Dakwah zakir naik. 1

 


Dr. Zakair Naik merupakan seorang ulama bersal dari India. Beliau 

dikenal sebagai seorang cendikiawan Muslim dan orator yang 

sangat tegas. Zakir Naik seorang ahli dalam Ilmu Perbandingan 

Agama dan seorang pendakwah fenomenal. Beliau mampu 

menghafal al-Qur’an, Hadist maupun dan kitab-kitab orang non-

Muslim. Selama aktif dibidang dakwah, beliau telah berkeliling 

dunia dan berhasil meng-Islamkan ratusan ribu orang melaui 

dakwah yang dilakukannya. Dr. Zakir naik mencoba menjernihkan 

pemikiran orang-orang non-Muslim yang selama ini sudah salah 

paham pada   agama Islam yang selalma ini dianggap sebagai 

agama teroris. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 

bagaimana sttrategi dakwah yang dilakukan Dr. Zakir Naik dan 

faktor hambatan strategi dakwah yag dilakukan Dr. Zakir Naik. 

Tulisan ini membahas penelitian pustaka (Library research). 

Penelitian ini menggunakan dua data yaitu data primer dan data 

skunder. Data primer adalah buku-buku yang ditukis langsung oleh 

Dr. Zakir Naik. Sedangkan data skunder yaitu buku-buku yang 

ditulis oleh tokoh-tokoh lain tentang Dr. Zakir Naik. Hasil 

penelitian menunjukkan bahwa berdakwah merupakan kewajiaban 

yang sudah diperintahkan oleh Allah SWT, seperti yang disebutkan 

dalam al-Qur’an surat An-Nahal ayat 125 yang mengandung arti 

‘Serulah manusia kepada jalan tuhanmu dengan cara yang baik. 

Sesunnghnya tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa 

yamg tersesat dari jalannya dan dialah yang lebih mengetahui 

orang-orang yag mendapat putunjuk’.  

 

 

 Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin selaku 

bentuk rasa syukur penulis atas kehadirat Allah SWT, yang telah 

memberikan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis 

dapat menyelesaikan skripsi inin yang berjudul “Strategi Dakwah 

Dr. Zakir Naik”. Shalawat berserta salam keharibaan Nabi Besar 

Muhammad SAW, yang telah membawa kita selaku umat-Nya dari 

alam jahiliyah menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan 

yang bermamfaat untuk dunia maupun untuk akhirat dan tidak lupa 

pula kita kirimkan salam atas keluarga dan seluruh sahabat beliau 

yang turut memperjuangkan agama Allah SWT dan sunnah 

Rasulullah SAW. 





Aktivitas dakwah adalah aktivitas yang tidak pernah ada 

akhirnya, selama kegiatan manusia di atas dunia ini, semenjak itu 

juga manusia masih punya kewajiban untuk menyampaikan 

dakwah seperti yang telah di perintahkan oleh Allah SWT dan 

Rasulullah SAW, baik yang telah di jelaskan dalam kitab al-Qur‟an 

maupun dalam hadist. Menyampaikan pesan-pesan atau dakwah 

kepada umat manusia adalah suatu kewajiban manusia, walaupun 

dalam kondisi bagaimanapun. 

Terkait perintah menyampaikan pesan-pesan kebaikan, 

dalam al-Quran disebutkan;  

 ْعمَلْاِب نَورُمُأَْيوَ رِيْخَلْا ىلَإِ نَوعُدْيَ ةٌَّمأُ مْكُنْمِ نْكُتَلْوَ رِكَنْمُلْا نِعَ نَوْهَ ْ ن َيوَ فِورُ  ۚ 

 َنوحُلِفْمُلْا مُىُ كَئََِٰلوأُوَ 

Artinya;“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan 

umat yang menyeru kepada kebajikan menyuruh kepada yang 

makruf dan mencegah dari yang mungkar, Maka merekalah orang-

orang yang beruntung.” (QS. AI-Imran: 104)1 

Berdasarkan firman Allah SWT ini   bahwa setelah 

memperbaiki diri dan hendaklah mengajak manusia lainnya untuk 

                                                          

berbuat kabaikan dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang 

oleh Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW agar diakhirat 

kita semua mendapatkan  syafa‟at  dan Ridho Allah SWT dan 

Rasulullah SWA. 

Untuk melaksanakan aktivitas dakwah ini   tidak 

semerta-merta melakukan aktivitas tanpa adanya suatu 

perencanaan, maka harus memiliki strategi untuk mencapai satu 

tujuan dakwah yakni amar ma‟ruf  dan nahi mungkar. 

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam al-Quran; 

 ةِنَسَحَلْا ةِظَعِوْمَلْاوَ ةِمَكْحِلْاِب كَِّبَر لِيبِسَ َٰىلَإِ عُْدا  ۚ  يَىِ يتَِّلاِب مْهُلْدِاجَوَ

 نُسَحْأَ  ۚ  وِلِيبِسَ نْعَ َّلضَ نْمَبِ مُلَعْأَ وَىُ كََّبَر َّنإِ  ۚ  َنيدِتَهْمُلْاِب مُلَعْأَ وَىُوَ  

Artinya;“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan 

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan 

cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih 

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-ya dan Dialah 

yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” 

(Qs. An-Nahl:  125)2 

Ayat di atas ini sangat jelas bahwasanya, Allah menyuruh 

umat manusia untuk berbuat kebaikan dengan cara yang baik dan 

menegur mereka jika berbuat salah dengan cara yang baik juga.  

Dalam strategi dakwah, metode dakwah sangatlah penting 

bagi seorang da‟i, sebab   obyek dakwah tesebut tidaklah berlaku 

bagi warga  biasa saja, akan tetapi setiap warga  itu 

                                                         

memiliki   lapisan-lapisan tertentu seperti kaum cendikiawan, 

orang awam, dan alul kitab. Dalam aktivitas dakwah untuk 

mencapai target dan tujuan yang diharapkan, tentunya setiap 

individu umat Islam harus paham dan mengetahui metode-metode 

yang harus digunakan dalam berdakwah. Diantara metode-metode 

ini   adalah: 

1. Bi Al-Hikmah, secara harfiah hikmah adalah berdakwah dengan 

ucapan yang sesuai dengan kebenaran, falsafat, perkara-perkara 

yang benar dan lurus, keadilan dengan lapang dada.  

2.  Al-Mau‟izhatul Hasanah Mau‟izhah, yaitu berdakah dengan 

nasehat, secara istilah berdakwah dengan nasehat adalah 

nasehat-nasehat yang efisien dan dakwah yang memuaskan, 

sehingga pendengar merasa puas dan menyentuh hati seseorang 

yang mendengarkan pesan-pesan yang telah disampaikan da‟i.  

3. Jadilhum Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara 

membantah atau bantahlah dengan cara yang baik. Kata 

„Jadilhum‟ yang bermakna diskusi atau bukti-bukti yang 

mematahkan setiapa argument-argumen yang dipertanyaka.3 

Oleh sebab  nya Asmuni Syukir berpendapat bahwa 

aktivitas dakwah tidaklah cukup dilaksanakan secara spontanitas, 

hanya saja harus dipersiapkan dengan baik dengan 

memperhitungkan segenap segi dan faktor yang mempengaruhi 

dalam pelaksanaan dakwah mengingat demikian kompleksnya 

persoalan dakwah maka dalam penyelenggaraan dakwah 

dibutuhkan adanya strategi dakwah yaitu dengan menetapkan 

                                                          

3

 

metode, taktik, atau manuver (suatu gerakan yang sangat cepat) 

yang dipergunakan dalam aktivitas dakwah.4 

Dr. Zakir Naik tampil yang memberi semangat baru. 

Dengan kemampuan berbicara di depan umum yang memukau, 

dokter medis ini berhasil menjadi pendakwah intermasional. Dia 

mendapat pujian dari seluruh dunia untuk prestasi dakwah yang 

menarik dengan pendekatan logika dan sain, untuk menghilangkan 

kesalahpahaman tentang ajaran Istam ke seluruh muka bumi. 

Seperti gurunya. Syekh Ahmatd Deedst, Dr. Zakir Naik, juga  

terkenal sebagai ulama yang ahli dalam ilmu perbandingan Agama. 

Analisisnya yang kritis dan jawabanya yang spontan mampu 

meyakinkan untuk setiap pertanyaan yang diajukan saat terjadi 

dialog.5  

 Kemampuan yang dimilikinya berupa hafalan yang sangat 

kuat tidak hanya mampu menghafal al-Qur‟an dan Sunnah Nabi 

Muhammad SAW,  akan tetapi beliau juga telah menguasai dan 

menghafal beberapa kitab lainnya. Seperti kitab Bibel, Weda, 

Tripitaka, Bhagavad gita, bahkan telah menggerakkan hati ribuan 

penganut Hindu di India menjadi mu‟allaf.  

