Tampilkan postingan dengan label isrâîliyyât dalam al-quran 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label isrâîliyyât dalam al-quran 3. Tampilkan semua postingan

isrâîliyyât dalam al-quran 3

 


lah yang terlebih dahulu 

mesti dituhankan. 

Orang Nasrani pun mencari jalan lain buat mempertahankan 

pendirian mereka. Kata mereka, Adam itu telah berdosa dan mewariskan dosanya kepada manusia, karena ia telah memakan 

buah yang terlarang. Ayat ini membantah kepercayaan yang ganjil 

itu. lalu dijelaskan bahwa Allah yang Maha Kuasa telah 

menciptakan Adam dari tanah, tidak memakai bapak dan ibu. Allah 

berkata, “Jadilah engkau!” Maka dia pun jadilah. Sekali lagi Allah 

menunjukkan Kuasa-Nya pula, diciptakan-Nya Isa dengan ibu saja, 

tidak dengan memakai bapak. Dia berfirman, “Jadilah engkau!”

Maka dia pun jadi. Maka datangnya Adam ke dunia ini bukan lah 

untuk mewariskan dosa, dan datangnya Isa bukan untuk menebus 

doa, melainkan sebagai rasul diutus untuk membimbing umat 

manusia menuju jalan yang digariskan Allah.51

 

b. Bibel

Waktu itu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: “Memang 

Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun aku 

datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia

yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku 

datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.” (Yohanes Pasal 7: 

28-29).

52

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu berasal dari bawah, Aku 

dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu 

tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; 

sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan 

mati dalam dosamu.” (Yohanes Pasal 8: 23-24).

53

Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, 

kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari AllahDan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan dialah 

yang mengutus Aku. (Yohanes 8: 42).

54

c. Pendapat Ulama

Menurut Quraish Shihab, kata “kun” dalam ayat ini digunakan 

sekedar untuk menggambarkan betapa mudah Allah mencipta 

sesuatu dan betapa cepat terciptanya sesuatu bila Dia menghendaki. 

Cepat dan mudahnya itu diibaratkan dengan mengucapkan kata 

“kun”. Walaupun sebenarnya Allah tidak perlu mengucapkannya 

karena Dia tidak memerlukan suatu apapun untuk mewujudkan apa 

yang dikehendaki-Nya.55

d. Analisis Penulis

Setiap terdapat penyimpangan akidah, Allah mengutus Nabi 

baru untuk meluruskan kembali umat manusia. Sebagaimana Allah 

mengutus Nabi Muhammad untuk meluruskan akidah umat manusia. 

Misalnya kaum Nasrani yang menganggap Nabi Isa sebagai anak 

Tuhan, atau bahkan menganggap sebagai tuhan.56

Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al-Azhar ayat ini membantah 

kepercayaan pihak pertama yaitu Yahudi yang tidak mempercayai 

Isa lahir tanpa perantaraan bapak, dan pihak kedua yaitu Nasrani 

yang terlalu berlebihan mengatakan kalau Isa adalah anak Allah. 

Bahkan Bibel sendiri menyatakan bahwa Isa datang bukan karena 

kehendaknya sendiri melainkan ia adalah utusan Allah swt.Karena penciptaan Isa melalui perantaraan Ruh-Nya (Malaikat 

Jibril) orang Nasrani meyakini bahwa Isa merupakan anak Allah. 

Hamka dalam Tafsir Al-Azharpun membantahnya, jika karena itu Isa 

di tuhankan, maka yang lebih layak di tuhankan adalah Adam, 

karena penciptaan Adam tanpa sama sekali perantaran ayah dan ibu. 

Mereka tetap kokoh dengan pendirian mereka bahwa Adam 

mewariskan dosa. Bahkan ada ayat di Bibel mengungkapkan dalam 

Injil Yohanes pasal 8: 23-24, bahwa Yesus berasal dari atas dan 

bukan pula dari dunia, bahkan yang tidak mempercayainya akan 

mati dalam dosa. Tentu bertentangan bukan dengan ayat Bibel yang 

lain, apalagi Al-Quran.

Sebagai umat Islam tentulah kita sangat menghargai 

kepercayaan mereka, namun Yesus yang kita percayai adalah Nabi 

Isa a.s yaitu seorang nabi-Nya dan rasul-Nya yang diutus kepada 

umatnya untuk meng-Esakan Allah. Jika kita mengingkarinya maka 

terguncanglah rukun imam kita karena tidak mempercayainya 

sebagai nabi dan rasul, rukun iman tersebut ialah percaya kepada 

rasul-rasul Allah.

Adam diciptakan atas kehendak-Nya, Jika Allah berkata 

“Jadilah engkau” maka jadilah ia, begitu juga Isa. Maka Adam 

diutus bukan mewariskan dosa dan Isa di utus bukanlah untuk 

menebus dosa. Jika Ia tidak memaafkan Adam tentulah bertolak 

belakang dengan sifat-Nya yaitu Maha Pengampun, jika mereka 

membantah bahwa Allah memaafkan maka bertolak belakang 

dengan sifat Maha Adil, maka penulis menjawab; “Justru dengan 

dengan memaafkan Adam itulah bentuk ke Maha Adilan-Nya 

Allah”, bahkan tanpa Adam meminta maaf sekalipun tidak akan 

berkurang Keagungan Allah, namun layaknya hamba yang tau diri 

tentunya meminta maaf setelah melakukan kesalahan.

Sekali lagi dalam Yohanes pasal 8: 42 Yesus mengatakan jika 

Allah adalah Bapamu, tentunya engkau akan mengasihiku, sebab 

aku keluar dan datang dari Allah. Dan aku datang bukan karena 

kehendaku, melainkan dialah yang mengutusku. Hal ini sejalan 

dengan Al-Quran, bahwa Isa adalah utusan Allah dan datang dengan 

Izin-Nya.

3. Isa Berbicara Saat Bayi Membela Kesucian Ibunya

a. Tafsir Al-Azhar

بَۙ

ّ١ا

ِ

َت َٚ َج َؼٍَِٕ ْٟ َٔج

ٰ

ِىز

ْ

َٟ اٌ

ِٕ

ٰ

ر

ٰ

ِ ا

لَب َي أِِّ ٖٓ ْٟ َػْج ُض ّّللا ٰ

ُۖ

٠ْ َٓ َِب ُوْٕ ُذ

ْٚ ٰط َّٚ َج َؼٍ ِٕ ْٟ َِٕ ْٟ ُِٰج َغ اوب اَ

َٚاَ

بُۖ

َِب ُص ِْ ُذ َدّ١ا

ِٛح َٚاٌ َّؼوٰ ِٛح

ٰ

بٌ َّظٍ

ِ

ث ٖٔ ب

ِٕ ْٟ َججَّب اعا َشمّ١ِا

ْ

ُْ َ٠ ْج َؼٍ

ِ َٛاٌِ َضرِ ْٟ ٌََٚ

ث

ْۢ

ا

َّٚثَ ٖٕ ُُ ّغا

ٰ

َٚاٌ َّسٍ

ب

ْث َؼ ُش َدّ١ا

ُ

ا

َ

ُِْٛ ُد َ٠َٚ َْٛ

اَ

َ

ْض ُّد َ٠َٚ َْٛ

ٌُِٚ َ

َّٟ َ٠ َْٛ

َػٍ ٖٖ َذ ِّك َ

ْ

ْٛ َي اٌ

َۚلَ

َ

ٌِ َه ِػ١ْ َسٝ اْث ُٓ َِ ْغَُ٠

ٰ

ط

ِظ ْٞ فِ ١ْ ِٗ َ٠ ّْزَ ُغ ْٚ َْ

اٌ ٖٗ َّ

30. Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia 

memberiku kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, 31. 

dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku 

berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat 

dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; 32. dan berbakti kepada 

ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi 

celaka. 33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada 

hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku 

dibangkitkan hidup kembali.” 34. Itulah Isa putra Maryam, (yang 

mengatakan) perkataan yang benar, yang mereka ragukan 

kebenrannya. (Maryam/19:30-34)

(Tafsir Maryam/19:30-34). Isa Al-Masih yang masih dalam 

buaian, dalam gendongan atau ayunan itu sendiri berkata, 

“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Allah!” Nisacaya terkejutlah 

orang-orang itu semuanya mendengar sendiri anak yang masih 

dalam ayunan itu telah bercakap-cakap dengan bahasa fasih. 

