Islam di Aljazair

 


Aljazair merupakan salah satu wilayah dari kawasan Afrika 

Utara. Aljazair terletak di belahan Afrika Utara yang berbatasan 

dengan laut Mediterania. sebab  letak geografis ini, Aljazair 

menjadi sumber daya alam yang sangat berlimpah dibanding 

dengan kawasan Afrika Utara yang lainnya.

Aljazair memiliki 48 provinsi yaitu, Adrar, Ain Defla, Ain 

Temouchent, Aljir, Annabah, Batnah, Bechar, Bejaia, Biskra, Blida, 

Bordj Bou Arreridja, Bouria, Boumerdes, Chelf, Constantine, 

Djelfa, El Bayadh, El Oued, El Tarf, Ghardaia, Gueima, Lilizi, Jizel, 

Khenchela, Laghout, Mascara, Medea, Mila, Mostaganem, M’Sila, 

Naama, Oran, Ouargia, Oum el Bouaghi, Kelizzane, Saida, Shatif, Sidi Bel Abbes, Skikda Souk Ahras, Tamanghasset, Tebbesa, 

Tiaret, Tindouf, Tipaza, Tissemsilf, Tizi Ouzou, Tlemcen.

Funisia dan Romawi merupakan bangsa asing yang pernah 

menguasai Aljazair. Funisia menguasai Aljazair pada tahun 1000 

SM, sementara Romawi 146 SM. sesudah   itu terjadi ekspansi oleh 

orang-orang Arab pada tahun 682, oleh Bani Umayyah dan 

berhasil menaklukkan Spanyol dengan bantuan suku Berber, 

sesudah   itu masuklah ajaran agama Islam ke Aljazair hingga saat

ini.

Aljazair dikuasai oleh Dinasti al-Muwahhidun pada tahun 

1152 di Maroko yang dipimpin oleh Abdul Mu’min bin Ali yang 

lahir di Tlemcen dari suku Zahata di Aljazair. Abdul Mu’min 

dalam kepemimpinannya memfokuskan kepada dua hal yaitu 

pertama menyebarluaskan tradisi ajaran Islam Muwahidiyyah ke 

seluruh kabilah di Maghrib dan menghapuskan seluruh ajaran 

yang telah disebarkan Murabbitun.

Pada tahun 1525 Aljazair dikuasai oleh Turki Utsmani 

melalui Khayruddin dan Aruj yang diberi julukan Barbarossa, 

dua saudara yang membebaskan Aljazair dari cengkaraman 

Spanyol. Perjuangan tersebut membuat Aljazair menjadi bagian

dari Turki Utsmani dan dijadikan sebagai pusat bagi 

pemerintahan Aljazair. Sebelum datangnya Turki Utsmani negara 

ini dipimpin dari golongan kepala suku, para pemimpin lokal 

dan pemimpin tarekat. Pada tahun 1529 kepemimpinan dibagi lagi yaitu pemimpin dari Jennisary yang diberi gelar Bey dan Qadi 

yang memimpin kawasan masing-masing.

Seiring menurunnya pemerintahan Turki Utsmani 

memberikan dampak kepada Aljazair. Afrika Utara keluar dari 

kekuasaan Turki Utsmani termasuk Aljazair yang ikut serta 

keluar dari pemerintahan Turki Utsmani. Kemunduran Turki 

Utsmani merupakan bagian dari ketidakkondusifannya lagi 

dalam mengawasi daerah kekuasaan sehingga dengan mudah 

kawasan jajahan Turki Utsmani lepas dari kekuasaannya. 

Ekspansi Eropa juga menjadi salah satu penyebab kemunduran 

Turki Utsmani sehingga memberikan jalan kepada Prancis yang 

ingin menguasai Aljazair.

Turki Utsmani sempat melakukan penghadangan terhadap 

pasukan Eropa yang datang secara berbondong-bondong ke 

Afrika Utara khususnya Aljazair. Namun sebab  secara letak 

geografis lebih dekat dengan Eropa membuat Turki Utsmani 

tidak bisa mengamankan Afrika Utara secara menyeluruh. Pada 

abad ke 18 M, kerajaan Turki Utsmani semakin lemah sehingga 

dengan mudah Prancis memasuki Aljazair.

Tahun 1830 Prancis mengalami kemunduran akibat 

kekalahannya melawan Yunani sehingga Charles X yang diutus 

oleh raja Prancis untuk melakukan penyerbuan terhadap Aljazair. 

Hal ini, merupakan salah satu cara untuk mengalihkan persoalan 

krisis ekonomi yang dialami Prancis atas kekalahannya melawan 

Yunani. Awalnya Prancis hanya ingin menguasai beberapa kota saja yang berada di pesisir, namun saat itu pemerintahan Turki 

Utsmani mengalami kemerosotan sehingga menjadi jalan bagi 

Prancis dalam menguasai Aljazair secara menyeluruh.

Pada tahun 1832 di Aljazair terjadi pemberontakan yang 

dipimpin oleh Abdul Qadir. Abdul Qadir mendeklarasikan diri 

sebagai pemimpin orang-orang Arab, bertanggung jawab untuk 

mengaplikasikan hukum Islam di Aljazair dan melawan aksi 

kolonial Prancis. Perjuangannya memperlihatkan seberapa besar 

loyalitasnya kepada masyarakat Aljazair. namun   upaya 

perlawanan tersebut membawa Aljazair secara menyeluruh di 

bawah kekuasaan Prancis. Akhirnya semua perlawanan 

bersenjata termasuk pasukan Abdul Qadir dan lainnya 

dihancurkan.

