Tampilkan postingan dengan label sifat bani israil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sifat bani israil. Tampilkan semua postingan

sifat bani israil

 


sifat bani israil 

 

 

Penelitian ini berjudul SIFAT BANI ISRAIL MENURUT M.QURAISH SHIHAB DI 

DALAM TAFSIR AL-MISBAH. Penelitian ini dilatar belakangi sebab  melihat 

pergantian zaman yang semakin parah, dan penulis ingin mengaitkannya dengan kisah 

Bani Israil. Rumusan masalah penelitian ini yaitu  bagaimana sifat Bani Israil menurut 

M.Quraish Shihab, dan Bagaimana Analisis Paradikma Tentang Bani Israil pada 

kehidupan sekarang. Adapun jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu library 

research (kajian kepustakaan). Metode yang penulis gunakan yaitu  metode maudhu’i 

(tematik). Metode maudhu’i (tematik) yaitu  metode penafsiran al-Qur`ān dengan ayat-

ayat yang sesuai dengan tema atau permasalahan yang telah di tetapkan yaitu untuk 

mengetahui ayat-ayat  Sifat Bani Israil dalam al-Qur`ān. Istilah  Bani Israil di sebut 

sebanyak 42 kali pada 17 surah di dalam Al-Qur’an dengan asal kata Israil. Penelitian ini 

menggunakan sumber data primer yaitu kitab Tafsir Al-Misbah. Sedangkan sumber data 

skundernya di ambil dari buku-buku, skiripsi, jurnal yang ada kaitannya dengan 

penelitian ini. Hasil penelitian ini yaitu  menurut M.Quraish Shihab sifat Bani Israil ada 

beberapa hal seperti: keras kepala, ingkar, dengki, menyombongkan diri, membangkan. 

Kemudian Analisis Paradikma Tentang Bani Israil pada kehidupan sekarang, masa 

penjajahan Yahudi, Organisasi  Yahudi terdiri dua organisasi yaitu, Fereemasonry dan 

Zionisme, Pemikiran Wahba Az-Zuhaili Tentang Sifat Bani Israil yaitu: Ingkar, 

Pembunuh  Nabi , bohong, Sombong , Pembangkang. Selanjutnya Pemikiran Buya 

Hamka Tentang Bani Israil yaitu  Menurut Buya Hamka  Bani Israil itu yaitu    

sejarahahnya kaum yang sejak dahulu  dengan segala cara menghalagi manusia untuk 

tidak melaksanakan syariat Allah. Mereka membunuh para nabi berusaha mengubah 

bentuk dan isi taurat dan injil, serta menghalalkan apa saja yang telah di haramkan Allah 

swt, misalnya menلhalalkan hubungan seksual antara anak dengan ayah, membolehkan 

adanya praktek sihir, menghalalkan riba sehingga terkenallah dari dahulu sampai 

sekarang bahwa antara Yahudi dengan perbuatan riba yaitu  susah dipisahkan. Kaum 

yang istimewa. Segala bangsa mereka pandang rendah, dan mereka menyombong, 

lantaran itu tentu saja perbuatan-perbuatan mereka yang hanya mementingkan diri 

sendiri akhirnya membawa kerusakan, Sukarlah Bani Israil, sampai pun ke zaman kita 

ini, buat mengelekkan diri dari tempelak Tuhan yang seperti ini. 

 

 

 

 ملخص

ىذاالبحث بعنوان طبيعة إسرائيل حسب حممد قريش شها ب:ىذا البحث مو جوديف اخللفية 

إسرائيل. تتمشل صيا غة رية تزدادسوءا, ويريد الكا تب ربطها بقصة أطفا ل بسبب رؤية األوقا ت ادلتغ

وكيف يتم حتليل منوذج أطفال مشكلة ىذا البحث يف كيفية طبيعة بين إسر ئيل حسب مقر يش شها ب,

الطريقةاليت  . اما بالنسبة لنوع البحث الذي استخدمو, فهودراسةاألدب.إسرائيل يف احليا ة احلا لية

استخدمها ىي طريقة موضوعية. الطريقة ادلواضيعيةىي طريقة لتفسريالقران الكرمي با يا ت تتوافق مع 

ذكر مصطلح ادلوضوع أو ادلشكلة اليت مت حتديدىا, وىي معرفة ايا ت طبيعة أطفا ل اإلسالم يف القران. ي

مصا در البيا نا ت األولية وىي تفسري  . تستخدم ىذه الدراسةسورةيف ااقران 17مرة ف 42بين إسرائيل 

ادلصبا ح. يف حني أن مصا در البيا نا ت الثا نوية ما خؤذة من الكتب واألطروحا ت واجملالت اليت ذلا 

ىي أن ىناك  عالقة هبذا البحث. نتا ئج ىذه الدراسة وفقا حملمد قريش شها ب, طبيعة غسر ئيل

مث حتليل منوذج"أطفال إسرئيل" .ر, واحلسد, وادلفا خر, والتحديا العديدمن األشيا ء مثل: العناد, واإلنك

يف احلالية, احلقبة االستعمارية اليهودية, تتألف ادلنظمة اليهوديةمن منظمتني, مها ادلا سونيةوالصهيونية, 

إنكار, القا تل النبوي, الكاذب, ادلتكرب, ادلنشق, أفكاروىبةالزحيلي حول حلزون بين إسرائيل, وىي:

ةعلى ذلك, فإن فكر بويا ىامكا حول بين إسرائيل ىو أنو وفقا بويا ىا مكا, فإن بين إسرائيل, ىو عالو 

اهلل, على سبيل ادلثال, يربرالعالقا ت اجلنسية بني  تاريخ األشخاص الذين منعوا مجيعا من مما رسة الشريعة.

يها الناس, كل أمة ينظرون إليها, فصله, أ األطفال واآلباء, ويسمح دلمارسة السحر, ويربرالربا من الصعب

ويفخرون بسبب تصرفات أولئك الذين يأ مرون بأنفسهم أخيرا إحداث الضرر,اجعل من الصعب على بني إسرائيل, حتى 

 يومنا هذا, أن يتخلصوامن مكان هللا مثل هذا.

 

 

 vii 

PEDOMAN TRANSLITERASI 

 

 

Huruf   Huruf 

Arab   Latin  Arab   Latin  

 d / d = ض ‘ = ء

 t / t = ط b = ب

 z / z = ظ t = ت

 ‘ = ع ts = ث

 Gh = غ j = ج

 F = ف  h / ḥ = ح

 Q = ق kh = خ

 K = ك d = د

 L = ل dz = ذ

 M = م r = ر

 N = ن z = ز

 H = ه s = س

 W = و sy = ش

 Y = ي s / ṣ = ص

 

Vokal                       Vokal Panjang 

 ā =  ىا َ a  :  َـ  

 ī =  ىِى i  : َـ  

 ū  =  ىُوَ  u  :  َـ  

 

 aw = ى وَ    

    ًَ  ay = ى 

 

Contoh  

 annasi =    النَّاس

ٍ ن افِ  al’afin =  أ ل ع 

فَِ ُرو  ع   ma’rufi = م 

 

مَُ  yawm =  ٌ و 

ءَ   ً   syayiun =  ش 

 

 

  

 

 viii 

Catatan : 

1. Kata alīf-lam alta ‘rīf baik syamsiyyah maupun qamariyyah diawali dengan al- 

dan dismbung dengan kata yang mengikutinya. Contoh: al-bayt, al-insān, al-dār, 

al-sahīh. 

2. Huruf tā marbūtah () ditulis dengan ḧ. Contoh : al-mar’aḧ (bukan al-mar’a), 

Dzurriyaḧ (bukan dzurriya). 

3. Huruf tasydīd ditulis dua kali. Contoh : al-quwwaḧ, al-makkaḧ, al-nabawiyaḧ. 

4. Secara umum vokal huruf terakhir suatu kata tidak dituliskan pengecualian 

diberikan pada huruf terakhir kata-kata berikut ini, dimana vokalnya ditulis 

sebagaimana adanya: 

a. Kata kerja (fi’il). Contoh: dzahaba (bukan dzahab), qara’a (bukan qara’), 

yaqūlu (bukan yaqūl), yasma’ūna (bukan yasma’ūn). 

b. Kata milik. Contoh: baytuka (bukan baytuk), qauluhu (bukan qauluh). 

c. Vokal terakhir kata-kata fawqa (bukan fawq), tahta (bukan taht), bayna 

(bukan bayn), amama (bukan amam), warā’a (bukan warā’), dan sejenisnya. 


 Ajaran Islam yaitu  ajaran yang bersumberkan wahyu Allah SWT, Al-

Qur‟an yang dalam penjabarannya dilakukan oleh hadis Nabi Muhammad SAW. 

Masalah akhlak dalam ajaran Islam sangat mendapatkan perhatian yang begitu besar 

.menurut ajara islam penentuan baik dan buruk harus didasarkan pada petunjuk Al-

Qur‟an dan hadis. Jika kita perhatikan Al-Qur‟an maupun hadis dapat di jumpai 

berbagai istilah yang mengacu kepada baik, dan ada pula yag mengacu kepada yang 

buruk.

1

 

 Kepribadian merupakan ciri karakteristik, atau sifat khas diri seseorang yang 

bersumber dari bentukan-bentukan yang di terima dari lingkungan, misalnya 

keluarga pada masa kecil dan bawaan sejak lahir. Seiring dengan pengertian ini, ada 

sekelompok orang berpendapat baik buruknya karakter manusia sudah bawaan dari 

lahir. Jika bawaannya baik, manusia itu akan berkarakter baik, dan sebaliknya jika 

bawaannya jelek, manusia itu akan berkarakter jelek. 

2

 

 Imam Al-Ghazali menunjukkan bahwa akhlak sebagai kondisi atau sifat yang 

telah meresap dalam jiwa dan terpatri dalam hati, akhlak itu suatu kebiasaan, 

kesadaran, mudah melakukan tidak ada unsur pemaksaan dan factor ekstren. 

Misalnya, seseorang yang mendermakan hartanya dengan jarang yang dilakukan, 

maka seseorang itu tidak disebut dermawan sebagai pantulan dari kepribadiannya. 

Suatu perbuatan dapat dinilai baik, jika munculnya perbuatan itu dengan mudah 

sebagai suatu kebiasaan tanpa memaksakan dirinya untuk mendermakan hartanya, 

atau memaksa batinnya sehingga terpaksa untuk berderma, maka orang yang 

semacamitu tidak dapat disebut sebagai dermawan. Seseorang yang berahklak baik 

atau buruk tidak dengan pemikiran dan pertimbangan, tetapi ia lakukan denkesadaran  

                                                             

1

 .Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf,(Jakarta :RajaGrafindo Persada, 2009) hlm.119-120 

2

.Akhyar, Akhlak, (Pekanbaru :Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Unuversitas 

Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2014) hlmn.2  

 

 

 

kejiwan yang terpatri dalam hatinya lalu melakukannya, sehingga perilaku akhlaknya 

di sebut sifat kepribadian yang berahklak.

3

 

Qasas al-Qur’an yaitu  pemberitaan Al-Qur‟an tentang hal ihwal umat yang 

telah lalu, nubuat kenabian yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. 

Al-Qur‟an banyak mengandung keterangan tentang kejadian pada masa lalu, sejarah 

bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri, dan peninggalan atau jejak setiap umat. Ia 

menceritakan semua keadaan mereka dengan cara menarik dan mempesona.