Selama aktif menjad seorang pendakwah, Dr. Zakir Naik 

telah banyak berkeliling dunia seperti Amerika serikat, kanada, 

Inggris, Italia, Prancis, Arab Sanudi, UEA, Kuwait, Qatar, Bahrain, 

Oman, Mesi, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Botswana 

dan masih banyak negara-negara lainnya. 

                                                          

  Cara berdakwah Dr Zakir Naik yang santun dan bijak, 

disertai keilmuannya yang tinggi,beliau mengerti betul etika dalam 

berdebat yang harus dilakukan saat   berhadapan dengan pihak 

piblik luas ini terinspirasi dari cara berdakwah  Rasullullah SAW 

yang damai. Rasulullah merupakan sosok tauladan yang waib di 

contoh oleh kaum muslimin, khususnya yang bergerak di jalan 

dakwah, penulis sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Syeik 

Akram Kassas, mendefimistkan metode dakwah adalah sebagai 

cara sukses yang dapat mempengaruhi dan sesuai dengan keadaan 

objek dakwah6.  

Oleh sebab   itu seorang da‟i  harus mencontoh atau 

meneladani metode dakwah yang telah berhasil mengubah mad‟u 

sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Bulan Maret 2012, 

Dr. Zakir Naik berkunjung ke Amerika. Namun sangat 

disayangkan, negara yang konon demokrasi, tiba-tiba tanpa 

disadari bertindak otoriter. Amerika Serikat terang-terangan 

mengecam Dr. Zakir Naik dengan beralasan bahwa Dr. Zakir Naik 

memberikan pernyataan yang memojokkan nama baik Amerika. 

Penolakan pada   Dr, Zakir Naik tidak hanya di Amerika, namun 

di beberapa negara juga seperti Inggris, Australia dan Kanada. Dr. 

Zakir Naik ditolak masuk Kanada pada Juni 2010, Larangan itu 

terjadi setelah Tarek Fatah, Pendiri Kongres Muslim Kanada, 

memperingatkan anggota parlemen dari pandangan Dr. Zakir Naik.  

                                                          

Dr. Zakir Naik menyadari bahwa dunia terus berkembang, 

semakin modern, dan pengguna teknologi juga semakin massif. 

Untuk alasan itulah, selain menceramah dengan langsung Dr. Zakir 

Naik juga menggunakan teknologi modern untuk menopang 

perjuangan dakwahnya dengan mendiırikan Yayasan Penelitian 

Isiamic (IRF) pada tahun 1991 yang berpusat di Mumbai. IRF 

adalah sebuah organisasi nirbala yang tujuannya adalah untuk 

mengembangkan dakwah Islam. Selain IRF, Dr. Zakir Naik juga 

mendirikan Peace TV, Peace TV Bangla, dan Peace TV Urdu. 

Melalui TV inilah kemudian dakwah-dakwahnya disiarkan 

diberbagai penjuru dunia. Melaui situs youtob, dan situs-situs 

lainnya yang sebagian besar sumber siarannya dari Peace TV, 

dakwah-dakwah yang disampaikan oleh Dr. Zakir Naik dengan 

bahasa Inggris, sebagian dakwahnya sudah diterjemahkan dalam 

bahasa Indonesia.7 

B.  Rumusan Masalah 

Untuk membahas masalah ini secara luas dan mendalam 

maka perlu dirumuskan pokok-pokok  masalah, penelitian ini 

dirumuskan sebagai berikut: 

1. Bagaimana strategi dakwah yang digunakan oleh Dr Zakir 

Naik?  

2. Apa saja faktor penghambat  strategi dakwah Dr. Zakir Naik?  

 

 


Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan kajian  

kepustakaan, namun membahas pustaka yang penulis temukan 

yang mendukung kemiripan judul tentang tokoh Dr. Zakir Naik 

saat ini ada beberapa kemiripan, seperti dalam bentuk buku 

maupun dalam bentuk skripsi. Seperti dalam skripsi yang berjudul 

"Materi dan Metode Dakwah dalam VCD (Persamaan-Persamaan 

antara Islam dan Kristen) Karya Dr. Zakir Naik", penelitian ini 

membahas tentang materi dan metode dakwah yang terkandung 

dalam VCD "Persamaan-perspektif Islam dan Kristen".Adapun 

materi dakwah yang disampaikan Dr. Zakir Naik menurut M. Jazuli 

dalam VCD  persamaan-persamaan antara Islam dan Kristen yaitu: 

Pertama, Materi akidah yang meliputi Ke Esaan Allah SWT, dan 

Kerasulan yang terdapat dalam Al-qur'an dan Injil di mana di 

sebutkan bahwa Isa As hanyalah seorang utusan Allah SWT, 

 

 

seorang nabi dan rasul yang diutus kepada kaumnya. Kedua, 

metode yang disajikan Dr. Zakir Naik adalah diskusi, yang berisi 

ceramah dan debat (tanya jawab). Berbeda dengan isi skripsi 

penulis membahas tentang bagaimana strategi dakwah yang 

dilakukan  Dr. Zakir Naik saat   berdakwah. 

Adapun dalam bentuk buku yang penulis temukan tentang 

Dr. Zakir Naik yaitu dalam buku AIbi k., ddk yang berjudul Dr. 

Zakir Naik Dokter Yang Mengislamkan Ratusan Ribu Orang 

(2016). Buku ini menjelaskan tentang biografi, karya-karya  

Dr.Zakir Naik, perjalanan dakwah yang dilakukannya, bagaimana 

beliau menghafal isi kitab al-Qur‟an maupun Hadist Shahih. Tidak 

hanya bisa menghafal al-Qur‟an ataupun Hadist, beliau juga bisa 

menghapal semua kitab orang non muslim, seperti kitab Injil, 

Weda, Ttripitaka, Bhagavad Gita, dan lain sebagainya. Adapan 

ulasan isi dalam buku ini juga menjelaskan tentang siapakah yang 

menciptakan tuhan, bagaimana cara membuktikan secara sains 

bahwa al-Qur‟an adalah firman Allah SWT.8 

Dalam buku Mereka Bertanya Islam Menjawab yang ditulis 

oleh Dr. Shalah Shawi tahun 2013. Dalam buku ini terkandung isi 

tentang biografi Dr. Zakir Naik dan seputar pertanyaan orang-

orang  non-Muslim kepada Dr. Zakir Naik. Seperti, pertanyaan 

tentang “Apa beda antara orang-orang islam dengan Islam itu 

sendiri?. Islam mencakup semua yang di wahyukan Allah SWT 

pada Nabi Muhammamd SAW berupa syariat dan akidah. Islam 

senantiasa terpelihara sebab   Allah SWT yang melindunginya. 

                                                          

 

Sementara itu orang-orang Islam adalah sekelompok manusia, 

diantara mereka ada yang berbuat kebjiakan dan ada juga yang 

berbuat kemungkaran teradap Allah SWT, Nabi Muhammad 

SAW, kepada sesame manusia dan bahkan pada   dirinya 

sendiri. Amalan perbuatan orang-orang Islam tidak dijadikan 

hujjah dan alasan pada   agama Islam, sebab   tidak ada seorang 

pun yang Ma‟shum (terpelihara dari dosa) kecuali Nabi 

Muhammad SAW. Semua orang sepeninggalan Rasulullah, 

pendapatnya bisa diambil dab bisa juga diabaikan. Pengertian ini 

sudah menjadi kesepakatan dari semua pemeluk agama.9 

F. Kerangka Teori 

1. Strategi Dakwah 

Kustadi Suhandang, menjelaskan bahwa strategi adalah 

suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif, dan 

terpadu yang diarahakan untuk mencapai tujuan yang telah 

ditentukan. Dalam strategi terdapat beberapa hal yaitu:  

a. Suatu rencana tindakan yang dirancang untuk mencapai tujuan, 

baik tujuan jangka panjang, pendek, maupun jangka menengah. 

b. Analisis pada   lingkumgan, baik yang bersifat ekternal 

maupun internal, yang menunjukkan adanya kekuatan dan 

kelemahan dalam hal pencapaian tujuan. 

c. Keputuhan pilihan guna pelaksanaan yang tepat dan terarah 

dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan. 

                                                          

d. Rancangan guna menjamin ketetapan tujuan dan sasaran.10 

Asmuni Syukri mengatakan bahwa strategi dakwah pada 

dasarnya berlandasan pada ayat al-Qur‟an Surat An-Nahl ayat 125 

disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia ke jalan 

Allah dengan cara yang bijaksana, nasehat yang baik serta berdebat 

dengan cara yang baik. Ayat ini memberikan kita definisi yaitu 

mengajak setiap manusia agar selalu mengingat kepada Allah SWT 

dengan mengerjakan yang makruf dan menghindari perbuatan yang 

mungkar.11 

a)  Metode Dakwah Dr. Zakir Naik 

Dakwah Dr. Zakir Naik pada dasarnya berlandaskan pada al-

Qur‟an Surat An-Nahl ayat 125 yang artinya serulah (manusia) 

kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik 

dan bantahan mereka dengan cara yang baik. Sesunggahnya 

Tuhan-mu Dialah yang lebih mengetauhui tentang siapa yang 

tersesat dijalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk. 

