tragis dari posisi kita yang
tidak memiliki harapan hampir mencengangkan, namun begitulah
keadaannya…amat penting untuk dikemukakan bahwa peradaban
kita saat ini akan runtuh kecuali hal ini dipahami secara luas
dan kerusakan ini segera diperbaiki.”
Dalam sebuah surat yang tak terpuji kepada para agen New
York pada 1863, bankir Rothschild John Sherman menyifati proposal
mereka untuk sebuah bank nasional dengan kalimat berikut:
“Orang yang jumlahnya sedikit yang memahami sistem ini
akan menjadi begitu tertarik terhadap keuntungan yang akan
diberikannya atau akan begitu tergantung terhadapnya. Tidak akan
ada penentang dari kelas ini … Sebagian besar masyarakat,
secara mental tidak memiliki kemampuan untuk memahaminya,
akan menanggung beban tanpa penentangan, dan bahkan mungkin
tanpa mencurigai sistem ini sebagai bertentangan dengan
kepentingan mereka.”
80
Apakah Yahudi Bertanggung jawab?
Tatanan Dunia Baru merupakan monster berkepala hydra. Para
bankir ini bekerja melalui banyak penjuru, seperti Komunisme,
Sosialisme, Liberalisme, Feminisme, Zionisme, Neo Konservativisme,
dan Freemasonry. Dengan tidak diketahui oleh sebagian besar
anggotanya, pergerakan “progresif” ini seluruhnya secara rahasia
diperuntukkan untuk “revolusi dunia” yang merupakan eufimisme
untuk hegemoni para bankir dan Satanisme. (Lihat “Rothschild
Conducts Red Symphony” saya)
Para bankir ini mengendalikan korporasi-korporasi besar
dunia, media, agen intelijen, think thank, yayasan, dan universitas.
Mereka bertanggung jawab dalam penutupan kebenaran. Orang-
orang Yahudi berada di balik semua ini, sebuah pemicu bagi anti-
Semitisme. Tentu saja, banyak orang lainnya yang juga mengejar
“kesuksesan”.
Para bankir juga bekerja melalui negara-negara. Mereka secara
umum bertanggung jawab atas imperialism Inggris dan Amerika
yang tujuannya yaitu untuk memonopoli kekayan dunia. Dalam
bukunya The Jews (1992), kritikus sosial Inggris Hilaire Bellock menulis
bahwa Kerajaan Inggris merepresentasikan sebuah kerjasama
(partnership) antara keuangan Yahudi dan aristokrasi Inggris.
“Setelah Waterloo (1815) London menjadi pasar keuangan dan
rumah kliring dunia. Kepentingan Yahudi sebagai dealer keuangan
dan kepentingan komersial pemerintahan yang besar saling
menopang satu sama lain. Seseorang dapat berkata bahwa pada
kuartal terakhir dari abad Sembilan belas mereka menjadi amat
identik.”
81
Pertemuan kepentingan antara Ingris dan Yahudi berlanjut
hingga pernikahan.
“Pernikahan mulai menjadi “pusat pertemuan” antara keluarga
aristokrat di negara ini dan kekayaan perdagangan Yahudi. Setelah
dua generasi dari ini, dengan pembukaan abad dua puluh, mereka
yang berasal dari teritori keluarga Inggris yang tidak memiliki darah
Yahudi menjadi pengecualian.
“Pada hampir seluruh dari mereka kurang lebih terlihat, pada
beberapa begitu kuat meskipun nama mereka masih menggunakan
nama Inggris dan masih memegang tradisi masa lalu Inggris, namun
fisik dan karakter mereka menjadi sepenuhnya Yahudi…”
Jika pernikahan putrid Al Gore dengan cucu Jacob Schiff juga
merupakan sebuah indikasi, maka perbauran antara Yahudi dan Non-
Yahudi juga telah menyebar ke Amerika.
Tujuan Inggris dan Yahudi untuk mendominasi dunia yaitu
sama dan menggunakan Freemasonry sebagai alat. Belloc menulis,
“Secara spesifik institusi Yahudi seperti Freemasonry (yang telah
didaulat oleh Yahudi sebagai jembatan antara mereka dan tuan
rumah mereka pada abad tujuh belas) yaitu kuat di Britania, dan
di sana muncul sebuah tradisi politik yang aktif dan penting di
mana negara Inggris secara diam-diam diterima oleh pemerintah-
pemerintah asing sebagai pelindung resmi Yahudi di negara-negara
lain.
“yaitu Britania yang diduga akan mengintervensi (dimana pun
pembunuhan terhadap Yahudi terjadi) dan mendukung kekuatan
keuangan Yahudi di seluruh dunia, dan sebagai imbalannya me-
nerima keuntungan dari hubungan ini .”
82
Jika Belloc benar, Tatanan Dunia Baru yaitu kepanjangan
tangan dari Kerajaan Inggris, di mana kepentingan para elit kerajaan
Inggris, Amerika, dan Yahudi tidak dapat dibedakan.
: Apa itu Yahudi?
Mayoritas Yahudi tidak akan ingin menjadi bagian dari Tatanan Dunia
Baru yang juga dikenal dengan “globalisasi” jika mereka memahami
karakternya yang tidak demokratis dan bagaimana mereka
dimanfaatkan.
Jiwa Yahudi yang sesungguhnya menggenggam kebenaran dan
moralitas absolut dan tidak dapat diubah menjadi untuk memenuhi
kepentingan seseorang. G.J Nueberger mengekspresikan ungkapan jiwa
ini dalam esai-nya The Great Gulf between Zionism and Judaism.
“Masyarakat Yahudi terpilih bukan sebab dominasi mereka terhadap
yang lainnya, bukan sebab penaklukan atau peperangan, namun
sebab melayani T-n dan oleh sebab nya melayani kemanusiaan…
Oleh sebab nya, kekerasan fisik bukan merupakan tradisi atau pun nilai-
nilai Yahudi. Tugas yang sebab nya orang Yahudi terpilih yaitu bukan
untuk memberi contoh sebagai superioritas militer atau pencapaian
teknik, namun untuk mencari kesempurnaan dalam perilaku moral dan
kemurnian spiritual.
Dari semua kejahatan Zionisme politik, yang paling buruk dan
mendasar, dan yang menjelaskan seluruh tindakan salahnya, yaitu
bahawa… Zionisme telah berupaya untuk memisahkan masyarakatnya
dari T-n mereka, menolak dan menghindari firman T-n, dan menciptakan
kenegaraan “modern” serta kecurangan sebagai ganti dari nilai-nilai mulia
masyarakat Yahudi.
83
Para bankir jelas tidak peduli mengenai Judaisme yang sesungguhnya
atau kemurnian ras dan akan bersedia mengorbankan jutaan Yahudi
untuk mewujudkan desain mereka dengan menciptakan Hitler. Mereka
mengorbankan lebih dari ribuan orang Yahudi, Amerika, Muslim di Timur
tengah di dalam Orwelian mereka “perang abadi untuk kedamaian abadi.”
Apakah Tatanan Dunia Baru melayani agenda rasial “Yahudi” atau
agenda para bankir elit kabalistik? Saya berani bertaruh bahwa ia
menlayani yang belakangan, dan Yahudi terorganisasi telah mematuhi
agenda ini sebagaimana kelompok oportunis dan tak sadar lainnya.
Dengan memberikan individu swasta kemampuan untuk
menciptakan uang bukan dari apa pun, kita telah menciptakan monster
yang mengancam akan menelan planet ini dan ras manusia yang berada
di dalamnya.
*
84
Sebuah buku yang diterbitkan pada 1889, The red Dragon,karya L.B Woolfolk memberi masukan kepada saya bahwa imperialisme
Barat diawali oleh kebutuhan para bankir Yahudi dan rekan-rekan non-
Yahudi mereka untuk menciptakan uang dari bukan apa pun (berkat
kendali mereka terhadap kredit) menjadi kekayaan sungguhan (yaitu
kepemilikan dunia).
Ketika para bankir ini mendapat monopoli kredit di Inggris
pada 1694, mereka berubah menjadi monster yang sekarang
membajak manusia. Kartel perbankan yang berbasis di London
secara harfiah telah menelan palnet ini, dan tidak akan puas hingga
mereka memiliki seluruhnya, serta memperbudak manusia, secara
mental dan spiritual, jika bukan secara fisik. Ia, singkatnya yaitu
Tatanan Dunia Baru.
