan orang-orang Yahudi. 

Mereka kemudian menjadi Raja Uang agung dunia… Sejarah 

belum pernah memiliki peristiwa penaklukan, dengan penipuan, 

kecurangan, dan penjarahan yang begitu menyatu sebagaimana 

penaklukan India oleh East India Company. Itu merupakan contoh 

pertama dalam sejarah dunia korporasi perdagangan menjadi 

87

kekuatan imperial. Dan hukum imperialnya ditandani dengan 

penjarahan, penipuan, dan kecurangan yang menyifati sebuah 

perusahaan besar yang mengejar keuntungan dengan tanpa nurani 

dan tanggung jawab.”

Setelah penemuan mesin uap pada 1775, hanya para kapitalis 

dari British East India Company yang memiliki sarana untuk 

mendapat  keuntungan dari revolusi industri. Mereka mendirikan 

ratusan perusahaan saham gabungan—seluruh jenis perusahaan 

manufaktur, pertambangan emas dan batubara, kereta api dan kapal, 

perumahan—namun menyembunyikan kepemilikan mereka.

“Dalam krisis ekonomi, seringkali dibuat dan selalu dimanipulasi 

oleh mereka, mereka berusaha secara sistematis untuk meruntuhkan 

perusahaan lawan mereka, lalu membelinya, dan merampok serta 

menjarah pemegang saham minoritas; sampai, pada akhirnya para 

kapitalis terorganisasi ini mendapat  sebagian besar saham 

berbagai perusahaan manufaktur, perdagangan dan pengapalan, 

yang menggunakan mesin uap dengan sangat murah. Mereka 

memiliki sistem dan seni ilmu pengetahuan untuk menghancurkan 

perusahaan lawan, dan membekukan para pemegang saham 

minoritas.”

Woolfolk berspekulasi bahwa The Rothschild dianggap sebagai 

kombinasi agung dari sindikat Yahudi sebab  besarnya transaksi 

bisnis yang dapat dilakukan dengan penggabungan seluruh modal 

mereka. The Rothschild menjadi kepala dari Raja Uang Yahudi, dan 

menjadi pimpinan Yahudi, yang bertindak sebagai sindikat. Nilai 

kekayaan dari London Money Power sulit dikalkulasi, namun ia tidak 

kurang dari $160.000.000.000. Ia mungkin mendekati dua ratus 

miliar… Kekuasan Uang (The Money Power) memiliki begitu banyak 

88

uang, saat ini, sehingga ia tidak dapat menemukan investasi untuk 

intu. Jika digandakan satu atau dua kali lipat ia hampir memiliki 

seluruh properti di bumi. Pada masa awal, dua kali lipat dari modal 

ini  berjumlah $100.000.000. Sekarang dua kali lipat darinya 

berarti $400.000.000.000 dan seluruh nilai properti di seluruh dunia 

yaitu  kurang dari $600.000.000.000.”

Menurut Woolfolk, Rockefeller dan pihak-pihak dalam industri 

keuangan hebat Amerika lainnya hanya merupakan agen dari 

London Money Power. Standard Oil yaitu  contoh klasik bagaimana 

ia membangun monopoli dalam setiap bidang. Dengan memiliki 

jalur kereta yang diperlukan untuk menyalurkan minyak, Money 

Power membuat pesaing Rockefeller hengkang dari bisnis ini  

dengan menaikkan tarif mereka.

Kartel dari kartel ini menumbuhkan Komunisme dan Sosialisme 

di kota-kota besar; jadi para pebisnis yang berada di lokasi-lokasi 

ini , sebab  penentangan mereka terhadap ide Komunisme dan 

Sosialisme itu, akan tetap berada pada sisi Money Power. Merupakan 

fakta yang amat berarti bahwa sebagian besar penyulut Sosialisme 

yaitu  orang-orang Yahudi, yang amat mungkin merupakan 

wakil dari Money Power untuk menjaga tumbuhnya mereka guna 

kepentingan mereka…Itu merupakan bagian dari kecerdikan 

sempurna yang dimiliki para Money King ini.


“The Red Dragon” merupakan peringatan yang terjadi 150 tahun lalu 

di mana kekayaan dan kekuasaan terkonsentrasi pada relatif sedikit 

tangan. Sejarah modern mencerminkan tipu daya tersembunyi dari 

kekuatan ini. Seluruh dunia telah dikolonialisasi.

89

Saat ini kita melihat bukti bahwa satu tangan menggerakkan 

berbagai peristiwa di dunia. Sebagai contoh mereka semua 

menyanyikan lagu dari buku yang sama mengenai keberagaman 

dan feminisme. Seluruh Presiden A.S merupakan pembela garda 

depan bagi kartel perbankan ini. Kabinet mereka dipilih dari pejabat-

pejabat CFR yang dikendalikan Rockefeller. Presiden-presiden yang 

menentang Money Power dienyahkan (dia antaranya yang paling 

baru yaitu  JFK dan Nixon). Seluruh calon Presiden mendukung 

Israel yang diciptakan oleh kartel perbankan ini  untuk menjadi 

ibu kota pemerintahan dunia mereka.

Saya selalu berpikir bahwa kartel ini dimotivasi oleh keinginan 

untuk mengonsolidasikan kekuasaan mereka, namun sekarang saya 

bertanya-tanya apakah mistisme Yahudi Sabbatean yaitu  faktor 

utama dalam desain mereka. Siapa pun yang menciptakan sesuatu 

dari tiada berpikir bahwa ia yaitu  Tuhan, dan sebagaimana yang 

dijanjikan Setan, para bankir ini telah mewarisi dunia!

Permasalahan yang amat berat muncul sebab  seluruh bangsa 

jelas tergantung pada jaringan para bankir Yahudi untuk menciptakan 

pasokan uang mereka. Tidak ada negara yang memiliki kekuatan 

atau keberanian untuk berpaling dari sistem imperialis dunia ini.

*

90

Buku Kevin McDonald The culture of Critique (2002) melukiskan abad 20 sebagai “Abad Yahudi”. Seratus tahun lalu, orang-orang 

Yahudi yaitu  masyarakat miskin yang sebagian besar dan hidup di 

Eropa Barat yang dikelilingin oleh populasi yang buas. Saat ini Israel 

telah berdiri dengan kokoh dan orang-orang Yahudi telah menjadi 

orang-orang terkaya dan elit paling berkuasa di Barat.

Yang paling signifikan, menurut Mc Donald, dunia Barat telah di 

Judaisasi. Nilai-nilai dan perilaku Yahudi telah membentuk budaya 

kita. sebab  serangan yang amat gencar Yahudi terhadap budaya Barat 

tradisional (yaitu Kristen), masyarakat dibuat merasa malu terhadap 

sejarah mereka sendiri dan itu tentu merupakan pendahuluan untuk 

kehancuran mereka sebagai budaya dan masyarakat. (lxix)

Secara spesifik, organisasi Yahudi menghancurkan kebijakan 

dan ideologi yang bertujuan untuk penyatuan budaya dan di saat 

yang sama memberlakukan kebijakan yang berlawanan terhadap 

diri mereka sendiri. Ketika mereka menganjurkan multikulturalisme 

dan internasionalisme di Barat, mereka berkeras agar Israel secara 

rasial tetap murni merupakan wilayah bagi orang-orang Yahudi.