G. Metode Penelitian 

Dalam Penulisan Skripsi ini, Penulis mempergunakan 

beberapa Metode, agar memudahkan penulis dalam 

Pengumpulan data dan sekaligus menganalisanya.Berangkat dari 

pada motivasi itu, penulis menggunakan beberapa metode yaitu; 

 

 

 

1. Pengumpulan Data  

Penelitian ini adalah jenis penelitian pustaka yakni penelitian 

yang berusaha untuk menguak secara konseptual tentang 

ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan Strategi Dakwah Dr. 

Zakir Naik. oleh kerena itu penelitian ini adalah penelitian 

kualitatif dengan kajian pustaka, yakni dengan cara menulis, 

mengedit, mengklasifikasikan, mereduksi dan menyajikan 

data12. 

2. Sumber data 

Penulis menggunakan ayat al-Qur‟an dan hadist sebagai 

rujukan untuk penulisaan skripsi ini, serta mengambil beberapa 

ayat dan pemahaman para muffasir klasik maupun modern 

untuk memudahkan pemahaman serta dari karya-karya ilmiah 

yang sesuai dengan topic pembahasan. 

3. Teknik Pengumpulan Data 

Untuk mencapai tujuan ini  , penulis menggunakan 

teknik pendekatan kuantitatif, yaitu dengan mencari dan 

menambahkan buku-buku literature yang terdapat di 

perpustakaan yang berhubungan dengan judul penelitian. 

Sumber data utama yang digunakan adalah merujuk pada al-

Qur‟an. 

4. Metode Analisis Data  

Sebagai sebuah studi tentang Penelitian kepustakaan yang 

memusatkan analisis pada apa yang tertuang dalam buku, 

adapun analisa yang digunakan untuk penelitian ini adalah 

                                                          

analis isi (content analysis) adalah teknik penelitan untuk 

membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru (replicabel), dan 

data shahih dengan memperhatikan konteknya. 

 Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi 

komunikasi. content analysa mencakup upaya klasifikasi kriteria-

kriteria tertentu untuk membuat prediksi, selain itu untuk 

memperoleh kesimpulan yang akurat, peneliti juga menggunakan 

alur pemikiran deduktif. Setelah data pengumpulan dan dianalisa 

maka sebagai langkah berikutnya akan ditarik suatu kesimpulan, 

penulis menggunakan metode deduktif yaitu: “Pemahaman dalam 

metode ini dimulai dengan mengambil kaidah-kaidah yang bersifat 

umum untuk mengambil kesimpulan yang bersifat khusus.  

H. Sistematika Penulisan Skripsi  

Berdasarkan hasil penilitian dan motede-metode ini   di 

atas maka sebagai gambaran dan memperjelas tulisan ini maka 

sistematika pembahasannya dapat ditulis sebagai berikut:  

Bab pertama, merupakan latar belakang masalah, kenapa 

penulis memilih judul ini, permasalahan, fenomena apa yang 

melatar belakangi, sehingga penulis merasa mengangkat judul ini 

dengan mengetahui pokok permasalahan, tujuan dan manfaat 

penulisan skripsi. Tinjaun kepustakaan yang memberikan informasi 

yang ada, metode penulisan sebagai langkah untuk memperoleh 

data yang benar dan diakhiri dengan sistematika penulisan untuk 

memahami dan memudahkan pembaca sksripsi ini. 

Bab kedua, merupakan gambaran umum tentang pengertian 

strategi dakwah Islam, dalam bab ini akan dipaparkan pengertian 

strategi dakwah dalam Islam, dasar-dasar strategi dakwah Islam, 


 

hukum-hukum strategi dakwah dalam Islam, macam-macam 

strategi dakwah dalam Islam, hambatan-hambatan strategi dakwah 

dalam Islam.  

Bab ketiga, mengenai  riwayat hidup dr. zakir naik, dalam  

bab ini akan dipaparkan strategi dakwah dr. zakir naik yang berisi: 

biografi Dr. Zakir Naik, sosok guru yang sangat berpengaruh dalam 

pemikiran Dr. Zakir Naik, studi agama dalam perspektif dakwah 

Dr. Zakir Naik, strategi dakwah Dr. Zakir Naik, strategi dakwah 

Dr. Zakir Naik dengan hikmah, strategi dakwah Dr. Zakir Naik 

dengan debat, strategi dakwah Bil Qolam Dr. Zakir Naik. karya, 

prestasi dan penghargaan yang pernah didapatkan Dr. Zakir Naik, 

alasan negara-negara yang melarang dakkkwah Dr. Zakir Naik.  

Bab empat, menjelaskan tentang penutup dari semua 

pembahasan yang ada dalam karya ini. Dalam bab ini penulis akan 

mengambil kesimpulan yang menjdi hasil dari sebuah penilitian. 

Penulis juga memberi saran serta kritikan tentang pembahasan di 

atas yang nantinya akan menjadi acuan bagi penulis berikutnya.  

 

  

A.  Pengertian Strategi Dakwah Dalam Islam 

Istilah strategi berasal dari bahasa yunani ”Stratego” yang 

terdiri dari kata “strato” yang artinya tentara dan “ego” yang 

diartikan pemimpin. Dalam pengertiannya strategi dapat bermakna 

siasat/cara untuk mencapan suatu tujuan. Oleh sebab   itu secara 

jelas bahwa strategi dapat diartikan sebagai serangkaian menuver 

umur yaitu siasat/cara yang dilakukan untuk menghadapi musuh 

dimedan pertempuran.13 

Sedangakan kata dakwah secara etimologi merupakan 

bentuk masdar berasal dari kata yad‟u, da‟watun, yang berarti 

memanggil, mengundang, mengajak, dan mendorong. Secara 

terminologis dakwah artinya mengajak dan menyuru umat islam 

menuju pedoman hidup yang diridhai oleh Allah SWT dalam 

bentuk amar ma‟ruf nahi munkar.14  

Dakwah Islamiyah pada hakekatnya merupakan aktualisasi 

yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia 

beriman dibidang kewarga an yang dilakukan secara teratur 

untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak 

manusia pada dataran kenyataan individual  dan sosial-kultural 

dalam rangka terwujudnya ajaran islam dalam semua segi 

kehidupan dengan cara tertentu. Strategi dakwah Islamiyah adalah 

suatu cara atau metode yang dipakai untuk mengaktualisasikan 

                                                          

iman warga  sehingga mempengaruhi cara berpikir, merasa, 

bersikap, bertindak dalam rangka mengusahakan terwujudnya 

ajaran Islam dalam semua segi kehidupan yang bertujuan yaitu 

tercapainya kebahagiaan dunia dan akhirat.  

Kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu (da‟a-yud „u) 

yang warga  maksud atau arti ajaran, suruan, panggilan, atau 

undangan. Sedangkan menurut istilah, dakwah dapa diartikan 

dengan istilah segala usaha dan kegiatan yang sengaja berencana 

dalam bentuk sikap, ucapan dan perbuatan yang mengandung 

mengajak dan seruan baik secara langsung maupun secara tidak 

langsung, yang ditujukan kepada individu, kelompok, dan bahkan 

kelompok warga  agar tergugah jiwanya, terketuk hatinya 

saat   mendengarkan perintah-perintah dan segala peringatan 

dalam ajaran Islam yang k emudian menghayati, menelaah dan 

mempelajari untuk diamalkan untuk pribadi sendiri yang diamalkan 

dalam kehidupan sehari-hari.15 

Istilah dakwah memeliki nama-nama lain sebagai 

dasanamanya, yaitu antara lain : 

a. Tabligh. 

Istilah dakwah yang lain seperti tabliqh ini sudah popular di 

kalangan warga , bahkan kata/istilah (tabliqh), itu lebih 

popular di bandingkan dengan istilah dakwah. Tabliqh bersal dari 

kata kerja “ballaghayuballighu-tabliighan” yang warga  makna 

menyampaikan, penyampaian, yakni menyampaikan ajaran Allah 

                                                          


dan Rasul kepada seluruh ummat. Orang yang menyampaikan 

ajaran ini   bertabligh dinamakan “mubaligh”. 

Sabda Rasulullah saw : 

 ًةَيآ وْلَوَ ىِّنعَ اوغُِّل َب 

Artinya :”Sampaikanlah dari padaku walaupun satu ayat” 

(hadist Riwayat Al Bukhari) 

b. Amar ma’ruf dan Nahi ‘anil Munkar. 