4

 

Kisah dalam Al-Qur‟an sangat beragam bentuknya. Kisah merupakan salah 

satu gaya yang digunakan Al-Qur‟an  dalam memaparkan petunjuk-petunjuknya 

kepada manusia. Model cerita selama ini memiliki daya tarik yang kuat sebab  bisa 

menggugah hati pembacanya. Dengan demikian,kisah-kisah dalam Al-Qur‟an 

merupakan sarana pengajaran dan tidak hanya bermaksut untuk mengungkap sejarah 

saja tapi melainkan juga tentang etika, sifat,karakter, dan pesan-pesan moral di 

dalamnya. Hal ini dapat di lihat bagaimana Al-Qur‟an secara eksplisit berbicara 

tentang kisah seperti firman Allah dalam surah yusuf/12:3 

Artinya: “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan 

mewahyukan Al Quran ini kepadamu”. 

 

Dalam Al-Qur‟an kisah yang banyak di ungkap yaitu  kisah bani israil. Kisah 

ini menggambarkan tentang sifat  bani israil, salah satu sifat bani israil yaitu  suka 

bertanya sehingga menyulitkan diri mereka sendiri. Seperti yang terdapat dalam 

surah Al-Baqarah: 

3

Nasharuddin, Akhlak (ciri manusia paripurna), (Jakarta: Rajawali pers, 2015) hlm.208-209   

4

Mana Khalil Qattan, Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an, hlm. 432 

 

 

 

“Mereka menjawab: " mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami, agar Dia 

menerangkan kepada kami; sapi betina Apakah itu." Musa menjawab: 

"Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu yaitu  sapi betina yang tidak 

tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa yang 

diperintahkan kepadamu".(Qs.2:68)  mereka berkata: "Mohonkanlah kepada 

Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan kepada Kami apa warnanya". Musa 

menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu yaitu  sapi betina 

yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang 

memandangnya."(Qs.2:69). mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk 

Kami agar Dia menerangkan kepada Kami bagaimana hakikat sapi betina itu, 

sebab  Sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi Kami dan Sesungguhnya Kami 

insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."(Qs.2:70). Musa 

berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu yaitu  sapi betina 

yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi 

tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." mereka berkata: "Sekarang barulah 

kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". kemudian mereka 

menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu(Qs.2:71). 

 

Allah memberitahukan kepada mereka tentang sifat keras bani israil dan 

banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan kepada Rasul mereka. Oleh sebab  itu, 

ketika mereka mempersulit diri sendiri, maka Allah pun mempersulit mereka. 

Seandainya mereka menyembelih 

5

 sapi bagaimana pun wujutnya, maka sudah cukup 

banginya, sebagaimana yang di katakana ibnu Abbas, Ubaidah dan ulama lainnya. 

  Terdapat juga sifat bani israil ini di jelaskan di dalam Al-Qur‟an, yaitu sifat 

keras kepala.

6

 Walaupu telah banyak mu‟ jizat yang di hadirkan melalui perantaraan 

Musa, Isa, maupun para nabi lainnya: sebagian dari umat ini  sering  bersisi 

keras tidak mengakui kebenaran risalah yang telah di sampaikan oleh para nabi ini. 

Terdapat berbagai pembelotan terhadap pada nabi yang terjadi di sejarah bani israil,

7

 

bahkan terdapat nabi-nabi yang mereka bunuh.mereka juga beranggapan telah 

membunuh serta menyalib Al-Masih isa putra Maryam meski mereka tidak meyakini 

tentang siapa yang telah di salib itu.

8

 

                                                             

5

Abdullah Bin Muhammad Alu Syaikh,Tafsir Ibnu Kasir,(Jakarta:Pustaka Imam Asy-Syafi‟I,2008), 

hlm 91-92 

6

 Surah Al-Ma‟idah: 71, Al-Azhzab: 69 

7

 Surah Al-Ma‟idah: 70, Al-Baqarah: 61 

8

 An-Nisa‟: 157-158 

 

 

 

Mayoritas mufassir mengatakan, Bani Israil itu terpecah menjadi tiga 

golongan: satu golongan yang maksiat dan membangkang, mereka itu sekitar tujuh 

puluh ribu orang. Satu golongan lainnya memisahkan diri, tidak melarang(mereka 

yang maksiat) namuntidak ikut melakukan kemaksiatan. Dan satu golongan lain yang 

memisahkan diri, namun melaran(mereka yang maksiat) dan tidak melakukan 

kemaksiatan.lalu golongan yang tidak melarang dan tidak bermaksiat megatakan 

kepada yang melarang”megapa kamu menasehati kaum”maksutnya yaitu  golongan 

yang maksiat. Lalu golongan yang melarang ia berkata, penyampaian nasehat kami 

yaitu  alasan kepada Allah”dan supaya mereka bertakwa”jika mereka terdiri dari 

golongan, yaitu yang melarang namun tidak melakukan maksiat, dan yang 

bermaksiat, tentulah yang di katakana yaitu : supaya kamu bertakwa.

9

 

Dalam surah Al-Ahqaf ayat 10 telah di jelaskan . Sungguh aneh sikap kaum 

musyrikin yang menolak kenabian Muhammad Saw serta mengingkari kehadiran 

wahyu kepada beliau , padahal bukti-bukti kebenarannya terlihat dengan jelas , dan 

sekian banyak manusia sebelum Nabi Muhammad yang juga telah memeroleh 

pengalaman serupa. sebab  itu Allah swt melalui ayat-ayat di atas, memerintahkan 

Nabi Muhammad bahwa: katakanlah, “Terangkanlah kepadaku bagaimanakah 

pendapat kamu jika ia, yakni Al-Qur‟an yang kusampaikan ini, datang dari sisi Allah, 

padahal kamu mengingkarinya, dan seorang saksi atau lebih dari Bani Israil bersaksi 

mengakui kebenaran yang serupa dengan yang disebut didalamnya, yakni dalam Al-

Qur‟an itu menginformasikan hal yang sama lalu dia beriman dan membenarkannya, 

sedang kamu menyombongkan diri enggan memercayaainya setelah bukti-bukti itu. 

Bukankan dengan begitu kamu wahai pembangkang menjadi orang yang paling sesat 

dan paling zalim terhadap diri sendiri? Ya, kamu yaitu  orang yang benar-benar 

telah berlaku zalim dan sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-

orang yang zalim, yakni tidak memberi mereka kemampuan untuk melaksanakan 

petunjuknya disebabkan oleh keengganan hari mereka menerima dan 

melaksanakannya.

10

 

Ibnu Zaid berkata, tentang firman Allah SWT “Sesungguhnya Allah telah 

mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan, sesungguhnya Allah miskin dan 

kami kaya, bahwa mereka yaitu  orang-orang yahudi.” Abu Ja‟far berkata makna 

                                                             

9

ayat ini  yaitu , sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan orang-orang 

yang berkata, sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya. Mereka yaitu  orang-

orang yahudi. Kami akan mencatat perkataan dusta yang mereka lakukan terhadap 

Allah, dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar.

11

 

Dalam surah Al-Baqarah ayat 101firman Allah : (       ) wara‟a 

zhuhurihim ke belakang punggung mereka, dalam hal ini melemparkan sesuatu, bisa 

kedepan dan bisa juga kebelakang. Jika kedepan, bisa jadi si pelempar masih 

melihatnya sehingga terpikir untuk mengambil kembali, dan mengambilnyapu tidak 

sesulit dari yang dilempar ke belakang. Bila dilempar ke belakang, ia di tinggal dan 

tidak terlihat lagi. Begitulah sikap mereka kepada Allah. 

Al-Qur‟an menggambarkan Bani Israil sebagai orang yang berperilaku 

kurang pantas mereka menunjukkan kesabaran yang rendah berkeluh kesah menjadi 

sebuah hal yang biasa.

12

 Tidak memiliki keyakinan yang teguh dan selalu curiga 

terhadap perintah dan keputusan Nabi Musa.

13

 Berlifat kenikmatan yang diberi Allah 

pada Bani Israil selama dalam perjalanan. Secara garis besar Quraish Shihab 

menyebutkan ada dua anugrah Allah kepada Bani Israil dalam konteks 

penyelamatan: pertama menghindarkan sebagian mereka dari siksa, yang mana 

dahulu Fir‟aun selama setahun memerintahkan untuk membunuh semua anak laki-

laki yang lahir pada tahun itu dan membiarkan hidup yang lahir pada tahun 

berikutnya, demikian silih berganti. Anugerah yang kedua yaitu  keruntuhan rezim 

Fir‟aun dan kematiannya sehingga terhenti penindasan yang di lakukan terhadap 

Bani Israil.

14

 

Dapat di bayangkan betapa buruknya sifat dan perbuatan mereka, apalagi jika 

di sadari bahwa mereka juga yaitu  pemilik kitab suci yang tentu saja percaya bahwa 

Allah dapat menurunkan wahyu kepada siapa yang dia kehendaki. Mereka bukan 

orang-orang yang musryik atau ateis yang tidak percaya tuhan, tetapi justru mereka 

yang melempar kitab Allah yang di bawa oleh nabi yang mereka kenal itu. Yang 

lebih buruk lagi yaitu  bahwa kita Allah yang mereka abaikan itu membenarkan apa 

                                                             

 

yang tercantum dalam kitab suci yang ada di tangan mereka. Itu semua lahir sebab  

sikap kepala batu mereka. 

15

  

Berdasarkan masalah di atas maka penulis sangat tertarik untuk membahas 

pandangan Quraish Shihab tentang sifat Bani Israil lebih dalam lagi. Keterkaitan 

dalam permasalahan ini mengantarkan penulis pada pembahasan yang akan di teliti 

dengan judul: SIFAT BANI ISRAIL MENURUT M.QURAISH SHIHAB DI 

DALAM TAFSIR AL-MISHBAH 

 

B. Alasan Pemilihan Judul 

Adapun yang memotivasi penulis dalam melakukan penelitian terhadap 

permasalahan di atas disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya yaitu : 

Untuk mengetahui sifat Bani Israil dalam Al-Qur‟an dan menurut M.Quraish 

Shihab, dan bisa untuk kita contoh seperti apa sifat yang baik untuk saat zaman 

sekarang, sebab  melihat pergantian zaman yang semakin parah. Dan juga bisa kita 

contoh akhlak seperti apa yang pantas di contoh. 

 

C. Penegasan Istilah 

Agar kajian ini lebih mudah di mengerti serta menghindari kekeliruan dalam 

memahami istilah kata kunci yang terdapat dalam judul. 

1.  Israil   إِْسَرائِيل Israil (nama orang)  

Bani Israil  َبَن ْو إِْسَرائِيل (bangsa Yahudi) 

2. Al-Qur‟an 

Al-Qur‟an yaitu  kalam Allah yang mengandung mukjizat (sesuatu yang 

luar biasa yang melemahkan lawan), diturunkan kepada penutup para Nabi dan 

Rasul yaitu Nabi Muhammad, melalui malaikat jibril, tertulis pada mushaf, 

diriwayatkan pada kita secara mutawartir, membacanya dinilai ibadah, dimulai 

dari surah al-Fatihah dan di akhiri dengan surah an-Nas.

16

 

 

 

 

 

3. Tafsir 

Menerangkan/Menjelaskan

17

. Tafsir di ambil dari kata الفسر artinya yaitu  

penjelasan dan penyingkapan sesuatu yang di tutup. Dan di jelaskan dalam 

kamus Lisan Al-Arabiy sebagai penjelasan dan penyingkapan dari makna yang 

musykil.