“Kebijakan imigrasi saat ini pada dasarnya menempatkan 

Amerika Serikat dan masyarakat Barat lainnya “bermain” dalam 

Abad Yahudi

91

makna evolusioner yang tidak diterapkan kepada negara-negara 

lainnya di dunia,” tulis McDonald. “Perhatikan bahwa orang-orang 

Yahudi Amerika tidak tertarik untuk mendukung agar imigrasi ke 

Israel harus sama multi etnik-nya, atau…mengancam hegemoni 

Yahudi.” (323)

Partai Pembusukan Negara

McDonald mengatakan bahwa anti-Semitisme di Wiemer Jerman 

didasarkan pada persepsi “bahwa analisis kritis Yahudi mengenai 

non-Yahudi ditujukan untuk menghancurkan ikatan penyatuan 

di dalam masyarakat.” Salah seorang akademisi menyebut Yahudi 

sebagai “partai klasik pembusukan negara”. (323)

McDonald menduga bahwa Yahudi merasa lebih nyaman di 

dalam masyarakat yang tidak memiliki karakter nasional yang jelas. Ia 

fokus terhadap bagaimana gerakan-gerakan intelektual Yahudi yang 

dipimpin oleh tokoh-tokoh authoritarian mengambil alih kehidupan 

intelektual modern. Ia membahas Boas dalam bidang Antropologi, 

Adorno dalam Sosiologi, Freud dalam Psikiatri, dan Derrida dalam 

Filsafat.

“Frankfurt School”, sebagai contoh, yaitu  sebuah “kelompok 

Yahudi Marxis yang didanai oleh milioner Felix Weil. Buku berpengaruh 

Theodore Adorno The Authoritarian personality (1950) sebenarnya 

disponsory oleh American Jewish Committee. Ia menggambarkan 

kelompok afiliasi non Yahudi (termasuk agama Kristen, patriotism, 

dan keluarga) sebagai indikasi dari penyakit psikologis (162) dan 

diatributkan kepada anti-Semitisme hingga penahanan nafsu 

seksual Kristen. Masyarakat telah menerima pandangan Adorno 

bahwa tidak ada standar objektif mengenai kebenaran, tidak ada 

92

realitas umum (common reality). Setiap orang terisolasi dan berbeda. 

Adorno berupaya untuk “memberkahi dunia dengan universalitas, 

objektivitas, atau totalitas apa pun dengan satu prinsip yang 

terorganisasi yang akan menghomogenkan masyarakat…” (164)

Falsafah ini telah melumpuhkan budaya Barat modern, 

peradaban Barat dibangun di atas fondasi bahwa kebenaran yaitu  

bersifat spiritual, universal, absolute, dan dapat diketahui. Tuhan 

yaitu  Kebenaran.

Universitas-universitas saat ini telah berhenti mengejar kebe-

naran dan lebih patuh terhadap penipuan sosial atau indoktrinasi 

sebagaimana Bolshevik. Pendidikan sosial saat ini bukan hanya 

membuang waktu, namun juga merupakan racun. Jauh dari 

mengandung nilai-nilai tradisi Barat. Universitas-universitas saat 

ini merupakan pelaksana agenda mereka dan mendapat  restu 

secara-diam-diam dari pemerintah.

Pengecualian yang Langka

Kevin McDonald, seorang professor psikologi di California State 

University merupakan pengecualian yang langka. Bukunya yang 

berani dan amat penting mengungkapkan karakter tersembunyi dari 

waktu kita. 

Seorang pria bersuara lembut yang mendekati subjeknya secara 

ilmiah, McDonald telah mengungkapkan amat banyak hal secara 

detail. Sebagai contoh, apakah Anda mengetahui bahwa non-Yahudi 

kulit putih yaitu  kelompok yang paling tidak memiliki perwakilan di 

Harvard? Mereka hanya berjumlah 25 persen mahasiswa. Sementara 

itu, orang-orang Asia dan Yahudi yang berjumlah hanya 5% dari 

populasi A.S berjumlah paling tidak 50% dari mahasiswa Harvard.

93

“Amerika Serikat sedang berada di jalan untuk didominasi oleh 

elit teknokrat Asia serta elit pebisnis, media, dan professional Yahudi,” 

ucap McDonald.

Ia mengemukakan peran Yahudi dalam mensponsori Komu-

nisme, imigrasi non-Eropa, dan NAACP. Ia mendokumentasikan 

perintangan yang dilakukan Yahudi terhadap kehidupan budaya 

A.S dan menunjukkan bagaimana hal ini  membentuk perilaku 

masyarakat Amerika.

“Sebagai contoh, All in the Family (acara televisi) … bukan hanya 

berupaya menggambarkan orang-orang kelas pekerja Eropa sebagai 

orang-orang bodoh dan keras hati, namun ia juga menggambarkan 

orang Yahudi dengan amat positif. Pada khir penayangannya yang 

telah berlangsung selama 12 tahun, bahkan musuh terbesar Archie 

Bunker membesarkan anak Yahudi di rumahnya, melindungi seorang 

Black Jew (dampaknya: Judaisme tidak memiliki konotasi etnis), 

melakukan bisnis dengan rekan bisnis Yahudi, mendaftar sebagai 

anggota synagog, memberi penghormatan kepada temannya di 

pemakaman Yahudi (dll.)… ritual Yahudi digambarkan sebagai 

“menyenangkan dan mulia”… tidak pernah ada alasan rasional untuk 

anti-Semitisme… (ia) digambarkan sebagai sesuatu kejahatan yang 

benar-benar tidak rasional sehingga harus diperangi dari setiap sisi.” 

(lviii)

Di sisi lainnya, Kristen digambarkan sebagai seusutu yang jahat 

dalam film ini  dan orang-orang Kristen bahkan digambarkan 

sebagai psikopat. McDonald mengutip kritik seorang Yahudi 

Konservatif Michael Medved yang komplain bahwa ia tidak dapat 

menemukan satu pun film yang dibuat sejak 1975 di mana Kristen 

digambarkan secara positif. (lix)

94

Permusuhan Yahudi-Kristen

McDonald melihat anti-Semitisme sebagai akibat dari konflik 

kepentingan yang terjadi. Meskipun demikian, organisasi-organisasi 

Yahudi mendiskreditkan siapa pun yang memiliki keberanian untuk 

mengutarakan dominasi Yahudi. Mereka menutup kenyataan bahwa 

permusuhan Yahudi-Kristen memlikiki akar yang amat kuat dalam 

peradaban Barat.

