Tampilkan postingan dengan label yahudi dalam sejarah 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label yahudi dalam sejarah 3. Tampilkan semua postingan

yahudi dalam sejarah 3

 


menganggap sekte ini termasuk kafir, khususnya setelah 

berkembangnya  Hasidim di tangan Schneur Zalman yang meninggal 

dunia pada tahun 1813 M. 

Ajaran ketuhanan menurut mereka mengandung segenap etika, 

termasuk kehidupan hewan, manusia dan materi (benda mati). 

Kejahatan menurut mereka menutupi kebaikan, dan kejahatan 

seluruhnya akan berubah menjadi kebaikan. Menurut mereka tugas 

manusia adalah mengatasi kejahatan dan menundukkannya kepada 

cahaya Tuhan, dan manusia wajib terbebas dari kejahatan. Semua ini 

menurut mereka dapat terwujud melalui kecintaan dan rasa takut 

kepada Allah. 

Sekte Hasidim menaruh perhatian terhadap musik dan nyanyian 

sebab  dapat berperan menarik manusia kepada Allah.11 

                                                                 

11

Ibid,hal.852. 

82 Yahudi: Dalam Lintasan Sejarah 

 

 

F. MAZHAB YAHUDI ZEALOTH ( FANATIK) 

Adalah golongan Fanatik, yang terlalu percaya kepada kekuatan 

sendiri, tidak menyerahkan diri sepenuhnya kepada kekuasaan 

Yehovah. Mereka sangat gemar kepada politik, sehingga ada 

kecenderungan bahwa mazhabnya adalah perkumpulan politik yang 

ekstrim di kalangan Yahudi. 

Faham yang dianut oleh mazhab Yahudi Zealoth ini, sangat dekat 

dengan keyakinan yang dianut kelompok Yahudi Farisi. Akan namun , 

mereka sama sekali tidak membuka pintu toleransi, bahkan selalu 

bersikaf konfrontatif terhadap semua keyakinan lain. 

Pada awal abad pertama Masehi, kelompok inilah yang 

mengobarkan pemberotakan untuk melawan Kekaisaran Romawi dan 

semua kelompok Yahudi yang bersekutu dengan kekaisaran tersebut. 

Oleh sebab itulah, kelompok ini juga dikenal dengan sebutan  (para 

penumpah darah). 

G. YAHUDI KHAZARIYAH 

Sebagaimana yang telah penulis kemukakan di atas, Bani Israel 

kuno yang dibicarakan al-Qur’an adalah bangsa Semit yang keluar 

bersama Musa a.s. dari Mesir ke Palestina. Untuk beberapa lama, 

mereka tinggal di Palestina dan mendirikan negara Bani Israel, di 

bawah pimpinan Daud a.s. kemudian Sulaiman a.s. Tidak lebih dari 

delapan puluh tahun, negara yang ditegakkan di atas keimanan yang 

benar dan tauhid tersebut, terpecah menjadi dua kerajaan dan 

mengalami kemunduran akidah dan ajaran Taurat yang original. 

83 Yahudi: Dalam Lintasan Sejarah 

 

 

Orang-orang Yahudi kuno, Alquran sebut dengan Bani Israel hampir 

dapat dikatakan tidak ada lagi kecuali beberapa gelintir. 

Orang-orang Yahudi yang merampas Palestina sekarang ini adalah 

Yahudi Khazar, yang tidak memiliki pertalian apapun dengan Bani 

Israel, baik etnik, darah ataupun keturunan. Mereka yang memerintah 

Palestina sekarang ini, yang membentuk rakyat Israel yang mengklaim 

hak historis, yang menyatakan bahwa diri mereka adalah cucu dari 

Ibrahim a.s. dan Yakub a.s., adalah orang-orang Zionis.12 

Pendapat ini didukung oleh Mihna Yusuf Haddad. Ia mengatakan, 

“Orang-orang Yahudi sekarang ini adalah hasil dari Yahudisasi, bukan 

hasil keturunan dari Ibrahim atau dari orang-orang Israel kuno lainnya, 

kecuali beberapa gelintir Yahudi Timur di negeri Arab yang menjaga 

garis keturunan mereka dengan cara indogami (kawin antar kerabat), 

khususnya setelah penaklukan Islam.”13 

Bahkan para penulis Arab dengan tegas membantah bahwa Yahudi 

Dumna berasal dari Israel. Mereka terdiri dari berbagai bangsa yang 

memeluk agama Yahudi selama dalam tahun-tahun pengasingan, 

seperti Yahudi Yaman, Yahudi Felasha di Habasyah dan Yahudi 

Khazar. Pada masa itu, agama Yahudi diperkenalkan oleh para 

misionaris Yahudi kepada masyarakat luas. 

Pendapat ini diperkuat oleh Arthur Koestler. Ia berkata, Yahudi 

bukan lagi sebuah ras yang terjaga kemurniannya. Mereka terdiri dari 

berbagai macam ras yang tidak memiliki keistimewaan apapun. Hal ini 

                                                                 

12

 Dr. Mihna Yusuf Hadad, “al-Ruyal al-Arabiyah Li  al-Yahud, Dzat As-Salisil Li 

Ath-Thibah wa An-Nasyr,”Kuwait, cet. 1. 1989, h. 350. 

13

Ibid, h. 259 

84 Yahudi: Dalam Lintasan Sejarah 

 

 

ia buktikan dengan menggunakan sandaran fakta-fakta sejarah, studi 

migrasi bangsa-bangsa dan Yahudi Eropa, antropologi, seperti ilmu 

humaniora, penemuan ilmiah dan kedokteran, dengan membandingkan 

bentuk fisik manusia dan golongan darah, serta geneologi. Dan di 

antara referensi terkuat yang dipakai Koestler dalam penelitian ini 

adalah laporan Unesco yang menolak dengan tegas kemurnian ras 

Yahudi.14 Orang-orang Yahudi tidak memilki sejarah peradaban 

bersama. 

Sebagian besar ahli sejarah sepakat bahwa kebanyak orang Yahudi 

yang tinggal di luar kerajaan Yehuza (Judah), setelah pemberontakan 

yang digagalkan oleh Romawi tahun 135 SM, tidak mungkin 

semuanya orang-orang Yahudi yang lari dari Palestina. Mereka adalah 

orang-orang pagan yang masuk Yahudi, seperti banyak yang dilakukan 

kabilah-kabilah Arab, khususnya kabilah-kabilah Yaman. Pada masa 

nabi Muhammad s.a.w, orang-oramg Yahudi membentuk dua puluh 

kabilah yang mendiami 50 benteng. Di Mesir, banyak warga  yang 

memeluk agama Yahudi. Begitu juga halnya di Afrika Utara, yang 

kemungkinan besar, orang-orang yang memeluk agama Yahudi ini 

adalah orang-orang Phoenic. Mereka kemudian menyebar ke pesisir 

Prancis, Italia, Spanyol, dan Portugal. Dari mereka lahirlah keturunan 

Yahudi yang dikenal dengan nama Sefardin. Sedangkan orang-orang 

yang dinamakan dengan Ashkenazim adalah orang-orang Yahudi Eropa 

Tengah. Dan mereka berasal dari keturunan  kabilah-kabilah Turki dan 

                                                                 

14

Anya Francois, “al-Falesthiniyyun, Dar An-nahar li An-Nasyr”, Beirut, 1969, h. 

22 

85 Yahudi: Dalam Lintasan Sejarah 

 

 

Bahkan yang memeluk agama Yahudi, seperti kabilah Khazar yang 

hidup di kota Crimea pada abad kedelapan. 

Demikianlah, Yahudi sebagai agama tidak hanya sebatas pada 

kaum Musa a.s. Agama Yahudi telah tersebar diberbagai bangsa. 

Bangsa-bangsa ini, meski telah memeluk agama Yahudi, namun  tetap 

hidup di negeri mereka sendiri, berbicara dan mempraktekkan adat 

istiadat di lingkungannya sendiri. Kemudian dengan berlalunya waktu, 

mereka mulai membentuk sebuah perilaku dan pola pikir keyahudian 

tertentu yang diakibatkan arahan-arahan Kitab Perjanjian Lama.  

Ahmad Sausah berpendapat bahwa orang-orang Yahudi 

menyebarkan ajaran-ajaran agamanya sejak kemunculan agama 

Yahudi itu sendiri sampai abad pertengahan, di mana gerakan 

penyebaran ini dihentikan pada awal abad ketiga belas. Masyarakat 

terbesar yang telah teryahudikan adalah kabilah-kabilah Khazar. 

Mereka ini berasal dari keturunan Turki, Mongol, dan Finlandia. Dari 

Asia mereka datang ke Eropa pada abad pertama Masehi 

menyeberangi wilayah-wilayah yang terletak di sebelah utara Laut 

Kaspia. Sebagian dari mereka menetap di Timur jauh Eropa di muara 

sungai Volga di laut Kaspia. Dan kemudian mereka mendirikan sebuah 

kerajaan yang dikenal dengan nama Kerajaan Khazar. Di kemudian 

hari, mereka memeluk agama Yahudi yang telah diselewengkan oleh 

para Rabi Yahudi.15 

Adapun mengenai bagaimana kabilah-kabilah Khazar ini memeluk 

agama Yahudi di tanah air mereka di selatan Rusia, seorang 

                                                                 

15

Disadur dari Dr. Mihna Yusuf Haddad, Ar-Ru’yah Al-Arabiyah li  al- Yahud, “ 

op.cit. h. 350. 

86 Yahudi: Dalam Lintasan Sejarah 

 

 

pengembara Arab, Ibnu Fadhlan, yang tercatat di dalam buku Fihrisat 

Ibnu Nadim, mengatakan bahwa Raja Khazar, Paulan, memeluk 

Yahudi, dan kemudian diikuti oleh semua rakyatnya.16 

Faktor penyebab masuknya Raja Khazar ke dalam agama Yahudi 

adalah ketika ia meninggalkan  agama pangannya dan memeluk 

Nasrani, ia menemukan banyak kepalsuan di dalam agama Nasrani. 

sebab  itu ia mendiskusikan permasalahan yang membuatnya sangat 

terganggu ini dengan salah seorang pejabat.  