18

  

4. Tematik (Maudhu‟i) 

Menurut bahasa, al-Maudhu’i berasal dari kata al-wadh’u yang dibentuik dari 

wadha’a-yadhi’u-wadhi’un-maudhu’un yang artinya menjadikan, meletakkan, 

atau menetapkan sesuatu pada tempatnya. Menurut istilah, tafsir al-maudhu’i 

ialah tafsir dengan topic yang memiliki hubungan antara ayat satu dan ayat lain 

mengenai tauhid, kehidupan sosial, atau ilmu pengetahuan.

19

 

D. Batasan masalah 

Di dalam al-Qur`an menurut penelusuran penulis melalui kitab al-Mu’jam al-

Mufahras li al-Faz al-Qur`ān al-Karīm kata Bani Israil beserta derivasinya di ulang 

sebanyak 42 kali dalam 17 surah dengan asal kata Israil.

20

 Pada penelitian ini penulis 

memfokuskan pembahasan sifat Bani Israil dalam 3 surah 11 ayat yaitu: QS.Al-

Baqarah[2]:83-91, QS.Al-Isra‟[17]:4 dan QS.Al-Ahqaf[46]:10. Dalam pembahasan 

ini penulis akan merujuk pada kitab-kitab tafsir kontemporer, yaitu: kitab Tafsir Al-

Misbah, Al-Munir, Al-Azhar 

 

E. Rumusan Masalah 

1. Bagaimana sifat  Bani Israil Menurut M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-

Misbah  ? 

2. Bagaimana Analisis paradikma Bani Israil pada kehidupan sekarang? 

 

 

 

                                                         

a. Adapun manfaat dari penelitian di atas yaitu  untuk mengetahui sifat yang 

seperti apa seharusnya yang bisa kita contoh dari kisah Bani Israil  

b. Dan kita bisa mengetahui akhlak yang seperti apa baiknya karna melihat zaman 

sekarang ahlak itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. 

c. Untuk melengkapi dan memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi dan 

mendapatkan gelar sarjana S1 di Jurusan Ilmu Al-Qur‟an Dan Tafsir Fakultas 

Ushuluddin Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau-Pekanbaru 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A. Pengertian Umum Bani Israil 

1. Secara Etimologi 

 orang إسرائيليون ,yang berkenang dengan Israel إسرائيلي  ,Israel إ سرائيل

Israel, إسرائيليات budaya/artefak Yahudi   بنو إسرائيل artinya Bani Israil.

21

 

 Bani Israi atau Bangsa Yahudi dan mengenai orang-orang بنو إسرائيل

yahudi.

22

 

 Bani Israil, orang-orang kaldan yang bertempat tinggal di bagian barat 

sungai Effrat, mereka meninggalkan daerah ini  setelah datang ajaran  

Nabi Ibrahim as. Ik tahun 2000 SM. Dan mereka tinggalkan ajaran Babilon 

dan Kaldani, kemudian menganut ajaran Nabi Ibrahim mereka mendapat 

tekanan dari penguasa setempat dan mereka pindah ke Palestina, hidup 

sebagai gembala kambing, Zaman Nabi Yusuf as, mereka, menghindari 

kekejaman Fir‟aun dengan menyebrangi laut merah kemudian menetap di 

Palestina setelah mengalahkan bangsa Kan‟an, menguasai bagian barat dan 

timur Yordania sebab  sikap mereka yang suka bertingkah, bangsa Israil di 

tekan dan di usir oleh berbagai penguasa di negerinya, sehingga mereka 

tersebar di seluruh antero, dunia. Raja Babilonia, raja Iskandar Agung, 

Nepoleon dan Nazi Hitler pernah mengusir mereka dari negerinya.melalui 

gerakan zionisme mereka mendirikan negara baru”Israil” melalui jasa baik 

Amerika dan Inggris yang mengakibatkan sengketa Arab-Israil. Tentang 

bangsa (bani) Israil Allah berulang kali menyebutkan dalam firmannya surat 

Al-Baqarah  ayat : 40, 47, 104, 210 dan lain-lain.

23

  

 

2. Secara Terminologi 

  Bani Israil yaitu  anak keturunan Israil, yaitu anak keturunan Nabi 

Ya‟qub, cucu Nabi Ibrahim dari Nabi Ishaq. Di dalam Al-Qur‟an Allah 

                                                             

 

 

11 

mendudukan mereka pada tempat yang tinggi, dan kami utamakn mereka di 

tas bangsa-bangsa (seluruh alam)(Q.45:16). Alam yng di mksut pada ayat ini 

yaitu  seluruh umat manusia. Sebenarnya janji Tuhan untuk 

menggunggulkan  Bani Isril di atas  seluruh umat manusia itu dengan syarat 

bahwa mereka berpengang kepada ajaran tuhan. Itu yaitu  sama dengan 

ketika tuhan menunjuk Ibrahim sebagai pemimpin umat manusia. 

  Allah berfirman: akan kujadikan engkau seorang iman umat manusia 

kepada Ibrahim, sesungguhnya aku telah mengangkat engkau sebagai 

pemimpin umat manusia” ia bermohon “ dan juga (imam-imam) dari 

keturunanku ia berfirman, janjiku tak berlaku bagi orang-orang yang 

zalim(Q.2:124). Artinya mestipun anak keturunan Ibrahim tetapi kalau zalim, 

perjanjian itu tidak berlaku. sebab  itu sebenarnya kesan keunggulan orang 

Yahudi sampai sekarang hanya pada permukaannya saja. Indikasi bahwa 

orang Yahudi sekarang hebat di amerika,  

 Sebenarnya mudah di tarik korelasinya ke belakang, sebagai kaum 

minoritas, mereka harus mengikuti sistem amerika yang di dominasi Kristen 

Protestan. Salah satunya yaitu  orang Yahudi tidak boleh memiliki kekayaan, 

terutama berup tanah, dan harus tinggal di kota. sebab  itu mereka 

menggeluti perdangangan ilmu pengetahuan dan sebangainya. 

Kondisi ini di tambah dengan mentalitas minoritas yang tantangannya 

just how to survive (bagaimana cara untuk bertaha hidup) membuar mereka 

menjadi pekerja keras. Kerja keras inilah yang menjadi kunci kehebatan 

orang Yahudi di amerika. Kalau melihat keunggulan orang Yahudi dalam arti 

lebih luas apa lagi spiritual, sebagian memang benar, tetapi sebagian lagi 

salah. Ketika orang Yahudi di kutuk tuhan sebab  menolak Nabi Isa dan 

menuduh Maryam sebagai pezina, kota yerussalem di hancurkan melalui 

tangan titus. Orang Yahudi kemudian di larang tinggal di palestina dan 

mengalami diaspora, yaitu hidup mengembara di seluruh muka bumi tanpa 

tanah air. 

 Ini sebagian di gambarkan dalam Al-Qur‟an, mereka selalu diliputi 

kebinaan(seperti kemah) dimanapun mereka berada, kecuali mereka bila 

berperang pada tali (janji) dari Allah dan tali (janji) dari manusia. Mereka 

dapat murka dari Allah dan selalu di liputi kesengsaraan. Yang demikian itu 

 

 

 

12 

sebab  mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi tanpa 

sebab: soalnya, sebab  mereka durhaka dan melanggar batas(Q.S:3:112). 

Kenyataannya memang orang Yahudi waktu itu nista sekali, sehingga istilah 

ghetto, darerah kumuh di perkotaan, diasosiasikan kepada mereka.

24

 

 Israil juga di sebut sebuah negara Yahudi yang berada di kawasan 

Timur Tengah. Namun , demikian, masih banyak pihak yang tidak mengakui 

eksistensi Israil sebagai sebuah negara. Berdirinya Israil di Palestina tidak di 

cetuskan oleh suatu perjuangan anticolonial oleh rakyat untuk membela tanah 

airnya dan berperang melawan penjajah asing sebaliknya.

25

 

B. Sejarah Bani Israil 

Dalam perjanjian lama sejarah Bani Israil dikatakan sebagai sejarah 

perjanjian Allah, yaitu janji Allah untuk menjanjikan bangsa Israil sebagai 

bangsa yang besar sambil memberkati dan membesarkan nama-Nya di muka 

bumi. Setelah Bani Israil keluar dari perhambaan di Mesir, maka diadakan-

Nya pula perjanjian di bukit Sinai. Melihat kenyataan bshwa bangsa Israil itu 

sering pindah-pindah dan kadang mengalami penderitaan di tempat yang 

lama atau di tempat yang baru, maka sejarah BaniIsrail disebut sejarah 

pengembaraan dan penderitaan. Akan tetapi setelah sekarang ini dapat 

menempati suatu tempat yang tepat, mereka mulai mengarah ketata 

kehidupan berbangsa dan bertanah air yaitu di negara israil sekarang ini. 

 Sejarah yang panjang dari bangsa israil, dimulai dari kurun waktu 

4000 tahun yang lalu. Ketikaitu hiduplah sebuah keluarga Terah di kota Ur di 

tanah Khaldea. Mereka menyembah matahari dan berhala. Terah yang juga 

disebut Azar dikenal sebagai tukang pembuat patung dan 

memperdagangkannya. Semua putera-puterinya membantu usaha orang tua 

mereka kecuali anaknya yang bernama Ibrahim. sebab  Ibrahim tidak mau 

menyembah berhala seperti orang tuanya, malah dia mengajar dan mengajak 

orang tuanya untuk menyembah Allah Yang Maha Esa. Sikapnya ini 

menyebabkan pertentangan dengan kebiasaan ayah dan sukunya. 

Penentangan Ibrahim memuncak dengan tindakannya merusak patung-patung 

yang menjadi sesembahan kaumnya dan yang sebagian dibuat oleh 

                                                             

 

13 

keluarganya sendiri, perbuatan ini menimbulkan kemarahan kaumnya, juga 

raja yang berkuasa di tanah Khaldea waktu itu yaitu Namrud. 

 Namrut menganggap Ibrahim berbahaya bagi kelangsungan 

kekuasaannya. Oleh sebab  itu ia berusaha menyingkirkan Ibrahim dengan 

membakarnya dalam api unggun. Namun Ibrahim ternyata selamat dari api 

tadi. sebab  pertentangan Namrut terhadap Ibrahim semakin tajam, maka 

akhirnya Ibrahim memutuskan untuk meninggalkan tanah kelahirannya, pergi 

mengembara ke tempat yang belum tentu arahnya. Dari sinilah mulainya 

sejarah pengembaraan Ibrahim sebagai salah seorang dari Bani Israil. 

Pengembaraan Ibrahim dilakukan dalam rangka menegakkan akidah yang 

benar sesuai dengan akidah dan dikehendaki oleh Allah. 

 Menurut International Bible Studennts Association, Ibrahim 

mengembara bersama pengikutnya, menyebrangi sungai Eufrat terus ke 

kanan. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1943 sebelum Masehi. Sedangkan 

menurut perjanjian lama, kepergian Ibrahim yaitu  sebab  perintah tuhan. 