Dalam pandangan saya, permusuhan ini terjadi akibat Yahudi 

Farisi menolak kitab suci cinta dan persaudaraan universal manusia 

Kristen. Sejak itu, orang-orang Yahudi menjadi orang yang terbuang 

baik secara sosial maupun metafisik, meskipun memiliki kekuasaan 

yang luar biasa dan pembenaran diri. Orang-orang Yahudi telah 

digunakan sebagai bidak oleh pemegang kekuasaan dunia untuk 

menghancurkan peradaban Kristen. Tren “modernis” dari abad ke-20 

dapat dilihat dalam kondisi ini.

Sebagaimana telah saya kemukakan di bebagai tempat, 

Judaisme lebih merupakan sebuah pernyataan rasial dibandingkan  

sebuah agama. Orang-orang Yahudi diberi tahu bahwa kami memiliki 

misi untuk menciptakan persamaan dan keadilan sosial. Sebenarnya, 

para pemilik modal menggunakan orang orang Yahudi sebagai alat 

untuk membangun tatanan dunia totalitarian. Kami bukan lentera 

kemanusiaan. Dengan menipu diri kami sendiri, kami telah menipu 

orang lain dan mengakibatkan disfungsi personal dan pemisahan 

sosial. Peran kami dalam Komunisme merupakan aib. Perlakuan Israel 

terhadap orang-orang Palestina yaitu  sesuatu yang memalukan. 

Orang-orang Yahudi perlu menemukan siapa sebenarnya kami dan 

mendedikasikan kembali diri kami.

95

Kita dapat memulai dengan membaca The Culture of Critique 

dan buku-buku lainnya dalam trilogy McDonald, A People that Shall 

Dwell Alone (1994) dan Separation and its Discontents (1998). Penerbit 

McDonald mengirim The Culture of Critique kepada 40 media publikasi 

Yahudi dan tidak satu pun yang mendapat review. Demikian juga 

tidak ada  liputan arus utama, sebuah konfirmasi atas tesis ini 

dan ukuran dari pengekangan kami.

McDonald tidak menyarankan penyembuhnya. Namun untuk 

memerangi “Tatanan Dunia Baru”, negara-negara Barat harus 

kembali ke agama mereka dan akar bangsa. Para tokoh bangsa 

harus menghidupkan kembali nilai-nilai dan tradisi mereka sebagai 

perekat masyarakat. Minoritas harus diterima, namun mereka tidak 

boleh dijadikan alat oleh para bankir untuk meruntuhkan karakter 

dan persatuan nasional. Para imigran tidak ingin melakukan ini.

Sejak lahir, masing-masing kita telah memasuki drama 

yang sedang berlangsung. Kita mungkin merasakan bahwa ter-

dapat sesuatu yang benar-benar salah, namun kita tidak bisa 

mendefinisikannya. Pada kenyataannya, kita berada di panggung 

depan dari sebuah konspirasi jangka panjang untuk menumbangkan 

peradaban Barat. “Modernisme” pada abad 20 merupakan sebuah 

desain tipuan untuk memisahkan orang-orang dari keluarga, budaya, 

dan identitas agama mereka sebelum memperbudak mereka dalam 

sebuah abad kegelapan baru. Masyarakat Barat harus memelihara 

akar agama dan kebangsaan mereka atau drama ini tidak akan 

memiliki akhir yang baik.

*

96

“Kita dibanjiri oleh orang-orang Yahudi,” ungkap petugas imigrasi Kanada kepada rekannya. 

Tahun ini  yaitu  1951. Ia sedang memeriksa surat-surat 

pasangan muda dengan seorang bayi laki-laki. Ayah saya dapat 

berbahasa Inggris. Ia berhasil lolos dari Nazi. Ia senang berada di 

Kanada.

Untungnya itu bukan merupakan pertanda. Kami mengalami 

sedikit diskriminasi, namun keluarga saya dapat hidup dengan cukup 

sejahtera.

Meskipun demikian, orang tua saya ingin berasimilasi. Mereka 

memberi anak mereka nama yang terdengar Inggris dan tidak begitu 

menyatu dengan komunitas Yahudi. Bentuk ketaatan kami sebagai 

Yahudi hanyalah ibu saya menyalakan lilin pada hari Jum’at dan kami 

merayakan hari raya.

Orangtua saya jarang membicarakan mengenai kakek-nenek 

saya yang telah meninggal. Mereka tampaknya menganggap bahwa 

menjadi Yahudi yaitu  sebuah kutukan. Saya juga berasimilasi. 

Meskipun demikian, tampak ironis sebab  ayah saya, sekarang 85 

tahun, tidak mengakui saya sebab  saya berusaha untuk memahami 

Teka-teki Anti-Semitisme

97

anti-Semitisme dengan cara yang lain dibandingkan  sekedar istilah 

sederhana yang biasa.

Kenyataan bahwa anti-Semitisme tidaklah tidak rasional tidak 

membenarkan kebijakan Nazi mengenai genosida. Anda akan 

berpikir bahwa orang-orang Yahudi ingin memahami apa yang 

sebenarnya terjadi. Bagaimana mereka dapat memastikan bahwa 

mereka tidak akan mengalami nasib yang sama lagi?

Mekanisme Pertahanan

Anti-Semitisme bukan merupakan kebencian yang tidak rasional atau 

penyakit di dalam hati non-Yahudi, sebagaimana yang ada di benak 

orang-orang Yahudi. Ia merupakan sistem pertahanan sehat yang 

utamanya dari negara, budaya, dan agama Kristen dan Islam yang 

terancam oleh proses pemunahan yang bertahap dan tersembunyi 

(yaitu feminisme, keberagaman, dan pemerintahan dunia).

Sebagian besar buku-buku “anti-Semitisme” yang pernah saya 

lihat secara mengagumkan bebas dari kebencian dan dendam. 

Mereka tidak menganjurkan kekerasan terhadap Yahudi, namun 

menghadirkan sesuatu untuk mempertahankan karakter nasional 

dan rasial sama dengan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di 

Israel saat ini.

Mereka cenderung beralasan dan menggambarkan orang-

orang non-Yahudi sebagai korban yang tak berdaya dari kecerdasan 

Yahudi yang superior. Leon de Pocins bahkan bersedia menerima 

kepemimpinan Yahudi jika mereka bersahabat.

Persaingan antara pandangan dunia “Kristen” dan “Yahudi” 

merupakan faktor utama dalam pembangunan dunia Barat.

98

“Kebangkitan Kristus yaitu  bencana nasional bagi masyarakat 

Yahudi, khususnya bagi para pemimpin mereka,” tulis Leon de Pocins. 

“Sampai peristiwa ini , hanya mereka yang merupakan Anak 

Tuhan; mereka yaitu  perwakilan tunggalnya… permusuhan yang 

tidak dapat diredakan yang dengannya Judaisme menentang Kristen 

selama 2000 tahun dan itu merupakan kunci serta pendorong utama 

subversi modern…(Yahudi) mengutamakan akal dibandingkan  dunia 

mistis dari ruh…ia merupakan dokter dari mereka yang tidak beriman; 

semua yang memberontak secara mental datang kepadanya baik 

secara diam-diam maupaun di siang terbuka…” (Judaism and the 

Vatican, hal. 111-113.)