Menurut riwayat, seorang pejabat itu berkata kepada sang Raja, 

“Wahai tuan! Orang-orang yang memiliki kitab suci di tangan mereka 

ada tiga golongan: orang Yahudi, Nasrani dan Islam.” Sang Raja pun 

meminta contoh dari ketiga agama ini, untuk mengetahui kebenaran 

yang akan ia ikuti. Sang Raja mengutus seseorang kepada orang-orang 

Nasrani untuk mengirim seorang Uskup. Pada saat itu, bersama uskup 

itu ada seorang Yahudi yang pandai berdebat. Terjadilah debat antara 

keduanya. Sang Yahudi mengajukan pertanyaan pada uskup, 

“Bagaimana pendapatmu tentang Musa ibn Imran dan Taurat yang 

diturunkan untuknya ?” Sang Uskup menjawab, “Musa adalah seorang 

nabi dan Taurat adalah kitab suci yang benar.” Pada saat itu, sang 

Yahudi berkata, ”sekarang ia telah mengakui bahwa akidah kami 

adalah benar. Tuan, coba tanyakan kepadanya tentang akidah yang ia 

percayai!” Kemudian sang Raja bertanya kepada uskup, yang dijawab, 

“Saya katakan bahwa Yesus al-Masih adalah putra Maryam. Ia adalah 

kalimat Allah. Ia menyampaikan wahyu dengan nama Allah.” Pada 

                                                                 

16

Mahir Ahmad Agha,”Yahudi Catatan Hitam Sejarah”, Judul Asli; “Al-Yuhud 

Fitnat at-Tarikh”, Penerjemah Yudi Sudrayadi, cet ke-13 2011, h. 64 

87 Yahudi: Dalam Lintasan Sejarah 

 

 

saat itu, Yahudi berkata kepada Raja Khazar, “Ia berbicara tentang 

akidah yang tidak dimengertinya. Sementara itu, ia mengakui apa yang 

aku katakan.” Sang uskup ingin mendebat ucapan ini, namun ia tidak 

memiliki argumen-argumen yang cukup kuat. Kemudian, sang Raja 

mengirim utusan untuk memanggil wakil dari golongan Muslim. Kaum 

muslimin mengutus seorang alim yang cerdas dan pandai berdebat 

kepada sang Raja. Akan namun  si Yahudi mengupah seseorang untuk 

meracuninya ditengah perjalanannya menuju istana. Lalu ia mati. 

Akhirnya, si Yahudi berhasil membawa sang Raja kepada akidahnya. 

Maka ia pun memeluk Yahudi. Koestler menambahkan bahwa sebelum 

diskusi resmi tersebut berlangsung, wibawa dan pengaruh Yahudi di 

negeri Khazar memang sudah sangat kuat.  

Demikianlah, raja tersebut memeluk agama Yahudi. Itu terjadi 

pada tahun 332 H (943-944 M), yakni pada masa kekhalifaan 

Abbasiyah. Setelah raja Khazar memeluk agama Yahudi, banyak orang 

Yahudi yang datang berhijrah ke kerajaan Khazar. Mereka ini berasal 

dari negeri-negeri Islam dan Yunani. Diriwayatkan, pada masa itu, raja 

Yunani memaksa rakyat Yahudinya untuk memeluk agama Nasrani. 

Namun mereka menolak dan lari meninggalkan Yunani. Sebagian 

besar dari mereka lari kenegeri Khazar, yang menjadi semacam negara 

nasioanal bagi Yahudi. 

Koestler juga sampai pada kesimpulan bahwa terdapat beberapa 

faktor yang mendorong raja Khazar memilih agama Yahudi sebagai 

agama resminya. Selanjutnya ia mengatakan, “Ada faktor-faktor 

politik yang mendorongnya untuk memeluk agama Yahudi. Ia yakin, 

bahwa dengan memeluk agama Islam, secara spiritual, ia terpaksa 

88 Yahudi: Dalam Lintasan Sejarah 

 

 

harus tunduk pada kekuasaan para khalifah Islam, yang berupaya 

memaksakan akidah mereka diterapkan di negeri Khazar. Dan jika ia 

memeluk agama Nasrani, ia terancam tunduk pada kekuasaan Gereja 

Imperium Roma. Pada saat yang sama, ia melihat bahwa akidah 

Yahudi adalah akidah yang terhormat dan memiliki kitab Suci yang 

diakui oleh setiap umat Muslim dan Kristiani.” Faktor-faktor inilah 

yang mendorongnya memeluk agama Yahudi.17 

Sejarah mengatakan bahwa Yahudi tidak lama hidup di Khazar. 

Setelah satu abad setengah masuknya Yahudi ke negeri Khazar, Rusia 

menyerang dan melenyapkan Kerajaan Khazar untuk selama-lamanya. 

Sebagian besar orang Yahudi, kemudian menyebar ke Rusia dan Eropa 

Timur. Sejak akhir abad kedelapan belas, Rusia merupakan tempat 

berkumpulnya orang-orang Yahudi terbesar di dunia. Sebagian besar 

dari mereka berhijrah ke Amerika Serikat. Penulis Amerika, John 

Betty, menilai bahwa Yahudi Khazar lebih taat terhadap ajaran-ajaran 

Taurat dan Talmud yang disampaikan oleh para rabi Yahudi, 

dibanding Yahudi lainnya. Oleh sebab  itu, sang penulis 

memperingatkan pemerintah dan rakyat Amerika, di dalam bukunya 

“Tirai Besi di sekeliling Amerika”, mengajak mereka untuk berhati-

hati dan waspada akan bahaya dan ancaman Yahudi terhadap 

kepentingan-kepentingan dan politik international Amerika.18 

                                                                 

17

Ibid.h. 65 

18

Dr. Ahmad Saksah, “Al-Arab wa al- Yuhud fi at-Tarkh,”. Departemen 

Penerangan Irak,cet. V. 1981. H. 637 

89 

 

 

BAB KEENAM 

 

 

Gerakan Zionisme dan Berdirinya 

Negara Israel 

A. PENGERTIAN ZIONISME 

Istilah "Zionisme" berasal dari akar kata "Zion" yang pada masa 

awal sejarah Yahudi sinonim dengan kata Yerusalem. Arti dari istilah 

zion adalah "bukit" yaitu bukit suci Yerusalem dan juga simbol dari 

konsep “Teokrasi Yahudi.”  

Kata “Zion” menurut para sejarawan, adalah sebuah bukit yang 

diceritakan dalam kitab Perjanjian Lama. Yaitu salah satu bukit yang 

terletak di sebelah Timur dari dua buah bukit dalam wilayah 

Yerusalem kuno, ibukota kerajaan Israel pada masa kekuasaan Raja 

Daud. Di bukit ini juga didirikan sebuah bangunan suci yaitu Haekal 

Sulaiman.1 

Kata Zion muncul pertama kali dalam Kitab Perjanjian Lama 

ketika raja Daud mendirikan kerajaannya pada tahun 1000-969 SM.2 

Bazzari  mengakui bahwa asal kata Zionisme adalah sebagai 

berikut: 

                                                                 

1

 Hermawati, Sejarah Agama Yahudi dan Bangsa Yahudi , edisi I, h.85. Lihat 

juga Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara, Fakta dan Data Yahudi di Indonesia. 

(cet.I; Jakarta; Khalifa, 2006),h. 40-42). 

2

 (Alwi bin Abd al-Qadir al-Saqqaf, dkk, Maosu'ah al-Milal wa al-Adyan, juz I 

(t.d), h. 180). 

90 

 

 

1. Zionisme adalah gerakan politik yang berlandaskan pemikiran 

Zionis yang terambil dari akidah kitab Taurat dan kitab Talmud 

dan kehidupan yang terkait dengan pemikiran Yahudi dengan 

ikatan keagamaan dan golongan. 

2. Zionisme adalah bermakna khusus yaitu kepercayaan  akan 

pentingnya membentuk masyarakat Yahudi untuk memiliki 

pemerintahan sendiri di tanah Palestina dan merealisasikan  cita-

cita kaum yahudi untuk kembali ke tanah sucinya al- Muqaddash.3 

3.  Zionisme adalah gerakan Yahudi yang berusaha dengan segala cara 

guna mengembalikan masa ke emasan bani Israel dan membangun 

kembali  Haekal  Sulaeman yang berada di Masjid al-Quds, serta 

menguasai dunia dengan pemerintahan yang berpusat di al-Quds 

yang di perintah oleh raja Yahudi yaitu al-Masih al-Muntazar. 

4. Zionisme adalah gerakan untuk mengembalikan ide kebangsaan 

Yahudi yang berdasarkan sipil sekuler seperti halnya yang di 

terapkan pada bangsa-bangsa di Eropa.4 

Munculnya gerakan ini disebabkan hak sosial, ekonomi, politik, 

budaya dan agama mereka ditindas ketika mereka terpaksa hidup 

diaspora dalam beberapa negara. Penindasan yang dialami kaum 

Yahudi di belahan dunia, misalnya di Jerman pada bulan Agustus 

1410M, Raja Robecht mengeluarkan keputusan pengusiran seluruh 

kaum Yahudi, bahkan pada tahun 1473 M. Majelis kota Nuberg 

mengajukan tuntutan kepada kaisar Frederick III agar orang Yahudi di 

                                                                 

53. Al- Bassari, ibid. 

4

Ahmad Sa‟duddin „Ali al-Bassa>ti>, “Al-Sahyu>niyah bayna al- Mad,I wa al- 

Ha>dir “ ( cet, I; Mesir Daar al-Tiba‟ah al- Muhammadiyah, 1989), h.89. 