Tekanan terakhir datang dari masyarakat rahasia Cecil Rhodes
yang didirikan untuk Nathaniel Rothschild pada 1891 guna “menyerap
kekayaan dunia” dan “mengambil alih pemerintahan seluruh dunia.”
Penelitian yang dilakukan PBB baru-baru ini mengatakan bahwa
2% dari populasi memiliki 50 persen kekayaan, sementara setengah
penduduk dunia hanya memiliki hampir 1% kekayaan. Tidak perlu
Imperialisme Modal Yahudi
85
dikatakan lagi dari orang-orang terkaya yang berjumlah 2% ini
yaitu termasuk para bankir yang berbasis di London dan orang-
orang yang terhubung dengan mereka.
Saat ini, Imperialisme Inggris, Amerika, dan Zionis mewujudkan
agenda para bankir untuk “pemerintahan dunia” melalui peng-
hancuran agama, bangsa, ras, dan keluarga. Imperialisme ini bukan
mencerminkan kepentingan atau keinginan orang-orang Inggris,
Amerika, atau Yahudi biasa yang mereka sendiri dikolonialisasi.
The Red Dragon
L.B. Woolfolk merupakan tokoh agama Amerika yang menelusuri tipu
daya kartel perbankan pada dekade-dekade setelah Perang Saudara.
Ia menyelidiki kecurigaannya dengan melakukan kontak terhadap
para anggota kartel ini selama kunjungannya ke London. Ia
mengatakan “The Great Red Dragon” yaitu symbol dari “Kekuatan
Uang Yahudi London”.
Dalam bukunya, dalam media online, ia menjelaskan bagaimana
kartel ini menguasai perekonomian A.S melalui perantara, dan
mengendalikannya jauh sebelum disahkannya Undang-undang
Federal Reserve (Federal Reserve Act) pada 1913.
Woolfolk menklaim bahwa pada 1864, hampir 150 tahun yang
lalu, kekayaan dunia telah terkonsentrasi ditangan mereka.
“Imperialisme Modal yang saya kemukakan yaitu sekelompok
kapitalis—Hampir seluruhnya Yahudi—yang mendirikan markas
pusat mereka di Money Quarter of London, Threadneedle Street,
Lombard, dan jalan-jalan lainnya di sekitar tempat ini , di mana
para bankir berkelomok bersama habitat mereka. Para kapitalis Yahudi
86
ini telah berhasil dalam memusatkan perindustrian dan perdagangan
di tangan mereka. Mereka memiliki hampir seluruh piutang di dunia
ini, piutang kepada negara, negara bagian, kota madya, korporasi,
dan para individu. Diperkirakan secara keseluruhan mencapai
tujuh puluh lima miliar dolar dan darinya mereka menerima bunga
secara rutin sekitar empat miliar dolar. Mereka memiliki manufaktur,
perkapalan, dan perdagangan Britania Raya, dan sebagian besar
manufaktur ini dikapalkan dan diperdagangkan ke seluruh
dunia. Mereka telah memegang kendali terhadap perindustrian dan
perdagangan dunia; dan dengan segera memusatkan seluruh bisnis
di tangan mereka. Mereka memiliki kepemilikan lini-lini seluruh
bisnis dan perdagangan besar, dan mereka mengatur seluruh harga
dengan sekehendak mereka. Kekuasaan Uang dari Money Quarter
of London ini merupakan satu-satunya Imperialisme tangguh yang
masih ada di muka bumi.”
Woolfork menelusuri bahwa kartel ini telah ada sejak British East
India Company pada awal Abad Delapan Belas.
“Pada 1764, British East India Company merupakan Perusahaan
terbesar dan terkaya dunia. Ia merupakan satu-satunya perusahaan
yang mengusasai teritori kerajaan…kemudian sebagian besar
saham British East India Company, dan perusahaan-perusahaan
lain setelahnya yang dibentuk sebagai anak perusahaan dari laba
perusahaan besar ini jatuh ke tangan orang-orang Yahudi.
Mereka kemudian menjadi Raja Uang agung dunia… Sejarah
belum pernah memiliki peristiwa penaklukan, dengan penipuan,
kecurangan, dan penjarahan yang begitu menyatu sebagaimana
penaklukan India oleh East India Company. Itu merupakan contoh
pertama dalam sejarah dunia korporasi perdagangan menjadi
87
kekuatan imperial. Dan hukum imperialnya ditandani dengan
penjarahan, penipuan, dan kecurangan yang menyifati sebuah
perusahaan besar yang mengejar keuntungan dengan tanpa nurani
dan tanggung jawab.”
Setelah penemuan mesin uap pada 1775, hanya para kapitalis
dari British East India Company yang memiliki sarana untuk
mendapat keuntungan dari revolusi industri. Mereka mendirikan
ratusan perusahaan saham gabungan—seluruh jenis perusahaan
manufaktur, pertambangan emas dan batubara, kereta api dan kapal,
perumahan—namun menyembunyikan kepemilikan mereka.
“Dalam krisis ekonomi, seringkali dibuat dan selalu dimanipulasi
oleh mereka, mereka berusaha secara sistematis untuk meruntuhkan
perusahaan lawan mereka, lalu membelinya, dan merampok serta
menjarah pemegang saham minoritas; sampai, pada akhirnya para
kapitalis terorganisasi ini mendapat sebagian besar saham
berbagai perusahaan manufaktur, perdagangan dan pengapalan,
yang menggunakan mesin uap dengan sangat murah. Mereka
memiliki sistem dan seni ilmu pengetahuan untuk menghancurkan
perusahaan lawan, dan membekukan para pemegang saham
minoritas.”
Woolfolk berspekulasi bahwa The Rothschild dianggap sebagai
kombinasi agung dari sindikat Yahudi sebab besarnya transaksi
bisnis yang dapat dilakukan dengan penggabungan seluruh modal
mereka. The Rothschild menjadi kepala dari Raja Uang Yahudi, dan
menjadi pimpinan Yahudi, yang bertindak sebagai sindikat. Nilai
kekayaan dari London Money Power sulit dikalkulasi, namun ia tidak
kurang dari $160.000.000.000. Ia mungkin mendekati dua ratus
miliar… Kekuasan Uang (The Money Power) memiliki begitu banyak
88
uang, saat ini, sehingga ia tidak dapat menemukan investasi untuk
intu. Jika digandakan satu atau dua kali lipat ia hampir memiliki
seluruh properti di bumi. Pada masa awal, dua kali lipat dari modal
ini berjumlah $100.000.000. Sekarang dua kali lipat darinya
berarti $400.000.000.000 dan seluruh nilai properti di seluruh dunia
yaitu kurang dari $600.000.000.000.”
Menurut Woolfolk, Rockefeller dan pihak-pihak dalam industri
keuangan hebat Amerika lainnya hanya merupakan agen dari
London Money Power. Standard Oil yaitu contoh klasik bagaimana
ia membangun monopoli dalam setiap bidang. Dengan memiliki
jalur kereta yang diperlukan untuk menyalurkan minyak, Money
Power membuat pesaing Rockefeller hengkang dari bisnis ini
dengan menaikkan tarif mereka.
Kartel dari kartel ini menumbuhkan Komunisme dan Sosialisme
di kota-kota besar; jadi para pebisnis yang berada di lokasi-lokasi
ini , sebab penentangan mereka terhadap ide Komunisme dan
Sosialisme itu, akan tetap berada pada sisi Money Power. Merupakan
fakta yang amat berarti bahwa sebagian besar penyulut Sosialisme
yaitu orang-orang Yahudi, yang amat mungkin merupakan
wakil dari Money Power untuk menjaga tumbuhnya mereka guna
kepentingan mereka…Itu merupakan bagian dari kecerdikan
sempurna yang dimiliki para Money King ini.
“The Red Dragon” merupakan peringatan yang terjadi 150 tahun lalu
di mana kekayaan dan kekuasaan terkonsentrasi pada relatif sedikit
tangan. Sejarah modern mencerminkan tipu daya tersembunyi dari
kekuatan ini. Seluruh dunia telah dikolonialisasi.