B. Sejarah Masuknya Islam ke Aljazair

Masuknya Islam ke wilayah Afrika Utara pada saat daerah 

tersebut berada di bawah kekuasaan kekaisaran Romawi. Awal 

dari penaklukan tersebut pada masa khalifah Umar bin Khattab. 

Kemudian sesudah   pergantian khalifah, penaklukan dilanjutkan 

oleh khalifah Utsman bin Affan Kejayaan Islam di Afrika Utara 

berlangsung pada masa kekuasaan Dinasti Umayyah. sesudah   

kemenangan yang diterima pasukan Arab, khalifah Umayyah 

mengutus Uqbah bin Nafi untuk menjadi gubernur di Afrika

Utara.Pada tahun 666 M Uqbah bin Nafi menjadi gubernur dan 

berusaha untuk memulihkan kondisi masyarakat dan pasukan 

militer. Uqbah juga berhasil menebus beberapa wilayah yang 

masih menjadi tawanan Byzantium.1 Terjadinya pasang surut 

dalam penyebaran Islam di Afrika Utara yang disebabkan oleh 

pemberontakan bangsa Barbar atas warga  Muslim dan 

muncul kekuatan Romawi yang mencoba kembali ingin 

menguasai Aljazair.

Proses pengislaman di Aljazair memiliki cara yang berbeda 

dalam masyarakat Berber. Penerimaan ajaran Islam memiliki 

tujuan untuk mengatur hubungan kesukuan dan memperluas 

perdagangan. Akibat dari penyebaran perdagangan dan adanya 

penyebaran agama Islam, sehingga menerima progresif terhadap 

simbol-simbol identitas masyarakat.2 Agama yang ada di Wlayah

Aljazair merupakan Islam Sunni dan ada juga yang menggunakan 

Mazhab Maliki. Tapi penyebaran Islam dikalangan suku Berber 

tidaklah mudah sebab  banyak terjadi peperangan antara kaum 

Arab dan Berber.

Pada awal masa Islamisasi yang mengenal Islam lebih dulu 

hanya para kaum elit dan berkembang atas peranan para 

Maraboutisme.

3 Maraboutisme yang ada di Aljazair berasal dari Andalusia di semenanjung Iberia yang membentuk organisasi 

dalam memperkuat gerakan Islam. Marabout sangat besar 

peranannya dalam bidang penyebaran agama, ilmu pengetahuan, 

bidang politik dan bidang sosial ekonomi. Seiring berjalannya 

waktu warga  Aljazair mayoritasnya menganut agama Islam.

Pusat penyebaran Islam terjadi di Tahert atau Tiaret, atas 

jasa orang-orang Khawarij yang belum diketahui bagaimana 

kedatangannya di Afrika Utara. Orang-orang Berber yang 

menjadi mayoritas di Aljazir banyak yang memeluk agama Islam 

dan mencari tahu lebih dalam tentang Islam.4 Kejayaan Islam 

ditambah dengan penyebarluasaan Arabisasi yaitu bahasa Arab 

dijadikan bahasa Nasional di Aljazair. Melalui bahasa terjadi 

pernikahan anatara warga  Berber dangan orang-orang Arab 

dan terbentuknya perkampungan orang Berber-Arab.

C. Geografi dan Stuktur Masyarakat Aljazair

Aljazair yaitu   salah satu bagian dari kawasan Afrika Utara. 

Aljazair sering disebut juga dengan Maghrib atau Berber.5

Negara Maghribi atau Maghrib merupakan sebutan bagi 

negara-negara yang berada dibagian utara benua Afrika, para 

pedaganglah yang pertama kali menyebut nama Maghrib. 

Maghrib meliputi bagian barat jika dilihat dari Jazirah Arab termasuk Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, Mauritania dan Sahara 

Barat. Maghrib terbagi menjadi tiga bagian yaitu,

1. Maghrib al-Adnan yang artinya (Nearest Maghrib atau 

Maghrib Dekat), daerah yang terletak dibagian Afrika Utara. 

Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada masa Dinasti 

Umayyah. Saat ini lebih dikenal dengan Negara Tunisia dan

Libya.

2. Maghrib al-Aust yang artinya Barat Tengah hanya ada satu 

negara bagian yaitu Aljazair

3. Maghrib al-Aqsa yang artinya Barat jauh negaranya meliputi 

Maroko, Mauritania dan Sahara Barat6

Berber merupakan suku asli yang keberadaanya sudah ada 

sejak masa Romawi. warga  Berber merupakan suku asli di 

kawasan Afrika Utara. Sejarah Yunani menyebutkan bahwa Berber 

yaitu   panggilan untuk orang-orang non- Yunani sebab  

dianggap bukan bagian dari mereka.7

Berber juga sering disebut Barabir atau Barabira. Berber 

merupakan sekumpulan orang-orang yang tinggal dikawasan 

Afrika Utara yang kehidupannya berpindah-pindah. Mereka 

merupakan warga  asli yang ada di Afrika Utara sebelum dan 

sesudah datangnya agama Islam. warga  Berber merupakan 

ciri dari warga  asli yang berada di Aljazair.Bila ditelusuri ternyata keberadaan daerah yang sekarang 

disebut Aljazair mempunyai sejarah yang cukup panjang mulai 

dari 40 SM diperintah oleh bangsa Funisia, Romawi, Vandals, 

Byzantium (Nasrani), dan pada masa khalifah Utsman bin Affan 

sudah mulai melakukan perluasan wilayah ke Afrika Utara. 

sesudah   terbunuhnya khalifah Utsman kekuasaan Islam di bawah 

khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan yang mengutus Uqbah bin 