91 

 

 

usir dari seluruh kota, hingga mencapai puncaknya pada pemerintahan 

Adolp Hitler (1933-1945) pada masanya dilancarkan politik anti 

yahudi, hingga kaum Yahudi menjadi sasaran penyiksaan dan 

pembunuhan sebab  mereka dituduh berkonspirasi untuk 

menghancurkan Jerman.5 

Hal yang sama mereka rasakan di Inggris, Rusia, Portugal, Italia, 

Austria dan negara lainnya berlangsung terus hingga munculnya 

Theodore Hertzl.6 Dialah yang mempopulerkan Zionisme yang 

merupakan sebuah gerakan kaum Yahudi sebuah bangsa yang terpilih 

di antara bangsa-bangsa lain di dunia. 

 Menurut Saad, al-Din Saleh, bahwa gerakan Zionisme Yahudi 

muncul pada tahun 1882, berawal dari Rusia setelah terbunuhnya 

Kaisar Rusia Iskandar II pada tahun 1881 dan kaum Yahudi yang 

tertuduh sebagai pembunuhnya. Hal inilah yang membuat kaum 

Yahudi terusir dan berimigrasi ke Eropa barat dan Amerika.7 Dan 

kondisi inilah yang membuat Theodere Herzl berusaha mengumpulkan 

kaum Yahudi sehingga mereka mengadakan kongres pertama di Bazel, 

Swiss pada tanggal 29 Agustus 1897. Pada kongres tersebut Hertzl 

terpilih sebagai ketua gerakan Zionisme, dan terbentuklah komisi kerja 

yang disebut Agen Yahudi. 

Di antara keputusan yang dihasilkan dari Kongres I adalah sebagai 

berikut: 

                                                                 

5

Lihat Saadudin Saleh, hal. 80. 

6

Theodore Hertzl, lahir di Budapes (1860), belajar di Wina Austria 1878, sebagai 

jurnalistik kawakan dan penulis drama dengan karyanya “ The Ghetto”, Dia wafat 

tahun 1904 sebelum menyaksikan hasil perjuangannya. 

7

Saad al-Din Saleh, hal.90. 

92 

 

 

1. Memotifasi / propaganda penjajahan/ kolonisasiYahudi di negeri 

Palestina dengan cara yang tertata dan terorganisir dengan baik. 

2. Mengantar gerakan zionisme dan menyatukan lembaga-lembaga 

yang tersebar di penjuru dunia. 

3.  Membangun kesadaran Yahudi. 

4. Melaksanakan langka-langka persiapan pembentukan 

pemerintahan untuk tercapainya tujuan gerakan zionisme                 

Dari sini kemudian muncul kesadaran orang-orang Yahudi yang 

hidup di berbagai negara untuk mengakhiri penderitaan yang 

mereka alami dengan kembali ke negeri leluhur mereka, Palestina. 

Tujuan mendasar dari gerakan Zionisme pada periode awal adalah 

menghasut orang-orang Yahudi untuk pulang ke tanah Palestina, 

mengobarkan semangat untuk membangun Haikal Sulaeman, dan 

memberikan impian untuk memiliki negara di tanah Palestina. 

Setidaknya ada dua doktrin primer yang dikembangkan oleh Israel 

Yahudi terkait dengan gerakan Zionisme dan gerakan keagamaan 

mereka dalam sejarah modern, serta upaya kolonialisasi di Palestina 

yaitu Israel sebagai "Bangsa pilihan Tuhan" dan "Tanah yang 

dijanjikan Tuhan" atau janji Tuhan atas tanah yang dijanjikan. Dua 

doktrin ini berasal dari Kitab suci mereka yaitu Taurat dan Talmud, 

dan diformulasikan kembali dalam kitab "Protokolat". Dua doktrin 

inilah yang dijadikan ideologi Yahudi modern, baik secara teologis, 

historis, politis maupun secara ekonomi. 

Zionisme dalam perkembangannya beralih menjadi makna politis, 

yaitu suatu gerakan kembalinya "diaspora" kaum Yahudi yang tersebar 

di seluruh dunia untuk bersatu sabagai sebuah bangsa menuju ke 

93 

 

 

Palestina sebagai tanah air bangsa Yahudi, di mana Yerusalem sebagai 

ibukota negaranya." Zionisme dalam istilah politik itu dicetuskan oleh 

Nathan Bembaurn, kemudian Zionisme internasional ini pertama kali 

berdiri di New York pada tanggal 1 Mei 1776 dua bulan sebelum 

kemerdekaan Amerika Serikat dan dideklarasikan di Philadelphia.8 

Awal munculnya ide Zionisme ini ketika Dewan Senat Yahudi 

pada tahun 1806 M, berkumpul atas undangan Kaisar Napoleon 

Bonaparte dalam rangka memanfaatkan para Yahudi yang tamak dan 

menghasut mereka agar maumembantu Napoleon untuk memperoleh 

bantuan keuangan dari kaum Yahudi, Napoleon ingin mengambil hati 

dengan menyerukan, "Wahai kaum Yahudi, mari membangun kembali 

kota Yerusalem lama", hal ini diserukan pada tanggal 20 April 1799 

M, Sejak itu gerakan untuk kembali ke Yerusalem menjadi marak dan 

meluas. Bermunculanlah buku-buku dan tulisan- tulisan yang 

mendukung gagasan untuk kembali mendirikan sebuah negara Yahudi 

di Palestina. Langkah awal Zionisme yaitu mendeligitimasikan 

kehadiran masyarakat Arab Palestina, untuk memohon kepada Sultan 

Abdul Hamid II pada tahun 1896 M untuk memberikan tanah Palestina 

dengan imbalan bantuan keuangan kas kesultanan menjadi jasa para 

Financier Yahudi. Bahkan ia menulis surat sekembalinya dari 

Kunjungannya ke Istambul untuk memohon agar mendeportasikan 

warga  asli kaum Yahudi, mengingat kesultanan Ustmaniyyah 

                                                                 

8

 (Maulani "Zionisme Gerakan menaklukkan Dunia". Edisi Ii: Jakarta : Penerbit 

Deserta, 2002), h.7). 

 

94 

 

 

memegang kuasa mutlak atas Palestina.9 Sultan sangat tersinggung dan 

menolak permohonan itu, dan mengirimkan pesan kepada Theodore 

Hertzl. "Jangan lagi membicarakan soal ini. Saya tidak dapat 

memberikan tanah sejengkal pun kepada orang lain, sebab  

tanah/negeri itu bukan milik saya, namun  milik rakyat . Rakyat saya 

berjuang untuk mendapatkan tanah itu dan menyuburkannya dengan 

darah mereka, biarkanlah orang Yahudi menyimpan berjuta-juta emas 

mereka di peti mereka.”10  

Pada tahun 1897, melalui kongres Zionisme I di Bazel, Swiss, 

Hertzl mengatakan kepada peserta kongres "Kita berkumpul di sini 

adalah untuk meletakkan pondasi untuk membangun prinsip-prinsip 

yang dapat mengikatkan kita bangsa Yahudi." Ia juga berkata; 

"Zionisme bukan merupakan aliran kecil yang ditunjang dengan 

kepulangan orang-orang Yahudi ke Palestina, namun  sebagai gerakan 

massa, para petani, para pekerja, para manajer, para Interpreuner, para 

sarjana, dan para Intelektual. Kongres di Bazel ini melahirkan 

keputusan penting yang berbunyi;  "Sesungguhnya cita-cita Zionisme 

ialah mendirikan tanah air untuk bangsa Yahudi, yang diakui secara 

resmi dan secara hukum, sehingga dengan pendirian itu bangsa Yahudi 

dapat hidup aman dari tekanan-tekanan. Dan tanah air itu tidak lain 

adalah Palestina.11 Setelah kongres Zionisme pertama berlangsung, 

kongres-kongres berikutnya  diadakan hampir setiap tahun, yaitu: 

                                                                 

9

 Lihat, Z.A Maulani, Zionisme; Gerakan Menaklukkan Dunia", h.17 

10

Alwi bin Abd.Qadir al- Saggaf, dkk. “ Mauzu‟ah al- Milal wa al- Adyan, 

juz.I,Hal.178. 

11

Muhammad Amri, “Teologi Yahudi Dalam Al Quran,” (cet. i; Makasar; 

Alaudin University Press, 2013), h.73. 

95 

 

 

1.  Kongres ke II tahun 1898 di basel, dan menghasilkan keputusan 

mendirikan Bank Yahudi dengan modal dua juta Poundsterling. 

2.  Kongres ke III di Basel 1899, membicarakan “Piagam Zionisme 

Internasional” dan politik moneter untuk imigran. 

3.  Kongres ke IV di London tahun 1900, pada kongres ini Theodore 

Hertzl bertemu dengan menteri luar negeri Inggris untuk 

memperoleh dukungan Inggris pada Zionisme. 

4.  Kongres ke V di Basel tahun 1901 terjadi perbedaan pendapat 

tentang keharusan memperhatikan kebudayaan Yahudi dan 

memperioritaskannya sebelum terbentuknya Negara Kebangsaan 

Yahudi di Palestina, Heim Weizman mengusulkan  untuk 

didirikannya Universitas Ibriyyah. Ditetapkannya juga untuk 

mendirikan Bank Nasional Yahudi untuk mendanai pembangunan 

pemukiman. 

5.  Kongres ke VI di basel pada tahun 1903, kongres terakhir yang 

diketuai oleh Theodore Hertzl yang meninggal pada tahun 1904.  

Dalam kongres tersebut peserta kongres menolak ide pembentukan 

Negara bagi bangsa Yahudi di bukit dekat wilayah Neirobi di 

Afrika yang diusulkan oleh menteri luar negeri Inggris. 

6.  Kongres ke VI di Basel tahun 1905 yang dipimpin oleh Marks 

Nardaw. Dan ditetapkan untuk tetap membeli tanah Palestina.12 

Tercatat dalam sejarah, bahwa Zionisme telah mengadakan 23 

kongres sejak tahun 1897 sampai pada tahun 1951 yang 

                                                                 

12

 Ahmad Abdullah bin Ibrahim al- Zugaibiy, “ Al Anjuriyah al-Yahudiyah wa 

Ajaruha fi al-Mujtama’ al- Islamy wa al-Mauqif minha”, juz 3 ( cet,I; Riyad, 

Maktabah al- Abkan, 1998, hal. 51. 