“Pertanyaan Yahudi” telah menjadi isu utama selama ratusan 

tahun. Sejak 1879, seorang penulis Jerman Wilhelm Marr mengung-

kapkan bahwa itu tidak dapat didikusikan secara jujur.

“Sejak 1848, jika kami orang-orang Jerman memberikan 

kritik mengenai Yahudi, bahkan hal-hal kecil, maka itu akan sudah 

cukup untuk membuat kami disingkirkan dari pers. Sementara 

kelemah-lembutan telah sepenuhnya hilang di antara orang-orang 

Yahudi (ketika menyindir orang-orang Jerman), kita diminta untuk 

memperlakukan mereka seperti keramik terbaik dan tanaman hias 

yang benar-benar sensitif.” (Anti-Semitism in the Modern World: An 

Antthology, 1991, hal. 85)

Theodor Fritsch (1852-1934)

Disebut sebagai “anti-semit Jerman yang paling berpengaruh 

sebelum Hitler”, buku Fritsch yang paling berpengaruh, Handbuch 

der Judenfrage—Handbook of the Jewish Question (1896), mengalami 

puluhan kali cetak ulang dan diajarkan pada sekolah-sekolah di 

99

Jerman selama era Nazi. Sebagian besar cetakan buku ini  

dihancurkan setelah Perang Dunia Dua.

Buku ini  diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 

1927 dan diberi judul The Riddle of the Jew’s Success oleh F. Roderich-

Stoltheim, sebuah nama pena. Ia benar-benar langka; cetakan asli 

berharga $1.000. 

Fritsch tidak sesuai dengan apa yang digambarkan oleh mereka 

yang membencinya. Bukunya membuat saya terkesan sebagai karya 

orang yang berperadaban dengan pencerahan spiritual yang dalam. 

Inti pemikirannya yaitu  bahwa Judaisme tidak berhak disebut 

monoteisme sebab  tuhan Yahudi tidak bersifat universal. 

“Merupakan suatu kesalahan yang fatal bagi para agamawan 

kita untuk menganggap bahwa Tuhan orang-orang Yahudi sama 

dengan Tuhan orang-orang Kristen. Dengan pencarian yang lebih 

mendalam, Jehovah dianggap sebagai Tuhan yang eksklusif untuk 

orang-orang Yahudi, dan di saat yang sama bukan manusia lainnya.”

Ia banyak mengutip ayat dari Perjanjian Lama untuk menun-

jukkan bahwa perjanjian antara orang-orang Yahudi dengan Tuhan 

mereka “mengandung makna yang bermusuhan dengan seluruh 

non-Yahudi.”

Sebagai contoh, “Mintalah kepadaku, maka bangsa-bangsa 

akan kuberikan kepadamu, menjadi milik pusakamu. Engkau akan 

meremukkan mereka dengan gada besi…” (Mazmur 8-9)

Sebagai konsekuensinya, Talmud (undang-undang hukum 

Yahudi) membedakan satu sistem moralitas untuk orang-orang 

Yahudi dan satu lagi untuk non-Yahudi yang dianggap sebagai 

hewan peliharaan atau babi. Fritsch mengutip banyak referensi untuk 

menunjukkan bahwa mereka diperbolehkan untuk berbohong 

terhadap non-Yahudi (hal. 57-65)

100

Fritsch menyimpulkan bahwa anti semitisme yaitu  reaksi 

alamiah terhadap perilaku bermusuhan ini yang menurutnya 

banyak dilakukanoleh orang-orang Yahudi. sebab  keyakinan ini 

dirahasiakan dari non-Yahudi, ia mengatakan bahwa Judaisme 

merupakan konspirasi terhadap non-Yahudi. Tujuannya yaitu  untuk 

mewujudkan ayat ini  dan memperoleh dominasi terhadap 

manusia dengan mengendalikan kekayaan.

Ia mengklaim bahwa seluruh Yahudi merupakan bagian dari 

skema ini dan tidak ada pengecualian. Saya menghargai hak-hak 

orang Jerman dan non-Yahudi lainnya di negara mereka, namun 

saya pikir ia salah untuk menganggap seluruh orang Yahudi memiliki 

standar rasis yang sama.

Sikap anti non-Yahudi yang ada  dalam Judaisme merupakan 

sebuah berita bagi banyak Yahudi yang pikiran mereka dicuci seperti 

non-Yahudi.

Akankah Fritsch dikecam atas apa yang dilakukan atau dikatakan 

oleh orang Jerman lainnya (misalnya Nazi)? Orang-orang Yahudi 

yaitu  individu-individu dan harus dinilai berdasar  tindakan 

individu mereka. Mayoritas mereka terasingkan dari Judaisme dan 

akan menemukan ayat-ayat kitab suci yang dikutip di atas dengan 

rasa jijik.


Orang-orang Yahudi harus meninjau kembali hubungan mereka 

dengan Juidaisme. Saya tidak dapat melebih-lebihkan besarnya 

penolakan Yahudi terhadap Kristus.

Kristus merepresentasikan Tuhan universal dan sebuah moralitas 

universal. Ajarannya merepresentasikan tahapan selanjutnya 

101

yang natural, yang harus dipeluk oleh orang-orang Yahudi, sambil 

mempertahankan integritas rasial mereka.

Dengan menolak ajaran Kristus, Farisi menempatkan masyarakat 

Yahudi dalam permusuhan abadi terhadap kepentingan kemanusiaan 

terbaik, terhadap jalan utama dan tak terelakkan dari evolusi spiritual 

manusia.

Mereka telah menempatkan Yahudi dalam kondisi revolusi 

metafisik pemanen yang pada tingkatan personal menimbulkan 

keterasingan dan gangguan.

Kristus mengajarkan bahwa Tuhan yaitu  Cinta. Tuhan yaitu  

Master Plan. Cinta yaitu  Cahaya. Cintai tetanggamu. Perlakukan 

orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Apakah yang 

dilakukan oleh orang-orang Farisi ini  terhadap kitab suci yang 

mengajarkan persaudaraan dan mendahulukan kepentingan orang 

lain dibandingkan  diri sendiri merupakan kesalahan?

Ia menolak klaim khusus mereka sebagai “masyarakat pilihan” 

Tuhan dan sebagai masyarakat yang menjalankan keinginan Tuhan 

yang bear-benar mereka lakukan.

*

102

“Jangan tembak, saya tidak selingkuh,” ucap seorang suami kepada istrinya yang mengacungkan pistol kepadanya setelah 

ia melihat suaminya di tempat tidur bersama dua wanita telanjang. 

“Tapi saya melihat kedua wanita itu,” sanggahnya.

“Jangan percaya apa yang kamu lihat,” ungkap sang suami, 

menggaungkan prinsip-prinsip propaganda.

“Percayalah pada apa yang saya katakan kepadamu”

Dalam adegan dari film musikal “Chicago” ini sang istri menembak 

suaminya. Film ini ditujukan untuk premis yang sinis bahwa publik 

tidak begitu cerdas. 