89
Saat ini kita melihat bukti bahwa satu tangan menggerakkan
berbagai peristiwa di dunia. Sebagai contoh mereka semua
menyanyikan lagu dari buku yang sama mengenai keberagaman
dan feminisme. Seluruh Presiden A.S merupakan pembela garda
depan bagi kartel perbankan ini. Kabinet mereka dipilih dari pejabat-
pejabat CFR yang dikendalikan Rockefeller. Presiden-presiden yang
menentang Money Power dienyahkan (dia antaranya yang paling
baru yaitu JFK dan Nixon). Seluruh calon Presiden mendukung
Israel yang diciptakan oleh kartel perbankan ini untuk menjadi
ibu kota pemerintahan dunia mereka.
Saya selalu berpikir bahwa kartel ini dimotivasi oleh keinginan
untuk mengonsolidasikan kekuasaan mereka, namun sekarang saya
bertanya-tanya apakah mistisme Yahudi Sabbatean yaitu faktor
utama dalam desain mereka. Siapa pun yang menciptakan sesuatu
dari tiada berpikir bahwa ia yaitu Tuhan, dan sebagaimana yang
dijanjikan Setan, para bankir ini telah mewarisi dunia!
Permasalahan yang amat berat muncul sebab seluruh bangsa
jelas tergantung pada jaringan para bankir Yahudi untuk menciptakan
pasokan uang mereka. Tidak ada negara yang memiliki kekuatan
atau keberanian untuk berpaling dari sistem imperialis dunia ini.
*
90
Buku Kevin McDonald The culture of Critique (2002) melukiskan abad 20 sebagai “Abad Yahudi”. Seratus tahun lalu, orang-orang
Yahudi yaitu masyarakat miskin yang sebagian besar dan hidup di
Eropa Barat yang dikelilingin oleh populasi yang buas. Saat ini Israel
telah berdiri dengan kokoh dan orang-orang Yahudi telah menjadi
orang-orang terkaya dan elit paling berkuasa di Barat.
Yang paling signifikan, menurut Mc Donald, dunia Barat telah di
Judaisasi. Nilai-nilai dan perilaku Yahudi telah membentuk budaya
kita. sebab serangan yang amat gencar Yahudi terhadap budaya Barat
tradisional (yaitu Kristen), masyarakat dibuat merasa malu terhadap
sejarah mereka sendiri dan itu tentu merupakan pendahuluan untuk
kehancuran mereka sebagai budaya dan masyarakat. (lxix)
Secara spesifik, organisasi Yahudi menghancurkan kebijakan
dan ideologi yang bertujuan untuk penyatuan budaya dan di saat
yang sama memberlakukan kebijakan yang berlawanan terhadap
diri mereka sendiri. Ketika mereka menganjurkan multikulturalisme
dan internasionalisme di Barat, mereka berkeras agar Israel secara
rasial tetap murni merupakan wilayah bagi orang-orang Yahudi.
“Kebijakan imigrasi saat ini pada dasarnya menempatkan
Amerika Serikat dan masyarakat Barat lainnya “bermain” dalam
Abad Yahudi
91
makna evolusioner yang tidak diterapkan kepada negara-negara
lainnya di dunia,” tulis McDonald. “Perhatikan bahwa orang-orang
Yahudi Amerika tidak tertarik untuk mendukung agar imigrasi ke
Israel harus sama multi etnik-nya, atau…mengancam hegemoni
Yahudi.” (323)
Partai Pembusukan Negara
McDonald mengatakan bahwa anti-Semitisme di Wiemer Jerman
didasarkan pada persepsi “bahwa analisis kritis Yahudi mengenai
non-Yahudi ditujukan untuk menghancurkan ikatan penyatuan
di dalam masyarakat.” Salah seorang akademisi menyebut Yahudi
sebagai “partai klasik pembusukan negara”. (323)
McDonald menduga bahwa Yahudi merasa lebih nyaman di
dalam masyarakat yang tidak memiliki karakter nasional yang jelas. Ia
fokus terhadap bagaimana gerakan-gerakan intelektual Yahudi yang
dipimpin oleh tokoh-tokoh authoritarian mengambil alih kehidupan
intelektual modern. Ia membahas Boas dalam bidang Antropologi,
Adorno dalam Sosiologi, Freud dalam Psikiatri, dan Derrida dalam
Filsafat.
“Frankfurt School”, sebagai contoh, yaitu sebuah “kelompok
Yahudi Marxis yang didanai oleh milioner Felix Weil. Buku berpengaruh
Theodore Adorno The Authoritarian personality (1950) sebenarnya
disponsory oleh American Jewish Committee. Ia menggambarkan
kelompok afiliasi non Yahudi (termasuk agama Kristen, patriotism,
dan keluarga) sebagai indikasi dari penyakit psikologis (162) dan
diatributkan kepada anti-Semitisme hingga penahanan nafsu
seksual Kristen. Masyarakat telah menerima pandangan Adorno
bahwa tidak ada standar objektif mengenai kebenaran, tidak ada
92
realitas umum (common reality). Setiap orang terisolasi dan berbeda.
Adorno berupaya untuk “memberkahi dunia dengan universalitas,
objektivitas, atau totalitas apa pun dengan satu prinsip yang
terorganisasi yang akan menghomogenkan masyarakat…” (164)
Falsafah ini telah melumpuhkan budaya Barat modern,
peradaban Barat dibangun di atas fondasi bahwa kebenaran yaitu
bersifat spiritual, universal, absolute, dan dapat diketahui. Tuhan
yaitu Kebenaran.
Universitas-universitas saat ini telah berhenti mengejar kebe-
naran dan lebih patuh terhadap penipuan sosial atau indoktrinasi
sebagaimana Bolshevik. Pendidikan sosial saat ini bukan hanya
membuang waktu, namun juga merupakan racun. Jauh dari
mengandung nilai-nilai tradisi Barat. Universitas-universitas saat
ini merupakan pelaksana agenda mereka dan mendapat restu
secara-diam-diam dari pemerintah.
Pengecualian yang Langka
Kevin McDonald, seorang professor psikologi di California State
University merupakan pengecualian yang langka. Bukunya yang
berani dan amat penting mengungkapkan karakter tersembunyi dari
waktu kita.
Seorang pria bersuara lembut yang mendekati subjeknya secara
ilmiah, McDonald telah mengungkapkan amat banyak hal secara
detail. Sebagai contoh, apakah Anda mengetahui bahwa non-Yahudi
kulit putih yaitu kelompok yang paling tidak memiliki perwakilan di
Harvard? Mereka hanya berjumlah 25 persen mahasiswa. Sementara
itu, orang-orang Asia dan Yahudi yang berjumlah hanya 5% dari
populasi A.S berjumlah paling tidak 50% dari mahasiswa Harvard.
93
“Amerika Serikat sedang berada di jalan untuk didominasi oleh
elit teknokrat Asia serta elit pebisnis, media, dan professional Yahudi,”
ucap McDonald.
Ia mengemukakan peran Yahudi dalam mensponsori Komu-
nisme, imigrasi non-Eropa, dan NAACP. Ia mendokumentasikan
perintangan yang dilakukan Yahudi terhadap kehidupan budaya
A.S dan menunjukkan bagaimana hal ini membentuk perilaku
masyarakat Amerika.
“Sebagai contoh, All in the Family (acara televisi) … bukan hanya
berupaya menggambarkan orang-orang kelas pekerja Eropa sebagai
orang-orang bodoh dan keras hati, namun ia juga menggambarkan
orang Yahudi dengan amat positif. Pada khir penayangannya yang
telah berlangsung selama 12 tahun, bahkan musuh terbesar Archie
Bunker membesarkan anak Yahudi di rumahnya, melindungi seorang
Black Jew (dampaknya: Judaisme tidak memiliki konotasi etnis),
melakukan bisnis dengan rekan bisnis Yahudi, mendaftar sebagai
anggota synagog, memberi penghormatan kepada temannya di
pemakaman Yahudi (dll.)… ritual Yahudi digambarkan sebagai
“menyenangkan dan mulia”… tidak pernah ada alasan rasional untuk
anti-Semitisme… (ia) digambarkan sebagai sesuatu kejahatan yang
benar-benar tidak rasional sehingga harus diperangi dari setiap sisi.”