Nafi al Fihri sebagai pemimpin pasukan untuk menaklukan 

bangsa Romawi.8

Ketika terjadinya pergantian kekuasaan Aljazair pernah juga 

dikuasai oleh suku Vandals.9 sesudah   dikuasai oleh Vandals, 

kemudian Aljazair diambil alih oleh Byzantium. Byzantium saat 

itu menguasai ibukota Afrika yaitu Chartago (Tunisia), dapat 

ditaklukkan oleh Bani Umayyah yang melakukan perluasan 

wilayah dan penyebaran ajaran agama Islam. Dalam ekspansi 

tersebut pasukan Arab dibantu oleh suku Berber Nomadic yang 

menganut agama Kristen. Pada akhirnya membuat suku tersebut 

ikut memeluk agama IslamProses peralihan kekuasaanpun terjadi sesudah   runtuhnya 

Bani Umayyah, Aljazair dikuasai oleh beberapa dinasti yang 

memilik kekuatan besar pada masa itu. Akhirnya menjadi bagian 

dari wilayah Dinasti Utsmani pada tahun 1525. sesudah   itu pada 

abad 19 Aljazair dijajah oleh Prancis sehingga mengalami 

beberapa campuran bahasa.

Bahasa yang digunakan yaitu   Arab, Berber dan Prancis. 

Mata uang yang digunakan ialah mata uang Dinar Aljazair. 

Terdapat wilayah yang sangat subur di Aljazair yaitu, dibagian 

Utara sebab  terdapat pegunungan Atlas. Tempat ini digunakan 

untuk berladang oleh para warga  yang tinggal dibagian 

tengah pegunungan. Letaknya stategis untuk para petani yang 

notabennya petani.11

Masyarakat Aljazair memiliki ciri yang berbeda sebab  

dipisahkan ke dalam dua golongan yaitu masyarakat Eropa dan 

masyarakat Muslim.12 Antara keduanya memiliki hubungan 

yang erat, sebab  terjadinya pernikahan silang antara warga  

Aljazair dan Prancis saat masa jajahan. Namun setiap yang lahir 

langsung mendapatkan status kewarganegaraan Prancis. 

Sedangkan masyarakat muslim yang menganut ajaran Islam tetapmendapatkan status sebagai warga Aljazair dan tetap 

menggunakan bahasa Arab.

D. Masa Aljazair sebelum dikuasai oleh Turki Utsmani

Aljazair memiliki sejarah panjang sebab  banyak dikuasai 

berbagai suku dan bangsa-bangsa asing, sehingga membuat 

Aljazair pernah tidak memiliki pemerintahan pusat dan identitas 

territorial. Namun sesudah   di kuasai berbagai bangsa, Aljazair 

mengalami perubahan dalam struktur sosialnya.13 Banyaknya 

pengelompokan suku-suku membuat Aljazair menjadi terbelah 

dan mudah dipengaruhi dari bangsa luar.

Bangsa asing yang diketahui pertama kali menguasai 

Aljazair yaitu   Funisia.14 Funisia menjadikan jalur perdagangan 

darat dengan menjual barang- barang ke kawasan Afrika Utara 

sebagai bentuk ekspansi bagi kekuasaannya. Cara menguasai 

daerah jajahannya bangsa ini menggunakan jalur perdagangan, 

kemudian sesudah   dimendapatkan keuntungan bangsa ini 

menguasai daerah yang didatanginya.sesudah   itu kekuasaannya berpindah ke bangsa Romawi.15

Bangsa Romawi berkuasa 146-439 SM yang dipimpin oleh 

pasukan orang-orang Kristen, sehingga banyak warga  Berber 

yang menganut ajaran Kristen pada saat itu para penguasanya 

memiliki ajaran yang sama. Kekuasaanpun jatuh ke tangan suku 

Vandal sesudah   peperangan terjadi. Akhirnya pada tahun 439-534 

M, Aljazair dikuasai oleh suku Vandals dan Byzantium pada 

tahun 534-647 M.16 Peralihan

kekuasaan terjadi, sehingga sampai kepada masa kekuasaan Islam 

datang dan mulai menguasai kawasan Afrika Utara.

Pada tahun 670 M penaklukkan Arab terjadi terhadap 

kawasan Maghrib, penyebaran ajaran Islam yang dilakukan pada 

masa dinasti Umayyah. Pemerintahan diatur sesuai dengan 

syariat Islam dan banyak pula warga  Berber yang masuk 

Islam. sesudah   itu ada beberapa dinasti yang pernah memimpin

Aljazair.

Dinasti dalam bahasa arab yaitu   dawlah yang artinya 

“peredaran dan giliran”. Menurut Franz Rozental dinasti 

merupakan sebuah teori yang terjadinya pergantian penguasaan 

yang dikutip dalam karya al-Kindi dalam Risalah fi Mulk al-Arab. 

Dalam beberapa buku yang penulis baca beberapa penjelasan di bawah ini merupakan urutan dinasti-dinasti yang pertama kali 

menguasai Aljazair.

Dinasti Rustamiyah yang saat itu dipimpin oleh 

Abdurrahman ibn Rustam telah berhasil menguasai Aljazair. 

Keberadaan dinasti ini merupakan bentuk dari protes terhadap 

dominasi Arab yang sunni. Dinasti Rustamiyah berakhir dengan 

jatuhnya Tahart Dinasti Fatimiyah tahun 777-909 M.17 Taharat 

atau Tairet yaitu   tempat penyebaran Islam untuk pertama 

kalinya di Aljazair. Tahart di masa Rustamiyah mengalami 

kemakmuran dan merupakan pusat ilmu pengetahuan agama 

yang tinggi khususnya aliran Khawarij untuk seluruh Afrika 

Utara.