Al-Qurthubi menjelaskan setelah isa mendengar mereka berkata 

demikian, “mana mungkin anak dalam ayunan dapat kami ajak 

bercakap-cakap.” Maka Isa yang sedang disusui ibunya mengangkat 

telunjuknya yang kanan dan berkata, perkataan yang pertama kali 

ialah pengakuan bahwa dirinya adalah hamba Allah, seperti juga 

makhluk-makhluk yang lain. Lalu diteruskannya perkataannya. 

“Dialah yang memberikan Al-Kitab kepadaku.” Meskipun dia

masih sekecil itu, rupanya sudah disampaikan dengan perantaraan 

lidahnya, bahwa untuknya telah disediakan sebuah kitab tuntunan 

bagi seluruh isi alam ini, yaitu kitab Injil. Lalu sambungnya pula 

“Dan dia telah menjadikan aku seorang Nabi.”

Dan katanya selanjutnya, “Dan dia telah menjadikan daku 

seorang yang diberi bahagia di mana saja aku berada.” Artinya, 

bahwasannya di mana saja aku berada kelak dan ke mana saja aku 

pergi, Allah akan selalu menganugerahkan kepadaku kebahagiaan 

bagiku dan bagi-orang-orang yang percaya akan seruanku; sebab 

aku adalah nabi, pembawa petunjuk Allah.57

“Dan Dia telah menjadikan daku bershalat dan berzakat selama 

aku hidup.” Bershalat dan berzakat, yaitu membersihkan harta 

bendaku daripada perangai bakhil, melainkan hendaklah bersikap 

murah tangan, murah hati kepada sesama manusia. “Selama aku 

hidup”, aku mesti menegakkan ajaran yang demikian.

“Dan Dia jadikan daku berbakti kepada ibuku.” Yakni ibu 

yang telah melahirkan daku. Ibu yang telah banyak menderita 

lantaran kelahiranku yang luar biasa ini. Ibu yang sahalehah. 

Sebagai seorang putra aku akan tetap berbakti kepadanya, dan itulah 

salah satu ajaran yang wajib aku pegang. “Dan Dia tidaklah 

menjadikan daku seorang yang sombong, seorang yang celaka.” 

Artinya bahwa aku akan menyampaikan semuanya ini, sebagaimana 

seorang nabi yang membawa sebuah kitab suci dengan sikap lemah 

lembut, bukan sombong, bukan celaka, bukan durjana, bukan 

memaksakan paham dengan kekerasan.58

“Maka keselamatanlah atas diriku dihari aku dilahirkan.” 

“Dan di hari aku mati,” “Dan di hari aku akan dibangkitkan hidup 

kembali.” Maka Nabi Isa memohon kepada Allah agar dia selamat 

dalam tiga pergantian hidup itu. Pertama, di hari dia mulai terbuka 

mata mengahadapi hidup di dunia. Kedua, di dalam kubur selepas 

maut, yang dinamai juga alam barzah. Ketiga, di hari kiamat ketika 

dibangkitkan kembali. 

(Tafsir Maryam/19:34). Demikianlah kelahirannya ke dunia. 

Tidak lebih dan tidak kurang. Allah menakdirkan kelahirannya 

demikian. Terkait peselisihan di antara mereka ada yang mengatakan 

Isa Al-Masih adalah satu dari tiga oknum terpadu. Setengah dari 

mereka juga mengatakan Yesus mempunyai dua tabiat: Lahut 

(ketuhanan) Nasut (kemanusiaan). Perselisihan yang hebat lagi ialah 

orang Yahudi mengatakan Isa itu anak hasil zina. Bahkan ada juga 

yang mengatakan Isa itu anak Yusuf tukang kayu, yang setelah ia 

lahir kawin dengan Maryam.59

b. Bibel

Setelah orang-orang Majus itu berangkat, nampaklah malaikat 

Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata; “Bangunlah, 

ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di 

sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan 

mencari anak itu untuk membunuh Dia.” Maka Yusuf pun 

bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu 

menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai hingga Herodes

mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh 

Nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” (Injil Matius, Pasal 2: 13-

15).

60

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi 

nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat, sebelum Ia 

dikandung ibu-Nya. Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut 

hukum Taurat Musa, mereke membawa Dia ke Yerussalem untuk 

mrnyerahkannya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum 

Tuhan; “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah,” 

dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan 

dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor 

anak burung merpati. (Injil Lukas, Pasal 2: 21-24).

61

Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit 

khatan anak itu. (Imamat, Pasal 12: 3).

62

c. Pendapat Ulama

Dalam hal Isa berbicara saat bayi terdapat juga perselisihan 

penafsiran di antara ahli-ahli tafsir. Ada yang mengatakan bahwa dia 

bercakap demikian ialah sesudah dia besar. Kata mereka tidaklah 

mungkin di masa kecilnya itu dia bercakap mengatakan dia menjadi 

nabi utusan Allah. Anak kecil tidak tahu bahwa dia diutus Allah 

menjadi rasul. Tetapi dalam sebuah hadits yang dirawikan oleh 

Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ada tersebut bahwa 

Rasulullah menjelaskan bahwa anak kecil yang masih dalam buaian 

yang ditakdirkan Allah dapat bercakap itu hanya tiga orang, satu di 

antaranya ialah Sayyidina Isa Al-Masih.63

Menurut Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‟di, pada saat 

itulah, Isa putra Maryam mengatakan (Padahal dia bayi yang berada 

di ayunan). Isa menerangkan kepada mereka dengan menggunakan 

predikat “Hamba”, dan bahwa dia tidak memiliki sifat yang 

membuatnya pantas menjadi tuhan, atau anak tuhan.64

d. Analisis Penulis

Satu-satunya Kitab Suci yang menjelaskan pembelaan Isa 

terhadap kesucian ibunya hanyalah Al-Quran65, sebab memang 

benar bahwa Maryam adalah wanita Suci, tidak punya suami, dan 

tidak pula disentuh oleh seorangpun sebelumnya. 

Satu hal yang jadi bukti bahwa kitab Injil yang ada sekarang 

bukan lagi yang asli diturunkan kepada Isa Al-Masih, dan yang 

ditulis oleh Matius, Markus, Lukas, Yohanes itu bukan wahyu.66

Maka yang diucapkan Isa pertama kali saat dalam buaian ibunya 

ialah, bahwa ia adalah hamba Allah, aku akan diberikan kitab, dan 

aku seorang Nabi. Inilah yang membuat umat Islam meyakini, 

bahwa kita mengimani kitab Injil yang diturunkan Allah kepada 

Nabi Isa untuk umatnya. Bukan kepada Injil yang sekarang yang di 

tulis oleh beberapa orang setelah ia tiada.