(lviii)
Di sisi lainnya, Kristen digambarkan sebagai seusutu yang jahat
dalam film ini dan orang-orang Kristen bahkan digambarkan
sebagai psikopat. McDonald mengutip kritik seorang Yahudi
Konservatif Michael Medved yang komplain bahwa ia tidak dapat
menemukan satu pun film yang dibuat sejak 1975 di mana Kristen
digambarkan secara positif. (lix)
94
Permusuhan Yahudi-Kristen
McDonald melihat anti-Semitisme sebagai akibat dari konflik
kepentingan yang terjadi. Meskipun demikian, organisasi-organisasi
Yahudi mendiskreditkan siapa pun yang memiliki keberanian untuk
mengutarakan dominasi Yahudi. Mereka menutup kenyataan bahwa
permusuhan Yahudi-Kristen memlikiki akar yang amat kuat dalam
peradaban Barat.
Dalam pandangan saya, permusuhan ini terjadi akibat Yahudi
Farisi menolak kitab suci cinta dan persaudaraan universal manusia
Kristen. Sejak itu, orang-orang Yahudi menjadi orang yang terbuang
baik secara sosial maupun metafisik, meskipun memiliki kekuasaan
yang luar biasa dan pembenaran diri. Orang-orang Yahudi telah
digunakan sebagai bidak oleh pemegang kekuasaan dunia untuk
menghancurkan peradaban Kristen. Tren “modernis” dari abad ke-20
dapat dilihat dalam kondisi ini.
Sebagaimana telah saya kemukakan di bebagai tempat,
Judaisme lebih merupakan sebuah pernyataan rasial dibandingkan
sebuah agama. Orang-orang Yahudi diberi tahu bahwa kami memiliki
misi untuk menciptakan persamaan dan keadilan sosial. Sebenarnya,
para pemilik modal menggunakan orang orang Yahudi sebagai alat
untuk membangun tatanan dunia totalitarian. Kami bukan lentera
kemanusiaan. Dengan menipu diri kami sendiri, kami telah menipu
orang lain dan mengakibatkan disfungsi personal dan pemisahan
sosial. Peran kami dalam Komunisme merupakan aib. Perlakuan Israel
terhadap orang-orang Palestina yaitu sesuatu yang memalukan.
Orang-orang Yahudi perlu menemukan siapa sebenarnya kami dan
mendedikasikan kembali diri kami.
95
Kita dapat memulai dengan membaca The Culture of Critique
dan buku-buku lainnya dalam trilogy McDonald, A People that Shall
Dwell Alone (1994) dan Separation and its Discontents (1998). Penerbit
McDonald mengirim The Culture of Critique kepada 40 media publikasi
Yahudi dan tidak satu pun yang mendapat review. Demikian juga
tidak ada liputan arus utama, sebuah konfirmasi atas tesis ini
dan ukuran dari pengekangan kami.
McDonald tidak menyarankan penyembuhnya. Namun untuk
memerangi “Tatanan Dunia Baru”, negara-negara Barat harus
kembali ke agama mereka dan akar bangsa. Para tokoh bangsa
harus menghidupkan kembali nilai-nilai dan tradisi mereka sebagai
perekat masyarakat. Minoritas harus diterima, namun mereka tidak
boleh dijadikan alat oleh para bankir untuk meruntuhkan karakter
dan persatuan nasional. Para imigran tidak ingin melakukan ini.
Sejak lahir, masing-masing kita telah memasuki drama
yang sedang berlangsung. Kita mungkin merasakan bahwa ter-
dapat sesuatu yang benar-benar salah, namun kita tidak bisa
mendefinisikannya. Pada kenyataannya, kita berada di panggung
depan dari sebuah konspirasi jangka panjang untuk menumbangkan
peradaban Barat. “Modernisme” pada abad 20 merupakan sebuah
desain tipuan untuk memisahkan orang-orang dari keluarga, budaya,
dan identitas agama mereka sebelum memperbudak mereka dalam
sebuah abad kegelapan baru. Masyarakat Barat harus memelihara
akar agama dan kebangsaan mereka atau drama ini tidak akan
memiliki akhir yang baik.
*
96
“Kita dibanjiri oleh orang-orang Yahudi,” ungkap petugas imigrasi Kanada kepada rekannya.
Tahun ini yaitu 1951. Ia sedang memeriksa surat-surat
pasangan muda dengan seorang bayi laki-laki. Ayah saya dapat
berbahasa Inggris. Ia berhasil lolos dari Nazi. Ia senang berada di
Kanada.
Untungnya itu bukan merupakan pertanda. Kami mengalami
sedikit diskriminasi, namun keluarga saya dapat hidup dengan cukup
sejahtera.
Meskipun demikian, orang tua saya ingin berasimilasi. Mereka
memberi anak mereka nama yang terdengar Inggris dan tidak begitu
menyatu dengan komunitas Yahudi. Bentuk ketaatan kami sebagai
Yahudi hanyalah ibu saya menyalakan lilin pada hari Jum’at dan kami
merayakan hari raya.
Orangtua saya jarang membicarakan mengenai kakek-nenek
saya yang telah meninggal. Mereka tampaknya menganggap bahwa
menjadi Yahudi yaitu sebuah kutukan. Saya juga berasimilasi.
Meskipun demikian, tampak ironis sebab ayah saya, sekarang 85
tahun, tidak mengakui saya sebab saya berusaha untuk memahami
Teka-teki Anti-Semitisme
97
anti-Semitisme dengan cara yang lain dibandingkan sekedar istilah
sederhana yang biasa.
Kenyataan bahwa anti-Semitisme tidaklah tidak rasional tidak
membenarkan kebijakan Nazi mengenai genosida. Anda akan
berpikir bahwa orang-orang Yahudi ingin memahami apa yang
sebenarnya terjadi. Bagaimana mereka dapat memastikan bahwa
mereka tidak akan mengalami nasib yang sama lagi?
Mekanisme Pertahanan
Anti-Semitisme bukan merupakan kebencian yang tidak rasional atau
penyakit di dalam hati non-Yahudi, sebagaimana yang ada di benak
orang-orang Yahudi. Ia merupakan sistem pertahanan sehat yang
utamanya dari negara, budaya, dan agama Kristen dan Islam yang
terancam oleh proses pemunahan yang bertahap dan tersembunyi
(yaitu feminisme, keberagaman, dan pemerintahan dunia).
Sebagian besar buku-buku “anti-Semitisme” yang pernah saya
lihat secara mengagumkan bebas dari kebencian dan dendam.
Mereka tidak menganjurkan kekerasan terhadap Yahudi, namun
menghadirkan sesuatu untuk mempertahankan karakter nasional
dan rasial sama dengan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di
Israel saat ini.
Mereka cenderung beralasan dan menggambarkan orang-
orang non-Yahudi sebagai korban yang tak berdaya dari kecerdasan
Yahudi yang superior. Leon de Pocins bahkan bersedia menerima
kepemimpinan Yahudi jika mereka bersahabat.
Persaingan antara pandangan dunia “Kristen” dan “Yahudi”
merupakan faktor utama dalam pembangunan dunia Barat.
98
“Kebangkitan Kristus yaitu bencana nasional bagi masyarakat
Yahudi, khususnya bagi para pemimpin mereka,” tulis Leon de Pocins.
“Sampai peristiwa ini , hanya mereka yang merupakan Anak
Tuhan; mereka yaitu perwakilan tunggalnya… permusuhan yang
tidak dapat diredakan yang dengannya Judaisme menentang Kristen
selama 2000 tahun dan itu merupakan kunci serta pendorong utama
subversi modern…(Yahudi) mengutamakan akal dibandingkan dunia
mistis dari ruh…ia merupakan dokter dari mereka yang tidak beriman;
semua yang memberontak secara mental datang kepadanya baik
secara diam-diam maupaun di siang terbuka…” (Judaism and the
Vatican, hal. 111-113.)
“Pertanyaan Yahudi” telah menjadi isu utama selama ratusan
tahun. Sejak 1879, seorang penulis Jerman Wilhelm Marr mengung-
kapkan bahwa itu tidak dapat didikusikan secara jujur.