Dinasti Aghlabiyah merupakan salah satu dinasti yang 

pernah berkuasa di Aljazair sesudah   Dinasti Rustam. Dinasti 

Aghlabiyah berdiri di Aljazair tahun 800- 909 M, yang didirikan 

oleh Ibrahim Ibn al-Aglab. Tujuan dinasti ini untuk 

menghapuskan kekuasaan Rustamiyah yang beraliran Khawarij.

Kekuasaan Dinasti Aghlabiyah meluas sampai ke timur Aljazair 

sehingga ajaran Islam dengan mudah menyebar luas.18 namun   

sesudah   kemundurannya para pemimpin dari dinasti Aghlabiyah 

di usir dari Afrika Utara dan digantikan oleh dinasti selanjutnya.

Dinasti Fatimiyyah didirikan oleh Ubaidillah al-Mahdi 

tahun 1171 di Afrika Utara kemudian menyebar ke Mesir danSyria. Meskipun kekuasaannya berada di Mesir, dinasti ini 

pengaruhnya sampai ke Aljazair. Dinasti Fatimiyyah merupakan 

dinasti yang beraliran Syi’ah Ismailliyah. Dinasti ini di nisbatkan 

nasabhnya kepada keturunan Nabi yaitu ke nasab Fatimah binti 

Rasulullah, sehingga mereka menamai dinastinya dengan nama 

Dinasti Fatimiyyah.

Selanjutnya yang menguasai Aljazair yaitu   Dinasti 

Hammadiyah yang berdiri 972-1152 M berkuasa di Aljazair 

bagian Timur yang terletak di kota Qairawan.19 Pada tahun yang 

bersamaan muncul pula Dinasti Ziriyah yang terdiri dari suku 

Berber, suku ini ikut membantu pada masa Fattimiyyah dalam 

memperluas kekuasaannya ke daerah Mesir, sehingga terpecah 

kedalam dua bagian daerah yaitu daerah barat yang diberikan 

kepada Hammadiyyah dan bagian Timur tetap dikuasai oleh 

suku Berber Ziriyah. Namun sesudah   terjadinya peperangan kedua 

dinasti ini jatuh kepada kekuasaan Dinasti Fatimiyyah.

Dinasti Al Murabittun awalnya berkuasa di Maroko dan 

Spanyol dinasti ini didirikan oleh Abu Bakar al Lamtuni yang 

berasal dari suku Sanhajah. Dalam misinya menyebarkan ajaran 

Islam dari Maroko hingga ke Aljazair. Pada masa Dinasti Al￾Murabittun proses penyebaran dan Islamisasi sangatlah cepat 

meluas sampai banyaknya warga  Afrika bagian Barat yang 

masuk Islam.Dinasti al-Muwahhidun pada tahun 1152 yang dipimpin 

oleh Abdul Mu’min bin Ali yang lahir di Tlemcen suku Zahata di 

Aljazair. Abdul Mu’min dalam kepemimpinannya memfokuskan 

kepada dua hal yaitu pertama menyebarluaskan Muwahhidiyah 

ke seluruh kabilah di Maghrib dan menghapuskan seluruh ajaran 

yang telah diberikan Murabbitun. Dinasti Muwahhidun yaitu   

sebuah dinasti Islam yang pernah berjaya di kawasan Afrika 

Utara dan Spanyol kurang lebih satu abad.21

Awal berdirinya Dinasti Hafsiyah di Tunisia pada tahun 

1547 kekuasaannya meluas hingga sampai ke wilayah Aljazair

bagian Timur. Dinasti ini didirikan oleh Syaikh Abu Hafs Umar. 

Dinasti Mariniyah 1549 M yang terdiri dari warga  Berber 

yang nomad salah satu dinasti yang pernah singgah di Aljazair. 

Namun kekuasaan ini tak terlalu lama sebab  kekalahan saat 

ingin menundukkan Spanyol kemudian dinasti ini dihancurkan.

sesudah   dinasti Hafisyyah mengalami kehancuran yang 

menguasai Aljazair yaitu dinasti Mariniyah. Dinasti ini terdiri 

dari kelompok yang didominasi dari sebuah koalisi warga  

Berber Zenata yang menggulingkan al-Muwahiddun dan dinasti 

ini pula yang menaklukkan Maroko. Meski di Maroko, kekuasaan 

dinasti ini sampai pula ke wilayah Aljazair.22 Dinasti ini 

membangun pemerintahannya di Fez serta mendirikan sebuah 

istana dan administrasi yang didukung oleh koalisi suku-suku yaitu dari suku Bani Marin, Bani Ma’qil dan beberapa suku 

Berber Zenata yang berada di Aljazair. Aljazair belum memiliki 

pemerintahan pusat sebab , pergantian dinasti yang 

menguasainya dan kebiasaan warga  Aljazair yang nomad. 

Pengaruh dari dinasti yang pernah menaklukkan Aljazair 

membuat banyaknya warga  yang memeluk Agama Islam. 

sesudah   itu Aljazair dikuasai dinasti Utsmani yang menjadikan 

negara ini memiliki kepemimpinan pusat dan adanya sistem 

pemerintahan yang diatur oleh kekuasaan Utsmani.

E. Masa Aljazair sesudah   dikuasai oleh Turki Utsmani

Turki Utsmani merupakan salah satu dinasti yang berkuasa 

di wilayah Anatolia di Turki. Dinasti ini berkuasa dari tahun 

1280-1992 M. Nama Utsmani diambil dari pendirinya yaitu 

Utsman bin Ertughrul. Dinasti Utsmani terdiri dari suku Qayigh 

Oghuz.