Istilah Amar ma‟ruf atrinya memerintahkan kepada 

kebaikan, dan nahi‟anil munkar artinya melarang kepada perbuatan 

yang munkar (kejahatan). 

Sabda Rasullullah saw : 

 هِدِيَِب هُرِّْ يغَ ُيلْ َف ارًكَنْمُ مْكُنْمِ ىأََر نْمَ لُوقُ َي مََّلسَوَ وِيْلَعَ وَُّللا ىَّلصَ وَِّللا لَوسُرَ

 ِنامَي ِلْْا فُعَضْأَ كَلِذَوَ وِبِلْقَبَِف عْطِتَسْيَ مْلَ نْإَِف وِِناسَلِبَِف عْطِتَسْيَ مْلَ نْإَِف 

Artinya:“Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam, 

bersabda: “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran 

hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. jika 

tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak 

mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. Itulah 

selemah-lemah iman.”(Hadist Riwayat Muslim) 

c. Washiyah, Nashihah dan Khutbah. 

Antara washiyah, nashihah dan kutbah memiliki makna 

yang sama yaitu memberikan wasiat atau nasehat kepada 

 

seluruh ummat manusia agar menjalankan perintah Allah, 

kebenaran atau kebaikan. 

Sabda Rasulullah saw : 

 اوْصُوْ َتسْاوَ ،هَُراجَ يْذِؤْ ُي لَافَ رِخِلآاْ مِوْ َيلْاوَ لِلهاِب نُمِؤْ ُي نَاكَ نْمَ

 يفِ ئٍيْشَ جَوَعْأَ َّنإِوَ ،عٍلَضِ نْمِ نَقْلِخُ َّنهَُّ نإَِف ،ارً ْ يخَ ءِاسَِّنلاِب

 لْزَ َي مْلَ وُتَكَْر َت نْإِوَ ،وَُترْسَكَ وُمُيْقُِت تَبْىَذَ نْإَِف ،هُلَاعْأَ عِلَِّضلا

ارً ْ يخَ ءِاسَِّنلاِب اوْصُوْ َتسْاَف ،جَوَعْأَ 

Artinya : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan 

hari Akhir, janganlah ia menganggu tetangganya, dan berbuat 

baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang 

rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian 

atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau 

mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap 

bengkok. Oleh sebab   itu, berbuat baiklah kepada wanita.”( Hadist 

Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi 

Shallallahu „alaihi wa sallam) 

d. Jihadah. 

Jihadah berasal dari kata kerja “jaahadah – yujahidu 

jihadatan”. Yang warga  makna berperang atau berjuang. 

Maksunya berjuang adalah membela agama Allah. Ini bukan saja 

dengan cara berperang melawan musuh, namun segala perbuatan 

yang bersifat mengadakan pembelaaan, melestarikan ajaran Allah 

1

 

 

dapat dikatagorikan dengan berjuang atau berjihad. Seperti firman 

Allah dalam al-Qur‟an : 

 كََٰٰۤلوُاوَ مهِسِفُنَاوَ مهِلِاوَمَاِب اودُىَاجَ وعَمَ اونُمََٰا نَيذَِّلاوَ لُوسَُّرلا نِكِ َٰل

 ُتَٰر يخَلا مُهُلَ  َنوحُلِفمُلا مُىُ كََِٰٰۤلوُاوَ      

Artinya : “Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman 

bersama dia, maka berjihat dengan harta dan dari mereka”. (al 

Qur‟an surat At Taubah ayat 88) 

Sabda Rasulullah saw : 

  َ لٌجَُر ءَاجَ ( :لَاَق امَهُ ْ نعَ وَُّللَا يَضِرَ وٍرِمْعَ نِبْ وَِّللَا دِبْعَ نْعَوَ ىلَإِ

 ٌّيحَ ) أَ ( :لَاقَ َف دِاهَجِلَْا يفِ وُُنذِأْتَسْيَ ملسو ويلع للها ىلص ِّيبَِّنلَا

 ِويْلَعَ قٌفََّ تمُ ) دْىِاجَفَ امَهِيفِفَ  :لَاَق مْعَ َن :لَاَق , ?كَادَلِاوَ 

Artinya:“Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu 

berkata: Ada seseorang menghadap Rasulullah Shallallaahu 

'alaihi wa Sallam meminta izin ikut berjihad (perang). Beliau 

bertanya: "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Ia 

menjawab: Ya Beliau bersabda: "Kalau begitu, berjihadlah untuk 

kedua orang tuamu." Muttafaq Alaih (Hadist  Riwayat Abdullah 

Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu) 

e. Maw’idhah dan Mujadalah. 

Banyak orang mengartikan maw‟idah dengan makna 

nasehat da nada juga yang mengertikan dengan pelajaran atau 

pengajaran. Sedangkan mujadalah artinya berdebat atau diskusi. 


Misalnya berbantahan dengan ahli kitab dengan cara yang baik 

kemungkinan mereka dapat masuk Islam. Seperti yang sudah 

dijelaskan dalam surat An Nahl ayat 125 yang artinya : “ 

ajarklah kepada agama Tuhanmu dengan cara yang bijaksana 

dan dengan pelajaran (nasehat) yang baik serta berdebatlah 

dengan cara yang baik pula”. 

f. Tadzkirah atau Indzar. 

Pengertian dari pada kata tadzkirah yaitu peringatan. 

Sedangkan kata indzar memiliki makna memberi peringatan 

atau mengingatkan ummat manusia agar selalu menjauhkan 

perbuatan yang menyesatkan/kemungkaran serta agar selalu 

ingat kepada Allah swt, di mana saja ia berada. Dalam al- 

Qur‟an surat Al Anbiya‟ ayat 45 Allah berfirman : 

 َذنْ ُي امَ اذَاِ ءَٰۤاعَُّدلا ُّمُّصلا عُمَسْيَ لََوَ يِحْوَلْاِب مْكُُرذِنُْا امََّناِ لْقُ َنوْرُ  

Artinya :“Katakanlah hai Muhammad sesugguhnya aku 

hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu 

dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila 

mereka di beri penringatan”. (Q.S, Al-Anbiya‟ 45). 

Beberapa pendapat para ahli mengenai dakwah salah 

satunya adalah Syeck Ali Mahfudz dalam bukunya M. Munir, 

dakwah merupakan suatu unsur yang bersifat mengajak manusia 

untuk mengerjakan segala kebaikan dan menghindari segala 

perintah untuk menghindari segala larangan Allah SWT dan 

Rasulullah Muhammad SAW sesuai al-Qur‟an dan hadist agar 


 

 

manusia mendapatkan syapaat yang berupa kebahgiaan di dunia 

dan kebahagiaan akhirat.16 

Jamaluddin kafie mendefinisakan bahwa dakwa adalah 

suatu sistem kegiatan dari indivudu, sekelompok bahkan 

segolongan umat Islam sebagai aktualisasi imaniah yang 

dimanifestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, do‟a 

yang disampaikan dengan ikhlas dengan menggunakan metode 

sistem dan teknik tertentu agar mampu menyentuh kalbu dan fitrah 

seseorang, keluarga, kelompok, massa dan seluruh warga  

manusia supaya dapat mempengaruai tingkah lakunya untuk 

mencapai tujuan tertentu.17 

Bedasarkan pengertian dari beberapa para ahli tentang 

strategi dakwah diatas dapat kita uraikan bahwa strategi dakwah 

merupakan sustu siasat atau cara yang mejalankan maksud tertentu 

atas prosedur yang warga  alternative untuk mencapai suatu 

tujuan yakni mengajak atau menyuruh manusia agar selalu berbuat 

amal ma‟ruf yaitu berbuat segala kebaikan dan munkar yaitu segala 

keburukan baik sacara lisan maupun perbuatan, dengan kesadaran 

dan rencana yang sistematis agar manusia beriman kepada Allah 

SWT. 

Sebagaimana filman Allah SWT dalam al-Qur‟an: 

                                                         

 ضٍعْ َب ءُايَِلوْأَ مْهُضُعْ َب تُانَمِؤْمُلْاوَ نَونُمِؤْمُلْاوَ  ۚ  نِعَ نَوْهَ ْ ن َيوَ فِورُعْمَلْاِب نَورُمُأَْي

 وُلَوسُرَوَ وََّللا نَوعُيطُِيوَ ةَاكََّزلا نَوُتؤْ ُيوَ ةَلَاَّصلا نَومُيقُِيوَ رِكَنْمُلْا  ۚ  كَئََِٰلوأُ

 وَُّللا مُهُمُحَرْ َيسَ  ۚ  ٌميكِحَ زٌيِزعَ وََّللا َّنإِ  

Artinya:”Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan 

perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi 

sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang 

ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, 

menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. 

Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah 

Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS.At-Taubah:71)18 

 Ayat ini   menerangkan bahwa setiap umat muslim baik 

laki-laki maupun perempuan diharuskan untuk secara bersama-

sama bertanggung jawab pada   keberlangsungan hidup sesama 

umat agar berada dalam ketentuan Allah SWT. Upaya dalam 

melakukan suatu hal untuk mencapai hasil akhir dengan mengikuti 

perintah ini   yakni terkait erat dengan strategi, dan teknik 

penyampaian pesan dakwah yang dilakukan seorang da‟i atau 

pendakwah untuk sasarannya (mad‟u). 

Prinsip dasar dari penyampaian pesan dakwah dalam sudut 

pandang komunikasi adalah pengaruh-mempengaruhi dalam rangka 

melumpuhkan mad‟u agar mau dan mampu mengikuti apa yang 

dikehendaki da‟i, sehingga tujuan dakwah dapat dicapai secara 

                                                          

efektif dan efisien. 

Oleh sebab   itu, yang sedang dilakukan Dr. Zakir naik 

sekarang ialah menjalankan misi penting untuk mencapai hasil 

akhir dakwah menggunakan cara yang diperbolehkan oleh Allah 

SWT, agar efektif dan efisien hendaknya kita sebagai muslim-

muslimat lainnya pun dapat mengikuti jejak Dr. Zakir naik. Tidak 

berdiam diri melihat persoalan-persoalan yang sedang terjadi di 

tengah warga . berdakwahlah dengan menggunakan konsep 

strategi/ cara/ trik yang semampu kita kuasai guna memenuhi 

seruan Allah SWT. 

B. Tujuan Strategi Dakwah Dalam  Islam 

Tujuan merupakan pernyataan yang bermakna, keinginan 

yang dijadikan manajemen puncak organisaasi untuk meraih hasil 

tertentu atas kegiatan yang dilakukan dalam dimensi waktu 

tertentu. Tujuan (objective) diasumsikan berbeda dengan sasaran 

(goals). Dalam tujuan memiliki target-target tertentu untuk dicapai 

dalam jangka waktu tertentu. Sedang sasaran adalah pernyataan 

yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak untuk menentukan 

organisasi dalam arah yang panjang. Sebenarnya tujuan dakwah 

adalah tujuan diturunkan ajaran Islam bagi umat manusia itu 

sendiri, yaitu untuk memiliki manusia memiliki akidah, ibadah, 

serta akhlak yang tinggi.  

Dengan demikian tujuan dakwah sebagai bagian dari 

seluruh aktivitas dakwah sama pentingnya dari pada unsur-unsur 

lainnya, seperti sumber dan obyek dawkah, metode dan sebagainya. 

Bahkan lebih dari tujuan dakwah sangat menentukan dan pengaruh 

pada   pemakaian   metode dan media dakwah, sasaran dakwah 

 

 

sekaligus strategi dakwah juga ditentukan atau berpengaruh 

olehnya (tujuan dakwah). Ini sebab  kan sebab   tujuan merupakan 

arah gerak yang hendak dituju seluruh aktivitas dakwh. Dalam 

hadist yang diriwatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Umar 

Bin Khatab Rasulullah saw bersabda : 

 ُع نْعَ ئٍرِمْا ِّلكُلِوَ ةَِّيِّ نلاِب لُامَعَْلْْا لَاَق مََّلسَوَ وِيْلَعَ وَُّللا ىَّلصَ وَِّللا لَوسُرَ َّنأَ رَمَ

  نْمَوَ وِلِوسُرَوَ وَِّللا ىلَإِ وُُترَجْهِفَ وِلِوسُرَوَ وَِّللا ىلَإِ وُُترَجْىِ تْنَاكَ نْمَفَ ىوَ َن امَ

 َه ُبيصِيُ ايَ ْندُل وُُترَجْىِ تْنَاكَ ِويَْلإِ رَجَاىَ امَ ىلَإِ وُُترَجْهِفَ اهَجَُّوزَ َت َي ةٍأَرَمْا وْأَ ا  

Artinya : “Sesungguhnya segala pekerjaan dengan niat, 

dan bahwasanya bagi setiap urusan (perkara) tergantung dengan 

apa yang diniatkannya. Maka barangsiapa yang berhijrah menuju 

keridhaan Allah dan Rasullnya, maka hijrahnya itu sebab   Allah 

dan Rasullnya, dan barangsiapa yang hijrah sebab   dunia (harta 

atau kemegahan dunia) atau kerena wanita yang di kawininya, 

maka hijrahnya itu ke arah yang di tujunya”. (Hadist Riwayat 

Imam Bukhari dan Muslim dari Umar Ibnu Khatab).19 

Bisri Afandi mengatakan bahwa yang diharapkan oleh 

dakwah adalah terjadinya perubahan dalam diri manusia, baik 

kelakuan adil maupun aktual, baik pribadi maupun keluarga 

warga , way of thingking atau cara berfikir berubah, way of life 

atau cara hidupnya berubah menjadi lebih baik ditinjau dari segi 

kualitas maupun kuatitas. Yang dimaksud adalah nilai-nilai agama 

                                                          

itu semakin dimiliki banyak orangdalam segala situasi dan kondisi. 

saat   merumuskan pengertian dakwah Amrullah Ahmad, 

menyinggung tujuan dakwah adalah mempengaruhi cara merasa, 

berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada datarn individu 

sosiokultural dalam rangka mewujudkan ajaran Islam dalam semua 

segi kehidupan.  

Kedua pendapat diatas menekankan bahwa dakwah 

bertujuan untuk mengubah sikap mental dan tingkah laku manusia 

yang kurang baik menjadi lebih baik atau meningkatkan kualitas 

iman dan Islam seseorang secra sadar dan timbul dari kemauan 

sendiri dan tanpa merasa terpaksa oleh apa dan siapa pun. Salah satu 

tugas pokok dari Rasulullah adalah membawa mision sacre (amanah 

suci) berupa menyempurnakan akhlak yang mulia bagi manusia. 

Dan akhlak yang dimaksud ini tidak lain adalah Alquran itu sendiri 

sebab hanya al-quran-lah setiap pribadi muslim itu akan 

berpedoman. Atas dasar ini tujuan dakwah secara luas, dengan 

sendirinya adalah menegakan ajaran Islam kepada setiap insan baik 

indvidu maupun warga , sehingga ajaran ini   mampu 

mendorong suatu perbuatun sesuai dengan ajaran ini  . Adapun 

karakteristik tujuan dakwah itu adalah: 

a) Sesuai (suitable), tujuan dakwah bisa selaras dengan visi 

dan misi dakwah itu sendiri. 

b) Berdimensi waktu (measure time), tujuan dakwah haruslah 

konkret dan dapat diantisipasi kapan terjadinya. 

c) Layak (feasible), tujuan dakwah hendaknya berupa suatu 

tekad yang bisa diwujudkan (realistis). 

 

 

d) Luwes (fleksibel) itu senantiasa bisa disesuaikan atau peka 

(sensitif) pada   perubahan situasi dan kondisi umat. 

e) Bisa dipahami (understandable), tujuan dakwah haruslah 

mudah dipahami dan dicerna. 

Tidak diragukan lagi bahwa antara komunikasi dan dakwah 

warga  hubungan yang erat, sekurang-kurangnya terdapat 

kesamaan unsur dari keduanya. Persamaan ini   sangat jelas 

terlihat pada taraf kegiatannya (praktiknya), yaitu baik komuikasi 

maupun dakwah sama-sama menunjukkan suatu proses interaksi 

antar manusia. Dalam proses komunikasi tampak terlibat adanya 

tujuh unsur, yaitu; sumber, komunikator, pesan, media, komunikan, 

tujuan, dan efek.   

Tujuan dakwah merupakan landasan penentuan strategi dan 

sasaran yang hendak ditempuh harus warga  sasaran atau 

tujuan yang jelas. Tujuan komunikasi harus sudah ditetapkan 

terlebih dahulu agar da„i mengetahui dan melaksanakan tugas dan 

fungsi yang harus mereka kerjakan. Dalam kaitan ini, Asmuni 

Syukir membagi tujuan dakwah,yaitu: tujuan umum dan tujuan 

khusus. Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak 

dicapai dalam aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang 

masih bersifat umum dan utama dimana seluruh proses dakwah 

ditujukan dan diarahkan kepadanya. Dengan demikian, tujuan 

dakwah secara umum mengajak umat manusia kepada jalan yang 

benar dan diridhai oleh Allah SWT.20  

                                                          

 

Secara umum tujuan dakwah terwujudnyankebahagiaan dan 

kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat yang diridhai 

oleh Allah STW. Tujuan dakwah dapat dibedakan dalam dua 

macam tujuan, yaitu: 

1. Tujuan Umum Dakwah  

Tujuan umum dakwah sesuatu yang hendak dicapai dalam 

dalam seluruh aktifitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang 

masih bersifat umum dan utama, dimana seluruh gerak langkahny a 

proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan kepadanya, Tujuan 

utama dakwah adalah nilai-nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai 

atau diperoleh oleh keseluruhan aktifitas dakwah. Kebahagiaan di 

dunia maupun di akhirat merupakan tujuan hidup manusia, begitu 

pula dengan tujuan dakwah. Sebab hidup bahagia di dunia dan di 

akhirat tidaklah semudah yang diucapkan dan diinginkan, tidak 

cukup dengan berdoa, tetapi perlu juga disertai dengan berbagai 

usaha. Berarti usaha dakwah baik dalam bentuk mengajak umat 

manusia agar bersedia menerima dan memeluk islam, maupun 

dalam bentuk amar ma‟ruf dan nahi munkar, tujuannya adalah 

terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di 

akhirat yang diridhai Allah SWT.  