96 

 

 

diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus 1951. Semua kongres ini 

diadakan bertujuan mempelajari taktik-taktik dan strategi ke arah 

terbentuknya kerajaan Zionis Internasional.13 

 

Dalam perjalanan waktu, hasrat bangsa Yahudi bergulir di berbagai 

pelosok dunia yang melahirkan dua aliran Zionis yaitu zionisme politik 

dan zionisme kultural atau spiritual. Yang pada akhirnya melahirkan 

kemenangan Zionisme politik, meski demikian pendukung Zionisme 

spiritual masih sering memunculkan suaranya. Para penggagas 

Zionisme politik antara lain, Theodore Hertzl, Moshe Lilienblum, Leo 

Pinsker, Moshe Dayyan, Chaim Weizmann, dan Yitzhak Samir. 

Mereka ini melontarkan gagasannya melalui buku dan media lainnya, 

meski di antara mereka acap kali terjadi perbedaan pendapat, akan 

namun  juga memiliki persamaan yang prinsipil yaitu; 

1. Wilayah Palestina harus direbut dari tangan orang-orang Arab, 

yang sudah menghuninya sejak ribuan tahun. Dengan cara bahwa 

sebelum negara Israel berdiri harus memperoleh tanah seluas 

mungkin di Palestina. 

2. warga  Arab Palestina harus diusir dari tanah airnya. Sensus di 

Inggris mencatat pada tahun 1922 terdapat 660, 651 orang Arab 

Palestina dan 83,790 orang Yahudi di Palestina. Untuk 

membaliknya, dilancarkan Yahudisasi Palestina dan imigrasi besar-

basaran oleh kaum Zionis. 

                                                                 

13

 Muhammad Khalifah al-Tinisay,” Al-Khair al-Yahudiy,” ( Cet. X; Cairo; Dar 

al Turki.2003),hal.37. 

97 

 

 

3. Teror sistemik adalah cara yang paling efektif untuk menyebarkan 

kepanikan di kalangan bangsa Palestina. Para tokoh Zionis, sejak 

sebelum Israel berdiri sampai sekarang sangat memahami fungsi 

teror sebagai cara paling mudah dan murah untuk menghabisi nyali 

bangsa Palestina. Dengan disertai mitos" Yahudi adalah bangsa 

Pilihan Tuhan."14 

Menurut Amin Rais, bahwa sikap dan pikiran ekstrem ini ditentang 

oleh kaum Zionis kultural atau spiritual. Di antaranya Ahad Ha-am, 

Yudas Magnes, Martin Bub, Hans Kohl. Mereka berpandangan bahwa, 

ada isu moral sangat mendasar yang menyangkut eksistensi bangsa 

Palestina, tanah air mereka sendiri. Sangat tidak bermoral bila kaum 

Yahudi mendesak dan mengusir bangsa Yahudi untuk kembali ke 

Palestina dari tanah airnya. Jika Zionisme menekankan hak historis 

bangsa Yahudi untuk kembali ke Palestina, bangsa Arab Palestina pun 

punya hak historis yang harus dihormati.15 

B. BERDIRINYA NEGARA ISRAEL. 

Secara politis bahwa proses pendirian negara Israel tanah Palestina, 

saat Inggris memberikan dukungan terhadap gerakan Zionisme ketika 

terjadi Perang Dunia I (1914-1919). Ketika Ingris terlibat dalam 

perang melawan Jerman dan bekerja sama dengan Zionisme. Ingris 

menjanjikan Palestina bagi gerakan Zionisme sehingga terjadi 

konspirasi Internasional untuk mendirikan Negara Yahudi di Palestina. 

Saat Perang Dunia akan berakhir dan tanda-tanda kemenangan Inggris 

                                                                 

14

 Amin Rais, “Timur Tengah dan Krisis Teluk; Sebuah Analisa Krisis” 

(Surabaya; Cv. Amarpress, 1990), h.10-11).  

15

 Amin Rais, op.cit 

98 

 

 

semakin intens dilakukan. Para pemimpin Zionis mendesak pemerintah 

Ingris untuk mendukung deklarasi Zionisme untuk mendirikan nagara 

Israel.16 

Lobi Yahudi itu menghasilkan deklarasi Balfour pada 2 Nopember 

1917 yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Inggris Arthur 

James Balfours, yang ditujukan kepada pemimpin komunitas Yahudi 

Inggris Lord Rothschild. Isi dari deklarasi tersebut adalah pengakuan 

Inggris akan hak-hak Yahudi yang bersejarah di Palestina, begitupun 

Inggris juga diminta untuk menyediakan fasilitas guna terbentuknya 

satu wilayah yang bersifat nasional bagi bangsa Yahudi.17 Pengakuan 

internasional tersebut baru diterapkan tiga tahun kemudian saat Perang 

Dunia Pertama berakhir, yaitu dengan penyerahan mandat oleh Liga 

Bangsa-bangsa (PBB),untuk menyerahkan Palestina kepada Inggris 

agar Inggris menerapkan janjinya kepada bangsa Yahudi. Pada tahun 

1944 partai buruh Inggris yang berkuasa secara terbuka memaparkan 

politik membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina jika 

mereka ingin menjadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong 

keluarnya pribumi Arab dari sana.18 Pada tanggal 2 April 1947, Ingris 

mengajukan masaalah Palestina ke sidang umum PBB untuk 

menentukan masa depan Palestina. PBB membentuk 

panitia untuk mengunjungi Pelestina tanggal 1 September 1947. 

                                                                 

16

 Ahmad Sa' duddin' Ali al-Bassati, Al-Sahyuniyah Bayna al-Madi wa al-Hadir, 

(cet.I; Dar-al-Tiba' al-Muhammadiyah, 1989),h.177.  

17

 lihat al-Bsati, h,178. 

18

 lihat Sulaeman bin Salih al-Kharrasiy, Kaifa Sagatat al-Daulah al-Usmaniyah 

(cet,I;Riyad; Dar al-Qasim lin Nasyr wa al-Tauzi', 1420 H.) bandingkan Aguk Irawan 

MN. Op.cit, h.77.) 

 

99 

 

 

Kemudian panitia merekomendasikan untuk membentuk negara 

kesatuan yang independent, dan mengakhiri perwalian Inggris, dan 

pada masa transisi Palestina dikendalikan oleh PBB. Dalam penentuan 

pendapat akhir anggota panitia terpecah dua; Pertama, pendapat 

mayoritas, membagi Palestina menjadi dua negara yaitu Arab dan 

Yahudi, Kedua, pendapat minoritas, membentuk negara federal yang 

terdiri dari dua negara, Arab dan Yahudi dengan tetap memiliki 

independensi atau otonomi dalam masalah perekonomian. Kedua 

pendapat ini dibawa ke komisi politik khusus untuk didiskusikan dan 

divoting, hasilnya adalah: 

Pedapat pertama (membagi Palestina kepada dua negara) 

mendapatkan 25 negara, menolak 13 negara, absen 17 negara, dan 

tidak hadir 2 negara. Dengan hasil ini tidak diperoleh suara mayoritas 

(2/3) untuk meloloskan usulan ini ke sidang umum. Namun usulan 

pembagian Palestina gagal untuk dilanjutkan ke sidang umum, maka 

lobo-lobi Yahudi sangat padat, setelah mengalami beberapa kali 

penundaan akhirnya pada tanggal 29 Nopember 1947 M. PBB 

mengeluarkan resolusinya No. 2/181 yang mengharuskan pembagian 

wilayah Palestina menjadi negara dan menjadikan kota al-Quds 

(Yerusalem) sebagai kota Internasional). Negara Arab mendapatkan 

luas wilayah 42,88%, dan Yahudi mendapatkan 56.47%. Dan daerah 

Internasional 0,65%. Dengan resolusi PBB ini maka pada hakekatnya 

negara Israel telah lahir. Maka untuk menformalkan negara ini dan 

diakui oleh dunia internasional. Pada tanggal 29 Nopember 1948, 

Israel mengajukan permohonan untuk menjadi anggota PBB. Tapi 

sebab  Israel tidak mengajukan batas-batas wilayahnya, maka 

100 

 

 

permohonannya ditolak. Susulan permohonan pada tanggal 11 Mei 

1949, PBB menerima keanggotaan Israel dengan no. 273. 

Dengan diterimanya Israel sebagai anggota PBB, maka resmilah negara 

Israel sebagai negara berdaulat. Dangan demikian hubungan antara Islam 

dan Yahudi semakin rumit dan tidak harmonis. Pada tahun 2017 

pemerintahan Amerika Serikat di bawah Donald Trump secara sepihak, 

mengumumkan pemindahan ibukota Israel ke Yerusalem. Kebijakan ini 

ditentang oleh mayoritas negara Islam yang tergabung dalam OKI. 

 101 

 

 

BAB KETUJUH 

 

 

 

Sumber Ajaran Agama Yahudi 

Sumber ajaran Agama Yahudi yang dijadikan sebagai petunjuk 

bagi bangsa yahudi adalah: 

A. PERJANJIAN LAMA ATAU THE OLD TESTAMENT 

Perjanijian ini terbagi dalam tiga bagian yaitu; Taurat. Yang terdiri 

dari lima buah kitab yang dinyatakan berasal dari nabi Musa; Yaitu 

kitab Kejadian, kitab Keluaran, kitab Imamat, kitab Bilangan dan kitab 

Ulangan, Nebiin. berisi tentang Nabi-nabi dahulu dan Nabi-nabi 

kemudian terdiri dari Nabi-Nabi kecil dan Nabi-nabi besar.bagian. 

Ketubian, berisi hikmat hikmat di antaranya adalah mengisahkan 

tentang kepahlawanan bangsa Israel dalam memperoleh kemerdekaan 

setelah pengasingan di Babylonia.  