Dalam buku Siti Maryam Sejarah Peradaban Islam,

23 suku 

Oghuz dipimpin oleh Sulaiman Syah. Sulaiman Syah mengajak 

semua anggotanya yaitu suku Oghuz untuk menghindar dari 

serbuan bangsa Mongol yang saat itu sedang menyerang dunia 

Islam. Sulaiman dan anggotanya melarikan diri ke arah barat dan 

meminta perlindungan Jalaludin dan menyuruh pergi ke Asia Kecil. Suku Oghuz24 memang terkenal dengan sebutan orang￾orang nomad, sebab  seringnya berpindah-pindah tempat. Syam 

merupakan salah satu tempat yang pernah dijadikan tempat 

untuk menghindari dari serangan Mongol, Ketika dalam 

perjalanan menuju Syam, Sulaiman Syah dan rombongannya 

hanyut di sungai Eufrat dan terbagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama memutuskan untuk kembali ke negri 

asalnya. Dan kelompok kedua terus melanjutkan perjalanannya 

menuju Asia Kecil. Sulaiman Sah meninggal dalam peristiwa 

hanyutnya di sungan Eufrat. Yang digantikkan oleh anaknya 

Ertugrul. Ertogrul membantu dinasti Saljuk dalam peperangan 

melawan Bizantium sehingga mengalami kemenangan dalam 

pertempuran tersebut. sesudah   Ertugrul meninggal tongkat estafet 

diambil alih oleh anaknya yang bernama Utsman sekaligus 

pendiri pertama dinasti Utsmani. Sejak itulah Utsman bin 

Ertugrul dengan resmi dikenal dengan sebutan Utsmani.


Turki Utsmani mengalami ekspansi besar-besaran dalam 

memperluas wilayahnya. Pada periode pertama Utsmani berhasil 

menaklukkan negeri-negri non muslim.26 Beberapa wilayah yang 

dapat ditaklukkan para sultan di periode awal yaitu   Ankara, 

Izmir atau Asia Kecil dan Turki. Turki Utsmani memiliki pasukan militer yang sangat kuat seperti memiliki senjata yang sangat 

canggih sehingga dapat memberikan dorongan terhadap 

keberanian dalam menaklukkan wilayah-wilayah tersebut.

Pada periode kedua ekspansi masih terus berlanjut sehingga 

ditaklukkannya kota-kota penting pada masa itu yaitu kota 

Constantinopel dan diganti namanya menjadi Istambul. 

Perpindahan ibu kota berlanjut dan pada akhirnya Istambul 

menjadi ibukota tetap hingga saat ini.

Pada periode ketiga dan keempat perselisihan mulai terjadi 

di dalam pemerintahan salah satunya munculnya kekuatan 

Jennisari menimbulkan perpecahan yang terjadi sehingga pada 

masa sultan Muhamad II ia mencabut jabatan tokoh-tokoh 

penting yang ada di Turki dan seluruh keluarga Utsmani yang 

terlibat terhadap pemerintahan Turki Utsmani.

Hal tersebut mulai memberikan kebebasan kepada orang￾orang Kristen yang berada di Turki Utsmani. warga  Kristen 

dapat hidup leluasa di bawah kekuasaan Turki Utsmani dan 

dapat menikmati hasil bumi. Sepanjang perjalannya Utsmani 

digantikan oleh banyak pemimpin. Turki Utsmani merupakan 

salah satu di antara dinasti yang menjadi kebangkitan peradaban 

Islam. Pada masa ini merupakan periode kejayaan dalam sejarah 

peradaban Islam muncul kembali sesudah   runtuhnya dinasti 

Abbasiyah.. Wilayah Turki Utsmani pada awalnya sangatlah 

kecil, namun pada saat di pimpin oleh Sultan Urkhan untuk 

pertama kalinya tentara Utsmani memasuki Eropa.Kekuatan militer yang sangat kuat sehingga berhasil 

membentuk tiga pasukan militer. Pertama, pasukan Sipahi yaitu 

tentara resmi yang diberikan gajih oleh negara di setiap bulannya. 

Kedua, pasukan Hajeb pasukan ini mendapat bayaran atau gaji 

juga namun   ketika sesudah   terjadinya perang dan mendapat harta 

rampasan. Ketiga, pasukan Jenisari yang terdiri dari orang-orang 

Kristen yang telah diislamkan.27

Seiring berjalannya waktu perluasan wilayah yang 

dilakukan Turki Utsmani dengan pasukan militer yang sangat 

kuat bermaksud untuk menaklukan daerah Laut Tengah saat itu 

yang menjadi Sultan yaitu Sulaiman Al-Qanuni !520-1566 

dibawah kepemimpinan militer Khairuddin Barbarosa 

mengambil alih Aljazair pada tahun 1529. Aljazairpun dengan 

resmi telah menjadi provinsi Kesultanan Utsmani yang berkuasa 

selama empat abad. Aljazair tumbuh pada masa penaklukan 

Turki, otonomi administratif yang diperluas dari Istanbul dan di 

integrasi kaum penguasa Turki dengan kepemimpinan Berber 

dan Arab lokal.28

Tidak hanya itu Barbarosa sukses menaklukkan Aljazair 

dengan bantuan pasukan Jennisari sehingga menjadi kekuatan 

besar dalam menaklukkan Aljazair. Ketika sudah jatuh ke tangan 

Utsmani terbentuklah rezim Afrika Utara di bawah kekuasaan 

Usmani yang dimpimpin oleh Sultan Sulaiman Al Qanuni 1520-

1566 M. Keadaan Utsmani mengalami kemajuan baik dalam 

ekonomi atau perluasaan wilayah.

