1. Peziarahan hidup manusia di dunia ini mencapai
titik akhir pada kematian. Tak jarang penderitaan,
kecemasan dan ketakutan menjadi pintu masuk
menuju kematian. Namun iman akan Kristus yang
bangkit mengubah derita, kecemasan dan ketakutan
menjadi pengharapan akan kehidupan kekal. Yesus
sendiri mengatakan: “Supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16).
2. Orang Kristen menemukan makna kematian dalam
terang Paskah Kristus. Kematian Kristus adalah
sebuah paskah, yakni peralihan (transitus) menuju
kepada sebuah kehidupan yang baru. Melalui
penderitaan Kristus telah dimahkotai dengan
kemuliaan dan hormat (Ibrani 2:9). Dengan
kebangkitan-Nya Kristus telah menghancurkan
kematian dan memulihkan kehidupan.
3. Kematian adalah Paskah bagi setiap orang beriman.
Melalui kematian setiap orang beralih dari
kehidupan yang fana menuju kehidupan yang kekal
abadi. Oleh sebab itu, nuansa pengharapan dan
kabar gembira kebangkitan Kristus harus
ditonjolkan dalam ritual seputar kematian. Semua
perayaan yang berhubungan dengan kematian
harus dipusatkan pada misteri Paskah Kristus dan
diarahkan kepada harapan akan kehidupan kekal.
2
MAKNA IBADAT SEPUTAR KEMATIAN
4. Ibadat seputar kematian mengungkapkan iman Gereja
akan janji kehidupan kekal: “Sebab inilah kehendak
Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat
Anak dan yang percaya kepada-Nya, beroleh hidup
yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada
akhir zaman” (Yoh. 6:40). Melalui ibadat, umat yang
berkumpul, sehati sejiwa, berdoa kepada Tuhan bagi
orang yang meninggal agar Tuhan sudi memberikan
rahmat kerahiman dan menganugerahkan
keselamatan kekal.
5. Dengan berdoa bagi orang yang meninggal, kita
menghargai dan meluhurkan kesucian tubuh manusia
sebagai bait kediaman Tuhan. Doa-doa umat beriman
berguna untuk membersihkan hidup orang yang
meninggal dari segala dosa yang mencermari
tubuhnya.
6. Ibadat seputar kematian merupakan bentuk
penghiburan, solidaritas, dan cinta persaudaraan bagi
keluarga yang sementara mengalami duka cita,
sebagaimana kata-kata Paulus: “Menangislah bersama
orang yang menangis” (Rm. 12:15). Ibadat yang
dilaksanakan dengan khidmat dan agung akan
memberikan penghiburan dan kekuatan iman bagi
mereka yang sementara berduka. Sabda Tuhan yang
diwartakan merupakan sarana rohani yang membantu
keluarga untuk memaknai peristiwa kematian dalam
terang iman, dan merelakan kepergian saudara/i
dengan keteguhan iman.
3
PELAYAN IBADAT
7. Melalui pembaptisan seluruh umat beriman
mendapatkan martabat imamat umum. Pelayanan
sebagai pemimpin ibadat merupakan salah satu cara
bagi umat beriman untuk menjalankan martabat
imamat umum ini . Agar pelayanan itu berjalan
dengan khidmat dan lancar, pemimpin ibadat perlu
mempersiapkan diri sebelum menjalan tugasnya.
Persiapan ini mencakup baik persiapan fisik,
namun terutama persiapan batin, memohon
kekuatan Tuhan agar dimampukan untuk
melaksanakan tugas pelayanan ini.
8. Para pelayan lain, seperti misdinar,
lektor/pemazmur, dirigen, juga sangat penting
untuk membantu pelaksanaan ibadat pemakaman.
Pelayan-pelayan ini pun harus mempersiapkan diri
dengan baik sebelum pelaksanaan ibadat.
9. Pemimpin ibadat memakai rumusan salam
yang khas bagi pemimpin awam, seperti “Semoga
Tuhan beserta kita”, dan bukan “Tuhan
bersamamu”. Hal yang sama juga berlaku untuk
bagian-bagian lain dari perayaan atau ibadat.
Petugas awam tidak memakai rumusan-
rumusan yang dikhususkan untuk pelayanan imam.
KHOTBAH
10. Dalam setiap ibadat seputar kematian, terutama
ritual pemakaman, hendaknya pemimpin ibadat
membawakan sebuah khotbah. Sebagaimana
ketentuan untuk misa arwah, khotbah sama sekali
tidak boleh diganti dengan sambutan yang
4
memaparkan kebaikan-kebaikan orang yang baru
meninggal (PUMR 382).
MEMBERI BERKAT
11. Yang diperkenankan memberi berkat publik, yakni
membuat tanda salib yang diarahkan kepada orang
lain atau umat, hanyalah uskup dan imam.
Pemimpin ibadat awam pada ba boleh
mengulurkan tangan ke atas jenazah, tetapi tidak
membuat berkat publik.
12. Pelayan tertahbis memberikan berkat dengan
mengulurkan tangan dan membuat tanda salib atas
jenazah atau objek yang diberkati. sedang ,
pelayan awam memohonkan berkat dengan
mengulurkan tangan atas jenazah atau objek lain
tanpa membuat tanda salib ke arah orang atau
objek. Mereka membuat tanda salib atas dirinya
sendiri dan diikuti oleh umat yang membuat tanda
salib untuk diri mereka masing-masing.
13. Hal yang sama berlaku juga untuk berkat penutup
sesudah perayaan. Pelayan awam memakai
rumusan memohon berkat, misalnya: “Semoga
Allah yang maha kuasa memberkati kita,
melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita
ke hidup yang kekal. Dalam nama Bapa dan Putra
dan Roh Kudus. Amin”.
PAKAIAN PETUGAS LITURGI
14. Pakaian liturgi untuk pemimpin ibadat adalah alba
dengan atau tanpa superpli. Jika pemimpin ibadat
adalah seorang diakon, ia memakai dalmatik.
5
15. Dalam keadaan tertentu, pemimpin bisa memimpin
ritual tanpa pakaian liturgi resmi. Namun ia
harus memakai pakaian yang pantas untuk
sebuah ritual ibadat.
SARANA PERIBADATAN
16. Agar ritual pemakaman dapat dilaksanakan
dengan anggun dan saleh, maka sarana-sarana
liturgi ini hendaknya dipersiapkan: salib, lilin
Paskah, lilin perarakan, air suci, dupa, tanah
(ditaruh di atas piring), bunga tabur dan salib
bertuliskan nama almarhum yang akan ditanamkan
pada makamnya pada akhir ritual pemakaman.
17. Pada ritual pemakaman, jika tersedia
pengukupan, pemimpin ibadat boleh
memakai dupa untuk mengukup jenazah.
Sesuai dengan norma liturgi, pengukupan jenazah
dilakukan dengan tiga kali ayunan ganda (tribus
ductibus). Tentu saja, pemimpin perlu melatih agar
mahir melaksanakan pengukupan.
18. Pemimpin dapat juga melakukan tindakan-
tindakan liturgis seperti memerciki jenazah dengan
air suci, menabur bunga dan tanah di atas peti,
membuat tanda salib di atas peti dengan salib
perarakan.
19. Lilin Paskah yang bernyala hendaknya ditempatkan
di samping jenazah untuk mengingatkan bahwa
bahkan kematian adalah Paskah baru bagi yang
meninggal: peralihan dari kehidupan di dunia
menuju kehidupan abadi. Jika memungkinkan, lilin
paskah bernyala juga bisa ditaruh di samping
6
jenazah juga bila perayaan dibuat di rumah
keluarga.
20. Dalam ibadat pemakaman, Kitab Suci, atau
Evangeliarium, dapat diletakkan di atas atau di
sekitar peti jenazah. Penggunaan ini melambangkan
iman Gereja akan Sabda hidup abadi.
TEMPAT IBADAT
21. Dalam keadaan normal, ritual pelepasan jenazah
dibuat di tiga stasi, yakni rumah kediaman, gereja
paroki/stasi dan ladang pekuburan. Namun dalam
situasi-situasi tertentu, ritual pemakaman dapat
diadakan hanya di rumah keluarga dan ladang
pekuburan. ritual pemakaman dan pelepasan
jenazah dibuat di rumah, lalu dilanjutkan dengan
perarakan ke kuburan (mengantar jenazah ke
kuburan), dan ritual pemakaman di kuburan.
22. Jika ritual pemakaman dibuat di rumah keluarga,
maka perlengkapan-perlengkapan ibadat sabda
perlu disiapkan. Sebuah mimbar sabda (atau meja
sabda) yang pantas dapat disediakan.
SIKAP DAN GERAKAN LITURGI
23. Sikap liturgi; berjalan, berdiri, duduk, tunduk dan
membungkuk hendaklah merupakan sikap yang
pantas dan berwibawa. Gerakan liturgi saat
membawakan doa dan membacakan Injil adalah
mengatupkan tangan, dan bukan merentangkan
tangan seperti imam. Demikian juga ketika
membawakan Doa Bapa Kami.
7
Petunjuk Praktis
SUSUNAN BUKU IBADAT
Buku Ibadat ini menyediakan beberapa bentuk ibadat
yang bisa dipakai oleh pemimpin awam dalam pelbagai
kesempatan seputar kematian.
1. Ibadat menjelang saat kematian bisa dibuat oleh
anggota keluarga bersama dengan umat pada saat
seseorang menghadapi saat-saat terakhir hidupnya.
Ibadat ini bertujuan untuk mengungkapkan cinta
dan perhatian kepada seseorang yang menghadapi
ajalnya. Umat berdoa memohon belas kasih Allah
baginya.
2. Sesudah seseorang dinyatakan meninggal, anggota
keluarga atau umat bisa mengadakan ibadat singkat
sesudah saat kematian.
3. Sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang
meninggal, ritual merawat jenazah dapat pula
diiringi dengan sebuah ibadat singkat. Hal ini tentu
dibuat sesuai dengan situasi dan kebiasaan
setempat.
4. Sesuai dengan tradisi pemakaman Kristiani, buku
ini juga menyediakan tata cara ibadat malam
tirakatan. Ibadat ini diadakan di rumah orang yang
meninggal, atau di tempat lain yang sesuai. Pada
malam itu, keluarga, kerabat dan umat anggota
umat dan masyarakat berkumpul untuk
menghormati orang yang sudah meninggal, untuk
mendengarkan Sabda Allah, dan mengungkapkan
8
solidaritas Kristiani, sebagaimana kata-kata Rasul
Paulus: “Menangislah bersama orang yang
menangis” (Rom 12:15).
5. Seturut tata cara pemakaman Kristiani, buku ini
menyediakan ritual pemakaman. Tata cara
pemakaman merupakan sebuah rangkaian ritual
yang dibuat di tiga tempat: ritual dimulai di
rumah duka, kemudian dilanjutkan dalam Ibadat
Sabda di gereja paroki/stasi, dan berakhir dengan
ibadat tempat pemakaman. Dalam situasi tertentu,
ritual pemakaman dibuat hanya di rumah duka
dan dilanjutkan ke pekuburan.
6. Umat beriman berdoa bagi orang yang meninggal
bukan saja sebelum atau pada saat pemakaman,
tetapi juga pada hari ketiga, ketujuh dan keempat
puluh sesudah kematian mereka. Sesuai kebiasaan
setempat, ibadat juga bisa diadakan pada
peringatan kematian, misalnya satu tahun
meninggal. Buku ibadat ini menyediakan tata cara
ibadat peringatan arwah untuk kesempatan-
kesempatan ini .
7. Doa dan peringatan arwah dapat dibuat juga
dalam bentuk kegiatan devosi. Karena itu buku ini
menyediakan juga beberapa bentuk devosi umat
seputar kematian.