“Sejak 1848, jika kami orang-orang Jerman memberikan
kritik mengenai Yahudi, bahkan hal-hal kecil, maka itu akan sudah
cukup untuk membuat kami disingkirkan dari pers. Sementara
kelemah-lembutan telah sepenuhnya hilang di antara orang-orang
Yahudi (ketika menyindir orang-orang Jerman), kita diminta untuk
memperlakukan mereka seperti keramik terbaik dan tanaman hias
yang benar-benar sensitif.” (Anti-Semitism in the Modern World: An
Antthology, 1991, hal. 85)
Theodor Fritsch (1852-1934)
Disebut sebagai “anti-semit Jerman yang paling berpengaruh
sebelum Hitler”, buku Fritsch yang paling berpengaruh, Handbuch
der Judenfrage—Handbook of the Jewish Question (1896), mengalami
puluhan kali cetak ulang dan diajarkan pada sekolah-sekolah di
99
Jerman selama era Nazi. Sebagian besar cetakan buku ini
dihancurkan setelah Perang Dunia Dua.
Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada
1927 dan diberi judul The Riddle of the Jew’s Success oleh F. Roderich-
Stoltheim, sebuah nama pena. Ia benar-benar langka; cetakan asli
berharga $1.000.
Fritsch tidak sesuai dengan apa yang digambarkan oleh mereka
yang membencinya. Bukunya membuat saya terkesan sebagai karya
orang yang berperadaban dengan pencerahan spiritual yang dalam.
Inti pemikirannya yaitu bahwa Judaisme tidak berhak disebut
monoteisme sebab tuhan Yahudi tidak bersifat universal.
“Merupakan suatu kesalahan yang fatal bagi para agamawan
kita untuk menganggap bahwa Tuhan orang-orang Yahudi sama
dengan Tuhan orang-orang Kristen. Dengan pencarian yang lebih
mendalam, Jehovah dianggap sebagai Tuhan yang eksklusif untuk
orang-orang Yahudi, dan di saat yang sama bukan manusia lainnya.”
Ia banyak mengutip ayat dari Perjanjian Lama untuk menun-
jukkan bahwa perjanjian antara orang-orang Yahudi dengan Tuhan
mereka “mengandung makna yang bermusuhan dengan seluruh
non-Yahudi.”
Sebagai contoh, “Mintalah kepadaku, maka bangsa-bangsa
akan kuberikan kepadamu, menjadi milik pusakamu. Engkau akan
meremukkan mereka dengan gada besi…” (Mazmur 8-9)
Sebagai konsekuensinya, Talmud (undang-undang hukum
Yahudi) membedakan satu sistem moralitas untuk orang-orang
Yahudi dan satu lagi untuk non-Yahudi yang dianggap sebagai
hewan peliharaan atau babi. Fritsch mengutip banyak referensi untuk
menunjukkan bahwa mereka diperbolehkan untuk berbohong
terhadap non-Yahudi (hal. 57-65)
100
Fritsch menyimpulkan bahwa anti semitisme yaitu reaksi
alamiah terhadap perilaku bermusuhan ini yang menurutnya
banyak dilakukanoleh orang-orang Yahudi. sebab keyakinan ini
dirahasiakan dari non-Yahudi, ia mengatakan bahwa Judaisme
merupakan konspirasi terhadap non-Yahudi. Tujuannya yaitu untuk
mewujudkan ayat ini dan memperoleh dominasi terhadap
manusia dengan mengendalikan kekayaan.
Ia mengklaim bahwa seluruh Yahudi merupakan bagian dari
skema ini dan tidak ada pengecualian. Saya menghargai hak-hak
orang Jerman dan non-Yahudi lainnya di negara mereka, namun
saya pikir ia salah untuk menganggap seluruh orang Yahudi memiliki
standar rasis yang sama.
Sikap anti non-Yahudi yang ada dalam Judaisme merupakan
sebuah berita bagi banyak Yahudi yang pikiran mereka dicuci seperti
non-Yahudi.
Akankah Fritsch dikecam atas apa yang dilakukan atau dikatakan
oleh orang Jerman lainnya (misalnya Nazi)? Orang-orang Yahudi
yaitu individu-individu dan harus dinilai berdasar tindakan
individu mereka. Mayoritas mereka terasingkan dari Judaisme dan
akan menemukan ayat-ayat kitab suci yang dikutip di atas dengan
rasa jijik.
Orang-orang Yahudi harus meninjau kembali hubungan mereka
dengan Juidaisme. Saya tidak dapat melebih-lebihkan besarnya
penolakan Yahudi terhadap Kristus.
Kristus merepresentasikan Tuhan universal dan sebuah moralitas
universal. Ajarannya merepresentasikan tahapan selanjutnya
101
yang natural, yang harus dipeluk oleh orang-orang Yahudi, sambil
mempertahankan integritas rasial mereka.
Dengan menolak ajaran Kristus, Farisi menempatkan masyarakat
Yahudi dalam permusuhan abadi terhadap kepentingan kemanusiaan
terbaik, terhadap jalan utama dan tak terelakkan dari evolusi spiritual
manusia.
Mereka telah menempatkan Yahudi dalam kondisi revolusi
metafisik pemanen yang pada tingkatan personal menimbulkan
keterasingan dan gangguan.
Kristus mengajarkan bahwa Tuhan yaitu Cinta. Tuhan yaitu
Master Plan. Cinta yaitu Cahaya. Cintai tetanggamu. Perlakukan
orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Apakah yang
dilakukan oleh orang-orang Farisi ini terhadap kitab suci yang
mengajarkan persaudaraan dan mendahulukan kepentingan orang
lain dibandingkan diri sendiri merupakan kesalahan?
Ia menolak klaim khusus mereka sebagai “masyarakat pilihan”
Tuhan dan sebagai masyarakat yang menjalankan keinginan Tuhan
yang bear-benar mereka lakukan.
*
102
“Jangan tembak, saya tidak selingkuh,” ucap seorang suami kepada istrinya yang mengacungkan pistol kepadanya setelah
ia melihat suaminya di tempat tidur bersama dua wanita telanjang.
“Tapi saya melihat kedua wanita itu,” sanggahnya.
“Jangan percaya apa yang kamu lihat,” ungkap sang suami,
menggaungkan prinsip-prinsip propaganda.
“Percayalah pada apa yang saya katakan kepadamu”
Dalam adegan dari film musikal “Chicago” ini sang istri menembak
suaminya. Film ini ditujukan untuk premis yang sinis bahwa publik
tidak begitu cerdas.
“Chicago” yaitu karya Fred Ebb, pengarang “Cabaret”. Di mana
mantra dari “Cabaret” yaitu “Uang membuat dunia berputar”. Sekuel
ini menyatakan bahwa kekuasaan disokong oleh pe nipuan,
masyarakat rahasia, dan kendali media.
Merupakan sesuatu yang amat berarti ketika masyarakat
Amerika menduga bahwa Zionis yaitu pihak yang menjerumuskan
negara mereka ke dalam perang yang direncanakan, namun sebuah
film yang mendukung kekuasaan dan perilaku Yahudi memenangkan
penghargaan film terbaik 2002 (2002 Best Ficture Award).
Film Terbaik “Chicago”
Mengungkapkan Perilaku dan
Kekuasaan Yahudi
103
Chicago
Film “Chicago” berlatar belakang sel penjara wanita di Chicago, di
mana para pembunuh pria secara lantang berucap, “Ia (pria) yang
menyebabkan itu terjadi.”
Roxie Hart membunuh kekasihnya sebab ia mengingkari janji
untuk menjadikannya penyanyi dan bahkan mendampakkannya.
Pengacara berkebangsaan Irlandia Billy Flynn yaitu satu-
satunya orang yang dapat menyelamatkan nyawa Roxie. Flynn
diperankan oleh aktor berdarah Yahudi Richard Gere yang dibuat
berpenampilan Yahudi dalam peran ini. Dengan menjadikannya
“orang Irlandia” pemain ini membuat pengalaman orang-
orang Yahudi menjadi pengalaman orang-orang Amerika. Namun
orang-orang Yahudi menangkap maksudnya.
Modus operandi Flynn yaitu untuk membuat cerita yang disukai
publik mengenai kliennya dan menciptakan histeria media untuk
mendukungnya. ada sebauah adegan yang menakutkan ketika
Flynn digambarkan sebagai pengendali boneka (dalang) raksasa
yang mengendalikan puluhan boneka wartawan di bawahnya.
