kitab kisah para rasul
Roh Kudus memelihara tulisan asli Kitab Suci agar bebas dari kesalahan, tetapi Ia
tetap menggunakan kepribadian, latar belakang, serta maksud dari orang-orang
yang menuliskan kitab-kitab tersebut.
Baik Injil ketiga maupun Kitab Kisah Para Rasul sama-sama tidak menyebutkan
secara spesifik nama penulisnya.
A. Injil Lukas
Dua jenis bukti menunjukkan bahwa Kisah Para Rasul dan Lukas ditulis
oleh satu orang penulis.
1. Eksplisit
• Kisah Para Rasul dan Injil ketiga didedikasikan kepada
Teofilus.
• Kisah Para Rasul merujuk kepada “buku yang pertama”.
• Kata-kata pembukaan yang serupa mencerminkan
kebiasaan sastrawi kuno.
2. Implisit
Sejumlah kemiripan di antara Injil ketiga dan Kisah Para Rasul:
• Catatan yang teratur
• Struktur komposisi
• Panjang dari kronologinya
• Tema-temanya
• Kisah yang sama
Kemiripan-kemiripan ini menunjuk kepada visi historis penebusan
(redemptive-historical vision) yang sama di antara kedua karya ini,
dan kepada kesadaran yang sama akan tujuan dan keyakinan, serta
penulis.
B. Gereja Mula-Mula
1. Manuskrip
Papirus75 (sekitar tahun 175-200 M) mengindikasikan bahwa
Lukas menulis Injil ketiga dan Kisah Para Rasul.
Fragmen Muratori (sekitar tahun 170-180 M) menegaskan Lukas
sebagai pengarang dari Injil ketiga dan Kisah Para Rasul.
Anti-Marcionite Prologue (sebuah introduksi bagi Injil ketiga,
sekitar tahun160-180) menjelaskan Lukas sebagai pengarang dari
Injil dan Kisah Para Rasul.
2. Para Pemimpin Gereja Mula-Mula
Irenaeus (sekitar tahun 130-202 M): “Lukas juga, teman Paulus,
mencatat di dalam sebuah kitab, injil yang dikhotbahkan olehnya.”
Klemens dari Aleksandria (sekitar tahun 150-215 M): “Lukas di
dalam Kisah Para Rasul menceritakan …”
Tertulianus (sekitar tahun 155-230 M): “Karena itu, dari para rasul,
Yohanes dan Matius pertama-tama menanamkan iman kepada kita
… Lukas dan Markus memperbaruinya setelah itu.”
Eusebius (sekitar tahun 323 M): “Lukas…telah menyebut … di
dalam Kisah Para Rasul.”
Tidak ada satu pun indikasi di dalam literatur gereja mula-mula
yang menyatakan bahwa ada orang lain selain Lukas yang
menuliskan Injil ketiga serta Kisah Para Rasul.
C. Perjanjian Baru
1. Petunjuk tentang Penulis
• Bukan seorang rasul atau saksi mata dari kehidupan Yesus.
• Gaya bahasa Yunaninya menunjukkan bahwa sang penulis
adalah orang yang sangat terpelajar.
• Rekan seperjalanan Paulus.
2. Lukas
• Bukan seorang rasul.
• Tabib yang sangat terpelajar.
• Rekan seperjalanan Paulus.
III. Setting Historis
A. Waktu Penulisan
1. Setelah tahun 70 M
Optimisme:
• Kisah Para Rasul memiliki pandangan yang terlalu positif
tentang gereja mula-mula jika kitab tersebut sudah ditulis
sebelum waktu itu.
• Tetapi Kisah Para Rasul menangani segala macam masalah
di dalam dan di luar gereja.
Yosephus:
• Tulisan-tulisan Yosephus tidak ditulis sebelum tahun 79 M,
dan belum tersedia sebelum tahun 85 M.
• Teudas (Kisah Para Rasul 5:36) mungkin adalah sang
pemberontak Yahudi yang disebut di dalam karya
Yosephus berjudul Antiquities (20.97).
• Yudas, orang Galilea (Kisah Para Rasul 5:37) muncul di
dalam tulisan Yosephus, Jewish Wars (2.117-118) dan
Antiquities (18.1-8).