Melalui ayat ini Allah telah menjelaskan telah menjadikan Isa 

seorang Nabi. Isa juga mengucapkan bahwa orang yang bersamanya 

akan diberikan kebahahagian, dan dia telah diperintahkan untuk 

mendirikan shalat dan zakat, ini meyakinkan kita semua, bahwa 

agama yang di bawa oleh nabi Allah dan rasul-Nya sebelum Nabi 

Muhammad SAW ialah sejalan dan seirama, yaitu agama ketauhidan 

dan ke Esaan Allah, tiada tuhan selain Allah, bahkan dibibel sendiri 

ada perintah Sedekah dan puasa (Injil Matius, Pasal 6: 1-4) dan (Injil 

Matius, Pasal 6: 16-18) . Dan Allah juga memerintahkan kepadanya 

untuk berbakti kepada ibunya, karena ibunya merasakan penderitaan 

saat mengandugnya dan jangan lah ia sampai durhaka, dan tidak 

pula Isa dijadikan orang yang sombong.

Kemudian Isa meminta doa keselamatan kepada Allah, saat ia 

lahir, mati dan saat dibangkitkan nanti agar tidak terjadi fitnah 

karena lahirnya yang ganjil dengan tidak memiliki ayah. Hebatnya 

kemajuan zaman akhirnya terjadi juga, setelah Isa mati banyak 

penyelewengan agama yang terjadi, Isa tidak hanya di akui sebagai 

utusan Allah melainkan sebagai Tuhan bahkan anak Tuhan, 

walaupun demikian, fitnah tersebut sebenarnya sebagai suatu ujian 

bagi umat setelahnya, bertambahkah imannya atau roboh.

Sungguh sangat berbeda dengan Bibel, tidak didapati di dalam 

Bibel pembelaan Yesus saat masih bayi terhadap kesucian ibunya. 

Setelah Yesus lahir, kisah yang diceritakan dalam Bibel yaitu pada 

Injil Matius, Yusuf sang tunangan ibunya bermimpi diperintahkan 

membawa Yesus ke Mesir untuk menyelamatkan Yesus, karena 

akan dibunuh oleh Raja Herodes yang berkuasa saat itu. Pada Injil 

Lukas menceritakan pula bahwa bahwa Yesus akan di sunat setelah 

delapan hari, diberi nama Yesus, dikuduskan, sesuai dengan hukum 

Musa yang mereka sebut dengan Perjanjian Lama, serta 

mengorbankan hewan. Di Perjanjian Lama dalam Imamat juga 

menyebutkan bahwa bayi yang lahir setelah delapan hari akan 

khatan.

Di dalam Islam jika yang lahir adalah seorang anak laki-laki, 

maka yang dikurbankan sebagai rasa syukur kepada Allah ialah dua 

ekor kambing jantan jika mampu, sedangkan jika yang lahir anak

perempuan, maka yang dikurban ialah satu ekor kambing jantan jika 

mampu. Sedangkan dalam Injil Lukas disebut korban dengan 

sepasang burung tekukur atau dua ekor anak merpati. Pada 

kemudian hari dilaksanakan atau tidaknya perintah itu bagi mereka 

kita tidak mengetahuinya, namun justru Islamlah yang melaksankan, 

seperti yang penulis sampaikan bahwa agama yang dibawa oleh nabi 

dan rasulnya sama, yaitu agama yang meng-Esakan Allah, seirma 

dan sejalan karena mereka semua utusan Allah.

E. Mukjizat Isa a.s (Membuat Burung dari Tanah, Menyembuhkan 

Orang Buta Dan Kusta, Menghidupkan Orang Mati)

1. Tafsir Al-Azhar

مُ

ْ

اٌ

ِ

ُغ ْٚح

ِ

َه ث

اَّ٠َ ْضرُّ

ٰٝ َٚاٌِ َضرِ َهَۘاِطْ

١ْ َه َٚ َػٍ

اطْ ُو ْغ ِٔ ْؼَّزِ ْٟ َػٍَ

َ

٠ٰ ِؼ١ْ َسٝ اْث َٓ َِ ْغَُ٠

ُ

لَب َي ّّللا ٰ

ُُ اِطْ

ِّ

 رُ َىٍ

ِؽ

ُض

ِذ ْىَّ

ْ

َت َٚاٌ

ٰ

ِىز

ْ

َه اٌ

ّْزُ

َّ

َػٍ

َٚاِطْ

َّ ِْٙض َٚ َو ْٙاّلَۚ

ْ

ب َؽ فِٝ اٌ

إٌ ُك ِِ َٓ َّ

ُ

رَ ْشٍ

َٚاِطْ

ِج١ْ ًََۚ

َٚاَْلِْٔ

ْٛ ٰعةخَ

َٚاٌزَّ

خَ

ُئ اَْلَ ْوََّٗ َٚاَْلَ ْث

ِ

ْجغ

ِٔ ْٟ َٚرُ

بِطْ

ِ

ث

ْۢ

١ْ اغا

ِٔ ْٟ فَزَْٕفُ ُز فِ َٙ١ْب فَزَ ُىْٛ ُْ ؽَ

بِطْ

ِ

ث

ِ

١ْغ

َ ِخ اٌطَّ

 

ِٓ َوَٙ ١ْـ

َغ َص ١ْ

اٌطِّ

َوفَفْ ُذ ثَ

َٚاِطْ

ِٔ َْٟۚ

بِطْ

ِ

ٰٝ ث

َّْٛر

ْ

ُط اٌ

ِ

رُ ْشغ

َٚاِطْ

ِٔ َْٟۚ

بِطْ

ث ِظ٠ْ َٓ ِ

َّ

ِذ فَمَب َي اٌ

ٰ

جِّٕ١َ

ْ

بٌ

ِ

ُْ ث

زَُٙ

ِجئْ

َه اِطْ

ِء٠ْ ًَ َػْٕ

ۤ

ِٕ ْٟٓ اِ ْس َغا

ٌٓ ١ْ

ِ

ََّل ِس ْذ ٌغ ُِّج

اِ

ْْ ٰ٘ َظآ

ُْ اِ

َو

Dan ingatlah ketika Allah berfirman: “Wahai Isa putra Maryam! 

Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu aku

menguatkanmu dengan Rohul Kudus. Engkau dapat berbicara dengan 

manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan 

ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, 

Taurat dan Injil. Dan ingatlah engkau membentuk dari tanah berupa

burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi 

seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah 

engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang 

berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau 

mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin￾Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan 

mereka membunuhmu) di kala engkau mengemukakan kepada mereka 

keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara 

mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.” (Al￾Mâidah/5:110).

Pada hari kiamat kelak, terhadap Isa khusus Allah mengingatkan 

nikmat-Nya kepadanya, bagaimana besar nikmat Allah kepadanya dan 

kepada ibunya. Karena orang-orang Yahudi menuduh Isa lahir ke dunia 

karena ibunya mengandung dari hubungan yang jahat dengan seorang 

laki-laki, dengan izin Allah, tiba-tiba bercakaplah Al-Masih 

membersihkan ibunya, padahal umurnya baru beberapa hari lahir. 

Dengan sokongan Ruhul Qudus, yaitu Ruh Suci, nama sebutan 

malaikat yang membawa wahyu kepada Rasul, yaitu Malaikat Jibril.67

Sebagai lanjutan ia bercakap-cakap dalam ayunan itu, yaitu untuk 

mengisi kewajibannya menyampikan syari‟at Ilahi kepada Bani Israil, 

beliau di berikan lancar menulis, membaca, kecerdasan akal, Taurat 

Musa, Injil, yaitu wahyu khusus buat beliau sendiri yang berisi hikmah, 

ajaran kasih sayang, cinta sesama manusia dan berita selamat datang 

nabi akhir zaman yaitu Muhammad. Allah juga mengingatkan Isa 

ketika ia hidup, dengan izin Allah ia membentuk tanah menyerupai 

burung kemudian ia tiup, tanah itu menjelma menjadi burung dan bisa 

terbang.