Perjanjian Lama (The Old Testament) adalah nama ilmiah bagi 

sipir-sipir Yahudi, disebut Thora (Taurat) berarti "pengajaran" yaitu 

wahyu atau pernyataan Allah yang diberi kepada imam-imam. namun  

kadang juga istilah Thora adalah nama kelima kitab yang pertama dari 

Perjanjian Lama yang diyakini ditulis oleh Musa. Bagian ini juga 

disebut "Panteteukh" yaitu suatu kitab dari lima jilid atau lima kitab 

Musa menurut tradisi yang paling kuno, Musalah yang menulis kitab-

Kitab ini. Berikut akan dijelaskan bagian-bagian dari isi perjanjian 

lama. 

 

 102 

 

 

1. Taurat 

Taurat merupakan kitab besar yang mengandung 39 safr dan 

lebih banyak dari Alquran dari segi jumlah kata. Salah satu 

naskahnya yang sudah diterjemahkan terdiri dari 1.128 halaman 

dengan 380 kata, Taurat enam kali lipat lebih banyak dari al-Quran. 

Di dalam kitab dihimpun semua wahyu yang di turunkan kepada nabi 

bani Israel yang datang silih berganti. Mayoritas naskah Taurat yang 

dijadikan sandaran sekarang ini disebut dengan Miswarah. Miswarah 

yaitu naskah yang disipakan oleh para pendeta Yahudi Tiberias 

dalam kurun waktu lebih dari enam abad (dari abad ke 6 - 12 M). Iou 

Nama-nama kelima kitab ini; 

a. Genesis. Kata "genesis" berarti "kejadian" yang dalam bahasa 

Ibrani disebut Beresyit yang berarti kata pertama yang terdiri dari 

50 pasal yang menceritakan tentang dasar-dasar utama kehidupan 

umat manusia, anak cucu Adam dan Nuh, angin topan yang 

berbagai peristiwa yang dialami anak cucu Nuh setelah dilanda 

topan, penjelasan Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub, Esau dan 

Asbath (anak cucu Yakub) selain itu, disinggung karakter 

hubungan antara Tuhan dengan suatu bangsa. Kitab penjanjian 

Lama ini ditulis untuk mencacat kisah keimanan orang-orang 

kepada Tuhan sekaligus membantu menjaga keimanan ini agar 

tetap hidup. 

b. Exodus. Adalah kitab kedua dalam Perjanjian Lama Artinya 

"keluaran" (perjalanan keluar). Nama ibrani adalah Eleh Syemoth 

yang berarti inilah nama-nama. Terdiri dari 50 pasal, yang berisi 

tentang apa yang dilakukan Allah ketika membebaskan 

 103 

 

 

bangsanya, berdiamnya suku-suku Israel di Mesir dan kelepasan 

mereka dari sana. Bagian pertama mengisahkan tentang 

perjalanan mereka dipadang gurun dan pemberian hukum-hukum 

Allah kepada bangsanya dengan perantara Musa. Dialah sosok 

yang dipilih Allah untuk membimbing bangsanya dalam 

perjalanan ke Mesir kemudian muncul "Sepuluh Perintah Allah 

"di atas Bukit Tursinai. 

c. Leviticus (Imamat) Yaitu kitab orang Levi. Nama Ibrani "Way 

Yiqra" yang berarti dia yang memanggil. Buku ini, berisi hukum 

hukum kultus dan etis. Yaitu terdiri dari 26 pasal. Kitab ini 

menjelaskan pemikiran pokok tentang keagungan yang harus 

dilakukan oleh umatnya sehingga memungkinkan mereka untuk 

menjaga hubungan dengan Tuhan bani Israel yang suci. Kitab ini 

mayoritas membahas hukum dan aturan kependetaan. 

d. Numeri artinya "bilangan". Nama Ibrani "Besmidbar" yang 

berarti "di padang gurun" terdiri dari 36 pasal. Buku ini 

menceritakan beberapa kisah tentang perjalanan digurun selama 

38 tahun 3 bulan. Secara global kitab ini adalah bilangan tentang 

umat pilihan, juga nasab kabilah bani Israel serta gambaran 

tentang peristiwa yang terjadi di Sinai. 

e. Deutoronomium Artinya "pengulangan" hukum undang-undang. 

Nama Ibraninya adalah "Haddebarim "yang berarti "inilah 

perkataan-perkataan." Kitab ini memuat 34 pasal, yang 

dimaksudkan adalah pengulangan hukum bagi bani Israel untuk 

kedua kalinya, semenjak kepergian mereka dari tanah Sinai di 

Mesir menuju sebelah selatan Jordan. Itulah hukum terakhir yang 

 104 

 

 

diwajibkan Nabi Musa kemudian dia wafat di Moab, dan "Tanah 

yang Dijanjikan" sudah berada di hadapannya sebagaimana yang 

diklaim Taurat. 

2. Nebiiin (Asfa al- Anbiya) 

Kitab Nebiin memuat berbagai peristiwa yang menimpa orang-

orang Ibrani sepeninggal nabi Musa sampai Kuil Sualaiman hancur. 

Kitab ini mengungkapkan masa antara tahun 1300-200 SM yang 

terbagi menjadi dua bagian. Yaitu Terdiri atas 8 buah kitab nabi-nabi 

(nabi–nabi terdahulu dan nabi-nabi kemudian). 

 

 

Rahabeam  

Abiam  

Asa  

Yosafat  

Yoram  

Ahazia  

Atalia  

Yoas  

Amazia  

Azaria  

Yotam  

Ahaz  

Hizkia  

Manasye  

Ammon  

Yosia  

Yoahas  

Yoyakim  

Zedekia  

Jatuhnya Yerussalem  

 

933-916 

915-913 

912-871 

870-846 

848-841 

841 

841-835 

835-796 

811-782 

781-740 

740-735 

735-716 

730-735 

687 

642-609 

640-609 

609 

609-589 

597-587 

587 

 

Yerobeam I 

Nadab  

Baesa  

Ela  

Zimri  

Omri  

Ahab  

Ahazai  

Yoram  

Yehu  

Yoahas  

Yoas  

Yorabeam II 

Zakharia  

Salum  

Mnahem 

Pekahya  

Pekah  

Hosea  

Jatuhnya Samaria  

933-911 

911-910 

910-887 

887-886 

886 

886-875 

875-853 

835-852 

852-841 

851-814 

820-803 

803-787 

787-747 

747 

747-746 

746-737 

737-735 

735-732 

732-724 

722-721 

 

 105 

 

 

Kitab nabi-nabi terdahulu terdiri atas 6 buah kitab, yaitu: Kitab 

Nabi Yusak, Kitab Hakim-hakim, kitab nabi Samuel I, dan Samuel II 

Kitab Raja-raja I, dan raja-raha II Kitab Nabi-nabi Akhir jumlahnya 

ada lime belas, tiga diantaranya merupakan "nabi-nabi besar yaitu 

Yesaya (Isayah),Yeremia, Yehizkel dan dua belas lainnya termasuk 

dalam "nabi-nabi kecil. Nabi-nabi besar ini terdapat dalam tejemahan 

Septuaginta (LXX), Terjemahan Vulgata dan berbagai terjemahan al-

kitab berbahasa Inggris. Disebut kitab nabi-nabi besar adalah untuk 

menunjukkan panjangnya kitab ini jika dibandingkan dengan kitab 

nabi-nabi kecil. 

Nabi-nabi kecil, para sarjana dari Alkitab dari kalangan orang 

Yahudi meletakkan nama duabelas nabi tersebut dalam satu kitab 

sebab  masih terdapat ikatan antara satu dan yang lainnya. Bahkan 

orang orang Yahudi ada yang meletakkan sebagian pasal tersebut 

dalam bacaan harian sepanjang tahun bersama dengan Asfar Musa 

(Taurat) 

3. Ketubin (Kitab-kitab Hikmah)  

Kitab Ketubin di dominasi oleh unsur-unsur sastra, syair dan 

prosa sebagian di antaranya memuat kisah dan hikmah dari beberapa 

generasi. Sebagian lainnya memuat bahasan tentang politik, sosial 

dan keagamaan Yahudi. Sebagian besar di antaranya memuji 

kepahlawanan mereka dalam memperoleh kemerdekaan untuk 

kembali dari ke Palestina setelah pengasingan Babylonia oleh 

kekaisaran Persia. Susunan kitab ini sesuai dengan penulisannya di 

dalam kitab Perjanjian Lama sebagai berikut, yaitu; Kitab Mazmur 

(Zabur) Daud, kitab Amzal Sulaiman, kitab nabi Ayyub, kitab nabi 

 106 

 

 

Syairul Asyar, kitab Ruth, kitab Nudub Jermia (Ratapan) atas 

kehancuran Yerusalem, kitab nabi Daniel, kitab nabi Ezra, kitab nabi 

Nehemiah, kitab Tawarikh. Ialah ringkasan berbagai peristiwa 

sejarah yang disebutkan dalam al kitab dari sejak penciptaan sampai 

kembalinya orang-orang Yahudi dari pengasingan Babylonia pada 

masa Cyrus. Kitab-kitab di atas termasuk dalam kelompok kitab 

"Kanonik". Adapun yang termasuk dalam "non kanonik" atau 

"Apokrif" adalah Misyna (Taurat Lisan), dan lampiran Misyna serta 

Talmud dan lampiran Talmud yang akan dibahas selanjutnya. 

B. MISYNA 

Misyna adalah sekumpulan aturaYahudi yang disebarkan dari 

mulut ke mulut dari dulu sampai sekarang, orang-orang Yahudi 

menganggapnya sebagai sumber hukum yang menduduki posisi setelah 

Taurat, mereka mengirah bahwa Misyna langsung di peroleh dari nabi 

Musa. Oleh sebab  itu mereka menyebutkan Misyna adalah Taurat 

Lisan, kitab ini menggunakan bahasa Ibrani Kuno yang banyak di 

pengaruhi oleh bahasa lain yang sezaman dengannya ditambah lagi 

pengaruh bahasa Aram yang sangat mendominasi sehingga susunan 

bahasanya menjadi susunan bahasa Aram. Adapun Lampiran Misyna 

(Gemara) atau diartikan penyempurnaan adalah kumpulan analisis 

komentar, kesimpulan, dan diskusi oleh para rabbi atas Misyna, 

berbagai dongeng, cerita khurafat , dan ungkapan yang didapat dari 

rabbi Yahudi tentang berbagai temah dalam masa yang berbeda-beda 

sejak abad ke 3 M sampai abad ke 5 M. 