BEBERAPA PENJELASAN PRAKTIS
1. Setiap bentuk ibadat disertasi dengan petunjuk praktis
bagi pemimpin, petugas dan umat yang terlibat dalam
ibadat. Petunjuk praktis itu tampak dalam teks-teks
9
yang ditulis dengan huruf miring. Teks-teks ini perlu
diperhatikan baik oleh pemimpin maupun oleh umat.
2. Pada bagian-bagain ibadat tertentu, pemimpin ibadat
dan umat dapat memilih salah satu cara yang
ditawarkan, misalnya tobat cara 1 atau tobat cara dua.
3. Pemimpin juga dapat memilih salah satu rumusan doa
atau bacaan yang tersedia di dalam buku ibadat.
Bahkan, sangat dianjurkan bahwa pemimpin membuat
rumusan atau memilih teks lain yang cocok dengan
situasi setempat.
4. Pilihan lagu yang sesuai sangat membantu
membangun sebuah ibadat yang bermakna dan
berkesan. Pilihlah lagu-lagu yang sudah diketahui oleh
semua umat dan karena itu dapat meningkatkan
partisipasi umat.
5. Pada bagian lampiran disediakan juga berbagai pilihan
teks doa dan devosi yang bisa dipakai untuk
memperkaya bentuk ibadat seputar kematian.
10
Ibadat Menjelang Kematian
PETUNJUK
▪ Ibadat ini dilaksanakan untuk mendampingi seseorang yang
hampir meninggal, memberikan kekuatan iman kepadanya
agar ia siap menghadapi saat kematian dan dapat
menyingkirkan semua ketakutan dan kecemasan yang
menghalanginya untuk memasuki saat kematian.
▪ Ibadat ini juga menjadi sumber kekuatan bagi keluarga agar
mereka pasrah melepas kepergian saudara (anak) mereka yang
berada dalam sakrat maut. Ibadat ini dapat diadakan di
tempat di masa si sakit berbaring.
▪ Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat
menciptakan suasana hening dan teduh di tempat
pelaksanaan ibadat. Pemimpin mengajak umat untuk
mempersiapkan diri memasuki ibadat. Sedapat mungkin
tersedia Salib yang diapit oleh dua lilin bernyala dan air suci.
PEMBUKAAN
LAGU PEMBUKA (jika memungkinkan)
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
P Semoga Allah yang maha baik melimpahkan
penghiburan iman kepada kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
atau:
P Semoga damai sejahetra dari Allah meliputi rumah
ini, dan semua yang tinggal di dalamnya.
U Sekarang dan selama-lamanya.
11
PERECIKAN DENGAN AIR SUCI
P Semoga air suci ini mengingatkan saudara akan
Sakramen Pembaptisan yang saudara terima dan
mengingatkan pula akan Yesus Kristus yang telah
menebus kita melalui sengsara, wafat dan
kebangkitan-Nya.
Pemimpin mereciki si sakit dengan air suci.
PENGANTAR
Pemimpin memberikan pengantar singkat dengan kata-kata berikut ini, atau
dengan rumusan lain yang sesuai.
P Saudara-saudari terkasih, kita berkumpul bersama
dengan keluarga (N...) untuk berdoa dan
mendampingi saudara (atau: saudari) mereka (N...)
yang sementara terbaring sakit dan dalam bahaya
maut. Kita mohon supaya Tuhan memberikan
kekuatan iman kepada saudara (atau: saudari) kita
ini, agar ia siap menghadapi kematian dan mampu
menyingkirkan segala ketakutan dan kegelisahan
yang masih mengganjal dalam hatinya. Semoga
kaum keluarga juga selalu tabah dan berpasrah pada
kehendak Tuhan yang terbaik bagi saudara (atau:
saudari) kita ini.
TOBAT
P Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan,
menyadari kelemahan dan keterbatasan kita dan
memohon rahmat pengampunan.
(hening sejenak)
12
Pemimpin dapat memilih salah satu rumusan di bawah ini, atau rumusan
lain yang sesuai.
CARA 1 (MAZMUR 51)
P Hendaklah umat mengulangi: Kasihanilah kami, ya
Tuhan.
P Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
menurut besarnya rahmat-Mu, hapuskanlah
kesalahanku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan cucilah aku dari dosaku.
U Kasihanilah kami, ya Tuhan.
P Kusadari pelanggaranku. Dosaku selalu
membayang di hadapan mataku. Terhadap Engkau,
terhadap Engkaulah aku berdosa. Yang jahat di
hadapan-Mu kulakukan.
U Kasihanilah kami, ya Tuhan.
P Jadi ternyata Engkau adil bila menghukum aku, dan
tepatlah keputusan-Mu. Sungguh aku dilahirkan
dalam kesalahan, dan dalam dosa aku dikandung
ibu.
U Kasihanilah kami, ya Tuhan.
P Sungguh, Engkau berkenan akan ketulusan hati.
Engkau meresapkan kebijaksanaan ke dalam
batinku. Bersihkanlah aku, agar aku jadi murni,
basuhlah aku, agar jadi putih melebihi salju.
U Kasihanilah kami, ya Tuhan.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya,
menganugerahkan pengampunan dosa dan damai
sejahtera serta mengantar kita ke dalam hidup yang
kekal.
U Amin
13
CARA 2 (DOA TOBAT)
P/U Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-
dosaku, sungguh patut aku Engkau hukum,
terutama sebab aku telah menghina Engkau, yang
mahamurah dan mahabaik bagiku. Aku benci atas
segala dosaku dan berjanji dengan pertolongan
rahmat-Mu, hendak memperbaiki hidupku dan
tidak akan berbuat dosa lagi. Allah, ampunilah aku,
orang berdosa.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya,
menganugerahkan pengampunan dosa dan damai
sejahtera, serta mengantar kita ke dalam hidup yang
kekal.
U Amin
DOA PEMBUKA
P Marilah berdoa (Hening sejenak)
Allah Bapa yang mahabaik, asal dan tujuan
kehidupan manusia. Hidup dan mati kami ada di
tangan-Mu. Kami memercayakan kehidupan
saudara (atau: saudari) kami (N...) yang sementara
terbaring sakit ini ke dalam penyelenggaraan kasih-
Mu. Kami percaya, Engkau sendiri mengetahui yang
terbaik untuk saudara (atau: saudari) kami ini. Kami
hanya mau berpasrah dan berharap kepada-Mu,
Allah yang baik dan berbelas kasih. Kami mohon:
Kuatkanlah dia dengan kuasa Roh-Mu, agar ia
mampu menjalani saat-saat akhir hidupnya dengan
keteguhan dan pengharapan iman. Teguhkanlah
iman kaum keluarga yang berkumpul di sini, agar
14
kami semua berpasrah dan percaya pada kehendak-
Mu yang penuh kasih. Dengan pengantaraan Tuhan
kami, Yesus Kristus, Putra-Mu yang hidup dan
berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
PEWARTAAN SABDA
PEMBACAAN KITAB SUCI Berdiri
P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut Lukas
(22:39-46).
Lalu pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana
biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid-Nya
juga mengikuti Dia. Setelah tiba di tempat itu Ia
berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan." Kemudian Ia
menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar
batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan
ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku,
melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Maka
seorang malaikat dari langit menampakkan diri
kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-
sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-
titik darah yang bertetesan ke tanah. Lalu Ia bangkit
dari doa-Nya dan kembali kepada murid-murid-
Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur
karena dukacita. Kata-Nya kepada mereka:
15
"Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah,
supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
KHOTBAH SINGKAT (fakultatif)
DOA-DOA PENYERAHAN
Jika saat ajal sudah tiba, pemimpin atau salah seorang umat mengucapkan
salah satu doa berikut ini:
(1)
COMMENDO TE
P (N...) terkasih, aku memercayakan engkau kepada
Allah yang maha kuasa, dan menyerahkan engkau
kepada penciptamu. Kembalilah kepada Sang
Pencipta yang membentukmu dari tanah. Pada saat
meninggalkan dunia yang fana ini semoga engkau
dijemput oleh Bunda Maria, para malaikat, dan
semua orang kudus. Semoga engkau dibebaskan
dari siksaan berkat Kristus yang disalibkan bagimu.
Semoga engkau diluputkan dari kematian oleh
Kristus yang rela mati bagimu. Semoga Kristus,
Putra Allah yang hidup, menempatkan engkau di
dalam firdaus-Nya. Semoga Kristus, Gembala yang
sejati itu, menempatkan engkau di tengah kawanan-
Nya. Semoga Ia melepaskan engkau dari segala dosa
dan menerimamu di antara para pilihan-Nya.
Semoga engkau diperkenankan memandang Sang
Penebus, dan karenanya menikmati kebahagiaan
sepanjang masa.
U Amin.
16
(2)
PROFICISCERE
P Saudara (saudari) dalam Kristus, (N...) bertolaklah
dari dunia ini dalam nama Allah, Bapa yang Maha
kuasa, yang menciptakan dikau; dalam nama Yesus
Kristus, Putra Allah yang hidup, yang menderita
sengsara bagimu; dalam nama Roh Kudus, yang
dicurahkan ke dalam dirimu. Semoga pada hari ini
saudara (atau: saudari) ditempatkan di dalam
ketenteraman dan tinggal bersama Allah, di kota
Sion yang suci, bersama Santa Perawan Maria,
Bunda Allah, bersama Santo Yosef, suami Santa
Perawan Maria yang termasyur, bersama semua
Malaikat dan Malaikat Agung; bersama semua
orang kudus, secara khusus bersama (nama
pelindung). Demi Kristus Tuhan kita, yang hidup dan
berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U Amin.
(3)
DOA PENYERAHAN
P Ya Tuhan, terimalah hamba-Mu, saudara (atau:
saudari) (N...) ini dalam kebahagiaan yang ia
harapkan karena belas kasih-Mu.
U Amin.
P Tuhan, luputkanlah dia dari segala kemalangan.
U Amin.
P Tuhan, selamatkanlah dia, seperti Engkau
menyelamatkan Nuh dari air bah.
U Amin.
17
P Tuhan, bebaskanlah dia dari penderitaan, seperti
Engkau membebaskan Ayub.
U Amin.
P Tuhan, luputkanlah dia dari kejahatan, seperti
Engkau membebaskan Musa dari tangan Firaun.
U Amin.
P Tuhan, luputkanlah dia dari malapetaka, seperti
Engkau membebaskan ketiga pemuda dari tanur api
yang berkobar-kobar dan dari tangan raja yang
lalim.
U Amin.
P Tuhan, luputkanlah dia dari tuduhan palsu, seperti
Engkau membebaskan Susana dari fitnahan.
U Amin.
P Tuhan, luputkanlah dia dari ancaman musuh,
seperti Engkau membebaskan Daud dari tangan
Saul dan dari tangan Goliat.
U Amin.
P Tuhan, luputkanlah dia dari kungkungan penyakit,
seperti Engkau membebaskan Petrus dan Paulus
dari penjara.
U Amin.
P Allah Maharahim, Yesus Kristus menanggung
kematian bagi kami dan menganugerahkan hidup
abadi. Maka, demi Yesus Kristus itu, luputkanlah
hamba-Mu (N...) ini dari segala kemalangan. Sebab
ia menaruh harapan pada Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu yang hidup dan berkuasa,
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.
U Amin
(4)
18
COMMENDAMUS TIBI
P Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia, kami
memercayakan kepada-Mu saudara (atau: saudari)
N... ini. Berkenanlah Engkau menerimanya dalam
suka cita kerajaan-Mu. Sebab bagi dia pulalah
Engkau telah datang ke dunia. Memang ia berdosa,
tetapi ia tetap percaya dan berharap kepada Bapa
dan Putra dan Roh Kudus; pun pula ia setia
menjalankan amal bakti kepada Allah, Pencipta
segala sesuatu.
U Amin.