Dengan izin Allah pula orang buta sejak lahir (Akmaha) dapat 

disembuhkan oleh Isa Al-Masih, begitu juga penyakit sopak, cangu, 

atau kusta yang kejam itu pada zamannya, dan dengan izin Allah pula 

ia menghidupakan orang yang mati. Pada kitab-kitab perjanjian baru 

tersebut, beliau menyembuhkan orang buta dan orang berpenyakit 

kusta, demikian juga menghidupakan orang mati.68

2. Bibel

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku 

menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku 

adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan 

kehendak Dia yang mengutus Aku. (Injil Yohanes, Pasal 5: 30)69

Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia keluar 

kampung. Lalu ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya 

atasnya, dan bertanya: “Sudahkah kau lihat sesuatu?” Orang itu 

memandang ke depan, lalu berkata: “Aku melihat orang, sebab melihat 

mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.” Yesus 

meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu 

sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga dapat melihat 

segala sesuatu dengan jelas. (Injil Markus, Pasal 8: 23-25).70

Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada orang 

yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan 

memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu 

Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: Aku mau, jadilah engkau tahir. Seketika itu juga lenyaplah penyakit 

kustanya. (Injil Lukas, Psal 5: 12-13).71

Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke 

luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak 

orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda 

itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu ia berkata kepadanya: 

“Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia 

menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai 

anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah 

orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkan 

kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan 

Allah sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah￾tengah kita,” dan Allah telah melawat umat-Nya. (Injil Lukas, Pasal 7: 

12-16)72

 

Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat 

peniup-peniup seluring dan orang banyak ribut, berkatalah ia: 

“Pergilah, karena anak itu tidak mati, tetapi tidur.” Tetapi mereka 

menertawakan Dia. Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan 

memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. (Injil Matius, Pasal 

9: 23-35)73

Maka mereka mengangkat batu itu. lalu Yesus mengadahkan 

tangan ke atas dan berkata: “Bapa, Aku mengucapkan syukur kepada￾Mu, karena engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau 

selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang 

berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka 

percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Dan sesudah 

berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: “Lazarus, marilah 

ke luar!” orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya 

masih terikat dengan kain kapan dan muka tertutup dengan kain peluh. 

Kata Yesus kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu, dan biarkan ia 

pergi.” (Injil Yohanes, Pasal 11: 41-44).74

3. Pendapat Ulama

Pendapat Ibnu Katsir tentang Isa berbicara dengan manusia pada 

waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa pada surat Al-Maidah 

110 maksudnya adalah, engkau menyeru manusia ke jalan Allah pada 

masa kecilmu dan juga masa dewasamu. Kata takallama (berbicara) 

mencakup pengertian tad‟u (menyeru), karena mengajak orang bicara 

pada masa dewasa itu bukan suatu hal yang aneh.75

Mengenai membuat burung dari tanah, menurut setengah ahli 

tafsir, ayat ini hanya menjelaskan kemungkinan yang diberikan Allah 

sebagai karunia kepada Al-Masih, tetapi tidak pasti bahwa kesempatan 

yang diberikan Allah itu beliau pakai. Dalam tafsir-tafsir sah dari ahli￾ahli tafsir yang besar seumpama Ibnu Abbas dan Ibnu Jarir tidak 

terdapat riwayat bahwa kesempatan itu sampai dipakai oleh Al￾Masih.76

Kata ahli-ahli tasawuf, ruhani yang badan aslinya telah hancur, 

sehingga hanya tinggal tulang, tidaklah beliau diberi kesanggupan 

untuk mengembalikannya.77

4. Analisis Penulis

Mukjizat yang Allah berikan kepda Isa akan Allah ingatkan lagi 

padanya saat hari kiamat bahwa semua yang terjadi atas izinnya, Bibel 

pun mengatakan demikian, saat kecil Isa membela kesucian ibunya, 

pembelaan ini hanya ada di dalam Al-Quran, di kitab-kitab perjanjian 

lama maupun perjanjian baru tidak terdapat, walaupun demikian, 

Hamka di dalam Tafsir Al-Azhar mengambil pendapat tentang 

pandangan ulama kapan sebenarnya Isa berbicara, walaupaun demikian 

tentulah terdapat perbedaan pandangan, hal ini sudah kami jelaskan 

pada sub bab Isa berbicara saat bayi membela kesucian ibunya.

Di dalam Al-Quran juga menjelaskan Isa membentuk tanah seperti 

burung kemudian dengan izin Allah meniupnya, maka terbanglah 

burung itu, Hamka dalam Tafsir Al-Azhar berpendapat bahwa setengah 

ahli tafsir ayat ini hanya menjelaskan kemungkinan yang diberikan 

Allah sebagai karunia kepada Al-Masih, tetapi tidak pasti bahwa 

kesempatan yang diberikan Allah itu beliau pakai. Hal ini mungkin 

menjadi celah para Orientalis dan orang Nasrani mengkritik Al-Quran. 

Walaupun demikian Al-Quran tetaplah firman Allah yang terjaga 

sepanjang zaman, semua yang berlaku pada Isa atas kehendak-Nya, 

dibentuk Isa burung tersebut apa tidak, tujuan Allah memahamkan 

manusia tentang kekuasaan-Nya.

Bibel tidak mengatakan bahwa salah satu mukjizat Isa bisa 

membuat burung, bisa jadi mereka juga mengkritik dengan mengatakan 

Al-Quran adalah karangan Muhammad atau ditambah-tambah orang 

yang hidup setelahnya. Menurut penulis dan kita yakini bersama bahwa 

Al-Quran adalah kitab yang benar, kemurniaan isinya Allah langsung 

yang menjaganya, bisa jadi justru di kitab merekalah tidak lengkap 

sehingga tidak mencantumkan tentang mukjizat Isa membuat burung

Di Bibel maupun Al-Quran menyebutkan mukjizat Isa tentang 

menyembuhkan orang buta, namun Tafsir Al-Azhar menjelaskan yang 

dimaskud menyembuhkan orang buta yang difirmankan Allah di dalam 

Al-Quran adalah orang yang buta sejak lahir, dengan izin Allah 

sembuhlah orang buta tersebut, termasuk menyembuhkan orang yang 

kusta, semua atas izin Allah. Namun di Bibel tidak ada mengatakan 

dengan seizin Allah, karena menurut mereka Yesus adalah Tuhan, 

sehingga tidak perlu meminta izin.

Hamka dalam menjelaskan ayat ini banyak mengutip cerita dari 

Bibel, diantaranya Injil Matius, Injil Lukas, dan Yohanes. Seperti yang 

diterangkan pada Bab I jika ada dalam Tafsir Al-Azhar ini mengutip 

riwayat Isrâîliyyât, maka hanya untuk peringatan saja. Setelah Hamka 

paparkan cerita dalam Bibel tentang mukjizat menghidupkan orang 

yang mati, Hamka memberi penjelasan yang detail, dari penjalasan itu 

terdapat pula kesan, bahwa amat penting mengetahui ajaran asli Isa Al￾Masih yang diakui dalam Bibel itu sendiri, diantaranya:

Pertama, Injil Lukas menceritakan bahwa setelah anak laki-laki 

tunggal itu beliau suruh bangkit dari usungannya, semua orang yang 

melihatpun percaya bahwa beliau memang seorang nabi besar. 