“Chicago” yaitu  karya Fred Ebb, pengarang “Cabaret”. Di mana 

mantra dari “Cabaret” yaitu  “Uang membuat dunia berputar”. Sekuel 

ini  menyatakan bahwa kekuasaan disokong oleh pe nipuan, 

masyarakat rahasia, dan kendali media.

Merupakan sesuatu yang amat berarti ketika masyarakat 

Amerika menduga bahwa Zionis yaitu  pihak yang menjerumuskan 

negara mereka ke dalam perang yang direncanakan, namun sebuah 

film yang mendukung kekuasaan dan perilaku Yahudi memenangkan 

penghargaan film terbaik 2002 (2002 Best Ficture Award).

Film Terbaik “Chicago” 

Mengungkapkan Perilaku dan 

Kekuasaan Yahudi

103

Chicago

Film “Chicago” berlatar belakang sel penjara wanita di Chicago, di 

mana para pembunuh pria secara lantang berucap, “Ia (pria) yang 

menyebabkan itu terjadi.”

Roxie Hart membunuh kekasihnya sebab  ia mengingkari janji 

untuk menjadikannya penyanyi dan bahkan mendampakkannya.

Pengacara berkebangsaan Irlandia Billy Flynn yaitu  satu-

satunya orang yang dapat menyelamatkan nyawa Roxie. Flynn 

diperankan oleh aktor berdarah Yahudi Richard Gere yang dibuat 

berpenampilan Yahudi dalam peran ini. Dengan menjadikannya 

“orang Irlandia” pemain ini  membuat pengalaman orang-

orang Yahudi menjadi pengalaman orang-orang Amerika. Namun 

orang-orang Yahudi menangkap maksudnya.

Modus operandi Flynn yaitu  untuk membuat cerita yang disukai 

publik mengenai kliennya dan menciptakan histeria media untuk 

mendukungnya. ada  sebauah adegan yang menakutkan ketika 

Flynn digambarkan sebagai pengendali boneka (dalang) raksasa 

yang mengendalikan puluhan boneka wartawan di bawahnya.

Pada adegan lain, ia yaitu  seorang pengisi suara (vntriloguist) 

yang mengisi suara yang keluar dari mulut Roxie. (Bayangkan jika 

yang berada di tangannya yaitu  Dubya atau McCain atau Obama). 

Akhirnya, di adegan ruang pengadilan ia menunjukkan kedipan dan 

isyarat sebagai anggota Masonik kepada hakin.

Dengan sinis Flynn mengatakan kepada Roxie: “Tidak ada yang 

perlu Anda khawatirkan. Ini semua yaitu  sirkus, permainan. Sebuah 

sirkus yang meriah. Pengadiulan ini, seluruh dunia—seluruh bisnis 

pertunjukan. Tapi nyonya, Anda bersama seorang bintang, yang 

terbesar!”

104

Kemudian ia menyanyikan sebuah lagu yang merendahkan, 

menghina, dan membenci non-Yahudi:

“Beri mereka kebingunan…

Bagaimana jika seluruh tulang-belulang kalian berkarat?

Bagaimana jika, sebenarnya, kalian memuakkan?

Perdaya mereka.

Dan mereka tidak pernah menjadi bijak!

Bagaimana mereka mendengar kebenaran di atas keriuhan?

Beri mereka kepalsuan dan tipuan

Mereka tidak akan pernah tahu bahwa kalian yaitu  perampok…

Mereka membiarkan kalian berjalan bersama pembunuh…”

Untuk mencapai intinya, penghuni tahanan lainnya, seorang 

wanita Hungaria penganut Katolik yang taat tidak memiliki uang 

atau “kecerdasan” untuk menyewa Billy Flynn. Kita menyaksikannya 

berdo’a kepada Yesus Kristus, namun Yesus tidak menolong. Ia dibawa 

ke tiang gantungan. Kita melihatnya tergantung. Kita melihat mereka 

membawa peti matinya. Orang-orang Kristen yaitu  pecundang.

Kesalahan yang menyebabkan ia mati adlah sama dengan 

yang diperbuat oleh Roxie. Hakim membuat keputusan. Koran-

koran muncul dengan tajuk utama berjudul BERSALAH dan TIDAK 

BERSALAH. Para pembaca mengetahui bahwa Roxie yaitu  bersalah. 

Ia membunuh seorang pria yang memiliki seorang istri dan lima 

orang anak kecil hanya sebab  pria ini  tidak memnuhi apa yang 

diharapkannya.

Jika Hollywood melakukan pekerjaannya, Roxy akan terbukti 

bersalah. Dunia digambarkan sebagai tempat di mana tipu daya 

Flynn tidak akan berhasil, di mana nilai-nilai abadi berlaku, di mana 

Anda tidak akan dapat “kabur bersama pembunuh.” Namun tentu 

105

saja Roxie diputuskan tidak bersalah. Ini yaitu  cara yang berlaku di 

dunia. Apa pun akan menjadi basa-basi.

namun  , bukankah ini juga mendidik? Bukankah ini mendidik 

untuk membangun sinis, korupsi dan penurunan? 

“Chicago melambangkan sebuah agama palsu di mana manusia 

mencemooh Tuhan dan mengambil seluruh otoritasnya.

Menurut agama sekular ini, nafsu seksual memberikan legitimasi 

kepada wanita. Mereka mengharapkan legitimasi ini akan menyebar 

ke dalam seni dan perdagangan. Wanita-wanita setengah telanjang 

yang menari hingar-bingar dalam Chicago mengingatkan saya 

pada beruang sirkus di tutus. Mereka mengarahkan pantat mereka 

ke wajah kita. Tidak ada nafsu seksual tanpa martabat, tidak ada 

martabat tanpa budaya, dan tidak ada budaya tanpa agama.

Tirani Sekular

Dalam Finale of “Chicago”, Roxie Hart dan rekannya, Velma Kelly, klien 

Flynn lainnya y ng merasa puas, maju ke meja pengadilan.

“Terima kasih atas kepercayaan Anda bahwa kami tidak bersalah,” 

ucap mereka. “Anda tahu banyak orang yang telah kehilangan 

kepercayaan terhadap Amerika. Atas apa yang dibela Amerika. 

Namun, kita yaitu  contoh hidup mengenai betapa indahnya negara 

ini.”

Bukankah ini ironis? Mereka bersalah dan kita semua 

mengetahuinya. Namaun mereka dengan pongah menyatakan 

bahwa mereka tidak bersalah. Mereka memproyeksikan delusi 

mereka terhadap amerika secara keseluruhan.

Pertunjukan ini  sesuai dengan pesannya, percayalah 

terhadap apa yang kami katakan kepada Anda, bukan pada apa 

106

yang Anda lihat. Kehebatan Amerika di bawah takdir Satanik baru ini 

yaitu  bahwa ia memperbolehkan Anda “kabur bersama pembunuh.” 

Kehebatan Amerika yaitu  berpura pura bahwa hitam yaitu  putih.