Barbarossa bukanlah nama melainkan julukan untuk dua 

orang kakak beradik. Dalam bahasa Berber Barbarossa berarti 

Janggut dan Merah yang digabungkan menjadi janggut merah. 

Nama tersebut diberikan oleh para pelaut Eropa kepada kakak 

beradik Khairuddin dan Aruj dari Turki. Khairuddin Barbarossa 

berasal dari Lesbos29 dua orang ini merupakan pejuang jihad 

yang melawan pasukan portugis dan Spanyol.

Kemajuan ekonomi dalam bidang pajak dan militer yang 

sangat ditakuti (Jennisari) perdagangan memiliki peran sangat 

penting dalam hubungan antara Timur dan Barat. Semua itu 

membuat kawasan yang berada dibawah kendali Utsmani 

mengalami kestabilan dalam bidang perekonomian dan tingkat 

keamanan yang sangat tinggi. Aljazair memiliki sumber daya 

alam yang sangat banyak seperti Minyak Zaitun, buah-buahan 

dan memiliki hasil laut yang sangat melimpah.30 Inilah yang 

membuat Aljazair dalam bidang ekonomi mengalami kemajuan 

dan warga nyapun saat itu menjadi makmur.

Pada tahun 1587 resmi memiliki gubernur atau yang sering 

disebut Berleybey yang di tunjuk oleh pasukan Jennisari.31

Jatuhnya Aljazair ke tangan Utsmani sebagai bentuk dari 

perluasan kekuasaan yang di alami Utsmani. Aktivitas perekonomian di Aljazair dikendalikan oleh Utsmani salah 

satunya jalur perdagangan yang dikuasai Utsmani.

Kestabilan dalam bidang ekonomi dan militer sangat tinggi 

sehingga berdampak baik bagi Aljazair. Sebelum jatuh pada 

kekuasaan Utsmani, Aljazair tidak pernah memiliki pusat 

pemerintahan dan tidak memiliki identitas sendiri.

Kedatangan Utsmani merubah pola pemerintahan sehingga 

Aljazair memiliki identitas dalam pemerintahnnya. Para penguasa 

sebelumnya lebih mengutamakan patuh terhadap pemimpin dan 

solidaritas kesukuan. sesudah   Aljazair dikuasai Utsmani dan 

diambil alih oleh pasukan Jennisary lebih diarahkan lagi terhadap 

kepedulian cinta tanah air dan menekankan militer dan 

hubungan antara sultan di Istanbul berjalan dengan baik. Aljazair 

dipimpin oleh Bey, Qa’di dan Dey.

Qadi dan Bey32 pada masa Utsmani ditunjuk dari kalangan 

agamis yang taat kepada syariat Islam dan dilihat juga dari 

keturunannya sehingga bisa memberikan pengaruh besar 

terhadap masyarakat lain dalam mempererat hubungan dengan 

Turki. Dua jabatan tersebut diberi mandat untuk mengatur 

masalah perpajakan dan memfokuskan organisasi militer.

Dey atau kepala negara yang diangkat oleh Sultan di 

Istanbul, yang memerintah dengan stabil, menegakkan hukum 

syariat, dan memperlakukan Aljazair sebagai wilayah otonom. 

Aljazair di bawah Turki Utsmaniah yaitu   dar al-jihad melawan 

musuh-musuh dari Spanyol dan Perancis. Legitimasi Imperium 

Utsmaniah dalam hal ini yaitu   sebagai pelindung ummah. 

Tugas Dey memimpin khususnya tiga wilayah yaitu Titteri, 

Constantine dan Mascara. Serta mengatur kota Aljazair dan mata 

pencariannya yaitu pertanian.

Kawasan Afrika Utara pada tahun 1580 tetap menjadi 

perebutan oleh Spanyol dan Portugal. Kedua negara tersebut 

berambisi menguasai Afrika Utara khususnya daerah pantai 

Maroko dan Aljazair, namun sultan Utsmani memfokuskan untuk 

melindungi Afrika Utara khususnya Aljazair. sebab  itu diadakan 

perjanjian untuk melindungi warga Afrika Utara. Sehingga 

timbulah rasa aman yang dirasakan masyarakat. Keberhasilan 

Utsmani dipengaruhi oleh visi dinasti yaitu sebagai pelaku 

ekspansi Islam untuk membebaskan wilayah- wilayah baru.

Pada masa itu Utsmani lebih membangun kekuatan secara 

struktural dari segi politik, militer dan ekonomi untuk 

memajukan Aljazair, namun   dalam bidang kebudayaan hanya 

bahasa Arab yang dijadikan bahasa resmi yang digunakan di 

semua kawasan Afrika Utara termasuk Aljazair sampai saat ini.

Ajaran agama Islam yang melekat di Aljazair merupakan 

salah satu pengaruh yang diberikan Utsmani terhadap Aljazair. Sehingga suku-suku yang dominanya Berber mereka semua ikut 

masuk agama Islam. Dalam bidang pertahananpun, masyarakat 

Aljazair dilatih khusus sehingga bisa menjaga bagian pesisir 

Aljazair yang selalu dijadikan jalan untuk bangsa asing 

menduduki Aljazair.

Wilayah adminisrasi dikendalikan langsung oleh kepala 

suku dan warga  yang dipilih untuk menangani ketidakadilan 

oleh berbagai suku di Aljazair. Terbentuknya struktur kesukuan 

dengan menggabungkan kekuataan dari suku-suku kecil 

sehingga timbullah suara untuk bisa mengangkat pimpinan lokal. 