Pada adegan lain, ia yaitu seorang pengisi suara (vntriloguist)
yang mengisi suara yang keluar dari mulut Roxie. (Bayangkan jika
yang berada di tangannya yaitu Dubya atau McCain atau Obama).
Akhirnya, di adegan ruang pengadilan ia menunjukkan kedipan dan
isyarat sebagai anggota Masonik kepada hakin.
Dengan sinis Flynn mengatakan kepada Roxie: “Tidak ada yang
perlu Anda khawatirkan. Ini semua yaitu sirkus, permainan. Sebuah
sirkus yang meriah. Pengadiulan ini, seluruh dunia—seluruh bisnis
pertunjukan. Tapi nyonya, Anda bersama seorang bintang, yang
terbesar!”
104
Kemudian ia menyanyikan sebuah lagu yang merendahkan,
menghina, dan membenci non-Yahudi:
“Beri mereka kebingunan…
Bagaimana jika seluruh tulang-belulang kalian berkarat?
Bagaimana jika, sebenarnya, kalian memuakkan?
Perdaya mereka.
Dan mereka tidak pernah menjadi bijak!
Bagaimana mereka mendengar kebenaran di atas keriuhan?
Beri mereka kepalsuan dan tipuan
Mereka tidak akan pernah tahu bahwa kalian yaitu perampok…
Mereka membiarkan kalian berjalan bersama pembunuh…”
Untuk mencapai intinya, penghuni tahanan lainnya, seorang
wanita Hungaria penganut Katolik yang taat tidak memiliki uang
atau “kecerdasan” untuk menyewa Billy Flynn. Kita menyaksikannya
berdo’a kepada Yesus Kristus, namun Yesus tidak menolong. Ia dibawa
ke tiang gantungan. Kita melihatnya tergantung. Kita melihat mereka
membawa peti matinya. Orang-orang Kristen yaitu pecundang.
Kesalahan yang menyebabkan ia mati adlah sama dengan
yang diperbuat oleh Roxie. Hakim membuat keputusan. Koran-
koran muncul dengan tajuk utama berjudul BERSALAH dan TIDAK
BERSALAH. Para pembaca mengetahui bahwa Roxie yaitu bersalah.
Ia membunuh seorang pria yang memiliki seorang istri dan lima
orang anak kecil hanya sebab pria ini tidak memnuhi apa yang
diharapkannya.
Jika Hollywood melakukan pekerjaannya, Roxy akan terbukti
bersalah. Dunia digambarkan sebagai tempat di mana tipu daya
Flynn tidak akan berhasil, di mana nilai-nilai abadi berlaku, di mana
Anda tidak akan dapat “kabur bersama pembunuh.” Namun tentu
105
saja Roxie diputuskan tidak bersalah. Ini yaitu cara yang berlaku di
dunia. Apa pun akan menjadi basa-basi.
namun , bukankah ini juga mendidik? Bukankah ini mendidik
untuk membangun sinis, korupsi dan penurunan?
“Chicago melambangkan sebuah agama palsu di mana manusia
mencemooh Tuhan dan mengambil seluruh otoritasnya.
Menurut agama sekular ini, nafsu seksual memberikan legitimasi
kepada wanita. Mereka mengharapkan legitimasi ini akan menyebar
ke dalam seni dan perdagangan. Wanita-wanita setengah telanjang
yang menari hingar-bingar dalam Chicago mengingatkan saya
pada beruang sirkus di tutus. Mereka mengarahkan pantat mereka
ke wajah kita. Tidak ada nafsu seksual tanpa martabat, tidak ada
martabat tanpa budaya, dan tidak ada budaya tanpa agama.
Tirani Sekular
Dalam Finale of “Chicago”, Roxie Hart dan rekannya, Velma Kelly, klien
Flynn lainnya y ng merasa puas, maju ke meja pengadilan.
“Terima kasih atas kepercayaan Anda bahwa kami tidak bersalah,”
ucap mereka. “Anda tahu banyak orang yang telah kehilangan
kepercayaan terhadap Amerika. Atas apa yang dibela Amerika.
Namun, kita yaitu contoh hidup mengenai betapa indahnya negara
ini.”
Bukankah ini ironis? Mereka bersalah dan kita semua
mengetahuinya. Namaun mereka dengan pongah menyatakan
bahwa mereka tidak bersalah. Mereka memproyeksikan delusi
mereka terhadap amerika secara keseluruhan.
Pertunjukan ini sesuai dengan pesannya, percayalah
terhadap apa yang kami katakan kepada Anda, bukan pada apa
106
yang Anda lihat. Kehebatan Amerika di bawah takdir Satanik baru ini
yaitu bahwa ia memperbolehkan Anda “kabur bersama pembunuh.”
Kehebatan Amerika yaitu berpura pura bahwa hitam yaitu putih.
*
107
Pada 1869, Jacob Brafmann, seorang Yahudi yang pindah menjadi penganut Kristen menerbitkan sebuah buku dalam
bahasa Rusia mengenai organisasi komunal Yahudi, “The Kahal” yang
menunjukkan bahwa—tidak banyak diketahui oleh Yahudi dan non-
Yahudi—Yahudi terorganisasi benar-benar melakukan konspirasi
terhadap populasi non-Yahudi di Rusia. Sebagaimana sebagian besar
buku dalam jenis ini, buku ini sekarang sudah tidak tersedia
lagi.
Untungnya, pada November 1881, Mme. Z.A. Rgozin menerbitkan
ringkasan yang menyeluruh dalam The Century Magazine (Vol. 23
Issue I) dengan judul Russian Jews and Gentiles From a Russian Point of
View. Esay yang luar biasa ini tersedia secara online.
Ragozin merupakan sarjana mengenai sejarah Timur Dekat kuno
yang menerbitkan beberapa buku mengenai Kaldea, Persia, dan
Asiria pada 1880-an.
The Kahal
Buku Brafmann didasarkan pada ribuan dokumen internal dari Kahal.
Isinya yang paling mengejutkan yaitu :
Komunisme—Sebuah Pengelabuan
atas Pembunuhan dan Perampasan
Yahudi Iluminati
108
The Kahal mengikuti ayat-ayat Talmud bahwa harta benda
non-Yahudi yaitu “bebas untuk semua” bagi Yahudi yang, dengan
membayar iuran, telah disahkan sebelumnya oleh dewan kota (“The
Kahal”) untuk mengambilnya. Jelas sumber anti-Semitisme ini juga
menjelaskan sifat predator alamiah dari Komunisme (dan Tatanan
Dunia Baru) yang berada di balik alasan idealistik mereka.
Sebagai contoh, Brafmann, yang disebut oleh sejarawan Yahudi
sebagai “seorang informan”, menjelaskan bahwa Yahudi “N” membeli
hak rumah non-Yahudi “M”.
“Ia telah mendapat ‘khazaka’ yaitu hak kepemilikan atas rumah
non-Yahudi “M” dan ia diberikan hak eksklusif berupa jaminan untuk
terbebas dari intervensi atau persaingan dengan Yahudi lainnya…
”dengan cara apa pun”. Sampai ia berhasil untuk memindahkan
kepemilikan ini menjadi miliknya secara resmi, hanya ia yang
diberikan izin untuk menyewa rumah ini dari pemiliknya saat
ini, untuk mempertukarkannya, untuk meminjamkan uang kepada
pemiliknya atau kepad non-Yahudi lainnya yang mungkin akan
tinggal di situ guna mendapat keuntungan dari mereka melalui
kelicikan yang dapat digunakan…”
Bagian kedua dapat memberikan sebuah model mengenai
bagaimana individu-individu menjadi objek dari Yahudi.
“Terkadang Kahal dijual kepada seorang Yahudi meskipun
non-Yahudi yang menjadi objek tidak memiliki harta tak bergerak.