*

107

Pada 1869, Jacob Brafmann, seorang Yahudi yang pindah menjadi penganut Kristen menerbitkan sebuah buku dalam 

bahasa Rusia mengenai organisasi komunal Yahudi, “The Kahal” yang 

menunjukkan bahwa—tidak banyak diketahui oleh Yahudi dan non-

Yahudi—Yahudi terorganisasi benar-benar melakukan konspirasi 

terhadap populasi non-Yahudi di Rusia. Sebagaimana sebagian besar 

buku dalam jenis ini, buku ini  sekarang sudah tidak tersedia 

lagi.

Untungnya, pada November 1881, Mme. Z.A. Rgozin menerbitkan 

ringkasan yang menyeluruh dalam The Century Magazine (Vol. 23 

Issue I) dengan judul Russian Jews and Gentiles From a Russian Point of 

View. Esay yang luar biasa ini tersedia secara online.

Ragozin merupakan sarjana mengenai sejarah Timur Dekat kuno 

yang menerbitkan beberapa buku mengenai Kaldea, Persia, dan 

Asiria pada 1880-an.

The Kahal

Buku Brafmann didasarkan pada ribuan dokumen internal dari Kahal. 

Isinya yang paling mengejutkan yaitu :

Komunisme—Sebuah Pengelabuan 

atas Pembunuhan dan Perampasan 

Yahudi Iluminati

108

The Kahal mengikuti ayat-ayat Talmud bahwa harta benda 

non-Yahudi yaitu  “bebas untuk semua” bagi Yahudi yang, dengan 

membayar iuran, telah disahkan sebelumnya oleh dewan kota (“The 

Kahal”) untuk mengambilnya. Jelas sumber anti-Semitisme ini juga 

menjelaskan sifat predator alamiah dari Komunisme (dan Tatanan 

Dunia Baru) yang berada di balik alasan idealistik mereka.

Sebagai contoh, Brafmann, yang disebut oleh sejarawan Yahudi 

sebagai “seorang informan”, menjelaskan bahwa Yahudi “N” membeli 

hak rumah non-Yahudi “M”.

“Ia telah mendapat  ‘khazaka’ yaitu hak kepemilikan atas rumah 

non-Yahudi “M” dan ia diberikan hak eksklusif berupa jaminan untuk 

terbebas dari intervensi atau persaingan dengan Yahudi lainnya…

”dengan cara apa pun”. Sampai ia berhasil untuk memindahkan 

kepemilikan ini  menjadi miliknya secara resmi, hanya ia yang 

diberikan izin untuk menyewa rumah ini  dari pemiliknya saat 

ini, untuk mempertukarkannya, untuk meminjamkan uang kepada 

pemiliknya atau kepad non-Yahudi lainnya yang mungkin akan 

tinggal di situ guna mendapat  keuntungan dari mereka melalui 

kelicikan yang dapat digunakan…”

Bagian kedua dapat memberikan sebuah model mengenai 

bagaimana individu-individu menjadi objek dari Yahudi.

“Terkadang Kahal dijual kepada seorang Yahudi meskipun 

non-Yahudi yang menjadi objek tidak memiliki harta tak bergerak. 

Ini disebut ‘meropie’. Ia berupa larangan bagi orang-orang Yahudi 

untuk melakukan hubungan dengan seseorang yang telah dibeli 

haknya oleh seorang Yahudi dalam satu wilayah tertentu, dengan 

kecurigaan bahwa mereka akan melakukan kejahatan yang sama 

dengan seorang Yahudi yang telah membeli Kahal ini ; namun 

pada wilayah lain, orang-orang Yahudi bebas untuk… meminjamkan 

109

uang kepadanya, memberinya sogokan, dan merampoknya, sebab  

dikatakan bahwa seluruh harta non-Yahudi yaitu  ‘hefker’. (bebas 

untuk semua) dan siapa pun yang bisa mendapat nya, maka itu 

yaitu  miliknya.” (hal. 912)

Menurut Brefman, dokumen-dokumen ini  “menunjukkan 

dengan amat jelas (bagaimana) Yahudi, meskipun memiliki hak yang 

terbatas, selalu berhasil untuk membuat unsur asing keluar dari 

kota dan suatu wilayah di mana mereka telah tinggal, mendapat  

modal dan harta tak bergerak di tempat-tempat ini  menjadi 

milik mereka, dan memenangkan persaingan dalam perniagaan 

serta perdagangan, sebagaimana yang telah terjadi di berbagai 

provinsi di Rusia, di Polandia, Galicia, Romania…”

Menjual alkohol dan meminjamkan uang yaitu  cara untuk 

mendapat  harta. Penjual vodka Yahudi akan muncul pada waktu 

panen dan menjual alkohol kepada para petani secara utang. Tidak 

lama setelah para petani terbiasa minum-minuman keras dan bunga 

yang berlipat membuat harta mereka dan hasil panen mereka 

berikutnya beralih ke tangan penjual vodka. (E. Michael Jones, 

Russian Rulette Culture Wars, Mei 2006, hal. 24.)

Cara Revolusioner Untuk Mencuri

Lima puluh tahun setelah “The Kahal” diterbitkan, peradaban Kristen 

Rusia secara brutal ditumpas oleh Revolusi Bolshevik yang merupakan 

garda depan dari para bankir Yahudi Illuminati. Aspek yang menonjol 

dari revolusi ini, selain dari tindakan polisi negara yang mengerikan 

dan jahat, yaitu  pengambil-alihan harta kekayaan non Yahudi dan 

pembunuhan jutaan non Yahudi yang sebagian besar dilakukan oleh 

Yahudi. Holokaus ini mendapat  sedikit perhatian sebab  Yahudi 

110

Illuminati mengendalikan media massa dan sistem pendidikan 

yang menggunakan orang-orang yang dibayar tinggi yang hanya 

mengungkapkan kebenaran dari sudut mereka untuk memperkuat 

tirani intelektual mereka.

Garda depan Rothschild, Kuhn Loeb & Co., mendapat  hasil 

yang menawan atas pendanaan mereka sebesar $20 juta pada 

revolusi 1917. Pada 1921 Lenin memberikan $102 juta kepada 

mereka (New York Time, 23 Agustus 1921). Demikian juga mereka 

menguasai rekening bank (Tsar) Romonovs yang dengan bodoh 

mempercayakan kepada mereka.

Selain itu, bankir Yahudi Illumninati menguasai kepemilikan 

industri Rusia. Dokumen Dinas Rahasia Jerman memerintahkan 

Bolsheviks untuk “menghancurkan kapitalis Rusia sekehendaknya, 

namun ia tidak diizinkan untuk menghancurkan perusahaan-

perusahaan Rusia.”

German Imperial Bank mengirim dana lebih dari 60 juta roubles 

Bolsheviks. Dalam konteks ini, A.N. Field mengutip Dokumen 10 

dan 11 antara para bankir dan Bolsheviks: “Mereka memberikan 

rangkuman secara utuh mengenai perjanjian di mana bank-bank 

Jerman setelah perang akan mengendalikan industry Rusia.” (The 

Truth About Slump, 1931 oleh A.N. Field. Hal. 62-71)

Teror Merah

Lenin dan Trotsky menciptakan agen rahasia yang tidak begitu 

terkenal “Cheka” (kemudian OGPU, lalu NKVD dan akhirnya KGB) 

untuk mencuri kekayaan dan menghancurkan penolakan.