 

 107 

 

 

C. TALMUD 

Menurut pendapat kaum Parisi, Taurat itu tidak semuanya kitab 

suci, namun  disamping itu ada riwayat-riwayat dari mulut ke mulut 

yang di riwayatkan oleh para hakam dari generasi ke generasi. Riwayat 

riwayat itulah yang dikenal dengan istilah Talmud. Talmud adalah kata 

yang berasal dari bahasa Ibrani yang berarti pembelajaran. Disebut 

Talmud sebab  kata ini diambil dari kata "at-Talmadzah." Talmud juga 

berarti pengulangan dari Kitab Taurat Musa berupa riwayat riwayat 

dari mulut ke mulut yang disampaikan oleh para hakam hakam dari 

generasi ke generasi. 

 Pengulangan tersebut bila disisipkan penjelasan-penjelasan dan 

tambahan-tambahan dari Hakam-Hakam Babylonia disebut Talmud 

Timur Pada kira-kira tahun 150 M. Seorang Hakam yang bernama 

Yudas merasa bimbang jika pembelajaran lisan dan riwayat yang 

berpindah-pindah itu akan hilang begitu saja, Maka ia pun 

mengumpulkannya dalam sebuah kitab yang dinamaknnya "Misyna" 

(Midradsh). Makna Misyna adalah syariat yang diulang-ulang, sebab  

Misynah merupakan ulangan dari apa yang telah disebut dalam Taurat 

Musa, dan tidak lain melainkan sebagai penerangan dan penafsiran 

yang lengkap terhadap syariat itu, dari zaman Yudas ke zaman 

Yahuza. Sebagian pembaca ada yang merasa kesulitan memahami 

Misyna, maka untuk mempermudahnya para ulama Yahudi 

menuliskan keterangan-keterangan (syarah) dan catatan kaki. keduanya 

kemudian dinamakan "jimara". Dari Misyna dan jimara ini lalu dibuat 

sebuah buku yang dinamakan Talmud. Talmud mengandung ajaran-

ajaran agama Yahudi dan tata tertibnya. Misyna juga mengandung 

 108 

 

 

tambahan-tambahan dari Hakam-hakam Palestina dengan keterangan-

keterangannya dinamakan "Talmud Yerussalem". Kitab ini disebut 

juga Talmud Barat, sampai sekarang kitab ini kurang lengkap sebab  

tidak memberi penjelasan kecuali sebagian dari Misyna saja. 

Sedangkan "Misyna" dengan tambahan-tambahan yang dimasukkan 

oleh Hakam-hakam Babylonia dengan keterangan-keterangan 

dinamakan "Talmud Babylonia" disebut juga dengan Talmud Timur. 

Yang akhir inilah yang tersebar luas dikalangan kaum Yahudi1 

Kebanyakan kaum Yahudi mempunyai anggapan bahwa Talmud 

itu merupakan kitab yang turun dari langit dan mereka meletakkannya 

setingkat dengan Taurat. Menurut pendapat mereka bahwa Allah telah 

menurunkan Taurat kepada Musa di Turisina dalam keadaan tertulis, 

dan juga diberikan kepadanya Talmud secara lisan.  

Sebagian orang Yahudi tidak merasa puas dengan kedudukan yang 

diberikan kepada Talmud, bahkan mereka meletakkan riwayat dari 

lisan ke lisan ini lebih tinggi dari pada Taurat. Ada juga yang 

mengatakan bahwa seseorang tidak akan selamat jika ia meninggalkan 

Talmud dan mengutamakan Taurat, sebab menurut mereka kata- kata 

ulama dalam Talmud itu lebih utama dari apa yang tersurat dalam 

syariat Musa. Dan jika seseorang dari kaum Yahudi melanggar 

percakapan para Hakam, akan disiksa dengan siksaan yang berat, 

sebab  orang yang melanggar syariat Musa, dosanya bisa dimaafkan, 

sedangkan orang yang melanggar Talmud ia akan dihukum mati.2 

                                                                 

1

 Prof. Dr. Ahmad Syalaby, al- Muqaranatul Al - Adyan al - Yahudiyyah, yang 

dikutip dalam buku Al- Talmud Syariat Israil, hal.10-11 

2

 Prof. Dr. Ahmad Syalaby, al- Muqaranatul al- Adyan al- Yahudiyyah,yang di 

kutip dalam al- Kansul Marshud, hal.87 

 109 

 

 

D. PROTOKOL-PROTOKOL PENDETA ZIONIS 

Protokol- protokol Pendeta Zionis adalah penceramah pada 

pertemuan-pertemuan dan merupakan "pernyataan" yang diakui, 

kemudian disusun oleh para tokoh- tokoh Zionis. Pernyataan ini 

disimpan di tempat-tempat yang dirahasiakan, isi kandungannya pun 

tidak diketahui kecuali bagi orang- orang yang berkepentingan untuk 

melaksanakan program tersebut. Tujuan dari protokol-protokol ini 

adalah untuk membuat sebuah kesatuan antar bangsa yang tunduk di 

bawa kekuasaan dan pemerintahan kerajaan Yahudi.  

Untuk mewujudkannya, maka terdapat dua kelompok, yaitu; 

Pertama, membahas tentang kedudukan bangsa Yahudi sebagai satu 

kekuasaan untuk memperkuat kepercayaan bahwa Yahudi adalah umat 

yang terpilih, sebab  itu manusia dalam kaca mata Yahudi terdapat 

perbedaan yaitu Yahudi dan Joyeem. Yahudi adalah umat Tuhan yang 

terpilih, mereka adalah anak Tuhan yang dicintainya, mereka diterima 

ibadahnya, jiwa mereka adalah jiwa Tuhan dan asal usul mereka 

adalah asal-usul dari Tuhan. Sedangkan Joyeem adalah mereka 

diciptakan dari asal usul syetan dan tujuan penciptaannya adalah untuk 

berbakti kepada kaum Yahudi, sebab  itu menjadi hak bagi kaum 

Yahudi untuk memperlakukan sebagai binatang. Segala aturan- aturan 

yang diperlakukan kepada orang Yahudi tidak tidak boleh 

diperlakukan terhadap golongan Joyeem.  

Sedangkan kaum Yahudi boleh mencuri harta benda golonga 

Joyeem atau menipu serta merampas harta benda mereka. Dengan 

dasar kepercayaan inilah, kaum Yahudi berpendapat bahwa alam ini 

                                                                                                                                                          

 

 110 

 

 

tidak dijadikan melainkan untuk mereka sehingga perlu sekali untuk 

memecah belah negara- negara dengan menghancurkan semangat 

nasionalisme dan agama-agama serta merusak prinsip-prinsip 

pemerintahan di semua kawasan. Kedua, membahas tentang 

kedudukan bangsa Yahudi setelah menjadi orang-orang yang nerkuasa. 

Setelah Yahudi berkuasa maka orang-orang Yahudi akan mendirikan 

sebuah negara Opurtunitis yang memerintah seluruh dunia yang 

bermarkas di Yerusalem. Dan orang yang akan tunduk diatas 

singgasananya ialah dari keturunan Daud. Setelah sempurna, kerajaan-

kerajaan akan tunduk di bawah kekuasaannya dan ibunegerinya pun 

akan berpindah ke Rum dan akan tetap di sana selama hayat dikandung 

badan. 

111 

 

 

BAB KEDELAPAN 

 

 

Syariat Agama Yahudi 

A. IBADAH 

1. Sembahyang 

Sembahyang Yahudi ada dua macam, secara personal dan secara 

berkelompok (jamaah). Sembahyang personal adalah sembahyang 

yang dilakukan dengan cara perorangan. Sembahyang semacam ini 

dilakukan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing 

pribadi. Contoh sembahyang nabi Ibrahim adalah untuk menghindari 

bencana di Sodom. Sembahyang Ya'kub untuk menghindari 

kejahatan saudaranya,  Sembahyang Musa adalah untuk keselamatan 

bani Israel. Yang serupa dengan itu adalah sembahyang Nabi Isa 

(Yesus), Samuel, Elie, Ilyasa', Daud, Yunus, Daniel dan Ezra. Itulah 

contoh-contoh sembahyang yang dapat dilakukan di manapun. 

Sembahyang berkelompok adalah jenis sembahyang yang 

dilakukan oleh beberapa orang  secara terang-terangan  dari bersifat 

umum di tempat dan waktu yang khusus pula. Sembahyang jenis ini 

dilakukan menurut peraturan adat dan hukum-hukum yang telah 

ditetapkan  oleh para imam dan rabi. 

Bagi kalangan Israel, persembahyangan rutin hanya dapat 

ditetapkan  setelah dibangunnya sebuah tempat ibadah khusus, baik 

berupa kemah besar maupun berbentuk kuil (sinagoge). 

112 

 

 

 Mazmur-Mazmur yang dinisbahkan kepada Daud dan Sulaiman 

menyatakan bahwa setiap sembahyang Yahudi dilakukan dengan 

nyanyian dan musik khusus. Di dalam kitab Ezra dikatakan bahwa di 

antara orang Yahudi yang baru kembali dari pengasingan Babylonia, 

terdapat dua ratus orang biduan dan biduanita.1 

Kitab Kejadian menyebutkan beberapa jenis sembahyang dan 

peribadatan yang begitu banyak macam dan ragamnya. Seperti 

disebutkan dalam Kitab Kejadian tentang sembelihan dan kurban 

yang harus dipersembahkan oleh pemeluk Yahudi kepada Tuhan. 

Namun pada prinsipnya, sembahyang di dalam agama Yahudi tidak 

memiliki aturan tertentu, melainkan dapat dilakukan sesuai dengan 

kondisi dan kebutuhan subyektif yang dirasakan baik oleh setiap 

individu maupun komunitas tertentu. Di dalam agama Yahudi ada 

beberapa ritual suci sebelum melakukan ibadah di hadapan Tuhan 

seperti membuat batu altar (mezbah). 