2. Tujuan Khusus Dakwah  

Tujuan khusus dakwah yaitu perumusan tujuan dan 

penjabaran dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan 

agar dalam pelaksanaan seluruh aktifitas dakwah dapat kemana 

arahnya atau jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan. Tujuan 

khusus dakwah dari tujuan umum dakwah dapat disebutkan antara 

lain:  


 

 

a) Mengajak umat manusia yang telah memeluk agama islam 

untuk selalu meningkatkan taqwanya kepada Aallah SWT. 

b)  Membina mentar agama bagi kaum yang masih muallaf 

(orang yang baru masuk Islam).  

c)  Mengajak manusia agar beriman kepada Allah SWT. 

Berdasarkan penjelasan ini   tujuan dakwah di Desa 

Totokaton Kecamatan Punggur, da‟i mengajak kepada 

kebaikan dan mencegah keburukan pada warga  agar 

dapat melaksanakan perintah Allah SWT. 

Tujuan dakwah menurut  Masyhur Amin, dibagi menjadi 

dua bagian yakni  tujuan dari segi obyeknya dan tujuan dari segi 

materinya.  

1. Tujuan dakwah dari segi obyeknya  

a)  Tujuan perorangan, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang 

warga  iman yangkuat, perilaku sesuai dengan hukum-

hukum yang disyari atkan Allah SWT dan 

berakhlak‟karimah. 

b) Tujuan untuk keluarga, yakni terbentuknya keluarga bahagia 

penuh ketentraman dancinta kasih antara anggota keluarga.  

c) Tujuan untuk warga , yaitu terbentuknya warga  

yang sejahtera yang penuhdengan suasana ke-Islaman. 

d)  Tujuan untuk seluruh umat manusia, yaitu terbentuknya 

warga  dunia yang penuhdengan kedamaian dan 

ketenangan. 

2. Tujuan dakwah dari segi materinya 

 a)  Tujuan akidah, yaitu tentramnya suatu akidah yang mantap 

di setiap hat seseorang,sehingga keyakinankeyakinan 

28 

 

 

tentang ajaran-ajaran Islam tidak lagi dicampuri 

dengankeraguan. 

b)  Tujuan hukum, yaitu kepatuhan setiap orang kepada 

hukum-hukum yang disyari atkan‟oleh Allah SWT. 

c)  Tujuan akhlak, yaitu terbentuknya muslim yang berbudi 

luhur dihiasi dengan sifat sifatyang terpuji dan bersih dari 

sifat yang tercela.21 

C. Hukum Berdakwah Dalam Pandangan Islam 

Didalam berdakwah kita sangat perlu sekekali mengatahui 

bagaimana hukum-hukum berdakwah dan apa saja pembalasannya. 

sebab   kalau kita tidak mengerti hukum-hukum berdakwah maka 

kita tidak ada pondasi yang kuat dalam melaksanakan dakwah 

ini  . Hukum dakwah terdiri dari dua kata yaitu hukum dan 

dakwah. Menurut M.H. Tirtaatmadja hukum ialah semua aturan 

(norma) yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan 

dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian 

jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakan diri sendiri 

atau harta.  

Sedangkan J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto 

berpendapat bahwa hukum ialah peraturan-peraturan yang bersifat 

memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam 

lingkungan warga  yang dibuat oleh badan-badan resmi yang 

berwajib, pelanggaran mana pada   peraturan-peraturan tadi 

                                                          

berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukum tertentu.22 

Kemudian pengertian dakwah secara bahasa berasal dari bahasa 

Arab,عد و, yang berarti dasar kecenderungan sesuatu sebab  kan 

suara dan kata-kata. Dan secara istilah pengertian dakwah 

mengalami perkembangan dan perbedaan makna sesuai dengan 

perkembangan ilmu pengetahuan sebagaimana telah dijelaskan di 

atas. Sedangkan secara definitif dakwah dirumuskan dalam konteks 

yang bervarisasi.23  

Ditinjau dari segi fiqh hukum itu sendiri terdiri dari 

beberapa pembagian yaitu: hukum akli, hukum syar‟i dan hukum 

„adi. Mengenai pembagiannnya diterangkan berikut ini:  Ditinjau 

dari segi fiqh hukum itu sendiri terdiri dari beberapa pembagian 

yaitu: hukum akli, hukum syar‟i dan hukum „adi.  

a) Hukum Akli. Hukum akli adalah hukum yang berkaitan dan 

dapat dipahami melalui pendekatan pikiran. Berkaitan dengan 

ini ada tiga bentuk hukum fikli yaitu: pertama, wajib akli, yaitu 

hal-hal yang mesti/wajib dipikirkan/diputuskan melalui 

pendekatan akal, kedua, harus akli, yaitu hal-hal yang lebih baik 

memutuskan atau menetapkan sesuatu melalui pendekatan akal, 

ketiga, mustahil akli yaitu hal-hal yang tidak mungkin 

menggunakan akal dalam memutuskan atau menetapkan 

sesuatu. 

b) Hukum Syar‟i. yaitu seperangkat peraturan berdasarkan 

ketentuan Allah tentang tingkah laku manusia yang diakui dan 

                                                          

diyakini berlaku serta mengikat untuk semua umat yang 

beragama Islam. Hukum sar‟i dapat dibagi dua yaitu hukum 

taklifi dan hukum wadh‟i.   

c) Hukum Adi. Yaitu hukum yang dibuat oleh pembuat hukum 

dalam hal ini pemerintah untuk mengatur kemaslahatan orang 

banyak dalam sebuah negara atau wilayah yang lebih besar. 

Hukum dalam bentuk ini misalnya Undang-undang Dasar, UU, 

PP, Kepres, kepmen. 

Allah SWT berfirman dalam al-Qur‟an:  

 

 اهَ ْ يلَعَ ةَُراجَحِلْاوَ سُاَّنلا اىَدُوقُوَ اًراَن مْكُيلِىْأَوَ مْكُسَفُ ْنأَ اوقُ اونُمَآ نَيذَِّلا اهَُّ يأَ اَي

 ٌظلَاغِ ةٌكَئِلَامَ  َنورُمَؤْ ُي امَ نَولُعَفْ َيوَ مْىُرَمَأَ امَ وََّللا نَوصُعْ َي لََ دٌادَشِ  

Artinya;“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu 

dan keluargamu dari siksa api neraka.” (Qs At-Tahrim ayat 6).24 

Rasulullah juga pernah bersabda didalam Hadist Riwahul 

Al Bazar menjelaskan bahwa “Hasruslah kamu menganjurkan 

kebaikan dan mencegah yang mungkar”. Dari Hadist ini kita dapat 

melihat bahwa begitu pentingnya kita dianjurkan oleh Rasulullah 

Muhammmad SAW dalam menganjurkan kebaikan dan mencegah 

yang mungkar baik dalam ranah individual maupun dalam ranah 

warga . 

 Setiap umat muslim yang mengerjakan dakwah hukumnya 

adalah wajib. Oleh sebab   itu bagi setiap kaum yang mentaati 

                                                          

perintah-perintah dakwah terebut sangatlah beruntunng dalam 

kehidupan dunia maupun akhirat. Kerena mereka yang berdakwah 

ini   bukan semata-semata untuk kepentingan pribadi, akan 

tetapi mereak yang berdakwah pada hakikatnya adalah keiklasan 

dan niat mereka mereka hanyalah untuk menegakkan Agama Allah 

SWT. 