Tentang kepindahan Ibrahim itu terdapat persesuaian antara kitab perjanjian 

lama dengan al-Qur‟an, yaitu bahwa Ibrahim pindah dari Ur (Urkasdim) ke 

kanaan atas perintah tuhan (al-Qurran surat As-Saffat ayat 99 dan perjanjian 

lama kitab keajadian 12: 1-9). Di kanaan inilah lahir putera-putera Ibrahim 

yang terkenal yaitu Ismail dan Ishaq. Ismail kemudian menjadi nenek 

moyang bangsa arab sedangkan Ishaq, bapak Yaqub menjadi nenek moyang 

bangsa Yahudi. Yaqub berputra 12 orang yang nantinya menjadi 12 suku 

Bani Israil. Ismail juga menurunkan 12 suku. Selanjutnya keturunan Ismail 

mendiami padang belantara paran (Hijaz) sedangkan keturunan Ishaq 

mendiami Mesir diawali oleh Yusuf. sebab  dalam kitab kejadian pasal-pasal 

akhir (39-40) menyebutkan : Yusuf, putera Yaqub yang dikasihi, peran dijual 

oleh saudara-saudaranya dan setelah mengalami bermacam-macam 

penderitaan ia menjadi raja muda di mesir. Kemudian Yusuf mengajak 11 

saudaranya beserta ayahnya Yaqub untuk menetap di Mesir, selama 400 

tahun, sampai masanya lahir Nabi Musa yang nanti memimpin Bani Israil 

keluar dari Mesir.

26

 

 

 

14 

1. Bani Israil Dari Ibrahim Sampai Musa 

Dalam kajian sosiologi agama modern, Nabi Musa di sebut sebagai 

salah seorang “ Nabi bersenjata “ (the armed prophet). Sedangkan dalam 

pandangan para ulam  islam, Nabi Musa dikategorikan sebagai yag ketiga 

dari Ilmu Rasul yang di sebut Ulul Azmi(mereka yang berkemauan keras), 

yaitu lima yang paling utama dari semua utusan tuhan. Kita mendapat kisah 

tentang musa beserta perjuangannya membebaskan Bani Israil (anak 

keturunan Bani Israil, akni Nabi Ya‟qub) dari penindasan Fir‟aun di mesir 

dan membimbing mereka keluar dari negeri turanik itu menuju kebebasan di 

tanah suci yang di janjikan, kanaan (palestina selatan). 

Kisah musa menyangkut tentang waktu yang cukup panjang, jika kita 

menelusuri akar-akarnya. yaitu  Ibrahim sang pengajar motoisme yang lahir 

di kota Ur dari daerah Kaldea, di lembah Efrat Tingris (Mesopotamia, Irak 

sekarang). sebab  ajarannya yang menentang praktik penyembahan berhala 

kaumnya (termasuk bapaknya sendiri), maka Ibrahim terpaksa lari keluar 

negaranya. Mula-mula ia menuju ke utara, ke kota Harran (sekarang ada 

dalam wilayah ke kuasa turki), namun di sana ia di musuhi juga. Kemudian ia 

membelok ke barat, terus ke selatan, sampai ke Kanaan atau Palestina 

Selatan. Di sana ia menetap. Untuk suatu keperluan, Ibrahim ke mesir dengan 

istrinya Sarah. sebab  Raja Mesir tertarik kepada Sarah, maka Ibrahim 

terpaksa mengakunya sebagai saudaranya, sebab  taut di aniaya oleh Raja, 

dan Sarahpun di ambil oleh Raja. Tetapi Raja segera mengetahui bahwa 

Sarah bukanlah saudara Ibrahim, melainkan istrinya.  Maka Sarahpun di 

kembalikan kepada Ibrahim, suaminya dengan di sertai hadiah seorang budak 

perempuang berkebangsaan mesir, bernama Hajar, sebagai penghargaan raja 

kepada Sarah sendiri dan Ibrahim yang bijak sana. 

Agaknya sebab  merasa bersalah tidak dapat memberi Ibrahim 

keturunan, padahal sudah lanjut usia, sarah mempersilahkan Ibrahim 

menikahi Hajar, budak perempuannya, setelah dinyatakan sebagi orang 

merdeka. Dari Hajar lahirlah seorang putra yang di tunggu-tunggu, dan di 

namai Ismail(Ishma El, “ Allah telah mendengar”), sebab  Ibrahim 

 

 

 

15 

memandang lahirnya bayi itu sebagai jawaban atas doanya, atau sebab  Allah 

telah mendengar keluh kesah Hajar tidak sepenuhnya diterima oleh Sarah. 

27

 

Ketengagang dalam rumah tangga Ibrahim memuncak ketika Sarah 

meminta agar Hajar dan anaknya Ismail, di keluarkan dari rumah tangga 

mereka. Ibrahim terpaksa menurut, namun Allah membimbingnya kea rah 

yang kelak mengaruhi sejarah umat manusia seluruhnya. Ibrahim mendapat 

petunjuk agar Hajar dan Ismail di bawa keselatan, suatu lembah yang di sebut 

Bakkah atau mekkah, di lingkungan daerah perbukitan. Di lembah yang 

kering kerontang itu dahulu telah berdiri rumah suci yang pertama, yaitu 

Ka‟bah. Ibrahim kembali ke kanaan, kepada istrinya yang pertama, Sarah. 

Selang berapa belas tahun, ternyata Ibrahim dan Sarah menerima kabar 

gembira yang di bawa oleh para malaikat bahwa Sarah akan mengandung dan 

melahirkan seorang putra. Ketika Sarah menerima kabar gembira itu, ia 

tertawa, sebab  merasa bahwa ia sendiri udah tua dan suaminyapun lanjut 

usia, jadi darimana ia mendapatkan seorang anak? Namun kehendak Allah 

pasti terjadi, dan lahirlah seorang anak, dan di namainya Ishaq (Izaac, artinya 

tertawa)  

28

 

Tapi melalui Ishaq itulah tuhan menjanjikan kepada Ibrahim akan 

tampil banyak Nabi dan Rasul. Sedangkan melalui Ismail yang ada di 

Makkah Tuhan yang menjanjikan untuk memenuhi doa Ibrahim bahwa di 

kalangan anak di keturunannya akan di bandingkan seorang Nabi yang 

mengajari mereka Kitab Suci dan hikmah (wisdom), dan akan tampil sebagai 

bangsa yang besar. Rasul yang di mohonkan Ibrahi  bagi keturunan Ismail itu 

dan kemudian dikabulkan oleh Allah ialah Muhammad saw, sedang bangsa 

besar yang bakal bangkit dari keturunan Ismail itu ialah bangsa Arab yang 

berkat agama Islam menguasai dunia beradap saat itu. 

Isak anaknya Ya‟qub yang bergelar Israil (Isra El, hamba Allah). Israil 

mempunyai dua belas anak, sepuluh dari istri pertama, dan dua dari istri ke 

dua. Salah seorang anaknya ialah Yusuf yang menjadi sasaran kecemburuan 

dan penghianatan saudara-saudaramya. sebab  ulah saudara-saudaranya, 

Yusuf akhirnya terdampar di Mesir, mula-mula sebagai budak, kemudian 

                                                             

 

16 

bebas lalu masuk penjara, dan akhirnya menjadi materi urusan pangan 

kerajaan. Yaqub yang hidup di kanaan selalu merindukan Yusuf dengan cara, 

tidak masuk dari satu pintu  saja melainkan dari b.erbagai pintu yang 

berbeda-beda (Q,:12:67) . akhirnya diketemukanlah Yusuf yang telah 

menjadi materi ini . Yang kedudukannya  yang baik itu, Yusuf maupun 

memboyong seluruh keluarga ayahnya untuk menetap di Mesir. Maka 

merekapun beranak pinak, dan lahirlah mesir suatu kelompok masyarakat 

yang di kenali sebagai Bani Israil (anak keturunan Israil, Yakni Nabi Yaqub), 

asal muasal bangsa Yahudi sekarang ini. 

Bani Israil berkembang biak dan tumbuh menjadi ancaman bagi bangsa 

Mesir, khususnya para penguasnya. Mereka di tindas dan di perbudak, dengan 

penyiksaan yang paling buruk, sesuai denagn kebiasaan saat itu sekarangpun 

masih ada, tapi lebih-lebih di masa lalu peranan ahli nujum mempunyai 

pengaru yang besar kepada para penguasa. Fir‟aun pun harus menghentikan  

nasihat-nasihat itu ialah  hendaknya Fir‟aun waspada terhadap lahirnya 

seorang bayi lelaki di kalangan anak  keturunan israil  yang akan membawa 

akibat kehancuran kekuasaannya. Dalam suasana demikian itulah seorang 

jabang bayi lahir. Dia yaitu  bayi lelaki, sehingga terancam untuk di bunuh 

suruhan Raja. Namun ibunya mendapat petunjuk dari Allah agar 

mengapungkan bayinya di sugai Nil, yang ternyata diketemukan oleh 

keluarga Raja. Bayi itu di pungutnya sebagai anak angkat, dan dinamai Musa. 

Namun melalui kehendk Allah, akhirnya yang menyusui dan mengasuhnya 

yaitu  ibunya sendiri.

29

 

Musa di besarkan di istana Fir‟aun namu dari berbagai sumber, antara 

lain ibu kandungnya sendiri yaitu wanita yang menyusui ia mengetahui 

bahwa dirinya yaitu  seorang warga Bani Israil. sebab  itu ia langsung 

merasai pedihnya penderitaan kaunnya itu. Instingnya untuk selalu membela 

warganya yang selalu tertindas telah membuatnya dalam kesulitan, misalnya 

secara tidak disengaja, ia membunuh seorang warga Mesir. Ia lari hanya 

untuk akhirnya mendapat tempat dalam hati keluarga yang sagat saleh di 

Madyan, sebuah tempat di tepi laut merah, antara Hijaz dan Palestina .

30

 

 

 

17 

2. Bangsa Israil Setelah Musa 

  Dengan wafatnya Musa, sebenarnya sejarah Bani Israil yang 

berhubungan dengan Taurat dan syari‟at Nabi Musa telah selesai. Tetapi kita 

masih perlu mengikuti perkembangan bangsa Israil, sebab setelah Musa, 

agama Israil berubah menjadi agama Yahudi dalam perkembangannya. 

Perkembangan atau perubahan ini berhubungan langsung dengan 

perkembangan bangsa Yahudi. Yusak yang menggantikan Musa memimpim 

Bani Israil (1280-1200 SM) telah berhasil menduduki kan‟an kembali setelah 

hamper 500 tahun ditinggalkan keluarga Yaqub. Setelah menduduki kan‟an, 

bangsa Israil sering lupa perjanjiannya dengan tuhan. Mereka membaurkan 

diri mereka dengan kehidupan penduduk ka‟an yang mempunyai adat istiadat 

kafir. Allah memperingatkan mereka dengan mengangkat Nabi dan hakim di 

antara bangsa Israil untuk menerangkan syari‟at Nabi Musa. Di samping itu 

tuhan sering menghukum mereka dengan macam-macam penderitaan dan 

peperangan sesame mereka. Malahan sebagian mereka kembali dijajah dan 

ditindas oleh bangsa lain diantara penyelewengan akidah mereka ialah 

penyembahan mereka kepada sapi emas seperti yang dijelaskan dalam Al-

Qur‟an surat Al-Baqarah (2): 92. 

  Bangsa Israil kemudian jaya tatkala dipimpin oleh Raja Talut (Saul) 

1042-1012 SM, Nabi Dawud (David) 1012-972 SM dan Nabi Sulaiman 

(Solomon) 972-932 Sm. Ketiga raja Israil ini merupakan tokoh-tokoh 

kerajaan Israil. Punjak kejayaannya ialah di masa Nabi Sulaiman. 