Tegasnya, bukanlah mereka mengatakan Yesus itu Allah. Kedua, Yesus 

sendiri yang mengatakan anak perempuan itu tidak mati, tetapi tidur 

saja atau pingsan yang disangka oleh ayahnya sudah mati. Ketiga, 

dalam kisah Lazarus yang telah di kubur empat hari sehingga mayatnya 

sudah hendak busuk, Yesus berdoa kepada Allah agar dia (Lazarus) 

dihidupkan kembali. Permohonan Yesus dikabulkan Allah, Lazarus pun 

hidup. Ini sesuai dengan yang dikatakan Al-Quran: Dengan izin Allah!

Jadi bukan Yesus yang menghidupkan dengan kehendaknya, melainkan 

dengan kehendak Allah.78

 

Kalau Isa menghidupkan kembali orang yang sudah mati dengan 

izin Allah, namun tetap dengan keterbatasan, yaitu dijelaskan dalam 

Tafsir Al-Azhar, orang yang belum hancur jasadnya, lantas lihatlah ke￾Kuasaan Allah yang menciptakan manusia hanya setets air dengan izin￾Nya menjadi manusia, dari tanah menjadi manusia, lebih hebat bukan?

F. Kedudukan Isa a.s

1. Isa Hamba Allah dan Rasul-Nya

a. Tafsir Al-Azhar

ِء٠ْ ًَ 

ۤ

جَِٕ ْٟٓ اِ ْس َغا

ِّ

َِضَ اّل ٌ

ُٰٗ

ٕ

ْ

١ْ ِٗ َٚ َج َؼٍ

َؼَّْٕب َػٍَ

ََّل َػْجٌض أَْ

َٛ اِ

اِ ٘٣ ْْ ُ٘

Dia (Isa) tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan 

nikmat (kenabian) kepadanya dan Kami jadikan dia sebagai contoh 

bagi Bani Israil. (Az-Zukhruf/43:59) 

Isa tidaklah dalam golongan manusia atau berhala yang akan 

dimasukkan ke neraka lantaran dia disembah dan dipertuhankan. 

Selama dia hidup, dia tidak pernah mengajak manusia supaya 

menyembah pula kepadanya seperti menyembah Allah. Dia adalah 

hamba Allah bukan anak-Nya. Dia diberi nikmat kenabian dan 

menjadi contoh yang baik bagi Bani Israil tentang keluhuran budi 

dan ketaatan kepada Allah.79

َٛ َعثِّ ْٟ َٚ َعثُّ ُىُْ فَب ْػجُ ُض

ُ٘ َ

اِ ُِّ ْسزَمِ ٌُ١ْ َّْ ّّللا ٰ

 ٰ٘ َظا ِط َغاؽٌ

ٙٗ ُْٖٚ

Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu 

sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus. (Az-Zukhruf/43:64)

Ayat ini menjelaskan bahwa Isa Al-Masih, seperti juga rasul￾rasul yang lain, mengajak dan memimpin kaumnya agar hanya 

menyembah Allah yang tunggal. Tidak pernah beliau mengajarkan 

bahwa beliaupun Tuhan pula, selain Allah. Setelah beliau meninggal 

dunia, barulah masuk ajarn-ajaran lain yang tidak berasal dari 

tauhid, yang diputuskan oleh rapat-rapat pendeta, itupun dalam 

perselisihan pula.80

b. Bibel

“Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, ia berumur kira-kira 

tiga puluh tahun.” (Injil Lukas, Pasal 3: 23).81

Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang 

hilang dari umat Israel” (Injil Matius, Pasal 12: 24)82

Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! 

Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang aku 

mengutus kamu”. (Injil Yohanes, Pasal 20: 21)83

Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barangsiapa mendengar 

perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia 

mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia 

sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Injil Yohanes, Pasal 

5: 24).

84

c. Pendapat Ulama

Quraish Shihab menjelaskan, Nabi Isa tegaskan sekali lagi 

dengan pernyataan bahwa Allah adalah Tuhan beliau dan hanya 

kepada Allah semata-mata ibadah harus ditujukan. Bahkan, di sini 

beliau mendahulukan penyebutan dirinya yaitu kata: Rabbi/Tuhanku

sebagai yang juga mempertuhankan Allah, baru setelah itu 

menyebut kaumnya pada kata Rabbukum. Dengan demikian, 

tertutup secara dini, kesan tentang ketuhanan beliau.85

d. Analisis Penulis

Quran tidak tidak menyebutkan sejak kapan Isa Al-Masih 

bertugas sebagai rasul dan bagaimana, sama dengan terhadap para 

rasul dan nabi yang lain. Tetapi di dalam Bibel pada Injil Lukas 

dikatakan, “Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, ia berumur kira￾kira tiga puluh tahun.” (Injil Lukas, Pasal 3: 23).

86

Dalam sejarah bahwa menetapkan Isa sebagai satu di antara tiga

Tuhan atau bahwa dia anak tunggal Tuhan, baru dijadikan keputusan 

oleh rapat pendeta Nasrani setelah dia meninggal.87 Isa hanyalah 

seorang Rasul, dan tidak pernah sekali-kali ia mengaku sebagai 

Tuhan, hal ini banyak dinyatakan dalam Injil.88

Isa tidak pernah menyuruh manusia untuk menyembahnya 

selama hidupnya, Allah pun menanyakan kepada Isa untuk 

menjadikan pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahnya, 

bahwa Isa saja tidak pernah menyuruh orang untuk menyembahnya, 

… “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang 

bukan hakku. Jika aku pernah mengtakannya tentulah Engkau telah 

mengetahuinya. Engkau mengtehui apa yang ada pada diriku dan 

aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah 

Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.” (Al-Mâidah/5: 116)

Tafsir Al-Azhar menjelaskan, bahwa Isa sama seperti Rasul dan 

Nabi yang lain, yaitu menyembah Allah Yang Esa, di Bibel pun 

banyak yang mendukung demikian, dan perlu kita ketahui bahwa 

sesungguhnya Tuhan tidak butuh makan layaknya manusia, karena 

makan adalah cara makhluk untuk bertahan hidup, sedangkan Isa 

juga makan seperti manusia lainnya, Al-Quran pun menjelaskan 

pada surat Al-Mâidah ayat 75.

2. Jangan Katakan Allah Itu 3 Tetapi Ia Tuhan Yang Maha Esa

a. Tafsir Al-Azhar

َ

َّْ ّّللا ٰ

ْٓٛ ا اِ

ُ

ِظ٠ْ َٓ لَبٌ

َّ

َغ اٌ

ٌ زَُٙ ْٛا َػ َّّب َمَ ْض َوفَ

َْٕ٠ ُْ

َّ

ٌ ْْ

ٌٗ َّٚا ِدٌض َٚاِ

ٰ

ََّلٓ اٌِ

 ٗ اِ

ٰ

َٚ َِب ِِ ْٓ اٌِ

 خَۘ

ضَ

ٰ

ٍ

ُش صَ

صَبٌِ

ٌُ١ْ ٌِ

ُْ َػَظا ٌة اَ

ِظ٠ْ َٓ َوفَ ُغ ْٚا ُِِْٕٙ

َّ

َّ َّس َّٓ اٌ

َ١ٌَ َْ ْٛ

ُ

ٌْٛ

َ٠م ٦ٖ ُ

Sungguh, telah kafir orang-orang yang mengatakan, bahwa Allah 

adalah salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada tuhan (yang 

berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak 

berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang 

kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih. (Al￾Maidah/5:73) 

Mengatakan bahwa Allah itu adalah tiga. Yaitu Allah Bapa, 

Allah putra dan Ruhul Qudus, adalah memecah kesatuan Allah. 