• Si orang Mesir (Kisah Para Rasul 21:38) mungkin muncul
di dalam tulisan Josephus, Jewish Wars (2.261-263) dan
Antiquities (20.171).
• Deskripsi tentang kematian Herodes (Kisah Para Rasul
12:19-23) mirip dengan karya Yosephus, Antiquities
(19.343-352).
Ada kemungkinan Kisah Para Rasul dan Yosephus:
• Menceritakan kembali peristiwa-peristiwa historis yang
terkenal secara terpisah atau
• Mengandalkan sumber-sumber yang sama
2. Sebelum 70 M
Kitab Kisah Para Rasul ditutup dengan Paulus yang menjadi
tahanan rumah di Roma, dan tidak menyebutkan peristiwa krusial:
• Kebakaran di Roma (64 M)
• Kematian Paulus sebagai martir (65 M)
• Penghancuran Bait Allah (70 M)
B. Pembaca Asli
1. Teofilus
• Sponsor Lukas
• Murid Lukas
2. Pembaca yang Lebih Luas
Gereja di abad pertama bergumul dengan sejumlah isu yang
dibahas Lukas di dalam kitab Kisah Para Rasul:
• perselisihan di antara orang percaya Yahudi dengan orang
percaya bukan Yahudi
• Perpecahan berdasarkan kepemimpinan
• Beberapa kesalahan doktrinal dan para guru palsu
• perselisihan antara gereja dengan pemerintahan sipil
• berbagai isu tentang kaum wanita dan kaum miskin
• Penganiayaan, penderitaan, dan pemenjaraan
Lukas bermaksud agar karyanya ini dibaca oleh banyak orang
percaya yang berbeda.
C. Konteks Sosial
1. Kekaisaran Romawi
• Menaklukkan dan mengendalikan seluruh kawasan
Mediterania sampai ke wilayah yang kini dikenal sebagai
Inggris Raya, Afrika Utara, dan sebagian wilayah Asia.
• Kekaisaran itu masih terus berkembang.
• Pengaruh politis dan ekonomis:
o Pemerintahan: Secara keras mengendalikan otoritas-
otoritas setempat.
o Populasi: Integrasi para warga negara Romawi ke
dalam populasi negeri-negeri yang ditaklukkannya.
o Proyek-proyek pekerjaan umum: pembangunan
jalanan, bangunan-bangunan yang rumit, serta
tempat-tempat pertemuan publik.
• Pengaruh Religius:
o Kaisar dipandang sebagai tuan dan juruselamat bagi
rakyatnya.
o Bangsa-bangsa yang ditaklukkan diizinkan untuk
melanjutkan banyak praktik religius mereka sendiri.
o Rakyat dituntut untuk mengakui superioritas Kaisar.
2. Orang Yahudi
a. Kaitan Erat
• Warisan
• Kitab Suci
• Para penguasa
b. Perbedaan Fundamental
• Yesus
• Penafsiran
• Orang bukan Yahudi
IV. Latar Belakang Teologis
A. Perjanjian Lama
1. Sejarah
Lukas menulis tentang gereja mula-mula dengan cara yang
mencerminkan perspektif rangkap tiga dari Pascal terhadap
sejarah.
• Penciptaan
o Secara Umum
o Di dalam Kisah Para Rasul
• Kejatuhan
o Secara Umum
o Di dalam Kisah Para Rasul
• Penebusan
o Secara Umum
o Di dalam Kisah Para Rasul
2. Israel
Catatan Lukas dalam Kisah Para Rasul bergantung pada sejarah
Israel.
• Abraham
Allah memanggil Abraham untuk pergi ke Tanah
Perjanjian untuk dua tujuan utama:
o Abraham akan menjadi bapa dari suatu bangsa yang
besar.
o Melalui Abraham semua kaum di muka bumi akan
mendapat berkat.
Lukas melaporkan:
o Berkat-berkat keselamatan dalam Kristus datang
kepada orang Yahudi, untuk menggenapi janji-janji
Allah kepada Abraham.
o Orang-orang Kristen Yahudi membawa injil Kristus
kepada orang-orang bukan Yahudi, menggenapi
seluruh janji Allah lainnya kepada Abraham.