Kemakmuran di negeri Israil dan kebijaksanaan Nabi Sulaiman termasyhur di 

mana-man. Daerah kekuasaannya meliputi daerah Israil, Transyordania, 

Libanon, Syria, Sinai, sebagian Irak dan pulau-pulau sebelah barat dari laut 

tengah. Sulaiman juga bersahabat dengan raja-raja di sekitarnya seperti raja-

raja Mesir, Babilonia, Syria, Persia, Arab (Saba‟) Ethiopia. Nabi Daut berjasa 

dalam meletakkan agama sebagai dasar negara seperti yang telah dirintis oleh 

syariat Nabi Musa. Sedangkan Nabi Sulaiman yang menyempurnakan cita-

cita ayahnya (Dawud). Sulaimanlah yang mula-mula mendirikan masjid 

Jami‟ yang tetap bagi bangsa Israil di Baitul maqdis walaupun sudah di 

rencanakan pada masa Dawud. Di dalamnya disimpan peti (tabut) yang 

memuat sepuluh Amar Tuhan. 

 

 

 

18 

  Baitul Maqdis di bangun di atas bukit Moria (Sion), dibagian utara 

kota Yarussalem. Akan tetapi tatkala Yerussalem di duduki Nebuchadnesar 

(raja Babilon) tahun 606 SM. Baitul Maqdis di bakar dan peralatannya 

dibawa ke Babilon. Tujuh puluh tahun setelah bangsa Israil kembali dari 

Babilon, mereka membangun Baitul Maqdis ini . Alat-alat peribadatan 

yang di rampas Nebukadnezar dulu dikembalikan oleh raja Cyrus. Pada masa 

raja Herodes, tahun (20 M) bait ini dimusnahkan oleh lascar romawi. Sejak 

itu Baitul Maqdis tidak dibangu kembali. Yang tinggal hanya reruntuhannya 

saja yang tetap dimuliakan oleh bangsa Israil dan Nasrani. Tatkala islam 

menguasai Yerussalem. Ditempat reruntuhan Baitul Maqdis ini didirikan 

sebuah masjid yang dikenal dengan sebutan “Masjid Umar”.

31

 

C. Nabi-Nabi Yang Di Utus Bani Israil 

1) Nabi Ibrahim 

2) Nabi Ismail 

3) Nabi Ishak 

4) Nabi Ya‟kub 

5) Nabi Yusuf 

6) Nabi Musa 

7) Nabi Harun 

8) Nabi Daud 

9) Nabi Sulaiman

32

 

D. Bani Israil Di Palestina 

Demikian permulaan kisah perampasan bumi Palestina yang 

dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Kita bisa membagi kehidupan kaum 

Bani Israil di Palestina itu dalam tiga bagian, yaitu: 

1. Zaman pemerintahan Di Bawah Seorang Raja 

Orang-orang Ibrani tidak berhasil membuka bumi yang dijanjikan 

itu, melainkan daerah-daerah pedalaman yang berbukit-bukit tidak lebih 

dari itu. Adapun kota-kota yang terletak di daerah-daerah pantai dapat 

dipertahankan oleh para penduduknya dari serangan-serangan kaum 

Ibrani. Anak cucu Ibrahim dan beberapa keturunannya hudup sebagai 

                                                             

 

 

19 

suatu bangsa yang penuh kekuasaan dan kesengsaraan. Mereka yang 

tinggal bukit-bukit sibuk menghadapi peperangan yang tak kunjung pada 

melawan orang-orang Palestina dan kabilah-kabilah lain yang tinggal di 

sekitar mereka, khususnya dengan orang-orang Moab dan penduduk-

penduduk Madyan. Musa dan Yusya telah memimpin Bani Israil selama 

kurang lebih 80 tahun, hingga tahun 1130 SM. Yakni tahun 

meninggalnya Yusya. Dari sinilah permulaan zaman pemerintahan yang 

dipimpin oleh seorang ketua hingga berkelanjutan sampai tahun 1039 

SM. Pakar penelitian ini  berpendapat bahwa bilangan angka ini 

yaitu  sengaja di lebihkan oleh Sifir itu sebagaimana di dapati dalam 

Sifir-sifir yang lain dalam persoalan angka. 

Pada masa ini mulai di programkan cara hidup dan pemikiran-

pemikiran baru orang-orang Yahudi dalam masyarakatnya. Adapun yang 

terlibat dalam menegakkan program-program hidup dan pemikirannya 

yang baru itu antara lain ialah dari unsur-unsur tradisi dalam masyarakat 

orang-orang Yahudi itu sendiri, unsur-unsur kebudayaan yang datang 

dari luar,dan juga pengaruh-pengaruh sejarah yang di bawa oleh orang-

orang Yahudi ke dalam masyarakatnya, atau unsur dari kondisi yang 

telah mempengaruhi jiwa mereka ketika mereka berpindah tinggal di 

negeri palestina. Di bawah seorang ketua ini maka kehidupan mereka 

sedikit demi sedikit mulai berubah. Pada mulanya berubah dari cara 

hidup ala Badui kepada cara hidup yang menetap, dari hidup di dalam 

kemah-kemah kepada kehidupan di kampong-kampung dan desa-desa 

yang subur dan makmur. Dari perkembangan kehidupan sehari-hari, 

mereka mulai mengetahui cara-cara bercocok tanam di samping 

memelihara binatang ternak. Pada akhirnya dua pekerjaan inilah yang 

menjadi sumber kepercayaan dalam kehidupan mereka. 

Orang-orang Kan‟an yaitu  guru mereka yang mengajarkan cara-

cara hidup berdomisili (menetap), membangun kampong dan bercocok 

tanam. Di samping belajar dengan orang-orang Kan‟an, mereka juga 

belajar dari penduduk-penduduk negeri yang bertentangan yang 

mempunyai hubungan perniagaan dengannya, cara meningkatkan 

produktivitas dan juga pertukangan. Dalam lapangan persenjataan dan 

 

 

 

20 

alat-alat pertukangan tukang-tukang Yahudi banyak yang mendapat 

pengalaman dari orang-orang Kan‟an. demikian juga dengan tukang-

tukang yang menciptakan alat-alat perhisan dari kaca tembikar, mereka 

juga mengambil pengalamannya dari orang-orang Kan‟an. Selain dari 

pengalaman-pengalaman yang mereka dapati dalam keperluan hidup 

sehari-hari, orang-orang Israil juga terpengaruh dengan orang-orang 

Kan‟an dari segi akidah kepercayaan dan ibadat-ibadat mereka.

33

 

2. Zaman Pemerintahan Di Bawah Seorang Raja 

 Hancurnya zaman pemerintahan di bawah seorang ketua di mulai 

ketika ancaman perang yang bertubi-tubi mencapai puncaknya. Ancaman 

bahaya dari penguasaan orang-orang Palestina atas orang-orang Yahudi 

menjadi paktor penting yang mendorong orang-orang keturunan Yahudi 

itu untuk menyusun kebersatuan mereka yang kukuh, meskipun hal itu 

hanya untuk sementara waktu saja, yakni setelah mereka dalam beberapa 

waktu melalui liku-liku hidup yang tidak tentram pada masa 

pemerintahan di bawah seorang ketua. Kondisi ini terjadi sebab  ulah 

ketua-ketua mereka yang semakin tidak sopan dan berkembangnya 

penbuatan-perbuatan suka menerima pungutan liar (rasywah). Setelah itu 

Samuelpun berkata kepada orang-orang Bani Israil :”Sesungguhnya Raja 

yang akan memerintah kamu akan mengambil putera-putera kamu untuk 

di jadikan hamba sahaya untuk kepentingan dirinya sendiri, dan 

tumpaan/tunggangan serta tentara berkudanya. Kemudian mereka akan 

dijadikan seperti kuda untuk menghela kereta-kereta tumpaannya itu, 

mereka akan di perintahkan untuk membajak tanah sawah dan menunai 

padi. Sedangkan puteri-puteri kamu akan di ambil oleh Raja untuk di 

jadikan inang pengasuh, tukang masak dan kuli-kuli roti, raja itu akan 

merampas kebun-kebun kamu, pohon-pohon anggur dan zaitun yang 

kamu miliki. Dan dia akan merampas hamba perempuan-perempuan 

kamu, pembantu-pembantu kamu yang muda belia dan keledai-keledai 

kamu”. 

            

 

21 

 Akibat dari perselisihan ini maka orang-orang Palestinapun 

menggunakan kesemptan untuk menyerang kaum Bani Israil sehingga 

mereka mengalami kekalahan yang fatal, dan Raja Saul pun gugur dalam 

pertempuran di Wadi Bazrail. Baju kebesarannya di tinggalkan dari 

tubuhnya dan di bawa ke Kuel Finus orang-orang Palestina dari jasadnya 

di salib pada tembok rumah Syaan. Setelah kematian Raja Saul, maka 

terjadilah permusuhan Daud dengan Ishbosheth bin Saul yang di bantu 

oleh Abner, panglima tentara ayahnya, tetapi Daud berhasil mematahkan 

dan membunuh keduanya. Dengan ini maka kemudian Daud pun dilantik 

menjadi Raja kaum Bani Israil yang kedua. Sejak dari itu, maka 

pemerintahan Bani Israil beralih sistem turun temurun secara warisan.

34

 

3. Zaman Perpecahan Dan Runtuhnya Kerajaan Bani Israil 

 Setelah kemangkatan Sulaiman, kira-kita pada tahun 935 SM. 

Putranya yang bernama Rahub‟am pun menobatkan dirinya sebagai Raja 

atas kerajaan Yahudi. Keturunan Yahuza dan benyamin  di Yarussalem 

telah mengakuinya dan berbait setia kepadanya. Kemudian dia berangkat 

kea rah utara untuk mengambil baiat dari sisa-sisa keturunan dua belas 

yang lain. Maka ketua-ketua Bani Israil pun berkumpul untuk menemui 

Rahub‟am di Syakim (sekarang Nablus). Saudaranya yang bernama 

Yarub‟am juga datang untuk menemuinya. Yarub‟am dulu pernah 

memberontak terhadap kerajaan ayahnya (Sulaiman) tetapi gagal, lalu 

melarikan diri ke mesir. Setelah kemangkatan Sulaiman ia kembali ke 

Palestina. 

Mereka sepakat mengajukan tuntutan-tuntutan kepada Rahub‟am 

sebagaimana kami telah sebutkan di atas Yakni mengenai kekejaman dan 

penindasan Sulaiman atas mereka. Para ketua yang merangkap sebagai 

penasihat-penasihat Bani Israil mengajurkan kepada Rahub‟am supaya 

menerima tuntutan-tuntutan ini . Tetapi kawan-kawan Rahub‟am 

yang terdiri dari generasi angkatan muda mencengahnya dan bahkan 

menasehatinya agar menolak tuntutan itu. Rahub‟am terpaksa tunduk 

kepada ajuran kawan-kawan generasi seangkatannya, dan kemudian dia 

                                                             

 

 

22 

pun mengumumkannya, bahwa dasar-dasar pemerimtahan yang akan di 

jalankan nanti akan lebih keras dari dasar-dasar pemerintahan yang di 

lakukan oleh ayahnya. Kalau ayahnya menghukum dengan menggunakan 

kalajengking. 