Ini disebut ‘meropie’. Ia berupa larangan bagi orang-orang Yahudi
untuk melakukan hubungan dengan seseorang yang telah dibeli
haknya oleh seorang Yahudi dalam satu wilayah tertentu, dengan
kecurigaan bahwa mereka akan melakukan kejahatan yang sama
dengan seorang Yahudi yang telah membeli Kahal ini ; namun
pada wilayah lain, orang-orang Yahudi bebas untuk… meminjamkan
109
uang kepadanya, memberinya sogokan, dan merampoknya, sebab
dikatakan bahwa seluruh harta non-Yahudi yaitu ‘hefker’. (bebas
untuk semua) dan siapa pun yang bisa mendapat nya, maka itu
yaitu miliknya.” (hal. 912)
Menurut Brefman, dokumen-dokumen ini “menunjukkan
dengan amat jelas (bagaimana) Yahudi, meskipun memiliki hak yang
terbatas, selalu berhasil untuk membuat unsur asing keluar dari
kota dan suatu wilayah di mana mereka telah tinggal, mendapat
modal dan harta tak bergerak di tempat-tempat ini menjadi
milik mereka, dan memenangkan persaingan dalam perniagaan
serta perdagangan, sebagaimana yang telah terjadi di berbagai
provinsi di Rusia, di Polandia, Galicia, Romania…”
Menjual alkohol dan meminjamkan uang yaitu cara untuk
mendapat harta. Penjual vodka Yahudi akan muncul pada waktu
panen dan menjual alkohol kepada para petani secara utang. Tidak
lama setelah para petani terbiasa minum-minuman keras dan bunga
yang berlipat membuat harta mereka dan hasil panen mereka
berikutnya beralih ke tangan penjual vodka. (E. Michael Jones,
Russian Rulette Culture Wars, Mei 2006, hal. 24.)
Cara Revolusioner Untuk Mencuri
Lima puluh tahun setelah “The Kahal” diterbitkan, peradaban Kristen
Rusia secara brutal ditumpas oleh Revolusi Bolshevik yang merupakan
garda depan dari para bankir Yahudi Illuminati. Aspek yang menonjol
dari revolusi ini, selain dari tindakan polisi negara yang mengerikan
dan jahat, yaitu pengambil-alihan harta kekayaan non Yahudi dan
pembunuhan jutaan non Yahudi yang sebagian besar dilakukan oleh
Yahudi. Holokaus ini mendapat sedikit perhatian sebab Yahudi
110
Illuminati mengendalikan media massa dan sistem pendidikan
yang menggunakan orang-orang yang dibayar tinggi yang hanya
mengungkapkan kebenaran dari sudut mereka untuk memperkuat
tirani intelektual mereka.
Garda depan Rothschild, Kuhn Loeb & Co., mendapat hasil
yang menawan atas pendanaan mereka sebesar $20 juta pada
revolusi 1917. Pada 1921 Lenin memberikan $102 juta kepada
mereka (New York Time, 23 Agustus 1921). Demikian juga mereka
menguasai rekening bank (Tsar) Romonovs yang dengan bodoh
mempercayakan kepada mereka.
Selain itu, bankir Yahudi Illumninati menguasai kepemilikan
industri Rusia. Dokumen Dinas Rahasia Jerman memerintahkan
Bolsheviks untuk “menghancurkan kapitalis Rusia sekehendaknya,
namun ia tidak diizinkan untuk menghancurkan perusahaan-
perusahaan Rusia.”
German Imperial Bank mengirim dana lebih dari 60 juta roubles
Bolsheviks. Dalam konteks ini, A.N. Field mengutip Dokumen 10
dan 11 antara para bankir dan Bolsheviks: “Mereka memberikan
rangkuman secara utuh mengenai perjanjian di mana bank-bank
Jerman setelah perang akan mengendalikan industry Rusia.” (The
Truth About Slump, 1931 oleh A.N. Field. Hal. 62-71)
Teror Merah
Lenin dan Trotsky menciptakan agen rahasia yang tidak begitu
terkenal “Cheka” (kemudian OGPU, lalu NKVD dan akhirnya KGB)
untuk mencuri kekayaan dan menghancurkan penolakan.
“Unit Cheka pertama kali dibentuk di setiap kota yaitu untuk
pemusnahan birokrat Tsar, kepolisian dan pejabat tinggi keluarga
111
White Guard dan seluruh warga negara yang nilai kekayaannya senilai
10.000 roubles atau lebih. ada ribuan ilmuwan dan engineer
yang dibunuh sebagai “pembangkang” dan hampir setengah dari
dokter negara juga dibunuh atau dipaksa untuk pindah ke negara
lain. Orang-orang dibunuh di rumah, di jalan, dan di ruangan bawah
tanah markas pusat Cheka tanpa memandang usia mereka.” (Slava
Katamidze, Loyal Comrade, Ruthless Killers—The Secret Service of the
U.S.S.R 1917-1991, hal. 14)
Ribuan Pendeta Kristen
Dikirim Ke Gulag Dan Dibunuh
“Sejak awal Gereja telah menjadi target kekejaman Bolshevik.
Penolakan terhadap pengambilalihan harta-benda gereja, khususnya
emas dan perak, amat keras… sekarang para pendeta memanggil
para jemaat mereka untuk melakukan perlawanan sambil menuduh
bahwa pihak berwenang mengambil keuntungan dari tindakan
terseubt.” (Katamidze, hal. 25)
Diperkirakan bahwa Cheka bertanggung jawab atas paling
tidak hilangnya 20 juta nyawa, menurut seorang penulis Yahudi
yang pemberani Steve Plocker yang mengatakan bahwa pimpinan
dan staf Cheka utamanya yaitu orang-orang Yhaudi. Cheka diberi
kekuatan oleh Lenin dan Trotsky, yang merupakan Yahudi Illuminati
dan didanai oleh para bankir Yahudi Illuminati.
“Banyak orang Yahudi yang menjual jiwa mereka kepada iblis
revolusi Komunis dan melumuri tangan mereka dengan darah untuk
mencapai keabadian,” tulis Plocker. “Kita tidak boleh melupakan
bahwa beberapa pembunuh terkeji pada abad modern yaitu
orang-orang Yahudi.”
112
Bukan untuk memberi pembenaran kepada para pembunuh
ini , namun banyak penganut komunis tingkat atas, baik Yahudi
maupun non-Yahudi yang benar-benar tenggelam dalam pemikiran
bahwa Komunisme mewakili kaum miskin, pembagian kekayaan,
dan keadilan sosial. Sebagaimana banyak terjadi pada saat ini, banyak
Yahudi Illuminati yang dicuci otak mereka oleh kelompok ini .
Bagaimanapun, beberapa Yahudi dapat melihat muslihat ini
dan berperang dengan berani melawan Komunisme.
Dalang Illuminati bekerja secara terselubung dengan tujuan
untuk menjaga ilusi bahwa sejarah terjadi secara begitu saja. Oleh
sebab ya beberapa kali Stalin memberontak terhadap tuannya dan
membunuh agen-agen Yahudi mereka. Banyak yang yakin bahwa
Stalin akhirnya dibunuh ketika ia mencoba melakukan tindakan
represif terakhir.
Cermin terbalik dari “Red terror” yaitu pembantaian Nazi
terhadap orang-orang Yahudi dan pengambil-alihan harta-benda
orang-orang Yahudi pada tahun 1930-an. Saya menduga bahwa
bankir Yahudi Illuminati bertanggung jawab atas tumbuhnya
Nazi dan memperoleh manfaat dari pengambil-alihan kekayaan
“saudara sesama Yahudi” mereka dan pesaing Yahudi non-Illuminati.
Para bankir besar Jerman amat terlibat dalam “peng-Ariyaan” atas
kepemilikan Yahudi.
Sebuah kanker menghancurkan peradaban Barat. Sumbernya yaitu
para bankir sentral Illuminati yang mengendalikan perekonomian,
politik, dan institusi spiritual kita. Dengan kata lain, “pemimpin” kita
mewakili kekuasaan imperial sebuah gerakan yang memerangi kita;
113
dan kita bahkan tidak dapat mengenalinya sebab institusi-institusi
kita telah diselusupi oleh mereka.
Amerika saat ini dapat disamakan dengan Rusia sebelum
revolusi. Menurjut W. Schulgin, “otak negara ini berada di tangan
Yahudi (Illuminati) dan merapakan sesuatu yang biasa untuk berpikir
berdasar apa yang didiktekan Yahudi…selain segala batasan,
Yahudi juga mengendalikan pikiran masyarakat Rusia.” (Jones, Cuture
Wars, hal. 42) Tentu saja Illuminati mengendalikan pikiran orang-
orang Yahudi.