(5)
SALVE REGINA
P Salam ya Ratu, bunda yang berbelas kasih, hidup,
hiburan dan harapan kami. Dengarkanlah kami,
anak Hawa yang terbuang. Bunda, perhatikanlah
keluh kesah kami dalam lembah duka ini. Ya
Ibunda, ya penolong kami. Limpahkanlah kasih
sayangmu yang besar kepada kami. Dan kelak,
tunjukkanlah Yesus kepada kami, buah rahimmu
yang terpuji. Oh Ratu, oh pengasih, oh perawan
Maria yang baik.
P Doakanlah kami, ya Bunda Tuhan yang suci.
U Supaya kami dapat menikmati janji Kristus.
P Marilah berdoa (Hening sejenak).
Ya Allah, karena hidup, wafat dan kebangkitan
Putra-Mu, kami telah memperoleh keselamatan
abadi. Kami mohon agar kami dapat merenungkan
misteri suci Putra-Mu dengan hati yang terbuka.
Bantulah agar kami pun dapat mengamalkan
19
amanat Putra-Mu seturut teladan luhur Bunda
Maria. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U Amin.
Jika si sakit menghempuskan nafas terakhir, diucapkan doa Subvenite di
bawah ini.
(6)
SUBVENITE
P Datanglah segera, ya para kudus Allah, jemputlah
ya para malaikat Tuhan. Terimalah jiwanya dan
persembahkanlah ke hadirat Yang Maha Tinggi.
Semoga Engkau diterima Kristus yang telah
memanggil engkau dan dibawa para malaikat ke
pangkuan Abraham. Terimalah jiwanya dan
persembahkanlah ke hadirat Yang Maha Tinggi.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
BAPA KAMI
P Marilah kita satukan segala doa dan permohonan
kita kepada Tuhan dengan mengucapkan doa yang
diajarkan Kristus kepada kita.
P/U Bapa kami ...
PENUTUP
DOA PENUTUP
Pemimpin menutup ibadat dengan salah satu rumusan doa berikut, atau
dengan rumusan lain yang sesuai.
(1)
20
P Marilah berdoa (Hening sejenak).
Allah Bapa yang maha kekal dan kuasa, hidup dan
mati kami ada di dalam tangan-Mu. Semoga kami
yang berkumpul di tempat ini semakin dikuatkan
oleh iman akan kebahagiaan surgawi dan
kehidupan kekal yang senantiasa kami harapkan.
Tuhan, tabahkanlah kami semua, teristimewa kaum
keluarga, dalam menghadapi saat-saat sulit ini.
Kami yakin selalu bahwa Engkau hadir dan berjalan
bersama kami, terlebih di saat kami dipenuhi
dengan kecemasan dan kesedihan. Demi Kristus
Tuhan dan Pengantara kami.
U Amin.
(2)
P Marilah berdoa (Hening sejenak)
Bapa yang penuh kasih sayang, Engkau mengenal
segala maksud baik manusia. Engkau selalu rela
mengampuni dosa bila kami menghadap Engkau
dengan penuh sesal. Berbelaskasihlah kepada
saudara (N....) yang sedang dalam perjuangan
menghadapi akhir hidupnya. Tolonglah jiwa dan
raganya dengan rahmat pertolongan-Mu; hapuslah
segala dosanya dengan rahmat pengampunan-Mu
dan tabahkanlah hatinya dengan karunia kasihMu.
Dengan perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus,
Putra-Mu yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa.
U Amin
(3)
21
P Marilah berdoa
Tuhan Yesus Kristus, penebus sekalian orang,
dengan sengsara-Mu Engkau menanggung segala
derita dan kelemahan kami. Dengan rendah hati
kami mohon bagi saudara (atau: saudari) kami
(N....), dampingilah ia dengan rahmat penebusan-
Mu. Semoga dengan sabar dan tabah hati ia
mengharapkan keselamatan dari pada-Mu, sebab
Engkaulah Tuhan dan pengantara kami kini dan
sepanjang masa.
U Amin
MOHON BERKAT TUHAN
P Marilah kita akhiri ibadat ini dengan memohon
berkat Tuhan.
(Hening sejenak)
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (Sambil membuat tanda salib): Dalam nama Bapa,
dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin.
P Saudara-saudari terkasih, ibadat kita sudah selesai.
U Syukur kepada Allah.
LAGU PENUTUP (jika memungkinkan)
22
Ibadat Sesudah Kematian
PETUNJUK
▪ Rumusan ibadat ini dibawakan setelah si sakit dinyatakan
benar-benar meninggal. Bila tidak ada petugas/pelayan umat,
maka salah satu anggota keluarga atau orang lain dapat
membawakan ibadat ini.
TANDA SALIB
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
PENGANTAR
P Saudara sekalian, marilah kita mengiringi kepergian
saudara (atau: saudari) kita (N...) yang kita kasihi ini,
dengan doa penyerahan yang ikhlas kepada Allah
yang telah memanggilnya.
Kaum keluarga dan saudara saudari terkasih,
hendaknya menjawab seruan-seruan berikut
dengan ”Hantarlah dia ke hadapan Allah”.
P Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memanggil dia.
Janganlah menolak kedatangannya.
U Hantarlah dia ke hadapan Allah
P Para Kudus Allah, datanglah menolong; para
Malaikat Allah, datanglah menyongsong.
U Hantarlah dia ke hadapan Allah
P Para Malaikat Allah, bawalah dia ke pangkuan
Abraham.
U Hantarlah dia ke hadapan Allah
P Bunda Maria, ulurkanlah tanganmu
U Hantarlah dia ke hadapan Allah.
23
P Tuhan berilah dia istirahat kekal, dan semoga
cahaya yang kekal menerangi dia.
U Hantarlah dia ke hadapan Allah.
PEMBACAAN KITAB SUCI
P Saudara-saudari, Kol. 3:3-4
kamu sudah mati dan kehidupan tersembunyi
dalam Allah, bersama Kristus. Pusat kehidupanmu
yang sesungguhnya adalah Kristus. Dan bila Kristus
akan nampak lagi, maka kamupun akan nampak
bersama Dia dalam kemuliaan.
atau: Rm. 6:8-9
P Saudara-saudari, jika kita sudah mati bersama
Kristus, maka kita percaya, bahwa kita akan hidup
bersama Kristus pula. Kristus yang bangkit dari
alam maut takkan mati lagi; maut tidak menguasai-
Nya lagi.
P Marilah berdoa
Sambil mengulurkan tangan ke atas jenazah pemimpin membawakan doa
berikut:
Allah pencipta segala sesuatu, janganlah lupa akan
ciptaan-Mu (N...) yang pernah Kauanugerahi hidup.
Engkau sendirilah yang memanggil dia
meninggalkan dunia. Terimalah dia di tempat
kediaman-Mu, sebab dialah anak-Mu, ciptaan-Mu,
milik-Mu.
Bila yang meninggal orang lanjut usia:
24
Kami berterima kasih kepada-Mu karena Engkau
pernah memberikan kepada kami seorang bapak
(ibu) sampai usia lanjut. Banyak hal sudah
dibuatnya, banyak tenaga sudah dicurahkannya,
banyak pikiran sudah disumbangkannya bahkan
cinta dan kasih sayang ditunjukkannya bagi kami
sampai ajalnya. Kami yakin bahwa bila di dunia ini
ia sudah begitu mencintai kami, demikian pula
sekarang ia akan tetap mencintai kami dan
mendoakan kami, karena kami percaya ia kini
berada dalam pangkuan-Mu, dan Engkau berkenan
menyempurnakan apa yang belum dapat
diselesaikannya di dunia ini. Terima kasih ya Bapa
atas kehadirannya di tengah-tengah kami.
Lanjut ke: *Hanya satulah .....
Bila yang meninggal seorang dewasa:
Bapa, di saat kami begitu mengharapkan
kehadirannya, karya baktinya, cinta kasinya dan
teladan hidupnya yang baik, Engkau sudah
memanggilnya. Kini ia meninggalkan kami untuk
selama-lamanya meskipun mungkin tugasnya
belum selesai. Namun kami percaya ya Bapa,
Engkau yang memanggil-Nya dan Engkau pulalah
yang akan menyempurnakan apa yang belum dapat
diselesaikannya dalam batas waktu yang Engkau
berikan.
Lanjut ke: *Hanya satulah .......
25
Bila yang meninggal seorang bayi/anak:
Bapa, meskipun waktu hidupnya sangat singkat,
namun kami bahagia karena Engkau sudah
mengaruniakan bukti cinta-Mu kepada kami.
Kehadirannya di tengah kami telah mempererat
hubungan kami satu sama lain dan terutama
hubungan kami dengan Dikau. Cinta-Mu jauh
melebihi cinta dan kasih sayang kami bagi anak ini,
sehingga meskipun sedih kami percaya inilah
kehendak-Mu yang terbaik bagi dia.
Lanjut ke: *Hanya satulah ......
* Hanya satulah yang masih dirindukannya, yakni
Engkau, Allahnya dan Allah kami. Di dalam
Engkaulah, ya Bapa, ia akan berbahagia selama-
lamanya berkat wafat dan kebangkitan Putera-Mu.
Kemudian dengan tangan terkatup pemimpin melanjutkan:
Kami mohon pula Bapa, bagi kaum keluarga (dan
orang tua) yang ditinggalkannya. Semoga peristiwa
ini tidak menggoyahkan iman mereka. Sebaliknya
semakin menyadarkan mereka bahwa hidup dan
mati sepenuhnya ada di tangan-Mu. Bapa,
tabahkanlah iman mereka dan juga iman kami.
Semoga kami selalu percaya akan kebijaksanaan-
Mu, demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
26
PENUTUP
P Semoga Tuhan membuka pintu surga bagi putra-
Nya (atau: putri-Nya) yang pulang ke tanah air
surgawi. Di sana tiada dukacita, hanya kegembiraan
untuk selama-lamanya.
U Amin
P Semoga Tuhan membersihkan hatimu, dan
mengubah tubuhmu menjadi serupa dengan tubuh-
Nya yang mulai.
U Amin
P Tuhan berilah dia istirahat kekal.
U Semoga cahaya yang kekal menerangi dia.
P Semoga ia beristirahat dalam ketenteraman, karena
kerahiman Tuhan.
U Amin.
MOHON BERKAT TUHAN
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa, dan mengantar kita ke hidup yang
kekal: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh
Kudus.
U Amin.
27
ritual Merawat Jenazah
PETUNJUK
▪ ritual ini meliputi Memandikan Jenazah, Pengenaan
Pakaian, Pemberkatan Peti Jenazah dan Pembaringan
Jenazah dalam peti.
▪ Doa mohon berkat atas peti jenazah dapat dilakukan terpisah
dengan ritual pembaringan jenazah ke dalam peti jenazah.
Artinya, doa berkat atas peti jenazah dilakukan di akhir
ibadat/misa pada malam tirakatan dan pembaringan jenazah
ke dalam peti jenazah dapat dilakukan pada waktu/jam
tertentu sesuai kebiasaan setempat.
▪ Gereja amat menghargai kebudayaan, adat istiadat dan
kebiasaa-kebiasaan baik pada ritual pembaringan jenazah ke
dalam peti jenazah. Hal itu dapat dipertahankan dan
dikembangkan pelaksanaannya tanpa mengurangi nilai
hakiki dan maksud utama ritual ini sebagaimana
dipraktikkan oleh Gereja Kudus.
ritual MEMANDIKAN JENAZAH DAN PENGENAAN
PAKAIAN
Sesudah saat kematian, jenazah orang yang meninggal biasanya dimandikan,
dikenakan pakaian dan dimasukkan ke dalam peti jenazah. Bila menurut
kebiasaan setempat perawatan jenazah diiringi dengan doa, maka ritual
berikut ini dapat dipakai.