Justru sebab  itu, maka kabilah-kabilah di daerah Utara pun enggan 

memberikan baiat mereka kepada Raub‟am malahan yang sepuluh itu 

memberikan baiatnya kepada Yarub,am dan mengangkatnya menjadi raja 

mereka. Rahub‟am murka dan bermaksud memerangi saudaranya, 

Yahub‟am murka dan bermaksud memerangi saudaranya, Yarub‟am. 

Tetapi Nabi Syim‟iya menasihatinya agar ia mengurungkan niatnya 

untuk berperang itu. Peristiwa ialah memecah kerajaan Bani Israil 

menjadi dua kerajaan, yaitu kerajaan selatan yang beribukota di 

Jerusalem yang di namakan kerajaan Yahuza, dan kerajaan Utara yang 

beribukota di Syakim di namakan kerajaan Israil.

35

 

E. Biografi M.Quraish Shihab 

1. Riwayat Hidup M. Quraish Shihab 

Muhammad Quraish Sihab lahir di Rapang Sulawesi Selatan pada 

tanggal 16 Februari 1944. Beliau berasal dari keluarga terpelajar. Ayahnya KH 

Abdurrahman Shihab yaitu  seorang ulama dan guru besar dalam bidang 

Tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai tokoh pendidikan yang 

memiliki reputasi yang baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. 

Kontrobusi beliau dapat dilihat dari usahanya membina dua perguruan tinggi di 

kota Makassar yaitu Universitas  Indonesia (UMI) dan IAIN Alauddin 

Makassar. Kh Abdurrahman Shihab juga tercatat dalam sejarah sebangai rector 

pada kedua perguruan tinggi yang berlandaskan islam ini .

36

 

Pak Quraish mendapat motivasi awal mendalam ilmu tafsir di dari ayah 

handanya yang selalu mengajak anak-anaknyan untuk duduk bersama untuk 

mengkaji firman  Allah ini . Ayah beliau selalu menyampaikan nasehat-

nasehat yang selalu berisi ayat-ayat Al-Qur‟an sejak kecil pak Quraish Shihab 

                                                             

36

 Ilyas husli Khairunnas Jamal, Jejak-jejak Syi’ah Dalam Tafsir Al-Misbah(Panam Pekanbaru Riau: 

lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, 2014), hlm 27 

 

 

 

23 

selalu mengikuti pengajian Al-Qur‟an yang di adakan oleh ayahnya sendiri. 

Ayah beliau juga selalu menguraikan kisah-kisah yang terdapat dalam Al-

Qur‟an  sehingga semakin menumbuhkan kecintaan pak Quraish Shihab 

kepada Al-Qur‟an. Pendidikan formalnya dimulai dari sekolah dasar di kota 

Ujung Pandang. Setelah menyelesaikan sekolah ini  beliau melanjutkan 

beliau melanjutkan sekolahnya kepesantren Daru al-Hadis al-Fiqiyah di kota 

Malang. Untuk mendalami studi keislamannya, setelah menyelesaikan 

pendidikannya di Malang., ayahnya mengirimkan Quraish Shihab muda untuk 

melanjutkan pendidikan di Azhar Khairo pada tahun 1958 .

37

 

Di Khairo Quraish Shihab diterima di kelas 2 Tsanawiyah. Setelah itu 

beliau melanjutkan studinya pada jurusan Tafsir Hadis Universitas  al-Azhar . 

Tahun 1967 Quraish Shihab berhasil meraih gelar Lc. (setingkat sarjana S1). 

Pada tahun 1967 Quraish berhasil memperoleh  gelar Master pada jurusan yang 

sama dengan judul tesis “ al I‟jaz al Tasyri‟I al-Qur‟an al Karim (kemukjizatan 

Al-Qur‟an dari segi hukum) pada tahun 1973 beliau di panggil pulang  ke 

Ujung Pandang oleh ayahnya, yang sedang menjabat Rektor, untuk membantu 

mengelola pendidikan di IAIN Alauddin. Beliau diangkat sebagai wakil Rektor 

bidang Akademik dan kemahasiswaan sampai tahun 1980. Di samping 

menduduki jabatan ini , beliau juga mewakili ayahandanya untuk 

melaksanakan tugas-tugas tertentu disebab kan uzur. Beberapa jabatan 

diemban oleh pak Quraish sesudah itu, di antarnya coordinator perguruan 

Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental, 

serta jabatan lainnya di luar kampus.   

38

 

Demi cita-citanya, pada tahun 1980 M. Quraish Shihab menuntut ilmu 

kembali kealmamaternya dulu, al-Azhar, dengan spesialisasi studi tafsir al-

Qur‟an. Untuk meraih gelar doctor dalam bidang ini, hanya di tempuh dalam 

waktu dua tahun yang berarti selesai pada tahun 1982. Disertasinya yang 

berjudul “Nazm al-Durar li al-Biqa’I Tahqiq wa Dirasah(suatu kajian terhadap 

kitab Nazm al-Durar karya al-Baqa’i) berhasil dipertahankannya dengan 

                    

24 

prediket summa cum laude dengan penghargaan Mumtaz Ma’a Martabah al-

Saraf al-Ula (sarjana teladan dengan prestasi istimewa).

39

 

Pendidikan Tingginya kebanyakan di tempuh di Timur Tengah, al-

Azhar, Kairo sampai mendapatkan gelar M.A dan Ph.Dnya. Atas prestasinya, 

ia tercatat sebagai orang yang pertama dari Asia Tenggara yang meraih gelar 

ini .

40

 

2. Aktivitas Dan Jabatan 

Dalam perjalanan karir dan aktivitasnya, Quraish Shihab memiliki jasa 

yang cukup besar di berbagai hal. Setelah kembali dari Mesir, sejak tahun 

1984, ia pindah tugas dari IAIN  Ujung Pandang ke fakultas Ushuluddin di 

IAIN Jakarta. Di sini ia aktif mengajar bidang Tafsir dan Ulum al-Qur‟an di 

program S1, S2 dan S3 sampai tahun 1998. Selain itu, ia juga menduduku 

berbagai jabatan, antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat (MUI) 

sejak 1984, Anggota Lajnah Pentashih al-Qur‟an Departeman Agama sejak 

1989, anggota badan Pertimbangan Pendidikan Nasional sejak 1989, dan Ketua 

lembaga Pengembangan. Ia juga berkecipung di beberapa organisasi 

professional, antara lain: pengurus  pimpinan Ilmu-ilmu Syariah, Pengurus 

Konsorsium ilmu-ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan 

Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Rector 

IAIN Jakarta selama dua periode(1992-1996 dan 1997-1998). Setelah itu ia 

dipercaya menduduki jabatan  sebagai Mentri Agama selama kurang lebih dua 

bulan di awal tahun 1998, hingga kemudian dia diangkat sebagai Dua Besar li 

ar biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Republik Arab 

Mesir merangkap negara Republik Djbauti berkedudukan di Kairo.

41

 

Kehadiran Quraish Shihab di Ibukota Jakarta telah memberikan suasana 

baru dan di sambut hangat oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya 

berbagai aktifitas yang di jalankannya di tegah-tegah masyarakat. Di samping 

mengajar, ia juga percaya untuk menduduki sejumlah jabatan. Di antaranya 

yaitu   sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (ICMI), Aktifitas lainnya yang 

ia lakukan yaitu  sebagai Dewan Redaksi Studia Islamika: Indonesia Journal 

                                                             

39

 

Quraish Shihab juga aktif dalam kegiatan tulis menulis seperti menulis 

untuk surat kabar Pelita dalam rubric “Pelita Hati “. Kemudian rubric “Tafsir 

al-Amanah” dalam majalah amanah di Jakarta yang terbit dua minggu sekali. Ia 

juga tercatat sebagai anggota Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur‟an dan 

Mimbar Ulam, keduanya terbit di Jakarta, menulis berbagai buku suntingan 

dan jurnal-jurnal ilmiah, diantaranya Tafsir al-Manar, keistimewaan dan 

Kelemahannya (Ujung Pandang: IAIN Alauddin, 1984): Filsafat Hukum Islam 

(Jakarta: Departemen Agama, 1987): dan Mahhota Tuntutan Ilahi (Tafsir Surat 

Al-Fatihah) (Jakarta:Untagma, 1988).

43

 

Di samping kegiatan ini  di atas, H.M.Quraish Shihab juga di kenal 

penceramah yang handal. Kegiatan ceramah ini ia lakukan di sejumlah masjid 

berngensi di Jakarta, seperti Masjid al-Tin dan Fathullah, di lingkungan pejabat 

pemerintah seperti pengajian Istiqlal serta di sejumlah stasiun televise atau 

media elektronik, khususnya di bulan Ramadhan. Beberapa stasiun televise, 

seperti RCTI dan Metro TV. 

3. Karya-karya M. Quraish Shihab 

M. Quraish Shihab sebagai seorang pakar tafsir Indonesia memiliki 

peran, dan kontrobusi yang besar dalam memperkaya khasanah keilmuwan 

Islam, hal ini di buktikan  dengan beberapa karya-karyanya  sebagai berikut:

44

 

1. Mukjizat al-Qur’an di Tinjauan dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah 

dan pemberitaan Ghaib (Bandungan: Mizan, 1996). 

2. Tafsir al-Amanah (Jakarta: Pustaka Kartini, 1992). 

3. Membumikan al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1995). 

4. Studi Kritis al-Munar (Bandung: Bandung: Pustaka Hidayah, 1994). 

5. Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudhi Atas berbagai Persoalan Umat 

(Bandung: Mizan, 1996). 

6. Haji Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan, 1998). 

                                                             

 

 

 

26 

7. Fatwa-fatwa Quraish Shihab (Bandung: Mizan, 1999). 

8. Tafsir al-Qur’an al-Karim: Tafsir atas Surat-surat pendek berdasarkan 

Urutan Turunnya Wahyu (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999). 

9. Lentera Hati: Kisah dab Hikmah Kehidupan (Bandung: Mizan, 1998). 

10. Logika Agama: Batas-batas Akal dan Kedudukan Wahyu dalam al-

Qur’an. 

11. Yang tersembunyi Jin, Iblis, Setan dan Malaikat dalam al-Qur’an 

(Jakarta: Lentera Hati, 1997). 

12. Menjemput Maut Bekal Perjalanan Menuju Allah. 

13. Islam Madzhab Indonesia. 

14. Panduan Puasa Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan, 1997). 

15. Sahur Bersama Quraish Shihab (Bandung: Mizan, 1997). 

16. Tafsir al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Pandang: IAIN 

Alauddin, 1984). 

17. Filsafat Hukum Islami (Jakarta: Departemen Agama,1987). 

18. Mahkota Tuntunan Ilahi: Tafsir Surat al-fatihah (Jakarta: Untagma, 

1988). 

19. Hidangan Ilahi: Ayat-ayat Tahlil (Jakarta: Lentera Hati, 1997). 

20. Menyingkap Tabir Ilahi: Tafsir asma al-Husnah (Bandung: Lentera Hati, 

1998). 

21. Tafsir Ayat-ayat Pendek (Bandung: Pustaka Hidayah, 1999). 

22. Tafsir al-Misbah (Jakarta: Lentera Hati, 2003). 

23. Secerah Cahaya Ilahi (Bandung: Mizan, 2002). 

24. Perjalanan Menuju Keabadian, Kematian, Surga dan Ayat-ayat Tahlil 

(Jakarta: Lentera Hati, 2001).