Seiring dengan peristiwa Pengasingan di Babylonia, semua bentuk 

ibadah berupa kurban dan menyembelihan hewan digugurkan dan 

diganti dengan bentuk-bentuk ibadah berupa persembahyangan. 

Sejak abad ke-5 SM, kalangan agamawan Yahudi mulai 

membuat hukum-hukum dan aturan baru, pekerjaan ini baru selesai 

setelah terjadinya peristiwa penghancuran Haikal dan menghilangnya 

semua bentuk ibadah berupa persembahan kurban secara 

berkelompok dengan cara mempersembahkan beberapa jenis hewan 

                                                                 

1

 Magallouth. atlas Agama-Agama hal 155 

 

113 

 

 

dan hasil bumi untuk kemudian digantikan dengan ibadah berupa 

ritual persembahyangan yang disebut "Qurban asy-Syafatain"  

(kurban bibir) atau "ibadah al-Qalb"  (ibadah hati). Namun, ibadah 

baru ini tidak pernah benar-benar diakui secara penuh. Apalagi 

dalam praktek ibadah ini banyak terdapat nyanyian yang digubah 

para penyair religius. 

Jadi sembahyang dalam agama Yahudi akan terus berubah sesuai 

dengan perubahan kondisi politik dan alur sejarah. Dalam 

sembahyang agama Yahudi terdapat beberapa macam doa dan 

permohonan dilantunkan yang berhubungan dengan kejadian 

penting, seperti pengepungan Palestina, hancurnya Haikal Sulaiman, 

pengasingan di Babel. 

Secara garis besar, bacaan sembahyang agama Yahudi dirapalkan 

dalam bahsa Ibrani. Akan namun , seiring dengan munculnya gerakan 

reformasi dalam agama Yahudi, bacaan sembahyang mulai boleh 

dirapalkan dengan bahasa ibu masing-masing orang yang 

melaksanakannya, walaupun aliran Yahudi ortodoks tetap 

melestarikan bacaan sembahyang dalam bahasa Ibrani, sebagaimana 

juga kaum Yahudi konservatif yang selalu merapalkan doa-doa 

sembahyang mereka dalam bahasa Ibrani. 

Dalam agama Yahudi, bentuk sembahyang wajib yang harus 

dilakukan adalah "mengingat Tuhan" (dzikir), sebab  mengingat 

Tuhan adalah ibadah pengganti bagi ibadah kurban yang harus 

dipersembahkan pada setiap pemeluk agama Yahudi kepada Tuhan 

di dalam Haikal. Oleh sebab  itu, setiap pemeluk Yahudi harus 

melakukan sembahyang sampai berdirinya Haikal, dan mereka harus 

114 

 

 

memohon kepada Tuhan agar berdirinya Haikal ketiga segera 

terwujud. 

Ada tiga macam sembahyang wajib yang harus dilakukan setiap 

hari oleh kaum Yahudi. 

a. Sembahyang pagi, dilakukan sejak terbit matahari sampai sepetiga 

siang. 

b. Sembahyang tengah hari atau sembahyang kurban, dilakukan sejak 

matahari condong ke barat sampai menjelang tenggelamnya 

matahari. 

c. Sembahyang malam, dilakukan sejak tenggelamnya matahari 

sampai terbitnya bulan. 

d. Dua sembahyang terakhir selalu dilakukan dengan cara disatukan. 

Sebelum sembahyang seorang Yahudi harus mencuci tangannya 

terlebih dahulu, Lalu mengenakan semacam selendang yang biasa 

disebut "tallit"  dan beberapa pernik-pernik persembahyangan yang 

disebut "tefillin"  pada saat sembahyang pagi. 

Sembahyang juga harus menutup kepala dengan topi khusus 

"yarmulka"  atau "kippah". Sembahyang Yahudi dimulai dengan 

pembacaan doa-doa dan permohonan kepada Tuhan. Kemudian 

dilanjutkan dengan pembacaan lima Kitab Musa (Pantateuch), 

khusus pada sembahyang hari Sabat dan hari-hari besar. Semua doa 

dan permohonan kepada Tuhan yang dibaca dalam sembahyang 

sama sekali tidak harus mengikuti bacaan tertentu yang disusun 

khusus sebagai bacaan sembahyang, sebab  sebenarnya semua doa-

doa itu tidak menjadi bagian utama dari persembahyangan itu 

sendiri.   

115 

 

 

Adapun sembahyang Yahudi terdiri dari beberapa bagian; 

a. Pembacaan kesaksian atas ketunggalan Tuhan atau biasa disebut 

dengan “ Shemah”. 

b. Pembacaan delapan belas doa khusus yang disebut “shomona 

isriya", rangkaian doa ini sebenarnya terdiri dari sembilanbelas 

doa yang padamulanya terdiri dari delapanbelas doa. 

c. Pembacaan doa " kaddish". 

Ketika sembahyang, para pemeluk agama Yahudi menghadap ke 

arah al-Quds. Praktek seperti ini sudah menjadi sebuah kelaziman 

yang biasa dilakukan semua pemeluk Yahudi asal kawasan Timur. 

Sementara bagi mereka yang berada di kota Al Quds harus 

menghadapkan wajahnya ke arah Haikal ketika bersembahyang. 

Selain itu, gerakan di dalam sembahyang agama Yahudi telah 

terjadi banyak perubahan, seiring  berjalannya waktu. Pada zaman 

dahulu, kaum Yahudi melakukan gerakan Ruku' dan sujud dalam 

sembahyang mereka (hingga saat ini , kaum Yahudi Ortodoks masih 

melakukan gerakan ini pada sembahyang hari raya). Akan namun   

mayoritas pemeluk agama Yahudi dewasa ini melakukan 

sembahyang duduk di atas kursi seperti yang dapat kita lihat dalam 

peribadatan agama Kristen. Hanya ketika dibacakan doa Shmona 

isriyah  mereka berdiri sambil merapalkan doa dalam hati. 

Para Pemeluk agama Yahudi masa kini, tidak diharuskan untuk 

melepaskan alas kaki ketika mereka sedang sembahyang. Hanya 

kelompok Yahudi Felasyah dan Samiri saja yang menanggalkan alas 

kaki ketika sembahyang. Pemeluk Yang banyak melakukan 

sembahyang adalah dari kalangan reformis dan Konservatif. Menurut 

116 

 

 

ajaran Yahudi kaum perempuan tidak diharuskan untuk mendatangi 

tempat-tempat ibadah, sebab  mereka memang tidak boleh ikut 

merapalkan doa kecuali hanya pada bagian-bagian doa tertentu yang 

di khususkan untuk mereka.  

2. Puasa 

Para rabi Yahudi telah mewajibkan puasa kepada seluruh 

pemeluk agama Yahudi untuk melaksanakan puasa pada Hari  

Pengasingan Babylonia. Para rabi Yahudi juga menganjurkan 

(menyunahkan) para pemeluk Yahudi untuk berpuasa setiap hari 

pembakaran Baitul Maqdis dan Hari Pengepungannya. Dianjurkan 

pula bagi para pemeluk agama Yahudi untuk melakukan puasa  

Kadzlid,  bahkan diwajibkan puasa sebagaimana puasa nabi Musa 

selama empat puluh hari dan empat puluh malam di Gunung Sinai 

untuk menyambut datangnya firman Allah, tapi puasa empat pulu 

hari itu tidak muncul secara eksflisit di dalam Pantateuch, sebab, 

hanya satu hari yang secara tegas diwajibkan berpuasa yaitu pada 

Hari Yom Kippur. 

Semua puasa yang diwajibkan kepada kaum Yahudi ini 

sebenarnya tidak pernah diwajibkan oleh Nabi Musa dan tidak 

pernah disebut- sebut di dalam lima kitab yang dinisbahkan kepada 

beliau. Puasa Yahudi dilakukan pada hari-hari berbeda di sepanjang 

tahun, dan kebanyakan dari puasa itu berhubungan dengan 

penderitaan bangsa Yahudi di masa silam, beberapa puasa yang 

paling penting di antaranya adalah sebagaimana berikut: 

a. Puasa Yom Kippur (hari Pengampunan). Dilakukan pada hari 

kesembilan bulan Tisyri dalam kalender Ibrani. 

117 

 

 

b. Puasa hari kesembilan bulan Ab.Yaitu. Ketika terjadinya 

penghancuran Haikal sekaligus untuk memperingati pengepungan 

Yerusalem, jatuhnya Yerusalem ke tangan musuh, hancurnya 

Haikal dan terbunuhnya Jadliya dan para pengikutnya. 

c. Puasa hari ketujuh bulan Tamus. 

d. Puasa hari kesepuluh bulan Tebet. 

e. Puasa hari ketiga bulan Tisyri. 

f. Puasa hari ketiga belas bulan Adar. 

g. Puasa Tiga Pekan Berkabung yang dilakukan dari tanggal 17 bulan 

Tamus sampai tanggal 9 bulan Ab. 

Selain ketujuh macam puasa di atas, masih ada beberapa puasa 

lain bagi para pemeluk Yahudi sesuai ketetapan para hakhom dan 

hari-hari puasa khusus. Seorang Yahudi harus berpuasa untuk 

memperingati hari kematian ayah kandungnya, dan sepasang suami 

istri Yahudi harus berpuasa untuk memperingati hari pernikahan 

mereka. Ketika melaksanakan puasa Yom Kippur dan puasa hari 

kesembilan bulan Ab, kaum Yahudi dilarang makan, minum, 

bersetubuh, dan mengenakan sepatu kulit Salama 25 jam (sejak 

terbenamnya matahari satu hari sebelum hari pelaksanaan puasa). 

Adapun dalam pelaksanaan puasa pada hari- hari selain  hari itu, 

kaum Yahudi melakukannya dengan meninggalkan makan dan 

minum saja sejak terbitnya matahari sampai ketika waktu 

terbenamnya tiba. 