P Saudara-saudari terkasih, kaum keluarga yang
berduka. Tuhan mengundang saudara (atau: saudari)
kita ini untuk menghadiri pesta perjamuan yang
sudah Tuhan sediakan baginya. Pantaslah baginya
28
dikenakan pakaian pesta sebagai lambang keagungan
dan semarak agar ia layak di hadapan Tuhan. Dengan
pembaptisan ia telah mengenakan pakaian rohani,
dan dengan pakaian itu jugalah ia sudah
dimeteraikan sebagai anak Allah dan ahli waris
Kerajaan Surga.
Marilah kita mengiringi kepergiannya sambil
menaruh kepercayaan dan harapan kepada Kristus
yang telah mengundang dia untuk memasuki
kemuliaan-Nya.
(hening sejenak)
P Marilah kita berdoa.
Allah, Bapa kami yang mahabaik. Berkat sakramen
pembaptisan Engkau mengangkat kami menjadi
putera-puteri kesayangan-Mu. Engkau menghendaki
agar kami menyempurnakan gambaran-Mu dalam
diri kami dan menjadi semakin serupa dengan Yesus
Kristus, Putera-Mu yang tunggal.
Karena kebijaksanaan-Mu saudar (atau: saudari) kami
(N...) Kaupanggil untuk beristirahat di dalam Dikau.
Kini jenazahnya kami siapkan untuk istirahatnya
yang terakhir. Kami mohon, bersihkanlah saudara
(atau: saudari) kami dari segala dosanya, supaya pada
waktu menghadap Engkau ia Kau kenali sebagai
milik-Mu. Berilah dia pakaian pesta, supaya ia
diterima dalam keluarga-Mu yang bahagia di surga.
Demi Kristus Pengantara kami.
U Amin
Sesudah itu dapat dibacakan kutipan singkat dari Kitab Suci di bawah ini
atau kutipan lain yang sesuai:
29
P Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di
Roma (6:8-9).
Saudara-saudari, jika kita sudah mati bersama
Kristus, maka kita percaya, bahwa kita akan hidup
bersama Kristus pula. Kristus yang bangkit dari
alam maut tak kan mati lagi; maut tidak menguasai-
Nya lagi.
Sesudah itu, jenazah dimandikan dan dikenakan pakaian sesuai kebiasaan
setempat atau prosedur di rumah sakit. Sementara itu, umat dapat
mengiringi dengan pendarasan mazmur atau doa-doa rosario sesuai
kebutuhan. Doa-doa dapat diselingi juga dengan nyanyian-nyanyian yang
sesuai, yang sudah dihafal oleh umat yang hadir. Mazmur-mazmur berikut
dapat digunakan:
Mazmur 51:3-15
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu
yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan
tahirkanlah aku dari dosaku!
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku
senantiasa bergumul dengan dosaku.
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah
berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat,
supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu,
bersih dalam penghukuman-Mu.
Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan,
dalam dosa aku dikandung ibuku.
Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam
batin, dan dengan diam-diam Engkau
memberitahukan hikmat kepadaku.
30
Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka
aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi
lebih putih dari salju!
Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah
tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!
Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku,
hapuskanlah segala kesalahanku!
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah
batinku dengan roh yang teguh!
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan
janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari
padaku!
Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena
selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku
dengan roh yang rela!
Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-
orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-
orang berdosa berbalik kepada-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Mazmur 130
Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya
TUHAN! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah
telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara
permohonanku.
Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-
kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau
ditakuti orang.
31
Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-
nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada
pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada
pengawal mengharapkan pagi.
Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada
TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali
mengadakan pembebasan.
Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala
kesalahannya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
MEMASUKKAN JENAZAH KE DALAM PETI
Sesudah dirawat, jenazah dimasukkan ke dalam peti. Bila sesuai kebiasaan
setempat ritual ini dapat dilaksanakan di waktu lain. Untuk itu perlu
diadakan doa singkat untuk pelaksanaan acara memasukkan jenazah ke peti.
Pemimpin ritual dapat mengucapkan salah satu rumusan doa berikut:
DOA MOHON BERKAT ATAS PETI JENAZAH
P Saudara-saudari, Tuhan Yesus bersabda, “Di rumah
Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian,
tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku
pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.”
Percaya akan Sabda Yesus, marilah kita mohon agar
saudara kita ini diperkenankan masuk dalam kota
Allah yang hidup, Yerusalem surgawi yang telah
disediakan Allah bagi dia dan bagi kita semua.
Sambil mengulurkan tangan di atas peti jenazah pemimpin berdoa:
32
Bapa, Engkau memberi kami rumah kediaman
sebagai tempat tinggal kami di bumi ini. Pandanglah
kami dan keluarga yang berduka ini, dan berilah
berkat-Mu atas peti jenazah yang mereka siapkan
sebagai tempat bagi hamba-Mu (N...) akan
dibaringkan. Semoga ia beristirahat dalam damai-
Mu, dan pada waktu-Nya Kau perkenankan untuk
tinggal di rumah-Mu dan hidup berbahagia bersama
Dikau. Demi Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan
pengantara kami, yang bersama Dikau dalam
persekutuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
kini dan sepanjang masa.
U Amin
atau:
P Marilah berdoa. (Hening sejenak).
Allah, Tuhan kami, berkatilah peti yang akan
menjadi tempat pembaringan saudara (atau:
saudari) kami ini. Semoga peti pembaringan ini
boleh menghadirkan tempat kediaman-Mu sendiri,
sehingga saudara (atau: saudari) kami ini yang telah
Kau panggil dapat beristirahat dalam damai-Mu.
U Amin.
Jika tersedia air berkat, pemimpin mereciki peti jenazah dengan air, sambil
berkata:
P Saudara (N...) pulanglah dan beristirahatlah dalam
damai Tuhan.
Sesudah itu jenazah dimasukkan ke dalam peti.
33
PENUTUP
Kemudian pemimpin menutup ritual ini dengan doa, misalnya sebagai
berikut:
P Marilah kita berdoa.
Tuhan Allah kami, terimalah hambaMu (N...) yang
telah Kaupanggil dari hidup ini. Lepaskanlah dia
dari belenggu dosa dan anugerahkanlah
kebahagiaan kekal kepadanya. Semoga pada hari
kebangkitan ia Kaumuliakan bersama dengan para
kudus. Demi Kristus, pengantara kami.
U Amin.
P Semoga semua orang yang telah meninggal
beristirahat dalam ketenteraman karena kerahiman
Tuhan.
U Amin.
NYANYIAN PENUTUP
34
Ibadat Tirakatan
PETUNJUK
▪ Ibadat ini dapat dibuat pada malam hari atau pada beberapa
hari menjelang hari pemakaman. Ibadat diadakan di rumah
orang yang meninggal, atau di tempat lain jika ada alasan
khusus.
▪ Pada malam itu, anggota keluarga, handai tolan, dan anggota
umat berkumpul untuk mendoakan dan menghormati orang
yang meninggal, untuk mendengarkan sabda Tuhan dan
untuk mengungkapkan solidaritas sesuai dengan kata-kata
Paulus: “Menangislah bersama orang yang menangis” (Rm.
12:15).
▪ Sebelum ibadat dimulai pemimpin dan seluruh peserta ibadat
menciptakan suasana hening di tempat pelaksanaan ibadat.
Pemimpin mengajak umat untuk mempersiapkan diri
memasuki ibadat.
PEMBUKAAN
LAGU PEMBUKA Berdiri
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U Amin.
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salam berikut:
P Semoga Allah yang telah membangkitkan Yesus dari
alam maut melimpahkan penghiburan iman kepada
kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
35
PENGANTAR
Pemimpin mengarahkan umat pada perayaan ibadat dengan memilih salah
satu cara di bawah ini:
CARA 1
P Saudara-saudari, pada hari ini kita berkumpul untuk
mendoakan saudara (saudari/anak) kita (N...) yang
telah Tuhan panggil. Kematian adalah akhir hidup
di dunia, tetapi bukan akhir dari keberadaan kita.
Sebab jiwa kita tidak dapat mati. Hidup kita
memang dibatasi oleh waktu, dan dalam kurun
waktu itu, kita berubah, menjadi tua, seperti halnya
semua makhluk yang ada di dunia. Kematian adalah
akhir hidup yang normal. Namun bagi kita orang
beriman, kematian adalah akhir dari ziarah hidup
manusia di atas bumi. Kematian adalah kelahiran
baru, perpanjangan hidup baru. Sebab kita percaya:
hidup hanyalah diubah, bukan dilenyapkan; dan
jika kemah kediaman kita di dunia ini dibongkar,
Allah menyediakan kemah kediaman di surga yang
tersedia bagi setiap orang percaya.
Lanjut ke Tobat
CARA 2
Cara ini dipakai untuk mengungkapkan makna simbolik dari tanda-tanda
yang digunakan dalam ibadat dan tanda yang mengungkapkan sikap hormat
kepada jenazah. Salib, lilin Paskah dan bunga sudah disiapkan di sekitar
jenazah.
Penyerahan/Peletakan Salib
Sambil berdiri di dekat jenazah pemimpin memegang salib dan berkata:
36
P Saudaraku/i (N...) terkasih. Ketika dibaptis, engkau
ditandai dengan Salib Kristus dan menjadi milik
kepunyaan-Nya. Inilah salib lambang Kristus yang
telah wafat dan bangkit bagimu. Engkau telah mati
bersama Kristus dan memperoleh hidup yang baru.
Kini engkau telah memenangkan perlombaan,
berkat salib Kristus yang membawa kemenangan.
Pemimpin meletakkan salib di dekat peti jenazah atau dapat juga diletakkan
di dada jenazah.
Penyalaan Lilin Paskah
Lilin Paskah sudah diletakkan di samping jenazah. Jika tidak ada lilin Paskah,
bisa dipakai lilin biasa. Lilin belum bernyala.
P Saudara/i (anak) (N...) terkasih. Dengan cahaya
Kristus yang bangkit mulia engkau hidup dalam
terang sebagai putera cahaya. Demi Yesus Sang
Cahaya Kemuliaan kekal aku menyalakan lilin
[paskah] ini. Semoga cahaya lilin [paskah] ini;
lambang Kristus yang bangkit mulia menyinari
engkau sampai pada pesta cahaya Allah.
Pemimpin menyalakan lilin [paskah]. Lilin-lilin lain dinyalakan dari nyala
lilin paskah. Bila tidak tersedia lilin paskah, pemimpin menyalakan salah
satu lilin dekat jenazah, diikuti dengan menyalakan lilin-lilin lainnya.
Penyerahan/Peletakan Bunga
P Saudaraku/i (N...) terkasih. Keindahan dan aroma
wangi-wangian bunga akan berlalu tanpa bekas.
Namun keindahan dan aroma hidupmu sedemikian
membekas dalam hati dan nubari kami. Inilah bunga
tanda hormat dan cinta kami kepadamu; teriring
doa, semoga Tuhan mengalungi engkau dengan
37
kalung bunga yang tak kunjung layu di taman
surgawi.
Pemimpin meletakkan/mengalungkan bunga pada jenazah. Pengalungan
dapat pula dilakukan oleh salah satu anggota keluarga.
TOBAT Berdiri
Pemimpin menghantar umat pada bagian Tobat dengan memakai salah
satu cara Tobat di bawah ini. Pemimpin dapat memberi pengantar singkat:
CARA 1
P Saudara-saudari terkasih. Di hadapan Tuhan yang
hadir di tengah kita, marilah kita mengakui segala
dosa kita dan memohonkan belas kasihan-Nya.
Hening sejenak
P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan
kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat
dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin.
Atau:
38
CARA 2
P Saudara-saudari terkasih.
Marilah kita merendahkan diri di hadapan Tuhan
untuk mengakui dan menyesali dosa-dosa kita, serta
memohon belas kasihan-Nya.
Hening sejenak
P Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengalami
kematian sebagai manusia, tetapi dibangkitkan oleh
kekuasaan Bapa.
Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.