Tegasnya, tidak percaya lagi bahwa Allah itu Esa adanya. Telah tiga 

kali dikatakan kesalahan kepercayaan itu, pertama di Surat An-Nisa 

ayat 171, di sini disalahkan lagi bahwa Allah itu adalah tiga dari 

yang tiga, kemudian kepercayaan orang Nasrani setelah Al-Masih 

wafat. Padahal di dalam catatan yang mereka sebutkan injil itu 

masih terdapat kalimat-kalimat Al-Masih sendiri yang menyatakan 

bahwa Allah itu satu, dan dia sendiri bukanlah Allah. Kepercayaan 

ini tidak pernah diajarkan Al-Masih. Baru timbul kemudian setelah 

dia meninggal dunia

Kepercayaan Trimurti atau Trinitas ini adalah kepercayaan 

kemasukan dari luar. Yaitu kemasukan ajaran agama Brahma yang 

juga berdasarkan Trimurti. Agama Budha ada pula kepercayaan 

bahwa Budha itu adalah Tuhan dalam tiga oknum. Dan dalam 

Agama Tao (Agama Tiongkok).89

Trimurti inipun terdapat dalam kepercayaan Mesir Kuno, 

perkataan Kalimah atau Kalam yang dimkasud oleh orang Kristen 

ialah Al-Masih, rupanya telah terdapat lebih dahulu dalam 

kepercayaan Mesir kuno.

Maka pokok ajaran Al-Masih sebenarnya sebagaimana terdapat 

pada Injil Yahya 17: 3, tersebut juga pada Injil Markus 12: 29 dan 

Injil Markus 12: 32, inilah Ajaran sebenarnya yaitu Allah tuhan 

Yang Esa. Alangkah baiknya jika kita semuanya sama-sama kembali 

ke sana. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, 

pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab 

yang pedih. (Al-Mâidah/5:73).

90

b. Bibel

Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah 

Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia. (Ulangan, Pasal 4: 35).

91

Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah hai 

orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa. (Injil Lukas, Pasal 12: 

29)

Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, 

benar kata-Mu itu, bahwa Dia Esa, dan bahwa tidak ada yang lain 

kecuali Dia. (Injil Lukas, Pasal 12: 32)93

Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada 

tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya 

kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Injil Matius, Pasal 4: 10)94

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal 

Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus 

yang telah Engkau utus. (Injil Yohanes, Pasal 17: 3).

95

c. Pendapat Ulama

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaziri menjelaskan dalam Tafsirnya, 

konteks ayat ini masih menjelaskan tentang kekufuran orang-orang 

Nasrani. Pada ayat pertama disebutkan tentang kekufuran itu bagi 

orang yang mengatakan bahwa Allah itu Al-Masih binti Maryam, 

dalam konteks ini sudah dinyatakan kafir orang yang mengatakan 

bahwa Allah itu oknum ketiga (Trinitas).96

Al-Maraghi menjelaskan, sesungguhnya kafirlah orang-orang 

yang mengatakan, bahwa Allah pencipta langit dan bumi, serta apa 

yang ada diantara keduanya itu adalah salah satu dari tiga oknum, 

dikalangan umat Nasrani sendiri ada tiga paham yang berbeda, 

bahkan angkatan terakhir umat Nasrani mengatakan adanya tiga 

oknum, dan bahwa masing-masing ketiganya adalah sama dengan 

lainnya.

97

d. Analisis Penulis

Keyakinan bahwa Isa adalah Tuhan sebagaimana yang 

dipercayai sebagian kaum Nasrani sebenarnya bertentangan dengan 

doktrin Injil itu sendiri. Karena banyak dalam Injil tentang keesaan 

Allah Tuhan Yang Maha Esa.98

Inilah pokok persatuan ketiga pemeluk agama, yang pertama 

dinamai orang Yahudi, yang kedua Nasrani, dan yang ketiga tetap 

memakai nama lama yaitu menyerahkan diri (Islam) kepada yang 

Maha Esa itu. Bukan Al-Quran yang menuduh mereka kafir dan 

tidak akan masuk surga atas kehendak Nabi Muhammad SAW saja, 

melainkan firman Allah yang dapat disesuaikan dengan ucapan asli 

Al-Masih sendiri. Bahwa memungkiri keesaan Allah adalah satu 

kepercayaan yang akan menjauhkan manusia daripada hidup yang 

kekal.99

Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menjelaskan bahwa perkataan 

bahwa Allah itu tiga telah dibantah, baik pada surat An-Nisa ayat 

117 dan surat Al-Maidah ayat 73, juga pengakuan dalam Bibel

sendiri mengatakan bahwa Allah itu Esa. Kepercayaan yang tentang 

trinitas tersebut datang setelah dia meninggal dunia.

Hamka juga mengatakan, setelah dipelajari perbandingan 

agama, bahwa pengertian trinitas ini adalah kepercayaan yang 

masuk dari luar seperti ajaran Brahma, Budha, Tao bahkan Mesir 

Kuno. Sedangkan pokok ajaran Al-Masih sendiri masih tercantum di 

dalam Injil sampai sekarang. Hamka dalam Tafsir Al-Azhar juga tak 

lupa mencantumkan ayat-ayat dalam Injil pokok ajaran Al-Masih 

yang sebenarnya masih sejalan dengan Al-Quran bahwa Allah itu 

Esa.

G.Wafat (Isa Tidak Dibunuh dan Tidak Disalib)

1. Tafsir Al-Azhar

ِى ْٓ

ٰ

ُْٖٛ َٚ َِب َطٍَجُ ُْٖٛ ٌَٚ

ُ

َٚ َِب لَزٍَ

َِۚ

َ َع ُس ْٛ َي ّّللا ٰ

َّ ِس١ْ َخ ِػ١ْ َسٝ اْث َٓ َِ ْغَُ٠

ْ

َٕب اٌ

ْ

ب لَزٍَ

ُش َّٚلَ جَِّٗ ٌِْٛ ُِْٙ أَِّ

ِّٓ

ََّل ارِّجَب َع اٌظَّ

 ُ اِ

ْ

ِ ٖٗ ِِ ْٓ ِػٍ

ُْ ث

َِب ٌَُٙ

ْٛا فِ ١ْ ِٗ ٌَفِ ْٟ َش ٍّه ُِِّْٕٗ 

ِظ٠ْ َٓ ا ْسزٍََفُ

َّ

َّْ اٌ

 َٚاِ

ُْ

َُٙ َۙ ٌ

ْۢ

ُْٖٛ َ٠مِ ٕ١ْاب

ُ

َٚ َِب لَزٍَ

اّب

١ْ ِٗ َٚ َوب َْ ّّللا ٰ ٔ٘٦ ُ َػ ِؼ٠ْ اؼا َد ِى١ْ

ُ اٌَِ

ّّللا ٰ

َؼُٗ

ثَ ٔ٘١ ًْ َّعفَ

157. dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya 

kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” 

padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, 

tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan 

Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang 

(pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh 

itu. Mereka benar-benar tidak tau (siapa sebenarnya yang dibunuh 

itu), melainkan mengikuti perasangka belaka, jadi mereka tidak yakin 

telah membunuhnya. 158. Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke 

kehadirat-Nya. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. (An-Nisâ/4:157-

158)

Orang Yahudi membanggakan bahwa mereka telah membunuh Isa 

anak Maryam, yaitu Rasul Allah yang telah diutus Tuhan untuk 

mengembalikan mereka kepada isi Turat yang sejati sebab Nabi Isa 

sendiri adalah dilahirkan oleh Maryam keturunan Bani Israil.