“Unit Cheka pertama kali dibentuk di setiap kota yaitu  untuk 

pemusnahan birokrat Tsar, kepolisian dan pejabat tinggi keluarga 

111

White Guard dan seluruh warga negara yang nilai kekayaannya senilai 

10.000 roubles atau lebih. ada  ribuan ilmuwan dan engineer 

yang dibunuh sebagai “pembangkang” dan hampir setengah dari 

dokter negara juga dibunuh atau dipaksa untuk pindah ke negara 

lain. Orang-orang dibunuh di rumah, di jalan, dan di ruangan bawah 

tanah markas pusat Cheka tanpa memandang usia mereka.” (Slava 

Katamidze, Loyal Comrade, Ruthless Killers—The Secret Service of the 

U.S.S.R 1917-1991, hal. 14)

Ribuan Pendeta Kristen 

Dikirim Ke Gulag Dan Dibunuh

“Sejak awal Gereja telah menjadi target kekejaman Bolshevik. 

Penolakan terhadap pengambilalihan harta-benda gereja, khususnya 

emas dan perak, amat keras… sekarang para pendeta memanggil 

para jemaat mereka untuk melakukan perlawanan sambil menuduh 

bahwa pihak berwenang mengambil keuntungan dari tindakan 

terseubt.” (Katamidze, hal. 25)

Diperkirakan bahwa Cheka bertanggung jawab atas paling 

tidak hilangnya 20 juta nyawa, menurut seorang penulis Yahudi 

yang pemberani Steve Plocker yang mengatakan bahwa pimpinan 

dan staf Cheka utamanya yaitu  orang-orang Yhaudi. Cheka diberi 

kekuatan oleh Lenin dan Trotsky, yang merupakan Yahudi Illuminati 

dan didanai oleh para bankir Yahudi Illuminati.

“Banyak orang Yahudi yang menjual jiwa mereka kepada iblis 

revolusi Komunis dan melumuri tangan mereka dengan darah untuk 

mencapai keabadian,” tulis Plocker. “Kita tidak boleh melupakan 

bahwa beberapa pembunuh terkeji pada abad modern yaitu  

orang-orang Yahudi.”

112

Bukan untuk memberi pembenaran kepada para pembunuh 

ini , namun banyak penganut komunis tingkat atas, baik Yahudi 

maupun non-Yahudi yang benar-benar tenggelam dalam pemikiran 

bahwa Komunisme mewakili kaum miskin, pembagian kekayaan, 

dan keadilan sosial. Sebagaimana banyak terjadi pada saat ini, banyak 

Yahudi Illuminati yang dicuci otak mereka oleh kelompok ini . 

Bagaimanapun, beberapa Yahudi dapat melihat muslihat ini  

dan berperang dengan berani melawan Komunisme.

Dalang Illuminati bekerja secara terselubung dengan tujuan 

untuk menjaga ilusi bahwa sejarah terjadi secara begitu saja. Oleh 

sebab ya beberapa kali Stalin memberontak terhadap tuannya dan 

membunuh agen-agen Yahudi mereka. Banyak yang yakin bahwa 

Stalin akhirnya dibunuh ketika ia mencoba melakukan tindakan 

represif terakhir.

Cermin terbalik dari “Red terror” yaitu  pembantaian Nazi 

terhadap orang-orang Yahudi dan pengambil-alihan harta-benda 

orang-orang Yahudi pada tahun 1930-an. Saya menduga bahwa 

bankir Yahudi Illuminati bertanggung jawab atas tumbuhnya 

Nazi dan memperoleh manfaat dari pengambil-alihan kekayaan 

“saudara sesama Yahudi” mereka dan pesaing Yahudi non-Illuminati. 

Para bankir besar Jerman amat terlibat dalam “peng-Ariyaan” atas 

kepemilikan Yahudi.


Sebuah kanker menghancurkan peradaban Barat. Sumbernya yaitu  

para bankir sentral Illuminati yang mengendalikan perekonomian, 

politik, dan institusi spiritual kita. Dengan kata lain, “pemimpin” kita 

mewakili kekuasaan imperial sebuah gerakan yang memerangi kita; 

113

dan kita bahkan tidak dapat mengenalinya sebab  institusi-institusi 

kita telah diselusupi oleh mereka.

Amerika saat ini dapat disamakan dengan Rusia sebelum 

revolusi. Menurjut W. Schulgin, “otak negara ini berada di tangan 

Yahudi (Illuminati) dan merapakan sesuatu yang biasa untuk berpikir 

berdasar  apa yang didiktekan Yahudi…selain segala batasan, 

Yahudi juga mengendalikan pikiran masyarakat Rusia.” (Jones, Cuture 

Wars, hal. 42) Tentu saja Illuminati mengendalikan pikiran orang-

orang Yahudi.

Seorang Yahudi, Kristen, atau Muslim yang sesungguhnya 

ada untuk Tuhan dan tatanan Moral Universal. Oleh sebab nya, 

pemerintahan dunia tidak akan pernah menjadi “baik bagi orang-

orang Yahudi” betapa pun elitnya status yang mereka miliki.

Humanisme sekular tidak dapat menggantikan Tuhan. Ia 

merupakan alat bagi agenda Satanik dan lebih sebagai naluri 

kebinatangan yang menyifati masa lalu.

*

114

Seorang pembaca mengirimkan sebuah pertanyaan yang tajam: “Ketika Bolshevisme mengambil alih Rusia, mereka mencoba 

untuk menghilangkan agama. Falsafah yang mereka utarakan yaitu  

ateisme dan mereka menutup gereja-gereja Kristen dan membunuh 

atau memenjarakan para agamawan.” 

“Bagaimanapun, apakah mereka selalu menutup sinagog 

Yahudi dan membunuh atau memenjarakan rabi-nya? Jawaban atas 

pertanyaan ini akan menjelaskan banyak hal mengenai saat-saat awal 

Komunisme dan saya harap Anda dapat memberikan kebenarannya.”