Sesuai firman Allah dalam surat Al Imran ayat 110 yang 

berbunyi: 

 وُُلوسُرَ مْكُيفِوَ وَِّللا تُاَيآ مْكُيْلَعَ َٰىلَ ْ ت ُت مْتُ ْنأَوَ نَورُفُكْتَ فَيْكََو  ۚ  ْنمَوَ  ْمصِتَعْ َي 

 ِوَّللاِب  ْدقَ َف  َيدِىُ  َٰىلَإِ  ٍطارَصِ  ٍميقِتَسْمُ  

Artinya: “Kamulah sebaik-baik ummat yang dilahirkan 

ditengan-tengah manusia, kerena kamu telah menganjurkan 

kebaikan dan menjegah yang mungkar.” (QS. Al Imran: 110).25 

D. Macam-Macam Strategi Dakwah Dalam Islam 

Strategi dakwah mutlak diperlukan untuk upaya yang lebih 

sistematis dengan melihat pada kondisi sosial umat saat ini yang 

sedang berada dalam fase kemunduran mental secara global, dan 

pada akhirnya akan berpengaruh pada upaya penyampaian materi 

atau pesan dakwah yang akan dan sedang dilaksanakan. Materi atau 

pesan warga  nilai sangat penting dalam berdakwah, sebab   

pesan yang disampaikan untuk sasaran dakwah (mad‟u) inilah yang 

akan dicerna, ditelaah dan kemudian diharapkan pesan ini   bisa 

dijalankan oleh umat manusia sesuai tuntunan adalah hasil akhir 

                                                          

 

dari pencapaian seorang pendakwah. Namun, hal ini   harus 

didukung dengan bagaimana cara menyampaikannya. Sebab 

terkadang pesan yang bagus tidak bisa ditangkap oleh mad‟u 

sebab   strategi dakwah dalam penyampaiannya yang kurang tepat. 

Didalam agama Islam dakwah merupakan suatau siasat atau 

taktik yang digunakan dalam menyuruh atau mengajak manusia 

pada jalan Allah demi kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam 

agama Islam sendiri ada beberapa macam strategi dakwah 

diantaranya adalah; 

1. Strategi Tilawah 

Strategi tilawah adalah strategi yang bergerak pada ranah 

kognitif (pemikiran) yang transformasinya melewati indra 

pendengaran (al-sam‟), indra penglihatan (al-basyar), serta akal 

sehat (al-afidah). Seperti frman Allah AWT dalam al-Qur‟an: 

 لًَوسُرَ مْهِيفِ ثْعَ ْباوَ انََّ بَر بَاتَكِلْا مُهُمُِّلعَ ُيوَ كَتِا َيآ مْهِيْلَعَ ولُ ْ ت َي مْهُ ْ نمِ 

 مْهِيِّكَز ُيوَ ةَمَكْحِلْاوَ  ۚ  َكَّنإِ  َتنْأَ  ُزيِزعَلْا  ُميكِحَلْا  

Artinya: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka seorang 

Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada 

mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al 

kitab (al-Qur‟an) dan Al Hikmah (as-Sunnah) serta mensucikan 

mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha kuasa lagi Maha 

Bijaksana.”(Q.S. Al-Baqarah 129)26 

2. Strategi Tazkiyah 

                                                          

 

Strategi ini tentang aspek kejiwaan, firman Allah SWT 

dalam al-Qur‟an: 

 مْهِيْلَعَ ولُ ْ ت َي مْهِسِفُ ْنأَ نْمِ لًَوسُرَ مْهِيفِ ثَعَ َب ذْإِ نَينِمِؤْمُلْا ىلَعَ وَُّللا َّنمَ دْقَلَ

 نْمِ اوُناكَ نْإِوَ ةَمَكْحِلْاوَ بَاتَكِلْا مُهُمُِّلعَ ُيوَ مْهِيِّكَز ُيوَ وِِتاَيآ لٍلَاضَ يفِلَ لُبْ َق

 ٍنيبِمُ 

 

Artinya “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada 

orang-orang yang beriman saat   Allah mengutus diantara mereka 

seorang Rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan 

kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan 

mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan 

sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah 

bener-benar dalam kesesatan yang nyata.”(Q.S. Ali Imran 164)27 

3. Strategi Ta‟lim 

Strategi ini merupakan strategi dakwah yang mengacu 

pada aspek pengetahuan, mad‟u yang tidak paham menjadi 

paham, yang tidak tau menjadi tau. Strategi ini berpedoman 

pada firman Allah SWT dalam al-Qur‟an: pada surat Al-Jumuah 

ayat 2 yang berbunyi:

                                                          

 مْهُ ْ نمِ لًَوسُرَ نَيِّيِّمُلْْا يفِ ثَعَ َب يذَِّلا وَىُ مُهُمُِّلعَ ُيوَ مْهِيِّكَز ُيوَ وِِتاَيآ مْهِيْلَعَ ولُ ْ ت َي

 ٍنيبِمُ لٍلَاضَ يفِلَ لُبْ َق نْمِ اوُناكَ نْإِوَ ةَمَكْحِلْاوَ بَاتَكِلْا 

Artinya: “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta 

huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-

ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan 

mereka kitab dak Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya mereka 

sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”(Q.S. Al-

Jumu‟ah 63)29 

Didalam buku M. Ali Azis strategi dakwah dapat dilihat 

dari tiga bentuk diantaranya adalah: 

a)  Strategi Sentimental (al-manhaj al-„ahfi) 

Strategi sentimental adalah yang mempokuskan pada aspek 

hati dan menggerakkan perasaan dan batin mitra dakwah. 

Memberi mitra dakwah nasehat yang mengesankan, 

mengajak dengan kelembutan, atau memberikan pelayanan 

yang memuskan setiap manusia yang mendengarkan 

dakwah. 

b) Strategi Rasional (al-manhaj al-aqli) 

Strategi rasional adalah strategi dakwah dengan 

menggunakan beberpa metode yang mempokuskan pada 

aspek akal pikiran. Strategi ini mendorong mitra dakwah 

untuk berpikir, merenungkan, dan mengambil pelajaran 

dalam kehidupan sehari-hari. 

                                                          

c) Strategi Indrawi (al-manhaj al-hissi) 

Strategi indrawi merupakan strategi yang dinamakan 

dengan strategi eksperimen atau strategi ilmiah. Strategi ini 

didefinisikan sebagai sistem dakwah atau kumpulan metode 

dakwah yang berorientasi pada pancaindra dan berpegang 

teguh pada hasil penelitian dan percobaan.30 

E. Hambatan-Hambatan Komunikasi Dakwah Dalam Islam 

Setiap aktivitas dakwah dilakukan tidak selamanya berjalan 

dengan baik dan lancer. Melaikan ada berbagai problem masalah-

masalah, kendala-kendala yang mehambat kelangsungan kegiatan 

ini  , tidak terkecuali kegiatan komunikasi dakwah. Hal ini 

dimungkinkan terjadi sebab   komunikasi dakwah melibatkan 

warga  banyak yang memiliki perbedaan-perbedaan secara 

mendasar. Dalam berdakwah warga  merupakan salah satu 

obyek sasaran dalam berdakwah, oleh sebab itu, sebelum orang 

melakukan aktivitas dakwah sebaiknya seorang penda‟i harus 

mempelajari langkah-langkah dan strategi yang baik dalam 

aktivitas dakwah dan agar nantinya tidak menjadi hambatan dalam 

berdakwah. 

Dalam proses komunikasi dakwah seringkali banyak terjadi 

hambatan yang kadang-kadang tidak bisa kita duga atau kita 

ramalkan, sebab    kan obyek dakwah padasarnya bersifat dinamis 

yang selalu berubah, begitu pula suasana lingkungan dan lain 

sebagainya. Hambantan dalam komunikasi dakwah mempengaruhi 

tujuan dan harapan yang ingin dicapai oleh pendakwah ini  , 

                                                          

oleh sebab   itu untuk memperkecil kegagalan komunikasi, para 

pendakwah sebaiknya terlebih dahulu memahami beberapa faktor 

yang menjadi hambatan di dalam komunikasi dakwah ini  . 

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Deddy Mulyana dalam bukunya 

“Ilmu Komunikasi” (2007): menyebutkan antara lain adalah: 

a) Hambatan Semantis, hambatan ini uncul dari diri komunikator 

dalam hal ini juru dakwah yaitu adanya gangguan kurang fasih, 

ketidak-tepatan dalam menggunakan bahasa asing. Misalnya 

pada saat menggunakan kalimat dan kata yang sama dapat 

dimaknai secara berbeda bahkan saling bertentangan sebab  kan 

oleh latar belakang budaya dan norma yang berbeda baik suku 

maupun bangsa. 

b)  Hambatan Psikologis, adalah hambatan yang dialami oleh 

komunikator dakwah, misalnya yang dihadapi sebagai audience 

salah satunya adalah mantan pacarnya atau calon mertua, 

demikian juga hal-hal dialami oleh dirinya, misalnya sedang 

duka, sedih dan kurang menguasai materi dakwah dan lain 

sebagainya. 

c)  Hambatan Mekanis, yaitu hambatan yang berkaitan dengan 

saluran komunikator seperti gangguan alat listrik yang macet 

atau padam dan laian sebagainya. Hambatan ini seringkali kita 

jumpai disetiap kegiatan dakwah sehingga sangat mengganggu 

aktivitas dakwah. 