P Engkaulah kebangkitan dan hidup; barang siapa
percaya kepada-Mu akan memperoleh kehidupan
kekal.
Kristus, kasihanilah kami.
U Kristus, kasihanilah kami.
P Engkau akan datang dengan mulia untuk
mempersatukan kami semua dalam kerajaan Bapa.
Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin
DOA PEMBUKA Berdiri
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan Doa Pembuka
dengan memakai salah satu rumusan berikut ini.
P Marilah kita berdoa.
39
Allah yang mahakuasa dan kekal, dalam diri Putra-
Mu Yesus kami mengenal Engkau dan percaya
kepada-Mu. Kami mengakui Engkaulah Allah yang
setia, awal dan akhir hidup kami. Hanya kepada-Mu
kami berharap dan menyerahkan seluruh hidup
kami. Kami mohon, terimalah saudara/i (anak)
kami (N...) yang telah Engkau panggil. Ampunilah
dosa-dosanya, dan perkenanlah dia mengambil
bagian dalam kebahagiaan kekal di surga. Dengan
perantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu
yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin
atau:
P Marilah kita berdoa.
Tuhan Allah kami yang maha bijaksana, Engkau
menetapkan batas hidup bagi setiap orang dan
menentukan saat kematian kami. Tetapi barang
siapa meninggal dalam kepercayaan kepada Putra-
Mu, akan dibangkitkan untuk hidup abadi. Ya
Tuhan, kami merasa sedih atas kematian saudara/i
(atau: anak) kami (N....) Maka, hiburlah keluarga-Mu
ini, terimalah hamba-Mu ke dalam kemuliaan kekal,
dan teguhkanlah iman kami semua akan Yesus
Kristus, Putra-Mu dan pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa, kini dan sepanjang masa.
U Amin.
40
PEWARTAAN SABDA
AJAKAN Duduk
Pemimpin mengajak umat duduk dan mempersiapkan diri untuk pewartaan
Sabda Tuhan dengan mengucapkan kata-kata berikut, atau dengan kata-kata
lain yang sesuai:
P Saudara-saudari terkasih. Marilah kita menyambut
Allah yang hadir di tengah kita, dengan
menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan (atau: dengan
nyanyian “Tuhan Dikau hadir kini”):
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan yang sesuai.
Sesudah itu, pemimpin atau lektor membawakan Sabda Tuhan dari mimbar,
atau tempat yang tersedia, dengan memakai perikop Kitab Suci di
bawah ini, atau perikop lain yang sesuai.
Atau:
Sebagai pengganti Lagu Pengantar Bacaan, pemimpin dapat mengajak
umat membawakan bersama nyanyian di bawah ini (“Tuhan Dikau hadir
kini”) tiga kali.
@@@@@@@@@ ___
P=U@@1@@1@@|@2@@2 1@|@7<@@7<@|@1@@1@|
@@@@Tu- han, Di- kau ha- dir ki- ini
@@@@@@@@@@@@@ ___
@@@@3@@3@@|@4@@4@3@|@2@@2@|@3@@3@|
Tri- ma- lah su- jud dan bak- ti
@@@@1@@1@@|@6<@@6<@ @|@5<@@7<@|@1@@1@|@
Dan de- ngar- lah do- a ka- mi
BACAAN KITAB SUCI Berdiri
Pemimpin dapat juga memilih teks Kitab Suci lain yang sesuai (lihat
lampiran). Sebelum pembacaan Injil, pemimpin mengajak umat bangkit
berdiri.
41
P Marilah kita mendengarkan Injil suci menurut
Yohanes (14:1-6)
U Dimuliakanlah Tuhan
Pemimpin dan umat membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut
dan dadanya.
P Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,
percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku
banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu
Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke
situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan
apabila Aku telah pergi ke situ dan telah
menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya
di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.
Dan kemana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.
Kata Thomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu
kemana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu
jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan
dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”.
Demikianlah Sabda Tuhan
U Terpujilah Kristus
KHOTBAH Duduk
Pemimpin menyampaikan khotbah dengan teks berikut ini, atau lebih baik
dengan khotbah yang disusun sendiri sesuai dengan situasi.
Saudara-saudari terkasih. Peristiwa kematian
biasanya membawa dukacita dan kesedihan bagi kaum
keluarga dan kerabat dekat. Kita merasa sedih dab
berduka karena kehilangan orang yang kita cintai, orang
yang dekat dengan kita, barangkali juga orang yang kita
42
andalkan dalam hidup. Namun, di tengah kegelisahan
dan kesedihan, ada sesuatu yang memberikan kekuatan
dan hiburan bagi kita, yakni Tuhan tidak akan
meninggalkan kita. Kesedihan dan kegelisahan bukan
kata terakhir hidup kita.
Bacaan Injil berbicara tentang rumah Bapa. Yesus
menyapa para murid yang sedang gelisah, karena rencana
kepergian-Nya dari dunia ini kepada Bapa. Ia menghibur
mereka dengan berbicara tentang Rumah Bapa.
Kepergian Yesus lewat jalan sengsara tidak serta-merta
meninggalkan para murid seorang diri dalam
kegelisahan. Ia menjanjikan tempat tinggal baru di Rumah
Bapa. Yesus menyiapkan tempat khusus bagi para
pengikut-Nya yang setia. Pada bagian selanjutnya, Yesus
bahkan menjanjikan Penghibur, yakni Roh Kudus. Roh
Kudus akan datang untuk membantu para murid
meneruskan karya penyelamatan yang telah diwariskan
oleh Tuhan Yesus. Yesus memastikan agar para murid
tidak ditinggalkan-Nya dengan perasaan kalut, gelisah
dan dukacita.
Peristiwa kematian menyadarkan kita akan dua hal
ini. Pertama, rumah sejati kita bukanlah di dunia ini,
melainkan di Rumah Bapa. Kita boleh membangun rumah
yang mewah, mengumpulkan fasilitas yang bagus di
dunia ini. Tetapi setelah kita mati tidak ada satu pun yang
kita bawa dari rumah ini . Semuanya ditinggalkan.
Kita menuju ke Rumah Bapa, yakni tempat tinggal yang
Tuhan telah sediakan bagi kita. Kedua, Yesus adalah jalan
menuju rumah sejati kita. Ia sendiri mengatakan, “Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Peristiwa kematian mengajak kita untuk merenungkan
43
kebenaran ini. Apakah kita telah menjadikan Yesus
Kristus sebagai jalan, kebenaran dan hidup?
Marilah pada kesempatan ini kita berdoa agar
saudara kita yang meninggal dalam Kristus ini diberikan
tempat tinggal terbaik dalam Rumah Bapa, sebagaimana
dijanjikan oleh Kristus sendiri kepada kita, para pengikut-
Nya. Kita juga bermohon kepada Tuhan agar kita yang
masih berziarah di dunia ini tetap setia hidup di jalan
Tuhan, dan terus menerus mengusahakan kebaikan bagi
diri kita sendiri dan bagi orang lain. Amin.
Sesudah khotbah hendaklah diadakan SAAT HENING.
TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan menyatakan iman kepercayaan.
PENGAKUAN IMAN Berdiri
P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi Sabda
Tuhan dengan mengungkapkan iman kepercayaan
kita.
P+U Aku Percaya …
DOA PERMOHONAN Berdiri
Umat menyampaikan permohonan dengan rumusan di bawah itu, atau
dengan rumusan lain yang sesuai.
P Ya Bapa, Engkau tidak pernah menolak mereka
yang memanjatkan permohonan kepada-Mu. Maka,
sudilah mendengarkan permohonan yang hendak
kami unjukkan kepada-Mu dengan penuh
kepercayaan.
44
L Marilah kita berdoa untuk saudara (atau: saudari)
kita (N...). Ya Tuhan, dalam pembaptisan Engkau
telah menganugerahkan kepadanya benih hidup
kekal. Semoga ia digabungkan dalam persatuan
para kudus, dan pada hari kebangkitan dihidupkan
dengan mulia, sebab ia telah menyambut Tubuh
Kristus, roti kehidupan abadi. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah berdoa untuk sanak saudara dan kaum
keluarga kita yang sudah meninggal. Ya Tuhan,
berikanlah kepada mereka anugerah keselamatan
kekal dan hidup abadi bersama para Kudus di
dalam Rumah-Mu. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah berdoa pula untuk semua orang yang
meninggal dengan harapan akan bangkit lagi. Ya
Tuhan, Engkau tidak pernah meninggalkan semua
orang yang berharap kepada-Mu. Semoga mereka
yang sudah meninggal dalam Kristus menerima
ganjaran hidup kekal berkat belas kasih-Mu. Kami
mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa untuk kita semua yang
berkumpul di tempat ini. Ya Tuhan, teguhkanlah
iman kami akan Kristus sebagai Jalan, Kebenaran
dan Hidup kami. Semoga kami tidak pernah
menyimpang dari jalan kebenaran itu. Kami mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Permohonan-permohonan lain bisa disampaikan.
P Ya Tuhan kami mohon, semoga doa kami berguna
bagi keselamatan saudara-saudara kami yang sudah
45
meninggal. Bebaskanlah mereka dari dosa, dan
limpahkanlah penebusan-Mu kepada mereka. Demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
KOLEKTE Duduk
Seturut kebiasaan umat setempat, pengumpulan derma dapat diadakan.
Sementara itu, umat menyanyikan nyanyian yang sesuai.
BAPA KAMI Berdiri
P Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyatukan
segala permohonan dan harapan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan doa yang diajarkan Yesus
sendiri kepada kita.
U Bapa kami ...
PENUTUP
DOA PENUTUP
P Marilah kita berdoa.
Allah Bapa kami yang berbelas kasih, kami telah Kau
persatukan di sini untuk berdoa bagi saudara/i
(atau: anak) kami ini (N...). Kami percaya bahwa doa-
doa orang beriman besar kuasanya demi
keselamatan jiwanya dan juga demi penghiburan
rohani bagi keluarga yang ditinggalkan. Semoga
Engkau meneguhkan iman dan pengharapan kami
semua yang berkumpul di sini akan kehidupan
kekal yang Kau janjikan bagi setiap orang yang
percaya. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U Amin
46
AMANAT SABDA
MOHON BERKAT TUHAN
P Saudara-saudari terkasih. Sebelum kita mengakhiri
ibadat ini, marilah kita menundukkan kepala dan
memohonkan berkat dari Tuhan untuk kita semua,
teristimewa untuk keluarga yang berduka ini.
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (Sambil membuat tanda salib) Dalam nama Bapa,
dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin
P Saudara-saudari terkasih, perayaan sabda kita untuk
mendoakan saudara/i (atau: anak) kita ... sudah
selesai.
U Syukur kepada Allah.
P Marilah kita hidup dalam kepercayaan akan
kehidupan kekal.
U Amin.
NYANYIAN PENUTUP
Ibadat Tirakatan dapat dilanjutkan dengan doa-doa devosional, seperti
Rosario. Atau pada saat yang tepat, umat dapat mendoakan bersama-sama
Doa Penutup (Completorium) Arwah. Lihat hal.
47
Ibadat Pelepasan Jenazah
Petunjuk:
▪ Ibadat pelepasan ini dapat digunakan, jika atas permintaan
keluarga dan dengan alasan lain, jenazah akan
diberangkatkan untuk dimakamkan di tempat lain, dan ibadat
atau misa pemberkatan jenazah akan dibuat di tempat itu
pula.
▪ Ibadat ini dilaksanakan sesudah acara pemerintah dan
masyarakat, atau sesuai kebiasaan dan situasi setempat.
PEMBUKAAN
NYANYIAN PEMBUKA Berdiri
TANDA SALIB DAN SALAM
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salam berikut:
P Semoga Allah yang telah membangkitkan Kristus
dari alam maut, melimpahkan penghiburan iman
kepada kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
PENGANTAR
Pemimpin menyampaikan pengantar dengan rumusan berikut ini, atau
dengan kata-kata lain yang sesuai.