45

 

 

 

27 

5. Latar Belakang Penulis Tafsir Al-Misbah 

Muhammad Qurais Shihab merupakan salah seorang penulis yang 

produktif yang menulis berbagai karya ilmiah baik dalam artikel maupun 

dalam bentuk buku yang di terbitkan.  Muhammad Quraish juga berbagai 

kajian yang menyentuh permasalahan hidup dan kehidupan dalam konteks 

masyarakat Indonesia kontemporer. Salah satu karya fonomenal dari 

Muhammad Quraish Shihab yaitu  Tafsir al-Misbah. Tafsir ini merupakan 

tafsir Al-Qur‟an lengkap 30 juz yang terdiri dari 15 jilid. 

Kitab ini di tulus Quraish Shihab di Kairo Mesir, pada Jum‟at 4 Rabiul 

Awal 1420 H atau 18 juni 1999 M. diselesaikan di Jakarta pada tanggal 8 

Rajab 1423 H bertepatan dengan 5 september 2003 M yang di terbitkan oleh 

penerbit Lentera Hati di bawah pimpinan Putrinya Najwa Shihab. 

Pengambilan nama “Al-Misbah” pada kitab tafsir yang ditulis 

Muhammad Quraish Shihab tentu saja bukan tanpa alasan. Bila dilihat dari kata 

pengantarnya ditemukan penjelasan yaitu al-Misbah berarti lampu, pelita, 

lentera atau benda lain yang berfungsi serupa, yaitu memberikan penerangan 

bagi mereka yang berada dalam kegelapan. Dengan memilih nama ini, Quraish 

Shihab berharap tafsir yang di tulisnya dapat memberikan penerangan dalam 

mencari petunjuk dan pedoman hidup terutama bagi mereka  yang mengalami 

kesulitan dalam memahami makna Al-Qur‟an secara langsung sebab  kendala 

bahasa. Menurut analisis Prof.Dr.Hamdani Anwar, MA, alasan pemilihan  al-

Misbah artinya lampu yang pungsinya untuk menerangi kengelapan. Menurut 

Hamdani, dengan memilih nama ini, penulisnya berharap agar pkaryanya itu 

dapat dijadikan sebagai pengangan bagi mereka yang berada dalam suasana 

kegelapan dalam mencari petunjuk yang dapat dijadikan pengangan hidup.  

Al-Qur‟an di turunkan menggunakan bahasa Arab sehingga banyak 

orang yang kesulitan dalam memahaminya. Disinilah manfaat tafsir al-Misbah 

diharapkan yaitu dapat membantu mereka yang sulit memahami wahyu Allah 

ini .kedua pemilihan nama ini didasarkan pada awal kegiatan M.Quraish 

Shihab dalam hal tulis menulis di Jakarta. Sebelum beliau bermukim di Jakarta. 

Pada 1980 an, beliau menulis rubik “pelita hati” pada harian pelita pada 

tanggal 1994, kumpulan tulisannya diterbitkan oleh Mizan dengan judul 

Lentera hati. Darisinilah papar Hamdi, tentang alasan pengambilan nama Al-

 

 

 

28 

MIsbah, yaitu bila dilihat dari maknanya. Kumpulan tulisan pada rubik “Pelita 

Hati” diterbitkan dengan judul Lentera Hati. Lentera merupakan persamaan 

kata dari pelita yang arti dan fungsinya sama. Dalam bahasa Arab, lentera, 

pelita, atau lampu disebut Misbah, dan kata inilah yang kemudian dipakai oleh 

Muhammad Quraish Shihab untuk dijadikan nama karyanya itu. Penerbitnya 

pun menggunakan nama yang serupa yaitu Lentera Hati.

46

 

Latar belakang penulis tafsir Al-Misbah di awali oleh penafsiran 

sebelumnya yang berjudul “ Tafsir al-Qur‟an al-Karim” dan “Tafsir surat-surat 

pendek” berdasarkan urutan wahyu. Namun, hanya 24 surat saja yang 

ditafsirkan belum sampai 30 juz. Ia menggunakan model penyajian tahlil dan 

analisis terhadap kosakata yang menjadi kata kunci. Namun model penyajian 

itu dikesankan banyak orang yang kurang menarik serta terlalu bertele. Sebab, 

Quraish Shihab menguraikan terlebih dahulu kosa kata sulit hingga sangat 

detail. Padahal masyarakat kebanyakan membutuhkan adanya tafsir yang 

mudah di pahami dan subtansial. Bisa dibaca oleh siapapu, baik kalangan 

pelajar maupun tidak. Kitab Tabsir Al-Misbah ini merupakan upaya dia untuk 

menghindari model kajian yang terkesan bertele-tele. 

Sebagai orang mufasir kontemporer Indonesia yang pernah menduduki 

jabatan penting di antara birokrasi negeri ini, ia tentu relative lebih paham 

dengan kondisi masyarakat yang ada. Ketika akan menulis tafsir Al-Misbah ini, 

dalam analisis yang di lakukannya, ia melihat begitu dangkalnya pemahaman 

masyarakat terhadap kandungan Al-Qur‟an. Itu di tandai dengan banyaknya 

kaum muslimin yang hanya membaca surat-surat tertentu di dalam Al-Qur‟an, 

tanfa mengetahui kandungannya. Misalnya mereka membaca surat al-Waqi‟ah 

untuk melancarkan rezeki

47

. Muhammad Quraish Shihab juga melakukan 

pengamatan tentang pemahaman masyarakat terhadap al-Qur‟an. Dia 

menemukan bahwa, pemahaman keliru itu tidak hanya terjadi kepada orang 

awam saja, melainkan terjadi dikalangan pelajar bahkan orang-orang yang 

berkecipung dalam studi Islam sekalipun. Kekeliruan yang terjadi pada 

                                                             

 

29 

kelompok kedua ini biasanya sebab  melihat al-Qur‟an berdasarkan metode 

ilmiah pada umumnya.

48

 

Dua kesalah pahaman iilah yang ingin diluruskan sehingga mendorong 

Quraish Shihab untuk menuliskan tafsirnya, yakni tafsir al-Misbah. Dalam 

tafsir ini, yang lebih diutamakan ialah pembahasan tentang tema pokok surat 

dan keserasian antar ayat satu dengan yang lainnya, dan keserasian surat. 

Sehingga pembaca bisa dengan mudah menangkap maksud dengan kandungan 

ayat sederhana, dan mudah dipahami. 

6. Metode Penafsiran 

 Al-Qur‟an yaitu  kalam Allah yang di wahyukan kepada Nabi 

Muhammad saw sebagai pedoman atau petunjuk bagi umat manusia. Umat 

islam meyakininya sebagai kitab suci yang selalu releven bagi kehidupan 

mereka sepanjang mas. Banyak kitab tafsir yang dapat kita jumpai sekarang 

ini, merupakan bukti nyata yang mennunjukkan betapa tingginya semagat dan 

besarnya perhatian para ulama untuk menggali dan memahami makna-makna 

kandungan kitab suci al-Qur‟an. Berdasarkan berbagai metode penafsiran yang 

digunakan para ulam ahli tafsir, diantaranya al-Farmawi membagi menjadi 

empat macam yaitu: Metode Tahlili, Metode Ijmaiy, Metode Maqaran, Dan 

Metode Maudhu’iy.

49

 

Metode berasal dari bahasa yunani “methodos” yang berarti cara atau 

jalan. Di dalam bahasa inggris kata ini di tulis „method’ dan bahasa Arab 

menerjemahkan dengan “thariqat” dan “manhaj”.

50

 Metode dalam kamus 

besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu  cara kerja yang bersistem untuk 

memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang 

ditentukan.

51

 

Jadi metode yang di gunakan  oleh M.Quraish Shihab dalam Tafsir- Al-

Misbah yaitu gabungan dari beberapa metode, seperti tahlili ialah metode 

penafsiran  ayat-ayat Al-Qur‟an yang di lakukan dengan cara mendeskripsikan 

uraian-uraian makna yang terkandung di dalam ayat-ayat alquran itu sendiri 

                                                             

48

 

30 

dengan sedikit banyak melakukan analisis di dalamnya. Ijmali  ialah metode  

penafsiran alquran yang dilakukan dengan cara mengemukakan makna umum 

(global), muqarran (komparatif) metode ini ialah dilakukan dengan cara 

membandingkan ayat-ayat alquran yang memiliki redaksi yang berbeda, tetapi 

isi kandungannya sama atau memambandingkan antara ayat-ayat yang 

memiliki redaksi yang mirip, tetapi isi kandungannya berbeda, Maudhu’I 

metode ini ialah di bagi menjadi dua: pertama tafsir yang membahas atau surah 

alquran secara menyeluruh yang ke dua menghimpun dan menyusun ayat 

alquran yang memiliki kesamaan arah dan tema kemudian memberi penjelasan 

dan mengambil kesimpulan di bawah bahasan satu tema tertentu.

52

 

7. Corak Penafsiran 

Jika dilihat dari corak penafsiran maka corak penafsiran Tafsir-

Almisbah termasuk dalam kategori Tafsir adaby ijtima’I. yakni corak 

penafsiran yang menjelaskan ayat-ayat Al-Qur‟an berdasarkan ketelitian 

ungkapan-ungkapan yang disusun dengan bahasa yang lugas dan menekankan 

tujuan pokok di turunkan Al-Qur‟an, lalu mengaplikasikannya dalam tatanan 

sosial seperti pemecahan masalah umat dan bangsa pada umumnya yang 

sejalan dengan perkembangan masyarakat.

53

 

Dalam penafsiran Al-Qur‟an, di samping ada bentuk, dan metode 

penafsiran, terdapat pula corak penafsiran. Diantara corak penafsiran yaitu  al-

Adabi-ijtima‟I, corak ini menampilkan pola penafsiran berdasarkan rasio 

kultural masyarakat. Di antara kitab tafsir yang bercorak demikian yaitu  al-

Misbah. Dari beberapa kitaf tafsir yang menggunakan corak ini, seperti tafsir, 

al-Maraghi, al-Manar, al-Wadlih pada umumnya berusaha untuk membuktikan 

bahwa al-Quran yaitu  sebagian kitab Allah yang mampu mengikuti 

perkembangan manusia serta perubahan zamannya. Quraish Shihab lebih 

banyak menekankan sangat perlunya memahami wahyu Allah secara 

kontekstual dan tidak semata-mata terpaku dengan makna secara teks saja. Ini 

penting sebab  dengan memahami Al-Qur‟an secara kontekstual maka pesan-

                                                          

31 

pesan yang terkandung di dalamnya akan dapat di pungsikan dengan baik 

kedalam dunia nyata.

54

 

8. Karakteristik Tafsir Al-Misbah 

Karakter Tafsir Al-Misbah penulisan tafsirnya sebagai berikut: 

1. Menjelaskan nama surah 

Sebelum memulai pembahasan yang lebih mendalam Qurais mengawali 

penulisannya dengan menjelaskan nama surat dan menggolongkan ayat-ayat 

pada Makiyyah dam Madaniyyah. 

2. Menjelaskan isi kandungan ayat. 

Setelah menjelaskan nama surat, kemudian ia mengulas secara global isi 

kandungan surat diiringi dengan riwayat-riwat dan pendapat-pendapat para 

mufassir terkait ayat ini  

3. Mengemukakan Ayat-ayat di Awal Pembahasan 

Setiap memulai pembahasan, Quraish Shihab mengemukakan satu, dua atau 

lebih ayat-ayat al-Qur‟an yang mengacu pada satu tujuan yang menyatu. 