F) Hambatan Ekologis, yaitu hambatan yang berkaitan dengan 

ganguan alam, seperti misalnya gangguan suara hujan, suara 

petir, suarat motor, banjir, keributan-keributan dan sebagainya. 

37 

 

 

e)  Hambatan Sosioantropologis , yaitu hambatan yang berkaitan 

dengan aspek kondisi warga  yang memiliki tingkat 

keberagaman yang sangat tinggi, termasuk menghadapi kelas-

kelas sosial, misalnya warga  kelas ramadhan, kelas 

menengah dan kelas atas, termasuk didalamnya terdapat 

masyakarak yang kritis, yang apatis dan dinamis. Misalnya ada 

perbedaan kultur, peradaban tradisi adat istiadat dan norma yang 

berlaku diwarga  ini  .31 

Beberapa hal di atas akan mengganggu terlaksananya 

komunikasi dakwah dan bahkan menggagalkan proses komunikasi 

secara efektif. Oleh sebab   itu perlu dilakukan langkah-langkah 

yang tepat untuk meningkatkan efektifitas komunkasi secara tepat. 

Artinya dakwah komunikasi dapat berlangsung dengan baik apabila 

dilakukan tindakan yang sifatnya konstruktif yang sesuai apabila 

disebut sebagai usahan yakni usaha untuk mengefektifkan 

kumunikasi. 

 

 


RIWAYAT HIDUP DR. ZAKIR NAIK 

 

A. Sejarah Lahir Dr. Zakir Naik 

Dr. Zakir Naik yang nama lengkapnya Zakir Abdul Karim 

Naik dilahirkan di Mumbai, India pada 18 Oktober 1965 dari 

sepasang suami istri Abdul Karim Naik dan Pochamma Naik. Dr. 

Zakir Naik memiliki seorang istri yang bernama Farhat Zakir Naik, 

dan dari hubugan pernikahan mereka lahirlah dua anak putra/putri 

bernama Fariq Naik dan Rushdaa Naik. Dr. Zakir Naik terkenal 

akan sosoknya yang pandai dalam menyampaikan kebenaran-

kebenaran agama Islam melalui forum-forum dakwah resmi yang 

diselenggarakan oleh pihak-pihak tertentu dengan dialog antar 

umat beragama.32 

Sebelum menjadi seorang pendakwah Dr. Zakir Naik 

berprofesi sebagai seorang dokter yang memang sesuai dengan 

pendidikan formalnya. Beliau menempuh pendidikan di St. Peter‟s 

High School (ICSE) di kota kelahirannya, Mumbai.kemudian 

beliau menempuh pendidikannya di Kishinchand Chellaram 

College and Nair Hospital di Mumbai, India untuk mempelajari 

kesehatan. Untuk memperdalam pengetahuannya di bidang sains 

yang di dapat dari K. C. College dan BYL Nair Charitable 

Hospital. Sebelumnya kampus ini bernama National Mediacal 

College, yang beralamat di Mumbai, Maharashtra, India. Disini 

                                                          

Zakir Naik mulai menikmati pendidikan sainsya, terlebih di bidang 

ilmu medis. 

Zakir Naik melanjutkan kuliahnya dengan mengambil 

Jurusan kedokteran di University Of Mumbai, dari dari universitas 

ini dia memperoleh gelar MBBS (Beachelor Of Medicine Bachelor 

Of Surgery). Setelah lulus, ia kemudian bekerja sebagai dokter di 

kota Mumbai. Setelah beberapa tahun dia bekerja sebagai seorang 

dokter, pada tahun 1991 Dr. Zakir Naik kenudian memutuskan 

untuk berhenti dari profesinya dan mendalami dakwah. 

Sejak tahun 2004, data menunjukkan diberbagai mass 

media massa dan situs internet, bahwa sosok Zakir Abdul Karim 

Naik, yang biasa dipanggil Zakir Naik, melakukan pencerahan 

Islam yang sarat bernuansa logis, rasionalitas, ilmiah, bahkan 

filosofis. Pencerahan keagamaannya tidak dalam bentuk ceramah 

agama sebagaimana biasanya yang dilakukan oleh para ulama dan 

kiyai Muslim. Pertama tidak cenderung dilakukan di mesjid. 

Kedua, tidak cenderung dihadiri hanya oleh Muslim semata, namun 

justru banyak dari kalangan non Muslim, penganut agnotisisme, 

bahkan ateis sekalipun.  

Mulai dari kalangan mahasiswa, anak muda, praktisi 

akademik, kumpulan pedagang, tua dan muda, semua lini profesi 

dan keahlian, bahkan dukun, peramal, begitu juga dengan pendeta, 

penganut Hindu dan lain-lain, turut hadir di pencerahan 

keagamaannya. Penyampaiannya lebih dalam bentuk debat. Dan, 

luar biasa dari hasil pencerahan keagamaan yang dilakukan mampu 

membuat kalangan remaja mahasiswa dan lain-lain yang tadinya 

ateis, agnotis, atau ada yang tidak respek dengan agama Islam, 

40 

 

 

menjadi bersyahadat langsung di depan orang ramai, masuk Islam. 

Hal ini adalah suatu yang fenomenal. 

Untuk menopang perjuangan dakwahnya, Dr. Zakir Naik 

merintis The Islamic Research Foundation (IRF), yang berpusat di 

Mumbai. IRF adalah salah satu badan amal non-profit untuk public, 

yang terdaftar secara resmi dan legal. IRF didirikan pada bulan 

Febuari 1991. Visi dan misi IRF yang paling utama adalah 

mendorong dakwah Islam di jalan yang tepat dan dengan cara yang 

tepat pula. Zakir Naik menyadari bahwa dunia terus berkembang, 

semakin modern, dan pemakaian   teknologi juga semakin masif. 

Untuk alasan itulah, IRF juga menggunakan teknologi Modern 

untuk kegiatannya. Presentasi tentang ajaran Islam yang 

diterjemahkan ke dalam program-program kerja IRF dapat diakses 

di mana pun dan kapam pun. 

IRF menggunakan saluran-saluran TV kabel, internet, dan 

media cetak. Dengan mengikuti dan memanfaatkan perkembangan 

teknologi modern kegiatan IRF ini diharapkan mampu memberikan 

pemahaman yang diperlukan oleh umat manusia di seluruh Negara. 

Jika zaman telah berubah dan manusia lebih mengandalkan akal 

rasional dari pada keimanan, IRF ingin membuktikan bahwa Islam 

selalu sejalan dengan penemuan-penemuan akal rasional ini  . 

Saat ini Dr. Zakir Naik sangatlah gencar dalam melakukan aktivitas 

dakwah, menurutnya, dakwah merupakan salah satu tugas setiap 

Muslim untuk membenarkan dan meluruskan kesalahpahaman 

tentang agama Islam.  

Dengan cara berdakwah salah satu tujuan untuk 

menerangkan dan melawan apa-apa yang dianggap sebagai bias 

41 

 

 

anti-Islam oleh berbagai media barat, terutama setelah kejadian 

serangan terorisme pada tanggal 11 September 2001 pada   

Amerika Serikat. Tujuan Dr. Zakir Naik berdakwah tidak lain 

hanyalah untuk membuka wawasan pikiran non-Muslim bahwa 

pada hakekatnya agama Islam merupakan agama yang penuh 

dengan kedamaian. Dr. Zakir Naik berpendapat bahwa media-lah 

yang memiliki andil besar dalam bentuk citra Islam di mata 

dunia.33 

Beribu dakwah yang pernah dilakukan oleh Dr. Zakir Naik, 

terlihat bahwa beliau selalu menggunakan kata-kata ilmiah dengan 

perumpaan yang mudah dimengerti dengan berdasar pada Al-

qur‟an dan As-Sunnah.9 Sehingga ada beberapa kesimpulan yang 

dapat kita ketahui menjadi pemikiran Dr. Zakir Naik, diantaranya: 

Pertama, kita menjadi tahu bahwa Dr. Zakir Naik adalah 

orang yang kontekstual.10 Dr. Zakir Naik termasuk orang yang 

tidak pernah gentar menghadapi tantangan sains termasuk Al-

qur‟an, ia menantang pakar sains dan ilmuan untuk menguji 

kebenaran Al-qur‟an dari sudut pandang sains, dengan semangat 

yang menggebu Dr. Zakir Naik yakin akan firman Allah dalam al- 

Qur‟an adalah sumber informasi saintifik.11 

Dewasa ini tidak satu pun orang yang menolak sains, sebab   

sains menjadi spirit zaman. sebab   sains adalah standar hidup 

maka apapun yang tahan uji dihadapan sains maka ia layak 

diacungi jempol. 

Kedua, Dr. Zakir Naik adalah intelektual yang referensial. 

                                                          

Dia tidak pernah berargumen berdasarkan perasaan dan emosinya, 

melainkan selalu merujuk kepada buku-buku atau teks-teks yang 

sudah valid dan