• Keluaran di bawah Musa
Musa menubuatkan bahwa Allah akan mengutus seorang
nabi yang lain untuk menebus umat-Nya dari dosa.
Lukas mengemukakan:
o Nabi ini ternyata adalah Yesus.
o Menolak Yesus berarti menolak Musa dan Taurat.
• Dinasti Daud
Allah memilih keluarga Daud untuk:
o Memimpin umat-Nya sebagai dinasti permanen
mereka.
o Memperluas kekuasaan Allah dari Israel hingga ke
ujung-ujung bumi.
Lukas memahami bahwa Yesus adalah:
o Anak Daud.
o Penguasa Rajani dari kerajaan Allah.
o Sedang meluaskan kekuasaan-Nya melalui
perantaraan gereja.
Lukas ingin agar para pembacanya memahmi bahwa Yesus adalah:
• Ahli waris dari janji-janji Abraham.
• Nabi seperti Musa.
• Raja terakhir dari keturunan Daud.
B. Kerajaan Allah
1. Teologi Yahudi
Allah akan mengutus seorang pembebas mesianis untuk Israel.
• Orang-orang Zelot: Allah menghendaki Israel untuk memulai
pemberontakan terhadap otoritas Romawi.
• Kelompok Apokaliptik: Allah akan secara supernatural
mengintervensi untuk menghancurkan musuh-musuh-Nya
dan mendudukkan umat-Nya sebagai para pemenang.
• Kaum Legalis (seperti kaum Farisi dan kaum Saduki): Allah
tidak akan campur tangan sebelum Israel mematuhi Taurat.
2. Yohanes Pembaptis
• Menyerukan pertobatan sejati.
• Memberitakan kabar baik bahwa Mesias akan menghadirkan
kerajaan Allah di bumi.
• Dengan tepat memperkenalkan Yesus sebagai Mesias.
• mengumumkan bahwa Mesias akan mendatangkan berkat
yang besar serta penyucian oleh Roh Kudus, termasuk
penghakiman.
Yohanes tidak dapat mengetahui sebelumnya (foresee) bahwa
Sang Mesias akan mendatangkan keselamatan dan penghakiman
kepada dunia dalam beberapa tahap.
Yesus meyakinkan Yohanes bahwa Ia sedang dalam proses
menggenapi berbagai pengharapan nubuat mesianis Perjanjian
Lama.
3. Teologi Kristen
Teologi mesianis Kristen sangat terkait erat dengan injil atau kabar
baik Kristen:
Kerajaan Allah datang ke bumi melalui pribadi dan karya Yesus,
Sang Mesias, dan bahwa kerajaan itu berkembang menuju
penyempurnaan agungnya saat Allah mengaruniakan keselamatan
kepada mereka yang menerima dan percaya kepada Yesus sebagai
Mesias.
Lukas menekankan:
• realitas karya keselamatan Allah yang agung dalam Kristus.
• Pentingnya orang secara pribadi menerima kebenaran Kristus
sehingga kebenaran itu mentransformasi kehidupan mereka.
Kerajaan Sang Mesias bertumbuh secara bertahap melalui ekspansi
gereja serta transformasi pribadi umat.
C. Injil Lukas
Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian kedua dari kisah yang dimulai di
dalam Lukas.
1. Yesus
• Nabi yang memproklamasikan kedatangan kerajaan Allah.
• Raja yang sedang menegakkan kekuasaan dari kerajaan itu
dengan menduduki takhta-Nya.
Yesus mengajarkan bahwa Ia sedang mendatangkan kerajaan
secara perlahan dan dalam beberapa tahap.
2. Para Rasul
Yesus memberi instruksi kepada para rasul-Nya untuk melanjutkan
karya-Nya dalam mendatangkan kerajaan itu.
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati dan sebelum Ia naik
ke surga, Ia mengambil waktu untuk mengajar para rasul.
Para rasul:
• Menumbuhkan gereja sebagai bentuk saat ini dari kerajaan
Allah
• membawa injil kerajaan ke negeri-negeri dan bangsa-bangsa
yang baru





.jpg)