4. Menjelaskan pengertian ayat secara global 

Kemudian ia menyebutkan ayat-ayat secara global sehingga sebelum 

memasuki penafsiran yang menjadi topic utama,pembaca terlebih dahulu 

mengetahui makna ayat-ayatsecara umum. 

5. Menjelaskan kosa kata 

Selanjutnya Quraish Shihab menjelaskankata-kata secara bahasa pada kata-

kata yang sulit dipahami oleh pembaca 

6. Menjelaskan sebab-sebab turunnya ayat 

Terhadap ayat yang mempunyai asbabun nuzul dari riwayat shahih yang 

menjadi pengagang para ahli tafsir, maka Qurish Shihab menjelaskan 

terlebih dahulu 

7. Memandang satu surat sebagai satu kesatuan ayat-ayat yang serasi. 

8. Gaya bahasa

55

 

 

 

32 

F. Penelitian Terdahulu 

Untuk dapat memecahkan persoalan dan mencapai tujuan sebagaimana di 

ungkapkan diatas, maka perlu melakukan tinjauan pustaka guna mendapat kerangka 

berfikiir yang dapat mewarnai kerangka kerja serta memperoleh hasil sebagaimana 

yang telah di ungkapkan. 

Skiripsi yang berjudul”Eksodus Bani Israil Dari Mesir Ke Palestina 

(menggali Ibrah dari Pembangkangan Bani Israil)” yang di susun oleh Nurul 

Hikmah pada tahun 2018 dari fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif 

Hidayatullah, skiripsi ini membahas tentang ibrah atau sifat pembangkangan Bani 

Israil. 

Jurnal yang berjudul “Israel Dalam Teks-teks Agama Islam” yang di susun 

oleh Otong Sulaeman pada tahun 2018 dari sekolah tinggi Filsafat Islam sadra, jurnal 

ini membahas tentang konflik Israel dan Palestina, Yahudi. 

Jurnal yang berjudul “Sejarah Zionisme Dan Berdirinya Negara Bani Israil” 

yang di susun oleh Andi Satrianingsih pada tahun 2016 dari Muhammadiyah 

Universitas Of Makassar, jurnal ini membahas tentang organisasi Ziodisme dan 

sejarah munculnya gerakan Zinisme dan tentang berdirinya negara Bani Israil. 

Skiripsi yang berjudul “Imigrasi Yahudi Ke Palestina (1882-1948)” yang di 

susun oleh Aniesah Hasan Syihab pada tahun 2010 dari Fakultas Ilmu Pengetahuan 

Budaya, skiripsi ini membahas tentang imigrasi Yahudi ke Palestina sejak tahun 

1948 sampai 1948 dan juga membahas Zionisme. 

Skripsi yang berjudul “Eksistensi Komunitas Yahudi Keturunan Di Jakarta: 

Studi Tentang Komunitas UIJC (The United Indinesia Jewish Community)” yang di 

susun oleh Ilawati pada tahun 2018 dari Fakultas Ushuliddin Universitas Islam 

Negeri Syarif Hidayatullah, skiripsi ini membahas tentang komunitas Yahudi dan 

masa penjajahan Yahudi. 

 

 

  

 

METODE PENULISAN 

A. Jenis penelitian 

Penelitian ini merupakan penelitian perpustakaan sepenuh yang juga di kenal 

dengan istilah “Library Research” artinya penelitian yang menitik beratkan pada 

literature dengan cara menganalisil muatan isi dari literature-literatur yang terkait 

dengan penelitian, baik dari sumber data primer maupun skunder. 

56

 Objek utama 

penelitian ini yaitu  buku-buku karya M.Quraish Shihab serta buku dan literature 

lainnya yang berkenaan dengan sifat Bani Israil. Oleh sebab itu, jelaslah bahwa jenis 

penelitian ini yaitu  deskriftif-kualitatif. 

Metode merupakan tata cara yang sudah sistematis untuk mencapai tujuan 

tertentu. Sedangkan metode digabungkan dengan kata Logos yang berarti 

ilmu/pengetahuan, maka metodologi memiliki arti cara melakukan sesuatu dengan 

menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai tujuan yang telah di 

tentukan.

57

  

Dan metode yang di gunakan yang di gunakan dalam pembahasan skirifsi ini 

yaitu  metode tematik, yaitu dengan membahas ayat-ayat Al-Qur‟an sesuai dengan 

tema yang di tetapkan. Sasaran yang dicapai dalam metode ini yaitu  untuk 

mengupas tuntas persoalan tema yang telah ditetapkan.

58

 

B. Sumber Penelitian 

Sumber data penelitian  ini ada dua macam, yaitu: 

a. Data primer yaitu  data yang di peroleh oleh peneliti secara langsung , data 

yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu  Tafsir Al-Misbah. 

b. Data skunder, yaitu data yang dapat memperjelas dan mendukung data 

primer. Data ini bersumber dari kitab tafsir, buku-buku, artikel, skripsi, 

jurnal, dan literature-literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. 

 

 

                                                             

 

 

34 

C. Teknik Pengumpulan Data 

Penelitian yang akan penulis lakukan yaitu  penelitian tematik, maka 

untuk mendapatkan hasil yang objektif, langkah-langkah penelitian atau 

pengumpulan data yang akan penulis lakukan mengacu pada metode penelitian 

tafsir maudhu‟i. adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. 

a. Memilih topic pembahasan yang akan di kaji secara maudu‟I (tematik) 

b. Mengumpulkan ayat-ayat yang terkait dengan topic pembahasan . 

c. Mengidentifikasi ayat sesuai dengan masalah yang di bahas. 

d. Membaca ayat yang terkait serta mengutip sebagai bahan untuk di bahas. 

e. Menganalisa sesuai metode pendekatan tafsir.59 

D. Teknik Analisis Data 

Teknik analisis yang dipergunakan dalam menganalisa data penelitian ini 

melalui metode maudhu‟i. Masalah yang di teliti dalam penelitian ini yaitu  

bagaimana penafsiran M.Quraish Shihab tentang Ayat-Ayat sifat Bani Israil, 

maka analisis datanya sebagai berikut: 

a. Menulis ayat. 

b. Menjelaskan makna ayat secara ijmali (artinya) 

c. Menjelaskan kronologis turunnya ayat  

d. Menjelaskan munasabah ayat 

e. Menganalisis dan merikan pemahaman ayat-ayat dengan cara membaca 

tafsir Al-Misbah dan berbagai tafsir lain untuk mendukung pendapatnya. 

 

 

 

 

 

 

 

A. Kesimpulan 

Setelah peneliti membahas dan meneliti sifat Bani Israil pada bab-bab 

sebelumnya, kemudian peneliti menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: 

1) Sifat Bani Israil menurut Quraish Shihab sebagaimana yang ia jelaskan dalam 

tafsir Al-Misbah yaitu  sebagai berikut: suka bertanya, keras kepala, ingkar, 

membangkang, dengki, pembunuh nabi, mendustakan nabi, sombong, 

pembohong. 

2) Analisis Paradikma  tentang Sifat Bani Israil Dalam Kehidupan Sekarang: 

Masa Penjajah Yahudi ,Orang Yahudi yang dari Eropa mulai berdatangan ke 

Indonesia ketika ekspedisi bangsa Portugis ke Nusantara, orang Yahudi yang 

datang dari Eropa ini  yaitu  mereka yang terusir dari spanyol. Alfonso 

de I‟Albuquerque seorang pemimpin pasukan Portugis pada tahun 1511  

datang dan berhasil menaklukan Malaka. Dua tahun setelah itu, De Alvin 

datang dari Malaka dan mendarat di sunda Kelapa serta membawa empat 

buah rombongan kapal laut yang berasal dari Portugal untuk mencari rempah-

rempah. Ketika pada masa VOC ada salah satu orang Yahudi yang bernama 

Juda Leo Ezechiel Ige atau yang sering di sebut Leendert Miero. Ia sukser 

menjadi seorang penambang emas dan membeli sebuah rumah di kawasan 

pondok Gede yang ketika itu merupakan kawasan perumahan yang luas 

pekarangannya. Selama kurang lebih 15 tahun memiliki rumah itu, ia sering 

mengundang orang-orang Yahudi yang ada di Batvia untuk merayakan hari-

hari besar keagamaan Yahudi. Hal ini membuktikan bahwa Miero bukanlah 

satu-satunya orang Yahudi pada saat itu, namun terdapat juga orang-orang 

Yahudi lainnya yang tinggal di Batavia. Organisasi  Yahudi terdiri dua 

organisasi yaitu, Fereemasonry dan Zionisme. Pandangan Ialam tentang 

Yahudi.Pemikiran Wahba Az-Zuhaili Tentang Sifat Bani Israil yaitu: Ingkar, 

Pembunuh  Nabi , pembohong, Sombong , Pembangkang. Selanjutnya 

Pemikiran Buya Hamka Tentang Bani Israil yaitu  Menurut Buya Hamka  

Bani Israil itu yaitu    sejarahahnya kaum yang sejak dahulu  dengan segala 

cara menghalagi manusia untuk tidak melaksanakan syariat Allah. Mereka 

75 

 

 

 

76 

membunuh para nabi berusaha mengubah bentuk da nisi taurat dan injil, serta 

menghalalkan apa saja yang telah di haramkan Allah swt, misalnya 

menhalalkan hubungan seksual antara anak dengan ayah, membolehkan 

adanya praktek sihir, menghalalkan riba sehingga terkenallah dari dahulu 

sampai sekarang bahwa antara Yahudi dengan perbuatan riba yaitu  susah 

dipisahkan. dinyatakan Allah di dalam kitab yang di turunkan kepada mereka 

itu bahwa Bani israil akan membuat kerusakan di muka bumi dua kali. 

Lepasnya mereka dari perbudakan Fir‟aun di mesir sebab  pemberian Allah 

tidak menyebabkan mereka bertambah tekun menanti Allah, tapi malah 

menyombong. Mereka membusungkan dada di hadapan segala bangsa di 

dunia ini dan mengatakan bahwa mereka yaitu ”Kaum yang dipilih  Allah”. 

Kaum yang istimewa. Segala bangsa mereka pandang rendah, dan mereka 

menyombong, lantaran itu tentu saja perbuatan-perbuatan mereka yang hanya 

mementingkan diri sendiri akhirnya membawa kerusakan, Sukarlah Bani 

Israil, sampai pun ke zaman kita ini, buat mengelekkan diri dari tempelak 

Tuhan yang seperti ini. Sebab di dalam kitab-kitab mereka sendiri bertemu 

catatan itu. Bahkan Nabi Musa sendiri ketika dekat ajalnya di peringatkan 

oleh tuhan bahwa sepeninggalan dia mati kelak, kaumnya ini akan 

menyembah dwa-dewa dan akan melanggar segala janji mereka. Dengan 

terus terang dengan kesombongannya. Mereka mengatakan kepada 

Rasulullah saw. Seketika datang tempelak-tempelak semacam ini bahwa hati 

mereka tertutup. Artinya pengajaran dari siapapun tidak akan masuk lagi. 

 

  

B. Saran 

Kepada pembaca penulis mengajak secara bersama-sama  untuk lebih 

mendalami  dan  menyadari bahwa pentingnya mengkaji ilmu tafsiran al-Qur‟an. 

sebab  sifat Bani Israil itu jelek dan akan dampak dalam kehidupan maka kita wajib 

menghindari sifat-sifat ini .