P Saudara-saudari terkasih.
Tuhan sungguh dekat dengan kita manusia. Hatinya
selalu tergerak oleh belas kasihan ketika melihat
manusia susah dan sedih, seperti ketika
48
membangkitkan pemuda dari Nain sambil bersabda:
“Hai anak muda, Aku berkata kepada-Mu
bangkitlah!” Saat ini kita berhadapan dengan
kematian saudara kita yang terkasih [N...]. Inilah
kehendak Allah yang terjadi di tengah-tengah
kehidupan kita. Kematian saudara (atau: saudari)
kita ini menjadi saat di mana Allah menyatakan
kehendak-Nya. Bagi Allah yang penting bukan
peristiwa dan pengalaman akan kematian,
melainkan apa yang hendak dinyatakan oleh Allah
melalui peristiwa kematian itu sendiri. Tuhan
melawat kita umat-Nya melalui peristiwa duka ini.
TOBAT Berdiri
Pemimpin menghantar umat pada bagian Tobat dengan memakai salah
satu cara Tobat di bawah ini. Pemimpin dapat memberi pengantar singkat:
CARA 1
P Saudara-saudari terkasih. Di hadapan Tuhan yang
hadir di tengah kita, marilah kita mengakui segala
dosa kita dan memohonkan belas kasihan-Nya.
Hening sejenak
P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan
kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat
dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
49
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin.
Sesudah itu, dilanjutkan dengan Doa Pembuka.
Atau:
CARA 2
P Saudara-saudari, di hadapan Tuhan yang kini hadir
di tengah kita, marilah menyesali dan mengakui
segala dosa, serta memohon ampun atas segala
kekurangan kita.
Hening sejenak
P Tuhan Yesus, karena pembaptisan, kami telah
menjadi satu dengan kematian-Mu dan menjadi satu
pula dengan kebangkitan-Mu.
Tuhan kasihanilah kami.
U Tuhan kasihanilah kami.
P Engkau rela disalibkan dan wafat bagi kami supaya
tubuh dosa kami hilang kuasanya, dan supaya kami
jangan menghambakan diri lagi kepada dosa.
Kristus kasihanilah kami.
U Kristus kasihanilah kami.
P Engkau menanggung dosa kami supaya kami bebas
dari kekuasaan dosa dan hidup menurut kehendak
Allah.
Tuhan kasihanilah kami.
U Tuhan kasihanilah kami.
50
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
menunjukkan kerelaan hati-Nya, serta
memberikan pengampunan dosa dan damai
sejahtera kepada kita.
U Amin.
DOA PEMBUKA Berdiri
Pemimpin dapat memakai rumusan Doa Pembuka berikut ini, atau
rumusan lain yang sesuai.
P Marilah kita berdoa. (hening sejenak)
Allah Bapa, kemuliaan umat beriman dan
kehidupan orang jujur, kami telah ditebus berkat
wafat dan kebangkitan Yesus Putera-Mu.
Kasihanilah kiranya hamba-Mu [N...] yang telah
meninggal ini. Semasa hidupnya ia telah percaya
bahwa menurut sabda-Mu kami manusia akan
bangkit dan hidup kembali. Semoga ia Kau
perkenankan menikmati kebahagiaan kekal dengan
hati gembira. Dengan perantaraan Tuhan kami
Yesus Kristus, Putera-Mu, yang hidup dan berkuasa,
bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah,
sepanjang segala masa.
U Amin.
PEWARTAAN SABDA
AJAKAN Duduk
Pemimpin mengajak umat duduk dan mempersiapkan diri untuk pewartaan
Sabda Tuhan dengan mengucapkan kata-kata berikut, atau dengan kata-kata
lain yang sesuai:
51
P Saudara-saudari terkasih. Marilah kita menyambut
Allah yang hadir di tengah kita, dengan
menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan (atau: dengan
nyanyian “Tuhan Dikau hadir kini”):
Umat menyanyikan Lagu Pengantar Bacaan yang sesuai.
Sesudah itu, pemimpin atau lektor membawakan Sabda Tuhan dari mimbar,
atau tempat yang tersedia, dengan memakai perikop Kitab Suci di
bawah ini, atau perikop lain yang sesuai.
Atau:
Sebagai pengganti Lagu Pengantar Bacaan, pemimpin dapat mengajak
umat membawakan bersama nyanyian di bawah ini (“Tuhan Dikau hadir
kini”) tiga kali.
@@@@@@@@@ ___
P=U@@1@@1@@|@2@@2 1@|@7<@@7<@|@1@@1@|
@@@@Tu- han, Di- kau ha- dir ki- ini
@@@@@@@@@@@@@ ___
@@@@3@@3@@|@4@@4@3@|@2@@2@|@3@@3@|
Tri- ma- lah su- jud dan bak- ti
@@@@1@@1@@|@6<@@6<@ @|@5<@@7<@|@1@@1@|@
Dan de- ngar- lah do- a ka- mi
BACAAN PERTAMA Duduk
L Bacaan dari Kitab Wahyu (21:1-4).
Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang
baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang
pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias
bagaikan pengantin perempuan yang berdandan
untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang
nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah
52
Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan
diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan
menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah
mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari
mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak
akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau
dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN (Mzr. 130:1-8)
Ulangan: Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu,
ya Tuhan.
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu,
ya Tuhan. Tuhan dengarkanlah suaraku! Biarlah
telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,
siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada
pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-
Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-
nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku
mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal
mengharapkan pagi.
4. Lebih daripada pengawal mengharapkan pagi,
berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada
Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali
mengadakan pembebasan.
53
5. Dialah yang membebaskan Israel dari segala
kesalahannya.
Atau, umat dapat menyanyikan Nyanyian dari PS 717 (Tuhan, Pada-Mu
kuberserah).
BAIT PENGANTAR INJIL Berdiri
Jika dinyanyikan, lihat PS 965 atau 966.
P Terpujilah Kristus, Tuhan, Sang Raja kemuliaan
kekal.
U Terpujilah Kristus, Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
P Akulah yang memberi hidup dan membangkitkan
orang mati, orang yang percaya kepada-Ku akan
hidup walaupun sudah mati.
U Terpujilah ...
BACAAN INJIL Berdiri
P Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Suci
menurut Yohanes (6:38-40).
U Dimuliakanlah Tuhan.
Sementara itu, pemimpin dan umat menandai dahi, mulut dan dada dengan
tanda salib.
P Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk
melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan
kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah
kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu
supaya dari semua yang telah diberikan-Nya
kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya
Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah
kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang
melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh
54
hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Terpujilah Kristus.
KHOTBAH Duduk
Saudara saudari! Ada banyak alasan mengapa
kematian merupakan sebuah peristiwa yang
menyedihkan. Bagi kebanyakan orang, pintu menuju
kematian diawali dengan rasa sakit secara fisik dan psikis.
Kematian menjadi saat di mana kita terpisah dengan
orang yang kita cintai atau orang yang dekat dengan kita.
Kehilangan adalah saat-saat yang sangat menyedihkan
dalam peristiwa kematian. Melalui kematian, perziarahan
dan perjalanan hidup kita di dunia ini berakhir. Kemah
kediaman kita di dunia ini dibongkar oleh peristiwa
kematian. Bagi orang yang meninggal, kematian
membuat dia kehilangan waktu dan kesempatan untuk
menjalani kehidupan dan kebersamaan dengan orang-
orang yang dia cintai. Bagi kaum keluarga, kematian
membuat mereka atau kita semua merasa kehilangan;
kehilangan relasi dan komunikasi, kehilangan waktu
untuk bersama, kehilangan kebersamaan dan lain-lain.
Saudara-saudari! Marilah kita merenungkan
peristiwa kematian dengan kaca mata iman kita. Tuhan
Yesus bersabda kepada kita, “Dan inilah kehendak Dia
yang telah mengutus Aku, yaitu dari semua yang telah
diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi
supaya kubangkitkan pada akhir zaman”. Inti perutusan
Yesus adalah menjamin bahwa tidak ada seorang pun
yang hilang. Kita mengingat saat di mana kita semua
55
dipersembahkan kepada Kristus; saat di mana kita
terlahir di dunia ini, secara khusus saat kita dibaptis, dan
saat kita hidup dan berjuang sebagai pengikut Yesus.
Seluruh hidup kita adalah saat di mana kita
mempercayakan seluruh hidup kita kepada Kristus. Dan,
Kristus menghendaki supaya kita semua yang berharap
pada-Nya tidak akan hilang. Peristiwa kematian
membuat kita seolah “hilang” dari dunia ini. Namun, ada
sebuah keyakinan dalam diri kita, yakni Yesus tidak
membiarkan kita hilang; Ia akan membangkitkan kita
pada akhir zaman, dan memberi kita kehidupan baru.
Saudara-saudara! Kristus berjanji bahwa Ia akan
memelihara setiap orang percaya sampai akhir kehidupan
kita. Bahkan pada akhir zaman, Yesus menjamin
kebangkitan bagi tubuh kita yang fana. Sebagai manusia,
wajarlah bahwa perasaan kehilangan lebih mendominasi
kita pada saat menyaksikan kematian. Tetapi sebagai
umat beriman, kita diajak untuk melihat kehendak Tuhan
di balik peristiwa kesedihan dan kehilangan ini. Tuhan
tidak menghendaki anak-anak-Nya hilang tanpa harapan.
Ia menghendaki kehidupan dan kebangkitan pada akhir
kehidupan kita. Kematian memang mengakhiri
perjalanan dan perziarahan hidup kita di dunia ini.
Namun, kematian bukanlah akhir dari segala-galanya.
Sebagai orang beriman, kita percaya bahwa kematian
adalah pintu masuk menuju kehidupan yang lebih
sempurna dan kekal. Tujuan hidup kita bukan terletak
pada kehendak kita, tetapi terletak pada kehendak Allah.
Kehendak Allah adalah supaya kita percaya dan beroleh
hidup kekal, supaya kita mengalami kebangkitan pada
akhir zaman.
56
Saudara-saudari terkasih, dengan iman inilah kita
mau melepaskan kepergian saudara/i kita ini. Kesedihan
dan perasaan kehilangan tak bisa disangkal menyelimuti
hati dan pikiran kita. Tetapi, di balik kesedihan dan
kehilangan itu, kita mau percaya bahwa kehendak Tuhan
lebih besar dari apa yang dipikirkan manusia.
Kebangkitan dan kehidupan kekal adalah juga rancangan
dan rencana Tuhan untuk saudara (atau: saudari) kita ini.
Kematian memisahkan dia dari kehidupan di dunia ini,
dari orang-orang yang mengenal dan mencintai dia.
Tetapi lebih dari itu, kematian mempersatukan dia
dengan Tuhan, sang pemilik kehidupan setiap orang.
Kehidupan kita adalah miliki Tuhan. Kematian menjadi
saat istimewa bagi setiap orang untuk kembali hidup
bersama dengan Sang Pemilik kehidupan kita.
Sesudah khotbah, hendaknya dibuat saat hening sejenak.
TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan rumusan di bawah ini.
PENGAKUAN IMAN Berdiri
P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi
pewartaan Sabda Tuhan dengan mengungkapkan
iman kita kepada-Nya.
P+U Aku Percaya …
57
DOA PERMOHONAN Berdiri
P Ya Bapa, Engkau tidak pernah menolak mereka yang
dengan rendah hati berdoa kepada-Mu. Maka,
sudilah mendengarkan permohonan ini.
L Untuk saudara kita [N...]. Dalam pembaptisan ia
sudah menerima benih hidup kekal. Semoga ia
digabungkan dalam persatuan para kudus.
Kami mohon ...