Hal ini membuat masyarakat bisa disatukan oleh kebijakan pusat 

yang di tentukan Utsmani.33

Pengaruh kepala suku dan pemimpin keagamaan yaitu Sufi 

sangatlah besar sebab  berperan dalam membangun persatuan 

warga  Aljazair dan bisa membangun sejumlah pemakaman 

dan masjid-masjid yang dihasilkan dari pajak.

Turki Utsmani merupakan salah satu dari tiga kerajaan 

besar yang pernah berjaya hingga awal abad kesembilan belas. 

Keberadaan Utsmani sangatlah penting dalam sejarah dunia 

Islam yang membawa kemajuan dan kejayaan Islam di dunia. 

Turki Utsmani yang berkuasa tahun 1258-1926 membawa 

perubahan bagi sistem pemerintahan dan disentralisasi bagi 

pemerintahan Aljazair.

Dalam perjalanan sejarahnya Turki Utsmani mengalami lima 

periode kepemimpinan. Kemunduran mulai terasa sesudah   

wafatnya Sultan Sulaiman al Qanuni yang digantikan oleh Sultan 

Salim II 1566.34 Terjadinya berbagai peperangan yang berujung 

dengan kekalahan sehingga membuat kerugian bagi pihak 

Utsmani.

Inilah masa dimana kemunduran Utsmani mulai terjadi, 

sistem pemerintahanpun mulai goyah sebab  banyaknya para 

pemimpin-pemimpin Utsmani yang kurang memperhatikan 

daerah kekuasaannya. namun   dengan pergantian kepemimpinan 

oleh khilafah selanjutnya bisa menyeimbangkan kemunduran dan 

membuat keadaan menjadi stabil kembali. Beberapa faktor yang 

membuat Utsmani sukses dalam melakukan ekspansinya yaitu:

Pertama kemampuan dalam menyusun strategi sehingga bisa 

menaklukkan beberapa wilayah penting. Kekuatan Jennisari 

merupakan pertahanan militer yang sangat terkenal pada masa 

Utsmani. Pasukan Jennisari ialah pasukan militer utaman yang 

dimiliki Turki Utsmani yang terdiri dari dua bangsa yang telah 

masuk Islam yaitu bangsa Georgia dan Armenia. Kota penting 

yang ditaklukan pada masa ekspansi Utsmani yaitu   kota 

Constantinopel sebagai ibukota kerajaan Romawi Timur.

Kedua keinginan jihad yang sangat tinggi dan gaya hidup 

yang sederhana. Taatnya para muslim terhadap agama membuat 

kemudahan dalam menjalankan ekspansi terhadap wilayah yang 

dikuasai oleh Romawi, dengan itikad berjihad membuat semangat 

para pasukan dalam menaklukan wilayah.

Ketiga letak Istanbul yang sangat strategis sehingga 

memudahkan perluasan kekuasaan dan kondisi dinasti-dinasti 

disekitarnya yang sedang kacau. sesudah   ditaklukannya 

Constantinopel dan diubah namanya menjadi Istanbul memberi

jalan kemudahan bagi Turki Utsmani dalam meneruskan 

jihadnya sebab , Istanbul merupakan pusat kebudayaan dan 

peradaban. Terdapat dua penghubung antara benua Eropa dan 

Asia sehingga menambah keindahan kota tersebut.

Selama menguasai Aljazair, Utsmani memberikan hak 

kepada masyarakat Aljazair dalam pembentukan politik. Serta 

membantu membuat peraturan yang sesuai dengan keberagaman 

suku di Aljazair. Seiring berjalannya waktu dengan kemunduran 

Utsmani membawa Aljazair pada kekuasaan kolonial Prancis 

yang berkuasa selama 132 tahun

Melemahnya kekuasaan Utsmani disebab kan terjadinya 

perubahan situasi politik yang berdampak pada perubahan 

ekonomi dan bangkitnya imperialis bangsa Eropa.36 Banyak yang 

mempengaruhi Turki Utsmani hal ini, membuat terjadinya kemunduran. Melemahnya Utsmani sebab  sebagian para 

pemimpin tidak siap sepenuhnya dalam menguasai Utsmani dan 

semua daerah kekuasannya. Wilayah-wilayah yang cukup luas 

membuat sulit untuk diawasi. Awal dari sinilah proses awal 

kemunduran Turki Utsmani terjadi dan membawa Aljazair dalam 

kekuasaan kolonial Prancis.

Selama hampir dua abad sejak terjadinya ekspansi Prancis, 

dan membuat Utsmani mengalami dampak yang sangat besar 

baik dalam bidang ekonomi maupun politik. Ekspansi 

perdagangan Eropa yang melewati lautan di daerah Utsmani 

membuat pemerintah kehilangan kontrol atas beberapa sumber 

pendapatan pajak dari beberapa provinsi sehingga ekonomi 

masyarakat mengalami penurunan. Kelemahan militer juga 

menyebabkan krisis keuangan yang permanen.37

Sedangkan kekuatan militer Jennisari yang sangat terkenal 

pada masanya menghilang seiring dengan terjadinya 

demoralisasi, Utsmani menghentikan ekspansinya ke berbagai 

wilayah sehingga melemahnya loyalitas tentara Jennisari dan 

tidak lagi mendapatkan harta rampasan. Hal ini yang 

memberikan peluang bagi daerah yang dikuasai oleh Utsmani 

untuk keluar dari wilayah kekuasaan Utsmani. sebab  sudah 

tidak ada lagi peperangan dan mendapatkan harta rampasan sehingga membuat Utsmani tidak melakukan lagi perluasan 

untuk kekuasaannya.