Di dalam ayat ini disebutkan kemulian Nabi Isa Al-Masih, yaitu 

Rasul Allah, Sebagai tekanan firman Allah kepada Nabi Muhammad 

SAW tentang kejahatan mereka. Jadi kata-kata Rasul Allah dalam ayat 

ini bukanlah rentetan kata orang Yahudi, melainkan Allah 

menunjukkan kejahatan mereka, mereka bangga sebab telah berusaha 

membunuh seorang utusan Allah. Kebanggaan yang palsu itu telah 

dibantah Allah dalam firman-Nya.100

Syubbiha artinya disamarkan. Yaitu diadakan orang lain, lalu 

ditimbulkan sangka dalam hati orang yang hendak membunuh itu 

bahwa orang lain itulah Isa. Orang-orang ahli kitab pun telah berselisih 

paham tentang siapa yang mati terbunuh dan tersalib itu.

Dalam ayat ini disebut kalimat Syak. Menurut Ilmu Manthiq 

(logika), syak berati ragu-ragu atau bimbang dalam menghadapi di

antara dua soal, antara ada dan tidaknya, tidak dapat memastikan ke 

mana beratnya. Kepada ada atau tidak ada, tetapi dalam pemakaian 

bahasa Arab, sama artinya dengan Jahil. 

Di sini dinyatakan bahwa pengetahuan pasti mereka tentang hal itu 

tidak ada. Yang ada hanya sangka-sangka. Sangka-sangka menjadi arti 

dari zhan yang termaktub dalam ayat ini. Salah satu yang menyebabkan 

timbulnya sangka-sangka itu ialah setelah membaca keterangan￾keterangan dari penulis-penulis kitab yang mereka namai Injil, yang 

dikarang oleh empat orang, yaitu Matuis, Markus, Lukas dan Yohanes. 

Dan keempat orang yang menulis itu tidak seorangpun yang hadir 

ketika hal itu terjadi. Bila keempat Injil itu kita baca, terdapat 

kenyataan bahwa susunan mereka berbeda-beda.101

Injil yang empat mengatakan bahwa yang menyerahkan kepada 

imam-imam Yahudi itu ialah Yahuda (Yudas) Iscariot. Ketika 

mengajak menangkap itu si Yudas memberi tanda, kalau nanti bertemu, 

lalu si Yudas mencium orang itu, maka itulah Isa. Ini saja sudah bukti 

tertulis bahwa tantara-tentara yang akan menangkapnya itu, tidak ada 

yang tahu pasti mana yang dia. 

Bahkan dalam riwayat-riwayat yang dinukil oleh ahli-ahli tafsir 

Islam sendiri, dalam menafsirkan ayat ini pun masih tampak gambaran 

syak dan kebimbangan, sebab mereka menerima riwayat dari orang 

Yahudi dan Nasrani yang baru masuk Islam, Ibnu jarir menyatakan 

bahwa rupa Isa di samakan dengan Yahuda (Yudas) sehingga dia yang 

ditangkap dan di salib. Satu lagi riwayat, isa bertanya siapa yang sudi 

mengorbankan diri untuk menggantikan dirinya, maka pemuda itulah 

yang memberikan dirinya saat tentara romawi datang ketika senja 

sehingga muka manusia tidak jelas lagi.

Inilah riwayat yang dirawikan oleh Sa‟id bin Jubair dari Ibnu 

Abbas. Adapun riwayat-riwayat ini diterima oleh sahabat-sahabat 

Rasulullah dan penafsir sesudahnya ialah orang-orang Ahlul Kitab 

yang masuk Islam, di antaranya Wahab bin Munabbih. 

(Tafsir An-Nisâ/4:158). Kalimat bal yang berarti bahkan, di sini 

digunakan sebagai bantahan kepada perasangka mereka yang salah itu 

lalu memberikan kepastian bahwasannya Isa Al-Masih tidak mati di 

kayu salib. Melainkan Allah telah mengangkatnya kepada-Nya. 

Setengah mufasir berpendapat Isa telah diangkat ke sisi-Nya di langit, 

sekarang dia ada di sana, setengah lagi berpendapat Allah memelihara 

Hambanya yang mulia itu Isa Al-Masih sehingga mengangkatnya jauh 

lebih suci dari tangan orang jahat.102

Sebab itu, datanglah penafsiran yang lebih dekat kepada paham 

kita dari Imam Ar-Razi. Beliau berkata,” Dia telah diangakat Allah 

kepada-Nya,” ialah ke tempat kemuliaan Allah. Ke tempat bagi seorang 

rasul dan nabi Allah

Kemudian juga terdapat beberapa Hadits Ahad mengatakan Nabi 

Isa akan turun kembali dari langit, untuk memecahkan kayu salib yang 

dipuja orang Nasrani dan membunuh babi. Maka orang yang berpegang 

kepada paham dan tafsir bahwa Nabi Isa telah diangkat Allah ke tempat 

lain, bukan ke langit, terbagi dua dalam penerimaan hadits-hadits Nabi 

Isa akan turun. Setengahnya berpendapat dengan tegas saja, bahwa 

hadits-hadits Ahad semacam ini tidaklah wajib dijadikan aqidah 

(kepercayaan), kalaupun tidak dipakai tidak salah dan tidak keluar dari 

Islam.

104

2. Bibel

Ketika hari siang, ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, 

lalu memilih di antara mereka dua belas orang, yang disebut- nya rasul: 

Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, 

Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, 

Yakobus anak Al-Feus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas 

anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi 

pengkhianat. (Injil Lukas, Pasal 6: 13-16).

105

Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang 

bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: “Apa 

yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia 

kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. 

Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk 

menyerahkan Yesus. (Injil Matius: Pasal 26: 14-16).

106

Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini 

kepada mereka: “Orang yang kan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia 

dan bawalah Dia dengan selamat.” Dan ketika ia sampai di situ ia 

segera maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Rabi,” lalu mencium 

Dia. Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. (Injil 

Markus: Pasal 14: 44-46).

107

Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawanya 

menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli 

Taurat dan tua-tua. (Injil Matius, Pasal 26: 57).

108

Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, 

berteriaklah mereka: “Salibkan Dia, Salibkan Dia!” Kata Pilatus kepada 

mereka: “Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati 

kesalahan apapun pada-Nya. (Injil Yohanes, Pasal 19: 6).

109

Sambil memikul salib-Nya Ia pergi keluar ke tempat yang bernama 

Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia 

disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua 

orang lain, sebelah menyebelah, Yesus ditengah-tengah. (Injil Yohanes, 

Pasal 19: 17-18).

110

Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan 

meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak 

bersinar. Dan tabir bait suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan 

suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku.” 

Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. (Injil 

Lukas, Pasal 23: 44-46.)111

Lalu mereka masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang

muda yang memakai jubah putih di sebelah kanan. Merekapun sangat 

terkejut, tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: “Jangan takut! 

Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang di salibkan itu. Ia telah 

bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka 

membaringkan Dia. (Injil Markus, Pasal 16: 5-6).

112

3. Pendapat Ulama

Syaikh Asy-Syankiti mengatakan, sebagian ulama berkata 

maksudnya Allah telah mengangkat Isa ketika dia sedang tidur seperti 

itu, penafsiran ini telah diperkuat oleh ayat-ayat yang menggunakan 

kata “wafat” untuk menunjukkan arti “tidur”. Seperti Firman Allah: َٛ

َُ٘ٚ

ِظٞ

َّ

ًِ اٌ ...