3. Ziarah (Hajj). 

Ziarah bagi kaum Yahudi adalah dengan mendatangi Baitul 

Maqdis atau Yerusalem. Taurat mengatakan. “Tiga kali setahun  

118 

 

 

diulangi untuk-Ku “Yang artinya “ Diwajibkan bagi para pemeluk 

Yahudi (dari kalangan Laki-laki) untuk berziarah ke Baitul Maqdis 

tiga kali dalam setahun, “Tiga kali dalam setahun , semua laki-

lakimu harus muncul di hadapan Tuhan , Tuhannya bani Israel. 

sebab  hingga saat ini Haikal Suci belum berdiri di Yerusalem, 

maka kaum Yahudi mengganti ibadah mereka dengan mendatangi 

“Tembok Ratapan.”2 hanya saja sebab  kaum Yahudi memang tidak 

pernah mendengarkan perintah Taurat, maka kini semua orang 

Yahudi termasuk kaum perempuan mendatangi Tembok Ratapan 

untuk melakukan ibadah ziarah ini. Dr. Ahmad Syalabi, mengatakan 

bahwa semua orang Yahudi, baik laki-laki maupun perempuan, harus 

mendatangi “Baitul Maqdis” dua kali dalam setahun. Mereka harus 

menetap selama sepekan di tempat itu, terhitung mulai hari Jum’at 

sebagai awal pekan.3 

4. Sedekah 

Bagi kaum Yahudi, sedekah memiliki posisi khusus seperti 

dikatakan di dalam Taurat, “Beruntunglah mereka yang selalu 

melihat orang-orang miskin.” Atau dalam ayat lain, ´Pada akhir 

setiap tiga tahun harus dikeluarkan sepersepuluh dari hasil 

                                                                 

2

 Tembok Ratapan adalah terjemahan dari kata bahasa Ingngris “ waiting Waal” 

dalam bahasa Ibrani disebut Hakotel Hama’aravi ( Tembok Barat), dinding ini 

adalah bagian dari pagar luar yang dulu di bangun oleh Herodes mengelilingi Haikal 

dan beberapa bangunan di sekitarnya. Bagi orang Yahudi, dinding ini dianggap 

sebagai tempat spiritual yang paling suci yang masih ada hingga sekarang. 

Panjangnya mencapai 160 kaki dengan tinggi mencapai 60 kaki. Dinding ini disebut 

Tembok Ratapan sebab  suara persembahyangan yang dilakukan di tembok tersebut 

terdengar seperti ratapan dan jeritan. Bahkan dalam dongeng -dongeng Yahudi  

dikatakan  bahwa Tembok Ratapan  akan benar-benar akan mengeluarkan air mata 

pada setiap tanggalnsembilan bulan Ab yang merupakan  tanggal ketika Titus 

menghancurkan Haikal. 

3

 Dr. Ahmad Syalabi,  Makaranah al- Adyan al -Yahudiah, hal.21.  

119 

 

 

keringatmu selama tahun itu untuk kau letakkan di depan pintumu. 

Lalu hendaklah datang para Imam (lewi) yang mereka tidak memiliki 

jatah darimu, orang-orang terlantar, anak yatim, dan para janda ke 

depan pintumu itu untuk makan hingga kenyang agar engkau 

mendapat berkat  dari Tuhan  dalam setiap apa yang kau kerjakan  

dengan tanganmu.” 

Dalam agama Yahudi, sedekah harus ditunaikan bagi setiap 

orang telah berusia dua puluh tahun. Besar sedekah wajib yang harus 

dikeluarkan adalah sebanyak sepersepuluh dari penghasilan dan 

diserahkan kepada para rabi. Akan namun  pada prakteknya gairah dan 

semangat kaum Yahudi untuk menghimpun sedekah berbeda-beda 

satu sama yang lain. Seiring dengan berlalunya waktu, kaum Yahudi 

mulai banyak meremehkan pembayaran sedekah wajib ini sampai-

sampai kalangan rabi harus mengancam para pemeluk agama Yahudi 

dengan turunnya siksa Tuhan jika mereka terus melalaikan 

kewajiban membayar sedekah. Kaum Yahudi juga diancam dengan 

murka dan amarah Tuhan . Namun, sebagian dari mereka tetap saja 

mengabaikan seruan para rabi hanya agar mereka dapat terus 

menimbun  harta untuk menjadi hartawan melalui cara-cara yang 

buruk.4 

B. MUAMALAH 

1. Pernikahan 

Di dalam syariat Yahudi pernikahan mencakup banyak hal,  

walaupun sebenarnya praktik pernikahan Yahudi sekarang tidak 

                                                                 

4

 Sami bin Abdullah al- Maghlouth, Mencari Satu Titik Kebenaran,  Atlas 

Agama-Agama,( Riyad, 2007), h.160. 

120 

 

 

pernah didasarkan pada teks-teks suci agama mereka melainkan 

sekedar hasil dari “kebijaksanaan” para agamawan. Dalam agama 

Yahudi seorang bapak adalah subyek paling utama. Jika seorang 

suami  wafat meninggalkan seorang istri sebelum mereka suami yang 

sudah meninggal itu harus menikahi saudari iparnya yang baru saja 

menjadi janda. Jika kemudian perempuan itu hamil dan melahirkan 

anak, dia harus menggunakan nama si suami pertama yang sudah 

wafat. 

Dengan kata lain si anak harus menggunakan nama (dinazabkan) 

kepada nama pamannya yang sudah meninggal, bukan kepada ayah 

kandungnya. Dalam agama Yahudi seorang pendeta (rabi) tidak 

boleh menikahi seorang perempuan yang ditinggal mati atau dicerai 

oleh suaminya. Seorang rabi hanya boleh menikah dengan seorang 

perawan yang berasal dari kalangan Israel. Seorang rabi Yahudi juga 

boleh menikahi janda mantan istri rabi Yahudi yang lain. 

2. Dasa  Titah (sepuluh perintah Tuhan) 

Aku adalah Tuhan Allahmu yang telah mengeluarkanmu dari 

tanah Mesir, dan rumah peribadatan. 

a. Janganlah mengadakan Tuhan lain untukmu di hadapanKu. 

b. Jangan membuat patung bagimu yang menyerupai apapun 

yang ada di langit, atau yang ada di bumi, atau yang ada di 

dalam. Jangan sujud menyembah atau beribadah kepadanya. 

Sebab Aku, Tuhan  Allahmu adalah Allah yang pencemburu, 

yang membalaskan kesalahan bapa dengan anak-anaknya, 

kepada keturunan yang ketiga dan keempat dan orang-orang 

121 

 

 

yang memberi-Ku. Dan Aku akan berbuat baik kepada ribuan 

orang yang mencintai-Ku dan menjaga titah-Ku. 

c. Janganlah kamu bicara atas nama Tuhan, Allahmu dengan 

tidak benar,  sebab  Tuhan tidak akan membebaskan orang 

yang berbicara atas nama-Nya dengan tidak benar. 

d. Ingatlah  dan kuduskanlah  hari Sabat. Enam hari adalah hari 

bekerja dan melakukan semua pekerjaanmu.namun , hari ketuju 

adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu. Oleh sebab  itu, janganlah 

kamu melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-

laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau 

hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang 

ditempat kediamanmu. Sebab, enam hari lamanya Tuhan 

menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Dia 

berhenti pada hari ketujuh. Itulah sebabnya Tuhan memberkati  

hari Sabat dan mengkuduskannya. 

e. Muliakan ayah dan ibumu agar bisa lebih lama hari-harimu di 

muka bumi yang telah diberikan  Tuhan, Allahmu kepadamu. 

f. Jangan membunuh. 

g. Jangan berzina. 

h. Jangan mencuri. 

i. Jangan memberi kesaksian atas kerabatmu dengan sumpah 

palsu.

 

 

j. Jangan menginginkan rumah kerabatmu. Jangan pula 

menginginkan istri, hamba laki-laki dan hamba perempuan 

kerabatmu. Begitu juga dengan sapi, keledai, serta apa pun 

yang menjadi milik kerabatmu. 

3. Sanksi Zina. 

Dalam agama Yahudi orang yang berzina tidak hanya di hukum 

sendirian, namun  semua anak dan cucu- cucu keturunannya sampai 

sepuluh turunan  juga harus dihukum. “Tidaklah patut seorang anak 

zina di dalam jemaat  Tuhan  sampai keturunan yang kesepuluh”. 

Jadi ini adalah model hukuman kolektif yang sekaligus berlaku  

turun-temurun. 

4. Perceraian. 

Dalam agama Yahudi  perceraian dibolehkan. Namun seorang 

suami yang sudah menceraikan istrinya tidak boleh lagi melakukan 

rujuk dengan istrinya, meskipun mantan istrinya itu sudah menikah  

lagi dan kemudian ditinggal mati atau dicerai suaminya (yang kedua) 

itu. Sebab dalam agama Yahudi seorang mantan suami yang ingin 

rujuk dengan istrinya dianggap sebagai perbuatan kotor “Tidaklah 

bisa suami pertama yang telah menceraikannya sebagai istri lagi 

setelah dia menjadi kotor. sebab  hal  itu adalah kotor di sisi Tuhan.” 

Dalam agama Yahudi ada dua kondisi ketika seorang suami sama 

sekali tidak boleh menceraikan istrinya sampai mati.  Pertama, jika 

si suami menuduh istrinya sudah tidak perawan, namun   ternyata 

tuduhan itu tidak terbukti, “Maka dia memiliki seorang istri yang 

tidak bisa dia ceraikan sepanjang hidupnya.” 

123 

 

 

Dengan kata lain, si istri akan menjadi istri abadi bagi si suami. 

Kedua, jika ada seorang perawan yang disetubuhi oleh seorang laki-

laki sebelum terjadinya pernikahan, maka si laki-laki harus 

menyerahkan 50 keping uang perak kepada ayah si perawan dan 

menikahinya dengan sumpah untuk tidak akan pernah menceraikan 

istrinya itu sepanjang hayat. 

127 Yahudi: Dalam Lintasan Sejarah