Minggu lalu saya secara tidak sengaja menemukan jawaban 

dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang sejarawan Amerika 

Edwin Schoonmaker:

“Lima belas tahun setelah Revolusi Bolshevik diluncurkan untuk 

menjalankan program Marxis, editor American Hebrew menulis: 

‘berdasar  informasi yang dapat penulis selamatkan ketika berada 

di Rusia beberapa minggu lalu, tidak ada satu pun sinagog Yahudi 

yang dirobohkan, sebagaimana ratusan—atau mungkin ribuan 

gereja Katolik Yunani…di Moskow dan kota-kota besar lainnya 

orang-orang dapat melihat bahwa gereja-gereja Kristen sedang 

Soviet Membiarkan Sinagog dan 

Menghancurkan Gereja

115

dihancurkan…(kapan pun) Pemerintah memerlukan lokasi ini  

untuk bangunan yang luas.” (American Hebrew, 18 November 

1932, hal. 12). Para Yahudi murtad mendorong terjadinya revolusi 

untuk menghancurkan agama yang mereka sebut sebagai “candu 

masyarakat”, namun bagaimana pun mereka membiarkan sinagog-

sinagog di Rusia.” (Democracy and World Dominion, 1939, hal. 211)

Jika orang-orang Komunis amat membenci Tuhan dan agama, 

mengapa mereka tidak menghancurkan sinagog juga? Bukankah 

Kristen dan Yahudi menyembah Tuhan yang sama? Atau dapatkah 

agama yang menklaim memiliki Tuhan secara eksklusif menjadi 

sebuah agama? Mungkinkah Judaisme benar-benar merupakan 

masyarakat rahasia sebagaimana Freemasonry di mana para 

anggotanya tidak mengetahui agenda tersembunyinya, yang 

sebenarnya tercerminkan oleh Komenisme? Meskipun banyak 

Yahudi relijius sebenarnya anti-Komunisme, informasi Schoonmaker 

mengisyaratkan bahwa mungkin ada  pertalian antara Judaisme 

Talmud dan Komunisme Satanik pagan. 

Komplotan perbankan Judeo masonik yang berbasis di London 

mensponsori Bolshevik dan berada di belakang Tatanan Duni 

Baru. Komunisme merupakan sebuah proses dialektika yang besar 

yang dengannya “hidup di Amerika Serikat…dapat dengan damai 

digabungkan dengan Uni Soviet”, dalam perkataan presiden Ford 

Foundation, Rowan Gaither, kepada Investigator Kongres Norman 

Dodd pada 1953.

Jika Komunisme dan Demokrasi benar-benar “digabungkan 

dengan damai” di bawah pernyataan palsu “perang terhadap terror—

war on terror”, maka akan timbul kehawatiran bagi para penganut 

Kristen bahwa gereja mereka akan dihancurkan, dan itu juga berlaku 

116

bagi orang-orang lainnya yang takut kepadaTuhan, termasuk etnik 

Yahudi seperti saya.

Kehadiran yang nyata dari orang-orang Yahudi dalam gerakan 

Komunisme terdokumentasi dengan baik. Apa yang tidak disadari 

oleh orang-orang Yahudi yaitu  bahwa Komunisme Satanik yaitu  

sumber dari anti-Semitisme. Pentagram yaitu  symbol kelompok 

ini  dan juga Uni Soviet. Melalui sejarah, orang-orang Kristen 

telah menyadari bahwa orang-orang Yahudi yaitu  agen dari Setan. 

Beberapa orang Yahudi mungkin layak mendapat  reputasi ini, 

namun semua mendapat  konsekuensi dari hal ini.

Yahudi sekuler tertipu oleh janji “kepemilikan publik”, 

“persamaan”, dan “keadilan sosial”. Dengan menolak spiritualitas 

mereka memilih bujukan iblis mengenai utopia dunia. Rayuan yang 

sama saat ini digunakan untuk memikat orang-orang bodoh yang 

bermanfaat untuk pemerintahan dunia.

Merupakan suatu yang mencengangkan bahwa Komunisme, 

sebuah idiologi yang murni merepresentasikan Kejahatan, yang 

tujuan tertulisnya yaitu  untuk mencuri harta benda kita dan 

menghancurkan cinta kita kepada keluarga, Tuhan, bangsa, ras, 

dan kebebasan, bukan hanya diterima, namun mendapat  

penghargaan dari masyarakat kita. Betapa dalamnya kita telah 

tercebur! Komunisme menyerang dasar-dasar kemanusiaan kita. 

Tentu saja, Komunisme berlalu-lalang dengan menggunakan nama 

baru saat ini—hak asasi manusia (bagi beberapa), feminisme, 

keberagaman, post-modernisme, komunitarianisme, pemerintahan 

dunia—selalu menampakkan wajah yang bahagia, sesuatu yang 

dapat memperdaya.

Media masa milik para bankir membungkam kisah mengenai 

bagaimana Komunisme menghancurkan peradaban di Rusia dan 

117

membunuh lebih dari 25 juta orang. Kita harus menghadirkan 

kembali pengetahuan ini sebelum mereka melakukannya lagi. Ingat, 

syahadat Komunis-Illuminati yaitu  “akhir membenarkan cara”.

Nazi menciptakan kereta pengangkut hewan untuk transportasi 

manusia. Schoolmaker mengutip Eugene Lyons, seorang Komunis 

terpedaya, yang menulis mengenai pembuangan para penduduk 

desa: Jutaan rumah penduduk desa dihancurkan, penghuninya 

dimasukkan ke dalam kereta pengangkut hewan dan di damparkan 

di utara yang membeku atau Asia Tengah yang membakar…saya 

melihat sekumpulan orang-orang yang tak berdaya, wanita dan 

anak-anak, menatap ke luar melalui lubang udara seperti hewan 

yang terperangkap.” (239)

Sebagaimana Nazi, Bolshevik memiliki kesulitan untuk 

membunuh manusia dalam jumlah besar dan untuk membuang 

tubuh yang telah tak bernyawa. Schoonmaker melaporkan 

bahwa penyelam Angkatan laut Prancis menemukan sekumpulan 

tengkorak yang berserakan di dasar pelabuhan Odessa: ”Dasar laut 

dipenuhi oleh tubuh manusia yang berdiri tegak, yang terayun oleh 

air…perlahan-lahan membatu, seakan-akan mereka yaitu  alga 

yang menyeramkan, rambut mereka berdiri meliuk-liuk dan tangan 

mereka menjulur ke permukaan…kuburan bawah laut ini yaitu  

tempat peristirahatan terakhir bagi putra-putri Rusia yang berjiwa 

besar.” (235)

Kekejaman ini berlangsung pada 1920, dua tahun setelah 

Grogory Zinoviev (yaitu Hirsch Apfelbaum), kepala Third international 

yang memerintahkan pemusnahan para borjuis Rusia, yaitu sepuluh 

juta orang!

Jelas focus terhadap argument bahwa Yahudi merupakan 

korban yang tidak bersalah yaitu  didesain untuk memalingkan kita 

118

dari citra bahwa Yahudi Bolshevik merupakan pembunuh. “Sejarah… 

belum pernah mencatat apa pun yang yang amat mencengangkan 

sebagaimana kekejian tak bernama yang dilakukan manusia-manusia 

iblis ini,” tulis E.J. Dillon.

Menurut wartawan Estonia, Juri Lina, Karlmarx, Lenin, dan 

Trotsky, dan seluruh Yahudi Freemason, pada dasa


Related Posts:

  • illumination 3 tragis dari posisi kita yang tidak memiliki harapan hampir mencengangkan, namun begitulah keadaannya…amat penting untuk dikemukakan bahwa peradaban kita saat ini akan runtuh kecuali hal ini  dipahami… Read More