١ْ

َّ

بٌٍ

ِ

ب ُوُْ ث

َٛفَّ

َزَ٠” Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari” … 

(Al-An‟âm/6:60).113

Syaikh Mustafa Al-Maraghi berkata, Jelaslah bahwa Allah 

mewafatkan dan mematikannya dan mengangkatnya, zahirlah (nyata) 

dengan diangkatnya sesudah wafat itu, yaitu diangkat derajatnya di sisi 

Allah, sebagaimana Idris a.s dikatakan Allah, “Dan Kami angkat dia ke 

tempat yang tinggi”. Dan inipun jelas pula, yang jadi pendapat setengah 

ulama-ulama Muslimin, bahwa beliau diwafatkan Allah, wafat yang 

biasa, kemudian diangkat derajatnya. Maka, diapun hiduplah dalam 

kehidupan ruhani, sebagaimana hidupnya orang-orang yang mati 

syahid dan kehidupan nabi-nabi yang lain juga.114 Al-Alusi, Syaikh 

Syaltout, Syaikh Muhammad Abduh, Sayyid Rasyid Ridha sependapat 

dengan Syaikh Mustafa Al-Maraghi. 

4. Analisis Penulis

Banyak sekali cerita yang bertentangan antara Al-Quran dan bibel

dalam kisah pembunuhan dan penyaliban Yesus, Yesus di kubur, Yesus 

bangkit. Bahkan di Tafsir Al-Azhar pun terkandung ada riwayat 

Isrâîliyyât di dalamnya, namun Hamka mengutip pendapat ulama dan 

menjelaskannya sumbernya dari mana. Di dalam Al-Quran Isa 

merupakan Rasul yang di utus Allah kepada kaumnya, namun Bibel

dari awal sudah menceritakan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang 

merupakan Allah itu sendiri, satu dari tiga okmun.

Tafsir Al-Azhar menjelaskan bahwa kalimat Syubbiha berarti 

diserupakan, orang Yahudi berbangga telah membunuh Isa, namun 

sebenarnya tidak kena mengenai dengan kejadian sebenarnya. Dan di 

dalam diri mereka terdapat keragu-raguan dan menyangka-nyangka 

saja. Ketika mengajak menangkap itu si Yudas memberi tanda, kalau

kalau nanti bertemu lalu si Yudas mencium orang itu, maka itulah Isa. 

Ini saja sudah bukti tertulis bahwa tantara-tentara yang akan 

menangkapnya itu, tidak ada yang tau pasti mana dia.115

Di dalam Bibel mengatakan bahwa Yudas termasuk Rasulnya, 

muridnya, yang kemudian berkhianat. Perlu kita ketahui bersama, 

bagaimana mungkin seorang pilihan Tuhan, Rasul utusan Tuhan 

berkhianat kepada Tuhan, dan bagaimana mungkin Tuhan salah pilih 

Rasul. Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al-Azhar bahwa Injil yang 

empat mengatakan yang menyerahkan Yesus kepada imam Yahudi 

yaitu Yudas Iskariot.

Di dalam Al-Quran membantah dengan jelas tentang Isa dibunuh 

dan disalib. Tafsir Al-Azhar sendiri banyak mengutip pendapat ulama 

Tafsir kontemporer untuk memperkuat penjelasan tentang kalimat 

mutawaffika dan rafi‟uka, yang akhirnya Hamka lebih condong 

terhadap pendapat Ar-Razi. Dan sejalan dengan pendapat Al-Alusi, Syaikh Syaltout, Syaikh Muhammad Abduh, Sayyid Rasyid Ridha, 

Syaikh Mustafa Al-Maraghi

Bibel terus menjelaskan, bagaimana kelakuan murid penghianat itu 

untuk menyerahkan Isa, kemudian bagaimana Isa dibawa ke mahkamah 

agama, diputuskanlah Yesus harus dihukum di salib, kemudian bangkit 

lagi dan menghadap ke Bapa. Yang semua ini di bantah oleh Al-Quran. 

Al-Quran memang tidak membahas secara terperinci bagaimana 

proses penyerupaan dan kenaikan Isa, sehingga persoalan ini kerap kali 

menjadi bahan kontroversi di kalangan umat Islam. Umpamanya, masih 

diperselisihkan apakah yang diserupakan dengannya itu kemudian 

dibunuh oleh orang-orang Yahudi, hanya satu orang atau semua 

sahabat Nabi Isa yang ketika kejadian itu berlangsung berada satu 

rumah dengannya. Bila ada uraian tentang itu, sudah dipastikan berasal 

dari riwayat Isrâîliyyât.

116

Terlepas dari perbedaan pendapat ulama tentang peristiwa Isa mati 

atau tidak oleh Allah, diangkat ke mana, siapa yang diserupakan 

wajahnya, dan apakah akan diturunkan lagi. Yang jelas dengan tegas 

Al-Quran menjelaskan tidaklah mereka membunuh Isa Al-Masih anak 

Maryam dengan keyakinan yang pasti, sebab mereka tidak mengetahui 

dengan pasti bahwa yang terbunuh itu Isa Al-Masih. Memang ada yang 

terbunuh, tetapi yang pasti bukanlah Nabi Isa.117

Penulis mengambil kesimpulan itu semua, bahwa yang paling 

penting dari semua penjelasan tersebut adalah isa tidak dibunuh dan 

disalib. Bolehlah kita berbeda pendapat tentang siapa yang 

diserupakan, Isa diangkat dengan ruh dan jasad atau dimatikan Allah, 

maka ambillah satu pendapat dan jika ada perbedaan dengan yang lain tidaklah dihukumi keluar dari Islam. dan yang perlu kita yakini 

bersama sekali lagi bahwa Isa tidak dibunuh dan disalib, dan ayat Al￾Quran diturunkan menjadi salah satu petunjuk kebenaran bagi 

penyimpangan manusia. Maha Suci Allah yang Maha Hidup, dan tidak 

menyerupai makhluk-Nya


Dari semua paparan yang penulis jelaskan tentang Isrâîliyyât dalam 

Al-Quran (Studi Komparatif Kisah Isa a.s antara Tafsir Al-Azhar dan 

Bibel), maka dapat kita tarik kesimpulan.

Seperti yang kita ketahui bahwa ada beberapa pengertian dari istilah 

Isrâîliyyât yang dikemukakan para pakar Al-Quran dan tafsir, di 

antaranya:

1. Kisah atau peristiwa yang diriwayatkan dari Bani Israil.

2. Kisah-kisah yang dikutip dari sumber agama Yahudi, Nasrani dan 

agama-agama lainnya (Taurat, Injil, Talmud, dan kitab-kitab suci 

lainnya).

3. Semua kepercayaan dan cerita atau dongeng non Islam, baik yang 

disisipkan orang Yahudi dan Nasrani atau yang lainnya ke dalam 

agama Islam sejak abad pertama Hijriah.

4. Cerita-cerita yang dinukil dari Ahli Kitab selain yang terdapat dalam 

Al-Quran dan Hadits Nabi SAW.

Isrâîliyyât terdapat beberapa bagian, diterima jika sejalan dengan 

syariat Islam, ditolak jika bertentangan dan didiamkan jika tidak diketahui 

kebenarannya atau kedustaanya, maka Tafsir Al-Azharpun tidak terlepas 

dari Isrâîliyyât, namun sangat sedikit kita jumpai riwayat-riwayat 

Isrâîliyyât dalam Tafsir Al-Azhar, jika terdapat pun hanya untuk 

peringatan saja dan Hamka sangat berhati-hati, ada di sebagian penafsiran 

tentang Nabi Isa yang Hamka tulis dengan mengutip Bibel untuk 

mendukung bahwa ajaran mereka sebenarnya sama dengan tujuan Nabi 

Isa diutus Allah, yaitu meng-Esakan Allah, juga ditambah pula penjelasan-penjelasan Hamka di dalamnya yang bertentangan atau sejalan di 

dalamnya, Misalnya tentang kehamilan Maryam sang wanita suci, Isa 

menyembuhkan orang buta dan kusta, Isa menghidupkan orang mati,

mereka mengatakan bahwa Isa itu oknum dari yang tiga, Isa tidak dibunuh 

dan di salib.