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah kita berdoa agar saudara kita pada hari
kebangkitan dihidupkan kembali dengan mulia,
sebab ia telah menyambut Tubuh Kristus, roti
kehidupan abadi. Kami mohon ...
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah berdoa juga untuk sanak saudara, kaum
keluarga dan para penderma kita yang sudah
meninggal. Semoga mereka semua menerima
ganjaran berlimpah. Kami mohon...
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Marilah berdoa pula untuk semua orang yang
meninggal dengan harapan akan bangkit lagi.
Semoga mereka disinari cahaya cinta kasih Allah.
Kami mohon...
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L Akhirnya marilah kita saling mendoakan, semoga
iman kita diteguhkan, sehingga kelak kita semua
bersatu dalam Kerajaan Allah di surga.
Kami mohon ...
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Ya Tuhan kami mohon, semoga doa kami berguna
bagi keselamatan saudara-saudara kami yang sudah
58
meninggal. Bebaskanlah mereka dari dosa, dan
limpahkanlah penebusan-Mu kepada mereka. Demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
KOLEKTE Duduk
Seturut kebiasaan umat setempat, pengumpulan kolekte/derma dapat
diadakan. Sementara itu dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.
DOA PUJIAN Berdiri
P Saudara-saudari terkasih.
Allah yang hidup dan kekal telah menyelamatkan
kita melalui kemenangan Yesus, Putra-Nya, atas
dosa dan maut. Maka marilah kita memuji Tuhan
kita Yesus Kristus dengan berseru (atau: bernyanyi).
@@ ___ ____
P 5<@5<@|@1@@3@|@2@1@| 5<@5<@|@5<@ 5<@|@
Di-kau sum-ber hi- dup ka-mi dan ke-
@@ 4 @@4@| 2@. | 3@3@|@.@||
bang- kit- an ka- mi
U Dikau sumber hidup dan kebangkitan kami.
P Tuhan Yesus Kristus, kematian telah Kaubinasakan
untuk selamanya; air mata telah Kau hapuskan dari
wajah semua orang. Maka kami memuji Dikau:
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami
P Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengalami kematian
sebagai manusia, tetapi telah dibangkitkan oleh
kekuatan Bapa dalam Roh Kudus. Kepada kami
yang percaya akan nama-Mu Kau berikan jaminan
hidup kekal. Dengan demikian tak ada satupun
yang dapat memisahkan kami dari cinta-Mu; entah
59
hidup entah mati, kami tetap menjadi milik-Mu!
Maka kami memuji Dikau:
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami
P Tuhan Yesus Kristus, lewat misteri Paskah-Mu,
Engkau menghapus air mata kedukaan, dan maut
pun tidak ada lagi; bagi hamba-Mu [NN...] yang
telah Kau panggil takkan ada lagi perkabungan,
tangisan dan dukacita. Bagi dia, segala yang
sementara dan duniawi telah berlalu; yang ia
nikmati hanyalah kegembiraan abadi dalam
persekutuan dengan Dikau. Maka kami memuji
Dikau:
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami
P Sungguh ya Tuhan Yesus, Engkaulah jaminan hidup
abadi. Dengan penuh iman dan harapan kami
menantikan Dikau, dan bersama dengan semua
orang kudus yang kini berbahagia di surga kami
melambungkan kidung pujian dengan bernyanyi:
Lagu Pujian (Tuhan Berikanlah (MB No 90 atau PS 712)
BAPA KAMI Berdiri
P Saudara-saudari terkasih, marilah kita
menyempurnakan segala permohonan,
persembahan dan pujian kita kepada Tuhan dengan
mengucapkan (atau: menyanyikan) doa yang
diajarkan Kristus kepada kita.
U Bapa Kami ...
60
DOA PENUTUP
P Allah Bapa yang maha kuasa, hidup dan mati kami
ada di dalam tangan-Mu. Kami percaya, baik dalam
hidup maupun dalam mati, kami semua adalah
milik-Mu. Kami mau menyerahkan saudara (atau:
saudari) kami ini ke dalam penyelenggaraan tangan-
Mu yang penuh kasih. Semoga Engkau menyambut
dia dalam rumah-Mu yang Kau sediakan bagi setiap
orang yang kembali kepada-Mu melalui kematian.
Demi Kristus Tuhan kami.
U Amin.
PELEPASAN JENAZAH
P Saudara-saudari terkasih, sebentar lagi saudara kita
ini akan diantar ke ... (sebutkan nama paroki dan
desa/kelurahan) untuk disemayamkan dan
dimakamkan di sana. Marilah kita memberikan
penghormatan terakhir kepadanya sambil
memanjatkan doa semoga Tuhan berkenan
mendampingi keluarga dan semua yang akan turut
dalam perjalanan ke sana. Kita mempunyai
pengharapan bahwa kelak kita akan bertemu lagi di
rumah Bapa dengan saudara kita ini bersama Bunda
Maria, para malaikat Allah dan segenap orang
Kudus.
Sambil diiringi sebuah nyanyian, pemimpin mereciki jenazah dengan air
kudus dan kemudian mendupainya.
61
DOA MELEPAS JENAZAH
P Allah Bapa, Pencipta dan Penyelenggara kehidupan
kami. Engkau telah menciptakan setiap manusia
dengan kebijaksanaan dan kasih-Mu. Saudara (atau:
saudari) kami ini telah Engkau tuntun selama
perziarahan hidupnya di dunia ini. Kini, ia telah
mengakhiri perziarahan hidupnya di dunia, dan
akan beralih kepada kehidupan kekal abadi dalam
pangkuan-Mu. Kami mohon ya Tuhan, tuntunlah
juga perjalanan jiwanya menuju persekutuan abadi
bersama Engkau sendiri dalam kebahagiaan
Firdaus. Bersihkanlah dan bebaskanlah jiwanya dari
semua siksaan dosa yang masih membelenggu
tubuh dan jiwanya yang rapuh. Semoga para
malaikat-Mu bersama para kudus-Mu di surga
menjemput dan menghantar saudara kami ini ke
dalam kemah kediaman abadi yang telah Engkau
sediakan bagi setiap orang yang layak
memasukinya. Ya Tuhan, bimbinglah perjalanan
kami semua menuju ke tempat perisitrahatan
terakhir dari saudara kami ini. Semoga semuanya
berjalan dengan baik sesuai dengan kehendak-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U Amin.
MOHON BERKAT TUHAN
P Saudara-saudari terkasih. Sebelum kita mengakhiri
ibadat ini, marilah kita memohonkan berkat dari
Tuhan untuk kita semua, teristimewa untuk
keluarga yang berduka ini.
62
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal. (Sambil membuat tanda salib) Dalam nama Bapa,
dan Putra, dan Roh Kudus.
U Amin
P Saudara-saudari terkasih, perayaan sabda kita untuk
melepaskan jenazah saudara/i (atau: anak) kita ...
sudah selesai.
U Syukur kepada Allah.
P Marilah kita hidup dalam kepercayaan akan
kehidupan kekal.
U Amin.
NYANYIAN PENUTUP
Sesudah peti jenazah ditutup baiklah diadakan ritual penyerahan seluruh
acara dan tanggung jawab pemakaman kepada pihak paroki dan pemerintah
dimana jenazah akan dimakamkan.
63
ritual Pemakaman (1)
KETERANGAN:
▪ Tata ibadat ini merupakan satu rangkaian ritual
pemakaman yang dibuat di dua stasi: Dimulai dengan ibadat
pemberkatan jenazah di rumah duka dan dilanjutkan
dengan ritual penguburan di tempat pemakaman.
STASI PERTAMA: DI RUMAH DUKA
PETUNJUK
▪ Dalam rangka pewartaan Sabda Allah dan penghormatan bagi
jenazah, baiklah jika peti jenazah dan mimbar diletakkan pada posisi
yang sesuai, sehingga umat dan pelayat yang hadir dapat
melihatnya dengan mudah.
▪ Diupayakan agar peti jenazah berada di dalam rumah duka dengan
posisi kepala menghadap mimbar atau meja pemimpin ibadat.
▪ Jika memungkinkan, pemimpin dan petugas lainnya berarak dari
suatu tempat dengan urutan perarakan: pembawa wiruk, pembawa
salib perarakan dan pembawa lilin, petugas lain, kemudian
pemimpin.
▪ Bila pemimpin memakai kata pengantar cara 2, maka lilin-lilin
yang ada di sekitar peti jenazah dan lilin paskah belum dinyalakan.
PEMBUKAAN
PERSIAPAN
Pada awal ibadat, sangat penting menciptakan suasana hening di tempat
dibadat. Petugas-petugas dan perlengkapan ibadat sudah disiapkan dengan
baik. Umat mengawali ibadat dengan Nyanyian Pembuka.
NYANYIAN PEMBUKA Berdiri
TANDA SALIB DAN SALAM
64
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.
Sambil mengatupkan tangan, pemimpin mengucapkan salam berikut:
P Semoga Allah, sumber segala harapan,
melimpahkan penghiburan iman kepada kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
PENGANTAR
Pemimpin menyampaikan kata pengantar berikut ini, atau dengan kata-kata
lain yang sesuai.
CARA 1
P Saudara-saudari terkasih.
Paulus mengingatkan kita bahwa dengan kematian,
hidup hanyalah diubah, bukan dilenyapkan. Allah
telah menyediakan bagi kita kemah kediaman abadi.
Betapa dalam dan betapa luas kasih Allah kepada
kita. Iman dan pengharapan kita akan berhenti pada
saat ajal tiba, namun kasih Allah tetap kekal abadi.
Demikian besar kasih Allah kepada kita yang Ia
nyatakan melalui Yesus Kristus, Putera-Nya yang
tunggal. Dialah yang telah membangkitkan harapan
kokoh akan kebangkitan dan kehidupan kekal
berkat wafat dan kebangkitan-Nya. Dengan iman
akan kebangkitan orang mati, mari kita berdoa
kepada Tuhan, supaya Tuhan juga
menganugerahkan kebangkitan kepada saudara
(atau: saudari) kita ini.
atau:
CARA 2
65
Kata pengantar dapat juga diganti dengan tindakan-tindakan simbolis lain
yang sesuai dengan tema dan sesuai kebiasaan setempat. Lihat halaman
35-37.
TOBAT Berdiri
Pemimpin dapat memakai salah satu cara di bawah ini.
CARA 1
P Saudara-saudari terkasih. Di hadapan Tuhan yang
hadir di tengah kita, marilah kita mengakui segala
dosa kita dan memohonkan belas kasihan-Nya.
Hening sejenak
P/U Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan
kepada saudara sekalian bahwa saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian: saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para Malaikat
dan Orang Kudus, dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin.
Sesudah itu, dilanjutkan dengan Doa Pembuka.
Atau:
CARA 2
66
P Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyiapkan
hati kita untuk ibadat ini, mengakui segala dosa dan
kesalahan kita, seraya memohon belas kasih Allah.
Hening Sejenak.
P Ya Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengalami
kematian sebagai manusia, tetapi dibangkitkan oleh
kekuasaan Bapa dalam Roh Kudus. Tuhan,
kasihanilah kami.
U Tuhan, Kasihanilah kami.
P Engkaulah kebangkitan dan hidup; barang siapa
percaya kepada-Mu akan memperoleh kehidupan
kekal. Kristus, kasihanilah kami.
U Kristus, kasihanilah kami.
P Engkau akan datang dengan mulia untuk
mempersatukan kami semua dalam Kerajaan Bapa.
Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.
P Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita,
semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya, dan
memberikan pengampunan dosa serta damai
sejahtera kepada kita.
U Amin
DOA PEMBUKA Berdiri
P Marilah kita berdoa.