Seorang Yahudi, Kristen, atau Muslim yang sesungguhnya
ada untuk Tuhan dan tatanan Moral Universal. Oleh sebab nya,
pemerintahan dunia tidak akan pernah menjadi “baik bagi orang-
orang Yahudi” betapa pun elitnya status yang mereka miliki.
Humanisme sekular tidak dapat menggantikan Tuhan. Ia
merupakan alat bagi agenda Satanik dan lebih sebagai naluri
kebinatangan yang menyifati masa lalu.
*
114
Seorang pembaca mengirimkan sebuah pertanyaan yang tajam: “Ketika Bolshevisme mengambil alih Rusia, mereka mencoba
untuk menghilangkan agama. Falsafah yang mereka utarakan yaitu
ateisme dan mereka menutup gereja-gereja Kristen dan membunuh
atau memenjarakan para agamawan.”
“Bagaimanapun, apakah mereka selalu menutup sinagog
Yahudi dan membunuh atau memenjarakan rabi-nya? Jawaban atas
pertanyaan ini akan menjelaskan banyak hal mengenai saat-saat awal
Komunisme dan saya harap Anda dapat memberikan kebenarannya.”
Minggu lalu saya secara tidak sengaja menemukan jawaban
dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang sejarawan Amerika
Edwin Schoonmaker:
“Lima belas tahun setelah Revolusi Bolshevik diluncurkan untuk
menjalankan program Marxis, editor American Hebrew menulis:
‘berdasar informasi yang dapat penulis selamatkan ketika berada
di Rusia beberapa minggu lalu, tidak ada satu pun sinagog Yahudi
yang dirobohkan, sebagaimana ratusan—atau mungkin ribuan
gereja Katolik Yunani…di Moskow dan kota-kota besar lainnya
orang-orang dapat melihat bahwa gereja-gereja Kristen sedang
Soviet Membiarkan Sinagog dan
Menghancurkan Gereja
115
dihancurkan…(kapan pun) Pemerintah memerlukan lokasi ini
untuk bangunan yang luas.” (American Hebrew, 18 November
1932, hal. 12). Para Yahudi murtad mendorong terjadinya revolusi
untuk menghancurkan agama yang mereka sebut sebagai “candu
masyarakat”, namun bagaimana pun mereka membiarkan sinagog-
sinagog di Rusia.” (Democracy and World Dominion, 1939, hal. 211)
Jika orang-orang Komunis amat membenci Tuhan dan agama,
mengapa mereka tidak menghancurkan sinagog juga? Bukankah
Kristen dan Yahudi menyembah Tuhan yang sama? Atau dapatkah
agama yang menklaim memiliki Tuhan secara eksklusif menjadi
sebuah agama? Mungkinkah Judaisme benar-benar merupakan
masyarakat rahasia sebagaimana Freemasonry di mana para
anggotanya tidak mengetahui agenda tersembunyinya, yang
sebenarnya tercerminkan oleh Komenisme? Meskipun banyak
Yahudi relijius sebenarnya anti-Komunisme, informasi Schoonmaker
mengisyaratkan bahwa mungkin ada pertalian antara Judaisme
Talmud dan Komunisme Satanik pagan.
Komplotan perbankan Judeo masonik yang berbasis di London
mensponsori Bolshevik dan berada di belakang Tatanan Duni
Baru. Komunisme merupakan sebuah proses dialektika yang besar
yang dengannya “hidup di Amerika Serikat…dapat dengan damai
digabungkan dengan Uni Soviet”, dalam perkataan presiden Ford
Foundation, Rowan Gaither, kepada Investigator Kongres Norman
Dodd pada 1953.
Jika Komunisme dan Demokrasi benar-benar “digabungkan
dengan damai” di bawah pernyataan palsu “perang terhadap terror—
war on terror”, maka akan timbul kehawatiran bagi para penganut
Kristen bahwa gereja mereka akan dihancurkan, dan itu juga berlaku
116
bagi orang-orang lainnya yang takut kepadaTuhan, termasuk etnik
Yahudi seperti saya.
Kehadiran yang nyata dari orang-orang Yahudi dalam gerakan
Komunisme terdokumentasi dengan baik. Apa yang tidak disadari
oleh orang-orang Yahudi yaitu bahwa Komunisme Satanik yaitu
sumber dari anti-Semitisme. Pentagram yaitu symbol kelompok
ini dan juga Uni Soviet. Melalui sejarah, orang-orang Kristen
telah menyadari bahwa orang-orang Yahudi yaitu agen dari Setan.
Beberapa orang Yahudi mungkin layak mendapat reputasi ini,
namun semua mendapat konsekuensi dari hal ini.
Yahudi sekuler tertipu oleh janji “kepemilikan publik”,
“persamaan”, dan “keadilan sosial”. Dengan menolak spiritualitas
mereka memilih bujukan iblis mengenai utopia dunia. Rayuan yang
sama saat ini digunakan untuk memikat orang-orang bodoh yang
bermanfaat untuk pemerintahan dunia.
Merupakan suatu yang mencengangkan bahwa Komunisme,
sebuah idiologi yang murni merepresentasikan Kejahatan, yang
tujuan tertulisnya yaitu untuk mencuri harta benda kita dan
menghancurkan cinta kita kepada keluarga, Tuhan, bangsa, ras,
dan kebebasan, bukan hanya diterima, namun mendapat
penghargaan dari masyarakat kita. Betapa dalamnya kita telah
tercebur! Komunisme menyerang dasar-dasar kemanusiaan kita.
Tentu saja, Komunisme berlalu-lalang dengan menggunakan nama
baru saat ini—hak asasi manusia (bagi beberapa), feminisme,
keberagaman, post-modernisme, komunitarianisme, pemerintahan
dunia—selalu menampakkan wajah yang bahagia, sesuatu yang
dapat memperdaya.
Media masa milik para bankir membungkam kisah mengenai
bagaimana Komunisme menghancurkan peradaban di Rusia dan
117
membunuh lebih dari 25 juta orang. Kita harus menghadirkan
kembali pengetahuan ini sebelum mereka melakukannya lagi. Ingat,
syahadat Komunis-Illuminati yaitu “akhir membenarkan cara”.
Nazi menciptakan kereta pengangkut hewan untuk transportasi
manusia. Schoolmaker mengutip Eugene Lyons, seorang Komunis
terpedaya, yang menulis mengenai pembuangan para penduduk
desa: Jutaan rumah penduduk desa dihancurkan, penghuninya
dimasukkan ke dalam kereta pengangkut hewan dan di damparkan
di utara yang membeku atau Asia Tengah yang membakar…saya
melihat sekumpulan orang-orang yang tak berdaya, wanita dan
anak-anak, menatap ke luar melalui lubang udara seperti hewan
yang terperangkap.” (239)
Sebagaimana Nazi, Bolshevik memiliki kesulitan untuk
membunuh manusia dalam jumlah besar dan untuk membuang
tubuh yang telah tak bernyawa. Schoonmaker melaporkan
bahwa penyelam Angkatan laut Prancis menemukan sekumpulan
tengkorak yang berserakan di dasar pelabuhan Odessa: ”Dasar laut
dipenuhi oleh tubuh manusia yang berdiri tegak, yang terayun oleh
air…perlahan-lahan membatu, seakan-akan mereka yaitu alga
yang menyeramkan, rambut mereka berdiri meliuk-liuk dan tangan
mereka menjulur ke permukaan…kuburan bawah laut ini yaitu
tempat peristirahatan terakhir bagi putra-putri Rusia yang berjiwa
besar.” (235)
Kekejaman ini berlangsung pada 1920, dua tahun setelah
Grogory Zinoviev (yaitu Hirsch Apfelbaum), kepala Third international
yang memerintahkan pemusnahan para borjuis Rusia, yaitu sepuluh
juta orang!
Jelas focus terhadap argument bahwa Yahudi merupakan
korban yang tidak bersalah yaitu didesain untuk memalingkan kita
118
dari citra bahwa Yahudi Bolshevik merupakan pembunuh. “Sejarah…
belum pernah mencatat apa pun yang yang amat mencengangkan
sebagaimana kekejian tak bernama yang dilakukan manusia-manusia
iblis ini,” tulis E.J. Dillon.
Menurut wartawan Estonia, Juri Lina, Karlmarx, Lenin, dan
Trotsky, dan seluruh Yahudi Freemason, pada dasa