Terjadinya pembaharuan yang dicanangkan oleh Sultan 

Mahmud II yang menggantikan pasukan Jennisari dengan corps 

atau pasukan baru. Pasukan Jennisari yang tidak menginginkan 

pembaharuan mengakibatkan terjadinya bentrokan antara Sultan 

dengan perwira-perwira yang tidak menyetujui adanya corps 

baru dalam bidang militer. Hal ini, membuat terjadinya 

pertumpahan darah dan hilangnya pasukan Jennisari dari 

Utsmani.

Pemberontakan yang dilakukan Jennisari membuat 

pemerintahan pusat tidak lagi memiliki kendali atas propinsi￾propinsinya sebab , yang memiliki wewenang yaitu   para 

panglima perang. Kekuasaan yang dimiliki para panglima ini, 

meliputi daerah Balkan, Anatolia dan Mesir.

Pada 16 Juni 1826 dikeluarkannya keputusan untuk 

membubarkan pasukan Jennisari. Penghapusan Jennisari dengan 

menghancurkan barak-barak dan semua pemakamannya di 

bongkar sehingga tidak lagi terlihat persatuan dari pasukan 

Jennisari.39 Kesatuan militer Jennisari selama lima abad bisa 

berakhir sebab  perubahan sistem yang dulunya lebih kearah 

peperangan berubah ke pembaharuan. Pasukan Jennisari yang selama lima abad berkiprah dalam kekuasaan Utsmani sampai 

dibubarkan sebab  adanya perubahan sistem pemerintahan dan 

terjadinya pengaruh dari bangsa asing.

Terjadinya pembaharuan dalam pemerintahan membuat 

wilayah kekuasaan tidak lagi menjadi perhatian dan menjadi 

kesempatan bagi Eropa untuk merebut wilayah-wilayah 

kekuasaan Utsmani. Hal ini mengantarkan wilayah Afrika Utara 

yaitu Aljazair menjadi sasaran dalam perluasan kekuasan Eropa. 

sesudah   Afrika Utara bebas dari kekuasaan Utsmani bangsa Eropa 

mulai berdatangan ke pesisir Aljazair, dengan pertahanan 

perbatasan yang lemah memudahkan pasukan militer Eropa 

masuk ke Aljazair.


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui 

sumber tertulis, maka hasil kesimpulan yang didapat yaitu: 

Aljazair sebelum datangnya Prancis merupakan wilayah yang 

warga nya bersuku-suku, hidup secara nomad dan memiliki 

mata pencarian dengan bertani. Tanah yang subur 

mempermudah dalam bercocok tanam. Aljazair juga pernah 

dikuasai bangsa asing dan sesudah   terjadinya ekspansi Arab. 

Ekspansi Arab terjadi pada masa Khilafah Rasyidin masa 

Utsman bin Affan. Sampai masa berdirinya khilafah-khilafah Islam. Hal ini, merupakan awal terjadinya penyebaran agama 

Islam dan Turki Utsmani yaitu   kekhalifahan Islam yang 

terakhir menguasai Aljazair.

Dengan berakhirnya ekspansi Arab di kawasan Afrika 

Utara memulai debut baru kepada daerah-daerah yang lepas 

dari kekuasaan Utsmani. sesudah   lepas dari kekuasaan Utsmani, 

Aljazair tidak memiliki pemerintahan tetap. Dengan 

mangandalkan sistem pemerintahan lokal berlajan. Keadaan ini 

dimanfaatkan Prancis dalam mencoba untuk menjajah Aljazair. 

Keadaan warga  semakin memburuk ketika beberapa 

kebijakan ditetapkan Prancis. Kemiskinan dan kebodohan 

semakin merajalela ketika mata pencarian dan pendidikan yang 

dibatasi sehingga tak banyak anak-anak yang tidak dapat 

mengenyam pendidikan dan orang-orang dewasa yang tak 

memiliki pekerjaan.

Di Aljazair, universitas yang berstatus universitas Islam 

yang menyediakan khusus fakultas-fakultas Islam hanya satu, 

yaitu Universitas Amer Abdel Kader. Sementara universitas 

Aljazair (Universite d’Alger), meskipun bukan universitas Islam, 

tapi membuka beberapa fakultas studi Islam. Selebihnya hanya 

sebagai institute atau sekolah tinggi Islam yang menyediakan 

beberapa jurusan keislaman. Selain itu, di universitas lain tidak 

menyediakan studi Islam. 


Aljazair yaitu   bagian dari geografis dan ekonomi dari etnik Maghrib 

yang mendominasi wilayah Muslim dari Barat Libya hingga 

Samudera Atlantik. Orang Muslim di Aljazair bisa dibagi ke dalam 

dua bagian, yaitu bangsa Arab dan bangsa Berber. warga  asli di 

Aljazair yaitu   suku Berber. Aljazair beberapa kali dikuasai oleh 

bangsa asing. Hal ini disebabkan oleh keadaan warga nya yang 

terbagi-bagi kedalam berbagai suku. Sebelum kedatangan Prancis, 

konsep pendidikan di Aljazair memberikan mata pelajaran tentang 

ilmu Al-Qur’an, tafsir, aritmatika dan lain-lain. Kemudian dengan 

dibuat kebijakan baru oleh Prancis, metode belajar dirubah dengan 

menggunakan bahasa dan budaya Prancis membuat sekolah-sekolah 

lokal terpaksa ditutup. Kondisi ini membuat sebagian besar anak￾anak tidak bisa melanjutkan pendidikannya, sebab  yang mampu 

untuk melanjutkan pendidikannya hanya keluarga daru kalangan 

atas saja. Ditambah lagi dengan datangnya warga Prancis secara 

berbondong-bondong ke Aljazair membuat semakin sedikit peluang 

bagi anak-anak pribumi untuk sekolah