Allah Bapa di surga, Engkau telah membangkitkan
Kristus dari antara orang mati dan hidup selama-
lamanya. Kami menghantar dan membawa
saudara (atau: saudari) kami ini kepada-Mu. Ia
telah hidup sebagai orang percaya. Maka, kami
67
mohon, berikanlah anugerah kebangkitan
kepadanya agar ia boleh hidup bersama Kristus
yang bangkit. Sebab Dialah yang hidup dan
berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
PEWARTAAN SABDA
AJAKAN Duduk
Pemimpin mengajak umat untuk mempersiapkan diri untuk pewartaan
Sabda Tuhan dengan menyanyikan “Tuhan Dikau hadir kini”. Pemimpin
dan umat menyanyikannya 3 kali atau dengan Kanon.
P Saudara-saudari terkasih, marilah kita menyambut
Allah yang hadir di dalam Sabda-Nya.
Atau, pemimpin melagukan dengan cara berikut ini:
P@@1@@2@3@.@.@.@.@.@.@.@.@.@3@3
@@Mari-lah kita bersama menyambut Tu-han
@@@3@@3@.@.@.@.@.@.@.@.@.@3@ 2@.@1@.?||
@@ yang akan menyapa kita dengan Sab-da- Nya
__
P+U 1@@1@@|@2@@2 1@|@7<@@7<@|@1@ 1@|
@@@Tu- han, Di- kau@ ha- dir ki- ni
@@@@@@@@@@@@ ___
@@ 3@@3@@|@4@@4@3@|@2@@2@|@3@ 3@|
Tri- ma- lah su- jud dan bak- ti
@@ 1@@ 1@@|@6<@@6<@@@|@5<@@7<@| 1@ 1@|
Dan de- ngar- lah do- a ka- mi
68
BACAAN PERTAMA Duduk
L Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-9).
Tuhan semesta alam akan menyediakan di gunung
Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan
dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan
dengan anggur yang tua benar, masakan yang
bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang
disaring endapannya. Dan di atas gunung ini Tuhan
akan mengoyakkan kain perkabungan yang
diselubungkan kepada segala suku bangsa dan
tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-
bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya;
dan Tuhan Allah akan menghapuskan air mata dari
pada segala muka; dan aib umat-Nya akan
dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab Tuhan
telah mengatakannya. Pada waktu itu orang akan
berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita
nanti-nantikan, supaya kita diselamatkan. Inilah
Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita
bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena
keselamatan yang diadakan-Nya!"
Demikianlah Sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN (Mzr. 130:1-8)
Ulangan: Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu,
ya Tuhan.
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu,
ya Tuhan. Tuhan dengarkanlah suaraku! Biarlah
telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
69
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan,
siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada
pengampunan, maka orang-orang takwa kepada-
Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-
nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku
mengharapkan Tuhan, lebih daripada pengawal
mengharapkan pagi.
4. Lebih daripada pengawal mengharapkan pagi,
berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada
Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali
mengadakan pembebasan.
5. Dialah yang membebaskan Israel dari segala
kesalahannya.
Atau, umat dapat menyanyikan Nyanyian dari PS 717 (Tuhan, Pada-Mu
kuberserah).
ALLELUIA/BAIT PENGANTAR INJIL Berdiri
P Alleluya U Alleluya
P Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,
percayalah juga kepada-Ku. Yoh. 14:1
U Alleluya
Pembacaan Injil dapat didampingi oleh dua petugas pembawa lilin (jika ada),
yang berdiri di samping kiri dan kanan mimbar/meja sabda.
BACAAN INJIL Berdiri
P Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Suci
menurut Yohanes (11: 17-27).
U Dimuliakanlah Tuhan.
Sementara itu, pemimpin dan umat menandai dahi, mulut dan dada dengan
tanda salib.
70
Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah
empat hari berbaring di dalam kubur. Betania
terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya.
Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada
Marta dan Maria untuk menghibur mereka
berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika
Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi
mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan
memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang
Engkau minta kepada-Nya. Kata Yesus kepada
Marta: "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta
kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada
waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup
walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang
hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?".
Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa
Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan
datang ke dalam dunia."
Demikianlah Sabda Tuhan
U Terpujilah Kristus
Petugas nyanyian mengajak umat untuk melagukan Pujian Sabda diambil
misalnya dari Puji Syukur 366, 367, 369, 370, 372.
71
KHOTBAH
Saudara-saudari terkasih! Orang yang berduka
membutuhkan penghiburan. Inilah hal baik yang boleh
kita lakukan ketika menyaksikan saudara/i atau kenalan
kita yang ditimpa duka cita. Kita datang dan berkumpul
untuk menghibur yang berduka Dengan penghiburan,
mereka yang berduka tidak merasa sendirian, melainkan
mendapatkan kekuatan.
Hal yang sama juga kita dengarkan dalam bacaan
Injil. Maria dan Marta berduka cita karena kematian
Lazarus saudara mereka. Dan orang-orang Yahudi datang
untuk menghibur Maria dan Marta berhubungan dengan
kematian saudara mereka. Bahkan, Yesus pun datang
kepada keluarga yang sementara berduka ini. Tampaknya
Yesus memiliki relasi yang baik sekali dengan keluarga
ini, termasuk Lazarus. Tetapi Yesus datang bukan sekedar
untuk menghibur dan menguatkan keluarga yang berdua.
Yesus melakukan hal yang lebih dari itu.
Pastilah Maria dan Marta sangat terhibur dan
dikuatkan dengan kehadiran Yesus, sahabat mereka.
Marta yang aktif menyambut Yesus, berkata kepada-Nya:
“Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti
tidak mati”. Kata-kata Marta tidak mengungkapkan
bahwa ia terhibur dengan kehadiran Yesus, tetapi lebih
sebuah harapan dan sedikit penyesalan. Tetapi harapan
itu tidak bisa terwujud. Kenyataannya, Lazarus sudah
meninggal. Seolah-olah Yesus terlambat datang. Marta
diliputi kesedihan karena hatinya selalu terarah pada apa
yang sudah terjadi di masa lampau. Apalagi, masa
lampau tidak bisa diubah. Lazarus sudah meninggal, dan
Yesus datang terlambat.
72
Namun, perjumpaan dengan Yesus mengubah cara
pandang Marta tentang peristiwa kematian Lazarus
saudaranya. Marta mengatakan: “Tetapi sekarang aku
tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala
sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya”. Kini, Marta
tidak lagi berbicara tentang masa lalu. Ia berbicara tentang
apa yang sekarang ini ia tahu tentang Yesus. Saat ini Yesus
sudah hadir di tengah-tengah mereka. Dan di dalam
Yesus tidak ada kematian. Karena itu, Yesus berkata
kepada Marta: “Saudaramu akan bangkit”. Kata-kata
Yesus ini semakin membangkitkan harapan iman Marta
pada apa yang akan terjadi pada Lazarus, pada masa yang
akan datang. Saat ini, Lazarus memang sudah mati secara
fisik. Tetapi, Marta sekarang memiliki sebuah harapan
iman yang besar: “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada
waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman”. Sekarang,
Marta tidak lagi berbicara tentang kematian Lazarus,
tetapi tentang kebangkitannya pada akhir zaman.. Dan,
Yesus perlahan-lahan menghantar Marta pada iman itu;
kepada kepercayaan akan Yesus sebagai kebangkitan dan
hidup. Yesus berkata: “Akulah kebangkitan dan hidup;
barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun
sudah mati”. Sekarang, Marta tidak lagi berbicara tentang
kesedihannya sehubungan dengan kematian saudaranya,
tetapi ia berbicara tentang kepercayaannya akan
kebangkitan saudaranya: “Ya Tuhan, aku percaya bahwa
Engkaulah Mesias Anak Allah”.
Saudara-saudari yang terkasih! Hari ini kita
berkumpul bersama dengan keluarga yang berduka
untuk melepas kematian saudara/i kita ini. Kehadiran
kita adalah penghiburan bagi mereka. Tetapi lebih dari
itu, semoga doa-doa kita semakin menguatkan iman dan
73
harapan keluarga yang berduka, bahwa saudara/i ini
akan mengalami kebangkitan di akhir zaman. Kematian
bukan akhir dari segala-galanya, melainkan pintu menuju
anugerah kebangkitan yang disediakan Allah bagi setiap
orang yang percaya. Kiranya kesedihan hati kita tidak
mengurangi kepercayaan kita bahwa saudara/ kita ini
akan bangkit, juga pada waktu orang-orang mati bangkit
pada akhir zaman. Penghiburan iman yang sejati adalah
ketika kita percaya bahwa Kristus adalah kebangkitan
dan hidup; setiap orang yang hidup di dalam Kristus akan
dibangkitkan juga bersama dengan Kristus. Mari kita
berdoa semoga Tuhan memberikan anugerah
kebangkitan kepada saudara/i kita ini. Amin.
Sesudah khotbah, dilanjutkan dengan hening sejenak.
TANGGAPAN SABDA
Pemimpin mengajak umat untuk menanggapi pewartaan Sabda Tuhan
dengan mengungkapkan pernyataan iman.
PENGAKUAN IMAN Berdiri
P Saudara-saudari, marilah kita menanggapi
pewartaan Sabda Tuhan dengan mengungkapkan
iman kepercayaan kita.
U Aku Percaya …
DOA PERMOHONAN Berdiri
P Dalam suasana duka cita ini, marilah kita
menyampaikan doa-doa permohonan kita kepada
Tuhan Allah kita.
74
P Marilah kita berdoa untuk saudara/i (anak) [N...]
(Hening sejenak).
Tuhan, sumber kehidupan kami. Saudara (atau:
saudari) kami [N...] telah mengakhiri perziarahan
hidup di dunia ini melalui kematiannya. Semoga
Engkau membangkitkan dia dari kematian kekal
dan membawa dia kepada kehidupan abadi di
dalam kerajaan-Mu sendiri. Kami mohon ...
U Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
P Marilah kita berdoa bagi kaum keluarga dan kerabat
yang berduka cita atas kepergian saudara (atau:
saudari) ini. (Hening sejenak)
Tuhan, Engkaulah sumber suka cita kami. Hiburlah
mereka yang berduka atas kematian saudara (atau:
anak) kami ini. Bantulah mereka agar tidak
tenggelam di dalam kesedihan dan duka cita terus
menerus. Kami mohon ...
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P Marilah kita berdoa bagi mereka yang jauh dari jalan
Tuhan. (Hening sejenak)
Allah sumber balas kasih, kami berdoa juga bagi
mereka yang mata hatinya tertutup oleh kenikmatan
dan urusan duniawi, mereka yang jauh dari Engkau.
Bantulah mereka agar mereka boleh menemukan
arah hidup yang benar, terutama di saat mereka
menghadapi kematian. Kami mohon ...
U Kabulkan doa kami, ya Tuhan.
P Allah Bapa di surga, Engkau mengenal seluruh
peristiwa hidup kami. Engkau membesarkan hati
kami dalam kepercayaan kami. Engkau menguatkan
kami dalam iman kami. Demi Kristus Tuhan dan
pengantara kami.
75
U Amin.
KOLEKTE Duduk
Seturut kebiasaan umat setempat, pengumpulan derma dapat diadakan.
Sementara itu dapat diiringi dengan nyanyian yang sesuai.
DOA PUJIAN Berdiri
P Saudara-saudari terkasih, Yesus Kristus telah
mengalahkan kematian dengan kebangkitan-Nya dan
masuk dalam kemuliaan-nya. Kita yang percaya
kepada-Nya diperkenankan turut ambil bagian dalam
kebangkitan-Nya. Maka marilah kita berseru:
@@ ___ ___
P 5<@5<@|@1@@3@|@2@1@| 5<@5<@|@5<@ 5<@|@
Di-kau sum-ber hi- dup ka-mi dan ke-
@@ 4 @ 4@| 2@. | 3@3@|@.@||
bang-kit- an ka- mi
U Dikau sumber hidup kami dan kebangkitan kami.
P Ya Allah, Engkau telah membangkitkan Yesus Putra-






